-
HAMBATAN PENYELESAIAN STUD1 PROGRAM S 2 oleh Goenawan A. Wardhana Fakultas Pascasarjana - Universitas Indonesia
PENDAHULUAN Dalam kenyataannya sebagian be sar peserta program S- 2 tidak dapat menyelesaikan studi mereka dalam waktu dua tahun. Khususnya untuk para peserta yang berasal dari luar kota ha1 ini menimbulkan banyak masalah. Selain daripada.itu mereka yang belajar dengan memperoleh beasiswa dari salah satu lembaga sebenarnya sudah hams beke rja kembali setelah masa dua tahun tersebut selesai. Akibatnya adalah orang mulai membandingkannya dengan waktu lama waktu pelajaran di luar m geri, dan menyatakan bahwa mereka yang belajar di luar negeri umumnya dapat selesai dalam jangka waktu yang direncanakan. Lepas dari tepat tidaknyaperbandingan ini, hal ini kurang menguntungkan bagi usaha rekrutmen calon-calonpeserta baru Oleh karena itu me'mang tepatlah kiranya bila diadakan pemikiran dan tindakan yang dapat membawa perbaikan pada keadaan ini.
Terjadinya kelambatan dalam penyelesaian studi seorang peserta program S - 2 dapat disebabkan oleh satu atau lebih faktor. Diantara faktor-faktor tersebut dapat dikemukakan : (1)
Adanya kesukaran dalam rnengikuti pelajara; karena tahap pendidikan sebelumnya tidak cukup memberi bekal kemampuan untuk menuntutpelajaran pada tingkat S 2. Yang bersangkutan sudah terlampau lama tidak melakukan kegiatanbelajar yang cukup intensif. Bakat yang dirniliki kurang memadai atau kurang sesuai untuk program studi yang diikuti.
-
(2) (3)
Peserta yang bersangkutan kurang memberikan waktu untuk studinya karena adanya peke rjaan atau kegiatan lainnya, atau memang kurang usahanya untuk belajar. ( 5 ) Yang bersangkutan menghadapi masalah kesehatan, masalah keluarga, masalah keuangan atau masalah probadi lainnya yang mengganggu kegiatan beldjarnya. (6) Yang bersangkutan menghadapi kesukaran dalam penyelenggaraan penelitian untuk penulisan thesisnya karena kesukaran dalam usahanya untuk memperoleh data, kerusakan atau kekurangan dalarn alat / sarana yang diperlukan atau karena kurangnya bimbingan yang ~diberikankepadanya Jika sekiranya faktor-faktor yangrnrnenyebabkan adanya hambatan dapat diatasi atau ditiadakan maka dapat diharapkan bahwa masalahnya akan dapat diselesailcan. (4)
PENCAMATAN DAN TINJAUAN Dari pengamatan penyelenggaraan program pascasarjana selama dua tahun ini memang satu atau lebih faktor yang disebut diatas merupakan penyebab te rjadinya kelambatan dalam penyelesaian studi para peserta. Melalui suatu penelitian yang sistematis kita tentunya akan dapat memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai relative significance masing-masing faktor tersebut untuk pelbagai program studi. Untuk sementara ini kami cenderung untuk menarik kesirnpulan bahwa faktor kurangnya bekal kemampuan merupakan faktor penghambat penting, bahkan mungkin faktor penyebab utama bagi terjadinya kelambatan. Dua faktor lain yang nampalcnya juga cukup penting adalah faktor kegiatan lain yang menggangu proses belajar dan faktor kesukaran dalarn penelitian.
PEMBAHASAN Jika kita memperhatikan lebih lanjut Ice-enam faktor yang disebutkan diatas, kita dapat menggolongkannya dalam faktor-faktor yang berkaitan dengan kemampuan peserta, kemauani peserta, situasillingkungan priiadi peserta dan'kegiatan penelitian peserta. Jelasalah kiranya bahwa jika kita ingin menanganinya, pendekatan yang akan dipergunakan untuk masing-masing faktorlkelompok faktor sejenis akan berbeda.
Mengingat bahwa dalam banyak hal masalah yang menyangkut kemampuan peserta akamya terletak pada kelemahan institusional yang ada pada sebagian sistem pendidikan tinggi kita, maka nampaknya usaha untuk mengadakan programprogram yang sifatnya remedial kiranya sukar untuk dihindarkan. Untuk itu tentunya diperlukan adanya sumber daya tambahan agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. Mengenai faktor yang berkaitan dengan kemauan peserta; pendekatannya tentunya adalah melalui pemberian insentif dan jika perlu melalui tindakan administratif. Adalah merupakan kenyataan bahwa hingga kini civil effect pendidikan S-2 tidak jelas jika tidak mau dikatakan tidak ada. Disamping itu persyaratan yang ditegaskan untuk naik pangkat ke golongan N adalah pemilikan ijazah Akta V, dan bukan ijazah pendidikan yang meningkatkan kemampuan yang bersangkutan dalam bidang ilmunya. Secara kelembagaan munglun tidak terlalu banyak yang dapat kita lakukan seuntuk menanggulangi masalah yang berhubungan dengan situasi/lingkungan pribadi para peserta progfam. Kalaupun dapat kita melakukan sesuatu hal ini tentunya dilakukan secara ad hoc.
-
Jelaslah kiranya bahwa penanganan masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas penelitianlpenulisan thesis titik berat penanganannya terletak pada fakultas masing-masing.
Masalah hambatan dalarn penyelesaian studi S - 2 merupakan suatu ha1 yang dihadapi oleh semua fakultas pascasarjana. Masalah ini merupakan sesuatu yang riil yang per lu ditangani dengan baik, dan yang hingga batas-batas tertentu dapat diatasi dengan cukup baik. Perlu ditangani karena hal ini tidak saja mempunyai dampak negatif baik dilihat ,dari segi biaya maupun dari segi operasional. Dapat ditangani karena dengan adanya sumber daya yang memadai dapat diambil tindakan-tindakan yang setidaknya akan dapat mengurangi tirnbulnya hambatan tersebut.
SARAN SARAN Dalam rangka upaya mengatasi hambatan-hambatan dalam penyelesaian studi S - 2, disarankan agar diusahakan halhal yang berikut : (1) D~usahakanadanya dana tambahan untuk keperluan penyelenggaraan remedial , sedikitnya pemberian tambahan dana TMSD. yang memungkinkan seorang peserta untuk mengkuti pelajaran tambahan yang diperlukan diluar program S - 2 yang sebenarnya, atau untuk dapat menyelenggarakan program-program tutorial. Ditetapkannya ketentuan bahwa ijazah S - 2 (atau Sp. I) merupakan per(2)
(3)
syaratan kewenangan mengajar untuk tingkat pendidikan tertentu. Diadakan penelitian mengenai sebab-sebab terjadinya hambatan dalam penyelesaian pendidikan strata dua dan tiga, serta urutan pentingnya pelbagai faktor pengharnbat dan disertai dengan alternatif - alternatif penanggulangannya. Dapatdipertimbangkan sebagai salah satu topic penelitian di salah satu I.U.C.
D I S K U S I Tanpa nama
: Diantara hambatan yang dikemukanan adalah hambatan aka-
demis, yaitu mutu S-1 dan kemampuan pelaksanaan penelitian. Difihak lain diinginkan atau disarankan mutu pendidikan S-2 dan penekanan penelitian. Jika ini diikuti, bagaimana mungkin program S-2 dapat berjalan, kecuali munglun &ngan menerima hanya lulusan universitas penyelenggara saja. 1. Bagairnanakah pola usaha meniadakan hambatan ini. 2. Sependapatkah saudara dengan penanya, bila pada tahaptahap awal berikut ini salah satu harapan dikorbankan, sambil berusaha dengan rencana yang disusun baik secara berangsur-angsur untuk mencapai kembali apa yang diharrapkan tadi.
U.I. (Gunawan W.) : Kenyataan bahwa tingkat kemampuan calon peserta masih besar perbedaannya maka kegiatan khususuntuk itu perlu diadakan : rnisal matrikulasi , pencangkokan , program alih tahun . Penyelenggara kegiatan remedial ~iniagar efektif didahului dengan penggalian informasi mengenai calon mahasiswa yang memadai dengan kebutuhan yang ada. Tujuan S-2 adalah untuk rnenghasilkan S-1 oleh karena itu kita h a m sangat berhati-hati sekali untuk menentukan hal ini. Karena itu kesimpulan adalah sebaiknya melalui penggalian informasi yang mencakup informasr tentang : pengetahuan (khususnya materi, bahasa) ketrampilan (bahasa, penelitian) sikap (self management, keuletan etc) dengan usaha yang memadai Isesuai dengan kesejangan yang ada. Selain pada adanya berbagai usaha pemberian motivasi dalam berbagai bentuknya.
-
U.G.M.
;
Nampaknya faktor-faktor penghambat penyelesaian program studi banyak. Apakah ada satu atau beberapa faktor yang bersifat strategis sehingga bila kita harus mengadakan prioritas pemecahan sebaiknya diarahkan kepada faktor strategis tersebut setidak-tidaknya bobot relatif masalah-masalah dapat memberikan petunjuk pada penyusunan kerangka prioritas pemecahan masalahnya.
:
1. Saya sependapat bahwa bobot relatif faktor-faktor peng hambat sebaiknya diteliti lebih lanjut agar kesimpulan kita lebih mantap.
(Sudarsono)
U.I.
(Gunawan W.)
2. Pelaksanaan penelitian 3. Kegiatan lain diluar program (Misalnya tugas mengajar S-1 dilembaga sendiri atau lembaga lain.) ad.1. placement testing + remedial program upgrading - updating ad.2 bimbingan lebih intensif - insentives kepada para pembimbing penjadwalan lebih awal ad.3. incentives dampak S-2 terhadap karir
-
-
- pangkat
- kewenangan.