ANALISIS KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN DALAM MEMOTIVASI KARYAWAN (STUDI KASUS DIVISI DEAL MAKER DAN ENGINE ROOM PADA PT ADIPUTRA AGUNG PERKASA (IMCODE)) STEPHANIE MUSTIKA ALAM Marketing Communication School of Economic and Commnication, Binus University Jl. K.H. Syahdan no.9 Palmerah, Jakarta Barat, 11480. Telp. (62-21) 567 7919,
[email protected] Stephanie Mustika Alam, Dr. Muhammad Aras, S. Pd., M.Si
Abstract
RESEARCH OBJECTIVE of this research is to analyze persuasive communication used by the leaders of PT Adiputra Agung Perkasa (IMCode) in improving the performance of their employees so the employees can meet the desires and goals of the company. METHODS used is a qualitative method with qualitative descriptive research and case study method. ANALYSIS of the data used is data reduction, data display, and data verification. RESULTS OBTAINED is increasing employee performance through persuasive communication is performed by leaders to direct their employees to comply with the desires of the company. CONCLUSION obtained is persuasive communication that performed by leaders of PT Adiputra Agung Perkasa has been running quite well, however need for improvement in terms of intensity. Keywords : communication, persuasive, performance
Abstrak
TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk menganalisis komunikasi persuasif yang digunakan oleh para pimpinan pada PT Adiputra Agung Perkasa (IMCode) dalam meningkatkan kinerja para karyawannya sehingga para karyawan dapat memenuhi keinginan dan tujuan perusahaan. METODE PENELITIAN yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan menggunakan metode studi kasus. ANALISIS data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan juga verifikasi data. HASIL YANG DICAPAI adalah meningkatnya kinerja karyawan melalui komunikasi persuasif yang dilakukan para pimpinan untuk mengarahkan para karyawannya agar sesuai dengan keinginan perusahaan. SIMPULAN yang diperoleh yaitu komunikasi persuasif yang dilakukan oleh para pimpinan pada PT Adiputra Agung
Perkasa sudah berjalan cukup baik, namun perlu adanya peningkatkan dari segi intensitas nya. (SMA) Kata Kunci : komunikasi, persuasif, kinerja
PENDAHULUAN Perkembangan bisnis perusahaan ditentukan oleh berbagai faktor, mulai dari daya saing antar perusahaan, produk atau jasa yang dihasilkan, dan juga pelanggan yang merupakan fokus utama bagi kepentingan perusahaan. Untuk mendapatkan pelanggan baru, perusahaan perlu untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan. Dalam mendukung tujuan tersebut, salah satu faktor yang cukup berperan penting adalah sumber daya manusia. Hal ini disebabkan karena sumber daya manusia lah yang menjalankan seluruh proses bisnis perusahaan dari awal hingga akhir. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset penting yang harus dijaga oleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk meningkatkan kemampuan dan juga kinerja karyawannya guna mencapai tujuan yang diinginkan. Peningkatan kemampuan dan kinerja seorang karyawan, akan berpengaruh terhadap efektivitas dan juga efisiensi perusahaan serta akan sangat berpengaruh terhadap seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Selain itu, usaha perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuannya, juga bergantung kepada peran seorang pimpinan dalam menjalankan perannya. Peran seorang pimpinan sangatlah penting karena tanggung jawab yang dimilikinya dalam menjamin kelancaran tugas para bawahannya. Oleh karena itu, kedua sumber daya manusia ini, yakni seorang pimpinan dan bawahan harus bekerja sama dalam mencapai tujuan perusahaan Salah satu hal yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam perusahaan adalah bagaimana komunikasi yang terjalin antara pimpinan perusahaan dengan bawahannya. Komunikasi sendiri merupakan hal yang sangat penting dalam membangun hubungan antara pimpinan dan bawahannya. Peran pimpinan perusahaan dalam mengkoordinasikan sumber daya yang ada akan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Tanpa adanya komunikasi yang baik antar pimpinan dengan bawahannya ataupun masing-masing individu akan berakibat pada kelangsungan kegiatan berjalan pada perusahaan. Komunikasi sendiri bersifat informatif dan persuasif, tergantung pada tujuan yang ingin dicapai oleh komunikator. Dibandingkan dengan komunikasi informatif, komunikasi persuasif lebih sulit dilakukan atau dijalankan, hal ini disebabkan karena komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, dan perilaku seseorang. Komunikasi persuasif adalah salah satu jenis komunikasi yang baik digunakan oleh para pimpinan untuk mengarahkan para bawahannya, sehingga para pimpinan dapat mengubah sikap, pendapat dan juga perilaku para bawahannya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan
Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah sikap dan perilaku serta pendapat seseorang. Persuasif sendiri memiliki 3 tujuan dasar: (1) mengubah atau menetralisir perbedaan pendapat, (2) mendefinisikan opini dan perilaku positif secara tidak langsung, (3) melestarikan opini terbaik (Wilcox & Cameron, 2009). Persuasif sendiri tidak hanya digunakan untuk mengubah pendapat, sikap dan perilaku antara pimpinan dan bawahan agar melakukan yang sesuai dengan yang diinginkan, namun juga dapat digunakan dalam semua proses bisnis yang ada seperti dalam sebuah meeting, pertemuan dengan para klien baru, menyampaikan ide atau gagasan kepada rekan kerja dan lainnya. Oleh karena itu, cara persuasif cukup tepat digunakan dalam penyampaian pesan kepada target audience yang dituju. Dalam hubungan antara komunikasi persuasif dengan dunia kerja, sebagai pimpinan perusahaan harus mampu menguasai skill persuasif guna mengarahkan dan menyamakan persepsi para bawahannya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Komunikasi persuasif ini pun digunakan oleh para pimpinan yang pada akhirnya mempengaruhi perilaku dan kinerja para karyawan agar dapat sesuai dengan sasaran para pemimpin. Brand activator adalah suatu bisnis jasa yang memiliki tujuan untuk membuat dan mengembangkan suatu bisnis usaha agar lebih banyak dikenal dan diminati oleh para konsumen. Brand activator bertugas untuk memetakan bisnis usaha klien dengan cara melakukan research dan melihat strategi bisnis yang dijalankan perusahaan klien, setelah itu brand activator akan mengembangkan perusahaan klien melalui digital marketing dan event sesuai dengan apa yang dibutuhkan klien. Brand activator juga memiliki tanggung jawab untuk membantu perusahaan klien mempromosikan penjualan mereka melalui strategi pemasaran, seperti dengan memanfaatkan sosial media sebagai media promosi. Perkembangan teknologi yang sangat signifikan membuat dunia digital semakin berkembang dan banyak digunakan. Tidak terkecuali dalam dunia pemasaran, dimana banyak orang sudah mengenal sebutan “digital marketing”. Digital marketing adalah suatu bentuk pemasaran yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mengembangkan kepada para konsumen dengan memanfaatkan media internet. PT. Adiputra Agung Perkasa adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang brand activation. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2012. Walaupun masih terbilang baru, PT. Adiputra Agung Perkasa sudah melayani cukup banyak klien yang merasa puas dengan apa yang diberikan oleh PT. Adiputra Agung Perkasa. Dalam PT. Adiputra Agung Perkasa ini, terdapat beberapa divisi seperti deal maker, engine room, promoters department, dan finance. Namun dalam proses bisnisnya, divisi deal maker dan divisi engine room memegang peranan penting dalam meningkatkan kemajuan perusahaan. Hal ini dilatarbelakangi oleh proses bisnis yang ada dalam perusahaan, dimana divisi deal maker sendiri berusaha untuk mencari klien yang akan menggunakan jasa mereka dalam
meningkatkan
brand
perusahaan.
Selain itu, divisi engine room berusaha untuk menjalankan project dari klien yang menggunakan jasa perusahaan. Maka secara otomatis, semakin banyak klien yang didapatkan dan semakin banyak
project yang diselesaikan dengan baik, semakin banyak juga keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan. Pada PT. Adiputra Agung Perkasa, biasanya para karyawan akan mengalami penurunan kinerja di akhir bulan seperti, mulai malas-malasan, datang terlambat dari waktu yang ditentukan, dan tidak memenuhi tugas yang diberikan sehingga target yang harus dicapai perusahaan tidak selesai pada waktu yang sudah ditentukan. Pada saat seperti ini, peran pimpinan sangat penting sebagai orang yang bisa memotivasi dan mengajak karyawan untuk menumbuhkan semangat kerja mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memotivasi karyawan melalui komunikasi persuasif. Melalui komunikasi persuasif, pimpinan dapat mengajak para karyawannya untuk mulai membentuk dan merubah tanggapan yang dimiliki oleh para karyawan sehingga dapat sesuai dengan keinginan dari pimpinan. Melalui komunikasi persuasif juga, para pimpinan dapat perlahan-lahan membaur dengan para karyawannya. Dengan begitu, pimpinan dapat mengetahui lebih jelas bagaimana keadaan para karyawannya dan tahu bagaimana cara terbaik untuk menyampaikan informasi dan arahan yang dibutuhkan. Kemudian, setelah para pimpinan mengetahui bagaimana cara terbaik untuk menyampaikan informasi dan arahannya, pimpinan akan lebih mudah untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan komunikasi persuasif yang diterapkan di PT. Adiputra Agung Perkasa akan meningkatkan hubungan antara pimpinan dan karyawannya sehingga karyawan pun akan meningkatkan kinerjanya demi kelancaran perusahaan.
METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, seorang peneliti menjadi instrumen kunci dimana mereka terlibat sepenuhnya dalam kegiatan penelitian. Hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif merupakan hasil berita mendalam atau berita penyelidikan yang dihasilkan dari liputan mendalam dan liputan penyelidikan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deksriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif berguna untuk melahirkan teori-teori sementara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang menelaah satu kasus secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif (Ardianto, 2010). Pengumpulan data dari hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur. Wawancara dilakukan ketika menjalani kerja praktek. Sebelum kegiatan wawancara dilaksanakan, terlebih dahulu ditentukan siapa informan yang cocok untuk di wawancara dan memberikan data yang lengkap serta akurat. Dalam tahap penentuan, ada tiga informan yang dipilih untuk diwawancara. Setelah itu informan diinformasikan maksud dan tujuan wawancara dengan memberikan penjelasan singkat terkait dengan pembahasan penelitian. Setelah informan setuju untuk diwawancara, langkah selanjutnya adalah membuat janji dengan informan untuk ketersediaan waktunya untuk
diwawancara. Wawancara dilakukan di kantor IMCode pada tanggal 14 April 2015, di siang hari sekitar pukul 13:20. Wawancara ini direkam dengan menggunakan handphone yang kemudian diketik ulang. Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan, dapat diketahui bagaimana pemimpin dalam suatu perusahaan menggunakan komunikasi persuasif nya kepada para bawahannya melalui teknik, perencanaan, prinsip, serta strategi komunikasi persuasifnya. Sedangkan teknik observasi yang digunakan adalah observasi partisipan, dimana kerja praktek yang dijalankan sebagai publisher di divisi Engine Room selama kurang lebih 4 bulan dari periode Januari 2015-April 2015. Observasi dilakukan secara langsung di PT. Adiputra Agung Perkasa (IMCode) yang bertempat di Ruko Business Park E 2-3, Jalan Raya Meruya Ilir no. 88, Jakarta Barat, Indonesia.
Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitian yang dijadikan sebagai key informan adalah Bapak Eric sebagai CEO, dan yang dijadikan sebagai informan adalah Ibu Dwi sebagai Corporation Secretary & Administration dan Bapak Adi sebagai Head of Engine Room dari PT Adiputra Agung Perkasa (IMCode).
Objek Penelitian Dalam penelitian ini, seorang peneliti menganalisis tentang komunikasi persuasif yang digunakan oleh pemimpin untuk meningkatkan kinerja karyawan. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Adiputra Agung Perkasa (IMCode), dimana pimpinannya menerapkan strategi komunikasi persuasif.
HASIL DAN BAHASAN Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam meningkatkan kinerja karyawan PT Adiputra Agung Perkasa Komunikasi merupakan salah satu kunci bagi perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan, dimana melalui komunikasi para pimpinan dan karyawan yang ada dapat saling bekerja sama dan bertukar pikiran untuk menyelesaikan pekerjaan atau project yang dihadapi. Hal itu juga yang ada pada PT Adiputra Agung Perkasa, dimana komunikasi digunakan untuk menyampaikan suatu pesan atau perintah serta menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan. Namun terkadang, dalam penyelesaian project yang dimiliki perusahaan sering terjadi penurunan kinerja karyawan dimana adanya keterlambatan karyawan, pekerjaan yang tidak tepat waktu, dan kesalahan dalam pekerjaan yang dapat mengakibatkan suatu project yang sedang dijalankan menjadi terganggu dan tidak berjalan dengan lancar sesuai keinginan perusahaan. Ketika kinerja karyawan menurun, pimpinan mempunyai peran penting untuk bertanggung jawab dalam mengembalikan semangat karyawan untuk bekerja dan mengarahkan karyawan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan. Maka dari itu, pimpinan memiliki cara untuk mengatasi hal tersebut dengan melakukan komunikasi persuasif kepada semua karyawan.
Komunikasi persuasif adalah proses komunikasi untuk mengubah perilaku dan mengarahkan komunikan sebagai sasaran komunikasi (Soemirat, Satiri, & Suryana, 2007). Hal ini seperti yang dilakukan oleh para pimpinan PT Adiputra Agung Perkasa, dimana mereka menggunakan komunikasi persuasif untuk mengarahkan para karyawannya supaya sesuai dengan yang diinginkan perusahaan serta dapat mencapai target yang ditentukan. Komunikasi persuasif ini sangat penting dalam PT Adiputra Agung Perkasa, karena para karyawan yang menjadi target persuasif menjadi lebih termotivasi dan semangat lagi dalam bekerja. Selain itu, para pimpinan perlu membaur dengan para karyawan, agar komunikasi persuasif yang dilakukan lebih mudah diterima dan menjadi lebih efektif. Komunikasi persuasif yang ada dalam PT Adiputra Agung Perkasa dilakukan oleh para pimpinan ketika melihat adanya karyawan yang kinerjanya menurun. Hal ini dilihat dari performance appraisal yang berisikan tentang evaluasi kinerja karyawan selama periode tertentu. Saat kinerja karyawan mulai terlihat menurun dan hasil pekerjaannya mulai tidak sesuai seperti yang diinginkan perusahaan, saat itulah seorang pemimpin harus menggunakan komunikasi persuasif. Seorang pimpinan harus mampu mengarahkan kembali karyawannya untuk sesuai dengan yang ditargetkan oleh perusahaan. Namun, seorang pimpinan harus mampu menganalisa karyawannya, dengan tujuan apa yang disampaikan dapat diterima dan dapat efektif untuk mengubah persepsi para karyawannya. Seorang pimpinan tidak hanya menghadapi perbedaan sifat dan masalah yang dihadapi oleh masing-masing karyawan, tetapi seorang pimpinan juga perlu memperhatikan adanya keberagaman budaya dan sudut pandang dari segi organisasional para karyawan. Pimpinan pada PT. Adiputra Agung Perkasa (IMCode) memiliki beberapa teknik komunikasi persuasif yang berbeda. Ada yang menggunakan teknik integrasi, karena dengan teknik ini para pimpinan berusaha untuk membaur dan berempati kepada karyawan yang sedang memiliki masalah sehingga memudahkan para pimpinan untuk melakukan komunikasi persuasif kepada karyawan. Selain itu, teknik lain yang digunakan oleh pimpinan pada PT. Adiputra Agung Perkasa adalah teknik ganjaran. Karena, dengan teknik ini, para karyawan akan lebih semangat dalam bekerja sehingga dapat memberikan apa yang diinginkan oleh perusahaan yang nantinya juga akan memberikan keuntungan bagi karyawan sendiri.
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Setelah melakukan penelitian di PT Adiputra Agung Perkasa mengenai komunikasi persuasif yang dilakukan oleh pimpinan kepada karyawan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa para pimpinan di PT Adiputra Agung Perkasa sudah menerapkan komunikasi persuasif, namun hal ini masih perlu ditingkatkan lagi dari segi intensitas waktu yang dimiliki oleh pimpinan, karena kegiatan yang dilakukan pimpinan juga banyak sehingga terkadang sulit untuk melakukan komunikasi persuasif. Melihat dari kinerja karyawan yang mengalami penurunan, pimpinan merasa memiliki tanggung jawab yang besar untuk meningkatkan kembali kinerja karyawan. Maka dari itu, komunikasi persuasif
sangat diperlukan. Dalam melakukan komunikasi persuasif, pimpinan melakukan beberapa perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan yang dilakukan dimulai dari menganalisis karyawan dari kesehariannya dalam bekerja, performance appraisal yang dibuat oleh perusahaan dalam periode tertentu, serta produktivitas kerja yang dihasilkan oleh karyawan. Selain itu, pimpinan juga harus memperhatikan bagaimana cara berkomunikasi dengan karyawan yang memiliki karakter yang berbeda-beda dan mengetahui sudut pandang dari segi organisasional para karyawan. Dalam melakukan komunikasi persuasif, para pimpinan PT Adiputra Agung Perkasa menggunakan berbagai teknik, salah satunya adalah teknik integrasi. Dengan teknik ini, para komunikator berusaha untuk membaur dengan para komunikan dengan cara menggambarkan bahwa komunikator dan komunikan berada pada kondisi yang sama. Hal ini membuat para karyawan merasa diperhatikan dan menjadi termotivasi untuk kembali semangat dalam bekerja sehingga kinerja karyawan pun akan semakin meningkat. Teknik selanjutnya yang digunakan oleh pimpinan dalam melakukan komunikasi persuasif adalah teknik ganjaran. Teknik ini digunakan dengan cara memberikan harapan yang menguntungkan kepada komunikan agar mengikuti keinginan komunikator. Hal ini dilakukan oleh pimpinan untuk menarik para karyawan yang mengalami penurunan kinerja untuk kembali semangat bekerja dengan memberikan iming-iming keuntungan yang akan diterima jika pekerjaan yang dilakukan berhasil atau mencapai target perusahaan.
SARAN Setelah melakukan penelitian mengenai komunikasi persuasif, diperoleh beberapa saran yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja karyawan PT Adiputra Agung Perkasa : Saran Akademis a.
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi sebagai pedoman untuk penelitian selanjutnya mengenai komunikasi persuasif yang membahas efektivitas komunikasi melalui penelitian kuantitatif. Saran Praktis
a.
Meluangkan lebih banyak waktu untuk melakukan komunikasi persuasif agar karyawan semakin dekat dengan pemimpin seperti melalui gathering dan makan siang bersama.
b.
Mempertahankan hubungan yang baik dengan karyawan sehingga karyawan merasa nyaman dan pemimpin dapat melihat bahwa karyawan tersebut mengalami peningkatan kinerja, misalnya dengan melakukan perbincangan bersama secara informal dan lebih santai.
c.
Memberikan kebebasan bagi karyawan untuk berpendapat, sehingga dapat membantu para pemimpin untuk mengetahui bagaimana cara melakukan komunikasi persuasif terhadap karyawan tersebut, misalnya dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menuangkan pendapat dan ide-idenya pada saat meeting.
Saran Umum a.
Komunikasi persuasif dapat menjadi komunikasi yang sering dilakukan karena komunikasi ini dapat memotivasi dan mengubah sikap dan perilaku orang lain sehingga menghasilkan dampak yang baik bagi keduanya.
REFERENSI Andersen, K. E. (2010). Introduction to Communication Theory And Practice. Michigan: Cummings. Apriyanti, K. (2014). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus di Sekolah Dasar Sekecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung). Skripsi S1. Universitas Widyatama. Bandung Ardianto, E. (2010). Metodologi Penelitian untuk Public Relations: Kuantitatif dan Kualitatif. Simbiosa Rekatama Media. Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga. Cutlip, S. M., Center, A. H., & Broom, G. M. (2006). Effective Public Relations. London: Prentice Hall. DeVito, J. A. (2010). Essentials of Human Communication. Pearson Education. Dima, I. C., & Vladutescu, S. (2012). Persuasive Communication In Logistic Negotiation. Int. J. Eco. Res, 3i1, 14-21. Effendy, O. U. (2008). Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Effendy, O. U. (2009). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Goodall, H., Goodall, S., & Schiefelbein, J. (2009). Business and Professional Communication in the Global Workplace. Cengage Learning.
Grandjean, I., & Gueguen, N. (2011). Testing A Binding Communication Strategy In A Company: How Could Persuasive Information Be More Efficient? Social Behavior And Personality, 39, 1209-1216. Guritno, B., & Waridin. (2005). Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja. Jurnal Riset Bisnis Indonesia. Mangkunegara, A. P. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT Remaja Rosdakarya. Mulyana, D. (2008). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pace, W. R., & Faules, D. F. (2010). Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Purwanto, D. (2006). Komunikasi Bisnis. Erlangga. Rahmawati, N. (2013). Pengaruh Penggunaan Celebrity Endorser Dalam Iklan Sabun Mandi LUX Terhadap Perilaku Konsumen di Kelurahan Sungai Dama Samarinda. eJournal Ilmu Komunikasi, 1, 362-373. Riswandi. (2009). Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Ruslan, R. (2010). Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Perkasa. BIBLIOGRAPHY Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Soedarsono, D. K. (2009). Sistem Manajemen Komunikasi : Teori, Model, dan Aplikasinya. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Soemirat, S., Satiri, H., & Suryana, A. (2007). Komunikasi Persuasif. Jakarta: Universitas Terbuka. Sphan, A. (2012). And Lead Us (Not) into Persuasion...? Persuasive Technology and the Ethics of Communication. Sci Eng Ethics, 18, 633-650.
Sugiyono, P. D. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA. West, R., & Turner, L. H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi. Salemba Humanika. Wilcox, D. L., & Cameron, G. T. (2009). Public Relations: Strategies and Tactics. New Jersey: Pearson Education, Inc.
RIWAYAT PENULIS Stephanie Mustika Alam lahir di kota Jakarta pada tanggal 19 September 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Marketing Communication pada tahun 2015.