OPTIMASI PENGGUNAAN ARMADA BIS PADA PO. ROSALIA INDAH
SIGIT PRASTOWO
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
RINGKASAN
Transportasi mempunyai peran ganda dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu daerah yang berperan sebagai urat nadi kegiatan ekonomi dan sebagai komoditas industri pelayanan jasa. Mobiltias penduduk dari daerah satu ke daerah yang lain semakin meningkat sehingga kebutuhan alat transportasi dirasa sangat penting. Meningkatnya industri jasa transportasi angkutan udara maupun darat menyebabkan terjadinya persaingan harga tiket dan pelayanan sehingga menyebabkan penawaran lebih kecil dari permintaan. PO. Rosalia Indah adalah salah satu industri pelayanan jasa transportasi darat bis dengan trayek Jawa dan Sumatera. Pada saat berdiri tahun 1991 hanya memiliki 11 bis kelas ekonomi dengan jurusan Solo – Blitar PP. Sampai saat ini armada yang dimiliki telah mencapai sebanyak 139 bis yang terdiri 8 bis kelas Super Eksekutif, 70 bis kelas Eksekutif, 8 kelas VIP, 20 kelas PATAS, 18 kelas Ekonomi, 6 khusus Pariwisata dan 9 bis sebagai Cadangan. Kapasitas kursi masing-masing kelas yaitu 22 kursi kelas Super Eksekutif, 32 kursi kelas Ekonomi, 32 kursi kelas VIP, 54 kursi kelas PATAS dan 54 kursi kelas Ekonomi. Permintaan dan penawaran masing-masing kelas rata-rata per hari yaitu : supply kelas Super Eksekutif 88 kursi tetapi demand 66 penumpang, supply kelas Eksekutif 1.120 kursi tetapi demand 946 penumpang, supply kelas VIP 128 kursi tetapi demand 102 penumpang, supply kelas PATAS 540 kursi tetapi demand 432 penumpang, supply kelas Ekonomi 488 kursi tetapi demand 413 penumpang. Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan penggunaan armada sehingga tercapai keuntungan yang maksimal Berdasarkan hasil analisis Metode Jaringan dan Linier Programing diketahui keuntungan operasional perjalanan per hari kelas Super Eksekutif : Rp. 4.785.000, Eksekutif: Rp. 78.575.000, VIP: Rp. 4.010.000, PATAS: Rp. 22.145.000, Ekonomi : Rp. 18.438.000 dan total pendapatan perhari Rp. 127.953.000 atau Rp. 7.677 juta perbulan. Setelah dikurangi biaya operasional perbulan sebesar Rp. 7.374 juta maka laba perbulan sebesar Rp. 302 juta. Terdapat beberapa trayek yang rugi atau keuntungan dibawah 60% dari biaya operasional yaitu : Super Eksekutif : Solo – Jakarta (-15%), Eksekutif : Surabaya – Merak (43%), Ponorogo – Lampung (6%), Karanganyar – Merak (46%), Solo – Lampung (24%), VIP : Blitar – Bogor (51%), Solo – Merak (39%) dan PATAS : Kediri – Jakarta (-4%). iii
Hasil optimalisasi melalui alternatif-1 dengan cara kelas Super Eksekutif dan Eksekutif menghentikan sementara trayek yang rugi sehingga keuntungan Super Eksekutif menjadi Rp. 6.060.000 dan Eksekutif menjadi 83.250.000. Untuk kelas VIP
mengubah jurusan Solo –Merak menjadi Sragen – Merak sehingga
keuntungan menjadi Rp. 4.225.000. Sedangkan kelas PATAS dan Ekonomi kondisi tetap tidak dioptimasi maka keuntungan yang diperoleh meningkat menjadi Rp. 134.118.000. atau perbulan sebesar Rp. 8.047 juta. Setelah dikurangi biaya operasional maka laba perbulan sebesar Rp. 672 juta. Tetapi alternatif-1 menimbulkan dapak sosial yang tinggi yaitu pengurangan jumlah armada yang menimbulkan pengurangan pegawai. Alternatif-2 dengan cara semua armada tetap dioperasional tetapi mengubah pemberangkatan bis ke kota lain dengan memperhatikan biaya operasional perjalanan. Kelas Super Eksekutif semula Solo – Jakarta menjadi Karanganyar – Merak maka keuntungan relatif turun menjadi Rp. 4.570.000. Bis kelas Eksekutif semula dari Surabaya 9 bis dikurangi menjadi 6 bis dan dipindah ke kota lain yaitu: Madiun semula 4 bis menjadi 5 bis, Sragen semula 3 bis menjadi 4 bis dan Solo semula 4 bis menjadi 5 bis sehingga keuntungan menjadi Rp. 80.635.000. Untuk armada kelas VIP dan Ekonomi kondisi tetap seperti alternatif-1 dan kelas PATAS dilakukan perubahan jurusan Kediri – Jakarta menjadi Madiun – Bogor maka keuntungan menjadi Rp. 22.345.000. Sehingga total keuntungan semua kelas diperoleh sebesar Rp. 130.213.000 atau perbulan sebesar Rp. 7.812 juta. Setelah dikurangi biaya operasional maka laba perbulan sebesar Rp.438 juta Alternatif-3 yaitu semua armada tetap dioperasionalkan dengan cara armada kelas Super Eksekutif dikurangi dan pindah menjadi kelas Ekonomi dengan jurusan Madiun – Merak sehingga keuntungan bis kelas Ekonomi menjadi Rp. 17.487.000. Untuk armada kelas Eksekutif, PATAS dan VIP kondisi tetap seperti alternatif-2 maka total keuntungan semua kelas menjadi Rp. 130.752.000 atau perbulan Rp.7.845 juta dan setelah dikurangi biaya operasional maka laba perbulan Rp.470,7 juta. Alternatif-3 lebih tepat untuk perusahaan karena tidak menimbulkan dampak sosial yaitu pengurangan armada dan pegawai.
iv
ABSTRACT SIGIT PRASTOWO. Using Optimation of buses PO. Rosalia Indah. Advised by Bambang Pramudya as Chairman and Hartisari Hardjomidjojo as member.
PO Rosalia Indah is one of land transportation service industry player/provider that servicing the route between Java and Sumatra. Founded in 1991, it started its services with 11 economy class buses that serviced Solo – Blitar to and from route. Until today, its route has been expanding to 139 buses consists of 8 super executive class buses, 70 executive class buses, 8 VIP class buses, 20 PATAS class buses, 18 economy class buses, 6 tourism buses, and 9 substitute buses. Seat capacity for each classes are 22 seats for super executive class, 32 seats for executive class, 32 seats for VIP class, 54 seats for PATAS class, and 54 seats for economy class. The comparison between supply and demand for each class are : Super Executive Class 88 seats : 66 passengers, Executive Class 1.120 seats : 946 passengers, VIP Class 128 seats : 102 passengers, PATAS class 540 seats : 432 passengers and Economy class 488 seats : 413 passengers. This research aims to optimize the use of routes so it will deliver maximum profit for the company. Based on the result of Linear Analysis Programming, it is known that the profit of daily operating trip are Rp 126.770.000,00 as a total daily earning. There are some route with less profit which make less than 60% earning below the operating cost, they are : Super Executive Class : Solo – Jakarta route (-15%), Executive Class: Surabaya – Merak route (43%), Ponorogo – Lampung route (6%), Karanganyar – Merak route (46%), Solo – Lampung route (24%), VIP Class : Blitar – Bogor route (51%), Solo – Merak route (39%) and PATAS class : Kediri – Jakarta route (-4%) The optimum result from alternative 1 by temporarily discontinuing the less benefit route of Super Executive Class dan Executive Class. VIP Class changing the route of Solo – Merak to Sragen – Merak. While for both PATAS class and Economy class with current condition (without optimising efforts) will increase the profit amount of Rp. 132.935.000,00 Alternative 2 is carried out by maintaining the operating current routes but change the bus route to other city with strictly focus on operating cost for each trip. Change the route of Super Executive Class and reducing the number of Executive class fleet from Surabaya, so that the total profit from all class will be Rp 129.030.000,00. Whereas, for the alternative 3 which maintaining the operating of all routes but reducing the number of route of Super Executive Class and transfer it to Economy class for the route of Madiun – Merak will produce the profit amount of Rp 16.230.000,00. Maintaining the current conditiion for Executive class, PATAS, and VIP class as it is maintained in alternative 2 will sum the total profit amount of all classes to Rp. 129.495.300,00. This alternative is the most appropriate choice for the company since the social effects of reducing the number of routes and employees is none.
OPTIMASI PENGGUNAAN ARMADA BIS PADA PO. ROSALIA INDAH
SIGIT PRASTOWO
Laporan Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Industri Kecil Menengah
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
Judul Tugas Akhir Nama Mahasiswa Nomor Induk Program Studi
: Optimasi Penggunaan Armada Bis Pada PO. Rosalia Indah : Sigit Prastowo : F052044035 : Industri Kecil Menengah
Menyetujui Komisi Pembimbing,
Prof Dr Ir Bambang Pramudya M Eng
Dr Ir Hartrisari Hardjomidjojo DEA
Mengetahui, Ketua Program Studi Industri Kecil Menengah
Prof Dr Ir Musa Hubeis, MS Dipl Ing DEA
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof Dr Ir Khairil Anwar Notodiputro, MS
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
I.
II.
III.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Sejarah Perusahaan C. Tujuan D. Kegunaan
1 3 6 6
ANALISIS MASALAH A. Prinsip analisis 1. Tujuan 2. Implementasi Praktis B. Metode analisis
7 7 7 18
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan umum 1. Kelas Super Eksekutif 2. Kelas Eksekutif 3. Kelas VIP 4. Kelas PATAS 5. Kelas Ekonomi B. Biaya Operasional Bis C. Penyelesaian Masalah 1. Kelas Super Eksekutif 2. Kelas Eksekutif 3. Kelas VIP 4. Kelas PATAS 5. Kelas Ekonomi D. Alternatif Penyelesaian Masalah 1. Alternatif Kelas Super Eksekutif 2. Alternatif Kelas Eksekutif 3. Alternatif Kelas VIP 4. Alternatif Kelas PATAS 5. Alternatif Kelas Ekonomi
21 31 32 33 34 36 36 37 39 41 53 56 61 67 67 72 93 96 101
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 2. Saran
107 109
DAFTAR PUSTAKA
110
LAMPIRAN.......................................................................................................
114
DAFTAR TABEL
Halaman 1. Jumlah perusahaan & bis antar propinsi menurut propinsi 2001 - 2005
2
2. Rekapitulasi bis antar propinsi menurut propinsi 2004
2
3. Total permintaan angkutan penumpang 1998 - 2009
8
4. Pengaturan penumpang bis
20
5. Trayek dan jumlah armada bis PO. Rosalia Indah
22
6. Jurusan, kapasitas dan harga tiket bis kelas super eksekutif
31
7. Jurusan, kapasitas dan harga tiket bis kelas eksekutif
33
8. Jurusan, kapasitas dan harga tiket bis kelas VIP
34
9. Jurusan, kapasitas dan harga tiket bis kelas PATAS
35
10. Jurusan, kapasitas dan harga tiket bis kelas Ekonomi
36
11. Rata-rata biaya operasional perjalanan bis AC dan Non AC
37
12. Pengaturan penumpang pemberangkatan bis kelas super eksekutif
39
13. Pengaturan penumpang pemberangkatan bis kelas eksekutif
42
14.
Pengaturan penumpang pemberangkatan bis kelas VIP
53
15.
Pengaturan penumpang pemberangkatan bis kelas PATAS
56
16. Pengaturan penumpang pemberangkatan bis kelas Ekonomi
61
17. Keuntungan perjalanan bis semua kelas
66
18. Alternatif-1 pengaturan penumpang bis kelas Super Eksekutif
68
19. Alternatif-2 pengaturan penumpang bis kelas Super Eksekutif
70
20. Rekapitulasi keuntungan kelas Super Eksekutif
72
21. Alternatif-1 pengaturan penumpang bis kelas Eksekutif
73
22. Alternatif-2 pengaturan penumpang bis kelas Eksekutif
83
23. Rekapitulasi keuntungan kelas Eksekutif
93
24. Alternatif pengaturan penumpang bis kelas VIP
94
25. Rekapitulasi keuntungan kelas VIP
96
26. Alternatif pengaturan penumpang bis kelas PATAS
97
27. Rekapitulasi keuntungan kelas PATAS
101
28. Alternatif pengaturan penumpang bis kelas Ekonomi
102
29. Rekapitulasi keuntungan kelas Ekonomi
106
x
DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Grafik perkembangan armada bis PO. Rosalia Indah 1991-1994…......
4
2. Struktur organisasi PO. Rosalia Indah……. ……………………………
21
xi
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Keuntungan perjalanan semua kelas (alternatif-1)……………………..
115
2. Keuntungan perjalanan semua kelas (alternatif-2) ......……………….
116
3. Keuntungan perjalanan semua kelas (alternatif-3) ....………………….
117
4. Rute perjalanan bis Rosalia Indah di Jawa ..........................................
118
xii