LAPORAN TENGAH TAHUN PROGRAM MAJU BERSAMA MENCERDASKAN INDONESIA PROGRAM SARJANA MENDIDIK DI DAERAH TERDEPAN, TERLUAR DAN TERTINGGAL (SM-3T) LPTK UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2012/2013
Oleh : ZAINUL GUFRON SYAHRONI, S.Pd SM-3T 201207084
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG April 2013
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia denga wilayah yang luas dan secara geografis maupun sosiokultural sangat heterogen, pada beberapa wilayah penyelenggaraan pendidikan masih terdapat berbagai permasalahan, terutama pada daerah yang tergolong terdepan, terluar, dan tertinggal (daerah 3T). Permasalahan penyeleggaraan pendidikan, utamanya di daerah 3T antara lain adalah permasalahan pendidik, seperti kekurangan jumlah (shortage), distribusi tidak seimbang (unbalance distribution), kualifikasi dibawah standar (under qualification), kurang kompeten (low competencies), serta ketidaksesuaina
antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang
diampu (mismatched). Permasalahan lain dalam penyelenggaraan pendidikan adalah angka putus sekolah juga masih relatif tinggi, angka partisipasi sekolah masih rendah, sarana prasarana masih belum memadai, dan infrastruktur untuk kemudahan akses dalam mengikuti pendidikan masih sangat kurang. Sebagi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia peningkatan mutu pendidikandi daerah 3T perlu dikelola secara khusus dan sungguhsungguh, utamanya dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, agar daerah 3T dapat segera maju bersama sejajar dengan daerah lain. Hal ini menjadi perhatian khusus Kementerian Pendidikan Nasional, mengingat daerah 3T memiliki peran strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional dalam rangka percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T, adalah Program Maju Bersam Mencerdaskan Indonesia. Program ini meliputi (1) Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi dengan Kewenangan Tambahan (PPGT), (2) Program Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T), (3) Program Kuliah Kerja
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
Nyata di Daerah 3T dan PPGT (KKN-3T PPGT), (4) Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Kolaboratif (PPGT Kolaboratif), (5) Program S-1 Kependidikan dengan Kewenangan Tambahan (S-1 KKT). Program-program tersebut merupakan jawaban untuk mengatasi berbagai permasalahan pendidikan di daerah 3T. Program SM-3T sebagai salah satu Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia ditujukan kepada para sarjana pendidikan yang belum bertugas sebagai guru, untuk ditugaskan selama satu tahun pada daerah 3T. Program SM-3T dimaksud membantu mengatasi kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru professional yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap sesame, serta memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa, agar dapat maju bersama mencapai cita-cita luhur seperti yang diamanahkan oleh para pendiri bangsa Indonesia.
B. Pengertian Program SM-3T adalah program mengabdi sarjan pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik professional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru.
C. Tujuan 1. Membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan pendidikan terutama kekuranga tenaga pendidik. 2. Memberi pengalaman pengabdian kepada sarjana pendidikan sehingga terbentuk sikap professional, cinta tanah air, bela Negara, peduli, empati, terampil memecahkan masalah pendidikan, dan bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa ketahanmalangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah-daerah tergolong 3T. 3. Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk mengabdikan dirinya sebagai pendidik professional pada daerah 3T.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
4. Menyiapkan calon pendidik professional sebelum mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
D. Ruang Lingkup SM-3T 1. Melaksanakn tugas pembelajaran pada satuan pendidikan sesuai dengan bidang keahlian dan tuntutan kondisi setempat. 2. Mendorong kegiatan inovasi pembelajran di sekolah. 3. Melakukan kegiatan ekstakulikuler. 4. Membantu tugas-tugas yang terkait denganmanajemen pendidikan di sekolah. 5. Melakukan tugas social dan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program pembangunan pendidikan dan kebudayaan di daerah 3T.
E. Landasan Yuridis 1. UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 5. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 6. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. 7. Permendiknas Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan. 8. Permendiknas Nomor 9 Tahun 2010 tenang Program Pendidikan Profesi Guru Bagi Guru Dalam Jabatan. 9. Kepmendiknas
Nomor
126/P/2010
tentang
Penempatan
LPTK
Penyelenggara PPG bagi Guru Dalam Jabatan. 10. Keputusan Direktur Pendidikan Tinggi Nomor 64/DIKTI/ Kep/2011 tentang Penetapan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
Penyelenggara Rintisan Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (Berkewenangan Ganda).
F. Waktu Pelaksanaan Program SM3T merupakan program pengabdian sarjana pendidikan untuk melaksanakan tugas mendidik di daerah 3T selama satu tahun, kemudian dilanjutkan dengan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di LPTK penyelenggara. Adapun waktu pelaksanaan program SM-3T tahun 2012 terdapat pada Tabel 1. Tabel 1. Waktu Pelaksanaan Program SM-3T Tahun 2012 No. Kegiatan 1 Prakondisi program SM-3T Pemberangkatan peserta SM-3T ke 2 daerah sasaran 3T Pelaksanaan mendidik di daerah 3 sasaran 3T (Angkatan II) 4 Penarikat peserta SM-3T 2012 Pelaksanaan Program PPG 5 (Angakatan II)
Waktu 28 September s.d 09 Oktober 2012 10 Oktober 2012 Oktober 2012 s.d September 2013 Akhir September 2013 Oktober 2013
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
BAB II KONDISI OBJEKTIF DAERAH SASARAN
A. Kondisi Geografis Berikut ini dijabarkan kondisi geografis Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) dan kondisi geografis daerah penempatan Peserta SM-3T di Kampung Buhias Kecamatan Siau Timur Selatan. 1. Kondisi Geografis Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dengan Ibukota Ondong merupakan Kabupaten otonom yang baru dimekarkan dan secara resmi di bentuk berdasarkan UU No. 15 Tahun 2007, tanggal 2 Januari 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro di Provinsi Sulawesi Utara. Terletak di bagian utara Provinsi Sulawesi Utara yang terdiri dari 47 buah pulau besar dan kecil dimana 10 buah pulau diantaranya berpenghuni dan 37 pulau tidak berpenghuni. 92 % wilayahnya merupakan lautan dengan panjang garis pantai ± 98,6 km dengan luas wilayah 275,96 km2. Terletak pada koordinat 204'13'' 2052'47'' LU dan 12509'28'' 1250 24'25'' BT. Adapun batas wilayah Kabupaten SITARO yaitu a. Utara
: Kecamatan Tatoareng, Kabupaten Sangihe
b. Timur
: Laut Maluku
c. Selatan
: Kabupaten Minahasa Utara
d. Barat
: Laut Sulawesi
Pulau Makalehi adalah Pulau terluar di Kabupaten Sitaro sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden RI Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar. Cakupan wilayah Kabupaten Sitaro terdiri dari 3 (tiga) gugusan pulau yaitu a. Pulau Siau dan Pulau-pulau sekitarnya b. Pulau Tagulandang dan Pulau-pulau sekitarnya c. Pulau Biaro dan Pulau-pulau sekitarnya
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
Di bawah ini adalah peta Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).
Gambar 2.1 Peta Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
2. Kondisi Geografis Kampung Buhias Daerah penempatan peserta SM-3T yaitu di Pulau Buhias yang merupakan salah satu gugusan Pulau Siau. Pulau Buhias terdapat dua kampung yaitu Kampung Buhias dan Kampung Matole. Tempat penugasana peserta SM-3T di SMP Negeri 2 Siau Timur Selatan yang terletak di Kampung Buhias. Pulau Buhias terletak disebelah timur Pulau Siau, berada pada posisi geografis 02o38’35” 02o41’57”LU dan 125o25’50” 125o29’45 BB. Pulau Buhias memiliki 4 lindongan yaitu lindongan 1 dan 2 terdapat di Kampung Buhias, Lindongan 3 terdapat di Kampung Matole dan Lindongan 4 terdapat di Kampung Bunakeng. Di
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
bawah ini adalah peta Pulau Buhias Kecamatan Siau Timur Selatan, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
Gambar 2.2 Peta Pulau Buhias, Kecamata Siau Timur Selatan Secara topografi bentangan wilayah kampung Buhias yaitu 14 ha tanahnya berbukit-bukit dan wilayah pantai atau pesisir seluas 5 ha. Kampung Buhias memiliki iklim tropis dengan jumlah bulan hujan 7 bulan dan tinggi tempat dari permukaan laut 1,5 ml. Jenis dan kesuburan tanah memiliki warna tanah hitam atau abu-abu. Adapun batas wilayah Pulau Buhias sebagai berikut. a. Utara
: berbatasan dengan laut
b. Selatan
: berbatasan dengan Pulau Pahepa
c. Timur
: berbatasan dengan Kampung Matole
d. Barat
: berbatasan dengan laut
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
B. Kondisi Demografis Kondisi demografis Kabupaten Kepuluan Siau Tagulandang Biaro dan kondisi geografis Kampung Buhias yaitu sebagai berikut. 1. Kondisi demografi Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Kondisi
demografi
Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang
Biaro berkaitan dengan jumlah penduduk berdasarkan registrasi pada tahun 2012 adalah 64.516 jiwa yang terdiri dari 31.782 laki-laki dan 32.734 perempuan. Terdapat setidaknya 3 etnis yakni: Etnis Siau dan Tagulandang yang dipengaruhi budaya dan adat Etnis Sangihe, serta Etnis Biaro yang dipengaruhi budaya Minahasa. Adapun rincian jumlah penduduk tiap-tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terdapat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Sitaro Tahun 2012 Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah Total
Biaro
1.636
1.648
3.284
Tagulandang Selatan
2.091
2.126
4.217
Tagulandang
5.780
5.947
11.727
Tagulandang Utara
2.076
1.995
4.071
Siau Timur
7.784
8.211
15.995
Siau Timur Selatan
3.648
3.716
7.364
Siau Barat
3.869
4.068
7.937
913
959
1.872
Siau Barat Selatan
2.041
2.078
4.119
Siau Barat Utara
1.944
1.986
3.930
Jumlah Total
31.782
32.734
64.516
Siau Tengah
sumber : Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Tahun 2012
2. Kondisi Demografis Kampung Buhias Perkembangan jumlah penduduk di kampung Buhias tidak terlalu signifikan dan berkembang. Kampung Buhias saat ini dihuni oleh 191 KK dengan total jumlah penduduk Kampung Buhias 727 orang dengan jumlah laki-laki 393 orang dan jumlah perempuan 334 orang. Adapun
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
penggolongan penduduk berdasarkan usia di Kampung Buhias terdapat pada Tabel 2.2 Tabel 2.2 Penggolongan Penduduk Kampung Buhias Berdasarkan Usia Jenis kelamin No
Penggolongan umur
Laki-laki (org)
Perempuan (org)
1
0-5 tahun
23
15
2
6-18 tahun
67
68
3
19-60 tahun
209
194
4
61-75 tahun
59
53
5
≥ 75 tahun
5
4
393
334
Total
Sumber: Data penduduk kampung Buhias
Berdasarkan tabel di atas, penduduk usia 05 tahun terdapat lakilaki 23 orang, perempuan 15 orang. Penduduk usia 618 tahun terdapat laki-laki 67 orang, perempuan 68 orang. Penduduk usia 1960 tahun terdapat laki-laki 209 orang, perempuan 194 orang. Penduduk usia 6175 tahun terdapt laki-laki 59 orang, perempuan 53 orang. Sedangkan penduduk yang berusia lebih dari 75 tahun terdapat laki-laki 5 orang dan perempuan 4 orang.
C. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya 1. Kondisi Sosial Kondisi sosial warga Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sangat baik. Ini terlihat dari kerukunan antar umat beragama yang ada di Kabupaten Sitaro. Mayoritas penduduk memeluk agama Kristen Protestan, selain itu sebagian kecil penduduknya memeluk agama Islam. Penduduk Kabupaten Sitaro masih memengang teguh adat dan istiadat leluhur mereka yang terkenal dengan suku Sangir (Sangihe). Adanya semboyan “torang samua basaudara” menciptakan kerukunan dan kedamaian di Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
2. Kondisi Ekonomi Wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang terdiri dari 47 pulau dan terletak di bagian utara laut Sulawesi, mengakibatkan mata pecaharian utama penduduk setempat adalah nelayan/perikanan. Komoditi dibidang perikanan meliputi berbagai jenis ikan laut, cumi-cumi, udang, kepiting, dan rumput laut. Selain perikanan, komoditi daerah ini adalah pertania/perkebunan pala, cengkeh, kelapa, salak. Pulau Siau terkenal memilliki buah pala dengan kualitas yang sangat baik, dimana komoditas unggulan ini laku di pasar internasional. Tanaman pala ini menjadi “emas coklat” bagi masyarakat Siau. Untuk mempertahankan kualitas pala, masyarakat Siau berusaha kembali pada cara panen dengan menunggu buah pala masak dan jatuh sendiri dari pohonnya, suatu tradisi leluhur yang pernah dijadikan peraturan. 3. Kondisi Budaya Disadari bahwa di daerah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro dan umumnya di Sangihe Talaud sebelum agama masuk, adat istiadat dan budaya mereka adalah adat istiadan dan budaya nenek moyang. Sebab masyarakat di zaman dahulu telah memiliki kesadaran bahwa diatas manusia atau alam semesta ini ada yang berkuasa dan yang berkuasa itu pasti mempengaruhi alam semesta ini. Yang dianggap berkuasa ini menempati seluruh alam semesta apakah di darat atau di laut. Oleh karena itu muncul adat-istiadat dan budaya yang menjadi aturan atau tatanan hidup bermasyarakat, yang diatur dalam adat istiadat dan budaya sebaga peninggalan nenek moyang, misalnya perkawinan, pemakaman, hal berkebun dan mencari ikan di laut. Untuk melakukan aktivitas tersebut harus tunduk pada adat istiadat dan budaya yang berlaku yaitu sebagai berikut. a. Perkawinan harus menghitung silsilah. b. Ucapan atau ungkapan tidaj menyakiti pikiran dari yang berkuasa (dewa) di darat atau di laut.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
c. Membangun rumah, melaksanakan perkawinan, membuka kebun, melaut, harus memperhatikan perhitungan bulan di langit. d. Hal saling menghargai orang yang lebih tua mendapat posisi yang harus dihargai pun juga yang menjadi pemimpin di masyarakat.
D. Kondisi Pendidikan 1. Kondisi Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Pendidikan merupakan hal pokok dalam menghadapi era global ini. Hal itu juga menjadi prinsip masyarakat di kabupaten Sitaro. Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro memiliki visi dan misi. Adapun uraiannya sebagai berikut. Visi: Terwujudnya kualitas sumber daya manusia yang beriman, cerdas, terampil, berbudaya dan mandiri agar mampu bersaing dalam era Globalisasi. Misi: a. meningkatkan pemerataan, perluasan akses, mutu dan keterjangkauan pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini; b. meningkatkan intensitas penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan dan Pendidikan Keaksaraan Fungsional; c. meningkatkan pemerataan dan perluasan akses serta penyelenggaraan Pendidikan Dasar Wajib Belajar Sembilan Tahun yang bermutu; d. meningkatkan pemerataan, perluasan akses, mutu dan relevansi dan daya saing Pendidikan Menengah; e. meningkatkan kualitas pelayanan penyelenggaraan dan pengelolaan Satuan Pendidikan sehingga secara bertahap mencapai Standar Nasional; f. penyelenggaraan
pemerataan,
peningkatan
kualifikasi
dan
kesejahteraan Tenaga Pendidik dan Kependidikan; g. pengembangan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pengelolaan pendidikan;
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
h. mengembangkan pembinaan generasi muda dalam kegiatan olahraga prestasi, kecakapan hidup, dan seni budaya. Angka partisipasi sekolah (APS), angka putus sekolah atau angka DO, dan angka buta huruf (ABH) di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dapat dijelaskan sebagi berikut. a. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Selama periode tahun 2009-2011, APS di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebagian besar kelompok umur mengalami penurunan. Pada periode 2009-2010, APS di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang. Biaro
mengalami
penurunan
pada
semua
kelompok umur. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 16-18 tahun yang mencapai 0.41%. Selanjutnya kelompok umur 712
tahun
mengalami
penurunan
sebesar 0.18%, dan disusul
kemudian kelompk umur 13-15 tahun yang mengalami penurunan sebesar 0.03%. Selama periode 2010-2011, APS di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro untuk kelompok umur 7-12 tahun mengalmi penurunan sebesar 3.29%. selanjutnya untuk kelompok umur 13-15 juga mengalami penurunan yaitu sebesar 4.92%. sedangkan untuk kelompok umur 16-18 tahun APS di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mengalami peningkatan sebesar 1.79%. b. Angka Putus Sekolah (DO) Selama periode tahun 2009-2011, angka DO di Kabupaten Kepulauan kenaikan
Siau pada
Tagulandang
Biaro
cenderung
mengalami
hampir semua kelompok umur. Jika dilihat per
kelompok umur, kenaikan angka DO terbesar terjadi pada kelompok umur 13-15 tahun yaitu naik dari 8.87% pada tahun 2010 menjadi 13.79% atau naik sebesar 4.92%. Selanjutnya, pada kelompok umur 7-12 tahun yang pada tahun 2009 telah mencapai angka DO sebesar 0%, namun pada tahun 2011 ini mengalami kenaikan menjadi 3.47%. Pada kelompok umur 16-18 tahun, terjadi
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
penurunan angka DO sebesar 1.79% yaitu dari 40.64% pada tahun 2010 menjadi 38.85 pada tahun 2011. c. Angka Buta Huruf (ABH) Perkembangan
ABH
di
Kabupaten
Kepulauan
Siau
Tagulandang Biaro selama tahun 2008-2011 cukup baik karena terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008, banyaknya penduduk di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
yang tidak dapat membaca dan menulis mencapai 0.39%.
Angka ini terus mengalami penurunan hingga tahun tahun
2009
angka
buta
huruf
2011.
Pada
di Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro sebesar 0.32% turun 0.07% dibandingkan dengan tahun 2010. Pada tahun 2010 kembali mengalami penurunan sebesar 0.08% dibandaingkan tahun 2009 menjadi 0.24%. Banyaknya penduduk Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, yang tidak dapat membaca dan menulis pada tahun 2011 mencapai 0.21%, mengalami penurunan sebesar 0.03% dibandingkan tahun 2010 yang hanya sebesar 0.24%. Angka buta huruf yang rendah menunjukkan bahwa sistem pendidikan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sudah berjalan dengan efektif dan program keaksaraan yang memungkinkan sebagian besar penduduk memperoleh
kemampuan menggunakan
kata-kata
untuk
tertulis dalam
kehidupan sehari-hari juga sedah berjalan dengan baik. 2. Kondisi Pendidikan di SMP Negeri 2 Siau Timur Selatan Tempat pengabdian di bidang pendidikan peserta SM-3T yaitu SMP Negeri 2 Siau Timur Selatan dengan kondisi sebagai berikut. a. Identitas Sekolah 1) Nama Sekolah
: SMP Negeri 2 Siau Timur Selatan
2) Alamat
: Kampung Buhias, Kec. Siau Timur Selatan
3) No. Statistik Sekolah : 201170302137 4) Jenjang Akreditasi
:B
5) Sekolah didirikan
: Tahun 2000
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
6) Sekolah beroperasi
: Tahun 2000
7) Kepemiliikan Tanah : Pemerintah 8) Status Tanah
: Tanah Negara
9) Luas Tanah
: 4749 m2
10) Status Bangunan
: Milik Pemerintah
b. Data Guru dan Pegawai Tabel 2.3 Data Guru dan Pegawai SMP Negeri 2 Siau Timur Selatan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama / NIP H. D. Sagune, BA 19590225 198203 2 001 Dra. P. Mare 19640306 200012 2 001 S. H. Lalenoh, S.Pd 19740914 200902 2 002 H. N. Salindeho 19800522 200902 2 002 D. F Sumengkang, S.Pd 19850718 200902 2 006 S. Tamaka, S.Pd 19761213 201102 1 001 F. M Pakasi, S.Teol 19790204 201102 2 001 V. L. Daluwu, S.Pd 19851102 201102 2 001 A. Lukas, S.PdK 19690322 200604 2 003 F. Hangau 19840325 20100 016
Golong an
Pendidik an
Jurusan
Jabatan
IV/a
IKIP
Geografi
Ka. Sekolah
III/c
IKIP
Biologi
Guru
III/b
IKIP
Bhs. Indo
Waka. Sekolah
III/a
STKIP
Ekonomi
Guru
III/a
STKIP
Ekonomi
Guru
III/a
STKIP
Ekonomi
Guru
III/a
UKIT
Teologi Kristen
Guru
III/a
UNIMA
PKn
Guru
II/d
UKIT
PAK
Guru
II/c
SMK
Teknik
TU
c. Data Ruangan Tabel 2.4 Data Ruangan di SMP Negeri 2 Siau Timur Selatan No.
Ruang
Jumlah (buah) 3
Ukuran (m)
Keterangan
79
baik
1
Kelas
2
Perpustakaan
1
9 12
baik
3
Ruang Kepsek
1
46
baik
4
Lab. Komputer
1
79
baik
5
Ruang Guru
1
48
baik
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
No.
Ruang
Jumlah (buah) 1
Ukuran (m)
Keterangan
46
baik
6
Ruang Tata Usaha
7
Ruang UKS
1
35
baik
8
Asrama Guru
1
30 6
rusak berat
d. Data Lulusan Siswa 4 Tahun Terakhir Tabel 2.5 Data Lulusan Siswa 4 Tahun Terakhir No. 1 2 3 4
Tahun 2008 / 2009 2009 / 2010 2010 / 2011 2011/ 2012
Jumlah Tamatan L P Jml. 5 7 12 4 11 15 8 7 15 10 8 18
% 100 100 100 100
Tidak Lulus L -
P -
Jml. -
% 0 0 0 0
SMP Negeri 2 Siau Timur Selatan yang terletak di Pulau Buhias, Kabupaten kepulauan Siau Tagulandang Biaro kondisinya baik, tidak ada kerusakan yang terjadi pada bangunan sekolah. Letaknya dipinggir pantai Pulau Buhias, mengakibatkan sekolah ini sering tergenang oleh air laut jika terjadi air laut pasang. Apa bila musim hujan turun ditambah air laut pasang, maka kondisi sekolah banjir dan lingkunagn sekolah tergenang oleh air laut maupun air hujan. Kondisi seperti ini sangat menggangu kegiatan belajar mengajar di sekolah terlebih jika lapangan sekolah banjir maka siswa tidak bisa berolahraga. Tiap tahun di SMP Negeri 2 Siau Timur Selatan mengalami peningkatan jumlah siswa. Siswa tidak hanya berasal dari Pulau Buhias melainkan juga berasal dari Pulau Pahepa dan sekitarnya. Di Pulau Buhias terdapat dua sekolah dasar yaitu SD GMIST dan SD Inpres. Siswa lulusan dari kedua sekolah dasar tersebut melanjutkan ke SMP Negeri 2 Siau Timur Selatan ditambah dengan siswa lulusan dari sekolah dasar yang ada di Pulau Pahepa.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Program SM-3T adalah program mengabdi sarjan pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik professional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru. Program SM3T diharapkan dapat mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di daerah 3T. Adapun permasalahan dalam bidang pendidikan yang terdapat di daerah 3T yaitu kurangnya tenaga pendidik, tingginya angka putus sekolah, sarana dan prasarana yang belum memadai, ketidaksesuaian antara kualisifikasi pendidik dengan bidang yang diampunya. Daerah 3T yang merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah sepatutnya diperhatikan oleh pemerintah guna menyamaratakan pendidikan di Indonesia. Pemerintah harus memperhatikan pendidikan di daerah 3T karena sebagai pintu gerbang kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengalaman peserta SM-3T di tempat pengabdian yaitu di SMP Negeri 2 Siau Timur Selatan, Kampung Buhias, Kec. Siau Timur Selatan, Kab. Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Propinsi Sulawesi Utara. Adapun yang dapat disimpulkan yaitu: 1. kurangnya tenaga pendidik di daerat 3T; 2. kurangnya sarana dan prasarana di sekolah, seperti tidak memadainya alatalat laboratorium, buku pelajaran yang masih kurang, dan tidak adanya aliran listrik; 3. ketidaksesuaian kualisifikasi tenaga pendidik dengan bidang yang diampunya; 4. rendahnya motivasi siswa untuk belajar; 5. angka putus sekolah yang masih tinggi; 6. kurang partisipasi orang tua terhadap pendidikan putranya.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)
B. Saran Program SM-3T merupakan program pengabdian sarjana mendidik di daerah 3T, sangat bermanfaat dan berdampak positif. Adapun saran yang dapat diberikan sebagai berikut. 1. Kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pendidikan Nasional, perlunya kekontinuan pelaksanaan Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar Tertinggal. 2. Bagi pemerintah daerah tempat pengabdian peserta SM-3T, perlu adanya kerjasama yang baik dalam hal ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga serta dinas terkait untuk memberikan perlindungan dan rasa aman bagi para peserta SM-3T. 3. Bagi calon peserta SM-3T, siapkan mental dan jasmani yang sehat untuk mengabdi di daerah 3T. Berikan hal yang positif pada daerah 3T dan jangan terpengaruh dengan budaya negatif masyarakat setempat.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (https://comercio.softonic.com/pv/5187/0/1)