OPTIMALISASI KEUNTUNGAN PADA PERUSAHAAN ANEKA KUE DENGAN METODE SIMPLEKS Nama : Reza Rizki Akbar NPM : 15209919
Latar Belakang Masalah Semua perusahaan yang memproduksi lebih dari satu produk biasanya memiliki keterbatasan atas sumber dayanya, baik keterbatasan dalam jumlah
bahan baku, mesin, dan peralatan, ruang, tenaga kerja dan jam kerja. Dengan keterbatasan ini perusahaan merencanakan suatu strategi agar semua sunber daya yang ada di dalam perusahaan digunakan atau dialokasikan secara tepat dan optimal sehingga dapat menghasilkan kombinasi output dan mendapatkan
keuntungan maksimal. Berdasarkan keterangan di atas, diperlukan suatu metode dalam mengetahui dengan tepat penggunaan sumber daya perusahaan serta kombinasi dari produk yang dihasilkan. Untuk mengatasi hal ini kita bisa
memakai pemecahan masalah dengan menggunakan linear programming dengan metode simpleks.
Linear programming merupakan suatu teknik perencanaan yang bersifat analisis dengan menggunakan model matematika. Tujuannya adalah menemukan beberapa kombinasi alternative pemecahan masalah, kemudian dipilih hasil yang terbaik
dalam rangka menyusun strategi dan langkah-langkah kebijaksanaan lebih lanjut tentang alokasi sumber daya dan dana yang terbatas guna mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan secara optimal.
Dari uraian di atas, dan didorong oleh keinginan penulis untuk mengetahui linear programming khususnya metode simpleks, untuk itu penulis dalam penulisan ilmiah
ini memberi judul, “OPTIMALISASI KEUNTUNGAN PADA PERUSAHAAN ANEKA KUE DENGAN METODE SIMPLEKS”.
Rumusan Masalah dan Batasan Masalah Rumusan Masalah Di dalam penulisan ilmiah ini penulis membahas tentang “bagaimana
perusahaan memperoleh keuntungan yang optimal?” Batasan Masalah Perusahaan Aneka Kue memproduksi bermacam-macam produk, oleh karena itu penulis membatasi produk yang akan dianalisis yaitu risol
(
dan pastel (
. Data yang digunakan sebgai data analisa adalah data
bulan Maret dengan menggunakan simpleks sebagai analisa. Bahan baku seperti; tepung cakra (
(
, garam (
, ragi instant (
, mentega (
dan telor (
, gula pasir (
.
, susu bubuk
Tujuan Penelitian 1. untuk mengetahui keuntungan optimal yang dapat diperoleh perusahaan. 2. untuk
mengetahui
factor-faktor
yang
menyebabkan produksi yang tidak optimal dan keuntungan tidak maksimal.
PEMBAHASAN
Dalam kegiatan operasi perusahaan aneka kue produksi 2 jenis kue yang berbeda yaitu risol dan pastel. Beliau dapat memproduksi risol sebanyak 600 potong dan pastel sebanyak 600 potong. Dengan harga satuan per risol nya Rp. 2000,- dan pastel Rp. 1500,-. Bahan baku utama kedua jenis kue tersebut yaitu tepung cakra, ragi instan, gula pasir, susu bubuk, garam, mentega dan telor. Dari data yang diperoleh dari perusahaan Aneka Kue, maka dapat dilakukan pengelompokan atau pengindetifikasian terhadap variable keputusan yaitu : a.
Risol
1.
1 kg tepung terigu cakra
2.
20 gr ragi instan
3.
200 gr gula pasir
4.
80 gr susu bubuk
5.
10 gr garam
6.
150 gr mentega
7.
2 butir telor Dari bahan baku tersebut dapat menghasilkan 20 potong risol.
a. Pastel 1. 500 gr tepung terigu cakra 2. 10 gr ragi instan
3. 100 gr gula pasir 4. 30 gr susu bubuk 5. 100 gr mentega 6. 3 butir telor
Dari bahan tersebut dapat menghasilkan 20 potong pastel. Jadi, untuk membuat sepotong risol dan pastel diperlukakn bahan baku sebagai berikut : a.
Risol 1. 50 gr tepung terigu cakra 2. 1 gr ragi instan
3. 10 gr gula pasir 4. 4gr susu bubuk
5. 0.5 gr garam 6. 7.5 gr mentega 7. 0.1 butir telor a.
Pastel
1.
25 gr tepung terigu
2.
0.5 gr ragi instan
3.
5 gr gula pasir
4.
1.5 gr susu bubuk
5.
5 gr mentega
6.
0.15 butir telor.
Keuntungan per unit produk : a.
Risol
Rp. 200 per potong
b.
Pastel
Rp. 150 per potong
Persedian bahan baku : 1. Tepung terigu
100kg
2. Ragi instan
1.5 kg
3. Guka pasir
15 kg
4. Susu bubuk
5 kg
5. Garam
1 kg
6. Mentega
12 kg
7. Telor
200 butir
Tabel 4.1 Tabel Pembentukan Model Produk
Risol
Pastel
Kapasitas
50 gram
25 gram
100.000 gram
Ragi instan
1 gram
0,5 gram
1.500 gram
Gula pasir
10 gram
5 gram
15.000 gram
Susu bubuk
4 gram
1,5 gram
5.000 gram
Garam
0,5 gram
-
1.000 gram
Mentega
7,5 gram
5 gram
12.000 gram
Telor
0,1 gram
0,15 gram
200 gram
Laba
Rp. 200
Rp. 150
(
(
Bahan Tepung terigu
perpotong Tingkat kegiatan
Untuk menentukan formulasi di atas, maka symbol-simbol yang digunakan yaitu :
jumlah risol yang akan dibuat setiap hari. : jumlah pastel yang akan dibuat setiap hari. Z : jumlah laba seluruh risol dan pastel yang akan diperoleh
Tabel 4.4 Tabel Optimalisasi Terakhir Var
NK
Dsr Z
0
0
0
0
0
33,35
0
0
666
300.000
0
0
1
0
0
-11,11
0
0
-55,5
33,333,3
0
0
0
1
0
-0,22
0
0
-1,11
1.66,67
0
0
0
0
1
-2,23
0
0
-1,11
1.666,67
1
0
0
0
0
0,33
0
0
-3,33
1.000
0
0
0
0
0
-0,166
1
0
1,66
500
0
0
0
0
0
-1,39
0
1
-19,42
1.166,67
0
0
0
0
0
-0,22
0
0
8,88
666,67
Pada table 4.4 menunjukan bahwa baris fungsi tujuan (Z) sudah tidak ada yang bernilai negative (berarti telah memenuhi syarat Z ≥ 0). Hal tersebut menunujukan bahwa solusi optimal telah tercapai. Untuk mendapatkan
keuntungan yang optimal, maka perusahaan harus memproduksi risol dan pastel sebanyak :
1.
Risol ( ) sebanyak 1.000 potong, selama ini dalam satu hari prusahaan memproduksi 600 potong risol. Apabila perusahaan ingin mencapai hasil yang optimal maka perusahaan harus menambah produksi sebanyak 400 potong risol setiap harinya.
2.
Sedangkan untuk pastel ( ) sebaiknya diproduksi sebanyak 666,67 potong. Selama ini dalam satu hari perusahaan memproduksi 600 potong pastel. Apabila perusahaan ingin mencapai hasil yang optimal maka perusahaan harus menambah produksi sebanyak 66,67 potong setiap harinya.
3.
Keuntungan maksimum akan yang diperoleh perusahaan aneka kue adalah Rp. 300.000,Z maks
= 200 + 150 = 200 (1.000) + 150 (666,67) = 300.000
5.
Rangkuman Hasil Penelitian Solusi optimal yang diperoleh berdasarkan table terakhir tersebut adalah Perusahaan ingin memperoleh pendapatan maksimal, maka perusahaan harus memproduksi risol 1.000 potong dan pastel 666,67 dengan keuntungan Rp. 300.000. 4.5.1 Perbandingan pendapatan antara metode konvensional denganmetode simpleks. Menurut perhitungan metode simpleks diatas, risol dan pastel yang diproduksi masing-masing 600 potong.
Dengan demikian jumlah tiap produk dalam perhari dapat diperkirakan dengan mengalikan tiap produk dengan hari kerja dan total pendapatan keuntungan didapat dengan mengalihkan jumlah tiap produk dalam satu hari dengan keuntungan dari masing-masing produk.
Berikut perbandingan pendapatan antara metode konvensional dengan metode simpleks pada bulan maret :
Tabel 4.5 perbandingan pendapatan Metode konvensional
Metode simpleks
Hari
Total
Hari
Total
Produk
(potong)
pendapatan
(potong)
pendapatan
Risol
600
1.200.000
1.000
2.000.000
Pastel
600
900.000
666,67
1.000.005
Jumlah
1200
2.100.000
1666,67
3.000.005
Penjualan
Dari table 4.5 dapat dilihat bahwa dengan menggunakan metode konvensional, perusahaan aneka kue mampu memproduksi risol sebanyak 600 potong dan pastel 600 potong per hari dengan total pendapatan keuntungan sebesar Rp. 2.100.000,-per hari. Dengan menggunakan metode simpleks perusahaan dapat memproduksi risol 1.000 potong dan pastel 666,67 potong per hari dengan total pendapatan keuntungan sebesar Rp. 3.000.005,- per hari.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat menarik kesimpulan dengan tujuan untuk mengetahui
keuntungan optimal yang dapat diperoleh perusahaan dan untuk mengetahui factor-faktor yang menyebabkan produksi yang tidak optimal dan keuntungan tidak maksimal adalah sebagai berikut :
1.
Berdasarkan metode simpleks, Perusahaan Aneka kue akan memperoleh keuntungan maksimal sebanyak Rp. 300.000 per hari jika memproduksi risol sebanyak 1.000 potong dan pastel sebanyak 666,67 potong.
2.
Faktor-faktor yang menyebabkan produksi tidak optimal dan keuntungan tidak maksimal : a. Perusahaan aneka kue mampu memproduksi risol sebanyak 600 potong per hari dan pastel 600 potong per hari dengan total pendapatan keuntungan sebesar Rp. 2.100.000,- per hari. Dengan harga per satuannya risol Rp. 2.000 dan pastel Rp 1.500. b. Dengan menggunakan metode simpleks perusahaan dapat memproduksi risol 1.000 potong dan pastel 666,67 potong per hari dengan total pendapatan keuntungan sebesar Rp. 3.000.005,- per hari. Jadi, risol harus menambah produksi 400 potong setiap hari untuk menghasilkan optimal dan sedangkan pastel harus menambah produksi 66,67 potong setiap hari untuk menghasilkan optimal. Dengan harga per satuannya risol Rp. 2.000 dan pastel Rp 1.500.
Saran 1. untuk mencapai keuntungan maksimal, perusahaan aneka kue disarankan untuk menerapkan metode simpleks sebagai salah satu altenatif dalam perencanaan produksi
selanjutnya. Karena perusahaan akan dapat keuntungan yang maksimal. 2. Melalui perhitungan metode simpleks, agar dapat mencapai keuntungan yang mkasimal perusahaan aneka kue sebaiknya memproduksi risol sebanyak 1.000 potong per hari dan
pastel sebanyak 666,67 potong per hari untuk mencapai keuntungan maksimal. 3. Apabila terjadi kesalahan bahan baku, perusahaan dapat menggunakan untuk kegiatan produksi selanjutnya dan apabila bahan baku ada yang habis terpakai disarankan untuk menambah persediaan agar tidak terjadi kekurangan.