Profil Perikanan Nusa Penida 2012
Oleh Marthen Welly dan Wira Sanjaya (CTC) Dinda Trimudya dan Wahyu Gusri Yanto (STP Jakarta)
2012
Coral Triangle Center (CTC)
1
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
PROFIL
Perikanan Nusa Penida Kabupaten Klungkung – Propinsi Bali
Kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung Coral Triangle Center (CTC) Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta
Didukung oleh
Coral Triangle Center (CTC)
2
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
Profil : Perikanan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Propinsi Bali
Penulis : Marthen Welly – Learning Site Manager (CTC) Wira Sanjaya – Community Outreach Coordinator (CTC) Dinda Trimudya – Mahasiswa Tingkat Akhir (STP Jakarta) Wahyu Gusri Yanto – Mahasiswa Tingkat Akhir (STP Jakarta)
Referensi/daftar pustaka : Welly, M., dkk. 2011. Profil Perikanan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Propinsi Bali. vi + 28 hal.
Coral Triangle Center (CTC) Jalan Danau Tamblingan No.78, Sanur, Bali – Indonesia (80228) Telephone (+62 – 361) 289338 ; Facsimile (+62 - 361) 289338
Photo and layout : Marthen Welly/CTC
Coral Triangle Center (CTC)
3
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunianya kegiatan penyususan Profil Perikanan Tangkap di kawasan perairan Nusa Penida dapat berjalan dengan lancar. Penyusunan Profil Perikanan Tangkap ini merupakan data pendukung bagi pembentukanan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di Nusa Penida. Profil ini di susun berdasarkan hasil pengamatan kami di Perairan Nusa Penida, dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis ikan, lokasi penangkapan ikan, harga ikan, alat dan cara penangkapan ikan di Perairan Nusa Penida. Profil ini dapat disusun berkat dukungan berbagai pihak yang peduli terhadap pembentukan Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida, khususnya nelayan Nusa Penida yang telah diwawancarai dan membantu dalam memberikan berbagi informasi terkait perikanan di Nusa Penida. Profil ini merupakan data dasar sekaligus “living document” yang dapat di update setiap tahun dan diharapkan dapat bermanfaat serta dapat menjadikan masukan bagi pihak-pihak terkait dan pengelolaan KKP Nusa Penida, khususnya dalam pembuatan zonasi dan rencana pengelolaan jangka panjang.
Nusa Penida, 2011
Tim Penulis
Coral Triangle Center (CTC)
4
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................... I DAFTAR ISI ......................................................................................................... II
1. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2.Tujuan ....................................................................................................... 2 1.3.Batasan Masalah........................................................................................ 2
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jenis Alat Tangkap ................................................................................... 3 2.1.1 Jaring Insang (gill net)…. ................................................................ 3 2.1.2 Pancing Tonda… .............................................................................. 3 2.1.3 Hand Lines… ................................................................................... 4 2.2. Jenis Ikan Tangkapan Ekonomis.............................................................. 4 2.2.1 Kerapu .............................................................................................. 4 2.2.2 Ikan Mata Lebar ............................................................................... 5 2.2.3 Ikan Tongkol .................................................................................... 6 2.2.4 Ikan Tuna Gigi Anjing ..................................................................... 6 2.2.5 Ikan Sulih ......................................................................................... 7 2.3.Penangkapan Ikan ..................................................................................... 7 2.4. Daerah Penangkapan Ikan………………………………………………7
3. METODA PRAKTEK 3.1.Waktu dan Tempat .................................................................................... 10 3.2.Alat dan Bahan .......................................................................................... 10 3.3.Cara Kerja ................................................................................................. 10
Coral Triangle Center (CTC)
5
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
4. KONDISI UMUM NUSA PENIDA 4.1 Kondisi Perairan Nusa Penida … ........................................................ 11 4.3 Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida…………….…………...11 4.4 Potensi Pesisir dan Laut Nusa Penida… ............................................. 12 4.5 Budidaya Rumput Laut…. .................................................................. 13 4.6 Perikanan Tangkap…. ......................................................................... 14 4.7 Transportasi… ..................................................................................... 14
5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jenis-jenis Alat Tangkap Perairan Nusa Penida …............................. 16 5.2 Komposisi Atau Hasil Tangkapan Nelayan Nusa Penida……. .......... 20 5.3 Sarana dan Prasarana Penangkapan Ikan di Perairan Nusa Penida…. 23 5.4 Daerah Penangkapan Ikan…. .............................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................vi
Lampiran 1. Responden Nelayan Berdasarkan Kelompok, Desa dan Umur Lampiran 2. Klasifikasi Responden Berdasarkan ukuran mesin kapan dan alat tangkap Lampiran 3. Responden Berdasarkan Jenis Tangkapan, musim dan harga Ikan
Coral Triangle Center (CTC)
6
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan luas perairan laut, termasuk Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI), sekitar 5,8 juta Km2 atau 75% dari total wilayah Indonesia. Wilayah Indonesia terdiri dari lebih dari 17.500 pulau dan dikelilingi garis pantai sepanjang 95.181 Kilometer. Oleh karena itu Indonesia termasuk dalam salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Suatu kawasan konservasi perairan yang bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati laut, di dalamnya dibuat zona-zona untuk mengatur kegiatan yang dapat dan tidak dapat dilakukan, misalnya perikanan berkelanjutan, pariwisata bahari, budidaya laut dan perlindungan lokasi tempat ikan bertelur dan berkembangbiak. Terumbu Karang, hutan bakau dan padang lamun merupakan ekosistem penting pesisir dan sebagai rumah, tempat berkembang-biak, mencari makan dan berlindung bagi ikan dan biota laut lainnya. Jika ketiga ekosistem penting pesisir ini hilang, maka dapat dipastikan ikan juga akan berkurang, sehingga nelayan setempat pada gilirannya harus berlayar jauh dan mengeluarkan biaya yang besar untuk melaut guna mencari ikan. Laju penangkapan ikan yang lebih besar dibandingkan kemampuan ikan untuk menghasilkan telur dan anak-anak ikan baru akan berdampak pada penangkapan ikan secara berlebih (over fishing). Penambahan upaya seperti ukuran jaring, jumlah kapal, jumlah trip kapal dll, hanya akan menaikan jumlah tangkapan jangka pendek dan selanjutnya akan mengalami penurunan dikarenakan stok ikan terus terkuras akibat laju penangkapan lebih besar ketimbang laju pertumbuhan ikan. Nelayan di Nusa Penida umumnya menangkap ikan disekitar perairan Nusa Penida, selat Badung dan selat Lombok. Sebaliknya banyak nelayan dari luar seperti Lombok, Sulawesi dan Banyuwangi sering dijumpai menangkap ikan di perairan Nusa Penida. Hal ini menggambarkan bahwa di perairan Nusa Penida masih banyak terdapat sumberdaya ikan, karena kondisinya yang masih baik dengan terumbu karang, hutan bakau dan padang lamun yang alami. Mayoritas nelayan di Nusa Penida menangkap jenis-jenis ikan konsumsi seperti tongkol, cakalang, kakap, kerapu, kembung, tenggiri dan hiu. Berdasarkan data dari Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (DPPK) Kabupaten Klungkung, produksi perikanan tangkap Nusa Penida sekitar 93,713 ton/tahun (2007), 103,378 ton/tahun(2008) dan 105,469 ton/tahun (2009).
Coral Triangle Center (CTC)
7
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
1.2. Tujuan
Memetakan pola pemanfaatan sumber daya ikan oleh nelayan di Perairan Nusa Penida. Mengetahui cara penangkapan ikan di Perairan Nusa Penida. Menentukan lokasi daerah penangkapan di Perairan Nusa Penida.
1.3. Batasan Masalah
Memetakan daerah penangkapan dan jenis tangkapan di perairan Pulau Nusa Penida. Mengetahui jenis alat tangkap, hasil tangkapan, serta sarana dan prasarana yang terdapat di Pulau Nusa Penida. Mengetahui komposisi penangkapan, musim penangkapan, dan hasil tangkapan di perairan Nusa Penida.
Coral Triangle Center (CTC)
8
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jenis Alat Tangkap 2.1.1. Jaring Insang (Gill-Net) Jaring insang adalah alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaring empat persegi panjang, yang mempunyai ukuran mata jaring merata. Lembaran jaring dilengkapi dengan sejumlah pelampung pada tali ris atas dan sejumlah pemberat pada tali ris bawah. Ada beberapa gill-net yang mempunyai penguat bawah (srampat/selvedge) terbuat dari saran sebagai pengganti pemberat. Tinggi jaring insang permukaan 5-15 meter dan bentuk gillnet empat persegi panjang atau trapesium terbalik, tinggi jaring insang pertengahan 5-10 meter dan bentuk gillnet empat persegi panjang serta tinggi jaring insang dasar 1-3 meter dan bentuk gillnet empat persegi panjang atau trapesium. Bentuk gill-net tergantung dari panjang tali ris atas dan bawah (http://mukhtar-api.blogspot.com). 2.1.2. Pancing Tonda Pancing Tonda (troling line) adalah pancing yang diberi tali panjang dan ditarik olah perahu atau kapal. Pancing diberi umpan ikan segar atau umpan palsu. Karena adanya tarikan maka umpan akan bergerak di dalam air sehingga dapat merangsang ikan untuk menyambarnya. Di pasaran terdapat banyak variasi dari Pancing Tonda, terutama untuk para penggemar sport fishing. Biasanya untuk keperluan komersial hanya bagian desainnya saja yang banyak variasinya. Pengoperasian pancing tonda memerlukan perahu/kapal yang selalu bergerak di depan gerombolan ikan yang akan ditangkap. Biasanya pancing ditarik dengan kecepatan 2 – 6 knot tergantung dari jenisnya (Indera, 2010) .
2.1.3. Pancing Tangan (Hand-Lines) Alat tangkap pancing hand-lines merupakan alat pancing yang sangat sederhana, terdiri dari pancing, tali pancing dan umpan. Jumlah mata pancingnya satu buah bahkan lebih, bisa menggunakan umpan asli maupun buatan. Namun ukuran pancing dan besarnya tali pancing disesuaikan dengan besarnya ikan yang akan ditangkap, seperti untuk menangkap ikan Tuna menggunakan tali monofiloment dengan diameter 1,5 – 2,5 mm dengan pancing nomor 5 – 1 dan ditambahkan timah sebagai pemberat (Indera, 2010).
Coral Triangle Center (CTC)
9
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
2.2. Jenis Tangkapan Ikan Ekonomis Menurut Undang-Undang Perikanan (2009), ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. 2.2.1. Kerapu Kerapu adalah nama ikan dari sejumlah genus dalam sub-famili Epinephelinae dari familia Serranidae di urutan Perciformes. Dalam bahasa Inggris, kerapu disebut grouper, yang dipercaya berasal dari nama ‘garoupa’, yang diperkirakan dari bahasa Portugis. Ada yang mengatakan bahwa nama Portugis ini berasal dari salah satu bahasa asli Amerika Selatan (Wikipedia, 2010). Klasifikasi dari famili ini mempunyai banyak sub-famili seperti Anthiinae (anthias), Epinephelinae grammistinae (soapfish) dan Famili Pseudogrammitinae ( G.R. Allen, 1997 dalam Indonesian Coral Reef Foundation, 2004). Ciri-ciri dari kerapu adalah : • Soliter (jarang ditemukan berpasangan ) • Biasanya bersembunyi digua-gua atau bawah karang • Ukuran sampai 2 m dan berat sampai 200 Kg • Tergolong karnivora memakan ikan, udang dan crustacea
2.2.2.
Ikan mata besar (big-eyes)
Ikan mata besar merupakan ikan yang termasuk dalam familia Priacanthidae. Priacanthidae biasanya berwarna merah cerah, tetapi ada pola warna lain memang untuk beberapa spesies. Sebagian besar spesies mencapai total panjang maksimum sekitar 30 sentimeter (12 inchi), meskipun dalam beberapa spesies panjang lebih dari 50 sentimeter (20 inchi) yang dikenal. Menurut Indonesian Coral Reef Foundation (2004), ikan ini biasanya hidup pada laut dalam dan bersembunyi pada gua-gua karang pada siang hari.
2.2.3. Ikan Tongkol Ikan tongkol terklasifikasi dalam ordo Goboioida, family Scombridae, genus Euthynnus, spesies Euthynnus pelamis . Ikan tongkol yang tergolong ikan Scombridae, bentuk tubuh seperti betuto, dengan kulit yang licin .Sirip dada melengkung, ujngnya lurus dan pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol merupakan perenang yang tercepat diantara ikan-ikan laut yang berangka tulang.
Coral Triangle Center (CTC)
10
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
Sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Dibelakang sirip punggung dan sirip dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet.(T. Djuhanda, 1981 dalam Nainggolan, 2009). 2.2.4. Ikan Tuna Gigi Anjing (Gymnosarda Unicolor) Ikan Tuna Gigi Anjing termasuk dalam keluarga Scombidae. Ikan ini memiliki gigi yang besar dan hidup di daerah terumbu karang. Ikan yang lebih kecil biasanya ditemukan di daerah karang dangkal. Tuna Gigi Anjing (Gymnosarda unicolor) ditemukan di Indo Pasifik Barat, dari Australia (Great Barrier Reef), Afrika Timur dan Laut Merah, dan di perairan lepas pantai Jepang dan Filipina, New Guinea, Marquesas, Tahiti , Tuamotus, Pitcairn, dan Kepulauan Oeno. ( Fish Base, 2007 ) 2.2.5. Ikan sulih Ikan sulih termasuk dalam genus Caesio yang merupakan ikan perenang cepat. Ikan ini pada umumnya memiliki warna biru, kuning bagian belakang, dan perak. Ikan ini biasanya ditemukan di daerah luar karang (tubir karang). Ikan ini merupakan pemakan zoo-plankton (Indonesian Coral Reef Foundation, 2004) 2.3 Penangkapan Ikan Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apa pun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya. Dalam melakukan usaha penangkapan ikan atau usaha perikanan tangkap salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilannya adalah teknologi yang digunakan. Teknologi penangkapan ikan tersebut terkait dengan perahu atau kapal ikan yang digunakan, alat tangkap ikan yang dioperasikan, dan alat-alat bantu penangkapan ikan yang mendukungnya, baik yang berupa peralatan elektronik (echo sounder atau fish finder, sonar, global positioning system / GPS dan radar), optik (keker atau binokuler), alat komunikasi (single side band / SSB), mesin bantu penangkapan ikan (fishing deck machinery) seperti : line hauler, line reel, net hauler dan power block maupun alat bantu pengumpul ikan (fish aggregating device/ FAD) yang terdiri dari rumpon, rumpon laut dalam (payao) dan lampu (fishing lamp) yang meliputi lampu permukaan laut dan lampu celup bawah air atau yang disingkat lacuba (under water lamp). Menurut Rasdani (2005), teknologi perikanan tangkap ikan terbagi 3 (tiga), yaitu teknologi rendah, teknologi madya dan teknologi tinggi. Coral Triangle Center (CTC)
11
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
a. Teknologi rendah Tekonologi penangkapan ikan dikatakan rendah jika menggunakan perahu atau kapal ikan berukuran 1-10 GT, dengan alat tangkap ikan : jaring insang, jaring klitik, payang, pukat pantai, pancing tonda, bubu atau sero. Adapun daerah penangkapannya berada disekitar parairan pantai dan biasanya nelayan mengandalkan dari adanya hutan mangrove. b. Teknologi Madya Teknologi penangkapan ikan tergolong madya jika kapal ikannya berukuran lebih dari 10-60 GT, dengan menggunakan alat tangkap ikan, jaring insang, pukat cincin, pukat harimau, pancing tonda rawai mini. c. Teknologi Tinggi Teknologi perikanan tangkap yang tinggi menggunakan kapal ikan lebih dari 60 GT dengan alat tangkap ikan : pukat cincin, pukat udang, rawai (long-line), atau huhate. Daerah penangkapannya terletak di perairan lepas pantai dan samudra. 2.4 Daerah Penangkapan Ikan Menurut Mukhtar (2010), daerah tangkapan ikan adalah suatu daerah perairan dimana ikan yang menjadi sasaran penangkapan tertangkap dalam jumlah yang maksimal dan alat tangkap dapat dioperasikan serta ekonomis. Sebab-Sebab Utama Jenis ikan berkumpul disuatu daerah perairan :
Ikan-Ikan tersebut memiliki perairan yang cocok untuk hidupnya. Mencari makanan. Mencari tempat yang sesuai untuk pemijahannya maupun untuk perkembangan larvanya.
Coral Triangle Center (CTC)
12
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Di laksanakan pada tanggal 20 april - 10 Mei 2011, di tempat Nusa Penida 3.1 Peralatan yang di gunakan Peralatan yang dipergunakan dalam survey profil perikanan tangkap No
Perlengkapan/Alat
Kegunaan
1
Kusioner
Mencatat data perikanan dari nelayan
2
Motor
Kendaraan transportasi selama dipulau
3
Perahu Nelayan
Alat transportasi untuk menangkap ikan
4
Alat Tangkap Nelayan
Untuk menangkap ikan
5
Kamera
Memotret data lapangan
6
GPS
Menentukan titik pengamatan
3.2 Cara Kerja Pengumpulan data perikanan di Nusa Penida dilakukan dengan melakukan survey secara langsung di lapangan maupun pengumpulan data sekunder. Survey dilakukan dengan mengikuti trip nelayan Nusa Penida menangkap ikan dan mencatat semua jenis hasil tangkapan, wilayah penangkapan dan jenis alat tangkap yang digunakan. Untuk melengkapi data juga dilakukan wawancara kepada para nelayan yang telah dipilih secara acak. Data tambahan untuk profil perikanan Nusa penida juga didapat dengan mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber.
Coral Triangle Center (CTC)
13
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
4. KONDISI UMUM NUSA PENIDA 4.1 Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Klungkung merupakan kabupaten yang luasnya terkecil kedua setelah kodya Denpasar dari 9 (Sembilan) Kabupaten dan Kota di propinsi Bali. Terletak diantara 115o21’28”-115o37’43” bujur timur dan 80o27’37”-80o49’00” lintang selatan dengan batas-batas di sebalah utara Kabupaten Bangli, sebelah timur Kabupaten karang Asem sebelah selatan Samudra Hindia dan sebelah barat Kabupaten Gianyar dengan luas 31.500 hektar. Panjang pantai sekitar 97,6 km yang terdapat di Klungkung daratan 14,10 km dan di kepulauan Nusa Penida 83,50 km, sehingga kepulauan Nusa Penida memiliki potensi perekonomian laut melalui budidaya rumput laut dan penangkapan ikan (BPS, Kab. Klungkung, 2009). 4.2 Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida KKP Nusa Penida dibentuk dengan salah satu tujuan yaitu perikanan yang berkelanjutan selain pariwisata yang berkelanjutan dan perlindungan keanekaragaman hayati laut. Di dalam KKP diatur zona-zona seperti zona inti yang gunanya untuk melindungi tempat-tempat ikan berpijah dan bertelur sehingga zona ini sama sekali tidak boleh diganggu. Sementara itu zona perikanan berkelanjutan diperuntukan agar nelayan Nusa Penida tetap dapat menangkap ikan, tentunya dengan alat tangkap dan cara-cara yang ramah lingkungan. Penangkan ikan dengan cara merusak seperti bom dan potasium-sianida dilarang digunakan di dalam KKP Nusa Penida. Sementara zona lainnya juga berperan di dalam melindungi terumbu karang, hutan bakau dan padang lamun yang merupakan ekosistem penting pesisir dimana ikan dan biota laut lainnya bereproduksi,m bertelur, berlindung dan mencari makan di dalamnnya. Jika ekosistem ini rusak maka ikan akan semakin berkurang dan akan berdampak kepada nelayan Nusa Penida. Penentuan Batas Luar KKP Nusa Penida telah dilakukan pada tanggal 2 dan 17 Febuari dengan melibatkan unsur musyawarah pimpinan kecamatan ( Camat, Kapolsek Nusa Penida, dan Pos AL- Nusa Penida, Kejaksaan, Perwakilan Kepala Desa, Nelayan, Staf Kecamatan, dan Pokja KKP Nusa Penida. Enam titik koordinat yang akan menjadi acuan batas luar calon KKP Nusa Penida ditandai dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) sejauh (1,8 km) diukur dari garis pantai. Titik-titik tersebut telah diplot kedalam peta GIS, untuk mempermudah pengenalan secara langsugn mengenai batas di laut, maka hanya ada 6 jumlah titik yang mengacu pada beberapa tanjung yang menonjol sehingga mudah dilihat dan dikenali. Beberapa tanjung yang menonjol tersebut antara lain, Batu Abah, Batu Nunggul, Jungut Batu, dal Lembongan (Kawasan Konservasi Periaran, 2010)
Coral Triangle Center (CTC)
14
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
Daerah Penentuan Batasan Luar (Kawasan Konservasi Perairan, 2010) 4.3 Potensi Pesisir dan Laut Nusa Penida Kekayaan hayati laut Nusa Penida telah membawa manfaat ekonomi dan jasa lingkungan bagi kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung dan Provinsi Bali. Terumbu karang, mangrove, padang lamun, ikan Pari manta, ikan Mola-mola, penyu, lumba-lumba, hiu, paus merupakan atraksi yang sangat menarik bagi wisata bahari. Khususnya untuk ikan Mola mola muncul diperairan Nusa Penida antar bulan Juli sampai September setiap tahunnya, oleh sebab itu pada bulan tersebut para penyelam seluruh dunia datang ke Nusa Penida untuk melihat ikan Mola-mola. Kegiatan wisata bahari di Pulau Nusa Penida tentunya akan mendatangkan pemasukan bagi Kabupaten Klungkung, termasuk Provinsi Bali melalui retribusi dan perizinan, sekaligus menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung (2009), saat ini jumlah kunjungan wisatawan ke Nusa Penida sekitar 146.000 per tahun. Jumlah ini belum termasuk para dive operators yang membawa turis dari Sanur, Tanjung Benoa dan Padang Bai serta para turis yang datang dengan public-boat. diperkirakan sekitar 200000 turis mengunjungi Nusa Penida setiap tahunnya (Kawasan Konservasi Perairan, 2010).
Coral Triangle Center (CTC)
15
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
4.4 Budidaya Rumput Laut Terdapat sekitar 308 hektar areal potensi maksimal budidaya rumput laut di kecamatan nusa penida . Metode yang digunakan untuk budidaya rumput laut adalah tancap-dasar. Jenis yang banyak ditanam adalah jenis spinosum dan khusus di Nusa Lembongan jenis Catony dapat tumbuh dengan baik diselat antara Lembongan dan Ceningan. Total hasil panen petani rumput laut di Nusa Penida rata-rata 40-50 ton per sekali panen (35 hari). Harga rumput laut sangat berfluktuasi saat ini untuk jenis spinosum dengan kadar air 30 % satu kilogram antara Rp 2000 sampai Rp 2900, sementara utuk jenis Catony satu kilogram Rp 4000 sampai dengan Rp 5300 per kilogram. Pendapatan bersih ratarata dari satu are ( 10 X 10 m) petak rumput laut sekitar Rp 300.000. Penjualan rumput laut Nusa Penida atau daerah Nusa Lembongan di koordinir oleh pengempul untuk kemudian dikirim ke surabaya dan di ekspor ke China, Taiwan , Korea dan Jepang (Kawasan Konservasi Perairan, 2010).
4.5 Perikanan Tangkap Terdapat sekitar 850 orang nelayan di kecamatan Nusa Penida yang terdapat dalam 40 kelompok nelayan. Desa yang memiliki jumlah nelayan yang terbanyak adalah Batu Nunggul dan Suana. Kebanyakan nelayan di Nusa Penida dan Lembongan menggunakan jukung berukuran 7 meter dan digerakan dengan layar (tenaga angin) dan mesin tempel 15 PK. Lokasi penangkapan ikan dan nelayan umumnya pada kedalaman 40-200 meter dan jarak terjauh sekitar 5 mil dari daratan. Tangkapan nelayan umumnya tongkol, kerapu, languan, hiu, cakalan. Waktu keberangkatan umumnya pada saat subuh dan pulang pagi hari, harga ikan tongkol berukuran sedang berkisar Rp 3000-5000/ekor (Kawasan Konservasi Perairan, 2010).
4.6 Transportasi Kelancaran lalu lintas barang dan manusia dalam perekonomian ditentukan dengan adanya sarana transportasi angkutan yang merupakan penghubung bagi lancarnya usaha, apalagi letak secara geografi perairan Nusa Penida ada di daerah kepulauan yang dikelilingi dengan luat. Sarana penghubung berupa jalan di desa sudah mulai baik dan beraspal, sedangkan untuk angkutan keluar desa dilanyani dengan adanya perahu jukung tradisional serta beberapa speed boat dengan tujuan Sanur, Padang Bai, dan Kusamba. Disamping itu juga tersedia alat penghubung seperti alat angkut darat yang dimiliki oleh sebagian penduduk desa, seperti alat angkut roda empat dan roda dua (Desa Lembongan, 2010)
Coral Triangle Center (CTC)
16
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jenis-jenis Alat Tangkap Perairan Nusa Penida Hasil survey yang kami lakukan diperairan Nusa Penenida ada beberapa alat tangkap yang digunakan seperti, Gill-Net, Pancing Tonda, Hand-Lines A. Jaring Insang (Gill-Net)
Alat tangkap Gill-Net Diperairan Nusa Penida
Biasanya nelayan Nusa Penida menangkap menggunakan jaring gill-net pada saat musim ikan tongkol. Hasil wawancara yang telah di lakukan terhadap 18 nelayan yang dipilih secara acak diperoleh informasi ukuran panjang jaring rata rata 100 meter, lebar atau kedalaman jaring 3 meter, sedangkan ukuran mata jaring Gill Net yang dipakai nelayan Nusa Penida 2,5 cm. Daerah penangkapan di depan Dusun Kutampi Kaler. Biasanya nelayan Nusa Penida berangkat menangkap ikan pada saat subuh antara jam 05.00-07.00 WITA. Nelayan Nusa Penida menangkap ikan tergantung pada saat ada salah satu nelayan ada yang mendapatkan ikan tongkol di wilayah perairan tertentu di Nusa Penida, maka keesokan harinya para nelayan akan menangkap ikan. Kadang dijumpai nelayan dari Bali daratan maupun Lombok ikut menangkap didaerah perairan Nusa Penida
Coral Triangle Center (CTC)
17
%
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
25 20 15 10 5 0
Bulan Penangkapan Menurut Nelayan Ikan Tongkol
Bulan penangkapan tongkol menggunakan Gill Net
B. Pancing Tonda
Alat Tangkap Pancing Tonda di Nusa Penida Coral Triangle Center (CTC)
18
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
Biasanya nelayan Nusa Penida menangkap menggunakan Pancing Tonda pada saat musim ikan Mata Lebar, Kerapu, Aju, dan Hiu. Hasil wawancara terhadap 18 nelayan yang di survey secara acak, ukuran panjang tali pancingan antara 300-500 meter, kedalaman perairan antara 400-500 meter, sedangkan ukuran benang Pancing Tonda yang dipakai nelayan Nusa Penida 0.3 cm. Daerah penangkapan di sekitar perairan Selat Lombok. Biasanya nelayan Nusa Penida berangkat menangkap ikan pada saat subuh antara jam 04.00-10.00 WITA. Nelayan Nusa Penida menangkap ikan pada saat bulan tilam atau bulan mati, yaitu 9 hari setelah atau sebelum bulan tilam dan ini berlangsung setiap bulannya. C. PANCING TANGAN
a. Pancing Ikan Tuna Gigi Anjing
b. Umpan Tuna Gigi Anjing
c. Pancing mencari umpan
Alat Tangkap Pancing Tangan Biasanya di Gunakan Nelayan Nusa Penida Coral Triangle Center (CTC)
19
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
Biasanya nelayan Nusa Penida menangkap menggunakan Pancing Tangan (handlines) pada saat musim ikan Tuna Gigi Anjing dan umpannya berupa ikan jenis Sardinila Sp. Sebelum menangkap hasil tangkapan utama biasanya nelayan Nusa Penida mencari umpan ikan Sardinila Sp disekitar perairan desa Toyopakeh. Setelah mendapatkan umpan yang dicari maka nelayan Nusa Penida menangkap ikan Tuna Gigi Anjing didaerah antara selat Lembongan, Ceningan dan Nusa Penida. Waktu penangkapan berlangsung antara pukul 16.00-19.00 WITA, dengan kedalaman antara 300-400 meter. Nelayan Nusa Penida menangkap ikan Tuna Gigi Anjing pada saat bulan mulai memasuki bulan tilam atau 15 hari sebelum bulan purnama. 5.2 Komposisi Atau Hasil Tangkapan Nelayan Nusa Penida
Ikan Tuna Gigi Anjing
Ikan Aju
Ikan Ekor Panjang
Ikan Mata Lebar
Coral Triangle Center (CTC)
20
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
Ikan Kerapu (Kokak)
Ikan Sulih
Ikan Tongkol
Ikan Kerapu (Kokak)
Ikan Mata Lebar
Ikan Sardinila Sp
Coral Triangle Center (CTC)
21
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
Harga ikan di perairan Nusa Penida berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jenis Ikan Tuna Gigi Anjing Ekor Panjang Aju Mata Lebar Kerapu (Kokak) Kerapu (Kokak) Sulih Kakap Tongkol Sardinela
Harga Musim (Rp/Kg) 15.000 3.5000 15.000 45.000 18.000 6000 – 7000/ekor 5000 20.000 2000 – 3000 3000/ekor
Harga Tidak Musim (Rp/Kg) 20.000 40.000 – 45.000 15.000 45.000 18.000 6000 – 7000/ekor 5000 20.000 3000 – 5000/ekor 3000/ekor
1. Ikan Tuna Gigi Anjing pada saat musim dijual dengan harga Rp. 15.000/Kg, pada saat musim tidak musim dijual dengan harga Rp. 20.000/kg 2. Ikan ekor panjang pada saat musim dijual dengan harga Rp 35.000/Kg, pada saat musim susah penangkapan dengan harga Rp 40.000-45.000/Kg 3. Ikan aju dengan harga Rp 15.000/ekor 4. Ikan mata lebar dengan harga Rp 45.000/Kg 5. Ikan kerapu (Kokak) dengan harga Rp 18.000/kg 6. Ikan kerapu (Kokak) dengan harga Rp 6.000-7.0000/ekor 7. Ikan sulih dengan harga Rp 5.000/Kg 8. Ikan kakap dengan harga Rp 20.000/Kg 9. Ikan tongkol pada saat musim penangkapan dengan harga Rp 2.0003.000/ekor, pada saat musim susah penangkapan dengan harga Rp 3.0004.000/ekor 10. Ikan sardinila sp dengan harga Rp 3000/ekor Coral Triangle Center (CTC)
22
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
5.3 Sarana dan Prasarana Peangkapan ikan di perairan Nusa Penida
a. Kapal pengkapan ikan tuna gigi anjing, Sardinila dan ekor panjang
b. Kapal penangkapan ikan tongkol,Sulih, Kerapu
Coral Triangle Center (CTC)
23
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
c. Kapal penangkapan ikan aju, mata lebar, kerspu, dan kakap
d. Jaring Ikan
e. Pelampung Gill Net
Coral Triangle Center (CTC)
24
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
f. Mesin kapal penangkapan
g. tempat bensin
h. Salah satu dermaga kapal penangkapan ikan
Coral Triangle Center (CTC)
25
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
5.4 Daerah Penangkapan Ikan
Daerah Penangkapan Ikan di Perairan Nusa Penida a. Lokasi 1 Lokasi pertama merupakan daerah penangkapan, ikan Sulih, ikan Kakap. Di daerah ini nelayan hanya menangkap diperairan yang dangkal. Banyak nelayan menangkap didaerah ini dari nelayan Telaga, Batu Nunggul dan Batu Ngulapan. b. Lokasi 2 Lokasi ke dua merupakan daerah penangkapan ikan perairan dalam. Ikan yang biasa ditangkap disini adalah ikan Kerapu (kokak), ikan Aju, ikan Mata Lebar. c. Lokasi 3 Lokasi ke tiga merupakan daerah pengkapan ikan Tongkol. Banyak nelayan menangkap didaerah ini dari nelayan Telaga, Kutampi Kaler atau daearah yang masih berada di Selat Badung.
Coral Triangle Center (CTC)
26
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
d. Lokasi 4 Lokasi ke empat merupakan daerah penangkapan ikan Lamuan, ikan Cakalang, dan ikan Sulih. Banyak nelayan menangkap didaerah ini dari nelayan Lombok dan nelayan Nusa Penida. e. Lokasi 5 Lokasi ke lima merupakan daerah penangkapan ikan Tuna Gigi Anjing, ikan Ekor Panjang dan ikan Sulih. Di daerah ini banyak nelayan yang menangkap berasal dari nelayan Lembongan, Ceningan dan nelayan daerah Nusa Penida terutama nelayan dari Toyopakeh.
Coral Triangle Center (CTC)
27
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Klungkung. 2010. Klungkung Dalam angka 2010. Klungkung Darma, IN., Basuki, R, Welly, M. 2010. Profil Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, xii + 78 hal. Data Perikanan Kabupaten Klungkung 2009. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (DPPK) Kabupaten Klungkung. Fish Base. 2010.Gymnosarda unicolor (Rüppell, 1836) Tuna Gigi Anjing. Academia Sinica , Taipei, Taiwan Indera G.S.P, M. 2010. Alat Tangkap.Universitas Padjadjaran, Bandung Mukhtar. Klasifikasi Alat Penangkapan ikan. Sumatera Utara Mukhtar. 2010. Daerah Penangkapan (Fishing Ground). Sumatera Utara Naninggolan, Erwin. 2009. Deskripsi dan Klasifikasi Ikan. Pekanbaru, Riau, Indonesian Coral Reef Foundation. 2004. Pengenalan ikan karang secara visual di perairan indonesia. Jakarta Rasdani, M. 2005. Kode Etik Perikanan yang Bertanggung Jawab. Pelatihan Permesinan Kapal Ikan. Semarang. Undang-Undang Perikanan Nomor 45 Tahun 2009 Wikipedia, 2010. Kerapu. http://mukhtar-api.blogspot.com.
Coral Triangle Center (CTC)
28
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
Lampiran 1. Responden Nelayan Berdasarkan Kelompok, Desa dan Umur No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama Wayan I Wayan Martayasa I Made Warta Gede I Made Suarta Sana I Gede Sana/ Sedung Ketut Kadek Ar. Komang Murita Komang Suwatra Wayan Sudana Wayan Sirta Wayan Suwayana Nyoman Sumita Komang Made Mulyada Putu
Organisasi Baruna Murti Nusa Bahari Nusa Bahari Nusa Bahari Astitung Samudra Kutapang Sari Kutapang Sari Astitung Samudra Nusa Bahari Ketua Forum Nelayan Baruna Murti Baruna Murti -
Desa Suana Batununggul Batununggul Kutampi Kaler Batununggul Kutampi Kaler Kutampi Kaler Kutempi Kaler Batununggul Batununggul Batununggul Batununggul Batununggul Kutumpi Kaler Suana Kutampi Kaler
Umur 37 45 21 40 29 26 22 22 29 32 47 21 50 24 34 17
Coral Triangle Center (CTC)
Jenis Kelamin Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-laki Laki-Laki
29
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
Lampiran 2. Responden Berdasarkan ukuran mesin kapan dan alat tangkap
No
Nama
Orginisasi
Jenis Mesin Kapal
Alat Tangkap Yang Digunakan
1
Wayan
Baruna Murti
Mesin luar (15PK)
2
I Wayan Martayasa
Nusa Bahari
Mesin luar (15PK)
3
I Made Warta
Nusa Bahari
Mesin luar (15PK)
Jaring (100m), dengan ukurn mata jaring 2 inchi
4
Gede
-
Mesin luar (15PK)
Pancing Dasar (100m+) dan Jaring Tongkol
5
I Made Suarta
Nusa Bahari
Mesin luar (15PK)
Pacing Dasar (100-150m)
6
Sana
-
Mesin luar (15PK)
Jaring (100m), Mata Jaring 2 inci
7
I Gede Sana/ Sedung
-
Mesin luar (8PK)
8
Ketut
-
Mesin luar (15PK)
9
Kadek Ar.
Astitung Samudra
Mesin luar (15PK)
Pancing Dasar
10
Komang Murita
Kutapang Sari
Mesin luar (15PK)
Pancing Dasar
11
Komang Suwatra
Kutapang Sari
Mesin luar (15PK)
Pancing Dasar dan Tonda
12
Wayan Sudana
Astitung Samudra
Mesin luar (15PK)
Pancing Dasar, Senar Kain
13
Wayan Sirta
Mesin luar (15PK)
Pancing Dasar, Tonda
14
Wayan Suwayana
Nusa Bahari Ketua Forum Nelayan
15
Nyoman Sumita
Baruna Murti
Mesin luar (15PK)
16
Komang
-
Mesin luar (15PK)
Jaring (80-100m), mata jaring 2 inci
17
Made Mulyada
Baruna Murti
Mesin luar (15PK)
Pancing Dasar (1000m)
18
Putu
-
Mesin luar (8PK)
Pancing Dasar (100m)
Mesin luar (15PK)
Pancing dasar (500m) Pancing Dasar (100m), Jaring dengan ukuran mata jaring 2 inchi
Jaring (100m), panah Jaring tongkol, panjangnya (100m), 3 jaring ukuran 2 inci
Pancing Dasar, Pukat Insang (2.14inci), Tonda Pukat Insang (120 cm x 15cm. 2.4 inci), Tonda (>500m)
Coral Triangle Center (CTC)
30
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
Lampiran 3. Responden Berdasarkan Jenis Tangkapan, musim dan harga Ikan
Hasil Tangkapan Ikan No
1
Nama
wayan
Kelompok
Ikan
Musim Ikan
Lokasi
Tongkol
Mai - Agustus
Kerapu
Mai -Juni
-
Tongkol
Mai-Sept
Sekitar perairan Lombok
Hiu
-
Mata Lebar
Daerah Selat Badung
Baruna Murti
Harga (Rp/kg) (musim Ikan/ musim paceklik) 2.000 3.000 16.000 18.000 2,000-2,500
2
I Wayan Mertayasa
3
I Made Warta
4
Gede
5
I Made suarta
6
Sana
7
Ketut
9
Kadek Ar
10
Komang Murita
12
13
Nusa Bahari
Nusa Bahari
Komang Suwatra
Wayan Sudana
Wayan Sirta
Astitung Samudra Kutapang Sari
Kutapang Sari
Astitung Samudra
Nusa Bahari
4,000-5,000
Daerah selat badung dan Lombok
15.000
Mai - Agustus
Diperairan selat Lombok
35,000-45,000
Tongkol
Mai – Sept
Disekitar daerah Telaga
Tongkol
Mai – Sept
-
2,5
Tongkol
Mai – Sept
Disekitar antara Telaga, dekat perairan Nusa Penida
-
Tongkol
Mai – Agustus
Disekitar Telaga
2,500-3,000
Tongkol
Mai – Agustus
Sekitar Nusa Penida
Kerapu
-
Tenggiri
Agustus
Hiu
-
I Gede Sana/Sedung
8
11
Nusa Bahari
2,000-3,000 4,000-6,000
2.000 10.000 15.000 25.000
Pinggir
25.000
Maret - April
Selat Lombok
20.000
Barracuda
-
Selat Lombok
25.000
Tongkol
Mai – Agustus
Didaerah Telaga, Toypakeh
-
Tongkol
Juni - Sept
Selat Badung
2.500
Hiu
-
Sebarang
16,000-17,000
Selat Badung
800-20,000
-
3.000
Bali dan Nusa Penida
2.000 12.500
Tongkol
Juni- Sept
Hiu
April - Agustus
Tongkol
Juni- Sept
Hiu
April - Agustus
-
Koka/ Mata Lebar
April - Agustus
Selat Lombok, Nusa Penida
Tongkol
Juni- Oktober
Selat Lombok, Selat Bali
2.000
Hiu
Nov - Maret
Selat Lombok, Selat Bali
16.000
Kakap
April - Juli
-
15.000
Tongkol
Agustus - Des
Selat Lombok
5.000
Kerapu
-
-
-
Coral Triangle Center (CTC)
38.000 18.000
31
Profil Perikanan Nusa Penida 2012
14
Wayan Suwayana
15
Nyoman Sumita
16
Komang
17
Made Mulyada
Ketua Forum Nelayan Baruna Murti
Baruna Murti
Hiu
-
Selat Lombok Badung
12.000
Kakap/ Mata Lebar
Des - Jan
Selat Lombok
31.000
Tongkol
Agustus - Des
-
-
Kerapu
Desember - April
Lombok
17.000
Hiu
Agustus - Oktober
Suana
-
Tongkol
April - Desember
-
2.000
Tongkol
April -Agustus
Disekitar Nusa Penida
2,500-3,000
Kerapu
April - Juni
Selat Lombok Antara Bali dan Lombok
15.000-17.000
Hiu
April - Agustus
Selat Lombok
17.000
April
Selat Lombok
15,000-17,000
Sekitar Ponyolaman
-
Ikan Aju/ Koka/ Mata Lebar 18
Putu
Koka Kecil
-
Coral Triangle Center (CTC)
32