1 PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING HELP DESK PADA PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN (PUSTEKKOM) KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL (KEMEND...
PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING HELP DESK PADA PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN (PUSTEKKOM) KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL (KEMENDIKNAS)
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh : LIA VIA PRATIWI 106093003026
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M/1431 H
PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING HELP DESK PADA PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN (PUSTEKKOM) KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL (KEMENDIKNAS)
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh: Lia Via Pratiwi
106093003026
Menyetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 196801172001121001
Nia Kumaladewi, MMSI NIP. 150 411 179
Mengetahui Ketua Program Studi Sistem Informasi
A’ang Subiyakto, M.Kom NIP. 150 411 252
ii
iii
PENGESAHAN UJIAN Skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk Pada Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (PUSTEKKOM) Kementrian Pendidikan Nasional (KEMENDIKNAS)” telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari ..... tanggal .......................... Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Sistem Informasi Jakarta,....... ..... .................. Tim Penguji, Penguji I
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 196801172001121001
Nia Kumaladewi, MMSI NIP. 150 411 179
Mengetahui, Dekan Fakultas Sains Dan Teknologi
Ketua Program Studi Sistem Informasi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 196801172001121001
A’ang Subiyakto, M.KOM
NIP. 150 411 252
iii
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 27 Oktober 2010
Lia Via Pratiwi 106093003026
iv
ABSTRAK
Lia Via Pratiwi, Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk Pada Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (PUSTEKKOM) Kementrian Pendidikan Nasional (KEMENDIKNAS). Di bawah bimbingan DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis dan Nia Kumaladewi, MMSI) Seiring dengan majunya perkembangan teknologi informasi, peranan kebutuhan informasi menjadi sangat penting. Dan juga dengan pemanfaatan teknologi informasi dapat menghasilkan efesiensi pada kecepatan, ketepatan waktu, ketelitian dan kebenaran dari informasi yang dihasilkan. Help desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS berfungsi sebagai solusi dalam menangani permasalahan yang ada, khususnya Local Area Network (LAN) dan terkait masalah kerusakan Hardware. Namun penanganan masalah yang saat ini terjadi pada LAN PUSTEKKOM masih kurang baik, karena tidak terkontrolnya proses dalam memperbaiki koneksi jaringan LAN serta koordinasi dengan Sub. Bidang Rumah Tangga yang membutuhkan waktu, sehingga membuat pegawai menunggu dan tidak terselesaikannya kerusakan yang ada. Belum adanya sistem pada Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS yang memberikan laporan secara sistematis. Semua pencatatan laporan, laporan bulanan serta perhitungan masalah masih dilakukan manual. Hal ini dapat memberi dampak negatif, yakni: terdapat masalah yang beresiko di catat secara berulang, adanya masalah yang tidak tercatat karena sibuknya operator dalam menerima telepon, perhitungan masalah tidak akurat karena dilakukan manual dan perlunya Kepala Bidang IT menunggu untuk mendapatkan laporan yang diinginkan. Dari masalah tersebut penulis membuat sistem monitoring yang terintegrasi dengan baik sehingga pengaksesan data pada help desk dapat dilakukan dengan mudah dan cepat guna pengukuran tingkat masalah serta pengaksesan laporan oleh Kepala Bidang IT, serta permasalahan dapat tertangani dengan baik. Dalam mencari kebutuhan, pengembangan sistem dilakukan melalui metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara oleh pihak Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS dan pengkajian pustaka dari berbagai sumber informasi. Pengembangan sistem ini menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan strategi Waterfall. Sistem ini dapat menyajikan suatu informasi monitoring yang dapat memantau tiap-tiap permasalahan yang terjadi, memberikan informasi yang akurat dalam mengevaluasi hasil laporan serta mengetahui kecenderungan tingkat permasalahan dari tiap-tiap masalah yang terjadi.
Kata Kunci: Pengembangan, Sistem Monitoring, Help Desk, SDLC. V Bab + xxvii Halaman + 162 Halaman + 55 Gambar + 24 Tabel + 5 Simbol + Daftar Pustaka + 3 Lampiran. Daftar Pustaka: 33 (2000 - 2008)
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk
Pada (Pusat
Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan) PUSTEKKOM (Kementrian Pendidikan
Nasional)
KEMENDIKNAS)”
dimaksudkan
untuk
memenuhi
persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1) Program studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. DR.Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Dosen Pembimbing I. 2. A’ang Subiyakto, M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi dan Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi . 3. Nia Kumaladewi, MMSI selaku Dosen Pembimbing II, atas arahan, masukan, kesabaran dan meluangkan waktu dalam dalam membimbing skripsi. 4. Kedua Orang Tuaku yang telah sangat berjasa dalam kehidupanku baik moril dan materiil. 5. Teman-teman SIA 2006 dan seluruh angkatan 2006 yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu atas pengalaman hidup semasa di perkuliahan. vi
6. Teman-teman seperjuanganku dari semasa SMA yang telah banyak memberikan dukungan moril. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dapat menambah wawasan bagi kami dan bagi pembaca umumnya. Semoga Allah senantiasa membimbing kita menuju jalan-Nya dan melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya bagi semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Jakarta, 27 Oktober 2010
Lia Via Pratiwi
vii
DAFTAR ISI
Halaman judul ............................................................................................ i Persetujuan pembimbing ............................................................................ ii Halaman pengesahan .................................................................................. iii Halaman pernyataan ................................................................................... iv Abstrak ....................................................................................................... v Kata Pengantar ........................................................................................... vi Daftar isi ...................................................................................................... viii Daftar Gambar ............................................................................................ xv Daftar Tabel ................................................................................................ xviii Daftar Simbol .............................................................................................. xx Daftar Lampiran .......................................................................................... xxiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2.
Perumusan Masalah ..................................................................... 4
1.3.
Batasan Masalah ......................................................................... 4
1.4.
Tujuan dan Manfaat .................................................................... 5 1.4.1 Tujuan ................................................................................ 5 1.4.2 Manfaat .............................................................................. 6
viii
1.5.
Metodologi Penelitian .................................................................. 6 1.5.1 Metode Pengumpulan Data ................................................ 6 1.5.3 Metode Pengembangan Sistem .......................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem .......................................................................................... 10 2.1.1 Pengertian Sistem ............................................................... 10 2.1.2 Karakteristik/Elemen Sistem............................................... 10 2.1.3 Pengertian Informasi ........................................................... 12 2.1.4 Kualitas Informasi ............................................................... 13 2.1.5 Pengertian Data ................................................................... 14 2.2. Pengembangan Sistem ................................................................. 14 2.2.1 Definisi Pengembangan Sistem........................................... 14 2.2.2 Tahapan Pengembangan Sistem.......................................... 14 2.3. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi .......................... 17 2.4. Proses Pengembangan Sistem Sederhana .................................... 18 2.5. Pengertian Monitoring ................................................................ 20 2.6. Pengertian Sistem Monitoring...................................................... 20 2.7. Penggunaan Monitoring .............................................................. 22 2.8. Pengertian Help Desk ................................................................... 22 2.9. Aplikasi Berbasis Web ................................................................. 23 2.9.1 Dasar-dasar Pemograman Berbasis Web............................. 24 2.9.2 Keunggulan Web Berfasilitas Basis Data............................ 24
ix
2.9.3 Jaringan Komputer .............................................................. 24 2.10. Tools Pengembangan Sistem Aplikasi Berbasis Web .................. 25 2.10.1 Flowchart .......................................................................... 25 2.10.2 Data Flow Diagram (DFD) ............................................ 26 2.10.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ................................ 27 2.10.4 Spesifikasi Proses .............................................................. 30 2.10.5 Kamus Data ....................................................................... 30 2.10.6 State Transition Diagram (STD) ..................................... 30 2.10.7 Normalisasi ....................................................................... 30 2.11. Database dan DBMS .................................................................... 32 2.12. Hipertext Preprocessor (PHP) Database dan DBMS .................. 34 2.13. MySQL......................................................................................... 35 2.14. Fase Implementasi........................................................................ 36 2.15. Pengujian ...................................................................................... 36 2.16. Pengumpulan Data ....................................................................... 37 2.17. Web Browser ................................................................................ 38 2.18. Web Server ................................................................................... 39 2.19. Hub ............................................................................................... 39 2.20. Server ........................................................................................... 40 2.21. Switch ........................................................................................... 40 2.22. Router ........................................................................................... 40 2.23. Modular-demolator (Modem) ..................................................... 40
x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 41 3.2. Metode Pengembangan Sistem ................................................... 44 3.3. Kerangka Berfikir ....................................................................... 51
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. System Initiation ........................................................................... 53 4.1.1. Gambaran Umum Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS ........................................................... 53 4.1.2. Identifikasi Masalah ......................................................... 60 4.2. System Analysis ............................................................................ 61 4.2.1. Sistem yang Berjalan ....................................................... 61 4.2.2. Analisis Sistem ................................................................. 63 4.2.3. Usulan Sistem Baru .......................................................... 65 4.3
System Design .............................................................................. 70 4.3.1. Perancangan Proses ......................................................... 71 4.3.2. Perancangan Input dan Output ......................................... 71 4.3.3. Perancangan Database ..................................................... 92 4.3.4. Perancangan Tampilan User (GUI) ................................ 129 4.3.5. Perancangan Jaringan ....................................................... 155
4.4
System Implementation ................................................................ 156 4.4.1. Coding ............................................................................. 156 4.4.2. Pengujian Sistem ............................................................. 156
xi
BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan ..................................................................................... 162 5.2. Saran ............................................................................................ 163
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 165 LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.0 Proses Dalam Sistem Monitoring............................................ 21 Gambar 2.1 Komunikasi Data .................................................................... 25 Gambar 3.0 Kerangka Berfikir ................................................................... 52 Gambar 4.1 Logo PUSTEKKOM KEMENDIKNAS................................. 55 Gambar 4.2 Struktur Organisasi PUSTEKKOM KEMENDIKNAS .......... 55 Gambar 4.3 Struktur Organisasi Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi di Tingkat Pusat ...................................................................... 55 Gambar 4.4 Topologi LAN PUSTEKKOM................................................ 59 Gambar 4.5 Topologi LAN PUSTEKKOM................................................ 63 Gambar 4.6 Proses Bisnis Sistem yang Berjalan ........................................ 63 Gambar 4.7 Proses Bisnis Usulan Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk ............................................................................... 66 Gambar 4.8 Flowchart Usulan Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk ............................................................................... 68 Gambar 4.9 Diagram Konteks Level 0 ....................................................... 71 Gambar 4.10 Diagram Nol Level 1 ............................................................. 73 Gambar 4.11 Diagram Rinci Proses 1.0 Level 2......................................... 74 Gambar 4.12 Diagram Rinci Proses 2.0 Level 2......................................... 75 Gambar 4.13 Diagram Rinci Proses 3.0 Level 2......................................... 77 Gambar 4.14 Diagram Rinci Proses 4.0 Level 2......................................... 78 Gambar 4.15 Jawab_faq .............................................................................. 82 Gambar 4.16 Form_masalah ....................................................................... 83
xv
Gambar 4.17 Form_masalah_lan ................................................................ 84 Gambar 4.18 Form_masalah_kerusakan_hardware .................................... 85 Gambar 4.19 Form_pesan_kerusakan_hardware ........................................ 86 Gambar 4.20 Hasil_bukti_form_masalah ................................................... 89 Gambar 4.21 Bukti_masalah_kerusakan_hardware .................................... 90 Gambar 4.22 Laporan_bulanan ................................................................... 91 Gambar 4.23 ERD Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk............. 93 Gambar 4.24 STD Untuk Admin (frontdesk).............................................. 122 Gambar 4.25 STD Untuk Tim Support ....................................................... 124 Gambar 4.26 STD Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga ............................... 126 Gambar 4.27 STD Untuk Kepala Bidang IT............................................... 128 Gambar 4.28 Halaman Menu Utama .......................................................... 129 Gambar 4.29 Halaman Menu Profil ............................................................ 130 Gambar 4.30 Halaman Menu Buku Tamu .................................................. 131 Gambar 4.31 Halaman Kontak.................................................................... 132 Gambar 4.32 Halaman Menu FAQ ............................................................. 133 Gambar 4.33 Halaman Menu Utama Untuk Admin (frontdesk) ................. 134 Gambar 4.34 Tampilan Data Tamu Untuk Admin (frontdesk) ................... 135 Gambar 4.35 Tampilan Olah User Untuk Admin (frontdesk) ................... 136 Gambar 4.36 Tampilan Atribut Untuk Admin (frontdesk) ......................... 137 Gambar 4.37 Halaman Menu Input Masalah Untuk Admin (frontdesk) .... 138 Gambar 4.38 Halaman Menu Permasalahan Untuk Admin (frontdesk) ..... 139 Gambar 4.39 Halaman Menu Help Untuk Admin (frontdesk).................... 140 Gambar 4.40 Halaman Menu Log Out Untuk Admin (frontdesk) .............. 140
xvi
Gambar 4.41 Halaman Menu Utama Untuk Tim Support .......................... 141 Gambar 4.42 Halaman Menu Lihat Masalah Untuk Tim Support .............. 142 Gambar 4.43 Tampilan Form Masalah LAN Untuk Tim Support .............. 143 Gambar 4.44 Halaman Menu Status Masalah Untuk Tim Support ............ 144 Gambar 4.45 Halaman Menu Help Untuk Tim Support ............................. 145 Gambar 4.46 Halaman Menu Utama Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga .. 146 Gambar 4.47 Halaman Menu Lihat Masalah Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga ...................................................................... 147 Gambar 4.48 Form Masalah Kerusakan Hardware Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga ...................................................................... 148 Gambar 4.49 Bukti Form Masalah Kerusakan Hardware Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga ...................................... 149 Gambar 4.50 Halaman Menu Help Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga ..... 150 Gambar 4.51 Halaman Menu Utama Untuk Kepala Bidang IT .................. 151 Gambar 4.52 Halaman Lihat Hasil Masalah Untuk Kepala Bidang IT ...... 152 Gambar 4.53 Grafik Masalah Untuk Kepala Bidang IT ............................. 153 Gambar 4.54 Menu Help Untuk Kepala Bidang IT .................................... 154 Gambar 4.55 Perancangan Jaringan ............................................................ 155
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A (Wawancara) Wawancara dengan Staf Help Desk ....................................................... A-1 LAMPIRAN B (Screen Shoot Sistem) LAMPIRAN C (Source Code Program)
xxiv
DAFTAR SIMBOL
Flowchart Direction Symbol (Ladjamuddin, 2004)
No
Gambar
Keterangan
1.
Simbol Arus/ Flow Adalah simbol untuk menyatakan jalannya arus suatu proses
2.
Simbol Offline Connector Simbol ini digunakan untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/ lembar yang berbeda. Simbol Connector Digunaka untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang sama
3.
xx
Processing Symbol (Ladjamuddin, 2004)
No
Gambar
Keterangan
1.
Simbol Keying Operation Simbol untuk menyatakan segala jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard
2.
Simbol Manual Simbol untuk menyatakan suatu proses yang dilakuakn secara manual.
3.
Simbol Decision Simbol untuk menunjukan kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya atau tidak.
4.
Simbol Predefined Proses Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpangan suatu pengolahan untuk memberi harga awal.
5.
Simbol Terminal Simbol Untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program.
6.
Simbol Off-Line Storage Simbol Untuk menunjukan bahwa data dalam symbol ini akan disimpan kesuatu media tertentu. Simbol Manual Input Simbol untuk memasukan data secara manual dengan menggunakan online keyboard.
7.
xxi
Input-Output Symbol (Ladjamuddin, 2004)
No 1.
2.
3.
4.
Gambar
Keterangan Simbol Input-Output Simbol ini menyatakan proses input dan output tanpa tergantung jenis peralatannya. Simbol Punched Card Simbol untuk menyatakan input dari kartu atau output tulis ke kartu. Simbol Magnetik-Tape Unit Simbol untuk menyatakan input berasal dari pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetik. Simbol Disk Storage Simbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk.
5.
Simbol Document Simbol untuk mencetal laporan ke printer.
6.
Simbol Display Simbol untuk menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layar (video, komputer).
xxii
Data Flow Diagram Symbol (Ladjamuddin, 2004)
No
Gambar
Keterangan
Nama Simbol Simbo DFD versi Yourdan, Simbol DFD versi De Marco, dan Lainnya Gane dan Sarson
Keterangan Himpunan Entitas Atribut Himpunan Relasi Link
xxiii
xxiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan yang pesat di bidang teknologi komputer, elektronik,
telekomunikasi maupun mekanik telah menghasilkan berbagai aplikasi canggih dan cerdas yang merubah kehidupan manusia pada saat ini dan mendatang (Tri dan Novi, 2009). Seiring dengan perkembangan jaman, peranan teknologi informasi dan komunikasi sangat berdampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. Banyak hal yang diusahakan oleh pihak manajemen suatu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi.
Mulai dari waktu kerja sampai dengan suku
cadang mesin di kontrol untuk tujuan efisiensi. Selain mengontrol kerja mesin, sistem monitoring juga bisa dimanfaatkan (Hendrik dan Thiang, 2002). Sistem monitoring sebagai sebuah proses untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber yang ada dan help desk di tuntut untuk aktif memonitor dan merawat kebutuhan pengguna. Adapun help desk bertujuan untuk memudahkan semua penggunaan perangkat IT dalam ruang lingkup perusahaan maupun lembaga instansi pemerintah untuk melaporkan setiap permasalahan yang dihadapi. Setiap permasalahan
yang
telah
selesai
ditindaklanjuti
akan
secara
otomatis
terdokumentasi dan dapat dijadikan referensi serta dapat menyajikan laporan untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam suatu perusahaan maupun lembaga instansi pemerintah yang dapat diakses dengan cepat dan mudah. Sehingga, dapat menghasilkan solusi yang tepat dalam mengatur sumber daya yang ada.
1
PUSTEKKOM sebagai sebuah lembaga yang langsung berada di bawah Menteri Pendidikan Nasional dan bertugas melaksanakan, mengkoordinasikan dan membina kegiatan di bidang teknologi informasi dan komunikasi pendidikan. Unit Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) KEMENDIKNAS tingkat pusat di pimpin oleh seorang ketua yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur KEMENDIKNAS. Terdapat tiga (3) bidang di struktur unit tersebut yaitu: Bidang Perencanaan dan Regulasi, Bidang Operasional Teknis dan Bidang Evaluasi dan Monitoring.
Ketiga bidang tersebut bersama-sama
mengelola layanan utama TIK KEMENDIKNAS yaitu: Layanan Infrastruktur Jaringan dan Internet, Layanan Aplikasi dan Konten serta Layanan Dukungan Pengguna. Pengelolaan dukungan pengguna TIK KEMENDIKNAS menjadi sangat penting karena merupakan proses terdepan dari customer satisfaction pada seluruh layanan TIK yang disediakan oleh KEMENDIKNAS. Layanan dukungan pengguna tersebut meliputi: Call Center / Help desk, Pusat Otentifikasi, Otorisasi dan Identifikasi Pengguna, Pelatihan Operasional Pengguna. Dimana Help desk akan berfungsi sebagai solusi untuk menangani permasalahan yang ada, khususnya Local Area Network (LAN) yang ada pada PUSTEKKOM KEMENDIKNAS. LAN PUSTEKKOM merupakan area jaringan lokal yang terbatas hanya di lingkungan kerja kantor PUSTEKKOM KEMENDIKNAS. LAN PUSTEKKOM bertanggung jawab terhadap segala konektivitas jaringan internet yang ada di lingkungan kerja PUSTEKKOM KEMENDIKNAS, sehingga aktivitas jaringan tersebut dapat berjalan dengan baik, lancar dan tak ada gangguan. Adapun masalah yang berkaitan dengan kerusakan hardware, tim support help desk akan menyampaikan kebutuhan ke Sub.Bidang Rumah Tangga,
2
apabila memungkinkan untuk langsung menyelesaikan masalah dan hasilnya akan di terima oleh font desk. Namun penanganan masalah yang saat ini terjadi pada LAN PUSTEKKOM masih kurang baik, karena tidak terkontrolnya proses dalam memperbaiki koneksi jaringan LAN sehingga membuat pegawai menunggu dan tidak terselesaikannya kerusakan yang ada. Belum adanya sistem pada PUSTEKKOM KEMENDIKNAS yang memberikan laporan secara sistematis. Semua pencatatan laporan, laporan bulanan serta perhitungan masalah masih dilakukan manual. Hal ini dapat memberi dampak negatif, yakni: adanya masalah yang tidak tercatat, perhitungan masalah tidak akurat karena dilakukan manual dan perlunya Kepala Bidang Information Technology (IT) menunggu untuk mendapatkan laporan yang diinginkan. Dan juga belum adanya sistem yang mampu mengukur tingkat masalah pada help desk dalam menangani permasalahan yang terjadi pada LAN PUSTEKKOM. Dari permasalahan di atas, maka dibutuhkan sistem monitoring yang terintegrasi dengan baik sehingga pengaksesan data pada
help desk dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat guna pengukuran tingkat masalah serta pengaksesan laporan oleh Kepala Bidang IT, serta permasalahan dapat tertangani dengan baik dalam cakupan batasan masalah yang menghasilkan solusi tepat untuk mengatur sumber daya yang ada, maka penulis mencoba mengungkapkan objek dari studi dengan judul “Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk Pada
Pusat
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
Pendidikan
(PUSTEKKOM) Kementrian Pendidikan Nasional (KEMENDIKNAS)”.
3
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan penjabaran tersebut maka dapat dirumuskan bahwa masalah
yang saat ini dihadapi adalah: a.
Kurang terkontrolnya proses dalam memperbaiki koneksi jaringan LAN PUSTEKKOM dan terkait penanganan kerusakan hardware yang membutuhkan waktu untuk berkoordinasi dengan Sub.Bidang Rumah Tangga sehingga tidak tertangani dengan baik.
b.
Hasil laporan tidak sistematis, sehingga Kepala Bidang IT mengalami kesulitan dalam mengevaluasi hasil laporan.
c.
Tidak adanya pengukuran
tingkat masalah pada help desk dalam
menangani permasalahan yang ada baik terkait koneksi jaringan LAN maupun kerusakan hardware pada PUSTEKKOM KEMENDIKNAS.
1.3
Batasan Masalah Berdasarkan masalah di atas maka dalam penulisan skripsi ini, penulis
membatasi masalah sebagai berikut: a.
Pengembangan sistem ini hanya sebatas pada proses penanganan koneksi jaringan LAN PUSTEKKOM yang tersebar pada 3 gedung inti, yaitu pada : Gedung A (Graha Media), Gedung B (Gedung baru keuangan) dan Gedung C (Graha Tama) dan kerusakan hardware terkoordinasi dengan Sub.Bidang Rumah Tangga dimana hanya sebagai penyedia pada pengadaan barang yang dibutuhkan. Penanganan LAN terakit masalah Card PABX, Finger Print, Server Help Desk, SMS Gateway. Sedangkan
4
kerusakan hardware terkait dengan perangkat jaringan LAN yakni modem, router, switch, Personal Computer (PC), printer, server. b.
Pengembangan sistem ini hanya memberikan laporan bulanan kepada Kepala Bidang IT dari permasalahan yang terjadi.
c.
Pengukuran tingkat masalah di lihat dari jenis masalah, masalah koneksi jaringan LAN dan kerusakan hardware yang terkoordinasi dengan Sub.Bidang Rumah Tangga. Pengukuran tingkat masalah hanya sebatas pada besarnya fluktuasi yang teradi pada masalah LAN dan hardware.
d.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pemograman Hypertext Prepocessor (PHP) dan MySQL sebagai database-nya.
e.
Penelitian ini tidak membahas keamanan data dan pemeliharaan (Maintenance) serta pengujian sistem dilakukan dengan blackbox testing, dimana penulis melakukan pengujian secara pribadi.
1.4
Tujuan dan Manfaat
1.4.1
Tujuan Tujuan utama dari skripsi ini adalah menghasilkan pengembangan sistem
monitoring help desk. Sedangkan tujuan khususnya adalah menghasilkan: 1.
Pengembangan sistem monitoring pada proses penanganan masalah koneksi jaringan LAN PUSTEKKOM yang ada pada help desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS serta proses koordinasi pengadaan barang terkait dengan kerusakan hardware pada Sub.Bidang Rumah Tangga.
5
2.
Membuat laporan yang sistematis kepada Kepala Bidang IT dari permasalahan yang terjadi.
3.
Mengidentifikasi pengukuran tingkat masalah yang ditangani oleh help desk terkait masalah LAN dan hardware.
1.4.2
Manfaat Manfaat yang diperoleh oleh penulis ini diantaranya adalah:
1.
Memahami kondisi sebenarnya yang terjadi pada proses penanganan masalah koneksi jaringan LAN PUSTEKKOM serta koordinasi dengan Sub.Bidang Rumah Tangga terkait pengadaan barang pada kerusakan hardware.
2.
Dengan membuat laporan kepada Kepala Bidang IT secara sistematis, sehingga memberikan gambaran jelas dalam mengevaluasi hasil laporan.
3.
Dengan mengetahui pengukuran tingkat masalah yang ditangani oleh help desk terkait masalah LAN dan hardware, akan mempermudah dalam melihat
terjadinya
pergerakan
masalah.
Dan
dapat
menganalisis
kecenderungan dari permasalahan yang terjadi.
1.5
Metodologi Penelitian
1.5.1
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam menyusun skripsi ini, peneliti berusaha
mendapatkan serta mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah ini. Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan wawancara, observasi (pengamatan), dan studi kepustakaan.
Adapun metode
yang peneliti gunakan dalam mendapatkan data-data adalah sebagai berikut:
6
a.
Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian yang dilakukan di lapangan untuk memperoleh informasi serta data yang diperlukan. Adapun teknik yang ditempuh adalah: 1)
Observasi Penulis mengunjungi lokasi penelitian dan menetapkan waktu penelitian serta mengunjungi bagian yang akan dijadikan objek penelitian.
2)
Wawancara Penulis melakukan komunikasi untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan penulis untuk penelitian ini.
b.
Studi Kepustakaan Metode ini dilakukan dengan mempelajari teori-teori yang terkait Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk Pada PUSTEKKOM KEMENDIKNAS. Penulis melakukan pengkajian terhadap data untuk memperoleh informasi dengan menelusuri sumber literatur yang diperlukan dalam mengerjakan penelitian ini. Dimana pengkajian data dilakukan dengan menelusuri apakah ada penelitian yang penulis lakukan sebagai perbandingan, kemudian menelaahnya sesuai dengan kerja kepustakaan, Sumber referensi dari studi kasus yang pernah ada dan terkait dengan penelitian ini, yakni: tugas akhir dan jurnal. Penjelasan lebih detail ada pada BAB II.
7
1.5.2
Metode Pengembangan Sistem Pada metode pengembangan sistem, penulis menggunakan metode
pengembangan sistem System Development Life Cycle (SDLC) dengan strategi Waterfall. Dengan beberapa tahapan: 1.
System Initiation Penulis melakukan inisiasi terhadap studi kepustakaan, observasi, wawancara, identifikasi yang terjadi serta tujuan pengembangan pada penelitian ini.
2.
System Analysis Penulis memahami sistem yang sedang berjalan, analisis sistem serta di buat usulan pada sistem baru dengan memberikan solusi.
3.
System Design Penulis melakukan perancangan proses sebagai alternative solusi, spesifikasi proses. Kemudian merancang database dan tampilan sebagai desain dari pemilihan solusi terbaik, serta perancangan jaringan.
4.
System Implementation Penulis melakukan coding dari implementasi solusi yang di pilih dan mengevaluasi hasilnya dengan pengujian sistem. Apabila terdapat masalah yang tidak terpecahkan maka penulis melakukan pengkajian ulang ke langkah identifikasi masalah dan analisa sistem.
8
1.6
Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab yang disusun sedemikian rupa dengan
materi pembahasan yang saling berhubungan dengan sistematika sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang digunakan dalam pembahasan penulisan skripsi ini dan sumber landasan teori tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi metodologi penelitian yang dilakukan serta langkahlangkah yang digunakan terkait dengan penelitian yang dilakukan.
BAB IV
PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang analisis dan perancangan kebutuhan sistem dari hasil penelitian serta pembahasan yang mencakup gambaran umum tentang obyek penelitian serta implementasi sistem.
BAB V
PENUTUP Bab ini merupakan akhir penulisan penulisan skripsi, di mana berdasarkan uraian-uraian yang telah dibahas akan dituangkan ke dalam suatu bentuk simpulan akhir dan saran-saran.
9
10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem (Kadir, 2003). 2.1.2
Karakteristik/ Elemen Sistem Suatu Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen, batas sitem, lingkungan luar sistem, penghubung, pengolah dan sasaran atau tujuan (Ladjamuddin, 2004). Berikut ini akan dipaparkan beberapa karakteristik dari sistem, antara lain: a.
Sistem Memiliki komponen Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponenkomponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen
atau
subsistem-subsistem.
Setiap
subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya
10
suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka Sistem Akuntansi adalah subsistemnya. b.
Sistem Memiliki Batas Sistem (Boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c.
Sistem Memiliki Lingkungan luar Sistem (Environment) Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
d.
Sistem Memiliki Penghubung sistem (interface) Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
e.
Sistem Memiliki Masukan Sistem (Input) Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer,
11
program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. f.
Sistem Memiliki Keluaran Sistem (Output) Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem. Output dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain.
g.
Sistem Memiliki Pengolah Sistem (Process) Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
h.
Sistem Memiliki Sasaran Sistem Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, jika tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
2.1.3
Pengertian Informasi Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara,
tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang menerimanya (Witarto, 2004). Informasi adalah suatu pengetahuan yang berguna untuk pengambilan keputusan. Jadi, segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan pada dasarnya dapat kita kelompokkan sebagai informasi (Nugroho, 2008). Karakteristik dari informasi adalah penerima informasi mengalami perubahan dari kondisi (State) belum mengetahui. Informasi yang benar dan baru dapat mengkoreksi dan mengkonfirmasi informasi sebelumnya. Informasi juga dapat dikatakan sebagai data yang telah diproses, yang mempunyai nilai tentang tindakan atau keputusan.
12
Pengolah informasi adalah salah satu elemen kunci dalam sistem konseptual dan pengolah informasi ini dapat meliputi elemen-elemen komputer, elemen-elemen non-komputer atau kombinasinya. 2.1.4
Kualitas Informasi Kualitas Informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal yaitu:
1.
Informasi harus tepat, akurat Dalam hal ini, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan jelas mencerminkan maksudnya, informasi dikatakan akurat jika sekuruh kebutuhan informasi terpenuhi dan tepat tersampaikan pada user akhir (end user).
2.
Informasi harus tepat waktu Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.
3.
Informasi harus relevan Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi tiaptiap informasi bagi orang yang satu dengan orang yang lainnya itu berbeda. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan dan dibuktikan oleh siapa saja.
13
2.1.5 Pengertian Data Kata data dalam bahasa Inggris berasal dari kata datum dari bahasa Latin yang berarti fakta. Kata tersebut bersifat plural, sebagaimana kata air, udara, dan semacamnya. Karena kata data akan salah jika di sebut atau di tulis dengan datadata, banyak data, dan semacamnya (Wahyudi, 2008). Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai (Kadir, 2003). Data adalah representasi dari suatu fakta, yang dimodelkan dalam bentuk gambar, kata, dan/atau angka (Witarto, 2004).
2.2
Pengembangan Sistem Didalam pengembangan sistem ini akan menjelaskan tentang defnisi
pengembangan sistem, tahapan pengembangan sistem dan konsep siklus pengembangan sistem. 2.2.1
Definisi Pengembangan Sistem Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu
sistem baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti (Jogiyanto, 2005). 2.2.2
Tahapan Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem terdiri dari proses standar atau langkah yang
dapat digunakan pada semua proyek pengembangan sistem. Meskipun proses bisnis pada masing-masing organisasi berbeda, mereka memiliki karakteristik
14
umum yang sama, yaitu kebanyakan proses pengembangan sistem pada organisasi mengikuti pendekatan problem-solving. Berikut ini adalah langkah problemsolving secara umum: 1.
Analisis Sistem Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya
dengan
mengevaluasi
permasalahan-permasalahan,
hambatan-hambatan
maksud
yang
terjadi
untuk
dan
mengidentifikasikan
dan
kesempatan-kesempatan,
kebutuhan-kebutuhan
yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan- perbaikannya (Jogiyanto, 2005). Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (systems planning) dan sebelum tahap desain sistem (systems design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya (Jogiyanto, 2005). Didalam tahap analisis terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):
2.
a)
Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
b)
Understand, yaitu memahami kerja dari sebuah sistem yang ada.
c)
Analyze, yaitu menganalisis sistem.
d)
Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisa.
Desain Sistem Desain sistem dapat diartikan sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):
15
a)
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
b)
Pengidentifikasian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.
c)
Persiapan untuk merancang bangunan implementasi.
d)
Menggambarkan bagaimana suatu sistem di bentuk.
e)
Penggambaran berupa, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
f)
Konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem. Desain sistem (systems design) dapat dibagi dalam dua bagian,
yaitu deasin sistem secara umum (general systems design) dan desain sistem terinci (detailed systems design). Desain sistem secara umum (general systems design) disebut juga dengan desain konseptual (conceptual design) atau desain logikal (logical design) atau desain secara makro (macro design). Desain sistem terinci disebut juga dengan desain sistem phisik (physical systems design) atau desain internal (internal design) (Jogiyanto, 2005). Tujuan dari desain secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen- komponen sistem informasi yang akan di desain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem (Jogiyanto, 2005).
16
3.
Seleksi Sistem Menyeleksi atau memilih teknologi untuk sistem informasi merupakan tugas yang tidak mudah. Tahap seleksi sistem (systems selection) merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi (Jogiyanto, 2005).
4.
Implementasi Sistem T
ahap implementasi sistem (systems implementation) merupakan
tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi dan pengetesan program (Jogiyanto, 2005).
2.3
Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah
sbb (Ladjamuddin, 2004): 1.
Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
2.
Perancangan Sistem: merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang baik. Kegiatan yang dilakukan antara lain merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.
3.
Programming dan Testing Sistem : pada tahap ini dilakukan perancangan algoritma dengan menggunakan pseudocode yang ditulis
17
dalam
bahasa
Indonesia
terstruktur/bahasa
inggris
terstruktur.
Perancangan algoritma sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Top-Down
(Pemograman
Modular).
Setelah
selesai
pembuatan algoritma, maka dibuatlah program aplikasi dengan menggunakan salah satu bahasa pemograman terpilih. 4.
Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
5.
Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
6.
Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
2.4
Proses Pengembangan Sistem Sederhana System Development Process adalah satu set aktivitas, metode, praktek
terbaik, siap dikirimkan, dan peralatan terotomasi yang digunakan stakeholder untuk mengembangkan dan memelihara sistem informasi dan perangkat lunak (Whitten,2004).
Kebanyakan
organisasi
memiliki
system
development
process/proses pengembangan resmi yang terdiri dari satu set standar prosesproses atau langkah-langkah yang mereka harapkan akan diikuti oleh semua proyek pengembangan sistem. Sementara proses ini dapat bervariasi untuk organisasi yang berbeda, ada karakteristik umum yang ditemukan proses pengembangan
sistem
di
kebanyakan
organisasi
mengikuti
pendekatan
pemecahan masalah. Untuk mudahnya, pendekatan pemecahan masalah terdiri dari empat tahap atau fase yang harus diselesaikan untuk semua proyek
18
pengembangan sistem – permulaan sistem, analis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem. Tabel di bawah ini menunjukkan korelasi antara langkahlangkah
pemecahan
masalah
umum
tersebut.
Berikut
tahapan-tahapan
pengembangan sistem pada waterfall yaitu : Tabel 2.0 Langkah-langkah Pemecahan Masalah Umum Proses Pengembangan Sistem yang Langkah-Langkah Pemecahan Masalah Disederhanakan
yang Umum
Permulaan Sistem
1. Mengidentifikasi merencanakan
masalah
(Juga
solusi
untuk
masalah). Analisis Sistem
2. Menganalisa
dan
memahami
masalah. 3. Mengidentifikasi persyaratan dan harapan solusi. Desain Sistem
4.
Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan terbaik. 5. Mendesain solusi yang dipilih.
Implementasi Sistem
6. Mengimplementasi
solusi
yang
dipilih. 7. Mengevaluasi masalah
hasilnya.
tidak
(Jika
terpecahkan,
kembalilah ke langkah 1 atau 2 seperlunya)
19
2.5
Pengertian Monitoring Definisi yang diambil dari kamus umum bahasa Indonesianya, kata
monitoring mempunyai arti mengikuti atau mengawasi (Poerwadarminta, 2006). Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa monitoring merupakan proses untuk menilai kualitas dari pelaksanaan struktur pengendalian intern yang telah berjalan. Monitoring adalah ”A continuing function that uses systematic collection of data on specified indicators to provide management and the main stakeholders of an ongoing development intervention with indications of the extent of progress and achievement of objectives and progress in the use of allocated funds” (Sangweni,2008). Penulis menyimpulkan bahwa Monitoring adalah fungsi berkesinambungan yang menggunakan pengumpulan data secara sistematis-Speci fied indikator untuk menyediakan manajemen dan para pemangku kepentingan utama yang terus-menerus pengembangan intervensi dengan indikasi tingkat kemajuan dan pencapaian ujuan dan kemajuan dalam penggunaan dana yang dialokasikan.
2.6
Pengertian Sistem Monitoring Sistem monitoring merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data dari
berbagai sumber daya (Ohara,2005). Biasanya data yang dikumpulkan merupakan data yang real time. Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar (Masroeri, Ibrahim dan Ranu, 2010), seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini, yaitu:
20
1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring 2. Proses di dalam analisis data monitoring 3. Proses di dalam menampilkan data hasil montoring
Gambar 2.0 Proses Dalam Sistem Monitoring Aksi yang terjadi di antara proses-proses dalam sebuah sistem monitoring adalah berbentuk service, yaitu suatu proses yang terus-menerus berjalan pada interval waktu tertentu. Proses-proses yang terjadi pada suatu sistem monitoring dimulai dari pengumpulan data seperti data dari network traffic, hardware information, dan lain-lain yang kemudian data tersebut dianalisis pada proses analisis data dan pada akhirnya data tersebut akan ditampilkan. Pada beberapa aplikasi sistem monitoring, akses benar-benar dibatasi dari local host terminal saja. Pertanyaannya apakah bisa dilakukan monitoring dari jarak jauh, dimana semua data yang dikumpulkan dari terminal komputer yang berada di lokasi berbeda dengan instrumennya misalnya dengan menggunakan jaringan (Local Area Network) LAN atau bahkan internet. Untuk menjalankan sistem monitoring yang seperti ini sangat memungkinkan sekali dapat dilakukan dengan menggunakan interface program yang dapat menjembatani pengguna melalui web browser pada remote terminal. Interface program ini disebut Common Gateway Interface (CGI) yang biasanya tersedia pada linux.
21
2.7
Penggunaan Monitoring “Applications monitoring involves the continuous surveillance of data
networks and their can be resolved quickly. Organizations can monitor applications with standard network management tools and resolve problems with in house technical staff. Alternatively, the organization can outsource the applications monitoring function to a third-party network management firm or carrier” (Muller,2000). Penulis menyimpulkan bahwa penggunaan monitoring terkait pada berlangsungnya pengamatan jaringan data dan dapat berubah dengan cepat. Pengaturan dapat memonitor penggunaan dengan pengelolaan standar alat jaringan dan menyelesaikan masalah oleh teknisi staf. Alternatif lain, pengaturan berasal dari luar penggunaan monitoring pada ke tiga bagian jaringan perusahaan atau karir.
2.8
Pengertian Help Desk Call Center/Help desk berfungsi sebagai front end informasi TIK
KEMENDIKNAS kepada pengguna. Fungsi call center yang dituntut untuk aktif memonitor dan merawat kebutuhan pengguna. Adapun Help desk sebagai pusat informasi terkait dengan layanan-layanan serta aturan dan prosedur yang ada di TIK KEMENDIKNAS.
Untuk mendukung fungsi ini, diperlukan Standar
Operasional Prosedur (SOP) dari seluruh layanan yang dikembangkan di dalam TIK KEMENDIKNAS. Seluruh layanan akan selalui di daftar pada sebuah direktori layanan yang digunakan oleh Call Center atau Help desk (Bondan, 2005).
22
2.9
Aplikasi Berbasis Web Saat ini, web telah menjadi antar muka pemakai untuk aplikasi basis data.
E-commerce menjadi bagian terpadu perdagangan dimana basis data berperan penting. Web telah menjadi sistem informasi terbesar berbasis hypertext. Web menjadi penting sebagai front-end basis data karena beberapa alasan sebagai berikut (Hariyanto, 2004): 1.
Web browser telah menyediakan front-end universal terhadap informasi yang diberikan back-end yang berlokasi di manapun di dunia.
2.
Web browser berjalan di sistem komputer manapun dan pemakai tidak perlu melakukan download perangkat lunak khusus untuk pengaksesan informasi melalui web. Web browser telah menjadi pilihan antar muka pemakai untuk aplikasi
fungsi perusahaan. Pada perusahaan, aplikasi web interaktif digunakan dalam beragam cara antara lain: 1.
Intranet Aplikasi yang menyediakan pengaksesan informasi skala perusahaan.
2.
Extranet Aplikasi yang merupakan antar muka antara pembeli dan pemasok perusahaan.
3.
Internet Aplikasi interaktif website perusahaan seperti sistem e-commerce.
23
2.9.1
Dasar-dasar Pemrograman Berbasis Web Beberapa dasar web yang perlu diketahui antara lain (Hariyanto, 2004):
1.
Komunikasi antara web browser dan web server berdasarkan
protokol
HTTP. 2.
Dokumen (bahkan sumber daya apapun di jaringan) yang dikehendaki diidentifikasi dengan (Universal Resource Locator, masih banyak yang menyebut Uniform Resource Locator) URL.
3.
Dokumen web ditulis berdasarkan standar HTML.
4.
Pemrograman sisi client (client-side scripting) dan java upplet.
5.
Pemrograman sisi server (server-side scripting / programming).
2.9.2 Keunggulan Web Berfasilitas Basis Data Dengan semakin berkembangnya layanan informasi dan e-commerce pada web, maka basis data yang digunakan, sistem pendukung keputusan dan pengolahan transaksi harus ditautkan dengan web. Formulir HTML merupakan antar muka nyaman untuk pengolahan transaksi. Pemakai dapat mengisi rincianrincian formulir dan melakukan klik submit untuk mengirim pesan ke server. Server mengeksekusi transaksi basis data di situs server. Server melakukan format hasil menjadi dokumen HTML dan mengirim balik ke pemakai. Menghubungkan basis data dan web penting karena dokumen statik di situs web mempunyai keterbatasan bahkan untuk pemakai yang tidak melakukan query atau pengolahan transaksi sekalipun (Hariyanto, 2004). 2.9.3 Jaringan Komputer Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau
24
lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data (Kadir, 2003).
Gambar 2.1 Komunikasi Data
2.10
Tools Pengembangan Sistem
2.10.1 Flowchart Flowchart
adalah
bagan-bagan
yang
mempunyai
arus
yang
menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. (Ladjamuddin, 2004) ada dua macam flowchart yaitu: 1.
Flowchart Sistem Flowchart Sistem adalah bagan yang memperlihatkan urusan proses dalam sistem dengan menunjukan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data.
2.
Flowchart Program Flowchart program adalah bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program.
25
Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini digunakan untuk membantu menggambarkan proses didalam program. Simbol dalam flowchart dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: a.
Flow Direction Symbol Simbol ini digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain (simbol bisa dilihat pada daftar simbol halaman xx).
b.
Processing Symbol Simbol ini menunjukan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses / prosedur (simbol bisa dilihat pada daftar symbol halaman xxi).
c.
Input-Output Symbol Simbol Input-Output Symbol menunjukan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input dan output (simbol bisa dilihat pada daftar symbol halaman xxii).
2.10.2 DFD ( Data Flow Diagram) Data Flow Diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. DFD menampilkan kegiatan sistem lengkap dengan komponen- komponen yang menunjukan secara tegas file-file yang dipakai, unsur sumber atau tujuan data, serta aliran data dari satu proses ke proses lainnya (Ladjamuddin, 2004). DFD mempunyai level diagram antara lain (simbol bisa dilihat pada daftar symbol halaman xxiii):
26
1.
Diagram Konteks Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input atau output dari sistem.
2.
Diagram Nol/Zero (Overview Diagram) Diagram Nol/Zero adalah diagram yang menggambarkan proses dari Data Flow Diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsifungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity.
3.
Diagram Rinci Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level atasnya.
2.10.3 Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak (Ladjamuddin, 2004). Elemen-elemen diagram hubungan entitas adalah sebagai berikut (simbol bisa dilihat pada gambar symbol halaman xxiii): a.
Entity Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Dalam ERD entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.
27
b.
Relationship Relationship digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi pada entitas. Umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya. Derajat relationship yang sering dipakai antara lain: 1.
Unary Relationship Unary relationship adalah model relationship yang terjadi diantara entity yang berasal dari entity yang sama.
2.
Binary relationship Binary relationship adalah model relationship antara instance-instance dari suatu tipe entitas (dua entitas yang berasal dari entitas yang sama). Relationship ini paling umum digunakan dalam pemodelan data.
3.
Ternary Relationship Ternary
relationship
merupakan
relationship
antara
instance-instance dari ketiga tipe entitas secara sepihak. c.
Atribut Atribut adalah sifat atau karakteristik dari setiap entitas atau relationship. Atribut mempunyai value yaitu: 1.
Identifier (key) Digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik (primary key).
28
2.
Descriptor (nonkey atribut) Digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entity yang tidak unik.
d.
Kardinalitas (Cardinality) Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi yaitu: 1.
One to one One to one merupakan tingkat hubungan satu ke satu yang dinyatakan dangan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
2.
One to many atau many to one Tingkat hubungan satu ke banyak sama dengan hubungan banyak ke satu yaitu satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejdian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.
3.
Many to many Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika setiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lain. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.
29
2.10.4 Spesifikasi Proses Pedoman bagi programmer dalam membuat coding. Tujuan dari spesifikasi proses antara lain (Whitten, 2004): 1.
Mengurangi makna ganda.
2.
Memperoleh deskripsi yang tepat.
3.
Validasi sistem desain.
2.10.5 Kamus Data Penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua objek data yang dikonsumsi atau diproduksi oleh perangkat lunak. (Pressman, 2003) 2.10.6 State Transition Diagram (STD) Alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi screen yang dapat terjadi selama satu sesi pengguna (Whitten, 2004). 2.10.7 Normalisasi Banyak definisi mengenai Normalisasi, salah satunya menyebutkan bahwa Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud tebentuk satu database yang mudah untuk dimodifikasi (Ladjamuddin, 2004). Langkah- langkah dalam pembuatan normalisasi adalah sebagai berikut: 1.
Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form) Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan di rekam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau teduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan
saat
menginput.
30
2.
Bentuk Normal Kesatu ( First Normal Form/1NF) Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel dan setiap atribut harus mempunyai nilai data atomic (bersifat atomic value). Syarat normal kesatu adalah: a.
Setiap data di bentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi record nilai field berupa “atomic value”.
3.
b.
Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
c.
Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi tersebut.
d.
Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2NF) Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency
(ketergantungan
fungsional
sepenuhnya)
yang
dapat
didefinisikan jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan
full
functional
dependency
(memliki
ketergantungan
sepenuhnya) terhadap A, jika B tergantung fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A. Syarat normal kedua adalah: a.
Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
b.
Atribut bukan kunci, haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada kunci utama (primary key).
4.
Bentuk Normal Ketiga Walaupun relasi 2 NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada 1NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila
31
terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut. Anomaly update ini disebabkan oleh suatu ketergantungan transitif. Syarat normal ketiga adalah: a.
Bentuk data telah memenuhi criteria bentuk normal kedua.
b.
Atribut bukan kunci (non key), haruslah tidaklah memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsionalitas terhadap primary key di relasi itu saja.
5.
Boyce-Codd Normal Form (BCNF) Boyce-Codd Normal Form (BCNF) didasari pada beberapa ketergantungan fungsional dalam suatu relasi melibatkan seluruh candidate key, maka hasil uji normalisasi sampai kebentuk normal ketiga sudah identik dengan Boyce-Codd Normal Form (BCN).
2.11
Database Dan DBMS Database (Basis Data) adalah mekanisme suatu pengorganisasian
sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi (Kadir, 2003). Sistem Manajemen Basis Data atau Database Manajemen System (DBMS) adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data (Hariyanto, 2004).
Fungsi sistem
manajemen basis data saat ini yang paling penting adalah menyediakan basis untuk sistem informasi manajemen.
32
Keunggulan Sistem Manajemen Basis Data atau Database Management System (DBMS): 1.
Pengendalian terhadap redudansi data adalah
2.
Konsistensi data
3.
Informasi yang lebih banyak yang dapat di bentuk dari data tersimpan yang sama
4.
Pemakaian bersama data
5.
Peningkatan integritas data
6.
Pemaksaan terhadap standar
7.
Skala Ekonomi
8.
Penyeimbangan kebutuhan-kebutuhan sumber daya yang terbatas
9.
Peningkatan pengaksesan dan daya tanggap data
10. Peningkatan produktivitas 11. Peningkatan pemeliharaan lewat ketidakbergantungan data 12. Peningkatan konsekuensi 13. Peningkatan layanan backup dan pemulihan data Kelemahan Sistem Manajemen Basis Data atau Database Management System (DBMS): 1.
Kompleksitas yang tinggi
2.
Ukuran perangkat lunak yang besar
3.
Ongkos sistem manajemen basis data untuk pengadaan, operasi, dan perawatan
4.
Penambahan ongkos-ongkos perangkat keras untuk menjalankan DBMS
5.
Ongkos konversi dari sistem lama ke sistem baru
33
6.
Kinerja yang rendah bila tidak mampu menggunakan dengan bagus
7.
Dampak yang tinggi bila terdapat kegagalan
2.12
Hipertext Preprocessor (PHP) PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai
bahasa script server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen HTML (Peranginangin, 2006). Penggunaan PHP memungkinkan Web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs Web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP ditulis menggunakan bahasa C. PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja penjunjung pada homepage-nya. Rasmus Lerdorf adalah salah seorang pendukung open source. Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis, kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0. Pada tahun 1996, PHP telah banyak digunakan dalam website didunia. Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Suraski, Andi Gutman, Stig Bakken, Shane Caraveo, dan Jim Winstead bekerja sama untuk menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998, PHP 3.0 diluncurkan. Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 dikeluarkan PHP 4.0. tidak berhenti sampai di situ, kemampuan PHP terus ditambah, dan saat buku ini disusun, versi terbaru telah dikeluarkan adalah PHP 5.0.x. Berikut contoh penggunaan sintaks PHP pada script berikut:
34
PHP Sintaks <script language=”php”> echo ‘Ini teks dengan PHP’; Print ‘Ini teks dengan PHP’; ?> <% Print ‘Ini teks dengan PHP’; %> 2.13
MySQL MySQL adalah suatu Relational Database Management System
(RDBMS) yang mendukung database yang terdiri dari sekumpulan relasi atau tabel (Peranginangin, 2006). Banyak Relational Database Management System
35
(RDBMS) yang tersedia, tetapi MySQL khususnya sangat cocok untuk bekerja sama dengan PHP. Bagaimanapun, konsep dasar SQL tetap sama apa pun jenis database yang Anda pergunakan. MySQL dilepaskan dengan suatu lisensi open source, dan tersedia secara cuma-cuma. MySQL bekerja pada berbagai sisteem operasi, dan banyak masalah. MySQL bekerja dengan cepat dan baik dengan data yang besar. PHP menyediakan banyak fungsi untuk mendukung database MySQL.
2.14
Fase Implementasi Rencana konversi umumnya melibatkan rencana pengujian terhadap
sistem yang diterima. Tes terhadap sistem yang diterima adalah kesempatan terakhir bagi pengguna akhir, manajemen, dan manajemen operasi sistem informasi untuk menerima atau menolak sistem tersebut. System acceptance adalah tes terhadap sistem final yang dilakukan oleh pengguna akhir dengan menggunakan data riil pada periode waktu yang diperluas (Whitten, 2004). Tes ini merupakan pengujian ekstensif yang menekankan tiga level pengujian penerimaan, pengujian verifikasi, validasi, dan audit.
2.15
Pengujian Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan
dan program harus diuji untuk menemukan kesalahan yang mungkin dapat terjadi seperti kesalahan dalam bahasa, kesalahan waktu proses dan kesalahan logika program.
36
Pengujian Perangkat Lunak (PL) adalah elemen kritis dari jaminan kualitas PL dan merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean. Meningkatnya visibilitas PL sebagai suatu elemen sistem dan biaya yang muncul akibat kegagalan PL, memotivasi dilakukan perencanaan yang baik melalui pengujian yang teliti. Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian black-box di desain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu program. Teknik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan mempartisi domain input dan output dari suatu program dengan cara memberikan cangkupan pengujian yang mendalam (Pressman, 2002).
2.16
Pengumpulan Data
a.
Observasi (Observation) Merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya (Jogiyanto, 2008).
b.
Wawancara (interview) Wawancara (interview) adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2008).
c.
Studi Kepustakaan Mengadakan survei terhadap data yang ada merupakan langkah yang
penting sekali dalam metode ilmiah.
Memperoleh informasi dari penelitian
terdahulu harus dikerjakan, tanpa memperdulikan apakah sebuah penelitian
37
menggunakan data primer atau data sekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian lapangan ataupun laboraturium ataupun di dalam museum. Menelusuri literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun merupakan kerja kepustakaan yang sangat diperlukan dalam mengerjakan penelitian (Nazir, 2005). Dalam hal ini penulis melakukan studi literatur dari: 1.
Analisis dan Perancangan Basis Data Pada Aplikasi IT Help Desk Berbasis WEB di PT Bank Mandiri Persero (Mika, Anita, Oktavia, 2007).
2.
Aplikasi Sistem Monitoring Berbasis Web Untuk Open Cluster (Ohara, 2005).
3.
Sistemm Monitoring Keamanan Menggunakan PLC FESTO (Hendrik dan Thiang, 2002).
2.17
Web Browser Web browser adalah perangkat lunak untuk menampilkan dokumen web
(HTML). Selain itu web browser dapat dilengkapi beragam plugin yang dapat menampilkan beragam jenis dokumen lain misalnya PDF, postscript, Macromedia Flash untuk file animasi dan sebagainya (Hariyanto, 2004). Software ini kini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface grafis, sehingga pemakai dapat melakukan “point dan klik” untuk pindah antar dokumen. Suatu browser mengambil sebuah web page dari server dengan sebuah request adalah sebuah request HTTP standar yang berisi sebuah alamat halaman misalkan http://www.google.com/page.htm. Seluruh web page berisi instruksiinstruksi bagaimana untuk ditampilkan. Browser menampilkan page dengan
38
membawa
instruksi-instruksi
ini.
Instruksi
yang
paling
umum
untuk
menampilkannya disebut dengan tag HTML.
2.18
Web Server Sistem Jaringan Web server ialah sistem jaringan dimana layanan yang
diberikan server berupa pengelolaan dan pemakaian bersama dokumen-dokumen yang saling berhubungan. (Budi, dkk, 2006)
2.19
Hub Sebuah hub adalah perangkat yang berukuran kecil (Wahana, 2004).
Sederhana, dan bergaya murah, yang menggabungkan banyak komputer bersama pasa suatu layer protocol jaringan tingkat rendah. Kebanyakan pembuat hub saat ini menggunakan standar Etrernet standard. Pengguna memasang salah satu ujung kabel Ethernet (yang telah dipasangi penghubung RJ-45) ke hub, sementara ujung kabel lain dipasang pada Network Interface Card (NIC) dalam komputer. Hub non-Ethernet (sebagai contoh adalah Token Ring) juga tersedia. Salah satu cara menggolongkan hub Ethernet adalah berdasarkan kecepatan (tingkat transfer data) yang didukung. Hub Ethernet dasar kebanyakan mendukung kecepatan 10 Mbps. Hub yang lebih baru mendukung hingga 100 Mbps. Beberapa hub mendukung kecepatan 10 Mbps dan 100 Mbps untuk membantu pengguna bergerak maju ke teknologi yang lebih baru dengan tetap mendukung teknologi lama.
39
2.20
Server Server ini merupakan komputer yang sangat cepat, mempunyai memori
yang besar, hardisk yang memiliki kapasitas besar, dengan kartu jaringan yang cepat dan node yang memungkinkan node lain pada LAN mengakses sumbersumbernya (Wahana, 2004).
2.21
Switch Switch merupakan perangkat jaringan yang menjaring, meneruskan, dan
mengalirkan frame berdasarkan alamat pada masing-masing frame (Wahana, 2004). Switch disini berfungsi sebagai alat untuk menyaring atau mem-filter dan mengijinkan lewat sebuah paket yang ada pada di LAN.
2.22
Router Router merupakan perangkat keras yang memfasilitasi transmisi paket data
melalui jaringan komputer misalnya internet (Wahana, 2004). Router disini berfungsi sebagai alat untuk mengantarkan paket data dalam jaringan. router dapat digunakan jika tersambung paling tidak dengan dua jaringan yang berbeda sehingga pengaturan tersebut membutuhkan sebuah router.
2.23
Modem (Modular-demolator) Modem merupakan alat yang bertugas untuk mengubah sinyal digital ke
dalam sinyal analog dan siap untuk dikirimkan (Wahana, 2004).
40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam menyusun skripsi ini, peneliti berusaha
mendapatkan serta mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah ini. Adapun metode yang peneliti gunakan dalam mendapatkan data-data adalah sebagai berikut: 1.
Penelitian Lapangan Dalam hal ini penelitian dilakukan dilapangan untuk memperoleh informasi serta data yang diperlukan. Adapun teknik yang ditempuh adalah: a.
Observasi 1.
Lokasi Penelitian Dalam
pelaksanaan
penelitian
ini,
peneliti
melakukan penelitian di PUSTEKKOM KEMENDIKNAS Jl. RE. Martadinata, Ciputat. 2.
Waktu Penelitian Waktu peneliti mengadakan penelitian pada tanggal 08 April s.d 08 Mei 2010, dalam satu bulan itu peneliti berusaha untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan sesuai studi kasus yang diangkat.
41
3.
Bagian Yang Di Kunjungi Pada
saat
observasi
di
PUSTEKKOM
KEMENDIKNAS peneliti mengunjungi bagian yang sesuai dengan studi kasus peneliti yaitu help desk. 4.
Observasi bertujuan mengetahui proses kerja help desk dan mengetahui sejarah singkat help desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS, berupa sejarah, visi misi dan struktur organisasi.
b.
Wawancara. Penulis juga melakukan pertemuan dan wawancara kepada pihak-pihak yang nantinya akan berhubungan dengan sistem yang akan di rancang ini. Wawancara dilakukan dengan Bapak Dody Kurniawan selaku staf help desk. Wawancara dilakukan pada tanggal 08 April 2010 di Gedung A (Grha Media) pukul 11.00 WIB,
dari hasil wawancara ditemukan prosedur penanganan
masalah pada PUSTEKKOM KEMENDIKNAS.
42
Tabel 3.0 Wawancara
Pada tabel 3.0, wawancara dilakukan dengan topik penelitian Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk Pada PUSTEKKOM KEMENDIKNAS, dimana unit yang terkait yakni penulis dan narasumber (staf Help Desk). Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 08 April 2010. Terdapat 12 draft pertanyaan yang berisi permasalahan yang terjadi, bagaimana penanganan masalahnya, yang bertanggung jawab dalam permasalahan tersebut, mekanisme yang berjalan seperti apa, keuntungannya, posisi bagian help desk tepatnya dimana, dan sebagainya. 2.
Studi Kepustakaan Teori-teori yang digunakan penulis dikutip dari buku diantaranya Analisis Dan Desain Sistem Informasi, Sistem Informasi Dalam Berbagai Perspektif, Pengembangan Sistem Informasi, Analisis dan Desain Sistem, Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL, System Anaylsis Design Methods Sixth Edtition, Cetak Biru
43
Pengembangan
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
(TIK)
DEPDIKNAS, dan lain-lain. Penulis menggunakan dua referensi skripsi dan satu jurnal sebagai perbandingan terkait dengan penelitian yang berjudul: 1. Analisis dan Perancangan Basis Data Pada Aplikasi IT Help desk Berbasis WEB di PT Bank Mandiri Persero (Mika, Anita, Oktavia, 2007). 2. Aplikasi Sistem Monitoring Berbasis Web Untuk Open Cluster (Ohara, 2005). 3. Sistem Monitoring Keamanan Menggunakan PLC FESTO (Hendrik, Thiang, 2002).
3.2
Metode Pengembangan Sistem Penulis metode pengembangan sistem menggunakan System Development
Life Cycle (SDLC) dengan strategi Waterfall. Dengan tahapan yaitu system initiation, system analysis, system design, dan system implementation. 1.
System Initiation Penulis melakukan inisiasi identifikasi permasalahan yang terjadi. a.
Identifikasi Masalah Penulis pada fase ini, melakukan identifikasi permasalahan yang terjadi pada help desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS, yakni: 1.
Proses dalam menangani masalah koneksi jaringan LAN PUSTEKKOM
serta
kerusakan
hardware
yang
44
membutuhkan koordinasi terkait pengadaan barang yang membutuhkan waktu, 2.
Belum adanya sistem yang memberikan laporan secara sistematis. Semua pencatatan laporan, laporan bulanan serta perhitungan masalah masih dilakukan manual. Hal ini dapat memberi dampak negatif, yakni: adanya masalah yang tidak tercatat, perhitungan masalah tidak akurat karena dilakukan manual dan perlunya Kepala Bidang IT menunggu untuk mendapatkan laporan yang diinginkan,
3.
Dan juga belum adanya sistem yang mampu mengukur tingkat masalah
pada help desk dalam menangani
permasalahan yang terjadi pada LAN PUSTEKKOM. Oleh karena itu, berdasarkan identifikasi dari permasalahan yang terjadi dibutuhkan suatu sistem yang aktif memonitor sehingga permasalahan yang terjadi dapat langsung tertangani, dan hasil laporan yang dapat di lihat langsung permasalahan yang ada oleh Kepala Bidang IT dan untuk melihat kinerja pemanfaatan help desk, serta otomatisasi sistem untuk menangani kerusakan hardware yang terkoordinasi dengan Sub.Bidang Rumah Tangga Pada identifikasi masalah akan terlihat batasan atau ruang lingkup sistem, identifikasi kebutuhan dan tujuan pengembangan sistem.
45
2.
System Analysis Pada tahap ini penulis melakukan analisa dengan memahami sistem yang sedang berjalan, kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan serta di buat usulan pada sistem baru dengan memberikan solusi. a.
Sistem yang Berjalan Help desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS berfungsi untuk memberikan informasi dan penanganan gangguan apabila terjadi kendala dalam penggunaan LAN, yaitu: 1.
Setiap informasi atau masalah dapat disampaikan kepada help desk melalui empat cara, yaitu: Via telephone, Via SMS, Via Email, fax.
2.
Kelebihan dari sistem yang berjalan saat ini yakni kesesuaian dengan SOP LAN PUSTEKKOM yang diinginkan
oleh
Kepala
Bidang
IT
PUSTEKKOM
KEMENDIKNAS. Kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini yakni: 1.
Proses penanganan masalah koneksi jaringan LAN dan kerusakan
hardware
tidak
terkontrol
menjadikan
permasalahan yang tidak tertangani. 2.
Terkait
dengan
kerusakan
hardware,
membutuhkan
koordinasi dengan Bidang Rumah Tangga dan butuh waktu untuk
menangani
masalah
pengadaan
barang
yang
dibutuhkan dan masih berifat manual.
46
3.
Belum adanya laporan secara sistematis merupakan salah satu faktor bagi Kepala Bidang IT untuk evaluasi hasil laporan dari permasalahan yang ada.
b.
Analisis Sistem Dari analisis masalah yang ada, maka dibutuhkan suatu sistem yang mampu memonitor permasalahan yang terjadi sehingga secara real time masalah dapat tertangani dengan baik. Database yang terintegrasi dengan baik membuat suatu perhitungan masalah untuk memberikan laporan yang akurat. Kebutuhan pengguna diidentifikasikan, yakni: database yang terintegrasi dengan baik, pencatatan masalah yang tersistem, laporan bulanan yang akurat, informasi permasalahan yang terjadi, penganganan masalah yang jelas oleh siapa yang menangani. Oleh karena itu, penulis memberikan alternatif solusi sebagai pemecahan masalah akan kebutuhan pengguna, yakni: a.
Sistem yang memiliki hak akses kepada pihak tertentu untuk dapat memperoleh informasi tentang permasalahan yang ditangani oleh help desk, merancang sistem secara real time pada pencatatan masalah,
b.
Sistem dengan hasil laporan yang akurat untuk membantu Kepala Bidang IT dalam evaluasi hasil laporan serta mengukur
tingkat
masalah
pada
help
desk
dalam
penanganan dari permasalahan yang ada baik terkait
47
dengan
koneksi
jaringan
LAN
maupun
kerusakan
hardware. Kelebihan dari sistem yang akan dikembangkan yakni dapat memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna, pemecahan masalah yang real time, dan keakuratan laporan bulanan. Tools yang akan digunakan untuk mengembangkan sistem ini yakni: flowchart, DFD, spesifikasi proes, ERD, normalisasi, kamus data, struktur data, dan STD. Kekurangan dari sistem yang akan dikembangkan yakni keamanan data yang belum terkondisikan. c.
Usulan Sistem Baru Sistem yang akan dikembangkan dapat membantu pihak help desk untuk memantau adanya permasalahan yang timbul dan langsung
melakukan
input
pencatatan
data
masalah
atau
mendatangi pelapor untuk menangani masalah tersebut. Masalah yang ditangani oleh bagian help desk hanya terkait pada LAN PUSTEKKOM apabila ada kerusakan hardware, help desk mengirim pesan kepada Sub.Bidang Rumah Tangga untuk memenuhi kebutuhan pengadaan barang kemudian data masuk dalam database. Help desk dapat langsung mengajukan pengadaan barang melalui inteface sistem yang disediakan tanpa harus menemui langsung, hasil pencatatan dan perhitungan masalah akan digunakan sebagai laporan kepada Kepala Bidang IT untuk
48
menentukan kebijakan selanjutnya. Alur usulan sistem baru akan dijelaskan dengan flowchart pada BAB IV. Keterangan simbolsimbol yang digunakan penulis terlampir dalam daftar simbol. 3.
System Design Pada tahapan ini penulis melakukan perancangan proses sebagai alternative solusi, spesifikasi proses. Kemudian merancang database dan tampilan sebagai desain dari pemilihan solusi terbaik, serta perancangan jaringan. a.
Perancangan Proses Perancangan proses di sini dimaksudkan untuk membuat pemodelan terhadap sistem baru yang dapat mewakili sistem yang berjalan saat ini pada help desk. Dengan empat entitas yang terkait yakni Admin (frontdesk), Tim Support, Sub.Bidang Rumah Tangga (kerusakan hardware), dan Kepala Bidang IT. Perancangan proses akan dijelaskan dengan Data Flow Diagram (DFD) dan spesifikasi proses pada BAB IV. Keterangan simbol-simbol yang digunakan penulis terlampir dalam daftar simbol.
b.
Perancangan Input dan Output Untuk perancangan Input dan Output, tools atau peralatan yang digunakan peneliti sebagai alat bantu adalah shape pada Microsoft Power Point.
c.
Perancangan Database Penulis menyimpulkan bahwa diperlukannya identifikasi tipe entitas yakni terkait pegawai, subbidrt, admin, timsupport,
49
kepbidit, mslh, jenis_mslh, status, mslh_hd, mslh_lan, via, lokasi, lan, hd, buku_tamu, hasil, faq. Database yang akan di bangun menggunakan tools: ERD, normalisasi, kamus data, struktur data, dan STD (State Transition Diagram). Keterangan simbol-simbol yang digunakan penulis terlampir dalam daftar simbol. d.
Perancangan Tampilan User (GUI) Untuk perancangan GUI, tools atau peralatan yang digunakan peneliti sebagai alat bantu adalah shape pada Microsoft Power Point.
e.
Perancangan Jaringan Untuk perancangan arsitektur jaringan pada pengembangan sistem monitoring help desk ini menggunakan teknologi internet. Dimana help desk berperan sebagai admin yang mengontrol permasalahan.
4.
System Implementation Pada tahap ini penulis melakukan coding dan pengujian sistem. a.
Coding Pada pengembangan sistem ini, penulis menggunakan bahasa
pemograman
Hypertext
Processor
(PHP)
dengan
menggunakan database mysql. b.
Pengujian Sistem Dari pengembangan sistem ini, dilakukan secara pengujian black-box dengan melakukan test-case : mempartisi input dan
50
output dalam suatu program. Berikut contoh tabel pengujian blackbox yang diisi langsung dari pengguna, sebagai berikut: Tabel 3.1 Contoh Tabel Pengujian Black-box
Tampil alert atau peringatan bahwa username & password Anda salah
Sesuai
P
ada tabel 3.1, kolom test case berisi case yang akan dilakukan pengetesan oleh pengguna dan hasilnya akan terlihat pada kolom hasil harapan. Untuk membuktikannya apakah hasil sesuai atau tidak ada pada kolom hasil keluar.
3.3
Kerangka Berpikir Penyusunan tugas akhir Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk ini
disusun melalui beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan tujuan memudahkan dalam penulisan tugas akhir. Adapun kerangka berpikir yang dilakukan pada penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
51
Gambar 3.0 Kerangka Berfikir
52
BAB IV PEMBAHASAN
4.1
System Initiation System Initiation dalam mengembangkan sistem monitoring help desk ini
terdapat beberapa proses yakni, pengkajian hasil observasi, wawacara dan studi kepustakaan
dimana didapatkan gambaran umum dari objek penelitian serta
identifikasi masalah terkait dengan kebutuhan pengguna untuk pengembangan sistem ini. Sehingga sistem yang akan digunakan dapat digunakan secara tepat guna. Sistem yang dikembangkan tidak sepenuhnya menggantikan sistem yang berjalan, melainkan sistem ini dikembangkan untuk membantu sistem sebelumnya yang telah berjalan. 4.1.1 Gambaran Umum Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS Serangkaian penelitian tentang pendidikan di Indonesia yang dilakukan pada tahun 1968 antara lain menyimpulkan: Pertama, program radio dan televisi pendidikan merupakan bagian yang integral dalam pendidikan, oleh karena itu harus diberikan prioritas (http://www.pustekkom.depdiknas.go.id). Kedua, media radio dapat memperbesar rasio guru dan murid dengan satuan biaya tetap. Kesimpulan penelitian tersebut telah ditindaklanjuti dengan eksperimen siaran radio untuk pendidikan di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Eksperimen tersebut pada tahun 1973 dan 1974, pada tahun 1976 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan membentuk tim Teknologi Komunikasi untuk Pendidikan dan Kebudayaan (TKPK). Tim TKPK tingkat nasional berkedudukan
53
di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Sedangkan satuan tugas pelaksana di daerah berada pada 11 propinsi. Dengan Surat Keputusan Presiden nomor 27 tahun 1978, Tim TKPK ditingkatkan menjadi Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, disingkat Pusat TKPK, yang sekarang ini dikenal dengan sebutan PUSTEKKOM. Sampai dengan tahun 2007, Pustekkom yang berkedudukan di Jakarta mempunyai 3 Balai Pengembang Media di Surabaya Balai Pengembang Media Televisi, di Semarang Balai Pengembang Multimedia, dan di Yogyakarta Balai Pengembang Media Radio. Selain itu implementasi pendayagunaan TIK untuk Pendidikan di daerah di dukung oleh sejumlah unit pelaksana teknis (UPT) di daerah berupa 20 UPTD/Balai Tekkom. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan maka sejak tahun 2000, Pustekkom memperluas lingkup kerjanya dengan menambahkan unsur teknologi informasi ke dalam bidang tugasnya, sehingga nama lembaga ini menjadi Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, dengan akronim tetap PUSTEKKOM. Pustekkom merupakan salah satu pusat yang berada langsung di bawah Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional sesuai dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat-pusat di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Berdasarkan Permendiknas No. 28 Tahun 2008 penetapan Pustekkom sebagai Penanggung Jawab TIK Departemen, juga mengatur tentang: organisasi, pengelolaan infrastruktur aplikasi serta pengelolaan sistem informasi dan konten, tata kelola TIK Departemen,petugas pengelola TIK Departemen,Pemantauan,dan Pengawasan.
54
Gambar 4.1 Logo PUSTEKKOM KEMENDIKNAS Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (PUSTEKKOM) Kementrian Pendidikan Nasional
(KEMENDIKNAS) Jl. RE. Martadinata,
Ciputat PO Box 7/CPA Ciputat 15411, Phone: (62-21) 7418808, Fax: (62-21) 7401727. a.
Struktur Organisasi PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PUSTEKKOM KEMENDIKNAS b.
Struktur Organisasi Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi di tingkat pusat
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi di tingkat pusat
55
c.
Kegiatan dan Prospek Usaha Tata Kelola TIK merupakan bagian yang penting dalam pelaksanaan
program pengembangan TIK KEMENDIKNAS agar selalu berkelanjutan dan tepat sasaran. Tata Kelola IT merupakan arahan, kepemimpinan dan proses pengambilan keputusan untuk mewujudkan nilai kegiatan teknologi informasi dan komunikasi
dalam
mengevaluasi,
bentuk
memonitor,
kemampuan
untuk
mengkoordinir
dan
merancang,
mensponsori,
melaksanakan
kebijakan
pengembangan TIK agar terpadu dan tepat sasaran.Dalam hal ini di KEMENDIKNAS perlu membentuk suatu unit khusus yang melaksanakan Tata Kelola TIK dari tingkat pusat hingga di tingkat daerah. Baik unit pusat maupun daerah tersebut bersama-sama secara sinergi melaksanakan perencanaan, evaluasi dan monitoring seluruh program kegiatan TIK KEMENDIKNAS. Unit Tata Kelola TIK di tingkat pusat bertanggung jawab dalam perencanaan,monitoring dan
evaluasi
kegiatan
program
teknologi
informasi
dan
komunikasi
KEMENDIKNAS dalam lingkup Nasional. Fungsi dan Tugas dari Unit Tata Kelola TIK Pusat, antara lain: a).
Membuat kebijakan/regulasi dan standar-standar dalam perencanaan, implementasi, evaluasi dan monitoring program pengembangan TIK KEMENDIKNAS tingkat nasional.
b).
Membangun dan mengembangkan layanan-layanan utama TIK yang bersifat mendasar/umum untuk kepentingan pendidikan di tingkat pusat.
c).
Mengoperasikan dan merawat sistem dan layanan TIK KEMENDIKNAS yang dikelola secara terpusat.
56
d).
Mengkoordinir Unit TIK Daerah di setiap Kota/Kabupaten dalam perencanaan,
implementasi,
dan
pengembangan
program
TIK
KEMENDIKNAS secara terpadu. e).
Melaksanakan proses evaluasi dan monitoring terhadap program pengembangan TIK KEMENDIKNAS dari tingkat pusat hingga daerah.
f).
Menerbitkan dan mempublikasikan laporan secara berkala hasil evaluasi dan monitoring terkait program pengembangan dan kegiatan TIK KEMENDIKNAS secara nasional. Unit Tata Kelola TIK KEMENDIKNAS tingkat pusat dipimpin oleh
seorang
ketua
yang
bertanggung
jawab
langsung
kepada
Direktur
KEMENDIKNAS. Terdapat 3 (tiga) bidang di struktur unit tersebut yaitu: Bidang Perencanaan dan Regulasi, Bidang Operasional Teknis dan Bidang Evaluasi dan Monitoring. Ketiga bidang tersebut bersama-sama mengelola layanan utama TIK KEMENDIKNAS yaitu: Layanan Infrastruktur Jaringan dan Internet, Layanan Aplikasi dan Konten serta Layanan Dukungan Pengguna. Pengelolaan dukungan pengguna TIK KEMENDIKNAS menjadi sangat penting karena merupakan proses terdepan dari customer satisfaction pada seluruh layanan TIK yang disediakan oleh KEMENDIKNAS. Layanan dukungan pengguna tersebut meliputi: a.
Call Center /Help desk
b.
Pusat Otentifikasi, Otorisasi dan Identifikasi Pengguna
c.
Pelatihan Operasional Pengguna
57
Call Center/Help desk Call
Center/Help
desk
berfungsi
sebagai
front
end
informasi
TIK
KEMENDIKNAS kepada pengguna. Fungsi call center yang dituntut untuk aktif memonitor dan merawat kebutuhan pengguna. Adapun Help desk sebagai pusat informasi terkait dengan layanan-layanan serta aturan dan prosedur yang ada di TIK KEMENDIKNAS. Untuk mendukung fungsi ini, diperlukan Standar Operasional Prosedur (SOP) dari seluruh layanan yang dikembangkan di dalam TIK KEMENDIKNAS. Seluruh layanan akan selalui di daftar pada sebuah direktori layanan yang digunakan oleh Call Center atau Help desk. Front desk bertugas untuk melakukan pencatatan masalah yang kemudian dilaporkan kepada Tim Support untuk langsung menanganinya. Apabila masalah berkaitan dengan kerusakan hardware maka Tim Support perlu berkoordinasi dengan Sub.Bidang Rumah Tangga. Hasil laporan masalah akan diberikan kepada Kepala Bidang IT untuk evaluasi dari permasalahan yang terjadi. Deskripsi Singkat Pengelolaan LAN PUSTEKKOM KEMENDIKNAS LAN PUSTEKKOM merupakan area jaringan lokal yang terbatas hanya di lingkungan kerja kantor PUSTEKKOM KEMENDIKNAS. LAN PUSTEKKOM bertanggung jawab terhadap segala konektivitas jaringan internet yang ada di lingkungan kerja PUSTEKKOM sehingga aktivitas jaringan tersebut dapat berjalan dengan baik, lancar dan tak ada gangguan. LAN PUSTEKKOM berlokasi di Jalan R.E Martadinata, Ciputat km. 15,5, Tangerang, Banten. Lingkup LAN PUSTEKKOM LAN PUSTEKKOM merupakan jaringan yang menghubungkan seluruh komputer yang tersebar di seluruh lingkungan kerja PUSTEKKOM KEMENDIKNAS yang
58
terletak di Jalan R.E Martadinata, Ciputat km. 15,5, Tangerang, Banten. Jaringan pada LAN PUSTEKKOM ini tersebar pada 3 gedung inti, yaitu pada : Gedung A (Graha Media), Gedung B (Gedung baru keuangan) dan Gedung C (Graha Tama). Gedung A (Graha Media) merupakan gedung lama kantor PUSTEKKOM yang berfungsi sebagai pusat produksi media. Di gedung ini terdapat beberapa studio meliputi: studio multimedia/grafis, studio audio dan studio TV. Pada gedung ini pula terdapat Centre Data, Pusat Jardiknas dan Server Room. Dari server room ini jaringan internet tersebar, baik ke studio-studio di seluruh Gedung A, maupun ke server di Gedung B. Konektivitas jaringan terhubung melalui switch yang berfungsi sebagai pintu ke setiap gedung, bidang/sekretariat, maupun ruangan.
Gambar 4.4 Topologi LAN PUSTEKKOM Gedung B (Gedung Keuangan Baru). Gedung ini terdiri dari 3 lantai. Pada lantai pertama merupakan ruangan untuk kegiatan pengadaan dan pada lantai kedua merupakan ruangan untuk kegiatan keuangan dan ruang perencanaan. Sedangkan pada lantai ketiga gedung ini pula terdapat server yang
59
menghubungkan jaringan dari server di Gedung A. Konektivitas jaringan dilengkapi dengan akses point pada setiap lantai. Gedung C (Gedung Graha Tama) merupakan gedung utama untuk kegiatan perkantoran dan perpustakaan. Lantai dasar terdapat ruang presentasi-display untuk tamu pengunjung dan ruang perpustakaan. Pada lantai 2 terdapat ruang kepala pusat, ruang sekretariat-tata usaha dan kepegawaian. Sedangkan pada lantai 3 terdapat ruang untuk bidang-bidang yang meliputi: bidang teknologi informasi, bidang teknologi komunikasi dan bidang teknologi pembelajaran. Konektivitas jaringan dilengkapi dengan akses point pada setiap lantai. 4.1.2
Identifikasi Masalah Dari hasil wawancara dengan staf help desk, penulis mendapatkan
beberapa permasalahan terhadap prosedur penanganan dan data yang ada sehingga menghambat kinerja staf help desk. Masalah yang muncul antara lain: a.
Belum adanya database yang terintegrasi dengan sistem.
b.
Pencatatan masalah masih manual (dalam Microsoft Excel) dan tidak melalui sistem tertentu.
c.
Laporan bulanan di hitung secara manual (kemungkinan data yang tidak akurat). Kebutuhan pengguna diidentifikasikan, yakni: database yang terintegrasi
dengan baik, pencatatan masalah yang tersistem, laporan bulanan yang akurat, informasi permasalahan yang terjadi, penganganan masalah yang jelas oleh siapa yang menangani. Untuk memfokuskan penelitian yang dilakukan, maka penulis akan membatasi lingkungan penelitian pada help desk yang berada pada PUSTEKKOM
60
KEMENDIKNAS. Help desk memiliki tugas untuk membantu pegawai atas masalah mereka terutama keluhan yang berhubungan dengan jaringan komputer maupun sistem. Tujuan pengembangan sistem monitoring help desk ini, yakni mampu memberikan informasi atas permasalahan yang terjadi baik koneksi jaringan LAN maupun kerusakan hardware, serta memberikan analisis yang tepat yang akan digunakan sebagai indikator dalam evaluasi hasil laporan untuk menindaklanjuti penanganan masalah.
4.2
System Analysis System analysis bertujuan untuk menganalisa sistem yang berjalan
sebelumnya dan memberikan solusi sebagai usulan sistem baru. 4.2.1
Sistem yang Berjalan
a.
Help Desk Pada dasarnya, Help Desk PUSTEKOM KEMENDIKNAS berfungsi sebagai front end informasi TIK KEMENDIKNAS kepada pengguna dan solusi untuk mengatasi permasalahan yang berada di lingkungan PUSTEKKOM KEMENDIKNAS. Masalah yang dilaporkan dapat berupa koneksi jaringan LAN dan kerusakan hardware terkait pengadaan barang yang terkoordinasi dengan Sub Bidang Rumah Tangga. Unit kerja Help Desk terdiri dari 2 tim (frontdesk dan tim support) dengan jumlah pegawai 10 orang, dimana 6 pegawai tetap dan 4 pegawai honorer. Help Desk mengelola 2 tugas : penyelesaian masalah pada unit yang terkait dan penyedia laporan.
61
Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan oleh pegawai pada saat melaporkan masalah. Prosedur yang harus dilakukan terkait dengan operator (frontdesk dan tim support). Pihak terakhir yang tekait dengan masalah ini adalah Kepala Bidang IT. Tugas dan tanggung jawab masingmasing pihak adalah sebagai berikut: a).
Operator (Frontdesk dan Tim Support) Berfungsi sebagai penerima dan pencatat dari permasalahan pada unit yang terkait.
b).
Kepala Bidang IT Kepala Bidang IT sebagai pihak yang menerima laporan tiap bulan, dimana hasil dari laporan tersebut dapat digunakan untuk evaluasi hasil laporan.
c).
Sub.Bidang Rumah Tangga Sub.Bidang Rumah Tangga sebagai penyedia pengadaan barang terkait masalah kerusakan hardware.
b.
Prosedur Pelaporan Masalah Prosedur yang harus dilakukan untuk melaporkan masalah ke help desk: a).
Pelapor melaporkan masalah melalui 4 alternatif penghubung: Telepon (500-005) atau
via Ponsel (021-500-005), E-mail
([email protected]), SMS (0813-88434160), Faximile (021-7401727). Setiap bulannya, data dari permasalahan yang ada baik masalah LAN PUSTEKKOM maupun kerusakan hardware terkait dengan pengadaan barang akan di catat dalam Microsoft Excel yang tersusun dengan rapi.
62
b).
Operator akan menghitung laporan bulanan permasalahan help desk secara manual yang selanjutnya diserahkan kepada Kepala Bidang IT.
Berikut diagram alur SOP PUSTEKKOM:
Gambar 4.5 Diagram Alur SOP PUSTEKKOM 4.2.2
Analisis Sistem
a.
Analisa Penulis mendefinisikan permasalahan pada proses bisnis sistem yang
sedang berjalan, yakni:
Gambar 4.6 Proses Bisnis Sistem yang Berjalan
63
1.
Pelapor melaporkan masalah koneksi jaringan LAN dan kerusakan hardware ke help desk melalui 4 penghubung alternative (telepon, sms, e-mail, faximile), operator mencatat data sebagai input data ke Microsoft Excel,
2.
Kompleksitas dalam proses penanganan masalah koneksi jaringan LAN dan kerusakan hardware masih kurang baik karena membutuhkan waktu yang lama untuk menanganinya. Karena semua informasi, admin (frontdesk) yang mengelola. Baik pencatatan data awal (masalah LAN dan hardware) yang masuk maupun hasil penyelesaian masalah LAN, admin yang mengelola. Dimana Tim Support hanya menerima informasi untuk melakukan troubleshooting.
Dan
juga,
dalam
berkoordinasi
dengan
Sub.Bidang Rumah Tangga untuk pengadaan barang terkait masalah kerusakan hardware masih bergantung pada admin (frontdesk) yang seharusnya Tim Support melalukan koordinasi langsung atas kebutuhan yang diperlukan. 3.
Sebagai prosesnya dilakukan pencatatan data, perhitungan masalah yang manual, yang menghasilkan output berupa laporan bulanan kepada Kepala Bidang IT. Pencatatan dan perhitungan masalah yang manual sering menghasilkan ketidakakuratan hasil laporan.
Oleh karena itu, diusulkan untuk membuat sistem yang secara otomatisasi memberi kemudahan dalam memonitor permasalahan yang terjadi. Adapun alternative pemecahan masalah untuk mengatasi masalah yang dihadapi help desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS, yaitu:
64
a.
Mengembangkan sistem yang dapat diakses melalui internet dan memiliki hak akses agar pihak tertentu dapat memperoleh informasi tentang permasalahan yang ditangani oleh help desk. Kelebihannya, yakni: informasi di peroleh sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna. Kekurangannya, yakni: hanya orang tertentu saja yang dapat mengakses sistem help desk ini.
b.
Mengembangkan sistem secara real time untuk pencatatan masalah. Kelebihannya, yakni: dapat mengurangi kesalahan pencatatan masalah, terdapat reminder (pemberitahuan) akan masalah LAN maupun hardware yang harus diselesaikan. Kekurangannya, yakni: perlu ketelitian dalam melakukan pencatatan masalah.
c.
Mengembangkan sistem dengan hasil laporan yang akurat untuk membantu Kepala Bidang IT. Kelebihannya, yakni: membantu Kepala Bidang IT dalam evaluasi hasil laporan. Kekurangannya, yakni: harus memahami isi laporan yang tersedia.
d.
Mengembangkan sistem yang mampu mengukur tingkat masalah yang ditangani oleh help desk. Kelebihannya, yakni: memantau cakupan permasalahan yang ditangani oleh help desk. Kekurangannya, yakni: masalah harus variatif.
4.2.3 Usulan Sistem Baru a.
Prosedur Pelaporan Masalah Prosedur yang harus dilakukan untuk melaporkan masalah ke help desk
menggunakan sistem baru digambarkan melalui proses bisnis, sebagai berikut:
65
Gambar 4.6 Proses Bisnis Usulan Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk 1. Pelapor melaporkan masalah melalui 4 alternatif penghubung: Telepon (500-005) atau
Faximile (021-7401727), dimana format pengaduan akan pelaporan masalah bersifat informasi singkat dan jelas sehingga admin dapat menyaring
penggolongan
kategori
masalah.
Operator
yang
bertanggung jawab yakni frontdesk sebagai admin dan tim support sebagai
penyelesai
solusi
masalah.
Admin
(frontdesk)
akan
memasukkan masalah sesuai dengan jenis masalahnya yakni koneksi jaringan LAN atau kerusakan hardware pada form masalah kemudian langsung masuk ke dalam database melalui sistem yang baru. 2. Pembagian atas jenis masalah akan di terima oleh Tim Support. Dimana Tim Support akan melakukan filterisasi/penyaringan masalah baik yang terkait dengan koneksi jaringan LAN dan hardware. Untuk masalah koneksi jaringan LAN, Tim Support akan langsung memilih masalah LAN yang dianggapnya dapat diselesaikan dengan mengubah status menunggu untuk ditangani. Lalu, Tim Support
akan
memasukkan hasil penyelesaian ke dalam sistem dengan mengubah
66
status menjadi selesai. Apabila masalah berkaitan dengan hardware, maka Tim Support akan memberikan pesan singkat sebagai informasi dimana terlebih dahulu Tim Support akan memilih dari masalah hardware yang masuk. Hasil dari penyelesaian yang dilakukan oleh Tim Support dari masalah LAN dan hardware yang dilaporkan oleh pelapor. Dimana pelapor akan mendapatkan konfirmasi langsung baik berupa sms, telp, fax, email, dan memo singkat. Troubleshooting yang dilakukan oleh Tim Support berupa penyelesaian masalah yang sesuai dengan perihal terkait LAN. 3. Koordinasi yang dilakukan Tim Support dengan Sub.Bidang Rumah Tangga terkait pengadaan barang pada masalah kerusahan hardware selain mengirim pesan, Tim Support juga akan menerima barang (hardware) kemudian diberikan kepada pelapor yang memiliki masalah. Dimana sebelumnya, Sub.Bidang Rumah Tangga akan memilih permasalahan dan mengirim konfirmasi pesan ke Tim Support apabila hardware tersebut telah ada. Tim Support akan langsung mendatangi Sub.Bidang Rumah Tangga untuk mengambil barang dan langsung menuju ke pelapor masalah hardware. 4. Kepala Bidang IT menerima hasil bukti laporan baik terkait masalah LAN maupun hardware. Hasil yang didapatkan berupa arsip data, grafik monitor, serta bukti print out hasil.
67
BAB V PENUTUP
5.1
Simpulan Berdasarkan pembahasan yang dilakukan pada Help Desk PUSTEKKOM
KEMENDIKNAS, maka di peroleh beberapa kesimpulan: a.
Terkontrolnya proses dalam memperbaiki koneksi jaringan LAN PUSTEKKOM dan penanganan kerusakan hardware terkoordinasi dengan baik.
b.
Pencatatan masalah dapat dilakukan secara sistematis, sehingga data aman dan akurat dengan tidak adanya data yang duplikasi. Dengan adanya Pengembangan
Sistem
Monitoring
Help
Desk
PUSTEKKOM
KEMENDIKNAS, maka tugas Kepala Bidang IT lebih terkomputerisasi dalam melihat laporan bulanan permasalahan tersebut, baik masalah koneksi jaringan LAN maupun kerusakan hardware. c.
Frekuensi masalah dapat dilihat langsung melalui sistem ini, tidak harus di hitung manual. Hal ini dapat memudahkan pekerjaan Kelapa Bidang IT dalam mengevaluasi hasil laporan. Adanya grafik tiap bulan yang menggambarkan fluktuasi permasalahan baik terkait koneksi jaringan LAN dan kerusakan hardware sehingga dapat melihat sejauh mana tingkat penanganan dari permasalahan yang ada.
d.
Selain itu, terdapat fasilitas pencarian data berdasar kebutuhan pengguna. Dan juga pada hak akses tertentu khusunya pada Admin (frontdesk) dan Kepala Bidang IT dapat melihat grafik monitoring berdasar status yang 162
berisi hasil permasalahan yang ada baik berkaitan dengan LAN dan Hardware berikut tipe-tipenya sesuai dengan kebijakan penanganan masalah yang ada di Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS. e.
Fitur-fitur pada sistem ini menyajikan tiap entitas untuk dapat mengganti password masing-masing dan adanya pemberitahuan sebagai alert untuk permasalahan baik terkait dengan LAN maupun hardware untuk segera ditangani.
5.2
Saran Sistem yang dikembangkan masih memiliki beberapa kekurangan dan
keterbatasan, oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengintegrasikan sistem ini agar menjadi lebih baik, antara lain: a.
Lingkup penanganan masalah dapat diperluas, sehingga Kepala Bidang IT mendapatkan gambaran secara luas tentang permasalahan yang terjadi di lingkungan PUSTEKKOM KEMENDIKNAS.
b.
Laporan dapat disajikan lebih detail, yakni dengan pemantauan masalah laporan per-hari atau per-minggu supaya permasalahan yang terjadi lebih termonitor.
c.
Dalam mengukur tingkat masalah, analisa tidak hanya dilihat dari jenis masalah saja tetapi sesuai dengan ukuran yang menjadi harapan dalam mengevaluasi hasil laporan.
d.
Untuk mengantisipasi bila terjadi kerusakan software, maka secara berkala mengontrol data-data laporan permasalahan dengan menitikberatkan pada keamanan data. Dan dilihat dari penggunaan jaringan internet, maka diperlukan keamanan yang bersifat privasi untuk alamat localhost dari 163
sistem ini, yakni hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melihat sistem ini. e.
Perlu melakukan pelatihan untuk meningkatkan kesiapan para pegawai yang akan mengunakan sistem ini, dengan adanya pelatihan akan membantu pegawai agar dapat dengan mudah menggunakan sistem yang baru. Untuk menghasilkan informasi yang akurat, maka diperlukan ketelitian dalam menginput data. Pegawai memerlukan informasi yang akurat dan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam memasukkan data.
164
DAFTAR PUSTAKA
Bin Ladjamuddin, Al-Bahra. 2004. Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Bondan, Rakhmat. 2005. Cetak Biru Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) DEPDIKNAS. Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Budi, dkk. 2006. Konsep & Aplikasi Pemograman Client Server dan Sistem Terdistribusi. Yogyakarta: ANDI. Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data. Bandung: Informatika Bandung. Hendrik, Thiehunan. Thiang. 2002. Sistem Monitoring Keamanan PLC FESTO. Teknik Elektro Universitas Kristen Petra. Hexagraha, Agus. 2006. Sistem Informasi Dalam Berbagai Perspektif. Bandung: INFORMATIKA. http://pustekkom.depdiknas.go.id Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis dan Desain: Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI. Jogiyanto, H.M. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI. Kadir, Abdul. 2003. Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL. Yogyakarta: ANDI.
165
Masroeri, Ibrahim dan Ranu. 2010. One Desk Monitoring System pada Sistem Kelistrikan dI Kapal Untuk Meningkatkan Effisiensi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Mika, Anita, Oktavia. 2007. Analisis dan Perancangan Basis Data Pada Aplikasi IT Help Desk Berbasis WEB di PT Bank Mandiri Persero. Jakarta: Universitas Bina Nusantara. Miller, Nathan J. 2000. Dekstop Encyclopedia of Voice and Data Networking. United State of America: The Mc Graw-Hill Companies, Inc. Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Nugroho, Eko. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: ANDI. Ohara, Gheby Jhuana. 2005. Aplikasi Sistem Monitoring Berbasis WEB Untuk Open Cluster. Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi TELKOM Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi WEB dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: ANDI. Poerwadarminta, WJS. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Depdiknas. Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi. Pressman, Roger S. 2003. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku II). Yogyakarta: Andi. Purbo, Onno W. 2006. Buku Pegangan Internet Wireless dan Hotspot. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sangweni, Stan S. 2008. Basic Concepts in Monitoring and Evaluation. South Africa: THE PUBLIC SERVICE COMMISSION (PSC).
166
Tri, Fajar Yurmama S. Novi, Azman. 2009. Perancangan Software Aplikasi Pervasive Smart Home. Universitas Nasional. Wahana Komputer Profesional. 2004. Kamus Lengkap Jaringan Komputer. Jakarta: Salemba Infotek. Wahyudi, Bambang. 2008. Konsep Sistem Informasi dari BIT sampai ke Database. Yogyakarta: ANDI. Whitten, Bently, Ditman. 2004. Metode Desain & Analisis Sistem Edisi 6. Yogyakarta: ANDI (terjemahan). Witarto. 2004. Memahami Sistem Informasi. Bandung: Informatika Bandung.
167
b.
Flowchart Sistem yang Diusulkan Gambar di bawah ini menjelaskan flowchart sistem yang diusulkan pada
help desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS. USULAN PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING HELP DESK Admin
Tim Support
Mulai
ya
ya
tdk
tdk
Valid ?
Masukkan data pegawai dan masalah
Ada lagi ?
Mulai
Mulai
Login
Login
tdk
Valid ?
ya
faq
Kepala Bidang IT
Mulai
Login
Masukkan jawaban faq
Sub.Bidang Rumah Tangga
tdk
Login
Valid ?
Valid ?
ya
ya
ya
Pilih Jenis Masalah
Pilih masalah kerusakan hardware
Lihat laporan bulanan
ya tdk Catat data faq
ya Ada lagi masalah ?
Kerusakan hardware?
Masukkan pesan kerusakan hardware ya
Masukkan penyelesaian masalah kerusakan hardware
Mslh ya
Mslh Data faq
tdk
Mslh_hd
tdk Catat data pegawai dan masalah
Pesan lagi?
Masukkan penyelesaian masalah LAN
arsip
ya
Cetak laporan bulanan
tdk Kirim pesan kerusakan hardware
Data masalah pegawai
Mslh_hd
Ada lagi masalah ?
Data laporan bulanan
Mslh_lan tdk
End
Ada lagi masalah ? Pencatatan hasil masalah tdk Catat data masalah lan
Pesanan terkirim
Catat data masalah kerusakan hardware
arsip
Data masalah kerusakan hardware End
Cetak masalah kerusakan hardware Data masalah lan Data kerusakan hardware arsip
Hasil masalah End
Gambar 4.8 Flowchart Usulan Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk Dari empat entitas yang terkait antara admin (frontdesk), tim support, Sub.Bidang Rumah Tangga, dan Kepala Bidang IT. Admin (frontdesk) mulai mengoperasikan sistem monitoring help desk yang sebelumnya terproses dalam
68
login yakni input user id dan password apabila tidak valid maka akan kembali ke awal dan jika valid admin dapat memasukkan jawaban faq dari buku tamu dan masuk ke database faq, apabila ada pertanyaan maka admin akan kembali input jawaban jika tidak maka akan terproses pada catat data faq yang menghasilkan data faq untuk diarsipkan serta admin dapat memasukkan data pegawai dan masalahnya baik mengenai koneksi jaringan LAN maupun kerusakan hardware melalui empat penghubung alternative (telepon, sms, e-mail dan faximile) lalu masuk ke dalam database masalah. Apabila ada masalah maka admin akan kembali memasukkan data masalah dan jika sudah selesai terjadi proses pencatatan data masalah pegawai dimana data dalam database masalah masuk ke proses pencatatan tersebut dan tampil data masalah pegawai. Dan hasilnya di identifikasi apakah termasuk kerusakan hardware atau bukan. Dimana entitas yang terkait yakni tim support, sebelumnya melakukan login dan melihat permasalahan yang terjadi. Jika termasuk jenis masalah LAN maka tim support memilih permasalahan yang kemudian akan memasukkan penyelesaian masalah LAN dan masuk ke dalam database masalah LAN, apabila ada masalah lagi admin akan memilih jenis masalah LAN yang terjadi, jika tidak akan terproses dalam pencatatan masalah dimana data dalam database masalah lan masuk pada proses pencatatan. Hasil pencatatan akan tampil data masalah LAN dan terproses dalam pencatatan hasil masalah untuk laporan bulanan. Jika termasuk kerusakan hardware, maka tim support akan memasukkan pesan kerusakan hardware dan masuk ke dalam database masalah hardware. Apabila ada pesan lagi tim support akan kembali mengirimkan pesan dan jika tidak pesan tersebut akan terproses
69
terkait database jenis masalah yang hasilnya dapat di lihat oleh Sub.Bidang Rumah Tangga. Entitas Sub.Bidang Rumah Tangga melakukan login yang kemudian dapat melihat pesan kerusakan hardware. Kemudian memilih jenis masalah kerusakan hardware lalu memasukkan penyelesaiannya dan masuk ke dalam database masalah hardware, apabila ada pesan lagi maka Sub.Bidang Rumah Tangga akan kembali melihat pesan kerusakan hardware. Jika tidak maka akan terproses dimana data dalam database masalah hardware masuk, hasilnya berupa data masalah kerusakan hardware yang akan terproses dalam pancatatan hasil masalah untuk laporan. Sub.Bidang Rumah Tangga dapat mencetak masalah kerusakan hardware dari data masalah kerusakan hardware yang dapat dijadikan arsip dan selesai. Entitas Kepala Bidang IT melakukan login untuk melihat laporan bulanan dari hasil masalah dan database masalah serta dapat mencetak laporan bulanan dalam bentuk data laporan bulanan serta dapat dijadikan arsip dan selesai. Pada pemrosesan pembuatan laporan bulanan, database masalah yang menghasilkan pendataan masalah baik koneksi jaringan LAN dan kerusakan hardware akan terproses pada pencatatan hasil masalah yang dilakukan oleh admin.
4.3
System Design Setelah dilakukan analisis, pada tahapan ini penulis melakukan
perancangan proses sebagai alternative solusi, spesifikasi proses. Kemudian merancang database dan tampilan sebagai desain dari pemilihan solusi terbaik, serta perancangan jaringan.
70
4.3.1
Perancangan Proses
a.
DFD (Data Flow Diagram) Diagram Konteks Level 0 Diagram konteks level 0 ini menjelaskan hubungan antar entitas-entitas
yang saling terkait dan arus dokumen yang diperoleh pada masing-masing entitas. Diagram ini menjelaskan secara umum usulan sistem yang akan berjalan, entitas admin input pada form_masalah, mengajukan status_hasil_masalah, jawab_faq serta
form_pesan_masalah_kerusakan_hardware dan form_masalah_lan dan dapat melihat bukti_form_masalah_lan serta bukti_form_masalah_kerusakan_hardware. Sub.Bid Rumah Tangga mengajukan form_masalah_ kerusakan_hardware serta mendapatkan
hasil
berupa
bukti_form_masalah_kerusakan_hardware
dan
bukti_masalah_kerusakan_hardware. Kepala Bidang IT hanya mendapatkan laporan_bulanan dan melihat hasil_bukti_form_masalah. Dari keterkaitan entitas dan arus dokumen akan terproses pada Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS.
Gambar 4.9 Diagram Konteks Level 0
71
b.
DFD (Data Flow Diagram) Diagram Nol Level 1 Admin
mengajukan form_masalah ke proses pencatatan masalah dan
masuk data admin, via, pegawai, status lalu mslh. Pada proses masuk ke database mslh dan menghasilkan form_masalah yang kemudian terproses kembali pada pencatatan masalah dan keluar bukti_form_masalah. Data mslh masuk ke proses identifikasi masalah, dimana timsupport dan data subbidrt masuk dari database timsupport dan subbidrt. Kemudian dari proses tersebut masuk ke database jenis_mslh yang menghasilkan jenis mslh lan dan data jenis mslh hd. Selanjutnya, masuk ke database mslh_lan yang menghasilkan mslh lan. Dan juga ke database mslh_hd. Dari data-data tersebut terproses kembali
pada
identifikasi
masalah
dan
menghasilkan
output
berupa
bukti_form_masalah_lan dan bukti_form_masalah_kerusakan_hardware ke entitas Admin. Dan entitas timsupport menerima output berupa bukti_form_masalah_lan dan bukti_form_masalah_kerusakan_hardware dengan pengajuan berupa input form_masalah_lan dan form_pesan_kerusakan_hardware. Lalu entitas subbidrt menerima output berupa bukti_form_masalah_kerusakan_hardware dan bukti_ masalah_kerusakan_hardware
dengan
pengajuan
berupa
input
form_masalah_kerusakan_hardware. Admin mengajukan dengan memilih status hasil yang berasal dari hasil record pada database mslh_hd dan database mslh_lan. Dan juga, kepbidit masuk dari database kepbidit yang selanjutnya terproses kembali dalam proses pembuatan
laporan
bulanan,
lalu
menghasilkan
output
berupa
hasil_bukti_form_masalah ke entitas Admin serta ke entitas kepbidit berupa hasil_bukti_form_masalah dan laporan_bulanan hasil print out.
72
Buku tamu 1.0 Kelola tamu
hasil
faq
Daftar_faq admin Form_masalah Jawab_faq pegawai Admin
DFD (Data Flow Diagram) Diagram Rinci Proses 1.0 Level 2 Gambar di bawah ini merupakan diagram detail dari proses kelola tamu
tentang
pengembangan
sistem
monitoring
help
desk
PUSTEKKOM
KEMENDIKNAS. Entitas admin mengajukan jawab_faq yang akan terproses pada pencarian tamu, dimana pegawai akan masuk dari database buku_tamu dan faq. Dari proses pencarian tamu masuk ke database faq dan terproses pada pengolahan daftar faq yang menghasilkan daftar_faq.
73
Gambar 4.11 Diagram Rinci Proses 1.0 Level 2 d.
DFD (Data Flow Diagram) Diagram Rinci Proses 2.0 Level 2 Gambar di bawah ini merupakan diagram detail dari proses pencatatan
masalah tentang pengembangan sistem monitoring help desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS. Entitas admin mengajukan form_masalah yang akan terproses pada masukkan masalah, dimana pegawai akan masuk dari database pegawai serta admin. Dari proses masukkan masalah masuk status ke database status dan menghasilkan status ke proses tersebut lalu menghasilkan mslh yang masuk ke database mslh serta menghasilkan form_masalah. Kemudian database mslh akan masuk
ke
proses
pengolahan
hasil
masalah
yang
menghasilkan
bukti_form_masalah.
74
admin
Admin
Pegawai
2.1 Masukkan masalah
Form_masalah
Status
via
lokasi mslh
Form_masalah
Bukti_form_masalah 2.2 Pengolahan hasil masalah
Gambar 4.12 Diagram Rinci Proses 2.0 Level 2 e.
DFD (Data Flow Diagram) Diagram Rinci Proses 3.0 Level 2 Gambar di bawah ini merupakan diagram detail dari proses identifikasi
masalah tentang pengembangan sistem monitoring help desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS. Entitas Tim Support mengajukan form_masalah_lan dan mslh masuk dari database mslh pada proses pilih jenis masalah, kemudian menghasilkan jenis mslh yang masuk ke database jenis_mslh. Jika jenis masalahnya lan maka jenis mslh lan akan masuk ke proses pencatatan solusi masalah LAN, dimana timsupport masuk dari database timsupport dan database lan serta dari proses pencatatan solusi masalah LAN menghasilkan solusi lan yang masuk ke database mslh_lan dan menghasilkan mslh lan yang masuk ke proses tersebut. Dan juga, menghasilkan output bukti_form_masalah_lan ke entitas Tim Support
dan
output
ke
admin
berupa
bukti_form_masalah_lan
dan
bukti_form_masalah_kerusakan_hardware. Hasil penelusuran dari database
75
jenis_mslh, apabila masalah tergolong kerusakan hardware maka akan menghasilkan jenis mslh hd yang akan masuk ke proses kirim pesan kerusakan hardware, kemudian menghasilkan form_pesan_kerusakan_hardware yang akan di terima oleh entitas Sub.Bid Rumah Tangga. Sub.Bid Rumah Tangga akan mengajukan form_masalah_kerusakan_hardware dan terproses dalam pilih masalah kerusakan hardware yang menghasilkan mslh hd dan masuk ke database mslh_hd. Database mslh_hd menghasilkan mslh hd lalu masuk ke proses pencatatan solusi masalah kerusakan hardware, dimana subbidrt masuk dari database subbidrt serta database hd. Dari pemrosesan tersebut menghasilkan output bukti_form_masalah_kerusakan_hardware yang dapat di lihat oleh entitas Sub.Bid Rumah Tangga dan Tim Support. Dan juga database mslh_hd menghasilkan mslh hd ke proses cetak kerusakan hardware yang menghasilkan output berupa bukti_masalah_kerusakan_hardware dari hasil print out yang dapat dijadikan arsip.
DFD (Data Flow Diagram) Diagram Rinci Proses 4.0 Level 2 Gambar di bawah ini merupakan diagram detail dari proses pembuatan
laporan
bulanan
PUSTEKKOM
tentang
pengembangan
KEMENDIKNAS.
sistem
Entitas
monitoring Admin
help
desk
mengajukan
status_hasil_masalah lalu masuk ke proses cek hasil laporan bulanan dimana akan memasukkan status sesuai database status yang ada pada database mslh_lan dan mslh_hd proses pencatatan hasil laporan bulanan yang akan menghasilkan hasil_bukti_form_masalah ke entitas Admin serta jenis_mslh. Dan juga dari proses
tersebut
entitas
Kepala
Bidang
IT
menerima
output
berupa
hasil_bukti_form_masalah. Dari database jenis_mslh yang di pilih akan menghasilkan jenis_mslh ke proses cetak laporan bulanan, dimana data kepbidit
77
masuk dari database kepbidit serta database status. Dari proses tersebut menghasilkan laporan_bulanan ke entitas Kepala Bidang IT. Status Mslh_lan Mslh_hd Admin
Status_hasil_masalah
4.1 Cek hasil laporan bulanan
4.2 Pengelolaan hasil laporan bulanan
Hasil_bukti_ form_masalah
Hasil_bukti_ form_masalah
mslh
4.3 Cetak laporan bulanan
kepbidit
Laporan_bulanan,
Kepala Bidang IT
Gambar 4.14 Diagram Rinci Proses 4.0 Level 2 g.
Spesifikasi Proses
1.
Proses Pengolahan Daftar Faq Input jawab faq IF jawab faq benar THEN Tampil daftar faq ELSE Lanjutkan pengolahan daftar atau selesai ENDIF
78
2.
Proses Masukkan Masalah Input masalah IF masalah sesuai THEN Tampil data masalah dengan masalah yang ada ELSE Lanjutkan pencatatan atau selesai ENDIF
3.
Proses Pengolahan Hasil Masalah Input masalah IF masalah benar THEN Tampil bukti form masalah ELSE Lanjutkan pengolahan hasil atau selesai ENDIF
4.
Proses Pilih Jenis Masalah Input jenis masalah IF jenis masalah LAN benar THEN Tampil data jenis masalah LAN ELSE Tampil data jenis masalah Hardware ELSE Lanjutkan pemilihan atau selesai ENDIF
79
5.
Proses Pencatatan Solusi Masalah LAN Input pencatatan solusi masalah LAN IF pencatatan solusi masalah LAN benar THEN Tampil bukti form masalah LAN ELSE Lanjutkan pencatatan atau selesai ENDIF
6.
Proses Pilih Masalah Kerusakan Hardware Input masalah kerusakan hardware IF masalah kerusakan hardware benar THEN Tampil data masalah kerusakan hardware ELSE Lanjutkan pemilihan atau selesai ENDIF
7.
Proses Pencatatan Solusi Masalah LAN Input pencatatan solusi masalah kerusakan hardware IF pencatatan solusi masalah kerusakan hardware benar THEN Tampil bukti form masalah kerusakan hardware ELSE Lanjutkan pencatatan atau selesai ENDIF
8
Proses Cek Hasil Laporan Bulanan Input status hasil IF status hasil benar THEN
80
Tampil hasil laporan ELSE Masuk ke form masalah bulanan ENDIF 9.
Proses Pengelolaan Hasil Laporan Bulanan Input pengelolaan hasil laporan bulanan IF pengelolaan hasil laporan bulanan benar THEN Tampil hasil bukti form masalah ELSE Lanjutkan pengelolaan atau selesai ENDIF
4.3.2
Perancangan Input dan Output
1.
Perancangan Input Ada empat masukan dalam Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk,
yaitu
masukan
form_masalah,
form_pesan_kerusakan_hardware,
form_masalah_lan, form_masalah_kerusakan_hardware dan jawab_faq. a.
Perancangan Input jawab_faq Nama Masukan Sumber
:jawab_faq :buku_tamu, hasil, faq
Fungsi
:mendata seluruh pertanyaan pada buku tamu
Media
:telepon, sms, e-mail, faximile, keyboard, komputer
Perancangan Input form_masalah Nama Masukan Sumber
:form_ masalah :mslh, pegawai, jenis_mslh, status, admin, via, lokasi.
Fungsi
:mendata seluruh masalah
Media
:telepon, sms, e-mail, faximile, keyboard, komputer
Struktur Data
:
(id_mslh+nopeg+id_jenis+id_status+user_id_admin+nama_mslh+wkt+hr +id_via+id_lokasi+ket_spesifik) Format
:
82
Gambar 4.16 Form_masalah c.
Perancangan Input Form_masalah_lan Nama Masukan
:Form_ masalah_lan
Sumber
:mslh_lan, status, jenis_mslh, lan, timsupport
Fungsi
:mengetahui
dan
memasukkan
penyelesaian
masalah lan Media
:keyboard, komputer
Struktur Data
:
(id_mslh_lan+id_status+id_jenis+idLan+id_tim+mslh_lan+solusi_lan+ hr_lan+wk_lan+ket_lan) Format
:
83
Gambar 4.17 Form_masalah_lan d.
Perancangan Input Form_masalah_kerusakan_hardware Nama Masukan
:Form_ masalah_kerusakan_hardware
Sumber
:mslh_hd,
status,
jenis_mslh,
timsupport,
hd,
subbidrt Fungsi
:mengetahui
dan
memasukkan
penyelesaian
masalah hardware Media
:keyboard, komputer
Struktur Data
:
(id_mslh_hd
+id_status+id_jenis
+id_hd+id_sub+id_tim+mslh_
hd
+solusi_ hd+ hr_ hd +wk_ hd +ket_ hd+pesan) Format
:
84
Gambar 4.18 Form_masalah_kerusakan_hardware e.
Perancangan Input Form_pesan_kerusakan_hardware Nama Masukan
:Form_ pesan_kerusakan_hardware
Sumber
:mslh_hd, status, jenis_mslh, timsupport
Fungsi
:mendata seluruh masalah
Media
:keyboard, komputer
Struktur Data
:
(id_mslh_hd +id_status+id_jenis +id_tim+ mslh_ hd+ket_ hd+pesan) Format
:
85
Gambar 4.19 Form_pesan_kerusakan_hardware 2.
Perancangan Ouput Ada enam keluaran dalam Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk,
yaitu keluaran bukti_form_masalah, bukti_form_masalah_kerusakan_hardware, bukti_form_masalah_lan,hasil_bukti_form_masalah,bukti_masalah_kerusakan_ha rdware, laporan_bulanan dan daftar_faq. a.
Perancangan Ouput bukti_form_masalah Nama Keluaran
:bukti_form_masalah
Tujuan
:Admin
Fungsi
:Metadata bukti form masalah yang telah di catat
Media
:Komputer
Rangkap
:-
Distribusi
:Admin
Frekuensi
:Satu kali (setiap terjadi penambahan data oleh admin).
Struktur Data
:
86
(id_mslh+nopeg+id_jenis+id_status+user_id_admin+nama_mslh+wkt+hr +id_via+id_lokasi+ket_spesifik) Format
: Tabel 4.0 Bukti_form_masalah
b.
Perancangan Ouput bukti_form_masalah_kerusakan_hardware Nama Keluaran
:bukti_form_masalah_kerusakan_hardware
Tujuan
:Sub.Bidang Rumah Tangga
Fungsi
:Metadata bukti form masalah kerusakan hardware yang telah di catat
Media
:Komputer
Rangkap
:-
Distribusi
:Admin, Tim Support
Frekuensi
:Satu kali (setiap terjadi penambahan data oleh Sub.Bidang Rumah Tangga)
Struktur Data
:
(id_mslh_hd +id_status+id_jenis +id_hd+id_sub+ id_tim+mslh_ hd +solusi_ hd+ hr_ hd +wk_ hd +ket_ hd+pesan) Format
:
87
Tabel 4.1 Bukti_form_masalah_kerusakan_hardware
c.
Perancangan Ouput bukti_form_masalah_lan Nama Keluaran
:bukti_form_masalah_lan
Tujuan
:Tim Support
Fungsi
:Metadata bukti form masalah lan yang telah di catat
Media
:Komputer
Rangkap
:-
Distribusi
:Admin
Frekuensi
:Satu kali (setiap terjadi penambahan data oleh Tim Support)
Struktur Data (id_mslh_lan
: +id_status+id_jenis
+id_tim+
mslh_lan+solusi_lan+
hr_lan+wk_lan+ket_lan) Format
: Tabel 4.2 Bukti_form_masalah_lan
88
d.
Perancangan Ouput hasil_bukti_form_masalah Nama Keluaran
:hasil_bukti_form_masalah
Tujuan
:Admin
Fungsi
:Metadata hasil bukti form masalah yang telah di olah
Media
: Komputer
Rangkap
:-
Distribusi
:Kepala Bidang IT
Frekuensi
:Satu kali (setiap terjadi penambahan data oleh
Admin) Struktur Data
:(id_status+(id_mslh_lan+(id_mslh_hd)))
Format
:
Gambar 4.20 Hasil_bukti_form_masalah e.
Perancangan Ouput bukti _masalah_kerusakan_hardware Nama Keluaran
:bukti_masalah_kerusakan_hardware
Tujuan
:Sub.Bidang Rumah Tangga
Fungsi
:Metadata bukti masalah lan kerusakan hardware
Media
:Komputer, printer, kertas
Rangkap
:3
89
Distribusi
:Sub.Bidang Rumah Tangga
Frekuensi
:Satu kali (setiap terjadi penambahan data oleh Sub.Bidang Rumah Tangga)
Struktur Data
:
(id_mslh_hd +id_status+id_jenis +id_sub+id_tim+ mslh_ hd +solusi_ hd+ hr_ hd +wk_ hd +ket_ hd) Format
:
Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.21 Bukti_masalah_kerusakan_hardware f.
Perancangan Ouput laporan_bulanan Nama Keluaran
:laporan_bulanan
Tujuan
:Kepala Bidang IT
Fungsi
:Metadata laporan bulanan
Media
:Komputer, printer, kertas
Rangkap
:3
Distribusi
:Kepala Bidang IT
Frekuensi
:Satu kali (setiap terjadi penambahan data
90
oleh Kepala Bidang IT) Struktur Data
:
(id_mslh_lan+idLan+id_tim+(id_mslh_hd+id_status+id_jenis+id_hd+id_s ub) Format
:
Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.22 Laporan_bulanan g.
Perancangan Ouput daftar_faq Nama Keluaran
:daftar_faq
Tujuan
:Admin
Fungsi
:Metadata daftar faq
Media
:Komputer.
Rangkap
:1
Distribusi
:Admin
Frekuensi
:Satu kali (setiap terjadi penambahan data oleh Admin)
Struktur Data
: 91
(id_faq+telepon+pertanyaan+pesan+keterangan+penyelesaian+tgl_faq+id _hasil) Format
: Tabel 4.3 Daftar Faq
4.3.3
Perancangan Database
a.
Entity Relationship Diagram (ERD) ERD ini menjelaskan hubungan antara entitas yang satu dengan entitas
lainnya. Pada gambar 4.11 terdapat empat belas entitas dengan penjelasan sebagai berikut: banyak pegawai memiliki satu tim support, satu subbidrt, satu admin, dan satu kepbidit. Satu pegawai melaporkan banyak mslh. Satu admin mencatat banyak mslh. Satu mslh terbagi atas satu jenis_mslh. Satu mslh memiliki banyak lokasi. Satu mslh memiliki banyak via. Satu jenis_mslh memiliki banyak mslh_hd. Satu mslh_hd memiliki satu hd. Satu jenis_mslh memiliki banyak mslh_lan. Satu mslh_lan memiliki satu lan. Banyak mslh_hd diselesaikan oleh satu subbidrt dan banyak mslh_lan diselesaikan oleh satu tim support. Satu mslh memiliki satu status. Satu mslh_lan memiliki satu status dan satu mslh_hd memiliki satu status. Pada entitas buku_buku tamu memiliki satu hasil dan satu hasil dimiliki oleh satu buku_tamu. Dan satu faq memiliki satu hasil serta satu hasil memiliki satu faq.
92
Gambar 4.23 ERD Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk
93
Buku tamu
Id_hasil
M
Tgl_tamu
Ket_tamu
Id_tamu
saran
telepon
memiliki
Id_faq
pesan Tgl_faq
1
Subbidrt
Konfirmasi pesan
1
id_tim
1
M
1
nopeg
Telp_tim
Pass_tim
nopeg
menyelesaikan
1
jabatan nama_peg
Timsupport
1
unit alamat
sebagai
sebagai
Nama_tim Ket_tim
Pass_sub
Ket_sub
nopeg
Nama_sub
penyelesaian
Id_hasil
M
keterangan
telepon
faq
memiliki
1
hasil
Nama_hasil
pertanyaan
1
Id_hasil
Id_sub
Telp_sub
Pass_kep
id_kep
Ket_kep
1
Kepbidit
1
tgl_lahir
pendidikan
email
1
1
nopeg
Telp_kep
tgl_masuk
1
sebagai
pegawai
1
sebagai
1
Admin
nama_admin
nopeg
Telp_admin
Nama_kep
Ket_admin
User_admin
id_kep
Pass_admin
1
M
Id_mslh_lan
M Mslh_lan M
M
Solusi_lan
Hr_lan
id_tim Id_jenis
Wkt_lan
id_lan Ket_hd
Memiliki
1
1
deskripsi
M
M
nopeg
Id_via
Id_lokasi
Jenis_mslh
Id_jenis
Id_status
Mslh_lan
melaporkan
M
M
Mslh
M
memiliki
M
Id_mslh
nama_mslh
wkt
hr
id_status
Ket_spesifik
id_jenis
User_id_admin
mencatat
Id_hd
1
hd
berdasarkan
berdasarkan
Memiliki
Nama_hd
memiliki
berdasarkan
berdasarkan
1
via
lan
M
M
1
M
Solusi_hd
Wkt_hd
Hr_hd
Id_status
Ket_hd
id_tim
menyelesaikan
M
Mslh_hd
Nama_lan
M
id_mslh_hd
memiliki
1
Status
Id_jenis
Id_sub
Ket_lokasi
Id_lokasi
Ket_via
Id_via
Ket_status Id_status
pesan
1
lokasi
Mslh_hd
idLan
1
1
memiliki
b.
Normalisasi
1.
Unnormalize Tabel di bawah ini merupakan tabel unnormalize, yaitu tabel yang masih mempunyai atribut-atribut yang ganda. Tabel di bawah belum normal, maka dapat dinormalisasikan dengan cara menghilangkan atribut yang berulang. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat memasukkan data. Penormalan tabel unnormalize disebut 1NF, dan tabel 1NF akan dijelaskan pada tabel berikutnya. Tabel 4.4 Unnormalize
94
2.
Normalisasi 1 NF Tabel di bawah merupakan tabel penormalan pertama. Dikarenakan pada tabel 4.1 masih terdapat atribut berulang maka dibuatlah tabel 1 NF, dimana tabel tersebut menghapus atribut berulang yang terdapat pada tabel unnormalize. Pada tabel ini setiap atribut harus mempunyai data yang atomic (data terkecil) dan sudah mempunyai primary key. Tabel 4.5 Normalisasi 1 NF
95
3.
Normalisasi 2 NF Tabel di bawah merupakan tabel normal kedua, dimana setiap atribut sudah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key. Pada tabel di bawah ini sudah mencapai normal karena tidak ada ketergantungan antara atribut. Didapatkan hasil dari normalisasi 2 NF yakni tujuh belas tabel (nopeg, timsupport, subbidrt, jenis_mslh, status, admin, mslh_lan, mslh, mslh_hd, lan, via, lokasi, kepbidit, hd, buku_tamu, hasil dan faq) Tabel 4.6 Normalisasi 2 NF
.’. Keterangan : *= Primary Key **= Foreign Key
96
c.
Kamus Data Penjelasan Pada Proses
1.
Proses 1.0
2.
Nama Proses
:Kelola Tamu
Masukan
:Jawab_faq
Keluaran
:daftar_faq
Ringkasan Proses
:merupakan suatu proses pencatatan buku tamu
Proses 2.0 Nama Proses
:Pencatatan Masalah
Masukan
:Form_masalah
Keluaran
:bukti_form_masalah
Ringkasan Proses
:merupakan suatu proses pencatatan masalah baik terkait koneksi jaringan LAN maupun kerusakan hardware.
(id_faq+pertanyaan+penyelesaian+keterangan+telepon+pesan_tgl_faq+id_ hasil) Deskripsi f.
:berisi data mengenai faq tamu
Struktur Data Berdasarkan normalisasi yang telah dilakukan maka dihasilkan basisdata
yang terstruktur. Adapun basisdata yang dihasilkan adalah sebagai berikut: 1.
Tabel Pegawai Nama Tabel
:Pegawai
Primary Key
:Nopeg
Foreign Key
:-
Tipe File
:Tabel Master
Media Penyimpanan
:Hardisk
Panjang Record
:100 Byte
Jumlah Record
:5000
Organisasi File
:Indeks
105
Struktur Tabel
: Tabel 4.7 Tabel Pegawai
No
Field Name
Type
Field Size
1
Nopeg*
Varchar
20
2
nama_peg
Varchar
20
3
Jabatan
Varchar
20
4
Unit
Varchar
15
5
Alamat
Text
6
Email
Varchar
20
7
Pendidikan
Varchar
5
8
Tgl_lahir
Date
9
Tgl_masuk
Date
Keterangan
Dari Tabel di atas merupakan tabel pegawai yang terdiri dari 9 field name yakni nopeg (sebagai primary key), nama_peg, jabatan, unit, alamat, email, pendidikan, tgl_lahir, dan tgl_masuk. Masing-masing field memiliki type dan field size. 2.
Dari Tabel di atas merupakan tabel mslh yang terdiri dari sebelas field name yakni id_mslh (sebagai primary key), nopeg (sebagai foreign key), id_jenis (sebagai foreign key), id_status (sebagai foreign key), user_id_admin (sebagai foreign key), id_via, id_lokasi, nama_mslh, wkt, hr, ket_spesifik. Masing-masing field memiliki type dan field size.
107
3.
File Timsupport Nama Tabel
:Timsupport
Primary Key
:id_tim
Foreign Key
:nopeg
Tipe File
:Tabel Transaksi
Media Penyimpanan
:Hardisk
Panjang Record
:100 Byte
Jumlah Record
:5000
Organisasi File
:Indeks
Struktur Tabel
: Tabel 4.9 Tabel Timsupport
No
Field Name
Type
Field Size
1
id_tim*
Varchar
4
2
Nopeg**
varchar
20
3
Nama_tim
varchar
20
4
Telp_tim
varchar
15
5
Ket_tim
varchar
25
6
Pass_tim
Varchar
255
Keterangan
Dari Tabel di atas merupakan tabel timsupport yang terdiri dari enam field name yakni id_tim (sebagai primary key), nopeg (sebagai foreign key), nama_tim, telp_tim, ket_tim, pass_tim. Masing-masing field memiliki type dan field size.
108
4.
File Subbidrt Nama Tabel
:Subbidrt
Primary Key
:id_sub
Foreign Key
:nopeg
Tipe File
:Tabel Transaksi
Media Penyimpanan
:Hardisk
Panjang Record
:100 Byte
Jumlah Record
:5000
Organisasi File
:Indeks
Struktur Tabel
: Tabel 4.10 Tabel Subbidrt
No
Field Name
Type
Field Size
1
id_sub*
varchar
4
2
Nopeg**
varchar
20
3
Nama_sub
varchar
20
4
Telp_sub
varchar
15
5
Ket_sub
varchar
25
6
Pass_ sub
Varchar
255
Keterangan
Dari Tabel di atas merupakan tabel subbidrt yang terdiri dari enam field name yakni id_sub (sebagai primary key), nopeg (sebagai foreign key), nama_sub, telp_sub, ket_sub, pass_sub. Masing-masing field memiliki type dan field size.
109
5.
File Admin Nama Tabel
:Admin
Primary Key
:user_id_admin
Foreign Key
:nopeg, id_kep
Tipe File
:Tabel Transaksi
Media Penyimpanan
:Hardisk
Panjang Record
:100 Byte
Jumlah Record
:5000
Organisasi File
:Indeks
Struktur Tabel
: Tabel 4.11 Tabel Admin
No
Field Name
Type
Field Size
1
User_id_admin*
varchar
4
2
Nopeg**
varchar
20
3
Id_kep**
varchar
15
4
Nama_admin
varchar
20
5
Telp_ admin
varchar
15
6
Ket_ admin
varchar
25
7
Pass_ admin
Varchar
255
Keterangan
Dari Tabel di atas merupakan tabel admin yang terdiri dari tujuh field name yakni user_id_admin (sebagai primary key), nopeg (sebagai foreign key), id_kep
admin. Masing-masing field memiliki type dan field size.
110
6.
File Kepbidit Nama Tabel
:Kepbidit
Primary Key
:id_kep
Foreign Key
:nopeg
Tipe File
:Tabel Transaksi
Media Penyimpanan
:Hardisk
Panjang Record
:100 Byte
Jumlah Record
:5000
Organisasi File
:Indeks
Struktur Tabel
: Tabel 4.12 Tabel Kepbidit
No
Field Name
Type
Field Size
1
Id_kep*
varchar
4
2
Nopeg**
varchar
20
3
Nama_kep
varchar
20
4
Telp_ kep
varchar
15
5
Ket_ kep
varchar
25
6
Pass_ kep
Varchar
255
Keterangan
Dari Tabel di atas merupakan tabel kepbidit yang terdiri dari enam field name yakni id_kep (sebagai primary key), nopeg (sebagai foreign key), nama_kep, telp_kep, ket_kep, pass_kep. Masing-masing field memiliki type dan field size.
111
7.
File Jenis_mslh Nama Tabel
:Jenis_mslh
Primary Key
:id_jenis
Foreign Key
:-
Tipe File
:Tabel Master
Media Penyimpanan
:Hardisk
Panjang Record
:100 Byte
Jumlah Record
:5000
Organisasi File
:Indeks
Struktur Tabel
: Tabel 4.13 Tabel Jenis_mslh
No
Field Name
Type
Field Size
1
Id_jenis*
varchar
3
2
Deskripsi
varchar
9
Keterangan
Dari Tabel di atas merupakan tabel jenis_mslh yang terdiri dari dua field name yakni id_ jenis (sebagai primary key), deskripsi. Masing-masing field memiliki type dan field size. 8.
File Status Nama Tabel
:Status
Primary Key
:id_status
Foreign Key
:-
Tipe File
:Tabel Master
Media Penyimpanan
:Hardisk
112
Panjang Record
:100 Byte
Jumlah Record
:5000
Organisasi File
:Indeks
Struktur Tabel
: Tabel 4.14 Tabel Status
No
Field Name
Type
Field Size
1
Id_status*
varchar
4
2
Ket_status
varchar
9
Keterangan
Dari Tabel di atas merupakan tabel status yang terdiri dari dua field name yakni id_status (sebagai primary key), ket_status. Masing-masing field memiliki type dan field size. 9.
Tabel Mslh_lan Nama Tabel
: Mslh_lan
Primary Key
: id_mslh_lan
Foreign Key
: id_status, id_jenis, id_tim, idLan
Tipe File
: Tabel Transaksi
Media Penyimpanan
: Hardisk
Panjang Record
: 200 Byte
Jumlah Record
: 5000
Organisasi File
: Indeks
Struktur Tabel
:
113
Tabel 4.15 Tabel Mslh_lan No
Field Name
Type
Field Size
1
id_mslh_lan*
varchar
5
2
Id_status**
varchar
10
3
Id_jenis**
varchar
10
4
idLan**
varchar
10
5
Id_tim**
varchar
15
6
Mslh_lan
varchar
50
7
Solusi_lan
Varchar
50
8
Hr_lan
Date
9
Wkt_lan
Time
10
Ket_lan
text
Keterangan
Dari Tabel di atas merupakan tabel mslh_lan yang terdiri dari sepuluh field name yakni id_mslh_lan (sebagai primary key), id_status (sebagai foreign key), id_jenis (sebagai foreign key), idLan (sebagai foreign key), id_tim (sebagai foreign key), mslh_lan, solusi_lan, hr_lan, wkt_lan, ket_lan. Masing-masing field memiliki type dan field size. 10.
Tabel Mslh_hd Nama Tabel
: Mslh_ hd
Primary Key
: id_mslh_hd
Foreign Key
: id_status, id_jenis, id_hd, id_sub
Tipe File
: Tabel Transaksi
Media Penyimpanan
: Hardisk
114
Panjang Record
: 200 Byte
Jumlah Record
: 5000
Organisasi File
: Indeks
Struktur Tabel
: Tabel 4.16 Tabel Mslh_ hd
No
Field Name
Type
Field Size
1
id_mslh_hd*
varchar
5
2
Id_status**
varchar
10
3
Id_jenis**
varchar
10
4
Id_hd
varcahr
10
5
Id_sub**
varchar
15
6
Id_tim
varchar
15
7
Mslh_ hd
varchar
50
8
Solusi_ hd
Varchar
50
9
Hr_ hd
Date
10
Wkt_ hd
Time
11
Ket_ hd
Text
12
Pesan
text
Keterangan
Dari Tabel di atas merupakan tabel mslh_hd yang terdiri dari dua belas field name yakni id_mslh_hd (sebagai primary key), id_status (sebagai foreign key), id_jenis (sebagai foreign key), id_hd (sebagai foreign key), id_sub (sebagai foreign key), id_tim (sebagai foreign key), mslh_hd, solusi_hd, hr_hd, wkt_hd, ket_hd, pesan. Masing-masing field memiliki type dan field size.
115
11.
File Via Nama Tabel
: Via
Primary Key
: id_via
Foreign Key
:-
Tipe File
: Tabel Master
Media Penyimpanan
: Hardisk
Panjang Record
: 100 Byte
Jumlah Record
: 5000
Organisasi File
: Indeks
Struktur Tabel
: Tabel 4.17 Tabel Via
No
Field Name
Type
Field Size
1
Id_via*
varchar
4
2
Ket_status
varchar
10
Keterangan
Dari Tabel di atas merupakan tabel via yang terdiri dari dua field name yakni id_ via (sebagai primary key), ket_status. Masing-masing field memiliki type dan field size. 12.
File Lokasi Nama Tabel
: Lokasi
Primary Key
: id_lokasi
Foreign Key
:-
Tipe File
: Tabel Master
Media Penyimpanan
: Hardisk
116
Panjang Record
: 100 Byte
Jumlah Record
: 5000
Organisasi File
: Indeks
Struktur Tabel
: Tabel 4.18 Tabel Lokasi
No
Field Name
Type
Field Size
1
Id_lokasi*
varchar
4
2
Ket_lokasi
varchar
20
Keterangan
Dari Tabel di atas merupakan tabel lokasi yang terdiri dari dua field name yakni id_lokasi (sebagai primary key), ket_lokasi. Masing-masing field memiliki type dan field size. 13.
File LAN Nama Tabel
: LAN
Primary Key
: idLan
Foreign Key
:-
Tipe File
: Tabel Master
Media Penyimpanan
: Hardisk
Panjang Record
: 100 Byte
Jumlah Record
: 5000
Organisasi File
: Indeks
Struktur Tabel
: Tabel 4.19 Tabel LAN
No 1
Field Name IdLan*
Type
Field Size
varchar
4
Keterangan
117
2
Nama_lan
varchar
20
Dari Tabel di atas merupakan tabel LAN yang terdiri dari dua field name idLan (sebagai primary key), nama_lan. Masing-masing field memiliki type dan field size. 14.
File Hd Nama Tabel
: Hd
Primary Key
: id_hd
Foreign Key
:-
Tipe File
: Tabel Master
Media Penyimpanan
: Hardisk
Panjang Record
: 100 Byte
Jumlah Record
: 5000
Organisasi File
: Indeks
Struktur Tabel
: Tabel 4.20 Tabel Hd
No
Field Name
Type
Field Size
1
Id_hd*
varchar
4
2
Nama_hd
Varchar
20
Keterangan
Dari Tabel di atas merupakan tabel lokasi yang terdiri dari dua field name yakni id_lokasi (sebagai primary key), nama_hd. Masing-masing field memiliki type dan field size.
118
15.
File Buku_tamu Nama Tabel
: Buku_tamu
Primary Key
: id_tamu
Foreign Key
: id_hasil
Tipe File
: Tabel Transaksi
Media Penyimpanan
: Hardisk
Panjang Record
: 200 Byte
Jumlah Record
: 5000
Organisasi File
: Indeks
Struktur Tabel
: Tabel 4.21 Tabel Buku_tamu
No
Field Name
Type
Field Size
1
Id_tamu*
varchar
5
2
Id_hasil**
varchar
15
3
Telepon
Varchar
20
4
Saran
Varchar
50
5
Ket_tamu
Varchar
30
6
Tgl_tamu
date
Keterangan
Dari Tabel di atas merupakan tabel buku_tamu yang terdiri dari enam field name yakni id_tamu (sebagai primary key), id_hasil (sebagai foreign key), telepon, saran, ket_tamu, tgl_tamu. Masing-masing field memiliki type dan field size.
119
16.
File Hasil Nama Tabel
: Hasil
Primary Key
: id_hasil
Foreign Key
:-
Tipe File
: Tabel Master
Media Penyimpanan
: Hardisk
Panjang Record
: 100 Byte
Jumlah Record
: 5000
Organisasi File
: Indeks
Struktur Tabel
: Tabel 4.22 Tabel Hasil
No
Field Name
Type
Field Size
1
Id_hasil*
varchar
2
2
Nama_hasil
Varchar
5
Keterangan
Dari Tabel di atas merupakan tabel hasil yang terdiri dari dua field name yakni id_hasil (sebagai primary key), nama_hasil. Masing-masing field memiliki type dan field size. 17.
File Faq Nama Tabel
: Faq
Primary Key
: id_faq
Foreign Key
: id_hasil
Tipe File
: Tabel Transaksi
Media Penyimpanan
: Hardisk
120
Panjang Record
: 200 Byte
Jumlah Record
: 5000
Organisasi File
: Indeks
Struktur Tabel
: Tabel 4.23 Tabel Faq
No
Field Name
Type
Field Size
1
Id_faq*
varchar
5
2
Id_hasil**
varchar
15
3
Pertanyaan
Text
4
Penyelesaian
Text
5
Keterangan
Varchar
20
6
Telepon
varchar
15
7
Pesan
Text
8
Tgl_faq
date
Keterangan
Dari Tabel di atas merupakan tabel faq yang terdiri dari delapan field name yakni id_tamu (sebagai primary key), id_hasil (sebagai foreign key), pertanyaan, penyelesaian, keterangan, telepon, pesan, tgl_faq. Masing-masing field memiliki type dan field size.
121
g.
State Transition Diagram (STD)
1.
STD Untuk Admin (frontdesk)
Gambar 4.24 STD Untuk Admin (frontdesk)
122
Gambar di atas menerangkan keadaan dari tampilan dan menu-menu yang ada di frontdesk. Ada enam menu utama pada Admin (frontdesk) yaitu utama, profil, buku tamu, kontak, faq, login. Jika login berhasil maka Admin (frontdesk) dapat mengakses utama, input masalah, permasalahan, help dan logout. Pada menu utama, Admin dapat mengganti password, melihat daftar buku tamu, FAQ dan daftar olah user. Di menu input masalah, Admin dapat mengisi form masalah yang dapat di simpan atau di ubah lalu akan tampil bukti form masalah. Untuk menu permasalahan, Admin dapat melihat bukti form masalah lan dan bukti form masalah hardware serta mengajukan status hasil masalah dimana Admin mendapatkan bukti hasil form masalah. Jika Admin menekan menu help, dapat melihat sekilas informasi mengenai penggunaan dari sistem dengan hak akses sebagai Admin. Dan menu log out keluar dari sistem.
123
2.
STD Untuk Tim Support
Gambar 4.25 STD Untuk Tim Support Gambar di atas menerangkan keadaan dari tampilan dan menu-menu yang ada di Tim Support. Ada enam menu utama pada Tim Support yaitu utama, 124
profil, buku tamu, kontak, faq, login. Jika login berhasil maka Tim Support dapat mengakses utama, lihat masalah, status masalah, help dan logout. Pada menu utama, Tim Support dapat melihat pemberitahuan dari masalah baru yang harus segera diselesaikan dan mengganti password. Di menu lihat masalah, Tim Support melihat dua masalah baik terkait LAN maupun hardware. Jika terkait LAN, maka Tim Support akan masuk ke form masalah LAN. Apabila terkait hardware, Tim Support meng-klik masalah hardware dan akan masuk ke form pesan kerusakan hardware. Untuk menu status masalah, Tim Support memilih status masalah yang ada pada bukti form masalah LAN dan bukti form masalah hardware. Kemudian dapat memilih kembali sesuai dengan informasi status sesuai kebutuhan. Jika Tim Support menekan menu help, dapat melihat sekilas informasi mengenai penggunaan dari sistem dengan hak akses sebagai Tim Support. Dan menu log out keluar dari sistem.
125
3.
STD Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga
Gambar 4.26 STD Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga Gambar di atas menerangkan keadaan dari tampilan dan menu-menu yang ada di Sub.Bidang Rumah Tangga. Ada enam menu utama pada Sub.Bidang Rumah Tangga yaitu utama, profil, buku tamu, kontak, faq, login. Jika login
126
berhasil maka Sub.Bidang Rumah Tangga dapat mengakses utama, lihat masalah, help dan logout. Pada
menu
utama,
Sub.Bidang
Rumah
Tangga
dapat
melihat
pemberitahuan dari masalah baru yang harus segera diselesaikan dan mengganti password. Di menu lihat masalah, Sub.Bidang Rumah Tangga dapat melihat bukti masalah kerusakan hardware lalu masuk ke form masalah kerusakan hardware. Sub.Bidang Rumah Tangga dapat memasukkan masalah kembali, lalu masuk ke bukti form masalah hardware yang kemudian dapat di cetak. Jika Sub.Bidang Rumah Tangga menekan menu help, dapat melihat sekilas informasi mengenai penggunaan dari sistem dengan hak akses sebagai Sub.Bidang Rumah Tangga. Dan menu log out keluar dari sistem.
127
4.
STD Untuk Kepala Bidang IT Pengembangan Sistem Monitoring Help Desk Pada PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Utama
Buku Tamu
Profil
Kontak
Jika Menekan Profil
Jika Menekan Buku Tamu
Jika Menekan Kontak
Jika Menekan FAQ
Tampil Menu Utama
Tampil Menu Profil
Tampil form Buku Tamu
Tampil Menu Kontak
Tampil Menu FAQ
Menu Utama
Menu Profil
Menu Buku Tamu
Masukkan telp dan pertanyaan, keterangan, tanggal, dan hasil Tekan Tombol Kirim
Menu Kontak
Login
FAQ
Jika Menekan Utama
Menu FAQ
Tekan Tombol Batal Jika Tidak isi buku tamu
Selesai Jika Password Benar Tampil Menu Utama
Jika Password Salah Kembali Ke Menu Login Jika Menekan Logout
Menu Utama Keluar Dari Sistem Kembali Ke menu Login Tampilan Menu Utama Pilih Menu Utama
Utama Jika Menekan Utama Tampil Menu Utama
Lihat hasil masalah
Masuk ke hal pemberitahuan
Jika tekan tombol cari Tampil Pemberitahuan untuk Tampil bukti form masalah LAN dan Hardware masalah yang baru muncul
Menu Utama Jika Menekan Ganti password
Tampil pesan
Tampil Ganti Password Jika menekan simpan
Bukti form masalah LAN dan Hardware
Help
Logout
Jika Menekan Help Tampil Menu Help Menu Help
Tekan tombol Grafik Masalah Tampil Grafik Masalah
Ganti Password Grafik Masalah Pilih tingkat Permasalahan Tampil pilih status Dan tombol lihat grafik Bukti Hasil Form Masalah Tekan Cetak hasil masalah Tampil Laporan Bulanan Lapoan Bulanan
Gambar 4.27 STD Untuk Kepala Bidang IT Gambar di atas menerangkan keadaan dari tampilan dan menu-menu yang ada di Kepala Bidang IT. Ada enam menu utama pada Kepala Bidang IT yaitu utama, profil, buku tamu, kontak, faq, login. Jika login berhasil maka Kepala Bidang IT dapat mengakses utama, lihat hasil masalah, help dan logout. Pada menu utama, Kepala Bidang IT dapat melihat pemberitahuan dari masalah baru yang harus segera diselesaikan dan mengganti password. Di menu lihat hasil masalah, Kepala Bidang IT dapat melihat bukti form masalah LAN dan
128
bukti form masalah kerusakan hardware. Apabila menekan tombol grafik masalah, maka akan tampil grafik masalah dengan memilih status masalah Kepala Bidang IT dapat melihat bukti hasil form masalah yang kemudian hasil dapat di cetak menjadi laporan bulanan sesuai kebutuhan informasi. Jika Kepala Bidang IT menekan menu help, dapat melihat sekilas informasi mengenai penggunaan dari sistem dengan hak akses sebagai Kepala Bidang IT. Dan menu log out keluar dari sistem. 4.3.4
Perancangan Tampilan User (GUI)
1.
Perancangan Tampilan Utama
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar Gedung PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Alamat PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.28 Halaman Menu Utama Dari halaman menu utama, pengguna dapat melihat halaman utama dari Sistem Monitoring Help Desk serta bisa memasukkan Username dan Password sesuai dengan pembagian hak akses. Tampilan halaman utama ini berlaku untuk Admin (frondesk), tim support, Sub.Bidang Rumah Tangga dan Kepala Bidang 129
IT. Dan juga terdapat beberapa beberapa fitur Home sebagai halaman utama pada saat sistem di buka. About Us menunjukkan profil tentang help desk PUSTEKKOM
KEMENDIKNAS
dan
Contact
Us
menunjukkan
cara
menghubungi melalui kontak ke bagian help desk. 2.
Perancangan Tampilan Profil Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Sekilas Profil Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Alamat PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.29 Halaman Menu Profil Dari halaman menu profil, pengguna dapat melihat sekilas tentang profil help desk serta dapat memasukkan Username dan Password sesuai dengan pembagian hak akses. Tampilan halaman utama ini berlaku untuk Admin (frondesk), tim support, Sub.Bidang Rumah Tangga dan Kepala Bidang IT. Dan juga terdapat beberapa beberapa fitur Home sebagai halaman utama pada saat sistem di buka. About Us menunjukkan profil tentang help desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS dan Contact Us menunjukkan cara menghubungi melalui kontak ke bagian help desk.
130
3.
Perancangan Tampilan Buku Tamu
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Alamat PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.30 Halaman Menu Buku Tamu Dari halaman menu buku tamu, pengguna dapat mengisi buku tamu dengan input id tamu, no telp, pertanyaan, keterangan, tanggal, dan hasil serta dapat memasukkan Username dan Password sesuai dengan pembagian hak akses. Tampilan halaman utama ini berlaku untuk Admin (frondesk), tim support, Sub.Bidang Rumah Tangga dan Kepala Bidang IT. Dan juga terdapat beberapa beberapa fitur Home sebagai halaman utama pada saat sistem di buka. About Us menunjukkan profil tentang help desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS dan Contact Us menunjukkan cara menghubungi melalui kontak ke bagian help desk.
131
4.
Perancangan Tampilan Halaman Kontak Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Informasi tentang Kontak Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Alamat PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.31 Halaman Kontak Dari halaman kontak, pengguna informasi tentang kontak help desk serta dapat memasukkan Username dan Password sesuai dengan pembagian hak akses. Tampilan halaman utama ini berlaku untuk Admin (frondesk), tim support, Sub.Bidang Rumah Tangga dan Kepala Bidang IT. Dan juga terdapat beberapa beberapa fitur Home sebagai halaman utama pada saat sistem di buka. About Us menunjukkan profil tentang help desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS dan Contact Us menunjukkan cara menghubungi melalui kontak ke bagian help desk.
132
5.
Perancangan Tampilan Halaman FAQ Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.32 Halaman Menu FAQ Dari halaman menu faq, pengguna informasi tentang faq help desk. Tampilan halaman utama ini berlaku untuk Admin (frondesk), tim support, Sub.Bidang Rumah Tangga dan Kepala Bidang IT untuk menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan Sistem Monitoring Help Desk ini.
133
6.
Perancangan Tampilan Halaman Menu Utama Untuk Admin (frontdesk)
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.33 Halaman Menu Utama Untuk Admin (frontdesk) Dari gambar halaman menu utama untuk Admin di atas, dapat di akses oleh Admin sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi. Terdapat beberapa fitur, yakni: utama, input masalah, permasalahan, help sebagai petunjuk penggunaan sistem ini dan log out sistem. Admin dapat mengganti password dan tekan tombol “Simpan” lalu akan keluar pesan serta pengelolaan data tamu, olah user, dan atribut (berisi via masalah, jenis masalah, tipe LAN, dan Hardware).
134
7.
Perancangan Tampilan Data Tamu Untuk Admin (frontdesk) Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.34 Tampilan Data Tamu Untuk Admin (frontdesk)
135
Dari gambar tampilan data tamu untuk Admin di atas, dapat di akses oleh Admin sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi. Admin dapat melihat daftar tamu , untuk memudahkan Admin dalam mencari data disediakan “SEARCH” berdasar hasil yang sudah atau belum. Lalu keluar tampilan jawab FAQ dan akan tampil pada daftar FAQ. Admin dapat “edit” untuk merubah data dan “delete” untuk menghapus data. 8.
Tampilan Olah User Untuk Admin (frontdesk)
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.35 Tampilan Olah User Untuk Admin (frontdesk)
136
Dari gambar tampilan olah user untuk Admin di atas, dapat di akses oleh Admin sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi. Admin dapat mengatur pengguna yang akan terlibat dalam system ini. Dimana user terdiri dari empat, yakni: Admin (Admin), Tim Support (Timsupport), Sub. Bidang Rumah Tangga (Subbidrt), dan Kepala Bidang IT (Kepbidit). 9.
Tampilan Atribut Untuk Admin (frontdesk)
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.36 Tampilan Atribut Untuk Admin (frontdesk) Dari gambar tampilan atribut untuk Admin di atas, dapat di akses oleh Admin sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi. Admin dapat
137
menambahkan atribut yang terkait dengan sistem ini. Dimana daftar tambah atribut terdiri dari via masalah, lokasi, tipe LAN, tipe Hardware, dan tambah pegawai. 10.
Perancangan Tampilan Menu Input Masalah Untuk Admin (frontdesk) Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.37 Halaman Menu Input Masalah Untuk Admin (frontdesk) Dari gambar menu input masalah untuk Admin di atas, dapat di akses oleh Admin sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi. Terdapat tombol cari pegawai (tampil data pegawai), tombol “SIMPAN” untuk menyimpan data form masalah dan akan tampil “Bukti Form Masalah”. Pada “Bukti Form Masalah” dapat edit data masalah dan tombol “BATAL” untuk tidak memasukkan data, serta “Lihat Data Masalah” untuk melihat data permasalahan yang ada.
138
11.
Perancangan Tampilan Menu Permasalahan Untuk Admin (frontdesk) Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.38 Halaman Menu Permasalahan Untuk Admin (frontdesk) Dari gambar menu permasalahan untuk Admin di atas, dapat di akses oleh Admin sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi. Terdapat bukti form dari masalah LAN dan Hardware, tekan tombol “HASIL MASALAH” untuk melihat keseluruhan hasil dalam bentuk grafik. Pada status hasil masalah, admin memilih terlebih dahulu pada jenis status (baru, menunggu, dan selesai) kemudian tekan tombol “LIHAT GRAFIK” maka akan keluar hasil bukti form masalah secara keseluruhan yang berkaitan dengan LAN dan Hardware.
139
12.
Perancangan Tampilan Menu Help Untuk Admin (frontdesk)
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.39 Halaman Menu Help Untuk Admin (frontdesk) Dari gambar menu Help untuk Admin di atas, dapat di akses oleh Admin sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi. Terdapat informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sistem monitoring help desk ini. 13.
Perancangan Tampilan Menu Log Out Untuk Admin (frontdesk)
Gambar 4.40 Halaman Menu Log Out Untuk Admin (frontdesk) Dari gambar menu Log Out untuk Admin di atas, dapat di akses oleh Admin sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi. Tampilan ini untuk keluar dari sistem, jika ingin masuk ke sistem maka tekan “LOGIN”. Halaman ini
140
berlaku baik pengguna sistem (Admin, Tim Support, Sub. Bidang Rumah Tangga, dan Kepala Bidang IT). 14.
Perancangan Tampilan Halaman Menu Utama untuk Tim Support
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.41 Halaman Menu Utama Untuk Tim Support Dari halaman menu utama untuk Tim Support di atas, dapat di akses oleh Tim Support sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi serta memberikan solusi. Terdapat beberapa fitur, yakni: utama, lihat masalah, status masalah, help sebagai petunjuk penggunaan sistem ini dan log out sistem. Tim Support dapat mengganti password dan klik tombol “Simpan” lalu keluar pesan bahwa password telah terganti serta terdapat pemberitahuan sebagai peringatan adanya masalah yang baru masuk.
141
15.
Perancangan Tampilan Halaman Menu Lihat Masalah untuk Tim Support
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.42 Halaman Menu Lihat Masalah Untuk Tim Support Dari halaman menu lihat masalah untuk Tim Support di atas, dapat di akses oleh Tim Support sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi serta memberikan solusi. Terdapat beberapa form, yakni : apabila tekan “Tampil” pada masalah LAN maka akan tampil bukti form masalah LAN. Jika tekan “Tampil” pada masalah hardware maka akan masuk ke form pesan kerusakan hardware.
142
16.
Perancangan Tampilan Form Masalah LAN untuk Tim Support Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.43 Tampilan Form Masalah LAN Untuk Tim Support Dari tampilan form masalah LAN untuk Tim Support di atas, dapat di akses oleh Tim Support sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi serta memberikan solusi. Tampil bukti form masalah LAN dimana sebelumnya Tim Support meng-klik “Tampil”, kemudian terlihat daftar data Tim Support. Tekan “SIMPAN” bila form masalah LAN telah di isi dan tekan “BATAL” bila tidak jadi memasukkan data. Hasil dapat di lihat pada link “Lihat Data Masalah LAN” dan tampil bukti form masalah LAN. Pada bukti form masalah LAN, Tim Support dapat melihat hasil masalah LAN yang terjadi dan juga bisa melakukan “Edit” untuk mengubah data pada “Edit Masalah LAN” dan jika ingin menghapus, dapat menekan “Delete”.
143
17.
Perancangan Tampilan Halaman Menu Status Masalah untuk Tim Support
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.44 Halaman Menu Status Masalah Untuk Tim Support Dari halaman menu status masalah untuk Tim Support di atas, dapat di akses oleh Tim Support sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi serta memberikan solusi. Terdapat pencarian status dengan memilih status lalu tekan tombol “CARI” maka akan keluar data yang sesuai dengan status yang di pilih baik dari bukti form masalah LAN dan bukti form masalah Hardware.
144
18.
Perancangan Tampilan Halaman Menu Help untuk Tim Support Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.45 Halaman Menu Help Untuk Tim Support Dari halaman menu help untuk Tim Support di atas, dapat di akses oleh Tim Support sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi serta memberikan solusi. Menu help ini berisi informasi berkaitan dengan sistem monitoring help desk.
145
19.
Perancangan Tampilan Halaman Menu Utama Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.46 Halaman Menu Utama Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga Dari halaman menu utama untuk Sub.Bidang Rumah Tangga di atas, dapat di akses oleh Sub.Bidang Rumah Tangga sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi serta memberikan solusi. Terdapat beberapa fitur, yakni: utama, lihat masalah, help sebagai petunjuk penggunaan sistem ini dan log out sistem. Sub.Bidang Rumah Tangga dapat mengganti password dan klik tombol “Simpan” lalu keluar pesan bahwa password terganti serta terdapat pemberitahuan untuk masalah yang baru untuk segera diselesaikan.
146
20.
Perancangan Tampilan Halaman Menu Lihat Masalah Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.47 Halaman Menu Lihat Masalah Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga Dari halaman menu lihat masalah untuk Sub.Bidang Rumah Tangga di atas, dapat di akses oleh Sub.Bidang Rumah Tangga sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi serta memberikan solusi. Terdapat masalah hardware yang perlu diselesaikan oleh Sub. Bidang Rumah Tangga dengan meng-klik “tampil” dan memasukkan penyelesaian.
147
21.
Perancangan Tampilan Form Masalah Kerusakan Hardware Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.48 Form Masalah Kerusakan Hardware Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga Dari tampilan form masalah kerusakan hardware untuk Sub.Bidang Rumah Tangga di atas, dapat di akses oleh Sub.Bidang Rumah Tangga sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi serta memberikan solusi. Sub. Bidang Rumah Tangga dapat memasukkan data.
148
22.
Perancangan Tampilan Bukti Form Masalah Kerusakan Hardware Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.49 Bukti Form Masalah Kerusakan Hardware Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga Dari tampilan bukti form masalah kerusakan hardware untuk Sub.Bidang Rumah Tangga di atas, dapat di akses oleh Sub.Bidang Rumah Tangga sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi serta memberikan solusi. Sebelumnya Sub. Bidang Rumah Tangga meng-klik “Tampil” kemudian dapat mengubah data dengan menekan “Edit” data dan masuk ke “Edit Form Masalah Kerusakan Hardware” dan juga bisa menghapus data dengan meng-klik “Delete”
149
23.
Perancangan Tampilan Halaman Menu Help Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.50 Halaman Menu Help Untuk Sub.Bidang Rumah Tangga Dari halaman help untuk Sub.Bidang Rumah Tangga di atas, dapat di akses oleh Sub.Bidang Rumah Tangga sebagai pengelola adanya permasalahan yang terjadi serta memberikan solusi. Menu help ini memberikan informasi bagi pengguna.
150
24.
Perancangan Tampilan Halaman Utama Untuk Kepala Bidang IT Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.51 Halaman Utama Untuk Kepala Bidang IT Pada halaman utama untuk Kepala Bidang IT di atas, dapat di akses oleh Kepala Bidang IT. Terdapat beberapa fitur, yakni: utama, lihat hasil masalah, help berfungsi sebagai petunjuk penggunaan sistem dan log out keluar dari sistem. Kepala Bidang IT dapat mengganti password dan klik tombol “Simpan” lalu keluar pesan bahwa password telah terganti.
151
25.
Perancangan Tampilan Halaman Lihat Hasil Masalah Untuk Kepala Bidang IT Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.52 Halaman Lihat Hasil Masalah Untuk Kepala Bidang IT Pada halaman utama untuk Kepala Bidang IT di atas, dapat di akses oleh Kepala Bidang IT. Kepala Bidang IT dapat mencari hasil bukti laporan berdasarkan jenis masalah, status, tanggal, bulan, dan tahun. Tekan tombol “CARI” setelah itu keluar hasil dan kemudian tekan “Cetak Hasil Masalah” sebagai arsip.
152
26.
Perancangan Tampilan Grafik Masalah Untuk Kepala Bidang IT Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM
Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM
Gambar 4.53 Grafik Masalah Untuk Kepala Bidang IT Pada halaman utama untuk Kepala Bidang IT di atas, dapat di akses oleh Kepala Bidang IT. Kepala Bidang IT dapat melihat monitor grafik dengan menekan tombol “GRAFIK MASALAH”. Tampil 3 hal tingkat permasalahan, baik berkenaan dengan LAN dan Hardware, tipe jenis LAN serta tipe jenis Hardware.
153
27.
Perancangan Tampilan Menu Help Untuk Kepala Bidang IT Header Sistem Monitoring Help Desk PUSTEKKOM KEMENDIKNAS
Gambar 4.54 Menu Help Untuk Kepala Bidang IT Pada menu help, Kepala Bidang IT mendapatkan informasi mengenai sistem monitoring help desk ini.
154
4.3.5
Perancangan Jaringan Server Host Help Desk Hub
Server
PC Server (admin)
Gedung A Help Desk
Gedung C Rumah Tangga
Modem
Gedung C Bidang IT
Modem
Router
Router
Switch
Switch
Modem
Router
Switch PC Tim 1 Printer
Printer
Printer
PC Sub PC Tim 2
PC Kepala IT
PC Tim 3
Tim Support
Sub. Bidang Rumah Tangga
Kepala Bidang IT
Gambar 4.55 Perancangan Jaringan Keterangan : Dengan memanfaatkan teknologi internet sistem monitoring help desk yang penulis kembangkan ini memanfaatkan teknologi internet yang menghubungkan sistem monitoring help desk yang ada di Gedung A (Help desk), Gedung C (Rumah Tangga) dan Gedung C (Bidang IT). Sehingga data permasalahan yang tersimpan di satu database bisa dilihat oleh help desk, rumah tangga dan bidang IT. Pada gambar 4.38 menjelaskan bahwa sistem ini berjalan menggunakan teknologi internet, maka dibutuhkan spesifikasi minimal dari perangkat jaringan
155
yang dipergunakan oleh masing-masing pengguna yaitu satu Hub, tiga modem, tiga router, tiga switch, satu Personal Computer (PC), tiga printer dan satu server. Apabila sistem ini ingin dipergunakan secara luas dan digunakan oleh banyak pengguna, maka perusahaan harus menaikkan kemampuan dan menambah perangkat jaringan tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
4.4
System Implementation Pada tahap ini penulis menetukan spesifikasi komputer yang dibutuhkan
oleh sistem dan juga proses pengujian program pengembangan sistem monitoring help desk yang dikembangkan penulis agar dapat di lihat seluruh kemampuan dari sistem tersebut. Dalam pengembangan sistem monitoring help desk ini memakai bahasa pemograman berbasis web yaitu PHP dan menggunakan database MySQL. 4.4.1 Coding Pada tahap ini , pengembangan sistem yang penulis buat diterjemahkan ke dalam bahasa pemograman. Hasil tahapan ini terdapat pada source code. (Source Code terlampir pada lampiran C). 4.4.2
Pengujian Sistem Spesifikasi minimal dari perangkat keras dan perangkat lunak yang
diusulkan adalah : a.
Spesifikasi Untuk Server 1.
Perangkat Keras (Hardware) a)
Processor yang berkapasitas 800 MHz
b)
Memori 1 GB
156
2.
3.
b.
c)
Hardisk 169 GB
d)
Monitor SVGA 15
e)
Mouse dan Keyboard
Perangkat Lunak (Software) a)
XP, Vista, Win. 7 (Rekomendasi)
b)
Browsing Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox, Opera
Perangkat Jaringan (Netware) a)
Server
b)
Hub
Spesifikasi Untuk Client 1.
2.
3.
Perangkat Keras (Hardware) a)
Processor yang berkapasitas 500 MHz
b)
Memori 500 MB
c)
Hardisk 80 GB
d)
Monitor SVGA 15
e)
Mouse dan Keyboard
f)
Printer
Perangkat Lunak (Software) a)
Win. 98, 2000, ME, XP (Rekomendasi)
b)
Browsing Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox, Opera
Perangkat Jaringan (Netware) a)
Modem
b)
Router
c)
Switch
157
Black-box test-case Dari pengembangan sistem ini, dilakukan dengan pengujian black-box dengan melakukan test-case yang di isi langsung dari pengguna. Tabel 4.24 Pengujian Black-box NO 1
2
TEST CASE Mengetikkan alamat localhost halaman adress Halaman Menu Utama dan Login
3
Halaman Menu Profil dan Login
4
Halaman Menu Buku Tamu dan Login
5
Halaman Menu FAQ dan Login
6
Mengisi Login
*
Untuk Tampilan Admin Mengetikkan alamat localhost halaman address Apabila salah memasukkan username atau password
7
8
HASIL HARAPAN Tampilan Utama, Profil, Buku Tamu, Kontak, FAQ Tampilan Menu Utama dan Login untuk Admin, Timsupport, Subbidrt, Kepbidit Tampilan Menu Profil Help Desk dan Login untuk Admin, Timsupport, Subbidrt, Kepbidit Tampilan Menu Buku Tamu dan Login untuk di isi untuk Admin, Timsupport, Subbidrt, Kepbidit Tampilan Menu FAQ dan Login untuk Admin, Timsupport, Subbidrt, Kepbidit Tampilan Login untuk Admin. Timsupport, Subbidrt, Kepbidit
Tampilan Login
HASIL KELUAR Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Menu
Sesuai
Tampil peringatan bahwa username dan password salah
Sesuai
158
9
10 11
12
13
14 15 16 17
18
19
20 * 21
22
23
24
Halaman Menu Utama ganti password Tampilan Data Tamu Tampilan SEARCH Daftar Buku Tamu
Tampilan Menu Utama & ganti password Tampilan Daftar Buku Tamu Tampilan Daftar Buku Tamu berdasar pencarian Tampilan Daftar Tampilan Jawab Buku Tamu untuk FAQ Jawab FAQ Tampilan Daftar Tampilan Daftar Buku Tamu untuk FAQ Lihat Daftar FAQ Tampilan Olah Tampilan & Daftar Olah User User Tampilan Atribut Tampilan Daftar Tambah Atribut Halaman Menu Tampilan Form Input Masalah Masalah Halaman Menu Tampilan Bukti Input Masalah Form Masalah untuk Lihat Data Masalah Halaman Menu Tampilan Permasalahan Pencarian data masalah Halaman Menu Tampilan Status Permasalahan Hasil Masalah untuk Hasil Masalah Halaman Menu Tampilan Pesan Log Out Log Out Untuk Tampilan Tim Support Halaman Menu Tampilan Menu Utama, ganti Utama ganti password dan password dan pemberitahuan pemberitahuan Halaman Menu Tampilan Masalah Lihat Masalah LAN dan Hardware Halaman Menu Tampilan Form Lihat Masalah pada Masalah LAN Tampil Masalah LAN Tampilan Form Tampilan Bukti Masalah LAN pada Form Masalah
Sesuai
Sesuai Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
159
25
26
27
28 29 *
30
31 32
33
34
35
*
Lihat Data Masalah LAN Halaman Menu Lihat Masalah pada Tampil Masalah Hardware Tampilan Pesan Kerusakan Hardware pada Lihat Data Masalah Hardware Halaman Menu Status Masalah
LAN Tampilan Form Pesan Kerusakan Hardware
Sesuai
Tampilan Data Masalah Hardware
Sesuai
Tampilan Pencarian status masalah Halaman Menu Tampilan Menu Help Help Halaman Menu Tampilan Pesan Log Out Log Out Untuk Tampilan Sub. Bidang Rumah Tangga Halaman Menu Tampilan Menu Utama, ganti Utama, ganti password dan password dan pemberitahuan pemberitahuan Halaman Menu Tampilan Masalah Lihat Masalah Hardware Halaman Menu Tampilan Form Lihat Masalah pada Masalah aksi tampil Kerusakan Masalah Hardware Hardware Tampilan Form Tampilan Bukti Masalah Form Masalah Kerusakan Kerusakan Hardware pada Hardware Lihat Data Masalah Hardware Tampilan button Tampilan Hasil CETAK pada Cetak Bukti Form Masalah Kerusakan Hardware Halaman Menu Tampilan Menu Help Help Halaman Menu Tampilan Pesan Log Out Log Out Untuk Tampilan
Sesuai
Sesuai Sesuai
Sesuai
Sesuai Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai Sesuai
160
36 37
Kepala Bidang IT Halaman Menu Utama Halaman Menu Lihat Masalah
38
Tampilan CARI pada Halaman Menu Lihat Masalah
39
Tampilan Cetak Hasil Masalah pada Menu Lihat Masalah Tampilan Grafik Masalah pada Menu Lihat Masalah Halaman Menu Help Halaman Menu Log Out
40
41 42
Tampilan Menu Utama Tampilan Lihat Masalah pada penacarian data Tampilan Bukti Form Masalah LAN dan Bukti Form Masalah Kerusakan Hardware sesuai pencarian data Tampilan hasil laporan bulanan
Sesuai Sesuai
Sesuai
Sesuai
Tampilan Grafik Masalah berdasar pencarian Tampilan Menu Help Tampilan Log Out dan pesan
$koneksi=mysql_connect($server,$username ,$password) or trigger_error(mysql_error(),E_USER_ERRO R); mysql_select_db($database) or die("Database tidak bisa dibuka");
$hostname_koneksi = "localhost";
?>
$database_koneksi = "pustekkom";
/*../check_session.php/
$username_koneksi = "root";
$password_koneksi = "";
session_start();
$koneksi = mysql_connect($hostname_koneksi, $username_koneksi, $password_koneksi) or trigger_error(mysql_error(),E_USER_ERRO R); */
function redirect() {
if($level == 1) { $query = "SELECT nopeg FROM admin WHERE nopeg='".$nopeg."' AND pass_admin='".$password."'"; } elseif($level == 2) { $query = "SELECT nopeg FROM timsupport WHERE nopeg='".$nopeg."' AND pass_tim='".$password."'"; } elseif($level == 3) {