BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK
Penyusun : Jastro Situmorang, S.Kep, Ns Elfrida Nainggolan, SKM
AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE PROVINSI SUMATERA UTARA
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK
Penyusun : Jastro Situmorang, S.Kep, Ns Elfrida Nainggolan, SKM
AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan Buku Panduan Praktikum Laboratorium Keperawatan Anak. Buku ini disusun sebagai panduan bagi mahasiswa D3 Keperawatan Akademi Keperawatan HKBP dalam proses pembelajaran praktek laboratorium keperawatan Anak. Dengan penyusunan ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam persiapan pre-lab, latihan mandiri terstruktur maupun akitivitas laboratorium lainnya. Penyusun menyadari bahwa buku panduan ini masih banyak terdapat kekurangan. Kritik dan saran terutama pembaca dan pengguna buku panduan ini akan kami jadikan sebagai masukan untuk perbaikan buku ini di masa yang akan datang.
Balige, Maret 20.. Penyusun
Tim Keperawatan Anak
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi 1. Mengukur suhu tubuh anak.......................................................................................... 2. Tepid Sponging pada anak ........................................................................................... 3. Penghisapan (Suction) hidung dan mulut pada anak ................................................... 4. Melakukan drainase postural pada anak ...................................................................... 5. Merawat anak dengan kolostomi ................................................................................. 6. Melakukan RJP pada anak ........................................................................................... 7. Memasang NGT ........................................................................................................... 8. Memberikan cairan melalui vena dengan wingneedle ................................................. 9. Pijat pada bayi .............................................................................................................. 10. Menolong anak dengan kejang .................................................................................... 11. Memberikan imunisasi ................................................................................................. 12. Melakukan pemeriksaan fisik pada anak .....................................................................
1 5 9 13 17 19 24 28 33 41 43 47
MENGUKUR SUHU TUBUH ANAK
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah menyelesaikan mata kuliah keperawatan anak, Mahasiswa semester IV Akademi Keperawatan HKBP akan dapat melaksanakan asuhan keperawatan anak dalam rentang sehat sakit.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah mengikuti proses pembelajaran di laboratorium selama 2 x 50 menit, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan tujuan melakukan mengukur suhu tubuh anak 2. Menyiapkan alat-alat untuk melakukan mengukur suhu tubuh anak 3. Menjelaskan urutan prosedur pelaksanaan mengukur suhu tubuh anak 4. Mendemonstrasikan tindakan mengukur suhu tubuh anak
Suhu tubuh berubah d siang hari, suhu tubuh biasanya lebih tinggi pada sore hari daripada dini hari. Bila anak sangat aktif, suhu tubuh anak akan dapat lebih tinggi dari normal. Demam membantu melindungi tubuh. Peningkatan suhu tubuh di atas normal dapat berarti infeksi di suatu tempat. Mengukur suhu tubuh anak dilakukan jika kulit anak terasa hangat pada sentuhan, dan bila anak tidak berperilaku seperti biasa.
Jenis-jenis Termometer : Ada dua jenis termometer kaca, yaitu termometer oral dan rektal (Gbr.1). perbedaan kedua termometer tersebut adalah pada bentuk ujung peraknya. Termometer rektal mempunyai ujung yang bulat dan pendek. Bentuk demikian sengaja dibuat untuk mencegah kerusakan pada rektum. Termometer oral mempunyai ujunng yang lebih panjang dan ramping. Keduanya dapat digunakan untuk mengukur suhu aksila.
Gbr. 1. Perbandingan termometer oral dan rektal
1
2
3
4
TEPID SPONGING
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah menyelesaikan mata kuliah keperawatan anak, Mahasiswa semester IV Akademi Keperawatan HKBP akan dapat melaksanakan asuhan keperawatan anak dalam rentang sehat sakit.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah mengikuti proses pembelajaran di laboratorium selama 2 x 50 menit, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian tepid sponging 2. Menjelaskan tujuan tepid sponging 3. Menyiapkan alat-alat untuk melakukan tindakan tepid sponging 4. Menjelaskan urutan prosedur kerja tindakan tepid sponging 5. Meredemonstrasikan tindakan tepid sponging 6. Mendokumentasikan hasil tindakan tepid sponging
Tepid sponging adalah bentuk umum untuk mandi terapeutik . tepid sponging dilakukan bila anak mengalami demam tinggi. Prosedur ini meningkatkan kontrol kehilangan panas tubuh melalui proses evaporasi dan konduksi. Karena proses pendinginan terjadi dengan lambat dan fluktuasi dapat dihindari. Penggunaan air hangat mencegah menggigil pada anak yang dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh akibat menggigilnya otot. Orang tua yang mempunyai anak kecil harus belajar bagaimana melakukan tepid sponging yang aman di rumah. Anak-anak kecil beresiko mengalami kejang bila terjadi demam tinggi. Pada perawat di lingkungan perawatan kesehatan dapat melakukan tepid sponging sambil meminta instruksi tambahan untuk kontrol suhu.
I. Defenisi Tepid sponging adalah melakukan kompres dengan air hangat untuk menurunkan demam.
II. Tujuan Menurunkan demam
5
6
7
8
PENGISAPAN (SUCTION) HIDUNG DAN MULUT
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah menyelesaikan mata kuliah keperawatan anak, Mahasiswa semester IV Akademi Keperawatan HKBP akan dapat melaksanakan asuhan keperawatan anak dalam rentang sehat sakit.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah mengikuti proses pembelajaran di laboratorium selama 2 x 50 menit, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan tujuan melakukan pengisapan (suction) 2. Menyiapkan alat-alat untuk melakukan pengisapan (suction) 3. Menjelaskan urutan prosedur pelaksanaan pengisapan (suction) 4. Mendemonstrasikan tindakan pengisapan (suction)
Pengisapan (suction) dilakukan untuk menjaga agar jalan nafas (hidung dan mulut) (Gbr. 1) tetap bersih dari mucus sehingga anak dapat bernafas dengan lebih mudah. Pengisapan tidak dilakukan secara rutin tetapi hanya bila diperlukan. Pengisapan dilakukan pada hal-hal berikut : Anak mengalami kesulitan bernafas Cuping hidung anak melebar (meregang) Anda mendengar bunyi gelembung udara melewati mukus.
Gbr. 1. Jalan Nafas anak. Pengisapan harus memberikan farings dari mukus
9
10
11
12
MELAKUKAN DRAINASE POSTURAL
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah menyelesaikan mata kuliah keperawatan anak, Mahasiswa semester IV Akademi Keperawatan HKBP akan dapat melaksanakan asuhan keperawatan anak dalam rentang sehat sakit.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah mengikuti proses pembelajaran di laboratorium selama 2 x 50 menit, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian drainase postural 2. Menjelaskan tujuan melakukan drainase postural 3. Menyiapkan alat-alat untuk melakukan drainase postural 4. Menjelaskan urutan prosedur pelaksanaan drainase postural 5. Mendemonstrasikan tindakan drainase postural
Mukus adalah penutup yang melindungi bagian dalam paru dan jalan nafas. Mukus menangkap debu dan kotoran dalam udara yang kita hirup dan membantu mencegah iritasi paru. Bila ada infeksi atau iritasi lain, tubuh menghasilkan lebih banyak mukus tebal dan membantu paru menghindari infeksi. Bila mukus kental ini menyumbat jalan nafas, pernafasan menjadi sulit. Drainase postural dilakukan untuk membantu tubuh menghilangkan kelebihan mukus. Serangkaian tindakan drainase postural membantu menghilangkan mukus kental dari paru ke dalam trakea yang dapat dibatukkan ke luar. Drainase postural dapat dilakukan 2 – 3 kali sehari. Tindakan ini harus dilakukan ketika anak terjaga, sebelum waktu tidur, dan kira-kira 1 ½ jam sebelum makan siang dan makan malam. Tindakan ini tidak boleh dilakukan setelah makan karena latihan batuk dapat menyebakan anak muntah. Latihan harus selesai dalam 30 – 40 menit sebelum makan, sehingga anak mempunyai kesempatan untuk istirahat dan makan. Anak harus ditempatkan pada beberapa posisi yang berbeda untuk drainase postural. Perawat harus menyesuaikan prosedur dengan usia dan kekuatan anak. Setiap sesi biasanya selesai 20 – 30 menit dan terdiri dari 4 – 6 posisi. Posisi lain yang belum digunakan dilakukan pada drainase postural berikutnya di hari yang sama.
13
14
15
16
MERAWAT ANAK DENGAN KOLOSTOMI
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah menyelesaikan mata kuliah keperawatan anak, Mahasiswa semester IV Akademi Keperawatan HKBP akan dapat melaksanakan asuhan keperawatan anak dalam rentang sehat sakit.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah mengikuti proses pembelajaran di laboratorium selama 2 x 50 menit, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan tujuan melakukan perawatan anak dengan kolostomi 2. Menyiapkan alat-alat untuk melakukan perawatan anak dengan kolostomi 3. Menjelaskan urutan prosedur pelaksanaan perawatan anak dengan kolostomi 4. Mendemonstrasikan tindakan perawatan anak dengan kolostomi
Stoma adalah sebuah lubang yang dibuat di abdomen dan usus dilekatkan pada kulit. Hal ini memungkinkan terjadinya pengosongan usus melalui lubang tersebut, bukan melalui rektum. Karena itulah area tersebut harus dijaga agar tetap bersih untuk mencegah terjadinya iritasi kulit. Alat ostomi (kantong) ditempatkan di atas stoma untuk menampung feses. Kantong akan tetap utuh untuk periode waktu yang berbeda. Kantong harus diganti dengan jadwal rutin atau lebih cepat dari jadwal bila terjadi kebocoran. Setiap kali kantong diganti, area tersebut harus dibersihkan dan dikeringkan dan barier baru harus dipasang.
Persiapan Alat : 1. Waslap
8. Handscoen
2. Barier kulit
9. Kom berisi alkohol
3. Pasta stoma
10. Kom berisi kasa
4. Kantong
11. Bengkok
5. Botol pembilas
12. Pinset 2 buah
6. Pispot
13. NaCl
7. Pengalas
Persiapan Pasien : 1. Perawat memperkenalkan diri 2. Perawat menjelaskan tujuan 17
18
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) BAYI
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah menyelesaikan mata kuliah keperawatan anak, Mahasiswa semester IV Akademi Keperawatan HKBP akan dapat melaksanakan asuhan keperawatan anak dalam rentang sehat sakit.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah mengikuti proses pembelajaran di laboratorium selama 2 x 50 menit, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian resusitasi jantung paru (RJP) pada bayi 2. Menjelaskan tujuan melakukan resusitasi jantung paru (RJP) pada bayi 3. Menyiapkan alat-alat untuk melakukan resusitasi jantung paru (RJP) pada bayi 4. Menjelaskan urutan prosedur pelaksanaan resusitasi jantung paru (RJP) pada bayi 5. Mendemonstrasikan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) pada bayi
Resusitasi jantung paru (RJP) adalah cara untuk memfungsikan kembali jantung dan paru. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh untuk memberikan nutrisi dan oksigen ke sistem tubuh yang berbeda. Saat darah mengalir melalui paru, oksigen diambil darah dan karbondioksida dilepaskan. Saat bayi bernafas, oksigen dibawa ke tubuh dan karbondioksida dihembuskan ke luar. RJP dilakukan ketika seseorang tidak bernafas atau ketika jantung berhenti berdenyut seperti head injury, terhambat jalan nafas, shock elektrik hebat, infeksi berat, dan reaksi alergi hebat.
Pengkajian 1. Perhatikan warna bayi untuk melihat apakah warna tersebut normal (Gbr. 1)
Gbr.1. Pengkajian warna dan pernafasan bayi 19
20
21
22
23
MEMBERI MAKAN PADA PASIEN BAYI/ANAK MELALUI SELANG PENDUGA LAMBUNG (NGT)
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah menyelesaikan mata kuliah keperawatan anak, Mahasiswa semester IV Akademi Keperawatan HKBP akan dapat melaksanakan asuhan keperawatan anak dalam rentang sehat sakit.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah mengikuti proses pembelajaran di laboratorium selama 2 x 50 menit, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menyebutkan pengertian memberi makan pada pasien bayi/anak melalui selang penduga (NGT) 2. Menyebutkan tujuan memberi makan pada pasien bayi/anak melalui selang penduga (NGT) 3. Menyiapkan alat-alat untuk memberi makan pada pasien bayi/anak melalui selang penduga (NGT) 4. Menjelaskan urutan prosedur kerja memberi makan pada pasien bayi/anak melalui selang penduga (NGT) 5. Mendemonstrasikan memberi makan pada pasien bayi/anak melalui selang penduga (NGT) 6. Mendokumentasikan hasil memberi makan pada pasien bayi/anak melalui selang penduga (NGT)
I. DEFENISI Memberi makan pada pasien bayi/anak melalui selang penduga lambung (NGT) adalah : Memasukkan makanan dan cairan ke lambung melalui selang penduga lambung (NGT)
II. TUJUAN Memenuhi kebutuhan nutrisi Memenuhi kebutuhan obat
III. DILAKUKAN KEPADA Anak yang tidak dapat menelan, tidak sadar, terus menerus muntah, tidak mau makan dalam jangka waktu lebih dari satu hari. Anak yang tidak boleh makan melalui mulut (labioplastik, traceotomi, dan sebagainya)
24
25
26
27
MEMBERIKAN CAIRAN MELALUI VENA DENGAN WINGNEEDLE
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah menyelesaikan mata kuliah keperawatan anak, Mahasiswa semester IV Akademi Keperawatan HKBP akan dapat melaksanakan asuhan keperawatan anak dalam rentang sehat sakit.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah mengikuti proses pembelajaran di laboratorium selama 2 x 50 menit, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menyebutkan pengertian memberi cairan melalui vena dengan wingneedle 2. Menyebutkan tujuan pemberian cairan melalui vena dengan wingneedle 3. Menyiapkan alat-alat untuk memberikan cairan melalui vena dengan wingneedle 4. Menjelaskan urutan prosedur pemberian cairan melalui vena dengan wingneedle 5. Mendemonstrasikan pemberian cairan melalui vena dengan wingneedle 6. Mendokumentasikan hasil tindakan pemberian cairan melalui vena dengan wingneedle
DEFENISI : Memberikan cairan melalui vena dengan wingneedle adalah : memasukkan cairan ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah banyak dan waktu yang lama dengan menggunakan jarum bersayap dan infus set.
TUJUAN : Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit Sebagai tindakan pengobatan Memberi zat makanan pada pasien yang dapat/tidak boleh makan melalui mulut
DILAKUKAN KEPADA : Semua pasien : 1. Dehidrasi 2. Sebelum transfusi darah 3. Pra dan pasca bedah, sesuai program pengobatan 4. Yang tidak dapat/tidak boleh makan dan minum 5. Yang memerlukan pengobatan yang pemberiannya harus dengan cara infus
28
29
30
31
32
PIJAT PADA BAYI TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah menyelesaikan mata kuliah keperawatan anak, Mahasiswa semester IV Akademi Keperawatan HKBP akan dapat melaksanakan asuhan keperawatan anak dalam rentang sehat sakit.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah mengikuti proses pembelajaran di laboratorium selama 2 x 50 menit, mahasiswa diharapkan mampu :
33
34
35
36
37
38
39
40
MENOLONG PASIEN BAYI/ANAK DENGAN KEADAAN KEJANG
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah menyelesaikan mata kuliah keperawatan anak, Mahasiswa semester IV Akademi Keperawatan HKBP akan dapat melaksanakan asuhan keperawatan anak dalam rentang sehat sakit.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah mengikuti proses pembelajaran di laboratorium selama 2 x 50 menit, mahasiswa diharapkan mampu :
41
42
IMUNISASI
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah menyelesaikan mata kuliah keperawatan anak, Mahasiswa semester IV Akademi Keperawatan HKBP akan dapat melaksanakan asuhan keperawatan anak dalam rentang sehat sakit.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah mengikuti proses pembelajaran di laboratorium selama 2 x 50 menit, mahasiswa diharapkan mampu :
43
44
45
46
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah menyelesaikan mata kuliah keperawatan anak, Mahasiswa semester IV Akademi Keperawatan HKBP akan dapat melaksanakan asuhan keperawatan anak dalam rentang sehat sakit.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah mengikuti proses pembelajaran di laboratorium selama 2 x 50 menit, mahasiswa diharapkan mampu :
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Persiapan 1. Izinkan melepaskan pakaian sendiri 2. Beri skort 3. Buka hanya area yang diperiksa 4. Hargai kebutuhan privasi 5. Jelaskan temuan-temuan selama pemeriksaan : ototmu kuat dan padat 6. Beri keterangan tentang perkembangan seksual : payudaramu sedang berkembang seperti seharusnya 7. Tekankan kenormalan perkembangan 8. Periksa genitalia seperti bagian tubuh yang lain : dapat dilakukan di akhir
A.
B.
C. D. E. F. G. H. I. J. K. L. M. N. O.
P. Q. R.
GARIS BESAR PENGKAJIAN FISIK Pengukuran Pertumbuhan 1. Tinggi/panjang badan 2. Panjang dari dahi ke bokong atau tinggi duduk 3. Berat badan 4. Lingkar kepala 5. Lingkar dada 6. Ketebalan lipat kulit dan lingkar lengan Pengukuran fisiologis 1. Suhu 2. Nadi 3. Pernafasan 4. Tekanan darah Penampilan umum Kulit Struktur aksesori Nodus limfe Kepala Mata Telinga Hidung Mulut dan tenggorok Dada Jantung Abdomen Genitalia 1. Pria 2. Wanita Anus Punggung dan ekstremitas Pengkajian neurologis 1. Status mental 2. Fungsi motorik 3. Fungsi sensorik 4. Refleks (tendon dalam) 5. Saraf kranial 61