Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Jaring-Jaring Kertas Karton Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kubus Dan Balok (Studi Eksperimen Di Smk Nasional Kota Cirebon) Reza Oktiana Akbar, Sutinah Hanifah Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Tarbiyah, STAIN Cirebon, Jalan Perjuangan By Pass Cirebon 451432, Indonesia, Telepon: +62 231 481264 Matematika Merupakan Pelajaran Yang Sulit Dipahami Oleh Kebanyakan Siswa. Maka Dari Itu Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Guru Harus Mampu Menjelaskan Konsep Kepada Siswa Agar Para Siswa Lebih Banyak Mengerti Dan Mengikuti Pelajaran Matematika Dengan Gembira Sehingga Minat Siswa Terhadap Matematika Akan Lebih Besar. Hal Ini Akan Terjadi Apabila Matematika Disajikan Dengan Baik Dan Menarik, Salah Satunya Adalah Dengan Menggunakan Alat Peraga Jaring-Jaring Kertas Karton. Tujuan Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Hasil Belajar Siswa Seberapa Besar Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Alat Peraga JarringJaring Kertas Karton Pada Pelajaran Matematika Pada Pokok Bahasan Kubus Dan Balok, Seberapa Besar Hasil Belajar Siswa Yang Tidak Menggunakan Alat Peraga Jarring-Jaring Kertas Karton Pada Pelajaran Matematika Pada Pokok Bahasan Kubus Dan Balok, Sejauhmana Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Kertas Karton Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kubus Dan Balok. Penelitian Ini Bertolak Dari Pemikiran Bahwa Belajar Matematika Akan Berhasil Jika Proses Pengajarannya Tidak Hanya Difokuskan Pada Konsep-Konsep Dan Materi Saja. Akan Tetapi Media Merupakan Salah Satu Cara Yang Dapat Membantu Siswa Dalam Memahami Matematika, Dan Dengan Pemanfaatan Media Alat Peraga Maka Akan Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa.Metode Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Metode Ekdperimen. Penelitian Ini Mengambil Populasi Target Yaitu Seluruh Siswa Kelas Xi Smk Nasional Kota Cirebon. Sedangkan Pengambilan Sampel Pada Penelitian Ini Dengan Cara Quota Sampel Yaitu Berdasarkan Jumlah Yang Ada. Penulis Mengambil Dua Kelas Untuk Dijadikan Sampel, Yaitu Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol. Setelah Data Diperoleh, Kemudian Data Dianalisis Dengan Analisa Data Berupa Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Kesamaan Dua Rat-Rata Dan Uji Hipotesis Untuk Kelas Eksperimen. Hasil Penelitian Yang Diperoleh, Diketahui Bahwa Hasil Belajar Pada Kelompok Eksperimen Yang Menggunakan Alat Peraga Jaring-Jaring Kertas Karton Pada Tes Awal Sebesar 11,9 Dengan Kategori Tinggidan Pada Tes Akhir Sebesar 15,7 Dengan Kategori Sangat Tinggi. Sedangkan Pada Kelompok Yang Tanpa Menggunakan Alat Peraga Jaring-Jaring Kertas Karton Pada Tes Awal Sebesar 11,2 Dengan Kategori Sedang Dan Pada Tes Akhir Sebesar 12,5 Dengan Kategori Tinggi. Adapun Pengaruhnya Pada Uji T Diperoleh Thitung=3,39 Dan Ttabel=1,69 Ternyata Thitung > Ttabel Berarti Ada Perbedaan Tingkat Hasil Belajar Antara Siswa Yang Menggunakan Alat Peraga Jaring-Jaring Kertas Karton Dengan Yang Tidak Menggunakan Alat Peraga Jaring-Jaring Kertas Karton. Kata Kunci : alat peraga, jaring – jaring, hasil belajar.
Pendidikan pada dasarnya suatu proses membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka dan kreatif tanpa kehilangan identitas dirinya, seperti yang tercantum dalam Tujuan Pendidikan Nasional kita. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Oleh karena itu setiap bagian dari proses belajar mengajar yang dirancang dan diselenggarakan harus mempunyai sumbangan nyata untuk pencapaian tujuan tadi (Asep Jihad, 2008 : 79). Matematika merupakan pengetahuan dasar yang diperlukan oleh peserta didik untuk menunjang keberhasilan belajarnya untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan matematika diperlukan oleh semua orang dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat Pengaruh Penggunaan.... (Reza Oktiana Akbar dan Sutinah Hanifah) |
33
pentingnya matematika maka diharapkan para siswa untuk menguasai matematika. Karena disamping matematika sebagai sarana berpikir ilmiah yang sangat diperlukan oleh siswa, juga untuk mengembangkan berpikir logikanya. Matematika juga diperlukan untuk menunjang keberhasilan belajar siswa dalam menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Untuk itu diperlukan bagaimana cara guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didiknya. Sejalan dengan pikiran tersebut di atas, maka guru matematika hendaknya menguasai kumpulan pengetahuan masa lalu yang kemudian diteruskan kepada peserta didik dan juga menguasai proses, pendekatan dan metode matematika yang sesuai sehingga mendukung peserta didik berfikir kritis, menggunakan nalar secara efektif dan efisien, serta menanamkan benih sikap ilmiah/disiplin, bertanggung jawab, dan keteladanan. Tugas dan peran guru matematika adalah membimbing peserta didik memiliki pengetahuan dan nilai matematika, melaksanakan proses matematika “doing mathematics” serta menumbuhkan rasa senang dan cinta belajar matematika dikalangan peserta didik, sebab selama ini dalam berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit serta tidak disukai oleh para peserta didik. (Soekartawi, 2005 : 38) Penelitian ini berfokus pada hasil belajar siswa pada pelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga jaring-jaring kertas karton (cartan). Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah karena di tempat yang akan penulis jadikan sebagai tempat penelitian yaitu di SMK Nasional Kota Cirebon dari prestasi yang penulis teliti di sekolah tersebut belum pernah diadakannya bentuk pengajaran yang menggunakan alat peraga jaring-jaring kertas karton pada materi kubus dan balok. Berdasarkan hal tersebut, menjelaskan bahwa faktor yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah strategi pembelajaran yang digunakan secara efektif dengan menggunakan alat peraga jaring-jaring kertas karton (cartan) dalam proses pembelajaran yang sesuai. Berawal dari deskripsi di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “pengaruh penggunaan alat peraga kertas karton terhadap hasil belajar siswa pada materi kubus dan balok” di SMK Nasional Kota Cirebon pada tahun ajaran 2008/2009. Adapun pertanyaan penelitian yakni: 1. Seberapa besar hasil belajar siswa yang menggunakan alat peraga jaring-jaring kertas karton pada pelajaran matematika pada pokok bahasan kubus dan balok ? 2. Seberapa besar hasil belajar siswa yang tidak menggunakan alat peraga jaring-jaring kertas karton pada pelajaran matematika pada pokok bahasan kubus dan balok ? 3. Adakah pengaruh penggunaan alat peraga jaring-jaring kertas karton terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok? MATERI DAN METODE
34 |
EduMa, Vol. 1, No. 1, Juni 2009: 33 - 42
Sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas XI di SMK Nasional Kota Cirebon. Jumlah populasinya yaitu 177 siswa yang terbagi menjadi 5 kelas. Adapun penarikan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan quota sampel, yaitu pengambilan berdasarkan pada jumlah yang sudah ditentukan. Yaitu kelas XI TO-1 yang berjumlah 41 siswa sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI TO-3 yang bejumlah 41 siswa sebagai kelompok kontrol. Alasan pengambilan sampel tersebut adalah karena materi bangun ruang (kubus dan balok) ada di kelas XI semester 2. Tabel 1. Sampel Penelitian Kelompok Sampel Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Jumlah
Kelas XI-TO 1 XI-TO 3
Laki-laki 41 41 82
Perempuan -
Total 41 41 82
Teknik Eksoerimen. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat empirik dan menggunakan metode eksperimen, dimana penulis terlibat langsung dalam proses pembelajaran matematika yang diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan alat peraga jaring-jaring yang terbuat dari kertas karton contohnya kubus dan balok. Pada penelitian ini digunakan kelompok siswa yang berbeda dan ada manipulasi perlakuan. Adapun desain penelitiannya adalah E O1 X 1 O2 K O3 X2 O4 Analisis data yang dilakukan yakni : Uji Validitas digunakan rumus korelasi product moment, uji tingkat kesukaran, uji daya pembeda, uji reliabilitas, Uji Normalitas menggunakan rumus Chi Kuadrat, Uji Homogenitas menggunakan uji kesamaan varians (uji F), Uji hipotesis menggunakan uji kesamaan dua rata-rata HASIL Deskriptif Data Hasil Perhitungan Tes Awal Berdasarkan hasil perhitungan tes awal untuk kelompok eksperimen diperoleh skor tertinggi 19 dan skor terendah 3 dengan nilai rata-rata 11,9 sedangkan untuk kelompok kontrol diperoleh skor teringgi 18 dan skor terendah 3 dengan nilai rata-rata 11,2 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal kedua adalah tidak sama. Tabel 2. Hasil Perhitungan Tes Awal Skor
Kelas Eksperimen Tes Awal
Kelas Kontrol Tes Awal
Pengaruh Penggunaan.... (Reza Oktiana Akbar dan Sutinah Hanifah) |
35
Tertinggi Terendah Rata-rata
19 3 11,9
18 3 11,2
Untuk mengetahui tingkat dan prosentase siswa dalam menguasai materi kubus dan balok, maka penulis mengelompokkan nilai yang diperoleh siswa dari hasil tes awal dalam tabel berikut : Tabel 3. Pengelompokkan Nilai Tes Awal Kelompok Eksperimen Nilai 81 – 100 61 – 80 41 – 60 21– 40 < 20
Kategori Baik sekali Baik Sedang Rendah Rendah sekali Jumlah
Frekuensi 5 15 21 41
Prosentase (%) 12,20% 36,58% 51,22% 100
Tabel 4. Pengelompokkan Nilai Tes Awal Kelompok Kontrol Nilai 81 – 100 61 – 80 41 – 60 21– 40 < 20
Kategori Baik sekali Baik Sedang Rendah Rendah sekali Jumlah
Frekuensi 5 20 16 41
Prosentase (%) 12,20% 48,78% 39,02% 100
Hasil Perhitungan Tes Akhir Berdasarkan hasil perhitungan tes awal untuk kelompok eksperimen diperoleh skor tertinggi 21 dan skor terendah 5 dengan nilai rata-rata 15,7 sedangkan untuk kelompok kontrol diperoleh skor tertinggi 19 dan skor terendah 4 dengan nilai rata-rata 12,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal kedua adalah tidak sama Tabel 5. Hasil Perhitungan Tes Akhir Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Tes Akhir Tes Akhir Tertinggi 21 19 Terendah 3 4 Rata-rata 15,7 12,5 Untuk mengetahui tingkat dan prosentase siswa dalam menguasai materi kubus dan balok, maka penulis mengelompokkan nilai yang diperoleh siswa dari hasil tes akhir dalam tabel berikut : Skor
36 |
EduMa, Vol. 1, No. 1, Juni 2009: 33 - 42
Tabel 6. Pengelompokkan Nilai Tes Akhir Kelompok Eksperimen Nilai Kategori Frekuensi Prosentase (%) 81 – 100 Baik sekali 2 4,88% 61 – 80 Baik 10 24,39% 41 – 60 Sedang 22 53,66% 21– 40 Rendah 7 17,07% < 20 Rendah sekali Jumlah 41 100 Tabel 7. Pengelompokkan Nilai Tes Akhir Kelompok Kontrol Nilai
Kategori
81 – 100 61 – 80 41 – 60 21– 40 < 20
Frekuensi
Baik sekali Baik Sedang Rendah Rendah sekali Jumlah
Prosentase (%) 14,63% 58,54% 26,83% 100
6 24 11 41
Analisis data tes awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Uji Normalitas Adapun hasil pengolahan data tes awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada Tabel berikut ini : Tabel 8. Hasil Analisis Tes Awal Kelompok Sampel Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol X
2
tabel
Rata-rata 11,9 11,2
Simpangan Baku 3,90 3,64
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga-harga X2hitung dan seperti tercantum pada Tabel berikut ini : Tabel 9. Harga Chi Kuadrat Tes Awal
Kelompok Sampel Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
X2hitung 4,19 3,86
X2tabel 7,81 7,81
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh χ2hitung < χ2tabel untuk masing-masing. Berdasarkan kriteria uji maka Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data data tes awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal. Uji Homogenitas Varians Tabel 10. Harga-harga untuk Uji Homogenitas Tes Awal Pengaruh Penggunaan.... (Reza Oktiana Akbar dan Sutinah Hanifah) |
37
Kelompok Sampel Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Varians 15,19 13,22
Fhitung 1,15 1,15
Ftabel 1,69 1,69
Berdasarkan Tabel diperoleh harga Fhitung adalah 1,15, sedangkan harga Ftabel adalah 1,69 maka Fhitung < Ftabel. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan varians antara kedua sampel pada tes awal (homogen). Uji Kesamaan Dua Rata-rata Rumus yang digunakan untuk menguji kesamaan dua rata-rata pada kedua kelompok sampel adalah uji t. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t1hitung adalah 1,87 pada taraf 0,05 dan dk=40 diketahui harga ttabel adalah 1,99 thitung < ttabel maka berdasarkan kriteria uji Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal kedua kelompok sama. Analisis data tes akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Uji Normalitas Adapun hasil pengolahan data tes awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada Tabel berikut ini : Tabel 11. Hasil Analisis Tes Akhir Kelompok Sampel Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Rata-rata 15,7 12,5
Simpangan Baku 3,79 3,61
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga-harga χ2hitung dan X2tabel seperti tercantum pada Tabel berikut ini : Tabel 12. Harga Chi Kuadrat Tes Akhir Kelompok Sampel Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
χ2hitung 5,60 6,23
χ2tabel 7,81 7,81
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh χ2hitung < χ2tabel untuk masing-masing. Berdasarkan kriteria uji maka H a diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data data tes awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal. Uji Homogenitas Varians Uji homogenitas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan rumus uji F. Kriteria ujinya adalah tolak H o jika Fhitung < Ftabel. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh F hitung dan Ftabel seperti dibawah ini. Tabel 13. Harga-harga untuk Uji Homogenitas Tes Akhir 38 |
EduMa, Vol. 1, No. 1, Juni 2009: 33 - 42
Kelompok Sampel Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Varians 14,39 13,05
Fhitung 1,10 1,10
Ftabel 1,69 1,69
Berdasarkan Tabel diperoleh harga F hitung adalah 1,10, sedangkan harga Ftabel adalah 1,69 maka Fhitung < Ftabel. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan varians antara kedua sampel pada tes awal (homogen). Uji Kesamaan Dua Rata-rata Rumus yang digunakan untuk menguji kesamaan dua rata-rata pada kedua kelompok sampel adalah uji t. Kriteria ujinya adalah terima H o untuk thitung > ttabel. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t1hitung adalah 2,04 pada taraf 0,05 dan dk=40 diketahui harga ttabel adalah 1,99 thitung > ttabel maka berdasarkan kriteria uji Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal kedua kelompok tidak sama. Analisis Data Peningkatan Kelompok Kontrol
antara
Kelompok
Eksperimen
dan
Pada analisis data peningkatan hasil belajar siswa ini penulis melakukan analisis data secara keseluruhan. Adapun untuk mengetahui peningkatan hasil belajar secara keseluruhan digunakan statistik uji t. kriteria Ujinya adalah t1 <
w1t1 + w2 t 2 w1 + w2
untuk masing-masing yang lain Ho ditolak.
Tabel 14. Data Peningkatan Hasil Belajar Kelompok Sampel
Jumlah Siswa
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
41 41
Rata-rata Peningkata n 2,7 0,8
Varians
Fhitung
Ftabel
19,6 12,19
1,6 1,6
1,86 1,86
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t1 = 2,18 > 1,93 karena t1 >
w1t1 + w2 t 2 w1 + w2
maka berdasarkan kriteria uji H o ditolak dan Ha diterima
artinya peningkatan hasil belajar siswa (secara keseluruhan) pada kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol. Dengan demikian ada peningkatan hasil belajar pada kelompok eksperimen. Uji Hipotesis Pada pengujian hipotesis digunakan statistik uji t test untuk melihat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan alat peraga jaring-jaring kertas karton dengan yang tidak menggunakan alat peraga jaring-jating kertas karton, didapatkan hasil dari uji t test bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan alat peraga jaring-jaring kertas karton dengan yang tidak menggunakan alat peraga Pengaruh Penggunaan.... (Reza Oktiana Akbar dan Sutinah Hanifah) |
39
jaring-jating kertas karton, sehingga pada akhirnya dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan alat peraga jaring-jaring kertas karton terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok. Berdasarkan daftar distribusi student dengan α = 0,05 dan dk = (Nx + Ny – 2) = 80. untuk uji dua pihak diperoleh harga t tabel adalah 1,69. jadi d1 = -1,69 dan d2 = 1,69 kriteria pengujian terima Hajika thitung terletak antara -1,69 dan 1,69, sedangkan dalam hal lainnya H o ditolak. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh ttabel = 1,69 yang terletak dalam daerah penolakan yaitu 3,39 > 1,69. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel maka berdasarkan kriteria uji Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada kelompok eksperimen yaitu yang pembelajarannya dengan menggunakan alat peraga jaring-jaring kertas karton, jika dibandingkan dengan kelompok kontrol yang pembelajarannya hanya diceramahkan saja. PEMBAHASAN Dengan selesainya pengujian hipotesis maka kita bisa mengetahui hasil belajar manakah yang lebih tinggi. Sebagai langkah lain untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah diadakannya pembelajaran dengan menggunakan alat peraga jaring-jaring kertas karton bisa dilihat dari nilai-nilai pada tes awal dan tes akhir. Kelompok eksperimen memiliki nilai rata-ratanya pada tes awal sebesar 11,9 sedangkan pada tes akhir nilai rata-ratanya 15,7. hal ini menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 3,8. Sedangkan kelompok kontrol memiliki nilai rata-rata pada tes awal sebesar 11,2 sedangkan pada tes akhir nilai rata-ratanya 12,5. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok kontrolpun mengalami peningkatan sebesar 1,3. Dalam peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada masing-masing kelompok, ternyata kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang pembelajarannya dengan menggunakan alat peraga kertas karton lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang pembelajarannya dengan tidak menggunakan alar peraga kertas karton melainkan diceramahkan. Dalam kesimpulan lain yaitu bahwa hipotesis nol pada penelitian ini ditolak Ho dan Ha diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Erman Suherman bahwa : “Pelajaran dengan menggunakan alat peraga akan memperbesar perhatian siswa terhadap pengajaran yang dilangsungkan, karena mereka terlibat dengan aktif dalam pengajaran yang dilaksanakan dengan bantuan alat peraga konsentrasi belajar dapat lebih ditingkatkan KESIMPULAN Dalam bab ini akan ditarik kesimpulan yang sesuai dengan kebutuhan penilaian untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian, maka penelitian yang telah dilakukan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : 40 |
EduMa, Vol. 1, No. 1, Juni 2009: 33 - 42
1.
2.
3.
Hasil belajar siswa yang menggunakan alat peraga kertas karton pada pokok bahasan kubus dan balok pada tes awal sebesar 11,9 termasuk kategori tinggi (kelompok eksperimen) sedangkan kelompok akhir sebesar 15,7 termasuk kategori sangat tinggi (kelompok eksperimen) berarti ada peningkatan dari kategori tinggi ke kategori sangat tinggi. Hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan alat peraga kertas karton pada pokok bahasan kubus dan balok pada tes awal sebesar 11,2 termasuk kategori sedang (kelompok kontrol) sedangkan kelompok akhir sebesar 12,5 termasuk kategori tinggi (kelompok kontrol) berarti ada peningkatan dari kategori sedang ke kategori tinggi. Adapun pengaruh alat peraga kertas karton terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok ditentukan melalui uji t beda dari perhitungan diperoleh t hitung =3,39 sedangkan ttabel = 1,69 ternyata thitung > ttabel berarti ada perbedaan tingkat hasil belajar matematika yang menggunakan alat peraga kertas karton dengan yang tidak menggunakan alat peraga kertas karton melainkan diceramahkan dengan demikian menunjukkan ada pengaruh penggunaan alat peraga kertas karton pada pokok bahasan kubus dan balok terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok. DAFTAR PUSTAKA
Asep Jihad, (2008), Pengembangan Kurikulum Matematika, Multi Pressindo, Jakarta. Asnawir & Barirudin Usman, (2002), Media Pembelajaran, Ciputat, Jakarta. Azhar Arsyad, (2003), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo, Jakarta. Cucun Canayah, (2007), Ringkasan dan Bank Soal Matematika, CV.YRAMA WIDYA, Bandung. Darhim Kas, (2003), Media Pendidikan Matematika, FPM IPA IKIP Bandung. Eman Suherman, dkk (1992), Strategi Belajar Mengajarkan Matematika, Depdikbud, Jakarta. _______________, (2003), Evaluasi Pembelajaran Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Lisnawaty Simanjuntak, (1993), Metode Mengajar Matematik. Rineka Cipta. Jakarta. Muhibbin Syah, (2003), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, : Remaja Rosdakarya. Bandung. Mujiyono dan Endang Retno Wulan, (2005), Matematika untuk SMP Kelas XI, Grahadi, Bandung. Mulyono Abdurrahman, (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Rineka Cipta. Jakarta Nana Sudjana, (2002), Dasar-Dasar Proses Belajar dan Mengajar, Sinar Baru Algensindo, Bandung. Pengaruh Penggunaan.... (Reza Oktiana Akbar dan Sutinah Hanifah) |
41
____________, (1998), Media Pengajaran, CV. Sinar Baru, Bandung. Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito. Bandung. Russeffendi, (1989), Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer Untuk Guru, Tarsito, Bandung. S. Hamid Hasan (2008), Evaluasi Kurikulum¸ Remaja Rosdakarya, Bandung. Subana, dkk, 2005, Statistik Pendidikan, : Pustaka Setia. Bandung Suharsimi Arikunto, (2006), Prosedur Penelitian, : Rineka Cipta. Jakarta. Sugiyono, (2008), Penelitian Pendidikan, Alfabeta. Bandung. ________, (2007), Statistik untuk Penelitian, : Rineka Cipta. Jakarta Soekartawi, dkk (2005), Meningkatkan Rancangan Instruksional, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta. Jakarta Uzer Usman, (2000), Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosda Karya Bandung. Tohirin, (2005), Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Rajagrafindo Persada, Jakarta. Winarno, (2007), Bimbingan Pemantapan Matematika Dasar, , CV.YRAMA WIDYA, Bandung. Yudhi Munadi, (2008), Media Pembelajaran, Gaung Persada Jakarta. Zaenal Aqib, (2002), Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran, Insan Cendekiawan, Surabaya.
42 |
EduMa, Vol. 1, No. 1, Juni 2009: 33 - 42