KAJIAN PENGENDALIAN WAKTU TERHADAP BIAYAMENGGUNAKAN METODE CRASHING Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Jembatan Cianten Pada Ruas Jalan Lingkar Utara Leuwiliang Kecamatan Leuwiliang oleh : Khaerul Kahfi¹, Budiono², Wiratna Tri Nugraha³ Abstrak Faktor yang harus diperhatikan didalam pelaksanaan suatu proyek antara lain : mutu, waktu dan biaya. Suatu proyek akan dianggap berhasil apabila produk yang dihasilkan sesuai standar mutu, waktu pelaksanaan dan batas anggaran yang telah ditetapkan, terkadang ada kalanya terjadi penyimpangan diantara ketiga aspek tersebut. Pada proyek ini akan dilakukan percepatan pekerjaan agar tidak mengalami keterlambatan pekerjaan yang dapat merugikan berbagai pihak. Dalam analisanya digunakan metode Crashing dengan pembahasan meliputi pertukaran antara waktu dan biaya, yang dinamakan dengan Duration-Cost Trade off. Spesifikasi proyek yang dibahas adalah jembatan beton prategang dengan panjang 200 meter dengan konstruksi lebar manfaat jembatan yaitu 7.00 meter. Pada akhir kontrak pelaksanaan pembangunan jembatan cianten menyisakan beberapa item pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan oleh penyedia jasa sesuai addendum-1 selama masa pelaksanaan 210 hari kalender diantaranya : Divisi I. Mobilisasi, Divisi 3. Pekerjaan Tanah danDivisi 7. Struktur. Dalam proyek Pembanguna Jembatan Cianten Pada Ruas Jalan Lingkar Utara Leuwiliang ini, dilihat dari kurva S banyak pekerjaan yang lambat dikerjakan sehingga dapat menyebabkan kerugian akibat keterlambatan. Maka untuk mencegah terjadinya keterlambatan diperlukan percepatan durasi pekerjaan tanpa merubah harga menjadi lebih besar dari harga yang telah direncanakan. Dalam proyek ini menggunakan metode pengelompokkan kerja menjadi 3 kelompok. Dalam perhitungan jumlah pekerja diambil dari analisa upah pekerja yang terdapat dalam RAB dan dari perhitungan dengan menggunakan metode pengolompokkan kerja didapat kelompok I (satu) dengan biaya yang optimal dan waktu yang minimum. Hasil yang didapatkan dari perhitungan ini yang paling rendah biaya dan waktunya adalah kelompok I dengan biaya sebesar Rp. 14.724.008.527,05 berdurasi 118 hari, sedangkan Kelompok II dengan biaya Rp. 14.753.313.215,88 berdurasi 135 hari dan kelompok III dengan biaya Rp. 14.763.212.209.223,17 berdurasi 154. Kata kunci: Rencana, biaya, waktu, crashing 1. PENDAHULUAN Suatu proyek akan dianggap berhasil apabila produk yang dihasilkan sesuai standar mutu, waktu pelaksanaan dan batas anggaran yang telah ditetapkan, terkadang ada kalanya terjadi penyimpangan antara ketiga aspek tersebut. Waktu dan biaya masih dapat dioptimalisasikan lagi, yang dimaksud
dengan pengoptimalan biaya dalam hal ini adalah antara perbandingan biaya dan waktu yang terbaik, dimana dapat menghasilkan biaya yang minimum dengan waktu minimum pula, sedangkan untuk mutu merupakan mutlak tidak bisa dirubah dan harus sesuai dengan perencanaan.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
1
Pada proyek ini akan dilakukan percepatan pekerjaan agar tidak mengalami keterlambatan pekerjaan yang dapat merugikan berbagai pihak. Disinilah metode Crashing diperlukan, pertukaran antara waktu dan biaya tersebutlah yang dimaksud dengan Duration-Cost Trade off. 2. TINJAUAN PUSTAKA Proyek adalah suatu keseluruhan kegiatan yang menggunakan sumber-sumber daya yang mendapatkan suatu manfaat, atau suatu kegiatan dimana dikeluarkan biaya untuk mendapatkan hasil diwaktu yang akan datang. Menurut Chase (1998), proyek didefinisikan sebagai sebuah rangkaian kegiatan unik yang saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan dalam periode waktu tertentu. Definisi yang lain, Proye kmerupakan gabungan dari berbagai sumberdaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara, untuk mencapai suatu sasaran tertentu (D. I. Cleland dan W.R. King, 1987). Perencanaan untuk mencapai tujuan haruslah diciptakan sedemikian rupa sehingga aktivitas-aktivitas yang hendak dilakukan dapat diketahui dengan jelas. Suatu rencana akan terdiri dari dokumentasi, yang harus dibuat sebelum operasi akan dijalankan, yang memperinci berbagai tugas dan pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penjadwalan merupakan fase menterjemahkan perencanaan kedalam suatu diagram-diagram yang sesuai dengan skala waktu. Penjadwalan menentukan kapan aktivitas-aktivitas itu dimulai, ditunda, dan diselesaikan, sehingga pembiayaan dan pemakaian sumber-sumber daya disesuaikan waktunya menurut kebutuhan yang telah ditentukan. Pada umumnya dikenal dua macam rumpun penjadwalan waktu yaitu untuk proyek-proyek yang tidak berulang seperti
proyek pembuatan sebuah rumah dan untuk proyek-proyek yang berulang (repetitive) seperti membangun sejumlah rumah yang sama (misalnya perumahan rakyat). Proses pengendalian berjalan sepanjang daur hidup proyek guna mewujudkan performa yang baik didalam setiap tahap. Perencanaan dibuat sebagai bahan acuan bagi pelaksanaan pekerjaan. Bahan acuan tersebut selanjutnya akan menjadi standar pelaksanaan pada proyek yang bersangkutan, meliputi spesifikasi teknik, jadwal, dan anggaran. Sepanjang daur hidup proyek hanya sekitar 20% kegiatan manajemen berupa perencanaan, selebihnya adalah kegiatan pengendalian. Perencanaan sebagian besar dilakukan sebelum proyek dilaksanakan. Begitu proyek dimulai, fungsi manajemen didominasi oleh kegiatan pengendalian. (Wulfram I. Ervianto, 2004). PELAKSANAAN
PERENCANAAN
TINDAKAN KOREKSI
PEM ANTAUAN HASIL
EVALUASI
STANDAR
Gambar 2.1 Siklus pengendalian dalam proyek konstruksi 2.1 CRASHING Dalam penyusunan schedule suatu proyek konstruksi biasanya tidak langsung dihasilkan suatu schedule yang ideal, salah satu tujuan penyusunan schedule adalah menghasilkan schedule yang realistis berdasarkan estimasi yang wajar.Banyak terjadi penetapan durasi suatu proyek ditetapkan oleh pemilik proyek tanpa mempertimbangkan jenis kegiatan dan kompleksnya pekerjaan. Hal ini membuat para scheduler melakukan penyesuaian durasi dari tiap pekerjaan agar dapat memenuhi permintaan pemilik proyek, sehingga dapat menghasilkan schedule yang tidak efisien dan kadangkadang tidak realistis, seperti terjadinya shift dalam pelaksanaan kerja, kerja
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
2
Dalam melaksanakan suatu kegiatan proyek konstruksi terdapat berbagai pekerjaan, terutama dalam proyek gedung jenis kegiatan tersebut dapat mencapai puluhan, ratusan atau bahkan ribuan item kegiatan. Kegiatan dalam suatu proyek dapat dipercepat dengan berbagai cara (Wulfram I. Ervianto, 2004), yaitu : 1. Mengadakan shift pekerjaan. Membagi jumlah tenaga kerja menjadi beberapa kelompok yang bekerja secara bergantian, yang bertujuan untuk meminimalisasi turunnya kemampuan tenaga kerja akibat kerja lembur yang terlalu lama. 2. Memperpanjang waktu kerja (lembur) Kerja lembur adalah penambahan jam kerja dari waktu yang ditetapkan untuk setiap harinya. Perhitungan upah lembur tenaga kerja di Indonesia menunjuk kepada surat keputusan Menteri Tenaga Kerja No : KEP72/MEN/84 tentang dasar upah lembur. 3. Dengan menggunakan alat bantu yang lebih produktif. 4. Menambah jumlah pekerja. Dengan menambah jumlah pekerja, maka waktu pelaksanaan akan lebih singkat. Begitu juga biaya upah untuk tenaga kerja pun akan meningkat. Hal yang perlu diperhatikan antara lain : a. Kapasitas lahan proyek untuk menampung sejumlah pekerja.
b. Produktifitas pekerja, untuk besarnya nilai produktivitas dapat diperoleh dari pengalaman. c. Efektifitas dalam pengawasan tenaga kerja. d. Keamanan tenaga kerja. e. Biaya upah tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja sangat berhubungan dengan nilai produktivitas tenaga kerja agar sesuai dengan waktu yang diperlukan. 5. Dengan menggunakan material yang dapat lebih cepat penggunaannya. Didalam suatu harus menggunakan bahan-bahan atau alat yang dapat memudahkan dalam pengerjaan agar waktu yang dipergunakan lebih cepat dari jadwal yang sudah ditetapkan. Hal yang perlu diperhatikan : a. Produktivitas alat tambahan tersebut. b. Perlu tidaknya tenaga ahli untuk menangani alat tersebut. c. Harga, biaya, dan perawatan. 6. Menggunakan metode konstruksi lain yang lebih cepat. Apabila metode pekerjaan yang sedang dilaksanakan kurang efisien, maka perubahan metode pelaksanaan pun bisa dilakukan sebagai solusi agar pengerjaan pekerjaan bisa lebih cepat dan sesuai dengan harapan.
2.1.1. Analisis Durasi Dengan Biaya Untuk menentukan durasi dan biaya dari suatu rangkaian kerja yang optimal, harus dilakukan analisis yang cukup agar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan crashing dari suatu kegiata. Konsep yang harus dipahami lebih dahulu adalah : Hubungan antara Sumberdaya dengan Biaya Hubunga n a nta ra s umberda ya denga n bi a ya
Biaya (Rp)
lembur atau mengerahkan tenaga kerja dalam kelompok yang besar.Proses crashing adalah dengan mereduksi suatu pekerjaan yang akan berpengaruh terhadap waktu penyelesaian proyek. Crashing adalah suatu proses yang disengaja, sistematis dan analitik dengan cara melakukan pengujian dari semua kegiatan dalam suatu proyek yang dipusatkan pada kegiatan yang berada dijalur kritis. Proses crashing dengan cara melakukan perkiraan dari variabel cost dalam menentukan pengurangan durasi yang maksimal dan paling ekonomis dari suatu kegiatan yang masih mungkin untuk direduksi.
7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
biaya nyata
asumsi
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
Jumlah pekerja (orang)
Gambar 2.2 Hubungan antara sumberdaya dengan biaya
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
3
Hubungan antara biaya dengan pemakaian jumlah tenaga kerja dapat dilukiskan (asumsi) seperti grafik diatas. Yaitu dengan penambahan tenaga kerja menjadi dua kali, maka biaya yang dikeluarkan akan menjadi dua kalinya. Pada garis biaya nyata menggambarkan bahwa dengan pemakaian tenaga kerja menjadi dua kalinya, maka biaya nyata yang dikeluarkan akan lebih besar daripada asumsi (R.B. Harris, 1978). Hal ini dikarenakan oleh kenyataan bahwa tenaga kerja bekerja secara produktif pada awal dari suatu kegiatan dan berangsur-angsur akan menurun. Sehingga, biaya yang dikeluarkan tiap unit pekerjaan akan menjadi lebih besar.
tersebut, hal ini ditunjukan dalam gambar 2.3 yang melukiskan dengan menambah tenaga kerja, maka produktivitasnya akan menurun. Contoh : Seorang subkontraktor mempunyai pekerjaan untuk melaksanakan erection 84.000 M2. Ia dapat menggunakan beberapa ukuran kelompok pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya dengan biaya yang bervariasi (termasuk schaffolding). Subkontraktor tersebut berharap bahwa biaya yang akan dikeluarkan dan ukuran kelompok pekerja dapat mengikuti estimasi yang telah ditetapkan, seperti dalam tabel berikut : Tabel 2.1 Ukuran kelompok
Hubungan antara Sumberdaya
Durasi
dengan
ESTIMASI ERECTION (Per-hari) M2
jumlah pekerja (orang)
Hubungan antara sumberdaya dengan durasi 10 8 6 4 2 0
aktual asumsi
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Durasi Kegiatan (hari)
Gambar 2.3 dengan durasi
Hubungan
sumberdaya
Konsep kedua yang harus dipahami seperti dilukiskan pada grafik diatas. Anggapan yang terjadi bahwa suatu kegiatan yang dapat diselesaikan oleh 8 (delapan) pekerja dalam waktu 1 (satu) hari, identik dengan digunakannya 1 (satu) pekerja dan akan diselesaikan dalam 8 (delapan) hari. Kombinasi lain yang dapat ditunjukan disini, suatu pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 4 (empat) hari oleh 2 (dua) pekerja atau 2 (dua) hari oleh 4 (empat) pekerja. Pada kenyataannya hal tersebut tidak benar, seperti yang ditunjukan oleh garis actual, menggambarkan deviasi dari asumsi. Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal antara lain : a. Kondisi ruang gerak ditempat kerja yang mengharuskan menggunakan sejumlah pekerja tertentu. b. Penggunaan pekerja yang lebih banyak akan menurunkan produktivitas kelompok kerja
UKURAN KELOMPOK
1300
1 (1 Set schaffolding , 2 buruh, 1 tukang kayu, 1 kepala tukang)
1660
2 (1 Set Schaffolding, 2 buruh, 2 tukang kayu, 1 kepala tukang)
2040
3 (2 Set schaffolding, 3 buruh, 3 tukang kayu, 1 kepala tukang)
2300
4 (2 Set Schaffolding, 3 buruh, 3 tukang kayu, 1 kepala tukang)
Buruh = Rp. 12 / jam (8 jam/hari) Tukang kayu = Rp. 16 / jam (8 jam/hari) Kepala tukang = Rp. 18 / jam (8 jam/hari) Schaffolding = Rp. 60 / hari Masing-masing kelompok dapat ditentukan biaya yang dibutuhkam, yaitu : Ukuran kelompok 1 (satu) Waktu yang dibutuhkan = 84.000 M2 / 1.300 M2 = 64,6 hari (dipakai 65 hari). Tabel 2.2 Perhitungan biaya yang dibutuhkan tiap hari Nama
Orang
Kepala Tukang
1
144.00
144.00
Tukang Kayu
1
128.00
128.00
Buruh
2
96.00
192.00
1
60.00
60.00
Scaffolding
Upah / hari
Jumlah
Jumlah / hari
524.00
Jumlah / hari x 65 hari
34,060.00
Dengan cara yang sama dapat dihasilkan biaya dari masing-masing ukuran kelompok pekerja seperti dalam tabel berikut :
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
4
Tabel 2.3 biaya dari berbagai ukuran kelompok Ukuran Kelompok
Durasi (hari)
1
64,6 dipakai 65
34.060,00
2
50,6 dipakai 51
33.252,00
3
41,2 dipakai 42
33.936,00
4
36,5 dipakai 37
34.632,00
Biaya (Rp)
Dari tabel tersebut dapat digambarkan grafik hubungan durasi dengan biaya, dari masing-masing segment dihitung dan digambarkan di bawah ini : S1 = (Rp. 33.936-Rp. 33.252) / (51-42) = Rp. 76,22/hari S2 = (Rp. 34.632-Rp. 33.936) / (42-37) = Rp. 139,2/hari
2. Studi Pustaka, yaitu mencari informasi dan sumber-sumber berdasarkan bukubuku yang berkaitan. 3. Analisis data, yaitu menganalisa data yang ada, sehingga sesuai dengan apa yang diperlukan. 4. Penyusunan Network planning. 5. Proses Crashing. 6. Least cost analysis. Mulai
Network planning
Hubungan Durasi-Biaya
Jalur Kritis
Biaya
35.000
Alternatif Ke...
34.500
34.632
34.000
33.936
Cost slope min alternatif
33.500 33.000
33.252 0
35
40
45
50
55
Durasi Kegiatan (hari)
Biaya Normal
Grafik 2.1 Hasil perhitungan durasi dengan biaya
Durasi Normal
Biaya Crash
Durasi Crash
Cost slope Optimum
2.1.2. Beberapa Kendala Dalam Percepatan Waktu (Crashing) Ok
Dalam melaksanakan percepatan waktu penyelesaian proyek, terdapat beberapa kendala-kendala yang dapat menghabat proses percepatan waktu dalam pekerjaan yang harus perhatikan, yaitu : a. Jumlah tenaga kerja yang tersedia. b. Jumlah peralatan yang tersedia. c. Persyaratan mutu produk yang dihasilkan. d. Pasokan material. e. Dana yang tersedia. f. Kendala non-teknis. 3. METODOLOGI PENELITIAN
Penulisanpercepatandurasiinidilakukan karena ingin mengetahui seberapa efektif dan efisien metode Crashing ini jika diterapkan pada Proyek Pembangunan Jembatan Cianten Pada Ruas Jalan Lingkar Utara Leuwiliang. Hal yang pertama yang dilakukan untuk melakukan ProjectCrashing adalah : 1. Pengumpulan data, diperoleh dari pihak owner dan kontraktor.
Ya
Biaya Total Percepatan Optimum
Least Cost Analysis
Selesai
Gambar 3.1 Skema Proses Crashing 3.1 Pengumpulan Data Data yang diperoleh untuk tugas akhir ini berupa : 1. Proposal penawaran. 2. Time schedule. 3. Metode konstruksi. 4. Gambar rencana. 5. Rencana anggaran biaya. Data yang diperoleh dari hasil interview : 1. Kondisi lapangan. 2. Produktivitas dan lain-lain. 3.2 Analisis Data
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
5
a. Penyusunan Network Planning (NWP) Langkah awal dalam penyusunan pada penelitian ini adalah penyusunan NWP, pada penulisan ini penyusunan NWP. Penyusuna NWP dapat diuraikan sebagai berikut : Identifikasi Aktifitas Proyek
Estimasi Durasi Aktifitas
Penyusunan Urutan Aktifitas
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Data Umum Proyek
Nama Proyek : Pembangunan Jembatan Cianten Pada RuasJalan Lingkar Utara Leuwiliang Lokasi Proyek : Kecamatan Leuwiliang Panjang Jembatan : 200 meter Lebar Manfaat : 7 meter Kontraktor :PT. CIPADANG JAYABAYA PUTRA UTAMA
Penyusunan Jadwal Proyek
Analisis dan Peninjauan ulang
Ya sesuai Tidak
Pelaksanaan dan Penerapan Jadwal
Gambar 3.2 Skema Pembuatan Network Planning a. Proses Crashing Untuk melakukan prosescrashing terlebih dahulu harus mengetahui langkah-langkah yang diambil. Langkah-langkahnya adalah : 1. Menentukan durasi hari normal dan durasi harga normal. 2. Mengidentifikasi kegiatan yang bisa dipercepat. 3. Menentukan metode yang akan digunakan untuk crash durasi (satu metode atau lebih). Pada analisa ini Proses Crashing menggunakan metode pengelompokkan kerja. 4. Membuat tabel harga normal dan durasi hari dipercepat dan juga biaya normal dan biaya dipercepat untuk semua kegiatan. 5. Menghitung Cost slope dari semua kegiatan dengan rumus :
Alamat : Jl. Raya Pandeglang Km. 4 No. 6 Rangkasbitung Kab.Lebak KONTRAK ASLI : Sumber Dana : APBD Provinsi Jawa Barat TA. 2011 Nomor Kontrak :620/D.00115.7000/PEMB-JBT/SPJPK/DMBP Tanggal Kontrak : 01 Juni 2011 Nilai Kontrak Awal :Rp. 19.580.702.930,00 Nomor SPL :630/D.00115.7000/PEMB-JBT/BASTL/DBMP Tanggal SPL : 01 Juni 2011 Nomor SPMK :630/D.00115.7000/PEMB-JBT/SPMK/DBMP Jangka Waktu Kontrak Awal :210 hari kalender Tanggal Akhir Kontrak : 27 Desember 2011 ADDENDUM : Nomor Addendum :620/ B.00115.7000/PEMB-JBT/ADD1SPJPK/ DBMP Tanggal Addendum : 17 juni 2011 Masa Pelaksanaan : Tetap (210 Hari Kalender) Serah Terima Pertama PHO : -
CS = Biaya dipercepat – Biaya normal Durasi normal – Durasi dipercepat
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
6
4.2. Percepatan Pekerjaan
Gambar 4.1 PetaLokasiProyek
Dalam proyek Pembanguna Jembatan Cianten Pada Ruas Jalan Lingkar Utara Leuwiliang ini, dilihat dari kurva S banyak pekerjaan yang lambat dikerjakan sehingga dapat menyebabkan kerugian akibat keterlambatan. Maka untuk mencegah terjadinya keterlambatan diperlukan percepatan durasi pekerjaan tanpa merubah harga menjadi lebih besar dari harga yang telah direncanakan. Dalam proyek ini terjadi perubahan atau addendum dari beberapa pekerjaan dan beberapa pekerjaan pula yang di sub kontrakan kepada Adhi Mix yang diantaranya : 1. Unit pracetak gelagar tipe I bentang 16,6 m 2. Unit pracetak gelagar tipe I bentang 40,8 m 3. Unit pracetak gelagar tipe I bentang 50,8 m 4. Unit pracetak diafragma H = 0,9 5. Unit pracetak diafragma H = 2,1 6. Perletakan elastomeric jenis (350x400x39) 7. Perletakan elastomeric jenis (400x550x80) Maka hanya beberapa pekerjaan saja yang akan dipercepat durasi waktu pekerjaannya agar lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan. Pekerjaanpekerjaan yang akan dipercepat, diantaranya : 1. Divisi 3. Pekerjaan Tanah a) Galian biasa b) Penyiapan badan jalan 2. Divisi 7. Struktur a) Beton K-350 b) Beton K-250 c) Baja tulangan ulir U39 d) Tiang bor beton dia. 800 mm e) Pasangan Batu 4.3. Percepatan Durasi Pekerjaan Dengan Metode Pengelompokkan Kerja
Gambar 4.2 DenahSituasiJembatan
Dalam perhitungan jumlah pekerja diambil dari analisa upah pekerja yang terdapat dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB). RAB sendiri didapat dari pihak
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
7
kontraktor dan pihak owner proyek pembangunan jembatan cianten pada ruas jalan lingkar utara leuwiliang. Penentuan jumlah pekerja diperlukan untuk menentukan jumlah pekerja dalam tiap kelompok pekerja. Tabel 4.2 Detail perhitungan kebutuhan tenaga Nama Pekerja Koef Volume (M')/hari Durasi 1 hari (jam) 1 2 3 4 PEKERJAAN TIANG BOR BETON DIA. 800 MM Mandor 3,958 16 7 Tukang 15,8322 16 7 Pekerja 23,7483 16 7 TOTAL
Waktu yang dibutuhkan = 512 M’ / 16 M’ = 32 hari. Tabel 4.5 Perhitungan biaya yang dibutuhkan tiap hari
9,046857143 36,18788571 54,28182857
9 37 55 101
Orang 9
49.000,00
441.000,00
Pekerja
55
35.000,00
1.925.000,00
37
45.500,00
Tukang
Upah / hari
Jumlah
1.683.500,00
Jumlah / hari
Jumlah (org)
5 = (2x3/4)
Nama Mandor
Perlengkapan
4.049.500,00
Volume/Hari (M')
Harga Satuan / M'
Jumlah
Bore Pile
16
1.979.000,00
31.664.000,00
Concrete Pump
16
35.700,00
571.200,00
Alat Bantu
16
25.000,00
400.000,00
Bahan Beton
16
1.841.312,71
29.461.003,36
Jumlah / hari
Tabel 4.3 Jumlah kebutuhan tenaga kerja
Nama Pekerjaan
Jumlah Jumlah Jumlah Durasi Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Sat Vol Kelompok I / Kelompok I / Kelompok I I / Kelompok I hari hari hari (Hari)
Durasi Durasi Pekerja Pekerja Kelompok I Kelompok I I (Hari) (Hari)
Beton K 350 Beton K 250 Baja Tulangan Ulir 39 Tiang Bor Beton Dia. 800 mm Pasangan Batu
M3 1,147.40 377 M3 99.02 14 kg 220,610.9 126 M' 512.00 101 M3 17.37 14
3
2
1
2
3
3
2
4
5
10
303
227
23
29
39
12 109 85 11
10 101 75 9
2 30 32 2
3 34 37 3
4 37 43 4
Pekerjaan yang dipercepat pengerjaannya, diantaranya :
Ukuran Kelompok
Durasi (hari)
I
32
2.116.662.507,52
II
36,571 dipakai 37
2.137.015.583,78
III
39,384 dipakai 40
2.131.882.058,36
SI = (2.137.015.583,78 – 2.116.662.507,52) / (37 – 32)= Rp. 4.070.615,25 / hari S2 = (2.131.882.058,36 – 2.116.662.507,52) / (40 – 32)= Rp. 1.902.443,86 / hari Hubungan durasi dengan biaya
waktu
1. Pekerjaan Tiang Bor Beton Dia. 800 mm Berdasarakan RAB pekerjaan tiang bor beton dia. 800 mm dengan volume 512 M’, pekerjaan pelaksanaannya dengan mnegggunakan beberapa ukuran kelompok pekerja. Tabel 4.4 ukuran kelompok kerja Produktivitas perhari (M')
Ukuran Kelompok
16 14 13
I ( 1 set alat bantu, 9 mandor, 37 tukang, 55 pekerja) II ( 1 set alat batu, 8 mandor, 32 tukang, 45 pekerja) III ( 1 set alat batu, 7 mandor, 27 tukang, 41 pekerja)
Masing-masing kelompok dapat ditentukan biaya yang dibutuhkan, yaitu : Ukuran Kelompok I (satu)
Biaya
Dari tabel tersebut dapat dihitung dan digambarkan grafik hubungan durasi dengan biaya :
2,137,015,583.78
Biaya
Penyiapan Badan Jalan DIVISI 7. STRUKTUR
M3 113.80 4 M2 8,000.00 4
2.116.662.507,52
Dihitung dengan cara yang sama dapat dihasilkan biaya dari masing-masing ukuran kelompok pekerja seperti dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.6 kombinasi harga dari beberapa kelompok kerja
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH Galian Biasa
62.096.203,36
Jumlah / hari x 32 hari
2,131,882,058.36 2,116,662,507.52
0
32
37
40
waktu
Grafik 4.1 Hasil perhitungan durasi dengan biaya
2. Pekerjaan Tulangan U39 Ulir Berdasarakan RAB pekerjaan tulangan U39 ulir dengan volume 220.610,90 Kg Tabel 4.7 ukuran kelompok kerja Produktivitas perhari (Kg) 7500 6500 5000
Ukuran Kelompok I ( 1 set alat bantu, 6 mandor, 45 tukang, 75 pekerja) II ( 1 set alat batu, 5 mandor, 39 tukang, 65 pekerja) III ( 1 set alat batu, 5 mandor, 36 tukang, 60 pekerja)
Masing-masing kelompok dapat ditentukan biaya yang dibutuhkan, yaitu :
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
8
Ukuran Kelompok I (satu) Waktu yang dibutuhkan = 220.610.90 / 7500 Kg = 29,4 hari dipakai 30 hari Tabel 4.8 Perhitungan biaya yang dibutuhkan tiap hari Nama
Orang
Upah / hari
6
49.000,00
294.000,00
Pekerja
75
35.000,00
2.625.000,00
Tukang
45
45.500,00
2.047.500,00
Jumlah / hari Perlengkapan
Volume/Hari (Kg)
Bahan
4.966.500,00 Harga Satuan / Kg
Jumlah
7500
500,00
7500
9.810,00
Jumlah / hari
3.750.000,00 73.575.000,00 77.325.000,00
Jumlah / hari x 30 hari
2.420.522.181,00
Dihitung dengan cara yang sama dapat dihasilkan biaya dari masing-masing ukuran kelompok pekerja seperti dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.9 kombinasi harga dari beberapa kelompok kerja Ukuran Kelompok
Durasi (hari)
I
29,4 dipakai 30
Produktivitas perhari (M3) 50 40 30
Jumlah
Mandor
Alat Bantu
Tabel 4.10 ukuran kelompok kerja
Biaya 2.420.522.181,00
II
33,94 dipakai 34
2.424.523.000,00
III
36,76 dipakai 37
2.436.191.000,00
Dari tabel tersebut dapat digambarkan grafik hubungan durasi dengan biaya, seperti dibawah ini :
SI = (2.424.523.000,00 – 2.420.522.181,00) / (34 – 30)= Rp.1.000.204,75 / hari S2 = (2.436.191.000,00– 2.420.522.181,00) / (37 – 30)= Rp.2.238.402,71 / hari
34
37
Biaya
waktu
Grafik 4.2 Hasil perhitungan durasi dengan biaya 3. Pekerjaan Beton K-350 Berdasarakan RAB pekerjaan beton K350 dengan volume 1.147,40 M3, pekerjaan pelaksanaannya dengan mnegggunakan beberapa ukuran kelompok pekerja.
Orang 16
Upah / hari 49.000,00
Jumlah 784.000,00
Pekerja
236
35.000,00
8.260.000,00
125
45.500,00
5.687.500,00
Jumlah / hari Perlengkapan
Volume/Hari (M3)
14.731.500,00 Harga Satuan / M3
Jumlah
Concrete Pan Mixer
50
63.450,00
3.172.500,00
Concrete Vibrator
50
8.883,00
444.150,00
Water Tanker 3000-4000L
50
5.590,00
279.500,00
Alat Bantu
50
10.000,00
500.000,00
Bahan
50
1.151.356,20
57.567.810,00
Jumlah / hari
61.963.960,00
Jumlah / hari x 23 hari
1.763.995.580,00
Dihitung dengan cara yang sama dapat dihasilkan biaya dari masing-masing ukuran kelompok pekerja seperti dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.12 kombinasi harga dari beberapa kelompok kerja
2,424,523,000.00
30
Nama Mandor Tukang
2,436,191,000.00
0
I ( 1 set alat bantu, 16 mandor, 125 tukang, 236 pekerja) II ( 1 set alat batu, 13 mandor, 101 tukang, 189 pekerja) III ( 1 set alat batu, 10 mandor, 75 tukang, 142 pekerja)
Masing-masing kelompok dapat ditentukan biaya yang dibutuhkan, yaitu : Ukuran Kelompok I (satu) Waktu yang dibutuhkan = 1.1417,40 M3 / 50 M3 = 23 hari. Tabel 4.11 Perhitungan biaya yang dibutuhkan tiap hari
Hubungan durasi dengan biaya
2,420,522,181.00
Ukuran Kelompok
Ukuran Kelompok
Durasi (hari)
Biaya
I
23
1.763.995.580,00
II
28,685 dipakai 29
1.768.857.638,40
III
38,2466 dipakai 39
1.768.353.638,40
Dari tabel tersebut dapat digambarkan grafik hubungan durasi dengan biaya, dari masing-masing segment dihitung dan digambarkan di bawah ini : SI =(1.768.857.638,40 -1.763.995.580,00) / (29 – 23)= Rp. 810.343,07 / hari S2=(1.768.353.638,40-1.763.995.580,00) / (39 – 23)= Rp. 272.378,65 / hari
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
9
Hubungan durasi dengan biaya
Biaya
1,768,857,638.40
1,768,353,638.40
1,763,995,580.00
23
29
Dari tabel tersebut dapat digambarkan grafik hubungan durasi dengan biaya, dari masing-masing segment dihitung dan digambarkan di bawah ini : SI = (10.710.682,50 – 10.064.490,98) / (4 – 2) = Rp. 323.095,76 / hari S2 = (10.710.682,50 – 9.892.509,38) / (4 – 3) = Rp. 818.173,11 / hari Hubungan durasi dengan biaya
39
waktu
Grafik 4.3 Hasil perhitungan durasi dengan biaya
Produktivitas perhari (M3) 50 40 30
biaya
4. Pekerjaan Beton K-250 Berdasarakan RAB pekerjaan beton K250 dengan volume 99,02 M3, pekerjaan pelaksanaannya dengan mnegggunakan beberapa ukuran kelompok pekerja. Tabel 4.13 ukuran kelompok kerja
10.710.682,50 10.064.490,98 9.892.509,38
0
2
3
4
waktu
Grafik 4.5 Hasil perhitungan durasi dengan biaya
Ukuran Kelompok I ( 1 set alat bantu, 1 mandor, 7 tukang, 6 pekerja) II ( 1 set alat batu, 1 mandor, 6 tukang, 5 pekerja) III ( 1 set alat batu, 1 mandor, 5 tukang, 4 pekerja)
Masing-masing kelompok dapat ditentukan biaya yang dibutuhkan, yaitu : Ukuran Kelompok I (satu) Waktu yang dibutuhkan = 99,02 M3 / 50 M3 = 1,980 hari(dipakai 2 hari). Tabel 4.14 Perhitungan biaya yang dibutuhkan tiap hari Nama
Orang
Mandor
1
49.000,00
49.000,00
Pekerja
6
35.000,00
210.000,00
7
45.500,00
Tukang
Upah / hari
Jumlah
318.500,00
Jumlah / hari Perlengkapan
Volume/Hari (M3)
577.500,00 Harga Satuan / M3
Jumlah
Concrete Pan Mixer
50
63.450,00
3.172.500,00
Concrete Vibrator
50
8.883,00
444.150,00
Water Tanker 3000-4000L
50
5.590,00
279.500,00
Alat Bantu
50
10.000,00
500.000,00
Bahan
50
980.319,00
49.015.950,00
Jumlah / hari
53.412.100,00
Jumlah / hari x 2 hari
107.439.304,00
Dihitung dengan cara yang sama dapat dihasilkan biaya dari masing-masing ukuran kelompok pekerja seperti dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.15 kombinasi harga dari beberapa kelompok kerja Biaya
5. Pekerjaan Pasangan Batu Berdasarakan RAB pekerjaan pasangan batu dengan volume 17,37 M3, pekerjaan pelaksanaannya dengan mnegggunakan beberapa ukuran kelompok pekerja. Tabel 4.16 ukuran kelompok kerja Produktivitas Ukuran Kelompok perhari (M3) 9 I ( 1 set alat bantu, 1 mandor, 3 tukang, 10 pekerja) 7 II ( 1 set alat batu, 1 mandor, 2 tukang, 8 pekerja) 5 III ( 1 set alat batu, 1 mandor, 2 tukang, 6 pekerja) Masing-masing kelompok dapat ditentukan biaya yang dibutuhkan, yaitu : Ukuran Kelompok I (satu) Waktu yang dibutuhkan = 17,37 M3 / 9 M3 = 1,93 hari (dipakai 2 hari). Tabel 4.17 Perhitungan biaya yang dibutuhkan tiap hari Nama
Orang
Mandor
1
49.000,00
49.000,00
Pekerja
10
35.000,00
350.000,00
3
45.500,00
Tukang
Upah / hari
Jumlah
136.500,00
Jumlah / hari Perlengkapan
Volume/Hari (M3)
535.500,00 Harga Satuan / M3
Jumlah
Peralatan
9
51.170,25
460.532,25
Bahan
9
454.116,00
4.087.044,00
Ukuran Kelompok
Durasi (hari)
I
1,98 dipakai 2
II
2,481 dipakai 3
9.892.509,38
Jumlah / hari
4.547.576,25
III
3,474 dipakai 4
10.710.682,50
Jumlah / hari x 2 hari
10.064.490,98
10.064.490,98
Dihitung dengan cara yang sama dapat Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
10
dihasilkan biaya dari masing-masing ukuran kelompok pekerja seperti dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.18 kombinasi harga dari beberapa kelompok kerja Ukuran Kelompok
Durasi (hari)
Tabel 4.20 Perhitungan biaya yang dibutuhkan tiap hari Nama
Orang
Mandor
1
49.000,00
49.000,00
Pekerja
3
35.000,00
105.000,00
Perlengkapan
Volume/Hari (M3)
1,98 dipakai 2
10.064.490,98
II
2,481 dipakai 3
9.892.509,38
III
3,474 dipakai 4
10.710.682,50
Dari tabel tersebut dapat digambarkan grafik hubungan durasi dengan biaya, dari masing-masing segment dihitung dan digambarkan di bawah ini :
113,8
862,50
98.152,50
Dumptruck 3,5 Ton
113,8
16.810,00
1.912.978,00
113,8
5.000,00
Alat Bantu
9,892,509.38
waktu
Grafik 4.5 Hasil perhitungan durasi dengan biaya 6. Pekerjaan Galian Biasa Berdasarakan RAB pekerjaan galian biasa dengan volume 113,8 M3, pekerjaan pelaksanaannya dengan mnegggunakan beberapa ukuran kelompok pekerja. Tabel 4.19 ukuran kelompok kerja Produktivitas perhari (M3) 113,8 70 50
569.000,00
Jumlah / hari
2.580.130,50
Jumlah / hari x 1 hari
2.734.130,50
Ukuran Kelompok
Durasi (hari)
I
1
2.734.130,50
II
2
2.773.566,13
Biaya
III
3
2.771.314,50
Dari tabel tersebut dapat digambarkan grafik hubungan durasi dengan biaya, dari masing-masing segment dihitung dan digambarkan di bawah ini : SI = (2.773.566,13 – 2.734.130,50) / (2 – 1) = Rp. 39.435,63/ hari S2 = (2.771.314,50 – 2.734.130,50) / (3 – 1) = Rp. 18.592,00 / hari Hubungan durasi dengan biaya
biaya
biaya
10,064,490.98
4
Jumlah
Exavator 80-140 Hp
10,710,682.50
3
154.000,00 Harga Satuan / M3
Dihitung dengan cara yang sama dapat dihasilkan biaya dari masing-masing ukuran kelompok pekerja seperti dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.21 kombinasi harga dari beberapa kelompok kerja
SI = (10.710.682,50 – 10.064.490,98) / (4 – 2)= Rp. 323.095,76 / hari S2 = (10.710.682,50 – 9.892.509,38) / (4 – 3)= Rp. 818.173,11 / hari Hubungan durasi dengan biaya
2
Jumlah
Jumlah / hari
Biaya
I
0
Upah / hari
2,773,566.13 2,734,130.50
2,771,314.50
Ukuran Kelompok I ( 1 set alat bantu, 1 mandor, 3 pekerja) II ( 1 set alat batu, 1 mandor, 2 pekerja) III ( 1 set alat batu, 1 mandor, 1 pekerja)
Masing-masing kelompok dapat ditentukan biaya yang dibutuhkan, yaitu : Ukuran Kelompok I (satu) Waktu yang dibutuhkan = 113,8 M3 / 113,8 M3 = 1 hari.
0
1
2
3
waktu
Grafik 4.6 Hasil perhitungan durasi dengan biaya 7. Penyiapan Badan jalan Berdasarakan RAB pekerjaan penyiapan badan jalan dengan volume 8000 M2, pekerjaan pelaksanaannya dengan mnegggunakan beberapa ukuran kelompok pekerja.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
11
Nama
Orang
Upah / hari
Jumlah
Mandor
1
49.000,00
49.000,00
Pekerja
3
35.000,00
105.000,00
Jumlah / hari Perlengkapan
Volume/Hari (M2)
154.000,00 Harga Satuan / M2
Jumlah
Motor Grader 100 Hp
2500
37,50
93.750,00
Vibrator Roller 5-8 Ton
2500
240,00
600.000,00
Alat Bantu
2500
1.750,00
4.375.000,00
Jumlah / hari
5.068.750,00
Jumlah / hari x 4 hari
16.712.800,00
Dihitung dengan cara yang sama dapat dihasilkan biaya dari masing-masing ukuran kelompok pekerja seperti dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.24 kombinasi harga dari beberapa kelompok kerja Ukuran Kelompok
Durasi (hari)
Biaya
I
3,2 dipakai 4
16.712.800,00
II
4,8 dipakai 5
16.787.135,14
III
9,6 dipakai 10
17.026.393,51
Hubungan durasi dengan biaya
17,026,393.51 Biaya
Tabel 4.22 ukuran kelompok kerja Produktivitas Ukuran Kelompok perhari (M2) 2500 I ( 1 set alat batu, 1 mandor, 3 pekerja) 1666,66 II ( 1 set alat batu, 1 mandor, 2 pekerja) 833,333 III ( 1 set alat batu, 1 mandor, 1 pekerja) Masing-masing kelompok dapat ditentukan biaya yang dibutuhkan, yaitu : Ukuran Kelompok I (satu) Waktu yang dibutuhkan = 8000 M2 / 2500 M2 = 3,2 Hari dipakai 4 hari. Tabel 4.23 Perhitungan biaya yang dibutuhkan tiap hari
16,712,800.00 0
16,787,135.14
4
5
10
waktu
Grafik 4.7 Hasil perhitungan durasi dengan biaya Pembahasan Hasil Analisis Setelah melakukan proses crashing dengan menggunakan metode pengelompokkan kerja yang dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok maka terlihat dari tabel 4.25, 4.26 dan 4.27 bahwa ada banyak kombinasi durasi dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek pembangunan jembatan. Dari semua perhitungan yang dilakukan, ukuran kelompok I (satu) yang bisa digunakan karena waktu yang cepat dan biaya yang minimal.
Dari tabel tersebut dapat digambarkan grafik hubungan durasi dengan biaya, dari masing-masing segment dihitung dan digambarkan di bawah ini : SI = (16.787.135,14 – 16.712.800) / (5 – 4) = Rp. 74.335,14/ hari S2 = (17.026.393,51 – 16.712.800) / (10 – 4)= Rp. 52.265,58 / hari
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
12
Proyek ini megalami keterlambatan selama 4 bulan atau 121 hari dan dikenakan sangsi atau penalti sebesar 5% x nilai kontrak atau sebesar : 16.172.243.562,66 808.612.178,13
x
5
%
=
Rp.
Biaya normal + Biaya sangsi keterlambatan : 14.712.209.223,17 + 808.612.178,13 = Rp.15.520.821.401,30
15.520.821.401,30 Biaya 14.763.212.954,32
14.753.313.215,88 14.724.008.527,05
Biaya Normal
14.712.209.223,17
154
135 Waktu Dipercepat Waktu
118
191 Waktu Normal
312 Waktu Keterlambatan Gra
fik 4.8 Hubungan durasi dengan biaya Kesimpulan
Dari tabel di atas dapat dihitung dan digambarkan kedalam grafik seperti di bawah ini : (14.724.008.527,05-14.714.209.223,17)/ (191-118) = Rp. 134.237,04 / hari (14.753.313.215,88-14.714.209.223,17)/ (191-135) = Rp. 698.285,58 / hari (14.763.212.954,32-14.714.209.223,17)/ (191-154) = Rp. 875.066,63 / hari
1. Dari proses crashing yang dilakukan dari ketiga kelompok didapatkan biaya dan durasi yang minimum. 2. Hasil yang didapatkan dari perhitungan ini yang paling rendah biaya dan waktunya adalah kelompok I dengan biaya sebesar Rp. 14.724.008.527,05 berdurasi 118 hari. 3. Kelompok II dengan biaya Rp. 14.753.313.215,88 berdurasi 135 hari. Dan pengerjaannya bisa dikombinasikan dengan kelompok I. 4. Kelompok III dengan biaya Rp. 14.763.212.209.223,17 berdurasi 154, kelompok III dari durasi dan biaya yang dihasilkan lebih besar
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
13
dari kelompok I dan kelompok II, akan tetapi pengerjaannya bisa dikombinasikan dengan kelompok I dan kelompok II. 5. Dengan melakukan proses percepatan durasi dapat mencegah terjadinya keterlambatan pada proyek ini, yang sangsinya cukup besar dengan nominal 5% dari nilai kontrak. 6. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode pengelompokkan kerja ini bisa diterapkan dipelaksanaan pekerjaan agar mencegah terjadinya keterlambatan pekerjaan. 7. Percepatan durasi juga bisa digunakan dengan mengkombinasikan dari ketiga kelompok ukuran pekerja tersebut.
3. Nindi Alviana Mahmuda., Efesiensi Biaya Dan Waktu Pelaksanaan Proyek Dengan Proses Crashing, 2007nindy
[email protected] 4. Paulus Nugraha, Ishak Natan, R. Sutjipto., Manajemen Proyek Konstruksi 2, Kartika Yudha, Surabaya, 1986 5. Soeharto, Iman., Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Oprasional, Erlangga, Jakarta. 1995 6. Taufiqur Rachman., Manajemen Proyek (Project Crashing), Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UniversitasEsa Unggul, Jakarta. 2012 http://taufiqurachman.blog.esaunggul. ac.id/file/2012/11/EMA302-7Manajemen-Proyek-CrashingProject.pdf 7. Wulfram I. Ervianto., TeoriAplikasi Manajemen Proyek Konstruksi, Andi, Yogyakarta, 2004
DAFTAR PUSTAKA 1. Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum“ Standar Atas Jembatan Gelagar Beton Pratekan”,2010http://pu.bonebolangok ab.go.id 2. Husen, Abrar., Manajemen Proyek (Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyek), Andi Yogyakarta, 2009
RIWAYAT PENULIS 1) Khaerul Kahfi, ST. Alumni (2014) Program Studi TeknikSipil, Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor. 2) Ir. Budiono, MT. Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor. 3) Wiratna Tri Nugraha, ST., MT. Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik UniversitasP akuan Bogor.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
14