ANALISIS KESEDIAAN PENGUSAHA INDUSTRI BATIK MEMBAYAR PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN UNIT PENGOLAHAN LIMBAH DENGAN PENDEKATAN CONTINGENT VALUATION METHOD (Kasus Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan)
Oleh :
Farida A14304039
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN
FARIDA. Analisis Kesediaan Pengusaha Industri Batik Membayar Peningkatan Kualitas Pengelolaan Unit Pengolahan Limbah Dengan Pendekatan Contingent Valuation Method (Kasus Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan). Di bawah bimibingan SUTARA HENDRAKUSUMAATMAJA. Kota Pekalongan selama ini dikenal sebagai Kota Batik karena sebagai salah satu pusat industri-industri batik. Di kota ini sentra industri batik terdapat hampir di setiap pelosok Kota Pekalongan. Sektor industri batik di Kota Pekalongan berperan penting dalam percepatan peningkatan ekonomi masyarakat, karena sektor tersebut lebih banyak menyerap tenaga kerja dan peningkatan pendapatan daerah. Selain pada peningkatan perekonomian, sektor industri ini juga telah banyak menyumbang limbah industri ke berbagai wilayah di kota pekalongan maupun sekitarnya. Masalah mengenai pencemaran air sungai oleh limbah batik bukan merupakan masalah baru di Kota Pekalongan, oleh karena itu pemerintah telah membuat kebijakan dalam pembuatan sarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), namun peraturan pemerintah untuk membuat IPAL kurang didengar oleh para pengusaha. Hal tersebut karena dibutuhkan dana tidak sedikit dalam pembuatan IPAL dan biaya pengolahan, yang akhirnya membuat para pengusaha urung membuat IPAL. Dengan berbagai alasan diatas, Pemerintah Kota Pekalongan dalam hal ini Dinas Penataan Kota dan Lingkungan Hidup (DPKLH) membuat Unit Pengolahan Limbah (UPL) yang dapat diterima oleh masyarakat, karena murah dan alami. UPL ini termasuk pertama kali di Jawa Tengah. UPL tersebut dibangun di tempat bekas IPAL yang dulu tidak dioperasikan dan berada di Daerah Jenggot, untuk mengetahui tentang keberadaan UPL tersebut di Daerah Jenggot maka diperlukan analisis persepsi dari para pengusaha batik dan masyarakat Jenggot mengenai keadaan sebelum dan sesudah terdapat UPL di daerah tersebut dengan analisis deskriptif yang nantinya akan diketahui berapa peluang pengusaha batik dan masyarakat Jenggot menerima atau tidak menerima keberadaan UPL di daerah tersebut. Mengingat dilakukannya adanya perbaikan dalam penyediaan sarana prasarana dan perbaikan pelayanan maka perlu adanya penelitian tentang faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat kesediaan dan ketidaksediaan pengusaha batik untuk membayar iuran pengelolaan dengan menggunakan regresi logit. Selain itu perlu adanya penilaian ekonomi mengenai besarnya iuran pengelolaan UPL dengan menggunakan metode CVM dan analisis regresi berganda. Sehingga akan diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi nilai WTP tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengkaji persepsi pengusaha industri batik serta rumah tangga di daerah Jenggot terhadap keberadaan UPL Jenggot saat ini; 2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengusaha industri batik bersedia dan tidak bersedia untuk membayar besarnya rencana biaya pengelolaan UPL; 3) menganalisis besarnya kesediaan pengusaha industri batik mengenai tingkat kesediaan membayar biaya pengelolaan air limbah; dan 4) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kesediaan pengusaha industri batik dalam membayar biaya pengelolaan UPL. Karakteristik pengusaha batik di daerah Jenggot menunjukan bahwa sebagian besar adalah pengusaha industri kecil dengan jumlah biaya produksinya yaitu sebagian besar kurang dari 100 juta rupiah, dengan jumlah
kapasitas produksi kurang dari 500 kodi. Jumlah kapasitas buangan limbah dari responden terbanyak adalah kurang dari 1500 liter dimana sebagian besar adalah batik cap dan hanya membuat motif. Sedangkan karakteristik responden dari Desa Jenggot khususnya rumah tangga, sebagian responden masih rendah tingkat pendidikannya yaitu, lulusan SLTP dan kesejahteraannya masih rendah dengan tingkat pendapatan rumah tangga terbanyak dengan kisaran Rp.600.001-Rp.800.000, dan dengan jenis pekerjaan sebagai buruh industri batik atau tekstil sebanyak 42 persen. Persepsi dari responden mengenai keadaan lingkungannya cukup beragam, dan berbeda antara responden pengusaha batik dengan rumah tangga di wilayah tersebut, dimana sebagian besar pengusaha menganggap bahwa limbah batik yang dibuang tidak berbahaya, sedangkan responden rumah tangga sebagian besar berpendapat bahwa limbah tersebut sudah sangat meresahkan, dan keadaan air maupun udara di sekitar wilayah Jenggot juga sudah bermasalah, dimana sumber air bersih sudah mulai tercemar sehingga sebagian besar pengusaha menggunakan air PAM maupun sumur bor, sedangkan rumah tangga yang kurang mampu masih menggunakan air sumur. Faktor-faktor yang mempengaruhi secara nyata pada persepsi pengusaha industri batik untuk menerima keberadaan UPL adalah tingkat pendidikan, tingkat sosialisasi, dan jumlah kapasitas buangan limbah. Berdasarkan penelitian diperoleh 70 persen responden pengusaha industri batik menerima keberadaan UPL. Faktor-faktor yang mempengaruhi secara nyata persepsi rumah tangga terhadap keberadaan UPL adalah jenis pekerjaan, biaya untuk mengurangi pencemaran dan pengetahuan mengenai pencemaran limbah batik. Alasan responden menerima keberadaan UPL terutama untuk memperbaiki kualitas lingkungan di daerah tersebut, sedangkan alasan responden tidak menerima keberadaan UPL Jenggot dikarenakan kinerja dari UPL kurang atau tidak berjalan dengan baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan responden pengusaha batik untuk membayar biaya pengelolaan UPL adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengurangi dampak dari limbah batik dan pengetahuan mengenai pencemaran. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 85 persen responden bersedia membayar biaya pengelolaan UPL. Nilai WTP yang didapat akan dijadikan acuan untuk besarnya biaya pengelolaan UPL Jenggot, yaitu sebesar Rp. 53.088,2,- per pengusaha. Berdasarkan nilai WTP yang ditawarkan oleh responden didapatkan estimasi perolehan biaya pengelolaan total sebesar Rp.1.805.000,- perbulan. Faktorfaktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP secara nyata adalah tingkat pendapatan, tingkat pengetahuan, jumlah kapasitas buangan limbah perhari, dan biaya pengurangan pencemaran. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah dalam sistem pengolahan limbah, perlu adanya dana tambahan dari pemerintah setempat maupun dari pihak swasta dan masyarakat yang ada di Kelurahan Jenggot, dikarenakan total WTP pengusaha industri batik belum memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan UPL.
ANALISIS KESEDIAAN PENGUSAHA INDUSTRI BATIK MEMBAYAR PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN UNIT PENGOLAHAN LIMBAH DENGAN PENDEKATAN CONTINGENT VALUATION METHOD (Kasus Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan)
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh : Farida A14304039
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
JUDUL
:
ANALISIS KESEDIAAN PENGUSAHA INDUSTRI BATIK MEMBAYAR PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN UNIT PENGOLAHAN LIMBAH DENGAN PENDEKATAN CONTINGENT VALUATION METHOD (Kasus Kelurahan Jenggot,
Kecamatan
Pekalongan
Pekalongan) NAMA
:
FARIDA
NRP
:
A14304039
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Ir. Sutara Hendrakusumaatmaja, M.Sc NIP. 130 367 086
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019
Tanggal Kelulusan
:
Selatan,
Kota
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI SAYA YANG BERJUDUL ‘‘ANALISIS
KESEDIAAN
PENGUSAHA
INDUSTRI
BATIK
MEMBAYAR
PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN UNIT PENGOLAHAN LIMBAH DENGAN
PENDEKATAN
CONTINGENT
VALUATION
METHOD
(Kasus
Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan)”. BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA SUATU PERGURUAN TINGGI, LEMBAGA, ATAU INSTITUSI MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, Juli 2008
Farida A14304039
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Pekalongan, 13 Juli 1986, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Halimi bin H. Zuhri dan Khabsah. Penulis mengawali pendidikannya di TK Roudhotul Ulama Simbang Kulon pada tahun 1990, dilanjutkan di Madrasah Ibtidaiyah Simbang Kulon dari tahun 1992 sampai 1994, lalu melanjutkan studi di SD Negeri 1 Simbang Kulon pada tahun 1994 sampai 1998. Pada tahun 1998, melanjutkan di SLTP Negeri 14 Pekalongan, kemudian penulis menyelesaikan sekolah menengah atas di SMU Negeri 1 Pekalongan pada tahun 2004. Pada tahun yang sama, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya, Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI. Selama
menjadi
mahasiswa,
penulis
aktif
dalam
kegiatan
kemahasiswaan. Penulis adalah salah satu anggota aktif UKM KOPMA IPB (Koperasi Mahasiswa Institut Pertanian Bogor) pada masa 2004/2006 dan salah satu anggota perkumpulan daerah IMAPEKA (Himpunan Mahasiswa Pekalongan dan Batang) sampai sekarang.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan ridho-Nya lah penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian di Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini Berjudul “Analisis Kesediaan Pengusaha Industri Batik Membayar Peningkatan Kualitas Pengelolaan Unit Pengolahan Limbah Dengan Pendekatan Contingent Valuation Method (Kasus Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan)”. Bertujuan untuk mengukur WTP (Willingness to Pay) pengusaha industri batik dalam kesediaannya membayar biaya pengelolaan UPL Jenggot agar berjalan lebih baik. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena adanya keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi selama penelitian. Untuk itu penulis sangat mengharapan tanggapan, saran, dan kritik demi kesempurnaan dalam penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing atas bimbingannya, orang tua yang selalu mengirimkan do’a dan juga kepada semua pihak yang telah turut memberikan peran dalam penulisan skripsi ini.
Bogor, Juli 2008
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Keluarga tersayang ; AyahQ (Halimi bin H. Zuhri), IbuQ (Khabsah) atas Do’a, perhatian, dan motivasi yang tak terbatas maturnuwun sanget, semoga ida bisa lebih berbakti, Mbak (Mbak Ephie) atas semangat dan bantuannya yang tak terbatas dan Adek (Lia). 2. Ir. Sutara Hendrakusumaatmaja, M.Sc., sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan pengertiannya. 3. Dr. Ir. Ahyar Ismail, M.Agr., sebagai dosen penguji utama yang telah memberikan banyak masukan dan saran yang sangat bermanfaat. 4. A. Faroby Falatehan, SP, ME sebagai dosen penguji komisi pendidikan yang telah memberikan saran dan masukan yang sangat bermanfaat. 5. Ir. Yety Lis Purnamadewi selaku dosen pembimbing akademik selama masa perkuliahan yang telah memotivasi penulis untuk lebih baik. 6. Keluarga Wo Kus di Kota Solo atas do’a dan semangatnya. 7. Dosen-dosen maupun staf pengajar EPS yang telah menyalurkan ilmunya kepada penulis, serta staf-staf dari program studi EPS maupun ESL yang telah banyak membantu. Mbak Pini, Mbak Tuti, Pak Husen, Pak Basyir, dan Pak Dayat. 8. Teman-teman seperjuanganku “Cha-does” (cibe alias Cita terimakasih telah menjadi pembahas dalam seminar penulis, vindut alias Vina atas bantuan dalam mempersiapkan segalanya, pepelepew alias Avenia atas semangat, bantuan dan segalanya, Uchie atas semangat dan do’anya, Irak alias Irna atas semangatnya, dan Wulan atas semangatnya) dan Rissa Gumanti atas semangat dan bantuannya. 9. Muhammad Arif Alamsyah atas semangat, bantuan dan segalanya. 10. Teman- teman EPS ’41 sebagai angkatan terakhir, terima kasih atas pertemanan manis kurang lebih selama 4 tahun ini, dan teman yang telah meramaikan seminar penulis, Mbak Agis, Mbak Erna, Budi, Retno, Mail, Lina, Deli, B’J, Anti, Evi, Iboy, dan lainnya, Yudi atas bantuannya selama satu pembimbing akademik dengan penulis dan Natalia (nat-nat) atas do’a dan motivasinya.
11. Teman-teman yang berada di Pekalongan, (Fifi atas bantuan dalam menemani penulis mencari data, Dias atas semangat dan bantuannya, Ricko atas bantuannya, Husni atas semua hal yang telah diberi dan Dinar atas konsultasi statistiknya) 12. Ridho atas bantuannya, Bowo atas semangatnya, dan Mbak Ratri beserta keluarga yang telah banyak membantu. 13. Acc kost (teman-teman seperjuangan Testi, Dilla, Amal, Nisa, Mayang, Opie, Nope dan lainnya yang telah memberi semangat). 14. Teman satu perjuanganku sewaktu KKP 2007 di Desa Kongsijaya Indramayu; Ferdi, mama Lia, mama Tika, dan papa Dho. Semoga kita bisa menjadi lebih berguna bagi semua. 15. Maharani kost (Pipit alias Vidya sebagai satu pembimbing terima kasih atas semangat, do’a, dan bantuannya, Santi atas semangatnya, Nia, Mute’, Mbak Umi atas sarapan-sarapan paginya, dan Cian). 16. Dinas Penataan Kota dan Lingkungan Hidup (DPKLH) Kota Pekalongan, Kepala Bagian Pengelolaan UPL Jenggot Bapak Supriyatno dan Bapak Heru atas data-data yang sangat bermanfaat. 17. Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan, Bapak Lurah atas data-data yang bermanfaat dan izin-izinnya) 18. Seluruh pengusaha industri batik di Kelurahan Jenggot, atas kerja samanya dalam membantu penulis selama melakukan penelitian. 19. Semua pihak yang telah berkenan membantu demi kelancaran penelitian dan penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah mereka semua. Amien.