Rapat Kerja Teknis 2016
29 November 2016
TUJUAN 11 MEMBANGUN KOTA DAN PERMUKIMAN YANG INKLUSIF, AMAN, TANGGUH DAN BERKELANJUTAN
Why Are Cities Important in Achieving the Sustainable Development Goals? By UNDP Indonesia
Outline Presentasi
• Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 11 • Seoul’s Bus Rapid Transit • Sistem Tatakelola Air dan Limbah di Dar es Salaam, Tanzania
• Digital Infrastructure dalam Urbanisasi • Tata kelola tanah untuk Pembangunan • Agenda Prioritas & Tantangan
www.apeksi.id
1
Rapat Kerja Teknis 2016
29 November 2016
Perumahan Aman & Terjangkau
Transportasi
Perencanaan Pembangunan
Publik
SDG 11
Ruang Aman
Warisan Budaya dan Alam
Environmental Sustainability
Tata kelola bencana SDG 11
Financing Mechanisms
Sustainable Infrastructure Development
Key Areas & Challenges
Mengapa Kota Penting? • Kota adalah pendorong roda ekonomi • Khususnya, kota besar menjadi penentu standar nasional untuk isu social, ekonomi, lingkungan hidup dan pemerintahan • Sejak 2015, mayoritas penduduk dunia Pemukiman tinggal di area urban • Asia punya mega‐cities terbanyak di dunia (10+ mil) • Asia akan mencapai laju urbanisasi 56% di 2050 • Saat ini, 53.7% penduduk Indonesia hiddup di urban • Indonesia’s rate of urbanization – 2.69% Latin Northern Africa
Asia
Europe
America & Caribbean
America
40%
47.5%
73.4%
79.5
81.5%
Oceania 70.8%
Sources: UN DESA (2014), CIA (2015)
TARGET 11.1 Pada tahun 2030, menjamin akses bagi semua terhadap perumahan yang layak, aman, terjangkau, termasuk penataan kawasan kumuh, serta akses terhadap pelayanan dasar perkotaan. 11.2 Pada tahun 2030, menyediakan akses terhadap sistem transportasi yang aman, terjangkau, mudah diakses dan berkelanjutan untuk semua, meningkatkan keselamatan lalu lintas, terutama dengan memperluas jangkauan transportasi umum, dengan memberi perhatian khusus pada kebutuhan mereka yang berada dalam situasi rentan, perempuan, anak, penyandang difabilitas dan orang tua. 11.3 Pada tahun 2030, memperkuat urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta kapasitas partisipasi, perencanaan penanganan permukiman yang berkelanjutan dan terintegrasi di semua negara. 11.4 Mempromosikan dan menjaga warisan budaya dunia dan warisan alam dunia. 11.5 Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan jumlah orang terdampak, dan secara substansial mengurangi kerugian ekonomi relatif terhadap PDB global yang disebabkan oleh bencana, dengan fokus melindungi orang miskin dan orang‐orang dalam situasi rentan.
www.apeksi.id
2
Rapat Kerja Teknis 2016
29 November 2016
TARGET
11.6 Pada tahun 2030, mengurangi dampak lingkungan perkotaan per kapita yang merugikan, termasuk dengan memberi perhatian khusus pada kualitas udara, termasuk penanganan sampah kota. 11.7. Pada tahun 2030, menyediakan ruang publik dan ruang terbuka hijau yang aman, inklusif dan mudah dijangkau terutama untuk perempuan dan anak, manula dan penyandang difabilitas. 11.b Pada tahun 2020, meningkatkan secara substansial jumlah kota dan permukiman yang mengadopsi dan mengimplementasi kebijakan dan perencanaan yang terintegrasi tentang penyertaan, efisiensi sumber daya, mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, ketahanan terhadap bencana, serta mengembangkan dan mengimplementasikan penanganan holistik risiko bencana di semua lini, sesuai dengan the Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015‐2030
Reformasi Sistem Transit Bis di Seoul Operation information
Financial Support Route Planning
Perusahaan Pembayaran Kartu Transportasi
Pemerintah Metropolitan Seoul
Permintaan bantuan finansial
Service evaluation, tenders operation monitoring
Perusahaan Bis
Settlement of operating profits
Badan Konsultasi Operasi Bis
Distribusi keuntungan operasi
Participants
Korea Smart Card Company (KSCC) (revenue pooling, clearing, and allocating)
Source: Ko, 2014
SDG 11
www.apeksi.id
Financing Mechanisms
Sustainable Infrastructure Development
Key Areas & Challenges
3
Rapat Kerja Teknis 2016
29 November 2016
Reformasi Sistem Transit Bis di Seoul
SDG 11
Financing Mechanisms
Sustainable Infrastructure Development
Key Areas & Challenges
Sistem Tata kelola Air dan Limba Dar es Salaam Public‐Private Partnership di Tanzania • Kontrak 10 tahun antara Perusahaan Biwater & City Water Services (CWS) dan Kementerian Air dibatalkan dalam 2 tahun pelaksanaan kontrak karena pelanggaran perjanjian dan performa buruk. • Hanya 62% rumah tangga di Dar es Salaam dapat akses air pipa ‐ Tidak ada dari kelompok miskin (quintiles 1‐3) yang dapat akses air pipa (60% berlangganan di kios swasta). • Hanya 3 perusahaan swasta ikut proses pelelangan (1 kemudian batal) tantangan besar dalam koordinasi dan dukungan pemda Dar es Salaam Water & Sewerage Authority (DAWASA), perusahaan air milik negara bersama CSW salah tata kelola, over SDM, dan lemahnya skill staff, peralatan, remunersi dan supervisi. • Tahun pertama operasi dari CWS, pendapatan dari air pipa turun 37% ‐ sebuah kajian mengindikasikan adanya korupsi, lemahnya supervise dalam penagihan dan pemungutan iuran.
Government of Tanzania
BiWater & City Water Services
African Development Bank
(Joint Venture) UK GER TAZ
Water & Sanitation Services Project
Water & Sewage Authority (State‐owned)
World Bank
SDG 11
www.apeksi.id
Financing Mechanisms
Sustainable Infrastructure Development
International Financial Institution
US$ 164.6 mil.
European Investment Bank
Key Areas & Challenges
4
Rapat Kerja Teknis 2016
29 November 2016
Public‐Private Partnership (PPP) •
Tiga keuntungan PPPs:
1. 2. 3.
• • •
SDG 11
Private Capital Management Efficiency Political Independence
Akan tetapi, PPPs tidak boleh dipandang sebagai opsi terbaik untuk mengatasi masalah pendanaan dan pembangunan kronis Gagal nya PPPs seringkali karena kurangnya pemahaman isu pokok yang memerlukan response langsung dan layak (misal, CSW tidak bisa memenuhi kebutuhan air kelompok miskin padahal mereka yang paling terpinggirkan dalam akses air) PPPs harus disertai kondisi local yang memadai/enabling supaya dapat berhasil (pencegahan korupsi dan aktifitas tidak sesuai prosedur, mekanisme akuntabilitas yang layak)
Financing Mechanisms
Sustainable Infrastructure Development
Key Areas & Challenges
Bagaimana asset digital infrastructure berkontribusi pada keberlanjutan kota? Tantangan urbanisasi kota:
• • • • • •
Kontrol ketat keuangan Keterlambatan dan kegagalan system layanan publik Volume data yang luar biasa yang dihasilkan dari berbagai sector dan sumber – perlu dicermati dengan cerdas Compliance terhadap legislasi dan standard Tersebar dan beragamnya Data dan system tatakelolanya Digital Infrastructure Asset Management (IAM) perlu menggunakan teknologi informasi tingkat lanjut (ms sensors, remote monitoring tools, Cloud Computing and Internet of Things) u menciptakan solusi perangkat lunak yang terintegrasi dan holistic untuk beberapa program kunci
A digital IAM strategy mengintegrasikan data collection, verifikasi dan integrase financial, project management dan komponen maintenance untuk mengelola secara penuh siklus tata kelola asset secara digital. Keuntungannya:
• • • • • SDG 11
www.apeksi.id
Financing Mechanisms
Perbaikan tata kelola pemerintahan dan akuntabilitas Peningkatan tata kelola layanan dan kepuasan pelanggan Perbaikan manajemen resiko Peningkatan efisiensi anggaran (cost savings) Pengambilan keputusan yang terinformasikan dan solusi yang berkelanjutan Sustainable Infrastructure Development
Key Areas & Challenges
5
Rapat Kerja Teknis 2016
29 November 2016
Land Acquisition for Development • • • • •
Setting up a single unified system may make sense as a long‐term goal, but meanwhile it may be better to establish locally tailored procedures that can be upgraded over time. Priority areas need to be identified where systematic registration can be undertaken. In areas of lower concern, reliance on less formal procedures is the best option, such as encouraging the use of simple contracts that can be validated by a village‐ or district‐level official. Given that formal land‐titling programs have proved to be slow, expensive and often biased in favor of richer groups, simpler methods to secure land and property rights are urgently needed (must be contextualized). Some recommended elements include: • • • • •
•
identifying secondary rights and securing access for tenants, women, migrants and herders; using a phased approach that focuses first on priority areas such as where rapid commercialization threatens poorer groups’ access to land and where commons need conserving or protecting; introducing simple written contracts with agreed basic terms; and establishing property registers to serve as a base for property taxes that can provide the revenue for services.
Innovative systems are needed in urban areas to enable a negotiated solution in squatter settlements and other informal or illegal land developments that avoid forced evictions.
Financing Mechanisms
SDG 11
strengthening local institutions for rights administration and just dispute resolution;
Sustainable Infrastructure Development
Key Areas & Challenges
Agenda Prioritas & Tantangan • • •
Urban infrastructure kurang menarik minat karena terbatasnya cost recovery (terutama air dan sanitasi). Diakui perlunya efektifitas dalam keterbatasan anggaran, sementara juga perlu dicarikan cara‐cara untuk menarik interest pendanaan dari swasta. Pasar kredit domestic merupakan salah satu kunci untuk menarik investment – akses tabungan private domestic . 2 benefits of private sector investment:
1. 2.
• •
www.apeksi.id
Meningkatkan akses pada capital swasta untuk pemeliharaan dan pengembangan
Regulasi adalah kunci untuk menarik investasi sector swasta dan mengelola layanan public yang diswastakan dalam mencegah monopoli dan mempromosikan iklim kompetisi sehat. Gap bisa di respon dengan cara meningkatkan: :
• • • • • SDG 11
Tata kelola yang lebih ketat dan efisiensi
Financing Mechanisms
Kerangka kerja legal, regulatory, dan institusi untuk memudahkan partisipasi sector swasta dan pelimpahan wewenang. Variabel local untuk mengakses pasar finansial (e.g. size, tax base dan debt management). Kapasitas pemda untuk meminjam dan membayar. Kapasitas teknis dan managerial untuk kredibilitas keuangan dan akuntabilitas. Insentif yang jelas Sustainable Infrastructure Development
Key Areas & Challenges
6