SANKSI PIDANA PENGANIAYAAN OKNUM TENTARA NASIONAL INDONESIA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN POSITIF (Analisa Putusan Militer No : 36-k/PM II-08/AU/II2015, Jakarta)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Hukum (SH)
Oleh : NidaulHasanah (1112045200015) Sudirwan(1112045200003)
Oleh Muhamad Faruq NIM: 1112045100007 PROGRAM STUDI PIDANA ISLAM (JINAYAH) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M/1348 H
ABSTRAK MUHAMMAD FARUQ, NIM : 1112045100007. SANKSI PIDANA PENGANIAYAAN TERHADAP OKNUM TENTARA NASIONAL INDONESIA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF, Skripsi Konsentrasi jinayah, program studi Hukum Pidana Islam, Fakultas Syariah dan Hukum. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.
Tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh TNI terhadap anggotanya, masih sering terjadi, hal itu bisa dilihat dari putusan nomor : 36-k/PM II08/AU/II/2015, dalam kasus tersebut, terdakwa I Muhamad Alfan Alfaruqi, terdakwa II Tyan Andika Farna, terdakwa III Guruh Sandhi Ardyatama, terdakwa IV Yan Wijaya Windu Agustian, terdakwa V Aldino Bagus Setiyasan,terdakwa VI kurniawan Aji Kusuma, terdakwa VII Prayoga Satryansah Putra Pratama, dinyatakan terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakan penganiayaan bersama-sama terhadap juniornya. Dalam pasal 6 KUHPM bahwa salah satu hukuman nya adalah kurungan, dan putusan yang diberikan oleh hakim militer adalah 5 bulan kurungan dan denda biaya 10.000, Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan sanksi pidana bagi pelaku penganiayaan seorang tentara dalam hukum pidana Islam. Dengan putusan hakim yang memberikan sanksi hanya lima bulan dan denda 10.000, oleh karena itu penulis membandingkan beberapa pendapat ahli hukum pidana islam yang mengatur tentang sanksi pidana penganiayaan terhadap tentara. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan secara yuridis normatife dan pendekatan yuridis empiris. Sumber dan jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari studi lapangan dengan melakukan wawancara terhadap anggota TNI. Data sekunder di peroleh dari studi kepustakaan yaitu dengan buku-buku media cetak atau media elektronik. Data yang di peroleh kemudian diolah, yang kemudian dianalisis secara kualitatif guna mendapatkan suatu kesimpulan.
Kata kunci : penerapan, sanksi pidana, penganiayaan TNI Pembimbing : Amrizal Siagian, Shum, M,Si
iv
KATA PENGANTAR الر ِح ْي ِم ِ ِب ْس ِم ه َّ الر ْح َم ِن َّ ّللا Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas nikmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat beriring salam penulis persembahkan kepada Nabi Muhamad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang. Skripsi ini berjudul “ SANKSI PIDANA PENGANIAYAAN TERHADAP OKNUM TENTARA NASIONAL INDONESIA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF” Disusun sebagai salah satu syarat akademis untuk menyelesaikan program studi sarjana di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Proses penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada : 1. Bpk Prof. Dede Rosyada, M.A, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Bpk Dr. Asep Saefudin Djahar, M.A, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Bpk Dr. M. Nurul Irfan, M.A, Ketua Program Studi Hukum Pidana Islam dan Bpk Nur Rohim Yunus, LLM, Sekertaris Program Studi Hukum Pidana Islam, yang telah memberikan arahan, motivasi , dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
v
4. Bpk Amrizal Siagian, S.Hum, M,Si, sebagai dosen pembimbing yang rela meluangkan waktunya dan selalu memberi masukan, arahan dan kritikan yang konstruktif pada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 5. Pimpinan perpustakaan pusat dan perpustakaan Fakultas yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan berupa buku dan literature lainya sehingga penulis memperoleh informasi yang dibutuhkan. 6. Semua dosen Fakultas Syariah dan Hukum, atas semua pengetahuan yang telah diberikan penulis selama masa pendidikan berlangsung. 7. Terima kasih Ayahanda Supratman dan Ibunda Sri Hastuti, yang telah membesarkan, mendidik, mengajarkan arti semangat hidup dan rasa kasih sayang serta selalu mendoa`kan yang terbaik dan tulus yang tak hentihentinya. Tak lupa apresiasi yang luar biasa pamanku Pak Emi, bang Bandi, nenek onang, bang imuh yang telah memberikan dukungan baik moral atau materi kepada penulis. Begitu juga ka Mariana, uda Yandra, ka Prastiawati, bang Yasir dan adik kandungku Rahmat, Yusri, Ilyas, Kausar, yang rela membantu dan memberi motivasi demi kelancaran penelitian. 8. Terima kasih teman-teman Hukum Pidana Islam dan Hukum Tata Negara Islam Angkatan 2012, Rafli Ali Yafli, Sudirwan iwan, Sholihun, sihabudin, adi baduy, Fadel, Arif onira, Brina, Bayhaqi kalian saudara, sahabat dan keluarga yang menjadi saksi perjuangan selama dibangku kuliah. 9. Terima kasih organisasi Gerakan Anti Narkoba UIN Jakarta (GAN UIN) dan (SEMA-F) Senat Mahasiswa Fakultas Syariah Hukum, dan teman-teman
vi
KKN LENSA yang telah himpunan sebagai wadah penegetahuan dan pengalaman dalam mencari jati diri dan kedewasaan. 10. Terima kasih teman seperjuangan dalam menyelesaikan skripsi ini bersamasama, Sudirwan iwan, Arif Onira, Rahmah Fitriyani, Sihabudin, Rafli Ali yafli, Fadel, Sholihun, Afik Zaki lubis, Eko Saputra, Brina Listiyani. Yang telah memberikan motivasi agar penulis menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. Semoga atas segala bantuan, dukungan, motivasi dan do`a untuk penulis mendapat balasan yang paling layak dari nya, dan skripsi ini berguna bagi wacana ke Islaman, kepada-Nya kita memohon Rahmat dan Hidayah-Nya. Amin Ya Robbal` Alamin.
Jakarta, 10 Oktober 2016 M 9 Muharam 1438 H
(MUHAMMAD FARUQ)
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .........................................................
ii
LEMBAR PERNYATAAN ...........................................................................
iii
ABSTRAK ......................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................
v
DAFTAR ISI ...................................................................................................
viii
BAB IPENDAHULUAN ................................................................................
1
A. LatarBelakangMasalah .......................................................
1
B. PembatasandanPerumusanMasalah....................................
8
C. TujuandanManfaatPenelitian .............................................
8
D. MetodePenelitian................................................................
9
E. SistematikaPenulisan .........................................................
12
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA ...........................................................................
13
A. SejarahsingkatterbentuknyaTentaraNasional Indonesia ....
13
B. TugasdanTanggungJawabTentaraNasional Indonesia .......
16
C. Pendidikan TNI ..................................................................
18
D. Doktrin TNI........................................................................
21
viii
BAB III
E. Urutansanksihukummiliter .................................................
29
F. Sistemperadilanpidana di Indonesia ...................................
31
G. Penganiayaanmenuruthukumpositif ...................................
36
PANDANGAN ISLAM TERHADAP PROFESI TENTARA
41
A. Tentarasebagaipekerjaan ....................................................
41
B. Sanksihukum
BAB IV
Islam
terhadaptentarayang
melakukanpelanggaranketikaperang ..................................
47
C. Penganiayaanmenuruthukum Islam ...................................
51
ANALISA
HUKUM
POSITIF
DAN
HUKUM
ISLAM
TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG No 36/K-PM-II08/II/AU/2015, TENTANG PENGANIAYAAN OKNUM TNI
BAB V
TERHADAP ANGGOTA......................................................
57
A. Kronologisperkara ..............................................................
57
B. Putusanpengadilan..............................................................
58
C. Analisaputusanmenuruthukumpositif ................................
59
D. Analisaputusanmenuruthukum Islam .................................
66
PENUTUP ..............................................................................
71
A. Kesimpulan ........................................................................
71
B. Saran-saran .........................................................................
72
ix
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
74
LAMPIRAN…………………………………………………………………………
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah Secara institusi fungsi TNI adalah wajib untuk mengikuti dalam usaha pembelaan Negara, syarat-syarat tentang pembelaan diatur undang-undang (pasal 30). Maksudnya ketentuan mengenai hak dan kewajiban dalam usaha pertahanan Negara merupakan implementasi dari ketentuan pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga Negara tanpa kecuali mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.1 Khusus dalam kaitanya dengan keberadaan TNI, kesatuan anggota beranggapan bahwa, di dalam tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus dimulai dengan meningkatkan profesionalitasnya. Dengan berpegang teguh pada azas-azas profesionalisme, TNI diharapkan dapat terhindar dari terjadinya kesalahan atau prilaku menyimpang, perbuatan penganiayaan. sebagaimana yang telah dilakukannya selama pendidikan ketika pembentukan mental tentara atau prajurit.
1
2
Edie Siregar, Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, (Jakarta : Seketariat Jenderal MPR RI, 2012), h. 185 2 Muhadjir Efendy, Jati diri dan Profesi TNI, ( Malang: Mmm Press, 2009), h.2
1
2
Karena sudah merupakan suatu kelaziman, manakala seorang perwira melakukan kekerasan kepada juniornya disaat pendidikan, dan itu merupakan ajang balas dendam ketika mereka sudah menjadi senior dalam batalyon tersebut.3 Dengan demikian penting kesamaan di depan hukum (equality before the law) menjadi pedoman dalam dunia ketentaraan, khususnya Tentara Nasional Indonesia itu sendiri. Hal itu terlihat dari sanksi yang di berikan terhadap oknum yang melakukan pelanggaran hukum. 4 Begitu pun dalam negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyebutkan bahwa “Negara Indonesia merupakan negara hukum”. Hal tersebut menunjukkan bahwasanya hukum memiliki peranan yang sangat penting dan mendasar bagi kehidupan bangsa dan Negara Indonesia. Maka selain adanya hukum yang bersifat umum, di indonesia pun juga mengatur terkait hukum pidana militer. Hukum militer yang berlaku sekarang di Indonesia sebagian masih merupakan hukum yang berasal dari zaman penjajahan hindia belanda.5 Bagi TNI telah menyiapkan untuk menerima pemberlakuan pengadilan umum bagi prajurit TNI yang melakukan tindak pidana umum, diharapkan peraturan ini menjadi salah satu peningkatan penegakan hukum oleh kalangan TNI. oleh karena itu peradilan militer menjadi bagian pelaksana kekuasaan kehakiman dilingkungan TNI 3
Wawancara pribadi dengan Mayor Al-hadi di PAKUMREM, senin, 12 juni, 2016. Yesmil Anwar dan Adang, Pembaruan Hukum Pidana Reformasi Hukum Pidana,( Jakarta : grasindo, 2010). h. 77 5 http://annekasaldianmardhiah.blogspot.co.id/2013/04/penegakan-hukum-pidana-militer.html di unduh pada tanggal 15 juni 2016 4
3
untuk menegakan hukum dan keadilan dengan memperhatikan penyelenggaraan pertahanan Negara.6 Konsepsi
penyadaran
dan
penegakan
hukum bertujuan
untuk
membentuk mental prajurit TNI profesionalisme yang mampu mengembangkan tatanan kehidupan pribadi dan sosial dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara yang lebih demokratis guna mewujudkan kemampuan profesional sebagai alat pertahanan Negara. adapun sasaran yang diharapkan adalah tercapainya kadar kesadaran hukum dan penegakan hukum yang mantap, dengan indikator adanya keserasian dan keseimbangan antara
tuntutan
hak
dan
pelaksanaan
kewajiban
dikalangan
prajurit TNI. Terbentuknya kualitas pribadi prajurit TNI memiliki budaya patuh hukum sebagai landasan kemampuan profesionalisme, dengan indikator rendahnya angka pelanggaran hukum, baik secara kualitas maupun kuantitas, dan terwujudnya prajurit TNI yang professional memiliki kesadaran hukum yang cukup mantap dilandasi dengan nilainilai kejuangan, dengan indikator tingkat disiplin yang cukup tinggi di dalam pelaksanaan tugas maupun kehidupan sehari-hari.7 Dengan demikian peradilan militer adalah bagian dari hukum militer, dan hukum militer adalah bagian dari sistem hukum nasional. Hukum militer yang berlaku dilingkungan TNI diselenggarakan dengan pembinaan yang disinkronisasikan dengan sistem pembinaan hukum nasional yang ditujukan untuk mendukung keberhasilan tugas pokok TNI. Saat ini peradilan militer sedang menjadi perhatian 6
7
Wawancara pribadi dengan Mayor Al-Hadi di PAKUMREM, senin, 12 juni, 2016, Eric A. Nordlinger, Militer dalam Politik, (Jakarta : Rineka Cipta. 1990).h. 15
4
banyak pihak. Banyak kalangan menghendaki anggota militer yang melakukan tindak pidana umum diadili dalam peradilan umum. Berbeda dari ketentuan yang masih berlaku, yaitu diadili di dalam peradilan militer. Tentang hal ini, sesungguhnya TNI tidak dalam kapasitas setuju atau tidak setuju terhadap peradilan umum bagi prajurit yang melakukan tindak pidana umum. Dalam hal itu sistem ketatanegaraan pun melindungi atau memiliki beberapa sistem pelayanan peradilan, selain peradilan militer. ada peradilan umum, peradilan agama, peradilan tata usaha Negara. Semuanya ini diatur dalam undang-undang RI Nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman8. Khusus peradilan militer, secara internal TNI telah melakukan sosialisasi kepada anggota. Suatu saat, apabila prajurit TNI melakukan tindak pidana umum. Sebagai akses dari interaksi sosial, tidak tertutup kemungkinan adanya prajurit yang melakukan perbuatan pelanggaran. Perbuatan penyalahgunaan hukum itu, adakalanya dengan ketentuan disiplin, tindakan dispilin adalah tindakan seketika yang dapat di ambil oleh setiap atasan terhadap bawahan yang melakukan pelanggaran hukum baik perdata maupun pidana.9
8
Bahwa kekuasaan kehakiman menurut undang-undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan kekuasaan yang merdeka yang dilakukan oleh sebuah mahkamah konstitusi,untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan,Djoko Suyanto, Menuju TNI Professional dan Dedikatif, (Jakarta: Pusat Pendidikan TNI, 2007), h. 80 9 Pelanggaran atau perbuatan melawan hukum tersebut dapat merugikan rakyat, hak asasi manusia, institusi TNI, maupun Negara. hukum yang berlaku. Tidak ada kebijakan apapun dari TNI yang bertujuan mengintervensi proses hukumnya. Disahkan dengan keputusan Panglima TNI Nomor kep/ 22 /VIII/ 2005 tanggal 10 agustus 2005,Peraturan Disiplin PrajuritTtentara Nasional Indonesia. (Jakarta: Markas Besar TNI), h. 2
5
Penegakan hukum bagi TNI merupakan keharusan.10 seperti halnya pada kasus-kasus lain, prinsip mengedepankan penegakan hukum pun tampak dalam penanganan kasus penganiayaan warga didesa Alas Tlogo di Pasuruan, Jawa Timur. Peristiwa yang menewaskan empat warga dan tujuh luka-luka itu terjadi sebagai akses persengkataan tanah antara penduduk dengan TNI AL ini pun disikapi dengan mengedepankan proses hukum.11 Begitu pun kasus yang ada di lingkungan TNI yaitu, majelis hakim Pengadilan Militer III-13 Madiun, Jawa Timur, Senin, 27 Juni 2016, memvonis tiga dari lima Ankatan Darat, terdakwa pelaku penganiayaan yang menewaskan Kopral Kepala APH, ajudan Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0812 Lamongan, Letnan Kolonel ARM. Tiga terdakwa itu adalah Sersan Kepala Mintoro, Sersan Dua AM dan Sersan Mayor AP. Majelis hakim yang diketuai Letnan Kolonel Laut (KH/W) Tuty Kiptiani mengatakan ketiga terdakwa diganjar hukuman sesuai perannya masing-masing. Mintoro dijatuhi hukuman sembilan bulan penjara. Dia dinyatakan terbukti bersalah, yakni ikut melakukan penganiayaan secara bersamasama yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Hal itu sesuai dakwaan oditur militer, yakni pasal 351 ayat 3 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP. 12 kasus yang
10
Dari jumlah keseluruhan TNI untuk sekarang ini 434,410 terdiri dari Ankatan Laut,Darat,Udara dan setiap matra terdapat kasus penyalah gunaan hukum oleh karena itu penegakan hukum bagi TNI merupakan keharusan yang wajib diperbaiki. Tentara Nasional Indonesia https://googleweblight.com/lite_url=httpps://id.m.wikipedia.org/wiki/Tentara_Nasional_Indonesia=w w.google.co.id diakses 12september 2016. 11 Djoko Suyanto, Menuju TNI Professional dan Dedikatif ,( Jakarta ;pusat pendidikan TNI,2007), h. 81 12 Tuty kiptiyani sebagai hakim, menjelaskan, pertimbangkan yang memberatkan para terdakwa karena melanggar sumpah prajurit. Mereka juga tidak menghentikan Komandan Kodim 0812
6
sama terjadi di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta menjatuhkan vonis bagi para terdakwa penganiayaan yang mengakibatkan kematian anggota TNI Angkatan Udara. Enam terdakwa merupakan kasus penganiayaan adalah anggota Grup I dan II Komando Pasukan Khusus (Kopassus), pasukan elite TNI Angkatan Darat. Sedangkan terdakwa lain masih menjalani persidangan. Dua dari enam terdakwa, selain divonis bersalah juga dipecat dari dinas ketentaraan. Karena terbukti melakukan tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan Sersan MZ meninggal. Prajurit Satu S dan Prajurit Satu DI dijatuhi hukuman 3,5 tahun penjara. Selain itu, keduanya juga dipecat dari dinas militer," kata Sekretaris Pengadilan II-11 Yogyakarta Kapten CHK Handoko, Kamis, 3 Maret 2016.13 Di samping itu menjunjung moral baik agama manapun dan norma adat penting untuk dibina,
berdasarkan keyakinan seseorang akan tujuan yang ingin
dicapainya, maka semakin kuat kepercayaan, semakin kuat pula besar dan lebih kokoh semangat untuk mencapainya, Kepercayaan tersebut juga memperkuat kesetiaan pada organisasi dan kepatuhan yang sempurna pada perintah pemimpin. Sementara itu, pada masa Rasululullah SAW, tentara harus bisa terlebih dahulu dan dilatih atau dibina untuk mempersiapkan kemampuan diri. Tujuanya agar mampu untuk suatu cita-cita yang tinggi dan mulia yang memiliki daya tarik Lamongan, Letnan Kolonel Ade Rizal Muharam, yang melakukan penganiayaan terhadap korban pada Oktober 2014. Para terdakwa justru ikut membantu dan melakukan penganiayaan hingga korban tewas.https://nasional.tempo.co/read/news/2016/06/27/058783510/kasus-dandim-aniaya-ajudanhingga-tewas-3-tentara-divonis di akses pada tanggal 14 september 2016. 13
https://nasional.tempo.co/read/news/2016/03/03/058750370/kopassus-penganiaya-tni-audipecat di akses pada tanggal 14 september 2016.
7
universal dan tidak terbatas tujuanya. Beliau melengkapi mereka dengan moral yang dinamis dengan kekuatan rohani yang memungkinkan mereka menghadapi segala jenis kesulitan dan penderitaan yang mungkin ditemui dengan berani penuh tekad dan daya tahan.14 Dalam dunia ketentaraan, Rasulullah SAW terlebih dahulu memberikan pelatihan dan pendidikan yang baik terhadap prajuritnya, sehingga apapun yang terjadi jika seorang prajuritnya melakukan kesalahan maka dengan cepat merasakan penyesalan.15 Dengan hal itu, Rasulullah SAW pun, melarang perbuatan penganiayaan, Namun kasus penganiayaan oleh tentara musuh pernah terjadi pada saat Fathul Makkah, seperti halnya kasus Nadhar bin Al-Harits dan Uqbah bin Abi Muaith ketika menjadi tawanan Rasulullah SAW. Rasulullah Saw pun memberikan sanksi untuk memerintahkan dibunuh dua tentara tersebut, karena telah banyak menganiaya kaum muslimin ketika di Makkah16 Dari kasus tersebut bahwa penegakan hukum didunia militer sudah diterapakan di zaman Rasululullah SAW. Bentuk moral dan kedisiplinan tentara harus di jaga dan lebih di terapkan, oleh karena itu penulis tertarik membahas dalam skripsi ini “Sanksi Pidana Penganiayaan Terhadap Oknum Tentara Nasional
14
Afazalu Rahman, Nabi Muhamad SAW Sebagai Seorang Pemimpin Militer, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h, 163. 15
Nizar Abazhah, Perang Muhamad Kisah Perjuangan dan Pertempuran Rasulullah SAW,(Jakarta : Zaman,2011),h. 370 16
Akram Dhiya Al-Umuri, Shahih Sirah Nabawiyah, (Jakarta: Pustaka As-sunah, 2010),
h.386.
8
Indonesia Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif ” sebagai tugas jenjang starata 1 yang ditempuh peniulis.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.
Pembatasan Masalah Agar dalam pembahasan penelitian ini terarah dan tersusun secara sistematis
pada tema bahasan yang menjadi titik sentral, maka perlu penulis uraikan tentang pokok-pokok bahasan dengan memberikan perumusan dan pembatasan masalah. Untuk mendapatkan pembahasan yang objektif, maka dalam skripsi ini penulis membatasinya dengan pembahasan mengenai
sanksi
pidana penganiyaan oleh
oknum Tentara Nasioanal Indonesia prespektif hukum pidana Islam dan hukum positif. 2.
Perumusan Masalah Dari pembatasan masalah di atas dapat diuraikan beberapa masalah yang
dirumuskan dengan pertanyaan penelitian ( research question), yaitu: 1. Apakah faktor penyebab oknum TNI melakukan tindak pidana penganiayaan? 2. Bagaimana bentuk sanksi hukum bagi pelaku tindak pidana penganiayaan terhadap oknum TNI dalam hukum islam dan hukum positif ? C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan Penelitian : Adapun hasil yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah terjawabnya
semua permasalahan yang dirumuskan, yaitu :
9
1. Untuk mengetahui faktor penyebab pelaku oknum TNI melakukan tindak pidana penganiyaan . 2. Untuk mengetahui bentuk sanksi hukum bagi pelaku tindak pidana penganiayaan dalam hukum militer maupun hukum pidana Islam. 2.
Manfaat penelitian
a.
Kegunaan Akademik Memberikan pengetahuan mengenai sanksi bagi pelaku tindak pidana
penganiayaan dalam dunia kesatuan militer Republik Indonesia yang menjelaskan sistem peradilan pidana di ketentaraan maupun dalam hukum pidana Islam. b.
Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi tentang
pemberian sanksi terhadap terpidana dan efek jera bagi terpidana oknum TNI, sehingga berkurangnya angka kejahatan di dunia militer di Indonesia. D.
Metode penelitian Untuk memperoleh data dan penjelasan segala sesuatu yang berhubungan
dengan pokok permasalahan diperlukan suatu pedoman penelitian yang disebut metodologi penelitian, yang dimaksud dengan metodologi penelitian adalah cara meluluskan sesuatu dengan menggunakan pikiran sesama untuk mencapai suatu tujuan.17Metode adalah pedoman cara seseorang ilmuan mempelajari dan memahami
17
h.1.
Cholid Narboko dan Abu Achmadi, Metodologi penelitian,( Jakarta: Bumi pustaka,1997),
10
langkah-langkah yang dihadapi.18Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan suatu sistematika, metodologi ilmiah dengan tujuan untuk memperoleh sesuatu yang baru atau asli dalam usaha memecahkan suatu masalah yang setiap saat dapat timbul di masyarakat.19 Dalam penelitian skripsi ini penulis melakukan dua jenis penelitian, yaitu penelitian lapangan (Fieled Research) dan penelitian pustaka (Library Research) . 1.
Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Bodgan dan Taylor
mendefisinikan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.20Karakter khusus penelitian kualitatif berupaya mengungkap keunikan individu, kelompok, masyarakat atau organisasi tertentu dalam kehidupannya seharihari.Dilihat dari segi tujuan dalam penelitian ini termasuk dalam metode penelitian yang bersifat deskriptif yaitu metode yang dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang sedikit dengan menggambarkan /melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak, atau sebagaimana adanya.21
18
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas Indonesia press,1986), h. 6. 19 Sukandar Rumidi, Metodologi Penelitian,( Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,2004), h.111. 20 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta,2008), h. 21. 21 Hadari Nawawi, Metode Penelitian bidang sosial, (Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS, 2007), h. 67.
11
2.
Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan dua jenis sumber data,
yaitu data Sekunder, merupakan data yang diperoleh melalui studi pustaka yang bertujuan untuk memperoleh landasan teori yang bersumber dari, buku-buku, hasil penelitian, jurnal-jurnal, tulisan-tulisan dari internet, data kedua yaitu dengan melalui wawancara terhadap instansi terkait yang berkenaan dengan sanksi pidana oknum Tentara Nasioanal Indonesia perspektif hukum Islam. 3.
Teknik pengumpulan Data. Dalam penelitian ini teknik menganalisa data, penulis menggunakan metode
analisis deskriptif, yaitu suatu teknik analisis data dimana penulis menjabarkan datadata yang diperoleh dari hasil studi pustaka dan lapangan atau wawancara. 1. Studi pustaka, yaitu meliputi dari refrensi kepustakaan, baik berupa buku, majalah, surat kabar, jurnal dan mengakses internet. 2. Wawancara , yaitu situasi peran pribadi bertatap muka (face to face) ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang di rancang untuk memperoleh jawaban yang relevan dengan masalah penelitian kepada responden.22 Wawancara dilakukan terhadapa nara sumber yang dipilih untuk memperoleh beberapa hal yang berkaitan dengan skripsi ini. 4.
Teknik penulisan
22
Amirudin, Zainal asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta : PT Raja Garafindo, 2004), cet.ke-1,h.8
12
Dalam hal teknis penulisan, penulis mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta . E.
Sistematika Penulisan Agar penulisan ini lebih sistematik dan lebih terarah. Maka penulis akan
menjelaskan sistematika penulisan dalam skripsi ini. Pada dasarnya skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berkaitan, yaitu. BAB I Pendahuluan, pada pembahasan skripsi ini terdapat latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan BAB II Tinjauan umum tentang TNI dan rumusan kejahatan yang meliputi : Pengertian Tentara Nasional Indonesia, doktrin Tentara Nasional Indonesia, Tugas dan tanggung jawab TNI, serta standar operasional prosedur (SOP) penjelasan tentang sanksi pidana, Sistem peradilan pidana Indonesia dan penganiayaan menurut hukum positif. BAB III Pandangan Islam terhadap profesi tentara, meliputi tentara sebagai pekerjaan, sanksi hukum Islam tehadap tentara yang melakukan pelanggaran ketika perang, penganiayaan menurut hukum Islam. BAB IV
analisa putusan terhadap oknum Tentara Nasional Indonesia
menurut sistem hukum pidana Negara Republik Kesatuan Indonesia, meliputi sanksi pidana pidana militer, sanksi pidana hukum Islam.
13
BAB V Merupakan penutup, kesimpulan dan saran-saran dalam penulisan skripsi ini.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA A.
Sejarah Singkat Tentara Nasional Indonesia Setelah proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, tidak segera
dibentuk tentara kebangsaan. Undang-undang dasar 1945 sendiri hanya memuat dua pasal mengenai angkatan perang dan pembelaan Negara, yaitu pasal 10 yang menetapkan bahwa presiden memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Ankatan Laut, Angkatan Udara, dan pasal 30 yang menentukan bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan Negara yang syaratsyaratnya diatur undang-undang. Perkembangan Tentara Nasional Indonesia lebih banyak ditentukan oleh dinamika revolusi perjuangan bangsa, dari pada ketentuan undang-undang dasar.23 TNI sebagai singkatan dari Tentara Nasional Indonesia bukanlah suatu organisasi militer semata-mata. di samping merupakan kekuatan militer pada dasarnya adalah suatu organisasi perjuangan kemerdekaan negara Indonesia. jika mengingat terbentuknya TNI itu pada tahun 1945 tentu mengalami proses perwujudanya. Mula-mula sesudah kemerdekaan bangsa. diproklamasikan didalam suatu keadaan di mana masih terdapat sekian banyak tentara jepang di Indonesia dan dapat diperkirakan kedatangan tentara sekutu dalam waktu dekat, maka dengan
23
Soebijono, Tambunan, Hidayat mukmin, Roekmini Koesoemo Astuti, Dwi Fungsi ABRI Perkembangan dan Perananya dalam Kehidupan Politik di Indonesia, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 1995),h. 10
14
15
perasaan khawatir bahwa kemerdekaan itu akan ditumpas dan di tiadakan oleh orang asing-asing. Maka mengamankan kemerdekaan yang sudah begitu lama di idamidamkan di bentuk lah Badan Kemanan Rakyat pada tahun 1945 tanggal 19 agustus untuk mengorganisasi daya perlawanan.24 Pemuda-pemuda Indonesia yang berambisi untuk kemerdekaan, dan karena itu bertekad mempertahankanya kalau perlu sampai mati, semuanya berdatangan ketempat pusat BKR yang kemudian bernama markas-markas BKR. Proses perwujudan BKR dipermudah dengan tindakan pimpinan tentara jepang yang membubarkan tentara pembela tanah air atau PETA, yaitu tentara yang dalam masa pendudukan jepang. Ketika pemerintahan Republik Indonesia merasa tiba waktunya, bahwa sebagai Negara merdeka kita perlu mempunyai suatu tentara resmi. Pada tanggal 5 Oktober 1945 BKR diubah namanya menjadi Tentara Keamanan Rakyat disingkat TKR. Tetapi selain adanya kelengkapan organisasi yang lebih sempurna dari pada BKR, semangat dan keadaan TKR adalah sama. Meskipun organisasi Republik Indonesia yang muda berhasil menjadi semakin rapih, di pulau Jawa dan pulau Sumatra terasa kekuasaan Negara baru itu. kecuali di kota kota besar ditepi pantai dan dikota Bandung, dengan semakin rapihnya Negara itu, maka pada tanggal 25 januari 1946 perlu untuk merubah nama tentara resmi dari Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Republik Indonesia disingkat menjadi TRI.25
24 25
1986), h. 4
Nyoman Dekker, Sejarah Revolusi Nasional, ( Jakarta: Balai Pustaka , 2001),h. 17 Sayidiman Suryohadiprojo, Langkah-Langkah Perjuangan Kita, ( Jakarta: UI Press,
16
Tetapi perubahan nama ini tidak menghilangkan sifat-sifat khas dari tentara, yaitu sebagai tentara pejuang yang bahu membahu dengan rakyat melawan pihak penjajah dengan alat-alat serta senjata-senjata apa adanya namun dengan semangat nasional dan cinta kemerdekaan yang menggelora. Tanggal 7 juni 1947
dikeluarkan penetapan presiden yang antara lain
menetapkan bahwa mulai tanggal 3 juni 1947 disahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI)26. Setelah Konferensi Meja Bunder (KMB) pada bulan Desember Indonesia berubah menjadi Negara Federasi dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS). Sejalan dengan itu maka di bentuk pula Ankatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan antara TNI dan KNIL. Pada tanggal 17 agustus 1950, RIS dibubarkan dan Indonesia kembali menjadi Negara kesatuan, sehingga APRIS berganti nama menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI). Pada tahun 1962, dilakukan upaya penyatuan antara ankatan perang dengan kepolisian Negara menjadi sebuah organisasi yang bernama Ankatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Penyatuan satu komando ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya dan mejauhkan perannya dan menjauhkan dari peran politik tertentu. Pada tahun 1998 terjadi situasi politik diindonesia. Perubahan tersebut berpengaruh terhadap keberadaan ABRI. Pada tanggal 1 april 1999 TNI dan Polri 26
Soebijono, Tambunan, Hidayat mukmin, Roekmini Koesoemo Astuti, Dwi Fungsi ABRI perkembangan dan perananya dalam kehidupan politik di Indonesia, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 1995),h. 15
17
secara resmi dipisah menjadi institusi yang berdiri sendiri. Sebutan ABRI sebagai tentara di kembalikan menjadi Tentara Nasional Indonesia. Tentara Nasional Indonesia
terdiri dari tiga angkatan bersenjata, yaitu TNI Ankatan Darat, TNI
Ankatan Udara, dan TNI Ankatan Laut, TNI dipimpin oleh seorang panglima TNI. Sesuai ketetapan MPR nomor VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan POLRI serta ketetapan MPR nomor VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan peran POLRI maka pada tanggal 30 September 2004 telah disahkan Rancangan UndangUndang TNI oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang selajutnya ditanda tangani oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada tanggal 19 Oktober 2004.27
A.
Tugas dan Tanggung Jawab TNI Tugas TNI harus berlandaskan UU TNI. Di dalam bab IV tercantum
mengenai peran, fungsi dan tugas TNI. Sesuai dengan yang tercantum dalam undangundang, ada tiga yaitu: “menegakan, mempertahankan, dan melindungi,” makna yang harus ditegakan adalah kedaulatan Negara, yang harus dipertahankan adalah keutuhan wilayah NKRI yang berdasarakan pancasila dan UUD 1945, sedang yang harus dilindungi adalah keselamatan bangsa Indonesia. Didalam menjalankan tugas tersebut TNI mendasarkan pada kebijakan dan keputusan politik Negara. Sedangkan fungsi TNI adalah sebagai penangkal,
27
https://googleweblight.com/?lite_url=https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Tentara_Nasi onal_Indonesia.ic.id di unduh pada tanggal 1 juni 2016.
18
penindak, dan pemulih. Sebagai penangkal dan penindak artinya menangkal dan menindak setiap bentuk ancaman baik militer maupun ancaman bersenjata lain. Baik dalam negeri maupun luar negeri. Ada tiga sasaran ancaman yang harus ditangkal atau ditindak oleh TNI yaitu : mengarah kepada kedaulatan Negara, memecah keutuhan wilayah, dan membahayakan keselamatan bangsa. Sedangkan sebagai pemulih yang dimaksudkan adalah memulihkan kondisi keamanan Negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan. Tugas pokok dilaksanakan melalui dua operasi yaitu : Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) atau Militery Operation Other Than War (MOOTW). Operasi selain perang terdiri dari dua jenis yaitu operasi tempur dan non tempur.28 Menegakan kedaulatan Negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara. Sebagaimana yang di maksud pada ayat 1 dilakukan dengan pembahasan sebelumnya. Yaitu : 1. Operasi militer untuk perang 2. Operasi militer selain perang yaitu : a. Mengatasi gerakan separatis bersenjata b. Mengatasi pemberontakan bersenjata c. Mengatasi aksi terorisme d. Mengamankan wilayah perbatasan e. Mengamankan objek vital yang bersifat strategis f. Melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri g. Mengamankan presiden dan wakil presiden beserta keluarganya
28
Muhadjir Effendi, Jati Diri dan Profesi TNI, (Malang : UMM Press, 2009),h. 202
19
h. Memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan mendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta i. Membantu tugas pemerintah di daerah j. Membantu kepolisian Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur oleh undang-undang k. Membantu mengamankan tamu Negara setingkat kepala Negara dan perwakilan pemerintah asing yang ada di Indonesia l. Membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pembantu pemberi kemanusiaan m. Membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (Search and resque) n. Membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan, dan penyelundupan. Kemudian ayat (3) berbunyi ketentuan sebagaimana di maksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkan kebijakan keputusan politik Negara.29 B.
Pendidikan TNI Landasan pokok yang fundamental dalam proses-proses pembaharuan adalah
pendidikan. Untuk menyempurnakan pendidikan kita, maka terlebih dahulu harus kita tentukan apa yang ingin kita capai dengan pendidikan itu, maka pertama yang menjadi tujuan pendidikan adalah ditumbuhkanya anggota-anggota masyarakat yang tahu kewajiban dan hak-haknya sebagai warga Negara yang berdasarkan Pancasila. Lain dari itu pendidikan bertujuan untuk memberikan dasar bagi para anggota masyarakat untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat, oleh karena itu sistem pendidikan harus pula menjamin tersedianya kemungkinan yang luas untuk memperoleh berbagai kecakapan bagi para anggota masyarakat. Berbagai kejuruan
29
Markas besar Tentara Nasional Indonesia, paradigm baru peran TNI sebuah upaya nasionalisasi. Jakarta Mabes TNI, 1999
20
mulai tingkat bawah sampai tingkat tertinggi harus dapat dipenuhi untuk mengisi berbagai fungsi dalam masyarakat modern.30 Pendidikan TNI terbagi menjadi empat jenis yaitu pendidikan pertama (Dikma) pendidikan ini merupakan pendidikan yang dikenakan terhadap tentara yang datang langsung dari masyarakat. Kedua pendidikan pembentukan (Diktuk) yang merupakan kelanjutan dari pendidikan pertama, yaitu pendidikan untuk naik ke golonganya yang di atas. Ketiga pendidikan pengembangan umum (Dikbangum) pendidikan ini berupa pendidikan sekolah staf dan komando (Sesko). Keempat pendidikan pengembangan Spesialisasi (Dikbangspes).dalam pendidikan ini, prajurit dididik untuk dapat dapat menjadi tentara yang mempunyai keahlian khusus hingga yang sangat khusus.31 Begitupun pendidikan dasar bagi prajurit TNI , latihan dasar selama tiga bulan berikutnya harus ditempuh sebelum para kadet memasuki program pelajaranpelajaran akademi rutin. Bulan kedua dari masa tiga bulan itu. Dikenal sebagai masa Vira Carya atau Candradimuka .Yang di umpamakan seseorang berada di kawah. di mana gatot kaca melemparkan kedalamnya dan ketika keluar lagi bukan saja dalam keadaan sehat walafiat tetapi bahkan dengan kulit yang tertempa seperti baja. Latihan-latihan selama pendidikan dasar, sangat mirip dengan pengalaman, berhasil
30
Sayidiman suryohadiprojo, Langkah-Langkah Perjuangan Kita, (Jakarta: UI Prees, 1986),
31
Muhadjir Effendy, Jati Diri dan Profesi TNI , (Malang : Umm Press, 2009), h. 180
h. 32
21
atau gagal sama sekali, kalau kadet berhasil keluar dari pendadaran itu secara mental dan fisik,32 Kegiatan ekstarakulikuler, mencakup berbagai macam, studi peroketan, pendidikan keagamaan yang mendalam, studi elektronika, dan studi bahasa. Para kadet membawa senapan dan memakai helm plastik ke semua kelas dan pindah dari satu kelas ke kelas lain dalam formasi, berjajar dua, sambil bernyanyi dengan serempak , pendidikan militer di atur secara militer dengan memandang masalah disiplin dan penciptaan semangat korp.33 Pendidikan kemiliteran adalah berupa lembaga pendidikan, terutama akademi militer (AKMIL)34 di pendidikan inilah awal pembentukan dasar-dasar keperwiraan militer (military offichership) termasuk dasar profesionalisme TNI dimulai. Setamat dari akademi militer mereka harus mengikuti berbagai jenis pendidikan dan latihan dalam tugas yang di lingkungan TNI disebut pendidikan pengembangan (Dikbang) yang terdiri dari pengembangan spesialisasi (Dikpangspes) dan pengembangan umum (Dikbangum), keduanya di lakukan dilakukan di sela-sela antara penugasanpenugasan yang diterima.35 Jenis dan jenjang pendidikan yang termasuk kategori Dikbangpes diantaranya adalah, kursus perwira lanjutan (Sus Lapa) I dan II pendidikan kursus kecabangan, 32
Peter Briton, Profesionalisme dan Ideology Militer Indonesia, (Jakarta: Pustaka LP3ES, 1996), h. 119 33 Peter Briton, Profesionalisme dan Ideology Militer Indonesia, (Jakarta: Pustaka LP3ES, 1996), h. 200 34 Akademi militer (AKMIL)adalah sekolah pendidikan TNI Angkatan Darat di Magelang, Jawa Tengah,Indonesia, yaitu mencetak perwira TNI Angkatan Darat.sejarah Akademi Militer https://id.m.wikipedia.org/wiki/Akademi_Militer di akses 25 sepetember 2016 35 Muhadjir Effendy, Jati Diri dan Profesi TNI , (Malang: UMM Press, 2009), h. 143
22
kursus Komandan Batalyon (Sus Danyon), kursus Komandan Kodim (Sus Dandim), kursus Komandan Korem (Sus Danrem), sedangkan yang termasuk Dikbangum adalah sekolah staf dan komando Angkatan Darat (Sesko AD), Sesko TNI dan kursus Lembaga Pertahanan Nasional (Sus Lemhanas). Kurikulum yang di selenggarakan, yaitu meliputi materi semangat juang, pembinaan mental dan tauladan keberanian.36 C.
Doktrin TNI TNI tidak lagi sebagai sebuah entitas yang sarat dengan nuansa politis dan
turut bermain dalam wilayah praksis bisnis. Melainkan sebuah entitas yang hendak menuju kearah profesional sejalan dengan tuntutan tugas dan fungsi sebagai mana amanat UU No. 34/2004 tentang TNI. Berdasarkan perubahan fungsi, peran dan tugasnya TNI melaksanakan penyempurnaan doktrin. Mulai dari
doktrin ditingkat kebijakan strategis sampai dengan doktrin
ditingkat operasional yang harus mengikuti dan mengantisipasi perkembangan lingkungan strategis sejalan dengan peraturan perundang-undangan dan sifatnya implementatif. Doktrin TNI yang sesuai dengan peranya sebagai alat pertahanan Negara yang berbeda dengan TNI sebelumnya mengemban Dwi Fungsi, Hankam dan sosial. Kini, TNI tidak lagi sebagai sebuah satu entitas yang sarat dengan nuansa politis dan turut bermain dalam wilayah praksis bisnis, melainkan sebuah entitas yang hendak menuju profesionalisme sejalan dengan tuntutan tugas dan fungsi sebagai amanat UU no 34/2004 tentang TNI.
36
Muhadjir Effendy, Jati Diri dan Profesi TNI , (Malang: UMM Press, 2009), h. 144
23
Dengan mengacu pada strategi pertahanan Negara, tuntutan profesionalisme prajurit perlu diupayakan seiring dengan kelengkapan alat alutsista dan kesejahteraan prajurit yang lebih memadai dengan tetap memperhatikan ketersediaan anggaran dari Negara.37 TNI sebagai komponen utama pertahanan Negara berkomitmen untuk selalu berpedoman pada perundang-undangan yang berlaku. Perundang-undangan yang juga menuntut penyesuaian terhadap doktrin TNI yang merupakan pedoman TNI dalam melaksanakan tugas pokok dan peranya sebagai pertahanan alat Negara. Bersumber dari pengalaman sejarah dan teori yang bersifat konsepsional implementatif dan melandasi pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dalam pembinaan dan kemampuan dan penggunaan kekuatan TNI. Hal ini terjadi karena seharusnya penyusunan doktrin TNI mengacu kepada doktrin pertahanan Negara. Sayangnya , doktrin pertahanan Negara masih dalam proses penyusunan di departemen pertahanan kendatipun demikian, TNI secara proaktif telah menyusun doktrin baru , yang di beri nama Doktrin TNI Tri Darma Eka Karma (Tridek) yang mencerminkan keutuhan dari ketiga matra TNI. Dalam mengimplementasikan Doktrin Tridek. Prajurit TNI berpegang teguh terhadap falsafah pancasila, Undang-undang dasar Negara RI tahun 1945, sumpah prajurit dan sapta marga.38
37
Muhadjir Effendi, Jati Diri dan Profesi TNI, ( Malang : UMM Press, 2009).h. 86 Djoko suyanto, Menuju TNI Professional dan Dedikatif, ( Jakarta : Pusat Pendidikan TNI, 2007) , h. 42 38
24
Terdapat beberapa perbedaan penting antara Doktrin TNI Catur Dharma Eka Karma (Cadek) dengan doktrin TNI Tridek. Doktrin Cadek masih mewadah Polri sebagai bagian dari TNI, sedangkan dalam Tridek Polri sudah terpisah dengan TNI. Cadek menyatakan TNI sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan sosial, sementara dalam tridek, peran TNI hanya sebagai alat Negara di bidang pertahanan yang dalam menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik Negara.39 Doktrin TNI Cadek menetapakan TNI sebagai pengemban fungsi kekuatan Hankam dan Sospol. Sebagai pengemban fungsi Hankam, maka TNI merupakan penindak dan penyanggah awal setiap ancaman musuh dari dalam maupun luar negeri, pengaman, penertib, dan penyelamat masyarakat serta penegak hukum Negara, pelatih dan pembimbing rakyat bagi penyelenggara tugas Hankamneg dalam mewujudkan kemampuan dan kekuatan dalam perlawanan rakyat semesta untuk mengahadapi ancaman serta Pembina kemampuan dan kekuatan Hankamneg dalam pembinaan Hamkaneg dengan memelihara dan meningkatkan kemampuan dan kekuatan Hankam di darat, laut, udara serta penertiban dan penyelamatan masyarakat. Dalam doktrin tridek, fungsi TNI adalah penangkal dan penindak terhadap setiap ancaman militer dan ancaman bersenjata serta pemulih kondisi kemanan Negara bersama dengan instansi pemerintah untuk mengembalikan kondisi keamanan Negara akibat kekacauan perang. Perbedaan lainya adalah mengenai tugas pokok. Dalam doktrin cadek disebutkan bahwa tugas pokok TNI mengamankan,
39
Djoko suyanto, Menuju TNI Professional dan Dedikatif, ( Jakarta : Pusat Pendidikan TNI, 2007) , h. 44
25
menyelamatkan, mempertahankan dan melestarikan kemerdekaan, kedaulatan serta integritas bangsa dan Negara, mengamankan dan menyelamatkan, mempertahankan dan melestarikan ideologi pancasila dan UUD 1945 dan mengamankan, menyelamatkan, mempertahankan, melestarikan pembangunan nasional dan hasilhasilnya.40 Konsep ini menempatkan hubungan sipil militer dalam suatu dataran horizontal, didasarkan atas nilai-nilai moral dan sikap mental untuk saling menghargai, mempercayai dan bekerja sama gagasan inilah yang menjadikan dasar rumusan standar militer41 Pola operasi yang di laksanakan adalah operasi pertahanan yang meliputi operasi penciptaan kondisi, operasi konvensional, operasi perlawanan wilayah, operasi serangan balas dan operasi pemulihan keamanan dan penyelematan masyarakat. Serta operasi operasi keamanan dalam negeri yang meliputi operasi intelejen, operasi territorial, operasi tempur dan operasi keamanan dam ketertiban masyarkat. Sementara itu dalam doktrin tridek ditegaskan bahwa tugas pokok TNI adalah menegakan kedaulatan Negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara. Tugas pokok TNI dilaksanakan
40
Yuddy Chrisnandi, Reformasi TNI Perspektif Baru Hubungan Sipil Militer di Indonesia, (Jakarta :LP3ES,IKAPI, 2005,), h. 4 41 Yuddy Chrisnandi, Reformasi TNI Perspektif Baru Hubungan Sipil Militer di Indonesia, (Jakarta :LP3ES,IKAPI, 2005,), h. 6
26
melalui operasi militer untuk perang yang meliputi operasi gabungan TNI, operasi darat, operasi laut, operasi udara, kampanye militer dan operasi bantuan. Melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri, mengamankan presiden dan wakil presiden RI beserta keluarganya memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini dalam rangka pertahanan semesta, membantu tugas pemerintah didaerah, membantu kepolisian Negara republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat.42 Disamping itu TNI juga melaksanakan tugas mengamankan tamu Negara setingkat kepala Negara dan perwakilan asing, membantu menanggulangi akibat bencana alam, penggungsian, pemberi bantuan kemanusiaan, membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan search and resque dan membantu pemerintah untuk pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan, dan penyelundupan. Dalam doktrin Tridek , tidak terdapat lagi fungsi sospol. Sehingga jelas TNI berkonsentrasi kearah pembinaan ke dalam supaya profesional. Tidak ada lagi keterlibatan TNI dalam politik praktis maupun bisnis. Sejak TNI keluar dari lembaga legislative pada tahun 2004, tidak ada lagi. Dandim dan danrem yang bisa memaksa rakyat untuk memilih salah satu partai politik.
42
Djoko suyanto, Menuju TNI Professional dan Dedikatif,( Jakarta : Pusat Pendidikan TNI, 2007 ), h. 45
27
TNI menyadari bahwa Doktrin yang baru masih memiliki berbagai kekurangan yang perlu disempurnakan. Karena itu masukan-masukan dari berbagai pihak, baik internal maupun eksternal TNI masih di perlukan kesempurnaanya.43 Ada tiga Doktrin yang menjadi pegangan setiap prajurit TNI yaitu : (1) Sapta marga, (2) sumpah prajurit (3) wajib TNI, sedang bagi perwira, di samping ketiga tersebut di tambah dua lagi yaitu : sebelas azaz kepemimpinan TNI dan kode etik perwira. “Sapta marga” berarti tujuh jalan atau semacam garis perjuangan TNI. Terdiri dari tujuh butir kalimat yang berbunyi : 1. Kami warga Negara kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan pancasila. 2. Kami patriot Indonesia pendukung serta pembela ideologi Negara, yang bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah. 3. Kami kstaria Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, serta membela kejujuran kebenaran keadilan. 4. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia adalah bhayangkari Negara dan bangsa Indonesia. 5. Kami prajurit Tentara Nasional Indonesia, memegang teguh disiplin patuh dan taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan prajurit. 6. Kami prajurit Tentara Nasional Indonesia, mengutamakan keperwiraan di dalam melaksanakan tugas, serta senantiasa siap sedia berbakti kepada Negara dan bangsa. 7. Kami prajurit Tentara Nasional Indonesia setia dan menepati janji serta sumpah prajurit. “Sumpah prajurit” adalah sumpah yang di berlakukan bagi setiap anggota TNI baik Tamtama, Bintara maupun perwira terdiri dari lima butir dan berbunyi sebagai berikut : Demi Allah saya bersumpah / berjanji :
43
43
Djoko Suyanto, Menuju TNI Professional dan Dedikatif,( Jakarta : PUSPEN TNI, 2007 ),h.
28
1. Bahwa saya akan setia kepada Negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 2. Bahwa saya akan tunduk kepada hukum dengan tidak membantah perintah atau keputusan. 3. Bahwa saya akan taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan. 4. Bahwa saya akan menjalankan segala kewajiban dengan penuh rasa tanggung jawab kepada tentara dan Negara Republik Indonesia. 5. Bahwa saya akan memegang segala rahasia tentara sekeras-kerasnya. “Delapan wajib TNI”, kalau sapta marga adalah norma-norma yang mengatur hubungan pribadi prajurit dengan institusi TNI, Delapan wajib TNI adalah normanorma yang wajib dipatuhi oleh setiap prajurit TNI dalam berhubungan dengan masyarakat luar. Sesuai dengan namanya, delapan wajib TNI terdiri dari delapan butir.44 1. Bersikap ramah tamah terhadap rakyat. 2. Bersikap sopan santun terhadap rakyat. 3. menjunjung tinggi kehormatan wanita. 4. menjaga kehormatan diri dimuka umum. 5. senantiasa menjadi contoh dalam sikap kesederhanaan. 6. Tidak sekali-kali merugikan rakyat 7. Tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat. 8. menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.45 “Sebelas Azas kepemimpinan TNI” adalah berisi asas-asas kepemimpinan di dalam TNI yang terdiri dari 11 butir : 1. Taqwa, beriman kepada Tuhan yang Maha Esa dan taat kepadanya. 2. Ing ngarsa sung tulada, memberi suri tauladan dihadapan anak buah. 3. Ing madya mangun karsa, ikut bergiat serta menggugah semangat ditengah-tengah anak buah. 4. Tut wuri handayani, mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang kepada anak buah. 44 45
Muhadjir Effendi, Jati diri dan profesi TNI, (Malang : UMM press, 2009),h .86 Muhadjir Effendi, Jati diri dan profesi TNI, (Malang : UMM Press, 2009),h . 87
29
5. Waspada purba wisesa, selalu waspada mengawasi serta sanggup dan berani memberi koreksi terhadapa anak buah. 6. Ambreg parama arta, dapat memilih dengan tepat mana yang harus dilakukan. 7. Prasaja, tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebihan. 8. Satya, sikap loyal yang timbale balik, dari atasan terhadapa bawahan, dari bawahan terhadap atasan dan kesamping. 9. Gemi nastit, kesabaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu kepada yang benar-benar yang diperlukan. 10. Belaka, kemauan kerelaan dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan tindakan-tindakan. 11. Legawa, kemauan kerelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukanya kepada generasi berikutnya. Kode etik perwira (Budi Bakti Wira Utama), adalah kode etik profesi yang hanya berlaku bagi para perwira TNI, yang berbunyi sebagai berikut46 : Budi : perwira Tentara Nasional Indonesia berbuat luhur, bersendikan : 1. Ketuhanan yang Maha Esa 2. Membela kebenaran dan keadilan 3. Memiliki sifat-sifat kesederhanaan Bakti : perwira Tentara Nasioanl Indonesia berbakti untuk. 1. 2. 3. 4.
Mendukung cita-cita nasioanal Mencintai kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia Menjunjung tinggi kebudayaan Indonesia Setiap saat bersedia membela kepentingan nusa dan bangsa guna mencapai kebahagiaan rakyat Indonesia.
Wira : perwira Tentara Nasional Indonesia adalah kesatria. 1. Memegang teguh kesetiaan dan ketaatan. 2. Pemimpin (soko guru) dari bawahanya. 3. Berani bertanggung jawab atas tindakanya Utama : perwira Tentara Nasional Indonesia adalah, 46
Muhadjir Effendi, Jati Diri dan Profesi TNI, (Malang : UMM Press, 2009),h. 88
30
1. Penegak persaudaraan dan kemanusiaan 2. Penjujung tinggi nama dan kehormatan Korp perwira Tentara Nasional Indonesia.47 D.
Urutan Sangksi Hukum Militer Sanksi Pidana Militer adalah ketentuan hukum yang mengatur seorang militer
tentang tindakan-tindakan mana yang merupakan pelanggaran atau kejahatan atau merupakan larangan atau keharusan dan diberikan ancaman berupa sanksi pidana terhadap pelanggarnya. Sanksi Pidana Militer bukanlah suatu hukum yang mengatur norma, melainkan hanya mengatur tentang pelanggaran atau kejahatan yang dilakukan oleh prajurit TNI atau yang menurut ketentuan undang-undang dipersamakan dengan prajurit TNI.48 Namun jika terdapat suatu perkara yang didalamnya terdapat keterlibatan militer dan non militer maka hal tersebut disebut perkara koneksitas. Perkara koneksitas adalah suatu perbuatan pidana dilakukan oleh militer secara bersama-sama dengan masyarakat sipil. Ini sebagaimana ketentuan dalam pasal 89 ayat 1 KUHAP.49 Sedangkan urutan sanksinya yaitu : Hukuman Yang Dapat Diberlakukan Bagi Pelaku Tindak Kejahatan Menurut Pasal 6 KUHPM terbagi atas 2 jenis hukuman, yaitu : Pidana-pidana utama, terdiri atas: Pidana Mati, Pidana Penjara, Pidana Kurungan, Pidana Tutupan (UU No. 20 Tahun 1946) 2. Pidana-pidana tambahan, terdiri atas : 1.
47
Muhadjir Effendi, Jati Diri dan Profesi TNI, (Malang : UMM press, 2009), h. 85 Cahyo, Makalah pidana militer,http://www.scribd.com/doc/87702295/pidana-militer-baru di akses 15 september 2016. 49 Andi Hamzah, KUHP dan KUHAP, (Jakarta :Rineka Cipta, 2013)cet-17, h. 266 48
31
Ke-1, Pemecatan dari dinas militer dengan atau tanpa pencabutan haknya untuk memasuki angkatan bersenjata b. Ke-2, Penurunan pangkat c. Ke-3, Pencabutan hak-hak yang disebutkan pada pasal 35 ayat pertama pada nomor-nomor ke1, ke-2 dan ke-3 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. a.
Dari beberapa penjelasan mengenai hukuman yang ada diatas, ada satu contoh yang masuk dalam kategori pidana tambahan dan masuk pada nomor ke-1. 50 Jenis Pelanggaran Hukum Disiplin Militer terdiri atas: 1. segala perbuatan yang bertentangan dengan perintah kedinasan, peraturan kedinasan, atau perbuatan yang tidak sesuai dengan Tata Tertib Militer; dan 2. perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan pidana yang sedemikian ringan sifatnya. Pasal 9 Jenis Hukuman Disiplin Militer terdiri atas: 1. teguran 2. penahanan disiplin ringan paling lama 14 (empat belas) hari; atau 3. penahanan disiplin berat paling lama 21 (dua puluh satu) hari. Pasal 10 Penjatuhan Hukuman Disiplin Militer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 diikuti dengan sanksi administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 11 1. Dalam keadaan khusus, jenis Hukuman Disiplin Militer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b dan huruf c dapat diperberat dengan tambahan waktu penahanan paling lama 7 (tujuh) hari. 2. Keadaan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. Negara dalam keadaan bahaya; 50
Undang-undang Republik Indinesia nomor 26 tahun 1997 tentang Hukum Displin Prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
32
b. c. d.
Dalam kegiatan operasi militer; Dalam kesatuan yang disiap siagakan; dan/atau Militer yang melakukan pengulangan Pelanggaran Disiplin Militer dalam tenggang waktu 6 (enam) bulan setelah dijatuhi Hukuman Disiplin Militer. Pasal 12 (1) Militer yang dijatuhi Hukuman Disiplin Militer lebih dari 3 (tiga) kali dalam pangkat yang sama, dan menurut pertimbangan pejabat yang berwenang tidak patut dipertahankan untuk tetap berada dalam dinas militer, diberhentikan tidak dengan hormat. (2) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 51 Ketentuan tambahan pasal 55 a. hukuman disiplin tidak boleh dijatuhkan bersamaan waktunya dengan pidana yang akan atau sudah dijatuhkan. Pasal b, penjatuhan hukuman disiplin tidak menghapuskan tuntutan pidana atau gugatan perkara perdata, sengketa tata usaha militer, pembendaharaan Negara atau perkara lainya.52 F. Sistem peradilan pidana publik proses hukum pidana penganiayaan 1. Pelaporan Proses pertama bisa diawali dengan laporan atau pengaduan ke kepolisian. a. Korban (Terutama untuk delik aduan) b. Saksi c. Siapa saja yang mengetahui bahwa ada tindak kejahatan 51
Undang-undang republik Indonesia no 25 tahun 2014 tentang disiplin militer, pdf di unduh pada tanggal 10 mei 2016. 52
Panglima TNI Edriartono , peraturan disiplin prajurit TNI , disahkan dengan keputusan panglima TNI NOMOR KEP/22/VII/2005 TANGGAL 10 AGUSTUS 2005
33
2. Penyidikan Setelah menerima laporan, Polisi melakukan penyidikan. Penyidikan adalah: serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti untuk membuat jelas tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.53 Dalam penyidikan, diperlukan kerjasama dari anggota masyarakat yang diminta sebagai saksi. Seringkali karena tidak terbiasa berhubungan dengan aparat penegak hukum, warga yang diminta menjadi saksi memerlukan pendampingan dari paralegal selama proses penyidikan berlangsung.
3. Penuntutan Penuntutan adalah tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara ke pengadilan negeri yang berwenang. Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan meminta Hakim Pengadilan Negeri untuk memeriksa dan memutuskan perkara. Lalu Jaksa akan membaca dengan tekun dan teliti untuk merumuskan dokumen tuntutan untuk di limpahkan ke Pengadilan Negeri yang berwenang.54 4. Persidangan Mengadili adalah serangkaian tindakan hakim untuk menerima, memeriksa dan memutus perkara pidana berdasarkan asas bebas, jujur dan tidak memihak. Hakim mengadili kasus di depan sidang pengadilan. Dalam persidangan diperlukan 53
Hulsman, Sistem Peradilan Pidana dalam Perspektif Perbandingan Hukum, (Jakarta : Rajawali, 1984).h. 47 54 Hulsman, Sistem Peradilan Pidana dalam Perspektif Perbandingan Hukum, (Jakarta : Rajawali, 1984).h. 48
34
pemantauan dari warga bersama paralegal baik bila warga masyarakat menjadi korban maupun bila dituduh sebagai tersangka. 5. Eksekusi putusan pengadilan Bila semua pihak setuju dengan putusan pengadilan, maka putusan akan memiliki kekuatan hukum tetap, dan disusul dengan pelaksanaan eksekusi. Eksekusi adalah pelaksanaan putusan pengadilan yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap. Eksekusi akan dilakukan oleh Jaksa Penuntut Umum. Tapi bila salah satu pihak keberatan dengan putusan tingkat pertama, maka bisa mengajukan banding. Untuk meminta banding/kasasi, diperlukan dasar hukum dan alasan yang kuat. Untuk itu sebaiknya minta nasihat dari pengacara bila ingin mengajukan banding atau kasasi. Semua putusan hakim wajib ditulis dan bisa diakses oleh para pihak dan masyarakat umum. Upaya Hukum Setelah Keluar Putusan Pengadilan Negeri: a. Banding Banding ke Pengadilan Tinggi (di tingkat Propinsi): bila jaksa atau terdakwa atau kedua-duanya keberatan dengan putusan majelis hakim di pengadilan negeri,maka mereka bisa mengajukan banding atas putusan tersebut ke pengadilan tinggi. b. Kasasi Kasasi: bila jaksa atau terdakwa atau kedua-duanya tetap keberatan dengan putusan Pengadilan Tinggi, maka bisa dimintakan kasasi ke Mahkamah Agung (di tingkat Nasional).
35
Yang harus diperhatikan bila kita menjadi tersangka, sebuah tindak pidana bila terjadi tindak pidana: Pertama, periksa prosedur penangkapan, tanyakan apa kesalahan yang dituduhkan. Tanyakan surat perintah penangkapan, dan bacalah surat itu dengan teliti. Surat penangkapan dikeluarkan oleh kantor polisi atau jaksa untuk kasus pidana khusus. Hubungi pengacara/lembaga bantuan hukum. Sekalipun kita memang melakukan apa yang dituduhkan, kita tetap berhak atas bantuan/pendampingan hukum.sebagaimana yang diatur pasal 37 sampai pasal 4055 (daftar LBH/pengacara masyarakat bisa dilihat di kantor LBH atau posko bantuan hukum terdekat). Proses pemeriksaan: kita boleh menolak memberi kesaksian selama proses pemeriksaan bila belum didampingi oleh pengacara hukum. Surat Perintah Penangkapan, minimal isinya memuat: 1. Identitas lengkap si tersangka 2. Pelanggaran pasal/peraturan yang disangkakan Lamanya masa penahanan untuk penyidikan dan persidangan. 1. 2. 3. 4. 5.
Penyidikan/Kepolisian 20 hari dapat ditambah 40 hari Penuntut Umum/Jaksa 20 hari dapat ditambah 40 hari lagi Persidangan tingkat pertama 30 hari dapat ditambah 60 hari lagi Persidangan tingkat banding 30 hari dapat ditambah 60 hari lagi Persidangan tingkat kasasi 50 hari dapat ditambah 60 hari lagi
Hak tersangka: 1. Persidangan yang adil 55
Lilik Mulyadi, Hukum Acara Pidana Suatu Tinjauan Khusus Terhadap Surat Dakwaan Eksepsi dan Putusan Peradilan, ( Bandung: Citra aditya bakti, 2007).h. 61
36
2. Didampingi oleh penasehat hukum 3. Memperoleh berkas perkara dalam setiap tingkat pemeriksaan 4. Tidak mengalami kekerasan atau tekanan. Bagaimana Bila Anda Mengalami Kekerasan Fisik Selama Proses Penyidikan segera Hubungi Keluarga Atau Pengacara Untuk Minta Visum Dokter Kalau Masa Penahanan Yang Benar Tidak Dipatuhi Apa yang bisa dilakukan oleh korban atau keluarga dan teman korban. Yang bisa dilakukan adalah mengajukan gugatan praperadilan. Gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri tempat tersangka ditahan. Yang jadi tergugat adalah Polisi tempat ia ditahan Asas Praduga Tidak Bersalah Selama Proses Pidana Berlangsung, Seseorang Dianggap Tidak Bersalah Sampai Pengadilan Dapat Membuktikan Sebaliknya Definisi: Saksi : Orang yang dianggap mengetahui terjadinya tindak pidana atau kasus perdata. Dia diminta oleh polisi untuk menceritakan apa yang dia ketahui tentang kasus tersebut. Tersangka: Orang yang diduga melakukan tindakk pidana namun sesuai asas praduga tak bersalah, sebelum ada keputusan pengadilan maka dia belum dianggap bersalah. Terdakwa : Tersangka disebut terdakwa pada saat dia mulai disidangkan dipengadilan. Terpidana : Setelah ada putusan pengadilan maka terdakwa menjadi terpidana, terpidana adalah orang yang telah dinyatakan bersalah dan menjalani hukuman.
37
E.
Tindak pidana penganiayaan menurut hukum positif. Tindak pidana penganiayaan atau mishandeling itu di atur dalam bab ke-XX
Buku ke II KUHP, yang dalam bentuknya yang pokok di atur dalam pasa 351 ayat (1) sampai dengan ayat (5) KUHP dan yang rumusanya sebagai berikut : 1. Penganiyaan dipidana dengan penjara selama-lamanya dua tahun dan delapan bulan atau dengan pidana denda setinggi tingginya tiga ratus rupiah (sekarang : empat ribu lima ratus rupiah). 2. Jika perbuatan tersebut menyebabkan luka berat pada tubuh, maka orang yang bersalah dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun. 3. Jika perbuatan tersebut menyebabkan kematian, maka orang yang bersalah dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya tujuh tahun. 4. Disamakan dengan penganiayaan, yakni kesengajaan merugikan kesehatan. 5. Percobaan melakukan kejahatan ini tidak dapat dipidana. Dari pasal 351 KUHP diatas itu orang dapat mengetahui, bahwa undangundang hanya berbicara mengenai penganiayaan56 tanpa menyebutkan unsur-unsur dari tindak pidana penganiayaan itu sendiri, kecuali hanya menjelaskan bahwa kesengajaan merugikan kesehatan orang lain itu adalah sama dengan penganiayaan.
56
Penganiayaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pelakuan yang sewenangwenang (penyiksaan, penindasan dan sebagainya)
38
Yang dimaksud dengan penganiayaan itu ialah kesengajaan menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan luka pada tubuh orang lain.57 A.
Tindak Penganiayaan ringan Ketentuan pidana mengenai tindak pidana penganiayaan ringan itu oleh
pembentuk undang-undang telah diatur dalam pasal 352 ayat (1) dan ayat (2) KUHP, yaitu sebagai berikut ; 1. Diluar hal-hal seperti yang diatur dalam pasal 353 dan pasal 356 KUHP, penganiayaan yang tidak menyebabkan sakit atau hambatan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan atau kegiatan-kegitan pekerjaan dipidana sebagai penganiayaan ringan dengan pidana penjara selama-lamanya tiga bulan atau dengan pidana penjara denda setinggi-tingginya tiga ratus rupiah. Pidana tersebut dapat diperberat dengan sepertiga jika kejahatan itu dilakukan terhadap orang yang bekerja padanya atau yang membawa dirinya. 2. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dapat dipidana. Dari ketentuan pidana yang diatur dalam pasal 352 ayat (1) KUHP tersebut diatas itu dapat diketahui, bahwa untuk dapat disebut sebagai tindak pidana penganiayaan ringan, tindak pidana tersebut harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut.
57
Lamintang dan Theo lamintang, Delik-Delik khusus kejahatan Terhadap Nyawa, tubuh, dan Kesehatan, (Jakarta ; Sinar Grafika, 2010),h. 131
39
1. Bukan merupakan tindak pidana penganiayaan dengan direncanakan lebih dulu.Bukan merupakan tindak pidana penganiayaan yang dilakukan terhadap ayah atau ibunya yang sah, terhadap suami, istri, atau terhadap anaknya sendiri, Terhadap seorang pegawai. 2. negeri yang sedang menjalankan tugas jabatan secara sah, dengan memberikan bahan-bahan yang sifatnya berbahaya untuk nyawa atau kesehatan manusia.58 Tindak pidana penganiayaan dengan direncanakan lebih dulu. Tindak pidana penganiayaan dengan direncanakan lebih dulu itu oleh pembentuk undang-undang telah diatur dalam pasal 353 ayat (1) sampai dengan ayat (3) yang rumusanya sebagai berikut. 1. Penganiayaan yang dilakukan dengan direncanakan lebih dulu dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya empat tahun. 2. Jika perbuatan itu menyebabkan luka berat pada tubuh, maka orang yang bersalah dipidana dengan dengan pidana penjara selama-lamanya tujuh tahun. 3. Jika perbuatan itu menyebabkan meninggalnya orang lain, maka iya dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya Sembilan tahun.59
58
Lamintang dan Theo lamintang, Delik-Delik khusus kejahatan Terhadap Nyawa, Tubuh, dan Kesehatan, (Jakarta ; Sinar Grafika, 2010),h .145 59
Lamintang dan Theo lamintang, Delik-Delik Khusus Kejahatan Terhadap Nyawa, Tubuh, dan Kesehatan, (Jakarta ; Sinar Grafika, 2010),h. 148
40
B.
Tindak pidana penganiayaan berat Yang dimaksud dengan tindak pidana penganiayaan berat oleh undang-
undang itu, oleh pembentuk undang-undang telah diatur dalam pasal 354 ayat (1) dan ayat (2) yang dirumuskan yaitu : 1. Barang siapa dengan sengaja menyebabkan orang lain mendapat luka berat pada tubuhnya, karena bersalah telah melakukan penganiayaan berat, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya delapan tahun. 2. Jika perbuatan itu menyebabkan meninggalnya orang, maka orang yang bersalah dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya sepuluh tahun.60 C. Tindak pidana penganiayaan berat dengan direncanakan lebih dulu. Yang dimaksud
dengan tindak pidana penganiayaan berat
dengan
direncanakan lebih dulu itu oleh pembentuk undang-undang telah diatur dalam pasal 355 ayat (1) dan ayat (2) KUHP yang rumusnya sebagai berikut. 1. Penganiayaan berat yang dilakukan dengan direncanakan lebih dulu dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya dua belas tahun. 2. Jika perbuatan itu menyebabkan kematian, maka orang yang bersalah dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima belas tahun. Tindak pidana penganiayaan berat dengan direncanakan lebih dulu yang diatur dalam pasal 355 KUHP itu merupakan sesuatu gequalificeerde zware
60
Lamintang dan Theo lamintang, Delik-Delik Khusus Kejahatan Terhadap Nyawa, Tubuh, dan Kesehatan, (Jakarta ; Sinar Grafika, 2010),h. 159
41
mishandeling atau suatu penganiayaan berat dengan pemberatan, yakni sama dengan tindak pidana penganiayaan berat seperti yang diatur dalam pasal 354 KUHP, yang karena didalamnya terdapat suatu unsur yang memberatkan maka pidana yang diancamkan terhadap pelakunya menjadi diperberat.61
61
Lamintang dan Theo lamintang, Delik-Delik khusus kejahatan Terhadap Nyawa, Tubuh, dan Kesehatan, (Jakarta ; Sinar Grafika, 2010),h. 175
BAB III PANDANGAN ISLAM TERHADAP TENTARA A.
Tentara sebagai pekerjaan Semenjak awal Islam memang menaruh perhatian khusus mengenai militer
atau menjadi tentara, bahkan Rasulullah saw pernah meminta agar anak lelaki diajari untuk berenang, gulat, dan berkuda, ada satu surat dalam Al-quran yang berkisah tentang “heroisme” kuda-kuda yang berlari kencang dalam berkecamuk peperangan. `demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah. Dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan kakinya. Dan kuda yang menyerang diwaktu pagi, maka iya menerbangkan debu dan menyerbu ketengah kumpulan musuh.
ص ْجذًب فَأَصَشْ ٌَ ثِ ِّ ََ ْقعًب ُ د َ د قَ ْذدًب فَ ْبن ًُ ِغ َ َبدَٚٔ ْان َعب ِد ِ شاٛ ِ َبٕٚس ِ ًُ ض ْجذًب فَ ْبن (Q.S Al-Adiyat : 30: 1-4). 62 Dari ayat tersebut bisa di simpulkan militer atau menjadi tentara merupakan profesi mulia dalam pandangan Islam dan tidak ada satu profesi pun yang lebih mulia dari ini. Rasulullah saw pun memiliki profesi ini, sebagai mana sabda beliau :
رذذٙك ٔجعم سصقٚ ٔدذِ ال ششٙعجذ هللا رعبنٚ ٙف دزٛذ٘ ا عبعخ ثب ا عٚ ٍٛثعضذ ث ظم سيخ
62
Al-Qurthubi di dalam tafsirnya ( 20/ 106 ) menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam mengutus pasukan kuda yang dipimpin al-Mundzir bin al-Amru al-Anshari kepada suku Kinanah, akan tetapi setelah beberapa lama pasukan tersebut tidak ada kabar beritanya. Kemudian orang-orang Munafik menyebarkan isu bahwa mereka terbunuh semuanya, maka turunlah ayat ini untuk memberitahukan bahwa pasukan muslimin dalam keadaan selamat dan sedang menyerang musuh.Muhamad Ibrahim Al-Hifnawi dan Mahmud Hamid Usman,tafsir Al-Qurtubi,(Beirut: Dar alkotob al-Ilmiyah),h. 106
42
43
Artinya: aku di utus menjelang hari qiyamat dengan membawa pedang, sehingga menyembah Allah SWT. Yang Maha Esa tidak ada sekutu baginya, dan di jadikan rezeki ku berada di bawah naungan tombak ku63 Bahkan setelah Rasulullah SAW wafat pun perkembangan ilmu militer makin maju, dalam karya Al-Nadhim64 menulis berbagai kategori mengenai cara menunggang kuda, menggunakan senjata, tentang menyusun pasukan, tentang berperang, dan menggunakan alat-alat senjata yang saat itu dipakai oleh semua bangsa. Bahkan pada periode kekuasaan khalifah Al-Mamluk produksi mengenai ilmu militer sangat pesat perkembanganya.65 Secara konseptual, dunia kemiliteran sudah di bangun oleh nabi sejak Rasulullah SAW masih di Makkah tepatnya ketika beliau diangkat menjadi rasul oleh Allah dengan membangun pribadi-pribadi muslim yang bermental prajurit dan panglima. Adapun penerapanya baru di lakukan di madinah manakala situasi sudah benar-benar aman dan terkendali.66 Rasulullah SAW mendidik tentara dengan bertindak atas prinsip yang diajarkanya sendiri kepada manusia, dalam perkataan maupun dalam jiwanya, dan mengatakan kepada para sahabatnya untuk berbuat demikian. Beliau menyampaikan risalahnya dengan kasih sayang dan tidak pernah membenarkan atau menganjurkan 63
Debby M. Nasution, kedudukan Militer dalam Islam dan Perananya Pada Masa Rasulullah Saw, (Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya , 2003).h. 39 64 Abu Al Faraj Muhamad bin Ishaq Al-Warraq beliau adalah seorang Ilmuan muslim yang hidup di masa dinasti Al-Mamluk 65 Uba/dari berbagai sumber Republika – selasa, 08 april 2008 ,www.republika.com di unduh 25 mei 2016. 66 Nizar Abazhah, Perang Muhamad kisah Perjuangan dan Pertempuran Rasulullah Saw,( Jakarta : Zaman , 2011).h. 370
44
pemaksaan dan sikap agresif untuk mengislamkan orang. Bagaiamana mungkin beliau akan membenarkan cara yang jahat atau dengan paksaani dalam mengislamkan. Sedang beliau sendiri berjuang menentang sistem pemaksaan itu selama 23 tahun di mekkah ketika orang quraisy dan orang kafir menentangnya.67 Sebelum Islam datang orang-orang arab telah memiliki manajemen khusus dalam ketentaraan. Dalam tradisi orang arab setiap orang mampu melakukan atau menggunakan pedang untuk menjaga qobilahnya atau menjaga keluarganya, senjata mereka adalah pedang, tombak, panah, pasukanya di pimpin oleh tokoh-tokoh yang pemberani biasanya disebut pemimpin kabilah.68 Ketika Islam datang dan jihad disyariatkan, maka setiap muslim adalah tentara. Cinta agama dan syahid dijalan Allah, menjadi dorongan terbesar bagi umat Islam untuk bersegera menyambut seruan jihad69, Rasulullah saw menjadi pucuk panglima tertinggi pasukan Islam, setelah beliau wafat. Kemiliteran Islam banyak mengalami perubahan dan perkembangan, medan tempur yang semakin banyak dan pasukan yang berada ditempat yang berbeda-beda. Penyebabnya adalah tentu tugas para khalifah menjadi semakin berat para khalifah menyerahkan kepemimpinan militer pada mereka yang mengenal pemberani, tangguh, tegas, dan ahli strategi, mereka wajib di taati. 67
Afzalurahman, Muhammad Sebagai Pemimpin Militer, (Jakarta : YAPI , 1990 ),h. 35 Abu Zaid Syalbi dalam, Tarikh al-hadharah Al-islamiyah wa Al-fikr Al-islami (BeirutLibanon : Dar`ul Kutub,t.th)h. 150 69 Jihad menurut Al-Maududi ada dua macam, jihad bentuk pertama adalah perang yang dilakukan untuk melindungi umat islam dari musuhnya, jihad bentuk kedua yaitu bentuk perlawanan terhadap penguasa tirani atas kaum muslim yang hidup di negara sendiri. Jadi jihad bentuk pertamalah yang di lakukan pasukan nya Rasulullah SAW, Rohimin, Jihad Makna dan Hikmah, (Jakarta, Erlangga, 2006),h. 9 68
45
Biasanya panglima perang menemui pasukanya sebelum perang berkobar, mengecek pasukan, kemudian berpidato, menenangkan hati mereka dan memotivasi akan kemenangan pasukan, demikian juga yang dilakukan oleh rasulullah saw ketika perang usai, panglima mengecek pasukanya, kemudian melatih mereka dan memperbaiki bekal peperangan yang mereka punya70 Umat Islam menjadi salah satu panutan dalam dunia militer. Kaum muslimin adalah (penemu) banyak teknik dan strategi berperang. Orang-orang Arab di masa jahiliyah belum mengenal menajemen peperangan. Yang mereka tahu hanyalah serang atau mundur. Umat Islam terbimbing dengan firman Allah swt
ٌ َُْٛ ُصفًّب َكأَََُّٓ ْى ث ٌبٌ َيشْ صُٕص َ ِّ ِهِٛ َعجُِٙقَبرِهٌَُٕ فٚ ٍَٚ ُِذتُّ انَّ ِزٚ َإِ ٌَّ هللا Artinya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS: Ash-Shaff : 28 : 4). Mulailah kaum muslimin menata barisan pasukan. Terlebih lagi setelah wilayah Islam semakin luas. Hingga pamor kemiliteran umat Islam setara dengan militer yang bersejarah, Romawi dan Persia, yang tertata dan terencana. Umat Islam mengenal pasukan garis depan (front line), sayap kanan, sayap kiri, dan pasukan inti yang berada di tengah. Kemudian ditempatkan juga batalyon di bagian belakang 71
70
Abu zaid syalbi, Tarikh al-hadharah al-islamiyah wa al-fikr al-islami (Beirut-Libanon : Dar`ul Kutub, t.th),h. 153. 71 Nur Fitri Hadi ”kisah muslim”Artikel diunduh pada tanggal 6 juni 2016.https://kisahmuslim.com/5450-sejarah-perkembangan-militer-islam.html.
46
Oleh karena itu dalam pandangan Islam mengenai profesi tentara adalah profesi yang di anjurkan ketika itu , bahkan dalam sejarah Rasulullah SAW bahwa tentara adalah anjuran agar setiap muslim untuk mengikutinya. Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam (SAW) memerintah umatnya untuk menekuni masalah ini. Bahkan Rasulullah sendiri membentuk pasukan militer pada awal dakwahnya di Madinah. Untuk membentuk militer yang kuat, Rasulullah mewajibkan latihan militer bagi tiap laki-laki Muslim yang telah berusia 15 tahun. Wajib militer hukumnya Fardhu Kifayah. Hal itu berdasarkan firman Allah yang berbunyi :
ِ ِ ِّين لِلىه ُ َُوقَاتل ُ وه ْم َح ى َّٰت ََل تَ ُكو َن فْت نَةٌ َويَ ُكو َن الد Artinya : “Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.” (Al-Baqarah: 3 : 193). Juga berdasarkan sabda Rasulullah SAW
ّ ٔعهىٛ هللا عهٙ صهٙ أٌ انُج: عٍ أَظ،ذًٛ دذ صُب دًبد عٍ د: مٛ ثٍ اعًب عٙدذ صُب يٕع ) دٔدٍٙ ثأيٕانكى ٔاَفغكى ٔانغُزكى (سِٔ اثٛ جبْذٔا انًششك: قبل Artinya : “musa bin ismail dari humad dan hamid dari anas rasulullah SAW bersabda Perangilah orang-orang musyrik itu, dengan harta benda, tangan, dan mulut kalian.” (Riwayat Abu Dawud). 72 Sejarah pun membuktikan bahwa beliau telah melakukan tugas-tugas kemiliteran dan juga kepala negara seperti membentuk pasukan-pasukan khusus atau
72
Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asy`ats Al-Azdi As-Sijistani, ensklopedia hadits sunan abu dawud, (Jakarta : Al-Mahira, 2012),h. 522
47
Shariyah, mengangkat komandan pasukan, mengatur jadwal operasi-operasi militer dan bahkan terjun langsung ke lapangan memimpin pertempuran-pertempuran besar.73 Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kemiliteran sekarang ini telah menjadikan manusia mampu menciptakan berbagai macam jenis mesin perang dan persenjataan modern, maka tuntutan untuk menjadi tentara professional pada saat ini jauh lebih kompleks dibanding pada masa-masa sebelumnya. Islam mengharuskan setiap muslim yang menjadi tentara atau terlibat dalam dunia kemiliteran untuk menguasai ilmu persenjataan yang sesuai dengan tuntutan zaman teramasuk cara-cara menggunakanya sebaik-baiknya melakukan pendidikan dan pelatihan sehingga benar-benar menguasai ilmu kemiliteran dan menjadi tentara yang professional.74 Jadi profesi tentara adalah merupakan suatu hal yang wajib di zaman Rasulullah saw oleh karena itu bahwa profesi tentara dianjurkan untuk mengikuti wajib militer. Tapi selagi tidak merubah fungsinya tentara yaitu menjaga Negara dan keamanan rakyat namun tidak keluar dari hak dan kewajiban tentara dan menegakan amar ma`ruf nahi mungkar.
73
Debby M. Nasution, kedudukan Militer dalam Islam dan Perananya Pada Masa Rasulullah Saw,(Yogyakarta : Tiara wacana yogya , 2003).h. 40 74
Debby M. Nasution,kedudukan militer dalam Islam dan perananya pada masa Rasulullah saw,(Yogyakarta : Tiara wacana yogya , 2003)Hlm.46
48
B.
Sanksi hukum Islam terhadap tentara yang melakukan pelanggaran
ketika perang. Untuk memotivasi umat muslim dalam menjadi tentara, agar tidak melakukan kesalahan maka Allah memberi peringatan terhadap orang yang mencela dan menyepelekan jihad, yang lemah imanya, dan yang mempengaruhi orang lain untuk tidak berperang. Salah satu ayatnya, Allah Swt berfirman :
ٌجطئٍ فأٛ ٔءاٌ يُكى نًٍ ن،عبًٍٛءا يُٕأخزٔا دزسكى فبَفشٔا صجبد أَٔفشٔا جٚٓبانزٚأٚ ٍقٕ نٛٔنئٍ أصجكى فضم يٍ هللا ن،ذاٛٓ ءر نى أكٍ يعٓى شٙجخ قبل قذ اَعى هللا عهٛأصجزكى يص ًبٛ كُذ يعٓى فأفٕ فٕصا عظُٙزٛهٚ ُّ يٕدحُٛكى ٔثٛكأنى ركٍ ث ``Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu dan majulah ke medan pertempuran berkelompok-kelompok atau bersama-sama. Dan seseungguhnya diantara kamu ada orang yang sangat berlambat-lambat ke medan perang, maka jika kamu di timpa musibah ia berkata, ``sesungguhnya Allah Swt telah menganugerahkan nikmat kepada saya karena saya tidak ikut perang bersama-sama mereka, tentu saya mendapat kemenangan yang besar pula,, (QS, an-nisa 4:71-73)75 Yang bisa disimpulkan dari ayat ini bahwa, diantara umat muslim, terdapat yang berat hati untuk berperang dan menghindari jihad. Untuk membenarkan perbuatan dan menyembunyikan faktor ketidak hadiran mereka dalam berjihad, mereka mempengaruhi dan menghalangi keikut sertaan orang lain untuk berperang dan berjihad. Ketika umat Islam kalah dalam berperang, gugur , menjadi tawanan atau terluka dalam perang. Mereka mengatakan, ``Allah Swt telah melindungi kami sehingga tidak mengalami musibah-musibah tersebut. Seandainya berangkat kemedan
75
Depag, Al-Quran, Jakarta : Pustaka Amani, h. 61
49
perang, kami pun akan seperti mereka`` ketika umat muslim meraih kemenangan, memperoleh keberuntungan dan mendapatkan barang-barang rampasan perang, mereka berkata,76 ``andai saja mendapatkan taufik untuk ikut berperang dan mendapatkan kesempatan meraih kemenangan, pasti kami pun akan ikut berperang. Mereka berkata seakan-akan ada yang mengahalangi keikut sertaan mereka dalam perang atau mereka tidak diberi tahu akan adanya perang. Ayat tersebut mengutarakan keadaan dan apa yang di katakan orang-orang yang menghindari perang. Allah Swt mengecam dan mencela mereka karena menghindari perang dan berprilaku seperti kaum munafik yang senantiasa mencari pembenaran atas kesalahan yang di lakukan.77 Mengenai objek perang, Islam tidak menganut prinsip perang melawan semua, perang berlaku hanya untuk angkatan perang yang saling bertikai, sehingga di luar angkatan perang pembunuhan dan penindasan tidak diperbolehkan, perilaku perang yang diajarkan Islam menarik batas tegas antara prilaku sipil dan prilaku militer. Al-quran dengan tegas memberi batasan prilaku sipil dan militer dalam sebuah ayat yang berarti “barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena orang itu membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia 76
Mishbah Yazdi, Perlukah Jihad Meluruskan Salah Tentang Jihad dan Terorisme, ( Jakarta : Al-Huda , 2006).h. 188 77 Mishbah Yazdi, perlukah jihad meluruskan salah tentang jihad dan terorisme, ( Jakarta : Al-Huda , 2006).h. 189
50
seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan seluruhnya” Prilaku sipil diberlakukan kepada golongan sipil, yaitu kelompok masyarakat yang tidak ikut dalam berperang. Sedangkan prilaku militer diberlakukan oleh para pihak yang melakukan perang. Penjelasan diatas merupakan suatu aturan seorang tentara Islam jika salah melakukan pembunuhan sanksinya sama dengan orang yang sengaja melakukan pembunuhan yaitu pada jarimah qishas.78 Dalam hal kasus lain yaitu sanksi terhadap tentara Islam yang melakukan pengambilan harta rampasan perang tetapi belum ditentukan oleh Rasulullah saw dan penghianatan ketika perang. Ada beberapa penjelasan yang ada di dalam hadis ini.
ُ َّٛخ أَ َْجَأَََب انه ٍَْ َٗ ث ٍِْ َدجَّبٌَ عٛ َْذٚ ٍِْ ٍذ ع ٍَْ ُي َذ ًَّ ِذ ثَٛٗ ث ٍِْ َع ِعٛ َْذٚ ٍَْ ْش ث ٍُْ َع ْع ٍذ ع ٍ َد َّذصََُب ُي َذ ًَّ ُذ ث ٍُْ ُس ْي َّ َّٗ صه ِّ ْٛ َهللاُ َعه َ ُّٙ ِبل انَُّج َ َجَ َش فَقْٛ َس ُج ٌم ِي ٍْ أَ ْش َج َع ثِ َخَٙ ِّبل رُ ُٕف َ َ قِّٙ َُِٓ ِذ ث ٍِْ خَبنِ ٍذ ْان ُجْٚ َع ًْ َشحَ ع ٍَْ َصِٙأَث ْ ََّشٛبدجِ ُك ْى فَأ َ َْ َك َش انَُّبطُ َرنِكَ َٔرَ َغ بدجَ ُك ْى َ ٌَّ ِبل إ َ َد نَُّ ُٔجُُُْٕٓ ْى فَهَ ًَّب َسأَٖ َرنِكَ ق َ َٗصهُّٕا َعه َ َٔ َعهَّ َى ِ ص ِ ص َّ مٛ ٌ َ َيزَب ِع ِّ فَإ ِ َرا خَ َشصِٙ ٌذ فَ ْبنزَ ًَغُٕا فْٚ َبل ص ٍِْ ًَٛ َْ ْبٔ٘ ِدس َ َهللاِ ق ِ ِ َعجَِٙغ َّم ف ِ َُٕٓ َد َيب رُ َغٚ اد ِي ٍْ خَ َش ِص )ّ(سِٔ اثٍ يبج Muhamad bin Rumh telah menceritakan kepada kami, al-laits bin said telah menceritakan kepada kami dari yahya bin Said dari muhamad bin yahya bin hiban dari abi amrah dari zaid bin al-juhany berkata : seseorang dari bani asja meninggal pada waktu penaklukan khaibar lalu Rasulullah saw bersabda :”shalatkan lah kawan mu itu, lalu para sahabat terheran dengan perkataan tersebut, tatkala rasulullah saw melihat itu, bersabda beliau : “sesungguhnya kawan mu itu telah melakukan ghulul 78
Al-Ahkam jurnal pemikiran Islam dan doktrin militerisme ,2012, h-8. Pdf di akses pada tanggal 26 juni 2016.
51
dalam perang, zaid mengatakan kemudian para sahabat memeriksa barang bawaanya lalu di temukan manic-manic permata milik orang yahudi yang seharga dua dirham.79 Hadis lain menjelaskan dari Sahih Muslim
دذ: ٌبٚ دذ صُب انًغزًش ثٍ انش: دذ صُب عجذ انصًذ اثٍ عجذ انٕاسس: ش ثٍ دشةْٛٔدذ صُب ص ب يخٕٛو انقٚ ّ ٔعهى نكم غبدس نٕاءٛ هللا عهٙ قبل سعٕل هللا صه: ععذ قبلٙصُب اثٕ َضشح عٍ اث )ش عب يخ (سِٔ صذخ يغىٛشفع نّ ثقذس غذسِ اء ال ٔال غب دس اعظى غذسا يٍ ايٚ Artinya : Zuhair bin Harb menyampaikan kepada kami dari Abdu Samad bin abdul warits dari almustamir bin arrayan, dari abu nadharah, dari abu said bahwa Rasulullah Sawbersabda : pada hari kiamat nanti, setiap penghianat akan membawa bendera yang akan dikibarkanya tinggi-tinggi sesuai dengan penghiantanya. Ketahuilah , tidak ada penghiatan yang lebih besar dari pada seorang pemimpin terhadap rakyatnya.80 Hadis ini menceritakan seorang sahabat Hatib Ibn Al Bataah yang melakukan penghianatan kepada Rasulullah Saw yaitu membocorkan informasi penyerangan ketika Fathul Makkah, setelah tertangkap, yang di usulkan oleh Umar bin Khotob adalah memenggal lehernya, namun Rasulullah Saw memaafkanya.81 Dari penjelasan di atas banyak hadis atau ayat al-quran yang menjelaskan bahwa sanksi terhadap tentara yang melakukan tindak pidana mulai dari desersi, tidak
79
Abu Abdullah muhamad bin yazid al-qazwini ibnu majah, enslopedia hadits sunan ibnu majah, (Jakarta : al-mahira, 2012),h. 515 80
Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi An-Naisaburi, ensklopedia hadits shahih muslim 2, (Jakarta : Al-Mahira, 2012), h. 140. 81
Nizar Abazhah, Perang muhamad kisah perjuangan dan pertempuran Rasulullah SAW, (Jakarta : Zaman, 2011),h. 216
52
asal membunuh ketika melakukan perang, dan tidak asal mengambil barang ketika perang.
Sangksi yang di jelaskan bahwa jika desersi masuk terhadap sifat khianat dan hukumanya adalah berupa ta`zir, selanjutnya jika melakukan pembunuhan yang tidak tepat ketika perang sangksi terhadapnya adalah dihukum seperti membunuh seperti biasa dan hukumanya adalah qishas, sedangkan hadis yang menjelaskan ghulul ketika perang sanksinya adalah jika sudah mati maka Rasulullah SAW sendiri tidak mau menshalatkan, tapi jika masih hidup dari penjelasan ulama hukumanya adalah berupa ta`zir hukumnya.82
C.
Penganiayaan Dalam Hukum Islam Menurut Madjloes83, yang dimaksud dengan penganiayaan dalam hukum
Islam adalah: dengan sengaja melakukan perbuatan sehingga menimbulkan cidera atau cacat pada seseorang yang terkena perbuatan itu. Contohnya pemukulan dengan sengaja terhadap orang lain sehingga menyebabkan luka.84 Penganiayaan sebagai bentuk kejahatan (jarimah) oleh fuqaha, di bawa dalam satu bab (Kitab) khusus yang dimaksud dalam kitab jinayat, termasuk dalam
82
http://wiyonggoputih.blogspot.co.id/2016/03/penjelasan-hukum-koruptor.html di unduh pada tanggal 27 juni 2016. 83 Adalah dosen pengajar hukum di universitas Sumatra utara. 84 Dalam situs berita Malaysia, TM mengaku selama enam bulan disiksa oleh majikanya, di pukuli dan di cabut giginya ketika pingsan. Sigiranus marutho” Tkw di Malaysia disiksa” di akses 16 september.2016.http://regional.kompas.com/read/2014/12/25/22/tkwMalaysiadisiksa=www.google.co. id.
53
pembahasan mengenai masalah pembunuhan, pencurian, prostitusi, penganiayaan, perampokan, dan bentuk kriminal lainya. Penganiayaan di indentikan dengan melukai, yang dalam bahasa arab disebut Jirahah yang artinya pelukaan istilah jirah ini dipergunakan dalam ilmu fikih pada perbuatan yang melukai badan, menghilangkan nyawa, baik disertai dengan luka atau tidak, seperti membunuh dengan racun, serta tindakan-tindakan lain yang menghilangkan manfaat alat tubuh, seperti menjadi buta, tuli, dan lainya85 Adapun jenis-jenis jarimah penganiayaan yaitu sebagai berikut, 1. Memotong anggota tubuh atau bagian yang semakna dengannya. 2. Menghilangkan fungsi anggota tubuh, walaupun secara fisik anggota tubuh tersebut masih utuh. 3. Melukai di bagian kepala korban. 4. Melukai di tubuh korban 5. Melukai bagian-bagian lain yang belum disebutkan di atas. Pertama, penganiayaan berupa memotong atau merusak anggota tubuh korban, seperti memotong tangan, kaki, atau jari, mencabut kuku, mematahkan hidung, memotong zakar atau testis, mengiris telinga, merobek bibir, mencukil mata, melukai plupuk dan bagian ujung mata, merontokan dan mematahkan gigi, serta menggunduli dan mencabut rambut kepala, janggut, alis, atau kumis.
85
Amir Syarifudin, Garis-garis besar fiqih, (Bogor, kencana, 2003),h. 269
54
kedua, menghilangkan fungsi anggota tubuh korban, walaupun secara fisik masih utuh. Misalnya merusak pendengaran, membutakan mata, menghilangkan fungsi daya penciuman dan rasa, membuat korban bisu, membuat korban impoten atau mandul, serta membuat korban tidak dapat menggerakan tangan dan kakinya (lumpuh). Tidak hanya itu, penganiayaan dari sisi psikis, seperti intimidasi dan teror, sehingga korban menjadi stress atau bahkan gila, juga termasuk ke dalam kategori ini. Ketiga, penganiayaan fisik dibagian kepala dan wajah korban. Dalam bahasa Arab, terdapat perbedaan istilah antara penganiayaan dibagian kepala dan tubuh. Penganiayaan dibagian kepala disebut Al~Syajjaj, sedangkan di bagian tubuh di sebut Al~Jirahah. lebih jauh, Abu hanifah secara khusus memahami bahwa istilah Al~Syajjaj , hanya dipakai pada penganiayaan fisik dibagian kepala dan wajah, tepatnya dibagian tulang, seperti tulang dahi, kedua tulang pipi, kedua tulang pelipis, dan tulang dagu. Abu Hanifah tidak menggunakan istilah ini untuk penganiayaan terhadap kulit kepala atau wajah. Sementara itu, ulama-ulama fiqih pada umumnya tidak hanya membatasi pada penganiayaan bagian tulang kepala dan wajah, tetapi semua jenis penganiayaan yang melukai bagian tersebut.86 Dengan memerinci jenis-jenis luka di bagian kepala dan wajah, Abu Hanifah mengemukakan sebelas istilah yang berbeda satu sama yang lain, yaitu sebagai berikut. 1. Al~Kharisah, yaitu pelukaan pada bagian permukaan kulit kepala yang tidak sampai mengeluarkan darah. 86
Nurul Irfan dan Masyrofah, fiqh jinayah, (Jakarta : Amzah , 2014), Hlm.11
55
2. Al~Dami`ah, yaitu pelukaan yang berakibat keluar darah, tetapi hanya menetes seperti dalam tetesan air mata. 3. Al~Damiyyah, yaitu pelukaan yang berakibat darah mengucur keluar deras. 4. Al~Badi`ah yaitu pelukaan yang berakibat terkoyaknya atau terpotongnya daging dibagian kepala korban. 5. Al~Mutalahamah, yaitu pelukaan yang berakibat terpotongnya daging dibagian kepala lebih banyak dan lebih parah dibanding pada kasus Al~Badi`ah dua istilah tersebut memang sangat mirip, sehingga Muhamad Bin Yusuf Al-Syaibani menganggap bahwa Al-Badi`ah lebih parah dari pada Al-Mutalahamah. Menurutnya, Al-Badi`ah ialah pelukaan yang dapat mengoyak daging, mengeluarkan darah, dan bekas lukanta berwarna hitam. 6. Al~Samhaq, yaitu pelukaan yang berakibat terpotongnya daging hingga tampak lapisan antara kulit dan tulang kepala. Istilah ini disebut juga Al~Syajjah. 7. Al~Mudihah, yaitu pelukaan yang lebih parah dari pada As-Samhaq. Tulang korban mengalami keretakan kecil, seperti goresan jarum.87 8. Al~Hasyimah, yaitu pelukaan yang berakibat remuknya tulang korban 9. Al~Manqalah, yaitu penganiayaan yang mengakibatkan tulang korban menjadi remuk dan bergeser dari tempatnya semula. 87
Nurul Irfan dan Masyrofah, fiqh jinayah, (Jakarta : Amzah , 2014), Hlm.12
56
10. Al~Amah, yaitu penganiayaan yang mengakibatkan tulang menjadi remuk dan bergeser , sekaligus tampak tipis antara tulang tengkorak dan otak menjadi robek dan menembus otak korban. 11. Al~Damighah, yaitu penganiayaan yang lebih parah dari pada Al-Amah. Lapisan tipis antara tulang dan tengkorak dan otak menjadi robek dan menembus otak korban. Berbeda dengan perincian Imam Abu Hanifah di atas, Imam Malik hanya memerinci
menjadi
sepuluh
macam,
Samhaq,4)Al-badi`ah,5)Al-Mutalahamah,
1).Al-Damiyyah,2)Al-Kharisah,3)Al6)Al-Mulatah,
7)Al-Mudihah,
8)Al-
Manqalah,9)Al-Amah,10)Al-Damighah. Dalam perincian Imam Malik, tidak terdapat istilah pelukaan yang di sebut Al-Hasyimah, karena jenis luka ini terdapat pada tubuh bukan pada bagian kepala dan wajah. Sementara itu, Imam Syafii dan Imam Ahmad bin Hambal menyatakan bahwa jenis pelukaan di bagian kepala dan wajah terdiri atas sepuluh macam. Akan tetapi, mereka tidak menganggap Al-Damighah. Imam Ahmad memberi nama jenis luka AlDamighah dengan istilah Al-Bazilah. Namun demikian, keduanya sepakat memberi nama luka yang kesepuluh dengan Al-Ma`mumah atau Al-Amah. Dari beberapa istilah yang dikemukakan oleh para ulama, tampak jelas bahwa masalah-masalah mendetail seperti ini sudah menjadi bahan perbincangan ulama klasik. Namun sayangnya semua hanya sebatas teori dan luput dari perhatian tim perumus undang-undang pidana.
57
Keempat,penganiayaan di bagian tubuh korban. Jenis yang disebut dengan istilah Al~Jarh ini, terdiri dari dua macam, yaitu Al-Jaifah dan Ghair Al-Jaifah. Maksud dari Al~Jaifah ialah pelukaan yang menembus perut atau dada korban. Adapun yang di sebut Ghair Al~Jaifah ialah semua jenis pelukaan yang tidak berhubungan dengan bagian dalam tubuh korban. Kelima, penganiayaan yang tidak termasuk ke dalam empat kategori di atas. Penganiayaan ini tidak mengakibatkan timbulnya bekas luka yang tampak dari luar, tetapi mengakibatkan kelumpuhan, penyumbatan darah, gangguan saraf, atau luka bagian organ vital.88 Adapun pendapat bahwa tindak pidana penganiayaan tidak ada yang di sebut penganiayaan yang menyerupai sengaja, akan tetapi yang ada hanyalah kekerasan fisik sengaja dan karena kesalahan.89 Adapun sanksi bagi pelakunya adalah hukuman pokoknya berupa qishas dan kaffarah jika sampai menyebabkan kematian. Hukuman penggantinya adalah puasa dan Ta`zir dan hukuman tambahanya adalah hilangnya hak waris dan hak mendapat wasiat90
88
Nurul Irfan dan Masyrofah, Fiqh Jinayah, (Jakarta : Amzah , 2014),h. 13 Wahbah Zuhaili, Fikh Al-islam wa Adilatuhu, jilid VII, penerjemah : Abdul Hayyi AlKattani,(Jakarta :Gema Insani,2011),h. 664 90 Djazuli. Fiqh Jinayah Upaya Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam, (Jakarta :Grafindo, 1997 ),h. 146 89
58
BAB IV ANALISA HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH
AGUNG
No
36/K-PM-II-08/II/AU/2015,
TENTANG
PENGANIAYAAN OKNUM TNI TERHADAP ANGGOTA
A.
Kronologis perkara Pada hari jumat tanggal 25 Januari 2013 pukul 21:00 Wib, Saksi-1 bersama
saksi-2 dan saksi 3serta letinganya, yang lain melaksanakan pembinaan fisik dilapangan Voly Mess Walet Bekmatpus Dismatau dengan melakukan push up , sit up, merayap, jungkir balik, guling-guling dilanjutkan dengan melaksanakan apel malam pengarahan yang di ambil oleh terdakwa secara bergantian.91 Selanjutnya para terdakwa memerintahkan kepada saksi-1, saksi-2 dan saksi3 serta letinganya yang lain untuk berbaris menjadi dua saff dan diambil oleh para terdakwa/senior (letting Bintara PK A-35) sebanyak 7 orang, kemudian salah satu terdakwa berteriak mengatakan “yang dinas di dalam maju kedepan?” lalu saksi-1 bersama dengan serda Angga dan serda Oky maju kedepan barisan, lalu para terdakwa secara bergantian bertanya kepada saksi-1 serda Angga dan serda Oky dengan kata-kata “kenapa kamar mandi kalian kotor, kamar mandi senior kotor, apa yang kamu bersihkan ? lalu saksi-1 menjawab “sudah saya bersihkan”. Lalu saksi-1
91
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan nomor : 36-k/PM II08/AU/II/2015,h. 6
59
langsung dipukul terdakwa VI Kurnia Aji Kusuma mengenai bagian perut hingga saksi-1 jatuh, tetapi terdakwa VI mengira kalau saksi-1 berpura-pura.92 Kemudian terdakwa VI memerintahkan saksi-1 untuk mengambil posisi kayang, dan pada saat kayang tiba-tiba terdakwa VII langsung memukul saksi-1 dari atas mengenai bagian perut secara berulang kali, kemudian memukul saksi-2 dan saksi-3 secara bergantian, sedangkan saksi-1 matanya ditutup dengan kaos oleh terdakwa VII karena disangka berpura-pura jatuh, ketika saksi-1 penutup mukanya dibuka maka terdakwa II memukul perutnya saksi-1 dengan tangan terkepal mengenai ulu hati dan perut bagian bawahnya hingga terjatuh, lalu saksi-1 diperintahkan untuk istirahat hingga selesai apel malam. Akibat perbuatan para terdakwa melakukan tindakan kekerasan atau pemukulan terhadap saksi-1, saksi-2 dan saksi-3 dan letting saksi-1 yang lain tersebut, Pada tanggal 14 Februari 2013, saksi-1 melaksanakan operasi pada bagian perut karena menurut keterangan dokter pada bagian usus 12 jari saksi-1 tidak berfungsi, selanjutnya dokter menyampaikan bagian lambung dan pangkreas saksi-1 ditemukan luka sehingga diperlukan untuk dirawat atau opnam di RSAU Antariksa.93 B.
Putusan pengadilan
menyatakan para terdakwa I Muhamad Alfan Al-Faruqi, terdakwa II Tyan Andhika, terdakwa III Guruh Sandhi, terdakwa IV Yan Wijaya Windu, terdakwa V Aldino 92
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan nomor : 36-k/PM II08/AU/II/2015,h. 6 93 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan nomor : 36-k/PM II08/AU/II/2015,h. 7
60
Bagus , terdakwa VI Kurniawan Aji, terdakwa VII Prayoga Striyansah, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama”. Oleh karena itu memidana dengan pidana penjara selama 5 bulan, membebankan biaya dengan 10.00094 C.
Analisa putusan menurut hukum positif Hukum Pidana Militer adalah ketentuan hukum yang mengatur seorang
militer tentang tindakan-tindakan mana yang merupakan pelanggaran atau kejahatan atau merupakan larangan atau keharusan dan diberikan ancaman berupa sanksi pidana terhadap pelanggarnya. Hukum Pidana Militer bukanlah suatu hukum yang mengatur norma, melainkan hanya mengatur tentang pelanggaran atau kejahatan yang dilakukan oleh prajurit TNI atau yang menurut ketentuan undang-undang dipersamakan dengan prajurit TNI.95 Contohnya seperti, premanisme, penganiayaan, main hakim sendiri, tindakan asusila. Jenis Hukuman Yang Dapat Diberlakukan Bagi Pelaku Tindak Penganiayaan TNI Hukuman Yang Dapat Diberlakukan Bagi Pelaku Tindak penganiyaan Menurut Pasal 6 KUHPM terbagi atas 2 jenis hukuman, yaitu : 1. Pidana-pidana utama , terdiri atas :Pidana Mati, Pidana Penjara, Pidana Kurungan, Pidana Tutupan (UU No. 20 Tahun 1946) 2. Pidana-pidana tambahan, terdiri atas : 94
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan nomor : 36-k/PM II08/AU/II/2015,h. 39 95 http://www.scribd.com/doc/87702295/pidana-militer-baru diunduh pada tanggal 6 juni 2016, 20: 00
61
Ke-1, Pemecatan dari dinas militer dengan atau tanpa pencabutan haknya untuk memasuki angkatan bersenjata. Ke-2, Penurunan pangkat. Ke-3, Pencabutan hak-hak yang disebutkan pada pasal 35 ayat pertama pada nomor-nomor ke1, ke-2 dan ke-3 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.96 Dalam UU peradilan militer memiliki absolute terhadap prajurit yang di persamakan dengan parjurit berdasarkan UU dan itu berlaku di kalangan militer97 dari beberapa penjelasan mengenai hukuman yang ada diatas, ada satu contoh yang masuk dalam kategori pidana penganiayaan dan masuk pada nomor ke-1. adapun contohnya seperti yang ada pada penjelasan kasus di bawah ini. Pengadilan militer II-08 jakarta yang bersidang di Jakarta dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di dalam lembaran putusan ini : Terdakwa I : Muhamad alfan alfaruqi Terdakwa II : Tyan andika farna Terdakwa III : Guruh Sandy Ardhitama Terdakwa IV : Yan wijaya windu Terdakwa V : Aldino bagus setiayasan Terdakwa VI : Kurniawan aji kusuma 96
Undang-undang Republik Indinesia nomor 26 tahun 1997 tentang Hukum Displin Prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia 97
Kontras, Menerobos Jalan Buntu Kajian Terhadap Sistem Peradilan Militer di Indonesia, (Jakarta: Rinam Antartika,2009),h. 47
62
Terdakwa VII : Prayoga satry putra pratama Pengadilan Militer II-08 Jakarta tersebut diatas Membaca : Surat pelimpahan berkas perkara dari oditur militer II-08 Jakarta Nomor :R/15/II/2015 tanggal 6 februari 2015 dan berkas perkara dari satpom lanud halim p. Nomor POM-401/A/IDIK-41/XII/2014/HLM tanggal 18 Desember 2014.98 Memperhatikan : 1. Surat keputusan tentang penyerahan perkara dari kepala dinas materil Angkatan Udara selaku PAPERA Nomor : kep/3/I/2015 tanggal 29 januari 2015. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada oditur Militer II-08 Nomor : Sdak/226/II/2015 tanggal 6 februari 2015. 3. Surat Kadilimil II-08 Jakarta tentang penunjukan Hakim Nomor : Tap/36k/PM II-08/AU/II/2015 tanggal 12 februari 2015. 4. Surat hakim ketua tentang penetapan Hari siding Nomor :Tap/36-K/PM II08/AU/II/2015 tanggal 13 februari 2015. 5. Relas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang atas nama terdakwa dan para saksi/ 6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara terdakwa ini. Mendengar :
98
Direktori putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia , putusan nomor : 36k/PM II-08/AU/II/2015,h. 2
63
1. Pembacaan Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/226/II/2015 tanggal 6 februari 2015 di dalam sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara terdakwa ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh terdakwa dipersidangan dan keterangan para saksi di bawah sumpah. Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa : a. Para terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: ``Secara sah sendiri-sendiri melakukan tindak pidana penganiayaan`` sebagaimana di atur dan diancam pidana dalam pasal 351 ayat (1) jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.99 Menimbang, bahwa dakwaan Oditur Militer tersebut diatas yang disusun secara Subsudaritas yaitu Primeir pasal 351 ayat (1) jo ayat (2) jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, subsidair pasal 351 ayat (1) jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, lebih Subsideir pasal 352 ayat (1) KUHP jo pasal 55 ayat (1) KUHP adapun unsur-unsurnya sebagai berikut : Primeir : Unsur kesatu : Barang siapa dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain.
99
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, putusan Nomor :36-k/PM II08/AU/II/2015,h. 3
64
Unsur kedua : yang mengakibatkan luka berat Unsur ketiga : dilakukan secara bersama atau sendiri. Subsidair : Unsur kesatu : Barang siapa dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain. Unsur kedua :
yang dilakukanya dengan secara bersamaan atau sendiri-
sendiri. Lebih Subsidair : Unsur kesatu : ``Dengan Sengaja`` Unsur kedua : ``menimbulkan rasa sakit atau luka`` Unsur ketiga : ``kepada orang lain`` Unsur keempat : ``yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian`` Menimbang, bahwa oleh karena oditur militer menyusun dakwaan secara subsidair maka majelis hakim akan membuktikan unsure-unsur dalam dakwaan primeir.100 Menimbang, bahwa mengenai dakwaan tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur kesatu : ``barang siapa Yang di maksud dengan ``barang siapa” adalah setiap orang yang tunduk pada segala ketentuan undang-undang yang berlaku diwilayah hukum atau yurisdiksi
100
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, putusan Nomor :36-k/PM II 08/AU/II/2015,h-29
65
NKRI, sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2-5,7 dan 8 KUHP dan sebagai pelaku tindak pidana/subjek hukum tersebut dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatanya, sedangkan menurut pasal 52 KUHPM yang di maksud dengan “barang siapa”adalah setiap orang yang tunduk di bawah Justisiable peradilan Militer.
101
menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah, keterangan para terdakwa, dan alat bukti lainya yang di ajukan kepersidangan terungkap faktafakta sebagai berikut : 1. Para terdakwa 2. Bahwa benar sesuai dengan skeppera dari kepala dinas materil angkatan udara nomor : Kep/3/I/2015 tanggal 29 januari 2015, para terdakwa masih aktif berdinas sebagai anggota Dismatau. 3. Bahwa benar dipersidangan para terdakwa dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan bahasa Indonesia baik dan benar sehingga tidak terlihat adanya tanda-tanda para terdakwa tergganggu jiwanya maupun menderita penyakit. Dengan demikian Majelis Hakim
berpendapat bahwa unsur kesatu telah
“barang siapa” terpenuhi. Unsur kedua : “Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain”. Bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya seuatu tindak pidana/perbuatan beserta akibatnya sedangkan yang
101
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, putusan Nomor :36-k/PM II08/AU/II/2015,h-30
66
dimaksud dengan tanpa hak perundang-undangan atau kepatutan yang berlaku dalam masyrakat atau melanggar hak pribadi orang lain yang dilindungi hukum tersebut. Bahwa menimbulkan rasa sakit atau luka adalah segala perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sakit, seperti memukul, menendang, melempar, mencekik dan sebagainya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua“Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit kepada orang lain” telah terpenuhi Unsur ketiga :” yang mengakibatkan luka berat” Dengan pertimbangan, bahwa tujuan Majelis Hakim menjatuhkan pidana tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf kembali kejalan yang benar menjadi warga Negara dan menjadi prajurit yang baik dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga, oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri para terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringan kan dan memberatkan pidana nya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1. Bahwa para terdakwa belum pernah di hukum baik dispilin maupun dipidana 2. Bahwa para terdakwa masih muda dan masih dapat dipidana Hal-hal yang dapat memberatkan : 1. Para terdakwa bertindak sewenang-wenang terhadap juniornya
67
2. Perbuatan para terdakwa dapat berpengaruh buruk terhadap disiplin prajurit dikesatuanya. 3. Perbuatan para terdakwa dapat menimbulkan hubungan yang tidak sehat antara senior dan junior. Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, majelis berpendapat, pidana sebagaimana tercantum pada dictum dibawah ini adil dan seimbang dengan kesalahan para terdakwa. Menimbang, bahwa para terdakwa harus dipidana, maka ia harus di bebani untuk membayar biaya perkara. Mengingat, pasal 351 ayat (1) KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan ketentuan perundang-undangan lainya yang bersangkutan. Maka mengadili, dengan sesuai dengan undang-undang pidana KUHP yaitu dengan pidana “penjara paling lama lima tahun” karena menyebabkan luka berat bagi korban tersebut.102 D.
Analisa putusan menurut hukum Islam Secara teoritis, ajaran Islam tidak memberikan secara khusus untuk sangksi
pidana penganiayaan untuk tentara, tetapi dari hasil analisa penulis bahwa sanksi yang di berikan terhadap pelaku penganiayaan di samakan dengan penjelasan penganiayaan pada umumnya. Tentang lingkup berlakunya hukum pidana Islam ini,
102
Andi Hamzah, KUHP dan KUHAP, (Jakarta : Rineka Cipta, 2013),h. 137
68
Dalam hal ini putusan yang telah di jatuhkan oleh terdakwa penganiayaan akan dikorelasikan oleh hukum pidana Islam, sebelumnya putusan sanksi yang telah di tetapkan oleh hakim militer adalah berupa kurungan selama lima bulan, jika dilihat dari jenis penganiayaan dan luka yang berat, tidak seimbang dengan sangksi yang diberikan. Karena korban salah satu organ tubuhnya ada yang tidak berfungsi yaitu diantara dua belas usus berdasarkan visum et repertum. Didiagnosa oleh dokter usus buntu.103 Akibat pemukulan tersebut. Hukum pidana Islam mengkategorikan bahwa perbuatan penganiayaan TNI masuk pada bagian al-jirah yaitu luka pada badan, selain kepala dan muka. Luka ini di bagi dua : al-ja`ifah dan ghoiru ja`ifah. Menurut Imam Hanafi Al-ja`ifah adalah luka yang sampai kedalam rongga dada dan perut, baik luka tersebut di dada, perut, punggung, dua lambung, antara dua buah pelir, dubur atau tenggorokan. Sedangkan ghoiru al-ja`ifah adalah luka yang tidak sampai ke rongga tersebut. Kemudian di jelaskan dalam hukum pidana Islam jika penganiayaan tersebut masuk memenuhi syarat ranahnya dalam tindak pidana yaitu berupa rukun-rukun tindak pidana ada dua : (1) perbuatan yang terjadi pada tubuh korban atau memengaruhi keselamatanya. (2) perbuatan pelaku di lakukan dengan sengaja. Agar terjadi tindak pidana, pelaku disyaratkan harus melakukan perbuatan yang menyentuh tubuh korban atau memengaruhi keselamatan tubuhnya, dalam 103
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, putusan Nomor :36-k/PM II08/AU/II/2015,h-22
69
kondisi apapun. Perbuatan tidak disyaratkan harus berupa pukulan atau melukai, tetapi cukup perbuatan yang membahayakan atau tindakan melawan hukum dengan segala bentuknya, seperti melukai, mencekik, menarik, mendorong, menekan, memelintir. Sejalan dengan ini yang di kemukakan oleh Wahbah Zuhaili, bahwa tindak pidana penganiayaan merupakan suatu tindakan melawan hukum atas tindakan manusia, baik berupa pemotongan anggota badan,pelukaan,mapun pemukulan, sedangkan jiwanya masih hidup tidak terganggu104 Dalam madzhab Hanbali ada pendapat bahwa tindak pidana penganiayaan ada yang disengaja dan yang menyerupai disengaja. Ia membedakan keduanya bahwa yang pertama berhak mendapat qishas dan yang kedua berhak mendapat diat. Mereka membedakan antara disengaja dan menyerupai sengaja. Yang pertama bermaksud memukul dengan sesuatu yang biasanya menimbulkan akibat, sedangkan yang kedua bermaksud memukul dengan sesuatu yang biasanya tidak menimbulkan akibat. Misalnya memukul dengan batu kerikil yang secara biasa tidak menimbulkan luka, namun perbuatan tersebut tidak wajib diqishas karena termasuk menyerupai disengaja.105 Pendapat ini merupakan pendapat yang lebih unggul dalam mazhab Hanbali adapun pendapat lain menyebutkan bahwa semua pelukaan hukumnya disengaja dan
104
Wahbah Zuhaili, Fikh Al-islam Wa Adilatuhu, jilid VII, penerjemah : Abdul Hayyi alKattani,(Jakarta :Gema Insani,2011)Hlm.663 105 Ali Yafie, dkk, ensiklopedia hukum pidana islam, ( Bogor : PT Kharisma Ilmu, )hlm-22
70
wajib diqishas. Allah SWT berfirman
ٔانجشٔح قصبصartinya dan luka-luka pun ada
qishasnya balasan yang sama. Adapun hukuman pokok bagi tindak pidana penganiayaan menurut Imam Malik hukumanya diat dan qishas. Jika qishas terhalang karena ada berbagai sebab, ada dua hukuman pengganti yang akan menempati posisinya : yaitu diat dan ta`zir.106 Jika dihubungkan dengan sangksi untuk oknum TNI yang melakukan penganiyaan dengan sengaja korelasinya dengan hukum pidana Islam maka delapan terdakwa oknum TNI tersebut di kenakan sanksi berupa diat dan qishas. Dalam hukum pidana Islam bahwa sanksi penganiayaan hukumanya ada dua hukuman pokok atau balasanya setimpal, sesuai dengan firman Allah:
ف َٔ ْاْلُ ُرٌَ ثِ ْبْلُ ُر ٌِ ثِبن ِّغٍِّ َٔ ْان ُجشُٔ َح َ َٓب أَ ٌَّ انُ َّ ْفِٛ ِٓ ْى فْٛ ََٔ َكزَ ْجَُب َعه ِ َْ َ ٍِْ َٔ ْاْلَ َْفَ ثِ ْبْلٍَٛ ثِ ْبن َعْٛ ظ َٔ ْان َع ِ ظ ثِبنَُّ ْف َّ َذْ ُك ْى ثِ ًَب أَ َْضَ َلٚ بسحٌ نَُّ ۚ َٔ َي ٍْ نَ ْى َ َص َّذ ًٌَُٕ ِهللاُ َٔانغ ٍَِّّ فَأُٔ َٰنَئِكَ ُْ ُى انظَّبن َ َّق ثِ ِّ فَُٓ َٕ َكف َ صبصٌ ۚ فَ ًَ ٍْ ر َ ِق
Artinya: Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada qishaashnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak qishash)nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (QS Al Maidah : 6 : 45)107 dari dalil hukum yang tercantum pada ayat AlQur`an tersebut dapat di pahami bahwa sanksi penganiayaan yang di lakukan TNI adalah qishas.108 106
Ali Yafie, dkk, ensiklopedia hukum pidana islam, ( Bogor : PT Kharisma Ilmu, ),h. 25
71
Sedangkan kedua yaitu diat atau pengganti adalah hukuman jika di maafkan oleh keluarganya maka wajib untuk membayar denda109
107
Lihat QS.Al-Maidah ayat 45. Zainudin Ali,hukum pidana islam (Jakarta :Sinar Grafika,2007) hlm-33-34 109 Amir Syarifudin, Garis-Garis besar fiqh,(Bogor : kencana,2003) hlm-270-271 108
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari uraian tersebut sanksi pidana penganiayaan oknum TNI dalam pembahasan bab bab sebelumnya penulis memberikan kesimpulan berupa beberapa poin : 1. Beberapa faktor TNI yang menyebabkan melakukan penganiayaan diantaranya adalah ketika pembentukan mental dan pelatihan yang keras, saat para kadet yang lulus dari pelatihan batalyon, perwira yang melakukan tugas, memberikan pelatihan terhadap bawahanya, yaitu para junior. Diawal pendidikan. terlihat baik dalam mengajarkanya, tapi semakin lama semakin kasar sehingga terjadilah ajang balas dendam terhadap juniornya. Timbullah kesan seperti menganiaya. Sebagai perwira tugas nya senior itu melatih dan memberikan contoh yang baik terhadap juniornya, selain itu juga kurangnya pantauan dari atasan TNI terhadap para juniornya. 2. Adapun sanksi TNI yang melakukan penganiayaan sanksinya adalah sama hukumanya dengan aturan hukum umum seperti yang di atur dalam pasal 351 sedangkan dalam dunia ketentaraan bahwa sanksinya di bedakan yaitu berupa teguran , dan sanksi administrasi yaitu berupa potongan gaji atau pemotongan pangkat, dan pemecatan secara tidak hormat.
72
73
Namun dalam hukum Islam tidak di jelaskan hukuman khusus bagi tentara yang melakukan penganiayaan. Dengan demikian hukuman pidana islam untuk tentara sanksinya disamakan dengan masyarakat atau sipil sangksinya yaitu berupa diat dan qishas. A. SARAN Dalam skripsi ini penulis menambahkan beberapa saran, yang bertujuan untuk mencoba untuk memberikan solusi, masalah tentang tidana pidana penganiayaan yang ada di kalangan TNI, yang di harapakan bisa diaplikasikan sarannya ini, adapun saranya sebagai berikut : 1.
Bagi setiap penegak hukum khusunya institusi TNI berlaku adil dan bijak dalam menyelesaikan masalah, bahkan memutuskan setiap adanya perkara yang terjadi dalam kesatuan harus di selesaikan dengan baik dan jangan sampai merugikan dan membuat peraturan internal dalam kesatuan tentang kode etik, dan yang sangat penting peranan para Pembina dan senior dalam kesatuan prajurit harus lebih cermat dalam melakukan perbuatan disiplin terhadap juniornya, agar di dalam tubuh kesatuan TNI tidak terjadi perpecahan antara senior dan juniornya dan mengantisipasi terjadinya kerenganggan hubungan antar senior dan juniornya. Dan lebih baiknya membuat tim khusus pemantau untuk memperhatikan kegiatan di setiap kesatuan prajurit.
74
2. Sanksi yang diputuskan oleh pengadilan militer menurut penulis masih kurang sesuai dengan pidana KUHP karena bentuk kasus yang terjadi adalah pelukaan berat oleh karena itu perlu penerapan yang sesuai dengan pidana KUHP. kemudian terapkan dalam setiap individu atau anggota ajarkan rasa kasih sayang terhadap sesama dan memasukan ajaran kerohaniaan dalam setiap jiwa prajurit, khususnya dalam norma agama ataupun norma adat. perlu dikenalkan batasan-batasan hukuman disiplin terhadap setiap anggota yang melakukan kesalahan agar terhindar tindak pidana penganiayaan lagi. Dan berpegang teguh terhadap keimanan, dengan mendalami ilmu-ilmu agama di dalam kesatuan TNI, Baik di ajarkan berupa moral dan nilai-nilai akhlak, sebab terlebih lagi akhlak sangat penting bagi setiap individu. dengan mempunyai ilmu dan akhlak yang bagus dan juga dengan sangksi tambahan dari militer yaitu berupa pemecatan atau penurunan pangkat maka nantinya akan berkurang tindak pidana penganiayaan di lingkungan pendidikan TNI. Islam sangat detail mengatur tentang ajaran moral dan etika bahkan sanksi hukum bagi pelaku kejahatan apapun, oleh karena itu penganiayaan yang terjadi dalam kasus anggota TNI, Ada baiknya hukum islam di terapkan agar berkurangnya tingkat penyalahgunaan hukum tidak terjadi dalam kesatuan anggota, seperti Qonun atau undang-undang yang sudah diterapkan di Aceh.
DAFTAR PUSTAKA Ali Yafie, dkk, Ensklopedia Pidana Islam, Bogor : PT Kharisma Ilmu, t t.th. Astute Koesomo,dkk, Tambunan, Dwi Fungsi ABRI Perkembangan dan Perananya dalam Kehidupan Politik di Indonesia, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. ,1995. Afzalurahman, Muhammad Sebagai Pemimpin Militer, Jakarta : YAPI. 1990. Abu zaid syalbi dalam, Tarikh Al-hadharah Al-islamiyah wa Al-fikr
Al-islami
(Beirut-Libanon : Dar`ul Kutub Briton Peter, Profesionalisme dan Ideology Militer Indonesia, Jakarta : pustaka LP3ES. 1996 Chrisnandi Yuddy, Reformasi TNI Perspektif Baru Hubungan Sipil Militer di Indonesia, Jakarta :LP3ES,IKAPI, 2005. Djazuli, Fiqh Jinayah Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam, (Jakarta :Grafindo. 1997. Edie Siregar, Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Jakarta : Seketariat Jenderal MPR RI, 2012, Efendy Muhadir, Jati Diri dan Profesi TNI, Malang : UMM Press, 2009.
75
76
Hulsman, Sistem Peradilan Pidana dalam Perspektif Perbandingan Hukum, Jakarta : Rajawali, 1984. Hamzah Andi, KUHP dan KUHAP, Jakarta : Rineka Cipta, 2013 Irfan M.Nurul, Korupsi Dalam Hukum Pidana Islam, Jakarta : Amzah, 2011. Lamintang dan Theo lamintang, Delik-Delik Khusus Kejahatan Terhadap Nyawa, Tubuh, dan Kesehatan, Jakarta ; Sinar Grafika, 2010. Majah Ibnu, Enslopedia Hadits Sunan Ibnu Majah, Jakarta : al-mahira, 2012 Midjaja Tirta, Pokok-Pokok Hukum Pidana , Jakarta : fasco, 1995. Masyrofah dan Nurul Irfan, Fiqh Jinayah, Jakarta : Amzah, 2014. Marpaung Leden, Tindak Pidana Terhadap Nyawa dan Tubuh, Jakarta Sinar Grafika. 2002. Mulyadi Lilik, Hukum Acara Pidana Suatu Tinjauan Khusus Terhadap Surat Dakwaan Eksepsi dan Putusan Peradilan,
Bandung: Citra Aditya Bakti,
2007. Narboko Cholid dan Ahmadi Abu, Metodologi Penelitian, Jakarta : Bumi Pustaka, 1997. Nizar Abazhah, Perang Muhamad Kisah Perjuangan dan Pertempuran Rasulullah SAW, Jakarta : Zaman, 2011. Nawawi Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial,Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2007.
77
Nasution M Debby, Kedudukan Militer dalam Islam dan Perananya pada Masa Rasulullah SAW, Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya, 2003. R. Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta KomentarKomentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, Bogor: Politeia, 1991. Rahman Afzalu, Nabi Muhamad SAW Sebagai Seorang Pemimpin Militer, Jakarta : Bumi Aksara, 1991. Rumandar Sukidi, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004. R.Soesilo, Pokok-Pokok Hukum Pidana Umum Dan Delik-Delik Khusus, Bandung: Karya Nusantara, 1984. Suyanto Djoko, Menuju TNI Professional dan Dedikatif, Jakarta ;Pusat Pendidikan TNI, 2007. Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : Universitas Indonesia Press, 1986. Suwandi dan Basrowi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta : Rineka Cipta, 2008. Suryohadiprojo Sayidiman, Langkah-Langkah Perjuangan Kita, Jakarta : UI Press, 1986. Santoso Topo, Menggagas Hukum Pidana Islam Penerapan Syariat Islam dalam Konteks Modernitas, (Bandung : Grafika, 2001.
78
Wirjono Prodjodikoro, Tindak-Tindak Pidana Tertentu di Indonesia, Bandung : Refika, 2003. Yazdi Mishbah, Perlukah Jihad Meluruskan Salah Tentang Jihad dan Terorisme, Jakarta : Al-Huda, 2006. Al-Ahkam jurnal pemikiran Islam, Islam dan Doktrin Militerisme ,2012, h-8. Pdf di unduh pada tanggal 26 juni 2016. Syarifudin Amir, Garis-Garis Besar Fiqih, Bogor: kencana, 2003. Direktori putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, Pengadilan Militer II-08, Putusan Nomor : 36-k/pm II-08/AU/II/2015 Wirjono,Prodjodikoro, Tindak-Tindak Pidana Tertentu di Indonesia, Jakarta : Refika Aditama, 2003. Disahkan dengan keputusan Panglima TNI Nomor kep/ 22 /VIII/ 2005 tanggal 10 agustus 2005, Peraturan Disiplin Prajurit Tentara Nasional Indonesia. Jakarta : Markas Besar TNI Markas besar Tentara Nasional Indonesia, paradigm baru peran TNI sebuah upaya nasionalisasi. Jakarta Mabes TNI, 1999 Panglima TNI Edriartono , peraturan disiplin prajurit TNI , disahkan
dengan
keputusan panglima TNI NOMOR KEP/22/VII/2005 TANGGAL 10 AGUSTUS 2005
79
Undang-undang Republik Indinesia nomor 26 tahun 1997 tentang Hukum Displin Prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Direktori putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, putusan nomor : 36-k/PM II-08/AU/II/2015, ARTIKEL DLL Wawancara pribadi dengan mayor al-hadi tanggal 13 senin pukul 09:00 PAKUMREM, Karawaci http://wordskripsi.blogspot.com/2010/03/013-tindak-pidana-desersi-yang.html
di
unduh pada tgl 1 agustus 2016 http://annekasaldianmardhiah.blogspot.co.id/2013/04/penegakan-hukum-pidanamiliter.html di unduh pada tanggal 15 juni 2016 https://googleweblight.com/?lite_url=https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Tentara _Nasional_Indonesia.ic.id di unduh pada tanggal 1 juni 2016 pukul 13:00 Undang-undang republik Indonesia no 25 tahun 2014 tentang disiplin militer, pdf di unduh pada tanggal 10 mei 2016, pukul 16:00 https://kisahmuslim.com/5450-sejarah-perkembangan-militer-islam.html,diunduh pada tanggal 6 juni 2016. https://bukharimuslim.wordpress.com/2010/04/02/bab-haram-ghulul-mengambilbarang-ghanimah-sebelum-dibagi/ di unduh pada tanggal 27 juni 2016
80
http://wiyonggoputih.blogspot.co.id/2016/03/penjelasan-hukum-koruptor.html,di unduh pada tanggal 27 juni 2016. http://www.scribd.com/doc/87702295/pidana-militer-baru diunduh pada tanggal 6 juni 2016. http://cintaIslamnomberone.blogspot.co.id/2014/03/sejarah-militer-masa-rasulullahdan.html di unduh pada tanggal 6 juni 2016. Uba/dari berbagai sumber Republika – selasa, 08 april 2008 ,www.republika.com di unduh 25 mei 2016.
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id PENGADILAN MILITER II-08
JAKARTA
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ng
PUTUSAN NOMOR : 36-K/PM II-08/AU/II/2015
A gu
do
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MUHAMMAD ALFAN ALFARUQI Serda, 540257 Anggota Satrimalurmat Bekmatpus Dismatau : Sidoarjo, 16 Agustus 1988 Laki-laki Indonesia Islam Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur.
Terdakwa II. Nama lengkap : Pangkat, NRP : Jabatan : Kesatuan : Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin : Kewarganegaraan : Agama : Tempat tinggal :
TYAN ANDIKA FARNA Serda, 540280 Anggota Gupakai Bekmatpus Dismatau : Sragen, 9Mei 1991 Laki-laki Indonesia Islam Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur.
Terdakwa III. Nama lengkap : Pangkat, NRP : Jabatan : Kesatuan : Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin : Kewarganegaraan : Agama : Tempat tinggal :
GURUH SANDHI ARDYATAMA Serda, 540283 Anggota Satrimalurmat Bekmatpus Dismatau : Bandung, 2 Juli 1990 Laki-laki Indonesia Islam Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur.
Terdakwa IV. Nama lengkap : Pangkat, NRP : Jabatan : Kesatuan : Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin : Kewarganegaraan : Agama :
YAN WIJAYA WINDU AGUSTAWAN Serda, 540299 Anggota Ba Gudang GPP I HLM Bekmatpus Dismatau : Solo, 29 Agustus 1989 Laki-laki Indonesia Islam
do In
lik
ub
ep
ne
s
R
do
ng
In
A
gu
ka m ah
A gu
ng
ne
si
R
ep
ub
lik
Terdakwa I. Nama lengkap : Pangkat, NRP : Jabatan : Kesatuan : Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin : Kewarganegaraan : Agama : Tempat tinggal :
ah m
ka
ah
In
Pengadilan Militer II-08 Jakarta yang bersidang di Jakarta dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan Putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara para Terdakwa :
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
1
Halaman 1
R ep ub
ne si a
Terdakwa V. Nama lengkap : Pangkat, NRP : Jabatan : Kesatuan : Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin : Kewarganegaraan : Agama : Tempat tinggal :
ALDINO BAGUS SETIYASAN Serda, 540305 Anggota Satrimalurmat Bekmatpus Dismatau : Sidoarjo, 13 Juni 1989 Laki-laki Indonesia Islam Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur.
Terdakwa VI. Nama lengkap : Pangkat, NRP : Jabatan : Kesatuan : Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin : Kewarganegaraan : Agama : Tempat tinggal :
KURNIAWAN AJI KUSUMA Serda, 540310 Anggota GPP I Bekmatpus Dismatau : Ujung Pandang, 03 Oktober 1990 Laki-laki Indonesia Islam Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur.
Terdakwa VII. Nama lengkap : Pangkat, NRP : Jabatan : Kesatuan : Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin : Kewarganegaraan : Agama : Tempat tinggal :
PRAYOGA SATRYANSAH PUTRA PRATAMA Serda, 540536 Anggota Pekas Bekmatpus Dismatau : Bengkulu, 14 Februari 1991 Laki-laki Indonesia Islam Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur.
do In
lik
ub
ep
ne
si
R
do
lik
ka m ah
PENGADILAN MILITER II - 08 JAKARTA tersebut di atas
In
A gu
ng
ub
Membaca : Surat pelimpahan Berkas Perkara dari Oditurat Militer II-08 Jakarta Nomor : R/15/ II/2015 tanggal 6 Februari 2015 dan Berkas Perkara dari Satpom Lanud Halim P. Nomor : POM-401/A/IDIK-41/XII/2014/HLM tanggal 18 Desember 2014.
s
do
In
A
gu
ng
R
ep
Memperhatikan : 1. Surat Keputusan tentang Penyerahan Perkara dari Kepala Dinas Materil Angkatan Udara selaku PAPERA Nomor : Kep/3/I/2015 tanggal 29 Januari 2015. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer II-08 Nomor : Sdak/226/II/2015 tanggal 6 Februari 2015. 3. Surat Kadilmil II-08 Jakarta tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tap/36-K/PM II-08/AU/ II/2015 tanggal 12 Februari 2015. 4. Surat Hakim Ketua tentang Penetapan Hari Sidang Nomor : Tap/36-K/PM II-08/AU/II/2015 tanggal 13 Februari 2015. 5. Relas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi. 6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara Terdakwa ini.
ne
ah
ka
m
ah
A gu
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id Tempat tinggal : Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur.
Para Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 2
R ep ub
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id Mendengar : 1. Pembacaan Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/226/II/2015 tanggal 6 Februari 2015 di dalam sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara Terdakwa ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan dan keterangan para Saksi di bawah sumpah.
ng
hk am
In
A gu
do
Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa : a. Para Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : "Secara sendiri-sendiri melakukan penganiayaan”. sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 351 ayat (1) jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar para Terdakwa dijatuhi pidana : : Pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan. Terdakwa I Terdakwa II : Pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan. Pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan. Terdakwa III : Terdakwa IV : Pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan. : Pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan. Terdakwa V Terdakwa VI : Pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan. Pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan. Terdakwa VII : c. Membebankan para Terdakwa untuk membayar biaya sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah). d. Memohon agar barang bukti berupa surat : 1 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta Nomor R/57/IX/2013 tanggal 26 September 2013 atas nama Tn. M. Fayodi yang ditandatangani oleh dokter pemeriksa atas nama Dr. Fitaniar Arsetya; 2 1 (satu) lembar Surat Laporan Bedah Tindakan I dari Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta tertanggal 29 Januari 2013 atas nama Tn. M. Fayodi yang ditandatangani oleh Dokter pemeriksa atas nama Dr. Chandra, Sp.B; 3 3 (tiga) lembar foto korban tindak pidana penganiayaan pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013 sekira pukul 21.00 di depan lapangan villy Mess Walet Bekmatpus Lanud Halim P Jaktim yang dibuat dan ditandatangani oleh Penyidik Satpom Lanud Halim P tertanggal 2 April 2014; 4 1 (satu) lembar Surat Resume dari Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta atas nama Tn. Muhammad Fayodi, Serda NRP 541191 yang ditandatangani oleh Dokter pemeriksa atas nama Dr. Chandra, Sp.B. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
si ne
lik
ka m ah
In
A gu
do
ng
R
ep
ub
lik
ah m
ka
2. Bahwa pembelaan yang disimpulkan oleh Penasehat Hukum Terdakwa pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa unsur kedua “ Dengan sengaja dan tanpa hak “ tidak terbukti secara sah dan meyakinkan karena menurut Penasehat Hukum para terdakwa bahwa pemukulan yang dilakukan oleh para terdakwa adalah bertujuan untuk membina yuniornya agar menjadi prajurit yang lebih baik dan berdisiplin. b Bahwa unsur keempat “ Yang mengakibatkan luka-luka berat “ tidak terbukti secara sah dan meyakinkan karena menurut Penasehat Hukum para terdakwa saat ini saksi-1 sudah dalam keadaan sehat walafiat, bisa melaksanakan aktifitas dengan baik dan dapat menjalankan tugas-tugasnya di kantor Bekmatpus. c Bahwa dengan tidak terbuktinya unsur kedua dalam dakwaan primeir maka menurut Penasehat Hukum terdakwa dakwaan subsideir juga tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, begitu juga dengan dakwaan lebih subsideir Penasehat Hukum para terdakwa juga berpendapat bahwa dakwaan lebih subsudeir tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.
s
do In
A
gu
ng
R
ep
ub
a
ne
ah
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
3
Halaman 3
R ep ub
ne si a
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id d Bahwa oleh karena dakwaan primeir, subsideir dan lebih subsideir tidak terbukti secara sah dan meyakinkan maka para terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan oditur militer, namun jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon dalam mengambil keputusannya mempertimbangkan pertimbangan-pertimbangan yuridis serta mempertimbangkan keadaan diri para terdakwa dan satuan.
A gu
do
3. Bahwa terhadap pembelaan atau pledooi yang disampaikan oleh Penasehat Hukum para terdakwa oditur militer menanggapi dalam Repliknya yang pada pokoknya sebagai berikut :
lik
ub
4. Bahwa terhadap Replik yang disampaikan oleh Oditur militer Penasehat Hukum para terdakwa menanggapi dalam Dupliknya yang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa Penasehat Hukum para terdakwa tidak sependapat dengan Replik yang disampaikan oleh Oditur militer yang menyarakan bahwa unsur kedua dalam dakwaan subsideir harus dikesampingkan karena menurut pendapat Penasehat Hukum para terdakwa bahwa pemukulan yang dilakukan oleh para terdakwa bertujuan untuk membina agar para yuniornya dapat menjadi prajurit yang lebih baik dan berdisiplin bukan bertujuan untuk menyakiti para yuniornya. b Bahwa dengan memperhatikan tujuan menurut Penasehat Hukum para terdakwa yaitu Keadilan, Kemanfaatan dan Kepastian Hukum maka Penasehat Hukum para terdakwa berpendapat bahwa lebih bermanfaat apabila para terdakwa dibina oleh Komandan satuannya daripada harus menjalani pidana di Lembaga Permasyarakatan Militer.
do
ne
si
R
ep
a
ng
ah
ka
m
ah
b
Bahwa terhadap unsur kedua dalam dakwaan subsideir oditur militer telah membuktikan unsur kedua tersebut secara terperinci sesuai dengan fakta hukum yang diperoleh dipersidangan oleh karenanya oditur militer mohon agar pembelaan Penasehat Hukum para terdakwa dikesampingkan. Bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas oditur militer berkesimpulan bahwa pembelaan yang disampaikan oleh Penasehat Hukum para terdakwa tidak menunjukkan adanya kekeliruan pembuktian dalam penerapan hukum, bahkan oditur militer semakin yakin akan tuntutan yang telah dibacakan dalam persidangan yang lalu.
In
a
In
A gu
Menimbang, bahwa Terdakwa berdasarkan surat Dakwaan Oditur pada Oditurat Militer II-08 Jakarta Nomor : Sdak/226/II/2015 tanggal 6 Februari 2015 telah didakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut :
Primeir : Bahwa para Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Jumat tanggal Dua puluh lima bulan Januari tahun dua ribu tiga belas, atau setidak-tidaknya dalam bulan Januari tahun dua ribu tiga belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu tiga belas di Mess Walet Bekmatpus Dismatau Halim P Jakarta Timur, atau setidak-tidaknya di tempattempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-08 Jakarta telah melakukan tindak pidana : "Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri melakukan penganiayaan yang mengakibatkan luka-luka berat”.
ub
lik
ka m ah
ep
Dengan cara-cara sebagai berikut :
s ne
do
In
A
gu
ng
R
a. Bahwa Serda Muhammad Alfan Alfaruqi (Terdakwa I) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) A-39 di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) A-35 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Januari 2012 mengikuti Sekolah Kejuruan Lanjutan Pergudangan A-9 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan April 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) A-25 dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540257.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 4
R ep ub
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
b. Bahwa Serda Tyan Andika Farna (Terdakwa II) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Januari 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) di Bekmatpus Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540280.
A gu
do
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
lik
ub
lik
ka m ah
In
A gu
do
ne
si
R
ep
d. Bahwa Serda Yan Wijaya Windu Agustawan (Terdakwa IV) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahsa Inggris Teknik (SBIT) A-39 di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) A-35 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Desember 2011 mengikuti Sekolah Katalogisasi A-5 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Februari 2012 mengikuti Latihan Kerja Katalog (Latker) A-5 di Lanud Halim P Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540299.
ng
ep
ub
f. Bahwa Serda Kurniawan Aji Kusuma (Terdakwa VI) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar pada bulan Desember 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Cataloging di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Maret 2012 mengikuti Latihan Kerja Cataloging (Latker) di Bekmatpus Dismatau Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540310.
s
do In
A
gu
ng
R
g. Bahwa Serda Prayoga Satryansah Putra Pratama (Terdakwa VII) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Administrasi Keuangan di Skadik 503 Lanus Atang Sendjaya Bogor Jabar dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540536.
ne
ah
ka
m
ah
In
c. Bahwa Serda Guruh Sandhi Ardyatama (Terdakwa III) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan September 2011 mengikuti pendidikan Kejuruan Dasar Pembekalan dan Sekolah Kejuruan Lanjutan Pergudangan di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan April 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) di Bekmatpus Dismatau Jakarta selama 5 (lima) bulan dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540283.
e. Bahwa Serda Aldino Bagus Setiyasan (Terdakwa V) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahsa Inggris Teknik (SBIT) di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Juli 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Pembekalan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Februari 2012 mengikuti Latihan Kerja (Latker) selama 5 (lima) bulan dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540305.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
5
Halaman 5
R ep ub
ne si a
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id h. Bahwa para Terdakwa kenal dengan Serda Muhammad Fayodi (Saksi-1) pada tanggal 1 Januari 2013 saat Saksi-1 mengikuti Latihan Kerja (Latker) di Bekmatpus Dismatau yang berada di Lanud Halim P Jakarta Timur dalam hubungan antara senior dengan junior, namun tidak ada hubungan keluarga/famili.
In
A gu
do
ng
i. Bahwa pada tanggal 2 Januari 2013, Saksi-1 bersama dengan Serda Amar Saikhu (Saksi-2) dan Serda Ryan Budiono (Saksi-3) serta letingnya yaitu Bintara PK A-36 yang seluruhnya berjumlah 20 (dua puluh) orang sedang melaksanakan Latihan Kerja (Latker) di Bekmatpus Dismatau yang berada di Lanud Halim P Jakarta Timur dan selama melaksanakan Latihan Kerja Saksi-1 bersama dengan Saksi-2 dan Saksi-3 serta letingnya yang lain tinggal di mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur.
lik
ub
ep
A gu
ne
do
ng
si
R
lik
ka m ah
In
m. Bahwa setelah kaos penutup mata Saksi-1 dibuka oleh Terdakwa VII dan Terdakwa II selanjutnya Terdakwa VII dan Terdakwa II langsung memukuli Saksi-1 mengenai bagian di bawah perut dan ulu hati dengan menggunakan tangan kanan mengepal hingga Saksi-1 terjatuh lalu Saksi-1 diperintahkan untuk istirahat hingga selesai apel malam.
ep
ub
n. Bahwa setelah kejadian pada harl Sabtu tanggal 26 Januari 2013 sekira pukul 20.00 Wib, Terdakwa V mengantar Saksi-1 ke Klinik Kharisma di Jl. Komodor Halim P Jakarta Timur untuk berobat tetapi oleh Klinik Kharisma dirujuk ke RSAU dr. Esnawan Antariksa Halim P sehingga Terdakwa V mengantar Saksi-1 ke UGD RSAU dr. Esnawan Antariksa Halim P lalu Saksi-1 dilakukan cek darah dan urine serta diberi obat dan disuruh pulang.
ng
do
In
A
gu
p. Bahwa kemudian pada tanggal 14 Februari 2013, Saksi-1 kembali melaksanakan operasi pada bagian perut karena menurut keterangan dokter pada bagian usus 12 jari Saksi-1 tidak berfungsi
s
R
o. Bahwa selanjutnya pada hari Senin tanggal 28 Januari 2013 sekira pukul sekira pukul 16.00 Wib, Terdakwa III kembali mengantar Saksi-1 ke RSAU dr. Esnawan Antariksa kemudian Saksi-1 masuk ke ruang perawatan/diopname karena didiagnosa oleh dokter menderita usus buntu dan akan dilakukan operasi usus buntu pada hari Selasa tanggal 29 Januari 2013 tetapi menurut keterangan dari dokter yang memeriksa kalau usus buntu yang diderita Saksi-1 tidak ada masalah sehingga pada hari itu juga dokter mengambil tindakan lanjutan melakukan operasi di bagian perut Saksi-1 karena ditemukan ada pendarahan dan memar di usus Saksi-1.
ne
ah
ka
m
ah
j. Bahwa pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013 sekira pukul 21.00 Wib, Saksi-1 bersama dengan Saksi-2 dan Saksi-3 serta letingnya yang lain melaksanakan pembinaan fisik di lapangan voly mess Walet Bekmatpus Dismatau dengan melakukan pusp up, sit up, merayap, jungkir dan guling-guling dilanjutkan dengan melaksanakan apel malam/pengarahan yang diambil oleh para Terdakwa secara bergantian. k. Bahwa selanjutnya para Terdakwa memerintahkan kepada Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 serta letingnya yang lain untuk berbaris menjadi 2 (dua) saft dan diambil oleh para Terdakwa/senior (leting Bintara PK A-35) sebanyak 7 (tujuh) orang, kemudian salah satu Terdakwa berteriak mengatakan "Yang dinas dalam maju ke depan ?" lalu Saksi-1 bersama dengan Serda Angga Priyatna dan Serda Oky Bimasakti maju ke depan barisan lalu para Terdakwa secara bergantian bertanya kepada Saksi-1, Serda Angga Priyatna dan Serda Oky Bimasakti dengan kata-kata "Kenapa kamar mandi kalian kotor, kamar mandi senior kotor, apa tidak kamu bersihkan ? lalu dijawab Saksi-1 "Siap sudah saya bersihkan," lalu Saksi-1 langsung dipukul Terdakwa VI mengenai bagian perut hingga Saksi-1 terjatuh tetapi Terdakwa VI mengira kalau Saksi-1 berpurapura.
I. Bahwa kemudian Terdakwa VI memerintahkan Saksi-1 untuk mengambil posisi kayang dan pada saat Saksi-1 dalam posisi kayang tiba-tiba Terdakwa VII langsung memukul Saksi-1 dari atas mengenai bagian perut secara berulangkali selanjutnya para Terdakwa memukuli Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 serta letingnya secara berulangkali secara bergantian serta pada saat Saksi-1 dipukul dengan posisi mata Saksi-1 ditutup dengan menggunakan kaos dan ember karena para Terdakwa menilai Saksi-1 berpura-pura terjatuh.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 6
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id dan setelah selesai dilaksanakan operasi selanjutnya dokter menyampaikan kalau bagian lambung dan pankreas Saksi-1 ditemukan luka sehingga Saksi-1 dirawat/diopname di RSAU dr. Esnawan Antariksa dari tanggal 28 Januari 2013 sampai dengan tanggal 8 Maret 2013.
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
A gu
do
ng
q. Bahwa para Terdakwa melakukan tindakan kekerasan atau pemukulan terhadap Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan leting Saksi-1 yang lainnya dikarenakan untuk melakukan pembinaan antara senior dengan junior karena Saksi-1 melakukan kesalahan/trouble beberapa kali saat jam dinas melakukan kegiatan latihan kerja tetapi Saksi-1 ditemukan sedang tidur di gudang dan saat Saksi-1 melaksanakan tugas jaga/piket para Terdakwa mendapati kondisi mess tidak bersih/kotor.
lik
ub
ep
In
A gu
do
ne
si
R
ng
lik
ka m ah
Dengan cara-cara sebagai berikut:
do
In
A
gu
ng
b. Bahwa Serda Tyan Andika Farna (Terdakwa II) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kaiijati Subang Jabar, pada
s
R
ep
ub
a. Bahwa Serda Muhammad Alfan Alfaruqi (Terdakwa I) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) A-39 di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan "Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) A-35 di Lanud Suryadarma Kaiijati Subang Jabar, pada bulan Januari 2012 mengikuti Sekolah Kejuruan Lanjutan Pergudangan A-9 di Lanud Suryadarma Kaiijati Subang Jabar, pada bulan April 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) A-25 dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540257.
ne
ah
ka
m
ah
In
r. Bahwa akibat perbuatan para Terdakwa yang melakukan tindakan kekerasan atau pemukulan terhadap Saksi-1 dengan Saksi-2, Saksi-3 dan leting Saksi-1 yang lain tersebut, berdasarkan Visum Et Repertum dari Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta Nomor R/57/IX/2013 tanggal 26 September 2013 a.n. Tn. M. Fayodi yang ditandatangani oleh dokter pemeriksa a.n. Dr. Fitaniar Arsetya menerangkan dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil : 1) Korban dengan keadaan. baik dengan keadaan umum kesadaran Composmentis. 2) Pada korban ditemukan : - Perut bekas luka operasi Relaparatomi - Pada perut bagian tengah memanjang dari bawah dada melewati pusar sampai di atas kemaluan luka bekas operasi sepanjang dua pulug satu sentimeter dan lebar satu setengah sentimeter - Pada perut bagian kanan bawah melintang luka operasi sepanjang tujuh setengah sentimeter - Pada dada kanan bagian atas ada luka bekas tindakan selang infuse pembuluh darah utama berbentuk bulat diameter dua sentimeter 3) Pemeriksaan penunjang : 4) Terhadap korban dilakukan : - Pemeriksaan fisik - Edukasi 5) Korban dirawat/dipulangkan : Dipulangkan.
Subsidair : Bahwa para Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Jumat tanggal Dua puluh lima bulan Januari tahun dua ribu tiga belas, atau setidaktidaknya dalam bulan Januari tahun dua ribu tiga belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu tiga belas di Mess Walet Bekmatpus Dismatau Halim P Jakarta Timur, atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer 11-08 Jakarta telah melakukan tindak pidana : "Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri melakukan penganiayaan."
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
7
Halaman 7
R ep ub
ne si a
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id bulan Januari 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) di Bekmatpus Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540280.
In
A gu
do
ng
c. Bahwa Serda Guruh Sandhi Ardyatama (Terdakwa III) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan September 2011 mengikuti pendidikan Kejuruan Dasar Pembekalan dan Sekolah Kejuruan Lanjutan Pergudangan di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kaiijati Subang Jabar, pada bulan April 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) di Bekmatpus Dismatau Jakarta selama 5 (lima) bulan dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540283. d. Bahwa Serda Yan Wijaya Windu Agustawan (Terdakwa IV) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah .Bahsa Inggris Teknik (SBIT) A-39 di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) A-35 di Lanud Suryadarma Kaiijati Subang Jabar, pada bulan Desember 2011 mengikuti Sekolah Katalogisasi A-5 di Lanud Suryadarma Kaiijati Subang Jabar, pada bulan Februari 2012 mengikuti Latihan Kerja Katalog (Latker) A-5 di Lanud Halim P Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540299.
ep
ub
lik
ah m
e. Bahwa Serda Aldino Bagus Setiyasan (Terdakwa V) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahsa Inggris Teknik (SBIT) di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Juli 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Pembekalan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Lanud Suryadarma Kaiijati Subang Jabar, pada bulan Februari 2012 mengikuti Latihan Kerja (Latker) selama 5 (lima) bulan dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540305.
A gu
si ne
do
ng
R
ka
ub
lik
ka m ah
In
f. Bahwa Serda Kurniawan Aji Kusuma (Terdakwa VI) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 menglkuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSQ) di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Desember 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Cataloging di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Maret 2012 mengikuti Latihan Kerja Cataloging (Latker) di Bekmatpus Dismatau Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540310.
ep
g. Bahwa Serda Prayoga Satryansah Putra Pratama (Terdakwa VII) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Administrasi Keuangan di Skadik 503 Lanus Atang Sendjaya Bogor Jabar dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540536.
ng
do
In
A
gu
i. Bahwa pada tanggal 2 Januari 2013, Saksi-1 bersama dengan Serda Amar Saikhu (Saksi-2) dan Serda Ryan Budiono (Saksi-3) serta letingnya yaitu Bintara PK A-36 yang seiuruhnya
s
R
h. Bahwa para Terdakwa kenal dengan Serda Muhammad Fayodi (Saksi-1) pada tanggal 1 Januari 2013 saat Saksi-1 mengikuti Latihan Kerja (Latker) di Bekmatpus Dismatau yang berada di Lanud Halim P Jakarta Timur dalam hubungan antara senior dengan junior, namun tidak ada hubungan keluarga/famili.
ne
ah
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 8
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id berjumlah 20 (dua puluh) orang sedang melaksanakan Latihan Kerja (Latker) di Bekmatpus Dismatau yang berada di Lanud Halim P Jakarta Timur dan selama melaksanakan Latihan Kerja Saksi-1 bersama dengan Saksi-2 dan Saksi-3 serta letingnya yang lain tinggal di mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur.
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
A gu
do
ng
j. Bahwa pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013 sekira pukul 21.00 Wib, Saksi-1 bersama dengan Saksi-2 dan Saksi-3 serta letingnya yang lain melaksanakan pembinaan fisik di lapangan voly mess Walet Bekmatpus Dismatau dengan melakukan pusp up, sit up, merayap, jungkir dan guling-guling dilanjutkan dengan melaksanakan apel malam/pengarahan yang diambil oleh para Terdakwa secara bergantian.
lik
ub
A gu
do
ne
si
R
ep
I. Bahwa kemudian Terdakwa VI memerintahkan Saksi-1 untuk mengambil posisi kayang dan pada saat Saksi-1 dalam posisi kayang tiba-tiba Terdakwa VII langsung memukul Saksi-1 dari atas mengenai bagian perut secara berulangkali selanjutnya para Terdakwa memukuli Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 serta letingnya secara berulangkali secara bergantian serta pada saat Saksi-1 dipukul dengan posisi mata Saksi-1 ditutup dengan menggunakan kaos dan ember karena para Terdakwa menilai Saksi-1 berpura-pura terjatuh.
ng
lik
ka m ah
In
n. Bahwa setelah kejadian pada hari Sabtu tanggal 26 Januari 2013 sekira pukul 20.00 Wib, Terdakwa V mengantar Saksi-1 ke Klinik Kharisma di Jl. Komodor Halim P Jakarta Timur untuk berobat tetapi oleh Klinik Kharisma dirujuk ke RSAU dr. Esnawan Antariksa Halim P sehingga Terdakwa V mengantar Saksi-1 ke UGD RSAU dr. Esnawan Antariksa Halim P lalu Saksi-1 dilakukan cek darah dan urine serta diberi obat dan disuruh pulang.
ng
do
In
A
gu
q. Bahwa akibat perbuatan para Terdakwa yang melakukan tindakan kekerasan atau pemukulan terhadap Saksi-1 dengan Saksi-2, Saksi-3 dan leting Saksi-1 yang lain tersebut, berdasarkan Visum Et Repertum dari Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta Nomor R/57/IX/2013 tanggal 26
s
R
ep
ub
o. Bahwa selanjutnya pada hari Senin tanggal 28 Januari 2013 sekira pukul sekira pukul 16.00 Wib, Terdakwa III kembali mengantar Saksi-1 ke RSAU dr. Esnawan Antariksa kemudian Saksi-1 masuk ke ruang perawatan/diopname karena didiagnosa oleh dokter menderita usus buntu dan akan dilakukan operasi usus buntu pada hari Selasa tanggal 29 Januari 2013 tetapi menurut keterangan dari dokter yang memeriksa kalau usus buntu yang diderita Saksi-1 tidak ada masalah sehingga pada hari itu juga dokter mengambil tindakan" lanjutan melakukan operasi di bagian perut Saksi-1 karena ditemukan ada pendarahan dan memar di usus Saksi-1. p. Bahwa para Terdakwa melakukan tindakan kekerasan atau pemukulan terhadap Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan leting Saksi-1 yang lainnya dikarenakan untuk melakukan pembinaan antara senior dengan junior karena Saksi-1 melakukan kesalahan/trouble beberapa kali saat jam dinas melakukan kegiatan latihan kerja tetapi Saksi-1 ditemukan sedang tidur di gudang dan saat Saksi-1 melaksanakan tugas jaga/piket para Terdakwa mendapati kondisi mess tidak bersih/kotor.
ne
ah
ka
m
ah
In
k. Bahwa selanjutnya para Terdakwa memerintahkan kepada Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 serta letingnya yang lain untuk berbaris menjadi 2 (dua) saft dan diambil oleh para Terdakwa/senior (leting Bintara PK A-35) sebanyak 7 (tujuh) orang, kemudian salah satu Terdakwa berteriak mengatakan "Yang dinas dalam maju ke depan ?" lalu Saksi-1 bersama dengan Serda Angga Priyatna dan Serda Oky Bimasakti maju ke depan barisan lalu para Terdakwa secara bergantian bertanya kepada Saksi-1, Serda Angga Priyatna dan Serda Oky Bimasakti dengan kata-kata "Kenapa kamar mandi kalian kotor, kamar mandi senior kotor, apa tidak kamu bersihkan ? lalu dijawab Saksi-1 "Siap sudah saya bersihkan," lalu Saksi-1 langsung dipukul Terdakwa VI mengenai bagian perut hingga Saksi-1 terjatuh tetapi Terdakwa VI mengira kalau Saksi-1 berpurapura.
m. Bahwa setelah kaos penutup mata Saksi-1 dibuka oleh Terdakwa VII dan Terdakwa II selanjutnya Terdakwa VII dan Terdakwa, II langsung memukuli Saksi-1 mengenai bagian di bawah perut dan ulu hati dengan menggunakan tangan kanan mengepal hingga Saksi-1 terjatuh lalu Saksi-1 diperintahkan untuk istirahat hingga selesai apel malam.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
9
Halaman 9
R ep ub
ne si a
lik
ep
ub
Lebih Subsidair : Bahwa para Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Jumat tanggal Dua puluh lima bulan Januari tahun dua ribu tiga belas, atau setidaktidaknya dalam bulan Januari tahun dua ribu tiga belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu tiga belas di Mess Walet Bekmatpus Dismatau Halim P Jakarta Timur, atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer 11-08 Jakarta telah melakukan tindak pidana : "Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri melakukan penganiayaan yang tidak mengakibatkan sakit atau halangan untuk melaksanakan kegiatan jabatan atau pekerjaan."
si
lik
ka m ah
In
A gu
do
ng
ne
Dengan cara-cara sebagai berikut:
R ep
ub
b. Bahwa Serda Tyan Andika Farna (Terdakwa ll)masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Januari 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) di Bekmatpus Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540280.
s
do In
A
gu
ng
R
c. Bahwa Serda Guruh Sandhi Ardyatama (Terdakwa III) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan September 2011 mengikuti pendidikan Kejuruan Dasar Pembekalan dan Sekolah Kejuruan Lanjutan Pergudangan di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan April 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan
ne
ah
ka
m
ah
In
A gu
do
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id September 2013 a.n. Tn. M. Fayodi yang ditandatangani oleh dokter pemeriksa a.n. Dr. Fitaniar Arsetya menerangkan dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil : 1) Korban dengan keadaan. baik dengan keadaan umum kesadaran Composmentis. 2) Pada korban ditemukan : - Perut bekas luka operasi Relaparatomi - Pada perut bagian tengah memanjang dari bawah dada melewati pusar sampai di atas kemaluan luka bekas operasi sepanjang dua pulug satu sentimeter dan lebar satu setengah sentimeter - Pada perut bagian kanan bawah melintang luka operasi sepanjang tujuh setengah sentimeter - Pada dada kanan bagian atas ada luka bekas tindakan selang infuse pembuluh darah utama berbentuk bulat diameter dua sentimeter 3) Pemeriksaan penunjang : 4) Terhadap korban dilakukan : - Pemeriksaan fisik - Edukasi 5) Korban dirawat/dipulangkan : Dipulangkan.
a. Bahwa Serda Muhammad Alfan Alfaruqi (Terdakwa I) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) A-39 di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) A-35 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Januari 2012 mengikuti Sekolah Kejuruan Lanjutan Pergudangan A-9 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan April 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) A-25 dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540257.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 10
R ep ub
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id (Latker) di Bekmatpus Dismatau Jakarta selama 5 (lima) bulan dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540283. d. Bahwa Serda Yan Wijaya Windu Agustawan (Terdakwa IV) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahsa Inggris Teknik (SBIT) A-39 di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) A-35 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Desember 2011 mengikuti Sekolah Katalogisasi A-5 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Februari 2012 mengikuti Latihan Kerja Katalog (Latker) A-5 di Lanud Halim P Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540299.
In
A gu
do
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
lik
ub
In
A gu
do
ne
si
R
ep
f. Bahwa Serda Kurniawan Aji Kusuma (Terdakwa VI) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 LanudSulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Desember 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Cataloging di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Maret 2012 mengikuti Latihan Kerja Cataloging (Latker) di Bekmatpus Dismatau Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540310.
ng
lik
ka m ah
h. Bahwa para Terdakwa kenal dengan Serda Muhammad Fayodi (Saksi-1) pada tanggal 1 Januari 2013 saat Saksi-1 mengikuti Latihan Kerja (Latker) di Bekmatpus Dismatau yang berada di Lanud Halim P Jakarta Timur dalam hubungan antara senior dengan junior, namun tidak ada hubungan keluarga/famili.
ep
ub
i. Bahwa pada tanggal 2 Januari 2013, Saksi-1 bersama dengan Serda Amar Saikhu (Saksi-2) dan Serda Ryan Budiono (Saksi-3) serta letingnya yaitu Bintara PK A-36 yang seluruhnya berjumlah 20 (dua puluh) orang sedang melaksanakan Latihan Kerja (Latker) di Bekmatpus Dismatau yang berada di Lanud Halim P Jakarta Timur dan selama melaksanakan Latihan Kerja Saksi-1 bersama dengan Saksi-2 dan Saksi-3 serta letingnya yang lain tinggal di mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur.
s
do In
A
gu
ng
R
j. Bahwa pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013 sekira pukul 21.00 Wib, Saksi-1 bersama dengan Saksi-2 dan Saksi-3 serta letingnya yang lain melaksanakan pembinaan fisik di lapangan voly mess Walet Bekmatpus Dismatau dengan melakukan pusp up, sit up, merayap, jungkir dan guling-guling dilanjutkan dengan melaksanakan apel malam/pengarahan yang diambil oleh para Terdakwa secara bergantian.
ne
ah
ka
m
ah
e. Bahwa Serda Aldino Bagus Setiyasan (Terdakwa V) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahsa Inggris Teknik (SBIT) di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Juli 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Pembekalan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Februari 2012 mengikuti Latihan Kerja (Latker) selama 5 (lima)bulan dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540305.
g. Bahwa Serda Prayoga Satryansah Putra Pratama (Terdakwa VII) masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Administrasi Keuangan di Skadik 503 Lanus Atang Sendjaya Bogor Jabar dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540536.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
11
Halaman 11
R ep ub
ne si a
A gu
do
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id k. Bahwa selanjutnya para Terdakwa memerintahkan kepada Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 serta letingnya yang lain untuk berbaris menjadi 2 (dua) saft dan diambil oleh para Terdakwa/senior (leting Bintara PK A-35) sebanyak 7 (tujuh) orang, kemudian salah satu Terdakwa berteriak mengatakan "Yang dinas dalam maju ke depan ?" lalu Saksi-1 bersama dengan Serda Angga Priyatna dan Serda Oky Bimasakti maju ke depan barisan lalu para Terdakwa secara bergantian bertanya kepada Saksi-1, Serda Angga Priyatna dan Serda Oky Bimasakti dengan kata-kata "Kenapa kamar mandi kalian kotor, kamar mandi senior kotor, apa tidak kamu bersihkan ? lalu dijawab Saksi-1 "Siap sudah saya bersihkan," lalu Saksi-1 langsung dipukul Terdakwa VI mengenai bagian perut hingga Saksi-1 terjatuh tetapi Terdakwa VI mengira kalau Saksi-1 berpurapura.
lik
ep
ub
m. Bahwa setelah kaos penutup mata Saksi-1 dibuka oleh Terdakwa VII dan Terdakwa II selanjutnya Terdakwa VII dan Terdakwa II langsung memukuli Saksi-1 mengenai bagian di bawah perut dan ulu hati dengan menggunakan tangan kanan mengepal hingga Saksi-1 terjatuh lalu Saksi-1 diperintahkan untuk istirahat hingga selesai apel malam.
ne
In
A gu
do
o. Bahwa selanjutnya pada hari Senin tanggal 28 Januari 2013 sekira pukul sekira pukul 16.00 Wib, Terdakwa III kembali mengantar Saksi-1 ke RSAU dr. Esnawan Antariksa kemudian Saksi-1 masuk ke ruang perawatan/diopname karena didiagnosa oleh dokter menderita usus buntu dan akan dilakukan operasi usus buntu pada hari Selasa tanggal 29 Januari 2013 tetapi menurut keterangan dari dokter yang memeriksa kalau usus buntu yang diderita Saksi-1 tidak ada masalah sehingga pada hari itu juga dokter mengambil tindakan lanjutan melakukan operasi di bagian perut Saksi-1 karena ditemukan ada pendarahan dan memar di usus Saksi-1.
si
R
n. Bahwa setelah kejadian pada hari Sabtu tanggal 26 Januari 2013 sekira pukul 20.00 Wib, Terdakwa V mengantar Saksi-1 ke Klinik Kharisma di Jl. Komodor Halim P Jakarta Timur untuk berobat tetapi oleh Klinik Kharisma dirujuk ke RSAU dr. Esnawan Antariksa Halim P sehingga Terdakwa V mengantar Saksi-1 ke UGD RSAU dr. Esnawan Antariksa Halim P lalu Saksi-1 dilakukan cek darah dan urine serta diberi obat dan disuruh pulang.
ng
ub
lik
ka m ah
p. Bahwa para Terdakwa melakukan tindakan kekerasan atau pemukulanterhadap Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan leting Saksi-1 yang lainnya dikarenakan untuk melakukan pembinaan antara senior dengan junior karena Saksi-1 melakukan kesalahan/trouble beberapa kalisaat jam dinas melakukan kegiatan latihan kerja tetapi Saksi-1 ditemukan sedang tidur di gudang dan saat Saksi-1 melaksanakan tugas jaga/piket para Terdakwa mendapati kondisi mess tidak bersih/kotor.
s
do
In
A
gu
ng
R
ep
q. Bahwa akibat perbuatan para Terdakwa yang melakukan tindakan kekerasan atau pemukulan terhadap Saksi-1 dengan Saksi-2, Saksi-3 dan leting Saksi-1 yang lain tersebut, berdasarkan Visum Et Repertum dari Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta Nomor R/57/IX/2013 tanggal 26 September 2013 a.n. Tn. M. Fayodi yang ditandatangani oleh dokter pemeriksa a.n. Dr. Fitaniar Arsetya menerangkan dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil: 1) Korban dengan keadaan. baik dengan keadaan umum kesadaran Composmentis. 2) Pada korban ditemukan : - Perut bekas luka operasi Relaparatomi - Pada perut bagian tengah memanjang dari bawah dada melewati pusar sampai di atas kemaluan luka bekas operasi sepanjang dua pulug satu sentimeter dan lebar satu setengah sentimeter - Pada perut bagian kanan bawah melintang luka operasi sepanjang tujuh setengah sentimeter
ne
ah
ka
m
ah
In
I. Bahwa kemudian Terdakwa VI memerintahkan Saksi-1 untuk mengambil posisi kayang dan pada saat Saksi-1 dalam posisi kayang tiba-tiba Terdakwa VII langsung memukul Saksi-1 dari atas mengenai bagian perut secara berulangkali selanjutnya para Terdakwa memukuli Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 serta letingnya secara berulangkali secara bergantian serta pada saat Saksi-1 dipukul dengan posisi mata Saksi-1 ditutup dengan menggunakan kaos dan ember karena para Terdakwa menilai Saksi-1 berpura-pura terjatuh.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 12
R ep ub
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id - Pada dada kanan bagian atas ada luka bekas tindakan selang infuse pembuluh darah utama berbentuk bulat diameter dua sentimeter 3) Pemeriksaan penunjang : -.. 4) Terhadap korban dilakukan : - Pemeriksaan fisik - Edukasi 5) Korban dirawat/dipulangkan : Dipulangkan. Berpendapat, bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsurunsur tindak pidana yang tercantum dalam :
: Pasal 351 ayat (1) jo ayat (2) KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Subsidair
: Pasal 351 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP.
In
Primeir
do
A gu
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Lebih Subsidair :
Pasal 352 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP.
lik
si
R
ep
ub
Menimbang, bahwa atas Dakwaan Oditur Militer tersebut Para Terdakwa tidak mengajukan Eksepsi (keberatan). Menimbang, bahwa di dalam persidangan Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum yaitu Mayor Sus Drs. Eko Suprih Darmanto, SH NRP 524435, Mayor Sus Ari Satrio Wibowo, SH NRP 527699, Hardiana, SH PNS III/a NIP 197502262009122001 berdasarkan surat perintah Nomor Sprin/2841/XI/2013 tanggal 20 Nopember 2013 dan surat kuasa dari Terdakwa tertanggal 20 Nopember 2013.
A gu
do
Saksi-1 : Nama lengkap : MUHAMMAD FAYODI; Pangkat/NRP : Serda/541191; Jabatan : Anggota Disrendalkal Bekmatpus; Kesatuan : Dismatau; Tempat, tanggal lahir : Pontianak, 13 Juni 1991; Jenis Kelamin : Laki-laki; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama : Islam; Tempat tinggal : Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur.
ne
Menimbang, bahwa para Saksi yang hadir di persidangan memberikan keterangan antara lain sebagai berikut :
ng
In
Bahwa Saksi-1 di persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
ub
lik
ka m ah
1 Saksi kenal dengan Terdakwa I, Terdakwa II, Terdakwa III, Terdakwa IV, Terdakwa V, Terdakwa VI dan Terdakwa VII pada tanggal 1 Januari 2013 saat Saksi-1 melaksanakan Latihan Kerja di Bekmatpus Dismatau yang berada di Lanud Halim P Jakarta Timur dalam hubungan senior dengan junior, namun tidak ada hubungan keluarga/famili.
ep
2 Saksi mengetahui kejadian tindak kekerasan atau pemukulan yang dilakukan oleh para Terdakwa pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013 sekira pukul 21.00 Wib sampai dengan pukul 24.00 Wib di lapangan volly Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur karena Saksi-1 yang menjadi korban pemukulan tersebut.
ng
do
In
A
gu
4 Selanjutnya Saksi dengan leting Saksi diperintahkan berbaris menjadi 2 (dua) saft yang diambil oleh para Terdakwa/senior leting Bintara PK A-35 sebanyak 7 (tujuh) orang lalu
s
R
3 Pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013, Saksi bersama dengan Serda Angga Priyatna dan Serda Oky Bimasakti sedang melaksanakan piket jaga mess Walet Bekmatpus Halim P Jakarta Timur dan sekira pukul 21.00 Wib diadakan pembinaan fisik di lapangan voly mess Walet Bekmatpus dengan melakukan pusp up, sit up, merayap, jungkir dan guling-guling dilanjutkan dengan apel malam/pengarahan yang diambil oleh para Terdakwa dan diikuti oleh Saksi-1 bersama dengan leting Saksi yang berjumlah 20 (dua puluh) orang.
ne
ah
ka
m
ah
Menimbang, bahwa atas dakwaan Oditur Militer tersebut Para Terdakwa menyatakan mengerti tentang isi Dakwaan Oditur Militer yang di dakwakan pada dirinya.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
13
Halaman 13
R ep ub
ne si a
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id salah satu Terdakwa/senior berteriak "Yang dinas dalam maju ke depan ?" lalu Saksi bersama Serda Angga Priyatna dan Serda Oky Bimasakti maju ke depan barisan kemudian Saksi, Serda Angga Priyatna dan Serda Oky Bimasakti ditanya secara bergantian oleh para Terdakwa dengan kata-kata "Kenapa kamar mandi kalian kotor, kamar mandi senior kotor, apa tidak kamu bersihkan ? lalu dijawab Saksi "Siap sudah saya bersihkan," tiba-tiba Saksi langsung dipukul oleh Terdakwa VI mengenai bagian perut hingga Saksi jongkok karena kesakitan.
lik
ub
6 Setelah kaos penutup mata Saksi dibuka oleh Terdakwa VII dan Terdakwa II selanjutnya Saksi kembali dipukul oleh Terdakwa VII dan Terdakwa II mengenai bagian perut di bawah pusar dengan menggunakan tangan kanan mengepal hingga Saksi terjatuh lalu Saksi mengeluh kesakitan kemudian saksi diperintahkan untuk istirahat hingga selesai apel malam.
ne
In
A gu
do
8 Pada hari Senin tanggal 28 Januari 2013 masih merasa sakit maka sekira pukul 11.00 Wib, Saksi-1 diantar oleh Terdakwa III ke RSAU dr Eswan Antariksa Halim Perdana Kusuma dan sekira pukul 16.00 Wib Saksi dirawat/diopname karena didiagnosa oleh dokter menderita usus buntu dan akan dilakukan operasi usus buntu dan pada hari Selasa tanggal 29 Januari 2013 dan setelah dioperasi ternyata usus buntu saksi tidak ada sehingga pada hari itu juga dokter mengambil tindakan lanjutan melakukan operasi di bagian perut Saksi karena ditemukan ada rembesan darah dari rongga tengan perut saksi-1.
si
R
ep
7 Setelah kejadian pada hari Sabtu tanggal 26 Januari 2013 sekira pukul 20.00 Wib, Saksi diantar oleh Terdakwa V ke Klinik Kharisma Jl. Komodor Halim P Jakarta Timur untuk berobat tetapi oleh Klinik Kharisma saksi dinyatakan mengalami usus buntu dan karena klinik kharisma peralatannya tidak memadai untuk menangani penyakit usus buntu maka saksi dirujuk ke RSAU dr. Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusuma dan Saksi diantar oleh Terdakwa VI ke UGD RSAU dr. Esnawan Antariksa lalu Saksi dilakukan cek darah dan urine dan diberi obat serta disuruh untuk pulang.
ng
ub
lik
ka m ah
9 Bahwa pada tanggal 14 Februari 2013, Saksi kembali melaksanakan operasi pada bagian perut karena menurut keterangan dokter pada bagian usus 12 jari Saksi tidak berfungsi dan setelah selesai dilaksanakan operasi selanjutnya dokter menyampaikan kalau bagian lambung dan pankreas Saksi ditemukan luka sehingga Saksi dirawat/diopname di RSAU dr. Esnawan Antariksa dari tanggal 28 Januari 2013 sampai dengan tanggal 8 Maret 2013.
ep
10 Saksi mengetahui yang melakukan tindakan kekerasan atau pemukulan terhadap Saksi adalah para Terdakwa/senior Bintara leting A-35 yang berjumlah 7 (tujuh) orang dengan cara memukul di sekitar perut dan ulu hati sebanyak 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali menggunakan tangan kanan mengepal, namun tidak menggunakan alat/benda lain.
ng
do
In
A
gu
12 Selain Saksi yang mendapat tindakan kekerasan atau pemukulan dari para Terdakwa juga seluruh leting Saksi berjumlah 20 (dua puluh) orang karena saat itu dianggap kesalahan
s
R
11 Menurut Saksi, penyebab para Terdakwa melakukan tindakan kekerasan atau pemukulan terhadap Saksi karena menurut senior sewaktu Saksi melaksanakan piket/jaga mess Walet Bekmatpus bersama Serda Oky Bimasakti (sekarang dinas di Wingdikum Bogor) dan Serda Angga Priyatna (sekarang berdinas di Kosek IV Biak) kondisi mess dinilai kurang bersih.
ne
ah
ka
m
ah
In
A gu
do
5 Karena Saksi dikira berpura-pura kesakitan oleh Terdakwa VI selanjutnya Saksi diperintahkan oleh Terdakwa VI untuk mengambil posisi kayang lalu Saksi dipukul oleh Terdakwa VI dari atas mengenai bagian perut berulangkali, kemudian Saksi dan semua leting Saksi berjumlah 20 (dua puluh) orang dipukul oleh para Terdakwa berulangkali secara bergantian dan kemudian mata Saksi ditutup menggunakan kaos loreng yang dipakai oleh saksi sehingga saksi telanjang dada kepala saksi ditutupi dengan ember dan dipukuli lagi hingga saksi terjatuh.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 14
R ep ub
ne si a
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id mengenai kebersihan mess dan sebelum adanya pemukulan dilakukan pembinaan fisik yaitu melaksanakan push up, sit up, guling-guling dan jungkir.
ng
13 Akibat pemukulan yang dilakukan para Terdakwa, Saksi merasakan sakit/nyeri yang luar biasa di bagian perut tepatnya di area bawah pusar sampai ke pinggang bawah hingga menjalani rawat inap/opname di RSAU dr. Esnawan Antariksa dari tanggal 28 Januari 2013 sampai 8 Maret 2013 serta Saksi-1 tidak masuk kantor/tidak berdinas.
In
A gu
do
14 Saksi mengalami sakit akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh para Terdakwa dan bukan karena kejadian lain karena sebelum kejadian tersebut Saksi tidak pernah merasakan sakit di bagian perut serta tidak ada riwayat mempunyai penyakit dalam.
lik
ep
ub
16 Pemukulan yang dilakukan para Terdakwa terhadap Saksi dilakukan di lapangan volly (tempat terbuka) yang dapat dilihat penghuni mess lainnya dan Saksi dengan yang lainnya setiap hari saat apel malam pukul 21.00 Wib sampai dengan 24.00 Wib selalu mendapatkan tindakan pemukulan dari para Terdakwa sejak Saksi dengan yang lainnya lapor datang untuk melaksanakan Latker di Bekmatpus pada tanggal 2 Januari 2013.
do
kesamaptaan jasmani tanpa ada halangan.
Bahwa saksi-6 tidak pernah menyuruh saksi-1 mengambil sikap kayang dan memukulnya dari atas. Bahwa para terdakwa tidak pernah menutup kepala saksi-1 dengan ember.
In
2
A gu
Atas keterangan saksi-1 tersebut para terdakwa menyangkal sebagian yaitu : 1
ne
17Bahwa saat ini saksi sudah sehat kembali dan saksi sudah bisa mengikuti kegiatan
si
R
Atas keterangan Saksi tersebut, para Terdakwa menyangkal sebagian yaitu : 1 Bahwa para terdakwa tidak pernah memukul saksi sewaktu saksi kayang 2 Bahwa para terdakwa tidak pernah memukul saksi sewaktu muka saksi ditutup kaos dan ember Atas sangkalan para terdakwa saksi menyatakan tetap pada keterangannya.
ng
lik
ka m ah
Atas sangkalan para terdakwa saksi-1 menyatakan tetap pada keterangannya.
ep
ub
Saksi-2 : Nama lengkap : AMAR SAIKHU; Pangkat/NRP : Serda/541147; Jabatan : Anggota GPP I HLM Bekmatpus; Kesatuan : Dismatau; Tempat, tanggal lahir : Kediri, 1 Februari 1992; Jenis Kelamin : Laki-laki; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama : Islam; Tempat tinggal : Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur.
ng
do
In
A
gu
2 Saksi tidak melihat saat para Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 tetapi Saksi-2 dengan seluruh leting Saksi-2 Bintara 36 berjumlah 20 (dua puluh) orang juga
s
R
Bahwa Saksi-2 di persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1 Saksi kenal dengan Terdakwa I, Terdakwa II, Terdakwa III, Terdakwa IV, Terdakwa V, Terdakwa VI dan Terdakwa VII pada tanggal 1 Januari 2013 saat melaksanakan latihan kerja di Bekmatpus dalam hubungan senior junior dan dengan Serda Muhammad Fayodi (Saksi-1) kenal sejak tahun 2011 di Lanud Adi Soemarmo karena sama-sama mengikuti pendidikan dasar Semaba PK A-36, namun tidak ada hubungan keluarga/famili.
ne
ah
ka
m
ah
15 Saksi tidak mengetahui dokter yang melakukan pemeriksaan saat pertama kali datang ke RSAU tetapi sepengetahuan Saksi, dokter yang menangani adalah dokter piket tanggal 28 Januari 2013, sedangkan yang melakukan operasi karena ditemukan pendarahan di perut Saksi-1 adalah dr. Chandra, Letkol Kes Aplin dan Mayor Kes Hendro.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
15
Halaman 15
R ep ub
ne si a
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id dipukuli oleh para Terdakwa dengan menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian perut, namun tidak menggunakan alat/benda.
ng
3 Saksi mengetahui yang melakukan tindakan pemukulan terhadap Saksi dan saksi-1 maupun seluruh leting Saksi-2 yang berjumlah 20 (dua puluh) orang adalah para Terdakwa yang merupakan Bintara letting 35 yang berjumlah 7 (tujuh) orang.
In
A gu
do
4 Sepengetahuan Saksi, penyebab para Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 dengan leting Saksi-2 lainnya dikarenakan Saksi-1 melakukan kesalahan/trouble saat jam dinas menghilang/tidur di gudang Bekmatpus sehingga semuanya harus menunggu/mencari Saksi-1 sebelum kembali ke mess, selain itu saat Saksi-1 bersama Serda Angga Apriyatna dan Serda Okky Bima melaksanakan piket/jaga mess Walet dinilai para Terdakwa kurang menjaga kebersihan sehingga para Terdakwa mengambil tindakan terhadap Bintara leting 36 termasuk Saksi-1 dan Saksi.
lik
ub
ep
6 Setelah selesai apel pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013, Saksi-1 mengeluhkan sakit perut sehingga Saksi dengan leting Saksi merawat Saksi-1 dengan memberikan minyak kayu putih dan Saksi sempat mengambilkan air putih, saat itu Saksi menduga Saksi-1 sedang masuk angin, keesokan harinya Saksi-1 kembali mengeluh sakit perut dan saat itu ada beberapa Terdakwa yang mengantarkan Saksi-1 berobat ke rumah sakit, sedangkan Saksi dan leting Saksi yang lain berangkat ke Bekmatpus untuk melaksanakan latker seperti biasa.
A gu
ne
do
ng
si
R
ah
ka
m
ah
5 Sepengetahuan Saksi, yang melaksanakan piket Mess saat itu adalah Saksi-1, Serda Angga dan Serda Oky melakukan sikap tobat menggunakan kepala, namun Saksi tidak tahu siapa yang memerintahkan karena saat itu Saksi hanya sekilas melihat kejadian tersebut, selain itu Saksi juga sedang mendapat tindakan pemukulan dari para Terdakwa.
7 Saksi mengetahui kalau Saksi-1 mengalami sakit usus buntu dan akan segera dioperasi tetapi keesokan harinya Saksi kembali mendapat kabar kalau Saksi-1 mengalami masalah pada ususnya dan akan kembali dilakukan operasi serta seingat Saksi selama kurang lebih 3 (tiga) bulan Saksi-1 tidak dapat masuk kantor karena diopname.
lik
ka m ah
In
8 Saksi mengetahui sebelumnya tidak ada tindakan pemukulan terhadap Saksi maupun letingnya yang lain tetapi Saksi dan leting-letingnya yang berjumlah 20 (duapuluh) orang setiap hari setelah apel malam sekira pukul 21.00 selalu mendapatkan pembinaan fisik berupa sit up dan push up serta kegiatan tersebut terjadi sejak Saksi bersama letingnya lapor datang untuk Latker di Bekmatpus tanggal 1 Januari 2013.
ub
9 Saksi mengetahui setelah kejadian pada malam tanggal 25 Januari 2013 tidak ada lagi tindakan kekerasan fisik yang dilakukan oleh para Terdakwa karena apel malam diambil oleh Perwira Bekmatpus. Atas keterangan Saksi tersebut, para Terdakwa membenarkan seluruhnya.
ng
Bahwa Saksi-3 di persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
do
In
A
gu
1 Saksi kenal dengan Terdakwa I, Terdakwa II, Terdakwa III, Terdakwa IV, Terdakwa V, Terdakwa VI dan Terdakwa VII pada tanggal 1 Januari 2013 saat mengikuti latihan kerja di Bekmatpus dalam hubungan senior junior dan dengan Serda Muhammad Fayodi (Saksi-1)
ne
s
R
ep
Saksi-3 : Nama lengkap : RYAN BUDIONO; Pangkat/NRP : Serda/541204; Jabatan : Anggota GPP I HLM Bekmatpus; Kesatuan : Dismatau; Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 15 Juni 1991; Jenis Kelamin : Laki-laki; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama : Islam; Tempat tinggal : Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 16
R ep ub
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id kenal sejak tahun 2011 di Lanud Adi Soemarmo karena sama-sama mengikuti pendidikan dasar Semaba PK A-36, namun tidak ada hubungan keluarga/famili. 2 Saksi tidak melihat pada saat Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi-1, namun selain Saksi-1, Saksi dan letingnya (Bintara 36 yang berjumlah dua puluh orang) juga dipukul oleh Terdakwa menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak dua kali kearah perut dan sepengetahuan saksi saat melakukan pemukulan/penganiayaan Terdakwa tidak menggunakan alat/benda dan pemukulan tersebut dilakukan terhadap seluruh letingnya termasuk Saksi-1.
A gu
do
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
3 Saksi mengetahui yang melakukan pemukulan terhadap Saksi maupun terhadap seluruh letingnya (Bintara letting 36) yang berjumlah 20 (dua puluh) orang termasuk Saksi-1 adalah para Terdakwa yang merupakan Bintara letting 35 berjumlah 7 (tujuh) orang.
lik
ub
A gu
do
ne
6 Saksi mengetahui setelah selesai apel pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013 Saksi-1 mengeluhkan sakit perut sehingga Saksi dengan letingnya merawat Saksi-1 dengan memberikan minyak kayu putih dan Saksi sempat membuatkan teh panas, Saksi menduga Saksi-1 masuk angin, keesokan harinya Saksi-1 kembali mengeluhkan sakit perut lalu ada beberapa Terdakwa yang mengantar Saksi-1 berobat ke rumah sakit, sedangkan Saksi dan leting Saksi-3 yang lain berangkat ke Bekmatpus untuk melaksanakan latker.
si
R
ep
5 Sepengetahuan Saksi, yang melaksanakan piket Mess saat itu adalah Saksi-1, Serda Angga dan Serda Oky melakukan sikap tobat menggunakan kepala, namun Saksi tidak tahu siapa yang memerintahkan karena Saksi hanya sekilas melihat kejadian tersebut dan selain itu Saksi juga sedang mendapat tindakan pemukulan dari para Terdakwa.
ng
ah
ka
m
ah
4 Menurut Saksi, penyebab para Terdakwa melakukan tindakan pemukulan terhadap Saksi-1 maupun leting Saksi yang lain karena Saksi-1 melakukan kesalahan saat jam dinas menghilang/tidur di gudang Bekmatpus maka semuanya harus menunggu/mencari Saksi-1 sebelum kembali ke mess dan selain itu saat Saksi-1 bersama Serda Angga Apriyatna dan Serda Okky Bima melaksanakan piket Mess Walet dinilai oleh para Terdakwa kurang menjaga kebersihan maka para Terdakwa mengambil tindakan terhadap Bintara leting 36 termasuk Saksi-3.
In
7 Saksi mengetahui kalau Saksi-1 mengalami sakit usus buntu dan akan segera dioperasi dan keesokan harinya Saksi kembali rnendapat kabar kalau Saksi-1 bermasalah pada ususnya dan akan kembali dilakukan operasi, seingat Saksi selama kurang lebih 3 (tiga) bulan Saksi-1 tidak bisa masuk kantor karena di opname dan rawat inap. 8 Saksi mengetahui sebelumnya tidak ada tindakan pemukulan terhadap Saksi maupun letingnya yang lain tetapi Saks dan leting Saksi-3 berjumlah 20 (duapuluh) orang setiap hari setelah apel malam pada pukul 21.00 Wib selalu mendapatkan pembinaan fisik yaitu sit up dan push up serta kegiatan tersebut terjadi sejak Saksi dengan letingnya lapor datang untuk melaksanakan Latker di Bekmatpus tanggal 1 Januari 2013.
ub
lik
ka m ah
ep
9 Saksi mengetahui setelah kejadian pada malam tanggal 25 Januari 2013 tidak ada lagi tindakan kekerasan fisik yang dilakukan oleh para Terdakwa karena apel malam diambil oleh Perwira Bekmatpus.
ne
do In
A
gu
ng
Saksi-4 : Nama lengkap : FITANIAR ARSETYA NINGTYAS; Pekerjaan : Dokter Mitra Kerja RSAU dr. Esnawan Antariksa; Tempat, tanggal lahir : Bogor, 5 Februari 1987; Jenis kelamin : Perempuan; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama : Islam; Tempat tinggal : Pura Melati Indah Blok D No. 25 RT. 004 RW. 020 Kel. Jati Rahayu Kec. Pondok Melati Bekasi Jawa Barat.
s
R
Atas keterangan Saksi tersebut, para Terdakwa membenarkan seluruhnya.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
17
Halaman 17
R ep ub
ne si a
1 Saksi tidak kenal dengan Terdakwa I, Terdakwa II, Terdakwa III, Terdakwa IV, Terdakwa V, Terdakwa VI dan Terdakwa VII serta Saksi-1 dan baru kenal dengan Saksi-1 pada tanggal 28 Januari 2013 di RSAU. dr. Esnawan Antariksa saat Saksi-1 berobat di poli umum, namun tidak ada hubungan keluarga/famili.
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id Bahwa Saksi-4 di persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
In
A gu
do
2 Saksi berada di RSAU dr. Esnawan Antariksa sedang bertugas sebagai dokter dinas di Poli Umum dan pada saat Saksi-1 datang ke RSAU dr. Esnawan Antariksa mengeluhkan sakit/ nyeri pada perut bagian tengah atas (ulu hati) sehingga Saksi melakukan pemeriksaan luar di daerah sekitar perut.
lik
ub
ep
4 Saksi mengetahui dari pengakuan Saksi-1 kalau sebelumnya Saksi-1 merasakan sakit pada bagian yang sama dan dilihat dari tanda/gejala yang dialami Saksi-1 maka Saksi berkesimpulan kalau Saksi-1 menderita sakit apendiksitis akut DD/Perforasi (sakit usus buntu dan sudah pecah) serta Saksi juga melakukan konsultasi ke dokter spesialis bedah yang menyatakan kalau Saksi-1 menderita sakit usus buntu dan akan dilakukan operasi keesokan harinya pada tanggal 29 Januari 2013, kemudian Saksi-1 Iangsung dilakukan tes laboraturium tetapi bukan untuk menentukan sakit yang diderita Saksi-1 melainkan untuk persiapan operasi yang akan dijalani Saksi-1.
A gu
ne
do
ng
5 Saksi mengetahui kalau sebelumnya Saksi-1 tidak mengatakan pernah mendapatkan pukulan di bagian perutnya dan hal tersebut menyebabkan sakit yang diderita Saksi-1 serta pada saat melakukan pemeriksaan awal, Saksi tidak menemukan adanya memar/lebam di bagian sekitar perut Saksi-1.
si
R
lik
ka m ah
In
6 Sepengetahuan Saksi, Saksi-1 menjalani 2 (dua) kali operasi, pertama pada tanggal 29 Januari 2013 yang melakukan operasi adalah dr. Chandra dan setelah operasi dr. Chandra mengatakan kepada Saksi kalau usus buntu Saksi-1 dalam kondisi baik tetapi ditemukan rembesan darah dibagian rongga tengah perut saksi-1 sehingga harus diambil tindakan untuk membersihkan darah dan saat dirawat di ICU Saksi-1 baru mengakui kalau sebelumnya dipukul para Terdakwa.
ub
7 Saksi mengetahui saat operasi kedua tanggal 14 Februari 2013 yang merupakan tindak lanjut dari operasi sebelumnya karena selama dirawat Saksi-1 mengalami muntah-muntah berwarna hijau yang mengindikasikan adanya penyumbatan pada usus halusnya sehingga kembali dilakukan operasi untuk memperbaiki fungsi pencernaan Saksi-1.
ep
8 Saksi tidak mengetahui berapa lama dilakukan rawat inap terhadap Saksi-1 karena Saksi adalah dokter umum, sedangkan untuk tindakan operasi pananganan dan menentukan berapa lama Saksi-1 dirawat adalah dokter spesialis bedah dan dokter anastesi.
ng
do In
A
gu
10 Sepengetahuan Saksi, Saksi-1. saat ini sudah sehat dan dapat melakukan aktifitas seperti biasa tetapi karena masih dalam proses perawatan maka sampai saat ini Saksi-1 masih melakukan kontrol secara rutin di RSAU dr. Esnawan Antariksa Halim P.
s
R
9 Bahwa sepengetahuan saksi setelah dioperasi saksi-1 sudah sehat kembali dan akibat dari pendarahan pada usus saksi-1 tersebut tidak mengakibatkan saksi-1 mendapat bahaya maut.
ne
ah
ka
m
ah
3 Saksi setelah membaca status rumah sakit pasien (medical record), diketahui bahwa sebelumnya pada tanggal 27 Januari 2013, Saksi-1 telah datang dan berobat ke UGD RSAU dr. Esnawan Antariksa dan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dr. Restu (dokter jaga UGD saat itu) Saksi-1 menderita infeksi saluran kemih dan setelah mendapat obat lalu Saksi-1 diperbolehkan pulang tetapi karena masih merasakan sakit maka Saksi-1 kembali datang pada tanggal 28 Januari 2013 dan bertemu dengan Saksi.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 18
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id Atas keterangan Saksi tersebut, para Terdakwa membenarkan seluruhnya.
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Menimbang, bahwa di dalam persidangan keterangan para Terdakwa sebagai berikut :
ng
Terdakwa I.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
lik
A gu
do
ne
4 Bahwa Terdakwa I selain melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 juga melakukan pemukulan terhadap leting Saksi-1 yang berjumlah 20 (dua puluh) orang serta pada saat itu tidak ada yang mendapat perlakukan khusus/tidak dibeda-bedakan dan tidak ada kepalanya yang ditutup ember maupun kain, namun tidak ada yang menggunakan alat/senjata tajam hanya menggunakan tangan kosong mengepal hingga mengakibatkan Saksi-1 mengalami sakit di bagian perut.
si
R
ep
ub
2 Bahwa Terdakwa I kenal dengan Serda Muhammad Fayodi (Saksi-1) sekira bulan Januari 2013 saat Saksi-1 dan letingnya yang berjumlah total 20 (duapuluh) orang melaksanakan Latihan Kerja di Bekmatpus Dismatau yang saat itu tinggal di Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur, namun tidak ada hubungan keluarga/famili. 3 Bahwa Terdakwa I melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013 saat dilakukan apel malam sekira pukul 21.00 di lapangan Volly Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur dengan cara memukul menggunakan tangan kanan mengepal mengenai bagian perut sebanyak 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali.
ng
ah
ka
m
ah
In
A gu
do
1 Bahwa Terdakwa I masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, lulus dilantik pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik. (SBIT) A-39 di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) A-35 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Januari 2012 mengikuti Sekolah Kejuruan Lanjutan Pergudangan A-9 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan April 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) A-25 dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540257.
lik
ka m ah
In
5 Bahwa mengetahui Saksi-1 sakit di bagian perutnya akibat penganiayaan tersebut, leting Terdakwa atas nama Serda Guruh Sandi (Terdakwa-lll) membawa Saksi-1 untuk berobat ke Klinik Kharisma Halim P., namun karena tidak ada perubahan selanjutnya Saksi-1 di rujuk ke Rumah Sakit Halim P.
Terdakwa II.
ne
do
In
A
gu
ng
1 Bahwa Terdakwa II masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, lulus dilantik pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Bandung, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati, pada bulan Januari 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) di Bekmatpus Jakarta dan
s
R
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
ep
ub
6 Bahwa Terdakwa I bersama dengan Terdakwa yang lain melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 karena pada saat melaksanakan latihan kerja di Bekmatpus, Saksi-1 melakukan kesalahan yaitu Saksi-1 tidur di gudang transit Bekmatpus sehingga Terdakwa I bersama dengan Terdakwa yang lain sebagai seniornya memberikan tindakan terhadap Saksi-1 maupun terhadap letingnya (leting 36) yang berjumlah 20 (dua puluh) orang termasuk Saksi-1.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
19
Halaman 19
R ep ub
ne si a
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id seteiah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540280.
ng
2 Bahwa Terdakwa II kenal dengan Serda Muhammad Fayodi (Saksi-1) sekira bulan Januari 2013 saat Saksi-1 dan letingnya yang berjumlah total 20 (duapuluh) orang melaksanakan Latihan Kerja di Bekmatpus Dismatau serta tinggal di mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur dalam hubungan dinas/kerja, namun tidak ada hubungan keluarga/famili.
In
A gu
do
3 Bahwa Terdakwa II telah melakukan pemukulan terhadap Saksi-I pada hah Jumat tanggal 25 Januari 2013 saat dilakukan apel malam sekira pukul 21.00 di lapangan Volly Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur dengan cara memukul menggunakan tangan kanan mengepal mengenai bagian perut sebanyak 2 (dua) kali.
lik
ub
ep
5 Bahwa seteiah mengetahui Saksi-1 mengalami sakit di bagian perutnya akibat pemukulan tersebut selanjutnya Terdakwa V membawa Saksi-1 berobat ke Klinik Kharisma Halim P. Jakarta Timur tetapi tidak ada perubahan maka Saksi-1 dirujuk ke RSAU Halim P.
A gu
do
ne
si
R
6 Bahwa Terdakwa II bersama dengan Terdakwa yang lain melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 karena pada saat melaksanakan latihan kerja di Bekmatpus, Saksi-1 melakukan kesalahan yaitu Saksi-1 saat akan persiapan pulang ke Mess Walet tidak ada sedangkan letingnya sudah naik truk semua, sehingga Terdakwa V mencarinya dan ditemukan Saksi-1 masih tidur di gudang transit Bekmatpus sehingga dengan adanya kejadian tersebut Terdakwa II bersama dengan Terdakwa yang lain memberikan tindakan terhadap Saksi-1 maupun letingnya (leting 36) yang berjumlah 20 (dua puluh) orang.
ng
In
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
ub
lik
ka m ah
1 Bahwa Terdakwa III masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, lulus dilantik pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung, pada bulan September 2011 mengikuti pendidikan Kejuruan Dasar Pembekalan dan Sekolah Kejuruan Lanjutan Pergudangan di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang, pada bulan April 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) di Bekmatpus Dismatau selama 5 (lima) bulan dan seteiah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540283.
ng
3 Bahwa Terdakwa III telah melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 dengan cara memukul menggunakan tangan kanan menggenggam mengenai bagian perut sebanyak 2 (dua) kali tetapi tidak ada yang menggunakan senjata tajam/alat.
do
In
A
gu
4 Bahwa pada saat Terdakwa III melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 maupun letingnya yang lain dilakukan di tempat terbuka sehingga memungkinkan orang lain untuk melihatnya
s
R
ep
2 Bahwa Terdakwa III kenal dengan Serda Muhammad Fayodi (Saksi-1) sekira bulan Januari 2013 saat Saksi-1 dan letingnya yang berjumlah total 20 (duapuluh) orang melaksanakan Latihan Kerja di Bekmatpus Dismatau serta tinggal di mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur, namun tidak ada hubungan keluarga/famili.
ne
ah
ka
m
ah
4 Bahwa Terdakwa II selain melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 juga melakukan pemukulan terhadap leting Saksi-1 yang berjumlah 20 (dua puluh) orang dan pada saat itu tidak ada yang mendapat perlakukan khusus/tidak di beda-bedakan dan tidak ada kepalanya yang ditutup ember maupun kain serta tidak ada yang menggunakan alat/senjata tajam hanya menggunakan tangan kosong mengepal dan akibat dari penganiayaan tersebut Saksi-1 mengalami sakit di bagian perutnya.
Terdakwa III.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 20
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id tetapi pada saat kejadian hanya ada Terdakwa I dengan Terdakwa yang lain serta Saksi-1 dan letingnya berjumlah 20 (duapuluh) orang yang berada di tempat tersebut.
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
A gu
do
ng
5 Bahwa akibat dari pemukulan tersebut selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 26 Januari 2013 Saksi-1 mengeluh perutnya sakit kepada leting Terdakwa a.n. Serda Aldino Bagus Setiyasan (Terdakwa V selanjutnya Terdakwa V membawa Saksi-1 berobat ke Klinik Kharisma Halim P. Jakarta Timur, namun karena tidak ada perubahan maka oleh Klinik Kharisma Halim P. dirujuk ke RSUP Halim P untuk mendapatkan tindakan medis selanjutnya.
In
6 Bahwa pada hari Senin tanggal 28 Januari 2013, Terdakwa III membawa Saksi-1 ke RSAU dr. Esnawan Antariksa untuk berobat dan saat itu Saksi-1 langsung dirawat/opname dan Terdakwa III mendapat info dari dokter yang memeriksa Saksi-1 kalau Saksi-1 di diagnosa mengalami usus buntu dan akan dilakukan operasi pada tanggal 29 Januari 2013.
lik
ub
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
ub
lik
ka m ah
In
A gu
do
1 Bahwa Terdakwa IV masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, lulus dilantik pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahsa Inggris Teknik (SBIT) A-39 di Lanud Sulaiman Bandung, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) A-35 di Lanud Suryadarma Kalijati, pada bulan Desember 2011 mengikuti Sekolah Katalogisasi A-5 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang, pada bulan Februari 2012 mengikuti Latihan Kerja Katalog (Latker) A-5 di Lanud Halim P Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540299. 2 Bahwa Terdakwa IV kenal dengan Serda Muhammad Fayodi (Saksi-1) sekira bulan Januari 2013 saat Saksi-1 dan letingnya yang berjumlah 20 (duapuluh) orang melaksanakan Latihan Kerja di Bekmatpus Dismatau serta tinggal di mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur dalam hubungan dinas/kerja, namun tidak ada hubungan keluarga/famili.
ne
Terdakwa IV.
si
R
ep
8 Bahwa Terdakwa III bersama dengan Terdakwa I, Terdakwa II, Terdakwa IV, Terdakwa V, Terdakwa VI dan Terdakwa VII melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 bertujuan untuk melakukan pembinaan antara senior dengan junior karena Saksi-1 melakukan kesalahan/ trouble diantaranya yang pertama pada saat jam dinas leting Saksi-1 sedang melakukan kegiatan Latihan kerja ditemukan Saksi-1 tidur di gudang, kemudian yang kedua pada saat Saksi-1 mendapatkan tugas jaga Dinas Dalam Mess para senior mendapatkan mess tidak dibersihkan atau masih dalam keadaan kotor.
ng
ng
4 Bahwa pada saat Terdakwa IV melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 maupun letingnya yang lain dilakukan di tempat terbuka yang memungkinkan orang lain untuk melihatnya tetapi pada saat itu hanya ada Terdakwa IV bersama dengan Terdakwa yang lain serta Saksi-1 bersama dengan letingnya yang berjumlah 20 (duapuluh) orang.
do
In
A
gu
5 Bahwa akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa IV bersama dengan Terdakwa yang lain selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 26 Januari 2013 Saksi-1 mengeluh perutnya
s
R
ep
3 Bahwa Terdakwa IV telah melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 dengan cara memukul menggunakan tangan kanan mengepal mengenai bagian perut sebanyak 2 (dua) kali tetapi tidak ada yang menggunakan alat/senjata tajam.
ne
ah
ka
m
ah
7 Bahwa Terdakwa III bersama Terdakwa yang lain selain melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 juga melakukan pemukulan terhadap leting Saksi-1 yang berjumlah 20 (dua puluh) orang dengan cara memberikan tindakan yang bertujuan untuk melatih fisik yaitu push up, Sit Up, jungkir-jungkir dan mengguling.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
21
Halaman 21
R ep ub
ne si a
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id sakit kepada Terdakwa V, kemudian TerdakwaV membawa Saksi-1 berobat ke Klinik Kharisma Halim P. Jakarta Timur tetapi karena tidak ada perubahan maka oleh Klinik Kharisma Halim P. dirujuk ke RSAU Halim P untuk mendapatkan tindakan medis selanjutnya.
A gu
do
ng
6 Bahwa pada hah Senin tanggal 28 Januari 2013, Terdakwa-lll membawa Saksi-1 ke RSAU dr. Esnawan Antariksa untuk berobat dan pada saat itu Saksi-1 langsung dirawat/opname dan Terdakwa IV mendapat info dari Terdakwa-lll kalau dokter yang memeriksa Saksi-1 menyampaikan kalau Saksi-1 di diagnosa mengalami usus buntu dan akan dilakukan operasi pada tanggal 29 Januari 2013.
lik
ep
ub
8 Bahwa Terdakwa IV bersama dengan Terdakwa yang lain saat melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 dan leting-leting Saksi-1 dengan cara berbaris 2 (dua) saft menghadap ke selatan, awalnya pada saat Terdakwa IV bersama dengan Terdakwa yang lain memberikan pengarahan kepada Saksi-1 dan letingnya (leting 36), Terdakwa IV berada di samping kiri barisan, setelah mulai melakukan pemukulan Terdakwa IV menghampiri satu persatu di depan Saksi-1 dan leting-letingnya untuk melakukan pemukulan.
ne
do
A gu
Terdakwa V.
si
R
9 Bahwa Terdakwa IV bersama dengan Terdakwa yang lain melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 bertujuan melakukan pembinaan antara senior dengan junior karena Saksi-1 melakukan kesalahan/trouble diantaranya yang pertama pada saat jam dinas leting Saksi-1 sedang melakukan kegiatan Latihan kerja ditemukan Saksi-1 tidurdi gudang, kemudian yang kedua pada saat Saksi-1 mendapatkan tugas jaga Dinas Dalam Mess para senior mendapatkan mess tidak dibersihkan atau masih dalam keadaan kotor.
ng
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
ub
lik
ka m ah
In
1 Bahwa Terdakwa V masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, lulus dilantik pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahsa Inggris Teknik (SBIT) di Lanud Sulaiman Bandung, pada bulan Juli 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Pembekalan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Lanud Suryadarma Kalijati, pada bulan Februari 2012 mengikuti Latihan Kerja (Latker) selama 5 (lima) bulan dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540305.
ep
2 Bahwa Terdakwa V kenal dengan Serda Muhammad Fayodi (Saksi-1) sekira bulan Januari 2013 saat Saksi-1 dan letingnya yang berjumlah total 20 (duapuluh) orang melaksanakan Latihan Kerja di Bekmatpus Dismatau serta tinggal di Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur, namun tidak ada hubungan keluarga/famili.
s
do In
A
gu
ng
R
3 Bahwa Terdakwa V telah melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 dengan cara memukul menggunakan tangan kanan menggenggam mengenai bagian perut sebanyak 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali tetapi tidak menggunakan alat/senjata tajam. 4 Bahwa pada saat Terdakwa V melakukan pemukulan/penganiayaan terhadap Saksi-1 maupun letingnya yang lain dilakukan ditempat terbuka yaitu di Lapangan Volly Mess Walet Bekmatpus Halim P. namun saat itu yang melihat hanya letting-leting Terdakwa V sebanyak 7 (tujuh) orang dan junior-junior (letting 36) sebanyak 20 (duapuluh) orang termasuk Saksi-1.
ne
ah
ka
m
ah
In
7 Bahwa Terdakwa IV bersama dengan Terdakwa yang lain selain melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 juga melakukan pemukulan terhadap leting Saksi-1 yang berjumlah 20 (dua puluh) orang dengan memberikan tindakan yang bertujuan untuk melatih fisik yaitu dengan cara push up, sit up, jungkir-jungkir dan mengguling.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 22
R ep ub
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id 5 Bahwa Terdakwa V dan letingnya melakukan pemukulan/penganiayaan mempunyai maksud dan tujuan hanya sebatas pembinaan dan karena Saksi-1 trouble pada saat melaksanakan dinas dalam di Mess Walet Bekmatpus Halim P. tidak membersihkan kamar mandi (toilet kotor), serta sebelumnya Saksi-1 juga sering Trouble pada saat jam dinas di kantor Bekmatpus ketiduran di gudang.
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
A gu
do
6 Bahwa selain melakukan pemukulan/penganiayaan terhadap Saksi-1, Terdakwa V juga memberikan pembinaan tambahan yaitu berupa Push Up Tambling, Sit Up dan sikap push up.
In
7 Bahwa selain Terdakwa V bersama dengan Terdakwa yang lain melakukan tindakan kekerasan terhadap leting 36 termasuk Saksi-1, Terdakwa maupun letingnya yang lain melakukan pemukulan/ penganiayaan terhadap Saksi-1 maupun letingnya yang lain memberikan porsi yang sama. 8 Bahwa Terdakwa V saat melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 dan letingnya (Bintara leting 36) awalnya dilakukan dengan berbaris menjadi 2 saff menghadap ke selatan, awalnya pada saat letting-leting Terdakwa V memberikan pengarahan kepada Saksi-1 dan seluruh letingnya yang berjumlah 20 (dua puluh) orang, Terdakwa V berada di samping kiri barisan, setelah mulai melakukan pemukulan Terdakwa V menghampiri satu persatu di depan Saksi-1 dan leting-letingnya untuk melakukan pemukulan.
ub
lik
ah
9 Bahwa akibat dari tindakan pemukulan tersebut Saksi-1 mengalami sakit pada bagian perutnya, selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 26 Januari 2013 sekira pukul 20.00 Terdakwa mengantar Saksi-1 berobat ke Klinik Kharisma Cililitan, menurut pemeriksaan dokter di Klinik Kharisma Saksi-1 mengalami sakit kantong kemih, namun karena tidak ada alat yang memadahi, dokter merujuk Saksi-1 ke Rumah Sakit TNI AU dr. Esnawan Antariksa Halim P. saat berobat di RSAU oleh dokter diberikan obat namun dalam jangka waktu 2 (dua) hah masih sakit dan tidak ada perubahan akhirnya Saksi-1 diantar oleh Terdakwa V dan Terdakwa III ke RSAU Halim P pada hari Senin tanggal 28 Januari 2013 dan hasil pemeriksaan dokter bahwa Saksi-1 di diagnose mengalami sakit usus buntu dan harus dirawat/opname dan akan dilakukan operasi usus buntu pada tanggal 29 Januari 2013 dan seingat Terdakwa V, Saksi-1 dirawat di Rumah Sakit antara 4 (empat) sampai 5 (lima) bulan.
A gu
si ne
do
ng
R
ep
m
ka
lik
ka m ah
In
10 Bahwa menurut Terdakwa V, Saksi-1 menderita sakit usus buntu namun saat Terdakwa mendapat giliran untuk menjaga Saksi-1 setelah operasi, saat itu Terdakwa baru mengetahui dari pihak keluarga Saksi-1 bahwa Saksi-1 mengalami pembengkakan di ususnya dan saat ini kondisi Saksi-1 sudah semakin baik dan sudah dapat menjalankan kegiatan dinas seperti dahulu.
ub
Terdakwa VI. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
s
do In
A
gu
ng
R
ep
1 Bahwa Terdakwa VI masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, lulus dilantik pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Suiaiman Bandung, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati, pada bulan Desember 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Cataloging di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati, pada bulan Maret 2012 mengikuti Latihan Kerja Cataloging (Latker) di Bekmatpus Dismatau dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540310.
ne
ah
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
23
Halaman 23
R ep ub
ne si a
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id 2 Bahwa Terdakwa VI kenal dengan Serda Muhammad Fayodi (Saksi-1) sekira bulan Januari 2013 saat Saksi-1 dan letingnya yang berjumlah total 20 (duapuluh) orang melaksanakan Latihan Kerja di Bekmatpus Dismatau serta tinggal di mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur, namun tidak ada hubungan keluarga/famili.
In
A gu
do
ng
3 Bahwa Terdakwa VI telah melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013 saat dilakukan apel malam sekira pukul 21.00 di lapangan Volly Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur dengan cara memukul menggunakan tangan kanan dan kiri mengepal mengenai bagian perut sebanyak 2 (dua) kali. 4 Bahwa Terdakwa VI bersama dengan Terdakwa yang lain selain melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 juga melakukan pemukulan terhadap leting Saksi-1 yang berjumlah 20 (dua puluh) orang dengan cara melakukan pembinaan dengan memerintahkan Saksi-1 dan seluruh letingnya untuk guling-guling, push up dan sit up.
lik
ub
ep
6 Bahwa Terdakwa VI bersama dengan Terdakwa yang lain dalam melakukan pemukulan tidak ada yang menggunakan alat/senjata tajam dan Terdakwa VI tidak pemah melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 saat posisi sikap kayang serta tidak pernah melakukan pemukulan dengan menutup kepala atau matanya ditutup menggunakan ember atau kain.
In
A gu
do
ne
si
R
7 Bahwa pada tanggal tanggal 26 Januari 2013 sekira pukul 18.30, saat Terdakwa VI melihat Terdakwa V berboncengan dengan Saksi-1 menggunakan sepeda motor dan ketika Terdakwa VI menanyakan hal tersebut, letingnya mengatakan bahwa Terdakwa V mengantarkan Saksi-1 ke Klinik Kharisma karena Saksi-1 sakit dan sepulahg dari klinik Terdakwa VI mengetahui bahwa Saksi-1 mengalami sakit perut
ng
ub
lik
ka m ah
9 Bahwa Terdakwa VI bersama dengan Terdakwa yang lain melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 karena Saksi-1 melakukan kesalahan yaitu Saksi-1 tidur di gudang transit Bekmatpus sehingga Terdakwa VI dengan Terdakwa yang lain sebagai seniomya memberikan tindakan terhadap Saksi-1 maupun terhadap letingnya (leting 36) yang berjumlah 20 (dua puluh) orang termasuk Saksi-1.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
ep
Terdakwa VII.
ng
do
In
A
gu
2 Bahwa Terdakwa VII kenal dengan Serda Muhammad Fayodi (Saksi-1) sekira bulan Januari 2013 saat Saksi-1 dan letingnya yang berjumlah total 20 (duapuluh) orang melaksanakan
s
R
1 Bahwa Terdakwa VII masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, lulus dilantik pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Administrasi Keuangan di Skadik 503 Lanus Atang Sendjaya Bogor dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540536.
ne
ah
ka
m
ah
5 Bahwa selanjutnya karena Saksi-1 dan 2 (dua) orang letingnya (Terdakwa VI lupa namanya) melakukan kesalahan (tidak menjaga kebersihan saat piket mess) maka saat itu Terdakwa VI memberikan tindakan tambahan dengan memerintahkan Saksi-1 dan 2 (dua) orang letingnya melakukan push up sebanyak sepuluh kali, dimana sebelumnya ketiga orang tersebut telah dipisahkan dari barisan dan dibawa ke sebelah kanan barisan.
8 Bahwa sepengetahuan Terdakwa VI setelah diberikan obat oleh dokter Klinik Kharisma tidak ada perubahan terhadap kondisi Saksi-1, selanjutnya pada hari Senin tanggal 28 Januari 2013 Terdakwa III membawa Saksi-1 ke RSAU dr. Esnawan Antariksa untuk berobat dan saat itu Saksi-1 langsung dirawat/di opname lalu Terdakwa VI mendapat informasi dari Terdakwa III kalau dokter yang memeriksa Saksi-1 menyampaikan bahwa di diagnosa usus buntu namun dalam perkembangan diketahui bahwa pada usus Saksi-1 mengalami luka.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 24
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id Latihan Kerja di Bekmatpus Dismatau serta tinggal di Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur, namun tidak ada hubungan keluarga/famili.
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ng
3 Bahwa Terdakwa VII telah melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013 saat dilakukan apel malam sekira pukul 21.00 di lapangan Volly Mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur dengan cara memukul menggunakan tangan kanan mengepal mengenai bagian perut sebanyak 2 (dua) kali.
In
A gu
do
4 Bahwa Terdakwa VII bersama dengan Terdakwa yang lain selain melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 juga melakukan pemukulan terhadap leting Saksi-1 yang berjumlah 20 (dua puluh) orang serta pada saat itu tidak ada yang mendapat perlakukan khusus/tidak di beda-bedakan dan tidak ada kepalanya yang ditutup ember maupun kain.
lik
ub
ep
A gu
do
ne
si
R
7 Bahwa Terdakwa VII bersama dengan Terdakwa yang lain melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 karena pada saat melaksanakan latihan kerja di Bekmatpus, Saksi-1 melakukan kesalahan yaitu Saksi-1 tidur di gudang transit Bekmatpus sehingga Terdakwa VII dan Terdakwa yang lain yang berjumlah 7 (tujuh) orang termasuk Terdakwa VII sebagai seniomya memberikan tindakan terhadap Saksi-1 maupun terhadap letingnya (leting 36) yang berjumlah 20 (dua puluh) orang termasuk Saksi-1.
ng
ah
ka
m
ah
5 Bahwa pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa VII bersama dengan Terdakwa yang lain terhadap Saksi-1 tidak ada yang menggunakan alat/senjata tajam hanya menggunakan tangan kosong mengepal serta akibat dari kejadian tersebut Saksi-1 mengalami sakit di bagian perutnya. 6 Bahwa setelah mengetahui Saksi-1 mengalami sakit di bagian perutnya selanjutnya Terdakwa III membawa Saksi-1 untuk berobat ke Klinik Kharisma, kemudian oleh Klinik Kharisma dirujuk ke RSAU dr. Esnawan Antariksa dan setelah diadakan pemeriksaan oleh dokter kalau Saksi-1 mengalami kantung kemih selanjutnya karena tidak ada perubahan pada hari Senin tanggal 28 Januari 2013 Terdakwa V membawa Saksi-1 ke RSAU dr. Esnawan Antariksa untuk berobat dan pada saat itu Saksi-1 langsung di rawat/di opname lalu Terdakwa VII mendapat informasi dari Terdakwa V kalau dokter yang memeriksa Saksi-1 menyampaikan kalau Saksi-1 di diagnosa mengalami usus buntu.
In
Menimbang, bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dalam persidangan ini berupa surat :
1 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta Nomor R/57/IX/2013 tanggal 26 September 2013 atas nama Tn. M. Fayodi yang ditandatangani oleh dokter pemeriksa atas nama Dr. Fitaniar Arsetya; 2 1 (satu) lembar Surat Laporan Bedah Tindakan I dari Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta tertanggal 29 Januari 2013 atas nama Tn. M. Fayodi yang ditandatangani oleh Dokter pemeriksa atas nama Dr. Chandra, Sp.B; 3 3 (tiga) lembar foto korban tindak pidana penganiayaan pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013 sekira pukul 21.00 di depan lapangan villy Mess Walet Bekmatpus Lanud Halim P Jaktim yang dibuat dan ditandatangani oleh Penyidik Satpom Lanud Halim P tertanggal 2 April 2014; 4 1 (satu) lembar Surat Resume dari Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta atas nama Tn. Muhammad Fayodi, Serda NRP 541191 yang ditandatangani oleh Dokter pemeriksa atas nama Dr. Chandra, Sp.B. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
ne
do
In
A
gu
ng
Barang bukti tersebut telah diperlihatkan dan dibacakan serta telah diterangkan kaitannya dengan perkara ini kepada para Saksi dan para Terdakwa, kemudian para Terdakwa maupun para Saksi membenarkan keberadaan surat tersebut. Selanjutnya setelah dihubungkan satu sama lain dengan alat bukti lain ternyata masih berhubungan dan bersesuaian sehingga dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan terhadap para Terdakwa.
s
R
ep
ub
lik
ka m ah
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
25
Halaman 25
R ep ub
ne si a
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan-keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lain yang diajukan Oditur Militer di persidangan, setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id
lik
ep
ub
2 Bahwa benar Terdakwa II masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Januari 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) di Bekmatpus Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540280.
A gu
do
ne
si
R
3 Bahwa benar Terdakwa III masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan September 2011 mengikuti pendidikan Kejuruan Dasar Pembekalan dan Sekolah Kejuruan Lanjutan Pergudangan di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan April 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) di Bekmatpus Dismatau Jakarta selama 5 (lima) bulan dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540283.
ng
ub
lik
ka m ah
In
4 Bahwa benar Terdakwa IV masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahsa Inggris Teknik (SBIT) A-39 di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) A-35 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Desember 2011 mengikuti Sekolah Katalogisasi A-5 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Februari 2012 mengikuti Latihan Kerja Katalog (Latker) A-5 di Lanud Halim P Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540299.
ng
do
In
A
gu
6 Bahwa benar Terdakwa VI masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik
s
R
ep
5 Bahwa benar Terdakwa V masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahsa Inggris Teknik (SBIT) di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Juli 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Pembekalan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Februari 2012 mengikuti Latihan Kerja (Latker) selama 5 (lima) bulan dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540305.
ne
ah
ka
m
ah
In
A gu
do
1 Bahwa benar Terdakwa I masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa inggris Teknik (SBIT) A-39 di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) A-35 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Januari 2012 mengikuti Sekolah Kejuruan Lanjutan Pergudangan A-9 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan April 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) A-25 dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540257.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 26
R ep ub
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Desember 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Cataloging di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Maret 2012 mengikuti Latihan Kerja Cataloging (Latker) di Bekmatpus Dismatau Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540310.
A gu
do
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
lik
ub
8 Bahwa benar para Terdakwa kenal dengan Serda Muhammad Fayodi (Saksi-1) pada tanggal 1 Januari 2013 saat Saksi-1 mengikuti Latihan Kerja (Latker) di Bekmatpus Dismatau yang berada di Lanud Halim P Jakarta Timur dalam hubungan antara senior dengan junior, namun tidak ada hubungan keluarga/famili.
A gu
do
ne
10 Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013 sekira pukul 21.00 Wib, Saksi-1 bersama dengan Saksi-2 dan Saksi-3 serta letingnya yang lain melaksanakan pembinaan fisik di lapangan voly mess Walet Bekmatpus Dismatau dengan melakukan pusp up, sit up, merayap, jungkir dan guling-guling dilanjutkan dengan melaksanakan apel malam/ pengarahan yang diambil oleh para Terdakwa secara bergantian.
si
R
ep
9 Bahwa benar pada tanggal 2 Januari 2013, Saksi-1 bersama dengan Serda Amar Saikhu (Saksi-2) dan Serda Ryan Budiono (Saksi-3) serta letingnya yaitu Bintara PK A-36 yang seluruhnya berjumlah 20 (dua puluh) orang sedang melaksanakan Latihan Kerja (Latker) di Bekmatpus Dismatau yang berada di Lanud Halim P Jakarta Timur dan selama melaksanakan Latihan Kerja Saksi-1 bersama dengan Saksi-2 dan Saksi-3 serta letingnya yang lain tinggal di mess Walet Bekmatpus Halim P. Jakarta Timur.
ng
ng
do
In
A
gu
13 Bahwa benar setelah kaos penutup mata Saksi-1 dibuka oleh Terdakwa VII dan Terdakwa II seianjutnya Terdakwa VII dan Terdakwa II langsung memukuli Saksi-1 mengenai bagian di bawah perut dan ulu hati dengan menggunakan tangan kanan mengepal hingga Saksi-1
s
R
ep
ub
lik
ka m ah
In
11 Bahwa benar selanjutnya para Terdakwa memerintahkan kepada Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 serta letingnya yang lain untuk berbaris menjadi 2 (dua) saft dan diambil oleh para Terdakwa/senior (leting Bintara PK A-35) sebanyak 7 (tujuh) orang, kemudian salah satu Terdakwa berteriak mengatakan "Yang dinas dalam maju ke depan ?" lalu Saksi-1 bersama dengan Serda Angga Priyatna dan Serda Oky Bimasakti maju ke depan barisan lalu para Terdakwa secara bergantian bertanya kepada Saksi-1, Serda Angga Priyatna dan Serda Oky Bimasakti dengan kata-kata "Kenapa kamar mandi kalian kotor, kamar mandi senior kotor, apa tidak kamu bersihkan ? lalu dijawab Saksi-1 "Siap sudah saya bersihkan," lalu Saksi-1 langsung dipukul Terdakwa VI mengenai bagian perut hingga Saksi-1 jongkok sambil menahan rasa sakit tetapi Terdakwa VI mengira kalau Saksi-1 berpura-pura. 12 Bahwa benar kemudian Terdakwa VI memerintahkan Saksi-1 untuk mengambil posisi kayang dan pada saat Saksi-1 dalam posisi kayang tiba-tiba Terdakwa VI langsung memukul Saksi-1 dari atas mengenai bagian perut secara berulangkali seianjutnya para Terdakwa memukuli Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 dan setelah memukuli saksi-1, saksi-2 dan saksi-3 kemudian para terdakwa memukuli letingnya yang berjumlah 20 ( dua puluh ) orang yang berada dibarisan secara berulangkali secara bergantian, karena Saksi-1 dianggap berpura-pura jatuh kemudian saksi-1 dipukul dengan posisi mata Saksi-1 ditutup dengan menggunakan kaos dan ember.
ne
ah
ka
m
ah
In
7 Bahwa benar Terdakwa VII masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Administrasi Keuangan di Skadik 503 Lanus Atang Sendjaya Bogor Jabar dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540536.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
27
Halaman 27
R ep ub
ne si a
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id terjatuh lagi kemudian saksi-1 mengeluh kesakitan lalu Saksi-1 diperintahkan untuk istirahat hingga selesai apel malam.
A gu
do
ng
14 Bahwa benar setelah kejadian pada hari Sabtu tanggal 26 Januari 2013 sekira pukul 20.00 Wib, Terdakwa V mengantar Saksi-1 ke Klinik Kharisma di Jl. Komodor Halim P Jakarta Timur untuk berobat dan dari hasil pemeriksaan saksi-1 dinyatakan menderita penyakit usus buntu akan tetapi karena peralatan di klinik kharisma tidak memadai untuk menangani penyakit usus buntu maka saksi-1 dirujuk ke RSAU dr. Esnawan Antariksa Halim P kemudian Terdakwa V mengantar Saksi-1 ke UGD RSAU dr. Esnawan Antariksa Halim P lalu Saksi-1 dilakukan cek darah dan urine serta diberi obat dan disuruh pulang.
lik
ub
ep
16 Bahwa benar kemudian pada tanggal 14 Februari 2013, Saksi-1 kembali melaksanakan operasi pada bagian perut karena menurut keterangan dokter pada bagian usus halus Saksi-1 tidak berfungsi dan seteiah selesai dilaksanakan operasi seianjutnya dokter menyampaikan kalau usus saksi-1 mengalami kerusakan sepanjang 1 (satu) sampai 2 (dua) meter sehingga usus saksi-1 yang rusak tersebut digulung dan kemudian usus yang masih baik di bypass sehingga Saksi-1 harus dirawat/diopname di RSAU dr. Esnawan Antariksa dari tanggal 28 Januari 2013 sampai dengan tanggal 8 Maret 2013.
A gu
ne
do
ng
si
R
s
do In
A
gu
ng
R
ep
ub
lik
ka m ah
In
18 Bahwa benar akibat perbuatan para Terdakwa yang melakukan tindakan kekerasan atau pemukulan terhadap Saksi-1 dengan Saksi-2, Saksi-3 dan leting Saksi-1 yang lain tersebut, berdasarkan Visum Et Repertum dari Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta Nomor R/57/IX/2013 tanggal 26 September 2013 a.n. Tn. M. Fayodi yang ditandatangani oleh dokter pemeriksa a.n. Dr. Fitaniar Arsetya menerangkan dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil : 1) Korban dengan keadaan. baik dengan keadaan umum kesadaran Composmentis. 2) Pada korban ditemukan : - Perut bekas luka operasi Relaparatomi - Pada perut bagian tengah memanjang dari bawah dada melewati pusar sampai di atas kemaluan luka bekas operasi sepanjang dua pulug satu sentimeter dan lebar satu setengah sentimeter - Pada perut bagian kanan bawah melintang luka operasi sepanjang tujuh setengah sentimeter - Pada dada kanan bagian atas ada luka bekas tindakan selang infuse pembuluh darah utama berbentuk bulat diameter dua sentimeter 3) Pemeriksaan penunjang : -.. 4) Terhadap korban dilakukan : - Pemeriksaan fisik - Edukasi 5) Korban dirawat/dipulangkan : Dipulangkan.
ne
ah
ka
m
ah
In
15 Bahwa benar selanjutnya pada hari Senin tanggal 28 Januari 2013 sekira pukul sekira pukul 16.00 Wib, Terdakwa III kembali mengantar Saksi-1 ke RSAU dr. Esnawan Antariksa kemudian Saksi-1 dirawat/diopname karena didiagnosa oleh dokter menderita usus buntu dan akan dilakukan operasi usus buntu dan pada hari Selasa tanggal 29 Januari 2013 dilakukan operasi usus buntu namun setelah diadakan operasi, ternyata usus saksi-1 tidak ada masalah sehingga pada hari itu juga dokter mengambil tindakan melakukan operasi lanjutan di bagian perut Saksi-1 karena ditemukan ada rembesan darah dari rongga tengah perut saksi-1.
17 Bahwa benar para Terdakwa melakukan tindakan kekerasan atau pemukulan terhadap Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan leting Saksi-1 yang lainnya dengan tujuan untuk melakukan pembinaan terhadap para junior dan juga karena Saksi-1 melakukan kesalahan beberapa kali saat jam dinas sewaktu melakukan kegiatan latihan kerja Saksi-1 ditemukan sedang tidur di gudang dan saat Saksi-1 melaksanakan tugas jaga/piket para Terdakwa mendapati kondisi mess tidak bersih/kotor.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 28
R ep ub
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id Menimbang, bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwad Majelis Hakim akan membuktikan sendiri unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur militer kepada para Terdakwa, begitu juga mengenai pidana yang dimohonkan Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dalam putusan ini.
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
A gu
do
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Penasehat Hukum para terdakwa dalam pembelaannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim akan menanggapi pembelaan Penasehat Hukum para terdakwa sekaligus dalam pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur militer.
lik
ep
ub
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Penasehat Hukum para terdakwa dalam Dupliknya sebagai berikut : Bahwa oleh karena Duplik yang disampaikan oleh Penasehat Hukum para terdakwa sama dengan pembelaannya yaitu mengenai tidak terbuktinya unsur kedua dalam dakwaan subsideir maka majelis Hakim tidak perlu menanggapinya.
Barang siapa. Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain. Yang mengakibatkan luka berat. Yang dilakukan secara bersama-sama atau sendiri-sendiri.
In
: Barang siapa. : Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain. : Yang dilakukan secara bersama-sama atau sendiri-sendiri.
lik
ka m ah
Unsur kesatu Unsur kedua Unsur ketiga
ne
: : : :
A gu
Unsur kesatu Unsur kedua Unsur ketiga Unsur keempat Subsidair :
do
Primeir :
si
R
Menimbang, bahwa dakwaan Oditur Militer tersebut di atas yang disusun secara Subsudaritas yaitu Primeir pasal 351 ayat (1) jo ayat (2) jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, Subsidair pasal 351 ayat (1) jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, Lebih Subsideir pasal 352 ayat (1) KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP adapun unsur-unsurnya sebagai berikut :
ng
Lebih Subsidair :
“Dengan sengaja” “Menimbulkan rasa sakit atau luka” “Kepada orang lain” “Yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian”
ub
: : : :
ep
Unsur Kesatu Unsur Kedua Unsur Ketiga Unsur Keempat
ng
Menimbang, bahwa mengenai dakwaan tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
do In
A
gu
Unsur kesatu : “ Barang Siapa “.
s
R
Menimbang, bahwa oleh karena oditur militer menyusun dakwaan secara subsidaritas maka Majelis Hakim akan membuktikan unsur-unsur dalam dakwaan Primeir.
ne
ah
ka
m
ah
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur militer dalam Repliknya sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Replik Oditur militer oleh karena itu Majelis Hakim tidak perlu menanggapinya.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
29
Halaman 29
R ep ub
ne si a
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id Yang dimaksud dengan “ barang siapa ” adalah setiap orang yang tunduk pada segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah hukum atau yurisdiksi NKRI, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2-5, 7 dan 8 KUHP dan sebagai pelaku tindak pidana/subjek hukum tersebut dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatannya, sedangkan menurut pasal 52 KUHPM yang dimaksud dengan “barang siapa” adalah setiap orang yang tunduk di bawah Justisiable Peradilan Militer.
A gu
In
Bahwa benar para Terdakwa :
a. Terdakwa I masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) A-39 di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) A-35 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Januari 2012 mengikuti Sekolah Kejuruan Lanjutan Pergudangan A-9 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan April 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) A-25 dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540257.
lik
ub
ep
do
ne
si
R
b. Terdakwa II masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Januari 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) di Bekmatpus Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540280.
ng
lik
ka m ah
In
A gu
c. Terdakwa III masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan September 2011 mengikuti pendidikan Kejuruan Dasar Pembekalan dan Sekolah Kejuruan Lanjutan Pergudangan di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan April 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) di Bekmatpus Dismatau Jakarta selama 5 (lima) bulan dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540283.
ng
do
In
A
gu
e. Terdakwa V masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahsa Inggris Teknik (SBIT) di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Juli 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan
s
R
ep
ub
d. Terdakwa IV masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahsa Inggris Teknik (SBIT) A-39 di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) A-35 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Desember 2011 mengikuti Sekolah Katalogisasi A-5 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Februari 2012 mengikuti Latihan Kerja Katalog (Latker) A-5 di Lanud Halim P Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540299.
ne
ah
ka
m
ah
1.
do
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa, dan alat bukti lainnya yang diajukan ke persidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut :
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 30
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id Pembekalan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Februari 2012 mengikuti Latihan Kerja (Latker) selama 5 (lima) bulan dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540305.
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
A gu
do
ng
f. Terdakwa VI masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar pada bulan Desember 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Cataloging di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Maret 2012 mengikuti Latihan Kerja Cataloging (Latker) di Bekmatpus Dismatau Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540310.
lik
ub
ep
2. Bahwa benar sesuai dengan Skeppera dari Kepala Dinas Materil Angkatan Udara Nomor : Kep/3/I/2015 tanggal 29 Januari 2015, para Terdakwa masih aktif berdinas sebagai anggota Dismatau.
A gu
do
ne
si
R
3 Bahwa didalam persidangan para Terdakwa menggunakan pakaian lengkap dengan atribut TNI-AD dengan pangkat Kopka dan saat ditanyakan kesehatan para Terdakwa mengaku sehat jasmani dan rohani dan saat dilakukan pengecekan identitas memang benar adalah para Terdakwa yang diajukan dipersidangan oleh Oditur Militer para Terdakwa mampu bertanggung jawab atas perbuatannya.
ng
ah
ka
m
ah
g. Terdakwa VII masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Administrasi Keuangan di Skadik 503 Lanus Atang Sendjaya Bogor Jabar dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540536.
4 Bahwa benar dipersidangan para terdakwa dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga tidak terlihat adanya tanda-tanda para terdakwa terganggu jiwanya maupun menderita suatu penyakit.
lik
ka m ah
In
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Barang Siapa” telah terpenuhi. : “Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain“ Unsur kedua
ep
ub
Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja” adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindak pidana/perbuatan beserta akibatnya sedangkan yang dimaksud dengan “tanpa hak” adalah suatu perbuatan yang dilakukan tanpa kewenangan yang sah bertentangan dengan perundang-undangan atau kepatutan yang berlaku dalam masyarakat atau melanggar hak pribadi orang lain yang dilindungi hukum tersebut. Bahwa menimbulkan rasa sakit atau luka adalah segala perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sakit, seperti memukul, menendang, melempar, mencekik, dsb.
ne
do In
A
gu
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa, dan alat-alat bukti lainnya yang diajukan ke persidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut :
s
R
Bahwa yang dimaksud kepada orang lain adalah yang menderita rasa sakit atau luka tersebut orang lain, maka Terdakwa dan agar dapat masuk dalam unsur ini maka si korban harus menjadi sakit ataupun terhalang dalam melakukan pekerjaan ataupun jabatannya sehari-hari.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
31
Halaman 31
R ep ub
ne si a
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id 1 Bahwa benar pada hari Jum’at tanggal 25 januari 2013 saksi-1 bersama serda Angga Priyatna dan serda Oky Bimasakti melaksanakan piket jaga mess Walet Bekmatpus Halim P Jakarta Timur dan sekira pukul 21.00 wib diadakan pembinaan fisik di lapangan volley mess Walet Bekmatpus dengan melakukan push up, sit up, merayap, jungkir dan guling-guling dilanjutkan dengan apel malam yang diambil oleh para terdakwa dan diikuti oleh saksi-1 bersama dengan leting saksi yang berjumlah 20 (dua puluh) orang.
lik
ep
ub
3 Bahwa benar karena saksi-1 dikira berpura-pura kesakitan selanjutnya saksi-1 diperintahkan oleh terdakwa-VI untuk mengambil sikap kayang lalu saksi-1 dipukul oleh terdakwa-VI dari atas mengenai perut berulangkali, kemudian saksi-1, saksi-2, saksi-3 dan semua leting saksi-1 berjumlah 20 (dua puluh orang dipukuli oleh para terdakwa berulangkali secara bergantian, kemudian mata saksi-1 ditutup dengan menggunakan kaos loreng yang digunakan saksi-1 hingga saksi-1 telanjang dadadan kepala saksi-1 ditutupi dengan ember kemudian dipukul lagi hingga saksi-1 terjatuh.
ne
In
A gu
do
5 Bahwa benar setelah kejadian tersebut keesokan harinya pada hari sabtu tanggal 26 Januari 2013 sekira pukul 20.00 wib saksi-1 diantar oleh terdakwa-V ke Klinik Kharisma di Jl. Komodor Halim PK Jakarta timur untuk berobat dan dari hasil pemeriksaan saksi-1 dinyatakan mengalami usus buntu dan karena peralatannya tidak memadai untuk menangani penyakit usus buntu maka saksi-1 dirujuk ke RSAU dr. Eswan Antariksa Halim PK, lalu saksi-1 di cek darah dan urine kemudian diberi obat lalu disuruh pulang.
si
R
4 Bahwa benar setelah kaos penutup mata saksi-1 dibuka oleh terdakwa-VII dan terdakwa-II selanjutnya saksi-1 kembali dipukuli oleh terdakwa-VII dan terdakwa-II mengenai bagian perut dengan menggunakan tangan mengepal hingga saksi-1 terjatuh kemudian saksi-1 mengeluh kesakitan kemudian saksi-1 diperintahkan untuk istirahat hingga apel malam selesai.
ng
lik
ka m ah
6 Bahwa benar pada hari senin tanggal 28 Januari 2013 saksi-1 perutnya masih terasa sakit maka sekira pukul 11.00 wib saksi-1 diantar oleh terdakwa-III ke RSAU dan sekira pukul 16.00 wib saksi-1 dirawat karena dari diagnosa oleh dokter saksi-1 menderita usus buntu dan akan dilakukan operasi.
ep
ub
7 Bahwa benar pada hari selasa tanggal 29 Januari 2013 saksi-1 dioperasi dan setelah dioperasi ternyata usus buntu saksi-1 tidak ada masalah namun ditemukan adanya rembesan darah dari rongga tengah perut saksi-1 sehingga dokter mengambil tindakan operasi lanjutan untuk mengetahui penyakit yang diderita saksi-1.
ng
do
In
A
gu
10 Bahwa benar akibat dari pukulan yang dilakukan oleh para terdakwa selain saksi-1, saksi-2 dan saksi-3 merasa sakit namun tidak sampai dirawat dirumah sakit.
s
R
8 Bahwa benar pada tanggal 14 Februari 2013 saksi-1 dioperasi kembali karena usus halus saksi-1 ada yang rusak dan setelah selesai operasi dokter menyampaikan bahwa usus saksi-1 ada yang rusak sepanjang lebih kurang 2 (dua) meter sehingga saksi-1 harus dirawat hingga bulan maret 2013. 9 Bahwa benar penyakit yang diderita oleh saksi-1 adalah akibat dari trauma tumpul yaitu akibat dari pukulan dari para terdakwa.
ne
ah
ka
m
ah
In
A gu
do
2 Bahwa benar pada apel malam tersebut saksi-1 dan letingnya diperintah membentuk barisan 2 (dua) saf lalu salah satu dari para terdakwa berteriak “ Yang dinas dalam maju kedepan ! “ lalu saksi-1 bersama serda Angga Priyatna dan serda Oky Bimasakti maju kedepan barisan kemudian saksi-1, serda Angga Priyatna dan serda Oky Bimasakti ditanya secara bergantian oleh para terdakwa dengan kata-kata “Kenapa kamar mandi kalian kotor, kamar mandi senior kotor, apa tidak kamu bersihkan ? “ lalu dijawab oleh saksi-1 “Siap sudah dibersihkan” tiba-tiba saksi-1 langsung dipukul oleh terdakwa-VI mengenai bagian perut hingga saksi-1 jongkok karena kesakitan.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 32
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua menimbulkan rasa sakit pada orang lain” telah terpenuhi.
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia “ Dengan sengaja
ng
Unsur ketiga : “ Yang mengakibatkan luka berat”. Bahwa yang dimaksud “ Luka berat “ di dalam KUHP telah diatur secara jelas dalam pasal 90 KUHP yakni :
lik
ub
Menimbang, berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah, keterangan para terdakwa dan alat bukti lainnya yang diajukan kepersingan terungkap fakta-fakta sebagai berikut :
ep
1 Bahwa benar setelah diadakan operasi saksi-1 sudah sembuh dari penyakit yang dideritanya, sudah bisa melaksanakan kegiatan rutin di kantornya dan saksi-1 juga sudah bisa mengikuti kegiatan kesamaptaan jasmani tanpa ada hambatan. 2 Bahwa benar akibat dari perbuatan para terdakwa tidak mengakibatkan bahaya maut bagi saksi-1.
A gu
do
Menimbang, bahwa oleh karena unsur ketiga tidak terpenuhi maka unsur berikutnya tidak perlu dibuktikan lagi.
ne
ng
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “ Yang mengakibatkan luka berat” tidak terpenuhi.
si
R
ah
ka
m
ah
In
A gu
do
Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut. Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan atau pekerjaan pencarian. Kehilangan salah satu pancaindra. Mendapat cacat berat. Menderita sakit lumpuh. Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih. Gugur dan matinya kandungan seorang perempuan.
In
Menimbang, bahwa oleh karena salah satu unsur dari dakwaan Primeir oditur militer tidak terpenuhi maka maka dakwaan Primeir oditur militer tidak terbukti secara sah dan menyakinkan. Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Primeir oditur militer tidak terbukti secara sah dan meyakinkan maka Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan Primeir.
lik
ka m ah
ub
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakin akan membuktikan unsur-unsur tindak pidana dalam dakwaan Subsideir.
ep
Menimbang, bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
s ne
do In
A
gu
ng
R
Unsur kesatu : Barang Siapa. Bahwa yang dimaksud dengan Barang siapa adalah setiap orang yang tunduk pada segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah hukum atau yurisdiksi NKRI, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2-5, 7 dan 8 KUHP dan sebagai pelaku tindak pidana/subjek hukum tersebut dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatannya, sedangkan menurut pasal 52 KUHPM yang dimaksud dengan “barang siapa” adalah setiap orang yang tunduk di bawah Justisiable Peradilan Militer.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
33
Halaman 33
R ep ub
ne si a
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa, dan alat bukti lainnya yang diajukan ke persidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar para Terdakwa :
In
A gu
do
ng
a. Terdakwa I masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) A-39 di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) A-35 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Januari 2012 mengikuti Sekolah Kejuruan Lanjutan Pergudangan A-9 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan April 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) A-25 dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540257. b. Terdakwa II masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Januari 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) di Bekmatpus Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540280. c. Terdakwa III masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan September 2011 mengikuti pendidikan Kejuruan Dasar Pembekalan dan Sekolah Kejuruan Lanjutan Pergudangan di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan April 2012 mengikuti Latihan Kerja Pergudangan (Latker) di Bekmatpus Dismatau Jakarta selama 5 (lima) bulan dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540283.
A gu
si ne
do
ng
R
ep
ub
lik
ah m
ka
ub
lik
ka m ah
In
d. Terdakwa IV masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahsa Inggris Teknik (SBIT) A-39 di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) A-35 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Desember 2011 mengikuti Sekolah Katalogisasi A-5 di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Februari 2012 mengikuti Latihan Kerja Katalog (Latker) A-5 di Lanud Halim P Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540299.
ng
do
In
A
gu
f. Terdakwa VI masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahasa Inggris Teknik (SBIT) di Skadik 201 Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Agustus 2011 mengikuti Sekolah
s
R
ep
e. Terdakwa V masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Bahsa Inggris Teknik (SBIT) di Lanud Sulaiman Bandung Jabar, pada bulan Juli 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Pembekalan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Februari 2012 mengikuti Latihan Kerja (Latker) selama 5 (lima) bulan dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540305.
ne
ah
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 34
R ep ub
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id Kejuruan Supplay Oprational Basic Corps (SOBSC) di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar pada bulan Desember 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Cataloging di Skadik 304 Lanud Suryadarma Kalijati Subang Jabar, pada bulan Maret 2012 mengikuti Latihan Kerja Cataloging (Latker) di Bekmatpus Dismatau Jakarta dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540310.
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
A gu
do
g. Terdakwa VII masuk menjadi Prajurit TNI AU pada tahun 2010 melalui pendidikan Semaba PK A-35 di Lanud Adi Soemarmo Solo Jateng, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya pada bulan Januari 2011 mengikuti Sekolah Kejuruan Administrasi Keuangan di Skadik 503 Lanus Atang Sendjaya Bogor Jabar dan setelah selesai ditempatkan di Bekmatpus Dismatau sampai sekarang dengan pangkat Serda NRP 540536. 2. Bahwa benar sesuai dengan Skeppera dari Kepala Dinas Materil Angkatan Udara Nomor : Kep/3/I/2015 tanggal 29 Januari 2015, para Terdakwa masih aktif berdinas sebagai anggota Dismatau.
lik
ub
ep
4. Bahwa benar dipersidangan para terdakwa dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga tidak terlihat adanya tandatanda para terdakwa terganggu jiwanya maupun menderita suatu penyakit. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Barang siapa” telah terpenuhi.
In
A gu
do
ne
ng
Bahwa yang dimaksud dengan menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindak pidana/ perbuatan beserta akibatnya sedangkan yang dimaksud dengan “tanpa hak” adalah suatu perbuatan yang dilakukan tanpa kewenangan yang sah bertentangan dengan perundang-undangan atau kepatutan yang berlaku dalam masyarakat atau melanggar hak pribadi orang lain yang dilindungi hukum tersebut. Bahwa menimbulkan rasa sakit atau luka adalah segala perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sakit, seperti memukul, menendang, melempar, mencekik, dsb.
si
R
lik
ka m ah
Bahwa yang dimaksud kepada orang lain adalah yang menderita rasa sakit atau luka tersebut orang lain, maka Terdakwa dan agar dapat masuk dalam unsur ini maka si korban harus menjadi sakit ataupun terhalang dalam melakukan pekerjaan ataupun jabatannya sehari-hari.
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa, dan alat-alat bukti lainnya yang diajukan ke persidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut :
ng
do
In
A
gu
2 Bahwa benar pada apel malam tersebut saksi-1 dan letingnya diperintah membentuk barisan 2 (dua) saf lalu salah satu dari para terdakwa berteriak “ Yang dinas dalam maju kedepan ! “ lalu saksi-1 bersama serda Angga Priyatna dan serda Oky Bimasakti maju kedepan barisan kemudian saksi-1, serda Angga Priyatna dan serda Oky Bimasakti ditanya secara bergantian
s
R
ep
1 Bahwa benar pada hari Jum’at tanggal 25 januari 2013 saksi-1 bersama serda Angga Priyatna dan serda Oky Bimasakti melaksanakan piket jaga mess Walet Bekmatpus Halim P Jakarta Timur dan sekira pukul 21.00 wib diadakan pembinaan fisik di lapangan volley mess Walet Bekmatpus dengan melakukan push up, sit up, merayap, jungkir dan guling-guling dilanjutkan dengan apel malam yang diambil oleh para terdakwa dan diikuti oleh saksi-1 bersama dengan leting saksi yang berjumlah 20 (dua puluh) orang.
ne
ah
ka
m
ah
3. Bahwa didalam persidangan para Terdakwa menggunakan pakaian lengkap dengan atribut TNI-AD dengan pangkat Kopka dan saat ditanyakan kesehatan para Terdakwa mengaku sehat jasmani dan rohani dan saat dilakukan pengecekan identitas memang benar adalah para Terdakwa yang diajukan dipersidangan oleh Oditur Militer para Terdakwa mampu bertanggung jawab atas perbuatannya.
Unsur kedua : “ Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain “.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
35
Halaman 35
R ep ub
ne si a
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id oleh para terdakwa dengan kata-kata “Kenapa kamar mandi kalian kotor, kamar mandi senior kotor, apa tidak kamu bersihkan ? “ lalu dijawab oleh saksi-1 “Siap sudah dibersihkan” tiba-tiba saksi-1 langsung dipukul oleh terdakwa-VI mengenai bagian perut hingga saksi-1 jongkok karena kesakitan.
In
A gu
do
ng
3 Bahwa benar karena saksi-1 dikira berpura-pura kesakitan selanjutnya saksi-1 diperintahkan oleh terdakwa-VI untuk mengambil sikap kayang lalu saksi-1 dipukul oleh terdakwa-VI dari atas mengenai perut berulangkali, kemudian saksi-1, saksi-2, saksi-3 dan semua leting saksi-1 berjumlah 20 (dua puluh orang dipukuli oleh para terdakwa berulangkali secara bergantian, kemudian mata saksi-1 ditutup dengan menggunakan kaos loreng yang digunakan saksi-1 hingga saksi-1 telanjang dadadan kepala saksi-1 ditutupi dengan ember kemudian dipukul lagi hingga saksi-1 terjatuh.
lik
ub
In
A gu
do
7 Bahwa benar pada hari selasa tanggal 29 Januari 2013 saksi-1 dioperasi dan setelah dioperasi ternyata usus buntu saksi-1 tidak ada masalah namun ditemukan adanya rembesan darah dari rongga tengah perut saksi-1 sehingga dokter mengambil tindakan operasi lanjutan untuk mengetahui penyakit yang diderita saksi-1.
ne
6 Bahwa benar pada hari senin tanggal 28 Januari 2013 saksi-1 perutnya masih terasa sakit maka sekira pukul 11.00 wib saksi-1 diantar oleh terdakwa-III ke RSAU dan sekira pukul 16.00 wib saksi-1 dirawat karena dari diagnosa oleh dokter saksi-1 menderita usus buntu dan akan dilakukan operasi.
si
R
ep
5 Bahwa benar setelah kejadian tersebut keesokan harinya pada hari sabtu tanggal 26 Januari 2013 sekira pukul 20.00 wib saksi-1 diantar oleh terdakwa-V ke Klinik Kharisma di Jl. Komodor Halim PK Jakarta timur untuk berobat dan dari hasil pemeriksaan saksi-1 dinyatakan mengalami usus buntu dan karena peralatannya tidak memadai untuk menangani penyakit usus buntu maka saksi-1 dirujuk ke RSAU dr. Eswan Antariksa Halim PK, lalu saksi-1 di cek darah dan urine kemudian diberi obat lalu disuruh pulang.
ng
lik
ka m ah
8 Bahwa benar pada tanggal 14 Februari 2013 saksi-1 dioperasi kembali karena usus halus saksi-1 ada yang rusak dan setelah selesai operasi dokter menyampaikan bahwa usus saksi-1 ada yang rusak sepanjang lebih kurang 2 (dua) meter sehingga saksi-1 harus dirawat hingga bulan maret 2013.
ub
9 Bahwa benar penyakit yang diderita oleh saksi-1 adalah akibat dari trauma tumpul yaitu akibat dari pukulan dari para terdakwa.
ep
10 Bahwa benar akibat dari pukulan yang dilakukan oleh para terdakwa selain saksi-1, saksi-2 dan saksi-3 merasa sakit namun tidak sampai dirawat dirumah sakit.
R
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “ Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit pada orang lain” telah terpenuhi.
ng
s
Unsur ketiga : “ Dilakukan secara bersama-sama atau sendiri-sendiri “.
do
In
A
gu
Bahwa yang dimaksud secara bersama-sama adalah pelaku dari suatu tindak pidana lebih dari satu atau di antara para pelaku terdapat kerja sama secara sadar dan langsung, sedangkan di antara para pelaku terdapat saling mengerti perbuatan pelaku lain, begitu pula secara langsung suatu tindak pidana yang terjadi adalah merupakan perwujudan langsung dari perbuatan para
ne
ah
ka
m
ah
4 Bahwa benar setelah kaos penutup mata saksi-1 dibuka oleh terdakwa-VII dan terdakwa-II selanjutnya saksi-1 kembali dipukuli oleh terdakwa-VII dan terdakwa-II mengenai bagian perut dengan menggunakan tangan mengepal hingga saksi-1 terjatuh kemudian saksi-1 mengeluh kesakitan kemudian saksi-1 diperintahkan untuk istirahat hingga apel malam selesai.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 36
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id pelaku. Sedangkan pengertian sendiri-sendiri adalah perbuatan para pelaku dilakukan terhadap obyek yang sama tapi tidak punya kepentingan yang sama.
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ng
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
In
A gu
do
1 Bahwa benar pada hari Jum’at tanggal 25 januari 2013 saksi-1 bersama serda Angga Priyatna dan serda Oky Bimasakti melaksanakan piket jaga mess Walet Bekmatpus Halim P Jakarta Timur dan sekira pukul 21.00 wib diadakan pembinaan fisik di lapangan volley mess Walet Bekmatpus dengan melakukan push up, sit up, merayap, jungkir dan guling-guling dilanjutkan dengan apel malam yang diambil oleh para terdakwa dan diikuti oleh saksi-1 bersama dengan leting saksi yang berjumlah 20 (dua puluh) orang.
lik
ub
A gu
do
ne
si
R
ep
3 Bahwa benar karena saksi-1 dikira berpura-pura kesakitan selanjutnya saksi-1 diperintahkan oleh terdakwa-VI untuk mengambil sikap kayang lalu saksi-1 dipukul oleh terdakwa-VI dari atas mengenai perut berulangkali, kemudian saksi-1, saksi-2, saksi-3 dan semua leting saksi-1 berjumlah 20 (dua puluh orang dipukuli oleh para terdakwa berulangkali secara bergantian, kemudian mata saksi-1 ditutup dengan menggunakan kaos loreng yang digunakan saksi-1 hingga saksi-1 telanjang dadadan kepala saksi-1 ditutupi dengan ember kemudian dipukul lagi hingga saksi-1 terjatuh.
ng
ah
ka
m
ah
2 Bahwa benar pada apel malam tersebut saksi-1 dan letingnya diperintah membentuk barisan 2 (dua) saf lalu salah satu dari para terdakwa berteriak “ Yang dinas dalam maju kedepan ! “ lalu saksi-1 bersama serda Angga Priyatna dan serda Oky Bimasakti maju kedepan barisan kemudian saksi-1, serda Angga Priyatna dan serda Oky Bimasakti ditanya secara bergantian oleh para terdakwa dengan kata-kata “Kenapa kamar mandi kalian kotor, kamar mandi senior kotor, apa tidak kamu bersihkan ? “ lalu dijawab oleh saksi-1 “Siap sudah dibersihkan” tiba-tiba saksi-1 langsung dipukul oleh terdakwa-VI mengenai bagian perut hingga saksi-1 jongkok karena kesakitan.
4 Bahwa benar akibat dari pukulan yang dilakukan oleh para terdakwa selain saksi-1, saksi-2 dan saksi-3 merasa sakit namun tidak sampai dirawat dirumah sakit. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Yang dilakukan secara bersama-sama” telah terpenuhi.
lik
ka m ah
In
Menimbang, bahwa pada diri para Terdakwa tidak terdapat alasan pemaaf maupun alasan pembenar sehingga para Terdakwa tidak dapat lepas dari tuntutan Oditur Militer dan oleh karenanya para Terdakwa harus dinyatakan bersalah.
ub
Menimbang, berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan fakta hukum yang diperoleh dalam persidangan. Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa para Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana : “Dengan sengaja dan menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain yang dilakukan secara bersama-sama”, sebagaimana diatur dan diancam dengan Pasal 351 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
ep
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan subsideir telah terbukti secara sah dan meyakinkan maka dakwaan lebih subsideir tidak perlu dibuktikan lagi.
s
do In
A
gu
1. Bahwa para Terdakwa melakukan tindak pidana karena para Terdakwa mempunyai sikap yang arogan terhadap adik letingnya dengan cara mengatasnamakan pembinaan, namun apa yang dilakukan oleh para Terdakwa bukanlah pembinaan akan tetapi melakukan tindakan kekerasan.
ne
ng
R
Menimbang, bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat, hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan para Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
37
Halaman 37
R ep ub
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id 2. Bahwa tindakan para Terdakwa tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan kesatuanya, para Terdakwa melakukan kekerasan tersebut adalah atas dasar keinginan para Terdakwa sendiri tanpa ada perintah dari atasannya yang berwenang. 3. Bahwa akibat perbuatan para Terdakwa Saksi-1 mengalami pendarahan pada usus sehingga harus dilakukan operasi yang mengakibatkan Saksi-1 mengalami gangguan kesehatan.
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
lik
ep
ub
Hal-hal yang memberatkan : 1 Para terdakwa bertindak sewenang-wenang terhadap yuniornya. 2 Perbuatan para terdakwa dapat berpengaruh buruk terhadap disiplin prajurit di kesatuannya. 3 Perbuatan para terdakwa dapat menimbulkan hubungan yang tidak sehat antara senior dengan yunior.
Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis ber-pendapat, pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adil dan seimbang dengan kesalahan para Terdakwa.
ne
do
lik
ub
ep
d
Menimbang, Bahwa oleh karena barang-barang bukti tersebut diatas erat kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan oleh para terdakwa maka perlu ditentukan statusnya.
do
In
A
gu
1. Menyatakan para Terdakwa tersebut di atas yaitu nama : Terdakwa I : MUHAMMAD ALFAN ALFARUQI, Pangkat SERDA NRP 540257; Terdakwa II: TYAN ANDIKA
ne
ng
MENGADILI
s
R
Mengingat, Pasal 351 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
M
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka m ah
c
In
b
Menimbang, bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa surat : 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta Nomor R/57/IX/2013 tanggal 26 September 2013 atas nama Tn. M. Fayodi yang ditandatangani oleh dokter pemeriksa atas nama Dr. Fitaniar Arsetya; 1 (satu) lembar Surat Laporan Bedah Tindakan I dari Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta tertanggal 29 Januari 2013 atas nama Tn. M. Fayodi yang ditandatangani oleh Dokter pemeriksa atas nama Dr. Chandra, Sp.B; 3 (tiga) lembar foto korban tindak pidana penganiayaan pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013 sekira pukul 21.00 di depan lapangan villy Mess Walet Bekmatpus Lanud Halim P Jaktim yang dibuat dan ditandatangani oleh Penyidik Satpom Lanud Halim P tertanggal 2 April 2014; 1 (satu) lembar Surat Resume dari Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta atas nama Tn. Muhammad Fayodi, Serda NRP 541191 yang ditandatangani oleh Dokter pemeriksa atas nama Dr. Chandra, Sp.B.
A gu
a
ng
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
si
R
ah
ka
m
ah
Hal-hal yang meringankan : 1. Bahwa para terdakwa belum pernah dihukum baik disiplin maupun pidana. 2. Bahwa para terdakwa masih muda dan masih dapat dibina.
In
A gu
do
Menimbang, bahwa tujuan Majelis Hakim menjatuhkan pidana tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf kembali kejalan yang benar menjadi warga negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan Falsafah Pancasila dan Sapta Marga, oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri para Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidanannya yaitu:
Halaman 38
R ep ub
ah
do In
ub
A gu
si ne
do
ng
R
ep
m
ka
ah
Menetapkan barang bukti berupa surat : 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta Nomor R/57/IX/2013 tanggal 26 September 2013 atas nama Tn. M. Fayodi yang ditandatangani oleh dokter pemeriksa atas nama Dr. Fitaniar Arsetya; b 1 (satu) lembar Surat Laporan Bedah Tindakan I dari Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta tertanggal 29 Januari 2013 atas nama Tn. M. Fayodi yang ditandatangani oleh Dokter pemeriksa atas nama Dr. Chandra, Sp.B; c 3 (tiga) lembar foto korban tindak pidana penganiayaan pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2013 sekira pukul 21.00 di depan lapangan villy Mess Walet Bekmatpus Lanud Halim P Jaktim yang dibuat dan ditandatangani oleh Penyidik Satpom Lanud Halim P tertanggal 2 April 2014; d 1 (satu) lembar Surat Resume dari Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta atas nama Tn. Muhammad Fayodi, Serda NRP 541191 yang ditandatangani oleh Dokter pemeriksa atas nama Dr. Chandra, Sp.B. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. a
In
4. Membebankan biaya perkara kepada paraTerdakwa masing-masing sebesar Rp.10.000,(sepuluh ribu rupiah).
ep
ub
lik
ka m ah
Demikian diputuskan pada hari Kamis tanggal 30 April 2015 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Dr. JOKO SASMITO, SH., MH, KOLONEL CHK NRP 574162 sebagai Hakim Ketua, serta serta FX. RAGA SEJATI, SH LETKOL CHK NRP 545034 dan AHMAD GAWI, SH., M.H., MAYOR CHK NRP 563660 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer, ARDIMAN NUR, S.H., MAYOR SUS NRP 524409, Penasehat Hukum HADIANA S.H. PNS III/A NIP 197502262009122001, Panitera ARIN FAUZAM, S.H, KAPTEN LAUT (KH) NRP 18879/P, serta di hadapan umum dan para Terdakwa. HAKIM KETUA
ah
s
R
Cap/Ttd
ng
do
HAKIM ANGGOTA-II
In
A
gu
HAKIM ANGGOTA-I
ne
Dr. JOKO SASMITO, SH., MH KOLONEL CHK NRP 574162
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
M
5 (Liama) bulan. 5 (Lima) bulan. 5 (Lima) bulan. 5 (Lima) bulan. 5 (Lima) bulan. 5 (Lima) bulan. 5 (Lima) bulan.
lik
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : : Pidana penjara selama Terdakwa I : Pidana penjara selama Terdakwa II Terdakwa III : Pidana penjara selama Pidana penjara selama Terdakwa IV : Terdakwa V : Pidana penjara selama Pidana penjara selama Terdakwa VI : Terdakwa VII : Pidana penjara selama
A gu
2.
3.
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id FARNA, Pangkat SERDA NRP 540280; Terdakwa III: GURUH SANDHI ARDYATAMA Pangkat SERDA NRP 540283; Terdakwa IV: YAN WIJAYA WINDU AGUSTAWAN Pangkat SERDA NRP 540299 ; Terdakwa V: ALDINO BAGUS SETIYASAN Pangkat SERDA NRP 540305; Terdakwa VI: KURNIAWAN AJI KUSUMA Pangkat SERDA NRP 540310; Terdakwa VII: PRAYOGA SATRYANSAH PUTRA PRATAMA Pangkat SERDA NRP 540536 telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama”.
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
39
Halaman 39
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id Ttd
AHMAD GAWI, SH., MH. MAYOR CHK NRP 563660
do
PANITERA Ttd
In
A gu
ARIN FAUZAM, SH. KAPTEN LAUT (KH) NRP 18879/P
s ne do In
A
gu
ng
M
R
ah
ep
ub
lik
ka m ah
In
A gu
do
ng
ne
si
R
ah
ep
ka
ub
m
lik
ah
Ttd
ne si a
FX. RAGA SEJATI, SH NRP LETKOL CHK NRP 545034
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 40