FILSAFAT ILMU OLEH
SYIHABUDDIN
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FILSAFAT ILMU Filsafat: upaya sungguh-sungguh dlm menyingkapkan segala sesuatu, sehingga pelakunya menemukan inti dari apa yg ditelaahnya. Karakteristik: a. Menyeluruh dilihat dari agama, moral, pengetahuan, dan kepentingan filsuf. b. Mendasar, mempertanyakan landasan berpikir c. Spekulatif, apa pemahaman kita itu benar? d. Komprehensif, induk semua ilmu pengetahuan; menelaah segala masalah.
CABANG FILSAFAT:
Epistemologi (filsafat ilmu, mengkaji hakikat ilmu, berkenaan dengan benar dan salah) Etika (baik dan buruk) Estetika (indak dan jelek) Metafisika (tentang yang maujud) Filsafat Agama Filsafat Politik Filsafat Sejarah Filsafat Matematika Filsafat Ekonomi, hukum, pendidikan
Filsafat selalu bersifat “filsafat tentang” sesuatu: tentang manusia, tentang alam, tentang akhirat, tentang kebudayaan, kesenian, bahasa, hukum, agama, sejarah, Filsafat dikembalikan ke dalam empat bidang induk: 1. Filsafat tentang pengetahuan dengan obyek material: pengetahuan (episteme) dan kebenaran; epistemologi; logika; kritik ilmu-ilmu;
2. Filsafat tentang keseluruhan kenyataan obyek material: eksistensi (keberadaan) dan esensi (hakekat)metafisika umum (ontologi); metafisika khusus: antropologi (tentang manusia) kosmologi (tentang alam semesta); teodise (tentang tuhan) 3. Filsafat tentang nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah tindakan dalam obyek material: kebaikan dan keindahan; etika; estetika; 4. Logika merupakan cabang filsafat yang menyelidiki kesehatan cara berfikir serta aturan-aturan yang harus dihormati supaya pernyataan-pernyataan sah adanya. 5. Sejarah filsafat Bahasa dipahami sebagai cara bagaimana pengetahuan itu dikomunikasikan dan dinyatakan.
6. Filsafat tentang pengetahuan Dipertanyakan: Apa itu pengetahuan? Dari mana asalnya? Apa ada kepastian dalam pengetahuan, atau semua hanya hipotesis atau dugaan belaka? Pertanyaan tentang kemungkinankemungkinan pengetahuan, batas-batas pengetahuan, asal dan jenis-jenis pengetahuan dibahas dalam epistemologi. Logika (”logikos”) “berhubungan dengan pengetahuan”, “berhubungan dengan bahasa”.
BIDANG KAJIAN FILSAFAT ILMU 1. ONTOLOGI Karakterik atau esensi fenomena sosial: Apakah realitas itu? Apakah individu yang melahirkan realitas atau sebaliknya? Ada dua pandangan ontologis: Nominalis: objek pikiran adalah bahasa yang harus dimaknai dalam konteks Realis: Objek memiliki eksistensi yang independen 2. EPISTEMOLOGI Hakikat dan struktur ilmu, bagaimana ilmu diperoleh, diidentifikasi, dikomunikasikan, dipahami, diterima, dan diimplementasikan 3. AKSIOLOGI Kegunaan ilmu, kaitan penggunaan ilmu dengan etika, objek menurut pilihan moral, pemilihan metode dan moral.
Perkembangan Ilmu (Auguste Comte): Theological stage Methaphysical stage Positive stage Sarana pemerolehan ilmu dengan akal melalui proses bernalar secara rasional, analitis (empiris), intuisi, dan agama dengan tujuan memperoleh kebenaran.
Teori pemerolehan kebenaran: a.
b.
c.
Koherensi: menguji konsisten pernyataan dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar (Plato dan Aristoteles) Korespondensi: menguji hubungan pernyataan dengan sesuatu yang dirujuknya. (Bertrand Russel) Pragmatis: menguji pernyataan dilihat dari kegunaannya (Charles S. Peirce)
WAYS OF KNOWING Sensory experience: sensory, commonsense, reference Agreement with others Expert opinion Logic (Reasoning): deduktif, induktif, perpaduan The scientific method
the scientific method: Metode: prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yg memiliki langkah-langkah yang sistematis Metodologi: suatu kajian dalam menelaah prinsip-prinsip dalam metode. Metode ilmiah: ekspresi mengenai cara pikiran bekerja
Objek Kajian Filsafat ilmu: a. Pengertian ilmu b. Perkembangan ilmu c. Sifat ilmu: logis (instrument of science dan Pengetahuan yg mempelajari segenap azas, aturan dan tata cara penalaran yang betul, (correct reasoning)) dan ilmiah d. Struktur ilmu e. Penerapan metoda empiris, eksperimentasi, dan induktif
Pengertian Dasar 1. Berpikir ilmiah merupakan proses berpikir yang didasari oleh landasan teori, konsep atau fakta empirik, yang sistematis dan rasional (logis) 2. Konsep adalah penjelasan atau pengertian dan ciri suatu variabel atau obyek kerangka berpikir yang membentuk suatu teori 3. Berpikir logis ialah proses berpikir yang didasari oleh consistent sets of beliefs‟, yang didukung oleh „valid argument‟ 4. Teori adalah satu set koheren dari dalil umum yang digunakan sebagai prinsip untuk menerangkan hubungan yang jelas dari fenomena yang sedang diamati
Ciri Teori a. Terdiri dari proposisi yaitu pernyataan-pernyataan tentang hubungan di antara dua konsep atau lebih b. Terdiri dari seperangkat proposisi yang saling berkaitan c. Dapat diuji secara empiris
Objek Filsafat: Obyek material adalah apa yang dipelajari dan dikupas sebagai bahan (materi) pembicaraan, yaitu gejala “manusia di dunia yang mengembara menuju akhirat”. Dalam gejala ini jelas ada tiga hal menonjol, yaitu manusia, dunia, dan akhirat. Maka ada filsafat tentang manusia (antropologi), filsafat tentang alam (kosmologi), dan filsafat tentang akhirat (teologi - filsafat ketuhanan)
Objek Filsafat Obyek formal adalah cara pendekatan yang dipakai atas obyek material, yang sedemikian khas sehingga mencirikan atau mengkhususkan bidang kegiatan yang bersangkutan. Jika cara pendekatan itu logis, konsisten dan efisien, maka dihasilkan sistem filsafat. Filsafat berangkat dari pengalaman konkret manusia dalam dunianya terhadap yang tersirat yang ingin dinyatakan secara tersurat dengan menggunakan intuisi dan proses abstraksi,