UNIVERSITAS ANDALAS
BEBAS AKNE VULGARIS DENGAN KESEIMBANGAN RASIO OMEGA-6/OMEGA-3
ORASI ILMIAH
Oleh: Dr.dr.Satya Wydya Yenny, Sp.KK(K), FINSDV
DIBACAKAN PADA ACARA LUSTRUM KE XII FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
Padang, 7 September 2015
Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Yang saya hormati, Bapak Rektor Universitas Andalas, selaku Ketua Senat Universitas Andalas Para Guru Besar dan Anggota Senat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Ibu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Ibu Direktur Rumah Sakit Dr.M.Djamil Padang Bapak Dekan Fakultas Kedokteran beserta jajarannya Staf Pengajar,Civitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Serta Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, hadirin-hadirat yang saya muliakan Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanawata’ala yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul bersama-sama pada siang yang berbahagia ini dalam rangka merayakan Lustrum ke XII Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Salam dan shalawat saya sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah menyampaikan ajaran dan tuntunan berakhlak mulia, yang menjadi suri tauladan bagi kita semua. Hadirin yang saya muliakan .... Pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang telah memberikan izin, kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk menyampaikan orasi ilmiah, dengan judul
Bebas Akne Vulgaris dengan Keseimbangan Rasio Omega-6/Omega-3
Akne vulgaris (AV) atau lebih dikenal secara umum dengan jerawat merupakan kelainan kulit terbanyak saat ini yang dikeluhkan pasien saat berobat ke dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Meskipun AV tidak mengancam jiwa, tetapi berpengaruh besar pada kualitas hidup dan sosial ekonomi seseorang. Beberapa penelitian mendapatkan AV membuat pasien merasa malu, rendah diri, bahkan pada beberapa kasus ada keinginan untuk bunuh diri. Pasien AV lebih terganggu secara mental dibandingkan penyakit kronis lainnya seperti epilepsi dan diabetes (Rubin et al., 2008), bahkan skor ansietas dan depresi lebih tinggi pada pasien AV dibandingkan pasien kanker (Kellet and Gawkrodger, 1999). Laporan penelitian mendapatkan dari 480 pasien penyakit kulit yang mempunyai pemikiran bunuh diri, sebesar 5,6% merupakan pasien AV, dan dari 16 kasus bunuh diri pada pasien penyakit kulit 7 orang (40%) diantaranya pasien AV. Pasien akan mencari dan menemukan obat apapun yang dikatakan dapat menyembuhkan AV, baik dengan cara mengobati sendiri dengan kosmetik dan obat-obatan yang dijual secara komersil di toko obat, membeli kosmetik yang ditawarkan secara online dari harga puluhan ribu sampai harga jutaan rupiah, “berobat” ke salon yang memberikan pelayanan dengan memberikan obat-obatan dan tindakan medis yang tentunya tidak mempunyai kompetensi untuk mengobati, maupun datang berobat ke praktek dokter dan rumah sakit. Sebanyak 15% - 30% pasien AV membutuhkan terapi medis sehubungan dengan tingkat keparahan dan keadaan klinis yang dialami, dan pada 2% - 7% diantaranya mengalami jaringan parut paska AV
yang menjadi beban psikologis jangka panjang
(Yahya, 2000). Dari segi ekonomi dampak dari AV juga sangat besar karena pengobatan AV membutuhkan waktu jangka lama dan biaya yang sangat besar.
Di Amerika Serikat
estimasi biaya untuk pengobatan AV pertahun mencapai 1 milyar dolar Amerika, dan 100
juta dolar Amerika dikeluarkan untuk produk kosmetik yang dijual bebas (OTC) (James WD, 2005), sedangkan di Indonesia sampai saat ini belum ada data estimasi biaya pengobatan AV. Sampai saat ini hampir semua asuransi dan perusahaan tidak bersedia menanggung biaya pengobatan AV, termasuk BPJS karena AV tidak dimasukkan kategori penyakit, melainkan dimasukkan pelayanan estetika atau kecantikan sehingga semua biaya harus ditanggung sendiri oleh pasien. Sebagian besar pasien AV adalah usia remaja dan dewasa muda yang belum mempunyai penghasilan, sehingga biaya berobat menjadi beban orang tua dan ini juga meningkatkan ansietas pada orang tua. Akne vulgaris ditemukan di segala usia pada semua kelompok etnis. Pada populasi Kaukasia, Hispanik, Amerika dan Afrika, AV merupakan penyakit kulit terbanyak dan kelainan kulit kedua terbanyak yang diobati pada populasi Asia (Perkins et al., 2010). Di Indonesia, berdasarkan laporan kunjungan pasien Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, jumlah kunjungan pasien AV pada tahun 2010 mencapai 2489 kali kunjungan dengan jumlah kasus baru mencapai 756 pasien (30,37%) (Sitohang, 2011). Di RS Dr. M.Djamil Padang dilaporkan kasus baru AV sebesar 10,97% dari Januari 2004 - Desember 2008 (Hidayah et al., 2009). Akne vulgaris seringkali merupakan manifestasi awal masa pubertas, pada remaja perempuan AV muncul saat awal atau tahun pertama menstruasi, kasus terbanyak berusia pertengahan sampai akhir masa remaja (Zaenglein et al., 2008). Pada etnis Kaukasia, hampir 80% individu berusia 12-25 tahun menderita AV (Semynov, 2005). Insidens AV di Amerika mencapai puncak pada remaja berusia 12-24 tahun (Cordain et al., 2002). Di RSCM Jakarta jumlah kasus AV baru terbanyak ditemukan pada kelompok usia 15-24 tahun (Sitohang, 2011) dan di RSUP Dr. M. Djamil Padang kelompok usia terbanyak yang menderita AV adalah 16-25 tahun (Hidayah et al., 2009). Akne vulgaris merupakan penyakit peradangan kronis unit pilosebasea yang bersifat multifaktor. Berdasarkan teori terdapat 4 faktor yang berperan dalam etiopatogenesis AV yaitu hiperproliferasi folikel epidermis, keberadaan dan aktivitas Propionibacterium acnes (P.acnes), produksi sebum yang berlebihan dan inflamasi
(Zaenglein et al., 2008). Propionibacterium acnes mensekresi beberapa produk proinflamasi yaitu lipase, protease, hyaluronidase serta faktor kemotaktik berupa netrofil, monosit dan limfosit. Mikrokomedo dan komedo berkembang menjadi lesi inflamasi akibat aktivasi dan migrasi sel T CD4+, produksi sitokin oleh keratinosit, makrofag dan netrofil, faktor hormonal dan meningkatnya produksi sebum. Lesi inflamasi bervariasi berupa papul, pustul dan nodul (Ottaviani et al., 2006). Meskipun penyebab AV masih belum diketahui dengan pasti, tetapi telah dikemukakan beberapa faktor yang diduga terlibat, terdiri dari faktor intrinsik (genetik, ras, hormonal) dan faktor ekstrinsik (stres, iklim/suhu/kelembaban lingkungan, kosmetik, obatobatan dan makanan) (Gollnick et al., 2003). Satu penelitian di Nigeria melaporkan sebanyak 90,7% responden menganggap bahwa faktor makanan merupakan penyebab utama jerawat (Yahya, 2009). Penelitian di Yunani terhadap murid sekolah menengah atas (SMA), sebanyak 62,3% menyatakan bahwa makanan merupakan penyebab AV, dan faktor makanan sebagai penyebab utama atau pemicu AV juga diyakini di seluruh dunia (Davidovici et al., 2010). Makanan dapat mempengaruhi faktor endokrin yang terlibat pada AV, dengan mengendalikan hormon dan inflamasi, sehingga pengendalian AV membutuhkan kontrol makanan (Kurokawa et al., 2009).
Hadirin yang berbahagia... Asam lemak dalam makanan dapat mempengaruhi inflamasi, baik sebagai proinflamasi maupun sebagai anti-inflamasi, sehingga sangat diperlukan memilih makanan untuk pengontrolan inflamasi yang optimal. (Kurokawa et al., 2009). Terdapat dua asam lemak esensial bagi kesehatan yaitu asam lemak omega-3 dan omega-6. Keduanya tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan harus didapat dari makanan (Castle and Gooder, 2010). Asam lemak omega-3 didapatkan terutama dalam lemak ikan, sayuran dan kacangkacangan tertentu, sedangkan omega-6 banyak ditemukan dalam makanan Barat seperti daging, minyak jagung, minyak kacang kedelai, dan makanan yang diolah dengan minyak kacang kedelai (Kang and Liu, 2013).
Secara metabolik kedua asam lemak tersebut berbeda dengan fungsi fisiologis yang berlawanan, asam lemak omega-6 bersifat proinflamasi dan mediatornya dihubungkan dengan AV, sedangkan asam lemak omega-3 bersifat anti-inflamasi. Keseimbangan antara omega-6 dan omega-3 sangat perlu dijaga dalam makanan karena kedua substansi ini bekerja meningkatkan kesehatan. Tubuh manusia memerlukan keseimbangan omega-6 dan omega-3 fisilogis agar fungsi tubuh terpelihara dengan benar (Suvarna, 2008). Peningkatan perbandingan omega-6/omega-3 diduga berperan meningkatkan insidens AV. Ketidakseimbangan omega-6 dan omega-3 dalam darah perifer menyebabkan produksi sitokin proinflamasi secara berlebihan. Rasio omega-6/omega-3 fisiologis berkisar 1-4/1, sedangkan pada Western diet 16-20/1. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh para ahli, ternyata AV jarang ditemukan pada populasi non-Westernized. Walaupun faktor familial dan etnis berperan dalam prevalensi AV, berbagai pengamatan menunjukkan bahwa insidens AV meningkat seiring dengan diadopsinya pola hidup Westernized. Pada populasi Westernized, AV merupakan kelainan kulit yang hampir universal, mengenai 79% sampai 95% populasi remaja. Sebaliknya dilaporkan AV tidak ditemukan pada 2 populasi non-Westernized; yaitu pada orang Kitavan yang tinggal dekat Papua New Guinea dan Paraguay. Pada orang Eskimo tidak ditemukan AV saat mereka tinggal dan mengkonsumsi makanan tradisional, tetapi dengan perkembangan akulturasi dan perubahan pola makan prevalensi AV hampir sama dengan masyarakat Western (Cordain et al., 2002). Untuk mencapai rasio fisiologis diperlukan penurunan asupan asam lemak omega6 dan meningkatkan asupan asam lemak omega-3 (Simopolous, 2002). Asam lemak
omega-3 dianggap sebagai asam lemak baik, dan terdapat 3 bentuk utama yang digunakan oleh tubuh yaitu alpha-linolenic acid (ALA), eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA). Saat dimakan, tubuh mengkonversi ALA
menjadi EPA dan DHA, dua tipe asam lemak omega-3 yang siap digunakan oleh tubuh (Rustan and Drevon, 2005). Dugaan bahwa asam lemak omega-3 mempengaruhi AV berasal dari studi epidemiologis yang menemukan bahwa pada masyarakat yang mempertahankan makanan tradisional tinggi asam lemak omega-3, angka kejadian AV rendah. Asam lemak omega-3 mempengaruhi AV melalui 2 jalur, pertama sebagai anti-inflamasi dengan menurunkan produksi sitokin inflamasi, seperti leukotriene B4 (LTB4), interleukin 1 (IL-1) dan tumor necrosis factor-α (TNF-α) (Simopolous, 2002; Bowe et al., 2009). Cara kedua, omega-3 menurunkan kadar insulin-like growth factor 1 (IGF-1) (Bowe et al., 2009). Insulin-like
growth
factor-1 berperan dalam patogenesis AV dengan menginduksi trans-
aktivasi reseptor hormon androgen, induksi enzim 5-α reduktase, serta merangsang kelenjar sebasea melalui
reseptor
IGF-1 di
kelenjar sebasea sehingga
memungkinkan proliferasi sel sebosit dan peningkatan produksi sebum (Amitai and Laron, 2010).
Bapak/Ibu/Hadirin yang saya hormati.... Pemahaman terhadap empat faktor utama patofisiologi AV, menjadi panduan dalam prinsip pengobatan untuk mendapatkan respon terapeutik yang maksimal. Mekanisme kerja pengobatan paling umum untuk AV berkaitan dengan patofisiologi adalah sebagai berikut: 1. Memperbaiki pola keratinisisasi folikuler yang telah berubah 2. Mengurangi aktivitas kelenjar sebasea 3. Mengurangi jumlah populasi bakteri folikuler terutama P. acnes 4. Bekerja sebagai anti-inflamasi
Seringkali pengobatan yang diberikan dalam bentuk kombinasi karena banyak faktor yang terlibat dalam patogenesis AV (Zaenglein et al., 2008). Pengobatan AV harus diberikan sesegera mungkin setelah timbul lesi AV untuk meminimalisir terjadinya skar fisik dan emosional. Hal ini sangat penting karena pengaruhnya terhadap pasien tidak selalu sesuai dengan derajat keparahan, pasien dengan AV ringan dapat merasa sangat terganggu dibandingkan pasien dengan AV sedang maupun AV berat. Beberapa penelitian menunjukkan gangguan terhadap kualitas hidup bergantung pada derajat keparahan menurut pasien, bukan berdasarkan penilaian objektif klinis dokter (Thiboutot et al., 2009). Saat ini sudah ada konsensus para ahli di dunia untuk pengobatan AV yang juga dipakai di Indonesia. Algoritma pengobatan AV dibagi berdasarkan derajat keparahan. Untuk AV ringan (jumlah total lesi <30) pengobatan yang diberikan berupa retinoid topikal dan antimikrobial topikal, pengobatan sampai tuntas dapat dilakukan oleh dokter layanan primer. Pengobatan AV sedang dan AV berat merupakan kompetensi dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, AV sedang dengan pemberian antibiotika oral, retinoid topikal dan benzoil peroksida topikal dan untuk AV berat nodular dan konglobata ditambah dengan pemberian isotretinoin oral. Pemberian antibiotika sistemik pada AV membutuhkan waktu lama berkisar 8 sampai 12 minggu, hal ini memerlukan kerjasama dan kepatuhan pasien tetapi saat ini resistensi antibiotika juga sudah semakin meningkat. Isotretinoin merupakan retinoid oral yang digunakan untuk AV yang resisten terhadap pengobatan, tetapi mempunyai efek teratogenik dan efek samping sistemik lainnya sehingga penggunaannya sangat hati-hati (Zaenglein et al., 2008). Bagaimanapun pengobatan AV yang ada saat ini seperti isotretinoin oral dan terapi hormonal terbatas karena kurang efektif dan kurang aman. Dengan meningkatnya perhatian akan efek teratogenik isotretinoin, efek terapi hormonal dan resistensi antibiotika jelas diperlukan alternatif terapi untuk pengobatan jangka lama (Katsambas et al., 2008). Keberhasilan pengobatan bergantung pada penggunaan obat yang tersedia secara rasional sesuai tipe dan derajat keparahan AV. Beberapa tahun terakhir, banyak dilakukan
penelitian untuk meningkatkan pemahaman tentang patogenesis AV. Hal ini membuka peluang untuk mendisain modalitas terapi baru. Pada saat ini banyak penelitian mengenai makanan sehari-hari yang berhubungan dengan AV, sehingga dapat dilakukan intervensi diet pada pengobatan AV (Kurokawa et al., 2009). Berbagai modalitas terapi baru ada yang sudah terbukti secara ilmiah dengan penelitian yang menghasilkan level of evidence yang paling tinggi, salah satunya adalah suplemen omega-3 yang banyak dijual secara komersil (Rubin et al., 2008, Khayef et al., 2012, Jung et al., 2014). Ada 3 penelitian melaporkan efek positif pemberian suplemen omega-3 terhadap derajat keparahan AV. Ketiga peneliti mendapatkan efek pemberian suplemen omega-3 pada AV dengan hasil total lesi berkurang dan jumlah lesi inflamasi berkurang. Pada ketiga penelitian tersebut masih terdapat beberapa kelemahan antara lain pasien tidak diberikan obat standar, pemberian suplemen omega-3 dilakukan tanpa kontrol dan tidak dilakukan pengukuran objektif kadar omega-3 dan omega-6 dalam darah. Pada tahun 2014 saya meneliti pengaruh pemberian suplemen omega-3 terhadap AV berupa penelitian dengan uji klinik acak terkontrol (randomized controlled trial = RCT) yang merupakan gold standar uji klinis dengan level of evidence tertinggi dan didisain untuk menjelaskan dan membuktikan pengaruh pemberian suplemen asam lemak omega-3 terhadap rasio omega-6/omega-3 dalam memperbaiki derajat keparahan AV. Hasil pemeriksaan rasio omega-6/omega-3 pada 72 orang responden sebelum pengobatan didapatkan pada kisaran nilai kadar fisiologis yaitu 1-2:1. Rasio omega6/omega-3 dari berbagai populasi di dunia didapatkan berbeda misalnya di Yunani 1-2 : 1, Jepang 4:1 sedangkan di Inggris dan Eropa 15: 1 (Simopoulos, 2004). Rasio fisiologis pada responden didapatkan dari asupan nutrisi sehari-hari. Berdasarkan hasil pemeriksaan rasio omega-6/omega-3 di atas keseimbangan asupan nutrisi omega-6 dan omega-3 pada responden sangat bagus. Hal ini harus dipertahankan, karena keseimbangan omega-
6/omega-3 sangat penting untuk memelihara kesehatan dan mengurangi risiko terjadinya penyakit (Candela et al., 2011). Hasil penelitian mendapatkan pemberian suplemen asam lemak omega-3 dapat mempertahankan kadar fisiologis rasio omega-6/omega-3 dan omega-3 juga dapat mempengaruhi jumlah lesi inflamasi seperti terlihat pada grafik di bawah ini. 18 16
17 16
16,5
14 12
12 11,5
11
10
Omega 3
9 8
Plasebo
8
6
6
4
5,5 4 2,5
2 0
minggu 0 minggu 2 minggu 4 minggu 6 minggu 8 minggu 10 minggu 12
Grafik 1.1 Perbedaan perubahan median jumlah lesi inflamasi AV pada kelompok Omega 3 dengan kelompok Plasebo subyek penelitian pasien AV di RSUP dr. M Djamil Padang pada bulan Maret - Agustus 2014 Pemberian suplemen omega-3 menunjkkan perbaikan terhadap jumlah lesi inflamasi mulai minggu kedua pengobatan dan secara jelas didapatkan mulai minggu ke empat sampai minggu ke sepuluh pengobatan, terus berkurang sampai akhir pengobatan, sedangkan pada kelompok plasebo pada minggu kedua setelah pengobatan median jumlah lesi bertambah, baru berkurang setelah minggu keempat dan terus berkurang secara perlahan sampai akhir pengobatan. Proses inflamasi yang berkurang secara jelas akan mengurangi dan menghambat proses kerusakan jaringan lebih lanjut secara bermakna. Hal ini sangat memberikan dampak positif bagi pasien baik secara psikologis maupun secara klinis. Pengurangan
jumlah lesi inflamasi dari awal pengobatan sampai akhir pengobatan, akan dirasakan pasien sebagai proses penyembuhan yang jelas karena akan memberikan rasa nyaman yang sangat bermakna baik oleh pasien maupun dokter yang mengobati, karena rasa panas, rasa sakit dan warna kemerahan akan jauh berkurang. Pasien sering merasa malu, stress dan tidak percaya diri bukan hanya karena keluhan akibat dampak tersebut saja tetapi juga diperberat oleh pertanyaan-pertanyaan orang di sekitarnya baik itu teman, saudara ataupun guru yang mengomentari jerawat di wajah mereka. Hal ini sering menjadi beban bagi dokter, karena pasien selalu mengeluh tidak ada perbaikan. Berkurangnya lesi inflamasi membuat penampilan lebih baik, kemerahan di wajah berkurang dan yang penting sekali kemungkinan timbulnya komplikasi berupa skar yang tidak diinginkan akan berkurang. Sebaliknya pada kelompok plasebo pada minggu kedua median jumlah lesi bertambah, secara klinis pasien akan merasakan AV bertambah berat setelah diobati, misalnya rasa panas, sakit, dan kemerahan sangat mengganggu. Hal ini yang membuat pasien merasa tidak nyaman, malu dan rendah diri jika tidak diberikan edukasi yang baik kepercayaan pasien kepada dokter akan berkurang dan kemungkinan akan pindah ke dokter lain atau mencari pengobatan alternatif.
Setelah minggu kedua sampai akhir
pengobatan median jumlah lesi inflamasi berkurang secara perlahan, secara klinis keluhan inflamasi masih dirasakan. Dapat disimpulkan pada penelitian ini hasil pengobatan sesuai terapi standar di akhir pengobatan memberikan hasil yang baik, namun secara kualitas selama “proses” pengobatan didapatkan pada kelompok omega-3 jauh lebih baik. Selain hal di atas, jika proses inflamasi berlangsung lama kemungkinan timbulnya komplikasi berupa skar akne semakin besar. Skar akne membutuhkan modalitas pengobatan yang lebih beragam, kadang diperlukan tindakan invasif seperti chemical peeling, subcision, microneedling bahkan tindakan laser. Semua modalitas tersebut membutuhkan waktu lebih lama, menimbulkan rasa sakit dan biaya yang jauh lebih besar. Maka pada penatalaksanaan AV sangat penting untuk segera mengurangi lesi inflamasi. Omega-3 memperbaiki inflamasi dengan beberapa cara yang berbeda. Pertama, omega-3 mengurangi produksi metabolit PGE2, tromboksan A2 dan LTB4
dan
meningkatkan produksi tromboksan A3, prostacycline PGI3 dan LTB5. Kedua, asam lemak omega-3 dianggap mempengaruhi fungsi sel monosit, dan menghambat aktivasi dan proliferasi sel T secara in vivo dan mengurangi kadar granulosit dalam sirkulasi. Ketiga, asam lemak omega-3 menghambat sekresi IL-1, IL-6, IL-8 dan TNF-α, yang merupakan mediator utama pada inflamasi AV. EPA menekan aktivasi NF-κB yang diinduksi oleh berbagai rangsangan, dan untuk menghambat TNF-α menginduksi ekspresi MMP-9 dengan menghambat aktivasi p38 dan Ak (Jung et al., 2014). Bapak/Ibu/Hadirin yang saya muliakan... Pada penelitian yang saya lakukan pemberian suplemen asam lemak omega-3 meningkatkan kadar omega-3 tetapi juga meningkatkan kadar omega-6, sehingga rasio omega-6/omega-3 setelah pemberian suplemen omega-3 juga meningkat. Seharusnya dengan pemberian omega-3 saja hanya kadar omega-3 yang meningkat, sedangkan kadar omega-6 seharusnya menetap atau menurun. Pada penelitian ini responden diberikan suplemen omega-3 dengan dosis 1.000 mg yang dijual secara komersial yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat dan diyakini mengandung omega-3 murni. Pihak produsen menyatakan bahwa suplemen ini murni omega-3 tanpa mengandung omega-6. Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar omega-6 dalam darah responden, dilakukan pemeriksaan komposisi kapsul omega-3 1000 mg ke Laboratorium Penguji PT Saraswanti Indo Genetech (The First Indonesian Molecular Biotecnology Company) di Bogor. Didapatkan dalam suplemen omega-3 ternyata juga mengandung omega-6 meskipun jumlahnya jauh dibawah asupan minimal/hari yaitu 2.400-2.700 mg/hari dan asupan optimal berkisar 7.200-12.000 mg/hari (Rutan and Drevon, 2005) Pada AV inflamasi yang dibutuhkan adalah anti-inflamasi, jika diberikan bersamaan dengan proinflamasi walaupun dengan jumlah yang tidak besar tentu dapat meningkatkan kadar omega-6. Omega-3 meningkat diiringi dengan peningkatan omega-6, akan membuat
rasio omega-6/omega-3 tidak menurun. Omega-3 merupakan suplemen impor dengan harga yang relatif mahal karena produk lokal belum tersedia. Dengan dosis 2x 2000 mg/hari dan diberikan selama 12 minggu, membutuhkan biaya yang cukup besar bagi pasien, tetapi hasil yang diharapkan tidak tercapai secara maksimal karena suplemen yang dijual secara komersial tidak mengandung zat aktif seperti yang dipromosikan. Berdasarkan hal tersebut perlu dipikirkan untuk memproduksi suplemen omega-3 yang dipastikan mengandung omega-3 murni. Sumber utama omega-3 adalah algae yang banyak terdapat di dalam laut. Indonesia merupakan negara dengan laut yang sangat luas, tentunya sumber omega-3 sangat banyak dimiliki. Selain itu dari tanaman yang banyak tumbuh di halaman kita seperti daun pegagan juga mengandung omega-3 yang tinggi. Hal ini membuka peluang bagi para ahli ilmu farmasi, teknik industri dan pengusaha industri farmasi lokal untuk memproduksi omega-3 murni. Asam lemak omega-3 telah banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, misalnya dermatitis atopik, psoriasis, penyakit autoimun, penyakit kardiovaskular, kanker kolon dan AV. Rasio omega-6/omega-3 pada nilai fisiologis dapat mengurangi risiko berbagai penyakit kronis di negara Western, demikian juga di negara sedang berkembang. Interaksi antara genetik dan lingkungan, serta alam menjadi dasar untuk semua penyakit dan kesehatan. Menggunakan teknik biologi molekular didapatkan bahwa faktor genetik menentukan kerentanan seseorang untuk terkena penyakit. Makanan adalah satu faktor lingkungan yang sangat penting. Ahli genetik menyatakan bahwa saat ini manusia hidup dalam lingkungan makanan yang berbeda, perubahan aspek makanan menunjukkan perubahan dalam makanan terutama pada tipe dan jumlah asam lemak esensial. Menggunakan perangkat biomolekular dan genetik riset menterjemahkan bagaimana mekanisme gen mempengaruhi absorbsi, metabolisme, dan ekskresi serta bagaimana makanan mempengaruhi ekspresi gen. Keseimbangan asam lemak esensial sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan yang normal dari sel (Simopoulos, 2002).
Hadirin yang berbahagia, Sebagai kesimpulan dari uraian di atas adalah : 1. Rasio omega-6/omega-3 perlu dipertahankan pada rasio fisiologis, karena keseimbangan omega-6/omega-3 sangat penting untuk memelihara kesehatan dan mengurangi risiko terjadinya penyakit. 2. Omega-3 dapat mengurangi inflamasi AV lebih cepat, sehingga kualitas hidup pasien lebih baik. 3. Sebagai dokter sebaiknya kita betul-betul mempertimbangkan pemberian suplemen kepada pasien, karena belum tentu suplemen yang ditawarkan produsen mengandung komposisi seperti yang tertera pada kemasan. 4. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan alternatif terapi AV dengan efektivitas jangka panjang, meningkatkan kualitas hidup dan biaya murah.
Hadirin yang saya muliakan, Sebelum mengakhiri orasi ilmiah ini, perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. dr. Yanwrasti PA(K), Prof .dr. Nur Indrawati Lipoeto MmedSc, PhD, SpGK dan Prof. Dr. dr. Delmi Sulastri, MS yang telah memberikan saran untuk orasi ilmiah ini. Terima kasih yang sedalam-dalamnya juga saya sampaikan kepada seluruh panitia Lustrum Fakultas Kedokteran yang ke XII yang telah bekerja keras untuk susksesnya acara ini. Akhirnya saya menghaturkan ribuan terima kasih atas segala perhatian para hadirin yang mulia, dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbil alamin saya akhiri orasi ilmiah ini semoga bermanfaat bagi kita semua, Aamiin YRA. Mohon maaf bila selama penyampaian orasi ilmiah ini ada kekurangan dan kejanggalan. Wabillahi taufik wa hidayah Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
DAFTAR PUSTAKA Amitai DB, Laron Z, 2010. Effect of insulin-like growth factor-1 deficiency or administration on the occurence of acne. JEADV 25: 950-4. Bowe WP, Joshi SS, Shalita AR, 2009. Diet and acne. J Am Acad Dermatol 7: 43. Candela CG, Lopez LMB, Kohen VL, 2011. Importance of a balanced omega 6/omega 3 ratio for maintenance of health. Nutritional recommendations. Nutr Hosp 26:323-9. Castle LD and Gooder PR, 2010. Omega-3 and omega-6 fatty acids. Neb Guide. Cordain L, Lindeberg S, Hurtado M, 2002. Acne vulgaris; a disease of Western Civilization. Arch Dermatol 138: 1584-90. Davidovici BB and Wolf R, 2010. The role of diet in acne: facts and controversies. Clin in Dermatol 28: 12–6. Gollnick H, Cunliffe W 2003. Management of acne. J Am Acad Dermatol 49:1-38. Hidayah R, Lestari S, Yenny SW, 2009.Pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap timbulnya akne vulgaris ditinjau dari kadar hormon testosteron normal di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP dr. M. Djamil Padang (2004-2008). PIT X Perdoski: 29-31. James WD, 2005. Acne. N Engl J Med 352:1463-72 Jung JY, Kwon HH, Hong JS, Yoon JY, Park MS, Jang MY, Suh DH, 2014. Effect of dietary supplementation with omega-3 fatty acid and gamma-linolenic acid on acne vulgaris: a randomised, double-blind, controlled trial. Acta Derm Venereol 94: 521-5. Kang JX, Liu A, 2013. The role of tissue omega-6/omega-3 fatty acid rato in regulating tumor angiogenesis. Cancer Metastasis Rev 32:201-3. Katsambas A and Dessinioti C, 2008. New and emerging treatments in dermatology: acne. Dermatol Therapy 21: 86-95. Kaymak Y, Adisen E, Erhan M, Celik B, Gurer MA, 2007. Zinc Levels in Patients with Acne Vulgaris. J Turk Acad Dermatol 1: 713. Kellet SC, Gawkrodger DJ, 1999. The psychological and emotional impact of acne and the effect of treatment with isotretinoin. Br J Dermatol 140: 273-82. Khayef G, Young J, Whitmore BB, Spalding T, 2012. Effects of fish oil supplementation on inflammatory acne. Lipids in Health and Disease 11: 165 Kurokawa I, Danby FW, Ju Q, Wang X, Xiang LF, Xia L, et al., 2009. New developments in our understanding of acne pathogenesis and treatment. Exp Dermatol 18:821-32. Ottaviani M, Alestas T, Flori E, Mastrofrancesco A, Zouboulis CC, Picardo M, 2006. Peroxidated squalene induces the production of inflammatory mediators in HaCaT keratinocytes: a possible role in acne vulgaris. J of Inv Dermatol 126: 2430–7. Perkins AC, Cheng CE, Hillebrand GG, Miyamoto K, Kimball AB, 2010. Comparison of the epidemiology of acne vulgaris among Caucasian, Asian, Continental Indian Rubin MG, Kim K, Logan AC, 2008. Acne vulgaris, mental health and omega-3 fatty acids: a report of cases. Lipids in Health and Disease 7: 36. Rustan AC and Drevon CA, 2005. Fatty acids: structures and properties. Encyclopedia of life sciences.John Wiley & Sons, Ltd www.els. Net. Semynov L, 2005. Acne as a public health problem. Italian J of Publ Health
Simopolous AP, 2002. The importance of the ratio omega-6/omega-3 essential fatty acid. Biomedicine & Phamacotherapy 56: 365-79. Simopolous AP, 2004. Omega-6/omega-3 essential fatty acid ratio and chronic diseases. Food Reviews International 20 : 77-90 Sitohang IBS, 2011. Patogenesis terkini akne vulgaris. MDVI 38: 112-52. Suvarna BS, 2008. Secrets of omega-3 oil. Kathmandu University Medical Journal 23: 406-11. Thiboutot D, Gollnick H, Bettoli V, Dreno B, Kang S, Leyen JJ, et al., 2009. New insights into the management of acne: An update from the Global Alliance to Improve Outcomes in Acne Group. J Am Acad Dermatol 60: S1-50. Yahya H, 2009. Acne vulgaris in Nigerian adolescents-prevalence, severity, beliefs, perceptions, and practices. Int J of Dermatol 48: 498-505. Zaenglein AL, Graber EM, Thiboutot DM, Strauss JS, 2008. Acne vulgaris and acneiform eruption. In (Wolff , Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, et al., eds). Dermatology in general medicine, 7nd ed. New-York: McGraw-Hill Companies, pp 690703.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Dr. dr. Satya Wydya Yenny, Sp.KK(K), FINSDV
Tempat /Tanggal Lahir
: Alahan Panjang /17 Agustus 1969
Negeri Asal
: Alahan Panjang, Kab. Solok, Sumatera Barat
NIP
: 19690817 200312 2 002
Pangkat /Golongan
: Penata Tk I /III d
Jabatan
: Lektor Kepala
Pekerjaan
: Dosen Tetap /Kepala Divisi Dermatologi Kosmetik Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Unand
Alamat Rumah & Praktek
: Klinik Estetika, Apotek dan Butik Griya Satya Jl. Seberang Padang Utara I No..4 Padang
Alamat email
:
[email protected]
Riwayat Keluarga Nama Suami
: dr. Erwan Bardam, Sp.B, FICS, FINACS
Nama Anak
: Daffa Satya Erwan
Nama Orang Tua Ayah (Abak)
: Munir Mantari Sutan (Alm)
Ibu (Amak)
: Hj. Halimah (Almh)
Nama Mertua Ayah(Bapak)
: Baharuddin Dt. Muntjak (Alm)
Ibu (Amak)
: Hj. Dalenah
Nama Saudara Kandung
: 1. Rosmaniar BA 2. Wina Munir (Almh) 3. dr.Suhatman Emha, SpM (K) 4. Ir.Suhadri Emha, MS 5. Ir. Davis Emha 6. Ir. Refnita, MS (Almh) 7. Drs. Derismen 8. Ganefismen SE 9. Ir. Krisen Satria Emha, IAI, HDII
Riwayat Pendidikan TK
: TK Alahan Panjang
: 1976
SD
: SD 1 Alahan Panjang
: 1982
SLTP : SMP 2 Padang
: 1985
SLTA : SMA 2 Padang
: 1988
S1
: Fakultas Kedokteran Unand
: 1995
Sp1
: Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUI
: 2005
S3
: Pasca Sarjana Biomedik FK Unand
: 2014
Riwayat Pekerjaan
Pimpinan Puskesmas Alahan Panjang (1996 – 1999) Staff Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Unand (2003Sekarang) Kepala Poli Umum IK Kulit dan Kelamin FK Unand (2006-2007) Kepala Bangsal IK Kulit dan Kelamin FK Unand (2007-2008) Kepala Divisi Dermatologi Kosmetik IK Kulit dan Kelamin FK Unand (2009SEKARANG) Koordinator Pendidikan S-1 IK Kulit dan Kelamin FK Unand (2006-Sekarang) Sekretaris Program Studi PPDS FK Unand (2009- Sekarang) Dosen Luar Biasa Fakultas Teknik UNP Program Studi D IV Tata Rias dan Kecantikan (2008 – 2009) Anggota Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi Komite Medik RSUP Dr. M.Djamil Padang (2011-Sekarang) Direktur & Owner Griya Satya Medical Skin Care (2006 – 2011) Owner Griya Satya Aesthetica Clinic, Apotec & Boutique (2011 – Sekarang)
Organisasi Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Anggota dan Pengurus Persatuan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI) Anggota Ikatan Keluarga Lembah Gumanti (IKLG) Anggota Kelompok Studi Dermatologi Laser Indonesia (KSDLI) Anggota Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI) Anggota Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI) Anggota dan Pengurus Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI)
PUBLIKASI JURNAL : Author 1.
En coupe de sabre pada seorang anak perempuan Media Dermatovenereologi Indonesia MDVI 2001;28 Suplemen I
2.
Leiner’s disease Media Dermatovenereologi Indonesia MDVI 2002;29/2
3.
Infeksi Neisseria gonorrhoeae akibat sexual abuse pada seorang anak perempuan Majalah Kedokteran Andalas MKA Vol.32. No.2. Juli – Desember 2008 ISSN 0126-2092
4.
Perbedaan Skin Capacitance dan Transepidermal Water Loss pada kulit non-lesi pasien pitiriasis versikolor dengan non-pitiriasis versikolor Majalah Kedokteran Andalas MKA Vol.32. No.2. Juli – Desember 2008 ISSN 0126-2092
5.
Menghilangkan tattoo dekoratif dengan laser Neodymium-aluminium-garnet (Nd:YAG) Long Pulsed 1064 Majalah Kedokteran Andalas MKA Vol.32. No.1. Jan – Jun 2008 ISSN 01262092
6.
Terapi akne vulgaris dengan Azitromisin dosis denyut Journal of the Indonesian Medical Association MKI Vol.61 No.4, April 2011 ISSN 0377 – 1121
7.
A Rare Case Of Suspected Dystrophic Epidermolysis Bullosa Pruriginosa Malaysian Journal of Dermatology ISSN: 1511-5356/ Vol.29 No. Desember 2012.
8.
A Study Comparing the Use of 10% L-Ascorbic Acid and 10% Zinc Sulfate Solution in the Treatment of Melasma Malaysian Journal of Dermatology ISSN: 1511-5356/ Vol.29 No. Desember 2012.
9.
Perbandingan penggunaan arbutin 4% dan azelaic acid 20% untuk pengobatan melasma Media Dermato-venereologica Indonesiana MDVI Vol. 40 No.4, Oktober 2013 ISSN 02160773
10. Insiden kanker kulit di Sub Bagian Tumor Poli Kulit dan Kelamin RS Dr. M.Djamil Padang Januari 2012 – September 2014 Majalah Kedokteran Andalas Vol 37, No.Supl.2/Nov 2014/ISSN 11. Basal cell carcinoma in xeroderma pigmentosum in an 18 year old male Majalah Kedokteran Andalas Vol 37, No.Supl.2/Nov 2014/ISSN 0126-2092
Co-author 1.
Pemeriksaan laboratorium dan penunjang jamur subkutaneus Media Dermatovenereologi Indonesia MDVI Vol.37 No.3 Juli 2010 ISSN 0216 -0773
2.
A symptomatic Infant with High Titre of Immunoglobulin M Mycobacterium leprae Antibody Whose Mother has Morbus Hansen Borderline Lepromatous Leprosy Malaysian Journal of Dermatology Vol 28/Jul 2012/ISSN; 1511-5356
3.
Perbandingan Terapi Keratosis Seboroik Wajah dengan Teknik Split-face antara Laser Karbon Dioksida dengan Elektrodesikasi Cermin Dunia Kedokteran CDK-201/vol 40 no.2. Februari 2013. ISSN: 0125-913X
4.
Terapi gen untuk genodermatosis Media-Dermatovenereologi Indonesia ISSN: 0216- 0773. MDVI Vol.39 No.3 April 2012
5.
Sel Punca untuk terapi penuaan kulit Media-Dermatovenereologi Indonesia ISSN: 0216- 0773. MDVI Vol.39 No.2 April 2012
6.
Diagnosis dan penatalaksanaan tuberosklerosis kompleks Media-Dermatovenereologi Indonesia ISSN: 0216- 0773. MDVI Vol.39 No.2 April 2012.
7.
Penggunaan botulinum toxin A untuk wrinkle di area wajah 1/3 atas Media-Dermatovenereologi Indonesia ISSN: 0216- 0773. MDVI Vol.41 No.4 Oktober 2014
8.
Pruritus generalisata tanpa penyakit kulit Media-Dermatovenereologi Indonesia ISSN: 0216- 0773. MDVI Vol.42 No.2 April 2015.
BUKU 1.
Aging Skin ( Kulit Menua). Gerontologi Medis, Suatu Pandangan Terintegrasi. Pergemi Cabang Padang Oktober 2014.
PRESENTASI ORAL/POSTER/E-JOURNAL Author 1.
Kondilomata akuminata pada serviks yang diragukan dengan karsinoma serviks KONAS X PERDOSKI/ Medan 33-26 Oktober 2002
2.
A Case of pemphigus foliaceus with systemic scleroderma in 17-year-old woman 22nd World Congress of Dermatology. Seoul, Korea 24-29 Mei 2011 q
3.
Perawatan Kulit Bayi dan Anak. Pada Simposium “Berbagai kelainan kulit dan kelamin pada bayi/anak” 27.Juni 2009/ Rocky Hotel Padang
4.
Prosedur Chemical Peeling Superficial. Seminar & Workshop Superficial Chemical Peeling dan Beauty Class 25 - 26 Juli 2009/ Bagian IK Kulit dan Kelamin RS M.Djamil Padang .
5.
Konsep Dasar Kosmetika. Seminar & Workshop Superficial Chemical Peeling dan Beauty Class 25-26 Juli 2009/ Bagian IK Kulit dan Kelamin RS M.Djamil Padang .
6.
Neisseria Gonorrhoeae Infection cause by child sexual abuse: Three cases IUSTI Bali, 4-6 Mei 2010
7.
Satu kasus akne vulgaris yang diperberat oleh kortikosteroid PIT XI PERDOSKI Bali, 7-8 Mei 2010
8.
Fluor Albus (Keputihan). Dies Natalis Universitas Baiturrahmah Juni 2010/ FK Baiturrahmah
9.
Pigmentasi Kulit Pada Kehamilan. Simposium “ Dermatosis pada Kehamilan”. 14 Oktober 2010/ Aula FK Unand
10. A Case of pemphigus foliaceus with systemic scleroderma in 17-year-old woman 22nd World Congress of Dermatology. Seoul, Korea 24-29 Mei 2011 11. A Case of Seborrheic Dermatitis Concomitan With Atopic Dermatitis Followed by Molluscum Contagosum in 4 Year Old Girl 7th Regional Scientific Meeting on Pediatric Dermatology 23-25 ovember 2012, Jakarta 12. Histopathological Morphology of Childhood Leprosy Dr. M. Djamil Hospital Padang During June 2009-July 2012: A Retrospective Study 7th Regional Scientific Meeting on Pediatric Dermatology 23-25 ovember 2012, Jakarta 13. Dermatologi Kosmetik bagi dokter Umum KPPIK Padang 2013 14. Skabies dan Creeping Eruption. Dermatosis in Daily Practice Padang 2013/PERDOSKI 15. Penatalaksanaan akne vulgaris secara Rasional Seminar IDI Berkelanjutan II IDI Padang 2013
Co Author 1.
(A) The infra-auricular donor site (Field): the V-Y closure revisited (B) Newer design concepts for Wolfe grafts (FTGs) XXII Congress of The International Society for Dermatologic Surgery and IV Congreso de la Sociedad Mexicana de Cirugia Dermatologica y Oncologica, A.C. in Guadalajara November 28/December 2, 2001
2.
(A)”Bilevel Anasthesia” and blunt undermining concepts, (B)” The open scissors fulcrum dissection” technique XXII Congress of The International Society for Dermatologic Surgery and IV Congreso de la Sociedad Mexicana de Cirugia Dermatologica y Oncologica, A.C. in Guadalajara November 28/December 2, 2001
3.
West Sumatera first glabellar transpotition flap: bilevel anesthesia, blunt undermining,&V_Y closure 24 th ISDS and 26 th VOD Joint Congress in Berlin, September 18th -21st , 2003
4.
Eritroderma iktiosiformis congenital nonbulosa PIT VIII PERDOSKI. Bali 9-12 Desember 2004
5.
Satu Kasus Impetigo Herpetiformis Yang Jarang Ditemukan. PIT IX PERDOSKI, Surabaya 2007
6.
Displasia Ektodermal Hipodrotik. PIT IX PERDOSKI, Surabaya 2007
7.
Insidens Dermatosis Vesikobulosa Kronik di Unit Rawat Inap Bagian Kulit & Kelamin RS.DR. M.Djamil Pada Tahun 2002 – 2006. PIT IX PERDOSKI, Surabaya 2007
8.
Sindrom Stevens Johnson Yang Disebabkan oleh Lipstik pada Seorang Anak. PIT IX PERDOSKI, Surabaya 2007
9.
Pola Penyakit Kulit Anak di Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Dr. M. Djamil Padang Tahun 2003-2007. KONAS XII PERDOSKI, Palembang 2008
10. Kriptokokosis Generalisata pada Seorang Pasien AIDS. KONAS XII PERDOSKI, Palembang 2008 11. Spektrum Penyakit Kusta di RS Dr. M. Djamil Padang tahun 2002-2007. KONAS XII PERDOSKI, Palembang 2008 12. Kromoblastomikosis. KONAS XII PERDOSKI, Palembang 2008 13. Epidermolisis Bulosa Distrofik yang Diduga Suatu Halopeau Siemens pada Neonatus. KONAS XII PERDOSKI, Palembang 2008 14. Sindroma Child. KONAS XII PERDOSKI, Palembang 2008 15. T-plasty excision of nevus pigmentosus on the right of philtrum. ISDS Bangkok 2009
16. Kromoblastomikosis PIT X PERDOSKI,Banten 2009 17. Prevalensi eritroderma di Bagian Rawat Inap Kulit Kelamin RS.Dr.M. Djamil Padang (20042008) PIT X PERDOSKI,Banten 2009 18. Profile pemphigus vulgaris in dr M Djamil Hospital Padang a retrospective study during January 2004 – Desember 2008 PIT X PERDOSKI,Banten 2009 19. Karsinoma sel skuamosa pada penis: suatu kasus jarang PIT X PERDOSKI,Banten 2009 20. Pola infeksi menular seksual di Unit Rawat Jalan Bagian Kulit dan Kelamin RS Dr. M. Djamil Padang tahun 2004 – 2008 PIT X PERDOSKI,Banten 2009 21. Pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap timbulnya akne vulgaris ditinjau dari kadar hormone testosterone normal di poliklinik kulit dan kelamin RS M Djamil Padang (2004-2008) PIT X PERDOSKI,Banten 2009 22. Vulvae acutum ulcer (Lipschuzt ulcer) that initially diagnosis as genital herpes IUSTI, Bali 2010 23. A case of vulval intraepithelial neoplasia with clinical features mimicking extra mammary Paget’s disease IUSTI, Bali 2010 24. A case of exogenous ochronosis. PIT XI PERDOSKI, Bali 2010 25. A case of squamous cell carcinoma in xeroderma pigmentosum of a 5-year-old boy PIT XI PERDOSKI, Bali 2010 26. Satu kasus chronic bullous disease of childhood dengan gambaran histopatologis pemfigus vulgaris PIT XI PERDOSKI, Bali 2010 27. Neurofibroma pleksiformis yang jarang ditemukan pada pasien neurofibromatosis tipe 1 PIT XI PERDOSKI, Bali 2010 28. Lucio phenomenon in borderline lepromatous leprosy patient 22nd World Congress of Dermatology. Seoul, Korea 24-29 Mei 2011 29.
A case of twenty-nail dystrophy in adult 22nd World Congress of Dermatology. Seoul, Korea 24-29 Mei 2011
30.
A case of herpes zoster thoracalis dextra in a chronic kidney disease patient 22nd World Congress of Dermatology. Seoul, Korea 24-29 Mei 2011
31.
Profil histopatologi Morbus Hansen di RS dr. M.Djamil Padang tahun 2006 – 2010 KONAS XII PERDOSKI, Manado 22-25 Juni 2011
32.
Kromomikosis yang secara Klinis diragukan dengan tuberculosis kutis verukosa KONAS XII PERDOSKI, Manado 22-25 Juni 2011
33. Profil mikosis superfisialis di Poliklinik Kulit dan Kelamin RS Jejaring dr Achmad Mochtar Bukittinggi (2007 – 2010) KONAS XII PERDOSKI, Manado 22-25 Juni 2011 34. Insiden dan tingkat pengetahuan mengenai penyakit kulit dan kelamin siswa/siswi SMP/SMA Pesantren Sabbihisma Padang KONAS XII PERDOSKI, Manado 22-25 Juni 2011 35. Infeksi Mikobakterium atipikal dengan klinis menyerupai neurodermatitis yang respon terhadap doksisiklin KONAS XII PERDOSKI, Manado 22-25 Juni 2011 36. Satu kasus dermatitis kontak iritan akut disebabkan oleh cuka karet pada anak perempuan usia 2 tahun PIT XII PERDOSKI, Solo 21-23 Juni 2012 37.
Herpes zoster pada anak usia 6 tahun PIT XII PERDOSKI, Solo 21-23 Juni 2012
38. Satu kasus pemfigus herpetiformis yang diragukan dengan pemfigus foliaseus yang memberi respon terhadap kortikosteroid dan dapson PIT XII PERDOSKI, Solo 21-23 Juni 2012 39. A Profile of Leprosy in Children in Dr. M.Djamil Hospital Padang in the Period of June 2009July 2012: A Retrospective Study 7th Regional Scientific Meeting on Pediatric Dermatology, 23-25 November 2012, Jakarta 40. Profile of childhood vitiligo in Dr. M. Djamil Hospital Padang During the Period
of
July
2009-June 2012 : A Retrospective Study 7th Regional Scientific Meeting on Pediatric Dermatology 23-25 November 2012, Jakarta 41. Characteristic cosmetic adverse effect in outpatient dermato-venereology Dr. M. Djamil Hospital Padang January 2010-Desember 2012. 12th APEODS/ 13th PIT PERDOSKI, Jogyakarta 2013 42. Allergic contact dermatitis due to temporary Henna (Hair Dye) tattoo 12th APEODS/ 13th PIT PERDOSKI, Jogyakarta 2013 43. Satu kasus Erythrodermic Cutaneus T-Cell Lymphoma PIT XIV PERDOSKI, Balikpapan, Agustus 2015 44. Satu kasus xanthoma tuberosum pada anak 8 tahun disertai familial hypercholesterolemia PIT XIV PERDOSKI, Balikpapan, Agustus 2015
PENELITIAN PENELITI UTAMA 1.
Perbedaan Skin Capacitance dan Transepidermal Water Loss pada kulit non-lesi pasien pitiriasis versikolor dengan non-pitiriasis versikolor MKA Vol.32. No.2. Juli – Desember 2008
2. A Study Comparing the Use of 10% L-Ascorbic Acid and 10% Zinc Sulfate Solution in the Treatment of Melasma Malaysian Journal of Dermatology ISSN: 1511-5356/ Vol.29 No. Desember 2012. 3.
Perbandingan penggunaan Arbutin dan Azelaic Acid untuk pengobatan Melasma Media Dermato-Venereologica Indonesiana MDVI Vol. 40 No.4, Oktober 2013 ISSN 0216-0773
4.
Penggunaan Kojic acid 4% dan Mulberry untuk pengobatan Melasma MDVI (belum publikasi)
5.
Pengaruh pemberian suplemen asam lemak omega-3 terhadap rasio omega-6/omega-3 dan kadar insulin-like growth factor-1 serum dalam memperbaiki derajat keparahan akne vulgaris (belum publikasi)
PENELITI PENDAMPING 1.
2.
3. 4.
5.
6.
7.
Insidens Dermatosis Vesikobulosa Kronik di Unit Rawat Inap Bagian Kulit & Kelamin RS.DR. M.Djamil Pada Tahun 2002 – 2006. PIT IX PERDOSKI, Surabaya 2007 Pola Penyakit Kulit Anak di Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Dr. M. Djamil Padang Tahun 2003-2007. KONAS XII PERDOSKI, Palembang 2008 Spektrum Penyakit Kusta di RS Dr. M. Djamil Padang tahun 2002-2007. KONAS XII PERDOSKI, Palembang 2008 Prevalensi eritroderma di Bagian Rawat Inap Kulit Kelamin RS.Dr.M. Djamil Padang (2004-2008) PIT X PERDOSKI,Banten 2009 Pola infeksi menular seksual di Unit Rawat Jalan Bagian Kulit dan Kelamin RS Dr. M. Djamil Padang tahun 2004 – 2008 PIT X PERDOSKI,Banten 2009 Pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap timbulnya akne vulgaris ditinjau dari kadar hormone testosterone normal di poliklinik kulit dan kelamin RS M Djamil Padang (20042008) PIT X PERDOSKI,Banten 2009 Profil histopatologi Morbus Hansen di RS dr. M.Djamil Padang tahun 2006 – 2010 KONAS XII PERDOSKI, Manado 22-25 Juni 2011
8.
Profil mikosis superfisialis di Poliklinik Kulit dan Kelamin RS Jejaring dr. Achmad Mochtar Bukittinggi (2007 – 2010) KONAS XII PERDOSKI, Manado 22-25 Juni 2011
9.
Insiden dan tingkat pengetahuan mengenai penyakit kulit dan kelamin siswa/siswi SMP/SMA Pesantren Sabbihisma, Padang KONAS XII PERDOSKI, Manado 22-25 Juni 2011
10. Profile of the 10 most commont dermato-veneorology disease in Lubuk Sikaping Hospital, 2013 KONAS XIII, PERDOSKI, Bandung, Agustus 2014 11. Retrospective Study of Pyoderma in Dermato-venereology Department of Dr.M.Djamil Hospital Padang From January 2010 to December 2013
KONAS XIII, PERDOSKI, Bandung, Agustus 2014 12. The Caracteristics of Leprosy Patients with Reaction in Dermato-Venereology Dr.M.Djamil Padang Hospital Periode January 2010 – December 2013 KONAS XIII, PERDOSKI, Bandung, Agustus 2014 13. Studi restrospektif profil tumor kulit pada wajah dari rekam medis bagian patologi anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas tahun 2012-2014 PIT XIV PERDOSKI, Balikpapan, Agustus 2015
PEMBIMBING TESIS 1. dr. Gardenia Akhyar Hubungan kadar IGF-1 dengan tingkat keparahan akne vulgaris 2. dr. Rahmah Hidayah Pola resistensi P. acnes terhadap beberapa antibiotika sistemik pada pasien AV derajat sedang dan berat di Poliklinik kulit dan kelamin RS M.Djamil Padang tahun 2012 3. dr. Wahyu Lestari Hubungan kadar nitrit oksida dengan keparahan dermatitis atopik 4. dr. Henry Tanojo Korelasi antara kadar cotinine serum dengan derajat keparahan psoriasis vulgaris 5. dr. Yenny Raflis Korelasi antara rasio gamma linoleic acid terhadap linoleic acid dengan derajat keparahan dermatitis atopik tipe anak 6. dr. Fren Refla Syarif Hubungan kadar serum thyroid stimulating hormone dengan derajat keparahan melasma 7. dr. Tutty Ariani Hubungan rasio omega-6/omeega-3 dengan derajat keparahan psoriasis vulgaris PEMBICARA : 1. 2. 3.
4.
5.
6.
7.
Tampil cantik & menarik di abad Milenium ke-3 17 Februari 2001/ Pangeran Beach Hotel, Padang Infeksi Menular Seksual dan HIV/AIDS /RRI Padang Seminar “Efek Samping Kosmetik” Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat 2007/ Aula Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Workshop “Chemical Peeling “ . Pada Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran (KPPIK), Emergency, Referral and the Latest: An Improvement of Primary Health Services by General Practitioners”. 2007/ Pangeran Beach Hotel, Padang Seminar “Tetap Cantik & Awet Muda Sampai Usia Lanjut”. Pada Education EXPO dan Seminar Sehari “Menuju Reproduksi Sehat Hingga ke Anak Cucu “. Dalam Rangka Lustrum I Akademi Kebidanan Alifah Padang Sabtu, 5 Januari 2008/ Hotel Bumi Minang Padang Seminar “ Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Dermatitis Atopik” Pada Simposium Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Rinitis Alergi serta Penyakit Alergi Lainnya. Perhati cabang Sumatera Barat bekerjasama dengan Bagian/SMF THT-KL FK Unand/RS DR. M Djamil Padang Sabtu, 3 Mei 2008/ Hotel Rocky Plaza Padang Seminar “Perawatan Kulit”.
8.
9. 10.
11.
12.
13. 14. 15. 16. 17.
18.
19.
20. 21.
22.
23.
24. 25. 26. 27.
Selasa 10 Juni 2008/ Aula Akademi Perawat Siteba Seminar “Kesehatan dan Kecantikan Kulit, Ibarat Dua Sisi Mata Uang Yang Tak Terpisahkan “ dalam rangka memperingati Lustrum I Akademi Farmasi Ranah Minang Padang Selasa 10 Juni 2008/ Aula Yayasan Ranah Minang Ceramah “Keputihan”. PT. CNI Padang Sabtu 19 Juli 2008, CNI DC BA-334, Padang Perawatan kulit dan kosmetik yang aman dan sehat bagi kulit. KONAS Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Oktober 2008/ Inna Muara Hotel/ Padang Efek Samping Penggunaan Kosmetik bagi Kesehatan. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) & Salon 18 Februari 2009/ Rocky Hotel Padang Talkshow : Dapatkan kulit wajah sehat dan bersinar dengan 3 langkah mudah Dura Skin Cosmetic – Network Event Organizer 21 Maret 2009/ Pangeran Beach Hotel Pemakaian adapalene pada penatalaksanaan kelainan dermatologi 1 April 2009/ RS Chevron Duri Terapi terkini untuk anti aging kulit 2 April 2009/ RS Chevron Rumbai Cara memilih kosmetik yang baik 6 April 2009/ Dinas Kesehatan Kota Padang Hal-hal yang sering terjadi akibat bahaya kosmetik dan cara mengatasinya 8 April 2009/ Dinas Kesehatan Kota Padang Perawatan Kulit Bayi dan Anak. Simposium “Berbagai kelainan kulit dan kelamin pada bayi/anak” 27 Juni 2009/ Rocky Hotel Padang Prosedur Chemical Peeling Superficial. Seminar & Workshop Superficial Chemical Peeling dan Beauty Class 25 -26 Juli 2009/ Bagian IK Kulit dan Kelamin RS M.Djamil Padang . Konsep Dasar Kosmetika. Seminar & Workshop Superficial Chemical Peeling dan Beauty Class 25 -26 Juli 2009/ Bagian IK Kulit dan Kelamin RS M.Djamil Padang . Penyakit Jamur Pada Kulit dan Kelamin 5 Agustus 2009/ TVRI Sumbar Seminar sehari “Bersahabat dengan Kesehatan”. An Nahl Emergency Medical Team (BEM) FK Baiturrahmah. 2 Mei 2010/ FK Baiturrahmah Fluor Albus (Keputihan). Isu-isu Terkini tentang kesehatan reproduksi pranikah dan pasutri. Dies Natalis Universitas Baiturrahmah 26 Juni 2010/ FK Baiturrahmah Penguatan Profesi bidan Mendukung Percepatan Pencapaian MDGs.Seminar Sehari Ulang Tahun IBI ke 59 17 Juli 2010 /Basko Hotel, Padang Pigmentasi Kulit Pada Kehamilan. Simposium “ Dermatosis pada Kehamilan”. 16 Oktober 2010/ Aula FK Unand Talk Show: Permasalahan kulit dan perawatannya. Oriflame 31 ktober 2010/ RRI Bukittinggi Bahaya pemakaian pemutih wajah 25 Januari 2011/ PT Semen Padang Perilaku sehari-hari yang mempengaruhi kesehatan kulit 30 September 2011/ RRI Padang
28. “Prevention of Disability”. Seminar Diagnosis & Pencegahan Kecacatan Kusta 26 November 2011/ FK Unand 29. Memperingati hari Kusta sedunia. Acara INFO KESEHATAN & Acara PEDESAAN 26 Januari 2012 /RRI Padang 30. Dharma Wanita Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maret 2012/BPBD Padang 31. Memperingati Hari Kusta sedunia 26 Januari 2013/ Padang TV 32. Infeksi Jamur Kulit 2013/ Pengabdian Masyarakat Puskesmas Pauh 16-2 -2013 33. Penatalaksanaan Akne Vulgaris secara Rasional 2013/ Seminar IDI Padang 34. Cosmetic and cosmeceutical for skin problems 25 Agustus 2014/ KONAS Bandung 35. Klasifikasi dan gradasi akne 9-10 Mei 2015/2nd Indonesian Acne Expert Meeting (IAEM) Jakarta
SEMINAR YANG DIIKUTI INTERNASIONAL :
1.
Seminar Asian Regional Micology (ASPMM) 2004 Dusit Thani Hotel Bangkok 2. “Anti Aging Medicine The Future is Now”. The First Jakarta International Meeting on Anti-Aging Medical & Expo 2006 September 2-3, 2006/ Borobudur International Hotel, Jakarta 3. The 17th Regional Conference of Dermatology “ Toward Quality of Dermatology Service in the Region”. September 13-16, 2006/ Bali International Convention Centre, Nusa Dua –Bali. 4. 2nd Conference of Asian Society for Pigment Cell Research (ASPCR) 2007 Incorporating 20th Annual Scientific Meeting of the Dermatological Society of Singapore. 6-8 July 2007/ Raffles City Convention Centre, Singapore. 5. Seminar Internasional “Aplikasi Bioteknologi/ Biomolekuler untuk Industri dan Kesehatan Masyarakat. Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Unand bekerjasama dengan Center for Souteast Asian Studies Kyoto University dan Faculty of Food Science and Technology Universiti Putra Malaysia. 29 Agustus 2007 / Fakultas Peternakan Unand Universitas Andalas Padang 6. International Seminar on Advance Molecular Biology. In Seminar on Recent Topics on Signal Tranduction Mechanism : Cellular Division, Apoptosis and Cancer. 14 Juli 2008/ FK Unand Padang 7. International Society Dermatology Surgery (ISDS) 26-29 Maret 2009/ Bangkok 8. The 2nd International Seminar and Workshop on Advance Molecular Biology 17-18 Agustus, 2009/ Pangeran Beach Hotel, Padang. 9. 16th International Union Against Sexually Transmitted Infections (IUSTI). Asia Pacific Conference 4-6 May 2010/ Bali Indonesia 10. Dermatology Update 2010. Institute of Dermatology Singapore 14-16 May 2010/ National Skin Centre, Singapore.
11. Symposium and Workshop New Advances in Paradigm in Wound Management. In Conjunction with 13th International Conference of Asia Pacific Association of Surgical Tissue Bank (APASTB) 26 Oktober 2010/ Bukittinggi 12. 22nd World Congress of Dermatology. 24-29 May 2011/Seoul, Korea 13. Towards Better Services in Updated Pediatric Dermatology. 7th Regional Scientific Meeting on Pediatric Dermatology 23-25 November 2012/ Hotel Borobudur Jakarta 14. Gender Aesthetic of Dermatology 2013 /Marina Bay Sand, Singapore 15. APEODS 23-24 Oktober 2013/ Yogyakarta 16. International Master Course on Aging Skin (IMCAS) 31 Juli-2 Agustus 2015/ Bali
NASIONAL : 1.
2.
3. 4. 5. 6.
7.
8.
9. 10.
11. 12. 13.
14.
Simposium Mini Diabetes Melitus Sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskuler. Kerjasama PAPDI dengan FK Unand 7 Februari 1994/ Padang Simposium Peningkatan Mutu Pelayanan Kontrasepsi Jangka Panjang. Muktamar IDI ke XXIII 9-13 Desember 1997/ Padang Simposium Vertigo. Muktamar IDI XXIII 13 Desember 1997/ Padang Peranan ACE Inhibitor pada Nefropati Diabetes. Kerjasama PAPDI dengan FK Unand 18 November 1998/ Padang Simposium Hepatitis Kronik. Kerjasama PPHI, PGI, PEGI dengan FK Unand 1 Mei 1999/ Padang Simposium Sehari PERGEMI, Meningkatkan Kualitas Hidup Usia Lanjut Pada Milenium Ketiga 8 Mei 1999/ Padang Seminar Sehari Deteksi Dini dan Penatalaksanaan Kanker Payudara Masa Kini. Dirjen Yanmed 2 Maret 2000/ Pangeran Beach Hotel Padang Simposium Strategi Mutakhir Penatalaksanaan Penyakit Hati. Kerjasama PPHI, PGI, PEGI dengan FK Unand 13 Mei 2000/ Padang Simposium Kosmetik Medik. Tampil cantik dan Menarik pada Milenium ke-3. 17 Februari 2001/ Padang Simposium Problema dan Solusi praktek Dokter (Aspek Hukum, Etika Kedokteran, UU Konsumen dan Rekam Medis) 27 Mei 2001/ Padang Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT-VI) PERDOSKI 6-8 Juli 2001/ Makasar Simposium Penanganan Alergi secara rasional di Era Milenium ke-3. FK Baiturrahmah 26 Agustus 2001/ Padang Perkembangan Mutakhir Ilmu Penyakit Dalam untuk Meningkatkan Profesionalisme Pelayanan Kesehatan . PIB II Ilmu Penyakit Dalam Tahun 2001 27-28 Oktober 2001/ Padang KONAS PERDOSKI X
Medan 2002 15. Kursus Penyegar & Penambah Ilmu Kedokteran (KPPIK) 14-15 September 2002/ Padang 16. Pertemuan Ilmiah Nasional II Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia 21-22 Juni 2003/ Jakarta 17. KONAS PERDOSKI XI Jakarta 2005 18. Seminar Welcome Party. FK Unand Padang 30 Maret 2007/ FK Unand Padang 19. Symposium “Skin Rejuvenation” 11-14 April 2007/ Santosa Bandung International Hospital 20. Seminar Peremajaan Kulit yang Efektif dan Aman. PERDOSKI. 28 April 2007/ FKUI Jakarta 21. Symposium “From Science to Clinical Practice”. Jakarta Allergy and Clinical Immunology Network (JACIN) 2007. 23-24 June 2007/ Jakarta 22. The 4th Scientific Meeting of Indonesian Medical Education (PEPKI IV). Improving Quality of Clinical Education to Achieve Standards of Competency. 20-22 July 2007/ Hotel Bumi Minang, Padang 23. Plenary Lecture. PIT IX PERDOSKI 2-4 Agustus 2007/ Hotel Shangri-La Surabaya 24. Seminar State of the Art in Anti Aging Process Focused on Prevention and Treatment. Seminar Nasional Perhimpunan Kedokteran Anti Penuaan Indonesia/PERKAPI 2007. Kamis, 6 September 2007/ Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 25. “Dermatology Summit Meeting 2007”. Perhimpunan Doskter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia Cabang Yogyakarta. 14-16 Desember 2007/ Hotel Grand Hyatt, Yogyakarta 26. Symposium “Peranan Mikronutrien dalam Meningkatkan Sistem Imunitas”. Joint IDI Cab. Padang-Bayer Healtcare Consumer Care. 26 Januari 2008/ Padang 27. Seminar Imu Dasar “Biologi Molekuler”. 1 &15 Februari 2008/ FK Unand Padang 28. Seminar Pemutih Kulit Pada Kosmetik dan Kosmesetikal, Perkembangan Terkini di Tingkat Molekuler dan Klinis seta Regulasi di Indonesia. Annual Scientific Meeting & Temu Alumni 2008 Dalam Rangka Dies Natalis FK UGM ke-62 & HUT RS DR. Sardjito ke-26 Kamis, 6 Maret 2008/ Auditorium FK UGM 29. Simposium Penyakit Papuloeritroskuamosa dan Dermatomikosis Superfisialis pada Bayi dan Anak 5-6 April 2008/ Semarang 30. KONAS XII PERDOSKI 2-5 Juli 2008/ Hotel Aston Palembang 31. Simposium penyakit degeneratif ditinjau dari aspek molekuler . Seminar Nasional ke XIX dan Kongres XI PBBMI. 15-16 Agustus 2008/Padang 32. Simposium Bioteknologi dalm Bidang Kedokteran. Seminar Nasional ke XIX dan Kongres XI PBBMI. 15-16 Agustus 2008/Padang 33. Seminar Nasional ke XIX dan Kongres XI Persatuan Biokimia dan Biologi Molekuler Indonesia. 15-16 Agustus 2008/Padang
34. Temu Ilmiah Alumni FK Unand “Peran Alumni Dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat” 24 Agustus 2008/ Aula FK Unand Padang 35. 3 November 2008/ Aula FK Unand Padang 36. Peresepan Obat Rasional, PT ASKES Cab. Padang 8 November 2008/ Inna Muara Hotel Padang (4 SKP) 37. Welcome Party “Korelasi TBARS dengan FE3+-transferin plasma pada preeclampsia dan hamil normal”. 28 November 2008/ UPKI FK Unand Padang 38. Simposium Everything About Skin Pigmentation. 7 & 8 Februari 2009/ Crowne Plaza Jakarta 39. Seminar Ilmu Dasar “A New Concept of Carcinogenesis and Update on Biomarker Techniques in Malignant Diseases”. 16 Februari 2009/ FK Unand Padang 40. Seminar “Basic Laser Dermatology and Comprehensive CO2 Laser” 21-22 Februari 2009/ Hotel Sultan Jakarta 41. Welcome Party “Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual murid SMU Negeri di kota Padang Tahun 2007” 15 Mei 2009/ UPKI FK Unand Padang 42. Seminar Ilmu Dasar “Pendekatan Diagnosis Penyakit Secara Biologi Molekular Berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR)” 28 Mei 2009 FK Unand Padang 43. National Seminar and Workshop Laser For Pigmented Skin Lesions 1-2 Agustus/ Semarang 44. Simposium Psikoneurologi dalam Dermatologi 8 Agustus 2009/ Bogor 45. Simposium Problematika Dermatologi Geriatri dan Penanganannya. Departemen IKKKFKUI 15 Agustus 2009/ Novotel Mangga Dua Jakarta 46. PIT PERDOSKI X 29-31 Oktober 2009/ Banten 47. Simposium Dermatology Kosmetik. “Acne New Concepts and Challenges” 6-7 Februari 2010/Hotel Borobudur -Jakarta 48. Simposium nasional. Antioxidant: Myth & Fact 13 Maret 2010/ Surakarta 49. Simposium nasional. Antioxidant: Myth & Fact 14 Maret 2010/ Surakarta 50. Seminar Ilmu Dasar “Menyongsong Era Stem Cells di FK Unand” Stem Cells; Apa, Bagaimana, dan Untuk Apa? 12 April 2010/ FK Unand Padang 51. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XI 7-8 Mei 2010/ Bali 52. Hot Topics in Infection. National Symposium & Workshop on Dermatovenereology 27-28 November 2010/ PERDOSKI Banten 53. Cosmetic Dermatology Update 5-6 Februari 2011/ Hotel Borobudur Jakarta 54. Seminar Biologi Molekuler “Breast Cancer From Basic To Clinics” FK Unand 2011 55. Welcome Party “Manifestasi Klinis Neuro-Oftamologi pada metabolic syndrome 25 Mei 2011/UPKI FK Unand 56. Welcome Party “Hubungan gangguan fungsi motor dengan hipertensi, IL-6, TNF-ά, Nitrat oxide dan glutamate”
26 Juli 2011 /UPKI FK Unand 57. Symposium Cosmetic Dermatology Up Date “Everything about hair” 4-5 Februari 2012 / KSDKI Surabaya 58. Simposium Update in Skin Alergy & Clinical Immunology 18 Februari 2012/ Borobudur Jakarta 59. Welcome Party Juni 2012/ FK Unand, Padang 60. Seminar Ilmu Dasar “Perkembangan terkini Penelitian dan aplikasi Nutrigonemik & Peran zat gizi dalam perkembangan Nutrigenomik” 14 Juni 2012/ FK Unand Padang 61. Seminar Pra PIT “Acne update, Cosmetic and Aesthetical Approaches” 20 Juni 2012/ PIT PERDOSKI XII Solo 62. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) PERDOSKI 2012 20-23 Juni 2012/ PIT PERDOSKI 2012 Solo 63. Simposium Penanganan Penyakit Anak Pada Praktek Sehari-hari, HUT ke 58 IDAI Padang 1 Juli 2012 64. Symposium Laser & Energy Based Skin Rejuvenation Devices in Dermatology pdate 2013 6-7 September 2012/ Hilton Jakarta 65. Seminar Pearls of Cosmetic Dermatology 22-24 Februari 2013/ Hotel Borobudur Jakarta 66. Simposium Bedah Tumor Kulit 2013/ FKUI, Jakarta 67. Symposium Laser & Energy Based Devices in Dermatology pdate 2013 6-7 September 2013/ Hilton Bandung 68. PIT-PERDOSKI XIII 25-26 Oktober 2013/ Yogyakarta 69. Simposium “ Inkontinensia urin Pada Usia Lanjut 16 November 2013/ PERGEMI Cabang Padang 70. Seminar Ilmu Dasar “Localization and Characterization of Novel secreted protein, SCUBE 2 in the development and progression of atherosclerossis” 21 November 2013/ UPKI FK Unand 71. Simposium & Workshop Penyakit Infeksi Tropis 14 Desember 2013/ IDAI Cabang Sumbar 72. Living without aging 2014/Jakarta 73. KONAS PERDOSKI 26-30 Agustus 2014/ Bandung 74. Simposium Liposuction Under Tumescent Anaesthesia 13 Maret 2015/ Padang 75. PIT PERDOSKI 26-30 Agustus 2015/ Balikpapan WORKSHOP/PELATIHAN 1. 2. 3. 4.
Pendidikan Metodologi Penelitian. Program Pendidikan Dokter Spesialis 29 November – 2 Desember 1999/ FKUI Jakarta Kursus Bedah Kulit 3-6 Mei 2001/Padang Kursus Imuno Dermatologi PERDOSKI 31 Agustus – 2 September 2001/ Bandung Lokakarya Dermatopatologi Kusta 6-8 Juli 2001/ Makassar
5.
Workshop Introduction to Problem Based Learning. University of Andalas, Faculty of Medicine 25-29 September 2005/ Hotel Nuansa Maninjau 6. Workshop “ Aesthethic Photodermatology”. The 17 th Regional Conference of Dermatology “Towards Quality of Dermatology Service in The Region” September, 13, 2006/ Bali International Convention Centre, Nusa Dua-Bali. 7. Workshop Metodologi Penelitian. FK Unand 13-14 Desember 2006/ Padang 8. Pelatihan Bedah Kulit Dasar 2007/RSU Adam Malik Medan 9. Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resources Development) 24-25 Maret 2007/ Pangeran Beach Hotel, Padang 10. Workshop “ Skin Rejuvenation “. 11-14 April 2007/ Santosa Bandung International Hospital 11. Pelatihan Tindakan Peeling Kimia Dasar 28 April 2007/FKUI Jakarta 12. Pelatihan Tindakan Peeling Kimia Tingkat Lanjut. 29 April 2007/ FKUI Jakarta 13. Workshop “Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran (KPPIK) “Emergency, Referral and the Latest: An Improvement of Primary Health Services by General Practitioners”. Pangeran Beach Hotel, Padang 14. Pre-Congress Pigment Biology Workshop. ASPCR 2007 & 20 th ASM of the DSS. 5 Juli 2007/ National Skin Centre Singapore 15. Laser Workshop in Pigmentary Disorders. ASPCR 2007 & 20 th ASM of the DSS. 8 Juli 2007/ National Skin Centre Singapore 16. Workshop Aplikasi Bioteknologi/ Biomolekular untuk Menunjang Kesehatan Masyarakat. Kerjasama Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Unand dengan Pascasarjana Unand Padang. 27 – 29 Agustus 2007/ Universitas Andalas Padang 17. Workshop in Clinical Teaching. The 4th Scientific Meeting of Indonesian Medical Education (PEPKI IV), Improving Quality of Clinical Education to Achieve Standards of Competence. 18-19 Juli 2007/ Hotel Bumi Minang, Padang 18. Pelatihan Preseptor Clerkship Terintegrasi FK UNAND 11-12 Maret 2008/ Padang 19. Workshop Laser and Light Treatment. KONAS XII PERDOSKI 2 Juli 2008/ Hotel Aston Palembang 20. Workshop Kusta 20-22 Oktober 2008/ Bukit Tinggi 21. Workshop Publikasi Ilmiah 31 Oktober 2008/ FK Unand 22. Workshop Penulisan Buku Ajar 7-8 November 2008/ Padang 23. Workshop “Using PCR Method in Diagnostic”, PIT Nasional VII PDS Patologi Klinik 13 November 2008/ Laboratorium Biomedik FK Unand 24. Workshop Student Assessment 15-16 November 2008/ FK Unand 25. Workshop “Comprehensive CO2 Laser” 21-22 Februari 2009/ Senopati Skin Center, Jakarta 26. Workshop Estetika Medical Spa
26 Maret 2009 /Hilton Millenium Hotel, Bangkok 27. Pelatihan pembuatan soal MCQ & OSCE. Kolegium IKKK 4-5 Juli 2009/ Hotel Aston Jakarta 28. Workshop Laser for Pigmented Skin Lesions. 1-2 Agustus 2009/ Semarang 29. Workshop “ Hipnoterapi” 8 Agustus 2009/ Bogor 30. Worshop A. PIT X PERDOSKI 23 Oktober 2009/ Banten 31. Pelatihan Dermatology Laser. Basic laser CO2. 13 Desember 2009/ Senopati Skin Center Jakarta. 32. Workshop “Acne New Concepts and Challenges” 6 Februari 2010/ Hotel Borobudur Jakarta. 33. Course on Phototherapy. Dermatology Update Pre Conference 14 May 2010/ National Skin Centre, Singapore 34. Course on Pigmentation. Dermatology Update Pre Conference 14 May 2010/ National Skin Centre, Singapore 35. Workshop New Advances in Paradigm in Wound Management. In Conjunction with 13 th International Conference of Asia Pacific Association of Surgical Tissue Bank (APASTB) 26 Oktober 2010/ Bukittinggi 36. Workshop penulisan proposal pengabdian masyarakat 27-28 Oktober 2010/ UPKI FK Unand 37. Pelatihan Perseptor FK Unand 3-4 November 2010/ Pangeran Beach Hotel, Padang 38. Workshop Hot Topics in Infection 28 November 2010/ PERDOSKI Banten 39. Short Course Laboratorium Biomedik 2010 Aplikasi Mikroskop Dalam Analisis molekuler Klinik 1 Desember 2010/ FK Unand Padang 40. Workshop Prevention of Disability Desember 2010/ FK Unand 41. Pelatihan Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Kulit Bagi Kader Posyandu 23 Februari 2011/ Jakarta 42. Pelatihan Assesment OSCE Tahap Profesi 1 11 & 18 Juli 2011/ FK Unand 43. Course On Clinical Teaching 12 Juli 2011/ FK Unand 44. Pelatihan Family Oriented Medical Education (FOME) 27 Juli 2011/ FK Unand 45. Workshop Penulisan artikel Ilmiah 3 November 2011/ FK Unand 46. Workshop “Paradigma Baru Komite Medis Rumah Sakit” 30 April 2012/ Hotel Mercure, Padang 47. Workshop “Hands on basic filler” 22 Juni 2012/ PIT PERDOSKI XII, Solo 48. Pelatihan Dermatologi Kosmetik “Tissue Paper Technique Chemical Peeling, Botulinum Toxin, Dermal filler, Microneedle Therapy” 22 Februari 2013/ RSPAD Gatot Soebroto - Jakarta 49. Pelatihan Applied Approach (AA) Bagi Dosen Universitas Andalas 1-4 Juli 2013/ Padang 50. Workshop Live Demo Bedah Kulit Jakarta 2013 51. Workshop Laser & Energy Based Devices in Dermatology Update 2013 6-7 September 2013/ Hilton Bandung
52. Workshop Penulisan Artikel Ilmiah November 2013/ Padang 53. Workshop Improving and Strengthening of Clincal Education for Clinical Teaching in Faculty of Medicine and University Hospital 19-21 Desember 2013 54. Training of Trainers (TOT) Basic Skin Surgery 19-20 April 2014/Batam 55. Basic Skin Surgery (Instruktur) 11-12 Maret 2015/Padang 56. Basic Liposuction 14 Maret 2015/Padang