OLEH
ACHMAD HUFAD SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Penting memahami manusia secara keseluruhan. Karena manusia (organisasi sosial) tidak dapat dipelajari tanpa menghubungkannya dengan : EKOLOGI,
Permasalahan
Keyakinan, Aspirasi,
Budaya /Produk yg mereka hasilkan.
Obyek material : interaksi atau prilaku manusia (individu, klp) dlm konteks/setting edukasi Obyek formal : interaksi/prilaku manusia (individu,klp) dalam proses-proses pendidikan/pembelajaran. Interaksi edukasi terkait dg: sasaran didik, pendidik, materi, komunikasi, lingkungan, dst Untuk itu, harus memahami kekuatan interaksi (pada masa lalu, hubungan dengan masa sekarang, dan menerapkan temuan interaksi itu) untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan sosial budaya utk mengupayakan kemajuan.
Tiap disiplin sain sosial berkonsentrasi pada salah satu kajian dalam gugusan sain sosial. psikologi mengkonsentrasikan kajian utamanya pada perilaku psikhis individu, sosiologi pada hubungan, ilmu politik pada kekuasaan, ekonomi pada penawaran dan permintaan, antropologi pada kebudayaan dst Sain sosial merupaka dasar yg dpt mejadi rujukan dlm memahami obyek sasaran Dik
Objek Material dan Formal No
Ilmu
Objek Material
Objek Formal
1.
Psikologi
M anusia
Tingkah laku individu (diri)
2.
Ekonomi
sda
Kebutuhan dan cara memenuhinya
3.
Sosiologi
Sda
Antar hubungan sosial
4
Antropolo gi
Sda
Kebudayaan (material dan immaterial)
5.
Pendidikan
sda
Pembinaan Kepribadian
Sain sosial (social sciences) adalah kumpulan disiplin ilmu yang berkaitan dengan pranata sosial (social institutions), individu dan interaksi kelompok dalam kehidupan manusia. asumsi pertama, individu adalah orang yang berperilaku dalam kehidupan berkelompok dan bermasyarakat. asumsi kedua, individu tidak dapat dipisahkan dari manusia lainnya ( faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya).
KESATUAN SISTEM DLM KEHIDUPAN
SOSIOLOOGI
DIK.
EKONOMI
ANTROPOLOGI
POLITIK
SOSIOLOGI
LS 9011 ANTROPOLOGI
DIK FORMAL/NF
Masa transisi Perubahan
Tuntutan kehidupan kini dan kelak Peningkatan pendidikan Tumbuh kesadaran di masyarakat Indonesia
Diperlukan paradigma pendidikan
Perolehan belajar sepanjang hayat
Aristoteles : Metaphysics Setiap manusia ingin mengetahui Pengetahuan >< Ilmu pengetahuan •Spontan •Tersurat •Langsung
•Tersirat •Disusun sistematis •Holistik
Terkait penggunaan sarana
Mencari jawaban Norma ilmiah Cari benda terkecil (manageable) >< We loose the big picture Losing intrinsic sense of connection to a larger whole Cermin pecah Tidak memantul refleksi benar Multi Transdisipliner Inter
Persyaratan Ilmu: a. Dasar pembenaran menurut pengaturan kerja ilmiah yang diarahkan pada perolehan derajat kepastian b. Sistematik dan sistemik c. Sifat intersubjektif ilmu atau pengetahuan ilmiah tidak didasarkan intuisi & sifat subjektif, kesepakatan & pengakuan kadar kebenaran ilmu dalam hubungan menyeluruh ilmu tersebut
Prilaku
Psikologi
emperis
Ilmu Pend.
normatif
In being & In becoming Tangible
><
Intangible
Gambar Multireferensial
Perjalanan ilmiah dalam ilmu pendidikan terkait keruntutan & pengambilan keputusan
Mengambil tindakan yang tepat dalam menterjemahkan nilai-nilai budaya dari pengalaman sehari-hari dalam mengacu pada kebenaran ilmu
Cartesian : nalar >< Kecenderungan fikir holistik
Integralistis (alam, hidup + kehidupan)
Ilmu pendidikan
Praktek pendidikan Pergaulan antar manusia Corpora pengetahuan ilmiah Generate sebagai fungsi pergaulan antar individu
Konteks sistem pendidikan di Indonesia menghadapi pemerataan pendidikan = praktek pendidikan makro Hubungan antara pluralisme dan keterkaitan menjadi a transcultural society, analogi dg alur pikir transdisipliner a dynamic interplay Pemerataan keragaman kebudayaan : risiko kualitas perbedaan perspektif unik individu & kelompok khusus.
Individu yang memiliki keunikan, namun lahir dengan lebih dari satu potensi (multipotential) dan keterarahan sebagai manusia yang utuh
Pengakuan terhadap perbedaan dan keragaman = esensial bagi keberlanjutan seluruh kehidupan bangsa
Etika kemanusiaan & bersandar pada pemahaman thd perspektif kemanusiaan berbagai ilmu (multireferensial) yang terobosmenerobos menyatu memiliki berbagai dimensi (transdisiplin) & ditandai oleh interaksi yang dinamis
Muatan upaya perwujudan (aktualisasi) bakat dan talent secara optimal
Hasil riset diwarnai transdisciplinarity
Masa yang akan datang terjadi rekonfigurasi ilmu pengetahuan
Menghadapi berbagai masalah kehidupan di alam semesta, tak cukup sivitas akademika dg satu disiplin berdasarkan kognisinya semata, diperlukan orientasi transdisipliner melalui interpenetrasi antara rasio, emosi, intuisi dan cipta talent
Ilmu Pendidikan
Gambar Multireferensial
Body of knowledge ilmu pendidikan (corpora) pengetahuan ilmu mengupayakan (generate) diri berfungsi dalam pergaulan antara individu dalam sistem kemasyarakatan menjadi benang merah dalam seluruh perkembangan ilmu pendidikan
Pend. Alam Pend. Sosial
Pend. Sastra
Ilmu Pendidikan Pend. Bahasa
Pend. Luar Biasa
Pend. Matematika
Kreativitas
Emosi
Rasio
Intuisi
Cipta talent Interpenetrasi
LANDASAN
MATERI KEGIATAN
PENDEKATAN / PROSES
Sosiologi
Antropologi
obyek
Masy. Industri/modern Masy. Bersahaja/tradisional kota desa
Metode/ pendekatan
kuantitatif
Asas
objektif, dapat objektif, dapat diobsevasi, dapat diobsevasi, dapat diukur, diukur, dan bernilai guna dan bernilai guna
Fungsi
menggambarkan, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan fakta
kualitatif
menggambarkan, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan fakta
Sosiologi
Kini
Antropologi
obyek
Masy. Industri/modern kota
Masy. Bersahaja/tradisional desa
Metode/ pendekatan
kuantitatif
kualitatif
Asas
objektif, dapat diobsevasi, dapat diukur, dan bernilai guna
objektif, dapat diobsevasi, dapat diukur, dan bernilai guna
Fungsi
menggambarkan, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan fakta
menggambarkan, menjelaskan, meramalkan,
dan mengendalikan fakta
memiliki fungsi : 1. biologis 2. proteksi 3. sosialisasi / pendidikan 4. supportive 5. ekspresive
Pendidikan merupakan produk budaya manusia untuk memenuhi kepentingan manusia, khususnya yang berkaitan dengan pewarisan nilai-nilai dan pengembangan kecerdasan dalam kaitan dengan peningkatan kualitas hidup manusia.
Dalam kajian ilmu sosial (khususnya sosioantrpologi) pend itu mencerminkan gejala, peristiwa kebudayaan, sehingga pend tanpa orientasi budaya akan menjadi gersang dari nilai-nilai luhur. Karena itu upaya pend diarahkan kpd keseluruhan aspek kebudayaan dan kepribadian, dan harus mengacu pd pembinaan cita-2 hidup yang luhur, yg hrs mendorong ―self-education‖.
Dilihat dari perspektif sosio-antropologis pend adalah ―transformasi sistem sosial-budaya dari
satu generasi warga masy. kepada generasi lainnya. Secara umum pend ialah upaya dalam proses institusi pd suatu masy. berperan sbgai hantaran segala gagasan yang diakumulasikan dari pengetahuan, ukuran, aturan, dan cara-cara tertentu, guna dialihkan dari generasi yang tua kpd generasi muda‖. (Garna,1992)
Manusia saat lahir blm memiliki kemampuan apapun, stlh berinterkasi dg lingkungan sosialnya, dpt berkomunikasi, memahami kebiasaan, adat istiadat, norma dsb, yang berlangsung terus seiring dg perkembangan fisik dan psikisnya, sehingga dpt menjadi bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sosial budayanya. Hakekat pend adalah membentuk seseorang mnjadi mahluk sosial budaya, dlm arti individu yang mampu menjadi bagian dari komunitasnya, melalui orang lain yang dpt membantunya kearah itu.
Pend adalah sbuah fakta sosial, krna mengandung ciri: (1)berada di luar individu dan bersifat langgeng. Artinya telah ada sebelum individu lahir dan akan tetap ada meskipun individu bepulang ke asalnya; (2)memiliki daya paksa trhdap individu untuk melakukan dan menjalaninya; (3)tersebar di warga masy., dan menjadi milik warga masy. Pend adalah ―proses
mempengaruhi yang dilaksanakan oleh orang dewasa atas generasi yang belum matang untuk penghidupan sosialnya‖. (Durkheim, 1858-1917)
Pemaknaan pend. dipandang dari segi proses mempengaruhi yang dilakukan oleh generasi orang dewasa kpd mereka yg belum siap melakukan fungsi sosial budaya. Sasarannya adalah mengembangkan sejumlah kondisi fisik, intelek, dan watak sesuai tuntutan dimana mereka hidup, dgn begitu pend. tdk lain sbgai sarana persiapan utk hidup bermasyarakat yang disiapkan oleh masy. sendiri (Adiwikarta, 1988).
Pengertian pend. yg melukiskan dominasi masy. (yang diwakili oleh orang dewasa), dlm membentuk pribadi individu sbgai bagian usaha memelihara keseimbangan masy. atau disebut sebagai model mekanis, organis, dan model
proses.
1.
Model mekanis, yaitu
menggambarkan usaha mempertahankan apa yang ada dalam masy., dlm arti bahwa pend. sbgai upaya utk memberikan kemampuan menyesuaikan diri kpd keadaan yang diasumsikan tlah mantap;
2. Model organis, yaitu mengandung konsep homeostatis, yakni yg melukiskan penyesuaian diri kpd lingkungan yg berubah, yg tanpa disertai perubahan pd struktur internal. Ini berarti pend. merupakan upaya memberikan kemampuan menyesuaikan diri sambil mempertahankan struktur masy.yg telah ada
3. Model proses, yaitu menggambarkan perubahan pd struktur sesuai dengan keperluan menghadapi situasi lingkungan yg berubah. Ini berarti, bahwa pend. mengembangkan daya nalar dan kreativitas untuk kalau perlu mengubah struktur internal sesuai dgn tuntutan situasi yg berubah.
Pend.sbgai pranata (institusi) merupakan fenomena yg tumbuh dlm masyarakat. Pranata pend. merupakan bagian yang tdk terpisahkan dari pranata-pranata lain dlm kehidupan manusia. Seperti pranata agama, budaya, ekonomi, teknologi, politik, ideologi, sosial, dlsb.
Pendidikan adalah bagian penting bagi pengembangan pranata sosial di masyarakat. Sehubungan dengan itu, maka pendidikan sebagai pranata, pendidikan pun dapat berwujud sebagai lembaga penyelenggara pendidikan.
Lembaga atau organisasi penyelenggara pendidikan mencakup instansi-instansi pemerintah, organisasi swasta, dan lembaga kemasyarakatan yang dengan kewenangannya menyelenggarakan pendidikan dalam jalur pendidikan formal dan jalur non formal.
Sistem pengetahuan lokal (indigenous knowledge) adalah merupakan ungkapan budaya yang didalamnya terkandung tata nilai, etika, norma, aturan dan keterampilan dalam memenuhi tantangan dan kebutuhan hidup suatu masyarakat. Karenanya sistem pengetahuan lokal berkembang dari tradisi kearifan yang dimiliki oleh suatu masyarakat yang bersahaja (tradisional) sebagai bahagian dari kebudayaannya. Kajian sistem pengetahuan lokal memberikan gambaran tentang kearifan tradisi masyarakat dalam mendayagunakan sumberdaya alam dan sosial secara bijaksana demi tetap menjamin keseimbangan lingkungan
BIG BOOMS
SOSIO – ANTROPOLOGIS
EKONOMIS:
POLITIS:
◦ Kemajemukan skala lokal:
◦ Sumberdaya lokal: disparitas
◦ Desentralisasi beberapa urusan: (pendidikan)
Proses yg diusahakan dg sengaja di dlm masy. utk mendidik (atau membina, membimbing, membangun) individu dlm lingkungan sosial dan alamnya supaya secara bebas dan bertanggung jawab menjadi pendorong kearah perubahan dan kemajuan.
Menggugah dan membangkitkan ‗naluri ingin tahu‘, hasrat ingin belajar, Bagaimana membantu atau memfasilitasi setiap orang menciptakan proses belajar produktif, efektif, kreatif dan rekreatif. Apa yang harus diajarkan dan menjadi ragi belajar.
Belajar yaitu menuntut ilmu, mencari sampai menemukan sumber kehidupan, berguru sepanjang hayat, berguru sepanjang jalan dan berguru sementara bernafas. Orang yang belajar adalah orang yang mengalami (luluh diri dengan alam), mengayahati, menjiwai sehingga mampu merekam sabda alam Orang yg mampu mengolah hasil pengalaman, penghayatan dan penjiwaan menjadi pen-dirian Kumpulan pendirian menjadi haluan hidup, pegangan hidup, menjadi action ideology (bukan official ideology)
1.
2. 3. 4. 5.
Belajar bagaimana belajar Belajar bagaimana belajar sesuatu Belajar menguji dan mempraktekan cara dan seni belajar di tengah realitas Belajar bagaimana memetik pelajaran, memungut ilmu dari proses belajar Belajar bagaimana menjadikan pelajaran yang dipetik sebagai ragi dalam proses penjelmaan diri, penjelmaan orang lain dan perkembangan lingkungan hidup
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mengembangkan sikap, pikiran, tingkah laku bebas setiap individu Menumbuhkan nilai-2 individualitas & mengurangi semangat konformisme Mendidik pribadi-2 yg selektif, kreatif dan berpandangan luas Mlatih smangat & sikap lidership sosial utk perub. & kemajuan Menumbuhkan kbiasaan utk mengerti & menghargai perbedaan, Mlatih kemampuan & smangat kerjasama Mlatih kemampuan menghubungkan perbedaan dlm pengetahuan, ide, konsep untuk menciptakan yang baru
Buta huruf, Siswa putus sekolah, siswa tinggal kelas Pengangguran (yang terpelajar) Dsb yang terkaitan keterbelakangan merupakan gejala : Cultural ignorance (kebudayaan masa bodoh) yang learned ignorance/encultured ignorance
Penyakit cacat budaya (cultural blindness, reality blindess,encultured incapability/trained inability) Sikap Tidak peduli atau masa bodoh yg membudaya
The only constant thing today is change (Tom Peter). Every organization today has to build into its very structure the management of change (PF.Ducker).
Perubahan terus menerus di alam semesta sebenarnya bukanlah hal aksidental efek ledakan teknologi pada era informasi, tetapi prinsip transformasi alam secara konitinu menuju kesempurnaan Kesempurnaan manusia secara instinktif adalah : masy.pengetahuan, berubah terus-menerus, renewable ability
Renewal ability, embrio Masyarakat pengetahuan (knowledge society)
7 Karakter (habits) Kunci sukses :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Belajar terus menerus Berorientasi melayani Meradiasikan kebiasaan positif Percaya pada orang lain Menjalani hidup dengan seimbang Berusaha bersikap sinergi Berlatih membaharui diri sendiri
Ekistensi diri kaitan dg bangsa lain To make a living, to lead a meaningful life, to ennoble life Nilai-nilai baru yang dpt menjadi modal sosial (shared knowledge, shared trust, shared responsibility, associability, mutual understanding, cooperative learning).
KS
adalah masy dimana pengembangan pengetahuan maupun distrubusi dan pengorganisasiannya, menjadi inti transformasi dan perubahan masy itu menuju keadaannya yang lebih sempurna Ciri-ciri yang dimiliki meliputi : 1. Demokratisasi 2. Pekerja pengetahuan (dari blue coller worker menuju knowledge worker) 3. Jaringan global (knowledge big bang)
1.
Perubahan Radikal dlm ―meaning knowledge‖. Pd zaman Plato (400 SMth 1700) terdapat dua arti pengetahuan yang dianut masy : (1)pengetahuan diri, yang menunjukkan intelektual, moral, spiritual (Plato, Socrates, ajaran Zen,Taoisme); (2)pengetahuan berarti membuat pemiliknya mengetahui what to say dan how to say (Pitagoras, Konfusius) yang berati logika, tata bahasa dan retorika.
2. Skill (keahlian atau techne). Sampai sblm tahun 1700 an cara mempelajari techne adalah ikut magang (learning to do, learning by experience) dalam techne tertentu. Setelah itu berkembang ragam sekolah teknologi terutama di Eropa (Perancis, Jerman)
3. Keyakinan dan kesadaran kuat bahwa
―knowledge is the only meaningful resources today‖ atau kini satu-satunya yang berarti
hanyalah pengetahuan. 4. Pergeseran power dari pemilik kapital ke arah orang yang memiliki pengetahuan knowledge node atau manajer seb. responsible for the application and performance of knowledge. 5. Knowledge has become the resources, rather than a resources is makes our society post-
Dari
Menjadi
1.
Power
Capital
Pengetahuan (Informasi)
2.
Pengetahuan
(+) Teknologi
(+) Teknologi dan Manajemen
3.
Sumber Daya
Sumber Daya Alam, Pekerja & Kapital
Pengetahuan Saja
4.
Sains
Fisika
1.Biologi 2.Matematika Abstrak & Aksiomatis
5.
Filsafat
Positivisme
Rasionalisme
6.
Ekonomi
Pasar Bebas
Pasar Global Bebas
7.
Bahasa
Bahasa Lokal dan Bahasa Inggris sebagai tambahan
Bahasa Inggris
8.
Pendidikan
Mengajarkan pengetahuan
Mengajarkan bagaimana untuk belajar
9.
Anggaran Pendidikan
Kurang dari 2 % GNP
Menuju lebih dari 20 % GNP
10.
SDM
Worker : pekerja berbasis keahlian dan pengalaman
Employee : pekerja yang mempunyai kemampuan belajar terus menerus
11.
Profesi Ideal
Insinyur Teknik
1.Manajer 2.Akademisi / Ilmuwan
12.
Manajer
Bertanggung jawab pada kinerja bawahannya
Bertanggung jawab atas aplikasi dan kinerja pengetahuan
Dari 13.
Manajemen
1.Manajemen 2.Control dan kendali 3.Focus pada proses 4.Manajemen dengan control 5.Keputusan dengan perintah 6.Menerima status quo 7.Bereaksi pada perubahan 8.Me-manage krisis hari ini 9.Memecahkan masalah hari ini, hari ini 10.Kerja individual 11.Mengatur yang lain 12.Hukuman atas tingkah laku yang negative 13.Improvement periodic 14.Manusia organisasi 15.Sentralisasi pengambilan keputusan 16.Penghargaan dan promosi berdasarkan senioritas
Menjadi 1.Kepemimpinan 2.Visi dan Wawasan 3.Focus pada strategi 4.Manajemen dengan komitmen 5.Keputusan dengan konsensus 6.Mengambil resiko 7.Berinisiatif untuk merubah 8.Me-manage kesempatan esok hari ini 9.Memecahkan masalah esok hari ini 10.Kerja tim 11.Memperkuat yang lain 12.Penghargaan positif atas kinerja yang baik 13.Improvement kontinu 14.Professional yang berpindah-pindah 15.Desentralisasi pengambilan keputusan 16.Penghargaan dan promosi berdasar kinerja
Dari
Menjadi
14.
Aplikasi Teknologi
Focus pada teknologi baru
Focus pada aplikasi baru dari teknologi baru
15.
State of the Art Teknologi
Otomatisasi dan Mesin-mesin Industri
Teknologi informasi dan telekomunikasi
16.
Trend Teknologi
Energi dan Materi
Informasi
17.
Persyaratan “civilized”
Bebas Buta Huruf
Bebas Buta Komputer dan Bisa Berbahasa Inggris
18.
Bisnis Prospektif
1.Hardware dan otomasi 2.Manufaktur 3.Padat Modal
1.Software dan solusi total terintegrasi 2.Informasi dan Media 3.Padat Ilmu
19.
Bidang “kunci”
Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Sipil
Teknik Informatika, Teknik Computer, Teknik Elektro, Teknik Industri, Manajemen Industri, Ilmu Pendidikan, Ilmu Komunikasi, Filsafat dan Ilmu Agama, Ilmu Bahasa dan Kesusastraan
20.
Pengetahuan yang dibutuhkan sebagai “resource”
Teknologi baru
1.Pengetahuan yang memberikan nilai produktivitas pada pengetahuan dan teknologi 2.Pengetahuan yang menunjukkan arah pengembangan pengetahuan baru yang bermanfaat, atau pengetahuan untuk melakukan inovasi sistematik, sebutlah istilah Jepangnya kaizen 3.Pengetahuan untuk menerapkan pengetahuan sehingga diperoleh organisasi efektif berbasis pengetahuan
1.Keadilan
2.Keterbukaan/transparansi 3.Fair-ness
4.Kejujuran
5.Kepercayan
(trust) 6.Kerendeh-hatian (honesty) 7.Hasrat utk selalu menyempurnakan If you think you‘re good, you‘re dead (jika Anda berfikir Anda baik, maka Anda mati )
Lingkup kajian : 1. Konsep budaya (global, nasional, lokal) 2. Manusia dan kebudayaan (dialektika kebudayaan, kebudayaan sebagai sistem,unsur, wujud, kebudayaan dan peradaban) 3. Dinamika perubahan dan tahap-tahap perkembangan sosialbudaya 4. Pandangan hidup: lokal, world view 5. Keaneka ragaman sosial budaya (global, nasional, dan lokal) 6. Implikasi dan hub timbal balik sosial budaya global, nasional dan, lokal dalam pengembangan program dik
Memberikan informasi, pemahaman mengenai permasalahan dan konsep sosial budaya (global, nasional, lokal) agar mahasiswa dapat merekaulang (social engenering) aspek sosial budaya dalam pengambangan program Pendidikan
DEKLARASI DAKAR Tentang Pendidikan Untuk Semua 1.
Memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak dini usia, terutama bagi anak-anak yang sangat rawan dan kurang beruntung
2.
Menjamin bahwa menjelang tahun 2015 semua anak, khususnya anak perempuan, anak-anak dalam keadaan sulit dan mereka yang termasuk minoritas etnik, mempunyai akses dan menyelesaikan pendidikan dasar yang bebas dan wajib dengan kualitas baik
3.
Menjamin bahwa kebutuhan belajar semua manusia muda dan orang dewasa terpenuhi melalui akses yang adil pada program-program belajar dan kecakapan hidup (life skills) yang sesuai
65
4.
Mencapai perbaikan 50% pada tingkat keniraksaraan orang dewasa menjelang tahun 2015, terutama bagi kaum perempuan, dan akses yang adil pada pendidikan dasar dan berkelanjutan bagi demua orang dewasa
5. Menghapus disparitas gender dalam pendidikan dasar dan menengah menjelang tahun 2005 dan mencapai persamaan gender dalam pendidikan menjelang tahun 2015 dengan suatu fokus jaminan bagi perempuan atas akses penuh dan sama pada prestasi dalam pendidikan dasar dengan kualitas yang baik 6. Memperbaiki semua aspek kualitas pendidikan dan menjamin keunggulannya, sehingga hasil-hasil belajar yang diakui dan terukur dapat diraih oleh semua, terutama dalam keaksaraan, angka dan kecakapan hidup (life skills) yang penting
66
TANTANGAN PNF 1
Akses pelayanan PAUD yang masih amat rendah, terutama di daerah-daerah /pedesaan
2
Angka putus sekolah masih cukup tinggi
3
4
Masih banyak penduduk yang tidak /belum pernah bersekolah
Masih tingginya penduduk buta aksara
5
Angka pengangguran masih tinggi
6
Masih tingginya angka kemiskinan
7
Ketertinggalan dalam penguasaan informasi, pengetahuan, dan teknologi yang merupakan tantangan globalisasi 67
RESEP MEMBANGUN KOMPETENSI PROFESINALISME (BERANI HIDUP /MATI) BUDAYA BERPRESTASI:
I novatif
( profesional )
K omunikatif
( pedagogy/andragogy )
H umanis
( sosial )
L oyal & luwes ( profesional/ pedagogy/andragogy A gamis S aintis
) ( kepribadian ) ( profesional/
68
1.
2. 3.
4. 5. 6. 7.
8. 9. 10.
Adimihardja, Kusnaka. Petani: Merajut Tradisi Era Globalisasi, Pendayagunaan Sistem Pengetahuan Lokal dalam Pembangunan. Bandung: Humaniora Utama Press. Alisyahbana S. Takdir. 1992. Pemikiran Islam dalam menghadapi Globalisasi dan Masa Depan Umat Manusia . Jakata: Dian Rakyat. Capra, Fritjof. 2000. Titik Balik Peradaban. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya Friedman Clifton A. James. 1968. Introduction to Cultural Antropology. Boston Houghton Mifflin Company. Edi S. Ekadjati. 1984. Masyarakat Sunda dan Kebudayaan. Jakarta: Giriimukti Pasaka ------------------. 1995. Kebudayaan Sunda, Jakarta: Ptstaka Jaya Erikson, Thomas Hylland.(tt) Etnicity and Nationalism: Antropological Perspevtice. Etziono, Amitai. 1986. Modern Organizations. New Delhi: Prectice Hill of India Private Limited Fukuyama, Francis. 1992. The of History and The Last Man. New York: Avon Books. Geertz, Clifford. 1983. Local Knowledge.New York: Basic Books, Inc. Publisher
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Ihromi, T.O.(Ed). 1996. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: YOI Jonathan. 1994. Cultural Identity and Global Process. London: Sage Publication . Kaplan, David. 1999. Teori Budaya. Jakarta: Pustaka Pelajar Koentjaraningrat. 1983. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan Kroeber A.L. and Kluckhohn. 1952. Culture: A Critical Review of Concepts and Definition, USA: Massachusetts Mulder, Niels. 1999. Agama, Hidup Sehari-hari dan Perubahan Budaya. Jakarta: Gramedia. Nasikun. (tt). Sistem Sosial Indonesia. Yogyakarta: Fisipol UGM Turner, Bryan. 2000. Sosiologi Modernitas-Posmodernitas : Pasca Marixs dan Liberal. Yogyakarta UNESCO, 2000. Belajar Untuk Hidup Bersama Dalam Damai dan Harmoni. Jakarta Widyanta, AB. 2002. Problema Modernitas dalam Kerangka Sosiologi Kebudayaan George Simmel. Yogyakarta: Pustaka Rakyat Cerdas.
1. Obyek khusus Obyek material : individu manusia dlm konteks sosial Obyek formal : interaksi, struktur 2. Struktur keilmuan 3. Metode
Pengelompokan sosial (horizontal dan vertikal) Katagori Klp Sosial : (1)primer dan sekunder (2)in-group dan out-group (3)komunitas dan klp kepentingan (4)gemeinschaft dan gesellschaft (5)kelembagaan (institusi sosial) (6)kpl etnis dan etnosentrisme
Paguyuban/kehidupan bersama yg anggotanya diikat oleh hubungan batin yg murni/alamiah/kekal, didasari rasa cinta/ kesatuan batin. Dinamai kehidupan yg bersifat nyata/organis.Contoh:keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga dll. Ada 3 tipe: paguyuban karena ikatan darah(gemeinschaft by blood), karena tempat (gemeinschaft of place), karena jiwa pikiran (gemeinschaft of mind). Patembayan : ikatan lahir yg bersifat pokok utk jangka waktu pendek, bersifat imaginary dan struktrurnya bersifat mekanis. Contoh: hubungan antar pedagang, organisasi dlm suatu pabrik /industri. Ada 2 bentuk: wesenwille dan kurwille. Wesenwille adalah bentuk kemauan yg dikodratkan, yg timbul dari keseluruhan kehidupan alami. Di dalam wesenwille, perasaan dan akal merupakan kesatuan dan kedua-duanya terikat pada kesatuan hidup yg alamiah. Kurwille adalah bentuk kemauan yg dipimpin oleh cara berpikir yg didasarkan pada akal. Didalam Kurwille, kemauan tersebut ditujukan pada tujuan –tujuan tertentu dan bersifat rasional.
Kelompok
Petani
Nelayan
pedagang
dlsb
3 aspek karakteristik (1) perbedaan dlm kemampuan (2) perbedaan dlm life style (3) perbedaan dlm hak&akses
Wealth (kemakmuran) Power (kekuasaan) Status (Kedudukan)
Max Weber
(1)
Atas atas Atas bawah
upper Tengah atas midle
lower
Tengah bawah
Bawah atas Bawah bawah
(2)
atas
tengah
bawah
Terbuka
(3). Tertutup
Gabungan
Perspekif/Teori Fungsional 1)Stratifikasi sosial bersifat inheren dan diperlukan utk kelangsungan sistem sosial, demi memenuhi ―kebutuhan sosial‖.(Davis dan Moore). 2)Durkheim (The Division of Labor in Society), menyatakan bahwa setiap masyarakat memandang aktivitas yang satu lebih penting dari pada yang lainnya. Perspektif/Teori Konflik (Marx). Stratifikasi sosial lahir karena ulah klp elit penguasa utk mempertahankan dominasi, atas nama ―kebutuhan sosial‖ sebenarnya utk pemerolehan barang dan jasa yg bernilai dan langka.
Perspektif/Teori Reputasi (teori nama baik) Menurut Wamer status seseorang ditetapkan oleh pendapat (pertimbangan) orang lain. Dasarnya adalah pendapatan, prestise dan pendidikan, Dia mengemukakan enam tingkatan, yakni : a) Upper-upper, contohnya orang kaya karena warisan atau keturunan. b) Lower-upper, kaya karena hasil usaha c) Upper-middle, ahli-ahli terdidik/pengusaha yang berpendapatan tinggi. d) Lower-middle, golongan pekerja halus (white collar), seperti sekretaris dan pekerja kantor. e) Upper –lower, pekerja kasar (blue collar), dengan status tetap f) Lower-lower, yaitu orang-orang miskin yang tidak mempunyai pekerjaan tetap.
Perspektif/Teori Struktur ( dari Treiman) Bahwa dalam masyarakat yang berlain-lainan tidak ada perbedaan dalam menyusun tingkatan prestise pekerjaan. Dalil yg dikemukakan adalah : a) setiap masyarakat mempunyai kebutuhan yg sama, karena ada pembagian kerja yg sama b) pembagian kerja yg terspesialisasi cenderung melahirkan perbedaan penguasaan akan sumbersumber yg langka (keterampilan, kekuasaan, dan kekayaan). Jadi pembagian kerja melahirkan perbedaan kekuasaan/wewenang dll, sehingga menimbulkan hierarkhi; c) orang yg mempunyai kedudukan penting mempunyai kesempatan yg baik untuk lebih maju di samping memperoleh penghargaan yg baik; d) kekuasaan dan kesempatan yg baik dinilai tinggi dalam setiap masyarakat ;
Pengertian Umum Gerak sosial (social mobility) adalah suatu gerak dalam struktur sosial (social structure), yaitu pola-pola tertentu yg mengatur organisasi suatu klmpok sosial. Struktur sosial adalah mencakup sifat-sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dgn kelompoknya. Contohnya : guru kemudian pindah dan beralih pekerjaan menjadi pemilik toko buku, pindah profesi karena ingin memperbaiki penghasilan Gerak sosial tidak saja terbatas pada individu, tetapi terjadi pada kelompok kelompok sosial, misalnya golongan minoritas berasimilasi dg golongan mayoritas.
Tipe : (1)gerak sosial horizontal, merupakan peralihan dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yg sederajat. Tipe (2)gerak sosial vertikal, perpindahan dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan lainnya, yg tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya, ada dua jenis gerak sosial vertikal yg naik (social-climbing) dan yg turun (social-sinking).
Gerak sosial vertikal mempunyai saluransaluran dalam masyarakat (social circulation). Saluran yg terpenting adalah angkatan bersenjata, lembaga keagamaan, sekolah, organisasi politik, ekonomi dan keahlian.
Determinan Katagori masy dan konteks
sifat
Indikator
Masy Tradisional
Kodrati dan given
Jenis kelamin, usia, penguasaan agama, dsb
Masy Modern
Kompleks dan tdk given
Dimensi ekonomi,status sosial dan politik, dsb
corak Hirarki Kelas (class hierarchies) Kekuasaan (power hierarchies) Status (status hierarchies)
Indikator
Aspek
Kedudukan (status): ascribed, achieved, assigned Peran (role): expected--actual, ascribed— achieved role, key role--supplementary roles , peran tinggi—menengah-- rendah
Masy pd level makro, struktur, mikro
Pengertian
Interaksi sosial merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan sosial. Pertemuan dua orang tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dlm suatu kelompok sosial tanpa adanya komunikasi, saling mempengaruhi/kerja sama, bahkan persaingan atau pertentangan untuk mencapai tujuan bersama. Sebaliknya bertemunya dua orang dapat menimbulkan tindakan sosial karena pada masingmasing orang akan muncul perasaan atau saling menilai. Interaksi sosial dapat pula terjadi apabila terdapat tindakan atau prilaku yg ditujukan pada orang lain sehingga muncul reaksi.
Interaksi manusia: pengaruh timbal balik diantara dua orang atau lebih dlm perasaan, sikap dan tindakan Dua syarat interaksi (1)kontak sosial, (2)komunikasi.
Kontak sosial dapat terjadi dalam tiga bentuk, yakni : 1) Antara individu dengan individu, misalnya anak kecil mempelajari kebiasaan-kebiasaan dlm keluarganya. 2) Antara individu dengan kelompok, misalnya anggota partai politik harus dapat menyesuaikan dengan idiologi dan programnya. 3) Antara kelompok dengan kelompok, misalnya kerja sama dua partai politik .
1) 2) 3) 4)
Imitasi Sugesti Identifikasi Simpati
Secara umum dibagi menjadi dua bentuk, yakni bersifat asosiatif dan disosiatif. Bentuk interaksi sosial yg bersifat asosiatif meliputi kerja sama (coopration) dan akomodasi (accommodation), Bentuk yg bersifat disosiatif meliputi persaingan (competition), kontravensi, dan pertentangan/pertikaian (conflict).
Kekuatan sosial
revolusi
perancis
Reaksi Saint konservatif Simon
Comte
Durkheim
L
A
I
SISTEM KULTURAL
SISTEM SOSIAL
ORGANISME
SISTEM KEPRIBADIAN
G
Informasi tinggi (kontrol
Hierarki faktor yg mengkondisi
Energi tinggi (kontrol)
Informasi tinggi (kontrol 1. Lingkungan tindakan: Reaksi akhir 2 . Sistem kultural 3. Sistem sosial 4. Sistem kepribadian 5. Organisme Perilaku 6. Lingkungan Tindakan: Lingkungan fisik-organis
Hierarki faktor yg mengkondisi
Energi tinggi (kontrol)
Pendahuluan Konsep/pustaka Pembahasan Simpulan dan implikasi
A L
G
I Adaptation (ekonomi) Goal attainment (kekuasaan/pemerintahan) Integration (hukum) Lantency/latten pattern maintenance (keluarga,agama, pendidikan)
Fungsi Latensi
Sistem Sistem Kebudayaan
Interalasi Pengendalianpengendalian
Pengendalian energi Integrasi Sistem Sosial
Pengendalian energi Pencapaian Tujuan Sistem Kepribadian
Pengendalian energi
Adaptasi
Sistem Organik Energi
KondisiKondisi
Sistem tindakan ini bukan entita nyata melainkan sebagai alat analitik untuk menganalisis dunia sosial yang sesungguhnya. Keempat sistem tindakan tersebut adalah : (1) sistem sosial; (2) sistem budaya; (3) sistem kepribadian; dan (4) organisme perilaku.
Islam memandang sepenuhnya bahwa kemiskinan adalah masalah struktural, karena allah tlh menjamin rizki setiap mahluk (QS 30:40,11:6) Islam menutup peluang bagi masalah kemiskinan kultural dg memberi kewajiban mencari nafkah bagi setiap individu (QS 67:15). Setiap mahluk memiliki rizki (QS 29:60) dan mereka tdk akan kelaparan (QS 20:118-119)
Karena kejahatan manusia terhadap alam (QS 30:41) sehingga manusia merasakan dampkanya (QS 42:30) Karena ketidak pedulian dan kebahilan klp kaya (QS 3:180, 70:18) sehingga si miskin tdk mampu keluar dari kemiskinan Karena sikap zalim, eksploitatif, penindasan, seperti memakan harta org lain dg jln batil (QS 9:34), memakan harta anak yatim (4:2,6,10), memakan harta riba (QS 2:275) Kerena konsentrasi kekuatan politik, birokrat, ekonomi disatu tangan. Seperti dlm kasus Firaun, Haman, Qorun yang bersekutu menindas rakyat Mesir (QS 28:1-88) Karena gejolak eksternal, seperti gejala alam pada peristiwa yang menimpa kaum Saba (QS24:14-15), dan peperangan yang mnciptakan kaum pengungsi yang terusir dari negerinya (QS 59:8-9).
pro-poor growth yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi yang memberi manfaat luas kpd rakyat, melalui dua hal : (1)larangan riba agar inlfasi terkendali sehingga daya beli masyarakat terjaga dan stabilitas ekonomi terkendali, (2)mendorong sektor riil dengan permodalan utk kegiatan ekonomi produktif/kerjasama bisnis (mudharabah, muzara‘ah, musaqat). Dua hal ini dapat menjaga keseimbangan antara sktor riil dan moneter.
pro-poor budgeting yaitu mendorong anggaran negara yg memihak rakyat banyak, dengan tiga prinsip: (1)disiplin fiskal, (2)tatakelola pemerintahan yang baik, (3)penggunaan anggaran sepenuhnya untuk kepentingan publik, karena memang milik publik .
pro-poor infrastucture yaitu pembangunan insfrastruktur yg memberi manfaat kepada publik. Sehingga berdampak eksternalitas yang positif kepada peningkatan kapasitas dan efisiensi perekonomian.
pro-poor public services yaitu penyediaan pelayanan publik dasar yang berpihak kpd rakyat banyak yakni sektor pendidikan, kesehatan dan birokrasi. Birokrasi idenik dg amanah utk memberi layanan kpd publik bukan utk golongan sendiri. Pendidikan dan kesehatan menjadi sumber produktifitas utk pertumbuhan ekonomi
distribusi pendapatan yaitu mendorong kebijakan pemerataan dan distribusi pendapatan yang memihak rakyat miskin. Dengan instrumen : (1)aturan kepemilikan tanah, (2)penerapan zakat, (3)menganjurkan qardul hasan, infak, wakaf
Neoliberalisasi, terjadi pd negara pusat (center),negara pinggiran (periphery) hingga menembus akar rumput Menggeser kekuatan politik internasional dari isu idiologis menjadi ekonomi pasar. Muncul gesekan (konflik) mendalam antar: elit penguasa dengan warga kebanyakan Polarisasi semakin tajam antar klp elit negara kaya dan kuat vs klp negara berkembang
Gap si kaya vs simiskin semakin melebar Dominasi kuasa bisnis tlh menggantikan kuasa politik negara Sektor publik (milik negara) dikuasai oleh swasta (lokal dan non lokal) nuansa swastanisasi Lahir instrumen lembaga internasional (WB, IMF, WTO ) sebagai presure
Bagi bangsa Romawi penaklukan dan penyebaran peradaban sama artinya perubahan budaya Penduduk/bangsa diluar imperium Romawi adalah barbar, irasional, budak Bangsa Romawi menaklukan orang barbar karena penghambaan di kalangan orang-orang itu diciptakan guna kesejahteraan mereka. Mengubah budaya lokal Tradisi Romawai dalam membangun imperium dan peradaban dunia, mengilhami bangsa eropa dan AS melakukan ekpansi ke negara lain demi memberadabkan bangsa diluar eropa/AS.
Berawal dari ekspansi bangsa eropa (inggris, perancis, portugis, spanyol, belanda) ke belahan dunia lainnya yang dianggap belum beradab dg motive eksplorasi/eksploitasi SDA Mengubah agama, bahasa dan budaya lokal. Free trade (liberalisasi) dengan pebentukan lembaga IMF, pemberlakuan GATS dibawah WTO. Hegemoni lewat doktrin pasar bebas sebagai kendaran penyeberan budaya dan peradaban (Kant ―becaming fully civilized‖, Denis ―new arm of moral world‖) Tahapan: (1)penetrasi dan eksplorasi, (2)penaklukan penduduk asli, dan (3)pemberlakuan aturan imperialis (Daniel Headrick)
Sampai abad 15 Cina menjadi salah satu raksasa perdagangan dunia. Tetapi kemudian dunia kuasai Eropah menyusul AS. Trend abad 21 akan dimiliki Asia (poros Cina, Korea, Jepang). Ditandai lompatan besar dlm penguasaan iptek, diversifikasi produk, stabilitas keamanan, infrastruktur, SDM