OPERATIVE DENTISTRY Sasaran : Usaha untuk menghentikan kerusakan yang terjadi pada jaringan keras gigi, yang disebabkan oleh suatu proses patologis atau oleh faktor-faktor lain, yang kemudian perbaikannya dengan suatu restorasi yang meliputi berbagai macam perbaikan, antara lain : bentuk fungsi estetis Kerusakan yang terjadi pada jaringan keras gigi yang perlu mendapat perawatan/perbaikan/restorasi : Karies Dentis Suatu penyakit dari jaringan keras gigi yang karakteristik ditandai oleh demineralisasi dari bagian anorganik dan kerusakan substansi organik dari struktur gigi yang disebabkan oleh karena aktivitas metabolisme dari bakteri/kuman. Abrasi/abration Suatu proses terjadinya pengikisan atau ausnya struktur gigi secara mekanis. Atrisi/attrition Suatu keadaan dimana struktur gigi menjadi aus atau terkikis yang disebabkan oleh karena adanya kontak antara gigi-geligi (proses pengunyahan) atau terkikisnya struktur gigi secara fisiologis. 2 - Erosi/erosion Suatu keadaan dimana terkikisnya struktur gigi yang disebabkan oleh karena proses kimia (chemical) atau kima-mekanis (chemico-mechanical) tanpa melibatkan adanya unsur bakteri. - Hypersensitive Dentin Gigi menjadi lebih peka terhadap rangsangan, hal ini biasanya disebabkan adanya dentin pada suatu daerah tertentu pada permukaan gigi (biasanya pada daerah cervical/leher gigi yang tidak terlindungi). - Hypoplasia Email Fraktur Incisal/Cusp Restorasi setelah perawatan saluran akar Sebelum mempelajari ilmu konservasi, seyogyanya telah mempelajari dan memahami : ~ anatomi gigi ~ histology gigi ~ faal/fisiologi gigi ~ biokimia gigi ~ patologi Kenapa demikian? Gigi itu tidak berdiri sendiri, akan tetapi ada saling terkait dengan cabangcabang ilmu tersebut diatas dengan kata lain ilmu diatas merupakan Basics Sciences. 3 Okulsi Gigi Geligi : Relasi RB terhadap RA pada saat RB memperlihatkan gerakan menutup terhadap RA dan adanya kontak dari gigi geligi RA dan RB. Istilah beranototasi dalam konservasi gigi Abrasi Abrasi Keausan permukaan yang abnormal karena proses mekanis. : Gigi Ausnya permukaan gigi Alloy Produk yangatau restorasi bukan karena kontak normal. Amalgam Campuran aloi dengan Hg. terbentuk dari 2 atau lebih logam. Amalgamasi Pencampuran alloy dengan Hg bersama-sama untuk membentuk Atrofi Proses degenerasi yang ditandai oleh berkurangnyaamalgam. ukuran dan fungsi yang disebabkan oleh berkurangnya fungsi, penyakit Bevelatau rusaknya jaringan saraf dan aliran darah pada jaringan. Tepian atau
permukaan yang miring dari suatu instrumen atau dinding Burnisher Instrumen genggam dengan ujung bulat yangkavitas. digunakan untuk menghaluskan permukaan restorasi metal. 4 Capping Teknik untuk melindungi pulpa gigi. Degenerasi Debris Sisa-sisa atau partikel jaringan atau benda lain. DeklasifikasiKemerosotan berubah menjadi bentuk yang lebih buruk. Hilangnya kalsium atau garam kalsium dari jaringan email atau tulang. Dentin Jaringan keras yang merupakan bagian terbesar gigi dan merupakan dinding kamar pulpa dan saluran akar. Terdiri dari : 67 % Dentin Primerbahan anorganik, 20 % bahan organik dan 13 % air. Dentin Reparatif Dentin yangDentin yang terjadi selama pembentukan. terbentuk sebagai respon terhadap iritasi seperti karies, prosedur Dentin Sekunderrestorasi yang tidak tepat atau defisiensi gizi. Dentin yang terbentuk setelah gigi Dentinterbentuk dan sebagai respon atas stimulasi ringan. Sklerotik/Dentin Transparan Dentin yang tubulusnya terisi deposit garam Dentinogenesis Pembentukan dentin.kalsium. 5 Dentinogenesis Imperfekta Cacat bawaan yang ditandai dengan Email Jaringan keras yang menutupi mahkotatidak sempurnanya dentin. gigi yang sangat terkalsifikasi dari lapisan ectoderm. Merupakan jaringan tubuh paling keras tersususn atas prisma-prisma email dan terdiri dari Eksaserbasi Peningkatan keparahan gejala96 % bahan organik. Hiperemia Meningkatnya volume darahpenyakit. dalam Hiperemia Aktif Akibat peningkatanpembuluh yang mengalami delatasi. Hiperemia Akut Terjadi cepat sekali.darah arteri dan biasanya akut. Hiperplasia Pembesaran jaringan disebabkan oleh bertambah banyaknya Hipertrofi Pembesaran jaringan disebabkan olehjumlah sel. Hipokalsifikasi Kalsifikasi jaringanmembesarnya sel-sel pendukung. keras ---- tulang, email, dentin dan sementum yang berkurang atau tidak cukup. 6 Iatrogenik Suatu keadaan atau penyakit yang timbul sebagai suatu efek samping perawatan atau keadaan lain yang dilakukan oleh Isthmus Suatu gang sempit diantara 2 kavitas. tenaga professional. KariesKalsifikasi Proses didepositkannya garam kalsium di ajringan. Dalam kedokteran Kariesumum berarti lubang. Gigi Terjadinya demineralisasi kemudian diikuti kavitas jaringan keras gigi. Karies Arrested Karies Karies yang terhenti perkembangannya. Karies Radiasi KariesInsipien Karies yang sangat masih baru timbul. yang terjadi pada pasien yang diterapi penyinaran biasanya erat Karies Rampan Karies yang timbul dankaitannya dengan xerostomia. Karies Sekunder/Rekuren/Kambuhan ~ Yaitumenyebar dengan cepat. karies yang timbul di sekitar tumpatan. ~ Terjadi 2 jenis kerusakan (lesi) : 1. Lesi pada bagian 2. Lesi pada bagian dinding-dinding tambalan ~ Gambaran : KARIES GIGI Etiology
4 faktor yang berpengaruh pada pembentukan karies pada gigi. Dental Plaque/Bacterial Plaque 2. . Permukaan gigi (susceptible) 4. Pit dan Fissure Oklusal Molar dan Premolar Palatal Incisivus Superior 2. yaitu : 1. Waktu 4 daerah yang mudah terserang karies dan juga merupakan tempat retensi plaque (stagnasi plaque) : 1. Approximal Dari permukaan gigi yang halus (smooth surface) dibawah kontak area ke arah cervical .7 ~ Adanya penglarutan dari bahan tambalan (cement base) dimana bakteri dan saliva akan masuk pada celah (microspace) diantara bahan restorasi dan dindingdinding kavity. Karbohidrat 3. Pada anak kecepatan ini bervariasi bias cepat bias juga lambat.Resesi gingival – daerah stagnasi plaque pada daerah akar/permukaan yang telanjang 4. Enamel Daerah cervical dari gigi pada : gingival margin O. karies disebabkan oleh 3 komponen yang saling berinteraksi : ~ Gigi dan ludah (saliva) yang berperan sebagai tuan rumah (host) untuk mikroorganisme ~ Mikroflora yang ada dalam rongga mulut ~ Makanan terutama yang mengandung karbohidrat yang berperan sebagai media (substrat) Menurut Ernest Newburn (1977). 8 . terutama adanya gap = celah antara bahan restorasi dan gigi. Kerusakan yang terjadi pada jaringan keras gigi : ~ Kerusakan yang patologis ~ Kerusakan yang tidak patologis Menurut Keyes (1962). selain faktor diatas masih ada faktor yang berpengaruh yaitu waktu. Restorasi Marginal (tepitepi dari restorasi). Biasanya terjadi dalam kurun waktu bulan dan tahunan. Kecepatan pembentukan karies yang cukup lambat memerlukan waktu yang relatif lama sehingga penyakit ini proses terjadinya bersifat kronik.S ----. Host = tuan rumah. Susceptibilitas gigi terhadap serangan karies berbanding terbalik antara ketiga unsur tersebut diatas 9 Namun rata-rata waktu yang diperlukan adalah sekitar I6-18 bulan penetapan waktu ini didasarkan pada penelitian survey yang dilakukan pada anak-anak yang mempunyai tingkat kebersihan mulut (OH) yang normal. terdiri dari # Gigi = Susceptible Tooth Surface ~ Gigi itu sendiri berperan sebagai tuan rumah dimana proses karies itu terjadi ~ Susceptibilitas gigi terhadap serangan karies = mudahnya gigi terserang karies ~ Terpengaruh oleh beberapa faktor : a. Ca dan Su b. Dalam hal resistensi gigi terhadap serangan karies. Bilamana kadar dalam % ketiga unsur tersebut turun. Komposisi Gigi Unsur-unsur anorganik yang terdapat dalam struktur gigi seperti F. bilamana frekuensi makan diantara waktu makan juga (between meal
eating) lebih sering. maka F adalah merupakan unsur yang paling penting dibandingkan yang lainnya . Dalam penelitian ini terlihat bahwa kecepatan terjadinya karies ini akan bertambah cepat. maka susceptibilitas gigi terhadap serangan karies akan meningkat begitu pula sebaliknya c. 4 faktor pencetus terjadinya karies : 1. Lokasi – Posisi Gigi ~ Daerah retromolar (M3) yang terlalu rapat ~ Letak yang berjejal (crowded) f. serangan karies ~ Non self-cleansability. fluor dan calsium dalam saliva juga penting dalam menaikkan peranan remineralisasi pada permukaan gigi ~ pH Saliva relatif imun terhadap . relatif mudah e. Bentuk dan Morfologi Gigi Greene Verdiman (G. ada pada permukaan : ~ Self-cleansability. 10 Unsur yang terdapat d.V) Black. ~ Jenkins (1978). produksi saliva / 24 jam adalah 620 ml ~ Komposisi Saliva dalam saliva yang turut berperan dalam pembentukan karies adalah fosfat Oleh beberapa penelitian menyatakan bahwa susceptibilitas gigi terhadap karies tergantung dari perbandingan terbalik prosentasi fosfat dalam struktur gigi Prosentasi fosfat itu sendiri dalam saliva merupakan faktor penting sebagai buffer system dari saliva Keseimbangan fosfat. Kebersihan Gigi Penggunaan sikat gigi # Saliva ~ Saliva memiliki peranan penting dalam proses karies pada host. .11 pH saliva yang cenderung alkalis mengurangi kerusakan gigi sedang pH saliva yang cenderung asam menaikkan aktifitas organisme yang hidup dalam suasana asam. Keadaan ini mempengaruhi aktifitas yang mencegah terjadinya kerusakan gigi ~ Pengaliran saliva yang lancar adalah merupakan perangsang yang baik dalam mencegah menurunnya pembentukan elemen-elemen yang kita kehendaki misalnya : fosfat sebagai buffer. lyzosyme- antibacterial element ~ Elemen antibody (Antibody Element) Ig A merupakan jenis antibody (protein) yang ada dalam saliva dan berfungsi melawan infeksi pada membran mukosa serta bersama komponen lainnya dalam saliva ikut memainkan peranan dalam mencegah terjadinya karies gigi ~ Elemen Antibacterial (Antibacterial Element) Enzym seperti lysozyme dan peroksidase merupakan antibacterial element yang ada dalam saliva. immunoglobulin A (Ig A) yang merupakan antibody. Pengaruhnya terhadap karies serta mekanismenya belum jelas. maka aliran saliva juga akan lancar. juga dalam plaque ~ Kekentalan = viskositas Saliva Saliva dengan viskositas yang tinggi menghalangi fungsi diatas karena kandungan glikoprotein yang ada dalam saliva akan mempermudah terbentuknya plak ~ Aliran = flow Saliva Bilamana produksi saliva cukup tinggi. maka serangan karies juga akan berkurang # Kebiasaan (habit) Adanya kebiasaan tertentu yang dapat menambah kemungkinan terkena karies pada seseorang. misal : makan diantara waktu makan. bruxism dapat menambah aktivitas karies # Susceptible kelompok ~ Kaum wanita susceptible tinggi dari kaum pria ~ Kaum modern susceptible tinggi dari kaum primitif # Umur Usia 14-20 tahun aktivitas karies tinggi karena disebabkan perubahan pola diet dan kebersihan mulut # Lingkungan Konsentrasi fluor dalam Mikroorganisme yang terdapat pada permukaanair minum mempengaruhi aktifitas karies. Mikroflora gigi Plak terdiri dari glycoprotein dan garam anorganik= plaque . 12 ~ Ekologi Faktor ini merupakan kombinasi beberapa faktor lainnya dan berpengaruh terhadap system ekologi dari mikroflora dalam mulut # Otot-otot (muskulator) ~ Dengan aktivitas dari
otot-otot lidah. hal ini juga berlaku pada fosfat dalam makanan dan minuman 2. bibir serta wajah dapat membantu membersihkan rongga mulut serta gigi geligi didalamnya ~ Aktivitasnya tinggi. pipi. yang utama yaitu S. perubahan pH dalam rongga mulut dan pembentukan plak ~ Kurve Stephan (1940) : . tanpa disadari hilangnya kandungan organik fosfat yang terdapat dalam Secara visual plaque tidak dapat dilihatmakanan tersebut 2. mutans akan tetapi dengan bantuan disclosing agent 3. Medium ~ Masyarakat modern `diet` merupakan faktor utama terjadinya karies ~ 3 faktor diet (primitive – modern) : 1. Faktor Pengawet Makanan pengawet. Faktor Kariogenik ~ Karekter fisik – lunak – banyak ~ Karakter khemis : fruktosa – laktosa – glukosasucrose = tinggi kariogenik tak terbatas fosfat = menurunkan larutnya substansi fluor – surface energy gigi vitamin 4. Waktu (Time) ~ Faktor waktudengan cara elektrolisa dalam kaitannya dengan penambahan karies. 13 Perlekatan plak pada permukaan gigi Mikroflora pada plak sangat kompleks.akibat adanya polisakarida – karbohidrat yang disebut dextran Berdasarkan permukaan gigi yang terkena karies . Berdasarkan kecepatan terjadinya karies ^ Akut karies atau rampan karies ^ proses terjadinya sangat cepat melibatkan sebagian besar gigi Cronik karies proses terjadinya sangat lambat melibatkan sebagian gigi ukuran dan bentuk lebih kecil dentin berwarna hitam dan kecoklat-coklatan b. Berdasarkan mula terjadinya karies ^ Karies primer Karies yang pertama kali terjadi ^ Karies sekunder Karies yang terjadi setelah dilakukan penumpatan terhadap karies primer d. 14 Tujuan Untuk memudahkanKlasifikasi Karies Dentis dalam melakukan komunikasi sehingga dapat cepat ditentukan atau dimengerti dengan jelas dan tepat Pembagian klasifikasi karies : a.mengenai batasan dari suatu caries. Berdasarkan banyaknya permukaan gigi yang terkena ^ Simple karies Hanya satu permukaan gigi yang terkena ^ Compound karies Dua permukaan yang terkena ^ Complex karies Lebih dari 2 permukaan yang terkena c. Berdasarkan dalamnya cavitas yang terbentuk akibat proses karies ^ Karies superficial Karies yang mengenai jaringan email ^ Karies media Karies yang telah mengenai jaringan email dan dentin. Berdasarkan jaringan yang terkena karies ^ ^ ^ Karies email Karies dentin Karies sementum Proses Karies Mikroorganisme + Karbohidrat = Asam plaque (acid product) . tetapi belum melewati lebih dari setengah ketebalan dentin ^ Karies profunda Karies yang telah mengenai lebih dari setengah dari ketebalan dentin dimana pulpa hampir atau telah terbuka f. 15 ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ Karies oklusal Karies mesial Karies distal Karies labial Karies lingual Karies palatal Karies disto-oklusal Karies mesio-oklusal Karies mesioklusodistal e. plaque (pH tetap dalam suasana asam) dan kembali normal (pH = 7) dalam Penurunan pH yang berulangwaktu 30-60 menit dalam kurun waktu tertentu diduga yang menyebabkan demineralisasi pada permukaan gigi yang susceptible. sucrose. dimana hasilnya adalah produk asam Kemudian disertai dengan penurunan pH yaitu 5 atau 4. awal dari suatu proses karies Teori Karies # Teori Acidogenik Lesi karies merupakan hasil kerusakan gigi yang terlokalisir dan progresif dan diawali dengan demineralisasi permukaan luar gigi karena asam organic yang
dibentuk secara local oleh bakteri yang memfermentasikan sisa-sisa dari makanan # Teori Proteolitik Bagian organic gigi yang diserang dengan enzim litik tertentu menyebabkan bagian inorganic tidak mempunyai matriks pendukung sehingga akan larut -----.lubang . Jadi. dll).5 dalam waktu 1-3 menit -----. 16 Acid product & plaque + Susceptible permukaan gigi = dental caries Mekanisme dari pertambahan proses karies Keempat faktor tersebut diatas akan bekerja bersama dalam Bacterial plaque Sebagai media yang sangatproses terjadinya karies : tepat dan sebagai tempat fermentasi daripada karbohidrat (seperti glucose. Warnanya lebih terang dibanding dengan kerusakan yang lain b. Jadi. Pemeriksaan klinik seringkali didapatkan atap pulpa sudah terbuka (perforasi) Misal : o gigi anak-anak pulpanya mudah terbuka karena lebar dan besar o M1 lebih mudah terserang karies karena : anatomisnya (M1 lebih lebar). . Arah Proksimal (kerucut = luar lebih lebar dari dalam) b. sulit dideteksi/estetik dan kebersihannya Bentuk Karies a. Daerah yang mengalami kerusakan berwarna coklat muda atau abu-abu c. Arah Oklusal (belah ketupat = luar lebih kecil dari dalam) Email ~ Terdiri dari : 92% mineral 8% organic + air diukur per volume ~ Disusun oleh prismata. bevel pada preparasi kavitas didasarkan pada pertengahan tersebut ini. fungsinya. 17 Karakteristik Karies a. dimana kedudukan prismataprismata ini tegak lurus terhadap dentin dan perjalanannya ke permukaan gigi hampir tegak lurus terhadap permukaan gigi. 18 ~ Hal yang perlu dimengerti dan dipahami dalam Penyerapan ini terjadi karenamendesign suatu preparasi cavity. porositas yang tinggi akibat demineralisasi anorganik pada email. ~ Preparasi kavitas harus didesign sedemikian rupa sehingga dapat mendukung serta memperkuat email dan sekaligus mendukung stabilitas mekanik dan aspek biologisnya Perubahan makroskopis pada email yaituProses Karies pada Email adanya “white spot” pada permukaan email. akan tetapi tidak menyebabkan terjadinya percepatan dalam Whiteproses karies. & Brown bisa bertahan di dalam mulut pasien beberapa tahun lamanya. dimana operator harus mengerti tentang kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) dari permukaan email dan cavitas margin.S ---.bisa berubah menjadi kecoklatan (brown). Hal ini diakibatkan karena penyerapan warna dari luar (exogensus). (O. Gambaran Perubahan tahap ini belum terlihat adanya cavity (lubang) histologis : Bentuk kerucut (cone) dimana puncaknya berada pada DEJ . yang mengaktifkan ujung saraf adanya rangsangan mekanis adanya perubahan temperatur adanya dehidrasi pada dentin adanya rangsangan kimis oleh : 10-12% bentuk-bentuk tubulus yaitu tubulus ~ Ada teori lain yang mengatakan bahwa adanya sensor yang ditransfer langsung melalui extensi dari odontoblas. keratin. Tubulus-tubulus ini disupport oleh adanya serabutserabut collagen (collagen Network) ~ Serabut ini terisi oleh extention (sytoplasmic). dentin memberi respon terhadap perubahanperubahan sekitarnya (jaringan sekitarnya) antara lain : . ~ Pembentukan dari dentin berlangsung selama hidup ~ Selama hidup. 19 Dentin ~ Terdiri dari : > Organik : 18-20% (collagen. dimana selsel tersebut berada pada bagian perifer dari permukaan pulpa ~ Jumlah tubulus per menit area adalah lebih banyak pada bagian dekat pulpa dibandingkan pada bagian DEJ ~ Ada teori yang menyatakan bahwa : adanya
gerakan dari cairan dalam tubulus. email. glicoprotein) > Anorganik : 60-70% (CaSO4 dalam bentuk hydroxi apatit) > Air ~ Disusun dentinalis. operative procedure. Karies yang telah mencapai DEJ .20Karies pada Dentin normal wear. dan restorations. caries. akan menyebar ke arah lateral sejajar DEJ sehingga biasanya Gambaran : terbentuk undermined email = unsupport enamel Sifat-sifat Undermined Email yaitu brittle = getas/mudah patah akiba Dentin adalah jaringan vital. dimana berisi adanya kekuatan mastikasi perpanjangan cytoplasma dari sel-sel odontoblast yang berada pada seluruh permukaan pulpa sehingga terbentuk pulpa – dentin – kompleks : . sehingga menghambat penetrasi dari asam dan toxin bakteri b. Tubular Sclerosis Tujuannya adalah menurunkan permeabilitas dentin. Suatu tindakan yang operative terhadap gigi itu sendiri tidak terlepas dari keterikatan/integritasnya dengan jaringan mulut yang lainnya secara physiologis. Reactionary Dentin ^ Terbentuk pada bagian bawah dari suatu proses karies (karies stimulus) dan dibentuk oleh odontoblast ^ Tujuannya rangsangan adalah terhadap membendung pulpa adanya bisa sehingga memberi kesempatan kepada dentin untuk memperbaiki diri ^ Pada lesi yang besar. . 21 Reaksi pertahanan dentin : a. Peradangan Pulpa (Pulp Inflamation) ^ Inflamasi adalah suatu reaksi yang fundamental dari semua jaringan ikat vascular ^ Inflamasi pada pulpa dikenal dengan pulpitis yang terdiri dari akut dan kronik Aspek Biologis dari suatu tindakan dalam operative dentistry/konservasi Gigi geligi adalah suatu organ vital sehingga perawatannya harus dilakukan dengan pertimbangan yang tepat. kemungkinan respon yang berlebihan akan digagalkan (disorganized) c. 22 Seperti halnya dengan operative dentistry yaitu mengembalikan fungsi oral Jaringan gingival harus mendapat Aspek Biologis Periodontium perhatian yang khusus pada saat suatu restorasi ditempatkan (proksimal) Kontour dari jaringan restorasi dapat menunjang kesehatan jaringan gingival atau bisa juga merusaknya Mesial-drift yaitu semua gigi geligi kehilangan tendens bila kehilangan kontak Kegagalan untuk mempertahankan atau mengembalikan kontak physiologis yang akan Kerusakan langsung oleh menyebabkan terjadinya food impaction instrument atau dental bur Kerusakan jaringan periodontal yang irrefarable teristimewa pada bagian proximal biasanya berakhir atau berakibat terbentuknya periodontal pocket Aspek Biologis terhadap Email & Dentin akibat suatu tindakan dalam bidang opdent Selama hidup dentin memberi respon terhadap perubahanperubahan sekitarnya (jaringan sekitarnya) antara lain : normal wear. caries. operative procedure and restoration Aspek Biologis terhadap Pulpa akibat tindakan operative dentistry ~ Jaringan pulpa sangat unik atau berbeda dengan jaringan tubuh lainnya .
23 ~ Jaringan pulpa sangat kecil. yang akan berlanjut dengan perubahan patologis pulpa. hal ini dikarenakan adanya pemakaian dari local anastesi atau adanya area sclerotic dentin . mat) sangat memberikan reaksi terhadap pulpa sedangkan ZinkOxid-Eugenol (ZOE) memberikan reaksi ringan pada pulpa Thermal merupakanKerusakan Dentin dan Pulpa IRITASI THERMAL kerusakan akibat perubahan suhu yaitu pembentukan panas. Dalam klinik perubahan suhu terjadi biasanya tidak disadari baik oleh Dentin bersifat penyebar danoperator maupun oleh pasien sendiri. penghantar panas yang buruk. Hal ini yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan cairan dalam Panas yang berlebihan akan menimbulkan dehidrasi pada dentindentin. akibat adanya aspirasi dari uap air/cairan yang melalui tubulus dentinalis. tetapi dipenuhi dengan saraf sensoris dan mempunyai fungsi nutrisi terhadap gigi itu sendiri ~ Pulpa memberikan perlindungan terhadap dirinya dari kerusakan yang lebih konkrit dengan membentuk reparative dentin ~ Pengambilan jaringanBahan-bahan yang mengandung asam (acid cont. dentin dengan bur akan menimbulkan panas yang dapat mengiritasi pulpa sehingga teknik pengambilan dengan bur harus dapat menghindari timbulnya perubahan suhu yang tidak diinginkan. Dehidrasi.pemotongan dengan bur atau selama polishing restorasi Aplikasi bahan restorasi yang menimbulkan reaksi toxic pada permukaan dentin . melalui restorasi metal Gigi non vital yaitu gigi yang bersifat brittle dan lebih mudah fraktur diakibatkan hilangnya substansi organic akibat kematian pulpa. 24 Pemotongan dengan high atau lower speed dengan diamond stone atau bur dapat menghasilkan panas yang melebihi batas aman secara klinis (the Coolants ada 3 type yaitu : (a) air/udara.limit of safety margin) Transfer panas.selama pemotongan atau pengambilan jaringan varnisches dan bases Summery Tindakan operative yang dapat menimbulkan berbagai Panas. maka untuk melindungi pulpa terhadapgangguan pada dentin : rangsangan kimia ini. maka dentin harus dilindungi oleh bahan-bahan seperti : bio-compatible liners. (b) water /air dan (c) water spray (air+udara) Beberapa type dental material yang dapat menghasilkanIRITASI KIMIA kerusakan pada pulpa akibat dari adanya faktor iritan yaitu pH yang Bila suatu bahan akan digunakan sebagaiterlalu extrim tumpatan/tambalan. .25 Dengan demikian. restorasi yang dibuat pada gigi geligi tersebut adalah : untuk mencakup seluruh permukaan gigi tersebut sehingga sisa jaringan yang ada didukung keberadaannya. Proses pergerakan cairan dijumpai pada email karena mempunyai pori-pori kecil di dalam Cairan ini mirip dengan cairan limfe terdiri atas kalsium dan potassium.struktur kristalnya (enamel prismata). gigi mengalami kekurangan pergerakan cairan sehingga gigi menjadi rapuh karena sudah tidak system sensoris dan nutritif. diketahui struktur dentin terdiri dari tubulustubulus dentinalis (yang terdapat serabut tom’s). . yaitu : pergerakan cairan didalam gigi. Pada gigi yang telah mengalami perawatan endodontik. Arah pergerakan cairan ini mempunyai dampak yang penting untuk kesehatan gigi tersebut. 26 PERGERAKAN CAIRAN Gigi manusia menunjukkan aktivitas biologis dalam struktur gigi. Gigi dalam hal ini (email dan dentin) adalah pipa yang salah satu ujungnya meluas ke pulpa (limfe. pembuluh darah. pulpa dihubungkan secara hidrodinamik. pembuluh saraf) dan
yang lain ke rongga mulut. email dan Cairan ini bergerak ke dentin. dalam 2 jurusan tergantung dari tekanan yang diberikan. 27 INSTRUMENT Alat-alat yang dipergunakan A.2% : 0.0% Chromium : 18% Besi : 81-81.2% : 98. Stainless steel Jenis baja ini mempunyai komposisi sebagai berikut : Carbon : 0. umumnya dibuat dari baja.0-1. Carbon Steel Jenis baja ini mempunyai komposisi sebagai berikut : Carbon Mangan Silicon Besi : 1. yang dipergunakan untuk keperluan membantu dalam preparasi kavitas atau operasi jaringan sekitar gigi dan untuk memanipulasi dan memasukkan bahan-bahan tambalan ke dalam kavitas serta untuk keperluankeperluan lain dalam perawatan.6-1.4-98.6% Ada 2 jenis Bahan yang dipergunakan untuk pembuatan alat 2.2% : 0. baja yang dipergunakan untuk pembuatan alat-alat hand instrument : 1. HAND INSTRUMENT Yaitu suatu istilah yang dipakai untuk menunjukkan suatu alat yang ringan.4% . Shank Bagian dari hand instrument yang menghubungakan handle atau shaft dengan blade nib. 28 Carbon steel sebagai bahan pembuatan alat-alat lebih menguntungkan Sedangkan alat-alat yangbila dibandingkan dengan stainless steel. b. dibuat dari stainless steel mempunyai sifat akan tetap mengkilat dan lebih lentur sehingga tidak mudah berkarat dan tidak mudah patah. c. Bagian-bagian dari hand instrument Pada dasarnya hand instrument terdiri atas 3 bagian : a. akan tetapi bahan tersebut juga mempunyai kelemahan-kelemahan yaitu tidak tahan terhadap serangan karat dan lebih mudah patah. Handle atau shaft ~ Bagian dari hand instrument yang dipegang oleh tangan pada waktu alat tersebut dipakai. akan tetapi lebih cepat menjadi tumpul bila dibandingkan dengan carbon steel. ~ Yaitu bagian dari hand instrument yang berfungsi untuk memotong. oleh karena carbon steel mempunyai sifat lebih keras dan lebih tajam. Blade atau nib ~ Merupakan titik kerja. ~ Sedang alat yang tidak berfungsi memotong disebut nib yaitu bagian yang mempunyai fungsi . ~ Diameter bagian ini biasanya sebesar pensil dan mempunyai bentuk segi enam. Cara memegang alat Ada 4 cara memegang alat pada waktu kita DR. Triple-angle IV. yaitu : I. Quadrangle dua. melaksanakan perawatan gigi. 29 untuk insersi. tiga atau empat sudut pada bagian handlenya. kondensasi dan menghaluskan bahan restorasi. Binangle atau contra-angle III. Monoangle II.V. ~ Beberapa instrument mempunyai blade atau nib pada kedua ujung handlenya dan alat yang mempunyai bentuk demikian disebut doubleended Panjang dari blade Sudut instrument (instrument angle) instrument dan fungsi dari instrument ditentukan oleh berapa banyak sudut yang terdapat pada shank terhadap sumbu panjang daripada handle. maka permukaan kerja dari nib tersebut dapat berbentuk rata atau bergerigi. ~ Tergantung dari keperluannya dan bahan restorasi yang dipakai.G. yaitu : .Black telah mengklasifikasikan sudut instrument (instrument angle) dari suatu alat menjadi beberapa klas dan pembagian ini tergantung apakah alat tersebut mempunyai satu. ^ Disebut dengan cara pen grasp oleh karena cara memegang alat ini persis seperti kita memegang pena pada waktu menulis. 3. Palm and thumb grasp ^ Cara memegang alat ini adalah yang paling kuat dan sempurna. ^ Handle dari alat ditumpukan pada telapak tangan dan dipegang dengan keempat jari-jari sedang ibu jari dapat ditumpukan pada permukaan gigi didekatnya. Palm thrust grasp Cara memegang alat ini adalah pada ujung daripada handle dipegang ditengah-
tengah telapak tangan. sedangkan bagian shank dipegang antara bagian tengah ibu jari dan jari pertama Tumpuan # Agar alat-alat yang digunakan selamadan jari kedua. 2. perawatan tetap stabil. Inverted pen grasp Cara memegang alat ini seperti pada pen grasp hanya saja posisi daripada alat dibalik. 4. 30 1. oleh karena alat terletak dalam posisi seperti pada waktu kita menghaluskan tongkat. akan tetapi menjadi suatu keharusan bahwa tumpuan yang kuat haruslah . maka tidak cukup hanya mengetahui prosedur pemakaiannya saja. Pen grasp ^ Cara memegang alat ini paling banyak dipakai pada waktu kita melakukan perawatan gigi. 31 digunakan sehingga tangan yang memegang alat akan tetap dalam keadaan stabil (tidak goyanggoyang) sehingga alat yang digunakan tidak akan meleset yang dapat berakibat melukai jaringan sekitar gigi. Tempat tumpuan yang berada pada daerah extra oral Tempat tumpuan yang dipakai disini adalah daerah pipi dan sekitarnya. # Ada beberapa tempat yang dapat dipakai tumpuan. # Oleh karena perawatan dalam bidang opdent lebih sering digunakan memegang dengan cara pen grasp dan inverted pen grasp. maka tumpuan dilakukan oleh jari ketiga (jari manis) dan jari kelima (kelingking) atau bahkan dapat oleh kedua jari-jari tersebut. dapat diklasifikasi menjadi : Klasifikasi Hand Instrument Alat didalam bidang. b. antara lain : a. kedokteran gigi menurut kegunaannya. Tempat tumpuan yang berada pada daerah intra oral Tempat tumpuan yang dipakai disini adalah gigigigi dan permukaan bibir atau pipi yang berada dalam rongga mulut. # Tumpuan tersebut juga kita sebagai berikan petunjuk selama kekuatan/tekanan yang perawatan dilakukan. Hatched excavator 2. dapat digunakan untuk membentuk dan menghaluskan bagian dalam Yaitu suatu alat yang dirancang untuk : ~ memotong jaringan keras dan jaringan lunakdari kavitas c. Cutting Instrument dalam rongga mulut ~ mengambil kotoran-kotoran termasuk serbuk-serbuk dentin di dalam melakukan ekskavasi Suatu alat yang digunakan untuk : Terdiri dari : * Excavator kavitas ~ menyelesaikan restorasi dan mengambil jaringan karies a. membersihkan dentin selama serbuk-serbuk dan setelah dilakukan preparasi kavitas b. memotong jaringan pulpa pada perawatan endodontik e. Hoe excavator 3. 32 1. Spoon excavator . membongkar tambalan sementara dalam Ada 3 macam bentuk excavator : 1.kavitas ~ Bentuk alat ini seperti tatah. untuk memotong permukaan yang cekung Termasuik pada grup ini adalah round bur. bur ini mempunyai bagian . 33 Dari ketiga macam bentuk excavator tersebut. ~ Selain kedua grup diatas. untuk memotong permukaan yang rata atau bersudut Termasuk pada grup ini adalah inverted cone bur dan fissur bur. ~ Bur-bur yang dipakai untuk memotong struktur gigi dapat dibagi menjadi 2 grup : 1. maka spoon excavator paling sering digunakan dalam bidang opdent. * Bur ~ Suatu alat yang digunakan dengan memakai handpiece yang bertujuan untuk memotong struktur gigi secara cepat selama preparasi kavitas. * Chisel ~ Suatu alat yang dirancang untuk keperluan memotong jaringan email. masih ada jenis bur lain yang dinamakan finishing bur. ~ Alat ini sekarang jarang atau bahkan sudah tidak digunakan lagi dalam pembuatan preparasi kavitas. 2.
34 pemotong (mata bur) yang sangat halus. ~ Jenis dari finisihing bur ini digunakan untuk menghaluskan dan mengkilatkan (memolis) tambalan gigi. * Reamer Suatu alat yang dipergunakan untuk melebarkan saluran akar pada perawatan endodontik. * Lancet atau scalpel Suatu alat yang mempunyai bentuk seperti pisau dan dirancang untuk keperluan memotong jaringan lunak. * Scaler Suatu alat yang digunakan untuk mengambil dental calculus, bagian blade dari alat ini bentuknya hampir sama dengan hatchet, hoe dan spoon exacavator. * Wheel Suatu alat yang berbentuk bulat (roda kecil) atau sebagai batu pengasah kecil, mempunyai diameter antara ½ sampai 1 inchi dan mempunyai ketebalan yang bermacam-macam. Alat ini biasanya dibuat dari bahan carborundum atau silicon carbide. Alat ini cukup keras dan dapat memotong dengan cepat dan cukup awet dipakai. 35 Disk Suatu alat yang berbentuk bulat tipis seperti amplas dan dipergunakan untuk menghaluskan/polishing Yaitu suatu alat keperluan : a. Menekan (kondensasi) bahan tambalan2. Condensing Instrument dalam kavitas b. Memasukkan bahan tambalan ke dalam Peralatan yang termasukkavitas c. Membentuk dan menyelesaikan tambalan pada kavitas dalam condensing instrument adalah : ^ Amalgamator condensor atau amalgam stopper Suatu alat yang digunakan untuk menekan bahan tambalan amalgam ke dalam kavitas Kadang-kadang alat ini juga yang dirancang untuk dipergunakan untuk membawa atau memasukkan bahan tambalan tersebut kedalam kavitas Permukaan kerja (working surface) dari alat ini mempunyai bentuk agak kasar (bergerigi halus) ^ Plastis instrument dan cement stopper 36 - Kadang-kadang alat ini mempunyai bentuk kombinasi dimana ujung yang satu berbentuk dan sebagai ujung yang plastis lain instrument berbentuk sebagai cement stopper atau bahkan merupakan double end instrument dimana kedua ujungnya berbentuk sebagai plastis Plastisinstrument Fungsi dari masing-masing bagian tersebut : instrument berguna untuk memasukkan bahan tambalan (selain amalgam) ke dalam Cement stopper berguna untuk menekan (kondensasi) tambalankavitas dan juga untuk membentuk atau menyelesaikan tambalan dasar (cement base) ^ Carving instrument Suatu alat yang digunakan untuk
membentuk atau mengukir bahan tambalan pada kavitas setelah dilakukan kondensasi ^ Burnisher Suatu alat yang digunakan untuk menghaluskan permukaan tambalan Alat ini harus dipakai dengan hati-hati agar mercury (Hg) dari amalgam tidak terdorong keluar sehingga dapat mengetahui kedalaman dan perluasan dari karies c. . a. menentukan cukup atau tidak retensi yang dibuat pada preparasi kavitas d. memasukkan cement base (tambalan dasar) kedalam kavitas Pinset Suatu alat yang digunakan untuk . menekan/menarik lidah ke samping dari daerah yang akan dioperasi d. mengetahui ada tidaknya karies gigi b. 37 mengakibatkan tambalan amalgam Yaitumenjadi lebih mudah pecah/patah 3 Miscellaneous Instrument suatu alat yang dirancang bermacammacam keperluan. melihat obyek secara tidak langsung b. a. mengontrol tambalan yang telah Alat-alat yang termasukdilakukan pemolisan e. dalam Kaca mulut (mouth mirror) Alat ini dipakaikategori ini : dalam bidang operative dentistry untuk . melakukan perkusi yaitu dengan cara Explorer atau sonde Suatu alat yang digunakan untukmemakai handlenya . menarik pipi sehingga daerah operasi menjadi lebih luas c. silikat cement dan juga tambalan sementara yang lain b. tempat menyiapkan obat-obatan sebelum dimasukkan ke dalam kavitas # Sebelum dipakai glass plate ini harus selalu dalam keadaan bersih dan kering . sebagai tempat mengaduk cement. mengambil alat-alat bur untuk dimasukkan ke dalam handpiece c. 38 Cement spatula Suatu alat yanga. a. Manipulation Instrument digunakan untuk . dapat digunakan perkusi handlenya d. Agate spatula Suatumengaduk cement base atau tambalan sementara) alat yang mempunyai bentuk seperti cement spatula akan tetapi terbuat plastik dan digunakan untukdari bahan mengaduk bahan tambalan silikat cement Glass plate # Yaitu suatu kaca datar berbentuk segi empat mempunyai ketebalan kurang lebih 2 cm # Kegunaan dari alat ini adalah untuk . membantu akses-akses bahan tambalan 4. menjepit kapas atau tampon selama perawatan dilakukan b. Selanjutnya pada tahun 1874. dimana untuk menggerakkan alat tersebut digunakan kaki dan alat ini dinamakan foot driven engine. 39 sehingga tidak akan berpengaruh terhadap bahan yang akan dimanipulasi diatasnya B. dimana alat tersebut pada waktu itu untuk menggerakkan/memutarnya Kemudian kurang lebih pada tahun 1871 jenishanya memakai tangan. Rotaryalat ini mengalami perkembangan lagi. ROTARY INSTRUMENT instrument atau disebut juga rotary cutting instrument adalah suatu alat yang bekerja secara mekanis dimana untuk menggerakkannnya diperlukan suatu mesin atau motor. oleh karena itu alat tersebut dinamakan hand driven rotary instrument. rotary instrument sudah menggunakan motor listrik (electic engine). melebarkan dan menyelesaikan preparasi kavitas dengan menggunakan suatu bur yang Kecepatan dari rotarydiputarkan oleh alat yang disebut handpiece. instrument ini dihitung dengan jumlah putaran permenit atau R.P. Jenis alat ini dalam bidang opdent digunakan untuk memotong jaringan keras gigi.M (Revolution Per Menit). Sejarah awal mula dipergunakannya alat ini yaitu mulai tahun 1728.. yaitu untuk membuka.
maka pada saat ini suatu dental unit sudah digerakkan dengan suatu kompressor udara atau bahkan sudah menggunakan air turbine unit. dimana dental engine yang konvensional yaitu rotary instrument yang dilengkapi dengan dinamo motor untuk Berikut ini akan diberikan ilustrasi perkembanganmenggerakkannya. jenis rotary instrument : ~ Tahun Jenis alat : 1728 : Hand driven rotary instrument Kecepatan putaran : 300 rpm ~ Tahun Jenis alat : 1871 : Foot driven engine Kecepatan putaran : 700 rpm ~ Tahun Jenis alat : 1874 : Electric engine Kecepatan putaran : 1000 rpm ~ Tahun Jenis alat : 1914 : Dental unit Kecepatan putaran : 4000 rpm ~ Tahun Jenis alat : 1942 : Diamond cutting instrument Kecepatan putaran : 5000 rpm ~ Tahun Jenis alat : 1946 : Old unit converted to increase Speed Kecepatan putaran : 10. Kemudian setelah tahun 1946. maka rotary instrument mulai mengalami perkembangan dengan cepat.000 rpm . 40 Pada tahun 1914 telah dibuat suatu dental unit. 000 rpm ~ Tahun Jenis alat : 1957 : Air driven angle handpiece With ball bearings Kecepatan putaran : 180.000 rpm ~ Tahun Jenis alat : 1961 : Air driven turbine straight Handpiece Kecepatan putaran : 150.000 rpm ~ Tahun Jenis alat : 1962 : Air driven turbine angle Handpiece with air bearings Kecepatan putaran : 800.000 rpm ~ Tahun Jenis alat : 1951 : Air brasive Kecepatan putaran : non-rotary ~ Tahun Jenis alat : 1952 : Ultrasonic Kecepatan putaran : nonrotary ~ Tahun Jenis alat : 1953 : Ball bearing handpiece Kecepatan putaran : 25.000 rpm ~ Tahun Jenis alat : 1955 : Water handpiece Kecepatan putaran : 50. 41 ~ Tahun Jenis alat : 1947 : Tungsten carbide bur Kecepatan putaran : 12.000 rpm driven turbine . 500 – 45. akan tetapi alat tersebut sampai saat ini masih cukup luas dipakai oleh dokter gigi. 2. 42 Menurut kecepatannya.000 – 400.Klasifikasi Rotary Instrument Membuang jaringan dentin yang telah terinfeksi yang biasanya sudah mengalami perlunakan. Memolis tambalan setelah gigi selesai dilakukan restorasi.500 rpm. bukan berarti jenis alat-alat yang konvensional (low speed) tidak dipergunakan lagi. oleh karena tidak sama pekerjaan didalam bidang opdent dapat dilakukan dengan memakai alat-alat jenis medium maupun high speed. 3.000 rpm. dimana telah dihasilkan rotary instrument jenis medium dan high speed. 2. Low/regular speed Yaitu alat yang mempunyai Diperputaran antara 1. Menghaluskan dinding-dingding kavitas. dalam melakukan tindakan perawatan gigi. maka pekerjaan dalam bidang kedokteran gigi umumnya dan bidang opdent khususnya menjadi lebih cepat dan lebih enak dirasakan bagi dokter gigi dan pasien. alat-alat jenis konvensional atau disebut “dental engine”. Dengan adanyarotary instrument dapat dikalsifikasikan : 1. perkembangan yang makin pesat didalam bidang industri pembuatan peralatan kedokteran gigi.000 Keadaan tersebut selanjutnya. Medium speed (micro meter) Yiatu– 4. alat yang mempunyai perputaran antara 4. 3. berfungsi : 1. . High speed (air jet) Yaitu alat yang mempunyai perputaran antara 45.000 rpm. 43 . Untuk keperluan preparasi gigi yang menggunakan disk yang biasanya akan lebih berbahaya apabila menggunakan alat-alat jenis medium maupun high speed. 5. Untuk Bagianmenyelesaikan restorasi mahkota sebelum insersi dilakukan. dari alat konvensional (dental engine) : ~ tiang motor penggerak ~ motor penggerak yang dilengkapi dengan roda kecil
tempat untuk tali ~ triple arm (three-piece cord extension arm) ~ slip joint, alat untuk menggerakkan handpiece ~ handpiece sebagai alat pemegang bur ~ foot Untuk menggerakkan alat tersebut biasanya digunakan tenagacontrol Hubunganlistrik arus bolak-balik dengan perantaraan suatu tali. antara slip joint dengan handpiece pada jenis alat ini mempunyai 2 macam tipe, yaitu : a. Doriot Connection Yaitu hubungan antara handpiece dengan slip joint menjadi satu. b. Flexible Arm Yaitu hubungan antara handpiece dengan slip joint dapat dilepas dan dipasang kembali. Yaitu suatu alat yang digunakan untuk memegang burHANDPIECE Menurut bentuk dan tenaga yang menggerakkannya,dan menggerakkannya. handpiece dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 44 A. Berdasarkan bentuknya 1. Straight Handpiece ~ Yaitu suatu jenis handpiece yang mempunyai bentuk lurus memanjang. ~ Handpiece jenis ini, bur dipegang oleh dua buah logam yang berfungsi sebagai penjepit. ~ Alat ini didalam opdent digunakan untuk preparasi kavitas terutama pada gigi anterior bagian labial atau untuk menyelesaikan tambalan inlay sebelum insersi dilakukan. 2. Contra-angle Handpiece ~ Yaitu suatu jenis handpiece yang mempunyai dua buah sudut yang saling berlawanan bila ditarik dari sumbu memanjang handpiece tersebut. ~ Alat ini didalam opdent digunakan untuk keperluan preparasi kavitas semua gigi. ~ Pada kedua ujung dari contra-angle merupakan tempat untuk memegang bur dan letak bur hampir tegak lurus dengan sumbu memanjang dari handpiece. B. Berdasarkan tenaga yang menggerakkannya : 1. Gear driven handpiece ~ Alat ini adalah jenis handpiece yang paling lama dan paling banyak dibuat serta dikenal sebagai tipe konvensional. ~ Ada 3 macam bentuk handpiece jenis ini : 1. Straight handpiece 2. Contra-angle handpiece 3. Prophylaxis angle handpiece 45 ~ Alat ini digerakkan dengan suatu motor listrik yang dirangkaikan dengan triple arm (threepiece extention cord arm), slip joint (alat pemegang handpiece) dan sebuah tali yang menghubungkan ke semua rangkaian tersebut. 2. Water driven handpiece ~ Jenis alat ini mulai dipakai pada tahun 1953 dan mempunyai kecepatan putaran 60.000 rpm. ~ Alat ini dilengkapi dengan suatu kabinet yang didalamnya berisi sebuah motor pemompa air, tangki air dan klep untuk mengatur sirkulasi air. ~ Dengan menghidupkan motor, maka air yang bertekanan tinggi akan disemprotkan keluar melalui pipa yang kemudian akan menggerakkan handpiece. 3. Belt driven handpiece ~ Jenis alat ini mulai dipakai pada tahun 1955 dan ditemukan oleh Page-Chayes dan mempunyai kecepatan putaran lebih dari 100.000 rpm. ~ Alat ini dilengkapi dengan suatu kompressor udara dan tangki air. ~ Tenaga putaran jenis alat ini adalah tekanan udara yang dikeluarkan oleh kompressor. ~ Oleh karena alat ini termasuk pada alat yang mempunyai putaran tinggi, maka pada waktu digunakan disertai dengan semprotan air. 4. Air driven handpiece ~ Alat ini mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1956. ~ Alat ini mempunyai kecepatan sampai 300.000 rpm.
Higher-speed handpiece Alat ini digunakan untuk mengambil atau memotong jaringan keras gigi.46 ~ Alat ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari jenis belt driven handpiece. 2. maka pada alat ini juga dilengkapi dengan semprotan air agar pada waktu gigi dipreparasi tidak timbul panas. Berdasarkan pemakaiannya 1. 2. C. Memotong jaringan keras gigi pada waktu preparasi kavitas. . Lower-speed instrument handpiece Alat ini digunakan untuk prosedur penyelesaian dalam melakukan preparasi kavitas. ~ Untuk menggerakkan alat ini digunakan suatu tekanan udara yang cukup tinggi. sedangkan pada belt driven handpiece letak untuk pengaliran air atau tempat untuk menyemprotkan air berada diluar handpiece. Istilah bur dipakai untuk semua jenis rotary instrument yangBUR mempunyai bilah/mata pisau pada bagian ujungnya yang mempunyai fungsi untuk memotong. ~ Beda antara belt driven handpiece dengan air driven handpiece adalah bahwa pada air driven handpiece tempat pengaliran udara dan air terdapat di dalam Kegunaan bur : 1.handpiece. Seperti halnya alat jenis belt driven handpiece. Mengambil jaringan tulang pada waktu operasi. tergantung dari tipe handpiece yang digunakan.0925 inchi b.250 inchi Bagian-bagian dari bur : # Seperti halnya pada hand+ Diameter : 0. instrument. maka sebuah bur juga mempunyai bagian-bagian yang terdiri : 1. ~ Bagian ini untuk straight handpiece lebih panjang bila dibandingkan untuk contra-angle handpiece. ~ Untuk keperluan tersebut American Dental Association pada tahun 1963. ~ Pedoman-pedoman yang telah dikeluarkan oleh ADA atau dikenal dengan ADA Standars adalah meliputi :bahwa bentuk dari bagian shank pada bur adalah berbentuk silinder sedang mengenai panjang dan diameter dari bagian shank ini dibedakan menjadi : a. telah mengeluarkan pedoman untuk pembuatan jenis rotary cutting instrument khususnya mengenai bentuk. Untuk jenis straight handpiece. Untuk jenis contra-angle handpiece. bagian shank mempunyai ukuran : + Panjang : 1. panjang dan diameter dari bagian shank ini. Menghaluskan bahan-bahan tambalan amalgam maupun inlay. Shank ~ Yaitu bagian bur yang dipegang oleh handpiece. 47 3. panjang dan diameter yang berbeda-beda. ~ Bagian dari bur ini mempunyai bentuk. bagian shank mempunyai ukuran : . 520 inchi + Diameter : 0. ~ Head atau bagian kerja (working part) dari mata bur merupakan bagian yang sangat penting. 48 1. Neck ~ Yaitu bagian bur yang menghubungkan antara shank dan head. 3. Pada contraangle handpiece tipe konvensional (low speed) bagian shank mempunyai ukuran . bagian shank mempunyai ukuran . ~ Begitu juga pada contra-angle tipe konvensional dan tipe high speed mempunyai ukuran panjang yang berbeda.0925 2. oleh karena . ~ Mengenai panjang dari bagian neck ini tergantung dari pada tipe handpiece yang dipakai.500 inchi + Diameter : 0. Head ~ Yiatu bagian dari bur yang mempunyai fungsi untuk memotong jaringan keras gigi maupun tulang. maka bagian neck mempunyai ukuran yang lebih panjang daripada bagian neck untuk contra-angle handpiece. ~ Pada tipe straight handpiece. + Panjang : 0. + Panjang : 0.0628 inchi 2. Pada contra-angle handpiece tipe high speed. ~ Bagian dari bur ini mempunyai bentuk yang meruncing mulai dari bagian shank yang makin mengecil ke arah head. ~ Bagian ini mempunyai bentuk tapered ke arah head.
+ Jenis bur ini akan lebih efektif apabila digunakan pada jaringan dentin yang telah mengalami perlunakan. ~ Bagian dari head ini mempunyai bermacam-macam bentuk dan konstruksi bila dibandingkan dengan bagian-bagian bur yang lain. Mata bur (neck) yang mempunyai fungsi untuk memotong + Yaitu suatu mata bur yang dalam fungsinya untuk mengambil jaringan keras gigi mempunyai kerja dengan memotong. oleh karena itu terdapat sifat-sifat karakteristik dari bentuk head ini yang dapat dipakai sebagai dasar dalam pembagian atau pengklasifikasian jenis rotary instrument .49 pada bagian ini merupakan bagian yang dapat memotong dengan cepat struktur gigi. . ~ Bentuk dari head dan bahan yang dipakai dalam pembuatannya erat sekali hubungannya dengan tujuan pemakaian dan teknik yang digunakan. Menurut cara kerja. akan tetapi yang paling penting dari pembagian tersebut : a. ~ Ada beberapa sifat karakteristik dari bagian head yang dapat dipakai untuk tujuan mengklasifikasikan jenis bur. bagian neck dari bur terdiri dari 2 : 1. bagian neck dari bur mempunyai bermacam-macam bentuk : 1. c. Round bur 2. Menurut bahan yang dibuat. Mata bur (neck) yang mempunyai fungsi mengasah (abrasive) Yaitu suatu mata bur yang dalam fungsinya untuk mengambil jaringan keras gigi mempunyai kerja dengan cara mengasah (seperti mengamplas). Carbide bur Yaitu bagian dari neck yang dibuat dari tungsten carbide. Diamond bur Yaitu bagian neck yang dibuat dari intan. Menurut bentuknya. Finishing bur . bagian neck dari bur dapat dibagi menjadi : 1. Inverted cone bur 4. 50 2. Wheel bur d. Cutting bur Yaitu bur yang digunakan untuk mengambil jaringan keras gigi (bur untuk preparasi kavitas) 2. b. bagian neck dari bur dibagi : 1. 2. Menurut fungsinya. Steel bur Yaitu bagian neck yang dibuat dari baja. 3. Fissure bur 3. Menurut ukurannya. tidak mudah patah. @ Ada beberapa macam bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan bur yang dipakai untuk melakukan preparasi kavitas pada jaringan keras gigi. @ Bahan yang digunakan dalam pembuatan bur : A. bentuk dan bahan yang dipakai untuk pembuatannya. # Masing-masing bagian tersebut diatas mempunyai fungsi. maka diperlukan suatu bur yang cukup tajam. Bahan-bahan pembuatan bur : @ Didalam bidang opdent untuk melakukan perawatan gigi yang disebabkan oleh karena karies atau sebab-sebab lain. Kecil Mengenai besar atau kecilnya suatu bur dalam hal ini telah dibuat suatu standart dengan cara pemberian nomor. @ Untuk dapat memotong jaringan keras gigi. sebelumnya hal tersebut dilakukan. . maka terlebih dahulu dilakukan preparasi kavitas. Besar 2.51 Yaitu bur yang dipakai untuk menghaluskan bahan-bahan tambalan e. Steel (baja) ~ Jenis steel (baja) yang digunakan untuk keperluan pembuatan bur adalah jenis carbon steel. bagian neck dari bur dapat dibagi menjadi : 1. tidak cepat berkarat dan cukup tahan lama didalam pemakaiannya. pertama kali digunakan di dalam bidang kedokteran gigi pada tahun 1942.. ~ Bur yang terbuat dari jenis bahan ini. yaitu di Amerika Serikat dan sampai saat ini di dalam opdent jenis bur ini masih merupakan jenis bur yang banyak dipakai untuk keperluan preparasi kavitas. terutama tambalan amalgam atau tambalan inlay. oleh karena itu diperlukan pemeliharaan yang cukup baik dan didalam pemakaian bur ini. 2. umumnya dipakai untuk alat-alat konvensional (low speed) dan mempunyai fungsi antara lain : 1. Untuk preparasi kavitas gigi. ~ Diamond yang dipakai sebagai bahan pembuatan bur merupakan bagian partikel-partikel neck dari kecil bur yang dan melapisi suatu merupakan material yang keras sekali. haruslah hati-hati yaitu jangan
memberikan tekanan yang kuat. ~ Bur yang terbuat dari bahan jenis diamond didalam pemakaiannya untuk preparasi kavitas .52 ~ Bur yang dibuat dari jenis bahan ini cukup keras dan tajam sehingga dapat memotong dengan cepat jaringan keras gigi. akan tetapi bahan ini mempunyai kelemahan-kelemahan yaitu mudah patah dan tidak tahan terhadap serangan karat. Diamond (intan) ~ Jenis bur yang terbuat dari bahan ini. C. Untuk menghaluskan bahan tambalan. metal blank dan suatu larutan electroplating yang berfungsi sebagai bahan pengikat. ~ Untuk melekatkan powder-powder diamond pada metal blank digunakan cara electroplating a layer yaitu suatu cara seperti melakukan pekerjaan melapis/menyepuh emas atau perak. 3. Powder diamond abrasive Yaitu serbuk diamond yang akan melapisi metal blank yang berfungsi sebagai mata bur yang bekerja dengan cara grinding. akan tetapi tidak mempunyai fungsi sebagai alat pemotong. Metal blank Yaitu bagian dimana partikel-partikel diamond melekat sebagai mata bur.53 mempunyai sifat abrasif yang sangat efektif untuk memotong jaringan email dan dentin serta dapat dipakai pada alat-alat jenis konvensional Metal blank ini dapat disamakan sepertimaupun alat jenis high speed. bagian head dari suatu bur. . ~ Diamond instrument terdiri atas 3 bagian : 1. ~ Umumnya. 2. Metalic bonding material Yaitu suatu bahan yang dipakai untuk melekatkan powder diamond pada metal blank. untuk membantu bagian head suatu bur digunakan suatu cetakan yang telah diisi powder diamond. b. kemudian untuk memperkuat lapisan tersebut. Resistance Form ~ Suatu bentuk design cavitas preparasi memberikan kekuatan pada restorasi terhadap adanya kekuatan mastikasi. kecuali permukaan labial tidak menerima tekanan kunyah. ~ Untuk mencegah pecahnya tepi kavitas diperhatikan email dan harus didukung oleh dentin yang sehat disamping arah enamel rods. maka powder-powder diamond akan melapisi metal blank. maka pada bagian tersebut kemudian diberi bonding material. Out Line Form Daerah yang didesign pada permukaan gigi yang mencakup cavo surface margin dari preparasi cavitas dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip extention for prevention dan cutting for immunity. PREPARASI KAVITAS Prinsip preparasi kavitas : a. seyogyanya tidak meninggalkan email yang tidak didukung oleh dentin utamanya pada tepi kavitas incisal dan gingival. ~ Misal : preparasi klas III dan IV. .54 ~ Kemudian dengan menggunakan aliran listrik yang mempunyai voltage tertentu dialirkan diantara metal blank dan lempengan metal sebagai anode. ~ Garis sudut sebaiknya dibuat membulat baik pada garis sudut dinding tegak maupun dasar kavitas. e. dan pin (merupakan retensi tunggal. . h. groove. g. Performing the Toilet of the Cavity Mengeluarkan debris-debris/sisa-sisa jaringan karies yang terasah dari dalam cavitas sebelum bahan restorasi ditempatkan. tapi kadang dibuat juga kombinasi). ~ Retensi resin komposit yang tidak mempunyai kemampuan “bonding” didapat dari pembuatan retensi mekanis : undercut. Removal of Caries f. Convenience Form ~ Suatu bentuk design cavitas untuk mencapai daerah lesi atau karies dengan baik. Finishing the Enamel Wall and Margin Pada tahap ini sudut-sudut pertemuan antara 2 dinding (wall) dibulatkan sebelum bahan restorasi ditempatkan.55 Konsep dasarc. Estetik b. bentuk box cavity. Biologic Form dalam preparasi cavitas : a. Extention for Prevention ~ Out line kavitas diletakkan hanya pada daerah karies. Retention Form ~ Suatu bentuk design cavitas yang dapat mencegah bergesernya bahan restorasi akibat adanya kekuatan mastikasi. d.
Klasifikasi kavitas dan Restorasi menurut G. Klas II : Cavitas pada permukaan proksimalBLACK. gigi-gigi premolar dan molar. lingual termasuk daerah pit. Cleansible Areas Daerah yang dengan mudah dicapai oleh sikat gigi. Klas V : Cavitas pada daerah 1/3 gingival pada bagian labial. c. Misal : titik kontak klas III tetap dipertahankan. Klas III : Cavitas pada bagian proksimal gigi geligi caninus dan incisivus yang tidak merusak daerah incisal angle. Klas IV : Cavitas pada bagian proksimal gigi geligi caninus dan incisivus yang telah merusak atau perlu direstorasi daerah incisal angle. d. e. Cutting for Immunity ~ Mencegah terjadinya recurrent caries.56 ~ Menjadi pertimbangan untuk melakukan preparasi yang konservatif. buccal. ~ Permukaan preparasi pada bagian proksimal margin harus diperluas (sedikit) ke arah buccal atau labial atau lingual (cleansing areas). yaitu : Klas I : Cavitas berawal pada kerusakan dari gigi-gigi pada daerah pit dan fissure. Self Cleansing Areas Daerah yang terbebas dari bacterial plaque akibat aksi dari makanan dan jaringan mulut. ~ OLF harus mencakup developmental grooves pada permukaan oklusal gigi posterior.V. . Line angle yaitu pertemuan antara 2 dinding. Mesioaxial line angle i. Lingual wall 3.57 Klas VI : Cavitas pada bagian incisal dan puncak (cusp) gigi premolar dan molar. yaitu : . Gingivoaxial line angle c. Distogingival line angle b. (tidak termasuk dalam klasifikasi BLACK). Occlusal cavo surface line angle d. ~ Lines ~ Walls 1. Axial wall 4. Distoaxial line angle h. Buccal wall 2. Klas II Restorasi Amalgam : + Dapat dibagi dalam 2 kategori. Mesiogingival line angle g. Pulpal wall 5. Cavo surface angle yaitu sudut yang dibentuk pada kavitas akibat pertemuan dinding kavitas dengan permukaan (surface). Distocclusal line angle f. a. Mesiocclusal line angle 2. Komponen dari suatu preparasi kavitas : Preparasi suatu kavitas menghasilkan beberapa bentuk atau variasi. Gingival wall ~ Angles 1. Occlusoaxial line angle e. Gingival wall direndahkan sampai kurang lebih 12 mm dibawah kontak point. + Yang perlu diingat bahwa : cavitas pada bagian oklusal dapat disesuaikan dengan instrument yang paling kecil kita gunakan. + Karies pada bagian proksimal dari unsur premolar dan molar pada daerah bagian bawah dari contact point gigi tersebut. + Penurunan/pembentukan proksimal box : Gingival wall dibuat sedemikian rupa sehingga kurang lebih sejajar dengan batas interseptal gingival. dll. Klas II yang kerusakannya masih kecil (incifient). Klas II dengan kerusakan yang sudah luas (extended). maka dibutuhkan suatu “Rontgen Foto Bite Wing”.58 1. missal amalgam plugger atau cement stopper. 2. . + Untuk mendeteksi letak karies yang demikian. + Perluasan cavo surface margin bagian lingual dan buccal : Lokasi dari dinding-dinding ini ditentukan berdasarkan jarak (clearance) antara dinding-dinding ini dengan gigi tetangga. tergantung pula terhadap besar gigi preparasi serta lokasi dari karies. Jarak antara marginal ridge dan gingival floor kurang lebih 3-4 mm. + OLF harus lebih konservatif artinya desain cavitas yang dibuat seminimal mungkin terutama pada bagian oklusal. Dinding kavitas (wall) 2. + Bagian-bagian dari kavitas Klas II menurut Black : 1.59 + Pada penderita dengan caries-free mouth.4 mm. maka clearance ini kurang lebih 0. Titik sudut (point angle) . akan tetapi dibulatkan.75 mm yang bila didapat dengan setebal enamel chisel dan hatchel. + Di bagian facial dan lingual ini akan bersatu dengan dinding gingival dengan tidak membentuk sudut. Dasar/lantai kavitas (floor) 3. maka clearance ini dibutuhkan hanya ketebalan dari suatu explorer sebesar 0. Garis sudut (line angle) 4. + Pada caries-susceptible mouth.
Bentuk Klas II Incifient : ~ Preparasi dinding axial yang dibuat parallel dengan axisCavo surface angle gigi kedalam kavitas yang kurang lebih sama pada semua daerah pertemuan bidang-bidang/dindingdinding terhadap dasar cavitas yang kurang lebih tegak lurus (90 derajat). tetapi sama besar (uniform). yang perluasannya dari gingival floor ke arah occlusal surface. Cavo surface margin 6. ~ Dengan undercut yang tidak terlampau dalam. ~ Gambaran : Preparasi Klas II Incifient : ^ Seperti biasanya preparasi kavitas dilakukan dengan bur dengan mengingat bahwa : 1. Fissur bur = perluasan cavitas . ~ Retensi dibuat berupa undercut (mechanical retention) pada bagian facial dan lingual ditambah proksimalbox.60 5. ~ Undercut juga dibuat pada bidang occlusal dasar cavitas. Round bur = penetrasi cavitas 2. ^ Tahap selanjutnya (tahap II) : .Operator harus mengambil suatu keputusan bagaimana “incision” dilakukan facio-lingual sehingga mendapatkan jalan masuk (for gaining access) yang conventrim terhadap lesi/karies proksimal.Gambaran : Gingival Floor .130 (fissur bur). ½ dan dihaluskan dengan bur no. . Inverted bur = undercut ^ Karena bentuk preparasi ini incifient atau kecil. maka preparasi dilakukan dengan bur karena putaran bur. ^ Tahap I : Preparasi ini dilakukan mula-mula dengan pengambilan pit dan fissur/occlusal grooves yang sama halnya pada waktu preparasi klas I amalgam dengan round bur no. maka jaringan karies akan terlepas keluar sehingga excavator atau hand instrument tidak dipakai.61 3. maka akan terbentuk dinding axial dari gigi preparasi bagian proksimal. Dengan explorer. Round bur no. maka dapat dikontrol apakah batas dari cavitas atau “slot” telah terbentuk terutama sudut-sudut linguo-gingival atau faciogingival.Axial groove adalah untuk menahan restorasi pada proksimal box tetap pada tempatnya serta mencegah bergesernya restorasi pada proksimal box. . maka akan timbul masalah yang sangat digemari pada klas II Amalgam yaitu tambalan yang overhanging salah satu penyebabnya. Bila hal ini terjadi. Dengan gerakan “pendulated”. Pengambilan ini harus cukup berhati-hati agar tidak mencederai gigi tetangga serta memastikan bahwa pengambilan ini telah sampai pada dentin. ^ Tahap III : Dengan round bur no. ½. ½ melalui marginal ridge untuk membuka (expose) DEJ.62 Axial Grooves . preparasi dilanjutkan pada daerah proksimal dimana gerakan bur dari arah fasio-lingual dibawah email. # Ada yang mengatakan bahwa “tactile sense” ini sulit dilakukan dengan menggunakan high speed.63 - Observasi dengan mata kita harus selalu dilakukan agar kita mengetahui dengan tepat pengambilan dari dentin. chisel. ^ Tahap VII : Penghalusan tepi-tepi occlusal (margin) sepanjang occlusal sampai pada bagian proksimal. # Tactile Sense = Spitzen Gefulol harus selalu digunakan dalam tindakan semacam ini. Penghalusan terhadap “Axial Groove”. atau excavator. ^ Tahap V : Dengan menggunakan bagian yang tajam (blade) dari enamel hatchet. pada bagian proksimal akan sulit dikerjakan dengan bur karena daerahnya yang sempit (clearance). Pembuatan ini harus dengan hati-hati agar tidak mencederai email gigi tetangga. ^ Tahap IV : Pada tahap ini dengan menggunakan round bur no. dibuatkan “vertical groove” pada email yang tersisa. Amalgam pada Gigi-gigi Molar dan Premolar yang Kerusakannya sudah sangat Luas (Extended Klas II) : . ^ Tahap VI : Dengan menggerakkan instrument yang tajam. ½. Preparasi Klas II. maka tepi-tepi (line angle) dapat dibulatkan. maka bagian ini dapat dipatahkan. 1. ~ Komponen-komponen retentive pada proksimal box adalah axial groove dimana ke-2 axial groove pada proksimal box yaitu pada bagian facial dan lingual. ~ Kedalaman dari dinding axial atau luasnya gingival floor tidak ditentukan oleh lesi karies itu sendiri atau Interface of
Amalgam andrestorasi yang lama. dimana biasanya 1. Enamel at the Cavo Surface Margin : . ==== Jadi. Jarak antara gingival floor terhadap cervical line 3. Lokasi dari DEJ 2. atau disebabkan karena adanya recurrent caries di sekitar restorasi yang sudah lama ada. pembentukan lebarnya gingival floor ini tidak boleh mengikuti luas atau dalamnya karies pada dentin. Faktor-faktor yang mempengaruhi luasnya gingival floor : 1. Keadaan anatomis dari gigi preparasi ==== Kedalaman daripada karies tidak mempengaruhi luasnya gingival floor. biasanya disebabkan oleh daerah kerusakan yang cukup luas. akan tetapi hal ini ditentukan oleh operator sendiri. ~ Cavo surface angle 90 derajat dari dinding preparasi.0 mm lebar/luar gingival floor untuk gigi bicuspid. ~ Perluasan ke arah lingual dan facial ditentukan oleh besarnya preparasi kavitas.5 mm untuk gigigigi molar.64 ~ Kerusakan yang sangat luas ini. karies media dan karies profunda. tetapi destruktif terhadap amalgam. akan berbeda perawatannya terhadap karies yang dalam. Pendekatan terhadap karies sertaPERAWATAN TERHADAP KERUSAKAN KARIES penanggulangannya adalah berbeda atau bervariasi : a. ~ 120 derajat interface adalah perlindungan yang paling baik terhadap amalgam. ~ 60 derajat interface adalah perlindungan yang paling baik terhadap email. Karies yang telah sampai mendekati pulpa. akan tetapi sangat destruktif terhadap email karena adanya “unsupported email”. akan berbeda penanganannya bila dibandingkan karies yang telah membuat pulpa cedera/terbuka. b.65 ~ 90 derajat interface adalah perlindungan yang paling baik antara Karies dalam klinik dibagi 3 kategori yaitu kariesamalgam dan email. superficialis. Untuk mengetahu perbedaannya digunakan suatu explorer atau . Karies yang tidak dalam. Ukuran round bur harus cukup besar Bilamana OLF telah dibentuk. dan harus disesuaikan dengan ukuran dari gigi preparasi dan sias jaringan karies pada dentin. maka dapat dikategorikan sebagai karies media. Explorasi ini tertahan pada DEJ. 4. 6. untuk menghindari pengambilan yang berlebihan atau over cutting. Kedalaman penetrasi suatuPENGELUARAN JARINGAN KARIES SECARA MEKANIS karies tidak akan mempengaruhi (= tidak mempunyai pengaruh yang berarti) terhadap OLF dari kavitas preparasi. maka evaluasi dari perluasan karies dilakukan dengan bantuan explorer juga terhadap perluasannya ke arah lateral dari kavitas preparasi. Bilamana jaringan karies telah bersih dikeluarkan. maka digunakan. putaran yang sangat lambat. kadang-kadang ada perubahan warna pada Bila menggunakan round bur (tidak diamond).66dentin. lebih keras. sonde yang dimasukkan ke dalam kavitas kemudian dilihat sejauh mana Sedang karies profunda adalah perluasan karies yangkedalamannya. telah menjauhi ½ tengah DEJ dengan atap pulpa atau yang telah mendekati ke atap pulpa. atau 8. Ukuran round bur (steel) no. maka dentin yang Perluasan karies sampaitertinggal akan kelihatan lebih halus. Pengambilanmenjauhi DEJ ke arah ½ daerah DEJ dengan atap pulp. jaringan karies dapat dilakukan dengan round bur atau hand axcavator. lebih mengkilap. Pemilihan dari bahan restorasi yang akan dipakai. Merencanakan suatu design untuk melindungi sisa jaringan gigi 4. and design. Merencanakan suatu design untuk mendapatkan kekuatan yang optimal dari suatu restorasi. Pengeluaran jaringan karies. 3. Bagaimana mempertahankan restorasi yang dapat dipakai dan lebih tersebut di dalam kavitas. 3. Put the instrument drown. daripada membuat keputusan sendiri dan dilakukan mulai dari awal preparasi sampai selesai. orang dapat membedakannya dibandingkan dengan penggunaan dental bur (adanya tactile sense). think. . Ini adalah tahapan penting pada preparasi.67 Untuk membedakan dentin yang karies dan dentin yang sehat. Keputusan yang salah akan mengakibatkan suatu kegagalan. 2. 2.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahapan ini ada 5 : 1. look. Pencapaian jaringan Prinsip-prinsip dalam mendesain suatu cavitas preparasi : ~karies. Kebanyakan operator lebih tetap berpegang pada prinsip-prinsip preparasi yang telah lama dikenal dan tahapan ini diikutinya pada seluruh prosedur kerja. ~ Tahapan-tahapan disederhanakan : 1. maka dengan hand excavator. 11. BAHAN RESTORASI Di dalam ilmu kedokteran gigi dikenalSyarat-syarat Bahan Tumpatan adanya beberapa macam bahan yang dapat digunakan untuk merestorasi gigi yang telah mengalami kerusakan strukturnya. Cukup kuat terhadap tekanan kunyah. Mempunyai warna yang harmonis dengan gigi yang akan direstorasi. Bentuk dan posisi dari kavitas margin. Biaya perawatan murah. 2. Tidak larut dalam cairan mulut. Mudah manipulasinya. 6. Dapat beradaptasi dengan baik terhadap dinding kavitas. Bebas dari perubahan molekuler setelah ditempatkan di dalam kavitas. 8. Bersifat non Suatukonduktor terhadap perubahan suhu. 4. Complete the preparation. bahan tumpatan yang baik haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. 5. Tidak mengganggu psikologis dan psikis pasien. 4. 12.68 5. 7. 9. Tidak mengiritasi jaringan pulpa dan periodontal. Radiopaq untuk mendeteksi sekunder karies. . 10. Dapat dipolish. 3. tambalan yang overhanging atau kavitas yang tidak penuh. Ukuran kavitas Untuk kavitas yang terlalu besar dalam hal ini kita sering mengalami kesulitan pada waktu melakukan penambalan. 4.69 Faktor-faktor yang menentukan dalam pemilihan bahan tumpatan Pemilihan bahan tumpatan ditentukan oleh adanya beberapa faktor antara lain : 1. 2. Sifat kerapuhan dari email (kualitas email) Keadaan ini ditentukan oleh bahan-bahan pembentuknya dan saat kalsifikasinya. tidaklah sama dalam perawatannya. Umur pasien Umur pasien merupakan faktor dalam menentukan pemilihan bahan tumpatan. 5. dalam hal ini pasien yang telah lanjut usia ataupun pasien yang masih muda (anak-anak). Dalam hal ini email yang rapuh merupakan kontra indikasi untuk menggunakan goldfoil (cohesive gold) sebagai bahan tumpatan. selain itu tambalan juga mudah pecah pada waktu ada tekanan pengunyahan. Sensibilitas dentin Dalam hal ini kita harus lebih berhati-hati karena pemakaian bahan tumpatan yang memerlukan pengambilan jaringan yang banyak pada waktu preparasi dapat membahayakan gigi pasien. Keadaan fisik pasien . Pasien yang lanjut usia tidak sabar menerima perawatan yang terlalu lama dan sulit. 3. disebabkan karena jaringan sehat yang tinggal hanya sedikit sehingga untuk retensi sudah tidak ada lagi. Faktor ekonomi (biaya perawatan) Haruslah merupakan pertimbangan yang sangat penting dalam melakukan perawatan. 6. 9. Kuat tidaknya tekanan gigitan (daya kunyah) Keadaan ini dengan adanya atrisi akibat pengunyahan pada permukaan oklusal gigi tersebut. 8. acrylic maupun composite resin adalah merupakan bahan tumpatan utama pada kasus ini.70 Keadaan fisik pasien merupakan salah satu faktor dalam hal pemilihan bahan tumpatan. Kemauan dan mentalitas pasien Kadang-kadang pasien tidak mau dilakukan penambalan inlay kelas IV. untuk ini dapat dilakukan penambalan dengan bahan composite resin. 10. Di dalam opdent dikenal beberapa jenisKlasifikasi Bahan Tumpatan bahan tumpatan dan dapat diklasifikasikan : . Keadaan ini akan lebih baik apabila kita lakukan penambalan dengan menggunakan bahan yang non plastis (inlay). Keadaan OH pasien Untuk pasien yang kesehatan mulutnya kurang (OH jelek) adalah kontra indikasi untuk tumpatan silikat cement. Pada keadaan ini bahan tambalan yang paling baik adalah dengan menggunakan emas tidak bisa berkarat dan mempunyai permukaan yang sangat halus. Faktor estetik Untuk gigi dengan bahan-bahan tumpatan seperti
silicate cement. sebab pasien dengan mentality yang rendah akan menolak perawatan yang agak lama. 7. 71 A. Kegunaan : 1. gutta percha. Bahan tumpatan yang bersifat plastis Contoh : amalgam. Bahan tumpatan permanen (tetap) Contoh : emas. Ditinjau dari cara mengerjakannya 1. orden dan lain-lain jenis logam. Tujuan pemakaian tambalan sementara : . Ditinjau dari daya tahan bahan tumpatan didalam kavitas 1. 2. fletcher. Untuk menutup medicament dalam perawatan endodontik (perawatan saluran akar). Fosfat cement. acrylic dan composite resin. 2. Bahan tumpatan yang bersifat non plastis Contoh : emas. amalgam. perak. silicate cement. Untuk menunda perawatan. gutta percha. B. Untuk menutup kavitas yang telah selesai dipreparasi sebelum tumpatan inlay diinsersi. Zn. orden. Oxide eugenol pasta. acrylic dan composite resin. Bahan Tumpatan Sementara (Temporair) Definisi : Suatu bahan tumpatan dimana daya kunyah hanya beberapa waktu saja di dalam kavitas. Bahan tumpatan yang bersifat sementara Contoh : Zn. 2. Zn phosfat cement. 3. ~ Keuntungan pemakaian gutta-percha : 1. Merupakan bahan yang mempunyai sifat non konduktor. ~ Di klinik endodontik selain dipakai sebagai bahan tumpatan sementara juga dipakai sebagai bahan pengisi saluran akar yang mempunyai sifat permanen. Untuk memberikan rasa enak pada pasien sebab adanya tepi-tepi yang kasar dan tajam pada kavitas akan mengakibatkan terjadinya iritasi pada permukaan lidah dan mukosa. 3. Untuk melindungi jaringan lunak. 3. 2. Mudah dikerjakan. 5. Agar gigi tetap stabil yaitu untuk mencegah pergerakan gigi yang disebabkan oleh karena adanya kerusakan atau pengambilan jaringan gigi selama perawatan belum selesai. . Mudah dilakukan pembongkaran dari kavitas. Macam-macam bahan tumpatan sementara : 1. GUTTAPERCHA ~ Merupakan bahan tumpatan sementara yang sampai saat ini masih banyak dipakai di klinik opdent dan endodontik. 4. oleh karena adanya kerusakan gigi dapat menyebabkan iritasi jaringan lunak tersebut yang akan berakibat terjadinya hipertropy. 6. Menunda perawatan oleh karena tidak adanya waktu baik oleh pasien maupun operator.72 1. Untuk menutup obat-obat yang diletakkan ke dalam kavitas dan mencegah terjadinya trauma yang akan berakibat kurang baik terhadap jaringan pulpa. Menjaga agar estetik tetap baik. 2. Dinding-dinding kavitas kita basahi dengan minyak eucalyptus (minyak kayu putih) yang dimaksudkan untuk melunakkan dan memperbesar daya adhesi. maka dapat digunakan untuk beberapa keperluan. 2. Usahakan adanya bentuk-bantuk yang retentife. ~ Kerugian pemakaian gutta-percha : 1. Mempunyai sifat mengkerut. 3. Tidak dapat dipolish. 2. 2. dalam Zn oxide perlu ditambahkan eugenol sehingga didapatkan konsistensi seperti cream. 4. ~ Untuk keperluan diatas. ZINK OXIDE PASTA ~ Zn oxide pasta bila dengan bahan-bahan lain. 2. Sebagai bahan tumpatan sementara. 3. Dapat digunakan sebagai bahan cetak/afdruk. Jangan memanaskan guttapercha secara berlebihan karena dengan pemanasan yang berlebihan guttapercha mudah hancur. Surgical packing dalam bidang periodontologi. ~ Umumnya bahan ini terdiri atas powder dan liquid dengan formula sebagai berikut : Powder : Zn oxide 63 bagian . ~ Cara pemakaian : 1. ~ Dalam bidang endodontik Zn oxide eugenol pasta tersebut sering dipakai untuk keperluan pulp capping.73 4. Daya retensinya di dalam kavitas rendah. Sebagai bahan pelindung pulpa. 3. Mempunyai warna bermacam-macam sehingga mudah disesuaikan dengan warna gigi. antara lain : 1.
Kemudian powder dan liquid diaduk dengan spatula diatas glass plate hingga rata sampai didapatkan konsistensi seperti cream. 3. Kita sediakan glass plate dan cement spatula. FLETCHER (ZN OXIDE SULPHATE CEMENT) ~ Hingga sekarang bahan ini masih banyak dipakai. Kelengkapan suatu tumpatan. . 2.sebagai liquidnya ~ Cara mencampur atau manipulasinya seperti pada Zn oxide yaitu : 1. hal ini dimaksudkan untuk mengetahui homogenitas Fungsi tambahan : 1. Terdiri daricampuran antara powder dan liquid. powder Zn oxide dan liquid Zn sulphate yang jenuh. 3. 2. Bahan perekat.74 Damar Serbuk asam beat Liquid : Eugenol Minyak zaitun 31 bagian 6 bagian 80% 20% ~ Sebagai zat pewarna ditambahkan minyak zaitun merah lebih kurang 1/100 bagian. Fungsi utama : Melindungi pulpa dari bahanBahan Pelapik tumpatan.sebagai powdernya Fletcher B ---------. Membantu pengobatan. ~ Dalam resep sering dituliskan : R/ Fletcher A ---------. satu berisi Ca(OH)2 dan yang lain berisi salisilat dicampur menghasilkan cement kalsium salisilat dengan konsistensi cream yang dapat diaplikasikan dengan mudah ke dentin. Anti bakteri 2. 5. Tidak mengiritasi 3.75 Salah Di Amerika istilah tersebut disebut basis dan bukan pelapik. satu basis yang sering digunakan adalah Kalsium Hidroksida/Ca(OH)2 : ~ Luas digunakan karena mempunyai sifat 1. . Mudah dibersihkan setelah mengeras. Relatif tidak begitu kuat. 2. Kekuatannya cukup ~ Kemasannya 1. Pasta.masuk melalui tubulus dan Fungsi protektifnya : Mencegah kuman ataumengiritasi pulpa.I cement. Fungsi adhesivenya :toksinnya yang terdapat disekitar tumpatan --. Sampai saat ini belum menjadi kenyataan dan tak satupun bahan pelapik Pelapik kavitas = cavity liner : Suatudapat melekat ke dentin. 3. pernis yang mengandung Ca(OH)2 dan ZnO. kecuali G. Pengerasannya cepat. Semen ini kompatible dengan semua bahan Semen bahan dasar Oksida Seng Eugenol (ZnOE) ~ Dapattumpatan. 4. dipakai sebagai bahan pelapik dan dimodifikasi dimaksudkan untuk mempercepat pengerasan dan meningkatkan kekuatan. Zn oxide chloride cement 2. Iritasinya kecil/ringan 3. Sifat bakteriostatik 4. Zn oxide eugenol . Mencegah penetrasi kuman (walau eugenol sendiri adalah iritan ringan) 5. Zn oxide chloride cement 2. Klas II terdiri dari 1. Bubuk Liquid = ZnO = Eugenol 2. Zn oxide eugenol b.76 ~ Kemasannya : 1. Zn phosphate c. Banyak dipakai sebagai tumpatan sementara Kedua bahan Seperti halnya Zn oxide pasta. Cement (Dental Cement) ini bila dicampur (dimanipulasi) akan menghasilkan suatu massa yang plastis. dengan melihat sifat-sifat baik fisis maupun chemis. Cupper phosphate 2. maka dental cement terdiri atas powder dan liquid. Klas I terdiri dari 1. maka telah banyak diperoleh keterangan- Akan tetapi. keterangan yang berharga dari dental cement tersebut. Sampai saat ini komposisi sebenarnya dari dental cement masih merupakan Klasifikasi cement dibagi atas 4 : a. Klas IIIrahasia perdagangan. terdiri dari 1. Zn phosphat 5. Tidak mempunyai kekuatan tepi. Mempunyai warna yang tidak jauh berbeda dengan warna gigi. 4. 2. 3. Zn silicate Sifat-sifat dental cement : a. Silicate cement 2. Merupakan bahan dengan konduktor yang jelek. 3. Tidak bisa dipolish. Dapat larut dalam cairan mulut. 2. Didalam opdent. Sifat menguntungkan yaitu. CupperSILICATE CEMENT phosphat 4. 1. silicate cement adalah satu bahan yang hingga sekarang masih tetap dipertahankan dan masih luas . b. Sifat merugikan yaitu.77 3. Garam-garam mercury d. Mempunyai tendensi perubahan molekul air pada waktu settingnya. Garam-garam tembaga 7. Klas IV terdiri dari 1. 5. Garam-garam perak 6. Mudah pemakaiannya. 1. Daya adhesi terhadap dinding kavitas cukup
baik. 6. Mempunyai sifat mengeluarkan panas pada waktu settingnya. 4. Daya resistensinya kecil (mudah pecah) bila kena tekanan gigitan. Keuntungan : 1. Tidak mengkilat pada waktu Kerugian : 1. 5. 6. dilakukan pemolesan. 2. 3. Biaya perawatan relatif murah. 5.78 dipakai sebagai bahan restorasi gigi yang mengalami kerusakan baik oleh karena serangan karies maupun oleh karena faktor-faktor lain. 4. Pada beberapa kasus dapat terjadi staining dan berubah warna. 2. Tidak kuat terhadap tekanan gigitan. 3. 7. 8. Koefisien pemuaian kecil. Mudah mengalami abrasi. Mempunyai warna yang harmonis. pemakaian matrix yang besar begitu juga pada waktu mengaduk dan memasukkan ke dalam kavitas. Kadang-kadang permukaannya dapat berbau bila tidak dijaga dari Indikasi pemakaian silicate cementkelembaban. Memerlukan dikerjakan. : waktu yang singkat pada waktu . Dapat mengiritasi jaringan pulpa oleh karena bersifat asam. Mudah manipulasinya. Merupakan bahan sebagai anti karies factor. Cenderung mengkerut pada waktu/selama setting. Larut dalam cairan mulut. Hasil yang optimum akanMerupakan bahan isolator yang baik. 4. 7. 6. diperoleh apabila preparasi kavitas dilakukan dengan sempurna dan teliti. 4. Liquid mengandung. Kavitas klas III. Kavitas kecil yang terjadi pada permukaan labial dan incisal. 2. 2. ~ Olehnya itu.79 ~ Pemakaian silicate cement diindikasikan bilamana faktor estetik yang menjadi pertimbangan utama. ~ Asam orthoposphate ~ Zink phosphate ~ Alumonium phosphate ~ Air 2. Kavitas kleas V yang terjadi pada permukaan labial. Pada kavitas yang besar hingga meluas sampai daerah Komposisi : 1. Bilamana faktor estetik bukanlahsubgingival. merupakan faktor yang penting. ~ Silica ~ Calsium fluorida ~ Calsium oxide ~ Natrium oxide ~ Natrium carbonate . silikat dipakai pada gigi-gigi depan yang mempunyai keadaan sebagai berikut : 1. 3. Untuk menutup jendela pada tambalan inlay klas IV. 3. KontraPada pasien yang bernapas melalui mulut. Powder mengandung. indikasi pemakaian silicate cement : 1. 4. Pada permukaan gigi yang mempunyai tekanan gigitan yang kuat. ~ Caranya.80 Liquid dari silikat semen mempunyai sifat sangat tidak stabil sehingga air yang terdapat dalam liquid akan berkurang apabila udara disekitarnya kering begitupula sebaliknya. ~ Warna dari silikat semen biasanya lebih muda dan setelah beberapa hari baru menyerupai warna Pemeliharaan warna : Manipulasi cement ada 2 cara : 1. yang sesuai. ~ Kita menggunakan shade guide lalu kita pilih warna yang sesuai kemudian cocokkan dengan warna gigi. Hand Mixing Procedure ~ Alat-alat ayng digunakan : a. oleh karena itu pada pemilihan warna kita pilih warna yang sedikit lebih muda. tidak dari samping karena indek cahaya akan berlainan sehingga warna tidak cocok. botol liquid setelah dipakai harus dalam keadaan tertutup. ^ Setelah preparasi kavitas selesai baru dipilih warnanya. Spatula . ^ Shade guide harus dibasahkan dulu sedapat mungkin day light (tidak dengan lampu). Oleh karena itu. ^ Pasien tidak usah membuka mulut terlalu lebar juga bibir jangan diangkat terlalu tinggi sebab cahaya masuk terlalu banyak sehingga masuk ke bagian belakang gigi dan terbentuk bayangan operator berdiri di depan pasien. ~ Cara pengadukan : a. Glass Plate . b. Powder yang besar bagiannya dimasukkan ke dalam liquid dan harus diperhatikan partikelpartikel powder diliputi liquid. tulang.Harus tebal. Siapkan powder dan liquid. b. . dingin dan kering Tebal karena dpaat menyerap panas supaya setting time lebih lama sehingga dapat dipakai powder yang cukup banyak untuk mendapatkan daya larut yang kecil. d.81 - Harus kaku (tidak fleksibel) supaya tekanan yang diberikan lebih kuat. bersih.
perhatikan liquid jangan terlalu lama terbuka. Bahannya terbuat dari : agaat. Kemudian ditambah bagian powder yang kecil sampai konsistensi yang baik. Blade harus lebar supaya pencampuran lebih banyak sehingga pencampuran lebih cepat. c. stellite (Cr alloy) tidak boleh dengan metal stailess steel oleh karena partikel powder keras dan tajam sehingga menyebabkan abrasi dengan metal dan perubahan warna silikat. Powder dibagi 2 bagian kemudian dibagi lagi jadi bagian yang kecil. akrilik. ~ Yang perlu diperhatikan pada waktu pengadukan : a. h. maka terjadi kerusakan pada matriks sehingga silikat semen mengalami perubahan fisik antara lain condong terjadi perubahan translucensi. Waktu pengadukan kurang lebih 40 detik atau kurang dari 1 menit. g. maka masa semen akan tetap melekat pada . Jika terlalu banyak/lama mengaduk.82 e. b. ~ Konsistensi silikat semen : ^ Biasanya kita lihat yaitu setelah masa semen diaduk kemudian dikumpulkan menjadi satu pada ujung spatula dan masa semen ini ditekan pada glass plate. konsistensi semen ini dapat kita lihat bila campuran semen dikumpulkan pada ujung spatel kemudian dicoba ditempelkan pada glass plate. Waktu pengadukan tidak boleh lebih dari 1 menit karena bentuk akhir dari silikat semen adalah gel matrix. ^ Selain itu. maka akan menunjukkan permukaan yang mengkilat. Pada waktu mengaduk digunakan powder yang banyak dan diaduk pada bagian yang besar lebih dulu. Diaduk dengan daerah yang sempit/kecil dengan maksud untuk mengurangi kontak semen yang belum mengeras dengan udara. f. Pengadukan dengan spatel dengan arah yang melipat (folding motion) lalu spatel agak sedikit ditinggikan. Menurut ADA spesifikasi no. maka gel matrix akan terbentuk sebelum pemasukan ke dalam kavitas selesai. ~ Waktu pengerasan dari silikat semen : Harus dikontrol karena kalau terlalu cepat pengerasannya. Kemudian kapsul ini dipasangkan pada menchanical yaitu alat tadi. kurang lebih 10 detik.83 spatel dan tidak ada yang menempel pada glass plate. maka membran dipecah dengan menggunakan alat sehingga powder dan liquid tercampur.9 setting time silikat semen pada kurang lebih 37 derajat bila dites dengan 1 pound jarum Gillmore adalah 3-8 menit. 2. Mechanical Manipulation ~ Digunakan mesin-mesin untuk mencampur bahanbahan dalam bentuk capsul yang didalamnya berisi powder dan liquid dari semen. dan silikat semen. ~ Cara menggunakan : Setelah warna silikat dipilih sesuai dengan warna gigi. ~ Mesin digunakan untuk : amalgam. setelah itu kita akan dapatkan massa semen yang telah siap untuk dimasukkan ke preparasi kavitas. diantaranya ada membran yang kalau dipakai membran akan pecah. ~ Mesin ini dikenal dengan merk silamat produksi dari Vivadent. . composite. Retensi harus cukup. Penambahan temperatur glass plate akan powder mempercepat waktu mempercepat waktu pengerasan. Kontrol akan lebih baik dalam hal perbandingan powder dan liquid juga waktu pengadukan. Diantara ke-3 faktor diatas. 3. Lebih enak bagi operatornya.84 ~ Faktor-faktor yang diatur operator untuk mengontrol waktu pengerasan : 1. Perluasan jaringan karies. Jaringan karies ditembus. ~ Tahap-tahap : 1. dengan mendinginkan temperatur glass plate. 2. 2. Kemudian dengan round bur kita bentuk OLF nya. ~ Keuntungan pencampuran dengan cara mekanis : a.3. b. maka waktu pengerasan diperpanjang. tidak ada beda yang berarti pada sifat fisik dari silikat sement. . Penambahan sedikit jumlah air dari liquid akan mempercepat waktu pengerasan. Penambahan pengerasan. 3. baik yang diaduk secara mekanis dan tangan apabila pengadukan sempurna. OLF harus rata tidak ada sudut-sudut yang tajam dan tidak perlu diberi bevel pada enamel. yang Preparasi kavitas untukpaling baik adalah no. 2. Sebetulnya.
Jadi. tumpatan silikat pada klas III ~ Prinsip preparasi klas III : 1. 3. Membentuk convinience form untuk memasukkan bahan semen. ^ ^ Kemudian kavitas dibersihkan dan dikeringkan Berikan lapisan semen base. ^ Masukkan masa semen yang kecil dulu ke dalam kavitas. celluloid strip kita tarik bagian labial dan lingual dan ditekankan pada permukaan gigi. Kemudian juga diberi undercut di bagian incisal. ke arah labial dan lingual. adukan semen silikat dimasukkan ke dalam kavitas dengan plastik filling instrumen yang kecil.85 4. gingival) dengan hand instrument yaitu chisel. Bila kavitasnya dalam diberi lapisan/liner yang mengandung Ca(OH)2 diberi pada dinding axial. . ^ Hati-hati jangan terlalu keras menekan celluloid strip karena bisa mengakibatkan countur yang jelek. Ratakan dindingnya (labial. ^ Kemudian masukkan lagi masa semen dan ditekankan pada dinding axial dan kearah lingual sampai semua bagian retensi terisi penuh. 5. 6. ~ Pemasukan silikat semen ke dalam kavitas : ^ Setelah preparasi selesai kita dakan blokade/isolasi pada muara kelenjar liur. mula-mula ke bagian labial dulu. ^ Setelah itu. bila perlu diberi sub base yaitu lapisan dibawah semen base. ^ Setelah itu. Pada tambalan silikat ini tergantung dari retensi dan undercut. Berikan undercut/retensi di bagian gingival dentin. ^ Kemudian sediakan celluloid strip yang dimasukkan diantara gigi. ini supaya gelembung udara tidak terjebak didalamnya. ^ Setelah itu menunggu sampai masa semen betulbetul mengeras.86 ^ Kadang-kadang pemberian wedge dari keju yang diletakkan antara celluloid strip dan gigi akan terbentuk untuk mendapatkan countur gigi bagian gingival yang baik serta mengurangi kelebihan semen dibagian gingival. Cavo surface margin harus tajam dan dibuat retensi sepanjang dinding incisal dan gingival. Kemudian kita tekan dengan matrix sampai semen mengras. 2. . ~ Teknik pemasukan semen pada kavitas : 1. nylon. ~ Pada penambalan silikat semen kita harus menggunakan matrix strip yang dibuat dari bahan : cellulose asetat. 2. Preparasi kavitas klas IV ~ Prinsip preparasi sama dengan klas III : 1. ^ Bila sudah mengeras celluloid kita lepas dan permukaan tambalan segera diolesi vaselin/lain-lain bahan untuk melindungi tambalan dari dehidrasi yang segera. ini dikontrol dengan masa semen yang tersisa pada spatel. 3. Diberi semen base. 3. Kemudian isi silikat semen mulai dari satu sudut ke sudut yang lain. Dinding harus rata. Jaringan karies dibuang. ~ Bila tambalan dibentuk dengan pengasahan/pemolesan. Cara memakainya : # Dengan memasang cervikal matrix. tekankan pada masa semen dengan burnisher pada struktur gigi dan selama ini harus dicegah dari kontaminasi dari saliva sampai tumpatan tersebut sampai mengeras. Terdiri dari 2 bagian yakni : a. ~ Pemolesan tidak akan menghasilkan permukaan yang halus seperti setelah pemakaian celluloid strip. maka bagian-bagian yang tidak beraksi dengan powder bergeser dari gel matrix. b.metal. ~ Untuk klas III lembaran ini kita potong 2 atau 3 bagian ~ Kelebihan dari tubular cervical matrix yaitu paling mudah dan ada dipasaran jadi siap untuk dipakai. maka kelebihan semen boleh dibuang dengan hand instrumen yang tajam dan .putih. ~ Setelah celluloid strip dilepas.87 ~ Celluloid strip ini merupakan lembaran pita dengan lebar 1 cm. Pemolesan silikat semen : ~ Sebetulnya tambalanPermukaan dalam ----. silikat harus dicontour dengan sebaik mungkin dengan celluloid strip untuk mendapatkan permukaan yang halus dan mengkilat tanpa pemolesan. # Setelah mengeras cervical matrix dilepas dengan cara mendorong salah satu tepinya kemudian diolesi dengan vaselin. Permukaan luar ----.
Teknik pengadukan yang salah antara lain terlalu encer atau kental Celluloid strip berguna untuk : 1. 2. 3. dll.konsistensinya. 4. Menekan masa semen sampai permulaan pengerasan/initial set. tidak segera diberi lapisan vaselin. bagian Hal-hal yang harus diperhatikan :undercut tidak terisi penuh. . waktu pemegangan celluloid strip tidak stabil. bila perlu sedikit mungkin. maka ini baru boleh dilakukan setelah beberapa hari.88 Sebab-sebabtidak dengan stone/disk yang dijalankan dengan mekanis. kegagalan pada penumpatan silikat semen : 1. Memperoleh contour gigi yang baik sehingga finishing tidak usah dilakukan. 2. Teknik penumpatan yang salah yaitu pemberian basis mengenai enamel. maksudnya panas yang timbul sekecil mungkin. Liquid yang sudah terlalu lama atau terkontaminasi sehingga susunan liquid sudah berubah. Preparasi kavitas yang salah yaitu retensinya kurang. 3. ~ Bila perlu dilakukan pemolesan. ~ Caranya : Dilakukan dengan stone/disk yang halus yang diolesi vaselin atau dengan bahan sejenis yang dijalankan dengan mesin yang kecepatannya rendah. Mencegah terjadinya penguapan selama setting. lebih baik lagi setelah 1 minggu baru dilakukan pemolesan (finishing final). # Pada penumpatan dengan silikat harus diperhatikan marginal kontak. Bila ada karies yang berdekatan yang akan ditumpat sekaligus. maka celluloid strip dibuat : kita buat bulatan dari matrix kemudian bulatan ini kita buat gepeng setelah itu. Tubular cervical matrikx. 2. 2. Pada klas III 1. oklusi dan artikulasi. . Diantara gigi. bagian sudut kita potong supaya bagian tengahnya lebih sempit. # Celluloid strip tidak boleh diolesi vaselin akan mengotori masa semen sehingga porous dan juga vaselin akan mengotori kavitas margin. kemudian ini diletakkan diantara gigi b. # Untuk mendapatkan contour gingival/cervical yang baim dipakai wedge. Biasanya digunakan cervical matrix. 3. Pemakaian celluloid strip : a. Pada klas V 1. Kadang kita buat dari impression compound.89 # Pada waktu pemasangan celluloid strip harus hati-hati jangan sampai kena gingival karena gingival akan berdarah dan mengotori warna silikat semen. # Celluloid strip sebaiknya hanya dipakai satu kali dan setelah itu dibuang. Tekniknya : ~ Mulamula kavitas diisi dengan wax dan dibentuk contour yang baik. Durasilex dan New-lusiler (G. Powder terdiri dari 9 bagian silikat semen 1 bagian zink phosphate cement dicampur secara mekanis 2. Zn cement powder. 2.q. Filling porcelain. setelah keras diangkat. Cementing media 2.Japan).C. Macam-macam merk silikat semen : 1. Bahan tumpatan pada gigi. 6. posterior ~ Sifat : 1. 4. 3. (de tray). Zn phosphate cement (silikat) powder. Liquid Zink phosphate cement ~ Guna : 1.B. 5. S. Syntrex.White. Disebut juga : Zink silikat/silikat zink cement ~ Komposisi : 1. 2. m. Zink Silika-Phosphate Semen ~ Kombinasi : 1.90 ~ Beri sedikit vaselin. ~ Kemudian impression compound kita panaskan dan ditekankan pada daerah tersebut. Achatit (vivadent). Sebagai cementing media lebih kuat daripada zink phosphate cement. s. Fluorithin --------. white --------. 5. caulk 3. ~ Merk-merknya : 1. Daya larut lebih kecil dari zink phosphate cement. white ~ Semua semen akan mengakibatkan iritasi pada pulpa gigi. Mempunyai sifat anti kariogenik karena mengandung fluor. Teori karena asam ~ Karena adanya asam dari semen menyebabkan iritasi pada pulpa gigi. pada kavitas yang dalam dianjurkan untuk memberi sub base/liner.s. Teori adanya expansi oleh karena tekanan dari expansi . Krypter 2. Lucent --------. antara lain oleh karena asam fosfat yang berlebihan.s. ~ Misal : pada campuran semen yang terlalu encer sehingga banyak asam yang tidak bereaksi atau pada gigi yang terlalu kering sehingga asam mudah masuk ke dalam pulpa melalui tubulus dentinalis. 2.91 2. ada yang sedikit iritasinya dan ada yang besar.l. 3. Kadang-kadang sampai menimbulkan kematian pada
pulpa gigi. pH sama dengan zink phosphate cement. 4.d. ~ Oleh karena itu. ~ Yang paling sering Beberapa teorimengakibatkan kematian pulpa adalah : silikat semen mengenai iritasi : 1.s. Sifat translucensi sehingga sangat baik untuk dipakai pemasangan crown/inlay yang dibuat dari porcelain atau akrilik. Didalam opdent acrylic yang dipakai adalah jenis polymethyl3. Umumnya. Pada waktu pemberian semen tidak bolehmethacrylate. b. c. dengan tekanan.92 Hal ini dapat dicegah : a. bahan ini akan mengeras dalam waktu kurang lebih 5-12 menit. maka acrylic yang digunakan dalam bidang opdent mempunyai beberapa dikerjakan polimerisasi. Pakailah semen yang Indikasimempunyai kualitas baik sehingga terlalu banyak expansinya. : macam katalisator sehingga cepat pada waktu (manipulasi) lebih mengalami . Seperti halnya dengan jenis acrylic yang dipakai dalam pembuatan basis prothesa. Untuk pertama kalinya acrylic resin diperkenalkan dalamACRYLIC RESIN bidang kedokteran gigi pada akhir tahun 1940-an. Mengaduk semen jangan terlalu encer sehingga expansinya terlalu besar. maka panas timbul dengan cepat sekali sehingga mengakibatkan Thermal shock dan akibatnya. ~ Juga pada pengadukan semen yang terlalu cepat. Teori oleh karena adanya panas ~ Semua reaksi kimia akan menimbulkan panas demikian pula pada semen terutama semen dengan quick setting. maka pemakaian acrylic resin diindikasikan pada keadaan : 1. 6. ~ Juga untuk melindungi daerah-daerah terhadap faktor yang menyebabkan terjadinya abrasi dan adanya perubahan temperatur yang kecil serta untuk jendela (facing) pada restorasi gigi yang menggunakan metal.93 ~ Sebagai bahan restorasi. 5. 6. 2. acrylic resin hanya digunakan dimana faktor estetik sangat diperlukan. Pada pasien dengan frekuensi karies yang tinggi. Pada daerah-daerah yang mempunyai frekuensi besar terhadap perubahan temperatur. . 3. 4. Untuk restorasi gigi depan dimana pasien bernapas melalui mulut. Pada daerah-daerah yang mudah kena abrasi. Pada gigi yang mempunyai tekanan pengunyahan yang kuat. Pada kavitas pit yang kecil. Kontra indikasi : 1. Dimana faktor estetik tidak diperlukan sebagai contoh pada gigi-gigi posterior dan pada permukaan distal dari gigi caninus. 4. Memperbaiki gigi-gigi yang sebelumnya direstorasi dengan bahan resin. ~ Untuk keperluan tersebut. Pada kavitas klas V pada permukaan labial gigigigi depan dan gigi premolar. Pada kavitas klas IV (untuk kasus-kasus tertentu). 2. 5. Pada kavitas klas III. 3. Untuk jendela pada restorasi gigi yang menggunakan logam. 9. 7. 6. Mempunyai kekerasan yang rendah. Mempunyai sifat non konduktor yang baik. 7. Dapat mengkerut setelah terjadi polimerisasi. 8. Dapat diperbaiki dan dapat diperluas tanpa harus membongkar restorasi sebelumnya. Tidak tahan terhadap kekuatan yang dapat menimbulkan abrasi. Mempunyai permukaan yang dapat dipolis. Tidak terlalu mengiritasi jaringan pulpa. 10.94 Keuntungan dari acrylic resin : 1. Memerlukan mengerjakannya. 2. 5. Kerugian dari acrylic resinHanya memerlukan satu kali kunjungan. 3. : 1. 2. 5. OLF harus dibuat meliputi semua kerusakan yang terjadi pada struktur gigi. 3. Daya larut dalam cairan mulut sangat kecil. Dapat terjadi sekunder karies. Tidak tahan terhadap tekanan kunyah yang kuat. Mempunyai warna yang harmonis dan stabil. 4. Mempunyai koefisien pemuaian yang cukup besar. Sangat mudah melentur pada waktu kena Preparasi kavitastekanan (modulus elastisitasnya sangat rendah). untuk acrylic resin : ~ Secara ringkas. Mudah manipulasinya. Batas preparasi harus waktu yang singkat untuk . Tidak mudah pecah. 4. 6. preparasi kavitas untuk tambalan acrylic resin harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1.
3. Untuk maksud tersebut pada preparasi kavitas dibuat retensi dengan bentuk undercut yang dibuat sepanjang lingougingivalaxial point angle meluas hingga sepanjang linguoaxial line angle. pada preparasi kavitas klas III dengan bahan acrylic resin retensinya harus lebih baik. . Retensi dibuat dengan menggunakan round bur nomor ¼ yang meliputi DEJ. 7.95 halus dengan dindingdinding tanpa membentuk sudut-sudut yang tajam. Cavo surface angle sedikit bersudut. 4. maka bahan acrylic resin mendapatkan retensi yang cukup kuat. Daerah retensi tambalan dibuat pada jaringan dentin. ~ Preparasi kavitas klas V : Preparasi kavitas untuk ini juga dibuat seperti preparasi untuk tambalan silikat semen. Perluasan kavitas harus pada jaringan yang sehat. Kedalaman kavitas (resistance form) harus cukup (harus di daerah dentin) sehingga setelah akan penambalan. 2. Kavitas yang dibuat harus bersih dari jaringan karies dan dalam kavitas dibuat retention formnya. ~ Preparasi kavitas klas III : Seperti prosedur preparasi kavitas klas III dengan memakai bahan silikat semen. umumnya ditempatkan pada daerah gingival dan incisal wall. Tambalan dasar yang digunakan haruslah bebas dari bahan eugenol. 6. 5. + Hasil dari campuran tersebut adalah suatu massa yang kasar. menyebabkan terjadinya korosi dan staining kehitam-hitaman pada gigi. + Pada tahun 1819 oleh Bell yang berasal dari Inggris ditemukan pertama kali dental silver amalgam sehingga bahan tersebut disebut sebagai dempul Bell’s (Bell’s putty). + Kemudian M.96 Sejarah perkembangan amalgam + Didalam literature disebutkanAMALGAM bahwa silver amalgam sebagai bahan restorasi dalam praktek kedokteran gigi telah mulai digunakan sejak abad ke-19 dan semenjak waktu itu hingga beberapa tahun kemudian bahan tersebut disanjung-sanjung seumpama sebagai Cinderella diantara bahanbahan timbal yang lain.Traveau menganjurkan dan memolopori yang pertama kali pemakaian dental amlgam-silvermercuri yang berbentuk pasta pada tahun 1826 di Paris (Perancis). diperkenalkan oleh Crawcour Brothers kepada profesi kedokteran gigi di Amerika pada tahun . + Selanjutnya. + Pada mulanya amalgam dibuat dengan cara mencampur antara air raksa (mercury) dengan uang logam perak dari Spanyol dan Mexico sebab uang logam tersebut mempunyai kandungan perak (silver) yang tinggi. mengerasnya sangat lambat. daya expansinya sangat besar. + Perkembangan selanjutnya secara spontan banyak dilakukan penelitian baik secara perseorangan maupun . dan keadaan ini makin menghebat terjadi pada tahun 1843 dengan adanya keputusan (resolusi) yang dikeluarkan oleh American Society of Dental Surgeons yang merupakan perkumpulan organisasi dokter gigi di Amerika Serikat yang mengeluarkan pernyataan bahwa pemakaian dari amalgam adalah merupakan suatu keadaan yang dikatakan sebagai keadaan “malpractice”. hal ini disebabkan karena bahan tersebut sangat diremehkan. + Di Amerika pengembangan amalgam pada mulanya pemakaiannya mengalami kegagalan.97 1833 sebagai “Royal Mineral Succedancum” atau sebagai suatu substitusi dari emas. + Oleh karena adanya pendapat yang pro dan kontra mengenai pemakaian amalgam tersebut sehingga terjadi apa yang disebut sebagai keadaan “Perang Amalgam”. sehingga dengan demikian berakhirlah perang amalgam. + Kemudian pada tahun 1850 terjadi penghapusan amalgam pledge. yang mana persatuan organisasi tersebut menganjurkan semua anggota organisasinya untuk memakai amalgam pledge dan tidak memperkenankan pemakaian amalgam. + Pada tahun 1845 apa yang disebut dengan “Amalgam Pledge” telah dikeluarkan oleh perkumpulan organisasi tersebut. 98 melalui lembaga-lembaga penelitian mengenai silver amalgam. + Pada tahun 1930. Thomas B.V. + Dan sebagai hasil adalah beberapa hal yang lebih penting yang dilakukan untuk
mengatasi serangkaian kegagalan-kegagalan yang dapat ditimbulkan oleh amalgam. beliau menemukan adanya pengkerutan-pengkerutan yang terjadi pada beberapa jenis amalgam . + Semenjak adanya penelitian-penelitian yang dilakukan oleh DR. + Anjuran beliau mengenai pemakaian amlgam sebagai bahan restorasi umumnya masih dipakai hingga saat ini. + Program penelitian yang pertama kali dilakukan oleh John Tomes pada tahun 1861. Black secara sistematis mempelajari sifat dan cara mengerjakan dari silver amalgam dan hubungannya dengan preparasi kavitas. Hichock telah melakukan beberapa penelitian yang sangat penting mengenai sifat perubahan-perubahan bentuk dari amlgam.V. DR. + Pada tahun 1871. organisasi survey kedokteran gigi yaitu ADA Research Commision menyatakan bahwa . + Pada tahun 1896.Black. + Pada tahun 1874.G.G. maka terjadi kemajuan-kemajuan yang besar dalam penelitian-penelitian kedokteran gigi. Charles Tomes mengukur besarnya pengkerutan dan pemuaian melalui cara test dengan pembebasan khusus. 99 hanya beberapa amalgam alloy dapat dipasarkan dan diuji oleh National Bureau of Standars yang sudah terpercaya dan kemudian sebagai hasilnya diproduksi amalgam alloy yang telah ditetapkan oleh ADA spesification no.1960 dan dilakukan penyempurnaan pada tahun 1970. Mempunyai : ~ Tegangan permukaan yang tinggi ~ Viskositas rendah ~ Mudah tumpah dan sulit dibersihkan Komposisi : ~ Ag ~ Sn ~ Cu ~ Zn = 65 % minimal = 29 % minimal = = 6 % minimal 2 % minimal High Cupper : Ag-Sn : 60 : 60 : 27-30% : 13-40% (untuk restorasi gigi anak) Quartenary amalgam = konvensional amalgam .Ag-Cu Amalgam raksa. Berat jenis = 13. + Kemudian sejak saat itu . diadakan perbaikan-perbaikan spesifikasinya pada tahun 1934.37 Titik didih = 356.6 Titik beku = 38.90 C C terdiri dari Mercury/Hg/Hidrargyrum/Air Merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair dalam suhu kamar.1. schrinkage dan spheroiding. mencegah reaksi galvanic dari amalgam.100 Sifat-sifat amalgam : flow. Mempertahankan resistensi terhadap tekanan oklusal karena ketebalan base merupakan faktor yang paling berarti terhadap isolasi thermal. Mengisolasi pulpa dari difusi panas melalui Salah satu contoh base yaitu Zinc Oxide Eugenolrestorasi logam. (ZOE): ~ ZOE adalah bahan tambalan sementara dan sering digunakan sebagai liner di bawah bahan restorasi. dan menghambat korosi.pada gigi anak-anak karena produksi saliva tinggi sehingga jika terkontaminasi dengan zinc dapat terjadi delayed expansion yang dapat menyebabkan terjadinya rasa sakit. 2. Menghilangkan kelebihan merkuri. Ag-Cu (non zinc amalgam) --. Adaptasi yang baik dengan dinding kavitas. 2. penyusutan dan retensi berkurang. 3. Mengurangi resiko perubahan bentuk. Memadatkan partikel-partikel amalgam. . Kondensasi berguna : 1. Aksi iritasi bahan restorasi yang mengandung zat kimia. 3. 4. expantion. merupakan bahan isolasi yang efektif. Bermacam-macam base danBahan Tambalan Sementara dan Macammacam Base semen digunakan untuk : 1. ~ Bahan ini juga digunakan sebagai base. 101 ~ Pemakaian ZOE di bawah tambalan silicat di kontra indikasikan karena dapat menyebabkan perubahan warna silicat. ~ Kekurangan ZOE sebagai bahan tambalan sementara a. setting. Silikat kavitas dangkal/sedang kerusakannya . Settingnyalambat. Terlalu lunak.ada tekanan gigitan seb. Zinc Phosphate Cement ~ Ini dapat menyebabkan kerusakan pulpa karena bahan pembentuknya sudah memiliki sifat iritasi (pada kavitas dalam). Powder + Zinc Oxide + Aluminium Oxide + Poly (Methyl Methacrylate) + Copolymer + Resin b. Semen yang mengandung O-Ethoxybenzoic Acid (EBA) Yaitu semen Type dariyang terbentuk dari campuran bubuk yang mengandung : a. cement : A. ZOE dengan modifikasi F bisa digunakan
sebagai base. Macam-macam semen : 1. b. Liquid : Eba eugenol 2. Mudah lepas ----. c. ~ Pada kurang. Selain ZOE. 102 ~ Bubuk ~ Liquid ~ Sifat - : silikat : phosphoric acid : Translusinya bagus Bersifat asam Iritasi terhadap pulpa Mengalami erosi : Tumpatan ~ Guna B. Zinc Oxide Eugenol ResinFortified ~ Bubuk ~ Liquid ~ Sifat : Zinc oxide dan resin : Eugenol : Tidak bersifat iritasi Sedative karena adanya eugenol : ~ Guna Base/Liner Temporary filling Intermediate filling untuk pasien yang sibuk . Zinc Oxide Eugenol (Calcinol) ~ Bubuk ~ Liquid ~ Sifat : Zinc oxide : Eugenol : Tidak bersifat iritasi Sedative Mechanical propertiesnya rendah : ~ Guna Lining Temporary cementation Permanent cementation C. Zinc Phophate ~ Bubuk ~ Liquid ~ Sifat : Zinc oxide : Phosphoric acid : Mechanical properties yang bagus Film thickness yang rendah Mudah dicampur Bersifat asam Iritasi terhadap pulpa : ~ Guna - Base (sebagai pelapis) Cementation (untuk melekatkan tambalan pada gigi inlay.103 D. Glass Ionomer (G.I) ~ Powder ~ Liquid ~ Sifat : Silicate : Polyacrylic acid : Chemical bond ke dentin dan email . onlay dan mahkota) E. Polycarboxilate Cement ~ Bubuk ~ Liquid ~ Sifat : Zinc oxide : Polyacrylic acid : Sama dengan zinc phosphate Chemical bond ke dentin dan enamel Kurang bersifat iritasi Beberapa merek bersifat fluoride release : ~ Guna Base Cementation F. Semen Sianoakrilat ~ Yaitu polimer type komposit yang dapat berpolimerisasi terhadap bahanbahan keras --penggunaannya ~ Semen ini bersifat adhesive dan bakteriostatik . Semen Poliakrilat ~ Disusun dari modifikasi bubuk zinc oxide dan larutan encer asam polyakrilat ~ Semen ini mengikat ke dentin dan email melalui kelasi ikatan terhadap email lebih kuat daripada ikatan ke dentin I.104 - Fluorida release Mempunyai translusi yang bagus : ~ Guna Base/liner Filling Cementation G. Calcium Hydroxyde ~ Base ~ Catalyst ~ Sifat : Calcium hydroxide : Glycol salicylate : Biocompatible (dapat diterima oleh jaringan tubuh atau tidak menimbulkan iritasi) - Merangsang pembentukan secondary dentin Kekuatannya lemah : ~ Gunanya - Sub base pada pulp capping Lining H. Melekat secara kimiawi terhadap dentin dan email. Co-efficient expantion sama dengan struktur gigi. Liquid Polycarboxylate acid Glass ionomer dibandingkan Sifat-sifat : 1. b. (polyalkenoid acid). dengan amalgam dan komposit resin kurang kuat dan tahan terhadap abrasi.I cement dapat digolongkan sebagai turunan dari silikat dan polycarboxylate cement.6 % .0 % = 16. etil. Bubuk Fluorida rich aluminosilicate glass (ion Bahan restorative G. fit danleachable glass).I dibuat dari : a.I) fissure sealant Bubuk G. nbutil dan isobutyl telahGLASS IONOMER (G. 2. diformulasikan ke dalam dental cement.I pada dasarnya adalah glass kalsium fluor aluminosilikat dengan rumus dasar (Craig ‟85) : SiO2 – Bubuk : SiO2 Al2O3 = 29. 4.105Al2O3 – CaF2 – Na3AlF6 – AlPO4 G.I pertama kali~ Alkyl 2cyanoacrylate dalam bentuk metil. G.dipasarkan secara komersil sekitar tahun 1972 (Wilson). Semen G. 3. Fluoride release.I kebanyakan dalam bentukBiocompatible. bubuk yang opalescent dan cairan. 9 % = 47.3 % = 5.I merupakan bahan tidak berbahaya bagi pulpa karena mempunyai sifat biocompatible dan memiliki sifat antikariogenik seperti silikat.I ketebalannya cukup baik sehingga dapat digunakan sebagai bahan perekat dan memiliki fluor yang baik sehingga
mempermudah sementasi.I.106 CaF2 NaAlF6 AlF3 AlPO4 Liquid : Poly (acrylic acid-itaconic acid) Air Sifat-sifat fisik dan kimia :Tartaric acid = 34.5 % = 5.0 % ~ G.I akan mengeras dalam waktu 6-8 menit pada saat pencampuran. maka kekuatan semen secara keseluruhan akan menurun. Lesi erosi servikal . ~ Semen G.5 % = 47.I sama dengan silikat yaitu kemampuan untuk melepaskan fluor ke dalam larutan dan meningkatkan level fluor di sekeliling jaringan. Jika dalam masa pengerasan itu semen Indikasi : 1. Dalam aplikasi klinisterkontaminasi oleh kelembaban. waktu pengerasan perlu diperhatikan karena berpengaruh pada daya lekat maupun kekuatan semen G. ~ Semen G.0 % = 5. ~ Pada umunya semen G.3 % = 9. Sangat sensitive dengan kelembaban selama proses aplikasi Klasifikasi G. Sebagai bahan perekat : luting agent. Lesi erosi dangkal Kerugian : 1. Pengisian fissure --. Tidak larut dalam cairan mulut Kontra indikasi : 1. Perlekatan secara kimiawi dari dentin atau email 3. Partikel kurang lebih 45 mikron. Tidak dianjurkan pada kavitas dalam tanpa menggunakan pelapik Ca(OH)2 2. Cepat kering 3. dll b.I rendah sehingga Keuntungan : 1. Bahan pengisi saluran akar 4.tidak tahan lama Melepaskan ion fluor (efek anti karies/kariostatik) 2. Type II (untuk pengisian) 1. Type I (untuk semen/luting) ~ Untuk perekat inlay mahkota ~ Partikel halus kurang lebih 20 mikron ~ Contoh : ketac-cem. chelon.107 2. Untuk restorasi daerah yang menerima tekanan rendah. .duktilitas semen G. Contoh : ketac-fil. aktivitas kariostatik. fuji I. ikatan email dan dentin. aquacem.I : a. ceramfil B. dan flow baik 3. Lebih getas 2. I sangat sensitive untuk berkontak dengan air selama pengerasan sehingga daerah kerja harus diisolasi. Permukaan semen terlalu kering hasilnya retak.. 2. Daerah preparasi yang sangat dalam dapat diberi lapisan pelindung yaitu Ca(OH)2 3.108 2. 4. 2. Type IV (untuk pembentuk inti/cor pada mahkota pasak) ~ Semen G. Permukaan kavitas harus bebas dari sisa-sisa debris. Kelambatan dalam penempatan menyebabkan tambalan buram. Type III (untuk base/liner) ~ Untuk menutup pit dan fissur ~ Partikel halus/medium kurang lebih 25-30 mikron ~ Contoh : fuji III d.C micracle mix. Untuk restorasi yang menerima tekanan tinggi dan untuk core (pasak/inti). Beberapa kemungkinan hilangnya perlekatan : 1. tambalan harus tetap kering dan tidak boleh terganggu selama pengerasan kurang lebih 5 menit. chelon silver c. Penghalusan dilakukan kurang dari 24 jam. Pada saat menambal. ketac-silver. Partikel kasar. Contoh : G. 3.I dengan Manipulasi :penyinaran ~ Contoh : light cured zioner dan vitrabond Semen G.1. KOMPOSIT RESIN . Semen terganggu/terkontaminasi. Bahan pengisi inorganik dari resin matriks terdiri dari bahan keramik seperti : 1. tambalan gigi posterior dan pembuatan inti (core). Untuk memperoleh sifat-sifatSilikat 3. Bermacam-macam senyawa barium mekanis yang baik dari komposit resin harus ada ikatan yang kuat antara resin matriks organik dan bahan pengisi inorganik. Lithium 4. Penelitian terus dikembangkan pada bahan ini sehingga dapat dikatakan sebagai bahan multi guna dalam kedokteran gigi antara lain : tambalan Bahan ini sebagai bahan tumpatan gigi depan berangsurgigi anterior. menggantikan silikat yang sebelumnya merupakan satusatunya tumpatan sewarna gigi. Aluminium silicat 5.109 Penumpatan resin komposit merupakan pengembangan tumpatan resin akrilik yang dipelopori oleh Bowen dan kemudian disempurnakan penggunaannya oleh Bounocore tahun 1955 yang mengetengahkan system etsa Komposisi : Terdiri dari continous polymeric ataudalam tumpatan ini. Resin matriksresin matrix yang dikelilingi bahan pengisi inorganik tersusun dari hasil reaksi epoksi disebut glycidyl methacrylate dengan senyawa organik yang disebut
bisphenol-A bersama membentuk polymer yang dikenal sebagai Bis-GMA atau resin bowen. Quartz 2. . Bahan etsa : ~ Untuk. digunakan pada email ----. dan bahan bonding. memberi retensi ~ Bahan ini terdiri dari larutan asam sitrat atau asam posfat dengan konsentrasi 30-50%. Filler --. Compressive strength 3. Polimerisasi adalah perubahan dari oligimer danWater sorption monomer menjadi matrix polimer yang dirangsang secara kimia atau foto Dalam satu kemasankimia dari suatu gugus bebas. ~ Bentuknya cair. bahan tambal komposit resin di pabrik terdiri dari 3 komponen : komponen resin. umumnya sama resin matriks. Modulus of elasticity 5. Volume shrinkage 6. viscositasnya rendah.5-5. bening atau dengan Bonding = seal = primer : ~ Terdiri daricampuran methyl sellulosa. bahan resin. lebih kontras. bahan etsa. Coefficient of thermal expantion 7. bentuk gel. ~ Bahan bonding ini digunakan diatas email yang telah dietsa. ~ Gunanya untuk meningkatkan retensi dan adaptasi dari tambalan.“ email preparation”.bahan filler yaitu borosilicate atau quartz 2. ~ Diberikan dalam suatu larutan buffer dengan pH 3.110 Sifat fisik dan sifat kimia : 1. Tensile strength 4. 111 Bahan glazing : ~ Gunanya untuk menghaluskan permukaan tambalan. Fluor pada komposit tidak seefektif pada silikat . Tidak larut dalam cairan mulut 5. Fraktur incisal 2. Restorasi untuk gigi posterior 9. Bidang preventive sebagai fissure-sealant 8. Kerusakan daerah interproksimal gigi anterior 3. Adaptasi tepi kurang baik 3. Penanggulangan hipoplasia email 5. Pasien dengan frekuensi Keuntungan : 1. Restorasi untuk klas III dan IV karies tinggi Kontra indikasi : 1. Restorasi klas IV 4. Permukaan tetap bersih dan Indikasi : 1. Kerugian : 1. translusen 6. Warna sesuai warna gigi hanya konsistensinya kental. Bahan core suatu mahkota 7. Cukup stabil 2. ~ Bahan bonding. Cukup kuat terhadap tekanan kunyah 4. Gigi posterior dengan tambalan yang berulang 2. Koefisien ekspansi 7 x lebih besar daripada jaringan gigi 2. Penanggulangan kerusakan gigi bukan karena seperti erosi atau abrasi 6. Partikelnya cukup halus dan lunak 3. 0 miu micron . ~ Demikian pula biokompatibilitasnya lebih baik karena komposit resin tidak terus menerus bersifat asam seperti silikat melainkan berangsur-angsur menjadi netral. Microfilled 4. Berapa banyak jaringan email yang tersisa dapat mendukung ikatan antara resin dengan jaringan gigi mengingat etsa dilakukan pada email. Misal : “kasus edge to edge” -. Misal : penanggulangan hipoplasia email akan berhasil apabila masih tersisa cukup email. Berapa besar tekanan kunyah yang akan diterima oleh restorasi resin komposit.04-0. Small particle 3.4 miu micron 1.112 4. Dapat menyebabkan peradangan pada pulpa 5. Bersifat toksis pada Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalampulpa Klasifikasi :penggunaan resin komposit dengan sistem etsa : 1. Komposit resin dapat diklasifikasikan menurut ukuran partikelnya Catatan : ~(Phillips ‟91) : Kategori 1. Konvensional 2. Hibrid Penggunaan resin komposit lebih menguntungkan dibanding dengan silicat atau resin akrilik karena “compressive” dan “tensile strength” lebih baik.fraktur incisal merupakan kontra indikasi. 2. Ukuran 8-12 miu micron 1-5 miu micron 0. Caranya : 1. Pada restorasi inlay harus dibevel karena pada4. restorasi dengan inlay bahan restorasinya dicasting lebih dahulu dan berfungsi sebagai retensi. Pada pengeringan. 4. tensile strength dan Teknik etsa : 1. 3. Semua dentin yang terbukamodulus of elasticity. terutama dekat pulpa harus dilindungi. Pengeringan tidak boleh dilakukan dengan kapas dan
menggosokkan pada email. 3. Gigi tetangga dilindungi dengan celluloid matrix. ~ Kekuatan adaptasi tumpatan resin komposit dengan sistem etsa didapat sesuai dengan masuknya bahan bonding ke dalam celah yang dihasilkan etsa “resin tag”. Bahan etsa diulaskan pada email dengan kuas nilon dan biarkan selama 60 detik. Pilih dentin etsa berupa gel. tidak boleh menggunakan alcohol sebab akan merusak/menghalangi adhesi bahan tumpatan. diisolasi dan dikeringkan. 2. maka bahan tersebut makin baik.113 Apabila suatu bahan mempunyai sifat fisis : compressive strength. 2. Gigi dibersihkan. email yang telah dietsa akan tampak buram/lebih putih Manipulasi dan perlekatan bahan bondingdari email yang tidak dietsa. : ~ Sebelum bahan bonding diletakkan pada gigi harus dalam keadaan kering dan diisolasi. Gigi dikeringkan yang sebelumnya dicuci dengan air. . Dapat menahan penetrasi asam 3.114 ~ Bahan bonding perlekatannya cukup selapis saja. ~ Kegagalan : 1. ~ Manipulasi : 1. Tidak dapat mencegah kebocoran marginal 2. ~ Perlindungan pulpa :Sifat-sifat Ca(OH)2. Resin komposit dengan sinar ~ Efek etsa terhadap pulpa baik langsung maupun tidak langsung dapat terjadi ~ Asam fosfat tidak saja mengiritasi pulpa melainkan juga membuka tubulus dentin sehingga iritasi masuk ke pulpa. Terjebaknya udara saat manipulasi. 2. ~ Untuk menghindari iritasi tersebut harus digunakan bahan pelindung yaitu Ca(OH)2. dianjurkan perlekatan bahan tumpatan dimulai dari tepi kavitas dengan menekan sedikit demi sedikit. ~ Gigi tetangga tetap diisolasi dan tidak boleh diganggu. lapis demi Manipulasi danlapis dengan menggunakan alat yang berlapis teflon. perlekatan bahan tumpatan : ~ Ada beberapa cara yaitu sekaligus. sedikit demi sedikit dan injection method. ~ Untuk itu. Resin komposit tanpa sinar 2. 1. Diterima oleh semua bahan tumpatan bahan pelindung yang mengandung . Adanya ruang kosong antara bahan tumpatan dan dinding kavitas maupun bahan tumpatan itu sendiri. Ionobond e. Base ~ Yaitu bahan yang diletakkan antara bahan tambalan dan struktur gigi untuk melindungi vitalitas pulpa dan juga Iritasi resin komposit :merekatkan bahan tambalan dengan caviti.5 mm Iritasi kimia dari resin komposit terhadap pulpa. ~ Macam-macam base : a. Tidak menunjukkan adanya reaksi pulpa. Sub Base . Meron f. Zinement g.5-5 dalam bentuk larutan buffered 2.115 4. Ionoseal h. Canason d. Melindungi pulpa sehingga membentuk dentin tertier 6. Carboco 2. Bersifat basa sehingga mempunyai daya anti bakteri ~ Waktu yang tepat untuk menempatkan bahan pelindung yaitu Iritasi cairan etsasetelah gigi dipreparasi dan sebelum etsa. F21 i. : 1. Zinc Oxide Phospat Cement b. Memungkinkan remineralisasi dentin 5. DENTAL MATERIALS 1. Mempunyai pH 3. kecuali bila tebal dentin lebih tipis dari 0. Zinc Oxide Eugenol Cement c. ~ Kegunaannya : a. Polobond d. varnish dioleskan pada dinding kaviti. Cavity varnish ~ Merupakan resin yang tidak larut dalam cairan mulut. Ca(OH)2. Polfil molar c. Vococid e. ~ Gunanya : a. Solobond . calcinol. Merangsang terbentuknya sekunder dentin ~ Sub base yang dipakai antara lain : a. Melapisi dental tubulus yang bersifat sedative c.116 ~ Yaitu suatu bahan yang diletakkan pada permukaan caviti di bawah base. Zinc oxide eugenol c. dan calcyl b. Mencegah iritasi pada pulpa b. dycal. thermoline dan solvent 4. karena sifat sub base mempunyai kekuatan yang lemah 3. Polofil bonding agent b. Dentin bonding agent Bahan yang dipakai antara lain : a. misalnya. Amalgam liner ~ Base dipakai jika sub base ada. calcicur. Mengurangi kerusakan tepi restorasi b. Menghambat penetrasi jumlah korosi dari amlgam ke dalam dentin ~ Bahan yang dipakai antara lain : amalgam liner.
Ionofix e. Polofil Molar 3. CEMENT Bahan yang termasuk cemen : . Alva Comp Molar 5. Self Curing Composite Resin 2. semen (base) dan fissur sealant ~ Bahan-bahan yang dipakai antara lain : a.117 5. Alva Comp 4. GLASS IONOMER ~ Merupakan cemen keluaran terbaru dan dapat digunakan baik sebagai lining material juga dapat dipakai sebagai bahan restorasi. Polofil 2. Low Copper Amalgam B COMPOSITE RESIN ~ Macam-macam kemasan resin komposite : 1. AMALGAM 1. Polovil Supra C. High Copper Amalgam 2. Meron c. Light Curing Composite Resin ~ Composite resin yang dipakai : 1. Ionofil d. Aqua Meron 6. Ionobond b. Argion f. Bahan-bahan restorasi A. Perlekatan baik terhadap struktur gigi . Bifix i. Ionobond n. Poscal r. Argion h. F21 l. F21 quict m. G. Silicate cement b. Provicol s. Aqua Meron g. Bracfix j. Carboco k. Kemampuan untuk menerima dan melepaskan fluor 3. Ionofil o. Ionofix p. Aqua Ionobond e. Zinoment Sandwich = berlapis Dimana pada metode iniRESTORASI SANDWICH menggunakan G. Aqua Ionofil f.I (adhesi & sebagai baseestetik) dan Composite sebagai semen/restorasinya. Meron q.I bersifat : 1. Biocompatibility 2.118 a. Zinc Phospat Cement c. Aqualox d. Bilas --. Lesi erosi klas V dan II (susu) 2.I dengan dentin kimia (secara teknik) Ikatan yang terjadi pada “restorasi sendwaich” yaitu : 1. Ikatan Kimia Didapatkan dari G.“bonding dentin”=== mampu menyempurnakan restorasi Keberhasilan „sandwich‟ tergantung ikatan antara perlekatan G.keringkan dengan semprotan udara 6. Lesi abrasi klas I Restorasi Sandwich === G.light curing 7. Menambah retensi (susu) Indikasi : 1.. Coefisien expansinya sama dengan struktur gigi Bonding --. Keringkan 3.I dan komposit (sisi lain) Prosedur sandwich : 1.I dan dentin 2. Letakkan base (G.ulasi bahan bonding liner 2. Penyelesaian akhir (finishing) 8.119 4. Etsa untuk mendapatkan retensi 5.I dan dentin (satu sisi) serta G.I) kemudian biarkan terjadi proses pelepasan fluor dan semen terlihat matang 4. Sangat penting isolasi daerah operasi sehingga hasilnya gigi Keuntungan : 1.I type III --. Ikatanputih/tidak buram dan mengkilat Mekanik Didapatkan dari G.komposit --. Kavitas dibersihkan ---.I dan Tidak sulit penyatuan antara G. komposit (ersa asam) Preparasi kavitas dibutuhkan untuk kedalaman karena butuh 2 restorasi 4. Retensi form untuk resin komposit 3.I mengandung fluor untuk mengurangi sekunder karies 3. Restorasi sandwich memperkuat Pertimbangan sandwich : 1. Retensi 2.120dinding struktur gigi 2. Estetik kadang-kadang harus disesuaikan (A2 = putih sekali ---.Composit Resin) . G.