UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA MI ZIYADATUL HUDA JAKARTA TIMUR
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Nur’aini NIM 1811018300023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK Nur’aini, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur”, Skripsi, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf pada siswa kelas III MI Ziyadatul Huda Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalan dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas pembelajaran siswa. Adapun tes dilakukan setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis paragraf melalui model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran baik pada siklus I maupun siklus II siswa sudah mengikuti pembelajaran sesuai dengan tahapan pembelajaran yang direncanakan. Hasil tes dari pembelajaran siklus I diketahui 3 dari 14 orang siswa belum mencapai nilai KKM 60. Pada hasil pembelajaran siklus II seluruh siswa sudah mencapai nilai KKM 60. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kemampuan menulis paragraf dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture sudah meningkat.
Kata Kunci
: Kemampuan menulis paragraf, pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture, penelitian tindakan kelas
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmannirohim Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah pada junjungan Nabi Muhammad SAW, sebagai penyempurna akhlak mulia dan rahmatan lil alamin, sahabat, keluarga, dan kita sebagai pengikutnya. Selanjutnya, dalam penulisan skripsi ini banyak hambatan dan rintangan yang penulis hadapi, maka dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari adanya bimbingan, dorongan, dukungan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih, kepada: 1. Nurlena Rifai, M.A.Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Fauzan, MA., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Dindin Ridwanudin, M.Pd., Dosen pembimbing yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan. 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis. 5. Kepala Madrasah Ibtidaiyah Ziyadatul Huda dan semua pihak lain yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. 6. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Alm. H. Asyhari dan Almh. Ibu Arfah yang telah mengasuh, membimbing, membesarkan, mendidik dengan penuh kesabaran, dan senantiasa mencurahkan kasing sayang 7. Keluargaku tercinta, suamiku Endang Maulana yang telah mendukung dan mendoakan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini dan segera meraih gelar sarjana, serta anakku tercinta Ahmad Syahrul Ramadhan yang menjadi penyemangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
ii
8. Teman-temanku satu angkatan di Prodi PGMI Dual Mode System kelas A3-1, yang memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga bantuan, bimbingan, semangat, doa dan dukungan yang diberikan pada penulis dibalas oleh Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun sebagai bahan perbaikan dari berbagai pihak. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Amin
Jakarta, 30
November 2014
Nur’aini
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI UJI REFERENSI
ABSTRAK .................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ...............................................................................
ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
iv
DAFTAR TABEL .....................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................
3
C. Pembatasan Maslah ...................................................................
4
D. Perumusan Masalah ..................................................................
4
E. Tujuan Penelitian ......................................................................
4
F. Manfaat Penelitian ....................................................................
4
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Teoritik ............................................................................
6
1. Hakikat Pembelajaran ............................................................
6
2. Aktivitas Pembelajarn ...........................................................
6
3. Pembelajaran Menulis di SD/MI ...........................................
7
4. Hakikat Menulis .....................................................................
7
5. Kemampuan Menulis .............................................................
7
6. Keterampilan Menulis Paragraf .............................................
8
iv
B. Model Pembelajaran ..................................................................
15
a. Model Pembelajaran Kooperatif ........................................
18
b. Urgensi pembelajaran Kooperatif .......................................
19
c. Ciri-ciri Pemelajaran Kooperatif .........................................
20
d. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ........................
21
e. Model Pembelajaran Picture and Picture ...........................
22
f. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif ........................
23
g. Kelemahan Model pembelajaran Kooperatif ......................
24
C. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................
24
D. Hipotesis Tindakan .....................................................................
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................
26
B. Metode Dan Desain Intervensi /Rancangan Siklus Penelitian ..
26
C. Subjek Penelitian.......................................................................
28
D. Peran dan posisisi peneliti dalam penelitian .........................
28
E. Tahapan Intervensi Tindakan ....................................................
28
F. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan ............................
30
G. Data dan Sumber Data ..............................................................
31
H. Instrument Penelitian ................................................................
31
I. Tehknik Pengumpulan Data ....................................................
32
J. Tehnik Pemeriksaan Kepercayaan ..........................................
32
K. Analisis Data dan Insrumen Hasil Analisis ...............................
33
L. Pengembangan Perncanaan Tindakan .......................................
34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah ........................................................................
35
1.
Gambaran umum MI Ziyadatul Huda ...............................
35
2.
Visi, Misi Madrasah .........................................................
35
a. Visi Madrasah .............................................................
35
b. Misi Madrasah ............................................................
35
c. Sarana dan prasarana...................................................
35
v
3.
Kurikulum .......................................................................
36
4.
Kegiatan Ekstrakulikuler ..................................................
36
5.
Tenaga Pendidik dan Staf Sekolah ..................................
37
B. Deskripsi Data ..........................................................................
37
1. Penelitian Penahuluan .......................................................
38
2. Tindakan Pembelajaran Siklus I ......................................
38
a. Tahap Perencanaan .....................................................
38
b. Tahap Pelaksanaan ....................................................
39
c. Tahap Obervasi .........................................................
45
1). Hasil Observasi Aktivitas Siswa............................
45
2).Hasil Observasi Aktivitas Guru ..............................
47
3). Hasil Belajar ........................................................
48
d. Tahap Refleksi ............................................................
52
Tindakan Pembelajaran Siklus II ......................................
53
a. Tahap Perencanaan........................................................
53
b. Tahap Pelaksanaan ........................................................
54
c. Tahap Observasi ..........................................................
58
1). Hasil Observasi Aktivitas Siswa ..............................
58
2). Hasil Observasi Aktivitas Guru ...............................
60
3). Hasil Belajar ..........................................................
62
d. Tahap Refleksi .................................................................
63
C. Analisis Data ..........................................................................
63
D. Pembahasan Temuan Penelitian ..........................................
67
3.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...............................................................................
69
B. Saran ..........................................................................................
69
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
71
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tingkat Keberhasilan Belajar....................................................
33
Tabel 4.1 Data Inventaris Sekolah ................................................. ..........
36
Tabel 4.2 Daftar Tenaga Pendidik dan Sekolah .......................................
37
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktfitas Siswa pada siklus I............................
45
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktifitas Guru padasiklus I................... ...........
47
Tabel 4.5 Hasil Belajar siswa pada siklus I ................................... ..........
48
Tabel 4.6 Hasil rata-rata nilai siswa pada siklus I......................... ...........
49
Tabel 4.7 Refleksi tindakan pembelajaran siklus I....................... ...........
52
Tabel 4.8 Hasil Obsevasi aktifitas siswa pada siklus II ................ ..........
59
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktifitas Guru pada siklus II .............. ...........
60
Tabel 4.10 Hasil belajar siswa pada siklus II ................................. ...........
62
Tabel 4.11 Hasil rata-rata nilai siswa pada siklus II ...................... ...........
63
Tabel 4.12 Rekapitulasi Tingkat Menulis Paragraf ...................................
64
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Desain Penelitian................................................ ....................
27
Gambar 4.1 Diagram Hasil Lembar observasi Siswa............ ...................
50
Gambar 4.2 Kondisi siswa saat belajar pada siklus I............. ..................
50
Gambar 4.3 Kondisi siswa saat kerjasama kelompok............ ....................
51
Gambar 4.4 Kondisi siswa saat menulis paragraf siklus I...... ....................
52
Gambar 4.5 Kondisi siswa saat belajar pada siklus II............ .....................
55
Gambar 4.6 Kondisi siswa saat belajar pada siklus II............ .....................
55
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. RPP Pertemuan Ke I ............................................... ........................
72
2. RPP Pertemuan Ke II ............................................ ...........................
78
3. RPP Pertemuan Ke III ........................................... ..........................
84
4. RPP Pertemuan Ke IV ............................................ ..........................
90
5. Kisi-kisi Instrumen ................................................. .........................
96
6. Lembar Observasi Siswa.......................................... .........................
98
7. Lembar Observasi Guru .......................................... ..........................
100
8. Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus I ..............................................
102
9. Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus II .............................................
103
10. Ringkasan Materi ..................................................... .........................
104
11. Surat Permohonan Izin Penelitian ......................... ...........................
108
12. Lembar Postest Pembelajaran Siswa ..................... ...........................
109
13. Surat Keterangan Selesai Penelitian ...................... ...........................
110
ix
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepentingan bahasa bagi manusia tidak perlu diragukan lagi, Hal itu tidak saja dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dapat dilihat dari banyaknya perhatian para ilmuwan dan praktisi terhadap bahasa. Bahasa sebagai objek ilmu bukan monopoli para ahli bahasa. Para ilmuwan dalam bidang lain pun menjadikan bahasa sebagai objek studi karena mereka memerlukan bahasa sekuang-kurangnya sebagai alat bantu untuk mengkomunikasikan berbagai hal. Dalam
kehidupan
sehari-hari,
kegiatan
berbahasa
(berkomunikasi) sudah biasa kita lakukan, di mana pun kita berada jika kita berbahasa (berkomunikasi) selalu melakukan kegiatan berbahasa secara terpadu. Pada waktu kita berbicara misalnya, tentu ada kegiatan menyimak, pada saat menulis misalnya, tentu sebelum kita pernah mambaca sesuatu tersebut yang pada saat menulis, kita tuangkan dalam bentuk tulisan. “Kegiatan berbahasa secara terpadu ini sering tampak dalam berkomunikasi secara lisan.”1 “Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra
berkomunikasi,
manusia
memang
memakai
dua
cara
berkomunikasi, yaitu secara verbal dan nonverbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan dengan menggunakan bahasa (lisan dan tulis) sebagai mediumnya sedang berkomunikasi secara nonverbal dilakukan dengan menggunakan medium selain bahasa (lisan dan tulis). Namun , isyarat, kode, dan bunyi misalnya tanda lalu lintas, morse, lambaian tangan, sirene, kentongan, atau terompet baru bermakna setelah “diterjemahkan” ke dalam manusia . Hal itu, menunjukkan bahwa bahasa merupakan alat 1
Budinuryanto dkk Pengajaran Keterampilan berbahasa (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008),
h.51
1
2
komunikasi terpenting bagi manusia”2. Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena harus melibatkan berbagai unsur menulis sekaligus pada saat yang sama. Menulis/mengarang dapat kita pahami sebagai rangkaian
kegiatan
seseorang
mengungkapkan
keseluruhan gagasan
dan
menyampaikan pikiran melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dapat dipahami tepat seperti dimaksudkan oleh penulis /pengarang. “Menulis merupakan keterampilan berbahasa aktif. Kemampuan puncak seseorang untuk dikatakan terampil berbahasa wujudnya ialah mampu menulis. Menulis tulisan juga merupakan media untuk melestarikan dan menyebarluaskan informasi dan ilmu pengetahuan.”3 Kemampuan menulis tidak diperoleh secara alamiah tetapi melalui proses belajar mengajar. Untuk dapat menuliskan huruf sebagai lambang bunyi siswa harus berlatih dan cara memegang alat tulis serta menggerakkan tangan dengan memperhatikan apa yang harus ditulis (digambarkan). Siswa harus dilatih mengamati lambang bunyi tersebut, memahami setiap huruf sebagai lambang bunyi tertentu sampai dapat menuliskannya sampai benar. Agar bermakna, proses belajar menulis permulaan ini dilaksanakan setelah siswa mampu mengenal huruf-huruf yang diajarkan. Dalam aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pembelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Dibandingkan dengan tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur ahli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi tulisan. Baik unsur bahasa 2
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta:Diksi Insan Mulya, 2003),h.1-2
3
Hindun, Pembelajaran Bahasa Indoesia berkarakter di SD( Jakarta, Nufa Citra Mandiri 2012) h.
201
3
maupun unsur isi harus terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan yang runtut dan padu. Masih banyak masalah yang dialami baik yang dihadapi siswa maupun yang dialami guru itu sendiri dalam menerima dan menyampaikan materi tentang menulis diantaranya yaitu, guru kurang memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di madrasah, guru masih kurang menggunakan metode ataupun model pembelajaran, guru masih kurang dalam penggunaan media, siswa kurang berinteraksi baik antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan lingkungan sekitar, siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang disampaikan, dan hasil pembelajaran bahasa Indonesia masih di bawah KKM yaitu (60,00) Salah satu media yang dapat digunakan untuk mendorong anak agar dapat meningkatkan hasil belajar menulis menggunakan media gambar. Peneliti berkeyakinan bahwa media gambar ini akan berhasil didasarkan pada asumsi bahwa media ini memiliki beberapa kelebihan, yakni penggunaan gambar biasanya disukai anak, penggunaan media dirasa praktis, media gambar bisa digunakan berulang-ulang, menarik, inovatif, dan hemat. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Pendekatan Pemebelajaran Kooperatif Model Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur.”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Guru kurang memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di sekolah. 2. Guru masih sangat kurang dalam menggunakan metode dan model pembelajaran. 3. Siswa kurang berinteraksi baik antara siswa, guru, maupun dengan
4
lingkungan sekitar madrasah. 4. Siswa kurang merespon pelajaran yang disampaikan oleh guru. 5. Hasil penilaian akhir pelajaran bahasa Indonesia masih dibawah KKM.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan
permasalahan
dalam
suatu
penelitian
dapat
berkembang menjadi masalah yang lebih luas dan kompleks maka perlu membatasi pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture pada kompetensi menulis paragraf pada kelas III MI.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan
masalah
di
atas,
permasalahan
yang
dapat
dirumuskan: “Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf pada siswa kelas III MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur”?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah di atas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf pada siswa kelas III MI.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan agar dapat bermanfaat bagi: 1. Siswa “Kemampuan awal siswa dapat digali secara optimal agar siswa belajar lebih mandiri dan kreatif, khususnya ketika mereka meningkat menuju pelajaran baru. 2. Guru Peningkatan dalam pembelajaran di kelas
5
3. Madrasah Memberikan sumbangan bagi madrasah tentang variasi pembelajaran dan peningkatan profesionalisme guru serta meningkatkan mutu proses pembelajaran
6
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teoritik 1.
Hakikat Pembelajaran “Pembelajaran adalah proses yang kompleks. Pembelajaran bukan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi suatu proses pembentukan perilaku siswa. Siswa adalah organisma yang unik, yang sedang berkembang. Siswa bukan benda mati yang dapat diatur begitu saja. Mereka memiliki minat dan bakat yang berbeda, mereka juga memiliki gaya belajar yang berbeda.”4 “Proses pembelajaran akan efektif jika memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana yang tersedia termasuk memanfaatkan berbagai sumber belajar. Banyak hasil teknologi yang dapat digunakan oleh guru untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran.”5
2.
Aktivitas Pembelajaran Pembelajaran sekarang ini sangat mengedepankan tentang pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif didalamnya, bahkan pembelajaran yang trend saat ini dapat dikatakan istilah “Student Centre”, yaitu pembelajaran yang menghruskan siswa aktif dalam pembelajaran itu sendiri. Student Centre banyak dikembangkan pada lembaga atau instalasi
pendidikan,
sehingga
banyak
bermunculan
model
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan yang ikut meramaikan dunia pendidikan yang ada di Indonesia.
4
Wina Sanjaya,Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Bandung:Kencana Prenada Media
Group 2008) h. 31-32 5
Wina Sanjaya,Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Bandung:Kencana Prenada
Media Group 2008) h. 32
6
7
3.
Pembelajaran Menulis di SD/ MI “Pembelajaran menulis merupakan komponen penggunaan bahasa yang harus diajarkan di SD/MI. Hal itu tersurat pada tujuan Kurikulum 2006, yang berbunyi “agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tujuan pembelajaran menulis diarahkan pada tataran penggunaan.”6 Sedangkan pada Kurikulum 2004 kompetensi menulis yang diharapkan dari siswa SD ialah “dapat menulis karangan naratif dan non naratif dengan tulisan rapi dan jelas dengan memperhatikan tujuan dan ragam pembaca, memakai ejaan dan tanda baca, dan kosa kata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
4.
Hakekat Menulis Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau infomasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Keterampilan menulis merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi (PT) khususnya program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia.
5.
Kemampuan Menulis “Kemampuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kesanggupan kita dalam berusaha.”7 Kemampuan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide, dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah, atau membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. Menurut Isah Cahyani menulis ialah sebuah keterampilan yang individu untuk mengomunikasikan pesan yang ingin disampaikan melalui tulisan. Keterampilan tersebut berkaitan erat dengan
6 7
Alek dkk, Bahasa Indonesia(Jakarta: FITK PRESS 2009)h. 66 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), h.869
8
bagaimana sesorang mampu memilih dan menyusun pesan untuk disampaikan melalui bahasa tulis. Syafi’ie mengatakan “Pesan yang ditransaksikan itu dapat berwujud ide (gagasan), kemauan, keinginan, perasaan, atau informasi”.8 Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang paling tinggi tingkat kesulitannya bagi pembelajar dibandingkan dengan ketiga keterampilan lainnya, yaitu: membaca, berbicara, dan mendengarkan. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan bahasa yang semakin penting untuk dikuasai. Hal ini, erat kaitan dengan pengabdian budaya industrial yang merupakan salah satu tuntutan pembangunan nasional pada masa yang akan datang. Keterampilan menulis merupakan suatu proses yaitu proses penulisan. Hal ini berarti kegiatan menulis dilakukan melalui tahapan, yaitu perencanaan penulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi. 6.
Keterampilan Menulis Paragraf a. Pengertian Paragraf “Keterampilan
menulis
paragraf
merupakan
keterampilan yang sangat komplek, Dalam menyusun paragraf harus memperhatikan syarat-syarat dengan baik yaitu, kesatuan, kepaduan (koherensi), dan kelengkapan.”9 “Paragraf mempunyai beberapa pengertian: 1) Paragraf adalah karangan mini. Artinya semua unsur karangan yang panjang ada dalam paragraf. 2) paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun lengkap,
8
Isah Cahyani, dkk, Kemampuan Berbahasa Inonesia di SD,(Bandung: UPI Press 2007), h. 127
9
Ramlan A Gani dan Mahmudah Fitriyah, Disiplin Bebahasa Indonesi,(Jakarta: FITK PRESS
2011) h.87
9
utuh, dan padu.” 10 “Paragraf adalah bagian bacaan yang mengungkapkan satu pikiran yang lengkap. Paragraf umumnya terdiri dari sejumlah kalimat, kalimat-kalimat dalam paragraf harus saling berkaitan. Apabila kalimat-kalimat tersebut belum berkaitan, maka kalimat-kalimat tersebut harus disusun terlebih dahulu.”11 Sekalipun tidak sempurna, paragraf yang terdiri satu kalimat dapat digunakan. Paragraf satu kalimat ini dapat dipakai sebagai peralihan antarparagraf, sekaligus memperbesar efek dinamika bahasa. Lebih jauh dari itu, paragraf dapat mendinamiskan sebuah karangan sehingga menjadi lebih hidup, dinamis, dan energik sehingga pembaca menjadi penuh semangat. Artinya, paragraf mempunyai fungsi strategis dalam menjembatani gagasan penulis dan pembaca. b. Syarat-syarat Paragraf yang Baik Dalam
menyususn
paragraf
yang
baik,
harus
memperhatikan syarat yaitu kesatuan, kepaduan (koherensi), dan kelengkapan. Kesatuan paragraf adalah unsur yang membangun sebuah paragraf. Sebuah paragraf yang baik, biasanya terdiri dari satu kalimat topik/kalimat utama/kalimat inti dan beberapa kalimat penjelas. Syarat kedua adalah kepaduan (koherensi). Maksudnya, dalam sebuah paragraf tidak boleh ada kalimat yang tidak ada hubungannya atau menyimpang dari paragraf itu.
10
Alek dan Ahmad, Bahan Ajar Bahasa Indonesia, (Jakarta: FITK PRESS) h. 130
11
Gilang dkk, TimBina Bahasa Bahasa Indonesia Kelas 3 SD (Bogor: Yudhistira 2010)h.11
10
c. Macam-macam Paragraf Dilihat dari isinya paragraf terdiri dari 5 macam, yaitu: 1. Paragraf Eksposisi Eksposisi artinya paparan. Dengan paparan penulis menyampaikan suatu penjelasan dan informasi.Yangtermasuk jenis paragraf ini biasanaya adalah makalah, laporan, skripsi, disertasi, dan buku-buku pelajaran. Contoh 1. Paragraf Eksposisi Sepanjang
beberapa
abad,
umat
manusia
telah
menyaksikan pasang surut peradaban. Sejarah menunjukkan tidak ada satu pun dari peradaban yang mencapai kejayaan itu bertahan hingga kini. Semua peradaban mengalami
kejatuhan
pasca
kejayaannya.
tersebut Tamaknya
Heraclitos-filosof Yunani di masa klasik ada benarnya. Dia mengatakan bahwa tidak ada yang abadi, semuanya mengalami perubahan, dan yang abadi hanya perubahan itu sendiri. Namun, perubahan itu tidak semata-mata takdir yang tidak dipahami polanya. Dengan kata lain, perubahan dari kejayaan kepada kehancuran memiliki pola yang tidak jauh jauh berbeda satu sama lain. 2. Paragraf Narasi Narasi artinya cerita. Dengan cerita, penulis mengajak pembaca untuk sama-sama menikmati apa yang diceritakan tersebut. Biasanya ciri yang dominan dari cerita adalah tokoh, latar, dan tema cerita. Yang termasuk jenis karangan ini ialah roman, novel, cerpen, dan kisah. Contoh 2 Paragraf Narasi “Saya ingin hidup seperti manusia lain,” tutur Bahar bin Matar (64), terpidana mati perkara pembunuhan berencana, pemerkosaan, perampokan, dan penculikan, saat
11
ditemui kompas di Lembaga Pemasyarakatan Batu di Pulau Nusakambangan,
Kabupaten
Cilacap,
Jawa
Tengah,
Jumat(16/3) 3. Paragraf Persuasi Persuasi artinya bujukan. Dengan persuasi, penulis mempengaruhi pembaca agar mengikuti kehendaknya. Yang termasuk jenis tulisan ini ialah iklan. Contoh 3 Paragraf Persuasi Bank Mandiri memberikan perhatian bagi karyawan muda yang baru bekerja di perusahaan. Karena baru bekerja finansial mereka belum terlalu kuat. Untuk mereka, Bank Mandiri memberikan kemudahan berupa fasilitas KPR Angsuran Berjenjang sehingga segera memiliki rumah lewat kelebihan fasilitas ini. Kelebihannya adalah keringanan angsuran hingga tiga tahun pertama Sistem angsuran berjenjang ini bertujuan untuk membantu cash fiow para karyawan muda di tahun-tahun pertama mereka bekerja. 4. Paragraf Argumentasi Argumentasi adalah jenis tulisan yang memberikan alasan (argumen) berdasarkan fakta dan data. Dengan fakta dan data, penulis berusaha meyakinkan pembaca sehingga tulisan itu diterima oleh pembacanya. Yang temasuk jenis tulisan ini ialah semua karya ilmiyah( makalah, skripsi, dan disertasi). Contoh 4 Paragraf Argmentasi Untuk menentukan asal-usul sebuah kata, orang harus memperhatikan beberapa hal. Yang pertama adalah kemiripan dan hubungan makna asal kata dengan kata yang diserap. Hal yang kedua adalah hubungan antara satu bangsa dengan bangsa lainny.
12
Satu kata pada bahasa mungkin saja mirip dengan satu kata dengan bahasa yang lain, baik bentuk maupun maknanya, namun bukan berarti sudah pasti keduanya ada hubungan. 5. Paragraf Deskripsi Deskripsi artinya lukisan, karangan lukisan adalah jenis karangan yang menggunakan kata-kata untuk mendeskripsikan sesuatu keadaan, peristiwa atau orang. Dengan deskripsi tersebut, penulis mengajak pembaca untuk menikmati dengan panca indra apa yang dirasakan. Ciri yang ada pada karangan ini ialah detil atau rincian yang direkam oleh panca indra penulis dinyatakan secara jelas sampai kepada hal yang sekecil-kecilnya sehingga pembaca ikut merasakan apa yang dialami oleh penulis. Yang dominan, jenis tulisan ini terdapat dalam karya sastra seperti roman, novel, dan cerpen. Contoh Paragraf Deskripsi Tenang. Udara menepi, Lembut – langit, pohon-pohon, dahan nangka. Ada bintang mengedip. Seribu bintang-dan ia tiba-tiba tercelungkup, wajahnya lurus.”Lihat-lihat di Timurjauh, Hasnah! Meskipun tak tampak, tapi dari sanalah dia akan datang......” Kawit menunjuk, Bulan sabit. Kilauan perak seperti celurit. “Dia siapa?” “Jibril. Telah kukatakan berkali-kali.” Hasnah menongak, mengerut. Ia ingat kasan dan marni, dua anaknya sakit panas seperti mendidih. Dan kawit menunjuk ke langit, seperti biasa kemudian pergi.
d. Jenis dan Cara Pengembangan Paragraf 1. Jenis Paragraf Paragraf dalam sebuah karangan biasanya terbagi dalam
tiga
jenis
yakni
paragraf
pembuka,
paragraf
13
pengembang, dan paragraf penutup. Karangan atau tulisan minimal dalam bidang apa pun, hampir selalu memiliki konstruksi tiga paragraf demikian ini. Sebuah karya ilmiah, baik populer maupun akademik yang berlaku universal itu, juga mengikuti prinsip penjenisan paragraf seperti yang disampaikan di depan itu. a. Paragraf Pembuka Dapat dikatakan sebagai paragraf pembuka karena tugas pokoknya
memang
adalah
untuk
membuka
dan
mengantarkan pembaca agar dapat memasuki paragraf pengembang yang akan dihadirkan kemudian. Sebagai pembuka atau pengantar, paragraf pembuka harus dibuat menarik atau memikat pembaca agar mereka mau meneruskan masuk ke dalam paragraf-paragraf yang selanjutnya. b. Paragraf Pengembang Paragraf pengembang atau paragraf isi sesungguhnya berisi inti atau esensi pokok beserta seluruh jabarannya dari sebuah karya tulis itu sendiri. Dengan paragraf pengantar, para
pembaca
budiman
sesungguhnya
dibawa
dan
diarahkan unruk masuk ke dalam paragraf ini. c. Paragraf Penutup Paragraf penutup bertugas mengakhiri sebuah tulisan atau karangan. Semua karangan pasti diakhiri dengan paragraf penutup untuk menjamin bahwa permasalahan yang dipampangkan pada awal paragraf karangan itu terjawab secara jelas, tegas, dan tuntas. 2. Pengembangan Paragraf Paragraf harus diuraikandan dikembangkan oleh para penulis atau pengarang dengan variatif. Sebuah karangan ilmiyah bisa mengambil salah satu model pengembangan atau
14
bisa pula mengkombinasikan beberapa model sekaligus.
a. Pengembangan Alamiah Pengembangan paragraf yang berciri alamiah didasarkan pada fakta spasial dan kronologi. Jadi, pengembanganitu harus setia pada urutan tempat, yakni dari titik tertentu menuju titik yang tertentu pula dalam sebuah dimensi deskripsi. b. Pengembangan Deduksi-Induksi Pengembangan paragraf dengan model deduksi dimulai dari sesuatu gagasan yang sifatnya umum dan diikuti dengan perincian-perincian yang sifatnya khusus dan terperinci.
Sebaliknya
pengembangan
paragraf
yang model
dimaksud induksi
dengan adalah
pengembangan yang dimulai dari hal-hal yang sifatnya khusus, mendetail, terperinci, menuju ke hal-hal yang sifatnya umum. c. Pengembangan Analogi Pengembangan paragraf secara analogis lazimnya dimulai dari sesuatu yang sifatnya umum, sesuatu yang banyak dikenal oleh publik, sesuatu yang banyak dipahami kebenarannya oleh orang dengan sesuatu yang masih baru, sesuatu yang belum banyak dipahami publik. Dengan cara analogi yang demikian itu diharapkan orang akan menjadi lebih mudah dalam memahami dan menangkap maksud dari sesuatu yang hendak disampaikan dalam paragraf. d. Pengembang Klasifikasi Paragraf yang dikembangkan dengan mengikuti prinsip klasifikasi juga akan dapat memudahkan pembaca dalam memahami isinya. Dengan cara klasifikasi itu, maka tipetipe yang sifatnya khusus atau spesifik akan dapat
15
ditemukan. e. Pengembangan Komperatif dan Kontrastif Sebuah paragraf dalam karangan ilmiah juga dapat dikembangkan dengan cara diperbandingkan dimensidimensi
kesamaannya.
Kesamaan
itu
bisa
cirinya,
karakternya, tujuannya, bentuknya, dan seterusnya. f. Pengembangan Sebab-Akibat Sebuah paragraf dapat dikembangkan dengan model sebabakibat
atau
sebaliknya
akibat-sebab.
Pengembangan
paragraf dengan cara demikian ini juga lazim disebut sebagai pengembangan yang sifatnya rasional. Dikatakan sebagai pengembangan yang sifatnya rasional karena lazimnya orang berpikir berawal dari sebab dan bermuara pada akibat. Atau sebaliknya dapat juga pengembangn itu berangkat dari akibat terlebih dahulu, kemudian beranjak masuk pada sebab. g. Pengembangan Klimaks-Antiklimaks Paragraf dapat dikembangkan pula dari puncak peristiwa yang sifatnya kecil dan beranjak terus maju ke dalam puncak peristiwa yang paling besar atau paling optimal, kemudian berhaenti di puncak yang paling optimal tersebut. Akan tetapi, ada pula paragraf yang pengembangannya masih diteruskan ke dalam tahapan penyelesaian yang selanjutnya, yakni antiklimaks. Model pengembangan paragraf yang disebutkan terakhir ini tidak sangat lazim ditemukan di dalam karya ilmiah. Kebanyakan narasi, cerita atau
dongeng
pengantar
tidur
menerapkan
pengembangan paragraf yang demikian.
model
16
B. Model Pembelajaran Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar secara aktif dalam mengembangkan kreativitas
berpikirnya.
Tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran adalah membelajarkan siswa agar mampu memproses dan memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi diri sendiri. Siswa diharapkan termotivasi dan senang melakukan kegiatan belajar yang menarik dan bermakna. Hal ini berarti model pembelajaran sangat penting dalam kaitannya dengan keberhasilan belajar. Bila kita membicarakan pembelajaran, ada beberapa hal yang selalu disinggung, yaitu model, strategi, metode, pendekatan, dan teknik pembelajaran.
Pengertian untuk istilah-istilah itu sering dikacaukan.
Apalagi terhadap tiga istilah, yaitu pendekatan, metode, dan teknik biasanya terkacaukan. Istilah pendekatan sering dikacaukan dengan metode, misalnya kita sering mendengar orang mengemukakan istilah pendekatan komunikatif di samping istilah metode komunikatif. Sering pula pengertian metode dikacaukan dengan teknik, misalnya kita sering mendengar orang menyebutkan istilah metode diskusi di samping istilah teknik diskuasi. Salah satu model yang saat ini populer dalam pembelajaran adalah Model Pembelajaran Picture and Picture ini merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh. Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Untuk itu sebelum memaparkan tentang Model Pembelajaran Picture and Picture, maka akan dibahas pengertian model, strategi, metode, pendekatan, teknik dan taktik pembelajaran secara singkat.
17
1. Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang
meliputi
segala
aspek
sebelum,
sedang
dan
sesudah
pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. 2. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersamasama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. 3. Metode secara harfiah adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, kata mengajar sendiri berarti memberi pelajaran. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi satu strategi pembelajaran digunakan beberapa metode. Dengan kata lain metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. 4. Pendekatan adalah istilah lain yang memiliki kemiripan dengan strategi pembelajaran. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan stategi pembelajaran langsung (direct instruction) pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa
menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif. 5. Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pengajaran. teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Untuk itu, Rostiyah NK mengatakan teknik adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang digunakan oleh suatu instruktur. Taktik adalah gaya
18
seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Misalnya walaupun dua orang guru sama-sama menggunakan metode ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti mereka akan melakukannya secara berbeda-beda. a.
Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran berbasis sosial. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Dialog interaktif (interaktif sosial) adalah kunci dari semua kehidupan sosial. Tanpa interaksi sosial, tidak mungkin ada kehidupan bersama. Dengan kata lain kerja sama merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup. Secara umum tanpa interaksi sosial tidak akan ada ilmu pengetahuan yang disebut piaget sebagai pengetahuan sosial. Keterampilan bertanya sangat penting sebab pembelajaran kooperatif tidak akan efektif jika peserta didik tidak mempunyai kompetensi bertanya jawab. Tanya jawab merupakan proses transaksi gagasan atau ide intersubjektif dalam rangka membangun pengetahuan. Pembelajaran
kooperatif
membutuhkan
dukungan
pengalaman peserta didik baik berupa pengetahuan awal maupun kemampuan bertanya jawab. Siswa diharapkan memperhatikan
19
dan aktif dalam pembelajaran, sehingga dapat saling berinteraksi dari awal hingga akhir pembelajaran. “Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara 4-6 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis
kelamin, ras,
atau suku
yang berbeda
(heterogen).”12 Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah agar hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari teman, serta dapat mengembangkan keterampilan sosial mereka. b. Urgensi Pembelajaran Kooperatif Perlunya pendekatan pembelajaran kooperatif didasarkan pada kenyataan sebagai berikut: 1. Siswa berbeda satu sama lain. Masing-masing memiliki latar belakang, pengalaman, gaya belajar (learning style), prestasi dan keinginan /kehendak yang khas. Guru tidak boleh menganggap kelas sebagai kumpulan siswa yang seragam. Namun, di lain pihak, guru juga tidak mungkin memperhatikan ke khasan siswa satu demi satu. 2. Belajar membutuhkan bernacam-macam konteks. Dengan bekerja bersama, tiap-tiap anggota kelompok memberi sumbangan sesuai dengan konteks yang dikenalnya masingmasing. 3. Belajar bukan hanya terjadi dalam diri seseorang secara individual tetapi lebih merupakan proses sosial antara individu dengan orang lain. 4. Hubungan saling bergantung secara sosial di antara orangorang yang berinteraksi mempengaruhi hasil interaksi di antara 12
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Penidikan (Bandung: Kencana
Prenada Media Group) h. 242
20
mereka. 5. Sebagai bagian dari kecakapan hidup (life skills). Kecakapan interpersonal siswa perlu dikembangkan dalam pembelajaran. Kerja bersama dalam kelompok kecil melatih kecakapan interpersonal dan sekaligus menjadi sarana pencapaian hasil belajar. c. Prinsip Dasar dan Ciri - ciri Model Pembelajaran kooperatif Nur (2000) mengatakan, prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut: 1.
Setiap kelompok (siswa) bertangguang jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompok.
2.
Setiap kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua siswa itu adalah anggota.
3.
Kelompok mempunyai tujuan yang sama.
4.
Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
5.
Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
6.
Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajar.
7.
Setiap
anggota
kelompok
akan
diminta
pertanggung
jawabannya secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif yaitu, 1. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. 2. Kelmpok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.
21
3. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu. Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat,
saling
memberi
kesempatan
menyalurkan
kemampuan, saling membantu dalam belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman yang lain. d. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Terdapat 6 (enam) langkah dalam pembelajaran kooperatif: 1.
Menyampaikan
tujuan
dan
memotivasi
siswa.
Guru
menyampakan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa untuk belajar. 2.
Menyajikan informasi. Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan.
3.
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelomok agar melakukan transisi secara efesien.
4.
Membimbing
kelompok
belajar.
Guru
membimbing
kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. 5.
Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah
dipelajari
atau
masing-masing
kelompok
mempresentasikan hasil kerja. 6.
Memberikan penghargaan. Guru mencari cara-cara untuk menghargai upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang mejadi bahan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah model picture and
22
picture.
Pembelajaran
dengan
menggunakan
model
ini
menitikberatkan kepada gambar sebagai media penanaman suatu konsep tertentu. Gambar-gambar yang disajikan atau diberikan menjadi faktor utama dalam pembelajaran karena siswa akan belajar memahami suatu konsep atau fakta dengan cara mendeskripsikan dan menceritakan gambar yang diberikan berdasarkan ide/gagasannya. Dalam proses pembelajarannya penggunaan media gambar dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif, kreatif, dan menemukan sendiri dengan bantuan guru materi yang dipelajari. e. Model Pembelajaran Picture and Picture Model pembelajaran Picture and Picture merupkan salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran Picture and Picture ini dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran dan tentunya dengan kemasan
kreativitas guru. Sejak
dipopulerkan sekitar tahun 2002, model pembelajaran ini mulai menyebar di kalangan guru di Indonesia. Dengan menggunakan model pembelajaran tertentu maka pembelajaran menjadi menyenangkan. Selama ini hanya guru sebagai aktor di depan kelas, dan seolah guru sebagai satu-satunya sumber belajar. Salah
satu
model
yang
saat
ini
populer
dalam
pembelajaran adalah Model pembelajaran Picture and Picture ini merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif. Model Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model yang mengutamakan adanya kelompok. Pembejalaran kooperatif adalah
pembelajaran
yang
secara
sadar
dan
sistematis
mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, silih asuh. Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / atau diurutkan menjadi urutan logis.
23
Model pembelajaran picture and picture merupakan sebuah model di mana guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. Dengan menggunakan alat bantu atau media gambar, diharapkan siswa mampu mengikuti pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang menyenangkan. Sehingga apapun pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati, serta dapat diingat kembali oleh siswa. Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Sehingga siswa yang cepat mengurutkan gambar jawaban atau soal yang benar, sebelum waktu yang ditentukan maka mereka yang mendapat poin. Model pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar, dll. Jika dimdrasah sudah menggunakan ICT dalam menggunakan power point atau software yang lain. f. Kelebihan Model Pembelajaran Picture And Picture: 1. Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu. 2. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan
gambar-gambar
mengenai
materi
yang
dipelajari. 3. Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada. 4. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar.
24
5. Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru g. Kelemahan Model Pembelajaran Picture And Picture: 1. Sulit menemukan gambar yang bagus dan berkulitas yang sesuai dengan materi pelajaran. 2. Sulit menemukan gambar yang sesuai dengan daya nalar atau kompetensi siswa yang dimiliki. 3. Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi pelajaran. 4. Tidak
tersedia
dana
khusus
untuk
menemukan
atau
mengadakan gambar yang diinginkan.
C. Penelitian yang Relevan Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah menelusuri beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Nur’aini Saleh, 2012, dalam skripsinya, “Penerapan Pembelajaran Picture and Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA kelas IV SDN 27), menyimpulkan: Bahwa pembelajaran IPA dengan model pembelajaran picture and picture berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa serta didapatkan respon yang baik dari siswa terhadap pembelajaran IPA
dengan Model pembelajaran picture and picture,
yaitu siswa termotivasi untuk meningkatkan prestasinya. Adapun bukti yang menunjang hasil analisis, pretes, dan t-tes diperoleh nilai rata-rata sesudah perlakuan adalah 70.76. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pembelajara IPA dengan model picture and picture terhadap hasil belajar siswa. Hendy Indra Setiawan, 2009, dalam skripsinya, ”Penerapan Model Belajar Picture and Picture untuk Meningkatkan Minat dan
25
Hasil Belajar Siswa Kelas XI MAN Purwokerto 1 pada Mata Pelajaran Geografi menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada pelajaran geografi pada materi persebaran fauna di dunia dengan menggunakan metode pembelajaran picture and picture, kelas XI IPS 3 merupakan kelas yang tertinggi dalam hasil belajar, hal ini disebabkan minat belajar yang tinggi pula. Wantoyib, 2012, dalam skripsinya, “Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Aqidah Akhlak pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bandar 2 Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2011/ 2012” menyimpulkan :
Bahwa
pembelajaran Aqidah Akhlak dengan model pembelajaran picture and picture berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa serta didapatkan respon yang baik dari siswa terhadap pembelajaran Aqidah Akhlak dengan Model pembelajaran picture and picture, yaitu siswa termotivasi untuk meningkatkan prestasinya. Dari hasil analisis didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II yaitu kondisi awal dengan rata-rata 69 dan jumlah siswa yang tuntas 63%, siklus I rata-rata 73 dan jumlah siswa yang tuntas 89 %, sedangkan siklus II rata-rata 80 dan jumlah siswa yang tuntas 100 %. D. Hipotesis Tindakan Pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dalam peningkatan kemampuan menulis paragraf lebih efektif, karena sistem pembelajaran yang dilakukan sangat membantu siswa yang masih kecil atau untuk anak didik yang masih kurang dalam menulis paragraf, dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat membentuk pengalaman belajar bagi siswa.
`
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di MI Ziyadatul Huda Pondok Kelapa Jakarta Timur. 2. Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015 sesuai dengan jadwal materi.
B. Metode Penelitian dan Rencana Siklus Peneliti “Metode Penlitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK, yaitu suatu tindakan penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar di kelas. Rencana tindakan pada tahap-tahap siklus dalam PTK ini dibagi dalam 4 (empat) kegiatan yaitu: 1) Perencanaan (Planning), 2) Tindakan (Acting), 3) Pengamatan (Observasi), 4) Refleksi (Reflecting). Siklus akan berhenti apabila kriteria keberhasilan telah tercapai. “Menurut Hopkins dalam wina sanjaya pelaksanaan tindakan yang dilakukan membentuk spiral yang dimulai dari merasakan adanya masalah, menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan, melskusksn observasi dan mengadakan refleksi dan
melakukan
rencana
ulang,
melaksanakan
tindakan
dan
seterusnya.”13Kelima tahap dari setiap siklus digambarkan sebagai berikut:
13
Wina Sandjaya, Peneltian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010) h. 53
26
27
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Pengertian dari PTK itu sendiri menurut Prof.Suharsimi Arikunto PTK itu penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara atau aturan metodologi
tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.14 Penelitian Tindakan Kelas dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan. Hal ini terjadi karena kegiatan tersebut dilakukan sendiri, dikelas sendiri, dengan melibatkan siswanya sendiri melalui tindakan yang direncanakan, dilaksanakan,dan dievaluasi. Pada
intinya
PTK
merupakan
suatu
penelitian
yang
akar
permasalahannya muncul dikelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan. Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa penelitian tindakan 14
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta:PT Bumi Aksara 2009) hal.2
28
sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaboratif, dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi.
C. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini menjadi objek adalah siswa kelas III MI yang terdiri dari 14 siswa dengan komposisi perempuan 5 siswa dan laki laki 9 siswa.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai perancang dan pelaksana kegiatan. Peneliti membuat perencanaan kegiatan, melakuakn pengamatan, mengumpulkan dan menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian. Dalam penelitian kolaborasi pihak yang melakukan tindakan adalah guru penelitian dengan bantuan rekan sejawat sebagai kolaborasi untuk melakukan pengamatan terhadap proses berlangsung tindakan.
E. Tahapan Intervensi Penelitian Tahap penelitian ini diawali dengan melakukan pra penelitian dan akan dilanjutkan dengan tindakan yang berupa siklus, terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada tindakan siklus I, penelitian akan dilanjutkan dengan tindakan pada siklus II jika data yang diperoleh memerlukan penyempurnaan akan dilanjutkan pada tindakan siklus III, dan seterusnya. Adapun uraian rencana
kegiatan
penelitian adalah: 1. Pra penelitian a. Observasi keadaan kelas Pada kegiatan ini, peneliti melihat pembelajaran dalam membaca pemahaman siswa masih terlihat sangat kurang baik, siswa masih terlihat belum bisa memahami bacaan, dengan penerapan
29
metode ceramah. Kegiaan ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran membaca pemahaman siswa dengan penerapan metode ceramah. b. Analisis dan Refleksi Analisis
dan
refleksi
dari
kegiatan
pra
penelitian
(pendahuluan) ini dilakukan menganalisis data yang diperoleh pada prapenelitian dan kemudian dilakukan refleksi untuk memperoleh cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang muncul sehingga dapat diberikan tindakan yang tepat pada tahap pelaksanaan pembelajaran nanti. 2. Siklus I a. Tahap perencanaan Pada tahap inipeneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau (RPP) dengan berdasarkan pada pembelajaran model picture and picture dalam kemampuan menulis paragraf dan membuat instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru dan siswa, lembar kerja siswa, serta soal untuk tes pada akhir siklus I. b. Tahap pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan skenario dan rencana pembelajaran model picture and picture dalam kemampuan menulis paragraf yang telah dibuat sebelumnya. c. Tahap observasi Pada
tahap
observer
melakukan
pengamatan
tentang
pelaksanaan pembelajaran model picture and picture dalam kemampuan menulis paragraf dan aktivitas pembelajaran guru dan siswa selam proses pembelajaran berlangsung. d. Tahap analisis dan refleksi Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap
hasil
observasi
untuk
seluruh
rangkaian
kegiatan
pembelajaran pada siklus I, kemudian hasil refleksi digunakan untuk
30
perbaikan pada tahap perencanaan siklus II. 3. Siklus II a. Tahap perencanaan Pada tahap peneliti membuat RPP dan instrumen-instrumen yang sama seperti pada siklus
I. Pada
kegiatan peneliti
mempersiapkan hal-hal yang diperlukan pada saat pelaksanaan tindakan siklus II seuai dengan hasil refleksi pada siklus I. b. Tahap pelaksanaan Kegiaan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan skenario dan rencana pembelajaran model picture and picture dalam kemampuan menulis paragraf yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Dalam tahap ini, bermaksud meningkatkan proses pembelajaran yang kurang pada siklus I c. Tahap observasi Pada tahap ini observer melakukan pengamatan aktivitas pembelajaran siswa dan guru ketika model picture and picture diterapkan dalam pembelajaran menulis paragraf. d. Tahap analisis dan refleksi Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis tehadap hasil pengamatan. Obserasi untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus II. Apabila dari hasil siklus II sudah menunjukan bahwa indikator keberhasilan tercapai, maka penelitian dihentikan. Akan tetapi, apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus III, dengan hasil refleksi siklus II sebagai acuannya.
F. Hasil Intervensi Tindkan yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya peningkatan belajar siswa (pots test) dalam belajar menulis paragraf dengan memanfaatkan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. Penelitian akan dihentikan jika hasil belajar seluruh siswa sudah
31
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu sebesar 60
G. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan kuantitatif; 1.
Data kualitatif : seperti lembar observasi, catatan lapangan, dan hasil dokumentasi.
2.
Data kuantutatif : lembar tes keterampilan menulis siswa, sumber data penelitian adalah siswa dan peneliti.
H. Instrumen Penelitian Insrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu: 1. Instrumen tes Tes digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa
dalam
menyelesaikan soal keterampilan menulis paragraf dengan model picture and picture. Tes diberikan pada setiap akhir siklus. 2. Istrumen non tes a. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengumpulakan data tentang aktivitas guru dan siswa yang berhubungan dengan keterampilan menulis paragraf dengan menggunakan model picture and picture. Peneliti berperan sebagai pelaksana selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang angat menentukan dalam Penelitian Tindakan Kelas. b. Catatan Lapangan Catatan lapangan diperlukan untuk merekam kejadian atau peristiwa mengenai hal-hal spesifik atau unik yang terjadi selama kegiatan tindakan kelas.
32
c. Dokmentasi Dokmentasi berupa foto proses pembelajaran menulis paragraf
dengan
penerapan
model
picture
and
picture.
Dokumentasi dibuat untuk melengkapi kejadian-kejadian penting yang terjadi didalam kelas dan sebagai data pendukung penelitian.
I.
Teknik Pengumpul Data Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas, situasi atau kejadian yang berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan berdasarkan lembar observasi, pengamatan terhadap kegiatan siswa selama pembelajaran, catatan lapangan, dan hasil tes kemampuan menulis paragraf setiap akhir siklus.
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Dalam
penelitian ini
digunakan teknik triangulasi
adalah
memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk, atau analisis penelitian, membandingkan hasil orang lain. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang valid. Adapun tindakan yang dilakukan adalah: 1.
Menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yang berbeda. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang aktivitas siswa dengan mengamati siswa, wawancara siswa, memeriksa hasil kerja dalam mengerjakan soal dan selain siswa pengambilan data bisa dilakukan oleh peneliti atau guru.
2.
Menggali data dari sumber yang berbeda untuk informasi tentang hal yang sama. Untuk memperoleh informasi tentang kemampuan menulis paragraf dilakukan dengan memeriksa pekerjaan siswa dan mengdakan wawancara dengan guru.
3.
Memeriksa kembali data yang telah terkumpul baik tentang kejanggalan-kejanggalan, keaslian, maupun kelengkapan.
33
4.
Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul
K. Analisis Data dan Hasil Analisis Proses analisis data terdiri dari hasil data saat pelaksanaan kegiatan. Data yang dilaksanakan adalah analisis catatan lapangan yang diperoleh dari observasi oleh kolabolator, peneliti, dan balikan dari siswa diperoleh dari selama observasi untuk mengetahui informasi tersebut dan hasil belajar yang berupa nilai tes setiap akhir siklus. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dimulai dari analisis terhadap aktivitas pembelajaran model picture and picture dalam pembelajaran dengan menggunakan model picture and picture. Adapun langkah pengolahan data yang terkumpul dari setiap siklus adalah: 1. Menganalisis data hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan setiap siklus dengan analisis deskriptf yaitu analisis yang hanya menggunakan paparan/ sederhana. 2. Menentukan rata-rata dari seluruh siswa yang mengikuti tes. Tingkat keberhasilan berdasarkan skor tes yang diperoleh ditetapkan dalam nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Skor siswa Nilai =
x 100 Skor total
34
Tabel 3.1 Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Nilai Siswa
Kategori Prestasi Belajar
85-100
Sangat Baik ( SB )
70-84
Baik ( B )
55-69
Cukup ( C )
46-54
Kurang ( K )
0-45
Sangat Kurang ( SK )
3. Teknik Pengambilan Kesimpulan a.
Jika siswa telah mencapai nilai KKM 60
b.
Jika rata-rata kelas mendapat nilai
c.
Jika rata-rata siswa mendapat nilai
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Setelah penelitian ini selesai, akan terungkap tindakan-tindakan yang dilakukan dalam proses KBM untuk materi menulis paragraf dengan pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia siswa. Penelitian ini akan membantu membuka pemahaman atas faktor lain yang belum diketahui. Untuk itu, masih diperlukan adanya tindakan lebih lanjut.
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Madrasah 1. Gambaran Umum Madrasah MI Ziyadatul Huda
adalah sebuah lembaga pendidikan
yang didirikan pada tahun 1981, di mana tanah tersebut adalah milik pribadi. Dengan luas tanah 1.300 m² yang diperuntukkan Yayasan Pendidikan Islam. 2. Visi dan Misi MI Ziyadatul Huda a.
Visi Madrasah “Menciptakan lulusan madrasah menjadi insan yang cerdas dan bertaqwa”.
b. Misi Madrasah 1. Meningkatkan kualitas akademik 2. Mengembangkan penelitian untuk mendapatkan gagasan baru berorientasi pada masa depan 3. Menumbuhkan life skill 4. Mengembangkan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
serta
berakhlak karimah 5. Menumbuhkan semangat belajar 6. Membekali siswa dengan pengetahuan agama yang kokoh, pengetahuan umum yang mapan, dan teknologi tepat guna untuk siap terjun ke masyarakat. c.
Sarana dan Fasilitas MI Ziyadatul Huda Pondok Kelapa Jakarta Timur Gedung MI Ziyadatul Huda Jakarta, dibangun di atas tanah seluas 1300 m² status tanah dan bangunan adalah milik sendiri. Gedung ini terdiri dari beberapa ruangan dengan perincian sebagai berikut:
35
36
Tabel 4.1 Data Inventaris Sekolah No.
Nama Ruang
1. 2. 3. 4.
Ruang Kelas Ruang Tamu Perpusatakaan Ruang Kepala Madrasah Ruang Wakil Kepala 5. Madrasah 6. Ruang BP/BK 7. Ruang TU 8. Ruang Guru 9. Lab. Komputer 10.. UKS 11. Koperasi 12. Kantin 13. Aula 14. WC Siswa Laki-laki 15. WC Siswa Perempuan 16. WC Guru Laki-laki 17. WC Guru Perempuan 18. Gudang 19. Pos penjaga Madrasah 20. Lapangan basket 21. Masjid Ruang alat-alat ekstra 22. kurikuler
Jumlah
Keterangan
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2
3. Kurikulum Kurikulum yang dipergunakan ialah kurikulum Kementrian Agama (KEMENAG) dan Kementrian Pendidikan Nasional (KEMEN DIKNAS), serta muatan lokal dan pengembangan diri: a.
Muatan lokal : Tahfidz, Tadarus Al-Quran.
b.
Pengembangan diri : Muhadhoroh. Marawis
4. Kegiatan Ekstrakurikuler Banyak kegiatan ekstrakurikuler yang menarik yang membuat siswa suka berada di madrasah, sekaligus dapat mengembangkan bakat masing-masing. Di antaranya : Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR),
37
Muhadhoroh, Paskibra, Marawis, Basket, dan Angklung 5. Pendidik dan Tenaga Kepedidikan Tabel 4.2 Daftar Pendidik dan Tenaga Keendidikan Tahun Ajaran 2014 - 2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15
Nama Guru
Jabatan
Lulusan
Mapel Qur’an H.Fakhrurozi, S. Ag Kep.Madrasah S1 Hadits Wakil Kepala Bhs. Inggris, Novi Eka Aryanti, S.Pd S1 Purnama Madrasah B. Indonesia Siti Fatimah, S.Pd. I Wali kelas VI S.1Al-Aqidah B. Arab S1AzSayadih Sy, S.Pd. I Wali kelas V Fiqih, Ziyadah Nabilah, Am.a Wali kelas IV D.2 Tematik Nur’aini Wali kelas III MAN 9 JKT Guru Kelas Lulu Ruhaini, S.Th. I Wali kelas II S.1 IIQ Guru Kelas Siti Nasroh, Am. A Wali kelas I D.3 IAIN Guru Kelas D.3 STKIP Matematika, ElieRosmawati, Am.a Guru Kusuma B. Indonesia Negara Aqidah S.1STKIP Akhlak Sej. H. Abdur rahman Guru Kusuma Kebudayaan Negara Islam Ridho Wahyudi Guru SMA IPS Guru dan Staf S.1 AzAddin, S. Pd.I IPA TU Ziyadah Siti Futihat Quratul Tenaga MAN 18 JKT Aini Perpustakaan Djunaenah[ Staf Koperasi SMA Rohim Satpam SMA
B. Deskripsi Data Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur kelas III sebanyak 14 orang. Berdasarkan hasil observasi, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di kelas III MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur
masih menganut model
pembelajaran konvensional yaitu proses pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga kemampuan siswa aktif dalam proses pembelajaran dan
38
kemandirian dalam berlajar kurang tidak tampak. Peneliti mencoba menerapkan pembelajaran menggunakan metode kooperatif model Picture and Picture yang dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran didalam kelas. Penelitian berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia Kelas III dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur telah dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II pada tanggal 6 September 2014 – 20 September 2014. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan pada aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan pada deskripsi data pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II. 1.
Penelitian Pendahuluan Sebelum kegiatan penelitian dilakukan, peneliti berkonsultasi terlebih dahulu dengan kepala madrasah sekaligus meminta izin untuk melakukan penelitian. Pada tanggal 6 September 2014 peneliti mulai melakukan observasi.
2.
Tindakan Pembelajaran Siklus I Tindakan pembelajaran siklus I merupakan tindakan awal yang sangat penting. Hal ini, dikarenakan analisis dari hasil tindakan pembelajaran ini akan dijadikan sebagai refleksi bagi peneliti pada tindakan
pembelajaran
selanjutnya.
Kegiatan
pada
siklus
I
dilaksanakan dua kali pertemuan, setiap pertemuan selama 2X35 menit (2 Jam Pelajaran). Adapun tahapan pada siklus I adalah: a.
Tahap Perencanaan Perencanaan dalam setiap siklus disusun perencanaan pembelajaran untuk
perbaikan pembelajaran.15 Dalam kegiatan
tahap perencanaan ini dimulai dengan menyusun rencana 15
Wina Sandjaya,Peneliti Tindakan Kelas, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), h. 78
39
pelaksanaan pembelajaran (RPP) Bahasa Indonesia dengan Kompetensi Dasar (KD). Instrumen dibuat sendiri oleh peneliti yang terdidi dari lembar observasi siswa, lembar observasi guru, dan soal tes. Perangkat lain yang perlu disiapkan adalah media pembelajaran yang dapat menunjang kelancaran palaksanaan
pembelajaran
yaitu model Picture and Picture. Lembar soal tes akhir siklus I dibuat untuk mengetahui perkembangan kemampuan menulis paragraf Bahasa Indonesia siswa. Lembar observasi digunakan untuk mencatat aspek-aspek aktivitas yang terjadi di kelas baik aktivitas peneliti maupun aktivitas kelompok siswa untuk melihat tingkat keefektifan proses pembelajaran menulis paragraf dengan metode Picture and Picture. Pada siklus I ini peneliti ingin mengetahui apakah pembelajaran dengan panggunaan metode Picture and Picture dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf
Bahasa
Indonesia siswa kelas III. Sedangkan target yang ingin dicapai pada siklus I ini yaitu siswa mampu menulis paragraf dengan metode Picture And Picture. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan dengan alokasi
(2x35 menit) tiap pertemuannya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I dapat dilihat pada lampiran 1. 1. Pertemuan pertama ( Senin, 06 September 2014) Pertemuan pertama berlangsung selama 2x35 menit (2 jam pelajaran) yang dimulai dari pukul 07.00 sampai 08.30 WIB,
pokok
bahasan
menulis
paragraf
dengan
memperhatikan tanda baca dan huruf kapital. Kegiatan ini diawali
dengan
membuka
kegiatan
pembelajaran
dan
40
apersepsi. Pada pertemuan pertama ini seluruh siswa hadir yang berjumlah 14 orang. Guru mata pelajaran Bahasa Indoesia selaku guru kelas hadir sebagai observer untuk mengamati dan memberikan penilaian pada peneliti ketika proses pembelajaran berlangsung kemudian dicatat pada lembar observasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi
bagi
perbaikanpengajaran
pada
pertemuan
selanjutnya. Kegiatan
pembelajaran
selanjutnya
peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memberikan materi yang sesuai dengan topik pembelajaran, yaitu menjelaskan tentang menulis paragraf.
Guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok belajar yang telah ditentukan sebelumnya dan sudah didiskusikan dengan guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok dari 14 orang siswa, msing-masing kelompok terdiri dari 7 orang siswa. Metode pembagian kelompok peneliti menugaskan kepada siswa untuk berhitung secara urut dari 1 sampai 7, siswa yang mendapat angka yang sama bergabung menjadi satu kelompok. Jadi ketika pembagian kelompok berlangsung, tidak ada anak yang menolak untuk dikelompokan. Setelah
siswa
duduk
berkelompok
yang
telah
ditentukan, siswa diberi kesempatan untuk membentuk ketua kelompoknya dan memberi nama kelompoknya masingmasing. Siswa diberi lembar soal yang berisi gambar, diharapkan siswa dapat membuat beberapa kalimat dari gambar tersebut dan menyusunnya
menjadi paragraf yang
baik. Selama siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, guru bersama observer berkeliling memantau aktivitas
41
kelompok siswa dari satu kelompok ke kelompok lain untuk memberikan pengarahan jika ada kelompok yang kurang mengerti dan pada saat ini peneliti dan observer melakukan observasi proses pembelajaran kelompok siswa Sebagian besar kelompok telihat belum kompak dalam bekerja sama. Siswa yang pandai atau ketua kelompok mendominasi kegiatan diskusi, siswa yang kurang cenderung diam dan tidak mengikuti apa yang dilakukan anggota kelompok yang lain, siswa yang kurang juga terlihat segan untuk bertanya pada siswa yang pandai, sebaliknya siswa yang pandai kurang peka dengan kesulitan ynag dialaminya. Bila siswa mengalami kesulitan atau ada yang hendak di tanyakan, siswa
langsung
bertanya
kepada
guru
tanpa
harus
mendiskusikan terlebih dahulu dengan teman kelompoknya. Lebih kurang 10 menit sebelum jam pelajaran habis sebagian besar siswa telah menyelesaikan tugas bersama kelompoknya. Lalu
guru
meminta
perwakilan
kelompok
untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Karena waktu pelajaran sudah habis, guru menginformasikan kepada siswa untuk pertemuan selanjutnya dan kemudian guru mengumumkan hasil diskusi kelompok mana yang paling bagus dengan tujuan agar pertemuan selanjutnya siswa semangat
dalam
mengerjakan
tugas
kelompok
dan
mempresentasikannya. Berdasarkan hasil observasi dari seluruh kelompok pada saat pembelajaran siklus I didapatkan bahwa rata-rata aktivitas kelompok siswa masih kurang dalam bekerja sama dengan anggota kelompok nya masing-masing, kualitas menjelaskan kembali hasil diskusinya, kualitas meminpin diskusi, keaktifan bertanya dan menjawab. Hal inilah yang perlu di perhatikan sebagai bahan perbaikan pada siklus II.
42
Pembelajaran masih harus dilanjutkan karena baru stu kelompok yang sudah dapat dikatakan baik aktivitasnya. Sedangkan kelompok lain masih perlu lebih diperhatikan agar aktivitas pada siklus II menjadi lebih baik lagi. Berdasarkan catatan lapangan yang dilakukan observer pada pembelajaran siklus I ini siswa cukup antusias untuk memperoleh hasil yang lebih baik, hanya saja kendalanya siswa belum terbiasa mengerjakan tugas secara kelompok. Terlihat juga disini masih ada yang hanya mengandalkan teman yang dianggap pintar untuk menyelesaikan tugas-tugas dan yang lainya hanya diam saja. 2. Pertemuan Kedua ( Rabu, 08 September 2014) Pertemuan kedua berlangsung selama 2x35 menit (2 jam pelajaran) yang dimulai dari pukul 07.00 sampai 08.30 WIB,
pokok
bahasan
menulis
paragraf
dengan
memperhatikan tanda baca dan huruf kapital. Kegiatan ini diawali
dengan
membuka
kegiatan
pembelajaran
dan
apersepsi. Pada pertemuan kedua ini seluruh siswa hadir yang berjumlah 14 orang. Guru ata pelajaran Bahasa Indoesia selaku guru kelas hadir sebagai observer untuk mengamati dan memberikan
penilaian
pada
peneliti
ketika
proses
pembelajaran berlangsung kemudian dicatat pada lembar observasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikanpengajaran pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan
pembelajaran
selanjutnya
peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memberikan materi yang sesuai dengan topik pembelajaran, yaitu menjelaskan tentang menulis paragraf.
Guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok belajar yang telah ditentukan sebelumnya dan sudah didiskusikan dengan guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.
43
Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok dari 14 orang siswa, msing-masing kelompok terdiri dari 7 orang siswa. Metode pembagian kelompok peneliti menugaskan kepada siswa untuk berhitung secara urut dari 1 sampai 7, siswa yang mendapat angka yang sama bergabung menjadi satu kelompok. Jadi ketika pembagian kelompok berlangsung, tidak ada anak yang menolak untuk dikelompokan. Setelah
siswa
duduk
berkelompok
yang
telah
ditentukan, siswa diberi kesempatan untuk membentuk ketua kelompoknya dan memberi nama kelompoknya masingmasing. Siswa diberi lembar soal yang berisi gambar, diharapkan siswa dapat membuat beberapa kalimat dari gambar tersebut dan menyusunnya
menjadi paragraf yang
baik. Selama siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, guru bersama observer berkeliling memantau aktivitas kelompok siswa dari satu kelompok ke kelompok lain untuk memberikan pengarahan jika ada kelompok yang kurang mengerti dan pada saat ini peneliti dan observer melakukan observasi proses pembelajaran kelompok siswa. Sebagian besar kelompok telihat belum kompak dalam bekerja sama. Siswa yang pandai atau ketua kelompok mendominasi kegiatan diskusi, siswa yang kurang cenderung diam dan tidak mengikuti apa yang dilakukan anggota kelompok yang lain, siswa yang kurang juga terlihat segan untuk bertanya pada siswa yang pandai, sebaliknya siswa yang pandai kurang peka dengan kesulitan ynag dialaminya. Bila siswa mengalami kesulitan atau ada yang hendak di tanyakan, siswa
langsung
bertanya
kepada
guru
tanpa
harus
mendiskusikan terlebih dahulu dengan teman kelompoknya. Lebih kurang 10 menit sebelum jam pelajaran habis sebagian
44
besar siswa telah menyelesaikan tugas bersama kelompoknya. Lalu
guru
meminta
perwakilan
kelompok
untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Karena waktu pelajaran sudah habis, guru menginformasikan kepada siswa untuk pertemuan selanjutnya dan kemudian guru mengumumkan hasil diskusi kelompok mana yang paling bagus dengan tujuan agar pertemuan selanjutnya siswa semangat
dalam
mengerjakan
mempresentasikannya.Pertemuan
tugas kedua
kelompok
dan
dilaksanakan
tes
kemampuan menulis dengan metode Picture and Picture siswa siklus I Berdasarkan hasil observasi dari seluruh kelompok pada saat pembelajaran siklus I didapatkan bahwa rata-rata aktivitas kelompok siswa masih kurang dalam bekerja sama dengan anggota kelompok nya masing-masing, kualitas menjelaskan kembali hasil diskusinya, kualitas meminpin diskusi, keaktifan bertanya dan menjawab. Hal inilah yang perlu di perhatikan sebagai bahan perbaikan pada siklus II. Pembelajaran masih harus dilanjutkan karena baru stu kelompok yang sudah dapat dikatakan baik aktivitasnya. Sedangkan kelompok lain masih perlu lebih diperhatikan agar aktivitas pada siklus II menjadi lebih baik lagi. Berdasarkan catatan lapangan yang dilakukan observer pada pembelajaran siklus I ini siswa cukup antusias untuk memperoleh hasil yang lebih baik, hanya saja kendalanya siswa belum terbiasa mengerjakan tugas secara kelompok. Terlihat juga disini masih ada yang hanya mengandalkan teman yang dianggap pintar untuk menyelesaikan tugas-tugas dan yang lainya hanya diam saja.
45
c.
Tahap Observasi Tahap observasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian pada setiap pembelajaran. Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. 1). Hasil observasi aktivitas siswa Hasil
observasi
aktivitas
siswa
dalam
proses
pembelajaran pada pertemuan Pertama dan kedua ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 No
Aspek yang diamati
Skala Penilaian Ya √
1
Kegiatan Awal Siswa memperhatikan penjelasan guru
2
Siswa mengikuti perintah guru berdo’a dan tanya jawab
seperti
√
3
Siswa menjawab panggilan guru sesuai absen
√
4
Siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari
√
5
Siswa mendengarkan penjelasan yang
√
disampaikan oleh guru 6
Siswa membentuk kelompok belajar
√
7
Siswa mendengarkan penjelasan guru
√
8
Siswa memperhatikan gambar-gambar yang diberikan oleh guru
√
9
Siswa maju satu per satu sesuai panggilan guru
√
Tidak
46
10
Siswa menjelaskan alasan dasar pemikiran urutan gambar yang telah dilakukan oleh siswa
√
11
Siswa mulai membuat tulisan dengan memperhatikan tanda baca titik, koma, huruf kapital, sesuai dengan gambar yang diberikan
√
oleh guru 12
Siswa bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami
√
13
Siswa menerima penguatan dan menyimpulkan materi bersama-sama
√
14
Siswa menyimak kesimpulan dari guru
√
15
Siswa dan guru bersama-sama menutup pembelajaran dengan berdo’a
√
Hasil observasi aktivitas pembelajaran siswa pada siklus I ini sudah baik, hanya pada kegiatan berkumpul dengan kelompok siswa masing-masing, siswa masih saja ada yang mondar-mandir melihat-lihat kelompok lain.
Kegiatan
berkumpul dengan kelompoknya termasuk cukup tapi belum bisa dikatakan baik. Ketika pembelajaran sudah disampaikan oleh guru dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal apa yang belum dimengerti, tapi siswa kurang antusias dalam bertanya sehingga kegiatan bertanya siswa masih kursng bsik, dan kegiatan pembelajaran yang lain sudah termasuk baik.
47
2). Hasil observasi aktivitas Guru Hasil aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada pertemuan pertama ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 No
Aspek yang diamati
Skala Penilaian Ya
Tidak
1
Kegiatan Awal Guru menyiapkan peserta didik untuk mengekuti proses pembelajaran
√
2
Guru memimpin do’a sebelum memulai pelajaran
√
3
Guru mengabsen kehadiran siswa
√
4
Guru menanyakan pembelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari
√
5
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini dan prosedur pembelajaran Kooperati Tipe Picture And Picture
√
6
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
√
7
Guru menyajikan materi tentang menulis paragraf sebagai pengantar
√
8
Guru menunjukan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi tentang menulis paragraf
√
9
Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
√
48
10
Guru menanyakan alasan dasar pemikiran urutan gambar tersebut
√
11
Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai tentang menulis paragraf
√
12
Guru melakukan tanya jawab tentang hal-
√
hal yang belum dipahami siswa 13
Guru memberikan penyimpulan
dan
√
14
Guru menyimpulkan materi yang dipelajari dan memberikan penguatan
√
15
Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran dengan berdo’a
√
penguatan
Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I ini sudah baik, tetapi pada kegiatan menyampaikan tujuan pembelajaran guru tidak menjelaskan lebih rinci atau detail, sehingga kegiatan guru menyampaikan tujuan pembelajaran ini baru dikatakan cukup dan pada kegiatan guru mengontrol penyampaian materi menyusun paragraf dengan media gambar masih kurang baik. 3). Hasil Belajar Hasil
belajar
dalam
proses
pembelajaran
pada
pertemuan pertama ini dapat dilihat pada tabel berikut: Hasil Belajara Siswa Siklus I Tabel 4.5 No
Nama Siswa
KKM
Jumlah Nilai
1
AhmadRobi Yuliansyah
60
50
2
Ananda Saskia Nihsa
60
75
3
Anggita putri
60
65
49
4
Ayu Martha Gozali
60
65
5
Arsya Malik Al kamil
60
75
6
Fajiatul Mauliya
60
75
7
Hadi Al Fali
60
65
8
Haidar Gozi Al fatih
60
65
9
M. Azizul Qadim
60
68
10
M. Igfir Shauqi
60
75
11
M. Sultan Syadad
60
50
12
Natasya Safina
60
50
13
RaihanDaffa Ramadhan
60
80
14
Rizki Andrean Gani
60
62
Jumlah
=920
Rata-rata
=65.71
Dari tabel 4.6 didapat rata-rata hasil tesnya adalah 65.71 dengan nilai terendahnya 50 dan nilai tertingginya 80. Siswa yang mendapat nilai di bawah KKM 3 orang, siswa yang mendapat nilai 62 1 orang, siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 4 orang, siswa yang mendapat nilai 68 1 orang, siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 4 orang, dan siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu 80 hanya 1 orang. Tabel 4,6 Hasil Rata-rata Nilai Siswa Siklus I No
Nilai
Jumlah Siswa
Persen
1
50 – 60
3
21,4
2
61 – 64
1
7,14
3
65 – 70
5
35,72
4
71 – 75
4
28,60
5
76 – 80
1
7,14
Jumlah
14
100
50
Dari lembar observasi dapat terlihat pula hasil setiap indikator kemampuan menulis paragraf yang dicapai oleh siswa pada siklus I. Hasil dari indikator kemampuan menulis cerita ini dijelaskan pada gambar diagramberikut:
16 14 12 10
Series 3
8 Series 2 6 Series 1
4 2 0 50 - 60
61 - 64
65 - 70
71 - 75
76 - 80
Gambar 4.1 Diagram Presentase Hasil Lembar observasi Siswa Siklus I
a. Perhatian
Gambar 4.2 Kondisi siswa saat belajar (Guru menerangkan pelajaran) pada siklus I
Dari gambar di atas, terlihat bahwa perhatian siswa belum sepenuhnya.Masih ada beberapa siswa yang terlihat
51
tidak memperhatikan guru ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran dan masih ada siswa yang asik ngobrol ketika mendengarkan penjelasan dari guru. Selain itu posisi duduk siswa juga posisi terlihat tidak condong ke depan. b. Bertanya Setelah guru selesai menjelaskan materi pelajaran, kemudian siswabertanya kepada guru tentang materi yang sudah dijelaskan, tetapi 29.6% siswayang bertanya kepada guru, 70.4% siswa tidak bertanya. Setelah gurumemberikan motivasi atau reward mereka banyak yang bertanya, dan alasanmereka tidak bertanya adalah karena malu dan takut salah. c. Ketepatan waktu menyelesaikan cerita Selama proses pembelajaran hanya 57.5% siswa yang menulis paragraf sampai selesai dan tepat waktu, sedangkan 27.5 % siswa menulis paragraf tidak tepat waktu, alasannya karena sulit untuk mengembangkan kalimat dan menuangkan ide atau gagasan ke dalam kalimat. Mereka juga merasa kesulitan untuk mengembangkan alur cerita. d. Kerjasama kelompok
Gambar 4.3 Kondisi siswa saat kerjasama kelompok
52
e. Ketekunan
Gambar 4.4 Kondisi siswa saat menulis paragraf pada siklus I
Selama proses pembelajaran berlangsung hanya ada beberapa siswa yangtekun dan semangat dalam menulis cerita. 35.9% siswa menulis paragraf sesuai dengan ejaan, alasannya
karena
mereka
belum
mengetahui
cara
menuliskalimat sesuai dengan ejaan yang benar. d. Tahap Refleksi terjadi Tahap ini dilakukan oleh peneliti pada siklus I . Pada sislus ini, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki ketika memberi tindakan pada siklus 2. Adapun kegagalan yang pada siklus I. Hasil refleksi tersebut dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.7 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I No
Kekurangan/kendala
Perencanaan perbaikan siklus II
1
Guru kurangmemberikan siswamotivasi untuk bertanya
Guru harus memberikan motivasikepada siswa untuk bertanya
2
Saat guru menerangkan
Guru
pelajaran,
guru
kurang
harus
mengarahkansiswa
lebih
53
3
jelasmenyampaikan pembelajaran tentang model picture and picture
untuk lebih serius saat guru sedang menerangkan pelajaran
Masih banyak siswa yang kesulitan mengenbangkan kata atau kalimat
Guru mengarahkan siswa dalam mengembangkan kata atau kalimat
4
Kurangnya ketegasan guruterhadap siswa yang masih bermalas-malasan dan lambatdalam menyelesaikan menulis paragraf
Guru harus tegas dan mengarahkansiswa untuk tidak bermalasmalasandan lambat dalam menyelesaikan menulis paragraf
5
Pada pertengahan siswamulai terlihat
Guru harus memberikan permainan saat suasana sudah
untukmenulis paragraf
belajar jenuh
mulai jenuh
Berdasarkan hasil observasi, masih banyak yang harus diperbaiki dalam pemberian tindakan guru kepada siswa. Untuk memperbaiki kelemaham dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I, maka pada siklus 2 perlu di buat pengembangan perencanaan pemberian tindakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I
3.
Tindakan Pembelajaran Siklus II a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus II ini secara garis besar sama dengan pertemuan pertama yaitu menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan materi ajar, menyiapkan soal, menyiapkan lembar observasi peneliti dan siswa, dan keperluan pembelajaran lainnya.
54
Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I, pada siklus II ini proses pembelajaran harus lebih diarahkan. Guru akan memberikan arahan yang lebih detail cara menyimpulkan materi yang disimak dan dibaca. Pengaturan waktu harus lebih optimal seperti alokasi waktu untuk mengerjakan tugas ditambah menjadi 35 menit dari sebelumnya 30 menit agar siswa dapat menyelesaikan secara maksimal. Gurupun lebih tegas dalam mengkondisikan kelas, memberikan pengarahan secara detail dan memberikan suasana pembelajaran yang santai tapi serius serta memberikan reward kepada kelompok siswa yang mampu mempresentasikanasi hasil diskusinya
agar siswa termotivasi baik keaktifannya maupun
presentasinya. Selain itu posisi duduk setiap kelompok dirubah supaya suasana kelas menjadi tidak membsankan namun masih tetap dengan anggota kelompoknya masing-masing. Materi yang akan dibahas pada siklus ini sama halnya dengan siklus I yakni Menulis Paragraf dengan menggunakan media gambar seri melalui model pembelajaran Picture
and
Picture. Target pada siklus II ini siswa semakin baik dalam meningkatkan keterampilan menulis paragraf
bahasa Indonesia
semakin meningkat dibandingkan dengan siklus I yaiu sesuai dengan target pencapaian penelitian ini yakni diatas kriteria minimun yang di tentukan. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan pada siklus II diaksanakan dalam dua pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit tiap pertemuannya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II dapat dilihat pada lampiran 1. Pertemuan ketiga (15 September 2014) Pertemuan ketiga di siklus II berlangsung selama 2x35 menit (2 Jam pelajaran) yang dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan 08.30 WIB. Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka kegiatan pembelajaran dan apersepsi
dengan
55
menyanyikan lagu dengn semangat, untuk membangkitkan semangat belajar siswa. Pada pertemuam ketiga ini semua siswa yang berjumlah 14 orang hadir semua.
Gambar 4.5 Kondisi siswa saat belajar pada siklus II
Gambar 4.6 Kondisi siswa saat belajar pada siklus II
Setelah siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing guru memberikan materi yaitu menulis paragraf dengan menggunakan media gambar. Kemudian guru memberi
56
saran agar setiap kelompok berbagi tugas dalam mengerjakan tugas, selama siswa mengerjakan tugas, guru bersama observer berkeliling memantau aktivitas siswa dari satu kelompok ke kelompok yang lain untuk memberikan pengarahan jika ada kelompok yang kurang mengerti dan pada saat itu peneliti dan observer melakukan observasi proses pembelajaran kelompok siswa. Pada pertemuan ketiga ini, pertanyaan dan perintah-perintah
siswa sudah terbiasa
yang diberikan oleh guru,
mereka lebih mengandalkan teman sekelompoknya yang lebih pintar. Kemudian peneliti menegur siswa tersebut untuk ikut bekerja sama dan memberikan pengertian serta motivasi akan pentingnya bekerja sama dengan teman-teman sekelompok untuk persiapan mempresentasikan hasil diskusinya tersebut. Kemudian siswa pun terlihat mengikuti saran yang diberikan peneliti untuk bekerja sama walaupun masih belum sungguhsungguh. Setelah waktu habis ternyata masih ada satu kelompok yang belum menyelesaikan tugasnya secara tuntas kemudian peneliti memrintahkan untuk segera menyelesaikannya. Selanjutnya untuk kelompok
yang akan tampil untuk
presentasi sudah pernah maju semua, maka guru mengocok kelompok yang akan tampil untuk mempresentasikan adalah kelompok
2.
Saat hasil kelompok dipresentasikan,
guru
berusaha memotivasi siswa lain untuk aktiv dalam mengukuti diskusi kelas dengan menyanggang, menanggapi mengevaluasi
jawaban
yang
dipresentasikan
atau
temannya.
Kondisi kelas lebih tertib dibandingkan dengan pelaksanaan siklus I karena guru dan observer meningkatkan ketegasan dan selalu memberikan motivasi dan tantangan untuk meningkatkan belajar. Pada pertemuan ketiga ini, terdapat 7 siswa yang mengajukan pendapat dan 5 siswa yang mengajukan pertanyaan
57
kepada kelompok yang menampilkan hasil diskusinya. Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti dan observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran yang telah berlangsung
dan menyimpulkan apa yang telah
dilaksanakan dan memberi saran agar pada pertemuan selanjutnya siswa lebih mahir lagi dalam
melaksanakan
pembelajaran tentang keterampilan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar dirumah yang ada dalam LKS mereka, yang bertujuan agar mereka rajin belajar menulis di rumah. 2. Pertemuan keempat Pertemuan keempat sama halnya dengan pertemuan sebelumnya. Kegitan Pembelajaran diawali dengan membuka pembelajaran dengan memberi salam dan guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a kemudian guru memriksa absensi atau kehadiran siswa, dan alhamdulillah seluruh siswa yang berjumlah 14 orang hadir semua. Pertemuan ini siswa tidak dibagi kelompok karena akan dilaksanakan tes akhir siklus II. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keterampialn menulis paragraf dengan menggunakan media gambar dalam bahasa Indonesia siswa terhadap materi
yang telah diberikan pada pertemuan
sebelumnya. Sebelum dilaksanakan tes, 15 menit sebelumnya guru meminta perwakilan 2 orang siswa maju ke depan kelas untuk memaparkan atau menjelaskan tentang menulis paragraf yang mereka pelajari di rumah. Lalu siswa yang lain menanggapi dan menambahkan penjelasan
yang sudah dijelaskan oleh
temannya. Kemudian guru memberikan riview sekilas seputar materi yang dipelajari di rumah, dan meyimpulkan bersama tentang materi tersebut. Tes ini (post tes) dilaksanakan selama
58
35 menit. Selama proses berlangsung, suasana pun menjadi sepi dan hening. Setlah waktu habis siswa segera mengumpulkan lembar jawaban tes tersebut. Langkah terakhir siswa atau kelompok yang sudah aktif bertanya, menjawab, presentasi di depan kelas, dan mengikuti pembelajaran
keterampilan menulis paragraf
dengan
menggunakan media gambar dengan baik mendapatkan reward (hadiah) dari guru atau peneliti, tapi kelompok yang lain juga yang telah apresiasi mengikuit pembelajaran dengan baik diberikan reward hadiah). c. Tahap Observasi Tahap observasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian pada setiap kegiatan pembelajaran. Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Tindakan pembelajaran siklus II ini dapat dikatakan sudah baik, karena dari pertemuan ketiga pembelajaran sudah berjalan dengan tertib dan lancar, sudah tampak terlihat keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapatnya. Sudah mulai tercipta suasana kerjasama
yang
baik
antara
anggota
kelompok
belajar
dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Semangat siswa untuk menjadi yang terbaik di antara siswa lainnya terlihat lebih meningkat dibandingkan siklus I. Pada siklus II keberanian siswa dalam menjelaskan tugas yang dikerjakan secara berkelompok lebih baik, mereka lebih bisa mengontrol tema-temannya dan proses diskusi mengalami banyak peningkatan. Jadipada siklus II ini siswa mulai terbiasa dengan pembelajaran keterampilan menulis paragraf dengan media gambar dan menjalankannya dengan baik.
Walaupun tentunya masih ada
kekurangan yang terjadi. 1). Hasil observasi aktivitas siswa Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses pebelajaran
59
pada pertemuan ketiga siklus II ini dapat dilihat pada tabel berikut ini;
Tabel 4.8 Hasil Observasi Siswa pada Siklus II No
Aspek yang diamati
Skala Penilaian
1
Kegiatan Awal Siswa memperhatikan penjelasan guru
2
Siswa mengikuti perintah guru
Ya √
seperti
√
3
Siswa menjawab panggilan guru sesuai absen
√
4
Siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari
√
5
Siswa mendengarkan disampaikan oleh guru
√
6
Siswa membentuk kelompok belajar
√
7
Siswa mendengarkan penjelasan guru
√
8
Siswa memperhatikan gambar-gambar yang diberikan oleh guru
√
9
Siswa maju satu per satu sesuai panggilan guru
√
10
Siswa menjelaskan alasan dasar pemikiran urutan gambar yang telah dilakukan oleh siswa
√
11
Siswa mulai membuat tulisan dengan
√
berdo’a dan tanya jawab
penjelasan
yang
memperhatikan tanda baca titik, koma,
Tidak
60
huruf kapital, sesuai dengan gambar yang diberikan oleh guru 12
Siswa bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami
√
13
Siswa menerima penguatan menyimpulkan materi bersama-sama
√
14
Siswa menyimak kesimpulan dari guru
√
15
Siswa dan guru bersama-sama menutup pembelajaran dengan berdo’a
√
dan
Aktivitas pada lembar observasi siswa pada siklus II ini sudah baik, sudah banyak mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya, setiap kegiatan siswa sudah tergolong sangat baik. 2). Hasil observasi aktivitas guru Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada pertemuan ketiga siklus II ini dapat dilihat pada tabel berikut ini; Tabel 4.9 Hasil Observasi guru Siklus II No 1
Aspek yang diamati Kegiatan Awal Guru menyiapkan peserta didik untuk
Skala Penilaian Ya √
mengekuti proses pembelajaran 2
Guru memimpin doa sebelum memulai pelajaran
√
3
Guru mengabsen kehadiran siswa
√
4
Guru menanyakan pembelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari
√
Tidak
61
5
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini dan prosedur pembelajaran Kooperati Tipe Picture And Picture
√
6
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelomp
√
7
Guru menyajikan materi tentang menulis
√
paragraf sebagai pengantar 8
Guru menunjukan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi tentang menulis paragraf
√
9
Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
√
10
Guru menanyakan alasan dasar pemikiran
√
urutan gambar tersebut 11
Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai tentang menulis paragraf
√
12
Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa
√
13
Guru memberikan penyimpulan
dan
√
14
Guru menyimpulkan materi yang dipelajari dan memberikan penguatan
√
15
Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran dengan berdo’a
√
penguatan
Aktivitas pembelajaran pada lembar observasi aktivitas guru pada siklus II ini sudah baik, banyak peningkatan dari setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru atau peneliti, kegiatan peneliti sudah bisa dikatakan sangat baik.
62
3). Hasil belajar siswa Hasil belajar dalam proses pembelajaran pada pertemuan ketiga siklus II ini dapat dilihat pada tabel berikut; Tabel 4.10 Hasil Belajar Siwa Siklus II Nama Siswa KKM
No
Jumlah Nilai
1
Ahmad Robi Yuliansyah
60
63
2
Ananda Saskia Nihsa
60
75
3
Anggita putri
60
70
4
Ayu Martha Gozali
60
70
5
Arsya Malik Al kamil
60
75
6
Fajiatul Mauliya
60
75
7
Hadi Al Fali
60
70
8
Haidar Gozi Al fatih
60
70
9
M. Azizul Qadim
60
70
10
M. Igfir Shauqi
60
75
11
M. Sultan Syadad
60
63
12
Natasya Safina
60
63
13
Raihan Daffa Ramadhan
60
85
14
Rizki Andrean Gani
60
63
Jumlah
987
Rata-rata
70.5
Dari tabel 4.9 didapat
rata-rata hasil tesnya adalah
70.5
dengan nilai terendah 63 dan nilai tertingginya 85, semua nilai siswa sudah diatas KKM yang ditentukan oleh peneliti yaitu 60, dan siswa yang mendapat nilai 63 4 orang, yang mendapat nilai 70 5 orang, yang mendapat nilai 75 4 orang, dan siswa yang mendapat nilai 85 1 orang, dari tabel nilai siklus II sudah terlihat banyak peningkatan dibanding dengan siklus I, pada siklus II ini siswa sudah
63
tdak ada yang mendapatkan nilai di bawah KKM yang ditentukan peneliti Tabel 4.11 Hasil rata-rata Nilai Siswa Sikus II No
Nilai
Jumlah Siswa
Persen
1
63 – 69
4
28,57
2
70 – 74
5
35,72
3
75 – 80
4
28,57
4
81 – 85
1
7,14
Jumlah
14
100
d. Tahap Refleksi Dalam proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis paragraf yang dilakukan oleh guru pada setiap tindakan telah sesuai yaitu meningkatkan keterampilan menulis paragraf dengan
menggunakan
media
gambar,
walaupun
dalam
pelaksanaannya masih terdapat kekurangan tetapi hal tersebut dapat diatasi pada tindakan pembelajaran selanjutnya dengan adanya refleksi pada setiap akhir pembelajaran. Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran dilaksanakan melalui lembar observasi sudah baik dalam meningkatkan keterampilan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar. Hasil tes kemampuan menulis paragraf bahasa Indonesia siswa siklus II sudah menunjukan hasil yang baik. Ratarata nilai tes keterampilan menulis paragraf siswa mengalami peningkatan
dari
bahasa Indonesia
65.71 menjadi
70.5 dan
peningkatannya sebesar 10%
C. Analisis Data Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang didapat. Diataranya sebagai berikut;
64
1.
Data hasil tes kemampuan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar setiap akhir siklus. Dari hasil analisis diperoleh tingkat kemampuan menulis paragraf siswa
bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar tertinggi, tingkat kemampuan menulis paragraf
bahasa
Indonesia terrendah dan rata-rata kemampuan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar siswa yang dirangkum sebagai berikut; Tabel 4.12 Rekapitulasi
Tingkat
Kemampuan
Menulis
Paragraf
dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Picture and Picture Tingkat Kemampuan Menulis Paragraf
Hasil Tes Kemampuan Menulis Paragraf dengan Menggunakan Media Gambar Siklus I
Siklus II
Tingkat tertinggi
80
85
Tingkat terendah
50
63
Rata-rata tingkat
65.71
70.5
Indikator ketercapaian
kemampuan menulis paragraf
dengan menggunakan media gambar siswa dalam penelitian ini adalah jika siswa mendapatkan nilai keseluruhan di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar
yang ditentukan oleh
peneliti, maka penelitian dihentikan. Dilihat dari presentase tingkat kemampuan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar siswa mengalami peningkatan mulai dari siklus I sampa siklus II. Dari siklus I sebesar 65,71 dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 70,5 Presentase tingkat kemampuan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar siswa dapat dikoversikan dalam grafik berikut;
65
16 14 12 10
Series 3
8 Series 2 6 Series 1 4 2 0 63-69
70-74
75-80
81-85
Gambar 4.7 Diagram Presentase Hasil Lembar observasi Siswa Siklus II a.
Perhatian Dari hasil observasi hampir seluruh siswa antusias memperhatikan saat guru sedang menerangkan pelajaran, siswa begitu semangat dan hampir tidak ada lagi siswa yang asik ngobrol ketika guru menerangkan pelajaran. Mereka terlihat serius mengikuti pelajaran di kelas. Perilaku yang ditunjukkan siswa ketika akan dimulai pembelajaran pun sangat positif, terlihat mereka bergegas membuka buku pelajaran dan alat tulis mereka. Selain itu, mereka juga merasa rilek ketika menerima pelajaran.
b.
Bertanya Setelah guru menerangkan pelajaran tentang cara menulis paragraf, setiap kelompok siswa diminta untuk melakukan
tanya
jawab
dengan
teman
sekelompoknya,
kemudian mereka melakukan tanya jawab tentang
materi
menulis paragraf. Dalam bertanya siswa terlihat antusias untuk
66
bertanya kepada teman sekelompoknya, siswa terlihat aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi c.
Kecepatan dalam Menulis Paragraf Hampir semua siswa terlihat semangat dan antusias menulis paragraf, sehingga mereka menyelesaikan tugasnya tepat waktu dan selesai, hanya sedikitsiswa yang bermalasmalasan menulis paragraf. Walaupun masih ada siswa yang menyelesaikan tulisannya tidak tepat waktu. Namun mereka menyelesaikannya sampai selesai.
d.
Kerja Sama Kelompok Pada siklus II ini, aspek kerja sama kelompok siswa begitu terlihat,awalnya hanya beberapa siswa yang telihat semangatnya dalam kerja sama kelompok. Namun setelah melaksanakan proses pembelajaran denganmenerapkan model masyarakat belajar siswa terlihat aktif, kritis, dan sharring dengan temannya untuk berbagi pengalaman dari hasil pengetahuan yang diperolehnya.
e.
Ketekunan Pada
siklus
II
ini
aspek
ketekunan
mengalami
peningkatan sebanyak17.4% Perilaku siswa tersebut merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan dari dalam diri mereka terhadap pelajaran. Mereka lebih terlihat serius ketika menulis cerita anak. Di awal pelajaran guru membimbing siswa menulis paragraf sampai siswa benar-benar memahaminya. Guru terus memotivasi siswa untuk membangkitkan keinginan menulis. Guru mengarahkan siswa dalam mengembangkan ide cerita. Sehingga siswa terlihat tekun dan semangat dalam pembelajaran menulis cerita. 1. Lembar Observasi Setiap melaksanakan tindakan pembelajaran, peneliti didampingi oleh observer.
Obsever tersebut adalah guru
67
mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III yang diberikan lembar observasi yang berfungsi sebagai alat pengamatan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan peneliti sebagai guru yang menerapkan inovasi pembelajaran. Kemudian observasi
pun dilakukan kepada siswa
untuk
mengetahui dan mengukur aktivitas kelompok siswa yang dilakukan oleh peneliti dan observer. Lembar observasi juga digunakan untuk menganalisis dan merefleksikan setiap siklus tindakan pembelajaran.
D. Pembahasan Temuan Penelitian Peningkatan keterampilan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar dalam proses belajar dapat meningkatkan keterampilan menulis paragraf dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Peningkatan keterampilan menulis paragraf dalam kegiatan belajar mengajar pada pokok bahasan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar dapat memberikan pengalaman baru kepada siswa dalam belajar
bahasa
Indonesia.
Proses
pembelajaran
dengan
cara
mengelompokkan siswa, saling bekerja sama menentukan kalimat dengan memperhatikan gambar-gambar tersebut,
dan mempresentasikan hasil
kerja kelompok membuat pelajaran lebih bernuansa serta berbeda dari sebelumnya. Pengaruh peningkatan keterampilan menulis dengan menggunakan media gambar terhadap keterampilan menulis paragraf bahasa Indonesia siswa sangat berpengaruh.
Hal ini dapat terbukti dengan hasil tes
kemampuan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar yang selalu meningkat mulai dari skor rata-rata 65.71 pada siklus I dan 70.5 pada siklus II Peningkatan keterampilan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan aktivitas kelompok siswa. Hal ini terbukti dengan meningkatnya aktivitas
68
siswa mulai dari siklus I ke siklus II yang diukur melalui lembar observasi aktivitas siswa dan hasil tes setiap siklus. Berdasarkan hasil tes kemampuan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar siswa siklus II di atas dapat diketahui kondisi akhir kemampuan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar. Alhamdulillah semua siswa telah mencapai KKM yang ditentukan oleh peneliti yakni 60
69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan, kemampuan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas III MI Ziadatul Huda Jakarta Timur, mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut di atas dapat dilihat dari aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang semakin meningkat dalam setiap siklusnya, dari aktivitas siswa yang cukup menjadi baik dan sangat baik. Hasil tes kemampuan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar juga menunjukkan bahwa pada siklus I diketahui 10 dari 14 siswa telah mencapai KKM (60) degan nilai rata-rata 65.71 kemudian meningkat pada siklus II diketahui semua siswa telah berhasil mencapai nilai KKM (60) dengan nilai rata-rata siswa sebesar 70.5 Sesuai dengan Penelitian Tindakan Kelas di atas, hipotesis yang dirumuskan tenyata terbukti kebenarannya bahwa peningkatan keterampilan menulis paragraf dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf siswa kelas III MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur.
B. Saran Berdasarkan
simpulan
di
atas
beberapa
saran
yang
dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan sekaligus sebagai bahan uraian penutupan skripsi ini adalah : a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai panduan bagi guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam mengajar menulis. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber pelajaran bagi siswa atau pihak yang menaruh perhatian pada kajian
69
70
menulis terutama menulis paragraf.
71
DAFTAR PUSTAKA Alek dkk, Bahasa Indonesia Jakarta: FITK PRESS 2009 A Gani Ramlan dan Mahmudah Fitriyah, Disiplin Bebahasa Indonesia, Jakarta: FITK PRESS 2011 Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta:PT Bumi Aksara 2009) Budinuryanto. dkk,Pengajaran Jakarta: Universitas Terbuka, 2008 Cahyani Isa, dkk, Kemampuan SD,(Bandung: UPI Press 2007),
Keterampilan
Berbahasa
berbahasa,
Inonesia
di
Finoza Lamuddin, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta:Diksi Insan Mulya, 2003) Gilang dkk, Tim Bina Bahasa Bahasa Indonesia Kelas 3 SD Bogor: Yudhistira 2010 Hindun, Pembelajaran Bahasa Indoesia berkarakter di SD Jakarta, Nufa Citra Mandiri 2012 Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2008), Resmini Novi dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi (Bandung:UPI PRESS) `
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Bandung:Kencana Prenada Media Group 2008) Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan (Bandung: Kencana Prenada Media Group) Sandjaya, Wina, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010)
71
Lampiran I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Madrasah
: MI Ziyadatul Huda
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Pertemuan Ke
:1
Kelas / Semester
: III / 1
Alokasi Waktu
: 2 X 35 Menit ( 1X Pertemuan)
A. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi. B. Kompetensi Dasar Menyusun
paragraf
berdasarkan
bahan
yang
tersedia
dengan
memperhatikan penggunaan ejaan. C. Indikator
Menentukan penggunaan tanda baca titik dalam menulis kalimat
Menentukan penggunaan tanda baca koma dalam menulis kalimat
D. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:
Siswa mampu menggunakan tanda baca titik dalam menulis kalimat
Siswa mampu menggunakan tanda baca koma dalam menulis kalimat Karakter siswa yang diharapkan : Tekun ( diligence), Tanggung jawab ( responsibility),dan Berani (Courage)
E. Materi Pembelajaran Menulis paragraf (Materi Terlampir) F. Metode Pembelajaran Pendekatan Kooperatif Learning Tipe Picture and Picture
72
Demontrasi, dan tanya jawab
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN a. Pendahuluan (10 menit) Kegiatan Guru
Menyiapkan
Kegiatan Siswa
peserta didik untuk
Memperhatikan
Karakter Disiplin
penjelasan guru
mengikuti proses pembelajaran
Mengikuti perintah
Berdo’a sebelum
guru seperti
belajar
berdo’a dan tanya
Religius
jawab
Mengabsen
kehadiran siswa
Menjawab panggilan guru sesuai absen
Rasa Ingin
Menjawab
tahu
pembelajaran
pertanyaan dari
teliti
sebelumnya dan
guru berkaitan
mengaitkan
dengan materi yang
dengan materi
akan dipelajari
Menanyakan
yang akan dipelajari
Menjelaskan
Mendengarkan
tujuan
penjelasan yang
pembelajaran hari
disampaikan oleh
ini dan prosedur
guru
pembelajaran kooperatif Tipe Picture and picture
73
b. Kegiatan Inti (50 menit) a. Eksplorasi ( 15 menit )
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru membagi
Siswa
siswa menjadi
membentuk
beberapa kelompok
kelompok
Karakter Rasa ingin tahu
belajar
Guru menyajikan
Siswa
materi tentang
mendengarkan
menulis kalimat
penjelasan
dengan menentukan
guru
Tekun
penggunaan tanda baca titik dan koma sebagai pengantar
Guru menunjukan /
Siswa
memperlihatkan
memperhatikan
gambar-gambar
gambar-
yang berkaitan
gambar yang
dengan materi
diberikan oleh
tentang menulis
guru
kalimat dengan menentukan penggunaan tanda baca titik dan koma
74
Rasa ingin tahu
b. Elaborasi ( 25 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan siswa
Karakter
Siswa maju
Tekun dan
menunjuk/memanggil
satu per satu
Rasa ingin
siswa secara bergantian
sesuai
tahu
memasang atau
panggilan
mengurutkan gambar-
guru
Guru
gambar menjadi urutan
yang logis
Siswa
Guru menanyakan
menjelaskan
alasan/dasar pemikiran
alasan/dasar
urutan gambar tersebut
pemikiran
Berani
rutan gambar yang telah dilakukan oleh siswa
Dari alasan /urutan
Siswa
gambar tersebut guru
membuat
memulai menanamkan
tulisan dengan
konsep/materi sesuai
menggunakan
dengan kompetensi yang
tanda baca
ingin dicapai tentang
titik dan koma
menulis kalimat dengan menentukan penggunaan tanda baca titik dan koma
75
Tekun
c. Konfirmasi (10 menit) Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Karakter
Siswa bertanya
Berani
tanya jawab tentang
tentang hal-hal
Rasa ingin
hal-hal yang belum
yang belum
tahu
dipahami siswa
dipahami
Guru melakukan
Guru memberikan
Siswa menerima
penguatan dan
penguatan dan
penyimpulan
menyimpulkan
tekun
materi bersamasama
c. Kegiatan Penutup (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Menyimpulkan
Menyimak
materi yang
kesimpulan dari
dipelajari dan
guru
Karakter Tekun
memberikan penguatan
Menutup
Bersama-sama
Religius
berdo’a
pembelajaran dengan do’a
H. SUMBER, ALAT DAN BAHAN BELAJAR a. Sumber : Buku berbahasa Indonesia kelas 3 b Penerbit Yudistira sesuai Standar isi 2006 b. Buku cerita dan majalah anak bergambar
76
I. PENILAIAN Teknik Penilaian
: Tugas kelompok
Bentuk instrumen
: Tes tertulis
Indikator Pencapaian
Instrumen soal
Kompetensi
Menentukan penggunaan tanda
1. Buatlah kalimat dengan
baca titik dalam
menggunakan tanda baca titik dan
membuat kalimat
koma!
Menentukan penggunaan tanda baca koma dalam membuat kalimat
M engetahui
Jakarta,08 September 2014
Kepala Sekolah
Guru Kelas 3
H. Fakhrurozi, S.Ag
Nur’aini
77
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Madrasah
: MI Ziyadatul Huda
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Pertemuan Ke
:2
Kelas / Semester
: III / 1
Alokasi Waktu
: 2 X 35 Menit ( 1X Pertemuan)
A. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi. B. Kompetensi Dasar Menyusun
paragraf
berdasarkan
bahan
yang
tersedia
dengan
memperhatikan penggunaan ejaan. C. Indikator
Mengenal penggunaan huruf kapital dalam menulis kalimat
Menggunakan huruf kapital pada penulisan Nama orang, nama kota, dan lain-lain dalam menulis kalimat
D. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:
Siswa mampu mengenal huruf kapital dalam menulis kalimat
Siswa mampu menggunakan huruf kapital pada penulisan nama orang, nama kota dan lain-lain dalam menulis kalimat Karakter siswa yang diharapkan : Tekun ( diligence), Tanggung jawab ( responsibility),dan Berani (Courage)
E. Materi Pembelajaran Menulis paragraf ( Materi Terlampir)
78
F. Metode Pembelajaran Pendekatan Kooperatif Learning Tipe Picture and Picture Demontrasi, dan tanya jawab G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN a. Pendahuluan (10 menit) Kegiatan Guru
Menyiapkan peserta
Kegiatan Siswa
didik untuk
Memperhatikan
Karakter Disiplin
penjelasan guru
mengikuti proses pembelajaran
Mengikuti perintah
Berdo’a sebelum
guru seperti berdo’a
belajar
dan tanya jawab
Mengabsen
kehadiran siswa
Religius
Menjawab panggilan Rasa Ingin guru sesuai absen
tahu teliti
Menanyakan
Menjawab
pembelajaran
pertanyaan dari guru
sebelumnya dan
berkaitan dengan
mengaitkan dengan
materi yang akan
materi yang akan
dipelajari
dipelajari
Menjelaskan tujuan
Mendengarkan
pembelajaran hari
penjelasan yang
ini dan prosedur
disampaikan oleh
pembelajaran
guru
kooperatif Tipe Picture and picture
79
b. Kegiatan Inti (50 menit) a. Eksplorasi ( 15 menit )
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru membagi
Siswa
siswa menjadi
membentuk
beberapa
kelompok
kelompok
belajar
Guru menyajikan
Siswa
materi tentang
mendengarkan
menulis kalimat
penjelasan guru
Karakter Rasa ingin tahu
Tekun
dengan menentukan penggunaan huruf kapital sebagai pengantar
Guru menunjukan /
Siswa
memperlihatkan
memperhatikan
gambar-gambar
gambar-gambar
yang berkaitan
yang diberikan
dengan materi
oleh guru
tentang menulis kalimat dengan menentukan penggunaan huruf kapital
80
Rasa ingin tahu
b. Elaborasi ( 25 menit )
Kegiatan Guru
Kegiatan siswa
Guru
Karakter
Siswa maju
Tekun dan
menunjuk/memanggil
satu per satu
Rasa ingin
siswa secara
sesuai
tahu
bergantian memasang
panggilan guru
atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
Guru menanyakan
Siswa
alasan/dasar pemikiran
menjelaskan
urutan gambar tersebut
alasan/dasar
Berani
pemikiran rutan gambar yang telah
Dari alasan /urutan
dilakukan oleh
gambar tersebut guru
siswa
memulai
Siswa
menanamkan
membuat
konsep/materi sesuai
tulisan dengan
dengan kompetensi
menggunakan
yang ingin dicapai
huruf kapital
tentang menulis kalimat dengan menentukan penggunaan huruf
81
Tekun
kapital
c. Konfirmasi (10 menit) Kegiatan guru
Guru melakukan
Kegiatan siswa
Siswa bertanya
tanya jawab
tentang hal-hal
tentang hal-hal
yang belum
yang belum
dipahami
Karakter Berani
Rasa ingin tahu
dipahami siswa
Guru
Siswa
memberikan
menerima
penguatan dan
penguatan dan
penyimpulan
menyimpulkan
tekun
materi bersama-sama
c. Kegiatan Penutup (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Menyimpulkan
Menyimak
materi yang
kesimpulan dari
dipelajari dan
guru
Karakter Tekun
memberikan
penguatan
Bersama-sama berdo’a
Menutup
82
Religius
pembelajaran dengan do’a
H. SUMBER, ALAT DAN BAHAN BELAJAR c. Sumber : Buku berbahasa Indonesia kelas 3 b Penerbit Yudistira sesuai Standar isi 2006 d. Buku cerita dan majalah anak bergambar I. PENILAIAN Teknik Penilaian
: Tugas kelompok
Bentuk instrumen
: Tes tertulis
Indikator Pencapaian
Instrumen soal
Kompetensi
Mengenal penggunaan huruf kapital dalam
menulis kalimat
Buatlah kalimat dengan menggunakan tanda baca titik, koma dan huruf kapital!
Menggunakan huruf kapital pada penulisan Nama orang, nama kota, dan lain-lain dalam menulis kalimat
83
M engetahui
Jakarta, 10 September 2014
Kepala Sekolah
Guru Kelas 3
H. Fakhrurozi, S.Ag
Nur’aini
84
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Madrasah
: MI Ziyadatul Huda
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Pertemuan Ke
:3
Kelas / Semester
: III / 1
Alokasi Waktu
: 2 X 35 Menit ( 1X Pertemuan)
A. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi. B. Kompetensi Dasar Menyusun
paragraf
berdasarkan
bahan
yang
tersedia
dengan
memperhatikan penggunaan ejaan. C. Indikator
Menyusun paragraf menggunakan tanda baca titik dan koma
Menyusun paragraf menggunakan huruf kapital
D. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:
Siswa mampu menyusun paragraf menggunakan tanda baca titik dan koma
Siswa mampu menyusun paragraf menggunakan huruf kapital Karakter siswa yang diharapkan : Tekun ( diligence), Tanggung jawab ( responsibility),dan Berani (Courage)
E. Materi Pembelajaran Menulis paragraf (Materi Terlampir) F. Metode Pembelajaran
85
Pendekatan Kooperatif Learning Tipe Picture and Picture Demontrasi, dan tanya jawab G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN a. Pendahuluan (10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Menyiapkan peserta didik untuk
Memperhatikan
Karakter Disiplin
penjelasan guru
mengikuti proses pembelajaran
Berdo’a sebelum
Mengikuti perintah
Religius
guru seperti berdo’a
belajar
dan tanya jawab
Mengabsen kehadiran siswa
Menanyakan
Menjawab panggilan
Rasa Ingin
guru sesuai absen
tahu
Menjawab pertanyaan
teliti
pembelajaran
dari guru berkaitan
sebelumnya dan
dengan materi yang
mengaitkan dengan
akan dipelajari
materi yang akan dipelajari
Menjelaskan tujuan
Mendengarkan
pembelajaran hari
penjelasan yang
ini dan prosedur
disampaikan oleh
pembelajaran
guru
kooperatif Tipe Picture and picture
86
b. Kegiatan Inti (50 menit) a. Eksplorasi ( 15 menit )
Kegiatan Guru
Guru membagi
Kegiatan Siswa
Siswa
siswa menjadi
membentuk
beberapa
kelompok
kelompok
belajar
Guru menyajikan
Siswa
materi tentang
mendengarkan
menulis paragraf
penjelasan
dengan
guru
Karakter Rasa ingin tahu
Tekun
menentukan penggunaan tanda baca titik, koma dan huruf kapital sebagai pengantar
Guru menunjukan
Siswa
/ memperlihatkan
memperhatikan
gambar-gambar
gambar-
yang berkaitan
gambar yang
dengan materi
diberikan oleh
tentang menulis
guru
paragraf dengan menentukan penggunaan tanda titik,koma dan huruf kapital
87
Rasa ingin tahu
b. Elaborasi ( 25 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan siswa
Karakter
Siswa maju
Tekun dan
menunjuk/memanggil
satu per satu
Rasa ingin
siswa secara bergantian
sesuai
tahu
memasang atau
panggilan guru
Guru
mengurutkan gambargambar menjadi urutan yang logis
Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran
urutan gambar tersebut
Siswa menjelaskan alasan/dasar
Berani
pemikiran rutan gambar yang telah
Dari alasan /urutan
dilakukan oleh
gambar tersebut guru
siswa
memulai menanamkan
Siswa
konsep/materi sesuai
membuat
dengan kompetensi
tulisan dengan
yang ingin dicapai
menggunakan
tentang menulis
Huruf kapital
paragraf dengan menentukan penggunaan tanda baca titik,koma dan huruf kapital
88
Tekun
c.
konfirmasi (10 menit) Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Guru melakukan
Siswa bertanya
Karakter Berani
tanya jawab tentang
tentang hal-hal
hal-hal yang belum
yang belum
Rasa ingin
dipahami siswa
dipahami
tahu
Siswa menerima
tekun
Guru memberikan penguatan dan
penguatan dan
penyimpulan
menyimpulkan materi bersamasama
c. Kegiatan Penutup (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Menyimpulkan
Menyimak
materi yang
kesimplan dari
dipelajari dan
guru
Karakter Tekun
memberikan penguatan
Menutup
Bersama-sama
Religius
berdo’a
pembelajaran dengan do’a
H. SUMBER, ALAT DAN BAHAN BELAJAR e. Sumber : Buku berbahasa Indonesia kelas 3 b Penerbit Yudistira sesuai Standar isi 2006 f. Buku cerita dan majalah anak bergambar
89
I. PENILAIAN Teknik Penilaian
: Tugas kelompok
Bentuk instrumen
: Tes tertulis
Indikator Pencapaian
Instrumen soal
Kompetensi
Menyusun paragraf
Buatlah paragraf dengan
menggunakan
menggunakan huruf kapital, tanda
tanda baca titik
baca titik dan koma!
dan koma
Menyusun paragraf menggunakan huruf kapital
M engetahui
Jakarta,15 September 2014
Kepala Sekolah
Guru Kelas 3
H. Fakhrurozi, S.Ag
Nur’aini
90
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Madrasah
: MI Ziyadatul Huda
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Pertemuan Ke
:4
Kelas / Semester
: III / 1
Alokasi Waktu
: 2 X 35 Menit ( 1X Pertemuan)
A. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi. B. Kompetensi Dasar Menyusun
paragraf
berdasarkan
bahan
yang
tersedia
dengan
memperhatikan penggunaan ejaan. C. Indikator
Menyusun paragraf menggunakan model Picture and Picture
D. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:
Siswa mampu menyusun paragraf menggunakan media gambar seri Karakter siswa yang diharapkan : Tekun ( diligence), Tanggung jawab ( responsibility),dan Berani (Courage)
E. Materi Pembelajaran Menulis paragraf ( Materi Terlampir) F. Metode Pembelajaran Pendekatan Kooperatif Learning Tipe Picture and Picture Demontrasi, dan tanya jawab
91
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Pendahuluan (10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Menyiapkan peserta didik untuk
Memperhatikan
Karakter Disiplin
penjelasan guru
mengikuti proses pembelajaran
Berdo’a sebelum
Mengikuti perintah
Religius
guru seperti berdo’a
belajar
dan tanya jawab
Mengabsen kehadiran siswa
Menanyakan
Menjawab panggilan
Rasa Ingin
guru sesuai absen
tahu
Menjawab pertanyaan
teliti
pembelajaran
dari guru berkaitan
sebelumnya dan
dengan materi yang
mengaitkan dengan
akan dipelajari
materi yang akan dipelajari
Menjelaskan tujuan
Mendengarkan
pembelajaran hari
penjelasan yang
ini dan prosedur
disampaikan oleh
pembelajaran
guru
Rasa Ingin tahu
kooperatif Tipe Picture and picture
92
b. Kegiatan Inti (50 menit) a. Eksplorasi ( 15 menit )
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru membagi siswa
Siswa
menjadi beberapa
membentuk
kelompok
kelompok
Guru menyajikan
belajar
materi tentang
Siswa
menulis paragraf
mendengarkan
dengan menentukan
penjelasan
penggunaan model
guru
Karakter Rasa ingin tahu
Tekun
pembelajaran picture and picture sebagai pengantar
Guru menunjukan /
Siswa
memperlihatkan
memperhatika
gambar-gambar
n gambar-
yang berkaitan
gambar yang
dengan materi
diberikan oleh
tentang menulis
guru
paragraf dengan menentukan penggunaan model picture and picture
93
Rasa ingin tahu
b. Elaborasi ( 25 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan siswa
Guruc . menunjuk/memanggil
siswa secara bergantian k memasang atau
Karakter
Siswa maju
Tekun dan
satu per satu
Rasa ingin
sesuai
tahu
panggilan guru
o mengurutkan gambarn menjadi urutan gambar
yangf logis Gurui menanyakan
r alasan/dasar pemikiran m gambar tersebut urutan
Siswa menjelaskan alasan/dasar
a
pemikiran
s
rutan gambar
i
yang telah
Berani
dilakukan oleh (
siswa
Dari1alasan /urutan 0 tersebut guru gambar
Siswa membuat
memulai menanamkan m konsep/materi sesuai
tulisan dengan
e kompetensi yang dengan inginndicapai tentang
model
i paragraf dengan menulis t menentukan penggunaan
picture and
) pembelajaran model picture and picture
94
menggunakan
pembelajaran
picture
Tekun
c. konfirmasi (10 menit) Kegiatan guru
Guru melakukan
Kegiatan siswa
Siswa bertanya
Karakter Berani
tanya jawab tentang
tentang hal-hal
hal-hal yang belum
yang belum
Rasa ingin
dipahami siswa
dipahami
tahu
Siswa menerima
tekun
Guru memberikan
penguatan dan
penguatan dan
penyimpulan
menyimpulkan materi bersamasama
c. Kegiatan Penutup (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Menyimpulkan
Menyimak
materi yang
kesimplan dari
dipelajari dan
guru
Karakter Tekun
memberikan penguatan
Religius
Menutup
pembelajaran dengan do’a
Bersama-sama berdo’a
H. SUMBER, ALAT DAN BAHAN BELAJAR g. Sumber : Buku berbahasa Indonesia kelas 3 b Penerbit Yudistira sesuai Standar isi 2006 h. Buku cerita dan majalah anak bergambar
95
I. PENILAIAN Teknik Penilaian
: Tugas kelompok
Bentuk instrumen
: Tes tertulis
Indikator Pencapaian
Instrumen soal
Kompetensi
Menyusun paragraf
Buatlah paragraf dengan
menggunakan
menggunakan model
model
pembelajaran picture and picture!
pembelajaran picture and picture
M engetahui
Jakarta, 17 September 2014
Kepala Sekolah
Guru Kelas 3
H. Fakhrurozi, S.Ag
Nur’aini
96
KISI – KISI SOAL BAHASA INDONESIA KELAS III/ 1
Mata pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
: III / 1
Alokasi Waktu
: 60 menit
Jumlah Soal
: 1 soal
Bentuk Soal
: Uraian
Kompetensi Dasar
Indikator
1. Tanda Titik dipakai - Siswa
1. Menyusun paragaraf berdasarkan bahan
Uraian Materi
yang
tersedia dengan memperhatikan
menentukan
yang
penggunaan
tanda
baca
dalam
pertanyaan
atau
seruan,
dalam
menulis
paragraf
Nomor
kognitif
soal
dapat C3
pada akhir kalimat bukan
Aspek
titik
menulis paragraf
harus
penggunaan
memperhatikan
ejaan.
tanda titik 2. Tanda dipakai
koma untuk
memisahkan anak Siswa
dapat
kalimat dari induk menentukan penggunaan C3 kalimat anak
apabila tanda baca koma dalam kalimat
menulis paragraf
tersebut mendahului induk kalimatnya. 3. Huruf kapital atau huruf
besar
97
Siswa dapat mengenal C3 huruf kapital dalam
1
dipakai
sebagai
menulis paragraf
huruf pertama kata pada awal kalimat. 4. Huruf
kapital
dipakai
sebagai
huruf
pertama
unsur-unsur nama orang
Siswa
mampu
menggunakan
huruf
kapital pada penulisan nama
orang,
kota,
dan
dalam
nama lain-lain menulis
paragraf 5.Suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan Menyusun
paragraf menggunakan tanda baca titik dan koma Menyusun paragraf menggunakan huruf kapital
dan ide
98
C3
LEMBAR OBSERVASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA MI ZIYADATUL HUDA JAKARTA TIMUR Madrasah
: MI Ziyadatul Huda
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: III/I
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang tersedia untuk aspek yang diamati!
No
Aspek yang diamati
Skala Penilaian Ya
1 2 3 4
Kegiatan Awal Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa mengikuti perintah guru seperti berdo’a dan tanya jawab Siswa menjawab panggilan guru sesuai absen
6
Siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari Siswa mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru Siswa membentuk kelompok belajar
7
Siswa mendengarkan penjelasan guru
8
Siswa memperhatikan gambar-gambar yang diberikan oleh guru Siswa maju satu per satu sesuai panggilan guru
5
9
10
11
Siswa menjelaskan alasan dasar pemikiran urutan gambar yang telah dilakukan oleh siswa Siswa mulai membuat tulisan dengan memperhatikan tanda baca titik, koma, huruf kapital, sesuai dengan gambar yang diberikan oleh guru
99
Tidak
12 13 14 15
Siswa bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami Siswa menerima penguatan dan menyimpulkan materi bersama-sama Siswa menyimak kesimpulan dari guru Siswa dan guru bersama-sama menutup pembelajaran dengan berdo’a
100
LEMBAR OBSERVASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE ANDPICTURE PADA MI ZIYADATUL HUDA JAKARTA TIMUR Madrasah
: MI Ziyadatul Huda
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: III/I
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang tersedia untuk aspek yang diamati!
No
Aspek yang diamati
Skala Penilaian Ya
1
2
Kegiatan Awal Guru menyiapkan peserta didik untuk mengekuti proses pembelajaran Guru memimpin do’a sebelum memulai pelajaran
3
Guru mengabsen kehadiran siswa
4
Guru menanyakan pembelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini dan prosedur pembelajaran Kooperati Tipe Picture And Picture Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
5
6
7 8
9
Guru menyajikan materi tentang menulis paragraf sebagai pengantar Guru menunjukan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi tentang menulis paragraf Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
101
Tidak
10 11
12 13
14 15
Guru menanyakan alasan dasar pemikiran urutan gambar tersebut Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai tentang menulis paragraf Guru melakukan tanya jawab tentang halhal yang belum dipahami siswa Guru memberikan penguatan dan penyimpulan Guru menyimpulkan materi yang dipelajari dan memberikan penguatan Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran dengan berdo’a
102
Nilai Harian Siswa Siklus I No
Nama Siswa
KKM
Jumlah Nilai
1
Ahmad Robi Yuliansyah
60
50
2
Ananda Saskia Nihsa
60
75
3
Anggita putri
60
65
4
Ayu Martha Gozali
60
65
5
Arsya Malik Al kamil
60
75
6
Fajiatul Mauliya
60
75
7
Hadi Al Fali
60
65
8
Haidar Gozi Al fatih
60
65
9
M. Azizul Qadim
60
68
10
M. Igfir Shauqi
60
75
11
M. Sultan Syadad
60
50
12
Natasya Safina
60
50
13
Raihan Daffa Ramadhan
60
80
14
Rizki Andrean Gani
60
62
Jumlah
=920
Rata-rata
=65.71
103
Nilai Harian Siswa Siklus II No
Nama Siswa
KKM
Jumlah Nilai
1
Ahmad Robi Yuliansyah
60
63
2
Ananda Saskia Nihsa
60
75
3
Anggita putri
60
70
4
Ayu Martha Gozali
60
70
5
Arsya Malik Al kamil
60
75
6
Fajiatul Mauliya
60
75
7
Hadi Al Fali
60
70
8
Haidar Gozi Al fatih
60
70
9
M. Azizul Qadim
60
70
10
M. Igfir Shauqi
60
75
11
M. Sultan Syadad
60
63
12
Natasya Safina
60
63
13
Raihan Daffa Ramadhan
60
85
14
Rizki Andrean Gani
60
63
Jumlah
987
Rata-rata
70.5
104
RINGKASAN MATERI A.
Pengertian Paragraf Paragraf didefinisikan sebagai suatu jenis tulisan yang memiliki
tujuan atau ide.Secara umum paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik.Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat B. Unsur-unsur Paragraf Paragraf merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang terdiri atas seperangkat kalimat yang digunakan oleh pengarang sebagai alat untuk
menyatakan
dan
menyampaikan
jalan
pikiran
kepada
pembaca.Agar jalan pikiran tersebut dapat diterima dengan baik dan jelas, paragraf harus disusun secara sistematis dan logis. 1. Kalimat Topik Topik merupakan pikiran utama, pokok pikiran, ide pokok, atau kalimat pokok.Kalimat topik merupakan perwujudan ide pokok paragraf dalam bentuk umum atau abstrak.Letak kalimat topik dapat di awal paragraf, tengah paragraf, dan akhir Kalimat topik merupakan mayor point, main idea, central idea, atau topic sentence.Kalimat paragraf.
105
2. Praragraf induktif adalah Kalimat Pengembangan Sebagian besar kalimat-kalimat yang terdapat dalam paragraf adalah kalimat pengembang.Susunannya tidak sembarangan.Urutan kalimat pengembang sebagai perluasan pemaparan ide pokok yang bersifat abstrak menuruti hakikat ide pokok.Pengembangan kalimat topik yang bersifat kronologis biasanya menyangkut hubungan antara benda atau kejadian. Urutannya masa lalu-kini-dan masa yang akan datang. 3. Kalimat Penegas Kalimat penegas merupakan elemen paragraf yang berfungsi 1) sebagai pengulang atau penegas kembali kalimat topik; dan 2) sebagai daya penarik bagi para pembaca atau sebagai selingan menghilangkan kejemuan.Kedudukan kalimat penegas tidaklah bersifat mutlak.Ia ada bila pengarang memerlukan untuk menunjang kejelasan informasi. C. Pengembangan Paragraf Paragraf dapat dikembangkan dengan berbagai macam cara-cara atau teknik yang digunakan pada umumnya bergantung pada luasnya pengalaman penulis dan materi yang ingin ditulis. Melalui jenis pembagian ini, paragraf dapat dikategorikan sebagai jenis paragraf berdasarkan struktur informasinya. Secara garis besar teknik yang dimaksud dapat dilihat di bawah in 1. Paragraf Deduktif Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragaraf dan dilengkapi dengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya. Paragraf ini diawali dengan pernyataan umum dan disusul dengan penjelasan umum.
106
2.
Paragraf Induktif paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhir kalimat dan kalimat penjelasnya terletak di awal paragraf. Paragraf ini diawali dengan urutan pernyataan khusus dan disusul dengan pernyataan umum. D. Jenis-jenis Paragraf Paragraf pada dasarnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Jika dilihat dari fungsinya, paragraf dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1.
Paragraf Pengantar Paragraf pengantar atau pembuka merupakan suatu jenis paragraf yang berfungsi untuk mengantarkan pembaca pada pokok permasalahan yang akan dikemukakan. Oleh karena itu, jenis paragraf ini hendaknya dibuat semenarik mungkin agar dapat memikat perhatian atau daya tarik pembaca. Begitu pula bahwa pada jenis paragraf ini hendaknya mempunyai kesanggupan atau kemampuan untuk menghubungkan pikiran pembaca pada pokok persoalan yang akan disajikan selanjutnya. Jenis paragraf pengantar dalam sebuah tulisan tergantung jenis karya tulis yang telah dibuat. Tetapi yang jelas bahwa jumlah paragraf pengantar itu kemungkinan besar lebih dari satu. Paragraf pengantar ini pada umumnya ditemukan di bagian pendahuluan atau latar belakang dalam karya tulis.
2. Paragraf Pengembang Paragraf
penghubung
pada
umumnya
terletak
antara
paragraf
pengembang dengan paragraf penutup. Tujuannya adalah untuk mengembangkan pokok persoalan yang telah ditentukan. Di dalam paragraf
ini
penulis
menyatakan
pokok
pikiran
menerangkan,
mengembangkan gagasan yang dimiliki. Pengembangan itu dapat dilakukan dengan cara menganalisis permasalahan yang disertai dengan
107
berbagai bukti atau fakata secara empiris. Berdasarkan ruang lingkup pembahasan maka paragraf pengembang ini tidak dibatasi jumlahnya. Tergantung dari ketuntasan pembahasan dari permasalahn uang dikemukakan. 3. Paragraf Penutup Paragraf penutup merupakan suatu jenis paragraf yang berfungsi untuk mengakhiri atau tulisan. Jadi, ini idealnya diletakkan di bagian akhir. Isi paragraf penutup ini dapat berupa kesimpulan atau rangkuman yang menandai berakhirnya suatu pembahasan
108