Oleh:
SOFIA NATALIE
A 25.1104
JURUSAN TAiVAH FAKULTAS PERTAIVIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1995
. ,
".,-. . ,:"<,y,.
.
,~
*!*
. .:,:,
RW~KASAN;!
+
. .
,..', ..
,
SOFIA NATALIE. Daya Toleransi Tanaman Akar ~ i n g i.(~etiveria . zizanioides) pada Berbagai Kondisi Tanah, dan Pengaruhnpa ~ e r h a - d &Beberapa Sifat Fisik Tanah, Serta ~ e n a m ~ i l a n n pSebagai a Tanaman Konservasi Tanah (di bawah bimbingan SUDARMO dan KAMIR RAZIUDIN BRATA). Tanaman akar wangi memiliki nilai ekonomi yang tinggi, tetapi produksinya i.; ; .,
i :
sejak dekade 1980 merosot dari phun ke tahun. Padahal, produksi minyak akar wangi Indonesia pernah menduduki urutan kedua di dunia setelah Haiti. Agar minyak akar wangi tetap dapat menjadi sumber devisa dari sektor nonmigas, budidaya akar .
-
wangi perlu ditingkatkan, baik rnelalui intepsifikasi maupun ekstensifikasi. Bila ekstensifikasi dapat dilakukan di Podsolik, akar wangi aka11 memberikan keuntungan ganda yaitu, tneningkatkan produktivitas tanah dan mengkonservasi tanah. Penelitian ini bertujuan mengetahui daya toleransi pertumbuhan tanaman akar wangi pada berbagai kondisi tanah contoh, respon tanaman terhadap pemupukan, pengaruhnya terhadap berbagai sifat fisik tanah, serta penampilannya sebagai figur tanaman konservasi. Untuk mengetahui daya toleransi akar wangi dan pengaruh perbedaan pertumbuhan akar wangi terhadap sifat fisik tanah dipergunakan rancangan acak kelompok. Respon pertumbuhan akar wangi terhadap pemupukan diketahui dengan mempergunakan rancangan acak lengkap faktorial. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh perbedaan pertumbuhan akar wangi terhadap sifat fisik tanah dan figur akar wangi sebagai tanaman konservasi tanah dipergunakan data sekunder beberapa tanaman pembanding. Perbedaan antar perlakuan dilihat dengan uji beda rlyata terkecil (BNT). Dalam penelitin ini, akar wangi ditanam di Podsolik Merah Kuning Jasinga dan Andosol Sukamantri. Akar wangi di Podsolik diberi perlakuan kombinasi tiga
pupuk. Ketiga pupuk tersebut adalah nitrogen (NO,NI,N2), fosfor (PO,PI,P2), dan kalium (KO,Kl,K2). Setiap perlakuan dilaksanakan tiga ulangan. Perlakuan pelnupukan akar wangi di Andosol merupakan paket tallpa pupuk (NOPOKO), paket NPK 60-60-60 (NIPIKI), dan NPK 120-120-120 (N2P2K2). Setiap perlakuan dilakukan tiga ulangan. Dosis perlakuan pemupukan terdiri dari 0 kglha (dosis 0). 60 kglha (dosis I), dan 120 kglha (dosis 2). Pupuk yang diberikan merupakan pupuk nitrogen dalam Urea, fosfor dalam TSP dan kalium dalam KCI. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Objek penelitian ini adalah akar wangi yang ditanam di Podsolik Merah Kuning Jasinga, Bogor dan Andosol Sukamantri, Bogor. Kedua je.nis tanah contoh tersebut diambil dari kedalaman 0 - 20 cm. Hasil analisis statistik menunjukkali bahwa pemupukan akar wangi pada antar perlakualt maupun antar kelompok tanali tidak berbeda nyata. Dengan demikian, pelnupukall nitrogen, fosfor, dan kalium dalam dosis penelitian serta jenis tanah tidak mempengaruhi pertumbuhan akar waligi secara nyata. Oleli karena itu, produksi akar wangi secara statistik di kualitas tanah contoh salna saja, sehingga akar wangi dapat digolongkan tanaman yang mempunyai daya adaptasi yang tinggi. Selain bobot kering akar, perlakuan pernupukan pada Podsolik tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan, bobot kering bagian atas, dan bobot kering akar. Walaupun demikian pemberian pupuk nitrogen sampai dosis 120 kglha. fosfor sampai dosis 120 kglha, dan kalium sampai dosis 60 kglha, cenderung meningkatkan produksi perakaran akar wangi. Bila dosis kalium ditingkatkan menjadi 120 kg/ha, ternyata bobot kering akar lebih rendah daripada bobot kering akar dengan dosis 60 kg/ha. Fakta tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan kalium total dengan petiarnbalian sekitar 120 kgllia diduga sudah berlebih, karena ketersediaan kalium pada awalnya sudali termasuk tinggi, 0.74 me1100 gram.
interaksi nitrogen-fosfor-kalium nyata meningkatkan jumlah anakan dan interaksi nitrogen-fosfor nyata meningkatkan bobot kering bagian atas tanaman dan bobot kering akar. Karena produksi rninyak akar wangi berbanding lurus dengan bobot kering akar, maka budidaya akar wangi membutuhkan dosis nitrogen dan fosfor yang berimbang. Perbedaan pertumbuhan akar wangi antar perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap sifat fisik tanah. Perbedaan pertumbultan akar wangi pada berbagai perlakuan cenderung meningkatkan bobot isi, ruang pori total, pori drainase sangat cepat, pori drainase cepat, dan air tersedia tanah. Sebaliknya, perlakuan yaiig sama tersebut cenderuiig menurunkan pori drainase lambat serta permeabilitas tanah. Di samping itu, pertumbuhan akar 'ivangi pada antar kelompok tidak berpengaruh nyata kecuali terhadap bobot isi tanah, pori drainase lambat, dan permeabilitas tanah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akar wangi memiliki figur sebagai tanaman konservasi yang baik. Alasannya, akar wangi mempunyai daya toleransi pang tinggi pada berbagai kondisi tanah, perakaran yang intensif, efisiensi pemakaian air yang tinggi, dan tidak berduri.
DAYA TOLERANSI TANAMAN AKAR WANGI (Vetiveria
zizanioides) PADA BERBAGAI KONDISI TANAH, DAN PENGARUHNYA TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH, SERTA PENAMPILANNYA SEBAGAI TANAMAN KONSERVASI TANAH
Oleh: SOFIA NATALIE A 25.1104
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Perta~lianBogor
JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1995