HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN MINAT PEKERJAAN PADA SISWA KELAS XI IPA DI SMA KATOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan BK pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oleh : ALSA LUTFATUL LATIVA NPM : 11.1.01.01.0342
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan yang menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA di SMA Katolik Wijaya Kusuma Blora minim ilmu tentang minat pekerjaan. Padahal pada usia SMA perkembangan konsep diri siswa perlu diarahkan untuk pemahaman dunia kerja (karier). Bahkan sebagian besar dari siswa tersebut seolah masa bodoh terhadap karier mereka di hari esok. Dan sebagian lagi mengaku ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang penjabaran minat pekerjaan (karir), namun guru kurang menjembatani hal tersebut. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara konsep diri dengan minat pekerjaan pada siswa kelas XI IPA di SMA Katolik Wijaya Kusuma Blora, dari populasi kelas XI IPA, diambil 54 siswa sebagai subyek penelitian. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner (angket). Angket berisi 50 soal, terdiri dari 25 soal konsep diri dan 25 soal minat pekerjaan. Setelah hasil angket diolah menjadi angka, maka dengan rumuss product moment angka tersebut diolah lagi untuk memperoleh hasil akhir. Hasil akhir itu disebut r hitung, kemudian r hitung akan dibandingkan dengan r tabel pada N=54. Sehingga penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri siswa dengan minat pekerjaan pada siswa kelas XI IPA di SMA Katolik Wijaya Kusuma Blora, dengan hasil r hitung 0,640 > r tabel 0,279 dengan taraf signifikan 95% (0,640 > 0,279). Dengan demikian hipotesis alternatif diterima, yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri siswa dengan minat pekerjaan pada siswa kelas XI IPA di SMA Katolik Wijaya Kusuma Blora. Berdasarkan simpulan penelitian, maka direkomendasikan bagi pihak sekolah untuk dapat memberikan kesempatan yang lebih luas lagi bagi perkembangan bimbingan di sekolah khususnya pada bimbingan karir. Dengan demikian siswa akan lebih berpeluang lagi untuk mengetahui informasi-informasi karier berkenaan dengan jenis-jenis pekerjaan yang ada di masyarakat. Kata kunci : konsep diri ,minat pekerjaan
BAB I
pendidikan mempersiapkan diri
PENDAHULUAN
untuk kelak berprestasi dalam usaha-usaha
sebagai tenaga kerja yang bekerja
A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini perhatian
khusus
diberikan
tidak asal kerja, tetapi memegang suatu jabatan yang bermakna
kepada kualitas tenaga kerja.
bagi
Sumber
mengandung
daya
dikembangkan sarana
manusia
ini
pembangunan
menjadi
mengembangkan
pembangunan
sebagai
memperkaya
pelaksana
dan
pembangunan.
pendukung Pendidikan
ditugaskan
mengembangkan
untuk
sekaligus
potensi
untuk
pemikir, perencana, penggerak,
nasional
pembangunan
untuk dan
dirinya
sendiri
(Winkel, 1991:542). Pendidikan
di
Sekolah
Menengah Atas bertujuan untuk menyiapkan para
siswa
atau
manusia
siswa yang akan melanjutkan
Indonesia, bukan hanya sebagai
pendidikan ke tingkat yang lebih
tujuan dari pembangunan tetapi
tinggi,
sekaligus sebagai sarana yang
menyiapkan para siswa yang
memegang kunci sukses atau
akan langsung bekerja, apabila
gagalnya
telah
menyelesaikan
sendiri. Remaja yang sedang
pendidikannya
di
menjalani proses perkembangan
Menengah Atas.
dengan
pembangunan
belajar
di
itu
institusi
disamping
itu
juga
Sekolah
Pendidikan yang bermutu di Sekolah Menengah Atas adalah pendidikan yang menghantarkan peserta didik pada pencapaian tujuan
pendidikan
dapat
diharapkan
sesuai
dengan
4. Mengembangkan penguasaan ilmu teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum, persiapan karir dan melanjutkan pendidikan tinggi serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas. 5. Mencapai kematangan dalam pemilihan karir.
perkembangan diri siswa. Peserta didik Sekolah Menengah Atas sebagian besar remaja akhir yang
6. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi.
memiliki karakteristik, kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhinya. Menurut Sudianto
Nurihsan
dan
(2005:2) tugas-tugas
perkembangan
peserta
7. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
didik
Sekolah Menengah Atas yaitu
8. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual serta apresiasi seni. 9. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.
sebagai berikut : Tugas perkembangan peserta 1. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
didik Sekolah Menengah Atas itu merupakan
2. Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya serta kematangan dalam perannya sebagai pria dan wanita. 3. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmani yang sehat.
yang
harus
suatu
kompetensi
dilakukan
oleh
peserta didik Sekolah Menengah Atas secara Optimal.
Dalam
pengembangan
pengangguran. Kelompok yang
kurikulum Sekolah Menengah
dapat terserap dalam dunia kerja
Atas 2004 berbasis kompetensi
jumlahnya relatif
hendaknya
mempertimbangkan
meski sering dikatakan bahwa
pengembangan
banyak lulusan SMA yang hanya
prinsip keterampilan
hidup.
Dalam
lebih kecil
mempunyai keterampilan minim
pengembangan kurikulum perlu
dan
kurang
memadai
memasukkan unsur keterampilan
memasuki dunia kerja.
untuk
hidup agar peserta didik memiliki
Oleh karena itu, remaja perlu
keterampilan, sikap dan perilaku
dibantu menemukan tempatnya
adaptif,
kooperatif,
dalam dunia kerja yang sesuai
kompetitif
dalam
dan
menghadapi
baginya
dan
sekaligus
tantangan dan tuntutan dalam
memberikan
kehidupan
pembangunan nasional. Dalam
sehari-hari
secara
efektif.
keadaan
Dipandang dari pilihan karier
normal
bagi
terdapat
beberapa alternatif karier, yang
yang dimasuki oleh lulusan SMA
salah
dapat
dipilih
dikelompokkan menjadi
sumbangan
satu
diantaranya
untuk
akan
ditekuni
tiga, pertama kelompok yang
dimantapi.
diabsorbsi
kerja,
diandalkan mampu mengambil
kelompok yang meneruskan studi
keputusan dalam hal memegang
ke jenjang perguruan tinggi, dan
suatu
ketiga
pemahaman,
oleh
adalah
dunia
kelompok
Remaja
dan
jabatan
harus
berdasarkan
tentang
dirinya
sendiri dan situasi dan hidupnya
bimbingan
serta
karier
berkaitan
pengolahan relevan
dengan
informasi
dengan
yang perkembangan
bagian
dari
bimbingan dan konseling sekolah
lingkungan
baik pada jenjang pendidikan
Kemampuan tersebut harus melalui
adalah
Bimbingan
yang
hidupnya dalam era globalisasi.
dipupuk
karier.
menengah
tingkat
pertama
maupun pada jenjang pendidikan
usaha-usaha
menengah tingkat atas. Tujuan
mendampingi
diterapkannya bimbingan karier
karier
remaja
adalah membantu siswa untuk
supaya dia semakin paham akan
memahami
dirinya
diri
sendiri,
lingkungan
hidupnya
serta
proses
pengambilan
keputusan
dan
diri,
dalam
mengarahkan
proses
memasuki
dunia
menapak
jenjang
persiapan kerja
atau
pendidikan
semakin mantap mempersiapkan
yang lebih tinggi. Di samping iu,
diri
bimbingan karier bertujuan untuk
dalam
hal
pengetahuan,
keterampilan, sikap, serta nlai
membantu
yang semuanya diperlukan dalam
memecahkan berbagai masalah
menekuni
karier yang berkaitan dengan
kariernya
(Winkel,
1991:542).
dalam
membantu
siswa memahami dunia kerja adalah
siswa
penyesuaian diri, baik dalam
Salah satu upaya lembaga pendidikan
para
dengan
memberikan
mempersiapkan dan menghadapi masa depan. Secara psikologis siswa SMA dinilai masih labil. Sedangkan di
sisi lain, dilihat dari jenjang
Pencapaian dan penyesuaian
pendidikan yang diduduki siswa
dalam dunia pekerjaan selain
merupakan titik penentu terhadap
merupakan
pilihan
perkembangan,
karier
digelutinya
yang
kelak.
Manrihu
akan
Menurut
(1986:54)
bahwa,
hakekatnya penilaian
suatu
tugas
individu
pada
sudah
memiliki
tertentu
terhadap
realisasi keinginan remaja untuk
pekerjaan. Sejak usia dini anak
harus segera berfungsi secara
sudah mempunyai rasa percaya
bebas dalam dunia yang akan
diri untuk meminati pekerjaan
membawa
pada
tertentu, misalnya ingin menjadi
alternatif-alternatif karier yang
dokter, sopir, pedagang, pilot dan
belum pernah diterimanya. Hal
sebagainya.
ini
dampak
dikarenakan
pilihan
karier
banyaknya yang
dipertimbangkan.
harus
Sementara
Menurut
Ginzberg,
tahap-
tahap pemilihan karier pada masa kanak-kanak
disebut
tahap
fakta juga menunjukkan bahwa
fantasi, pada masa remaja disebut
berbagai problem yang terjadi di
tahap tentatif, dan menjelang
dalam
yang
masa dewasa masuk ke tahap
tamatan
realistis (Djumhur, 1975:176),
siswa SMA menunjukkan masih
selama tahap tentatif ini individu
adanya
mengalami masa transisi, dari
masyarakat
menyangkut
dibenahi.
masalah
hal-hal
yang
harus
sekedar berperan sambil bermain sambil menunjukkan kesadaran
tentang tuntutan-tuntutan yang
kemampuan-kemampuannya,
terkandung
dan nilai-nilainya sehingga
dalam
pekerjaan.
Tahap
suatu
tentatif
ini
memperoleh gambaran diri
dimulai sejak individu berusia 11
yang
lebih
bulat
dan
sampai 17 tahun yang terbagi
menyadari
dalam 4 fase, yaitu:
konsekuensi
1. Fase minat (interest) dimana
mengambil suatu ketentuan
konsekuensidalam
individu
mengambil
sikap
tentang kariernya kelak (W.
terhadap
apa
yang
S. Winkel, 1991:515).
disukainya.
Minat pekerjaan jika dilihat
2. Fase kemampuan (capacity) dimana
individu
menyadari
mulai
kemampuannya
dalam
tahap
adalah saat individu berada pada masa
remaja.
sehubungan dengan aspirasi-
dikemukakan
aspirasi pekerjaan.
(1959)
3. Fase
nilai-nilai
dimana
(values)
invididu
menhayati kemampuan
dimana
transisi
memadukan
ini
Hurloek
Istiwidayanti
bahwa
“anak
Sekolah Menengah Atas mulai
nilai-nilai
memikirkan masa depan mereka
yang
ingin
secara
bersungguh-sungguh
dalam pekerjaan dibandingkan
(transition)
individu
oleh
dalam
(1990:220),
Hal
mulai
dikerjakannya, dan 4. Fase
perkembangan
mulai niatnya,
anak
perempuan
kebanyakan
yang
memandang
pekerjaan sebagai pengisi waktu
sebelum menikah”. Saat individu
minatnya atau memilih pekerjaan
menginjak
yang mereka sukai saja.
masa
remaja
dan
berada pada tingkat SMA, sudah dimulai minat
menentukan
pilihan
Minat pekerjaan pada siswa SMA perlu dirangsang ke arah
yang diinginkan. Pada
pemenuhan
masa itu mereka akan memilih
masyarakat,
program yang sesuai dengan
memberikan informasi kepada
studi lanjutan yang akan mereka
siswa tentang
masuki.
pekerjaan
Pada masa remaja ini pula minat
terhadap
suatu
karier
kebutuhan misalnya
berbagai
seperti diterangkan oleh Thomas
dikemukakan
dan
berhubungan
(1990:221),
macam
ada
di
Sangat
besar
minat
karier
pekerjaan
yang
oleh
siswa
kemungkinan
seringkali menjadi beban pikiran
Istiwidayanti
segala
yang
masyarakat.
dengan
erat
dengan
bahwa “pada saat tersebut remaja
pendapat dan harapan orang tua.
belajar
antara
Sudah dapat dipastikan bahwa
pilihan pekerjaan yang lebih
setiap orang tua menaruh harapan
sesuai dengan pekerjaan yang
yang positif akan masa depan
diinginkan”.
anak-anaknya.
tersebut
membedakan
Dalam
individu
kondisi
dihadapkan
pilihan
Pematangan
karier
seseorang
pada beberapa pilihan apakah
dipengaruhi juga oleh seberapa
mereka tetap konsisten pada
besar seseorang
tingkat
pemahaman
terhadap
dirinya.
Menurut Super (1969:136-139)
karya
masalah-masalah yang dihadapi
Rogers
klien
walaupun konsep diri tidak selalu
adalah
karena
kurang
dirinya.
menegaskan
adanya kesesuaian konsep diri
kongruen
(self
sehingga
concept)
dengan
pengalamannya.
Pemahaman
Selanjutnya bahwa,
dengan mudah
realitas
terpengaruh,
konsep itu tetap berarti bagi
atau pengenalan diri menitik
individu.
beratkan pada pengharapan dan
konsep diri itu akan berpengaruh
penilaian diri dalam konteks
pada
lingkungan.
Dengan
Sebab
banyak
Dengan
tingkah
kata
laku
lain
individu.
terbentuknya
suatu
pilihan karier ini terjadi karena
konsep diri yang baik dalam diri
penilaian diri terlalu tinggi atau
siswa diharapkan timbul suatu
terlalu
minat yang sehat.
rendah
mengakibatkan
pilihan
yang tidak
tepat atau minat tidak realistis. Konsep diri oleh para ahli secara
umum
Dalam
hubungan
karier
maka
konsep
diri
dengan
perkembangan siswa
diarahkan
didefinisikan
untuk pemahaman dunia kerja,
sebagai pandangan serta sikap
karena pada usia SMA konsep
seseorang
dirinya
diri tentang pekerjaan sudah
sendiri. Konsep diri seseorang
mulai timbul hanya belum jelas
erat kaitannya dengan gambaran
dan terarah, Super (1963:11)
dirinya, citra dirinya, penilaian
mengemukakan “saat individu
dan harga dirinya, penilaian dan
mulai membedakan dirinya dari
terhadap
individu
lain,
ia
kemungkinan
melihat
menentukan
dirinya
lulus
hidupnya
setelah
untuk
memilih
nanti
dihubungkan dengan pekerjaan”.
pekerjaan, kalau yang mampu
Gagasan tentang pekerjaan ini
pastinya akan melanjutkan ke
diolah terus dalam pikirannya,
jenjang selanjutnya, bagi yang
sampai
ia
menemukan diduga
mulai
dapat
tidak mampu hanya menjadi
pekerjaan
yang
pengangguran atau kerja sebagai
dengan
kuli saja, karena mereka tidak
Katolik
memiliki keahlian mulai sejak
cocok
persepsinya. Wijaya
SMA
Kusuma
Blora
yang
menjadi obyek penelitian penulis. Berdasarkan
Dari
penjabaran
diatas
survey
peneliti tertarik untuk meneliti
pendahuluan yang menunjukkan
hubungan antara konsep diri
bahwa
siswa terhadap
dengan minat pekerjaan pada
jabatan sangat minim, hal itu
siswa kelas XI IPA SMA Katolik
disebabkan karena siswa SMA
Wijaya Kusuma Blora tahun
Katolik Wijaya Kusuma Blora
pelajaran 2014/2015.
minat
hasil
dini.
tidak pernah diarahkan untuk memilih pekerjaan atau karier setelah
lulus
nanti.
Yang
B. Identifikasi Masalah Konsep diri yang dimiliki
ditawarkan pada guru hanyalah
masing-masing
individu
teoritis saja yang menyebabkan
berpengaruh pada tingkah laku
siswa tidak pernah berpikir untuk
individu
tersebut.
akan
Dalam
pembahasan ini konsep diri akan
dengan
dikaitkan dengan minat pekerjaan
Penelitian ini hanya menelaah
yang tentunya akan menjurus
variasi minat pekerjaan siswa
pada dunia kerja. Dari hasil
yang dikaitkan dengan faktor-
survey
faktor
pendahuluan
dapat
siswa
di
dan
dalam
lain-lain.
diri
disimpulkan bahwa minat siswa
Banyak
SMA Katolik Wijaya Kusuma
mempengaruhi minat pekerjaan
Blora terhadap pekerjaan sangat
siswa
minim. Hal ini disebabkan guru
keterbatasan
waktu
dan
kurang
kemampuan
peneliti,
maka
memberi
pemahaman
faktor
siswa.
tetapi
yang
mengingat
yang lebih mendalam lagi tentang
penelitian
minat pekerjaan pada siswa yang
mengungkapkan faktor konsep
nantinya akan berguna setelah
diri
lulus nanti.
dengan dasar pemikiran bahwa
saja.
faktor C. Pembatasan Masalah Peneliti berada dalam lingkup
ini
Faktor
tersebut
mempunyai
hanya
ini
dipilih
diasumsikan
kontribusi
besar
terhadap minat pekerjaan.
minat pekerjaan siswa SMA, karena yang diteliti adalah minat
D. Rumusan Masalah
pekerjaan, maka hal-hal yang di
Berdasarkan uraian di atas,
luar daripada itu tidak akan
maka peneliti dapat merumuskan
diteliti. Misalnya hubungan guru
masalah dalam penelitian ini
dengan guru, hubungan guru
adalah “Adakah hubungan antara
konsep
diri
dengan
minat
untuk memenuhi persyaratan
pekerjaan pada siswa kelas XI
dalam
IPA
sarjanan kependidikan dalam
SMA
Katolik
Wijaya
Kusuma Blora tahun pelajaran 2014/2015?”
memperoleh
gelar
bidang bimbingan konseling. 2. Lembaga Almamater (UNP Kediri) Penelitian
E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah
dapat
yang
diajukan,
penelitian
ini
ini
menjadi
diharapkan kontribusi
maka
tujuan
pemikiran terhadap literature
adalah
untuk
perpustakaan di UNP Kediri.
membuktikan
signifikasi
3. Sekolah yaitu sebagai bahan
hubungan antara konsep diri
masukan program bimbingan
dengan minat pekerjaan pada
dan konseling di sekolah
siswa kelas XI IPA SMA Katolik
dalam
rangka
Wijaya Kusuma Blora tahun
siswa
maupun
pelajaran 2014/2015.
dalam mengenal jati dirinya
membantu siswinya
dan memilih arah karier yang sesuai.
F. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat
4. Guru yaitu sebagai bahan
memberikan kegunaan bagi:
masukan dalam menciptakan
1. Peneliti yaitu sebagai bahan
proses belajar mengajar yang
tambahan pengetahuan
khasanah di
samping
lebih
kondusif
dalam
mengembangkan
konsep
dirinya. 5. Konselor yaitu sebagai bahan
Konsep
diri
mempunyai
peranan
penting
dalam
masukan dalam menetapkan
membentuk
perilaku
program BK secara umum,
bagaimana
individu
khususnya bimbingan karier
memandang dirinya akan
sebagai
tampak
upaya
dalam
membantu atau membimbing siswa
dari
seluruh
perilakunya.
dalam
Pengertian konsep diri
mengembangkan
konsep
(self concept)
dirinya
dengan
Saad (2003:45) adalah:
berkenaan
penentuan minat.
menurut
“cara seseorang melihat dirinya
sendiri
aspek
dalam
pengetahuan
tentang diri, harapan pada BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori 1. Konsep Diri a. Pengertian Konsep Diri
diri
sendiri
bagaimana
dan seorang
menilai dirinya”. Noegroho
(1982:6)
mengemukakan
bahwa:
“Konsep
adalah
diri
persepsi keseluruhan yang dimiliki
seseorang
mengenai dirinya sendiri.
konsep diri yang positif,
Konsep
diri
tersebut
diharapkan siswa dapat
tumbuh
dari
interaksi
memiliki aspirasi yang
seseorang dengan orangorang
lain
yang
berpengalaman
dalam
kehidupannya,
biasanya
realistik. Dari
beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa
orang tua dan teman-
konsep diri adalah cara
teman”.
seseorang
Slameto
(1995:184)
atau menanggapi sesuatu
mengemukakan
tentang
terhadap
konsep
sebagai
diperoleh
diri
berikut:
memandang
dirinya
yang melalui
“suatu
pengalaman dan interaksi
mengenai
dengan orang lain yang
keadaan diri sendiri yang
meliputi aspek percaya
relatif sulit diubah, karena
diri,
konsep
pergaulan,
kepercayaan
diri
adalah
penerimaan
diri,
kemampuan
interaksi dari seseorang
dalam
yang berpengaruh dalam
tugas dan konsep sosial
kehidupannya,
dan orientasi diri.
guru,
orang
biasanya tua
dan
teman-temannya”. Dengan
menyelesaikan
dimilikinya
b. Pembentukan Diri
Konsep
Konsep diri yang dimiliki
Setyobroto
seseorang
terbentuk
konsep
dalam suatu proses yang
apabila
cukup
memiliki:
lama,
membutuhkan
diri
terbentuk invididu
1. Persepsi diri dan citra
pengalaman mengatasi
(2005:143)
untuk
diri
yang
berbagai
konstruktif
kemungkinan, mengalami
2. Pandangan
positif
yang
proses pematangan sikap,
menyeluruh
penemuan falsafah dan
dirinya,
baik
rencana
kemampuan
dan
mantap. Hal ini terungkap
kelemahan
fisik
dari
maupun
hidup
yang
apa
yang
dikemukakan oleh Sobur (2003:510) menyebutkan: diri
terbentuk
yang “konsep dalam
tentang
mental
psikologi. 3. Ketahanan menghadapi berbagai kemungkinan,
waktu yang relatif lama,
ancaman,
dan
dan kegagalan.
tidak
pembentukan dapat
ini
diartikan
baik
hambatan
4. Falsafah dan rencana
bahwa reaksi yang tidak
hidup yang mantap.
biasa dari seseorang dapat
Slameto
mengubah konsep diri”
(1995:182)
menyatakan: “konsep diri
tumbuh
dan
terbentuk
verbalisasi, umpan balik
dari interaksi seseorang
dari
dengan orang-orang lain
identifikasi dengan model
yang berpengaruh dalam
dan peran
kehidupan,
tepat, dan pola asuh orang
orang
biasanya
tua,
guru
dan
teman-teman”.
lingkungan,
jenis
yang
tua. Konsep diri individu akan terbentuk baik dan menjadi
c. Faktor-faktor
Yang
positif
faktor-faktor
jika yang
Mempengaruhi Konsep
mempengaruhi
tersebut
Diri
berfungsi secara positif
Burns
(1993)
juga. Pendapat Burns ini
menyebutkan
bahwa
sejalan dengan Hurlock
secara garis besar ada
(1973)
lima
mengungkapkan
faktor
yang
mempengaruhi
faktor-faktor
perkembangan diri,
yaitu
citra
merupakan
konsep
mempengaruhi
fisik,
perkembangan
yang bahwa yang
konsep
evaluasi
diri di antaranya adalah:
terhadap diri secara fisik,
fisik, pakaian, nama dan
bahasa, yaitu kemampuan
nama
melakukan
intelegensi,
konseptualisasi
dan
panggilan, tingkat
aspirasi, emosi, budaya,
sekolah dan perguruan
seseorang
tinggi,
ditentukan oleh kondisi
status
sosial
selain
ekonomi, dan keluarga.
dirinya,
Pengaruh keluarga sangat
dengan
bagi pembentukan konsep
kelompok
diri
lingkungan
karena
untuk
juga
dikaitkan kehidupan dalam
beberapa waktu lamanya
masyarakatnya
pada
anak
setiap
tahap
lingkungan sosial di luar
perkembangan
yang
keluarganya.
Pengaruh
dilaluinya.
karakteristik
hubungan
Dari
belum
mengenal
penjabaran
orang tua dengan anak
atas,
sangat
disimpulkan faktor-faktor
penting
dalam
pembentukan
identitas,
keterampilan
persepsi
sosial,
dan
Sedangkan remaja
penalaran. pada
masa
pengaruh
maka
di
yang
dapat
dapat
mempengaruhi
konsep
diri adalah: 1) Pola asuh orang tua Pola asuh orang tua
lingkungan sosial justru
menjadi
faktor
yang sangat berpengaruh.
signifikan
dalam
Menurut
mempengaruhi
Lerner
dan
Spanier (dalam Nuryoto,
konsep
1993),
terbentuk.
perkembangan
diri
yang Sikap
negatif orang tua akan
terletak
pada
mengundang
kelemahan
diri.
pertanyaan pada anak,
Kegagalan
membuat
dan
orang merasa dirinya
menimbulkan
asumsi bahwa dirinya
tidak berguna.
tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi
dan
3) Depresi Orang yang sedang
dihargai: dan semua
mengalami
itu akibat kekurangan
akan
yang
padanya
pemikiran
yang
sehingga orang tua
cenderung
negatif
tidak sayang.
dalam
ada
2) Kegagalan
depresi
mempunyai
memandang
dan merespon segala
Kegagalan yang terus
sesuatunya, termasuk
menerus
menilai diri sendiri.
dialami
seringkali
Segala
menimbulkan
stimulus yang netral
pertanyaan diri
sendiri
kepada dan
situasi
yang dipersepsi secara negatif.
berakhir
dengan
4) Kritik internal
kesimpulan
bahwa
Terkadang,
semua
penyebabnya
atau
mengkritik diri sendiri
memang untuk
dibutuhkan
terhadap suatu keadaan
menyadarkan
atau terhadap diri kita
seseorang
akan
sendiri. Namun, dengan
perbuatan yang telah
sifatnya
dilakukan.
konsep
Kritik
yang
dinamis,
diri
dapat
terhadap diri sendiri
mengalami perubahan ke
sering
arah yang lebih positif.
berfungsi
menjadi regulator atau
Langkah-langkah
rambu-rambu
perlu
dalam
diambil
yang untuk
bertindak
dan
memiliki konsep diri yang
berperilaku
agar
positif yaitu:
keberadaan
kita
1) Bersikap
diterima
oleh
dalam mengenal diri
masyarakat dan dapat
sendiri
beradaptasi
Jangan
dengan
baik.
obyektif
pengalaman
abaikan positif
atau pun keberhasilan d. Merubah Konsep Diri Seringkali sendirilah menyebabkan
kita yang
sekecil apapun yang pernah
dicapai.
Lihaatlah
talenta,
persoalan
bakat atau potensi diri
bertambah rumit dengan
dan carilah cara dan
berpikir yang tidak-tidak
kesempatan
untuk
mengembangkannya.
dan melihat hal-hal
Janganlah
terlalu
baik yang ada dalam
berharap bahwa Anda
diri orang lain secara
dapat membahagiakan
positif ? Jika kita
semua
atau
tidak bisa menghargai
segala
orang lain, bagaimana
orang
melakukan
sesuatu sekaligus.
orang
2) Hargailah diri sendiri Tidak ada orang lain yang
lebih
lain
bisa
menghargai diri kita ? 3) Jangan memusuhi diri sendiri
menghargai diri kita
Peperangan
selain
dan paling melelahkan
diri
sendiri.
terbesar
Jikalau kita tidak bisa
adalah
menghargai
yang
terjadi
dalam
sendiri, tidak dapat
diri
sendiri.
Sikap
melihat kebaikan yang
menyalahkan
diri
ada pada diri sendiri,
sendiri
tidak
mampu
berlebihan merupakan
memandang
hal-hal
pertanda bahwa ada
baikd
positif
permusuhan
dan
diri,
peperangan
antara
terhadap
an
diri
peperangan
secara
bagaimana kita bisa
harapan ideal dengan
menghargai orang lain
kenyataa diri
sejati
(real self). Akibatnya,
pikiran
akan timbul kelelahan
menyesatkan jiwa dan
mental
raga.
dan
rasa
itu
mulai
frustasi yang dalam Dari beberapa serta makin lemah dan teori di atas, maka negatif
konsep peneliti
dirinya. menyimpulkan bahwa 4) Berpikir positif dan konsep
diri
rasional mempunyai
ciri-ciri
We are what we think. sebagai berikut: All that we are arises a. Ciri-ciri with
our
konsep
thoughts. diri positif adalah
With our thoughts, we sebagai berikut: make the world (The 1) Pengetahuan Buddha). Jadi, semua yang luas dan itu banyak tergantung bermacampada
cara
kita macam
memandang
segala tentang diri.
sesuatu,
baik
itu 2) Memiliki
persoalan
maupun harga diri yang
terhadap
seseorang.
Jadi
kendalikan
pikiran
kita
tinggi.
jika
3) Memiliki
keinginan
pengharapan
serta perilaku
realistis.
yang
4) Individu
tidak
seluruhnya
merasa setara
disetujui oleh
dengan orang
masyarakat.
lain.
8) Individu
5) Individu yakin
mampu
kemampuanny
memperbaiki
a
dirinya karena
dalam
mengatasi
ia
sanggup
masalah.
mengungkap
6) Individu
aspek-aspek
menerima
kepribadian
pujian
yang
tanpa
rasa malu.
disengaja dan
7) Individu
berusaha
menyadari bahwa
tidak
mengubahnya.
setiap
9) Bertindak
orang
bijaksana,
mempunyai
perbuatan dan
berbagai
tindakan
perasaan
dan
diselaraskan
pikiran
yang
b. Ciri-ciri
konsep
sehat, rasional
diri negatif adalah
dan
perasaan
sebagai berikut:
antusias serta
1) Pengetahuan
pengalaman
yang
tidak
yang matang.
tepat
tentang
10) Dapat
diri sendiri.
mewujudkan
2) Pengharapan
kemauan
yang
menjadi suatu
realistis.
prestasi.
3) Harga
11) Fleksibilitas, penuh
tidak
diri
yang rendah. 4) Peka terhadap
tanggung
kritik.
jawab,
5) Bersifat
sehingga
responsif
individu
sekali terhadap
mampu
pujian.
menerima gagasan
6) Terlalu kritis, baru
tidak sanggup
dan pendapat
mengaku dan
orang lain.
menghargai
kelebihan
individu
orang lain.
pilihan tertentu”.
7) Bersifat
kepada
Menurut
suatu
Slameto
pesimis
(1995: 180) mengatakan
terhadap
bahwa : “Minat adalah
kompetensi
suatu rasa lebih suka dan
ditandai
rasa
dengan
suatu hal atau aktivitas,
keenganan
tanpa ada yang menyuruh.
untuk
“Minat
bersaing.
adalah penerimaan akan
ketertarikan
pada
pada
dasarnya
suatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat dengan
2. Minat Pekerjaan
hubungan
a. Pengertian Minat Mappiare
(1982:62)
mengemukakan
minat
tersebut
semakin besar minat. Menurut
Walgito
adalah: “suatu perangkat
(1995:
mental yang terdiri dari
mengemukakan : “Minat
suatu
dari
adalah salah satu faktor
harapan,
yang turut menentukan
campuran
perasaan,
122)
pendirian, prasangka, rasa
atau
mempengaruhi
takut atau kecenderungan
minat,
maka
lain yang mengarahkan
mendorong
akan individu
bervyat sesuai minatnya,
selanjutnya. Minat dalam
dan
kehidupan
minat
itu
akan
sangatlah
memperbesar motif yang
penting,
ada pada invididu.
memberikan
Berdasar pengertian-
karena
akan
motivasi,
dorongan
untuk
pengertian di atas dapat
melakukan
diberikan
pencapaian hasil belajar,
kesimpulan
keberhasilan
tentang pengertian minat
mempengaruhi
adalah
dan
yang
kecenderungan
bentuk
intensitas
tetap
untuk
memperhatikan
dan
memberikan kegembiraan
beberapa
pada setiap bidang yang
mengenang
kegiatan-kegiatan diminati
yang
seseorang
terus
menerus disertai perasaan
diminatinya.
b. Pengertian Pekerjaan Pekerjaan
senang.
Minat
tidak
barang
dibawa
sejak
lahir,
dilakukan
melalui
akan
seseorang,
diperhatikan
melainkan
dan
aspirasi
diperoleh pengalaman.
apa
yang
(diperbuat,
dikerjakan,
dsb),
pencaharian,
yang
Minat terhadap sesuatu
dijadikan
merupakan hasil belajar
penghidupan,
dan mendukung belajar
adalah
pokok sesuatu
yang
dilakukan
untuk
mendapat nafkah.
menunjukkan
komponen terpenting dari
Pekerjaan
kehidupan
(occupation,
bahwa
vocation,
dewasa
manusia adalah:
career) merupakan salah
keluarga,
satu
pekerjaan. Dua komponen
aspek
terpenting
dan
(1) (2)
dalam kehidupan manusia
tersebut
dewasa
sehat
penentukan kebahagiaan
dimana pun dan kapan
hidup manusia, sehingga
pun
berada,
tidak mengherankan jika
betapa orang akan merasa
masalah pekerjaan dan
sangat susah dan gelisah
keluarga praktis menyita
jika
seluruh perhatian, energi,
yang
mereka
tidak
pekerjaan apalagi menjadi
memiliki yang
kalau
jelas,
sangat
dan waktu orang dewasa.
sampai
pengangguran.
Demikian pula
banyak
c. Minat Pekerjaan Minat
Pekerjaan
orang yang mengalami
merupakan
stres dan frustasi dalam
yang
hidup ini karena maslaah
kepribadian
pekerjaan.
pekerjaan, hobi, aktivitas-
Penelitian
Levinson
(dalam
Isaacson,
1985)
pernyataan
menggambarkan
aktivitas berhubungan
dalam
yang dengan
rekreasi dan preferensi.
Maka minat terhadap
Minat seseorang dalam
pekerjaan
mengandung
memilih
implikasi
munculnya
suatu
jenis
pekerjaan
adalah
perasaan suka, senang,
merupakan suatu hal yang
tertarik dan keterikatan
penting bagi kesuksesan
yang kuat terhadap segala
seseorang
aktivitas
dalam
yang
pekerjaannya. Minat yang
ditimbulkan dari profesi
dimiliki oleh seseorang
atau
dapat
dipilih.
membantu
mencapai
kesuksesan
pekerjaan
yang
Disini
dapat
dikatakan bahwa minat
seseorang, karena dengan
merupakan
adanya minat pada diri
motivasional yang dapat
seseorang
mengaktifkan
dapat
menimbulkan
perasaan
dan
variabel
respon
suka, serta adanya rasa
dalam
tertarik
pekerjaannya.
yang
berpengaruh intensitas
dapat terhadap
respon
yang
Dari dapat
perilaku seseorang
melaksanakan
uraian
diatas
disimpulkan
diberikan oleh seseorang
indikator minat terhadap
atas kondisi atau stimulus
pekerjaan adalah sebagai
yang
berikut:
dilingkungannya.
terjadi
1. Perasaan
tertarik
terhadap pekerjaan. 2. Perhatian
terhadap
pekerjaan.
melanjutkan pendidikannya,
maupun
yang langsung bekerja,
3. Suasana hati selama melaksanakan tugas. 4. Kerja
Bagi siswa SMA yang
keras/usaha
tidak
akan
lepas
dari
suatu proses pengambilan keputusan.
Suatu
dalam menyelesaikan
keputusan yang khusus
pekerjaan.
menentukan
Sebagaimana
depannya
masa mengenai
dijelaskan di atas bahwa
pekerjaan yang dipilihnya
minat
berperan
sangatlah
kompleks.
variabel
Memerlukan
sebanyak-
motivasional, maka minat
banyaknya
informasi,
bisa menentukan langkah-
imbangan dan didalamnya
langkah
aktivitas
terkandung suatu harapan
yang akan diperbuat oleh
dan keyakinan atas apa
seseorang.
Minat
yang ia perbuat. Baik
merupakan
dorongan
dapat
sebagai
kejiwaan
atau
yang
mampu
keputusan melanjutkan,
untuk maupun
memberi kekuatan besar
keputusan yang diambil
dalam
langssung
aktivitas.
melaksanakan
memasuki
lapangan kerja, keduanya
memerlukan
1) Faktor-faktor
perkembangan dahulu,
lebih terutama
kemampuan individu atau
yang
bersumber dari dalam diri invididu: a) Nilai
kehidupan
siswa yang bersangkutan.
(values),
yaitu
Bagi
ideal-ideal
yang
dikejar
oleh
mereka
langsung
yang memiliki
lapangan pekerjaan, akan
individu dimana-
menilai dirinya sendiri,
mana dan kapan
bidang
apa
saja. Nilai-nilai itu
dengan
menjadi pedoman
yang
pekerjaan cocok
dirinya.
d. Faktor-faktor Mempengaruhi
Yang Minat
Beberapa fakto yang
pekerjaan, Winkel adalah:
pegangan
dalam
hidupnya
sampai usia tua dan
sangat
menentukan bagi
Pekerjaan
mempengaruhi
dan
minat menurut
(1991:531-538)
gaya seorang style). terbentuk nilai
hidup (life Sekali nilaiini
memegang peranan
penting
dalam keseluruhan
kebutuhan orang,
perilaku seseorang
tetapi yang satu di
dan
bidang pendidikan
mempengaruhi
dan yang lain di
harapan-harapan
bidang perawatan
serta
kesehatan.
aspirasi-
aspirasi
dalam
hidupnya,
b) Taraf intelegensi, yaitu
taraf
termasuk
bidang
kemampuan untuk
pekerjaan
yang
mencapai prestasi-
dan
prestasi yang di
ditekuni.
Minat
dalamnya berfikir
jabatan
kerap
memegang
dipilih
merupakan
peranan. Menurut
perwujudan
Binet,
hakekat
kongkret
dari
intelegensi adalah
suatu
nilai
kemampuan untuk
kehidupan,
menetapkan
misalnya seorang
mempertahankan
guru dan seorang
suatu
perawat
untuk
sama melayani
samaberideal
dan
tujuan,
mengadakan penyesuaian
dalam
rangka
sedikit untuk suatu
mencapai
tujuan
taraf
itu
untuk
supaya orang yang
dan
menilai
keadaan
minimal,
memangku
diri secara kritis
jabatan
itu
serta
berhasil
dalam
obyektif.
Dalam mengambil
memenuhi
suatu
keputusan
tuntutan
yang
mengenai perilaku
melekat
pada
jabatan,
jabatan
tinggi
itu
dan
rendahnya
taraf
dapat maju dalam
intelegensi
yang
tingkatan-
dimiliki seseorang
tingkatan jabatan
sangat
itu. Akan tetapi,
berpengaruh,
taraf
apakah pilihannya
yang tinggi bukan
baik dan efektif
merupakan
atau tidak. Selain
satunya
itu, bidang-bidang
yang menentukan
jabatan
keberhasilan
menurut
tertentu taraf
intelegensi tertentu,
intelegensi
seseorang jabatan
paling
menuntut
satufaktor
di yang
kualifikasi
pekerjaannya
intelektual tinggi,
dengan
karena masih ada
memuaskan.
faktor lain yang
Individu
yang
ikut berpengaruh,
bekerja
sesuai
seperti sifat tekun
dengan bakat yang
dan sifat jujur.
dimilikinya
c) Bakat
khusus
individu
akan
yaitu kemampuan
dapat
terus
yang menonjol di
berkembang
suatu
bidang
akan merasa puas
usaha
kognitif,
dengan
dan
hasil
bidang
kerjanya. Prestasi
keterampilan, atau
kerjapun
bidang
pasti
kesenian.
Individu
yang
akan
sesuai
minat jabatannya
bakatnya.
dengan
baik
jika pekerjaannya
dapat menentukan
sesuai
sudah
d) Minat,
dengan
yaitu
bakatnya
kecenderungan
kemungkinan
yang
agak
besar akan dapat
menetap
pada
menjalankan terus
seseorang
untuk
merasa
tertarik
dengan
pada suatu bidang
itu.
tertentu
dan
baru
merasa
senang
berkecimpung dalam
Pola
minat
terbentuk
secara cukup jelas pada akhir remaja.
kegiatan-
kegiatan
jabatan
yang
e) Sifat-sifat,
yaitu
ciri-ciri
berkaitan dengan
kepribadian yang
bidang itu. Sekali
bersama-sama
terbentuk, minat-
memberikan corak
minat
khas
pada
mengandung
seseorang.
Pada
umumnya
diakui
makna
bagi
perencanaan masa
baha pada orang
depan sehubungan
tertentu
dengan
cocok
yang dipangku, lebih
jabatan akan
kurang untuk
memegang jabatan
lebih-
tertentu
karena
bidang
sifatnya
sangat
jabatan apa yang
mempersulit untuk
akan dimasuki dan
berperan
apakah orang akan
dengan
tuntutan
merasa
jabatan
itu.
puas
sesuai
Sebaliknya, orang
yang
lain cocok untuk
idealisasi.
memegang jabatan
Bilamana
tertentu
informasi
karena
bercirikan
yang
sifatnya
tidak
mempermudah
diganti
berperanan sesuai
informasi
dengan
lebih akurat, ada
tuntutan
jabatan.
akurat dengan yang
kemungkinan
f) Pengetahuan,
remaja
yaitu
informasi
mengalihkan
yang
dimiliki
perhatiannya dari
tentang
bidang-
beberapa
jabatan
bidang pekerjaan
yang
mula-mula
dan tentang diri
didambakan
sendiri. Informasi
jabatan-jabatan
tentang
dunia
lain yang belum
kerja
yang
ditinjau.
dimiliki
oleh
remaja
dapat
ke
g) Keadaan jasmani, yaitu
akurat dan sesuai
khusus
dengan kenyataan
dimiliki
atau tidak akurat
seperti
ciri-ciri yang individu tinggi
badan,
tampan
masyarakat
atau tidak tampan,
tentang
ketajaman
pria dan wanita
penglihatan
dan
pendengaran baik atau tidak baik, mempunyai kekuatan
peranan
dalam kehidupan masyarakat. 2) Faktor-faktor
yang
bersumber dari luar otot
tinggi atau rendah,
individu a) Pengaruh
dari
dan jenis kelamin.
anggota-anggota
Tentang
jenis
keluarga
kelamin
sebagai
besar
atau keluarga inti.
ciri
fisik,
Orang
tua,
persyaratan
laki-
saudara-saudara
laki atau wanita
dari orang tua, dan
membawa dampak
kakak-kakak
psikologis
menyatakan
sosial yang
dan budaya,
melahirkan
harapan-harapan mereka
serta
gambaran
diri
mengkomunikasik
tertentu
dan
an
pandangan-
pandangan-
pandangan
pandangan
tertentu
terhadap
pendidikan
dan
pekerjaan. Remaja harus menentukan sikapnya
sendiri
perencanaan masa depannya. b) Pendidikan sekolah,
yaitu
terhadap harapan
pandangan-
dan
pandangan
pandangan
yang
itu. Bilamana ia
dikomunikasikan
menerimanya, dia
kepada siswa oleh
akan mendapatkan
staf
dukungan
bimbingan
dalam
merencanakan
pengajar
masa
nilai-nilai
depannya
tenaga dan tentang yang
(vocational
terkandung dalam
planning),
pekerjaan,
tinggi
sebaliknya
rendahnya
status
bilamana dia tidak
sosial jabatan, dan
menerimannya,
kecocokan jabatan
dia
tertentu
akan
untuk
menghadapi
anak laki-laki atau
situasi yang sulit
anak perempuan.
karena
tidak
mendapat dukungan
c) Tuntutan-tuntutan yang melekat pada
dalam
jabatan-jabatan
dan
program-
kalau
dia
ingin
program studi atau
memperoleh
latiham,
kualifikasi
yang
mempersiapkan
dituntut
oleh
seseorang
untuk
jabatan,
dia
diterima
pada
mungkin
yang
harus
jabatan
tertentu
memenuhi
dan
berhasil
sejumlah
didalamnya.
persyaratan dalam
Sehubungan
rangka
dengan
persiapan.
pilihan
program
studi
studi
sebagai persiapan untuk memangku jabatan
tertentu,
harus
diingat
bahwa
seorang
siswa
menyukai
semua
kegiatan
e. Minat Pekerjaan Dalam Bimbingan Karier Remaja yang sedang menjalani
proses
perkembangan belajar
di
dengan lembaga
pendidikan
yang
harus
mempersiapkan diri untuk
dilakukan
pada
kelak berpartisipasi dalam
program
studi.
Dengan kata lain,
usaha-usaha pembangunan
sebagai
tenaga kerja yang tidak
diri dalam pengetahuan,
bekerja
tidak
keterampilan, sikap serta
bekerja asal kerja. Remaja
nilai-nilai yang semuanya
pun
diandaikan
diperlukan
mengambil
menekuni karier.
yang
harus
mampu keputusan
dalam
dalam
Bimbingan
karier
memegang suatu jabatan,
diberikan pengutamaan di
berdasarkan pemahaman
SMA, karena siswa-siswa
tentang serta
dirinya
sendiri
SMA berada dalam tahap
berkaitan
dengan
kritis antara dua pilihan
pengolahan
informasi
yang relevan.
dipupuk
usaha
melalui
mendampingi
perkembangan
menentukan
menjelang
Kemampuan tersebut harus
yang
karier
tamat,
melanjutkan
perguruan
tinggi, atau karena tidak melanjutkan,
bekerja
mencari
nafkah.
seorang remaja supaya
Bimbingan karier sebagai
dia akan semakin paham
salahs
tentang dirinya sendiri,
pemenuhan
lingkungan
individu
hidupnya
atu
sarana kebutuhan
harus
dinilai
serta proses pengambilan
sebagai bagian integral
keputusan, dan semakin
dari program bimbingan
mantap
dan konseling di sekolah.
mempersiapkan
Bimbingan
karier
sejauh mereka cenderung
merupakan upaya untuk
untuk
membantu
individu
atau golongan jabatan dan
memecahkan
berbagai
mulai memandang dirinya
dalam
sebagai calon pemangku
masalah
karier
memilih
memperoleh penyesuaian
jabatan
diri
memiliki
yang
baik
untuk
menghadapi merencanakan depannya. karier
yang
harus
kualifikasi-
dan
kualifikasi tertentu, juga
masa
dibantu untuk berefleksi
Bimbingan
pada
bidang
dasarnya
atas
gaya
style)
hidup
dalam
(life
berbagai
membantu
siswa
dimensi yang didambakan
memahami
diri,
oleh dirinya sendiri yang
mengarahkan
diri,
kerap berkaitan dengan
perencanaan diri dalam
nilai-nilai kehidupan yang
proses
menjadi pegangan dalam
persiapan
memasuki
dunia
kerja
(Harmiyanto, 1992:2). Siswa dibantu
SMA untuk
hidupnya, dibantu untuk menyadari berbagai faktor
perlu
internal
lebih
yang
mengenal dunia kerja dan
terhadap
dirinya
karier
sendiri
dalam
kaitan satu sama lain,
dan
eksternal
berpengaruh perkembangan
mengidentifikasikan
serta
faktor-faktor itu dalam
dan pada fase tertentu mereka
dirinya
dalam
akan mencapai kematangannya.
keluarganya, dan dalam
Pada saat ini menurut Gage dan
masyarakat,
Berliner
untuk
sendiri,
dibantu
menghubungkan
(1975)
Kusbandiami (1990:23) individu
faktor-faktor itu sama lain
siap
sehingga
mengambil
mampu
dalam
untuk
merancang,
keputusan
atau
membuat pilihan karier
menentukan pilihan. Meskipun
secara
bukannya tanpa kesulitan, sebab
bijaksana
bertanggung
dan jawab
dalam
rangkaian
proses
(decision making skills),
pemenuhan felt needs individu
serta
akan dihadapkan pada sejumlah
dibantu
untuk
mengimplementasikan
kesulitan.
pilihannya dalam suatu
harus
rencana persiapan jangka
dipertimbangkan untung ruginya,
pendek
resiko
panjang
dan
jangka (Winkel,
1991:549).
Berbagai
alternatif dipilihnya,
yang
harus
dihadapi,
keterbatasannya dan kekecewaan, namun
karena
adanya
kemampuan dan kematangan ia B. Dasar Pemikiran Pilihan karier siswa timbul
dapat mengatasinya. Dimulai dengan terbentuknya
manakala siswa telah melalui
konsep
diri
sehingga
proses belajar dan pengalaman,
menghasilkan pemahaman diri
terhadap
masa
depannya,
pengalaman-pengalaman
hidup,
informasi yang telah diterimanya,
akhirnya
diolah sesuai dengan kebutuhan
gambaran diri tentang karier.
dan
Gambaran diri ini menumbuhkan
kesesuaian
yang
ingin
terbentuk
suatu
dicapai. Super mengemukakan
dorongan
bahwa konsep diri atau gambaran
mengarahkan seseorang ke suatu
diri
bidang
sehubungan
dengan
internal
yang
karier
yang
pekerjaan yang khas dilakukan
memungkinkan untuk mencapai
dengan
akan
sukses
self-
(vocational satisfication).
jabatan
dipangku
yang
(vocational
concept, merupakan bagian dari
dan
merasa
puas
Dengan demikian, seseorang
keseluruhan gambaran tentang
mewujudkan
diri sendiri. Dari data penelitian
memungkinkan
memberikan indikasi yang kuat
mengekspresikan
bahwa gambaran tentang karier
Misalnya, seorang remaja yang
berkembang selama pertumbuhan
memandang
fisik dan perkembangan kognitif,
orang
perkembangan ini berlangsung
tinggi, berjiwa mengabdi dan rela
melalui
mengorbankan
observasi
orang-orang
yang
terhadap
gambaran
diri untuk
diri
dirinya
yang
sendiri.
sebagai
berkemampuan
dirinya,
serta
memegang
dibesarkan dalam keluarga yang
karier tertentu, melalui indikasi
telah mencetak beberapa dokter
dengan orang-orang dewasa yang
dan
sudah
positif
bekerja,
melalui
memperoleh tentang
kesan-kesan perkembangan
seorang
dokter,
akhirnya
dibuat.
membentuk gambaran diri yang
sangat
membayangkan dirinya sendiri
penyusunan rencana masa depan
sebagai dokter yang ulung dan
dan semua pilihan yang dibuat
tulen (Winkel, 1991:507).
mendapat
Minat dalam memilih suatu
Pemahaman menentukan
konsep
saja. Seorang remaja membuat
aspek.
sebagai
kongkret
diri
ini
dalam
maknanya
implementasi
bidang karier tidak dibuat sekali
diri
dalam
dan
berbagai
suatu rangkaian pilihan yang berkesinambungan dan bertahap,
C. Hipotesis
dari pilihan bidang karier yang
Berdasarkan kajian di atas,
masih bersifat agak luas sampai
maka dirumuskan suatu hipotesis.
karier
Hipotesis dapat diartikan sebagai
tertentu
dibidang
itu.
Pilihan-pilihan itu dibuat dalam
suatu
lingkup
sementara terhadap permasalahan
lingkungan
sosial,
jawaban
yang
budaya, ekonomi tertentu, namun
penelitian,
kontinuitas
keterpaduan
melalui data yang terkumpul.
diantara pilihan-pilihan berakar
Hipotesis akan diuji di dalam
dalam gambaran diri atau konsep
penelitian
diri yang semakin berkembang.
bahwa uji statistik selanjutnya
Gambaran diri merupakan garis
yang akan membenarkan atau
dasar yang menyambung dan
menolaknya.
dan
memadukan pilihan-pilihan yang
sampai
bersifat
dengan
terbukti
pengertian
Adapun
yang
menjadi
hipotesis
dalam
penelitian ini ialah: Ha
:
Ada
hubungan
yang
signifikan antara konsep diri dan minat pekerjaan siswa. Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dan minat pekerjaan siswa.