1 2 EFEKTJV IT AS PF.MB ERDA V AAN 1\-IASYARAKA T OESA SEKITAR HUTAN DALAM KAlTANNYA DENGAN PELESTARIAN RUTAN (Studi Kasus poda Mosyarakal Desa (lhuml...
EFEKTJV IT AS PF.MB ERDA V AAN 1\-IASYARAKAT OESA SEKITAR HUTAN DALAM KAlTANNYA DENGAN PELESTARIAN RUTAN (Studi Kasus poda Mosyarakal Desa (lhuml SclOtaT Tabura lr.11. J)juanda 8andu11g)
PROGR..\1\1. STUDI ~IAGISTER 1Ll\'1U Ll.NGKUNGAN Jal<0·1 Si;!o.,.lca Setalan I, Bandun~ 40132, Telepor
(022) 2508871, Fax
e-mau . psi n1l@unpad ac id
-· ..-
iG77) 2~!'.8871
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI) UJIAN TESIS
.. -·-. ·- -·-·-------------..... ·------ ·-----·
-
........ .._
TGL UJIAN 13 Oktober 2010 N AMA Agushna Roh1an1 NPM . 250520090006 PROGRAM STUDI · Magister llmu L1ngkungan KONSENTRASI Perencanaan Fengelolaaan Sumberdaya Alam JUDL'L Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat Desa Sekitar Hutan dalam Kaitannya dengan Pelest
Bandung) TELfo.H DIREVISI DlSETUJUI OLEH TiM PENElAAHrTIM DIPERKENANKAN UNTUK DIPERBANYAK . ·--·---~--------
c1· ;NO
TANDA TANGAN
NAMA
-
1
Dr Tb Benito A,,_Kurnani, Ir., 01 . EST
2
Prof.Johanlskandar, MSc.,Ph.D
;.-=...---1-
3.
PEMBIMBING DAN
•1
Dr. Ing. Soeharto Ori1<.. M.SP
. Dr .Opan s Soewartapradja Bandung,
Oktober 2010
Mengetahui:
.....------·-·---·-·--·-----·· - ---Pembimb1ng I
Parikesil, MSc., Ph.D
------·.....·------·--·---Pembimbing II
'
EFEKTIVITAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SEKITAR HUTAN DALAM KAJTANNYA DENGAN PELESTARIAN HUT AN (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Ciburial Sekitar Tabora Ir. B. Djoanda Bandung)
Oleh: Agustina Rohiani NPM. 2505 2009 0006
TES IS
Uotuk memenubi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Magister llmu Lingkungan Program Studi Magister Dmu Liogkungan Program Pasca Sarjana Konsentrasi Pereocanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Liogkungao Hidup Telah disetujui oleb Tim Pembibing pada taoggal seperti tertcra di bawah ini
Bandung,
Oktober 2010
Parikesit, M.Sc.,Ph.D Kctua Komisi Pembimbing
Aoggota Komisi Pembimbing
PLRl\\'ATA~~
Deugan iru sa:ca mcnyatakan bahwa · l(ar~n :uh~ sava. tests om, sdalah ash dan bclurn pernah drnJukan umuk mendupatkan gelar akudennk (Sarjana. Magistcr. dan'atau Doktor) bail. (ii Unn em las P~1JAc'Jaraii
maupun di perguruan luigg1 lam ~ Karya 111hs
1111
ada.ah murni ga:;asan. rumusan dan penclinan sa~a sendm. tanpa
bamuan pthak lam, kccuah arahan dart Tim Pembimbmg 3
Dalem knryo tuh~ rm hdak terdapnt karva atau pendapat ymig telah diruhs areu d1pul>hk.1s1kan
daftar pustaka
4 Pemyataan mi ~uya bust dcnMan seswigguhnya dan apabila dikemudian hari terdarat penyimpengan dan keudakbtnaran dalam pernyataan nu, maka saya bersedia rnenenme, sanks: akadem1t.. berupa peneabutan gelar yang telaJ1 dsperoleh karena kar:a ru.hs 1ru, serta s1111ks1 laiMyn sesuai dengan nonna yang berlaku di perguruan unggi 11u
Bandung, Oktober 20 JO
Vang membua
ernyataan,
, AGUSTINA ROHJANI) ·'
1':1
NPM. 250:'\ 2009 0006
·r1mu adalah Anugrah yang Indah dari Alkih SWT. mako Arnolkanlo.h untuk Kebaikon Secora Arif dan Bijoksano"
Kupersembahkan karya in1 untuk keluargaku tercinta
(X2J, concordance l,•1''1 of commw111y empowerment fuc:or f.'(31. and
mterventton vi govemmm: .fi1<·/()1 (.\'4) l111~n·~11in1: vanoble {Yj lewd of cummun11y power (Y J). love/ of communuy pro~p<•r11y (Y2). mid lcve! (~fr()mmunuy mdcpendcm (Y.3) Deperden: vanable fZ) co111mw111y behavior 1i~u 0~1c·<·1 research arc empowerment honeybee culuvaucn furmer group cf Ah'iy(/ir H11h11.~.v'1lam. sheep farmer group •l Barokah and C::k11mtrilf.. bwffarmer group of Kerlt/YG)Mf/(I. ana Tabura fr Tl Djuonda
guide J.l•·oup. l)c.~1uc.1. those several Cll'lf"1Wl!rmc11I 1:vmmun11y namely. i:mnbma11on of
hon1.yhee and Jhl!cp cauts. honey/II!( and gwde. .1heep cuttle and l)eef came, and lwneyl11::11, .vlteep Ctrui l;oe1:f cattle gro1p.1. l>ata ll'Ore cotlected by usmg ,·f~s,·npl1ve
explonuive. semi stru.;turi• tntervew, and quesuoners dtsmbuuon; and .~uppormi with l11crawreand se•'tmdary data Further 11 wa.i 11nl.lly:m./ by usmg m11l11ple hnter regressum
and correlationand triunguwtwn tecnnique
The resuit of rc.ic11rch show that effecnv« empowermen! cnmm1m11y arc
empowerment IYfJ'! of beef cattle .feedmg a11il honeyi>efl culuvauon Communny empowerment ejf11ct1WJn11>s1w1 only mJ1ue11ced with kr.nwledge.mouvanon; empowerment rnn,vmlanci: type. and xovern>nenr 1nrer"(!11t1Mfactors. These factors1n,fluence provide d!fferom on 11ach type of communuy empowerment iiffewve emp"werment commwwy 1-~m trfluence community behavmr to /i:.tseris d~~1uiency on forest resource and 10 pomctpauon in security or plantauonaatvuy to preserve of Ir H V.1Ut1nda Grand Fores: Park.
Keyword)
Fffaa1ventss.- Community Empowerment, Ir H Djuanda Grand Forest Park and Commwll(Y Behavior (){ Conservattve
masyarakat ObJe~ p.incht1an '"' ooalah l\elompok Tam 11<1) budlllaya Jebitll madu As· Syit'a Bab11ss:ilam, KT ternak
uomba Barokah dan C1kururug.
K.'T
ternak sapr
KllrtlltalwJa. dun KC' pemandu woi:atll. Tahura lr H. DJ11aoda Selain nu 1crdapat pemberdayaan masyarakat. k~lumpok lombinas1 lebab madu d;)fl 1eme}; domba, lcbah rr.lldu dan pemnnd« "'1;ata, temak domba da:i temak sapt, dan lebah madu, ternak sap1 dan ternak domba Data dikumpulkan secera de3lmpuf cksploratif melalui wawancara semi terstruktur dan penyebaran l:ms•oner seta didukUl'oA deagau lueraur dan data sekunder S~llulJUUl)lll. d11111aJis1s dqan rncngl)IJl)akan korelasi d:ui regresi hruer betganda serta tekmk mangulast Hasil ptmebllan mc11unJukkan bahv;a pemberdayaan nwyarak11.t yang efel:af adalah JCCUS pemberdayaan pc:ng._ii;emukan temal; sap: dan budidaya lebah madu Efektmta~ pembcrdayaan masyarakm tidak hanya dipeneNuh1 oleh faktor pengetahuan, monvasi, kesesuaian jems pembecdayaan den lrller~·ensi pemenmah Fakior-Iaktor tersebot pengnruhnyn uduk sarna pada setiap jerus pemberdayaan Pembecdayaan masyaraka;yang ct'elruf mampu ~mpcngaruhi penlaku mwyasakat uotuk mengurangi keterganumgan pada sumber daya hutan dan ll'flll belpar1is1pas1 dalam kegiatan penanamsn ruau pengamanan guna melestankan kawasao Tahun Ir H DjWUlda.
Kata ktmc• Ffekuvnas. PemberdayaanMasyarakal, Kawasan tahura ir. 1-t DJu11mladan P-:nlmru Ma:iyar!lkal ynng Koosen-alil:
KAl'A
l'l,NGA.\ I AH
Afhr111u/11/iilol11ronl:>il t1lnm111. JIUJ' syukur pcnuhs 11:inJmlnn kepada Allah SWT. UHL' J.mpnhru\
rahmnd
Pcrnbcrdayaan
dan
hu.la~ah·N~ a, seluuggn
iesrs
~ :uig
borjudul
M:i..,!arnkat Desa Sekitar I hitw1 D~lam K
"Efeknvitas Pelestanan
uuran", dengan xtudt kasus pada masyaraka: pcsa C1b11nnl sckuar Tahura Ir H Djuanda, Bandung dapar diseresarkan
Tesis .111 dran.ken untuk mcmcnuhi salah saiu svarat uj.an
guna mempcrolch gclar Magister Sams Pro.cram Stud 1 Magistcr llmu l.mgkungan pada
Program Pnsca Sarjana Umvcrsuas Padjadjarun l'~mucrd~):Ulrl masyarakat cesa sekuar buran yang elekuf akan mcmbantu men.ngkatkan keberdaynan. 1
mernpelsjan adanya pengaruh efektivltaS pemberdayaan masyarakar terhadap p1mln.ku ma.~y arakat dalam upays pclestanan hutan (Tahura Ir Ii Djuanda), Upaya tersebut sesuai dengan Visi Kabupaten Bandung yum ··1erwu;udn){J Masyarakat Kebupatcn Bandung .~mg Repch Rtip1J1 Kena Raharja melalut Akselerast l't:rr.lxmgunan Parnsipanf yi:mg b<Jrba.!i1S Rehgius. Kulturai dan Berwawasan Lmglmngan d~ngan Beronemasi paao f'engeml>angan Kmerja Pembangunan Deso ", dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyaraks; desa sekrtar hutan clan penyelarnatan hutan serta lmgkungannya bark udara, tanah, dan tur Selem ungkapnn rasa syukur, penahs juga menyampaikan ucapan tenma l;as1h dan peughargaan yang setinggr-ungginya kepada semua plhak yang telah mernbnnbmg,
membanm, dan mendukung batk monl maupun marerul sehmgge tesis iui dllj)lll diselesaikan Ten ma kasih pemlis samparkan kepada I
Dr Ir Drda H Sal ya, MA sclaku pit Kepala Pusbmdiklauen Bappenas beserta stef, alas kcscmputnn, fasiluas dan dukmigan daoa untuk kegiatan pendidikan mi,
2
Prof Dr Gaojar Kurnia, Ir., DEA selaku Reklor Urnversitas Pa(\1adjanlll;
VI
3. H. Obar Sobania, S.Ip selaku Bupati Bandung dun Ir. H. Sofiaa Nataprawirn. MP sclaku Sekretaris Daerah Kabupaten
Bandung
atas izin dan kcscmpatan
serta
dukungau dana untuk kegiatan pendidikan rm; 4. Ir. H. A. Tisna Umaran, MP selaku Kepala Distanbunhut atas izin dan kesernpctan
scrta fasilitas yang diberikan untuk kegiatan pendidikan ini; 5. Prof. Dr. Ir. H. Mahfud Arifin, MS selaku Direktur Program Pascasarjana Univcrsitas Padjadjaran; 6. Dr. Tb. Benito A Kumani, lr., Dip.EST selaku Kctua Program Studi Magistcr Ilmu Lingkungan Universitas Padjadjaran; 7. Prof. Dr. Erri N. Megantara selaku Ketua Komisi Pembimbmg; 8. Parikesit, M.Sc .•Ph.D selaku Anggota Komisi Pembimoing;
•
9. Prof. Johan lskandur, MSc., PhD: Dr. Ing. Soeharto,
M.SP;
Dr. Opan S.
Socwartapradja, MS selaku tim pembahas yang telah me:nbcrikan masukan; I 0. Seluruh tenaga pengajar ya11g telah memberikan masukan serta tenaga administrasi Program Magisrer Jhnu Lingkungan Umversitas Padjadjaran;
11. Rekan-rckan mahasiswa PSMIL V Program Bappcnas 2009 dan rekan-rekan di lmgkungan
pcmerintah daerah Kabupaten
Ba11d1111g yang telah membenkan
dukungan dun kerjasama yang baik: 12. Balai
Pcngelolaan
Tahura
Ir. H. Djuanda dan Desa Ciburial yang telah
mernberikan rzin lokasi unruk kcgiatan pcnclilian dan kerjasamanya yang baik;
I:.;. Kcluarga besar penulis yang selatu membenkan doa dan dukungan; 14. Semua prhak yang tidak dapar penulis sebutkan satu per satu, yang telah membanru penuiis solama pcngumpulen data di lapangan dan penulisan tcsis ini,
Akhirnya, penulis berharap sernoga tesis ini bermanfaat dan membcrikan informasi yang berguna hagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa dalnm penulisan tesis ini masih
banyak kekurangan, karena itu saran dun masukan yang bersifat membangun sangat
diharapkan untuk menyempurnakan tesis ini.
Ban dong, Oktober 20 I 0
Penulis
OAFTAR
TSI
Halaman IIALAMAN JUDUL HALA1\<1AN PE~GESAHAl\
n
Pt:IL~YA'fAAN
m
/JBS1'/MC1' ..\RSTRAK
I\
\.
.KA'I'A PEl"GANl'AR DAFTAR ISi
'I
. vui x
DAFTAR TABEL DAFIAR GAMBAR . DAFTAR LAMPIRAN
.\I
xu
BAB I. PE:"IDAmJLUAN I J Latar Belakang . J 2 tdennfikasi dm Rumusan '.\.fasala'i ·1 3 Tujuan Penehtian I 4 K~eunMnPeneliuan
~
9 . IO
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMTKIRAN 2 i KaJian Pustaka .. . . .. . 2. l I Pemberdayaan Masyarakat .. 2 J I 1. Jenis Pemberdayaan Masyerssat Desa Sekuar Hutan yang Berkembang 2 I J J. J. Bud!daya Lebah Madu 2 I I I 2 BeternAI:Domba . 2 l l 1.3 Betemak Sapi.. . . 2 I 1 I 4 Pemandu W1sata.. .. .. . . . 2.1 2 Efektrvitas 2.1.2. I. lndikator Efeku vuas Pemberdayaan Masyarakat
2.1.2 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberdayaan '.\.iasyarakat
2 I 3 Penlaku Manusia ... .. 2.1 4. Kelestarian Hulan . .
2 I 5 Desa di Seknar Hulan 2 1.6. Taman Huwn.Raya Ir. H. DJuaoda .. .
BAB Ill. METODE P.EN:ELITIA:"ll J I Objek Penehnan . 3 2. Metode Penehnan.... 3 2.1 Desain Penelitian 3 2 2 Je111s dan Sumbet Data ..
T1nck(I\ KeberdnyMn Mn.~y:ir11.~at da\nm Pro!).rAm PM Pendapetan R.a'.a·r11U\ Anggula Pemberdavaan II.fas~ urn!Jlt (PM) PP.ri:cnm.~o PP.nJapatan den Pengeluaran Mlll>yaral.aJ .. Data P1.-ngambilan Knyu Dal.ar dnn Pakan Ternak ~e Dalam Kawasan
Hulan Sebelum Mene1ku11 Pemberdayaan Masyurakar
Tnbol 13 Dain Pcngnmbilan Kayu Balmr den Pakan Tema], Le Dalam Kawassn Hulan Se1elah Mcogik'uti PemberdayWUl '.\1asyarakat . ..... ... Tabel 14 Persemase Tmskat Pengetahuan A'1ggota PM 1'abcl I~ Perscntase Imgkat Monvasi dan Percuya Om Anggota PM. . . ... Tabel I Ii Perseuase Tmgkat Kcsesuau111 Jerus Pemberdayaan . Tabet I 7. Persentase Tingkat Iatervensr Pemerlmah Ke pad a anggota PM.... Tabet I K Persentase Tingkut Parusspas! Vfasyaro~at Terhadap 1;>..Jes;anan Hutan Tabet 19 Jdentltas Informan Kunc• Tokoh Masynraknt .. Tabel 20. ldentitas Informan Kwic1 Anggota Pemberclnyaan Masynraka1 Tabcl 21 ldenntas Informan Kunci Instensi Twh11.. . .. .. . .. . . .. Tabel 22 Pem:mbuhan Jumlah Penduduk Desa C.ihunal . .. .. .. Tabel23 Desa Sekrtar Tahura Jr II. Djuanda...... .. .. .. . . Tahel 24 Daerah Enclave dalam Kawasan Tahura Ir H Djuiuida. . Tabel 25 Jenis Gangguan Kawasan Tahura Jr H Djuanda Tahun 2009-2010 Tabel 26 Fendapatall Masyarakat Desa C1bunal Sekitar Tahura Ir. H. UJuanda Tabet 27 Ihibungan Vanabel Bebas dengan Vanabel Antara Pertama Tabel 2S llubungao Vanabel Bebas dengan Variabel Antara Kedua Tabet 29. Hubungan Vanabel Bebes dengan Variabel Anlara Kenga..
Tabel 30 Hubungan Variabel Bebss dengan Variabcl Tenker Tabel 31 Hubungan Variabel Amara dengan Vanabel Tenkal
84 lln
. ')O 91
.. 95 96 102 1 O~ W7 JI O .. I I 4 143 14.~ 143
144 144 . 145 . 146
.. 147 1'19 150 150
. l~I . 152
llAFlAR
GAMBAR
Halaman
Gambar I
Kcrangka Penrkrran
46
Gambar '.:!
Peta Lokasi p.,n~lihor'I
-17
Garnbur 3
Paradrgma Gand« dongan £mpa1 Vor1abcl Hcbas. T1gn Venabel Amara dan Saru Vanabel Terri.al
Gambur-l
. 52
Papan 1.arnngan
69
G3!11bar 5 Dua Jalan P~nghubung le Daerah l•:ndaw dt Dalam Kaw Tahura
mcmpa~an sarana dan fa.<1h1a' l:ebdu;nin bag1 rrxtkhluk hidnp. hail 1t11
rnanusra. r•.uubuhan. Ii<.:" an dan rmkroorgamsme Hutan mcrupakan salab satu comoh ckosistem ~an.:; lengkap Hulan scbagar modal pernbangun;in nas•
bngi kehidopan d81: pcttgludUJ:an bangsa Indonesia. bail manfaat ekologi,
sosml budaya maupun ekononu Manfoat l:utan dapat diresakan langsung dan tidal; langsung olch manusia Manfaat vang dspar dnukman langsung aniaro lam, has1I kayu, gctah, sumbcr obat-obatan. somber psngan, bahan unluk mdustn dan kosmetik Semeatara manfaat nda], lsngsung berupa pengaturan tata
air
(hidroorotogi]. keindahah
alam rnemehhara rkhm rrukro, hab1tal satwa bar. sumber plasma runfah ri:in untuk kepentingan penehuan, Aneka raaam jems twnbuhan dan satwa lrar yang merupakan has1l ikutan huian drternukan seknar SO 1erus tumbuhan dan 63 ierus satwa liar (Wniadinata, dU. 1994 dalam Iskandar, 2001) Manfaat hutan )ang sangat besar mernpunyat peranau yaog sangat pennng' dalam pembangunan ekonorm Indonesia, maka hutan harus dilestankan dan dunanfaatken secara btjalmm3serta berkesinambungan bagi kesejalueraan masyerakar Indonesia khususnya. Namun fakta di lapangan sampai saat im, balk dalam skala kecrl dan besar, kawasan hutan masih mendapat tekanan dan kegratan perambahcn, penebangan har, pembekaran huten dan perburuan D~
elmnomt, pemahaman dan pengetahuan yang
kurang terhadap penungnya fun::si hutsn, sena kekuasaan mereka yang mempunyai modal untuk pemantaatan ln,itan merupal;an beberapa faktor penyebab kerusakan hutan
I
keseimbangan
fungs1-t'ungs1 hutan (HadL 2ll()(,)
Salah satu hutan vana mengatami gllllgguan oleh masysrakat adalah Tuman H111an Ra) a
t
Tahura) Ir
H Diuanda Yang menipakan U\'•~an konservasr Berdasarknn
laporan hasi. monuonng pengelola Tahura Ir H Djuanda (2009}, drnvaiakan bahwa ga1:ggua11 vang rnengancarn kawasan Tahnra Ir H l>juanda sampar tahun 200'1 d.isebabkan oleh penduduk yang unggal di desa seknar hutan dan d1 daerah Enclave 1' Gangguen icrscbut berupa penebangan liar. perambahan lttb111 untuk tanaman savrran dan rumput g:l)ah. pcmukiman liar. dan pcnycrobollUI lahan untuk kandang sapt, kolaru ikan, lapangan volh, sena pemesangan
msial;i,;1
rur (gahan) menuiu perumahan Dago
Resort yang udak jelas penzinannya Gangguan lain }ang tidal. terdata jumlabnya seperti perencekan kayu bakar, pemanfaalan luJaU pakan ternak, pencunan bieit
drpersemaian, den pencunaniperusakan fasilitas umurn Enclave 1uJ::a merupakan desa sel:itar hutlll! (Tahura) Masyarakat yang bermukrm dm mempcnyai lahan d1 daellih enclave sebe,gian besar Ilda.tab penduduk Desa Crbunal khususnya kampung Selteiolang Aktivuas sehari-han penduduk vang tinggal dJ daerah enclave merupakan akuvnas yOlllg berpoteesi merusak huten, sehingga sesuai dengan surat Sekretans Daerah Provmsi Jawa Barat Noruor: 593 l!Z/l 717/J>lk tanggal 14 Mei 2007 tentMg Data don Peta Hnsll Pembebasan Lahm Enclave K.aw~an Hulan T ahura Ir H Djuanda, maka daerah enclave tarsebul akan segera drbcbaskaa secara bertahap untuk keamanan Tahura Jr. H DJuanda Bal31 Pengelola kawasan Tahara Ir H. DJuandn
telah berhasil membebaskan Iahan enclave sduas B,41 hektar dari 26,13 hektar pada tahun 2009 yang berupa peladangan dan pemulciman.
' Enda .. -lah IJIJM m1hk yang Jetaknya di dabm W."""" ~., Y1lll1< d1hu111 oleh
dun l<>lah di1
masyotaht.
3
Pcnycbab iam te~1admya gangguan tcthadup kawasan Tahura adalah karena tmgg1n~a laju pertumbuhan penduduk, memngkatoya kebuiuhan ckcnons keluarga dan cepatnya
perkcmbangan
pcmbongunan
Tekanan
1n1
ndak
du111bw1gi
dengan
kctcrsediaan dan kcpemihkan lahan pertaman scbegai 10."a pencaharian masyarakat pada umumnya dan kesernpatan kcqa ~ ang kurang mcmadai
Banvak lahc111 yang ada
telah berpmdah tangan kepada orang kola atau mvcstor untuk memhm1gun vila hotel dan human mewah serta mvestas: lahun ynng udak drkelola (lriliM guntm) Pcrnngkutan jumlah pendudnk desa sekirar Tahura Ir H ~1unnda diketahu; pada tahun 199& adalah :W 370 .11w1~ kemudian memngkat w.encB11a1
'i()
771 jrwa (OJ&%) pnda tnhun I 99'J. dan
tnhun 200() menJadt 71 569 jiwa memngkat 0.21 %, sehingga ungginya pertumbuhan penduduk mi berpotenss terhlldap tea:iatl1nya i011CJl:.tlln kawasan hutan (I .e~tnriJUnssih, 2:109 dalam Marwitha, 200!>1)
Menurut Peraturan Pomenntah Rl No. 68 Tahun I !1911, Tahura merupakan kawasan hutan pelestanan alam, karena nu kawasan Tahura banis dijaga kelestanan alamnya dan
segala bentuk tekanan dan ganl!!!uan yang berasal dan luar don stau dari dalam kawasan yang dapat mengakibatk1111 perubahan keutuhan dan aiau perubanan ftuigs1 kawasan Penehnen yang dilakukan sebelumnya cleh Marw1tho (2.009)
w Tahura Ir
H DJIJallda
menyatakan behwa 9 l ,9% keberadaan kawasan Tahura masih dtanggllp j.lt:.tdtng oleh masyarakat baik manfant secara langsung maupun tidak langsung, 92,?% merasa ndak nyruno.n dengan adanya berbagai g30gguan sepern pcrnmbahan, den gangguan latnnya
terhadap kawasan Tahura,
96%
menyatakan
penlull
terhadap upaya pelesterian
Tshura Ha~1 I renehttan ini dapat menJaili pertimbangan bahwa kelestarian Tahura Ir H. Djua.nda patut untuk d1jaga dan dilestarrkan, Salah satu slrat.egJ yang senng dig1makan beberapa tahu11 lernkhir uu, sebaga1 upaya untuk men1ag11 kelestan.an hutan dan menguraog1 tekanan hutan dari berbagai
jems akl" uas manusta
~ ang dapat memmbulkan ganguan terhadap hutan adalah
program pcrnberdayaan masyaral;a1 desa secitar hutan Menurut Hikmat (2006 ),
mnsynrakat mcrtuhki hanyal.: pot~
atau kekuatan }-
berubah menjad. er ergr ynng besar untuk mengaras. masaluh tekanan ekcnonu l'aa menggah dun mcndayagunaian sumber daya yang ada dr masyarakat tmlah yang mt:111ad1 mil dan pemberdayaan ml!S~aral'.al Pemberdayaan mas~ai~k~l desa sekuar hulan iru d1kcmban.g};an oleh pemenntah dlllam rangka membamu 1nasyaralrnt untuk rncngaiasr tekanan cko>nom1 dan mengurang1 tcksna~ terhadnf' surrber dnya hutau dw1 ekosistemny n atau untuL. menjaga kelestanan hutan Beberapa upa, a ~-ang :elah dilakukan oleh pen!?.f1l<1la Tahura unlul: mm;gatasi i;anggu3n hutn.i adoloh sebagai benkut (Tahura lr M Djua.nda, 2009) 1)
Sosiahsasi kepada masyual.-nt tcnlang kawasun konsenas1.
Z)
Pemasangan l'apar. L111an2an
:J)
Pengamanan dan pengswesan ~awasan,
4)
Mtmbuka lapangan pekeqaan di \>ilaynh ekotorism,
5)
Sonansas. dan pelahhan pemlrerdayaan mas)'llIWL
Pembibnan du11 l.i:gial&l lai.D )'1Ul& dapat mcningkatk.811kesejahteraan masyarakat. Menurui Socmarwoto (2003), umunmya masyar:tbt yang tingga! di dahun den dr
sekuar hutan bcrwiggapan bahwa hulao merupakan sumber kehidupan bagr masyarakat sekitamya, tanpa adanya hutan mereka akan mengalmu kesulnan hidup karena mereka telah memihki hubungan yang erat ntw !ccterganfungan yang tingg1 terhadap surnber daya hutan Pemaheman ini sering menyebablcon kogilgtl!an program pemberdayaan masyarakat desa sekitar hutan
Maulana, 2005,
H1km111,
Menurut hastl l>Eberapa penelitian (Renoeti, 2004.
2006
dan Heriy:nto, 2006), banyak pemberdeyaan
masyarakar desa seknar hutan mengalanu kegagtilm dalam mencapai tuJuan dan sasaren
5
~a.rer"' peluksanaanny a lldal: d1ch1,an
pcngetahuan dm pcmahaman seluk heluk
pemberdayaan masyarakat yang sebenarnya, ttdtl
sescamya jerus
pcmberdayaan
masyarakat yang d1~emban._".kan dengan kemampuan. kordisr dar. akuvuns ma.~yarakat K.egagalan pemberdavacn masyarakat d~ -~•Im hutan :no!f\lpal:an salah satu penyebab terjadrnya perambahan atnu kerusakan hutaii
Kerusekan hutan yang d1~ehabkQ11
masyaraka. desa sekuar hutan erat kauannva deogan permasalahan sosral ckonorm
masyarakai Pengernbangan program pemberdayaan masyamka; desa seknar butan dr provinsi Jawa Barat dtdul..ung oleh Peraturan Gubernur Ja"a l:larat No lJ tahun 2006 tcntnns Pemberdayaan Mirsyiualat Desa Sekuar Hutan Negar'd dan Perkehunan Besar sebagai upll)'a untuk menjaga kclcstanan mnan dilll menmgkaiklln kesesameraan masyarnkal Menurut Oalar Pengelola Tshura Ir H. Djuanda (2008) dan pemennuh Desa Cibunal,
belbngai program pcmberdayaan
mA>)'arakal
telah d1so~i1disa:stkan kepada rnasyarakar
desa sekiur Tabura Ir H DJuanda bark oleb p•hak pengelola Tamna Ir H Djuanda rnaupun instans, pemenntah lamnya Pembcrdeyaan lelsebut ada yang berhasil berkembang dan a.fa jusa yang bdwn bcrhasrl. Pemberdayaan masyamtat yruig telah
berkembang dan mcnjadi objek penelitrnn di Dess C1bunnl adalah pemberdayaan Budidaya Lehan Mru:lu, Temak Domba, Temak Sap• dan Pemandu W1S11ta. Pemberdayaan budidaya lebah madu telah dinntis sejak lahun 1978-an oleh kelornpok As Syifa Ilabussalam yang herlol
Jenis lebah yang dibudidayakan adalah Apts Cerena Paken lebah berasal dari tanarnan kahandra (Calliandro haematoaphala), bunga kecubung (Datura meld) dnn tanaman lainnya yang ada di sekitar pemukiman dan di kawasan Tahura Manfaat pemberdayaan lebah madu, selain dapat mernberikan tambahan pendapatan bagi petan.i lebah jnga diharapkan dapai membantu memperceoai proses peoyerbulan pad a !>erbagai tanaman
(,
baik lnn:imau ch sekmr dan do dalam kawasen Tabora, sehmgga mempciceput proses
rcgenernsi ranaman dan dapat mequga kelestenan huum S<:'¢it-a alanu Pembcrdeyaa« iernuk domba jerus dornba gann Lelah beqalan selarna lcbth b.1r11n~
lo (scpuluh) tahun Pernberdavaan ternak dcmba 1m drkclola oleh kelornpok f.larok
dan
C1 cururug ~an~
l0Las1ny:1
dr k:tmpung C:1luru\uf:
Sedaogkan
pemherdayaan t~rua~ >ap1 1;,m~ t-nes Holland adalah sapi potong (sa]» jaman) rnulai dinnus
SCJak tnhun l<Jl\-l oleh kclnmJlo)L Kertaraharja
me:tJelang Han R'l.~a ldul Adha (Qt:rhan)
Penjualan tcrna], umutrmyu
Ket~.rsediaun pakan unmk ternak sapi da11
domba d1 luar kawasan butan sar.2a1 terbruas. sclu~a \.ekurangannya harus dipenulu dan luar desa hahknn dan dalam kawasan Tahura Pengembrlan hi1m1 pal:m rernak dao
kswssan konservasi merupakan salllh ~31u bcmuk ltM&guan tcrhadap kawasan Tahura Suatu 11111 yang perlu d1k.a11 dslam penelitian im adalah apakah penlaku masyarakat te~ebut tcleh 111cngarn:um l.dt
tersebut dibina, dik~mbringknn dan disatukao dalam
Sualu
kelompok Pemandu W1sata
Tahura Ir. H. D.Jtwnda pada tahun 2007 Jasa pcrnandu wisata dapa; membenkau tambahan pendapstan bagi masyarakat yang d!berdayakan. Pemaadu wisata mi bertugas untuk menunjukkan dan mertJelaskan polensl apa yang ada d1 dalam kawasan Tahura,
Selain nu, deogan adanya
f.etllanCU
WIS3la
berbagat penlaku
pengUJW1g
yang
menyebabkan kerusakan hutan dapllf lelnh diketldahkan dan hu1311 akan Jestari. Kondisi sosial ekonomi masyacaf.at Oesa Cibunal bervsnasr densan penghasilan rata-raia masyarakat adalah Rp 728.000.00 per bulan dan mata percabariaenya adalah sebagai petam, penggarap, dan scbagian besar sebagai buruh tam lcarena banyak
pega\\a1 atau jasa lnmnya bablan mesih rerdapar rnas):tr.i.knt )t\ng 1:da.l: rnermhki cekerjaan tetap Tmgl\at pendu:ila11 umumnya adalah sekolah dasar (SD) dan sebag.an SMP serta SMA Mas,·arnkatn) a sebagran besnr bcrag:llna Islam (MoMgrafi desa, 20(19)
Hal
\:tllg
sangal menank dalam perkcmhangan orogram pcmberdayoan mas~
desa scknar hutan rru adalah walaupun ~mberd:J)laan masyarskar
d1 Desa Cibund mr
relah bcnalan atm, hcrl;emb."lllg. namun masih duemukan eangguan yang mengancam kelcsuinan kawasan Tahura Fencunena 1111 mendorong per:i1k1:an terhadap keberhasrlan
pembcidayuan musyarakiu dalam mencapa; tuiuannya. ya1tu men111Skatnya kP.herdayaan dan kc:=seJnhreraan P.lll:i)arata1
serta kelesianan butan, sehmgi;ia penchnun dilnkukan
untuk mehb1t ~fel1rv1lusr.ya dala.m rangka mencntul:an berhastl aau 1Jdaknya pcmberdayaan tersebut mc1l\:~pw IUJW111 MEllWllt H.ti.-mat (2006), 111dil\.alor cfekhfitas
pemberdayaan tl1Jl3yntakat di sckitar kawasau konsttr\·11S1 dapat drhhat melahn (I) me:im!Jkatnya kob~rdayaan 1D<1Syarakat
untuk m.::n~mb8nglcan potensi yang d1rroht1
dan mernbcrikan kesempatan arau peluang wttuk rncngaktualisas1lru1 eksistensinya, (2) mer11~gi.-.amya keseJahtcraru1 nasyurokal dcngan berupaya memberikan tembahan pendapatan untuk mengatasi krisis ekonom1, dan (3) mMingkalJ1ya kemandirian rnasyamkat dalam rangb. meniaga kelestariat1 hutao deogan mengurang, l
terhadap sumberdaya hutan d811 m(!l)'lroulu kebutubannya sendm. Menurut Djrunali dan Renoati (2004), lreberhasihm arau kegagalan (efeknvitas)
pemberdayaan masyacakat dalam meocapai l\IJU1111 dtpengaruh1 oleh banyak faktor, maka faktor-faktor apa Sllja yang l::lllh mempeoganihinya. Berbagai pemberdayaan sangat dipengarutn oleh pengetahuan masyarara; dalam rmajalank.an pemberdayaan tersebut
Pengetehuan tentang pentmgnya hutall untu>. dilestarikanjuga mernpengaruhi p!lrlt~1pasi mesyarakat terhadap kegil!IM pemberdayaan Kerja keeas dan kesabarsn masyarakat
dalam rnenjalankan pemberdavaan sampnr mendapatkan hasil tcrgantung dun monvasi
vang dirmhja Jerus pernberdavsan maS}ar.J.:at akan durunan oloh banyak oriuig apabrla s
drsekuarnya, dan akan semakin berkembacg apah1la atla perhaua» don kc1:iasmn3 ~·ang 1)(111:.
1.2. ltlentifikasi dan Rumusao Masalab Adanya tekanan penduduk, tekanan sosial ekonomi d31'1 tekanan pembangunan serta ketida.l.seunbMg1m ketersedisan lah<11 dan kesempalan korja rnenyebabkar, masvarakat desa sekitar hutan terdesak dllll merambah ke dalam kawasaa hutan Hal mi
dapat mengancam kelestanan hutan dan keberlangsungan fungsi-fungsi kawasan hutan. Salah satu solusi untuk menekan ancaman dan gangguan tersehut adalah melalui
pemberdayaen masyarakat desa d1 seknar hUlaD atau kawasan konser vasi Pr(lgtllrn pemberdayaau masyarakat desa seknar hutao yang d1selenggaraka11 wi1uk menmgkatkan keberdayaan, lll:reJltlileraan, dan kern31\dirian masyarakar untuk menekan terjad!nya gangi,™ terhadap hutan senug menemw kl!811galan Keberha!lllan atau kegagalan suatu
')
program nernbcrdayaan ma~)araiat dalam n.encapa, !upanuya fc!cl-1" nas: i:!1p~ngaru\11 oleh banyak Iakior Faktor-Iaktor tersehnt perlu d!g-.J.i secara mendalarn terutama faktor
pcngetahuan. monvasi. JCll!S pemberdayaan. d~ mtEnens1 pernermtah Keempat fakror tersebut dnndrkasrkan merupakan Iakror ~-sng paling bcrpengaruh dalam efckuvuas suaiu ocmoerdayaa« ma~~aral..nt Pembcrd:1:"aa11 mzsvarakat ymg ef~k11f dan keempat faktor tersehut Juga dibarapkan dapa1 mcmpengaruh1 pcnl~lu mas~araka: untuk
berparusipast dalam berbagai upaya pclestanan hutan. sclunggn J}cnn1tsalahan ) ang ada adalah sebngru benkut
Apakah pemberdayaa« uw,yard:ar d1 Desa C:bunal sekuar Tahura Ir H D1uantln eteku f do.Jam mencapa, tUJu:inn~·a :l
·1
Jiaktor-faktor apa s:g" yang mc011><:11isltlui'u cfcktnnas pcmberdayaan masyarakat Dosa C 1buno.J sck1tar Tahura Ir H D1uauda ']
3 Apakah efekuvires pemberdnyaan masyarakac ten;ebut mampu mempengaruhi penlaku masyarakat terhadap upaya pelcstarien kawasan Tahuu 11 H. D.1uMda ?
l.3. Tujuan Ptnt?litian
Berdasarkan perma'1a1Ahan yang telah diur.Ukan
sebelwnnyo,
maka tujuan
penelinan mi adalah · I)
Mengevaluasi efeknvitas pemberdayaaa ma.
Tahuca Ir
H. Diuanda dalam mencapar ~vannya. yarru meniogkatkan
keberdayaen, l..eseJahtcraan dan kemandirian masyarakat, 2)
masyerakat Oc:;a Cibumil sekitar TMula Ir H. D1uooda, 3)
Mempel3Jar1 adanya peugeruh efekt1>1tas pemberdayaan rnasvarakat terhadap perilaku masyarakat dalam upay1. peitlstarian Tahura k H. Djuarula
o
I
1.4. Keguna~n l'eneli !fan Sccara teonus penehnan 1111 diharaptnn berguna bagr semua kalangan untuk memaharm rmgl.a1 eteknvuas pemberdayaan rrasyarakat desa sekrtar hutan terhadap
pcnmgkaian kcsejahteraan. heberdayaan dan kcmandrnan masyarakat se',ag~ upaya peesranan hutan secara her~cla11Julan
Sedangkan secara p:aktis pcneh111111 rm dtharapkan dapat b1Yg1m~ sebagm bahan evaluasi sertn pcrnmbangan :>.'lgt pemermtaa remadap ungkat cfektivuas pelaksanaan program pemberda.1aai1 masvarakat desa sel..nar hutM datum upaya memnck~1kan kcsejahterann dan keberd21ytiw1 masyarak.at serta perhndungan terhad~p ekosisiem hutan,
sena ~eboga1 bahan kaJian dan masukan kepada pemermtab dalarn pewusunan perencunaan den menentukan arah kebtJaka" program pcmoercayaan masyarakat desa sekirar hutan ngar lcbih mencape; 1u1uan yang d1harapkan Jtka hasil penel1t1an me:1ya1nkan bahwa pernberday=i masyarakQt efekt1f dalam mencapa, lUJumnya make l..ebcrhas1lnn mi dapat duerapken d1 temper yang lllln
BAB IT
TINJAIJAN PUSTAKA DAN KERANGKA PE~11KIRAN
2.1. Kajian Pustaka
2.1.l. Pemberdayaan Masyarakal Dcfrmsi pembcrdavaan mnsyarakm dijelaskan beragam oleh beberupa tco« dan hasrl poncht.an seperu benkut mt, ;lemherdayaan yang berasal don kata empowerment,
menurut Pranarka ( 1996) acalah unava mcnJadikan suasana kcmanusraan y ans adil dan beradah 111c11.1act1 sernakm <-fek11f sccara strukturs] bark cit dalam kchidupan ke.uarga, rnasyarakut, negara. regional. unerresional maupun dalam b1dang pol.uk. ekonorru. dan Ian-lam
Pemberdayaan (empo-.<~nnem) adalah upaya membangun masyarakat deugan meadorong, rnemouvasi dan membangknkan kesadaran al.ai1 potensi yang dmuhki serta
upaya untuk mengernbangkan sCSUll! W:c,,uau s1tuas1 dan koodisr )'!!Hg ada. Pemberdayaan masyerekat merupakan upaya untuk menmgkatk.anharkat dan martabat lapisan masyarekat yang t1dak mampu mclcpmknn din den perangkap kenuskman dan keterbelakangan,
schingga
dapai
1Jre11mglta!kan kemampuan :lan
kernandman
masyarakat (H1kmat, 2006) Meoumt Awangdana \2fl09) pemberda)-..anmas:.arakat adalah suatu proses yang
membangun manusta atau masyarakat melalw peogembangan kemampuan masyarakat, perubahan penlaku masyarakat, dan ~an
masyarakat. Tujuan utamanya
adalah ( ! ) mengernbengkan kemampuaa masyarakat sepern kemampuan untuk berusaha, rnencari mformasi, mengetola kegiatan, dan kemampuan lainnya sesuai dengan kebuudtan aiau pertnasalahan yang se
yang merugikan masyarakat ;Uau yang meng)\ambat peningkaran kesejshteraan 11
Pcmberdayann adalah se~11iJ1 proses dan IUJ unn Pemberdayaan sebagai proses
.utalan s"iangkairJl kegiaran unuk memperkuat kekuasaan ~tau keberdavaan kelornpok ~
mformas1. dukungan J1nans1al. petanhan-petanhan, dsn adanya keiegangan f.is1l- maupun emosronal Kcndakberdayaan yung dialami oleh sekelompos rnasyarakar mcrupaknn ak1bat dan proses 1111crn!t.11~~1 yang dihasilkun dan m1eraks1 mereka dengan masyarakat (Sunurh>, 2009). Mcnuna Twclvcrrees (I 9!ill) dalam Suharto (2009), Pembcrda.y11a11 masyarakat udalah upayo pemenuhan kcbutuhan orong-orang yang ndak berunnng at.au 1orti.11das, bat~ y1111g disebabkan oleil kerruskinan maupun oleh disknmmasi bordasurknn kelas sosia', suku, gender, jems kelsmm, 11s1a dan kecaccmn, Pomberdayaan ma.sya•tlkat rr.emihki fokus terhadap upaya menolong anggota masyarakat yang memilikr kesamaan ffilillll 11nl\1~ Werja sama, mengulemiflbsi kebutuhan bersama dan melakukan kegiatan
bersama untuk memeauln kebuiohan tersebut Toon mi memi l1 l1 kedekatan dan kesesuaian dengan kondisi scsial ekonomi dan hngkungan nuisyamliat Desa <)burial
'reon wt semakin lengkap dengan adanya dukungau dari pendapat atau beberapa basil peoefitian lamnya Secara konseptual pemberdayaan adalah pemberkuasaan. yauu kemampuea kita untuk membuet orang lam melakukan apa yang k.ita mgmkan, terlepas dari kemgirutJ1 dan uwmt mereka
Pcmberdayaan
masyarakat merupakan
salah satu mctode
pengcmnangan
masyarnkat
:--ani; IUJU:Ul utarnanya adalah uni uk mcmpcrbuikt \;.ual 1 l;t>
ludup m:~~yarnb1 melahu peudayagunaan sumber-sumber :
masyarakat menurut Chambers ( l 995) dalam Sohhm
(2ri0'7} rrerupakan ~Oll>ep pemban:,~111an ekonorrs ynni: merangknm '"lai-mla1 sQ.1al Konsep uu mencerrmnkan perudigma baru pembmgunan yang bersnat """f'le-<·e1;/er,•d p
s:mamatie tlpnva pem bcrdayrian masvarakat dapar
drlakukan mclalui Ii Proses F:1><1oilnK m~nc1ptaka11 suasana atau 1 klun } ang memungkmkun potens,
1nnsyru:tlat berkcrnbang ::?) Proses J.:mpowermg Memperkunt potensi atau daya yang d11n1hlu olch masyarakat l) Prose> Prnlecrmg
mencegah terJnd•nya persamgan yang Heal sennbang serta
eksploitasi yang kuat alas ymg lemah Pemberdayaan
ma~yru:ak:11 dan partrsrpas, rnerupakan stratJgi yang sangat
potensial dalam rangka :neningkatlan
ekonomi, ~osial dan transformasr
budaya
Parnsmasr merupakan sarana etektlf Wlluk menj:mgkau mssyarakat temnskm metahn
upaya pemhangknan semangat hidup untuk dapai menolong dm sendin Cara terbaik untuk me.igah1sr pemasalahan kem1sk111an dan pembangunen ad:ilah membiarkan semangar wiraswasta twnbuh dalam keludupm masyarakat, be1a.ni mengambli n nko,
heram bersaing, mcnumbuhkan semangsr UITtuk bersairrg, dan menemekau hal-hal baru (movssi) melalm parnsipasi mru;y11rakal (Paul, 1987 dalamHikmat, 2006) Pemberdayaan
masyorakat desa seknar
hutm adalah upaya memngkatk!UI
kemampuan rnasyarakat secara kelompok maupun perorangan, boil: teknis mnuputt pengetahuan tentang pengelolaan dan pemanlaaran sumber dara hutan, sehmgga berhnsilguna dan mampu meningkatkan pendapatan serta kesejah1en1ann)'a. Upaya
14
pemberdayaan masyarakat desa sckuar 'urran dapat drlakuk.ui oleh pemenutah sebag,n pcngelula hutan dan p1hak lam ; ang menuhki perh1111a11 untuk mengangkut kehidupan ma.~yaral..al m~lallu penmgkatan kernampuan ckonornm, a (Pranowo,
J 'i97 dalam
Sofynn 2006) Mcnurut Ot:phut (2(•0g)_ !l~.1nb~.r;l11~aan ""1svru-:ika1 adalah segala upa' n ) au2 drlal.:11kan oten sckelompok masyarakat rlcr.can atau 1::11111:1 dukungan pihak luar. agar mampu terus mengembangkan dayn atnu pnten" yani!. dumhk), untuk mcmperbaiki mutu t11dupn1·a, secare mnndin dw berkctanjutan Sect~nekan Pembcrdav aan masyarakat dr dnernh penyangga kawasan konservasi adalah segala upaya )'Mg h~rtl.\111311 untuk terus mt:11mghtl:an keberdayaan masytllnkat, mernperba1k1
keseiahterMnnyH dan
nieurngluttlwn partisipasmya dalam berb11gai kciiiiuan konservasi sumber daya hl\va1r dan ekcsistemuya secara berkelanJulM Berdasarl.:1111 Depbut (2007), thnyatakM bahwa pembcrdayean masyarakat desa dr sek11ar kawusan konservasr, benujuan umuk I) McnJ:llllin kcseimbongan ekologis,
t:h.(111011u,
maupun soaal budaya dM
kelestanan kawasen konscnas1, 21 Merimgk.i1ka"
komand1nan mnsyarahl sebagru pcouul.ung
utama
dalam
pembangunan kehutanan melalui penmgkatan ckononu kera~-yntan di sekila1 kawasan konservasr, 3) Meagaktushsasrkan akses nmbal bahk perm! masyarakat don fungs: kawesan konservasi lelhadap penmgk.1Uin kesejahteraen rnasyarakat Menuml hastl penelnian CIFOR (2008), Pemberdayaan masyarakal di sekitar kswasan konservasi perlu memperhatikan pnn~tp-pnnsip, yartu
(I) pendekatan
kelompok; (2) keserasran. (3) kepemnnpman dan mereka sendin; (4) pendekatan kemnraan; (SJ swadaya; (6) belajar samb;I bekerja, (7) pendekatan keluarga dan (8) dan masyarakat untuk masyarakar
JS
StralCf.!t pembcrdavaan masvaratar menurut CIFOR ('.!(.(18) adalah melakukan hat-
hal bcnkut sccara seHnhan3, serasi, dan simuhan, yaitu I)
Pengelolaan usaha berbasis sumber daca hutan yang efisien dalarn an mernpu mengnasrlkan keuntungan unmk kemakmuran masj arukat. yang nnggal dr dalam dan sekuar k awasan t.onscrvasr.
2)
Pernanfaatan, konservasi, dan rehatnhtas1 sumoer daya ~ulan demi rncnjaga
kelestanan surnber daya hutan dan hngkungan hidup. J)
Pclestanan
rular-ruhn
sosial bedaya dan keanfen tradrsional kauarmya dengan
pcmanfaatan dan pelesianan sumber daya hutan. 4)
Membenkan akscs kcpada masyarakar unruk berpaitisipa:;o dalam pengelolaan
l.a11 asan konservasr, 5)
Melaksanakan pernberdayaan masyaralat melalw beberapa mhapan rnulai dan
memhangnn kesepahaman sampai pmgembangan kegiatan
2.1.1.1. Jen is Pemberdayaan l\1asyarakat Besa Sekit.ar H11tan Yang Berkembang 2.1.1.1.1.
Budidaya Lebllll Madu
Bud1data arau betemak lebah madu merwrut Sihornbmg ( 1997) adalah scbagai benkut, lebao madu meropskan salal! sani Jenis serangga dan selatar 20.!lOU spesies lcbah Saat mi eda sekitar IUJuh spesies lebah madu )'llllg dikenal dengan sekitar 44 subspesics
Semua spesies nu tcrmasuk dalam ge11us Apts Jerus lebah madu yang ada dr
alam Indonesia adalah A andromformts, A. Cerana, A. Florea. A Dorsata, dan A Labonosa serta khusus di Kahmantan teJdapa1 A. koschcvntkov: S:itu kolom lebah terdm dan sau ekor lebah ratu yang beruknnn paling besar. belasan lebah jantan yang
besar tap1 pendek, dan nbuan lehah pekerja yang tubuhnya lebih kecil
j(,
Lebah madu .elah d1 :,en~I oleh manusia seja), jaman bl.daya-l>utla~a kuno
l>che,ra(la nbJ tahun yang lalu Pemoudrdayaan lebah madu yung kuu populer berasal dan kawasar; Laut Tengah (Afo~a Urara, Eropa Selat&n dan Asia Kecil) yang selenjut menyebar ke seluruh l\lla\:ill dursa Sifamya }ang suka lu1rah. mecycbnbkan perlunya pen~edraan tempa:.'hota~ s~.l.lagai s~1:10g Bangsa M~ir K.uno rnembuai corong dan tanah l1:U sebagai sarang lebah, kenudian dan !.erariang anyaman t.ebah madu dr
Afnka dipehhara dalam bongkahan kayu berbentuk srhnder dan sarnn2 tcrsebut digamung di pohcn Bangsa Rus1a sebaga1 pel;{~bang teoah rnadu secera modem.
mulai mengernbangkan peremakan madu seiaJ. abad ke JO hingga knu secara besarbesaran \1creka yang menemukan sarang lebah maJu yIDg bisa dipmdah-pmdahkan \1anna (hun<'}
bermanfruit sebagai sumber energi, kareaa memiltk1 kan
bergizi. obar anu bakteri dan anti oksidan. Produksi madu seknar l - 5 kg!thn!sarang. Manfaat lain yang dapat dmasilkan olcb lEb1h madu adalah (a) Polen/Tepung Sari ia.lah sel kelarmn JM!a.11 yang dibasllkan o!eh ~
blJllga tanaman. Polen rnenvediaken
semua numsi yang diperlukan oleh lebah, baik anakan maupun lebah tersebut. (b) Lilin lcbah saar uu sangat dipedukan, selain uatnk lilin juga dipal.ai untuk mdustn farmasi dan kceannkan (c) Royal Jelly yaitu basil sekresi dan keh:.1~ar hiptoring lebah rnadu.
berguna sebagai rnakanan rotu dan lan•a muda dari Jebah pekerja yang berumur kurns1g dari 4 hart (d) Propolis adalah bahan yang dihasilkae oleh lebah madu dari t.anaman hidup yan2 d1pal.a1 untuk membangun dan memperbiuki saraog, (e) Racun lebah yairu
sueiu 7..al yang bera;al dari sengatan lebah.
17
Peralatan ulama ) :mg
lebah
mngl.ainya, Jug.a d1per!ubn ~1a1 uni-.1!..
peo-chharuan dan pemmenan seperti masker, pengasap. pisau Jebah. srkat lebah dan ckstraktor Per.i~i1rnla11 lol..as1 yang drouruhkan unnik bud.oda~·a lebuh madu adalah (1) 1au:1 dan kcbismgan Ui\JI polusr !~p. (2) li.ngkurwu1 h.:rs1h. dan (3) d~l.111 dongun
sumbcr pakan Pal.an yang disukai bernsal J11t1 1e11:s tanaman Rambutan, Kal1arll.lra. lcngl.cng. Randu, Dunan. Duoga mstahan. Bunga 1"1urnpel kayu punh, Grnelma, Jambu air, Jarnbu mcme, Kop1, M:lllg&u. Aten. Pad1, J3.g\111g. Menton1un, Kelapa, d1111 ~;.mg l31r.n~a m1
Harna dan ponyaku yans sering mcogganw perl.embonga~ lebah madu
Eropa Selatan dan Asia Kecrl, Argali (U111s amon) berasal d1111 Asia Tenggara. l)rinl (OYCs vtgnei) yang berasal don Asia Domba sepei1J hatnya kambing tergolong dalam
Ianuh Bovulae a .. bt:rapa bangsa domba yang tersebar d1 Sl:Juruh dunia, seperu
l ) Domba Katnpung adalah domba ~11.ng betm dari Indonesia 2) Domba Pnangan berasal dari lndouesra dan baoyak tt:nlapac d1 daerah Jawa Baral 3) Domba Ekor Gcmuk merupaken domba yang berasal dan Indonesia l>~ilUI. Tunur sepert1
Madura. Sulawesi dan Lornbok
I~
.JJ nornba Garut acalah domb;
hastl persrlaagan scg1 nga antara domhn knrnpung.
Mcrwo dtt11 domba ekor gernuk dan .... fnka Selatan Hasil utarna dari budidava domba adalah l.arla., t. dagmg) benunnlaat sebagaJ sumber protein dm lemak
h1.:\\a111.
D~111g domba
walaupun bclum mouasyarakat
Hasil tambahan dan budida, a domba adalah susu domba 'im.t; merepakan 111m11man bergizs. walaupun belum ban~ ak dnnanfaatkan karena behnn
111e11111S~arakar
Selam 1111.
kuht dan bulunya ( wool) dapat dimantaatkan scbagai bahan te-..111 Pers~ aratan lokast untuk peternakan domba sebasknv a bernca di areal yang cukup luas, udaranya ~egar da.n l.~adaan sekehhngnya ieoang, delal dengan ;umber i)al;an
ternak, menahkr sumber au·. jauh dan daerah pernukrrnan da~sumber rur pendudul. I nnrnmal I 0 meter), serta relatif dekat dan pus at uemasaran Kegiatan pcmelrbaraan ternak dornba adalah sebagar benkut l) Salllla.'>
o.!1111
nndakan prevenuf San11as1 hngkun~
dapat duakuken dengan
members1hkan klllld~.11g dan pera!atan dan ~atl\l'g serangga dan hama Tempat pakan dan tempat mmurn dicuci den d1 kenngkan setiap han Pcrlu drlakuksn pemberahan rumput liar di sekitar kandang Kandang ternak dibersihka» ~.:mmggu ~el:al 1. 2) Pengontrolan penyakrt domba Domba yang tcrecrang penyalnt dapat scgera dioban dan drprsahkan dan yang sehat Lakukan pencegahllll '1ensan menyuntikan vaksmas:
pada domba-domha 71-ang seh:U 3) Pera .. :111111 temak mduk bunung Ternak dtheri makanan yang bail. dan teramr, ruang gerak yang lapang dan dJp1sahk1111 dan domba lainnya lnduk yang barn melahirkan
dtben mmwn dan malcanan hqauan yllllg telah d1caJll)urtan dengan makanan penguar lainnya Selain uu, induk domba 1larlls dimandikan Anak domba {Cempe) yang baru dilahirkan,
)')
d1sap1h perlu d1pe(hlU1h..~n Pakan ~~ni; be kuahtas dalam bemuk bubur :1dal. lebih dan 0.2lJ kg saru kah sehan
4) Perawatan ternak dcwasa mehpun faJ mcmandrken ternak secara run» nururnal scrnmggu .;~l..1~1 dengan cam disikat dan drsahum poda pagr har .• kcmudran diJomur dibawah smar matahen pag1. (b) mencul.:ur bulu dengan !\Jllltng b1n.sa1ulat cukur nulu vang dihasrlkan dsr~11l1_1ad1lan
bahsu tek!.nl Pcncukuran drlakukan rmramal (,
bu Ian sekah dan bulu d1Mmtan s~•Ahal i:ua-L1ra 0,5 cm Kcempat kaki domba dnknt agar tidal Ian pada !llat d1c11Lur
Pencukuran d1mul:l1 dan ba1:11an perut le depan d:u1
searah dengan pimgb'Urtg domba, cc) mcr3\\at dan memolong kuku d1lal11lar. 4 bulan sekah dcnga11 golok at:ui p1sac rartan. prsau l,i1lu atau guntnig
~) Pcmbenan pakan 7.at cw maklll1illl yang dsperlukan oleh temak domba dan mutl1tl; harus tersedia dalomjumlah yanjl cukup adalah lwt>oludml., lemak, protein, vuarmn, ru.mcral dllll au Bahun pakan umuk domba pada umumnya d1golon1
rurnput benggala, rumput brechiana, rumput raja, rumput md.."S1ko dan rumpur alam, lb) kacang-kacangan, seperu daun lamtoro, turi, ganial, daun kecsng tanah, daun kac;mg-l;acangan, nlb1s1a. kaluutdra, gbric1dia dan su·atro. (c) uasil limbdl1 pertaruan. sepem daun nangka, daun wuru, daun dadap. daun kembang sepatu. daun pisang,
daun jagung, daun ketela pohon, daun ketela rambst dao dean bcringin, (di makanan peneu~t ~konsentrat). sepern dcdak, J&gung kering, gararn dapur, bungkil kclapa, tepung ikan, bungkil kedtlla1. ampas taltu. arnpas kecap dan btji kapas Pakan untuk domba berupa campuran dau keempat t;'Olongan di atas yang disesuaikao dengan ungkatan umur Adapun propors1 dan campuran terse-butadalah (a) ternak dewasa · rumour 75% daun 25%, (b) mduk bunan1r rumpul 60"1., daun 40%, konsemrat 2-3 gelas, (c) indulc menyusui nenput 50%, daun 50% dan konsentral 2-3 geias:
20
tdJ rui::U. sebclum d1s:ip1h rumpur soiv.._ duun so•<,, re) anak lepas sapih runiput n0%. daun 40% dan konscntrat tJ,5- I gelas (,I Pcmbenan vaksmasi dan obat
Pcmbenan vaksmas: dapat drlakuk aa senap cnam
bulan sekah dengan earn rncnyunnkan obai pada tubuh dornba Vaksmasi mulzu tl:la~ukan pada anak domba (cempe) hrla telah bcrusia I bulan, sclanJulLl~a dmlangr
pada usra ::!-3 bulan Vaksmasi ynng tuasa d1hcrr~an ~.1n:ah JC?>Ju' vuksin Spera (Ma~ Sterne). Serum anu antllrn\. vuksm AF, dan vaksm SE (Septrchaerma Ep11.()ot1ca) 7) Pernehharaan kandang. mehpun pembersshan kotoran dombn minimal sutu mu1ggu
sokah. mcmbumg kotorao ke lempat per.mnpuni:an hmbah. membersihkan lanim atau Wiili, penyemprotan dan pengapuran kandung 1:nluk dmnfekl!UI.
2.1.t.l.3. lldem11k S11pl
Re1emak $tp1 menu rut Suta.iunuda (2008) adalah ~til:>ll!!W beri kut, ~api merupakan hewan tcrnak topenung sebngat sumber' daging, susu, tcnagit kerja dan keburuhan la1mya Sap• m&ngha:;illa:m sc~1Ulr 50% (45·55%) kcburuhan daging di du1m1, 95% susu dan 85% kulit Sap1 berasel don famili Bovtdae Domesnkasr sap1 mulai d1lakuluu1 sekuar -100 taliun SM Sop1 d1perklrakan berasal dan A.sou Teugah, kcmudian menyebar lie flropa, Afnka dan seluruh \\1layoh Asia. MenJelang akhn ebad ke-Ifl,
Sll\)i Ongol«
dari India dunasukkan ke putau Smnoa dan scJak saat itu pulau tersebut d1jadikan tempat pembiakan sapi Ongole murm. Pads tahuo I '157 telsll dilakukan perbeikan mutu genetik sap; Madura dengan jabn menyilangkan dengan sapi lied Deen Persilangan lwnnya, yastu. amara sapi lokal (peranak.an Ongule) dengan sapi perah Fnes Holland di Orm, unluk memperoleh sap1 peJalt jerns baru yang sesuai dengan iklim dan kondisi di Indonesia.
d1mnnfaatkan untuk mdustn, dan kotoran sap! ~ang d1mar.fa:ukan sebagar pupuk kandang ) ang merupakan salah saru sumbei ociJamk tahan pertaman. scrta biogas ,efinga1 surnbcr cncrg: ~llcrnntir Persyaratan Iokasi yang ideal untuk membangun kandeng adalah daerah \·at1g
lernl.n~ a cukup jauh dan pemoknnan pendudu.k tetapr mudah d1capai oleh kendaraan K1:111cb111g hMu~ te1·p1>ah dan rumah unggal dengan jarak mmunal 10 meter dan smar matahan hams dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan Iahan pertaman Pembuatannya dapat drlakukan secara berkelampok do tengah sawah atau ladang Sarana kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggr.l. 111rga.'ltu11g wm jurnlah sapi yang dirmhki Pada kandang Ope twiggal. penempatan sapi dslakukan pada saiu bans alau saiu JI!! aran, sementara kandang yang bernpe ganda pencmpatannya dilakukan j)ada dua JltJer:slh guna mencegah timbuhiya berbagai penyakit. Liima1 terbrnrt dan tanah padat ataa semen, dan mudah dibcrsi.hkan dan kotoran sapi Lan1111 tanah dialasr dengan jerarni
kenng sebagai alas kandang yang hangat Sehnuh bagian landang dan peralatan yang pcrnlil dspakai harus disucihamakan terleblh dahulu dengan desmfektan, sepern creohn, lysol, dan bahan-bahan lamnya Ukuran lcandang yang dibuat umuk seeker sap1 jantan dewasa adalah 1,s~2 m atau 2,.5'2 m, sedmgkan Wltuk sapi beuna dewasa adalah 1,8<2
rn dun untuk anal sapr cukup 1.5 I m pet ekor, dcngan t111gg1 n1a:; 1 2-2,5 111 dan tanah
Temperarur dr sekuar kandang 25-40 d~Hljlll C. (rata-rata B
(>
500 ml
Sap1 .'ang dibudrdayakan dr Desa Ctbunal adahh rems lte, Hoila11J ifll1 ~mtu
saot perah PCJ
umur sekuar 4-5 tahllll.
b
mclYIJIJ lo kesuburan tmggi.
c
daya menurunkan sifot produkst ~ang trngg1 kepada onak-anaknya.
d berasal dan mduk dan pcJruttan yang biu I<. e
besar bad!IJll\ya sesuai dengan umur, kuat, dan mempunvei s1fat·s1fa1 pejaman
yang bruk, f
bpala lobar, leher besar, pmggans i1:bl11'. pungl!Ung kuat,
s
muka scdikit panJ ani:, pundak sed1kit UIJam dan lebar,
h
p3ha rata den cukup tcrpisah, dada leh3l' den jamk aniara tulani; rusuknya cukup lebar,
J
badan plllJJang, dada dalam, hngkar dada d1111 trngkar pcrut besar, sorta
k
sehat, bebas dari penyaku monular dan tidal: rnenunmkan cacot peda keturnnannya Kagiaran pemchharnan ternak sapi adalah sebagai benkut
I) San1tas1 dan undakan prevennf
Pemeliharaan ternak secara iolens1r sapi-sspi
dikandangkan sehi.ngga petcrnak mudah mengawssmya, sementara pemeliharaan
secara eksrensif pengawasannya sulir dilekukan karena sapi-saps yung dipchhara dibiarkan hidup bebas Sapi yang dipelihara dalarn naungan (ruangan) mennhkr konsepsr produks; yang leblh Ull!lgt (19%) Sapt yang sakn segera droban
2) Peruw atan tcrnak T ernak ~ 1nw1d1~au 2 ( di,;a) han sekah Selureh sap1 dimandrkan seuap han setelah kandang
dibersihkan Kanoanr, harus dtbersihkan seuap har.,
kotoran kandang duempatkan pada penampungan khusus .~ehmega dapat dsolah
rr:<:nJad1 pupuk Setelah k:1ntl~mg ::hl>er~1hkan. ..eba1 J..n~ a 1 amamya d1 hen ularn ~~hagm alas lantai ~ m1g umurnnya terbuat dan rerarm arau sisa-sisa pakan lujauan (semmggu sekalr nlam tcrsebur harus diboagkar) Pernmbangan dnakukau sejak "llll pedet hor.gga ussa dewasa Sapi pt
dcwasa dmmbang senap bulan atau 3 (nga) bulw1 sekah Sap• ya11g b!ITU dnaprh diumbang scbulan sekah Sap1 dcwase, dapa\ durmbang deagan melakuk~u tuksrran
pengukuran berdasarkan h ngkar dan lenar dada pundak 3) Pembenan pskan pada sap: da;>at dilakukan dengan 3 (ttga) cara, yailu (I) sistem
periggembalaan ipasture .fat1P.mng), (2) kercman (dry lot jauenmg}, (3) kornbmass cara pertarna dan kedua Pakan yang dibenkan berupa !uiauan dan konscntrat
H1_1al1an yang berupa jeramr pad1, pucuk daun iebu, lamtoro, alfalfa, rumput gaJah, rumput benggala atau rumput raia, Huauan dibenkan pada s1ang han, pakan berupa rumpul dtbenkan pada sapi dewasa lmwnnya dibenkan sebanyak 10% dan bobot badan (BB) dan pakan h1moahan sebanyak 1-2% dan BB H1jauan yang berupa rumpet scgar sel:aaknya dltambah dcngan jenis kacang-kacangaa (/eg11m J Sumber
karboludrat bempa dedak l:u:tlus ntou bckann, ampas tahu, gaplek, dan bungk1! kelapa sorta mineral (sebagai penguat) yang berupa garam dapur, kopur, dll Pembenan pakan konsentrat sebaiknya dibenkan pada pag1 hari dlln sore ban Sclain makanan, sap! harus d1 heri air m1num sebanysk l 0% dan berar hadan per hari Pemehharaan utama adalah pemberian pakan yang cukup dan berkuahtas, serta menjaga
kebersiban kandang dan kesehatan temak yang d1pelihara. Pemherulll pakan secara kereman d1kombmasikan dengan pcnggembalaan 01 awal masnn kemarau, setiap
hart sap: digembalakan
01 musim huj;c
si:p1
dikendnngkan dan pakan drbenkan
menurut Jarnll f•ent:8emool:i..'\n benejuan pola unwk memben kescrnpatan bergerak pada sap1 guna mernpertuar kakll!Y~
-ll Pernchnaraan kandang Kotoran drumbun do temper lam agar mcngalami proses fcrmcmasi ( • 1·2 m1ngg"Jl dan berubah n1C11Jad1 rnpuk kandang ,ang sudah matang
dan ba k Kandang sapr udak i:l-Oleh terunup rapat (agak <.11
datamnva bcrjalan lancar Air mmum
yaiig
1~rh11kJ) 3[\3r
srrkulas, udara
bersih harus tersedia setiap saat
Tcn11>a1 ~"kan
berupa bak semen dan secikit lcbih nnggi danpada permukaan lantar Sedrakan pufa peralatan untuk memandrkan sapi Pcnyalat yang senng menyeeang sapi adalah 1} Penyaku amraks yane disebabkan oleh Bacillu« anthracis yang menular melaloi
kontak tangsung, makanan/mmuman atau pemafssan Pengendahannya dengan cara vaksinasi,
pengobatan
antibiouka,
mengisolasi
sap1
yang
tennleksr serta
menguburrmcmbakarsapi yang man 2) Penyakn mulut dan kuku
mmuman yang rerceroar bal<.teri. Pengendaliann;--a deagan cara vaksmasi anti SE dan dt beri mttb1otika atau sulfa
25
~)
Penyakit r~dang kcku atau 1.uku busuk ifoo! rot). 1w11~ak1r iru menyerang sa111 ~;mg dipehhara dalam kandang yang basah dan kotor
lJpaya pencegahan dan
ptmgobar;umya dtlakukan dengan memotong kuku dan :nerendam bagian yang snku dalam larutan refanol seluma ~O menu yang dml:mg1 semmggu sekau serta menempntkan "'P' dalzm kuidang yang bers1h dar; kermg 2.1. L 1.4. Pemand u Wisala Pemaodu 1'1SUa drsebut juga pramuwsata
atan GwJe Menurut
Peranirai
Menparpostd RI. pramuwisata adalah seseorang yang bertugas rnemberrkan bimbmgan. pe1y1:lii:s21n dan perunruk temang obyek wisata serta membantu kcperluan wisatawan Im nnya Peranan gurde I pemandu wtsara sangat pentmg dalam sebuah penalanan wisata karcna memihki tugas untuk men.claskan seuap
n~l
yang berkauan dengen ptl)ruanan
wisata nu sendin bask sclama di perjalanan maupun setetah uba di obyek wtsata
(Haq. 2008) Menurut Hae (2008), seseorang yang hendak me~iadi pramuwisata di Indonesia drsyaratkan urruk mermliki licence yang dnerbitken oleh HPI (H1mpunan Pramuwrsata Indonesia) Ketenruen im terutema bagi pramuwisata yang mclayam wisstawan asm3
agar kuahtas pnbadi pramawisata selalu mencenmnkan ke-Indonesra-an sertn menjag~ vahduas be1bagai mformasr yang disampoikan kepada wtsatawan Termasuk pula 1Uru.r1a pramuwisata dalam kanannya dengan "pshak pemakar' yailu biro pcnalanan MSatu yang membawa w1sata.-aJ1 Beberapa Jews guide atau pramuwssata 111C11urut spesrahsasi dan hsensi yang d1m1hk1 adalah a
Guide berbahasa asmg,
b
Gu.de berbahasa Indonesia
c Lokal guide ( guide yang hanya memiltk; lisensi pada scbuuh obyek w.sata
S3Jll )
lncm~ a dalarn :nonialank:in tugas sebagai pemandu \\J>
j
anu rrusr retreanf
edukatif dan kcnservauf Asp~J.. rckreanf' yauu
bagaimana seorang pemandu dapat berperan dalam membangun suasana vang nvzrnan dan menvenangkan t>ag1 wrsarawan, walaupun kegiatan ~:me dukuu menghoda.~1 resiko :afig cukup ungg1 Pemandu harus dapar membangkilk:ln rasa kagum dan kemgintahuan
~ang lehih besar teruang alam sekuarnva Aspd edukauf yauu seorang pernandu wisatu bcrperan dalem mcnguerpretasrkan hubungan ketcrkanan ge1a!a alam, sejarah serta adat dan potensi
buu1>> a
wrsatawan.
AspeJ..
setempat dalam Tllllgka rrenambah apreaasi dan wawasan dan konservauf
yaito,
pemandu
wtsata
harus
mend1d1l
pengtuung.iw1satal>am untuk menghargai artr kawasan konservasi dan tidal merusakny a untuk kepentrngan pedmdungan bangsa dan negara Pcmandu b.ukanlah suatu bentuk pekerjnan semata, namun merupaksn sebu$o profes.i yang mermhki persyarntan dan 1anggung jawab tertentu yang berkaitan dengan pelayanan terhadap konsumen atau wisatawan (Djalaksana, 2005)
Seorang pemandu dalan melaksanakan pemanduan barns meoguasar standar kompetensi sebagai pemandu wisara (Haq. 2008), l) Meagaiur proses perjalanan:
Memimpin perjalanan: mermmpin pcrjolanan meaoju objek wisata yang ada da11 mengaatarnya
kembah sampai akhir rute perjalanan pulnng
2.1.2.
Efektivitas Demi
terwujudnya
program
:lolaa..n
rrdayaasya.ralalam
kawasan lindung yang efektif diperlukra rt r sasu kerj asemua rangka kesetaraan
profesionalisme,
kn
da:rtbuka~
dala:r:n pada
didat
optimalisasi Iungsi dan peran rnasing-rr pihak: 1erri.eril.aupurara.kat (FMKL Tatar Gahm, 2009). Elemen
p yangntukanivitas
program pemberdayaan masyarakat actep ere< kornx,, tleksibilitas
;anaa.n
kesel.ll
(Mitchell, 2007).
Efektivitas berarti sejauhrnana kit<::apai
SL Efek
pengertian melakukan ha.I yang benarngga
ei tas
j uga d.n
m::i.b
tersebut diselesaikan atau tidak, teruta.lam
perl.ll
melaksanakannya (Peter D. dalam Kis,2002)...l.rut:
B,,
:rn.d ung
der1le1 ihat
p giatan
apakah pelaksanaan suatu kegiatan akara.i b ai kida.k,, t-u.n.g
baga
dilaksanakan
oleh sualu
organisasi/bok
Menurut Effendi, dkk, (2007) dapat
dianalisis
s
Efektifrla
ca.ra
Che~1938)
efektivitas suatu usaha/kegiatan adalah a.iny a h..J.1:pu1:
hutan
d an
dengai.g
yang
dhaka.n_
pe:nya.a.n..irakat ~ekita.r
berdasarkan nya
pa.tan,,
busi
patan,,
penyerapan tenaga kerja, dan tingkat gan/teka:rhadap.
Evaluasi efektivitas mencakup eha.I
yartarn.a:apa
keberhasi1an suatu kegiatan. Kedua ad
ya..nengarh.adap
kegiatan tersebut, baik ya!ngua1:1a:uprm
suatu kegiatan. Ketiga adalah kontribusoengel·ha.dap dan yang keempat adalah strategi ken. proses kemitraan
yait~ah
b•n.gka1:
melern
dari
s penc; ha.sil davalu.ascukan
antara pengelola deseluru;:.ehold·1g
terllalarn
23
kegraian ~ ang sedang drev aluas; sena efcku vuas pekksanaanny u ( L nucd J\ anons
Development Programme, Wm}
2.1.2.1. lndikat
Ma~y~r;ikiu
Jndikator etckuv.tas pemberday aan adalah uncnn atau ha.~11 )aog men: dicapai
oleh suatu kelompok pernberdayaan, • anu. mcsyarakat yang berdaya
rnermhkr
kekuasaan atau mempurr, ui pcngctahuan dan kemumpuan dalan memenuhi kebutuhan luJupnya baik yang bersifat fo1 k. ekonorm, maupun sustal seperu mennhki kcpercavaan Jin. mampu menyakmkai aspirusr, mempunyai mata pcncahanan dan pendaparan, berpartsipass dalam kegiatan sosral dan konservas: hngkungan, seua uiandur daiam
mclal.:sanak311 lUgfJS-lugas keh1dupanny11 EfokllVll:is pcmberdayaan masyarakat dapat dshhat dan keberdayaan mereka yang menyangkut kemampuan ekonomr, kemampuan
mengakses rnanfaat kescjahteraao, kemampuan kultural d1111 pohus {Suharto, 20()9) Bcrdasarkan rmjabaran teon teniang pemberdayasn dan efektrvrtas serta bcberapa basil penelinan yang telah diurarkan di depan, dmyatakan bahwa indikator efektivitas
pemberdayaan rnasyarakar mehpuu
(I)
meningkamya keberdayaan masyarakar yang
dtindikasikan dengan parusipasi masvarakai yang terlibat dalam kegtatan pemberdayaan atau penyerapan tenaga keqa Tmgkar parnsipas, masynrnkat drukur melalui besamya waktu, tenaga, fokiran dan modlli usaha yang digunakan untuk kegiaran pemberdayaan.
Sedruigknn pcrkembangan penyerapan tenaga kerJa drhhat dari pengelompokan Inmanya anggotn berpartisipssr dalam suatu kegtatan pemberdayaan, sehmgga dapal d1bltahui adanya penambahan
anggota, 12) meungkatnya
kesejahteraan masyarakal yang
dnndskasikan dengan meningkarnya peedapatan Pendapatan rumah tangga digunakan sehagai indtkalor keseJahleraan karma dipandang lebrh mencermmkan apa yang dirukmat1 oleh masyarakat
menmgkatnya lemand1T11111 yang dnndikasskan dengan mrunpu~n untul: memenuhi kebuluhannyn
scndm.
menurunnv a
ungkat
ketcrganungan
terhadap
hutan,
menrngkamca kesadaran dan parnsipasi dalsm kegiaran kcnservusr sumber cfaya huran sch111ggaganggu~n tcrltadap hutan dapar dnekan
2.1.2.2. faktor-faKtor yang :vlempl'llj?amhi Pemberdayaan Masy.arakat A~1Jd-~p10k
kunci
pembangunan
berkclao.1 ut1111
mehputr
pemberda~ aan
masyarakat lokal, swasembada dau keadrlan sosial Salnlt saiu useha unlul mencapai h.al tcr~1;hut a.dlll!lh berp1ndllhnya pengelolaan lrngkw1i;an dan sumber da}'n trod1s1onat yang d1do111J11m11 oleh ahh prQfc:s1oruLI dan sektor pemeruuuh 1.h111 ~w11.~au, menuju pendekaian yang m~ngkombtMS1kon pcngalanwn, pengetahuan dun pcmahame» berbaaai kelompok masyarnkat (Mitchsll dH. 2(107) Beberapa h.as1I peoennan dan Djamah (200·1), Renoan (2004); F1117.0 (2004): dun Suharto (21)09) djnyatakan baowa faktor-Iaktor
)'Wl.!l
m0mpeng3ruh.i kcl>crhas1lan atau
kegagalfln pt<mherdayaan masyarakat !ldalah sebagar barikut 1) Keberhastlan pemt.er
dalam suatu kegiatan, balk dalam bemuk pemyataan rnaupun dalam hen1uk lainnya yang berupa flknan, tenaga, waktu, keahhan, modal dan atau maren serta ikut memanfaatkan dsn menikmati basil-h.asil pembangunan, 2) Pengembangan parnsipas! masyaraker melalui hcbungan nmbal bahk yang positif w1tua kelestanan hutan dengan kesejahteraan masyarakat;
3Cl
3 I Faktor lau; ymg m.~i~nmkar. adalal. adanya kecocokan, kesedcrrqman. mtegmas,
kesabaran dan ketekunan sorta kena sama yane S
axuf dan dinarms Dalam proses j)l'm·:>erdaymn nllt.>"")'arakat. pcmennrah berporan scbagai fa>il1tato1 tr.u~•arakat melalur pt.'llgembangan bcri>ag21.1 program kclY.1tu~an rnasyarakat 'ang scsuai dengan :;ornhs1 wtlayah dan kemgman ma~~ara~at seiempar.
5) Pclaksanaan program pemherdaynan yang bersrfat parsiat dan ~ek"tor11l, sermg menghadapi berbagw kondm yang kur81lll tnenl!(UlltUO{!kart, rmsalnya salah sasaran menumbuhkan k.:terganrunga:i mas~111l\MI pada bantuan Iuar, tercrpt1111~a bemhberah frngmentasi scsial, dan melemabkan kaptt.al sosral yang ada d1 masyarakru (goiont royong. musyawarah, keswedayaan, dll) Lemahnya kap1tal sosial pada gihrsnnya juge mendorong pergeseran perubahlln ~r1laku lllliSylil"llkat yan11 semakm jauh dari semanGlll kemandmnn, kcbonMiaul
dan kepeduha» unluk mengatasi
persoalannya socara bers:ima 6)
Sesu:unyu pengembangan jems pembecday111U1 masyarakat dan metode yang d1gunalcan dengan kondis. hngkwigan dan akbv1ta.s serta kemgm:in mesycrakat.
7) KesiapM dan kemampunn mosyllnlb.t desa sekitar hutan kbususnya pengetahuan dalrun mengembangkan pemberdayaan
lllllSyw:akB!
juga perlu dipemmbangkan
uatuk mencapar ilasil yang maksimal, X) Tekad kemandirian dan rasa percaya din masyarakat akan memouvasi untuk ruemanfaaikan poteesi
d1111 menm)1 kekuaten ekonomr
rnemmbulkan kegairahan seman~
masyarakat serta
b8gi seseoreng umuk becparhs1p11Si dalam
melaksanakaa pembcrdayaaa masyarakat; 9) Slll!arno yang tepat, yaitu dibenkan kepada kelompok yang memihki kcterbatasan modal nam un bersungguh-sungguh dalam bm.tsah.a,
-~1
I ;J l Rcndahuy a pcruhdrkun dan kuamas sumber da\ a 1110J1u~1a. akan l)~rp.:ngaruh pada rendahuya ungkat
pengeiahuan
serta pcmahaman
terhadap
pcmberdayaan rnasvarakat Keadaan rm incn~ ebabkau kurang herkcmbangnya drversrfikasr usaha sch1ngga uditl< mampu men111gkatkn111r.l:1fhlllupnya. l I) Pendekutan bersmcrgi drlakukrn untuk memadukan sccarn menveluruh amaru i.()nuep dnn perspekuf
rlrmr-slrnu sosral, ekonomi, budavu. potiuk dan l1111u1ya
sebagai sai« h~atrnu1 yang uluh. 12) Dtpcrl11hn adanya "Agen Pcmb:mgw1nrt" YM'lS berperan scbagar lag111 p\':llghubung dengan sumber-surnber mforrnas, yang drperlukan fllluyak fal.tor y1111g mempengaruhi kaberhilS1lnn atau kogagala« suatu 1-e(!intun pemherdayllall masyarllAAt desa, dan Iaktor-faktor t<1r$cbut di Alas hnnya beberspa fal-tor yan11 aka.'1 d1.,ksplorasi secara mendalam dengan asumsi mermhki k~1er~a1tan yAng lebih tlllllJi(l,
vanu (I) peegetahuan masyarakat temang melaksanakan pemberdayaan yang
d1k1:mbangkan dan temang aila.t penung kawasan hutan konservass, (2) monvasi rnasyarakat dalam berparnsipasi pada kegiatan pemberdayaan masyarakat d1pengaruhi
oleh a
unggi
unruk memanfaatkan
potensi yang dim1lik1 d•111111mggah kekuaran ekononu masyarakat, (3) kesesuaian jems pemberdayaan nmsyarakat yang dijala.uls.iu1 dmgan kond1si lingkw1gan dan kesiapan sorta kemarepuan rnasyarakat, dan (4) adanya mtervensi pemeriutah btlJ le dalam bentuk p<'nyuluhanipC1nbmaw1,peleuhan, pcrubcriaa bantuan modal den fasduas pernasaran Ketidaksesueian jems pemberdayaen masyara.kat yang d.ikcmbnng~w1 pada suatu dnerah
merupalcan
Iaktor yang
paling
banyak mempengarulu
keudakbcrlanjutan pelaksanaan suatu pernberdayaan masyarakat,
kegngolon dan Karena pcnc11tua11
32
.1•·111~ pemh~rtla) aan 'ang akan dilnksanakan hcrus memperluu.kun !-onJ1s1 hngkrn1g.a11 scki tar dun kemampuan >eo la kesrapan sumber
day a rnanusranv a (Remrnll, 200..i).
Perun pemermtah, swasta dan masyarakai menJHth bagian terpenung yang ndak terprsahkan uakun upaya mengelo.a sumbcrday a alam Pengelolaa« 'a11g efekuf adalah dengan men, cirnbangknn zntara petestanaa sumbcrdaya a.arn dan pcmsnlaaian ekoncnu somberdaya terscbut
pengelolaan lum yallg lebih aphkauf dan adapuf serta berpeluang dapat membcnkan
jarrunan efckuvitas calam pengimplemeruasiannya berbasis masyarakar (Co111m11m1y based 11u11u:rg11mcnr)
)'(IJIU
pengelolann sumberdaya alam
(DKI' & PKSPL-IPB, 200~)
Menurut Lnstrul:s1 Presrden R1 Xo ..i tahun 197.1 tentang Umt Dcsa Fungsi peryulnhnn 1hlnl.:s~nahn oleh petugas'penyuluh Iapangan Pada setiap w 1:ayah unit desa terdapar ~t:d1~nnya satn Mlll12 lena~ penyuluh lapangan yang diler.gkap1 dengan sarana pcnyuluhlln Penyelenggaraan penyuluhan adalilh proses dalam rangka adops: mova~•
melalui proses belaJar dan bekerja untuk rnendapa1kan solus• dan seuap perrnasalahan yang duemukan di dalam ~eg1ata1U1ya sebaga, pctani Petugas penyuluh ltdaklah menggurur petam t~pi membimbing dan membantu pe1a111 dalam rnenemukan solusr (.atMAS, 1977). Tugas ten11ga penyuluh lap<111gan adalah
I)
menyampaikan mformasi, 2)
mengiljarkan ketrampilan, 3) membenkan rekomendas, 4) n1cmbantu mendefirasikan Iasihtas yllng dibutuhkan, den 5) mengembeagkankeludupon kelompok tani K.u11jungan pejuges penyuluh lopru1gan socara terutur ke kelompok tani adalah sekah dalam dua minggu Sernpitnya waktu kunj11ngno penyuluh ndak memungkmkan pctug~ penyuluh mengajarkan maten penyuluhan secara mendalam, sehmgga pembelajaran disampaikan melahn kegurtan pelauhan mmn:ial satu kah dal:un setahun (BlMAS, 1977)
31
Z.1.J. l'erilaku Manusia
Sejarah manusta dalarr. kanannva dengan lingkungun dinyatakan bahwa rnanusra adalah kom1xmen h11gl..1111~~u1 yang dormnun Karena menusta sangat d1pengarulu dun mernpengaruhi a lam, sch mgga adu kecendcrungan manussa untuk meo usak alam karena mcmanfuntxan sumbcrdaya alam untuk .1angka wakiu pendek Aklumya. m;musia uu sendm yang al-an mcrasakan ak1b~1 dan kerusakon a.am Fenomena nu membernus adonva hubungan tnr.lJal bahk antara manusia dan hngkungan ( Sarwono, 1995} Menurut Sampson (1976} dalarn Rakhmat (2007 )_ dmyatakan bahwa penlaku
rnsousra d1pengarub1 oleh fakror-faktor personal arau internal dan laktor-Iaktor hngkungan atau eksternal yar.g salmg bennteraksi Faktor-faktor mlcmlll tlopenganJh, olen Iaktor b.ologts dan sosiopsrkotogrs Faktor b1olog1s adalah seluruh kegiaran manusia anrara rasa Iapar, kebutuhan reproduksi, rasa aman, agama kebudayaan dan moral
Sedangkan faktor sosiopsikologis me.Jipull komponen afekuf (emosional),
lmgmt1f (mtelekmal) 1hm konaknf (keb1asaan atau kemauan unruk bernndak), Derbagai keb11akan sepern Ull RI No. 5 tahun l9W tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayan dan Ekosistemnya, PP RI No 68 tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan l'elestanan Alam, dan PP RI N<>. 45 tahun 2004 tc:ntong Perhndungan Hutan, yang kurang memhenkan peluang kepada masyarakat dalam memanfaarkan sumherdaya hutan, serta adanya berbagai tekanan yang dialanu
masyarasat sekitar Tanura, maka berdasarkan reon Stress LmJ?,kungan, tekanan tersebut rneayebabkan
ketidakberdayaan
dan
ketemndasan
masyarakal
dalam
upaya
meadapatkan jamnen Judup baik secara ekonona maupun sosial, selnngga mereka melakukan l::eJahallln (perambahan} sebagar perilaku yang dipilih aklbat adanya stress lmgkuugan (Sarwono, 1995) Stress buk<m hanya mengandungfaktor flUll, melainkan juga mehbatkan kesadaren (kograsr), khususnya
dal11111
tingkah 14.u Keuka i11div1d1.1
3-1
hcndak bereaksi torhadap siressor. in harus menentukan sirateg: dengan menuhh nngkah l~ku. yailu rnenglundar, mem crane secara tis1k atnu dengan kata-kata saJa, atau mencan kompronu (Lazarus, 1961) dn.am Sarwono. 19')~) Bark buruk Iingkungau bcrgat11ung pada peulaku unhvidu Indn idu bisa rnelakukan peran 111:ntng. haik tnerusak maupun mcmehhara lmgkungan karena manusia rnenuh« penluku Volnntansuk yaitu seuap mdrvrdu dapill uenggunakun bcrmacam-macam sarans untuk mencapru IUJuann1a
( Parsons dalam Susrlo. 200')J Soo.1 in8llus1a
benmcraksi dengan
alam rnaka tcrbentuktan
kehudayrum
Keccrdasan manussa telah menernukan L'lilgkah-llu1i;klth bagnnnana memantnaikan alam denu memenulu kcbutuhan cpumum mereka (tldnk beriebihan) lmeraksi ar.tara manusia den~ lmglrungan d111111da1 dengan wntak yon!! berubah-ubah Kcnka ilmu pengelahuan modern herkemb91l8 pe~nt can induslttnhsmi menJadl gaya hidup baru, maka m1111us1a tidak lagi mcrnanfaatlan sumberdaya a.lam dalarn jumlah sebaras yang d1butuhk1111,
mehunkan mulai d1lakuk111J secara eksploitasi tsnpa mcmperhauksn daya duJnms lingkungan, ak1batnya lingkunaan m~nJad1 rusak Jika sumberdaya alam d1manfll31kan hanya memenuhi kebutuhan mnsrng-masing secara indivrdu, rneka ia akan mem1l1k1 kemampuan moregenerasi dengan senduinya(Susilo, 2<X>'>)
Kegratan kampanye atau sosialisasi tentang pelestarian alarn di Teman Na~ion~I Brome Tengger Semeru 1e;ah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dari :l8,5% menJadi 73,9%. Masyarakat memehami ternadap adanya farangan untuk melakukan perambahllll alau mcngambll kayu bakar karena abn menyebabkan kerusakan huren dan teqadmya bencana (Y aolo, 2009) Perilaku sepern mi menurut teon ps1kologi Iingkungan merupakan Teon Pembangl<.t1i;m (arousal approach) yang mlinya meningkatnyn (bangunnya, bangknnya) kegiatan d1 otak sebagai suatu akibat dart proses faal tertenfu (Hebb, 1972 dalarn S111Wono, 1995) Adanya larangan 111e1mu1fallllan
35
sumher daya hutnn atau mc:ngnmh1Ibyu bakar. rna'l arak:lt segera mencan alternauf sumber penghidupan lam dan melakukan sescaiu dengan pemberdaynan
untuk
men_rnmbung h1dupll\·a Progrnm peoibcrday~an )-ang ~"ns1~l1sas1kan oleh pemeruuah unluk rnernbanru masyarakat dalarn mengatas: ketergantungan IArnndap kayu bak:ir udciah pelenhan pembuatan 1uag~u hemat energ; 011)~as ~an pcmbibi.an 1Y~nto 200')) Penluku
masvarakar
sekrtar
hutan nkrbm
pmiarahan sanaat
111emg1 l:M
perekonouuan 1.ila) ah tcrsebut Menurunny a pcndapnran masyarakru rncnyebabkan muncuinyu gangguan keamanan bagi huran seperu pencunan kayu, perambahan
h1dup masyarakat
Program pembedeyasn
yang efekuf merumbulkan
kemajuan
ekonomi, teknologi dan mformasi Hal ini berdampnk te.rb.adap penibahan sosial dan pergeseran nilai-111!111 budaya masyarakat, serta penlaku masyaraksi (Hikmal. 2006). Hubingan mamsia dengan lingkUll!lllllllYa duemukan oleh Companson Level (CL), yaitu nngket perbandingan antara usaha (cost) yang drkeluarkan dengan hesu (reward)
yang d.lperolelu1ya
Jik.a berpartisipesi dala.m kegiatan pemberdayaan
menghasilken CL yang posinf (reward > cosi), arunya pemberdayaan tersebot efektif. maka masyarakllt cenderueg akan mempenshanxan perilal
arunvu
ptllllberda~ uan terscbut
Lidak efekhf.
maka
mas' araku ccnd~n111g nnruk
memnggalkan penlaku tersebut fl h1llautdan Kerlev, 1 ')73 datam Sru:wono. 1995) Penehnan yang dtlal;ukan olch Diamah 120041 1en1:1ng penlaku masvarakat rcrbadao upaya pelesuman hutan mangrove, dan Hendn (~1lll9) tenlang perrlaku manrsia dalam melakukan akuvuas kesehanan mcngunakan anahsis komlnnasi kuanntau! dan 1'ud11a11f Data mcrupakai has1I dan \\II\\ ancara rerstruktur kcpn:fa responden dan d1laki1k<w 11t11li1um1L1u1 J1 l11ka!;1 penehuar,
Data 1111 diduktmg oteh tnformass ynng
dJdapatkan dan wawancar« secnra scrm terstruktur k:p~Ja mfcrmankw1c1
2.1.4. Kel~tarian Bullin Mencnu \.;U Rl ~o.-11 TliliWl 1999. hutan edaleh k~$11tuan ekosistern berupa bamparan lahan bensr somber daya alam haycn yang drdommasi popohonan dalam persekutuan alnm lingkungan11ya, yang satu dengan lamnyn udak dapat d1p1sahkan Pasal 2, dijehislcan bahwa Kelestanen hutan adnlah tel'Jaganya lccseombaogan anlar fung;1 elcologi, fnnti~i ekonomi (111(1 fungs1 sosial budaya Pnnsip kelestarian hutan dundiknsikan oleh 3 (nga) tllngsi poknk yane sahng rerkau dan ltdak dapet terpisnhkan 11111ara sac dengan yang lainnya (lnhutam, WOO), yaitu. 1) F1UJgsi ekologis, sebagas suatu sistem penyangga keludupan antara lain merupakan pengatur tata air, m~Jaga kesuburan tanah, rrencegah erosi, menjaga keseimbangan 1klim nukro, penghasrl uoara bersih, meniaga siklus makanan serta sebaga; tempat pengawetan keancksragaman hayan dan ekcsrstemnya 2) F ungsr ekonouus, sebagai sumber ymg menghasllkan barang dan jasa bftlk yang
terukur seperti ha.stl hutan berupa kayu dan non kayu .. maupm yang udak terukur sepeni jasa ekotunsme
3J l-ungst sos.al, ~~hal;\a• sumber peoghulupan
dru1 lap;1nga1l kerJa sena kesempatan
berusaha bag: sebagian rnasvarukat terutama yang hidup di dalam dan sekirnr huuui,
scrta untuk kepcntingan pendidikan dan peneluian denu pengembangan ilrnu pcngetahuM dan teknologi
Ancf ( I <J94 J
menJ~I n~\nn hnll\\ ~
etosrsrem l'.ut'1Jl berkauan
erat dengan
proses-
proses y:lng salmg berhubungan seperu benkut 1 J Hidrologrs. artm~ ~ hntan rrcrupasnn tempat 11en) nnprnan mr • hutan 4) Keaoekaan genetik arnnya hutan menuliki kekayaan dan berbaga1 jenis flora, fauna dan jasad remk Apabila hutm1 mengalami kerusakan, maka akan terJadl erosi
geneuk dan keenekaan genenk karena terganggunyn proses re11mtluks1 tanaman 5) Sember daya alam. arnnya hutiln mampu memberikan sumbangan ha~il alam yang
cukup besar bagi devisa negara, terutama dt bidang industn
dan bagi m11.
sekuer hutan scbagai pemenuhan kebutuhan schan-han, Selain kayu juga dihasilkan
bahan lain non kavu seperu damar, kopal, gondoru1.em. terpentm, daun 1111.u:,
mmvak kayu 1)1Jt1h, rotan. can tanaman cbar-obatan 6l Wrlavah wisata alam, arunva hutan mampu berfungs: sebaga; surnber m;.1)1rns· kcagrngnn Tuhan Yang Maha Esa, rnla.i esjeuku, euka, rckreast dan sebagamva Konscp tenrang kelcstanan hutan aLlalah 1c1 pchharan, a 1111egn1a' ekosrstem hutan Konsep
1111
memrhki
kruena )"ang mehpuu
terpehharanva keanekaragaman hn' 1111.
terpchharanva pola bentang alam, rerpelu.aranyn keragaman spesies dan kelornpok 1erp1hh. llld1kato111y1t adalah ukuran poputaa kelompok
l'wial 4 UU RJ Nomor 5 Tahun I ?90, dmyatakan bahwa konservasi 5uml>eodu~·~ alam hayati dan ekosistcmnye mcrupoknn kewl\11ban dlll'l Lunggwis jawab pemenntah sertn masyotoklll. 1'11:;ul 37, mempenegas bahwa pcmcnntah bcrkewaj1bllll untuk mendorong peransorta masynmkat mel(l)ua pendidikan dnn ponyuluhan Sl:!lua1 dcngan p!ISaJ ~ dan 6 Pl> ll.l N() 45 Tahun 2004, dmya1aknn bahwa l'erhndungnn hutan
dilakukan dengan tujusn unntk menJaga hutan. basil hutan, kawasan hutan dan taneku11ga1U1y11, ngar fimgs1 lindung, fungsi konservas1, dan fungs: produksi, rercnpru secara ophmal dan lestan Pnnssp-pnnsip llerlind11nean hutaa rnehpun . I)
Mencegah dan membatasi terjadinya kerusakan hutan aran kawasan hutM dan has1l huten, yang disebaossn oleh perbuatan manesra ternak, kebakaran, daya-daya alarn. hama, serra nenvakn
2) Mempertahankan dan rnenjaga hak-hak negara, masyarakat, dan perorar.gan alas hutan, kawasan hutan, basil hutan, mvestasi serta perangkat yang berhubungan
dengan pengelolaan hutan Berdasarkan fakta yang 1e1jadi d1 hampir semua kawasan konservasi, bahwa
ancaman dan gang,guan terhadap kawasan berupa perambahan maupun perladangan liar
39
)<mg terns merungkat dart waktu kc waktu Hal
1111
disebabkan
olch berhaga1 faktcr
antara taai pengeloluan kawasan konservasi yang belum optnnal dalam melaksanakan pemberdavaan masvarakat ~ ang unggal d1 sekuar hutan, dan kcsadaran masyarakat terhadap ru.ai-rrlar
konsen as1 masih
sangar rensan
sehmgga
kctcrgamungan
masyarakat dt sekuar kawusan konservast saneat 11ngg1 01 s1s1 lam yang menjac1 penucu ancarnan dan gangguan terhadap kawasan konservasr adalah rcndahnva ungJ..al pend.dikan/peugetahuan. keterbutasan lahan serta rcnsohrnya desa-desa d1 sekuar kawasan konservasi
(Soernarwoto. 2.008)
Fksplouasr dan deforcstast yaeg tclah mencapai nnk knns merupakau isu penung dan telah meojadi fokus perhanen Internasronal Penduduk scbegni agcn dalarn kcgiatan ekononu clan pcmbanguuan, melakukan aknvuas agar rnereka dapat bertahan hrdup Permasalahan ini beronentasi pada hubongan nmbal bahk antara penduduk dan
bngkungan dengan isu mobiluas, pertwnbuhan pendud11k, kesmskman dan budaya l'embangunan sebaga1 usaha menmgkatkan keserabteraan masyarakat rneniuk heratkan pada pemacfaatan sumberdaya alam yang akan rnenyebabkan tekanan terhadap ling)rungan/huum sehmgga mennnbulkaa kerusakan hngkungan/hutan
Pertambahan
penduduk yang semakin meningka; menyebabkan mereka semakm terdesak dan terpaksa
meramollh ke dalam hutan serta mengeksplouasr sumber daya hutan Menurut (FAO, 1990. Worl Bank, 1990: Frcscr, 19%) dmyatahn bahwa deforestasi teqadi drsebabkan oleh perladmgan beepmdah dan kegiataa pembangunan
sebaga. hasil dan keo1jakan
pemenntah (H1dayat1, 1998).
Menurut LU RI Nomor 32 talrun 200'J, dmyatakan bahwa kualitas lingkungan hidup y1111g semakm menurun tel ah rnengancam kelangsungf111 pen keludupan manussa
dan makhluk mdup lamnya sehingga perlu dilakukan perhndungan dan pengelolaan lmgkungan ludup yang sungguh-s~uh
dan konsisien oleh semua pemangku
L~aH1 pe.estcnan rungs. lmgl.ungaa ludai: adalah den~a.1 rremehnara
kcpcnungnn
kdangsu1lgan dava dultlllg dan dav a taraptmg lmgkunganhtdup Menurut Dephut (2008), salah satu solesi umuk menekan ancaman dan gangguan
tersebut adalah mclalui µcrnbc1da; aan masyaral.41 di sekuar kawasan konserva..,t karena sesuei dengan uquan pen-.\ien)a~"'111 lll
masyarakat scbagar pclaku y8!1g mcrmhki potensi dan daya untuk
dikembaogkan, dapat
drmotrvasi unmk
melaksaaakan
kegiaian
pcmbcrdavaan
masvarakat sesua, dengan rencana dan program ~-IU!g telah ditetapkan Pembcrdavaan masyarakat yang berhasil mencapai turuan akan berkontnbusr terhadap kelestanan hutan
Hutan dund.kasikan lestan apabila udak lel)adi kehilangan atau ~eru~al:rn
ternadap vcgetasi huten
2. 1.5. Desa di Seltita r Hu tan Berdasarkan Surat Kepurusan Menteri Kehutanan Nomor 456/Menhut-11/2004, W1luyah pcmberdayaan masyarakat dJ sebtar kawasan hutan konservasi uiehpuu wilayeh daraten .maupun laut:llllpcratran, yanu; 1) Desa
2) Desa enclave di dalarn kawasan hutao koeservasi 3) Desa ~at (yruig 1elah rlttelaplwl dengan Peraarran Oaerah)
Menurut Dephut (2008), desa adalah kesatnan masyarakar hukum yang mermhki kewenangan
untuk mengatur dan mengurus
kepenll~
rnasyarakat seternpat
berdasarkan asal usul, adat isuadat setempat yang d1aku1 dalam sistim pemenntahan nasional dan berada di daerah kabupalen. Masyaraka:t dr dalam dan sekrtar hutan adalah p.:nduJuk y.i.ug bermaknn di dalam
41
aosral dcngan mata p;~cerpcngcuuli terhadap kelestanan hutan Desa d1 sekuar hutan, adalah dcsa'dcsa adai yang berada d1 sekuar kawasan konservasvdnerah penyanggah
Menurut Landrs C201.l<J). desa adalah pendu:luk vang jumlahnya kurang dan :;. 50<) jrwa vmie <~lrne berkaitun satu dengan yang lain Dengan cm-cm sebagai bcriki.t I)
:'-.fempun;•a1 pergaulan hidup vang sahng lent.I meogenai antara ribuan jrwa,
2) Ada pertahan perasaan yang sarna temang kesukaan terltadap kehrasaan 3 > Cara berusaha ( ckonomn acalah agrans )ang pabng umum yang sangat drpengaruhi olea alam. seperu ikhm, keadaan alam, kekayaan a.am, sedangkan pckenaan •·ang
bukan agrans adafah bersnar sambrlan
2.1.6. Taman llnllln Raya (Tahun) Ir, H. Djuanda Menurut Dinas Kehutanan Provmsi Jawa Barat (20C4), Tahura fr H. Djuandu merupakan pengembsngan
Tahura
pertarna di
Indonesia
Kawasan Tahura im
merupakan
areal kelompok hi.Ital\ linduag Gmung Pulosari. Karena mlai kekhasan
bentang alam yang spesi lik maka d1telaplan sebaga1 kawasaa TWA C'urug Dago
berdasarkan SK Menten Pertaman No 575/Kp!SllJm/8/'1980. Re.-dao;ark.an prakarsa dan sesepuh J awa Baral diamaranya Bapak Mashud! dan hasi I ka,J ian teknis dari pakar
hngkungan IIB dan l.iNP AD serta duhm~
pemeriltah terkait, maka fungsi TWA
Curug Dago diusulkaa duingkarkan 111el1Jadi Tahura dan dnetapkan sebagai Tahura Ir H Djuanda oleh Presiden RI b~dasi1kan SK Presnlea No. 3 Tahun 1985 tanggul 14
Jsnuan l 985 dengan luas 526, 98 Ha Socera gcografis icrletak pada 107°37' smnpai dengan I 07°41' IluJur Timur dan 6°49. sampar dengan 6°52' Lmtang Selalall. Topografinya bergelombang nngan, agek curam dan terjal berada peda ketiftwan 770 - l.330 meter di stas psrmukaan but
Mcnurut klasrfikas. 1kl1111 Sd11111c dan Fcrgusou teuuasuk upe 11..lnn tl dcngan curah huJan rata-rata 2 500-4 50<) mm per talnm. Suhu odara bcrl..tsar amara 22'-C - 24"C Tahura Ir H Djuanda mermaki upe vcgetasi campvran antara hutan alarn sekunder dun hutan tanaman yang drdormnan oleh jen.s pmus iPmus merkusu). Kahandre
(Cc:llta
ranarnan yang ditatarm dengan pobon-pobo« yang berasal dan luar negen scpert 1 sosi s
(Kcgclia aetmotnca ). rnahom uganda (Kht:r)u ar.lhctheo.1) can yang lamnya scrta dan dalarn negen scperu Cemara Sumatera tCruuarma s11ma!1'Qna). Kayu puuh (J~uw~i:oru' ulba), 1-J Btrna \l'odocarpi.15bl111ne) dan masth ban~-ak lagi.
Fauna yang
terdapat di
Jalam kawasannya antara Iain Musang (ParudJ.cur..s hi!rmupuprod/fu;;), Tupai
(Callosciurus notamsv; Kera ekor plllljang (Macacx: fa1c1culans) serta berbagai jems burung sepcrn
burung
Kacarnata (Zueterops palpebrosus),
Kepondang (Ormlu!
chmensts), Kuulang (Pycnontus cafer mmgasrer}, Pereiak Jawa (Prima i-lavsvenmsv, Bondol Jawa (Lonchura leucogastroidess; Ayam hutan (C.allu.~gallu< ba.'1ki"'1) dan yang
lamnya Poteasi daya lank untuk wisata alam yang ada cukup beragarn sepern pemandangan alam, flora dan fauna sena keadaan udaranya yang sejuk dan nyaman. Mo nu men Ir. H. Dj uanda yang terletak pada suatu plaza, gua-gua buaan penmggalan jaman Behun.!• Jan Jepang, Kolam Pakar yang merupakan kolam buataa seluas 1,15 Ha mihk PLN yang berfungsi s.:b
air yang berasal dan suoga;
Cikapundung untuk sumber pembangki. teoaga hsmk, Serta terdapat dua buah curug (air
tenun) yaitu Curug Dago dan Cu rug Omas yang tmggJDya 35 m. Kawasan Tahura Ir H
-13
Druanda deugan Curug Or.go )ang merupakan potensr wrsna alam ierp.sah!..:u: oleh desa i:"d" vc dan 1"1 masuk ke dalurn ~day ah Kora Bandung K.:g1;;la11 wisata alum yang capat dilakukan d1:intaranya (al lmtas al run, memkmuu pemandangan alam, bcrkcrneh, mandi di arr re.jun. (b) outbound. IC! ~'~'"' b"1111a111 anak-anak
JI DJuandJ (c) Curug
(d) museum Jr
U1go. Om~> dar, Lelay It)
Goa
Bclnnda dan .lcpaq~. Hatu prasasu ·10111l1111d dan ~ang lamnv a Fasilrtas yang tersedia dan
mendukung kcg111tao wrsata &!run adalah iruan masul. pmtu gerbang, ruang mformasr. panggung terbuka, shelter. pos J3S"- MCK, Jol311 setapak, dru: lam-lnm Gangguao di dalarn kawasan Tahura yang tc11nd1 selama 1111 diumbulkan oleh mnsyacnkal d1 desa sek1lar Tnhura dan desa enclove antara Jrun 11erriuk1r.irui har, penebangan liar, perencekan kayu bakar, pcrambahan!garapan lahan dengan tanaman sayuran c.l11n rurnput g:unh. pcmanfaatan tanaman h1.1au sebil!!a' pakan temak den bcncana alam
Perladan~1
dr dalam enclave berpotenn memmbulksn
gangeuan
terhadap kawasan Tahurn. Jerus-iems gangguan tersebut dap3t dmno sepern dalam tabel I ben~"Ut m1
Tabel l ua1a Jeus Ganggulln Kawasan Tahura Ir H DJuanda
--··
No
Ga,n~s.!!_~----
Ptinllkirurui lw (Uml)
I 2
·. r>.:1"'1••111"'• lioc <'D•U.~)-·
-
....
3
' P=otokm kay.;·i>okar (So)
J
Pao:nbiihN:i!Garapan (!!al
5
Pe1na11faatan UU\a.lll&Jl h11au (l"u•·)
(>
Uencoon alam ( P<1lwl1)
7
· KEUu!Qn& »Jpi (Urut}
8
Kolam tkao l!Jn~i
. ~. ·-
-
. .. ..
Tthun 2005
riih.ill2o08
IS
26
Tahon 2009 11
)0
I
J
Tidak lerdota.
T 1r.la\ ""
T1
l!'J,S
Ji
6
l Jdok l
-··-24
..
...
9
• Lapangan voni(T'ri1h
I•)
• ~uu.1l:lw~t1:uwslu.lu:::i1 ui:r(w)
.... ···i····· ..... _._ -j f
·i·
Rumh•r
tau..
.- .......... /Jaia Stoti.itil.xJ Tahum fr. H Dµwida 2009
Onnignau
Al~"'"' JO.(.
. -·-···
.....
·-· .. Tldak IJ:rdata
- ·tldokterdau
1(,----
n
4
4
4
•'
J
2 :500
2 5.'lO
.
--· -·
13
2
Jn
.- . . --
3
···--
2 500
---
2
'; !
Oma pada l'ahcl I d1 ~rn:; rncnunjukkah hahwa kawasun 'l ahuru Ir II Djunnda ma"1h
terdapat gangguan .•ang berpotensi Lerhadap kcrusakan hu1an
memadai, menycbabkau ma~yaraka1 dcsa sckitar hutan terdesak, sehmgga masvarakat 1111:1111111.>'111 ht: dnlam kuw asan huran Perambal11111 yang dilakukan oleh masyarakat 011l11)t:bal>han ancaman bag1 J..1111u~im Tahura Ir f1 llJUMda J1ka peranbahan im udak segera dia1~1 mllka 11!;1111 mcnvcbabkan kerusakan hu:an dan hngkrnlgn11 ~eh111gg11 rneumbulkan tergnnsgun)·a kelestarian fu11gs1·f1ml!s1 huta:i. yanu flllll;ll• ekologis, ckonomrs don sosiAl Kerusakan hutan dapat memmbulkan berb11gt11 bencru1a seperu hanpr. longsor d1111 kekeringan yang dapat merumbulkan banyak korban dan kerugian. Salah saru meungkatkan
~Oli.1$1
untuk mengatasi tel<:amlll terhadap
kesejahteraa«
mw.yarakat
dc:ngnn
kawesan huuon adnlnh
mengernbangkan
program
pembordayaan pada 111tWyarako.t desa sekitar hutan Program p~mberday!IM masyarakai )ang herkernhang d1 Desa C1hunal seki.ar Tahura Ir H OJ1•<111da adalah budrdaya lebah madu, budidaya ternak domba, ternak sapi dan pemandu wisata, Keberhastlan
pemberdayaan ini
perlu dilakukan
nemberdavaan masvarakat dundrkasikan
evaluasi
melalui
efektivitas
Elekuvuas
rnelahn pencapaian tuju1U1 yang rnehpuu
(I I memngkamya keberdayaan, (2) merungl
akan menjadi
lebih
mandiri
dalam memenuh•
kebvtuhannye dan
45
tdl~
lag1
tcrgamung pada sumbercay a hutan
J1~1 lujuan mt tercapar maka
pemberdayaen rnasvarakat ukan ~l()k11f Keberhasilan atau efekli\'i:as pemb(:fdayaan masyarakat dipengaruhr oleh banyak faktor l:\~berapn Iuktor )'llni; dundrkasrksn berpengaruh yang sangat bcsar adalah faktor
1 l ) pengetahuen ma« arakar dalam mclaksanasan pcmberday aan vang d1J alankan dan tentang nilai p"nting kaw asan hutan lonser\asJ, selungga pemberdayaan akan efektif
dan nutan akan lcstan. t2J nu1J;as1 rrasyarakat uruu], berperusrpasi pada kegiatan pcmbcrdayaan masyarakat dan upaya pelestanan hutan, selungga pemberdayaan akan herkelanjutan
dan hutan akan testan. 13) kesesuaiea jerus pemberdayaan masvarakat
yang dualankan dengan kondis: hngkungan dan kesiapan serra kemampuan masyarakat, sehmgga pemberdayaan rrui.~~
sehingga pemberdeyaan dan upaya pclcstarian Jurtan akan semakin terarah, berkcmbang dan efeknf, serta tenad; kerjasama yang baik dengan pemennrah
Pemberdayaan masyarakai yang efekm' akan mempengarubt perilaku masyarakat untuk ndak tergantung pada sumberdaya hnllln dan tidak merusak hutan, sehingga kerusakan hutan akan berkurang. Masyaralat akan semakm sadar dan turut berperttsipasi
dalam
berbagai
~egiatan
pelestanan
hutan,
seeern
penanaman,
pengendehan kebakaran, pengamanan dlll sebagainyd Jika masyarakat telah berpenlaku konservanf rnaka dundikasr kan hutan akan lestan.
46
seperu psda Gambar I bcnkul
1111
l
Sumber da}a
J
Ir ll UJtianda
Tekan an :
TNIUll/\
-1\.-pw"'' r""'.i •..iut
• l!l."00.:•nu &. S.>M:tl • Pe!nbA(®bollr.
-------------·------·~---·-·----
tJd:d\
1f'J
:.eJ>.1 lo!\:l1\
• kc:$C111pi1lil·1
l.t. IJ
hdak IlK'1T.fJdUJ
-·-·------·--·---·~·------·-·----·----.
'
Kcnt~kan Tahura Ir H DJunnda F'a.kt111""' F4ktor y.ang
Pemberdayaan M8"yarnl<•t
mcmpcngaruhl PM:
. . • .
l'
(l'M) Dcsa Stkirar Ru(jtn
H'K
I lllKIKktW Lebah Mo.Ju ? DuJida)-:i Tern.k 0<11~h•
• Ma syaralw 1.idak merusalc/ 1MI1ggangsu hutan • Mas}WalcM berpa!ll&ipas1 dalam pel!Slllrm butan Pdatarlan rel'>:>11A.11;1. pt'tig· lujauan, ponce¢..., don l""'·S•'niiolua• ~cbak;,"'-1l4WllSOll, ptUOU. \1pl.)·l'I
Hutau Lt3tari
Gambar. !. Kersngka Pemrkiran
]
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Objek Penelitian
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah masyarakat yang rnengikuti program pemberdayaan di Desa Ciburial sekitar Tahura Ir. H. Djuanda Lokasi Desa Ciburial termasuk Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung (lihat gambar 2). Alasan pemi.lihan lokasi didasarkan pada beberapa pertirnbangan,
yaitu:
Desa Ciburia1
berbatasan langsung dengan kawasan Tahura Ir. H. Djuanda, terdapat pemberdayaan masyarak:at desa yang sudah berjalan, namun masih terdapat aktivitas gangguan terhadap kawasan Tahura. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan
masih tergantung pada
sumberdaya hutan di Tahurn. Tahura Ir. H. Djuanda berada di daerah hulu dan keberadaannya sangat dirasakan penting oleh masyarakat serta pemerintah sebagai daerah resapan air dan paru-paru kota. Kondisi sosial ekonorninya bervariasi karena merupakan daerah perbatasan atau peralihan antara kornunitas pedesaan dan perkotaan.
Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian 47
3.2,
i\'lctode Penetinan
3. 2. I. Desain Pen eli nan
Metode penehuan yang digurakan adatah desknpnr cksplorahf
takra-Iakta \ang ada masvarakat Desa (1bu:rnl scknar Tabura Ir 11 OJU
pcngamatnn sorta wawencara mendalam kcpeda inforrran terbaras (Creswell. 2002) Sampel pcnetuian adalah kelcmp<)k ~yaan masyarakal buc1da) a lebcll madu (L), ternak domba tDJ, tcrnak sapi (S}, pemandu wisata (P). dan kombmas: dan
pernberdayaan tersebut ya1111 kombmasi dan lebah madu dan ternak domba (LD). Iebah rnadu dan pernandu wisata \1.P), temak domba dan ternak sapi (DS). lebab madu, ternak combs dan temak sapt (LOS). serta masyarakat yang tidak mengikun program pemberdayaan sebagai pembandmg lllllUk mEngelahui efekuvnas pemberdayaan mau
perubehan yang tel)adl pada masyarakal pernberdayaan Selanjumya data dan respond en (anggota kelornpok pernberdayaan) akan dievaluasi tmgkat efekuvrtas dan masml;!masmg kelompok pemberdayaan yang dilohanal.an dengan mclakukan wawaocara
mendalam kopada ketua kclornpok atau yang berkompotcn.
3. 2.2. Jenis dlln Sum ber Data
Penelitian
im
menggunalcan dua macam data yairu data pnmer dan data sekunder
Data pnmer dan sekunder diperoleh clan berbagm sumber, haik dan masyarakat yang mengikun pemberdayean dan yang lldak mengi};ull program pemberdayaan, lokoh
rnssvarakat serta pemermtah terkan
I J Da1a Pruner adalah drua yang diperoleh Jan hasrl kuisioncr utau •.1 a11ru1cQra
tersrru l111r kepad
d: lapangan
sorta
metlwJ) kepnda rsforman l-un.:1 (Ki'I lntormant) 21 Data Sekundcr adatah data p~nun1ang berupa data-dam, laporan-lnpornn. nrs1p-~n111, pcta, perundang-undangnn dan dokurnen-dokumcn lainnva ~atlg berhubungan
dengan masalah pc11eh11an
3.2.3. Op~msion1'1i~asi Vanabel
Operasronensasr \·!lfl(lbcl d1butu\'lkan umuk menganausis secars kuanntauf dan memudnhksn pcnehn ctalam menenrukan vanabel-vanabel yang harus ditentukan guna
111121Jawllb perranyaan peneliuun Jawabsn senap pertanyaan mempunya: gradasi dari
batasan vnnabel dalam penehnan mi sekehgus untuk mengetahu, cara mengukur vanabel tersebut (Sugiyono, 20<>8). maka defimsi operos1onill dari ,·oriobcl-vamibel yang digunakan dalam pcnchuun uu adnlah scbagai benkut: Tabet 2 Marnks Vanabel, Subvanabel, lnd1katC>rdan Parameter Metode Kuantitanl' Sumfn.l;· dan Subvariabd
VarialJcl 1
i t r:fukt;~.w -
! Peinlx:nby8£Ul ! '"'"·""ai<Jtt ( Y} i
..
Indll
. , .
,
I Keiie
drt:..k~.01bangan···
!:
r
(Ukurlln)
.
me1~1Dg~1tt
a> 10 li:t.11;,;--···
c Rendall
mtsyarakal (Y2}
(B~S. 2009)
l
• f\.'TI<>~ln hu:nl
I
a>
l{p
''
-·
2
l{.,,pt..,,..kn Kucs1oner
3.1.16
Reseonden
F!agmu n, 17
Relltlnh \,SJ<
b kp aso O(ll).\ ,5 JI c < Rr> &5!J 000
~ pcmbcrdayaan (J)
···-
(,
!
h Tn:g~
i d ~·t
·-·--·
Responden Kues-oner
! • SaIJt!al ll1'1!@1
!
K.W•ioner
Dato 5
1
N(tmetr
l'CORUIDput•n
..
Jumlah l)tll1l:opll1l b 6.1() lahw: dlluluag don lama- c 1-.S l&lun n)O. pwus.i~ me- d < l ttihun ng1\...11U J'M b Pr:.rh.U?llSl
c Rendnh . ti Rendah a ~ng~l Scs.U31 b Sesua; cTidak &-suao San~at tdk :;....,.,
.s..--··
· a Se:;UQl dqan kftill.lIUJJLWl
I k~terampllan
s:
c ~Udl
dengan
K•.re!;L\~ner
Rcsponden Kue~1C1icr
I
a > 2x Jlef h11lnn b 2~ p
1\.:~s.tODCf
KlteUoner
4,9
·1, 10
4, 11
Responden
Kues.oner
n S>m~;tlS..011~ ~ b, Senng
&:spondcn
c Pt:-1Jutll
Kucsicmer
I d ·1100k pemah - ···--···
~
.Kt•t!Sln.tle't'
e Bantuen Modal
.... ,,,
I
~ooden
a > l x.1.:1· 111.bwi b [ ~ Jl'T lahllll c Tidak eeraah
)
'
;
Respordeu
b l'elar1han Y-""S d·ooiougg"1•kan
(Rp
l
R~SJ.IVJ:
Rc!o.p'l11dcn
• Sangat &!:wm b Se"$ua1
6
Rc.spondcn
a sangnt Sesu~tl b ~esuru c 1!dick Sesuai
~""SI" tdk Serua1
·LS
Rc~f.'0'"'"11 Kueuoner
K~:SU.IJ)~l
v l1d1tk Res\lai d Sai·••• t:lk !!c.suai
i a Pemt)lnaan atau Pt..'fl~tllll1a.n
--··
c d
l
I I
· l1 Tshu , c l t.dak · rallc. i d &·-···t Tdk lahu
a S~1~1 Tw~g1 bTmg~1 c Reodah
k&SU>Jlon 1(~yuralttt
....
L..
a tekad lu.mand1nan
:
L
~cspot"1.l~\
h Tdkte1&1n:ung
c 1€1110 50'-'tli J Tahu 25~/a u &.i.ngnl T nhu
b SC.SU.af1 dt1:ngan
4 lntervensi pemermteh (X4)
a ~:t.ni;•1 TJk tat&
l':.d11~ J 0•1!·11 b fahu ·,•5o.~,
I
!
R"-~ptml-n K11ie~lo.nc1
i1
I
l
a S.!!lt!;.ll~·~Un(!ll h \1•ampu e "J l(lJk ~1ttt1.pU d :-:.an~tf. h.U.. mampo
'Tcf~tlfl111~
pe111uign;a pck>lorum hulan
I
f.:.\l(:).l(ll11.T
-------<--------·--·---·
b K dc•~antun~"n pad• SDillTnh1u:a
I :• Mco(wa.1 ~X2)
I
Rc-pordcn
I
I b ?t:ng;;ll:thuan
Kcsesuaiau Je'11< PM (.)0)
I a> Hjl 1.~ 11
c < l{p 85(1 O:JO
pen1:ieid:1~·aan
j
K.l>eSlOO~T
k~huHtl1:lJ\Jly:..i
1
R~j>~uJcn
. c -c .Rp ~so mu
'
'
Rp 1.0 .11
11 l
J; Rp 8~0lnl0-1511
a \.o:1nJ.H<j'u.lll Ul -menuh1
111-~\.).(l..ll I·\'3• ,
I "'"
lJulan}
·: p1.:J
j..3 K..1h"'11r.m
4
12
Rel>ponden
Kucsicner
13
.
I
I
.
4, M
I
51
r--<
J
I tl Huntuan
S:1r~mrFa~1lll8~
Ut..~pl'Tl!!llfCh
)" :!.-5 x per lahw1 , c 1 x per t.Jhun ~ r:tlai pemah r. Maly1trokat ~n~:- ;i -L~lk ?1.-:nab J;i.l::uktul ~ttn~gua11 b Kadanp.-l
I
I ;, l>-l
a ''•1ilTt: pcnc
•.'ll•ll(ln'l
: 111U'>\fl1 llkdt
tCt.1Jl
I b 1 ..""h;,n l
. ti
i
Statu-
I
\ ··--·Kuc::.:oucr ! Bagran don ll
I
R4-'l:P(•tldcr. K.tti: ~l(~lel
Responden Kw.::i.ioncr
d la1n-la11l
!
Bun~urual fi.~1k
• Permascn ( '') b.Senu l' c Todaic J>
b Jur.uk ke huU.'11
Responden
I
'
!<~:>;oner
f
> I .'I I< 1 Kitt Sl)/SMP/SMA/f'l
R.espo"'1eil
'
'
Ki.a.::-11011er
Pe~~lntn.-n
il'fl• S.!mndor
Monoerati Dtw
I I
i
....
...
.
..
Vanahel-vanahel penehuan d1definis1t..an secara operasional sebagei benlut: I)
I
>1111<\bll ...
. a Formal
I
i
'
2:{. !~l. l\)
I
!
l~eci,uru.~t..·n
; c pelf"J'Dak:m.
b }:()n t(Jimttl
_
t~e".J n ·.n...~c:f. 1Cuesi01i.e.·r
I ab rumah perteruen
Tuljlg.t
I
241
-
~ e M.hlc Org lom
11
'
25. ~6.;!~
; •• M hl ~ud1n
!
\
l~
' ~2..2:\
···-·
I
c Luas c ·rnnpu1.
L___.
l~eo:pQru:.e(, Kues.oner
[ b Sewa
!
e Jml f>elld•-'
·-:_J_
I
II
J P
-- -
I
b Pl'Tllfll•lielUI
! ::
------l~_<'_ ___.
Kues.oner
ber•. a Kcpedulrnu tcrnadallun dap kc!4.::.lanan hut.11\ ll'glatan pclcslan- h 1 •.11\1~p.,~1 dalam an hi:tanf . ahtua ; t...'"~'~na.11 penauemen "1·...1 .. ,p.,,. ~.1• ., P''ngantanan hu:~n d T~~ l'mulh a :\t3.:in1nva Ve:nn1,'rlui:nfiiJai-t/ lJtn·l~.\t b LHm<.1nya .> lth I 2 lh: < .:! lh parll~tp1c::1
....
...
-1
,.
I a :<> 5 \ f)LT t.1h\.u
, Pemasaran .. (!'l<:nlllkfly• •l)
! lcrhadap pcnlaku """~·-al:·· i [I,
~ l:~{fld:s1 c:c.;1<11
!
Vanabel bebas (mdependet) dinyarakan melalu1 vanabel XI, X2. X3, dan X4 w:lalah
faktor-faktor y~-.g mempengaruhi eteknvitas pemberdeyaan masyarakat dan merupakan vanahel eksogeneous (mempengaruhiJ variabel Y can z:
52
2) Variabel antara (intervening)
dinyatakan
efektivitas pemberdayaan masyarakat merupakan variabel endogeneous
sebagai Yl, Y2, dan Y3 adalah tingkat
desa sekitar Tahura yang dicapai. Variabel ini
dan eksogeneous, yaitu dipengaruhi
oleh variabel
bebas dan mempengaruhi variabel terikat. 3) Variabel
terikat (dependent)
dinyatakan
terbadap upaya pelestarian hutan/Tahura
sebagai
Z adalab perilaku
masyarakat
Ir. H. Djuanda yang merupakan variabel
endogeneous karenadipengaruhi oleh variabel XI, X2, X3, X4 dan Yl, Y2, Y3. Pola bubungan antara variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma penelitian (Sugiyono, 2008 & Creswell, 2002) Gambar 3. Paradigms Ganda denganEmpat Vanabel Bebas, Tiga Variabel Antara
[
dan Satu Vanabel Terikat:
Y3
x Vsriabel bebas
Variabel Antara
Variabel Terikat
Paradigma penelitian di atas menggunakan. analisis Korelasi dan Regresi Jinier berganda antara variabel bebas terhadap variabel antara dan variabel terikat. Adanya variabel antara akan dapat digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas dapat langsung mempengaruhi variabel terikat atau harus melewati variabel antara (Sitepu, 1994). Data hasil kuisioner didukung oleh informasi yang didapat secara kualitatif dari informan . .Kebutuhan data tersebut berdasarkan kajian aspek penelitian yang disajikan pada Tabel 3., untuk mempermudah membuat pedoman wawancara.