ORDO DECAPODA Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan)
LOBSTER LAUT
Salah satu jenis komoditas yang biasa ditemukan di kawasan terumbu karang adalah udang barong atau udang karang (lobster). Udang karang atau spiny lobster merupakan salah satu marga dari krustasea laut yang mempunyai potensi ekonomi penting. Daur hidup udang karang sangat kompleks dan prospek ke arah pembudidayaannya masih dianggap masih sulit, sehingga banyak dilakukan dengan cara menangkap di alam. Bangsa lobster mempunyai bentuk tubuh yang memanjang seperti pada udang, tubuhnya memanjang terdiri dari kepala-dada (cephalothoraks) dan perut (abdomen), serta kaki beruas enam. Pada bagian kepala terletak dua pasang antenna, sepasang mata bertangkai, dan lima pasang kaki-jalan (pereipoda), sedangkan dekat pada bagian ekor terletak enam pasang kaki renang (pleopoda), sepasang untuk tiap ruas, sebuah telson dan dua pasang uropod. Lobster laut terbagi dalam 4 suku (famili) sebagai berikut : Nephropsidae (lobster bercapit) Synaxidae (lobster karang) Scyllaridae (lobster sandal) Palinuridae (lobster berduri)
Dari suku tersebut yang umum dikenal hidup di laut adalah Palinuridae (udang barong) dan Scyllaridae (udang pasir). Sesuai dengan lingkungan hidupnya, jenis yang banyak terdapat di Indonesia adalah lobster berduri yang hidup di perairan karang sehingga dinamakan udang karang atau udang barong atau udang mangkara. • Di Indonesia dikenal 7 jenis udang barong yang dijumpai dalam lingkungan yang berbeda : 1. Panulirus homarus (udang pantung) 2. Panulirus penicillatus (lobster bambu/ udang jaka) 3. Panulirus longipes (udang bunga) 4. Panulirus polyphagus 5. Panulirus versicolor (lobster mutiara/ udang manis/barong) 6. Panulirus ornatus (udang welang) 7. Panulirus dasypus. Jenis yang banyak di Indonesia : lobster berduri yang hidup di perairan karang, yang dikenal udang karang/ udang barong/ udang mangkara Udang karang dari marga Panulirus, suku Palinuridae, terdiri 14 jenis yang tersebar di perairan tropik. Umumnya Panulirus ditemukan pada lingkungan perairan karang dari permukaan hingga kedalaman 100 m, terutama di perairan hangat dengan suhu 20 – 30º C, terletak diantara 30 LS – 30 LU
MORFOLOGI LOBSTER LAUT * Secara morfologi tubuh lobster terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian depan cephalothoraks (kepala menyatu dengan dada) dan bagian belakang yang disebut abdomen (perut). Seluruh tubuh lobster terbagi atas ruasruas yang tertutup oleh kerangka luar yang keras. Bagian kepala terdiri atas tiga belas ruas dan bagian badan terdiri atas enam ruas, seperti terlihat pada pandangan dorsal gambar lobster di bawah ini. * Cephalothoraks tertutup oleh cangkang yang keras (carapace) dengan bentuk memanjang ke arah depan. Pada bagian ujung cangkang tersebut terdapat bagian runcing yang disebut cucuk kepala (rostrum). Mulut terletak pada kepala bagian bawah, diantara rahang-rahang (mandibula). Sisi kanan dan kiri kepala ditutupi oleh kelopak kepala dan dibagian dalamnya terdapat insang. Mata terletak di bawah rostrum, berupa mata majemuk bertangkai yang dapat digerakkan. * Pada bagian kepala juga terdapat beberapa anggota tubuh yang berpasangan yaitu : antenulla, sirip kepala (scophent), sungut besar (antenna), rahang (mandibula), 2 pasang alat pembantu rahang (maxilla), 3 pasang maxilliped, dan 5 pasang kaki jalan (pereiopoda). Dari kelima pasang kaki jalan tersebut, 3 pasang diantaranya dilengkapi dengan jepitan yang disebut chela.
Pada bagian badan terdapat lima pasang kaki renang (pleopoda) yang terletak pada masing-masing ruas. Pada ruas keenam terdapat kaki renang yang telah berubah menjadi ekor kipas atau sirip ekor (uropoda) dan bagian ujungnya membentuk ekor yang disebut telson.
SISTEMATIK * Sistematik lobster (udang karang) dapat disusun dalam sistem yang berbeda tergantung pada yang diikuti. Lobster termasuk dalam famili Palinuridae. Klasifikasi yang dibuat oleh Latreille (1806) dalam Borradaile (1907) membagi ordo Decapoda atas 2 sub ordo yaitu Macrura dan Brachyura. Pembagian ini didasarkan atas kondisi (letak) abdomen, tetapi banyak kelemahannya. H.Milne-Edwards (1834) dalam Borradaile (1907) menambahkan 1 sub ordo yaitu Anomura. Sistem klasifikasi ini masih mempunyai kelemahan dan Boas (1880) dalam Borradaile (1907) mengusulkan 2 subordo yang diberi nama Reptantia dan Natantia. Udang karang (lobster) dimasukkan ke dalam subordo Reptantia, sedangkan udang penaeid (udang windu, udang putih) dimasukkan ke dalam subordo Natantia. * Klasifikasi yang diusulkan oleh Boas ini mendapat banyak dukungan, meskipun disertai penambahan untuk penyempurnaannya seperti yang dilakukan Borradaile (1907). Sedangkan sistem klasifikasi yang dibuat oleh Latreille juga masih mendapat pengikut, misalnya MacGinitie & MacGinite (1949) masih menggunakan subordo Macrura, Anomura dan Brachyura. Balls (1957) dan Waterman & Chace (1960) menggunakan sub ordo Reptantia dan Natantia. Crustacea sendiri oleh para peneliti dimasukkan sebagai super kelas.
* Yager (1981) mengusulkan satu kelas Crustacea baru, sedangkan Miyake (1983) menggunakan istilah induk-kelas (super kelas) untuk Crustacea tetapi tidak menggunakan istilah Reptantia dan Natantia, serta memasukkan suku Palinuridae dalam sub ordo Pleocyemata. * Dari uraian diatas terlihat berbagai macam klasifikasi Crustacea yang masingmasing mempunyai pengikut dan masih terus mengalami modifikasi hingga saat ini. Dalam klasifikasi lobster laut yang dipergunakan adalah seperti yang dipakai Waterman & Chace (1960) dalam Moosa dan Aswandy (1984) dengan beberapa modifikasi yaitu : Super kelas : Crustacea Kelas : Malacostraca Sub kelas : Eumalacostraca Super ordo : Eucarida Ordo : Decapoda Sub ordo : Reptantia Seksi : Macrura Super famili : Scyllaridae Famili : Palinuridae Marga : Panulirus Spesies : Panulirus homarus, P. pnicillatus, P. logipes, P. versicolor, P. ornatus, P. polyphagus.
Kelompok Macrura (lanjutan) Biologi Umum Lobster Lobster yang banyak diteliti spesies dari Amerika, Homarus americanus dikembangkan di Canada dan AS Secara ekologi hidup di perairan pantai, laut dan laut dalam hingga ke dalaman 700 m Lobster muda 2 tahun awal hidupnya di dasar perairan berlindung diantara karang/ tumbuhan dasar laut, untuk menghindari serangan predator (ikan, Crustacea yang lain dll.) Dengan bertambahnya umur dan ukuran mulai aktif keluar dan ke tempat yang lebih jauh Biasanya aktif pada malam hari untuk mencari makan Penyebaran lobster dibatasi oleh faktor lingkungan : temperatur, salinitas dan kandungan oksigen Lobster termasuk Crustacea stenohaline dan non osmoregulator
TUBUH CRUSTACEA : DECAPODA (contoh Lobster)
Siklus Biologi dan Perkembangan •
•
• • •
•
Siklus reproduksi berlangsung 2 tahun, berdasarkan waktu molting induk ♀ Pada waktu perkawinan induk ♂ meletakkan spermatophore ke dalam reseptakel seminal induk ♀ yang baru saja molting spermatozoid tersimpan di dalam reseptakel seminal Pengeraman dan fekundasi terjadi pada setahun selanjutnya
Induk ♀ meletakkan telur pada kaki pleopodanya dengan mensekresi kelenjar semen pada kaki-kaki pleopodanya Telur2 akan dibawa dan dilindungi di bawah abdomen selama proses perkembangan embrio selama 9 - 11 bulan Induk ♀ Homarus gammarus mampu memproduksi 5000 – 17000 telur tergantung pada ukuran tubuhnya
Siklus Biologi dan Perkembangan • •
• • • •
• • •
Terjadi periode panjang dalam stadium nauplius Telur lobster menetas dalam stadium prelarva yang masih bersifat immobil diantara kaki pleopoda induk betina Prelarva ≈ metanauplius ≈ prezoea 24 jam setelah menetas, prelarva molting menjadi stadium primer larva Stadium larva dibedakan setelah molting : I, II dan III yang menyerupai stadium zoea atau mysis Cara hidup planktonik dan bersifat karnivora Waktu perkembangan larva lobster tergantung temperatur (sekitar 12 hari pada t 20º C dan 4-6 minggu pada kondisi alami normal) - larva stadium I, tanpa pleopoda, mata non pedonkulaire - larva stadium II, pleopoda muncul, mata menjadi pedonculaire - larva stadium III, adanya uropoda dan perkembangan dari kaki pleopodanya Setelah molting metamorfose masuk ke stadium post larva (larva stadium IV) miniatur lobster dewasa Stadium post larva hidup benthik Transformasi lengkap setelah stadium IV ≈ stadium awal juvenil
Perubahan metamorfosis ditandai dengan perubahan : - Morfologi - Anatomi - Fisiologi - Ekologi dan ethologi Rongga pernafasan (insang) Lobster mempunyai 20 pasang insang yang terdiri dari - 6 pasang podobranchies - 10 pasang arthrobranchies - 4 pasang pleurobranchies - satu diantaranya pada kaki maxillipede kedua rudimenter Selain itu mempunyai 7 pasang epipodit/ mastigobranchi Tipe organisasi insang pada lobster : Trichobranchies
Peranan insang •
•
Lapisan cuticula decapoda yang tebal/ tipis merupakan pembatas yang mengatur dalam pertukaran gas/ ion dengan lingkungan luar Dengan lapisan tipis pada struktur epidermis dan cuticulanya, insang pada Decapoda ini berperan dalam pertukaran : - pertukaran gas respirasi - pertukaran ion dalam proses ekskresi - regulasi osmotik - mengatur keseimbangan asam dan basa - absorpsi ion Ca++ yang berperan dalam kalsifikasi (pengapuran) lapisan kutikula