KHUTBAH IDUL FITRI Oleh: Dr. H. Ali Imron, M.Pd, M.Si Disampaikan ba’da sholat ‘Idil Fitri di Lapangan Lanal Pangkalan TNI Angkatan Laut Malang Jawa Timur, Jum’at, 10 September 2010.
Hadirin jamaah sholat idul Fitri yang dimulyakan oleh Alloh.
Patutlah kiranya, jika pada kesempatan yang berbahagia ini, kita memanjatkan rasa syukur kehadirat Alloh SWT. Karena atas perkenan dan karunia-Nya, kita semua bisa mengikuti sholat idul fitri, dengan berjamaah. Sholawat dan salam, semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW. Yang telah membawa ummat manusia dari jalan kebodohan, menuju ke jalan yang terang berderang: jalan yang tegak; jalan yang lurus; jalan diridloi oleh Alloh SWT. Hadirin jamaah idul fitri, rohimakumulloh. Perkenankanlah, saya mengajak kepada diri saya sendiri, dan kepada hadirin, untuk senantiasa bertaqwa kepada Alloh SWT. Menjalankan apa yang diperintahkan oleh Alloh, dan menjauhi larangan-Nya. Sungguh, ketaqwaan kita kepada Alloh inilah, yang akan menghantarkan kita menjadi orang yang mulya dalam pandangan Alloh. Sebagaimana firman Alloh dalam Surat Al Hujrat ayat 13:
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Alloohu akbar-alloohu akbar- alloohu akbar wa lillaahil hamdu. Oleh karena manusia yang paling mulya dalam pandangan Alloh, adalah manusia yang paling bertakwa, maka Alloh SWT membuat berbagai macam instrumen agar hamba-hamba-Nya senantiasa bertaqwa kepada-Nya. Salah satu intrumen yang dipilihkan oleh Alloh sendiri, adalah melalui pensyariatan shoum (puasa). Sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al-Baqoroh 183:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. Oleh karena itulah hadirin, disyariatkannya puasa Romadlon ini, mengandung hikmatuttasyri’ yang luar biasa. Alloh menghendaki, agar hamba-hamba-Nya dapat menggapai derajat kemulyaan yang sesungguhntya. Derajat kemulyaan di hadapan Al-Kholiq, atau Sang Pencipta. Alloohu akbar-alloohu akbar- alloohu akbar wa lillaahil hamdu.
Hari raya idul fitri adalah hari raya yang menandai kemenangan kita melawan musuh besar, yang berada di dalam diri kita. Ialah hawa nafsu. Selama sebulan penuh kita ditempa lewat ritual puasa: menahan nafsu makan, minum, dan seluruh perkara yang membatalkan ibadah puasa. Bahkan kitapun juga tidak melakukan perbuatan tercela, karena menyebabkan hilangnya pahala puasa. Dan, setelah kita berhasil menaklukkan nafsu kita inilah, kita layak beridul fitri, yang berarti: kembali kepada kesucian. Kembali kepada kemenangan. Kembali kepada keadaan sebagaimana kita pertama kali diciptakan. Dalam Surat Attiin ayat 4 dan 5, Alloh berfirman:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.
Sayyidinaa Ali Karromallohu wajhah, pernah ngendiko dalam syairnya: Bukanlah hari raya, orang yang sekedar ganti baju baru. Tapi baru disebut hari raya, jika ketaatannya kepada Alloh semakin bertambah. Bukanlah hari raya, orang yang sekedar ganti kendaraan baru. Tapi baru disebut hari raya, jika dosa-dosanya diampuni oleh Alloh SWT. Alloohu akbar-alloohu akbar- alloohu akbar wa lillaahil hamdu. Syahru romadlon (bulan romadlon) kerap disebut syahrul rohmah (bulan penuh rahmat). Aneka hidangan lezat, dengan berbagai menu menarik dihidangkan oleh Alloh SWT. Setiap menu lezat yang ditawarkan oleh Alloh, mengandung gizi dan nutrisi ruhani tingkat tinggi. Oleh karena itu, mereka yang diberi taufiq, hidayah dan ma’unah oleh Alloh, akan mengapresiasi Romadlon dengan optimal. Ia tidak akan membuang kesempatan emas (gold opportunity) yang datang hanya sebulan dalam setahun. Karena itu, Rosululloh SAW mengingatkan melalui sabdanya. “ Andaikan ummatku tahu, apa yang berada di bulan romadlon, niscaya mereka akan berharap agar seluruh bulan dijadikan romadlon semua”.
Mengapa minta seluruh waktu dijadikan romadlon semua? Karena di bulan Romadlon inilah, grasi atas dosa-dosa diberikan oleh Alloh. Remisi atas segala kesalahan banyak diberikan oleh Alloh. Bahkan Alloh merehabilitasi manusia-manusia yang berdosa, menjadi hamba-hamba-Nya yang sholih. Dalam sebuah hadits disebutkan: “Barang siapa yang mau menghidupkan Romabdlon dengan keimanan dan penuh pengharapan, niscaya Alloh akan mengampuni dosa-dosa hamba di masa lalu”. Tidak hanya itu, Alloh melipatgandakan pahala 70 sampai dengan 700 kali kepada hambanya yang mau beribadah kepada-Nya. Pahala sholat dilipatgandakan, pahala shodaqoh dilipatgandakan. Pahala amal dilipatgandakan. Oleh karena itu, sepatutnya, di bulan Romadlon ini, banya orang yang berburu pahala yang dijanjikan oleh Alloh. Mohon maaf hadirin, ketika super market dan hypermarket menawarkan diskon, beli satu dapat dua, sudah begitu banyak yang menyerbu meskipun mide night sale (jual di tengah malam). Sementara di bulan Romadlon, Alloh telah melipatgandakan jauh sekali di atas supermarket dan hypermarket. Dan, hanya mereka yang mengerti, yang mau berburu fadlilah-fadlilah yang telah diberikan oleh Alloh. Bahkan di bulan romadlon, juga ada hadiah utama super besar berupa lailatul qodar, ialah sebuah malam yang nilainya lebih baik dibandingkan dengan seribu bulan. Siapa pun yang beribadah di malam kemulyaan ini, nilainya lebih di baik dengan beribadah lebih dari seribu bulan. Hadirin jamaah sholat idul Fitri yang dimulyakan oleh Alloh. Di dalam sebuah hadits qudsi disebutkan: “Ketika dikau usai puasa romadlon . Dan kemudian keluar untuk sholat idil fitri. Alloh berfirman seraya berbangga kepada para malaikat-Nya: ‘Wahai Malaikat-malaikatk-Ku. Setiap yang beramal pasti mengharapkan pahalanya. Dan hamba-hamba-Ku yang telah berpuasa sebulan penuh, dan kini sholat hari raya, pasti meminta pahalanya. Oleh karena itu, Saksikanlah Malaikatku. Sesungguhnya Aku, telah mengampuni mereka. Dalam sebuah hadits qudsi juga dinyatakan: “Wahai ummat Muhammad. Kembalilah kamu ke rumahmu masing-masing. Sungguh kesalahanmu telah diganti dengan kebajikan. Maka bangkitlah engkau, karena engkau telah mendapatkan ampunan”. Oleh karena itu, hadirin, Rosululloh SAW merekomendasikan hal-hal yang patut kita amalkan ketika idul fitri datang. Yaitu, “ usahakan dengan sungguh-sungguh pada hari raya. Di dalam shodaqoh, berbuat baik dan kebajikan. Seperti sholat, zakat, tasbih dan tahlil. Maka sesungguhnya di hari raya, Alloh mengampuni dosa-dosa dikau., dan mengabulkan do’a-doa dikau. Di hari raya idul fitri, Alloh melihat dikau, dengan pandangan kasih sayang.
Alloohu akbar-alloohu akbar- alloohu akbar wa lillaahil hamdu. Apa yang patut kita perbuat di hari raya ‘idul fitri ini. Pertama, kita tetap berdo’a, semoga kita dipertemukan dengan romadlon yang akan datang. Kita berkomitmen untuk menghidupkan romadlon yang akan datang; dengan ibadah puasa; dengan zakat fitrah dan maal; dan dengan infaq dan shodaqoh; dan dengan qiyaamullail. Kedua, kita isi hari raya ini dengan banyak bermunajat kepada Alloh, berbuat baik kepada diri, sesama, bangsa dan negara. Ketiga, untuk melebur dosa kita dengan sesama manusia, kita saling bermaafan. Kita silaturraohim dengan sesama; dan kita optimalkan berbagai macam teknologi informasi (hp, face book, e-mail) dan peralatan komunikasi yang lain) untuk saling minta maaf dan saling memaafkan, serta saling mengucapkan selamat idul fitri. Keempat, kita jaga, apa yang sudah kita capai di bulan romadlon, jangan sampai sirna oleh dosa-dosa baru, dan oleh kesalahan-kesalahan baru. Kita jaga prestasi kesucian yang kita perjuangkan selama romadlon dan hari raya ini., agar kita menjadi hamba-hamba-Nya yang terpilih.