NO. 333 / SYA’BAN / RAMADHAN / TH. 1435 H / JUNI 2014 / TH. XXXXI
Prof. Dr. Warsono, MS
Kehidupan Itu Adalah Jalan Ibadah
ISSN: 0215-3289
ASTR OFO TOGRAFI ASTROFO OFOT Ijtihad Penyatuan Awal Ramadhan & Idul Fitri
MPA 333 / Juni 2014
1
MPA 333 / JUNI 2014
Media informasi, komunikasi, dan edukasi, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Pemimpin Umum: H. Mahfudh Shodar Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: H. Musta'in Wakil Pemimpin Redaksi: H. Ramin Abd. Wahid Staf Ahli: H. Husnul Maram, H. Ach. Faridul Ilmi, H. Supandi, H. Mas’ud, H. M. Sakur, H. M. Fachrur Rozi Dewan Redaksi: H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR H. Athor Subroto, H. Hartoyo H. Ahmad Husein AR Sekretaris Redaksi: H. Fatchul Arief, H. Samsul Anam Bendahara: H. Sugianto Staf: Khusnul Khotimah Distribusi/Tata Usaha: Husnul Khotimah Staf: Sukardjito Hukum dan Litbang: Hj. Hikmah Rahman Staf Redaksi Editor: Choirul Mustofa Reporter: M. Hisyam, Suprianto, Dedy Kurniawan Anni Athi'ah dan Feri Ariya Santi Design-Layout: Mey Sutrisno, Muhammad Munif Korektor: Rasmanna Rahiem Khoththot: M. Midzhar Koresponden: Berkedudukan di setiap Kankemenag Kab/Ko se-Jawa Timur. Alamat Redaksi: Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo, Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490 e-mail:
[email protected] Diterbitkan Oleh: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Dicetak oleh: PT. Antar Surya Jaya, Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya, Telp. (031) 8475000 (2200-2203) Fax. : 031-8470600 Isi di luar tanggung jawab percetakan
Pembaca setia, akhir bulan ini kita akan bersua kembali dengan Ramadhan. Tentu kita harus menyambutnya dengan penuh sukacita. Sebab bagi siapa yang bergembira atas datangnya Ramadhan, sebagaimana tertera pada sebuah Hadits yang diriwayatkan an-Nasa’i, maka Allah mengharamkan jasadnya dari api neraka. Yang agak disayangkan, setiap kali menjelang Ramadhan – dan juga Idul Fitri – kita justru terbiasa beramai-ramai melakukan ‘perdebatan rutin tahunan’ tentang metode Hisab dan Rukyat. Kedua kubu tampaknya masingmasing saling ngotot, sambil menunjukkan kepiawaian ilmunya masingmasing. Untungnya, kini muncul sebuah ijtihad untuk mempertemukan metode wujudul hilal dan imkanur rukyat. Caranya sederhana, yakni dengan mempergunakan peralatan teknologi yang disebut sebagai astrofotografi. Kedua metode di atas tak saja dikritisi, tetapi sekaligus dicobatemukan. Beritanya bisa Anda simak dirubrik Liputan Khusus. Sementara dari rubrik Inspirasi, Anda akan mendapatkan suguhan tentang ‘Bedol Madrasah’. Kegiatan itu dikreasi oleh para guru dan siswa-siswi MAN Pacitan. Pihak madrasah mengerahkan ratusan siswa untuk membaur langsung dengan masyarakat terpencil. Seide dengan program tersebut, MTsN Munjungan Trenggalek juga punya kegiatan yang hampir sama. Mereka sama-sama terjun langsung ke masyarakat terpencil. Bedanya, madrasah ini mengemas programnya dengan tajuk ‘Safari Dakwah’. Oh ya.. bagi Anda yang suka makan nasi bebek, sesekali datanglah ke kabupaten Bangkalan. Pondok pesantren La Raiba Bangkalan memiliki usaha di bidang perbebekan itu. Menariknya, pondok tersebut telah berhasil membuat suatu formula untuk menghilangkan bau tak sedap pada bebek. Dan Anda tak perlu khawatir lagi soal kolesterol. Sebab formula tersebut juga bisa menetralisir kadar kolesterol dari bebek. Sedangkan di rubrik Ta’aruf, sengaja kami isi keteladanan Prof. Dr. Warsono, MS. Sebab dari kisah hidup Rektor Unesa yang baru saja dilantik ini, banyak hikmah yang bisa kita jadikan pijakan buat hidup kita. Bayangkan, keturunan petani yang di desanya dianggap tak lazim menjadi sarjana, kini dirinya malah menjadi orang nomer satu di “kampus calon guru” kenamaan itu. Pembaca setia, kami ucapkan selamat membaca dan moga dalam Ramadhan kali ini Anda dan keluarga senantiasa berada dalam naungan hidayahNya, sehingga bisa beribadah yang lebih baik dari tahun-tahun kemarin. Marhaban ya Ramadhan! Kontak dan Pendapat --------------- 4 Teropong ------------------------------ 5 Lensa Utama -------------------------- 6 Lensa Khusus ------------------------ 12 Inspirasi ------------------------------- 18 Cahaya Hati --------------------------- 19 Agama --------------------------------- 20 Tafsir Maudlu’i ----------------------- 24 Figur ----------------------------------- 26
Bilik Santri ---------------------------- 27 Uswah ---------------------------------- 34 Edukasi -------------------------------- 36 Serambi Madrasah ------------------- 42 Lintas Peristiwa ---------------------- 51 Pesona ---------------------------------- 58 LAA Remaja -------------------------- 59 Cermat --------------------------------- 62 Dunia Islam --------------------------- 66 MPA 333 / Juni 2014
3
4
MPA 333 / Juni 2014
Cegah Kejahatan Seksual dengan Puasa Hadirnya bulan Ramadhan setiap tahun selalu membangkitkan semangat kaum muslimin. Mereka menyambut datangnya bulan yang penuh rahmat itu dengan berbagai persiapan fisik dan psikis. Di berbagai penjuru terpampang spanduk atau papan bertuliskan, “ Marhaban Ya Ramadhan” sebagai tahni’ah akan hadirnya tamu agung yang ditunggu-tunggu. Ungkapan penghormatan tersebut merupakan ittiba’ (mengikuti jejak) nabi. Detik-detik menjelang Ramadhan tiba, Rasulullah Saw bersabda, “Akan datang kepadamu bulan Ramadhan, penghulu seluruh bulan. Marhaban (selamat datang) kepadanya. Mudah-mudahan kita semua menjadi ahli keluarganya. Bulan Ramadhan datang dengan membawa keberkahan. Alangkah mulianya tamu yang akan tiba itu”. (HR Thabrani). Bulan Ramadhan memberikan peluang kepada semua orang beriman untuk meningkatkan ketakwaannya. Di dalamnya mengandung berbagai fadhilah yang akan dipetik oleh orang yang berpuasa. Selain sebagai kewajiban, melaksanakan perintah agama, ash-shiyam juga berfungsi sebagai sarana untuk menjadikan tubuh lebih sehat. Aspek kesehatan jasmani yang diperoleh dari puasa antara lain bahwa berpuasa berarti memberikan kesempatan istirahat bagi alat pencernaan, membersihkan tubuh dari racun (detisifikasi), meningkatkan system kekebalan tubuh dan meremajakan sel-sel tubuh. Sehingga ada beberapa pusat terapi alami menjadikan puasa sebagai pelengkap pengobatan medis. Puasa berimplikasi positif bagi kejiwaan pelakunya. Sebab hakikatnya puasa adalah pengendalian diri. Dari sisi psikologis kemampuan mengendalikan diri akan menumbuhkan perasaan bangga dan puas pada pelakunya. Puasa menimbulkan ketenangan. Bagi orang yang sedang berguncang jiwanya karena suatu kejadian yang membuat stress, maka puasa akan dapat menguatkan mental dan menghilangkan tekanan batin. Dari berbagai penelitian, terbukti bahwa puasa sangat potensial untuk mencegah berbagai penyakit dan mempercepat proses penyembuhannya.
Tepatlah bila Nabi Muhammad Saw bersabda,” Berpuasalah kamu supaya sehat”. Sebagaimana sholat, berpuasa juga dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar. Perbuatan maksiat biasanya dimulai dengan hasrat. Keinginan mengikuti hawa nafsu inilah yang mendorong orang melakukan perbuatan kriminal. Dengan berpuasa seseorang dapat menahan diri dan mengendalikan hawa nafsunya. Puasa dapat memenjarakan nafsu negatifnya. Jika hawa nafsunya terkendali, maka orang tersebut tidak akan melakukan hal-hal yang dilarang oleh syari’at agama. Merebaknya kasus seksual akhir-akhir ini harus segera dicarikan jalan penanggulangannya. Satu diantaranya dengan cara sosialisasi ibadah puasa. Ada dua dorongan pada diri manusia yang dapat diminimalisasikan dengan menjalankan ibadah puasa. Pertama, Quwwat alghdhabiyah (kekuatan amarah). Dari Abu Hurairah Ra, Nabi Muhammad Saw bersabda, “Orang yang kuat itu bukanlah orang yang menang berkelahi, tetapi yang bisa menguasai dirinya pada waktu marah”. (H.R. Bukhari). Kebiasaan marah (emosional) termasuk dalam kategori psikosomatik (gangguan jiwa). Dalam al-Qur’an, Allah banyak menekankan perintah menahan marah semampunya. Rasulullah memberi petunjuk bagi orang yang sedang marah, hendaklah segera berwudhu dan beristighfar. Kedua, Quwwat al-syahwatiyah. Piere Janet dan Sigmund Freud menyatakan bahwa tingkah laku manusia didominasi oleh libido seksualnya. Dalam Islam untuk menyalurka dorongan nafsu seks ini hal yang paling elegan adalah nikah. Tetapi terhadap para pemuda yang belum mampu melaksanakan nikah, dianjurkan berpuasa. Sebab ibadah ini dapat mengurangi libido seksual (dorongan syahwat) nya. Masih banyak hikmah puasa dan fadhilah Ramadhan, maka kesempatan yang baik ini perlu didaya gunakan seoptimal mungkin dan anggaplah bahwa Ramadhan tahun ini sebagai Ramadhan terakhir agar kita bersungguhsungguh dalam beribadah dan beramal shalih dibulan suci ini. RAW MPA 333 / Juni 2014
5
LENSA UTAMA
Nilai Ramadhan Empati dan Keresahan Melihat Kezaliman Ketika Ramadhan menjelang, sudah selayaknya kita mengucapkan ‘Marhaban ya Ramadhan’. Dengan penuh kesungguhan kita membuka kelapangn hati. Kita persiapkan diri dengan penuh sukacita demi menyambut kehadiran Ramadhan. Yang lebih terpenting lagi, kita dapat mengambil manfaat dari ibadah Ramadhan yang kita lakukan selama sebulan penuh. Terkait dengan pendidikan, tutur Dr. Biyanto, M.Ag, sesungguhnya Ramadhan bisa disebut sebagai bulan pendidikan, bulan tarbiyah. Sebab di
tanpa anggaran. Hanya bermodal nawaitu. “Bandingkan dengan diklatdiklat yang diselenggarakan pemerintah, yang mengeluarkan anggaran besar namun hasilnya tidak maksimal,” katanya membandingkan. Jujur saja, masih banyak ironi kita jumpai. Betapa tidak, setiap Ramadhan banyak sekolah menggelar program Pondok Ramadhan yang melibatkan siswa dan guru. Namun selepas itu, masih banyak pula dijumpai perilaku yang tidak islami. “Ini semua merupakan tantangan. Semoga saja setiap
Dr. Biyanto, M.Ag bulan inilah, manusia dilatih untuk semakin dekat dengan Allah SWT dan berempati terhadap sesama. “Bahkan jika direnungkan secara mendalam, Ramadhan juga mengajarkan makna kejujuran secara luar biasa,” ujarnya. Menurut Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur ini, betapa efektifnya Ramadhan dalam mendidik pribadi-pribadi Muslim untuk taat kepada Allah SWT. Tak bisa dibayangkan, bagaimana sebuah mekanisme bisa digunakan untuk melatih begitu banyak orang dan hasilnya demikian efektif. Semuanya menjadi baik dan itu 6
MPA 333 / Juni 2014
datang Ramadhan akan dapat mendidik anak-anak, agar para siswa dapat menjadi lebih baik,” harapnya. Ramadhan, lanjut pria kelahiran Lamongan 1972 ini, sesungguhnya mengajarkan kesederhanaan. Tapi sayangnya, masih banyak masyarakat menyambut Ramadhan secara berlebihan. “Sehingga ‘Marhaban ya Ramadhan’ berubah makna menjadi “Marhaban ya bulan belanja,” candanya. “Ramadhan justru dijadikan untuk membangun budaya konsumtif. Sungguh, ini ironi,” tukasnya. Di sisi lain, Ramadhan juga me-
ngajarkan kita untuk menjadi orangorang yang sabar. Tetapi kadang di tengah Ramadhan, ada kelompok masyarakat yang bersemangat menegakkan amar ma’ruf nahi munkar dengan melakukan sweeping terhadap masyarakat lain – yang kegiatannya dianggap tidak dibenarkan. “Sekali lagi, semua ini merupakan sebuah tantangan,” tukasnya singkat. Doktor lulusan UIN Sunan Ampel tahun 2008 ini mengatakan, bahwa Ramadhan sesungguhnya mengajarkan agar semuanya harus serba baik dan indah. Namun fakta yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Untuk itulah Muhammadiyah – yang memiliki 939 lembaga pendidikan dasar dan menengah di Jawa Timur ini – akan terus berupaya membangun generasi bangsa yang berdimensi keshalehan, keimanan dan ketakwaan. Di lembaga pendidikan Muhammadiyah sendiri, papar penulis buku ‘Teori Siklus Peradaban; Perspektif Ibn Khaldun’ ini, Ramadhan banyak dimanfaatkan untuk wahana mendidik anak-anak, guru dan karyawan, serta amal usaha lainnya untuk memahami betul apa itu makna Ramadhan lalu menerjemahkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain ada program Pondok Ramadhan bagi siswa, juga ada ‘Baitul Arqam’ bagi guru dan karyawan. Di tengah berjalannya Ramadhan, juga dianjurkan untuk membudayakan banyak membaca kitab suci al-Qur’an, bersedekah, serta kegiatan sosial lainnya. Jadi semua elemen pendidikan baik siswa, guru dan karyawan, nantinya dapat memaknai Ramadhan secara baik dan mengimplementasikan dalam kehidupan secara benar. “Itulah ihtiar yang bisa dilakukan di lembaga pendidikan Muhammadiyah. Setidaknya, semoga itu semua bisa menjadikan reduksi bagi bangsa yang selama ini banyak mengalami cobaan dalam dunia pendidikan,” tuturnya. Menurut Prof. Dr. H. Abd. Haris, M.Ag, Ramadhan adalah merupakan pendidikan karakter atau kepribadian
yang sangat efektif. Karena dengan puasa Ramadhan, intinya agar manusia bisa memenej dirinya, bisa menahan nafsunya. Bukan hanya tidak melakukan sesuatu yang tidak dibolehkan atau yang diharamkan saja, melainkan juga dilarang melakukan sesuatu yang biasa dilakukan. “Ini merupakan latihan untuk menahan sesuatu yang biasanya boleh dilakukan,” katanya. Salah satu aspek dalam pendidikan yang paling berpengaruh, tutur Ketua LP Maarif NU Jawa Timur ini, adalah bagaimana membiasakan peserta didik tidak melakukan sesuatu yang meskipun diperbolehkan tapi tidak baik bagi dirinya. Dengan membiasakan menahan diri, berarti kontrol terhadap dirinya cukup bagus. “Biasanya orang kan sulit untuk mengontrol dirinya sendiri,” kilahnya. Kalau setiap orang punya kemampuan untuk mengontrol diri sendiri, maka akan luar biasa. Artinya dia bisa berpikir secara rasional, kemudian melakukan sesuatu dengan pertimbangan yang matang, tidak keburu nafsu. “Ini akan menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat,” terang pria kelahiran Lamongan 21 Oktober 1962 ini. Selain itu, lanjutnya, Ramadhan juga mengandung sisi pendidikan. Misalnya menghargai betapa pentingnya waktu. Sebab di Ramadhan itu ada waktu untuk berbuka, waktu untuk bersahur, dan waktu saat-saat di mana ada ajaran seperti lailatul qadar. Di lailatul qadar, orang dimotivasi bahwa ada waktuwaktu tertentu yang jika digunakan akan sangat efektif. Sekali beramal, nilainya sama dengan seribu bulan. Hal tersebut, menurut Guru Besar Filsafat Pendidikan Islam UIN Sunan Ampel ini, berarti ada kemampuan untuk membaca peluang-peluang. Kapan peluang itu digunakan. “Di sini ada kecerdasan untuk membaca masa depan,” tegasnya. Seharusnya, sambung Asesor BAN PT sejak tahun 2006 ini, melalui pendidikan Ramadhan seorang Muslim akan menjadi manusia unggul. Itu kalau dapat mengimplementasikan keseluruhan aspek puasa dalam kehidupan. Seperti menahan diri, mengontrol diri, mendisiplinkan diri, membaca peluang, dan lain sebagainya. Dunia pendidikan, kata suami Dra. Rif’atul Choiriyah yang dikaruniai empat anak ini, seharusnya bisa
mengambil nilai-nilai Ramadhan tersebut. Artinya ada sesuatu yang harus dan pasti dilakukan. Jika tidak, maka dirinya akan merasa bersalah. Seperti halnya puasa yang wajib dan harus dilakukan. Hal itu dilakukan boleh jadi lantaran ada dorongan keinginan yang kuat. Menurut alumnus S3 PPs. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, nilainilai puasa juga bisa dimasukkan ke dalam kurikulum secara formal maupun lewat hidden curriculum seperti penciptaan suasana sekolah atau madrasah yang kondusif sebagai tempat belajar. “Jadi.. dengan lingkungan yang bagus, anak-anak akan menggunakan kesempatan yang sebaik-baiknya untuk mendidik dan memenej diri-
nan Ampel yang kini tengah menulis buku ‘Tafsir Pendidikan’ ini, puasa Ramadhan juga mendidik kita untuk berbagi. Dan memang seyogjanya kekayaan itu harus dibagi. “Maka muncullah empati dalam arti keseluruhan, termasuk empaty power,” jelasnya menerangkan. “Jika makna puasa dimaknai secara luas, maka akan terjadi relasi yang harmonis,” tambahnya. Tujuan akhir berpuasa Ramadhan sendiri, adalah la’allakum tattaquun. Tapi ‘tattaquun’ di sini haruslah teramati dan diimplementasikan dalam keseharian. Dia harus membangun relasi dengan orang lain. Bahkan tidak hanya dengan sesama manusia, tapi juga sesama alampun terjadi. “Jadi, taqwa itu ada indikatornya. Tidak
Prof. Dr. H. Abd. Haris, M.Ag nya sendiri,” urainya. Di samping itu, sambung lelaki yang pernah nyantri di pontren atTaufiq dan pondok Tebuireng ini, puasa Ramadhan juga bisa difungsikan sebagai sarana untuk berempati terhadap orang lain. Rasa lapar akan berimplikasi pada rasa empati terhadap orang lain. “Nah, seorang pejabat yang mampu memaknai puasa Ramadhan, dirinya akan memiliki self correction,” paparnya. “Dengan berpuasa membuat orang menyadari akan jati dirinya, relasi dirinya dengan orang lain, juga kepentingan orang lain dan dirinya,” ulasnya. Di sisi lain, kata dosen UIN Su-
hanya inner, tetapi juga harus teramati dari luar,” kritiknya. Yang terpenting, bagaimana nilai-nilai puasa Ramadhan itu kemudian ditarik dan dibiasakan di sekolah, keluarga, maupun di masyarakat. “Jika konsep puasa diinternalisasikan ke dalam kehidupan bangsa, saya kira bangsa ini akan menjadi jauh lebih baik,” tegasnya. “Dengan berpuasa, sesungguhnya akan menjadikan kita bertaqwa. Hal itu terindikasi dalam relasi yang baik, berempati, keresahan melihat kezaliman, dan lain sebagainya,” tambahnya. Laporan: Mey.S, Muhammad Hisyam (Surabaya). MPA 333 / Juni 2014
7
Pendidikan Karakter Model Timnas U-19 Ada teladan pendidikan karakter yang menarik dari dunia olahraga yang diperagakan pemain Timnas U-19. Selain torehan prestasi yang mampu menyihir publik, ternyata mereka juga mampu menyuguhkan perilaku yang menawan. Baik di dalam lapangan, maupun di luar lapangan. Di dalam lapangan, selama laga Piala AFF U-19, kualifikasi Piala Asia U-19 hingga laga persahabatan baik di dalam maupun di luar Indra negeri, para pemain U19 yang mencetak gol selalu merayakannya dengan sujud syukur. Ini tentu pemandangan yang asing di dalam sepak bola. Menurut Indra Sjafri, apa yang dilakukan anak asuhnya itu hal yang wajar dan sederhana. Bagi pelatih Timnas U-19 ini, apa yang dilakukan anak asuhnya dinilai istimewa lantaran banyak orang melupakan itu. “Dan lagi, sujud syukur kan lebih baik dari pada selebrasi dengan buka-buka baju atau memperlihatkan bagian tubuh,” ujarnya singkat. Apa yang dilakukan para punggawa Timnas Garuda Jaya ini, banyak kalangan yang beranggapan bahwa tim pelatih melakukan pendekatan religius pada para pemain. Tapi lelaki kelahiran Pesisir Selatan, Sumatera Barat, 2 Februari 1963 ini menampik jika apa yang dilakukan pemain berasal dari intruksinya. “Justru aksi itu berasal dari kesepakatan bersama antara pelatih dan pemain. Jadi nggak ada pemaksaan, apalagi pencitraan,” tandas Indra. Hal itu juga berlaku pada tradisi cium tangan para pemain Timnas U19 terhadap sang pelatih. Menurut Coach Indra, kebiasan itu justru menjadikannya lebih dekat dengan para pemain. Dan ternyata, dengan pembiasan inilah 8
MPA 333 / Juni 2014
mental pemain terbentuk. Apalagi memang faktor mental menjadi parameter utama bagi para pemain yang masuk skuad timnas selama ini, selain skill, kemampuan taktik, dan fisik. “Faktor mental seseungguhnya paling cepat menggerakkan kita,” tandasnya. Selama ini, menurut pengamatannya, bahwa yang menghambat prestasi Timnas adalah mental kurang percaya diri yang sudah akut. Ini akibat dari maindset yang selalu minder berhadapan Sjafri dengan lawan dan memposisikan diri sebagai orang yang selalu di bawah. “Mental seperti itu harus dirombak total,” tandasnya. “Jangan lagi kita berbicara semua bisa mengalahkan tim besar. Tapi harus diubah dengan memposisikan diri sejajar dengan mereka, atau bahkan kita lebih dari mereka,” ucapnya serius. Karena itulah, dirinya selalu menanamkan kepada anak asuhnya dengan keyakinan bahwa Indonesia adalah negara besar. Inilah salah satu cara yang diambilnya untuk membangun kepercayaan diri para pemain. “Dengan membayangkan bahwa kita merupakan negara besar dengan jumlah penduduk yang sekian juta, itu sudah cukup membangkitkan semangat pemain,” tuturnya memberikan tips. Meski sibuk menggembleng para pemain dalam rangkah mempersiapkan diri pada gelaran piala AFF 2014 di Myanmar, Indra Sjafrie juga tidak mau anak didiknya melupakan pendidikannya. Dan tidak itu saja, para pemain Timnas U-19 juga dididik untuk mengatur dan mengelola masa depan mereka. “Ini penting agar mereka kelak bisa mengelola kehidupan meski sudah tidak bermain sepak bola lagi,” tandasnya. Laporan: Suprianto (Surabaya).
Nama Nurmillaty Abadiah tibatiba menjadi populer berkat tulisan yang diposting melalui akun Facebooknya pada Jum’at 18 April 2014 pukul 09.06. Surat terbuka siswi SMA Khadijah Surabaya yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Ir. M. Nuh, DEA tersebut, telah mendapat komentar lebih dari 3 ribu pembaca. Terdapat 13.176 yang menyukai statusnya. Dan sebanyak 10.055 orang turut berbagi tulisannya. “Saya tak pernah menyangka mendapat respon yang begitu besar dari masyarakat,” ujar Taty – demikian dirinya karib dipanggil. Tulisan itu dipicu oleh kegelisahannya sebagai pelajar yang tengah menghadapi UN. Sebagai anak yang dididik dalam lingkungan agama yang kental, remaja kelahiran Blitar 5 September 1995 itupun shock saat menyaksikan praktek kecurangan selama UN. Bahkan aroma ketidakberesan UN
mengikuti Try Out. “Biasanya kan bobot soal UN sedikit dibawah Try Out. Tapi ini tidak,” tukasnya. Peraih medali Perak di bidang Matematika dalam International Competition and Assessment for School 2012 yang diadakan Educational Assessment Australia (EAA) itu bahkan mengaku kesulitan saat menjawab soal matematika. Dari 40 soal, hanya 33 soal yang mampu dijawabnya dengan yakin. “Ketika soal itu saya sodorkan kepada guru saya, diapun mengaku tak bisa,” katanya. “Lupakah mereka yang membuat soal, bahwa yang menghadapi soal-soal itu adalah kami para pelajar kelas tiga SMA dari seluruh Indonesia,” tandas perempuan yang bercita-cita ingin kuliah di Universitas Brawijaya Malang Jurusan Matematika itu. Ketika menghadapi soal listening pada pelajaran Bahasa Inggris, alumni SMP Khadijah itupun sempat goyah.
Bocor nya Soal UN Bocorn Menciderai Bangunan Kejujuran Dunia Pendidikan sudah dirasakannya sejak bulan Nopember 2013 – jauh sebelum UN dilaksanakan pada bulan April 2014. “Sejak bulan itu sudah ada isu bocoran soal UN,” ungkapnya. Puncak keresahan itu mencapai klimaksnya saat pelaksanaan UN. Kunci jawaban UN telah menyebar dan diterima para siswa melalui handphone – termasuk dirinya. Tapi anak kedua dari lima bersaudara itu tetap teguh pada pendiriannya untuk tak mau berbuat curang. “Abi dan umi selalu mendidik saya untuk jujur. Begitu juga dengan guru-guru saya,” ucapnya. “Apapun yang terjadi, saya harus yakin dengan kemampuan saya,” tambah alumni SD Laboratorium Unesa ini. Meski demikian, dia tak menampik jika beredarnya kunci jawaban itu telah menggoyahkan kepercayaan dirinya dan bahkan meruntuhkan kepercayaan diri teman-temannya. Ketika soal dibagikan, dia merasa tak percaya jika bobot soal UN ternyata jauh lebih sulit dari soal yang diterimanya ketika
Menurut wanita berkacamata minus tiga ini, kualitas CDnya sangat buruk walaupun di sekolahnya telah menggunakan standar audio yang canggih. Saat izin pamit ke toilet, godaan untuk membuka kunci jawaban yang sudah ada di ponselnya terus menggelora dalam pikirannya. Ruang batinnya terasa mulai remuk. “Ada perang batin. Sayapun hampir menangis dibuatnya,” ucapnya lirih. “Tapi saya tak ingin selalu diliputi perasaan bersalah karena telah berbuat curang. Saya harus yakin bahwa jujur itu keren,” tandasnya. Di hari terakhir pelaksanaan UN, Taty tak langsung pulang. Dia berkumpul sama teman-temannya di sekolah hingga hari menjelang malam. Mereka saling curhat. Ada yang diam tertunduk lesu dengan menekuk wajah mereka yang memerah. Ada pula yang menangis ketakutan. “Suasana hari itu sungguh mencekam. Bahkan sebagian dari kami takut untuk pulang,” terangnya. “Kami takut tidak lulus. Kami takut mengecewakan orangtua dan
guru-guru kami. Hati kami waktu itu telah remuk,” tambahnya. Sesampainya di rumah, Taty tak bisa tidur hingga larut malam. Dia ungkapkan segala macam rasa yang berkecamuk dalam relung batinnya kepada orangtua dan kakaknya. “Sampai-sampai untuk menenangkan hati saya, Abi mengaku tak masalah jika seandainya saya tidak lulus nantinya karena masih bisa mengikuti Ujian Kejar Paket C asal saya telah berbuat jujur,” ucap remaja yang juga terbiasa membaca buku sejarah dan filsafat koleksi ayahnya ini bernada syukur. Keesokan harinya, Kamis selepas shalat Shubuh, Tatypun tak kuasa membendung lagi keresahan batinnya. Seperti biasanya, dia mulai menulis. Mengalir menuruti alur keresahan dalam hatinya. Gaya tulisannyapun khas berontak kaum remaja yang mulai tumbuh dewasa. Ada kegelisahan, ketakukan dan juga amarah yang dikemas dalam bahasa analisis yang tajam. “Barangkali itu adalah wujud dari kekesalan remaja yang merasa tak berharga,” tukasnya. Tulisan itupun tak langsung dipostingnya. Setelah melalui proses editing yang cermat, baru keesokan harinya dia unggah tulisan itu di media sosial Facebook. Walaupun banyak mendapat tanggapan positif dari masyarakat, sayangnya M. Nuh sebagai Mendikbud malah menyangsikan keaslihan tulisan itu. Menurut Mendikbud, dari tulisannya, logika menulis, pilihan kata, sepertinya mustahil jika hal itu ditulis oleh pelajar SMA. Atas tanggapan M. Nuh, anak pasangan DR. H. Ahmad Imam Mawardi, MA dan Ida Rohmah Susiani itu mengaku kecewa, meskipun tidak ada perasaan marah. Bahkan orangtuanyapun mewanti-wanti dirinya tetap santun dan mencium tangah Pak Nuh jika nantinya berkesempatan bertemu. “Yang terpenting buat saya, apa yang telah saya lakukan telah menginspirasi orang lain untuk berbuat yang lebih baik. Karena seperti itulah orangtua mendidik saya,” ujar perempuan yang hobi memainkan peran sebagai pengamat politik dalam game online republik ini. Kebocoran soal UN yang menciderai semangat membangun kejujuran di dunia pendidikan, tak pelak membuat Drs. Istiqlal Arif Lazim kecewa MPA 333 / Juni 2014
9
dan mengurat dada. Direktur Yayasan Perguruan Al Irsyad Surabaya (YPAS) itupun menyatakan bentuk keprihatinannya yang sangat mendalam atas lonceng kematian hati nurani para pendidik. Ujian Nasional, kata alumnus Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Surabaya ini, merupakan momen penting sebagai taruhan berhasil atau tidaknya sebuah lembaga pendidikan. Meskipun tidak semuanya bisa dijadikan alat ukur penentuan keberhasilan. Di samping itu masyarakat masih belum sepenuhnya menyadari, bahwa sebagai penentu kelulusan anak-anaknya tidak hanya tergantung dari UN. Meski demikian, Arif mengakui bahwa sebagai penyedia jasa, mau tidak mau, Al-Irsyad haruslah bisa memenuhi tuntutan masyarakat tersebut.
Nurmillaty Abadiah Ujian Nasional, diibaratkan Arif sebagai kentongan untuk memanggil masyarakat. Sebab hasil UN tersebut sebagai tolok-ukur masyarakat tentang berhasil tidaknya sebuah lembaga pendidikan. Sehingga nantinya, hasil UN juga menjadi acuan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan yang dirasa berhasil. Oleh karena itu, untuk menjawab tantangan masyarakat tersebut, jauhjauh hari sebelum pelaksanaan Ujian Nasional dilaksanakan, perguruan AlIrsyad telah membekali para siswanya dengan berbagai latihan soal-soal UN, menggelar acara Parenting Sukses Unas, hingga pembekalan bersifat 10
MPA 333 / Juni 2014
juga ditanggung oleh Al Irsyad, tapi mereka tetap tidak akan mau melakukan praktek-praktek kecurangan seperti yang lain. “Ini adalah sebuah amanah yang harus kami kerjakan,” tuturnya. Untuk itulah, Al-Irsyad selalu menekankan kepada para guru pengawas Al-Irsyad agar selalu mengedepankan amanah dan berbuat jujur. “Kami pun pasti akan menegur pengawas dari guru sekolah lain, yang tengah enakenak membaca koran di saat mengawasi anak didik kami sedang ujian,” kata ayah satu anak ini serius. Al-Irsyad dengan tegas mengatakan, akan menolak orangtua siswa yang ingin minta agar anaknya diluluskan. Bagi Al-Irsyad, kualitas pendidikan tetaplah segala-galanya. Karena berhasil tidaknya proses belajar ditentukan atas kualitas keberhasilan anak didiknya dalam melewati semua rintangan, baik Ujian Nasional maupun ujian-ujian yang lain. “Jangankan minta lulus, minta kenaikan kelaspun kami tak akan mau melakukannya,” tandasnya. Maka seiring datangnya bulan Ramadhan, Ustadz Arif – demikian dia karib dipanggil – mengajak semua elemen pendidikan untuk melakukan muhasabah. “Sudahkah kita memberikan yang terbaik bagi anak didik kita. Sudahkan kita menjadi teladan buat anak didik kita,” ujarnya. “Jika belum, Drs. Istiqlal Arif Lazim mari kita mengubah diri dan akhlak yang mulia. Ini sesuai de- kita terlebih dahulu sebelum mengajak ngan visi Al-Irsyad sebagai agen per- peserta didik untuk berubah,” tegasnya. “Kecelakaan UN” yang telah terubahan masyarakat dan misinya yang ingin menjadikan sekolah sebagai con- jadi, harapnya, bisa menjadi cambuk toh. Untuk memenuhi itu semua, sebe- bagi dunia pendidikan agar segera berlum meningkatkan kualitas para siswa, benah. “Jangan saling menyalahkan. maka diperlukan juga tenaga guru dan Dengan spirit Ramadhan, mari jadikan Kepala Sekolah yang berkualitas. “Jika bulan penuh berkah ini sebagai bulan sekolah amburadul, maka akan meng- memperbaiki diri dan membangun hasilkan produk yang amburadul pu- karakter kepribadian peserta didik kila,” kata Suami Fauziah Husein Atta- ta,” tuturnya. “Sehingga selepas Ramadhan, kita menjadi manusia yang termimi ini. Oleh sebab itulah, Al-Irsyad juga lahir kembali dengan membawa jiwa memberikan training-training kepada bersih dan membawa dunia pendidikan para tenaga pengajarnya. Juga membe- Islam kembali berjaya,” pungkasnya. rikan pembinaan mental-spiritual keLaporan: Dedy Kurniawan pada para gurunya. Meski beban berat (Surabaya). mental dan spiritual. Khusus untuk siswa SMP dan SMA putra, mereka diwajibkan mengikuti program shalat Tahajud, tadarus dan berbagai kegiatan kerohanian lainnya. Sedangkan untuk siswa perempuan, Al-Irsyad hanya memberikan pesan kepada wali murid tentang apa saja yang harus dilakukan kepada anaknya dalam menghadapi UN. Sebab untuk menginap di sekolah, mereka harus ditemani muhrimnya sesuai dengan hukum Islam. Menjelang pelaksanaan UN, semua siswa YPAS, guru dan pengurus YPAS, serta orangtua murid saling meminta maaf dan berdoa agar diberi kemudahan dan sukses meraih hasil UN yang memuaskan. Semua itu dilakukan, karena harapan Perguruan Al-Irsyad kepada para siswanya, adalah agar siswa-siswi Al-Irsyad memiliki kualitas akademik
Momentum P embentukan K ar akter Sis wa Pembentukan Kar arakter Sisw Arab Universitas Islam Negeri SuAdanya kasus kekerasan seknan Ampel Surabaya ini, penggusual di lembaga pendidikan, telah naan gadget masih belum diperkemembuat panik para orangtua dan nankan. Sebab orangtua ataupun gumasyarakat. Tapi menurut DR. Surru tak bisa sepenuhnya mengawasi yani, S.Ag, M.Si, fenomena peanak-anaknya. Jika yang dilihat dofilia, agresi, maupun tindakan negatif, maka anakpun cenderung bullying yang terjadi di lingkungan untuk meniru hal yang negatif terpendidikan sebenarnya sudah sebut. “Maka tidak aneh jika kesering terjadi. “Jika belakangan jadian tersebut terjadi di Internamenjadi begitu populer, hal itu tional School karena mereka terdikarenakan karena kasus ini biasa dengan fasilitas teknologi yang menyangkut sekolah internasional,” canggih,” tutur alumnus S1 Jurusan ujar Ketua Program Studi Psikologi Psikologi pada Universitas Sarjana Jurusan Ilmu Sosial Fakultas DakWiyata Taman Siswa Yogyakarta ini. wah dan Komunikasi UIN Sunan Gagalnya dunia pendidikan Ampel Surabaya ini. dalam membangun karakter kepriDengan adanya kasus ini, tebadian anak, paparnya, juga diserang Doktor ahli di bidang Psikobabkan karena pendidikan agama logi Forensik ini, sekolah telah telah disampaikan dengan cara yang gagal melindungi anak-anak. “Sesalah. Menurut alumni S2 Psikologi kolah seharusnya menjadi rumah Universitas Gadjah Mada Yogyakarkedua anak-anak. Oleh karena itu, ta ini, selama ini pendidikan agama sekolah harus didesain senyaman diajarkan sebatas pelajaran yang mungkin bagi tempat belajar anak,” sifatnya rutinitas. “Harusnya ditukasnya. ajarkan melalui internalisasi agama Untuk mengurai ragam pehingga anak mampu memprakteknyimpangan perilaku yang terjadi DR. Suryani, S.Ag, M.Si kan, sehingga anak bisa langsung di sekolah, perempuan kelahiran Lamongan 12 Agustus 1977 ini mencoba menelaah dari be- memahami dari apa yang sudah dipraktekkannya,” terangnya. Untuk membangun kembali karakter kepribadian anak ragam sudut pandang. Bertolak dari perspektif pengembangan kurikulumnya, materi yang diberikan kepada peserta yang mulai terancam ini, Doktor Psikologi jebolan Universididik dianggapnya masih terlalu padat. Peserta didikpun tas Gadjah Mada Yogyakarta inipun menghendaki agar hanya dijejali materi yang sifatnya untuk pengembangan tercipta pendidikan yang humanis, yang melibatkan anak kognitif. “Sementara materi untuk mendorong empati sosial untuk berpartisipasi secara aktif di setiap kegiatan pemsiswa kurang begitu diperhatikan. Materi koginitif itu tidak belajaran. “Dengan demikian, diharapkan akan muncul nilai tanggung jawab pada diri peserta didik,” ujarnya. mengasah kepekaan sosial,” tandasnya. Dalam konteks Kurikulum 2013 yang telah memberDari perspektif guru, ibu dari Ajwad Taqi Mafaza ini menyatakan, bahwa guru sekarang sangat berbeda dengan lakukan kurikulum yang terintegratif, terangnya, pembelajarguru di zaman dulu. Guru di zaman dulu, benar-benar tanpa an tematik akan mendorong anak untuk lebih kreatif. Sebab pamrih. “Tapi guru sekarang, orientasinya kalau sudah setiap persoalan didekati dengan beragam disiplin keilmuan. mengajar ya sudah selesai,” jelas istri Ali Mustofa, S.Ag, “Meski demikian materi yang diberikan tetap harus mengikuti usia perkembangan peserta didik,” jelasnya. “Sebab meM.Pd. Guru saat ini dinilainya masih gagal menjadi role model ngembangkan kepribadian anak tidak bisa instan,” tandasnya. Dirinya berharap, Ramadhan bisa menjadi momentum bagi peserta didik. Sebagai role model, terangnya, para guru seharusnya mampu menjadi teladan bagi peserta didiknya. untuk mendidik anak menjadi pribadi yang lebih baik dari Tidak saja teladan dalam hal wawasan keilmuan, tapi juga sebelumnya. Kegiatan Pondok Ramadhan yang biasanya dicontoh dalam bersikap. Tapi sayangnya, para guru belum selenggarakan lembaga pendidikan, meski hanya berlangsung memiliki keyakinan akan nilai yang mendasarinya untuk dua-tiga hari, jika dikelola dengan baik akan sangat efektif mengajar dan nilai apa yang harus diberikan kepada peserta dan menjadi momentum untuk pembentukan karakter peserta didik. didik. “Guru telah kehilangan ruhnya,” kritiknya. Dia menyarankan, agar kegiatan Ramadhan bisa diTak menemukan figur teladan guru yang baik, menjadikan anak-anak kehilangan karakter. Akibatnya, tak kemas dalam bentuk praktek. Sebab kegiatan yang bersifat sedikit yang tersesat dalam lingkungan pergaulan yang salah. praktek akan lebih mengena bagi peserta didik daripada halDerasnya arus media tekonologi dan informasi, telah banyak hal yang sifatnya hanya teori. “Ramadhan adalah bulan acmengubah pola pikir dan pola bersikap anak-anak. Teknologi tion bagi anak-anak. Kegiatan Ramadhan harus mendorong berbasis internet yang menawarkan beragam gadget, selain anak untuk bisa mengendalikan emosi, lebih berempati, memiliki dampak positif juga memberikan dampak negatif bertanggungjawab dan disiplin,” pungkasnya. Laporan: bagi perkembangan anak. Dedy Kurniawan (Surabaya). Di usia sekolah, menurut alumni S1 Pendidikan Bahasa
MPA 333 / Juni 2014
11
Ribuan Santri Berebut Beasiswa Kemenag RI
Kakanwil Kemenag Prov Jatim (dua dari kanan) menyerahkan secara simbolis lembar soal seleksi tulis PBSB kepada pengawas Seribu lebih santri menjalani tes Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2014 pada 22 Mei lalu. Tes bagi santri asal Jatim ini dipusatkan di Hall Mina, Hall Zaytun, Hall A dan Aula Bir Ali Asrama Haji Sukolilo Surabaya. “Tapi ini baru pelamar beasiswa non Unair Surabaya,” ujar Drs. H. Husnul Maram, MHI. “Sebab bagi santri yang memilih Unair, seleksi tulis digelar di Aula Kanwil Kemenag Prov. Jatim pada tanggal 31 Mei 2014,” imbuhnya. Selain Unair Surabaya, memang dalam program beasiswa santri yang diselenggarakan Kemenag RI ini menawarkan beasiswa program S1 di sepuluh perguruan tinggi negeri di Indonesia. Dari sebelas perguruan tinggi yang ditawarkan, santri asal pesantren se-Jatim yang memilih studi di UIN Jakarta sebanyak 224 peserta, ITS Surabaya 232 santri, dan ITB 101 pelamar. Adapun santri yang memilih Unair Surabaya berjumlah 162 (IPA) dan 187 (IPS). Sedangkan pelamar UGM Yogyakarta sebanyak 96 santri (IPA) dan 72 santri jurusan IPS. Dan berturut turut santri yang menjatuhkan pilihan studi di UIN Malang, UIN Surabaya, UIN Yogyakarta, IAIN Walisongo Semarang, dan UIN Bandung adalah 44, 25, 244, 103, 42 dan 33 santri. Jadi total pelamar bea12
MPA 333 / Juni 2014
siswa dari Jawa Timur adalah 1.569 santri yang memperebutkan kuota nasional sebanyak 280 beasiswa. Jumlah ini naik hampir dua kali lipat dari pendaftar PBSB 2013 lalu yang hanya diikuti 793
pada masa mendatang. “Karena itu, kerjakan materi tes dengan sebaikbaiknya. Dan percayalah atas kemampuan sendiri. Jika berhasil lulus, inilah modal pertama untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi demi menyongsong masa depan yang lebih baik,” pesan Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur ini saat membuka secara resmi seleksi PBSB 2014 di Hall Mina Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Sejatinya, para peserta seleksi PBSB 2014 ini telah lolos seleksi administratif. Dan pada seleksi tulis tersebut, mereka diharuskan menyelesaikan soal-soal Tes Bakat Skolastik (TBS), Tes Potensi Akademik (TPA), Bahasa Inggris, Bahasa Arab – khusus Bidang Pilihan Studi IPA dan IPS, Kepesantrenan – untuk Bidang Pilihan keagamaan dan tes wawancara bagi pendaftar dengan pilihan studi UIN Malang untuk memastikan hafalan 10 juz. Pengumuman dari hasil tes tersebut akan diumumkan pada tanggal 6 Juni 2014. Bagi yang lolos seleksi tulis, selanjutnya wajib melakukan konfir-
Pengawas sedang membagikan lembar jawaban kepada santri peserta seleksi santri se-Jatim dengan tawaran paket beasiswa sejumlah 200 beasiswa. Melihat antusiasme santri Jawa Timur dalam PBSB 2014 ini, membuat Drs. H. Mahfudh Shodar, MAg bangga. Sebab merekalah calon generasi emas yang akan memimpin Indonesia
masi kesediaan dan verifikasi data ke Kanwil Kemenag Propinsi pada 7-13 Juni 2014. Mereka juga akan mengikuti kegiatan Peningkatan Kualitas Peserta Baru PBSB dengan mekanisme pelaksanaan kegiatan ditentukan oleh masing-masing perguruan tinggi. pri
PELANTIKAN PEJABAT ESELON III DAN IV KANWIL KEMENAG PROVINSI JAWA TIMUR
Pentikan Pejabat eselon III pada tanggal 23 Mei 2014 Pada bulan Mei kemarin, Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur Drs. Mahfudh Shodar, M. Ag telah melakukan dua kali pelantikan. Yang pertama, dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2014. Pelantikan tiga pejabat eselon IV tersebut, berlangsung di kantor Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Dra. Fadlilah yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kab. Sidoarjo, kini mengemban jabatan baru sebagai Kasi Sarana dan Prasarana pada Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Prov. Jatim. Sedangkan Dra. Peni Wulantari, MM yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Sarana dan Prasarana pada bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, kini menjabat sebagai Kasi Pendaftaran dan Dokumen Haji pada Kanwil Kemenag Prov. Jatim. Sementara Munir, M. Ag yang sebelumnya menjabat sebagai Penyelenggara Syariah Kementerian Agama Kab. Gresik, kini menerima amanah baru menjabat sebagai Kasi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf pada Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur. Dalam sambutannya Drs. Mahfudh Shodar, M. Ag mengatakan, bahwa mengisi jabatan seperti ini bukanlah sesuatu yang luar biasa. Sebab itu sudah menjadi suatu kebutuhan dalam organisasi, agar apa yang kita rencanakan bisa terlaksana dengan baik. “Dengan amanah dan tempat yang baru, diharapkan bisa menyesuaikan dan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,” ujar Kakanwil. “Kita adalah satu. Maka kita harapkan kebersamaan itulah
yang kita kedepankan. Sebab dengan kebersamaan kita bisa menjalankan tugas dengan tuntas dan baik,” imbuhnya. Pelantikan yang kedua, dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2014 dan bertempat di ruang Aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Acara dipimpin langsung oleh Drs. Mahfudh Shodar, M. Ag
Jawa Timur. Sedangkan H. Mas’ud, M. Pd.I menjabat Kabid PAIS Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, yang sebelumnya adalah Kepala Kankemenag Kab. Magetan. Sementara Drs. Moch. Amin Mahfud, M. Pd.I yang selama ini menjabat Kepala Kankemenag Kab. Bangkalan, kini sebagai Kepala Kankemenag Kab. Magetan. Drs. H. Mu’arif, M. Si yang jabatan lamanya adalah Kepala Kankemenag Kab. Pamekasan, kini menerima amanah sebagai Kepala Kankemenag Kab. Bangkalan. Sedangkan Drs. H. Juhedi, M. Pd. I, yang sebelumnya adalah Kasi Pendma Kab. Bangkalan dipromosikan sebagai Kepala Kankemenag Kab. Pamekasan. Dalam sambutannya Drs. Mahfudh Shodar, M. Ag mengatakan, para pejabat yang dilantik supaya melakukan koordinasi baik secara internal maupun eksternal. Disamping itu Kakanwil juga menghimbau, agar Kepala Kankemenag se-Jatim merapatkan barisan dalam rangka melaksanakan program kegiatan yang ada di masingmasing Kankemenag. Sebab itu merupakan tanggung jawab bersama. “Kita harus berpedoman pada aturan perundang-undangan yang berlaku, agar kita semua tak sampai terjerat masalah hukum yang terkait dengan
Pelantikan tiga pejabat eselon IV pada tanggal 6 Mei 2014 selaku Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur. Acara pelantikan tersebut dihadiri oleh para pejabat Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur dan Kepala Kemenag kabupaten/kota seluruh Jawa Timur. Pejabat yang dilantik adalah; Drs. H. Supandi, M.Pd yang sebelumnya menjabad sebagai Kabid PAIS Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, kini menjabat Kabid Pendma Kantor Wilayah Kemenag Provinsi
pekerjaan,” tandasnya penuh harap. Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur ini juga berpesan kepada seluruh pejabat – khususnya Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota se-Jatim. “Kalau ada yang mencermati dalam bentuk apapun, jawablah secara normatif. Tidak usah menjawab diluar kemampuan dan kapasitas,” imbuhnya. Umi Hanik/Humas
MPA 333 / Juni 2014
13
Kargopos Haji Kerjasama Kemenag dan PT. Pos Indonesia Permasalahan barang bawaan para jamaah haji Indonesia setiap tahun selalu saja terjadi. Ini disebabkan barang bawaan membengkak ketika para jamaah kembali ke tanah air. Kalau barang bawaan jamaah saja 35 kilogram plus excess baggage (kelebihan barang bawaan) bisa sampai 10 kg, kelebihan barang milik jamaah tersebut terpaksa ditinggal di Arab Saudi dan tidak bisa diangkut ke Tanah Air. Barangkali inilah yang dikenal dengan sebutan barang tercecer atau barcer. Untuk mengatasi hal tersebut, Ke-
manyu pada Peluncuran Kargopos Haji dan Umrah di Gedung Pos Ibu Kota Jakarta akhir bulan April lalu. Kerja sama ini diwujudkan, antara lain berupa penyediaan tempat di Saudi, sehingga PT Pos dapat mengambil barang hingga ke maktab di Makkah dan Madinah. Anggito mengakui, kasus kelebihan barang bawaan jamaah yang tertinggal di Arab Saudi cukup mengganggu kredibilitas penyelenggaraan ibadah haji. Sehingga mulai 2014 Kemenag menetapkan kebijakan agar kelebihan barang bawaan
silitas jaringan inilah yang tidak dimiliki perusahaan kargo lain. Secara khusus, Kemenag juga meminta PT Pos menyediakan tracking program, melalui web dan SMS, sehingga keberadaan barang jamaah bisa selalu dimonitor. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan dapat dilakukan melalui Call Center Pos Call 161 (Indonesia) dan +966505606070 (Arab Saudi) atau di Kantor Pos di seluruh Indonesia. Selain untuk mengangkut barang bawaan jamaah haji, pemerintah akan melakukan penawaran kepada pihak kargo nasional untuk melakukan pengangkutan ke Indonesia daging (dam) haji Tamattu yang berjumlah lebih dari 155.200 potong kambing. “Dengan demikian, daging tersebut dapat dimanfaatkan bagi masyarakat dhuafa di Indonesia melalui pengangkutan kargo nasional tersebut,” jelas Anggito. Sementara itu, Direktur PT Pos Indonesia Budi Setiawan menilai kerDirektur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Anggito Abimanyu (kiri) jasama antara Kebersama Direktur Utama PT Pos Indonesia, Budi Setiawan, usai meresmikan kerja sama menag dan PT Pos layanan kargo haji di Jakarta Indonesia merupakan trobosan yang menterian Agama RI meluncurkan jamaah bisa diangkut dengan kargo cemerlang, karena tujuan peluncuran ini, adalah untuk meringankan beban kargo pos haji. Kargo Pos ini merupa- nasional. Barang yang dapat dikirim mela- jamaah haji saat membawa oleh-oleh kan kerja sama PT Pos Indonesia yang bertujuan memberikan pelayanan ba- lui kargopos antara lain air zam-zam, haji ke Indonesia. “Jadi ini fasilitas rang bawaan jamaah haji dan Umrah, makanan khas Arab, perlengkapan iba- yang kami berikan khusus untuk jasehingga mereka bisa fokus melaksana- dah, mainan anak, pakaian, oleh-oleh maah haji,” ujarnya. Terkait teknisnya, lanjut Budi, pakan ibadah haji dan Umrah. “Tahun ini, dan cinderamata, karpet serta barang kita buka kesempatan kepada kargo bawaan lainnya selama yang bukan ra jamaah hanya memberi nama dan nasional untuk mengangkut barang ke- termasuk larangan dan pembatasan nomor telepon serta alamat rumah jalebihan jamaah haji. Alhamdulillah, PT (lartas). Untuk pengantaran barang, PT maah haji. “Dengan identitas itu, kami Pos menawarkan dan kita sambut baik,” Pos siap mengantarkan hingga ke ru- jamin barang jamaah akan sampai di rumah masing-masing,” tukasnya. kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan mah jamaah. Menurut Anggito, kelebihan faHaji dan Umrah Kemenag Anggito AbiHS/ berbagai sumber 14
MPA 333 / Juni 2014
Antusiasme Peserta Workshop Jurnalistik dan Kehumasan
Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim Drs. H. Musta'in, M.Ag tengah memberikan materi workshop
Sungguh luar biasa antusiasme peserta Workshop Jurnalistik dan Kehumasan, yang digagas oleh Subbag Informasi dan Humas Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur pada tanggal 21-13 Mei lalu. Berbagai petanyaan dan pernyataan mengalir dengan derasnya terutama saat sesi materi penulisan berita dan press release yang disampaikan Ilung S. Enha, editor majalah Mimbar Pembangunan Agama. Sebab wartawan senior ini tidak hanya memberkan teori jurnalistik, tapi juga praktek serta problema di lapangan. Sebelumnya dalam acara yang digelar di Twin Hotel Surabaya ini, Drs. H. Mustain, M.Ag juga menyampaikan materi pelatihan. Di hadapan 80 peserta yang terdiri dari pranata Humas dan Analis ini, Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini mengusung tema ‘Membangun Citra Kementerian Agama’. Dalam kesempatan tersebut, mantan Kabid Mapenda Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini mengingatkan tentang pentingnya peran pranata Humas dalam rangka membangun citra institusi. Diapun mengingatkan kembali kepada peserta perihal visi Kanwil Kemenag Prov. Jatim yakni ‘Terwujudnya Masyarakat Jawa Timur Taat Beragama, Rukun, Cerdas, Mandiri dan Sejahtera Lahir Batin.’
Visi itu sendiri diturunkan menjadi 5 misi; yakni meningkatkan kualitas kehidupan beragama, meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama, dan meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan agama dan pendidikan keagamaan. Selain itu juga meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Tentu sudah menjadi tugas pranata Humas untuk mensosialisasikan
visi dan misi ini kepada khalayak. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah strategi agar tercipta layanan informasi dan Humas yang mumpuni. “Hal ini bisa terwujud dengan tiga cara; yakni image building (pencitraan Kemenag), data synchronizing (sinkronisasi data) dan ICT Empowering (Pemberdayaan TIK),” tandas Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini. Mantan Kankemenag Kabupaten Malang inipun melanjutkan, salah satu yang bisa dilakukan dalam upaya pencitraan institusi adalah dengan media understanding. Artinya instansi dituntut untuk lebih peka dalam menghadapi isu-isu yang beredar di masyarakat. Sebab sebuah isu negatif sekecil apapun berpotensi menimbulkan krisis opini publik. “Maka ketika ada keluhan sekecil apapun, harus ditangani dengan baik agar krisis publik bisa dihindarkan,” tandasnya. Selain Drs. H. Mustain, MAg, dalam pelatihan kali ini juga mendatangkan beberapa narasumber diantaranya adalah Dr. Fatchul Arief, M.Pd yang memberikan materi tentang ‘Optimalisasi Tugas dan Fungsi Subbagian Informasi Dan Hubungan Masyarakat’. Adapun tentang Keprotokoleran dan Tata Cara Upacara disampaikan langsung oleh Sugianto, S.Sos, MPdI. Umi Hanik/Humas
Editor Senior Majalah MIMBAR Ilung S. Enha tengah memberikan materi workshop Jurnalistik dan penulisan Press Release
MPA 333 / Juni 2014
15
Entrepreneur SELEKSI PETUGAS HAJI TAHUN 1435 H
Memilih Petugas yang Mau Melayani Bukan yang Ingin Haji Gratis
wawancara, selain tes kelancaran membaca al-Qur’an, juga berkaitan dengan motivasi dan kesiapan dirinya dalam menjalankan tugas dan kebijakan sebagai petugas. Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Jatim Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag mengharapkan, seleksi petugas haji ini bisa menghasilkan para petugas haji pilihan yang betulbetul profesional, kompeten, memiliki komitmen, loyal dan berakhlakul karimah. “Seleksi ini untuk menjaring petugas haji, bukan memilih haji graKakanwil Kemenag Jatim Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag dan Kabid PHU Drs. H. M. tis,” tukasnya. “Tugas utama para peSyakur, M.Si secara simbolis menerima soal ujian dari Tim Irjen Kemenag RI tugas terpilih nanti adalah untuk meKantor Kementerian Agama Prov. Prov. Jatim) dan Hj. Hikmah Rahman, mabrurkan orang lain, bukan memabrurJatim melaksanakan ujian seleksi untuk SH (Kasubag Hukum & KUB). kan diri sendiri,” tambahnya yang disammerekrut petugas yang menyertai jama- Sedangkan dari kalangan profesional but tepukan riuh para peserta seleksi. ah haji (kloter) dan Panitia Penye- ada Prof. Dr. H. Aswadi, M.Ag (Guru Sekretaris Seleksi Petugas Kloter lenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Besar UINSA) dan Drs. H. Sumarkan dan Non Kloter Jamaah Haji Drs. H. tahun 1435 H/2014 M, di Asrama Haji Ilhamulllah, M.Ag (Dosen UINSA). Abd. Haris, M.Pd.I, M.HI menjamin Sukolilo Surabaya, Rabu (14/5). Ujian Tes tulis meliputi pengetahuan UU bahwa tes seleksi ini bebas dari unsur seleksi itu diikuti oleh 92 calon petugas Perhajian, manasik haji, juga berisi tugas KKN. “Semuanya transparan sejak awal. Tim Pembimbing Ibadah Haji Indone- dan kewajiban sebagai petugas kloter Soal ujian tulis pun langsung dari pusat sia (TPIHI), 88 calon petugas Tim Pe- dan non kloter. Untuk materi tes dan pelaksanaannya diawasi langsung mandu Haji Indonesia (TPHI) oleh Irjen,” tegasnya. dan 42 calon petugas Panitia Setelah dirangking sesuai Penyelenggara Haji (PPIH) tinggi rendahnya nilai masinguntuk pelayanan umum dan masing peserta, hasilnya akan ibadah di Arab Saudi. Ujian diajukan ke Kemenag Pusat. Peniseleksi itu diawasi langsung laian yang dipertimbangkan, jelas oleh Inspektorat Jenderal Kemepria kelahiran Gresik 12 Mei 1969 ini, adalah 30 persen nilai kelengnag RI. kapan administrasi dan 70 persen Selain melaksanakan uji dari hasil tes tulis dan wawancara. kompetensi secara tertulis, para Pengumuman hasil nantinya, peserta juga wajib mengikuti tes langsung diumumkan melalui ewawancara yang dilakukan oleh mail masing-masing Kantor Kesembilan orang yang tergabung menterian Agama Kab./Kota dari dalam Tim penguji, terdiri dari Kanwil Kemenag Prov. Jatim. unsur pejabat Kanwil Kemenag Petugas yang terpilih, teProv. Jatim dan profesional dari rang suami Hj. Husnul Khotimah, UINSA Surabaya. Dari Kanwil SQ ini, nantinya wajib mengikuti Kemenag Prov. Jatim adalah pelatihan yang dilaksanakan Drs. H. Musta’in, M.Ag (Kabag bersama dengan Tim Kesehatan TU), Drs. H. M. Sakur, M.Si Haji Indonesia (TKHI) selama se(Kabid PHU) Drs. H. Husnul puluh hari. “Semoga yang terpilih Maram, M.HI (Kabid PD nantinya benar-benar mempuPontren), Drs. H. Supandi, S.Pd, nyai komitmen dan tanggung jaM.Pd (Kabid PAIS), Drs. H. M. wab yang tinggi terhadap tugasFachrur Rozi, M.Pd.I (Kabid nya,” harapnya. “Sebab sejatiPenais dan Zawa), Drs. H. Abd. nya mereka berangkat sebagai Haris, M.Pd.I, M.HI (Kasie Para peserta tengah serius melaksanakan tes tulis dan petugas haji, bukan jamaah haji,” Pembinaan Haji dan Umrah sesi ujian wawancara tandasnya. Ded bidang PHU Kanwil Kemenag 16
MPA 333 / Juni 2014
Entrepreneur
Sochibudin Aulia, Produsen Wedang Beras Hitam (Minuman Penyegar sekaligus Obat Kesehatan) Perjalanan usaha pembuatan bubuk wedang beras hitam ini, terbilang cukup unik bagi Sochibudin Aulia. Semuanya, berawal dari adanya penyakit daging yang tumbuh di tenggorokannya. Meskipun sudah berobat secara medis, namun penyakit tersebut tidak kunjung sembuh. Tetapi setelah mendapatkan obat alternatif dari seorang teman, jaitu obat herbal berbahan beras hitam, dalam waktu lima hari, waktu yang relative cukup singkat, (bi idznillaahi) rasa sakit ditenggorokan dan daging tumbuhnya pun berangsur mulai hilang. Dari sanalah pria yang akrab disapa Sochi ini, mulai meneliti kandungan dan khasiat beras hitam. ”Untuk meneliti ini nggak susah, karena basic saya sarjana pertanian di salah satu universitas swasta di Indramayu”, tuturnya. Setelah mengadakan penelitian seperlunya dan melakukan berbagai survey di lapangan, ia pun memutuskan untuk membuat usaha produksi serbuk beras hitam yang bisa disedu menjadi sebuah minuman hangat atau wedang. Dalam perkembangannya di pasaran, produksi ini kemudian dikenal dengan “Wedang Beras Hitam Cap Sanderm”. Wedang beras hitam ini, memiliki aroma khas karena selain berbahanbaku beras hitam juga dicampur dengan gula aren, serta ekstrak herbal lain seperti mahkota dewa, kulit manggis, pegagan, meniran, dan rosella. Juga memiliki banyak khasiat, seperti membersihkan racun dan kotoran dari tubuh (detoksifikasi), menutrisi organ tubuh agar kembali berfungsi dengan baik (regenerasi), dan memperkuat system kekebalan tubuh (imunitas). ”Dan berdasarkan pengalaman dan testimony pelanggan, wedang beras hitam ini berkhasiat membantu terapi beberapa penyakit, sepertimaag, typhus, diabetes, kolesterol, asam urat, asma, hingga kanker”, kata Sochi. Usaha produksi wedang beras hitam ini, dimulai sejak 2010 selepas
Sochi lulus kuliah. Dengan modal awal sekitar Rp.300 ribu-an, untuk membeli bahan baku dan blender. Kemasannya juga masih standar dengan plastic biasa. Namun karena disamping dapat berfungsi sebagai wedang penyegar, juga
memiliki khasiat kesehatan penyembuh berbagai penyakit diatas, ditopang dengan jaringan pemasaran yang ada; maka wedang beras hitam ini cepat berkembang. Seiring dengan tambah dan meningkatnya pesanan, maka model pengemasannya juga dibuat lebih eksklusif dan menarik dengan knock-down system (sistem bongkar pasang) yang mudah dibuka. Tidak hanya itu, dia pun menambah usahanya dengan sarana perlengkapan yang lebih bagus, dengan mengeluarkan tambahan dana sebesar Rp.7,7 juta untuk pembelian oven, mesin penggiling, dan hand – sealer, agar semakin lancar. Untuk kemasan satu buah box berisi 6 bungkus wedang beras hitam dengan berat masing-masing 23 gram, dan tenggat waktu kadaluwarsa satu tahun, dijual dengan harga Rp. 23.800 per- box. Kini produk wedang ini bisa laku hingga 1500 box perbulan. Diawal pemasarannya, Sohci sejujurnya belum percaya diri untuk menjualnya secara luas.”Produk yang saya jual ini kan jarang di pasaran, apalagi
harganya lebih mahal ketimbang produk wedang sejenisnya, meskipun harganya sepadan dengan bahan baku berkualitas yang saya pakai”, jelasnya.Oleh karena itu, awalnya hanya dipasarkan di lingkungan keluarga dan kerabat terbatas di Indramayu, Jawa Barat. Ternyata dalam tempo yang tidak terlalu lama, responnya cukup bagus. Barulah kemudian, kepada teman-teman dan orang lain yang dikenal. Agar segera dapat menjangkau pemasaran yang luas, maka dipromosikannya melalui jaringan online seperti facebook, hingga komunitas jual beli online Kaskus. Untuk bisa menjangkau pangsa pasar di pelosok daerah yang jauh lebih luas, ditawarkannya model kerjasama system Reseller bagi pelanggan dengan persyaratan dan discount tertentu. Dalam menjaga pelayanan dan keamanan pengiriman barang pesanan keluar kota, digunakan jasa ekspedisi pengiriman TIKI dan JNE, dengan ongkos kirim ditanggung pemesan. Guna menjamin kelangsungan usaha, kualitas produk, dan pelayanan, Sochi menjalin kerjasama kemitraan dengan sejumlah stakeholders, seperti petani beras hitam dan petani-petani herbal terkait yang lain. Juga dengan jaringan jasa pengiriman. Untuk menjamin legalitas produknya, Usaha wedang beras hitam sanderm sudah didaftarkan kepada Dinas Kesehatan, dengan nomor P-IRT No. 606321301516. Semua proses produksi dilakukan di tempat kos-kosannya yang berlokasi di Jalan Margonda Raya Gang Lengkeng No.21 Depok Jawa Barat, dengan dibantu oleh 4 orang karyawan. Prospek usaha di bidang semacam ini, masih terbuka luas sekaligus sangat menjanjikan. Hitung saja, omzetnya sebulan sekitar 1500 box kali Rp.23.800.- berapa yaa? Lantas siapa mau menyusul ? Ahar (diolah dari tabloid wirausaha kreatif edisi mei 2014 dan sumber lain) MPA 333 / Juni 2014
17
Menggerakkan Ekonomi Desa dengan ‘Bedol Madrasah’
Promosi biasanya memanfaatkan lokasi strategis. Tapi apa yang dilakukan MAN Pacitan sungguh tak lumrah. Bertempat di lokasi terpencil, dengan mengerahkan ratusan siswanya sambil membaur langsung dengan masyarakat dalam satu program bertajuk ‘Bedol Madrasah’. “Selain mensosialisasikan madrasah, siswa juga bisa langsung belajar bermasyarakat,” tutur Sutrisno, SHI, MM. Sebab dalam kegiatan tersebut juga melibatkan secara aktif masyarakat desa setempat. Apalagi siswa juga diterjunkan di beberapa masjid dan mushalla sekitar untuk memberikan kultum. Tidak hanya itu, siswapun turun langsung dalam pembenahan tempat ibadah yang memang kondisinya memprihatinkan. “Selain itu anak didik juga bisa melihat dan merasakan langsung segala keterbatasan yang ada di desa terpencil tersebut,” ujar Waka Kesiswaan MAN Pacitan ini. Pada lahan-lahan kritis, siswa MAN Pacitan digugah untuk melakukan penghijauan. Apalagi memang “kota seribu goa” ini berada di dataran tinggi dengan tingkat kemiringan yang cukup tajam. Lahan seperti itu tentu saja rawan terjadi longsong. Salah satu yang pernah dilakukan, adalah penanaman 1500 pohon di daerah Kali Kuning beberapa tahun lalu. Tentu ini dilakukan dengan bekerja sama dengan kelurahan dan warga setempat. Tidak itu saja, santunan bagi warga miskinpun tidak ketinggalan dilakukan. Di setiap acara ‘Bedol Madrasah’ selalu disiapkan paket sembako yang merupakan hasil kerjasama dengan Pemkab
Pacitan, Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat yang ada di Pacitan. Selain itu juga dibagikan pula baju layak pakai yang berasal dari siswa dan guru. “Antusiasme masyarakat luar biasa. Mereka mendapatkan baju Korpri saja senangnya minta ampun,” ungkapnya bangga. Dari situ siswa mendapatkan pelajaran berharga. Ternyata sesuatau yang dianggap tak berguna bagi kita, tapi bagi
Drs. HM. Kholid Masruri, MSi orang lain menjadi sesuatu yang sangat berharga. Tentu saja, nilai-niai tersebut tidak akan mampu terkuak kalah siswa hanya belajar di madrasah. “Jadi secara tak langsung, kegiatan ini juga dalam rangka memperkuat pendidikan karakter,” tandas Drs. HM. Kholid Masruri, MSi pada anak didiknya. Bagi penduduk desa, adanya kegiatan ini bisa menjadi rekreasi hiburan gratis. Sebuah suguhan yang tentu saja tidak tiap waktu bisa didapatkan. Bagai hukum pasar di mana ada keramaian di situ pasti ada potensi ekonomi. Masyara-
Pembukaan bedol madrsah
18
MPA 333 / Juni 2014
katpun dengan inisiatif sendiri-sendiri membuka dagangannya di sekitar lokasi untuk memenuhi kebutuhan siswa maupun pengunjung lain. “Jadi kegiatan ini juga bisa menggerakkan roda perekonomian desa,” simpul Kepala MAN Pacitan ini serius. Tidak itu saja, armada untuk antar jemput siswa dari MAN ke lokasi dicarter dari mobil yang dimiliki penduduk setempat. Bayangkan, untuk mengangkut 400an peserta yang terdiri dari sisiwa, guru dan alumni itu membutuhkan 30 mobil elf. Hal ini tentu memberikan keuntungan tersendiri bagi warga setempat. Dengan manfaat yang begitu meluber, tak heran jika banyak desa yang mengajukan diri sebagai lokasi kegiatan. Apalagi tiap tahun MAN Pacitan selalu membagi hewan kurban ke desa yang pernah ditempati. Bagi madrasah sendiri, acara ini selain untuk menyapa warga di pelosok yang merupakan basis siswa MAN Pacitan, juga menjadi ajang pengenalan madrasah secara lebih massif. Jadi pengenalan itu tak hanya melalu pamflet maupun baliho, tapi dengan aksi turun ke masyarkat lansung. Hal ini tentu saja jauh lebih efektif. Terbukti dalam beberapa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tiap tahun, madrsah ini selalu kebanjiran peminat. Tak tanggung-tanggung dari kuota penerimaan siswa sebanyak 288, ternyata jumlah pendaftar mencapai hampir dua kali lipatnya. Ini adalah pertanda kepercayaan masyarakat mulai meningkat. Bahkan kini MAN Pacitan tidak hanya dijadikan pendidikan alternative, tapi sudah menjadi pilihan utama. Mahrus dan Suprianto
Tampilan ektra teater di bedol madrasah
Mengapa Shalat Kita Belum Memiliki Daya Cegah ? Salah satu substansi pokok dari peristiwa Isra’-Mi’raj Nabi Muhammad Saw, adalah diturunkannya kewajiban shalat fardhu lima waktu. “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir (Dhuhur dan Ashar) sampai gelap malam (Maghrib dan Isya’) dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh, sesungguh shalat Shubuh itu disaksikan (oleh Malaikat)” (QS Al-Isra’ [17] : 78). Dalam ‘Baabu Kaifa Furidhati Ash-Shalaatu Fi Al-Israa’, dengan matan yang sangat panjang, pada sebagian potongan hadisnya antara lain dinyatakan bahwa, Allah Swt berfirman : “Perintah shalat tinggal lima waktu, namun nilainya sebanding dengan shalat lima puluh waktu, karena ketetapan – Ku tidak akan berubah” (HR. Bukhari ). Dalam Kitab yang sama pada ‘Baabu Ashshalawaatu Kaffaaratun’ dinyatakan, Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda :”Jika ada suatu sungai di depan rumah seseorang yang disitu dia mandi 5 kali dalam sehari, masikah ada kotoran pada dirinya?. Para shahabat menjawab, ‘Tidak ada sedikitpun kotoran yang tersisa pada dirinya’. Rasulullah Saw melanjutkan sabdanya, ‘Begitulah perumpamaan shalat 5 waktu yang dengannya Allah Swt menghapuskan dosa orang yang mengerjakannya” (HR. Bukhari). Dalam riwayat yang lain dinyatakan bahwa, “Tidak ada seorang Muslim yang mendapati shalat fardhu, lalu ia membaguskan wudlunya, khusyu’nya, dan ruku’nya, melainkan hal itu menjadi penebus bagi dosa-dosa sebelumnya, selagi dosa besar tidak dilanggar, peleburan dosa itu berlaku sepanjang masa” (HR.Muslim). Dalam Al-Quran seringkali disebut kata shalat. Mengindikaskan betapa pentingnya kedudukan shalat itu dalam kehidupan ini. Bahkan penyebutan kata shalat biasanya dikaitkan dengan para Nabi. Doa Nabi Ibrahim As yang dikisahkan dalam Al-Quran, “Yaa Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku (sebagai) orang-orang yang tetap mendirikan shalat, yaa Tuhan kami, perkenankanlah doaku”,(QS Ibrahim [14]:40). Dalam mengarungi hidup dan kehidupan dengan segala persoalan yang menyertainya, Allah
Swt memberikan peluang bantuan rahmat dan pertolongan-Nya dengan berdoa dan shalat, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagi penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk” (QS Al-Baqarah [2] : 45). Apabila Rasulullah Saw menghadapi suatu persoalan, beliau segera melakukan shalat, padahal beliau adalah orang yang sangat erat hubungannya dengan Tuhannya, dan ruhnya selalu berhubungan dengan wahyu. Berkaitan dengan kata”khusyuk” dalam ayat diatas, Ali bin Abi Thalib Ra, menyampaikan pesan, “Sungguh, orang yang berdusta di pagi hari tidak akan bisa shalat dengan khusyuk di siang hari (nya)”. Pesan Ali mengisyaratkan bahwa, hati yang tercemar oleh dosa, akan sangat sulit merasakan nikmatnya mengerjakan shalat dengan khusyuk. Tidak aneh, jika para ulama salaf sangat memperhatikan kesucian hati, agar shalat yang dikerjakan dapat meraih kekhusyukan. Shalat adalah symbol hubungan baik seseorang dengan Rabb-nya Allah Swt, sekaligus lambang kepercayaan kepada-Nya. Semakin baik kualitas shalat kita, maka akan semakin baik pula hubungan kita dengan Allah Swt” (MF. Rachman, 2007) Ketika memerintahkan Nabi Musa As untuk mendirikan shalat, Allah Swt berfirman, “Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku (li dzikri) (QS Thaa Haa [20] : 13-14). Melalui Nabi Musa As tadi, Allah Swt menjelaskan bahwa jika seseorang benar-benar telah mengenal Allah Swt, maka akal dan pikirannya, jiwa dan hatinya, akan terpanggil untuk mendekat kepada-Nya. Karena itulah, lanjutan ayat diatas mengajak agar beribadah dan menyembah-Nya dengan menyebutkan bentuk ibadah dan ketundukan yang paling sempurna, yaitu melaksanakan shalat. Ibarat seorang remaja yang sedang dirundung asmara, bukankah dia akan selalu berusaha mendekati kekasihnya? Oleh karena itu, jika Anda masih malas melaksanakan shalat, berarti Anda belum mengenal Allah Swt dengan sebenar-benarnya. Tentu, jangan salahkan Allah Swt, bila
di akhirat kelak Anda tidak akan mendapatkan kasih sayang-Nya untuk memasukkan Anda ke dalam surga. Para Ulama berbeda pendapat tentang makna “li dzikri”, dalam Surah Thaa Haa tadi. Tidak hanya kata “dzikri”, tetapi juga huruf “laam (li)” yang mendahului kata dzikri tersebut. Sebagian ulama, memahami dzikri dalam ayat itu sebagai “zikir dengan ucapan”. Tetapi ada juga yang mengartikannya dengan “zikir qalbu”. Adapun huruf “laam” sebelumnya, dipahami dalam arti “agar atau supaya”; sehingga penggalan ayat ini bermakna “memerintahkan untuk melaksanakan shalat agar dengannya seseorang selalu dapat mengingat Allah swt. Karena memang, shalat yang baik dan benarlah yang akan dapat mengantarkan seseorang / pelakunya selalu mengingat kebesaran Allah swt dan mendorongnya untuk selalu melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Makna ini mengandung isyarat tentang hikmah di balik perintah shalat itu”, (MF.Rachman, 2007). Shalat yang demikianlah kiranya (yang diawali dengan wudlu yang benar, lalu shalatnya didasari niat karena dan hanya mengharapkan ridla Allah Swt, memenuhi syarat dan rukunnya, dilaksanakan dengan khusyu’ pada waktunya, yang akan mengantarkan para pelakunya naik (mi’raj) keharibaan Allah Swt, seolah bisa merasakan hubungan komunikasi langsung dengan Rabb-nya. “Ashshalaatu mi’raju Al-mu’miniin”. Pada posisi yang demikian, seseorang akan merasa dekat dengan Allah Swt (minal muqarrabiin). Dalam beribadah dia merasakan seolah dapat melihat Allah Swt, dan jika tidak mampu melihat-Nya, maka dia serasa selalu diawasinya (maqom ihsan ). Tingkatan shalat orang yang seperti inilah kiranya, yang akan mampu mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar, kapan dan dimanapun berada karena merasa selalu termonitor oleh pengawasan Allah Swt,(Ashshalaatu tanhaa ‘ani alfahsyaa-i wa al- munkar, QS. Al-Ankabuut [ 29 ] : 45). Shalatnya telah mampu memiliki daya cegah yang ampuh terhadap segala bentuk penyimpangan dan pelanggaran, kapan dan dimanapun berada. Wallaahu a’lam bi ashshawaab. Ahar MPA 333 / Juni 2014
19
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah [2]: 183)
A
hmad Mustafa Al Maragi dalam tafsirnya mengatakan, AsSiyam, secara bahasa berarti mengekang atau menahan diri dari sesuatu. Secara istilah syari’at, berarti menahan diri tidak makan, minum dan bersetubuh dengan isteri, sejak fajar hingga terbenam matahari –karena mengharapkan pahala dari Allah. Di samping itu juga untuk melatih diri bertaqwa kepada Allah Swt, baik dalam keadaan sendiri maupun sedang berkumpul dengan kebanyakan orang. Allah telah mewajibkan puasa kepada kita, sebagaimana puasa ini telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kita. Puasa ini ialah media yang ampuh untuk membersihkan jiwa, dan merupakan ibadah yang paling efektif untuk dapat mengekang hawa nafsu. Karenanya, ibadh puasa ini diwajibkan dan disyari’atkan oleh umat beragama, sekalipun bagi mereka yang menyembah berhala. Puasa itu sudah dikenal sejak bangsa Mesir Kuno. Selanjutnya meluas sampai ke Yunani dan Rumawi. Orang-orang yang memeluk agama Hindu juga tetap melaksanakan ibadah puasa hingga saat ini. Di dalam kitab Taurat juga disebutkan tentang puasa dan dipuji orang yang melakukannya. Hanya tidak disebutkan wajibnya puasa. Tetapi Nabi Musa sendiri melakukan puasa selama 40 hari. Di dalam kitab Injil yang juga tidak ada nas yang menyebutkan wajibnya puasa. Tetapi disebutkan bahwa puasa itu merupakan salah satu jenis ibadah dan pujian terhadap ibadah itu. Puasa yang juga banyak dikenal oleh kaum Nasrani dan yang paling terdahulu dilakukan adalah puasa sebelum Hari Raya Paskah, dan hari itu juga Nabi Musa berpuasa. Juga dilakukan oleh Nabi Isa dan kaum Hawariyyin (para penolong Nabi Isa). Dewan Gereja telah mengadakan beberapa jenis puasa,
20
MPA 333 / Juni 2014
yang antara lain terjadi perbedaaan antara beberapa sekte yang ada. Surat Al-Baqarah ayat 183 di atas -mengandung pengukuhan tentang ibadah puasa, sekaligus memberikan dorongan untuk melakukannya. Disamping itu, memberikan hiburan kepada orang-orang yang melaksanakannya. Memang, ibadah puasa merupakan ibadah yang tergolong berat. Namun, sesuatu yang berat –jika diwajibkan kepada orang banyak, maka bagi yang bersangkutan akan menjadi mudah melaksanakannya, sekaligus memberikan dorongan kepada mereka untuk melakuannya.
Manfaat puasa
Allah menjelaskan manfaat dari ibadah puasa ini dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Untuk itu Allah berfirman : “la’allakun tattaqun”, agar kalian (meningkat) taqwanya. Sehingga hubungannya dengan Allah semakin dekat. Pada dasarnya diwajibkannya puasa kepada kaum yang beriman –agar mempersiapkan diri untuk bertaqwa kepada Allah Swt. Caranya adalah meninggalkan keinginan yang mudah didapat dan halal, demi menjalankan perintah dan menggapai pahala-Nya.
Dengan demikian, maka mental kita terlatih di dalam mengahadapi godaan nafsu syahwat yang diharamkan. Dengan demikian, kita dapat menahan diri untuk tidak melakukannya. Di dalam hadits sahih dikatakan: “al-siyamu nisf al-sabr”, puasa itu adalah sebagian dari sabar. Karenanya kita dapat mengetahui bahwa Allah mewajibkan puasa itu juga untuk kemaslahatan kita (sendiri). Jadi, tidak seperti anggapan kaum wasani yang mengatakan bahwa tujuan puasa adalah untuk memadamkan kemurkaan dewa itu. Atau puasa ini sering dilaksanakan justeru untuk tujuantujuan tertentu. Kata mereka, dewa itu bisa mengabulkan permintaan mereka jika dilakukan penyiksaan diri dan membunuh syahwat manusia. Pandangan ini tersebar luas di kalangan ahli kitab, lalu datanglah agama Islam untuk menghapus semua i’tikad tersebut. Puasa, merupakan persiapan diri di dalam bertaqwa kepada Allah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa segi yang menonjol sebagai berikut: Puasa ini dapat membiasakan seseorang untuk takut kepada Allah, baik dalam keadaan sendiri atau dengan orang banyak. Sebab, orang yang sedang melakukan ini tidak ada pengawas yang mengawasi kecuali Tuhannya. Firman Allah : “Sesungguhnya orangorang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahankesalahannya. (QS. Al-A’raaf [7]: 201) Puasa dapat menurunkan ketegangan syahwat dan dapat menjadikan jiwa seseorang di dalam menghindari berbagai keinginan, kemudian mengkonstrasikan diri untuk mengerjakan apa yang mendapat ridha Allah. Hal ini seperti yang disebutkan di dalam satu hadis: “Wahai para pemuda ! barang siapa diantara kalian sudah mampu,
maka hendaklah melangsungkan pernikahan. Sebab, nikah itu akan lebih menundukkan pandangan mata dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu berfungsi sebagai penangkalya.” Puasa dapat melatih diri untuk bersikap kasih sayang. Sikap ini dapat mendorong orang menjalankan puasa untuk berinfaq dan bersadaqah. Ketika ia merasakan lapar, maka akan teringat kepada kaum miskin yang tidak mempunyai makanan. Dengan sendirinya hati akan tergugah dan merasa kasih sayang terhadap mereka. Puasa itu juga menunjukkan kebersamaan umat secara keseluruhan yang menanamkan rasa persaudaraan di dalam beragama. Di dalam melaksanakan ibadah puasa, terkandung makna persamaan antara pihak kaya dan miskin, antara raja dan rakyat di dalam melaksanakan ibadah puasa. Di antara mereka tidak terdapat perbedaan, semuanya sama diwajibkan menjalankan puasa. Membiasakan umat untuk teratur di dalam melaksanakan kehidupan mereka. Mereka berbuka pada waktu yang sama, dan tidak ada seorangpun yang mendahului. Puasa dapat djadikan sebagai pelebur bahan-bahan yang mengendap
di dalam tubuh (seperti lemak), terlebih di dalam tubuh orang-orang yang mampu dan mempunyai daya tampung makan yang banyak, tetapi sedikit gerak. Puasa juga dapat mengeringkan kelembaban yang sangat membahayakan tubuh. Puasa juga membersihkan perut besar dari berbagai kotoran dan racun yang merupakan akibat terlalu kenyang. Juga meluluhkan lemak yang sangat membahayakan jantung. Di dalam hadis Rasulullah Saw bersabda: “shumu tashihhu”, berpuasalah kalian, maka kalian akan sehat. Para sarjana Eropa mengatakan, “Puasa satu bulan dalam setahun akan menghilangkan endapan-endapan yang sudah mati di dalam tubuh manusia selama satu tahun.” Siapapun yang menjalankan puasa seperti yang diatur tersebut di atas, maka jiwanya akan merasa tenang dan tidak goncang di dalam menghadapi malapetaka atau musibah yang besar. Jika ia terkena musibah, maka hanya jasadnya saja yang merasakan, sedang jiwanya tetap tenang. Di manakah letak puasa yang sesungguhnya bagi kaum Muslimin saat ini. Hanya karena persoalan kecil –mereka menumpahkan kemarahannya yang luar biasa. Lebih tidak bisa dimengerti lagi karena mereka mengatakan bahwa perbuatannya itu merupakan reaksi alam
yang diakibatkan puasa. Tetapi yang sebenarnya, anggapan tersebut merupakan bayangan yang terpatri di dalam jiwanya, sehingga seolah-olah bayangan tersebut merupakan sesuatu yang sebenarnya. Pengaruh seperti ini di dalam jiwa merupakan sesuatu yang bertentangan dengan taqwa yang merupakan tujuan utama disyari’atkannya ibadah puasa. Hal ini juga bertentangan denagn sebuah hadis yang mengatakan : “alshiyamu junatun”, puasa itu adalah benteng. Maksudnya adalah, puasa itu membentengi diri dari perbuatan maksiat dan perbuatan dosa. Imam Auza’iy berpendapat bahwa ghibah (mengumpat) merupakan perbuatan yang membatalkan puasa. Imam Ibnu Hazm mengatakan, bahwa puasa itu bisa dibatalkan karena perbuatan maksiat secara sengaja dan sadar bahwa ia sedang berpuasa. Imam Ghazali mengatakan, “Barang siapa yang berbuat maksiat kepada Allah, sedang ia dalam keadaan puasa, maka sama halnya dengan seorang yang sedang membangun gedung, kemudian ia menghancurkan sebuah kota.” Dalam Ramadhan tahun ini, akan lebih bermakna apabila dapat merubah perilaku kaum yang beriman menjadi muttaqin, hamba-hamba yang bertambah dekat dengan Tuhannya. Semoga. •AS
MPA 333 / Juni 2014
21
Zakat dan Pemberdayaan Ummat Oleh: Taufikurrahman, M.Ag* Perhatian Islam Terhadap Masalah Sosial
I
slam adalah agama yang diturunkan untuk menjadi rahmat bagi segenap alam. Sebagaimana firman Allah swt di dalam al-Qur’an : Dan tidaklah kami mengutus Engkau, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS 21 Al-Anbiya: 107) Konsep Islam sebagai rahmat bagi segenap alam dapat dilihat dari ajaranajarannya yang sangat memperhatikan masalah-masalah sosial. Ibadah sholat, misalnya diakhiri dengan ucapan salam yang mengisyaratkan agar ummat Islam memberikan kedamaian kepada seluruh ummat manusia, lebih-lebih lagi kepada sesama ummat Islam. Demikian juga ibadah puasa yang saat ini sedang dijalankan oleh ummat Islam, sangat jelas mengajarkan kepada kita untuk lebih bisa memahami penderitaan dan kesukaran yang dialami oleh orang lain, menggugah kesadaran kita, bahwa di samping sebagai hamba Allah yang wajib berbakti kepada-Nya, kita juga adalah makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan orang lain, yang berarti bahwa kita tidak boleh hanya memikirkan kepentingan diri sendiri tanpa memperdulikan orang lain. Dalam bukunya Islam Alternatif, Jalaluddin Rahmat menunjukkan betapa besar perhatian Islam terhadap masalah sosial dalam hal-hal berikut: Pertama, dalam al-Qur’an dan kitab-kitab hadits akan kita dapatkan bahwa porsi terbesar kedua sumber hukum Islam tersebut bekenaan dengan masalah sosial dan muamalah. Ciri orang mukmin dalam surat alMukminun ayat 1-9 misalnya, adalah orang yang sholatnya khusyu’, menghindarkan diri dari perbuatan yang tidak bermanfaat, memegang janji dan amanat dan dapat menjaga kehormatannya dari perbuatan maksiat Kedua, jika ibadah individual berbenturan dengan ibadah sosial maka ibadah individual dapat ditangguhkan atau diperpendek, namun tentu tidak ditinggalkan. Dalam suatu peristiwa Rasulullah SAW mendengar tangisan bayi pada saat sholat berjamaah, maka
22
MPA 333 / Juni 2014
beliau lebih mempercepat sholatnya, karena khawatir jika ibu sang bayi akan terganggu kekhusyu’annya. Orang yang membaca al-Qur’an disunnahkan untuk mengeraskan suaranya, akan tetapi jika di dekatnya ada orang yang sedang sholat, maka ia diperintahkan untuk membacanya dengan perlahan, agar tidak mengganggu kekhusu’an orang yang sedang sholat. Ketiga, Ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan akan mendapatkan pahala lebih besar daripada ibadah individual atau ibadah perseorangan. Sholat jika dikerjakan sendirian akan mendapatkan pahala satu, akan tetapi ketika melibatkan orang lain dalam sholat jamaah walaupun hanya seorang maka pahalanya langsung meningkat menjadi 27 derajat. Semakin banyak jumlah jamaah yang ada di dalamnya maka sholat jamaah itu akan menjadi semakin utama Keempat, dalam Islam terdapat ketentuan, bahwa apabila urusan ibadah tidak dilakukan dengan sempurna atau mungkin batal, maka biasanya kaffarah atau denda yang dikenakan kepadanya adalah melakukan kebajikan yang sifatnya sosial terhadap sesama manusia. Orang yang benar-benar tidak mampu berpuasa misalnya, dapat mengganti puasanya dengan memberi tebusan (fidyah) dalam bentuk memberi makan bagi orang miskin. Pelanggaran dalam ibadah haji juga mensyaratkan kaffarah berupa penyembelihan binatang ternak yang nantinya dibagikan kepada fakir miskin. Kelima, dalam Islam terdapat ajaran bahwa amal baik dalam bidang sosial kemasyarakatan mendapat ganjaran yang lebih besar dari ibadah sunnah. Hal ini dapat dipahami misalnya dari sabda Rasulullah SAW :”Maukah kalian aku beritahukan sesuatu yang lebih utama derajatnya dari puasa, sholat dan sedekah?” Sahabat menjawab : “Tentu”. Rasulullah bersabda: “Mendamaikan dua pihak yang bertengkar” (HR Abu Daud dan Turmudzi)
Perintah Zakat dalam Islam
Ajaran Islam yang mengisyaratkan dengan begitu jelas agar ummat Islam
senantiasa menjadi rahmat bagi segenap alam, khususnya lingkungan sekitarnya, adalah perintah zakat. Perintah menunaikan zakat sering digandeng dengan perintah mendirikan shalat. Hal ini menunjukkan bahwa kedua perintah ini merupakan dua kewajiban yang tidak boleh dipisahkan. Karena itulah, Abu Bakar memerangi kaum yang ingkar terhadap kewajiban zakat, karena dianggap telah mencoba memisahkan kewajiban shalat dari kewajiban zakat. Hanya saja, dalam kenyataan, masih banyak dari kita ummat Islam yang belum mau menunaikan kewajibannya untuk berzakat, padahal Allah swt sangat mengancam mereka yang tidak mau menunaikan zakat. Firman Allah swt : “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, Lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (QS al-Taubah : 34-35) Di dalam ayat ini, Allah mengancam mereka yang tidak mau mengeluarkan zakat dari harta benda mereka dengan suatu kabar gembira berupa adzab yang pedih. Adzab yang ditimpakan kepada mereka meliputi jasmani (fisik) dan ruhani (psikis). Adzab fisik berupa dipanaskannya harta benda tersebut dan diseterikakan kepada tubuh orang tersebut, sedangkan adzab psikis berupa kata-kata cemoohan yang ditujukan kepada mereka. Satu hal yang harus disadari, bahwa tidak semua yang kita miliki merupakan hak kita. Sesungguhnya, di dalam harta kita terdapat bagian yang hak orang lain, yaitu hak orang-orang yang tidak mampu. Kita hanya kebagian tempat untuk menampungnya dan oleh karena itu, kita wajib untuk memberikannya kepada yang berhak. Itulah sebabnya orang-orang yang berhak menerima
zakat disebut dengan mustahiq yang berarti orang yang mempunyai hak. Firman Allah swt: “Dan di dalam harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian (yang tidak mau meminta-minta).” (QS al-Dzariyat :19). Zakat merupakan upaya membersihkan harta kita dari bagian-bagian yang memang bukan milik kita Hal ini sebagaimana firman Allah. “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (QS al-Taubah : 103) Dengan zakat, kita membersihkan diri kita dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda. Zakat juga akan menyuburkan sifatsifat kebaikan dalam hati kita dan mengembangkan harta benda kita. Jika kita tidak mau membayar zakat, maka Allah akan mengambilnya dari kita lewat jalan lain. Misalnya melalui musibah, kecopetan, sakit, kebutuhan ini itu yang tidak kita rencanakan. Yang bukan hak kita, pasti akan memisahkan diri dari kita. Ini yang sering tidak kita sadari. Zakat juga merupakan sebuah ujian kepatuhan bagi kita, yaitu apakah kita mau patuh kepada Allah ataukah lebih mementingkan harta benda. Secara perhitungan matematika manusia, zakat, infaq atau sadaqah, memang akan mengurangi harta kita. Akan tetapi, perhitungan matematika agama menunjukkan hal sebaliknya. Zakat, infaq, sadaqah dan sejenisnya yang merupakan pembelanjaan di jalan Allah, akan melipatgandakan harta kita. Allah swt telah menyatakan hal ini dalam al-Qur’an. “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiaptiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS al-Baqarah :261) Hikmah Zakat Dalam Kehidupan Bermasyarakat Zakat merupakan salah satu pilar terbentuknya masyarakat Islam. Ada banyak sekali hikmah zakat dalam kehidupan bermasyarakat. Di antaranya: Pertama, zakat akan mengurangi dan menghapus jurang perbedaan antara si kaya dan si miskin. Hal ini sesuai dengan apa yang diisyaratkan oleh Allah. “Supaya harta itu jangan
beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu.” (QS al-Hasyr :7) Kedua, zakat akan meningkatkan ukhuwah islamiyah. Dengan adanya zakat maka akan terjalin hubungan bathin di antara sesama muslim. Yang kaya akan mengasihi yang miskin, sebaliknya yang miskin juga akan mengasihi dan menghormati yang kaya. Sehingga akan terwujudlah apa yang dikatakan oleh Rasulullah SAW: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam cinta-mencintai, kasihmengasihi dan sayang-menyayangi, seperti halnya sebuah badan, jika salah satu anggota badan merasa sakit, maka seluruh anggota badan akan merasakan sakit dan panas “ (HR Muslim) Ketiga, zakat juga bisa memberantas problema meminta-minta. Sebab, salah satu faktor adanya problema memintaminta, adalah kurang meratanya kesejahteraan di tengah-tengah masyarakat. Dengan adanya jaminan zakat, insya Allah, problema meminta-minta akan bisa diberantas, atau paling tidak bisa dikurangi.
Zakat dan Pemberdayaan Ummat
Sesungguhnya zakat di dalam konsep Islam, bukanlah sekedar pemberian terhadap orang-orang yang tidak mampu. Zakat di dalam konsep Islam, mengandung makna pemberdayaan masyarakat, yaitu bagaimana mengubah keadaan mereka yang tidak mampu menjadi mampu. Jadi ada target untuk bisa mengubah kehidupan ke arah yang lebih baik. Karena itulah pada masa Rasulullah SAW dan masa khulafa’ rasyidun, zakat diambil dan dikelola oleh negara dengan satu konsep yang matang untuk memberdayakan masyarakat. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW memberikan bantuan modal dari zakat kepada beberapa orang yang tidak mampu, dengan harapan agar mereka bisa berusaha mengatasi problema hidup mereka, dan tidak lagi menggantungkan diri kepada orang lain. Karena itulah, beberapa ulama kontemporer memaknai kata “ith’amu masakin” bukan dengan sekedar memberikan mereka makanan, yang kemudian setelah habis tetap membuat mereka meminta-minta kembali. Kata “ith’amu masakin” sekarang mulai diartikan dengan memberikan kemampuan kepada orang-orang miskin untuk bisa mencari makan untuk diri mereka sendiri. Inilah konsep pemberdayaan dalam Islam. Atas dasar pandangan di atas, penulis lebih setuju jika zakat, dan
juga infaq dan sadaqah, disalurkan lewat lembaga-lembaga resmi, yang mempunyai konsep yang jelas tentang pemberdayaan ummat, seperti Badan Amil Zakat (BAZ) milik pemerintah, maupun lembagalembaga profesional lainnya seperti LMI (Lembaga Manajemen Infaq) dan Dompet Dhu’afa, sehingga zakat benar-benar bisa mencapai sasarannya dan benar-benar bisa berfungsi untuk memberdayakan ummat. Kalaupun hendak dibagikan sendiri secara perorangan, hendaknya juga bisa memperhatikan konsep pemberdayaan dan penguatan potensi ekonomi. Jangan sampai niat baik kemudian menjadi bencana karena kurang adanya konsep yang matang pada diri kita. Jika kita mencoba untuk menelaah ajaran agama kita, maka akan kita dapatkan bahwa sesungguhnya konsep Islam lebih menekankan pada upaya untuk memberi dan bukan meminta. Rasulullah SAW menyatakan: Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah (HR Bukhari). Di dalam al-Qur’an, Allah juga memerintahkan agar setiap kita, baik yang kaya maupun yang miskin, gemar bersedekah. Kepada mereka yang berkecukupan Allah swt menyatakan: Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. (QS al-Thalaq: 7). Sedangkan bagi mereka yang kurang dari kecukupan, Allah swt menyatakan: “Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS al-Thalaq :7) Bulan Ramadhan merupakan momentum untuk menanamkan kesadaran dalam masing-masing diri kita dan juga lingkungan sekitar kita tentang arti pentingnya zakat, sebagai upaya untuk mensucikan diri dan hati kita dari nafsu duniawi, membersihkan harta kita dari segala kotoran, sebagai awal yang lebih baik dalam upaya pembinaan ummat khususnya pemberdayaan ekonomi lewat pengelolaan zakat yang profesional. Semoga kita bisa membangun masyarakat berbasis zakat. Amin. Penulis adalah Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kab. Sumenep dan Pengurus MUI Kab. Sumenep Komisi Pengkajian dan Pengembangan
MPA 333 / Juni 2014
23
(02)
Mi’rajul Mu’min (Napak Tilas Mi’raj Nabi) BAB TIGA Mi’rajul Mu`min (Napak Tilas Mi’raj Nabi Saw)
~ Masalah ke-3: Bagaimana cara kita dapat memperoleh nikmat yang sangat ideal dalam Qs4a69-70 itu? Jawaban hipotetis: Untuk dapat memperoleh nikmat bersama-sama dengan para nabi, syuhada`, shalihin dalam Al-Quran s4a69-70 diatas ialah maksimalisasi sempurnanya pengamalan dan tunduk taat kepada Al-Quran Hadis yang sebenar-benarnya.
(1) Makna Mi’rajul Mu`min
Istilah dan makna istilah Mi’rajul Mu’min ini telah dibahas oleh para ulama terutama ulama Tafsir, yaitu sebagai berikut: 1~ Ar-Razi (1h27) dalam menganalisa Al-Quran s2a286 menguraikan tertib urutan 7 ayat Surat Alfatihah terkait dengan Qs2a286 menyebutnyebut pengalaman rohani Nabi Saw saat menjalani Isra` Mi'raj, maka barang siapa shalat saat membaca surat Alfatihah maka dia dapat naik kealam cahaya sehingga shalat itu dinamakan mi'raj-nya orang yang beriman. 2~ Pada halaman (1h167) Ar-Razi mengaitkan ayat-ayat ini dengan renungan makna yang paling dala, yaitu:
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan
Tunjukkanlah kami ke-jalan yang lurus
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat
24
MPA 333 / Juni 2014
diteruskan dengan bacaan Tahiyat:
Saat Tahiyat maka orang yang shalat itu maka jiwanya naik ke nuansa Mi'raj rasanya seperti napak tilas, menelusuri Mi’raj Nabi Saw melakukan Isra` mi'raj ribuan tahun dahulu:
“Mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi……”(s4a69). 3~ Tafsir An-Naisaburi dalam menganalisa Qs2a1-5 mencatat:
Menurut ilmu Tasawuf dalam shalat itu ada 3 perkara : 1)Berdiri. 2)Ruku'. 3)Sujud; Alif=berdiri; Lam=Ruku'; Mim=Sujud. Barang siapa shalat maka dia ini mi'raj, dengan membaca Al-Fatihah maka Allah menganugerahi hidayah kepada dia. 4~ Tafsir An-Naisaburi (3h324) mencatat: Shalat itu mi'raj orang mu'min, orang yang sedang shalat dia merasa melakukan perjalanan melalui sarana prasarana dunia akhirat, yaitu berperilaku persis kata Alquran secara istiqamah mi'raj naik kealam kemuliaan menghadap Allah. 5~ Pada halaman berikutnya (3h384) An-Naisaburi menyatakan bahwa alam angan-angan orang shalat saat membaca Do'a Iftitah, jiwanya mi'raj, naik ke-alam Lahut, nuansa ketuhanan. 6~ Pda halaman sesudahnya (4h472) An-Naisaburi menyebutkan bahwa jiwa hamba yang sddang shalat tadi naik ke alam Lahut, padahal yang mampu naik ke sana, suatu rahasia kegaiban Tuhan itu hanya malikat. 7~ An-Naisaburi menyebut lagi pada halaman sesudahnya (6h259) mencatat bahwa mi'raj-nya orang
shalat sesungguhnya merupakan buah hasil riyadhah dan mujahadah seorang hamba yang shalat menjauhi selera keduniaan seakanakan terlepas dari alam dunia karena sedang menghadap Allah. 8~ Tafsir Ruhul Ma'ani (2h169) mencatat bahwa shalat itu mi'raj-nya orang mu’min, sedang bermunajat kepada Allah, bahwa jiwanya melayang-layang meninggalkan dunia ini naik ke-alam yang penuh nuansa Isra’ Mi’raj Nabi Saw naik ke Sidratil Muntaha 11 tahun sebelum Rasulullah Saw hijrah ke Madinah. 9~ Tafsir Ruhul Bayan (4h285) mengaitkan masalah Mi’raj orang mu’min itu dengan Al-Quran S14 Ibrahim 40
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku”(S.14 Ibrahim 40). Di sana tercatat bahwa orang yang sedang shalat maka jiwanya itu istiqamah di dalam nuansa ketuhanan dan dekat sekali dengan Allah. 10~Tafsir Ruhul Bayan (7h133) mengaitkan masalah tersebut dengan Al-Quran s33a33-40:
33. dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersihbersihnya.
Pengasuh : Prof. Imam Muchlas, MA
34. Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunah Nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui. 35. Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, lakilaki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, lakilaki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. 36. Dan tidaklah patut bagi lakilaki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. 37. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allahlah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istriistri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi. 38. Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabinabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku,
39. (yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan. 40. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang lakilaki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”(s.33 Al-Ahzab 33-40) 11~Tafsir Ruhul Bayan tersebut mencatat lagi bahwa orang yang shalat itu mi'raj keluar dari nafsu materialis-keduniaan naik ke nuansa alam-lahut alam ketuhanan. 12~Tafsir Ruhul Bayan (8h73) mencatat sabda Nabi Saw bahwa shalat itu mi'raj-nya orang beriman.
(2) Melakukan Riyadhah dan Mujahadah
Riyadhah ialah pengerahan seluruh daya rohani secara maksimal dengan mujahadah untuk mencapai tujuan dari suatu amalan ibadah yang sangat mulia. Contoh berhasilnya riyadhah dengan mujahadah ini dapat kita bayangkan dari makna hadis Rasul sebaghai berikut:
diterjemahkan secara longgar dapat dikatakan bahwa orang yang taqarrub mendekatkan diri kepada Allah jika berhasil sampai maksimal, maka puncaknya ialah bahwa Allah akan jatuh cinta kepada hamba ini, jika Allah sudah begitu cinta kepadanya maka dalam bahasa Jawa dikatakan “Sekti mondro guno” sebab sudah mendapat potensi atau dalam bahasa dunia pewayangan dikatakan IDHU GENI (berbau faham agama bukan Islam) apa yang dikehendaki menjadi nyata terwujud. Namun daya kesaktian ini kedudukannya ada di bawah mukjizat para nabi, sering juga kekuatan ini dikatakan sebagai daya kekramatan dia memperoleh jabatan orang yang “keramat”. Usaha ikhtiar kita agar supaya kita dapat sampai ke sana harus melalui latihan terus-menerus dengan sangat serius, tekun, istiqamah, konsisten dan intensip. Untuk menambah semangat dan memudahkan kita mengamalkan latihan ini jalannya ialah dengan membayangkan pengertian IHSAN dalam hadis Bukhari no. 48-Muslim no. 10 diatas,
"Apakah Iihsan itu?" Nabi menjawab: "Kamu menyembah Allah seolah-olah melihat Allah dan bila kamu tidak dapat melihat-Nya sesungguhnya Allah melihat kamu”(HR Bukhari no.48 dan Muslim no.10).
“Dari Abu Hurairah menuturkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah berfirman; Siapa yang memusuhi wali-KU, maka Aku umumkan perang kepadanya dan hamba-Ku tidak bisa mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan, jika hamba-Ku terus menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan sunnah, maka Aku mencintai dia, jika Aku sudah mencintainya, maka Aku menjadi alat pendengarannya yang ia mendengar, dan Aku menjadi alat pandangannya untuk melihat, dan Aku menjadi tangannya untuk memukul, dan Aku menjadi kakinya untuk berjalan, jikalau ia meminta-Ku, pasti Kuberi, dan jika dia meminta perlindungan kepada-KU, pasti Ku-lindungi”(HR Bukhari no.6021). Hadis Bukhari no.6921 ini jika
Menyembah Allah seolah-olah melihat Allah jika tidak bisa maka sebaiknya kita renungkan bahwa Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir melihat kita yang sedang shalat atau berdo’a. Rasulullah Saw bersabda :
Bersambung
MPA 333 / Juni 2014
25
H. Mas’ud, S.Ag, M.Pd.I
22 Tahun di Dunia Pendidikan
H. Mas’ud, S.Ag, M.Pd.I begitu lekat dengan dunia pendidikan. Perjalanan karirnya diawali ketika menjadi guru Madrasah Ibtidaiyah Fathul Ulum di kota Madiun pada Maret tahun 2004. Lantas berlanjut menjadi Kepala Madrasah tersebut selama tiga tahun. Ditahun 2000, dirinya dipercaya menjadi Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri Genangan di kota yang sama. Selama 22 tahun pria kelahiran Magetan 20 Februari 1954 ini berkecimpung dengan dunia pendidikan. Namun ternyata, takdir punya jalannya sendiri. Pada tahun 2006 dirinya harus rela beralih tugas, karena dipercaya menjadi Kepala Seksi Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kankemenag Kota Madiun. Tentu saja, peralihan tersebut membuatnya cukup bingung. Sebab selama ini sudah terbiasa dengan kesibukan, serta berhadapan dengan anak-anak dan para guru. “Dalam struktural suasananya jauh berbeda. Apalagi di seksi Penyelenggara Zakat dan Wakaf pada waktu itu tidak begitu banyak yang saya kerjakan,” ujarnya. Untungnya, Mas’ud pernah memperoleh bimbingan dari (alm.) Pak Mudib (mantan Kasubbag Ortala dan Kepegawaian), yang waktu itu menjabat sebagai Kasubbag TU. Dari sanalah perbendaharaan pengalaman bekerja di struktural terus bertambah. Dengan membantu beberapa pekerjaan yang ada, secara otomatis menjadi banyak tahu permasalahan-permasalahan yang lebih kompleks. Dua tahun kemudian, tepatnya di tahun 2008, diapun diberi amanah menjadi Kepala Subbag Tata Usaha. Pada tahun 2013 amanah yang lebih besar juga disandangkan kepadanya, yakni sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Drs. H. M. Juhedi, M.Pd.I, telah resmi dilantik sebagai Kepala Kankemenag Kab. Pamekasan. Sebelum menduduki jabatan prestisius tersebut, beberapa jabatan telah didudukinya. Bermula dari Guru Madya dengan TMT Jabatan: 01-11-1995. Setelah menjabat sebagai Kepala MAS, sejak tahun 2005 dirinya menjadi Pengawas PAI SMP/MTs/SMA/MA. Pada tahun 2010 memperoleh amanah sebagai Kasi Haji dan Umrah. Tiga tahun kemudian beralih menjadi Kasi Pendma. Dan tepat pada tanggal 23 Mei 2014, dirinya ditasbihkan menjadi orang nomor satu di Kemenag Kab. Pamekasan. Kiranya pilihan itu sangat tepat sekali. Sebab selama ini karirnya tampak cemerlang. Terbukti, abdi negara ini telah berprestasi dengan meraih banyak penghargaan. Diantaranya, dirinya telah berhasil menjadi Juara Terbaik ke IV Tingkat Provinsi Prajab (LPJ) 1994, Juara I Pengawas Madrasah Berprestasi Tingkat Kabupaten 2009, serta Juara II Lomba Pengawas Berprestasi tingkat Provinsi Jawa Timur 2009. Di bidang olahraga dirinya juga pernah meraih Juara II Kejuaraan Bulu Tangkis Kejurkab 2011 se Pamekasan. Sedangkan jenjang pendidikan putra pasangan Suryan (atau Pak Hosnan) dan Sahena ini, dimulai dari SDN Montok 1 dengan tahun Ijazah 1977, SMPN 1 Pamekasan tahun Ijazah 1981, PGAN Pamekasan tahun Ijazah 1984, Sarjana Muda IAIN tahun Ijazah
26
MPA 333 / Juni 2014
Magetan. “Dari sini saya betul-betul merasakan permasalahanpermasalahan yang membutuhkan suatu kebijakan seorang pimimpinan,” tukasnya. “Berhadapan dengan LSM, media, atau bahkan protes dari internal sendiri. Namun Alahamdulillah.. semuanya dapat teratasi,” tambahnya. Baru setahun dijalani, suami Yuli Witantini ini kembali menerima amanah jabatan baru. Tepat pada tanggal 23 Mei 2014, dirinya dilantik sebagai Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Dunia pendidikan kembali digelutinya, meski kini dirinya sebagai pejabat struktural. Maka tugas-tugaspun sudah menanti. Bahkan dirinya hendak berpacu dengan waktu. Mengingat kurikulum 2013 harus dilaksanakan di tahun ajaran 20142015. Untuk mengaplikasikan pekerjaannya, tentu saja haruslah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Bidang PAI terdahulu, para Kasi, serta sebagai ujung tombaknya adalah para staf. Dengan sistem kekeluargaan dan tidak formal, akan menjadi bagian dalam kinerja yang diterapkannya. Meski dalam struktur Kementerian Agama bidang PAI tegolong baru – yang belum genap dua tahun, namun sudah menorehkan prestasi-prestasi di tingkat nasional. “Oleh karena itu, saya mohon doa restunya agar dapat menjalankan amanah ini,” tuturnya bersahaja. Anni
Drs. H. M. Juhedi, M.Pd.I
Modal Dasar untuk Meraih Prestasi 1987, Sarjana S1 IAIN tahun Ijazah 1988, serta Sarjana S2 IMNI tahun Ijazah 2007. Disamping itu, suami Hj. Sri Nurhafidah ini juga aktif dalam berbagai kegiatan. Baik bidang keagamaan maupun kemasyarakatan. Selain sebagai Ketua DPD PGMI Kabupaten Pamekasan (2008-2013) dan Wakil Ketua MWC NU Larangan (2010-2015), juga menjadi Pengurus Ikatan Sarjana NU Kab. Pamekasan (20102013), sebagai Sekretaris Pembina IPHI Kab. Pamekasan (20102013) dan Ketua Asosiasi BP-UPK Kab. Pamekasan (2012– sekarang). Yang terpenting dari semua itu, katanya, bagaimana kita memperbaiki diri secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Sebab dengan memperbaiki diri, secara otomatis kualitas kehidupan kita akan semakin baik. “Kualitas diri dan kualitas kehidupan merupakan modal dasar untuk meraih prestasi dibidang apapun,” tegasnya. Berlandaskan falsafah hidup tersebut, dirinya akan secara intens berupaya melakukan perbaikan demi perbaikan. “Kita memang harus mengupayakan diri untuk memberikan yang terbaik bagi kehidupan, masyarakat, bangsa dan negara,” imbuhnya. “Berlomba-lombalah dalam berbuat baik,” tukasnya singkat. Yang pasti, pungkasnya, ke depan kita harus lebih dari yang kita capai di hari kemarin. Seperti halnya yang telah disabdakan Rasulullah SAW, bahwa sungguh beruntung orang yang menjalani kehidupan hari ini lebih baik dari kehidupan hari kemarin. Namun akan sangat merugi bagi orang yang menjalani kehidupan sekarang masih saja tetap dengan kehidupan yang kemarin. Dan celakalah bagi mereka yang menjalani kehidupan hari ini lebih buruk dari hari kemarin. Sri Mukti
PP. La Raiba Bangkalan
Formula Penghilang Kolesterol pada Bebek sambalnya yang khas. Selain digoreng, bebekpun kerap dimasak dan disajikan dalam beragam olahan. Ada bebek oven, bebek kremes, maupun bebek bakar. Melihat tingginya kebutuhan masyarakat terhadap daging bebek, Pesantren La Raiba mulai merintis usaha ternak bebek. “Kami ingin mandiri. Jangan sampai pesantren menjadi beban masyarakat,” ujar lelaki kelahiran Banyuwangi 15 Agustus 1974 ini.
DR. Abdur Rohman Tsanie, S.Ag, M.EI Bagi Anda penggemar nasi bebek, kini tak perlu lagi khawatir akan bahaya kolesterol saat menyantapnya. Sebab Pesantren La Raiba Kab. Bangkalan telah memiliki formula untuk menghilangkan kadar kolesterol dalam bebek. Daging bebek memang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan daging unggas lain. Dagingnya terasa lebih liat dan basah, tetapi rasanya gurih. Di Kab. Bangkalan, bebek merupakan hidangan istimewa dan menjadi label masakan yang populer. “Bisa dikatakan, lidah orang Bangkalan adalah lidah bebek,” seloroh Pendiri PP. La Raiba DR. Abdur Rohman Tsanie, S.Ag, M.EI seraya tersenyum. Buat pecinta bebek goreng, makanan ini begitu nikmat disantap bersama nasi putih hangat dengan tambahan berupa lalapan daun kemangi, timun dan rupa-rupa
Kiai Abdur Rohman saat menunjukkan pakan bebek hasil fermentasi Anak pasangan Siswadi dan Sufiyah inipun memilih bebek jenis hibrida, yaitu bebek hasil persilangan antara bebek lokal dan bebek Peking. Dibanding jenis bebek
Reporter MPA Kab. Bangkalan Sulaiman saat meninjau kolam lele
lokal, daging bebek hibrida lebih lembut. “Sangat cocok untuk bebek goreng dan bebek bakar,” ujarnya. Tak cuma rasanya yang lezat. Bagi suami Dewi Masitah, Amd. Kesgi ini, budidaya bebek hibrida dirasakan lebih menguntungkan karena memiliki masa pemeliharaan yang singkat. “Dengan pemberian pakan yang benar, dalam waktu 40 hari bebek hibrida sudah mencapai berat ideal untuk dijual, yakni sekitar 1,5 hingga 2 kg per ekor,” terang ayah dua anak ini. “Kondisi ini sangat berbeda dengan bebek lokal yang membutuhkan waktu hingga 4 bulan lamanya untuk mencapai berat ideal siap jual,” tambahnya. Bebek hibrida, papar alumni S1 Jurusan Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Al-Amin Prenduan Sumenep ini, juga memiliki daya tahan tubuh yang baik dengan tingkat kematian relatif rendah. “Tantangan terbesar para peternak bebek adalah soal bau kandang, pemeliharaan dan pemasaran,” tukasnya. Tak mau bermasalah dengan warga akibat bau tak sedap yang begitu menyengat dari kandang bebek, para peternak bebek biasanya mencari lokasi yang jauh dari pemukiman. Tapi tidak dengan pesantren ini. Kandang bebek milik pesantren La Raiba malah ditempatkan di dalam komplek pesantren. Letaknya tepat di samping kiri rumah pengasuh. Tak seperti kandang bebek pada umumnya yang becek dan kumuh, kandang bebek di pesantren ini begitu bersih, rapi dan tidak bau. Lantai kandang terlihat rata dan kering. Dinding kandang dibuat tinggi. Selain untuk melindungi bebek dari hewan lain, juga untuk memperlancar sirkulasi udara. “Suhu di dalam kandang bebek ha-
Mesin Penetas Telur bebek bikinan sendiri
MPA 333 / Juni 2014
27
rus kita jaga, jangan terlalu Raiba pun menghadiahkan panas tapi juga harus bisa beberapa ekor bebek dengan melindungi bebek dari pegratis kepada warga yang berngaruh cuaca yang sangat minat. “Syaratnya, jika nantidingin,” paparnya. nya bertelur, maka harus diPembersihan kandang jual kembali pada pesandan alat-alat kandang, juga tren,” ujarnya. “Dengan Keharus dilakukan sebelum bemitraan semodel ini, masyabek masuk. Seperti penyemrakat menjadi butuh dengan protan desinfektan, agar pesantren dan pesantren dihibebek aman dari serangan tung sebagai lembaga yang penyakit. “Untuk penyembanyak membantu masyaraprotan biasanya kami lakukat sekitar,” tambahnya. kan sore hari. Jika dilakukan Selain bebek, Pesansiang hari, akan percuma tren La Raiba juga telah mesebab obatnya tidak bisa ngembangkan sistem peterbekerja dengan maksimal,” nakan terpadu dengan merinterangnya. tis budidaya ikan lele dan Untuk menambah belut. “Untuk pakan ikannya Salah seorang santri saat memberi makan bebek kekebalan tubuh bebek, Kiai kami buat dari kotoran bebek Abdur Rohman memberikan yang sudah melalui proses jamu ternak yang diramu sendiri. Selain Karena bibit bebek bertambah mahal, fermentasi,” ujarnya. “Kami juga berencajahe, juga ada kencur, temulawak, serta be- pesantren La Raiba pun mulai melakukan na membikin kompos dari kotoran bebek,” ragam jenis tanaman herbal lainnya. Racik- pembibitan dengan menetaskan sendiri tambah Pembina Ikatan Ahli Ekonomi Isan bahan-bahan herbal itu lantas ditambah telur-telur bebek piaraannya. “Kami bikin lam Indonesia (IAEI) Bangkalan ini. dengan enam jenis mikroba positif yang sendiri mesin ovennya. Yang terpenting Sejak awal pendiriannya, Kiai Abdur dipesan dari Sragen maupun Sidoarjo. adalah besar watt dan temperaturnya harus Rohman memang sengaja mengembangkan Yang perlu diwaspadai, papar pria pas,” tandasnya. pesantren La Raiba dengan dasar penguatyang dikenal dengan sebutan “Kiai Bebek” Keberhasilan pesantren La Raiba an jiwa entrepreneurship. “Sebab saya priini, adalah tingkat kesetresan bebek yang membudidayakan bebek hibrida yang tahan hatin melihat banyaknya pengangguran sangat tinggi. Bebek begitu peka terhadap penyakit dan bebas kolesterol, kemudian intelektual. Dan saya tidak suka santri orang asing. Bila stres, bebek biasanya ditularkan kepada para peternak bebek di menjadi pengemis,” tukas Ketua Bidang langsung terlihat kaku dan kejang. Jika Bangkalan dan sekitarnya. Bersama para Perekonomian ISNU Bangkalan ini. salah menangani, bebek akan langsung santri, program pemberdayaan umatpun Beragam cara dilakukan untuk memati. Padahal penanganannya cukup se- dilakukan. “Moto kami adalah Berjasa, numbuhsuburkan jiwa kewirausahaan di derhana. Hanya butuh direlaksasi. “Cara- Berkembang dan Mandiri,” ujarnya. kalangan santri, yang kesemuanya adalah nya, pegang bebek sambil dikrukup dengan Pria yang menyelesaikan program Mahasiswa Universitas Trunojoyo Bangkedua tapak tangan, tahan sebentar lalu Doktor di bidang Ekonomi Islam pada IAIN kalan. Para santri juga dirangsang untuk lepaskan. Cuma itu,” tandas pria yang juga Sunan Ampel Surabaya inipun rajin mem- ikut mengembangkan bisnis peternakan ahli hipnoterapi ini sambil melepas tawa. berikan pelatihan mulai dari penetasan bebek, baik dalam bentuk kekaryaan Penyakit bebek yang hingga kini be- telur, pemilihan bibit, pemeliharaan hingga maupun permodalan. Untuk kekaryaan, lum ditemukan obatnya, adalah penyakit pemasaran. “Untuk pemasaran, para peter- mereka dibiasakan terlibat langsung dalam mata hijau. Jika salah satu bebek ada yang nak kerapkali dihadapkan pada para pe- pengembangan peternakan bebek. Sedangterkena, sesegera mungkin dipisahkan dari ngepul yang curang,” katanya. “Oleh kare- kan dalam bentuk permodalan, para santri bebek yang lain. “Penularan penyakit ini na itu, kami ingin memotong rantai distri- urunan modal usaha sebagai bentuk begitu cepat. Jika tidak segera ditangani, busi agar bisa langsung menjual ke konsu- investasi. “Dengan modal investasi 2 juta satu hari bisa habis,” tegasnya. men,” tambahnya. rupiah, para santri berhak memiliki ternak Untuk pakan bebek, dia biasa mengUntuk menguatkan ikatan dan men- 100 ekor bebek. Bagi hasilnya rata-rata 10 gunakan pakan pabrik berupa por sentrat dorong kesejahteraan para peternak bebek, persen dari modal dengan masa putar 40 ketika bebek masih berusia 1–20 hari. Di dirinya menggagas pendirian Asosiasi Pe- hari,” terang Ketua Pusat Studi Ekonomi usia bebek yang mulai dewasa, diberi ra- ternak Bebek Bangkalan (ASPEBA) pada Islam Universitas Trunojoyo Bangkalan muan pakan bebek dari campuran dedak, 25 Agustus 2013. Anggotanya kini menca- Madura ini. gula aren, jagung, tepung ikan dan juga pai 40 peternak. ASPEBA mampu melayani Pesantren juga menerapkan sistem dedaunan pisang, kangkung, kelor, lamtoro, kebutuhan daging bebek hingga 20.000 tiap kelola bersama. Saat ini, di sebelah asrama maupun gedebok pisang yang terlebih da- bulannya. Tapi ternyata itu masih belum santri, telah didirikan sebuah warung yang hulu melalui proses fermentasi dengan cukup. Sebab di Bangkalan saja, kebutuhan diberi nama Warung Qilla yang buka 24 menggunakan suplemen organik cair. bebek tiap harinya bisa mencapai 2.000. jam. Selain membantu di dapur, para santri Dengan pemberian pakan yang benar, Sementara Pesantren La Raiba sendiri ha- juga bertindak sebagai pramusaji. Mereka ditambah asupan jamu dan juga mikroba nya mampu menyediakan 500 ekor untuk digaji harian. Syaratnya, bisa masak bebek. positif, bebek pesantren La Raiba bisa ce- putaran persepuluh hari panen. “Kami bu- “Para santri bisa makan gratis, asalkan bisa pat tumbuh besar dan tahan penyakit. “Se- tuh investasi yang lebih besar untuk me- membawa pelanggan minimal 10 orang ke telah melalui uji laboratorium, bebek kami ngembangkan ternak bebek kami dan juga warung,” ujarnya. “Intinya, di pesantren ini juga dinyatakan bebas kolesterol,” tandas- para peternak yang tergabung dalam ASPE- kami ingin membangun Islam entrepreneur nya. “Jadi masyarakat tak perlu lagi cemas BA,” tuturnya. dan bukan sekedar intelektual Muslim,” untuk mengkonsumsi daging bebek kami,” Untuk menggerakkan roda perekono- tandasnya. Dedy Kurniawan, Sulaiman imbuhnya. mian lewat budidaya bebek, Pesantren La
28
MPA 333 / Juni 2014
Kemenag Luncurkan Sistem Informasi SIMBI
Menteri Agama RI saat peluncuran sistem SIMBI Terobosan demi terobosan terus dilakukan jajaran Kementerian Agama. Setelah sebelumnya Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) meluncurkan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) generasi kedua, giliran Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama mengaplikasikan sistem teknologi informasi baru yang disebut Sistem Informasi Bimas Islam (SIMBI). Peluncuran SIMBI dilakukan langsung oleh Menteri Agama Suryadharma Ali di Kantor Kementerian Agama Jl. MH Thamrin, Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurut Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Prof. Dr. Abdul Djamil, inovasi teknologi IT SIMBI merupakan bagian dari program restrukturisasi Bimas Islam Kemenag. Dia berharap, agar teknologi ini dapat meningkatkan dan mengembangkan sistem informasi terpadu yang akurasinya tinggi dan unggul, serta dapat diakses
masyarakat dengan cepat dan mudah. Dirinya juga mengajak semua mitra strategis Kemenag untuk memanfaatkan layanan SIMBI; seperti Majelis Ulama Indonesia, Badan Wakaf Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional dan mitra-mitra lainnya. Dijelaskan Prof. Djamil, setidaknya ada enam layanan dalam SIMBI yang dapat dinikmati dan diakses mitra-mitra strategis Kemenag dan masyarakat umum; antara lain Sistem Informasi Pernikahan (Simkah), Sistem Informasi Masjid (Simas), Sistem Informasi Zakat Terpadu (Simzat), Pusat Data Informasi Terpadu (Pusdit), dan Bimas Islam dalam Angka (Bidak). “Untuk membuka SIMBI, masyarakat dapat membuka situs kemenag.go.id/bimas.islam dan bisa diakses mulai saat ini,” imbuhnya. Dalam sambutannya, Menag mengatakan bahwa penyediaan sistem informasi dan data berbasis IT merupa-
kan pencapaian luar biasa yang akan mendorong peningkatan kualitas layanan Kementerian Agama, khususnya yang terkait denganlayanan KUA. “Lahirnya SIMBI merupakan jawaban cerdas dan strategis bagi peningkatan eksistensi dan kualitas layanan Bimas Islam,” tegas Menag. “Kita berharap, lahirnya SIMBI akan memudahkan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program, seiring berjalannya layanan data dan informasi yang dibutuhkan masyarakat dengan akurat, up to date dan reliabel,” tambahnya. Selanjutnya Menag mengatakan, pada era informasi dewasa ini peran dan fungsi KUA tidak terbatas untuk pelayanan nikah, rujuk dan cerai saja, tapi juga untuk melayani umat di bidang ibadah haji, zakat, wakaf, serta perkembangana isu-isu moderasi Islam dan toleransi antar umat beragama. HS/berbagai sumber MPA 333 / Juni 2014
29
ISU-ISU AKTUAL DAN STRATEGIS (Fungsi-Fungsi Urusan Agama Islam dan Bimbingan Syariah) Oleh Drs. H. Ach. Faridul Ilmi, M.Ag*) Setelah diberlakukannya Peraturan Menteri Agama Nomor 13 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama, hal itu membawa implikasi terhadap tugas-tugas dan kewenangan Bidang Urusan Agama Islam dan Bimbingan Syariah menjadi semakin berat. Permasalahan-permasalahan yang muncul terkait layanan masyarakat semakin kompleks. Dinamika intern umat Islam yang berkembang akhirakhir ini kian cepat dan mengglobal. Setidaknya ada tujuh isu aktual dan strategis yang menjadi perhatian serius bagi seluruh jajaran Urusan Agama Islam dan Bimbingan masyarakat Islam di Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Isu yang pertama, belum optimalnya kualitas pelayanan di KUA dan polemik terkait biaya pencatatan nikah di KUA. Kualitas layanan dan polemik tentang biaya pencatatan nikah akhir-akhir ini menjadi sorotan tajam dan serius. Satu sisi tuntutan kualitas layanan yang optimal dari masyarakat terus mengedepan, pada sisi yang lain biaya nikah diharapkan semakin murah dan akuntabel. Peristiwa yang menimpa rekanrekan kerja yang ada di KUA menjadi pelajaran yang sangat mahal. Kita semua harus arif dan bijak dalam mensikapi persoalan pelemik biaya pencatatan nikah diluar kantor. Meskipun tidak sedikit para ahli hukum – yang telah dimuat berbagai media cetak dan elektronik – yang berpendapat, bahwa persoalan yang melilit KUA itu bukan termasuk gratifikasi. Namun kita harus menghormati, bahwa pendapat lembaga penegak hukum di Indonesia menganggap itu adalah gratifikasi atau sejenisnya. Langkah yang diambil oleh Kementerian Agama sudah tepat. 30
MPA 333 / Juni 2014
Pertama, sekarang ini sedang diupayakan sebuah produk hukum yang akan mengganti atau menyempurnakan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2004 tentang tarif atas jenis PNBP di Kementerian Agama, yang menjelaskan bahwa biaya pencatatan nikah yakni sebesar Rp. 30.000. Draf yang diajukan tersebut sudah termasuk meliputi berbagai komponen biaya/item yang mencakup seluruh kebutuhan riil dalam proses pelayanan nikah. Kita berharap bahwa upaya tersebut akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang kita harapkan. Kedua, menambah jumlah penghulu dan pegawai KUA untuk mendongkrak kualitas layanan kepada masyarakat. Upaya ini dilakukan karena fakta di lapangan masih banyak KUA yang belum mempunyai penghulu. Begitu juga dengan kebutuhan tenaga administrasi di KUA masih sangat jauh dari ideal. Isu yang kedua, melonjaknya angka perceraian. Tren yang berkembang beberapa tahun terakhir ini adalah semakin meningkatnya jumlah perceraian. Hingar bingar pemberitaan tentang meningkatnya perceraian di media masa baik cetak maupun elektronik menunjukkan hubungan yang linier dengan tren angka perceraian. Bedasarkan data dari Bimas Islam, angka perceraian tahun 2009 mencapai 216.286 peristiwa dari 2.191.142 peristiwa perkawinan atau 9,87 persen. Yang mengejutkan dari jumlah peristiwa perceraian tersebut, rata-rata sekitar 60 persennya adalah cerai gugat. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perceraian; diantaranya faktor kesulitan ekonomi, adanya orang ketiga WIL ataupun PIL, akibat nikah usia muda, adanya ketidakcocokan dalam keluarga, dan lain sebagainya. Yang sekarang
marak dan sering dipertontonkan di media elektronik, adalah perceraian di kalangan para kaum selebretis yakni faktor utamanya adalah karena adanya ketidakcocokan lagi didalam keluarga. Mencermati faktor-faktor penyebab terjadinya perceraian tersebut, Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur telah mengambil langkah yang konkret untuk mencegah atau menurunkan angka perceraian di Jawa Timur yang meliputi; menekankan kepada seluruh aparat di KUA untuk mengoptimalkan pelaksanaan kursus pra kepada calon pengantin. Fungsi strategis kursus pra nikah untuk calon pengantin tersebut, adalah untuk memberikan pembekalan dan menyiapkan mental calon pengantin dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Namun demikian, tidak bisa kita pungkiri bahwa proses pelaksanaan kursus pra nikah bagi calon pengantin di KUA masih banyak menemui kendala. Faktor anggaran merupakan faktor penyebab utama dan sekaligus masalah yang klasik dari tahun ke tahun. Alokasi anggaran untuk Bimas Islam yang terbatas belum memungkinkan dapat mencukupi anggaran tersebut. Faktor ketersediaan waktu yang dimiliki oleh calon pengantin juga menjadi kendala tersendiri. Langkah yang kedua, adalah mengoptimalkan fungsi dan peran BP4 dalam menyelesaikan konflik didalam keluarga yang dapat mengarah kepada terjadinya perceraian. Untuk mendukung peran dan fungsi BP4 tersebut, Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur telah melaksanakan berbagai upaya untuk menyiapkan SDM yang mumpuni dalam menjalankan tugas mediasi,
motivasi dan konseling. Secara rutin dan bertahap kita telah melaksanakan pembinaan dan workshop tentang konselor keluarga sakinah, workshop motivator keluarga sakinah, serta workshop mediator keluarga sakinah. Bahkan saat ini sedang diupayakan pembinaan dan sosialisasi kursus pra nikah kepada kelompok sasaran remaja usia nikah. Isu yang ketiga, masih maraknya perilaku nikah sirri, kawin kontrak dan praktek poligami. Isu ini
anaknya. Ada banyak contoh kasus yang bersumber dari ekses pernikahan sirri yang pada akhirnya merugikan istri dan anak anaknya. Di Bidang Urais dan Binsyar Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur telah melaksanakan sosialiasi tentang pentingnya pencatatan nikah kepada tokoh masyarakat. Dengan kegiatan tersebut diharapkan peran serta tokoh masyarakat dalam memberikan penyadaran kepada masyarakat untuk tidak melakukan
bukanlah hal baru, tetapi yang menjadikan kita prihatin adalah gaungya saat ini lebih terasa dan kentara. Meskipun tidak ada data yang konkret dan resmi tentang hal tersebut, karena tidak mudah untuk mendapatkan data tentang hal itu. Yang dapat kita lakukan, adalah memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat akan dampak atau akibat jika sebuah keluarga dibangun atas dasar nikah sirri – terutama bagi istri dan anak-
nikah sirri. Termasuk didalamnya adalah praktek poligami yang dilakukan dengan nikah sirri. Isu keempat, adalah merebaknya kelompok sempalan dan paham keagamaan yang menyimpang dan meningkatnya kelompok-kelompok radikalisme. Di era demokratisasi dan keterbukaan saat ini memang memberikan ruang yang luas kepada semua pemeluk agama dan
keyakinan untuk mengekspresikan paham dan keyakinannya tersebut. Itu sah dan diakui keberadaannya. Namun yang mengkhawatirkan, adalah tidak jarang pola-pola yang dikembangkan menabrak batas-batas aqidah yang sudah baku. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kita secara periodik preventif berkoordinasi dengan lembaga/ instansi terkait. Secara preventif Bidang Urais dan Binsyar telah melaksanakan workshop paham keagamaan, pembinaan terhadap kelompok kelompok keaga-maan yang berpotensi memicu terjadinya konflik horisontal. Isu-isu strategis lainnya, antara lain lemahnya perlindungan terhadap konsumen Muslim, belum adanya kesepakatan dengan ormasormas Islam dalam penyatuan kalender Islam (Hijriyah) dan perbaikan arah kiblat masjid/musholla, serta belum optimalnya pemberdayaan masjid. Untuk mensikapi problem yang muncul dari isu-isu tersebut, kita telah mengambil langkah-langkah taktis antara lain melakukan pembinaan terhadap produsen tentang produk halal, Gemar Sadar Halal, Musyawarah Badan Hisab Rukyat, monitoring pelaksanaan rukyat hilal, sosialisasi tentang arah kiblat, workshop pemberdayaan manajemen pengelolaan masjid, pembinaan remaja masjid, dan lain sebagainya. *) Kabid Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur. MPA 333 / Juni 2014
31
ASTROFOTOGRAFI Ijtihad Penyatuan Awal Ramadhan & Idul Fitri Penentuan awal puasa dan berlebar- ngat kuat secara akademik maupun seca- Bulan lama bisa dirukyat. Sebelum ijtima’ an di Indonesia, beberapa tahun terakhir ra fiqh. Jadi, boleh digenapkan. Namun bisa difoto, ketika dan setelahnya juga ini dirasakan semakin tidak bisa diper- penggenapannya tidak boleh lebih dari 24 bisa. Sehingga bisa mengetahui bahwa satukan. Sidang itsbat yang tujuan awal- jam,” tegasnya. bulan Sya’ban sudah habis dan bulan Melalui metode astrofotografi ter- Ramadhan sudah datang. nya untuk menyatukan, ternyata berkata lain. Jika dilihat dari sini, maka trendnya sebut, ujar Agus, hisabnya terakomodir. Selama ini, sidang itsbat tidak melaSedangkan cara merukyatnya, kalau bia- kukan rukyat pada saat ijtima’. Yang dilamalah mengarah kepada lebih parah. Itu semua, tak terlepas dari model sanya rukyat itu terhadap bulan baru, tapi kukan adalah menghitung ijtima’, kemupenentuan awal puasa atau lebaran yang itu dilakukan sebelum, saat, dan sesudah dian rukyatnya dilakukan pada saat Maberdasarkan wujudul hilal dan imkanur ijtima’. Ini sekaligus untuk membanding- ghrib. Padahal ijtima’ itu bisa terjadi pada rukyat – yang sulit dipertemukan dengan kan bulan lama dengan bentuk sabitnya, saat pagi, siang, sore atau malam, dan biargumentasinya masing-masing. Untuk sa bergeser-geser. Yang jadi pemahaman itulah, Ir. Agus Mustofa – seorang penulis dulu, bahwa ijtima’ tidak bisa dirukyat. buku ‘Jangan Asal Ikut Hisab dan RukSekarang ini bisa dirukyat, yaitu meyat’ – mencoba menjembatani dengan lalui peralatan astrofotografi dan tidak mengakomodir dan mengkritisi kedua menggunakan mata telanjang lantaran model tersebut. pastinya tidak kelihatan. Sebab saat ijtiBaginya, kedua model tersebut terma’ itu bulan sabitnya sangat tipis dan nyata ada titik temu; yaitu pada hasil ijtisangat dekat dengan matahari sehingga ma’nya. Jika kemudian masih adanya mata pasti silau. Sehingga membutuhkan klaim bahwa ijtima’ itu adalah hisab murfilter-filter tertentu untuk menghalangi sini, maka melalui teknik astrofotografi dinar mataharinya dan hanya mengambil mungkinkan untuk merukyat bulan sebecahaya bulannya. “Tentu ini membutuhlum, sesaat dan sesudah ijtima’. “Jadi, kan teleskop computerized, CCD kita sudah bisa rukyat sebelum Mahgrib. Imageing, dan kondisi tidak ada awan, Atau yang kami sebut dengan rukyat qoasap, pulusi dan langit berwana biru,” blal ghurub,” ujarnya. ulasnya. “Di sinilah dibutuhkan teknik Jadi, sebelum Maghrib atau sunset, astrofotografi,” tegasnya. merukyat bulan saat ijtima’ sudah bisa diSebagai persiapan penentuan awal lakukan dan juga bisa memotretnya unRamadhan tahun ini yang masih berpotuk membuktikan bahwa bulan sudah tensi untuk tidak sama, telah dilaksanahadir. Secara astronomi, ijtima’ adalah kan berbagai pelatihan-pelatihan yang peralihan dari bulan lama ke bulan baru. melibatkan ratusan ahli hisab rukyat. DeSehingga kalau ijtima’ sudah bisa dihingan didampingi oleh seorang Astrofototung, maka sesungguhnya bulan Sya’ban grafer dari Prancis yang berhasil memeIr. Agus Mustofa sudah habis. Karena Sya’ban sudah hacahkan rekor memotret hilal tertipis pasca bis, otomatis berganti bulan Ramadhan. ijtima’ sebelum matahari terbenam. Juga “Jika ada penggenapan, maka pengge- lantas hilang di bulan mati, kemudian puluhan perangkat teleskop yang siap napannya tidak boleh lebih dari 24 jam. sabitnya akan berubah bentuk tertentu. mendukung jalannya rukyat qoblal ghuSebab tidak ada hari yang lebih dari 24 Berarti sudah terjadi pergantian bulan. rub tersebut. jam,” tukasnya. Sementara komunikasi Ambil missal tahun dengan berbagai ormas belalu, bahwa ijtima’ terjadi sar seperti Muhammadiyah jam 14.14. Kalau itu terjadi dan NU secara intensif dilapada tanggal 8 Juli, maka kukan. Meskipun hal itu betanggal 9 Juli jam 14.14 itu lum menyentuh ke tingkat sudah 24 jam. Kalau itu kepaling bawah. Setidaknya mudian ditambah dengan pimpinan Muhammadiyah Maghrib, itu menjadi 30 Din Syamsuddin dan Syuri’jam yang secara akademik ah NU KH. Musthofa Bisri menjadi salah. Kalau itu sudah menyambut baik niatdibawa ke ranah fiqh (dalil an ini. “Pada penentuan syar’inya), Rasulullah meawal Ramadhan tahun ini, ngatakan bahwa bulan itu rencananya rukyat melalui 29 dan 30, menjadi ikut metode astrofotografi akan salah secara substansi dalil disiarkan secara langsung di syar’inya. “Ini sudah menbeberapa televisi nasional,” Agus Mustofa-mencoba-teropong-astronomi-astrofotografi. jadi argumentasi yang saungkapnya bangga. Hisy
32
MPA 333 / Juni 2014
Korban Pedofilia Pemulihannya Membutuhkan Waktu yang Lama Kasus pedofilia yang terjadi di Jakarta International School (JIS), adalah tragedi bagi Indonesia. Tragedi itu sambung menyambung dengan tragedi lainnya. Ambil misal kaus Emon, yang telah mencabuli hampir seratus anak. Dari sanalah kemudian kasus-kasus pedofilia lainnya di Indonesia terkuak. Bagai satu matarantai para predator anak mencari mangsa hampir merata se Indonesia. Menurut paparan Kepala Bareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Suhardi Alius, kasus pedofilia di Indonesia menempati ranking tertinggi se Asia. Menurut Dr. Yulia Sholihatun, M.Psi, yang dimaksud pedofilia adalah gangguan atau dorongan seksual yang muncul pada orang dewasa dengan objek anak yang belum mengalami kematangan secara seksual. Penyebab secara internal, yaitu adanya kepribadian seseorang yang mengalami problem dalam proses pertumbuhan psikisnya. Inilah yang mengakibatkan munculnya sikap agresif untuk mencari pemuasan hasrat seksual dengan objek individu yang lebih lemah. Sedangkan secara eksternal, hal itu dipicu faktor situasional orang yang rentan mengalami stress karena pernah menjadi korban pelecehan seksual di masa lampau sehingga mencari sensasi dengan objek seksual yang lain. Maraknya kasus pedofilia, kata Kepala Laboratorium Psikologi Fak. Psikologi UIN Maliki Malang ini, karena belum adanya sanksi yang tegas terhadap para pelaku. Juga lantaran banyak kasus yang tidak terungkap. Sebab para korban yang notabene anak kecil belum tahu haknya. “Mereka cenderung diam karena dorongan melindungi diri dari ancaman para pelaku,” urainya memberikan alasan. Secara psikologis, sambung perempuan kelahiran Solo 24 Juli 1970 ini, pedofilia muncul sebagai akibat ketidakmampuan menyeimbangkan kontrol perilaku dengan tuntutan kondisi yang terjadi di sekitarnya. Mereka tidak memiliki kendali terhadap seksualitas dan agresif, sehingga segera dipenuhi begitu saja tanpa memikirkan akibatnya. “Jadi gambaran yang ada di otaknya itu segera dipenuhi,” tukasnya. Untuk itulah, alumnus PPs UGM
Yogyakarta ini menyarankan, agar para orangtua memiliki waktu untuk mengawasi dan mendampingi anak-anaknya. Sesibuk apapun orangtua bekerja, hendaknya tetap memperhatikan tanggung jawanya terhadap hak-hak anak. Sebagai orang yang terdekat, orangtua sudah selayaknya melakukan pemantauan secara penuh terhadap anak-anaknya. “Anakanak harus diberi pemahaman agar siapapun tidak diperbolehkan menyentuh bagian-bagian tubuh secara tidak wajar,” terangnya. Di sisi lain, lanjut dosen psikologi
Dr. Yulia Sholihatun, M.Psi Fak. Psikologi UIN Maliki ini, orangtua selayaknya melek ilmu pengetahuan dan teknologi. Mereka harus tahu konten HP yang dipakai anaknya. Ketika anak mengakses informasi dari internet, jangan dilepas begitu saja tanpa ada pendampingan. “Jikapun orangtua benar-benar sibuk, ada baiknya memilih sistem full day school bagi anak-anaknya. Ini agar anakanak lebih terkontrol,” imbuhnya. “Atau bisa juga dengan memberikan les tambahan atau aktivitas positif lainnya,” tambahnya. Penulis buku ‘Psikologi Klinis’ ini juga menyarankan kepada pihak sekolah agar memberikan pengawasan secara penuh. Akan teramat disesalkan apabila
sekolah sudah dianggap tidak lagi menjadi sebuah tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak. Lebih fatal lagi jika pelaku pedofilia justru orang-orang yang berada di lingkungan tersebut. Oleh karenanya, perlu diambil langkah-langkah antisipatif dan sistematik. Pertama, menumbuhkan nilai keagamaan. Tidak hanya pada guru dan siswa, tetapi semua pegawai harus dibekali dengan hal yang sama. Dengan demikian, akan tumbuh kultur sekolah berdasarkan pada nilai-nilai moral. “Seringkali pihak sekolah lupa kalau pegawai, satpam, maupun tenaga kebersihan juga manusia yang harus selalu diasah secara spiritualitas,” kritiknya mengingatkan. Yang kedua, adalah memberikan pendidikan tambahan kepada anak di dalam bergaul agar selalu berhati-hati terhadap orang lain yang dianggap asing. Lebih-lebih terhadap orang-orang yang tidak bisa membuat mereka nyaman. “Repotnya, antara guru dan murid saat ini sama-sama tertekan dengan beban masing-masing,” kilahnya. Istri Ali Murtadlo ini juga mengusulkan, hendaknya pemerintah lebih memiliki kepedulian terhadap anak-anak. Misalnya dengan memberikan sanksi yang lebih tegas dan berat buat pelaku pedofilia. Juga dengan membuat regulasi yang lebih memihak dunia pendidikan dalam arti pembentukan karakter. Bentuk konkretnya, menelorkan kebijakan terhadap tayangan atau ajakan yang bisa memicu maraknya perilaku menyimpang tersebut. Yulia sepakat jika pelaku pedofilia dikebiri. Mereka memang harus dijatuhi sanksi seberat-beratnya. Sebab korban pedofilia akan mengalami trauma dan depresi, tertutup, rendah diri, merasa harga dirinya jatuh karena menganggap dirinya bukan orang yang baik. Dikhawatirkan mereka akan menyimpan dendam dalam waktu yang panjang. Hal itu membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkan dan membantu mereka dalam mengembalikan semangat hidup dan rasa percaya diri. “Dengan dikebiri pelaku pedofilia hormonnya diharapkan agar lebih terkendali. Dan tentu saja, haruslah diimbangi dengan terapi psikologis,” paparnya. Syaifudin Ma’arif
MPA 333 / Juni 2014
33
Prof. Dr. Warsono, MS
Kehidupan Itu Adalah Jalan Ibadah Ada cerita menarik dari Prof. Dr. Warsono, MS. Sewaktu kecil, dia terheran-heran melihat ayahnya saat mengulurkan uang kepada seorang mantri kesehatan. Pasalnya, sang Mantri – yang dipanggil ayahnya sebagai dokter – itulah yang telah menyakiti dirinya. Saat itu dia sedang sakit dan “pak dokter” itulah yang memasukkan jarum suntik di pantatnya. Pikiran Warsono kecil waktu itu: “Saya heran.. bagaimana bisa orang yang menyakiti saya de-
34
MPA 333 / Juni 2014
ngan jarum suntiknya, justru dibayar oleh ayah?” Yang mengherankan lagi, adalah pengucapan rasa terima kasih yang disampaikan ayahnya saat menyerahkan sejumlah uang kepada sang Mantri. Padahal dirinya tahu betul, kalau uang yang dibayarkan itu berasal dari perasan keringat oragtuanya di bawah terik mentari di kubangan sawah. Tetapi justru uang itu diserahkan dengan mudahnya kepada “dokter” yang datang ke rumahnya. Meski merasa terheranheran, rupanya di relung hati sulung dari lima bersaudara ini mulai terselip kekaguman pada sang Mantri. Warsonopun lantas memintal cita, bahwa suatu hari kelak dia harus menjadi seorang dokter. “Kayaknya enak sekali menjadi dokter. Bisa dengan mudah mencari uang,” ucap lelaki kelahiran Boyolali 19 Mei 1960 ini berkelakar. Cita-cita ingin menjadi dokter itulah yang membakar semangat belajarnya. Sebab untuk menjadi seorang dokter, prsayaratnya harus jadi orang yang pintar. “Alhamdulillah, sejak SD hingga SMU saya selalu
mendapatkan rangking,” ujar Guru Besar Universitas Negeri Surabaya ini serasa tersenyum. Meski menggantungkan cita di ketinggian langit, tetapi dirinya tetap memijak bumi. Warsono menyadari, bahwa dia hanyalah anak seorang petani. Di desa kelahirannya, keturunan petani tak perlu menggapai pendidikan hingga sarjana. Hanya anak lurah dan anak orang kayalah yang kuliah. “Anak petani jadi sarjana memang bukan kelaziman. Tapi saya ingin mendobrak tradisi ini. Maka kuliah bagi saya merupakan sebuah kefardluan,” tegasnya penuh semangat. Bagai gayung bersambut, tiga teman karib yang sama-sama anak petani juga memiliki pemikiran serupa. Mereka yang sama-sama kelahiran Boyolali bertekad untuk mencari profesi selain petani. “Agar tidak menjadi petani, mau tidak mau ya harus sekolah setinggi-tingginya,” tutur jebolan S1 Filsafat Universitas Gadjah Mada ini kian berapi-api. Selepas SMA mereka semua berhasil masuk ke Peguruan Tinggi. Warsono sendiri lebih memilih melanjutkan studi ke UGM Yogyakarta demi menapaki cita-citanya sebagai dokter. Tapi sayang seribu sayang roda takdir berputar ke arah lain. “Keinginan saya untuk masuk Fakultas Kedokteran kandas. Saya justru diterima di Fakultas Filsafat yang merupakan pilihan ketiga,” ucapnya seakan tak percaya. Meski agak berat, dilakoninya perkuliahan di jurusan yang tak dikehendakinya tersebut. Meski demikian, itu sama sekali tak menyurutkan minatnya untuk menjadi seorang dokter. Selama tiga tahun berturut-turut dia mendaftar lagi ke Fakultas Kedokteran. Namun berulang-ulang pula dirinya harus menelan pil pahit kegagalan yang sama. “Saya sempat stres dan frustasi. Apalagi selama tiga tahun belajar saya kurang terfokus,” ungkapnya jujur. Di puncak kefrustasian itulah Magister Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia ini melakukan sebuah re-
Prof. Dr. Warsono, MS saat berada di ruang kerjanya
fleksi. Dari sanalah tumbuh sebuah kesimpulan, bahwa tak ada ilmu yang tidak berguna jika hal itu ditekuninya. Kesimpulan itu nyatanya jadi obat mujarab untuk menyelesaikan studinya dalam rentang waktu supercepat. “Rata-rata mahasiswa menyelesaikan kuliah selama depalan tahun. Tapi saya mampu merampungkan dalam tempo 4,5 tahun,” ungkapnya bangga. Tak berselang lama kebanggaan itupun pupus seiring berjalannya waktu. Sebab dia harus segera mencari pekerjaan yang sesuai dengan ijazah kesarjanaannya. Setelah mengetahui kalau sarjana filsafat menyebar di berbagai bidang profesi seperti dosen, wartawan dan penelitian, maka diputuskan pilihannya untuk jadi seorang dosen. Pada tahun 1984 Warsono mencoba peruntungan dengan menjalani test dosen di Universitas Airlangga. Tapi impian itupun kandas seketika. Lalu kembali mencoba-coba melamar sebagai tenaga pengajar di IKIP Surabaya (kini Unesa) di tahun yang sama. Dan rupanya kini takdir mulai berpihak. Maka dijalani profesi dosen di IKIP yang sebenarnya bukan menjadi prioiritasnya. Yang terpenting baginya, bahwa dengan menjadi dosen akan membuat-
nya untuk belajar dan terus belajar. Kemanapun dia pergi, selalu ada buku yang menyertai. Anehnya, kebiasaan semacam ini waktu itu dianggap tak lazim. Tak sedikit tenaga pengajar lain yang mengoloknya. “Kata mereka, jadi dosen kok masih belajar,” paparnya. “Saya malah merasa heran, lha kalau tidak membaca lantas apa yang diajarkan kepada mahasiswa,” tukasnya geram. Bagi Warsono, agar seorang pendidik berkembang mereka harus terus membaca, menulis dan melakukan penelitian. “Dengan modal inilah, saya lakoni dalam meniti karir selama ini. Dan alhamdulillah semua lancer-lancar saja,” ucapnya singkat. Terbukti berbagai jabatan strategis direngkuh Doktor Ilmu Sosial lulusan Unair Surabaya ini. Pada tahun 2002, dirinya diamanahi sebagai Ketua Jurusan PMP-KN Fakultas Ilmu Sosial Unesa. Lalu jabatan Dekan di fakultas yang sama diembannya pada tahun 2006. Atas kinerjanya yang apik, tahun 2010 diminta menjadi Pembantu Rektor III. Dan puncak prestasinya, adalah saat didaulat sebagai Rektor Unesa menggantikan Prof. Dr. H. Mukhlas Samani, MPd dalam sebuah rapat senat pada tanggal 23 April lalu. Kini dirinya menyadari, bahwa ga-
ris hidup tak selamanya sejalan dengan rancang bangun yang dibuat manusia. Sungguh, tiada pengetahuan sedikitpun bagi seorang manusia tentang apa yang terbaik bagi dirinya. “Kini saya jalani seluruh proses kehidupan dengan mengalir seperti air. Dan selebihnya, terserah Allah,” ujarnya berfilsafat. “Kehidupan itu adalah merupakan jalan ibadah kepadaNya,” simpulnya. Kesadaran hidup sebagai jalan ibadah inilah yang harus ditularkan pada anak-anak, agar sedini mungkin bisa terbentuk karakter dan moralitasnya. Penanaman niai-nilai semacam inilah yang banyak ditinggalkan keluarga masa kini. Mereka seakan sudah mempercayakan tumbuh-kembang anak seutuhnya pada institusi pendidikan. “Padahal institusi keluargalah yang seharusnya paling berperan bagi pembentukan karakter anak,” tandasnya. Berhasil tidaknya sebuah keluarga dalam menanamkan moralitas anak, tak lagi ditentukan oleh status ekonomi maupun strata pendidikan orangtua. “Belum tentu kok keluarga terdidik mampu memberikan pendidikan karakter yang baik pada anakanaknya,” kilahnya. “Efektivitas pendidikan karakter itu ditentukan sejauh mana pemimpin keluarga memaknai kehidupan,” tegasnya. Suprianto MPA 333 / Juni 2014
35
MENYELAMATKAN ANAK JADI “TERORIS JALANAN” Oleh Abdul Wahid *)
Mendidik anak di era galobalisasi hedonisasi dan kulturisasi ini tidaklah mudah. Ada beragam duri edukasi yang membuat setiap penyelenggara pendidikan bisa tergelincir dalam kegagalan. Tragedi yang menimpa Dul (Abdul Qadir Jaelani, putera musikus kenamaan Ahmad Dhani) beberapa bulan lalu seharusnya dapat menjadi pelajaran berharga, karena Dul telah menjadi dan memberi sejarah. Seperti kata sejarawan kenamaan TS Illiot, dalam sejarah, kita bisa belajar banyak tentang sikap dan sepak terjang anak manusia guna membangun yang terbaik di masa mendatang. Membaca kasus Dul yang sedang diposisikan sebagai tersangka karena “kelalaianya” mengemudikan mobil yang mengakibatkan kematian orang lain, tentulah tidak bijak jika sebatas menghakimi si Dul, pasalnya usia Dul baru 13 tahun, apalagi ia sudah mengemudikan mobil sudah sejak usia 11 tahun. Dul sudah dididik mengenal (mengemudikan) kendaraan oleh orang tuanya. Ini artinya, ada tanggungjawab moral, psikologis, intelektualitas, dan yuridis yang melekat pada orang tua (keluarga). Ketika orang tuanya berposisi demikian, maka tentu saja siapapun orang tua di Indonesia, yang memperlakukan anak demikian, layak pula dituntut pertanggungjawabkannya. Jagad anak merupakan cermin jagadnya orang dewasa. Anak bisa punya dan menikmati “surga” di dunia ini karena orang dewasa mampu menunjukkan peran strategisnya untuk membangun “surga” dalam kehidupannya. Saat orang dewasa menghadirkan peran yang berpola membumikan 36
MPA 333 / Juni 2014
dan menyejarahkan perlindungan, penyelamatan, dan pemberdayaan, maka anak bisa merasakan atmosfir kehidupan “surga” di tengah kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Orang dewasa yang menentukan surga itu diantaranya elemen negara yang diberi kepercayaan (amanat) untuk menjadi pelindung, penyelamat, dan pembebas, orang tua yang diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk “melukisnya” lahir dan batin, sekolah (guruguru) yang diberi tanggungjawab mentransformasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai adiluhung, dan segenap elemen masyarakat yang diberi tugas oleh negara dan Tuhan untuk menyayangi anak-anak dalam kondisi apapun dan dimanapun berada. (Muchsin, 2011). Terlepas bagaimana akhir cerita peradilan anak (Dul) nantinya, tetapi kejujuran nurani tidak bisa diingkari oleh siapapun, bahwa anak yang masih berusia belasan tahun, masihlah menjadi tanggungjawab orang tuanya. Kata Imam Al-Ghazali, sikap dan sepak terjang anak ditentukan oleh orang tuanya. Kecondongan anak memilih sesuatu dalam hidupnya, merupakan proses dialektika empirik yang ditunjukkan orang tuanya. Komunitas orang dewasa yang memegang peran strategis itu bukan hanya menentukan surga di hari peradilan Tuhan, tetapi juga surga di dunia. Anak-anak bisa menikmati atmosfir kehidupan menyenangkan, mendamaikan, dan memberi jaminan kepastian masa depannya, jika orang dewasa yang mempunyai peran fundamental itu mampu menjalankannya dengan maksimal. Anak-anak un tidak akan mencip-
takan atmosfir hedonisme dan liberalisme di jalan raya, kalau orang tua tidak menciptakan atau mendukungnya menjadi bagian dari wajah jalan raya. Jalan raya tidak akan dipadatinya jika orang tuanya tidak memberinya peluang menjadi “teroris” yang dengan zalim menghadirkan petaka atau nestapa bagi kehidupan manusia lainnya. Ketika orang dewasa atau orang tuanya menghadirkan “neraka” atau menyediakan instrumen berupa kendaraan bermotor di usia dini dalam kehidupan anaknya, maka mereka ini pun dapat tergiring untuk menjadi produsen bagi terbentuknya neraka (petaka) bagi sesamanya. Itu dapat ditafsirkan, bahwa mereka anak-anak rentan memasuki jagadnya manusia-manusia yang sukses memproduk praktik-praktik animalisme (kebinatangan) atau ketidakadaban budaya, sosial, politik, hukum, pendidikan, dan dimensi lainnya, ketika orang tuanya terperangkap membawanya dalam lingkaran kehidupan yang menoleransi hedonisme dan pengabsahan status elitisme di jalan raya. Iklim yang disuguhkan atau dihidangkan oleh orang dewasa kepada anak-anak akhirnya berbentuk konstruksi rimba yang menghalalkan eksplorasi dan dehumansasi, serta tidak memberikan kesempatannya untuk memanusiakan dan memprogresifitaskan dirinya. Dalam konstruksi berbasis patologis ini, anak-anak sejatinya berposisi sebagai obyek inferioritas tidak berdaya, yang disahkan atau dibenarkan untuk dikorbankan guna memenuhi dan memuaskan keserakahan dan arogansi status sosial, politik, dan kapi-
talistik orang dewasa. Kalau yang disuguhkan oleh orang dewasa kepada jagad anak-anak tetaplah bercorak “neo-barbarian eksklusif”, maka jangan disalahkan jika di kemudian hari kita akan semakin kekurangan generasi bermutu, pasalnya anak-anak yang diidealkan sebagai investasi sejarah masa depan bangsa ini sudah dicabik-cabik oleh budaya tidak sehat, menyesatkan, dan menghancurkan pembenaran gaya hidup kapitalistik, pemuasan hedonisme, dan status elitisme, dan bukan sebagai generasi militan dalam bingkai kebersahajaan dan kesederhanaan hidup. Mereka laksana dimasukkan atau
dibiarkan oleh komunitas orang dewasa untuk menjalani kehidupan di “neraka” hedonisme dan strate elitisme. Yang ditemukan dan diakrabi oleh anak-anak akhirnya hanya dunia pergaulan yang menyenangkan dan memuaskannya, meskipun dijalani dengan mengorbankan atau tidak membiarkan orang lain mempunyai hak keselamatan dan keberlanjutan hidup. Pemenang Hadiah Nobel Sastra tahun 1945 bernama Gabriela Mistral pernah berpesan “We are quilty of many errors and faults, but our worst crime to abandoning our children, neglecting the fountain of life. Many of the things we need can wait. The child can not. Right now is the time his blood is being made and his senses are being developed. To him we cannot answer “tomorrow”. His name is “today” Kalimat itu diterjemahkan penyair kenamaan Taufik Ismail
“banyak kekhilafan dan kesalahan yang kita perbuat, namun kejahatan kita yang paling nista adalah kejahatan mengabaikan anak-anak kita, melalaikan mata air hayat kita. Kita bisa tunda berbagai kebutuhan kita. Kebutuhan anak kita, tidak bisa ditunda. Pada saat ini, tulang-belulangnya sedang dibentuk, darahnya dibuat dan susunan sarafnya tengah disusun. Kepadanya kita tidak bisa berkata “esok”. Namanya adalah “kini” Peringatan Pemenang Hadiah Nobel tersebut menunjukkan, bahwa pertumbuhan anak harus menjadi perhatian serius. Kebutuhan ini tidak bisa ditunda-tunda, apalagi diabaikan dan telantarkan. Mengorbankan (membiarkan) anak identik dengan menodai sejarah kehidupan bangsa ini. Kebutuhan anak yang tak bisa ditunda ini diantaranya menjaga dan menyelamatkan pertumbuhan psikologis, intelektualitas, dan pergaulannya dari “runba” yang berpotensial menghancurkannya. Anak-anak harus kita tanya dan ajak diskusi (komunikasi) tentang “substansi” dialektikanya dengan komunitas eksklusif dan privasinya di jagad pergulatannya. Mereka tidak bisa kita biarkan membentuk dirinya sendiri. Mereka wajib terus kita arahkan dan bukan kita manjakan dengan kekayaan atau kemewahan. Jika pemanjaan kita biasakan, maka kita akan benar-benar kehilangan investasi terbesar bagi masa depan keluarga dan bangsa ini. Bahkan sebaliknya, kita ikut bertanggungjawab terhadap maraknya “terorisme jalanan” yang bukan tidak mungkin akan semakin bersemai di masa mendatang. *) Direktur LPITI dan dosen Pascasarjana Universitas Islam Malang
MPA 333 / Juni 2014
37
Memilih Sekolah Berkualitas atau Berkelas? Oleh DraFarida Hanum*)
Sebentar lagi para orang tua dibuat pusing dalam rangka mempersiapkan putra putri mereka masuk sekolah. Sebagai orang tua mereka selalu berharap menemukan sekolah yang baik untuk anak anak mereka, baik sisi ilmu pengetahuan ataupun ilmu agama yang menjadikan proses perubahan perilaku pada anak. Memilih sekolah bagi anak memang gampang-gampang susah. Oran tua harus jeli dan tahu kebutuhan anak. Salah memilih sekolah, bisa berakibat buruk, bahkan berdampak panjang. Sudah banyak kasus kasus yang terjadi di sekolah seperti kasus penculikan siswa, kasus asusila, kasus penganiayaan dan masih banyak lagi kasus kasus yang terjadi di sekolah. Semua ini bisa saja terjadi salah satu diantaranya adalah akibat ketidak jelian orang tua dalam menentukan pilihan sekolah bagi anak. Lalu,kapan kita sebaiknya mulai mencari sekolah untuk anak ?, sekolah yang bagaimana yang harus dipilih orang tua bagi anak mereka ? berkelas ataukah berkualitas? Pada intinya tujuan mensekolahkan anak bagi orang tua adalah agar mereka mampu hidup dengan benar dan baik, mampu mengemban amanah Alloh dan menggali hikmah seluas luasnya. Sebagai orang tua, kita tidak sekedar membekali anak dengan ilmu tetapi juga mengajarkan anak berproses menjadi pribadi yang mampu menebarkan rohmat di tengah keluarga, masyarakat dan alam sekitarnya. Itulah parameter keberhasilan pendidikan yang telah digariskan oleh Alloh swt dalam Al Qur’an seperti yang termaktub dalam surat Lukman:11-19 dalam 38
MPA 333 / Juni 2014
bentuk kisah Lukman Al Hakim yang memberi nasehat kepada anaknya. Parameter keberhasilan pendidikan yang seharusnya dipegang teguh oleh setiap orang tua dalam mendidik anaknya adalah: tauhid, bi’rul walidain, ketrampilan hidup, kekuatan jiwa,dan tumbuhnya jiwa sosial. Muara dari seluruh pencapaian kelima kompetensi diatas adalah terwujudnya pribadi yang bersyukur dan sabar. Mensukuri segala potensi yang dikaruniakan oleh Alloh kepada hamba-Nya, dan bersabar atas segala takdir-Nya yang dihidangkan dalam kehidupan. Syukur akan membawa sikap progresif untuk terus maju dan sabar menjadi bekal untuk menghadapi tantangan hidup. Menentukan sekolah Orang tua perlu berfikir keras dalam menentukan pilihan sekolah yang baik dan tepat untuk anak anak. Ada banyak keraguan dan kebimbangan bagi orang tua. Karena sekolah berkelas (elit) pun tidak menjamin siswa atau anak anak merasa aman dan nyaman. Seperti kasus sekolah “ JIS “ yang merupakan sekolah berlebel “Internasional” dengan kualitas pendidikan yang tidak diragukan lagi masih bisa kecolongan dengan kasus tindakan asusila dari beberapa oknum. Sebaliknya, sekolah” pinggiran” pun bisa jadi alternatif pilihan manakala sekolah tersebut di kelola dengan baik serta mampu memberikan kenyamanan bagi anak anak. Karena dengan kenyamanan setidaknyamenjadikan kelancaran belajar anak di sekolah.
Sebelum kita menentukan dan memutuskan sekolah pilihan yang cocok bagi anak anak kita. Alangkah baiknya kita mencari informasi tentang keberadaan beberapa sekolah yang menjadi pertimbangan kita. Ada beberapa faktor penting bagi orang tua dalam memilih dan menentukan sekolah bagi anak anaknya. Pertama, Kondisi dan kebutuhananak. Sebagai orang tua harus tahu kondisi anak. Setiap anak terkadang memiliki ciri atau kelainan pada fisiknya yang tidak memungkinkan anak untuk memilih sekolah sebagaimana umumnya. Anak yang mempunyai kelainan fisik seperti misalnya mempunyai hambatan dalam bicara maka tidak mungkin anak disekolahkan ke sekolah bilingual, yang nantinya justru akan membebani anak. Kedua,kemampuan finansial orangtua. Memang pendidikan hal yang paling utama dalam menentukan masa depan anak kita. Jika kita memberi pendidikan yang layak untuk anak kita, maka jangan kuatir tentunya anak kita nanti akan memperoleh output yang baik juga. Tapi seharusnya disesuaikan dengan kondisi financial/ penghasilan kita. Kita tidak harus memaksakan diri untuk menentukan sekolah yang justru malah membuat masalah semakin sulit khususnya yang berkaitan dengan financial.Makaorang tua harus bisa memilihkan sekolah untuk anaknya yang sesuai dengan kondisi finansialnya. Ketiga, Ajak anak untuk menentukan pilihan.Ketika orang tua sudah memiliki banyak pandangan tentang
beberapa sekolah, anak bisa diajak diskusi dan ikut terlibat dalam menentukan pilihan sekolah. Sehingga dengan demikian anak tidak merasa terbebani karena mengikuti kemamauan orang tua terhadap pilihan sekolah.Seiring bertambahnya usia anak, minat atau kesukaan pada sebuah sekolah juga menentukan, khususnya di tingkat SMP dan SMA, anak sudah punya pilihan sekolah sendiri yang juga patut dipertimbangkan. Bagi anak-anak yang hendak melanjutkanke SMP dan SMU, sebaiknya pilihan sekolah mana saja yang akan dituju, dibahas bersama anak. Di usia ini anak sudah bisa diajak berdiskusi tentang pilihan sekolah, jauh-jauh hari sebelum ujian masuk. Karenausia SMP dan SMA, anak masih dalam masa remaja dimana mereka juga sedang membentuk jati diri. Nah, keleluasaan menentukan
unggulan. Diantara kriteria sekolah berkualitas antara lain, anak merasa nyaman di sekolah, baik dalam kondisi proses pembelajaran berlangsung atau pada saat usai belajar di kelas mereka merasa senang bermain de halaman sekolah, dan bisa bergaul dengan siapapun. Anak juga harus punya akses ke berbagai aktivitas di sekolah setiap hari; seperti main di halaman, perpustakaan, laboratorium komputer, dan lain-lain. Ciri lainnya, adalah guru bisa menangani anak secara individual, dalam kelompok kecil maupun kelompok besar dari waktu ke waktu.Ruang kelas dihiasi dengan hasil karya asli buatan anak; baik berupa gambar, kerajinan tangan, ataupun tulisan.Anak belajar angka dan huruf sesuai konteks kehidupan mereka sehari-hari dan tidak dipaksakan.
mengikuti perkembangan anak di sekolah.Sekolah berkualitas juga mesti memiliki kurikulum sekolahyang fleksibel, bisa memenuhi kebutuhan anak yang proses belajarnya lebih cepat dari anak lain, maupun anak yang lambat dan butuh bantuan ekstra. Dengan demikian, baik anak maupun orangtua bersemangat pergi ke sekolah dan merasa kehilangan ketika liburan terlalu panjang Ketika orang tua sudah menentukan pilihan sekolah yang terbaik untuk anak, orang tua tidak kemudian menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan anak di sekolah kepada guru. Orang tua tetap harus
pilihan secara mandiri, termasuk pilihan sekolah, akan sangat menunjang proses membentuk jati diri mereka. Disamping itu, ketika anak mulai masuk SD tidak tertutup kemungkinan juga sudah punya pilihan sendiri Tapi di usia ini memang orang tua yang lebih dominan menentukan. Terakhir, sebelum yakin dengan putusan hasil diskusi dengan anak tentang pilihan sekolah ada baiknya mempertimbangkan tentang kriteria sekolah yang tergolong sekolah berkulitas atau sekolah
Anak juga mempunyai waktu panjang (minimal satu jam) untuk mngerjakan suatu tugas, termasuk bermain dan mengeksplorasi sesuatu. Anak memiliki kesempatan untuk main di luar kelas setiap hari. Sekolah tidak pernah meniadakan waktu bermain di luar ini untuk menyelesaikan tugas di dalam kelas. Sekolah berkualitas, selalu mencerminkan bahwa guru mampu berinteraksi dengan siswa, orang tua siswa sehingga orang tua siswa tetap bisa
bersinergi secara lebih kuat serta menjalin komunikasi yang baik dengan pemangku amanah di sekolah terutama kepada guru berkaitan dengan perkembangan pendidikan anak. Dengan demikian orang tua tetap bisa memantau perkembangan anak secara intensif di sekolah dan tetap bisa menjaga anak dari hal hal yang tidak diinginkan. *) Guru DPK di MI. Ma’arif Kedensari Tanggulangin Sidoarjo MPA 333 / Juni 2014
39
ALTERNATIF BARU TES CALON PESERTA DIDIK BARU Oleh: Nine Adien Maulana, M.Pd.I. Guru PAI SMP Negeri 1 Jombang
Larangan penerapan tes baca, tulis dan berhitung (calistung) sebagai pertimbangan diterima atau tidaknya calon peserta didik di Sekolah Dasar (SD) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah sangat tepat. Bagaimana mungkin, anak yang belum dituntut diajari belajar calistung, tapi dianggap harus telah menguasainya jika mau diterima masuk di SD? Bagaimana mungkin materi yang seharusnya baru dipelajari dan dikuasai di SD, tapi dijadikan materi tes masuk SD? Sungguh ini sangat tidak logis. Tindakan yang sangat tidak logis ini memang telah berlangsung lama di banyak Sekolah Dasar Negeri maupun Swasta. Masyarakat umum pun akhirnya juga menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa saja. Akibatnya, masyarakat menuntut penyelenggara Taman Kanak-kanak (TK) untuk mengajarkan kompetensi calistung kepada peserta didiknya. Bahkan, kemudian muncul kesan bahwa anak-anak yang lulus TK dianggap belum belajar jika belum bisa membaca dan menulis. Jika tuntutan dan anggapan ini direspon dan diakomodir, maka hal ini bertentangan dengan kurikulumnya. Namun jika tidak direspon, maka sangat mempengaruhi keberlangsungannya di tengah-tengah masyarakat. Inilah dilema yang selalu di hadapi oleh 40
MPA 333 / Juni 2014
penyelenggara TK, khususnya TK Swasta. Mungkin karena alasan pragmatis saja, penyelenggara pendidikan SD menjadikan penguasaan kompetensi calistung sebagai tes syarat masuknya. Mereka ingin mendapat peserta didik yang sudah siap belajar matapelajaran, tanpa disibukkan dalam pembelajaran ilmu calistung dasar. Jika asumsi ini benar, maka sungguh sangat disayangkan. Guru-guru SD melempar tanggung jawabnya kepada guru-guru TK, karena secara resmi kompetensi calistung baru boleh diajarkan di SD. Kemampuan calistung memang tidak boleh dijadikan paramater diterimanya calon peserta didik masuk SD. Jika terpaksa harus ada tes calistung, maka fungsinya harus semata-mata dibuat sebagai data pemetaan awal kemampuan mereka. Ini adalah wajar dan logis, karena meskipun kurikukum TK tidak mengharuskan penguasaan kompetensi calistung, namun mereka telah dikenalkan dengan kompetensi tersebut dengan berbagai kreatifitas permainan yang dilakukan oleh guru. Kompetensi ini pun mungkin juga telah dilatihkan kepada mereka para orang tua mereka di rumah masing-masing. Jika kita berfikir lebih obyektif lagi, sebenarnya mengajari calistung
pada anak-anak sebelum usia SD adalah baik-baik saja, selama cara belajarnya tidak disamakan dengan cara belajar di SD dan sekolah lanjutan di atasnya. Istilah taman sebenarnya menegaskan model dasar pembelajaran di TK yang penuh dengan keceriaan dan kesenangan, yakni melalui permainan, cerita dan nyanyian. Sayangnya hal ini sedikit terabaikan karena tuntutan pragmatis untuk mengajari mereka calistung. Akibatnya, pembelajaran TK berubah menjadi seperti di SD atau sekolah lanjutan di atasnya. Sungguh ini adalah sesuatu yang amat disayangkan, karena merampas hak bermain anak-anak. Seiring dengan pengakuan terhadap kecerdasan majemuk yang dimiliki oleh setiap manusia, maka tes untuk mengetahui kecenderungan jenis-jenis kecerdasan (multiple intelegence) dan jenis gaya belajar calon peserta didik adalah pilihan yang paling tepat untuk menggantikan tes calistung. Oleh karena itu tes psikologi yang diberikan adalah untuk mengobservasi potensi kecerdasan majemuk (multiple intelegence research/observation) mereka, bukan sekadar untuk mengetahui indeks kecerdasan intelektual semata. Melalui tes ini akan diperoleh data informasi tentang kondisi psikologis kecerdasan calon peserta didik yang
akan dilejitkan melalui segala kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karena tiap manusia memiliki kecenderungan potensi kecerdasannya masing-masing yang dapat dikembangkan, maka hasil tes multiple intelegence research/observation bukanlah menjadi tolok ukur utama yang menentukan diterima atau ditolaknya calon peserta didik, karena pada prinsipnya siapa yang mendaftarkan akan diterima selama masih ada kapasitas. Hasil tes ini yang menjadi pedoman bagi pihak sekolah untuk membuat kelas berdasarkan kecenderungan tipetipe potensi kecerdasan mereka yang paling dominan beserta macammacam gaya belajar mereka. Hasil tes ini juga sangat berguna bagi guru untuk merancang strategi pembelajaran yang akan diterapkan
pada peserta didik dengan kecenderungan tipe kecerdasan tertentu. Guru akan lebih mudah menyelaraskan gaya mengajarnya dengan gaya belajar peserta didik yang dihadapinya dalam suatu kegiatan pembelajaran yang kendalikannya. Jika gaya belajar peserta didik selaras dengan gaya mengajar guru, maka pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efisien. Tidak akan ada lagi pelajaran yang dirasakan sulit dipahami oleh peserta didik, karena tiada akan kesenjangan antara gaya belajar mereka dengan gaya mengajar guru ketika berada dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Kegiatan guru mengajar berbading lurus dengan kegiatan siswa belajar. Inilah inti kegiatan belajar mengajar yang sebenarnya. Hasil tes ini juga sangat berman-
faat bagi para orang tua atau wali peserta didik, karena juga berisi rekomendasi bagi mereka untuk bersinergi dengan sekolah untuk melejitkan potensi kecerdasan putra-putri mereka. Jika pihak sekolah beserta orang tua wali peserta didik mengetahui potensi kecerdasan yang dimiliki peserta didiknya dan mengembangkannya dalam berbagai kegiatan kreatif baik di sekolah maupun di rumah, maka kesuksesan peserta didik akan tercapai sesuai dengan kecerdasan mereka masing-masing. Dengan mengacu pada hasil tes ini, maka siapa saja memang berhak dan bisa sukses, karena Tuhan telah memberikan potensi itu dalam diri setiap manusia. Maukah sekolah-sekolah negeri mengadopsi tes semacam ini? Semoga!
MPA 333 / Juni 2014
41
MTsN Munjungan Trenggalek
Melakukan Safari Dakwah dari Desa ke Desa
Menjalin kedekatan antara madrasah dengan masyarakat, banyak cara yang dilakukan. Salah satu cara unik, adalah apa yang dilakukan oleh MTsN Munjungan Trenggalek. Di momen-momen peringatan Hari Besar Islam, Matsanemu – julukan MTsN Munjungan Trenggalek – melakukan “Bedol Madrasah”. Ya, seluruh stakeholdernya berpindah tempat menuju desa yang dituju untuk melaksanakan acara peringatan Hari Besar Islam yang dikemas dalam Safari Dakwah. “Jadi.. acara yang biasanya bertempat di madrasah, kita pindahkan ke desa yang dituju. Dan semuanya dipersiapkan oleh madrasah, kecuali da’inya,” ungkap Drs. Abd. Latif, M.Pd. Sudah beberapa tahun acara semacam ini telah dilaksanakan dan terbilang sukses. Bahkan untuk peringatan Hari Besar Islam yang akan datang, sudah banyak kepala desa yang menyatakan kesiapannya untuk didatangi. Para kepala desa merasa senang sekali kegiatan semacam ini dan sangat mendukung. “Di acara ini juga sebagai tempat menampilkan kreasi dan unjuk kebolehan dari para siswa yang memang dibiasakan untuk tampil di tempat umum,” urainya. “Karena mulai dari pembawa acara, qori’, serta unjuk penampilan, semuanya diserahkan kepada siswa,” tambahnya. Bagi para siswa madrasah di ujung Selatan Kabupaten Trenggalek – tepatnya di Desa Munjungan Kecamatan Munjungan – ini, unjuk kebolehan di depan umum sudah tidak asing. Mengingat di setiap harinya, pada saat setelah sholat
Drs. Abd. Latif, M.Pd.I. Dhuha, para siswa mendapatkan giliran untuk memberikan kultum. Kultum tersebut dilaksanakan di depan seluruh siswa yang berjama’ah sholat Dhuha. Pastinya, seluruh siswa akan mendapatkan kebagian kultum selama mereka menempuh pendidikan di MTsN Munjungan. Materi yang mereka lontarkanpun, lanjut Kepala MTsN Munjungan ini, sangat bervariasi. Hal itu disesuaikan
Para guru di pintu gerbang MTsN Munjungan Trenggalek
42
MPA 333 / Juni 2014
dengan situasi dan kondisi atau momen apa yang sedang terjadi pada saat kultum diberikan. Seperti saat Rajab yang bersamaan dengan kebangkitan nasional, para siswa menggabungkan antara kedua momen tersebut. Alhasil, disimpulkan bahwa kebangkitan nasional akan terjadi jika kita melaksanakan shalat dengan benar. “Kultum ini bisa dijadikan lahan untuk kedisiplinan siswa dan pembentukan karakter,” ujar alumnus Pascasarjana STIT Diponegoro Tulungagung ini. Pembiasaan berada di depan umum tersebut sangat bagus bagi para siswa di kemudian hari. Banyak sekali alumni madrasah yang awalnya berada di bawah Yayasan Nurul Ulum ini sudah merasakannya. Banyak dari mereka yang sudah menjadi penceramah, menjadi khatib di tempat tinggalnya, atau ketika mereka melanjutkan ke tingkatan pendidikan yang lebih tinggi masih juga merasakan manfaat pembiasaan ini. Ada beberapa alumnus madrasah yang ketika sedang pulang liburan, masih menyempatkan diri untuk memberikan suntikan motivasi kepada para siswa yang masih menempuh pendidikan. “Pembentukan karakter sedini mungkin itu penting. Sebab kelak anak-anak akan berada di tengah-tengah masyarakat sebagai penyampai informasi,” jelas bapak dua anak ini. Suasana yang mendukung bagi pembentukan karakter siswa tak hanya sampai di situ saja. Di madrasah yang terlihat rapi dan bersih ini, suasana fastabiqul khoirot – berlomba-lomba
Ka TU MTsN Munjungan, Ilma Mukarromah,SH dampingi ekstra karawitan
dalam kebaikan – sangat terasa. Tak heran jika ada perlombaan atau kompetisi baik yang diadakan di tingkat madrasah, kecamatan, kabupaten bahkan tingkat provinsi, seringkali panitia kewalahan menerima pendaftaran para siswa. Oleh karenanya, para siswa harus diseleksi dahulu. Pun demikian, kalau sudah dinyatakan lolos dan harus diutus ke tingkat kecamatan atau kabupaten, para wali murid juga sangat mendukung jika harus menanggung transportasi atau perbekalan lainnya bagi kelancaran anaknya mengikuti kompetisi. “Di sini, seratus persen wali murid mendukung untuk kebaikan anaknya. Mereka sangat senang jika anaknya berprestasi,” kata Kepala Madrasah yang juga pengasuh PP Nurul Ulum ini. Tidak heran jika di beberapa even kompetisi baik yang bersifat akademik maupun non akademik, MTsN yang berslogan “Inovasi Tiada Henti Membentuk Siswa Religi dan Berprestasi” ini kerap kali mengikutinya dengan mengirimkan siswa yang berjumlah tak sedikit. Meski jalan untuk sampai di tempat perlombaan, harus ditempuh dengan menaiki dan menuruni bukit yang tidak gampang ditaklukkan. Namun itu tak menyurutkan semangat para siswa dan guru. Dan perjuangan itupun tak sia-sia, banyak sekali prestasi yang sudah ditorehkan para siswa, mulai tingkat lokal hingga nasional. Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan sisi akademik – meski madrasah ini menerima siswa dari berbagai asal dan kemampuan, setidaknya di MTsN Munjungan terdapat dua kelas unggulan, yaitu kelas unggulan umum dan kelas unggulan religi. Kelas unggul-
Kegiatan Safari Dakwah, berbaur langsung di masyarakat an umum ini memang menjadi wadah bagi siswa yang memang unggul di mapel umum. Sedangkan kelas unggulan religi merupakan pengembangan terkini untuk menampung siswa-siswa yang memang unggul di bidang keagamaan (religi). Ada 4 rombel kelas unggulan; yaitu 3 rombel kelas unggulan umum dan 1 rombel kelas unggulan religi. Khusus untuk kelas unggulan religi, penambahan kajian kitab kuning yang meliputi kitab akhlak, fiqh dan tauhid, juga materi bahasa Arab ada pelipatgandaan. Yang biasanya dalam satu minggu ada 2 JTM (Jam Tatap Muka), kini menjadi 4 JTM. “Kelas unggulan ini bukan untuk membeda-bedakan. Tetapi realitas mengatakan, bahwa fadl-dholallahu ba’dluhum ‘ala ba’dlin (Allah melebihkan satu dibanding yang lainnya),” kata Abah Latif, panggilan akrab Drs. Abd. Latif, M.Pd. Di tahun 2014 ini, setidaknya sudah ada persiapan dan sudah masuk DIPA, MTsN Munjungan akan mempunyai sebuah ma’had (asrama) putri, yang nantinya akan sangat menunjang terhadap wawasan keagamaan para siswa. Lahan rencana ma’had yang berada di sisi timur bangunan madrasah tersebut, telah siap
Kultum seusai sholat berjama'ah, bekal siswa di masyarakat
dibangun untuk selanjutnya dijadikan basecamp bagi penggemblengan karakter siswa. Dan direncanakan pada tahun 2015 nanti, sudah dapat diresmikan penggunaannya. Sedangkan dalam sisi non akademik, setidaknya ada 20 ekstrakurikuler yang disediakan. Mulai dari bidang keagamaan, olahraga, maupun kesenian. Salah satu ekstrakurikuler teranyar adalah karawitan, yang kesenian ini awalnya menjadi kontroversi. Mengingat budaya karawitan yang berimej negatif dan mendapatkan tantangan keras dari para tokoh masyarakat. Namun dengan berbagai penjelasan, akhirnya kesenian karawitan bisa diterima. Tentunya, karawitan yang ada di Matsanemu sedikit berbeda dengan karawitan lainnya. Setidaknya tidak hanya karawitan ansich, tapi di situ dikolaborasikan dengan musik rebana yang Islami. “Meski karawitan ini baru, namun sudah bisa unjuk gigi dengan menjadi juara I tingkat Kecamatan. Bahkan ada siswa yang masuk ke MTsN Munjungan, hanya karena tertarik ingin menjadi anggota karawitan,” ungkap suami Siti Masruroh yang memang asli Munjungan Trengalek ini. Hisy, Rosy
Suasana madrasah yang memadai, tunjang prestasi siswa
MPA 333 / Juni 2014
43
Puasa Ramadhan
Menuju Kesalehan Sosial & Transendental Oleh : Heri Siswanto Kepala KUA Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan
Hadirin Sidang Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah !
Sebesar apa rasa syukur kita atas segala nikmat Allah, sebesar itulah nikmat yang dijanjikan Allah untuk ditambahkan kepada kita. Syukur tentu saja tidaklah cukup dengan perkerjaan lisan kita, dengan mengucap hamdalah, tetapi harus kita barengi dengan peningkatan kadar kesalehan hubungan kita dengan Allah dalam bentuk ibadah-ibadah mahdliyah dan kesalehan hubungan sosial kita dengan sesama manusia dalam bentuk ibadahibadah muamalah. Insya Allah dengan demikian, kadar ketaqwaan kita akan semakin meningkat dan pada gilirannya kita termasuk golongan orang-orang yang mendapatkan tempat dan derajat mulia di sisi Allah SWT.
Hadirin Rahimakumullah !
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, sebuah bulan yang kedatangannya selalu dinantikan dan dirindukan oleh setiap pribadi yang mengaku beriman. Pada bulan Ramadhan umat Islam mempunyai kewajiban berpuasa selama sebulan penuh. Kewajiban berpuasa ini ditegaskan oleh Allah melalui firmanNya :
44
MPA 333 / Juni 2014
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, seperti diwajibkan atas orangorang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa.” (Q.S. Al Baqarah 183) Sayyid Sabiq dalam kitabnya ‘Fiqhus Sunnah memberi pengertian puasa sebagai ‘imsak’ yaitu menahan diri dari makan dan minum serta halhal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Pengertian di atas lebih condong mengarah pada pengertian puasa secara syar’i, dan tentu saja hakekat yang terkandung di dalam ibadah yang satu ini jauh lebih dalam dan luas. Puasa sebenarnya adalah merupakan riyadhah bathiniyah atau latihan batin untuk mengarahkan nafsu yang ada dalam diri kita. Nafsu dalam diri kita adalah potensi yang dapat mendorong semangat kita untuk terus berkembang secara dinamis menuju keadaan yang lebih baik. Tetapi apabila tidak diarahkan dengan baik, nafsu akan menjadi bumerang dan akan membunuh sendi-sendi peradaban manusia.
Oleh karena itu Rasulullah menegaskan bahwa (puasa adalah tameng) yang dapat melindungi manusia dari pengaruh ajakan nafsu syaitan yang seringkali mengajak manusia kepada kejahatan dan kemungkaran.
Hadirin Rahimakumullah !
Tujuan dari puasa menurut firman Allah dalam Surat Al Baqarah 183 di atas adalah agar kita menjadi orangorang yang bertaqwa. Taqwa sendiri menurut Allah adalah derajat tertinggi yang diberikan Allah kepada manusia. Allah berfirman :
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kalian.” (QS. Al Hujrat 13) Taqwa pada hakekatnya adalah gabungan serasi antara nilai-nilai keimanan dan nilai-nilai amal shalih, sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan dari puasa sebenarnya adalah lahirnya perilakuperilaku shalih manusia dalam hubungannya dengan Allah (transendental) maupun dalam hubungannya dengan sesama manusia (sosial).
Puasa mengajarkan kita untuk terus berdekat-dekat dengan Allah dimanapun kita berada, sementara ketika kita berlapar-lapar di siang hari kita diajarkan untuk ikut merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang secara ekonomi kurang beruntung, sehingga lahir sifat empati dan simpati kita kepada mereka. Karena mulianya tujuan puasa, sampai-sampai Allah SWT berkehendak untuk membalas sendiri pahala orang-orang yang berpuasa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
“Setiap amal anak cucu Adam adalah miliknya sendiri, kecuali puasa. Ia adalah milikKu dan aku sendiri yang akan memberikan balasannya.” (HR Ahmad, Muslim, dan An Nasai). Tentu saja puasa yang dimaksud disini bukanlah sembarang puasa, tetapi puasa yang memenuhi standar kualitas prima atau puasa yang sungguh-sungguh puasa, sebab menurut Rasulullah ada banyak orang yang berpuasa tetapi secara hakekat mereka tidak berpuasa :
“Celakalah orang yang berpuasa, yang tidak mendapatkan sesuatu pun dari puasanya kecuali kelaparan.” (HR An Nasai, Ibnu Majah, dan Hakim). Orang-orang semacam ini secara lahiriyah berpuasa, namun secara hakiki mereka tidak mengerti apa gunanya berpuasa, mengapa ia berpuasa, dan untuk siapa ia berpuasa.
Hadirin Rahimakumullah !
Agar puasa kita memiliki arti, marilah kita cermati tuntunan yang diberikan Rasulullah dalam sebuah haditsnya :
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan dilandasi keimanan dan keikhlasan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.” (Muttafaqun Alaihi).
kita sampai pada hakekat dan sampai pada tujuannya : pertama keimanan yang tulus kepada Allah SWT dan kedua keikhlasan dalam mengamalkannya. Orang yang berpuasa dengan dua landasan inilah yang dijanjikan oleh Allah untuk mendapatkan balasan luar biasa. Balasan tersebut antara lain adalah : Pertama : Ia akan mendapatkan ampunan segala dosa yang telah lampau, sebagaimana disebut dalam hadits di atas. Kedua : Orang yang berpuasa dengan benar, akan memperoleh dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan saat ia berbuka dan kebahagiaan saat ia bertemu dengan Allah pada hari kiamat, seperti disebutkan dalam sebuah hadits :
“Ada dua kebahagiaan yang dimiliki oleh orang yang berpuasa. Saat berbuka ia berbahagia dan saat bertemu tuhannya ia berbahagia dengan puasanya.” (HR Bukhari Muslim) Ketiga : Bahwa orang-orang yang berpuasa akan dijaga oleh Allah dari godaan syaitan dan kelak di akhirat ia akan mendapatkan syurga yang pintunya dijaga khusus oleh para malaikat. Disamping itu masih banyak janjijanji Allah yang diberikan kepada orang yang berpuasa dan kesemuanya itu memberikan motivasi kepada kita untuk berlomba-lomba memperbanyak amal shalih di bulan Ramadhan.
Hadirin Rahimakumullah !
Harus diakui bahwa saat ini bangsa kita memang telah mengalami dinamika sosial, ekonomi, politik dan budaya yang demikian pesat. Namun di sisi lain, dinamika ini juga memiliki dampak negatif yang juga luar biasa. Perilaku hedonis atau bernikmatnikmat dengan kehidupan dunia tumbuh bak jamur di musim hujan. Status sosial menjadi barang yang sangat berharga dan menjadi paramater kita dalam menilai segala hal. Kehormatan terkadang diperjual belikan bak barang dagangan. Perilaku ini juga memicu sikap egois yang berlebihan dan pada akhirnya melahirkan sikap apatis dan
anti simpati kepada orang lain. Kehidupan berdemokrasi juga mengalami perkembangan yang luar biasa. Kebebasan dalam berpolitik mendapatkan tempat yang seluasluasnya. Namun sayangnya, arah kehidupan politik kita justru menisbatkan politik dan kekuasaan menjadi tujuan, padahal politik semestinya sekedar menjadi alat untuk satu tujuan, yaitu menyejahterakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Akibatnya, politik memiliki high cost, politik uang menjadi budaya, dan pada gilirannya korupsi menjadi jalan keluar untuk memperoleh biaya politik. Akses terhadap teknologi informasi juga semakin mudah dan bebas, bahkan cenderung liar. Dunia seakan menjadi kecil dan sempit. Pembauran budaya menjadi sebuah tantangan tersendiri yang jika tidak disikapi dengan benar dan disaring sedemikian rupa akan merapuhkan sendi-sendii norma kehidupan beragama dan berbangsa. Ancamannya tidak lain dan tidak bukan adalah degradasi moral generasi muda. Inilah realitas yang harus menjadi bahan perenungan bagi kita memasuki Ramadhan tahun ini. Menolak dan bersikap apriori terhadap perubahan tentu bukanlah sikap bijaksana, tetapi membiarkan semuanya terjadi tanpa melakukan apapun justru akan memperparah keadaan. Hal terbaik yang mungkin dapat kita lakukan adalah memulai dari kesadaran diri, mencoba membangun hal-hal positif mulai dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat di sekitar kita. Mari jadikan setiap diri kita cahaya yang menerangi sekelilingnya, maka insya Allah jika ini bisa kita lakukan, maka bangsa ini akan menjadi bangsa yang tercerahkan. Apalagi saat ini kita berada dalam moment PILPRES, ada baiknya jika kita mencoba menyingkirkan sisi subyektifitas kita, memilah dan memilih calon pemimpin kita dengan kacamata obyektifitas, sehingga kita tidak salah dalam menyerahkan kemudi kapal besar bangsa ini dan kelak kita dapatkan pemimpin yang mewarisi sikap shidiq, amanah, tabligh, dan fatonah Rasulullah SAW, pemimpin yang mampu membawa bangsa kita menuju kejayaan.
Jadi menurut hadits di atas setidaknya ada dua syarat agar puasa
MPA 333 / Juni 2014
45
Pengasuh: dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.
Gagal Ginjal
Perlu Biaya Mahal
P
enyaki gagal ginjal termasuk penyakit yang perlu beaya mahal; jika belum memperoleh cangkok ginjal penderita perlu cuci darah dengan beaya sekitar Rp.900.000,untuk sekali “pencucian”. Padahal untuk cangkok ginjal juga perlu beaya yang juga tidak sedikit. Tanpa pertolongan tindakan itu penderita akan mati pelan-pelan sebagai akibat lanjut dari penumpukan salah satu “racun” di dalam tubuh yang berupa ureum.
Klinik.
Untuk hidup maka tubuh kita menjalankan berbagai macam proses untuk “mengubah” zat makanan yag masuk ke dalam tubuh yaitu agar tubuh dapat bekerja maupun memproses bahan dari satu bentuk kimia ke bentuk yang lain; proses ini secara umum disebut sebagai metabolisme atau “pembakaran”. Dari proses ini dihasilkan juga berbagai macam “ampas” yang meracuni tubuh jika tidak dibuang. Selain itu ada berbagai macam bahan yang masuk tubuh, yang sejak awal sudah tergolong toxic (dapat meracuni tubuh) karena memang berupa “racun” sejak semula ataupun barulah menjadi racun setelah menjalani metabolisme. Untuk membuang berbagai macam racun ini salah satunya adalah lewat ginjal, sehingga jika ginjal rusak tubuh akan keracunan karena menumpuknya racun di dalam tubuh itu. Inilah salah satu fungsi penting ginjal. Selain itu ginjal juga berfungsi sebagai pengendali cairan tubuh, baik dalam hal jumlahnya maupun komposisi elektolit (ion, “garam”) di dalamnya. Mungkin karena demikian pentingnya fungsi ginjal ini, maka Allah telah memberi kecukupan fungsi ini, yang masih terpenuhi oleh satu ginjal saja walaupun sudah separonya rusak. Gagal ginjal dapat terjadi secara mendadak (acute) ataupun muncul secara bertahap (menahun, chronic), yaitu tergantung pada apa yang menimbulkan dan seberapa
46
MPA 333 / Juni 2014
parahnya. Ada radang oleh kuman tertentu (yang terkenal Streptococcus beta haemolyticus), yang jika menyerang maka penderitanya kemudian dapat bereaksi “salah” dengan munculnya kerusakan pada ginjal (glomerulonephritis), sendi (rematik), paru, ataupun lainnya. Keracunan kehamilan (eclampsia, toxemia gravidarum) kadang-kadang dapat juga menjadi penyebab munculnya kerusakan ginjal akut yang parah, yang dapat mematikan. Adanya batu ginjal, sumbatan ataupun penyempitan ureter (saluran kemih dalam) dapat secara pelahan merusak ginjal. Tekanan darah yang tinggi akan merusak ginjal, padahal ginjal yang rusak itu juga kian menaikkan tekanan darah, kian memperparah penyakit. Sekitar seperlima penderita gagal ginjal berawal dari penyakit diabetes mellitus (kencing manis) yang didetanya. Selain itu masih ada sejumlah penyakit yang juga dapat merusak ginjal semisal auto immune disease (LE), infeksi (misalnya tuberkulosis, syphylis). Pingsan yang berkepanjangan (shock lama) dapat merusak ginjal juga! Tidak sedikit penderita gagal ginjal yang tidak menyadari keadaan penyakitnya, penyakitnya ini bukanlah penyakit yang “ringan” , yang dunia sering menyebutnya “silent killer” (pembunuh tersembunyi).
Diagnosa.
Walaupun ureum yang menumpuk di dalam cairan tubuh (“darah”) dapat menimbulkan bau pesing di tubuh (karena ikut terbawa oleh keringat), namun pada dasarnya adanya gagal ginjal harus dipastikan dengan berbagai pemeriksaan laboratorium, yaitu mencari adanya tanda-tanda tertumpuknya “racun” (semisal ureum, pemeriksaan BUN) yang seharusnya terbuang bersama air kemih lewat ginjal, ataupun tanda rendahnya kemampuan ginjal (GFR, glomerular filration rate). Tubuh juga cenderung untuk membengkak (oedema) karena air tertahan di dalam tubuh akibat dari ginjal yang
tak dapat membuang kelebihan dari air yang diminum. Turunnya fungsi ginjal juga dapat dinilai dari turunnya kemampuan ginjal untuk membuang kreatinin. Kadar ion-ion mineral uga dapat membantu untuk penilaian ini. Walaupun demikian, mereka yang punya riwayat sakit ginjal harus dicurigai mengalami gagal ginjal jika menunjukkan gejala-gejala akibat umum uremia; misalnya saja sering pusing, sulit berkonsentrasi, tubuh lemah, mudah lelah, kadang-kadang disertai mual dan muntah. Ini sering disertai dengan penurunan berat badan yang cukup banyak karena hilang nafsu makan dan kurang darah (anemia); ini juga sering menimbulkan rasa “dingin” siang-malam meskipun di ruang yang hangat. Selain itu penderita juga mengalami kerap kencing waktu tidur (nocturia) karena air yang semula “tertahan” di kaki oleh gangguan keseimbangan elektrolit kembali masuk ke peredaran darah lalu dibuang sebagai kemih. Air kencing yang keluar berbusa karena mengandung protein yang “bocor” dari ginjal. Penderita tidak jarang mengalami sakit pinggang sebagai akibat dari gangguan atau peradangan di ginjal itu. Jika cukup parah, jumlah urine dalam seharinya (24 jam) mengalami banyak penurunan (menjadi kurang dari 1,8 liter); ini sering kali disertai kaki bengkak karena air menumpuk. Uremia yang parah sering juga menimbulkan gatal-gatal kulit yang dapat disertai dengan ruam kemerah-merahan. Penderita sakit ginjal biasanya mengalami kenaikan tekanan darah (hipertensi).
dipertimbangkan untuk penderita yang “produktif” yang mampu menanggung beayanya ketimbang harus seringsering cuci darah; masalah yang terkait dengan upaya ini adalah tidak mudah memperoleh donor ginjal yang cocok dengan si penderita. Jika untuk transfusi darah selain harus ada kecocokan golongan antara donor dan penderita, pada cangkok ginjal ini harus benar-benar ada kecocokan jaringannya (tissue type). Ginjal yang dicangkokkan ini jika tidak cocok akan mengalami “penolakan”, yaitu “dihancurkan” oleh tubuh penderita lalu “dibuang”. Untuk ini kadangkadang reaksi penolakan dikurangi dengan memberikan obat-obat penekan reaksi, misalnya kortikosteroid, dengan segala keburukan efek sampingnya. Oleh karena itulah untuk donor ini biasanya diupayakan agar diperolehi dari keluarga dekat dulu.
Gagal ginjal dapat terjadi secara mendadak (acute) ataupun muncul secara bertahap (menahun, chronic), yaitu tergantung pada apa yang menimbulkan dan seberapa parahnya
Pengobatan.
Tergantung pada penyebab pokoknya, dan seberapa parah keadaannya ketika kelainan yang dijumpai, ada kalanya “ gagal ginjal“ yang ringan dapat “pulih”. Misal gagal ginjal akibat keracunan kehamilan, ataupun akibat keracunan bahan kimia yang ringan. Jika hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan angkaangka yang cukup parah, maka keadaan ini dapat diringakan dengan cuci darah (dialysis) disertai dengan diet yang ketat (membatasi konsumsi protein maupun air minum). Apakah tindakan ini harus diulang-ulang ataukah tidak, tergantung pada hasil pemantauan kemudiannya. Jika keadaan cukup parah, mungkin saja cuci darah harus dilakukan berulang-ulang dan cukup sering (seminggu dua kali), sedangkan jika tidak parah mungkin cuci darah cukup setiap satu atau dua bulan sekali. Tindakan cangkok ginjal perlu
Teknologi cuci darah juga berkembang. Dulu cara ini dilakukan dengan memasukkan cairan larutan garam faali (PZ, physiologische zout) ke dalam rongga perut (peritoneal space, bukan rongga usus, tetapi di luar usus), kemudian mengeluarkannya kembali; cara ini perlu waktu yang lama, melelahkan, di samping mudah terjadi infeksi. Kini darah dari nadi lengan (arteria radialis) dialirkan ke “mesin cuci darah”, kemudian dimasukkan kembali lewat vena lengan (vena radialis); model permesinan ini pun berkembang menjadi kian “sederhana” sehingga cuci darah dapat dilakukan di rumah, karena saluran untuk jalan keluar-masuknya darah dapat dibuatkan “kran”. Dengan cara ini proses cuci darah tidak memerlukan berulang kali operasi untuk memotong dan menyambung pembuluh darah, tidak menakutkan lagi sehingga anak-
anak dapat menjalani cuci darah di rumah (walaupun beayanya masih cukup tinggi!). Tanpa melakukan upaya-upaya di atas maka kesehatan penderita gagal ginjal akan mengalami kemunduran, kian memburuk sejalan dengan penumpukan ureum di dalam tubuhnya ataupun munculnya komplikasi semisal tekanan darah tinggi; katakanlah penderita akan mati pelan-pelan. Terhadap mereka yang seperti ini yang dapat dilakukan adalah upaya memberi pemahaman kepada penderita akan permasalahan penyakitnya, terutama dalam hal keterbatasan ilmu kedokteran dan pengobatan. Diharapkan penderita menyadari keadaan dirinya lalu lebih meningkatkan tawakkalnya, sehingga penderita dapat memanfaatkan semua peluang yang ada (termasuk umur), agar dia tidak mempercepat memburuknya keadaan penyakitnya. Penderita diharapkan untuk tidak lalu berputus asa, tidak melakukan hal-hal yang dapat memperburuk keadaan.
Pencegahan.
Untuk menghindarkan diri dari gagal ginjal pada dasarnya orang harus “menjaga diri” dari segi kesehatan. Ini dapat dilakukan dengan menjaga agar tubuh terbebaskan dari berbagai penyakit yang dapat mengarah ke gagal ginjal, semisal sakit ginjal yang “ringan”, batu ginjal, kencing manis, darah tinggi. Hindari obat atau jamu yang membebani atau meracuni ginjal (nephrotoxic); lakukan secara berkala pemeriksaan laboratorium untuk memantau fungsi ginjal. Jaga baiknya sirkulasi darah dengan olahraga ringan. Berdietlah dengan mengkonsumsi makanan yang tidak memberati ginjal; minumlah air dengan cukup.
Penutup.
Gagal ginjal dapat merupakan akibat lanjut dari suatu penyakit, atapun tindakan yang salah, namun kadang-kadang gagal ginjal merupakan “kejadian” yang tak dapat diramalkan sebelumnya. Oleh karena itu kadangkadang memang boleh dibilang bahwa gagal ginjal merupakan “hukuman” atas kesalahan bersikap terhadap keadaan penyakitnya yang lalu. Namun tidak jarang gagal ginjal merupakan akibat “penyakit” yang tidak dapat diramalkan sebelumnya sehingga boleh dibilang merupakan ujian kesabaran bagi penderita maupun keluarganya. Di sinilah antara lain pentingnya seorang penerita maupun keluarganya bersikap yang benar terhadap yang ditaqdirkan Allah atas dirinya. Semoga uraian di atas bermanfaat.
MPA 333 / Juni 2014
47
Pengasuh : Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM
A. Reading (Wacana)
THE QUR’AN The Qur’an, the Book of God, enshrines the teachings which were basically the same as were to be found in previous revealed scriptures. But these ancient scriptures are no longer preserved in their original state. Later additions and deletions have rendered them unreliable, where as the Qur’an, preserved in its original state, is totally reliable. The Quran has 114 chapters. Its content in a nutshell are : belief in one God, and considering oneself answerable to Him ; firm belief that the guidance sent by God through the Prophet Muhammad is the truth and that man’s eternal salvation rest thereon. The position of the Quran is not just that it is one of the many revealed scriptures but that it is the only authentic heavenly book, as all other books, due to human additions and deletions, have been rendered historically unreliable. When a believer in the previous revealed scripture turns to the Quran, it doesn’t mean that he is rejecting his own belief, but rather amounts to his having re-discovered his own faith in an authentic form. The Quran is a sacred book sent by the Lord of all creation. It is a book for all human beings, because it has been sent by that Divine Being who isthe God of all of us. The Quran is no new heavenly scripture. It is only an authentic edition of the previous heavenly scriptures. In this respect the Quran is a book for all human beings, of all nations. It is the expression of God’s mercy for one and for all. It is a complete message sent by God for every one of us. The Quran is the light of guidance for all the world just as the sun is the source of light and heat for all the world. Islam means submission. The religion of Islam is so named because it is based on obedience to God. A true believer in Islam is one who subordinates his thinking to God, who follow God’s dictates in all aspect of his life. Islam is the religion of the entire universe. For the entire universe and all its parts are functioning in accordance with the law laid down by God.
B. Vocabulary (Kosakata) Compulsorily = kewajiban Behaviour = perilaku Subservient = sangat patuh Submission = penyerahan diri Scriptures = kitab suci Revealed = menurunkan Authentic = keaslian C. Dialogue Mr. Azwar
:
Mr. Warner
:
Mr. Azwar
:
Mr. Warner
:
Mr. Azwar
:
Mr. Warner Mr. Azwar
: :
Mr. Warner Mr. Azwar
: :
Mr. Warner
:
Mr. Azwar
:
Mr. Warner Mr. Azwar
: :
48
METHODS OF PAYMENT Well, Mr.Warner. There is one more thing we haven’t decided yet. That is how you are going to pay us Right. I am quite happy to leave that up to you. If you want to specify a particular method, it’ll be fine with me. I’d like to do in this way. For the first five units, we’d appreciate it if you pay them cash. Yes, certainly. This mean I’ll have to transfer the money from my bank in Bangkok to yours in Jakarta. Nothing to worry about. I could arrange that easily. Right. Now about the other thirty five units. We would like you to pay us by irrevocable Letter of Credit. What do you think about that ? No problem. We always insist on payment by LC with our new customer because this way will make us sure we get paid, Very sensible, Mr. Azwar. I hope that we’ll get to know each other better and we will trade regularly in future. I believe we are going to order a lot of machines and other equipment from you. So, my coming here not only to place an order, but also to establish a good business relation. I agree with you. In this case, there is one thing you can do to help me. Just tell me, Mr. Azwar, I hope I could help you. I hope you don’t mind my asking. As we know very little about your company, would it be possible for you to
MPA 333 / Juni 2014
Mr. Warner
:
Mr. Azwar Mr. Warner
: :
Mr. Azwar Mr. Warner Mr. Azwar
: : :
Mr. Warner
:
Mr. Azwar Mr. Warner Mr. Azwar Mr. Warner
: : : :
Mr. Azwar Mr. Warner Mr. Azwar Mr. Warner
: : : :
provide us with a bank reference ? With pleasure. I could give you bank reference. One from local bank and one from foreign bank. Is that enough for you ? Yes, that’s enough for me. I quite understand. I’d of course do the same if I were in your shoes , Mr. Azwar We seem to be agreed on everything now. I think so. Well, Mr. Warner. I'd like to celebrate this deal with you tonight. Would you be free to have dinner with me tonight. That is very kind of you, thank you. Tonight I have had another appointment with my friend. What about tomorrow evening ? Do you have time ? That'd be fine for me. OK. We make it tomorrow evening. What time shall I pick you up ? You could come at seven o'clock. I'll be waiting for you in the hotel lobby. Right. OK. See you tomorrow evening. Goodbye. Goodbye.
C. Vocabulary (Kosakata) Decided = memutuskan Quite = sungguh Specify = menentukan, menetapkan Appreciate = menghargai Arrange = mengatur Customer = pelanggan Trade = perdagangan Regularly = secara teratur Equipment = perlengkapan Establish = mendirikan Celebrate = merayakan Appointment = janji
Pengasuh : Ustd. Faiz Abdur Rozak
Kosakata & Lawan Kata : 1. 2. 3. 4. 5.
7. 8. 9. 10.
Berteriak “Cukup, cukup pukulannya” Telah kuamil (kurasakan) bagianku Kolega/konco/partner /6 berhak/pantas merasakan separoh dari deraan 100 cambukan Si “bos” kaya Penjaga gerbang/satpam bapak Tidak mengizinkan/melarang saya Menghadap bapak
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Separuh harga ikan (sudi kiranya) agar menghadap bapak Dan laksanakan hukuman Baginya (bagiannya) Maka murka si bosnya Dikeluarkan/dipecat/di-PHK Dari tugas/pekerjaannya 2 £ (dua jeneh) = mata uang Mesir Dan h adiah yang besar Kecerdikan dan kejeniusannya (si nelayan)
Terjemah : Seketika sudah sampai pada hitungan 50 dari deraan cambuk di algojo Yang ditugasi mendera (mencambuk) si pengkhianat
MPA 333 / Juni 2014
49
Madrasah Bukan Hanya Alternatif, Tapi Menjadi Pilihan Utama
Di pundak mereka, tingkat kepercayaan kepada madrasah ditautkan.
MAGETAN – Di aula utama Kankemenag Kab.Magetan, Kakankemenag Kab. Magetan Mas’ud,S.Ag,M.Pd.I melantik 18
Kompetisi Sains MI Se-Kab. Nganjuk
KSM Tingkat MI se-Kab. Nganjuk, ajang motivasi siswa MI.
NGANJUK – Bertempat di MI Al Ishlah Berbek dilaksanakan kompetisi yang melombakan mata pelajaran Matematika, IPA, dan Pendidikan Agama Islam ini diikuti sejumlah 450 peserta dari seluruh MI yang ada di lingkungan Kankemenag Kab. Nganjuk, selama tiga hari, (28-30/4). Drs. H. Ngudiono, M.Ag.MM Kakankemenag Kab. Nganjuk dalam sambutannya memberikan apresiasi telah diadakannya Kompetisi Sains (KSM) Tingkat MI se-Kab. Nganjuk, dan diharapkan dapat memotivasi seluruh MI untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di madrasah masing-masing sehingga diharapkan keberadaan madrasah semakin mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Drs. Ali Faishol, selaku Panitia KSM dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan kompetisi ini sebagai ajang seleksi yang mana juara I dan II dari masing masing Mapel yang diperlombakan berhak untuk mewakili kontingen kabupaten Nganjuk dalam kegiatan KSM MI tingkat propinsi Jatim. Berikut para siswa yang meraih juara I; Marcela (MN Tanjungtani – Mapel Matematika), Akhsya Abdisalam (MIN Tanjungtani – Mapel PAI), dan Bahril Wafa (MI Al-Huda Bogo – Mapel IPA). •Nur
50
MPA 333 / Juni 2014
pejabat struktural dan fungsional, (14/5). Dalam sambutan pengarahannya, Mas’ud antara lain mengatakan bahwa pelantikan maupun mutasi di lembaga pemerintahan merupakan hal yang biasa, tanpa rekayasa, dan tanpa ada yang meminta juga tanpa ada unsur kepentingan pribadi, tapi yang lebih mendasari adalah karena kondisi dan kepentingan lembaga agar kedepan bisa lebih maju. Untuk itu – lanjutnya – setelah dilantik ini diharap semuanya segera mempersiapkan konsep-konsep kerja untuk mewujudkan visi Kementerian Agama. Lebih-lebih di lingkungan madrasah yang kini sudah mulai mendapat kepercayaan masyarakat, suasana religi harus benar-benar ditonjolkan. Dengan demikian diharap madrasah bukan hanya sebgai pilihan alternatif tapi menjadi pilihan utama masyarakat. Adapun pejabat yang dilantik antara lain Muttakin,M.Ag (Kasubbag TU), Drs. Suhari,M.Pd.I (Kasi PAIS), Sardjo,S.Ag (Kepala MAN Panekan), Drs. Giana, M.Ag (Kepala MTsN Kiringan), dan Agus Prabowo,S.Ag (Kepala MTsN Lembeyan). •Kurdi
Peresmian Gedung Madin Takmiliyah “Babul Ilmi” LPYP Punung PACITAN – Kakankemenag Kab. Pacitan meresmikan gedung Madrash Diniyah Takmiliyah “Babul Ilmi” di bawah Lembaga Penyantun Yatim Piatu (LPYP) Punung, (14/5) Ketua LPYP, M. Rofiq Fauzi melaporkan bahwa pembangunan Madin ini menghabiskan biaya Rp. 132.000.000.- yang dihimpun dari bantuan para aghniya’, baik donatur tetap, donatur insidental maupun spontanitas. Kakankemenag Kab. Pacitan - H. Ahmad Zuhri – dalam sambutannya menyampaikan apresiasi positif dan terima kasih atas upayanya mengentaskan anak bangsa yang membutuhkan uluran tangan. Sekaligus menghimbau kepada masyarakat agar ikut memberikan sebagian rizkinya untuk membantu demi kelangsungan lembaga ini. Bahkan mantan beliau secara spontan memberikan bantuan atas nama kedua orang tuanya berupa uang tunai. “Ini saya atasnamakan kedua orang tua saya yang telah meninggal sebagai rasa bakti saya kepada beliau” ujarnya serius. Kepada anak yatim yang diasuh di LPYP, beliau memberikan motivasi agar tekun belajar dan menuntut ilmu setinggi-tingginya agar kelak menjadi orang yang saleh, pintar, terampil dan mandiri. •Cros
Kakankemenag saat menorehkan tandatangan peresmian gedung.
Ditinggal Pemain Pilar, Tim Futsal Kanwil Kalah Telak
Kasubag Perencanaan dan Keuangan Kanwil Kemenag Prov. Jatim H. Sugianto, S.Sos, M.Pd.I dan Kasubag TU Jember Drs. H. Hamam, M.HI berada di tengah kedua tim Futsal.
JEMBER-Tim Futsal Kanwil Kementerian Agama Prov. Jatim berkesempatan menjajal kekuatan Tim Futsal Kankemenag Kab. Jember, Sabtu (3/5). Latih tanding yang bertempat di Stadion Futsal Kab. Jember itu pun berlangsung tertib dan penuh persahabatan.
Tim Futsal Kanwil Kemenag Prov. Jatim yang datang dengan skuad minim dan ditinggal oleh beberapa pemain pilarnya, harus mengakui keunggulan lawannya. Mereka takluk dengan skor telak 6-18. “Selain kelelahan, tampak jelas bahwa tim Kanwil masih belum padu dan lemah dalam pertahanan maupun penyerangan,” ujar Kapten Tim Yusuf. Meski kalah dengan skor telak, Manajer Tim Futsal Kanwil H. Sugianto, S.Sos, M.Pd.I mengaku tak terlalu kecewa. “Inti dari latihan persahabatan ini sebenarnya adalah lebih pada bagaimana menjalin komunikasi yang baik dan mempererat tali silaturrahmi antara Kanwil dan Kemenag Kab./Kota,” terang Kasubag Perencanaan dan Keuangan Kanwil Kemenag Prov. Jatim itu. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Jember Drs. H. Rosyadi BR, M.Pd pun merasa terhormat dan menyambut baik kedatangan Tim Futsal Kanwil. Dirinya pun berharap agar pertandingan persahabatan ini juga bisa kembali digelar di Kanwil. “Kami akan sangat senang jika nantinya kami bisa melakukan pertandingan tandang ke Kanwil,” ujarnya disambut tepuh riuh kedua tim. •Ded
Siswi MTsN Srono Juara I Duta HIV/AIDS Kab. Banyuwangi BANYUWANGI – Satu lagi prestasi membanggakan ditorehkan oleh Ainun Nihayah - siswi MTsN Srono Banyuwangi, kelas 8 pada program unggulan. Baru-baru ini, ia dinobatkan sebagai juara I lomba Duta HIV/AIDS tingkat SLTP/MTsN se Kabupaten Banyuwangi. Lomba dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2014 ini, diselenggarakan oleh Pemkab Banyuwangi, dengan melibatkan beberapa intansi terkait, diantaranya, Kemenag, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak. Menurut Kepala MTsN Srono melalui guru pembimbing Hj. Sri Endah, S.Ag, M.Pd, proses penilaian dilaksanakan sejak tanggal 10 hingga 28 April 2014. Dirinya menuturkan, ada beberapa aspek penilaian, diantaranya pemasangan pamflet di kelas, membuat karya tentang HIV/AIDS juga originalitas poster. Ada hal penting yang harus dilalui peserta, yakni mampu mepresentasikan materi tentang HIV/AIDS. Atas keberhasilan ini, bersamaan HARDIKNAS (2/5), Bupati Banyuwangi menyerahkan
Berdampingan Bupati Banyuwangi, Siswi MTsN Srono jadi Duda HIV/AIDS.
tropy bergilir tersebut kepada Ainun Nihayah sebagai juara I Duta HIV/AIDS tingkat SLTP se-Kab. Banyuwangi tahun 2014. •Yas
Kasi Bimas Berdayakan FKM Kota Blitar
Suasana penyuluhan anti narkoba yang diprakarsai Seksi Bimas Islam.
KOTA BLITAR – Kamis (8/5), Kankemenag Kota Blitar melaksanakan kegiatan ‘Sosialisasi dan Penyuluhan Anti Narkoba
dalam rangka Mewujudkan Generasi Muda Kota Blitar yang Terpelajar, Berprestasi dan Berkarakter’. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Bimas Islam Kankemenag Kota Blitar pagi itu berlangsung cukup menarik. Dimana pada kegiatan yang diikuti sebanyak 64 para pelajar setingkat SMA di Kota Blitar dan para Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kota Blitar ini sekaligus sebagai upaya untuk memberdayakan para mubaligh muda. Para mubaligh muda yang ikut ambil bagian itu sosialsasi dan penyuluhan itu yakni para ustadz/ustadzah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mubaliqh Muda (FKM) Kota Blitar. Seperti disampaikan oleh Drs. H. Solekan, M. Ag. –Kasi Bimas Islam, selain sebagai media berda’wah, “Kegiatan ini bisa menjadi ajang bagi mereka (ustadz/ustadzah di FKM) untuk belajar dan mengasah kemampuannya,” ujarnya Kegiatan ini dilaksanakan di RM Sania Kota Blitar dengan pemateri pembuka yakni ustadz Afif Choiri dari FKM Kota Blitar. •Moza
MPA 333 / Juni 2014
51
PELANTIKAN PEJABAT STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN KABUPATEN JEMBER JEMBER - Sebanyak 7 orang pejabat struktural dan fungsional dilantik oleh Kakankemenag Kab. Jember di aula Kankemenag Kab. Jember, (29/4). Pejabat yang dilantik adalah : M. Muslih S.Pd.I (Kepala KUA Bangsalsari), Drs. Ahmad Tholabi, M.HI (Kasi PD dan Pontren), Syarif Hidayat , SH, M.HI (Kepala KUA Patrang), Abdul Kohar, S.Ag (Kepala MIN Sempolan), Akhmad Mustain Billah, S.Ag, M.Pd.I (Kepala MIN Garahan), Dra. Hindanah (Kepala MIN Balung), dan Didik Mardianto, S.Pd, M.Pd (Kepala MIN Sumbersari). Usai melantik Kakankemenag Kab. Jember, Drs. H. Rosyadi BR, MPd.I mengucapkan selamat kepada pejabat yang dilantik, dan berharap agar segera menyesuaikan dengan jabatan yang diembannya. Karena Kemenag sekarang dituntut melaksanakan pelayanan prima kepada masyarakat. Dan kita sebagai aparat sipil negara (ASN), harus konsentrasi terhadap tugas masing-masing. Juga diharapkan dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Acara yang dihadiri oleh seluruh pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kankemenag Kab. Jember diakhiri dengan ucapan selamat kepada para pejabat terlantik. •Ratna. PEMBINAAN PETUGAS PEMBANTU PENCATAT NIKAH (P3N) BANGKALAN – Bertempat di aula alIkhlash Kankemenag Kab. Bangkalan, telah dilaksanakan pembinaan Petugas Pembantu PPN (P3N) yang dihadiri oleh 70 orang P3N yang ada di wilayah Kecamatan se-Kab. Bangkalan, (29/4). Kakankemenag Kab. Bangkalan, Drs. H. Moch Amin Mahfud, M. Pd. I., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembinaan ini dimaksudkan agar P3N mendapatkan penyegaran dalam tugasnya dan menciptakan tenaga P3N yang berkualitas dalam melayani masyarakat serta memberi tambahan keilmuan tentang prosedur pendaftaran nikah yang benar sekaligus meningkatkan jalinan silaturrahim antar P3N dan Kemenag di tingkat kabupaten. Dalam pembinaan tersebut terungkap betapa tugas pembantu pegawai pencatat nikah sangat penting dalam penyelenggaraan pernikahan. Merekalah yang merupakan ujung tombak dalam penyelenggaraan pernikahan karena langsung bersinggungan dengan masyarakat yang akan melaksanakan pernikahan. Dengan demikian, tugas utama P3N adalah membantu masyarakat mendaftarkan pernikahannya terutama terkait masalah administrasi. Hal ini sangatlah membantu Penghulu dan Kepala KUA dalam
52
MPA 333 / Juni 2014
menjaga keaslian data yang dimasukkan ke KUA kecamatan. •Sulaiman
13 tahun 2012 dan Peraturan Pemerintah nomor 79 tahun 2012. •Cros
PELATIHAN MC DWP KEMENAG KAB KEDIRI KEDIRI – Dalam rangka memperingati hari Kartini dan hari Pendidikan Nasional, DWP Kemenag Kab. Kediri menyelenggarakan pelatihan master of ceremony, (14/5). Pelatihan ini diperuntukkan bagi pengurus dharma wanita di seluruh satker kemenag, yakni KUA dan madrasah. Kegiatan yang berlangsung di gedung serba guna ini diawali dengan pementasan hiburan dari dharma wanita MAN Kandangan dengan menampilkan kebolehannya dalam qosidah rebana. Dalam sambutan pembukaannya, Ketua Dharma Wanita, Eliya Maliha Suryat menyampaikan rasa terimakasih atas terwujudnya kegiatan pelatihan MC yang diprogramkan oleh seksi pendidikan, semoga program kegiatan yang dibuat oleh seksi lainnya juga akan terealisasi sesuai rencana. Pelatihan ini menghadirkan praktisi MC dari Pemkab Kediri, Rosiati, S.Sos.MM. Dalam pelatihan tersebut, disampaikan beberapa hal terkait dengan maksud dan tujuan pelatihan keprotokoleran, peranan pembaca acara, cara menjadi MC yang baik, dari unsur suara dan cara berbicara, penampilan, bahasa tubuh dan cara meningkatkan rasa percaya diri, evaluasi diri, mengatasi grogi ; penguasaan suasana/ acara serta etika seorang MC. •Alfy
PELATIHAN TIK MASUK PESANTREN SAMPANG – Pesatnya kemajuan tekhnologi, informasi, dan komunikasi berbasis internet telah memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan pembelajaran bagi masyarakat. Untuk meningkatkan mutu ponpes khususnya TI, Seksi PD Pontren Kankemenag Kab. Sampang menyelenggarakan Pelatihan TIK bagi ponpes se-Kab. Sampang (17-18/5). Bertempat di aula PKPRI Trunojoyo Sampang, acara ini dibuka oleh Kakankemenag Kab. Sampang H. Mudjalli, MHI. Pelatihan ini diikuti 80 orang utusan dari pondok pesantren seKab. Sampang, dengan menghadirkan Tim TI dari Majelis Al-Muwasholah Baina Ulama’il Muslimin, relawan TIK UPN Veteran Jatim, Direktur TIK Cerdas sebagai nara Sumber dan didukung oleh PT. Telkomsel. Menurut Ketua Panitia, H. Mawardi, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM pondok pesantren dengan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan tentang pengembangan, pemanfaatan, dan pengelolaan TIK. Diharapkan, peserta bisa menggunakan internet untuk hal yang positif dan sebagai media dakwah. Disamping mendapatkan materi, peserta juga langsung mengaplikasikan cara membuat website, blog, konten-konten Islami dan lain sebagainya. •Lely
PEMBINAAN PELAYANAN PENDAFTARAN HAJI PACITAN – Kankemenag Kab. Pacitan terus melakukan upaya peningkatan pelayanan haji. Hal ini bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang prosedur, tatacara dan syaratsyarat pendaftaran haji reguler agar masyarakat mempunyai pemahaman yang sejelas-jelasnya tentang tata cara berhaji. Bentuk upaya tersebut salah satunya dengan menggelar acara Pembinaan Pelayanan Pendaftaran Haji yang diadakan di Hotel Remaja Pacitan, (24/4). Peserta acara tersebut adalah Kepala KUA Kecamatan se-Kab. Pacitan, KBIH, Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggara Ibadah Haji, Penyuluh Agama Islam dan Pimpinan Instansi terkait. Kasi PHU Hj. Siti Aisyah melaporkan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang seluk-beluk perhajian secara tuntas agar yang ingin mendaftarkan ibadah haji tidak mengalami kesulitan. Kakankemenag Kab. Pacitan A. Zuhri, MSI. membuka acara ini sekaligus menjadi nara sumber. Pada kesempatan menyampaikan materi Kebijakan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji yang tertuang dalam Undang-Undang nomor
PEMBINAAN ADMINISTRASI UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA TUBAN – Bertempat di Hotel Mahkota Tuban telah dilaksanaan pembinaan pengadaan barang dan jasa, (23/04). Acara ini bertujuan memberikan pemahaman dan kesiapan khususnya bagi para pejabat pelaku pengadaan barang dan jasa. Kakankemenag Kab. Tuban, Drs. Abd. Wahib, M.Pd.I, berpesan agar peserta mengikuti kegiatan dengan sungguh–sungguh sehingga memahami aturan dan tatacara tentang pengadaan barang dan jasa. Karena sekarang ini, cara pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik. Acara ini diikuti oleh PPK, Panitia Pengadaan Barang dan jasa serta beberapa pegawai yang secara langsung maupun tidak langsung akan berhubungan dengan proses pengadaan barang dan jasa, ditambah juga dari kepala KUA. Dalam laporannya, Ketua Panitia Imam Syafi’i, S. Ag menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan kepada pihak yang terkait pada umumnya dan khususnya bagi Kepala KUA mengenai prosedur-prosedur yang berlaku sesuai dengan aturan-aturannya. Sebagai nara sumber Abdullah Fatoni,S. Sos Staf Umum pada Kanwil Kemenag Prov. Jatim memaparkan aturan yang berlaku mengenai pengadaan Barang dan Jasa. •Taaar
Pelantikan Pejabat Fungsional Kankemenag Kabupaten Ngawi
Para pejabat terlantik berpose bersama seusai pelantikan.
NGAWI – Pada hari Selasa di Aula BP Al Falah Kankemenag Kab. Ngawi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Ngawi melantik Pejabat Fungsional, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Lingkungan Kementerian Agama Kab. Ngawi Adapun pejabat yang dilantik adalah Nurkholis, S,Pd, Guru Muda dengan tugas tambahan sebagai Kepala MIN Bandem Kendal Kab. Ngawi. Mujianto, S.Pd, Guru Muda dengan tugas tambahan sebagai Kepala MIN Randusongo Gerih Kab. Ngawi. Drs. Miftah, Guru Madya dengan tugas tambahan sebagai Kepala MIN Bendo Paron Kab. Ngawi. Wahib Burhani, S.Ag,. Guru Muda dengan tugas tambahan sebagai Kepala MIN Begal Kedunggalar Kab. Ngawi. Ahmad Agus Afandi, S.Ag,. Guru Madya dengan tugas tambahan sebagai Kepala MIN Mlarik Geneng Kab. Ngawi. Sutikno, S.Pd, Guru Madya dengan tugas tambahan sebagai Kepala MIN Ngamban Kendal Kab. Ngawi Dalam sambutannya Kakankemenag Kab. Ngawi, Drs. Syahidan, MH berpesan kepada pejabat yang baru dilantik untuk segera melakukan koordinasi dan penyesuaian baik dari lingkungan internal maupun eksternal. •Guh
Pembinaan Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah Seksi PD-Pontren PROBOLINGGO – Bertempat di aula al-Ikhlas Kankemenag Kab. Probolinggo, Seksi PD-Pontren melaksanakan kegiatan Pembinaan Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah yang dihadiri 80 orang pengelola Madin se-Kab. Probolinggo, (8/5). Acara yang dihadiri oleh Kasi Madin Takmiliyah Kanwil Kemenag Jatim tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman pengelolaan dan meningkatkan kualitas madin takmiliyah di Kab. Probolinggo. Kasi PD-Pontren Kankemenag Kab. Probolinggo Dr. H. Muh. Nurhasan, SH. M.Hum dalam sambutannya menyatakan bahwa madin takmiliyah merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang memiliki kontribusi penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan Kasi Madrasah Diniyah Takmiliyah Kanwil Kemenag Jatim, Maimon, S.Ag. M.Pd meminta semua peserta memahami kurikulum madin karena tanpa adanya pemahaman yang baik, mustahil madin dapat berkontribusi memajukan pendidikan Islam. Bertindak sebagai penyaji dari Kanwil Kemenag Jatim, Rahmad, M.Pd yang menjelaskan tentang Kurikulum Madrasah
Suasana pembinaan Kurikulum Madin di aula Al – Ikhlas Kan. Kemenag Kab. Probolinggo.
Diniyah Takmiliyah serta teknis penyelenggaraan dan manajemen pengelolaannya. •Yazid Zain
Pembinaan dan Bimbingan Calon Jamaah Haji Kota Mojokerto
Drs. Musta’in – Kasi PHU – saat memberikan pembinaan kepada CJH.
KOTA MOJOKERTO – Diawali dengan bacaan talbiyah, bertempat di aula Kankemenag Kota Mojokerto, dilaksanakan
Pembinaan Bimbingan Perjalanan Ibadah Haji bagi Calon Jamaah Haji (CJH) Kota Mojokerto Tahun 2014. Pembinaan ini diikuti oleh seluruh CJH Kota Mojokerto yang akan berangkat tahun 2014 ini. Drs. Mustain, Kasi PHU mewakili Kakankemenag menyampaikan bahwa untuk tahun ini berjumlah 115 CJH Kota Mojokerto. Pembinaan ini bertujuan untuk memberikan informasi pada para CJH, perihal kebijakan pemerintah tentang haji dan proses pelaksnaan ibadah haji. Pemerintah sangat memperhatikan masalah haji mulai dari pemerintah pusat hingga provinsi dan kabupaten/kota. Untuk CJH Kota Mojokerto yang berangkat dari Kota Mojokerto akan mendapat fasilitas dari Pemkot yang berupa transportasi pergi-pulang dari Asrama Haji Surabaya dan seragam haji gratis. “Saya harap acara ini diikuti dengan baik, karena sangat bermanfaat sebagai bekal melaksanakan Ibadah Haji,” harapnya. Selain itu para CJH juga mendapatkan penjelasan tentang Paspor dan proses pembuatannya dari petugas Kantor Imigrasi Surabaya. •Fm
MPA 333 / Juni 2014
53
PELANTIKAN KKG PD IGRA KOTA PROBOLINGGO KOTA PROBOLINGGO – Bertempat di aula Kankemenag Kota Probolinggo, PD IGRA Kota Probolinggo melaksanakan kegiatan Pelantikan KKG PD IGRA Kota Probolinggo (14/5). Dalam laporannya, Siti Rahma, S.Pd Ketua PD IGRA Kota Probolinggo berterima kasih kepada Kakanmenag Kota Probolinggo yang telah memfasilitasi kegiatan PD IGRA karena sebelum acara pelantikan ini, juga telah melaksanakan lomba festifal kreativitas anak RA se-Kota Probolinggo yang diikuti 31 lembaga RA. Kegiatan pelantikan ini adalah menindaklanjuti intruksi Kanwil Kemenag Prov. Jatimuntuk segera membentuk Kelompok Kerja Guru RA. Ucapan terima kasih juga kepada Guru RA dan Pengurus IGRA atas keikhlasan dan kebersamaanya untuk membesarkan RA di Kota Probolinggo. H. Muhammad, S.Sos, M.Pd.I, Kakankemenag Kota Probolinggo, memberi selamat sekaligus berharap agar pengurus RA Kota Probolinggo untuk melakukan pengkaderan dan peningkatan SDM-nya, salah satu peningkatan pendidikan. Juga jangan lupa agar memperhatikan orangorang di lingkungan tempat didiknya, khususnya anak didiknya, agar jangan sampai terjadi pelecehan seksual terhadap anak di RA Kota Probolinggo. •Roz
SOSIALISASI STRUKTUR BARU BIMAS ISLAM NGANJUK – Bertempat di ruang Bimas Islam dilaksanakan sosialisasi struktur baru bagi penyuluh Agama Islam fungsional, (17/4). Kegiatan ini dihadiri seluruh penyuluh fungsional di lingkungan Kankemenag Kab. Nganjuk yang sebelumnya mengikuti apel pagi di halaman Kankemenag. Drs. H. Imam Mujaib, M.HI selaku Kasi Bimas Islam menjelaskan tentang perubahan struktur baru Bimas Islam bahwa posisi penyuluh sekarang berada di bawah Seksi Bimas Islam sehingga keberadaan punyuluh akan dimaksimalkan sekaligus bisa membantu pekerjaan di KUA untuk memberikan kursus calon pengantin bagi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Juga memberikan pembinaan Keluarga sakinah dengan demikian pekerjaan Kepala KUA akan terbantu serta segera menyesuaikan diri ditempat baru acara selanjutnya diserahkann kepada ketua pokjaluh Ketua Pokjaluh Dra. Yuhana Laili, M.Pd.I berterima kasih kepada seluruh penyuluh karena dengan kerjasamanya tugas-tugas penyuluh di lingkungan Kankemenagan berjalan lancar dan semoga kedepan lebih baik. Acara dilanjutkan dengan pembahasan program kerja penyuluh tahun 2014 dan evaluasi kinerja tahan sebelumnya. •Nur
BIMTEK KURIKULUM 2013 PAI DAN BUDI PEKERTI SUMENEP – Bertempat di Aula Hotel Utami Sumenep, berlangsung acara peningkatan mutu dan kualitas bagi tenaga pendidik, para Guru Agama yang berada di SD/SMP/SMA, dan Pengawas tingkat SD/ MI, MTs/MA se Kab. Sumenep, (19/4). Acara yang berlangsung selama dua hari dikemas dalam Bimtek Kurikulum 2013 PAI dan Budi Pekerti diikuti 123 orang. Dalam laporannya Kasi Pais Drs.H.Moh. Yasin, MH, mengungkapkan bahwa acara semacam ini sangatlah berarti bagi tenaga kepengawasan dan para guru. Di samping itu, acara menjadi spesial karena dihadiri langsung oleh 3 orang Widyaiswara yang berskala nasional dari BDK Surabaya. KakanKemenag, Drs. Ec. H. Moh. Shodiq, M.PdI dalam sambutan pengarahannya sekaligus membuka acara, menghimbau pada seluruh peserta tekun dan disiplin mengikuti acara sampai usai. Dengan tempat, fasilitas yang cukup representatif diharapkan nantinya benarbenar dapat berdaya guna dan kepada seluruh peserta. Peserta diharapkan mampu untuk menjadi fasilitator di tempat tugasnya masing-masing, sehingga harapan menuju Indonesia yang cerdas baik secara intelektual maupun spiritual nantinya dapat terwujud. •Zarkasy
SOSIALISASI ASN BARU GRESIK – Dalam rangka untuk memahami posisi Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut UU Nomor 5 Tahun 2014, Kakankemenag Kab. Gresik mengadakan sosialisasi dengan mendatangkan Kepala Kepala Kantor Regional II BKN Surabaya, Darmanto, SH, M.Si. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh pejabat sruktural dan fungsional di lingkungan Kankemenag Kab. Gresik bertempat di aula Kemenag Gresik, (13/5). Menurut Darmanto SH, M.Si., tujuan utama ASN adalah untuk meningkatkan indenpensi dan netralitas, kompetensi, kinerja, integritas, kesejahteraan, kualitas pelayanan publik, pengawasan dan akuntabilitas. Mengenai batas usia pensiun PNS yang semulam 56 tahun menjadi 58 tahun bagi pejabat administrasi, 60 tahun bagi pejabat pimpinan tinggi. Lebih lanjut dijelaskan, apabila pada saat berakhirnya masa bebas tugas atau MPP belum berusia 58 tahun dan tidak bersedia melaksanakan tugas kembali, maka yang bersangkutan mengajukan permohonan berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis bermaterai kepada PPK. Keputusan pemberhentian dengan hormat atas permintaan sendiri sebagai PNS ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai peraturan perundangundangan. •Fudlla
KASUBAG TU MEMBUKA ACARA SOSIALISASI BIMTEK PP 46 TAHUN 2011 KOTA MALANG - Bertempat di aula Kankemenag Kota Malang, berlangsung kegiatan Sosialisasi Bimbingan Tekhnis Penilaian Prestasi Kerja (PPK), (12/5). Siti Aqofah Meimoenah selaku Koord. Urusan Kepegawaian Kemenag Kota Malang menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam dua angkatan yaitu tanggal 12 Mei diperuntukkan kepada 150 orang guru dan swasta, sedangkan tanggal 13 Mei diikuti oleh Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional Non Guru serta para Staf baik Kankemenag dan KUA di 5 Kecamatan sehingga jumlah total peserta sebanyak 230 orang dengan mendatangkan Narasumber dari BDK Surabaya DR. Widayanto, M.Pd. Diharapkan, para peserta dapat memahami sistem penilaian prestasi kerja sesuai apa yang telah diamanatkan dalam PP 46 tahun 2011. Sementara itu Kassubag TU Kankemenag Kota Malang Machsun Zain, S.Ag. M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, mengamanatkan bahwa pembinaan PNS dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier, dengan titik berat pada sistem prestasi kerja. •Bhn
WORKSHOP BPIH 2014 BERTEMPAT DI HOTEL SULAWESI KABUPATEN JEMBER JEMBER – Bertempat di Hotel Sulawesi Kabupaten Jember, Seksi PHU Kankemenag Kab. Jember – Drs. H. Misbakul Munir, M.HI - punya gawe yaitu melaksanakan kegiatan Workshop Bimbingan Perjalan Ibadah Haji 2014, (28-29/4). Peserta kegiatan ini berasal dari berbagai utusan Pengurus KBIH Kabupaten Jember, Kepala KUA, dan IPHI Kabupaten Jember. Dalam sambutan pembukaannya, Kakankemenag Kab. Jember - Drs. H. Rosyadi BR, M.HI berterima kasih kepada undangan yang telah hadir seraya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat diperlukan utamanya bagi para pembimbing dan penyelenggara haji untuk memberikan tambahan ilmu agar pembinaan bisa memuaskan CJH. Setelah workship ini, diharapkan petugas mampu memberikan pelayanan yang prima kepada CJH, terkait dengan kelengkapan persyaratan administrasi, pasport dan lain-lain serta mengingatkan kepada para CJH untuk dapat menjaga kondisi. Beliau juga menyampaikan bahwa BPIH dari CJH nantinya akan digunakan untuk biaya transportasi, biaya pemodokan dan living cost. Sedangkan biaya yang lainnya, diambilkan dari biaya optimalisasi biaya perjalanan ibadah haji. •Ratna
54
MPA 333 / Juni 2014
LEPAS PISAH MAN JUNGCANGCANG PAMEKASAN PAMEKASAN – MAN Jungcangcang Pamekasan telah melaksanakan kegiatan Wisuda dan Lepas Pisah siswa/i Tahun Pelajaran 2013-2014 bertempat di Gedung Serba Guna Pamekasan, (12/5). Prosesi wisuda dihadiri oleh Bupati Pamekasan, Kakankemenag, Pengawas SLTA, Kepala MAN I Pamekasan, Kepala MTs.N,, Komite Sekolah, anggota KKM, wali murid dan semua siswa/i kelas XII. Dalam sambutannya, H. Mohammad Syarif selaku kepala MAN, mengatakan bahwa tahun ini MAN Jungcangcang melepas 257 siswa. Oleh karena itu, ucapan terimakasih tidak lupa disampaikan kepada Bupati Pamekasan, kepala kankemenag dan seluruh undangan lainnya. Satu pesan bagi siswa/i yang dilepas, tunjukkan kepada masyarakat bahwa kalian adalah anak-anak yang berakhlaqul karimah. Kakankemenag Kab. Pamekasan, H. Muarif dalam sambutannya berpesan agar jangan puas dengan ilmu yang dimiliki hari ini. Tapi lanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Karena tantangan zaman semakin ke depan semakin berat. Yang penting, jaga nama baik almamater. Sedangkan Bupati, H.M. Syafi’i berpesan agar wisudawan menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan untuk menyongsong hidup. •Sri Mukti
DEMI DAPATKAN PETUGAS HAJI KREDIBEL, LAKUKAN REKRUTMEN PETUGAS BANGKALAN – Dalam rangka untuk mendapatkan petugas haji yang kredibel, Kankemenag Kab. Bangkalan melakukan rekrutment Petugas Haji, (7/5). Acara ini bertempat di ruang Meeting MAN Bangkalan. Test awal rekruitmen calon petugas haji tingkat Kabupaten dilakukan dengan diikuti oleh 21 peserta. Petugas haji yang akan direkrut antara lain Team Pembimbing Haji Indonesia (TPHI),Team Pembimbing Ibadah haji Indonesia (TPIHI) serta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. H. Wafir.S.Ag., mewakili Kakankemenag Kab. Bangkalan ketika hadir untuk memberikan arahan pada peserta menyampaikan bahwa test tingkat kabupaten merupakan test awal dan apabila nantinya lulus akan di ikutkan dalam seleksi lanjutan di Kanwil Kemenag Prov. Jatim. Hadir sebagai Pengawas Ujian dari Kanwil Prov. Jatim adalah H. Mahmud Fauzi.M.Pd.I. Sementara itu, sebelumnya telah berlangsung penyuluhan haji dengan dihadiri Kepala KUA se Kab. Bangkalan, para penyuluh haji dan praktisi perhajian. Penyuluhan dimaksud dilaksanakan pada 6 Mei 2014 dengan mengambil tempat di aula al-Ikhlas Kementerian Agama Kab. Bangkalan. •Sulaiman.
WORKSHOP PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU KEDIRI – Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru agama Islam di sekolah umum, Kankemenag Kab. Kediri, melalui seksi Pendidikan Agama Islam, menyelenggarakan kegiatan workshop penelitian tindakan kelas bagi guru agama di sekolah umum. Kegiatan ini diselenggarakan dalam 2 tahap. Tahap I, bagi guru PAI SMP, SMA dan SMK (24-25/4) yang bertempat di aula. Sedang tahap II bagi guru PAI SD (78/5), bertempat di gedung serba guna. Kasubbag TU, Drs. H. Hamam Thontowi, M.Pd.I. dalam sambutannya sekaligus mmembuka acara menyampaikan bahwa PTK dapat memberikan manfaat sebagai inovasi pendidikan yang tumbuh dari bawah. Karena guru adalah ujung tombak pelaksana lapangan. Dengan PTK guru menjadi lebih mandiri yang ditopang oleh rasa percaya diri, sehingga secara keilmuan menjadi lebih berani mengambil prakarsa yang patut diduganya dapat memberikan manfaat perbaikan. Materi workshop meliputi, sejarah munculnya PTK, contoh dan cara membuat PTK, manfaat PTK bagi siswa, guru dan sekolah dan diakhiri dengan praktik. Seusai pelatihan, peserta dituntut untuk mempraktikkan dan mengukur kelayakan tindakan yang diberikan. •Alfy
BUPATI NGAJAR DI MAN BANYUWANGI BANYUWANGI – Usai menghadiri Upacara Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) di lapangan Blambangan, Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas menuju ke kampus Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Banyuwangi. Kehadiran Bupati disambut oleh Kakankemenag Kab. Banyuwangi, Kasi Penmad, serta Kepala Madrasah (2/5). Tidak hanya itu, para guru dan murid menyambut kedatangan orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi dengan tabuhan rebana albanjari. Setelah beramahtamah sejenak di ruang transit, Bupati langsung menuju ruang kelas di lantai II. Disana Bupati memberikan ceramah umum untuk siswa-siswi kelas X dan XI. Di hadapan mereka, dirinya lebih banyak bercerita tentang masa lalunya. Menurutnya, tidak semua orang sukses berasal dari keluarga mampu. Karena tidak semua anak orang kaya berhasil menggapai cita-cita mereka. Untuk mencapai sebuah kesuksesan, harus ditempuh dengan dua hal, yakni kesungguhan dan doa dari orang tua. Seusai itu, Bupati membuka kesempatan tanya jawab kepada para siswa. Dalam kesempatan itu satu penanya mendapat hadiah uang dari Bupati Anas. Usai memberikan ceramah, Bupati berkeliling lokasi Madrasah. •Yas
SELEKSI PETUGAS HAJI MALANG KOTA – Bertempat di aula Kankemenag Kota Malang, berlangsung kegiatan Seleksi Tulis Petugas Haji yang nantinya akan mendampingi dan membimbing Jamaah Haji Kota Malang tahun pemberangkatan 2014, (7/5). H. Joko, M.Si selaku Tim Panitia dan Pengawas seleksi Ujian Tulis dari Bidang Gara Haji Kanwil Kemenag Prov. Jatim membuka amplop soal yang masi tersegel dan membacakan tata tertib sebelum pelaksanaan ujian. Sementara itu H. Amsiyono, S.Ag, SH. M.Sy selaku Kasi Gara Haji Kankemenag Kota Malang melaporkan bahwa jumlah pendaftar peserta seleksi sebanyak 37 orang, sedangkan yang tidak lulus pemberkasan administrasi berjumlah 6 orang sehingga yang ikut atau lolos dan berhak untuk mengikuti ujian tulis hari ini sebanyak 31 orang Sementara Kakankemenag Kota Malang Drs. H. Imron, M.Ag berharap agar peserta mengikuti tes ujian diniati karena Ibadah. Karena dengan bekal niat, keikutsertaan ujian ini dimaknai bahwa haji itu adalah panggilan dari Allah SWT. Sehingga nanti ketika yang ada dari peserta tes ini ada yang tidak lulus maka memang Allah SWT belum menghendaki untuk melaksanakan tugas sebagai pelayan jamaah haji untuk tahun 2014. •Bhn
SELAMAT DATANG TIM PENILAI LOMBA KUA, MASJID AGUNG DAN KELUARGA SAKINAH PAMEKASAN – Bertempat di Aula Muzdalifah Kankemenag Kab. Pamekasan, dilaksanakan penyambutan Tim Penilai lomba KUA, Masjid Agung dan Keluarga Sakinah tingkat Propinsi Jawa Timur, (6/5). Hadir dalam acara tersebut adalah Kabid. Bimas Islam, Drs. Ach. Faridul Ilmi, M.Ag, bersama rombongan, Kakankemenag, Drs. H. Muarif, Kasubag. TU, Drs. H. Makbul, Kasi Bimas Islam, Drs. H. Zayyadus Zabidi beserta staf, Kepala KUA yang dilombakan, Abd. Rahem, SH, Ketua Takmir Masjid Agung Asy-Syuhada’, Drs. Abd. Mukti dan pemenang lomba keluarga sakinah teladan tingkat kabupaten, pasangan dari Buradjak dan Rismawati Ngatemi serta undangan lainnya. Kasi Bimas Islam dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Tim Penilai dan berterimakasih kepada para undangan serta permohonan maaf yang sebesar-besarnya, karena tidak bisa menjamu dengan istimewa. Sementara itu, Kakankemenag Kab. Pamekasan dalam sambutannya berharap untuk menang, walau kalah dan menang itu hal yang biasa. Yang jelas, persiapan sudah dilaksanakan. Kekurangan apapun akan diperbaiki dan kelebihan akan dipertahankan. •Sri Mukti
MPA 333 / Juni 2014
55
KSM (Konpetisi Sains Madrasah), PAI dan Bahasa Kab Nganjuk
Jajaran siswa/siswi pemenang ajang KSM di MAN Prambon Nganjuk.
NGANJUK – Ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) merupakan ajang pencarian siswa terbaik dalam bidang akademik
yang diadakan setiap tahun. Tahun ini merupakan gelaran ke-tiga. Kompetisi ini diadakan mulai tingkat kabupaten, propinsi hingga nasional. Dan kali ini Kab. Nganjuk telah mengadakan kompetisi tersebut pada 30 April 2014 bertempat di MAN Prambon diikuti oleh MA dan MAN se-Kabupaten Nganjuk (3 MAN dan 26 MA). Dan Drs. Ngudiono, M.Ag, Kakankemenag Kab. Nganjuk membuka langsung acara ini. Dari peserta 420 lebih siswa dan memperlombakan 9 Mapel (Matematika, PAI, Biologi, Fisika, Kimia, Geografi, Ekonomi, Bahasa inggris dan Bahasa Arab), diambil dua juara setiap mapel untuk dikirim ditingkat propinsi. Dan keluar sebagai juara umum, MAN Prambon yang memperoleh 7 medali, yaitu 3 juara 1 dan 4 juara 2. Kemudian diikuti MAN Nganjuk, MAN Nglawak lalu madrasah-madrash swasta yang lain. Semoga hasil dari KSM tersebut merupakan bibit-bibit unggul yang akan mewakili kab nganjuk di tingkat propinsi. Dan disiapkan agar lolos ditingkat propinsi untuk berkompetisi ditingkat nasional. •Ghofir
Pelantikan dan Sertijab di Lingkungan Kankemenag Kab. Tuban TUBAN – Bertempat di aula Kankemenag Kab.Tuban, dilaksanakan pelantikan dan serah terima jabatan struktural dan fungsional sejumlah 11 orang, (17/5). Acara dipimpin langsung Kakankemenag Kab.Tuban Drs. Abd. Wahib,M.Pd.I. Dalam pengarahannya, Kakankemenag mengatakan bahwa jabatan itu amanat yang nantinya dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT serta diawasi oleh masyarakat, maka harus sungguh-sungguh dan menjadi panutan bagi pegawai khususnya dan bagi masyarakat di wilayahnya masing-masing pada umumnya. Pejabat terlantik agar segera menyesuaikan diri, koordinasi, jalin kerja sama dengan tokoh masyarakat, ulama’ serta masyarakat. Pejabat yang dilantik sebagai Kepala KUA & PPAIW adalah Kasdikin,S.Ag.M.PdI (Grabagan), Drs. Salain (Widang), Drs. Edy Pujo Yuwono (Kerek), Drs. Moh. Qosim (Semanding), A.Rofi’I,S. Sos (Merakurak), Moch. Rifqi, SH (Palang), Sonhaji, S.HI (Soko), Fathur Rohman,S.Ag (Singgahan) dan Nurul Yaqin Anas,S.Ag.M.Pd.I (Tambakboyo). Dan promosi pejabat baru, Ali Sudakir, S.Pd. (Kep.
Kakankemenag Kab. Tuban melantik 11 orang pejabat struktural dan fungsional.
MTs Hidayatul Mubtadiin Sugihwaras Jenu) dan Moh. Imron,S.Ag sebagai kepala MTs Darul Falah Kec. Soko. •Taaar
Wisuda Purnawiyata MTsN Kampak Trenggalek
Kakankemenag Kab. Trenggalek – H. Nur Cholis, S.H., M.Ag., memberikan sambutan.
TRENGGALEK – MTsN Kampak sukses menggelar Wisuda Purnawiyata. Acara yang dijadikan tanda pelepasan para
56
MPA 333 / Juni 2014
siswa yang telah menempuh pendidikan ini digelar di halaman madrasah, (19/5). Kebahagiaan terpancar pada diri wisudawan wisudawati serta wali murid yang hadir. Acara nampak khidmat manakala Kepala MTsN Kampak Trenggalek Drs. Agung Wiyoto, MM.MPd menandai prosesi dengan memindahkan kucir toga wisudawan wisudawati. Acara yang juga berlangsung semarak ini dihadiri oleh Kakankemenag Kab. Trenggalek H. Nur Cholis, SH.M.Ag yang dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang diraih siswa dari madrasah yang tidak kalah dengan siswa yang bersekolah di sekolah umum. Beliau juga berpesan agar pendidikan akhlaq tetap menjadi prioritas utama dalam pendidikan di madrasah. Sementara wakil dari wali murid menyampaikan terima kasih atas bimbingan para guru kepada para siswa. Sebaliknya salah satu guru juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah mempercayakan pendidikan putra putrinya di MTsN Kampak. •Rossy
PERESMIAN KANTOR BARU KEMENAG KAB MADIUN MADIUN – Setelah kurang lebih dua tahun, Pembangunan Kantor Kemenag baru yang terletak di Jl. Panglima Sudirman No. 5 Mejayan kini sudah lima puluh persen selesai. Akan tetapi dengan semangat untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga masyarakat Madiun, maka pada hari Kamis tanggal 17 April 2014 bertepatan 16 Jumadil Akhir 1435 H Kankemenag Kab. Madiun yang baru diresmikan penggunaannya oleh Kakanwil Kemenag Prov. Jatim Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag. Dengan demikian seluruh pelayanan Kankemenag Kab. Madiun yang semula di Jl. Salak III Nomor 26 Madiun beralih ke Jl. Panglima Sudirman Nomor 05 Mejayan. Peresmian tersebut ditandai dengan Penandatanganan Prasasti oleh Kakanwil Kemenag Prov. Jatim dan pemotongan pita oleh Kabag TU KanwilKemenag Prov. Jatim Drs. H. Musta’in, M.Ag. Selain peresmian penggunaan gedung baru ini juga diselenggarakan peresmian Kantor Sekretariat Bersama Kerukunan Umat Beragama (Sekber KUB) oleh Wakil Bupati Madiun Drs. Iswanto, M.Si dan peresmian Koperasi ABADI Kankemenag oleh Kakankemenag Kab. Madiun Drs. Hafidz, M.Si yang berlokasi di area Kankemenag Kab. Madiun yang baru. •Arf SEKSI PD PONTREN SELENGGARAKAN LOMBA MQK DI PP. NURUL QODIM PROBOLINGGO – Bertempat di Ponpes Nurul Qodim Kalikajar Paiton, Seksi PD – Pontren Kemenag Kabupaten Probolinggo menyelenggarakan Musabaqah Qiro’atil Kutub (MQK) Tingkat Kabupaten, (4/5). Acara ini diikuti oleh para santri utusan seluruh pondok pesantren se-Kab. Probolinggo bertempat di aula Ponpes Nurul Qodim Paiton Probolinggo yang berlangsung sangat meriah. KH. Nuruddin Musyiri dalam sambutannya selaku Pengasuh Ponpes Nurul Qodim menyatakan sangat mendukung kegiatan ini. “Saya berharap agar MQK ini menjadi ajang bagi para santri untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam penguasaan kitab kuning yang merupakan khazanah kekayaan intelektual ulama klasik” tegasnya. Sementara Kasi PD – Pontren, Dr. H. Muh. Nurhasan, SH. M.Hum menyatakan bahwa tujuan utama digelarnya MQK ini adalah untuk mencari bibit-bibit unggul yang mampu membaca, mengartikan dan memahami kitab-kitab klasik tersebut. “Penguasaan kitab kuning adalah skill yang unik dan hanya dimiliki oleh para santri yang benar-benar bertafaqquh fiddin. Oleh karena itu, tradisi kitab kuning ini perlu dilestarikan”, jelasnya. •Yazid Zain
MEMPERINGATI HARI KARTINI, DWP KEMENAG KAB. BLITAR GELAR APEL BENDERA BLITAR – Berbagai kegiatan diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kab. Blitar dalam rangka memperingari Hari Kartini tahun ini. Kegiatan tersebut antara lain apel bendera yang seluruh petugasnya adalah anggota DWP, bazaar produk unggulan DWP dan lomba Fashion Show Busana Pesta Muslimah. Peserta lomba berasal dari anggota DWP perwakilan KUA, satker Madrasah, dan PPAI. Titik Mubasyir, selaku Pembina Apel dan Ketua DWP Kemenag Kab. Blitar dalam sambutannya menyatakan bahwa anggota DWP sangat berperan dalam kehidupan keluarga, bangsa dan negara. Seperti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan pada hari ini, sebagai salah satu upaya membentuk diri yang peduli pada keluarga, bangsa dan negara. Dengan diselenggarakan apel bendera, menumbuhkan semangat kebangsaan dan menumbuhkan semangat diri untuk kehidupan yang lebih baik. Fashion show ini bisa dipakai referensi menghadiri pesta, karena fashion show kali ini bertemakan busana pesta muslimah tampil cantik dan Islami. Sedangkan bazaar produk unggulan merupakan kreasi para ibu DWP yang mampu meningkatkan ekonomi keluarga. •Bam’S
DIKLAT JURNALISTIK BAGI APARATUR KEMENTERIAN AGAMA MALANG – Sebagai institusi yang memiliki peranan yang vital bagi masyarakat, setiap aparatur Kemenag diharapkan dapat mengoptimalkan sarana website sebagai sumber informasi kehumasan dengan cara meningkatkan kualitas dan profesionalisme para pengelola informasi. Dengan penyajian data yang akuntabel dan sejalan dengan tugas pokok dan misi yang diemban maka akan terwujud keterbukaan informasi. Demikian sambutan Kakankemenag Kab. Malang, H. Akhiyar, S.Ag. MM. pada saat membuka acara Diklat Jurnalistik bagi Aparatur Kementerian Agama di Hotel Solaris, Karanglo Singosari Malang (22/5). Sebanyak 50 peserta yang terdiri dari Kasubbag TU, Kasi dan Penyelenggara, Kepala KUA, Penyuluh Agama, Waka Madrasah dan guru memadati hall. Dan hadir sebagai narasumber adalah Direktur Jawa Pos Radar Malang, Kurniawan Muhammad yang menyampaikan materi penulisan artikel di media massa. Dalam paparannya disampaikan bahwa menulis merupakan proses penyatuan kerja otak, tangan dan hati sehingga butuh keterpaduan. Selain itu, juga diberikan materi tentang teknik photografi sebagai instrumen penyampaian berita oleh Suharto, photografer JP Radar Malang. •Arif
PERINGATAN HARI KARTINI 2014 KANKEMENAG KOTA SURABAYA SURABAYA – Keharusan menghargai para pahlawan yang mengangkat derajat kaum hawa dalam emansipasi wanita adalah perlu kita beri apresiasi, teladani, dan sekaligus kita lestarikan. Bertempat di aula Kankemenag Kota Surabaya diselenggarakan acara peringatan hari Kartini (22/4). Acara ini diikuti seluruh ibu-ibu DWP Kankemenag Kota Surabaya. Dalam kata sambutan, Ketua DWP Kankemenag Kota Surabaya, Dra. Hj. Masruroh Saifullah Anshari, menuturkan bahwa tujuan diselenggarakan peringatan Hari Kartini, tidak lain adalah mengenang jasa-jasanya sebagai pelopor dan pejuang kaum wanita Indonesia, dan juga menteladani apa yang menjadi cita-cita beliau. Acara peringatan ini juga diselenggarakan lomba MC bagi Ibu-ibu. Kakankemenag Kota Surabaya, Drs. H. Saifullah Anshari, M.Ag saat membuka acara ini menuturkan bahwa Ibu Kartini adalah pelopor, pejuang emansipasi wanita. Ibu Kartini seorang yang pemberani dan vokal terhadap ketidakadilan saat itu yang menimpa kaum ibu, beliau adalah berfikir all out, kreatif, inovatif yang tidak melupakan kodrat wanita sebagai Ibu, pembimbing anak, dan juga sebagai tiang negara. •Dori
PELANTIKAN PEJABAT STRUKTURAL DAN PELEPASAN PURNA TUGAS KOTA MADIUN – Kakankemenag Kota Madiun, Achmad Rofi’i, SH, M.Pd.I, melantik pejabat struktural di lingkungan Kankemenag Kota Madiun, (21/5). Pejabat yang dilantik adalah Drs. Hadi Sucipto, S.Pd.I, M.Pd.I (Kasi PAIS), Munawirul Hadi, S.Ag (Kasi Bimas Islam), Moh. Arif Fauzi, S.Ag (Kasi Pendma), Drs. Koirul Kamami (Kasi PD Pontren), Agus Burhani, S.Ag (Penyelenggara Syari’ah), Tri Suryatmoko, S.Pd.I (Kepala KUA Kec. Kartoharjo), Amil Wahib, S.Ag (Kepala KUA Kec. Manguharjo). Acara dilanjutkan dengan pelepasan purna tugas yaitu Ibu Syamsiah, S.Ag (Pengawas Agama Islam pada Kec. Manguharjo) dan Ibu Marsini, S.Pd.I (guru MIN Manisrejo) yang telah memasuki usia pensiun. Dalam sambutannya, Kakankemenag Kota Madiun, Achmad Rofi’i, SH, M.Pd.I, berterimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para purna tugas yang selama ini telah mengabdikan diri kepada bangsa dan negara melalui Kankemenag Kota Madiun, dan selamat melaksanakan tugas yang baru kepada pejabat yang baru dilantik. Sedangkan yang baru saja menduduki jabatan, segera menyesuaikan dan mempelajari pada Seksi yang dipimpinnya. •Iin
MPA 333 / Juni 2014
57
Tahu Bumbu Sambal Goreng Kacang BAHAN: l 10 bh tahu goreng l 2 lbr daun salam l 2 cm lengkuas l 1 papan petai, belah dua
l 2 sdt garam l Gula merah secukupnya l 200 ml santan l 2 sdt minyak, untuk menumis
BUMBU HALUS : l 6 btr bawang merah l 4 btr bawang putih l 3 btr kemiri l ½ sdt terasi
l 6 bh cabe merah l 2 cm kunyit l 2 cm jahe l 100 gr kacang tanah goreng
CARA MEMASAK: 1. tumis bumbu halus, daun salam, lengkuas dan pete sampai harum. 2. Masukkan tahu, garam dan gula. 3. Masukkan santan. Aduk rata sampai bumbu meresap.
Sop Buah Seribu Malam BAHAN: l 150 gram kelengkeng kalengan, tiriskan l 100 gram lychee kalengan, tiriskan l 200 gram avokad, potong dadu l 100 gram nangka, potong dadu l 100 gram mangga, potong dadu l 1 butir kelapa muda, keruk memanjang
l 100 gram manisan kolang-kaling warna merah, potong tipis l 100 gram manisaa kolang-kaling warna hijau, potong tipis l 200 ml sirup vanili l 150 ml sirup moka l Susu kental manis secukupnya l Es serut secukupnya
CARA MEMBUAT: 1. Letakkan dan susun ke dalam mangkuk/gelas saji kelengkeng, lychee, avokad, nangka, mangga, kelapa muda, dan manisan kolang-kaling. Tuang sirup vanili dan moka. 2. Tambahkan es serut dan susu kental manis. Sajikan dingin.
58
MPA 333 / Juni 2014
Meidy Binarrasitha Aisyi
Menjadi Problem Solver Masalah Sosial
N
ational Maritime Essay Competition (NMEC) 2014 menjadi ajang pembuktian kesekian kali Meidy Binarrasitha Aisyi dalam bidang penulisan esai. Dalam ajang level nasional yang dihelat di Fakultas Teknik Sistem Perkapalan ITS Surabaya itu dia mampu menyabet juara kedua. Raihan ini tentu saja makin mengukuhkan siswi Kelas XI IPA3 MAN Malang 1 Tlogomas sebagai jawara esai. Sebab sebelumnya dia juga telah malang-melintang di dunia tulis menulis esai dengan selalu membawa pulang gelar jawara. Sebut saja Juara I Scientific Great Moment Esai yang dihelat Universitas Brawijaya Malang. Lalu Juara II LKDU Ikahimki Festival di Universitas Negeri Malang (UM), dan Juara II Nutrition Fair Esai di Fakultas Gizi IPB. Momen juara tersebut terjadi pada tahun 2013 lalu. “Tahun lalu saya juga mendapatkan medali perak dalam Debate Paper Competition Young Star di Den Hag Belanda,” ungkapnya sambil melepas senyum. Hinga saat ini, anak kedua pasangan Ir. Syamsul Anwar dan Made Tri Ariani total telah mengumpumpulkan tujuh tropi juara. Lima di antaranya adalah kejuaraan nasional, satu kejuaraan internasional dan satu lagi kejuaraan regional tingkat Jawa Timur. Prestasi ini tentu sangat membanggakan. Apalagi tak jarang dia harus berjibaku dengan siswa di luar madrasah bahkan pelajar internasional.
Meski telah mengoleksi banyak gelar, tapi itu tak membuatnya berpuas diri. Sebab bagi remaja kelahiran Malang 8 Mei 1997 ini, membuat esai tak sekedar untuk kepentingan lomba, tapi lebih dari itu. Sebab, ”Saya ingin menyampaikan aspirasi kepada khalayak sekaligus turut menjadi problem solver atas berbagai permasalahan sosial kemasyarakatan yang ada,” tandasnya beralasan. Sebagai remaja terdidik, tentu saja tak elok jika hanya berpangku tangan terhadap realitas sosial yang kian timpang. Kaum muda tentu harus turut menyumbangkan pemikiran-pemikiran yang konstruktif solutif. “Sebagai pelajar muslim, apakah sudah terlalu nyaman jika pikiran kita hanya dibatasi tembok sekolah? Padahal di luar sekolah banyak masalah yang memerlukan sumbangsih pemikiran,” tukas remaja berkacamata minus ini sambil melontar tanya. Inilah yang menurut hemat Meidy – panggilan karib Meidy Binarrasitha Aisyi, merupakan bentangan peluang a untuk mengaktualisasikan gagasan dan ide. Baginya tidak zaman lagi menunggu kesempatan untuk berbuat. Sebab, peluang itu harus disongsong. “Nantinya kita dikenal bukan karena siapa kita, tapi dari apa yang telah kita perbuat bagi masyarakat,” ucap penyuka buku-buku inspiratif ini. “Karena itu mari buka pikiran dan kepekaan terhadap sekeliling kita,” ajaknya menambahi. Pri
MPA 333 / Juni 2014
59
Ikrar Syahadat Habib Bin Malik Oleh : Saiful Asnan *)
D
i kisahkan bahwa pada zaman Rasulullah berkuasalah seorang raja Arab dari suku Quraish bernama Habib Bin Malik. Dia berkedudukan di negeri Syam dan mendapat julukan ‘bunga quraish’. Suatu hari ini dia datang ke Mekah atas undangan Abu Jahal yang telah menerimanya bersama beberapa pembesar Mekkah dengan hadiahhadiah berupa hamba-hamba sahaya dan pakaian-pakaian serta menempatkannya di suatu tempat dekat kota Mekah bernama ‘Al-Abtah’. Maka di pun bertanya kepada pembesar-pembesar Quraisy yang berada di depannya tentang Nabi Muhammad. Mereka menerangkan bahwa ia adalah seorang yang terkenal sejak kecilnya dengan perilaku yang baik dan jujur, amanat dan tidak pernah berdusta. Akan tetapi setelah mencapai usia empat puluh tahun Muhammad mengaku membawa agama lain. Mendengar keterangan dan sifat-sifat Rasulullah itu, Habib Bin Malik ingin bertemu dengan Nabi Muhammad. Lalu dia memerintahkan bala tentaranya yang terdiri dari dua belas ribu barisan kuda untuk memanggil Nabi Muhammad dan mendatangkannnya dengan cara apapun. Tak beberapa lama kemudian datanglah Rasulullah bersama Abu bakar dan Khadijah yang keduanya tidak dapat menyembunyikan rasa takutnya dari gangguan si raja yang terkenal bengis dan kejam itu. Akan tetapi Rasulullah dengan hati tenang dan penuh tawakal kepada Allah menghadapi peristiwa ini. Melihat Rasulullah, bangkitlah Habib Bin Malik memberi penghormatan seraya menyediakan tempat duduk dari emas. Rasulullah pun menuruti perintah raja dari Syam itu dan duduk menghadap para pembesar Mekkah. “Hai Muhammad! Adakah engkau mempunyai tanda mukjizat sebagaimana
60
MPA 333 / Juni 2014
nabi-nabi lain sebelum engkau?” tanyanya kepada Rasulullah “Apa yang engkau kehendaki?” “Aku menginginkan agar matahari terbenam sebelum waktunya dan rembulan terbit turun ke bumi dengan terbelah menjadi dua. Lalu masukka kepakaianmu hingga keluar dari lengan bajumu sebelah kanan, sedang yang lainnya keluar dari lengan bajumu kiri. Kemudian ia tersambung kembali menjadi bulat di atas kepalamu seraya mengucapkan syahadat membenarkan kenabianmu. Setelah itu, bulan kembali ke tempatnya di angkasa luar, terbenam dan terbit kembali si matahari berjalan sebagaimana biasa.” “Akan berimankah engkau bila aku berbuat apa yang engkau kehendaki?” “Ya. Dengan syarat satu lagi, bahwa engkau menebak apa yang berada dalam hatiku”. Setelah itu Rasulullah menaiki gunung Abi Gubais. Lalu dia shalat dua rakaat dan berdo`a kepada Allah. Tak berapa lama kemudian, Nabi Muhammad turun dengan wajah makin berseri-seri. Tak lama kemudian, terjadilah apa yang diminta Habib Bin Malik. Dengan kenyataan mu`jizat Nabi Muhammad saw tersebut, berserulah dia kepada penduduk Makkah. “Hai para penduduk kota Mekah! Tidak ada kekafiran sesudah iman dan tidak ada keraguan sedikitpun sesudah keyakinan. Ketahuilah bahwa aku percaya bahwasannya tidak ada Tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah hambaNya dan utusanNya,” katanya dengan lantang. Dan bersamaan dengan ikrar muslim Habib Bin Malik, maka seluruh pengikut dan balatentara yang dibawahnya dari Syam pun mengucapkan dua kalimat syahadat. *Guru MAN Panggul, Kabupaten Trenggalek
Naa... JIS, kan?
Oleh: Mey. S
Kekerasan bisa terjadi di mana-mana. Ia sekali-sekala dapat hadir di sekeliling kita, atau sesaat kemudian mampir dalam rumah tangga (KDRT), bahkan tak jarang tiba-tiba saja menyeruak di benak para pejabat serta eksekutif yang tengah beradu debat di televisi. Kekerasan dapat digolongkan dalam berbagai jenis dan bentuknya. Ia tidak melulu yang menyakitkan bahkan melukai secara fisik. Kata atau kalimat yang dilontarkan secara pedas, yang pada akhirnya menyinggung lawan bicara dengan disertai intonasi tinggi, hal itu merupakan bentuk kekerasan yang lain. Sesungguhnya kekerasan memiliki bentuknya masing-masing. Ada kekerasan lokal atau tradisional. Yang satu ini, potensi kekerasan yang dimiliki suatu komunitas mana pun. Bentuknya pun cenderung defensif, dan ia mencuat ketika integrasi atau hal-hal yang mereka anggap harus dipertahankan tiba-tiba merasa terancam. Jika sudah demikian, sebagai makhluk hidup, akan muncul sebuah kelumrahan bila mereka harus mempertahankannya melalui –bisa dengan-- kekerasan pula. Sejarah mencatat, Prancis pun membangun dirinya dengan kekerasan. Demokrasi dibangun dengan kekerasan, dengan darah, dengan senjata, dan jatuhnya korban. Pencapaian demokrasi telah melahirkan demo-demo jalanan sebagai ekspresi paling umum. Demokrasi dapat berpotensi kekerasan lantaran cara mengemasnya pun menggunakan pola kekerasan. Untuk menegakkan dan menjalankannya pun kita jarang berhadapan dengan wajah-wajah yang santun, lunak dan bersahaja. Dan masing-masing mencoba menegakkan kepentingan lokalnya. Di sini, kekerasan tidak saja berdimensi fisik tetapi juga psikologis (mental), bahkan spiritual. Sudah saatnya membangun kembali etika komunikasi. Kondisi komunikasi yang menjamin sifat umum norma-norma yang dapat diterima melalui emansipatoris yang kelak akan menghasilkan proses pembentukan kehendak bersama melalui perbincangan. Etika komunikasi adalah kesahihan norma kebenaran yang di dalamnya mengandung perspektif penegakan nilai-nilai keutamaan berbangsa. Inspirasi kekerasan bisa saja muncul dari berbagai sumber dan peristiwa. Salah satunya —barangkali— televisi. Televisi adalah media teknokapitalis paling populer yang membawa urbanisasi nilai-nilai secara berduyun, termasuk gaya hidup, berbahasa, pola konsumerisme, bertindak, bereaksi, hingga cara berpikir terhadap dunia sekelilingnya. Sebagai media urbanisasi, seyogyanya televisi memerhatikan etika komunikasi multikultur dalam tiap tayangan yang bersifat hiburan atau visualisasi siaran berita. Sebab penayangan yang berhubungan dengan aspek multikultur, misalnya, dituntut etika komunikasi dengan pertimbangan luas yang berhubungan dengan proses komunikasi berbangsa. Tanpa pertimbangan etika komunikasi tersebut akan mengakibatkan pola komunikasi masyarakat menjadi vulgar, instant, konsumtif, senantiasa melahirkan berbagai keterasingan sosial yang dipenuhi kegoncangan adaptif terhadap dunia sekitarnya. Dan tentunya, akan dipenuhi pola komunikasi yang sarat dengan kekerasan. Dan ketika kasus kekerasan seksual --pedofilia-- yang terjadi di lembaga pendidikan JIS marak tayang di televisi, ketika itu pula banyak orang membincangkannya. Tak cukup kalangan pakar pendidikan, kriminal, psikolog, tukang becak pun riuh mengapresiasinya. Kawan-kawanku juga gayeng mengobrolkannya di warung kopi. Masing-masing saling melontarkan pandangan serta analisa sebatas wawasan yang dimilikinya. Saya pun nimbrung dan melontarkan pertanyaan: “Apa sih kependekan dari Jakarta International School?” Kawanku menjawab “JIS” Saya dengan setengah berteriak melontarkan “Naa.... JIS, kan?!!” Kekerasan memang ada, akan tetapi kita selayaknya mengerti bagaimana mengelolanya, meredam, dan menghindarinya. MPA 333 / Juni 2014
61
RAJABKU AIR MATA
Aku merindu Oh Muhammadku…. Dalam gamang yang menderu sifatku Aku tak mampu melukis sejarah Parah Luka Air mata Oh muhammadku Dalam rajabmu aku mengalirkan doa Dengan setangkai bunga membiru dalam abdiku Oh Muhammadku… Aku merindu Dalam deru ombak Dalam gebyar dzkirku Menyebut asmaMu Salamet Reyadi Santri Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Kolor Sumenep dan Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Jurusan PBSI
PENAKU UNTUK JUNJUNGANKU
Sebuah cinta untuk Islam yang sempurna Kau warisi kami sebait kisah Tentang sesuatu beraromakan iman Tentang perjalanan separuh malam Sebuah puisi keyakinan Tentang arti sebuah perjalanan Bukti atas cinta yang manja Rindu yang teramat bertemu Tuhannya Nabiku jauh dari jiwaku Ku resapi atas perjalanan malam ku imani Sebuah kisah Junjunganku yang mampu tajamkan jiwa Hidayah isra’ mengalir membuka hati Diantara dinginnya senja ketika rindu kepada-Nya Tuhanku.. Terimalah khilafku dalam butiran debu dosa Kini ku beranikan.. Kutampakkan rupa..kutampakkan raga Hingga mampu berdiri tegak di atas sajadah cinta Tantiwi Dian Maharani MAN Pesanggaran Banyuwangi 68488
JENAKA
Di tanah negeri harapan Amanah telah berpindah tangan Dan pula dikumandangkan. Namun, setelahnya... Tanpa syukur kepada Sang Pencipta Merekah ruah senyum mereka Tertawa renyah yang tiada hentinya Karena orang-orang memihaknya.
62
MPA 333 / Juni 2014
Kini.... Tutur sebelumnya yang menjanjikan Telah hilang dari pandangan Bak sebuah candaan Bagaimanakah kedepannya? Jika terus saja berjenaka. Rahma Camilia Siswi kelas XI IPA 1 SMAN 1 Blitar
BLUR
butiran kristal bening berguguran menguntai rasa khusyuk dalam doa masihkah aku diterima, mereka bilang harus optimis,tak boleh pesimis ya Rabb...aku malu tak ada dosa yang tak pernah aku lakukan haruskah aku masih optimis jika aku sudah tak mampu membedakan antara irit atau pelit percaya diri atau sombong rendah hati atau putus asa mengalah atau iri hati hadiah atau korupsi cinta atau nafsu putih atau hitam semua jadi terasa samar haruskah aku masih pesimis jika pintu maafMu tak pernah tertutup nyawaku belum Kau cabut nafasku masih berhembus dan kasihMu tak pernah putus ya Rabb..aku pasrah Ya Rabb....aku lelah perlihatkan padaku perbedaan itu agar aku optimis pada RahmatMu Muhtarotun Nafi’ah MAN Nglawak KertosonoNganjuk
SALAM-NYA
Sekilas melingkarkan pelukan didada sesak yang tak berujung Menyalami mentari siang yang tak kunjung pulang Memaksa kaki lumpuh di jalan tak bernada Karena lumpur dusta yang tak pernah ada habisnya Berdiri, berbaju doa berselempang dosa berkerudung kasta Karena ku latih kaki ini berjalan dengan gontai tanpa arah Aku berlari mengejar
entah apa diujung sana Yang tertata dalam hati hanyalah seberkas harap akan dapatkan salam Nya Tangisan salam irama pohon jati bagai tawa menggelegar dengan cacinya Caci atas diri yang sekali waktu goyah karena nafsu angkara Ingin menangis, menjerit sekeras daun-daun jati yang gugur Hanya saja mulut dan hati yang ku punya tak sesuci dirinya Salam-Nya Sepintas seperti rentetan tegur sapa dan musik cobaan Entah ini pelukan atau hanya sekedar sentuhan untuk kembali dihempaskan Merangkak diatas serpihan rasa salah yang tak pernah ku temukan ujungnya Mencoba memeluk dedaunan jati yang gugur, berharap cinta Nya kan turun juga Ainun Rizqi Jl. Batu Raden 1 No 3 Jember kode pos 68101
SAJADAH
Ku pandangi masjid yang agung Laksana pahlawan yang gugur Terukir panjatan doa Mengingatkan atas semua dosa Engkau tempatku bersujud pada-Nya Memohon ampun atas semua dosa Dosa-dosa yang membuatku tak berdaya di hadapan-Nya Membuatku terpukul dan dilema Terpanjatkan doa di hadapan-Mu Tatkala lambang kesetiaanku Tak pernah melalaikan-Mu Sebagai insan yang tak sempurna di hadapan-Mu Tiada hari tanpa ku bersujud di hadapan-Mu Dengan selalu membawa nama-Mu di hatiku Yang tak terlupakan sampai ajal menjemputku Terbentangnya kain sajadah Bergambarkan masjid yang agung nan indah Dengan kain yang melembutkan jiwa Menghapuskan setiap dukalara Berputarnya waktu Mengingatkanku pada-Mu Terbingkaikan dosa pada diriku Untuk selalu sujud dan tunduk di hadapan-Mu Dina Fauziyah Agustina MTs Negeri Gresik Kelas VII U
TTM EDISI 333
BULAN JUNI 2014
PERMOHONAN MAAF Pada TTM No. 322 terdapat kekurangan pemberian nomor. Untuk itu kami menampilkan kembali TTM nomor tersebut. Terima kasih atas perhatiannya.
MENDATAR : 1. Gelar Akademis, setingkat di bawah Doktor 5. Biasanya sebagai kata depan, artinya sendiri 7. Tata Surya dank abut-kabut 8. Enzim/fermen pemecah tepung 9. Batas/tempat berhenti di beberapa permaianan 11. Gelanggang 12. Memisah, membagi 14. Tulis ALGILIK : Tanah yang kadar litany sangat tinggi 15. Perangkat alat musik Jawa 17. Benda bernebtuk bundar, biasanya berjeruji 18. Yang berwenang membuat obat untuk dijual MENURUN : 2. Ketidaknormalan, penyimpangan 3. Alas untuk shalat 4. Senang, gembira 5. Kekal, tidak berkesudahan 6. Pendapat, pikiran, pendirian 7. Hasil geseran dua benda secara berulang 9. Bangun dari tidu, duduk 10. Tidak percaya adanya Tuhan 12. Barang untuk membatasi pekarangan tanah, rumah, kebun dsb nya 13. Berbagai macam, berjenis-jenis 16. Lawannya kosong
KUPON
NO : 333
JAWABAN TTM NO.331 Mendatar : 1.BEJANA 4.NADA 6.GALA 8.ANARKI 10.DIA 11.NABI 13.ASTA 15.ALIM 17.ASIH 19.DIR 20.ALAMAT 22.AKAR 24.DAUR 25.ALMARI Menurun : 1.BALADA 2.JALA 3.ANGIN 4.NOL 5.ANDA 7.ADIL 9.RUAS 12.BAJA 14.TARA 16.MATERI 18.HARPA 19.DAUD 21.MATA 23.KOR
PERAIH HADIAH TTM NO. 331 1. MIFTAHUL HUDA JL. PERUM JAYA REGENCY BLOK P/26 SEDATI-SIDOARJO 2. ERNA BADRIYATIN MIN SUMBERJATI, KADERMANGAN BLITAR 3. KASMUNI JL. H.S. SULAIMAN RT 02/II BANGSONGAN-KAYEN KIDUL, KEDIRI (64183) 4. NAIMATUL HANIM RT 04 RW 02 NO.9, DS. KAYEN BANDAR KEDUNGMULYO JOMBANG (61462) 5. SIGIT PAMUNGKAS PERUM BUMI MANGLI PERMAI BLOK ID-9, JEMBER
KETENTUAN : 1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya. 2. Jawaban dikirim ke redaksi MPA paling lambat akhir Juni 2014 (cap pos). 3. Peraih hadiah diumumkan pada MPA edisi 335.
MPA 333 / Juni 2014
63
Panggilan : Tata
Panggilan : Indi
TTL : Jember, 08 Desember 2002
TTL : Jember, 13 Agustus 2012
Alamat : RT 2 RW 4. Desa Wirowongso
Alamat : Jl. Puger No.9 Dsn. Krajan RT 2
Kec. Ajung Kab. Jember
RW 8. Ds. Tutul Kec. Balung Kab. Jember
Hobbi : Belajar
Hobbi : Belajar
Cita-cita : Guru Besar dan Sholehah Orangtua : Imam Syafi’i dan NurJannah
Cita-cita : Guru Besar dan sholehah Orangtua : Syaifulloh, S. Pd, M.Pd.I dan Lela Kasif Haereni, S. Pd
Panggilan : Galang
Panggilan : Ayla
TTL : Lumajang, 24 September 2012
TTL : Lumajang,12 Mei 2013
Alamat : Jl Ranuklakah no 94 Ds.Klakah
Alamat : Ds. Ranupakis
Kec. Klakah - Kab. Lumajang Hobi : Manjat Pohon Cita-cita : Jadi anak yang shaleh dan menghafal al-Qur'an
Cita-cita : Menjadi anak yang shalehah Orangtua : Saiful Bahri dan
Wasilatun Nikmah
Ummi Kulsum
Panggilan : Shasa
Panggilan : Farah
TTL : Sragen, 12 Agustus 2008
TTL : Sidoarjo, 21 Pebruari 2009
Kecamatan Sine
Alamat : Jl. Abd Rahman 119 C Pabean
Alamat : Dsn. Banyumeneng/Pendem,
Sedati Sidoarjo (Juanda)
Ds. Pucangan Kec. Ngrambe Kab. Ngawi
Hobi : Mengaji dan belajar
Cita-cita : Polwan Hobi : Berenang dan
Cita-cita : Menteri Kesehatan
mendengarkan cerita
Orangtua : Drs. H. Bahri Supardi, M.Pd.I
Orangtu : Agus Suprianto dan
dan Indah Novita, S.Pd.I
Titin Muryaningsih
MPA 333 / Juni 2014
HOBBI : Makan dan mimik dot
Orangtua : Hari Purwanto dan
Sekolah : BA Aisyiah Sumbersari
64
Kec. Klakah - Kab. Lumajang
Oleh: Fitriah Yuliani*)
N
amaku Rifan. Usiaku sembilan tahun. Sekarang, aku duduk di kelas tiga Madrasah Ibtidaiyah. Hari ini hari Rabu. Aku suka sekali hari Rabu, karena ada pelajaran olah raga. Pak Adi, guru olah ragaku, mengajakku dan temanteman satu kelas ke lapangan belakang sekolah. Pak Adi membimbing kami melakukan pemanasan, seperti menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri, ke atas dan ke bawah, atau memutar. Untuk melemaskan kaki, kami melakukan lari di tempat. Ini sangat menyenangkan.
Setelah lima belas menit melakukan pemanasan, kami pun bersama-sama lari mengelilingi lapangan.Selesai mengelilingi lapangan tiga kali, aku dan teman-teman langsung menuju warung yang berada tepat di samping sekolah. Aku haus sekali. Berlari membuat tubuhku gerah dan berkeringat. Aku berdiri menyaksikan teman-temanku membeli es lilin yang warnanya sangat cerah; ada yang merah, kuning, ungu, dan jingga. Semuanya tampak segar. Membayangkan memakannya membuatku menelan ludah. Aku sudah mengambil dua es lilin ketika sejenak aku teringat pada ibu yang menasehatiku saat mengetahui aku memakan es lilin beberapa hari yang lalu, “Jangan sering makan es lilin yang seperti itu Fan. Itu mungkin mengandung pemanis buatan dan pewarna buatan, nanti kamu bisa batuk.” Tapi aku haus sekali. Aku memutuskan untuk mengabaikan nasehat Ibu dan aku membeli es tersebut, toh aku memakannya di sini, Ibu tidak akan tahu. *** Rasa dingin dan manis es lilin yang meleleh di mulut sangat aku sukai, aku pun membeli es lilin setiap hari, aku tidak memberi tahu Ibu tentang hal itu. Siang ini, ketika aku bermain kelereng dengan Aji, tetanggaku, leherku sakit. Suaraku juga agak serak, rasanya benar-benar tidak enak. Malamnya, ketika aku akan tidur, aku batuk. Batukku terdengar mengerikan dan leherku juga terasa panas. Ibu duduk di sampingku, di tepi ranjang. “Uhuk…uhuk” ”Kaumakan apa, Fan, sampai kau batuk begini?” Tanya Ibu sambil memijat pelan leherku setiap kali aku terbatuk. Aku tidak menjawab pertanyaan Ibu. Ibu memberiku obat batuk dan melumuri leherku dengan minyak angin, agar batukku mendingan dan aku bias tidur dengan nyenyak. Tapi tetap saja, tidurku tak nyenyak. Sesekali aku masih terbatuk. Rasannya benar-benar tidak enak, napas sesak, leher sakit.Ternyata ibu benar, tidak seharusnya aku mengabaikan nasehat Ibu. *) Anggota Forum Lingkar Pena (FLP) Ranting Latee II, Pondok Pesantren An-Nuqayah Putri Daerah Latee II, Kec. Guluk-Guluk Kab. Sumenep Madura
MPA 333 / Juni 2014
65
“AK Parti, Partai Santri yang sukses di Turki yang sekuler” (2)
S
ementara disisi yang lain, ternyata isu “Islamis” tak mempan untuk menyerang apalagi menjatuhkan AK Parti. Lebih-lebih, masyarakat Turki juga cenderung semakin religious. 90 % dari 70 juta warga Turki adalah Musulman (Muslim). Lebih dari 60 % perempuan dewasa Turki, berjilbab. Memahami posisi itu, AK Parti memanfaatkan kemenangannya untuk mengadakan program prioritas dan pembenahan cerdas yang langsung menyentuh kebutuhan warganya. Pembangunan infrastruktur, berupa jalanjalan, bandara, terminal bus antar kota dan provinsi, area industri, akses dan fasilitas pariwisata, dan pelabuhan sangat digairahkan. Pembangunan ekonomi terus dipacu, sehingga tumbuh konsisten pada kisaran 7,4 % – 8,9 %. Inflasi mengempis hingga dibawah dua digit (9,9 % pada 2004) atau 2 tahun setelah AK Parti memerintah. Kebijakan menumental Erdogan untuk mendekatkan Turki dengan “dunia impian” Uni Eropa, adalah dengan melakukan sanering mata uang lira. Yaitu memangkas enam nol lira. Jadi 1.000.000 lira sama dengan 1 yeni Turk lirasi (YTL) atau lira Turki baru. Nilai yang baru itu lebih pantas karena sejuta lira lama tak cukup untuk ongkos semir sepatu. Untuk ongkos semir sepasang sepatu perlu dua juta lira lama. Tentu saja dengan kebijakan sanering itu, jumlah jutawan dan milyader Turki merosot tajam. Dulu naik angkutan umum saja harus membawa uang berjuta-juta lira. Kini tak gampang jadi jutawan. Sebab nilai YTL 1, kira-kira menjadi
66
MPA 333 / Juni 2014
0,5 euro. Selain piawai mengelola isu sensitive terkait isu “Islamis”, prestasi ekonomi pemerintahan duet tokoh AK Parti, Presiden Abdullah Gul dan PM Recep Tayyip Erdogan, mengesankan dunia. Meskipun kebanyakan lembaga, masih menyebut Turki sebagai negara berkembang, CIA menyatakan bahwa Turki termasuk negara maju. Majalah ekonomi terkemuka, The Economist, menjuluki AK Parti sebagai partai yang paling sukses sepanjang sejarah Turki, yang merdeka sejak 1923 itu. Bahkan, boleh jadi mereka merupakan partai “santri” tersukses di dunia. Meskipun menolak disebut partai Islam, pimpinan utama partai itu menegaskan bahwa dirinya “santri” dan aktivis Islam. Kedua pimpinan AK Parti (yang juga Presiden dan PM) dikenal sebagai Muslim yang taat. Erdogan adalah lulusan madrasah (imam hatip), tetap terbuka meng-ekspresikan ketaatannya sebagai Muslim. Isterinya berjilbab, juga isteri Gul. Ternyata “Partai Santri” itu telah mampu mewujudkan kemakmuran ekonomi bagi warganya, bukan hanya di tengah gencarnya serangan isu politik sensitive dari lawannya; tetapi juga justru berada dilingkungan negara Turki yang ketat sekulernya itu. Barangkali tidak berlebihan bila dikatakan bahwa AK Parti, adalah profil sebuah partai santri yang bersih dan terus beramal shaleh bagi bangsa dan negaranya yang patut diteladani. (diangkat dari santri eropa rahman budijanto Surabaya jaringpena 2008 ) •Ahar