OBAT YANG MEMPENGARUHI HOMEOSTASIS MINERAL TULANG
www.rajaebookgratis.com
FISIOLOGI TULANG • Tulang merupakan bentuk khusus jaringan ikat yang tersusun oleh kristal-kristal mikroskopis kalsium dan fosfat didalam matrix kolagen • Sel-sel yang terutama berperan dalam pembentukan dan resorpsi tulang adalah osteoblas dan osteoklas yang keduanya berasal dari sum-sum tulang • Osteoblas merupakan sel pembentuk tulang yang kemudian akan berdifferensiasi menjadi osteosit • Osteoklas merupakan sel yang mengerosi dan menyerap tulang yang sebelumnya telah terbentuk
Faktor-faktor yang mempengaruhi Osteoblas dan Osteoklas
Merangsang osteoblas • Hormon Paratiroid • 1,25Dihidroksikolekalsiferol • IL-1 •
HGH(human growth hormone),IGF-1(insulinlike growth faktor-1)
• PGE2(prostaglandin E2) • TNF(tumor necrosis factor) • Estrogen
Menghambat osteoblas • Kortikosteroid
Merangsang osteoklas • Hormon Paratioid • 1,25-dihidroksikolekalsiferol • IL-6, IL-11
Menghambat osteoklas • Kalsitonin • Estrogen • TGF-β • IFNα • PGE2(prostaglandin E2)
Farmakologi obat yang mempengaruhi homeostasis tulang Vitamin D • Merupakan suatu sekosteroid yang dibentuk di kulit dari 7-dehidrokolesterol dibawah pengaruh sinar ultraviolet akan diubah menjadi Vitamin D3 • Vitamin ini juga terdapat di beberapa jenis makanan
Peran Vitamin D pada Tulang • Vitamin D merangsang burn turnover dan bersifat protektif terhadap apptosis osteoblas • Vitamin D berefek meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat • Kalsitriol (1,25-dihidroksivitamin D3) bekerja melalui reseptor Vitamin D dan efektif dalam mengurangi fraktur vertebra dengan cara mengontrol metabolisme kalsium Farmakokinetik KALSITRIOL (1,25 DIHIDROKSIKOLEKALSIFEROL) • ROCATROL • Metabolit Vitamin D3 yang paling aktif • Diabsorpsi dengan baik pada pemberian peroral • Mengalami metabolisme di hati • Menimbulkan efek lebih cepat • Pilihan pada keadaan fungsi ginjal kurang baik • Ekskresi terutama berlangsung di empedu dan feaces • Waktu paruh 7-12 jam
Indikasi: osteoporosis pascamenopause, renal osteodistrofi, hipoparatiroid idiopatik Dosis : oral 250mcg sehari, monitong kadar Ca dalam darah Efek samping: Hiperkalsemia, sakit kepala ERGOKLASIFEROL ( Kalsiferol, Vitamin D2) • Merupakan vitamin D tertua dan banyak digunakan pada sediaan multi-vitamin • Dosis: pada defisiensi 1000-2000mg/hari untuk penunjang 400 U sindrom malabsorpsi 10-50.000 U sehari hipoparatirosis 50-200.000 U sehari KOLEKALSIFEROL (DEVARON, NEO-DOHYFRAL) • Vitamin D3 alamiah dengan efek lambat • tertimbun di lemak dan di hati • dosis sama dengan vitamin D2
KALSITONIN • Dihasilkan di sel parafolikuler-C kelenjar tiroid • Berperan pada regulasi kadar kalsium dalam tubuh, dengan mekanisme: - Meningkatkan ekskresi kalsium dan fosfat oleh ginjal - Menghambat penyerapan kalsium dari usus - menghambat perombakan tulang (resorpsi) dengan bekerja langsung terhadap osteoklas Farmakokinetik • Dapat diberikan secara parenteral atau intranasal • Masa paruh 4 menit • Metabolisme terjadi di ginjal Indikasi: • Hiperkalsemia, keracunan vitamin D, efektif untuk keadaan dekalsifikasi mis: pada osteoporosis, pada peningkatan resorpsi tulang, Paget’s desease
Dosis: • Hiperkalsemia: 4 IU/KgBB/12jam, bila tidak ada respon dalam 1-2 hari dosis dapat ditingkatkan 8 IU/KgBB • Osteoporesis postmenopause: 50 IU/ 3x dalam seminggu GOLONGAN BISFOSFONAT • Merupakan analog sintetik pirofosfat • Secara aktif menghambat resorpsi tulang dan juga menyebabkan apoptosis osteoklas • Merupakan promotor proliferasi dan maturasi osteoblas Farmakokinetik • Adanya makanan dalam lambung menyebabkan penghambatan absorpsi oleh karena itu diberikan pada pagi hari 30 menit sebelum makan • Dapat terjadi refluks esofagitis
Indikasi dan dosis - Paget’ disease, Dosis: 10 mg/kgBB selama 6 bulan - Hiperkalsemia, Fraktur akibat metastase Ca tulang Dosis: Pamidronat 60 mg IV/infus Ibandronat 6 mg IV Zolendronat 4mg IV - Mencegah atau terpi osteoporosis, mengurangi resiko fraktur Dosis: Alendronat 70 mg 1x seminggu Risedronat 35 mg sekali seminggu Ibandronat 150 mg 1x sebulan lama terapi tergantung BMD Efek samping: gangguan gastrointestinal, sakit pada sendi, flu like sindrom, sakit kepala, reaksi kulit Interaksi obat : Kalsium dan antasida menghambat absorpsi Kontraindikasi: hipersensitifitas, ulkus peptikum, gangguan fungsi ginjal
Hormon Paratiroid • Hormon Paratioroid (HPT) dapat mencegah resorpsi kalsium dan fosfat dari bagian tulang yang stabil • Dengan kerjanya HPT maka pembentukan osteoklas dipercepat • Menyebabkan aktivitas osteoblas berkurang • HPT menghambat pembentukan kolagen yang merupakan bagian terbesar dari matriks tulang