ONTOLOGI PENDIDIKAN MENURUT BERAGAM FILSAFAT DUNIA: IDEALISME, REALISME, PRAGMATISME, EKSISTENSIALISME Indah Wahyuni, Titsa Raky Andjani, Annisa Setyawati
A. Definisi Ontologi Kata Ontologi berasal dari kata “Ontos” yang berarti “berada (yang ada)” Rodric (1972: 105). Ontologi itu merupakan bagian filsafat yang paling umum dan yang paling sulit untuk difahami jika terlepas dari bagian-bagian dan bidang filsafat lainnya. Bidang utama dalam ilmu filsafat, 1 seperti filsafat manusia, alam dunia, pengetahuan, kehutanan, moral dan sosial, kemudian disusunlah uraian ontologi. Ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keadaan alam yang sebenarnya secara universal (teory of reality) Inu (2004 : 9). Bidang utama dalam ilmu filsafat, seperti filsafat manusia, alam dunia, pengetahuan, kehutanan, moral dan sosial, kemudian disusunlah uraian ontologi. 2 B. Idealisme Menurut filosof W.F. Hocking Idealisme yaitu suatu pandangan yang memandang sesuatu yang ada dengan sendirinya. Dan mengatakan bahwa realitas dasar itu berhubungan sangat erat dengan ide, fikiran, atau jiwa. Para idealism memiliki fikiran bahwa apa yang ada di dunia itu berbeda dengan realitas yang ada. Menurut Plato Idealisme merupakan suatu faham yang menganggap bahwa realitas terdiri dari jiwa dan fikiran. Idealisme merupakan aliran terpenting dalam perkembangan sejarah perkembangan manusia. Oleh karna itu idealisme adalah aliran yang memandang sesuatu dengan sendirinya dan bersifat real.
Ontologi pada aliran idealisme ialah hal-hal yang bersifat realitas (nyata) seperti halnya spritual dan mental pada manusia.3 Dalam dunia pendidikan paham idelisme lebih menekankan pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh besar sebelumnya yang sudah di uji. Metode penghafal adalah metode yang di gunakan oleh paham idelism. 1
Terminologi filsafat adalah “pecinta hikmah atau kebijaksanaan” [Nyong Eka Teguh Iman Santosa, FENOMENA PEMIKIRAN ISLAM, (Sidoarjo: UruAnna Books, 2015), hal. 47]. 2Bahrum, ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI, Sulena Volume 8 Nomor 2 Tahun 2013, hal. 2 3 AB. Musyafa’ Fathoni, IDEALISME PENDIDIKAN PLATO, Tadrîs. Volume 5. Nomor 1. 2010, Tarbiyah STAIN Ponorogo hal 102
Hal- hal yang bersifat nyata dalam dunia pedidikan tidak lain yaitu sikap religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, kreatif, peduli lingkungan, peduli sosial, gemar membaca, semangat kebangsaan, dan tanggung jawab yang telah dipaparkan oleh Pusat Kurikulum (2010).4 Maka dari itu paham idealism dalam dunia pendidikan sangat dibutuhkan dan tak terpisahkan. Para tokoh-tokoh idelisme seperti Plato (477-347), B. Spinoza (1632-1677 M), Liebniz (1685-1753 M), Berkeley (1685-1753), Immanuel Kant(1724-1881 M), J. Fichte (1762-1814 M), F.Schelling (1755-1854 M), dan G. Hegel (1770-1831 M)5 C. Realisme Paham realisme beranggapan bahwa sesuatu yang ada adalah ril (nyata) Titus (1984 : 383). Pokok Aliran realisme sesuatu ada berdasarkan bentuk apa adanya. Ontologi aliran realisme hal-hal yang bersifat objektif, terdiri berdasarkan matter dan bentuk, yang menyesuaikan hukum alam. Objektif merupakan benda (suatu) yang keberadaannya tidak terduga, misalnya meja, kursi, bintang, bintang. Hal-hal (benda) dapat rusak sesuai dengan hukum alam yang terjadi. Dalam dunia pendidikan hal-hal yang bersifat objektif tertuang pada ilmu-ilmu sains.6
D. Pragmatisme Pragmatism mucul dari kata ‘pragma’ bermakna praktik (aku melakukan). Aliran ini menafsirkan bahwa hidup yang dijalani ini tidak memiliki tujuan akhri, melainkan hidup ini sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan berikutnya. Metode yang digunakan dalam aliran ini yaitu metode eksperiment yang berlandaskan pengalaman dalam memperoleh suatu kebenaran Uyoh (2004: 118-119) Prakmatis merupakan metode yang menekankan pada akibat dan keguaan setiap gagasan sehingga memilki karateristik yang berbeda dari lainnya. Paham ini lebih cenderung ke intinya. Oesman dan Alfian (1992: 57) Meskipun paham pragmatis hanya mengedepankan intinya (pokok), namun John Dewey beranggapan ingin menghidupkan paham pragmatis untuk dapat digunakan memecahkan permasalahan yang dapat berguna bagi kehidupan masyarakat seperti 4
Nyong ETIS, FILSAFAT PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH AKHIR ZAMAN, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Hal. 4 5 Setia Budhi Wilardjo, Filsafat Umum, ALIRAN-ALIRAN DALAM FILSAFAT ILMU BERKAIT DENGAN EKONOMI, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang, hal 5 6 Agus Sutono, Dalam Filsafat Pendidikan, Aliran Realisme, hal. 2-3
paham lainya. Titus, dkk., (1984: 353). Aliran-aliran pragmatism menggunakan metode ilmiah sebagai landasan filsafat. Para filosof pragmatis seperti Charles S. peirce, james, dewey, dan George Herbert Mead (1863-1931 M)7 Teory of reality dalam pandang filsafat ialah interaksi manusia dengan lingkungan. Pandang ini bahwa realitas itu suatu hal yang dapat terjadi dan dapat di lihat maupun di rasakan. Kontribusi dalam pendidikan seperti bidang sains. Karna pragmatism menggunakan metode-metode ilmiah sebagai proses berfikir Titus (1984:340). Pragmatisme juga beranggapan anak adalah makhluk hidup yang aktif dan terus menerus memperbarui pengalaman-pengalaman. Perkembangan pada anak terjadi apabila berinteraksi dengan yang lain. Seorang penganut pemikiran pragmatism yaitu John Dewey berkata bahwa “pendidikan adalah proses yang terjadi tanpa akhir” Muzayyin Arifin (2003: 33).8
E. Eksistensialisme Kata eksistensi berasal dari kata “ex” bemakna keluar, dan “sistensi” bawaan dari kata kerja sisto (berdiri). Maka dari itu kata eksistensi diartikan: manusia berdiri dengan jati dirinya sendiri. Manusia sadar bahwa dirinya ada Harun (1980: 148). Eksistensialime aliran yang fokus terhadap manusia yang bertanggung jawab atas prioritas dirinya baik benar maupun tidak. Ontologi pada pandagan ini ialah subjektif.
7
Achmad Dardiri, Implikasi Pandangan Filsafat Pragmatisme Richard Rorty tentang Epistemologi dalam Bidang Pendidikan, IMPLIKASI PANDANGAN FILSAFAT PRAGMATISME RICHARD RORTY TENTANG EPISTEMOLOGI DALAM BIDANG PENDIDIKAN, FIP Universitas Negeri·Yogyakarta, hal.215 8 Mengenai pragmatisme, baca juga: Santosa, Nyong Eka Teguh Iman. EPISTEMOLOGI PARTISAN PENDIDIKAN LIBERAL. Adabiyah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 1 , No. 1 , September 2015.
KESIMPULAN
1. Ontologi adalah ilmu yang berdasar hal-hal nyata (teory of reality) secara universal. 2. Idealisme adalah aliran yang memandang sesuatu dengan sendirinya dan bersifat real. 3. Realisme beranggapan bahwa sesuatu yang ada adalah ril, bersifat objektif, terdiri berdasarkan matter dan bentuk, yang menyesuaikan hukum alam. 4. Pragmatism menganggap bahwa hidup yang dijalani ini tidak memiliki tujuan akhir, melainkan hidup ini sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan berikutnya. Teory of reality dalam pandang filsafat ialah interaksi manusia dengan lingkungan. 5. Eksistensi diartikan: manusia berdiri dengan jati dirinya sendiri. Bersifat subjektif.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Muzayyin. 2003.Prof. H., Med., Filsafat Pendidikan Islam, (Edisi Revisi), Jakarta: Bumi Aksara Firth, Rodric. 1972. Encyclopedia Internasional, Phippines: Gloria Incorperation Hadiwijono, Harun. 1980. Sari Sejarah Filsafat Barat 2.Yogyakarta: Kanisius. Oesman, O. dan Alfian (Ed). 1990. Pancasila sebagai Ideologi dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara. Jakarta: Penerbit BP 7 Pusat. Syafii, Inu Kencana. 2004. Pengantar Filsafat, Cet. I; Bandung: Refika Aditama Sadulloh, Uyoh, Drs. M.Pd. 2004.Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: Alfabeta Titus, Nolan, Smith .1984. Living Issues in Philosophy, Alih bahasa HM Rasjidi, Jakarta: Penerbit Buan Bintang Wilardjo, Setia Budhi. Filsafat Umum, ALIRAN-ALIRAN DALAM FILSAFAT ILMU BERKAIT DENGAN EKONOMI, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang.
Bahrum. ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI. Sulena Volume 8 Nomor 2 Tahun 2013. Dilihat journal.uinalauddin.ac.id/index.php/sls/article/download/1276/1243 Fathoni, AB. Musyafa’. IDEALISME PENDIDIKAN PLATO, Tadrîs. Volume 5. Nomor 1. 2010, Tarbiyah STAIN Ponorogo. Dilihat http://download.portalgaruda.org/article.php?article=267589&val=7084&title=I DEALISME%20PENDIDIKAN%20PLATO Santosa, Nyong Eka Teguh Iman (2012) Filsafat Pendidikan Muhammadiyah Akhir Zaman. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Retrieved from http://eprints.umsida.ac.id/201/1/filsafat%20pendidikan%20akhir%20zaman2012.pdf Santosa, Nyong Eka Teguh Iman (2015) Fenomena Pemikiran Islam. UruAnna Books, Sidoarjo. ISBN 978-602-70561-3-8. URI: http://eprints.umsida.ac.id/id/eprint/196. Santosa, Nyong Eka Teguh Iman. Epistemologi Partisan Pendidikan Liberal. Adabiyah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 1, No. 1, September 2015. DOI: http://dx.doi.org/10.21070/ja.v1i1.160. Retrieved from http://ojs.umsida.ac.id/index.php/ajpi/article/view/160. Sutono, Agus. Dalam Filsafat Pendidikan, Aliran Realisme. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=7021&val=531
Dilihat
Dardiri, Achmad. Implikasi Pandangan Filsafat Pragmatisme Richard Rorty tentang Epistemologi dalam Bidang Pendidikan, IMPLIKASI PANDANGAN FILSAFAT PRAGMATISME RICHARD RORTY TENTANG EPISTEMOLOGI DALAM BIDANG PENDIDIKAN, FIP Universitas Negeri·Yogyakarta. Dilihat http://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/8559.