BUKU PANDUAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
DISUSUN OLEH :
1. Emy Sutiyarsih, S.Kep.,Ns.,M.Kes 2. Ns. Ifa Pannya Sakti, S.Kep 3. Ns. Berliany Venny S, S.Kep 4. Ns. Yustina Emi S, S.Kep
TA. 2015 -2016
1
BUKU PANDUAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAJINAN KABUPATEN MALANG
DISUSUN OLEH : 1. 2. 3. 4.
Emy Sutiyarsih, S.Kep.,Ns.,M.Kes Ns. Ifa Pannya Sakti, S.Kep Ns. Berliany Venny S, S.Kep Ns. Yustina Emi, S.Kep
AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG TAHUN 2016
2
VISI, MISI, TUJUAN PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN AKPER PANTI WALUYA MALANG TAHUN 2015-2018 VISI Pada tahun 2018 Progam Studi D-III Keperawatan Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang menjadi Prodi
yang
dikelola
secara
profesional
untuk
menghasilkan lulusan vokasional dengan keunggulan keperawatan gerontik di komunitas yang memiliki jiwa melayani, peduli, dan memiliki daya saing diera globalisasi dengan didasari nilai iman Katolik.
MISI Misi Program Studi D-III Keperawatan AKPER Panti Waluya Malang Tahun 2015-2018: 1. Menyelenggarakan pendidikan vokasional keperawatan yang unggul di bidang keperawatan gerontik di komunitas, dengan dilandasi semangat iman Katolik 2. Menyelenggarakan sistem kelola pendidikan tinggi yang baik dan bersih (good governance) sehingga dapat meningkatkan daya saing lulusan 3. Melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat dibidang keperawatan khususnya keperawatan gerontik di komunitas;
3
4. Mengembangkan kerja sama dengan institusi dalam dan luar negeri TUJUAN PROGRAM STUDI Tujuan Program Studi D-III Keperawatan AKPER Panti Waluya Malang Tahun 2015-2018: 1. Menghasilkan tenaga vokasional keperawatan yang unggul di bidang keperawatan gerontik di komunitas, memiliki sikap tanggap terhadap masalah sosial serta berjiwa melayani sesama dengan dilandasi semangat iman Katolik; 2. Menerapkan sistem kelola pendidikan tinggi yang baik dan bersih dengan mengutamakan nilai komunikasi, ketulusan
dalam
memberikan
pelayanan
kepada
sesama; 3. Menghasilkan karya ilmiah dalam bidang keperawatan khususnya keperawatan gerontik di komunitas sesuai dengan
perkembangan
ilmu
keperawatan
diera
globalisasi; 4. Menjalin kerja sama di dalam dan luar negeri yang bergerak di bidang keperawatan untuk pengembangan Tri Dharma PT dengan didukung penguasaan tehnologi dan bahasa asing, sekurang-kurangnya bahasa Inggris. 5. Tercapainya ASEAN Competitiveness pada tahun 2018.
4
BUKU PANDUAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAJINAN KABUPATEN MALANG
I. PENDAHULUAN Kegiatan praktik Keperawatan Komunitas mahasiswa Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang sebagai aplikasi dari kegiatan belajar mengajar di kelas terutama pada mata kuliah Keperawatan Komunitas dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan ikut serta dalam melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini juga merupakan suatu bentuk pembelajaran bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan secara komprehensif dan penalaran secara logis. II.
TUJUAN a. Tujuan Umum : Setelah mengikuti kegiatan praktik keperawatan komunitas diharapkan kelompok mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan komunitas di tingkat RT . Tujuan Khusus : Pengalaman yang diharapkan dari mata ajaran ini adalah mahasiswa mampu : 1. Melakukan pengkajian keperawatan komunitas dengan melalui kegiatan Survey Mawas Diri (SMD). 2. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa tingkat RT untuk menegakkan diagnosa
5
keperawatan komunitas yang dihadapi oleh masyarakat. 3. Menegakan diagnosa keperawatan komunitas (masalah kesehatan) bersama masyarakat. 4. Menyusun rencana keperawatan komunitas bersama masyarakat pada saat Musyawarah Masyarakat Desa. 5. Melakukan tindakan keperawatan komunitas bersama masyarakat. 6. Melakukan evaluasi keperawatan komunitas terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan. 7. Menghasilkan lebih banyak tenaga masyarakat setempat yang mampu, terampil serta berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa khususnya di tingkat RT. III.
ALOKASI WAKTU Praktik Klinik Keperawatan Komunitas mahasiswa Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang diterapkan di semester VI, dilaksanakan selama 3 minggu, mulai tanggal 28 Maret 2016 sampai dengan 16 April 2016.
IV.TEMPAT PRAKTIK Mahasiswa akan ditempatkan pada salah satu wilayah kerja Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang khususnya di 3 (tiga) RT. V. PESERTA Mahasiswa Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang tingkat III Semester VI sejumlah 35 orang mahasiswa (daftar nama terlampir).
VI.PEMBIMBING PRAKTIK Pembimbing praktik lapangan ini adalah : 6
a. Pimpinan dan Staf Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang. b. Staf Pengajar dari Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang: 1). Ns. Ifa Pannya Sakti, S.Kep 2). Ns. Berliany Venny S, S.Kep VII. METODE 1. Praktik lapangan 2. Penugasan penyusunan laporan a. Pembuatan proposal kegiatan (pre-planning) dan Laporan hasil setiap kegiatan di masyarakat. b. SAP / rencana penyuluhan dan Laporan hasil kegiatan. c. Asuhan keperawatan komunitas Tingkat RT oleh masing-masing kelompok. VIII. KEGIATAN Keperawatan komunitas merupakan kegiatan yang menempatkan komunitas sebagai klien. Mahasiswa akan ditempatkan pada satu wilayah kerja puskesmas dan diharuskan membina masyarakat di lingkungan Rukun Tetangga (RT) untuk setiap kelompok mahasiswa. Rentang waktu yang disediakan adalah selama 3 minggu. A. Persiapan Sosial 1. Pengenalan masyarakat melalui jalur informal leader dan formal leader. 2. Pendekatan kepada tokoh – tokoh masyarakat setempat. 3. Pengenalan masalah-masalah melalui kegiatan survey kesehatan masyarakat dengan melibatkan unsur – unsur masyarakat / kader kesehatan masyarakat. B. Pelaksanaan Kegiatan
7
1. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) meliputi: a. Pertemuan awal dengan kader & tokoh masyarakat. b. Penyegaran & Pelatihan kader kesehatan c. Penyuluhan kesehatan d. Simulasi kesehatan e. Kerja bakti (bakti sosial) bersama warga masyarakat f. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas 2. Bekerjasama dengan Puskesmas dan lintas sektoral lainnya dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat. 3. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat. C. Evaluasi 1. Evaluasi selama kegiatan berlangsung Untuk melihat apakah pelaksanaan kegiatan yang dijalankan sesuai perencanaan penanggulangan masalah yang telah disusun. 2. Evaluasi setelah program selesai dilaksanakan. Penilaian ini dilakukan setelah jangka waktu tertentu dari kegiatan yang dilakukan, untuk mengetahui apakah tujuan dan target tertentu dalam pelaksanaan kegiatan tercapai atau belum.
IX.
JADWAL KEGIATAN Minggu I
8
1. Pengenalan ke tokoh-tokoh masyarakat (informal dan formal). 2. Menyusun format pengkajian kesehatan masyarakat. 3. Membuat kontrak kerjasama dengan masyarakat untuk perencanaan survey. 4. Persiapan survey. 5. Melaksanakan survey kesehatan bersama – sama masyarakat. 6. Melaksanakan tabulasi data. 7. Membuat visualisasi data dalam bentuk tabel / digram / grafik, dll. 8. Menyiapkan masyarakat yang akan dilibatkan dalam penyajian data dan musyawarah masyarakat desa di tingkat RT. 9. Bersama masyarakat melaksanakan musyawarah masyarakat desa di tingkat RT: a. Penyajian data hasil survey b. Diskusi kelompok untuk merumuskan masalah dan rencana tindakan c. Presentasi hasil diskusi kelompok d. Tanggapan tokoh-tokoh masyarakat e. Pembacaan hasil musyawarah Minggu II 1. Merencanakan program kerja kelompok kerja kesehatan. 2. Menyusun intervensi. 3. Melaksanakan implementasi di masyarakat a. Penyuluhan kesehatan b. Simulasi kesehatan c. Pelatihan kader kesehatan d. Pembuatan percontohan / model kesehatan e. Kerja bakti sosial f. Bekerja sama dengan puskesmas dan lintas sektoral lainnya dalam mengatasi masalah kesehatan.
9
Minggu III 1. Melanjutkan implementasi di masyarakat 2. Menyelesaikan laporan askep komunitas 3. Menyusun presentasi askep komunitas di Puskesmas. 4. Melaksanakan evaluasi / penutupan kegiatan praktik keperawatan komunitas dan presentasi laporan kegiatan X. PENGKAJIAN KOMUNITAS
ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian dalam asuhan keperawatan komunitas dapat dilihat dari tiga dimensi komunitas, yaitu dimensi lokasi, dimensi populasi, dan dimensi system. Masing – masing dimensi ini mempunyai berbagai variable dimana antara satu dengan yang lainnya dapat saling melengkapi secara ringlkas dapat digambarkan sebagai berikut : 1. DIMENSI LOKASI B. Batasan Komunitas 1. Batas wilayah 2. Karakteristik batasan wilayah (zona wilayah) 3. Peta wilayah C. Lokasi Pelayanan Kesehatan 1. Tempat yankes 2. Jarak yankes 3. Cara mencapai lokasi yankes D. Gambaran Geografis 1. Kesuburan 2. Peta topografi 3. Kemiringan tanah 4. Ketinggian tanah E. Iklim 1. Curah hujan 2. Prakiraan musim hujan dan musim panas 3. Kelembaban 10
F. Flora dan Fauna 1. Jenis tanaman 2. Jenis hewan (ternak dan liar) G. Lingkungan Buatan 1. Sarana olah raga 2. Sarana rekreasi 3. Lingkungan pemukiman 2. DIMENSI POPULASI A. Ukuran 1. Jumlah penduduk 2. Jumlah kepala keluarga 3. Jumlah pasangan usia subur B. Kepadatan 1. Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah keseluruhan 2. Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah pemukiman C. Komposisi penduduk 1. Berdasarkan kelompok umur : - Bayi - Usia remaja - Batita - Usia produktif - Balita - Usia lanjut - Usia sekolah 2. Berdasarkan jenis kelamin 3. Berdasarkan status marital D. Pertumbuhan penduduk 1. Total Fertility Rate 2. Crude Birth Rate 3. Total Mortality Rate 4. Infant Mortality Rate 5. Maternal Mortality Rate E. Budaya penduduk 1. Latar belakang budaya / etnik penduduk 11
2. Sejarah budaya penduduk F. Kelas sosial penduduk 1. Kesejahteraan - Keluarga Pra-Sejahtera - Keluarga Sejahtera I - Keluarga Sejahtera II - Keluarga Sejahtera III 2. Kemampuan baca – tulis 3. Pendidikan penduduk 4. Pekerjaan penduduk G. Mobilitas penduduk 1. Jenis kependudukan: - Penduduk menetap - Penduduk sementara 2. Pemanfaatan waktu oleh penduduk : - Berdasarkan struktur keluarga - Berdasarkan jenis pekerjaan 3. DIMENSI SISTEM SOSIAL A. Sistem kesehatan 1. Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia 2. Jumlah pelayanan kesehatan 3. Lokasi sarana kesehatan 4. Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dan kader) 5. Karakteristik pemakai 6. Jumlah kunjungan 7. Jenis penyakit 10 besar 8. Jenis pembiayaan kesehatan 9. Kondisi kesehatan penduduk Riwayat penyakit keluarga (dalam satu tahun terakhir) Riwayat ISPA dalam keluarga Diare Demam berdarah Penyakit kulit 12
Penyakit mata Penyakit cacingan Penyakit keturunan Penyakit cacat bawaan Penyakit menahun lainnya
Imunisasi balita Jumlah balita yang mendapatkan imunisasi lengkap Jumlah balita yang tidak mendapatkan imunisasi
Kesehatan ibu hamil Jumlah ibu hamil saat ini Frekuensi pemeriksaan selama kehamilan Tempat pemeriksaan kehamilan Alasan tidak periksa kehamilan Jumlah ibu hamil yang diimunisasi TT Alasan tidak diimunisasi TT Keadaan kehamilan sekarang
Gizi balita Jumlah balita yang disusui Lama balita mendapatkan asi Waktu pemberian makanan tambahan Jumlah balita yang mempunyai KMS Status BB balita saat ini berdasarkan grafik KMS Alasan tidak pernah ditimbangnya balita Jumlah balita yang kurang gizi Keluarga berencana Jenis alat kontrasepsi Tempat pelayanan KB Alasan tidak ikut KB
Kesehatan remaja Kegiatan waktu luang remaja 13
yang
digunakan
Ciri-ciri fisik pada anak remaja Kesehatan lanjut usia Jumlah lansia saat ini Masalah-masalah kesehatan yang dirasakan lansia Perlunya dibentuk perkumpulan lansia 10. Riwayat kejadian luar biasa (KLB) 11. Kondisi kesehatan lingkungan - Status kepemilikan tempat mandi - Tempat pembuangan limbah keluarga - Keadaan saluran pembuanganlimbah - Tempat pembuangan air besar - Jenis jamban yang dimiliki - Jarak jamban dengan sumber air - Sumber air bersih yang digunakan keluarga - Keadaan air bersih - Pengolahan air minum - Tempat pembuangan sampah - Letak kandang - Frekuensi membersihkan kandang - Jenis lantai rumah - Frekuensi membersihkan rumah - Pemanfaatan pekarangan rumah
B. Sistem pendidikan 1. Jenis pendidikan - Formal - Non formal - Informal 2. Program pemberantasan buta huruf C. Sistem keluarga 1. Tipe keluarga 14
2. Pola hidup sehat keluarga D. Sistem kesejahteraan 1. Program pengentasan kemiskinan 2. Kegiatan gotong royong 3. Fasilitas sosial (pasar, koperasi) E. Sistem ekonomi 1. Jenis pekerjaan penduduk 2. Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan 3. Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan F. Sistem politik 1. Sistem pemerintahan desa 2. Struktur organisasi pemerintah desa 3. Struktur organisasi dalam masyarakat 4. Cara pemilihan tokoh masyarakat formal (RT, RW) 5. Cara penetapan peraturan G. Sistem keagamaan 1. Aktifitas kegiatan keagamaan penduduk 2. Organisasi keagamaan H. Sistem komunikasi 1. Hirarki komunikasi penduduk 2. Alat / media komunikasi I. Keamanan dan transportasi 1. Keamanan - Sistem keamanan lingkunga - Penanggulangan kebakaran - Penanggulangan bencana 2. Transportasi - Kondisi jalan umum - Jenis transportasi umum - Jenis transportasi yang dimilik warga 15
J. System rekreasi 1. Jenis tempat rekreasi 2. Lokasi 3. Karakteristik pemakai 4. Biaya yang digunakan
XI.
ANALISA DATA KOMUNITAS Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisa dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Klasifikasi data Proses klasifikasi data dimaksudkan untuk mengelompokkan data secara keseluruhan sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang gambaran yang ada di komunitas. 2. Interpretasi data Data yang telah diklasifikasikan akan menghasilkan informasi tentang gambaran nyata yang terjadi di komunitas, yang diintrepretasikan dalam bentuk tabel atau diagram yang menginformasikan tentang distribusi dan frekuensi data yang telah terkumpul Untuk criteria yang digunakan dalam interpretasi data adalah sebagai berikut: 100% 76% - 99% 51% - 75 % 50% 26% - 49% 1% - 25% 0
: Seluruhnya : Hampir seluruhnya : Sebagian besar : Setengahnya : Hampir setengahnya : Sebagian kecil : Tidak satupun
16
Untuk analisa interpretasi data akan lebih mudah dilakukan dengan membuat matrik seperti dibawah ini : MASALAH DATA KESEHATAN
Kriteria : Tinggi Sedang Rendah
Kriteria : Tinggi Sedang Rendah Bobot Bobot 5 10
Kriteria : Tinggi Sedang Rendah
Kriteria : Tinggi Sedang Rendah Bobot Bobot 10 10
Kriteria : Tinggi Sedang Rendah Bobot 10
Kriteria : Tinggi Sedang Rendah Bobot 10
Hal lain yang terpenting dalam memprioritaskan masalah kesehatan ini adalah rasionalitas / justifikasi dari pembobotan dari setiap item masalah. XII. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS Diagnosa keperawatan komunitas merupakan gambaran kebutuhan atau respon komunitas terhadapa masalah kesehatan yang dihadapinya. Dengan mengacu kepada upaya pelayanan kesehatan promotif dan preventif, maka dalam
17
Prioritas
Jumlah Nilai
Percepatan penyelesaian
Konsekuensi jika masalah tak teerselessaikan
keahlian yang releven
Masyarakat akan Adanya masalah Motivasi masyarakat dalam Kemampuan Menyelesaikan untuk perawat masalah mempengarui dalam penyelesaian masalah Ketersediaan
Kesadaran Massalah Kesehatan
3. Prioritas masalah Setelah ditemukan masalah kesehatan, maka langkah selanjutnya adalah menyusun prioritas masalah. Hal ini dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan, salah satunya adalah sebagai berikut :
rumusan diagnosa keperawatan komunitas harus merefleksikan pendekatan promotif dan preventif. Menurut Mucke, rumusannya berisi hal – hal sebagai berikut : 1. Resiko terjadinya ………......... (kebutuhan / respon komunitas terhadap masalah kesehatan) 2. Pada masyarakat …………...... (target / sasaran) 3. Sehubungan dengan ……......... .(data primer dan sekunder) Untuk memunculkan diagnosa komunitas, dapat dibuat dengan matrik sebagai berikut : Masalah Kesehatan
Prioritas I
1.
II
2.
keperawatan menggunakan
Diagnosa Keperawatan 1.1. 1.2. 1.3. 2.1. 2.2. dst.
XIII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS Sebagai tenaga profesional, maka perencanaan dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas merupakan hal yang teramat penting disusun oleh perawat. Rencana keperawatan komunitas disusun dengan memperhatikan banyak factor, terutama sekali factor masyarakat itu sendiri, karena pada hakekatnya masyarakatlah yang memiliki rencana tersebut. Sebaliknya, perawat hanyalah sebaga fasilitator dan motivator dalam mengerakkan 18
dinamika masyarakat untuk dapat menolong dirinya sendiri.
I
II
XIV. IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
19
Kete rangan
Standar/ Kriteria
Biaya
Tempat
Waktu
P. Jawab
Aktifitas
Strategi
Tujuan
Prioritas Masalah hh
Sebagai tenaga keperawatan profesional, perawat dituntut tidak hanya sekedar menyususn rencana asuhan keperawatan saja, tetapi harus mampu pula memastikan bahwa rencana tersebut merupakan upaya yang paling maksimal, artinya perawat tidak saja dituntut untuk berperan di level pelaksanaan di masyarakat saja (grassroot), namun pula harus merambah kepada level pengambil keputusan (decision maker), dengan aktif melakukan lobi, negosiasi, serta advokasi terhadap apa yang telah direncanakan untuk dapat diwujudkan. Hal ini akan memaksa perawat untuk mampu bekerjasama dengan berbagai pihak, baik dari kalangan birokrat pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, maupun kalangan bisnis. Oleh karenanya penting dilakukan pendekatan strategi yang mantap dengan memanfaatkan bebagai data primer, sekunder dan tersier sebagai bukti (evidence-base)
Implementasi sering dikatakan sebagai fase aksi dari proses keperawatan. Di dalam asuhan keperawatan komunitas, implementasi bukan hanya merupakan tindakan keperawatan, tetapi merupakan tindakan kolaborasi bersama klien maupun profesi lain. Hal yang harus diingat dalam implementasi asuhan keperawatan komunitas adalah tujuan utama, yaitu menolong masyarakat untuk dapat menolong dirinya sendiri mencapai level sehat yang optimum. Dalam melaksanakan implementasi ini dapat dibagi dalam 2 kegiatan, yaitu fase persiapan dan fase tindakan. Ketika dalam fase persiapan, perawat harus yakin terhadap: what, who, why, when, where, dan how. Pada fase persiapan ini dapat digunakan perawat untuk mengklarifikasi rencana asuhan keperawatan dan berbagai fasilitas yang diperlukannya. Hal yang penting untuk diingat bahwa implementasi asuhan keperawatan ini meminta fleksibilitas dan penyesuaian terhadap hal-hal yang tidak dapat diantisipasi sebelumnya.
Fase tindakan merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk : 1. Mengaplikasikan teori yang tepat ke dalam tindakan yang dilaksanakannya 2. Menolong memfasilitasi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengimplementasian rencana asuhan keperawatan 3. Mempersiapkan masyarakat untuk menerima pelayanan kesehatan 4. Memonitor dan mendokumentasikan perkembangan dari implementasi 20
XV. EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Dx. Kep
Evaluasi merujuk kepada pengukuran dan penetapan dari efektifitas dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan. Evaluasi merupakan tindakan penyelidikan yang mengkaitkannya dengan standar dan criteria keberhasilan. Dalam asuhan keperawatan komunitas, evaluasi juga dilakukan untuk mengukur mutu pelayanan (quality of services), program, dan penampilan ners. Program ini sering disebut sebagai Total Quality Management (TQM) , karena hal ini merefleksikan peningkatan perhatian dengan pengukuran dan peningkatan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat. Makna dari manajemen kualitas berarti: 1. Pengorganisasian yang dihasilkan dari pengkajian yang berkualitas 2. Penetapan standar atau criteria 3. Pengumpulan informasi yang terus smenerus sebagai kegiatan rutin 4. Jaminan bahwa informasi didasarkan pada total populasi atau sample yang representatif 5. Suatu proses yang menyajikan hasil dari review pada klien. Tangg al
Implementasi
21
Evalua si
Modifikasi
Par af
XVI. PENILAIAN Penilaian hasil Praktik Klinik Keperawatan Komunitas meliputi ; 1. Proses askep komunitas : 30 % 2. Laporan askep komunitas : 25 % 3. Seminar askep : 15 % 4. Sikap : 20 % 5. Presentasi : 10 % -------100 % Malang, Pebruari 2016 Koordinator,
Emy Sutiyarsih, S.Kep.,Ns.,M.Kes
22
AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG NAMA NIM SEMESTER TEMPAT PRAKTIK JENIS KETRAMPILAN Pengajaran (SAP) N O.
: : : : : Menyusun Rencana NILAI 0 – 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0
KOMPONEN
1.
Merumuskan tujuan pengajaran : Merumuskan tujuan instruksional umum Merumuskan tujuan instruksional khusus
2.
Penyusunan materi penyuluhan: Kelengkapan materi Sistematika penulisan Bahasa yan dipergunakan sesuai dengan peserta
3.
Penggunaan alat peraga : Ketepatan alat peraga dengan materi penyuluhan
4.
Evaluasi : Menyusun pertanyaan Menyusun jawaban
23
5.
Penggunaan Buku Sumber
Catatan : Nilai rata – rata :
……………………… Pembimbing,
24
FORMAT PENILAIAN PENDIDIKAN KESEHATAN NAMA NIM SEMESTER TEMPAT PRAKTIK
: : : : NILAI
N O
ASPEK YANG DINILAI TERTINGGI
I. PERSIAPAN:
30
1. Identifikasi Masalah 2. Membuat SAP / SATPEL 3. Penggunaan Metode 4. Penggunaan Media
25
YG DICAPAI
KETERANGAN
PELAKSANAAN :
50
II. 1. Melakukan pendekatan secara tepat 2. Menjelaskan maksud dan tujuan 3. Cara penyampaian: Penggunaan bahasa: Tepat dan benar Sistematis Mudah dimengerti Penggunaan alat peraga Asertif selama penyuluhan Mampu membangkitkan minat/ motivasi peserta penyuluhan Tidak kaku (luwes) III EVALUASI :
20
Peserta kooperatif selama penyuluhan Mengerti isi penyuluhan Memiliki motivasi untuk melaksanakan Peserta mengajukan 26
pertanyan sesuai materi penyuluhan
JUMLAH
100
Malang, Pembimbing,
FORMAT PENILAIAN PRA MMD AKPER PANTI WALUYA MALANG PRA MMD Kelompok :
N o
Aspek Yang Dinilai
Nilai Nilai Tertingg Yang i Dicapa i
27
Keteranga n
1. Persiapan: Penyusunan Acara Penyampaian Undangan Tempat Pertemuan
25
2. Pelaksanaan : Kelancaran acara Ketepatan waktu Kerjasama kelompok Minat kader Menyiapkan kader dalam penyajian data Pengorganisasian masyarakat Menganalisa masalah Merencanakan tindakan Penyusunan POA Kemampuan menjawab pertanyaan kader
75
Jumlah Penilaian : A. Baik Sekali B. Baik C. Cukup D. Kurang
100 : 80 ke atas : 70 – 79 : 60 – 69 : 50 – 59 Malang , Pembimbing
28
FORMAT PENILAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN Kelompok : No
Aspek Yang Dinilai
Nilai Tertinggi
29
Nilai Yang Dicapai
Keterangan
1. Simulasi
10
2. Pelatihan Kader
15
3. Kerja Bakti
10
4. Pendidikan kesehatan
10
5. Kerjasama Lintas Sektoral
10
6. Home Care
10
7. Simulasi Kesehatan
10
8. Pembuatan model percontohan kesehatan.
15
9.
Pencatatan Pelaporan
dan
Jumlah Penilaian : A. Baik Sekali B. Baik C. Cukup D. Kurang
10
100
: 81 ke atas : 70 – 80 : 60 – 69 : 50 – 59 Malang , Pembimbing
FORMAT PENILAIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS Kelompok : ……………………………… Wilayah binaan : ………………………………
N
BOBOT
KEGIATAN
30
NILAI YANG DIDAPAT
O
P.1
01 PENGKAJIAN . 1. PENGUMPULAN DATA a. Melaksanakan wawancara dengan tokoh formal dan informal kelompok b. Melaksanakan winshield survey c. Melaksanakan pengumpulan data pada masing-masing keluarga 2. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA a. Melaksanakan tabulasi data dengan tabel frekuensi distribusi b. Melaksanakan visualisasi data dengan tepat c. Melaksanakan analisa data dengan pendekatan epidemiology dan biostatistik d. Merumuskan masalah dan etiologi berdasarkan klasifikasi Omaha
31
28 4
4 4
4
4 4
4
P.2
P.3
02 PERENCANAAN MUSYAWARAH . DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK DI KOMUNITAS 1. PERENCANAAN MUSYAWARAH a. Menyusun pre-planing musyawarah kelompok b. Melaksanakan rapat panitia musyawarah kelompok c. Menyusun acara musyawarah kelompok d. Menyiapkan dan melatih kelompok yang akan dilibatkan dalam musyawarah kelompok 2. PELAKSANAAN MUSYAWARAH a. Persiapan tempat dan sarana memadai b. Acara sesuai dengan perencanaan c. Efektifitas dalam pengaturan waktu d. Peran serta aktif kelompok e. Mahasiswa berperan sebagai fasilitator f. Menghasilkan keputusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tujuan praktik
32
30
3 3 3 3
3 3 3 3 3 3
03 PERENCANAAN TINDAKAN 1. MENENTUKAN SUMBER – SUMBER DI KOMUNITAS a. Menyusun prioritas kegiatan berdasarkan sumber dan potensi di kelompok b. Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan permasalahan yang muncul c. Menyusun kontrak kegiatan dengan kelompok d. Melaksanakan kerja sama lintas program dan sektoral 2. MENYUSUN RENCANA INTERVENSI DI KOMUNITAS a. Menyusun kembali jadwal kegiatan sesuai dengan hasil musyawarah b. Menyiapkan bahan dan alat untuk kegiatan di kelompok c. Merumuskan tujuan dan criteria hasil dengan benar d. Merumuskan tindakan secara jelas
04 PELAKSANAAN TINDAKAN . a. Melaksanakan pendidikan kesehatan berdasarkan pengkajian kebutuhan belajar kelompok b. Melaksanakan lokakarya mini sesuai dengan kontrak dengan kelompok c. Melaksanakan pelatihan kader kesehatan di masyarakat yang telah dibentuk dalam kelompok kerja d. Melaksanakan bakti sosial bersama dengan kelompok
33
16
2
2
2 2
2
2 2 2
3
3
3
3
N O
KEGIATAN
BOBO T
EVALUASI 1. EVALUASI SETELAH DILAKUKAN KEGIATAN a. Menilai pencapaian tujuan kegiatan yang telah dilakukan di kelompok b. Menilai proses kegi atan sesuai dengan perencanaan c. Menilai hasil kegiatan dengan melihat perubahan kemampuan kelompok
NILAI YANG DIDAPAT P.1
14
2
2 2
2. EVALUASI AKHIR KEGIATAN a. Menilai pencapaian tujuan praktik b. Menilai proses kegiatan kelompok c. Menilai perubahan perilaku di kelompok d. Menilai kemampuan kelompok dalam mengatasi masalah JUMLAH
2 2 2 2
100
NA = P1 …………+ P2 …………… + P3 ………. = …………… 3 Malang , Penilai
34
P.2
P.3
FORMAT PENILAIAN SIKAP MAHASISWA AKPER PANTI WALUYA MALANG Nama
/ NIM
: …………………………………
Tingkat
: …………………………………
Tempat Praktik
: …………………………………
NO
KRITERIA
1. DISIPLIN
BOB NILAI KET OT 10
1. Ketaatan terhadap peraturan yang berlaku 2. Ketaatan dalam menjalankan tugas 3. Kesungguhan dalam menjalankan tugas TANGGUNG JAWAB 2.
10
1. Kesungguhan dalam menyelesaikan tugas 2. Ketetapan waktu dalam menyelesaikan tugas 3. Kemampuan dalam menyelesaikan tugas
3. CARA KERJA DALAM BERTUGAS 1. Pemahaman terhadap tujuan dari kegiatan yg ditugaskan 2. Sistematika dalam menjalankan tugas
35
10
4. INISIATIF DAN KREATIFITAS
10
1. Melaksanakan tanpa menunggu perintah orang lain 2. Tanggapan terhadap kesulitan atau hambatan dalam menyelesaikan 5. STABILITAS EMOSI
10
1. Kemampuan mengenali keunggulan / kelebihan diri sendiri 2. Kemampuan mengenali kelemahan diri sendiri 3. Kesanggupan penyesuaian diri dengan lingkungan 6. KEJUJURAN
10
1. Pemahaman terhadap wewenangnya 2. Ketulusan dalam melaksanakan tugasnya 3. Kemampuan untuk megemukakan pendapat dengan baik dan rasional 7. HUBUNGAN YANG SESUAI DENGAN ORANG LAIN 1. Interaksi dengan atasan 2. Interaksi dengan teman
36
10
8. KERJASAMA DENGAN TEMAN
10
1. Kemampuan untuk menerima saran / pendapat dari teman dengan hati terbuka 2. Kemampuan untuk memberi saran / pendapat maupun bantuan kepada teman / orang lain 9. PENAMPILAN
10
1. Kerapian, keserasian dan kebersihan pakaian 2. Sikap waktu bicara
Mahasiswa ybs.
Malang, Pembimbing,
37
FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Lembar Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Lampiran Abstrak (Absract) Bab I
Pendahuluan
Bab II
Pengkajian Komunitas A. Data Primer B. Data Sekunder C. Penyajian Data
Bab III
Diagnosa Keperawatan Komunitas
Bab IV
Rencana Keperawatan Komunitas
BAB V
Tindakan Keperawatan Komunitas
Bab VI
Evaluasi
Bab VII
Kesimpulan dan Rekomendasi
38
DAFTAR NAMA KELOMPOK MAHASISWA TK.III AKPER PANTI WALUYA MALANG PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DI PUSKESMAS TAJINAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
NIM 13.1186 13.1187 13.1188 13.1189 13.1190 13.1191 13.1192 13.1193 13.1194 13.1195 13.1196 13.1197 13.1198 13.1199 13.1200 13.1201 13.1202 13.1203 13.1204 13.1205 13.1206 13.1207 13.1208 13.1211 13.1212 13.1214 13.1215 13.1216 13.1217 13.1218
NAMA MAHASISWA Ahsanul Yahya Anastasia Ari Putri Anugrah Andreas Korsini Lado Angelina Silvia Intan P Ari Tri Setyorini Dessy Ayu Putri Pertiwi Dimas Reza Efendi Dona Olga M. I. R. da Costa Franskus Dhae Gita Meilana Fransiska Iin Muzdalifah Iman Prasetio Ine Chrisya Veronika Krisna Yuni Yanti Linda Sri Purwati Luh Meta Krisnia Mahgfiroh Fachriani Neni Setyawati Nining Ismawati Novita Sari Rindi Kartikasari Riska Ovalia Fitriana D Riski Yulianto Ramba Suciatiningsih Susana Handayani Tifanny Destinna Tri Wahyu Setiyono Ulfa Mainingsih Veronika Suci Indriani Vibie Demokristi D 39
31 32 33 34 35
13.1219 13.1220 13.1221 12.1120 12.1098
Wika Suryati Yakobus Mau Yulia Ainun Rosida Ega Ganesia Septyoso Dwi Wicaksono
40
TATA TERTIB PRAKTIK KLINIK MAHASISWA PRODI DIII KEPERAWATAN AKPER PANTI WALUYA MALANG
Dalam melaksanakan praktik, mahasiswa diwajibkan memperhatikan tata tertib sebagai berikut: 1. Waktu a. Datang tepat waktu sesuai dengan jam praktik di wahana praktik sesuai pembagian jadwal/sesuai kebutuhan mahasiswa yaitu praktik pagi, praktik sore dan praktik malam. Perubahan jam praktik harus seizin pembimbing. b. Catat jam datang dan jam pulang pada daftar hadir dan ditandatangani oleh pembimbing atau kepala ruangan/wakil/bidan ruangan bila pembimbing tidak ada di tempat pada hari tersebut. c. Apabila meninggalkan ruangan dikarenakan ada keperluan konsultasi/keperluan lain harus mengisi catatan meninggalkan ruangan yang sudah tersedia dan mengganti dinas sesuai dengan jam yang ditinggalkan pada hari yang sama disertai dengan tanda tangan yang bersangkutan dengan proses ijin tersebut.
41
2. Kehadiran a. Kehadiran praktik harus 100% b. Jika tidak dapat mengikuti kegiatan praktik klinik karena sakit, harus ada surat keterangan dari dokter. Surat
Keterangan
Sakit
diserahkan
kepada
pembimbing praktik ruangan atau kepala ruangan dan Pembimbing
Pendidikan
dan
harus
mengganti
lamanya sesuai dengan surat keterangan dokter. Bila ketidakhadiran karena alpa/tanpa keterangan harus mengganti waktu praktik yang ditinggalkan 2 X. c. Mahasiswa wajib mempunyai pengalaman praktik dinas pagi, sore dan malam. d. Tidak diperkenankan menerima tamu pada saat jam praktik klinik keperawatan. e. Harus mematuhi dan melaksanakan tata tertib dan peraturan yang berlaku di RS/Institusi. f. Setiap hari harus mengisi presensi (tanda tangan) di masing-masing lahan praktik, tidak diperkenankan untuk
tukar
menukar
dinas
tanpa
izin
dari
Pembimbing praktik/Kepala ruangan dan Pembimbing Pendidikan. g. Penandatanganan setiap buku kegiatan praktik klinik keperawatan (chek list) hanya oleh pembimbing praktik yang sudah ditetapkan atau yang diberi wewenang oleh pembimbing praktik.
42
h. Harus memakai pakaian seragam dan cap (bagi mahasiswa putri) dalam keadaan bersih dan rapi. i. Memakai pakaian seragam (warna dan model sesuai ketentuan yang berlaku) disertai papan nama/tanda pengenal yang resmi dari Institusi Pendidikan. j. Memakai sepatu hitam polos tertutup yang tidak menimbulkan suara (warna dan model sesuai dengan ketentuan) serta tinggi tumit maksimal 3 cm (bagi mahasiswa putri). k. Tidak memakai perhiasan dan make up. l. Kuku pendek dan tidak memakai cat kuku. m.Memelihara hubungan baik dengan tenaga kesehatan dan
karyawan
di
RS/Institusi
serta
sesama
mahasiswa. n. Bertanggungjawab kelengkapan
terhadap
peralatan
keutuhan
praktik
baik
dan institusi
Pendidikan maupun di wahana praktik. o. Tidak boleh menerima sesuatu dari pasien/keluarga pasien dalam bentuk apapun. p. Menjaga nama baik Institusi Pendidikan dan wahana praktik,
serta
wajib
mematuhi
peraturan
atau
ketentuan yang berlaku pada Institusi Pendidikan dan wahana praktik yang ditempati. q. Mahasiswa laki-laki tidak boleh berambut panjang, berjambang, berjenggot, serta tidak diperbolehkan
43
merokok di lingkungan kampus di seluruh kegiatan satu semester dengan tanpa mempertimbangkan sebab ketidakhadiran. r. Semua tugas dan pencapaian ketrampilan dimasingmasing wahana praktik harus diselesaikan pada saat praktik klinik selasai.
44