OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.
Pendahuluan Salah
satu ciri pengusaha pikirannya selalu berorientasi pada tindakan daripada sekadar bermimpi, berkata-kata, atau berwacana. Berhadapan dengan resiko, ketidakpastian, keterbatasan
dll Jika berwacana maka peluang bisa jadi bencana
Pengusaha berorientasi PDCA (Plan, Do, Check,
Action) Seorang pengusaha 90% terjun ke lapangan, sehingga memiliki tingkat efektivitas yang tinggi
Sikap dasar supaya efektif Adil (fairness)
Mau Melayani
Persamaan (equity)
Sabar
Integritas (integrity)
Tekun
Jujur (honesty)
Keteguhan hati
Martabat dan
Senantiasa Berpikir
Keseimbangan
Positif
Kebiasaan Membentuk Orang Efektif 1. Pro aktif
Mengambil inisiatif untuk bertindak Tidak membatasi diri dengan keterbatasan Mengambil tindakan sebelum kejadian yang tidak dikehendaki (berpikir antisipatif) Dapat dilakukan jika terjun di lapangan
2. Berpikir dari hasil akhir yang diinginkan (goal oriented) Tidak hanya mengejar pencapaian tujuan tapi juga berburu tujuan yang benar Bisa merumuskan visi dan misi pribadi, dengan jalan Pencermatan fisik dengan indra Belajar dari orang lain
3. Mendahulukan hal yang utama Kebiasaan ini berkaitan dengan sikap yang mengedepankan prioritas. Seringkali manusia menghabiskan waktu untuk bereaksi (reaktif) pada situasi darurat, bukan menginvestasikan waktu untuk mengembangkan kemampuan dan mencegah situasi darurat itu. Manusia seperti ini kurang memahami perbedaan makna
antara urgent (mendesak) dengan important (penting). Urgent
adalah situasi yang mendesak, sedangkan penting untuk membutuhkan perhatian yang besar.
3. Mendahulukan hal yang utama Sebagai contoh, tiap individu pasti mempunyai prioritas masing-masing dalam hidupnya. Seorang usaha wirausaha dalam bidang konsultan dapat menentukan mana yang penting dan mana yang urgent, dengan time matrix (White Dove Books, 2009) 4. Seimbang dalam berpikir dan bertindak 5. Cari tahu dulu untuk memahami, baru dipahami
6. Sinergi Dalam berwirausaha, Anda harus mencari sinergi, yaitu suatu total yang lebih besar dari penjumlahan elemenelemen tunggalnya. Sinergi yang efektif sangat bergantung pada komunikasi. Kebanyakan pemula memulai ussaha dengan terlalu memikirkan resiko. Itulah sebabnya banyak pemula yang tidak berani berusaha sendirian, melainkan mencari mitra usaha. Namun, saat memilih mitra perlu dipikirkan sinergi apa yang akan tercipta dari hubungan kemitraan (partnership) tersebut.
Banyak orang ingin mempunyai usaha, tetapi mereka lebih senag menjadi mitra yang pasif. Mereka tidak mau mengerti betapa bisnis memerlukan kesabaran, ketekunan dan kerja keras di samping juga menghasapi resiko rugi. Bila demikian yang terjadi bukanlah sinergi, melainkan disergy. Oleh karena itu, selalu carilah rekan usaha yang saling melengkapi, yang berorientasi pada sinergi agar Anda dapat berorientasi pada tindakan.
7.
Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas dan Kekuatan Upaya yang dapat dilakukan: - Melakukan kegiatan spiritual - Hidup seimbang - Membaca buku self help yang dapat membangkitkan semangat - Mendengarkan musik - Mengubah kebiasaan buruk bermalas-malasan
Selain itu, jangan pernah takut salah selama kesalahankesalahan tersebut masih kesalahan kecil. Ingatlah ketika manusia menciptakan pensil, manusia juga menciptakan penghapus. It’s Okay to make a mistake. Kesalahan itu adalah kesalahan-kesalahan cerdas yang mengantarkan Anda pada pembelajaran.
8. Menemukan keunikan pribadi Menemukan keunikan berari mengenal potensi yang dimiliki, yang tersebar pada 4 elemen utama; pikiran (mind), tubuh, hati dan jiwa. Jika pikiran terus dikembangkan dan visi yang hebat dapat dirumuskan, maka hal tersebut dapat memampukan seseorang mengembangkan potensi terbesar seseorang, lembaga atau perusahaan.