Modul ke:
Operasional Stasiun Penyiaran Studio Penyiaran dan Perangkatnya (Lanjutan-2)
Fakultas
KOMUNIKASI
Program Studi
Penyiaran www.mercubuana.ac.id
Syaefurrahman Al-Banjary, SH. M.Si
Tata Cahaya/lighting (di studio) • Cayahaya adalah unsur penting dalam siaran televisi baik di studio maupun di luar studio. Tanpa cahaya yang baik, maka siaran akan tidak baik, karena itu tata cahaya menentukan baik dan buruknya siaran/program televisi.
Fungsi Penataan Cahaya • Menciptakan suasana yang menyentuh emosi penonton, misalnya suasana malam, , sedih, gebiram sakral, wibawa dsb. • Memberikan penerangan yang cukup dan seimbang agar setiap kamera menghasilkan gambar/video signal sesuai standard. • Membentuk dimensi atas obyek, pemisahan visual antara latar depan dan latar belakang. • Menciptakan suasana alami, artistik atau dramatik sesuai tuntutan acara
Tiga dasar Pencahyaan • Key Light, adaah penynaran utama kepada subyek dan akibat penyinaran ini menimbulkan bayangan Peneempataannya 3040 derajat di samping kiri atau kanan subyek dan di atas subyek 30-40 derajat. • Fill Light, jenis sinar ini digunakan untuk mngurangi/menghilangkan bayangan yang ditimbulkan olh key light. Penempatan fill light terletak 30 derajat di sebelah view ine dan posisinya berlawanan dengan posisi ky light. • Back light, dipasang di belakang subyek, sehingga akan membentuk nose line. Penyinaran melalui back light ini akan membentuk garis tepi dari bentuk subyek, sehigga memisahkan dri latar beakang dekorasinya.
Cahaya Alam Terbuka • Pencahayaan di alam terbuka biasanya lebih banyak dengan menggunakan cahaya matahari. Namun karena sering terjadi pencahayaan tidak merata karena mungkin ada pepohonan dan pantulan lain. Karena itu untuk meratakan cayahaya kepada subyek, bisa digunakan reflektor sehingga pantulan itu bisa diarahkan ke bagian yang gelap dari subyek agar merata. • Reflektor dapat dibuat dengan bahan sederhana. Misalnya dengan aluminium foil atau kertas timah.
Ciri-ciri Cahaya • Hard light adalah Cahaya yang menghasilkan gambar dengan tekstur obyek dan bayangan yang jelas. Dihasilkan oleh lampu jenis Spotlight dengan berkas cahaya terarah. • Soft light adalah Cahaya yang menghasilkan gambar dengan tekstur obyek lebih lunak dan bayangan yang samar. Dihasilkan oleh lampu jenis Soft light dengan berkas cahaya menyebar.
Peralatan Lighting • Lampu warna (colour light): disebut juga lampu PAR (Parabolic Aluminized Reflector). Lampu PAR memiliki daya lampu 1000 watt dengan tegangan 220 volt. Terdapat tiga macam lampu Par antara lain: PAR Medium, PAR Nero, dan PAR parinero. • Lampu Efek: sebenarnya ada banyak tetapi yang sering kali digunakan di studio televisi. Antara lain: Technobeam, Cyberlight, Studio colour, dan Studio Beam. • Lampu HMI (Hydrargyrum Medium arc-length Iodide): ini merupakan jenis lampu kualitas tinggi.
• Lampu Tungsten , yaitu lampu yang terbuat dari kawat pijar (bohlam & pijar). Lampu ini biasa digunakan untuk adegan malam hari, di mana skin tone (warna kulit manusia) yang tersinari oleh lampu tungsten akan tetap serasi, tidak menjadi kepucatpucatan. • Pengukur cahaya atau lightmeter adalah sebuah alat untuk mengukur intensitas cahaya.
Master Control Room • Beberapa stasiun televisi menempatkan bagian penyiaran menjadi satu departemen tersendiri yang umum dikenal dengan Departement On Air Broadcast. • Dalam departemen ini, terdapat bagian teknis (meliputi Master Control dan video tape recording (VTR) On Air), bagian non-teknis (meliputi traffic log dan presentasi). • Seluruh materi siaran akan melalui MCR dan kemudian menuju perangkat uplink untuk ditransmisikan melalui satelit dan ke stasiun relay di seluruh Indonesia.
• Master control room (ruang kendali siaran) digunakan untuk mengontrol seluruh sinyal gambar dan suara serta komunikasi dari dan ke luar stasiun penyiaran dan pusat hubungan jalur antar studio, production control, program continuity, VTR/ATR di dalam stasiun penyiaran. • Bagian Master Control Room merupakan jantung dari sebuah stasiun televisi broadcasting. Karena bagian inilah letak pengaturan semua tayangan program dan komersial dari sebuah stasiun televisi.
• •
Master Control (google image)
Tugas Utama Master Control • Bagian Master Control Room dilengkapi dengan meja utama atau Console sebagai pemantau alur sinyal audio dan video merupakan bagian utama sebuah stasiun televisi. • Tugas utama master control console diantaranya: – Menjadi penyangga utama penyelenggaraan siaran – Membagi sinyal input ke bagian lain (studio, presentasi, transfer room) – Quality Control Audio dan Video – Koordinasi utama saat siaran langsung – Bagian monitoring utama kualitas siaran
Sistm MCR TV Broadcast • Terdapat tujuh bagian dalam sistem MCR Televisi Broadcast. 1. Video Tape Recording (VTR) Material Room Bagian ini merupakan tempat penyedian materi-materi program siaran yang berbentuk tape atau kaset siap tayang seperti sinetron, program non-drama. VTR berfungsi merekam dan melihat rekaman pada proses produksi, dapat juga digunakan untuk meng-capture (mengubah rekaman dari kaset pita ke digital). • 2. Studio Ketika program acara diproduksi di studio, MCR menjadi penting untuk mengatur jalannya produksi. Video dan audio akan dikirim ke MCR.
• Produksi program di studio dapat secara live (langsung disiarkan ke pemirsa) misalnya program musik, olahraga, dan berita ataupun secara recording (program acara direkam terlebih dahulu atau dikenal dengan taping). • Di dalam studio terdapat beberapa sistem yang terintegrasi yaitu audio (system mixer), video (system camera), pencahayaan (system lighting) dan seni (art design). • 3. Siaran Langsung (Live Event) Siaran langsung merupakan suatu proses produksi yang sesuai dengan kenyataan saat itu sehingga apa yang dilihat di televisi pemirsa merupakan gambaran nyata baik waktu maupun lokasi.
4. Presentasi (on air presentation) Presentasi merupakan pengendali utama sebuah siaran berlangsung. Bagian ini merupakan pengatur waktu baik kapan program acara on air (berupa live atau taping) maupun waktu iklan atau komersial akan ditayangkan. Bagian presentasi juga bertugas mengatur naik atau turunnya logo televisi, running text. • Sistem presentasi memiliki main switcher atau switcher utama yang saling terhubung dengan computer control switcher dan computer control superimpossed. Switcher merupakan alat untuk memilih satu gambar dari berbagai sumber untuk disiarkan atau direkam.
5. Master Control Console • Bagian ini sebagai pemantau alur sinyal audio dan video. Master control console sebagai penyangga utama penyelenggaraan siaran, membagi sinyal input kebagian lain (studio, presentasi, transfer room), koordinasi utama saat siaran langsung. • 6. Ruang Transfer (Transfer room) Ruang transfer disebut juga sebagai bagian rekam atau recording. Bagian transfer memberikan input untuk materi siaran yang siap tayang. Bagian transfer dapat merekam materi live atau siaran tunda, merekam acara off air (hasil on air yang sudah ke masyarakat) guna keperluan saksi ke pemasang iklan.
• 7. Transmisi Up-link • Ruang transmisi merupakan bagian yang menyiarkan sinyalsinyal audio dan video ke masyarakat. Bagian ini berhubungan dengan frekuensi, daya pancar transmitter, gelombang pemancar, caverage area pancaran stasiun televisi, perizinan alokasi frekuensi dengan departemen perhubungan dll. • Dalam penyiaran televisi, transmisi sebagai pemancar gelombang elektromagnetik dengan dua tipe, yaitu pola penyiaran tatap muka langsung (line off sight) dan pola satelit uplink dan downlink. Line off sight menggunakan gelombang pendek (microwave) yang biasanya untuk keperluan stasiun relay dalam kota (TX Site). Satelit uplink dan downlink menggunakan media satelite repeater untuk keperluan televisi daerah (TX Relay).
• • • • • • • •
Al-Banjary, Syaefurrahman, 2014, Teknik Reportase dan Produksi Berita Televisi. Yogyakarta, Deepublish Hidajanto Djamal, Seluk Beluk Operasional Stasiun Penyiaran, dan Produksi Kreatif, CV Andi Offset Yogyakarta, tahun 2014 Andi Fachrudin dan Hidajanto Djamal, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional dan Rgulasi, Prenada Media Grup Jakarta, 2015. Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University Press, Yogyakarta, 1994. JB Wahyudi, Dasar-dasar Manajemen Penyiran, PT Gramedia Pustaka Utama, 1994 JB Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak, Gramedia Pustaka Utama 1992 https://id.wikipedia.org/wiki/Master_Control_Room_Televisi https://ifaikah2.wordpress.com/2015/07/16/makalah-perkembangantekhnologi-perangkat-media-penyiaran-dan-sistem-jalur-produksi-studiotv-part-1/
Terima Kasih Syaefurrahman Al-Banjary.