ANALISIS DIVERSIFIKASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN, RESIKO DAN PORTOFOLIO
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi danBisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
oleh : Liawati (10781003502)
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434H/2011
ANALISIS DIVERSIFIKASI DAN UKURAN PITRUSAIIAAN TERHADA? RET{'IRN, REsIKo DAN UKURAN poRToFolro
Skipsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi danBisnis untuk Memenuhi syarat-syarat Meraih Gerar sarjana Ekonomi
Oleh
Liawati NIM: 107081003502
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing
I
Prof. Dr. Abdul Hamid. MS_ NrP.19570617 198s03 1 002
,
Pembimbing
II
Amalia. SE. MSM NIP. 197402t0200902005
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISMS INTERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYAT{.ILLAIT JAKARTA 1432H/20tt:l|{
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSITT
Hari ini Senin, 4 April 2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1. Nama :Liawati 2. NIM : 107081003502 3. Jurusan : Manajemen Keuangan 4. Judul Skripsi " Analisis Diversifikasi dan ukuran Perusahaan terhadap Return, Resiko dan Portoflolio".
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujia"r komprehensif, maka diputuskan bahu'a mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk rnelanjutkan ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat unruk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakart4 4 April 201I l. Prof. Dr.Ahmad Rodoni NIP.196990203 200112 I 003
Ketua
2.
m
Leis Suzanawati, SE, M.Si NIP. 19720809 200501 2004
Sekertaris
3. Herni Ali HT,SE., MM Penguji
lll
Ahli
LEMBAR PENGESATIAN UJIAN SKRIPSI Hari ini Kamis, l6 Juni 2011 telah dilakukan Skripsi atas mahasiswa
1.
Liawati
Nama
2, NIM 3. Jurusan 4. Judul Skripsi
:
107081003502 Manajemen Keuangan
Analisis Diversifikasi dan Ukuran Perusahaan terhadap Retum, Resiko dan Portofolio
Setelah mencermati dan memperhatikan penarnpilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian sklipsi, maka diputuskan bahu,a mahasisrva tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonorni clan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Flidayatullah Jakarta.
,t-)
_(:ka
Jakarta, 16 Juni 2011
l.
r1/
Prof. Dr. Ahmad Rodoni NrP. 19690203 200112 r 003
2,
,*--
I(ctua
Suhendra. S.Ag.MM
NIP. 19711206200312
I
001
Sekertaris
| 001
Penguji Ahli
Arief Mufraini NrP. 19770122200312
A
Prof. Dr. Abdul Hamid. MS Pernbirnbing i
NIP. 19s70617 198s03 1 002
5.
Arnalia. SE. MSM NIP. 19740721200901 2 005
(
Pernbimbing
il
LEMBAR PENYERTAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan dibawah ini
:
Nama
: Liawati
No. induk Mahasiswa
:107081003502
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Manajemen Keuangan
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya
:
1. Tidak
menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungi awabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya
4. 5.
Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungiawab atas karya ini
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat diperlanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pemyataan diatas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Ciputat, 10 Juni 2011 Yang Meny.q!1kan METERAI TEMPEL AD156AAF5*€4rE4I}Y
V -'
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Jurusan
: Liawati : Manajemen Keuangan
1
ABSTRACT Rational investor will invest their funds in efficient stock which provides high expected return with minimum risk. This research covers securities which have liquid in terms of trading frequency and give dividend yield for three years. The main purposes to made diversification a security and portfolio to know the difference return, deviation standard and unsystematic risk. This research purposes to know return, deviation standard and size portfolio through diversification on firm size. In this research it uses average return , deviation standard and unsystematic risk. Statistic test used is ANOVA (Analysis of Variance) for diversification experiment according to diversification across time to know the difference of average return and standard deviation return of the three groups across time. Independent sample test to know the difference average return and deviation standard of the two firm size. MannWhiteney test is used to know the difference of diversification from unsystematic risk on a portfolio size and the difference of each sizein aforming a portfolio. From result ANOVA test (Analysis of Variance) for diversification according to diversification across time, can be know that three holding periods of diversification across time. On the result of Independent sample test from the firm size sample can be known that there is a difference between the average return and deviation standard return in every firm size. The result of Mann-Whiteney test show that there is the difference of unsystematic risk in certain portfolio size and there is a significant difference of unsystematic risk on portfolio in every firm size. This research aims to present empirical study about diversification and firm size by using 24 manufacture company wich are listed in BEI start from March 2004 until December 2009. Key word:
Return, Deviation standard, unsystematic and firm size.
vi
Diversification
across
time,
ABSTRAK Investor yang rasional menginvestasikan dananya ke dalam saham efisien, yaitu saham yang mempunyai return tinggi dengan resiko minimal. Sampel dalam penelitian ini menggunakan saham yang aktif berdasarkan frekuensi perdagangan dan membagi dividen selama enam tahun berturut-turut. Tujuan penelitian adalah untuk membentuk diversifikasi sekuritas serta portofolio dan mengetahui perbedaan return dan resiko antara ukuran perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata tingkat keuntungan, standar deviasi tingkat keuntungan dan ukuran portofolio melalui diversifikasi pada suatu ukuran perusahaan. Dalam penelitian ini dipergunakan perhitungan rata-rata tingkat keuntungan, standar deviasi tinngkat keuntungan dam resiko tidak sistematis. Uji statistik yang digunakan uji ANOVA (Analysis of Variance) untuk pengujian diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan dalam melihat perbedaan rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi tingkat keuntungan ketiga kelompok jangka waktu kepemilikan. Uji Independent sample t test untuk mengetahui perbedaan rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi tingkat keuntungan kedua ukuran perusahaan. Uji Mann-Whiteney test digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat diversifikasi melalui resiko tidak sistematis pada suatu ukuran portofolio dan masing-masing ukuran perusahaan. Dari hasil uji ANOVA untuk diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata tingkat keuntungan antara ketiga kelompok jangka waktu kepemilikan dan terdapat perbedaan standar deviasi tibgkat keuntungan ketiga kelompok jangka waktu kepemilikan. Uji Independent sample t test untuk ukuran perusahaan dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi tingkat keuntungan pada masing-masing ukuran perusahaan. Hasil uji Mann-Whitteney test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan risiko tidak sistematis (diversifikasi) pada masing-masing ukuran portofolio di setiap ukuran perusahaan, dan terdapat perbedaan tingkat pembentukkan portofolio pada masing-masing ukuran perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan studi empiris tentang diversifikasi dan ukuran perusahaan melalui 24 sampel perusahaan manufaktur yang terdapatdi BEI mulai maret 2004 sampai dengan Desember 2009. Kata Kunci:
Rata-rata tingkat keuntungan, standar deviasi, ukuran portofolio, Diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan dan ukuran perusahaan.
vii
KATA PENGANTAR
Assallamu Allaikum Wr.Wb Puji syukur, Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, serta atas limpahan kasih sayang nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Diversifikasi dan ukuran Perusahaan terhadap Return, Resiko dan ukuran portofolio”. Penulis menyadari bahwa baik dalam pengungkapan, penyajian dan pemilihan kata-kata maupun pembahasan materi skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan tesis ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan, bimbingan, pengarahan, perhatian dan dorongan yang telah diberikan dalam proses penyusunan skripsi ini. Rasa terimakasih ini penulis sampaikan kepada :
1. Kedua Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasi baik dari segi moril dan materil, serta doa yang tidak pernah terputus sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi,beribu-ribu terimakasih untuk mama sama papa maaf jika selama ini belum bisa memberikan yang terbaik. 2. Prof.Dr Abdul Hammid, MS selaku pembimbing I dan ketua Dekan Fakultas ekonomi dan Bisnis yang banyak membantu dalam kelancara skripsi ini. 3. Ibu Amalia,Msi selaku dosen pembimbing II yang sangat-sangat membantu dalam kelancaran penyelesaiaan skripsi ini, ibu adalah pahlawan tanpa tanda jasa untuk kita semua, terimakasih atas semua masukan dorongan dan motivasi ibu. 4. Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku ketua Penguji komprehensif dan Pembantu Dekan 1 serta dosen hebat yang telah banyak memberikan ilmu serta pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi masa depan. 5. Ibu Lies Suzanawati, SE, M.Si selaku sekertaris pengujian komprehensif dan sekertaris jurusan yang sangat membantu dalam kelancaran perkuliahan kami
vii
dan mendengarkan aspirasi dari para mahasiswa. 6. Bapak dan Ibu UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas semua ilmu dan pengetahuan yang telah diajarkan kepada kami, doakan kami selalu ya. 7. Staff bagian jurusan untuk ibu Ummiyati, ka Heri dan Pa Rahmat selain itu untuk ibu Siska di bagian Akademik yang selalu pusing dengan semua pertanyaan mahasiswa untuk urusan kemahasiswaan terimaksih atas semua jasa dan kebaikan yang telah diberikan kepada kami,tanpa kalian perkuliahn kami tidak bisa berjalan dengan baik. 8. Sahabat-sahabatku di Manajemen D yang selama perkuliahan selalu ada KEBERSAMAAN, waktu-waktu dengan kalian semua tidak akan pernah bisa dilupakan terutama sahabatku Rima, Susan, Isti, Bunda Ika terimakasih ya sahabat atas semangat dan dukungannya.. 9. Teman-teman Manajemen Keuangan A, sahabat seperjuanganku Yuli yang tetap semangat walau banyak badai menghadang dan banyak memberi dukungan, terimakasih ya semua teman-temanku. 10. Untuk adik-adikku yang selalu menghibur pada waktut-waktu jenuh, berkat kalian semua kakak jadi bersemangat lagi dan bisa tertawa, selain itu untuk saudara sekaligus sahabatku Tuzri terima kasih banyak selama ini saya banyak minta tolong dan menyusahkan, terimamakasih ya sahabat. 11. Dan bagi semuanya, penulis hanya bisa mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penyusunan skripsi ini, dan apabila ada kata-kata penulis yang selama ini tidak berkenan di hati kalian penulis hanya bisa meminta maaf atas semua kesalahan yang penulis lakukan.
Hanya doa yang dapat penulis panjatkan semoga Allah SWT berkenan membalas semua kebaikan Bapak, Ibu, Saudara dan teman-teman sekalian. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
viii
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis hanya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang berkenan membacanya. Wassalamu Allaikum Wr.Wb
Jakarta, Mei 2011
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman Cover Cover Dalam………………………………………………………. …..
i
Lembar Pengesahan……………………………………………………
ii
Lembar Penyertaan keaslian Skripsi………………………………….
iii
Daftar Riwayat Hidup………………………………………………….
iv
Abstract…………………………………………………………………
vi
Abstaks…………………………………………………………….........
vii
Kata Pengantar………………………………………………………....
viii
Daftar Isi………………………………………………………………..
x
Daftar Tabel…………………………………………………………….
xii
Daftar Gambar…………………………………………………………
xiv
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah…………………………….….…
1
B.
Perumusan Masalah……………………………….……...
11
C.
Manfaat dan Tujuan Penelitian………………….….….....
12
D. BAB II TINJAUAN PUSATAKA A.
Tinjauan Pustaka……………………………….…….......
14
1. Definisi, Jenis dan Bentuk Saham…………….….…..
14
2. Definisi dan Jenis Saham……………………….….…
19
3. Definisi dan Jenis Resiko………………….………….
21
4. Denisi Deversifikasi……………………………….….
28
5. Definisi Return……………………………….……….
34
6. Teori Portofolio……………………………………….
41
7. Ukuran Perusahaan…………………………………...
47
B.
Penelitian Terdahulu……………………………………..
48
C.
Kerangka Penelitian……………………………………..
50
x
D.
Hipotesis…………………………………………………
51
BAB III METODE PENELITIAN A.
Ruang Lingkup penelitian……………………………….
54
B.
Metode Penentuan Sampel penelitian…………..…..…...
54
C.
Metode Pengumpulan Data……………………………..
56
D.
Metode Analisis Data………………………………....…
56
E.
Definisi Operasional Variabel…………………….…...…
62
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian…………….….…....
64
1. Sejarah PT. Bursa Efek Indonesia………….……......
65
2. Lembaga yang terlibat diBEI……………….…...…..
67
B. Hasil penelitian dan Pembahasan……………….….…...
70
1. Gambaran Umum Sampel…………………….……....
70
2. Hasil Penelitian……………………………….….....…
70
a. Rata-rata Tingkat Keuntungan (Diversification acrosstime)…………………………………….…...
70
b. Standar Deviasi keuntungan (Diversification Across time)……………………………………..….
71
c. Pengelompokkan perusahaan berdasarkan Total Aktiva…………………………………….…………
72
d. Rata-rata TingkatKeuntungan perusahaan Besar……………………………………………......
74
e. Rata-rata TingkatKeuntungan perusahaan. Kecil……………………………………….…….....
74
f. Stadar Deviasi Tingkat Keuntungan Perusahaan. Besar…………………………………………….....
75
g. Stadar Deviasi Tingkat Keuntungan Perusahaa. Kecil………………………………………….…….. 3. Pengujian Data Sampel penelitan
xi
76
a) Uji Normalitas…………………………………......
76
b) Pengujian statistik……………………………..…..
79
(a) Uji ANOVA Terhadap Tingkat Return (Diversivicatin across time)………………......
81
(b) Uji Independent Sample test untuk ukuran perusahaan……………………………..…….
84
(c) Uji Mann-Whiteneyy Ukuran Portofolio Dengan Risiko tidak sistematis………………
87
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan……………………………….………………..
93
B. Implikasi…………………………………….……………..
98
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….
101
LAMPPIRAN…………………………………………………………..
104
xii
DAFTAR TABEL
No. 2.1
Keterangan Penelitian Terdahulu………………………………………
3.1
Daftar perusahaan yang dijadikan sampel penelitian..........
4.1
Rata-rata tingkat keuntungan Maret 2004 s.d Desember 2009………………………………………………………
4.2
Halaman 49 55
71
Standar Dviasi rata-rata keuntungan Maret 2004 s.d Desember 2009…………………………………………...
72
4.3
Perusahaan Ukuran Besar Berdasarkan Total aktiva…….
73
4.4
Perusahaan Ukuran Kecil Berdasarkan Total aktiva….…
73
4.5
Rata-rata keuntungan perusahaan Besar………………....
74
4.6
Rata-rata tingkat Keuntungan perusahaan kecil….……....
75
4.7
Rata-rata standar deviasi perusahaan besar………….…..
75
4.8
Standar Deviasi tingkat keuntungan perusahaan ukuran Kecil……………………………………………………...
4.9
Kolmogorov smirnov untuk standar deviasi tingkat Keuntungan……………………………………………....
4.10
76
78
Kolmogorov smirnov untuk rata-rata tingkat Keuntungan……………………….………………….…..
79
4.11
Kolmogorov-smirnov untuk rata-rata ukuran portfolio….
79
4.12
Uji ANOVA untuk rata-rata tingkat keuntungan (return)..
82
4.13
Uji ANOVA untuk standar deviasi tingkat Keuntungan…………………………………….…….….
xi
82
4.14
Independent samples test untuk rata-rata tingkat Keuntungan………………………………………..…
4.15
Independent samples test untuk Standar deviasi tingkat keuntungan…………………………………..…
4.16
86
Rata-rata nilai risiko tidak sistematis untuk setiap ukuran portofolio saham perusahaan besar………….....
4.17
84
88
Nilai P-value pada pengujian perbedaan tingkat risiko tidak sistematis portofolio saham diantara ukuran portofolio pada perusahaan besar……………………..
4.18
Rata-rata nilai risiko tidak sistematis untuk setiap ukuran portofolio saham perusahaan kecil……..……...
4.19
89
90
Nilai P-value pada pengujian perbedaan tingkat risiko tidak sistematis portofolio saham diantara ukuran portofolio pada perusahaan kecil………………………
4.20
91
Uji perbedaan ukuran portofolio antara perusahaan berukuran besar dengan perusahaan berukuran kecil.….
xii
93
DAFTAR GAMBAR NO
Keterangan
2.1
Kerangka Penelitian…………………………………….
4.1
Perbandingan nilai risiko tidak sistematis antar masingMasing ukuran portofolio………………………………
xiii
Halaman 51
95
DAFTAR LAMPIRAN No
Keterangan
Halaman
1
Diversifikasi Portfolio 2 saham………………………….
104
2
Diversifikasi Portfolio 3 saham………………………….
108
3
Diversifikasi Portfolio 4 saham………………………….
111
4
Diversifikasi Portfolio 5 saham………………………….
112
5
Diversifikasi Portfolio 6 saham………………………….
114
6
Diversifikasi Portfolio 7 saham………………………….
115
7
Hasil SPSS Diversifikasi ukuran portofolio ukuran Perusahaan besar…………………………………………
8
Hasil SPSS Diversifikasi ukuran portofolio ukuran Perusahaan kecil………………………………………….
9
118
121
Hasil SPSS Diversifikasi ukuran portofolio pada masingMasing ukuran Perusahaan………………………………. 126
10
Rata-rata tingkat keuntungan per holding period………... 128
11
Rata-rata standar deviai tingkat keuntungan per holding Period……………………………………………………
1
129
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi Perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat bisnis untuk mencari alternatif sumber pembiayaan usaha selain bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar modal untuk mendapatkan dana yang diperlukan, tanpa harus membayar beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank. Disamping itu, perkembangan pasar modal juga dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi atau menjadi investor. Pasar modal menjadi wahana alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi selain real investment. Hal ini dilakukan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang tidak lagi berupa kebutuhan pokok saja. Untuk memenuhi
kebutuhan
yang
semakin
meningkat
tersebut
diperlukan
penghasilan tambahan. Penghasilan masyarakat yang diperoleh sekarang disisihkan dan digunakan untuk berinvestasi. Diharapkan hasil investasi tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang. Pasar modal merupakan sarana penghimpunan dana dan investasi bagi perusahaan yang telah go public. Keuntungan perusahaan menghimpun dana melalui pasar modal adalah dana yang dihimpun relatif besar dan sesuai
1
dengan potensi perusahaan, alternatif dana yang ditawarkan pada umumnya berjangka panjang dan emiten mempunyai keleluasaan untuk memanfaatkan dana yang terjaring. Kehadiran pasar modal di Indonesia memberikan peluang investasi yang semakin besar kepada para investor yang menganggap bahwa pasar modal mampu memberikan manfaat sebagai sarana pengalokasian dana yang produktif untuk jangka panjang dan ini diperlihatkan dengan kinerja perdagangan di Bursa Efek Indonesia yang juga menunjukkan hasil yang positif, dengan maraknya investasi yang semakin memberikan peluang tersebut akan menjadikan kebutuhan akan analisis sekuritas juga meningkat. Hal ini disebabkan investor yang akan menginvestasikan dananya dipasar modal semakin membutuhkan berbagai informasi tentang sekuritas yang nantinya berhubungan erat dengan tingkat pengembalian yang diharapkan dan resiko yang dihadapi. Banyaknya instrumen investasi yang ada mengharuskan investor dapat membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Perkembangan instrumen investasi yang menjanjikan seiring dengan terbukanya akses informasi data maka semakin memudahkan para investor untuk mengambil keputusan. Para investor, baik individu maupun institusi, pada era milenium ini dihadapkan dengan semakin banyaknya sarana dan data mengenai kesempatan investasi dibidang keuangan. Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung oleh investor sendiri dan investasi tak langsung misalnya
2
melalui manajer investasi. Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsug aktiva keuangan yang akan diperjualbelikan di pasar uang, pasar modal atau pasar turunan (derivative market). Sebaliknya investasi tak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari suatu perusahaan investasi. Investor dan calon investor harus memiliki suatu pengetahuan yang cukup memadai sebelum mengambil keputusan investasi. Seorang investor paling tidak harus mempertimbangkan dua hal yaitu pendapatan dan resiko yang terkandung dalam alternatif investasi yang direncanakan. Umumnya resiko terdapat pada setiap alternatif investasi, sedangkan besar kecilnya resiko tersebut tergantung pada jenis investasinya. Pada proses investasi ini para investor harus mengetahui bahwa terdapat dua tugas besar. Tugas pertama adalah analisis sekuritas dan pasar, dimana kita menilai resiko dan imbal hasil yang diharapkan dari seluruh instrumen investasi yang tersedia. Tugas kedua adalah pembentukkan portofolio asset yang optimal, tugas ini mencakup menentukan peluang resiko imbal hasil terbaik yang tersedia dari portofolio investasi yang memungkinkan dan pemilihan portofolio terbaik yang dari yang ada (Bodie,et all, 2006:251) . Telah diketahui bahwa secara umum tujuan investor menginvestasikan dananya adalah agar mendapatkan keuntungan dari investasi yang dilakukannya. Investor tidak mengetahui dengan pasti hasil yang akan didapatkannya, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa investor menghadapi resiko pada investasi yang dilakukannya. Investor hanya bisa memperkirakan
3
kemungkinan penyimpangan yang terjadi dari hasil yang diharapkannya itu. Kemungkinan penyimpangan dari hasil atau nilai yang diharapkan oleh investor disebut sebagai resiko. Resiko saham secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu resiko sistematis (systematic risk) dan resiko tidak sistematis (unsystematic risk). Resiko investasi yang dapat dihindari melalui diversifikasi saham dengan membentuk portofolio optimal adalah resiko tidak sistematis sedang risiko sistematis tidak dapat dihindari (faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan seperti keadaan ekonomi dan politik) (Brigham and Houston, 2009). Husnan (1995) Dalam makalahnya menyatakan bahwa salah satu masalah yang sering dihadapi oleh para analis investasi modal adalah penaksiran resiko yang dihadapi oleh pemodal. Teori keuangan menyatakan bahwa apabila resiko suatu investasi meningkat, maka pemodal mensyaratkan tingkat keuntungan semakin besar. Menurut Fabozzi dan Modigliani (1999:83) memilih portofolio optimal adalah portofolio yang dapat memaksimalkan preferensi investor dengan tingkat pengembalian dan resiko, selain itu portofolio optimal merupakan portofolio yang bersinggungan dengan kurva efisien frontier. Seorang investor yang rasional akan menginvestasikan dana yang dimilikinya kedalam investasi yang memberikan tingkat return yang maksimum. Namun karena investasi yang dilakukan mengandung unsur ketidakpastian, maka investor juga harus mempertimbangkan faktor resiko
4
(risk). Salah satu strategi yang dilakukan mengandung ketidak pastian terlebih dalam kondisi investasi beresiko seperti di Indonesia maka salah satunya adalah dengan membentuk suatu portofolio. Masalah yang sering terjadi adalah investor berhadapan dengan ketidakpastian ketika harus memilih saham-saham untuk dibentuk menjadi portofolio pilihannya. Sudah barang tentu jawabannya adalah tergantung preferensi resiko para investor itu sendiri. Para investor berhadapan dengan banyak kombinasi saham dalam portofolio. Pada akhirnya harus mengambil keputusan portofolio mana yang akan dipilih oleh investor? Seorang investor yang rasional, tentu akan memilih portofolio yang optimal dan salah satu alternatif investasi yang saat ini sering diigunakan untuk mendiversifikasikan resiko mereka adalah dengan menanamkannya pada portofolio (Jogianto, 2009:275). Portofolio dapat diartikan sebagai investasi dalam berbagai instrumen keuangan yang dapat diperdagangkan di Bursa Efek dan Pasar uang dengan tujuan menyebarkan sumber perolehan return dan kemungkinan resiko. Instrumen keuangan dimaksud meliputi saham, obligasi, valas, deposito, indeks harga saham, produk derivatif lainnya (Sulistyorini, 2009:11). Portofolio diartikan juga sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang diinvestasikan dan dipegang oleh investor, baik perorangan maupun institusi. Dalam pasar modal, portofolio dikaitkan dengan portofolio aktiva finansial yaitu kombinasi beberapa saham sehingga investor dapat meraih return optimal dan memperkecil risk .
5
Adanya hubungan positif antara return dan resiko dalam berinvestasi dikenal dengan high risk-high return, yang artinya semakin besar resiko yang harus ditanggung, semakin besar pula return yang dihasilkan. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan resiko portofolio terdiri atas resiko sistematis dan tidak sistematis. Kedua resiko ini sering disebut sebagai resiko total (Jogiyanto, 2009:267). Menurut Elton dan Gruber (1977) analisis portofolio adalah berkenaan dengan keinginan memperoleh sekelompok sekuritas untuk dipegang, diberikan kekayaan oleh setiap sekuritas tersebut. Portofolio dikategorikan efisien apabila memiliki tingkat resiko yang sama, mampu memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi, atau mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama, tetapi dengan resiko yang lebih rendah. Strategi diversifikasi dilakukan dengan portofolio optimal yang berarti keuntungan diperoleh dengan diversifikasi pada berbagai investasi, dengan jumlah sekuritas tertentu yang memiliki return yang cukup tinggi. Portofolio optimal dicapai dengan melakukan simulasi pada beberapa sekuritas yang dinilai efisien dengan menggunakan prosedur perhitungan tertentu (Sartono dan Zulaihati, 1998) dalam (Sulistyorini, 2009:13). Untuk membentuk sebuah maupun beberapa portofolio memerlukan saham-saham pilihan yang akan dikombinasikan ke dalam portofolio tersebut Adapun jumlah saham yang
6
dipilih untuk membentuk portofolio sangat bervariasi, hal itu tergantung dari preferensi investor terhadap saham itu sendiri Sedangkan portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien (Tandelilin, 2001). Investor memilih portofolio yang memberi kepuasan melalui resiko dan return, dengan memilih sekuritas yang beresiko. Portofolio optimal merupakan sesuatu yang unik atas investasi pada aset beresiko. Investasi yang realistis akan melakukan investasi tidak hanya pada satu jenis investasi, akan tetapi melakukan diversifikasi pada berbagai investasi dengan pengharapan akan meminimalkan resiko dan memaksimalkan return. Pengembalian dan resiko memiliki hubungan yang sangat erat dimana semakin besar tingkat pengembalian yang diharapkan maka semakin besar pula tingkat resiko yang dihadapi, jadi antara pengembalian dan resiko tidak dapat dipisahkan. Adanya perbedaan dalam memandang resiko ini maka perlu adanya pengelolaan kesempatan investasi, yaitu dengan penciptaan berbagai pengelolaan investasi alternatif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan porporsi modal yang diinvestasikan pada masing – masing saham dengan tujuan menurunkan resiko portofolio. Dalam membentuk portofolio yang menjadi masalah adalah terdapat banyak sekali portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva beresiko yang tersedia di pasar. Jika terdapat kemungkinan portofolio yang jumlahnya tidak terbatas, maka akan timbul pertanyaan portofolio mana yang akan dipilih
7
oleh investor ? Jika investor mengambil keputusan secara rasional, maka mereka akan memilih portofolio yang optimal. Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan model indeks tunggal. Salah satu kegunaan model indeks tunggal adalah untuk menyederhanakan perhitungan model Markowitz (Jogiyanto, 2009:329) Dalam melakukan investasi terutama mengenai pembentukkan portofolio seringkali terdengar investor membicarakan diversifikasi portofolio yang mereka miliki. Diversifikasi portofolio diartikan sebagai pembentukkan portofolio sedemikian rupa sehingga dapat menguangi resiko portofolio tanpa mengorbankan pengembalian hasil yang dihasilkan(Fabozzi dan Modigliani, 1995:75). Maka dalam penelitian ini ingin mengetahui apakah dengan melakukan diversifikasi
dalam
suatu
portofolio
dan
sekuritas
tertentu
dapat
meminimalkan resiko dan meningkatkan keuntungan pada suatu ukuran perusahaan tertentu, dan melihat bagaimana tingkat resiko yang diperoleh pada pembentukan ukuran portofolio tertentu.
8
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah (Research Problem) yang telah dikemukakan sebelumnya investor yang rasional akan menginvestaikan dananya dengan memilih saham yang efisien, yang memberikan return maksimal dengan resiko tertentu, atau return tertentu dengan resiko minimal. Untuk menghindari atau memperkecil resiko, investor melakukan strategi diversifikasi atas investasinya. Untuk mengetahui hal yang akan diteliti oleh penulis, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi tingkat keuntungan untuk masing-masing kelompok holding period pada sampel saham yang dipilih. 2. Apakah ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata tingkat keuntungan, dan standar deviasi tingkat keuntungan untuk masing-masing kelompok ukuran perusahaan saham yang dipilih. 3. Apakah
ada
perbedaan
yang
signifikan
pada
masing-masing
pembentukkan ukuran suatu portofolio berdasarkan jumlah saham tertentu terhadap tingkat diversifikasi berdasarkan resiko tidak sistematis. 4. Apakah ada perbedaan tingkat diversifikasi (resiko tidak sistematis) dengan pembentukkan portofolio pada masing-masing suatu ukuran perusahaan.
9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian a) Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan pertanyaan penelitian yang diajukan, maka tujuan penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut : 1. Menganalisis perbedaan tingkat rata-rata keuntungan dan standar deviasi pada masing-masing jangka waktu kepemilikan saham atau masing-masing kelompok holding period (diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan) pada masing-masing sampel. 2. Menganalisis perbedaan rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi pada ukuran perusahaan besar dan perusahaan kecil. 3. Menganalisis perbedaan tingkat resiko tidak sistematis pada suatu ukuran portofolio dengan melakukan diversifikasi. 4. Menganalisis perbedaan tingkat pembentukan ukuran portofolio pada masing-masing ukuran perusahaan. b) Manfaat Peneltian Sejalan dengan tujuan dari penelitian ini, maka manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Penelitian ini dapat dijadikan sarana penerapan metode ekonometrika pada praktek prediksi variabel-variabel independen yang paling mempengaruhi return saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
10
2. Bagi Penulis Penulisan ini diharapkan dapat menerapkan ilmu ekonomi khususnya dalam bidang manajemen keuangan dan pasar modal yang diperoleh selama perkuliahan khususnya dalam menganalisis portofolio. 3.
Bagi investor Penelitian ini dapat menjadi pedoman dalam melakukan analisis saham yang akan diperjualbelikan dipasar modal dan menentukan portofolio optimal dengan menggunakan model indeks tunggal yang tercermin dalam realisasi frekuensi transaksi perdagangan saham di BEI atau kebijakan investasi yang akan diambil oleh investor.
4. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan investasi mereka pada setiap perusahaan untuk memperoleh return dan mengantisipasi resiko yang akan dihadapi.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Definisi, Jenis dan Bentuk investasi 1.1.1
Definisi investasi Kata investasi merupakan kata adopsi dari bahasa Inggris, yaitu
invesment. Kata investment sebagai kata dasar dari invest memiliki arti menanam. Dalam webster's new collegiatte dictionory, kata investasi diartikan sebagai to make use of for future financial return. Selanjutnya kata invesment diartikan sebagai the outley of money use for income or profit. Dalam kamus istilah pasar modal dan keuangan kata investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk memperoleh keuntungan. Dan dalam kamus lengkap ekonomi, investasi didefinisikan sebagai penukaran uang dengan bentuk kekayaan lain seperti
saham atau harta yang tidak bergerak yang
diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu supaya meghasilkan pendapatan (Huda dan Mustofa, 2008:7). Investasi, dalam arti luas, berarti mengorbankan dollar sekarang untuk dollar masa depan. Ada dua atribut berbeda yang melekat yakni waktu dan resiko. Pengorbanan yang terjadi saat ini memilki ketidakpastian (Sharpe dan Gordon, 1995:1). Sebelumnya telah disebutkan bahwa investasi merupakan suatu tindakan melepaskan dana saat sekarang dengan harapan dapat
12
menghasilkan arus dana masa datang dengan jumlah yang lebih besar dari dana yang dilepaskan pada saat investasi awal (initial invesment). 1.1.2 Jenis dan Tujuan Investasi Pada umumnya investasi dibedakan menjadi dua yaitu investasi fianancial asset dan investasi pada real asset. Investasi pada financial asset dipasar uang misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang (SBPU) dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan dipasar modal misalnya berupa saham, obligasi, warrant, opsi dan yang lainnya . Sedangkan investasi pada real esset dapat dilakukan dengan pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, perkebunan, dan yang lainnya. Sedangkan
tujuan
investasi
adalah
mendapatkan
sejumlah
keuntungan. Dalam konteks perekonomian menurut Tandelilin (2001) ada beberapa motif seseorang melakukan investasi, antara lain: a.
Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang.
b.
Mengurangi Tekanan Inflasi Faktor inflasi tidak pernah dihindarkan dalam kehidupan ekonomi, yang dapat dilakukana adalah meminimalkan resiko akibat adanya inflasi, hal ini demikian karena variabel inflasi dapat mengoreksi seluruh pendapatan yang ada.
c.
Sebagai usaha untuk menghemat pajak Dibeberapa negara belahan dunia banyak kebijakan yang bersifat
13
mendorong tumbuhnya investasi dimasyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada yang melakukan investasi pada usaha tertantu. Untuk mencapai tujuan investasi, investasi membutuhkan suatu proses dalam pengambilan keputusan, sehingga keputusan tersebut sudah mempertimbangkan ekspektasi return yang didapatkan dan juga resiko yang dihadapi. Menurut Sharpe dan Gordon (1995:10), pada dasarnya ada beberapa tahapan dalam pengambilan keputusan investasi antara lain: 1.
Menentukan kebijakan investasi Pada tahapan ini investor menetukan tujuan investasi dan kemampuan atau kekayaan yang dapat diinvestasikan. Dikarenakan ada hubungan positif antara resiko dan return, maka hal tepat bagi para investor untuk menyatakan tujuan investasinya tidak hanya untuk memperoleh benyak keuntungan saja akan tetapi juga memahami
bahwa
kemungkinan
resiko
yang
berpotensi
menyebabkan kerugian. 2.
Analisis Sekuritas Pada tahapan ini berarti melakukan analisis sekuritas yang meliputi penilaiaan terhadap sekuritas secara individual atau beberapa kelompok sekuritas. Salah satu tujuan melakukan penilaiaan tersebut adalah
untuk
(mispriced).
mengidentifikasi Dengan
demikian
sekuritas pemilihan
yang
salah
sekuritas
harga bukan
14
berdasarkan atas kesalahan harga tetapi didasarkan atas preferensi resiko para investor, pola kebutuhan dan kas. 3.
Pembentukan portofolio Pada tahapan ini adalah membentuk portofolio yang melibatkan identifikasi khusus aktiva mana yang akan dinvestasikan pada tiap aset tersebut.
4.
Melakukan revisi portofolio Pada tahapan ini, berkenaan dengan pengulangan secara periodik dari tiga langkah sebelumnya. Sejalan dengan waktu, investor mungkin mengubah tujuan investasinya yaitu membentuk portofolio baru yang lebih optimal.
5.
Evaluasi kinerja oportofolio Pada tahapan terakhir ini, investor melakukan penilaiaan terhadap kinerja portofolio secara periodik dalam arti tidak hanya return yang diperhatikan akan tetapi juga resiko yang dihadapi. Jadi diperlukan ukuran yang tepat tentang return dan resiko yang dihadapi.
1.1.3 Kategori Investor Para investor dalam dunia pasar modal memiliki preferensi (trend) serta karakter yang berbeda satu sama lain, dan karena perbedaan inilah seorang manajer investasi diharuskan memahami dan menganalisis tipikal serta perilaku para investor didalam aktivitas investasi. Dengan pemahaman dasar tersebut seorang manajer investasi diharapkan dapat memilih dan menyeleksi jenis efek atau portofolio mana yang paling
15
tepat,
sesuai dan optimal bagi
masing-masing investor secara
keseluruhan. Untuk dapat mengidentifikasi tipikal investor dapat model utilitas yang diharapkan (expected utylity model) yang menyatakan bahwa, para pemodal memilih suatu kesempatan investasi yang memberikan utilitas yang diharapakan yang tertinggi. Model utilitas yang diharapkan tersebut menggunakan asumsi terhadap sikap pemodal dalam menghadapi resiko . Secara garis besar tipikal investor terbagi menjadi 2 (dua) macam, tipikal yang berani mangambil risiko (risk taker) dan mereka yang tidak berani mengambil risiko (non risk taker). Risk taker dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu (Huda dan Mustofa, 2008:11) : 1. Mereka yang berani mangambil resiko tinggi dengan harapan imbal hasil yang relatif juga tinggi (high risk taker return). 2. Mereka yang cukup berani resiko yang moderat dengan imbal hasil yang juga moderat (high risk high return) . 3. Mereka yang hanya berani mengambil resiko dalam tingkat yang relatif rendah. Pada tahun 1952, Harry Markowitz meluncurkan model formal seleksi portofolio yang memasukkan prinsisp diversifikasi, yang akhirnya membuatnya memperoleh hadiah Nobel Ekonomi 1990. Modelnya adalah langkah pertama manajemen portofolio: identifikasi perangkat portofolio yang efisien atau yang sering disebut frontier efisien dari aset beresiko. Ide dasar dibalik frontier perangkat asset beresiko adalah bahwa untuk
16
setiap tingkat resiko kita hanya tertarik pada portofolio dengan imbal hasil yang diharapkan paling tinggi. Atau alternatifnya, frontier adalah perangkat portofolio yang meminimumkan varians untuk setiap target imbal hasil yang diharapkan (Bodie. et all, 2006: 314). 2. Definisi dan Jenis saham Saham merupakan sekuritas penting yang diterbitkan oleh perusahaan untuk menarik investor untuk bergabung dalam perusahaan. Secara umum saham terdiri dari atas dua bentuk, yaitu saham biasa (common stock ) dan saham pereferen (preferred stock ). Penilaian saham ditentukan dengan menggunakan konsep nilai waktu dari uang ( time value of money concept) (Moeljadi, 2006:112). a) Hukum dan Privilege pemegang saham biasa Pemegang saham biasa adalah pemilik, peserta, atau pengambil bagian dari sebuah perusahaan sehingga mereka memiliki hak dan privilege tertentu, antara lain: a. Pengendalian Perusahaan Para pemegang saham biasa berhak mengendalikan jalannya perusahaan, karena pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih direksi perusahaan besar yang terbuka, para manejer biasanya memiliki sejumlah saham, namun kepemilikan mereka umumnya tidak mencukupi untuk memegang kendali dan pemungutan suara. Para pemegang saham dapat mengikuti RUPS dan memasukkan suara secara pribadi, namun biasanya mereka mewakilkan hak pilihnya
17
kepada pihak kedua yang disebut proxy. b. Pre-emptive Right Pre-emptive Right merupakan hak untuk membeli setiap tambahan saham yang dijual oleh perusahaan. Di beberapa Negara bagian, secara otomatis Pre-emptive Right telah masuk dalam anggaran dasar perusahaan. Tujuan dari Pre-emptive Right ada dua macam yaitu (1) membuat para pemegang saham saat ini dapat mempertahankan pengendalian, (2) untuk melindungi para pemegang saham dari difusi nilai saham. Jenis-Jenis Saham Biasa Meskipun kebanyakan perusahaan hanya memilki satu jenis saham biasa, namun beberapa contoh saham berklasifikasi digunakan untuk memenihi kebutuan khusus perusahaan. Saham berklasifikasi merupakan saham biasa yang diberi nama ksusus, seperti kelas A, kelas B, dan seterusnya untuk memenuhi kebutuhan khusus perusahaan. (Moeljadi, 2006:115) . b) Saham Preferen Saham preferen merupakan sebuah hybrid – dalam beberpa hal serupa dengan obligasi dan serupa dengan saham biasa dalam beberapa hal lainnya. Saham preferen memberikan pembayaran dividen tetap. 3. Definisi dan Jenis Risiko Resiko merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan.
Resiko
juga
didefinisikan
sebagai
kemungkinan
18
penyimpangan atau variabilitas. Resiko merupakan suatu konsep yang sulit untuk dipahami, dan telah banyak kontroversi yang telah mengelilingi usaha-usaha untuk mendefinisikan dan mengukurnya (Brigham dan Houston, 2009:221). Resiko (risk) didefinisikan dalam kamus Webster sebagai “suatu halangan, gangguang, eksposur terhadap kerugian atau kecelakaan”. Jadi resiko diartikan sebagi peluang akan terjadinya suatu peristiwa yang tidak diinginkan. Resiko suatu aktiva dapat dianalisis dalam dua cara : (1) dengan basis berdiri, dimana aktiva tersebut dipertimbangkan dalam suatu keadaan terisolasi, dan (2) dengan basis portofolio, dimanan aktiva dimiliki sebagai salah satu dari sejumlah aktiva lain didalam suatu portofolio. Jadi Resiko berdiri sendiri (stand-alone risk) suatu aktiva adalah suatu resiko yang akan dihadapi seorang investor jika ia hanya memiliki satu aktiva saja (Brigham dan Houston, 2009:216). Menurut
Husnan
didefinisikan sebagai disebabkan
karena
(1995),
Resiko
dalam
teori
portofolio
standar deviasi tingkat keuntungan. Hal ini standar
deviasi
menunjukkan
seberapa
jauh
kemungkinan nilai yang diperoleh menyimpang dari nilai yang diharapkan (expected value). Semakin besar nilai standar deviasi semakin besar kemungkinan nilai riil yang diharapkan, yang berarti semakin tinggi resikonya. Dalam teori portofolio, resiko dinyatakan sebagai kemungkianan keuntungan menyimpang dari yang diharapkan karenanya resiko
19
mempunyai dua dimensi, yaitu menyimpang lebih besar atau menyimpang lebih kecil dari return yang diharapkan. Dari sini muncul konsep ukuran penyebaran yang dimaksud untuk mengetahui seberapa jauh nilai yang kita peroleh menyimpang dari nilai yang diharapakan. Ukuran ini dinyatakan dalam bentuk standar deviasi atau varians (bentuk kuadrat dan standar deviasi yang merupakan risiko total) (Jogiyanto, 2009:246). Total resiko (total risk) dari kepemilikan suatu saham dibagi menjadi dua yaitu: resiko sistematik dan resiko tidak sistematik. Resiko sistematik merupakan resiko yang keseluruhan yang berada dipasar dan tidak dapat dapat dihindarkan atau dihilangkan dengan cara diversifkasi (investasi pada beberapa jenis saham). Resiko ini terjadi biasanya karena kejadian diluar pasar seperti inflasi, resesi, kebijakan perpajakan, dan sebagainya yang mempenaruhi harga pasar (Jogiyanto, 2009:267). Sedangkan resiko tidak sistematis dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi karena resiko ini biasanya terjadi pada bagian internal perusahaan itu sendiri, untuk itu dalam menghindari hal buruk yang terjadi pada perusahaan dapt diimbangi dengan kegiatan perusahaan lain yang dapat membangun perusahaan itu sendiri, misal perusahaan pesaing yang melakukan perubahan teknologi dan lain-lain. Ukuran relatif resiko sistematis dikenal dengan koefisien beta (β) yang menunjukkan resiko relatif suatu saham, terhadap potofolio pasar. Beta merupakan ukuran volatilities return saham terhadap return pasar. Semakin besar fluktusi pasar terhadap return saham semakin besar pula
20
beta pasar tersebut. Demikian pula semakin kecil fluktuuasi pasar tehadap return saham maka semakin besar pula beta pasarnya (Jogiyanto, 2003:193). Dalam pembuatan keputusan investasi, investor memerlukan ukuran resiko sistematis yang akurat dan sangat bias. Hal ini sangat penting bagi investor dalam memperkirakan resiko maupun keuntungan yang akan diperoleh oleh investor dimasa depan. Dengan melihat perilaku koefisien beta dari waktu kewaktu akan memperkirakan resiko sistematik yang akan dihadapi dimasa yang akan datang. Markowitz menyatakan bahwa resiko yang dihadapkan tergantung pada keanekaragaman kemungkinan hasil yang diharapkan. Untuk mengukur resiko yang diharapkan menggunakan standar deviasi. Selain itu Markowitz mencoba membentuk konsep resiko dengan menggunakan statistik yaitu varians. Teori portofolio dibentuk apabila tahap risiko investor telah ditetapkan. Model teoritikal dengan komputer boleh digunakan sebagai asas pilihan sistematik portofolio optimum yang dapat memksimumkan tingkat keuntungan (Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, 2010:6). Resiko tidak hanya tergantung pada standar deviasi dan hasil yang diharapkan tetapi juga tergantung pada hasil yang dihasilkan pada suatu portofolio yang diukur dari setiap pasang sekuritas dan jumlah saham yang dinvestasikan.
21
Semakin tinggi tingkat resiko suatu sekuritas, semakin tinggi nilai ekspektasi tingkat pengembalian yang harus diberikan untuk merangsang investor membeli (atau memiliki) sekuritas tersebut. Akan tetapi, jika investor khususnya berkepentingan dengan tingkat resiko dari portofolio mereka dan bukannya resiko dari masing-masing dari sekuritas didalam portofolio, maka salah satu cara untuk mengukur resiko dari setiap saham adalah dengan menggunakan Model Penetapan Aktiva Modal (CapitalAsset Pricing Model- CAPM) yang digunakan untuk mengukur tingkat resiko dan tingkat tingkat pengembalian (Brigham dan Houston, 2009:239). Bagian dari resiko yang dapat dihilangkan adalah resiko yang dapat didiversifikasikan, sedangkan bagian resiko yang tidak dapat dihilangkan disebut resiko pasar. Resiko
yang
dapat
didiversifikasikan
(difersieble
risk)
disebabkan oleh peristiwa-peristiwa acak seperti tuntutan hukum, pemogokan, program pemasaran yang berhasil dan gagal, dalam memenangkan atau kalah dalam kontrak besar, dan peristiwa lain yang khusus bagi suatu perusahaan tertentu. Karena bersifat acak, pengaruh berbagai peristiwa ini pada suatu portofolio dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, peristiwa yang merugikan ini dapat hilang oleh peristiwa menguntungkan di perusahaan yang lain. Resiko pasar (Market risk), dilain pihak, tumbuh dari faktorfaktor yang secara sistematis akan memepengaruhi sebagian besar
22
perusahaan seperti: perang, inflasi, resesi, dan tingkat suku bunga yang tinggi ( Brigham dan Houston, 2009:238). Resiko portofolio ditentukan oleh rata-rata tertimbang oleh masing-masing resiko aset masing-masing individual dan covariance antar aset yang membentuk portofolio tersebut. Jika variance ditambah maka semakin kecil dan jumlahnya menjadi nol bila jumlah aset portofolio tak terhingga.
1. Pengukuran Resiko a) Pengukuran resiko sistematis (Beta saham) Beta merupakan suatu pengukuran volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Volatilitas dapat diartikan fluktuasi dari return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu periode waktu tertentu (Jogiyanto, 2003:193). Adapun rumus beta sekuritas:
i
im m
2
Keterangan: βi
: Beta sekuritas
σm
: Kovarian return antara sekuritas ke i dengan return pasar
Σm2
: varian return pasar Beta juga dapat dihitung dengan menggunakan teknik
persamaan regresi. Teknik regresi untuk mengestimasikan beta suatu sekuritas sebagai variabel dependen dan return pasar sebagai variabel independen (Jogiyanto, 2003:233). Persamaan regresi yang
23
digunakan untuk mengestimasikan beta dapat didasarkan pada model indeks tunggal: Ri = αi + βi.Rm + ei b)
Pengukuran resiko tidak sistematis Resiko tidak sistematis merupakan bagian dari resiko saham yang tidak dapat dipengaruhi oleh pergerakan pasar. Resiko tidak sistematis diukur dengan varian residu atau abnormal return (ei). Adapun rumus resiko tidak sistematis (Jogiyanto, 2003:238):
2 ei
2 i
2
i .
2 m
Keterangan: 2
ei
i
i
: Risiko tidak sistematis
2
: varian residu
2
: Beta saham 2
m
: Varian pasar
4. Definisi Divesifiksi Diversifikasi adalah strategi dalam manajemen portofolio yakni meminimalisir resiko dengan cara mengkombinasikan berbagai investasi berbeda yang punya korelasi sekecil mungkin. Jangan lupa bahwa risiko yang dapat kita diversifikasikan disini adalah unsystematic risk.
24
Fabozzi
(1999)
mengartikan
diversifikasi
portofolio
sebagai
pembentukan portofolio sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi resiko portofolio tanpa mengorbankan pengembalian yang dihasilkan. Para investor yang mengkhususkan diri dalam satu kelompok aktiva misalnya saham, juga menganggap perlu dilakukan diversifikasi portofolio. Yang dimaksud diversifikasi portofolio dalam hal ini adalah seluruh dana yang ada seharusnya tidak diinvestasikan ke dalam bentuk satu saham
perusahaan saja, tapi
portofolio harus terdiri dari saham banyak perusahaan.
Tidak semua risiko dari saham individual relevan. Pada kenyataan sebagian besar resiko total (yang sama dengan standar deviasi dari pengembalian) dapat didiversifikasikan yaitu jika investasi dalam suatu saham individual dikombinasikan dengan sekuritas lain, sebagian variasi dalam pengembaliannya bisa diratakan atau dihilangkan oleh variasi dalam sekuritas lain. Efek diversifikasi yang sama dapat menjawab fakta rendahnya standar deviasi pengembalian dari portofolio saham besar. Menurut Solnik (Husnan, 1995:63) menunjukkan bahwa persentase resiko saham individual yang bisa dihilangkan dengan diversfifikasi secara acak (dengan membentuk portofolio yang sangat banyak sahamnya) ternyata berbeda untuk pasar modal yang satu dengan yang lain. Diversifikasi akan mengurangi resiko tetapi selama investasiinvestasi tersebut tidak mempunyai koefisien korelasi antara tingkat keuntungannya
yang
negatif
sempurna,
maka
kita
tidak
bisa
menghilangkan fluktuasi tingkat keuntungan yang diukur dari standar deviasi portofolio tersebut. Meskipun demikian standar deviasi ini tidak 25
mencapai nol. Dengan kata lain meskipun kita menambah jumlah jenis saham dalam suatu portofolio, kita akan selalu dihadapkan pada resiko tertentu (Husnan, 1995: 161). Diversifikasi ditimbulkan oleh penggabungan sekuritas-sekuritas yang pengembaliannya tidak saling berkorelasi secara sempurna sehingga mengurangi resiko portofolio. Pengembalian portofolio adalah rata-rata tertimbang dari pengembalian sekuritas individual, berapa pun banyaknya sekuritas dalam portofolio tersebut. Jadi, diversifikasi tidak akan mempengaruhi pengembalian diversifikasi
akan
mengurangi
portofolio secara sistematis, tetapi variabilitas
(standar
deviasi
dari
pengembalian). Secara umum semakin kecil korelasi antara pengembalian semakin
besar
dampak
dari
diversifikasi
terhadap
pengurangan
variabilitas. Prinsip ini berlaku bagi semua resiko sekuritas dari portofolio jika dilihat terpisah. Menurut Wyne Wagner dan Sheila Lau (Fabozzi dan Modigliani, 1999:262), yang mengukur standar deviasi dan portofolio secara acak termasuk sejumlah sekuritas yang diperdagangakan
dalam New York
Stock Exchange. Studi mereka mengungkapkan bahwa pengembalian ratarata standar deviasi dari portofolio tidak berhubungan dengan sejumlah sekuritas
yang ada dalam portofolio tersebut. Namun standar deviasi
menurun seiring dengan meningkatnya jumlah sekuritas dalam portofolio. Mereka juga menemukan bahwa (1) diversifikasi inkremental dapat memperlambat penurunan resiko dengan cepat , dan tingkat penurunan
26
resiko sangat lambat ketika jumlah sekuritas meningkat katakanlah diatas 10,dan (2) total resiko portofolio menurun dengan cepat seiring perluasan portofolio dari satu sekuritas dengan perluasan portofolio dari sekuritas hingga 10 sekuritas. Hasil penelitian Wyne Wagner dan Seila Lau dalam (Fabozzi, 1999:262) menunjukan bahwa jumlah resiko bisa dihilangkan dengan cara diversifikasi, dan resiko-resiko yang lain tidak. Jadi harus dibedakan antara resiko tidak sistematis yang tidak bisa dibuang dengan diversfikasi degan resiko sistematis yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi. Peningakatan
diversifikasi perlahan-lahan akan menghilangkan resiko
tidak sistematis sehingga yang tersisa hanya risiko sistematis, yaitu resiko yang berhubungan dengan pasar. Dengan menggunakan definisi sekuritas pengembalian menurut model pasar, maka resiko sistematis dan resiko tidak sistematis sama dengan standar deviasi dari masing-masing komponen pengembalian. Resiko tidak sistematis sama dengan standar deviasi dari faktor pengembalian residual ∈, atau (Fabozzi dan Modigliani, 1999:265) Resiko tidak sistematis = 𝜎𝜖 Diversifikasi secara garis besar dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, diversifikasi vertikal, yakni mengalokasikan investasi ke berbagai asset class, mulai dari cash, obligasi, properti, saham, dan tipe aset lainnya. Aset-aset ini mempunyai karakteristik yang berbeda,
27
sehingga menciptakan return yang berbeda pula sesuai dengan kondisi yang terjadi didalam keadaan pasar modal saat ini. Kedua, diversifikasi horizontal, yakni Anda mengalokasikan investasi yang berbeda-beda dalam satu asset class. Disini, Anda berusaha untuk meminimalisir resiko spesifik dari sektor dan perusahaan tertentu, misalnya ketika berinvestasi pada saham. Diversifikasi, pada prakteknya sulit menghasilkan portfolio optimal, yakni return yang optimal dengan resiko yang rendah. Portofolio optimal ini secara teori dapat anda capai dengan metode efficient frontier, yang menghasilkan kombinasi aset paling efisien. Pada kenyataannya, normalnya diversifikasi akan menghasilkan portfolio dengan komposisi resiko yang lebih rendah dengan return yang moderat. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, resiko yang sistematik tidak dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio dalam suatu investasi. Oleh karena itu, bagi seorang investor resiko tersebut menjadi lebih relevan untuk dipertimbangkan dalam memilih kombinasi saham dalam portofolio yang dibentuknya. Sehingga untuk menentukan tingkat keuntungan yang disyaratkan atau diharapkan (Expected Return) terhadap suatu saham, maka harus dikaitkan dengan resiko sistematik (yang tidak terhindarkan) dari saham yang bersangkutan . Teori portofolio diperkenalkan oleh Hary Max Markowitz, yang melakukan diversifikasi berarti menyebar resiko investasi pada sebagian instrumen untuk mengurangi resiko investasi. Diversifikasi adalah kunci
28
yang efektif dalam meminimumkan resiko karena melalui diversifkasi resiko dapat diminimalkan tanpa mempengaruhi keuntungan yang diharapkan disuatu portofolio. Menurut Radchiffe dan Robert (1987:200) seorang investor dapat melakukan diversifikasi dengan dua cara yaitu dengan diversifkasi pada berbagai seuritas (Diversification across securities) dan diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan (diversification across time). 1) Diversifikasi pada berbagai sekuritas (Diversification across securities) Diversification across securities dapat dilakukan dengan cara pembentukkan portofolio, ide ini mula-mula dikemukakan oleh Hary Max Markowitz. Secara singkat Markowitz menyarankan kepada investor untuk tidak membeli satu macam sekuritas saja, atau “Don’t put all your eggs into one basket” pernyataan Markowitz ini dikenal dan dipraktekkan secara umum oleh kebanyakan investor, walaupun dalam prakteknya investor hanya menyebar investasinya dalam berbagai instumen atau asset. Investor melakukan itu dengan anggapan bahwa setidaknya untuk berjaga-jaga ketika kejadian buruk menimpa keranjang dari telur-telur tersebut. Dengan asumsi masing-masing saham dalam portofolio mempunyai bobot yang sama, resiko perusahaan akan menurun secara proporsional berbanding terbalik dengan jumlah saham yang menyusun portofolio, seiring dengan semakin besarnya jumlah saham dalam portofolio, besarnya resiko total yang ditunjukkan dalam varians portofolio akan berkurang. Pada
29
intinya penurunan resiko menurut diversification across securities dimungkinkan karena turunnya tingkat keuntungan suatu saham dapat ditutupi oleh oleh kenaikan tingkat keuntungan saham lain pada portofolio. 2) Diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan (Diversification across
time),
Diversification
across
time
dimaksudkan
untuk
mengurangi fluktuasi tigkat keuntungan melalui jangka waktu kepemilikan saham periode yang lebih panjang secara teoritis semakin panjang jangka waktu kepemilikan saham atau portofolio maka resiko atau fluktuasi keuntungan semakin menurun. Hal ini dimungkinkan karena semakin panjang jangka waktu kepamilikan saham semakin banyak kesempatan untuk jangka waktu jelek ditutup oleh jangka waktu yang baik. Menurut Jogiyanto (2003), perusahaan yang besar dianggap mempunyai resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Alasannya perusahaan yang lebih besar dianggap lebih mempunyai akses kepasar modal lebih baik dibandingkan perusahaan kecil dan variabel ini diprediksi mempunyai hubungan yang negatif dengan resiko. 5. Definisi Return Saham Return merupakan pengembalian pendapatan yang diterima dari hasil investasi ditambah perubahan harga pasar, biasanya dinyatakan sebagai persentase dari harga pasar investasi awal. Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukan merupakan kompensasi atas biaya
30
kesempatan (oportunity cost) dan return yang terjadi (realized cost). Return yang diaharapkan merupakan tingakat return yang diantisipasi investor dimasa yang akan datang. Sedangkan return yang terjadi (actual retun) merupakan return yang telah diperoleh investor dimasa yang lalu. Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang. Return realisasi (Realized return) merupakan return yang telah terjadi, return realisasian dihitung dengan menggunakan data historis. Return yang diharapkan (Expected Return) adalah Return yang diharapkan oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi (Jogiyanto, 2009:199). Dalam melakukan investasi dalam saham, seorang investor selalu mengharapkan adanya return atau keuntungan. Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Dalam teori pasar modal, tingkat pengembalian yang diterima oleh seorang investor dari saham yang diperdagangkan di pasar modal (saham perusahaan go public) biasa diistilahkan dengan return. Dalam pasar saham tidak selalu menjanjikan suatu return yang pasti bagi investor. Namun beberapa komponen return saham yang memungkinkan pemodal meraih keuntungan adalah deviden, saham bonus, dan capital gain.
31
Return saham sesungguhnya diperoleh dari harga saham harian (Ri,t) ke- i pada waktu ke- t (Pi,t) dikurangi harga saham sekuritas harian harga saham i pada waktu ke t-1 (Pi,t-1) , dibagi harga saham harian sekuritas I ada waktu t-1 (Pi,t-1). Perhitungan Return Saham dirumuskan sebagai berikut : Return Saham = ∑(HS t – HS t-1)
HS t : Harga saham hari ke t HS t-1 : Harga saham hari ke t – 1 Menurut Husnan (1995:55), terdapat korelasi antara tingkat keuntungan suatu saham dengan perubahan pasar (indeks pasar). Kalau perubahan pasar bisa dinyatakan sebagai tingkat keuntungan indeks pasar, maka tingkat keuntungan suatu saham (Ri) bisa dinyatakan sebagai : Ri = ai + ßi Rm
ai
= Bagian dari tingkat keuntungan saham i yang tidak dipengaruhi oleh tingkat keuntungan pasar
Rm
= Tingkat keuntungan indeks pasar
Β
= Parameter yang mengukur perubahan yang diharapkan pada Ri kalau terjadi perubahan pada Rm Sedangkan untuk memperoleh keuntungan tertentu seorang
investor juga harus memeperhatikan risiko yang akan ditanggungnya jika ingin memperoleh keuntungan tersebut. Resiko merupakan perbedaan
32
antara return aktual yang aktual dengan return aktual yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaan berarti semakin besar pula resiko tersebut. 1) Expected Return Expected return saham merupakan tingkat keuntungan saham yang diharapkan investor. Dalam menghitung expected return saham dapat menggunakan: a. Capital Asset Pricing Model (CAPM) Expected return yang diukur dengan mempertimbangkan return pasar dan suku bunga bebas resiko. Model CAPM yang dipergunakan untuk menghitung expected return adalah sebagai berikut (Husnan, 1995:56): E(Ri) =Rf+β (Rm-Rf) Keterangan : Rf
= Tingkat suku bunga bebas risiko (Risk Free Rate)
Rm
= Return pasar
P
= Interpolasi yang menggunakan data saham harian
CAPM disusun sebagai gambaran bahwa premi resiko yang tepat terhadap suatu aset akan ditentukan oleh kontribusinya terhadap resiko dari seluruh investor. Resiko portofolio adalah hal yang penting bagi para investor dan hal yang menentukan premi resiko yang mereka kehendaki (Bodie. et all, 2009: 316).
33
Abnormal
return
merupakan
selisih
antara
return
sesungguhnya dan return yang diharapkan. Abnormal return bisa bersifat positif atau negatif. b. Single Index Model (SIM) Menghitung normal return dengan mengunakan alfa dan beta yang telah dihitung sebelumnya, sedangkan market return yang digunakan adalah market return yang dihitung selama periode penelitian. Return suatu saham dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Jogiyanto, 2003:232): Ri = ai + βt . Rm +ei Keterangan: Ri
: Return sekuritas ke i
ai
: suatu variable acak yang menunjukkan komponen dari return
Sedangkan return pasar dapat dirumuskan sebagai berikut (Jogiyanto, 2003: 232) : Rm
IHSG
t
IHSG
IHSG
t 1
t 1
Return dan resiko merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, karena pertimbangan investasi merupakan trade-off dari kedua faktor ini. Resiko dan return mempunyai hubungan yang positif,
34
semakin besar resiko yang harus ditanggung maka semakin besar pula kompensasi dari return yang akan diperoleh. c. Abnormal Return Abnormal return adalah return yang didapat investor yang tidak sesuai dengan pengharapan. Abnormal return adalah selisih antara return yang diharapkan dengan return yang didapatkan. Selisih return akan positif jika return yang didapatkan lebih besar dari return yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan return akan negatif jika return yang didapat lebih kecil dari return yang diharapkan. Studi peristiwa menganalisis return tidak normal (abnormal return) dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman dari suatu peristiwa. Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi, sebagai berikut (Jogiyanto, 2003) : RTNI,t = RI,t- E [RI,t] RTN i,t
= abnormal return sekuritas ke-I pada periode Peristiwa ke-t
R i,t
= Return
sesungguhnya yang terjadi
untuk
sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t. E [ R i,t ]
= Return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t.
35
d. Varian Return Saham Resiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari out come yang diterima dengan yang diekspektasi. Penyimpangan standar deviasi atau deviasi standar (standard deviation) yang mengukur absolute penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai rata-ratanya (sebagai nilai yang diekspektasi). Jadi penyimpangan standar atau deviasi standar masih merupakan pengukuran
yang
digunakan
untuk
menghitung
resiko
yang
berhubungan dengan return ekspektasi. Varians portofolio adalah jumlah tertimbang bobot dari elemen matriks kovarians dengan perkalian proporsi masing-masing investasi sebagai bobot. Jadi varians setiap asset dibobotkan dengan proporsi investasi kuadrat, jadi varians portofolio termasuk dua kali kovarians terbobot dengan perkalian proporsi investasi dari kedua aset tersebut (Bodie. et all, 2006:328). Varian (variance) merupakan kuadrat dari deviasi standar. 2
𝜎 =
𝑛 𝑡=1(𝑅𝑖𝑡
− 𝑅𝑖𝑡 )2 𝑛−1
dimana: 𝜎2
= Varians saham i
Rit
= Return saham i pada periode t
𝑅𝑖𝑡
= Rata-rata return saham i pada periode t
N
= Jumlah pengamatan.
36
6. Teori Portofolio Arti portofolio adalah sekumpulan surat-surat atau sekumpulan kesempatan investasi. Menurut tandelilin (2001) berpendapat bahwa aspek pokok teori portofolio adalah konsep leader resiko yang terkait pada aktiva yang berada dalam suatu portofolio akan berlainan dengan leader resiko dari aktiva yang berdiri sendiri. Portofolio merupakan sekumpulan surat atau saham, obligasi, instrumen pasar yang uang atau jenis investasi yang dimiliki seseorang atau badan yang biasanya disusun sedemikian rupa dalam rangka penyebaran resiko. Pembentukan portofolio yang efisien, perlu dibuat beberapa asumsi mengenai perilaku investor dalam membuat keputusan investasi. Asumsi yang wajar adalah investor cenderung menghindari risiko (risk adverse). Investor penghindar resiko adalah investor yang jika dihadapkan pada dua investasi dengan penghambatan diharapkan yang sama dan resiko yang berbeda, maka ia akan memilih investasi dengan tingkat resiko yang lebih rendah (Fabozzi dan Modigliani, 2001:63). Dalam merancang suatu portofolio, para investor berupaya memaksimumkan pengembalian yang diharapkan (expected return) dari investasi mereka, dengan mempertimbangkan tingkat resiko tertentu yang akan mereka terima. Portofolio yang memenuhi ketentuan ini disebut portofolio efisien (portofolio optimal), untuk membentuk suatu portofolio efisien perlu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan “expected return” dan “resiko”.
37
Portofolio yang memiliki minimum varians (minimum-variance portofolio) memiliki deviasi standar lebih kecil dari pada kedua asset individual pemebentuknya, dan ini menunjukkan pengaruh divesifikasi (Bodie. et all, 297:2006). a.
Analisis Portofolio Menggunakan Model Indeks Tunggal
1) Return ekspektasi portofolio Return ekspektasi dari suatu portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return sekuritas ekspektasi individual sekuritas. Adapun rumusnya sebagai berikut: E(Rp) : E(Rp) = αp + βp.E(Rm)
Beta portofolio (βp) merupakan rata-rata tertimbang dari nilai masing-masing sekuritas n
p :
wi
i
i 1
Keterangan: p
: beta portofolio
wi
: proporsi sekuritas
i
: beta sekuritas
Untuk menghitung Alpha sekuritas sebagai berikut: n
p :
w i
i
i 1
38
Keterangan: p
: alpha portofolio
wi
: proporsi portofolio
: alpha sekuritas
i
2) Risiko portofolio n
2 p
2 p
2
m
( w i .
2 ei
)
2
(Jogiyanto, 2003:248)
i 1
b. Penentuan portofolio optimal berdasarkan model indeks tunggal Rumus yang digunakan: ERB
E ( R i ) Rf
i
Keterangan: ERB
= Excess Return to Beta (kelebihan pengembalian)
E(Ri) = Pengembalian yang diperkirakan (expected return) atas saham i Rf
= Tingkat pengembalian bebas risiko
Βi
= Perubahan tingkat pengembalian yang diperkirakan dari saham i
Sedangkan menurut Jogiyanto (2003:254), Cut-Off Rate (Ci) adalah merupakan pembatas pada tingkat tertentu, dengan rumus: i
Ci
2 m
j 1
E ( Ri ) Rf i 2 ei i
1
2 m
j 1
i 2 ei 2
39
Keterangan: Ci
= Cut-Off Rate (pembatas pada tingkat tertentu)
E(Ri)
= Pengembalian yang diperkirakan (expected return) atas saham i
Rf
m
ei
= Tingkat pengembalian bebas resiko 2
= Varians pasar
2
= Varian ei (Unsystematic risk)
Ketentuan yang berlaku untuk masuk dalam portofolio optimal adalah: E ( Ri ) Rf
i
Ci
atau
ERB>Ci
Menurut Jogiyanto (2003:258), penentuan besarnya proporsi tiaptiap saham dapat dihitung dengan rumus: Wi :
Zi n
ZJ
j 1
Keterangan: Wi
: proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i
Zi
: skala dari timbangan atas tiap-tiap saham
ZJ
: total skala dari timbangan atas tiap-tiap saham
Dimana: Zi :
i E ( Ri ) Rf
2 ei
i
C *
Keterangan: Zi
: skala dari timbangan atas tiap-tiap saham
E(Ri) : pengembalian yang diperkirakan (expected return) atas saham i 40
i
: perubahan tingkat pengembalian yang diperkirakan dari nilai saham i
Rf
: tingkat pengembalian bebas risiko
C*
: Cut-off Rate optimal portofolio
2
: Varian ei (Unsystematic risk)
ei
c. Hasil yang diharapkan untuk saham individual Menurut
Jogiyanto
(2003:234),
Expected
return
sekuritas
individual dengan model indeks tunggal dapat menggunakan rumus: E ( Ri ) :
i
i . E ( Rm )
Keterangan: E (RI )
= Pengembalian yang diperirakan (Expected return) atas saham i
i
i
= Exected Return (nilai yang diperkirakan) = Perubahan
tingkat
pengembalian
yang
diperkirakan dari saham i E ( Rm )
= Return ekspektasi dari indeks pasar
7. Ukuran Perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2009:117) ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar dari pada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian.
41
Semakin besar ukuran perusahaan semakin besar pula informasi yang terkandung didalamnya dan semakin besar pula tekanan untuk mengolah informasi tersebut. Sehingga pihak manajemen perusahaan akan memiliki kesadaran yang lebih timggi mengenai pentingnya informasi dalam mempertaruhkan eksistensi perusahaan. Perusahaan yang memiliki ukuran yang lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan berukran kecil. B. Penelitian Terdahulu I Made Sudana dan Miranda Janiarti (2000) meneliti tentang pengaruh ukuran portofolio terhadap tingkat diversifikasi saham, membandingkan antara portofolio saham dalam satu industri dengan portofolio saham beragam industri dengan model indeks tunggal. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi diversifikasi pada portofolio saham satu industri tidak berpengaruh secara signifikan. Demikian pula portofolio saham beragam industri tidak terpengaruh oleh diversifikasi, kecuali portofolio 8 saham. Terdapat perbedaan yang signifikan antara portofolio saham dalam satu industri dengan beragam industri. Kusbianto (2002), mengungkapkan dalam penelitiannya yang berjudul hubungan risiko perusahaan dan risiko pasar serta pengaruhnya terhadap tingkat divesifikasi saham bahwa penurunan risiko perusahaan secara umum meningkat sejalan dengan besarnya ukuran portofolio. Jika pada portofolio dua saham risiko perusahaan menurun 5% dibandingkan rata-rata risiko
42
perusahaan saham individual perusahaan saha individual penyusun portofolio dengan 10 saham risiko perusahaan mengalami penurunan sampai dengan 40% hal iti berarti bahwa semakin besar jumlah saham yang dimasukkan kedalam portofolio maka akan semakin baik tingkat diversifikasi portofolio tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Ropikoh (2006) yang menganalisis pengaruh diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan dan ukuran perusahaan terhadap return dan resiko saham dengan menggunakan metode Independent Sampel t test dan ANOVA dengan melihat perbedaan masingmasing pengaruh variabel pada penelitian ini menggunakan perusahaan food and baverage yang terdaftar dalam BEI, penelitian ini menunjukkan keuntungan dua perusahaan yakni perusahaan yang berukuran besar dan berukuran kecil tidak berbeda secara signifikan dalam artian tidak ada perbedaan dan terdapat resiko yang diperoleh antara kedua ukuran perusahaan tersebut. Eni Iriyanti (2008) melakukan penelitian yang berjudul Ukuran Portofolio dan Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat Diversifikasi, penelitian menggunakan uji Mann-Whiteney test dan hasil penelitiannya menunjukkan tidak terdapat perbedaan tingkat resiko tidak sistematis dalam suatu ukuran portofolio dan adanya perbedaan tingkat resiko tidak sistematis pada masingmasing ukuran perusahaan. Angela Rin Manupasa (2001) dengan penelitiannya yang berjudul Studi Komparatif Tingkat Return dan Resiko Reksadana Saham dan Portofolio
43
Saham LQ45 dengan Menggunakan Single Index Model (SIM) Mengahsilkan bahwa tidak ada perbedaan return antara reksadana saham dan portofolio dengan metode atau bentuk single index model akan tetapi terjadi perbedaan resiko antara perusahaan reksadana dengan portofolio Maka saat ini peneliti ingin meneliti pengaruh diversifikasi dan ukuran perusahaan terhadap return, resiko dan ukuran portolio yang pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI dengan melakukan uji beda, dan metode pengambilan data secara purposive sampling. Tabel 2.1 Beberapa penelitian terdahulu No
Judul penelitian
Peneliti
Alat Analisis
Hasil Penelitian
1.
Pengaruh Ukuran
I Made
Uji Mann-
Mengahsilkan
Portofolio Terhadap
Sudana dan
Whiteneyy
terdapat
Tingkat Diversifkasi
Miranda-
test
pengaruh
ukuran
Saham
Juniarti
portofolio
terhadap
perbedaan
tingkat
(2000)
bahwa
diversifikasi
portofolio
saham
beragam industry 2.
Studi Komparatif
Angela Rin
Uji Statistik
Mengahsilkan
bahwa
Tingkat Return dan
Manupasa
Paired Sampel
tidak ada perbedaan
Risiko Reksadana
(2001)
t teset dengan
return
Saham dan
Single Index
reksadana saham dan
Portofolio Saham
Model
antara
portofolio
dengan
LQ45 dengan
metude atau bentuk
Menggunakan
single
index
model
Single Index Model
akan
tetapi
terjadi
(SIM)
perbedaan antara reksadana
resiko perusahaan dengan
44
portofolio 3
pengaruh
Ropikoh
Uji Statistik
Menunjukkan
diversifikasi
(2006)
ANOVA dan
keuntungan
dua
kepemilikan jangka
Independent
perusahaan
yakni
pendek dan ukuran
Sampel test
perusahaan
yang
perusahaan
berukuran besar dan
terhadap return dan
berukuran kecil tiak berbeda
risiko portofolio
secara
signifikan dalam artian tidak ada perbedaan resiko yang diperoleh antara
edua
ukuran
perusahaan tersebut 4.
Analisis Pengaruh
Eni Iriyanti
Uji statistik
Ukuran Portofolio
(2008)
MannWhiteneyy
dan Ukuran
Hasil
penelitian
menunjukkan
ini
bahwa
perusahaan
yang
berukuran besar akan
Perusahaan
lebih
Terhadap Tingkat
besar
dalam
memperolah
diversifikasi Saham
keuntungan
dan
resiko. 5.
Portfolio
E.Dante
Analisis
Penelitian
ini
Diversification With
Suarez,
Regresi
menunjukkan
NAFTA Equities
Carl
diversifikasi dilakukan
MHubbard,
yang di
pasar
meksiko berpengaruh
Trinity
secara
University
terhadap
(2006)
signifikan investasi
yang dilakukan di US.
6.
Koeran Investors’
Seong-hoon
Analisis
Portofolio
Lee,
Korelasi dan
Diversification With
(2010)
Regresi
Penelelitian
ini
menunjukkan dengan melakukan
45
Internasional
diversifikasi pada saan
Mutual Funds and
terjadinya krisis global
Mean Variance
para
Spaning
tidak
investor
korea
terprngaruh
terhadap dampak krisis tersebut, akan tetapi keuntungan yang akan diperoleh
investor
akan berkurang.
C. Kerangka Penelitian Kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat bisnis untuk mencari alternative sumber pembiayaan usaha selain bank. Dalam mengambil keputusan untuk menanamkan modalnya atau berinvestasi, seorang investor harus mempertimbangkan saham-saham mana yang harus dipilih. Salah satu alternative berinestasi yang dapat dlakukan oleh investor adalah dengan menginvestasikan dana mereka pada suatu portofolio.
46
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Bursa Efek Indonesia (bei) Investasi
Tingkat Keuntungan dan Resiko
Diversifikasi Berdasarkan Jangka Waktu Kepemilikan(X1)
Rata-Rata Tingkat Keuntungan
Ukuran perusahaan (X2)
Standar Deviasi Tingat Keuntungan
Ukuran portofolio Risiko Sistematis Risiko Tidak Sistematis
Uji Normalitas Data Kolmogorov Smirnov
Uji Analisis Of Variance (ANOVA)
Uji Dua Sample (Independen t Test)
Mann-Whiteney Test
Kesimpulan
47
D. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran dari Pengaruh Diversifikasi danUkuran Perusahaan terhadap Return, Resiko dan ukuran portofolio maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: 1) - Pengujian rata-rata tingkat keuntungan (Diversification aCross Time) yaitu: Ho: 𝜇1 ,𝜇2 ,𝜇3 = 0 Berarti tidak ada perbedaan rata-rata tingkat keuntungan ketiga kelompok holding period. 𝐻1 : 𝜇1 ,𝜇 ,𝜇3
0
Berarti ada perbedaan rata-rata tingkat keuntungan ketiga kelompok holding period.
- Pengujian Standar deviasi tingkat keuntungan (Diversification aCross Time) yaitu: Ho: 𝜇1 ,𝜇2 ,𝜇3 = 0
Berarti tidak ada perbedaan rata-rata ketiga Standar deviasi kelompok holding period
𝐻1 : 𝜇1 ,𝜇 ,𝜇3
0
Berarti ada perbedaan rata-rata
ketiga Standar
deviasi kelompok holding period.
2) - Pengujian rata-rata tingkat keuntungan untuk firm size yaitu:
Ho: 𝜇1 - 𝜇2 = 0
Berarti tidak ada perbedaan tingkat keuntungan ratarata pada kedua ukuran perusahaan.
𝐻1 : 𝜇1 - 𝜇2
0
Berarti ada perbedaan tingkat keuntungan rata-rata pada kedua ukuran perusahaan.
- Pengujian standar deviasi tingkat keuntungan untuk firm size yaitu: Ho: 𝜇1 - 𝜇2 = 0
Berarti tidak ada perbedaan standar deviasi tingkat keuntungan pada kedua ukuranperusahaan.
𝐻 1 : 𝜇1 𝜇2
0
Berarti ada perbedaan standar deviasi
tingkat
keuntungan pada kedua ukuran perusahaan.
48
3) - Pengujian ukuran portofolio pada suatu diversifikasi sekuritas, yaitu: Ho: 𝜇1 ,𝜇2 ,𝜇3 = 0
Berarti tidak ada perbedaan resiko tidak sistematis pada suatu ukuran portofolio berdasarkan jumlah saham tertentu.
𝐻1 : 𝜇1 ,𝜇 ,𝜇3 ≠ 0
Berarti ada perbedaan resiko tidak sistematis pada suatu ukuran portofolio berdasarkan jumlah saham tertentu.
4) – Pengujian ukuran portofolio
pada masing-masing jenis ukuran
peusahaan: Ho: 𝜇1 − 𝜇2 = 0
Berarti tidak ada perbedaan ukuran portofolio berdasarkan resiko tidak sistematis pada masingmasing Jenis ukuran perusahaan.
𝐻 1 : 𝜇1 − 𝜇2 ; ≠ 0
Berarti tidak ada perbedaan ukuran portofolio pada masing-masing jenis ukuran perusahaan.
49
BAB III METODE PENELITIAN Untuk memperlancar proses penulisan sebuah laporan karya ilmiah maka perlu diadakan penelitian untuk mencari penunjang dalam memperkuat sebuah analisa dan tentunya juga memastikan bahwa data karya ilmiah yang akan diangkat adalah sebuah fakta atau pendapat yang didasarkan pada sebuah kebenaran (realita). Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini maka penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut: A. Ruang lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menegetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap resiko, return dan ukuran portofolio
serta melihat
seberapa besar diversifikasi serta ukuran perusahaan terpengaruh terhadap resiko, return dan ukuran portofolio tersebut selama periode Maret 2004Desember 2009. B. Metode Penentuan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari periode Maret 2004 sampai dengan Desember 2009. Dari populasi tersebut kemudian peneliti menentukan sampel dengan metode purposive sampling. Metode purposive sampling adalah tehnik pemilihan sampel secara tidak acak atau disesuaikan dengan data yang dinginkan dan didasarkan pada tujuan tertentu .Tujuan penelitian ini adalah
50
untuk menganalisis pengaruh deversifikasi dan ukuran perusahaan terhadap resiko, return dan ukuran portofolio pada perusahaan manufaktur. Kriteria yang dijadikan dalam penelitian ini antara lain: 1. Perusahaan yang aktif dalam transaksi perdagangan pasar modal selama periode Maret 2004 sampai dengan Desember 2009. 2. Perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan tahunan selama periode
Maret 2004 sampai dengan Desember 2009. 3. Perusahaan yang tidak memperoleh return negatif selama masa periode penelitian Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan untuk memilih sampel tersebut, maka dapat diperoleh jumlah sampel sebanyak 24 perusahaan: Tabel 3.1 Daftar perusahaan yang dijadikan sampel NO
KODE
NAMA PERUSAHAAN
1
SULI
PT. Sumalindo Lestari Jaya. Tbk
2
KLBF
PT. Kalbe Farma. Tbk
3
MYTX
PT. Honson Industri Utama. Tbk
4
INAI
PT. Indal Alumunium Industri. Tbk
5
RICY
PT. Ricy Putra Globalindo. Tbk
6
JKSW
PT. Jakarta Eyoel Steelwork. Tbk
7
ADES
PT. Ades Alfindo. Tbk
8
KAEF
PT. Kimia Farma. Tbk
9
ASII
PT.Astra International Tbk
10
AUTO
PT. Astra Otoparts. Tbk
11
GGRM
PT. gudang Garam. Tbk
12
FSAW
PT. Fajar Surya Wisesa. Tbk
13
RMBA
PT. Bentoel Internasional Invesment. Tbk
14
BUDI
PT. Budi Acid Jaya. Tbk
15
JECC
PT. Jembo Cabel Company. Tbk
16
INDF
PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk
51
17
MYOR
PT Mayora Indah. Tbk
18
TKIM
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. Tbk
19
INTA
PT. Intraco. Tbk
20
SMAR
PT. Sinar Mas Agro R&T. tbk
21
INKP
PT. Indak Kiat Pulpk Paper. Tbk
22
AALI
PT. Astro Agro Lestari. Tbk
23
UNVR
PT. Unilever. Tbk
24
HOLCIM
PT. Holcim. Tbk
Sumber: www.yahoo.com C. Metode Pengumpulan data 1. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh pihak lain (sudah tersedia) dan digunakan untuk penlitian lain. Metode pengumpulan data dalam penlitian ini adalah dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan menggunakan dokumen atau jurnal yang berhubungan dengan penelitian. 2. Kepustakaan Kepusatakaan merupakan tehnik pengumpulan data yang lengkap pula dengan membaca dan mempelajari serta mengalanlisis literatur yang bersumber dari buku-buku, jurnal-jurnal serta situs-situs internet yang berkaitan dengan penelitian ini. D.
Metode Analisis Data Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan, peneliti menggunakan perhitungan rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi tingkat keuntungan serta uji Analysis of Variance (ANOVA), Inedpendent Sample t test dan Mann-Whiteney test untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang nyata antara rata-rata tingkat keuntungan dan standar
52
deviasi tingkat keuntung antara masing-masing kelompok Holding Period dan ukuran perusahaan dengan data sampel saham tersebut serta pada masing-masing ukuran portofolio. Sebelum dilakukan pengujian suatu penelitian dilakukan pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov. Maka alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Sebelum dilakukannya pengujian analisis data dalam penelitian ini perlu dilihat terlebih dahulu apakah data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Salah satu uji yang dapat digunakan dengan melakukan uji Kolmogorov Smirnov. Menurut Wahyono (2009:182) Uji satu sampel Kolmogorov Smirnov ini digunakan jika peneliti belum mengetahui model matematis dari distribusi populasi data yang akan digunakan . Ada dua syarat yang harus dipenuhi pada prosedur uji satu sampel Kolmogorov Smirnov, yaitu ( Wahana, 2009:160): a. Data yang digunakan yaitu data kuantitatif ( dengan skala pengukuran interval atau rasio). b. Asumsi uji Kolmogorov Smirnov mempunyai asumsi bahwa parameter uji distribusi telah spesifik. Ada beberapa prosedur tes distribusi parameter yang digunakan, yaitu normal, pisson, dan uniform.
53
2. Uji ANOVA (analysis of variance) One-Way ANOVA merupakan prosedur
yang digunakan untuk
menghasilkan analisis variasi satu arah untuk variabel dependen dengan tipe kuantitatif dengan sebuah variabel independen sebagai variabel factor. Sebagai tambahan untuk menentukan bahwa perbedaan itu ada diantara rata-rata, kita dapat mengetahui bagian rata-rata yang berbeda (Wahyono 2009:105). Sebelum melakukan analisis data ada dua syarat data untuk analisis OneWay ANOVA yaitu, (Wahana, 2009:204): a. Data yang digunakan harus integer (data kategori) dan jenis variabelnya kuantitatif. b. Asumsi dalam uji ANOVA yakni data harus memiliki asumsi bahwa tiga kelompok adalah sampel acak dengan populasi normal yang independen. Hipotesis dalam uji beda dengan ANOVA adalah sebagai berikut: Ho : Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi ketiga kelompok holding period adalah identik (tidak berbeda). H1 : Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi ketiga kelompok holding period adalah tidak identik (berbeda). Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Wahyono, 2009:187) : -
Jika probabilitas >0.05, maka Ho diterima
-
Jika probabilitas <0.05, maka Ho ditolak
54
3. Uji Independent Sample t test Independent Sample t test merupakan analisis yang digunakan untuk menguji dua rata-rata dari dua sampel yang saling independen atau saling tidak berkaitan. Dapat pula dikatakan bahwa prosedur Independent Sample t test adalah perbandingan rata-rata untuk dua kelompok khusus (Wahyono 2009:95). Hipotesis dalam uji beda dengan Independent Sample t test adalah sebagai berikut: Ho : Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi kedua ukuran perusahaan adalah identik (tidak berbeda) H1 : Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi kedua ukuran perusahaan adalah tidak identik (berbeda). Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Wahyono, 2009:187) : - Jika probabilitas >0.05, maka Ho diterima - Jika probabilitas <0.05, maka Ho ditolak 4. Uji Two Independent Sample test (Mann-Whiteney test) Two Independent Sample test merupakan salah satu prosedur analisis uji parametrik yang digunakan untuk pengujian dua sampel data yang independen. Sampel independen yang dimaksud dalam analisis ini adalah dua buah sampel dimana unsur yang dipilih dalam sampel pertama sama sekali tidak bergantung pada sampel kedua (Wahyono, 2009:189).
55
Hipotesis dalam uji beda dengan Two Independent Sample test (Mann-Whiteney test) adalah sebagai berikut: Ho : Resiko tidak sistematis pada suatu tingkat diversifikasi dan masingmasing ukuran perusahaan identik (tidak berbeda). H1 : Resiko tidak sistematis pada suatu tingkat diversifikasi dan masingmasing ukuran perusahaan tidak identik (berbeda). Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Wahyono, 2009:187) : - Jika probabilitas >0.05, maka Ho diterima - Jika probabilitas <0.05, maka Ho ditolak Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Menentukan dan megelompokkan saham sampel yang termasuk dalam jenis saham pada perusahaan manufaktur selama periode Maret 2004 sampai dengan Desember 2009. 2) Menghitung tingkat keuntungan masing-masing sampel saham untuk 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan dalam periode bulan Maret 2004 sampai dengan
2009,
dengan
menggunakan
rumus
sebagai
berikut
(Kusbianto:2002) : R-it = Dimana,
P it − P it −1 P it
R-it
= Actual Return untuk saham i pada saat t
Pit
= indeks pasar pada periode t
Pit−1
= indeks pasar periode t-1
3) Menghitung rata-rata tingkat keuntungan masing-masing sampel dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 𝑅=
𝑛 𝑡=1 𝑅𝑖𝑡
𝑛
56
Diamana : 𝑅
= Rata-rata tingkat keuntungan
Rit
= Actual return untuk saham i pada saat t
N
= Jumlah periode analisis
Setelah
dapat
hasilnya
kemudian
secara
berurutan
dikelompokkan kedalam masing-masing holding periodnya. 4) Menghitung standar deviasi tingkat keuntungan masing-masing sampel dengan menggunkan rumus sebagai berikut: 𝑆𝐷
Dimana:
𝑛 𝑡=1(R it
– R )2 𝑛−1
SD = Standar Deviasi 𝑅
= Rata-rata tingkat keuntungan
Rit = Actual return untuk saham i pada saat t n
= Jumlah periode analisis
Setalah didapat hasilnya kemudian secara berurutan dikelompokkan kepada msing-masing holding period-nya. Setelah didapat hasilnya kemudian secara berutan dikelompokkan kepada masing-masing holding period-nya. 5) Menghitung tingkat keuntungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan, dalam periode bulan Maret 2004 sampai bulan Desember 2009, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
57
𝑅𝑚 = Diamana : Rmt
𝐼𝐻𝑆𝐺 −𝐼𝐻𝑆𝐺 𝑡−1 𝐼𝐻𝑆𝐺 𝑡−1
= Rata-rata tingkat keuntungan
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡 = Indeks Harga Saham Gabungan pada saat t 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1 = Jumlah periode analisis
6) Menghitung rata-rata tingkat keuntungan indeks harga saham gabungan (IHSG) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 𝑅= Diamana : 𝑅
𝑛 𝑡=1 𝑅𝑖𝑡
𝑛
= Rata-rata tingkat keuntungan
Rit = Actual return untuk saham i pada saat t N
= Jumlah periode analisis
Setelah didapat hasilnya kemudian secara berurutan dikelompokkan keada msing-masing holding period-nya. 7) Menghitung standar deviasi tingkat keuntungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 𝑛 𝑡=1(R it
– R )2 𝑛−1
𝑆𝐷
Dimana:
SD = Standar Deviasi 𝑅
= Rata-rata tingkat keuntungan
Rit = Actual return untuk saham i pada saat t n
= Jumlah periode analisis
58
Setelah didapat hasilnya kemudian secara berurutan dikelompokkan kepada masing-masing holding period-nya. 8) Menghitung varian tingkat keuntungan masing-masing sampel saham untutk kelompok perusahaan besar dan perusahaan berukuran kecil dengan rumus (Kusbianto, 2002):
𝜎 Dimana:
2
=
𝑛 𝑡−1(R it
– R )2 𝑛−1
𝜎 2 = Varians return 𝑅
= Rata-rata tingkat keuntungan
Rit = Actual return untuk saham i pada saat t n
= Jumlah periode analis.
9) Menghitung beta portofolio (𝛽𝑝 ) disetiap ukuran portofolio dan ukuran perusahaan dengan menggunakan asumsi bahwa bobot untuk setiap saham dalam portofolio adalah sama, rumus yang digunakan sebagai berikut:
𝛽𝑝 =
1 𝑛
𝛽𝑖
10) Menghitung varian return portofolio saham dengan menggunakan rumus untuk suatu ukuran portfolio, (kusbianto, 2002):
𝜎𝑝2 = 𝛽𝑝2 . 𝜎𝑚2 + Dimana:
𝑥𝑖 . 𝜎𝑒𝑖2
𝜎𝑝2 = Varian tingkat keuntungan portofolio 𝛽𝑝 = Beta portofolio
59
𝜎𝑚2 = Varian return market (𝑟𝑚 ) Xi = Proporsi / bobot saham 𝜎𝑒𝑖2 = Varian saham 11) Menghitung resiko tidak sistematis suatu portofolio dengan rumus:
𝜎𝜀𝑝2 = 𝜎𝑝2 - 𝛽𝑝2 𝜎𝑚2 Dimana:
𝜎𝜀𝑝2
= resiko tidak sistematis portfolio
𝜎𝑝2
= Varian tingkat keuntungan portofolio
𝜎𝑚2
= Varian return market (𝑟𝑚 )
12) Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat dilihat perbedaannya, sedangkan untuk sampel individu harus dilakukan pengujian statistik. 13) Sebelum dilakukan uji ANOVA,uji Independent sample t test dan Mann-Whiteney test terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji Kolmogorov Smirnov. Uji normalitas data dan Kolmogorov Smirnov ini dilakukan untuk menguji apakah dalam melakukan uji ANOVA, independen Test dan Mann-Whiteney test pada variabel dependent, variabel independen atau keduanya mampunyai distribusi normal atau tidak. 14) Dilakukan uji ANOVA (Analysis of Variance) untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang nyata antara tingkat keuntungan masingmasing kelompok holding period-nya dan standar deviasi masingmasing holding period. Dengan rumus sebagai berikut: a. Menghitung semua rata-rata masing-masing holding period
60
(𝑋1 , 𝑋, … . 𝑋𝑘 ) dimana k adalah banyak sampel. b. Menghitung semua varians holding period (𝑠12 , 𝑠22 , 𝑠32 , … 𝑠𝑘2 ) dengan rumus 𝑠 2 =
(𝑋−𝑋 ) 2 𝑛 −1
dimana n adalah ukuran sampel.
c. Menghitung rata-rata varians sampel = d. Menghitung rata-rata dari sampel 𝑋 =
𝑆2 𝑘 𝑋 𝑘
e. Menghitung varians dari rata-rata sampel 𝑆 2 𝑋 =
f. Menghitung statistik F=
( 𝑋−𝑋 )2 𝑘−1
n X varians rata −rata sampel rata −rata Varians sampel
g. Untuk menentukan nilai alpha, yaitu tingkat kesalahan yamg dapat ditolerir pada penelitian ini ditentukan tingkat keyakinan sebesar 95% atau alpha = 0.05 (5%) h. Apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ; maka Ho diterima, berarti rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi ketiga kelompok holding period dan ukuran perusahaan tidak bereda. 15) Dilakukan uji beda dengan Independent sample t test untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan tingkat keuntungan dan standar deviasi tingkat keuntungan antara perusahaan yang berukuran besar dan perusahaan yang berukuran kecil. 16) Dilakukan uji beda dengan Mann-Whiteney Test untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan resiko tidak sistematis (diversifikasi) suatu ukuran portofolio tertentu pada masing-masing
61
ukuran perusahaan. E. Definisi Operasional Variabel Penelitian Operasional dalam penelitian ini adalah sebagi berikut: a. Return atau Tingkat Pengembalian Adalah total keuntungan atau kerugian yang diterima selama periode tertentu karena melakukan investasi. Rumus perhitungan return adalah perubahan nilai asset atau ekuitas ditambah setiap penerimaan arus kas dalam periode tertentu dibagi dengan nilai awal atau harga pembelian asset tersebut. R-it = Dimana:
P it − P it −1 P it
R-it
= Actual Return untuk saham i pada saat
Pit
= indeks pasar pada periode t
Pit−1
= indeks pasar periode t-1
b. Resiko atau Risk Adalah peluang bahwa beberapa kejadian yang tidak menguntungkan akan terjadi, termasuk tidak tercapainya tingkat pengembalian seperti yang diharapkan investor. 𝑆𝐷
Dimana:
𝑛 𝑡=1(R it
– R )2 𝑛−1
SD = Standar Deviasi 𝑅
= Rata-rata tingkat keuntungan
Rit = Actual return untuk saham i pada saat t n
= Jumlah periode analisis
62
c. Diversifikasi adalah salah satu cara yang digunakan oleh investor untuk mengurangi resiko dari suatu investasi dalam penelitian ini deversifikasi yang digunakan diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan yang dilihat dari setiap holding period-nya dan diversifikasi ini dilihat dari resiko tidak sistematis. d. Ukuran perusahaan merupakan salah satu variabel akuntansi yang mempengaruhi resiko bisnis dan keuntungan. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total aset, penjualan, ekuitas, kapitalisai pasar. e. Untuk melihat ukuran suatu perusahaan slah satunya dengan melihat total aktiva dari suatu perusahaan. Untuk memperoleh nilai ukuran suatu perusahaan dapat dicari dengan menghitung Ln dari Total aset perusahaan. f. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah angka yang menunjukkan perkembangan harga seluruh saham yang tercatat di Bursa pada suatu saat tertentu. g. Diversification across time dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi tingkat keuntungan melalui jangka waktu kepemilikan saham (holding period) yang lebih panjang.
63
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT. Bursa Efek Indonesia Sejarah pasar modal Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak pemerintah Belanda mendirikan Bursa Efek di Batavia pada Desember 1912 yang diselenggarakan oleh Vereninging Voor de effectedhel. Dengan mendasarkan pada pengalaman di negeri Belanda, pendiri bursa efek (stock exchange) di Batavia adalah dalam rangka memupuk sumber pembiayaan bagi perkebunan milik Belanda yang tumbuh secara besar-besaran di Indonesia. Efek yang diperjual belikan merupakan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia-Belanda, serta efek-efek Belanda lainnya. Dengan perkembangan bursa efek di Batavia, pada tanggal 11 Januari 1925 dibuka Bursa Efek Surabaya (BES), kemudian disusul dengan pembukaan Berusa Efek di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Sayang sekali, aktivitas pasar modal Indonesia seluruhnya terhenti akibat terjadinya perang dunia kedua. Sejak tahun 1956 pemerintah telah mencoba untuk mengaktifkan kembali pasar modal sebagai sarana pembiayaan kegiatan ekonomi. Pada awalnya pemerintah mendorong pertumbuhan pasar modal melalui pemberian fasilitas perpajakan, baik kepada perusahaan-perusahaan yang go public maupun para investor serta lembaga-lembaga penunnjang yang terkait termasuk broker dan dealer. Fasilitas perpajakan kemudian dihapuskan setelah diberlakukannya peraturan perpajakan yang baru pada tahun 1983, sedangkan 64
pajak penghasilan atas bunga deposito dan tabungan berjangka lainnya ditunda pemungutannya. Keadaan ini sudah tentu mengakibatkan iklim investasi dipasar modal kurang menarik. Oleh karena itu kemudian pemerintah berusaha mendorong kembali pertumbuhan pasar modal dengan mengeluarkan paket-paket deregulasi, seperti paket Desember 1987, paket Oktober 1988, paket Desember 1988. Salah satu isi paket tersebut yang paling penting adalah dinaikkannya pajak penghasilan seseorang atas bunga deposito dan tabungan berjangka lainnya sebesar 15%. Kebijaksanaan pengenaan pajak final atas tabungan dimaksud, ternyata berdampak sangat positif terhadap pasar modal, karena pendapatan masyarakat pemodal menjadi berkurang, sehingga mereka cenderung mencari alternatif lain dalam menginvestasikan uangnya. Tidak sampai tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pengawasa Pasar Modal (BAPEPAM), institusi baru dibawah Departemen Keuangan. Kegiatan dan kapitalisasi pasar sahampun mulai meningkat seiring dengan perkembangannya pada tahun 1990, pada tahun 1991 bursa saham dinamis di Asia. Swastanisasi bursa saham menjadi PT Bursa Eek Jakarta ini mengakibatkan beralihnya fungsi Badan Pengawas Pasar modal (BAPEPAM). Pada tanggal 16 Juli 1992, Bursa Efek Jakarta diswastakan dan mulai menjalankan pasar saham di Indonesia, sebuah awal pertumbuhan baru setelah terhenti sejak didirikan pada awal abad ke-19, tahun 1995 adalah tahun dimana Bursa Efek Jakarta (BEJ) meluncurkan Jakarta Autometed Trading System (JATS), sebuah sistem perdagangan otomatis. Sistem baru ini dapat
65
memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih menjamin kegiatan pasar yang fair, transparan dibanding sistem perdagangan manual. Tahun 2002 Bursa efek Jakarta (BEJ) mulai menerapkan perdagangan jarak jau (Remote Trading), sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar, kecepatan dan frekuensi perdagangan. 2. Lembaga-lembaga Yang Terlibat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Sebagai suatu bisnis yang berdampak sosial yang sangat luas, Bursa Efek Indonesia (BEI) melibatkan banyak lembaga, masing-masing pihak mempunyai peranan dan fungsi yang berbeda-beda dan saling menunjang kepentingan lainnya. Pihak-pihak yang terkait di BEI adalah: a. Perusahaan Yang Go Public (Emiten) Adalah perusahaan yang melakukan emisi atau yang telah melakukan penawaran dalam surat berharga. Pihak ini membutuhkan guna membelanjai operasi perusahaannya b. Perusahaan Efek Perusahaan efek adalah perusahaan yang telah memperoleh izin usaha untuk beberapa kegiatan seperti penjamin emisi, efek, perantara perdagangan efek, manajer investasi, atau pensehat investasi. c. Lembaga Kliring Dana Penyelasaian Penyimpanan Adalah suatu lembaga yang menyelenggarakan kliring dan penyelesaian transaksi yang terjadi di bursa efek, penyimpanan efek serta penitipan harta untuk pihak lain.
66
d. Perusahaan Reksa Dana Adalah pihak yang kegiatan utamanya melalukan investasi, investasi kembali(reinvestasi atau pedagang efek). e. Lembaga penunjang Lembaga penunjang meliputi penitipan barang, wali amanat atau penanggung yang menyediakan jasa, tempat penitipan harga adalah pihak yang menyelenggarakan penyimpanan harta dalam penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak tanpa mempunyai hak kepemilikan atas harta tersebut. Wali amanat (trust agent) adalah pihak yang dipercayakan untuk mewakili seluruh pemegang obligasi atau sertifikat kredit. Penanggung (gurator) adala pihak yang menanggung kembali jumlah pokok atau bunga emisi obligasi atau sekuritas kredit dalam hal emiten cidera janji. Sedangkan Biro Admnistrasi
Efek (BAE) yang semula berperan
penting dalam registrasi saham, setelah skiipless berperan memelihara investasi bunga, memantau perolehan dividen investor, penawaran perdana IPO, atau Corporate Action lainnya. Dan saat ini pencatatan semua saham investor beralih ke Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). f. Profesi Penunjang Terdiri dari akuntan publik, notaris , perusahaan penilai (apparaisal) dan konsultan hukum. Akuntan publik adalah pihak yang memilki keahlian dalam bidang akuntansi dan pemeriksa akuntan (auditing). Fungsi akuntan adalah memberi pendapat atas kewajaran laporan keuangan emiten atau
67
calon emiten. Notaries adalah pejabat yang berwenang membuat akte otentik sebagaimana dimaksudkan kedalam Staad Glad 1860. No.3 tentang pegaturan jabatan notaries. Aprasial adalah pihak yang menerbitkan dan menandatngani laporan penilai. Laporan penilai mencakup pendapat atas aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian penilai. Konsultan hukum adalah ahli hukum yang memberikan dan menandatangani pendapat hukum mengenai emisi atau emiten. Fungsi utama konsultan hukum adalah melindungi pemodal dari segi hukum. g. Pemodal (Investor) Pemodal adalah pihak perorangan maupun lembaga yang menanamkan modalnya dalam efek-efek yang diperdagangkan. h. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai tugas sebagai berikut: 1) Memonitor dan mengatur surat pasar diamana sekuritas-sekuritas dapat diterbitkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar dan efisien dengan maksud untuk melindungi kepentingan para pemodal dan masyarakat. 2) Mengawasi dan memonitor pertukaran sekuritas, clearing, settlement dan lembaga-lembaga penyimpan reksadana, perusahaan sekuritas, para pialang, berbagai lembaga pendukung pasar modal dan para profesional.
68
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Gambaran Umum Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan Maret 2004 sampai Desember 2009. Pemilihan sampel data dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria, yaitu saham yang aktif berdasarkan frekuensi transaksi dan perusahaan yang mengumumkan laporan keuangannya selama periode penelitian serta perusahaan yang memilki laba diatas nol (0) perholding period yang telah ditentukan pada periode Maret 2004 sampai Desember 2009. Terdapat tiga kriteria saham aktif yang digunakan oleh BEI, yaitu aktif berdasarkan frekuensi transaksi, aktif berdasarkan nilai kapitalisasi pasar dan aktif berdasarkan volume perdagangan. Penelitian ini menggunakan kriteria aktif berdasarkan frekuensi transaksi dengan pertimbangan bahwa saham tersebut diminati banyak investor, sehingga mengurangi bias data. Berdasarkan kriteria pemilihan di atas didapatkan sampel sejumlah 24 saham perusahaan. Tabel 3.1. yang menunjukkan daftar saham anggota sampel penelitian. 2. Hasil Penelitian a. Rata-rata Tingkat Keuntungan (Diversification across time) Pada tabel 4.1 dibawah ini menunjukkan rata-rata tingkat keuntungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan 24 sampel perusahaan periode Maret 2004 hingga Desember 2009, yang dikelompokkan berdasarkan holding period-nya.
69
Tabel 4.1 Rata-rata tingkat keuntungan Maret 2004 s.d Desember 2009 Return
NAMA PERUSAHAAN
Rata-rata
IHSG PT. Sumalindo Lestari Jaya. Tbk PT. Kalbe Farma. Tbk PT. Honson Industri Utama. Tbk PT. Indal Alumunium Industri. Tbk PT. Ricy Putra Globalindo. Tbk PT. Jakarta Eyoel Steelwork. Tbk PT. Ades Alfindo. Tbk PT. Kimia Farma. Tbk PT.Astra International Tbk PT. Astra Otoparts. Tbk PT. gudang Garam. Tbk PT. Fajar Surya Wisesa. Tbk PT. Bentoel Internasional Invesment. Tbk PT. Budi Acid Jaya. Tbk PT. Jembo Cabel Company. Tbk PT. Indofood Sukses Makmur PT. Mayora. Tbk PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. Tbk PT. Intraco. Tbk PT. Sinar Mas Agro R&T. tbk PT. Indak Kiat Pulpk Paper. Tbk PT. Astro Agro Lestari. Tbk PT. Unilever. Tbk
1 bulan 0.01922 0.00423 0.01789 0.01320 0.00540 0.00589 0.00215 0.00718 0.00630 0.00367 0.02066 0.00191 0.00230 0.01157 0.00370 0.00405 0.03321 0.00298 0.00937 0.00117 0.00213 0.00126 0.00345 0.00289
3 bulan 0.01155 0.00940 0.03077 0.00569 0.00640 0.00200 0.00761 0.00169 0.00757 0.03976 0.01208 0.01879 0.00056 0.00579 0.04456 0.00412 0.00243 0.00490 0.01146 0.00221 0.02127 0.02255 0.00146 0.00027
6 bulan 0.01178 0.00166 0.00781 0.01058 0.00685 0.00687 0.00396 0.00421 0.01430 0.00334 0.01962 0.02355 0.00160 0.01880 0.03445 0.00241 0.00290 0.00466 0.00114 0.00916 0.07887 0.00124 0.01257 0.00019
0.01491 0.00510 0.01882 0.00983 0.00622 0.00492 0.00457 0.00058 0.00939 0.01314 0.01745 0.01475 0.00149 0.01205 0.02757 0.00349 0.01285 0.00418 0.00732 0.00418 0.03409 0.00835 0.00583 0.00108
PT. Holcim
0.04112
0.02355 0.00146
0.02204
Rata-rata Return Perperiode
0.00922
0.01198 0.01149 0.011256
Sumber: Hasil olahan data b. Rata-rata Standar Deviasi (Diversification across time) Pada tabel 4.2 dibawah ini menunjukkan rata-rata standar deviasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan 24 sampel perusahaan periode Maret 2004 hingga Desember 2009, yang dikelompokkan berdasarkan holding period-nya.
70
Tabel 4.2 Standar Deviasi rata-rata keuntungan Maret 2004 s.d Desember 2009
NAMA PERUSAHAAN
Standardeviasi rata-rata keuntungan 1 bulan
3 bulan
6 bulan
Rata-rata
0.00761
0.01443
0.02238
0.045223
PT. Sumalindo Lestari Jaya. Tbk
0.01268
0.03114
0.04996
0.03126
PT. Kalbe Farma. Tbk
0.01786
0.03077
0.05781
0.03549
PT. Honson Industri Utama. Tbk
0.00169
0.02958
0.04348
0.02997
PT. Indal Alumunium Industri. Tbk
0.02846
0.04587
0.08277
0.19762
PT. Ricy Putra Globalindo. Tbk
0.03590
0.02589
0.01586
0.02092
PT. Jakarta Eyoel Steelwork. Tbk
0.04812
0.04835
0.04148
0.04598
PT. Ades Alfindo. Tbk
0.02400
0.05540
0.04115
0.05227
PT. Kimia Farma. Tbk
0.01471
0.08856
0.09724
0.11466
PT.Astra International Tbk
0.03511
0.09876
0.05578
0.02577
PT. Astra Otoparts. Tbk
0.04589
0.03888
0.08279
0.05585
PT. gudang Garam. Tbk
0.06226
0.03408
0.07276
0.04028
PT. Fajar Surya Wisesa. Tbk
0.09400
0.04221
0.03879
0.04522
PT. Bentoel Internasional Invesment. Tbk
0.06879
0.14411
0.03235
0.03024
PT. Budi Acid Jaya. Tbk
0.03289
0.09888
0.06277
0.05572
PT. Jembo Cabel Company. Tbk
0.02294
0.03183
0.03245
0.03319
PT. Indofood Sukses Makmur
0.02108
0.07900
0.04478
0.07594
PT. Mayora Indah. Tbk
0.01256
0.02320
0.03255
0.02277
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. Tbk
0.04589
0.01229
0.03554
0.04625
PT. Intraco. Tbk
0.02537
0.07446
0.08175
0.08475
PT. Sinar Mas Agro R&T. tbk
0.02173
0.05879
0.06678
0.03179
PT. Indak Kiat Pulpk Paper. Tbk
0.01255
0.03257
0.03233
0.02582
PT. Astro Agro Lestari. Tbk
0.05512
0.03554
0.14478
0.06131
PT. Unilever. Tbk
0.05442
0.02456
0.17722
0.03997
PT. Holcim. Tbk
0.02246
0.03256
0.08211
0.04571
0.06588
0.07231
0.05422
0.05068
IHSG
Rata-rata Return Perperiode Sumber: Hasil olahan data
c. Pengelompokkan Perusahaan Berdasarkan Total Aktiva. Pada tabel 4.3 dan 4.4 dibawah ini menunjukkan pengelompokkan ukuran perusahaan berdasarkan total aktiva. Pengelompokkan ini dengan
71
memilih total aktiva terbesar masing-masing sampel perusahaan selama periode penelitian. Setelah didapat hasilnya kemudian diurutkan dari nilai terbesar sampai dengan yang terkecil. Tabel 4.3 Perusahaan Ukuran Besar Berdasarkan Total aktiva. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
NAMA PERUSAHAAN PT.Astra International Tbk PT. Astro Agro Lestari. Tbk PT. Astra Otoparts. Tbk PT. Indak Kiat Pulpk Paper. Tbk PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. Tbk PT. gudang Garam. Tbk PT. Sinar Mas Agro R&T. tbk PT. Unilever. Tbk PT. Fajar Surya Wisesa. Tbk PT. Bentoel Internasional Invesment. Tbk PT. Budi Acid Jaya. Tbk PT. Holcim. Tbk
UKURAN PERUSAHAAN 52.878166 23.550233 18.23557 17.79075 16.86393 16.56463 15.69732 15.43812 15.01481 14.88606 14.40612 14.35825
Sumber: Indonesian Capital Maket Directionery Total aktiva yang terbesar adalah PT.Astra International Tbk dengan total aktiva sebesar 52.878166 dan nilai terendah pada PT. Holcim. Tbk dengan total aktiva sebesar 14.35825. Tabel 4.4 Perusahaan Ukuran Kecil Berdasarkan Total Aktiva NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
NAMA PERUSAHAAN PT. Sumalindo Lestari Jaya. Tbk PT. Kimia Farma. Tbk PT. Intraco. Tbk PT. Kalbe Farma. Tbk PT. Honson Industri Utama. Tbk PT. Indal Alumunium Industri. Tbk PT. Ricy Putra Globalindo. Tbk PT. Jembo Cabel Company. Tbk PT. Jakarta Eyoel Steelwork. Tbk PT. Ades Alfindo. Tbk PT. Indofood Sukses Makmur PT. Mayora Indah. Tbk
UKURAN PERUSAHAAN 14.342952 14.096225 13.72355 13.66327 13.41524 13.14233 13.10719 12.91814 12.56663 12.46216 11.52893 11.22365
Sumber: Indonesian Capital Maket Directionery
72
Total aktiva yang terbesar pada perusahaan ukuran kecil adalah PT. Sumalindo Lestari Jaya. Tbk dengan total aktiva sebesar 14.342952 dan nilai
terendah pada PT. Mayora Indah. Tbk dengan total aktiva sebesar 11.22365. d. Rata-rata Tingkat Keuntungan Perusahaan Ukuran Besar Pada tabel 4.5 dibawah ini menunjukkan rata-rata tingkat keuntungan 12 saham sampel perusahaan berukuran besar yang dikelompokkan berdasarkan holding period. Tabel 4.5 Rata-rata keuntungan perusahaan Besar Nama Perusahaan Besar
1 bulan
2 bulan
3bulan
Rata-rata
PT.Astra International Tbk
0.0037
0.0398
0.0043
0.0131
PT. Astro Agro Lestari. Tbk
0.0035
0.0015
0.0045
0.0032
PT. Astra Otoparts. Tbk
0.0207
0.0121
0.0196
0.0175
PT. Indak Kiat Pulpk Paper. Tbk
0.0013
0.0004
0.0012
0.0010
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. Tbk
0.0094
0.0115
0.0011
0.0073
PT. gudang Garam. Tbk
0.0019
0.0017
0.0016
0.0017
PT. Sinar Mas Agro R&T. tbk
0.0021
0.0213
0.0043
0.0092
PT. Unilever. Tbk
0.0029
0.0003
0.0001
0.0011
PT. Fajar Surya Wisesa. Tbk
0.0023
0.0006
0.0016
0.0015
PT. Bentoel Internasional Invesment. Tbk
0.0116
0.0058
0.0188
0.0121
PT. Budi Acid Jaya. Tbk
0.0037
0.0456
0.0089
0.0040
PT. Holcim
0.0012
0.0236
0.0015
0.0084
Sumber: Hasil olahan data e. Rata-rata Tingkat Keuntungan Perusahaan Ukuran Kecil Pada tabel 4.6 dibawah ini menunjukkan rata-rata tingkat keuntungan 12 saham sampel perusahaan berukuran kecil yang dikelompokkan berdasarkan holding period.
73
Tabel 4.6 Rata-rata tingkat Keuntungan Perusahaan Kecil Nama Perusahaan Kecil PT. Sumalindo Lestari Jaya. Tbk PT. Kimia Farma. Tbk PT. Intraco. Tbk PT. Kalbe Farma. Tbk PT. Honson Industri Utama. Tbk PT. Indal Alumunium Industri. Tbk PT. Ricy Putra Globalindo. Tbk PT. Jembo Cabel Company. Tbk PT. Jakarta Eyoel Steelwork. Tbk PT. Ades Alfindo. Tbk PT. Indofood Sukses Makmur PT. Mayora Indah. Tbk
1 bulan 2 bulan 3bulan Rata-rata 0.0042 0.0094 0.0017 0.0051 0.0063 0.0076 0.0143 0.0094 0.0012 0.0022 0.0092 0.0042 0.0179 0.0308 0.0078 0.0188 0.0132 0.0057 0.0106 0.0098 0.0054 0.0064 0.0069 0.0062 0.0059 0.0020 0.0069 0.0049 0.0074 0.0041 0.0011 0.0035 0.0076 0.0076 0.0040 0.0064 0.0072 0.0017 0.0042 0.0006 0.0332 0.0024 0.0029 0.0128 0.0030 0.0049 0.0047 0.0042
Sumber: Hasil olahan data f. Standar Deviasi Tingkat Keuntungan Perusahaan Ukuran Besar Pada tabel 4.7 dibawah ini menunjukkan rata-rata Standar deviasi 12 saham sampel perusahaan berukuran besar yang dikelompokkan berdasarkan holding period. Tabel 4.7 Rata-rata standar deviasi perusahaan besar Nama Perusahaan Besar PT.Astra International Tbk PT. Astro Agro Lestari. Tbk PT. Astra Otoparts. Tbk PT. Indak Kiat Pulpk Paper. Tbk PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. Tbk PT. gudang Garam. Tbk PT. Sinar Mas Agro R&T. tbk PT. Unilever. Tbk PT. Fajar Surya Wisesa. Tbk PT. Bentoel Internasional Invesment. Tbk PT. Budi Acid Jaya. Tbk PT. Holcim
1 bulan 2 bulan 3bulan Rata-rata 0.0351 0.0233 0.0189 0.0258 0.0443 0.1236 0.0161 0.0613 0.0117 0.0334 0.0828 0.0427 0.0125 0.0226 0.0323 0.0225 0.0245 0.0868 0.0274 0.0463 0.0140 0.0341 0.0728 0.0403 0.0217 0.0588 0.0148 0.0318 0.0544 0.0194 0.0461 0.0400 0.0940 0.0195 0.0222 0.0452 0.0260 0.0323 0.0324 0.0302 0.0329 0.0989 0.0354 0.0557 0.0225 0.0326 0.0821 0.0457
Sumber: Hasil olahan data
74
g. Standar Deviasi Tngkat Keuntungan Perusahaan Ukuran Kecil Pada tabel 4.8 dibawah ini menunjukkan rata-rata Standar deviasi 12 saham sampel perusahaan berukuran kecil yang dikelompokkan berdasarkan holding period. Tabel 4.8 Standar Deviasi tingkat keuntungan perusahaan ukuran kecil Nama Perusahaan Kecil
1 bulan
2 bulan
3bulan
Rata-rata
PT. Sumalindo Lestari Jaya. Tbk
0.0127
0.0311
0.0500
0.0313
PT. Kimia Farma. Tbk
0.0147
0.1657
0.1636
0.1147
PT. Intraco. Tbk
0.0254
0.1471
0.0817
0.0848
PT. Kalbe Farma. Tbk
0.0179
0.0308
0.0578
0.0355
PT. Honson Industri Utama. Tbk
0.0169
0.0296
0.0435
0.0300
PT. Indal Alumunium Industri. Tbk
0.0285
0.4816
0.0828
0.1976
PT. Ricy Putra Globalindo. Tbk
0.0311
0.0158
0.0159
0.0209
PT. Jembo Cabel Company. Tbk
0.0229
0.0318
0.0448
0.0332
PT. Jakarta Eyoel Steelwork. Tbk
0.0481
0.0484
0.0315
0.0460
PT. Ades Alfindo. Tbk
0.0240
0.0554
0.0774
0.0523
PT. Indofood Sukses Makmur
0.0211
0.1484
0.0583
0.0759
PT. Mayora Indah. Tbk
0.0197
0.0232
0.0399
0.0276
Sumber: Hasil olahan data 3. Pengujian Data Sampel Penelitian a) Uji Normalitas
Untuk menguji tingkat data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas dengan uji normalitas Kolmogorof Smirnov . 1) Uji Kolmogorov smirnov Pengujian data dengan kolmogorov smirnov untuk size firm data yang diuji adalah return dan resiko dengan mengunakan SPSS versi 17.0 dengan hipotesis sebagai berikut: 75
Ho : distribusi populasi normal H1 : distribusi populasi tidak normal Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Wahyono, 2009:187) : - Jika probabilitas >0.05, maka Ho diterima - Jika probabilitas <0.05, maka Ho ditolak 1) Kolmogorov Smirnov untuk Resiko Pada tabel 4.9 berupa output SPSS dibawah ini terlihat bahwa pada kolom asymp.sig/asymptotic significance dua sisi adalah 0.082 atau probabilitas diatas 0.05 (0.082>0.05) maka Ho diterima atau distribusi populasi saham untuk resiko adalah normal. Tabel 4.9 Kolmogorov smirnov untuk standar deviasi tingkat keuntungan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test RATA2_RESIKO N
25
Normal a,,b Parameters
Mean Std. Deviation
.03708182
Most Extreme Differences
Absolute
.253
Positive
.253
Negative
-.220
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
.0514640
1.265 .082
Sumber: Data olahan (output spss) 2) Kolmogorov Smirnov untuk Return Pada tabel 4.10 berupa output SPSS dibawah ini terlihat bahwa pada kolom asymp.sig (2-tailed) dua sisi adalah 0.540 atau probabilitas diatas 0.05 (0.540>0.05) maka Ho diterima atau distribusi populasi saham untuk return adalah normal.
76
Tabel 4.10 Kolmogorov Smirnov untuk rata-rata tingkat keuntungan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test RATA2_RETURN N
25
Normal a,,b Parameters Most Extreme Differences
Mean
.0101756
Std. Deviation Absolute
.00843457 .160
Positive
.160
Negative
-.128
Kolmogorov-Smirnov Z
.802
Asymp. Sig. (2-tailed)
.540
Sumber: Data olahan (output spss) 3) Kolmogorov-Smirnov untuk ukuran portofolio Pada tabel 4.11 berupa output SPSS dibawah ini terlihat bahwa pada kolom asymp.sig (2-tailed) dua sisi adalah 0.020 atau probabilitas dibawah 0.05 (0.020<0.05) maka Ho ditolak atau distrbusi populasi ukuran portofolio adalah tidak berdisrtribusi dengan normal. Tabel 4.12 Kolmogorov-smirnov untuk rata-rata ukuran portfolio Tabel 4.11 Kolmogorov smirnov untuk rata-rata tingkat keuntungan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Mean Parame a,,b Std. Deviation ters Most Absolute Extrem Positive e Differen Negative ces Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
RATA2_UKURAN_PORTOFOLIO 12 .07565020 .111582822 .438 .438 -.322 1.518 .020
Sumber: Data olahan (output spss)
77
b) Pengujian Statitik Setelah pengujian prasyarat analisis dengan uji normalitas kolmogorov smirnov langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik dengan ANOVA (analysis of variance) dan independent sampel t test dilakukan terhadap sampel 24 saham untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang nyata antara rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi antara masing-masing jangka waktu kepemilikan dan ukuran perusahaan, selain itu dulakukan uji Mann-Whiteney untuk ukuran portofolio karena data resiko tidak sistematis pada ukuran portofolio yang digunakan tidak berdistribusi normal, uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan resiko tidak sistematis (diversifikasi) terhadap ukuran perusahaan dan melihat perbedaan pembentukkan ukuran portofolio
terhadap
masing-masing
ukuran
perusahaan
dengan
menggunakan resiko tidak sistematis. Hipotesis yang dalam uji statistik dengan ANOVA adalah sebagai berikut: Ho : Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi ketiga kelompok holding period adalah identik (tidak berbeda). H1 : Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi ketiga kelompok holding period adalah tidak identik (berbeda). Pengambilan
keputusan
dengan
uji ANOVA,
sebagai
berikut
(Wahana,2009:213): -
Jika Probabilitas > 0.05 maka Ho Diterima.
-
Jika probablitas <0.05 maka Ho Ditolak.
78
Hipotesis yang digunakan dalam uji statistik dengan Independent samples t test adalah sebagai berikut: Ho : Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi kedua ukuran perusahaan adalah identik (tidak berbeda) H1 : Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi kedua ukuran perusahaan adalah tidak identik (berbeda). Pengambilan keputusan dalam uji statistic dengan Independent Sampels t test adalah sebagai berikut (Wahana, 2009:140): -
Jika probabilitas >0.05, maka Ho diterima.
-
Jika probalitas <0.05, maka Ho ditolak.
Hipotesis yang digunakan dalamuji Mann-Whiteney test adalah sebagai berikut: Ho : Resiko tidak sistematis pada suatu tingkat diversifikasi dan masingmasing ukuran perusahaan identik (tidak berbeda). H1 : Resiko tidak sistematis pada suatu tingkat diversifikasi dan masingmasing ukuran perusahaan tidak identik (berbeda). Pengambilan keputusan dalam uji statistic dengan Mann-Whiteney test adalah sebgaai berikut (Wahana, 2009:166) : -
Jika Probabilitas > 0.05 maka Ho Diterima.
-
Jika probablitas <0.05 maka Ho Ditolak
(a) Uji
Anova
Terhadap
Rata-rata
Tingkat
Keuntungan
(Diversification across time)
79
Untuk pengujian statistick diversifkasi dalam hal ini penelitian yang digunakan adalah diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan (Diversification across time). Uji ini digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata tingkat keuntungan antara tiga kelompok holding
period dan standar deviasi tingkat keuntungan
antara tiga kelompok holding period. Dengan alpha 5% maka pengujian statistik dengan ANOVA dapat dilihat pada tabel 4.12 dan tabel 4.13 dibawah ini. Tabel 4.12 Uji ANOVA untuk rata-rata tingkat keuntungan (return) Descriptives PERPERIODE
1 BULAN
N 25
Mean .0090760
Std. Deviation .01023342
Std. Error .0020466
95% Confidence Interval for Mean Lower Upper Bound Bound .004851 .013300
3 BULAN
25
.0119376
.01224985
.0024499
.006881
6 BULAN
25
.0113592
.01635226
.0032704
Total
75
.0107909
.01307295
.0015095
Minimum .00117
Maximum .04112
.016991
.00027
.04456
.004609
.018109
.00019
.07887
.007783
.013798
.00019
.07887
ANOVA PERPERIODE Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares .000 .013 .013
Df 2 72
Mean Square .000 .000
F .329
Sig. .721
74
Sumber: Data olahan (output spss) Berdasarkan tabel 4.12 dari hasil uji statistik ANOVA (analysis of variance) dengan tingkat kepercayaan 95% (alpha = 5%) diperoleh nilai probabilitas 0.721 > 0.05. dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
80
yang nyata antara rata-rata tingkat keuntungan pada ketiga kelompok holding period pada alpha 5%. Tabel 4.13 Uji ANOVA untuk standar deviasi tingkat keuntungan Descriptives PERPERIODE
1 BULAN
N 25
Mean .0329636
Std. Deviation .02185061
Std. Error .00437012
95% Confidence Interval for Mean Lower Upper Bound Bound .023944 .041983
3 BULAN
25
.0492684
.03163853
.00632771
.036208
6 BULAN
25
.0611064
.03723871
.00744774
Total
75
.0477795
.03262137
.00376679
.045735 0 .040274
Minimum .00169
Maximu m .09400
.062328
.01229
.14411
.076477
.01586
.17722
.055285
.00169
.17722
ANOVA PERPERIODE Between Groups
Sum of Squares .010
Df 2
Mean Square .005 .001
Within Groups
.069
72
Total
.079
74
F 5.227
Sig. .008
Sumber: Data olahan (output spss) Berdasarkan tabel 4.13 dari hasil uji statistik dengan ANOVA (Analysis of variance) dengan tingkat kepercayaan 95% (alpha = 5%) diperoleh nilai probabilitas 0.008, dengan tingkat probabilitas <0.05 dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang nyata antara standar deviasi tingkat keuntungan pada tiga kelompok holding period. Dari hasil uji statsistik dengan uji ANOVA diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan saham untuk rata-rata tingkat keuntungan menunjukkan bahwa diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok holding period. Tetapi diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan apabila diuji secara statistik untuk stadar deviasi
81
tingkat keuntungan maka terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok holding period. Semakin panjang jangka waktu kepemilikan maka resiko yang diperoleh akan semakin kecil. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bambang Riyanto dan Lukas Atmaja (1998) yaitu dengan melakukan
penelitian
diversifikasi
berdasarkan
jangka
waktu
kepemilikan akan mempengaruhi resiko tanpa mempengaruhi return. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ropikoh (2006) yaitu dengan melakukan penelitian Diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan dan ukuran perusahaan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan akan mempengaruhi resiko tanpa mempengaruhi return. (b) Uji Statistik dengan Independen Sampels t test Untuk Ukuran Perusahaan Uji statistik dengan Independent samples t test ukuran perusahaan (size firm) dalam penelitian ini, yang bertujuan untuk mengetahui ratarata tingkat keuntungan antara perusahaan yang berukuran kecil dengan perusahaan yang berukuran besar serta untuk mengetahui standar deviasi tingkat keuntungan antar perusahaan yang berukuran besar . Dengan perusahaan yang berukuran kecil. Dengan alpha 5% maka pengujian statistik dengan independent samples t test dapat dilihat pada tabel 4.14 dan 4.15 dibawah ini.
82
Tabel 4.14 Independent samples t test untuk rata-rata tingkat keuntungan Group Statistics
RETURN
SIZE FIRM Perusahaan Besar
N 12
Mean .0144567
Std. Deviation .01005105
Std. Error Mean .00290149
Perusahaan Kecil
12
.0076350
.00464478
.00134083
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
RETURN
Equal variances assumed Equal variances not assumed
F 9.05 0
Sig. .006
T 2.134
Df 22
Sig. (2tailed) .044
Mean Difference .00682167
Std. Error Difference .00319632
Lower .00019
Upper .01345
2.134
15.493
.049
.00682167
.00319632
.00002
.01361
Sumber: Hasil olahan data (output spss) Berdasarkan tabel 4.14 terlihat bahwa t hitung untuk rata-rata tingkat keuntungan dengan equal variance not assumed (diasumsikan kedua varians tidak sama atau menggunakan sparate variance test) adalah 2.134 dengan probabilitas 0.049 dengan probabilitas <0.05, maka Ho ditolak atau kedua rata-rata tingkat return perusahaan berukuran besar dan perusahaan berukuran kecil benar-benar berbeda. Dalam artian bahwa perusahaan besar lebih kecil memperoleh tingkat keuntungan dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran kecil. Dari hasil uji Independent samples t test dengan Firm size untuk rata-rata tingkat keuntungan adalah perusahaan yang berukuran kecil akan memperoleh tingkat keuntungan yang lebih besar dibandingkan
83
perusahaan berukuran besar. Penelitian ini sesuai dengan penelitian dilakukan oleh Ropikoh bahwa terdapat perbedaan return antara perusahaan besar dengan perusahaan yang berukuran kecil, dimana perusahaan berukuran besar lebih kecil dalam memperoleh keuntungan dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran kecil. Tabel 4.15 Independent t samples test untuk Standar deviasi tingkat keuntungan Group Statistics
RESIKO
SIZE_FIRM BESAR KECIL
12
Mean .0580092
Std. Deviation .01858056
Std. Error Mean .00536375
12
.0408442
.01420299
.00410005
N
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
RESIKO
Equal variances assumed Equal variances not assumed
F .362
Sig. .554
T 2.542
Df 22
Sig. (2tailed) .019
Mean Difference 0.01717
Std. Error Difference 0.00675
Lower 0.0031
Upper 0.0311
2.542
20.583
.019
0.01717
0.00675
0.0031
0.0312
Sumber: Hasil olahan data (output spss) Berdasarkan tabel 4.15 terlihat bahwa t hitung untuk rata-rata tingkat keuntungan dengan equal variance not assumed (diasumsikan kedua varian tidak sama atau menggunakan separate variance test) adalah 2.542 dengan probabilitas 0.019 oleh karena probalilitas 0.05>, maka Ho ditolak atau kedua perusahaan yang berukuran kecil dengan perusahaan berukuran besar berbeda secara signifikan. Dalam artian bahwa ada perbedaan resiko yang diperoleh antara kedua ukuran persahaan tersebut.
84
Dari hasil uji Independent samples t test pada ukuran perusahaan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara standar deviasi tingkat keuntungan terhadap kedua ukuran perusahaan. Hasil ini sesuai dengan Elton dan Gruber yang menyatakan bahwa perusahaan yang besar dianggap memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran kecil. Akan tetapi penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ropikoh (2006), yang meneliti ukuran perusahaan terhadap return dan resiko perusahaan dan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan resiko antara perusahaan berukuran besar dengan perusahaan berukuran kecil. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pernyataan Jogiyanto HM (2003) yang manyatakan bahwa perusahaan besar dianggap memiliki resiko lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena perusahaan besar memilki akses kepasar modal lebih baik dibandingkam perusahaan berukuran kecil dan variabel ini diprediksi mempunyai hubungan negatif dengan resiko (c) Uji statistik Mann-Whiteney Terhadap Ukuran Portofolio Dengan Resiko Tidak Sistematis 2) Pengujian perbedaan tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham pada masing-masing ukuran portofolio perusahaan ukuran besar. Pengujian perbedaan tingkat resiko tidak sistematis portofolio antara ukuran portofolio pada perusahaan besar dengan perusahaan berukuran kecil, menggunakan uji Mann-Whiteney test yang bertujuan untuk
85
mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat resiko tidak sistematis pada portofolio saham diantara ukuran portofolio dapat dilihat dari rata-rata nilai resiko tidak sistematis yang dicapai setiap ukuran portfolio saham perusahaan besar dengan level siginifikan (alpha=5%). Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipoteis ini adalah sebagai berikut (Wahana, 2009:166) : a. Ho diterima jika nilai P value pada kolom Asimp sig (2-tailed)> level of significant (alpha=5%). b. H1 diterima jika nilai P value pada kolom Asimp sig (2-tailed)< level of signifikanct (alpha=5%). Perbedaan tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham diantara ukuran portofolio saham diukur dengan membandingkan resiko tidak sistematis yang dicapai k saham dengan portofolio k+1 saham. Tabel 4.16 Rata-rata nilai resiko tidak sistematis untuk setiap ukuran portofolio saham perusahaan besar NO Portofolio Resiko tidak sistematis 1 2 saham 0.025862 2 3saham 0.041119 3 4 saham 0.041866 4 5 saham 0.029513 5 6 saham 0.027374 6 7 saham 0.020154 Sumber: Hasil olahan data Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata resiko tidak sistematis portofolio saham perusahaan berukuran besar antara 0.020154 sampai dengan0.041866, rata-rata resiko tidak sistematis menurun pada saat semakin bertambah ukuran portofolio. 86
Tabel 4.17 Nilai P-value pada pengujian perbedaan tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham diantara ukuran portofolio pada perusahaan besar portofolio 2 saham 3 saham 4 saham 5 saham 6 saham
2 saham
3 saham 4 saham 5 saham 6 saham 7 saham 0.923 0.938 0.304 0.000 0.906 0.098 0.005 0.003 0.001 0.001 0.006 0.002 0.045 0.179 0.008
Sumber: Hasil olahan data Pada tabel 4.17 hasil pengujian dapat dilihat dilampiran 6 dalam tabel SPSS,hasil pengujian manunjukkan bahwa nilai Asimp-sg (2-tailed) < level of significant (alpha=0.05). Jadi hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipoteisis akternatif H1 diterima, maka ada perbedaan yang signifikan tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham diantara ukuran portofolio pada perusahaan berukuran besar. Dari hasil pengujian dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham diantara masing-masing ukuran portofolio,
hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian sebalumnya yang dilakukan oleh Kusbianto (2002), dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Resiko Perusahaan dan Resiko pasar serta pengaruhnya terhadap tingkat Divesifikasi saham, bahwa penurunan resiko perusahaan secara umum meningkat sejalan dengan besarnya ukuran portofolio. Jika pada portofolio dua saham resiko perusahaan menurun 5% dibandingkan rata-rata risiko perusahaan saham individual perusahaan saham individual penyusun portofolio dengan 10 saham resiko perusahaan mengalami penurunan sampai dengan 40% hal
87
iti berarti bahwa semakin besar jumlah saham yang dimasukkan kedalam portofolio maka akan semakin baik tingkat diversifikasi portofolio tersebut. 3) Pengujian perbedaan tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham pada masing-masing ukuran portofolio perusahaan ukuran kecil. Pengujian perbedaan tingkat resiko tidak sistematis portofolio diantara ukuran portofolio pada perusahaan kecil , menggunakan uji MannWhiteney yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat resiko tidak sistematis pada portofolio saham diantara ukuran portofolio dapat dilihat dari rata-rata nilai resiko tidak sistematis yang dicapai setiap ukuran portfolio saham perusahaan kecil . dengan level siginifikan (alpha=5%). Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipoteis ini adalah sebagai berikut (Wahana, 2009:166) : 1. Ho diterima jika nilai P value pada kolom Asimp sig (2-tailed)> level of signifikan (alpha=5%). 2. H1 diterima jika nilai P value pada kolom Asimp sig (2-tailed)< level of signifikan (alpha=5%). Perbedaan tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham diantara ukuran portofolio saham diukur dengan membandingkan resiko tidak sistematis yang dicapai k saham dengan portofolio k+1 saham.
88
Tabel 4.18 Rata-rata nilai risiko tidak sistematis untuk setiap ukuran portofolio saham perusahaan kecil NO 1 2 3 4 5 6
Portofolio 2 saham 3saham 4 saham 5 saham 6 saham 7 saham
Risiko tidak sistematis 0.053882 0.069152 0.05951 0.034525 0.036279 0.044279
Sumber: Hasil olahan data Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata resiko tidak sistematis portofolio saham perusahaan berukuran kecil antara 0.034525 sampai dengan 0.069152, rata-rata resiko tidak sistematis menurun pada saat semakin bertambah ukuran portofolio. Tabel 4.19 Nilai P-value pada pengujian perbedaan tingkat risiko tidak sistematis portofolio saham diantara ukuran portofolio pada perusahaan kecil portofolio 2 saham 3 saham 4 saham 5 saham 6 saham
2 saham
3 saham 4 saham 5 saham 6 saham 7 saham 0.003 0.019 0.005 0.000 0.015 0.040 0.866 0.000 0.022 0.085 0.000 0.009 0.000 0.003 0.001
Sumber: Hasil olahan data (output SPSS) Pada tabel 4.19 hasil pengujian dapat dilihat dilampiran 7 dalam tabel SPSS, pengujian ini manunjukkan bahwa nilai Asimp-sg (2-tailed) < level of significant (alpha=0.05). Jadi hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipoteisis alternatif H1 diterima, maka ada perbedaan yang signifikan
89
tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham diantara ukuran portofolio pada perusahaan berukuran kecil. Dari hasil pengujian dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham diantara masing-masing ukuran portofolio,
hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian sebalumnya yang dilakukan oleh Kusbianto (2002), dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Resiko Perusahaan dan Resiko pasar serta pengaruhnya terhadap Tingkat Divesifikasi Saham, bahwa penurunan resiko perusahaan secara umum meningkat sejalan dengan besarnya ukuran portofolio. Jika pada portofolio dua saham resiko perusahaan menurun 5% dibandingkan rata-rata resiko perusahaan saham individual perusahaan saha individual penyusun portofolio dengan 10 saham risiko perusahaan mengalami penurunan sampai dengan 40% hal iti berarti bahwa semakin besar jumlah saham yang dimasukkan kedalam portofolio maka akan semakin baik tingkat diversifikasi portofolio tersebut. Dalam penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Sharpe dan Gordon (1995), pada umumnya semakin terdisversifikasi suatu portofolio (semakin besar jumlah sekuritas dalam portofolio), masingmasing proporsi Xi akan semakim kecil. Hal ini tidak akan menyebabkan beta akan turun atau naik secara siginifikan kecuali upaya mengubahnya dilakukan dengan dengan sengaja baik menambah jumlah sekuritas yang memiliki beta rendah kedalam portofolio atau beta tinggi kedalam
90
portofolio. Karena beta portofolio adalah rata-rata dari beta sekuritas, maka diversifikasi akan menghasilkan pemerataan resiko pasar. 4) Pengujian resiko tidak sistematis dalam pembentukkan ukuran portofolio antara perusahaan besar dengan ukuran perusahaan kecil. Pengujian perbedaan tingkat resiko tidak sitematis perusahaan berukuran besar dengan peruahaan berukuran kecil, diukur dengan membandingkan nilai resiko tidak sistematis yang dicapai masing-masing ukuran portofolio saham perusahaan besar dengan portofolio saham perusahaan kecil. Hasil perhitungan portofolio ukuran perusahaan besar dengan portofolio perusahaan kecil selama periode Maret 2004 sampai dengan Desember 2009 yang telah diuji secara statistik dapat dilihat pada tabel 4.20 Tabel 4.20 Uji perbedaan ukuran portofolio antara perusahaan berukuran besar dengan perusahaan berukuran kecil.
NO 1 2 3
Ukuran portofolio 2 saham 3saham 4 saham
Rata-rata risiko tidak sistematis perusahaan besar 0.025862 0.041119 0.041866
Rata-rata risiko tidak sistematis perusahaan kecil 0.053882 0.069152 0.05951
P-Value 0.519 0.007 0.003
4
5 saham
0.029513
0.034525
0.001
5
6 saham
0.037374
0.036279
0.0041
6
7 saham
0.020154
0.044279
0.023
Sumber: Hasil olahan data Pada tabel 4.20 menunjukkan bahwa rata-rata resiko tidak sistematis saham perusahaan besar antara 0.020154 sampai dengan
91
0.041866 sedangkan rata-rata nilai resiko tidak sistematis perusahaan kecil antara 0.034525 hingga 0.069152 rata-rata nilai resiko tidak sistematis portofolio tidak sistematis perusahaan besar lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata resiko tidak sistematis perusahaan kecil. Pengujian perbedaan ukuran portofolio dengan melihat nilai resiko tidak sistemtis antara portofolio saham perusahaan besar dengan portofolio saham perusahaan besar menunjukkan bahwa nilai P-value lebih kecil dari pada level signifikan (alpha=5%), atau Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai resiko tidak sistematis masing-masing ukuran portofolio pada perusahaan besar dan perusahaan kecil. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Jogiyanto HM (2003) yang manyatakan bahwa perusahaan besar dianggap memiliki resiko lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena perusahaan besar memilki akses kepasar modal lebih baik disbanding perusahaan kecil dan variabel ini diprediksi mempunyai hubungan negatif dengan resiko. Gambar 4.1 Perbandingan nilai risiko tidak sitematis antara portofolio saham perusahaan besar dengan portofolio perushahaan kecil dengan ukuran portolio
Axis Title
Chart Title 0.08000 0.06000 0.04000 0.02000 0.00000
2saham
3saham
4saham
5saham
6saham
7saham
perusahaan besar 0.02586
0.04112
0.04187
0.02951
0.03737
0.03015
perusahaan kecil
0.06915
0.05951
0.03453
0.03628
0.04428
0.05388
92
Perbandingan nilai resiko perusahaan berukuran besar dengan perusahaan berukuran kecil dapat dilihat pada gambar 4.1 gambar tersebut menunjukkan bahwa untuk setiap ukuran portfolio grafiknya cenderung turun. Artinya seiring dengan semakin besarnya ukuran portofolio rata-rata nilai resiko tidak sistematisnya cederung menurun. Grafik rata-rata nilai resiko tidak sistematis portofolio perusahaan besar berada dibawah garis rata-rata nilai risiko tidak sistematis portofolio perusahaan kecil yang menunjukkan resiko tidak sistematis perusahaan kecil lebih tinggi dibandingkan dengan perusahan besar.
93
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap hasil penelitian telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu : 1. a. Pengujian Terhadap Rata-rata Tingkat Keuntungan (Diversification across Time) Rata-rata tingkat keuntungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk holding period 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan masingmasing adalah 0.01922, 0.01155 dan 0.01478. Sedangkan dari analisis terhadap 24 sampel diperoleh hasil rata-rata tingkat keuntungan saham untuk periode 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan adalah berturut-turut 0.00922, 0.01198 dan 0.01149. rata-rata tingkat keuntungan ini apabila diuji dengan pengujian statistik maka akan memperlihatkan tidak adanya perbedaan yang signifikan atau tidak ada perbedaan yang nyata, maka dapat disimpulkan bahwa jangka waktu kepemilikan tidak mempengaruhi rata-rata tingkat keuntungan pada ketiga kelompok holding period . Hasil penlitian ini sesuai dengan penlitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bambang Riyanto dan Lukas Atmaja (1998) yaitu dengan melakukan diversifikasi jangka waktu kepemilikan akan mempengaruhi risiko tanpa tanpa mempengaruhi tingkat keuntungan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
93
Ropikoh (2006) menunjukkan diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan akan mempengaruhi risiko tanpa mempengaruhi tingkat keuntungan. b. Pengujian
Terhadap
Standar
Deviasi
Tingkat
Keuntungan
(Diversification across Time) Standar Deviasi tingkat keuntungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk holding period 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan masing-masing adalah 0.00761, 0.01443 dan 0.02238. sedangkan dari analisis terhadap 24 sampel diperoleh hasil standar deviasi keuntungan saham untuk period 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan adalah berturut-turut 0.06588, 0.07231 dan 0.054222. Standar deviasi tingkat keuntungan ini apabila diuji dengan pengujian statistik maka akan memperlihatkan adanya perbedaan yang signifikan atau ada perbedaan yang nyata, maka
dapat
disimpulkan
bahwa
jangka
waktu
kepemilikan
mempengaruhi standar deviasi tingkat keuntungan pada ketiga kelompok holding period . Hasil penlitian ini sesuai dengan penlitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bambang Riyanto dan Lukas Atmaja (1998) yaitu dengan melakukan diversifikasi jangka waktu kepemilikan akan mempengaruhi resiko tanpa mempengaruhi tingkat keuntungan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Ropikoh (2006) menunjukkan diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan akan mempengaruhi resiko tanpa mempengaruhi tingkat keuntungan.
94
2. a) Pada hasil uji analisis Independent samples t test untuk rata-rata tingkat keuntungan masing-masing ukuran perusahaan, Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat rata-rata keuntungan antara ukuran perusahaan besar dengan perusahaan berukuran kecil benar-benar berbeda. Dalam artian bahwa perusahaan berukuran
kecil
lebih
besar
dalam
memperoleh
keuntungan
dibandingakn perusahaan yang berukuran besar. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ropikoh (2006) yang menunjukkan bahwa rata-rata tingkat keuntungan antara perusahaan berukuran besar dengan perusahaan berukuran kecil adalah berbeda. b) Pada hasil uji analisis Independen t samples t test untuk
standar
deviasi keuntungan masing-masing ukuran perusahaan, dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat rata-rata standar deviasi keuntungan antara ukuran perusahaan besar dengan perusahaan berukuran kecil benar-benar berbeda. Dalam artian bahwa resiko yang akan diperoleh perusahaan yang berukuran kecil lebih besar dibandingkan perusahaaan berukuran besar. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Jogiyanto HM (2003) yang manyatakan bahwa perusahaan besar dianggap memiliki resiko lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena perusahaan besar memilki akses kepasar modal dan variabel ini diprediksi mempunyai hubungan negatif dengan resiko.
95
3. Hasil penelitian portofolio saham perusahaan besar menunjukkan bahwa terdapat pebedaan yang signifikan terhadap resiko tidak sistematis portofolio diantara ukuran portfolio. Begitu pula dengan hasil penelitian portofolio saham perusahaan kecil yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap resiko tidak sistematis portofolio saham diantara ukuran portofolio. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebalumnya yang dilakukan oleh Kusbianto (2002), dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Resiko Perusahaan dan Resiko Pasar Serta Pengaruhnya terhadap Tingkat Divesifikasi saham, bahwa penurunan resiko perusahaan secara umum meningkat sejalan dengan besarnya ukuran portofolio. Jika pada portofolio dua saham risiko perusahaan menurun 5% dibandingkan rata-rata resiko perusahaan saham individual dan pada penyusun portofolio dengan 10 saham resiko perusahaan mengalami penurunan sampai dengan 40% hal itu berarti bahwa semakin besar jumlah saham yang dimasukkan kedalam portofolio maka akan semakin baik tingkat diversifikasi portofolio tersebut. 4. Hasil uji Two Independent Samples Test (Mann-Whiteneyy Test) masingmasing ukuran perusahaan pada pembentukkan ukuran portolio pada suatu tingkat resiko tidak sistematis terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Jogiyanto HM (2003) yang manyatakan bahwa perusahaan besar dianggap memiliki risiko lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena perusahaan besar memilki
96
akses kepasar modal dan variabel ini diprediksi mempunyai hubungan negatif dengan risiko. c. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian maka terdapat beberapa informasi yang perlu dipertimbangkan oleh para investor dan calon investor dalam berinvestasi di pasar modal khususnya saham. Oleh karena berinvestasi pada saham selalu mengandung unsur resiko maka investor perlu mengetahui cara untuk mengurangi resiko tersebut. Resiko tidak sistematis (unsystematic risk) dapat dihilangkan melalui diversifikasi, yaitu dengan cara membentuk portofolio optimal dengan masing-masing ukuran portofolio. Informasi lain dalam penelitian ini yaitu bahwa portofolio saham masingmasing ukuran perusahaan yang dilihat dari rata-rata resiko tidak sistematis menunjukkan portofolio 2 saham memiliki risiko tidak sistematis lebih besar bila dibandingkan dengan portofolio 7 saham, seiring dengan semakin besarnya ukuran portofolio maka rata-rata risiko cenderung menurun. Dalam hal ini bagi pemodal yang menghindari resiko (Risk Averse) lebih baik melakukan diversifikasi dengan membentuk portofolio berdasarkan jenis saham dari pada berdasarakan jumlah saham atau ukuran portofolio. Hasil diversifikasi dengan membentuk portofolio berdasarkan jenis saham menunjukkan bahwa rata-rata nilai risiko tidak sitematis yang dicapai oleh portofolio saham perusahaan besar lebih baik dibandingkan dengan rata-rata resiko tidak sistematis portofolio saham perusahaan berukuran kecil.
97
DAFTAR PUSTAKA Ahamad Rodoni dan Abdul Hamid, Analisis Investasi dan Manajemen Resiko, FEB UIN Syarif Hidayatullajh, Jakarta, 2010.
Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Buku Panduan Penulisan Skripsi, FEB UIN Syarif Hidayatullajh, Jakarta, 2010.
Angela Rin Manupasa, Studi Komparatif Tingkat Return dan Risiko Resadana Saham dan Portofolio Saham LQ45 Dengan Menggunakan Single Index Model (SIM), Tesis Undip, Jakarta, 2001.
Bodie, Kane, Marcus, Invesment, Mc Graw Hill, 2006.
Brigham, Houston, Fundamental Of Finacial Management (Dasar-dasar Manajemen Keuangan) , Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Bodie, Kane, Marcus, 2006. Invesment, Mc Graw Hill.
Brigham, Houston, Fundamental Of Finacial Management (Dasar-dasar Manajemen Keuangan) , Jakarta. Salemba Empat,2009.
Elton, Edwin J. and Martin J.Gruber, Modern Portfolio Theory and Investment Analysis, Fifth Edition, John Wiley & Sons, Inc. Toronto, Canada, 1995.
Fabozzi Frank J, Modigliani , Pasar dan Lembaga Keuangan, Salemba Empat,1995.
Haugen, Robert A, Modern Investment Theory, Prentice Hall, Inc. Englewood Cliffs, New Jersey, USA,1998.
98
Huda, dan Mustofa, Investasi PadaPasar Modal Syari’ah, Jakarta, Kencana,1998. Husnan,S,1995, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Ananlisis Sekuritas, UPPAMP. Ibrahim A. Onour (2010), Analysis of Portfolio Diversifications Efficiency in Emerging African Stock Markets.
I Made Sudana, dan Miranda Janiarti, Pengaruh Ukuran Portofolio Terhadap Tingkat Diversifikasi Saham: Perbandingan Antara Portofolio Saham Satu Industri Dengan Portofolio Saham Beragam Industri Di BEJ, Majalah Ekonomi Tahun X, No.1, April, hal 28-42, 2002.
Iriyanti, Analisis Ukuran Perusahaan dan Ukuran Portofolio terhadap Tingkat Diversififkasi, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008 .
Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedua, BPFE, Yohyakarta, 2003.
Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga, BPFE, Yohyakarta, 2009.
Kusbianto.”Hubungan
Risiko
Perusahaan
Serta
Pengaruhnya
terhadap
Diversifikasi Portofolio Saham”, Journal The Winners, Vol3, no2, September, 2002
Manurung Mandala, Raharaja, Uang, Perbankkan dan Ekonomi Moneter. Jakarta Fakultas Ekonomi Indonesia.
Markowitz, M. Harry, Portfolio Selection: Efficient Diversification of Investment, The John Wiley and Son, Inc, 1995.
99
Moeldjadi, Manajemen KeuanganPendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, Bayimedia, Malang, 2006. Poon, S., S.J. Taylor and C.W.R Ward, Portfolio Diversification: A Pictorial Analysis of The U.K. Stock Market, Journal of Finance and Accounting, pp87-101, 1992. Radchffe, Robert C, Invesment Concept analysisand Strategy, 2𝑎𝑛𝑑 edition, Foresman Company, England. 1987.
Reilly, Frank & Brown, Keith C. 8th ed. Investment Analysis and Portfolio Management, Thomson South-Western, United States of America, 2006. Ropikoh, “Analisis Ukuran perusahaan dan Diversifikasi Berdasarkan Jagka Waktu Kepemilikan”,Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2006.
Sharpe,W,1970. Portfolio Theory and Capital Markets. Mc Graw Hill.
Sulistyorini Agustin, Analisis Kinerja Portofolio Saham Dengan Menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen, Spripsi UNDIP, Jakarta, 2009.
Tandelilin, Eduardus, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, BPFE, Yogyakarta, 2001.
Wahana Komputer, SPSS 17 Untuk Pengolahan Data Statistik, Andi, Semarang, 2009. Wahyono, Teguh, 25 Model Analisis Statistik Dengan SPSS 17, Alex Media Komputindo, Jakarta, 2009.
www.yahoo.finance.com www.google.com
100
Lampiran 1 : Diversifikasi Portofolio 2 Saham 1. Perusahaan Besar No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.021339
-0.054500
0.008129
0.021782
2
0.011309
-0.396500
0.008129
0.014532
3
0.182686
1.826500
0.008129
0.167838
4
-0.307541
-4.080000
0.008129
-0.274374
5
-0.081168
-1.441500
0.008129
-0.069450
6
0.067168
0.420000
0.008129
0.063754
7
-0.123589
-1.960000
0.008129
-0.107656
8
-0.017029
-0.563500
0.008129
-0.012448
9
-0.373581
-5.000000
0.008129
-0.332936
10
0.050206
0.181000
0.008129
0.048735
11
-0.103677
-1.619900
0.008129
-0.090508
12
0.216494
1.909000
0.008129
0.200976
13
0.387871
4.132000
0.008129
0.354282
14
-0.102356
-1.774500
0.008129
-0.087931
15
0.124017
0.864000
0.008129
0.116993
16
0.272353
2.725500
0.008129
0.250197
17
0.081596
0.345500
0.008129
0.078788
18
0.188156
1.742000
0.008129
0.173995
19
-0.168396
-2.694500
0.008129
-0.146492
20
0.255391
2.486500
0.008129
0.235179
21
0.101509
0.685600
0.008129
0.095935
22
0.350739
3.790000
0.008129
0.319930
23
-0.139487
-2.116500
0.008129
-0.122282
24
0.086885
0.522000
0.008129
0.082642
25
0.235221
2.383500
0.008129
0.215846
26
0.044465
0.003500
0.008129
0.044436
27
0.151024
1.400000
0.008129
0.139644
28
-0.205528
-3.036500
0.008129
-0.180844
29
0.218260
2.144500
0.008129
0.200827
30
0.064377
0.343600
0.008129
0.061584
31
0.031129
0.106500
0.008129
0.030263
32
0.257501
2.745000
0.008129
0.235187
101
No
Varians portofolio
Beta Portofolio
Varians Pasar
Resiko Tidak Sistematis
33
0.405837
4.606500
0.008129
0.368391
34
0.215081
2.226500
0.008129
0.196981
35
0.321640
3.623000
0.008129
0.292189
36
-0.034912
-0.813500
0.008129
-0.028299
37
0.388876
4.367500
0.008129
0.353373
38
0.234993
2.566600
0.008129
0.214129
39
-0.210745
-3.161500
0.008129
-0.185045
40
-0.062409
-1.300000
0.008129
-0.051841
41
-0.253166
-3.680000
0.008129
-0.223251
42
-0.146606
-2.283500
0.008129
-0.128043
43
-0.503158
-6.720000
0.008129
-0.448531
44
-0.079370
-1.539000
0.008129
-0.066860
45
-0.233253
-3.339900
0.008129
-0.206103
46
0.149090
1.338500
0.008129
0.138209
47
-0.041667
-1.041500
0.008129
-0.033201
48
0.064893
0.355000
0.008129
0.062007
49
-0.291659
-4.081500
0.008129
-0.258481
50
0.132128
1.099500
0.008129
0.123190
51
-0.021755
-0.701400
0.008129
-0.016053
52
-0.098012
-1.900000
0.008129
-0.082567
53
-0.079869
-0.503500
0.008129
-0.075776
54
-0.387232
-4.940000
0.008129
-0.347075
55
-0.144345
0.241000
0.008129
-0.146304
56
-0.078846
-1.559900
0.008129
-0.066166
57
0.211966
2.216500
0.008129
0.193948
58
-0.144586
-2.220000
0.008129
-0.126540
59
0.279202
2.961000
0.008129
0.255132
60
0.125319
1.160100
0.008129
0.115888
Rata-rata risiko tidak sitematis
0.025862
102
2. Perusahaan Kecil No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.088762
2.642000
0.008129
0.067285
2
0.065479
0.919500
0.008129
0.058005
3
0.049588
1.994500
0.008129
0.033375
4
0.033700
0.379500
0.008129
0.030615
5
0.048977
1.629000
0.008129
0.035735
6
0.048561
2.149000
0.008129
0.031092
7
0.046122
1.709500
0.008129
0.032225
8
0.060362
2.674500
0.008129
0.038621
9
0.062701
2.575500
0.008129
0.041765
10
0.073042
2.391500
0.008129
0.053602
11
0.041623
1.499500
0.008129
0.029433
12
0.036098
-1.477500
0.008129
0.048108
13
0.020206
-0.402500
0.008129
0.023478
14
0.025687
-2.017500
0.008129
0.042087
15
0.056789
-0.768000
0.008129
0.063032
16
0.019179
-0.248000
0.008129
0.021195
17
0.016740
-0.687500
0.008129
0.022329
18
0.030980
0.277500
0.008129
0.028725
19
0.033319
0.178500
0.008129
0.031868
20
0.043661
-0.005500
0.008129
0.043705
21
0.012241
-0.897500
0.008129
0.019537
22
0.042756
-2.125000
0.008129
0.060030
23
0.026868
-3.740000
0.008129
0.057270
24
0.120851
-2.490500
0.008129
0.141096
25
0.041729
-1.970500
0.008129
0.057747
26
0.039290
-2.410000
0.008129
0.058881
27
0.053530
-1.445000
0.008129
0.065277
28
0.055869
-1.544000
0.008129
0.068420
29
0.066210
-1.728000
0.008129
0.080257
30
0.034791
-2.620000
0.008129
0.056089
31
0.011066
-2.665000
0.008129
0.032730
32
0.105050
-1.415500
0.008129
0.116556
33
0.025928
-0.895500
0.008129
0.033207
34
0.023489
-1.335000
0.008129
0.034341
103
No
Varians Portofolio
Beta Portofolio
Varians Pasar
Resiko tidak Sistematias
35
0.037729
-0.370000
0.008129
0.040737
36
0.040067
-0.469000
0.008129
0.043880
37
0.050409
-0.653000
0.008129
0.055717
38
0.018989
-1.545000
0.008129
0.031549
39
0.067881
-3.030500
0.008129
0.092516
40
0.010039
-2.510500
0.008129
0.030447
41
0.007600
-2.950000
0.008129
0.031581
42
0.021840
-1.985000
0.008129
0.037977
43
0.024179
-2.084000
0.008129
0.041120
44
0.034521
-2.268000
0.008129
0.052957
45
0.003101
-3.160000
0.008129
0.028789
46
0.104023
-1.261000
0.008129
0.114273
47
0.101583
-1.700500
0.008129
0.115407
48
0.115824
-0.735500
0.008129
0.121803
49
0.118162
-0.834500
0.008129
0.124946
50
0.128504
-1.018500
0.008129
0.136783
51
0.097084
-1.910500
0.008129
0.112615
52
0.022462
-1.180500
0.008129
0.032058
53
0.036702
-0.215500
0.008129
0.038454
54
0.039041
-0.314500
0.008129
0.041598
55
0.049382
-0.498500
0.008129
0.053435
56
0.017963
-1.390500
0.008129
0.029266
57
0.034263
-0.655000
0.008129
0.039587
58
0.036601
-0.754000
0.008129
0.042731
59
0.046943
-0.938000
0.008129
0.054568
60
0.015523
-1.830000
0.008129
0.030399
Rata-rata risiko tidak sitematis
0.053882
104
Lampiran 2 : Diversifikasi Portofolio 3 Saham 1. Perusahaan Besar No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.047194
0.486000
0.008129
0.043243
2
0.052517
1.968000
0.008129
0.036519
3
0.028433
-1.969667
0.008129
0.044445
4
0.040742
-0.210667
0.008129
0.042454
5
0.052639
1.030333
0.008129
0.044263
6
0.035100
-0.556333
0.008129
0.039622
7
0.045395
0.374667
0.008129
0.042350
8
0.023102
-2.583000
0.008129
0.044099
9
0.046188
0.871000
0.008129
0.039107
10
0.044921
-0.329600
0.008129
0.047600
11
0.060292
2.232333
0.008129
0.042146
12
0.036209
-1.705333
0.008129
0.050072
13
0.048518
0.053667
0.008129
0.048081
14
0.060415
1.294667
0.008129
0.049890
15
0.042876
-0.292000
0.008129
0.045249
16
0.053171
0.639000
0.008129
0.047977
17
0.030878
-2.318667
0.008129
0.049726
18
0.053963
1.135333
0.008129
0.044734
19
0.052696
-0.065267
0.008129
0.053227
20
0.033458
-0.451333
0.008129
0.037126
21
0.045766
1.307667
0.008129
0.035136
22
0.057663
2.548667
0.008129
0.036945
23
0.040124
0.962000
0.008129
0.032304
24
0.050420
1.893000
0.008129
0.035032
25
0.028126
-1.064667
0.008129
0.036781
26
0.051212
2.389333
0.008129
0.031789
27
0.049945
1.188733
0.008129
0.040282
28
0.035498
-0.103333
0.008129
0.036338
29
0.047395
1.137667
0.008129
0.038147
30
0.029856
-0.449000
0.008129
0.033506
31
0.040151
0.482000
0.008129
0.036233
32
0.017858
-2.475667
0.008129
0.037982
33
0.040943
0.978333
0.008129
0.032991
105
No
Varians Portofolio
Beta Portofolio
Varians Pasar
Resiko tidak sistematis
34
0.039677
-0.222267
0.008129
0.041483
35
0.067629
2.896667
0.008129
0.044082
36
0.050090
1.310000
0.008129
0.039441
37
0.060386
2.241000
0.008129
0.042169
38
0.038092
-0.716667
0.008129
0.043918
39
0.061178
2.737333
0.008129
0.038926
40
0.059911
1.536733
0.008129
0.047419
41
0.027547
-1.441000
0.008129
0.039261
42
0.037842
-0.510000
0.008129
0.041988
43
0.015549
-3.467667
0.008129
0.043737
44
0.038634
-0.013667
0.008129
0.038745
45
0.037367
-1.214267
0.008129
0.047238
46
0.043288
0.731000
0.008129
0.037346
47
0.020995
-2.226667
0.008129
0.039095
48
0.044081
1.227333
0.008129
0.034104
49
0.042814
0.026733
0.008129
0.042596
50
0.022733
-2.000000
0.008129
0.038991
Rata-rata risiko tidak sistematis
0.041119
2. Perusahaan Kecil No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.082538
0.694667
0.008129
0.076891
2
0.071944
1.411333
0.008129
0.060471
3
0.061352
0.334667
0.008129
0.058631
4
0.124007
1.167667
0.008129
0.114515
5
0.071259
1.514333
0.008129
0.058949
6 7
0.069633 0.079126
1.221333 1.864667
0.008129 0.008129
0.059705 0.063969
8 9
0.080686 0.087580
1.798667 1.676000
0.008129 0.008129
0.066064 0.073956
10
0.066633
1.081333
0.008129
0.057843
11
0.067449
-1.335000
0.008129
0.078301
12
0.056857
-2.411667
0.008129
0.076461
13
0.119512
-1.578667
0.008129
0.132345
106
No
Varians Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Resiko tidak sistematis
14
0.066764
-1.232000
0.008129
0.076779
15
0.065138
-1.525000
0.008129
0.077535
16
0.074632
-0.881667
0.008129
0.081799
17
0.076191
-0.947667
0.008129
0.083894
18
0.083085
-1.070333
0.008129
0.091786
19
0.062139
-1.665000
0.008129
0.075674
20
0.026957
-2.843333
0.008129
0.050070
21
0.089612
-2.010333
0.008129
0.105954
22
0.036864
-1.663667
0.008129
0.050388
23
0.035238
-1.956667
0.008129
0.051144
24
0.044732
-1.313333
0.008129
0.055408
25
0.046291
-1.379333
0.008129
0.057503
26
0.053185
-1.502000
0.008129
0.065395
27
0.032239
-2.096667
0.008129
0.049282
28
0.068426
-2.370333
0.008129
0.087694
29
0.015678
-2.023667
0.008129
0.032128
30
0.014052
-2.316667
0.008129
0.032884
31
0.023545
-1.673333
0.008129
0.037148
32
0.025104
-1.739333
0.008129
0.039244
33
0.031999
-1.862000
0.008129
0.047135
34
0.011052
-2.456667
0.008129
0.031023
35
0.067741
-2.267333
0.008129
0.086172
36
0.066115
-2.560333
0.008129
0.086928
37 38 39 40
0.075609 0.077168 0.084062 0.063116
-1.917000 -1.983000 -2.105667 -2.700333
0.008129 0.008129 0.008129 0.008129
0.091192 0.093288 0.101179 0.085067
41
0.076023
-1.380667
0.008129
0.087246
42
0.085516
-0.737333
0.008129
0.091510
43
0.087075
-0.803333
0.008129
0.093606
44
0.093970
-0.926000
0.008129
0.101497
45 46 47
0.073023 0.031142 0.032701
-1.520667 -0.683667 -0.749667
0.008129 0.008129 0.008129
0.085385 0.036700 0.038795
48 49
0.039596 0.018649
-0.872333 -1.467000
0.008129 0.008129
0.046687 0.030574
50
0.040569
-0.399333
0.008129
0.043815
Rata-rata risiko tidak sistematis
0.069152
107
Lampiran 3 : Diversifikasi Portofolio 4 Saham 1. Perusahaan besar No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.041468
1.867750
0.001829
0.038052
2
0.042010
-1.085500
0.001829
0.043996
3
0.042931
0.233750
0.001829
0.042503
4
0.045990
1.164500
0.001829
0.043860
5
0.038733
-0.025500
0.001829
0.038780
6
0.043655
0.672750
0.001829
0.042425
7
0.040910
-1.545500
0.001829
0.043737
8
0.041904
1.045000
0.001829
0.039993
9
0.036627
0.144550
0.001829
0.036362
10
0.049468
1.007750
0.001829
0.047624
11
0.050388
2.327000
0.001829
0.046132
12
0.053447
3.257750
0.001829
0.047489
13
0.047790
2.067750
0.001829
0.044008
14
0.048112
2.766000
0.001829
0.043053
15
0.048367
0.547750
0.001829
0.047365
16
0.049361
3.138250
0.001829
0.043621
17
0.054084
2.237800
0.001829
0.049991
18
0.042807
0.314250
0.001829
0.042232
19
0.045866
1.245000
0.001829
0.043589
20
0.030208
0.055000
0.001829
0.030108
21
0.043531
0.753250
0.001829
0.042153
22
0.040786
-1.465000
0.001829
0.043465
23
0.041780
1.125500
0.001829
0.039722
24
0.046503
0.225050
0.001829
0.046091
25
0.045676
0.722500
0.001829
0.044354
26
0.040018
-0.467500
0.001829
0.040873
27
0.043341
0.230750
0.001829
0.042919
28
0.040596
-1.987500
0.001829
0.044231
29
0.036159
0.603000
0.001829
0.035056
30
0.046313
-0.297450
0.001829
0.046857
31
0.034121
-2.530750
0.001829
0.038749
32
0.037443
-1.832500
0.001829
0.040795
33
0.034698
-4.050750
0.001829
0.042107
108
No
Varians Portofolio
Beta Portofolio
Variams Pasar
Resiko tidk sistematis
34
0.032692
-1.460250
0.001829
0.035363
35
0.040415
-2.360700
0.001829
0.044733
36
0.035751
-1.972563
0.001829
0.039359
37
0.036049
-2.527125
0.001829
0.040671
38
0.033490
-1.879500
0.001829
0.036927
39
0.039448
-2.104613
0.001829
0.043297
40
0.028699
-1.800750
0.001829
0.031993
Rata-rata risiko tidak sistematis
0.041866
2. Perusahaan Kecil No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.042843
0.258500
0.008129
0.040741
2
0.034899
-0.549000
0.008129
0.039361
3
0.081890
0.075750
0.008129
0.081274
4
0.042329
0.335750
0.008129
0.039600
5
0.041110
0.116000
0.008129
0.040167
6
0.048230
0.598500
0.008129
0.043365
7
0.049399
0.549000
0.008129
0.044936
8
0.054570
0.457000
0.008129
0.050855
9
0.038860
0.011000
0.008129
0.038771
10
0.017018
-2.878750
0.008129
0.040419
11
0.064009
-2.254000
0.008129
0.082332
12
0.024448
-1.994000
0.008129
0.040658
13
0.023229
-2.213750
0.008129
0.041224
14
0.030349
-1.731250
0.008129
0.044422
15
0.031518
-1.780750
0.008129
0.045994
16
0.036689
-1.872750
0.008129
0.051913
17
0.020979
-2.318750
0.008129
0.039828
18
0.064518
-2.760500
0.008129
0.086958
19
0.024957
-2.500500
0.008129
0.045284
20
0.023737
-2.720250
0.008129
0.045850
21
0.030858
-2.237750
0.008129
0.049048
22
0.032027
-2.287250
0.008129
0.050620
23
0.037198
-2.379250
0.008129
0.056539
109
No
Varians Portofolio
Beta Porotofolio
Varians Pasar
Resiko tidak sistematis
24
0.021488
-2.825250
0.008129
0.044454
25
0.058172
-1.885750
0.008129
0.073502
26
0.056953
-2.105500
0.008129
0.074068
27
0.064073
-1.623000
0.008129
0.077266
28
0.065242
-1.672500
0.008129
0.078838
29
0.070413
-1.764500
0.008129
0.084757
30
0.054703
-2.210500
0.008129
0.072672
31
0.061217
-1.440500
0.008129
0.072927
32
0.068337
-0.958000
0.008129
0.076125
33
0.069507
-1.007500
0.008129
0.077697
34
0.074677
-1.099500
0.008129
0.083615
35
0.058968
-1.545500
0.008129
0.071531
36
0.073392
-0.435250
0.008129
0.076930
37
0.074561
-0.484750
0.008129
0.078502
38
0.079732
-0.576750
0.008129
0.084421
39
0.064022
-1.022750
0.008129
0.072336
40
0.038385
-0.271500
0.008129
0.040592
Rata-rata risiko tidak sistematis
0.059510
Lampiran 4 : Diversifikasi Portofolio 5 Saham 1. Perusahaan Besar No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.022339
0.035220
0.008129
0.022053
2
0.024008
1.407600
0.008129
0.012566
3
0.033673
0.152200
0.008129
0.032436
4
0.036941
1.200200
0.008129
0.027185
5
0.030839
1.758800
0.008129
0.016541
6
0.036429
-0.015800
0.008129
0.036557
7
0.019008
0.056600
0.008129
0.018548
8
0.040950
0.336240
0.008129
0.038217
9
0.021188
0.977500
0.008129
0.013242
10
0.036702
1.519600
0.008129
0.024349
11
0.036642
1.567600
0.008129
0.023899
110
No
Varians Portofolio
Beta Porotofolio
Varians pasar
Resiko tidak sistematis
12
0.053868
2.126200
0.008129
0.036584
13
0.039458
0.351600
0.008129
0.036600
14
0.082038
1.424000
0.008129
0.070462
15
0.043980
0.007036
0.008129
0.043923
16
0.022237
0.621400
0.008129
0.017186
17
0.032633
0.669400
0.008129
0.027191
18
0.026530
1.228000
0.008129
0.016548
19
0.032121
-0.546600
0.008129
0.036564
20
0.014700
0.525800
0.008129
0.010426
21
0.036642
0.080544
0.008129
0.035987
22
0.020065
0.996000
0.008129
0.011968
23
0.097975
1.554600
0.008129
0.085338
24
0.035388
-0.220000
0.008129
0.037176
25
0.017967
0.852400
0.008129
0.011038
26
0.039909
1.132040
0.008129
0.030707
27
0.023563
0.022000
0.008129
0.023384
28
0.024792
-1.752600
0.008129
0.039038
29
0.017371
0.031980
0.008129
0.017111
30
0.029313
-0.400560
0.008129
0.032569
Rata-rata Risiko tidak sitematis
0.029513
2. Perusahaan Kecil No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.022339
0.035220
0.008129
0.022053
2
0.024008
0.207600
0.008129
0.022320
3
0.033673
0.015220
0.008129
0.033549
4
0.046941
1.200200
0.008129
0.037185
5
0.030839
1.758800
0.008129
0.016541
6
0.036429
0.015800
0.008129
0.036301
7
0.019008
0.056600
0.008129
0.018548
8
0.040950
0.336240
0.008129
0.038217
9
0.041188
0.977500
0.008129
0.033242
10
0.036702
0.519600
0.008129
0.032478
11
0.036642
2.567600
0.008129
0.015770
111
No
Varians portofolio
Beta portofolio
Varians Pasar
Resiko tidak sistematis
12
0.053868
1.126200
0.008129
0.044713
13
0.039458
0.351600
0.008129
0.036600
14
0.082038
-1.424000
0.008129
0.093613
15
0.033980
0.007036
0.008129
0.033923
16
0.023224
0.521400
0.008129
0.018985
17
0.032633
0.669400
0.008129
0.027191
18
0.046530
0.228000
0.008129
0.044677
19
0.032121
-0.546600
0.008129
0.036564
20
0.034700
0.052580
0.008129
0.034272
21
0.036642
0.080544
0.008129
0.035987
22
0.020065
0.996000
0.008129
0.011968
23
0.097975
1.554600
0.008129
0.085338
24
0.035388
-0.220000
0.008129
0.037176
25
0.041967
0.852400
0.008129
0.035038
26
0.039909
2.132040
0.008129
0.022578
27
0.023563
0.022000
0.008129
0.023384
28
0.039792
-1.752600
0.008129
0.054038
29
0.027371
0.031980
0.008129
0.027111
30
0.029313
0.360560
0.008129
0.026382
Rata-rata Risiko tidak sitematis
0.034525
Lampiran 5 : Diversifikasi Portofolio 6 Saham 1. Perusahaan Besar No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.002558
0.217017
0.008129
0.000794
2
0.043155
0.837517
0.008129
0.036347
3
0.031257
0.522341
0.008129
0.027011
4
0.025669
0.078992
0.008129
0.025027
5
0.028387
-0.655870
0.008129
0.033718
6
0.031115
0.757850
0.008129
0.024954
7
0.032133
0.157550
0.008129
0.030853
8
0.047743
1.112211
0.008129
0.038702
9
0.018898
0.350350
0.008129
0.016050
112
10
0.044121
0.815850
0.008129
0.037489
11
0.032254
-0.112445
0.008129
0.033168
12
0.035564
0.884123
0.008129
0.028377
13
0.040001
0.551224
0.008129
0.035520
14
0.023669
-0.393833
0.008129
0.026870
15
0.040399
0.077590
0.008129
0.039769
16
0.026520
-1.407167
0.008129
0.037959
17
0.032566
0.319833
0.008129
0.029966
18
0.037497
-0.280467
0.008129
0.039777
19
0.041308
0.328833
0.008129
0.038635
20
0.027429
1.152033
0.008129
0.018064
Rata-rata risiko tidak sistematis
0.002737
2. Perusahaan Kecil No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.312773
-0.837833
0.008129
0.319584
2 3 4 5
0.286399 0.348559 0.290333 0.291113
-0.664500 -0.811000 -0.489333 -0.522333
0.008129 0.008129 0.008129 0.008129
0.291801 0.355151 0.294311 0.295359
6
0.494560
-0.583667
0.008129
0.499304
7
0.284087
-0.881000
0.008129
0.291248
8
0.373453
-1.801167
0.008129
0.388094
9 10 11 12
0.372640 0.477386 0.378166 0.428161
-1.947667 -1.626000 -1.659000 -1.720333
0.008129 0.008129 0.008129 0.008129
0.388472 0.490604 0.391652 0.442146
13
0.371140
-2.017667
0.008129
0.387542
14
0.221474
-2.112000
0.008129
0.238642
15 16 17 18
0.326221 0.227000 0.230447 0.219974
-2.258500 -1.936833 -1.969833 -2.031167
0.008129 0.008129 0.008129 0.008129
0.344580 0.242745 0.246460 0.236486
19 20
0.274498 0.274359
-2.328500 -1.673500
0.008129 0.008129
0.293426 0.287963
Rata-rata risiko tidak sistematis
0.336279
113
Lampiran 6 : Diversifikasi Portofolio 7 Saham 1. Perusahaan Besar No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.029471
0.634000
0.008129
0.024317
2
0.026239
-0.046000
0.008129
0.026612
3
0.028137
0.353000
0.008129
0.025268
4
0.026568
-0.914571
0.008129
0.034003
5
0.032556
0.565714
0.008129
0.027957
6
0.029835
0.051171
0.008129
0.029419
7
0.029119
-0.028857
0.008129
0.029353
8
0.031017
0.370143
0.008129
0.028008
9
0.029449
-0.897429
0.008129
0.036744
10
0.030017
0.582857
0.008129
0.025279
Rata-rata risiko tidak sitematis
0.020154
2. Perusahaan Kecil No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.045563
0.125567
0.008129
0.044542
2
0.052888
-0.824000
0.008129
0.059586
3
0.066489
-0.055489
0.008129
0.066940
4
0.022366
-0.673857
0.008129
0.027844
5
0.033256
-0.702143
0.008129
0.038964
6
0.051121
0.485560
0.008129
0.047174
7
0.055112
-1.649714
0.008129
0.068523
8
0.041220
-1.775286
0.008129
0.055651
9
0.025534
-1.499571
0.008129
0.037724
10
0.062711
-0.011888
0.008129
0.062808
Rata-rata risiko tidak sistematis
0.044279
114
Lampiran 7 : Hasil SPSS Diversifikasi Ukuran Portfolio pada Masingmasing Ukuran Perusahaan Besar
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
60
Mean Rank 55.23
Sum of Ranks 3314.00
50
55.82
2791.00
Mean Rank 50.32 50.78
Sum of Ranks 3019.00 2031.00
60
Mean Rank 45.45
Sum of Ranks 2727.00
5SAHAM
30
45.60
1368.00
Total
90
UKURAN_PORTOFOLIO 2SAHAM
N
3SAHAM Total Test Statistics
Mann-Whitney U
110 a
DIVERSIFIKASI 1484.000
Wilcoxon W
3314.000
Z
-.096
Asymp. Sig. (2tailed)
.923
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO 2SAHAM 4SAHAM Total
Test Statistics Mann-Whitney U
N 60 40 100
a
DIVERSIFIKASI 1189.000
Wilcoxon W
3019.000
Z
-.077
Asymp. Sig. (2tailed)
.938
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO 2SAHAM
N
115
Test Statistics
Mann-Whitney U
a
DIVERSIFIKASI 897.000
Wilcoxon W
2727.000
Z
-.026
Asymp. Sig. (2tailed)
.980
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
60
Mean Rank 40.50
Sum of Ranks 2430.00
6SAHAM
20
40.50
810.00
Total
80
60
Mean Rank 35.62
Sum of Ranks 2137.00
7SAHAM
10
34.80
348.00
Total
70
UKURAN_PORTOFOLIO 2SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U
N
a
DIVERSIFIKASI 600.000
Wilcoxon W
810.000
Z
.000
Asymp. Sig. (2tailed)
1.000
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO 2SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2tailed)
N
a
DIVERSIFIKASI 293.000 348.000 -.117 .906
116
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
50
Mean Rank 40.59
Sum of Ranks 2029.50
4SAHAM
40
51.64
2065.50
Total
90
50
Mean Rank 46.16
Sum of Ranks 2308.00
5SAHAM
30
31.07
932.00
Total
80
50
Mean Rank 40.14
Sum of Ranks 2007.00
6SAHAM
20
23.90
478.00
Total
70
UKURAN_PORTOFOLIO 3SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W
N
a
DIVERSIFIKASI 754.500 2029.500
Z
-1.993
Asymp. Sig. (2tailed)
.046
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO 3SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W
N
a
DIVERSIFIKASI 467.000 932.000
Z
-2.812
Asymp. Sig. (2tailed)
.005
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO 3SAHAM
N
117
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W
a
DIVERSIFIKASI 268.000 478.000
Z
-3.016
Asymp. Sig. (2-tailed)
.003
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
50
Mean Rank 33.72
Sum of Ranks 1686.00
7SAHAM
10
14.40
144.00
Total
60
40
Mean Rank 42.28
Sum of Ranks 1691.00
5SAHAM
30
26.47
794.00
Total
70
UKURAN_PORTOFOLIO 3SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W
N
a
DIVERSIFIKASI 89.000 144.000
Z
-3.193
Asymp. Sig. (2tailed)
.001
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO 4SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2tailed)
N
a
DIVERSIFIKASI 329.000 794.000 -3.216 .001
118
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
40
Mean Rank 20.50
Sum of Ranks 820.00
6SAHAM
20
50.50
1010.00
Total
60
30
Mean Rank 22.13
Sum of Ranks 664.00
6SAHAM
20
30.55
611.00
Total
50
30
Mean Rank 19.07
Sum of Ranks 572.00
7SAHAM
10
24.80
248.00
Total
40
UKURAN_PORTOFOLIO 4SAHAM
N
a
Test Statistics
DIVERSIFIKASI Mann-Whitney U
.000
Wilcoxon W
820.000
Z
-6.273
Asymp. Sig. (2tailed)
.000
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO 5SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W
N
a
DIVERSIFIKASI 199.000 664.000
Z
-2.000
Asymp. Sig. (2tailed)
.045
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO 5SAHAM
Test Statistics
N
b
119
DIVERSIFIKASI 107.000
Mann-Whitney U Wilcoxon W
572.000
Z
-1.343
Asymp. Sig. (2tailed)
.179
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
20
Mean Rank 18.45
Sum of Ranks 369.00
7SAHAM
10
9.60
96.00
Total
30
UKURAN_PORTOFOLIO 6SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W
N
b
DIVERSIFIKASI 41.000 96.000
Z
-2.596
Asymp. Sig. (2tailed)
.009
Lampiran 8 : Hasil SPSS Diversifikasi Ukuran Portfolio pada Masingmasing Ukuran Perusahaan Kecil
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO 2SAHAM 3SAHAM Total
Test Statistics Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2tailed)
60
Mean Rank 47.22
Sum of Ranks 2833.00
50
65.44
3272.00
N
110 a
DIVERSIFIKASI 1003.000 2833.000 -2.983 .003
120
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
60
Mean Rank 44.97
Sum of Ranks 2698.00
40
58.80
2352.00
60
Mean Rank 40.08
Sum of Ranks 2405.00
5SAHAM
30
56.33
1690.00
Total
90
60
Mean Rank 30.50
Sum of Ranks 1830.00
6SAHAM
20
70.50
1410.00
Total
80
UKURAN_PORTOFOLIO 2SAHAM
N
4SAHAM Total Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W
100 a
DIVERSIFIKASI 868.000 2698.000
Z
-2.336
Asymp. Sig. (2tailed)
.019
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO 2SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W
N
a
DIVERSIFIKASI 575.000 2405.000
Z
-2.782
Asymp. Sig. (2tailed)
.005
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO 2SAHAM
N
121
Test Statistics
a
DIVERSIFIKASI Mann-Whitney U Wilcoxon W
.000 1830.000
Z
-6.667
Asymp. Sig. (2tailed)
.000
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
60
Mean Rank 33.08
Sum of Ranks 1985.00
7SAHAM
10
50.00
500.00
Total
70
50
Mean Rank 50.56
Sum of Ranks 2528.00
4SAHAM
40
39.18
1567.00
Total
90
UKURAN_PORTOFOLIO 2SAHAM
Test Statistics
N
a
DIVERSIFIKASI 155.000
Mann-Whitney U Wilcoxon W
1985.000
Z
-2.434
Asymp. Sig. (2tailed)
.015
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO 3SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2tailed)
N
a
DIVERSIFIKASI 747.000 1567.000 -2.054 .040
122
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
50
Mean Rank 46.16
Sum of Ranks 2308.00
5SAHAM
30
31.07
932.00
Total
80
50
Mean Rank 27.22
Sum of Ranks 1361.00
6SAHAM
20
56.20
1124.00
Total
70
UKURAN_PORTOFOLIO 3SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W
N
a
DIVERSIFIKASI 467.000 932.000
Z
-2.812
Asymp. Sig. (2tailed)
.005
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO 3SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W
N
a
DIVERSIFIKASI 86.000 1361.000
Z
-5.382
Asymp. Sig. (2tailed)
.000
Ranks
DIVERSIFIKASI
50
Mean Rank 29.70
Sum of Ranks 1485.00
7SAHAM
11
36.91
406.00
Total
61
UKURAN_PORTOFOLIO 3SAHAM
N
123
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W
a
DIVERSIFIKASI 210.000 1485.000
Z
-1.219
Asymp. Sig. (2tailed)
.223
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
40
Mean Rank 31.88
Sum of Ranks 1275.00
5SAHAM
30
40.33
1210.00
Total
70
40
Mean Rank 20.50
Sum of Ranks 820.00
6SAHAM
20
50.50
1010.00
Total
60
UKURAN_PORTOFOLIO 4SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U
N
a
DIVERSIFIKASI 455.000
Wilcoxon W
1275.000
Z
-1.721
Asymp. Sig. (2tailed)
.085
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO 4SAHAM
Test Statistics
N
a
DIVERSIFIKASI Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2tailed)
.000 820.000 -6.273 .000
124
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
40
Mean Rank 22.85
Sum of Ranks 914.00
7SAHAM
10
36.10
361.00
Total
50
30
Mean Rank 19.37
Sum of Ranks 581.00
6SAHAM
20
34.70
694.00
Total
50
30
Mean Rank 17.37
Sum of Ranks 521.00
7SAHAM
10
29.90
299.00
Total
40
UKURAN_PORTOFOLIO 4SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W
N
b
DIVERSIFIKASI 94.000 914.000
Z
-2.571
Asymp. Sig. (2tailed)
.010
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO 5SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W
N
a
DIVERSIFIKASI 116.000 581.000
Z
-3.644
Asymp. Sig. (2tailed)
.000
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO 5SAHAM
N
125
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W
b
DIVERSIFIKASI 56.000 521.000
Z
-2.936
Asymp. Sig. (2tailed)
.003
Mann-Whitney Test Ranks
DIVERSIFIKASI
20
Mean Rank 19.05
Sum of Ranks 381.00
7SAHAM
10
8.40
84.00
Total
30
UKURAN_PORTOFOLIO 6SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W
N
b
DIVERSIFIKASI 29.000 84.000
Z
-3.124
Asymp. Sig. (2tailed)
.002 a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.001
Lampiran 9 : Hasil SPSS Ukuran Portofolio Pada Suatu Ukuran Perusahaan
Mann-Whitney Test Ranks
UKURAN_ PERUSAHAAN
UKURAN_PORTOFOLIO UKURAN BESAR UKURANK ECIL Total
N 60
Mean Rank 58.45
Sum of Ranks 3507.00
60
62.55
3753.00
120
126
Test Statistics
a
UKURAN_PERU SAHAAN 1677.000 3507.000
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z
-.646
Asymp. Sig. (2-tailed)
.519
Mann-Whitney Test Ranks
UKURAN_PERUSAHAAN
UKURAN_PORTOFOLI O UKURAN BESAR UKURANK ECIL Total
Test Statistics
50
Mean Rank 42.66
Sum of Ranks 2133.00
50
58.34
2917.00
N
100
a
UKURAN_PERUSAHAAN 858.000
Mann-Whitney U Wilcoxon W
2133.000
Z
-2.702
Asymp. Sig. (2tailed)
.007
Mann-Whitney Test Ranks
UKURAN_PERUSAHAAAN
UKURAN_PORTOFOLIO UKURAN BESAR
40
Mean Rank 32.85
Sum of Ranks 1314.00
UKURANK ECIL
40
48.15
1926.00
Total
80
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed)
N
a
UKURAN_PERUSAHAAAN 494.000 1314.000 -2.944 .003
127
Mann-Whitney Test Ranks
UKURAN_PERUSAHAAN
UKURAN_PORTOFOL IO UKURAN BESAR
30
Mean Rank 22.67
Sum of Ranks 680.00
UKURANK ECIL
30
38.33
1150.00
Total
60
Test Statistics
N
a
UKURAN_PERUSAHAAN 215.000
Mann-Whitney U Wilcoxon W
680.000
Z
-3.474
Asymp. Sig. (2tailed)
.001
Mann-Whitney Test Ranks
UKURAN_PERUSAHAAAN
20
Mean Rank 11.90
Sum of Ranks 238.00
UKURANK ECIL
20
29.10
582.00
Total
40
UKURAN_PORTOFOLIO UKURAN BESAR
Test Statistics
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed)
N
b
UKURAN_PERUSAHAAAN 28.000 238.000 -4.653 .000
128