OLEH
SUNARYO, SE BLOG’S :
baduttumin.wordpress.com EMAIL :
[email protected]
HP : 08126415057
PENGERTIAN SUSUNAN KONSEP, DEFINISI, DAN DALIL YANG MENYAJIKAN SECARA SISTEMATIS GAMBARAN FENOMENA AKUNTANSI YANG MENJELASKAN HUBUNGAN ANTARA VARIABEL DENGAN VARIABEL LAINNYA DALAM STRUKTUR AKUNTANSI DENGAN MAKSUD DAPAT MENJELASKAN DAN MERAMALKAN FENOMENA YANG MUNGKIN AKAN MUNCUL
FUNGSI TEORI AKUNTANSI (VERNON KAM) 1. MENJADI PEGANGAN BAGI LEMBAGA PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI DALAM MENYUSUN STANDARNYA 2. MEMBERIKAN KERANGKA RUJUKAN UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH AKUNTANSI DALAM HAL TIDAK ADANYA STANDAR RESMI
3.
4.
MENENTUKAN BATAS DALAM HAL MELAKUKAN JUDGMENT DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEYAKINAN PEMBACA LAPORAN TERHADAP INFORMASI YANG DISAJIKAN LAPORAN KEUANGAN
TUJUAN UTAMA DARI TEORI AKUNTANSI ADALAH MEMBERIKAN SUATU SET PRINSIP YANG LOGIS YANG SALING TERKAIT YANG MEMBENTUK KERANGKA UMUM SEBAGAI RUJUKAN UNTUK MENILAI DAN MENGEMBANGKAN PRAKTEK AKUNTANSI YANG BAIK
Teori Akuntansi
Faktor Politik
Kondisi Ekonomi
Pembuatan Kebijaksanaan Akuntansi
Praktik Akuntansi
Pemakaian Data Akuntansi dan Laporan
Fungsi Audit Kesesuian praktik dengan Prinsip Akuntansi (Fungsi Kontrol)
TIDAK ADA TEORI AKUNTANSI KEUANGAN YANG LENKAP YANG MENCAKUP DAN MEMENUHI KEINGINAN SEMUA KEADAAN DAN WAKTU DENGAN EFEKTIF MENGATASI PERBEDAAN – PERBEDAAN PERSYARATAN YANG DIINGINKAN PARA PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN
1.
2.
PRE-THEORY PERIOD (1942 – 1800) BELUM ADA TEORI AKUNTANSI YANG DIRUMUSKAN SEJAK PACIOLI SAMPAI PADA AWAL ABAD KE-19 GENERAL SCIENTIFIC PERIOD (1800 – 1955) SUDAH ADA PENGIMBANGAN TEORI YANG PENEKATANNYA BARU BERUPA PENJELASAN TERHADAP PRAKTEK AKUNTANSI. PADA PERIODE INI JUGA SUDAH ADA KERANGKA KERJA UNTUK MENJELASKAN DAN MENGEMBANGKAN PRAKTEK AKUNTANSI
3.
3.
NORMATIVE PERIOD (1956 – 1970) PADA PERIODE INI SUDAH MENCOBA UNTUK MERUMUSKAN NORMA – NORMA ATAU PRAKTEK AKUNTANSI YANG BAIK, YANG TADINYA “APA” SEKARANG “BAGAIMANA” SPECIFIC SCIENTIFIC (1970 – SEKARANG) PERIODE INI DISEBUT JUGA POSITIVE ERA. DISINI TIDAK HANYA BERSIFAT NORMATIF TETAPI JUGA HARUS DAPAT DIUJI KEBENARANNYA.
METODE DESKRIPTIF (PRAGMATIK), METODE INI AKUNTANSI DIANGGAP SEBAGAI SENI YANG TIDAK DAPAT DIRUMUSKAN, OLEH SEBAB ITU PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI HARUS BERSIFAT MENJELASKAN DAN MENGANALISA ATAS PRAKTEK YANG ADA DAN DITERIMA SECARA SEKARANG
PSYCHOLOGICAL PRAGMATIC, METODE INI MENGAMATI REAKSI DARI PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN TERHADAP OUTPUTAKUNTANSI ITU, YANG DISUSUN DARI BERBAGAI ATURAN, STANDAR, PRINSIP ATAU PEDOMAN
METODE NORMATIF (1950 – 1960), TEORI AKUNTANSI MENCOBA UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN “APA YANG SEMESTINYA”. PADA MASA METODE INI, NORMA PERATURANNYA HARUS DIIKUTI TIDAK PEDULI APAKAH BERLAKUKAN SEKARANG ATAU TIDAK
METODE POSITIVE (1970-AN), SUATU METODE YANG DIAWALI DARI SUATU TEORI ATAU MODEL ILMIAH YANG SEDANG BERLAKU ATAU DITERIMA UMUM. BERDASARKAN TEORI INI MAKA DIRUMUSKAN PROBLEM PENELITIAN UNTUK MENGAMATI PERILAKU ATAU FENOMENA NYATA YANG TIDAK ADA DALAM TEORI, KEMUDIAN DIKEMBANGKAN TEORI UNTUK MENJELASKAN FENOMENA TADI
DEDUKTIF, DALAM METODE INI PERUMUSAN TEORI DIMULAI DARI PERUMUSAN DALIL DASAR AKUNTANSI DAN SELANJUTNYA DARI RUMUSAN DASAR INI DIAMBIL KESIMPULAN LOGIS TENTANG TEORI AKUNTANSI MENGENAI HAL YANG DIPERSOALKAN INDUKTIF, DALAM METODE INI PENYUSUNAN TEORI AKUNTANSI DIDASARKAN PADA BEBERAPA OBSERVASI DAN PENGUKURAN KHUSUS DAN AKHIRNYA DARI BERBAGAI SAMPEL DIRUMUSKAN FENOMENA YANG SERAGAM ATAU BERULANG, KEMUDIAN DIAMBIL KESIMPULAN UMUM.
ETIK, DALAM PENDEKATAN INI DIGUNAKAN KONSEP KEWAJARAN, KEADILAN, PEMILIKAN, DAN KEBENARAN. DALAM METODE INI STANDAR DASARNYA ETIKA, METODENYA LOGIS, DAN PENGUJIAN TERAKHIRNYA ATAS RUMUSANNYA ADALAH PENERAPANNYA DILAPANGAN SOSIOLOGI, DALAM METODE INI YANG MENJADI PERHATIAN UTAMA DALAM PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI ADALAH DAMPAK SOSIAL DARI TEKNIK AKUNTANSI, JADI YANG MENJADI PERHATIAN UTAMA ADALAH MASYARAKAT
MAKRO EKONOMI, DARI PENDEKATAN INI TEKNIK DAN KEBIJAKSANAAN AKUNTANSI HARUS DAPAT MENGGAMBARKAN REALITAS EKONOMI, DAN PILIHAN TERHADAP TEKNIK AKUNTANSI HARUS TERGANTUNG KEPADA KONSEKUENSI EKONOMI EKLEKTIF, PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI DIGUNAKAN TIDAK HANYA SATU PENDEKATAN, TETAPI BERBAGAI KOMBINASI PENDEKATAN