DISUSUN OLEH : NAMA
: ARIF ZUBAIDI
NIM
: 11.12.5984
KELAS
: S1SI09
KELOMPOK
: I (KEADILAN)
MATA KULIAH
: PENDIDIKAN PANCASILA
DOSEN
: Drs. MUHAMMAD IDRIS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA” Makalah ini berisikan tentang KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA atau yang lebih khususnya membahas mutu / kualitas pendidikan di indonesia ini yang memperhatinkan, Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua, pada khususnya mahasiswa/mahasiswi AMIKOM YOGYAKARTA tentang kualitas pendidikan di Indonesia. Kami menyadari bahwa ,makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapakan banyak terima kasih kepada pihak kampus yang sudah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun makalah ini, juga kepada Dosen pembimbing yang sudah banyak membantu dan menuntun penulis selama pembuatan makalah ini. Tidak lupa juga kepada teman-teman yang selalu menemani, membantu dan mensuport selama pembuatan makalah ini. Maka, makalah ini dapat terselesaikan tidak lepas dari kerjasama dari semuanya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Terima kasih ARIF ZUBAIDI ii
DAFTAR ISI
SAMPUL
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
ABSTRAKSI
iv
BAB I PENDAHULUAN
1
1. Latar belakang maslah
1
2. Rumusan Masalah
1
BAB II PENDEKATAN
2
1. Pendekatan Historis
2
2. Pendekatan sosiologis
3
3. Pendekatan Yuridis
4
BAB III PEMBAHASAN
7
BAB IV PENUTUP
11
1. Kesimpulan dan saran
11
2. Referensi
12
iii
KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA ABTRAKSI Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Indonesia memiliki daya saing yang rendah Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia. Pendidikan merupakan hal yang fundamental dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat menjadi indikator tingkat kehidupan sosial dalam masyarakat. Kesadaran pendidikan mempengaruhi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pendidikanya semakin tinggi pula status sosial yang didapat dalam masyarakat. Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain. Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang.
iv
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini semakin menurun bahkan memprihatinkan bagi dunia pendidikan Indonesia. Disebabkan oleh beberapa factor salah satunya adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik di formal maupun non formal yang membuat menghambat penyedian sumber daya manusia yang mampu untuk bersaing dengan Negara lain. Kualitas pendidikan Indonesia berada di urutan 12 dari 12 negara di asia. Bahkan posisi Indonesia berada d bawah Vietnam hal ini cukup membuktikan bahwa pendidikan di Indonesia memprihatinkan. Dunia pendidikan Indonesia menjadi heboh, bukan karena oleh kehebatan mutu pendidikannya, karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikannya saja. Perasaan ini disebabkan oleh bebera yang mendasar. Yang kita rasakan saat ini adalah ketinggalan dalam mutu pendidikan. Hasil ini di peroleh setelah kita membandingkannya dengan Negara lain. Pendidikan sangat berpengaruh besar terhadap peningkatan sumber daya manusia untuk pembangunan suatu Negara. Oleh karena itu kita harus meningkatkan sumber daya manusia kita untuk bersaing dengan Negara-negara lainya. Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia adalah : 1. Mahalnya pendidikan di Indonesia 2. Sarana dan prasarana yang tidak memadai 3. Kurangnya kesadaran terhadap pendidikan 4. Kualiatas tenaga pengajar kurang 5. Tidak meratanya pemerataan pendidikan 6. Rendahnya kesejahtraan tenaga pengajar atau guru 7. Kejujuran dan Kecurangan dalam dunia pendidikan 2. RUMUSAN MAKALAH 1. Apa yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia ? 2. Seperti apa ciri-ciri pendidikan Indonesia ? 3. Bagaimana cara untuk mengatasi permasalahan-permalahan pendidikan di indonesia yang memprihatinkan ini ? 1
BAB II PENDEKATAN
1. PENDEKATAN HISTORIS Pendidikan sebagai suatu proses berkesinambungan yang ada sejak manusia itu ada, memiliki perkembangan yang sesui dengan zaman dalam suatu massa tertentu. Pendidikan mengikuti pola kehidupan masyarakat dan system kebudayaan yang melatarbelakanginya. Dari zaman prasejarah, zaman kuno, zaman pertengahan sampai zaman modern pendidikan mengalami suatu perubahan secara dianamis sampai pada orde baru di bawah kekuasaan soeharto. Setelah orde baru mengalami keruntuhan pada tahun 1998 maka dimulailah suatu zaman perubahan yang tentu saja ikut merubah tatanan system pendidikan di Indonesia. Seiring dengan hal tersebut, pendidikan juga tidak terlepas dari dampak perubahan politik. Pendidikan pada zaman reformasi mengalami suatu perkembangan yang pada dasarnya lebih maju daripada pendidikan pada zaman orde baru. Pendidikan pada zaman reformasi mengutamakan pada perkembangan peserta didik yang lebih terfokus pada pengelolaan masing–masing daerah. Dalam hal tenaga kependidikan diberlakukan suatu kualifikasi profesional untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Sedangkan sarana dan prasarana juga sudah mengalami suatu peningkatan yang baik. Namun daripada hal tersebut pendidikan yang ada di Indonesia masih belum mengalami suatu pemerataan. Ini terlihat dari adanya beberapa sekolah terutama di daerah pedalaman masih terdapat keterbatasan dalam berbagai aspek penyelenggaraannya. Dinamika sosial politik Indonesia yang juga berdampak pada perubahan kurikulum merupakan suatu bentuk penyempurnaan dalam bidang pendidikan untuk meningkatan terciptanya mutu pendidikan di Indonesia.
2
2. PENDEKATAN SOSIOLOGIS Sosiologis pendidikan adalah situasi hubungan dan pergaulan social. Hubungan dan pergaulan social yang ada dalam pendidikan antara lain terjadi antara pendidik dengan pendidik, pendidik dan anak didik, anak didik dengan anak didik, pendidik dengan pegawai, pegawai dengan pegawai, anak didik dengan pegawai. Masyarakat mengalami perubahan sangat cepat, progresif. Perubahan yang cepat menimbulkan adanya cultural lag. Merupakan paham sesuatu yang menimbulkan masalah-masalah social di masyarakat yang timbul tidak dapat diatasi oleh lembaga-lembaga pendidikan. Untuk itu diharapkan dapat mengembangkan pemikirannya untuk ikut memcahkan masalah-masalah pendidikan yang terjadi di Indonesia. Guru selain sebagai administrator, informatory dan pemimpin, maka harus berkelakuan menurut harapan masyarakatnya. Kepribadian guru dapat mempengaruhi suasana sekolah, baik kebebasan yang di nikmati anak
dalam
mengeluarkan
pendapatnya
dan
mengembangkan
kreatifitasnya.
Keberhasilan pendidikan di pengaruhi beberapa factor antara lain : menyangkut murid, guru, orang tua, interaksi antara murid dengan murid serta lingkungansosialnya baik yang dihadapi di dalam maupun di luar. Anak memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya menyangkut bakat, kemampuan pembawaannya, karena dipengaruhi lingkungan sosial yang berlainan. Untuk itu sudah sewajarnya bila seorang guru harus berusaha menganalisis pendidikan dari segi sosiologi, hubungan manusia dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam proses sosial terdapat interaksi sosial, yaitu suatu hubungan sosial antara individu dengan individu, antara individu dengan masyarakat dan sebaliknya. Interaksi sosial dapat terjadi apabila memenuhi syarat, kontak sosial, dan komunikasi. jadi pendidikan sangat berkaitan dengan yang namanya interaksi hubungan social yang juga dapat mempengaruhi suatu kualitas pendidikan.
3
3. PENDEKATAN YURIDIS Pengembangan Tenaga Kependidikan pada Awal Era Reformasi (1998-2001) dalam “Guru di Indonesia, Pendidikan, Pelatihan dan Perjuangan Sejak Jaman Kolonial Hingga Era Reformasi”. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI, Dirjen Dikdasmen, Direktorat Tenaga Kependidikan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasiona Landasan Yuridis bagi pendidikan khusus diantaranya sebagai berikut: Pasal 28 1. Negara mengakui hak anak atas pendidikan dan dengan mengupayakan pencapaian hak ini secara berangsur-angsur dan atas dasar kesamaan kesempatan, Negara seyogyanya: a) Membuat pendidikan dasar wajib dan tersedia secara cuma-cuma bagi semua anak; b) Mendorong pengembangan berbagai bentuk pendidikan lanjutan, termasuk pendidikan umum dan kejuruan, membuatnya tersedia dan dapat diakses oleh setiap anak; c) Membuat pendidikan tinggi terakses oleh semua orang; d) Membuat agar informasi tentang pendidikan dan pekerjaan serta bimbingan tersedia dan terakses oleh semua anak; e) Mengambil langkah-langkah untuk mendorong agar anak-anak bersekolah secara teratur dan mengurangi angka putus sekolah.
4
Pasal 29 1. Negara menyetujui bahwa pendidikan bagi anak seyogyanya diarahkan untuk: a) Pengembangan kepribadian, bakat dan kemampuan mental maupun fisik anak seoptimal mungkin; b) Pengembangan penghargaan atas hak asasi manusia dan kebebasan fundamental, c) Pengembangan penghargaan terhadap orang tua anak, identitas budayanya, bahasa dan nilainilai yang dianutnya, terhadap nilainilai nasional dari negara tempat tinggal anak, negara tempat asalnya, dan terhadap peradaban yang berbeda dari peradabannya sendiri; d) Penyiapan anak untuk menjalani kehidupan yang bertanggung jawab di dalam masyarakat yang bebas; e) Pengembangan penghargaan terhadap lingkungan alam. Landasan Yuridis Tingkat Nasional: I. Undang-Undang Dasar 1945 (Amandemen) Pasal 31 1. Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan 2. Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya
5
II. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 Pendidikan Nasional Berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pasal 5 1. Setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu 2. Warga Negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus 3. Warga Negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adapt yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layan khusus V. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 2 1. Lingkup standar nasional pendidikan meliputi : a. Standar isi dan sarana prasarana b. Standar proses dan pembiayaan c. Standar kompetensi kelulusan dan standar pengelolaan 5
BAB III PEMBAHASAN 1. Penyebab Rendahnya Pendidikan di Indonesia Di bawah ini akan diuraikan beberapa penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia secara umum, yaitu: 1. Mahalnya Biaya pendidikan di Indonesia Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). Ini salah satunya yang menyebabkan mahalnya pendidikan di Indonesia, karena pendidikan di jadikan suatu bisnis. MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Pendidikan bermutu itu mahal untuk sebagai sebagian dari alas an mereka. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman KanakKanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah. Bagi masyarakat tertentu, beberapa PTN yang sekarang berubah status menjadi Badan Hukum Milik Negara itu menjadi momok. Jika alasannya bahwa pendidikan bermutu itu harus mahal, maka argumen ini hanya berlaku di Indonesia. banyak perguruan tinggi yang bermutu namun biaya pendidikannya rendah. Bahkan beberapa negara ada yang menggratiskan biaya pendidikan. Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Ini lah yang terjadi saat ini di dunia pendidikan Indonesia.
7
2. Sarana dan Prasarana yang tidak Memadai Untuk keadaan sarana fisik saat ini banyak yang memprihatinkan banyak sekali gedung-gedung di perguruan tinggi di Indonesia yang rusak,kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya. 3. Kurangnya Kesadaran terhadap Pendidikan Masyarakat Indonesia khususnya pelajar dan mahasiswa saat ini sangat kurang perduli terhadap dunia pendidikan, bahkan sebagian dari mereka ada yang menyepelekan pendidikan. Mereka sering beranggapan bahwa pendidikan hanya sebagian dari kewajibannya saja, dan merasa terpaksa untuk menjalaninya karena adanya paksaan dari orang tua mereka, namun itu juga tidak semuanya seperti itu. Masih ada juga yang perduli yang namanya pendidikan tapi hanya sebagian kecilnya saja. Inilah yang membuat rendahnya kualiatas pendidikan di Indonesia karena kurang kesadaran mereka untuk pendidikan yang akan membantu untuk kehidupan masa depan.
4. Kualitas Pengajar kurang Walaupun guru dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan pengajar yang rendah juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru. Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat. 8
5. Tidak meratanya pemerataan pendidikan Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Data Balitbang Departemen Pendidikan Nasional dan Direktorat Jenderal Binbaga Departemen Agama tahun 2000 menunjukan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD pada tahun 1999 mencapai 94,4% (28,3 juta siswa). Pencapaian APM ini termasuk kategori tinggi. Angka Partisipasi Murni Pendidikan di SLTP masih rendah yaitu 54, 8% (9,4 juta siswa). Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas. Kegagalan pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.
6. Rendahnya kesejahtraan tenaga pengajar atau guru pendapatan rata-rata guru PNS per bulan sebesar Rp 1,5 juta. guru bantu Rp, 460 ribu, dan guru honorer di sekolah swasta rata-rata Rp 10 ribu per jam. Dengan pendapatan seperti itu, terang saja, banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang pulsa ponsel, dan sebagainya (thn2005). Ini lah yang membuat para guru atau dosen jadi tidak focus dalam mengajar, Karena masih memikirkan untuk mencari nafkah yang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
7. Kejujuran dan Kecurangan dalam dunia pendidikan Kejujuran dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini memprihatinkan di sebabkan banyak sekali kecurangan-kecurangan dan rendahnya rasa kejujuran dalam pendidikan. Misalnya, dalam penerimaan siswa baru d salah sekolah ternama masih terjadi yang namanya penyuapan, selain itu apabila diadakan ujian ulangan bersama masih banyak banget kecurangan-kecurangan yang terjadi dengan berbagai macam cara.
9
2. Ciri-Ciri Pendidikan di Indonesia Pikiran para siswa/mahasiswa diasah melalui pemecahan soal-soal yang ada pasti memakai ujian pengetesan kemampuan atau sering disebut untuk nilai yang mengukur kempuan setiap pelajar/ mahasiswa itu. Selalu ada ujian bersama diakhir semester atau ujian nasional. Ini sering di salahgunakan oleh siswa/mahasiswa untuk berbuat kecurangan atau membodohi diri sendiri. Sebenarnya dengan tidak adanya ujian seperti itu mungkin malah akan lebih baik, karena tidak belajar untuk menjadi seorang yang munafik. Cara melaksanakan pendidikan di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia, sebab pendidikan Indonesia yang dimaksud di sini ialah pendidikan yang dilakukan di bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia. 3. Cara Untuk Mengatasi Permasalahan-Permalahan Pendidikan di Indonesia Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, solusi untuk masalah-masalah yang ada, khususnya yang menyangkut perihal pembiayaan seperti rendahnya sarana fisik, kesejahteraan guru, dan mahalnya biaya pendidikan, berarti menuntut juga perubahan sistem ekonomi yang ada. pemerintah-lah yang akan menanggung segala pembiayaan pendidikan negara. solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upayaupaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya. Selain itu sebaiknya pemerintah lebih lagi memperhatikan bagi yang tidak mampu untuk pendidikannya dan jangan menyelewengkan dana yang sudah diatur untuk pendidikan supaya mereka yang tidak mampu dapat mendapat pendidikan yang layak sampai kejenjang perguruan tinggi. Karena terkadang mereka yang tidak mampu dalam dana akan membantu lebih baiknya pendidikan di Indonesia. 10
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Mutu atau kualitas pendidikan di Indonesia saat ini memang sangat rendah apabila di bandingkan dengan Negara lain. Yang menjadi penyebab utamanya adalah efesiensi, efektifitas, dan standardisasi pendidikan yang kurang optimal, membuat lemahnya pendidikan di Indonesia.masalah-masalah yang menyebabkannya adalah : 1. Mahalnya pendidikan di Indonesia 2. Sarana dan prasarana yang tidak memadai 3. Kurangnya kesadaran terhadap pendidikan 4. Kualiatas tenaga pengajar kurang 5. Tidak meratanya pemerataan pendidikan 6. Rendahnya kesejahtraan tenaga pengajar atau guru 7. Kejujuran dan Kecurangan dalam dunia pendidikan Adapun untuk mengatasi masalah-masalah tersebut untuk meambangun pendidikan di Indonesia yang lebih baik dan membangun Negara. B. SARAN pemarintah seharusnya lebih memperhatikan pendidikan. karena dewasa sekarang ini pendidikan itu sangat penting. pemerintah itu harus membantu agar terlaksananya sebuah pendidikan yang maju. karena pada jaman sekarang yang sudah maju, masih ada sekolah yang belum mempunyai fasilitas yang memadai. bagaimana mungkin kalau pendidikan itu akan meningkat apabila fasilitasnya kurang memadai. setidaknya sekolah itu harus mempunyai ruang kelas yang cukup aman untuk dihuni, bukan kewas-wasan dalam mengikuti belajar mengajar. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional. 11
REFERENSI
1. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: PSNP 2. Ricklefs, M. C. 2001. Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta 3. Soearni, Eddy. 2003. Pengembangan Tenaga Kependidikan pada Awal Era Reformasi (1998-2001) dalam “Guru di Indonesia, Pendidikan, Pelatihan dan Perjuangan Sejak Jaman Kolonial Hingga Era Reformasi”. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI, Dirjen Dikdasmen, Direktorat Tenaga Kependidikan 4. Suyanto & Hisyam. 2000. Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia Memasuki Millenium III. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa 5. www.unesco.org & http://bintangbangsaku.com 6. http://www.walkmedia.com/ 7. http://www.google.com
12