PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN ANTARA MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN ROLE PLAYING DI MA DARUT TAQWA PURWODADI TAHUN AJARAN 2009/2010
SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Jenjang Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Tadris Biologi
Oleh : Nusrotun Nasihah 063811036
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010
MOTTO
Learning by doing
PERSEMBAHAN
Skripsi yang sederhana ini kupersembahkan untuk:
1. Syukurku kehadirat Allah SWT yang senantiasa mengabulkan doaku. Dan hanya Dialah yang mampu mengubah dan mewujudkan semua ini.
2. Ayahanda (alm) dan Ibunda tercinta dan tersayang yang telah mengenalkanku pada sebuah kehidupan, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang yang tak tertepi dan perhatiannya kepadaku, dan yang selalu mendoakan demi keberhasilan putrinya ini…
3. Kakak2ku, Mb Lu2k, Mz Iib, Mz Yo2k, Mz Aang, dan adikku tersayang, d’yu2n, terima kasih doa dan motivasinya, semoga kalian temukan istana kebahagiaan di dunia serta di akhirat, semoga semuanya selalu berada dalam pelukan kasih sayang Allah SWT.
4.
Sahabat-sahabatku dan teman-teman seperjuangan “Tadris Biologi-06” terimakasih atas kebersamaan, keceriaan, suka maupun duka, tanpa motivasi dan doa, pembuatan skripsi ini takkan terwujud. Ya Allah…jadikanlah kami sahabat yang saling mencintai dan mengasihi, semoga persahabatan ini tetap langgeng. Amien.
DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pemikiran-pemikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
DEKLARATOR
Nusrotun Nasihah
ABSTRAK
Nusrotun Nasihah (063811036). Perbandingan Penggunaan Metode Ceramah dan Role Playing Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Ma Darut Taqwa Purwodadi Pada Materi Pokok Pencemaran Lingkungan Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris Biologi IAIN Walisongo Semarang, 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mengetahui: adanya perbedaan hasil belajar Biologi materi pokok pencemaran lingkungan antara pembelajaran denngan mennggunakan metode ceramah dan metode role playing di kelas X MA Darut Taqwa Purwodadi tahun ajaran 2009/2010. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis uji perbedaan dua rata-rata biasa disebut uji satu pihak (pihak kanan). Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu membandingkan antara kelas eksperimen dan kelas control. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas X. Pengumpulan data dengan menggunakan metode tes, untuk mencari data dan metode dokumentasi sebagai pelengkap. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif. Dan hipotesisnya menggunakan Uji t. Berdasarkan perhitunngan uji t dengan taraf signifikansi 5% diperoleh thitung = 2,457 dan didapat t tabel = 2,33, maka thitung > ttabel. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil tes kelas eksperimen yang lebih tinggi yaitu 70,0 sedangkan kelas kontrol mendapat rata-rata nilai yang lebih rendah yaitu 63,3. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar Biologi materi pokok pencemaran lingkungan antara menggunakan metode ceramah dan metode role playing pada kelas X MA Darut Taqwa Purwodadi tahun ajaran 2009/2010.
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah sang raja manusia yang maha pengasih dan penyayang, bahwa atas taufiq dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW kekasih Allah sang pemberi syafa’at beserta seluruh keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Skripsi yang berjudul “Perbandingan Penggunaan Metode Ceramah dan Role Playing Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Ma Darut Taqwa Purwodadi Pada Materi Pokok Pencemaran Lingkungan Tahun Ajaran 2009/2010”, ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Fakultas Tarbiyah jurusan Tadris Biologi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak mungkin terlaksana tanpa adanya bantuan baik moral maupun spiritual dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sedalamnya terutama kepada : 1. DR. Sudja’i, M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah merestui pembahasan skripsi ini. Dan memberikan fasilitas belajar dari awal hingga akhir. 2. Ibu Lianah, M.Pd dan Bapak H. Mursid, M.Ag, Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Andi Fadlan, M.Pd, Dosen Wali yang selalu meluangkan waktu untuk mengarahkan penulis selama belajar dari awal hingga akhir. 4. Ibu Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes, Bapak Listiyono, M.Pd, Ibu dr. Dina Islamiyah, Ibu Fillia Prima Artarina, S.Pd, Bapak Sumarno, M.Pd, Ibu Siti Mukhlishoh, M.Si, selaku Dosen Biologi, terima kasih ilmu, motivasi dan doanya. 5. Para dosen pengajar dan staf karyawan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 6. Pimpinan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Institut yang telah memberikan izin dan layanan kepustakaan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Kedua orang tua penulis serta segenap keluarga besar Bani Madchan atas segala doa serta curahan kasih sayang yang tiada henti. 8. Sahabat karibku (ceris, mbak isma, celind, ceny, dan cefid), khususnya untuk casper, terima kasih atas kasih sayang dan perhatian serta bantuan kalian dalam mencarikan referensi, dan telah bersedia menjadi tempat curhat bagi penulis. 9. Teman-teman kost dan teman-teman Tadris Biologi-06. 10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Atas jasa-jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka diterima di sisi Allah SWT. Dan mendapat balasan pahala yang lebih baik serta mendapatkan kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin. Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti sebenarnya, namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin.
Semarang, 04 Desember 2010
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................
iii
HALAMAN MOTTO ..........................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................
v
DEKLARASI........................................................................................................
vi
ABSTRAK............................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... viii DAFTAR ISI .......................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ................................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv
BAB I :
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................... .. 1 B. Rumusan Masalah…. ................................................................... .. 5 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... .. 5 D. Manfaat Penelitian …………………………………………… .....
5
E. Penegasan Istilah.......................................................................... .. 6 F. Kajian Pustaka .. ....................................................................... BAB II :
7
PENGGUNAAN METODE CERAMAH DAN ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ……………..………… ......
9
1. Pengertian Belajar………………………………………… ....
9
2. Pengertian Pembelajaran…………………………………. .....
10
B. Hasil Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya…… ......
10
1. Pengertian Hasil Belajar…………………………………. .....
10
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar………... .....
10
C. Metode Pembelajaran.……………………………………..… ......
14
1. Metode Ceramah………………………………………… ......
14
2. Metode Role Playing…………………………………….. .....
16
D. Kajian Materi Pencemaran Lingkungan..……………………. .....
19
1. Pencemaran Menurut Tempat Terjadinya………………... .....
20
2. Pencemaran Menurut Bahan Pencemar…………………... ....
25
3. Pencemaran Menurut Tingkat Pemcemaran……………… ....
25
E. Penggunaan Metode Ceramah dan Role Playing dalam Materi Pencemaran Lingkungan..…………………………………...........
27
1. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Metode Ceramah dalam Materi Pencemaran Lingkungan…………………………. ................
27
2. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Metode Role Playing dalam Materi Pencemaran Lingkungan………………….. ...............
28
F. Rumusan Hipotesis….……………………………………….. ......
30
BAB III : METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian…………………………………………… ......
31
1. Subyek Penelitian……………………………………….. ......
31
2. Waktu dan Tempat Penelitian…………………………... .......
31
3. Variabel Penelitian dan Indikator………………………. .......
31
4. Populasi, Sampel dan Pengambilan Sampel……………. .......
32
5. Prosedur Pengumpulan Data……………………………. .......
32
6. Teknik Pengumpulan Data……………………………… .......
33
7. Uji Instrumen…………………………………………… .......
34
B. Teknik Analisis Data…………………..……… …………... .......
36
1. Uji Normalitas………………………………………….. .......
36
2. Menguji Kesamaan Dua Rata-rata……………………... ........
37
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian……..…………………….………. ......
39
B. Pengujian Hipotesis………………………………………..… ......
41
C. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………… .....
46
D. Keterbatasan Penelitian……………………………………… ......
47
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................
49
B. Saran-saran ..................................................................................
49
C. Penutup........................................................................................
50
DAFATAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Nilai pre test.
Tabel 4.2
Nilai pos test.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Pencemaran udara.
Gambar 2.2
Pencemaran dari kendaraan bermotor.
Gambar 2.3
Pencemaran tanah.
Gambar 2.4
Pencemaran air.
Gambar 4.1
Kurva uji kesamaan dua rata-rata pre test.
Gambar 4.2
Kurva uji kesamaan dua rata-rata pos test.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Daftar peserta didik soal uji coba. 2. Daftar peserta didik kelas kontrol & eksperimen. 3. RPP metode role playing. 4. RPP metode ceramah. 5. Skenario pembelajaran role playing. 6. LKS. 7. Kisi-kisi soal. 8. Soal uji coba. 9. Kunci jawaban soal uji coba. 10. Analisis uji coba instrument penelitian. 11. Analisis tingkat kesukaran. 12. Analisis daya beda. 13. Analisis validitas soal. 14. Analisis reabilitas soal. 15. Soal pre test. 16. Kunci jawaban soal pre test. 17. Nilai pre test. 18. Analisis normalitas kelas kontrol. 19. Analisis normalitas kelas eksperimen. 20. Analisis homogenitas. 21. Analisis kesamaan dua rata-rata. 22. Soal pos test. 23. Kunci jawaban soal pos test. 24. Nilai pos test. 25. Analisis normalitas kelas kontrol. 26. Analisis normalitas kelas eksperimen. 27. Analisis homogenitas. 28. Analisis kesamaan dua rata-rata. 29. Surat keterangan SPSS. 30. Surat penunjukan pembimbing. 31. Surat ijin riset. 32. Surat keterangan penelitian.
33. Surat kegiatan ko kulikuler. 34. Surat bebas kuliah. 35. Piagam-piagam.
BAB I
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia. Atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia.1 Dalam mendewasakan manusia ini tentunya melalui beberapa proses dalam pembelajaran. Proses pembelajaran tidak hanya membutuhkan waktu yang singkat tetapi melalui beberapa tahapan. Dalam proses pembelajaran tersebut dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak baik menjadi baik. Dalam hal ini, seorang pendidik senantiasa mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pendidikan, dalam mengembangkan potensi peserta didik untuk mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, tentunya pendidik harus pandai menggunakan pendekatan-pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan pendidik terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan.2 Sebagaimana fungsi pendidik paling utama adalah memimpin anak-anak membawa kearah tujuan yang jelas. Pendidik disamping sebagai orang tua juga harus menjadi model atau suri tauladan bagi anak-anak. Anak mendapatkan rasa keamanan dengan adanya model dan rela menerima petunjuk maupun teguran bahkan hukuman.3 Madrasah yang menjadi pilihan pendidikan dan merupakan sistem pendidikan tertua di Indonesia saat ini telah memasukkan mata pelajaran umum dalam kurikulumnya. Dari mata pelajaran umum itulah, mata pelajaran Biologi menjadi salah satu mata pelajaran yang diajarkan. Mata pelajaran Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Istilah Biologi diambil dari bahasa Belanda Biologie, yang juga
1
Hari Jauhari Muchtar, Fiqih pendidikan, (Bandung: PT. Rosda Karya, 2005), hlm. 1. Syaiful Bahri Jamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 5. 3 Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 124. 2
diturunkan dari gabungan kata bahasa latin, bios (“ilmu”, “lambang’). Di negara kita, hingga tahun 1970-an, untuk ilmu Biologi digunakan istilah ilmu hayat yang artinnya “ilmu kehidupan”. Istilah ini diambil dari bahasa Arab. Di Arab itu sendiri, terutama pada masa kejayaan Islam di abad 8-13 M, ilmu hayat merupakan ilmu pengetahuan yang banyak ditelaah oleh para ilmuwan muslim. Kajian yang dicakup ilmu Biologi sangat luas, mulai dari virus yang sangat kecil hingga paus biru yang berukuran raksasa termasuk kedalam kajian Biologi. Sel-sel saraf yang sangat tipis, kesehatan kulit, hingga pengaruh penebangan hutan terhadap pemanasan global juga dipelajari dalam Biologi.4 Karena begitu luasnya ruang lingkup Biologi, maka pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah Darut Taqwa utamanya di kelas X sangatlah tidak mudah. Dominasi guru menyebabkan peserta didik menjadi kurang aktif, karena peserta
didik kurang dapat menemukan ide dan pendapat yang
dimilikinya. Adanya anggapan bahwa Biologi hanyalah pelajaran yang dihafalkan juga menjadi penyebab kurangnya peserta didik dalam berprestasi, karena mereka beranggapan pelajaran Biologi adalah pelajaran yang membosankan. Dewasa
ini
banyak
bermunculan
pemikiran-pemikiran
untuk
mensukseskan proses pembelajaran yang ada di sebuah sekolah/madrasah termasuk adanya pemikiran bahwa anak akan belajar lebih semangat dan aktif dalam pembelajaran jika lingkungan diciptakan alamiah, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya bukan mengetahuinya. Dari sekian metode-metode pembelajaran, metode pembelajaran yang digunakan oleh sebagian besar para pendidik selama ini adalah metode ceramah. Metode ceramah dapat dikatakan metode tradisional karena sejak dahulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dalam metode ini, 4
Pipit Pritiana & Diah Rahmatia, BioEkspo Menjelajah Alam dengan Biologi, (Solo: PT Wangsa Jatra Lestari, 2008), hlm. 4.
selain
pendidik
diharapkan
aktif,
kelengkapan
fasilitas
pendukung
pembelajaran juga sangat dibutuhkan, Di sisi lain, ada salah satu metode pembelajaran yang menawarkan metode yang sedikit berbeda dengan metode-metode pembelajaran lainnya. Metode pembelajaran tersebut adalah metode role playing. Metode
role
playing atau bermain peran banyak melibatkan peserta didik untuk beraktifitas dalam pembelajaran dalam menciptakan suasana yang menggembirakan sehingga peserta didik senang dan antusias dalam mengikuti pelajaran. Dengan demikian kesan yang didapatkan peserta didik tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari akan lebih luas, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dan juga meningkatkan hasil belajar peserta didik. Namun ada kalanya penggunaan metode pada proses pembelajaran tidak berjalan dengan lancar, melainkan semakin membuat peserta didik bingung karena kurang tepatnya penerapan metode yang digunakan tersebut. Dan menyebabkan hasil belajar peserta didik menurun serta menghambat pencapaian tujuan pembelajaran. Untuk itu, seorang pendidik harus teliti dalam memilih metode pembelajaran. Ada beberapa faktor yang harus dijadikan dasar pertimbangan pemilihan metode pembelajaran, yaitu antara lain: 1. Berpedoman pada tujuan Metode pembelajaran yang pendidik pilih tidak boleh bertentangan dengan tujuan yang telah dirumuskan, tetapi metode pembelajaran yang dipilih itu harus mendukung ke mana kegiatan pembelajaran berproses guna mencapai tujuannya. 2. Perbedaan individual anak didik Perbedaan individual anak didik perlu dipertimbangkan dalam pemilihan metode pembelajaran. Aspek-aspek perbedaan anak didik yang perlu dipegang adalah aspek biologis, intelektual, dan psikologis.
3. Kemampuan guru Kemampuan guru bermacam-macam, disebabkan latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar. Dari latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar akan mempengaruhi bagaimana cara pemilihan metode pembelajaran yang baik dan benar. Jadi, kemampuan guru patut dipertimbangkan dalam pemilihan metode pembelajaran. 4. Sifat bahan pelajaran Setiap mata pelajaran mempunyai sifat masing-masing. Paling tidak sifat mata pelajaran ini adalah mudah, sedang, dan sukar. Ketiga sifat ini tidak bisa diabaikan begitu saja dalam mempertimbangkan pemilihan metode pembelajaran. Oleh karena itu, mengenal sifat mata pelajaran merupakan faktor penting, sebab tidak setiap metode cocok dengan mata pelajaran. 5. Situasi kelas Situasi kelas merupakan salah satu aspek yang sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar-mengajar. Sebab, kelas dari waktu ke waktu selalu berubah sesuai kondisi psikologis anak didik sekaligus mempengaruhinya. Untuk itu, situasi dinamika kelas patut diperhatikan saat pemilihan metode pengajaran. 6. Kelengkapan fasilitas Penggunaan metode perlu dukungan fasilitas. Fasilitas yang dipilih harus sesuai dengan karakteristik metode pembelajaran yang akan dipergunakan. 7. Kelebihan dan kelemahan metode. Penggabungan metode pun tidak luput dari pertimbangan berdasarkan kelebihan dan kelemahan metode yamg mana pun juga. Pemilihan yang terbaik adalah mencari titik kelemahan suatu metode untuk kemudian dicarikan metode yang dapat menutupi kelemahan metode tersebut.5
5
Syaiful Bahri Djamarah,Op. Cit., hlm. 229-231.
Berangkat dari pokok permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Materi Pokok Pencemaran Lingkungan antara Menggunakan Metode Ceramah dan Role Playing di MA Darut Taqwa Purwodadi Tahun Ajaran 2009/2010.” Dengan membandingkan penggunaan metode ceramah dan metode role playing
pada materi yang sama yaitu materi pokok pencemaran
lingkungan ini, mempunyai harapan untuk mengetahui manakah metode yang lebih tepat yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran Biologi.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Biologi antara penggunaaan metode ceramah dan metode role playing pada materi pokok pencemaran lingkungan dikelas X MA Darut Taqwa Purwodadi? 2. Metode manakah diantara ceramah dan role playing yang menghasilkan hasil belajar Biologi yang lebih baik?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar peserta didik antara penggunaan metode ceramah dengan metode role playing pada materi pokok pencemaran lingkungan dikelas X MA Darut Taqwa Purwodadi tahun ajaran 2009/2010.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti, dapat menjadikan pengalaman di lapangan yang sangat berharga dan dapat menambah pengetahuan. 2. Bagi lembaga, dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi lembaga pendidikan yang diteliti untuk meningkatkan mutu pendidikan.
3. Bagi pembaca khususnya guru mata pelajaran IPA Biologi dapat memberikan masukan dalam menggunakan metode mengajar yang tepat, sehingga hasil pelaksanaan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
E. Penegasan Istilah Penegasan istilah ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul skripsi. Istilah-istilah yang perlu dijelaskan yang berkaitan dengan judul skripsi adalah sebagai berikut: 1. Perbandingan adalah studi untuk membandingkan dua fenomena atau lebih. 6 2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar.7 3. Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan oleh guru terhadap kelasnya.8 4. Role playing adalah suatu permainan tentang keadaan atau kejadian yang dilakukan oleh anggota-anggota yang sedang mengalami proses belajar.9 5. Pencemaran lingkungan dapat diartikan masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan fungsinya.10
6
Poerdaminto, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003). Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 22. 8 Isma’il SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM : Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Meyenangkan, (Semarang: Rasail Media Group, 2008), hlm. 19. 9 Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 45. 10 Tim Editorial HaKa MJ, Kharisma Biologi Untuk SM A Kelas X Semester 2, (Solo: CV. HaKa MJ, Tth), hlm. 47. 7
F. Kajian Pustaka Dalam pembuatan skripsi ini, peneliti menggali informasi terhadap skripsi atau karya ilmiah lainnya yang relevan, dengan permasalahan yang sedang
digarap
oleh
peneliti
sebagai
bahan
pertimbanngan
untuk
membandingkan masalah-masalah yang diteliti. Pertama skripsi yang berjudul Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Biologi Materi Pokok Peredaran Darah Pada Manusia Melalui Metode Bermain Peran Di Kelas VIII MTs Heru Cokro Sinanggul Milonggo Jepara oleh Ulfatun Nisak (043811274) Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Dalam skripsi ini didapatkan bahwa dengan menggunakan metode bermain peran dapat membawa dampak positif terhadap aktifitas belajar yang rendah menjadi termotivasi dalam mengikuti pelajaran Biologi. 11 Kedua, skripsi yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Pembelajaran Aktif Role Playing dalam Materi Pokok Pencemaran Lingkungan Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang oleh Tri Mulatsih (3104192) Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Dalam
skripsi
ini
dijelaskan
bahwa
pembelajaran
Biologi
dengan
menggunakan metode role playing pada materi pokok pencemaran lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar kelas VII A SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang, yaitu adanya perubahan kemampuan hasil belajar siswa yaitu kesiapan dan keaktifan pada saat proses pembelajaran.12 Sedangkan pada penulisan skripsi ini,
penulis menggunakan studi
perbandingan yaitu “Perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Materi
11
Ulfatun Nisak (043811274), Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Biologi Materi Pokok Peredaran Darah Pada Manusia Melalui Metode Bermain Peran Di Kelas VIII MTs Heru Cokro Sinanggul Milonggo Jepara, Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN walisongo Semarang, 2009). 12 Tri Mulatsih (3104192), Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Pembelajaran Aktif Role Playing Dalam Materi Pokok Pencemaran Lingkungan Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang, Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN walisongo Semarang, 2009).
Pokok Pencemaran Lingkungan antara Menggunakan Metode Ceramah dan Role Playing di MA Darut Taqwa Purwodadi Tahun Ajaran 2009/2010” untuk mengetahui, apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara penggunaan metode ceramah dan role playing, dan metode manakah yang menghasilkan hasil belajar Biologi yang lebih baik.
BAB II PENGGUNAAN METODE CERAMAH DAN ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN
G. Pengertian Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar Ada beberapa definisi tentang belajar antara lain dapat diuraikan sebagai berikut : a.
Menurut Cronbach: “learning is how by a in behavior as result of experience.” Dengan demikian, dapat diartikan bahwa belajar yang efektif adalah melalui pengalaman dalam proses pembelajaran, seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar dengan menggunakan semua alat inderanya.13
b.
Menurut James O. Wittaker: Belajar didefinisikan proses dimana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah
melalui
latihan atau
pengalaman.14 c.
Menurut Howard L. Kingsley: “learning is the process by wich behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or training.” (Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan).15
d.
Menurut Dr. Musthofa Fahmi: “Innatta’alluma ‘ibaarotun ’an ‘amaliyati
taghoiyurin
auta’dii
fissuluuki
awil
khibroh’.
(Sesungguhnya belajar adalah (ungkapan yang menunjuk) aktifitas (yang
menghasilkan)
perubahan-perubahan
tingkah
laku
atau
pengalaman). 16
13
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006), hlm. 20. 14 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), hlm. 104. 15 Ibid. 16 Mustaqim, Ilmu Jiwa Pendidikan, (Semarang: 2007), hlm. 36-37.
Dari beberapa pengertian tentang belajar dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktifitas yang dapat menghasilkan perubahan dalam hal pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang diperolehnya dari latihan ataupun pengalaman. 2. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku
bagi peserta didik.
Pembelajaran
dalam
KTSP
adalah
pembelajaran dimana hasil belajar atau kompetensi yang diharapkan dicapai oleh siswa. System penyampaian dan indikator pencapaian hasil belajar dirumuskan secara tertulis sejak perencanaan dimulai.17 H. Hasil Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya 1. Pengertian Hasil Belajar Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.18 Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.19 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil belajar Hasil belajar yang dicapai seorang peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya. Baik dalam diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal). Pengenalan faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar penting sekali artinya dalam membentuk peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang sebaikbaiknya. 17
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses dalam Sertifiksi Guru, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 287. 18 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 27. 19 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta: 1999) hlm. 37-38.
Faktok internal, meliputi: a. Kesehatan Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang mengalami gangguan kesehatan, sakit kepala, demam, pilek, batuk dan sebagainya, dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar. Demikian pula halnya jika kesehatan rohani (jiwa) kurang baik, misalnya mengalami gangguan pikiran, perassaan kecewa karena konflik dapat mengganggu atau mengurangi semangat belajar. Karena itu, pemeliharaan kesehatan sangat penting bagi setiap orang baik fisik maupun mental, agar badan tetap kuat, pikiran selalu segar dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar. b. Inteligensi dan bakat Kedua aspek kejiwaan (psikis) ini besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Seseorang yang memiliki inteligensi baik (IQ-nya tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik. Bakat, juga besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan belajar. Misalnya belajar main piano, apabila seseorang memiliki bakat musik, akan lebih mudah dan cepat pandai dibanding dengan orang yang tidak memiliki bakat tersebut. Selanjutnya, bila seseorang mempunyai inteligensi tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan sukses bila dibandingkan dengan orang yang memiliki bakat saja tetapi inteligensinya rendah. Demikian pula, jika dibandingkan dengan orang yang inteligensinya tinggi tetapi bakatnya tidak ada dalam bidang tersebut, orang berbakat lagi pintar (inteligensi tinggi) biasanya orang yang sukses dalam kariernya. c. Minat dan motivasi Minat dan motivasi adalah dua aspek psikis yang juga besar pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan yang
kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Motivasi berbeda dengan minat. Motivasi adalah daya penggerak/pendorong untuk melakukan suatu pekerjaan. Yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar. Seseorang yang belajar dengan minat dan motivasi yang kuat, akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguhsungguh dan penuh gairah atau semangat. d. Cara belajar Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik belajar yang baik, akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Belajar harus ada istirahatnya untuk memberi kesempatan kepada mata, otak serta organ tubuh lainnya untuk memperoleh tenaga kembali. Selain itu, teknikteknik belajar perlu diperhatikan, bagaimana caranya membaca, mencatat, menggaris bawahi, membuat ringkasan/kesimpulan, apa yang harus dicatat dan sebagainya. Selain dari teknik-teknik tersebut, perlu diperhatikan waktu belajar, tempat, fasilitas, penggunaan media pengajaran dan penyesuaian pengajaran. Di samping itu perlu diketahui bagaimana cara-cara belajar dengan menggunakan teknik diskusi, melaksanakannya dengan baik, merumuskan hasilnya dan sebagainya. Faktor eksternal, yaitu: a.
Keluarga Faktor
orang
tua
sangat
besar
pengaruhnya
terhadap
keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecil penghasilan, cukup atau kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya hubungan orang tua dengan anaknya, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semua itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Di samping itu, faktor keadaan rumah juga turut mempengaruhi keberhasilan belajar.
b.
Sekolah Keadan sekolah, tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kealitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan ruangan, jumlah peserta didik perkelas, pelaksanaan tata tertib, dan sebagainya, semua ini turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak. Bila suatu sekolah kurang memperhatikan tata tertib (disiplin), maka peserta didiknya kurang mematuhi perintah para guru dan akibatnya mereka tidak mau belajar sungguh-sungguh
di
sekolahan
maupun
di
rumah.
Hal
ini
menyebabkan prestasi belajar anak menjadi rendah. Demikian pula jika jumlah peserta didik per kelas terlalu banyak (50-60 orang), dapat mengakibatkan kelas kurang tenang, hubungan pendidik dengan peserta didik kurang akrab, kontrol pendidik menjadi lemah, peserta didik menjadi kurang acuh terhadap pendidiknya, sehingga motivasi belajar menjadi lemah. c.
Masyarakat Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila disekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orangorang yang berpendidikan, terutamanya anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar. Tetapi sebaliknya, apabila tinggal di lingkungan banyak anak-anak yang nakal, tidak bersekolah dan pengangguran, hal ini akan mengurangi semangat belajar atau dapat dikatakan tidak menunjang sehingga motivasi belajar kurang.
d.
Lingkungan Keadaan lingkungan tempat tinggal juga sangat penting dalam mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan sekitar, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim, dan sebagainya.20
20
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), hlm. 55-60.
I. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan. 21 Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode pembelajaran memiliki arti penting dan patut dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Tanpa menggunakan metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran tidak akan berproses. Bagi pendidik perlu mempertimbangkan dalam pemilihan suatu metode pembelajaran yang diperlukan selama proses pembelajaran tersebut berlangsung. Dari sejumlah metode pembelajaran yang ada, pada skripsi ini hanya dua metode pembelajaran saja yang akan diuraikan yaitu metode ceramah dan metode role playing, karena sebagaimana judul skripsi ini yaitu Perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Materi Pokok Pencemaran Lingkungan antara Menggunakan Metode Ceramah dan Role Playing di MA Darut Taqwa Purwodadi Tahun Ajaran 2009/2010. 1. Metode Ceramah Metode ceramah adalah metode dengan cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan. Metode ceramah ekonomis dan efektif untuk keperluan penyampaian informasi dan pengertian.22 Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran
memiliki kelemahan dan juga
kelebihan. a. Metode ceramah tepat digunakan oleh pendidik dalam meyampaikan pesan di muka kelas, apabila 1) Pesan yang akan disampaikan berupa fakta atau informasi 2) Jumlah peserta didiknya terlalu banyak
21 22
Isma’il SM, Op. Cit., hlm. 15 Ibid. hlm. 95.
3) Pendidik adalah seorang pembicara yang baik, berwibawa, dan dapat merangsang peserta didik.23 b. Adapun kelebihan metode ceramah 1) Praktis dari sisi persiapan dan media yang digunakan 2) Efisien dari sisi waktu dan biaya 3) Dapat menyampaikan materi yang banyak 4) Lebih mudah mengontrol kelas 5) Peserta didik tidak perlu persiapan 6) Peserta didik dapat langsung menerima ilmu pengetahuan.24 c. Beberapa kelemahan metode ceramah 1) Bersifat monoton (tidak variatif) 2) Cepat membosankan 3) Peserta didik tidak aktif 4) Informasi hanya satu arah 5) Feed back (umpan balik) relatif rendah 6) Terlalu menggurui dan dirasa melelahkan peserta didik 7) Kurang melekat pada ingatan peserta didik 8) Kurang mengembangkan kreatifitas peserta didik 9) Kurang merangsang peserta didik untuk membaca. d. Saran memaksimalkan metode ceramah Untuk mengatasi kelemahan metode ceramah dapat dilakukan beberapa hal yaitu sebagai berikut: 1) Membangun minat peserta didik: a) Diawali dengan cerita atau gambar/ilustrasi menarik b) Diajukan kasus atau masalah c) Diajukan pertanyaan. 2) Maksimalkan pemahaman dan ingatan/kesan peserta didik:
23
Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002), hlm. 34 24 Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), hlm. 91.
a) Memberikan kata-kata kunci b) Memberi contoh dan analogi c) Menggunakan multimediavisual/audio
visual atau media
lainnya. 3) Melibatkan peserta didik: a) Memberikan kesempatan peserta didik menjawab pertanyaan dan memberi contoh b) Menyelingi penyajian dengan aktifitas singkat (kondisional). 4) Memperkuat pembelajaran: a) Menerapkan materi pembelajaran pada masalah b) Meminta
peserta
didik
mengkaji
ulang
materi
yang
disampaikan.25 2. Metode Role Playing Role playing adalah suatu permainan tentang keadaan atau kejadian yang dilakukan oleh anggota-anggota yang sedang mengalami proses belajar.26 Metode ini melibatkan interaksi antara dua peserta didik atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Peserta didik melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi sesama mereka melakukan peran terbuka.27 Role-playing merupakan suatu aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Role-playing berdasar pada tiga aspek utama dari pengalaman peran dalam kehidupan sehari-hari: a.
Mengambil peran (Role-taking), yaitu tekanan ekspektasi-ekspektasi sosial terhadap pemegang peran.
25
Isma’il SM, Op. Cit., hlm. 95- 96. Soekidjo Notoatmodjo, Op. Cit. 27 Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hlm. 152. 26
b.
Membuat peran (Role-making), yaitu kemampuan pemegang peran untuk berubah secara dramatis dari suatu peran ke peran yang lain dan menciptakan serta memodifikasi peran sewaktu-waktu diperlukan.
c.
Tawar-menawar peran (Role-negotiation), yaitu tingkat di mana peran-peran dinegosiasikan dengan pemegang-pemegang peran yang lain dalam parameter dan hambatan interaksi sosial. Role playing dapat membuktikan diri sebagai suatu media
pendidikan yang ampuh, dimana saja terdapat peran-peran yang dapat didefinisikan dengan jelas, yang memiliki interaksi yang mungkin dieksplorasi dalam keadaan yang bersifat simulasi (skenario).28 Penggunaan metode role playing ini mempunyai tujuan yaitu antara lain: a. Memberikan pengalaman kongkrit dari apa yang telah dipelajari. b. Mengilustrasikan prinsip-prinsip dari materi pembelajaran. c. Menumbuhkan kepekaan terhadap masalah-masalah hubungan sosial. d. Menyiapkan/menyediakan dasar-dasar diskusi yang kongkrit. e. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar peserta didik. f. Menyediakan
sarana
untuk
mengekspresikan
perasaan
yang
29
tersembunyi di balik suatu keinginan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode role playing, yaitu: 1. Penentuan topik. 2. Penentuan anggota pemeran. 3. Pembuatan lembar kerja (bila perlu). 4. Latihan singkat dialog (bila perlu). 5. Pelaksanaan permainan peran.30 Adapun langkah-langkah dalam penggunaan metode ini: a. Persiapan
28
Hisyam Zaini, dkk, Op. Cit., hlm. 98-99. Isma’il SM, Op. Cit., hlm. 84. 30 Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit., hlm. 243. 29
i.
Menentukan pokok masalah yang akan didramatisatikan.
ii.
Menentukan para pemain dan menyiapkan para peserta didik sebagai pendengar yang menyaksikan jalannya cerita.
iii.
Masalah yang akan didramatisasikan dipilih secara bertahap, dimulai dari persoalan yang sederhana dan dilanjutkan dengan pertemuan-pertemuan berikutnya yang lebih sukar dan lebih bervariasi.
iv.
Pemilihan para pelaku hendaknya secara suka rela atau bila memungkinkan sebaiknya pendidik menunjuk peserta didik yang dianggap cakap dan cocok untuk memainkan peranan yang direncanakan.
b. Pelaksanaan 1) Setelah masalah dan pemainnya dipersiapkan, dipersilahkan kepada mereka untuk mendramatisasikan masalah yang diminta selama 4-5 menit, 2) Bila terjadi kemacetan, sebaiknya pendidik cepat bertindak dengan menunjuk peserta didik lain untuk menggantikannya atau peserta didik yang memainkan peran tersebut diberikan isyarat atau abaaba agar mereka dapat membetulkan permainannya. 3) Pelaksanaan role playing ini tidak perlu selesai dan juga dapat diperankan oleh peserta didik lainnya sebagai lanjutannya. c. Tindak lanjut 1) Sebagai metode mengajar, role playing tidak hanya berakhir pada pelaksanaan
dramatisasinya,
melainkan
hendaknya
dapat
dilanjutkan dengan tanya jawab, diskusi, kritik atau analisis persoalan. 2) Bila dipandang perlu, peserta didik lainnya dapat mengulang kembali untuk memainkan peranan yang lebih baik, jika dramatisasi yang lalu dimainkan kurang memuaskan. Keunggulan dari metode role playing adalah:
a. Peserta didik terlatih untuk dapat mendramatisasikan sesuatu dan juga melatih keberanian mereka. b. Kelas akan menjadi hidup karena menarik perhatian para peserta didik. c. Peserta didik dapat menghayati sesuatu peristiwa sehingga mudah mengambil kesimpulan bedasarkan penghayatannya sendiri. d. Peserta didik dilatih dalam menyusun buah pikiran secara teratur. Kelemahan metode role playing: a.
Banyak menyita waktu atau jam pelajaran.
b.
Memperlukan persiapan yang teliti dan matang.
c.
Kadang-kadang peserta didik berkeberatan untuk melakukan peranan yang diberikan karena alasan psikologis, seperti rasa malu, peran yang diberikan kurang cocok dengan minatnya dan sebagainya.
d.
Bila dramatisasinya gagal, peserta didik tidak dapat mengambil suatu kesimpulan.31
J. Kajian Materi Pencemaran Lingkungan Lingkungan terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik. Jika komponen biotik berada dalam komposisi yang proporsional antara tingkat trofik dengan komponen abiotik yang mendukung kehidupan komponen biotik, maka lingkungan tersebut dalam kesimbangan atau stabil. Contoh lingkungan alami yang seimbang adalah hutan. Di hutan, tumbuhan sebagai produsen ada dalam jumlah yang mencakupi untuk perlindungan dan makanan bagi konsumen tingkat pertama, seperti burung pemakan tumbuhan, rusa, dan monyet. Tumbuhan di hutan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik karena kondisi lingkungan abiotik yang sesuai. Hewan konsumen tingkat pertama ada dalam jumlah yang mencakupi untuk kehidupan konsumen tingkat kedua misalnya harimau, musang, dan ular. Jumlah masing-masing komponen biotic tersebut tidak mendominasi satu dengan yang lainnya, sehingga terbentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang seimbang.
31
Basyiruddin Usman, Op. Cit,. hlm. 51-53.
Keseimbangan lingkungan tidak statis, artinya terjadi penurunan dan kenaikan populasi tiap jenis tumbuhan dan hewan serta berbagai komponen abiotik. Perubahan komponen biotik dan abiotik dalam batas-batas tertentu tidak mengganggu keseimbangan lingkungan. Sebagai contoh, jumlah rusa yang berkurang karena diburu manusia tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup pemangsanya, misalnya harimau. Selama masih ada hewan lain di hutan, kelinci, tikus dan ayam hutan, harimau akan memangsa hewan-hewan tersebut. Jumlah rusa juga dapat berkembang kembali selama perburuan tidak dilakukan terus-menerus. Kemampuan hutan mendukung kelangsungan hidup harimau dengan adanya hewa mangsa adalah contoh daya dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan mendukung kehidupan berbagai makhluk hidup di dalamnya. Bertambahnya kembali jumlah rusa setelah berkurang karena perburuan adalah contoh daya lenting lingkungan. Daya lenting lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk pulih kembali pada keadaan seimbang jika mengalami perubahan atau gangguan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa lingkungan mampu menanggulangi perubahan-perubahan selama perubahan tersebut masih dalam daya dukung dan daya lentingnya. Keseimbangan lingkungan dapat rusak, artinya lingkungan menjadi tidak seimbang jika terjadi perubahan yang melebihi daya dukung dan daya lentingnya.32 Pencemaran lingkungan adalah berubahnya tatanan lingkungan oleh proses alam atau oleh kegiatan manusia sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan fungsinya. Sebagaimana firman Allah:
32
Diyah Aryulani, dkk., Biologi Jilid 1 Untuk SMU Kelas 1, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003), hlm.240-241.
“Ï%©!$# uÙ÷èt/ Nßgs)ƒÉ‹ã‹Ï9 Ĩ$¨Z9$# “ω÷ƒr& ôMt6|¡x. $yJÎ/ Ì•óst7ø9$#ur ÎhŽy9ø9$# ’Îû ߊ$|¡xÿø9$# t•ygsß ÇÍÊÈ tbqãèÅ_ö•tƒ öNßg¯=yès9 (#qè=ÏHxå “ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Q.S Ar-Rum : 41)33 Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Sifat polutan adalah: 1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi. 2. Merusak dalam jangka waktu lama. Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadiya, macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemarannya. 1. Pencemaran Menurut Tempat Terjadinya34 a. Pencemaran udara Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.
Adapun susunan
(komposisi) udara bersih dan kering, kira-kira tersusun oleh: Nitrogen (N2)
= 78,09% volume
Oksigen (O2)
= 21,94%
Argon (Ar)
= 0,93%
Karbon dioksida (CO2)
= 0,032%
Gas-gas lain yang terdapat dalam udara antara lain gas-gas mulia, nitrogen oksida, hidrogen, methana, belerang dioksida, ammonia, dan lain-lain. 35
33
Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya juz 1 s/d 30, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007), hlm.326. 34 Tim Editorial HaKa MJ, Op. Cit. hlm. 47.
Gambar 2.1 Pencemaran udara yang disebabkan asap industri36
Pencemaran udara terjadi apabila ada penambahan komponen udara, bahan kimia atau terjadi bahan kimia baru di udara dan membahayakan bagi manusia atau makhluk hidup lain di sekitarnya. Polutan di udara antara lain CO, CO2, NO, NO2, S2, SO3, CH4, C4H10, bahan organik, partikel bahan padat, partikel cair, dan sebagainya. Akan tetapi CO2 bukan termasuk polutan apabila ditangkap oleh tumbuhan, sebab CO2 dapat digunakan dalam proses fotosintesis. Secara singkat, persamaan reaksi fotosintesis yang terjadi di alam dapat ditulis : Klorofil Matahari 6 CO2 + 12H2O Cahaya C6H12O6 + 6O2 + 6H2O Polutan di udara dalam jangka panjang dapat mengganggu
kesehatan manusia, seperti mata berair, batuk-batuk, penyakit pernapasan (bronkitis, emfisema, dan kanker paru-paru). Selain itu, polutan di udara juga dapat merusak bangunan tersebut, menyebabkan korosi pada logam, dan kerusakan lainnya.37
35
Wisnu Arya Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi Revisi), (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm.27-28. 36 http://www.google.co.id/images?q=pencemaran+lingkungan&hl=id&safe=active&gbv= 2&tbs=isch:1&sa=N&star=36&ndsp=18. 37 Nunung Nurhayati, Biologi Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1 dan 2, (Bandung: Yrama Widya, 2007), hlm. 422.
Gambar 2.2 Pencemaran dari kendaraan bermotor38 Penggunaan CFCs (Chloro Fluoro Carbons) sebagai gas pendingin pada lemari es, pendingin ruangan (AC), dan gas penyemprot macam-macam kosmetik, menyebabkan CFCs menjadi polutan di udara karena gas ini tidak dapat terurai dalam jangka waktu lama. Gas ini masuk ke statosfer dan merusak lapisan ozon yang berfungsi sebagai penyaring radiasi ultraviolet dari cahaya matahari. Jika hal ini dibiarkan, maka intensitas radiasi ultraviolet semakin meningkat dan hal ini membahayakan kesehatan manusia yaitu dapat menyebabkan kanker kulit. Pembakaran bahan bakar minyak bumi, batubara, dan pembakaran hutan menyebabkan bertambahnya CO2 dan gas lain di atmosfer. Gas-gas ini kemudian membuat lapisan di atmosfer sehingga menghalangi pantulan panas dari permukaan bumi untuk di lepaskan kembali ke angkasa. Panas ini justru dipantulkan kembali ke bumi sehingga permukaan bumi menjadi bertambah panas. Keadaan ini disebut sebagai efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca akan dipercepat jika hutan di uka bumi luasnya makin berkurang. Efek rumah kaca dapat menaikkan suhu secara global dan dapat menngubah pola cuaca di seluruh dunia.39 b. Pencemaran air Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi ini. Sesuai dengan kegunaannya, air dipakai sebagai air minum, air untuk mandi dan mencuci, air untuk pengairan pertanian, air untuk kolam perikanan, dan sebagainya.
38 39
http://www.google.co.id/Op. Cit. Nunung Nurhayati, Op.Cit., hlm. 420-422.
Gambar 2.3 Pencemaran air disebabkan oleh limbah deterjen.40
Air dikatakan tercemar apabila bahan-bahan terlarut seperti O2, CO2, NO2, N2, debu, dan partikel-partikel lain jumlahnya melebihi ambang batas yang ditetapkan. Polutan air dapat berupa detergen, zat kimia, pestisida, sampah organik, pupuk buatan, logam berat, dan mikroorganisme patogenik. Contoh lain polutan air adalah insektisida, misalnya DDT (Dichloro Diphenil Trichoretan). DDT mempunyai sifat sukar larut dalam airdan sukar diuraikan oleh mikroorganisme, tetapi mudah larut dalam lemak. Oleh karena itu, DDT dapat tertimbun dalam jaringan makhluk hidup melalui rantai makanan. Kadar DDT paling tinggi terdapat pada karnivora terakhir dari suatu rantai makanan. Penimbunan senyawa dalam jaringan makhluk hidup melalui serangkaian proses makan dan dimakan disebut magnifikasi biologi (biological magnification). c. Pencemaran tanah Pencemaran tanah terjadi apabila bahan-bahan pencemar (polutan) dan juga limbah yang tidak dapat menjadi tanah dalam waktu singkat masuk ke dalam tanah. Polutan tanah misalnya insektisida, fungisida, herbisida, penggunaan pupuk yang berlebihan, dan limbah industri.41
40 41
http://www.google.co.id/Op. Cit. Nunung Nurhayati, Op.Cit., hlm. 423-424.
Gambar 2.4 Pencemaran tanah42
Polutan tanah yang paling banyak kita temukan adalah sampah seperti logam, plastik, kertas, kaleng-kaleng bekas, dan sebagainya. Bahan-bahan ini lebih umum kita sebut sebagai limbah. Limbah ini sangat sulit diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga menjadi polutan untuk tanah.43 d. Pencemaran suara Ancaman serius bagi kualitas lingkungan manusia adalah pencemaaran suara. Bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak
pendengaran
manusia
disebut
kebisinggan.
Tingkat
kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampaui 50 desibel (dB). Oleh karena kebisingan dapat mengganggu lingkungan, maka kebisingan dapat dimasukkan sebagai pencemaran. Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang banyak mesin industri, kendaraan bermotor, dan pesawat terbang, bila berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu lama tidak hanya mengganggu manusia, tetapi juga menyebabkan cacat pendengaran yang permanen. Oleh karena itu, bunyi dapat dianggap sebagai bahan pencemar serius yang mengancam kesehatan lingkungan.44 2. Pencemaran Menurut Macam Bahan Pencemar a. Kimiawi, berupa zat radioaktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk anorganik, pestisida, detergen, dan minyak.
42
http://www.google.co.id/images?q=dampak+pencemaran+tanah&hl=id&safe=active&g bv=2&tbs=isch:1&sa=N&18&ndsp=18. 43 Nunung Nurhayati, Op.Cit., 44 Diyah Aryulani, dkk., Op. Cit., hlm. 247.
b. Biologis, berupa mikroorganisme. c. Fisik, berupa kaleng-kaleng, botol, dan karet. 3. Pencemaran Menurut Tingkat Pencemaran Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak dibedakan menjadi tiga, yaitu: d. Pencemaran yang dimulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih. e. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis. Misaknya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat. f. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir. Langkah pencegahan yang perlu dilakukan, antara lain: a. Dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. b. Menggunakan kembali (reuse) dan recycle. c. Mengganti peralatan rumah tangga atau bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang lebih ramah dengan lingkungan. d. Kegiatan konservasi e. Penggunaan energi alternative f. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) Sedangkan langkah pengendalian dapat dilakukan dengan: a. Pembuatan standar baku mutu lingkungan. b. Monitoring lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi lingkungan.
c. Kerja sama dengan semua pihak untuk mengatasi permasalahan global, seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global.45 Sebagaimana pengertian lingkungan hidup, yaitu sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda,daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang menentukan perikehidupan serta kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya. Atau bisa juga dikatakan sebagai suatu sistem kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem, maka manusia mempunyai tanggung jawab untuk memelihara dan memakmurkan alam sekitarnya. Sebagaimana firman Allah :
|MuH÷qu‘ ¨bÎ) 4 $·èyJsÛur $]ùöqyz çnqãã÷Š$#ur $ygÅs»n=ô¹Î) y‰÷èt/ ÇÚö‘F{$# †Îû (#r߉šøÿè? Ÿwur ÇÎÏÈ tûüÏZÅ¡ósßJø9$# šÆÏiB Ò=ƒÌ•s% «!$# “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (Tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A’Raaf : 56).46 Adapun di dalam hadits dalam Shahih Bukhori yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar bahwa Rosulullah bersabda : 47
“Jika Allah menurunkan adzab kepada kaum (karena membuat kerusakan di muka bumi), maka semua kaum akan ikut tertimpa/mengenai, kemudian Allah akan membangkitkan kembali sesuai amal perbuatannya.” K. Penggunaan Metode Ceramah dan Role Playing dalam Materi Pencemaran Lingkungan
45
Tim Editorial HaKa MJ, Op.Cit., hlm. 47-48. Pipit Pritiana & Diah Rahmatia, Op. Cit., hlm. 236-237. 47 Al Imam Bukhari Ibnu Mughiroh, Kitab Sahihul Bukhari Juz 8 , (Semarang: Toha Putra, 1992), hlm. 98. 46
1. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Metode Ceramah dalam Materi Pencemaran Lingkungan Strategi pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dalam materi pencemaran lingkungan meliputi tiga tahap yaitu: a. Tahap Perencanaan Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran akan lebih optimal jika adanya perencanaan, perencanaan mempertimbangkan kondisi dan potensi peserta didik (minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan). Pada tahap perencanaan ini guru/pendidik merancang dan membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) tentang materi pokok pencemaran lingkungan dengan menggunakan metode ceramah. b. Tahap Pelaksanan 1) Tahap Awal/Pendahuluan Kegiatan
pembelajaran
dilakukan
dengan
cara:
menumbuhkan kesiapan belajar peserta didik dan membangkitkan motivasi peserta didik, serta melaksanakan apersepsi.
2) Tahap Inti Pada kegiatan inti di sini guru/pendidik menerangkan materi
pencemaran
lingkungan
yang
meliputi:
pengertian
pencemaran lingkungan, macam-macam pencemaran lingkungan dan cara pelestarian lingkungan. Sedangkan peserta didik mendengarkan pembahasan guru serta mencatat bagian-bagian yang penting. 3) Tahap Akhir/Penutup Secara umum kegiatan akhir dan tindak lanjut dalam pembelajaran ini di antaranya: a)
Mengajak peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah di ajarkan (materi pencemaran lingkungan).
b) Melaksanakan tindak lanjut pembelajaran dengan pemberian tugas atau
latihan
yang harus dikerjakan
di rumah,
menjelaskan kembali bahan yang dianggap sulit oleh peserta didik, dan memberi motivasi atau bimbingan belajar. c)
Mengemukakan topik yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
c. Tahap Evaluasi Tahap evaluasi dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. 2. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Metode Role Playing dalam Materi Pencemaran Lingkungan Strategi pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode role playing dalam materi pencemaran lingkungan meliputi tiga tahap yaitu: a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan ini guru/pendidik merancang dan membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) tentang materi pokok pencemaran lingkungan dengan menggunakan metode role playing. b. Tahap Pelaksanan 1) Tahap Awal/Pendahuluan Kegiatan
pembelajaran
dilakukan
dengan
cara:
menumbuhkan kesiapan belajar peserta didik dan membangkitkan motivasi peserta didik, serta melaksanakan apersepsi. 2) Tahap Inti Pada kegiatan inti guru membagi kelas menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok di sini dibagikan skenario pembelajaran role playing materi pencemaran lingkungan untuk dipelajari oleh para peserta didik. Setelah peserta didik memahami skenarionya maka guru membagi
peran
dan
meminta
peserta
didik
untuk
memperagakannya di depan kelas. Sedangkan peserta didik lainnya mengamati peragaan yang dimainkan oleh teman-temannya dari
tempat duduk mereka masing-masing. Sehingga dalam kegiatan tersebut para peserta didik langsung mengalaminya. 3) Tahap Akhir/Penutup Secara umum kegiatan akhir dan tindak lanjut dalam pembelajaran ini di antaranya: a)
Mengajak peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah di ajarkan (materi pencemaran lingkungan).
b) Melaksanakan tindak lanjut pembelajaran dengan pemberian tugas atau
latihan
yang harus dikerjakan
di rumah,
menjelaskan kembali bahan yang dianggap sulit oleh peserta didik, dan memberi motivasi atau bimbingan belajar. c)
Mengemukakan topik yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
c. Tahap Evaluasi Tahap evaluasi dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. L. Rumusan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
secara
teoritis
dianggap
paling
mungkin
atau
paling
tinggi
kebenarannya.48 Hipotesis kerja atau disebut dengan hipotesis alternative (Ha). Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan variabel Y atau adanya perbedaan antara dua kelompok. Hipotesis nol atau sering disebut dengan hipotesis statistik (Ho). Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y.49 Dalam penelitian ini ingin dibuktikan hipotesis, perbandingan penggunaan metode ceramah dan role playing terhadap hasil belajar peserta
48 49
S Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 67-68. Ibid, hlm. 73-74.
didik kelas X MA Darut Taqwa Purwodadi pada materi pokok pencemaran lingkungan tahun ajaran 2009/2010. Ho
: Tidak ada perbedaan hasil belajar antara penggunaan metode ceramah dengan role playing.
Ha
: Ada perbedaan hasil belajar antara penggunaan metode ceramah dengan role playing.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk dapat mendapatkan sdata dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Metode penelitian yang digunakan untuk pengaruh treatment (perlakuan tertentu).50 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MA Darut Taqwa Purwodadi tahun pelajaran 2009/2010. 2. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Darut Taqwa Purwodadi. Sedangkan waktu penelitian akan dilakukan pada tanggal 30 April sampai dengan tanggal 25 Mei 2010. 3. Variabel Penelitian dan Indikator Dalam penelitian komparatif ini ada dua variabel independent (bebas) dan dua variabel dependen (terikat). Variabel independent pertama yaitu metode ceramah yang selanjutnya ditulis X1. Yang kedua yaitu role playing yang selanjutnya ditulis X2. Sedangkan variabel dependen yang pertama yakni hasil belajar dari penggunaan metode ceramah yang selanjutnya ditulis Y1. Variabel dependen yang kedua yaitu hasil belajar dari penggunaan role playing yang selanjutnya ditulis Y2. Adapun indikatornya adalah ada perbedaan hasil belajar peserta didik antara menggunakan metode ceramah dan menggunakan metode role playing.
50
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfa Beta, 2006), hlm. 2-6.
4. Populasi, Sampel dan Pengambilan Sampel Populasi adalah seluruh data yang menjadikan perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya.51 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas X MA Darut Taqwa Purwodadi. Sampel adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian.52 Dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.53 Adapun sampel dari penelitian ini adalah semua populasi kelas X MA Darut Taqwa yang hanya terdiri dari dua kelas. 5. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur dalam pengumpulan data, di antaranya: a. Mengambil data nilai pretest pada materi pokok pencemaran lingkungan, yang selanjutnya dijadikan sebagai data nilai awal; b. Menganalisis data nilai awal (poin a) untuk diuji normalitas dan homogenitas; c. Menyusun kisi-kisi tes; d. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat; e. Mengujicobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba (kelas XI MA Darut Taqwa); f. Menganalisis data hasil uji coba instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda; g. Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat berdasarkan poin f);
51
S Margono, Op. Cit., hlm. 118. Merdalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 55 53 Ibid, hlm. 134. 52
h. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah untuk kelas X-A dan melaksanakan pembelajaran dengan metode role playing pada kelas X-B; i.
Melaksanakan tes hasil belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
j.
Menganalisis data hasil tes; dan
k. Menyusun hasil penelitian. 6. Teknik Pengumpulan Data a. Metode Dokumentasi Menurut
Margono,
teknik
dokumentasi
adalah
cara
pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukumhukum dan lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian.54 Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, dokumentasi adalah metode yang dilakukan oleh peneliti menyelidiki obyek atau bendabenda tertulis.55 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan sebagai dasar untuk mengadakan penelitian antara lain sebagai beikut: 1) Daftar nama peserta didik kelas X MA Darut Taqwa Purwodadi tahun ajaran 2009/2010. 2) Daftar nilai mata pelajaan Biologi pada kelas X semester genap MA Darut Taqwa Purwodadi tahun ajaran 2009/2010. b. Metode Tes Metode tes adalah metode yang digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besar kemampuan objek yang diteliti. 56 Metode tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan setelah diberi perlakuan.
54
S. Margono, Op. Cit., hlm. 181. Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), Cet. 13, hlm. 158. 56 Ibid , hlm. 223. 55
1) Materi Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah materi pelajaran biologi pada materi pokok pencemaran lingkungan. 2) Bentuk tes Bentuk tes yang digunakan adalah tes obyektif bentuk pilihan ganda dengan lima pilihan. Tes ini diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk menjawab hipotesis penelitian. 7. Uji Instrumen Setelah instrument disusun kemudian diujicobakan dianalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Analisis hasil uji coba instrument : a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.57 Untuk mengetahui validitas instrument digunakan rumus korelasi product moment dari person, yaitu sebagai berikut58 :
rxy =
[N ∑ x
N ∑ xy − (∑ x ∑ y ) 2
][
− (∑ x ) N ∑ y 2 − (∑ y ) 2
2
]
Keterangan : N : Jumlah subjek x : Skor nomor tertentu y : Skor total b. Reliabilitas Reliabilitas adalah derajat keajegan alat ukur dalam mengukur apa saja yang diukurnya. Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan
57 58
Ibid, hlm. 168. Ibid, hlm. 170.
sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.59 Rumusnya sebagai berikut : 2 N S − ∑ pq 60 r11 = S2 N − 1
Keterangan :
r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan N : banyaknya soal S : standar deviasi dari teks (akar dari varians) p : proporsi subyek yang menjawab soal dengan benar q : proporsi subyek yang menjawab soal dengan salah c. Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Rumus yang digunakan61 : p=
B JS
Keterangan : P : tingkat kesukaran B : banyaknya responden yang menjawab benar JS : jumlah seluruh responden Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: - Soal dengan P = 0,00 adalah soal terlalu sukar
59
- Soal dengan 0,00 < P
0,30 adalah soal sukar
- Soal dengan 0,30 < P
0,70 adalah soal sedang
- Soal dengan 0,70 < P
1,00 adalah soal mudah
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi,, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Cet .7, hlm. 86-87. 60 Ibid, hlm. 100. 61 Ibid, hlm. 207-208.
- Soal dengan P = 1,00 adalah soal terlalu mudah d. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan soal membedakan antara peserta didik
yang pandai dengan peserta didik yang tidak
pandai. Adapun langkah untuk menghitung daya pembeda soal : 1) Mengurutkan data hasil uji coba dari skor tertinggi sampai terendah 2) Menentukan kelompok atas dan kelompok bawah 3) Menghitung daya pembeda soal dengan rumus : DP =
BA BB − = PA − PB JA JB
Keterangan: BA = banyaknya peserta didik yang menjawab benar pada kelompok atas BB = banyaknya peserta didik yang menjawab benar pada kelompok bawah JA = Jumlah peserta didik pada kelompok atas JB = Jumlah peserta didik pada kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda D : 0,00 ---- 0,20 Jelek (poor) D : 0,20 ---- 0,40 Cukup (Satisfactory) D : 0,40 ---- 0,70 Baik (Good) D : 0,70 ---- 1,00 Baik Sekali (excellent)62
B. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah kelas tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji ChiKuadrat:
62
Ibid, 213-214.
k
χ = ∑ (Oi −EEi i )
2
2
i =1
Keterangan: χ 2 : harga Chi-Kuadrat Oi : frekuansi hasil pengamatan Ei : frekuensi yang diharapkan k : banyaknya kelas interval Kriteria pengujian jika χ 2 hitung
χ 2 tabel dengan derajat kebebasaan
dk = k-3 dan taraf signifikansi 5% maka data berdistribusi normal. 63 2. Menguji Kesamaan Dua Rata-rata a. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai varian yang sama atau tidak. Jika kedua kelas tersebut mempunyai varian yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Langkah-langkah pengajuan hipotesis adalah sebagai berikut: 1) Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah Ho :
2 1
=
2
Ha :
2 1
≠
2
2
2
Keterangan: 1 2
2
: Varian kelompok eksperimen 1
2
: Varian kelompok eksperimen 2
2) Menentukan statistik yang dipakai Uji bartlet digunakan untuk menguji homogenitas k buah ( k ≥ 2 ) yang berdistribusi independen dan normal. 3) Menentukan Taraf signifikan ( ) yaitu dipakai dalam penelitian ini adalah 5 % dengan peluang (1- ) dan derajat kebebasan dk = k-1.
63
Sudjana, Metoda Statistika (Bandung: Tarsito, 2002), hlm. 231.
4) Menentukan kriteria pengujian hipotesis 2
diterima bila x2hitung < x2(1-
2
diterima bila x2hitung x2(1-
Ho :
2 1
=
2
Ha :
2 1
≠
2
)(k-1) )(k-1)
5) Menentukan nilai statistik hitung Adapun langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:64 a) menentukan varian gabungan dari setiap kelas eksperimen
s
2
∑ (n − 1)s = ∑ (n − 1) i
2
i
i
b) menentukan harga satuan B
(
B = log s 2
) ∑ (n
i
− 1)
c) menentukan statistik chi kuadrat (x2)
{
x 2 = (ln 10 ) B − ∑ (ni − 1) log si
2
}
6) Kesimpulan Jika x 2 hitung < x 2 tabel , maka Ho diterima artinya populasi dikatakan homogen. Jika x 2 hitung ≥ x 2 tabel , maka Ho ditolak artinya populasi dikatakan tidak homogen. b.
Uji- t Uji yang digunakan adalah uji t dengan varians sampel homogen, t independent dan n1 = n2. Persamaan yang digunakan : , dimana
Sg =
, dengan .65
64 65
hlm. 129.
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hlm. 318. Raihan, & Kadir, Statistik Sosial, (Jakarta: Penerbit Universitas Islam, Jakarta, 2006),
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi lapangan untuk memperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan suatu pembelajaran yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar peserta didik antara penggunaan metode ceramah dengan metode role playing pada materi pokok pencemaran lingkungan dikelas X MA Darut Taqwa Purwodadi tahun ajaran 2009/2010. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 30 April sampai dengan tanggal 25 Mei 2010. Bertempat di MA Darut Taqwa Purwodadi. Kelas X-A sebagai kelas kontrol dan kelas X-B sebagai kelas eksperimen. Sebelum kegiatan penelitian ini dilaksanakan, peneliti menentukan materi pelajaran dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Materi yang dipilih adalah pencemaran lingkungan. Pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan metode
ceramah,
sedangkan
pada
kelas
eksperimen
pembelajaran
menggunakan metode role playing. Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada peserta didik kelas X MA Darut Taqwa Purwodadi diketahui bahwa, pada kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dalam materi pencemaran lingkungan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya antara lain: 1. Praktis dari sisi persiapan dan media yang digunakan. 2. Efisien dari sisi waktu dan biaya. 3. Pendidik mudah menguasai kelas. 4. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar. 5. Pendidik mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
Dan kekurangannya antara lain: 1. Membosankan. 2. Peserta didik tidak aktif. 3. Informasi hanya satu arah. 4. Kurang melekat pada ingatan peserta didik. 5. Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar peserta didik. 6. Feed back dari peserta didik relative rendah. 7. Monoton. 8. Tidak mengembangkan kreatifitas peserta didik. 9. Menjadikan peserta didik hanya sebagai obyek didik. 10. Tidak merangsang peserta didik untuk membaca. Sedangkan pada kelas eksperimen, pembelajaran dengan menggunakan metode role playing dalam materi pencemaran lingkungan juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya antara lain: 1. Peserta didik terlatih berinisiatif serta kreatif. 2. Kelas akan menjadi hidup karena menarik perhatian para peserta didik. 3. Kerja sama tim dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya. 4. Dapat melatih keberanian peserta didik. 5. Peserta didik dapat menghayati materi yang disampaikan melalui metode pembelajaran role playing sehingga peserta didik mudah mengambil suatu kesimpulan berdasarkan penghayatannya sendiri. Dan adapun kekurangan dari metode role playing antara lain: 1. Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama menjadi kurang aktif. 2. Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan maupun waktu pelaksanaannya. 3. Kelas lain sering terganggu oleh suara gaduh dari pelaksanaan pembelajaran role playing. Dari uraian di atas dapat dilihat perbedaan antara kedua metode tersebut, yaitu pada metode ceramah pendidiklah yang cenderung aktif. Sedangkan pada metode role playing yang cenderung berperan aktif dalam
proses pembelajaran adalah peserta didik dan pendidik hanya sebagai fasilitator. B. Pengujian Hipotesis Sebelum dilakukan analisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan analisis uji coba yang digunakan untuk menganalisis tes sebagai instrumen dalam penelitian ini. Hasil analisis butir soal adalah sebagai berikut: 1. Analisis Validitas Tes Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item-item tes soal yang tidak valid akan di drop (dibuang) dan tidak digunakan. Item yang valid berarti item tersebut dapat merepresentasikan materi terpilih yaitu materi pencemaran lingkungan. Butir soal terbilang valid apabila r xy > rtabel. Berdasarkan perhitungan validitas tes untuk no 1 diperoleh rxy = 0,536 dan rtabel = 0,374. Keterangan lebih lanjut lihat lampiran 13. 2. Analisis Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban instrumen. Instrumen yang baik secara akurat memiliki jawaban konsisten untuk kapanpun instrumen itu disajikan. Berdasarkan hasil perhitungan konsisten reliabilitas butir soal diperoleh r11 = 0,982 dan rtabel = 0,312. Keterangan lebih lanjut lihat pada lampiran 14. 3. Analisis Indeks Kesukaran Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal itu apakah sedang, sukar atau mudah. Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal diperoleh : 2 butir soal sukar, 27 butir soal sedang dan 11 butir soal mudah. Lebih jelasnya lihat lampiran 11. 4. Analisis Daya Beda Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh hasil sebagai berikut: 8 butir soal baik sekali, 17 butir soal baik, 13 butir soal
cukup, 1 butir soal jelek dan 1 butir soal sangat jelek. Keterangan lebih lanjut lihat lampiran 12. Setelah instrumen penelitian yang berupa tes diujicobakan dan dianalisis kemudian dilakukan pengujian hipotesis dari data hasil belajar. 1. Analisis Tahap Awal Analisis tahap awal dilakukan sebelum pelaksanaan perlakuan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui adanya kondisi awal populasi sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sample yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen berawal dari titik tolak yang sama. Data yang digunakan pada analisis tahap awal adalah nilai pretest. Adapun data nilai pretest sebagai berikut: Tabel 4.1 Nilai Pre Tes No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 S n1 x1 s12 s1
Kode E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 = = = = =
Kelas Eksperimen 70 65 60 60 65 65 65 60 50 50 60 60 55 55 70 60 60 70 55 55 60 65 1335 22 60,7 34,037 5,83
Kode K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20
Kelas Kontrol 50 55 65 70 65 70 60 55 60 70 50 65 70 60 60 70 55 50 60 65
1225 20 61,3 49,671 7,05
Pada analisis tahap awal ini dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas serta uji kesamaan dua rata-rata. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data sebelum pelaksanaan perlakuan. Rumus yang digunakan chi kuadrat. Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh untuk kelas eksperimen χ 2 hitung = 3,28 untuk kelas kontrol χ 2 hitung = 5,64 dan dengan α =5% dan dk = 5 - 3 = 2 diperoleh χ 2 tabel = 5,99, maka dapat dikatakan bahwa data untuk populasi pada penelitian ini yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal karena χ 2 hitung < χ 2 tabel. Keterangan lebih lanjut lihat lampiran 18 dan 19. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data nilai awal mempunyai varians yang sama (homogen). Ho= σ 1 = σ 2 2
Ha = σ 1 ≠ σ 2 2
2
2
Dengan kriteria pengujian, Ho diterima jika x 2 hitung < x 2 tabel untuk taraf nyata α = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1. Dari perhitungan diperoleh χ 2 hitung = 0,71 dan χ 2 tabel = 3,84, karena χ 2 hitung < χ 2 tabel maka homogen. Keterangan lebih lanjut lihat lampiran 20. c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai rata-rata yang tidak berbeda pada tahap awal ini. Rata-rata kedua kelas dikatakan tidak berbeda apabila tabel < t hitung < ttabel. Dengan taraf signifikansi 1 α = 5%, dk = n1 (22) + n2 (20) - 2 = 40. Peluang = 1- α dari daftar 2
distribusi t didapat ttabel = 2,33.
Dari perhitungan diperoleh thitung = -0,286 dan karena thitung < ttabel maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan rata-rata nilai belajar pretest eksperimen dan kontrol. Keterangan lebih lanjut lihat lampiran 21.
-2.33
-0.29
2.33
Gambar 4.1 Kurva.
2. Analisis Tahap akhir Analisis tahap akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah dikemukakan. Dan yang digunakan pada analisis tahap akhir ini adalah data nilai posttest peserta didik kelas X MA Darut Taqwa Purwodadi yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah pada kelas kontrol dan metode role playing pada kelas eksperimen. Adapun data nilai posttestnya sebagai berikut: Tabel 4.2 Nilai Pos Tes No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Kode E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18
Kelas Eksperimen 80 70 65 65 75 75 75 70 60 75 80 80 70 75 75 75 70 65
Kode K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18
Kelas Kontrol 55 60 70 75 55 60 55 55 65 70 60 65 70 60 60 70 65 60
19 20 21 22 S n1 x1
E-19 E-20 E-21 E-22 = = =
70 30 60 80 1540 22 70,0
s12 s1
= =
116,667 10,80
K-19 K-20
70 65
1265 20 63,3 37,566 6,13
Analisis tahap akhir ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji kesamaan dua rata-rata hasil belajar. a. Uji Normalitas Untuk uji normalitas hasil belajar nilai yang digunakan adalah nilai post test peserta didik kelas X MA Darut Taqwa Purwodadi pada materi pokok pencemaran lingkungan. Rumus yang digunakan chi kuadrat. Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh untuk kelas eksperimen χ 2 hitung = 2,46 untuk kelas kontrol χ 2 hitung = 1,24 dan dengan α = 5% dan dk = 5 - 3 = 2 diperoleh χ 2 tabel = 5,99, maka dapat dikatakan bahwa data untuk populasi pada penelitian ini yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal karena χ 2 hitung < χ 2 tabel. Keterangan lebih lanjut lihat lampiran 25 dan 26. b. Uji Homogenitas Nilai yang digunakan untuk menguji homogenitas hasil belajar adalah nilai post-test peserta didik kelas X MA Darut Taqwa Purwodadi pada materi pokok pencemaran lingkungan. Ho = σ 1 = σ 2 2
Ha = σ 1 ≠ σ 2 2
2
2
Dengan kriteria pengujian, Ho diterima jika x 2 hitung < x 2 tabel untuk taraf nyata α = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh χ 2 hitung =
5,98 dan χ 2 tabel = 3,84, karena χ 2 hitung > χ 2 tabel maka tak homogen. Keterangan lebih lanjut lihat lampiran 27. c. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji kesamaan dua rata-rata antara kelas kontrol dan eksperimen. Uji t yang digunakan uji t pihak kanan. Sedangkan nilai yang digunakan adalah nilai post test. Dengan taraf signifikan α = 5%, dk = n1 (22) + n2 (20) – 2= 40, peluang = 1 - α = 1 – 0,05 = 0,9. Dari daftar distribusi diperoleh thitung = 2,457 dan didapat t
tabel
= 2,33. Karena t berada pada
daerah non penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai post test eksperimen dan kontrol. Keterangan lebih lanjut lihat lampiran 28.
-2.33
2.33
2.46
Gambar 4.2 Kurva. C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pembahasan Data Nilai Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu kemampuan awal kedua sampel penelitian apakah sama atau tidak. Oleh karena itu peneliti mengambil nilai pretest mata pelajaran Biologi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan yang berbeda. Berdasarkan perhitungan uji normalitas dan uji barlett pada data nilai pretest dari kedua kelas adalah berdistribusi normal dan homogen. Hal ini dapat dikatakan bahwa kondisi kemampuan awal peserta didik sebelum dikenai perlakuan memiliki kemampuan yang setara atau sama. 2. Pembahasan Data Nilai Akhir Setelah penelitian dilakukan maka akan dilakukan analisis hipotesis data hasil belajar Biologi (pos test) kelas kontrol dan kelas
eksperimen pada materi pokok pencemaran lingkungan yang sudah mendapatkan perlakuan yang berbeda. Berdasarkan perhitungan uji normalitas dan uji barlett pada hasil belajar Biologi dari kedua kelas tersebut setelah diberi perlakuan berbeda adalah berdistribusi normal dan tidak homogen. Sehingga dapat dilanjutkan pada pengujian selanjutnya yaitu uji kesamaan dua rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol. Selanjutnya pada pengujian kesamaan dua rata-rata pada hasil belajar Biologi dari kedua kelas tersebut setelah diberi perlakuan yang berbeda, diperoleh t hitung
= 2,457 dan
t tabel
pada
= 5 %
dk = (n1 + n2 − 2) diperoleh 2,33. Oleh karena t hitung > t tabel , hal ini menunjukkan bahwa hasil pembelajaran menggunakan metode ceramah dengan hasil pembelajaran menggunakan metode role playing berbeda secara nyata. Selain itu dapat dilihat pula pada rata-rata hasil belajar kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah adalah 63,250 dan nilai rata-rata hasil belajar eksperimen setelah mendapatkan perlakuan dengan menggunakan metode role playing adalah 70,000, hal ini berarti bahwa nilai rata-rata pembelajaran menggunakan metode role playing lebih tinggi dari pada nilai rata-rata pembelajaran menggunakan metode ceramah. Dari hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Biologi peserta didik dengan menggunakan metode role playing lebih baik dari hasil belajar Biologi peserta didik dengan menggunakan metode ceramah pada materi pokok pencemaran lingkungan peserta didik kelas X semester 2 MA Darut Taqwa Purwodadi tahun pelajaran 2009/2010. Sehingga pembelajaran menggunakan metode role playing lebih baik apabila dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran Biologi untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam meningkatkan hasil belajar.
D. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini dapat dikatakan sangat jauh dari sempurna, sehingga pantas apabila dalam penelitian yang dilakukan ini terdapat keterbatasan. Berdasarkan pengalaman dalam penelitian ada keterbatasan-keterbatasan dalam melaksanakan penelitian penggunaan metode ceramah dan penggunaan metode role playing, antara lain. 1. Keterbatasan Waktu Waktu yang digunakan peneliti sangat terbatas. Peneliti hanya memiliki waktu sesuai keperluan yang berhubungan dengan peneliti saja. Walaupun waktu yang peneliti gunakan cukup singkat akan tetapi sudah dapat memenuhi syarat-syarat dalam penelitian ilmiah. 2. Keterbatasan Kemampuan Peneliti tidak lepas dari teori, oleh karena itu peneliti menyadari keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah. Tetapi peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan penelitian dengan kemampuan keilmuan dari beberapa referensi yang peneliti kutip serta bimbingan dari dosen-dosen pembimbing. 3. Keterbatasan Biaya Hal terpenting yang menunjang suatu kegiatan adalah biaya. Biaya merupakan salah satu pendukung dalam proses penelitian. Dengan biaya yang minim menjadi faktor penghambat dalam proses penelitian. Banyak hal yang tidak bisa dilakukan penulis ketika harus membutuhkan biaya yang lebih besar. Akan tetapi dari biaya yang secukupnya peneliti akhirnya dapat menyelesaikan penelitian ini, semua keterbatasan yang penulis miliki memberikan cerita unik tersendiri.
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
B. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian skripsi dengan judul, “Perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Materi Pokok Pencemaran Lingkungan antara Menggunakan Metode Ceramah dan Role Playing di MA Darut Taqwa Purwodadi Tahun Ajaran 2009/2010”, dapat disimpulkan bahwa: 1.
Ada perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar Biologi pada materi pokok pencemaran lingkungan antara peserta didik yang pembelajarannya menggunakan
metode
ceramah,
dengan
peserta
didik
yang
pembelajarannya menggunakan metode role playing. 2.
Hasil belajar Biologi pada materi pokok pencemaran lingkungan antara peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode role playing lebih baik daripada hasil belajar peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode ceramah. Dengan demikian dapat dikatakan pembelajaran dengan menggunakan
metode role playing lebih baik apabila dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran
Biologi
untuk
menumbuhkan
motivasi
belajar
dalam
meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah pada mata pelajaran Biologi materi pokok pencemaran lingkungan peserta didik kelas X MA Darut Taqwa Purwodadi . C. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat di kemukakan menyangkut penggunaan metode role playing: 1. Bagi Pendidik a. Dalam
proses
belajar
mengajar
pendidik
hendaknya
mampu
menciptakan suasana belajar yang mampu membuat peserta didik menjadi lebih aktif, antara lain dengan menerapkan metode role playing dalam pembelajaran biologi untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
b. Pendidik dapat menerapkan metode role playing untuk materi pokok yang lain. 2. Bagi Peserta Didik a. Dalam proses pembelajaran diharapkan peserta didik selalu bersikap aktif. b. Peserta didik hendaknya selalu meningkatkan hasil belajarnya semaksimal mungkin. 3. Bagi Peneliti Lanjutan Bagi peneliti lanjutan perlu mengkaji lebih mendalam tidak hanya hasil belajar, namun disarankan dapat meneliti variabel lain seperti motivasi berprestasi dan aktivitas peserta didik dari masing-masing metode pembelajaran. D. Penutup Dengan mengucap syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kekuatan, kesehatan, dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu kepada para pembaca skripsi ini, sumbang saran kritik penulis harapkan, khususnya kritik dan saran yang sifatnya positif dan rekonstruktif. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan memberikan bantuan dukungan, sumbangsih pemikiran demi terselesaikannya pembuatan skripsi ini. Penulis sampaikan terima kasih yang tak berhingga teriring do’a semoga Allah SWT menerima amal baiknya dan membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini membawa manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta: 1999. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 13, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. __________________, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, Cet .7, Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Arya Wardhana, Wisnu, Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi Revisi), Yogyakarta: Andi Offset, 2001. Aryulani, Diyah, dkk., Biologi Jilid 1 Untuk SMU Kelas 1, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003. Bahri Jamarah, Syaiful, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis, Jakarta: Rineka Cipta, 2005. Bukhari, Al Imam Ibnu Mughiroh, Kitab Sahihul Bukhari Juz 8 , Semarang: Toha Putra, 1992. Dalyono, M, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007. Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Http://www.google.co.id/images?q=dampak+pencemaran+tanah&hl=id&safe=act ive&gbv=2&tbs=isch:1&sa=N&18&ndsp=18. Http://www.google.co.id/images?q=pencemaran+lingkungan&hl=id&safe=active &gbv=2&tbs=isch:1&sa=N&star=36&ndsp=18. Jauhari Muchtar, Hari, Fiqih Pendidikan, Bandung: PT. Rosda Karya, 2005. Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses dalam Sertifiksi Guru, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007. Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000. Merdalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Mulatsih, Tri, (3104192), Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Pembelajaran Aktif Role Playing dalam Materi Pokok Pencemaran Lingkungan Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang, Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN walisongo Semarang, 2009. Mustaqim, Ilmu Jiwa Pendidikan, Semarang: 2007. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2000. Nisak, Ulfatun, (043811274), Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Biologi Materi Pokok Peredaran Darah Pada Manusia Melalui Metode Bermain Peran Di Kelas VIII MTs Heru Cokro Sinanggul Milonggo Jepara, Skripsi, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN walisongo Semarang, 2009. Notoatmodjo, Soekidjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 2009. Nurhayati, Nunung, Biologi Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1 dan 2, Bandung: Yrama Widya, 2007. Poerdaminto, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003. Pritiana, Pipit, Diah Rahmatia, BioEkspo Menjelajah Alam dengan Biologi, Solo: PT Wangsa Jatra Lestari, 2008. Raihan, & Kadir, Statistik Sosial, Jakarta: Penerbit Universitas Islam, Jakarta, 2006. Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006. SM, Isma’il, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM : Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Meyenangkan, Semarang: Rasail Media Group, 2008. Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003. Sudjana, Metoda Statistika Bandung: Tarsito, 2002. Sudjana, Nana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfa Beta, 2006.
Tim Editorial HaKa MJ, Kharisma Biologi Untuk SM A Kelas X Semester 2, Solo: CV. HaKa MJ, Tth. Usman, Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pres, 2002. Yamin, Martinis, Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008. Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya juz 1 s/d 30, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007. Zaini, Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Nusrotun Nasihah
NIM
: 063811036
Tempat Tanggal Lahir: Grobogan, 30 Juli 1987 Alamat Asal
: Jl. Kolonel Sugiono Gg. III No. 06, Jagalan Utara Kec. Purwodadi Kab. Grobogan Jawa Tengah
Alamat Sekarang
: Perum Depag IAIN Walisongo Ngaliyan Semarang
Jenjang Pedidikan
: - TK Masithoh, Purwodadi – Grobogan, lulus tahun 1994 - SDN. 04 Purwodadi – Grobogan, lulus tahun 2000 - MTs. Darut Taqwa, Purwodadi – Grobogan, lulus tahun 2003 - MA. Darut Taqwa, Purwodadi – Grobogan, lulus tahun 2006. - Sedang mengikuti pendidikan S1 di IAIN Walisongo Semarang.
Contact Person
: - 08985694211 - 081901758337
Semarang, 20 November, 2010 Hormat saya,
Nusrotun Nasihah NIM. 063811036
KISI-KISI SOAL MATA PELAJARAN : BIOLOGI KELAS/SEMESTER : X/2 STANDAR KOMPETENSI : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. NO
4.2
KD
INDIKATOR
JENIS
BENTUK
INSTRUMEN
INSTRUMEN
Tulis
Pilihan ganda
CONTOH INSTRUMEN
Menjelaskan
Menjelaskan hubungan antara kegiatan
Usaha-usaha manusia untuk menjaga
keterkaitan antara
manusia dengan pencemaran dan
lingkungan agar serasi dan seimbang antara
kegiatan manusia
pelestarian lingkungan
lain…
dengan masalah
a. penebangan hutan secara ekonomis
perusakan/pencemaran
b. pemanfaatan SDA secara bijaksana
lingkungan dan
c. pemberantasan hama dengan pestisida
pelestarian lingkungan
d. perburuan satwa secara liar e. pemanfaatan SDA secara berlebihan Mengidentifikasi contoh-contoh
Tulis
Pilihan ganda
Polusi udara berhubungan dengan polusi
perubahan lingkungan akibat kegiatan
atmosfer bumi kita. Berikut ini polusi udara
manusia
yang terjadi akibat kegiatan manusia, kecuali… a. kegiatan pabrik yang menimbulkan gas berbahaya b. penggunaan kendaraan bermotor c. kegiatan pembukaan lahan dengan cara pembakaran hutan
d. kegiatan rumah tangga yang menimbulkan limbah e. konsumsi masyarakat terhadap berbagai produk industri yang menghasilkan gas CFC Menjelaskan macam-macam
Tulis
Pilihan ganda
pencemaran lingkungan
Kalau terjadi pencemaran insektisida pada ekosistem air tawar dalam beberapa tahun kadar bahan itu yang paling tinggi akan didapatkan dalam… a. air b. tumbuhan air c. tubuh serangga d. tubuh hewan karnivora e. tubuh hewan herbivora
Mendata upaya manusia dalam
Tulis
Pilihan ganda
Upaya pemulihan yang dapat dilakukan
mencegah dan menanggulangi
pada daerah tercemar akibat pemukiman
kerusakan lingkungan
liar yang padat adalah… a. penggusuran secara paksa b. relokasi penduduk, kemudian melarang pembangunan kembali c. pengerukan sungai d. menutup aliran sungai e. memindahkan aliran sungai
DAFTAR PESERTA DIDIK KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL KELAS EKSPERIMEN (X.B) NO
NAMA
KELAS KONTROL (X.A) KODE
NO
NAMA
KODE
1
Ahmad Nur Huda
E-01
1
Alfi Nadiroh
K-01
2
Ahmad Syafi i
E-02
2
Diah Septiana
K-02
3
Ahmad Thohari
E-03
3
Dwi Kurna Sari
K-03
4
Ahmad Yani
E-04
4
Eka Indrawati
K-04
5
Ahmad Yasin
E-05
5
Galuh Nurul C.
K-05
6
Ali Mukhlisin
E-06
6
Gunarti
K-06
7
Andi Kurniawan
E-07
7
Haryanti
K-07
8
Dwi Nursito
E-08
8
Hidayatul Mucharomah
K-08
9
Ekhsanul Fuad
E-09
9
Ida Dwi Lestari
K-09
10
Fendi Okta
E-10
10
Lis Styowati
K-10
11
Khairul Fatah
E-11
11
Novita Amelia
K-11
12
Khotibul Umam
E-12
12
Nurul Saidah
K-12
13
M. Aminudin
E-13
13
Rohmatus Sholikhah
K-13
14
M. Arifin
E-14
14
Siti Khoirotun Rofi ah
K-14
15
M. Nur Sholikin
E-15
15
Siti Nur Khayatun
K-15
16
Muchid Hendi S.
E-16
16
Ubayati Ningsih
K-16
17
Pujiyanto
E-17
17
Winda Wida Astuti
K-17
18
Samsudin
E-18
18
Yeni Cahyaningsih
K-18
19
S. Tri Pamoko
E-19
19
Yuliana
K-19
20
Sechkodin
E-20
20
Zabirotun Muniroh
K-20
21
Yazid fikriyan
E-21
21
22
Tri Fatur N.
E-22
22
DAFTAR PESERTA DIDIK KELAS UJI COBA NO NAMA KODE 1 Ahmad Ali Sadikin UC-01 2 Agus Samsudin UC-02 3 Anisa Lutfina UC-03 4 Anik Supriyatun UC-04 5 Eni Wijayanti UC-05 6 Hidayatun Nikmah UC-06 7 Jarwani UC-07 8 Kiswanti R. UC-08 9 Muhammad Sohib UC-09 10 M. Chairul Anas UC-10 11 M. Ali Zanjuri UC-11 12 Nunung Muhayatun UC-12 13 Nurul Mustaqim UC-13 14 Siti Mutmainah UC-14 15 Umi Rahma H. UC-15 16 Vena Fitriyanti UC-16 17 Wawan Ariyanto UC-17 18 M. Yusuf Nur Ali UC-18 19 Wiji Astutik UC-19 20 Zamrotun Ni mah UC-20 21 Rofi i UC-21 22 M. Rofiul H. UC-22 23 Farih Agus UC-23 24 M. Qomarudin UC-24 25 Nurul Nikmat W. UC-25 26 M. Nuryanto UC-26 27 A. Khomsun Arifin UC-27 28 Imam Hanafi UC-28 Ket: UC = Uji Coba
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: MA Darut Taqwa
Mata pelajaran
: Biologi
Materi Pokok
: Pencemaran Lingkungan
Kelas/Semester
: X/2
Pertemuan ke
:1
Alokasi Waktu
: 1 JP (1 x 45 menit)
Standar Kompetensi 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. Kompetensi Dasar 4.2 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan. Indikator -
Menjelaskan definisi keseimbangan lingkungan
-
Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan
-
Mengidentifikasi contoh-contoh perubahan lingkungan akibat kegiatan manusia
Materi Pokok Pencemaran lingkungan (Keseimbangan Lingkungan)
Metode Pembelajaran Metode Ceramah
Kegiatan Pembelajaran Fase
Langkah-langkah Pembelajaran v Pendahuluan
1.
Waktu 5’
a. Guru memberi salam dan menanyakan kabar b. Guru mengabsen peserta didik c. Guru memotivasi peserta didik v Kegiatan Inti
2.
38’
a. Guru menerangkan materi keseimbangan linngkungan b. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya c. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik unuk menanggapi pertanyaan temannya d. Guru mengevaluasi v Kegiatan Akhir/Penutup
3.
2’
a. Guru memberi latihan soal untuk dikerjakan di rumah. b. Guru menutup KBM dengan doa dan salam.
Perangkat Pembelajaran o Alat
: White board, spidol.
o Bahan
: Buku panduan, skenario role playing , LKS
o
Sumber :Diah Aryulina dkk, Biologi 1 Untuk SMA Kelas 1. Jakarta : Penerbit Erlangga. 2003. Tim Editorial HaKa MJ, Kharisma Biologi Untuk SM A Kelas X Semester 2, Solo: CV. HaKa MJ, Tth. Pipit Pitriana & Diah Rahmatia, BioEkspo Menjelajah Alam dengan Biologi, Solo: PT Wangsa Jatra Lestari, 2008.
Penilaian o Jenis
: Tugas individu dan pengamatan sikap.
o Bentuk : Tes tertulis. o Teknik : Tes dan non tes.
Semarang, 10 Mei 2010 Mengetahui , Guru Biologi
Guru Praktikan
Dwi Ruhaini, S.Pd
Nusrotun Nasihah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: MA Darut Taqwa
Mata pelajaran
: Biologi
Materi Pokok
: Pencemaran Lingkungan
Kelas/Semester
: X/2
Pertemuan ke
:2
Alokasi Waktu
: 2 JP (2 x 45 menit)
Standar Kompetensi 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. Kompetensi Dasar 4.2 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan. Indikator -
Menjelaskan hubungan antara kegiatan manusia dengan pencemaran dan pelestarian lingkungan.
-
Menjelaskan macam-macam pencemaran lingkungan.
-
Mendata upaya manusia dalam mencegah dan menanggulangi kerusakan lingkungan.
Materi Pokok Pencemaran Lingkungan -
Macam-macam pencemaran lingkungan.
-
Cara mencegah dan menanggulangi pencemaran lingkungan.
Metode Pembelajaran Metode Ceramah Kegiatan Pembelajaran Fase 1.
Langkah – Langkah Pembelajaran v Pendahuluan
Waktu 25’
a. Guru memberi salam dan menanyakan kabar b. Guru menanyakan siapa saja yang tidak masuk c. Guru memberi apersepsi pada peserta didik yaitu dengan mengajukan kasus/masalah banjir yang terjadi di lingkungan sekitar 2.
v Kegiatan Inti
60’
a. Guru meminta peserta didik/siswa untuk menanggapi kasus tersebut b. Guru menanggapi dan mengevaluasi tangapan peserta didik c. Guru menerangkan materi pencemaran lingkungan d. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bmengajukan pertanyaan e. Guru membagi LKS kepada setiap siswa untuk menyebutkan macam-macam pencemaran lingkungan dan menganalisis penyelesaian masalah tentang bagaimana dampak serta upaya penanggulangan pencemaran lingkungan 3.
v Kegiatan Akhir/Penutup
5’
a. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil LKS ke depan b. Guru menutup KBM dengan doa dan salam.
Perangkat Pembelajaran o Alat
: White board, spidol.
o Bahan
: Buku panduan, skenario dan LKS.
o
Sumber : Nunung Nurhayati, Biologi Bilingual X. Bandung : Yrama Widya. 2007. Diah Aryulina dkk, Biologi 1 Untuk SMA Kelas 1. Jakarta : Penerbit Erlangga. 2003.
Tim Editorial HaKa MJ, Kharisma Biologi Untuk SM A Kelas X Semester 2, Solo: CV. HaKa MJ, Tth. Abdul Tedy Rachman, Evaluasi Mandiri BIOLOGI SMA Untuk Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga, 2005. Pipit Pitriana & Diah Rahmatia, BioEkspo Menjelajah Alam dengan Biologi, Solo: PT Wangsa Jatra Lestari, 2008. Penilaian o Jenis
: Tugas individu dan pengamatan sikap
o Bentuk : Tes tertulis. o Teknik : Tes dan non tes.
Semarang, 17 Mei 2010 Mengetahui , Guru Biologi
Guru Praktikan
Dwi Ruhaini, S.Pd
Nusrotun Nasihah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: MA Darut Taqwa
Mata pelajaran
: Biologi
Materi Pokok
: Pencemaran Lingkungan
Kelas/Semester
: X/2
Pertemuan ke
:1
Alokasi Waktu
: 1 JP (1 x 45 menit)
Standar Kompetensi 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. Kompetensi Dasar 4.2 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan. Indikator -
Menjelaskan definisi keseimbangan lingkungan
-
Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan
-
Mengidentifikasi contoh-contoh perubahan lingkungan akibat kegiatan manusia
Materi Pokok Pencemaran lingkungan (Keseimbangan Lingkungan) Metode Pembelajaran Metode Role playing (bermain peran) Kegiatan Pembelajaran Fase 1.
Langkah-langkah Pembelajaran v Pendahuluan d. Guru memberi salam dan menanyakan kabar e.Guru mengabsen peserta didik
Waktu 5’
f. Guru memotivasi peserta didik v Kegiatan Inti
2.
38’
a. Guru membagikan skenario pembelajaran role playing kepada peserta didik b. Guru meminta peserta didik untuk mempelajari skenario pembelajaran role playing yang sudah dibagikan c. Guru membagi peran dan meminta peserta didik yang telah mendapatkan peran agar maju ke depan untuk mendramatisasikan skenario pembelajaran role playing keseimbangan lingkungan d. Guru mempersilahkan pemain untuk melakukan latihan terlebih dahulu. e. Peserta didik meragakan role playing dengan skenario yang telah disiapkan f. Guru meminta peserta didik untuk mengambil kesimpulan terhadap peragaan yang telah dimainkan oleh teman-temannya v Kegiatan Akhir/Penutup
3.
2’
Guru menutup KBM dengan doa dan salam.
Perangkat Pembelajaran o Alat
: White board, spidol.
o Bahan
: Buku panduan, skenario role playing , LKS
o
Sumber : Diah Aryulina dkk, Biologi 1 Untuk SMA Kelas 1. Jakarta : Penerbit Erlangga. 2003. Tim Editorial HaKa MJ, Kharisma Biologi Untuk SM A Kelas X Semester 2, Solo: CV. HaKa MJ, Tth. Pipit Pitriana & Diah Rahmatia, BioEkspo Menjelajah Alam dengan Biologi, Solo: PT Wangsa Jatra Lestari, 2008.
Penilaian o Jenis
: Tugas individu dan pengamatan sikap.
o Bentuk : Tes tertulis. o Teknik : Tes dan non tes.
Semarang, 10 Mei 2010 Mengetahui , Guru Biologi
Guru Praktikan
Dwi Ruhaini, S.Pd
Nusrotun Nasihah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: MA Darut Taqwa
Mata pelajaran
: Biologi
Materi Pokok
: Pencemaran Lingkungan
Kelas/Semester
: X/2
Pertemuan ke
:2
Alokasi Waktu
: 2 JP (2 x 45 menit)
Standar Kompetensi 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. Kompetensi Dasar 4.2 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan. Indikator -
Menjelaskan hubungan antara kegiatan manusia dengan pencemaran dan pelestarian lingkungan
-
Menjelaskan macam-macam pencemaran lingkungan
-
Mendata upaya manusia dalam mencegah dan menanggulangi kerusakan lingkungan
Materi Pokok Pencemaran Lingkungan -
Macam-macam pencemaran lingkungan
-
Upaya mencegah dan menanggulanginya
Metode Pembelajaran -
Metode Role playing (bermain peran)
-
Diskusi
Kegiatan Pembelajaran Fase 1.
Langkah-langkah Pembelajaran v Pendahuluan
Waktu 5’
a. Guru memberi salam dan menanyakan kabar b. Guru menanyakan siapa saja yang tidak masuk c. Guru memotivasi peserta didik 2.
v Kegiatan Inti
83’
a. Dengan bimbingan guru peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok b. Guru meminta peserta didik untuk mempelajari skenario pembelajaran role playing yang sudah dibagikan c. Guru menunjukkan satu kelompok untuk maju ke depan memperagakan role playing tentang macammacam pencemaran lingkungan d. Peserta didik meragakan role playing dengan skenario yang telah disiapkan e. Guru membagi LKS kepada setiap kelompok untuk menyebutkan macam-macam pencemaran lingkungan dan menganalisis penyelesaian masalah tentang bagaimana dampak serta upaya penanggulangan pencemaran lingkungan f. Setiap kelompok diwakili 2 peserta didik/siswa maju ke depan untuk mepresentasikan hasil diskusi g. Kelompok lain memberi tanggapan 3.
v Kegiatan Akhir/Penutup Guru menutup KBM dengan doa dan salam.
Perangkat Pembelajaran o Alat
: White board, spidol.
o Bahan
: Buku panduan, skenario role playing , LKS.
2’
o
Sumber : Nunung Nurhayati, Biologi Bilingual X. Bandung : Yrama Widya. 2007. Diah Aryulina dkk, Biologi 1 Untuk SMA Kelas 1. Jakarta : Penerbit Erlangga. 2003. Tim Editorial HaKa MJ, Kharisma Biologi Untuk SM A Kelas X Semester 2, Solo: CV. HaKa MJ, Tth. Abdul Tedy Rachman, Evaluasi Mandiri BIOLOGI SMA Untuk Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga. 2005. Pipit Pitriana & Diah Rahmatia, BioEkspo Menjelajah Alam dengan Biologi, Solo: PT Wangsa Jatra Lestari, 2008.
Penilaian o Jenis
: Tugas kelompok, tugas individu, pengamatan sikap, ketrampilan
berdiskusi. o Bentuk : Hasil diskusi dan tes tertulis. o Teknik : Tes dan non tes.
Semarang, 17 Mei 2010 Mengetahui , Guru Biologi
Guru Praktikan
Dwi Ruhaini, S.Pd
Nusrotun Nasihah
KUNCI JAWABAN POSTEST
1. B
11. D
21. C
2. B
12. E
22. D
3. B
13. B
23. A
4. D
14. A
24. C
5. D
15. C
25. A
6. A
16. C
26. B
7. C
17. E
27. B
8. D
18. A
28. E
9. A
19. E
29. A
10. E
20. C
30. B
KUNCI JAWABAN PRETEST
1. D
11.E
21. E
2. A
12. E
22. C
3. B
13. A
23.D
4. A
14. B
24.A
5. B
15. D
25.C
6. B
16. D
26.C
7. D
17. C
27.E
8. D
18. A
28.E
9. B
19. E
29.A
10. B
20. B
30.B
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA 1. B
11. D
21. C
31. B
2. B
12. E
22. D
32. C
3. B
13. B
23. A
33. D
4. D
14. A
24. C
34. A
5. D
15. C
25. A
35. B
6. A
16. C
26. B
36. C
7. C
17. C
27. B
37. C
8. D
18. E
28. E
38. A
9. A
19. A
29. A
39. C
10. E
20. E
30. B
40. E
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) A. TUJUAN 1. Siswa dapat mengetahui macam-macam pencemaran lingkungan 2. Siswa dapat mengidentifikasi dampak pencemaran lingkungan 3. siswa dapat menjelaskan cara mencegah dan menanggulangi pencemaran lingkungan. B. CARA KERJA 1. Amati kegiatan role playing yang telah diperankan oleh teman kalian. 2. Diskusikan dengan kelompok: a) Apa saja yan termasuk pencemaran lingkungan (macammacamnya) b) Menganalisis penyelesaian masalah tentang bagaimana dampak serta upaya penanggulangan pencemaran lingkungan C. HASIL PENGAMATAN Tulis hasil diskusi kalian pada kolom di bawah ini ! No. Hasil Diskusi
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) A. TUJUAN 1. Siswa dapat mengetahui macam-macam pencemaran lingkungan 2. Siswa dapat mengidentifikasi dampak pencemaran lingkungan 3. Siswa dapat menjelaskan cara mencegah dan menanggulangi pencemaran lingkungan. B. CARA KERJA Diskusikan dengan kelompok : 1. Apa saja yang termasuk pencemaran lingkungan (macam-macamnnya) 2. Menganalisis penyelesaian masalah tentang bagaimana dampak serta upaya penanggulangan pencemaran lingkungan C. HASIL PENGAMATAN Tulis hasil diskusi kalian pada kolom di bawah ini ! No. Hasil Diskusi
SOAL UJI COBA Mata Pelajaran Kelas Semester Materi Pokok
: Biologi :X : Genap : Pencemaran lingkungan
Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi silang pada salah satu huruf di lembar jawab! 1. Proses penguraian bahan organik yang dilakukan oleh mikroorganisme disebut ......... A. asimilasi D. katabolisme B. biodegradasi E. anabolisme C. metabolisme 2. Cara mengidentifikasi polusi air dilakukan dengan berbagai cara, kecuali …. A. menguji kandungan bahan organic D. mengukur populasi bakteri B. menguji kecepatan aliran sungai E. mengukur intensitas bau C. menguji tingkat kekeruhan air 3. Kondisi perairan yang alirannya lambat dan banyak polutan yang terurai sehingga perairan menjadi subur disebut …. A. autotrof D. Kemoautotrof B. eutrofikasi E. entrofi C. heterotrofi 4. Berikut ini adalah dampak pencemaran lingkungan perairan kecuali …. A. peningkatan suhu air D.bertambahnya oksigen dalam air B. penurunan oksigen terlarut E. kekeruhan air C. meningkatnya bahan organic 5. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuangan air limbah, kecuali …. A. tidak boleh mengotori air tanah dan air permukaan B. tidak boleh terbuka karena merupakan sarang penyakit C. tidak boleh menyebabkan bau D. pembuangan harus terbuka agar air cepat menguap E. tidak boleh menggenang sembarangan 6. Karbon Monoksida (CO) merupakan polutan udara yang dapat menyebabkan …. A. gangguan respirasi manusia D. Terbentuk hujan asam B. peningkatan suhu udara E. Batuk berdarah C. korosi pada logam
7. Penumpukan limbah berbahaya pada organisme akuatik paling tinggi terdapat pada ..... A. rumput laut D. ikan teri B. udang E. penyu C. ikan hiu 8. Di danau atau bendungan yang dipakai untuk keramba kadang-kadang mengalami musibah kematian ikan dalam jumlah besar, hal ini disebabkan.... A. adanya penyebaran racun oleh pencuri B. penurunan julmah air C. adanya limbah beracun yang memasuki perairan D. adanya gas beracun hasil biodegradasi sisa pakan E. penaikan suhu air akibat sinar matahari 9. Peningkatan jumlah sinar ultra violet ke bumi dapat membahayakan kesehatan manusia, yaitu …. A. kanker kulit D. Mutasi genetik B. kanker paru-paru E. oedema paru-paru C. iritasi mata 10. Gas berkut ini yang termasuk pencemar primer pada udara adalah .... A. SO3 D. CO2 B. NO2 E. CO C. NH3 11. Berikut ini yang bukan dampak dari kejadian pemanasan global adalah ...... A. pencairan salju di kutub D. Penurunan kadar garam di pesisir B. perubahan iklim global E. pelepasan karbon dalam tanah C. perubahan siklus hidup flora dan fauna 12. Jumlah sampah yang dihasilkan ditentukan oleh faktor-faktor di bawah ini, kecuali : A. standar hidup D. cara pengelolaan sampah B. musim dan waktu E. pengolahan sampah C. kebiasaan hidup masyarakat 13. Bahan atau sisa pengelolaan yang tidak mudah membusuk dalam penanganan limbah diistilahkan dengan : A. Garbage D. Dead animal B. Rubbish E. Industrial waste C. Ashes 14. Pembakaran sampah secara besar-besaran melalui fasilitas pabrik yang khusus dibangun untuk itu, dinamakan : A. Inceneration D. Sanitary landfill
B. Composting C. Landfill
E. Dumping
15. Yang dimaksud dengan “Recycling” adalah : A. Pembuangan sampah di tempat yang rendah B. Pembakaran sampah yang dilakukan secara perorangan C. Pengolahan sampah dengan maksud dipakai kembali menjadi barang siap pakai D. Pembuangan sampah dengan cara menimbun E. Pengolahan sampah menjadi pupuk 16. Radiasi ultra violet yang paling berbahaya bagi makhluk hidup ditimbulkan oleh ....... A. UV-A D. UV-D B. UV B E. UV- E C. UV-C 17. Indikator yang digunakan untuk evaluasi penentuan derajat pengotoran air limbah secara kimiawi, adalah : A. warna dan endapan D. bakteri E. Coli B. COD dan bakteri E.Coli E. BOD dan COD C. BOD dan endapan 18.Senyawa perusak ozon yang paling awet keberadaannya di udara adalah ..... A. Halon 1301 D. CFC-13 B. CFC-11 E. CFC-14 C. CFC-12 19. Pengolahan limbah cair dengan cara memasukkan ke dalam tempat menyerupai sumur disebut : A. pengenceran D. seepage pit B. septik tank E. riool C. cesspool 20. Tindakan yang bisa kita lakukan untuk mengurangi kerusakan lapisan ozon antara lain..... A. meningkatkan penggunaan parfum model aerosol B. meningkatkan penggunaan parfum model roll on C. mengurangi penggunaan parfum model aerosol D. mengurangi penggunaan parfum model roll on E. menggunalkan parfum non alcohol 21. Berikut ini termasuk cara penanganan limbah secara sederhana, kecuali.... A. pengomposan D. pembakaran B. penumpukan E. sanitary landfill C. produksi biogas
22. Berikut ini merupakan salah satu syarat untuk menentukan tempat pengumpulan sampah yaitu..... A. konstruksinya kuat & tidak bocor D. terdapat pintu masuk dan pintu keluar B. ukurannya tidak terlalu besar E. mudah dibuka dan ditutup C. mudah diangkat ole satu orang 23. Berikut ini adalah syarat tempat pembuangan sampah, kecuali.... A. lokasi mudah dicapai oleh pejalan kaki B. lokasi jauh dari sumber air C. lokasi harus yang bebas banjir D. lokasi jauh dengan pemukiman E. lokasi jauh dengan kegiatan perekonomian 24. Yang bukan termasuk cara pengolahan air limbah secara alami adalah .... A. kolam anaerob D. kolam fakultatif B. kolam maturasi E. kolam aerob C. IPAL 25. Yang bukan termasuk tertiary treatment dalam pengolahan limbah cari adalah .... A. anaerobic digestion D. Penurunan mineral Fe atau Mn B. filtrasi E. adsorbsi C. osmosis bolak-balik 26. Jenis mikrobia yang mampu memecah selulosa paling baik adalah... A. Methano bacillus D. Methano sarcina B. Trichoderma E. Methano coccus C. Methano bacterium 27. Berikut ini adalah jenis mikrobia yang mampu menghasilkan biogas kecuali ... A. Methano bacillus D. Methano sarcina B. Trichoderma E. Methano coccus C. Methano bacterium 28. Gas yang dihasilkan dari fermentasi limbah organik adalah..... A. methanol D. metena B. etanol E. metana C. etana 29. Bahan kimia yang digunakan untuk proses pulping agar dihasilkan jenis kertas kraf adalah.... A. Kaustik soda & Sodium sulfat D. Kalsium sulfat & Sodium sulfat B. Kaustik soda & Amonium sulfit E. Sodium sulfat & Asam sulfat C. Amonium sulfit & Sodium sulfat
30. Pada proses penanganan limbah gas dengan metode lime slurry scrubbing terjadi reaksi kimia sebagai berikut : A. CaCO3 + SO2 CaSO3 + CO2 B. Ca(OH)2 + SO2 CaSO3 + H2O C. Mg(OH)2 + SO2 MgSO3 + H2O D. Na2SO3 + H2O + SO2 2 NaHSO3 E. NaOH + SO2 Na2SO3 + H2O
31. A. air B. udara C. suara
Gambar di samping termasuk pencemaran ….. D. tanah E. rumah
32. Pengertian pencemaran air yang paling tepat adalah.... A. Masuknya makhluk hidup, zat dan energi yang berasal dari kegiatan manusia ke perairan B. Masuknya zat dan komponen lain ke perairan yang berasal dari industri sehingga tidak dapat digunakan C. Masuknya zat, energi dan makhluk hidup ke perairan yang menyebabkan berubahnya tatanan perairan akibat kegiatan manusia atau proses alam D. Masuknya makhluk hidup, zat dan energi serta komponen lainnya ke perairan sehingga tidak dapat digunakan E. Masuknya zat ke dalam perairan 33. Tempat-tempat berikut, yang paling berpotensi mencemari lingkungan adalah..... A. pasar B. terminal C. sekolah dasar D. sekolah tinggi ilmu kimia E. pasar hewan 34. Manakah peristiwa yang disebabkan pemanasan global? A. es di kutub mencair B. pemanasan yang meningkat C. efek rumah kaca D. hujan asam E. punahnya organisme-organisme kutub 35. Pola cuaca yang berubah berbahaya bagi lingkungan, karena .....
A. B. C. D. E.
menyebabkan bencana, seperti banjir mengubah permukaan bumi organisme akan punah organisme tidak dapat beradaptasi menyebabkan perubahan perilaku
36. Manakah yang bukan pencemaran lingkungan? A. emisi gas karbon monoksida B. kotoran sapi yang bocor dari tangki penampungnya C. kotoran rubah di suatu hutan kayu D. sampah kertas di halaman sekolah E. suara bor yang bising di sebuah bangunan 37. Jika tiap rumah menggunakan deterjen, maka akan terjadi ..... A. kesehatan lingkungan meningkat B. mengurangi bau pada aliran sungai C. penurunan populasi organisme sungai D. meningkatnya populasi organisme patogen E. peningkatan jumlah tumbuhan air 38. Badan PBB yang mengurusi pelestarian alam adalah ..... A. WWF D. UNESCO B. WHO E. UNDP C. UNICEF 39. Ilmu yang paling terkait dengan pencemaran lingkungan adalah .... A. Geologi D. Fisiologi B. Ekologi E. Embriologi C. Ekosistem 40. Erosi genetik dari sebuah organisme rekayasa genetik dapat disebut sebagai pencemaran karena ..... A. merusak kemampuan organisme lokal B. menurunkan nilai jual organisme lokal C. merugikan petani lokal D. menghasilkan sampah yang besar E. terdapat materi genetik asing yang mempengaruhi ekosistem
Skenario Pembelajaran Role Playing Pencemaran Lingkungan
1. Kelompok I : Pencemaran Air Andi
: Denger-denger rumah Wahyu lagi kebanjiran ya? Kesana yuk…!
Reza
: Iya betul, yuk kita jenguk, sekalian maen air pasti seru….
Aji
: Iya, ayuk....!!
Dewa
: Aku ikutan juga dong… (Setelah sampai di rumah Wahyu)
Dewa
: Waaach…seru banget.. (Sambil pada maen air)
Aji
: Hallow Wahyu, gimana kabar kamu dan keluarga kamu?
Wahyu
: Hallo juga temen-temen, alhmdlillah kami baik-baik aja n alhmdlillah banjirnnya juga sudah agak surut. Makasih ya udah mau dating kesini.
Semua
: Iya sama-sama (Setelah mereka asyik bermain air, lalu mereka berpamitan pulang. Dan sesampai di rumah)
Reza
: (Sambil garuk-garuk) Aduh…kaki Reza gatal banget nich bu’…
Ibu Reza
: Lha koq bisa kenapa? Emang tadi habis maen kamana? Hayo..
Reza
: g’ tau bu’…tadi sich Reza ma temen-temen habis ke rumah Wahyu, nengok Wahyu kebanjiran.
Ibu Reza
:Walah-walah….air banjir itu kan kotor nak, banyak sekali sampah yang ikut rerhanyut jadi banyak kumannya. Makanya kaki kamu jadi gatal-gatal. Ya sudah, sekarang mandi gih, habis mandi kita ke dokter.
Reza
: Ya bu’….(Sambil mengangguk).
2. Kelompok II : Pencemaran Tanah Ibu guru
: Assalamu’alaikum….selamat pagi anak-anak…
Murid
:
Wa’alaikumsalam….selamat
pagi
bu…(murid
menjawab
serempak) Ibu guru
: Sebelum pelajaran dimulai, mari kita ambil sampah yang ada di sekitar tempat duduk kalian masing-masing, supaya nanti belajarnya lebih nyaman.
Murid
: Iya bu…. (mereka langsung sibuk mencari sampah yang ada di sekeliling mereka masing-masing)
Rina
: Bu ini sampahnya ditaruh dimana?
Ibu guru
: Itu di depan ada tempat sampah.
Rina
: Lho tempat sampahnya koq ada 2 bu? Trus ini ditaruh dimana?
Ibu guru
: Iya ada 2 soalnya kita harus pisahkan mana sampah yang organik dan mana sampah yang anorganik, supaya gampang nanti diolahnya.
Rina
: Oow…gitu ya bu, ini sampah plastik bu, berarti termasuk sampah anorganik ya bu? Berarti ditaruh yang sini ya bu….?
Ibu guru
: Iya betul.
3. Kelompok III: Pencemaran Udara Faisal
: He, Luki ayo kita maen kapur di papan tulis!
Luki
: Ya, sebentar aku cari kapur di laci mejaku.
Aldo
; He aku ikutan ya…!
Luki
:Sal, nich kapurnya dapat, yuk kita menggambar! (mereka bertiga lalu menggambar dan menghapusnya, kemudian penghapusnya dilempar beramai-ramai)
Aldo
: Aduch…pipiku putih semua nich, Luki jangan ke muka dong penghapusnya…
Luki
: Ha…ha..ha…lihat Faisal juga wajahnya penuh kapur. (Suasana kelas menjadi gaduh, debu dari penghapus bertebaran )
Faisal
: Uhuk..uhuk….
Ibu guru
; Lho...lho…. Apa-apaan ini kotor sekali. Ayuh disapu kelasnya.
Luki
: Faisal bu….
Faisal
: Luki bu….
Ibu guru
: Ayo semuanya menyapu. Agar kelas kita bersih dan kita sehat.
4. Kelompok IV : Pencemaran Suara TKP di kawasan Rusun (rumah susun) “Setia” sedang ramai nonton dangdut never dies. P. Rudi
: He…kerasin dong volumenya TV..!
Bu Rudi
: Jangan keras-keras, anak-anak tidak mau tidur ni, malah lari lagi. (Di luar warga masih banyak yang belum tidur ikut menikmati TV pak rudi sambil ngopi bareng, tiba-tiba terdengar suara bising dari arah barat)
P. Hendi
: Siapa yang malam-malam menyalakan bor?
P. Rudi
: Iya, suaranya bising sekali, dangdutnya jadi tidak kedengeran.
P. Zuki
: O…itu suara mesin bor mas bambang, memperbaiki lemari.
Skenario Pembelajaran Role Playing Keseimbangan Lingkungan
(Setelah membaca koran tentang penyakit menular yang menelan korban jiwa dimana-mana, seorang ayah langsunng menemui anaknya). Ayah : Menjalankan segala sesuatu itu harus dengan benar, musim hujan seperti ini sanitasi perlu diperhatikan. Anak : Ya ayah, tadi di sekolahan juga disampaikan oleh guru kita sebagai manusia yang mengelalo bumi harus ikut menjaga agar keseimbangan lingkungan terwujud. Ayah : Bagus itu ! Coba lihat sungai di desa kita banyak disumbat sampah, selokan-selokan juga tersumbat sampah. Masyarakat kita belum mau memilah sampah kering dan basah juga tidak disiplin untuk membuangnya di tempat sampah. Anak : Gimana kalau pas rapat RT, ayah usul hari Minggu kita mulai dari rumah masing-masing, warga memilah sampah, membersihkan selokan. Yang bisa ditimbun, ditimbun, agar tanah kita kembali subur, saluran air lancar bumi kita selamat. Ayah : Setuja ! eh setuju ! Syukur-syukur sampah itu bisa didaur ulang jadi hiasan dinding, tas cantik kayak di TV itu lho…
SOAL POSTEST Mata Pelajaran Kelas Semester Materi Pokok
: Biologi :X : Genap : Pencemaran Lingkungan
Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi silang pada salah satu huruf di lembar jawab! 1. Keseimbangan lingkungan dapat menjadi rusak jika ..... A. Perubahan tidak melebihi daya dukung dan daya lenting B. Perubahan melebihi daya dukung C. Perubahan melebihi daya lenting D. Perubahan yang statis E. b dan c benar 2. Cara penanggulangan pencemaran air yang merupakan dampak kemajuan ilmu dan teknologi industri adalah ..... A. Membatasi penggunaan zat-zat kimia B. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai C. Menutup industri-industri bahan kimia D. Memberi sanksi kepada pengusaha industri E. Membuang limbah sedikit demi sedikit 3. Bahan kimia yang digunakan untuk proses pulping agar dihasilkan jenis kertas kraf adalah.... A. Kaustik soda & Sodium sulfat D. Kalsium sulfat & Sodium sulfat B. Kaustik soda & Amonium sulfit E. Sodium sulfat & Asam sulfat C. Amonium sulfit & Sodium sulfat
4.
Cara penanggulangan pencemaran air tersebut yang merupakan dampak kemajuan ilmu dan teknologi industri adalah ..... A. Membatasi penggunaan zat-zat kimia B. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai C. Menutup industri-industri bahan kimia D. Memberi sanksi kepada pengusaha industri E. Membuang limbah sedikit demi sedikit 5. Cara mengidentifikasi polusi air dilakukan dengan berbagai cara, kecuali …. A. menguji kandungan bahan organic D. mengukur populasi bakteri B. menguji kecepatan aliran sungai E. mengukur intensitas bau C. menguji tingkat kekeruhan air
6. Berikut ini adalah dampak pencemaran lingkungan perairan kecuali …. A. peningkatan suhu air D.bertambahnya oksigen dalam air B. penurunan oksigen terlarut E. kekeruhan air C. meningkatnya bahan organic 7. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuangan air limbah, kecuali …. A. tidak boleh mengotori air tanah dan air permukaan B. tidak boleh terbuka karena merupakan sarang penyakit C. tidak boleh menyebabkan bau D. pembuangan harus terbuka agar air cepat menguap E. tidak boleh menggenang sembarangan 8. Kondisi perairan yang alirannya lambat dan banyak polutan yang terurai sehingga perairan menjadi subur disebut …. A. autotrof D. Kemoautotrof B. eutrofikasi E. entrofi C. heterotrofi 9. Manakah yang bukan pencemaran lingkungan? A. emisi gas karbon monoksida B. kotoran sapi yang bocor dari tangki penampungnya C. kotoran rubah di suatu hutan kayu D. sampah kertas di halaman sekolah E. suara bor yang bising di sebuah bangunan 10. Pertanian monokultur dapat menyebabkan perubahan lingkungan melalui ..... A. punahnya organisme yang lemah B. meningkatnya populasi hama C. hasil pertanian yang seragam D. kualitas pertanian yang meningkat E. perubahan sistem bertani 11. Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah organik dan anorganik. Salah satu penyebab pencemaran tanah tersebut adalah.... A. Anorganik yaitu daun, plastik dan besi B. Anorganik yaitu kaca, kertas dan besi C. Organik yaitu daun, kaca dan sisa makanan D. Organik yaitu kaca, kertas dan besi E. Organik yaitu besi, daun dan kertas 12. Penanggulangan yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran tanah diantaranya, kecuali.... A. Menanggulangi sampah plastik B. Sistem tanam monokultur C. Mengelola sisa radioaktif D. Pemakaian pupuk sesuai kebutuhan E. Penggunaan mikroba yang menguntungkan dalam pertanian 13. Penggunaan pupuk yang terus-menerus akan mengakibatkan... A. Tanah menjadi lebih subur B. Berkurangnya hara tanah C. Menurunnya hama penyakit
D. pH tanah meningkat E. Tanah makin gembur 14. Polusi udara berhubungan dengan polusi atmosfer bumi kita. Berikut ini polusi udara yang terjadi akibat kegiatan manusia, kecuali… A. kegiatan pabrik yang menimbulkan gas berbahaya B. penggunaan kendaraan bermotor C. kegiatan pembukaan lahan dengan cara pembakaran hutan D. kegiatan rumah tangga yang menimbulkan limbah E. konsumsi masyarakat terhadap berbagai produk industri yang menghasilkan gas CFC 15. Hujan asam terutama disebabkan oleh ..... A. Gas Nox D. CO2 B. Gas Sox E. CO C. Materi genetik 16. Sumber terbesar yang menyebabkan hujan asam adalah .... A. Kebakaran hutan D. Pembakaran bahan bakar B. Respirasi tumbuhan E. Efek rumah kaca C. Respirasi hewan 17. Efek rumah kaca secara langsung adalah ...... A. Perairan es kutub D. Perubahan iklim B. Hujan asam E. Perubahan cuaca C. Pemanasan global 18. Analogi efek rumah kaca dengan peristiwa yang terjadi didalam rumah kaca adalah ..... A. tumbuhan selalu hijau sepanjang tahun B. menahan panas untuk tetap berada didalam C. menahan cahaya yang masuk D. menghasilkan gas oksigen yang besar E. menahan gas-gas untuk tetap didalam 19. Bahan kimia yang menyebabkan lubang ozon adalah A. PCP D.PVC B. PEP E. etil bromida C. CFC 20. Peristiwa berikut yang langsung berpengaruh pada kesehatan manusia adalah ..... A. Pemanasan global D. Kebakaran di hutan pedalaman B. Lubang ozon E. Longsor C. Pencemaran suara 21. Pada proses penanganan limbah gas dengan metode lime slurry scrubbing terjadi reaksi kimia sebagai berikut : A. CaCO3 + SO2 CaSO3 + CO2 B. Ca(OH)2 + SO2 CaSO3 + H2O C. Mg(OH)2 + SO2 MgSO3 + H2O D. Na2SO3 + H2O + SO2 2 NaHSO3 E. NaOH + SO2 Na2SO3 + H2O
22. Jumlah sampah yang dihasilkan ditentukan oleh faktor-faktor di bawah ini, kecuali : A. standar hidup D. cara pengelolaan sampah B. musim dan waktu E. pengolahan sampah C. kebiasaan hidup masyarakat 23. Salah satu daerah yang harus dijaga dari pencemaran lingkungan adalah ..... A. daerah konservasi alam, karena didalamnya terdapat organisme langka. B. laboratorium penelitian, karena disana dihasilkan senyawa bernilai tinggi C. areal persawahan, sebagai lumbung pangan D. daerah industri yang menampung banyak tenaga kerja E. pabrik penghasil barang-barang konsumsi 24. Salah satu nilai ekonomi dari kelestarian lingkungan adalah ..... A. sumber kayu B. tempat yang baik untuk pertambangan C. nilai jual yang tinggi dari fauna-fauna D. nilai jual yang tinggi dari varietas domestik didalam hutan E. sumber plasma nutfah bagi obat-obat yang baru 25. Yang bukan merupakan keunggulan dalam proses daur ulang adalah ..... A. penghematan energi B. penghematan uang C. penyelematan lingkungan D. mengurangi daerah pembuangan sampah E. mencegah polusi 26. Sebuah kota berwawasan lingkungan memiliki ciri ... A. berarsitektur indah B. banyak terdapat fasilitas umum C. mencegah pembangunan industri D. menjaga keberadaan ruang terbuka hijau E. memiliki fasilitas pendidikan modern 27. Pembangunan berwawasan lingkungan akan mengutamakan ..... A. kesinambungan pembangunan B. keseimbangan dengan lingkungan C. pendidikan masyarakat D. pembangunan industri ramah lingkungan E. penciptaan lapangan kerja 28. Suatu daerah tercemar oleh limbah industri, maka bagian dari pemerintah yang harus paling berperan adalah ..... A. Menteri Lingkungan Hidup B. Walhi C. Lembaga Kehati D. Kepolisian E. Menteri Kesehatan
29. Lembaga swadaya dalam skala internasional yang banyak berperan mencegah pencemaran adalah ..... A. Greenpeace D. Walhi B. UNICEF E. WWF C. UNHCR 30. Yang dimaksud dengan “Recycling” adalah : A. Pembuangan sampah di tempat yang rendah B. Pembakaran sampah yang dilakukan secara perorangan C. Pengolahan sampah dengan maksud dipakai kembali menjadi barangsiap pakai D. Pembuangan sampah dengan cara menimbun E. Pengolahan sampah menjadi pupuk
SOAL PRETEST Mata Pelajaran Kelas Semester Materi Pokok
: Biologi :X : Genap : Pencemaran Lingkungan
Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi silang pada salah satu huruf di lembar jawab! 1. Tempat-tempat berikut, yang paling berpotensi mencemari lingkungan adalah..... A. pasar B. terminal C. sekolah dasar D. sekolah tinggi ilmu kimia E. pasar hewan 2. Keseimbangan lingkungan dapat menjadi rusak jika ..... A. Perubahan tidak melebihi daya dukung dan daya lenting B. Perubahan melebihi daya dukung C. Perubahan melebihi daya lenting D. Perubahan yang statis E. b dan c benar 3.
Proses penguraian bahan organik yang dilakukan oleh mikroorganisme disebut ......... A. asimilasi D. katabolisme B. biodegradasi E. anabolisme C. metabolisme
4.
A. air B. udara C. tanah
Gambar tersebut termasuk pencemaran … D. suara E. ikan
5. Cara mengidentifikasi polusi air dilakukan dengan berbagai cara, kecuali …. A. menguji kandungan bahan organic D. mengukur populasi bakteri B. menguji kecepatan aliran sungai E. mengukur intensitas bau C. menguji tingkat kekeruhan air
6. Kondisi perairan yang alirannya lambat dan banyak polutan yang terurai sehingga perairan menjadi subur disebut …. A. autotrof D. Kemoautotrof B. eutrofikasi E. entrofi C. heterotrofi 7. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuangan air limbah, kecuali …. A. tidak boleh mengotori air tanah dan air permukaan B. tidak boleh terbuka karena merupakan sarang penyakit C. tidak boleh menyebabkan bau D. pembuangan harus terbuka agar air cepat menguap E. tidak boleh menggenang sembarangan 8. Berikut ini adalah dampak pencemaran lingkungan perairan kecuali …. A. peningkatan suhu air D.bertambahnya oksigen dalam air B. penurunan oksigen terlarut E. kekeruhan air C. meningkatnya bahan organic 9. Usaha-usaha manusia untuk menjaga lingkungan agar serasi dan seimbang antara lain… A. penebangan hutan secara ekonomis B. pemanfaatan SDA secara bijaksana C. pemberantasan hama dengan pestisida D. perburuan satwa secara liar E. pemanfaatan SDA secara berlebihan 10. Bahan atau sisa pengelolaan yang tidak mudah membusuk dalam penanganan limbah diistilahkan dengan : A. Garbage D. Dead animal B. Rubbish E. Industrial waste C. Ashes 11. Jumlah sampah yang dihasilkan ditentukan oleh faktor-faktor di bawah ini, kecuali : A. standar hidup D. cara pengelolaan sampah B. musim dan waktu E. pengolahan sampah C. kebiasaan hidup masyarakat 12. Tidak seperti pencemaran lingkungan, pemulihan lingkungan butuh waktu yang jauh lebih lama, karena .... A. seluruh organisme telah mati B. tidak mungkin dijadikan tempat hidup lagi C. manusia harus memperbaikinya lebih dahulu D. sumber nutrien sudah terkontaminasi E. organisme butuh waktu beradaptasi
13. Salah satu daerah yang harus dijaga dari pencemaran lingkungan adalah ..... A. daerah konservasi alam, karena didalamnya terdapat organisme langka. B. laboratorium penelitian, karena disana dihasilkan senyawa bernilai tinggi C. areal persawahan, sebagai lumbung pangan D. daerah industri yang menampung banyak tenaga kerja E. pabrik penghasil barang-barang konsumsi 14. Upaya pemulihan yang dapat dilakukan pada daerah tersemar akibat pemukiman liar yang padat adalah ..... A. penggusuran secara paksa B. relokasi penduduk, kemudian melarang pembangunan kembali C. pengerukan sungai D. menutup aliran sungai E. memindahkan aliran sungai 15. Kerugian psikologis yang dapat disebabkan pencemaran adalah ..... A. penyakit kulit B. penyakit saluran pernapasan C. penyakit mudah pusing D. hilangnya nilai estetika lingkungan E. hilangnya organisme yang langka 16. Karbon Monoksida (CO) merupakan polutan udara yang dapat menyebabkan …. A. gangguan respirasi manusia D. Terbentuk hujan asam B. peningkatan suhu udara E. Batuk berdarah C. korosi pada logam 17. Penumpukan limbah berbahaya pada organisme akuatik paling tinggi terdapat pada ..... A. rumput laut D. ikan teri B. udang E. penyu C. ikan hiu 18. Peningkatan jumlah sinar ultra violet ke bumi dapat membahayakan kesehatan manusia, yaitu …. A. kanker kulit D. Mutasi genetik B. kanker paru-paru E. oedema paru-paru C. iritasi mata 19. Gas yang dihasilkan dari fermentasi limbah organik adalah..... A. methanol D. metena
B. etanol C. etana
E. metana
20. Pada proses penanganan limbah gas dengan metode lime slurry scrubbing terjadi reaksi kimia sebagai berikut : A. CaCO3 + SO2 CaSO3 + CO2 B. Ca(OH)2 + SO2 CaSO3 + H2O C. Mg(OH)2 + SO2 MgSO3 + H2O D. Na2SO3 + H2O + SO2 2 NaHSO3 E. NaOH + SO2 Na2SO3 + H2O 21. Gas berkut ini yang termasuk pencemar primer pada udara adalah .... A. SO3 D. CO2 B. NO2 E. CO C. NH3 22. Yang dimaksud dengan “Recycling” adalah : A. Pembuangan sampah di tempat yang rendah B. Pembakaran sampah yang dilakukan secara perorangan C. Pengolahan sampah dengan maksud dipakai kembali menjadi barang siap pakai D. Pembuangan sampah dengan cara menimbun E. Pengolahan sampah menjadi pupuk 23. Berikut ini yang bukan dampak dari kejadian pemanasan global adalah ...... A. pencairan salju di kutub B. perubahan iklim global C. perubahan siklus hidup flora dan fauna D. Penurunan kadar garam di pesisir E. pelepasan karbon dalam tanah 24. Tindakan yang bisa kita lakukan untuk mengurangi kerusakan lapisan ozon antara lain..... A. meningkatkan penggunaan parfum model aerosol B. meningkatkan penggunaan parfum model roll on C. mengurangi penggunaan parfum model aerosol D. mengurangi penggunaan parfum model roll on E. menggunalkan parfum non alcohol 25. Senyawa perusak ozon yang paling awet keberadaannya di udara adalah ..... A. Halon 1301 D. CFC-13 B. CFC-11 E. CFC-14 C. CFC-12
26. Berikut ini termasuk cara penanganan limbah secara sederhana, kecuali.... A. pengomposan D. pembakaran B. penumpukan E. sanitary landfill C. produksi biogas 27. Pengolahan limbah cair dengan cara memasukkan ke dalam tempat menyerupai sumur disebut : A. pengenceran D. seepage pit B. septik tank E. riool C. cesspool 28. Indikator yang digunakan untuk evaluasi penentuan derajat pengotoran air limbah secara kimiawi, adalah : A. warna dan endapan D. bakteri E. Coli B. COD dan bakteri E.Coli E. BOD dan COD C. BOD dan endapan 29. Yang bukan termasuk tertiary treatment dalam pengolahan limbah cari adalah .... A. anaerobic digestion D. Penurunan mineral Fe atau Mn B. filtrasi E. adsorbsi C. osmosis bolak-balik 30. Ilmu yang paling terkait dengan pencemaran lingkungan adalah .... A. Geologi D. Fisiologi B. Ekologi E. Embriologi C. Ekosistem