OPINI PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN PADA PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 7 KENDARI Wa Ode Nurhasanah *Asrul Jaya **Sutiyana Fachruddin Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kendari
[email protected] ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana opini pemustaka terhadap kualitas layanan perpustakaan pada Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari. Penelitian ini menggunakan teori perceived quality (persepsi kualitas) oleh Khaerunnas dan Assauri. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang. Data penelitian ini di kumpulkan melalui hasil observasi, wawancara, dan studi pustaka dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Opini Pemustaka Terhadap Kualitas Layanan Perpustakaan pada Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari diketahui cukup baik. Dimana layanan yang dijalankan, yaitu : (1) kondisi ruang baca Perpustakaan SMA Negeri 7 kendari sudah cukup baik. Keadaan fasilitas penunjang seperti rak buku, meja, dan kursi bacanya tertata dengan rapi serta sangat layak untuk digunakan. Namun, dari segi kerapian sebagian koleksi agak berantakan ; (2) Layanan sirkulasi di Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah cukup baik. Ketika pemustaka merasa kesulitan dalam mencari bahan bacaan yang di butuhkan, maka pustantukawan siap membantu, meskipun agak lambat karena belum tersedianya fasilitas komputerisasi yang memudahkan pemustaka dan pustakawan dalam mencari bahan bacaan yang di butuhkan. Proses registrasi masuk, peminjaman, hingga pemberian denda tidak bertele-tele serta tidak memberatkan pemustaka ; (3) Pada layanan jasa rujukan, ketika ada salah satu atau beberapa pemustaka yang kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh bapak / ibu guru, maka pustakawan akan membantu merujuk ke sumber rujukan yang ada kaitannya dengan pertanyaan tersebut. Kata Kunci : Opini Pemustaka, Layanan, Pusrakawan.
1
ABSTRACT The problem in this research is how are the visitors opinion on the quality of library services at the Library of SMAN 7 Kendari. This study use the theory of perceived quality by Khaerunnas and Assauri. Subject in this study amounted to 6 people. The research data was collected through observation, interview, and literature study with qualitative descriptive analysis. The results show that visitors feel quite satisfied on the Quality of Services at the Library of SMA 7 Kendari. Some of the services that have been observed, namely: (1) Library Reading Rooms ;The library reading room is quite well organized. The supporting facilities such as bookshelves, tables and reading chairs are arranged in a neat and very feasible manner. However, in terms of neatness some of collections are rather messy; (2) Book Circulation ; The book circulation is running quite smoothly. When visitors found difficulty in finding reading material that is in need, then Librarians always ready to help, Whereas the service is not in ideal condition mainly because there are no computerized system for catalogued. Member registration process , borrowing, and fine granting are all done in less bureaucratic manner; (3) Referral services, if there are difficulties in answering visitors question then the Librarian always have an option to refer to other source that can comply with the question.
Keywords: Visitors Opinion, Services, Librarian.
2
PENDAHULUAN Latar Belakang Perpustakaan adalah sebuah tempat atau bangunan atau bagian dari bangunan itu sendiri yang berfungsi untuk menghimpun dan mengelola bahan pustaka dengan sistem yang baku serta ditujukan untuk masyarakat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007
Pasal 1 Ayat 1 yang berbunyi “Perpustakaan adalah institusi
pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.” Secara umum layanan perpustakaan adalah memberikan pelayanan, bimbingan, arahan, agar para pemustaka dapat memanfaatkan fasilitas perpustakaan semaksimal mungkin dan memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pelayanan yang diberikan dapat bersifat membimbing pengguna agar mampu memanfaatkan sumber informasi yang disediakan perpustakaan. Pustakawan memiliki tugas memberikan bimbingan kepada pengguna atas apa yang seharusnya mereka ketahui tentang berbagai jenis koleksi perpustakaan. Layanan bimbingan ini memungkinkan pengguna untuk semakin terampil dalam mengakses informasi yang tersedia. Selain layanan tersebut, layanan selanjutnya bersifat mengarahkan pengguna agar dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan secara cepat, tepat dan akurat. Dalam 3
hal ini pustakawan dapat memberikan pilihan-pilihan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Semakin banyaknya pemustaka yang memanfaatkan keberadaan perpustakaan, maka layanan perpustakaan harus tetap berkualitas karena kegiatan layanan merupakan ujung tombak dari kegiatan yang di laksanakan dalam sebuah pusat dokumentasi (Sulistyo Basuki, 2005 : 12). Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya suatu layanan yang berkualitas, salah satunya dapat diketahui dengan melihat opini pemustaka yang merupakan sasaran utama pelayanan (Munir, 1998 : 58). Dengan adanya opini dari pemustaka, maka perpustakaan dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan layanan yang telah diberikan kepada para pemustakanya Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang dilakukan pada pemustaka Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari menyatakan bahwa pelayanan yang dilakukan oleh pustakawan cukup baik, namun perlu diupayakan sedikit perbaikan pada ruang baca, seperti yang dikemukakan oleh salah satu siswa bahwa pengaturan koleksi agak berantakan. Kemudian dari sisi layanan sirkulasi belum adanya sistem komputerisasi yang memudahkan pemustaka untuk mengakses bahan pustaka. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana opini pemustaka terhadap kualitas layanan perpustakaan pada Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari ?
4
Tujuan Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui opini pemustaka terhadap kualitas layanan perpustakaan yang ada pada Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari.
METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Kendari. Alasan utama penulis mengambil lokasi di SMA Negeri 7 Kendari adalah untuk melihat bagaimana kualitas layanan yang ada di perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari melalui opini para pemustaka, dalam hal ini seluruh warga sekolah. Informan Penelitian Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong (2008:90) pemanfaatan informan bagi penelitian adalah agar dalam waktu yang relatif singkat banyak informasi yang terjangkau. Jumlah informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah
6 orang dengan
kategori sebagai berikut : siswa kelas X berjumlah 2 orang, siswa kelas XI berjumlah 2 orang, guru mata pelajaran berjumlah 2 orang.
5
Jenis Data 1. Data kualitatif Data kualitatif adalah data atau informasi yang berbentuk kalimat verbal (bukan berupa simbol, angka, atau bilangan). Data kualitatif didapat melalui suatu proses menggunakan teknik analisis mendalam dan tidak bisa diperoleh secara langsung. 2. Data kuantitatif Data kuantitatif adalah data atau informasi yang berupa simbol, angka, atau bilangan. Berdasarkan simbol angka tersebut, perhitungan kuantitatif dapat dilakukan untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku umum dalam suatu parameter. Nilai data bisa berubah-ubah atau bersifat variatif. Sumber Data Data yang digunakan terdiri dari dua macam data yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data primer Data primer adalah data yang bersumber dari lokasi penelitian dengan menggunakan teknik pengumpulan datanya melalui observasi dan wawancara. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan studi kepustakaan, yaitu data atau informasi yang diperoleh melalui buku-buku literatur, laporan
6
penelitian, serta dokumen-dokumen yang menyangkut dengan objek penelitian.
Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi, yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan langsung di lingkungan Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari. 2. Interview (wawancara), yaitu data yang diperoleh dengan cara mempersiapkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka pada informan sehubungan dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 3. Studi kepustakaan, yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku literatur yang ada kaitannya dengan masalah penelitian, guna memperoleh dasar teoritis yang akan digunakan dalam pembahasan sekaligus sebagai dasar untuk menganalisa permasalahan dalam penelitian ini. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Dari rumusan di atas dapatlah kita tarik garis besar bahwa analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak
7
sekali dan terdiri dari catatan lapangan, komentar peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
Setelah
data
dari
lapangan
terkumpul
dengan
menggunakan
metode
pengumpulan data di atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data tersebut
dengan
menggunakan
analisis
secara
deskriptif-kualitatif,
tanpa
menggunakan teknik kuantitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Opini
Pemustaka
Terhadap
Kualitas
Layanan
Perpustakaan
pada
Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari
Berdasarkan observasi dilapangan bahwa opini pemustaka terhadap kualitas layanan perpustakaan pada perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah cukup baik. Pustakawan sudah cukup berperan aktif dalam memberikan layanan pada pemustaka. Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat tentang opini pemustaka terhadap kualitas layanan perpustakaan pada perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari, dapat diuraikan wawancara yang telah dilakukan kepada masing-masing informan penelitian sebagai berikut :
8
Layanan Ruang Baca Desain dengan cara seperti diatas, keberadaan perpustakaan secara langsung maupun tidak langsung kasus buku berantakan karena banyaknya pemustaka dapat diatasi dengan cepat, seperti yang dikemukakan oleh Vira Rahayu salah satu siswa kelas XA di SMA Negeri 7 Kendari, yang mengatakan bahwa : “Kondisi ruang baca yang ada pada Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari menurut saya sudah baik. Meja dan kursi bacanya juga tertata dengan rapi serta layak pakai, membuat kami nyaman untuk berkunjung ke perpustakaan.” (Wawancara 19 Mei 2016) Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa salah satu siswa tersebut melihat kondisi ruang baca perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah baik dengan melihat sarana penunjang yang layak pakai seperti meja dan kursi baca, yang membuatnya merasa nyaman untuk berkunjung ke perpustakaan. Kemudian salah satu siswa kelas XI IPS 1, Nabila memberikan pendapat bahwa : “Ruang baca perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari menurut saya cukup baik. Meja dan kursi bacanya di tata dengan baik, sehingga memberi kenyamanan bagi saya untuk berkunjung, selain itu ruangannya juga tampak bersih, hanya saja pengaturan koleksinya agak berantakan.” (Wawancara 19 Mei 2016) Hasil wawancara dengan salah satu siswa kelas XI IPS 1 menunjukkan bahwa keadaan ruangan perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah cukup baik, melihat dari 9
meja dan kursi yang layak serta ruangan yang bersih, namun pengaturan koleksi sangat tidak tertata dengan rapi. Selanjutnya, penulis menyajikan kutipan jawaban dari hasil wawancara kepada informan siswa kelas XC, Muhammad Hilal Faiz menuturkan bahwa : “Kondisi ruang baca perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah baik. Fasilitas pendukung seperti meja, kursi, dan rak buku di tata dengan baik. Dari segi kebersihan, ruang baca ini cukup bersih.” (Wawancara 19 Mei 2016). Hasil wawancara dengan salah satu siswa kelas XC menunjukkan bahwa kondisi ruang baca perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah baik. Fasilitas pendukung seperti meja, kursi, dan rak buku juga di tata dengan baik. Dari segi kebersihan, ruang baca perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari cukup bersih. Selanjutnya, penulis menyajikan kutipan jawaban dari hasil wawancara kepada informan siswa kelas XI IPA 2, Andi Farhan menuturkan bahwa : “Kondisi ruang baca Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari menurut saya sudah baik. Ruang baca yang bersih serta keadaan meja dan kursi yang layak membuat saya merasa nyaman untuk berkunjung ke perpustakaan ini.” (Wawancara 19 Mei 2016). Hasil wawancara dengan salah satu siswa kelas XI IPA 2 menunjukkan bahwa keadaan ruang baca Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah baik. Keadaan ruang baca yang bersih serta sarana penunjang yang memadai, membuat siswa tersebut merasa nyaman untuk berkunjung ke perpustakaan.
10
Selanjutnya, penulis menyajikan kutipan jawaban dari hasil wawancara kepada informan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Amri Jannah, S. Pd. Beliau menuturkan bahwa : “Kondisi ruang baca Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah cukup baik. Ruangannya cukup nyaman. Hanya saja keadaan koleksi yang tersimpan di rak begitu berantakan” (Wawancara 19 Mei 2016). Hasil wawancara dengan salah satu guru menunjukkan bahwa kondisi ruang baca Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah cukup baik, hanya saja keadaan koleksi yang tersimpan di rak begitu berantakan. Selanjutnya, penulis menyajikan kutipan jawaban dari hasil wawancara kepada informan guru mata pelajaran Bahasa Inggris, Agustiani Halra, M. Pd. Beliau menuturkan bahwa : “Menurut saya, kondisi ruang baca Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah baik. Keadaan sarana penunjang seperti meja dan kursi juga sangat baik. Selain itu, pencahayaan pada ruangan tersebut cukup baik.” (Wawancara 19 Mei 2016).
Hasil wawancara dengan salah satu guru menunjukkan bahwa kondisi ruang baca Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah baik. Keadaan sarana penunjang seperti meja dan kursi juga sangat baik. Selain itu, pencahayaan ruangan tersebut sudah cukup baik.
11
Layanan Sirkulasi Vira Rahayu salah satu siswa kelas XA di SMA Negeri 7 Kendari mengatakan bahwa : “Menurut saya, pelayanan di perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah baik. Pustakawan membantu mencari buku ketika saya merasa kesulitan. Proses registrasi awal masuk ke perpustakaan juga tidak bertele-tele serta tidak membuang-buang waktu. Pemberian denda yang di berlakukan saat terlambat mengembalikan buku tidak memberatkan bagi saya dan teman-teman.” (Wawancara 19 Mei 2016). Hasil wawancara dengan salah satu siswa kelas X1 menunjukkan bahwa pelayanan sirkulasi di Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah baik. Pustakawan sudah memberikan pelayanan prima (cepat, tepat, dan akurat) ketika pemustaka merasa kesulitan dalam mencari bahan pustaka. Pada saat awal masuk ke perpustakaan, proses registrasi juga tidak bertele-tele. Pemberian denda yang di berlakukan saat terlambat mengembalikan buku tidak memberatkan bagi para siswa. Selanjutnya penulis menyajikan kutipan jawaban dari hasil wawancara kepada informan siswa kelas XI IPS 1, Nabila menuturkan bahwa : “Pelayanan di perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari menurut saya cukup baik. Pustakawan dengan senang hati membantu saya mencari buku yang saya perlukan, meskipun agak lama karena belum ada komputerisasi. Proses registrasi awal masuk ke perpustakaan, sangat memudahkan menurut saya. Pemberian denda jika terlambat
12
mengembalikan buku menurut saya sangat meringankan kami.” (Wawancara 20 Mei 2016). Hasil wawancara dengan salah satu siswa kelas XI IPS 1 menunjukkan bahwa pelayanan sirkulasi di Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari cukup baik. Pustakawan dengan senang hati membantunya mencari bahan pustaka ketika ia merasa kesulitan, meskipun agak lama karena belum adanya sistem komputerisasi. Pada saat awal masuk ke perpustakaan, menurut nya proses registrasi pengunjung sangat memudahkan.
Pemberian
denda
yang
diberlakukan
jika
siswa
terlambat
mengembalikan buku menurutnya tidak membebani para siswa. Selanjutnya, penulis menyajikan kutipan jawaban dari hasil wawancara kepada informan siswa kelas XC, Muhammad Hilal Faiz menuturkan bahwa : “Pelayanan di perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari menurut saya cukup memuaskan. Mulai dari proses registrasi awal yang tidak bertele-tele, kemudian ketika saya merasa kesulitan mencari buku, pustakawan siap membantu. Proses peminjamannya pun tidak begitu membuang waktu. Hanya tinggal menyerahkan kartu anggota dan memperlihatkan buku yang akan dipinjam. Pemberian denda saat terlambat mengembalikan sangat meringankan.” (Wawancara 20 Mei 2016). Hasil wawancara dengan salah satu siswa kelas X3 menunjukkan bahwa pelayanan sirkulasi di perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari cukup memuaskan. Di awali dengan proses registrasi awal yang tidak rumit, kemudian pada saat pemustaka
13
merasa kesulitan dalam mencari bahan pustaka maka pustakawan siap untuk membantu. Proses peminjaman pun tidak begitu membuang-buang waktu. Hanya tinggal menyerahkan kartu anggota dan memperlihatkan buku yang akan dipinjam oleh pemustaka. Perlakuan denda saat terlambat mengembalikan buku, menurutnya sangat meringankan. Selanjutnya penulis menyajikan kutipan jawaban dari hasil wawancara kepada informan siswa kelas XI IPA 2, Andi Farhan menuturkan bahwa : “Pelayanan pada perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari menurut saya cukup baik. Ketika saya dan teman-teman kesulitan mencari bahan bacaan, maka pustakawan siap membantu kami. Proses registrasinya juga tidak sulit, hanya tinggal menuliskan nama dan kelas saja. Begitu juga dengan proses peminjaman yang tidak terlalu membuangbuang waktu kami. Hanya menyerahkan kartu anggota serta buku yang akan di pinjam. Hanya saja, koleksi buku selain buku mata pelajaran sangat sedikit, sehingga ketika saya ingin membaca bahan bacaan ringan, saya harus mengantri dari temanteman yang lain.” (Wawancara 20 Mei 2016). Hasil wawancara dengan salah satu siswa kelas XI IPA 2 menunjukkan bahwa pelayanan sirkulasi di perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari cukup baik. Hanya saja koleksi buku fiksinya sangat kurang, sehingga ketika salah satu siswa ingin membaca bahan bacaan ringan dengan judul yang sama, maka siswa tersebut harus menunggu dulu.
14
Selanjutnya, penulis menyajikan kutipan jawaban dari hasil wawancara kepada informan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Amri Jannah, S. Pd. Beliau menuturkan bahwa : “Menurut saya, pelayanan di Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sangat baik. Proses registrasi yang tidak bertele-tele, kemudian ketika saya merasa kesusahan dalam mencari buku untuk bahan ajar, maka petugas siap membantu. Proses peminjamannya juga tidak berbelit-belit, hanya menyerahkan kartu anggota perpustakaan dan melihatkan buku yang akan dipinjam. Pungutan denda pada siswa yang terlambat mengembalikan buku, menurut saya tidak memberatkan. Jika 1 hari terlambat mengembalikan buku, maka akan di bebani denda sebesar Rp 500,-” . (Wawancara 20 Mei 2016). Hasil wawancara dengan salah satu guru menunjukkan bahwa pelayanan sirkulasi di perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sangat baik. Proses registrasi awal yang tidak bertele-tele, kemudian ketika pemustaka kesulitan dalam mencari bahan bacaan, maka pustakawan siap untuk membantu. Pemberian denda pada pemustaka yang terlambat mengembalikan buku sangat meringankan bagi pemustaka. Selanjutnya, penulis menyajikan kutipan jawaban dari hasil wawancara kepada informan guru mata pelajaran Bahasa Inggris, Agustiani Halra, M. Pd. Beliau menuturkan bahwa : “Menurut saya, pelayanan di perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah berjalan dengan baik. Mulai dari proses registrasi yang tidak berbelit-belit, kemudian ketika
15
saya kebingungan dalam mencari buku untuk bahan ajar saya, maka pustakawan siap membantu.” (Wawancara 20 Mei 2016). Hasil wawancara dengan salah satu guru menunjukkan bahwa pelayanan sirkulasi di perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah berjalan dengan baik. Mulai dari proses registrasi yang tidak berbelit-belit, kemudian ketika pemustaka (guru) kesulitan mencari buku untuk bahan ajar, maka pustakawan siap membantu. Layanan Referensi (Jasa Rujukan) Vira Rahayu salah satu siswa kelas XA di SMA Negeri 7 Kendari, yang mengatakan bahwa : “Ketika saya merasa kesulitan dalam menjawab soal yang diberikan oleh bapak/ibu guru, maka pustakawan dengan segera memberikan arahan/ bimbingan kepada saya mengenai penjelasan dari soal yang diberikan tersebut.” (Wawancara 20 Mei 2016). Hasil wawancara dengan salah satu siswa kelas XA tersebut menunjukkan bahwa pelayanan referensi atau jasa jurukan pada Perepustakaan SMA Negeri 7 Kendari berjalan dengan baik. Ketika pemustaka merasa kesulitan dalam menjawab pertanyaan/soal yang diberikan oleh bapak/ibu guru, maka pustakawan dengan segera memberikan arahan/bimbingan kepada pemustaka mengenai penjelasan dari soal tersebut.
16
Selanjutnya penulis menyajikan kutipan jawaban dari hasil wawancara kepada informan siswa kelas XI IPS 1, Nabila menuturkan bahwa : “Ketika saya kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh bapak / ibu guru, maka pustakawan siap membantu dengan merujuk saya pada sumber rujukan yang telah tersedia.” (Wawancara 20 Mei 2016). Hasil wawancara dengan salah satu siswa kelas XI IPS1 menunjukkan bahwa jasa layanan referensi pada Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah berjalan dengan semestinya. Pada saat pemustaka (dalam hal ini siswa) merasa kesusahan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh bapak/ibu guru, maka pustakawan siap membantu dengan cara merujuk pada sumber rujukan yang telah tersedia. Selanjutnya, penulis menyajikan kutipan jawaban dari hasil wawancara kepada informan siswa kelas XC, Muhammad Hilal Faiz menuturkan bahwa : “Pada saat saya membutuhkan jawaban atas tugas yang diberikan oleh bapak / ibu guru, maka pustakawan akan membantu saya dengan merujuk saya pada sumber rujukan yang ada kaitannya dengan tugas saya.” (Wawancara 20 Mei 2016). Hasil wawancara dengan salah satu siswa kelas XC menunjukkan bahwa pelayanan referensi (jasa rujukan) pada Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari berjalan dengan baik. Pada saat pemustaka membutuhkan jawaban atas tugas nya, maka pustakawan akan merujuk pada sumber rujukan yang ada kaitannya dengan tugas tersebut.
17
Selanjutnya penulis menyajikan kutipan jawaban dari hasil wawancara kepada informan siswa kelas XI IPA 2, Andi Farhan menuturkan bahwa : “Ketika saya membutuhkan jawaban atas tugas-tugas saya, maka pustakawan akan membantu dengan memberikan informasi / penjelasan tentang tugas-tugas saya.” (Wawancara 20 Mei 2016). Hasil wawancara dengan salah satu siswa kelas XI IPA 2 menunjukkan bahwa layanan referensi atau jasa layanan rujukan pada Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah berjalan dengan baik. Ketika siswa (pemustaka) kesulitan dalam menyelesaikan
tugas-tugasnya,
maka
pustakawan
siap
membantu
dengan
memberikan informasi seputar tugas-tugasnya. Selanjutnya, penulis menyajikan kutipan jawaban dari hasil wawancara kepada informan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Amri Jannah, S. Pd. Beliau menuturkan bahwa : “Ketika saya menemukan sebuah istilah asing yang sulit, maka pustakawan siap membantu saya dengan merujuk pada sumber (referensi) yang ada kaitannya dengan istilah tersebut (dalam hal ini kamus).” (Wawancara 20 Mei 2016). Hasil wawancara dengan salah satu guru menunjukkan bahwa layanan referensi atau jasa layanan rujukan pada Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah berjalan cukup baik. Ketika ada seorang pustakawan (dalam hal ini guru) yang menemukan istilah asing, maka pustakawan akan merujuk pada referensi yan terkait.
18
Selanjutnya, penulis menyajikan kutipan jawaban dari hasil wawancara kepada informan guru mata pelajaran Bahasa Inggris, Agustiani Halra, M. Pd. Beliau menuturkan bahwa : “Ketika saya mengajar lalu menemukan istilah yang sulit, maka pustakawan akan membantu saya dalam menemukan arti dari istilah sulit tersebut dengan merujuk saya pada sumber terkait.” (Wawancara 20 Mei 2016).
Hasil wawancara dengan salah satu guru menunjukkan bahwa layanan referensi atau jasa layanan rujukan pada Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah berjalan dengan cukup baik. Pada saat guru tersebut menemukan istilah baru yang sulit, maka pustakawan akan merujuk pada sumber yang berhubungan dengan istilah tersebut. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Opini Pemustaka Terhadap Kualitas Layanan Perpustakaan pada Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari adalah sebagai berikut : a. Kondisi ruang baca Perpustakaan SMA Negeri 7 kendari sudah cukup baik. Keadaan fasilitas penunjang seperti rak buku, meja, dan kursi bacanya tertata dengan rapi serta sangat layak untuk digunaka. Namun, dari segi kerapian sebagian koleksi agak berantakan.
19
b.
Layanan sirkulasi di Perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah cukup baik. Ketika pemustaka merasa kesulitan dalam mencari bahan bacaan yang di butuhkan, maka pustantukawan siap membantu, meskipun agak lambat karena belum tersedianya fasilitas komputerisasi yang memudahkan pemustaka dan pustakawan dalam mencari bahan bacaan yang di butuhkan. Proses registrasi masuk, peminjaman, hingga pemberian denda tidak bertele-tele serta tidak memberatkan pemustaka.
c. Pada layanan jasa rujukan, ketika ada salah satu atau beberapa pemustaka yang kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh bapak / ibu guru, maka pustakawan akan membantu merujuk ke sumber rujukan yang ada kaitannya dengan pertanyaan tersebut. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut : Setiap pustakawan harus memiliki pendidikan dibidang perpustakaan sekurang-kurangnya diploma atau minimal pernah mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan kepustakawanan untuk meningkatkan kualitas layanan yang ada di perpustakaan. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 pasal 1 ayat 8 yang berbunyi “Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan
20
serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan perpustakaan.”
21
DAFTAR PUSTAKA Ali.
(2015).
Pembahasan
Mengenai
Pengertian
Kualitas. http://www.pengertianpakar.com/2015/05/pengertian-kualitas-menurut-pakar.html/?=1 . Diakses tanggal 13 februari 2016 pukul 21.17 WITA. Anonim. Perpustakaan (pdf). Diakses tanggal 12 februari 2016 pukul 16.00 WITA. Carapedia. Pengertian dan Definisi Layanan. https://carapedia.com/pengertian_definisi_layanan_info2148html . Diakses tanggal 13 februari 2016 pukul 21.20 WITA. Darmono. (2001). Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Grasindo : Jakarta Googleweblight.com. (2014). Pengertian Opini: Apa Itu Opini. http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.apapengertianahli.com/2014/09/pengerti an-opini-apa-itu-opini.html?m%/3D1&ei=KA1u6tZr&lc=id-sgHnPcCDA. Diakses tanggal 13
februari 2016 pukul 21.00 WITA. Gunawan, Imam. (2013). Metode Penelitian Kualitatif : Tepri dan Praktik. Bumi Aksara : Jakarta Helsa. (2014). Pelayanan Perpustakaan. http://pp.fip.unp.ac.id/?p=38 . Diakses tanggal 14 februari 2016 pukul 19.00 WITA. Ilmu dan Informasi Perpustakaan.(2012). Karakteristik Pemustaka Perpustakaan. https://donyprisma.wordpress.com/2012/07/24/karakteristik-pemakaiperpustakaan/ . Diakses tanggal 13 februari 2016 pukul 21.15 WITA. Istiana, Purwani. (2014). Layanan Perpustakaan. Ombak : Yogyakarta. Kang Qobe. (2010). Dasar-Dasar Layanan Perpustakaan. http://zharq.blogspot.co.id/2010/03/dasar-dasar-layanan-perpustakaan.html?m=1 . Diakses tanggal 14 februari 2016 pukul 19.30 WITA. Larasati, C. Milburga, dkk (1986). Membina Perpustakaan Sekolah. Kanisius : Jakarta Poerwadarminta, W. J. S. (2007). Kamus Umum Bahasa Indonesia (edisi ketiga). Jakarta : Balai Pustaka. Republik Indonesia. (2010). Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan dan Perpustakaan Desa dan Keluraha Tahun 2010. CV. Utama : Jakarta Saiba, Zia Ulfa. 2015. Peran Guru dalam Upaya Meningkatkan Minat dan Budaya Membaca Siswa SMP Negeri 1 Kendari. Skripsi sarjana. Universitas Halu Oleo. Kendari Sulistyo-Basuki. (1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia : Jakarta Universitas Silawangi. Pengertian, Peran, dan Fungsi Perpustakaan. http://warintek08.wordpres.com/tes . Diakses tanggal 14 februari pukul 12.00 WITA.
22
23