83
0123456737589843138 72894 0 4 8 728483
30!"# !$%&$8" '()*+,-./'()+01+.+)/2+34-/5(,0()4+67/8(9+3/'+97/9()*+)/:+;+)* <6;(,*7=-6/>7*(,/4(,.+9+;/:+)9-)*+)/?7)(,+=/:+=67-0@/5(,,-0/9+) ?+*)(67-0 A$BCD91E&D$E4B$D3$"&E FG HFI '()*+,-./;J/9+)/K+0+/5(,0()4+67/L=(./M)N70/O(=-=L6(/9+=+0/',L6(6 J79,L=7676/-)4-3/?()7)*3+43+)/>7=+7/P7N7/MQ()*/PL)9L3 B$E FR HGS '()*+,-./'(0+3+7+)/?7)T+3/U+*-)*4(,.+9+;/'L=+/K(0+3/8+,+. :(=7)Q7 VE GW HGX '()*+,-./'(01(,7+)/Y,7)/O+;7;+9+/Z(,1+*+7/:L)6()4,+679+)/K+0+ '(,()9+0+)/Z()7./O()4,L/[\()4,L6(0+/'-1(6Q()6]4(,.+9+;/8+T+ :(Q+01+.@/^7*L,74+69+)/Z(,+4/:(,7)*/_+)+0+) `$a$D Gb HSI O4-97/'()*+,-./:(,-6+3+)/Z(4+H:+,L4()9+=+0/'(=+,-4/J(36+)+@/<6(4L) 9+)/?(4+)L=6(,4+/_+);+/'(=+,-49+=+0/Y9+,+/_(,1-3+ !$B2"cd"& SR HSX e9()47f73+67/5-)*7/?73L,7N+/<,1-63-=+,/[5?<]97/J-4+)/K7)9-)* ?+)*,Lg(/'+)*3+=/Z+1-/:+1-;+4()/_+)h-)*/U+1-)*/Z+,+4/U+017 3"$E&2c6"i&$"$9$ED$EV$a$B Sb HWI ^L=-0(/<017)*/9+)/ZL1L4/Z+9+)/<)+3/:+017)*/'(,+)+3+)/M4+j+. 6(1+*+7/k(6;L)/'(01(,7+)/5OJ/9+)/'?OP 4D$ED$Ei$l WR HIS e9()47f73+67/U()769+)/'(,1+)T+3+)/M)9L073L,7N+/KL3+=97/J-4+) :+0;-6/Y)7g(,674+6/U+017 2c6"i&$"$9$E3"$E&D$E4#$CD IW HIm Mg+=-+67/?-4-/P+1+./'+97/KL3+=/'+6+)*/O-,-4/<6+=/:(Q+0+4+)/_-)*3+= e=7,/:+1-;+4()/_+)h-)*/U+1-)*/Z+,+4 4CE" In HRF e9()47f73+67/?-4-/Z(,+69+,7/'+97/KL3+=/'+6+)*/O-,-4/<6+=/:(Q+0+4+) '()*+1-+)/:+1-;+4()/_+)h-)*/U+1-)*/Z+,+4 `&C9$%a RG HRX <)+=7676/8+)/:+,+34(,76+67/O()T+j+/<=3+=L79/8+,7/_+)+0+)/:7)+ [\.7)Q.L)+/=(9*(,7+)+] 3%a$0BE Ib HmI 6D$E6E"$E
Volume 14, Nomor 2, Hal. 13-18 Juli – Desember 2012
ISSN 0852-8349
PENGARUH PEMAKAIAN MINYAK JAGUNG TERHADAP POLA LEMAK DARAH KELINCI (THE INFLUENCE OF CORN OIL ON THE FAT BLOOD PATTERN OF MALE RABBITS)
Helni Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi Kampus Pinang Masak, Mendalo Darat, Jambi 36361
Abstract The influence of corn oil for substituting coconut oil on the fat blood pattern had been studied on male rabbits. The studied were involved by dividing15 rabbits for 5 groups. Group I coconut oil 100 %(12,5 ml), group II coconut oil 75 %(9,375 ml) and corn oil 25 %(3,125 ml), group III coconut oil 50 % (6,125 ml) and corn oil 50 % (6,125 ml), group IV coconut oil 25 % (3,125 ml) and corn oil 75 % (9,375 ml ), group V corn oil 100 % (12,5 ml). After 14 days the result showed that, the quantity of cholesterol, LDL can be decreased by using 75 % corn oil for substituting coconut oil (p<0,05) and quantity of cholesterol, LDL, triglyserides can be decreased by using corn oil for substitute coconut oil, also can be increased quantity HDL (p<0,05). Key words : corn oil, fat blood, male rabbit
PENDAHULUAN Lemak merupakan konstituen diet penting karena nilai energinya yang tinggi serta adanya vitamin larut lemak dan asam lemak esensial di dalam lemak makanan alami. Di dalam tubuh lemak berfungsi sebagai sumber energi yang efisien, baik langsung maupun secara potensial ketika disimpan didalam jaringan adipose. Lemak berfungsi sebagai insulator (isolator) panas di dalam jaringan subkutan serta disekeliling organ tertentu, dan senyawa lipid non polar bekerja pula sebagai insulator listrik yang memungkinkan perambatan gelombang depolarisasi secara cepat disepanjang serabut saraf bermielin. Kandungan lemak dalam jaringan syaraf sangat tinggi. Gabungan lemak dan protein (lipoprotein) merupakan unsur pembentuk penting pada sel, yang terdapat baik di dalam membrane sel maupun mitokondria di dalam sitoplasama, serta juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah.(Murray, dkk., 2003)
Asam lemak terutama ditemukan sebagai bentuk ester didalam lemak dan minyak alami, tetapi juga ditemukan dalam bentuk tidak teresterifikasi sebagai asam lemak bebas, suatu bentuk pengangkut yang ada didalam plasma darah. Asam lemak yang terdapat didalam lemak alami biasanya merupakan derivat rantai lurus dan mengandung atom karbon dalam jumlah yang genap karena senyawa tersebut disintesis dari unit dua karbon. Rantai tersebut bisa berupa rantai jenuh (tidak mengandung ikatan rangkap) atau rantai tak jenuh (mengandung satu atau lebih ikatan rangkap).(Philip, dkk., 2006) Triasil gliserol (trigliserida) merupakam ester dari alkohol (gliserol) dengan asam lemak. Pada lemak alami, proporsi molekul triasilgliserol yang mengandung residu asam lemak yang sama pada ketiga posisi ester sangatlah kecil. Hampir seluruhnya merupakan asil-gliserol campuran.(Suhardjo dkk, 1992) Kolesterol merupakan senyawa steroid yang ada kaitannya dengan ateroskelrosis.
13
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains
Senyawa ini menjadi precursor senyawa steroid lain seperti asam empedu, hormon, korteks adrenal, hormon seks, vitamin D, glikosida jantung dan beberapa alkaloid. Kolesterol tersebar luas disemua sel tubuh, khususnya didalam jaringan syaraf. Senyawa ini merupakan konstituen penting membran plasma dan lipoprotein plasma. Kolesterol sering ditemukan dalam bentuk kombinasi dengan asam lemak seperti ester kolesteril. Kolesterol terdapat dalam lemak hewani, tetapi tidak dijumpai dalam lemak nabati. Kolesterol terdapat didalam jaringan dan lipoprotein plasma, yang bisa dalam bentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai panjang sebagai ester kolesteril. Sedikit lebih dari separuh jumlah kolesterol tubuh berasal dari sintesis (sekitar 700 mg/hari), dan sisanya berasal dari makanan sehari-hari.(Murray dkk,2003) Kolesterol serum berkaitan dengan insiden aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Aterosklerosis koroner berkaitan dengan rasio kolesterol LDL-HDL plasma yang tinggi. .Hubungan ini dapat dijelaskan dalam hal peranan HDL dalam pengangkutan kolesterol kejaringan dan peranan HDL yang bertindak sebagai skavenger (penangkap) kolesterol pada pengangkutan balik kolesterol. Kolesterol yang berlebihan di eksresi dari hati kedalam empedu sebagai kolesterol atau garam empedu. Sejumlah besar garam empedu diabsorpsi kedalam sirkulasi portal dan kembali kehati sebagai bagian dari sirkulasi enterohepatik. Kenaikan kadar kolesterol yang terdapat pada VLDL, LDL berkaitan dengan penyakit aterosklerosis, sedangkan kadar HDL yang tinggi mempunyai efek protektif.(Ganiswarna, 1995) Diet tinggi lemak khususnya yang mengandung kolesterol dan lemak jenuh seperti minyak kelapa dan lemak mentega dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menderita aterosklerosis. Sedangkan lemak ikatan rangkap banyak seperti minyak jagung, minyak kacang tanah , minyak biji kapas dan minyak kacang kedele dapat menurunkan kolesterol plasma, sehingga dapat membantu melindungi terhadap ateroskelrosis.(Murray dkk, 2003)
14
Minyak jagung terdiri dari asam lemak tak jenuh seperti asam oleat 19-49 % dan asam linoleat 34-62 % dan sedikit asam lemak jenuh yaitu asam palmitat 8-12 % dan asam stearat 2,5-4,5 %. Asam lemak dari minyak kelapa sebagian besar terdiri dari asam lemak jenuh yaitu asam laurat dan asam miristat.(Suhardjo dkk, 1992) Salah satu faktor yang dapat menurunkan kolesterol darah adalah mengganti asam lemak jenuh dengan asam lemak ikatan rangkap banyak. Beberapa hipotesa telah diajukan untuk menerangkan pengaruh ini yaitu perangsangan oksidasi kolesterol menjadi asam-asam empedu. Hal ini disebabkan oleh ester kolesterol dari asam lemak tidak jenuh lebih cepat dimetabolisme oleh hati dan jaringan-jaringan lainnya, yang dapt memperbesar kecepatan pergantian (turnover) dan eksresi.asam lemak jenuh menyebabkan pembentukan partikel VLDL yang lebih kecil yang mengandung relative lebih banyak kolesterol, sehingga digunakan oleh jaringan ekstrahepatik dengan kecepatan yang lebih lambat dari partikel yang lebih besar.(Murray dkk, 2003) Bertitik tolak dari hal diatas, dilakukan penelitian untuk melihat seberapa jauh pengaruh pemakaian minyak jagung sebagai pengganti minyak kelapa terhadap pola lemak darah pada kelinci. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan selama 3 bulan, dimulai dengan mengadaptasikan binatang percobaaan sampai pengukuran kadar lemak darah kelinci di Laboratorium Kesehatan Jambi Rancangan penelitian
1. Pemilihan binatang percobaan 2. Pemeriksaan sampel 3. Pengukuran kadar kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL darah kelinci normal 4. Memberikan perlakuan pada binatang percobaan 5. Pengukuran kadar kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL darah kelinci setelah perlakuan.
Helni : Pengaruh Pemakaian Minyak Jagung terhadap Pola Lemak Darah Kelinci
Prosedur dan tata kerja
Evaluasi data hasil penelitian
1. Pemilihan binatang percobaan Dalam penelitian ini digunakan kelinci jantan dengan berat badan yang sama sebagai binatang percobaan. Kelinci yang dipakai sebanyak 15 ekor dan dibagi menjadi 5 kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 3 ekor. Sebelum penelitian dimulai kelinci diadaptasikan selama lebih kurang 2 bulan dan diberi makanan sayuran. 2. Pemeriksaan sampel Sampel yang digunakan yaitu minyak jagung dan minyak kelapa. Terhadap minyak jagung dilakukan pemeriksaan berdasarkan Ekstra Farmakope Indonesia dan terhadap minyak kelapa berdasarkan Farmakope Indonesia edisi 3 3. Pengukuran kadar kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL darah kelinci normal a. Pengukuran kadar kolesterol dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 494 nm. b. Pengukuran kadar trigliserida dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 500 nm. c. Pengukuran kadar HDL dengan Spektrofotometer pada panjang gelombang 510 nm. d. Pengukuran kadar LDL, dengan menggunakan rumus Friedewald yaitu LDL = kolesterol – (0,2 trigliserida + HDL) 4. Memberikan perlakuan pada binatang percobaan Untuk perlakuan pada binatang percobaan dipakai metoda Jack N.Moss dan Esam Z.Dajani, dimana kelinci diberi perlakuan selama 2 minggu. Setiap hewan percobaan diberi dosis 12,5 ml per hari,dan dibagi atas kelompok-kelompok (Tabel 1).
Dilakukan dengan uji statistik terhadap varians perlakuan berdasarkan pola rancang acak lengkap dan uji lanjutan dengan HSD (Honestly Significant Difference)
Tabel 1. Perlakuan yang diberikan Perlakuan A = Minyak kelapa 100 % ( 12,5 ml ) B = Minyak kelapa 75 % ( 9,375 ml) dan minyak jagung 25 % (3,125 ml ) III C = Minyak kelapa 50 % (6,125 ml) dan minyak jagung 50 % (6,125 ml) IV D = Minyak kelapa 25 % (3,125 ml) dan minyak jagung 75 % ( 9,375 ml) V E = Minyak jagung 100 % ( 12,5 ml) Kel I II
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Pemeriksaan sampel 1. Pemeriksaan yang dilakukan terhadap minyak kelapa memenuhi syarat Farmakope Indonesia edisi 3 dan minyak jagung memenuhi syarat Ekstra Farmakope Indonesia. 2. Pengukuran kadar kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL darah kelinci sebelum dan setelah perlakuan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Hasil Pengukuran kadar kolesterol darah kelinci sebelum dan setelah perlakuan Kel Perlakuan Kadar kolesterol darah (mg/dl) Awal Akhir Selisih I A 23,49 99,41 75,92 21,87 81,24 59,37 20,45 87,24 66,79 Rata-rata 21,94 89,30 67,36 II B 22,60 77,80 55,20 50,83 124,71 73,88 26,43 90,17 63,74 Rata-rata 33,29 97,56 64,27 III C 30,03 88,67 58,64 21,17 93,82 72,65 19,74 59,90 40,16 Rata-rata 23,65 80,80 57,15 IV D 23,44 60,92 37,48 30,03 60,01 29,98 40,13 80,66 40,53 Rata-rata 31,20 67,20 36,00 V E 30,05 51,22 21,17 20,02 49,20 29,18 25,89 64,93 39,04 Rata-rata 25,32 55,12 29,80 Keterangan : Awal = kadar variabel darah kelinci sebelum perlakuan (normal) Akhir = kadar variabel darah kelinci setelah perlakuan Selisih = kenaikan kadar variabel darah kelinci
15
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains
Tabel 2. Hasil Pengukuran kadar trigliserida darah kelinci sebelum dan setelah perlakuan Kel Perlakuan Kadar trigliserida darah (mg/dl) Awal Akhir Selisih I A 37,28 111,46 74,18 39,97 120,46 80,67 35,85 111,04 75,19 Rata-rata 37,64 114,32 76,68 II B 46,33 123,93 77,60 59,76 129,88 70,12 74,57 146,03 71,46 Rata-rata 60,22 133,28 73,06 III C 42,20 122,71 80,51 44,56 138,28 93,72 44,87 85,50 40,63 Rata-rata 43,88 115,50 71,62 IV D 29,22 90,09 60,87 37,08 88,70 51,63 46,71 89,10 42,39 Rata-rata 37,67 89,30 51,63 V E 59,33 97,64 38,31 69,67 110,01 40,34 81,23 119,85 38,62 Rata-rata 70,08 109,17 39,09
Tabel 3. Hasil Pengukuran kadar HDL darah kelinci sebelum dan setelah perlakuan Kel Perlakuan Kadar kolesterol darah (mg/dl) Awal Akhir Selisih I A 7,56 11,74 4,18 6,19 10,24 4,05 8,13 12,48 4,35 Rata-rata 7,29 11,49 4,19 II B 3,95 10,46 6,51 18,66 22,98 4,32 5,70 9,71 4,01 Rata-rata 9,44 14,38 4,95 III C 8,11 13,04 4,93 3,92 11,26 7,34 5,50 8,59 5,09 Rata-rata 5,18 10,96 5,79 IV D 4,17 9,93 5,76 7,38 15,42 8,04 9,15 15,13 5,98 Rata-rata 6,90 13,49 6,59 V E 8,23 16,23 8,00 3,77 10,01 6,24 5,63 13,87 10,24 Rata-rata 5,88 14,04 8,16
16
Tabel 4. Hasil Pengukuran kadar LDL darah kelinci sebelum dan setelah perlakuan Kel Perlakuan Kadar LDL darah (mg/dl) Awal Akhir Selisih I A 8,47 65,38 56,01 7,72 46,91 39,19 5,15 52,55 47,40 Rata-rata 7,11 54,95 47,83 II B 9,30 42,55 33,25 20,22 75,75 55,53 5,82 51,25 45,43 Rata-rata 11,78 56,52 44,74 III C 13,48 51,09 37,61 8,34 54,90 46,56 7,27 34,21 26,94 Rata-rata 9,70 46,73 37,04 IV D 13,43 32,97 19,54 15,23 26,85 11,62 16,64 42,71 26,07 Rata-rata 15,10 34,18 19,08 V E 9,95 15,46 5,51 2,32 17,19 14,87 3,44 17,42 13,98 Rata-rata 5,24 16,69 11,45 Tabel 5. Hasil Rata-rata Peningkatan kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL darah kelinci setelah perlakuan Kel Perla Kenaikan Kadar (mg/dl) kuan Koleste Triglise HDL LDL rol rida I A 67,36 76,68 4,19 47,83 II
B
64,27
73,06
4,95
44,74
III
C
57,15
71,62
5,79
37,04
IV
D
36,00
51,63
6,59
19,08
V
E
29,80
39,09
8,16
11,45
Pembahasan
Dari perlakuan pada kelinci untuk melihat pengaruh minyak kelapa dan minyak jagung terhadap kadar kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL, pemberian minyak jagung yang mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh (ikatan rangkap banyak) dapat mengurangi kenaikan kadar kolesterol, trigliserida, LDL dan menaikkan kadar HDL. Penggantian 25 % (3,125 ml) minyak kelapa dengan minyak jagung dapat mengurangi kenaikan kadar kolesterol, trigliserida, LDL dan menambah kenaikan kadar HDL
Helni : Pengaruh Pemakaian Minyak Jagung terhadap Pola Lemak Darah Kelinci
walaupun secara statistic tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Demikian juga halnya dengan penggantian 50 % (6,125 ml). Penggantian 75 % minyak kelapa dengan minyak jagung secara statistik (p<0,05) menunjukkan perbedaan yang nyata pada kenaikan kadar kolesterol dan LDL. Menurut Murray dkk(2003) ester kolesterol yang berasal dari asam lemak tidak jenuh lebih cepat dimetabolisme dan dieksresikan. Pada penelitian ini juga terbukti bahwa penurunan kadar kolesterol akan diikuti dengan penurunan kadar LDL, hal ini sesuai dengan pendapat Murray dkk(2003) dimana LDL adalah bentuk transport utama kolesterol di plasma yaitu dari hati ke jaringan perifer (termasuk pembuluh darah). Pada penggantian 100 % minyak kelapa dengan minyak jagung, secara statistic (p<0,05) menunjukkan perbedaan yang nyata pada kenaikan kadar trigliserida dan HDL disamping kadar kolesterol dan LDL. Sehubungan dengan resiko aterosklerosis menurut Ganiswarna(1995) kadar HDL yang tinggi merupakan faktor protektif, karena HDL berfungsi mentranspor kembali kelebihan kolesterol kedalam hati, dengan demikian penurunan kadar kolesterol akan diikuti dengan kenaikan kadar HDL. Disamping itu HDL mengatur penguraian lipoprotein yang kaya akan trigliserida di plasma. Oleh sebab itu tingginya kosentrasi HDL di plasma akan mempercepat eliminasi lipoprotein yang kaya trigliserida dan produk sampingan yang aterogenik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bahwa minyak jagung dapat mengurangi kenaikan kadar lemak darah, sehingga kemungkinan terjadinya aterosklerosis rendah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemakaian minyak jagung dapat mengurangi kenaikan kadar kolesterol, LDL, trigliserida dan menambah kenaikan kadar HDL darah kelinci.
2. Penggantian minyak kelapa 75 % (9,375 ml) dengan minyak jagung dapat mengurangi kenaikan kadar kolesterol dan LDL darah kelinci (p<0,05) 3. Penggantian minyak kelapa 100 % (12,5 ml) dengan minyak jagung dapat mengurangi kenaikan kadar kolesterol, LDL, trigliserida dan menambah kenaikan kadar HDL darah kelinci (p<0,05). Saran
Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk meneliti pengaruh penggantian minyak kelapa dengan minyak yang mengandung lemak tak jenuh lainnya. DAFTAR PUSTAKA Ganiswarna , S.G, 1995, Farmakologi dan Terapi, edisi IV, Bagian Farmakologi fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta H.T, Tan Rahardja, K, 2002, Obat-Obat Penting, Khasiat,Penggunaan dan Efekefek sampingnya, PT Gramedia, Jakarta Kabo Peter, 2008, mengungkap pengobatan Penyakit Jantung Koroner, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Katzung B.G, 2005, farmakologi dasar dan Klinik, Buku 2, edisi 8, Salemba Medika, Jakarta. Malole, B,B, Pramono, 1989, Penggunaan hewan-hewan Percobaan di laboratorium, Direktur Jenderal Pendidikan Pusat Antar Universitas IPB Bogor Murray, Robert K, 2003, Biokimia Harper, edisi 25, EGC, Jakarta Philip Kuchel, Gregory B.R, Translation 2006 Schaum’s Easy outlines, Biokimia, Penerbit Erlangga, Jakarta Ronald A.Sacher, Richard A, 1992, Tinjauan Klinis hasil pemeriksaan Laboratorium, ed II, Mc Dherson Suhardjo, Clara M. Kusharto, 1992, Prinsipprinsip Ilmu Gizi, penerbit kanisius, Jogjakarta Soeharto Imam, 2001, Kolesterol & Lemak baik dan Proses Terjadinya Serangan dan Stroke, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
17
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains
18