PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU PENUNTUN PRAKTIK PREVENTIVE DENTISTRY JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
Oleh: Lies Elina, Sudjarwo, Herpratiwi, FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung Email :
[email protected] 081540889405
Abstract: The Development Of Teaching Sources Of Practicum Guide Book Of Preventive Dentistry In Dental Nursing Department. The purposes of the research are: 1) to describe the potency and condition of teaching sources nowdays; 2) to design practicum guide book teaching sources; 3) to analyze the effectiveness of practicum guide book; 4) to analyze the efficiency of practicum guide book; 5) to analyze the interest of practicum guide book. This research is research and product development of teaching sources product which done to students of dental nursing in Health Polytechnic Tanjungkarang. The data was gathered through performance appraisal, observation, and questionnaire, then analyzed by using descriptive analysis, quantitative and t-test. The conclusion of research are: 1) today’s supporting teaching sources cannot yet describe the practicum process effectively, efficienly, interesting, and motivating to learn independence; 2) the design of practicum guide book began with conceptual study, field study of practicum learning and teaching sources and then it was done a design process and the validation of teaching sources; 3) the practicum guide book can increase the effectiveness in nursing skill with gain score 0,57 which is categorized medium; 4) the practicum guide book can increase time efficiency with comparison ratio 1,60; 5) the practicum guide book has big attraction 70,6% which is categorized interesting. Key words: teaching sources, guide book, practicum of preventive dentistry
Pengembangan Bahan Ajar Buku Penuntun Praktik Preventive Dentistry Jurusan Keperawatan Gigi. Tujuan penelitian
Abstrak:
adalah: 1) Mendeskripsikan potensi dan kondisi bahan ajar saat ini; 2) Merancang bahan ajar berupa buku penuntun praktik; 3) Menganalisis efektifitas buku penuntun praktik; 4) Menganalisis efisiensi buku penuntun praktik; 5) Menganalisis kemenarikan buku penuntun praktik. Penelitian menggunakan metode penelitian dan pengembangan pada mahasiswa jurusan teknik keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang. Data dikumpulkan melalui penilaian unjuk kerja, observasi, dan angket, kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif, kuantitatif dan t-test. Simpulan dari penelitian:1) Bahan ajar pendukung saat ini belum bisa mendeskripsikan proses
2 praktik preventivs dentistry secara efektif, efisiensi, menarik dan memotivasi untuk belajar mandiri; 2) Perancangan buku penuntun praktik diawali dengan kajian konseptual, studi lapangan pembelajaran praktik, dan bahan ajar, dilakukan proses desain dan validasi bahan ajar; 3) Buku penuntun praktik preventive dentistry mampu meningkatkan efektifitas dalam ketrampilan perawatan dengan nilai gain 0,57 dikategorikan sedang; 4) Buku penuntun praktik preventive dentistry mampu meningkatkan efisiensi waktu dengan rasio perbandingan 1,60; 5) Buku penuntun praktik preventive dentistry memiliki daya tarik sebesar 70,6% kategori menarik. Kata kunci: bahan ajar, buku penuntun, praktik preventive dentistry PENDAHULUAN Tuntutan
akan
perawat
pembelajaran klinik.Menurut Ewan profesionalisme
mengakibatkan
R.(1994:23)
pembelajaran
klinik
merupakan
jantungnya
proses
institusi
pendidikan pada program pendidikan
jesehatan
keperawatan dimana pembelajaran
dihadapkan pada tantangan untuk
klinik merupakan masa transisi dari
menghasilkan
daya
sirtuasi belajar ke situasi pelayanan
mampu
sesungguhnya.Salah satu mata kuliah
yang
yang ada pembelajran klinik adalah
berkualitan. Salah satu institusi yang
mata kuliah preventive dentistry.
menghasilkan
kesehatan
Kompetensi yang harus dimiliki oleh
adalah Politeknik Kesehatan Tanjung
lulusan keperawatan gigi adalah agar
Karang
mahasiswa
pendidikan
tenaga sumber
kesehatan
yang
melaksanakan
pelayanan tenaga
Jurusan
Keperawatan
memiliki
Gigidiselenggarakan sebagai salah
untuk
satu upaya untuk menghasilkan Ahli
karang gigi(scalling), topikal aplikasi
Madya
dan fissure sealant.
Keperawatan
trampil
dan
Gigi
tanggap
yang
melakukan
kemampuan pembersihan
terhadap
berbagai masalah kesehatan yang
Preventive dentistry
dihadapi
mata kuliah inti pada program studi
masyarakat,
termasuk
didalamnya masalah kesehatan gigi.
DIII
Kemampuan
dengan
profesional
seorang
jurusan bobot
merupakan
keperawatan 3
SKS
gigi yang
perawat gigi diperoleh selama masa
dilaksanakan pada semester III (tiga)
pendidikan, melalui proses belajar di
dan
kelas
maupun
dilapangan
yaitu
berperan sebagai pengetahuan
3 uapaya pencegahan penyakit gigi dan
Kesehatan Kementerian kesehatan
mulut.
Tanjungkarang, 2010 ).
Proses
pembelajaran
klinik
Dalam belajar melalui pengalaman
preventive dentistry ini mengalami
langsung
hambatan
permasalahan,
mengamati, tetapi harus menghayati,
terutama kemapuan mahasiswa yang
terlibat langsung dalam perbuatan
masih kurang dalam ketrampilan
dan bertanggung jawab terhadap
praktik,
hasilnya.
dan
hal
ini
disebabkan
siswa
tidak
Pentingnya
hanya
keterlibatan
mahasiswa hanya diberikan bahan
langsung dalam belajar dikemukakan
ajar selama dikelas melalui power
oleh John dewey dengan ”learning
point yang diberikan dosen serta
by doing”nya. Belajar sebaiknya
mahasiswa
dialami melalui perbuatan langsung
diwajibkan
membaca
buku cetak di perpustakaan,sehingga
dan
mahasiswakesulitan mengaplikasikan
secara aktif.Prinsip ini didasarkan
teori bahan ajar kuliah ke praktik
pada asumsi bahwa para siswa
klinik,hal ini membuat mahasiswa
memperoleh
mengalami
pengalaman dengan cara keterlibatan
kebingungan
keraguan dalam
dan
mengerjakan
harus
secara
dilakukan
mahasiswa
lebih
aktif
banyak
dan
proporsional,
tindakan pasien. Pada saat ini belum
dibandingkan dengan bila mereka
tersedia bahan ajar berupa buku
hanya melihat materi/konsep.
penuntun
dapat
Dalam konsep teknologi pendidikan,
memfasilitasi mahasiswa agar dapat
suatu program pembelajaran yang
belajar dengan efektif, efisien dan
baik haruslah memenuhi kriteria
menarik.Hal
ini
terlihat
dari
daya tarik, daya guna (efektifitas),
pencapaian
nilai
hasil
belajar
praktik
yang
dan hasil guna (efisiensi).
mahasiswa yang masih rendah yaitu 57,39 % belum berhasil melampaui
Reigeluth
nilai batas kelulusan yang ditetapkan
berpendapat
yaitu
sebaiknya
56
(lima
puluh
(Panduan Akademik
enam),
Politeknik
dan
bahwa
(1983)
pembelajaran
didasarkan pada
pembelajaran preskiptif,
Merill
yang yaitu
teori
teori
bersifat yang
4 memberikan
”resep”
untuk
2. Metode
pembelajaran
harus
mengatasi masalah belajar. Kerangka
mengandung
teori pembelajaran tersebut dapat
pengorganisasian
digambarkan sebagai berikut :
pelajaran, strategi penyampaian dan
Gambar:
Kerangka
rumusan bahan
pengelolaan
kegiatan,
dengan memperhatikan faktor
Teori
tujuan belajar.
Pembelajaran
3. Hasil belajar menurut Dimyati
(Miarso, 2004 : 529)
dan
Moedjiono
merupakan
(2006::4)
hasil
dari
suatu
interaksi tindak mengajar atau tindak
belajar.
Tingkat
perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif,afektif,dan psikomotor.
Ryan 1. Kondisi
pembelajaran
merupakan
faktor
yang
(dalam
Badan
Standar
Nasional Pendidikan, 2007 : 4), menyatakan
bahwa
proses
mempengaruhi metode dalam
pembelajaran psikomotor mencakup
meningkatkan
hasil
tiga tahap, yaitu (a) penyajian dari
pembelajaran,dalam
hal ini
pendidik, (b) kegiatan praktik peserta
mahasiswa
mampu
harus
melakukan
perawatan
preventive
dentistry,hambatan
belajar
belajar
mahasiswa
adalah kurangnya kemampuan
didik, dan (c) penilaian hasil kerja peserta didik. Selanjutnya Ryan, menyatakan
bahwa
ketrampilan
psikomotor dapat diukur melalui: (1)
ketrampilan dalam perawatan
pengamatan langsung dan penilaian
preventive
tingkah laku peserta didik selama
dentistry,
karakteristik mahasiswa yang
proses
meliputi
kecepatan
berlangsung, (2) sesudah mengikuti
intelektual,
pembelajaran, yaitu dengan jalan
belajar,kecerdasan
pembelajaran
praktik
kondisi sosial skonomi, maupun
memberikan
kondisi-kondisi internal.
dididk untuk mengukur pengetahuan,
tes
kepada
peserta
5 ketrampulan, dan sikap, (3) beberapa
pembelajaran agar menjadi sebuah
waktu sesudah pembelajaran selesai
kegiatan yang efektif, efisien, dan
dan
menarik
dimulai
analisis
untuk
masalah
pembelajaran
kelak
dalam
lingkungan
kerjanya. Dari uraian di atas, dapat ditegaskan bahwa
dalam
penilaian
aspek
psikomotor dapat dilakukan pada saat proses berlangsung yaitu pada peserta didik melakukan praktik, atau sesudah proses berlangsung dengan
dari
kegiatan
menggambarkan kemudian
menentukan alternatif solusi untuk mengatasinya. Evaluasi merupakan langkah selanjutnya untuk menilai apakah solusi yang dipilih dapat berperan efektif dan efisien dalam mengatasi masalah pembelajaran.
cara memberikan tes kepada peserta didik. Implikasi penilaian dalam
Model
proses pembelajaran mengisyaratkan
untuk
bahwa
pembelajaran
untuk
psikomotor
menilai
digunakan
ranah penilaian
ASSURE
dikembangkan
menciptakan yang
aktifitas efektif
dan
efisien, khususnya pada kegiatan
unjuk kerja atau kinerja yang dapat
pembelajaran
dilakukan
media dan teknologi dan lebih
dengan
pengamatan.
yang
menggunakan
Untuk itu guru perlu menyiapkan
difokuskan
lembar pengamatan secara baik,
pembelajaran di dalam kelas. Desain
setidaknya
mencakup:
sistem
kemampuan
atau
(1)
karakteristik
untuk
situasi
pembelajaran
mendasari
ASSURE
pemikirannya
pada
psikomotor apa yang dinilai; (2)
pandangan Robert M.Gagne bahwa
indikator-indikator pada setiap aspek
desain pembelajaran yang efektif
kemampuannya jelas; (3) masing-
harus dimulai dari upaya yang dapat
masing indikator memiliki descriptor
memotivasi seseorang untuk belajar.
(dengan
Langkah ini diikuti dengan proses
menggunakan
skala
bertingkat) yang jelas: (4) serta
pembelajaran
penilaian atau penskoran akhir harus
penilaian
hasil
belajar,
jelas pula.
pemberian
umpan
balik
tentang
pencapaian
hasil
belajar
secara
balik
berupa
Desain upaya
pembelajaran untuk
merupakan
mendesain
proses
kotinyu.
yang
Umpan
pengetahuan
hasil
sistematik,
belajar
dan
akan
6 memotivasi siswa untuk melakukan
Misalnya,
proses belajar secara lebih efektif
modul, bahan ajar audio, bahan ajar
dan efisien, (Pribadi, 2010 : 111).
interktif.
Bahan ajar merupakan salah satu
Untuk mencapai tujuan pembelajaran
komponen
dalam
yang telah ditentukan memerlukan
Menurut National
bahan ajar yang tersusun atas topik-
penting
pembelajaran. Center
for
Competency
buku pelajaran,
LKS,
Based
topik dan sub topik dalam sekuens
(2012 :
tertentu yang membentuk sekuens
16), bahan ajar adalah segala bentuk
bahan ajar . Menurut Nana Syaodih
bahan
untuk
Sukmadinata dalam Nuzli (2010 : 2)
instruktur
ada beberapa cara untuk menyusun
proses
sekuens bahan ajar, yaitu: 1)sekuens
pembelajaran di kelas. Bahan ajar
kronologis; 2) sekuens kausal; 3)
yang dimaksud bisa berupa bahan
sekuens struktural; 4) sekuens logis
tertulis
tertulis.
dan psikologis; 5) sekuens spiral; 6)
Selanjutnya, Panen dalam Prastowo
rangkaian ke belakang; 7) sekuens
(2012 : 17) mengemukakan bahwa
hierarki belajar.
Training dalam Prastowo yang
membantu dalam
digunakan
guru
atau
melaksanakan
maupun
tidak
bahan ajar adalah bahan-bahan yang yang
Penelitian ini bertujuan untuk: 1)
digunakan dosen dan mahasiswa
Mendeskripsikan kondisi pendukung
dalam pembelajaran.
dan
disusun
secara
sistematis,
Melengkapi
need
analysis
jurusan
pendapat para ahli tersebut, Prastowo
keperawatan gigi, 2) Menghasilkan
(2012 : 17) menjelaskan Bahan ajar
buku penuntun praktik preventive
merupakan
(baik
dentistry sesuai dengan kebutuhan
informasi, alat, maupun teks) yang
yang ada di jurusan keperawatan
disusun
gigi.
segala
secara
bahan
sistematis,
yang
3) Menganalisis efektifitas
dari
buku penuntun praktik preventive
dikuasai
dentistry. 4)Menganalisis efisiensi
peserta didik dan digunakan dalam
buku penuntun praktik preventive
proses pembelajaran dengan tujuan
dentistry.
perencanaan
kemenarikan buku penuntun praktik
menampilkan kompetensi
implementasi
sosok yang
dan
utuh
akan
penelaahan pembelajaran.
5)
preventive dentistry.
Menganalisis
7 kebutuhan Untuk
METODE PENELITIAN Tujuan
penelitian
assessment).
evaluasi
ahli
(expert
adalah
judgment)
digunakan
menghasilkan bahan ajar berupa
observasi.
Pada
buku penuntun praktik preventive
perorangan dan kelompok kecil,
dentistry sebagai panduan untuk
menggunakan
dapat
kemenarikan
memfasilitasi
ini
(need
pembelajaran
pada saat bekerja di klinik , maka
disajikan
jenis
bertingkat.
penelitian
yang
digunakan
pedoman uji
coba
angket bahan
uji
ajar
yang
menggunakan
adalah penelitian dan pengembangan
kelompok
(Reseacrh and Development).
lembar
Pada besar
skala
uji
coba
menggunakan
penilaian
unjuk
kerja,
angket, dan lembar observasi. Proses penelitian dan pengembangan ini mengacu pada R & D cycle
Data yang diperolah dari uji coba
Borg dan Gall (1983:775) yang
lapangan ada dua jenis yaitu data
diklasifikasi menjadi tiga langkah
kuantitatif dan kualitatif. Teknik
yaitu; 1) penelitian pendahuluan
análisis
yang mencakup kajian konseptual
analisis
dan studi lapangan pembelajaran
dant-test.
data
menggunakan
deskriptif,
kuantitatif,
morfologi gigi; 2) pengembangan bahan ajar meliputi penyusunan draf
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
bahan ajar; dan 3) validasi bahan ajar terdiri pertama
dari validasi ahli, revisi bahan
ajar,
uji
coba
perorangan, revisi kedua bahan ajar, uji coba kelompok kecil, revisi ketiga
bahan
ajar,
lapangan/validasi
uji
coba
empirik,
revisi
keempat/revisi akhir.
Hasil Penelitian Potensi Pengembangan Produk Bahan Ajar Buku penuntun klinik preventive merupakan bahan ajar
dentistry pengetahuan
ketrampilan
klinik
pembersihan karang gigi (scalling), topikal
aplikasi,
fissure
sealant.
Teknik pengumpulan data dengan
dikembangkan
menyebarkan
memperhatikan potensi dan kondisi
wawancara
angket untuk
dan penilaian
mata
kuliah
dengan klinik
preventive
8 dentistry pada Jurusan Keperawatan
mahasiswa
mengungkapkan
Gigi Poltekkes Tanjung Karang di
mahasiswa
kesulitan
Bandar Lampung. Potensi tersebut
mengaplikasikan dari teori bahan
dianalisis melalui studi pendahuluan
ajar
yang meliputi studi pustaka dan studi
sehingga
lapangan.
kebingungan
kuliah
ke
praktik
mengalami dalam
klinik
keraguan
,
mengerjakan
setiap tahap tindakan pada pasien Kondisi pembelajaran praktik klinik preventive dentistry yang ada saat ini , mahasiswa tidak mempunyai buku penuntun
praktik
pedoman
dalam
klinik
sebagai
karena
mahasiswa
yang dibutuhkan serta setiap tahap tindakan dalam praktik .
menyelesaikan Efektifitas
pembersihan karang gigi , topikal
Hasil
fissure
ada
gambaran mengenai persiapan alat
requirement pasien yang meliputi aplikasi,
belum
Dalam
sealant.
uji
lapangan
diketahui
bahwa bahan ajar buku penuntun
pelaksanaan praktik klinik di jurusan
praktik
preventive
dentistry
keperawatan gigi sebelum praktik
efektif
meningkatkan
kualitas
mahasiswa
kinerja
mahasiswa
dalam
hanya
diberikan
demontrasi
dengan
phantom ,
kemudian
mahasiswa
langsung
pembelajaran, dapat
dilihat dari
kecepatan ketrampilan mahasiswa
pasien
menyelesaikan requirement pasien
dengan diberi lembar penilaian kerja
dan hasil unjuk kerja perawatan
,mahasiswa hanya berpedoman pada
preventive dentistry dengan rata-
bahan ajar yang diberikan selama
rata efektifitas sebelum diberikan
pembelajaran
treatment bahan ajar 43 % dan
praktik
dihadapkan
teori
dentiatry,sehingga memaksimalkan mahasiswa
pada
preventive
belum
mampu
sesudah treatment 68 %. Hasil uji t
proses
belajar
didapatkan nilai p = 0,000 yang
untuk
menyelesaikan
nilainya
lebih
kecil
dari
taraf
requirement praktik yang diberikan
kesalahan α = 0.05 atau dengan
karena
signifikasi
belum
mampu
95% maka P < α,
mengkonstruksi pemahaman konsep
menunjukkan adanya perbedaan
mahasiswa secara utuh terhadap
yang
materi. Hasil wawancara terhadap
kemampuan
signifikan sebelum
antara dengan
9 sesudah
menggunakan
penuntun
praktik
buku
preventive
praktik yang mempelajari tentang cara
perawatan
dentistry. Hasil perhitungan gain
karang
menunjukkan
gain
aplikasi dan fissure sealant yang
yang
akan
rata-rata
ternormalisasi
yaitu
0,57
gigi
pembersihan
(scalling),
diuraikan
secara
topikal mudah,
dikategorikan sedang.
sederhana dan menarik.
Efisiensi
Kemasan dalam produk ini terdiri
Efisiensi pada penggunaan buku
dari : 1) pendahuluan yang memberi
penuntun
gambaran umum mengenai isi materi
praktik
dalam
pembelajaran ini berkaitan dengan
dan
perbedaan
dipakai
mempelajari materi serta tata tertib
mahasiswa sebelum memakai buku
dalam praktik; 2) pembelajaran yang
penuntun dan sesudah memakau
berisi penjelasan secara terperinci
buku
tentang materi yang disampaikan
waktu
yang
penuntunwaktu.
lapangan
Hasil
menunjukkan
uji
bahwa
dengan
petunjuk
susunan
bagaimana
sistematis
dan
perbandingan rata-rata waktu yang
disertai tata cara dan gambar setiap
diperlukan
yang
langkah perawatan dalan kegiatan
digunakan lebih besar dari 1 (satu)
belajar; 3) evaluasi untuk mengukur
yaitu 1,60.
apakah hasil belajar dapat dicapai
dengan
waktu
sesuai dengan indikator yang telah Kemenarikan
dirumuskan; 4)penilaian unjuk kerja
Hasil uji lapangan menunjukkan
praktikum masing masing kegiatan
bahwa
praktik
belajar; 5) indikator penilaian unjuk
preventive dentistry menarik untuk
kerja agar mahasiswa mengetahui
digunakan
pembobotan
buku
penuntun
dalam
pembelajaran
dalam
memperoleh
dengan rata-rata persentase sebesar
nilai; 6) daftar pustaka merupakan
70,6 %.
informasi
mengkaji
dan
mendapatkan wawasan lebih jauh
Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar dalam
untuk
bentuk
buku
penuntun
tentang materi pembelajaran. Pembahasan
10 Pembelajaran adalah suatu aktifitas
preventive dentistry, dimana siswa
untuk memodifikasi berbagai kondisi
tidak hanya belajar dengan teori
yang
melalui hand out dosen tetapi juga
diarahkan
untuk mencapai
suatu pembelajaran. Kondisi yang
sebagai
mendukung
proses
pembelajaran termasuk target dan
pembelajaran harus dirancang oleh
sasaran yang hendak dicapai. Dengan
dosen dengan memperhatikan tujuan,
demikian
metide,
mengefisiensikan
terjadinya
alat
dan
media
serta
pedoman
kegiatan
dosen
dapat
waktu
dalam
penilaian. Adanya bahan ajar yang
memberikan
difasilitasi dosen maka mendukung
memaksimalkan
mahasiswa
untuk
memudahkan
keterampilan
kelancaran
dalam
melaksanakan
banyak waktu untuk membimbing
praktik
klinik
menciptakan
sehingga
pembelajaran
penjelasan
dan
peningkatan
sekaligus
memiliki
dapat
mahasiswa dalam belajar. Hasil dari
yang
pengalaman
belajar
tersebut
ditunjukkan
dengan
adanya
efektif dan efisien.
perubahan dalam diri peserta didik mencakup
Efektifitas Produk Penggunaan
bahan
ajar
buku
aspek
kognitif,
psikomotor, dan afektif.
Hal ini
penuntun praktik preventive dentistry
didukung oleh pendapat Gagne yang
membuat
mengemukakan
pembelajaran
menjadi
bahwa
belajar
efektif karena membantu mahasiswa
merupakan kegiatan yang kompleks,
dalam
setelah
memperoleh
pengalaman
belajar
belajar dimana mahasiswa dituntut
keterampilan,
untuk
dan nilai.
melakukan
kerja
praktik
orang
memiliki
pengetahuan,
sikap
dengan unjuk kerja pembersihan karang gigi, topikal aplikasi dan fissure sealant. Pengalaman belajar mahasiswa bermakna
menjadi dengan
semakin
adanya
buku
penuntun praktik sebagai panduan dalam menyelesaikan requirement pasien
dalam
praktik
kinik
Penggunaan buku penuntun praktik membuat lebih termotivasi dan aktif dalam belajar untuk mengerjakan /melakukan melalui diskusi,dan
unjuk
kerja
serangkaian demontrasi
klinik kegiatan
langsung
pada pasien sehingga membantu siswa dalam mengaplikasikan teori
11 kedalam praktik. Hal tersebut tentu
dalam pembelajaran ini berkaitan
berdampak
dengan
pada
terciptanya
waktu
pembelajaran yang efektif.Hal ini
mahasiswa
didukung
oleh
Woolfolk
dalam
lebih
membuat
terarah
dalam
pendapat
Anita
pembelajaran praktek dan trampil
teori
belajar
menyelesaikan requirment preventive
dimana
dentistry,
konstruktivistik pembelajaran
belajar
menekankan
pada
dapat
memahami
peran aktif siswa dalam membangun
kemudiah
pemahaman,
sistematis
mengelola, memberi
dikarenakan mahasiswa teori
dasarnya
langkah-langkah berkaitan
yang dengan
dan
perawatan preventive dentistry.Buku
dialaminya.
. penuntun praktik sebagai panduan
Pengetahuan yang dimiliki siswa
praktik dapat membantu mengurangi
merupakan
kesulitan
makna
terhadap
peristiwa
informasi
yang hasil
konstruksi
diri
mahasiswa
dalam
siswa itu sendiri. Dalam belajar
melakukan
praktik klinik mahasiswa tidak hanya
dentistry,secara
khusus
mengamati, tetapi harus menghayati ,
mengaplikasikan
teori
terlibat langsung dalam perbuatan
praktik dengan langsung melakukan
dan bertanggung jawab terhadap
perawatan
hasilnya. Hal ini sesuai juga yang
adanya
dikemukakan
mahasiswa dapat diarahkan proses
oleh
john
Dewey
perawatan
pada
buku
preventive dalam kedalam
pasien.
Dengan
penuntun
praktik
dengan “learning by Doing “ dimana
pemikirannya
belajar sebaiknya dialami melalui
materi secara terorganisir sehingga
perbuatan
diperoleh pemahaman yang utuh
langsung
dan
harus
dilakukan oleh siswa secara aktif.
dalam
memahami
terhadap materi.
Prinsip efektif apabila mahasiswa juga diberikan bahan ajar sebagai penuntun dalam praktik sehingga
Daya Tarik Produk Bahan ajar buku penuntun menjadi menarik karena disajikan dengan
siswa mudah mempelajarinya
warna
bahan
bervariasi,
gambar-
gambar yang digunakan mendukung
Efisiensi Produk Penggunaan
yang
ajar
buku
penuntun praktik preventive dentistry
pemaparan materi, penyajian soal latihan
dan
evaluasi
dapat
mengkonstruksi pemahaman konsep
12 mahasiswa, dan membimbing siswa untuk mampu mengaplikasikan teori yang
telah
dipahaminya
dengan
Buku penuntun praktik yang menarik memotivasi
mahasiswa
dalam belajar.Hal ini disebabkan mahasiswa ingin selalu mengulang membaca,
mencoba
mendemontrasikannya
antar teman
dengan melihat gambar yang ada pada
buku
penuntun
Motivasi
merupakan
faktor
yang
keberhasilan
praktik
salah
satu
mempengaruhi
suatu
pembelajaran,
dengan adanya motivasi maka siswa akan menyadari pentingnya belajar untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan
sehingga
dapat
mencapai hasil belajar. Dalam
strategi
pengorganisasian
bahan pelajaran meliputi bagaimana merancang bahan untuk keperluan belajar.
Strategi
penyampaian
meliputi media apa, bagaimana,siapa yang
akan
pengelolaan
menyajikannya kegiatan
dan
meliputi
keputusan untuk mengembangkan dan
mengelola
serta
bagaimana
digunakannya bahan pelajaran.
Produk yang dihasilkan dalam suatu
praktik langsung kepada pasien.
mampu
Produk yang dihasilkan dengan Tujuan
penelitian
pengembangan
harus benar-benar sesuai dengan tujuan penelitian pengembangan itu
sendiri.
Tujuan
penelitian
pengembangan ini sebagaimana disebutkan
pada
bagian
pendahuluan adalah menghasilkan produk bahan ajar buku penuntun praktik preventive dentistry yang dilihat
kemanfaatannya
pembelajaran Hasil
yang
akhir
dalam
sebenarnya.
dari
penelitian
pengembangan ini adalah suatu buku
penuntun
membantu keterampilan
praktik
untuk
mahasiswa
memiliki
dalam
perawatan
preventive dentistry pada pasien. Produk bahan ajar ini berfungsi sebagai pelengkap (komplemen) dalam pembelajaran, tetapi juga dapat berfungsi sebagai tambahan (suplemen)
apabila
mahasiswa
belajar secara mandiri, sehingga dapat
mengatasi
keterbatasan
waktu
dialokasikan
untuk
preventive
dentistry
kendala yang materi ini.
Mahasiswa dapat belajar di mana saja dalam arti tidak tergantung
13 pada kehadiran dosen pada tatap
2. Menghasilkan model bahan
muka. Dengan demikian produk
ajar buku penuntun praktik
yang
dihasilkan
preventive dentistry untuk
sudah
sesuai
penelitian dengan
ini
tujuan
pengembangan
dengan
keunggulan dan keterbatasannya.
pedoman
melakukan
pencegahan jaringan
penyakit
keras
pendukung
SIMPULAN DAN SARAN
gigi
gigi
mahasiswa
dan untuk
semester
III
Simpulan
(tiga) jurusan keperawatan
Berdasarkan tujuan, paparan serta
gigi
pembahasan
Tanjungkarang
hasil
pengembangan
penelitian
ini,
peneliti
menyimpulkan sebagai berikut:
Poltekkes
mengadaptasi dari prosedur penelitian
1. Bahan ajar cetak preventive
dan
pengembangan Borg and
dentistry, power point dosen
Gall,
dan disertai metode ceramah
pengembangan
belum
instruksional
dapat
memberikan
gambaran
yang
dalam
sedangkan dilakukan
dengan
menggunakan
pembelajaran praktik klinik
model
pengembangan
preventive dentistry. Bahan
pembelajaran ASSURE.
ajar buku penuntun praktik
3. Buku
penuntun
praktik
dapat memberikan gambaran
preventive
setiaop langkah pembelajaran
pengembangan
praktik preventive dentistry
terlihat dari meningkatnya
karena disertai contoh dan
prestasi belajar mahasiswa
gambar
pada mata kuliah praktik
cara
melakukan
praktik pada pasien sehingga timbul
percaya
diri
dentistry
hasil efektif,
preventive dentistry . 4. Pembelajaran menggunakan
mahasiswa dalam melakukan
buku
praktik pada pasien dan dapat
preventive dentistry memiliki
meningkatkan prestasi belajar
efisiensi berupa penghematan
mahasiswa.
waktu lebih besar
penuntun
praktik
dalam
14 menyelesaikan pada
pasien
requirment dibandingkan
memfasilitasi belajar dan memecahkan
masalah-
sebelum menggunakan buku
masalah
penuntun praktik.
praktik preventive dentistry
5. Bahan ajar buku penuntun
belajar
sebagai pelengkap materi
praktik preventive dentistry
pembelajaran
ini memiliki daya tarik yang
preventive
menarik
dalam kelas.
terbukti
meningkatkan mahasiswa untuk
motivasi
untuk
belajar
sehingga
dalam
3. Buku
teori dentistry
penuntun
di
praktik
belajar.
preventive
mandiri
sebagai
hasil
pengembangan
dapat
dapat membantu
dentistry
ini
memiliki keterampilan dalam
dimanfaatkan
perawatan
jurusan keperawatan gigi
preventive
dentistry pada pasien.
secara
mahasiswa
mendiri
pedoman
sebagai sebelum
memasuki kuliah praktik
Saran Beberapa
saran
yang
dapat
dipertimbangkan adalah: 1. Bagi jurusan keperawatan gigi buku penuntun praktik
preventive
dentistry
sehingga
memiliki
ketrampilan dalam asuhan keperawatan .
ini dapat dijadikan salah satu bahan ajar yang dapat dipergunakan
sebagai
alternatif
pembelajaran
untuk
meningkatkan
efektifitas,
efisiensi
pembelajaran dalam praktik klinik. 2. Buku penuntun praktik ini dapat pengajar
dimanfaatkan untuk
DAFTAR PUSTAKA Ewan C.E. et all. 1991. Clinical Teaching In Nursing. Chapman Hall. London Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Panduan penilaian Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
15 Borg,Walter R. & Gall, Meredith D. 1983. Educational Research an Introduction. (4th ed.) New York: Longman Inc. Dimyati. Et all. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta Edition United States of America. Miarso,Yusuf Hadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.Jakarta: Kencana Predana Media Group. Nuzli,Muhammad. 2010. Pendekatan Dalam Desain Pesan Pembelajaran. (http://nuzlimuhammad.blogspot.c om/2010/06/pendekatan-dalamdesain-pesan.html, diakses 11 juni 2010). Panduan Umum Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjungkarang. 2010. Tentang Panduan Akademik. Bandar Lampung: Politeknik Kesehatan Depkes Tanjungkarang. Prastowo, Andi.2012.Panduan Kreatif Membuat bahan Ajar Inovatif. DIVA Press.Jogjakarta Pribadi, Benny A. 2010. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat. Smaldino Sharon E, Lowther Deborah L, Russel James D. 2011. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Dialihbahasakan oleh Arif Rahman Jakarta : Kencana Prenada Media Group. .
16
17
2