Obyek Wisata Pantai Tirto Samudra berpotensi Meningkatkan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nofia Farida (08130043) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Penulisan Skripsi ini dilatarbelakangi oleh adanya suatu lokasi wisata di Kabupaten Jepara yang merupakan salah satu obyek wisata andalan Kabupaten Jepara. Alasan pemilihan judul adalah peneliti ingin mengetahui tentang potensi obyek wisata dalam meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Bandengan. Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi masyarakat di sekitar obyek wisata, apakah obyek wisata berpotensi meningkatkan kehidupan sosial ekonomi dan apakah peran pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Bandengan Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi masyarakat di Kelurahan Bandengan, untuk mengetahui bagaimana pantai Tirto Samudra berpotensi meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Bandengan, dan untuk mengetahui peranan Pemerintah Daerah dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Manfaat penelitian ini adalah (1) memberikanmasukan kepada Pemerintah Kabupaten Jepara. (2) memberikan sumbangan pustaka kepada IKIP Veteranan Semarang. Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah (1) metode observasi, (2) metode wawancara, (3) dokumentasi. Sedang responden yang dipergunakan adalah (1) pengunjung obyek wisata pantai Tirto Samudra, (2) pedagang, (3) masyarakat sekitar dan (4) pengelola obyek wisata. Sasaran penelitian adalah Obyek wisata Pantai Tirto Samudra Kelurahan Bandengan Kecamatan Jepara kabupaten Jepara. Metode analisis data menggunakan deskriptif analisis. Hasil analisis data bahwa potensi obyek wisata Pantai Tirto samudra (1) memiliki konsep keterjangkauan, (2) lokasi wisata tidak hanya mengandalkan keindahan alam tetapi juaga sarana dan prasarana, (3) masyarakat sudah bisa menerima kehadiran Obyek wisata Pantai Tirto Samudra, (4) potensi yang dimiliki sudah bisa dimanfaatkan sepenuhnya, (5) terjadi peningkatan pendapatan karena adanya obyek wisata. Sarannya adalah : (1) Agar Pemerintah Kelurahan Bandengan mampu membina masyarakatnya agar dapat memanfaatkan potensi pantai Bandengan semaksimal mungkin tetapi tidak merusak dan tetap menjaga kelestariannya, (2) Diharapkan supaya pengelola pantai Bandengan dapat melakukan promosi-promosi yang lebih besar supaya semakin banyak masyarakat yang tahu pantai Bandengan, (3) Masyrakat Bandengan agar dapat memanfaatkan potensi dari pantai Bandengan dengan sebaik mungkin dan menjaga kelestarian pantainya agar tetap nyaman. Kata Kunci : Pantai Tirto Samudro, sosial ekonomi, masyarakat PENDAHULUAN Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang mendapatkan karunia Tuhan berupa sumber daya alam yang melimpah. Sebagai wujud syukur atas karunia Tuhan, maka bangsa Indonesia berkewajiban mengelola sumber daya alam tersebut untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Serta menjaga kelestarian sumber daya alam tersebut.
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
21
Sember daya alam yang melimpah merupakan modal dasar pembangunan Indonesia. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam memerlukan penanganan yang cermat sehingga tidak justru merusak sumber daya tersebut. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam meliputi bidang pangan, industri, pariwisata, dan sebagainya. Pariwisata merupakan sektor yang mempunyai potensi yang menjanjikan dalam bidang kesempatan kerja, kesempatan berusaha, serta kesempatan mendapatkan devisa negara dan pengembangan daerah. Sehingga beberapa daerah menjadikan pariwisata sebagai program unggulan dalam pengembangan daerahnya. Salah Satu obyek wisata yang cukup digemari masyarakata adalah pantai. Pantai adalah sebuah wilayah yang menjadi batas antara lautandan daratan, bentuk pantai berbeda-beda sesuai dengan keadaan, proses yang terjadi di wilayah tersebut, seperti pengangkutan, pengendapan dan pengikisan yang disebabkan oleh gelombang, arus, angin dan keadaan lingkungan disekitarnya yang berlangsung secara terus menerus, sehingga membentuk sebuah pantai. Pantai dalam bahasa inggris pantai adalah 'coast' yang menurut kamus Cambridge, coast bermakna 'the land next to or close to the sea' artinya daratan yang berdekatan dengan laut. Sementara dalam kamus Bahasa Indonesia pantai artinya tepi laut atau pesisir. Dalam tataran praktis pantai bisa memiliki pengertian yang berbeda-beda. Sebagian berpendapat bahwa pantai adalah suatu daratan yang berbatasan langsung dengan laut menjorok ke dalam hingga pengaruh pasang surut air laut tidak terasa. Dengan definisi ini, lebar atau daerah pantai bisa berbeda-beda tiap daerah tergantung dari tinggi nya pasang surut di daerah tersebut. Untuk daerah landai dengan pasang surut yang tinggi, lebar pantai bisa puluhan kilometer. Sebaliknya, untuk daerah yang curam atau bahkan pantai berbatu (cliff), daerah pantai mentok sampai pada ujung cliff tersebut. Salah satu kota yang terkenal dengan pantainya adalah Kota jepara, Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan ibukotanya adalah Jepara. Kabupaten ini terletak pada posisi 110° 9’ 48’,02” sampai 110° 58’ 37,40” Bujur Timur, dan 5° 43’ 20,67” sampai 6° 47’ 25,83” Lintang Selatan. Disebelah Barat dan Utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Pati sedangkan disebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten demak. Kabupaten Jepara memiliki luas mencapai ±100.413.189 Ha, yakni dengan pembagian wilayah menjadi 16 kecamatan dan 194 Desa. Salah satu obyek wisata alam yang terkenal di Jepara adalah Pantai Tirto Samudra atau yang lebih dikenal oleh masyarakat umum dengan sebutan pantai Bandengan ini terletak 7 km sebelah Utara dari pusat kota. Pantai dengan pasir putih dan air yang jernih ini merupakan salah satu obyek wisata favorit masyarakat Jepara. Bahkan pada masanya dulu RA. Kartini juga sering berkunjung kepantai ini untuk menikmati matahari terbenam dan indahnya pemandangan lautnya. Kawasan obyek wisata yang lahannya cukup luas ( ± 16 hektar ) dan sebagaian besar ditumbuhi rerimbunan pohon –pohon pandan ini memang cocok untuk kegiatan remaja seperti berkemah, volley JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
22
pantai, sepeda santai atau kegiatan-kegiatan serupa lainnya. Selain itu pula di dalam area obyek wisata ini sering digunakan sebagai ajang moto cros dan festifal layang-layang baik regional, nasional maupun international. Obyek wisata ini dapat dijangkau dengan mudah dengan kendaraan umum, sebab sudah tersedia prasaranan jalan aspal yang cukup memadai dan ada angkutan kota yang langsung menuju lokasi. Apalagi sekarang ini telah dibangun jalan tembus dari area stadion Gelora Bumi Kartini sehingga jarak tempuhnya semakin dekat. Selain itu juga, di kawasan pantai Bandengan ini tersedia berbagai fasilitas untuk para pengunjung agar merasa nyaman. Tersedia berbagai wahana bermain, restoran, tempat mandi atau bilas, penyewaan tikar, ban pelampung, kano, hingga wahana-wahana lainnya . Sementara itu dikisahkan pula, bahwa obyek wisata pantai Bandengan memiliki kaitan erat dengan legenda asal usul kepulauan Karimunjawa. Dalam legenda disebutkan bahwa karena terdorong rasa prihatin akan perilakuanaknya yang nakal, maka Sunan Muria memerintahkan puteranya yaitu Amir Hasan pergi ke Utara menuju sebuah pulau yang nampak kremun-kremun dari puncak Gunung Muria. Kepergian ini dengan tujuan memperdalam sekaligus mengembangkan ilmu agama. Kelak pulau yang di tuju itu dinamakan Karimunjawa. Dalam perjalanan itu sampailah Amir Hasa di pantai yang banyak terdapat paya-paya dan ikan bandeng. Sampi sekarang tempat itu dinamakan Desa Bandengan dan Pantai yang terletak di desa itu disebut pantai Bandengan. Dengan berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat, yakni secara ekonomis, sosial dan budaya. Begitu halnya dengan sektor wisata di kota Jepara diharapkan dapat meningkatkan lapangan kerja, kesempatan berusaha, dan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ). Terutama kesempatan bagi masyarakat di sekitar pantai Tirto Samudra sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat di sekitar pantai.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pariwisata Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain bersifat sementara dan dilakukan secara perorangan atau kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu. Pengertian Kehidupan Ekonomi Masyarakat Kehidupan ekonomi masyarakat adalah tata cara yang dilakukan oleh sebagian kelompok atau kesatuan hidup manusia yang berusaha mengatur diri mereka untuk mencukupi berbagai kebutuhan dalam hidupnya sehingga mencapai kesejahteraan atau kemakmuran. Faktor yang mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat antara lain: 1) Mata pencaharian penduduk terdiri dari petani, pedagang, pegawai, karyawan, buruh industri, dan lain – lain. 2) Tersedianya lapangan usaha atau lapangan kerja bagi masyarakat. JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
23
3) Keadaan dan kondisi geografis masyarakat. 4) Sumber daya alam dan sumber daya manusianya. 5) Banyak dan sedikitnya jumlah industri – industri yang ada di
masyarakat.
6) Kemajuan – kemajuan IPTEK di masyarakat. 7) Tersedianya berbagai fasilitas sosial yang tersedia di masyarakat. 8) Tingkat penghasilan dan pendapatan ekonomi masyarakat. 9) Tingkat kesejahteraan masyarakat.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, pendekatan kualitatif bertujuan untuk mengungkapkan gejala-gejala secara holistikkontekstual (menyeluruh dan sesuai konteks) melalui pengumpulan data dari latar alami sebagai sumber instrumen kunci peneliti itu sendiri. Lokasi Penelitian Lokasi yang menjadi obyek penelitian ini Pantai Tirto Samudra, Kelurahan Bandengan, dan masyarakat sekitar Bandengan. Subyek dan Informan Subyek adalah pelaku, sebagai subyek dalam penelitian ini adalah Pengelola obyek wisata, pengunjung, pedagang di area obyek wisata, Pegawai Kelurahan Bandengan, dan masyarakatdi Kelurahan Bandengan. Informan adalah sumber data yang berupa orang.Orang yang dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan keterangan yang diperlukan untuk melengkapi atau memperjelas jawaban dari responden.Dalam penelitian ini informan yang dimaksud kadang juga bertindak sebagai responden.Untuk keabsahan informasi maka tidak cukup bila informasi didapat dari satu informan saja, untuk itu perlu diambil informasi dari beberapa informan yang memahami tentang subyek yang dimaksud. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara mendalam (in-dept interview) Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberi jawaban atas pertanyaan. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak terstruktur atau wawancara bebas terpimpin, yaitu wawancara dengan membuat pedoman pertanyaan yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki jawaban yang luas.Wawancara ini dapat dikembangkan apabila dianggap perlu agar mendapat informasi yang lebih lengkap, atau dapat pula dihentikan apabila dirasakan telah cukup informasi yang didapatkan atau diharapkan. JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
24
2. Observasi Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Dalam penelitian ini menggunakan metode observasi langsung yaitu obyek wisata Pantai Tirto Samudra, Kelurahan Bandengan, Dinas Pariwisata Jepara, danpedagang di kawasan pantai. Pengamatan dilakukan sendiri secara langsung di tempat yang menjadi objek penelitian. 3. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara memperoleh data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, paper, lager, agenda dan sebagainya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Lokasi Pantai Tirto Samudra Pantai Tirto Samudra terletak dipesisir pantai dengan topografi yang relatif datar, dan terletak pada kawasan budidaya.keluragan yang terletak di sebelah Barat Daya Kota Jepara .berbatasan langsung dengan desa kedungcino dan desa kuwasen. Diskripsi Pantai Tirto Samudra Pantai Tirto Samudra merupakan obyek wisata yang tergolong sudah cukup lama di Kabupaten Jepara. Obyek wisata ini sudah dikelola oleh pemerintah Kota Jepara sejak tahun 1998. Dan menjadi salah satu obyek wisata andalan Kota Jepara selain Pantai Kartini. Tidak hanya wisatawan dari Kota Jepara saja, tetapi Pantai Tirto Samudra ini juga sering sekali dikunjungi oleh wisatawan dari luar Kota Jepara. Misalnya wisatawan dari Kudus, Demak, Pati bahkan tidak jarang wisatwan-wisatawan dari luar Propinsi pun mengunjungi obyek wisata ini. Pantai Tirto Samudra mempunyai pemandangan yang indah utamanya pada sore hari ketika menjelang matahari terbenam. Pemandangan ini diperindah dengan tampaknya pulau panjang dikejauhan pantai. Sehingga layak jika pantai Tirto Samudra dianggap mempunyai potensi wisata yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar pantai. Dengan biaya masuk yang dibebankan kepada pengunjung sebagai berikut : Berdasarkan peraturan daerak Kabupaten Jepara tentang retribusi tempat rekreasi atau wisata tanggal 30 Desember 2010 Pengunjung : Senin s/d jum’at Anak-anak
: Rp. 2.000,-
Dewasa
: Rp. 3.000,-
Sabtu s/d minggu dan hari libur Anak-anak
: Rp. 3.000,-
Dewasa
: Rp 5.000,JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
25
Kendaraan : Sepeda motor
: Rp. 1.000,-
Sedan, jeep dan sejenisnya
: Rp 2.500,-
Mini bus
: Rp 5.000,-
Infra Struktur Infra Struktur yang telah ada di Obyek Wisata Pantai Tirto Samudra sekarang sudah sangat menunjang, antara lain berupa : a. Transportasi Jringan transportasi menuju Obyek Wisata Pantai Tirto Samudra berupa jalan masuk lokasi sepanjang 3 km dari jalan raya Jepara Mlonggo. Jalan lain yaitu melalui depan Stadion Gelora Bumi Kartini yang lebih dekat dengan pusat Kota Jepara. Dengan jalan yang tergolong bagus dengan sistem jalan aspal dan hotmix. b. Jaringan Listrik Jaringan listrik menuju Pantai tirto Samudra telah terpasang menggunakan listrik PLN yang menggunakan kabel udara. Dengan adanya jaringan listrik ini kawasan pantai telah mendapatkan penerangan listrik. c. Jaringan Air Bersih Jaringan air bersih dikawasan ini masih menggunakan air dari sumber bawah tanah misalnya saja sumur. Sehingga hampir seluruh fasilitas yang menggunakan air bersih seperti WC umum, tempat bilas, warung dan sebaginya masih menggunakan air dari sumber berbeda. d. Lapang Parkir Area parkir di lokasi wisata berukuran 50 kali 25 meter. Lapangan parkir ini cukup luas untuk ukuran parkir wisatawan lokal dengan biaya yang dibebebankan kepada pengunjung sebesar Rp 3000. Fasilitas Wisata a) Sarana Bermain Sarana bermain yang terdapat di pantai Tirto Samudra lebih mengarah pada permainan air, misalnya kano, jet ski dan banana boat. Walaupun ada juga beberapa sarana bermain untu darat seperti ATV mini dan kereta wisata. Tarif yang diberikanpun tidak terlalu besar, seperti sebagai berikut : a. Sewa kano : kecil ( Kapasitas 1 0rang ) Rp. 10.000 Max 2 Jam Besar ( Kapasitas 3 orang ) Rp. 20.000 Max 2 Jam Sewa Jetski ( Kapasitas 2 orang ) Rp. 120.000 / 15 Menit
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
26
b. Banana boat Rp. 30.000/orang Kecil ( Kapasitas 5 orang) Besar (Kapasitas 10 orang ) c. ATV Mini Rp. 20.000 / 30 Menit d. Kereta wisata : Rp 3.000 Sehingga jika pengunjung bebas untuk memilih permainan apa yang ingin mereka mainkan, bisa permainan air maupun permainan darta. b) Wisata Bahari Untuk memberi layanan bidang wiasta bahari dibangun dermaga untuk wisatawan. Bagi pengunjung yang ingin menikmati perjalan lautdapat naik perahu dari dermaga ke Pulau Panjang dengan jarak tempuh sekitar 15 menit dari pantai. Dengan biaya sewa kapal Rp. 10.000 per orang. c) Fasilitas Umum Fasilitas umum yang disediakan oleh pengelola obyek wisata Pantai Tirto Samudra berupa Kamar mandi dan WC umum. Kamar mandi dipergunakan oleh pengunjung untuk “ bilas “ setelah mereka mandi atau bermain air laut. WC umum sangat penting untuk memenuhi hajat para pengunjung obyek Wisata Potensi dalam Meningkatkan Kehidupan Ekonomi Sosial Masyarakat Karenapada hakekatnya pariwisata adalah berpergian kesuatu tempat dengan maksud dan tujuan tersendiri. Adapun dorongan darikepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar. Menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990, menyebutkan bahwa obyek wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. Dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran orang untuk berwisata bisa dikategorikan sebagai obyek wisata. Selain itu M. Ngafenan dalam Hari Karyono juga menyebutkan jika segala sesuatu yang dapat menimbulkan daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjunginya bisa dikategorikan sebagai obyek wisata. Pantai Bandengan digolongkan sebagai obyek wisata alam, karena obyek wisata ini lebih mengutamakan keadaan alamnya. Dengan pasir putih dan laut biru, pantai Tirto Samudra yang lebih dikenal dengan pantai Bandengan karena letaknya di kelurahan Bandengan ini merupakan salah satu daya tarik dari kota Jepara. Hal tersebut kemudian memicu adanya suatu potensi dari masyarakat untuk menmbuka suatu lapangan pekerjaan baru dari adanya obyek wisata tersebut. Dengan demikian maka akan tercipta suatu kondisi diaman masyarakat disekitar obyek wisata tersebut dapat memanfaatkan peluang serta potensi yang tercipta menjadi suatu kelebihan tersendiri yang diberikan oleh Pantai Bandengan. Keuntungan yang didapat oleh warga bukan hanya dari segi ekonomi saja tetapi juga dari segi sosial dimana banyak orang baik dari luar kota Jepara maupun dari dalam kota Jepara sendiri yang mengenal Kelurahan Bandengan sebagai kawasan wisata. JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
27
Hal tersebut menguntungkan karena semakin banyak orang yang tahu maka akan semakin banyak pelaku wisata yang melakukan kunjungan wisata ke obyek tersebut. Karena banyaknya potensi yang diberikan maka sebagian warga masyarakat kemudian menggantungkan kehidupan ekonomi mereka dari berjualan di lokasi. Keadaan tersebut menjadikan pantai Tirto Samudra ini juga sebagai tumpuan hidup untuk sebagian masyarakat di kelurahan Bandengan yang menggantungkan kehidupan mereka dari berjualan di area pantai. Karena obyek wisata Pantai Tirto Samudra memberikan peluang kerja bagi sebagian masyarakat Kelurahan Bandengan dari sektor perdagangan. Perdagangan dilokasi wisata dapat dibedakan menjadi : 1. Pedagang Tetap Pedagang tetap yaitu pedagang yang membuka kios dan warung di lokasi wisata. Pedagang tetap meliputi penjual makanan khas dan cendera mata serta kebutuhan lain wisatawan. Jumlah pedagang tetap di lokasi wisata Pantai Tirto Samudra berkisar 35 orang, baik dari masyarakat Bandengan sendiri maupun dari luar Bandengan. Mereka biasanya datang untuk berjualan di lokasi wisata antara pagi sampai petang ( kira-kira pukul 18.00 ). 2. Pedagang Tidak Tetap Pedagang tidak tetap pada lokasi wisata yaitu pedagang kaki lima dan pedagang asongan. Pedagang ini ada yang menggelar dagangannya setiap hari dan ada yang hanya datang pada waktu ramai pengunjung. Hal ini disebabkan karena pada waktu sepi jumlah pedagang dan pengunjung berimbang sehingga tidak efesien berdagang. Sehingga jumlah pedagang kaki lima dan asongan sulit untuk didata secara pasti. Pedagang kaki lima lebih banyak menjajakan makanan dan mainan anak-anak ketimbang yang lain. Sedang pedagang asongan lebih banyak menjajakan makanan dan minuman ringan. Keberadaan pedagang ini belum teratur sehingga belum dapat diorganisir secara lebih teratur. Secara umum perekonomian masayarakar Bandengan Kecamatan Jepara ditunjang dari sektor pertanian, perdagangan, jasa dan industri. Kelurahan Bandengan yang merupakan daerah pantai dan merupakan bagian dari Kecamatan Jepara mempunyai penyangga utaman ekonomi sektor pertanian dan jasa industri. Sebagian besar warga menggantungkan hidupnya dari menjadi buruh tani dan buruh swasta. Hampir sebagian warga Bandengan menggantungkan kehidupannya dari sektor perdagangan ini.Menurut penuturan dari Ibu Gipah, seorang pemilik rumah makan dipinggir pantai Bandengan. Biasanya setiap hari libur rumah makanya selalu penuh pengunjung dengan omset bisa mencapai Rp. 2.000.000 sehari. Beliau menuturkan kalau Pantai Bandengan merupakan tempatnya mencari makan dan memberikan lapangan pekerjaan untuk para karyawannya. Karena dari pantai ini beliau bisa memperkerjakan lebih dari 5 orang pegawai untuk melayani para pelanggannya setiap hari. Oleh karena itu, jika bagi senbagian orang pantai Bandengan adalah tempat rekreasi yang JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
28
menyenangkan tapi bagi ibu Gipah dan hampir seluruh pedagang di kawasan Pantai Bandengan . Pantai Bandengan adalah lapangan pekerjaan dan tempat mencari nafkah ( Hasil wawancara, Gipah, 20 Juni 2012 ). Dari hasil wawancara diatas dapat terlihat jika pantai Bandengan memang memiliki potensi bagi warganya. Maka dari itu sektor pariwisata seperti Pantai Bandengan ini perlu mendapat perhatian tersendiri bagi Pemerintah setempat. Karena selain bisa mendatangkan devisa bagi Pemerintah daerahnya obyek-obyek wisata seperti Pantai Bandengan dan yang lainya bisa mendatangkan keuntungan bagi masyarakatnya. Karena pariwisata merupakan sektor industri modern yang dapat mendatangkan devisa bagi suatu daerah apabila sektor yang satu ini dikembangkan secara optimal dengan pengelolaan yang prima dari semua pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat. Menururt bapak Jarwono selaku manager pengelola dari obyek wisata Pantai Tirto Samudra, beliau mengemukakan bahwa sudah ada campur tangan yang maksimal dari pemerintah Kota Jepara dalam hal pengelolaan dan pengembangan obyek wisata ini, agar Pantai Bandengan semakin maju dan banyak dikunjungi. Beliau juga mengakatakan jika memang tidak mudah untuk membuatnya sempurna tetapi pemerintah Kota Jepara terutama Dinas Pariwisata Jepara berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan Pantai Tirto Samudra semakin nyaman dan indah. ( Hasil Wawancara, Jarwono, 14 Juli 2012 ) Hal ini dapat dibuktikan dari jumlah wiatawan yang berkunjung ke obyek Wisata Pantai Tirto Samudra semakin meningkat tiap tahunnya. Peningkatan tersebut dapat terlihat melalui tabel berikut. Pada tahun 2009-2011 terhitung pantai Bandengan dikunjungi oleh wisatawan sebagai berikut : Tabel 1. Jumlah pengunjung pantai Bandengan tahun 2009-2011 Kunjungan Tahun 2009 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Total Pertahun
Kunjungan 86.285 86.113 73.675 87.135 89.059 82.780 73.454 87.933 81.356 75.766 89.414 88.465
Jumlah 86.285 86.113 73.675 87.135 89.128 82.780 73.472 87.974 81.356 75.767 89.456 88.498 1.035.431
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
29
Tabel 2. Jumlah pengunjung pantai Bandengan tahun 2009-2011 Kunjungan Tahun 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Total Pertahun
Kunjungan 86.345 86.176 73.690 87.200 89.435 82.890 73.987 87.098 81.134 75.768 89.465 88.895
Jumlah 86.345 86.176 73.690 87.200 89.435 82.890 73.987 87.098 81.134 75.768 89.465 88.895 1.097.492
Tabel 3. Jumlah pengunjung pantai Bandengan tahun 2009-2011 Kunjungan Tahun 2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Kunjungan Jumlah Januari 86.285 86.285 Februari 86.113 86.113 Maret 73.675 73.675 April 87.135 87.135 Mei 89.059 89.128 Juni 82.780 82.780 Juli 90.454 90.472 Agustus 87.933 87.974 September 81.356 81.356 Oktober 88.766 88.767 Nopember 89.414 89.456 Desember 88.465 88.498 Total Pertahun 1.206.084 Berdasarkan data di atas Jumlah Kunjungan Pantai Tirto Samudra mengalami peningkatan
setiap tahunnya, sehingga hal ini berpengaruh juga terhadap pendapatan ekonomi masyarakat Bandengan, Seperti : juru parkir dan pedagang. Menururt dari penuturan Pak Arifin selaku juru parkir di lokasi Pantai Bandengan. Beliau menuturkan jika omset dari tempat parkirnya cukup menjanjikan. Meskipun tidak selalu ramai dan dengan tarif yang relatif terjangkau beliau bisa menggantungkan hidup dari menjadi juru parkir di lokasi Pantai Bandengan ( Hasil wawancara, Arifin. 20 Juli 2012 ) Keterangan tersebut hanyalah satu dantara banyaknya orang yang menggantungkan kehidupannya dari obyek wisata ini. Karena masih banyak lagi masyarakat Bandengan yang menjadikan Pantai Bandengan sebagai tempat mereka mencari nafkah. Bapak Hasyim juga menuturkan, karena adanya obyek wisata Pantai Bandengan dia bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari usahanya membuka toko klontong.Beliau juga JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
30
mengatakan jika obyek wisata ini memberinya tambahan diluar gaji pokoknya sebagai buruh swasta dengan demikian dia dan keluarganya bisa mendapatkan kelebihan dalam urusan penghasilan. Tetapi beliau tidak berniat untuk sepenuhnya beralih profesi menjadi pedagang, beliau hanya senang mendapatkan manfaat dari obyek wisata ini tanpa pernah berpikir untuk berhenti dari pekerjaannya dan beralih profesi sepenuhnya.( hasil wawancara, Hasyim, 21 Juni 2012 ). Pantai Bandengan memang memberikan manfaat yang besar bagi warga disekitarnya. Tetapi tidak bisa dipungkiri jika pantai Bandengan belum bisa dijadikan sandaran sepenuhnya bagi seluruh warga dalam hal mencari nafkah. Karena menurut beberapa responden, hasil dari Pantai Bandengan belum bisa mencukupi kehidupan mereka sehari-hari. Selain itu hasil yang didapat juga tidak pasti sama setiap harinya. Hal tersebut yang kemudian menjadikan para warga disekitar Pantai belum bisa untuk bergantung sepenuhnya dan hanya mengambil manfaat seperlu mereka saja.
KESIMPULAN Berdasarkan data, penelitian, hasil penelitian dan pembahasan data dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan yang merupakan bagian akhir dari skripsi yang berjudul “ OBYEK WISATA PANTAI TIRTO SAMUDRA BERPOTENSI MENINGKATKAN KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KELURAHAN BANDENGAN KECAMATAN JEPARA KABUPATEN JEPARA TAHUN 2011 “ sebagai berikut : 1. Lokasi Obyek Wisata Pantai Tirto Samudra mempunyai konsep keterjangkauan yang cukup tinggi karena hanya berjarak 5 km dari Kota Jepara dengan biaya masuk yang relatif murah, dengan jaringan jalan yang cukup bagus sehingga memudahkan para wisatawan berkunjung. 2. Kondisi lokasi wiasata tidak hanya mengandalkan dari keindahan pantai dan pasirnya yang putih tetapi juga dari banyaknya sarana prasaranan yang menunjang di dalam obyek wisata ini. 3. Masyarakat sudah cukup siap menerima kehadiran obyek wisata ini, hal tersebut terbukti dari beberapa warga yang mengantungkan kehidupannya dengan berjualan di lokasi wisata. 4. Pantai Tirto Samudra menjadi tumpuan kehidupan sebagian masyarakat bandengan. 5. Potensi-potensi yang dimiliki Pantai Tirto Samudra sudah bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat kelurahan Bandengan untuk menigkatkan kehidupan ekonomi dan sosial mereka. 6. Terjadinya peningkatan pendapatan dari hasil berdagang dan memanfaatkan adanya obyek wisata.
DAFTAR PUSTAKA
Astrid Susanto, 1997. Demografi Indonesia. Jakarta : Djambatan. BP-7, Pusat.UUD’45, Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila Garis – Garis Besar Haluan Negara. Jakarta : BP-7. JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
31
Eko Punto Hendro, 2000. Pengembangan dan Pengolahan Industri Kecil dan Industri Rumah Tangga.Yogyakarta : Gramedia Hanneman Samuel, 1997. Dasar Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Erlangga. Hari Karyono, 1997. Kepariwisataan Indonesia. Jakatra : PT Gramedia Widiasarana. Haryono Wing, 1978. Pariwisata, Reakreasi dan Entertainmen. Bandung : Ilmu Publisher. Koentjaraningrat, 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Yogyakarta :Rineka Cipta. Moleong, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif“. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Nursid Sumaatmadja, 2003. Ekonomi dan Koperasi. Jakarta : UT. Oka A. Yoeti, 1982. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa. Selo Sumardjan, 1996. Sosiologi Kependudukan. Jakarta : Depdikbud. Spillane, J. James, 1987. Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prospeknya. UGM Press Yogyakarta. Sitorus, 1999. Penelitian Sosial.Yogyakarta : Gramedia. Situmorang, 1999. Antropologi Budaya. Jakarta : Gramedia. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif , Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sugono et al. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Suradjiman, 1996. Ekonomi SMU Kelas 1. Jakarta : Depdikbud. Wahab Saleh, 1989. Managemen Pariwisata. Jakarta : Pradya Paramita.
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
32