“MENAKAR PRESTASI KINERJA KEUANGAN KOPERASI PONDOK PESANTREN SIDOGIRI BERBASIS LAPORAN KEUANGAN” (Studi Kasus Pada Kopontren Sidogiri Pasuruan Cabang 14 Wonosari) Oleh : Lisa Maulida *) A. Yusuf Imam Suja’i **) Budi Wahono ***) Email :
[email protected] Abstract This study was conducted to determine the cooperative achievement boarding school in Pasuruan Sidogiri Branch 14 Wonosari from year to year, using the financial statements of the balance sheet and profit/loss for the period 2009 to 2013, this type of research is descriptive. The data used in this study is secondary data. The analytical method used is the ratio analysis based on the Regulation of the State Minister of Cooperatives and UKM of the Republic of Indonesia No. 06/Per/M.KUKM/V/2006 dated May 1, 2006 on guidelines for cooperative assessment of achievement/award cooperative and common size analysis. Based on the survey results revealed that 14 Wonosari cooperative achievements in good condition. Although the liquidity ratio and current ratio especially profitability ratios, especially net profit margin is below the average standard but is still relatively cooperative cooperative achievement. As for the common size analysis showed an increase and decrease in each post, and to that end result in increased net SHU. Keywords: Financial Statements, Cooperative Achievement, Financial Ratio and Common Size. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang menyangga perekonomian. Salah satu pilar itu adalah koperasi. Koperasi selama ini didukung sesuai kedudukan istimewa dari koperasi di dalam suatu sistem perekonomian Indonesia sebagai “sokoguru” perekonomian. Ide dasar pembentukan koperasi sering dikaitkan dengan pasal 33 UUD 1945, khususnya ayat 1 yang menyebutkan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan” Koperasi Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan disingkat dengan Kopontren Sidogiri merupakan badan usaha yang memiliki manfaat yang besar bagi kopontren, santri dan masyarakat. Kopontren Sidogiri terus berkembang, dengan menerapkan prinsip dari santri, oleh santri dan untuk santri. Salah satunya adalah koperasi 14 (Wonosari) Pasuruan. Menjual berbagai macam kebutuhan pokok, pulsa elektrik dan percetakan fotocopy. Berikut data laporan keuangan Koperasi 14 (Wonosari) Pasuruan cabang dari kopontren Sidogiri. Tabel 1.1 Perkembangan koperasi 14 Wonosari (dalam Rp) Tahun 2009 2010 2011 2012 2013
Kas Rp 5.047.850,00 Rp 5.009.250,00 Rp 15.519.000,00 Rp 6.485.000,00 Rp 4.642.000,00
Aktiva Rp 339.448.806 Rp 458.532.318 Rp 446.558.974 Rp 386.774.615 Rp 430.533.925
Laba/Rugi(SHU) Volume Penjualan Rp 79.073.762,32 Rp 3.231.431.029,00 Rp 73.747.128,28 Rp 4.037.818.814,00 Rp 109.175.031,45 Rp 2.189.937.262,28 Rp 133.108.267,01 Rp 3.030.214.443,00 Rp 213.269.636,92 Rp 3.306.705.112,00
Sumber : Kopontren Sidogiri (diolah) JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 65
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa koperasi 14 Wonosari tiap tahunnya mengalami perkembangan. kas pada tahun 2009-2013 mengalami fluktuasi. Hal ini juga berpengaruh pada aktiva. Pada laporan laba/rugi (SHU) mengalami peningkatan setiap tahunnya, kecuali pada tahun 2010 memperoleh nilai terendah. Tetapi volume penjualan tertinggi berada pada tahun 2010. Untuk tahun 2011-2013 perolehan SHU meningkat. Hal ini diikuti juga oleh volume penjualan yang mengalami peningkatan pula. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimanakah prestasi koperasi 14 Wonosari dilihat dari aspek likuiditas? b. Bagaimanakah prestasi koperasi 14 Wonosari dilihat dari aspek solvabilitas? c. Bagaimanakah prestasi koperasi 14 Wonosari dilihat dari aspek profitabilitas? d. Bagaimanakah prestasi koperasi 14 Wonosari dilihat dari aspek efektivitas dan efisien penggunaan aktiva? e. Bagaimanakah prestasi koperasi 14 Wonosari dilihat dari aspek common size? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah: a) Untuk mengetahui prestasi koperasi 14 Wonosari dari aspek likuiditas, b) Untuk mengetahui prestasi koperasi 14 Wonosari dari aspek solvabilitas, c) Untuk mengetahui prestasi koperasi 14 Wonosari dari aspek profitabilitas, d) Untuk mengetahui prestasi koperasi 14 Wonosari dari aspek efektivitas dan efisien penggunaan aktiva, e) Untuk mengetahui prestasi koperasi 14 Wonosari dari aspek common size. 1.4 Manfaat penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil tambahan informasi dan sarana perbaikan yang mungkin diperlukan khususnya untuk meningkatkan prestasi koperasi dengan menggunakan likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, efektivitas dan efisien penggunaan aktiva serta common size, b) Memberikan input dan manfaat dengan masalah yang peneliti bahas serta sebagai informasi tambahan dan pengembangan ilmu pengetahuan. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012, koperasi adalah “Badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi”. Menurut pasal 4 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 menyebutkan bahwa koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. Menurut Jumingan (2011: 4) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan obyek dari analisis terhadap laporan keuangan. 2.2 Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan menurut Darsono (2010: 47) adalah “Kegiatan membandingkan kinerja perusahaan dalam bentuk angka-angka keuangan dalam 66 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
perusahaan sejenis atau dengan angka-angka keuangan periode sebelumnya”. Metode analisis Menurut Prastowo (2002: 54) secara umum metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu metode analisis horizontal (dinamis) dan metode analisis vertikal (statis). Teknik analisa digunakan dalam analisa laporan keuangan menurut Munawir (1993: 36) adalah sebagai berikut: a. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan b. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan perusahaan c. Laporan dengan Prosentase per komponen atau Common Size Statement d. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja e. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas (Cash Flow Statement analysis f. Analisis rasio g. Analisis Perubahan Laba Kotor (gross profit analysis) h. Analisis Break-Even 2.3 Analisa Rasio berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award a. Rasio Likuiditas Rasio ini mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek koperasi dengan melihat aktiva lancar koperasi relatif terhadap hutang Current Ratio = b. Rasio Solvabilitas Rasio ini menunjukkan kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban finansialnya, baik jangka panjang maupun jangka pendeknya. a) Total Debt to Total Asset Ratio (DTA) = b) Total Debt to Equity Ratio (DTE) = c. Rasio Profitabilitas Rasio ini memberikan gambaran tentang kemampuan suatu perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu pada periode tertentu. a) Net Profit Margin (NPM) = b) Return On Asset (ROA) = c) Asset Turn Over = d) Rentabilitas Modal Sendiri =
100%
d. Rasio Aktivitas (efektivitas dan efisien penggunaan aktiva) Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) = Tabel 1 Standar pengukuran rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas/rentabilitas, dan rasio aktivitas (rasio efektivitas dan efisien penggunaan aktiva) berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award No 1.
Jenis Rasio Rasio Likuiditas Current Ratio
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
Standar 200% s/d 250% 175% - <200% atau >250% s/d 275%
Kriteria Berprestasi Cukup berprestasi
| 67
150% - <175% atau >275% - 300% 125% - <150% atau >300% - 325 % <125% atau >325% 2
Kurang berprestasi Tidak berprestasi Sangat tidak berprestasi
Rasio Solvabilitas Total Hutang (Kewajiban) terhadap Asset
Total Hutang (Kewajiban) terhadap modal sendiri 3
Berprestasi Cukup berprestasi Kurang berprestasi Tidak berprestasi Sangat tidak berprestasi Berprestasi Cukup berprestasi Kurang berprestasi Tidak berprestasi Sangat tidak berprestasi
≥15% 10% s/d <15% 5% s/d <10% 1% s/d <5% <1% ≥10% 7% s/d <10% 3% s/d <7% 1% s/d <3% <1% ≥3,5 kali 2,5 kali s/d <3,5 kali 1,5 kali s/d 2,5 kali 1 kali s/d 1,5 kali <1 kali ≥21% 15% s/d <21% 9% s/d <15% 3% s/d <9% <3%
Berprestasi Cukup berprestasi Kurang berprestasi Tidak berprestasi Sangat tidak berprestasi Berprestasi Cukup berprestasi Kurang berprestasi Tidak berprestasi Sangat tidak berprestasi Berprestasi Cukup berprestasi Kurang berprestasi Tidak berprestasi Sangat tidak berprestasi Berprestasi Cukup berprestasi Kurang berprestasi Tidak berprestasi Sangat Tidak berprestasi
≥12 kali 10 kali s/d <12 kali 8 kali s/d <10 kali 6 kali s/d <8 kali <6 kali
Berprestasi Cukup berprestasi Kurang berprestasi Tidak berprestasi Sangat tidak berprestasi
Rasio Profitabilitas/Rentabilitas
a. Net Profit Margin
b. Return On Asset
c. Asset Turn Over
d. Rentabilitas Modal Sendiri 4
≤40% >40% s/d 50% >50% s/d 60% >60% s/d 80% >80% ≤70% >70% s/d 100% >100% s/d 150% >150% s/d 200% >200%
Rasio Aktivitas
Perputaran Piutang
Sumber: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 e. Analisa Common Size Rumus common size dengan perbandingan pada neraca dan laba rugi sebagai berikut : Pos d m Ner c Tot A t v
68 |
Pos L por n L b Rug Penju n
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual dan data yang dikumpulkan mulamula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis (Surakhmad, 1994). Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kopontren Sidogiri Kraton Pasuruan cabang 14 Wonosari. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai Agustus 2014. Dan periode pengamatan terhadap laporan keuangan dari tahun 2009-2013. 3.2 Obyek Penelitian Penelitian dilakukan pada Koperasi 14 Wonosari Pasuruan. Koperasi ini merupakan unit usaha berupa minimarket yang sudah berjalan ±8 tahun hingga sekarang. 3.3 Definisi Operasional Variabel a. Analisa Rasio 1. Current Ratio Merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan kesanggupan membayar hutang jangka pendek. 2. Total Debt to Total Asset Ratio Merupakan perbandingan antara hutang dengan total asset. Rasio ini mengungkapkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial. 3. Total Debt to Equity Ratio Merupakan perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan berapa nilai jumlah modal sendiri yang disediakan untuk membayar hutang. 4. Net Profit Margin (NPM) Merupakan perbandingan antara sisa hasil usaha dengan penjualan. Rasio ini mengukur kemampuan penjualan untuk menghasilkan sisa hasil uasaha (SHU). 5. Return On Asset(ROA) Merupakan perbandingan antara sisa hasil usaha dengan asset yang dinyatakan dalam persen. 6. Asset Turn Over Merupakan perbandingan antara volume penjualan dengan asset. 7. Rentabilitas Modal Sendiri Merupakan perbandingan antara sisa hasil usaha dengan modal sendiri yang dinyatakan dalam persen. 8. Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) Merupakan perbandingan antara total penerimaan penjualan dengan rata-rata saldo piutang. b. Analisa Common Size Merupakan analisis yang mengubah angka-angka yang ada dalam neraca dan laporan laba rugi menjadi persentase berdasarkan data-data tertentu. Common size merupakan “Persentase dari masing-masing unsur aktiva terhadap total aktivanya, masing-masing unsur pasiva terhadap pasivanya, dan masingmasing unsur laba rugi terhadap jumlah penjualan netonya”. Jumingan (2011: JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 69
57). Setelah melalui tahap perhitungan menggunakan rumus diatas, selanjutnya hasil persentase dari neraca dan laba rugi dianalisis dan dibandingkan dari tahun ke tahun serta diambil kesimpulan. c. Prestasi Koperasi Penilaian prestasi atau kinerja suatu koperasi diukur dan dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal koperasi. 3.4 Model Penelitian Laporan Keuangan Koperasi Cabang 14 Wonosari Pasuruan (Neraca dan Laporan Laba Rugi)
Analisis Rasio ( Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas dan aktivitas (efektivitas dan efisien penggunaan aktiva ) Analisis Common Size
Prestasi Koperasi Gambar 1 Model Penelitian 3.3 Sumber dan Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini sumber data berupa data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Kopontren Sidogiri Pasuruan cabang 14 Wonosari Tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Studi pustaka penelitian ini menggunakan data dengan bantuan referensi buku yang berhubungan dengan laporan keuangan koperasi b. Dokumentasi yaitu mengambil data dengan cara membaca dan mempelajari catatan maupun dokumen koperasi sesuai dengan data yang diperlukan. 3.4 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah analisis rasio Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award serta analisis Common Size. 1. Analisa Rasio Likuiditas Current Ratio = Merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan kesanggupan membayar hutang jangka pendek. 70 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
2. Analisa Rasio Solvabilitas a. DTA = Merupakan perbandingan antara hutang dengan total asset. Rasio ini mengungkapkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial. b. DTE = Merupakan perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan berapa nilai jumlah modal sendiri yang disediakan untuk membayar hutang. 3. Analisa Rasio Profitabilitas a. Net Profit Margin = Merupakan perbandingan antara sisa hasil usaha dengan penjualan. b. Return On Asset(ROA) = Merupakan perbandingan antara sisa hasil usaha dengan asset yang dinyatakan dalam persen. c. Asset Turn Over = Merupakan perbandingan antara volume penjualan dengan asset. d. Rentabilitas Modal Sendiri = 00% Merupakan perbandingan antara sisa hasil usaha dengan modal sendiri yang dinyatakan dalam persen. 4. Analisa aktivitas (efektivitas dan efisien penggunaan aktiva) Receivable Turn Over = Merupakan perbandingan antara total penerimaan penjualan dengan rata-rata saldo piutang. 5. Analisa Common Size Rumus common size dengan perbandingan pada neraca sebagai berikut: Pos d m Ner c Tot A t v Keterangan: Pos dalam neraca : Tiap-tiap komponen yang terdapat dalam neraca. Total aktiva : Total kekayaan yang terdapat dalam perusahaan yang terwujud dan pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih dialokasikan pada penghasilan yang akan datang serta aktiva yang tidak berwujud lainnya. Rumus common size untuk laporan laba rugi adalah sebagai berikut: Pos L por n L b Rug Penju n Keterangan: Pos laporan laba rugi : Tiap-tiap komponen yang meliputi biaya- biaya dan usaha yang diperoleh oleh perusahaan Penjualan : Penjualan bruto dikurangi potongan penjualan.
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
hasil
| 71
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Analisis Rasio Likuiditas Tabel 1 Hasil Perhitungan Current Ratio Koperasi 14 Wonosari tahun 2009-2013 Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Rata2
Aktiva lancar (Rp) (a) 304.301.431,00 398.894.943,00 396.015.011,00 334.695.756,00 380.321.974,00 1.814.229.115,00
Hutang Lancar (Rp) (b) 2.331.701,63 55.186.716,30 9.643.835,00 -
Curent Ratio (a b) 100% 13.050,62% 722,81% 3.470,57% -
Kriteria Sangat tidak berprestasi Sangat tidak berprestasi Sangat tidak berprestasi -
Sumber : Data diolah Jika dilihat dari standar, koperasi 14 Wonosari khususnya current ratio dikatakan likuid apabila berada diantara 200% s/d 250%. Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.1 hasil analisis menunjukkan bahwa tahun 2011 dan 2013 tidak dapat dihitung dikarenakan koperasi ini tidak mempunyai hutang jangka pendek sedangkan pada tahun 2009, 2010 dan 2012 tergolong <125% atau >325%. Hal ini terlihat bahwa koperasi ini sangat tidak berprestasi jika menggunakan analisis likuiditas khususnya current ratio karena berada diatas standar ketetapan koperasi berprestasi. Hal ini bisa saja terjadi karena banyak dana yang menganggur atau kas tidak digunakan sebaik mungkin. 4.2 Perhitungan Analisis Rasio Solvabilitas 1. Total Debt to Total Asset Ratio Tabel 2 Hasil Perhitungan Total Debt to Total Asset Ratio Koperasi 14 Wonosari tahun 2009-2013 Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 Rata2
Total hutang (Rp) (a) 101.605.143,68 203.532.272,49 191.588.901,49 131.774.569,49 130.533.925,00 151.806.962,43
Total Asset (Rp) (b) 339.448.806,00 458.532.318,00 446.588.947,00 386.774.615,00 430.533.925,00 412.375.722,20
DTA (a b) 100%
Kriteria
29,93% 44,39% 42,90% 34,07% 30,32% 36,33%
Berprestasi Cukup berprestasi Cukup berprestasi Berprestasi Berprestasi Berprestasi
Sumber : Data diolah Rata-rata nilai rasio ini yaitu 36,33% yang berarti mengindikasikan bahwa koperasi 14 Wonosari mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya. Standar koperasi ini adalah ≤40%. Dari tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa koperasi mengalami perkembangan yang cukup baik . Tahun 2009 koperasi tergolong berprestasi karena ≤40%. Sedangkan Tahun 2010 dan 2011 tergolong cukup berprestasi karena lebih dari >40% s/d 50% dari standar yang sudah ditetapkan. Namun untuk tahun 2012 sampai 2013 mengalami peningkatan dan tergolong koperasi berprestasi karena ≤40% jika dilihat dari standar yang sudah ditetapkan. Sehingga koperasi ini mempunyai kemampuan menjamin total hutangnya menggunakan total aktiva yang dimilikinya. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai total aktiva lebih besar dari nilai total hutangnya. 2. Total Debt to Equity Ratio Tabel 3 Hasil Perhitungan Total Debt to Equity Ratio Koperasi 14 Wonosari tahun 2009-2013 Tahun 2009 72 |
Total Hutang (Rp) (a) 101.605.143,68
Modal Sendiri (Rp) (b) 158.769.900,00
DTE (a b) 100% 64%
Kriteria Berprestasi
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
2010 2011 2012 2013 Rata2
203.532.272,49 191.588.901,49 131.774.569,49 130.533.925,00 151.806.962,43
255.000.045,51 255.000.045,51 255.000.045,51 300.000.000,00 244.754.007,31
79,82% 75,13% 51,68% 43,51% 62,83%
Cukup berprestasi Cukup berprestasi Berprestasi Berprestasi Berprestasi
Sumber : Data diolah Nilai total debt to equity ratio atau nilai rasio hutang terhadap modal sendiri yang diperoleh koperasi 14 Wonosari dari tahun 2010 hingga 2013 terjadi penurunan. Penurunan itu tidak membuat prestasi koperasi juga menurun, namun penurunan itu menunjukkan terjadinya perkembangan karena standar koperasi ≤70%. Hal ini berarti modal sendiri yang dimiliki koperasi 14 Wonosari dapat digunakan untuk menjamin total hutangnya. Terlihat pada nilai modal sendiri lebih besar dari total hutang yang dimiliki koperasi 14 Wonosari. 4.3 Perhitungan Analisis Rasio Profitabilitas 1. Net Profit Margin (NPM) Tabel 4 Hasil Perhitungan Net Profit Margin (NPM) Koperasi 14 Wonosari tahun 2009-2013 Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 Rata2
Sisa Hasil Usaha (Rp) (a) 79.073.762,32 73.747.128,28 109.175.031,45 133.108.267,01 213.269.636,92 121.674.765,20
Penjualan (Rp) (b) 3.231.431.029,00 4.037.818.814,00 2.189.937.262,28 3.030.214.443,00 3.306.642.112,00 3.159.208.732,06
Net Profit Margin (a b) 100% 2,45% 1,83% 4,99% 4,39% 6,45% 4,02%
Kriteria
Tidak berprestasi Tidak berprestasi Tidak berprestasi Tidak berprestasi Kurang berprestasi Tidak berprestasi
Sumber : Data diolah Nilai Net profit margin (NPM) menunjukkan hasil yang masih dibawah standar yang telah ditetapkan. standar koperasi ≥15%. Dapat disimpulkan bahwa tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 koperasi ini tergolong tidak berprestasi. Pada tahun 2013, mengalami peningkatan dari standar yang sebelumnya berada diantara 5% s/d <10% namun koperasi ini masih tergolong kurang berprestasi karena masih dibawah standar yang sudah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan koperasi masih tergolong rendah dalam menghasilkan Net Profit Margin (NPM). 2. Return On Asset (ROA) Tabel 5 Hasil Perhitungan Return On Asset (ROA) Koperasi 14 Wonosari tahun 2009-2013 Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 Rata2
Sisa Hasil Usaha (Rp) (a) 79.073.762,32 73.747.128,28 109.175.031,45 133.108.267,01 213.269.636,92 121.674.765,20
Asset (Rp) (b) 339.448.806,00 458.532.318,00 446.588.947,00 386.774.615,00 430.533.925,00 412.375.722,20
Return On Asset (ROA) (a b) 100% 23,29% 16,08% 24,45% 34,41% 49,54% 29,55%
Kriteria
Berprestasi Berprestasi Berprestasi Berprestasi Berprestasi Berprestasi
Sumber : Data diolah Jika dilihat pada tabel 5 Return on asset (ROA) berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 73
koperasi berprestasi/koperasi award yaitu ≥10%. Hasil yang diperoleh pada tahun 2009-2013 mengalami peningkatan disetiap tahunnya dan berada diatas standar yang telah ditetapkan. Ini menunjukkan bahwa koperasi 14 Wonosari termasuk dalam kriteria koperasi berprestasi. 3. Total Asset Turn Over Tabel 6 Hasil Perhitungan Asset Turn Over Koperasi 14 Wonosari tahun 20092013 Tahun 2009
Volume Usaha (Rp) (a) 3.231.431.029,00
Asset (Rp) (b) 339.448.806,00
Asset Turn Over (a b) 1 kali 9,51 kali
Kriteria Berprestasi
2010 2011 2012 2013 Rata2
4.037.818.814,00 2.189.937.262,28 3.030.214.443,00 3.306.642.112,00 3.159.208.732,06
458.532.318,00 446.588.947,00 386.774.615,00 430.533.925,00 412.375.722,20
8,80 kali 4,90 kali 7,83 kali 7,68 kali 7,74 kali
Berprestasi Berprestasi Berprestasi Berprestasi Berprestasi
Sumber : Data diolah Standar dari Total Asset Turn Over yang sudah ditetapkan adalah 3,5 kali. Pada tabel 6 dapat disimpulkan bahwa rata-rata koperasi ini tergolong koperasi berprestasi. Meskipun terjadi fluktuasi nilai disetiap tahunnya, namun koperasi 14 Wonosari masih tetap berada diatas standar yang sudah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi perputaran aktiva, maka penggunaan aktiva semakin efisien. 4. Rentabilitas Modal Sendiri Tabel 7 Hasil Perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri Koperasi 14 Wonosari tahun 2009-2013 Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 Rata2
Sisa Hasil Usaha (Rp) (a) 79.073.762,32 73.747.128,28 109.175.031,45 133.108.267,01 213.269.636,92 121.674.765,20
Modal Sendiri (Rp) (b) 158.769.900,00 255.000.045,51 255.000.045,51 255.000.045,51 300.000.000,00 266.250.034,13
Rentabilitas Modal Sendiri (a b) 100% 49,80% 28,92% 42,81% 52,20% 71,09% 48,96%
Kriteria
Berprestasi Berprestasi Berprestasi Berprestasi Berprestasi Berprestasi
Sumber : Data diolah Nilai Rentabilitas sendiri yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba terhadap total modal sendiri yang dimiliki. Standar koperasi ≥21%. Jadi, semakin tinggi nilai rasio maka semakin baik karena SHU yang diperoleh dari modal sendiri semakin tinggi. Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada tahun 2009-2013 koperasi ini mengalami peningkatan dan tergolong koperasi berprestasi. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada jumlah modal sendiri yang dimiliki dengan diimbangi peningkatan pada SHU. Semakin tinggi nilai rasio rentabilitas sendiri, semakin besar pula keuntungan yang bisa diperoleh pada modal sendiri yang dimiliki. SHU disini merupakan SHU bersih setelah dikurangi pajak. 4.4 Rasio Aktivitas (efektivitas dan efisien penggunaan aktiva) Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) Tabel 8 Hasil Perhitungan Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) Koperasi 14 Wonosari tahun 2009-2013
74 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
Tahun 2009
Penjualan (Rp) (a) 3.231.431.029,00
Saldo Piutang Rata-rata (Rp) (b) (0+ 42.988.400)
Perputaran piutang (a b) 1 kali 150 kali
Berprestasi
2010
4.037.818.814,00
(42.988.400 + 75.009.550 )
68 kali
Berprestasi
2011
2.189.937.262,28
( 75.009.550 + 51.510.400)
34 kali
Berprestasi
2012
3.030.214.443,00
( 51.510.400 + 1.392.900)
114 kali
Berprestasi
2013
3.306.642.112,00
( 1.392.900 + 6.257.500)
864 kali
Berprestasi
Rata2
3.159.208.732,06
246kali
Berprestasi
34.806.000,00
Kriteria
Sumber: data (diolah) Berdasarkan tabel 8 diatas, bahwa pada tahun 2009-2013 koperasi 14 Wonosari tergolong koperasi dengan peringkat baik karena adanya hasil penilaian keuangan yang rata-rata masih diatas standar yang telah ditetapkan. Koperasi ini sangat bermanfaat bagi anggotanya. Selain itu koperasi ini sudah berhasil membuktikan sebagai lembaga perekonomian guna menyejahterakan santri dan masayarakat luas. Tabel 9 Perhitungan Penilaian Koperasi Berprestasi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM NO.06/PER/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006. Tahun Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Rasio Rasio Likuiditas Current Ratio Rasio Solvabilitas a. Total Debt to Total Asset Ratio(DTA) b. Total Debt to Equity Ratio (DTE) Rasio Profitabilitas a. Net Profit Margin b. Return On Asset c. Asset Turn Over d. Rentabilitas Modal Sendiri Rasio Aktivitas Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) Jumlah Rasio Likuiditas Current Ratio Rasio Solvabilitas a. Total Debt to Total Asset Ratio(DTA) b. Total Debt to Equity Ratio Rasio Profitabilitas a. Net Profit Margin b. Return On Asset c. Asset Turn Over d. Rentabilitas Modal Sendiri Rasio Aktivitas Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) Jumlah Rasio Likuiditas Current Ratio Rasio Solvabilitas a. Total Debt to Total Asset
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
Realitas 13.050,62%
Interval atau
Nilai 0
Bobot 3
Skor 0
100 100
3 3
300 300
25 100 100 100
3 3 3 3
75 300 300 300
100
3
300
625 0
24 3
1875 0
nilai = 0 29,93%
≤40%
64%
≤70%
2,45% 23,29% 951,96 kali 49,80%
1% s/d <5%
150,34%
722,81%
atau nilai = 0
44.39%
s d
75
3
225
79,82%
s d
75
3
225
25 100 100 100
3 3 3 3
75 300 300 300
100
3
300
575
24
1725
0
3
0
75
3
225
1,83% 16,08% 880,60kali 28,92%
s d
6.843.88 kali
-
atau nilai = 0
42.90
s d
| 75
Ratio(DTA) Total Debt to Equity Ratio (DTE) Rasio Profitabilitas a. Net Profit Margin b. Return On Asset c. Asset Turn Over d. Rentabilitas Modal Sendiri Rasio Aktivitas Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) Jumlah Rasio Likuiditas Current Ratio b.
Tahun 2012
Tahun 2013
Rasio Solvabilitas a. Total Debt to Total Asset Ratio(DTA) b. Total Debt to Equity Ratio (DTE) Rasio Profitabilitas a. Net Profit Margin b. Return On Asset c. Asset Turn Over d. Rentabilitas Modal Sendiri Rasio Aktivitas Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) Jumlah Rasio Likuiditas Current Ratio Rasio Solvabilitas e. Total Debt to Total Asset Ratio(DTA) f. Total Debt to Equity Ratio (DTE) Rasio Profitabilitas g. Net Profit Margin h. Return On Asset i. Asset Turn Over j. Rentabilitas Modal Sendiri Rasio Aktivitas Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) Jumlah
s d
75,13 s d
6.843,88 kali
75
3
225
25 100 100 100
3 3 3 3
75 300 300 300
100
3
300
575
24
1725
0
3
0
100
3
300
100
3
300
25 100 100 100
3 3 3 3
75 300 300 300
100
3
300
625
24
1875
0
3
0
100
3
300
100
3
300
50 100 100 100
3 3 3 3
150 300 300 300
100
3
300
650
24
1950
atau nilai = 0
s d 783,46 kali
11.455,67 kali atau -
nilai = 0
s d 768,03 kali
86.443,64 kali
Sumber : Data (diolah) Keterangan: Realitas = Hasil perhitungan rasio keuangan Interval = Kriteria atau penggolongan atas hasil perhitungan yang diperoleh Bobot = Berdasarkan standart yang berlaku Skor = Hasil perkalian antara nilai dan bobot Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award, maka pemeringkatan koperasi sebagai berikut: 1) Nilai 85 sampai dengan 100, koperasi mempunyai peringkat sangat baik dengan klasifikasi A 76 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
2) Nilai 70 sampai dengan 84, koperasi mempunyai peringkat baik dengan klasifikasi B 3) Nilai 65 sampai dengan 69, koperasi mempunyai peringkat cukup dengan klasifikasi C 4) Nilai kurang dari 55, koperasi mempunyai peringkat kurang dengan klasifikasi D Untuk menilai koperasi 14 Wonosari, perhitungannya dilakukan dengan rumus : Nilai Koperasi = Tabel 10 hasil penilaian Koperasi 14 Wonosari pada tahun 2009-2013 Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award sebagai berikut: Tahun 2009 2010 2011 2012 2013
Total Skor 1875 1725 1725 1875 1950
Total Bobot 24 24 24 24 24
Nilai 78,125 71,875 71,875 78,125 81,25
Penilaian Baik Baik Baik Baik Baik
Sumber: data diolah Penilaian pada koperasi 14 Wonosari di atas berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award tergolong kategori koperasi dengan peringkat baik dengan skor masing-masing adalah sebagai berikut: 1) Pada tahun 2009 jumlah skor yang diperoleh koperasi 14 Wonosari Pasuruan adalah 78,125 2) Pada tahun 2010 jumlah skor yang diperoleh koperasi 14 Wonosari Pasuruan adalah 71,875 3) Pada tahun 2011 jumlah skor yang diperoleh koperasi 14 Wonosari Pasuruan adalah 71,875 4) Pada tahun 2012 jumlah skor yang diperoleh koperasi 14 Wonosari Pasuruan adalah 78,25 5) Pada tahun 2013 jumlah skor yang diperoleh koperasi 14 Wonosari Pasuruan adalah 81,125 4.5 Analisis Common Size Tabel 11 Hasil Perhitungan Analisis Common Size Pada Neraca Keuangan Koperasi 14 Wonosari Tahun 2009-2013 Pos-pos dalam neraca Aktiva lancar Kas Bank Beban dibayar dimuka Persediaan Piutang Aktiva lain-lain Total Aktiva lancar Aktiva tetap Mesin Perlengkapan Usaha Akumulasi penyusutan Akm. Mesin JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
2009
2010
2011
2012
2013
1,49% 15,75%
1,09% 2,54% 0,59% 47,33% 16,36% 19,08% 86,99%
3,48% 3,95%
1,68% 2,73%
69,72% 11,53%
81,77% 0,36%
1,08% 8,28% 0,58% 76,95% 1,45%
88,68%
86,54%
88,34%
5,14% 8,26%
7,56% 12,60%
6,79% 15,05%
-0,62%
-1,75%
-2,71%
59,75% 12,66% 89,65%
| 77
Akm. Perlengkapan usaha Total Aktiva Tetap Total Aktiva Hutang/Kewajiban Hutang jangka pendek Hutang Suplier Hutang usaha konsinyasi Hutang lain-lain Beban usaha terhutang Rupa-rupa pasiva Total Hutang Jangka Pendek Hutang jangka panjang Hutang ke pusat Total Hutang Jangka Panjang Total Hutang Modal sendiri Modal koperasi Laba ditahan RL Berjalan Total Modal Sendiri Total Hutang dan Modal Sendiri
10,35% 100%
13,01% 100%
-1,46% 11,32% 100%
1,12%
-4,94% 13,46% 100%
-7,47% 11,66% 100%
1,12% 1,38%
0,44% 0,25% 0,69%
10,45% 0,34% 0,13% 12,04%
-
2,49%
-
29,25% 29,25% 29,93%
32,35% 32,35% 44,39%
42,90% 42,90% 42,90%
31,58% 31,58% 34,07%
30,32% 30,32% 30,32%
46,77%
55,61% -16,08% 16,08% 55,61% 100%
57,10% -24,45% 24,45% 57,10% 100%
65,93% -34,41% 34,41% 65,93% 100%
69,68% -49,54% 49,54% 69,68% 100%
23,29% 70,07% 100%
Sumber: Data laporan keuangan neraca (diolah) Data pada Tabel 11 dapat diketahui bahwa pada posisi aktiva menunjukkan persentase aktiva lancar tertinggi berada pada tahun 2009 yaitu sebesar 89,65% dari total aktivanya. Dan terendah terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar 86,54% dari total aktivanya. Pada posisi aktiva, presentase kewajiban/ hutang tertinggi yaitu pada tahun 2010 sebesar 44,39% dan persentase terendah terdapat pada tahun 29,93%. Modal sendiri tertinggi terdapat pada tahun 2009 sebesar 70,07%, terendah terdapat pada tahun 2010 sebesar 55,61%. Tabel 12 Hasil Perhitungan Analisis Common Size Pada Laba Rugi Koperasi 14 Wonosari Tahun 2010-2013 Pos-pos dalam laba rugi Total Penjualan Dan Pendapatan Total Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Total Biaya Operasional Laba Bersih Operasional Laba Rugi Sebelum Pajak
2009 100% 91,99% 8,01% 5,56% 2,45% 2,45%
2010 100% 93,20% 6,80% 4,97% 1,83% 1,83%
2011 100% 87,12% 12,88% 7,27% 5,61% 4,99%
2012 100% 89,75% 10,25% 6,06% 4,19% 4,39%
2013 100% 88,64% 11,36% 6,52% 4,84% 6,45%
Sumber: Data laporan keuangan laba rugi (diolah) Dari Tabel 12 menunjukkan bahwa persentase harga pokok penjualan tertinggi terdapat pada tahun 2010 sebesar 93,20%, dan terendah terjadi pada tahun 2011 sebesar 87,12% dari total pendapatannya. Sedangkan persentase tertinggi untuk laba kotor terjadi pada tahun 2011 sebesar 12,88%, dan terendah terjadi pada tahun 2010 sebesar 6,80% dari total pendapatnnya. Total biaya operasional tertinggi pada tahun 2011 sebesar 7,27% dan terendah pada tahun 2010 sebesar 4,97% dari total pendapatannya. Laba bersih operasional tertinggi pada tahun 2011 sebesar 5,61%, dan terendah terdapat pada tahun 2010 sebesar 1,83%. Sedangkan laba rugi sebelum pajak tertinggi terdapat pada tahun 2013 sebesar 6,45%, dan terendah sebesar 1,83% dari total pendapatannya pada tahun 2010 .
78 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
4.6 Implikasi dari Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koperasi ini tergolong koperasi dengan peringkat baik. Namun dalam penelitian Maya Sari mengungkapkan bahwa koperasi mempunyai peringkat yang kurang. Hal ini disebabkan karena adanya hasil penilaian yang rata-rata masih jauh dari standart yang sudah ditetapkan. Meskipun begitu koperasi sangat bermanfaat bagi anggotanya. Untuk analisis common size pada neraca dan laba rugi cenderung berfluktuasi namun perolehan hasilnya cukup baik dengan SHU yang selalu meningkat. Penelitian ini sama halnya dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Tasriyanti dengan mendapatkan gambaran yang lebih baik pada perkembangan pos-pos neraca dan laba rugi untuk tiga periode dengan menunjukkan tendensi yang selalu meningkat. 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.2 Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di koperasi 14 Wonosari Pasuruan, maka simpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Dilihat dari aspek likuiditas, khususnya current ratio hanya dapat dihitung pada tahun 2009, 2010 dan 2012 masing-masing sebesar 13.050%, 722,81% dan 3.470,57%. Nilai ini berada dibawah standar yang sudah ditetapkan. Hal ini bisa saja terjadi karena ada aktivitas koperasi yang tidak dilakukan secara optimal atau kas yang tidak digunakan sebaik mungkin. 2. Dilihat dari aspek solvabilitas, rata-rata nilai Total Debt to Total Asset Ratio sebesar 36,33% dan rata-rata Total Debt to Equity Ratio sebesar 62,83%. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi 14 Wonosari mampu membayar semua hutanghutangnya. Baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjangnya dengan kekayaan maupun modal yang dimiliki. Dari rata-rata yang sudah ada, koperasi ini tergolong koperasi berprestasi karena nilai yag dihasilkan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. 3. Dilihat dari aspek profitabilitas, rata-rata nilai net profit margin sebesar 4,02%, rata-rata return on asset sebesar 29,55%, rata-rata nilai total asset turn over sebesar 7,74 kali, dan rata-rata nilai rentabilitas modal sendiri sebesar 48,96%. Untuk rasio return on asset, total asset turn over dan rentabilitas sendiri menunjukkan koperasi berprestasi karena sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Sedangkan untuk net profit margin masih dibawah standar. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan koperasi masih rendah dalam menghasilkan keuntungan. 4. Dilihat dari aspek aktivitas (efektivitas dan efisien penggunaan aktiva), khususnya perputaran piutang (Receivable Turn Over) menghasilkan nilai rata-rata sebesar 246 kali. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi 14 Wonosari mempunyai prestasi yang baik sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. 5. Dilihat dari aspek common size, pada aktiva lancar diperbandingkan dengan total aktiva yang memberikan kontribusi terbesar yaitu persediaan sebesar 59,75%, pada tahun 2009, 47.33% pada tahun 2010, dan pada tahun 2013 sebesar 76.95%. Total aktiva lancar menunjukkan peningkatan. Dengan meningkatnya aktiva lancar bisa menurunkan aktiva tetap. Hutang jangka panjang mengalami kenaikan Untuk tahun 2012 dan 2013 mengalami penurunan dengan prosentase 31,58% dan 30,32%. Keadaan ini membuktikan bahwa koperasi berhasil didalam melunasi hutang jangka panjang yang telah jatuh tempo. Pada laporan laba rugi yang diperbandingkan dengan total penjualan atau pendapatan, harga pokok penjualan mempunyai nilai terbesar dari tahun 2009 sampai 2013 yaitu 91,99%, 93,20%, JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 79
87,12%, 89,75%, dan 88,64% meski demikian harga pokok penjualan cenderung berfluktutif. Hal ini akan mempengaruhi laba kotor. Jika harga pokok penjualan meningkat, laba kotor menurun dan sebaliknya jika harga pokok penjualan menuun, laba kotor meningkat. 5.3 Keterbatasan 1. Peneliti hanya membatasi lima alat analisis. Diantaranya analisis rasio berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi award dan analisis Common Size. Dengan data yang digunakan adalah laporan keuangan dari neraca dan laporan laba rugi koperasi 14 Wonosari selama lima tahun yaitu tahun 2009-2013 2. Dari dua produk yang dihasilkan oleh kopontren Sidogiri meliputi bisnis ritel dan jasa, peneliti hanya membatasi satu cabang bisnis yaitu bisnis ritel berupa minimarket tepatnya pada koperasi 14 Wonosari 5.4 Saran 1. Untuk peneliti selanjutnya bisa menambahkan lebih dari lima alat analisis dengan menambahkan data laporan keuangan selain neraca dan laporan laba rugi misalnya laporan arus kas dengan beberapa periode 2. Untuk memperbaiki penelitian sebelumnya, sebaiknya peneliti yang akan datang menambahkan beberapa cabang atau melakukan penelitian di kopontren pusat Sidogiri ataupun koperasi lain. DAFTAR PUSTAKA Jumingan. 2011. “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta Munawir. 1993. “Analisa Laporan Keuangan” . Yogyakarta: Liberty. Peraturan Menteri dan KUKM Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 “Tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi/Koperasi Award”. Pondok Pesantren, Koperasi. 2009. “Laporan Keuangan Tahun 2009”. Koperasi 14 Wonosari. Pasuruan Pondok Pesantren, Koperasi. 2010. “Laporan Keuangan Tahun 2010”. Koperasi 14 Wonosari. Pasuruan Pondok Pesantren, Koperasi. 2011. “Laporan Keuangan Tahun 2011”. Koperasi 14 Wonosari. Pasuruan Pondok Pesantren, Koperasi. 2012. “Laporan Keuangan Tahun 2012”. Koperasi 14 Wonosari. Pasuruan Pondok Pesantren, Koperasi. 2013. “Laporan Keuangan Tahun 2013”. Koperasi 14 Wonosari. Pasuruan Prastowo, Dwi dan Rifka, Juliaty. 2002. “ Analisis Laporan Keuangan”. Cetakan Kedua (Revisi). Penerbit UPP AMP YKPN.Yogyakarta. Rudianto .2010.”Akuntansi Koperasi”.Edisi Kedua. Penerbit Erlangga Tambunan. 2009. “Perekonomian Indonesia”. Ciawi Bogor.Tarsito. Bandung. *) Lisa Maulida adalah alumni Prodi Manajemen FE Unisma **) A. Yusuf Imam Suja’i adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma ***) Budi Wahono adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma 80 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014