oleh : Drs. Idris, M.Si
MAKALAH TATANAN ORGANISASI PEMERINTAHAN
BAB I PENDAHULUAN
Pembangunan pada di Kabupaten Soppeng merupakan rangkaian proses perubahan
struktural
yang
dilakukan
secara
terus
menerus
dan
berkesinambungan dimana dalam pembangunan terdapat 3 masalah utama yang harus diatasi yaitu pengangguran, kemiskinan dan kesenjangan baik antar golongan, penduduk, antar aktor maupun antar daerah. Pembangunan aparatur negara sendiri mencakup dimensi yang luas. Dimulai dari peningkatan fungsi utama pemerintahan, kelembagaan yang efektif dan efisien dengan tata laksana yang jelas dan transparan, dilaksanakan oleh Sumber Daya Manusia aparatur yang profesional serta akuntabel terhadap mitra kerja (stake holders), Pendayagunaan aparatur pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan dan pengendalian manajemen pemerintahan secara terencana, sistematis, bertahap, komprehensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur Negara dalam rangka menuju tata pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mencapai hal tersebut, maka berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 150 ayat (1) : “bahwa
dalam
rangka
penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
disusun
Perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional”. Asumsi pembangunan itu sendiri adalah full employment (kesempatan kerja atau partisipasi termanfaatkan secara penuh), equal productivity (setiap orang memiliki kemampuan yang sama), rational efficient (masing-masing pelaku bertindak nalar). Dalam pembangunan diterapkan tiga pilar utama yaitu : 1. pro poor artinya pembangunan yang dilakukan, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah harus mampu menciptakan perlindungan sosial, dan pembangunan sosial. 2. pro
growth
merupakan
pilar
strategi
sebagai
upaya
meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, baik tingkat daerah maupun nasional. Pertumbuhan ekonomi mencakup tiga strategi utama, yaitu strategi makro, mikro, dan sektoral.
Strategi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
1
3. pro job merupakan strategi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berupaya untuk menciptakan lapangan kerja baru, dalam rangka menekan angka pengangguran. Menurut Myrdal,
Dudley
dan
Seers, Pembangunan mempunyai
kecenderungan lebih banyak menekankan pada aspek sosial, yaitu pentingnya mengurangi kemiskinan, tingkat pengangguran dan ketidakmerataan distribusi pendapatan. Berdasarkan hal tersebut, maka pembanguan haruslah ditujukan pada perluasana kesempatan kerja dan pemerataan distribusi pendapatan . Hal inilah yang mendorong munculnya konsep baru dalam memahami makna pembangunan. Terdapat 5 strategi dalam pembangunan yaitu : 1. growth strategi (strategi pertumbuhan) Strategi ditujukan untuk memenangkan pangsa pasar yang lebih besar, bahkan dengan mengorbankan laba jangka pendek. Empat strategi pertumbuhan yang luas adalah diversifikasi, pengembangan produk, penetrasi pasar, dan pengembangan pasar. 2. rowth with distributions (Strategi pertumbuhan dengan distribusi) Strategi pertumbuhan dengan distribusi merupakan strategi pembangunan yang lahir dari kegagalan pembangunan yang mengutamakan pertumbuhan ekonomi saja tanpa diikuti dengan distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak akan berarti kalau distribusi pendapatan dalam masyarakat timpang. Pengalaman di beberapa negara sedang berkembang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi juga diikuti dengan ketimpangan distribusi pendapatan yang semakin lama semakin lebar. Dengan demikian strategi pertumbuhan dan distribusi merupakan strategi pembangunan yang tidak saja mengejar laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi juga memperhatikan distribusi pendapatan masyarakat. Tujuan dari strategi ini adalah mengurangi kesenjangan antara golongan kaya dan miskin supaya tidak semakin timpang. 3. Appropriate technology (teknologi tepat guna) Misi teknologi tepat guna ini adalah mengurangi pengangguran melalui perluasan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan melalui peningkatan produktifitas kerja, mempersiapkan masyarakat untuk mampu menerima perubahan dan pembaharuan teknologi, meningkatkan dinamika dan kreativitas masyarakat dalam berfikir dan bekerja, dan melatih sikap mandiri.
Strategi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
2
4. Basic needs development (kebutuhan dasar pembangunan) Konsep dasar dari pendekatan ini adalah penyediaan kebutuhan minimum bagi penduduk yang tergolong miskin. Kebutuhan minimum yang dimaksud tidak hanya terbatas pada pangan, pakaian, dan papan saja melainkan juga kemudahan akses pada pelayanan air bersih, sanitasi, transport, kesehatan dan pendidikan. 5. Suitable development (strategi pembangunan berkelanjutan) strategi pembangunan berkelanjutan merupakan strategi pembangunan yang berorientasi pada pentingnya menjaga lingkungan. Pembangunan yang tidak semata-mata mengejar nilai ekonomis, tetapi disisi lain juga memperhatikan ekologi maupun sosial di masa yang akan datang. Oleh karena itu para ahli pembangunan setuju tentang konsep pembangunan ecodevelopment dimana masyarakat dan lingkungan harus bersama-sama berkembang menuju produktivitas dan pemenuhan kebutuhan yang lebih baik 6. Empowerment (konsep pemberdayaan) Konsep “ Empowerment “, sebagai suatu konsep alternative pembangunan, pada intinya memberikan tekanan pada otonomi pengambilan keputusan dari suatu kelompok masyarakat, yang berlandas pada sumber daya pribadi, langsung, melalui partisipasi, demokrasi, dan pembelajaran social melalui pengalaman langsung. Sebagai titik fokusnya adalah persoalan lokaliyas, sebab civil society akan lebih siap diberdayakan melalui issue-isue local.
Strategi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
3
BAB II PEMBAHASAN A. RENCANA JANGKA MENENGAH PEMBANGUNAN KABUPATEN SOPPENG Dalam rangka mewujudkan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 150 ayat (1) : “bahwa dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah disusun Perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional” Pemerintah Kabupaten Soppeng sesuai dengan Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2011-2015 sebagai dasar acuan arah tonggak pemerintahan Bupati terpilih selama 5 tahun. Ketentuan tersebut itu pula sejalan dengan undang – undang Nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara, undang – undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Berdasar hasil analisa internal berupa identifikasi kekuatan dan kelemahan serta analisa eksternal berupa peluang dan ancaman pada Pemerintah Kabupaten Soppeng, menghasilkan isu-isu strategi strategis yang menjadi pilihan kebijakan pokok yang mempengaruhi mandat, misi, nilai organisasi, tingkat dan perpaduan output atau jasa, pemakai layanan, biaya, keuangan dan organisasi atau manajemen. Cara pilihan ini dibentuk bisa memiliki pengaruh yang amat kuat pada keputusan yang mengidentifikasi bagaimana
organisasi
Pemerintah
Kabupaten
Soppeng;
dikerjakannya, dan mengapa organisasi mengerjakannya.
apa
yang
Ada dua hasil
pokok yang harus dicari dari langkah identifikasi isu-isu strategis ini, yang pertama ialah daftar isu strategis dan yang kedua ialah penyusunan isu-isu strategis dalam urutan proritas, logis atau temporal. Isu-isu strategis disusun dalam 4 kelompok isu yakni: (1) keunggulan komperatif (comperative advantage);
(2)
Mobilisasi
(mobilization);
(3)
investasi/divestasi
Strategi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
4
(investment/divestment); dan (4) bertahan (status quo). Isu-isu yang masuk kelompokkeunggulan komperatif ialah isu yang muncul akibat persilangan antara kekuatan internal dengan peluang eksternal; kemudian isu yang masuk kelompok mobilisasi ialah isu yang muncul akibat persilangan antara kekuatan internal
dengan
ancaman
eksternal;
selanjutnya
isu
yang
masuk
kelompok investasi/divestasi ialah isu yang muncul akibat persilangan antara kelemahan
internal
dengan
peluang
eksternal;
dan
isu
pada
kelompok bertahan muncul akibat persilangan antara kelemahan internal dengan ancaman eksternal. Pemerintah Kabupaten Soppeng melalui mekanisme perencanaannya telah menyusun langkah-langkah pembangunan untuk mencapai sasaran pembangunan 5 (lima) tahun dalam RPJMD 2011-2015 yaitu “Terwujudnya Soppeng yang Lebih Maju, Berdaya Saing dan Religius”. Untuk mewujudkan tujuan Pembangunan Daerah di atas, maka dirumuskan Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Soppeng 2011-2015 sebagai berikut: 1. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang lebih merata dan adil. Misi ini diarahkan, bukan hanya pada upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat berupa peningkatan PDRB per kapita dan pengeluaran per kapita, penurunan angka kemiskinan, serta pemenuhan hak-hak dasar masyarakat, tetapi juga akan memastikan bahwa peningkatan tersebut berlangsung secara lebih merata dan adil; 2. Mewujudkan kualitas sumberdaya manusia. Misi ini difokuskan pada upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan agar sumberdaya manusia termasuk sumberdaya aparatur Kabupaten Soppeng dapat lebih kreatif, inovatif, kompetitif dan professional; 3. Mewujudkan pengelolaan potensi sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Misi ini diorintasikan pada pengelolaan berbagai
potensi
sumberdaya
alam,
terutama
pertanian
dan
pertambangan, yang lebih efisien, efektif dan produktif, dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan sumberdaya alam dimaksud harus tetap senantiasa mendahulukan kepentingan masyarakat lokal;
Strategi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
5
4. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana daerah. Misi ini bertumpu pada upaya untuk meningkatkan daya tarik dan daya saing wilayah. Ketersediaan sarana dan prasarana wilayah yang memadai, terutama infrastruktur dasar, menjadi factor penting untuk menggerakkan perekonomian daerah dan mendorong akselerasi pembangunan daerah pada semua aspek; 5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan memperkuat otonomi desa. Misi ini mengedepankan upaya mewujudkan praktek pemerintahan daerah yang sesuai dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik, terutama pada tiga elemen pokoknya, yaitu akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi. Bersamaan dengan upaya itu, pemerintahan desa akan diperkuat keotonomiannya, mengingat pemerintahan desa merupakan tingkatan pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat, khususnya dalam menyediakan dan memberikan pelayanan public; 6. Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang agamis, toleran dan harmonis. Misi ini mengutamakan upaya mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat
yang
saling
menghormati,
penuh
toleransi,
hidup
berdampingan secara damai, dan terbebas dari konflik. Misi ini menjadi prasyarat dasar bagi berlangsungnya seluruh aktifitas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Soppeng. Tujuan, sasaran dan target pembangunan hingga tahun 2015 pemerintah kabupaten Soppeng 1. Meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat
Pendapatan
perkapita
masyarakat
tahun
2012
sebesar
Rp.
16.315.876.Ditargetkan meningkat rata-rata 20 persen per tahun (Target tahun 2015 sebesar 29.232.921). 2. Menurunnya angka penduduk miskin
Angka penduduk miskin tahun 2012 sebesar 9,12% dan pada tahun 2015 ditargetkan berada pada 8,00 %
3. Terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat pada tahun 2015 ditargetkan
Strategi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
6
Meningkatnya proporsi rumah tangga bersanitasi layak 85 % (Tahun 2012 : 66,45%)
Berkurangnya tingkat pengangguran terbuka menjadi 5,80 % (Tahun 2012 : 6,15%)
Ketersediaan rata-rata pangan utama 204.391 ton
(Tahun 2012 :
150.385 Ton)
Rasio pemukiman layak huni sebesar 80 %
Meningkatnya akses rumah tangga yang menikmati air bersih hingga 75 % (Tahun 2012 sebesar 95,89%)
4. Membaiknya IPM
IPM 2015
: 77,53 % (Tahun 2012 : 72,57%)
Melek huruf 2015
: 90,94 % (Tahun 2012 : 86,99%)
Angka Harapan Hidup 2015 : 72,34 tahun (Tahun 2012 : 71,85 Tahun)
Rata-rata lama sekolah 2015 : 8,07 tahun (Tahun 2012 : 7,29%)
5. Membaiknya sarana dan prasarana wilayah
Meningkatnya proporsi panjang jalan dalam kondisi baik tahun 2015 ditargetkan sebesar 57,50 persen (Tahun 2012 : 41%)
Meningkatnya luas irigasi dalam kondisi baik yang ditargetkan pada tahun 2015 sebesar 37,48 %
Meningkatnya proporsi rumah tangga yang menikmati energi listrik sebesar 5 persen pertahun
Meningkatnya luas persawahan yang beririgasi teknis sebesar 10 persen pertahun
6. Meningkatnya investasi swasta
Diharapkan tumbuh sebesar 20 persen per tahun
7. Membaiknya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
Strategi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
7
Menurunnya kerusakan kawasan hutan
Meminimalisir kerusakan lingkungan
Menurunnya pencemaran sumber mata air
Meningkatnya status mutu air
Menurunnya luas wilayah banjir
Meningkatnya cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air
8. Terselenggaranya pemerintahan daerah dan pelayanan publik yang lebih baik
Meningkatnya akuntabilitas, transparansi dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
Tersusunnya berbagai dokumen perencanaan secara tepat waktu
Pelayanan publik yang cepat, terjangkau dan tepat sasaran
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat perdesaan
9. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah dan aset daerah
Tersedianya produk akhir pengelolaan keuangan daerah
10. Membaiknya kehidupan sosial dan meningkatnya aktivitas keagamaan
Menurunnya konflik vertikal dan horizontal
Menurunnya angka kriminalitas
Berkurangnya praktek-praktek KKN
Menurunnya kasus pelanggaran peraturan daerah, dll.
B. STRATEGI PEMBANGUNAN KABUPATEN SOPPENG Strategi pembangunan daerah merupakan kebijakan-kebijakan yang diambil
dalam
rangka
mengimplementasikan
tujuan
dan
sasaran
pembangunan kepala daerah sesuai dengan visi misi, yang ditetapkan. Adapun kerangka strategi yang akan dilaksanakan dalam usaha mencapai Visi
Strategi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
8
dan Misi serta tujuan dan sasaran pembangunan daerah Kabupaten Soppeng. Apabila Dilihat dari kerangka rencana pembangunan pemerintah Kabupaten Soppeng, dari 5 konsep strategi yang dipahami lebih banyak menerapkan : 1. EMPOWERMENT strategi ini pada intinya memberikan tekanan pada otonomi pengambilan keputusan dari suatu kelompok masyarakat, yang berlandas pada sumber daya pribadi, langsung, melalui partisipasi, demokrasi, dan pembelajaran social melalui pengalaman langsung. Sebagai titik fokusnya adalah persoalan lokaliyas, sebab civil society akan lebih siap diberdayakan melalui issue-isue local. Ini terlihat lebih detail pada langkah-langkah yang dituangkan dalam RPJMDnya pada beberapa sector pembangunannya yang menitik beratkan ke pemberdayaan masyarakat berupa : a. Sektor/Urusan Pendidikan
Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
Program pendidikan menengah
Program pendidikan non formal (PAUD, Paket A,B, dan C)
Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
Program manajemen pelayanan pendidikan
b. Sektor/Urusan Kesehatan
Program obat dan perbekalan kesehatan
Program upaya kesehatan masyarakat
Program pengawasan obat dan makanan
Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Program perbaikan gizi masyarakat
Program pengembangan lingkungan sehat
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Program standarisasi pelayanan kesehatan
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
c. Sektor/Urusan Pertanian
Program peningkatan kesejahteraan petani
Strategi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
9
Program
peningkatan
ketahanan
pangan
(pertanian
dan
perkebunan)
Program
peningkatan
pemasaran
hasil
produksi
pertanian/perkebunan
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Program peningkatan produksi tanaman pangan
Program pemberdayaan penyuluh pertanian lapangan
Program pencegahan dan penangulangan penyakit ternak
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
d. Sektor/Urusan Pariwisata
Program pengembangan pemasaran pariwisata
Program pengembangan destinasi pariwisata
Program pengembangan promosi wisata
Program kemitraan pengembangan kepariwisataan
e. Sektor/Urusan Pekerjaan Umum
Program pembangunan jalan dan jembatan
Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
Program pembangunan turap/talud/beronjong
Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/beronjong
Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan
Program tanggap darurat jalan dan jembatan
Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Program pembangunan infrastruktur perdesaan
Program pengaturan jasa konstruksi
Program pengembangan dan jasa pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya
Program pengendalian banjir
Strategi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
10
Dari pelaksanaan sektor pembangunan tersebut pula, dapat dilihat kontribusi Pendapatan domestik regional bruto atas dasar harga konstan 2000 dari tahun 2009 – 2012 sebagai berikut : No
Lapangan Usaha
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2009
2010
2011
2012
(%)
(%)
(%)
(%)
1
Pertanian
46,94
44,49
43,73
41,85
2
Pertambangan dan
0,54
0,57
0,57
0,59
penggalian 3
Industri pengolahan
7,39
7,43
7,45
7,59
4
Listrik, gas dan air
0,80
0,82
0,83
0,90
bersih 5
Bangunan
6,57
6,57
6,95
6,91
6
Perdagangan, hotel dan
10,07
10,80
11,50
12,80
5,51
5,92
6,05
6,46
5,72
5,89
6,21
6,72
Jasa-jasa
16,46
17,50
16,68
16,16
PDRB
100
100
100
100
restauran 7
Angkutan dan komunikasi
8
Keuangan,persewaaan dan jasa perusahaan
9
Langkah-langkah dari berbagai sektor tersebut kemudian dituangkan pula dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang disusun setiap tahun.
Strategi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
11
Berdasarkan analisis kondisi Kabupaten Soppeng pada tahun-tahun sebelumnya,
serta
tantangan
yang
dihadapi
pada
tahun
tahun
sebelumnya, di Tahun 2014 sendiri Pemerintah Kabupaten Soppeng mengusung tema pembangunan berupa “Optimalisasi Pelayanan Dasar Melalui Peningkatan Pembangunan Perdesaan Yang Merata dan Berkeadilan.”
2. ROWTH WITH DISTRIBUTIONS Strategi pertumbuhan dengan distribusi merupakan strategi pembangunan yang
lahir
dari
kegagalan
pembangunan
yang
mengutamakan
pertumbuhan ekonomi saja tanpa diikuti dengan distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak akan berarti kalau distribusi pendapatan dalam masyarakat timpang. Pengalaman di beberapa negara sedang berkembang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi juga diikuti dengan ketimpangan distribusi pendapatan yang semakin lama semakin lebar. Dengan demikian strategi pertumbuhan dan distribusi merupakan strategi pembangunan yang tidak saja mengejar laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi juga memperhatikan distribusi pendapatan masyarakat. Tujuan dari strategi ini adalah mengurangi kesenjangan antara golongan kaya dan miskin supaya tidak semakin timpang. Strastegi ini pertama kali dikemukakan oleh singer (1972) dalam sebuah kertas kerja untuk misi lapangan kerja ILOke Kenya. Growth with distribution menggambarkan pendekatan pokok yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan golongan miskin (Richard jolly, dalam wie, 1989). Pendekatan itu pula dijadikan indikator Kabupaten Soppeng menerapkan strayegi pertumbuhan dan pemerataan dalam penerapan strategi pembangunannya. a.
meningkatkan laju pertumbuhan Pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto Perkapita
sampai tingkat maksimal dengan jalan
meningkatkan tabungan dan mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien, yang manfaatnya dapat dinikmati oleh semua golongan masyarakat. Nampak pada matriks di bawah, bahwa pertumbuhan
Strategi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
12
PDRB Perkabita Kab. Soppeng dari tahun ke tahun mengalami peningkatan cukup signifikan.
Jika dilihat dari tahun 2006 hanya
sebesar Rp. 6.252.794 dalam kurun enam tahun mengalami peningkatan pada tahun 2011 sebesar Rp. 14.196.230.
hal ini
mengindikasikan
secara
kesejahteraan
masyarakat
soppeng
keseluruhan mengalami peningkatan.
PDRB Perkapita (Rp) No
Tahun Soppeng
Sulsel
Soppeng
Sulsel
1
2006
6.252.794
7.920.519
12,85
16,28
2
2007
7.129.950
8.907.425
14,03
12,46
3
2008
8.718.842
10.825.425
22,28
21,53
4
2009
10.359.683 12.561.086
18,82
16,03
5
2010
12.189.646 14.665.034
17,66
16,75
6
2011
14.196.230 16.929.030
16,46
15,43
17,01
16,41
Rata-rata
b.
Pertumbuhan (%)
Mengalihkan investasi ke golongan miskin dalam bentuk pendidikan juga dijadikan prioritas pembanguna
kabupaten Soppeng hingga
2015 melalui penguatan usaha mikro kecil dan menengah serta koperasi serta mendistibusikan pendapatan atau konsumsi kepada golongan miskin atau melalui alokasi barang-barang konsumsi secara langsung menjadi upaya pemerintah kabupaten Soppeng melalui Program perbaikan gizi masyarakat, bantuan pangan serta bantuan alokasi bibit pertanian. Data hingga tahun 2012, pemerintah Kabupaten Soppeng telah mampu menekan angka kemiskinan hingga 13%.
Strategi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
13
24,000 23,500
11
10.42 10.5
23,000 22,500
23,300
10 Persen
Jiwa
22,000
9.36
21,500
9.5
21,000
9.12
21,220
20,500
9
20,000
20,400
19,500
8.5
19,000 18,500
8 2010
2011 Jumlah Penduduk Miskin
2012 Tingkat Kemiskinan
Fokus dari strategi ini mengarah pada penyediaan atau penciptaan lapangan pekerjaan secara langsung bagi masyarakat, sebagai alat untuk mendistribusikan pertumbuhan dan kesejahteraan yang dihasilkan oleh mesin ekonomi. Pendekatan strategi ini juga diterapkan kabupaten Soppeng
yang
mengupayakan
perencanaan
pembangunannya
mengoptimalkan partisipasi masyarakat yang diformulasikan melalui program musrenbang tahunan dan memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah pada tahun sebelumnya serta diintegrasikan dengan prioritas pembangunan provinsi dan pemerintah pusat.
Selain 2 strategi yang dijelaskan diatas, tidak menutup kemungkinan diterapkan
strategi
pembnagunan
lainnya
berdasar
konsep
strategi
pembangunan yang sejalan dengan tujuan pembangunan Kabupaten Soppeng.
Strategi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
14
BAB III PENUTUP (KESIMPULAN)
Strategi pembangunan daerah merupakan kebijakan-kebijakan yang diambil dalam rangka mengimplementasikan tujuan dan sasaran pembangunan kepala daerah sesuai dengan visi misi, yang ditetapkan. Adapun kerangka strategi yang akan dilaksanakan dalam usaha mencapai Visi dan Misi serta tujuan dan sasaran pembangunan daerah Kabupaten Soppeng. Pembangunan sendiri mempunyai kecenderungan lebih banyak menekankan pada aspek sosial, yaitu pentingnya mengurangi kemiskinan, tingkat pengangguran dan ketidakmerataan distribusi pendapatan. Berdasarkan hal tersebut, maka pembanguan haruslah ditujukan pada perluasana kesempatan kerja dan pemerataan distribusi pendapatan Apabila Dilihat dari kerangka rencana pembangunan pemerintah Kabupaten Soppeng menerapkan 2 strategi pembangunan yaitu 1. Empowerment dimana pemerintah kabupaten Soppeng memberikan tekanan pada otonomi pengambilan keputusan dari suatu kelompok masyarakat, yang berlandas pada sumber daya pribadi, langsung, melalui partisipasi, demokrasi, dan pembelajaran social melalui pengalaman langsung. Sebagai titik fokusnya adalah persoalan lokaliyas, sebab civil society akan lebih siap diberdayakan melalui issue-isue local. Ini terlihat lebih detail pada langkah-langkah yang dituangkan dalam RPJMDnya pada beberapa sector pembangunannya. 2. Rowth with distrubutions yang mana menggambarkan pendekatan pokok yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan golongan miskin. Hal ini terlihat dari upaya pemerintah meningkatkan pendapatan perkapitanya melalui beberapa program distribusi sehingga mendorong penguatan ekonomi dan berkurangnya tingkat kemiskinan.
Strategi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
15