PnJSld/l1g Semill'i" lii/IIIII
ff",I',f Pelleli/liill
ISSN OS'·I-'278
f':; fIlfl
:;OO-!
OPTIMALISASI LAY AN AN OI>ERASIONAL FASILITAS PENUNJANG DAN SARAN A PROSES SERrA PENYEDIAAN RADIOISOTOP BERBASIS REAKTOR G.A. SIW ABESSY Sunarhadijoso Soenarjo Kepala Bidang Pengembangan Sarana dan Proses, P2RR-BATAN
ABSTRAK. Perkembangan kebutuhan clan penggunaan radioisotop di Indonesia tidak dapat scluruhnya dipenuhi oleh P.T. BATAN TeknoIogi yang mcrupakan unit ketja BUMN yang antara lain mcnangani produksi dan pCl11asaran produk radioaktif. Di sisi lain, tugas pokok P2RR I11cl11berikan peluang dan pcranan bagi P2RR untuk melaksanakan fungsi litbangyasa (penelitian, pengcmbangan, perekayasaan) dan sekaligus juga fungsi pelayanan proses radioisotop, serta menel11patkan P2RR sebagai salah satu pcmakai utama reaktor G.A. Siwabessy. Berkaitan dengan hal-hal di atas, maka dilaksanakan program kcgiatan yang meliputi pengembangan perckayasaan f~lsilitas penunjang dan saran a proses serta pengembangan layanan fungsi operasional fasi Iitas dan penyed iaan produk radioisotop / radiofarmaka berbasis reaktor G,A. Siwabessy. Secam bersincrgi kegiatan ini bertujuan untuk mencapai optimalisasi layanan fungsi kineIja fasilitas penunjang dan sarana proses selia penyediaan produk radioisotop dan radiofannaka berbasis reaktor G.A. Siwabessy yang berdaya saing tinggi, dengan dukungan pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, Kegiatan pengembangan perekayasaan menghasilkan modifikasi mekanisme kinelja fasilitas pengaturan udara (AI-IU) berikut unit kontrol pemanas udara sekunder serta peremajaan bertahap sistem chiller Hasil-hasil layanan operasional fasilitas dinyatakan sccara kuantitatif dalam total jam fungsi operasional sistel11 dengan kualitas operasional yang mcmenuhi kebutuhan kenyamanan. keamanan dan kesinambungan. Layanan pcnyediaan produk radioisotop / radiol~\rInaka ditunjukkan dengan kuantitas dan kualitas produk radioisotop, senyawa bertanda dan kit radiofarmaka yang memenuhi kebutuhan pihak pengguna ..
ABSTRACT. The development of need and application of radioisotopes in Indonesia can not be completely fulfilled by P.T. SATAN Teknologi as an institution charged for production and supply of radioisotopes. On other side, the job description of the CDRR opens ro\c and opportunity for the CDRR to performed both researches and services on radioisotope processing technology and places the CDRR as a main user of G.A. Siwabessy reactor. In relation to the mentioned above, activities program covering improvement of supp0l1ing facilities and services on operational function and improvement of supporting facilities, as well as production of G.A. Siwabessy reactor based radioisotopes and radiopharmaceuticals, has been executed. The aim of the activities is to sinergically achieve the optimalization of operational performance of the facilities and that of production of high-competitive-reactor based radioisotopes and radiopharmaceuticals as well, supported by improvement of the human resources quality. Activities on modification of air handling unit and its secondary-air-heat-control as well as rejuvenation of chiller system are reported as the improvement of the supporting facilities. The operational functions of the facilities are quantitatively presented as total working-hours-operation meeting requirements of pleasure, safety and continuity. The performances of service on production of G.A. Siwabessy reactor based radioisotopes and radiopharmaceuticals are presented as quantities and kinds of the products prepared complying user requirements.
401
ISS'\ o~5·1-527S
()pIIlI1UI1Stl.H
l.ayol1UJJ
()pl..'r,J.\l
SUI1Url1l11It)·fJ.'iO
PENDAHULUAN Sampai dcngan tahun 1996, BATAN yang secm·a formal
mempunyai
membina pengembangan didirikan
kewenangan
tekno1ogi produksi
scbuah unit kClja BUMN
pemasaran
raclioisotop
dalam pelaksanaan
merupakan
satu-satunya
dan knvajiban radioisotop
yang antam lain bcrgcrak
dan pcngembangan
kebutuhan
dan pcnggunaan
disediakan
oleh PT. BArAN
tetap tidak terlepaskan
produksi
radioisotop Tekno1ogi.
di Indonesia
melaksanakan
dalam bidang
produksi
tctap berperan
cli Indonesia.
teknologi
sebagai unit kelja atau badan pelaksana
penting
dipcnuhi
produksi
BAT AN yang bcrdasarkan
dan
Perkembangan
tidak dapat seluruhnya
Dengan demikian
dan
Kctika pada tahun 1996
[1], BATAN
radioisotop
di Indonesia
dari kelcmbagaan
10 tahun 1997 ditetapkan
dalam
domestik.
(yaitu PT. BAT AN Teknologi)
institusi
dan
radioisotop
Undang-undang
No.
ilmu pengetahuan
dan
teknologi nuklir di Indonesia. Sebagai Raclioisotop
salah
satu
unit
dan Radiofarmaka
melaksanakan
teknologi
kelja
di lingkungan
(P2RR)
produksi
mempunyai
radioisotop
litbangyasa
(penelitian,
pelayanan,
serta
Siwabessy.
Olch karena
pemanfaatan
pcngembangan,
menempatkan
P2RR
memegang
dengan
peranan
radiofarmaka,
daJam
mendorong
dan sebaliknya
Bidang-bidang dalam
scperti
teknologi
peningkatan
bent uk radioisotop
juga
penting
operasional
dan sckaligus
salah satu pcmakai
utama
dalam implcmentasi
BA TAN
pemantapan
di
teknoJogi
aplikasi
layanan penyediaan
dipacu
bidang
bidang
dalam
reaktor
G.A.
juga
fungsi
rcaktor
G .A.
program
tematik
kesehatan,
P2RR
proses
primer maupun
radioisotop
oJeh perkembangan
kedokteran radioisotop
Crekuensi kebutuhan
Bahkan clalam bidang kedokteran llntllk berbagai
dan peranan
radioisotop
untuk jenis produk yang tidak dapat disediakan
Di sisi lain, pengembangan
radioisotop
perekayasaan)
landmark
Teknologi.
apJikasi
Pengembangan
reaktor G.A. Siwabessy.
program
kunei
khususnya
sebagai
Pusat
peluang bagi P2RR untuk melaksanakan
itu P2RR perlu dilibatkan
clan pcngembangan
Berkaitan
potcnsi
mela!ui dukungan
Si\\"abessy. Tugas pokok P2RR [2,31 membcrikan fungsi
BATAN,
nuklir, tersebut
penyediaan
oleh PT. BAT AN di Indonesia
berbagai
mengambil
raclioisotop
domcstik,
claJam bcntuk scnyawa bertamla dan/utau nuklir, satu jenis produk radioisotop
tuj uan cliagnosis danJatall tempi dcngan 402
mengikatkan
sangat
biclang teknologi
inclustri, hidrologi telah
clan
dan pertanian. posisi baik
penting dalam
radiof~m11aka.
dapat diaplikasikan raclioisotop
tcrsebllt
1',.OSIi!lI1g SeIlIlI1U,. l/u.liI lid/lll1 lOO·1
pada struktur
I'cl1c!uwl1l':'rJiI?
senyawa
ligan yang tertentu
cliikuti dengan perkembangan kebutuban
pcnyediaan
Implcmentasi tidak dapat
secm'a dinamis
radioisotop
kapabilitas
dari kesinambungan
dan sarana proses untuk menjamin
Meskipull
sebagian layanan
keselamatan
fungsi
radioisotop
non-litbang.
Karena
operasionalnya
harus
tetap
kegiatan
fasilitas penunjang
fungsi
dan radiofarmaka
operasional
sistem
fasiJitas
sistem, proses maupun personel. mengalami
dioptimalkan,
tetapi juga untuk seluruh kcgiatan itu
[7].
radioisotop
fungsi
ini perlu
P2RR cla!am memcnuhi
tersebut
besar fasilitas dan sarana tcrscbut semakin
penyediaan
perbaikan
penycc!iaan kesiapan
pcnunjang
namun
domcstik
Keadaan
[4,5,61.
peranan dan potensi
dan radiofarmaka
peningkatan
dilepaskan
sesuai kebutuhan
operasional,
penuaan (aging)
tidak
litbang
hanya
untuk
ataupun
kegiatan
rutin
serta
diagnosis
dan
perawatan
dan sarana proses harus pula mcnempati
skala prioritas yang
tinggi [71. Berkaitan pcngcmbangan
dengan hal-hal di atas, maka clilaksanakan program perekayasaan
layanan
fungsi operasional
bcrbasis
reaktor
optimalisasi
untuk fasilitas
G.A. Siwabessy.
layanan
meningkatkan dan pcnyediaan
Sccara bcrsinergi
fungsi kinelja
mcningkatkan
kcsejahtcraan
scrta pengcmbangan
procluk raclioisotop kcgiatan
clan racliofarmaka
ini bcrtujuan
bcrbasis rcaktor G.A. Siwabessy
tinggi, dengan clukungan pemberdayaan satu perwujudan
fasilitas
untuk mencapai
fasilitas penUl~ang clan sarana proses scrta penyec!iaan
procluk raclioisotop dan radiofarmaka
ini mcrupakan
kincrja
kegiatan yang bersi fat
clan pcningkatan
peranan
masyarakat
yang berdaya saing
kualitas sumbcr daya manllsia. Hal
clan kontribllsi
P2RR
mclallli pengcmbangan
dalam
membangun
dan
teknologi dan aplikasi teknik
nuklir.
TATA KERJA. a. Ruang Lingkup Kegiatan. Sccara garis besar, kegiatan yang dilaksanakan 1)
Rekayasa
modi fikasi sistcm pengaturan
kinelja sistem melallli kemudahan 2)
Pcremajaan
bertahap
mempertahankan
sistcm
kcsinambungan
berorientasi
udara (AHU -1) untuk peningkatan
mekanismc chiller
fungsi
kClja fasilitas dan sistem kontrol.
berikut
unit
kinelja operasional
403
pada 4 hal, yaitu :
kontrolnya
dcngan
sistem secara kesclurllhan.
tetap
O/JtimaIISOSI
Ll.\"U11011 0pt>n:Sl
.';lIl1l1rl1",I,) '0.1'0
3) Optil11alisasi fungsi
fungsi
layanan
layanan
diagnosis
opcrasional
clan pcrawatan
clan pcrbaikan
sarana
keselall1atan sistcll1, proses, pcrsonelll1aUplln 4) Penyecliaan bertanda,
radioisotop
berbasis
dan kit racliofannaka,
reaktor
fasilitas
pcnunjang
dan peralatan
untuk
scrta
menjamin
lingkungan GA Siwabcssy
untuk penggunaan
serta
procluk
clalal11 litbang
senya\Va
teknologi
proscs
clan ap!ikasi radioisotop.
b. Rancangan
dan Mctodc
Untuk hal yang pertall1a, dilaksanakan I.
Modifikasi
Il1ckanisll1e kcrja
kcgiatan bcrikllt :
fllngsi operasi
AHU-I
clari I11ckanisme VSC (\'ariable
speed cuntro/) Il1cnjadi Il1ckanisll1c STAR DELTA. 2.
l\'lodifikasi
kenclali
opcrasional
bergantian
3 unit
pemanas
udara
sekunclcr
pacla
sistcm
AI-IU-I,
dalall1 selang \Vaktu tcrtentll l11enjadi operasional
clari
serentak
clan
bcrsamaan.
Untuk hal yang kcdua , dilaksanakan
kcgiatan
I.
PCl11bcrsihan fin kondensor
2.
PCl11bersihan saluran freon khususnya
antara king mh'e dan kOll1presor.
3.
Penggantian
transducer,
penggantian
serta penggantian
bcrilmt :
discharger
cure (byer.
relay interluck,
suction
transducer.
clan flow switch. 4.
Pcnggantian
kabcl kontrol
clari sensor transcluccr
ke arester,
scrta pcnggantian
sensor
suln!. ).
Pell1bcrsihan
korosi pad a sebagian
diikuti dcngan pelapisanJpengecatan
Untuk hal yang ketiga, dilaksanakan I.
Pengoperasian
besar konstruksi
pipa penyangga
dan panel chiller
ulang.
kcgiatan
sistem sarana penunjang
berikut :
dan utilitas sesuai clcngan jadwal
Cungsi opcrasi
yang ditentukan. 2.
Pell1eliharaan
sistcm
sarana
penunjang
dan
utilitas
berdasarkan
prosedur
stanclar
pel11cliharaan untuk ll1asing-ll1asing sistcll1. 3.
MCl11pcrsiapkan
suku
cadang
clan komponen 404
kritis
untuk
sclalu
mcnjaga
kcsiapan
Frosldll1g
lIas"
.\l.!l1Il1lOr
P:;FUI<
PL'l1l.!hIIUJ/
ISSN 1!~5·'-527~
l~d"iI1 ]()()./
fungsi operasional 4.
Diagnosis
keseluruhan
dan perbaikan
sistem dan sarana penunjang
atas kegagalan
fungsi operasi
proses.
normal
saran a penunjang
dan
utilitas serta sistem dan peralatan.
Untuk hal yang keempat, 1. Mempersiapkan radioisotop, 2.
Preparasi
dilaksanakan
pengadaan
kegiatan berikut
bahan,
alat dan kebutuhan
lain dalam proses
penyediaan
senyawa bertanda dan kit radiofarmaka. bahan
sasaran
untuk proses
iradiasi dalam
dengan jadwal operasi reaktor dan jenis radioisotop 3. Proses radiokimia
untuk penyediaan
standar pembuatan 4.
:
Pembuatan
dan pengujian
senyawa
radioisotop
reaktor
serta
sesuaJ
yang dibutuhkan.
primer dengan mengacu pad a prosedur
kualitas produk radioisotop
bertanda
G.A. Siwabcssy
formulasi
sediaan
terkait. kit
radiofarmaka
dengan
mengacu pada prosedur standar yang terkait. 5. Melaksanakan kualitas
pemeriksaan
radionuklida,
mutu
produk
yang mencakup
kimia,
sterilitas
radiokimia,
tetapi
serta pengujian
tidak terbatas
pad a
biodistribusi
bi!a
perl u. 6.
Penerapan radioaktif
teknologi
hasil
penclitian
dari sediaan radioisotop
dan
pengembangan
proses
scnyawa
bcrtanda
primer.
BASIL KEGIA TAN DAN PEMBAHASAN. Klasifikasi
dan pengelompokan
Keseluruhan
kegiatan
kegiatan.
yang dilaksanakan
kegiatan, yaitu kegiatan pengembangan Kegiatan
pengembangan
pengaturan
udara
pengembangan
dan
layanan
lingkup penggunanya radioisotop
dan
maupun eksternal
perekayasaan
perekayasaan
meliputi
peremajaan meliputi
bertahap
layanan
adalah lingkungan
radiofarmaka
yang
dapat diklasifikasikan
internal
lingkup
P2RR.
405
dan kegiatan pengembangan kegiatan sistem
fungsi
dalam dua kelompok
rekayasa chiller,
operasional
modifikasi sedangkan
sistem kegiatan
saran a dan fasilitas
P2RR serta layanan
penggunanya
layanan.
adalah
penyediaan lingkungan
yang produk
internal
ISSN OX:'·1-:'27X
()ptiI1101IS(J.\'/
L'.'·O/Wl1
()/'i.!raSI
Swwrh(uli)'oso
Rckayasa
modifikasi
Modifikasi Unit AHU-I
sistcm pcngaturan
sistem pengaturan
yang mengatur
Berbcda
dengan
fungsi kinelja
AHU-2
dilakukan
belum
fasilitas
A ir Handling
di lantai I gedung
dan AHU-3 yang mengatur
pada mekanismc
VSC yang ada telah l11emberikan fungsi operasi
terhadap
indikasi
sementara
dipahami
potensi kerusakan
tindakan
dengan
VSC (Variable
baik.
prevcntif
P2RR.
udara pada daerah
II, fasilitas AHU-I ini mempunyai karakteristikaspesifik
yang didasarkan
kegagalan
uclara dilaksanakan
udara pada daerah kelja radiasi
fasilitas
kClja non-racliasi di lantai
udara.
Speed
dengan
Control).
Sistem
yang akan berakibat
dan trouble
shooting
Di sisi lain penggantian
pada
yang harus
sistcm
VSC
akan
l11cmerlukan biaya yang relatif sangat tinggi dan sulit diperoleh
di pasar dOl11estik. Karena
itu
mekanisme
dilakukan
elcktronik)
pengubahan
mekanisme
mcnjadi mekanisme
kelja
AHU-I
dari
STAR DELTA (sistcm clcktromckanik)
pada pertil11bangan kel11udahan tinclakan trouble shooting teljadi kcgagalan
fungsi operasional
AHU-I .
-- -. ----- ..
.
""~;"' .•... '.'
•••• ~
''''J.,'!f">3<,;''
·~·;~~I i;I~ 'f~--
i
AHU I
0:1 'I 'I q
p ... I i
GambaI'
I.
Tampak
sebelum
clcpan clan lampak moclifikasi
samping blowcr clan konlrol
(alas) clan sesuclah moclifikasi
406
(bawah).
(sistem
clcngan didasarkan
yang harus clilakukan
.. -.. ...--
••~t(
VSC
claya
AIIU
manakala
Pros/dil1g Semil1ar !lasill'el1ditia/l Tohlll1 2nn-l
Pengubahan
mekanisme
blower dan instalasi maksimumnya
ISSN OX:'.J-527X
P2TRR
kelja AHU-l
perkabelan.
1 ditunjukkan
pula perpindahan
sepasang puley dengan rasio garis tengah sebesar 10 :
pengubahan
posisi dan dudukan
di atas. Pemindahan
posisi blower ini memberikan
keuntungan
kekuatan
motor
tinggi,
dudukan
pengoperasian
blower
blower
dengan
yang
mekanisme
sekunder,
sistem
dimaksudkan
untuk
sam pal pada temperatur dengan
udara kamar.
pada angka kinelja
dimoditikasi bersamaan
pemanas
juga
dilakukan
sebelum
demikian
yang disyaratkan. sekunder
[7,81
dari fungsi operasional
pada
bergantian
operasi
lonjakan
unit
pemanas
udara dingin
udara
kering
AHU
dari ruang
relatif udara dapat
lebih terpelihara
2 ditunjukkan
di dalam
kotak
menjadi
fungsi operasional
untuk ketiga unit pemanas.
YA
407
mengingat
potensi
bagian
YA
dan
VSc.
temperatur
Pada Gambar
dengan
perawatan
diperlukan
kendali
pencampuran
kelembaban
kemudahan
memberikan
pencapaian terjadi
blower yang dimaksudkan
yang
dengan mekanisme
mempercepat
setting
Dengan
kelembaban
unit
AHU-l
lebih
STAR DELTA
getaran motor yang lebih keras dibandingkan Modifikasi
lokasi motor
sebesar 60 % kapasitas
Putaran motor blo\ver ditentukan
dengan menggunakan
6. Pada Gambar
ini mencakup
YA
sistcm
kontrol
bcrgaris serentak
tebal dan
ISSN IIS:,~-:,27X
()pfUl1U/iSI/SI
SUll0rho{ltJ
/',,)'mWIl
(JI't:""S!
'OSO
Gambar 2. Bagan sistem kontrol kinerja unit pemanas sekunder pad a AHU-I. (Bagian di dalam batas garis tebal dimodifikasi dari operasional secara bergantian 3 unit pemanas menjadi operasional secara serentak dan bersamaan).
Contoh ditunjukkan
tampilan
keluaran
pad a Tabel
1 dengan
paling sensitif
terhadap
kriteria
fungsi
kinerja
mengambil
kelembaban
sistem
3 daerah
pengukuran
relatif udara ruang.
tersaji pada Tabel 1 terse but secm-a umum dapat dipertahankan, 25°C dan kelembaban
relatif
AHU-I
pasca'
modifikasi
yang diasumsikan
Profil data seperti
yaitu temperatur
yang
udara 21 -
tidak lebih dari 50 % (untuk daerah kelja radiasi dan daerah
instrumentasi). Tabel
].
Contoh
hasil
pengukuran
pemanas
sekunder
temperatur
dan
kelembaban
udara
pasca
modifikasi
unit
pad a sistem AHU-l.
321,0 Catu 4 548,6 2 OP OP 23,7 I Sekitar 41,8 45,4 OP 46,0 43,1 47,7 44,2 49,3 49,0 21,4 21,7 23,1 24,2 23,7 42,3 48,9 48,0 46,9 48,5 44,6 44,7 22,1 22,6 22,8 25,0 23,4 22,5 22,3 NAMA RUANG 46,1 43,6 44,7 43,7 24,2 49,2 47,5 45,8 44,5 44,3 50,0 23,6 Sekitar pk. 14.00 TEMPERATUR (vC) Daya Sekitar pk. pk. 10.00 14.00 KELEMBABAN Sekitar pk. 10.00
(%)
KETERANGAN: Pengukuran
dilakukan
pada hari yang sama,
5 hari tidak selalu berturut-turut
di dalam
bulan luni 2004. I.
OP menunjukkan
tidak dilakukan
pengukuran
408
karena siklotron sedang dioperasikan.
GGANTIAN
f'rosld/l1g Se/l1ll1ar Ilasd Ta/1I1l12(1II.f
I'2lRR
Pellelit;all
Peremajaan sistem chiller. Peremajaan
chiller dilakukan
sistem
chiller merupakan
perangkat
dibutuhkan
fasilitas
mencapai
pada
infra
struktur
gedung
lebih dari 15 tahun menimbulkan
per1imbangan penunjang.
teknis Hal
dioperasikan
ketiga
ini
secara
penanganan
penggantian
baik
bahwa
terjadinya
dapat
dilakukan
karena
bersama-sama
merupakan
berbagai
pada berbagai
pertimbangan
pemutusan pada
dasarnya
melainkan
cadangan
komponen
operasional
secara semestinya
karena
mencegah
serentak
Usia
sistem
secara
yang
telah
komponen
sub-
akan mengakibatkan
Namun tindakan peremajaan
untuk
chiller yang satu senantiasa disajikan
chiller,
unit
P2RR.
efek penuaan
mal-function pada sistem secara keseluruhan. untuk
mengingat
utama pada sistem catu udara kering dan dingin yang sangat
sistem yang apabila tidak mendapatkan
serentak
secm'a ber1ahap
tidak dilakukan
pendanaan
maupun
layanan
operasional
sarana
unit
chiller tidak
harus
bergantian,
sehingga
bagi unit chiller lainnya [91. Pada Tabel 2
kritis sebagai bagian dari langkah
peremajaan
yang teJah dilakukan.
Tabel 2. Penggantian
NO
berbagai komponen
kritis pad a peremajaan
--n 4 1-2----6ekspansi 4 51Chiller-2 4HP Flow 4 2 4 6 30 4 3 2BELDEN 16 Core Drier 5 ALCO 5A63-30 0-48 OBYEK 2kaki 3 SPESIFIKASI JUMLAH 16 Freonswitch R-22 8 21 Fuse 25 30 AVDC, 30 Suction transducer 025-25939-00 KOMPONEN KRITIS DAN Kontaktor ABB Kabel kontrol 2 unit Sensor suhu Kelvin KSY40 6 Transducer 025-25938-00 Bearing FAG 6308 4 53 Relay 28 220 VAC, 8 PEREMAJAAN 14 190m can set 12 unit 6309 50 SPORLAN NSK 6206ZZ Chiller-3 Katup panas TXV 70 TR Chiller-1 Karet kopling untuk pompa chiller
CA TA TAN:
*). Sebagian
dari penggantian
yang disajikan
409
unit
dilaksanakan
sistem chiller
pada tahun 2003.
*)
I"SN
US5~-527S
Opllll/a/isUSI/.a}'al/(J/1
OfJe/"(/J/
Sllllarhadn·oso
Pengujian secara
umum
dan/atau
fungsi
operasional
menunjukkan
dipulihkan
bahwa
sebagaimana
pasca peremajaan
fungsi
kinerja
disyaratkan.
secara normal, dan dalam beberapa tanpa terjadi hambatan
parsial
keadaan
atau gangguan
sistem chiller secara kontinyu operasi fasilitas siklotron,
Ketiga sistem
operasional
yang signifikan.
bila diperlukan
dan
dipertahankan
chiller dapat dioperasikan
secara kontinyu
selama 24 jam diperlukan
khususnya
chiller dapat
sistem
dioperasikan
telah pula dilakukan
selama 24 jam,
Layanan
operasional
terutama untuk mendukung
operasi siklotron
fungsi
dengan dosis iradiasi
yang tinggi.
Layanan
fungsi operasional
Berkaitan fasilitas
dengan
sarana penunjang.
pengembangan
sarana penunjang
layanan
dikelompokkan
fungsi operasional
dalam
4 kelompok
sistem
saran a penunjang, 17,9], yaitu
sistem
chiller, sistem elektrik, sistem udara tekan dan sistem AHU/FCU (Air handling unit danfim coil unit). Sccm-a kualitatif
kesiapan
dan kesinambungan
sistem sarana penunjang
terpelihara
pihak
saran a penunjang.
dalam
pengguna total
ditunjukkan
sistem
jam
pada Tabel
3, dibandingkan
tahun maka tampilan
kinerja
SecaI"a kuantitatif,
kinelja
satuan
saran a penunjang
operasional
normal
dalam
sarana penunjang
hanya dioperasikan
manakala
yang
ada permintaan dijelaskan
bahwa
fungsi operasi hambatan
dan/atau
ini dimungkinkan menjadikan sehingga
sebuah
karena unit
Pada dasarnya,
kerusakan,
dan gangguan
2003
seperti
dan tahun
kerusakan
perbaikan
ditunjukkan
2004.
fasilitas
pada suatu peri ode pengoperasian
karena sistem ini
dan peremajaan
sistem
dengan kinerja unit chiller-l
walaupun
secara parsial terdapat gangguan
pm"sial tersebut tidak sampai
fungsi
menjadi
Sistem udara
sama sekali tetapi pada tahun 2004 telah
pad a fungsi layanan operasional mekanisme
kebutuhan.
8 jam per hari kerja,
langkah
hasil yang sangat signifikan,
dengan baik.
tahun
dinyatakan
untuk itu.
pada tahun 2003 tidak dapat difungsikan
dapat difungsikan
periode
dapat memenuhi
dari angka target operasional
chiller memberikan
kelompok
sistem
dari
8 jam per hari kelja atau 2.000 jam operasi selama satu
tekan dikecualikan
Oari Tabel 3 dapat
fungsi operasional
cukup baik ditandai dengan tidak adanya keluhan
pencapaian
Oengan target operasional
serta kinelja
operasi
menimbulkan
fasilitas seCaI"a keseluruhan. penunjang
adalah
dengan
bagi unit fasilitas
sejenis
lainnya
tidak seluruh unit harus dioperasikan
secara
cadangan
410
sarana
Hal
!'rosldll1g SemI/wI' !!asl! Ta!1/1I1]()().f
ISSN OS5·1-527X
Pelll'hri'II1!']!RR
serentak.
Tabel 3.
Total jam fungsi
operasional
sistem saran a penunjang
sepanjang
tahun 2003 dan tahun
2004 PENCAPAIAN TOTAL JAM OPERAS) 3249 1.244 2minimal 4Supply 1.968 1.976 keseluruhan 1.478 sistem chiller 1.182 adalah 8 T.A. 2004 1.560 8.784 1.976 8.746 2.216 2.272 248 0kerja, 1.090 tidak 6.544 9.840 serentak (total) untuk keenam unit permintaan. Fungsi operasional jam/hari Exhaust Fan 9.880 hari 6.816 kerja, (total) (total) setiap kali T.A. 2003 dioperasikan satu atau dua unit minimal unit AHU, 8pada jam FCU, per Fan dan namun Roof Fan 8hari jam per hari kerja. Fungsi operasional Exhaust Fan hari. setiap hari kerja, minimal 8 jam/hari KETERANGAN sistem a. 3 SISTEM unitchiller AHU,SARANA
Kegiatan perawatan atau pemeliharaan fungsi
kinerja
merupakan bagian dari upaya mempertahankan
sistem dan didasarkan
pemeliharaan yang diberlakukan.
terpenuhi Fungsi operasional minimum untuk dihentikan bila pengguna telah Sistem dioperasikan hanya bila ada Fungsi keperluannya. operasional Panellistrik difungsikan 24 jam per Operasional normal masing-masing penerangan
pada dokumen atau pedoman
SecaJ'a umum kegiatan perawatan
perawatan /
meliputi kegiatan
perawatan harian, perawatan mingguan, perawatan bulanan, perawatan triwulanan dan perawatan tahunan, seperti ditunjukkan pada Tabe14.
411
FCU Bertekanan HU/ FCU/Supply nit chiller dan
Opt //110I1S0SI
()/,,,,.O,\I
'.ll)'0I1(J11
SWlarhac/l)·{J.\'O
Tabel 4. Kegiatan perawatan
fasilitas dan sarana penunjang.
KEGIATAN PERAWATAN B7TH 56M 2 unit XX PERAWATANa) TW Fan/Exhaust Fan 4 3udara X X H PERI ODE sistem penerangan Pemeriksaan fisik chiller dan pompa penqerinq kompresor dan unitFan/Roof AHU/FCU/Supply Fan/Roof Fan/Exhaust Fan Pembersihan coil
: a). H = Ilarian.
KETER,\7\GAN
:\·1 = Mingguan.
TW = Triwulanan
Kegiatan Eselon
diagnosis
III di lingkungan
pelaksanaan
program
pelatihan
dalam
pengembangan
tindakan
penting berkaitan
hasil yang dicapai. dan/atau
Beberapa
pengembangan
untuk
secant sumber
dengan
merupakan menjaga
kegiatan
sekaligus
daya manusia.
saran a yang bertujuan
yang bersangkutan.
412
lintas unit kelja kesinambungan
dimanfaatkan
Pada Tabel
dan perbaikan
perbaikan
layanan
dan mempertahankan
keseluruhan,
diagnosis
tindakan
/
TH = Tahunan.
dan perbaikan
P2RR
PENGULANGAN
8 = l3ulanan.
(tiga bulanan).
P2RR
XPERIODE X
untuk
5 disajikan
beberapa
sistem dan peralatan,
yang dilakukan untuk pemulihan
merupakan kualitas
fora
berikut
moditikasi
kinelja
sistem
MCC i(deeD udara freezer) or elektrik m udara tekan Analisator Saluran analitik Mettler vakum alat freeze Cold Storage uga an kegagalan
!'rvsidmg Sell/lllllr I,i/llm 200./
Ifrlsl!
Pelle!lfllill
P]IRR
ISSN OX';,)-:,27S
Tabel 5. Kegiatan diagnosis
dan perbaikan sistem dan peralatan.
2 sample 3sistem kebocoran Perbaikan switch fan motor kontrol level limbah cair komputer secara lebih baik TINDAKAN HASIL DIAGNOSIS DAN Iunit REKOMENDASI baik Berhasil Berl1asil limit switch baik. dan rei untuk damper untuk SISTEM Perbaikan I PERALATAN kerusakan perangkat keras aliran/catu udara yang telah amplifier penambahan (timbangan oenaaman analitik) oanel dan kontrol pada medium filter dan HEPA filter AC-split input power Kerusakan dan pada termostat Penggantian beberapa unit pre-filter, dan perangkat perlu lunak pengendalian umumnya serta berhasil pemasangan virus baik, pengkabelan (dibantu dan supervisi menyediakan komponen suku prePerbaikan sistem dan jaringan rangkaian elektronik pada seal dan perbaikan fan dan penggantian bahan dan setting indikator pompa vakum Unit pihak kerja luar) pemilik perlu Pada beberapa bagian pipa funqsi loading impeler dan penggantian oli cadanq/komponen penqqanti terkondisikan. suhu. sementara. Unit filter AC-window / menyediakan utama, perbaikan komponen hanya bersifat kontrol pad a sistem
SecaJ'a umum hambatan
yang signifikan
masing-masing yang disertai teknis
tindakan
diagnosis
pada pelaksanaan
dan perbaikan program
kegiatan
tidak
sampai
dengan
antisipasi
sistem
perbaikan
penyediaan
dan sistem
komponen
terhadap
dampak
peralatan
yang
dan peralatan
ada kalanya
dan suku cadang
413
yang mungkin terkait.
Di
menimbulkan
secaJ"a keseluruhan,
unit kelja tingkat Eselon III mampu mengelo!a programnya
kerusakan
penyelesaian dengan
layanan
Berhasil baik
sisi
mengalami
yang diperlukan.
masing-masing
timbu! lain
karena
sebagai
pelaksanaan kendala
akibat dan
berkaitan
Hal ini dapat
tCljadi
{)pflll1allSUSI
{0)"011(//1
OPtTllS1
5;IOWr""dl.\·VSO
karena harga komponen clan komponen
clan suku caclang yang asli terlalu tinggi,
clomestik yang ekivalen
scmcntara
suku caclang
clengan aslinya ticlak atau belum clapat clitemukan.
Oalam beberapa hal tertentu, tinclakan perbaikan
clilakukan clengan melibatkan
pihak lain cli
Iuar P2RR.
Penycdiaan
produk radioisotop
Kegiatan kegiatan
penyccliaan
pelayanan
pengembangan lingkungan internal
dan radiofarmaka.
raclioisotop,
untuk memenuhi
teknologi
proses
P2RR tcrutama
kualitas.
dengan pihak Rumah Sakit, Perguruan industri pengguna radioisotop, Secara kualitatif clengan baik. Pelepasan pemeriksaan pengguna.
kualitas
kepacla manusia
apirogenitas
yang memenuhi kriteria
pemakaian
untuk mcnjamin
produk
clalam penyediaan
harga (cost) untuk
clengan
lapangan maupun
pihak pengguna persyaratan
kualitas
tujuan
menjadi penelitian
pihak
senantiasa
terlalu
laboratorium.
kepacla pihak pengguna.
414
clapat dilaksanakan clengan bukti
kebutuhan
clengan kriteria
pihak
kualitas
procluk sediaan
pengujian
sterilitas
telah be bas bakteri,
yang dan
kapang
dapat clipenuhi dengan ticlak aclanya
produk kepada
penting
clan pengembangan
luar misalnya
disertai
Terhaclap
harus clilakukan
tepat waktu (delive/y)
tidak
proses
untuk procluk yang akan cligunakan
pacla stucli lapangan.
dan penyampaian
teknologi
dan/at au memenuhi
(quality)
pacla manusia
clalam
dan Akaclemi ataupun unit kelja
bahwa procluk secliaan tersebut
clan pirogen. Aspek pengiriman
masalah
dan pengembangan
Tinggi, Universitas
procluk kepada
clan
dengan pihak luar. Oalam lingkungan
akan lebih ketat clan lebih tinggi clibanclingkan
untuk
keterlambatan
clan racliofarmaka,
aspek QCD (quality-cost-delive/y)
untuk procluk yang akan cligunakan clipergunakan
radioisotop
Kolaborasi
baik untuk penelitian
penerapan
Pada umumnya
aplikasi
untuk penelitian
clan jaminan
merupakan
akan procluk tcrkait cla!am penelitian
untuk kolaborasi
cligunakan
kcnclali
bertanda dan kit radiofarmaka
kebutuhan
maupun
internal P2RR maupun
serta teknologi
senyawa
karena
pengguna.
penyediaan
ticlak memberikan
Oi sisi lain,
clan pcnggunan beban
komersial
!'nJSldmg Seml/wr lIas,! Pe"e!""," lillll/l1
P]TRR
]OO-!
Tabel 6. Penyediaan
produk
perll1intaan
radioisotop,
pihak pengguna
senyawa
bertanda dan kit radiofarll1aka
untuk ll1ell1elluhi
0).
--u_ PROSES PADA Kit radiofarmaka Radioisotop primer 115,5 360,5 38,5 50,4 8,3 _u u_ _u _u ---4_u --Kit radiofarmaka 3 5primer 13212 16.90310 119 12.1729 12.9688 257.046 2bertanda T.A. --242004 Radioisotop primer Senvawa u_ --Radioisotop primer Radioisotop T.A. 2003 10,5 5,4 17 12 FREKUENSI 8.752 10.355 56.900 41.200 12.4 79JUMLAH 241.485 4.700 16 310 10 2.600 32,5 KETERANGAN lU"Cd(N03b H2,j°S04 (uCi)(mCi) n-
2004
CAT AT AN : a). Ucapan
terimakasih
Bidang
b). Besaran kurung
satuan jumlah pada
kolom
dan permintaan
disediakan
jauh di atas jumlah
reaktor
telah
Radioisotop
langsung
dalam
proses
pada
dan
di dalam
tanda
aktifitas
(mCi)
dalam Tabel 4 ini.
dengan yang dinyatakan
Produk
jumlah
pihak pengguna.
(Kolom
1). Untuk
tanggal
selesai
(vial) dinyatakan
produk
proses,
sedangkan
sesuai dengan jumlah
dihasilkan
dibutuhkan
produk radioaktif radioisotop
415
dapat
memenuhi
sediaan yang dapat
oleh pihak pengguna.
lebih banyak terbuang
Oi sisi lain, penyediaan larutan
yang
Oalam ban yak hal jumlah
yang sebenarnya
yang dihasilkan
dan ketersediaan
terlibat
Bidang
kepada pihak pengguna.
besaran
kebutuhan
operasi
Jenis
Kit radiofarmaka
yang dikirmkan
proses peluruhan.
sesuai
pad a pengukuran
untuk jumlah
kuantitatif,
yang
staf dan teknisi
produk yang dinyatakan
didasarkan
jenis produk radioaktif
kepada
Radiofarmaka
penyediaan
Secara
b}
dalam penyimpanan lebih didasarkan
primer dari pada jadwal
Berbagai karena
pada jadwal dan jumlah
()pIl11l01ISI;.\1 SUI101'11(/(I1.\
permintaan berarti
pihak pengguna.
memberikan
Karena
gambaran
oleh pihak pengguna.
jumlah
Walaupun
Tabel 6 clapat menunjukkan
kuantitatif
procluk yang
pemakaian
clemikian, jumlah
aclanya pergeseran
\vaktu clua tahun terakhir,
()/h'r(ZSI
clihasilkan
ticlak
procluk yang bersangkutan
clan jenis secliaan yang clisajikan pacla
kebutuhan
pihak pengguna
clalam rentang
tetapi procluk yang clominan masih tetap secliaan raclioisotop
153SmCi], Nal86Re04
primer
itu be saran jumlah
/'(/)'011(/11 'OSO
atau H 186Re04
EDTMP sel1a Kit racliofarmaka
clan Na/91'v1004,
senyawa
bertancla
153Sm_
Carclioscan.
KESIMPULAN. Fungsi memenuhi
layanan operasional
kebutuhan
kelja unit AHU-l
pihak pengguna.
dari mekanisme
STAR DELTA memberikan tetap menampilkan
clan pemeliharaan
sarana penunjang
Rekayasa
modifikasi
VSC ( Variabel
kemudahan
pengelolaan
kinel:ja yang mcmenllhi
clapat clilaksanakan
clan penggantian
Speed Control)
menjacli mekanisme
sistem unit pengaturan
kebutuhan
mekanisme
pihak pengguna
udara clengan
maupun
persyarata
regulasi. Beberapa
jenis
sediaan
produk
, . 1'i3Sm Cl 3. Na ra d'lOISOtOPpnmer'
lebih dominan
186 C Re
0
4
perbeclaan
kebutuhan
pihak
tetapi secara umum permintaan
prod uk lainnya,
atall H 186Re 0 4 d an Na2 99 Mo 0
153Sm_EDTMP serta Kit raclioj~lrmaka Carclioscan. adanya
dibandingkan
penggllna
senyawa b:lertanc a
Terclapat inclikasi yang menllnjukkan
clalam rentang
pihak pengguna
4,
yaitu
\Vaktu clua tahun
terakhir.
clapat clipenuhi, baik dari segi kuantitas
mallpun kua!itas. Peremajaan beberapa
bertahap
unit parsial
chiller
clan komponen
kinerja pasca peremajaan difungsikan
sistem
yang
dilakukan
pada tiga unit chiller
memberikan
menghasilkan
pembaharuan
yang ada. Pengujian
fungsi
inclikasi bahwa ketiga unit chiller telah telah clapat
clalam operasi normal maupun operasi kontinyu 24 jam.
UCAP AN TERIMAKASIH. Terimakasih Pengembangan
yang
sebesar-besarnya
Sarana clan Proses,
clalam pelaksanaan
disampaikan
kepacla seluruh
P2RR, yang telah memberikan
kegiatan yang clilaporkan ini.
416
personel
kontribusi
Biclang
secaJ'a aktif
1'}o.I'I
11<1.1"'/1't'1Ie!1I/(/1I
ISSNliX:iI-'2n
I' :!IRf{
DAFT AR PUST AKA. 1. S. SOENARJO,
S.R. TAMA T, "Current Status of Production
Radioisotopes and Radiopharmaceuticals on the Utilization
of Research
and Research of
in Indonesia", Proceedings
of \Vorkshop
Reactors, JAERI, Mito-City, Japan, Nov. 28 - Dec. 2
(1999). 2. a. Surat Keputusan Kepala BATAN, No. 73/KA/IVIl999, April.(1999). b. Surat Keputusan Kepala BATAN, No. 166/KAIlV/2001, April (2001). 3. PUSA T PENGEMBANGAN Untuk Kesejahteraan
RADIOISOTOP
Manusia", Dokumen
DAN RADIOF ARMAKA,
"Nuklir
Leaflet, BATAN, P2RR, Serpong (Tak
berangka tahun). 4. S.R. TAMA T, "Radiofarmaka dan Perannya Dalam Peningkatan Keschatan Masyarakat di Masa Depan", Pidato Pengukuhan
Ahli Peneliti Utama Bidang Famlasi,
PPR.
BATAN, Serpong (1998). 5. A. THEOBALD (Editor), "Radiopharmaceuticals
Using Radioactive Compounds In
Pharmaceutics and Medicine ", Ellis Horwood Limited, Chichester (1989). 6. S. MIRZADEH, F.F. KNAPP Jr., "Biomedical Radioisotope Generotor S))stem ". J. Radioanal.
And Nucl. Chem., Art., 203[2] (1996) 471 - 488.
7. S. SOENARJO,
"Penyediaan
Radioisotop
dengan Reaktor G.A. Siwabes.\y untuk
Aplikasi di Bidang Kesehatan/KedokterclI1 ", Laporan Proyek
Pemanfaatan
Agroindustri
Reaktol'
G.A. Siwabessy
Teknis
untuk
Akhir Tahun
Mendukung
2002
Kesehatan,
dan Produksi Bahan Baru, P2TRR, BATAN. Serpong (2003).
8. S. SOENARJO, SUHANDAR, A. TUR YANA, HERMANTO, "Reku)'asa Modijikasi Unit Pengatur Pertemuan
Udara pada Sistem
dan Presentasi
VAC di Gedung Siklotron
P2RR ", Prosiding
Ilmiah Penelitian Dasar IPTEK Nuklir, Buku I, P3TM,
BATAN, Yogyakarta (2003) 115 -120. 9. S. SOENARJO,
"Pengembangan
Sarana dan Proses Penyediaan
Radioisotop dan
Radiofarmaka Berbasis Reaktor UA. Siwabessy" Laporan Teknis Akhir Tahun 2003 Proyek
Pemanfaatan
dan
Pengembangan
13ATAN, Serpong (2004).
417
reaktor
G.A.
Siwabessy,
P2TRR,