Budi Setiyono
One picture is worth more than ten thousand words
Pengenalan Pola Deskripsi/ Informasi
Citra
Grafika Komputer Kecerdasan Buatan
Pengolahan Citra
14/03/2013
PERTEMUAN KE-1
3
Image Processing
Image Computer Graphics
Computer Vision Description
Here comes your footer Page 4
• Pattern Recognition menerjemahkan citra menjadi informasi yang merepresentasikan citra tersebut • Computer Graphics menvisualisasikan suatu informasi menjadi citra. • Artificial Intellegent menerjemahkan informasi input menjadi informasi lain untuk mengambil keputusan.
14/03/2013
PERTEMUAN KE-1
5
• CITRA (Image) Gambar pada bidang dua dimensi • Citra dibagi menjadi citra tampak dan citra tak Tampak CITRA
Citra Tak Tampak Fungsi Matematis Kontinu
Citra Tampak Gambar Foto
Diskrit (Citra Digital)
Lukisan
Gambar
Citra Optis Pengelompokan Jenis – Jenis Citra 14/03/2013
PERTEMUAN KE-1
6
• Pembentukan Citra oleh Sensor Mata o Intensitas cahaya ditangkap oleh diagram iris dan
diteruskan ke bagian retina mata. o Bayangan obyek pada retina mata dibentuk dengan mengikuti konsep sistem optik dimana fokus lensa terletak antara retina dan lensa mata. o Mata dan syaraf otak dapat menginterpretasi bayangan yang merupakan obyek pada posisi terbalik.
7
Representasi penglihatan ini menunjukkan cara kerja kamera dalam meng-capture suatu gambar.
8
• Bentuk seperti sphere • Rata-rata diameter 20mm • 3 membran • Cornea dan sclera • Choroid • Retina menutup mata
A cross section of the human eye (Gonzalez & Woods, 1992) 9
GEMBONG EDHI SETYAWAN, ST.,MT.
• Fovea di bagian retina terdiri dari dua jenis receptor: o Sejumlah cone receptor, sensitif terhadap warna, visi cone
disebut photocopic vision atau bright light vision o Sejumlah rod receptor, memberikan gambar keseluruhan pandangan dan sensitif terhadap iluminasi tingkat rendah, visi rod disebut scotopic vision atau dim-light vision
• Blind Spot o adalah bagian retina yang tidak mengandung receptor
sehingga tidak dapat menerima dan menginterpretasi informasi
10
• Subjective brightness o Merupakan tingkat kecemerlangan yang dapat ditangkap sistem
visual manusia; o Merupakan fungsi logaritmik dari intensitas cahaya yang masuk ke mata manusia; o Mempunyai daerah intensitas yang bergerak dari ambang scotopic (redup) ke ambang photocopic (terang).
• Brightness adaption o Merupakan fenomena penyesuaian mata manusia dalam
membedakan gradasi tingkat kecemerlangan; o Batas daerah tingkat kecemerlangan yang mampu dibedakan secara sekaligus oleh mata manusia lebih kecil dibandingkan dengan daerah tingkat kecemerlangan sebenarnya. 11
• Kepekaan dalam pembedaan tingkat kecemerlangan merupakan fungsi yang tidak sederhana, namun dapat dijelaskan antara lain dengan dua fenomena berikut: o Mach Band (ditemukan oleh Ernst Mach):
pita tengah bagian kiri kelihatan lebih terang dari bagian kanan.
o Simultaneous Contrast:
kotak kecil disebelah kiri kelihatan lebih gelap dari kotak kecil disebelah kanan, padahal intensitasnya sama tapi intensitas latar belakang berbeda. Hal sama terjadi bila kertas putih di meja kelihatan lebih putih daripada kertas sama diarahkan ke sinar matahari. 12
• Citra digital merupakan fungsi intensitas cahaya f(x,y), dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi tersebut pada setiap titik (x,y) merupakan tingkat kecemerlangan citra pada titik tersebut; • Citra digital adalah citra f(x,y) dimana dilakukan diskritisasi koordinat spasial (sampling) dan diskritisasi tingkat kecemerlangannya/keabuan (kwantisasi); • Citra digital merupakan suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang disebut sebagai elemen gambar / piksel / pixel / picture element / pels) menyatakan tingkat keabuan pada titik tersebut. 13
• Dikenal: resolusi spasial dan resolusi kecemerlangan, berpengaruh pada besarnya informasi citra yang hilang. • Resolusi spasial: halus / kasarnya pembagian kisi-kisi baris dan kolom. o Transformasi citra kontinue ke citra digital disebut dijitisasi (sampling).
Hasil digitasi dengan jumlah baris 256 dan jumlah kolom 256 - resolusi spasial 256 x 256.
• Resolusi kecemerlangan (intensitas / brightness): halus / kasarnya pembagian tingkat kecemerlangan. o Transformasi data analog yang bersifat kontinue ke daerah intensitas
diskrit disebut kwantisasi. Bila intensitas piksel berkisar antara 0 dan 255 resolusi kecemerlangan citra adalah 256.
14
Color images have 3 values per pixel; monochrome images have 1 value per pixel.
a grid of squares, each of which contains a single color each square is called a pixel (for picture element)
14 March 2013
15
• BIOMEDIS (BIOMEDICAL)
Citra MRI
Citra MSCT CT-Scan
• PENGINDERAAN JARAK JAUH (REMOTE SENSING)
Hasil Remote Sensing
• PENGENALAN BIOMETRIK
• PENGENALAN OBJEK/KARAKTER
• PEMAMPATAN CITRA DAN VIDEO
SUPERRESOLUTION
Frame n
Frame 3 Frame 2
Frame 1
Input (source image)
• KEAMANAN DATA & PROTEKSI HAK CIPTA
Citra ter-Watermark Aplikasi Steganografi
• OPERASI TINGKAT TITIK Nilai output pada koordinat tertentu hanya bergantung pada nilai input pada koordinat tersebut o Pengaturan kecerahan (brightness) o Pengaturan kontras
o Negasi citra o Konversi citra warna ke citra grayscale
Here comes your footer Page 25
• OPERASI TINGKAT LOKAL Nilai output pada koordinat tertentu bergantung pada nilai input tetangganya o Konvolusi o Deteksi tepi
o Penghalusan citra o Penajaman citra o Eliminasi noise
Here comes your footer Page 26
• OPERASI TINGKATGLOBAL Nilai output pada koordinat tertentu bergantung pada seluruh nilai dari citra input o Ekualisasi histogram
Here comes your footer Page 27
• OPERASI TINGKAT OBJEK Karakteristik citra (ukuran, bentuk, intensitas rata-rata) harus dihitung karena berkaitan dengan pengenalan objek yang akan dianalisis
Here comes your footer Page 28