ANALlSJS TERHADAP F'AKTOR-.FAKTOR BERPENGARUH
TERHADAP HARGA TANAH PERKOT AAN
MElVIANFAATKAN SISTEM INFORMASf GEOGRAFIS (STUDI KASUS: WlLA YAl:I PENGF.l\fBANGAN GEDEBAGE,
KOT A BANDUNG)
TESIS Knrya tulis scbagai salah satu syarat untuk memperoleh gclar Mai:islcr d:sri lnstitut Telmologi Bandung
Olch:
aunt JA y A SI LALA 111 NJM: 254 08 053 Program Studl M11gistcr Perencanaan Wilayah dan Kohl Sckolah Arsitektur, Pereneanaun dan Pengernbangau Kcbijakan
INSTITlJT TEKNOLOGI BANDUNG 2010
ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR BERPENGARlJH TERHADAP HARGA TANAH PERKOTAAN MEl\llANF AA TKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
(STUDIKASUS: \\'ILA YAH PENGEMBANGAN GEDEBAGE, KOTA BANDUNG)
Oleh:
Budi Jaya Silalahi NIM: 25408053
Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Sekolah Arsitektur, Pereocanaan dao Pengembangao Kebijakan Institut Teknologi Bandung
., Ph.D
NIP. 19581213 1985031 001
ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP HARGA TANAH PERKOTAAN MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
(STUDI KASUS: WILAYAH PENG EMBANGAN GED EBA GE, KOTA BANDUNG) Oleb: Budi Jaya Siialahi
NIM:25408053
Program Magister Pereaeanaan Wilayiah dan Kora Sekolah Arsitektur, Perencannan dan Pengembaogau Kebijakan Iustitut Teknologi Bandung
Meoyetujui,
Juni2010
Ir. Roos Akbar,
., Ph.D
NIP.19581213 1985031 001 Mengetahui Kcrua Program Studi Magister & Doktor Pereucanaan Wilayah dan Kola Sekolah
Perencanaan dan Pcngcmbangan Kcbijakan
NIP.19661021199302· .1 00.1
ANALJSIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR
BERPENCARUH
TERHADAP HARGATANAHPERKOTAAN MEi\1A.~AA TKAN SISTEM INFORM AST GROGRAFIS
(STUOI KASUS: \\'JLAYAH PENGEMBANGAN GEOEBAGE, KOTA BANDlNG)
TES IS Karya tulis sebagai salah satu syarat uotuk memperoleb gelar Magister dari Institut Tek.nologi Bandung
Oleh:
BUDI JAYA SJLALAHJ NIM: 254 08 053 Program Studi Magistcr Percncanaan Wilayah dan Kota Sekolah Arsitcktur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
11\STlTUT TEKNOWGI BANDUNG
2010
ABSTRAK ANALISIS TERIL.\DAP FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP HARGA TANAH PERKOTAAN MEMAKFMTKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDIKASUS: Wll .AYAH PENGEMBANGAN GEDEBAGE, KOTA BANDUNG)
Oleh: Budi Jaya Silalahi
N!M.25408053 Pcnelitian ini benujuan untuk rnembcrikan informasi harga tanah perkotaan dengan cara melakukan analisis tcrhadap faktor-fakror berpengaruh terhadap harga tanah di Wilayah Pengernbangan Gedebagc (WP Gedebage). Analisis yang dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga lanah menggunakan metodc statistik berupa analisis faktor dan analisis regresi linier berganda dan mernanfaatkan analisis sistem informasi gcografis (sig) untuk menghasilkan peta kelas harga tanah, Prinsip dalam mencntukan taktor-faktor pengaruh tersebut berdasarkan kriteria uji hipotesis dan nilai korelasi antar faktor pengaruh yang telah ditetapkan. Berdasarkan analisis staristik tersebut
KUPERSEMBAHKAN TESIS TNT KEPADA
Papa (Alm.) clan Mama terkasih, terimakasih alas didikan clan kasih sayangnya lstriku tersayang, Mcrliana Veronika Limbong, atas dukungan dan doanya Putriku yang kusayangi, Gretha Evelynn Silalah.i yang selalu membuatku bersemangat menyelesaikan tesis in.i
iv
KATAPENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat clan rahmat-Nya yang berlimpah sehingga penelitian clan penulisan tcsis ini dapat diselesaikan. Penulis pun rnengucapkan terimakasih yang setulusnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis selama melakukan penelitian dan pcnul isan tesis ini, yai tu kepada: l,
Bapak Ir. Roos Akbar. M.Sc.,Ph.D sebagai Dosen Wali dan Pernbimbing, yang tclah meluangkan waktn clan penuh kesabaran untuk mernberikan bimbiagan, saran, clan nasehamya selama penelitian berlangsung clan selama penulisan tesis ini.
2.
Bapak Zafir MA. Pootoh, MA clan Bapak Ridwan Sutriadi, ST., MT sebagai Dosen Penguji atas saran, masukan clan kritikannya dalam sidang tesis
sehi ngga menjadikan tesis ini lebih baik. 3.
Aapak Lr. Tubagus Furqon Sofhani, MA.. Ph.D selaku Ketua Program Magister Perencaoaan Wilayah clan Kota-l'FB.
4.
Ibu Jeanne serta Bapak Ito selaku sta.f administrasi yang telah banyak mcmbantu penulis selama perkuliahan clan penel itian tesis.
5.
I .ae Sant Sagala, ST., M.Sc_, Pb.D yang telah rnemberikan dukungan dalarn bentuk diskusi, ruasukan clan saran selama pengerjaan tesis ini.
6.
Kapusbindiklatren-Bappenas dan jajarannya
yang telah
memberikan
kesempatan kepada pcnulis mendapa!kan beasiswa.
7.
Bapak Joyo Winoto, Ph.D selaku Kepala BPN RI yang telah membcrikan kesempatan penulis untuk melanjutkan studi di ITB.
8. Bapak Ir. Syafrian Himawan, Kepala Seksi Survei Pengukuran clan Pernetaan
Kantor Pertanahan Kota Bandung; !bu. Efrilina, ST.,MT di Dinas Tata Ruang clan Cipta Karya Kota Bandung; Bapek Ir. Gunawan di KPP Pratama Bandung Karees dan Mas Alfa di KPP Pratama Bandung-Cicadas yang telah mernbantu penulis selama survei peoclitian. 9. Para masynrakat di lokasi penelitian yang telah membantu penulis selama melakukan kegiatan pengumpulan data
v
IO. Teman-teman Program OD Belanda 2007 dan 2008 yang telah memberikan
dukungan sclama perkuliahan dan penyelesaian tesis: Bang Ofan, Yudi, Azril, Lativa, Rofiq, Meylinda, Abdi, Gunawan, kak lndri dan bang Mangarah. 11. Abangku Kompol.Ucok Lasdin Silalahi, SIK, (A. Junior) dan keluarga; adekku: Tedi Silalahi, Haris Silalahi dan Siska Silalahi yang selalu mendukung dan mendoakan selarna ini. I 2. Keluarga Arnang dan lnang Simatua alas kebaikan, dukungan dan doanya selama ini; Lae Viktor Limbong (A. Elfrida) beserta kcluarga dan kak Risma Limbong beserta keluarga yang selalu mendukung selama ini.
vi
OAFTAR fSJ
HA LAMAN ABSTRAK
_
.
ABSTRACT.................................................................................................................
ii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS..........................................................................
111
LEMBAR PERSEMDAHAN
iv
KATA PENGANTAR. .....•....... ·-················································································· DAFT AR ISi
v
D.L\FTAR LAMP IRAN................................................................................................
x
DAITARGAMBAR
XI
DAFTAR TABEL
xiii
DAFT AR ISTll..AH DAN SINGKATAN
xv
BAB I
PENDAHlJT.UAN
I. I
Latar Bclakang
_,
1.2
Perumusan Masalah.
n
.
13
Tujuan clan Sasaran Pcnulisan.................................................................
4
I .4
Ruang Ringkup
5
.. 3
·-·············
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah ·····-············
BAB
vn
.. ··········
5
1.4.2 Ruang Ringkup Materi Penelitian
8
1.5
Manfaat Penelitian.......................................................
9
1.6
Kerangka Pemikiran
10
I. 7
Metodologi Penelitian
1.8
Pcndckatan Studi
15
1.9
Sistematika Pembabasan
15
_.
12
TINJAUAN PUST AKA................................................................................
18
2.1
Pengertian Harga dan Nilai Tanah
2.2
Karaktcristik Tanah Perkotaan
20
2.3
Teori Lokasi dan Kaitannya dengan Perk.embangan Harga Tanah
22
2.4
Pendekatan Harga Tanah dari Aspek Legal, Aktual dan Ideal.............
31
2.4.1
Pendekatan Harga Tanah dari Aspek Legal.........................................
31
2.4.2
Pendekatan Harga Tanah dari Aspek Aktual
32
2.4.3
Pendekatan Harga Tanah dari Aspek Ideal..........................................
32
vii
..
.. ..
Ig
2.5
Beherapa Mctode Penentuan Harga Tanah
33
2.5. l
Metode Pendekataa Pasar (The Markel Approach Me1hod)
33
2.5.2
Metode Pendekatan Pendapatan iThe Income Approach Melhod)
34
2.5.3
Metode Pendckatan Biaya (The Cost Approach Method)....................
34
2.5.4
Metode Penentuan Harga Tanah yang Oigunakan...............................
35
26
Beberapa Kajian tentang Harga Tanah.................................................
35
2.7 2.8
Kepastian Hukum Bidang Tanah ··············································-········· Penentuan Kriteria Faktor-Faktor Pengaruh Harga Tanah Ilasil
40
Penelitian Tcrdahulu
40
2.9
Pengelompokan Faktor-Faktor yang Diduga Berpengaruh terhadap Barga Tanah di WP Gedebage
43
2.10
Kebutuhan Data Penelitian...................................................................
44
2.11
Analisis Statistik Penentnan Faktor yang Diduga Rerpengaruh terhadap Harga Tanah ....................•...................
45
2.11.1 Analisis Faktor Pengaruh Harga Tanah
45
2.11.2 Analrsis Regresi Llnicr Berganda
46
2.12
47
Pemanfaatan SIG dalam Pembuatan Peta Kelas Harga Tanah.............
BAB ill GAMBARAN UMUM WCLAYAH ~TUDI.................................................
51
3.1
Wilayah Administrasi Kota Bandung..................................................
51
3.2
Gambaran Umum Wilayah Pengembangan Gedebage
54
3.?.. I
Kondisi Geografis dan Administrasi Wilayah Studi
55
3.2.2
Pola Penggunaan Tanah. WP Gedebage
57
3.2.3
Kondisi Sosial Ekonomi.......................................................................
61
3.2.4
Kondisi Sosial Kepeodudukan
61
3.2.5
Kondisi Jaringan Jalan WP Gedebage
62
3 .3
Kebijakan Penataan dan Pemanfaatan Ruang WP Gedebage
65
3.4
Harga Tanah di WP Gedebage.............................................................
66
3.5
Faktor-Faktor yang Diduga Berpengaruh terhadap Harga Tanah
Di \VP Gedebage
.
..
"................
..
..
.. . .. .
..
.. . . . . . . .. . . . . . 68
3.5.1
Ketersediaan Jaringan Jalan
68
J.5.2
Lokasi Rawan Banjir............................................................................
68
3.5.3
Ketersediaan Air Bersih
71
viii
3.5.4
Sistem Saluran Pembuangan/Drainase.................................................
73
3.5.5
Ketersediaan .laringan Listrik...............................................................
75
3.5.6
Kctersediaan Sarana Transportasi
75
J.5. 7
Fasilitas Umum dan Sosial Utama
76
3,5.8
Kepadatan Penduduk
78
3.5.9
RTRW Kota Bandung..........................................................................
80
3.5.10 Jarak Dari Pusat Kota (CBD).
81
J.5.11
81
Lcgalitas Tanah
BAB IV ANA r .ISIS
r/\.KTOR-FAKTOR y ANG BERPENGARUH
TERJIADAP HARGA TANAH DI WP OEDEBAGE................................. 4, J
Analisis Pengambilan Sampel Penelitian
4.2
Analisis Statistik terhadap Faktor yang Diduga Berpcngaruh
82 SJ
tcrhadap Harga Tanah
86
4.2.1
Analisis Faktor tcrhadap Data Hasil Kuisioner
87
4.2.2
Analisis Regresi l.inier Rergando terhadap Faktor-Faktor Pcngaruh Ilarga Tanah
99
4.2.2.J Model Statistik Rcgresi I .inier Ocrganda.............................................
100
4.2.2.2 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
I0I
4.2.2.3 Evaluasi Model Regresi Harga Tamh..................................................
I 09
4.3
Analisis SIG Fektor-Faktor yang Berpcngaruh terhadap Barga Tanah
4.3.1
Penentuan Kriteria dnu Pembobotan Faktor-Faktor Pcngaruh Harga Tanah
4.3.2
I 09
. .. . .. .
.. ..
..
.. . . . . . .
. .. . . . .. . ..
110
Penyusunan Ranking dun Hasil Perhitungan Bobot Setiap Faktor Pengaruh Harga Tanah
113
Pcmbahasan Hasil Analisis SJG...........................................................
115
13AB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................
123
4.3.3 5.1
Kesimpulan Penelitian.............................................................................
123
5.2
Rekomendasi Penelitian..........................................................................
12S
5.3
Kelemahan Penelitian..............................................................................
129
5.4
Saran Pcnelitian Lanjutan...............
129
DAFTAR PUSTAKA
-..........
IX
131
DAFf AR LAMPIRAN Lampiran I
Sebaran Lokasi Kuisioner Data Lapangan
I 37
Lampiran2
Hasil Analisis Faktor Tahap 1
I 38
Larnpiran 3
Hasil Analisis FaktorTahap2..............................................................
139
Lampiran4
Hasil Analisis Faktor Tahap 3
140
Lampiran 5
Has ii Analisis Faktor Tahap 4
Larnpiran 6
Hasil Analisis Korelasi Antar Faktor Pengaruh
Larnpiran 7
Evaluasi Hasil Model Regresi Harga Tanah
-................... ..
..
l4 I 142
Dengan Harga Pasar dan NJOP
143
Lampiran 8
Lembar Kuisioner Penelitian................................................................
144
Lampiran 9
Lokasi Beberapa Kantor lnstansi Pernerintah clan Fasilitas Lmum/Sosial di WP \iedebage............................................................
Lampiran I 0 Dokumentasi Pcnelitian....................
x
149 ..
l5I
DAFT AR GAMBAR Gambar f. l
Lokasi Wiluyah Pcnclitian
7
Gamhar l.2
Kerangka Penukiran Pcnelitian
11
Gambar 1.3
Metodologi Penelitian
14
Garnbar II. I
Teori Von Thunen Mengcnai Pola Pcnggunaan Taoah Pertanian
23
Gambar 11.2
Kurva Pengaruh Jarak dan Jcnis Pcnggunaan Tanah terhadap Harga Sewa Tanah
Gambar 11.3
24
Pengaruh Jarak dan Pola Penggunaan Tanah Perkotaan terhadap Harga Tanah
25
Gambar 11.4
Tcori Wilayah Terpusat Burgess..........................................................
26
Gambar 11.5
Hubungan antara Jarak Bidang Tanah ke Pusat Kota tcrhadap
I larga Tanah
26
Gambar 11.6
Teori Perkembangan Scktor
27
Gambar Ll.7
Teori Pertumbuhan Kot.a dengan Banyak Pusat Pertumbuhan
28
Gambar 11.8
Pola dan Struktur Harga Tanah Perkotaan
36
Ciamhar 11.9
Metode Weighted Overlay....................................................................
50
Gambar Ill. I Pembagian Wilayah Pcngembangan Kota Bandung............................
53
Gambar 111.2
55
Ra111s Administrasi WP Gedebagc
Garnbar 111.J l'embagian Wilayah dan Luas Administrasi WP Gedebagc
56
Garnbar 111.4 Peta Penggunaan Tanah WP Gedebagc Tahun 2007
59
Gambar llT.5 Pcaggunaan Tanah Pada WP Tahun 2010
60
Gambar 111.6 Kepadatan Penduduk per Kelurahan pada WP Gedebage Tahun 2007-2008
62
Gambar Ill. 7 Peta Jaringan Jalan WP Gcdebage ···································-················· Gambar TU.8 Lokasi Rawan Banjir di WP Gedebage................................................
62 70
Gambar lll.9 Rencana Pcngernbangan Jaringan Air Bcrsih WP Gcdcbage
72
Gambar III. IO.Rencana Jaringan Drainase WP Gcdebage
74
Gambar ITI.11 Lokasi Fasilitas Umum dan Sosial Utama WP Gedebage
77
Gambar Ul.12 Tingkat Kepadatan Penduduk WP Gedebage Tahun 2007-2008.........
79
Gamhar TV. l Distribusi Sampcl Penelitian pada WP Gedebage................................
85
Gambar TV.2 Tampilan Scree Plot Hasil Faktor Analisis
95
xi
Gambar IV .3 Scatterplot Uji Heterokedastisitas
I 07
Gambar lV.4 Scatterplot Data Uji Normalitas...........................................................
108
Gambar IV.5 Tahap Analisis SlG Menggunakan Metode Weighted Overlay...........
110
Gambar IV.6 Peta Kelas Harga Tanah pada \VP Gedebage.......................................
l 17
Gambar IV.7 Letak BidangTanahTanah untukKelas Harga Tanah Rendah
118
Gambar IV.8 Letak Bidang Tanah untuk Kelas Harga Tanah Sedang
I 19
Gambar N.9 Letak Bidang Tanah untuk Kelas Harga Tanah Tinggi........
120
Garnbar IV.IO Letak Bidang Tanah untuk Kelas Harga Tanah Istimewa....................
12!
xii
DAFTAR TABE.L Tabcl II. I
Tcori Lokasi dan Kaitannya dcngan Harga Tanah
Tabd 11.2
Pengaruh lnvcstasi Pembangunan terhadap Harga Tanah Perkotaan di Korea Se Iatan
Tabel 11.3
..
.. . ..
.
37
Karaktcristik Lokasi yang Mempengaruhi Harga Tanah di Kota Trabzon Turki..........................................................................
Tabcl ll.4
39
Penilaian Faktor-Paktor Pengaruh Harga Ti111ah dari Bcberapa Pcnelitian Sebelumnya
Tabel 11.6
38
Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Harga Tanah Perkotaan pada Bebcrapa Negara..........................................................................
Tabel 11.5
30
41
Pengelompokkan Faktor-Faktor
yang
Terhadapl-larga Tanah di WP Gedehage
Diduga
Berpengaruh
.. ..
. 43
Tabel U.7
Kebutuhan Data Penelitian...................................................................
44
Tabel 111.1
Kegiatan F ungsi Primer pada WP Gedehage
65
Tabel 111.2
Rencana Struktur Kcgiatan di WP Gcdcbage Tahun 2005-20 I 0
66
Tabel IIl.3
Kriteria Sistem Saluran Pembuangan/Drainase Perkotaan
73
Tabel Ill.4
Daftar Trayek Angkor yang Melayani \\IP Gedebagc..........................
76
Tabel IV.1
Lokasi Sampel Bidang Tanah dan Kisaran Harga Tanah di WP Gedebage
86
Tabel!V.2
Data Ha.5i I J awaban Kuisioner
Tabel IV.3
KMO clan Bartlett's Test (Tahap I)
Tabel IV.4
K...VIO dan Bartlett's Te&1(Tahap2)
9l
Tabel IV.5
KMO dan Banleu's Test (Tahap 3)
91
Tabel IV.6
KMO dan Bartlett's Test (Tahap 4)
92
Tabcl IV.7
KMO clan Bartlett's Test......................................................................
93
Tabel IV.8
Communalities
94
Tabel lV.9
Nilai Setiap Faktor Hasil Analisis
94
TabelJV.10
Nilai Kornponen Utama Setiap Faktor
95
Tabet IV.II
Komponen Urama Hasil Analisis Faktor
98
Tabel IV.12
Nilai Koefisicn Korclasi
10 l
xili
..
..
88 . 89
Tabel IV.13
Nilai Kocfisien Korelasi Pearson Setiap Faktor Pengaruh terhadap Harga Tanah
l OJ
Tabel JV.14
Model Summary Hasil Regresi
104
Tabel IV.15
Hasil Analisis Variansi
104
Tabel TV.16
Koefisien Regresi Faktor Pengaruh Harga Tanah
l 06
Tabel IV.l 7
Penentuan Kriteria dan Pembobotan Faktor-Faktor Pcngaruh terhadap Harga Tanah........
111
Tabel IV.I&
Penyusunan Ranking Pcmboboian Setiap Faktor Pengaruh
113
Tabel IV.19
Ilasil Perhitungan 13obot Setiap Faktor Pengaruh
114
Tabet lV.20
Pembagian Kelas Harga Tanah.............................................................
116
TabeUV.21
lnfonnasi Luas, Harga Tanah dan Letaknya BerdasarkanHasil
Tabel V. l
Analisis Weighted Overlay
122
Hasil Pcnilaian Faktor Pcngarub Harga Tanah Perkotaan....................
126
xiv
DAFTARSINGKATAN
ISTILAll I SINGKATAN
DAN LAMBANG
NAMA f K.ETERANUAN
NJOP
Nilai Jual Objek Pajak
BJJ!l
Bandara lntcrnasional Jawa Baral
pp
Peraturan Pcmerintah
WP
Wilayah Pengembangan
Bappcda
Badan Percncanaan dan Pcmbangunan Daerah
BPN
Bad an Pertanahan Nasional
Distarcip
Dinas Tata Ruang dan Ciptakarya
SIG
Sistem lnformasi Gcografis
RTRW
Rencana Tata Ruang Wiluyah
CBD
Centro! Bussiness District
HM
llak Milik
HP
Hak Pakai
HPL
Hak Pengelolaan
HGB
Hak Guna Bangunan
llGU
Hnk Cuna Usuha
Fasum & Fasos
Fasilitas Umum & Fasilitas Sosial
RTRWN
Reocana Tata Ruang Wilayah Nasional
PKN
Pusat Kegiatan Nasional
ROTRK
Rencana Detil Tata Ruang Kora
PDAM
Perusahaan Daerah Air Min.um
PLN
Perusahaan Listrik Negara
UNlNUS
Universitas Islam Nusantara
uu
Undang-l /ndang
RS
Rumah Sakit
KPP
Kantor Pelayanan Pajak
GPS
Global PositioningSystem
UTM
Universal TranverseMercator
KMOMSA
Kaiser Meyer Olkin Measure of SamplingAdequacy
xv
BPS
Badan Pusat Statistik
MTC
Metro Trade Center
BABI
PENDAHULUAN
I. I
Larar Belak.ang Kcbutuhan
terhadap
tanah diperkotaan
yang scmakin meningkai dari
waktu ke waktu dengan tujuan untuk pcmbangunan dibcrbagai bidang merupakan indikator pergcrakan perckonomian suatu koia, Akan tetapi, apahila keburuhan tersebut
melebihi
ketersediaan
tanah
yang ada,
pada akhirnya
dapat
mempengaruhi dan mcnentukan karakter sena harga tanah tcrsebut dalam henluk pasar tanah yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.
DaJam kait:annya dengan perkembangan suatu kota, permasalahan dalam mengelola ta.nah pcrkotaan pada dasarnya disebabkan oleh dua hal, yaitu: permasalahan yang timbul akibat adanya kebuiuhan pcmerinlah akan tanah dalam melaksanakan pcmbangunan kota dan permasalahan yung timbul akibat kehcndak mesyarakat umwn dalam mcmenuhi kebutuhan hidupnya (Sarah, K. 1985 ). Kcdua pennasalahan
tersebur pada hakekatnya berjalan pada tingkat yang bcrbcda
dengun pihak pcmerintah sebagai pihak penama benindak atas nama kepentingan umum dan dilain pihak, masyarakat benindak untuk kepcntingan pribadi atau kelompok. Untuk mcngatasi permasalahan tersebut maka diperlukan peraturanperaturan supaya pcmanfaatan tanah di pcrkotaan dapat optimal, seimbang dan berkelanjutan. Peraturan-peraturan tcrscbut seharusnya dapat dituangkan dalam suatu kebijakan pcrtanahan yang merupakan bagian dari kebijakan pcrkotaan yang utuh, Dalam penelitian ini, tanah diartikan sebagai bentang tanab (land) dari lapisan permukaan bumi dan ruang diatasnya sebatas yang berkaitan dcngan penggunaan tanah tersebut sehingga dalam uielakukan aktivitasnya, manusia tidak dapat
terlepas
dari
kebutuhan terhadap
tanah
unruk
mendukung
segala
aktivitasnya (Sadyohutomo, 2008). Seiring dengan pcrkcmbangan kegiatan rnanusia dalam suaru wilayah, baik di pcrkotaan maupun di perdesaan maka
kebutuhan akan tanah pun akan semakio meningkat, sementara jumlah dan luas tanah tidak berubah atau tetap dan terbatas. Perkembangan Wilayah Kora Bandung yang begitu pesat dalarn berbagai bidang
berdampak
ternadap
pembangunan. Perkembangan
meningkatnya
kebutuhan
akan
tanah
untuk
ini torus meluas ke wilayah pinggiran kota
khususnya ke arah timur disebabkan olch ketersediaan tanah bclurn terbangun relatif besar dan tingkat kepadatan penduduk yang relatif reodah. Akibat adanya perkembangan ini, Kota Bandung menghadapi permasalahan yang terkait dengan kebutuhan tanah. pcsatnya
Kebutuhan tanah yang besar diperlukan untuk menduk ung
pcrtumbuhan
pcnduduk,
pembangunao
sarana
dan prasarana
infrasrruktur dasar perkotaan seperti jaringan jalan, jaringan listrik, drainase dan air bersih, kemudian pusat-pusat perkanroran, perdagangan dan jasa, industri, pcrumahan dan permukiman, fasilitas pelayanao umurn rnaupun sosial scperti sarana olah raga, kcsehatan, dan pcndidikan. Dengan mcningkatnya kcbutuhan tanah untuk mendukung berbagai proses perkembangan Kora Bandung tcrsebut, sernentara tanah itu sendiri memiliki sifat yang tetap dao terbatas, maka berdasarkan prinsip ekonomi teota.og supply Md demand hal ini akao mempengaruhi kenaikan barga tanah. Kenaikan harga tanah disatu sisi mengindikasikan
pemaofaatan tanah di suatu wilayah pcrkotaan
mengalami peningkatan, namun disisi lain memungkinkan terjadinya spekulasi harga tanah yang dilakukan oleh para spekulan yang mernanfaatkan
peluang
dcogan membeli tanah pada wilayah yang berpotensi untuk berkcrnbang dan
kernudian menjualnya kembali dengan harga tanah yang lebih tinggi dari harga yang ditetapkan (Evans, A. W, 2004) Berdasarkan dcfinisi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. yang dirnaksud dcngan spekulan (tanah) adalah orang yang mcocari keuntungan bcsar dengan
mclakukan pendugaan/perkiraan (spekulasi) terhadap lokasi letak bidang tanah yang mcmiliki potensi ekonorni yang bcsar untuk kemudian membeli dan mernilikinya.
Pada umumnya, spekulan mcpunyai akses informasi terhadap
reucana pengernbangan suaru wilayah dan ha! terseout dimanfaatkan untuk melakukan
spekulasi dengan membeli
bidang tanah dengan harga murah,
kemudian rnemiliki dan meoguasai bidaog tanah tersebut dan mcnjualnya kerubali
2
dengan harga yang jauh lebih tinggi di atas harga normal (sesuai NJOP) bahkan
harga pasar. Keberadaan spekulan tanah ini mengakibatkan beberapa kegiatan pembangunan infrastruktur yang akan dilaksanakan
menjadi terhambat atau
terhenti sarna sckali disebabkan biaya untuk melakukan pernbebasan tanahnya menjadi jauh lebih besar dari yang diperkirakan.
Dengan melihat kondisi bahwa tanah perkotaan mcmpunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi dan dengan tujuan untuk memberikan informasi harga ranah yang akurat dan up to date di Kota Bandung kepada masyarakat scrta mencegah terjadinya spekulasi terhadap harga tanah maka salah satu cara yang dapat
diternpuh adalah dcngan mcnycdiakan informasi berupa Peta Kclas Harga Tanah yang diperoleh dengan melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang diduga
bcrpengaruh terhadap harga ranah. 1.2
Perumusan Masalah Informasi harga tanah perkotaan yang akurai dan up to daui di Indonesia
hingga saat ini rnerupakan barang yang langka, Langka aninya informasi tersebut jarang atau bahkan tidak ada dalam suatu kota, Tidak adanya informasi harga
tanah ini dapat mcnimbulkan berbagai permasalahan dalarn pembangunan perkotaan. pcmbangunan
Misalnya, yang
penolakan akan
masyarakat
dilaksanakan
olch
terhadap pemerintah,
beberapa
rencana
scpcrti
rencana
pembangunao Bandara Intemasiooal Jawa Barat (13U13) di Kecamatan Kertajati,
Kabupaten Majalengka, rencana pembanguoan
Jalan Toi Soreang-Pasirkoja
(Seroja) yang menghubungkan Kabupaten Bandung dengan Kota Bandung, sorta rencana pcmbangunan sarana olahraga terpadu Gedcbage di Kota Bandung.
Penolakan masyarakat ini didasari olch ketidakpuasan rnereka terhadap penetapan harga tanah sebagai bentuk ganti kerugian atas tanah yang mereka miliki dan kuasai y<mg akan dibebaskan untuk proyek pembangunan tersebut. Kcsulitan dalam rnenentukan harga tanah iui menunjukkan bahwa peraturan pemcrintah yang rnengatur mcngenai penetapan harga tanah unrnk pembangunan kepcotingan umum dirasakan belum mcmberikan keadilan kcpada masyarakat (PP No. 65 Tahun 2006) sehingga diperlukan suatu ahemarif mengenai metode penentuan
3
harga
tanah
yang
dapat
dijadikan
pedoman
atau
petunjuk yang
saling
menguntungkan.
Melihat pentingnya rnanfaar informasi harga tanah perkotaan baik bagi pemerintah maupun masyarakat, rnaka diperlukan suatu rcrobosan dalam menghasilkan infonnasi tcrsehuL Dengan demikian, dalam penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan informasi harga tanah pcrkotaan dalam bcntuk pcta kclas harga tanah pada Wilayah Pengembangan Gedebage, Peta kelas harga tanah ini dihasilkan setelah melakukan analisis tcrhadap faktor-faktoryang diduga berpengaruh terhadap harga tanah pada wilayah studi. Dengan adanya peta ini diharapkan mampu mcrubcrikan informasi mengenai tinggi, scdang atau rendahnya harga tanab yang terjadi di WP Gedebage sehingga dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk mendukung rencana pengembangan wilayah kota yang telah ditetapkan dengan lebih efektif dan efisien, 1.3
Tujuao dan Sasaran Penelitian Berdasarkan pcrumusan permasalahan yang telah diuraikan, ma.ka tujuan
penelitian ini adalah menghasilkan infonnasi harga tanah yang akurat dan up to date bcrupa Peta Kelas Harga Tanah yang merupakan basil analisis terhadap faktor-Iaktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah di wilayah pcnclitian, Untuk mencapai tujuan tcrsebut, maka terdapat beberapa sasaran-sasaran yang hcndak dicapai mcliputi: I.
Mengumpulkan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah pada wilayah pcnclitian berdasarkan hasil studi
literatur dan survei lapangan yang dilakukan, 2.
Mcnganalisis dan memilih faktor-faktor yang digunakan dengan metodc analisis statistik menggunakan analisis faktor dan analisis regresi linicr bcrganda.
3.
Menentukan bobot/nilai masing-masing faktor yang terpilib bcrdaserkan analisis regresi dan mcucntukan model regresi harga tanahnya,
4.
Melakukan validasi terhadap model rcgresi dengan mernbandingkannya dengan harga tanah sesuai NJOP dan harga pasar.
4
5.
Melakukan
analisis SIG terhadap faktor-Iaktor terpilih menggunakan
metode weighted overlay sehingga menghasilkan Peta Kolas Harga Tanah pada wilayah penelitian. 6.
1.4
Merekornendasikan tindak lanjut dari basil analisis. Ruang Lingkup
Pcmbatasan ruang lingkup dilakukan untuk mempcrmudah pcncapaian tujuan penelitian. Dalam pernbahasan, ruang lingkup dibagi mcnjadi dua, yaitu ruang lingkup wilayah penelitian dan ruang lingkup matcri penelitian
1.4.1
Ruang Lingkup Wilayah Pcnelitlan
Ruang lingkup
pcnclitian
yru1g akan dilakukan
adalah
Wilayah
Pengembangan Gedebagc (WP Gedebage). WP Gedebagc tcrletak di bagian timur Kota Bandung dan mcliputi empar kccamaum, yaitu Kecarnatan Ba11dLU1g Kidul, Buah Batu, Rancasari dan Gcdebage, Masing-masing kecamatan memiliki empat kclurahan sehingga kcscluruhan ada I 6 kelurahan pada wilayah ini. Luas kcseluruhan WI' Gcdcbage adalah :1:3.569 Ila dengan karakteristik pcnggunaan lahan didominasi sccara berurutan oleh wilayah belum terbangun (pcrsawahan, semak belukar, ladang, dan kebun) scbesar 53,78%, wilayah perumahan dan permukirnan scbcsar 39,93%,
kawasan industri sebesar 3,09%, kawasan
perkantoran. pusat pendidikan scbcsar 2,60% dan ruang terbuka hijau sebcsar 0,6% (Peta Landusc WP Gedebagc, Bappcda Kota Bandung, tahun 2007). Dipilihnya WP Gcdcbage disebabkan wilayah ini telah ditctapkan sebagai pusat pclayanan primer
Bandung 2004-2013)
kcdua Kota Bandung (sesuai dengau R.TRW Kota
serta lokasi pcnclitian memiliki potcnsi berupa jarak yang
relatif dekat dengan pusat Kora Bandung (+ 20 Km) dan posisinya yang strategis karcna diapit oleh dua jalan artcri utarna, yaitu Jalan Sockarno-Hatta dau Jalan Toi
Padalcunyi. Selain itu, kondisi geografi pada wilayah ini yang relatif datar dan termasuk dalam zona kerentanan terkena gerakan tanah yang sangat rcndah
schingga mempunyai resiko yang sangat kecil terhadap pergerakan tanah dan
gempa (Direktorat Gcologi Tata Lingkungan Jawa Baral, 1991 ). Dengan lctak
5
yang strategis, tingkat ak:scsibilitas yang baik dan rcndahnya resiko terkena gerakan
tanah atau gempa maka wilayah
dikembangkannya
pembangunan
infrastruktur
ini rnempunyai potensi untuk
perkotaan yang
bcrdampak
terhadap peningkatan kebutuhan tanah dan pada akhirnya berpengaruh terhadap perkembangan harga tanahnya. Lokasi wilayah penelitian dapat dilihat pada
gambar I.I.
6
T __,
dk~-
-
""""
·-
~~~ ~;.
J
JI
~~~'" "._ _ ~~~~~~~~~~~~~~~
l.4.2
Ruang Lingkup Matcri Pcnelitian
Kebutuhan tanah perkotaan senantiasa mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sernentara luas tanah bersifat tetap dan terbatas, Sesuai dcngan prinsip supply dan demand dalam bidang ekonomi, rnaka hal ini mengakibatkan tanah perkotaan mempunyai nilai ekonorni yang tinggi. Demikian pula halnya tanah di Kota Bandung pnda saat ini mempunyai harga yang rchuif tinggi. Tingginya harga tanah di Kola Bandung tidak hanya lerjadi di pusat kota, tetapi juga mcliputi wilayah di pinggiran, termasuk di WP Gedcbage. lnformasi tingginya harga tanah di wilayah ini dapat dilihat dari Nilai Jual Objek Pajak (N.IOP) yang dikeluarkan olch Kantor Pclayanan Pajak yang selalu mcningkat setiap tahunnya. Akan Letapi, indikator bcrupa NJOP tidak selalu mcrepresentasikan harga tanah pasar sccara kcseluruhan, hal ini ditunjukkan dengan hasil survci yang dilakukan oleh pcnulis dalarn penclitian ini yang mcmberikan hasil bahwa harga tnnah yang terjadi di masyarakat cenderung jauh di atas harga tannh yang ditetapkan dalam bentuk
NJOP. Terjadinya pcrbedaan harga taneh pasar dengan harga tanah yang ditctapkun oleh pcmcrintah mclalui NJOP diduga dipengaruhi oleh banyak faktor, Faktor-Iaktor pcngaruh tersebut secara garis bcsar dapat dikclcmpokkan mcnjadi faktor lokasi.
faktur adanya jaringan infrastruktur dasar perkotaao, tingkat
kepadatan pcnduduk, faktor rencana tata ruang wilayah perkotaan (zoning), dan faktor kepastian hukum bidang lana.h. Kelima faktor utama tcrscbut diuraikan kembali mcnjadi beberapa faktorfaktor pengaruh
harga tanah perkotaan. Faktor-faktor pengaruh tersebut
selaniutnya akan dianalisis rnenggunakan analisis statistik untuk menentukan besamya pcngaruh terhadap harga tanah dan sclanjutnya dcngan mengguuakan anal isis Sistern Informasi Geografis (S[G), faktor- faktor pcngaruh tersebut ditentukan bobotnya dan direpresentasikan dalam bentuk spasial berupa layer-
luyer pets masing-rnasing faktor pcngaruh uutuk dilakukan analisis overlay tcrhadap sctiap faktor (weighted overlay). llasil dari analisis ini adalah informasi harga tanah dalam bentuk pcta kelas harga tanah di \VP Gcdebagc,
8
1.5
M:anfaat Peoelitiao
Kebutuhan infonnasi harga tanah perkoiaan yang akurat dan aktual pada saat ini dirasakan sebagai kebutuhan yang mendasar bagi banyak pihak. Oleh karena itu, dalam penclitian ioi berusaha untuk memberikan informasi harga tanah perkoraan dalam bcntuk peta kelas harga tanah, Peta kelas harga tanah yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan rnanfaat sebagai berikut (Simarmata,
1997 & Jaya, V .E, 2008): (I) Memberikan informasi harga tanah akrual yang tcrjadi kepada pihak-pihak yang berkcpentingan dalam transaksi jual-beli tanah, baik kepada pemilik dan pihak pembeli tanah, (2) Memberikan informasi dalam menentukan lokasi investasi kepada pihak investor yang akan rncnanamkan modalnya, (3) Memberikan informasi kepada pihak pcrbankan dalam membuat keputusan
yang tepat dan aman tcrkait pemberian pinjaman dengan agunan bidang tanah yang berada pada lokasi tertentu. (4) Sebagai pedoman dalam mengambil kcputusan oleh pemerintah kola setempat dalam mcnentukan kcbijakan pertanahannya sesuai dengan rencana tata ruang wilayah yang tclah disusun dan ditetapkan, Misalnya dalam suatu rcncana
pembangunan infrastruktur, pemilihan lokasi pcmbangunan dan pcmbuatan rancangan anggaran pembebasan tanahoya dapat memanfaatkan informasi dari pets kclas harga tanah. (5) Memberikan manfaat kepada peneliti perkotaan dalam melakukan riset
perkembangan kota mengingat informasi harga tanah disajikan baik dalarn beniuk tekstual dan bentuk spasial sehingga dapat rnernberikan keuntungan untuk penelitian-penelitian lebih lanjut.
9
1.6
Kerangka Pemikiran
lnformasi harga tanah perkotaan yang akurat dan up
10
date rnempunyai
sifat yang fundamental dalam mendukung pelaksanaan pembangunan perkotaan. Bersifat fundamental
karena
informasi harga tanah dapat digunakan dan
dimanfaatkan dalarn berbagai kebutuhan. Misalnya, informasi harga tanah dapat memberikan kepastian dnlam proses transaksi jual beli tanah antara pernilik tanah dan pihak pcrnbeli. 13aik pihak pemilik dan pernbeli mcmpunyai infonnasi yang scimbang mengcnai harga tannhnya. lnformasi harga tanah pun dapat digunakan unruk mendukung pengarnbilan
keputusan
mengenai
kcbijakan
pertanahan
perkotaan, mcndukung kebijakan RTR W yang ditctapkan, membanlu rneuenrukan lokasi lnvestasi yang akan dilakukan. Kcmudian, bagi pihak perhankan, informasi harga tanah ini dapat dijadikan pertimbo.ngnn dalam memberikan pinjwnan dengan agunan bidang tanah. Dalarn pcnelitian ini, informasi ho.rgo tanah yang dihasilkan dalam bcntuk pcta kelas hurga tanah, Peta kclas harga tanah ini dihasilkan setclah dilakukan analisis terhadap faktor-fakror yang diduga bcrpenguruh terhadap harga tanah.
Pcnemuan Iaktor-fuktor yang diduga berpengaruh tersebut dilakukan setclah rnelakukan kajian literatur dan survei lapangan terhadap bidnng-bidang
tanah
kosong yang akan dijual dan terletak di Wilayah Pengembangan Gedebage, Dipilihnya wilayah ini discbabkan pesarnya pembangunan infrastruktur berbagai sarana dan prasarana perkotaan sehingga mcni ngkatkan keburuhan tanah dan pada akhirnya memacu kenaikan harga tanahnya.
Untuk melihat secara kcscluruhan
pelaksanaan pcnclitian ini, dapat dilihat pada garnbar l.2 rncngenai kerangka pcmikiran penelitian.
lO
Latar belakang Penelitian: Kebutuhan tanah di perkotaaa meningkm; Sifat tanah yang tctap dan terbatas: Tanah perkoiaan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi; Tanah perkotaan menjadi sasaran spekulasi; Sikap masyarakat terhadap pcnenruan haJ-ga ganti rugi tanah __J ~
Kebutuhan lnformasi Harga Tanah Perkotaan
Kegunaan & Manfa.at Informasi Harga Tanah Perkotaan
__ !__ Pcm1astlahan Pcnclitian: lnfonnasi harga tanah perkotaan sulit dlperoleh. lnformasi harga tanah pcrkotaan tidak tcrsedia
'Tujuen Pcnelitian:
Pembuaran Peta Ke las f targa Tanah Perkotaan
~tudi Litera~
+
__
Faktor·faktor yang dillu~a berpengaruh tcrtrndao harcn tanah eerkoraan
_1_
-tI .-
-
G
-·Kcbutuhan PenclitianData
Daui Primer:
i-=
Survci lapru1ga11 (observasi dan kuisi~
-·1
--
__,
! Data Sekunder:
Survel data kc lnstansi pemerintah
enclusuren internet dart media ma.<sa
[PtflgolaJ1an dan Analisis Data
Analisis Data
J
Statistik
Anallsis Dat;i SIG
I
I~
Hasil Analisis Akhir:
~as Harga Tanah WP Gcdcbage
Kesirnpulan, Saran dan Rekomendasi
Garnbar T.2 Kerangka Pemikiran Penelitian l1
I. 7
Metodologi Pcnelitian
Penclitian yang dilakukan bersifat srudi kasus di salah satu wilayah pengembangan Kota Bandung, yaitu Wilayah Pengcmbangan Gedcbage. Penelitian difokuskan untuk mcne!iti fakror-faktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah yang diperoleh dengan mclakukan kajian/studi dari beberapa literatur yang terkait dan basil pcngamatan langsung di lapangan. Objck penelitian adalnh bidang lanah kosong yang aka.n dijual da.n hnrga tana.h yang digunakan berdasarkan harga tanah pasar pada saat dilakukan penelitian. Dari hasil kajian/studi beberapa litcratur dan didukung hasil obscrvasi lapa.ngan maka diperoleh bebcrapa data yang dibutuhkan dalam penelilian ini baik data yang bcrsifat primer rnaupun sekunder, Data primer diperolch dari hasil survei lapangan dan wawancara yang dipanclu dcngan kuisioncr terhadap beberapa sampel, Sementara kebutuhan data sekuodcr yang mcliputi data spasial dan data atribut diperolch dari hasil survci ke beberapa instansi pemcrintah, Metode pcngambilan sarnpcl dalam pcnelitia.n ini dilakukan dcngan metodc purposive sampling dan bersifat tidak acak (non probability purposive sampling, artinya sampcl yang dipilih adalah sampc! yang telah memcnuhi kriteria dan tujuan penelitian
(Neuman,
2000 & Singarimbun,
1987).
Kriteria
pcngarnbilan sampel berupa bidang tanah kosong yang akan dijual dan apabi la terdapat bangunan, maka penilaian hanya berdasarkan harga tanahnya saja, terlctak di pinggir jalan utarna atau dckat dengan jalan, lnformasi harga tanah berupa harga pasar yang dipcroleb langsung dari pemilik tanah, atau kerabat yang tcrkait dengan pcmilik tanah. Sampel data tersebut pada umumnya dipilih berupa bidang-bidang tanah
yang terletak di pinggir jalan atau dckat dengan jalan utama sehingga .mempunyai nilai stratcgis dan aksesibilitas yang baik, Penyebaran
sampel berada di 12
kelurahan pada empat kecamatan dan diharapkan dapat mewakili karakteristik harga tanah pada wilayah penclitian scrta mcmberikao hasil yang represeutatif
dalam analisis terhadap faktor-faktor yang diduga berpenga.ruh terhadap harga tanah,
12
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan mctode
analisis statistik clan SIG. Analisis statistik digunakan unruk mengidentifikasi, menyederhanakan dan mernilih faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah untuk selanjutnya dilakukan pemode!an harga tanahnya. Hasil dari analisis statistik digunakan untuk menentukan bobotlnilai setiap faktor yang diduga berpengaruh tcrhadap harga tanah dan selanjutnya dengan analisis SIG menggunakan metode weighted overlay dapat dihasilkan layer peta kelas harga tanah. Metodologi penelitian yang digunakan dapat dilihat pada garnbar l.3.
13
r
Persiapan Penelitian Kajian/Sllldi Literatur; Survei Pendahuluan: Perijinan ~ I
I
Kchutuhan Data
l
'
Kebutuhan Data Primer: Observasl, wawancara dan kuisioner
I
_I Kebutuhan Data Sekunder
Survei data ke beberapa instansi pemerintah, media massa/internet
I
I
I
J
Data Aktual (Data Yang Ter.w.clia)
Analisis Suitistik Analisis Faktor An~li
r
·-
Faktor-Iaktor yang didugn lxorp<:ngaruh rerbadap harga tanah i.i dan Model Regres! Harga Tanah
I
• Anolisis SIG
Analisis Spasial:l Georeferencing Overlay
•
BllSls Data: Lecak dan posisi bidang tanah, peta janngan JalM, pets rus:11. primer gedebage, pet a kepadatan pcnduduk, peta jruingan utilitas pcrl
/ Anallsis Weighted Overlay: [~re to Raster, Buffeting, Reclassify
PETA KELAS HARGA TANAH Keslmpulan & Saran
Gambar IJ Metodologi Pcnelitian
14
-... .
Validasi Model Regresi Dengan NJ OP & 1 Iarga Pasar
-
1.8
Pendekatan Studi
Dalam penelitian ini pendekatan studi yang digunakan berupa analisis kuantitatiJ dengan format deskriptif yaitu pendckatan yang bertujuan menjelaskan berbagai kondisi, situasi dari berbugai faktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah yang mcnjadi obyek penclitian, kemudian mengangkat ke permukaan karakrer atau gambaran tentang kondisi, situasi dari faktcr-faktor tersebut. Pendekatan dalam penelitian ini dimulai dcngan memahami karakteristik faktor[aktor yang diduga berpcngaruh terhadap harga tanah di wilayah penelitian dan karakteristik
wilayah
penelitian,
yaini Wilayah
Pengembangan Gedebage,
Berdasarkan hasil kajian/studi beberapa literatur, terdapat bcbcrapa faktor yang diduga berpcngaruh terhadap harga tanah pcrkotaan dan secara garis besamya dapat dlkelompokkan menjadi faktor lokasi tanah, faktor ketersediaan sarana dan prasana infrastruktur, faktor legal kepernilikan tanah, faktor kcscsuaian dengan perencanaan (RTRW) dan faktor kepadatan kependudukan pada wilayah perkotaan.
1.9
SistenJalib Pen ulisan Dalam pcnclitian ini akan dibahas dan disajikan dengan susunan urutan
penulisan sebagai berikut: BAB J
Pcndahuluan
Dalam bab pendahuluan dijelaskan rncngcnai latar belakang pcnelitian. perumusan masalah, tujuan dan sasaran pcnelitian, lokasi penclitian, kerangka pemikiran, metodologi penelitian, pendekatan
stud! dan
sistematika penulisan penelitian. BAD U Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan teoritis yang tcrkait
dengan penelitian meliputi pengertiao harga dan nilai tanah, karakteristik tanah perkotaan, hubungan teori lokasi tcrhadap harga tanah, metodcrnetode dalam menentukan harga tanah, beberapa penelitian atau kajian
15
terdahulu yang relevan dengan pcnelitian
yang dilakukan
mengenai
harga tanah, kepastian hukum bidang tanah dan pengaruhnya terhadap harga tanah, penentuan kriteria faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah basil penelitian sebelumnya, pengelompokkan faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah di WP Gedebagc, kebutuhan data penelitian sena penggunaan analisis statistik dan analisis SIG untuk menghasilkan peta kelas harga tanah.
BAB ill Gamharao Umom Wilayah Studi Pcmbahasan dalam bah ini mcnekankan lcrhadap gambaran umum wilayah studi penelitian, yaitu Wilayah Pengembangan Gedebage sebagai bagian dari wilayah Kota Bandung, kondisi geografis dan administrasi wilayab studi, pola penggunaan tanah pada wilayah studi, kondisi sosiaJ ekonorni dan sosial kependudukan WP Gedebage, kondisi jaringan jalan pada WP Gedebage, kebijakan yang berkaitan dengan penataan dan pemanfaatan ruang di WP Gedebage, perkernbangan harga
tanah perkoiaan sena faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah di wilayah studi.
BAB (V Analisis Penentuan Faktor-Faktnr Yang Mempeogaruhi Perubaban Harga Tanah Bab ini membahas
analisis terhadap faktor-Iaktor yang diduga
bcrpengaruh terhadap harga tanah dalam \J,c'P Gedebage. Analisis yang diterapkan
dalam bab ini meliputi analisis pengambilan sampel
penelitian, analisis staristik yang terdiri dari analisis faktor dan regresi serta analisis SIG. Analisis SIG bcnujuanuntuk menghasilkan peta kelas
barga tanah WP Gedebage yang dilakukan menggunakan perangkat lunak SIG yaitu Arc GJS 9.2 terhadap data yang diperoleh. Setelah dilakukan beberapa analis, tabap berikutnya adalah mcnyajikan basil analisis dao melakukan pembahasan.
16
BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi Penelitian
Bab ini merupakan bab lerakhir dari penclitian yang akan menyajikan beberapa kesirnpulan dan rekomendasi yang dipcroleh dari pcnctirian. Dalam bab ini juga diterangkan rnengenai kelernahan penelitian dan pemberian saran untuk penelitian lanjutan.
17
BABU
TlNJAUAN PUSTAKA
Dalam bab tinjauan pustaka ini akan dibahas
atau
memuat secara garis
besar rnengenai review atau ulasan bcberapa pengertian ientang harga dan nilai tanah, karakterisiik ranah perkotaan, beberapa teori lokasi dalam kaitannya dengan harga tanah, faktor-faktor yang mcmpengaruhi harga tanalt perkctaan berdasarkan hasil penelltian-penelinan terdahulu yang relcvan, penerapan analisis statistik dan SIG dalam mcmbantu mcngatasi bcbcrapa permasalahan penanahan khususnya dalam menganalisis faktor-faktor yang diduga herpengaruh terhadap harga tanah pcrkotaan serta mctodc analisis spasial yang digunakan dalam menghasilkan peta kelas harga tanah dalam penelitian ini.
2.1.
Pengertian tlarga dan Nilai Taaah
Pada saat ini. terdapat banyak pcngertian mengcnai harga dan nilai tanah dimana pengenian tcrsebut dikemukakan oleh para ahli dengan beragam latar belakang akademik dan profesi serta definisi dari instansi pcmcriruahan. llal ini rucnunjukkan bahwa perkernbangan harga dan nilai tanah menarik untuk dikaji karena keduanya memiliki sifat yang dinamis, menyeluruh dan mernpengaruhi di segeuap aspek keb.idupan masyarakat, Salah saru pcngertian mcngenai harga tanah yaitu yang diuruikan olch Sujarto, seorang pakar perencanaan perkotaan yang rnenjelaskan bahwa harga
tanah adalah kernampuan tanah yang nilainya dapat diukur oleh suatu harga nominal dalam satuan matt uang dimana harga ta.ua.h tersebut bisa saj a merupakan irnplikasi dari adanya pcningkatanlpenurunan nilai tansh. Sernentara itu, lebih lanjut oleh Sujarto dikcmukakan
bahwa nilai tanah adalah suatu penilaian alas
tanah yang didasarkan kcpada kemampuan produkrivitas dan/atau sifat strategis
ekonomi tanah terscbut (Sujarto, D, 2008). Kenaikan barga dan nilai tanah pada umurnnya merupakan suatu konsekuensi dari suaru perubahan penggunaan atau pemanfaatan tanah di suaru wilayah. Misalnya, terhadap tanah yang sernula
18
penggunaannya tidak pasti kemudian dijadikan suatu wilayah yang produktif akan menaikkan nilai dan harga tanah (P.A. Stone dalam Sujarto. D. 2008).
IJcngan dernikian,
suatu bidang tanah dengan
nilai tertentu akan
rnengalami perubahan harga tanah karena adanya faktor-faktor penentu lainnya seperti faktor potensi, tujuan pcmanfaatan dan kekuatan ekonomis yang terkandung di dalam bidang tanah tersebut. Misalnya suatu bidang tanah yang mcmpunyai nilai tinggi mungkin mempunyai harga yang rendah karena pada bidang tanah tcrscbut tidak dilengkapi oleh taktor sarana dan prasarana yang
memadai atau bahkan tidak mcmpunyni harga sama sekali discbabkan bidang tanah terscbur tcrmasuk ke dalam ruang terbuka hijau dari rcncana Ulla ruangnya, Sebaliknya, tanah yang semula tidak bernilai tinggi, misalnya karena tidak subur tetapi karena faktor sarana dan prasarana dan infrastruktur yang mcmadai mcnyebabkan harga tanahnya mcningkm, Menu nit Goodall, B dan I .ean, W ( l 977) harga tanah adalah harga nyata yang dirniliki tanah dan direpresentasikan dalam satuan mata uang sorta sering dipengaruhi oleh adanya sebab dan akibat dari kctcrsediaan dun kebutuhan tanah. Semcntara nilai tanah adalah existing dari pola penggunaan tanah. Untuk dacrah perkotaan (urban), pada umumnya faktor-faktor yang mempeugaruhi barga dan nilai tanah adalah posisi dan lokasi tanah sena fasilitas infrastruktur pcrkotaan yang tcrsedia. Kemudian, definisi harga tanah mcnurut Badan Pertanahan Nasional dan PPE FE-UOM (Suyudi, 13, 2002) rncrupakan refleksi dari nilai tanah yaitu tiugkat keseimbangan yang tercapai sccara kompromi antara penjual dan pembcli yang biasanya terjadi melalui
rnekanisme pasar tanah. Scdangkan nilai
tanah
mengandung pcngertian sebagai poteusi iutrinsik yang dimiliki oleh bidang tanah, dimana angka-angkanya dalarn unit moncter tidak sclalu sesuai dengan "harga" yang aktual clan ekstrinsik. Bcrdasarkan Undang-undang No. 12 Tahun 1985 mcngcnai Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1994, harga tanah pada suatu wilayah ditetapkan dengan rnengacu pada
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Harga tanah yang ditetapkan adalah harga rataraia yang diperoleh dari transaksi jual bcli objek pajak yang ditcntukan melalui
19
perbandingan harga dcngan objek lain yang sejenis, atau nilai pcrolehan baru, atau
nilaijual objek pengganri. Dari beberapa dcfinisi ruengenai harga tanah yang dikcmukakan oleh bcberapa pakar clan instiiusi, dapat ditarik kesimpulan rnengenai harga dan nilai tanah, Secara urnum, harga tanah adalah segala sesuatu yang terkait dcngan potcnsi atau kemampuan tanah untuk dimanfaatkan dengan berbagai tujuan dan dipcngaruhi olch berbagai faktor, misalnya faktor posisi,
lokasi, fasilitas
infrasrrukur dun supply dan demand dalam rnekanisme pasar tanah scpcrti transaksi jual beh tanah schingga nilainya dapat diukur dalam satuan mara unng yang berlaku Semcutara itu, nilai tanah lebih rerkait terhadap kcrnampuan produktivitas atau sifat stratcgis tanah yang nilainya tidak selalu sesuai dcngnn harga yang akrual.
2.2.
Kar11kteristik Tanah Perketaan Pcrturnbuhan dan pcikembangan suatu kota pada hakckatnya sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor pertumbuhan pcnduduk kota tersebut,
pcrubahan
scrta
perkcmbangan
kcgistan
usaha
dan
tuntutan
kehidupannya, meningkatnya pemhangunn» kola di segaln bidang sorta semakin luasnya peranan fungsional kota buik dalaru kola itu scndiri, secara regional rnaupun nasional atau intcrnasional dan karena kctcrbatasan tanah yang ada (Sujarto, D, 2008). Faktor-Iaktor inilah yang mcnyebabkan meningkatnya kebutuhan terhadap tanah diperkotaan scbagai ruang dimana manusia hidup dan rnenyelcnggarakan berbagai kegiatannya selalu tcrjadi ketidak-scimbangan antara tanah yaug dibutuhkan dcngan tanah yang tcrscdia (prinsip supply and demand). Terjadinya kctidak-seimbangan dalam supply and demand pada wilayah pcrkotaan ini discbabkan oleh bcberapa karaktcristik tanah
perkotaan yang akan
dijelaskan lebih lanjutdalam paragrap dibawah. Menurul Nurmandi, /\ (2006), tanah perkotaan rnempunyai bebcrapa
karakteristik, Karakteristik pertarna adalah harga tanah perkotaan dipcngaruhi oleh faktor lokasi dim transportasi dimana harga tanah sangat tergantung dari
aksesibilitasnyu terhadap jalur transportasi dan fasilitias wnum. Semakiu baik aksesibilitas dan proksimitas (keterdekatannya). maka harga tanah semakin tinggi. 20
Karaktcristik kcdua adalah tanah perkotaan terkait dengan fungsi tanah tcrscbut dimana pada tanah perkotaan rnernpunyai fungsi yang lcbih kornpleks dibandingkan tanah perdesaaan, Pada tanah perdesaaan, fungsi tanah lebih kepada
kegiatan-kegiatan pcrtanian, maka pada tanah perkotaan fungsinya terkait dcngan berbagai kegiatan seperti perindustrian, perkantoran, perumahan dan pcrmukiman, jasa serta pcndidikan.
Karakteristik ketiga, tanah pcrkotaan membutuhkan jaringan infrastruktur yang dibangun dcngan dana yang sangat besar dan merupakan kombinasi dari berbagai pcrnbangunan seperti pembangunan jaringan jalan, konstruksi bangunan
dan prnsarana sosial lainnya. Scmentara itu, karaktcristik keernpat tanab perkotaan mcrupakan/berfungsi sebagai barang ckonomi (economic goods). Scbagai bamng
ekonomi, maka scbidang tanah di dacrah perkotaan dapat digunakan unruk tujuan kepernilikan, atau disewakan kepada pihak lain, atau sebagai bagian dari bcnruk jaminan kcpada bank unruk kcburuhan pcrmodalan suatu kcgiatan usaha yang
dilakukan rnasyarakat, Karakteristik kclima tanah pcrkotaan adalah sebagai kornoditas ckonorni sehingga rnenjadikan taaah perkotaan sebagai sasaran spckulasi yang penting bagi
kaum berduit, Semakin padatnya pcnduduk suatu kota dan diiringi dengan sernakin
kcbutuhan tcrhadap
rneningkatnya
tanah untuk
berbagai macam
pernanfaatan dan penggunaannya, scperti perdagangan, perurnahan, permukii
11u11,
infrastruktur dan lain sebagainya, pada gilirannya akan merokctkan harga ranah. Dengan
beberapa
karakteristik
tanah perkotaan
seperti
yang telah
dijclaskan di atas, rnaka tanah di kota atau di daerah pcrkotaan tetah rnenjadi suatu komoditas
ekonorni
mcnginvcstasikan
yang
sangut
rnenarik
kaum
berduit/investor
dana dalam bcntuk tanah dan dalam
situasi
ini, sangat
dibutuhkan peran dari pemerintah yang proaktif dalam rnengembangkan kebijakan pcrnanfaatan
tanah
perkotaan
tanah,
misalnya
yang
mengclola,
melalui
perkotaan,
21
mengaiur
mckunisme
untuk
penggunaan
pcncrapan harga
suatu dan tanah
2.3.
Teori Lokasi dan Kaitannya dengan Perkembangan Harga Tanah Perkembangan
harga tanah perkotaan
tidak saja dipengaruhi
olch
pcrtumbuhan dan perkembangan suatu kota maupun pola penggunaan dan pernanfaatan tanahnya namun juga dipcngaruhi oleh intensitas dari tanah yang digunakan (Balchin, P.N, et.al, 1995).
Lcbih lanjut, intenshas penggunaan tanah
ditunjukkan oleh suatu nilai gradicn dirnana nilai gradien dari perkembangan harga tanuh akan bcrbcda dari suatu kota dengan kota lainnya yang dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat perekonornian suatu kota, aksesibilitas yang dimiliki bi dang tanah serta kualitas dari sistern transportasi yang ada di kota tersebut, Dari uraian di atas, maka terlihar
bahwa perkcmbangan harga tanah
pcrkotaan akan dipcngaruhi oleh hubungan bcbcrapa faktor yang sating terkait saru dengan lainnya seperti taktor kcmudahan dalarn mencapai persil tanah (aksesibilitas)
dun pcnggunaan
maupun
pemanfaatan
tanahnya
(land11sc).
Hubungan yang saling tcrkait ini pcrtamakali dikernukakan oleh Heinrich von Thuncn dalarn tcorinya mcngcnai pcnggunaan tanah pertanian di perdesaaan, Pada tahun 1826, von Thuncn mengemukakan teori mengenai pengaruh distribusi pola penggunaan dan pcmanfaatan tanah pcrtanian y
terscbut dinsumsikan rnernpunyai
karakteristik tanah yang bornogcn dan rncngclilingi pasar runggal unruk basil tanuhnya (hasil penanian). Daerah yang mempunyai potensi ekonorni yang besar (harga scwa dan harga tanahnya meningkat) adalah dacrah yang mempunyai posisi terdekat dengan pusat pasar, yaitu pusat kota serta rncmpunyai biaya
transportasi yang terrnurah. Teori
yang dikemukakan olch Von Thuneu
sclanjuLnya dikenal sebagai teori lokasi dan menjadi dasar dalam perkcmbangan teori lokasi perkotaan (urban location thrwry) (Balchiu, P.N, et.al, 1995). Kemudian
van
Thunen
mcnggambarkan
hubungan
antara
pusat
pemasaran, pusat produksi. biaya produksi dan jarak ke pusat kota terhadap harga
tanah. Dijelaskan dalam teorinya bahwa akscslbilitas kc pusat kota rncrnpunyai hubungan yang kuat dcngan perubahan harga tanah dimana semakin jauh jurak dari pusat kota akan semakin rcndah harga ranah di suatu Iokasi, dan sebaliknya, sernakin dckat jarak bidang tanah dengan pusat kota maka semakin tinggi harga tanahnya, Teori von Thunen ini dirasakan
22
masih relevan dalrun beberapa
penelitian mengenai harga tanah. Hubungan jarak bidang tanah terhadap pusat
perkotaan dan pengaruhnya tcrhadap harga tanah dalarn teori in i dapat disesuaikan dengan beberapa faktor pengaruh yang menjadi kajian penelitian harga tanah saat ini, seperti waktu tcrnpuh, biaya transportasi yang dikcluarkan (Simarmata, A, 1997). Teori lokasi yang dikcmukakan olch Von Thuncn dapat dilihat pada Gambar 11. I dan Gambar ll.2.
A 1R1•H ~h'I' w'lll1 ht UNtt P'()d
llil
ilortlcU11v1• •nc
~
3!h•l\.\lflu1e
LJ
tnt~1-lve 1r1ble rot11lon
l2.:J
Af1.blfl whh lorw,i ~
~
Tnroo l+eld •••bl•
Q
A•nehlno
(Sumbcr: Bakhin, l'.N, 1995)
Garn bar LI. I Teori Von Th unen Mengcnai Pola Penggunaan Tanah Pertanian
23
Ket~~
A
A -A
Sew< yang mau dibayarl:a~ oleh peng;unaan perd29angan.
mau dibayarlcan oleh penggunaan industri.
B - 8 Se"la yang
C - c Sewa yang meu dibayarkan oleh penduduk untuk perumahan.
lurva Tawaran - Sewa
StJOOer: \.Vaugh, 1999
(Sember. Balchin, P.N, 1995)
Gambar Il.2 Kurva Pengaruh Jarak & Jenis Penggunaan Tanah Terhadap Harga Sewa Tanah Teori lokasi Von Tbunen kcmudian dikembangkan oleh Alonso (1960)
c.lalam penerapan sewa dan penggunaan tanah di daerah perkotaan. Menurut Alonso, terdapat hubungan antara lokasi dan pcnggunaan tanah terhadap kenaikan harga tanah. Menurut Alonso, hubungan antara uang sewa, harga tanah dan jarak dari pusat kota terhadap bidang tanah rnempunyai hubungan bcrbanding terbalik. Scmakin mendekati pusar kota, maka sewa tanah dan harga tanahnya akan semakin tinggi, biaya transponasi rendah dan tingkat kepadatan bangunan tinggi karena besarnya tingkat kebutuhancocok untuk individu yang berpendapatan
tinggi atau digunakan untuk daerah yang mempunyai sifat komcrsial. Sebaliknya dcngan jarak yang jauh dari pusat kota maka tingkat aksesibilitasnya menurun di sarnping harga tauahnya lebih rcndah tetapi terdapat masalah dengan biaya transportasi yang lebih tinggi sehingga dacrah ini cocok untuk dikembangkan sebagai daerah perumahan, peodidikan dan industri. Pendapai yang dikemukakan
AJonso dapat dilihat pada Gambar IT-3 mengenai pengaruh jarak dan penggunaan tanah di perkotaan terhadap kenaikan barga tanahnys.
24
Dacrab !ndusoi Harga Tanah
~- -- - -------
'<
I
-·r---
0;-~---/
~ ~
I
Pcrkamorun den Perdmn~
I
/-------............ -~~
Pcrumllhiri dan Permuliman
Ru•ne Terbuk• I lij>u
Jarak (Snmber l:.vans. 2004)
Gambar 11.3 Pengaruh Jarak dan Pola Pcnggunaan Tanah Perkotaan Terhadap Harga Tanah Sedangkan mcnurut Burgess, dalam teorinya yang dikenal sebagai reori wilayah tcrpusat (concentric zone theory), berpendapat bahwa tinggi rcndahnya harga tanah dalam suutu kota dipcngarnhi oleh jarak terhadap daerah kornersial yang memiliki kcgiatan ekonomi yang paling tingci yaitu CBD (Central Bussines District). Sernakin dekat jamk pcrsil tanah dengan pusat kola maka harga tanah
semakin tinggi sebaliknya jika jarak persil tanab dcngan pusat kota sernakin jauh, maka harga tanah akan scrnakin rendah.
Meski pun demikian, tcori yang dikemukakan Burgess dapat dipandang secara urnurn karena pemunbuhan dan perkembangan
suatu kota akibat
pcmbangunan, ringkat kepadatan penduduk yang semakin meningkat, dan pola penggunaan
tanah dengan berbagai aktivitas yang mengumpul
tcntu tidaklah
sesederhana yang digambarkan. Tcori ini menjelaskan bahwa faktor fisik khususnya jenis scrta
intensitas penggunaan
mcnentukan pcm bcntukan harga tanah.
tanah cukup dominan
dalam
lmp!ikasi dari pcnggunaan dan
pcmanfaatan tanah itu sendiri akan mencakup kondisi/falaor sosial dan ekonomi
25
dari masyarakat, atau lebih jelas lagi adalah segi lokasinya. Pada Gambar 11.4 dan
11.5 di bawah ini ditunjukkan mengenai hubungan antara jarak dengan harga tanah di daerah pcrkotaan.
Pc!Ulf'tlnau tin~al
llkse
IJU 1al1 per m2 d3ll kepadaian pcnduduk
2 J 4
s I Ccntml Busine.s Dis1tie1 Zona 2 Z.on• Tmnslsi Zona 3 Pcrum•h11n Ccrrcndapat:m Rcmluh Zona 4 Pcrumahan Bcrpcnd.apalrulTinggi Z-01111
Zona S Zona Pekerjo (Commuter
7.oM)
(Sumber: Oalc:hin. P.N. et.al, 1995)
Gambar 11.4 Teori Wilayah'Ierpusat Burgess
Jatolc D:.. i PusoJ kota
(Sumber: Evans, A. \V, 2004)
Garnbar IT.5 Hubungan Antara Jarak Bidang Tanah Kc Pusat Kora terhadap llarga Tanah
26
Teori lokasi lainnya yang menjelaskan perkembangan harga tanah yang terkait dengan jarak adalah teori yang dikernukakan olcb Homer Hoyt, dikenal
sebagai teori lokasi berdasarkan wilayah (sector zone theory). Teori ini berkembang berdasarkan penelitian perumahan
Hoyt
tcrhadap pertumbuhan kawasan
di kota-kota di negara Amerika Serikat
pada tahun
[930-an.
Berdasarkan teori ini, bentuk suatu kola yang mengalarni perkembangan akan berbentuk lateral dimana kawasan perurnahan atau pcnnukirnan akan tumbuh pada lokasi yang memiliki kedekatan dengan sarana dan prasarana transportasi,
3
1'
'.0,~
s
)
-~ . .
~
' --L_j_,/' ! '\ (Sumber: Ralchin, P N, et.al, 1995)
Garnbar 11.6 Teori Perkcmbangan Sektor Keierangan Sektor I
Central Business District(CHD)
Sektor2
tSawasan industri dan pergudangan
Sektor 3
Perumahan untuk pekerja berpcndapatan rendah
Sektor 4
Perumahan untuk pekeria berpcndapatan menengah
Sektor 5
Perumahan unruk pekerjaberpcndapatan tinggi
Dalam kaj iannya mengcnai harga tanah yang terjadi di dacrah perkotaan, 1 larris & Ulman pun menjelaskanoya dalam suatu teori yang dikenal sebagai teori banyak pusat perturnbuhan (multiple-nuclei tlteo1y). Tidak seperti teori mengenai pertumbuhan kola yang mempengaruhi harga tanah lainnya yang secara wnwn rncnjelaskan
bahwa kota tumbuh dan berkcmbang dari satu pusat, teori yang
27
dikemukakan Harris & Ulman mengasumsikan
bahwa suatu kota tumbuh dan
bcrkembang dcngan beberapa pusat kotanya yang saling mcndukung (Balchin. P.L, et.al,
1995).
Pusat pertumbuhan
dapat meliputi pusat perumahan
atau
pcrrnukiman atau bisa merupakan pusat pasar perkotaan, memiliki kcdekatan dengan kola terdekat, pahrik, pcrtambangan
dan terminal ataupun stasiun kereta
api bcscrta fasilitasnya, Di dalam kota ini, kecocokan penggunaan dan pernanfaatan tanahnya menarik setiap pusat pertumbuhan, misalnya pusat temper
tinggat masyarakat bcrpendapatan rendah akan dekai dcngan pusat pcrindustrian, baik industri berat ataupun ringan. kemudian pusat tempat ringgal golongan berpcndapatan medium ataupun tinggi akan mcmilih di wilayah dekai dengan pusat bisnis. ·1 cori Harris & lllman mengenai banyak pusai pertumbuhan kota dnpat dilihat pada Gamber 11.7
3
2
5
1 Cenlrat bu.an-. cNltria Nur.J•u-"' ~ ~. lt11'dJi9ht "'*"u~urin9 N1~3 Loo a..1oCCM11e~ .. Nudeus
-1
NUCieus •
~ "1icom. ~..i
Nudeu_. 5 Htot"Mnoome ,-~1 NOO.U. 8 HNvv ,.,.,,uf..wrino
N ........
°""'""° --- -
a R-ntMl-
Nuc:leu. 9 ~
.ubutb
(Sumber: Balcbin, P.N. etal, 1995)
Gambar 11.7 Teori Pertumbuhan Kota dcngan Banyak Pusat Pertumbuhan
Bcrdasarkan beberapa teori lokasi yang telah dijelaskan di alas. rnaka
terlihat bahwa faktor lokasi yang meliputi jarak, aksesibilitas, prasarana dan
28
sarana transportasi,
infrastruktur
serta penggunaan dan pemanfaatan
tanahnya
mempunyai pcran yang cukup penting dalarn mernpengaruhi harga tanah. Seiring dengan perkembangan jaman. banyak pihak baik perorangan maupun institusi pcmerintah dan swasta yang mernanfaatkan dan mencrapkan pemikiran rnengenai tcori lokasi ke dalam dunia nyaia untuk mengamati faktor-Iaktor
yang
mernpengaruhi hurga tanah. Scperti yang telah dikernukakan
sebelumnya, salah satu cm yang
mcmpengaruhi harga tanah perkotaan adalah faktor lokasi yang meliputi aksesibilitas dan proksimitas (keterdekatan) suatu bidang tanah dengan jalur transportasi, fasilitas umurn dun pusat kota, Kcmudian dalarn perkernbangannya seat ini, Tarigan (2005) mcngcmuk:akan bahwa tcori lokasi tcrkait erai dengan harga tan ah. Oalam perkernbangannya, pernahaman terhadap tenri lokasi tidak dapat dipisahkan dari intcraksi antara aspck aksesibilitas dan potcnsi ckouorni suatu wilayah perkotaan, Tingkat akscsibilitas
adalah tingkm kcmudahan untuk
mcncapai suatu lokasi ditinjau dari Iokasi lain di sckitarnya. Tingkat akscsibilitas
antara lain dipengaruhi olch jarak, keterscdiaan sarana jalur transportasi penghubung termasuk frekuensi dan tingkat kearnanan dan kcnyamanan untuk mclalui jalur rcrscbut. Di sisi lain, berbagai hal yang disebutkan di atas sangat terkait dcngan aktivitas ekonorni yang tcrjalin anrara saru lokusi dcngan lokasi lainnya. Artinyu, Irekuensi pcrhubungan sangat terkait deugan potensi ekonomi dari
setiap
lokasi
yang
dihubungkannya.
Dengan
demikian,
potcnsi
rncmpengaruhi aksesibilitas dan pada sisi lain, aksesibilitas juga menaikkan potensi suatu wi I ayah perkotaan. Saluh
satu
pcncrapan
ieori
lokasi
yang
erat
kaitannya
dalam
mcmpengaruhi harga tanah perkotaan dikernukakan olch Hurd dalam Yunus (2006) yang menjelaskan pcndapatnya sebagai bcrikut:" since value depends 011 economic rent and rent on location, and location on convinience, and convinience on nearness, we may eliminate the internediate steps and say that value depends on nearness". Mengingat faktor lokasi yang terkait dengan aksesibititas dan
potensi suaru wilayah memiliki peran yang sangat penting dalam mcmpengaruhi
29
perubahan harga tanah, maka usaha-usaha untuk memperoleh lokasi dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi sangat ketat,
Herdasarkan penjelasan meogenai beberapa teori lokasi secara umurn terlihat bahwa terdapat hubungan yang erat antara lokasi, potensi, penggunaan dan pemanfaatan tanahnya terhadap perubahan harga dan nilai tanah. Gambaran wnum mengenai hubungan antara teori lokasi yang dikcmukakan oleh beberapa ahli di atas dan pengaruhnya terhadap harga tanah dapat dilihat pada label berikut.
Tabet I I. I T eori Lokasi dan Kaitanaya terhadap Harga Tanah Nomor
Pencerus Tenri
Dasar Pemikiran
Hubunganfpengaruhnya terhadap harga tanah
I
Von Thunen
Lokasi Bidang Tanah
Semakin dekat jarak bidang tanah tcrhsdap
Terbadap Pusat Kota
pusat kotll akan meaingkatkan harga
dan
tanah
seoaliknya, semakin jauh jaraknya
mengakibatltan peaurunan harga tanahnya.
Faktor jarak sccara langsuug berpeugsruh terhadap
wakw
tempuh
dan
biaya
uansponasi, 2
William
Kdanjutan teori loka~
Jarak bidang
Alonso
Von Thunen
becpengaruh terhadap harga tanahnya dan
tanab ternadap pusat kola
aribat peagaruh tersebut rnaka terbenruk Lokasi dan penggunaan
wilayah-wilayah
sesuai
penggunaan
berpengaruh tanahnya, Sepeni wilayah perdagangan dan
taaah terbadap
harga jasa (kometSial) merupakan wilayah yang
tanahnya.
memiliki jarak terdekat dengan pusat kota, dan
wilayah
pendidaan,
perumahan/permukiman.
dan iadustri
masing..rnasing
mempuayai janik yang semakin jauh dari posat kcra j
Burgess
Jarak
bidang
tanab
Harga tanah tertinggi adalah wilayah yang
k(l{a
mempunyai intensltas ckonomi yang paling
terhadap
pusat
dan
pcnggunaan
nnggr, yaitu pusat kola (CBD). Harga t.anah
(Teori
akan menurun seinng dengan intensitas
tanannya
Wilayah Terpusac) 4
Houuner Hoyt
Teori
penggunaan tanabaya
Perkembangan Harga tanah dipengaruhi oleh Jokasi bulang
Lokasi
tanab tersebet terbadap jaringan jalan dan
30
nansportasi
dengan
yang jalan
ada,
dan
Semakin dekat semakin
mudah
aksesibilitasnya, maka semakin mcningkar
barga tanahnya. 5
Harris Ulman
clan
Teori
Banyak
Pusal
Permmbuban
S""'1J kota akan rumbuh dan berkembang
meogbasilkan pusat-pusar kota yang baru yang saling bc~aulUng saru dengan lainnya. Pusat-pusat
kota baru ini dapat berupa pusat
f.l<'nla,,uanganljasa
dan
pusat
peruma.lianfpenmwman
2.4.
Pendekatan Harga Tanah dari Aspek Legal, Aktual dan Ideal Kepastian dalam meneotukan harga tanah merupakan faktor pcncniu
dalam proses pernbebasan tanah dalam kegiatan pemhangunan. Namun pada kenyataannya, proses penentuan harga tanah tidaklah semudah yang dibayangkan
clan rnempunyai beberapa pendekatan dari aspek-aspek yang terkait. Terdapai tiga aspek pendekatan dalam meninjau harga tanah yang harus dipcrtimbangkan dalam pcncntuan harganya seperti aspek legal, aktual clan ideal (lskandasyah, M, 2007).
2.4.1
Pendckatao Harga Tanah dari Aspek Legal Ditinjau dari aspek legal, pendekaian dalam pcnentuan harga lanah pada
dasamya rnasih bersandar kepada Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang ada dalarn UU NO. 12 Tahun 1985 mcngcnai Pajak Bumi dan Bangunan. NJOP digunakan sebagai pedoman pcnentuan harga tanah dalam berbagai proses ganti rugi dalam kegiatan pembangunan untuk kepentingan umum maupun dalam transaksi jual bcli tanah yang terjadi di masyarakat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2006 tentang Pengadaan Tanab bagi Pelaksanaan Pembangunan uotuk Kepentingan Umum, dasar perhitungao pcmberian ganti rugi tauah berdasarkan NJOP tahun bcrjalan dan berdasarkan pcnilaian dari lembaga/tim penilai harga
tanah yang ditunjuk pemerintah. Pcnetapan NJOP ini pada dasarnya dilakukau dengan survei secara global untuk mendapatkan harga tanah dari proses jual-beli tanah yang dilakukan,
Akibatnya adalah menghasilkan besaran l'\JOP yang tidak rncrepresentasikan 31
harga tanah sebenarnya, misalnya, antara dua bidang tanah yang bersebelahan, dapat mempunyai harga tanah yang bcrbeda. Lebih lanjut, akibat tidak adanya pedoman
standarisasi
dalam
penentuan
harga
tanah adalah terjadinya aksi
penolakan dari masyarakat terhadap beberapa kegiatan-kegiatan pcmbangunan yang dilakukan pemerintah perihal penetapan harga gami rugi tanahnya.
2.4.2
Pendekatan Harga Tanah dari Aspek Aktual
Tanah mcrupakan keburuhan dasar bagi manusia dalam mclakukan semua aktivitasnya. Namun sifat tanah yang tetap dan tcrbatas mengakibatkan kcbutuhan tanah rnclebihi dari ketersediaan
tanah iru sendiri. Pertumbuhan populasi
berdampak terhadap pcningkatan kcbutuhan manusiu atus tanah untuk perurnahan
dan permukiman. Dcmikian pula halnya tanah sernakin dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkcmbnngan
suatu kota. Pernbangunan
pembangunan
infrastruktur dasar perkotaan seperti jaringan jalan, listrik dan air rnernbutuhkan tanah dalam jumlah
yang bcsar, Pembanguuan
pusat-pusat
perkantoran,
pcrdagangan dan fasilitas umurn dan sosial perkotaan pun mcmbutuhkan tanah dalam jumlah yang relatif bcsar, Akibantya adalah harga tanah secara aktual mengalami peningkatan seiiap tahunnya. Peningkatan harga tanah akibat faktorfaktor di atas cenderung lebih besar dari pcningkatan NJOP yang ditetapkan pernerintah sehingga kritcria dalam penentuan harga tanah yang ditetapkan tidn.k lagi scsuai dengan kcnyataan. 2.4.3
Pendekatan Harga Tanab dari Aspek Ideal
Pada saat ini belum ada pedoman yang pasti yang dapat digunakan dalarn menentukan harga tanah yang akurat dan aktual. Hal ini disebabkan bclum adanya informasi harga tanah yang valid dan mudah diakscs oleh masyarakat. Penetapan harga tauah menggunakan NJOP belum bisa dijadikan pcdoman dalam mernberikan kepastian dan rasa keadilan kcpada masyarakat (Simarmata, 1997). Melihnt pentingnya manfaat infonnasi harga tanah, khususnya di wilayah perkotaan maka sudah selayaknya pemerintah memberikan kewenangan dan
mckanisme yang jelas dalam rnenetapkan kriteria penentuan harga tanah
32
Salah-satunya adalah dengan
perkotaan.
melakukan kajian clan penelitian
mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga tanah. Tentu saja kajian dan penelitian ini tetap melihat karaktcristik dari masing-masing wilayab dan mempertimbangkan saran dari berbagai pihak, seperti dari pakar perkotaan, pihak pengernbang perumahan, aparat pcmerintahan di tingkat kelurahan atau desa dan
tenru saja dari masyarakat pemilik tanah sehingga infonnasi harga tanah yang dihasilkan relevan, valid clan dapat dipertanggungjawabkan.
2.5
Beberapa Mctodc Penentuan Harga Taoab Secara umum di.kenal tiga rnetode penenroan harga tanab yaitu: (I)
pendekatan pasar (the market comparison or market approach), (2) pendekatan pendapatan
(1he net income-capitalization or income approach) dan (3)
pendekatan biaya (the replacement-cost or cost approach) (Barlowe, R., 1986). Masing-masing metode penenruan harga tanab tersebut memiliki kelebihan dan kelernaban tergantung terhadap tujuan clan kepentingannya dilakukan pencniuan harga tanah serta dipengaruhi oleh situasi clan kondisi pasar tanah yang teriadi. 2.5. t
Merode Pendek.atao Pasar (The Market Approach ilfethod) Metode pendekatan pasar merupakan metodc yang paling mendasar dan
realistik
untuk
pcrbandingan
digunakan
dalam
menentukan
harga
tanah
didasarkan
relatif terhadap harga pasar yang terjadi. Pendekatan ini pada
umwnnya banyak digunakan untuk menenrukan harga tanah nyata dari suatu bidang tanah akibat pcngaruh kondisi ketersediaan dan keburuhan (supply and
demand) dimana harga tanab tersebut harus mempcrbatikan faktor-taktor seperti penggunaan tanah untuk properti, lokasi, tanggal transaksi jual beli tanah dan keadaan i kondisi tanah. Dalam aplikasinya, pendekatan ini dapat digunakan
dengan baik untuk
mcnduga harga tanah pada pasar tanah yang terjadi pada dacrah urban, sub-urban, apartemea dan dacrah pcrtanian, Mcnurut definisi dari Departemen Pajak Arizona (200 I), terdapat dua faktor yang harus diper:hatikan dalam menggunakan met ode ini, yaitu (1) tidak semua harga jual tanah mcngindikasikan harga pasar sehingga
33
seorang penilai tanah harus melakukan investigasi dan analisis terhadap sernua kondisi yang mempengaruhi barga tanah untulc mendapatkan validitas harga dan (2) untuk beberapa upe properti yang jarang terjual mcngindikasikan
adanya
kekurangan terhadap data yang diperlukao. Dengan adanya dua faktor tersebut, rnaka dalam menggunakan metode ini, seorang penilaiipeoaksir harga tanah harus melakukan beberapa penyesuaian terhadap data yang diperoleh.
2.5.2
Melot.le Pendekatan Pendapatan (The Income Approach Method)
Dalarn Renne, ILR ( 1958). metode peadckaian ini rnenjelaskan .mengenai pendugaan biaya produktivitas dan pendapatan yang akan dihasilkan, pilihan ukuran pendapatan dan pcrataan nilai pendapatan untuk rncnghitung kcadaan yang tidak terukur, Prinsip pcndekatan ini adalah penilaian dilakukan didasarkan perbandingan nilai properti yang akan didapatkan dengan total biaya yang dikeluarkan. Aplikasi metode pcndekatan ini lebih banyak digunakan untuk menentukan harga bangunan, apartcmen, kepemilikan dan properti yang bersifai ekonomis.
2.S.3 Metode Pendekatan Billya (The Cost Approach Method) Pcnilaian dengan pcndekatan biaya didasarkan pada seluruh biaya yang telah dikeluarkan untuk mcmperoleh tanah termasuk biaya perbaikan dan peningkatan kualitas tanah, Penerapan rnctodc ini dilakukan dengau cam mengestimasi biaya yang telah dikcluarkan untuk membuat atau mengadakan
properti yang akan dinilai. Hal ini disebabkan kondisi pasar pada umwnnya mcngaitkan harga tanah dengan biaya, sehingga estimasi harga tanah didasarkan atas biaya pembuatan baru atau biaya penggantian baru, Dalam pendckatan ini, komponcn yang mernpengaruhi harga tanah adalah biaya pembuaian baru atau biaya pengadaan properti yang dinilai, dan besarnya biaya penyusutan atas bangunan. Metode pendekatan biaya ini banyak digunakan unruk menentukan nilai properti yang mcmpunyai dua kondisi ekstrim yaitu perkiraan biaya yang dikeluarkan dan kemungkinannilai jualnya, sebagaimana properti pcrumahan dan
properti lainnya di daerah perkotaan,
34
2.5.4
Metode Penentuan Harga Tanah yang Digunakan
Dalam penelitian ini, metodc yang akan digunakan dalam penentuan harga tanah rnenggunakan metode pendekatan pasar dengan memperhirungkan faktorfaktor yang mcmpengaruhinya, Dipilihnya
metode pendekatan pasar dalam
penclitian ini disebabkan metode pcnentuan harga tanahnya didasarkan pada harga relatif yang terjadi di pasar tanah, yaitu harga tanah secara real sesuai dengan kondisi saat akan dijual. Metode ini mempunyai kelebihan dibandingkan metode lainnya yaitu mampu menjaga keseragaman harga pasar (Ai. 2005). Dari harga tanah yang diperoleh kemudian dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang diduga rnernpengaruhi terjadinya harga tersebut, Faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah diperoleh dari srudi literatur dan hasil observasi di lapangan serta melakukan pcndataanlkuisioncr terhadap pihak masyarekat yang akan rnenjual tanahnya
2.6
Beberapa Kajian Ten tang Harga Tanah
Kaj ian yang mcmpelajari mengenai barga tanah di perkotaan dan faktorfaktor yang mcmpengaruhinya hingga saai ini merupakan suatu topik yang menarik untuk di tel iti dengan mempertimbangkan bahwa suaru kota mengalami perkembangan yang pcsat dari wnktu kc waktu. Ocberapa kajian tentang harga tanah yang pernah dilakukan terhadap wilayah perkotaan di Indonesia diantaranya oleh Kurdinanto Sarah (1985), Ramdhansyah Siregar (1995), Abdul Wahid Hasyim (1998), dan Bambang Suyudi (2002). Semcntara kajian mengenai harga tanah perkotaan di beberapa negara lainnya seperti di Eropa, Korea Selatan, dan
Turki dilakukan oleb Yeates dan Gamer, Woodruf dan Brown, sena Nisanci. Mcnurut Hasyim (1998), harga dao nilai tanah ditentukan oleh jenis kegiatan yang berada di atasnya dan tcrwujud dalam bentuk peuggunaan dan pemanfaatan tanah. Pola yang terbentuk
atas harga tanah karcna adanya
kccenderungan tingkat harga tanah yang semakin tinggi ke daerah yang mendekati
lokasi aktivitas-aktivitas produksi misalnya: pusat perdagangan, pcrkantoran, industri dan pemerintahan. Pola ini sccara grafis dapat ditunjuk.kan oleh garis-
35
garis kontur harga tanah yang mempunyai atau menyatakan harga yang sama yang
saling dihubungkan saru dengan lainnya disebutvisoval" (iso-value). Seperti digambarkan oleh Yeates dan Gamer (menurut Hasyim, 1998), tentang pola harga tanah yang lebih tepat untuk negara industri maju seperti Eropa, Amerika dan Jepang dimana penggunaan dan pemanfaatan tanahnya lebih terstruktur dengan jelas. Benruk dua dimensi dari pola harga tanah pada negaranegara maju tersebut digambarkan pada Gambar 11.8.
SCBD
Cl30
SCRIJ
CHO= Central Bussiaess District SCBD = Sub-Central Bussieess District (Swnber: Hasyim, 1998)
Gambar ll.8 Pola dan Struktur Harga Tanah Perkotaan Pola dan struktur harga taoah di perkotaao seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas tidak tcrlihat deagan jclas untuk kota-kota di Indonesia karena sifat penggunaan tanahnya yang masih bersifatcampuran (mixused). Seperti yang telah dijelaskao sebelumnya bahwa tanah sebagai tempat kegiatan manusia yang dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut tidak pernah bersifat homogen, yang artinya kegiatan satu dengan lainnya dapat tetjadi bersamaan dalam bidang tanah yang berbcda, schingga menyebabkan nilai dao hargaoya berbeda, Sebagai contoh, harga tanah permukiman berbeda dengan harga tanah
untuk pusat perdagangan, yang pada akhimya akan membentuk suatu pola dan struktur harga tanah tcrtentu. Menurut Chapin (2005) pola dan struktur harga tanah terhadap kota-kota yang ditelitinya memiliti ciri: 1)
Pusat wilayah pcrdagangan/komersial (CBD) mempunyai harga tanah tertinggi dibandingkan dengan wilayan lain. Wilayah tempat pusat kerja,
36
pertokoan yang terletak di sekeliling pcrbatasan pusat kota mcmpunyai harga tcrtinggi setelah CBD. 2)
Semakin jauh keluar dari kawasan tersebut di alas terdapat kawasan
perumahan dengan harga tanah yang scrnakin berkurang disebabkan jarak dari pusat kota yang sernakin jauh, 3)
Pusat-pusat pengclompokkan industri dan perdagangan yang menyebar mempunyai harga tanah lebih tinggi dibanding dengan sckclilingnya,
biasanya kawasan ini dikelilingi oleh perumahan. Pada tahun 1971, Woodruf dan Brown (dalam Hasyim, 1998) melakukan penelitian di Korea Selatan mengenai pcngaruh dan investasi pcmbangunan di bidang fasilitas dan utilitas sorta perencanaan kota tcrhadap kcnaikan harga tanah seperti ditunjukkan pada Tabel 11.2 di bawah ini. Tabel 11.2 Pengaruh lnvestasi Pcmbangunan terhadap Harga Tanah
Pcrkotaan di Korea Selatan No
lnvcstasi Pembangunan dan Perencanaan
Kenaikan
H:1rga
Tanah (%)
_1_1 Pembangunan jalan dan perluasan sarana angkutan
12,9
2
Usaha pengaturan persil tanah (pengkaplingan)
6,6
3
Pcrbaikan fasilitas air min um dan sistem pembuangan air
3,38
-
kotor
4
Perencanaan kola dan pernatangan tanah
3,04
5
Perluasan dan pembanguuan sekolah dan pcmbangunan
0,97
umum 6
-
Perluasan wilayah kota
0,56
·-
(Sumber: Hasyirn, 1998)
Dari tabcl di alas tcrlihal bahwa pcningkatan harga tanah akan ditentukan oleh perubahan sarana dan prasarana yang terdapat pada tanah tersebut.
Dari hasil peuelitian di Korea Selatan sepeni yang ditunjukkan pada label tersebut, maka investasi pembangunan sarana dan prasarana jalan serta angkutan
37
merupakan
faktor yang menyebabkan kenaikan harga tanah tertinggi diantara
faktor yang lain. Tingginya persentase harga tanah akibat pembangunan jalan dan per I uasan sarana angkutan di daerah perkotaan Korea Selatan menunjukkan bahwa faktor aksesibilitas dan proksimitas lebih dominan dalam mempengaruhi kenaikan harga tanahnya Penelitian serupa yang mcngaitkan pengaruh lokasi terhadap harga tanah adalah yang dilakukan oleh Nisanci, R, et.al, (2006) dengan wilayah pcnclitian pada Kata Trabzon yang terletak di Timur Laut Turki. Menurut Nisanci, beberapa karateristik lokasi yang berpengaruh terhadap harga tanah dibedakan menjadi tiga, yaitu, karakteristik lokasi tempat tinggal (perumahan dan permukirnan), lokasi kornersial dan lokasi indusrri. Ketiga karaktcristik lokasi tersebut yang rnernpengaruhi harga tanahnya ditunjukkan pada Tabel Il.3. Tabet 11.3 Karaktcristik Lokasi yang Mempengaruhi Harga Tanah di
Kota Trabzon, Turki No I
Karakterisuk Lokasi Perumahan ! Pennukiman
--
Faktor Yang Mernpengaruhi
Kemudahan akses terhadap sumbcr tcnaga kerja. Kemudahan akscs terhadap pusat perbelanjaandan
jasa. Kemudahan akses untuk pusat pendidikan dan peribadatan.
Kemudahan akses ke tam an kota dan tcmpat rekreasi kola.
Jarak
terhadap
sumber-sumbcr
bencana yang
mengancam keselamatan jiwa, Jarak terhadap sumber gangguan, scpcrti tern pat kcrarnaian dan polusi asap. 2
Komersial
Jarak terhadap pusat perbelanjaan utama. Jarak terhadap sumber kemaceian utama bagi
pejalan kaki. Jarak terhadap pusat parkir kendaraan. Jarak terhadap pusat perumahan dan permukiman.
38
Industri
3
Jarak
dengan sumber daya manusia (pckerja).
Jarak rcrbadap pasar, Jarak rerbadap sumber daya alam,
Kemudahan umuk mendapatkan yang memadai
fasilitas parkir
Kemudahan sarana transportasi. (Sumbcr: N1>3r.C~ R, et.al., 2006)
Dari hasil studi literatur mengeoai tcori lokasi dan bebcrapa contoh tentang pcnruan harga tanah pada negara-negara Eropa, Korea Selatan dan Turki, dapat dijelaskan bahwa tcrjadinya peaingkatan harga tanah disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti faktor lokasi bidang tanah terhadap pusat kola (CBD/SCHO), faktor pemanfaatan bidang tanahnya, faktor ketersediaan jaringan jalan dan sarana transportasi yang memadai serta
karakteristik dari lokasi itu sendiri. Secara ringkas, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga tanah perkotaan dari hasil studi l iteraiur dapat dilihat pada Tabcl II.4. Tabel TI.4 Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Harga Tanah Perkoiaan pada Beberapa Negara NO
NamaNegara Eropa,
l
Faktor-Faktor Yang lklpengaruh
a.
Amerika
Serikat clan Jcpang
Kctcrangan
Terhadap Harga Tanah Pola Penggunaen dan
Sebagai negara rnaju, sisiern
Pemanfaatan Taom yang
penggunaan
jelas,
tanahnys sudalt jelas.
dao pemanfaaian
b. Lckasi Bidang Tanab Terbadap CBDISCBO. a. Keserscdiaan jaringao
2
Korea Selatan
b.
Ketersediazn jaringan
infrastruktur transportasi
infrastrukrur jalan dan sarana
meliputi jalan daumoda
moda transportasi meunjukkan
transponesi mcrupakan faktor
bahwa semakiu mutlah
yang domioan meningkatkao
akscsibilitas dan proksimitas
harga tanah.
Sut'.tu
Penggunaandan
pemanfaatan
tanah sesuai dengan rencaaa
39
lokasi akan meningkatkan
harga tanahnya,
tara ruang kota.
Terlihal bahwa pola harga tanah J
Turki
Zonasi wilayah scsuai dengan peruntukannya
di Turki dipengaruhi olch zonasi wilayah sesuai oongan peruntukannya,
(Surnber: Masi! Studi
2.7
Literarur)
Kcpastian Hukum Bidang Tanah Menurut Hilman, M (2004) dan Zheng, Z (2006) dalam peneliuannya
mengcmukakan bahwa salah satu faktor yang mernpengaruhi pcrubahan harga tanah adalah kcpastian hukum terhadap kepernilikan
tanah yang diakui oleh
pernerintah, Kepastian hukum yang jelas dan tegas tcrhadap kepemillkan tanah
yang diakui oleh pernerintah akan meningkatkan permintaan terhadap tanah yang dilakukan oleh pihak investor rnaupun perorangan schingga mernpcngaruhl terhadap harganya. Kemudian rncnurut Randall,1987
(dalam Hermit, H, 2009) harga tanah
sangat ditentukan oleh status hak kepemilikan atas aspck lcgaliiasnya. Terdapat bermacam-macam status kepemilikan tanah yang dikenal di Indonesia (scsuai
dengan Undang undang Pokok Agraria No. 5 tahun I 960 dan Pcraturan Pcrundangan Pertanahan lainnya), antara lain: hak milik (IlM), hak guna bangunan (HGB), hak guna usaha (MGU), hak pakai (HP) dan hak pengelolaan (Hl>L) terhadap tanah negara, Dalam penelitian ini, data mengcnai lcgalitas tanah diperolch melalui instansi Kantor Pertanahan Kora Bandung.
2.8
Penentuan Kritcria Faktor-faktor P~ng11ruh Harga Tanah Hasil
Penelitian Tcrdabulu l)alam hasil studi/kajian beberapa literatur mcngenai harga tanah
perkotaan yang tclah dilukukan sebclumnya, terdapat beberapa faktor yang digunakan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap harga tanah, Dasar pemilihan faktor-faktor dari bcbcrapa kajian terscbut kernudian dikumpulkan dan diberikan pcnilaian dalam suatu label. Kriteria penilaian terhadap faktor-faktor pengaruh
tersebut didasarkan dari kuat atau lemahnya pengaruh faktor-faktor tersebut
40
terhadap
harga
tanah. Hasil
penilaian
faktor-faktor
pengaruh
harga
tanah
ditunjukkan oleh Tabel 11.5. label [1.5 Pcnilaian Faktor-Faktor Pengaruh Harga Tanah dari Bcberapa Penelitian Sebelumnya Faktor Peng;uuh
~o
Barga Tanah
Peaeliriae TcrdahuJt.s
lndikaror Yang
RS (1995)
KS {1985)
Digunakan
xwn (1998)
BS (2002)
Nisanci (2006'1
I
2
)
4
5
6
7
8
I
Jal an
Jenis Jalan
Kull!
Kuat
Kuat
Kuat
Kuat
.
.
Kuat
(Jalan A~eri. Jalan Kolektor) 2
Topografi
Keminngan Lahan
3
I
Aspck
Lokasi
Bencana
Rawan
.
.
.
.
Kuat
Ku;i.1
Leman
L<:mah
Kuat
Kuat
Kuat
Lemah
Lemah
Lemah
Kuat
1.cmah
Lemah
Kuat
Kua1
Kuat
Banjir
4
Jaringan Air
-Sumber Air
Bersih
Bersih Jarak 8idang Tanah Tcrhadap Sumber Air Bersih
5
Saluran
Sistem
Pernbuangan
saluran pcrubuangan
(drainase untuk air
hujandan sewerage untuk limbah
rumah tangga)
6
Jaringan
K erersed iaan
Listrik
pefayanan jaringan listrik .
41
terhadap
bidang tan3h 7
Saran.a
Jumlah rute
Transportasi
ankgutan umum
Kuat
Kua1
Kuat
Kuat
Kuat
Kuat
Kua1
Kuat
Kuar
Kuat
Kuat
Lem ah
l.emah
Kuat
Kuat
Kuat
Kuat
Kuat
Kuar
Kuat
Kuat
Kua.t
Kuar
Kuat
Kua!
-
Kuat
Lemah
Kuat
Kuat
-
.
-
Kuat
.
-
-
Kuat
.
Kuat
yang
mclalui jalan dekat dcngan bidang tanah 8
F11.su1ndan F11SOs
Jarak bidang tanah terbadap fasum dan
fasos 9
Kepsdatan
Tingkat
pcnduduk
kepadaian penduduk
(Orang/Km2) 10
Landuse
Karakteristik penggunaan dan
pemantaatan tertwdap bidang tana11 11
RTRW
Kesesuaian pengunaan dati
pcmanfaatan tan3h terhadap RTRW 12
Kcdek.11an
Jarak bidang
dengao
tanah
Pusat Kota
terhadap
(CBD)
pusat kota (CBD)
13
Legalitas
Status
Tanah
kepemilikan
bidang tanah
(b
Struktur dan
Jen is
Umur
konsuuksi
42
Aangunan
(Sumber: Sarah, 1985. Siregar, 1995. Hasyim. 1998. Suyudi. 2002, dan Nb:anci. Ret.al 2006) Keterangan: KS = Kurdinanto Sarah (Wilayah Studi: Kecametan Sukajadi dan Lenglcong Kota Bandung)
RS=Ramdhansyah Siregar (Wilayah Smdi- Kecamatan Leagkong dan Sukajadi. Kota Bandung} A WH=Abdul Wahid Hasyim (Wilayah Studi:Kota Malang) BS~Bambang Suyudi (Wilay;ih Srudi:Kabupaten Steman) Nisanci = Wilayah Srudi: Kota Frabzen, Turki
2.9
Faktor-Faktor yang Diduga Berpengarah terhadap
Pengelnmpokkan
Barga Tanah di WP Gedebage Hasil dari kajian atau stu
pengelompokkan
faktor-faktor
pengaruh
tersebut
serta
dengan
mempcrtimbangkan karakteristik wilayah penelitian, maka dapat dibuat beberapa pengelompokkan
terhadap
faktor-faktor yang akan digunakan
yang diduga
berpengaruh terhadap harga tanah pada wilayab penelitian ini, Pengelompokan faktor-faktor yang akan digunakan dalarn penelitian ini dapat dilihaJ pada Tabel
11.6. 'I'abcl 11.6 Pengelompokan Faktor-faktor yang Diduga Berpengaruh terhadap Harga Tanah di WP Gedebage l'O
Kclompok F:il.1or
I
l.-Okasi
Nama l'aklo1 Jaringan
Jalan
DaS31 Pertimbangan
\\tilayahpenelitian dilalui o1ct-. dttaja!a;l ssreri prima,)'ll!tuja!an Soekamo-Hsna dan jalan tol Padaleunyi selliJtgga mempsnyai nilai strasegis rerhadap ~ibilitas dan proksimii3s yang berpenga1'1b terhedap barga lll1"11
l"1al: T crlladap Pusat K0<0
Semakin dekat rlengan pusai kota, maka barga !Anah semakin meningkat
Jarok Ttthod'1j>F..umdan Fasos
Scmokin delw JClak b£dulg
"11"11 taioadiq>
fasum dan fasos berpengaruh terhedsp harga tanah 2
Ketersedl"3n
Jaring.anJistn~air den ckainasc
jaringan
!vlerup>lan inh>"truktur dasar pcrkotaan yang
43
beit1
I
in!Tastruktur perkotaan
)
Kepi.lduhua
Tingkat kcpadatan pcnduduk
Pcoduduk
Semakin tinui tingkal kcpadatan penduduk, semakin 1inggi pula kcburuhan tcrhadap ca.ah sehingg3 berpengaruh
temadap h11rg<1 tanah Ke....,e~1mi(ln
4
land use
Poia pcnggunMn dao J)C111i:01ruut11n tanah
RTRW
yang sesuai dengan peruntukkannys hc~rpc;nganth ttrl1adup harga tanah
s
K<pastian hu~,,m
Surus kepemilikan tanah
bidang 1ru1ah
Oidang·hid;nt, rnn•h y•ng mcmpunyai kcpastinn hukum bcnip• ser1ilik•t bcrpcngllrUh ccrhadnp hUQJl tanah
(Surnber: Hasil Sn1di/KajiM I .iterarur dan Survei Lapangan)
2.10
Kebutuban Dnta Pcnelitian
Bcrdasarkan uraian diatas, dapat dipcrolch informasi mengenai faktorfaktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah perkotaan yang digunakan dalnm penelitian ini. Disamping itu, dapat dijelaskan pula jenis/kategori data yang diperlukan untuk menyusun kebutuhan data penelitian. Dengan mengetahui dan rnenyusun kebutuhan data yang diperlukan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan survei ke beberapa instansi terkait untuk memperoleh data tersebut,
Hasil penyusunan dan kcburuhan data dalam pcnclitian ini dapat dilihal pada tabcl berikut.
Tabel I I. 7 Kebutuhan Data Penclitian No
Nama Faktor
Kebutuhau Data
Jenis Data
lnstansi Penycdia
Data I
Lokasi Bidang Tanah
Peta Administrasi
T erhadap Pusat Kora,
wilayah penellrian
Spasial
Bappeda Kola
Bandung
Fasum dao Fasos Peta Sarana dan Prasana
Spasial
Perkotaan
Bappeda Ko~1
Bandung
Peta Zuna Nlai Tanah
Spasial
KPI' Pratama l3andung-Cicadas dan Bandung Karees
44
2
Kesesuaian Dengan R TRW
Peta RTRW Kota
Bappeda Kota
Bandung
Dandung
Peta landuse
Spasial
Dappeda Kota Bandung
Peta Rawan Banjir
Spasial
Bappeda Kota Bandung; Kantor
Pertanahan Kora Bandung Potensi sosial dan
Telcstual
perekonomian wilayah
BPS Kota Bandung dan Kantor Kecamatan Setcmpai
J
Ketersediaan Jaringan
P& Jaringiin Jalnn
Spasial
lnfrastruktur Perkoisan
Bandung Peta JaringJO air bersil1,
Spasial
lislTil: dan dnsinasc: '--
4
Kcpadatan l'cndudu~
s
Kcpastian lluk'Um 0idang l'anah
2.11
Bappeda Kora
Data Kepcadudukan I'& Status Kepemilikan Bidang 1 anah
Analillis Statistik Pcncotuao
Distarcip Kora Band wig
Tckstual
DPS Kota Bandung
Spasial
Kantor Pcrtanahan Kola Bandung
Faktor yang Diduga Berpengaruh
terhadap Harga Tanab Analisis statistik dalam penelitian ini digunokan untuk mengetahui h ubungan dari sctiap faktor yang diduga berpcngaruh terhadap harga tanah dengan mcli.hat nilai kocfisien korelasi masing-rnasing faktor terhadap barga tanah, memilih dan rnenentukau faktor-Iaktor yang akan digunakan, serta mencnrukan model regresi dari harga tanah. Analisis statistik yang digunakan dibcdakan menjndi dua tahapan analisis, yaitu analisis faktor dan analisis regresi. 2.11.l
Analisis Faktor Pengaruh Barga Tanah
Analisis fuktor merupakan suatu metode analisis statistik yang bertujuan untuk menyederhanakan bubungan baayak faktor hasil suatu pcngamatan yang masih mempunyai sifat yang beragam dan kompleks menjadi scjumlah faktor baru yang mampu meaerangkan sernaksimal mungkin keragaman yang ada dalam suatu data (Dillon, W & Goldstein, M, 1984). Analisis faktor pun didefinisikan
45
-
sebagai metode reduksi terhadap sekumpulan data yang meruuat banyak faktor untuk selanjutnya dipcroleh
dianalisis hubungan korelasi masing-rnasing
kelompok
faktor yang lebih Pasaribu
(2006),
kecil jumlahnya analisis
faktor sehingga
(Rogerson,
faktor adalah
suatu
2006).
Kemudian
menurut
teknik
perhirungan
dengan sistem multivariate unruk menyusun kembali kcmponen-
kornponcn dari satu set faktur atau lebih yang dianggap layak unruk dianalisis schingga menghasilkan komponcn yang lebih sedikit. Dcfinisi lain mengenai analisis
faktor dikcrnukakan
oleh
Pidekso
(2009) yaitu suatu
teknik
mcngidenti fika.si faktor-fakior atau variabel-variabel hnsil pcngamatan yang memiliki pola hubungan tenentu dengan cara meringkas dan menggahung faktor/variabe] yang mcmiliki karakterisiik yang sama mcnjadi satu faktor/satu variabel sajn. Dcngan dcmikian, dapat dikatakan bahwa tujuan dari analisis faktor adalah
mcnyusun kembali foktor-faktor hasil pcngamatan don rnclakukan
pemilihan tcrhadap faktor-faktor yang layak unnik dianaflsis Pcmilihan
lcbih lanjut.
faktor-faktor yang layak ini dilakukan dengan bebempa tahap
pcrhitungnn statistik yang dilakukan mcnggunakan bantuan toot SPSS versi 1.7.
2.J l .2 Anill.isis Regresi Lioier Berganda Analisis rcgresi tinier bergand» rnerupakan sarah satu bentuk anahsis statistik yang banyak digunakan untuk menilai hubungan fungsional antar antar dua faktor/variabel maupun antar banyak variabel (Dillon, W & Goldstein, M, 1984). Pcnilaian hubungan antar faktor tersebut dilakukan antara faktor terikat (dependent) dun faktor bebas (independent) dengan melakukan uji koefisien
korelasi. Dalam pcnelitian int, faktor-taktor bcbas adalah Iaktor-faktor yang sifatnya rnempengaruhi harga tanah dan bcrjumlah Icbih dari dua faktor, Faktorfaktor tersebut akan diamati dan dianalisis pcngaruhnya terhadap taktor terikat yai tu harga tanah. Tujuan uji kocfisien korclasi ini adalah untuk mcndapatkan korelasi antar faktor-faktor bebas terhadap faktor terikatnya dengan melihat nilai koefisicn korelasinya. Secara umurn, tujuan analisis regrcsi lainnya adalah untuk menjelaskan hubungan fungsional antar
Iaktor dalam bentuk
persamaan
maremans, untuk mcnilai tiugkat akurasi terhadap penarikan kcsirnpulan ataupun 46
prediksi yang diperoleh dari persamaan regresi dan untuk menentukan kontribusi dari berbagai faktor independent tcrhadap variasi faktor dependentnya (Kachigan,
1986 dalarn Adiarto, 2003). Dalam rnelakukan analisis regresi tcrhadap faktor-faktor tersebut maka digunakan
uji hipotesis, yaitu suaru prosedur perhitungan
analisis yang akan
menghasilkan suatu kepurusan, yaitu keputusan dalam mencrima atau mcnolak hiporcsis yang diterapkan, Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah hipotesis nol (Ho) dengan taraf nyata (a ) 5% atau tingkat kepercayaan 95%. Uji hipotcsis yang digunakan berdasarkan uji F(Fisher) dengan membaodingkan nilai F tabel dan I' basil pcrhitungan dengan taraf nyata (a) 5% atau ringkat kepercayaan 95%. Berdasarkan uji F, suatu hipotesis dapat diterirna atau ditolak apab.ila: Ftabel :5 Fhitung maka hipotesis no! (Ho) diterima atau H1 ditolak
Ftabel > Fhitung maka hiporesis nol (H0) ditolak atan H1 diterima
2.12
Pemanfaatan Sistem lnformasi Geografis dalam Pembuatan Peta Kelas Harga Tanah Pada saat ini perkembangan teknologi
informasi tclah menghasilkan
berbagai inovasi dalam pengclolaan data untuk berbagai kepentingan dan tujuan. Secara umurn, kita mengenal dua jenis data yang dapat digunakan
untuk
merepresentasikan atau memodelkan fenomena-fenomena yang terjadi di dunia nyata (Prahasta,
E, 2002).
Jeois
data yang
pertama
adalah
data yang
mereprcscntasikan aspek keruangan dari fenomena yang bersangkutan dan dikenal sebagai jeois data spasiaL Sedangkan jenis data yang kedua adalah data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomcna yang dimodclkannya atau dikenal dengan data atribut atau data non-spasial, Sistem Informasi Geografis
atau lebih dikenal
dengan istilah SIG
merupakan bagian dari sistem informasi dimana unsur gcografis sangai bcrperun dalarn mendefinisikan let.ak. dan posisi suatu wilayah di atas pennukaan bumi berdasarkan suaru sistem proyeksi dan koordinat yang telah ditetapkan, Akan tetapi, defi.nisi dan pengertian SIG selalu berkembang, bertambah, dan bervariasi seiring dengan perkembangan waktu dan kebutuhannya 47
Di bawah terdapat
beberapa definisi SfG mcnurut beberapa pakar yang terdapat dalam berbagai pustaka: •
SIG adalah sistem yang berbasiskan kornputer yang digunakan untuk mcnyimpan
dan
memanipulasi
informasi-informasi
gcograf
serta
dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mcnganalisis obyck-
obyek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis (Aronoff. 1989). •
SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer. data geografi dan personcl yang dirancang secara cfisicn uutuk
rnemperoleh.
menyimpan,
meng-update.
rnemanipulasi,
menganalisis, dan mcnampilkan scmua bentuk infonnasi yang bcrcferensi geografis (ESRJ, 1990). •
SIG adalah suatu sistem informasi yang mengumpulkan, mcngolah dan mcmanajemcn data yang mcmpunyai posisi geografis kc dalam bentuk digital dan mernanipulasmya dalam bcrbagsi bentuk peta sesuai dcngan tujuan dan pemunfaatannya (Maliug,D.H, 1993)
•
SIG adalah suatu sub-sistem yang terdiri dari input berupa data yang dikumpulkan dari berbagai sumber dan diproscs secara spasial untuk dikembnugkan guna menghasilkan data spasial lainnya yang dapai dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan tencntu (Demers, M.N, 2003).
•
SIG adalah
snatu
"tool" teknologi informasi
untuk mcngerti dan
memahami kondisi geografi suatu wilayah dan mcmbuat keputusan yang cerdas berdasarkan pemahamannya (Geris, A, 2008) Dalam pcnelitian ini, SIG diaplikasikan untuk mcngintegrasikan dan menganalisis
data baik spasial dan tekstual yang dipcroleh dari berbagai sumbcr
untuk mcmbcrikan gambaran wilayab peuelitian, dinamika perkembangan yang terjadi pada wilayab penelitian yang memberikan pengaruh terhadap harga tanah, menjelaskan
faktor-faktor
yang
berpengaruh
tcrhadap
harga
tanah dan
memberikan informasi berupa peta kelas harga tanah di wilayah penelitian.
48
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa dalam menentukan harga tanah di daerah pcrkotaan diperlukan
data yang jurnlahnya cukup banyak sehingga
dalam pemrosesannya rnemerlukan
ruang dan waktu yang cukup lama. Adapun
data spasial yang diperoleh dari basil survei pada penclitian ini kc bcberapa instansi pernerintah yang terkait harnpir keseluruhan berupa peta dalarn format digital dan mcmiliki kritcria tcknis tertcntu yang rnengindikasikan surnbcr pcmbuatannya, Pada umumnya kriteria reknik tersebut terkait dcngan sistem proycksi dan sistem koordinat yang digunakan, skala peta yang digunakan dan jcnis petanya. Secara kescluruhan, sistem proyeksi dan sistem koordinat serta skala pcta yang digunakan tclah sarna (mcnggunakan sistcm proyeksi UTM (Universal Transver Mercator) dan sistem koordinat kartesian (nilai X dan Y dalam Meter) sehingga rnemudahkan dalam mclakukan analisis. Namun terhadap data yang dipcroleh dalam bentuk hardcopy atau pete analog, rerap dapat dilakukan proses pendigualan dan proses georeferenclng dcngan mcuggunakan baruuan perangkai keras scaner dan pcrangkat lunak Autocadrnap (digitasi on .l'creen) untuk selanjutnya dihasilkan data digital Dalam pcnelitian ini, analisis SIG yang dilakukan menggunakan perangkat lunak Ale GIS dengan metodc analisis tumpang-susun (overlay) berdasarkan nilai/bobot layer yru1g diperoleh dari basil anallsis rcgrcsi sebclumnya atau dikcnal
dengan
analisis
weighted
overlay.
Mcnurut
ESR!,
2007
(http://webhclp.esri.com, diunduh tahun 2010) salah-satu bcnruk metode analisis spasial adalah metode dengan menggunakan pembobotan terhadap setiap layer yang telah dipilih untuk di-overlay-kan. Metode pcmbobotan icrscbut dalam SIG dikenal sebagai metode weighted overlay yang merupakan proses untuk menghasilkan suatu layer bcrdasarkan kornbinasi dari beberapa layer lainnya yang telah ditentukan nilai/bobotnya, Analisis weighted overlay dilakulcan dengan mcnggunakan pcrnbobotan bcrdasarkan kritcria yang disyaratkan secara tooretis, rnenyaugkut laktor-faktor pengaruh tcrhadap harga tanah pada wilayah studi. Model analisis weighted overlay untuk menghasilkan peta kclas harga tanah secara umum dapat dilihat pada gambar 11.9.
49
50
If'
r
«·
-I
,
.~ .I''
•':..ov~·~••
, •
:.
) ,,
~#
;-
L
Gambar II. 9 Metode Weighted Overlay
so
, '
I
'•
':,
J>•i
, ','
I~
BABJIJ
GAMBARAN UMUM WILAYARSTUDI
3.1
Wilayah Administra.si Kota Bandung
Kola Bandung merupakan lbukota Provinsi Jawa Baral yang memiliki letak geografis antara IOil34•
I07°44'Bujur Timur (BT) dau 6°55' - 6°50'
Lintang Selatan (LS). Selain berfungsi sebagai ibukota provinsi, dalarn konteks nasional, Kota Bandung rnempunyai kedudukan dan fungsi yang strategis, yaitu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTR\VN), Kota Bandung telah ditctapkan sebagai salah satu kota Pusat Kogiatan Nasional (PKN) bersama dengan beberapa kota lainnya di Indonesia. Ditetapkannya Kota Bandung sebagai salah satu kota PKN berdarnpak
terhadap kebutuhan atas tanah unmk pembangunan berbagai infrastruktur fisik perkotaan berskala nasional bahkan internasional. Dengan memiliki kedudukan dan peran yang strategis tersebut, Kola Bandung akan semakin berkernbang sebagai kota yang memiliki intensitas pcmbangunan yang tinggi pada berbagai
sektor schingga memacu terjadinya peningkatan penggunaan dan pemanfaatan tanah untu.k mendukung pelaksanaan pembangunan terscbut. Berdasarkau RTRW Kota Bandung Tahun 2004-2013,
luas wilayah
administratif Kota Bandung adalah ± 16.729,650 Ha. Wilayah administratifKota Bandung tcrbagi ke dalam enam (6) Wilayah Pengcmbangan (WP) yang mcliputi 26 kecamatan serta 139 kelurahan. Kemudian berdasarkan Pcraturan Daerah No. 6
Tahun 2006 tentang Pemekaran dan Pembenrukan Wilayah Kerja Kccamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, maka ditetapkan jumlah
kecarnatan dan kelurahan di Kota Bandung bertambah menjadi 30 kecarnatan dan 151 kelurahan, Wilayah Pcngembangan (WP) itu sendiri didcflnisikan sebagai
wllayah yang secara geografis berada dalam satu pusat pelayanan sekundcr. Pernbagian WP pada Kota Bandung tersebut secara jelas dipaparkan sebagai berikut:
51
I)
WP Bojonagara meli puti em pat kecamatan dan 21 kelurahan. Pusat pclayanan dari WP ini adalah Pusat Sekunder Seirasari yang terlctak di Kecarnatan Sukasari. Keempat kecamatan yang termasuk ke dalam WP ini adalah Kccamatan Andir, Sukasari, Cicendo dan Sukajadl.
2)
WP Cibeunying meliputi enam kecamatan dan 26 kelurahan dengan pusat pelayanan dari WP ini adalah Pusat Sekunder Sadangserang yang terletak
di Kecamatan Cibcunying Kaler. Keenam kecamatan yang termasuk ke dalam WP ini adalah Kecamatan Cidadap, Coblong, Bandung Wetan, Cibeunying Kidul, Cibeunying Kaler dan Swnur Bandung. 3)
WP Tcgallega tcrdiri dari lima kecamatan dan 3 l kelurahan dcngan pusat pclayanan WP adalah Pusar Sekunder Kopo Kencana yang terletak di Kecamaran Bojongloa Kaler. Kelima kecamatan yang terrnasuk kc dalam WP ini adalah Kecamatan Astana Anyar, Bojongloa Kidul, Bojongloa Kaler. Babapan Ciparay dan Bandung Kulon.
4)
WP Karees mcliputi ernpat kecamatan dan 28 kelurahan dengan pusat pelayanan WP ini adalah Pusat Sekunder Turangga yang terletak di Kecamatan Lengkong. Keempat kecamatan yang termasuk kc dalam WP ini adalah Kecamatan Regel, Lengkong, Batununggal, dan Kiaracondong.
5)
WP Ujungberung meliputi empat kecamatan dan 22 kclurahan, Pusat pelayanan dari WP ini adalah Pusat Sekunder Arcamanik yang tcrletak di Kecamatan Arcamanik, Keempat kccamatan yang termasuk kc dalam WP ini adalah Kecarnatan Cicadas, Arcamanik, Ujungberung dan Kelurahan Mekar Mulya dari Kecamatan Rancasari.
6)
\VP Gedebage mcliputi tiga kccamatan serta 11
kelurahan, yaitu
Kecamatan Bandung Kidul, Margacinta dan Rancasari di luar Kclurahan Mekar Mulya. WP ini rnemiliki pusat pelayanan di Pusat Sekunder Margasari yang icrletak di Kecamatan Margacinta. Dalam penclitian ini, wilayah studi di fokuskan kepada WP Gedebage yang terletak di sebelah timur Kota Bandung. Pola pembagian Wilayah Pengembangan di. Kota Bandung dapat dilihat pada garnbar JJl. l di bawah,
52
:!:
~
-< > El:'
::G
~ z: z~ . \; ~ ?.
I.;<
=-:;.)-e o"' ~~
;:;
..
-e ;.,
~
I•
-
\_~c,,o;; -·-r-=-""' ~~gll~·tl :tll~ .... :~ ~
!
If
I II
~:
g !l 0
.. . .
;: ~ ~ & •ir :&• T -~
siiS,.'l s "s '"" c s'1 s s ..
ti
~
..
0
(j)
<
•l-~~~.3
l[j.
,,_ ""
•
Gt•!:.~]
n..z
;; ~
.es- -., ~
"To
ft
g
,-
~o
~
L
N
<)
.,, -e §
.? ~
f ;. k
•
I I
11
.. tr= , ,__ •• = 3 "5.:.:' "'., j -· e,... .!:
- .r
~
"'
•
"' O(J
3
'O
§
co
,_ _.,.,...,_ ....... l
..
..... ,
c
"'00§
'···7 --./
•'
7
..
~
q:::. I
..... .r>
<, ..
~
••
;
~
0""
.f
-I
.D
E
"...c""
e,
1!
8°
,..,
7
~ ~
~
~
.~
~vi/l -
QI)
.8
••
6
-a ~
••
..
"l""'
i
•
v
~ ..:,.
hi. ~
,.
:
~
.8.... c
o"'
M
"'
J.2
Gambaran
Umum Wilayah Pcngembangan
Gedebage (WP Gedebage)
Wilayah Pengembangao Gedebage adalah suaru wilayah di sebelah timur Kota Bandung yang memiliki jarak relatif dekat dengan pusai kota utama Kota
Bandung serta mcmiliki karakter tanah yang relarif datar sehingga mudah dikcmbangkan untuk berbagai kegiatan fisik perkotaan, Selain letaknya yang relatif dekat dengan pusat Kota Bandung, \VJ> Gedebage mempunyai keuntungan secara lokasi karcna diapit oleb dua jalan artcri uiama, yairu jalan tol Padalarang Cileunyi dan jalen artcri Soekamo-Haua, Kedua haJ ini rncmberikan dampak positif pada perkembangan WP Gedebage antara lain terhadap meningkatnya nilai komersial kawasan yang tinggi dan mudahnya aksesibilitas kcluar-masuknya wilayah yang berpengaruh terhadap perubahan harga tanah pada kawasan ini.
Berdasarkan kebijnkan RTRW 2004-2013 Koia Bandung, WP Gedebagc ditetapkan sebagai salah-satu wilayah pengembangan Kora Bandung ke arah timur bersama dengan WP Ujungbcrung. Kemudian dalam rencana strukiur tara ruang Kora Bandung, Gcdebage ditctapkan sebagai pusai primer yang baru (kcdua) pada wilayah timur Kota Bandung sctclah pusat primer pertaina, yaitu Inti Pusat Kota Bandung di sekltar Alun-alun. Artinya, scbagai pusat primer baru maka Gcdebagc sccara khusus berfungsi untuk mcngembangkan dan meningkatkan pclayanan pada berbagai sektor dcngan tujuan untuk mengurangi ketergantungan yang sangai tinggi terhadap inti pusat kota serta berperan untuk menunjang eksistensi wilayah kota yang telah ada dengan mcwujudkan pcrkembangan kota yang lebih merata antara wilayah barat dengao timur Kola Bandung. Kcmudian berdasarkan Perda Kota Bandung No. 6 Tahun 2006. maka Pusat Primer Gedebage kioi melayani dua wilayah pengcmbangan (WP) yaitu Gcdebage dengan jumlah crnpat (4) kccamatan dan 16 kelurahan
sorta
Ujungberung dengan empat (4) kccamatan dan 17 keluraban. Pada WP Gedebage, pusat sekunder yang bcrfungsi sebagai pcnyangga Pusat Primer Gedebage dan meratakan pelayanan pada skala bagian wi I ayah kota adalah Margasari di Kecarnatan Buah Baru (dahulu Kecamatan Margacinta).
54
3.2.1
Kondisi Geografi.~ dan Administrasi Wilayah Studi Wilayah
Pengembangan
Gcdebage
wilayah yang strategis, baik diriniau
sccara geografis mempuyai posisi
dari scgi perekonomian, maupun sosial
budaya karena pada WP ini terletak Pusat Primer kcdua Kota Bandung dan letaknya yang diapit oleh dua jalan aneri primer utama yaitu jalan raya SoekarnoHatta dan jalan tol Padalarang-Cilcunyi yang menghubungkan Kota Bandung dengan kota atau kabupaten lain disckitarnya, seperti Kora Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang. Sementara itu, jarak wilayah peugembangan terhadap Inti Pusat Kota Bandung rclatif dekat..Dari hasil observasi lapangao dan analisis data, jarak (lurus) dari wilayah pengembangan
ini ke inti pusat kota
berkisar 5,5 Km s/d 9,2 Km dan basil pcngukuran jarak (berdasarkau rule jalan),
jarak dari pusat adrninistrasi kecamatan tehadap inti pusat kola yaitu berkisar IO Kms!d20Km. Kctersediaan akses jalan yang baik dan letak yang strategis terhadap inti
pusat
kota
berdampak terhadap peningkatan
nilai
komersial
wilayah
pengembangan ini sehingga berpengaruh terhadap peningkatan harga tanahnya. Sccara adminisirasi,
WP Gedebage rnemiliki batas-batas administrasi yang
ditunjukkan pada gambar sebagai berikut.
·-
Gambar HI. 2 Batas Administrasi WP Gcdebage
55
-
Scpcrti yang telah dijclaskan
sebelumnya, dcngan ditetapkannya
Perda
Kola Bandung No.6 T ahun 2006 mengcnai pemekaran wilayah kccarnaian, maka
WP Gedebage saat ini memiliki empat (4) kecamatan dun 16 kelurahan dengan luas wilayah pengembangan mencapai ± 3.569 I la. Tcrjadinya pemekaran pada
wilayah
pcngernbangan
ini menurut
perda tcrscbut meliputi
perubahan
nomenklatur kccamaran, yaitu semula Kccamatan Margacinta mcnjadi Kccamatan Buahbatu dan pcmbentukan kecamatau baru, yaitu Kecamatan Gedebage dirnana wilayah kecamatan ini scbelumnya
merupakan
hasil
pernckarnn
wilayah
Kecamatan Rancasari. Pcmbagian wilayah dan Juas adrninisrrasi sctiap kclurahan pada WP Gcdebage dapat dilihat pada gambar bcrikut.
~ ..... l>:'4111o)1o1
1'.. 11, ..... ey)
-K<Jq:i~Cu...-. -
Kti'.rbin~mlllC"fq
Xthnt.111C1~ct4n kd'~n '-O•l!l"JroKl>lJI -Kd'rt'~11~~ -..:lttlftl\m.i..tto -
Ktlw.dl.anKll,#IJAA
.i.: . . . . ,. ,. .
••
-Y.dft111 M1n11hltt1,J
•
....u
Klftr:i.MnMmQ!,<'t' -Kl'iuim.,~~.-11~
-Kd\0,)1*o~.,.., K-1w11--..,.Y,'tfl~
,.......
Nn.Q
-----
·--------·-
(Sumbcr: Pcrda Kota Rnndung No.6 Tahun 2006)
Garnbar 111.J Pembagian Wilayah dan Luas Administrasi WP Gcdebage Dari garnbar di alas tcrlihat bahwa tcrdapat tiga kclurahan yang memiiki luas wilayah lchih dari 200 hcktar. Kctiga kelurahan tersebut adalah Kelurahan Raucabolang dan Cisarautcn Kidul yang berada di Kecamatan Gedebage dcngan
56
luas masing-masing
± 257 I-la dan ± 677 Ha dan Kelurahan Margasari di
Kecamatan Buah Batu dengan luas ± 227 Ha.
3.2.2
Pola Pcngguoaao Tanah WP Gcdehage Komponen utama pembentuk struklur ruang suatu kola adalah adanya
sistern jaringan jalan dan pola pcnggunaan tanah yang menunjukkan atau mcnccrminkan sistern aktivitas dari kota yang ditcrjcmahkan kc dalam ruang (Sidabutar, 1996:35 dalam Danarto, R, 2003). Dalam kouteks penggunaan tanah,
menurut Berke, P. R. ct.al, dalam bukunya Urban land Use Planning 5'h Edition (2006) rnendeskripsikan bahwa pol a pcnggunaan tan ah pcrkotaan rncrupakan suatu hal yang bersifat dinamis. Artinya, penggunaan tanah sclalu berkcmbang sciring dengan atau merespon dari pcrtumbuhan dan pcrkernbangan penduduk rnaupun pcrekonomian suaru kota, kebutuhan dunin usaha maupun untuk invcstasi
dan dipengaruhl oleh kebijakan yang diambil olch pemerintah. Dcngan melihar perkembangan pembangunan infrastruktur di WP Gedcbage serta kondisi nyata di lapangan, maka terlihat bahwa pola pcnggunaan tanah di WP Gedcbage telah mengalami banyak pcrubahan, khususnya tela.h terjadi pemanfaatan terhadap bidang-bidang tanah yang sebelumnya berupa sawah, telah berubah menjadi pcrumahan-perumahan, pusat pcrkantoran, industri & pergudangan, fasilitas olahraga dan pendidikan dan lain sebugainya. Pola penggunaan tanah di WP Gedebage menuniukkan pola penggunaan tanah bercarnpur atau mixed landuse antara kawasan perdagangan, pcrkantoran,
industri, kegiatan fuugsional dengan kawasan pcrurnahan. Pola mixed land use ini banyak terjadi di sepanjang jalan arteri primer Soekarno-Hatta dirnana pola ini mernberikan dampak tcrhadap gangguan transportasi seperri kemacetan di bcbcrapa titik tcrtenlu. Dampak lainnya dari pols mixed land use ini adalah mengindikasikan
bahwa pola pcnggunaan tanah di wilayah
ini
belwn
direucauakan dengan baik sehingga tidak mampu rnemberikan karakter pada wilayah.
57
Untuk mengetahui pola penggunaan tanah pada WP ini dapat dilihat pada garnbar IIl.4 dan Ill5. Dari kedua gambar tersebur jclas terlihat bahwa telah terjadi perubahan dalam pola penggunaan dan pemanfaatan tanahnya, Perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanah terjadi pada wilayah yang sebelumnya berupa persawahan telah berubah menjadi kawasan pemmahan dan permuk:iman sena telah berdiri pusat-pusat perkantoran, perdagangan, industri dan pembangunan sarana dan prasarana perkotaan seperti sarana olahraga terpadu Gedcbage serta terminal terpadu Gedebage.
58
, ....
....
'UH•
g ~
0..
3:
"., " c,"' c .... c ~ c:, c
"1j
t
!-
E v: ~
~ ~
r-
@
-"'
"
" s
<1l ClJ
i3
!).. V)
~
3.2.3
Kondisi Sosi.al Ekonomi Berdasarkan RDTRK Gcdcbage Tahun 2005 dan data yang diperoleh dari
Badan Pusat Statistik Kota Bandung, tingkat perkembangan
ekonomi
WP
Gedebage cenderung mcngalami peningkatan setiap tahunnya Pada saat ini, \VP Gedebage
memiliki
potensi yang besar untuk meningkatkan
perekonomian
wilayahnya disebabkan keberadaan pusat-pusat perdagangan bcsar pada wilayah
ini sepcrti Metro Trade Center, Pusat Grosir Makro, Superindo dan Carrefour kemudian pusat pelayanan terminal terpadu Gedebage yang scdang dalam proses pembangunan
di Kelurahan Cisaranten
Kidul, Kecamatan Gedebage dengan
kebutuhan tanah seluas ± 30 Ha, pelalcsanaao pembangunan pusat sarana olahraga terpadu Gcdcbage yang termasuk di Kelurahan Rancanurnpang, Kecamatan Gedebage dengan kebutuhan tanah seluas ±115 Ha, serta rencana pernbangunan akses Pintu Toi Gedebage yang menghubungkan Jalan Toi Padalarang-Cileunyi dengan Jalan Soekamo-Hana
dan jalan-jalan lainnya di Wilayah Gedebage.
Adapun manfaat dari sisi ekonomi
terhadap
pernbangunan tersebut adalah
rneningkatkan akrivitas ekonomi di wilayah ini dan somber daya kawasan yang pada akhirnya akan mempengaruhi peningkatan harga tanah di kawasan ini.
3.2.4 Kondisi Sosial Kependodukan Perkembangan suatu kota yang meningkat
dari waktu ke waktu akan
meningkatkan pula daya tarik kota tersebut untuk menarik penduduk dari daerah lain untuk bcrkerja atau mencari lapangan kerja baru. Dengan adanya kesempatan kerja yang semakin meningkat rersebut akan menyebabkan peningkatan jum!ah pcnduduk suatu kota (Sujarto,2008). Dengan dcmikian, akibat adanya peningkatan jumlah pcnduduk dari tahun ke tahun pada suatu kota akan meningkatkan kebutuhan
terhadap tanah
untuk
berbagai
kepenringan,
khususnya
untuk
memenuhi kebutuhan perumahan atsu perrnukiman wnrganya. Berdasarkan data kependudukan yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Bandung, maim total jumlah penduduk WP Gedebage pada tahun 2007 s/d 2008 ada!ah sebesar 215518 jiwa dan 217346 atau tcrjadi pcningkatan jumlah penduduk sebesar 1828 orang. Adanya peningkatan jumlah penduduk Ini akan berdarnpak
terhadap
peningkatan
kebutuhan
61
bidang
tanah, terutama
untuk
perumahan dan pcrmukiman. Kepadatan pcnduduk pada wilayah ini ditunjukkan
dalam gambar bcrikut.
II 1-,.lhU'I J.0(17
•1·abufl l00A
Kelurahan
(Sumbcr: BrS Kooi Bandung Tahun :00&·2009)
Gambar 111.6 Kcpadatan Pcnduduk per Kelu-ahan pada WP Gcdebugc Tahun 2007-2008
3.2.5
Kondisi JariJ1gan Jalao Wilayah Pengembangau Gcdebagc
Seperti ~wig telah diJda:,kan scbelumnya bahwa WP Gedebage rnemiliki posisi yang stratcgis dalam fung,~inya sebagai pusat primer kedua Kora Bandung. l'osisi yang srrategis ini dapat dilihat dari aksesibilitas dan jarak yaug relatif dekat
dcngan inti pusat kola lama Aksesibilnas ini ditunjukkan oteh tersedianyu jaringan jalun yang lengkap mcliputi hampir scmua klasifikasr kelas jalan meliputi kelas jalan ancri primer, yaitu Jalan Soekamo-l laua dan Jalan Toi Padaleunyi yang merupakan kc.anjutan dari Jalan Toi Cipularang. jalan artcri sekunder. yaitu
Jalan Ibrahim Adjic. Tcrusan Mohammad Toha. Terusan Buah Batu, kolekior primer sepcrti Jalan Margacinta. Ciwastra, Derwati, Gcdebage dill jenis jalan lokal sckunder seperti Jalan Cipemokolan, Cimcncrang, dan Rancabolang, Apabila dikaitkan eksisting)
dcngau
dcngan
kondisi
adanya perkembangan
ialan
yang ada saat ini (kondisi
kcgiatan di
perungkatan jalan dan jenisnya sccara signifikan
WP Gcdcbagc rnaka
membutuhkau
peuiugkatan
konstruksi, lebar/dimcnsi jalan, kelengkapan jalan (bahu, saluran sarnping dan
62
trotoiu
jalan)
sehingga
fwiBsi
jalannya
dapal
sesuai dengan a.laivitas
perkembangan kegiatannya. Salah satu contohnya, adalah kondisi eksistiog Jalan Ciwastra, dimana sebagian jaringan jalannya sudah tidak sesuai dcngan fungsinya sehingga sering menycbabkan kemacetan. Oleh sebab itu perlu adanya peuingkatan dan perubahan fungsi jalan tersebut untuk memenuhi kapasitas arus Ialu-linras. K lasitikasi terhadap jenis jalan ynng berada di WI' Gedebage ciao jeringen jlllaooya dapat dilibat pade garnbar 111.6.
Kemudian dilihat dari Peta Jaringan Jalan dari gambar IH.6 tampak bahwa jaringan jalan lebih banyak terdapat pada tiga kccamatan, yaitu Bandung Kidul, Buah Batu don Rancasari, Artinya, tingkat aksesibilitas clan proksimitas ketiga
wilayah ini lebih baik dibandingkan dengan Kecamatan Gedebage. Dengan demikian, untuk meningkad
klrususnya di Kecamatan Gedebage sebagai lokasi dari f'usat Primer. Kondisi fislk jaringan jaJ1111 di WP Gcdebage sebagian besar merupakan jalon aspal dan perkerasan beton temtama pada Jalan Oedebage, dik.aronakan pada salah satu ruas jalan ini lerdapat terminal peti kemas dan daetah indUW'i sebiogga kendaraan yang tergoloos kelas berot bnnyak melintasi jalan l.ni. Sebaglao jalan pada saat ini yang rusaJc alibllt fll\13 lalu lintas yang tinggi dan seringnya dili.ntasi kendaraan deogan tonase besar misalnya di sepanjang Iatan Gedebage, Ciwastra, Cipamokolan, dan Rancabolang memerluk.an peibaikan jaringan jalan sehingga diharapkan depat meningkatlcan aksesibilitas antara kawasan, balk di dalam WP Gedebage maupun di luar wP Gedeoage. Disarnping itu, perlu adwtya pembangunan jalan barn khususnya pada
kawasen yang direncanakan ukan dibangun berbagai fasilitas untuk menunjang Wilayah Oedebage sebagai pusat primer kedua Kota Bandung. Dengan adanya pembangunan ruas jalan-jalan baru maupun peningkatan ciao perawatan terhadap
jaringaa jalan yang sudah ada, selain rnendorong pcrtwnbuhan perekonomian dari pusat-pusat pclayanan dan mendistribnsikan volume lalu lintas lebih merata kc
•elurub wilayah perencanacn, juga akan berdampak terhadap kenaikan harga
lanah yang terdapat p~da wilayah ini.
..........
6J
__
3.3
Kebijakan Penataan dan Pemanfaatan Ruang WP Gcdebage Menurut skala pelayanannya, struktur kegiatan di WP Gcdebage yang akan
dikemhangkan rnencakup 3 jenis fungsi kota yaitu fungsi primer, fungsi sekundcr dan pusat tersier, dimana dalarn pengalokasian fungsi primer. sekunder dan tersier mempunyai bentuk kegiatan yang berbeda, Dalam pengernbangannya, struktur kcgiatan kota diarahkan dengan tuiuan menciptakan struktur kegiatan yang harmonis, dimana beberapa kegiatan dengan hubungan fungsional yang kuat
dialokasikan berdekaian, sedangkan yang tidak berkaitan dialokasikan terpisah. Pada Tabel Ill.Idapat dilihat jenis kegiatan primer dan narna instansinya atau lembaga yang terkait di WP Gedebage dalam kategori kcgiatan primer dan Tabel fTl.2 rnenunjukkan rencana struktur kegiatan di WV Gedebagc Tahun 2005-2010. Tabel Ill. I Kegiatan Fungsi Primer pada WP Gedebage No I
Jenis Kegiaian Primer Perkantoran Pemerintahan Regional
2
Perdagangao dan Ja~1
3
Pendidikan Tinggi
4 5
Kesebatan Terminal Pusat Sarana Olahraga lndustri dan Peraudanzan , (Somber: RDTRK 2005-2010 Gedebage)
I
6 7
Narna lns1a11si/Pusat Kegiatan PoIda Jawa Barat, Kantor Jasa Rahai]a:- Kantor Badan Perpustakaan Nasional, Kantor Porum Perhutani, Kam or Oinas Pertambangan dan Hncrgi Prov. Jabar, Kantor Bersama SAMSAT Kota Bandung, Kantor Dispenda Prov. Jebar, Kantor Komisi Pemilihan Umwn Kota Bandung, Kantor Dispenda Prov. Jabar, Kantor Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Jalan Prov. Jabar, Kantor Dinas Koperasi dan Ul<M Prov. Jabar, Kantor PT Penamina, Kantor Dinas Tata Ruang dan Pcrmukiman Prov. Jabar, Kantor Oadan Kearsipan Daerah Prov. Jabar, Kantor Bulog Divre Jabar, KPP Pratama Bandung Cicadas, Kantor Dinas Kehutanan Prov. Jahar, Kantor Sentral Pengelolaan Pos Bandung 40400, Kantor Disnakcrtrans Prov. Jabar, Kantor Pcrtanahan Kota Bandung dan Kantor Wilavah BPN Prov. Jabar Metro Trade Center, Pasar lnduk Gedebagc, Carrcfcur,Pasar Kordon dan Pasar Sao2gar .llrio Univcrsitas Islam Nusanlara (Uninus), STT Mandala, ST.lli INABA, LPKJA Rumab Sak:it Al lslaru Terminal TefMdu Gedeoazc lnroses peuzcmbanean) SOR Gcdebaae (proses pengembangan) Terminal Peri Kemas Terpadu Gedebagc
65
Tabel III. 2 Rencana Struktur Kegiatan di WP Gedebage Tahun 2005-2010
Fungsi Kegiaran Perumahan Pemcrintahan Perdagangan/Jasa
Indusir! dan Pergudangan Pendidikan Dasar
Bandung Kidul
Margacinla
Rancasari
•
•
•
•
•••
•••
•••
•••
• ••
•••
••• •• • • ••
...
-
-
•••
Gedeoage
• •••• •••• •••• •
Pendidikan Menengah
Pendidikan Tinggi
...
Kesehatan
... ,.
RTH dan Olahraga
•
.... ••
..
••
Makam
••
... .. ...
••
Peribadatan
Pusai Tersier
Pusa1 Sekunder Magrrsan
Pusai Primer
..
..
...• .. ..• ••
•
.... .. •• • •••
•• ••
..
••
(Sumber: ROTRK 2005-2010 Gedebage. Bappeda Kors Bandung} Kerernngan ·
•
: Skal3 lokaVLni1 Linglcuni;an: '" :
.,_..
: Skala koia : Sbb R
Bcrdasarkan kedua tabel di etas dan basil observasi di lapangan, lokasi beberapa jenis kegiatan primer pada umumnya terletak di sepanjang ruas jalan arteri Soekarno-Haue. Ila! ini menunjukkan bahwa ruas jalan ini mempunyai nilai ckonomis yang sangat tinggi seiring dengan pcrkembangan di wilayah timur Kota Bandung. Lebih lnnjut bcrdasarkan basil observasi di lapangan, pada umumnya rencana pemoangunan bcbcrapa jenis kcgiatan primer di WP Gedebagc tc!ah diterapkan pclaksanaan pembangunannya, scperti pcmbangunan pusat sarana olahraga Gedebage yang terletak di Kelurahan Rancanumpaog Kecarnatan Gedebagc, terminal tcrpadu Gedebage yang terletak di Kclurahan Cisarantcn Kidul, Kecamatan Gedebage. 3.4
Harga Tanah di Wilayab Pengcmbangan Gedebage Salah satu motivasi utnma dalam pengembangan suatu kota yang modern
adalah pengaruh dari pcrturnbuhan penduduk yang sernakin meningkat, kebutuhan terhadap lapangan pekerjaan, pcmerataan pembangunan, dan yang berkaitan
66
dengan usaha kegiatan industri rnaupun eksploitasi sumber daya alam (Sujarto, 2008). Dengan dernikian, beberapa
dalam
pengembangan
suaru kota maka terdapat
faktor yang turut mcmpengaruhinya yang meliputi faktor sosial
(kependudukan dan kesejahtcraan masyarakat), faktor ekonorni (pcnyediaan lapangan kerja dan politik perekonomian suatu negara) serta faktor pertanahan (pola penggunaan dan pemanfaatan tanah serta harga tanahnya). Wilayah Pengembangan Gedebage pada saat ini rnerupakan wilayah yang mengalami perkembangan fisik dan perekonornian yang pesat. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan pembangunan baik yang sedang dilakukan dan yang aka.n dilaksanakan, seperti pembangunan perumahan skala besar, rncnengah maupun kecil, pembangunan pusat-pusat perdagangan dan jasa, perbelanjaan, pcrkaruoran pemerintah dan swasta, pembangunan fasilitas sarana olahraga terpadu, rencana pernbangunan jalan tol yang menghubungkan GedebageUjungborung
rencana dibukanya akses pintu tol
Gcdebage yang
menghubungkan wilayah ini dengan jalan tol Padalarang-Cileunyi. Sernua kegiatan-kegiatan tersebut tentunya akan mernbawa dampak yang positif pada perkembangan WP Gedebage dan adanya dampak positif tcrsebut tentunya akan meningkatkan nilai dan potensi kawasan yang berimplikasi terhadap tcrbadap kenaikan harga tanah pada wilayah ini. Berdasark.an basil obscrvasi dan survei yang telah dilakukan, baik terhadap instansi pemerintah yang memiliki kewcnangan terhadap kebijakan pcnetapan harga tanah maupw1
dengan hasil
pcngamatan langsung
di
lapangan
mengindikasikan bahwa harga tanah pada Wilayah Pengembangan Gedcbage ini secara umum mengalami perubahan seiring pesatnya pembangunan berbagai sarana dan prasarana perkotaan pada WP Gedebagc sehagai wilayah yang diperuntukkan untuk perluasan dan pemcrataan pelayanan scrta pengeurbangan
Kota
Bandung yang sesuai dengan daya dukung clan daya tampung
lingkungannya. Perubahan harga tanah yang terjadi pada wilayah in.i disebabkan
tingginya keburuhan terhadap tanah untuk pembangunan, lokasi wilayah yang stratcgis yang didukung oleh sistcrn jaringan jalan yang tclah tersehar merata sehingga meningkatkan aksesibilitas menuju wilayah ini. Sementara itu, dasar pernikiran bahwa harga tanah di wilayah ini menga!ami peningkatan adalah
67
tingginya
perbedaan harga tanah pasar dengan harga tanah yang ditetapkan
pemerintah dengan rnelihat harga NJOP nya. Perbedaan yang tcrjadi hampir merata pada setiap kelurahan yang menjadi wilayab pengamatan,
3.5
Faktor-Fakter yang Diduga Berpengaruh Terhadap Harga Tanah Di WPGcdcbage
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya hahwa harga tanah adalah kemarnpuan tanah yang nilainya diukur olch harga nominal dari satuan mata uang dimana naik dan turunnya harga tanah pada dasamya dipengaruhi oleh banyak faktor yang masing-masing faktor tcrscbut saling tcrkait satu dengan lainnya. Bebcrapa penelitian mengcnai harga tanah perkotaan rnenunjukkan bahwa harga tanah perkotaan pada bebcrapa negara Asia tertnasuk Indonesia
dirasakan sanggat tinggi dibandingkan dengan daerah Jainnya (Sujarto, D, 2008). Dcmikian pula dengan WP Gedebage scbagai pusat perkembangan di wilayah timur Kota Bandung, harga tanahnya pun mcngalami pcrkernbangan. Beberapa faktor-faktor yang diduga berpengaruh tcrhadap perkernbangan hargu tanah pada wilayah ini diperolch dari basil studi literatur maupun basil survei langsung di lapangan, 3.5.1
Ketersediaan Jaringan Jalao Bila ditinjau dari jaringan jalan yang ada maka WP Gcdcbage memiliki
tingkat akscsibilitas dan proksirnitas yang baik sehingga dapat melayani pergerakan baik orang maupun barang. Hal ini snngat mcrnudahkan mobilisasi niasyarakat serta dapat menghemat waktu perjalanan. Dengan dcmikian, dilihat
dari ketersediaan jaringan jalannya, WP Gedcbage mempunyai potensi harga tanah yang tinggi karena telah tersedianya jaringan jalan yan baik dan tersebar
hampir merata pada setiap kecamatan dalam WP (lihat gambar IJL6). 3.5.2
Lokasi Rawan Banjir
Pada awal rnusim penghujan Tahun 2010, Kota Bandung dan beberspa wilayah pada Kabupaten Bandung dilanda banjir yang cukup parah, Banjir itu
68
sendiri didefiniskan
sebagai kenaikan
paras air di sungai sccara cepat yang
biasanya disusul oleh penurunan yang lebih lambat atau aliran dengan debit yang relatif tinggi dibandingkan
dengan keadaan biasa (Hehanusa, P.E., Gadis S.
Haryani, 2001dalam Maretini, S.R, 2005). Bencana banjir merupakan bencana yang dapat merugikan masyarakat dan mengganggu kegiatan di berbagai kawasan,
baik
kawasan
iempat
ringgal, perkantoran,
industri
maupun
perdagangan. Suatu wilayah yang masih sering terkena bcncana banjir pada umumnya akan mernpengaruhi minat masyarakat untuk mcmilih sebagai ternpat tinggal ataupun tempar berusaha sehingga mcmberikan pcngaruh yang ncgati f rerhadap harga tanahnya, Sccara urnum Wilayah Pengembangan Gedebagc merupakan wilayah yang rawan banjir discbabkan secara topografi, hampir scluruh wilayah ini rnerupakan dataran rendah dcngan tingkat clevasi 2 - S % (Marctini, S.R, 2005). Kondisi rawan banjir ini scrnakin diperburuk dcngan tcrjadinya pcndangkalan pada saluran-saturan draioase primer (sungai), sekunder dan tersier akibat rcndahnya
kcsadaran masyarakat dalam rucnjaga fungsi drainase dengan tidak membuang sampah scmbarangan sehingga mcnyebabk.an macetnya saluran pembuangan dan tcrjadinyn gcnangan pada bcberapa
lokasi, seperti Kelurahan Kujangsari,
Margasan, Cijawura dan hampir keseluruhan wilayah kelurahan di Kecarnatan Gedebage. Beberapa lokasi rawan banjir pada WP Gedebage dapat dilihat pada garnbar berikut.
69
I~
..f
I
3.5.3
Ketersediaaa Air Bersih Semua makhluk hidup membutuhkan air, khususnya air bcrsih untuk
kelangsungan hidupnya. Dengan
perkataan
lain.
ketersediaan
air
bersih
rnerupakan kebutuhan yang mendasar bagi makhluk hidup. Keberadaan surnber air bcrsih merupakan salah-satu Iaktor yang penting yang harus dipcrtimbangkan dalam menganalisis perkembangan harga tanah pada suatu lokasi, Pada saat ini kebutuhan rnasyarakat di wilayah studi akan air bersih dilayani olch Perusahaan Daerah Air Minwn (PDAM) Kota Bandung dan melalui air tanah yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Secara kualitas, air tanah yang dihasilkan pada daerah ini pada wnumnya masih belum memenuhi kriteria air bcrsih disebabkan masih berwarna kcruh, dan bcrbau (RDTRK Gedcbagc). Dalam rangka pemcnuhan akan kebutuhan air bersih kcpada masyarakat maka direncanakan pengembangan sistcm perpipaan disamping sistem perpipaan yang sudah ada saat ini schingga akses masyarakat untuk mendapatkan air bersih dapat lcbih mcrata, Data keberadaan air bersih dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi tiga (J) kategori berdasarkan besaran terteniu dan setiap kelompok diberikan nilai/skor dengan anggapan bahwa skor I (saru) unruk daerah yang pclayanan air bersihnya telo.h terpcnuhi, skor 2 (dua) untuk area yang tcrmasuk dalam rcncana pengembangan jalur pipanisas: air bersih dan skor l (tigii) untuk daerah yang kebutuhan air bcrsihnya belum terpenuhi. Pcmbagian kelompok ini berdasarkan pada area pelayanan air bersih eksisting dan rencana pengembangan area pelayanan. Rencana jaringan air bersih di WP Gedcbage
gambar berikut.
71
dapat dilihat pada
-· .
...~ :;;;-
,'
c ..
:C£ ~ ~ i:.., ~~
..·~.,. c,
.a=
1 Jl"
~
sli
t .•
a: ;! ,l! ~
~
c;
e
=l
,
~
"'~
=<
ft
en
-E" -= j
!:' 00
·;.g :,;,, ~~
i) e-" ......::_._
~~
£~ <
"'
I
:::
~ ~ ~
.. -6
)!~ E .j
~ ?-
:< ;/.
"'
~
...
CJ;
.2IU
] ~ ~
.e
'Eo
I
a)
·~
+
~
I
-~....
I
J.
0
§
.&>
E 1.1,
•
c
"~
I!.
3:J c
"
•
~
e~
~
•
,,~ 2 3
,..
e--,
3.5.4
Sistem Saluran Pembuanganffirainase Perturnbuhan dan perkembangan suaru kota selain mempengaruhi tata
guna tanahnya jugs akan mempengaruhi sistem drainase kota tersebut. Pengenian drainase tidak terbatas pada pengertiaa saluran yang dibuat manusia, tetapi juga termasuk sungai scbagai saluran drainase alam (saluran drainase primer). Berdasarkan penelitian, saluran drainase memiliki daya dukung yang terbatas dan hanya dapat menampung limpasan air pcrmukaan dalarn jumlah tertentu (Maretini, S.R, 2005). Sistem drainase yang baik diperlukan scbagai sistem pembuangan pada suatu kota. Diharapkan sistem pembuangan tersebut dapai menampung dan mengalirkan air hujan maupun buangan rumah tangga (sewerage) dengan baik.
Drainase pada Wilayah Pengcmbangan Gedebage terkait dengan keberadaan sungai-sungai yang mengalir yang melintasi wilayah ini. Sungai-sungai yang mengalir pada WP Gedebage meliputi Sungai Cipamokolan, Sungai Cisaranten dan Sungai Cinambo. Pada musim penghujan, sungai-sungai tersebut rncluap yang diakibatkan tidak mencukupi serta tertahannya aliran air pad.a gorong-gorong di Jalan Tot Padaleunyi sehingga mengakibatkan banjir dengan ketiaggian antara 0,5-1,5 meter (sekitar Jalan Cimencrang clan bagian selaian Kelurahan Cisaranten Kidul clan Derwati) (Maretini, S.R. 2005). Kritcria sistem drainase pada WP Gedebage dan gambar sistem jaringannya ditunjukkan oleh Tabel
111.3 dan
gambar ill.JO di bawah, Tabet lli.3 Kriteria Sistem Saluran Pembuangan/DrainascPcrkotaan Kriteria Tinggi
Sedang
Rendah
Ada sa!uran pembuangan yang
Ada saluraa pembuangan
Salman pembuangan lokal
dihubungkan dengan sistern
lokal
tidek memenuhi syarat
Ada saluran pembuangan lokal
Ada saluran pembuangan air
Tidak ada saluran
Ada sa!uran pembuangan air hujan
hujan
pembuangan air hujan
pcmbuangan yang terpclihara dengan baik
yang tereneana dengan baik (Sumber: Sarah. 1985)
73
-
~ ,.
.: ~ ~"
... :.,
•rJ>
c "' " -e
~~
~:..
~ :t
~ ~
"'..;;
c
fl~
-e-
s §
•
.. ..
~ ~ ~ v. c
c
•
~ !;
~ c ;;
~ ii
" ,,,§ ] c
fl) -'< ~,
·~§ :;2
N
"'...,... "
•• -:.>
.I!;·:::'.:
lE "8e
~ I
u;;:;,..
::; c g".~
:: a.
~
"'6
s: E
f"
uo
I "'
<
II
'" 0
._ ??.
"' "'
ot; ..0
"
"O
.,,;·,._,,
~I
t_
<,
"
0
I::<
::::
"'
+
"'=
·;; .... Cl
a
°"
·~ ..,
"'
"'"'c 0
o ~ 0
:::
.
@ ..0
E 0"'
..... ""
3.5.S
Ketersediaan Jaringan Listrik Kebutuhan listrik pada wilayah studi telah dipenuhi oleh PLN (Persero)
yang mclayani kebutuhan rurnah tangga, industri, pcrkantoran dan pelayanan/iasa. Pelayanan listrik di wilayah studi yang ada pada saat ini relatif telah mencapai seluruh masyarakat dan tersebar merata pada seluruh wilayah. Walaupun dernikian tidak mcnutup kemungkinan pihak PLN akan mengcrnbangkan pelayanan yang disesuaikan dengan perkembangan pernanfaatan ruang, dengan mengembangkan jaringan distribusi kelistrikan yang telah ada saat ini. 3.S.6 Keterscdiaan Sarans Transportasi Tingkat aksesibilitas suatu wilayah selain ditentukan dengan tersedianya jaringan jalan yang baik juga c.lipengaruhi oleh ada atau tidaknya moda transportasi umum yang melalui atau menuju lokasi tersebut, Seperti yang kita ketahui, transportasi merupakan prasarana untuk pergerakan orang atau barang. Dalam pelayanannya kepada masyarakai, rnoda transportasi dapat berupa angkutan bermcsin atau tidak bermesin, baik berupa roda 2 (ojek), 3 (becak) atau 4 (angkot). Semakin banyak jumlah jalur lintasan baik yang menuju lokasi
rnaupun dari lokasi mcnuju daerah pusat kota atau daerah lainnya dapat diartikan bahwa lokasi tersebut rnempunyai tingkat daya hubung ke suatu ternpat sernakin mudah dan cepat. Ketersediaan angkutan urnum akan mernudahkan pergerakan atau pcrpindahan baik untuk keluar maupun masuk kc suatu lokasi. lndikator yang dapat digunakan edalah jumlah rute yang melintas dan jarak pencapaian ke layanan angkutan umum tersebut. Berdasarkan data yang dipcroleh pada Tabel
111.9, pada WP Gedebage terdapat beberapa trayek nngkot yang mcnuju rnaupun keluar dari wilayah ini.
75
'label Ill. 4 Daftar Trayek Angkor Yang Melayani WP Gedebage No
Kcde Trayek
NamaTrayek
Jarak Trayek
Jumlab
(Km)
Annada
I
07
Cicaheum-Ciwastra-Oerwati
17
200
2
,
12
Stasiun Hall-Gedebage
21
200
16
Dago-RiungBandung
20,6
201
4
22
Sedecbana-Cipagalo
16,05
276
5
25
Ciwastra-Ujungberung
13,4
32
6
27
Cjjerah-Ciwastra-Derwari
22,3
200
7
28
Elang-Gedebage-Ijjungberung
22,45
115
8
29
Abdul Muis-Mengger
10,55
25
9
32
Cicadas-Cibiru-Panyileukan
13,65
200
(Sember: Keputusan Watikot1 Bandung No. 55 llJ<ep.055-HUK.12008)
3.S.7 Fasilitas Umum dan Sosial Utama Fasilitas wnwn yang diamati dan memberikan pengaruh terbadap harga tanah adalah fasilitas yang melayani keperluan rnasyarakat di wilayah penelitian
sehari-hari. Beberapa fasilitas umum yang termasuk dalam kategori tersebut adalah rumah sak.it, perguruan tinggi, pasar, terminal dan stasiun, Berdasarkan basil survei lapangan, diperoleh Jokasi beberapa fasilitas umurn tersebut Fasilitas umwn kesehatan diwakili oleh RS Al Islam (kode P 16) yang terletak di pinggir jalan Soekamo-Hatta, tepatnya tcrlctak di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan
Rancasari. Fasilitas pendidikan ditunjukkan oleh kcbcradaan Universitas Islam Nusantara (UNfNUS) yang dilam.bangkan dengan Pl 5. Universitas ini terletak di pinggir jalan Soekamo-Haua, yaitu termasuk kc dalam Kelurahan Sekej ati,
Kecamatan Buahbatu. Dalam kaitnnnya dengan harga tanah, pada umumnya, semakin dekat jarak bidang tanah terhadap fasilitas umwn, maka mempunyai harga yang semakin tinggi. Dengan jarak yang relatif dekar dan kemudahan dalam mencapai lokasi terscbut, merupakan faktor yang turut berpengaruh terhadap harga tanahnya.
Distribusi fasilitas umwn dan sosial hasil survci pada Wl' Gedebage dapat dilihat pada gambar berikut, 76
" ""0""
"i ~ ..0
0..
~
"'
~
-." ...;
;;;
0 Vl
.,,..
~
a:: 6
;..i
.,
.$
·~
. "';;;
"'
..I<
0
...;
-:;; .t:J
~
o
........
3.5.8
Kepadatan Penduduk
Informasi kepadatan penduduk mcmiliki arti yang penting dalam menenrukan perencanaan suatu kota. Berdasarkan kenyataan di lapangan. tingkat kcpadatan penduduk
ini dijadikan
dasar uruuk mengetahui tinggi rendahnya
tingkat
penggunaan tanah di suatu kota. Secara umurn dapat dinyatakan bahwa scmakin tinggi tingkat kepadatan penduduk suatu kota tingkat
kepadatan bangunan
selalu diimbangi olch tingginya
atau kawasan terbangun dan mengindikasikan
semakin tingginya tingkar penggunaan tanah, Faktor ketersediaan
tanah yang
bcrbanding terbalik dengan
pennintaan
kepadatan penduduk
menjadikan
tcrhadap tanah semakin tinggi. Artinya, dcngan selalu bertambahnya tingkat kepadatan penduduk bcrarti permintaan akan tanah juga meningkat scdangkan tanah yang tersedia tida.k pernah bertambah..
Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusai Statistik Kota Bandung. jumlah penduduk pada WP Gedebage pada tahun 2007 dan 2008 mengalami peningkatan scbcsar 0.8 person, yaitu sernula jumlah penduduk scbcsar 215518 jiwa menjadi sebesar
217346. Dcngan luas wilayah sebesar ± 35,69 Km2,
penarnbahan jumlah penduduk berarti berpengaruh terhadap besarnya tingkar kepadatan pcduduk, yaitu sebesar 6039 Jiwa/Km2 mcnjadi .l 6090 Jiwa/K.m2.
Penambahan jwnlah penduduk ini hampir terjadi mcnyeluruh di sctiap kelurahan, Rerdasarkan kepadatan
data yang diperoleh, lima kclurahan penduduk tertinggi
yang mempunyai
tingkat
secara berurutan adalah Kelurahan Mekarjaya,
Manjahlega (Kecamatan Rancasari), Kelurahan Kujangsari (Kecamatan Bandung Kidul), Margasari dan Cijawura (Kecamatan Buah Batu). Akibat terjadinya
peningkatan jumlah penduduk, berpengaruh
terbadap permintaan
keburuhan
terhadap tanah, yang tentu saja berpengaruh terhadap harga tanahnya, Tingkat
kepadatan penduduk pada WP Gedebage ditunjukkan olch gambar berikut.
78
Peta Kepadatan Penduduk WPGcdebnge Tahun 2007 - 2008
-"'e•m11i1n
ll•d""• "'J
-
•
. '''
I ~angal kendoh
-2Rcndo.~ 3 1<•"19n£ 4 T1riu-a
CWtclt)I l\ud. loya~&iflfthl Nlt.1 l:l-tflt~l J~~fVlll•t.g#1iuSAPJl~ rro
-
SllM1P.i.. Pl~A4nwwt.u)Xotttl~ .O~J't44,7llrt} Ki.i..l'.l..U-.L'l.t.. .. 1.,.h2oot•Xlll
5 S:r12•t Tinge:
Garnbar 111.12 Tingkat Kepadatun Penduduk WI' Gcdcbagc Tahun 2007 - 2008
79
3.5.9
RTRW Kota Bandung Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW)
didefinisikan
sebagai
wujud
struktural dan pola pemanfaatan ruang atau wadah yang memberikan manfaat
yang luas dan berkelanjutan terhadap suatu ruang atau wilayah (UU No. 26 tahun 2007 rentang Tata Ruang). Dcngan demikian, supaya mampu memberikan manfaat yang luas dan berkelanjutan terscbut maka diperlukan suatu perencanaan terhadap penataan ruang iru sendiri. Scsuai dengan UU ini, rencana tata ruang dirumuskan secara berjcnjang mulai dari tingkat yang sangat umum sampai tingkar yang sangat rinci seperti dicerminkan dari tata ruang tingkat provinsi. kabupaten, perkotaan, desa dau bahkan unruk tata ruang yang bcrsifat temaris, misalnya untuk kawasan pesisir, pulau-pulau kecil.jaringan jalan dan scbagainya. Kota Bandung dalam beberapa tahun tcrakhir ini tclah mengalami perkembangan kola yang luar biasa Pcrkembangan kola yang dimaksud bukan saja terjadi dalam aspck ekonomi dan sosial budaya, tetapi juga dalam aspok pcmanfaaran ruang kola dalam hal ini pcmanfaatan tanahnya, Penumbuhan ekonomi. sosial budaya dan pemanfaatan tanah yang pesat tersebut menyebabkan pengcndalian perkembangan kota semakin sulit dilakukan tcrrnasuk di dalam pengcndalian penggunaan dan pcmanfaatan tanahnya. Dengan mernpertimbangan pcrtumbuhan dari faktor-faktor tcrscbut, maka pengembangan Jan penataan ruang Kota Bandung perlu dilakukan secara terpadu dan mcnyeluruh. Unruk memaduserasi kan pertumbuhan dan perkembangan kota terscbut, maka Rencana Tata Rua.ng Wilayah Kota Bandung digunakan sebagai pedornan dalam pemhangunan kota secara menyeluruh .. Pernanfaatan ruang kota secara serasi, selaras dan seimbang serta sesuai dcngan peruntukkannya akan menjaga kola tersebut dalam rnenjamin dun. mclcstarikan sumbcrdaya alam yang terkandung di dalamnya. Oleh kareua itu, semakin tinggi tingkat produktivitas dan kesesuaian perencanaan tata ruang suatu wilayah dcngan pola pcmanfaatan dan pcnggunaan tanahnya, maka akan mcrnpengaruhi pcningkatkan tcrhadap harga tanahnya.
80
3.5.10 .Jarak dari Pusat Kota (CBD) Dalam teori lokasi yang telah dij claskan sebelumnya rnenyatakan bahwa salah satu faldor yang dapat meningkatkan harga bidang tanah pada suatu kota adalah tingginya tingkat aksesibilitas
bidang tanah tersebui.
Dalam hal ini,
aksesibilitas termasuk jarak dari lokasi ke pusat kota. Pusat kota dalam pcnelitian ini adalah Pusat Primer Gedebage yang wilayahnya termasuk dalam Kelurahan Cisaranten Kidul, Rencabolang dan Cirnincrang, Kecamatan Gcdcbage. Pusat primer ini direncanakau sebagai pusat kegiatan utama dari perdagangan, perkantoran dan jasa sehingga pada diperkirakan mempunyai harga tanah yang tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya, Barga tanah di pcrkotaan akan scmakin meningkat apabila faktor jarak dari lokasi bidang tanah tcrsebut berada scrnakin dekat dengan pusat kota.
Meningkatnya barga tanah di perkotaan juga disebabkan olcb tersedianya prasarana dan sarana perkotaan yang lengkap sehingga semakin dckat suatu kawasan dcngan pusat kota scmakin tinggi harga tanahnya. 3.5.11 Legalitas Tanah faktor kepemilikan tanah rnerupakan salah satu faktor yang berpengaruh tcrhadap harga tanah. Faktor ini tcrkait dengan kepastian hukum (Iegalitas) kepemilikan tanah terhadap subjck kepemilikan yang bisa dilakukan oleh perorangan, institusi baik pemerintah maupun swasta terhadap scbuah atau
beberapa buah bidang tanah. Tinjauan rnengenai status kepernilikan tanah ini sebcnarnya merupakan tinjauan yang spesifik mengcnai status legalitas yang dimiliki oleh pcmcgang hak alas
Lanah apakah
dimana kewenangan pemberian sertifikai Pertanahan Nasional.
81
sudah bersertifikat atau belum
ini dimiliki oleh instansi Badan
BABIV
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARGA TANAH DI \VP GEDEBAGE
Pada bab sebelumnya telah dibahas mcngcnai beberapa teori lokasi dan pengaruhnya tcrhadap harga tanab. Teori Von Thunen dikenal sebagai teori lokasi ilocation theory), Burgess (concentric zone theory) mengcnalkan istilah Central Business District (CBD), Hoyt (sector zone theory) mendeskripsikan bentuk pertumbuhan suatu kota dalam bentuk lateral dengan kawasan perumahan atau pennukiman banyak berkembang pada lokasi yang mempunyai kedekatan dengan akses jalan dan transportasi, dan Harris & Ulman (multiple nuclei theory) menjelaskan bahwa suatu kota akan mengalami pertumbuhan dengan mernbentuk inti-inti pusat kota yang baru. Sernentara iru, dari hasi l penelitian rnengenai harga tanah perkotaan yang telah dilakukan sebelumnya menjadi pedoman dalam penentuan kriteria faktorfaktor yang akan digunakan. Meojadi pcdoman karcna hasil penelitian mereka berdasarkan wilayah yang sama, yaitu pcrkotaan dan faktor-faktor yang digunakan masih relevan dengan kondisi wilayah penelitian Namun penentuan faktor-faktor pengaruh harga tanah pada penelitian ini tidak hanya dilandaskan dari basil-basil penelitian sebelumnya, akan tetapi juga berdasarkan dari basil survci lapangan yang dipandu kuisionerdi wilayah penclitian. Survei lapangan ini ditujukan kepada para pemilik bidang tanah yang telah memenuhi kriteria
penelitian, yaitu pemilik bidang tanah kosong yang akan dijual dan apabila di atas bidang tanah terdapat bangunan maka pcnetapan harga hanya terhadap bidang tanahnya, pemilik bidang tanah yang terletak dipinggir jalan atau dekat dcngan jalan utama sehingga mempunyai nilai yang strategis dan aksesibilitas yang baik.
Untuk mcngctahui Jebih jauh seberapa besar hubungan dari faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah, rnaka pada bab ini akan dilakukan analisis basil dan pembahasan meliputi analisis peogambilan sampel, analisis terhadap faktor ynng diduga berpeogaruh terhadap harga tanah, analisis regresi
82
linier berganda unruk mengetahui
bentuk/model harga tanah dan analisis SIG
untuk menentukan bobot dari setiap faktor pengaruh, mengetahui pola penyebaran harga tanah pada WP Gedebage serta untuk menghasilkan peta kelas harga tanah. 4.1
Analisis Peogambilan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan rnelakukan survei lapangan meliputi observasi dan wawancara yang dipandu dengan pengisian kuisioner kepada beberapa pemilik bidang tanah. Observasi bertuj uan untuk memperoleh karakteristik dan posisi bidang-bidang tanah dan wawancara yang dipandu pengisian kuisioner bertujuan umuk rnengumpulkan Iaktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap harga
tanah,
Sebaran lokasi pengambi Ian sampcl penelitian
dapatdilihat pada Lampinm 1. Sementara itu, data sekunder meliputi data spasial dan data atribut pcndukung penelitian lainnya. Data ini diperoleh dari survei ke beberapa instansi pemcrintah, seperti Bappeda Kota Bandung, Distarcip Kota Bandung, KPP Praiama Bandung-Cicadas dan Bandung-Karees, BPS Kota Bandung dan Kantor Pertanahan Kota Bandung. Pada umumnya data spasial yang diperoleh dalarn bentuk digital, narnun tcrhadap data yang rnasih bersifat analog, dilakukan proses pendigitalan dcngan melakukan digitasi on screen. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode pengambilan sarnpel tidak acak dan disesuaikan dengan tuiuan penelitian, yaitu menghasilkan peta kelas harga tanah atau dikenal dengan metode non probability purposive sampling. Penilaian dan pertimbangan dalam mernilih sampel disesuaikan dengan
k.ritcria yang dtentukan, yaitu sampel berupa bidang-bidang tanah kosong atau apabila terdapat bangunan, maka penilaian hanya berdasarkan harga tanahnya saja. informasi harga tanah diperoleh langsung dari peruilik tanah ataupun kcrabat yang terkait Iangsung dengan si pemilik tanah, lokasi bidang tanah berada pinggir jalan atau dekat dengan jalan utama sehingga memiliki uilai strategis berupa
aksesibilitas dan proksimiras yang baik dan bidang-bidang tanab tersebut tcrletak di WP Gedebage.
83
Responden dalam peoclitian ini adalah pemilik bidang-bidang tanah yang
akan dijual dan terletak di WP Gedebage. Namun karena beberapa keterbatasan di dalam penelitian ini seperti keterbatasan waktu peoelitian, kendaJa yang terjadi di lapangan sepeni tidak bertemu dengan responden, kondisi menuju lokasi bidang tanah yang sulit dijangkau akibat banjir, maupun keterbaiasan biaya dalam pcnelitian menyebabkan jumlah kuisioner yang terkumpul dan layak untuk digunakan dalarn analisis bcrjumlah 35. Ke-35 sampel tersebut tersebar di 12 kelurahan dari total t 6 keturahan yang ada dan diharapkan informasi yang diperoleh dari basil kuisioner dapat mewakili perilaku populasi pada wilayah studi.
Data yang digunakau dalam penelitian ini dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu data ordinal dan data rasio. Data ordinal dihasilkan dari kuisioner tcrhadap responden berupajawaban dari beberapa pertanyaan seperti: Menurut Bapak/lbu, apakah harga tanah di WP Gedebagc senantiasa bcrubah setiap tahun'? Menurut Bapak/Ibu, apakah perubahan harga tanah tersebut ccndcrung scmakin rneningkat/menurun? Meourut Bapak/Ibu, apakah faktor-faktor yang mcmpengaruhi harga tanah di WP Gedebage? Data rasio yang dihasilkan dipcroleh dari data jarak setiap bidang tansh terhadap bebcrapa kriteria penilaian serta data statistik seperti data tingkat kepadatan penduduk sctiap kelurahan, lnfonnasi mengenai posisi setiap hidang tanah diperoleh dari hasil survei lapangan menggunakan OPS handheld dcngan lingkat ketelitian saat peogambilan data sebcsar 2-4 meter. HasiJ survei menggunakan GPS tersehut meoghasilkan data berupa koordinat UTM setiap bidang tanah sehingga dapat diketahui pasti jaraknya terhadap kriteria yang tclah
ditentukan. Berdasarkan kondisi dalam pengarnbilan sampel diharapkan dapat
mewakili populasi dan memberikan basil yang representatif dalam analisis terbadap Iaktor-faktor/variabel-variabel yang diduga berpengaruh tcrbadap harga tanah. Distribusi sampel penclitian dan kisaran harga pasar tanah pada sarnpel dapat dilihai pada Gambar IV. l dan Tabel IV. I. &4
--
t6
~~~'ii>· a::.,c -~
,.
I
•
•
.,,..,"'
c
~e
-··-
.
fl
u00 ..c. ., 0..
~ ~c
~
..
ro
s.
-0
Q.
~
:€
to
Q
.,
z
Q
'1'-~· t.,o I .
~· ~
~ol:qi
• •
0..
u
a-.,
(/)
I!~
~$-c
~
I
Ee
I
~ .t
••
. ;;; ::::
I
:
·-"'.... ..0
Q
..a
>~ ~
.,
a
~'
~
,. 'ee... l:i' -·· ·..
-
~.
..0 -N r-u-erv- • ..c-r--.-:iec, :::...c..1.0..C...~ C
;:a_
0
"' 00
Tabel IV. l Lokasi Sampel Bidang Tanah dan Kisaran Harga Tanah di WP Gedebage NO
Lctak Administras; Sampel Bidan.g Tanah
Kisaran Harga lanah (P""'1) (Rp)
~
I
Kelurahan
Kecamatan
I
Mc11gi;er
Bandung Kidul
Rp J.OOl).00(),- -Rp 3.500.000,-
2
Batunw>gi;ol
Randung Kidul
Rp. 2.500.000,·
J
Kuja.igiari
llaudun~ Kidul
Rp 550.000,· - Rp 1.200.000,-
4
Cipamokolan
Rancasari
Rp J.000.000. -
5
Derwati
Rancasari
6
Manjahlega
Rancasari
Rp 625.000,- - Rp 1.;?00.000,-
7
Mekarjaya
Raoca~
Rp 1.200.000,. - Rp 1.soo.000
8
Sekejati
Ruah ll.ru
Rp 1.500.000,· - Rp 2.20().000
9
Cijawura
Buali Bam
Rp 750.000,- - Rp 2.300.000,-
10
Margasati
Buah Batu
Rp 600.000,· - Rp 2.000.000,:-
II
Raneabolang
Gcdebage
RP 4.500.000.·
12
Ciiuin<.T.mg
Gedcbagc
Rp 100 ooo.• - Rp4.ooo.ooo,.
Rp 600.000,--Rp
750.000,·
' (Sumber: Hasil ourver, 2010)
4.2
Analisis Statistik Terhadap Faktor yang Diduga Berpengaruh terbadap Harga Taoah Pcrkotaan Faktor-faktor yang diduga bcrpcngaruh
terhadap harga tanah dalarn
penelitian ini disusun dan ditentukan dari basil kajian!studi literatur sebelumnya dan survei pendahuluan yang tclah dilakukan. Faktor-Iaktor tcrsebut disusun dalam bentuk pertanyaan-penanyaan
dalam kuisioner penelitian.
Kemudian
setelah dipcroleh data basil jawahan responden terbadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner dilakukan pcngolahan dan analisis data.
Analisis
statistik
dalam
penelitian
un
digunakan
untuk
mengidentifikasikan faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah dan untuk
mengetahui
hubungan/korelasi dari sctiap faktor yang diduga
berpengaruh terhadap harga tanah. Kernudian basil analisis statistik digunakan untuk membcrikan
informasi berupa nilai/bobot dari setiap faktor pcngaruh
terhadap harga lanah tersebut. Sctelah diketahui bobot setiap faktor yang diduga berpengaruh, selanjutnya hasil analisis ini digunakan untuk memperoleh model pcndekaian (model regresi) yang dipcrlukan untuk merumuskan harga tanah di
86
wilayah studi. Untuk keperluan analisis statistik dalam pcnclitian ini, digunakan pcrangkat hmak/tool SPSS versi 17
4.2J
Aoalisis Faktor terhadap Data Haslt Kuisiener Scperti yang Lelah dijclaskan pada bab dua scbelumnya, analisis taktor
merunakan bagian dari analisis statistik multivariate yang digunakan untuk menyusun kcmbali faktor-faktor hasil pengamatan berdasarkan rnernilih
kriteria-kriteria
rertcntu.
menjadi lebih sederhana
Kriteria-kriteria
ini digunakan
untuk
faktor-faktor pengaruh harga tanah yang digunakan dalam proses
analisisnya. Berdasarkan basil obscrvasi tcrhadap objek bidaug tanah dan wawancara yang dipandu kuisioner tcrhadap para pcmilik bidang tanah rersebut diperoleh bcrbagai informasi diinginkan
meliputi
karakteristik
bidang
tanah,
dan faktor-faktor yang rurut mempcngaruhinya.
harga tanah yang Informasi
fakror-
faktor pengaruh harga tanah ini didapatkan dari jawaban tcrhadap pertanyaan-
pcrtanyaan berdasarkan
dalarn
kuisioncr,
hasil kaiian
Pcngclornpokkan
Pertanyaan
literatur
faktor-faktor
dalam
dan survei
tersehut meliputi
kuisioner telah disusun pendahuluan sebelumnya, faktor lokasi,
ketersediaan
jaringan infrastruktur, kepadaran penduduk, kesesuaian dengan RTR W dan
kepastian hukum bidang tanah. Selanjutnya, kelompok faktor tersebut diuraikan menjadi beberapa Iaktor sesuai dengan sifatnya, Kelompok faktor lokasi mcliputi faktor aksesibilitas, dilalui oleh angkutan umum, keterdekatan dengan pusat koia/CBD, keterdekatan dcngan fasilitas
urnum dan sosial pcrkotaan, Kelompok faktor ketcrscdiaan
jaringan infrastruktur meliputi jaringan air bersih, jaringan Iistrik dan jaringan d.rainase perkotaan, Faktor kepadatan penduduk diwakili oleb tingkar kepadatan penduduk setiap kelurahan. Faktor kcsesuaian dengan RTRW terdiri dari rawan bencana banjir, potensi dikembangkan sebagai wiiayah perurnahan dan landuse wilayah. Kelompok Iaktor kepastian hukum diwakili oleb telah bersertifikat atau tidaknya bidang tanah.
87
Terhadap setiap faktor pengarub terscbut dibuat kodenya yang benuiuan untuk memuclahkan dslam analisis, Faktor aksesibilitas bidang tanah (X 1 ), aspek bencana yang difokuskan terhadap daerah rawan banjir (X2), tersedianya jaringan air bcrsih (XJ), jaringan drainase (X4). tersedianya jaringan listrik (XS), dilalui oleh
angkutan
umum
(X6),
tingkat
kepedaran
penduduk
(X7),
potensi
dikembangksnnya sebagai wilayah pemmahan (X8). kesesuaian landuse dengan HTR W (X9), keterdekatan dengan tasilitas umum {X IU), keterdckatan dengan pusat kota!CflO (Xl 1) dan berseni fikat atau iidaknya bidang tanah (X 12). Seperti telah dijelaskan sebelumnya, pertanyaan-pertanyaan tersebut dipilih berdnsarkan
hasil studi literatur dan mclihat kondisi di lapangan saat dilakukan survci pendahuJuan (reconnaiss(ince).Seiiap pertanyaan dalam kuisioncr memiliki dua opsi jawaban yaitu harga tanah rurut dipengaruhi atau tidak dipcngaruhi
faktor-Iaktor rcrsebui. Berikut mi adalah
oleh
data yang dipcroleh berdasarkan
kuisioncr ~ftng dijawab olch ke-35 rcspondcn ditunjukkan dalam Tabet IV.2. label IV. 2 Data Hasil Jawaban Kuisioner >le
XI
X2
XJ
X4
XS
X6
X1
X8
X9
XJO
XII
XI?
I
,,
II)
Ill
ft)
I)
Ill
Ill
Ill
0
TD
TO
TO
Tl)
TO
TO
n
TT)
rn
'"
TD
1
0 TO
"0
111
l
"TD
II)
n
m
I)
rn
m
m
n
4
Tl) D 0--- e-·-· 11)
o
IU
I)
m
I)
D
'Tu-tn
0
D
D
.)
0
TU
TI)
Ii)
'l"l)
n
D
11
TO
I ri
111
I TO
t,
n
1
I)
n
TD
D
n
ro
D
'"
11)
ru
••
rn
[)
re
D
"n
8
IJ
D
TO
TD
l)
ll)
TD
l)
•HI
m
ll}
D
D
n
11
IU
tu
m
I)
lu
n,
o
TU
iJ
TiJ
D
l)
0
D
rv
D
rn
u
n
i;
n
II
D
0
()
D
0
TD
TO
I)
o u
0
D
D
17.
Cl
u
l)
0
l)
m
TD
D
0
D
D
l)
13
0
D
to
D
D
D
TD
TO
m
ll
D
D
IV
u
' I}
i)
"11)
I}
u
u
s
•
t
rn
Iu
-
--
14
0
Ill
·11)
IS
D
TD
0
0
0
()
u
0
D
TD
I)
16
0
0
ru
"ID
TO
I)
TD
TO
I)
m
n
D
....
0
m
';'i)
TD
m
;;
m
Ill
I)
01)
D
•m-
n
TD
D
.,
n
TD
T'.}
n
~.)
11}
n
I~
D
TI)
TD
D
TD
TD
m
11)
D
20
I)
m m
TD
lD
ll
TD
TO
TD
' 22
D
I
I)
ru ni-
17
21
·-·
---
'!1)
I TD TD
..
-
m w~m
m ·1ro - TO TD I rn 0 lo' I' TD 0
88
0
--
TD
'D
m
~o-· -~m- -rro
o~
TI;- -
m·- m
TO
ro
Im
ro Im
-
I lJ
-o
1ir - tr+ TO
D
TI)
D
'rn
l)
I
I
I
24
D-
Im
D
i)
11)
TD
lo
lro
rro
1 rn ru
u
rn
2(.
I)
rn
o··-··
2!
D
'!'O
TO
TD
TD
1'0
t)
'~1)
28
o
1U
TO
TD
I)
TD
I)
-if-
I)
TD . ··-TD
15 -r-r-:
I)
... -fo
n
TD
-·
fu--- "ii.f'
TD
fl
[)
TD
11)
I)
I!J'!'
TD
11)
r)
TD
11
Tl'
,__ -;(I
X2 ~
o--·-
TU
D
)5
-··m-
-
ll
- TO -··1P
l'
TD
'!'11
X4
x~
xr-1
·o--··
i)-- -·
m
TD
-to
I)
TD
TD
1---···· f)
TD
TD
D
TD
TD
TD
I)
if ___
'm
m
I)
-
Tr>
..
ru -- -TD
I
D
0 L)
'i'i) ___
TO !l
1n
X6
X7 X8 (Sumbcr: H;ull Survei, 2010)
TU
- re
y5-
rr-··-
TD
TT>
ll)
D
ID
I
0
. ·- -+-0
fij-
------m o
m
I D
D
T:)
rff -
D
-i-u
I
'If-
'm
D
;
·· re- m-
. 11l
i
I
ii
TD
m m
ffi=
D
Tl)
1
!)
D
'o
-
-m m
D
n --
J)
D
rn
0
I'll-
1l' Xl2
-·o--f-11i D
TD
D
X9
XIO
XII
TD
Kcternngan T3bcf IV.~: D
. Dipcut;,a1 uhi
TO
: fldak Dipengarulli
Dut11 yang tcrdapat pada Tabel JV .2 kernudian dlpindahkan ke dalam lembar
kerja yang ada pada tool SPSS dun dianalisis
secara benahap
menggunakan analisis faktor, Dari analisis faktor tahap pcrtama dipcrolch hasil bahwa nilai KMO MSA-nya lcbih dari 0.5 yaitu sebcsar 0,559. Nilai .KMO MSA menunjukkan tingkat korelasi antar faktor pcngaruh dengan rentaug uilai uruara 0 - I. '\/ilai KMO MS/\ yang diharapkan adalah lebih hcsar atau sama dcngnn Cl.~(?:
0,5). Artinya, dengan nilai KMO MS/\ yang lcbih bcsar atau sama dengan 0,5 rnaka data responden yang diperoleh dapat dilanjutkan untuk proses analisis lebih
lar~uL (Tabel lV.3). label IV.3 KMO dan Bartlcrt's Test (Iuhap I)
Kaiscr-Meyer-Olkin
Measure of Sampling Adequacy.
llartktt's Test ofSphericity
I
0.559
Approx. Chi-Square
J28 ..S9S
df
66
Sig. [Surnber: Hasil A11ali:iis)
89
.000
I
Pada
tabel
berikutnya diperolch label Anti-image Matrices, yang
digunakan untuk menentukan kriteria faktor yang layak digunakan untuk proses selanjutnya. Pada label tersebut, yang perlu diketahui adalah nilai dari Ants-image
Correlation yang menunjukkan besarnya korelasi parsial antar faktor bebas (independent). Nilai korelasi parsial ditunjuk.kan oleh sejurnlah angka yang memiliki tanda • dan memhentuk diagonal pada matriksnya yang menandakan besaran MSA (Measure o/"Samplinf!: Adequacy). Nilai MSA ini berkisar antara 0 sampai l , dengan kritcria:
Nilai MSA ~ l. artinya faktor tersebut dapat diprcdiksi tanpa kesalahan oleh faktor lain dan bisa dianalisis lebih lanjut. Nilai MSA > 0,5, artinya faktor tersebut masih bisa diprediksi dan bisa
dianalisis lebih lanjut. Nilai MSA <0.5. artinya faktor tersebut tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis Iebih lanjut, atau dikeluarkan dari faktor lainnya, Berdasarkan tabulasi Anti-image Matricenya, nilai MSA untuk masingrnasing faktor sebesar: 0,41() (XI): 0.399 (X2); 0.563 (X3); OJ15 (X4); 0,618 (XS); 0,590 (X6); 0,437 (X7); 0,598 (X8); 0,532 (X9); 0,570 (XlO); 0, 578 (Xll);
0, 623 (Xl 2). Berdasarkan teori mengenai nilai MSA, maim faktor-faktor yang layak untuk dianalisis adalah faktor-faktor dengan nilai MSA lcbih besar dari 0,5.
Dcngan demikian, dari basil analisis rersebut terdapat faktor-faktor bemilai kurang dari 0,5 yaitu X l, X2, dan X7. Faktor yang harus dikeluarkan pertama kali dari proses analisis adalah faktor dengan nilai MSA paling kecil yaitu faktor X2 (Aspek Bencana). Hasil analisis faktor Tahap I lebih lcngkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 2.
Tahap selaniutnya adalah rnelakukan analisis faktor dengan kembali memasukkan faktor-faktor yang didnga mempengamhi h.'l.rga tanah ke dalam tool SPSS dcngan rneniadakan faktor X2. Dari analisis ini diperolch hasiJ sebagai
bcrikut (Tabel TV.4):
90
Tabel IV .'1 KMO dan Bartlett's Test (Tahap 2)
KMO aud Bartleu's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Tes! uf~pbericity
0.591
Approx. Chi-Square
I
IC)'/.641
df
551
Sig.
.000
(S:11111!~i::t: Hnsil P.J\3.lis::;. 201 O)
Dari basil analisis Tahap 2 terlihat bahwa nilai KMO-MSA nya rnembesar yaitu 0,591 yang artinya faktor-faktor yang diduga mempengaruhi harga tanah semakin mcnguat pengaruhnya terhadap harga tanah, Nilai setiap Iaktor pada analisis Tahap 2 ditunjukkan dalam 'Fabel Anti-image Matrices adalah: 0.401 (XI); 0,640 (X3); 0,758 (X4); 0,589 (X5); 0,572 (X6); 0,501 0,554 (X9); 0,507 (XlO); 0,583 (Xl 1) dan 0,628 (X12).
(X7); 0,654 (X8); Namun yang perlu
diperhaiikan adalah rnasih terdapatnya nilai MSA kurang dari 0,5 yaitu faktor aksesibilitas terhadap jelan (XI) sebesar 0,401 schingga berdasarkan kriteria nilai
MSA, maka faktor tersebut hams dikeluarkan dan dilakukan analisis selanjutnya (Tahap 3). Hasil analisis
faktor Tahap 2 selengkapnya dapat dilihat pada
Lamptran 3. Karena masih terdapat saru faktor yang mcruiliki nilai MSA kurang dari 0,5, yaitu XI, maka perlu dilakukan pemilihan faktor untuk dianalisis kcmbali, Hasil analisis faktor Tahap 3 rnemberikan nilai K~IO MSA scbcsar 0, 621 (Tabel 1V.5).
T abel IV. 5 KM 0 dan Bartlett's Test (T ahap 3.) KMO and U•rtlctl's Test
1~~i;"1-M~yc1-0.i~i1: M~~>uit u[ Satn~li'..'ll ,~Ji:<jU1i
Approx, ( .ht-:"lf!l•':ln:.
"
U<
Sig.
. ~·.I1
0 6~
~,,
Q,).607
,J
.QQ(j
{Sumbcr: Hasil Analisls. 2010)
9I
Dari hasil analisis 'l'ahap 3 terlihat bahwa nilai KMO-MSA nya kembali rncmbesar yaitu 0,621
yang artinya faktor-faktor yang diduga mempengaruhi
harga tanah sernakin kuat pengaruhnya tcrhadap harga tanah. Nilai setiap faktor pada analisis Tahap 3 dipcrolch dari Tabel Anti-image Matrices adalah: 0,643 (XJ ); 0, 759 (X4): 0,558 (XS); 0,592 (X6): 0.484 (X7); 0,624 (X8); 0,589 (X9); 0,625 (XIO); 0,556 (XI I) clan 0,701 (Xl'l). Hal yang menarik adalah nilai dari faktor kepadatan penduduk (X7) menurun, yang sernula bemilai 0,501 menjadi 0,484 sehingga kurang dari nilai yang disyaratkan yairu 0.). Dengan demikian. diperlukan analisis faktor tahap berikutnya untuk memastikan nilai sctiap faktor tidak. ada lagi yang kurang dari 0,5. Hasil analisis fakror Tahap 3 ini selengkapnva dapat dilihat pada Lampiran 4. Analisi» faktor Tahap 4 dilakukan karena masih terdapat faktor yang berniiai kurang dari 0.5 yaiiu faktor kepadatan penduduk (X-1). Sehingga faktor ini
tidak dimasukkao Ice dalam pengolahan data analisis tahap berikutnya. Selanjutnyu, dengan ruelaku.kan tahap yang sama seperti iahap-rahap analisis sebelumnya, diperolch hasil analisis Tahap 4 sebagai berikut (Tabel IV .6) Tabel lV.6 KMO dan Bartlett's Test (Tahap 4) KMO ud Ba.rtlell's Test
Kaiser-Meyer-Olcin Measure ofSarnplill!\ Adequacy. artleu's Test ofSphericity
Approx. Chi-Square
0.628
85.5541
361
df Sig.
.00~.
(Sumber; 11.asi] twa.l:ili. 2010i
Setelah melakuk.an analisis faktor Tahap 4, pada tabel Anti-images Matrices diperolch hasil berupa nilai setiap faktor adalah: 0,661 (X3); 0,762 (X4); 0,597 (XS); 0.591 (X6): 0,606 (X8); 0,613 (X9); 0,568 (XIO): 0.544 (Xi I); 0,664
(X12). Dari basil yang diperoleh pada analisis faktor Tahap 4, terlihat bahwa
semua fa.ktor yang diseleksi tidak ada lagi faktor dengan nilai MSA kurang dari 0,5, artinya tidak perlu
lagi mengekstraksi faktor-faktor yang diduga
mernpengaruhi harga tanah sehingga dapat dilanjutkan pada tahap analisis faktor
92
selanjutnya, Hasil
analisis faktor Tahap 4 selcngkapnya
dapat dilihat pada
I .arn pi ran 5. Screlah diperolch taktor-fakror yang mcmiliki nilai lebih besar dari 0.5 maka tahap sclanjutnya adalah melakukan analisis faktor unruk rnengetahui nilai dari seriap faktor berdasarkan komponennya
pengaruh).
Pada iahapan
(pengclompckkan
faktor-faktor
ini. faktor-faktor yang diperoleh dari analisis
foktor
lahap 4 (sembilan faktor) kembali dimasukkan ke dalam pengolahan data SPSS. Dari basil analisis
ini diperoleb nilai KMO MSA dan nilai sciiap fakror dalarn
tabel Anti-images Matrices-tq« sarna deng.an nilai KMO MSA hasil analisis faktor Tahap 4. I'abel IV.7 KMO dan Banlcu's Tc.
dr
36
Sig.
.000
1Swr11t<:r. ""''' Anahsis.111101
93
Tabel IV.8 Communalities <:ontm11n:1litits
Initial
Ex!raction
rersedian}'a Jaringan Air Bersih (PDAM)
1.000
.720
Kondi~i Saturiln
1.000
.715
Pcmbuangan Yang Rail. Tersedranya Janngan Ltsoik
1.000
Oilalui Angkot
1.000
rolensi \J1kemlr.»gi:2n
:;,::,:~::7 I
'Oi:kat Dcngaa Fasum
r---
n .......... ~ ....~.
UXJI)
i.ooe 1.000 : nnn
Q
D~·&"' CvD Kepastian H ukum
.65~
~1 :~~, ·1 .620
\Sumba: llasil Anahsis. 2010)
Tabcl IV. 9 Nilai Setiap Fakior Hasil Anal isis Total V~ri31!<'£xplaincd Initial Eigenvalues
Cumpo tent
Total
~·<.of Variance
Extraction Sums of Squared Loadings
Cumulative'!:~
To!al
~~of vuriancc
Cumulative 04
I
2.639
29.328
29.328
2.63!
29.32.8
29.J28
2
2.064
22.930
52251
2.064
22.930
52.2571
3
1.361
15.120
67.378
1.361
IS.120
67.378
4
.819
9.103
76.481
5
.720
8.001
84.482
6
_4.7~
~.Ul
89.764
7
.360
3.995
93.759
~
.301
3.343
9?.102
9
.261
2.898
100.000
(Sumter. 11,..,;J l\nalisi<. 20101
94
Scree Plot
•
?.
.. ' ;
~
s
iii
GS
u -·r-1
., I
-1
•
-·
I
1
•
•
•
•
•
Gambar JV .2 Tarnpilan Scree Plot Hasil Faktor Analisis I'abel !V.10 Nilai Komponen Utama Setiap Faktor
Componenl
Tcrsedianya Jariogan l\ir
I
~
3
.756
.340
.181
-.083
-.091
-.028
•.605
Bersih (PDAM) Kondisi Saluran
Pembuangan Yang Bail.. Tersedianya Jaringan Listrik
I
.836
.540
I I I
Oilalui Angkot
-.543
.593
.163
Potensi Dikembangkan
.482
.071
.729
.23i
.750
_163
-":""' .... JJ
.L..t"t
~"
._4go
.085
.870
-.091
.5Z9
-.458
.J60
I I
I
\VilaY"'4il Perumahaa Kescsuaian RTR W Dckat Dc.r.ga.n. rasum Dekat D<:ngan CBD Kopastian l Iukum
l
I
Extraction Mdht'ld: Principal Compoocra Analysis.
($umber. Ila.ii Ana!isi<. 2010)
95
I
Berdasarkan tabel maupun garnbar yang dihasilkan dari analisis faktor yang mempcngaruhi harga tanah dapat dijetaskan hahwa pada Tahel l V .X
Communalities rnenunjukkan nilai variansi dari setiap faktor dimana nilainya selalu positif Dari label tersebut, nilai variansi terbesar dari masing-masing faktor
adalah nilai faktor potensi unruk dikembangkan
sebagai wilayah perumahan
dengan nilai variansi sebesar 0,769 dan yang terkecil adalah nilai variansi dari faktor kedekatan dcngan fasilirasumum sebesar 0,491. Psda tahcl IV.9 mcnunjukkan nilai masing-masing
faktor yang dianalisis.
Tcrdapat dua macam hasil yang diperoleh dari tabel tersebut, yaitu Initial
eigenvalues dan Extraction Sums of Squared Loading. Pada Initial Eigenvalues menunjukkan nilai
pcrscntasc [bobot/skor} dari faktor yang ierbentuk, yang
apabila semua fakior tersebut dijumlahkan secara berurutan rnenunjukkan jurnlah
yang
faktor
digunakan,
yaitu:
2,639+ 2,064+1,361 +0,819+0,72+0,475+-0,360+0,301 +0,261 = 9
(scmbilan
faktor). Dari analisis nilai Initial Eigenvalues tersebut maka dapat disirnpulkan bahwa persemase/bobot terbesar dari faktor yang rnernpengaruhi
harga tanah
adalah sccara berurutan yaitu ketersediaan jaringan air bersih (X.1) sebesar 29,328%,
kondisi
saluran pcmbuangan
yang baik (X4) sebesar 22,930%,
ketersediaan jaringan listrik (X5) sebesar 15, 120%, faktor dilalui umum (X6) sebesar 9, 103%, potensi untuk dikembangkan perurnahan (X8) sebesar
R,001%,
oleh angkutan
sebagai wilayah
kesesuaian dengan RTRW (X9) sebesar
5,281%, kcrerdekatan dcngan fasilitas umum (XJO) sebesar 3,995%, keterdekatan deugan CBD (XI 1) sebesar 3,343% dan adanya kepastian hukum (X12} sebesar 2,898%. Dari analisis Extraction Sums of Squared Loadings menunjukkan jumlah komponen faktor yang diperoleh, yaitu tiga kompoaen dengan nilai rnasingmasing 2,639, 2.064 dan 1,361. Ketiga komponcn ini dapat rncnjelaskan 67,4 % dari keseluruhan Iakior yang digunakan berpengaruh terhadap harga tanah bahkan komponen pertarna rnarnpu rnemberikan pengaruh sebcsar 29.328%.
Pada Gambar IV.2 Scree Plot menunjukkan jumlah faktor yang terbcntuk denzan rnelihat banvaknva slope dengan kernirinuan vans c ., ,, ,; ::::;.. hampir sama. Pada
96
gambar tersebut ada 9 titik yang dihubungkan
oleh 8 garis yang rnemiliki
kemiringan yang berbeda. Tiga garis pcrtarna mempunyai kemiringan slope yang harnpir sama sehingga ada tiga faktor yang terbentuk. Setclah iru, ada lima gans lain dengan kerniringannya harnpir sama namun berbeda dengan kerniringan slope dari tiga garis yang pertarna,
Tabet
rv. 10 menielaskan rnengenai
nilai korelasi antara suatu faktor
dcngan komponen yang terbenruk. Pada taktor rersedianya jaringan air bersih nilai korelasi faktor ini tcrhadap komponen l adalah 0,756, komponcn 2 adalah 0,340
dan komponen J adalah 0, l 81. Karena nilai korelasi tertinggi pada kornponen
maka faktor ketersediaan jaringan air bersih termasuk komponen 1. Pada faktor kondisi saluran pembuangan, nilai korelasi Iaktor ini terhadap komponen I adalah 0,836, kornponen 2 adalah -0,083 dan komponen 3 adalah 0,091.
Karena nilai korelasi teninggi pada komponen I rnaka faktor kondisi
saluran pernbuangan (drainasc) tcrmasuk komponen I. Pada faktor keiersediaan jaringan listrik, nilai korelasi faktor ini terhadap kornponen I adalah 0.5,10. komponen 2 adalah -0,028 dan komponcn 3 adalah 0,605. Karena nilai korelasi tertinggi pada komponen ) maka faktor ketersediaan jaringan listrik termasuk komponen 3.
Pada Iaktor dilalui oleh angkutan urnum, nilai korelasi taktor ini terhadap komponen 1 adalah -0.543.
komponen 2 adalah 0593 dan komponen 3 adalah
0, 163. Karena nilai korclasi tertinggi pada kornponen 2 maka faktor dilalui oleh angkutan umum termasuk kornponen 2.
Pada faktor potcnsi dikcmbangkan sebagai wilayah perumahan, nilai korelasi H1!..1or ini terhadap komponen I adalah 0.482, komponen 2 adalah 0,071 dan komponen 3 adalah 0, 729. Karena nilai korelasi tertinggi pada komponen 3 rnaka faktor potcnsi
dikem bangkan sebagai
wi la ya h pcmmahan
tcrmasuk
komponen .1.
Padn faktor kesesuaian tcrhadap RTR W Kot11 Bandung nilai korclasi faktor ini terhadap komponcn
I adalah 0,237, komponen 2 adalah 0,750 dan
komponcn 3 adalah 0.163. Karena nilai korelasi tertinggi pada komponen 2 maka faktor kesesuaian dengan RTR W Kota Bandung termasuk komponeu 2.
97
Pada faktor kcterdekatan dengan fasiliias umum nilai korelasi faktor ini terhadap komponen I adalah 0.451, kornponen 2 adalah 0,234 clan komponcn 1
adalah -0.480. Karena uilai korelasi tertinggi pada komponen 3 maka faktor keterdckatan dcngan fasilitas umum termasuk komponen 2. Pada faktor keterdekaran dengan Central Business District (CHO) nilai
korelasi taktor ini tcrhadap knmponen 1 adalah O.O!lS. kornponen 2 adalah 0,870 dan komponcn 3 adalah -0,091. Karena nilai korelasi tertinggi pada kompoucn 2
maka faktor keterdckatan dcngan CRO termasuk komponen 2. Pada faktor kcpasrian hukum dari bidang tanah nilai korelasi faktor ini
terhadap komponen I adalah 0.529. komponen 2 adalah -0,458 dan knmponen 3 adalah 0,360 Karena nilai korelasi teninggi pada komponen I maka faktor keterdekatan dcngan CBD termasuk komponen I. Dari hasil analisis dan pcrhirungan nilai fakior di atas, maka dapat dlketahui bahwa tcrdapat tiga komponcn utama yang rncmuat setiap faktor scsuai dcngan nilai korelasinya tcrhadap komponen tersebut. Kc1ig11 komponcn bcserta faktor yang termasuk dan nilai dari sctiap komponen iersebut dapat dilihat pada Tabel IV. l l. Tabcl IV. I I Komponcn Utama llasil /\nalisis Faktor Komponen I
.
Poktor-foktor yni•.- 1etliba1
% Komponcn
Keiersediaa» jari11ga1a ait bcn.ih.
29.328
-
Koudi>i baik,
~IUJdll
P""'W..111an
)'I.Ilg
Kepastian llu~-um 1crtiadap
bidang tanah 2
oilai~;
oleh
anglnnan
umum,
-
22.930
Kciciuaian dengan RTRW. Kedekatan
3
CBJ.J
Tersedianya jaringan li:strik, Potensi untuk dikembangkan sebagai wila)'llll perumaban.
Keterdekatao
dengan
fasilitas umum (Swnbcr. Hasil Analisis. 2010)
98
15.120
4.2.2
Analisis Regresi Lmier Bergaada terhadap Faktur-Faktor Pengarub HargaTanah Analisis regresi tinier berganda digunakan untuk menguji hipotesis yang
digunakan dalarn penelitian ini tcntang ada tidaknya pcngaruh dari faktor-Iaktor
yang digunakan terhadap harga
tanah, mengetahui
signifikan atau tidaknya
hubungan faktor-faktor tcrsebut, mencntukan nilai koefisien korclasi rnasing-
masing faktor dan menghasilkan model regresi harga tanahnya Dalam penelitian ini analisis regresi linier berganda dilakukan terhadap faktor-faktor yang diduga berpengaruh rerhadap harga tanah dengan karakteristik seiiap faktor mempunyai informasi kuantitatif berupa jarak atau jumlah tertentu terhadap kriteria yang tclah
ditentukan (faktor kuntinyu) dan faktor yang memberikan informasi kesesuaian terhadap kriteria yang ditetapkan (fak:tor diskret). Faktor-faktor kontinyu meliputi:
jarak bidang tanah terhadap jalan arteri, jarak bidang tanah terhadap jalan kolektor.jarak bidang tanah terhadap C8D (Pusat Primer Gedebagej.jarak bidang tanah terhadap pusat pcrdagangan'jasa {MTC). jarak bidang tanah terhadap pusat industri/pergudangan terhadap
perguruan
(Terminal
Peti Kemas Gedebage).
jarak bidang tanah
tinggi (Uninus) dan tiogkat kepadatan
penduduk setiap
kelurahan letak bidang tanah. Faktor-faktor diskret terdiri ala': kesesuaian dengan
RTRW, keterscdiaan jaringan listrik. ketersediaan jaringan air bersih, ketersediaan saluran pcmbuangan (drainase) serta kepastian hokum terhadap bidang tanah dengan mengetahui telah memiliki sertifikar atau tidak suatu bidang tanah hasil
survei.
Data jarak bidang tanah terhadap setiap kriteria yang ditentukan diperoleh dari basil survci lapangan yang kemudian diplot dalam pcta dasar dan dilakukan overlay terhadap setiap layer peta yang meliputi layer peta adrninistrasi wilayah penclitian. layer peta jaringan jalan. layer peta fasilitas umum dan sosial, dan layer
peta penggunaan tanah
yang ada di Wt' Gedebage. Kemudian data tingkat
kepadatan penduduk diperoleh dengan melakukan penclitian pada data statistik penduduk Koia Bandung yang diterbitkan oleh BPS Kota Bandung.
99
4.2.2. l Model Statistik Rcgres] Linier Bcrganda Model
statistik
yang ditcrapkan dalam
pcnclitian
umuk mcngctahui
hubungan faktor-faktor pengaruh terhadap harga tanah di WP Gcdebage diperoleh berdasarkan hasil analisis regresi tinier bcrganda. Untuk menguji signifikan atau tidaknya hubungan faktor-faktor tersebut digunakanlah uji statistik (uji Fisher)
dengan rnenerapkan taraf nyata (a) 0,05 (5%) atau tingkat kepcrcayaan 95%. Bentuk persarnaan regresi tinier berganda dalarn pcnelitian ini diformulasikan scbagai berikur:
Y = ao
1-
b.X, + b2X2 ~ ... + b1.X1.
Dimana: Y = Faktor/variabel rcrikat (dependent) X = Faktor/variabel bebas ( independent) a.,, b,, b2,
... ,
b~-= kocfisien rcgresi faktor (bitangan konstanta)
Dari pcrsamaan diatas, model rcgresi lmier berganda yang dapat dibentuk
dari faktor-faktor yang diduga herpengaruh terhadap harga tanah dalam pcnclitian
ini yaitu:
v = no+
b1X1
1-
tnX2 ... b)XJ ...
b,x~
+ b~X$ 1
b~
1 b1X1 '
bqOQ+b10Dw-1 b 1U11-b12V12+ bu011 <• n L>imana: a,,. b1 •... b11 •
XI
Kocfisicn yang harus diteotukan
e
Jarak bidang tanah kc jalan arteri (meter)
X2 -
Jarak bidang tanah kc jalan i>olektot (meter)
X3 = Jarak bidang tanah terhadap CBD (meter) X4 = Jarak bidang tanah tcrhadap pusat pcrdagangarvjasa(meter) X5 = Jarak bidang tanah terh.'IC!ap pusat industrirpergudangan (meter) X6 = Jarak hidanlJ ranah terhadap rumah sakit (meter) X7 =
Janik bidang tanah terbadap perguruan tinggi (meter)
X8 =
Tingkat kepadatan penduduk (orang/KM2)
D9 -
Kesesuaian dengaa RTRW
D l0 =
Ketersediaan jaringan listrik
JOO
bsX8 +
D 11 D 12 = I)
Ketersediaan jaringan air bersih
Ketersediaan saluran pembuangan
13 = Kepastian hukum bidang tanah Y=
Harga tanah
4.2.2.2 Hasil Uji Regres!Linier Berganda Dalam pelaksanaan uji regresi linier berganda, ada atau tidak adanya hubungan (korelasi) setiap faktorlvariabel dinyatakan dengan koefisien korelasi
atau dinotasikan dengan simbol ..r''. Nilai r tersebut dapat pula diartikan sebagai tingkat kelcuatan hubungan antara dua faktor atau lebih (bcsarnya kontribusi yang
dibcrikan oleh faktor/variabel yang mempengaruhi), baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun hal yang terpenting dalaru melihat hasil uji regresi tinier berganda
adalah nilai dari koefisien determinasinya (R2). Koefisien deterrninasi adalah
ulcuran (besaran) untuk
mcnyatakan tingkai
kckuatan
hubungan
antar
faktor/variabel yang dinyatakan dalam benruk persen (%). Untuk menentukan keeratan hubungan/korelasi antar faktor/variabeltersebut dituajuk.kan olcb nilainilai koefisien korelasi pada tahel IV.12.
Tabel lV.12 Nilai Koefisien Korelasi
- ~...... No
l ---··--2
--
Nilai Koefisien Korelasi (KK)
I
Makna Nilai Koeflsien Koretasi
0
I
Tidak ada korelasi
--
---o
I
Korelasi sangat rendah/lemah sekali
3
0,2
Korelasi rendah/lemah tapi pa,;ti
4
0,4
Korelasi yang cukup berarti/s.ignTftkan
5
0,7
6
0,9
7
KK=l
-·-1
Kcrelasi yang tinggi/lruat
-
Korelasi yang sangai tinggi/kuatsekali Korelasi sempurna
(Sumbet': Hasan, M.I. 2009)
Kemudian
j
uji statistik regresi linier berganda dalam penclitian ini
mcnggunakan uji statistik secara serentak dimana pengujian terhadap hipotesis
JOI
I
I
kocfisien regrcsinya dilakukan serentak atau bcrsarna-sama mcmpengaruhi harga tanah (Y.) Tahap-tahap pengnjiannya adalah sebagai berikut: a.
Menentukan formula bipotesis Pengujian hipotcsis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu kcputusan untuk rnenerima atau rnenolak Dalarn uji
hipotcsis,
keputusan yang dibuat
hipotesis.
dapat rncngandung
ketidakpastian, artinya keputusan dapat bernilai benar atau salah, sehingga mengandung resiko. Pengujian hipotesis merupakan bagian terpenting dari analisis statistik, karcna berdasarkan pengujian tersebut, kcputusan atau pcmccahan terhadap persoalan sebagai dasar penelitian lebih lanjut dapat terselesaikan. Dalam penelitian mi, formula hipotesis dan taraf nyata (n) nya adalah: Ho = Tidak. terdapat hubungan dari faktor-faktor yang diduga berpengaruh tcrhadap harga tanah. HJ = Terdapat hubungan dari faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah. Taraf nyata yang digunakan (c) sebcsar 5%. Faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah meliputi
faktor kontinyu dan diskret. Faktor kontinyu scpcrti fuktor jarak bidang tanah terhadap jalan aneri (XI), rerhadap jalan kolektor (X2), rerhadap CBD (X3), pusat pcrdagangan atau jasa (X4), pusat industri/pergudangan (XS), rwnah sakit (X6), perguruan tinggi (X'/). tiog.kat kepadatan pcnduduk (X8) dan faktor diskret berupa kescsuaian bidang tanah tcrhadap
RTR W (09), ketersediaan jaringan listrik (DI O), kererscdiaan jaringan air bersih (D 11 ), ketersediaan
saluran pernbuangan/drainase (D 12) dan
kepastian status hu.kwn bidang tanah (D 13 ).
b.
Mcnentukan anatisis llul.l1111gau antar Iaktor Uniuk mengetahui signifikan atau tidaknya hubungan antar faktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah mcnggunakan model rcgrcsi linier berganda perlu dilakukan uji analisis. Dalarn penelitian ini, uji
analisis hubungan yang diterapkan berdasarkan uj i terhadap koefisien korelasi antara faktor terikat yaitu harga tanah dcngan rnasing-masing
102
faktor bebasnya (uji kocfisicn korelasi Pearson). Nilai koefisien korelasi inilah
yang
memberikan
petunjuk
atau arah
hnhungan
antar dua
faktor/vanabel. Jika nilai koefisien korelasi positif, maka hubungan dua faktor scarah, sebaliknya bila nilainya negatif maka hubungan antar faktor
tersebut berlawanan dan apabila nilai koefisicn korelasinya nol, berarti tidak ada hubungan diantara kedua variabel rersebot, Pelaksanaan uji ini menggunakan salah satu menu analisis yang terdapat pada SPSS versi 17.
Bcrdasarkan hasi I anal isis korelasi huhungan antar faktor, dipero leh data sebagai bcrikur:
Tabel JV. 13 Nilai Koefisien Korelasi Pearson Setiap Faktor Pengaruh Terhadap I larga Tanah Faktor/
Jo.:ilai Kocflsim Pcarsoo
Variahel
Fa"10< lkbas
~-·~·~--
Harga
XI
·0.575•
X2
X'
X4
'(5
.0.194- ~-·-0,456' o.T36- 0.331"
X7
X6 0230
.O.~
Tanzh
·-
XS
09
010
011
Oil
.0.335'
0,320"
-
0).46
0.)QQ•
..
(Swnber. HaSJI Aaal1S1S, 2010)
Keterangsn: ... :"a..\:torsigni.!ika.npada tingkat t..-cpcc;a,aaJ9j~~Jan \ m~ •• Fa.k:or diduga signifikan berdascrkan kriteri:? mlai korehtsi
Berdasarkan nilai kocfisien korelasi Pearson (r) yang diperoleh dari Tabel Statistik, nilai r untuk taraf signiftkansi 5% (uji satu arah) dan 1% (uji dua arah) dengan jumlah sampel 3:> masing-masng sebesar U,334 dan U.430. Deegan demikian, dari tabel £V .14
di alas dapat disimpulkan
bahwa
faktor-faktor yang mempunyai korclasi atau hubungan yang signifikan terhadap harga tanah terdiri dari faktor jarak bidang tanah terhadap jalan
arteri (Xl), jarak bidang tanah tcrhadap CBD (X3), tingkat kepadatan penduduk (X8), dan ketersediaan
saluran pembuangan/drainase
(D 12).
Namuo apabila ditinjau dari kriteria koefisicn korelasinya, maka faktor
jarak hidang tanah terhadap pusat indusiri/pergudangan (X5), kesesuaian terhadap RTR W (D9) dan kepastian hukum terbadap bidang tanah pun
103
1)13 0}6l"
disertakan (Dl3) dalarn analisis.
Hasil dari analisis korelasi antar faktor
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6. Menentukan basil regresi linicr bcrganda terhadap faktor terpilih
c.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, analisis regresi linier berganda yang dilakukan rcrhadap faktor terpilih berrujuan unruk menguji signifikan atau tidak signifikannya bubungan lebih dari dua Iaktor dengan mclihat koefisicn
korelasinya.
Hasil
analisis
regrest
linier
bergandanya
ditunjukkan sebagai bcrikut:
Tabcl fV.14 Model Summary llasil Rcgrcsi Std. Error.of !he
Estimate
R Squorc Ch•ngc
Pada tabel IV.! 5 memberikan infonnasi mengena.i nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,672 clan koefisien determinasi (R1) sebesar 0,450 yang mcngindikasikan bahwa hubungan antara faktor-faktor pengaruh yang digunakan terhadap harga tanah cukup signifikan. Tabel IV .15 llasil Analisis Variansi ANOVA' Sum of SfJU(lTCS
Model
I
a,
Mean Square
df
Regression
J.706EIJ
7
2.438El2
Residual
2.0~3F:LJ
27
7.71SRI I
Total
3.790£13
34
f
Si.~.
J.160
.014'
Predictors: (Ccn~121.nt) Kepastien I lukum Bida.ngTenah, Jarak Bidang Tanah Thd Pusat 1
Industr-sPergudangan.Kesescaian den~.anR'fR..W. Tingka; kepadaten penduduk per keluraban
(Orang/Km2). Jarak BidangTanah 'Jhd Jalan Artcri, Kctcrscdlaan saluran pemhuangan, Jarak llidang Tanah ThdCBD
!.-----~ ··-
-
-
··--·
b. Dependent Variable: llarJl' Tanab (Rupiah/M2)
-
104
-
Dari tabel lV.16
mengenai analisis
diperoleh nilai F hit:ung
variansi (!\NOVA) model regrcsi
untuk sarnpel dam sebanyak 35 dengan derajat
bebas (db) pcmbilang (vi} dan penyebut (v2) masing-masing sebesar 7 dan 27 adalah 3.160 dengan tingkat signifikansi 0,014. Berdasarkan tabcl
distribusi F dcngan db (vi) =7 dan
r hitung yang lebih
besar dari F label, menunjukkan bahwa model rcgrcsi linier yang dihasilkan dapat dipakai untuk memprediksi harga tanah. d.
Meoentukan basil uji hipotesis model regresi Berdasarkan nilai f hirung yang diperoleh. yaitu sebesar 3.J 60 dan berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yaitu: Ho ditcrirna (H1 ditolak) apahila l)c <
Fa(7.27J
Ho ditolak (H1 diterima) apabila Fo > Fn11.211 Maka Ho ditolak ateu H1 ditcrima. Artinya, terdapat hubungan antara faktor-faktor yang diduga berpengaruh cerhadap harga tanah. e.
Menentukan harga koefisien regresi Koefisien regresi mcrupakan suatu bcsaran yang menunjukkan hubungan setiap faktor bebas yang digunakau terhadap faktor terikat, yaitu harga
tanah, Tanda positi f ataupun negatif mcnunjukkan arah hubungan tersebut. Apabila bcrta.nda positif maka hubungan suatu faktor terhadap harga ranah adalah searah dan apabila
berlawanau arah.
Besarnya
bernilai
harga
ditunjukkan oleh tabel IV. I 6.
105
negatif maka huhungannya
koetisicn
regresi
setiap
faktor
Tabel IV.16 Koefisien Regresi Faktor Pengaruh Harga Tanah
SWl:lardi1.cd
Uu)tarttlvdin:d Codl"kicnl$ MO
I
II (Con'1ant)
Sld.1'lror
1791514.174
Jarsk Oldang Tllnlh Tbd Jolan
Coefficiencs BClB
Sig.
1
1061S64.IS6
1.688
.103
·717.731
426.76'
·.561
-1.682
.1oi
Jank Oidang Tl!llah Thd cno
-394.599
64Un
-.719
·.615
.S4l
Jarok Bid3!1g Tonah 1'hd ~
487.HO
S73.~6S
900
.849
.401
40.•~7
-.227
·1.3)6
.19)
S7709.1n
~9VJS'l Ill
.019
.(>97
.923
.$:1luru.n
202917.161
S?GOJJ.722
.07~
310
.736
Kcpa
S7881H79
417a36 761
177
A1li::1i
I nchlslri.'l'c'i'Jd""i"" ringka1 kep&latM penduduk per
·S4.IU7
kelurahan (0!'1lng/l<m2) Kesesuaiao dc11&an R TR w Kc1c11cdi~
pcmbuongan I 211
.136
Berdasarkan harga koefisicn rcgrcsi yang dihasilkan dari analisis, maka dupat disusun sebuah model persamaan regrcsinya sebagai berikut: Y•
1791584.174 57709.172
f.
• 717.731
XI - 394.599 XJ + 487.350 XS
- 54.107 XS.;
09 + 202941.464 012 ~ 578817.479 DIJ
Uji Asumsi Kl>1sik Stalistik
lJji asumsi klasik statistik adalah suatu uji untuk melihal kemungkinankcmungkinan tcrjadinya pcnyimpangan terhadap uji regresi yang telah dilakukan.
Dalam
penyirnpangan
tcrhadap
heterokedastisitas pcnyimpangan
penggunaan uji
analisis
klasik
regress.
meliputi
ada
clan nonnalitas (Adiana, 2003).
tcrhadap
pcnyimpanganatau
tidaknya
Apabila terjadi
kcdua ha! terscbut maka akan berpcngaruh
terhadap pols pcrubahan faktor tcrikamya, yaitu harga tanah, •
Uji Hcternkedastisitas
Adanya
heterokedastisitas
dalam
regresi
dapat diketahui dengan
menggunakan beberapa cam, yaitu deogan melihat scanerplot dari u]i 106
hetcrokcdastisitas
atau
dengan
menggunakan
UJI
Parle
Uji
heterokedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang dihasilkan terdapat ketidaksamaan variansi dari rcsidu satu peugamatan kc pengamatan lainnya. Jika variansi dari residual satu pengarnatan ke pcngamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas, dan jik.a variansi berbeda rnaka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang balk. adalah model yang tidak terjadi
heterokedastisitas.
Uji heterokedastisitas
menggunakan scauerplot dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidak adanya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah harga Y yang sudah diprediksi, dan surnbu Y adalah residual (Y prediksi - Y sebenarnya). Jika terdapat pola tertenru, yaitu titik-titik yang mernbcntuk suatu pola yang teratur, maka telah terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Hasil scattcrplot dapat dilihat pada garnbar
Scatterplol
Dependent Variable: Hatge Tanah (Ruplahn.t2) ;; ~ -e :
• 0
0 2'
"'.,,•
0 0
~s:
•'
0
~
u;
0
0
o
&
t: 0
e ~
8
°" o,)
c.
le -~
u
0
n 0
0
00
0
~
"' •
0
0
"' .z
0 0
-a-
.,
;
0
Retress!on Standardized Predicted Value
(Sumber: Hasil Analisis. 2010)
Gambar JV.3 Scatterplot Uji Ileterokedastisitas Berdasarkan gambar fV.3 di atas maka terlihat bahwa tidak terdapat pola yang teratur dari titik-titik hasil regresi dan titik-titik tersebut rnenyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Bcrdasarkan teori uji
107
'
heterokedastisitas, apabila tidak ada pola yang teratur terhadap titik-titik hasil regresi dan titik-titik tersebur mcnyebar diatas dan dibawah angka 0
pada sumbu Y. maka tidak terjadi hctcrokedastisuas. Oengan demikian, hasil analisis regresi dalam penelitian ini tidak terjadi betcrokedastisitas pada model regresi sehingga model layak digunakan umuk mclakukan
pendugaan harga tanah. •
Uji Asumsi l'ionnalita~
Uji normalitas bcrtujuan untuk menguji apakah dalam model rcgresi yang terbentuk. taktor terikat (dependent) dan faktnr bebas (inde,pP.1uient)
1111111
kcdun fnktor tcrschnt mcmpunyai distribusi normal atau tidak. Model
rcgrcsi yang baik adalah model yang memiliki distribusi normal atau rnendekati normal. Uji normalitas dapat dikctahui dari grafik scatcrplot yang dihasilkan. Apabila litik.-titik data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuu nrah garisnya maka model rcgrcsi layak digunakan unruk mcnduga harga tanab bcrdasarkan fakror-faktor yang digunakan. UJt
normalitas dalam onolisis rcgrcsi ini ditunjukkan olch garnbar IV.4 di bawah, Nomtal P.P Plot of Regrus~iou SU.r•cJurUi£u\J Residual
Dependent Vari:>blo: Harga Tan ah (Ruplah/M2)
Ob&erved
Cu.m Prob
(Sumber: Hasil Analisis, 2\110)
Gambar JV.4 Scauerplot Data pada Uji Normalitas
108
Dari gambar IV.4 diatas, maka dapat diketahui bahwa titik-titik data
menyebar disekitar garis diagonal dan mcngikuti arah garisnya sehingga model regresi yang dihasilkan
layak dipakai untuk rnenduga harga tanah berdasarkan
faktor-Iaktor pengaruh yang digunakan.
4.2.2.3 Evaluasi Model Rcgresi Harga Taoah E valuasi model dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kchandalan model
regrcsi dalam
berpengaruh terhadap
rnengungkap
karakteristik
faktor-Iaktor yang
diduga
harga tanah, Apabila model yang ierbentuk digunakan
untuk rnenduga harga ranah dari sampel yang digunakan dengan memasukkan
faktor-faktorpengarunnya maka akan didapatkan basil 54,28%. Aninya, deugan menggunakan model regresi ini maka dapat dipcrolch tingkat keakuratan sehesar 54,28% dari harga tanah yang berlaku di pasar tanah. Kemudian, apabila model harga tanah digunakan untuk rnemprcdiksi harga tanah
yang
ditetapkan dalam
NJOP maka dari 35 sampel yang dianalisis, terdapat 20 sampcl yang rncmiliki
kesesuaian kelas harga tanah. Hal ini berarti terdapat 57 % kelas harga tanah yang rnernpunyai kesesuaian, Evaluasi terbadap model regresi terhadap harga tanah pa.'ar dan terhadap NJOP dapar dilihat pada Larnpiran 7.
4.3
Analisis Sistem Informasi Geografis
lSIGJ Faktnr-Faktor yang
Bcrpengaruh terhadap Harga Tanah Analisis SIG yang digunakan dalarn penelitian ini menggunakan data hasil analisis regrcsi linier berganda yang telah dilakukan
berupa harga koefisien
korelasi dari masing-masing faktor yang diduga mempengaruhi harga tanah. Besamya koefisien menentukan
korelasi
dari setiap
faktor tersebut digunakan
untuk
kriteria dan perankingan setiap faktor. Penentuan kritcria seuap
faktor bcrtujuan untuk mcnjclaskan pembagian lingkatan!klasifikasi
setiap faktor
dan perankingan bertujuan uruuk menentukan urulan pemberian bobot terhadap
setiap faktor. Dalarn penelitian ini, analisis SIG yang digunakan adalah analisis spasial menggunakan
metode pembobotan terhadap setiap layer yang telah ditentukan
109
(metode weighted overlays. Hal yang pcrlu diperhatikan dalam pcnerapan rnetode weighted overlay ini adalah keseluruhan
data spasial yang digunakan telah
rnemiliki sistem proyeksi dan sistem koordinat yang sama, serta telah dikonversi beruuk fite-tq« menjadi
raster/ grid
(Prahasta.E, 2002). Tahap
analisis
menggunakan rnetode weighted overlay dalam penelitian ini dapat dilihat pada
garnbar rv.s.
I ~~~ ~d~ni;;;tr~i~r~d-;b:~~--1 __ :L
_
.,,'\oalisi$ S~i;d (qu:ry, nvcrlsy:clip, inl~l. bufT~g
t-earcre 10 ila.'itcr
PCU 1.>sJam Formal Kaslcf.(;rid:
Peta Raster Jatingan Jalaa; Ptu RitSler Alea Korncrsilll: Peta Raster Jaring.tn Drainase; Peta Rester K~:11'"" i>cndudl•k: Peta Raster Ltndus~
--- --------
Peta Reclassify Jaringan Jalan; l•(t.'t R(Cl0l$Sif)' Ma Komerslal: Peu Rectassif;• Jatingan [>rainll$C; l\:.t;i Recla.~uifyKcplldatao Prnduduk; Pete Rxlas.sir)'l.atiduSc
r ·- -,;,~;;..!~1'~~;--1
" Gamber IV .5 Tahap Analisis SIG Menggunakan Metode Weighted Overlay 4.3.J
Penentuan Kriteria dao Pembobotan Faktor-Faktor Pengaruh Harga Tanah Pembobotan untuk faktor-faktor pengaruh harga tanah yang bersifai
kontinyu rnaupun diskret dalam analisis
110
weighted overlay dilakukan
dengan
membuat
tabcl
berpengaruh
pembobotan,
Tabel
pembobotan
ini
berisi
faktor-faktor
terhadap harga tanah basil dnri analisis regresi. Faktor kontinyu
tcrdiri dari jarak bidang tanah terhadap jalan arteri (Jalan Soekarno-Hana), jarak bidang tanah tcrhadap CBD (Pusat Primer Gedehage),jarak bidang tanah terbadap pusat industriipergudangan (Terminal Peri Kernes Terpadu Gedebage). dan tingk.at kcpadatan penduduk setiap kelurahan. Kemudian fakror diskrct rneliputi kesesuaian dcngan R'l'R W, ketersediaan sistern saluran perubuangan/drainase, dan kepastian hukum hidang tanah, Pcncnruan kriteria dan pembobotan masingrnasing faktor dapat dilihat pada tabcl IV.17.
Tabcl IV .17 Pcnentuan Kriteria dan Pemboboian Faktor-Fak:tor Pengaruh 1 erhadap I larga Tanah No I
,__
Namn Faktor
Kock l'al.lO< XI
J1ontk R;.mng T:.n,.J, ..... ~e Jalan ~~c,;
Krher.a
Kcdt
0 - S(J() tn:)
- 501 - 1000
(nl)
1001 - ISOO ltul 1>01-lOOO(ml >20001ml
--· 2
Janilc llid:1nc r.,, ..~
X3
-
>-
J
Jornl: tlidang TMah Kc l'lJsat
Pcnila.ian Kriteria
s
IJ..iimcwa ·nnoo:
--
TilJ\IVi
2
Scdong
I
Rendall
s
IStiwcwa
1751 -J~(m)
4
Santtai
3SOI ~250 lml S251 1000!ml >7000 lml
J
Tin;ci
2
S¢dAI>~
I
Rendah
$
1Sli\\'CW8
17SO(m)
Daw PentJ<1nfU1
~
4 )
0
kc CHO
I
8nM!
llasil ......li>i>
Tin~oi
I l'1S1I anahsas
... XS o-1no(m)
lndustri/PeroudM2an
4
'I ingl
xg
0-
17SI - JS-OO(m)
4
JlOI - ~ZlO Im) -·. S2St - 1000 Im\ > 7Q()I) ImI
J
sooo (<>nL,g/Km2) 5000· 7500 (ormafl(m2)
.
S.ncai line,gi
2
lin<;>~i Sedan•
I
Rendoh
I
Rend ah
2
Sedat1g
Hasfl anoli>is
I tasil anali..'\"•~
noo-10000 (cr.1ng!Krn1)
3
11ns,gi
I 0000 - WOO
.
-~ 12)
4
~ li02•i
12 )00-1woo (tnn•/Km21
$
fsrinlCWil
111
s
Kesesuaiaa Dengan
09
Teori 1.oki:LSi
RTRW
ven Thunen, Teori
Pcrkcmbangan Sektor Homer
l'usat Kota (CBOJ
lsaiwewa
5
Hoyt (Balchin, P.K. et.a].
1995), EvansA.Vl (2004).
Jlasyim (I 998) lnall
I
Saii!r41
·!
'J1qgg1
3
Tioggi
2
Sedang
I
Reodeb
Sa~'Ladant '--
Ruan! T~lc2 Hijan tRHI}
6
Ketersediaaa Saluran
012
Pembwngan/Drainasc:
-
Adasaloran pcmhuangan yang dlhubungl.anda1gan sistcm panbu~
yang tapclibata dengan
Ting.g.i
J
Sarah. 1985
baik. ada saluran pembuangan lolal. ada
I
sallr.lD pernbuang.anair bujau
l___·-· ---··-----
A
2
Sedans
I
Rendall
2
Tinggi
I
K<:ndalt
air hujao Saluian pembuangan lol
saluran
pembaangan air hujan 7
Kepastian I lukum
Ridang Tarnih
013
Pcrpres No. 65
Tanah llerstttifikai Tanah T!(lak fknutifika
I
(Somber: llasil Aaalisis. 2<110)
112
Tahun 2006
43.2
Penyusunan Ranking dao llasil Perbitangan Bobet Scliap Faklor Pengaruh Harga Taoab
Pada penjelasan diatas dikemukakan bahwa hasil pencntuan kriteria dan pembobotan dipcrolch dari nilai koefisien korelasi setiap faktor yang berpengaruh terhadap harga tanah. Nilai koefisien korelasi tersebut disusun kernbali
berdasarkan urutan bcsamya-kecilnya koefisien mcnggunakan rumus rnatcmatis scdcrnana.
Penerapan
rumus
matcmatis
tersebui
benujuan
untuk
menormalisasikan besarnya bobot dari setiap faktor. Formula matematis unruk rnenentukan kriteria pembobotan masing-masing faktor adalah sebagai berikur (Malczewski, L 999): .
n-rj+I
WI=
L(n-rk+l)
Dimaria "'; adalah hasil normalisasi dari pembobotan. n adalah banyakuya faktor yang digunakan, ri dan
Ck
adalah ranking dari setiap faktor. Hasil penyusunan dan
perhirungan bobot dari setiap faktor menggunakan formula maternatis diatas ditunjukkan olch tabcl IV. 18 dan tabel IV.19.
label IV .18 Penyusunan Kanking Pembobotan Setiap Faktor Pengaruh Kriteria
Nama dan Simbol faktor
~---
~.ilai K.oefisieo Korelasi
------Jarak Bidang Taaah Terbadap
l
Jalan Arteri Soekarno-Hatta (XI) 2
Jarak Rid.ng Tanah Terhadap
Pu sat Primer Gedebae (X3)
K;irJUng K.riteria
-----
----
-0.515
l
0,456
2
0.311
~
-0,335
~'
0.320
6
Jarak Hidang Taneh Terliadap
3
Pusar Industri/Pergudangao Terminal Terpadu Peri Kemas Gedebage (X5) 4
Tingkat KepailislanPenduduk Setiap Kelurahan (XX) .
5
Kesesuaian llidang Tanah Terhadap RTRW Kota Bandung (1)9}
113
Ketersediaan
6
Saluran --
-
---~---
Pembuangan/Sungai/Drainase
0,399
]
0,265
7
(Ul2)
7·
Kepastian Hukum Bidang Taoah (013)
K bicbng wuh tidal< diperoleh
\SwnbeY: Ha.
Bcrdasarkan hasil sorvci data dalam peneliuan ini, data spasial berupa pcta status hukum bidang tanah yang menjclaskan letak hidang-bidang tanah yang telah bersertifikat atau beium tidak diperoleh sehingga tidak disertakan dalam analisis spasial. Hal ini tenru saja mempengaruhi hasil analisis kurang optimal. Dengan tidak adanya data spasial mengenai status hulcum bidang tanah ini, rnaka jumlah kritcria dan pcnyusunan ranking dan pcnghirungan bobornya hanya dilakukan terhadap enam faktor saja. Hasil perhitungan setiap faktor tcrscbur dapat dilihat pada garnbar berikut. '!'abet IV. 19 Hasil Perhitungan Bobo; Setiap Faktor Pengaruh . Jumt:ih R:lnklns Bobot Kriicria
Nama rakcor
Ranking
(n-ry-t)
Normallsasi
(n-rj+I)
~)11- rk -1) I
6
0,28
2
~
0,24
5
2
0.10
X8
4
4
0,14
5
D9
6
I
0,05
6
012
J
3
0.19
21
1,00
I
XI
2
XJ
J
x~
4
Jumlah
'
..
Dari Tabet IV.2t dapat diperoleh informasi bahwa urutan pcoctapan bobot
setiap faktor dilakukan dengan normalisasi. Berdasarkan basil normalisasi, maka bobot terbesar dari keenarn faktor tersebut adalah faktor jarak bidang ianah terhadap jalan arteri (X 1 ), yaitu Jalan Soekamo-Hatta sebesar 0,?.9 (29%). Kemudian, oi lai pembobotan sctiap taktor selanjutnya secara berurutan adalah: 114
jarak bidang tanah terhadap Pusat Primer Gedebage (XJ) sebesar 0,24 (24%), ketersediaan saluran pcmhuangan/drainase (012) sebesar 0,19 (19%), tingkat kepadatan penduduk sctiap kclurahan (X8) sebesar 0, 14 ( 14%), jarak bidang tanah
terhadap pusat industri/pergudangan Terminal Peli Kernas Terpadu Gedebagc (XS) sebesar 0,09 (9%) dan kescsuaian lctak bidang tanah terhadap RTRW Kora Bandung (09) sebesar 0.05 (5%). Berdasarkan hasil normaiisasi di atas, maka nilai/bobot setiap faktor rersebut digunakan sebagai konstanta dari setiap layer peta, Kemudian, setelah
setiap layer diberikan n.ilai konstantanya, maka dengan menggunakan pcrsamaan matcmaris dilakukan proses pcrhirungan untuk mendapatkan basil bcrupa layer kelas harga tanah. Proses perhitungan untuk rnenghasilkan layer pew kelas harga tanah ini dikenal sebagai proses weighted overlay, Bcntuk persamaan maternatis
proses weighted overlay dapat dilihat pada persamaan dibawah.
I .aycr Pera Kela~ Harga Tanah
e
(0,284 XI) t-(0,24" X3)+(0,J9• Dl2)+) ( +(0.14' X8)+(0.JO• XS) t (O,os• 1)9)
Dimana ni lai/bobot yang diterapkan adalah: I.
Layer Peta Jarak Bidang Tanab Terhadap Jalan Arteri (XI)= 28%
2. Layer Peta Jarak l:lidang Tanah l'erhadap Pusat Primer Gedebage (X3)
=
24% 3. Layer Peta Ketersediaan Salurao Pcmbuangan!Sungai/Drainase (012) ~
19% 4. Layer Peta Tingkat Kepadatan Penduduk (X8) ~ 14% 5. Layer Peta Jarak Bidang I'anah Terhadap Pusat lndustri/Pergudangan
T erminal Peli Kernas Terpadu Gedcbage (XS) ~ 10% 6.
4.3.3
Layer Peta RTR W Kota Bandung (09) = 5% Pembabasan Hasil Anafuis SIG Berdasarkan hasil analisis SIG menggunakan metodc weighted overlay
diperoteh layer peta kolas harga tanah pada WP Uedebage. Layer peta kelas harga tanah memberikan informasi mengenai harga 115
tanah
berdasarkan kriteria
pcmbobotan terhadap masing-rnasing
layer faktor yang berpengaruh terhadap
harga tanah. Selaniutnya
klasifikasi
dilnknkan
terhadap
layer pcta tersebut
mcnjadi crnpat kelas harga tanah dengan tujuan untuk memudahkau pcndefinisian kelas harga tanahnya,
Masing-masing
kelas harga tanah ditunjukkan
dengan
warna yang berbeda. Pcmbagian layer kelas harga tanah berdasarkan data harga tanah hasil survei, yaitu dengan menentukan harga tanah terendah dan tertinggi kcmudian mernbuat interval harga tanahnya mcnjadi cmpat bagian. Pernbagian empat kelas harga tanah terschut dapat dilihm pada label IV.20. Scmcntara pada
gambar IV .6 ditunjukkan hasil analisis weighted overlay bcrupa pcta kolas harga tanah pada WP Gedebage. Tabel IV. 20 Pembagian Kclas Harga Tanah No
Nornor Kodc Layer
I
0
2
I
Bini Muda
Rendon
0 - 1.000.000
3
2
Mcr.il1 Muda
Sedang
1000.uou-2.000.000
Tinggi .. Is1imcwa--
2.000.000 - 3.000.000
, ___4 5
--
3 4
-
Wama
Kcla.s 1 larga Tanah
-- Hijau M-;;.;;· - ·-'nclM
Kuning Merah Tun- (Sumber: Hasi)
116
Ada-o&ia
.. Anahs1s, 2010)
Ilarga Tanah ( Rp/M2)
---
-
·->3.ooo:-
.
;;
"~ []fl IOI
., """'., s: -0 ., o Q..
?; d -0 ee 0.
-§
a
l-
d 00
~
:z
a
OJ :>.!
'"
Q) Q..
-a
-a
> ..c ~
"'"
i.::;
r-~
Dari layer Peta Kclas llarga Tanah yang dihasilkan pada gambar di atas dapat diielaskan mcnccnai klasifikasi haraa tanahnva. . ...... ... Warna hiiau - muda nada .
peta menunjukkan tidak ada data. aninya, di luar wilayah pcnelitian. Untuk kelas harga tanah yang rendah diheri tanda oleh warna biru muda. Kelas harga tanah
renoah ini meliputi bidang-bidang tanah yang bcrada di Kelurahan Cipamokolan, Kecamaran Rancasari, dengan luas hidang tanah keseluruhan + 5.751 Ha. Lokasi bidang tanah untuk kelas harga tanah rendah ditunjukkan oleh gambar JV. 7.
1Sumhtt: I la
Gambar IV. 7 Letak Bidang Tanah U111uk Kelas Harga l'anah Hendah
Scmcntara itu, untuk kategori kelas barga ianah sedang (berwana mcrah muda), lokasi bidang tanahnya pada umumnya tersebar merata di wilayah utara penelitian.
Sccara aduriuistrasi. Ietak bidang-bidaog tanah ini berada pada
Kelurahan
Ranimmggal dan Kujangsari, Kecamaian
Bandung Kidul.
schagian
Kclu.rahan Cijawura, Kclurahan Margasari dan Sckejati, Jatisari di Kecamntan Buahbaru,
scbagian
Kciurahan
Cipamokolan.
Manjahlcga.
dan Dcrwaii di
Kecamaran Rancasari. scbaglan Kelurahan Cisaranten Kidul dan Cirnencrang di
Kecamatan Gcdcbagc, l.uas kcscloruhan bidang tanah yang termasuk ke dalurn layer ini adalah ± 1359.43 Ha. Selengkapnya, letak bidang-bidang
tanah yang
termasuk kelas harga tanah scdang. ditunjukkan oleh Ga.rnbar IV. 8 di bawah.
I I8
Gambur I V.ll I .ctak llidang Tanah l lruuk Kclas I larga Tanah ~t·dang Selanjumya kolas harga ianah tinggi yang ditunjukkan otch warna kuning
tcrscbar di scluruh wilayah pcnclitian dengan mayoritas penyebaran berada pada wilaynh sclatan WP Gcdebage. Artinya, pada umumnyu. harga tanuh di wilayuh pcncliiian
rcrmasuk katcgori yang tinggi,
Lokasi bidang-bidang tanah yang
tcrmasuk kutcgori tinggi meliputi kcscluruhun Kcluruhau Wates, scbagian wilayah Kclurahan
Mcngger, dan Kujangsari di Kccamaran Bandung Kidul, Sebagian
Kelurahun Jatisari. Cijawura, Margusari, Jan Sckejati di Kecamatan llu~hbalu. Kescluruhan Kelurnhan Mekarjayu, sehaginn Kelurahan Derwati, Manjahlcga di
Kecamaum Rancasari, Sebugiun Kclurahan Cisarantcn Kidul dan Ci111inc111ng di Kecamatan
(icdehage.
Secara
kcseluruhan.
tcrmasuk kc dalam kolas tinggi adalah
.1:
luas
bidang-bidang
tsnah
yflng
1501,74 I fa. Lokasi bidang-bidang tanah
yang termasuk ke dalam kelas harga ranah yang tinggi ditunjukkan pada gambar IV.') di bawah,
119
~t \
1Sum1>:r: I la.< I AMII<•<.
:om1
Gnmbar lV.9 Lciak Bidang lanah Untuk Kolas Harga l anah 'l inggi Sebagai kutegori kelas hurga umah yang terukhir hasil analisis adaluh kelas harga tanah isrimcwa. J.ctak bidang-bidang tanah yang tcrmasuk cc dalam kolas ini scbagian bcsar bcrada pada Kclurahan \.1cnggcr dan scbagian lugi di Kclurahan fhtununggal di Kecamatan Bandung Ki
=
79,442 I la. Apabila hasil analisis dibandingkan dcngan data husil survci, 111a"a lokasi kolas harga tanah istimcwa tcrscbut merupakan letak dari keiiga bidang ta11ah yaug mcrnbcriken harga tanah secara bcnurut-turut sebesar Rp 3.500.000. -; Rp 3.500.000.- dan Rp 1.000.000.- per meter pcrsegi, Kctiga bidang tanah yMg berada pada kelas istimewa tersebut mcrupakan brdang tanah yang terletak di Pcrumahan l)a111n\ln[:e;rl Indah dnn di pinggir Jalan Mengger Tengah, Kcmudian. apabila dibandingxan dcngan harga tanah berdasarkan
ierdapat
kesesuaian antaro hasil analisis spasial dengan basil survei lapangan maupun data NJOP yang udu,
Lokasi
bidang-bidaug
tanah
insumewa
120
yang
tcrmusu k
keias
(Sunlh<;r; I Josi I Anulisrs, 20 I 0)
Gambar TV. I 0 I.etak Bi dang Tana 11 L 111 uk Kolas II arga Tana ti I stimcwa Dari hasil analisis SIU berupa Peta Kelas llarga Fanah pada WI' Gcdcbago mcmbcrikan informasi bahwa hnrga tanah pada wilayah
ini dapat dibcdakan
mcnladi ernpat kolas, yaltu rcndah, scdang, tinggi dan istirnewa, lnformsi keempat kelas harga tannh lersebut mennnjukkan bahwa hnrga ianah pada WP Gcdcbagc dipengaruhi olch beberapa taktor sepeni yang telah disebutkan di aras yaitu taktor
jarak bidang tanah tcrhadap jalan artcri (Soekarno-Haua),
(aktor jarak bidang
tanah terhadap Clll) (Pusat Primer Gedcbagc), laktor jarak bidang tanah icrhadap pusnr industri/pcrgudangan
(Terminal l'eti Kcmas Terpndu Gedehnge),
Iaktor
Li11gkal kcpudatan pcududuk per keluruhan, taktor kcscsuaian pcmaufautan bidung
tanah terhadap RTRW dan faktor ketersediaan saluran drainase pada wilayah ini. Sclain memberikan inforrnasi bcrupa harga tanah, dcngan memanfaatkan SIG.
inlormasi
spiisial
dikombinasikan
dengan
perencanaan
pcmbangunan
mengenai
bidung-bidang
tersebut
dapat
informusi lain yang berguna untuk kepentingan dan pcngcmbangan
mcliputi lokasi administrasi bidang-bidang
dalam kelas-kelas
tanah
pcrkotaan.
lnformasi
terselun
tanah, luas wilayah yang termasuk
harga tanah, pola penggunaun
status kepemilikan tanahnya. Namun dalam peneliuan ini. inlormasi rncngeni status kepcmi likan tanah secara keseluruhan tidak dupat dihasilkan karena data
spasiul rnengenai status bidang tanah tidak didapatkan. lnformasi mcngenai Iuas, harga. kondisi landuse dan letak bidang tanah sccara administrasi secara lcngkap
dapat dilihat pada tabel IV. 21.
t2l
T abcl l V. 21 lnformasi Luas, Harga T anah dan Letaknya Berdasarkan
Hasil Analisis Weighted Overlay
~No
Kritcria Harga
HargaTaaah (Rp/M2)
Wilaytb Adminisrrasi
Luas
Landuse
Kelunlhan
Kccamatan
Pcrunuhanlpuruukio!laio,
Cipouookolan
Rancasari
Bmunur.ggal,
Bandung
Kijongsari
Kidul
Sekejlli,
Ou"1 Bal"
(Ho)
Tenah
I
Rendah
- --
-
0-1000.UOO
S,1.SO
~rsa l.4'.1J'Ut.\\dall l&J.tng,
-
Mariasan.
2
Scdang
1.000.000
2.000.000
Pcn:mahan!pcnnutiman.
Cijawura,
~Cfi
Jat1sar1
dan padagan&IJ\,
Cipsmokolan.
~ .... indu>lti..... 1111
ManJ~>lcsa,
don 1cBG11n
De""·a1I
IH9,43S
Cis~1en
Rancasari
Cedebo~e
l
Kidul, I
f.imcncrMe, Wates.
U:1;1dw1~
Mcna&<.r,
Kidul
Kuja11~i
Pmin~a.n.'pcnnul:iman . perkanwron, 3
Ting&i
2.000.000 -J.000.000
ponL'og:ang.'11' d:ln
1~01,H8
pcrtOto..n. daerah
industri. Sl!Wlili da.1 t<::galV!
Cija,wra.
l)uah llalu
Sokcjoti,
Jirtl.wi. Mtl'l-flSari Mcku Java,
Rancasar!
MlUIJ.thlcp. Dcr-wa:t~ Citwantcn
Gcdcbugc.
Kidul, Cimn=ang 4
tstimewa
.> 3.000.()(J()
79.«
PenunahruVpcnnukimM
Koh:nhan Mengger,
rucwah. industri. $(\"'·ah
Batur.unggal
Pcri
.. (Swnber: Basil Aua.hsos, 2010)
122
llandung Kidul
BABV KRSJMPULAN DAN SAR..\N
5.1
Kesimpulan Penelitian Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor-faktor yang diduga bcrpengaruh
terhadap harga tanah di \VP Gedebage maka dapat disimpulkan bahwa harga tanah perkotaan
faktor kesesuaian penggunaan dan pemanfaatan ianah dengan RTRW dan faktor kepastian hukum bidang tanah,
Masing-rnasing kelompok faktor tersebut
mempunyai besar pengaruh yang berbeda-beda terhadap harga tanah. Besarnya pengaruh dari kelompok faktor tcrscbut terhadap harga tanah dapat diamati dan dipclajari dengan menggunakan mcto
faktor dan analisis rcgresi linier berganda Hasil dari kedua analisis ini berupa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga tanah dan model regresi harga tanah. Sclanjutnya, dari basil yang diperolch digunakao untuk aoalisis selanjutnya,
yaitu analisis SIG menggunakan metode weighted overlay. Metode ini digunakan unruk menghitung bobot dari setiap faktor pengaruh yang direprcscntasikan dalam bentuk layer-layer pcta sesuai dengan jenis dan kriteria faktor yang digunakan. Setelah dilakukan perubobotan terhadap setiap faktor pengaruh, pada tahap akhir dari analisis ini adalah menghasilkan peta kelas harga tanah. Peta Kelas Harga Tanah yang dihasilkan
diharapkan
dapat memenuhi
kebutuhan
masyarakat
maupun pemerintah untnk memberikan informasi yang akurat mengenai harga tanah. Selanjumya, dengan adanya peta kelas barga tanah ini dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk berbagai tujuan terutama untnk memberikan informasi harga tanah kepada rnasyarakat dan untuk mcndukung kebijakan tata ruang perkotaan yang telah ditetapkan, Analisis faktor dalam pcnclitian ini digunakan untuk menganalisis faktorfaktor yang diduga berpcngaruh techadap harga tanah yang diperoleh dari basil kuisioncr. Dasar dari pcnerapan analisis ini adalah melihat nilai korelasi antar
123
faktor-faktor pengaruh tersebut terhadap harga tanah yang diamati. Untuk rnelihat nilai korelasi masing-rnasing faktor pengaruh terhadap harga tanah terlebih dahulu
dilakukan uji KMO-MSA (Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequacy). yaitu uj i analisis yang bertujuan untuk menseleksi faktor-faktor yang digunakan dengan melihat nilai koefisien MSA-nya. Nilai MSA setiap faktor yang dapat di.gunakan harus lebih besar dari 0,5. Berdasarkan basil analisis ini, dari 12 faktor yang diduga berpengaruh tcrhadap harga tanah, hanya 9 (sembilan) faktor yang tcrbukti berpengaruh. Kesembilan faktor ini meliputi: laktor ketersediaan jaringan air bersih, kondisi saluran pembuangan yang baik, kctcrscdiaan jaringan listrik, Iaktor dilalui oleh angkutan umum, potensi untuk dikembangkan sebagai wilayah perumahan, kesesuaian dengan RTRW, faktor keterdekatan dengan fasilitas umum, ketcrdekatan dengan CBD, dan kepastian hukwn bidang tanah. Hasil dari analisis faktor untuk selaojutnya digunakan dalam analisis regresi linier berganda dengan mengkombinasikan data yang diperoleh dengan data hasil survei lapangan, mcliputi data jarak bidang-bidang tanah terhadap jalan arteri, pusat industri dan pergudangan, tcrhadap CDD, tcrhadap fasilitas umum clan sosial dan tingkat kcpadatan pcnduduk di setiap kelurahan di wilayah penelitian. Atau dengan perkataan lain, anal isis regresi digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yIDg mempunyai sifa: data kuantitatif rnaupun data kualitatif Keseluruhan jumlah faktor yang dianalisis menggunakan rnetodc regresi sebanyak 13 faktor. Faktor-faktor tersebut adalah faktor jarak bidang tanah terhadap jalan arteri, jarak bidang tanah terhadap jalan kolektor, jarak bidang tanah terhadap CBD (Pusat Primer Gedebage), jarak bidang tanah terhadap pusat perdagangan/jasa (M'l'C), jarak bidang tanah terhadap pusat industri/pergudangan {Terminal Peti Kcmas Gedebage), jarak bidang tanah terhadap perguruan tinggi., tingkat kcpadatan penduduk setiap kelurahan letak bidang tanah, faktor kcscsunian dengan RTRW, ketersediaan jaringan listrik, ketersediaan jaringan air bcrsih, kctersediaan saluran pembuangan (drainase) serta kepastian hu.kum tcrhadap bidang tanah.
Penentuan faktor-Iaktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah dilakukao dengan rnclakukan analisis hasil uji hipotesis dan uji koefisien korclasi
124
pearson.
Hasil uji hipotesis menunjuk.k.an bahwa hipotesis Ho ditolak, dengan
demikian hipotesis HI ditcrima Artinya, faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap harga tanah. Besarnya kontribusi pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap harga tanah ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasinya (r). Nilai koefisien korelasi faktor-faktor pengaruh harga tanah dipcroleh sebesar 0,672 dan berdasarkan kriteria penilaian koefisien korelasi, pengaruh faktor-faktor tcrscbut terbadap harga tanah termasuk cukup berarti atau signifikan.
Berdasarkan hasil uji koefisien korclasi pearson dari I 3 faktor tersebut diperolch hasil bahwa hanya tcrdapat tujuh faktor yang berpengaruh terhadap harga tanah, Kerujuh faktor terscbut adalah faktor jarak bidang tanah terhadap jalan arteri Soekamo-Hatta, jarak bidang tanah terhadap CBD berupa Pusat Primer
Gedebage, faktor tingkat kepadatan pcnduduk setiap kelurahan,
faktor
ketcrsediaan saluran pembuangan/drainasc, faktor jarak bidang tanah terhadap pusat industri/pergudangan berupa Terminal Pcti Kemas Terpadu Gedebage, faktor kesesuaian bidang tanah terhadap RTR W dan faktor kepastian hukum terhadap bidang tanah. Kemudian, tcrhadap ketujuh faktor pengnruh tcrscbut ditentukan nilai koefisien rcgresinya. Tujuan ditentukan nilai koefisien regresi adalah untuk rncngetahui besamya ni lai seriap koefisien dari faktor pengaruh dan jcnis hubungannya terhadap harga taoah. Apabila koefisien regresi bemilai positif mernpunyal arti bahwa hubungan antara faktor pengaruh dengan harga tanah bersifat searah dan apabila bernilai negatif hubungan antara faktor pengaruh
dengan barga tanah berlawanan arah, Dari kctujuh faktor pcngaruh tersebut, diperoleh hasil tiga faktor mcmpunyai nilai koefisieu regresi yang negatif dan empat faktor mcmpunyai nilai koefisicn regresi yang positif. Ketiga faktor yang mempunyai nilai negatif tcrscbut adalah faktor jarak bidang tanah terhadap jalan arteri, jarak bidang tanah tcrhadap CBD, dan tingkat kepadatan penduduk setiap keluraban. Keempat faktor yang bemilai positif mcliputi faktorjarak bidang tannh tcrhadap pusat industri/pergudangan, faktoi kesesuaian dengan RTRW, faktor
ketersediaan jaringan drainase dan faktor kcpastian hukum bidang
125
tanah,
Selanj utnya, dari ni lai koelisien regresi setiap Iaktor pengaruh tersebut digunakan
untuk rnembuat model regresi harga tanah di WP Gedebagc. Berdasarkan model regrcsi harga tanah yang diperoleh, dilakukan perbandingan dengan ha.rga tanah hasil survei dan harga tanah rnenurut NJOP. Tujuan dilakukan perbandingan ini adalah untuk mengetahui validasi basil model dengan kondisi di lapangan. Hasil perhitungan harga tanah rnenggunakan model
regresi memperoleh basil sebesar 54,28 % sesuai dcngan harga tanah hasil survei clan 57% sesuai dengan harga tanah menurut NJOP dari kantor pajak. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan faktor-Iaktor yang diduga berpengaruh terhadap harga tanah dalam peneiitian ini mampu menganalisis harga tanah yang terjadi, Secara keseluruhan, kesimpulan yang
adalah fakta bahwa informasi harga tanah berupa peta kelas harga tanah dapat dihasilkan dari kombinasi analisis statistik dan analisis sistem informasi geografis, Dcngan memanfaatkan kombinasi analisis tersebut, infonnasi harga tanah yang diperoleb dapat mernberikan manfaat yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan infonnasi yang diperoleh hanya melalui satu jenis analisis saja. Manfaat tersebut adalah infonnasi harga tanah mampu menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga tanah, mampu memodelkannya dalam bentuk suaru persamaan maternatis sederhana dan mampu memberikan informasi spasial dalam bentuk peta kelas harga tanah dilengkapi dengan informasi jenis penggunaan dan pemanfaatan tanahnya serta letak dan luas bidang tanah. Untuk mengetahui perbedaan hasil analisis dalam penelitian ini terhadap beberapa basil penclitian
terdahulu rnengenai faktor-taktor yang berpengaruh terhadap harga tanah dapat dilihat pada tabel V. I bcrikut.
Tabcl V.J. Hasil Penilaian Faktor Pengaruh Harga Tanah Perkotaan l\o
Nama Peneliti
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Wilayah Studi
Terhadap Harga Tanah I
Kurdinanto Sarah,
Jalan, jaringan air bersih, saluran
1985
pembuangaa, jaringan listrik", sarana
Pengaruh
Kora Bandung
transportasi, fasum & fssos, kcpadatan
penduduk, landusc, RTRW
126
Jumlah Fol-tor
-
9
2
Ramdansyah
Jalan, jaringan air bersih•. saluran
Kecamatan
Siregar, 199$
pernbuangan", jaringan tistrik", sarans
Lengkcng dan
transportasi, fasum & fasos, kepsdatan
Sukajadi, Kota
penduduk", landuse, RTRW,jarnk kc
Bandung
10
CBO 3
Abdul Wahid
Jalan, jaringan air bersih", saluran
Hasyirn, 1998
pcmbuangan+, jaringan lisirik, sarana
Kora Malang
II
Kabepaten Sloman
II
13
uansportasi, fasurn & fasos, kepadatan pendeduk", landuse, RTRW,jarak ke
CBO•, suukiur dan urnur bangunan 4
Bambang Suyudi. 2002
Jalan, jaringan air bersih, saluran pcrnhuane;1n•, j~ringan listrik, sarana 1ransportasi, fasum & fasos, kepadatan penduduk, landuse, RTRW,jarak kc
CBI), legnlitas IMOh
s
Recep Nisancl,
JaJM, topografl, aspck bcncana,
Kora Trabzon,
cul,2006
juring•n air bersih, saluran
Turkl
pembuangan, jaringan Us1rlk, sarana
transportasi, fasurn & fasos, kepadatan penduduk, landuse, RTRW,jarnk ke
CUU, stniktur dan umur bangunan 6
Budi Jaya
Jarak terhadap jalan arteri, jarak
WP Gedehage,
SUalahi. 20 I 0
terhadap CBD,tingkat kepadatan
Kota Bandung
pcnduduk, kctcrsediaan saluran pembuangan/drainasc,jarak terhadap pusar industri/pergudaegan, kescsuaian bidaag tanah terhadap RTRW. kepastian bukurn bidang taneh
Kererangan:" lemah
.. 2010) (Surnber: Has1I Studi Literatur dan Hast! Analisis,
127
7
5.2
Rekomeodasi Penehtian Dengan dihasilkannya peta kelas harga tanah ini diharapkan dapat
rnenjawab kebutuhan terhadap informasi harga tanah perkotaan yang akurat yang dibutuhkan masyarakat rnaupun pemerintah. lnfonnasi harga tanah perkotaan
yang akurat dan kemudahan untuk mengaksesnya akan berguna dan bermanfaat bagi banyak pihak. Kegunaan dan rnanfaat pcta kclas harga tanah rneliputi sebagai sumber
informasi bagi terlaksananya transaksi tanah yang seimbang, baik bagi pemilik rnaupun pihak pcmbeli tanah, berperan dalarn mcmberikan informasi bagi pihak investor dalam mernilih lokasi investasi yang dilakukan, membantu pihak perbankan dalam memberikan kepastian dan kcamanan dalam membuat keputusan yang tepat terkait pemberian pinjaman dengan agunan/jarninan bidang tanah yang berada pada Iokasi tertentu, mendukung penilaian harga tanah yang dilakukan pemeriruah dalam rnelaksanakan
kegiatan-kegiatan
pcngadaaan tanah
bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 65 tahun 2006, mendukung pelaksanaan pembangunan perkotaan yang telah ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayahnya serta membantu para pcncliti mclakukan riser yang terkait dcngan pertanahan dan perkotaan sehingga dapat digunakan Iebih lanjut scbagai bahan atau dasar
pengambilan keputusan oleh instansi-instansi yang lain yang terkait. Melihat banyaknya kegunaan dan manfaat yang diperoleh dari infonnasi harga tanah perkotaan, maka sudah selayaknya pernerintah rnelalui instansiinstansi yang mempunyai kewenangan dalam bidang pertanahan saling bersinergi dalam mengembangkan konsep pcnelitian untuk mengkaji faktor-faktor pengaruh
harga tanah perkotaan sehingga dapat dihasilkan informasi harga tanah yang dapat diakses oleh banyak pihak. Apabila informasi harga tanah dapat diperoleh dengan mudah dan bersifat akurat dan aktual maka diharapkan kendala-kendala yang terjadi dalam kegiatan transaksi dalam pasar tanah Jan dalarn proses penentuan harga ganti rugi dari kegiatan pembangunan yang rnembutuhkan tanah dalam jwnlah yang besar dapat berkurang dan teratasi.
128
5.3
Kelemahan Penelitian
Terdapat beberapa kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini. Kelemahan yang pertama adalah tidak digunakannya faktor kepastian hukum bidang tanah sebagai faktor pengaruh harga tanah disebabkan tidak diperolehnya data spasial
berupa peta status hukum bidang tanah di wilayah penelitian, Dengan demikian, analisis SIG yang dilakukan hanya tcrhadap keenarn faktor yang ada. Hal ini tcnm saja bcrpengaruh terhadap kualitas hasil analisis sehingga informasi harga tanah dalam bentuk peta kelas harga tanah yang dihasilkan mcnjadi tidak optimal. Kelemahan yang kedua adalah dalam kegiatan pcngumpulan data yang dilakukan hanya terfokus kepada harga bidang tanah saja, tidak rnenyertai bangunan yang ada sehingga harga yang ditentukan tidak mewakili harga keseluruhan. Selanjutnya, kelcmahan yang ketiga dalam penelitian ini adalah pemilihan metode dalam penentuan harga tanah hanya berdasarkan informasi dari pemilik tanah, tidak mcnyertakan pendapat dari pihak-pihak yang lain, seperti informasi dari pakar perkotaan, pihak properti/developer dan lembaga peni lai harga tanah dari instaosi pemerintah sehingga informasi hanya bersifat satu pihak dan kurang rnampu merepresentasikan harga tanah yang sesungguhnya, Kclemahan yang terakhir dalam penelitian ini adalah jumlah sarnpel yang
digunakan hanya berjumlah 35 buah clan data yang digunakan bersifat cross sectional, yaitu data hasil pengamatan dalarn satu pcriode, sementara wilayah penelitian
memiliki
luas
wilayah administrasi
yang relatif
besar
dan
perkembangan tanah selalu mengalami perubahan, sehingga.hasil yang diperoleh kurang representatif untuk. mampu
menjelaskan terjadinya pola perubahan harga
tanah sccara keseluruhan. 5.4
Saran Peuelitian Lanjutan Untu.k memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam pcnclitian ini, sebaiknya
perlu ditindak lanjuti dengan melakuan penelitian lanjutan yang membahas mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga tanah
dengan
menyertakan faktor-faktor lainnya sepcrti faktor bangunan, faktor kenyamanan dan keamanau lokasi serta faktor-faktor lainnya, Hal iui disebabkan peueuruan
129
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga tanah perkotaan bukan merupakan kegiatan yang mudah karcna melibat.kan banyak faktor yang ada. Dinamika
tanah perkotaan dalam kehidupan nyata selalu mengalami
perubahan dari waktu ke wak:tu. Hal ini bcrbeda dcngan model atau peta harga tanah yang dibuat dalam penelitian ini, yang hanya mewakili suatu kondisi
wilayah dalam waktu tertentu, Untuk itu perlu dilakukan pcmbaharuan data pertanahan seeara reguler dan memperhatikan dinarnika yang terjadi lapangan, sehingga dari segi akurasi dan aktualitasnya informasi yang disampaikan mcnjadi Jcbih baik pada masa mendatang, Dengan demikian disarankan adanya kajian ataupun pcnclitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga tanah perkotaan dengan mempenimbangkan penggunaan data yang bersifat time series, jurnlah sampel yang memadai, serta mempertimbangkan pendapat,
saran dan masukan dari berbagai pihak yang berkompeten seperti pakar perkotaan, pihak pengembang perumahan dan instansi-instaasi pemerinlah yang berwenang dalam bldang pertanahan sehingga informasi harga tanah perkotaan yang dihasilkan lebih akurat, aktual dan dapat mcncerminkan karakteristik harga tanah yang terjadi.
no
DAFT AR PUST AKA
A.
BUKU
I.
Andrews, R.B, 1971, Urban land Economics and Public. Policy, the Macmillan Company, New York.
2.
Balchin, P.L, et.al, l995, Urban Land Economics, Second and Fifth Edition, The Mac; Millan Press, London.
3.
Barlowe, R, 1986, land Resource Economics, Michigan State University, Prenctice Hall, Englewood Cliff, Fourth Edition.
4.
Berke, P .R, ct.al, 2006, Urban Land Use Planning (Fifth Edition), University of Illinois.
5.
Bungin, B, 2005, Metodologi Peneltian Kuantitatif, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.
6.
Chapin,F.S.Jr, 1985, Urban Land Use Planning 3th Edition, University of lllinois Press, Chicago.
7.
Dale, P & Mclaughlin, P, 1999; Land Administration, Oxford University Press, New York.
8.
Drabkin, H.D, 1977, land Policy and Urban Growth (First Edition), Pergamon Press, Oxford.
9.
Deemers, M.N, 2003, Fundamental of GJS (second Edition), John Wiley &Sons, USA.
10.
Dunn, W.N, 2001, Pengamar Analisis Kebijakan J>ublik, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta,
11.
Evans, A.W, 2004, Economics, Real Estate & the Supply of Land,
Blackwell, Oxford, UK. 12.
Forman, R.T, 2008, Urban Regions (Ecology and Planning Beyond the City), Cambridge University Press, New York.
13.
Goodall, B & Lean. W, 1977, Aspects of Land Economics, the Pitman Press, Great Britain.
131
14.
Greene,R.W, 2000, GIS in Puhlic Policy, ESRI Press, United State of
America 15.
Hanayarna, Y, 1986, land Markers and land Policy in MetropolitanArea (A Case Studi of Tokyo), Oelgeschlager, Gunn & Hain, Publishers, Inc,
Boston. 16.
Hasan, M.I, 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statisiik, Ourni Aksara, J akarta.
17.
Hasan, M.l, 2009, Pokok-Pokok Mater! Statistik 2 {Statistik lnferensi}, Bumi Aksara, Jakarta.
18.
Hermit, H, 2009, Teknik Penaksiran Harga tanah Pcrkotaan (Teori don Praktek Penilaian Tanah), CV. Mandar Maju. Bandung.
19.
llbery, B.W, Healey, M.J, 1996, Location & Change, Oxford University Press, New York.
20.
Ibrahim, II.A, 2004. Pokok-Pokok Analisis Kebijakan Puhlik (AKP). PT. Mandar Maju, Bandung,
21.
lskandasyah,
M,
2007,
Dasar-Dasar
Pembebasan
Tanah Untuk
Kepentingun Umum, Jala Permata, Jakarta 22.
J, O~vid, O'Sullivan, D, 2002, Geographic Information Analysis, John Wiley & Sons, USA.
23.
Jayadinata, J, 1999, Tata Guna Tanah don Perencanoan Perdesaan dan Perkataan, Pcnerbit ITO, Dandung.
24.
Kooryati, N.D. dkk, 2004, Kebijakan dan Manajemen Pembongunan Wilayah, YPAPl, Yogyakarta.
25.
Lefcoe, G, 1983, Urban Land Policy For 'l he /YlJUs(/'he Message fur State and local Government), D.C. Heath and Company, USA.
26.
McLaughlin, J, Dale, P, 1999, Land Administration, Oxford University Press, New York.
27.
Mating, D.H, 1993,
Coordinate Systems and Mup Projections, 2nd
edition, Pergamon Press Inc, New York. 28.
Malczewski, J, 1999, GJSand Multicriteria Decision Analysis, John Wiley &Sons, USA.
132
29.
Marzu.ki,
2001,
Metodologi Riser, PT. Prasetia Widia Pratama,
Yogyakarta, 30.
Newnan,
W .E, 2000, Social Research Method (Qualitative And
Quantitative Approaches 4th Edition), Allyn And Bacon, USA. 31.
O'Sullivan, 0, et.al, 2002, Geographic Information Ar.alysi.<, John Wiley
&Sons, USA. 32.
Pidekso, A, 2009. SPSS 17 Untuk Pengolahan Data Statistik; Wahana Komputer Semarang dan Penerbit Andi. Yogyakarta,
33.
Prahasta, E, 2002, Konsep-Kansep Dasar Sistem lnformasi Geografis, Pcnerbit lnformatika, Bandung,
34.
Renne, R.R, 1958, land Economics Principle. Problems, and Policies in ( ftilizingLand Resources (Revised Edition), Harper & Brother, New York. Rogerson, PA, 2006, StatisticalMethods forGeography (Second Editton),
::>AUE Publication, London. 36.
Simarmata, A, 1997, Ekonomi Pertanahan Dan Properti Di Indonesia, PT.
Grarnedia Widia Sarana, Jakarta. 37.
Singarimbua, M, 1987, Metode Penelitian Survai, PT. Pustaka LP3ES, Jakarta.
38.
Sujarto, D, 2008, Diktat Kuliah Perencanaan Wilayah Dan Kola, Sekolah Arsitekiur Perencanaandan PengembanganKebijakan, !TB.
39.
Sadyohutomo.M, 2008, Manajemen Kata dan Wilayah, PT. Bhumi Aksara, Jakarta.
40.
Sarwono, J, 2006, Panduan Cepat SPSS 14, Penerbit Andi, Yogyakarta,
41.
Sumardjono, M, S, 2009, Kebijakan Pertanahan Amara Regulasi dan
Implementasi, Penerbit Kompas, Yogyakarta 42.
Wibowo, S.E, 2002, Statistika Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS
!0.0 Windm•s, Alfabeto, Bandung. 43.
Yunus, H.S, 2006, Struklur Tata Ru011g Kora, Perpustakaan Planologi, !TB.
44.
Tarigan, R, 2005, Perencanaan Pembangunan Wilayan, Bhumi Aksara, Jakarta.
133
45.
Supangat, A, 2007, Staustika Dalam Kajian Deskrtptif lrferensi dan Non
Parametrik, Kencana Prenada Media Grup, Yakarta B.
HASIL PENELITIAN (SKRIPSlffESISIDISERTASI)
1.
Agustin, Tri, 2006, ilrahan Penyediaan Fasilitas Dasar dan i\tfene11gah di WP Gedebage Tahun 2010. Skripsi, Jurusan Teknik Planologi, TIB.
2.
Ai, Ping, 2005, Residential Land Value Modeling (Case Study of Hankou. China),
Thesis
Paper,
ITC,
Enschedc,
Netherlands,
http:/i\\'WW. itc.nl/l ibrary/Academic_ output/, 3.
Akbar, N.I, 2007, Analisis Kesesuaian Lohan Sebagai Masukan dalam
Evaluasi Lohan Kawasan Perumahan Di Koto Cllegon, Program Magister Perencanaan Wilayah clan Kota, SAPPK, ITD 4.
Akbar, N.l, 200 I, Pemodelan SJG Untuk Pe11e11111an Ni/al Lohan, Skrtpsi,
Departemcn Teknik Gcodesi, !TD. 5.
Adiarto, 2003, Pemodeian Harga Lahan Kora Bandung Dengan Metode lledonlc Price Model Berdasarkan Informasl Harga Dari Assesoris, Tesis, Program Magister Perencanaan W ilayah dan Kota, ITl3.
6.
Amelia, S, 2007, Evaluasi Lokasl Kawasan Permukiman Kota Cimaht
Menggunakan Analtsis SIG, Tesis, Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, !TR. 7.
llasyim,
A.H,
I 998, Pc11e1apa11 Fakior-Faksor Pengaruh Terhadap
l'eningkatan Harga Tanah di t'erkotaan (Studi Kasus di Lima Kecamatan Kora Malang), Tesis, Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, ITB.
8.
Maretini, S.R, 2005, Arahan Pemanfaatan Ruang Kawasan Terpadu
Gedebage Berdasorkan Daya Dukung Prasarana Dratnase Primer, Skripsi, Jurusan Teknik Planologi, !TB. 9.
Mulyawan, E, 1991, Strategi Pengendalian Tataruang Perkotaan Dilihat Dari Aspek Nilai Tanah (Kasus DKl Jakarta), Tcsis, Magistcr Pcrcncanaan Wilayah & Kola, ITB.
10.
Sar.ID, K, 1985, Aspek Perumusan Nilai Tanah
Sebagai Masukon
Kebijaksanaan Tunah Perkotuan, Tesis, Magister Perencanaan Wilayah &
Kota, ITB. 134
IL
Suyudi, B, 2002, Model Pendugaan Nilai TaJUJh Dgn Menggunakan SJG (Studi Kasus: Kab. Steman Yogyakarta), Tesis, Depanemen Teknik
Gcodesi, ITR. 12.
Siregar, R, 1995, Studi Identifikasi Perubahan Variabel Penentu Harga lahan (Studi Tinjauan Terhadap Studi K11rdina1110 SARAH) Kasus:
Kecomatan Lengkong dun Kecamatan Sukajadi Kodya Bandung, Skripsi, Jurusan Tcknik Planologi. ITB.
C.
JURNAL/AKTIKt:l.JSllRAT
I.
ESRI, 2007, UnderstandingOverlay Analysis (Tutnrial Arc GIS), diundnh
KA.BAR
dari http://webhelp.esri.com/arcgisdcsktop/9.2/index.cfin?Topic)Jame=Underst anding_ overlay_ analysis. 2.
Gwijangge, D, 2008. Dampak Perubahan Penggunaan Tanah Terhadap
Harga
Tanah
di
Kota
Timika,
diunduh
dari
pusli12.pctra.ac.id/cjoumaVindex.p!JiWtor/anicle/vicw/17474/l 7393.
3.
Harun, LB,
2009,
Pengodaan Tanah
Perumahan
oleh
Sekior
PubllktPreseden dart Negara-Negara Lain, Paper, Semiloka "Prospek Pencadangan Tanah Untuk Perumahan Oleh Pemda" KK Perumahan dan Permukiman, SAPPK, ITB. 4.
Harsono, S, 1989, Land Policy and Management Urban Areas and Its Implementation, Paper, International Workshop in Sanur, Bali, Indonesia, Agency ofCadastre and Land Registration, TI1e Netherlands.
5.
Nisanci, R, ct.al, 20-06, Optimization of Land Valuation Factors by GJS & SPSS.
Paper.
FIG
Congress
XXlll,
http://.,.-ww.fig.net/pub/fig2006/paperslts
Munich,
diunduh
dari
I 7/ts 17 _ 03_ nisanci_ etal_ 0557. pd
f 6.
Sutawijaya, A, 2004, Analisis Faktor-Fakior Yang Mempengaruhi Nilai Tanah Sebagai Dasar Penilaian NJOI' PBB Kola Semarang, Paper,
diunduh dari journal.uii.ac.id[mdc:(.phpfJEP/article/vicw/625/551
135
7.
Jaya, V.E, 2008, Sistem Informasi Pasar Tanah (Sebuah Awai Da/am
Membanguun Pasar Tanah dan Mengantisipasi Krisis Ekonomi). Paper. BPN RI. 8.
Wahyudi & Waljiyanto, 2003, PemodelanSebaran Nila/ Tanah Dengan Sistem lnformasi Geografis (Studi Kasus'I'empat Pembuangan Akhir
Sampah Bantar Gebang di Kuta Bekasi). Jurnal, diunduh dari: iii h.ugm.ac.id/j urnal/download. php ?da tald= 12 79 9.
llilman, M, 2004, Perkembangan Luas Area Perumahan Da11 llarga Tanah {)/ Gedebag« Kata Bandung Akibat Pemekaran Kola, Jurnal,
diunduh dari http://rudyct.com/PPS702-ipb/08234/ina111au_hilman.pill: I 0.
. ... , 200 I, l.and Valuation Methods, Arizona Department of Revenue (Property
Tax
Division),
diunduh
www.azdor.gov/Forms/Property/Land.Manual/Ch3.pdf
136
dari
LAMPIRAN I SEBARAN LOKASl KUISI01''ER DATA LAPANGAN
No
Le es Tanllh
1..;.,.; iv.;1 Tanah A'-l'crsil Tanah
Koordinet J>C1"SdT:ll\&h
nm.fl
Y n..n 7.ooa 92.)04()6 I _485 _J.!:_~E 792~ 1---.....L ~ 792582 9".30536 485 JI CipaploGU3 79297S 9230357 48S JI. ~.__..'1 4 794125 92mlll 48S JI. f"asirP()EOj {I(Pa.sir o-.-...\ s i95782 9llS6S9 48S 11.c:.. ....... o1ao 6 79580) 9129781 !SS IL~ -7 79926.1 m2~ 48S JI. Sod:>rn:>-ll>ru '" 8 795830 9229901 48S JI 9 79-1552 9232158 48S JI. Soebmo-llaaa 10 789938 9129859 48S JI. 83: II 7900SO 922975-S 43 s JI. 700050 922')7~ 485 12 JI. B""""-.il 13 789')70 9l.l0)~ 48S JI B11:w: .. ......_..12 14 7~\161S4 9230953 I 43S JLSubai 7n!6) 1122981; 48$ Jl TCl'W3tlI....,._ ll 16 789843 922995) <8~ il ~1co-Tm'2b 17 790363 9230893 <8 s JI. ?atabn \\'us 18 790488 92)0777 <8 s Jl Pmabn S83t 19 i92148 9229'55 48 s JI. rcru:saoI .._,_. 20 792432 922%51 48S JI. H. Ba-dan 11 7928~ 922%45 48S Jl._~wmi; zz 792684 '{£l(IJ~ 4&S JI. M._..ICIU 23 'l9l-064 9230561 4& s I jJ R....,...... __ 24 794038 9229n2 48S Jt h.'111 ~ 26 792543 9231403 48S JI. Ciit\liwa. r.-...-.~
KdW3l:an
(Ml)
K~
X<M)
Ci-"""'-
~CI-.
17 2&
-
29 30 31 .l2
Jl_ 34
JS
792678 792877 79"'-90?. 793964 795)62 799025 799054 79')105 795731
9?..3124' 923048! 92J17.:IO
92302~ 9229'780 nlHS4 92JIS4J 9231138 m116L
48S •l&S 48S 48S 48 s 48 s 48S 48S 485
~.,.,;
fluah llau
fl,(a,---·~~
-
"""""',.,,. -
...
~1-.:-...tJ
~i-:..i.Jm Cimancrm!!
°". . .
R.an\:abolui~ S.U..un···• s.i ... ··--·
-----·
--~·
'-fhia,h 83cu
Bwb B~u Rai.casari
;500 190 --2000 JOO
Rlnc:asa1i Rancasa.;
175 2110
Gc:Jeb;J;&J"
54():)
Rar>casati
350) 600 170
G••·•···
Bd:o Kidul Bd~Kidul
rso
8d~J<jd11I
180
Bd• IU
7~
~~-~ 1.•-----
BdP Kid-:d Bd
1503 4234
,t\A--·~
R.lv Kidul
400
K1:~--.::_..: K•ia:t-es:ari
""· )<jduf
196
""• Kidol Buah ~a!:U
1:'75(}
Buah lla;u
435
Mc:n-
Kui"1$SQli
-
C0a1'Wl!
Bual! !10tu
M
I RanC
.... ~.,.;
Rencesan
~·__:ari
6uab B&lU
400
120
,69
36] 2l2S 1001
~1da1J\
JI. Cii•wuraGi<>n• Jl.t ..1-iata
I R.1.1ah Batu
473
~jioro,._.-,...:
B...JJS...
1600
JI. Mer9'._.1•...,"U
Sd<.;a1i
~
Ruah Ralu BuahBaru Rancasari r c
J!).l-0
.llR JI. I l Sanu,i JI.Ci JI. Cimtnrnin•
MsJi.M...,.
Ci C~P
Jl.C~- ....
Cimuoaao• Ci-clan
JI.Ci
137
-
•
Gec!cb--c
Rancasari
902 112
2858 156() 584 156
LAMPIRAN2
RASH, ANALlSIS
FAKTORTAHAP
138
1
GET FILE='E:\DD Netherlands 200E\Thesis\Penu1isan ThP.sis\nata\Data l\nalisis\ /lnalisis Faktor Hasil Kuisioner_4.sav'. SAVE TAANSLATE OUT FILE:=' E: \DD Netherlands 2008\Thesis\Penulisan Thesis\Dat a\Data •+
'Analisis\Analisis
Faktor Hasil Kuisioncr _ 4_Export. xls'
/TYPE=XLS
/VERSION=B /MAP /REPLACE /FIELCNA."IES /CELLS=VALUE:S. Data written co E:\DD Netherlands 2009\Thesis\PP.nuli""" Thesis\D<.ta\Data nalisis\Analisis E'aktor Hasil leL Wich.h: Dec: 0 8 Variable: X7 Type: NUJ\ber Width: 8 Dec: 0 Variable: xa Type: NUlllber Width: Dec: 0 8 Variable: X9 Type: Nl.lllber Width: B Dec: 0 variable: XlO Type: !>.Umber Width: Dec: 0 8 variable: Xll Type: !\Ullber Width: 8 Oec: 0 Variable: X12 Type: !\Wlber Width: 8 Dec: 0 V<>t:iable: y Type: l\Ullber Width: Dec: 0 8
A
E'ACTOR /VA!\Il\BLES X1 X2 X3 X4 XS XG X7 xe X9 XlO Xll Xl2 /MISSING L:STWISE /ANALYSIS Xl X2 X3 X4 X5 X6 X1 xa X9 XJO XII XI? /eRINT INI't'lAL KMO AlC EXTRAC':'ION /CRITERIA MINEIGE~(l) ITERATE(25) /EXTRACTION PC /ROTATION NOROTATE /Mt:'l'HOLJ=CUK&LA'I': ON.
Factor Analysis (DataSetl]
E: \DD Netherlands 2008\Thesis\Penulisan
is\Analisis Faktor Hasil
'Ihcsis\0.:.ta\D.-,t~
A.'l~li!l
Kuisioner_4.sav
Pagel
KMO and Bar1tett'a Test Kaiser-Meyer-Olkln Measure of Sampling Adequacy. Bar11ett's Test of Spnertclly
Approx. Chi-Square di Sig.
.559 128.595 66 .000
Antl·lmage Ma!Tlces
Anli-image Covariance
Aksesibilitas Aspek Bencana (Rawan Banjir Atau Tidal<) Tersedian~a Jaringan Air Bersih (P AM) Kc>ndisi Saluran Pembuangan Yang Baik
Aksesibilitas .597
Aspek Bencana (R
.037
.500
Bersin (POAMl ·.058 .146
·.058
.146
.366
·.077
·, 171
T ersedianAa Jarfngan ir
·.132
Tersedianya Jaringan Listrik
-.043
.051
·.125
O!lalui Angkot Kepadatan Penduduk
·.144 .207 .107
.017 .190 . 131
.064 .123 -.107
.127
·.155 -.103
-.175 ·.115 ·.065 -.123 .342
Polensi Dikembang
-.t75 ·.003 .125 .419•
.03~
Aspek Oencana (Rawan eanjir Atau Tidak)
.067
·.136 ·.120 .067 ,399a
Tersedian~a Jaringan Air Berslh (P AM)
·.123
.342
.563•
KondisiSaluran Pernbuangan Yang Baik Tersedianya Jaringan Llslrlk Oil:llui An.~cl Kepadatan Penduduk Potensl Otkemban~n Wilayah Perumahan Kesesuaian RTRW Dekal Dengan Fasum Oekat Dengan CBD Kopaslian Hukum a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
·.157
·.379
·.343
·.072
.093
·.267
.285 .375
.036 .377 .239
.161 .284 ·.228
-.322 -.186
-.426 .068 ·.299 -.145
Anti-image Correlation
.179 .242 -.288 -.007 .219
-.306
-.230
Page 2
Anti-Image Matrl~
Anti-Image Covariance
l e1sedianya Jaringan Llstrik -.043
Dilalui Annkot -.144
·.171
.051
.017
·.132
·.125
.064
-. 108
.117
·.108
.599
.071
Dilalul Anokol Kepadatan Penduduk Potensl Dlkembangkan Wllayah Perumahan Kesosuaian RTRW
, 117 -.030
.071 -.102 .147
.425
Dekal Oengan Fasum
·.020 .034
'114 -.049
.046 ,130
·.081
·.219 ·.014
Akseslbilitas Aspek Bencana (Hawan Banjlr Atau Tidak)
rersedlanJ.a Jaringan Berslh (P AM)
Ai1
Koncfisi Saluran Pembuangan Yang Baik Tersedianya Jaringan Ustrik
Anti-Image Correlation
Kondlsi Saluran Pembuangan Yann Balk ·.077
Dekat Dengan CBO Kepastian Hukum Aksesibllitas
.404
·.051 ,008
.036 .004
·.065 ·.157
-.009 -.072
Aspek Bencana (Rawan Banjlr Atau Tldak)
·.379
.093
-.285 .036
Tersedla1B'.a Jaringan Air Berslh (P AM) Kondlsl Saluran Pembuangan Ya11g Balk Tersedlanya Jaringan Llstrik Oilalul Angkot Kepadatan Penduduk
·.343
·.267
.161
.7151
·.219
.281
•.219
.6184
.141
.261
.141
.590ft
·.066 ·.103
·.164 .246
.078
.017 ·.040
.216 ·.060 -.164 ·.016
-, 104
Poter1sl Dikembangkan Wilayah Perumahan Kesesuaian RTRW Dekat Dengan Fasum Dekat Oengan CBD Kepastian Hukum
.064 -.139
.001
.255 -.526 ·.029
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Pnge3
Anti-Image Mab1ces
Kepadatan
f>en
Perumahan
Kesesualan
Aksesibildas Aspek Bencana (Rawan Banjir Alau Ttdok)
.207
.107
.190
. t31
RTRW .127 -.155
Tersedia'a'.a Jaringan Air Bersih (P AM) Kondisi Saluran Pembuangan Yang Baik
.123
-.107
·.175
-.030
-.051
.008
I ersedianya JarirlQ<¥l
·.102
.147
. 114
Oilalui Angkol Kepadatan Pendud.-C
.036
.004
-.046
.509 .068
.068 .598
·.099 -.075
·.099 • 196
-.075
.464
-.020
-.050
-.037
-.()55 -, ()54
Uslrik
PotenSI Dikembangl
Potensi Oikembanit'a n Wilaya
Kepastian Hukum Aksesibimas Aspek Bencana (Rawan Banjir Atau Tldak)
.078
-.175
.168
.375
.179
.242
.377
.239
.3.22
Tersediapg,a Jaringan Air
.:>84
-.228
-.426
Kondisi Saluran Pembuangan Yang Baile Tersedianya Jaringan Ustrlk Oilalui Angkot Kepadatan Pendurluk Po1enS1 01kembangkan Wilayah Perumahan Kesesuaian RTRW Dekat Dengan Fasum Debi Oengan CBO Kepastian Huku."TI
-.066
-.103
.017
·.184
.246
.216
.078
-.104
.122
.007 .122 .598•
-.204
·.142
.532•
-.351 -.110 .148
-.034
-.103
-.075
-.125
Bersih (
AM)
'373
-.307
-.204
·.142
.336
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Page4
Anll·lmage Matrices Dekat Dengan Fasum Anti-image Covariance
Aksesibllilas
·.175
Aspek Bencana IAawan Banjir Alau Tidak)
·.103
Dekal Denoan CBD ·.003 ·.138
Tersedia')j,3 Jaringan Air Bersih (P AM) Kondlsi Saluran Pembuanoan Yang Baik Tersedianya Jaringan Listrik Dilalul Angkol Kepadatan Penduduk
.032
.115
.065
·.020
.034
·.065
·.049
·.081
·.009
.130 ·.196 ·.020
·.219 ·.050
·.037
·.014 .078 -, 175
Kesesuaian fHAW Dekat Dengan Fasum
·.055 .616
·.054
.168
Dekat Dengan CBD Kepastian Hukum A!lsesibilitas
·.107
·.107 .406
·.074 .090
·.074 ·.288 .186
.090 ·.007 .306
.544
Tersedia'liaJaringan Air Bersih (P AM)
.068
·.299
-, 145
Kondisi Saluran Pembuangan Yang Baik TerSedianya Jaringan Llstrlk Oilalul Angkol Kepadatan Penduduk Potensl Dlkembangkan Wilayah Perumahan Kesesuaian RTRW Dekat Dengan Fasum D&kal Dengan CBD Kepastian Hukum
·.040
.084
·.139
·.080
·.164
·.016
.255
.526 ·.110 ·.075
·.029 .148 ·.307
·.125 ·.214 .578• .192
.336 -.127 .19~ .623•
Polensi Dikembangkan Wilayah Perumahan
Anli·image Correlation
Aspek Bencana (Rawan Banjir Alau Tidak)
·.351 ·.034 ·.103 .570• ·.214 ·.127
K;:rcaslian ukum .125 ·.120
.219
.230
a. Measures ot Sampling Adequacy(MSA) Commonalities lni6al 1.000 1.000
Extraction .780 .883
Aksesibifi1as Aspek Bencana (Rawan Banjir Atau Tldak) 1.000 Tersedia'll'.a Jaringan Air Bersih (P AM) Kondlsl Saluran 1.000 Pembuangan Yang BatK T ersedianyaJaringan 1.000 Listrik Extraction Method: Principal Component Analysis.
850 .761 .746
Page 5
Communautl99 Initial 1.000
Ex:raciion .772
Kepadatan Penduduk
1.000
.826
Potensi Di<embangkan
1.000
.745
Dekat Dengan Fasum
1.000 1.000
.778 .642 .783 .686
Dllalul Angkol
Wilayah Perumahan Kesesuaian ATAW
Deka1 Dengan CBO 1.000 Kepastian Hukum 1.000 .. t:xtrachon Method: Principal Component Analysis.
Total V•rlance Explained Initial E"""'vatues To1al 2.768 2.196
% ol Variance 23.068 t8.297
5
1.681 1.503 1.104
14.01 t 12.524 9.201
6
.699
7
.613
5.822 5.105
e
.363 .353 .298
t 2
3 4
R 10 11 12
CumlAative %
82.922 88.027 91.053 93.991
3.026
2.938
96.473
2.482 2.000 1.527
.240 .183
98.473 100.000
Extraction Me1hod: Principal Component Analysis. Total Variance Explained
• 1
2 3 4 5
Initial Elaenvalues Cumulalive % 23.068 41.365 55.316 67.900 77.100
Exlractlon Sums of Snu:ued l.Mdin""Total
% of Variance
Cumulative %
23.060 18.297 14.011 12.524 9.201
23.006 41.365
2.760 2.196 1.681 1.503 1.104
55.376 67.900 77.100
Extraction Melhcd: Principal Component Analysis. Component Matrlll' Comooneot 1 2 3 AksesibHltas .088 .295 ·.316 ExtractionMethod: Principal Component Analysis.
4 .735
5 212
a. 5 components extraeled. Page 6
Component Matrhl' 1 .447
2 .335
001 3 ·.176
4 .121
5 ·.725
T ersedia'll'.a Jarlngan Air Berslh (P AM)
.765
.147
·.131
.126
.458
Kondisi Saluran Pembuangan Yano Balk
.639
·.175
.034
.150
·.054
Tersedianya Jaringan Listrik Oilalul Angkot
.482
·.079
.422
.449
.358
·.408 .182 .452
.685 .049
·.359 .860 ·.323
.ot8 ·.222 ·.605
.087 .034
.141
·.504
.510
.oot
.180 •.027 ·.075
-031 . 275
Aspek Bcncana (Rawan Banjir Atau Tidak)
Kepadatan Penduduk Potensi Dlkembangkan Wilayah Perumah<>n
·.136
Kesesualan RTRW Oekat Dengan Fasum
.331 .475
.628 .220
Oakat Oengan CBO Kepastian Hukum
.233 .496
.650 ·.532
-.318
.229
.073 -.223
Extraction Method: Principal C-Ompooent Analysis.
a. 5 components extracted.
Page 7
LAM.PIRAN3
BASIL ANALISIS FAKTOR TAHAY 2
139
GET
Netherlands 2008\'t'hesis\Penulisan ~.nalJsis Faktor Hasil Kuisi~ner 4.sav'. FILE=' E: \DD
Thesis\D~la\Data
SAVE TRA.'ISLATE OUTflIZ='E:\DD Netherlands 2008\Thesis\Pennl
i:l\Data ·~ 'Analisis\Analisis
Analisis\
isan Thesis\Dat
F~kLor Hasil Kuisioner_4_i':Xport.xls'
/TY?E=XLS
/VERSION=3 /MA?
/Rel?LACE /FIELDNAME~ /CEL.LS=VALUES.
Oata written to E:\DD r.e;;t.er Lands 2008\Thesis\l?enulisar. nalisis\Analisis Faktor Hasil :
Ttesis\Data\Data A
Dec: 0 Dec: 0 0 tee: 0 !:<;!(;:
i:
Cec: 0 rec: 0 l)ec:
0
Dec: 0 tee: 0 LJec: 0
tee: 0 Dec:
o
FACTOR /VARIABLES X1 X2 X3 X4 X'.:. X6 X7
xs X9 XlO Xll Xl2
/MISSING LISTWISE /ANALYSIS Xl X2 X3 X4 XS X6 X7 X8 X9 X!O Xll Xl2
/PRINr INITIAL KNO AIC £XTAAC"110N /CRITERIA MINEIGEN(l) ITERJ>,T£(25) /EX1'R.O.CTION PC /ROTA-TIO!'lNOROTATE
/ME1'HOIFCORRELATION. FACTOR /VARIABLES Xi X3 X4 XS X6 X7
xs X9 XlO Xll Xl2
/MISSING LrSt'l'HSK /ANALYSIS xi X3 X4 XS X6 X7 xa X9 XlO Xll /PRTNT TNTTTAT KMO ATC E:XTRACTION
X.12
Page I
iCRITERIA
l(!NEIGEN (l)
/E:XTR/',CTION /ROTATION
ITERATC: (25)
P<:
NOROTATE
/METHOD=CORREL.l\TIOt-1.
Factor Analysis [Dat:aSet.11 E: \DD Netherlands 2008\'rhesis\Penulisan i3\J.\nalisis Caktor Hasil KU:.sioner ~.sav
Thesis\Dat:a\Cat:a
Analis
KMO and Banlett's Test
.591
Kaiser-Meyer-Otl
Approx. Chi-Square di
109.641 55 .000
Sig. AntHmage Nao1ces
T ersedianAa Jaringan ur Anti-image Covariance
AkseStbilitas Tersediad'.a Jaringan Air Bersih (P AM) Koncltsi Salur.in Pembuangan Yang Bai< T ersedianya Jaringan Listrik Dilalui Angko1 Kepadatan PendJ
Akseslbiltas .599 ·.078
Bersih
IPOAMI
Kondisl Saluran Pembuan(JM Yann Baik
-.078
·.076
.415
-.109
.076
-.109
.472
-.048
·.160
·.106
-.146
.067
.225 .104
_()88
.143 .048 -.003
.155 ·.174 .008 .142
-.174
_()73
·.059 -.067
-.094 -.035
·.017 -.131
·.164
Page2
Anti-Image Marricee
An6·image covanance
Ter~erliany::i Jaringan Listrik -.048 -.160
Dilalui Anakot -.146 .067
Penduduk .225 .088
-JOB
.143
.048
.604
.070
-.142
.070 -.142
.426 .035
.035 .593
Polensi Di<embangkan Wilayah Perumahan
.143
.000
.022
Kesesuaian RTAW Dekal Dengan Fasum
.146
-.046
·.052
-.040 -.074
.139 ·.236 ·.010
-. 190 .003
Aksesii.lililas TersedianJa Jaringan Air Berslh (P AM) Kondisl Saluran Pembuangan Yang Baik Tersedianya Jaringan Listrik Oilalui Angkol Kepadatan Pen
Dekal Dengan CBD Kepastian Hukum
.003
Kepadatan
.152
Anti-Image Matrices
Anti-image Covariance
Aksesibilitas TersedianJa Jaringan Air Bcrsih (P AM) Kondisi Saluran Pembu•ng•n Yang Haik Tersedianya Jaringan Uslrik Dilalui Angkol Kepadatan Pen
Polensi Oikembangk• n Wilayah Perumahan .104
Dalla I Kesesuaian
Deng an
·.174
RTRW .155 ·.164
Fasum
-.008
-.059
·.067
.143
.146
-.040
.000 .022
-.046 -.052
.139 -.190
.634
·.040
.007
-.040 .007 .000 -.161
.517 -.101 ·.120 .155
·.101 .638 -.155 -.108
·.174
.073
Page 3
AntHmage Matrices
Anti-Image Covariance
Aksesibilitas Tersedia'i).a Jaringan Air Bersih (P AM)
Dekat DennanCBD .006 -.094
Kondisi Saluran Pombuangan Yang Baik Tersedianya Jarlngan LIS1rlk Dilalui Angkot Kepadatan Penduduk
-.017
-.131
-.074
.003
-.236 .003
Potensi Uikembangkan Wilayah Perumahan Kesesuaian RTRW Dekat Dengan Fasum
.000 -.120 -.155
Dekat Dengan CBD Kepastian Hokum
K~astian ukum .142 ·.035
.448 .066
·.010 .152 -.161 .155
.108 .066 .574
Anti·lmage Matrices
Aksesibilitas .401" -.156
1~ersih PDAMl -.156
Kondisi Saluran Pembuangan Yann Baik -.142
.640•
·.246
-.142
-.246
.758•
-.079
-.319
·.199
-.288
.158
.319
.378
.178
.090
.169
-.339
·.014
.279 -.281 .014 .242
-.355
-.119
.143 -.217 -.073
-.122
TersedianAa Jaringan ir Anti-image Correlation
Aksesibilitas Tersediarga Jaringan Air Bersih (P AM) Kondisi saJuran Pembuanqan Yang Baik Tersedianya Jaringan Ustrik Dilalui Angkot Kepadatan Penduduk Potensi Dikembangkan Wllayah Perumahan Kcsesuaian ATRW
Dekat Dengao Fasum Del
·.037 -.252
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Page 4
Anti-Image Matrlce8 T ersedianya Jaringan lislrik Anli·image Correlation
I
Kepadatan Penduduk
Aksesibllitas
·.079
Tersed~ Jaringan Air Bers;h ( AM)
·.319
D~alui A--kol ·.208 .158
Kondisi Saluran Pembuangan Yang Baik Tersedianya Jaringan Lislrik
·.199
.319
,090
,58!)a
.139
·.238
.139
.572•
.070
·.238
.501•
Ollalui Angl
.378 .178
Potensi Ofkembangkan Wllayah Penmahan
.231
.070 ·.001
Kesesuaian RTRW
.260
.008
·.095
Oeka1 Dengan FaSt.m Dekal Dengan CBO Kepastian Hukum
·.064
.266
·.143
.00$
·.541 ·.021
·.309 .006
Potensl Oi~ka n Wita Perumahan .169
Kesesualan RTRW .279
T ersed~a Jaringan Air Betsih( AM)
·.339
·.355
Kondisl Saluran Pembuangan Yang 8<1fk
·.014
·.119
·.122
Tetsedianya Jalingan LiSlrik Dilalui l\ngkol
.231
.260
·.064
·.001
·.098
Kopadalan Penduduk
.035
Potensl Oikembangkan Wilayah Perumatian Kesesuaian ATRW Dekal Dengan Fasum Oekat Oengan COO Kepastian Huku111
.6541
•.095 ·.071
.256 ·.309 .011
.036
.260
a Measures of Sampling Adequacy(MSA) Anti-ImageMatrices
Anli·lmage Correlalion
A!<secibl"1as
·.071 .011 ·.002 ·.'lfl7
.554• -.175
·.248 .26'4
Oekal Dengan Fasum ·.201 .143
·.175 .507• -.290 ·.178
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
'Page 5
Anti-Image Matrices
Oekat
Anti-image Correlation
Akscsibilitas T ersedianJ.a Jaringan Air Bersih (P AM)
K~stian u1rum
Oeo~nCBO .014 -.217
.242 -.073
Kondisi Saluran PemlxJangan Yang Baik
-.037
-.252
Te<sedianya Jaringan Llsttlk
-.143
.005
Dilalui Angkot Kepadatan Penduduk
-.5-11
-.021
.006
.260
Potens1 01kembangkan Wilayah Perumahan Kesesuaian RTRW
-.002
-.267
-.248
.284
Dekat Dengan Fasum
-.290
.58Ja
·.176 .131
.131
.628•
ceo
Dekat Oeogan Kepastian Hul
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA) Communal iii..,. lni~al
Extraclloo
Aksesibilltas
1.000
.790
T ersedianva Jaringan Air Bersih (PDAM) Kondil'i Saluran Pembuangan Yang Balk Tersedkloya Jaringan Lislrik Dilalui Angkot Kepadatan Penduduk
l.000
.754
i.000
.7-.sl
t.000
.650
1.000
.774 .795 .710
1.000 1.000
Potensi Dikembangk<m Wilayah Perumahan Kesesuaian RTRW Oekal Oengan Fasum Dekat Oengan CBO Kepastian Hukum
1.000
1.000 1.000 1.000
.764 .548 .776 .630
EXlract1on Method: Principal Component Analysis. Component Ma~ Cnnmnneot Aksesibililas Terserii;ud,;t.Jaringan Ajr Bersih (P AM) Kondisi Saluran Pembuangan Yang Baik
1 .027
3 -.311 ·.230
4 .785
.765
2 .278 .332
.840
-.048
.029
.153
·.047
Extraction Method: PrincipalConiponenl Analys$.
a. 4 components cxtroctcd,
Page6
Component Matrllf' Corne nenl
2
3
.523
.007
.397
.463
-.531 -.137
.578
-.392 .831
.060
1
Tersedianya Jaringan llstrik Oilalul Angkot Kepadatan Penduduk Polensi Dlkembangk'111 Wilayah Porumahan Kesesuaian RTAW Dekat Dengan Fasum Dekat Oengan CBD Kepaslian Hukum
.496
.114 -.020
.218
.690
.053
.423 .076 .552
.305
.505 -.075 -.282
.874 -.489
-.405
I.
-.268 -.547 -.487 .144 .012 -.081
Extraction Melhod: Principal Cornponam Analysis.
a. 4 components exlracted.
Page?
LAMPIRAN4
HASJL A:'
140
FACTOR
/VARIABLES X3 X4 X5 XE X7 X8 X9 XlC Xll xi 2 /MISSING LlS'l'W!S£ /AJJALYSIS X3 X4 X5 X6 X7 X3 X9 Xl6 Xii Xl2 /PF.TNT INITIAL !<MO AIC t:xTAAC'r:ON /CRt'l'F.RTA MINEIGEN(l) ITERATE(25) /EXTRJ>.CTION /ROTATION
ec
NOROTAT<;
/METHOD=CORI\ELi\!ION.
Factor Analysis [DataSetlJ E: xnn Netherlands 2008\Thesis\!'en·,lisan Thesis\Data\Data is\Analisis faktor Hasil Kuisioner 4.sav
.O.nali::;
KMO and Bartlett's Test
Banletrs Test or Spherioity
Kaiser-Meyer-Okin Measure of S;,mpfing Adequacy. Approx. Chi-5quare
.621
95.607
d!
45
S
.000 Anti-image Matrices
rJaringan ersedian.xr·, Anti-image Covariance
Terse~a Ja1ingan A'6 Bersih ( AM) Kondisi Saluran Pembuangan Yang Baik T ersedianya Jaringan
Ustrik
Oilalui Angl
Beisib fPOAMl .425
Kondisi Sa.luran Pembuangan YanQ BafK ·.124
·.124
.482
·.115
·.171
·.115
.508
.053 .141 ·.169
.139 .091 .006
.065 ·.146 .157
·.160 .057 -.095
·.044 ·.099 ·.016 -.123
.172 -.059 ·.074 .015
·.019
Tersedianya Jarlngan Listrik ·.171
Page I
Anti-Image Matrices
T ersedia':J'.a .Jaringan Air Bersih (P AM) Kondisi Saluran Pembuangan Yang Baik
.053
Kcpadatan Penduduk .141
.139
.091
.006
Tcrsedianya Jaringan Listrik
.065
·.146
. 157
Dllalui Angkor Kepadatan Penduduk Potensi Dikembangkan Wllayah Perumahan
.464
. I 14
.020
.114 .026
.692 ·.020
·.020 .653
Kesesuaian RTRW Oaka.t Oengan Fasum
·.010 .114
-, 140 ·.15S
·.075 .042
Dekat Dengan CBD Kepastian Hukum
-.256
.000
-.002
.026
.122
·.203
Kesesuaian RTRW .160
Dekat Deng an Fasum .057
·.044
·.099
.172
·.059
·.010 ·.140 ·.075
.114
Dilalui A•-kol Anti-image Covariance
Potensl Dikombangka n Wilayah Perumahan ·.169
Anti-image Matri<:ff
Anti-image Covariance
TersedianJ.a Jarlngan Air Bersih (P AM) Kondfsl Saluran Pembuangan Yang Balk Tersedlanya Jaringan Listrik oaaiui Anl1(ol Kepadatan Penduduk. Potensi Dikembangkan Wilayah Perumahan KesesuaiaJl RTRW Dt>kal D~ugan Fasum Dekat Dengan CBD Kepastian Hukum
.561 ·.065 •.132 .136
·.156 .042
·.065 .692 •.166 ·.077
Page2
Anti-Image Matrices
Anti-image Covariance
Tersedia'B'.a Jaringa11 Air Bersih (P AM) Kondisi Saiuran Pembuangan Yaog Baik for.edianya Jaringan Llstrik
Dekat Oennan CBD ·.095
K;:r.asUan ukum ·.019
·.016
·.123
·.074
.015
·.256 .000 ·.002
.02R .122 ·.203
·.132
.136
·.166
·.077
.448
.069
.069
.610
Dlialui Angkot Kepadatan PendudUK Potensi Dikombongkan Wilayah Perumahan Kesesuaian RTRW Oekat Oenqan Fasum Oekat Oongan CBD Kepaslian Hukum
Anti-image Matrices
.6439
Kondisi Saiuran Pcmbuangan Yann Balk ·.274
·.274
.7590
•.213
·.337
·.213
.b58•
Tersedia"i{a Jaringa11 Ir Borslh IPOAMI Anli·lmaoo correiauon
Tersedland'a Jarlngan Air Borslh (P AM) Kondisi Saluran Pembuangan Yang Baik Tersedlanya J~ngan Llstrik Dllaiul Angkot Kcpadalan Pcnduduk Potensl Olkembangkan Wllayah Perumahan Kesesuaian RTRW Ookat Dongan Fasum Dokat Dengan CBO Kopasllan Hukum
.120 .260 ·.321 ·.328 .104 ·.218 ·.036
Tersedianya Ja~n~an list lk ·.337
.121
.293 .157
-, 225
.010
.249
·.084 ·.171 ·.005 ·.226
.295 ·.090 ·.142 .025
a. Measures of $amping Adequacy(MSA)
Page3
AntHmage Matrices
Anti-Image Correlation
Tersedia'B'a Jaringan Air Bersih (P AM)
Ollalui Anakot .120
Kepadalan Penduduk .250
Potensi Olkembangka n Wilayah Peru mah an ·.321
.293
.157
.010
.121
·.225
.249
592• .201
.201
.050
.464"
.050
·.030
·.030 .624'
.010 .201 ·.561
•.225 • 228
·.t24 ,062
.000 .186
·.004 ·.322
Kondisi Saluran Pembuangan Yang Baik Tersedianya Jarlngan Lislrik DUalui Anokol Kepadalan f'enduduk Potensi Dlkembangkan Wilayah Pcrumahan Kesesuaian RTRW Oekal Dangan FAsum Oekat Oengan CBD Kepaslian Hukum
.0~3
a. Measures ol Sampling Adequacy(MSAI Anti-Image Matrlcet Kesesualan
ArAw
Anti-Image Correlation
De~at Oengan
~asum
Ter&edlan~a Jarlngan Air Berslh (P AM)
•.328
.104
Kondlsl Saluran Pembuanoan Yano Balk Torsed1anya Jarlngan Llstrlk
·.064
·.171
.295
·.090
Oilalui Angkol Kopada1an Ponduduk Polensi Oikembangkan WilHyah PA111rr1Hhan
.019
.201
·.225 ·.124
·.228 .062
Koscsuaian ATAW Oekat Oengan Fasum Dekat Dengan CBD Kepas1ian Hukum
.589• ·.105 ·.263 .232
·.105 .6251 ·.298 ·.116
a. M•asurtls of Sarnping Aduquacy(MSAl
Page4
Anti-Image Matrlc" Oekat
• Anli·image Correlation
ccn ·.218
T ersedia'6,a J
stian ~um ·.035
·.035
-.220
·.142
.025
·.561
.053 .183
.000 ·.004
·.322
·.263
.232
·.298 .556•
Kepastian 1-lukum
K
.131
·.I
ia
.131 .701•
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA) Communalltles Tersediai;ra Jaringan Air Bersih (P AM) Kondisi Saluran Pembuangan Yan9 Baik Tersedianya Jaringan Listrik Oilalul AngKot Kepadatan Penduduk
Initial t.000
Extraclion
t.000
.713
1.000
.531
1.000
.710
.748
1.000
.szo
Potensl Oikembang.kan Wilayah Perumshan Kesesuasan HI HW
1.000
.548
1.COO
Oekat Dengan Fasurn Oekat Oengan CBO Kepastian Hu.kum
1.000
.632 .547 .754 .624
1.000
1.000 Extraction Method: Principal Componenl Analysis. Component Matrt>I'
Comnnn<>nt Tersedia'll'.a Jarfngan Air Bersih (P AMI Kondisi Saluran Pembuangan Yang Baik T ersedianya Jaringan Listrik Oilalui Angkol Kepadatan Penduduk
1 .762
2 .320
-253
.839
-.062
.073
.521
.042
.508
·.537 ·.132
529
.srr
.216 Extraction Method: Principal Component Analysis. a 3 components extracted.
3
.71 t
Page S
Component Matrlll" Comoooent Potensi Dikembangkan Wllayah Perumahan
1 .499
2
3
.024
·.546
Kesesuaian RTAW Del(at Dengan Fasum
.218
.755
-.119
.421
.519
Dekat Dengan CBD Kepaslian Hukum
.070 ,555
.316 .659
·.488 Extraction MelhOd: Principal ComponentAnalysis.
·.102 -.2:79
a. 3 components extracted.
Page6
LAMPIRANS
BASIL ANALISIS FAKTOR TAHAP4
141
fACTOR
/VARIABLES X3 /msSING
X4
X~
X6 XS X9 XlO Xll
Xl2
L:STWISE
/ANl\l,YS:S
XJ X1 X5 X6 XB X9 XlO
/PRINT :NI':'IAL
Xll.
X12
KMO AIC EXTRACTION
/PLOT EiGEN
/CRITER;A HINEIGEN ( 1)
ITERA1'E: t 25)
/EXTRAC':'TON Pf; /ROTATIOl'I NOROTllTF.
/ME:TllOD~CORRElJ\TtoN.
Factor Analysis [ DataSctl
J
is\An3lisis
i::: \DD Ne U1edands 2 ~OB \:·hes is\ l?enuEs;in Thesis\ ua ca \IJa ta Anal is E'aktor J!.Joil Kuisione~_4.sav KMO and Bartlett's Test
8ar11en·s Test 01 Sphericlty
Kalser·Meyer·Olkln Measure or Sampling Adequacy. Approx. Chl·Squa1~ dt
.628
65.554
36
Slo.
.000
Antl·lmage Matrices
.456
Kondisi Selu1en Pembuangan Ya~ Baik ·.157
T01sodianya Jarln~an Ll~ll k ·.160
·.157
.494
·.104
·.!GO
-.104
641
.034 ·.177
.132
.009
,097 161
-.149 .100 ·.102 -.046
·.027 -.084 ·.017 ·.147
Tersedla"Xa Jmingan it Bers h IPOAMI Anti-Image covadance
Te1sedlan~a Jaringan Air Borsltt (P AM) Kundisi Saluran Pembuangan Yang l:laik Te1aedlanya Jarlngan Listrik Ollalul Angkol Potensi Olkombangkan Wilayah Perumahan Kesesuaian RTRW Oekal Oeng
.158 -.102 -.078 .045
Pngc I
Anti-Image Matrices
Anti Image Covariance
Terse
Bersih (P AM) Kondisi Saluran Pernbuangan Yang Baik Tersedianya Jaringan Lislrik
Dilalw Annkot .034
Polensi Dikembangka nWilayah Perumahan
-.177
Kesesuaian RTRW
-.149
.t32
.009
-.027
.097
.161
. 158
.484 .032
.032 .653
.015 -.064
.015
-.084
.154 .009
.039 -.002 ·.207
.591 -.108
Deka1 De
Dekat OennanCBD .102
·.084
·.017
-.147
-.102
-.078
.045
.i54
-.267 .002
.009 -.207
-.108
-.139
.175
.730
-.t 75 .446 .071
·.053 .071 .632
Oilalui Angkot Polens1 Dikernbangka11 Wilayah Perumahan Kesesuafan RTAW Dekat Dengan Fasum Dekal Oengan CBD Kepastian Hukum
-.267
-.139 . I 7!>
Anti-lmag;, Matrices
Anti-imago Covariance
Tersedian~a .Jaringan Air Bersih (P AM) Kondisi Saluran Pembuangan Yang Baik T ersedianya Jaringan u,.irik Dilalui Angkol Potensi Dikembangkan Wilayah Perumahan Kesesuaian RTRW Dekat Dengan Fasuru Dekat Dengan CBD Kepaslian Hukum
.039
.175 -.053
KJ'.Fu:s1ian ukum -040
Page2
Anti-Image Matrices
Ters~a Jaringan p,; Betsih ( AM} Kondisi Saluran Peulbuangan Yang Baik
.661•
Kondisi Saturan Pembuangan Yann Baik ·.330
·.330
762•
·.185
Terse
·.296
·.165
.597•
.072
.271
.175
·.325
.015
.248
·.287 .174 -.226
·.051 ·.140 -.036
.257 ·.149 ·.146
·.090
·.263
.070
TersedianC Jaringan . Bersih
CPOAMl
Anti-Image Correlation
Listri'<
Dilalui Angkol POlensi Oikembangkan Wilayah Pecumahan Kesesuaian ATF!W Dekat Oengan Fasum
ceo
Oekat 0¬ 00gan Kepastian Hul
T ersedianya Jaringan Ustrik
·.296
a. Mc~sures of Sampling Adequacy{MSA) AntHmage Matrices
Anti-image Correlation
Oilalui Annkot .072
Potensi Dil<embangka n Wilayah Perumahan ·.325
Kesesuaian RTRW ·.267
Koodisi Saluran Pembuangan Y~g Baik
.271
.015
·.051
Tersedianya Jaringan listrik OiJalui Angkol Polensi [J;kembangkan Wilayah Perumahan Kesesuaian RTRW Oekar Cleflgan Fasum Dekar Oengan CBD Kepastian Hukurn
.175
24S
.257
.057 .606•
.0?7 ·.134
·.134 057 ·.004 ·.322
.Gt3•
Tersedianya Ja1ingan Air Bersih (POAM)
.591• .057 .027
259 •.5T3
.015
·.165 .270 .267
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
PageJ
Anti-Image Matrices Dekat Deng an Fasum Anti-image Correlalion
Dekal DennanCBD
K~astiau ukum
T ersedia'B'.a Jaringan Air Bersih (P AM)
.174
-.226
-.090
Kondisl Saluran Pembuangan Yang Baik Tersedianya Jaringan Listrik
-.140
-.035
-.263
·.149
-.146
.070
Oilalul Angkot Potensi Dikembangkan Wllayah Perumahan
.259
-.573
.015
.057
-.004
-.322
Kesesuaian RTAW
-.165
-.270
.287
Dekat Dengan Fasum Oekal Dcngan CBD Kepastian Hukum
.568• -.3-05
·.3-05
·.079
.544•
.134
·.079
.134
.664•
a. Measures of Sampling
Adequacy(MSA)
Communalitles Initial
Extraction
Tersedia'B'.a Jaringan Air Bersih (P AM) Kondisi Saluran Pembuangan Yang Baik Tersedianya Jaringan Listrik Oilalui Angkot
1.000
.720
1.000
.715
1.000
.659
1.000
.673
Potensi Dikembangkan Wilayah Perurnahan Kesesuaian ATRW Dekat Oongan Fasum Dekat Oengan CBO
1.000
.769
1.000
.646
1.000
.491
1.000
.77?.
Kepastian Hukum
1.000
.620
Extract.ion Method: Pri11Cif>ill Co111po11ent Analysis.
Total Varianee Explained lniU~_Eigenvafues ~
.....I'-'"'
Total
"lo of Variance 29.328
Cumulative
k
0
1
2.639
2 3 4 5
2.064 1.361
22.930 15.120
.819
9.103
76.481
.720 .475
8.001
84.482
6
5.~Rl
89.764
7
.360
3.995
93.759
8
.301
3.343
97.102
9
.261
2.898
100.000
l:xl!action Metllod: Principal Component Analysis. Page 4
Total Variance Explained Initial Eiaenvalues
• t 2 3
Extraction Sums of <;,,uared Loadinos
Cumulative% 29.326 52.257 67.37R
Total 2.639 2.064 1.:161
% of Variance
29.328 22.930
Cumulative% 29.328 52.257
15.120
67.378
Extraclion Method: Principal Component Analysis.
Scree Plot 3.
2.S
2. 4)
:J
~ c 1.5
&
iii
1.
05
0.
4
3
2
5
6
1
8
Component Number Component Matrill' Comoonent 1
Tersedia'R'.a Jarlngan Air Bersih (P AM)
.756
2 .340
.836 ·.083 Pembuangan Yang Baik Tersedianya Jaringan .540 ·.028 I istrik .593 Dilalui Angkot ·.543 Extraction Method: Principal Component Analysis. Kondisi Saluran
3 .18t -.091
·.605 .163
a. 3 components e>(ttacted.
Page 5
Component Matrix" co~nenl 1
2 .071
3 .729
.237 .453
.750
.163
.234
.085 .529
.670 ·.458
·.460 ·.091 .360
Potensi Oikembangk:m Wilayah Perumahan Kesesuaian RTRW Oekat Oeflgan Fasum
.4S2
Dellat Dengan CBD Kepastian Hukum
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 3 components
extracted.
Page 6
LAMPJRAN6
HASIL ANALISIS KORELASI ANTAR FAKTOR PENGARUH
HARGATANAH
142
GE:T
F'TLE='E:\00 Netherlands 2008\Thesi:s\Penu:isan 'l'hesis\Data\Data l\rlalisis\Ana lisis Regresi Data_l4. sav'.
CORRELATIONS /VAHLABLE:S=Xl X2 XJ X4 X~
xe
X7 XS 09 010 011 012 013 Y
/PRINT-TWOTAIL NOSIG /MISSING-PAIRWISE.
Correlations f DataSetl} £:\DD Nether lands 2008\Thcsis\Pcnulisan
Thesis\Data \Data Analisis\
Analisis Regresi Data 14.~av Correl81iona Jarak Bidang Tanah Thd Jatan Alteri Jarak Bldang Tanah Thd Jal•n Arlerl
Pearson Corrolalicn N
Jara.k Bldang TMah Thd Jalijn Kolektor
Pearson Correlaliotl Sig (2·1aited) N
Jarak Bidan9 Tanah Thd CBD
Jarak Btdang Tanah Thd Pusa1 Perdagangan/Jasa
Pearson Correlation Si!) (2·t:iilod) N Pearson C()(relauon Sig. (2·1aile
Jarak Btdang I anah Thd Pu sat lnduslriiPergudangan Jarak Bldang Tanah Thd Rumah Saki!
Ja.rak Blda7Jl Tanah Th CBD .482°
0
.036
.003
35
35
35
.356'
1
.036 3S
·.482" .003
35 ·.15-4 .377 35
·.107 .542
,
3S ·.107 .542 35
3!i
·.298
.142
.083 35
.416 35
35
Pearson Corretati
·.228 .188
·.OOG
.A53"
.974
.000
N
35 .230
35
3S .6S3"
Pearson Conelatk>n Stg. {2·tailed) N
Jarak Bldanfi Tanah Thd Perguruan tnoQi
I
Sig. (2·1ailed)
Jarak Bldang Tanah Thd Jalan "Al6'~"r .356'
Peacson Co
.184
·.224
195 35
35 .065 .712
·.207 .234
35
35
.000 35 ·.~8" .002 35
•. Correlation is slgnlicant al lhe 0.05 level {2·14llcd). ••• Correlation is significant al the O.ot level {2-tailed).
Page
J
Comllatfona Jarak Bidang
Tanah Thd Pusat Perdagangan/
.377
Tanan Thd Pusat lndustri/Pergu danean ·.228 .188
35
35
35
·.298
-.006
·224
.083
.974
.195
35
35 .953..
.663;,-
J3sa
Jarak Bidang T anah Thd Jalan Arteri
Jara!\ Bidang Tanan Thd Jalan Koleklor
Jarak Bidang Tanah Thd CBD
.Jarak 81dang Tanah Thd Pusat Pordagangan/Jasa
Pearson Correlation Sig. (2·tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
·.154
Pearson Correlation Sig. (2·taiteo) N Pearson Correlation
.142 .416
Jarak Bidang T anah Thd Pusat lnduslrilf>ergudangan
Pcorson Correlation Sig (2·1ailed) N
Jarnk Bldan~ Tanah Thd Rumah Sak
Pe8130n Coirela!ion Sig. (2-1a1led)
N Ja1 ak Bida'll! Tan ah Tlld Perguruan nggl
35 1
S.'jl. (2·tailed) N
Pearson Correlatioo Sig. (2·teiled) N
Jarak Bidang
.000 35 .043 .606
Jarak Bidang Tanah Thd Rumah Sakil
·.230 .184
35 .000 35
.801" .000
35
35
35
.043
1
.6!4 ..
.806
35 .801"
.000
35
.. .614
35 1
.000
.000
35
35
.755"
·.604"
.219
.000
.000
.207
35
35
35
35
··.Correlation is slgulllcant at lhe 0.01 level t2·tailed).
Pagc2
Correlatloos Jatalt 8i
Tanah Thd Pe_;euruan
Tingkal ~epadatan penduduk per kelurahan
10ran""'m2l
in""'
Jarak Bidang Tanah Thd Jalan Anen
Pearson Correlatioo Sig. (2 tailed)
.065 .712
.353" .038
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
35
Jarak Bidang Tanah Thd Jalan Kolektor
35 .455·-
Jarak Bidang Tanah Thd CBD
Pearson COfrelalion Sig. (2-ta~ed) N
Jarak Bldang Tanah Thd PuMI Pnrd•gangan/Jasa
Jarak Bidang Tanah Thd
Pusat
lndusrrVPorgud;ingan J::uuk Bidano Tanah Thd Aumah Sak•I
Jarak Bida'¥! Tanah Thd Perguruan 111991
Pearson Correlation Sig, (2-tarled) N Poarson Cooelalion Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation SI() (2-1ailed) N Puaftion Conelalion Sig. (2-tailed) N
-.207 .234 35 -.508 ..
.002 35 .75s-·
.000 35 .604 .. .000
.006 35 -.004 .981
.004 35
-.466 .. .005 35
_285 .096
35
35
-.649"'
.000
.013 .939
35 . 152 .'.\8?
35 .148 396
3~
35
3:i .219 .207
-.3S3"
35
35
1
-.654 .. .000
35
Kesesuaian den~ RT -.474 ..
.037
35
.102 .561
35 -.092 .598 35
•. Correlalron Is sign1lieant al lhe 0.05 le·iel (2-lailed)• .. • Con~lalion Is signilicanl al the 0.0 I level (2·tailod)
PagcJ
Correlations Kelerseaiaan "'rin=n lb"1rilc
Jarak Bidang Tanah TM Jalan llrtori
Jarak Bidang Tanah Thd Jalan Kolektor
Pearson Correlation S g. (~-tailad) N
.•
Pearson Corre'ation
•
Pearson Co!Tl!lation Sig. (2 tailed) N
Jara!< Bldang ranen Thd Pusat Perdagangan/Jasa
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Jarak Bidang Tanah Thd Pusat lndustri/Pergudangan Jarak Bldnno lanAh Thd Rumah Saki!
Jarak Blda'¥! Tanah Thd Porguruan n99I
35
Sig. (2-tailed) N
Jarnk Bidang Tanah Thd CBD
Pearson Correlation Sig. (2-talledl N Peal$00 Correlation Sig. (2-talled') N Pearson Conol.:ition Sig. (2·tall&d) N
Ketersediaan jaringan air bersih -.045 .795
35 a
.•
.•
35
35
35 ·.182 .294 35 .087 .619 35 ·.197 .256 35 .127
.406
.•
35
35 -.102
.558
.•
Kelersediaan
saJuran oernbuancan
-.547'" .001 35 -.563 .. .000 35 .387' .022 35 .060 ./31
35 .230 .184 35
.188 .278
35
3!> -.215 .215
35 ·.118
35
35
35
.500
•. Correlation is signilicant at the 0.05 lovel (2·taile
Pagc4
Correlations
K=n
Jarak Bidang T anah Thd Jalan Arteri
Pearson Correlation Sig (2-lailed) N
Jarak Bidang Tanah Thd Jalan Koleklor
Pearson Conelalicn Sig. (2-tailed) N
Jarak Bidang T anah Thd CBD '
kum Bidana T anah ·.144
Peaison Correlaticn Sig. (2-tailed)
.410 35 ·.132 .448
35
N
.071 .684 35
Jarak Bidang ranan Thd Pusat Perda9angan1Jasa
Pearson Correla:ion Sig. (2·talled) N
.155 .373 35
Jarak ~dang Tanan Thd Pusat lnduslriiPergudangan
Pearson Cooetalion Sig. (2-talled) N
.017 .921
Jarak BidaWi Tanah Thd RumahSa 1
J~rnk Bidan!t T anah Thd Porguruan 1nggl
PealllOO Correlation Sig. (2·1alle
S-g. (2-tatted) N
Harga Tanah
IR1iniahlM2l ~.575'. .000 35 ·.194 .265 35
.456.006 35 .136 .437 35 .331 .052
35 101
,231)
.564
.184
35 .139
.06'1
.425 35
35
35
.71C
35
••. Corrolatlon is signlficanl al tho 0.01 level (2·tailed}.
Page 5
Correlations Jarak
Tingkal kepadalan penduduk per kelurahan (Orang/Km2)
Pearson Cono?.atioo Sig. (2·tailedi
Kescsuaian dengan RTRW
N Pearson Correlation S'g. (2·tailed)
Ketersediaan jaringan listrik
N Pearson Correlation Sig. (2·tailed)
Bidang
Tanah Thd Jalan Ar:eri .353·
Jarak Bidang Tanah Thd Jalan Ko1Ak1or
.4ss··
.038
35
·.474..
·.466"
004
.005
35
35
.•
.•
N
.006
35
Jarak Bidang Tanah Thd CBO ·.004 .981 35 .285 .096 35 a
35
35
35
Pearson Correlation Sig. (2·tailedJ N
·.045 .795
·.182 .294
.087
35
35
35
Pearson Correla11on Sig. (2·1aifed) N
·.547""
·.563 ..
.367"
.001
.000
35
35
Kepaslian Hukum Bidang Tanah
Pearson Correlation Sig. (2·1Wled~ N
·.144 .410
·.132
.022 35 .071
Harqa Tanah (Rupiah/M2)
Pearson Correlation Sig. (2·talled} N
Ketersediaan jariogan air oersln
Ketersediaan saluran pembuangan
35 -',575·· .000 35
.619
.684
.448 35 ·.194
35 .456 ••
.255 35
.006 35
'. Correlaf.on is signilicant at the 0.05 leveJ (2·1ailed). ••• Correlation is significant at the o.oi level (2·raied). a. Cannot be computed because al ~ast one ol lhe Ya!iables is constant.
PageG
Correlations
Jarak Bidang Tanah Thd
Jarak Bidang Tanah Thd Pusat lndustri/Porgu daroqan
Pusal
Tingkal kepadatan penduduk per kelurahan (Oran!Jll(m2)
Peari;on Correlalion Sig. (2 tailed)
Kesesuaian dcngan RTRW
N Pearson Cooelatio~ Sig. (2-tailed) N
Ketersediaan janngan fislrlk
Pearson Correlalion Sig. (2-tailed) N
Kelersediaan jaringan air bersih
Pearson Cotrelation Sig. (2-ra!led) N Pearson Correlation
Ketersediaan saluran pembuangan
Kepaslion Hukum Bidnng Tanah
I larga Tanah (Ruplah/M2)
PerdagangarV JaS3 -.649"'
.•
Sig. (2·1alfed) N Pearson Correlation Si9. (?·t•ile
j
.152
Jarak Bidsng Tanah Thd Rumah Sakit ·.353'
.000 35 .013
.382 35 .146
.037 35 .10~
.939 35
.396 35
.561
.•
35
35 I
-.197
35 .127
35 ·.102
256
.466
.558
35
35
35
060 731
.230
.168 278
35
.184
.155 .373
35 .017 .921
35 .136 A37
35 .331 .052
.230
35
35
35
35 .101 .564 35 .184
•. Correlarion ls signil1can1 at Ille 0.05 level (2·ta11ed). • •. Correlation is ~ignific
Page 7
Correlations Jarak Bldang Tanah Thd P•'"?.uruan Tingkat kepadatan penduduk per kelurahan (Orang/Km2) Kesesualan dengan RTRW
Kelersediaan jarlngan llslrlk
Ketersediaan larlngan air berslh
Ketersediaan saluran pembuangan
Kopaslian Hukum Bid;:ing Tanah
Tinoci ·.654''
Pt:arson Correlation Sig. f2·1ailed) N Pearson Correlali.on Sig. t2·1alled) N Pearson Correlation Sig. 12-1alled)
Kesesuaian den~an
RT W
-.1M .345
.000
35
35
-.092
·.164
.593
.345
35 a
N Pearson Correlntlon Sig. (2·talled) N Pearson Correlallon Sig. (2·1ailed) N Pearson Correlalion Sig. 12-1ailed) N
Harga Tanah (AuplahiM2)
Tingkal kepadalan penduduk pm kelurahan 10rana/Km2l 1
Pearson Correlation Sig. (2-talled) N
35 1
35
35 ·.215
.215
35
•
Q
35
35
.105 .549
.251
.145 35 .681'' .000
35 -, 118
·.279
.500
.105
35 .139 .425
35 ·.154 .316
35
35 ·.335'
.529 35 .320
.049
.061
35
35
·.064 .716
35
35
35 .110
·.Correlation Is slgnilicam a1 tne 0.05 level (2·talled). ••. Corre1a1io11 11i.ig11ili<.:imt at Ille 0.0 I level (2·1ailed). a. Cannot be computed because at least one of the variables Is constant.
Page 8
Correlallons Kelersediaan &>rin~n fi3trik
Tingkal kopadatan penduduk per kelurahan (Orang/Km2) Kesesuaian dengan RTRW
Pearson Correla6on Sig. (2·1ailed) N
•
Pearson Correlation Sig. (2·tailed)
.•
Pearson Corre'alion S:g. (2·tailed)
Kctcrsediaan jaringan air
N reaison Correlation Sig. (2·1ailed)
bersih
Pearson Correlaton Sig. (2·tail00)
Kepastian Hukllm Bidang
N Pearson ~elation Sig. (2 tailed)
Tanah
.• .•
Pearson Correlation Sig. {2-tailed) N
.251
.145
.000
35
35
35
.
.•
oerrouanoan ·.279 .105 35 .681 ..
.•
"
Ketersediaan saluran
35
35
N
Harga Tanah {RupiahlM2)
35
.
N
Ketersediaan saluran pembuangan
bersih .105 .549
N
Ketersediaan jaringan listrik
Ketersediaan jaringan air
35
35
.• 35
35 a
35 l
35 .215 .216
3S
35
.215
l
216 35 .298
35 .075
.082
.669
35
35
.246
.399°
.154
.018
35
35
•. Correlation is signfficant at the 0.05 level (2·1ailed). ··.Correlation is signiticant al the 0.01 level (2·takd). a. Cannot be computed because al leas! one ol the varla!Jles is conslant.
Pagc9
Correlations
Tingkat kepadatan pendudlk per kelurahan (OrangtKm2) Kesesuaian tl~rogan ATRW
Pearson Correlation
K:r.;:sllan ukum Bidana Tanah ·.154
Sig. (2·1ailedJ
.376
N
35 . r 10 .529
.320
35
35
Pearson Correlation Sig. (2·tailed)
N Ketersedlaan faringan lislrik
Pearson Correlation Si9. (2-talled)
N Ketersediaan jaringan air bcrslh
Pearson Correlation Sig. (2·tailed)
N Ketersedla~n saluran pombuangan
Pearson Correlation Sig. (2·talled) N
Kepastlan Hukum Bldang Tanah
Pearson Correlation Sig. {?.·tnllad) N
Harga Tanah (RuplahtM2)
Harga Tanah tRuoiah/M2) ·.335°
Pearson Corrnlatlon Sig. (2·tailed) N
.•
.049 35 .061
.•
35
35
.298 .082
.246
35 .075 .669
.154 35 ,399· ,018
35
35
I
.265 .125
35 .265
35 1
.125 35
35
•. Correlation Is Significant at tile 0.05 level (2·1alled). a. Cannot be computed because 111 least one 01111~ variables 1$ constem.
Page 10
-'le,
a,
......
,,.,,
0~
z
....
r'
~
/,.e-
I
iii
"''°~. "' "'o~ a
or.,
.
"'e di•o:
a.
:c §
"" -c "' c:
.... .,,"""".
"
..."
~
.=
..:
c: I-
"'
::r:" ·;;;
" Eli
~
"""0 ::>:
·;;;
"' :c
-~
"' ~
<;·
,,,"
'a'
,.
<¢,
AC
"'
I'~
~ ~
,,
<',.,
"..
e I-
{.~ .c:
....
q... E
.. ..
.,
O" ~
/,,
L
0
«
,, "' " ·e
I
J:,_ :'i
e
<,,_ ~
..
.:"''
.9
-e
...
I'(/
,,
e
..r,... :;,
"'. Cl. "
..,
.f!·
. ... 'I
•'>
""',..:
<';
e
//
~
...
·c.
"-:,.
_J
s:,, <;,.
-"v
.... ...,
,..,,
...
<' /
g ~
"'
M
·~
LAMPIRANS LEl\-IBAR KUlSIONER
• -
.
Program Magister Pereneanaan Wilayah dan Kora Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengcmhangan Kebijakan Institut Teknolcei Baod11J11! Dengan Honnat, Kuisioner ini dibuat dengan rujuan untuk mcngumpulkan data dalam pcnye!csaian tesis yang berjudul: Anali!i.' Terbadap Faktor-Faktor Yang Diduga Berpengaruh Te.rbadap Rarga Tanab Perkotaan Menggunakan SIG (Studi Kasus: Wilayab Peugembangsn Gedebage, Kot11 Bandung) Dalam penelitian ini, data yang dipcroleb akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk kepentingan peaelitian. Tcrimakasih atas kesediaan dan bantuannya untuk mcnuisi kuisioner ini. Budi Jaya Silalahi- NIM: 254 08 053 KUJSIONER
NAMA RESPONDEN
UMUR ALAMA T DAN NO. TELP PEKERJAAN TANGGAL PENGISIAN A.
Ue!ikripsi Bid11ng Tanah Yang Dimiliki
No I
Deskripsi Bidang Tanah Lokasi Oidang Tanah
Kctcrangan Tanah Terlelak di: Jl ......
Kelurahan: ...... Kccamatan: ...... 2
Luas Oidang Tanah
(Pilih
salah-saru
melingkari): a. 0-400M2
b. 401 - 800 M2 c. 801 -1200M2
d. 1201-1600
144
M2
dengan
cara
e. 1601-2000
M'
f. >2001 M2 3
Sejarah Kepemilikan Tanah
(Pilih
salah-satu
dengan
cara
melingkari):
a. Waris
b. Hi bah c. Jual-beli d. Lainnya (jelaskan): ...... 4
Status Bidang Tanah
(Pilih
salah-saru
dcngan
cara
melingkari):
a. Sertifikat
b.
Akta
c, Lainnya (jelaskan): ......
5
Jenis Penggunaan Tanah
(Pilih
salah-saru
dengan
cara
mclmgkarl):
a. Sawah b. Kcbw1
c. Rumah/Pekarangan d. Pcrkantoran/Jasa e. lndustri f. Lainnya (jelaskan): ...... B.
Perkembangan Harga Tanab
No
Hal Yang Ditanyakan
Keterangan (untuk No.1,2,4 dan 5 pilih salah-satu
jawaban dcngan cara melingkari) I
Menurut Bapak/Ibu/Sdr/i,
a. Ya
apakah harga tanah di Wilayah b. Tidak Pcngcmbangan Gedebage
senantiasa berubah setiap tahun?
145
2
(Apabila memilih jawaban
a. Ya
Ya)
b. Tidak
Menurul Bapak/lbufSdr/i, apakah pernbahan harga tanah tersebut cendcrung semakin tinggi? 3
Menurut Bapak/lbu/Sdr/i,
Khusus untuk No.3, Pilih salah-satu atau
apakah kenaikan harga tanab
lcbih dari satu jawaban dengan cara
tersebut dipengamhi oleh
meliogkari:
salah-satu atau lebih faktor
a. Aksesibilitas (dek.at dengan jalan)
pcngaruh dibawah ini:
b. Aspek bencana (rawan/tidak rawan banjir)
c. Tcrsedianya jaringan air bersih (Pl)AM atau sumber air bersih lainnya) d. Kondisi saluran pembuaogen/drainase yang baik
c. Tersedianyajaringan listrik f. Dilalui oleh Angkutan Umum
(angkot) g. Kepadatan pcnduduk
h. Potensi untuk dikembangkan sebagai wilayah perumahan I.
Kesesuaian dengan RTR W Kota Bandung
J.
Dekat dengan fasilitas urnum/fasilitas
sosial (rumah sakit/ternpat ibadah/univcrsitas/tcrminal bus/stasiun) k. Dekat dengan pusat kota (CBD)
l. Lainoya (sebutkan): ..... 4
Menurut Bapakllbu/Sdr/i,
a. Sesuai dengao harga NJ OP/Pajak
146
apabila tanah Bapak/Ibu/Sdr/i
yang berlaku
akan dikenakan ganti-kerugian b. Apabila tidak sesuai dengan akibat adanya proyek kegiatan
~JOP/Pajak, maka disesuaikau
pemerintah atau pembangunan
dengan harga pasar (sebutkan
yang dilakukan oleh pihak lain
nominal harga yang dikchcndaki)
(swasta) atau adanya transaksi
Rp ......
jual-beli, berapakah harga nominal tanah per M2 yang dianggap ideal untuk saat ini? 5
Menurut Bapak/Ibu/Sdr/i,
a Ya (berikan alasan singkat): ......
apakah informasi harga tanah
b. Tidak (berikan alasan singkat): ....
yang transparan, bersifat periodik dan dapat diakses oleh Publik yang dilakukan oleh Pemerintah diperlukan?
Pengarnb Jank Terhadap Harga Tanah
C.
Menurut Bapak/Ibu/Sdr/i, berapakah jarak yang dianggap ideal antara bidang tanah
dcngan
Jalan/Pusai
Kota/Perkantor.in/Pusat
Perdagangan/Pusat
Industri/Sarana Fasilitas Umum/Fasilitas Sosial yang mampu rnernpengaruhi harga tanah? (Pilih salah-satu jawaban dcngan cara melingkari pilihan jarak yang disediakan) No l
Kategori
Pilihan Jarak
Jarak Bidang Tanah Terhadap a. 0-200 Meter
Jalan
b. 201 -400 Meter c. 401 -600 Meter d. 601 -800 Meter e. 80 I - I 000 Meter f. >IOOOMeter
2
Jarak Bidang Tanah Terhadap
a. 0-5Km
147
b. 5-10 Km
Pusat Kota
c. 11-
15 Km
d. 16-20Km
e. 21-25
Km
f. >25Km 3
Jarak Bidang Tanah Terhadap
e.
Pusat Perkantornn
f. 3-5 Km
...
0
0-2Km
6-8Km
h. 9 11 Km i.
12- 14 Km
J· >14 Km 4
Jarak Bidang Tanah Terhadap a. 0-2Km Pusat Perdagangan/Penokoan
b. 3-SKm
c. 6-8Km d. 9-11
Km
e. 12-14Km f. >14Km 5
Jarak Bidang Tanah Tcrhadap
a. 0-2 Km
Sarana Fasilitas Umum/Sosial
b. 3-5Km
(rumah snkit/tempat
c. 6-8 Km
ibadah/universitasaerminaj'
d.9-llKm
stasiun/taman kota, dll)
e. 12-14 Km f. >14 Km
148
LAMPIRAN9 LOKASI BEBERAPA KANTOR INST ANSI PEMERINTAH, SARAN A FASUM & FASOS SERT A PUSAT lNDUSTRJ/PERGUDANGAN Koordinat Lokasi
NO I
Lokasi Administtasi Titik NamaTitik
(UThfl
X IM)
Y(M)
796838
9230328
KctCf!lllgan
Krr Kee ~c
K
Ktt:am.3W\
Cisaratu
Ge.lebagc
JI. Ged
Kidul 2
79SSJI
9231156
Ktr. Kee. RMeasari
Cipamokolan
Rancasari
JI. Sentosa A.
3
793527
922'173 I
Ktr. Kee. Buah 8uu
Cijawun
Bmh Batu
JI. Cijal'ura Hilir 64
4
79132.'l
9229967
Kn:r. Kee. B...Si:ng
Balununggal
ll"1dwiit
Kidul
s
796044
9232281
JI. Barununggal
Kidul
KPP
Pftla;uit
Cislwntc:n
Atcemanik
JI. So
Cimuncnang
Gedcb.-te
JI. So
Cis:srar.t
G.-gc
JI. Rayo Gedcbagc 68
:.cujaii
Buah Betu
JI. Soekamo-Hana 586
Bon dung-Cicada.$
6
798823
9132440
Pc Ida Jlbw
7
797437
9231908
Tcm1intl
Ped
Kulon
Kemu Oty I'm! ()aoduo& 476
Kidul .. ?
8
793645
9231938
BPN Kou Oandua11
9
794581
9229733
ro1sc1c Rancasari
<.:ipamokolan
R.ancawi
JI. Bumi Asih Raya 2 A
10
79.!617
9231331
Poltck lluah llalu
Marga!arl
lluah Batu
JI. Ciwastn No. 289
11
797624
9229J
Pvl,cl.
Clsannten
Gedcbaic
n.
Ki.Jul
Adi
Flora
(Perum•hM
l•)'ll Thia
Adipura) 12
791359
923()()14
Polsek
Banchmg
BOl\ulun@glll
l(jduJ 13
788093
9234031
Metjid
Bandung
JI. Dan.nunggal
Kidul
Aaw>i
Balc>clgsede
Rego I
llatunuoggal
BandW>g
i\lun..iu1 Kolll Bds
liar.dung 14
739822
9231041
S11E INABA
JI. Soekarno-H:stta 44 8
Kldul IS
792186
9231532
llNINUS
16
794978
9232177
RS. /\I !Jlom
17
799725
9232381
Univmhas TCtt>uk.a
Scl
Buab Blllu
JI. Soekemo -I-Iara '30
Ranoabolaog
Gedebaj;c
JI. Soclwn1>-Haua
Cipadung
Pan)ileukan
JI. Pllllyilcubn
Kidul
18
7'IOIJ07
9231024
LPKIA
Batunungpl
Bandung
JI. Soek.emo-Halta 4 56
Kid,,
l9
791833
9231418
Cam:rour
S
Buab Batu
JL Sockarno-Hena
20
7938~8
9231800
MTC
Sclrejati
Ouah Batu
J L So-Hana
21
79.514.l
9232189
Makro
Ciptrrc>kol&Jl
Gedebas•
Jl Jl. Soekarr.o-1-1""'1
22
794631
9229714
P=r Ciwostra
Md:., Jaya
iu.....,,....,;
JL Ciwastra
149
-
23
798088
9232419
Tcnninal
Mckar
Angko<
Panyilcukan
JI. Soekamo-Hana JI. Soekemo-Heue
I
Gedcbage
Mui ya Rancabolang
Gedebage
Pa
RegoI
24
71)4?;4
9?.32167
Superindo
25
789446
9231071
PT. LEN lndustri
150
11. Soekamo-Ilana 442
LAMPLRAl'i LO DOKl-mNTASl PENELITIAN
Kantor Kecamatan
Kantor Kecamatan
Bandung Kidul
Buah Batu
Kantor Kecamato,
Kantor Kecamaran Rancasarl
Gedebegc
151
Tcnninal Peli Kemas Tcrpadu Gedebage
K l'P l'rme.ia Bandung • Cicadas
SUDSdni Jalan Soekamo-l lallB
Lokasi P.:rnbangunan Stadion Gc'llcbage
Pcrumahan B~rnnnnggal lndah
152
-
...
'
Ridang-bidang Tanah Akan Pijwii
153
I' !)..