LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL βANALISIS TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA (suatu studi penelitian pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Sangtombolang)β
Oleh :Mustika Makalalag 411 409 071
Pembimbing I
Dr. Abdul Djabar Mohidin, M.Pd NIP. 19610717198731002
Pembimbing II
Dra. Kartin Usman M.Pd NIP. 196310211990032001
Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
Dra. Lailany Yahya, M.Si NIP. 19681219 199403 2 001
Mustika Makalalag Mahasiswa Jurusan Pend. Matematika, Abdul Djabar Mohidin, Kartin Usman
ANALISIS TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA (suatu studi penelitian pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Sangtombolang) Mustika Makalalag, Abdul Djabar Mohidin, Kartin Usman JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA F.MIPA UNIVERTISAS NEGERI GORONTALO 2014 ABSTRAK Mustika Makalalag. 2014. Analisis Tingkat Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Ujian Pada Mata Pelajaran Matematika. SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Matematika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sangtombolang Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 116 orang yang tersebar di empat kelas.Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Sampling.Dari populasi ini terpilih 1 kelas secara acak. Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan instrument berupa angket.Data yang didapatkan kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajran matematika di kategorikan sedang karena terlihat pada persentase untuk masing-masing aspek dan indikator yang rata-ratanya diatas 50%. Dan analisis persentase bahwa tingkat kecemasan yang tinggi yaitu terdapat pada aspek afektif yakni pada indikator gelisah yaitu 72,85%. Kata Kunci :Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Ujian, Mata Pelajaran Matematika
Mustika Makalalag Mahasiswa Jurusan Pend. Matematika, Abdul Djabar Mohidin, Kartin Usman
Indonesia merupakan negara yang memiliki SDM yang sangat besar dan beragam, oleh karena itu pemerintah mengupayakan peningkatan mutu sumber daya manusia melalui
pendidikan.Pendidikan
merupakan
salah
satu
prasyarat
utama
dalam
meningkatkan martabat dan kualitas bangsa.Pencapaian tujuan pendidikan dapat diketahui melalui kegiatan pengukuran yang disebut evaluasi.Salah satu bentuk evaluasi adalah dengan mengadakan ujian. Dalam sistem pembelajaran evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran.Hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat dijadikan mbalikan feed-back bagi guru dalm memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran (Arifin 2009:2). Keberhasilan pendidikan nasional tidak terlepas dari proses pembelajaran di sekolah. Dalam upaya mancapai tujuan pendidikan, sudah tentunya siswa mengalami berbagai kendala.Salah satunya adalah kesulitan belajar yang memungkinkan prestasi belajar siswa tidak sesuai dengan harapan.Kesulitan dan rendahnya hasil belajar merupakan salah satu faktor yang menjadi sorotan dunia pendidikan.Salah satu penyebab kesulitan dan rendahnya hasil belajar adalah kecemasan. Penyebab yang menimbulkan kecemasan dalam diri siswa adalah ketika siswa mempersepsikan apa yang akan dihadapinya tersebut dirasa sulit dan merasa kurang yakin untuk menyelesaikannya. Hal ini biasanya terjadi saat siswa akan menghadapi evaluasi pembelajaran di sekolah yang umumnya dilakukan melalui tes, baik itu ulangan harian, ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), dan ujian nasional (UN). Matematika merupakan mata pelajaran yang paling dikhawatirkan ketercapaian standar kelulusannya, baik oleh guru maupun peserta didik.Kekhawatiran itu bisa muncul karena matematika tetap dianggap sebagai mata pelajaran yang dianggap sulit.Para siswa kurang percaya diri untuk menghadapi soal-soal matematika. Sebenarnya, dalam pembelajaran matematika, melalui standard isi dan standar proses yang telah ditetapkan pemerintah, peserta didik telah dibelajarkan standar tersebut, yang dapat menumbuhkan penalaran matematis pada diri peserta didik. Sehingga secara teoritis, mestinya mereka telah
Mustika Makalalag Mahasiswa Jurusan Pend. Matematika, Abdul Djabar Mohidin, Kartin Usman
mendapat bekal penalaran untuk dapat menjawab soal-soal matematika yang dihadapinya.Tetapi kenyataannya mereka tetap merasakan kekahwatiran itu. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan siswa dalam menghadapi ujian (Ulangan Semester) pada mata pelajaran matematika. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. 3.3
Variabel Penelitian Menurut Sugiyono dijelaskan bahwa: βVariabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.Maka dalam penelitian ini hanya ada satu variabel yakni menyangkut kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika. 3.4.2 Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Cluster Samplingdari empat kelas XI, terpilih secara acaksatu kelas yaitu kelas XI IPA1 sebagai sampel dengan jumlah siswa 35 orang. 3.5
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang di gunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah menggunakan angket atau kusioner.Angket adalah alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, pemahaman dalam hubungan kausal.Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. 3.6
Definisi Konseptual
Kecemasan siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perasaan yang tidak menyenagkan ketika akan menghadapi ujian ataupun ulangan semester. Para siswa akan merasakan perasaan seperti khawatir, takut dan tidak aman yang dialami saat akan menghadapi ujian yang muncul dalam bentuk gangguan manifestasi kognitif, perilaku motorik, perubahan somatik dan gangguan afektif.
3.7
Definisi Opersional
Mustika Makalalag Mahasiswa Jurusan Pend. Matematika, Abdul Djabar Mohidin, Kartin Usman
Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian yang diperoleh dari responden diukur dengan menggunakan angket atau koesioner.Kecmasan siswa dalam menghadapi ujian terdiri dari empat aspek untuk masing-masing indikator.Dari : (1) Aspek kognitif meliputi bingung, sulit berkonsentrasi, kesulitan tidur, dan mental blocking. (2) Aspek motorik yang meliputi gemetar, gugup, dan sukar berbicara. (3) Aspek Somatik, meliputi gangguan pernapasan, jantung berdebar, berkeringat, pusing, gangguan pencernaan, tangan terasa dingin. Dan (4) Aspek Afektif meliputi khawatir, gelisah, dan takut. 3.8
Kisi-Kisi Instumen
No 1
Aspek Kognitif
2
Motorik
3
Somatik
4
Afektif
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kecemasan Berdasarkan Aspek dan Indikator Indikator (+) (-) Bingung 1,2,4 3,5,6 Sulit berkonsentrasi Kesulitan Tidur Mental blocking Gemetar 8,9 7 Gugup Sukar dalam berbicara Gangguan 10,12,14 11,13,15 pernapasan 16,17 Jantung berdebar Berkeringat Pusing Gangguan pencernaan Tangan terasa dingin Khawatir 19,20,21,24, 18,22,23, Gelisah 25 Takut Jumlah Total
3. 9
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket
a)
Uji Validitas Instrumen Angket
Jumlah 6
3
8
8
25
Selanjutnya akan di hitung dengan menggunakan rumus Produck Moment sebagai beikut:
Mustika Makalalag Mahasiswa Jurusan Pend. Matematika, Abdul Djabar Mohidin, Kartin Usman
π
πππ =
π
XY β ( X)( Y)
π 2 β ( π)2 π
π 2 β ( π)2 (Arikunto, 2005:171)
Dengan keterangan: πππ
= Koefisien korelasi product moment π
π π
= Jumlah skor untuk setiap item
= Jumlah skor total untu keseluruhan item = Jumlah responden
Kriteria: Jika, rhitung>rtabel, maka butiran dianggap valid. Jika, rhitung
hitung
setiap item yang ada (pada lampiran) diperoleh bahwa rdaftar<
rhitung. Hal ini menunjukkan bahwa dari 25 item terdapat 4 item yang tidak valid, dan 21 item yang valid. b). Uji Reliabilitas Instrumen Angket Untuk menguji reabilitas instrumen, dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach, dengan menggunakan rumus statistik sebagai berikut: π11 =
π πβ1
1β
ππ 2 ππ‘ 2
(Arikunto, 2005: 180) Dengan keterangan:
π11
= Reliabilitas instrumen.
k
= Banyaknya butiran pertanyaan banyaknya soal. ππ 2 = Jumlah varians butir atau skor tiap-tiap item
ππ‘ 2
= Varians total
Mustika Makalalag Mahasiswa Jurusan Pend. Matematika, Abdul Djabar Mohidin, Kartin Usman
Hasil perhitungan varians dari masing-masing item yang dilakukan dengan program microsoft exel 2013 (terdapat pada lampiran). Hasil perhitungan varians total yaitu ππ‘2 =219,0222, dan perhitungan reliabilitas tes diperoleh r11=0,81. 3.9 Teknik Analisis Data 1. Reduksi data, Dari lokasi penelitian, data lapangan dituangkan dalam uraian laporan yang lengkap dan terinci. Data dan laporan lapangan kemudian direduksi, dirangkum, dan kemudian dipilah-pilah hal yang pokok, difokuskan untuk dipilih yang terpenting kemudian dicari tema atau polanya ( melalui proses penyuntingan, pemberian kode dan pentabelan ). Reduksi data dilakukan terus menerus selama proses penelitian berlangsung. Pada tahapan ini setelah data dipilah kemudian disederhanakan, data yang tidak diperlukan disortir agar memberi kemudahan dalam penampilan, penyajian, serta untuk menarik kesimpulan 2. Penyajian data Penyajian data (display data) dimasudkan agar lebih mempermudah bagi peneliti untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian. Hal ini merupakan pengorganisasian data ke dalam suatu bentuk tertentu sehingga kelihatan jelas sosoknya lebih utuh. Data-data tersebut kemudian dipilah-pilah dan disisikan untuk disortir menurut kelompoknya dan disusun sesuai dengan katagori yang sejenis untuk ditampilkan agar selaras dengan permasalahan yang dihadapi, termasuk kesimpulan kesimpulan sementara diperoleh pada waktu data direduksi. 3. Penarikan kesimpulan/verifikasi Verifikasi data dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian dilakukan. Sejak pertama memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari pola tema, hubungan persamaan, hipotetsis dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk kesimpulan yang masih bersifat tentatif.
Dalam tahapan untuk menarik
kesimpulan dari katagori-katagori data yang telah direduksi dan disajikan untuk selanjutnya menuju kesimpulan akhir mampu menjawab permasalahan yang dihadapi. Tetapi dengan bertambahnya data melalui verifikasi secara terus menerus, maka diperoleh
Mustika Makalalag Mahasiswa Jurusan Pend. Matematika, Abdul Djabar Mohidin, Kartin Usman
kesimpulan yang bersifat grounded. Dengan kata lain, setiap kesimpulan senantiasa akan selalu terus dilakukan verivikasi selama penelitian berlangsung yang melibatkan interpretasi peneliti. HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASN Berdasarkan hasil pengumpulan data dan diperoleh gambaran kecemasan siswa dalam pembelajaran matematika untuk aspek dan masing-masing indikator, dan setiap masing-masing item sebagai berikut 90 Persen Kecemasan Sisea
80 70 60
72.85
67.42
50
61.14
62.29
2
3
40 30 20 10 0 1
4
Indikator Kecemasan Siswa
Gambar 4.1: Grafik persentase jumlah siswa yang menjawab pernyataan pada setiap indikator kecemasan siswa. Keterangan gambar : 1. Aapek Kognitif 2. Aspek motorik 3. Aspek somatik 4. Aspek afektif Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa SMA Negeri 1 Sangtomblangmemiliki tingkat kecemasan yang sedang dalam menghadapi ujian. Hal ini terlihat pada persentase untuk masing-masing aspek dan indikator
yang rata-ratanya
Mustika Makalalag Mahasiswa Jurusan Pend. Matematika, Abdul Djabar Mohidin, Kartin Usman
diatas 50%. Dan dari hasil analisis persentase bahwa tingkat kecemasan yang tinggi yaitu terdapat pada aspek afektif yakni pada indikator gelisah yaitu 72,85 %. 4.3
Pembahasan Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan tingkat kecemasan siswa dalam
menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika. Dalam penelitian ini peneliti mengambil populasi sebanyak empat kelas yaitu siswa maupun siswi kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPS 1, XI IPS 2, dengan satu kelas yaitu kelas X, sebagai kelas uji coba dan kelas XI IPA 1 dijadikansebagai kelas penelitian.Cara yang dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian yaitu dengan menyebarkan angket atau kuesioner pada siswa siswi SMA Negeri 1 Sangtombolang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika pada tiap-tiap aspek untuk masingmasing indikator. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian di tinjau dari aspek kognitif dapat di kategorikan tinggi, karena dapat dilihat dari hasil presentse dari masing-masing indikator yaitu sebesar 67,42%. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek motorik dapat di kategorikan tinggi, karena dapat di lihat dari hasil presentase untuk masing-masing indikator yaitu sebesar 61,14 %. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek somatik dapat dikategorikan tinggi, karena dapat dilihat dari hasil presentase untuk masing-masing indikator yaitu sebesar 62,29 %. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek afektif dapat dikategorikan tinggi, karena dilihat dari hasil presentase untuk masing-masing indikator yaitu sebesar 72,85 %. Berdasarkan hasil analisis dan presentase dari seluruh aspek dan indikator, bahwa siswa siswi SMA Negeri 1 Sangtombolang yang merasakan kecemasan yang tinggi yaitu pada aspek afektif yakni pada indikator gelisah. Gelisah yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu perasaan yang tidak tenang ketika melaksanakan ujian ataupun ulangan.Tidak tenang jika menemukan jawaban soal yang sulit, waktu yang disediakan dirasa tidak cukup dan ketika ada temann yang sudah mendahului selesai mengerjakan soal ujian.
Mustika Makalalag Mahasiswa Jurusan Pend. Matematika, Abdul Djabar Mohidin, Kartin Usman
Jadi, secara keceluruhan bahwa tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika di SMA Negeri 1 Sangtombolang memiliki tingkat kecemasan yang sedang karena berdasarkan dari presentase untuk masing-masing aspek dan indikator yang rata-ratanya diatas 50%. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan gambaran kecemasan siswa pada setiap aspek dan masing-masing indikator. 1. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian di tinjau dari aspek kognitif dapat di kategorikan tinggi, karena dapat dilihat dari hasil presentse dari masing-masing indikator yaitu sebesar 67,42%. 2. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek motorik dapat di kategorikan tinggi, karena dapat di lihat dari hasil presentase untuk masingmasing indikator yaitu sebesar 61,14 %. 3. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek somatik dapat dikategorikan tinggi, karena dapat dilihat dari hasil presentase untuk masingmasing indikator yaitu sebesar 62,29 %. 4. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek afektif dapat dikategorikan tinggi, karena dilihat dari hasil presentase untuk masing-masing indikator yaitu sebesar 72,85 %. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bahwa secara keseluruhan tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika di SMA Negeri 1 Sangtombolang memiliki tingkat kecemasan yang sedang karena berdasarkan dari presentase untuk masing-masing aspek dan indikator yang rataratanya diatas 50%. 5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan adalah (1) Kepada Siswa hendaknya terus berusaha mempersiapkan diri dengan baik ketika akan menghadapi ujian, yakni perasaan-perasaan yang mengganggu seperti gemetar dan tegang yang terjadi pada
Mustika Makalalag Mahasiswa Jurusan Pend. Matematika, Abdul Djabar Mohidin, Kartin Usman
otot yang dirasakan olah siswa, jantung berdebar, berkeringat, takanan darah meningkat, dan gangguan pencernaan, bahkan terjadi kelelahan dan pingsan, perasaan khawatir, gelisah dan takut ketika menghadapi ujian. Jika
terjadi
kecemasan menghadapi ujian, maka hal itu dianggap suatu hal yang wajar. (2) Kepada guru sebaiknya di berikan praujian terlebih dahulu agar para siswa tidak merasakan kecemasan yang kuat jika akan menghadapi ujian yang sebenarnya, guru juga hendaknya dapat membantu dan memberikan informasi terhadap siswa untuk mengenali hal-hal yang dapat mengurangi dan memicu kecemasan ujian, sehingga siswa dapat lebih siap dalam menjawab soal ujian. Guru juga dapat memberikan kisi-kisi soal agar siswa dan siswi akan lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zaenal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2005. Manejemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiono.2009.Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Mustika Makalalag Mahasiswa Jurusan Pend. Matematika, Abdul Djabar Mohidin, Kartin Usman