O%
ANALISIS DAN PERENCANAAN KETERSEDIAAN PANGAN BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BEUTUNG
PROGRAM STUD1 G m MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANlAN I N S M PERTANlAN BOGOR 2006
KARlNA DW HANDINI. Analisis dan Perencanaan K e t e r s e d i i Pangan berdasarkan Pcia Pangan Harapan di Provimi Kepulauan Bangka Be(itung. (Oi bawah birnbingan YAYUK FARIDA BALlWATl dan EDDY S. MUDJAJANTO). Laporan Pernantauan Konsurnsi Gm Provinsi Kepulauan Bangka Belihmg tahun 2004 menunjukkan tingkat konsltmsi energi penduduk mash di bawah AKE yang diinjurkan. yaitu 89.62% AKE (1 927 Kal). Jumlah rumah tangga dengan tirgkat konsrmsi energi di bawah 70% AKE a d a h 49.50% dari total populasi terpilih &lam kegiatan PKG tahun 2M)4 mi. Susenas tahun 2003 juga menuqukkan penderita gm bumk dan gm kurang di prwinsi ini adatah 66 dan 142 orang. Kenyataan ini rnengandung satu ha1 yang menarik untuk d b h u r i . apakah rendahnya konsumsi eneki s e b a g i besar penduduk di pmvimi ini d'kebabkan karena rendahnya k e t e r r e d i n pangan?. Tujuan umum p e n e l i n ini adalah menganalii dan melakukan perencanaan k e t e n e d i i pangan penduduk bedasarkan Pob Pangan Harapan (PPH) di Provinsi Kepuhuan Bangka Bel-rtung. Tujuan khusus p d i ini adalah 1) mengetahui situasi k e t e r s e d i i pangan di Provimi Kepuhuan Bangka W i n g . 2) mewmuskan proyeksi k e t e r s e d i i pangan ideal pada tahun 2007. 2012 dan 2020 befckakm PPH. 3) merumuskan proyeksi produksi pangan ideal pada tahun 2007. 2012 dan 2020 bedzbrkan PPH dan 4) mengetahui perbedaan proyeksi k e t d i dan produksi dari sisi k e t e f s d i dan konsumsi. Jenis data yang d m p k 4 n dakm peneIiin ini AAkh data sekumjw mergemi ketesediaan pangan di Rovinsi Kepuhuan Bawka EeGtung. yang berasal dari Neraca Bahan Makanan. Data k e t e r s e d i i mi rneliputi data produksi, data perubahan st& data impor, data ekspor. dan data penggunaan pangan @ibit. pakan. indusW. Pengokhan clan analisis data d i k h k a n secara manual dan komprterisasi dengan metode statistik des)criptif. Data k e t e r s e d i i pangan (NBM) provinsi diobh dengan menggunakan sdtware Program Ap(ikasi Perencaman Pangan . dan Gm Wikyah. Program .Studj Gm Masyamkat dan Sumberdaya Ketuarga. Fakuttas Pectanian. IF% (Heryalno. BahWi 8 Martianto. 2004). dari pengokhan data NBM dengan mengguMkan soffwws adalah berupa skor V H . proyeksi k e t e r s e d i dan p r o d W . K f t e r r e d i pangan dj Provinsi Kepubuan BanBeIihmg ad& sebesar 3 144 Kalk@wi energi dan 12238 glkap/han' protein. dengsl'skof.. PPH 76.9 yang menyatakan bahwa k e t e r s e d i i pangan di w n s i ini pas81 ,*' belum beragam. K e t e r - s e d i i pangan di provinsi ini d i i i '-A ketpangan hewani. Sebagi besar penggvnaan m a n . y;ing tersedi di provimi ini adalah untuk kormmtsi pendud&, dengan p e n y e Q i pangsebagian besar berasal dari luar provinsi ctmpor). k e t e r s e d i i pangan ideal pada tahun 2007. 2012 dan 2020 bedasdm Wf-l adalah mwringkatkan ketkelompok pangan &E' padm, umbiumbian. berminyak, -an, dan m. Pewketersediaa masingmasing kelanpok pmgm terse$ut adahh 1 699 tonltahun beras. 835.7 tonltahun ubj kayu. 1 372 tonltahtm kehaa. 655.6 tonltahun kacang kedda~,3 429 tonltahun bayam dan 2 455 tonttahk ~nanas. KeQmpok pangan havani, minyak dan lemalc serta g u b telah m a l a m i surdus
bwh@
h ; l o
F y o d produksi pangan ideal pada tahun 2007. 2012 dan 2020 berdasarkan PPH adalah menirrgkatkan keterrediaan kelompok pangan padii padian. umbi-umbian. buahlbii berminyak. kaa-g-bcangan. sayur dan buah. Peningkatan ketersedii masingmasing kebmpok pangan tersebut adalah 605 tonltahun b e . 75 260 tonltahun ubi kayu. 2 612 tonltahun kebpa, 1 098 tonltahun kacang kedehi. 507 tonltahun bayam dan 368 tonhhun Mnas. Sebagian besar k d i dahm data ketersedii (NBM) merniliki n i b s e l i h lebih dari 10% dibandingkan dengan nihi konsumsinya. SeClsih yang bemilai negatif meoggambarkan penduduk mengkomumsi pangan yang tidak tersedim. Keadaan ini diduga karena adanya pencatatan yang Wak akurat sehingga unMc mengatasi keadaan ini pengisian NBM unMc komoditas yang tidak tersedim data produksi, dapat menggunaIcan data komumsi pangan yang berasal dari SIJSENAS. Metode perhitungan ini menrpakan metode penyusuMn NBM yang terbaru (tahun 2005). A n a l i i perbard~nganpmyeksi k e t W i n dari data ketersediin (NBM) dan .kpangan (SUSENAS) mefumjuklcan proyeksi ketersedin kelompok pangan p a d i i i n . umbi-umbian. buah-biii berminyak. guh. sayur clan buah memiliki tren proyeksi yang sama. Proyeksi keterrediaan kebmpok pangan hewani dan minyakllemak memiliki tren proyeksi yang tJ~fteda. Saran yang &pat diiukan dari hasil peneliin ini adakh 1) Pemerintah prmmi d i h x p k n dapat meningkatkan pmd&S pertaniannya. 2) pemenuhan beberapa kcnnodii pangan yang Wak dapat dipenuhi hanya dari produ!ci. &pat dipenuhi dari bar provinsi. sehingga pemerintah hans menyiapkan anggaran unMc mendatangkan pangan dari pmvinsi bin. 3) KekbIhan ketersediaan beberap k d i pangan di provinsi ini dapat d i atau dimanfaatkan sebagai pangan penukar bagi komoditas yang rnasih rwdah pemenuhannya di provinsi ini. 4) Pemerintah provimi diharapkan dapat meningkatkan k o o r d i antara imtansi pemerintah dalam meningkatkan k u a h data yang -kan agar dapat rnendukung kwlitas anaIkis data. 5) p e n y u ~ m NBM yang sehniutnya d h w p k a n tekh m e r g g w k m metode wwuuman NBM yaw tekh disernpumakan, dan 6) konsistensi data yang ciigunakan &lam anafisis sangat mempengaruhi had anaIkis. s e h i a penggmam OKBM &am dbme ketersed" dan konslrmsi &pat d i i dengan m e ~ u n a k a n DKBM yang tekh baku, sehingga &it mengurangi k u a l i anatisis.
ANAUSIS DAN PERENCANAAN KETERSEDLAAN PANGAN BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH)
Dl PROVlNSl KEPULAUAN BANGKA BEUrUNG
Skripsi
SebagaisakhsatusyaratunMcrnemperdehgeku
S a m Pertanim pa& FFakuttas Pertanian lnstitut Pertanian Bogor
PROGRAM STUD1
Gm MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANLAN INSmLFT PERTANlAN BOGOR
2006
JudufSkipsi :Anakis~PerenranaanKeterrediaanPangan-
Pob Pangan H a q m (PPH) di Provinsi Keprtarran
mNama
: Karina [)wi Handmi
NRP
: A!X102069
Dr. Ir. Yawk Farida Bafmati. MS
Ir. Ed& S. Mudraianto
NIP. 131 669 944
NIP. 131 760 849
Penulis dibhirkan di Yogyakarta. Provinsi Daerah lstimewa Yogyakarta. pada tanggal 28 Juli 1983. Penuhs adabh aMk kedua dari tiga bersaudara dari
keluarga Bapak Chairul Anwar dan lbu Endang Puji HasMi. Penulii meoyelesaikan pendidikan menergah m u m di S M U SteUa Duce I Yogyakarta. Rovinsi DIY dari tahun 1999 hingga 2002. Pada tahun 2002.
penuiis diterima di lnstitut P e r t a n i i Bogor. Departemen Gm Masyaiakat dan
Sumberdaya Keluarga, meblui jalur SPMB. Selama mengkuti pefkubhan penulis bergabung dalam Kopefasi Mahasiswa sebagai anggota pada pwiode tahun 2002-2003. F o m Kelwrga Mushob GMSK (FKMG) sebagai anggota
Biro Kesejahteraan Mushob periode tahun 2003-2004 dan Bina Desa pada pericde tahun yang sarna.
PenuSi juga kut serta &lam kepanitiaan yang d
i
d oleh BEM
Fakultas Pertanian. d i r a n y a Kepanitiaan LSM goes to campus sebagai anggota K&emriatan
(2002). Kepanitiaan WONDER (Week of EmriFontment
and Charity Concert) sebagai Koordinator Kesekertariatan (2003). Kepanitiaan MPF 2003 (Masa Perkenahn Fakuftas) seita Himpman Profesi HlMAGlTA dabm Kepanitiaan MPD M03 (Masa Perkenahn Departemen) sebagai PAK
(PemanduAnggota Kelompok), dan Kepanitiaan HPS Deputemen GMSK (Hari Pelepasan SaryM) pada tahun 2003 sebagai anggota seksi dokumentasi.
PRAKATA P u j i i dan kemuliaan bagi TLman yang Maha Esa,atas bed(al. kasih dan
anugerahNya sehingga teneksaacannya peneiitjan dan p e n u f i slcripsi y a q bejudul AMIisis dan Perencanaan Ketersediaan Pangan berdasarlcan Pob Pangan Harapan di Provimi Kepulauan Bangka Belitung. Penufi meoyadari bahwa penyelesaian p e n d i d i . penelitian. dan pen-
skripsi ini tidak
terlepas dari bimbingan dan bantuan serta d~tkungan.baik secara moral maupm
material dari b w b g i @I&.
Oleh k a r w itu. pada kesempatan
ini pub pen&
ingin rnenyarnpaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang setuk&lulusnya kepada: 1. Dr. Ir. Yayuk Farida Baliwati, MS sebku pernbirnbing akabemik dan pembimbing skripsi. atas segab prih payah dan waktu yang telah
diluangkan dahm mernberikan bimbingan. arahan dan dukungm kqada penulis tidak hanya selama masa pendiikan. penyusunan usldan dan
pebksanaan pem&ian hingga penyelesaian skripsi ini, tetapi juga dakm prcrsespendewasaanpemikbandansacap. 2. Ir. Eddy S. Mudjajanto sebku pembimbing skripsi, atas segata jerih payah
dan waMu yang telah diluangkan dahm membefikan bimbingan. arahan dan dukungan kepada pemdis sehma peqxmmm usuhn clan pelaksaMan peneman hingga penyelesaian sloipsi ini. serta Msmat untuks€Mume(akukanyangterbak 3. dr. Vera Uripi selaku dosen pengqi atas madcan dan saran yang
diberikan mtuk kesempumaan skipsi -hi.
Eko Cahym beserta staf Badan Pereneanaan Pembangman Daerah (BAPPEDA) Provimi Kepllauan Bangka Wihmg. atas kesempatan, bantuan dan kelam;aran dabm pengumpubn data
4. Dr.
w i n i . Kepada Ir. H. Sudgnto. MM, Ir. EtTi Herarvati. Drs. IndraT. PuspawJaya. Envin KmMwinata. STP atas waktu, saran. masdan dan bantuannya.sebmm~DirtasPertanian.DinasKesehatan.Dinas
K&utandanPerikanan.sertaBadanPusatStatisMcProvinsiKeprbuan Bans~Betihmg.parapetaniyangtidakdapatdkebrtkansatu~
atas bantuannya dalam penelitian ini.
poses pengmpdan data yang dmutuhkan
5. Mas R e m . Pak Ugan dan sehnuh staf GMSK yang tehh m d u k u n g kehncaranadminkbasisekmamasastudipemrfsdiGMSK
6. Kedua orang tua ku tercinta. terkasih, dan tersayang, atas kere(aan. dukungan. semangat &n segab doa yang seMntiasa rnengiringi seliap
helaan napasku. hingga W m y a penardian
&--&a
kecil
ini.
7. Kedua saudara terdnta: mba tya dan &a, kaIian adahh semargatku.
Eny. Mba Ida. Indri. Lya. N i ,dan Mia. atas cinta kasih. kebe&rnaan, dukungan dan doa. K a k n adahh yang
8. Sahabat terkasih Yatie. Eva.
terindah dan yang rnembuat segalanya Lebih indah.
9. Elisabeth Dian Kristanti, kau adabh bintang. tak terlihat tapi se(alu ada. 10. Nurhamidah dan M. Dikfa Nurhadi P. rekan seperjuangan. alas segab
semangat, dukungan
& kritikan yang sangat M selama proses
penyelesaian skripsi ini. 11. Mba Jihad. 'mba ku yang paling baik sedunia'.
atas kesempatan.
bantuan, kereban. pengorbanan dan dukungan yang diberikan kepada
penulis sebma proses penydesaian sloipsi. 12. Mba Nisa. yang tebh rnengisi hari-hari penuh penaniian dan harapan
sebrna masa bimbingan.
13. Anggit Gantina dan Sinta Susanto Putri. atas
&lam
seminar skripsi. 14. Anggun Rusyantia. sahabat s&
'Metro-.
15. Ari Agung Nugroho. M,atas warna merah jambu yang kau hiaskan dan
Senandung anta yang kau dendangkan pada harChari teraMdrku 4,
GMSK, kau membuatku yakin akan apa yang aku kerjakan. 16. Teman-teman 'GMSK W alas kebersamaannya selama empat tahun.
semoga sukses seblu. 17 Dan semua pihak yang tidak dapat d
i szdu persatu.
Penulis menyadari bahwa tufisan ini mash jauh dari sempuma dan mash perlu perbaikan. Semoga hasil peneiitian memkrhrhkan.
ini dapat bermanfaat bagi yang
DAFTAR IS1
DAFTAR IS1 ..................................................................................................
i
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
vi
PENDAHULUAN Latar Belakang . . ..................................................................................... 1 Tujuan P e n e k n ................................................................................. 3 .. Kegunaan Penelrhan ............................................................................ 4 TlNJUAUAN PUSTAKA K e t e n e d i Pangan sebagai lndacator Kehanan Pangan ................ 5 Pola Pangan Harapan dan Perenaman Pangan Wilayah ................... 14 KERANGKA PEMlKlRAN ..............................................................................
21
METODE P E N E L M Tempat dan WaMu ............................................................................... 25 25 Jenis dan Sumber Data ........................................................................ Pengolahan dan Analisis Data ............................ :................................ 26 Definisi OOpeFasional ............................................................................. 34 HASlL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Propinsi Kepulauan Bangka B e l i n g ......................... 37 Siuasi Ketesediian Pangan di Provinsi Kepulauan Bangka B e l i n g .. 44 Proyeksi Keterrediian Pangan Ideal berdasarkan PPH ....................... 53 Proyeksi Produksi Pangan Ideal berdasarkan PPH .............................. 61 Perbandingan Proyeksi Ketersediin bedasarkan Data K e t e r ~ ~ a a n (NBM) dan Konsumsi Pangan (SUSENAS) ...................................... 66 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan .......................................................................................... 72 Saran ................................................................................................... 73 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 74 LAMPIRAN .................................................................................................... 76
1
sjtuasi ketefsediaan eoergi dan protein pada tahun lW%!CI@l
........ 9
2 Produksi beberapa k o m o d i pangan penting tahun 2OW2005....... 10 dan kehtuhan be$erapa 3 Perkiraan neraca ketenediaan Pangan penting tahun 2003 ............................................................. 11 4 Susunan Pola Pangan Harapan (PW) Msional tahun 2020.............. 17
5 label p e m i n g a n skor PPH ............................................................. 28 6 Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Be(itung .................................... 35 7 Jumlah ~ m a tangga h dan penducluk di provinsi kepula~ranbangka b e l i n g menumi kabupatenlkota dan jenk kelamim tahun 2003......... 36 8 Persentase penduduk menurut ketcmpok umur dan j& kelarnin di Provinsi Kepulawn Bangka Belitung tahun 2003 .............................. 36
9 Angka kecukupan energi dan protein penduduk Provinsi Kepubuan Bangka W i n g ................................................................................ 37 10 Penduduk b e m u r 15 tahun ke atas yang Merja menlmrt jenii hpangan pekerjam utama di provimi kepulauan bangka belitung tahun 2003 ......................................................................................... 39 11 Produksi tanaman pangan (ton) tahun 2000-2003 di F?winsi Kepulauan Bangka Belitung .............................................................. 40
12 Produksi sayuran dan buah-buahan di Rwirtsi K-uan Bangka Beliing tahun 2003 ........................................................................... 41 13 Produksi k o m o d i i perkebunan di Provimi Kepulauan Bangka Beling tahun 2004 ........................................................................
42
Bangka W i n g 14 Produksi had ternak di Provinsi K-uan tahun 2003 ........................................................................................ 42 15 Produksi pedanan mertlmrt jenis b u d i i di Provimi Kepuiauan Bangka Belitung tahun 2003 ............................................................. 43 16 K e t e r r e d i n unMc konsumsi eneqi dan protein per kapcta per hari Rovinsi Keplkuan Bangka BeMung berdasarkan NBM tahun 2003.. 45 17 Skor pob pangan harapan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bedasarkan neraca bahan makanan tahun 2003 ........................ ...... 51 18 Proyeksi skor PPH ketersediaan tahun 20032020 ........................... 54 19 Proyeksi kontribusi enefgimenurut kelompok pangan (%) Provinsi Kepulauan Bangka Be(itung .............................................................. 55
20 Proyeksi rata-rata konb?busienergi menurut kelompok pangan (Kavkaplhr)......................................................................................... 56
21 Proyeksi ratacata kontrdusi energi menurut kelompok pangan (glkaplhr) ........................................................................................... !57
22 Proyeksi ketersediaan pangan ideal bedasarkan PPH pada tahun 2007. 2012, dan 2020 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
58
23 Proyeksi produksi pangan ideal bedasarkan pola pangan harapan .. 61 24 Proyeki ketersediian pangan ideal berdasarkan pola pangan harapan ............................................................................................
67
25 Sel-kihdan pemntase selisih proyeksi ketersediian pangan ideal bedasarkan PPH ..............................................................................
68
DAFTAR GAMBAR
1
Pob pikir perencanaan pangan dengan pendekatan PPH ................ 19
2
Proses perencarean pangan dengan pendekatan PPH ................... 20
3 Kerangka pemikiran anatisis dan perencanaan ketersedban pangan berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH) di PFovinsi Kepuhuan 4
Proses rnefwnuskan poyeksi ket-aan
dan produksi pangan d m-a n data dasar ketenedban / N E W. di .mvinsikewhuan
bangka m n g ...............................................................................
22
5 Proses rne~rnuskanproyeksi k e t d i dan prcrjuksi pangan dengan data dasar konsumsi (SUSENAS) di provinsi keprlauan bangka bditung ...............................................................................
24
1 Perhilungan anglca kecukupan energi (AKE)regional Rovimi Keplbuan Bangka @&ung ............................................................ 2
76
Neraca bahan Makanan Provinsi Kepubuan Bangka Befihmg ......... 82
3 Perbandingan antara NBM asli dan NBM basil ohhan .............. 85
4 Konbibusi energi untuk konsumsi per kapita komoditas dalam setiap kelompok pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Beliing berdasarkan NBM tahun 2003 ................................................. 86
5 Ketersediaan energi (Kal) aktual menurut kehmpok pangan di Provinsi Keouhuan Banaka Belitunu berdasarkan NBM tahun 2003 .............................................................................. 89
-
-
6 Ketersediaan pangan menurut komoditas pangan dan asal penyediaannya ..............................................................................
90
7 Konbibusi penggunaan pangan dan bahan makanan terhadap penyediaan pangan dalam provinsi berdasarkan NBM tahun 2003 .............................................................................. 92 8 Pengebmpokan sebelas kefompok pangan dakm NBM menjadi sembilan kelompok pangan dalam PPH ........................................ 98
9 a. Proyeksi ketersediaan pangan ideal setiap komoditas pangan (gkaplhani .............................................................. 99 b. Proyeksi ketersediaan pangan ideal setiap komoditas pangan (kgkqlhani ............................................................ 100 c. Proyeksi ketersediaan pangan ideal setiap k o m o d i i pangan (tonlkaplhani ........................................................... 101
10 Proyeksi produksi komoditas pangan dahm setiap keh-npok pangan .................................................................................... 102 11 Pehndingan kondisi s i a l data k e t e d i a a n (NBM) dan Konsumsi (SUSENAS) ............................................................. 103 12 Metode perhitungan ketersediaan pangan yang menggunakan data konsurnsi (SUSENAS) (BKPDEPTAN, 2005) ................. 104 13 Pangan a w n , kandungan energi dan BDD ............................ 106 14 Proyeksi ketersediaan (tmhhun) NBM dan SUSENAS menmut komoditas pangan tahun 2007. 2012. dan 2020 .............................. 107 15 Pe&daan angka komrersidahm DKBM NBMdan SUSENAS ....... 108
PENDAHULUAN Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling pe-
bagi manusia
untuk'mempertahanican hidup dan kehidupan. Pangan sebagai sumber
gia'
(karbohidrat, lemak. protein, vitamin, mineral dan air) menjadi landasan utama manusia untuk mencapai kesehatan sepanjang siklus kehidupan. Janin &lam kandungan,
bayi.
Mi. anak
rernaja. dewasa.
m a w usia hnjut
membutuhkan pangan yang sesuai dengan syarat gm unMc mempertahankan hiiup, tumbuh, berkembang serta mencapai pestasi kwja
(m.2004).
Pemenuhan kebutuhan pangan merupakan hak w.s e w individu untuk hidup
sehat dan produktif, seperti yang diituangkan dakm k m p ketahanan pangan. Ketahanan pangan menurut pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah (PP) No.
68 tahun 2002, d i i n i s i k a n sebagai suatu k o n d i terpenuhinya pangan bagi wmah tangga yang tercermin dari terredinya pangan yang cukup. baik j m h h maupun
mutunya.
man,
rnerata dan
terjangkau.
Ketahanan
pangan
d i k a m e p t u a r i i k a n sebagai suatu sistem yang terintegrasi dan berkelanjutan antara subsistem ketersediaan. d-kbibusi dan k m m s i pangan (Irawan. 2004). Permasahhan dan tantangan d a h m p t 3 T t b a n g ~ ~ketahanan n pangan
secara m u m - menyangkut pefhmbahan p e n d m semakin terbatasnya sumberdaya a k m . masih terbatasnya prasara~dan sarana usaha d bidang pangan, semakin ketatnya persaingan pasar dengan produk impor, serta besamya pruporsi penduduk miskin (Dewan Ketahanan Pangan @KP). 2006). Teori MaJthus menyatakan bahwa pertumbufian penduduk mengacuti deret ukur,
sedangkan perlumbuhan produksi pangan mengikuti deret hiitung. Konsekuensi logis dari pemyataan t e r s e h t adalah apakah peningkatan ket-
mampu
mengimbangi pertumkrhan penduduk (Khomsan dan Kusharto. 2004). Sensuspenduduktahun2000rnenyatakanbahwaselamaperiode19!30-
2000 rata-&a laju peftwrtbuhan penduduk Indonesia s e k h 1.49% per tahun. Kon~ebmsinyaadalah s&ap
pangan sel&r
tahun h a m mernenuhi Lambahan kebutuhan
3.5 juta j'ma tambahan penduduk Perkirakan kebrtuhan
beberapakomodi~pentingpadatahunM03,berdasarkanperkiraan
jumbh penduduk serta kcmumsi per kapiQ adalah sebagai befikut beras 32.8 juta ton. kedelai 4.0 juta tan,g u b 2.6 juta ton, minyak g -
2.4 juta ton. d a g i i
ayam 0.9 juta ton. susu 1.6 juta ton dan ikan 4.2 juta ton. Kehhrhan berbagai
k
d
i pangan ini dibandingkan dengan tahun 2002. mertingkai antara 1.5
persen pada beras. dan 11.5 persen pada sayuran (Suryana A. 2004). Salah satu arah kebiykan ketahanan pangan pada sisi ketefseabm
adalah menjamin kelangsungan produksi pangan utama dari produksi d a h m negeri. r>ewan Ketahanan Pangan metalui Ke$ijakan Umum Ketahanan Pangan tahun 2lXS2009 menyatakan bahwa s a h h satu hjuan pembangunan ketahanan pangan adatah mempertahankm k e k s e & a n emf@ per kapita minimal 2 2 0 KaVhari dan p e n y e d i i n protein per k q h m i n i 57 glhari. %in digunakan suatu a a m unMc me&
ihr,
tingkai keragaman ketersedraan pangan
pada suatu waMu yaitu metode PPH ( P d a Pangan Harapan) dengan skor 100 sebagai PPH deal. Skor PPH merupakan cefmin sauasi kuafitas pangan di suatu
wibyah. baik yang tersedia maupun yang d i k m . berdasarkan tingkai keragaman dan kseimbangan komposisi pangan. Pemanfaatan potensi sumberdaya di seliap daerah menjadi sangat perfu untuk d i i k a t l c a n demi memenuhi kebutuhzn penduduk akan pangan yang t e n s meningkat.
P o b ini sesuai dengan kebiykan donomi daerah yang memben'
k e w e ~ n g a ndaerah dalam pembangunan pangan. P e m e h t a h daefah ditunM mampu mehkukan p e r e n c a a a n p e n y e d i i pangan becbasis potemi witayah
untuk memenuhi kebuhrhan pangan penduduk Satah satu sbakgi trtama dalam
pencapaian dan pemantapan k e t a h m pangan adatah pengembangan kapasaas produksi pangan melahn' p i u a s a areal dan &aMi&
produksi serta opti-
pe-
kernampran
sumberdaya lahan, air dan perairan
(BKP. M04). Pemanfaatan patemi produksi pangs di smh~wilayah unMc
memenuhi kebutuhan pangan dan gizi diharapkan dapat meningkatkan pot& ekonomidi~terseM
Provinsi Kepuhuan Bangka BeCltung adahh Prwins' yang baru terbentulc pada tahun 200. Sebehrm memisahkan dni rmajadi s h a h Pmvinsi keputauan.
Bangka BeCrtung menrpakan b a g i n dafi Provinsi Sumatera Setatan. Badan PuatStatistikPrwinsiKepuiauanl3angkaB&hcngnmm@ddmbamvapada
tahun 2003 jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas atau Pendudrrk Usia Kerja (PUK) adahh sebanyak 661.156 jiwa afau 67.74% dari total penduduk Provinsi ini. Dari total jumhh WK tersebut. sebanyak 69.2% .mrupakan angkatan ke@
~efjadan~~ketja)danskanyasebesaf30.8%~pendudukbukan angkatan kerja (sekohh, rnengunrs rumah tangga, dan tainnya). Kenyztaan ini
menmjukkan bahwa popdasi pendud& Provinsi KeputaUan Bangka Witung
d i i n a s i oleh perduduk dengan usia kerja yang masih membutuhkan aurpan
pangan dan g m yang yangualitas demi peran sertanya dalam meningMkan
perekomxnian daerah. Laporan Pemantauan Konsumsi Gm
(WG)tahun 2004 Dinas Kesehatan
Provinsi Kepubun Bangka B e l i . menunjukkm tingkat konsurnsi energi penduduk di Provinsi ini masih di bawah
Kecukupan Energi yang
dijurkan. yaitu sebesar 89.62% AKE atau sebesar 1.927 Kal. Jumlah ~ m a h
tangga dengan tingkat konsumsi eoergi dibawah 70% AKE adabh 49.50% dari total popubsi terpih dabm keg.*
PKG tahun 2004 ini. Susenas tahtrn 2003
juga menunjukkan penderita g a bundc dan ghi kurang di prwimi mi ad&h 66 dan 142 orang. Pernaparan -di atas mengandung bebefapa ha1 yang menarik untuk dielusuri. S a b h satunya yaitu, apakah rendahnya konsumsi energi sebagian
besar penduduk di provimi ini d i b k a n k a r w rendahnya ketwsediraan pangan? Pertanyaan ini menalik pematian penulis sehingga tergerak untuk meneli k e t e r s e d i pangan penduduk pob pangan harapan di Provinsi Kepulauan Bangka Bering. Tujuan Penelitian Tujuan Umum : ..
t&gmabs
dan
melakukan
perencanaan k e t e f s e d i i pangan
penduduk berdasarkan P o b Pangan Harapan (PPH) di Provimi Kepriauan
Bangka Belitung.
Tujuan Khusus : 1.
Mengetahui situasi -k
pangan di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung 2.
Menrmuskan proyeksi ketersedraan pangan ideal pala tahun 2007. 2012 dan 2020 berdasarkan W H
3. Menanlrskanproyeksiproduksipanganidealpadalahun2007.2012
dan 2020 berdasarkan PPH 4.
Mengetahui wbedam pcoyeksi keterrediaan bedawkm data
k e t e f s e d i i dan konsumsi pangan
Kegunaan P e n e l a n P e n e l i n ini diharapkan &pat memberikan gambaran tentang situasi keterredraan aldual dan jumbh pangan yang hams terse& dan drproduksi untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk di Pmvinsi Keputawn Bangka Betiung. Inform&
tenebui diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam
menyusun kebijakan dan program pangan maupun sebagai salah satu pendekatan untuk mengeMfuasi dan menyusun kebiykan dan pmgm pangan
yang merupakan wewenang dawah di era donomi daerah. S e n itu. d3mapkan
dapat rnembantu peran pemerintah pfminsi dabm pemantapan ketahanan pangan yaitu mengidentifikasi k e t e r s e d i n dan keragpgaman produk pangan serla kekrtuhan produksi masyarakat
TlNJAUAN PUSTAKA Ketersediaan Pangan sebagai tndikator Ketahanan Pangan Konsep Kefahanan Pangan Delinisi k e t a h m pangan menurut Peraturan Permintah RepuMi lmhnesia Nomor 68 tahun 2002 tentang ke&hanan pangan adahh kondki
terpenuhinya pangan bagi ~ m a tangga h ya'ng tercermin dari tersedianya pangan yang arkup. baik
jumlah maupun mutunya. aman. merata &an tesjangkau.
Menunrt Seliawan (2004)deftnisi ketahanan pangan yang tehh dierima sec;ara luas oleh praldisi mauprn akademisi adalafi setiap orang p 6 a setiap saat
secara tisik dan ekonomi temadap pangan yang cukup untuk memenuhi kebvtuhan pangan agar h i u p prodldda dan sehat Ketahanan pangan diindikasikan oleh terpenuhinya pangan bagi winah tangga secara kuafitas maupun kuantitas. aman. merata dan terjangkau. memiliki ak$esibili
Hardinsyah (2001a) rnanyatakan bahwa mewujudkan ketahanan pangan dapat diirtikan lebih hnjlrt sebagai berikut
a. Terpenuhinya pangan yang cukup, dirtikan sebagai k e t e d i n pangan dabm arti bas, tidak hanya terbatas pada beras. tetapi juga n?encakup
pangan yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan untuk memenuhi kebutuhan atas kartaMrat. protein. kmak vitamin dan mineral yang
bermanfaat bagi pertumbuhan kesehatan manusia b.Terpenuhinya pangan dengan kondisi yang
aman. drartacan
bebas dai
cemaran biologis, kimia dan bendahat lain yang dapat mengganggu. merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta aman menurut kaidah agarna c. Terpenuhinya pangan dengan k d i yam merata. dapat d
i bahwa
pangan hans tersedia setiap sad dan rnerata di selumh tanah air d.Terpenuhmya pangan dengan k d i ter@ngkau, d
i
i bahwa pangan
nIudah drperdeh deh ~etiapNmah tangga dengan harga yang terjangkau
Faktor Pengamh Ketahman Pangan
Ada tiga drmemi yang seclara imp6sit t e d m d q di datam ketaharran pangan, yaitu k e t e d i n . stabilitas dan k m p u a n mtuk mendapatkan dan
memproduksi ( a k s e i i ) pangan. Ketenedraan pangan mengtiyaratkan adanya fahala pasokan pangan yang cukup dan tersedra StabiIitas dirpandang
sebagai kemampran rn-
..: nrmpang kmunglbnaii'konsumsi pangan
tem;edap peimMaan konsumsi. khususnya di tahun-tahm atau musimmusim sulii. Aksesibilii menggambarkan kenyataan bahwa wahupun paschn
pangan Or-) W a m keterbatasan sumberdaya untuk memproduksi atau rnembdi pangan yang
melimpah, banyak o m k*rangan rnereka butuhkan (Wibowo. MOO).
Setiawan (2004) menarnbahkan. ketahanan pangan. secara umum. rnencakup
empat
=wk.
Y*
k-ktrpan
(sclffrency).
ak+es (acces).
ketejarninan (seculity) dan wakhi (time), sehingga dapat dipandang sebagai swtu *ern.
Sistem ketahaMn pangan menrpakan rangkaian dari t@a
kornponen utama yaitu 1) k e t e n e d i n pangan dan s t a b i i pangan (food avaaabiMy and stabii). 2) kemudahan mempedeh pangan (food
w).
dan 3) pemanfaakn pangan (food utilization). I i a d i h ( 2 o l b ) menyatakan bahwa ketahaMn pangan dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang terdiri dari tiga sub sistem yang safrng berinteraksi. yaitu sub &ern
keterseditaan. sub sistem disbibusi dan sub stitem
konsumsi. Tenvujudnya ketahanan pangan merupakan sinergi dan interaksi dari ketiga sub sistem tersebut Subsstem ketersediin pangan mencakup aspek produksi. cadangm
serta keseimbangan antara ekspor dan impor pangan. Ketenedraan pangan h a w s d i i e b h demikian wpa, sehingga wabupun produksi pangan be* musiman. t e h a k s dan tersebar antar witayah. Mkrme pangan yang tersedra bagi masyarakat h a m w k u p jumlah dan jenisnya, serta stabil penyzdraannya dan' waldu ke waktu.
Subsistem d i t b u s i pangan mencakup aspek aksebifitas secara fsik dan
ekonomi atas pangan secara me& Sistem dt&ih& bukan semat;Hnata m n c a k u p aspelc fsik daiam arti pangan t e d i di semua bkasi yang membutuhkan. tetapi juga menyangkut keteryngkauan ekonorrri yang dicem~inkanoleh harga dan daya be6 masyarakat Surp(us pangan a3 tingkat wflayah behrm mertjamin kecu)arpan pangan bagi imjhidu -ya. S i d e m d t b u s i ini p& dikek4a secara optimal dan Wak bertentanpn dengan mekanisme pasar gbbal. agar tercapai efisiensi d a k n proses pemerataan akses
pangan bagi seluwh penduduk Subsistern koclsumsi rnenyaglart upaya peningkatan p e q & h m
dm
kernampran masyarakat agar r r m n @ pemahaman atas pangan, g m dan kesehatanyangbaik.seftirrggadapattmmwbbk~yasecara~
-+
Konsumsi pangan kndaknya mernpematikan asupan zat pangan dan gizi yang cukup dan berimbang sesuai dertgan kebukdxm bagi pembentukan rnanusia yang sehat, kuat.
cerdas dan produ)dif. Aspek dnrenifikasi pangan dafam
subsistem konsumsi merupakan aspek penting yagn mefupakan suatu cara untuk memperoleh Iceragaman kormmrsi zat gizi, seka6gus melepaskan ketergantungan masyxahl atas satu j&
pangan p k o k tertentu yaitu beras.
Ketergantungan yang tinggi tersebut dapat rnemicu instab*
ketika pasokan
terganggu. Agar masyarakat menyukai pangan aftematif pedu ditingkatkan cita rasa, ~e~ampihn dan kepraldisan p e ~ ~ ~ a h a n nacw y a dapat bersaing dengan produk yang tehh ada. sehingga tekndogi pengdahan menydi S m w I penting.
lndikator Ketahanan Pangan M a n d l 8 Fmkenberger (1992) datam Setiawan (2004) menyatakan
indikator. bahwa pencapah ketahanan pangan dapat dmlcur dasi lndikator tersebut dibedakan menydi dua kebmpok. yaitu indikator proses dan indikator d a m e lndacator proses rnenggambarkan sauasi pangan Yang ditunjukkan oleh keterrediaan dan akses pangan, sedangkan indlkator damp& meliputi i n d i o r tangsung w p m Wak tangsung.
secara umum pada periode tahun 2OML2005 menuj&bn kecendenmgan yang semakin baac. Hal ini dihrnjuldcan oleh beberapa indikator ketahanan pangan. antara bin: (1) produksi beberapa Situasi ketahanan pangan Msional
k o m o a d a s p a n g a n p e n t i n g ~ n g ~ ( 2 ) p e r g e r a k a n ~
pangan lebih stabs, baik s e a m m u m maupun pada saat m e n j e b g harChari besar nasional (pwsa. ldul F ~ Natal , dan Tahun Baru):(3)
pendapatan
masyarakat meningkat diukur dari nilai upah @aJc upah buruh tani rnaupun upah
pekerja informal di &or
indusb-i], (4) d a i z b
naaj
tukar petani meningkat. (5)
kuaMas koosumsi rnasyarakat meningkai (6) pem serta masyarakat dan
daerah meningkat. yang dihmjrddran oleh s m a h beragammrya ..
kreatrvrtas pemerintah -daerah datam menangani k e t a h m n pangan. serta meningmya p&3pasi
masyamkat yang Qhrnjukkan dengan mertirgmya tabungan kelompok dan (7) prop& penduduk miskin dan rawan pangan
s e m b menurun. Behagzi indilcasi yang tendan tenebut. mentmjuldcan bahwa
be-
upaya dan kebijakan k e b h x m pangan yang dikkukan sekma ini
t~-dampakyangpositif@KP,206).
Menunrt Suryana A (2004). keiabfmrl pangan dan gizi mmgkmMi pas&n
dan harga pangan yang stabil. merat+ dan berkehnjutan, seda
k e f n = w = n t-umah
memperdeh pangan yang &P
Qn m=wbhlya
dengan baik agar s 4 a p anggobnya memperokh g m yang arkup Qri hari ke hari. Selain &I. ketahaMn pangan juga memyaratkgn adanya kemandirian baik
di tingkat mmah tangga maupun bangsa untuk mengetota ketahanan pangan
tanpa ketergantungan dan t e h dai pihak bin. Keragaan ketahanan pangan dapat dilihat dari beberapa indikator yailu (1) k e t e r s e d i i pangan. (2)
kebutuhan dan neraca pangan. (3)- k
pada impor. (4). s&b&s
haqa pangan. (5) k e t e r s e d i i dan konwrmsi pangan per kapaa dan (6) s b h s gizi.
Ketersediaan
pangan. Ketersedlaan pangan rnenrpakan Mi penyediaan y m g mencakup makanan dan mintmran yang Mdari tanaman. temak dan ikan serta tumnannya bagi penduduk suatu wilayah datam uratu kumn waMu tertentu. Ketersediaan pangan mwupakan uratu sistem yang berjengng, muki dari nasional, provinsi (regionaf). bM (kzhpatenlkota). dan ~ m a htangga. Ketesediaan pangan da$d diukur baat pada tingkd makm (nasional. pvinsi. kabupatenlkota) rnaupun mikro (~rfiahtangga) (BaIiwati dan Romita, 2004).
Metode untuk mengetahui kondtsi ketersediaan pangan wilayah tingkat nasional maupun provinsi dan kabupatenkota adafah Meraca Bahan h4aka-m (NBM) ztau
Food Balance Sheet (FBS). Satuan untuk mengukur tingkat ketersedraan pangan adatah vdume pangan (tonAah~rn, kg/kapaa/hari. gncapaalhani. energi (Kaykapaahan] maupun zat g m @rotein: glkapaalhari; lemak: glkapaalhan.~vitaminsepectivaaminA:S lb@&ai; mineral seperti Fe: m9ncapitalhani ( B a W dan Roosita. 2004).
SuatupenelditanbertemaKetafrananPangandi~diPrdau Pasiiik Barat Daya, dilakukan d e h The Regional Coordrnation Centre for Research and Oevelopnent of Coarse Grains. Pukes. Roots and Tuber CFDps in
The Humid Tropics of Asia and The Pasific (CGPRT Cenbe). Negara yang atut se& pef&lkn ini sdah sahrnya adahh Negara Reprbfik Fiji (Foraete H M. 2001). Penelitian di Fiji ini mengambil judul Stmtegi KetahaMn Pangan di RepubGk 6. Negm RepcrWac 61 merupakan negara kepdauan yang terdrri dari
320 pdau. Tujuan dari peneiitian ini adahh: 1) untuk mengetahui permasman
ketahaMn pangan di P u h u Fiji. 2) mengidentiFrkasi strategi yang efeldifdan memmuskan altematif kebijakan unluk
m. sefiap
masahh ketahawn
pangan. Upaya yang daakukan untuk mencapai tujuan tersebut adahh mekkukan axibis k e t e d h a n pangan di P u b u 6 (Foraete H M. 2001). A d s i s k e t e w x h a n pangan di Puiau Fiji, yang merupakan satah satu tujuan khuws dahm p e n e l i n ini, mengguMkan Neiaca Bahan NlakaMn unMc men~mjukkmk e t e r s e d i dan penggunaan pangan pada periode waldu tertentu secara rina (Foraete H M. 2001). m kuanMatif untuk ketesedkan adatah Angka b k u p a n Giri (AKG)
A
rekomendasi W w Karya Pangan dan Gizi (WKNPG) Wll tahun M04. ciahm
satuan rata-rata per kapita per hari untuk e n e a sebesar 2 200 Kal dan unMc protein 57 g. Angka tersebut mewpalran sbndar kebuhrhan energi bag; s&p i n d i u agar mampu menyhnkan aMivitas seharrhari. Tmgkal keragaraman ketersediin pangan d i i b i dengan menggunakan
acuan Pota Pangan Harapan
(PPH) dengan skor 1 0 sebagai PPH yang ideal. Kinery keragaman k e t e d i pangan pada suatu waMu dapat di~lai dengan rnetoda PPH @)8. 2006). S i t w k e t e r s e d i i dan pratein di Indonesia pada tahun 19992004 t& rnetampaui standar kecukupan berdasarkan WKNPG Wll tahun 2004 yaitu 220OKal(Tabell). Tabel 1. Situasi ketenediaan energi dan protein tahun 1999-2004 T~ 1999
Energi 3 074
Ro(ein
% AKG
139.73
80.2
% AKG 140.8
KanponeilketersedraanpanganmeSpvtikemampuanproduksi,~
maupun impor pangan setelah dikoreksi dengan ekspor dan b e b @ penggunaan seperti untuk bcba, pakan, hdusiri makananmonpangan dan
dan Roosita. 2004). Ketesedilign pangan nasional. rnenunrt S u m (2004). diperdeh dari produksi datam negeri dan impor. Perhrmbuhan masingmasing kanoSdas pangan sbategk & m a periode .?CW-~IXIS dapat di[ihat pada Tabel 2 temxer (BaIiwati
Tabel 2. Produksi beberapa kamditas pangan penting tahun ' 2 0 O l X m
1. Padi
2. w 2 3. Kedets' 4. Kacang tanah 5. llbiU d p 6. U b i h 7. sa).rrran 8. Buah 9.MinyalrSaVaW 10. )r(kyak gorrng 11.
Gub
12. Oaging ~ 'I;& 8 13.Oqlingay;m, . 14. Tebri
15. Susu 16. Uran ~ :
~
Pechmmuh9\
Rodrd;9'(000tar)
)(omoddas
~
I
2000-2001 51 899 50461 9677 ' 9347 1018 827 737 710 16089 17055 I 828 . I 749 7559 6920 8413 9959 7581 9097 2 185 2676 1691 1725 386 382 804 900 786 850 496 480 5107 5353 = a l
2002 51 44) 9654 673 718 16913 I 7145 11 664 10020 2 384 1755 373 1083 946 493 5516 g a
m
2003 52 138 10886 672
2004 54088 11 225
786 18524 r 991 8575 13881 10683 2 775 1632 410 1118 974
837 19425 I 902 980 14348 10308 3 137 2488 1191 1 107 550 6443
m
553 5916 I ~
2005 53985 12014
797 838
19459 I EKI 9200 15 104 11535 3 545 21% 505 1 244 1 149 342 6809
&)
0.82 4.56 -.3.93 2.71 3.95 0.33 4.40 12.57
9.03 10.80 5.4) 5.80 9.31 7.96 -5.33 5.94
Semw bahan pangan sumber karbohidrat strategis meningkat. yaitu padi 0.82% dan jagung 4.56%. Kacang tanah meningkat 2.71% sedangkan kedeki'
mengakmi penurunan 3.93%. Sumber-sumber protein hewani meningkat, yaitu
d a g i sapi 5.80%. w i n g ayam 9.31%. tetur 7.56% dan h n 5.94%. sedangkan produksi susu menurun 5.33%. Sehrna lima tahun terakhir perkembangan
produksi menmjukm khwja posita. meslripun beberapa ktnnofjhs memifiki
mhmta pertvmbuhan rekiIif kecil seperti p d i k r a s . Rata-cata pertumbuhan neg& tefjd pada komoditas kedetai dan susu (DKP.MOS).
Kebutuhan pangan nasional diperhitungkan bedasarkan kebutuhan untuk konscrmsi hngsung di tingkat rumah tangga,permintaan antara deh industri dan pennintaan tainnya. Kebuhrhan mi meningkat seiring dengan perlumbuhan Penduduk
perkembangan pakan. maupun industri k n y a .
m
pesal dai industri pewkd=m pangan.
Jumlah penduduk. yang pada tahm 2003 diper);bakan sebesar 213.7 ju+a j i i dengan pertvmbuhan 125% atau 2.7 juta jiwa per tahun. mernerlukan
tambahan penyedim Pangan yang ~ a sat^ k setiap tahmya ~erlcirakan kebutuhan beberapa komoditi pangan penting pada tahun 2003 beidasarkan ~jlrmtahpenduduksectakonstmsiperkapaaadatahsebagai~
beras 32.8 juta ton, kedehi 4.0 juta ton, gula 2.6 juta ton, minyak goreng 2.4 juta ton. daging ayarn 0.9 juta ton. susu 1.6 juta ton dan
4 2 juta ton. Kebutuhan
berbagaj kanodii pangan ini dibandmgkan dengan tahun 2 0 2 . meningkat
antaral.S%padaberas.dan 11.5%padasayum(suryaMA.2004).
Tabd 3. Perkman neraca ketenedraan ( p d u k s ] dan kebutuftan bebempa bahan pangan penting tahun 20q3 -302 (000ton) Kb 30494 32 295 910 174 537 4 112 657 779 14696 . 14556 1594 1594 6430 6 537 10497 10347 2 316 2 316 1 755 2 545 373 36s 1083 1 027 9a 1171 493 1528 5 659 4 189
Koma&?s
Kt
Beras
a
Kedeiai. Kacang ismah
WkaVu ub'iatar
sfllvran euZh
M h y a k goreng sawil Clda
oaghgssia-
C'WmaYam T& Susu lXan Sumber:WKNPGVillTahun2004 Kelemqa :
2003@00ton) Kb 30866 32 771
N -1 801 -1 138
-3575 I22 250
-107 150 -7W -11 2 -225 -1 079 737
Kt
N
10 274 525 720 16 257 1 798 7 169 10 939 2 572 1630 377 1 121 1060 543 5 139
-2049 -388 -3552 85 527 -93 -144 322 146 -963 19 20 91 -1 143 875
10 512 4082
TBZ 14 979 1620 7 313 10617 2 426 258 369 1045 1069
1 589 4 264
K I = M ~ = p l u d u k i d a t a m ~ Kb = kebrduhan
Perkiraan
ketediaan
pangan
dari
produksi domestik
tersebut
dibandingkan dengan perWraan kebuhman cbmestik dapaf diketahui metakri neraca pangan tahun 2003.seperti terlihat pada Tabel 3. Ubi kayu.buah-buahan. rninyak goreng, had petemakan dan hasil perikanan mmgahni surp(us, n
m
deftsii pada k o m o d i i pangan hinnya. Defisit yang w k u p tinggi terdapat pada kedehi 3.5 juta ton (sekitar separuhnya adafah bungkii kedelaii. beras 2.0 juta ton. sayuran 0.1 juta ton, d u b dan susu masingmasing 1.0 dan 1.1 juta ton (Sufyana A. 2004). Jumbh penduduk yang terus bertambah sd&x 1.25 % per tahun dan taju peitumbuhan prcduksi yang ada sat! ini m e q a k i i kesertyngan antara kebutuhm dan penyediaan domestik akan semakin besar, s e h i g a berdampak pada peningkatan kebutuhan impor. Data pada Tabel 2 juga memmjldd;an i n d i i kebutuhan -mpor yang w k u p besar pada beberapa k o m o d i i seperti
beras. kedetai, glda. dan susu. Namun, biia &me
impor dibmbgkan dengan
kebutuhan nasional, atau ketergantungan irnpor. tklak semua kanoditas ini ketergantungan impomya tinggi Gandurn. kedehi, guta dan susu men@ami
defkit yang mencapai sekitar 100%. 87%. 37% dan 71% dari kebutuhan MsioML KOmOddaS pangan tain detisii mash berkisa di bawah 10%. yaitu beras (6%). jagung (3.7%) dan h x t g taMh (>lo%). Agribisnk bems. guta, daging Qn telur, seda hasa perkmm mempunyaj potensi dan keungguhn untuk d i i k a t k a n di Indonesia, namun Wak be-
pada gandum dan kedehi hingga saat ini. Oleh sebab iIu, upaya dan sumbef daya yang ada lebih baik diirahkan untuk m r a p a kanoditas yang mempunW potensi dan keunggubn
&ortomi. Peta keunggulan tersebrd mash dapat
berubah ketika satu atau sebagian k o m o d i m p e r o l e h masukan tekndogi ataupun dukungan lain yang Qpat meningkaikan daya saingnya (Suryana A.
2004). Keberbnjvtan keterrediaan pangan dihadapkan pada beberapa potemi yang
harus
ditingkatkan.
yaitu
meIiputi
potensi sumberdaya
khan.
pengembangan produksi pangan dan surnberdaya air. Luas khan yang sesuai untuk pertanian diperkirakan sefuas 100.7 juta
Ha. terdm' atas sawah dm tahan
basah 24.5 juta Ha. tegahn 25.3 juta Ha dan khan tanaman t a h u m 50.9 juta
Ha.Lahan yang &diunakan adatah sawah 8.5juta Ha.legatan 30.1 juta Ha (termasuk khan terlantar sehras 9.7 juts Ha)dan tanaman tahunan 25.5 juta !ia. Pdemi khan yang dapat d h a M a & a ad&
sawah 16.1 juta Ha d m tahan
t a m n tahunan 25.4 juta Ha. Luas khan tectantar yang diimbuhi atangahng dan semak bdukar diperktrakan mencapai 9.7 juta Ha. tersebar di sefuruh kepulauan Indonesia. Lahan ini berpotensi untuk dmhabilibsi
-I
khan
pertanian produldif (DKP. 2OU6). A&
Arahan Tata Ruang Pertanian Nasional menunjukkan bahwa sekitar
Ha hhan sesuai untuk djxlikan lahan pertania, tanpa mengganggu keseimbangan ekotogi daerah afiran sung&. Penggunaan tahan untuk pertani 100 juta
sudahmencapajsekaar64jutaHadaci188jutaHa~~.L~tahan yang potensial untuk perluasan khan pertanian d @ e k M r a s e e r 32 juta Ha,
yang tersebar di Propinsi m u . Sumatera Sefatan. Bangka BeMung. semua propinsi di Kalimantan. Sulawesi. Papua dan M u k u (DKP. 2006). h u m BPS (2002) hhan pelrarangan di Indonesia mekputi
tuas 5.4 juta
Ha. Lahan pekarangan tersebut pada umumnya b&m mendapat pematian yang layak. sebagian dibiarkan bera atau dikebta untuk pertanian namun bekrm
optimal jaca dibandingkan dengan hhan sawah. tadang dan kekm. Mengingat lwsnya khan pebmgm ini, dan kondkinya yang belum produ)da. maka terdapat pduang besar untuk meningkatkan produksi pangan. mefahi
pengebhan yang lebih baik
. Lahan
pekarangan dilinjau dari
ekommi
memberikan sumbangan penting dalam meningkatkan gizi masyarakat. meningkdcan pendapatan dan menanbah kesempatan ket-ja bagi anggota keluarga (Abdurachman A et al. 2004).
Menurut DKP
(m). patemi
pengembangan pmdcftsi pangan di
Indonesia memiliki peluang besar dengan adanya potemi sumberdaya ahm yang beragam. Ketesediraan teknologi untuk mendukung &em
agfithis dari
hulu sarnpai hilir rnemberikan peluang untuk meningkatkan kapshs produksi pangan, meningkatkan produkthita dan efisiensi usaha serta meningkatkan
keuntungan usaha agnbisnis pangan. Bebefapa rekayasa paket t e 4 m t q i yang dapai dimmfaahn adatah (a) paket teknotogi pertanian spesifik bk& dan ramah lingkungan yang dapat meningkatkan optuMsi pemanfaatan sumberdaya ahm. air dan perairan. (b)
rekayasa bidekmbgi yang diapksikan dengan kond'i lingkurrgan setempal
dapat meningkatkan produldivaas, efisiensi dan keuntungan usaha pertanian pangan. (c) teknobgi pengohhan pangan dapat membardu eng gem bang an pangan d a h a n yang dapat meningkatkan cita rasa dan citra pangan k h !
sebagai subsMusi beras. (d) teknologi agribisnis tanpa limbah (zero waste techndogy)
untuk
mengdah bettqpi k m p o n e n
bahan pangan
ah
m e i n a n f e n firnbah dan suatu proses produksi menjadi prod& bernaai
ekonomis. (e) te)cnobgi pengembangan produk. baik produk pangan maupun produk derivatif binnya untuk meningkatkan daya bdi masyarakal (DKP. 2006). Menurut Abduractvnan A ei a1 (2004)mmca pasokan ke$uhman pangan dan konsekuensinya temadap k e h h h a n air, rnenunjukbn bahwa Jawa dan Sumatera s;npai tahm 2010 m;isih memaaci sumberdaya air yang rnemadaj. Secara mb-mta. kebutuhan pertanian pangan (padi. kedeki, dan jagung) di Pulau Jawa menyerap sebesar 40%.sedangkan Sumateta meclyerap 4.8% dari total surnberdaya yang tesedii. Waayah Indonesia b ; a g i tirnur sepeflj NlE. Bafi clan Sldawesi Setatan menunjukkan k e u h p m air sampai tahtm 2010. Namun. d i i b u s i keterrediaan sumberdaya air tersebut tidak memta sepaniang tahun. Distribusi Pangan. Sistern d i b u s i yang efrsien menjadi ptasyad untuk majamin agar sehrnrh nrmah tangga dapat rnertyngkau k e b u M g n pangannya
d a r n jumbh dan kuafitas yang cukup sepanjang waldu dengan harga
.
.
tecYngkau (Bah& dan Roosita. 2004). Kemampuan produksi yang bervarrasl
antar wilayah dan antar rnusim menunM kecemratan dahm mengebta &em dnbibusi.sehinggapangantenedssepanYngwaldudisehr~waayah.Kinerja
subsistern
d i b u s i dipengaruhi o k h
kondisi
kelembagaan dan m = n w (DW. -1.
p m s a r a ~ dan sarana,
K o n w m s i P a w a n . Konslrmsi pangan adatah jenis dan jumlah yang dimakan oleh seseorang dengan tujuan tertentu pada wakfu tedentu. Kinerja subsistem konsrmsi tercermin dahm pda konsrrmsi masyarakat di tingkaf nmrah tangga. P o b konsumsi d a m Nmah tangga dipengamhi okzh beha@ faMor yaitu k d i ekonorni, sasial dan budaya setempat A
m kuantitaM untuk
konsumsi pangan a d a h h A n g e Kecukupan Ghi (AKG) rekcmend& Wdyakarya Nakmd Pangan dan Gizi (WNKF'G) Vlll tahun 2004. yaiiu 2
(WO
KaYkapitalhari
untuk energi dan 52 glkapitalhari untuk protein. A w n untuk menilai tingkal keragaman konsumsi pangan adahh P o b Pangan Harapan (PPH) dengan skor ideal a d a h h 100 ( O W . 2006).
Jumhh energi yang d i k o n m . penduduk pada tahun M05 lebih tinggi dibandingkan tahun 2004. Namun. angka ini masih di bawah tingkal konsumsi yang direkomenQsikan
WKNPG Wll tahun 204 yaitu
sebear 2000
KaUkaplhari. Konsumsi protein pada tahun 2005 teIah mencapai 55.27 glkap/hari atau t u ~ 0.62 n glkaplhari dari konsrmsi protein pada tahun 2004. Konsumsi pmtein penduduk telah m n c a p a i angka kearkupan protein yang dianjurkan yailu 52 glkap/hari.
Status gizi mempakan salah satu indikator yang mncerrninkan baik b u m b y a ketahanan pangan. Keadaan gizi setiap individu sangat
yang dikonsumsi. yang diientukan okh kemamprao p e n y e d i i dan pengelokan k o d pada masingmasing mmah tangga (Suryana A. 2004). Sahh satu kelompok masyarakat yang sangat sensitif temadap masahh ketahanan pangan adafah ba6ta Oata Departemen deh asupan bahan pangan
K e s e w n . DireMorat Gid Masyarakat tahun 2005 menunjukkan jundah Mi yang mengalami gizi b u ~ dan k gizi kurang pada tahun 204 mencapai 19.37% dari total jumhh balita . Jumlah ini menurun jika dibandrngkan pada tahun 2003
yang mencapai 27.5% d a i total &&aPola Pangan Harapan d a n P e r e m a a n Parrgan Wihyah
Teiah dikemuJ&m sebelumnya bahwa safah satu pendekatan yang dap& dgunakan untuk menaai situasi k e t e d m pangan pangan ad&
PPH.
Menurut Kantor Menteti Negara Unrsan Pangan (1995). P d a Pangan Harapan mempakan susunan beragam pangan atau kebmpok pangan yang ~roporsi sumbangan energinya temadap
total energi yang m a w
mencukupi kebutuhan kcmsumsi pangan dan gizi penduduk, baik datam jumhh.
kuaMas mau$nm keragarnannya. dengan mempertimmkan segi-segi sosid. ekonomi. budaya. agama dan citarasa. Hardinsyah et a! ( 2 0 0 1 ~ )menyatakan PPH adat& susunan beragam pangan yang d
i
i pada sumbangan energi
dari kebmpok pangan utama (baik secara a k o h f l maupun rektif) d a i suatu pda ketersecfiaan dan aka konslrmsi pangan. FAORAPA (1589) mendefmisikan PPH sebagai kompmisi kelompok pangan utama yang sesuai dengan daya terima dan daya beli yang bib d i k m dapat ma~lenuhikebutuhan eneqi dan zat gm hinnya (Hardinsyah et a!,MOlc). PPH pertama ka6 diperkenalkan deh FAORAPA pada tahm 1988, yang kemudin dikembangkan &h Departemen Pertanian. RI mehlui wrkshop yang dise&nggarakan
Departemen Pertanian bekefjasam dengan FAO. Tujuan
utama penyusumi PPH ad&h untuk membuat suatu r & o & i i pob konsumsi pangan yang dianjurkan, yang terdiri dari kombinasi anekaragam pangan untuk m e n u h i kebutuhan gizi dan sesuai citarasa. PPH pertama kafi
dikdtembangkan di kawasan Asia Pmengg~makandata dasar pcda pangan (pob k e t e d i n pangan) dari NBM, kEfG?z~ data inilah yang mudah t e d i
secara berkata setiap tahun (Hard+ et al, 2COlc). Lima kelompok zat g m sehin air yang dipectukan o k h tubuh adahh protein. k admh d i m Lemak, vbmh dan rnineraL T i zat g'm yang pertama dan t&i
tersebut (protein, k a M m t dan b a k ) menyurnbang energi sehingga manusia m p u rnemperbhankan kerja alatatat tubuh dan metakukan kegiatan iisik
seharihari. Bed
i
i
zat gizi ini &pat d i d -
oleh beragam pangan yang
~S e. j m M gdongan bahan r n a k a ~ nyang tersusun secara seimbang
akan m p u memenuhi ke$utuhan zat gizi (Hardiinsyahet a(, 2001~). Bahan pangan datam penentuan PPH ddcebmpoWran mefWi sembaan.
yaitu (1) p a d i i i yang t e d i dari beras, jPgurg, terigu. dan p a d i i i
tainnya. (2) makanan beipab: atau lrmbiumbian yang terdiri dai kerrtang. ubi kayu. sagu. tabs dan umbiumbian lain. (3) pangan hewani yang terd~ridai ikan. daging. tefur. susu. clan lemak hewani. (4) lemak dan mbryak yang terdDi dari minyak kelapa, minyak jPgmg, minyak k&pa sawit dan margarine. (5) bush biji berminyak yang t& Qri kelapa, kemiri, kenafi, mete dan cdda, (6) kacangan yang terdiri dari kacang kedetai. tanah, kzcartg hijau dan tainnya. (7) gula yang tterdai dan' gula
gula me& dan
gula hinnya. (8) sayur dan buah adakh selutuh jenis sayur dan buatr yang biasa
d i k m . dan (9) birrlain terdiri dari teh. kopi. burnbu makanan dan minuman beralkohol (Sembiring. 2002). Pertemuan para ah6 bidang pangan dan gizi yang diifenggarakan d e h F A W A di Bangkok t*un
1989. menyatakan bahwa susunan hidangan
~ k a n a i lyang diinggap baik apabaa mengandung 10-12 p e e n energi dari protein. 20-25 persen dari lemak dan sisanya 63-70 persen dari kabohidrat
Pertemuan FAORAPA ini menghasilkan suatu susunan pda pangan yang d i i b u t sebagai Desirable Dietary Pattern (DDP) (Kantor Menteri Negara Urusan Pangan. 1995). Manfaat PPH adahh untuk penihian situasi dan perencanaan konsumsi
dan penyeaban pangan di suatu witayahldaerah. PPH dahm aspek penitaim situasi konsumsi pangan d i j i k a n sebagai basis untuk menentukan seberapa
senjang pda konsumsi pangan penduduk di suatu wibyah dengan pob konsumsi yang dinjurkan. Metode pendekatan PPH diguMkan unMc menilai mutu pangan penduduk berdasarkan
&or pangan ( 6 1saxe). Skor pangan diperdeh clan' hasa
perttalian antara tingkat konbibusi energi kebmpok pangan dengan bobotnya. Bobot dimod-
berdasarkan anjuran FAO-RAPA (1989) dan p d p
penerapan sistem skor untuk penhian konsumsi pangan bedasakm Guthrien
el a! (1981). y&u setiap kelompok dari tiga kebmpok pangan ulama diberikan skor rnaksimum yang re&iif sarna. yaitu 33.3 berasal dari 100 dibagi 3. Ketiga kefompok pangan utama tenebut adatah 1) pangan sumbe? karb&idrat dan energi (sereali. umbi-umbian, minyak dan iemak. dan hi berminyak) dengan kontribusi energi 75%. 2) pangan m b e r proteinkuk pauk dan pangan hewani) dengan kontnisi energi 17%. 3) pangan sumber vitamin clan mineral (sayur dan buah) dengan kontribusi en@ 6% dan pangan hinnya (aneka minuman dan bumbu) dengan k o n t r i i energi 3% (BaWati. 2002). BobotunMcsetiapkebmpdcpanganadaQhsebagaibefikutpadipadtan.
makanan bepati. buahmcji berminyak. dan guta masingmasing diberi bobot 0.5. lemak dan minyak d b r i bobot 1, pangan hewani. kacangkacangan seRa sayur
dan krah masingmasing dibeii bobot 2.0. sedangkan unMc kelompok pangan i a h k i n dibefi bob& 0. Bobd 0.5 diperdeh dan' naai 33.3 diba@ 75; bo$d 2 d i e h dan' nitai 33.3 d i i 17 dan
bo$ot 5.0
diperoleh dan' nihi 33.3 dibagi
dengan 6. (FAOMOA. 1989 dafam Hardmsyah et a!. 2001~).Skor mutu pangan
yang m
n tinggi. menunjukkan siiuasi par?gan yang semakin beragam dan
semakin baik komposisi dan mutu gizinya.
Komposisi energi total PPH menunrt FAO-RAPA (1989) terdni dari : (1) p a d i i n 40%. (2) umbi-umbian 5%. (3) pangan hewani 20%. (4) lemak dan minyak 10%. (5) buah dan biji berminyak 3%. (6)
,
6%. (7) g&
-
8% (8) sayur dan buah 5%. dan (9) himlain (bumbu-brmbuan) 3%. Setiap
negara M k i poiensi pangan dan sosio budaya yang
u. Bagi
Indonesia. menunrt has3 Workshop on Food and Aghdhrre Ptanning for Nutrition Adequance di Jakarta tanggal 11-13 Oldober 1989. d u e k e k a n
kelompok p a d i i i n sebesar 50%. makanan berpati 5%. pangan hewani 15-
20%. &yak
dan lemak lebih dari 10%.
5%. guIa 67%. buah
dan sayur 5% (FAO-MOA. 1989 dahm Hardinsyah el al. 2001~). Badan Umsan KetahaMn PangarrOeptan pada tahun 2000 t&h mekkukan diiusi pakar dan Sntas subsekior dan sekior t
W pangan dan gizi
tentang harmonisasi PPH dan WGS. Pertemuan ini menjadi
dasar mi&
penyempurnaan PPH yang diibut menjadi PPH 2020. PUGS bemi 13 pesan irtama. T i pesan Utama yang dma-kan dengan PPH adakh pesan tentang: (1) makanhh aneka ragam makanan. (2) makanhh makanan m b e r karbohirat. setengah dai kebmman energi dan (3) batas konsumsi lemak dan minyak sarnpai seperempat dari kecukupan energi.
Pembangan datam penyemputarget W pangan harapan adatah pertimbangan feasibility untuk dicapai dahm wakiu 20 tafiun mendatang (2020) diisempurnakan menjadi Pob Pangan Harapan 2020 (PPH 2020), secara lengkap
Tabel 4 S u s u m pda pangan harapan (PPH) nasionaltahun 2020
Keadaan perencanaan penyedigan dan k
m
. penduduk dengan
mempertimbangkan PPH diharapkan dapat memenuhi tidak hanya kecukupan gizi (ntrbitional adequancy). akan tetapi sekaligus Jugs mem~ertimbangkan keseimbangan g m (nutritional balance) yang diiukung d e h cita rasa (paktility).
daya cema (digestability). daya terima masyarakat (acceptability). Iw*
dan
kemampuan daya be6 (affordability) (Hardinsyah el al. 2 0 0 1 ~ ) .
pere&
adalah metode dan prosedur yang temtur unM; menrmuskan keputusan yang mantap. P e r e m mempakan yaw efisien d m bidang pangan dan gm, dengan h n g k a h h n g m yang bgis dapat menjamin
kemantapan d a k m menanggapi berbagai macam perkembangan d
-
a
merumuskan dan mehksanakan k e b y k a n k e b i - j (Suhard*. 1989). Pendekatan
PPH meiupakan
konsep perencanaan
pangan unWk
memenuhi kebutuhan pangan jangka panYng dan Yngka pendek, yang jUga diiunakan sebagai parameter untuk rnenilai tingkat keanekaragaman pangan.
Dahm memenuhi kebutuhan jangka panjang tersebut pedu d i m b a n g k a n berbagai aspek, yaitu : 1. K o n d ' i saal ini. Kondisi pangan saat ini yang didasarkan pada tren
produksi. tren ketenedtaan dan tren konsumsi pangan dan gizi 2. K o d i yang diharapkan. P e ~ m u s a n7 pangan tersebut
dimaksudkan untuk memq'udkan ketahaMn pangan dan menjamin ketersediaan pangan bagi ~ e l u ~penduduk h dalam jumhh. mutu. keragaman. kand~mgangizi dan keamanan pangan.
3. Kecukupan gm, hju pertumbuhan penduduk, pendapatan PDRB, potensi a g d d o g i , dan Wemi agroindustri dan ekspor. 4. Keb-Wan dan reg&
memerhrkan
gbbal, nasiond dan bkal. P e r e m a m a n pangan
dukungan
kelembagaan
dari
pemerintah
benrpa
yang m e n u n j a g dan menjamin sistem yang add dan b e r m - ywab SeCara gbbal. nasiod dan bkalM e ~ 9 a Pencapaian Pemenuhan kebuhrhan pangan jangka panjang keb-ykandan reg&
yang~-ywg~,makaddentukankebutuhvlpangan
Yngka pendek menuju ke Mi yang d i h a q k m . Oleh k a r e ~ h,aspekaspek ywg mempengaruhi pemenuhan pangan jangka parzjang harus tetap
~~
dipematikan (Gambar 1).
KONDISI KIN1
- Tmtonsurrni
-
LajupmlmYbuban
Keb+kan dm
N x i o d dm
PANJANG
-
(PPH 2020)
Paardap~lodus~ri
Peoddc Memrju Hmpan
Gambar 1. P o b pikir perencanaan pangan dengan pendekatan pph (Hardinsyah et a/.,2001~) Perencanaan
pangan
dengan
pendekatan
PPH
diijukan
meningkatkan kuaEtas kansumsi pangan miqamkd dengan membuat
untuk slgtu
r a s i o n a l i pcda konsumsi pangan yang diijurkan. Terd'm dari kombinasi
anekaragam pangan yang memenuhi syarat mutu, datam hal ini komposisi
pangan yang m.dengan PPH. Perencanaan pangan ini &pat ddakukan
dengan menggunakan dua sumber data, yaitu data kcmsumsi dan data ketersedi. Perencanaan pangan yang bersurnber dari data . -k menggrmakan data kornuntsi dari dua instihrsi yaitu Biro Pusat
dapat
Statistac yang
mengurnpulkan SUSENAS secara rutin setiap tiga b u n sekafi dan Departemen Kesehatan. k h w y a Direldcmt Gizi Masyarakat yang mengumpuIkan data PKG setiap tahunnya. Data SUSENAS hanya t e n e d g sampai tingkat pr&nsi. sedangkan data PKG tenedra di kabupatenlkotamadya Oleh karena h. p e n g g u m data PKG untuk perencanaan pangan daerah sangat d i m h (PSKPGIPB dan B8KPDeptan. 2002 datam Sembirlng, 20M). Proses kegiatan-
yang daakukan rnelalui Gma tangkah kegtatan. yaitu : (1) Evaluasi skor PPH
aMual
yang tefbaru. (2) Proyeksi skor PPH, yaitu penyusunan target skor mutu PPH yang akan dicapai. (3) Penyusunan target temadap data konslrmsi
p e n y e d i i pangan taraf komumsi. yaitu menetapkan target. -k
pangan
daerah yang mengacu pada target skor mutu. (4) Penyusunan target penyeidaan pangan tar& produksi. dan (5)Penetapan strategi dan hngkah imp(ementasi. Perencanaan pangan yang bersumber d a i data k e t e r s e d i i dilakukan pangan daerah setempat tidak tersedia. maka sebagai
jika data.. -k
pendeka'dn untuk penhian skor mutu pangan setempat d i u n a k a n data Neraca
Bahan Ma-
(NBM). Data NBM saat ini baru tersedia sarnpai tingkai provinsi.
sehingga belum dapat dgunakan sampai tingkat kakrpatenlkotamabya. Proses
kegiatan Yaw dik~lJkansama dengan -pan Pads- P Pangan Yang menggunakan data konwrmsi. Proses perencanaan pangan dengan pendekatan PPH dapat dilihat pada Gambar 2. Data Konmmsi
PKC @cpka) Skor PPH
1
a S b r PPH
I
Gambar 2.Proses Perertcranaan Pangan dengan Pendekatan PPH (liardiisyah e t al., 2001~) Dahm menyusun perencanaan penyediaan pangan regional atau d a d adahh sanga! baik d i i u k a n perhiingan angka rata-rata kecukupan energi. prwindanzatgidtab,padattngkatregjonalataudaefahberdasarkandisbibusi penduduk Hal ini perlu daakukan mengingat setiap daemh memiGki perbedaan situasi. keadaan dan pot& daerah. settingga had yang dipem& sesuai dengan keadaan dan situasi daemh tersebut unMc mencapai tujwnnya.
yang digunakan d a h m p e n e l i n ini adalah Angka
Provinsi Keplhuan Bangka BeMung yaitu 2 100
2 300 KaYkaplhari untuk k e t M i n . Penggunaan o k h pertimbangan a y a pefbdaan komposisi
/
Provinsi Kepulauan Bangka B e l i n g . Acuan unfuk menilai tingkat k q a m a n pangan yang tersedii dan dikonsumsi adalah skbr PPH. Proses a n a l i i k e t e r s e d i n pangan berdasarkan PPH di Provinsi
Kepukuan Bangka l3ehn-g terdrri dari tiga tahap yaitu I ) menrmuskan p y e k s i ketersediaan dan produksi pangan dari k e t e r r e d i n pangan aktual berbasis
data NBM (Gambar 4). 2) merumuskan proyeksi keter-sedilaan pangan aktual berbasis
data
komumi
pangan
(SUSENAS)
(Gambar
5). dan
3)
m e m b a d i k a n antara proyeksi k e t e n e d i n pangan dari data NBM dengan proyeksi ketersediin pangan d a i data kom
(SUSENAS). Masingmasing
tahapan teneln~Imelalui proses sebagai beniut
-
.-
I--_---_--___--__
Evah~asi . ~oyehi &or& -+ skor 8 4 komposisi kompmisi PPH PPH
-
p r o m
w
4 K~ rmo y.e k&i i:
I ;
Pangan
I
:
i
KebuMtan !Pangan: '---------------a
Royeksi Prcduki
DataKeMsedii ( N W
Pansan
Garnbar 4. Proses m u s k a n proyehi k e t e n e d i dan produksi pangan dengall data dasar k e t e n e d i (NBM) 1. Evaluasi skor dan komposisi PPH
Proses analisis k e t d i dan k e h l u h a n pangan berdasarkan
PPH d i i i dengan evaluasi skor mutu gizi pangan (skor PPH akhd
wibyah). Evaluasi dikkukan temadap data ketesedilaan pangan yang d i m Qri Qta Neraca Bahan Makanan Provinsi Kephuan Bangka BeCrhrng tahun 2003. 2. Proyeksi skudan komposisi PPH
Apabib evaluasi t
m skor mutu gm pangan provimi tehh
dihkukan, maka pada tahap selanjutnya daakukan proyeksi temadap skor PPH dengan terletih dahuiu menenMan skor yang akan dicapai dan tahun pencapaian. Proyeki skor dan komposisi PPH ini menggambarkan
.
WuepI
~
!wmm!Jw@@
r r a y f f ' J e f - P ! ~ a y n p r a q u r q e p ~ y ~ ~ ! U ! ~
W3-l 'ue&Jd yodcvota~dqlas we@p W
!
Y
m=--w=w
@rqye
~~~6uaprensas~rrayffuesuap!~yrpuaqurqep lrzmed yodruota4 w
R
n
-
~
9 = I ! !dqlas *
!
Y
~
u
r
q
e
p
J
=
e
P
d
-WW!-@ewomunl(e)
u e p w - ~ - ~ r e 6 e q a s z l o z ~ ~ e % ~ !
re-
LOOZ mue) eped urqep wat qsr@ve ue6uap 'OUIZ unqq WC Hdd JOW ireyreq~fip !u! m6 uep ue6ued nlnw uep mum! W m d -leap! !swmmw ueye W ue6ued iqsod-8 uep wum! qedcmad veyrequreLXuaw mwewaJad
!u! Hdd
msod-4
uep
UW lo+
-
!SldW
'@rqye
9 w ~ ! P!u! U=!P==PY m6 u e d m y !ynua-w u&JEd
w
m w d W Y lreyeQuaur
Hdd msodUJW
wold
n mpaslat W
leW OOC Z
!wdW
u=!P==laY
'miuffllff WeP
W!lP
mum! ueyr-
m wxwl
- ( ~ m 'UWWw t
ue6ued ireeun66wd
U V
lrep
-m001 z
W.POWY
!P ue-
ueecpaualan
u q w W W ! MQ 'ueypd) Wls ue6uap !-YP
uep d w ! ~lequei!~m a w ue6m.d WW w u n ! ueWmaw !u! mmr 'unqew eurqas urqep ynpnprad mv-x!~ ynlun uehed qquml Ireyedmaw ue6ued ueapayalay
qpaua)
ue&Jd - m a l a y
!sxdo~d-E
uenles welep uehed yodwqax 6uU -I
uep
u e m ue6ued yod~uqay
6 u y m - 6 ~! ~ h a '(%) & u m w y -1
6uyjau6u!U!
uenps wqep ue6ued yoduolay
u e d WqEP ~ 'Hdd
low
W o l d ireynyw!~ e6n!
ddepeqral !Wdold UWXq!P u!WS
-6u@uedq h e l
ueeusuarad !emas OU)Z unqq uep qehauaw q6ue! ueeu-arad !e@=
ZLOZ unqq Yapuad WW ueare3uarad wqep rlqal qqleue ue6uap
u n w re6eqas
ozoz
w n
6u~Auehed w
qpasla)
'OBP!!
ru!
unqq veyeun@%au w
001 ~ d lo+ d
y
w-d
LOOZ u n w ueted-ad
-FW~!P
uep uewe6exay ue!d=ad
4. Proyeksi produksi pangan
+
Proyeksi produksi menggambarkan proyeksi jurnkh pangan dabm
h a m diproduksi untuk memenuhi proyeksi k e t e r s e d i i pangan untuk komurnsi penduduk m e w pada proyeksi skor mutu yang telah dietapkan. Primip dasar proyeksi produksi pangan ini adahh mengkonversi k e t e d i a a n pangan dalarn satuan tonltahun menjadi jurnbh h a m diproduksi dengan mempehatkan satuan tonltahun yang
penyediin dan penggunaan pangan a)ctual di provinsi ini. Asumsi yang dgunakan dabm menyusun p r o w produksi ini
adakh p e n y e d i @rubahan st& impor ) dan pengguw pangan (ekspor. bbit, pakan. industn', tercecer) adalah tetap (sama dengan tahun dasar 2003). Proyeksi produksi mwupakan p y e k s i ket-aan setelah dijumbh dengan penrbahan st& ekspor dan pemakaian serla dikurangi dengan impor.
Gambar 5 adahh proses dakm merumuskan proyeksi ketersediaan dan potensi produksi pangan dengan data dasar konslrmsi (SUSENAS). Proyeksi k e t W i dan potemi produksi pangan dengan data dasar konsumsi (SUSENAS) dilakukan oleh N u r h a m i i (2006) dengan judul penerin Analisis Potemi Produksi Pangan berdasarkan Pola Konsumsi
--
Pangan Harapan di Rovinsi Kepukuan Bangka EWtmg.
I-€ c+
sku& kfmpsisi
m
-
Royeksi skar 8 kanposisi
PPH
Proyeksi
Pangan
,----------_----_
;
Proye& j Konwmd& : :Kebufuhani :Pangan: L---------------a
----------Y-----------
Data Konsrrmsi (SUSENAS)
i
i
l%yeMPotensi
i
ProduksiPangan :
3_----__--____________.
Gambar 5. F'roses m m u s k a n proyeksi keteseditaan dan potensi produksi pangan dengan data dasar konsumsi (SUSENAS) (Numamidah.2006)
Tempat dan Waktu P e n e l i i n ini dilakukan di Badan Perencanaan M h , Dinas Pertanian dan Kehutanan. Dinas Perikanan dan Kelautan. Badan Pusat Statistik. dan Oinas Kesehatan di Provinsi Kepubuan Bangka Beliing. Pemilihan lokasi p e n e l i n dilakukan secara purposive. dengan a h s a n Provinsi Kepubuan Bangka W i n g r n e ~ p a k a nsalah satu provinsi yang baru terbentuk. yaitu pada tahun 2000. Provinsi ini mempakan provinsi kepulauan Indonesia bagian barat yang memiliki beragam potensi sumbeidaya a h , dintaranya bda dan basil but Pengumpulan data dikkukan mulai bulan September 2005 sampai dengan Maret 2006.
J e n i s d a n Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan dahm penelitian ini adakh data sekunder Provinsi Kepubuan Bangka Belitung. Data tersebut mencakup data keadaan umum wibyah, data untuk merigetahui situasi k e t e d i n pangan aMual hingga perurnusan proyeksi k e t e r s e d i i dan produksi pangan di provinsi ini, serta data untuk membandingkan proyeksi ketersediian dari data k e t e d i (NBM) dan
proyeksi ketersediin dari data konsavi
(SUSENAS).
data wibyah provimi menunrt kabupaten dan kota serta luasnya. data jumlah peoduduk menlrmt kelompok umur dan jenis k e b m i , data kepadatan penduduk, data jumhh
1. Data keadaan m u m wibyah mencakup
penduduk menurut hpangan kerja, data potensi produksi melipub' data produksi padi dan pahwja, produksi t a ~ m a nperkebunan, pmduksi
sayuran dan buah. produksi daging unggas dan telur serta data produksi perikanan. Dabdata ini b e d dari Badan Pusat Statistac (BPS) Provimi Kepliauan Bangka Beliing. 2. Data untuk mengetahui situasi ketersedtaan pangan aMual hingga p e r u m m proyeksi ketersediaan dan produksi pangan adalah data Netaca Bahan Makanan (NBM) Provinsi Kepulauan Bangka &Hung tahun 2003 yang diwblkadcan d e h sub Dinas Keialwm Pangan. Dinas Pertanm dan Kehutanan M n s i Kepliawn Bangka Belitvng. 3. Data untuk membandingkan proyeksi ketersedilaan pangan dari data ke-t
(NBM) dan konslrmsi pangan (SUSENAS) tefdiri dari
proyeksi k e k r w d i i pangan dari data k e t e r s e d h n (NEW) yang b e W
dari pengohhan dakm p e n e l i n ini dan data proyeksi ketemaan data komumsi (SUSENAS) yang berasal dari had penel-
dari
Nufhamiidah
(2006) dengan judul A M T i Potemi Pmduksi berdasarkan Pola Konsumsi Hampan di Provimi Kepukuan Bangka Belitung. Pengohhan dan Analisis Data Pengokhan dan anal& data diiakukan secara manual dan komputerisasi dengan metode
deskriptif.
1. A n a l i i situasi ketersediraan pangan aktual di Pmvirtsi Kepuhwn Bangka
Beling Analisis situasi k e t m n pangan aktual ini rnengguMkan data NBM yang d i i menggunakan pedoman penyusunan NBM tahun 2005. Data NBM meamjMcan p e n y e d i n pangan (jenis. jumlah dan sumber)
dan pemakaian pangan (jenis dan jumlah). P e n y e d i i pangan dalarn provinsi mencakup jenis bahan makaoan. jumbh yang diproduksi, jumlah yang diimpor. dan penrbahan st&.
Pemakaian pangan mencakup jenis
bahan makanan, jumtah yang djekspor, pemakaian bahan makanan untuk bibit pakan. tercecer, industn' makanan dan non makanan serta jumlah pangan yang tefsedia unMc konsumsi penduduk dahm satuan tonltah~m. kghpftahun dan glkap/hari serta jumlah kandungan energi (Kal), prutein (9) dan lemak @) setiap bahan makanan dahm satuan kaplhari.
Analisis situasi k e t e r s e d i pangan aktual meliputi kuantitas (jumlah) dan krraIitas (keragaman). a. Kuantitas k e t e r s e d i n pangan aktual
Anakis kuantitas k e t e c s a f i i pangan aktual mencakup jumlah energi yang tenedia untuk -k pangan per kapita
penduduk. konbibusi energi kelompok pangan temadap total energi, konlrhsi masing-masing bahan makanan dahm setiap
-
k b p o k pangan. penentase
m-
pangan td=daP
bahen rnakaMn temadap penyedim pangan dahm prwinsi, r2sio impor dan penyediaan pangan dahm provimi,
pangan. Jumlah enefgi yang tenedia untuk kcmsumsi pangan per
dari kdom 17 dalam NBM dengan ka@a penduduk sahtan Kayhari. Konhibusi energi kelompok pangan temadap total
energi berasal dari jumbh total energi &p
kelompok pangan
dibagi dengan total energi yang tersedm dikaIi deogan 100%. Kontribusi masingmasing bahan makanan d a b m setiap kefompok pangan berasal dari jumkh energi bahan makanan dibagi dengan jumlah energi total kelompok pangannya dikali dengan 100%. Pe-ntase
penwunaan pangan temadap penyedim
pangan dam' provimi berasal dari penjumbhan NBM kobm 9 h 8 d-kali dengan
sampai dengan kobm 13 dibagi dengan k 100%.
Persentase bahan makanan temadap penydiaan pangan dabm provinsi berasal dari NBM k
h 14 dibagi dengan k
h8
dikali dengan 100%. % penyediaan = NBM kolom (14) X 100%
NBM kcdom (8) I
I
I
persentase penggunaan pangan temadap p e n y e d i n pangan dakm provimi dengan persentase bahan Penjumlahan
makanan t e h d a p p e n y e d i i pangan dalam provimi akan Rasio swasembada pangan diperoleh dari poduksi dibagi
dengan peyumlahan dari pmdtdei clan impor dikurangi ekspor
d i i denqan 100%. RasioSwasembada=
~ ~ 1 0 0 % '(Roduksl+lmpor-~)
Rasio impor pangan diperoleh dari impor dibagi dengan &~mbhan dari produksi d m i m p dikloangi ekspor d h l j
dengan 100%. Rasioimpoz=
imporx1m (-+lmpor-m) -
b. Kualitas k-aan
pangan aMual
AnaIisk kuabtas ketersedtaan pangan aMual +barkan
dengan keragaman pangan yang diiukkan dengan skor total PPH dan kumposisi skor PPH
kelompok pangan.
skor PPH dipedeh dari data ketersedkn pangan (NBM) provinsi
yang d
i dengan menggunakan sofhvare Program Aplikasi
Perencanam Pangan dan Gizi Wtbyah. Program Shdi Gi
Masyarakat dan Surnberdaya Keiwrga. Fakuftas Pertaniin. IF3
(Heryatno. Baliwati 8 Martianto. 2004). Hasil dari pmgoWm data NBM dengan rnenggunakan sdtware adalah benrpa skor PPH, proyeksi ketersediaan
dan prod&.
~ o m p k ndabm pehitungan skor PPH adalah kelmpok pangan. jurnhh pangan &lam satrran g(kaplhari, jumlah pangan dahm satwn KaVkap/hari. persen energi (%), persen AKE (% AKE). bobot, skor a)dual. skor AKE. skor maksimal dan skor PPH. Komponen dakm pefiingan skor PPH &pat dilihat pada Tabel 5.Sebnjuinya adalah cara pengisian-nr komponen. Tabel 5 Tabel pehiingan skor PPH
Kelompok Pangan. Pengefompoican pangari dahm
NBM
berbeda dengan pengelompokan pangan dalam p e h h g a n PPH. sehingga pengkian bark
kekKnpok pangan bans sesuai dengan pengelompoican pangan dalam perhitungan PPH (Lampiran 7).
KaYkaplhan'
(kofom 17 dalarn NBM) yang dikonveni menjadi
satuan glkaplhari dengan
menggunakan pangan setara yang
merupakan komoditas dengan korrtribusi paling tinggi dabm k e h p o k pangan t e e b u t Kolom KaVkapThari. Kofom Kalkphari ini befisi jumkh
energi
total
kelompok
s&p
penjurnlahan energi semua k
pangan. d
yang
merupakan
i ddam masingmasing
kelumpok pangan (kdom 17 dahm NBM). Kolom persen energi (%). Kobtn persen energi ini berisi jurnkh persen energi masingmasing kelompok pangan yang merupakan basil pembagii energi ( K a l h p h x i i kelompok pangan dengan jumhh total energi (KaVkaphrii dan d i i i k a n 100%. Persen energi ini menggmbarkan k o n t r i i
setiap kelompuk pangan d a m ketersedin pangan.
.
~ ~ X 1 0 0 %= d,, dmgan n=mmw bafisl.Z... Total energi @aris 10) Kolom Persen AKE (% AKE). K o h n persen hasil pembagian antara jumhh m i1 -(
AKE
berisi
masing
masing kelompok pangan dengan niki AKE K (ha pl% ia ir
dan
dikalikan dengan 100%.
AKE menrpakan angka k d p a n energi yang dijtrrkan untuk setiap individu setiap hari menurut golongan umumya. AKE yang diigunakan dahm pengotahan data p e d i ini bukan AKE meourut WKNPG Vlll tahun 2004. tetapi AKE regional Rovimi Kepdauan Bangka BeGtung. Penentuan d
AKE reGional ini
i karena adanya pedxdzm jumkh dan komposisi
i
penduduk menurut kelompok umur dan jenis keiamii di tingkat ~ s i o M Jdengan Provinsi Kepulauan Bangka BeIihmg.
regional
Provinsi
mengglm-
Kewuan
metode
Bangka
~~IJWE! Spwue yang
Wing
AKE
d i n g
Qpat dilihat pada
Lampiran 3. Persen AKE ini rnenggarnbarkan komposisi keterredraan
pangan. Komposisi .deal s%ap kelompok pangan adabh 50% U-
padipadian. 6% mtuk umbi-rrmbian, 12% umk pangan
hewani. 10% unMc mmyak dan lemak 3% untuk buah biji
berminyak. 5% untuk kacangkacangan. 5% untuk gula. 6% unMc
sayur dan buah. dan 3% untuk lairblain.
Kolorn Bobot K o b n bobot bemi bobot masingmasing k e h p o k pangan. Bobot untuk kefompok pangan Fdi-padian. urnbiurnbian, &inyak dan lemak. buahlbii berminyak dan gub adalah 0.5. Bobot untuk kelompok pangan hewani dan kacang kacangan adalah 2.00.Bobot untuk sayur dan buah &kh 5.0. Bobot ini disesuaikan dengan pola pangan harapan berdasarkan anjuran FAO-RAPA dan prinsip gm seimbang. yaitu setiap kelompok pangan dari tiga kefompok pangan &ma
diberikan skor maksirnum yang relatif sama, yaitu 33.3 @erasal dari 100 dibagi 3). Ketiga kelornpok pangan utama tersebut adahh (1) pangan surnber karbohiidrat dan energi (serealia. umbiurnbian. minyak dan k a k . b i j i i h berminyak) dengan konbibusi energi
74%. (2)pangan surnber proteinlbuk-pauk w
a
n dan
pangan hewan) dengan konbibusi energi 17%. (3) pangan surnber vitamin dan mineral (sayur dan buah) dengan k o n b i i energi 6% dan (4)pangan binnya (aneka minuman dan bumbu) dengan kontribusi 3%. Bobot 0.5 berasal dari nilai 33.3 dibagi 75. bobot 200 be&
d a i nilai 33.3 dibagi 17 dan bu&d 5.0 berasal
dari 33.3 dibagi 6. K o l m Skor Aktual. Skor aktual menrpatcan I r d perkahan antara persen enea-gi dengan bobot masingmasing kefompok pangan. K o l m Skor AKE Skor aktual merupakm h a d perkahan
antara persen AKE dengan bobd masingmasing kebmpok pangan-
K o l m Skor MakshaL Kolom skor maksimal ini betisi skor ideal PPH setiap kelompok pangan. Skor maksirnal ini berasal dari
perkalian antara bobot dengan k o n b i i ideal setiap kelompok pangan.
Kolom Skor PPH. Kolom skor PPH bemi skor AKE dengan mempematikan batas skor maksimal. J k a skor AKE lebih tinggi dari skor maksimal maka angka yang digunakan u r n mngisi kobm skor PPH adahh nilai skor maksirnal. J k a skor AKE lebh rendah dari skor maksimal maka angka yang diiunakan untuk mengisi kolom skor PPH adalah skor AKE. 2. Proyeksi ketersediin pangan
2royeksi ketersedii pangan ini diimaksudkan untuk mengetahui jumlah pangan yang hams tersedm untuk dikomurnsi penduduk dalam
satu tahun yang dinyatakan dalam be*
energi dari setiap k o m o d i i
dalam masingmasing kelompok pangan sesuai dengan kontribusi aMual masingmasing k o m o d i i &lam setiap kelompok pangan. Hasil tahapan ini adalah setiap k o m o d i i dalam bentuk energi dengan satuan
glkaplhari kglkaplhari dan tonltahun. Berikut adalah tahapan untuk mencapai proyeksi ketersediaan pangan dalam bentuk energi: a. Proyeksi skor PPH
I
(
~=~+NsagD-soYdt Dewan - S, = skor PPH tahun vanq dicari =skor~~~tahun& n =se(isihtahunyangdicaridengantahunawal & = skor PPH tahun 2020 C i = 100) dl = seliih tahun 2020 dengan tahun awal
Dengan E,
6
n Edt
= k&busi energi tahun yang d i i = k o n t n i mitahun awal =seIisihtahunyangd~dengantahunawal = kontribusienergitahun2020Cdeal) = serkii tahun 2020 deigan tahun awal
c. Proyeksi energi1 -( Dengan K, K, n Kdt
= energi tahun yang d-& =energitahunawal
=~tahunyangdicaridengantahunawal = energitahun2020 = sel-kihtahun 2020 dengan tahun awal
= energi tahun yang d i d
Oengan G, Go n
= energi tahun awal = s e l i tahun yang dicari dengan tahun awal = energi tahun 2020 = s e l i tahun 2020 dengan tahun awal
dt
e. Pefhiingan kbntribusi (%) komoditas pangan &tam masingKontribusi
komoditas
pangan
dabm
masingmasing
yang kapita &lam
kelompok pangan berasal dari kolom 16 dabm NBM.
rnerupakan kolom ketersedkanuntuk k m m s i per
satuan glhari. Nitai ini k e m u d i dibagi dengan jumlah total
k e t e d i n &lam kelompok pangan dan dikali dengan 100%.
Kontrii kanodrtas XI
=glharikomodirtasxlX1OO% glhari total kelwnpok ~angan x
Pemitungan proyeksi k e t e r s e d " setiap komoditas pangan
f,
H a d perhitungan ini adahh keterrediaan komoditas pangan dengan satuan glkap/hari, kglkapAahun dan todbhun. P r o w keterrediaan set@
komoditas pangan adaM had perkalian
dengan kontribusi k o m o d i y a dan dibagi deogan 100.
emqi kelompok pangan (GJX kontrbusi kanoditas (%) 100 I
I
Proyeksi
ketersedimn
kmodii
dakm
satuan
kglkapltahun adahh korwefsi proyehi kketersedgan dahm satuan gncaplhari menjadi kglkapltahun.
K e k c x d i kmodRas dalam glkapRtari X 365 loo0 I
J
Proyeksi k e t e r s e d i i k d r t a s dahn satuan torJtahun menrpakan
konversi proyeksi keterredgan dahm
kglkapltahun menjadi tonltahun.
r
satuan
Dengan proyeksi penduduk pada tatnrn x adahh:
Dengan Po= jurnlah penduduk tahun dasar L = bju perturnbuhan penduduk t = tahun yang d i o=tahundasar
3. Proyeksi produksi pangan
Proyeksi produksi menggambarkan proyeksi jumhh pangan yang h a m dipnxluksi untuk memenuhi proyeksi k e t e M h a n pangan yang
tehh dietapkan sebelumnya. Asurnsi yang d g u n a h n dakm rnenyrsun proyeksi produksi adalah perubahan st&
impor. ekspor dan pemakam
dahm provimi @&it, pakan. id&. tercecer) pada tahurrtahun berikutnya adalah tetap (sarna dengan tahun dasar 2003). Proyeksi
produksi merupakan proyeksi ketersediaan setelah dijumlah dengan perubahan stok, ekspor dan pemakai seita dikurangi dengan hpor.
Dengan Pr,= proyeksi produksi pada tahun t (yang dicani
= proyeksi k e t e d i a a n (todtahun) pada tahun t (tahun yang 6 m 3 PS = perubahan st& pada tahun dasar E = penggunaan untuk ekspor pada tahun dasar I = penggunaan untuk bnpor pada tah~mdasar P = penggunaan untuk pekan pada tahun dasar B = penggunaan untuk bibil pada tahun dasar M = p e n g g d m unMc klustri makaMn pada tahun K,
dasar BM = p e n g g u m n untuk industri non makaMn pada tahun dasar T = pangan yang twcecer pada tahun dasar
Definisi Operasional Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber ham dan air baik yang diobh maupun yang Wak d i . yang drpenntuld(an sebagai makaMn atau minuman bagi k o m u m s i man&,
termasuk bahan tambahan
pangan, bahan baku pangan dan bahan bin yang dgunakan &km proses peyiapan, pengokhan dan atau pernbuatan makaMn atau minuman. Produksi adalah sejumkh bahan pangan yang dihasilkan d e h Provinsi Kepubuan Bangka B e r i n g dari seMor pertanian, perikanan, petemakan. perkebunan dan kehutanan. menunrt jenis bahan pangannya baik yang belum mengalami poses pkgoiahan
m a u p yang tekh mengahmi proses
pengolahan. Ekspor adahh .sejumhh bahan pangan yang dat&uakan dari wiiyah Provimi Kepubuan Bangka Beliing, baik ke luar daerah maupun ke luar negen. lmpor adahh sejumkh bahan pangan yang didatangkan dari luar Provimi Kepubuan Bangka W i n g , baik Iwr daerah maupun bar negeri. P e ~ b a h a nstok adalah seSsih antara st& (simpanan) aMtrr tahun dengan st& awal tahun.
Terrecer adalah jumlah bahan pangan yang hihng atau nrsak, sehingga
yang terjadi secara tidak disengaja sejak bahan r n a k m d i hingga t e n e d i untuk datcmsumsi. Ketersediaan Pangan ad& jumlah pangan yang t e d i untuk dikonsumsi pendud* yang dinyatakan dalam satuan per kapitalhari. AKE Regional adalah angka keadnrpan gizi penduduk Provinsi Kepubuan Bangka Belitung yang telah rnenyesuaikan jumkh dan komposisi penduduhya. tidak &pat dimakan oleh man&.
Pola Pangan Harapan (PPH) adalah komposidsusunan pangan atau kefompok pangan yang d
i pada konbibusi energinya baik mlrthk
maupun rebtif yang memenuhi kebutuhan gizi secara kuantitas. M imaupun keragamannya rkngan mempeftimbangkan aspek sosial, e k m i , hdaya.
agama dan citarasa.
HASlL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Provimi Kepubuan Bangka Befitung Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Provinsi Kepubuan Bangka BeIitung merupaka provinSi ke 31 p-g
terbentuk dalam Negara Kesatwn Repubfik Indonesia pada fahun 2000.Provinsi Keprlauan 8angka W n g ini merupakan prwinsi kepuiauan di Indonesia bagian barat. Provinsi Kepuhuan Bangka Belilung terletak pada 104"W sampai
10898' Bujur Timur clan 1 0 m sampai 3V5' Lintang !%atan. dengan batas wibyah bagian Barat be-
dengan Se(at Bangka. bagian Timur berbtasan
dengan Sebt Karimata. b a g i Ufara berbatasan dengan Laut NatuM dan
bagiin Sektan berbatasan dengan Laut Jawa. Whyah Provinsi Kepubuan Bangka BeIitung terbagi menjadi wilayah
daratan dan wihyah hut dengan total luas m'byah mencapai 81 725.14 km2. Luas wihyah daratan lebih kurang 16 424.14 km2 (20.10%) dan luas wihyah taut kbih kurang 65 301 km2 (79.9%). Wdayah Prwinsi Keputauan Bangka Belitung
secara Ammistrata terbagi d a m enam kabupaten dan satu kota (Tabel 6).
Perrduduk clan Mata Pencaharian Hasa sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan j d h penduduk
Prwinsi Keprdauan Bangka BeCmmg pada tahun 2000 adatah 899.095 jiwa. Jumkh penduduk Provbsi Keputauan Bangka Befrhmg tahun 2003,berdas;akan
had Survei Sosial Ekooomi N&md adatah 976.031 jiwa (meningkat 8.6%)
dengan tingkat kepadatan penduduk 59 orang per kn2. JumM penduduk IakL taki pada tahun 203 adakh 490.692 iiwa dan jrrmhh penduduk perempuan
adahh 485.339 jiwa. Jumbh nrmah tangga di Provinsi Kepuhuan Bang)ca Betihmg pada tahun 2003 adatah 228.538 nrmah tarrgga ckngan jrrmtah anggota
keluarga rata-cata adahh 4
orang. Laju peftumbuhan penduduk Prwinsi
Keplkuan Bangka 8eMung pada peciode tahun 1980-1990 adalah 229% per tahun. Laju perhmhhan penduduk ini pada pemde tahun 199&2000 menunm menjadi 0.93% per fahun. Jumhh Nmah tangga dan penduduk di Provinsi
Kepuhuan Bangka BeMung menurut KabupatenlKota dan pnis kebmin dapat dilihat pada Tabei 7.
Tabel 7. Jumhh ~ m a tangga h dan penduduk di prwvinsi kepu!awn bangka b&ung menunrt kabupatenkota dan jenis km tahun 2003 JumtahlJeddUk*)
~~
- 6 -
Banq*a
Banskaw
BmTengah -)La=
Belihmg Be6W1-m -
~~
111.469 67414 61976
111 406 67 328 62 199 71 901 66 283 43 022
72 0C8 64665 41 722 66085 485 339
68643 490 692
.hu&il
RT 50123 30531 27894
Total 222875 134652 124175 143909 130948 84 744 134728 976 031
Rata-ratalJeddUk. Perh' PerRT
76 48 58 40 57
32 338 34397
22 262
34
30993
Is07 59
4 4 4
4 4 4 4 4
Total 228 538 s U m b e r : ~ ~ ~ w l C e p d a r a n ~ ~ ( 2 0 0 J )
Data m - k menunjuldran bahwa penduduk Provinsi Kepuiauan Bangka Belitung drdcunhsi
deh kekunpok umur 15-49 tahun. yaitu sebesar 532 815 jiwa
atau sebesar 54.59% dari total penduduk Se$agian k e d yaitu 27 134 jiwa atau
sebesar 2.78% adatah kebmpok baduta @awah 2 tahun). Pesmbse penduduk menurut kefompok umur dan jenis k e h m i di Provinsi Kepukuan Bangka BeCdung tahun 2003 dapat d i W pada Tabel 8.
Tabel 8. Penentase penduduk mmurul ketompk umur dan jenk ketamm di prarinsi kepulauan bangka beMung tahun 2003
~
:
> 65 Total ~ ~ S
34 942
3.58
976 031 t
a
t
i
s
100 l
i
l
;
F
*
o
v
i
m
i
~
~
Pesentase penduduk menurut kebmpok umur dan jenii ketamin di
~
~
)
penduduk menurut kebmpok umur dan jenis kebnin medikj kebutuhan energi dan zat gizi yang berbeda antar kebmpok Jumhh energi dan mt gizi yang dianjurkan imMc dikonsumsi setiap han' deh setiap individu menuwl goboqan umur dan jenis kelaminnya dinyatakan d a k m Angka Kecukupan Energi (AKE). Jumbh dan krnnposisi penduduk di provinsi ini beibeda dengan jumIah dan kornposisi penduduk nasional. sehingga AKE penduduk di provinsi ini be-
AKE nasiona). Oleh karena au. penefitian ini menggunakan angka kecukupan energi regional (pmvinsi) dengan t j w n mengukur kuantitas dan
dengan
kuaMas k e t e d i n pangan berdasarkan u h m provinsi Mi.karena provinsi memiliki karakteristik yang berbeda dengan karaMemtik nasional khususnya dalarn ha1 jumhh dan krnnposisi penduduk Tabel 9 Angka kecukupan energi dan protein penduduk Prwinsi Kepuhuan Bangka W i u n g
TOTAL
1 273 323
100.00
2677865690
Penentuan AKE memerlukan pengelompokan
umur
6814711024
Satu tahunan.
sedangkan data jundah dan komposisi penduduk menurut kebmpo3c m
r dan
jenis kebmin yang drperoQh Qri BPS Provinsi Kepuhuan Bangka BeMung menggtmakan pengelompolcan umur demograti (lima tahunan). Oleh karma ilu. pengebmpokan urnur tersebul drubah menjadi kebmpok amur satu tahunan dengan menggunakan metode multiple sparague (Lampiran 1). Berdasarkan
pemecahan kelompok umur terrebut, kemudian dihitung jrrmhh pendvduk dan komposisinya menurut kekunpok umur AKE. H a d pemingan kanposisi penduduk ini kemudiin bgunakan untuk menghiing
AKE
regional Provinsi
Kzpuhuan Bangka Beliiung. Angka kecukupan mergi penduduk Provinsi Kepukuan Bangka M i u n g disajikan pada Tabd 9. BPS (2003) menyatakan bahwa pada tahun 2003 jumhh penduduk usia 15 tahun ke atas atau Penduduk Usia Kerja (PUK) addah sebanyak 661.I56jiwa alau 67.74% dari tdal penduduk provinsi ini. Sebanyak 69.2% dan' total jumhh PUK tenebut. menrpakan angkatan kerja (bekerja dan menmi kaja) dan sisanya sebesar 30.8% adalah penduduk bukan angkatan kerja (sekdah. mengurus ~ m a h -a.
dan hinnya. rmgkat Penganggum Terbuka (lPT)
pada tahun 2003 adahh sebesar 9.40%. Jurnkh penduduk usia kerja yang tinggi dan tingkat penganggum tertjuka ini menuntut peran pemerintah daerah maupun swasta untuk membuka lapangan kerja sebesar-besamya bagi penduduk usia kerja ini. Pememrtah daemh ataupun swasta diharapkan rnampu m e m f a s a i penduduk angkatan kerjanya dengan
hpangan ketja yang meMQj sehingga dapat meningkaikan pendapatan daemh di provinsi ini. Kondisi ini juga membuka p e h n g bagi pemerintah d
m
rnaupun swasta untuk melakukan investasi di beftqai bidang dengan pemberdayaan penduduk yang t e r m k dakm kebmpok penganggum. Tabel 10 menunjukkan kompmisi PUK yang bekefja di Provinsi Kepdauan
Bangka Wing pada tahun 203.Jumlah pekerja mendominasisektor peftanii yaitu sebesar 48.74%. di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 16.06%
serta di sektor perdagangan, hotel dan resforan sebesar 15.34%.
Seldor pertanian menrpakan s e w yang pating banyak drminati deh pekefja di provinsi ini dacarenakan s&or p e r t a n i masih dgnggap setqai warisan Qri nenek moyang deh sebagian penduduk di provinsi ini, yang harm dieruskan keberadaannya. Petani yang bekerja di sektor pertanian ini sebagian
besarbercocokta~muntukmemenuhikebuhmanpangansehadwi.
-
Tabd 10 Penduduk berumur 15 tahun ke atas yang b e k mmenurut pnis hpangan peketjaa utama di provinsi kepuhuan bangka belhng tahun 2003
penggalian
Indu+tri~ q a s d a l a i r l n k n
8anq"an Perdagmgm. hold dan restoran A n g h i a clan kommbsi
Keuangan.awaansi-pers~vaan tnnOunm'=="daniasa Jasa -k Labmya Total
1 7133 414 645
0.41 100.00
sumber:~adanPIMt~PrOvimi~8angta~(2003)
Sektor pertambangan dan penggafian di Provinsi Kepuhuan Bangka Wiung ini merupakan satah satu payurnbang ulama bahan gaiian tambang di Indonesia, mefiputi timah, pasir kwarsa. W i n . granit batu gunung, tabah Sat dan tnji besi yang yang me&
tersebar di seluruh kecarnatan di Wnsi mi.
SeMor perdagangan, hotel dan resloran merupakan jenii hpangan kerja ketiga tertinggi di provinsi ini diiukung deh ob@
wisata berupa pantai yang tenlapal di
sekeliling wilayah provinsi kepuzdauan ini. Jurnlah kunjungan wisatawan. baik man;anegara maupn nusantara,
berdasarkan data BPS seIama tahun 2003
mencapai 41 ribu orang. Potensi PIoduksi Pmvinsi Kepuhuan Barrgka Be[itung Sektor p e r t a n i merupakan satah satu s&or
yang mendominasi setain
s e w pertambangan dan industri di Provinsi Keputaran Bangka Be(itung.
Penduduk pFovinsi ini memberikan k W b u s i yang &up
besar datam bidang
pertanian yang ditunjukJm d;ui tingginya prqmsi penduduk yang bekefja di
bidang pertanian. Produksi Padi dan Palamia. Produksi padi dan p&wija pada t&n
2003
mengalmi peningkatan untuk semw komoditas. Tabel 11 menunjukkan bahwa produksi padi meningkat se$esar 18 persen atau sebesar 1 856 ton. Produksi
pad pada tahun 2003 ini mencapai 12 173 ton.
Tabel 11 Produksi t a ~ m a o pangan (ton) tahun 2000-2003 di provinsi kepuhuan bangka beMung Kama?bs
Pmdul;+i (ton)
zoo0
ZOO1
zoo3
2002
K o m o d i i h u n g meningkat 120 persen atau sebesar 1 122 ton. K o m d i ubi kayu meningkat 1.4 persen atau 288 ton. K x m g kedetai dan kaclang tanah mengahmi peningkatan bertunrt-tunrt sebesar 200 persen (2 ton) dan 9 persen (26 ton). Peningkatan produksi k
d
mi
i pad dan
disebabkan deh adanya program yang baru digatakkan pada tahun 2003 oleh
Dinas Perlanian dan Kehubnan P
M Kepukiuan Bangka Ekbng. Program
tersebut adahh Program Perfuasan Areal T a m (PAT) dan Peningkatan MLJIU dan lntensifikasi (PMI). ApIikasi dengan adanya p r o g m tersebut adalah adanya pembahan areal tanam. peningkatan kuafitas t
m dengan benih bermutu
dan ~engguplpuk Produksi Sayuran dan Buah-bwhan. Produksi sayuran dan buahbuahan di Provinsi Keprdauan Bangka Bdilung pada tahun 2003
drdihat
pada Tabel 12. Produksi sayuran yang paling tinggi adahh kanoddas sawi.
ketimun dan tenmg. Produksi buah-buahan di provinsi mi ddomksi d e h produksi k
-
d
i jemk yang mmcapai 10 n i ton. KOmOdrtas bcrah tainnya
yang juga tinggi pmduksinya adatah ptiang. nanas dan pepaya. Kanoddas
sayuran dan buah-(wahan teiseht merupakan k
m
d
i yang retatif mudah
ma.
w y a . sehingga p r o d M y a W~UP Tabel 12 men~mjukhnbahwa produksi sayuran di provirtsi mi mas3
rendah. Hal ini diduga d i s e m karena tahan yang sesuai unMc peRanian di Provinsi Kepuhuan Bangka Bestung mi
relatif rendah. k a r e ~ sebagian
besar hhan di provinsi mi mempunyai pH taMh yang asam dan meqadung banyak mineral biji timah dan b&mhhan gafgn sepelii
k u m . batu
granit. kaoCm dan tanah kt. sehingga banyak dgunakan tmtuk pertambangan.
--
Tabei 12 Produksi sayuran dan tm&&uahan di provinsi keprriaran bangka Wing tahun 2003 Knmdtas
RoQdrsi
(trn,
m m
Bner*
Ba*angpclih hfIl
K
1220
.
m
Kam&tas &dkmahm
-
RoQd;si
(ton) 418.3 51.8
2 528.8
adYllangsat
11.7
I)laian
-4
237.5
Kembangm
Jambuak
345.2
Watd
Jemkbesar
Lobak
w v w-
I(rrbk
f n m
'-an9
~Fnm53 Cabebesar
Caberarit
1 129.46 510.63
T
W
i3uds Ketbn\m Labusiam
3 415.4
311.35
pisang RambrrtBl
5 265.1 2 735.6
saI&
2 686.09 135 3 339.61
sar*o
51322
Sbsa);
120.4 180.6
1516.48
Su);un
1546.25
Mebn
525.4 471.8
739.1 942.6
W
Kar*gruns
Petai
2 945 4 277
374.04
eaYzrm q
2 113.7
PIeMs pePaya
Jamur
Tarsi
2 281.6
-l=@=
1221
-
BLRvah srmtber:~adan~aat~-~~epdauanBangkaBelihmg~)Ketefargan:
- =T
i ada data
perkebunan di pmvinsi ini didwninasi deh k L.
.
d
i ke@a
sawit. tada, karet
dan Jumlah produksi komoditas kelapa sawit yang tirrggi diiukung dengan data BPS Provinsi Keputauan Bangka Bdtung yang m e n u n J u b bahwa j m h h perkefnman ketapa s &
di provinsi ini mencapai 16 petkebunan
yang me~pakansatusatunya komoddas yang diproduksi deh pedcebunan
dan arm diproduksi dari perkebunan rakyat Lws areal yang dgunakan unMc
cengkeh. jambu mete dan aren akbh s e h s 121 ribu ha
Tabel 13 Pmduksi k o m o d i perkebunan di provinsi keplhuan bangka M u n g tahun 2003
Jamtu mete
8729
Aren 96.76 Sumber:BadanRMtSlatistRPmvinsiKepdaran~~
Produksi Daging Unggas dan Telur. Tabel 14 rnen~mjukkanproduksi daging unggas dan telur di Provinsi Kepuhuan Bangka BeMung pada tahun 2003. Pmduksi d a g i babi di provinsi mi refatif tinggi bila dibandingkan dengan pmduksi daging dari jenis temak binnya. Tabel 14 Produksi hasa temak di pmvinsi keprdauan bmgb beCltung tahun 2003 l(mm&as
Jenis Temak sapi
Rodrd;si
(tar)
792632
Jumlah pmduksi daging babi yang tinggi dKtukung oleh data jlrmkh
poprbsi temak di provinsi m i Jumhh popuksi temak babi mencapai 41 rib ekor, sedangkan jumhh popubi sapi dan kambing adahh 18 ribu ekor dan 11
r i b ekar (BPS. 2 0 3 ) . Hal mi diduga berlcaaan dengan jrrmtah warga kehmrnan
T i h o a yang
reMif
tinggi di provinsi ini. Salah satu kebiasaan makan warga
k e t u m n Tmnghoa a d a k h mengkonsumsi daging babi. Data BPS Provinsi Keplhuan Bangka M u n g (2003) menunjukkan bahwa jlrmlah penduduk provinsi yang memduk agama bukan islam a d a h h sebesar 17% atau 160 503 jiwa (mencakup agama Katohk. Protestan. Hindu, dan Budha). Daging temak unggas secara keseluruhan bejumhh empat juta ton dengan jumhh popuhsi
ayam buras dan itik sebesar &u juta ekor dan 166 nbu ekor. Produksi Perikanan. Produksi pefikanan menunrt jenis bud*
di
Provinsi Kepuhuan Bangka Belitung tahun M03 dapat diWlat pada Tabel IS. S u b &or
perikanan di Provinsi Kepulauan Bangka BeMung diiominasi oleh
dan selat. Jumhh t d a l produksi p e r i k a m di provinsi ini pada tahun 2003 adatah s e k s a 144.526.83 ton. Jumhh produksi mi m e w k a t bila d-ngkan
dengan jumhh produksi pada tahun sebelumnya (2002) yailu sebesar 7.686.88 ton atau sebesar 5.6 persen. Tabel 15 Produksi perikanan menurut jenis bud-di provinsi keputausl bangka beMung tahun 2003 Jertispeli~
Jenis D;an
zan (tar) 136 525.96
2003 (1m) 143 896.99
KeMikan (%)
5.40
Produksi perikanan laul ini diiom'masi d e h produksi dari kekmpok ikan. yaitu ikan seiar
14.558.30 ton pada tahun M02 dan 15.511.51 ton pada
tahun 2003;ikan tembang sebesar 9.825.63 ton (2002) dan 10.294.32 ton (2003)
serta ikan h u m sebesar 8.398.74 ton (2OD2) dan 8.799.36 ton (2003).Produksi kelompok binatang berkuM keras ddominasi okzh rajungan dengan jumhh produksi sebesar 1.80021 ton pada tahun 2iM2 dan 2002.37 ton pada taJtun
2003.Produksi jenis ikan dari kebmpok binatang fun& yang pafing tinggi adatah
am-kwni y&
sebesar 4.050.32 ton pada tahun 2002 dan 4.512.32 ton pada
tahun 2003. Produksi binatang air bmnya diidominasi OM teripang dengan jumkh produksi sebesar 208.31 ton (2002)dan 231.93 ton (2003). Produksi perikanan budidaya ddomi-
oleti produksi komoddas dari
perikanan budiiaya kohm. K o m o d i i dari perikanan budidaya k&m mendominasi produksi perikaMn bod-
yang
kohm adatah ikan nila. dengan
jumhh produksi 107.0 ton pada tahun 2002 dan 129.82 ton pada tahun 2003. Jenis ikan dari bud'daya i u t yang memberikan kotribusi tertinggi dalam
kekmpok ini a d d a h ikan kerapu dengan jumbh produksi sebesar 70.68 ton pada tahun 2003. Jenis ikan dari b u d i i tambak yang jumhh produksinya paling tinggi a d a h h udang windu yaitu 119.28 ton @a tahun 2002 dan 123.92 ton pada tahun 2003.
Situasi Ketersediaan Pangan di Provinsi K e p u h u a n Bangka Belitung Ketersediaan pangan menrpakan jumhh pangan yang tenedra untuk konsumsi bagi penduduk. Jumhh pangan yang tersedim untuk konsumsi penduduk di provinsi ini berasal dari data k e k r s e d i i pangan berupa Neraca Bahan Makanan (NBM) yang diputdikasikan d e h Sub Dims Ketahanan Pangan. Dinas Perfanian dan Kehutanan Provimi Kepuhuan Bangka 8eMung. Data NBM
~ n i diohh kembaIi menggunakan sofhvam Program Apmcasi P e r e m m a a n Pangan dan G z i Waayah dengan metode perhitungan yang tetah dsesuaikan dengan Pedoman Penyusunan Neraca Bahan W r e n (NBM) tahun 2005 (Badan Bimas KetahaMn PangarrDepartemenPertani. 2005).
Pefkdaan yang terdapat d a k m metode penyusunan NBM yang baru dengan yang lama terletak pada besaran komreni. Metode penyusrnan yang baru tehh menyempumakan -ran
konversi menjadi kbih lengkap daripada
sebelumnya. sehingga selumh ko(an untuk setiap komoddas dalam NBM dapat terki. Kobm yang mendapatkan penyempumaan besaran konversi adahh kobm perubahan stok. ekqw, pakan. bibit, diokh untuk bukan makanan, dan kdom
tercecer. P e n g g u m besaran konversi yang baru ini d i i k a n apabila wihyah tidak rmmitki besaran kommsi untuk komodhs tertwrtu, sehingga dapat
mengguMkan besaran konveni yang baru. Hal ini dimaksudkan karena kondii suatu witayah befum tentu sama dengan kondki nasional. Had perhitungan NBM sxzm lengkap dapat difrhat pa& Lampiran 2. Pertrandin antara NBM
a d dan NBM hasil dahan menggunakan soffwae dapat diTihat pada Lampimn 3.
'
AMftsis situasi ketersedtaan pangan melrputi aMfisis situasi ketenediaan pangan dari sisi kuantitas dan kuafrtas. Anafisis kuantitas k e t e r s e d i i pangan
aktwl mencakup jurn4h en&
yang temdia untuk konsumsi pangan per kapaa
penduduk. persentase p e n g g u m pangan temadap p e n y e d i n pangan dalam
pravinsi. k
.
--
W energi kebmpok p p n temadap totaf energ. kontribrni bahan rnakanan d a h m
masingim&g
setiap kebmpok
pangan.
rasio
swasembada dan impor pangan. AMSsis kuanMas k e t e t x e d k n pangan ini
m e ~ p a k a nanalisis data NBM provinsi ini pada tahun 2003. Anafisis kuaIitas ketePlwl dengan keragaman Pangan yang diiunjukkan dengan skor total PPH dan kanposisi skor PPH masingmasing kebmpok pangan. Skor PPH merupakan hasil dari pengdahan dab NBM dengan mengguMkan software.
Sihrasi Ketersediaan Pangan bedasarkan NBM tahun 2003 (Kuantitas)
Ketersediin pangan untuk kcmsumsi penduduk per kapita per h a i di Provinsi Kepuhuan Bangka BeGtung adatah sebesar 3 144 Kal energi &an 112.36 g protein (Tabel 16).
Tabel 15 Ket-
untuk konwrmsi qergi dan p r o t 9 per kapita per han' provinsi kepulauan bangka be6tung b e i r k a r k a n NBM tahun 2003
*. 1.
Padipaaan
2.
Mabtm befpai
3.
Gub
4. 5. 6.
euahhj bemhyak &~b&ahm
7.
Daging
8. 9. 10.
Rotein
6rrrgi Ke&llppiPa;lqan
Kal
1 105
fs6) 35.15
9 27.32
Knmawsi W) 24.31
82
2.61
0.55
0.49
162
5.15
0.07
0.06
33
1.05 1.75 0.92
1:18
1.05
55 29
0.77 1.73
0.69
331
10.53
7B.18
17.96
Teha
99
Susu tlran
720 90
3.15 2290
6.80 37.76
6.05 33.61
286
16.00
1424
1.54
kkwa-i
1 269
40.36
80.75
71.87
JundaM-oZal
3 144
100.00
112.36
100m
energi Qn protein di provinsi ini dibandingkan dengan angka kecukupan @-regional provinsi yaiiu 2 300 KaVkapmari untuk energi dan Angka ket-
60 glkap/hari untuk protein, sehgga drperdeh tingkat k e t e d i a a n energi dart
protein di pmknsi mi tehh melebihi angka kecukupannya. yaitu 137% u n t d energi dan 187% untuk protein. Ketersediin energi dan protein di provinsi-ini
juga lebih tingy bih dibandrngkan dengan ketersedraan energi dan pmteb, di:.,., tingkal Msional pada tahun 2003 yaitu 3 082 Kaykap/hari a r g i dan 75.5
g~kaphariprotein. K o n d i tersebut memungkinkan provinsi unMc mengelupof sebagian pangannya ke luar daerah agar tercapai ketefsediaan pangan yang
merata di &ruh
Indonesia.
K e t e d i n pangan di pFovinsi ini be&
dari sumber pangan nabati dan
pangan hewani. Sumber pangan nabali ini meIiputi kekmpok padipadian. makanan be@.
gub, buahlbt berminyak.
.-
sayurn dan sebagian
dari kekunpok minyakllemak Surnber pangan hewani meIiputi kekmpok pangan daging. telur. susu. ikan dan sebagian keknnpk minyak/lernak Kebmpok pangan minyak dan lemak yang terrnasuk dahm pangan nabati adatah kacang tanah. kopra. minyak sawit dan inti sawit. Kelompok pangan mmyak dan lemak yang termasuk d a h m pangan hewani adahh lemak sapi. lemak k e h u , kmak kambing. lemak dornba dan lemak babi. KetersediipangandiprovinsimididominasidehsumberpanganMbati.
yang memberikan kontribusi sebesar 59.64% bagi total k e t e d i a a n energi di provinsi mi. Surnber pangan hewani memberikan kontribusi sebesar 40.36 % dari
total energi. Kontrbusi ini tetah melebihi kompwisi ideal pangan hewar6 datam k e t e n e d i pangan yaitu 12%. Apabita selunrh ke-t
untuk konsumsi mi & ~ h n y a d i k m m s i oleh penduduk. maka akan tirnbui masatah gizi lebih di provinsi hi. Gid lebih dinjuklwn dengan kegemukan yang d m bedibat pada munaJlnya penyakit degeneratif seperti penyakityntung. .
.
Ketenedraan pangan d i prwinsi menurui keksnpok pangan didofma
deh kelompak pangan p a d ' i i a n , yaitu sebesar 35.15% dan' total energi. K e k m p o k pangan yang juga menyumbang ko&&ai
cukup tinggi bagi total
keterrediaan pangan di prwinsi mi adatah kekmpok pangan susu,yaitu 22.90%; kebmpok pnga minyak dan lema)c sebesar 13.90% dan kehnpok pangan daging, sebesar 10.53%. Kebmpok pangan yang memberikan kontribusi terkecil adatah kebmpok pangan sayurn, yaitu sebesar 0.91%. Kebmpok pangan yang menyunbang energi yang terbesar sampai t e r k d
t e h d a p total energi. befturut-tunrt adahh padipadian.
penentase
susu. minyakllemak.
dagiq, g~da.telur. ikan, makamn berpati, u , LmJVBii bwmiyak dan saylrran.
...-. ..-.. . . -. .. ~ .
:.
.- ,.._..
Kelompok P a d i p a d i n . Kebmpok pangan p a d i rnemberikan kontribusi 35.15% Qri total k e t d r a a n energi. Kebmpok pangan ini terdiri dari k o r n o d i i beras. jagmg. dan tepung terigu. Kebmpok pangan padipadian d i i m i n a s i oleh k
d
i beras. dengan kontribusi s e W r 91.27%
atau
sebesar 1 009 Kal. Komoditas jagtmg memberikan kcmbibusl 2.44% atau sebesar 27 Kal. Tepung gandum memberikan kmbusi sebesar 69Kal. Kunbibusi
w.untuk
k o m n m i per k@
sebesar 6.28% atau kanodit;s datam
seiiap kebmpok pangan dapat dilihat pada Lampiran 4. K e b m p o k Makanan Berpaii Kantribusi tertinggi dalam kebmpok pangan makanan berpati adk d i ubi kayu yaitu sebesar 78.24%. Kontiibusi ubi kayu yang tinggi ini diukung oleh tmgginya produksi ubi kayu di provinsi mi.
Kontribusi k o m o d i tainnya yaitu ubi jalar dan sagu adalah sebesar 16.56% dan 5.20%.
Kelompok Gula. K e t e d i kebmpok g u h krasal dai k o m o d i i guh pasir dan g u h rnerah. dengan total sumbangan energi sebesar 162 Kal atau 5.15%dari total ketersedraan energi. K
d
i yang memberi)can sumbangan
terbesar adatah g u h pasir. Kontnbusi g u h pasir datam kekmpok g u h adalah sebesar 86.13%. Kanoditas g u b merah memberikan kontribusi 13.87%.
Berminyak. Ketersedraan kekmpok pangan ini
Kebrnpok Buah/Qi
menyumbang kontribusi temadap zat gizi sebesar 33 Kal energi (1.05% dari total ketersedraan elk?@].
K
d
i yaftg tenmsuk dahn kekmpok pangan ini
tanah, kacang kedefai. kacang hijau, dan kehpa. Komoditas yang
adabh
rnembedan k o n t n i t e k e s a datam kebmpok ini ad&
k e k p d&m bentuk
kehpa bekufit. yaitu sebesar 47.54% atau 16 Kal. K a n o d i kehpa ini dapat
d i i menydi minyak goreng abmpm santan. K e d a m in; perlu djcamd karena santan mengandung zat gizi lemak (59 lemaW5Og santan) yang apabih
d i k w s e c . bedekhn dapat menbnbrdkan gm lebih (kegmukan) yang
akan berakjbal pada munadnya penyakit degenemta. Kacang t a n a h ~ k o n t r i b u s i 2 9 . 1 2 % a t a u10Kaldan kacang hijau 22.02% atau 7 Kal. Kacang kedetai menyumbang k o n t n i s i sebesar 1.31%.
Kelompok Buh&dxm. Kebmpok pangan tnmMmhl m e w b a n g kontfhtsi temadap zat gin' sebesar 55 Kal energi (1.75% total k e t e n e d m energii.
Konrod&as
buah yang
memberEkan kontrEbusi tertinggi dabm
ketenediaan energ;kebmpcrk pangan ini ad&h k o m o d i pisang, yaitu 28.77%
atau 16 W Narmm. baa drWat dai jumlah ketes&aan tmtuk korrnrmsinya
(kdom 14 NBM). k
d
i yang paling tinggi ketese&aan untuk konurmsinya
a d a h h jeruk. Perbedaan ini d i i b a b k a n karena kandungan energi setiap lOOg pisang dan jefuk adatah berbeda. yaitu 92 Kal untuk pkang dan 4 4 Kal untuk jeruk. Oleh karena itu, kontnbusi energi k
i ptiang menydi lebm tinggi
d
karena kandungan energi setiap lOOg pisang juga l&h tinggi. Kelompok S a y u a n . Kelompok pangan sayuran menyumbang kontribusi temadap zat g m sebesar 29 Kal energi (0.92%dari total k e t d r a a n eneq]. Komodi sayur yang memberikan khbusi
terbesar d a b n ketersediin enegi
adalah cabe. yailu 27.82% atau 7 Kal. Namtm. ketenedraan bahan makanan (ton) yang paling tinggi a d a h h kangkung. kacang panjang, dan bayarn. K O m O d i kangkung, kacang panjang Qn bayam dalam menyumbang energi memberikan kontribusi sebesar 8.62%(2 Kal). 13.30%(4 Kal) dan 4.82%(1 Kal). Wahupn k e t e r s e d i energinya tetap tinggi.
komoditas cabe (ton) ad&
~ZIRM
lebih sedm kontribusi
kandungan energi s e b p lcOg cabe adahh 103
Kal, lebih tinggi d i b a d i k a n dengan kandungan
v. setiap lOOg kangkung.
kacangpaniangdanbayam.yaitu28Kal.30Kaldan16Kal.
Kelompok Daging. Kebmpok pangan daging memberkan k m - b u s i temadap ketersediin energi sebesar 10.53%atau 331 Kal. Komoditas dabm kekmpok daging yang memberikan kontribusi en@ pahg tmggi adahh daging ayam ras dan daging babi. y a h sebesar 83%dan 70%. Ketersediin (ton) ayam raslebihtinggidaripadadagingbabi,begaupldajumhhtemaknya.sehingga
kontribusi energi ayam ras dapat lebih tinggi daripada daging babi. Kehxnpok Telur. Kebmpok pangan tefur menyumbang kontribusi energi sebesar3.15%atau 99 Kal. K
d
tinggi addah tefur ayam buras yaitu
i yang membenkan k o n t r i i paling se$ear
53.56% atau 53 Kal. T&r
itik
memberikan kontribusi sebesar 35.41% atau 35 Kal. Kelompok Susu. Kekmpok pangan susu bemsal dari susu bnpor. Kontribusi susu impor temadap kebmpok pangan susu a&dah
100% dengan
jumtah me@ 720 Kal(2288%dari total ketersediaan energ]. Kelompok Ikan. Kebmpok pangan ikan memberikan konbibusi energi 90
Kal (286% total ketersedraan energi. Komoditas &an yang memkfkm kontnbusi energi terbesar adatah ikan lemuru dan ikan tuna yaitu sebesar 13.42%(12Kal)dan1129%(1OKal).
Kelompok Minyak clan Lemak. Energi minyak/lemak memberikan k o n h h s i s&zsa
13.9%(437 Kal). Kontribus' hi t e k h melebihi kontrib& ideal
k h p o k minyak dan lemak yaitu 10%. Ketersediin ini d i i i n a s i ofeh surnber ~bat9 i 3.39%. ~omodrtasyang memberikan kontribusi paItng tinggi ad* minyak sawif yaitu 65.31% atau 286 Kal. Lemak hewani menyumbang energi 29 Kal atau 6.60% dalam k e t e d i kebnnpok pangan minyak dan lemak Persentase penggunaan pangan temadap penyediiaannya &pat dilihat
pada Lampiran 7.Persentase ini menunjukkan bahwa sebagian besar k o m o d - i pangan yang tersedin di ini d i i g ~ ~ k untuk a n konslrmsi penduduk W i h terdapat beberapa komodirtas yang nilai k m b u s i penggunaan pangan untuk k o m m s i penduduk temadap p e n y e d i n pangannya dibawah 50%. yaitu k e p a dan kebmpok pangan ikan. Namun. b i b ditehsuri kbih bnjuf penggunaan k o m d i tenehrt adalah untuk indusbi makanan. Kondi ini b beberapa komoditas pangan di pmvinsi ini s e b a g i ket&aannya
d bahwa digunakan
sebagai bahan baku rnakanan yang pada akhirnya dikonsumsi oleh penduduk dalam bentuk makanan ohhan. K o m o d i i kelapa, misalnya, dalam induslri makanan akan d i i menjadi minyak goreng dan santan yang akan dgunakan oleh penduduk dalam poses pengobhan rnakanan, yang pada akhirnya akan dikonsumsi o k h penduduk Keadaan mi pertu ditrmati kareM apabib sehrruh ketersediaan ini dikcmsumsi oleh penduduk. maka akan timbul masalah g m lebiih (kegemukan) yang berdampak mmcuhya pmyakil degmemtif. K o m o d i i &an dalarn indusbi makanan akan diolah menjadi ikan oiahan d a b benMc Zkan kaleng yang juga akan dikomumsi
oteh penduduk Komodrtas
binnya yang drgunakan untuk i n d m makanan adalah sagu. gula dan kacang. K o m o d i i sagu terrebut dapat dkd& m e n j z d tepung sagu sedangkan gula akan didah untuk minuman, simp, dan permen. Kacangkacangan akan d i i h menjadi kacang gcreng yang disajikan d a h m bentuk kernasan yang siap santap. P e n g g u m bahan makanan selain untuk konsumsi penduduk ad& untuk bibit. indusbi m rnakanan, dan tercecer. Beberapa komodi& yang sebagii k e t d i n y a digunakan untuk bibit adalah pa&pMan.
umbi-
umbian. sayuran dan teha. Penggunaan b i i ini ditujukan imMc menjaga
keberlangsungan produksi komodltas pangan tersetwR Kelwnpok pangan
adanya pengglataan imMc bibif yang diduga dikebabkan adanya penggunaan bibit yang berasal dari luar provinsi (impor). W y a Wak menunj-
mengingat adanya prod*
jenis bahan pangan temzht atauprn pencacatan
data yang kurang lengkap dan' dinas terkait Penggunaan hinnya adahh untuk
industn' non makanan. Pengglmaan ini diduga adalah untuk p e n h a t a pakan ternak Jumhh pangan yang teroecer menggarnbarkan jumhh pangan yang tidak
dapat digunakan yang dapat disebabkan karma Mang, busuk
nrsak
sehma proses d i i b u s i . A d p e n y e d i i n pangad di provinsi ini b e d dari produka' sendm dan
kegiatan impor. R&
swasembada d m bnpor pangan di provinsi ini dapaf damat
pada Lampiran 6. Sebagiin besar p e n y e d i i n pangan untuk sebagian besar kelompdc pangan adatah berasal d a i luar provinsi. Contohnya untuk kekmpok pangan @-padian
memiliki mbfata rasio swasembada pangan 18.76% dan
W rasio impor 81.24%. Kondisi ini juga tefjadi pada kekmpdc pangan guh.
buahlbiji berminyak, sayuran. dan s w . Kondisi mi d i i b k a n Itarena hhan yang t e d i di provins' mi sebagian besar befsifat asam d a n mengandung mineral logam sehingga kurang cocok untuk k h a n pertanian. Oleh karena itu, pangan di provinsi mi sebagian besar di datangkan dari luar provinsi. Dampak dari k o n d i ini a d a h h pememrtah pmvinsi
hams menyiapkan anggaran yang tinggi untuk mendatangkan pangan. Namlm. sangat memungkinkan bagi pemerintah provinsi unMc mengembmgkan pertanian apaWa hhan yang t e d i twsebut didah dengan tefk, mengingat
masih tingginya jumhh penduduk yang bekeija di bidang pertanian. Pemerintah dapat mengafihkan -ran
dana untuk impor pangan menjacfi penyedtaan
sarana pertanian bagi penduduk untuk memotivasi penduduk unMc lebih produk!if di bdang pertanian. Kelompok pangan yang memiliki rata-rata rasio swasembada pangan a k u p tinggi adatah buah, daging. tehrr, ikan dan minyaWlemak Menurul Dinas pertanian dan Kehutanan p
M keputauan bangka belihng (2003) msio
wasembada mtuk komoddas daging pea dxzrmati k a r m yang dimaksud dengan produksi daging adatah produksi d a g i i pada RPH (Rumah Pematongan
Hewan) yang ada di pmvinsi ini. Hampb setunrh hewan yang dipbrg di RPH ini d a i luar provimi. sehingga wahupun rasio impor daging sangat redah.
be&
tetapi untuk penyedgan bahan baku berupa hewan. rasio impcmya hampir
100%.
Kebmpok pangan ikan dan mmyak/lernak menrpakan kebmpok pangan
dengan msio impor 0%. Seluruh komoddas pangan ikan di provimi ini sebagian ketedaannya
diguMkw untuk ekspor ke luar prwinsi. K
kelompOa pangan min-
d
i dahm
yang djekqwr adalah ketapa Kcndisi mi
rnemungkinkan untuk pemerintah mehkukan pertukaran k
d
i pangan
unMc memenuhi kebuhrhan penduduk akan kefompck pangan yang ketefsed-mya di prwimi ini rendah. sehingga pemefintah dapat mengurangi
anggaran unMc mehkukan impor.
PPH dig~makansebagk a
m unMc meqetahui k u a l - i k M t a a n
pangan di provinsi ini yang d i i b a r k a n dari skor PPH dan komposisi kefompok p n g a n . Situasi keterrediaan pangan di Provimi Kepukuan Bangka Behtung berdasarkan PPH &pal d i i t pada Tabel 17
Tabel 17 Skor pota pangan harapan pcovinsi k e p l h w ban-
-
beCmmg
berdasarkan neraca bahan makanan tahun 2003 --ePargglHaapBI0
Cr;nnl
-
-
-
-
"
M
1. PascQkl ZUmtiurbi8, 4.wdanLamt
6. 7. ~
68.9
84
352 27
1469.6 48.6
1240 437
39.5 13.9
8.3
16 ~
05
307.3
I 5
X
. t &
awaaneuah 9. l a b t a i l T@A
1105
A K Xm 48.1 3.7
S1.9 19.0 0.7~
SLa
05
ASLa khd 17.6 1.3
20 0.5
78.9 7.0
0.5
0.3
0.5
SLa U(E 25.0
24.0
PPH 24.0
1.8
25
1.8
107.8 9.5
24.0 5.0
24.0 5.0
0.3
1.0
0.3
4.4
17
0.6
0.8
20
1.1
15
10.0
1.5
44.4
162
5.2
7.0
0.5
26
3.5
25
25
242.2
81
26
3.5
5.0
129
17.7
30.0
17.7
0.0
0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
3 144
100.0
136.7
121.7
166.3
100.0
76.9
K M ~ z I I ~ ~ I : ~ A K E = ~ ~ o o K ~ Y I ~ ~ ~ ~ ~ ~
Skor PPH ket-
pangan ptwinsi ini adahh 76.9. Skor PPH ini
behmdapatdacatakanideal,~behnnmencapaiskorPPHideal,yaitulOO.
Tabel 17 menunjlddcan bahwa keteseda ian
pangan di p r o w ini didminasi
oleh kelompck pangan hewani. Skor PPH kebnnpok pangan ini tekh rnetebihi skor ideal. Kelompok pangan yang juga telah rnemiliki skor idea) adatah kelompolcpanganminyakdanbmaksertaguh.
Kebmpok pangan pad-padi memiliki s k a yang bel~rrnideal berdasarkan PPH yaitu sebesar 24. dengan skor ideal 25. Kebmpolc pangan padipadran
terdi dari komodRas beras, jagung dan terigu. Ketemzdtaan kelompok pangan padipadian ini
djdomh.rasi
oleh
ketersedraan kanoditas
bemr
yang
menyurnbang kmbdmi 91.3% dari total keterredgan energi kelompok pangan
padiiatausebesar1009Kal(Lampban5).Keadaaniniseslraidengan
kebiasaan makan penduduk provinSi ini yang mengkortsronsi Msi sebagai makanan pokok Ketenediaan beras ini s e b g i a n besar diperdeh dari impor.
dengan rasio impor sebear 92.91% (Lampiran 6). Kebmpok pangan umbi-urnbian merniiiki &or d i i h skor maksimal PPH
yaitu 1.8. Kebmpok pangan umbi-urnbian terdiri dari komoddas ubi kayu, ubi jalar. sagu dan kentang. K e t e n e d i kelompok pangan ini didominasi deh k
i ubi kayu yang mencapai 76.42% dari total k e t e f s e d i eneigi
d
kebrnpok
pangan umbi-urnbian. atau
sebesar 64
s€!~uN~
Kal. yang
ketenediaannya berasal dari produksi. Kebmpok pangan hewani bedasadcan skor PPH rnerupakan kebmpok pangan yang k e t W m y a paling tinggi Ketefsedkm untuk konsunpi kebmpok pangan hewani di provinsi ini t e b h melebihi kontribusi ideal pangan hewani datam komposisi gm seimbang yaitu 12%. Komoddas dalam kebmpok pangan hewani a d a h h dagii ruminansia. daging unggas. telur. susu dan ikan.
Komoaisusumenylrmbangrnienergi~~*ket~ pangan hewani. yaitu 58.05% atau sebesar 720 Kal. Sduruh k e t e f s e d i i susu ini berasal dari impor.Mengingat ketersedtaan unMc konslrmsi kebmpok pangan hewani ini telah berlebih dan sebagiian bear pmywjiaan k d b s pangan hewaniberasaldariimpor.makapemecintahsebaaolyamengurangij~yang
m p o r dan atau rnenggunakan komoditas tenebut rmtuk penggum h h n y a SetainsebagaihahanmakananunMck~. Kebmpok pangan minyak dan lemak MIskor 9.5 yang kjah melebihi skor maksmral datam PPH, sehing* skor yang ~ ~ I Wadatah C U skor maksimal yaitu 5. K o m o d i yang tecmasuk dafam kebmpok pangan minyak dan lemak
.
\
adatah mmyak kacang tanah. minyak ketapa. minyak sawit dan kmak yang
be&
dari lernak daging. K
d
i e n g rnembekm kontribtsi paling tinggi
dalamketersediaanenergikebmpoknrinyakdanlemakadatahminyaksawit
yang m p a i 92.24% atau 404 Kal. Seluruh ketberasal dari produksi bahkan s e b g h ket-nya
minyak sawit mi djguMkan unMc
ekspor. Kebmpok pangan bmhhij berminyak memaaci skor 0.3 yang madh berada
dibawah dux maksimal untuk kebmpok pangan m yaitu 1.0. K M O b i yang rnenyumbang k c d r b s i dalam ket-
datam PPH pangan
W/biiibeminy&adatahkomoddas~yaaU16Kafyangberasaldari produksi.
K e b m p o k pangan kacangk;ecanqan memZIiki skor PPH 1.5 yang masih berada dibawah skor rnaksimal untuk kebmpok m a n ini yaitu 10.0. K o i m d i i
yang temrasuk dalam kebmpok pangan
hi adatah kacang hijau, kacang kedehi, kacang tanah dan kacang merah. K o m o d d a s yang
rnemberikan kontribusi energi pahg tinggi dahm ketersediam kelompok pangan
kacangkacangan ini adahh kacang tanah yaitu 58.82% atau sebesar 10 Kal. ~bagianbesarket~~tanahdjprovin~ihiberasaldariim~.
Kelompok pangan gub memiliki skor 3.5 yang tehh berada d i i skor
maksi.mal untuk kebmpok pangan ini yaitu 2.5. s e h i skor yang beflaku adabh 2.5. K e t e M i n kelompok panqan gub terdiri dan guIa me&.
dari komqditas gub pasir Komoctitas gub pasb memberi)can kont&usi eneq. y a y paby
tinogi dahm ketersedii kebmpok p a v n @a di provins ini ).ahmencapai 86.34% dari total k e t d i kelompok pangan gub atau sebesar 139 Kal.
K
d
i gub pasir hi berasal dari impor de-
rasio ketenpntuwn impor
sebesar 100%. Kelompok pangan sayur dan buah memiliki skor 17.7 yang
m i berada
dibawah skor maksimal untuk kebmpok pangan mi. K o m o d " yang tennasuk dabm kebmpok pangan sayur dan buah adahh beberapa
jertii
sayuran dan
buah-buahan. Kebmpok pangan bigh menyumbang kontnisi energi letih tinggi lebih tinggi daripada kebmpok pangan sayur yaitu 65.48% atau sebesar 55 Kal. Kontribusi eneFgi kebmpok pangan sayur adatah 34.52% atau 29 KaI. K o m o d d a s
d a r n kebmpok pangan sayur yang menyumbang kontribusi energi paling tinggi adatah cabe sedangkan k a n o d i datam kekmpok pangan buah yang -
rnemberikan kontribusi energi patinggi adalah pisang. Sebagian besar k e t d i sayurn dan krah di prwinsi mi bemsal dan' pmduksi.
Proyeksi Ketersediin Pangan Edeaf berdasarkan Pob Pangan Harapan
(PPW AMfisis proyeksi ketersedii ddakukan dengan metakukan proyeksi temadap skor PPH. baac skor total maupun skor setiap k e h p o k pangan.
AnaIisis proyeksi ketersedm pangan ideal di Pmvinsi Keputawn 8angka Befitungdrmakudkan~~uijumtahkomoddas~dahmsatuan
ton setiap kebmpok pangan yang harus t e e unMc memenuhi kehrtuhan konsrrmsipendudukd~provinsiiniProyeksipanganideafyang~datam
ana6sis mi adatah tercapainya k
o
d yang baik...
kuantaas dan
kuantitas yang digambarkan dengan tercapainya skor P(2H :_..160 pdBtahun 2020. Tahapan p r o w .yang d3akukan untuk mengetahui proyeksi jum@h ... pangan dakm satuan ton yang h a m tersedim untuk memenuhi k e b u t u m penduduk adcdah dengan melakukan poyeksi t e d d q skor P m . t e h a d a p konbibusi energi dabm satuan persen setiap k m @ pangan. dan p r o w temadap kcuitrbusi pangan dalam satuan gram setiap kelompo)c pangan. Pmyeksi k h b u s i pangan dakm saluan gram in3ah yang kemudran
akan digunakan untuk menghitung proyeksi jumlah pangan datam satua;l ton yang harus tersedia unluk memenuhi kebrtuhan penduduk provinsi. Tabd 18 Proyeksi skor PPH ketersediin tahun 2003-2020
Skor PPH 100 pada tahun 2020 menggambarkan bahwa pada tahun 2020 pargm yang yang te&s
untuk llonurmsi penduduk sama dengan
ketmsecfkm regional pwinsi ini dengan kompmisi k e b m p k pangan tekh sesuaj d e w kompmisi ideal PPH. AKE regional yang digunakan kelersedraan pangan dafi tahun 2003 hhgga tahun 2020. Agar tercapaj proyeksi skor PPH 100 pada tahun 2020. maka provinsi hank ~ k o rPPH k e t e d i n y a sebesar 1.35 pdn setiap tahunnya.
~~
Kebmpok pangan yang t e M mencapai skor ideal adatah kebmpok serta gula. Skor ke-i kebmpok pangan hewani, minyak dan k e t e d i n y a . Kebmpok pangan yang belum mencapai. &or ideal adkacangan, s e a sayur dan buafi. Peningkatan skw PPH per tahun untuk masing
rnasing kebmpok pangan tefsebui agar tercapai proyeksi skor PPH tobl 100
adahh 6.m.G.OS.5.04.0.5. dan 0.7. Proyeksi temadap kontribusi energi setiap kebmpok panganjuga d a k u h i
untuk mncapzi Laeirnbangan komposisi antar kebrnp& pangan. Tab& 24
menunjukkan proyeksi k o n t n i energi masingmasing kebmpok pangan wrMc m ~ t x z pkoiib%usi i eneqi id&.
Kontribusi eneqi pada tahun 2020 metupakan konEribusi energi ideal yang
diharapkm &pat
tercapai pada tahun 2020. Kontribusi energi ideal untuk
meocapai keseimkmgan komposisi
antar kelompok pangan adalah 50%
kelornpok pangan p a d i i i n . 6% untuk urnbi-urnbian. 12% untuk pangan hewani. 10%unMc minyak dan lemak, 3% unMc buah/brji befminyak. 5% untuk
-,,
5%
m p
g"a6.
"e"k sy-dr kfi -\:
~
9
l2hwl-l
0.0 i36.7
Total
0.7 '1302
Tabel 19 rnet~unjuJdca~ bamva
urnbian,
0.9 128.1
~
1.6 . 2 1 i2i.6 117.3
~~~
28 ii0.8
3.3 iC6.5
-
~.
4.0 -iOO.0
keb~mp-angm ,-
berrninyak lcacangkacangan serta sayur dan buah diharapkan
meningkatkan kcant&& energinya agar dapai mencapai kesetmbangan komposisi kefompok pangan. sehingga k e t e r s e d m pangan di prwinsi ini Wak
hanya bsik sesam larantitas, tetapi juga kuafbs. Peningkatan k o n t n i energi untuk kekmpok pangan tersebut d a k h 0.1%per tahun urrtuk kebmpokpanganpadipadran,umbiumbiansectasayurdanbuah,serta02% untuk kelompok pangan.-
-
K o n t r h s j mdaIam persen yang tekh diproyeksacan sebehrrnnya. kemudian da(orweisi datam satuan KaVkapitalhari untuk rnengetahui komposisi energi dahn Satuan Kallkapitalhari masingmasbrg keIompok pangan datarn memenuhi angka keahpan enwgi2 300 K A b p k a i .
Tabel 20 Proyeksi mta-rzb kont&usi energi menunrt kebmpok pangan (Wplhanl RatbRata
1
23 4 5 6 7 8
9
1105 84 1240 437 16 17 162 81 0 3143
Padidin
PanqanW Minya);danLemak EuahlBifi Berminyak
Grda SayurdanEuah . . Lamb Total
Tabel
20
menyajikan
1116 97 1013 389 28 40 151
1113 94 1070 401
25 35 154 91 16 2994
55
22 2945
proyeksi
KaVkapita/hari untuk m&ngm&q
1124 1 s 843 352
1129 113 730 328
1137 122 560
38
44
53
267 60
58
69 137
86 129 121 65 2548
123 128 76 2448
143 105 38 27%
kontnbusi
111
49 2697
energi
2(n
&m
1150 138 276 230
1142 128 W
69
Sa
115 115 138
92 2300
satuan
kebmpok pangan hingga tercapai kontnbusi
energi ideal yang t e h h dimmuskan sebelumnya. Kontribusi en-
ideal menunrt
PPH adabh 1 150 Kaykap/hari untuk padipadran. 138 KaVkaplhan' untuk d umbian dan sayur-buah. 276 KaYkaplhan' untuk pangan hewani. 230 K z i h p l h a r i untuk minyak dan lemak. 69 KaVkaplhari untuk W p l h a r i untuk V
n
g
a
berminyak. 115
n dan gub.
Kebmpok pangan yang hans meningkat kontribusi energinya adatah kelomp& pangan padrpaaran, umbi-urnbian. buah/bj bemdnyak Wng-
kacangan, s&
sayur dan buah. Agar kebmpok pangan tersebvt dap2i
mencapai keseimbangan komposisi energi antar kebmpok pangan, kebmpok pangantersebutharusmenqatamipenmgkatansetiaptahlmnya.yaausebesar 2.6 KaVkaplhari untuk pzd-pdian. 2.9 Kaykap/han' untuk umbi-umbian. 3.1
KaVkap/hari untuk
w-berminyak. 5.8 KaVkap/hari untuk k;mngkacangan.
serta 3.6 KaVkap/hari untuk pangan sayur dan bush. Proyeksi ketersedgan pangan ideal daIam sahran K d b @ & a i
kemudran
dikomrersi ke dahm satuan glkaplhari. KOntnbusi pangan ideal yang bans
dicapai pada tahun 2020 merupakan k m - dari kontribusi eoergi ideal dalam satuan Kakri menjadi
satuan gram.
w
w
dipemleh sepedi techat
Tabel21.Karfribusipangandatamsatuan~menyatakan~pangan
yang h m s dikonsumsi d e h setiap penduduk setiap hari untuk manenrthi mermpajkuantitasdanlarafrtaskonsumsipanganyang~.
Tabel 21 Royeksi rata-rata kcntribusi pangan menurut k-pok (g/kap/han3 ~
K
o
n
w
J
-*-
2003
2006
2
1. Padkdim
307.3
3121
313.7
u
s
7
i
~
T
318.5
l
pangan PPH Y
l
e
n
'
ZMS
m 7
321.7
326.5
329.7
v
n
d
ZOZO 334.5
Kompaski .deal unMc k w m s i setiap hari setiap peduduk di pwimi ini
adalah 334.5 g kefompok pangan padim. 94.1 g kefompok pangan umbiumbian. 277 g kefompok pangan hewani. 23 g kelompok pangan min~akdan lemak. 64.8 g k h p d c pangan buahlbiji berminyak. 31.4 g kelompok pangan
kacangkacangan. 31.4 g kelompok pangan gub. clan 454.8 g kelompok pangan
sayur dan buah. Pencapaian konsumsi pangan dengan kwpaski yang ideal padatahun2020dapatdilakukandenganmebkukankefjasmadenganDinas Kesehatan unt&
mehkukan penyuluhan kepada masyarakat fuas akan
pentingnya krmsumsi pangan dengan kwposki yang .&a!.
:
Proyeksi keterrediaan pangan dahm satuan g/kaplhari ini kemudgn akan digrmakan unMc memproyeksi jumlah pangan datm satuan ton yang harus t
d
i
unMc memenuhi kebutuhan pangan penduduk provinsi ini. Tahapan
mengetahui pefkkm pangan yang harus tersedm s&ma
me&
satu tahun aga dapat
kebmman pangan CmMC konsrrmsi sekmm pmduduk Rovinsi
Keprbuan Bangka 8elitung. Pioyeksi jumlah pangan dalam satuan ton ini
bermanfaat bagi pemerintah mvirtsi sehagai suatu m e m a n a n pangan dabm
hingga tahun 2020 dapat 6*hat pada Lampiran 9c.
Tabel22~proyeksiketersedganpanganideal~ pob pangan harapan pada tahun 2007.2012
dan 2020. Royeksi k e t e n e d i
~
~
mengikldi pola ketenediaan aktualnya pada tahun 2003. Proyeksi ketersediaan
pangan ini meningkat mengkuti bju pertumbuhan penduduk. Tabel 22 Proyehi k e t d i pangan ideal berdasarkan PPH pada tahun 2007.2012 dan 2020 KELCXPOK PAMGAN
P R O m KmRSEDlAAH P A N G A N C T V
2007
2020
2012
Proyeksi k e t e d i a a n kelompok pangan p a d i m menunjuldcan tren
meningkat setiap tahunnya hingga tahun 2020. P r o w ketersedhan kelompok pang& ini adalah se$esar 1 699 ton per tahunnya. KeIumpok pangan h y a mjw diproyeksacan meninqkat ~~J&JI k-pdc
pangan umbiumbian, buahlbii berminyak, kacag&acangan, sayur dan bwh. Peningkatanproyeksiketefse&anmasingmasingkelompokpangantenekd
adalah sebesar 835.7 tonltahun. 1 372 tonRahun. 655.6 tonltahun. 3 429 tonltahun dan 2 455 tonltahun. Proyeksi k e t d i pangan setiap komodrtas pangan datam masing masingkebmlpok~dapatdiWatpadaLampiran9c.Komodrtaspangan
dalam kelompok pangan padipaai meliplrfi beras. tepung terigu dan jagurg. K
d
i beras, jagung dan terigu
memberikan konbibrsi
sebesar 90.5%. 8.5% dan 20.9% dari total ketenediaan kelompdc pangan pa611
p a d i m .Komdibsbefas pada tahrm 2007 dmarapkantenedg - 9 9 137 ton. sedangkan pada tahun 2012 ketemxkmnya dhrapkan meningkat menjadi 106 488.4 ton dan pada tahun 2020 m m w @ 119 248.5 ton. peningkatan ini dapat dapatdmujudkan d(%4an m p e n i n g k a t a n p r o d u k s i a t a u
mehkukan bnpor apabaa sudafi Wak mernungkinkan tagi untuk fmapmduksi sendiri. K o r n o d i i dakm kebmpok pangan urnbiurnbian rnefiptrti ubi jahr, ubi kayu. sagu dan kentang. Setiap komocStas pangan
ini membe&an kontribusi
dahrn ketersediin pangan urnbi-urnbian sebesar 15.8%. 71.3%. 7.4% dan kebmpok pangan umbi-umbian ini adajah
5.5%. l h m d i d a s yang
ubi kayu. Proyeksi k e t e n e d i ubi kayu pada tahun 2020 s e k r 26 444 tan.
dengan peningkatan 491 tcabhun. Perringkatan ini dapat dnvujudkan dengan mehkukan peningkatan produksi k o m o d i i ubi kayu di provinsi atau rnehkukan i m p apabda sudah Wak m e m u n g h k a n tagi untuk memproduksi sendai. K o m o d i dahm k a p o k pangan hewani rneliputi daging ruminamia.
daging rmggas. t e h ~ r . susu dan ikan. Komoddas pangan ini rnembedan kontribusi bagi ketersed-an pangan hewani masingmasing sebesar 3.6%. 4.6%. 4.0%. 80.3% dan 7.5%. Kontribusi mi manunjukkan batnna ke-t
h m n i ini diirninasi okh k
d
pangan
i susu dan IM.P e n y e d i n k o m o d i susu
di provinsi ini berasal dari i m p sedmgkm untuk kcnnodhs ikan bemsal dari produksi. Proyeksi k e t e r r e d i n kebmpok pangan hewani ini rnenunjuklm tren menurun yang disebabkan karena kontn'busi ketersedgan kebmpok pangan ini t e h h mekbihi k o n t n i s i harapan berdasarkan PPH yang diinjuldm. baik oleh skor PPH kebmpok pangan hewani yang tetah me)e$ihi skor maksimal PPH
maupun kontribusi energi yang t e h h melebihi k o n t n i harapan. Kebmpok pangan minyak dan lemak terdai dari komoditas minyak b a i n g
tanah. minyak kehpa, minyak sawit dan lemak yang berasal dari daging dabm kebmpdc pangan hewani M
i kacang tanah memberikan kmbibci 0.0%
datarn ketersedraan pangan rnmyak dan lemak kareM Wak terdapat produksi minyak kacmg tanah di provinsi m i KomoQtas minyzk ketapa rnemberikan kontribosi 1.1%. minyak sawil rnemberikan 6.7%. Komoddas yang domiMn ket-np
kontribusj 92.2%
dan Lemak sebear
datam ketompok pangan mi
adahh minyak sawit Seperti hafnya pada kebmpok pangan hewani, kebrnpok pangan minyak dan lemak ini juga t&h mefebmi km3rhsi pangan harapan berdasarkan PPH. Kebmpok pangan bwahbii berminyak terdui dari komoditas kelapa yang
membecikankontribusi100%tagiketenedraan~fJibemthy&diprovinsi mi. Ketersediaan kelompok pangan b d V b @ berrninyak diharapkan meningkat
h
i 25 541 ton pada tahun 2020. Peningkatan proyeksi ketecsedraan h&&ji
berminyak ini ad&
946 ton per tahun.
terdrri dari komodrtas kacang tanah. Kebmpo)c pangan b n g kedehi. kacang hijau, clan kacang merah. Kontribusi masingmasing kelompok pangan ini dahm ketesediaan pangan
adatah
48.4% W n g tanah. 2.6% kacang kedelai. 49% b n g hijau dan 0.0% kacang
merah. Ketenedgan kebmpok pangann -
ini d
i deh
k e t e m d i i n komodrtas kacang hijau. Proyeksi k e t e r s e d i i n k o m o d i kacang hijau pada tahun 2020 adatah 6 061.8 ton dengan peningkatan sebesar 322 ton setiap tahun. Komoditas yang memberikan kontribusi bagi ketersed-an kebmpok
pangan g u b ad&
komoditas g d a pasir dan gula merah. yaitu masingmasing
sebesar 86.3% dan 13.7%. Kontribusi ini menunjukkan bahwa k e t e r s e d h n g u b di provinsi mi d i r h n h s i d e h komoddas guta pasir. K e t e r s e d k a guta pasir di
provinsi ini berasal dari impor. Proyeksi k e t e r s e d i i n komodjtas g u b menunjukkan tren menurun karena k e t e m = 3 i i kebmpok pangan gula mi telah rnefebihi kontribusi harapan kelompok pangan ini beidasarkan PPH. Kebmpok pangan sayur dan buah terdni dari kamdhdcomodiks sayur dan buah dengan
memberikan kontn'busi sebear 58.3% unNc
k w n o d i sayur dan 41.7% unNc kanaiitas bmh. Proyeksi k e t e r s d i a a sayur pada tahun 2020 addah sebesar 104 434.3 ton dengan peningkatan
ket-
sebesar 3 429 ton per tahun. Proyeksi keterseQaan buah pada
tahun 2020 adahh sebesar 74 764.7 ton dengan peningkatan ketecsediaan
sebesar 2455 ton per tahun. Peningkatan kcmoditas pangan yang diproyeksikan dalam analis& ini dapal d i i j u d k a n
dengan metakukan peningkatan
produksi
komoddas
pangannya ataupun d e w metakukan impor pangan dari cberah &, apabib
swdah Wak mennmgbkan tagi untuk meningkatkan produksi. Rekomendasi ini beriaku untuk kanoditas yang penyediaannya menrpakan hasa produksi sendm. Beberapa kamoditas drproyeksacan unhdr tTtI3W~nkank e t e r s e d b n n y a
Ketersedraan y a q hams ditumnkan ad-
penduduk. sedangkan ketecsedkm
secrata
ketenediaan untuk kcmsumsi urnurn tidak pertu dmrmnkan.
melainkan d i i k a n untuk penggunaan tain sehin untuk konsumsi, mkainya
djekspor. Namun. tmMr komoddas yang bemsal dari bnpor, sebaacnya pemerintah menurudcm jumbh k o m o d k yang diunpor. misafnya susu dan
gula. Kelebihan ketesediaan untuk konsumsi ini dapat d ' i dergan mengalihkan penggunaan k o m d i pangan ini selain sebagai bahan makaMn untuk komumsi penduduk. misalnya k o m o d i i kelapa sawit dapat d
i untuk
industri non makanan sebagai bahan baku k m e t i k Salah satu komponen ketersediin pangan adalah produksi. Proyeksi ketersediaan pangan untuk konsumsi kemudiin ditejernahkan ke dalam bentuk jumlah pangan yang hams diproduksi untuk memenuhi ketersediian pangan untuk komumsi selumh penduduk yang telah diproyeksikan sebelumnya.
Proyeksi Pmduksi Pangan Ideal berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH) Analisis proyeksi produksi pangan ideal berdasarkan
PPH
dimaksudkan
yang h a m diproduksi untuk memenuhi proyeksi ketersediaan pangan berdasarkan PPH untuk mengetahui jurnlah masingmasing k o m o d i s pangan
yang telah dimmuskan pada pembahasan sebelumnya. Proyeksi produksi mempakan proyeksi keterred-in pada tahun tertentu setehh dikurargi impor dan diimbah dengan pembahan st&
ekspor dan p e m a k a i i pangan dalam
provinsi (bibit, pakan, indusbi dan tenecer), dengan asumsi bahwa impor, pembahan stok. ekspor dan p e r n a k a i pangan dalam provimi adalah tetap (sama dengan tahun dasar 2003) h i a tahun 2020. Proyeksi yang dihkukan dalam p e n e l i ini tidak memperhihrngkan f a o r komrersi penurunan bas lahan yang tersedim, tetapi hanya memperhiingkan proyeksi jumhh penduduk berdasarkan laju pertumkrhan penduduk provii?si ini.
Tabel 23 Proyeksi produksi pangan ideal berdasadan pola pangan harapan K E L M P O K PANGAN
PROYEKSl PRODUKSI (torJtahun) 2007
m2
2020
Asumsi ini dgunakan dengan tujuan untuk mengetahui jumlah pangan yang dapat diproduksi oleh provinsi dengan mernpehatikan pola produksi aMualnya (rasio swasembada pangan). Proyeksi produksi pangan ideal pada tahun 2007. 2012. dan 2020 berdasarkan PPH dapat dilihat pada label 23. Proyeksi poduksi komoditas pangan dalam selkp kelompok pangan dapai dilihat pada Lampiran 10. Proyeksi produksi menggunakan pangan a
m untuk setiap kelompok
pangan. yalu kelornpok pangan p a d i i d i a n diitarakan dengan beras. kelompok pangan umbi-umbian diitarakan dengan ubi kayu. kefompok pangan hewani diitarakan dengan ikan, kelompok pangan mbryak dan lemak diitarakan dengan minyak sawit. kelompok pangan bahbiji berminyak diitarakan dengan kebpa, kelompok pangan kacangkacangan diitarakan dengan kacang kedelai, kelompok pangan gula diitarakan dengan gub pasir. kelompok pangan sayur diitarakan dengan bayam dan kelompok pangan buah diitarakan dengan nanas. Pangan acuan ini didasarkan pada jumlah pangan yang paling banyak dikonsumsi dan tersedm di provinsi ini. Pangan acxlan dengan kandungan energi dan jumlah bagian yang ciapat dimakan d i i M pada Lampiran 13. Proyeksi produksi kelornpok pangan p a d i i i menunjuMcan tren meningkal setiap tahumya hingga tahun 2020. Proyeksi prod-
beras pada
tahun 2007 adalah sebesar 13 193.6 ton dan meningkat mertjadi 20 798.3 ton pa& tahun 2012, dan pa& tahun 2020 produksi beras dihampkan meningkat menjadi 33 998.0 ton. Produksi beras meningkat mengikuti pefhmbuhan jumlah
penduduk hingga tahun 2020. label 11 m e n u n j w produksi tanaman pangan pada tahun 2003. label ini menunjukkan bahwa produksi padi pa& tahun 2003 adalah 12 173 ton.
Kondisi ini menunj~ddcan bahwa pmvinsi Msih dapat memenuhi proyeksi produksi pangannya untuk tahun 2007 dari produksi sendiri dan b e h m pertu unMc melakukan impor. Namlrn, tidak dernacian unMc k o n d i tah~m-tahun
selanjulnya. pemerintah harus menyiapkan anggaran dana unMc mendatangkan beras dari luar provinsi.
Lahan sebagai sarana utama dalam produksi pertanian m e n u n j W tren
yang menutun dari tahun ke tahun, terkait dengan rnenhghtnya jumlah penrid& yang m e n g a k i i rneningkatnya komrersi hhan pertanian menjadi lahan pemukiman. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menvnjukkan, dafam 10
sudah tidak memungkinkan untuk meningkatkan produksi ubi kayu di provimi ini mengingal keterbatasan dan kualiis lahan yang tersedia di provinsi ini. Produksi ubi jalar pada tahun 2003 adalah 2 ribu ton (a l bel
1 I),sedangkan
proyeksi produksi komoditas ini adalah 4 ribu ton pada tahun 2007. 5 ribu ton pada tahun 2012 dan 6 ribu ton pada tahun 2020.Agar dapat mencapai proyeksi produksi tersebut pemerintah hams meningkatkan produksi k o m o d i i ini dan bersiap menyusun anggarari untuk melakukan impor apabila sudah Wak memungkinkan untuk d i i k a t k a n produksinya di provinsi ini. Kelompok pangan hewani terdiri dari k o m o d i i daging ruminansia. daging unggas. telur. susu dan ikan. K e t e d i kelompok pangan hewani berdasarkan skor PPH pada tahun 2003 telah melebihi komposisi harapan. sehingga proyeksi produksi kelompok pangan hewani ini memiliki tren menurun. Pemerintah provinsi tidak h a m melakukan penurunan produksi k o m d i ini. tetapi kelebihan ketersediaan k o m o d i i ini dapat diekspor ataupun d i i dengan komodiis lain yang kurang ketersediaannya di provinsi ini. NBM tahun 2003 menunjukkan bahwa rasio swasembada komoditas
daging ~minansia.daging unggas, telur dan ikan adalah 98.56%. 99.85%.
98.67% dan 186.23% (Lampiran 6). Rasio swasembada ini menunjukkan bahwa k o m o d i i k n sudah mengalami surplus ketersediaan. yang d i i i dengan
rasio swasembada melebihi 100%. sehingga dapat meningkatkan ekspor ke luar provinsi agar dapat menjadi salah satu diibutor pangan dahm rangka pemerataan k e t e r r e d i pangan di seluruh l n d o d . BPS tahun 2003 menunjukican n ~ bekspor i hasil-hasil perikanan dan olahan di provinsi ini telah me-
US S 4 juta. atau setara dengan 40 m i m pia ah. A n g g m yang
drperoleh dari ekspor k o m o d i i kan ini &pat digunakan untuk impor komoditas
yang rnasih kurang ketedtaannya di pro-
ini. Solusi lainnya adakh
melakukan pemdcaran k u m o d i i pangan, misalnya mengekspor ikan dan mengirnpor beras. Kestabilan k e t e d i a n komodiltas daging dan te!ur pedu dijaga agar dapal memenuhi kebutuhan pangan penduduk K e t e r s e d i i k o m o d i i susu di
pro*
ini 100% berasal dari bnpor.
~
W
~ k e tM ersediiya
telah berlebih.
maka proyeksi produksi k o m o d i i susu menunjukkan tren menunm. sehingga diharapkan pemerintah &pat mengurangijurnlah impor susu. Kelompok pangan minyak dan lemak menunjukkan tren proyeksi produksi yang menurun. Kelompok pangan ini t d i dari k o m o d i i minyak kacang tanah,
minyak kelapa. minyak sawit dan lernak (daging). Skcr PPH kefompok pangan ini menunjukkan bahwa k e t e r s e d i i pangan ini telah melebihi skor rnaksbnal sehingga tidak pedu meningkatkan ketersediinnya. Kelebihan k e t e r s e d i i k o m o d i i pangan ini dapat dgunakan untuk penggunaan lainnya sepecti dgunakan dalam industri non makanan, contohnya dengan mengatah sawil sebagai bahan baku kosmetik ataupun dengan meningkatkan ekspor untuk meningkatkan pendapatan daerah. Rasio sembada k o m o d i i kelapa sawit adalah rasio yang paIing tinggi dibandingkan dengan rasio k o m o d i i lainnya dalam kelompok pangan ini, yaitu 237.59%. Rasio ini menunjukkan bahwa dalam ketersediaan pangan. k
d
i
ini telah mengalami surplus walaupun telah melakukan ekspor. sehingga rnasih memungkinkan bagi pemerintah provinsi untuk dapat meningkatkan ekspor komodilas ini. BPS mencatat nilai ekspor minyak dan lemak hewan atau nabati di provinsi ini tahun 2003 mencapai US S 26 juta, atau setara dengan 260 milyar rupiah. Kelompok pangan buahlbiji berminyak memiliki tren proyeksi produksi yang meningkat, dengan produksi k o m o d i i kelapa mencapai 57 777 ton pada tahun 2020. Rasio swasembada k o m o d i i kelapa ini adalah 100.65%. Rasio
swasembada ini menunjukkan bahwa dalam k e t e d i a a n k o m o d i i ini be& dari produksi dan telah mengalami kelebihan k e t e r r e d i sehingga dapat diekspor. Nilai ekspor bii minyak dari data BPS (2003) menunjukkan sebesar
U S S 6 ribu atau setara dengan 60 juta pia ah. - Kebmpok pangan yang juga d i p r o y e k s i meningkat jumlah prod&ya adalah kacangkacangan sea sayur dan buah. Kelompok pangan kacangkacangan terdiri dari k m o d i i kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau dan kacang merah. Ketersediaan kacang hijau menrpakan &u-sahmya k o m o d i i d a h m kelompok pangan ini yang penyediinnya berasal d a i produksi. Agar proyeksi produksi kmoditas kacang-kacangan ini dapat tercapai, maka pemerintah bans meningkatkan produksi k o m o d i i ini karena produlcsi komoditas ini pada tahun 2003 (Tabel 11) masih sangat rendah bila dibamhgkan dengan proyeksi produksinya. Pernerintah juga apabila sudah Wak memungkinkan untuk diikatkan produksinya di provirtsi ini. Ketersedman k o m o d i i sayur dan buah sebagian masih b e m A dari produksi, dengan rasio swasembada sayur dan buah a d a h h 50.19 % dan
92.29%. Agar dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduk yang ttenrs
meningkat, maka ketersediaan kornodiis sayur dan buah ini ham ditingkatkan. Mengingat
keterbatasan
dan k u a l i i
lahan
yang
kurang
mendukung
pengembangan pertanian di provinsi ini. maka untuk memapai proyeksi produksi komodiis sayur dan buah ini, pemerintah h a m menyiapkan anggaran untuk melakukan impor k o m d i s ini. Ketesediaan k o m c d i i gula pasir di provinsi ini berasal dari impor. Rasio swasembada komodiitas ini adalah lebh dari 100%. Skor PPH menunjukkan bahwa ketersediaan kefompok pangan ini telah melebihi kontribusi harapan berdasarkan PPH. sehingga tren proyeksi produksi komoditas ini adalah menurun. Karena ketersediaan k o m d i ini 100% berasal dari impor, maka pemerintah provinsi h a m mengurangi jumlah impor k o m o d i i gula. Nilai impor untuk sayuran dan umbi-umbian. serealii, biJ&Jin
dan buah-
buahan pada tahun 2003 tercatat senilai US S 8 juta. atau setara dengan 80 milyar rupiah. Nilai impor ini sangat tinggi, sehingga pemerintah diharapkan tklak menggantungkan k e t e r s e d i i n pangannya dari impor saja. apahla p r o d u m tanaman pangan di provinsi ini masih dapat dioptimalkan mengingat masih t e r s e d i i y a sumber daya alam @ibit unggul, pup& (pengangguran) yang tersedii untuk dapal dimanfa-
lahan) dan manusia &lam
upaya
peningkatan produktivitas tanarnan pangan di provinsi ini. Perbandingan Proyeksi Ketersediaan berdasarkan Data Ketersediaan (NBM)d a n Konsumsi Pangan (SUSENAS) Perbandingan proyeksi k e t W i berdasarkan sisi k e t e r s e d i i dan konsumsi ini dimaksudkan untuk melakukan pembandingan antara proyeksi ketersediian yang diperoleh dari dua jenis data yang berbeda, yaitu dari data ketersediin (NBM) dan konsumsi (SUSENAS). Pemband~nganini d
i
i
untuk mengetahui apakah tefdapat perbedaan antara keduanya. Apabila tedapal perbedaan di antara keduanya, maka di1a)cukan penelusuran untuk mengetahui alasan yang menyebabkan adanya perbedaan tersebd dengan mengamati seliiih yang munad antara proyeksi k e t e r s e d i i NBM dan SUSENAS. Tujuan dari pembandingan ini adalah ingm mengetahui apakah provinsi, berdasarkan proyeksi keters&aan. telah marnpu memenuhi kebutuhan pangan r J & u d h y a . Proyeksi k e t e d i dari s k i ketersediaan memiki data dasar NBM tahun 2003. Proyeksi k e t e r s e d i dari sisi konsumsi mengguMkan data
SUSENAS tahun 2002 sebagai data dasar. Data dasar NBM 2003 dan SUSENAS 2002 diilah diijikan pada Lampiran 11. Selisih NBM dan SUSENAS yang bemilai negatif memliki arti bahwa jumhh pangan yang tersedii untuk konsumsi lebih kecil dibandingkan dengan jumlah pangan yang dikomumi. N i s e l i h yang masih dapat diierima adalah lebih atau sama dengan (+)lo% dengan memperhiiungkan proses d i i b u s i pangan yang mengalami banyak ha1 seperti ada pangan yang t e r m maupun ada yang hilang atau rusak. K d i
ini diduga diibabkan karena adanya pencacatan data keterrediaan yang kurang akurat. karena sangat tidak mungkin penduduk dapat mengkomumsi pangan yang tidak tersedia. Oleh k a r e itu. ~ data ketersediin hams menyesuaikan data konsumsi pangannya. Menurut BBKPDEPTAN (2005). k o m o d i i yang tidak t e d i a data produksinya adalah dihitung dengan menggunakan data konsumsi yang berasal dari
Survei Sosial
Ekonomi (SUSENAS)
(Lampiran
12).
Perhitungan
ketersediian yang perlu diioreksi. kembali dengan metode pehitungan menggunakan data konsumsi pangan ini adalah beras. tepung t-u,
talas, b n .
kqniri. kacang kedelai, kacang hijau. gula pasir dan sayuran, yang menrpakan k o m o d i i yang jumlah konsumsi pangannya lebih besar daripada jumlah yang
Tabel 24 Proyeksi ketersediin pangan deal berdasarkan pob pangan harapan PROMKSl-(-)
ICELOUPOX PbwGAN
Padipadan
- K m M -6-
vm
SUSMASl
KBld
2m7
an2
rn
1130426
120588.5
122429.6
125.170.9
36 3026
16 174.6
11 013333.7
39197YL8
113435.9
13 464.8
10 328.4
9 589.9
6 9S3.l
12560.6
11 154.4
200432 133568.0 9m 6 15697.1 8921.7 13810.0 71 366.0 87225.0
2007
m2
105 496.8
108371.1
25 585.5 14915 110.1 15 167.5
29456.7
3 895.1
20a0
9 235.4
14 5558
13 8323
12-5
1366.1
salur
49 228.5 35 2428
51 451.4 36 834.1
56218.1 39 530.8
61 357.0 74 9920
Kacan+Lac8gan
Brsh
16959.3
6 150.1
4 930.9
GuIa
X.9306
169251.6 10.1403 23.819.0 13.13.678.8 89.089.0 1m887.0
S u n b a 7 = ~ 2 0 0 6
Analisis perbandingan yang dilakukan temadap proyeksi ketenedtaan dari d m data yang berbeda ini menggunakan beberapa pangan acuan
yang
dgunakan untuk menyetarakan kcwnodnaskomodi pangan yang terdapat
pada kedua proyeksi ketesednan. Pangan acuan ini dkhakm pada jumlah
pangan yang paling banyak dikonsumsi dan tersedii di provinsi ini. Pangan a w a n yang d i i g u ~ k a nuntuk setiap komodiis dengan kandungan energi dan jumlah bagian yang &pat dimakan d i i i k a n pada Lampiran 13. Tabel 24 menyajikan proyeksi k e t e r s e d i n ideal bedasarkan PPH. baik dari sisi ketersediaan clan konsumsi. Proyeksi k e t e d i a n pangan ideal yang diperoleh dari data ketersediin dan konsumsi menunjukkan perbedaan yang dapat dilihat pada tabel ini. Seliiih proyeksi ketersediian kelompok pangan ini diijikan pada Tabel 25. Proyeksi k e t e r s e d i i n kelompok pangan p a d i i d i i n yang berasal dari ben yang m a . yaitu meningkat
data ketersediian dan konsumsi menunj&n
Tanda negatif di depan angka menunjukkan bahwa jumlah proyeksi k e t e d l a a n NBM lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi k e t e r s e d i n SUSENAS. Hal
ini menunjukkan bahwa proyeksi k e t e d i n pangan belurn marnpu memenuhi kebutuhan pangan penduduk di provimi ini, sehingga ketersediaan kelompok pangan p a d i i d i i n di provimi ini ham d i i n g k a h n untuk dapat mernenuhi kebutuhan konsumsi penduduknya akan pangan p a d i i d i i . Narnun, persen seliiih t e h a d a p SUSENAS yang diiunjukkan pada Tabel 24 untuk kelompok p a d i i d i i mencapai 10%. Tabel 25 Seliiih dan persenbse seliiih proyeksi ketersediian pangan ideal berdasarkan PPH
Kelornpok
pangan
umbiumbian
menunj-
bahwa
pyeksi
k e t e n e d i a n NBM dan proyeksi k e t e r s e d i SUSENAS memilib tren
meningkat Hal ini memberikan arti bahwa. baik konsumsi rnaupun k e t e d l a a n pangan urnbiumbian di provinsi ini h a m d
i
i
. Selish ketenediaan NBM
dan SUSENAS menunjukbn tanda yang posit# yang berarti proyeksi ketersediaan NBM ini t e h h rnelebihi proyeksi kebuhrhan pangan sehingga
kekbihan ketersediaan ini dapat dgunakan untuk penggunaan lain selam sebagai bahan m a k a ~ untuk n komumsi penduduk Proyeksi ketersediian pangan hewani. baik NBM maupun SUSENAS menunjukkan tren berbeda, yaitu menurun pada proyeksi NBM dan meningkat ,
pada proyeksi SUSENAS. K e t e r s e d i n pangan hewani hi telah melebihi proyeksi kebvtuhannya. sehingga kelebihan k e t e r s e d i i ini dapat diekspor ke luar provinsi. mengingat ketersediian pangan ikan di provinsi ini w k u p tinggi dan merupakan potensi provinsi sendiri. Proyeksi ketersediian kelompok pangan minyak clan lemak, antara NBM dan SUSENAS, menuyukkan adanya perbedaan !n?n. Proyeksi k e t e n e d i
NBM menunjukkan tren menurun, sedangkan proyeksi ketersediian SUSENAS menunjukkan tren meningkat. Perbedaan tren ini menunjukkan bahwa ketersedkaankelompok pangan minyak dan lemak di provinsi ini sudah menwkupi k e b h a n konsumsi penduduknya, namun tidak diikuti dengan konsumsi yang tinggi pub. Oleh karena itu, penduduk provinsi mi d i i r a p k a n rneningkatkan k m m s i kelompok pangan minyak dan lemak, sehingga pada tahun 2020 tercapai konsumsi pangan yang baik secara kuantitas dan k u a l i , yang juga d i i u k k a n o k h semakin kecilnya persentase seliiih NBM terhadap SUSENAS. Program yang dapat dilakukan oleh pemerintah setempat adalah dengan melakukan penyuluhan akan petingnya k o m m s i pangan yang beragam dan sesuai dengan kompcsisi yang diinjurkan. mengingat tingginya ketersedian k o m d i kelapa di provinsi yang merupakan hasii produksi. Proyeksi k e t e r s e d m kelompok bwhhiji berminyak, antara NBM dan SUSENAS menunjukkan tren yang sama. yaitu rneningkat Proyeksi ini
menunjuMcan bahwa k e t e r s e d i i kelompok pangan buahlbrji bennmyak behrm dapat memenuhi kebutuhan komumsinya. begitu pub dengan konsumsinya.
label 25 juga menuyuldcan bahwa ketersediaan kelompok pangan ini masih kbih rendah bila d i b a n d i k a n dengan k o r ~ ~ ~ m s i n yPersen a. seGsih teihadap SUSENAS juga menunjuldcan nilai yang lebih tinggi dari 10%. sehhgga pemerintah ham meningkatkan k e t e r s e d i i n kelompuk pangan ini me!ebihi
proyeksi kebutuhan pangannya, agar dapat memenuhi kebutuhan konurmsi pendudulcnya. Peningkatan ketenediaan ini dapat dikkukan dengan penrngkatan produksi maupun impor, mengingat keterbatasan jumlah dan k u a l i i hhan di
provinsi ini. sehingga pemerintah harus menyiapkan anggaran untuk mengimpor kelompolc pangan ini. Proyeksi ketersediaan kelompok pangan kacangkacangan, baik NBM maupun SUSENAS. meounjukkan Wen yang sama, yaitu meningkat hingga tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa. baik ketersediaan maupun konsumsi kelompok pangan kacang-kacangan harus diingkatkan. Tabel 2 5 menuyukkan bahwa seliih antara proyekii ketersediian NBM dan SUSENAS. rebtif kecil. Namun. peilu diperhatikan. hingga tahun 2007 seliih NBM tei-hadap SUSENAS adalah melebihi 10%. Pemerintah hams mencapai proyeksi k e t e r s e d i y a lebih cepat dari yang direncanakan, agar kekurangan pangan yang diinjukkan dari besamya persen seliih t e h d a p SUSENAS (lebih dari 10%) pada tahun 2007 ini tidak tejadi. Proyeksi ketersediaan kelompok pangan gula. baik NBM maupun SUSENAS, menunjukkan tren menurun hingga tahun 2020. Hal ini menunjukkan
bahwa baik ketersediian maupun konsumsi g u b di provinsi ini hams diirunkan. Seliih antara proyeksi k e t e r s e d i i NBM dan SUSENAS. seperti yang terlihat pada Tabel 10. relarif keal. Pmyeksi ketersediian kelompok pangan sayuran dan buah, baik NBM maupun SUSENAS menunjukkan tren meningkat per tahunnya hingga tahun 2020. Ketersediian dan konslrmsi pangan sayuran dan buah hams d i i k a t k a n agar k u a l i konsumsi pangan penduduk di provinsi ini mmcapai ideal.Sekih antara ketersediian dengan kebuhhan penduduk m e n u n j ~ d d mselisih yang tinggi. sehiia pemerintah harus bemati-hati dalam m e n y e d i i n pangan kelompok sayuran dan buah agar tidak terjadi kekurangan pangan sayuran dan buah ini. Pemerintah harus menyiapkan anggaran untuk mendatangkan (iipar) kelompok pangan ini untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduknya. karena akan sulit jika hanya mengandalkan produksi saja mengingat kebutuhan selisih antara ketersediin dan kebutuhan penduduk akan kelmpok pangan ini c u h p tinggi. Penelusuran data dan metode k e m u d i dilakukan untuk mengetahti
faktor yang menyebabkan perbedaan ini. Alasan utarna dari perbedaan ini adahh karena sumber data yang dig&
untuk mehkukan proyeksi ketersediaan
pangan ini berbeda. yaitu data ketersediaan dan konsumsi. Absan h y a
adalah bahwa pada data k e t e n e d i (NBM) terdapat beberapa kmoditas pangan yang Wak terdapat dalam data konsumsi (SUSENAS), seperti minyak
kacang tanah dan lemak. Begitu pub sebali)cnya, dalam data konsumSi (SUSENAS) terdapat beberapa komoditas pangan yang Wak terdapat dalam
data k e t e c s e d h (NBM), seperti tabs dan kemm
mi berminyak) (Lampiran 11).
Selisih yang tinggi pada kelompok umbiumbian d i i a dipengaruhi oleh angka
k e t e r s e d i pada komoditas ubi jalar yang sangat tinggi. sehingga bla d i b a n d i i n dengan angka konsum?Aya akan mempengaruhi poyeksi ketersediaan pangannya. Sersih antara proyeksi ketemedam NBM dan SUSENAS pada kelompok
pangan hewani juga menunjtdckan angka yang tinggi. Hal ini d i b a b k a n karena pada sisi k e t w s e d i , angka k e t e r s e d i k o m o d i i susu di provinsi ini sudah
sangat tinggi dibandingkan dengan konsumsinya. Sersih yang tinggi juga terdapat pada kelompok pangan kacangkacangan. Hal ini diibabkan karena pada data NBM tidak diperoleh angka data pnxkksi
kacang merah. sedangkan pada data konsumsi terdapat jumbh kacarg merah
yang d i k o m s i oleh pendwluk Perbedaan yang sudah m u m l dari awal ini mempengaruhi perbedaan yang muncul k e m u d i i dalam proyeksi. Penelusuran Wak hanya dilakukan tehadap data dasar, tetapi juga terhadap metode yang digunakan untuk pengolahan data, yaitu sofhvare. Berdasarkan penelusuran diketahui bahwa DKBM (Dam Konversi Bahan Makanan) yang digunakan dalarn kedua soifware menunjukkan adanya perbedaan sehingga mempengaruhi pemitungan dalam proyeksi. Perbedaan DKBM antara kedua software yang digunakan dalam pengolahan data ini dapat
dilihat pada Lampiran 15.
KESIMPUlAN DAN SARAN Kwirnpukn
I. ~eterrediaanpangan di Provinsi KeWauan Ban@
Belitung
sebesar 3 144 KaYkapIhari energi dan 122.38 glkap/hari protein. dengan skor P W 76.9 yang menyatakan b a h a keterredraan pangan di
ini mash behrm beragam. Ketenediaan pangan di provinsi ini 6 - i
ok4lk~panganhewani.SebagianbeSar~pangan
yang Mi61pravinsi ini adalah unMr kamumsi pendud& dengan penyediaanpanqannyasebagianbesarberasaldarihrarprovinsiCmpor).
2 Proyeksi ketmaan
pangan ideal pada tahun 2007. 2012 dan 2020
be&sahn PPH adatah me&gWkm kekrsedikm ke)ompo)c Pangan padipadi. umbi-umbian, buah/biji berminyak, kacangkacangan. sayur
dan bwh. P e n h g b h kn&d
kefwnpo)c pangan
adakh 1 699 tonitahun beras. 835.7 tonAahun ubi kayu. 1 372
tonltahun kebpa, 655.6 tonhhun kacang kedehi. 3 429 tonhhun bayam
dan 2 455 tonltahun nanas. Ke)ompok pangan hewarti, minyak dan lemak serta guh telah mengalami surplus (kekbihan) ketersedin. 3. Proyeksi produksi pangan ideal pada tahun 2007. 2012 dan 2020 berdasarkan PPH adabh meningkatkan k e t e n e d i n kelompok pangan padkpdian. umbi-umbian, bwhbiji b e n n i i k a a n g h a n g a n . sayur
dan buah. Peningkatan k e t e n e d i n masingmasing kelompok pangan tei-sebut adalah 605 tonltahun beras. 75 260 tonAahun ubi kayu. 2 612 tonltahun kebpa. 1 098 tonltahun kacang kedelai. 507 tonltahun bayam dan 368 tonhhun nanas. 4.
Sebagian besar k o m o d i dabm data ketersediin (NBM) memifiki nilai
se-
lebih dari 10% drbandingkan dengan nibi komumsinya. Selisih yang
beinii negatif menggambarkan penduduk mengkomumsi pangan yang tidak tersedia. Keadaan ini diduga karena adanya pencatatan yang tklak akurat sehingga u r n mengatasi keadaan ini pengisian NBM untuk k o m d i yang Wak tefsedia data produksi. &pat menggu-n kmmsi
data
pangan yang berasal dari SUSENAS. Metode perhiingan ini
mempakan metode penyusuMn NBM yang terbaru (tahun 2005). A M l i Perbandingan pcoyeksi ketesediaan dari data ketersediin (NBM) dan kortsumsi pangan (SUSENAS) menunjukkm proyeksi k e t w i n kelompok pangan pa&pdin, umbi-umbian. buah-biii
berminyak. gub.
sayw dan buah memiliki tren proyeksi yang sama. Proyeksi ketenedtaan kelmpok pangan hewani clan minyaWlemak memiWol tren proyeksi yang berbeda.
Saran 1. Pemerintah provinsi diharapkan dapat meningkalkan produksi p e r t a h m y a m
dengan cara pengokhan tanah yang optimal. mengingat kondii tanah di
pro*
ini
kurang
mendukung
unMc
pertanian.
Namun,
sangai
memungkinkan apabila diilah dengan baik Pemerintah juga dapat menggunakan telolofogi yang sudah berkembang untuk meningkatkan produksi pertaniinnya. Selain itu, penggunaan bibit unggul dan pertuasan
areal tanam juga dapat membantu peningkatan produksi peitania~ya. Tingkat pengangguran yang cukup tinggi dapat d
i
i untuk
diberdayakan meningkatkan produksi pertanian mengingat minat penduduk pro*
akan pertanii lebih tinggi daripada bidang lainnya.
2. Pemermhan beberapa k o m d i pangan yang tidak dapat dipenuhi hanya dari poduksi, dapat dipenuhi dari luar provinsi atau impor. Pemerintah diharapkan menyiapkan anggaran untuk mendatangkan pangan dari provinsi
lain. 3. Kekbihan ketersediian beberapa k o m o d i i pangan di provimi ini dapat diianfaatkan sebagai aset provinsi untuk diekspor dan meningkatkan pe-n
daerah. Kekbihan ketersediaan k o m d i tersebut juga dapat
diianfaatkan sebagai pangan penukar bagi komodiias yang masih rendah pemenuhannya di provinsi ini. misalnya menukar ikan dengan beras. 4. Pemerintah provinsi diharapkan dapat meningkatkan k d i n a s i antara
instansi pemerintah dalam meningkatkan k u a l i s data yang dipublikasikan
agar dapat mendukung k u a l i analiiis data. 5. Penyusunan NBM yang selanjubya diharapkan telah menggunakan metode
penyusunan NBM yang telah diimpumakan y a h metode penyusunan NBM tahun 2005 yang dipubtikasikan oleh Badan Ketahanan Pangan. Departemen Pertanian.
6. Konsistensi data yang digunakan dalam analiis sangat mempc2nga~hihasil analkis. s e h i i g a penggunaan DKBM dalam soffware ketersediian dan
konsumsi diharapkan dapat diimakan dengan menggunakan DKBM yang telah baku, sehingga-tidak mengurangi k u a l i s analiis.
DAFTAR PUSTAKA
[BBKP-Deptan] Badan Birnas Ketahanan PangarrOepartemen Pertanian. 2004. - Neraca Bahan Makanan Indonesia 20M-ZW3. Jakarta: BBKP-Oeptan. Pedaman Penyusunan N e m Wan Makanan (NBM).
. 2005. Jakarta: BBKP-
Baliwati YF. 2002. Bahan Ajar Mata Kuiah Metode Penhim Gi Neraca Bahan Makanan. Junaan Gm Maswrakat dan Sumberdava Keluama. - Fakultas Pertanian, InsMut Pertanian &or. Bogor. B a l i i YF 8 Roosita K. 2004. Sisfem Pangan dan Gizi Dalam Baliwati. YF. et a1 (ediior). 2004. Pengantar Pangan dan Gi.Depok Penebar Swadaya.
[BPS]Badan Pusat Statistik
2005. MetodoQgi, Pengolahan d m Hasil SUSENAS 2005. [Makalah Seminar] disampaikan pada Sosialisasi SUSENAS di Badan Ketahanan PangarrDeptan. Senin. 3 April 2006.
[DKP-Deptan] Dewan Ketahanan PanganDepartemen Pertanian. 2005. N e m Bahan Makanan Indonesia 2003-2004. Jakarta; DKP-Deptan. . 2006. Kebijakan
Urnurn Ketahanan Pangan 2006-2009. Jakarta. Foraete. H M. 2001. Food Sear* The CGPRT Centre.
Strategies for the Republik of Fiji. Bogor.
Hard-myah ef a1 (ediior). 2001a. Kebijakan dan Program Ketahanan Pangan di Ga Otonomi Daerah. Cibinong: Kejasama [PSKPG IPB] Pusat Studi Kebiiakan Pangan dan G m InsMut Pertanian Bogor. Agrindo Aneka Consult. Partemship for Economic Growth (PEG) USAID. Pernefintah Kabupaten Bogor. Badan Birnas Ketahanan Pangan Departernen Pectanian. . 2001b. Pembedayaan Masyarakat unfuk Mencapai Kelahanan Pangan dan Pemulihan E k m i . Cibinong: Kejasarna [PSKPG IPB] Pusat Studi Kebijakan Pangan dsn Gm lnstitut Pertanian Bogor. Agrindo Aneka Consult Parternship for Economic Growth (PEG) USAID. Pemerintah Kabupaten Bogor. Badan Birnas Ketahanan Pangan Departemen Pertanian. . 2001c. Pengembangan K M S U ~ Pangan ~ ~ dengan Pendekatan Pda Pangan Harapan. Cibinong: Kejasama [PSKPG IPB] Pusat Studi Kebijakan Pangan dan G i z i Instaut Pertanian Bogor. Agrindo Aneka Consult. Parternship for Economic Growth (PEG) USAID. Pernerintah Kabupaten Bogor. Badan Birnas Ketahanan Pangan Departemen Pertanian.Kantor Menteri Negara Urusan Pangan. 1995. Penentuan Skor Mutu Pangan (Komposisi Bahan Pangan) Menuju Pangan Harapan (PPH). Jakarta.
Irawan, PB. 2004. Peranan Pembangunan Manusia dalam Mendukung Ketahanan Pangan. Pmdimg Wdya Karya Nasional Pangan dan Gm Vlll 2004
Karsin. ES. 2004. Peranan Pangan dan Gizi dalam Pembangunan. Dalam W m t i . YF, et a/ (editor). 2004. Pengantar Pangan dan Ghi. Depok Penebar Swadaya.
Khomsan A 8 Kusharto CM. 2004. Kaitan Pangan, Gizi d m Kependudukan. Dalam B a l i i , YF. et a/ (edior). 2004. Pengantar Pangan dan Gm. Depok Penebar Swadaya. Menteri Pertanian Republik Indonesia. 2005. Keynote Speech Mentefi PerfaniadCetua Hmian D e w Ketahanan Pangan pada Seminar Sehari Pemenuhan Atas Kewkupan pangan. Jakarta. Nuhamidah. 2006. Analisis Polenu' Produku' berdasarkan Pda K m m s i Pangan Harapan di Provins' Kepuiauan Bangka Belifung. [Slutpsi Sarjana]. Bogor. Departemen Gizi Masyamkat, Fakuftas Pertanian. IPB. Roosita, Elly. 23 Desember 2004. Pertanian Semakin Kehilangan Daya Tariknya. Kmpas. hltv~linm.komoas.wm[30Aguslus 2006) Sembiring ET. 2002. Pengembangan M a Konsumsi Pangan Penduduk dengan Pendekatan Pda Pangan Harapan (PPHJ di Kabupaten K m hop& Sumatera Utara. [Skripsi Sarjana]. Bogor: DepaFtemen Gm Masyarakat Fakultas Pertanian. IPB. Setiawan 0. 2004. Ketahanan Pangan. Dalam Balmti. YF, et a/ (editor). 2004. Pengantar Pangan dan Gi.Depok Penebar Swadaya. Suhardjo. 1989. Peremmaan Pangan dan Gizi Bogor: Departemen Pendiiikan dan Kebudayaan. DireMorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gi.IPB. Suryana, A 2004. Ketahanan Pangan di Indonesia. Prasiding W@ Nasional Pangan dan G i z i Vlll2004.
Karya
Wibowo. R. 2000. Pertanian dm. Panga, Bunga Rampai Pemikiran Menuju Ketahanan Pangan. Jakarta: Pustaka Harapan.
Lampban 1 Pemihrngan Angka Kecuhpm Energi (AKE)regional Provimi KepuhW Ban9ka
.i
,. -
.
AKEmenrpakanangkakecularpanenergiyang~~setiap bdividu setiap hari menurut gcdongan umurnya. AKE yang digunakan dalam moiahan data penelitian ini tndcan AKE menurut h J d P G Vlll tahun 2004. tetapi AKE regional Provimi Keplhuan Bangka Be6hmg. Penentuan AKE regional irti d&sarbn
karena adanya perbedaan jumkh dan komposid
penduduk menurut kefompok umur dan jenis kehmin di tingkat nasioMf dengan Provimi Kepukuan Bangka Beimmg.
Data jumkh dan komposisi pencMuk menurut kdompok umur dan jenis kehmm yang diperdeh dari BPS Provimi Kepdauan Bangka Be6tung menggunakan pengelompokan umur demograii (lima tahunan). sedangkan p e r h b p n AKE memertukan pengefompokan umur saiu tahunan. Oleh kamm itu. pengehpokan umur tersebut diubah menjadi kelompok umur satu tahunan
dengan menggunakan metode muftipfe sparague. Metode irti menrpakan metode
yang diiunakan unluk memecah keknnpok umur tersebut BeFdasarkan pemecahan kdompok umur tenebut, kemudgn dihitung jumkh peduduk dan komposisinya menurut kelompok umur AKE. H-1
pefhiingan komposisi
penduduk ini kemudian digunakan untuk menghitung AKE regional Provinsi Kepubuan Bangka Belitung.
Tabel 28 Jumkh dan komposisi penduduk Provimi Kepuhuan Bangka Belihmg menurut umur dan jenis kelamin tahun 2002
Data jumlah dan komposisi penduduk menurut ketompok umur dan j&
kebmm yang befasal dari BPS provimi dapat d E b i pada Tabel 28. Data ifti kemudian dikelompukkm berdasarkan kebmman pemitungan. yaitu dengan menjq-l@can kelompok umur 20 tahun hingga 29 tahun dan kebmpok umur 30 .,
:.
.
&I&hingga 59 tahun serta d i h i i w
y
a berdasarkan kelompok umur
Tabel 29. Tabel 29 Jumlah dan komposisi peduduk Rovinsi Keplhuan Bangka Belitung menurut umur dan jenis k M m tahun 2002 (Data obhan)
Pengelompokan umur pada Tabel 29 pedu diubah menjadi kelompok umur
satu tahunan dengan menggunakan metode multiple sparague. Pemecahan kelompok umur tersebut diikukan pada: 1. Kefompok umur 0 - 4 tahun, dipecah menjadi ketompok umur kurang dari
satu tahun. satu sampai tiga tahun dan umur empat tahun. tanpa membedakan jenis kelamin. 2. Kelompok umur 5 - 9 tahun. drpecah menjadi kelompok umur lima tahun.
enam tahun. dan tujuh sampai sembiian tahun, tanpa mernbedakan jenis kdamin. 3. Kdompok umur. 10 - 14 tahun. dipecah menjadi kefompok umur 13 tahun. 14 tahun. clan 10 sampai 12 tahun dengan membedakan jenis kebmin. 4. Ke!umpok umur 15 - 19 tahun. dipecah meftjadi k e h p o k umur kurang
dari 16 tahun dan 16 sampai 19 k h u n dengan membedakan jenis kdamin. Metode ini rnengguMkan Faktor Pengali Sprague (FPS) untuk memecah ke!umpok umur demografi (lima tahunan) menydi keknnpok umur satu tahunan. Metode MulL;ple Sprague terdiri atas lima kelompok. yaitu Firsl End Panel
(FEP), Fmt Next To End Panel (FNEP). Mid Panel (MD).Last Nexl To End Panel (LNEP). Last End Panel (LEP). Kelompok umur mana yang d@mkan
umur rnaM yang akan dipecah. J b kebmpok umur yang akan dipecah adatah kelompok umur bna tahunan yang pertama (Nl) maka yang digunakan adalah FEP. Kelompok umur ToM tahunan yang kedua (N2) mengguMkan FNEP. Kelornpok umur yang ketiga (N3)dan keempat (N4)
teqantmg pada k e h p o k
menggunakan MP (Tabel 30).
-
~ a b e l 3 0Faldor pen@ sprague (FPS) ImMc m e c a h ketompok umw demografi @ma tahunan) menydi kelompok umur satu tahunan
Umur rti)
nO
nl n2 n.3.
n4
nO
KekmpOkuml~brtenallimatahunanO
m
m
-3616 t026.40 +0.1840 101200 -. r0.0704
-02T68
n4
nO
-0.0128
nl
-0.0016 r0.W r0.0064 r0.0016
n2
n3
N5
FIRST END PANEL 0
r0.m r0.m -0.m -0.0160 -0.0176
nl
KO
n3
-0.0 . m r0.m -0.ORD +€l.o160 -0.0848 r0.0176 flRST NEXT TO Pa) PANEL IFNEPI r02272 -0.079 r0.6I44 r02320 -0.0480 r0.0080 r021m -0.0080 t0.m r0.1820 r0.0400 O . m r0.1408 r0.0912 -0.0144
-0.0960 r0.w r0.1360 r0.1968
10.1488 +o.o400 -0.03~
MID PANEL (MI) n2 n3 n4
no
-0.0144
nl
-0.).m8D
n2 n3
r0.m r0.m 40.0144
n4
no nl
-
r0.0848 r0.1504 -0.).0240 *0.0016 r0.0144 r0.2224 -0.0416 r0.0064 -0.0336 r02544 -0.0336 W.0064 -0.0416 r0.2224 r0.0144 -0.0016 -0.0240 0.0848 -0.0128 r0.1504 LAsT NEXT TO END P A N U (LNEP) r0.0912 r0.1408 -0.0176 r0.0.0400 r0.1840 -0.0160 O . m a2160 O . m -0.0480 mzx20 r0.m -0.079 r0zn r0.0336 LAST W
r0.0176 r0.0160
-0.0848 -0.0720
D PANEL 0 r0.1668 r0.1360
r0.0704 r0.1200
Nj = -& jurnlah b u d u k u&n salm tahunan
.-I -
3. Kelompok umur 4 - 6 tahun
= (20701)c(Z2 207)+(22 813) = (65722)
4. Kelompok umur 7 - 9 tahun
= (114 838)-(22 207)-(22 813)
5. Kelompok umur 10 - 12 tahun
= 69817 = (1 07 863)-(20 854)-(19
928)
6. Kelompok umur 13 - 15 tahun
= (20854)(19 928)(18 925) = 59 708 Laki-laki = 50.4% = (0.504)(59 708)= 33 100 Perempuan = 49.6% = (0.496)(59 708)= 29 608 = (87467)-(18 925)-(16 916) 7. Kelompok umur 16 - 19 tahun =51 626 L a W
= 52.3% = (0.523)(51 626)= 26 984
Perempuan = 47.7% = (0.477)(51 626)= 24 642
8. K e h p o k umur 19 - 29 tahun Lakihki
= (16 916)+(84 m y 7 9 968) = 181 661 = 49.2% = (0.492)(181661)= 89 433 '
Perempuan = 50.8% = (0.508)(181661)= 92 227
9. Kelompok umur 30 - 49 tahun
= (77231)+(62 382)+(52 654)
+(49 865)= 240 132
-.
= 52.5% = (0.525)(240132)= 126 174' Perempuan = 47.5% = (0.475)(240 132)= 11 3 958 10.Kelompok umur 50 - 64 tahun = (39324)+(24 024)+(22 541) Laki-bki
-
= 85 889
Perempuan = 49.0% = (0.490)(85 889)= 42 088
Perempuan = 52.8%
= (0.528)(31848) = 16 802
Tabel 31 Angka kearkupan energi dan protein penduduk Provimi Kepulauan Bangka Beiitung
TOTAL
1273323
100.00
2677865690
6814711024
A,NUI I P UQW hY ~PMOWI(U~ I UW ~ I 011.307 ~1 ~ 8 1003 JW8 ~
Lamplran 2 Nerece behen mekenen Provlnel Kepuleuen Bengko Belllung PM"M8M
PmBAU
Pmwwm
(I) I PMI+ADWC~RUU 1 8 -1 I.Tqv0-81Iw
..
11)
(3)
o
s.~~wn~1wno0n0.~~8urn 4 . O ~ ~ U ~ ) ( ~ ~ O ~ ~ ~ D U I U U I ~ N I ~1 W 1.m 0 .IIWVMUl8 0 JDCUOMW~Y1Ulll8
.
I WIUNW
0.0 11.173 0.070
1.M)
(0)
(41
0 014 100 I
0 0
P@ml(l~lm 4I)I*m P
R w u IU.
P M U I
(01
7.000
o 01.370 1.110
0 7.m II.O~I W.Wl 4.107 0
I)IVI~~OIIY) I(-al
(71
10) 0
o o 0
(0) 0
).OM i1.07r w , w 4,lOl 0
(10)
Na Porn (11)
I
0
0
0
o
o
o
14
143 0 27 0
11.010 0 0 0
105 100 0
I(6IIIIMIM YllU M M I U W L8PU
( W
I*, Cam. Cmlu-
U#~I(IM
(!a)
0 13
(10)
(101
(I?)
(10)
(10)
0
10
M 030 024 0
(16)
U A-I
7.0~1
1.01
W),W
do
I.M
011
lr.74 0.70
$00 0,s
OW 1
OW
I4
0.13
M
0.41
0.04 0.11
a07
1.r10 03.070 200 0
1.040 0
101.4 3.00
277.W
IW
O.W
0.m
17 0 1401
b
4.46
omrrnnrrncnv
I. M J w t S w l w ~ # 2 .W)(r)ua8UrD
1.m 11.371
I1 11
0
4.103 11.300
0 0
4.103 11.300
M 47
0 0
0 0
10 1.011
410 7
3.002 0 0
3.07 17.03
I0.M 40.11
Lomplran 2 Neraca bahan makanan Provlnel Kepulauan Bangke Belltung -
JM* DIlun ~ ~ u l n
MBU* cnrnors
Cwumq. Uaaan
YU.O*OINO I Y I * T I .DIOH~O*~~~DOUYUI ~ . ~ O * P ~ I M U I O M I 1. D I O H ~ ~ ~ M ~ M M U I 0.o.OkOWf~M**l O.Ol~WfP0nMUI 7 o.okorvun arm* h o o . 1 C N a ~ 8 & r u n RIr f W a W t 4 0 .o.okolDlfCu&M~ol 1O.Juont~JMlliOlMbJMW
..
IN~UUM
M
WWi
8.w
4.011 1.m0
~ . ~ u e n u u r a n ~ ~ u1.410 ~
w
1.160 13.016 16.70) 10.1M 0
mmnua. llw B l * w
PM.n-
w o
IIW
s u w
o o o
0 b.002 r.073 9.717 0.110 0.W
0
14,018.0m 1.002.m 0.1rl.m
IM 47 .143
I
I 3 2 2
I*WU
**OD* MWOhw
m W L
102
PMWIIM
Dhrn~~
111
o o o
0 0 0 40 0 0
4.w
1.m
w o
0 b.WI 7.071 @a00 0.140 0,070
nuw **law
.
4.w 1.m
w
o
.
.
-
Punl(llun O l W m lxmn)~ n m . r uarmw
RmMlm
PIDRhU lkmnna 11m)
-
U*l0111011m m l V l Mamu P(r l a w Fw Cmwr C ~ l u m c i m Arrlapwy
11m) ~ 4 1h 1
on
PMM P
w
o
o o o
0 LWI 7.071 0.710 0,110 0.070
0 0
l4.Obb 1.74 0.384
n
~
~ a h m w lmm P W M U M
o
o
v.ng ~
h
m
g l w
wa,n
Pow
k w ,
3.m 0b1
I
11.40
1.03 0.07
O.I
o o o
o o o o
YIO
o o o
o
o
0 0
0 0
0 0
M 36
o
o
o
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 3bb $04 401 307 0
0 0 0
3.7W 0 1.113
0 0 0
0 0 0
072 00 373
o
a ~ vrtwm
n m
l w c r r MUMM
AMoulmr@&'
I
omy
1.0)
imr
ravhln I*olhr Pa11 c # m r o~mr o r m v
21 1 3
2.14 0.0) 0.w
1.00 0,Ol 0.17
o.m
o.m
o
o.m
o.m
0 POI0 7.477 0.271 b.OY 0,070
0.m 0.10 8.11 10.0b 0.33 7.a
0.m IL71 YI.II 17.01 17.34 10.43
0 70 07
0.m 2.17
0.m OM 0.05
W
LO1 2.77
OM
10.370 1.807 0.010
11.1b 2.04 7.0)
Y.03 7.00
03
3 0 0.00
11.10 0.77
07
r,w
4.90
V P .T%LUR f 1 0 0 8
.
I T W AW W I I h W HM 1001 I, r e w *yam Rae tdmamw nm awe 3.TWMIRbaml
..
20 I01 0
l4.000 2.7112 0.W
.
1001
II
,. Larnpiran 2 Neraca bahan makanan Provinsl Kepulauan Bengka Belltung
(I)
I?)
X IWIIIIW I ,w-cIw-@-flW
. .
a K~eWamUIPM,
3.4I. 0 T*VMCIW~~~ O . L ~ W @ A W I 7 . VWI b . ~ ~ m p u o 0.Dnongnunvl 10 , odIlUWA"U00 (I
. w
r
m
~
Am Ppm
I4
(31
(01
(01
7.400 010 8,037 3.441 1.211 14.~0
7.400 0
OM J . ~ I 1.121 14.010 0.w~
. .
101
2.310 272 3,030 1.77b
wo
b.OM
om
7.700 3.163 3.171
1.407
0 1.407
7
o.wa
o o
.rWMemWnUb
12 .Mm~COnngncm~ 13.tJmwmmhUIo I 4 I(8W~n-0UIo Ib.KwwOvlMYOm~1 1 0 . ~ W o 17 L I v m v o h w
17)
1.101
2.407 1.070 0 7.478 44.001
l.07b 4
7.470
U.W
1.W
r.mr IO.W3
101
0.120
110 2.001 I
001 1.137 2.o~ 0.407 0 705 0 0 OW 1.07b 0 4.rbl Y.401
1101 0 0 0
o o
o o o 0 0 0 0 0 0 0 0 0
I!!) 0 0 0 0
o o
o
o 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11~1
I10 00
WI
0 0 0
4 4
I
0 0
bab 0 100
2.7ro 0
W
o o
o o
o
o.m
155
M
0.00 O,M
0 0
im 0
1470 0
o
OM
1.110
0
0.00
7 . 3
o o
II.OW
001
I
1
00 BO 1.632 zm 037
o
o o o
I
700 30
(141
4.00 0.16 1.00 0.01 op.2 5.04 1.01 2.w 0.m 0.30
670 im 2.817 1.010 1.024 0 240
IrO 0 0
1131
r
4
~QI 3.w
I
o
l2.W 0.30 4,20 2.40 op.7 i0.w
l
.
p
. umu
o.wOI*(YPtl.unYI o.w~~vwmaomno~un
7.LmuuplW*n, 0 L*NXK m w r D m a fa11 0 tUNI UMUV4 10011All I0 L m um 1 M mIIIO 11 . l m u ~ ~ F q Z ~ i ~
.. .
.
0
101
110.2ao
3O.Ml 10.006 110.130 0).470
0.W !.a10
101 43
003
IP
o.m
0 ~7
.
0 0
0 0 0
17 0
o 0
0 107 JOY1 O IO ,I l10.22d
II
WI
M.rOO
0 0 0
0
o
101 43 10 0
000
27 11.OW
o
.
10.000
0 100 IO.M3 10,017 ll0.?30
0 0 0
0 0 0
o
o
0
0 0 10.W
o
4.w
o
0 110.230 0 0
101 43
0 0 0 0
0 0 0 0
a0 0
om
o
o
0 0 0 0
o
0 I
0 87 0 168 2 2 0 0 10
0 3 0 169 0
o 0 0 0 0
o
0 I76 0 10.~1 0 4.r10
IM rl YO 0 071
(I&) I0 0
? I I I
o o
4.10
0.10 0.m l,M 0.m 0.m l,M &.OD 0.W 000 01.40
0 I
o
0.13 0.0 0,Ol 0.07 0.01 0.31 0.01 o,~b 0,m 0.01
o,m o.m
o,m 0.W 0.01 0.W 005 1,03
M 0.m 0 2
0 0
0.m 0,01
0.m 0,Ol
0.m 6.70
a1.07 0.W 13.12
?m 0 110 4M
0.00 0.m
0.17 0.01 0.0) 0,m 0.01
0.47 0.12 0.M 0.m 2.00
r
at)? 0.02 13.1 4. o.r? 0.11 0.01 0.M ,.0 5.5 4d.44
I
0.m 2.41 10.70
0.m 0.10
II.W
0 2
2.14 0.M 0.4 0.20 0.00 7.0 0 0 0.00 0.m 0.11
1\01
0.m 0.30 0.73 0.W 1.00 000 14.M
.
XI M I N V U A I M A U I. u u u q r w l 1 w n n x 0 M 2. Yb 3 .WnlU8n(VPbbnQ r O n r c ~ w m u o u ~ p ~ u nI O . ~
(17)
o 0
o 30
1 I
0
om PO1 0.01 0.m OW 0.m
7.
ow
I*
Lbi
43Y
b.05
13
Lemplren 3 Perbendingen entere NBM eali den NBM haail olehen sollworo Enorgl (Kollkoplhr) No.
'
Kolompok Pongon
3 4
Podl-podlon Mokonon borpoll Oulo Buohibljl borrnlnyok
5
Buoh-buohon
8
1 2
7
Soyuron Do~lng
8
Tolur
0
Suau Ikon
10
Howonl
nbm ooll
oollolh
1105
1081
44
% oollolh torhodop nbm ooll 4.16
1280
1207
82
6.14
nbm oloh
Protoln (glknplhr)
% oollolh
nbm Oloh 27.32
nbm ooll
oollolh
torhndap ,brn 0 ~ 1 1
28.22
1.1
4.20
80.75
75.83
4.02
8.40
Lomak (glkoplhr) nbm aoll
oollolh
4.4
4.27
0.13
K oollolh t0rhodoP nbm ooll 3.04
81.04
77.8
3.14
4.03
nbm oloh
-
Kentang KdlKullisrCabbqp Tomat malanes
WateJfCarmts
C a b e fChilli TenmsPehaiI+auirCabbageIkhntanlGreem~Radoh Bav;mgD9mlSpringOr6arr
KanghngLobaklRadish IihSiamPlmpbn EunCisrGreenbeaP Bayrmf-
saVuran-
TELUR {EGGS
SUSU M I L K
99
100.00
720
100.00
Lampiran 5 Ketersediaan energi (Kal) aktual rnenunrt kehnnpok pangan di provinsi kepulauan bangka belitung berdasarkan NBM tahun 2003
Subtotal
1 105 14
100.00 16.18
Subtotal
84
100.00
124
10.00
1 240
100.00
0
0.00
Subtotal
29 438
100.00
Subtotal
16
100.00
10
50.82
17
100.00
139
22
86.34 13.66
a4
100.00
Ubi&
oa!Z+Wfi
'
Subtotal W K a g n g T h
Lent&
Kacang Tan*
Subtotal
Guta
GutaPasb GutaMecah
Subtotal
6.62
Lampiran 6 Ketersediaan pangan menurut komoditas pangan dan asal penyediaannya.
0.00 0.00
imm
Saqu GULAtSUGAR
GulaPasi
Gdamaah B W H I S U I ~ A K
Kacgg T P P h h t x E l KacPlgTa-'alLrpaI(rfl
KsdBi -==-Bw= IwWaBahrglDaq*) B U A n a J m m
nCnrrai
1m.m
Jardr Ouku
83.44
[*lrian
tam 1m.m
Jan&
=='w
t&xQs
-Pw
Pirans
Saslr Saro
57.57
8460
imm toom loom lalm
lmm imm 1m.m
SAnJkANMCETABEs Barimg-
1m.m imm
uelbwn
24.62
Kacgg-
om om 1m.m imm
Barimg-
-
KacggPPiBg
I(ab8g MI-
Tmraf
m.01
1m.m
Cabe
69.03
Tauns
0.00
w=' OAGlNG lWEA7
oasisoasis-
oasis-
-
Qaw9-
oasis-
Bati
oasis nuanoasisAuanR=
oasis= TELUREGGS T
e
b
r
A
TebrAynnF1H Tebr uik SUSU N I L K SaJSapi
-* O(IU(fRsli
~
~
Lemplren 7
Kontribusl
pengguneen pengen den behen mekenen t e r h e d e p penyedieen pengen delem provinsi berdeserken NBM
tehun 2003 Pomnknlnn pnngnn (Ion) Ponyodlann pangnn (Ion)
Pnkan
BIDIt
4 183.00 21 358.00 028.00
84.00 427.00 0.00
0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 89.00
I 821.15
877.00 88.00 787.00 0 312.07
0.00 0.22 18.00 0.00
0.00 0.00 0.00 3.18
74.83 22.00 0.00 2 840.00
Induotrl Mnknnnn
I
n
Mnknnnn
Ynng lorcocor
Bnhnn mnknnnn
--.A.
Konlrlbuol DOmnkDlOn Pnnonn lorhodrop
Konlrlburl bohon *Oxat moknnnn pomnknlnn lorhodop P ~ ~ 8 n f " p p o n y d l a n n ponyodlonn pnnonn pnnonn
Torlgu (Topung gondum) Soros Jopung MAKANAN SERPATI /STARCHY FOOD Ubl Jolor Ubl Koyu Sogu
27.87 185.38
410.00 2 777.00 8.88
3 882.33 18 533.85 887.05
530.87 4 825.15 241.05
12.88 22.58 25.85
87.34 77.41 74.05
38.76 2.17 0.00 30.77
43.85 3.00 39.00 831.00
721.77 38.80 732.00 2 700.05
l5S.23 27.40 55.00 3 513.03
17.70 41.81 8.99 55.88
82.30 58.48 03.01 44.24
OULA/SUQAR Oulo P00lr Oulo moroh BUAH/FJIJI BERMINYAK /PULSES NUT d OIL SEEDS Kocong Tonoh Kodolol Koconp Hil0u K0lnp0
Lanjuten Lernplren 7 Pomaknlnn pongnn (ton) JOnlD Bahon Mokonan
(1) BUAH-BUAHANfFRUITS Alpokot fAvocado8 J o ~ fOmngo8 k D u k u f ~onzon Dudon fDurton8 Jombu rWaloropploo Monggo fMonpoo8 Nono8 fPln00ppl01 Popoyo fPopoyoo Plaong fBonanor Rombulon fRombulon8 8olok fZoloko odulla 8 o w 0 t80pOdllo Lolnnyo fOlhon 8AYURAN MOETABLES Bowong Moroh fShollo1 Bowong Pullh fOorllc Kallmun fCucumbor Kooong Mornh fKldnoy Boon8 Kacdng Ponjong f C w Pool Konlong fPololooo
TO,oI
Ponyodloon pangon (ton)
pomokolnn Poknn
(2)
(3)
'
elb''
Indurlrl Mokanon
(4)
(5)
Moknnon
Yong lorcocor
Bnhon mokannn
(8)
(7)
(8)
I
n
Konlrlbuol pomoknlon Iorhodop
Prt$nppoyodloon pongan (8)
(K) (10)
Konlrlbuol bohon mokonon lorhodop ponyodloon pangon (X) (10
418.00 12M3.00 4 383.00 11 857.00 683.00 2 891.00 4 277.00 3416.00 8 188.00 2 738.00 738.00 843.00 267.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
3.43 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.21
2.00 1 2M.W 439.00 1 188.00 58.00 268.00 48.00 342.00 818.00 274.00 74.00 84.00 28.00
412.57 10838.00 3 954.00 10481.00 525.00 2 421.00 4 228.00 3 073.00 7 387.00 2 482.00 885.00 848.00 230.78
5.43 1204.00 438.00 1 188.00 58.00 289.00 48.00 342.00 818.00 274.00 74.00 84.00 28.21
1.30 10.00 9.99 10.00 8.85 10.00 1.12 10.01 10.00 10.01 10.01 8.87 10.20
88.70 00.00 80.01 90.00 90.05 80.00 88.88 89.88 80.00 89.89 88.88 90.03 89.80
2 893.00 1 588.00 4 431.00 0.00 5 20.00 1 349.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
7.18 10.00 31.48 0.00 22.81 18.05
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 2.22 0.00 0.00 0.87
288.00 159.00 443.00 0.00 521.00 87.00
2 888.82 1417.00 3 084.32 0.00 4 882.09 1 285.27
308.18 189.00 478.68 0.00 643.81 83.73
10.23 10.88 10.78 0.00 10.45 8.21
88.77 89.34 89.24 0.00 88.55 83.79
;f:
Jonlo Bohon Mokonon
(0 KoIIKublo lCobbogo Tomot fTomotooo Wort01lCorrolo Cobo IChIIIi Torung rEggplonl Pabol I8 0 4 Bowong Doun /Spring Onlono
Total
Ponyodlnon pongon t o
pnkon
(2) 1073.00
(3) 0.00
(4) 0.00
(5) 0.00
(8) 0.00
(7) 107.00
(8) 088.00
4 003.76 1 004.69 (163.01 0.w 0.00 0 900.09 7 870.68
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
218.00 54.00 38.00 0.00 0.00 355.00 303.53
3 837.76 950.69 817.01 0.00 0.00 6 826.89 7 477.03
Blblt
lnduotrl mnknnnn
lnduotrl non Yong mOknnon torcocor
Bnhon mokonnn
poneon (ton) (0) 107.00
pomnkolon Dnnann torhidop ponyodloon pongon
bohon mrkanon lorhodop ponyodla~n panoon
(K)
(U)
(10) 9.97
(1 1) 00.03
6.33 6.38 6,51 0.00 0.00 6.94 5.00
04.87 04.82 94.49 0.00 0.00 94.00 96.00
Kongkung ISwompcobbogo Lobok modloh Lobu Slom Pumpkln Bunclr IOroonboono Boyom ISplnoch 8oyumn lolnnyoI0lhoro OAOINO N E A T oop~ng8op1~BOOI MOOI Ooglng ~orboulBuffolo ~ o o t Doglng Komblng lMool 0001 ~ o g l n gDwnba PMunon Moot Ooglng Kudo l n o n o Mool Ooglng Oobl IPork MOO! Ooglng Ayom Buroo Aocol Chlckon Moo1
'
.
~18.00 64.00 38.00 0.00 0.00 365.00 303.63
Lenjutan Lamplren 7 Pomnknlon pnnonn (Ion) Jonln Bohon Mnkonnn
Ponyodlaon pnngon
Pnknn
Blbll
mnknnnn
lnduolrl non mnknnnn
(8) 0.00 0.00
(8) 0.00 0.00
ind"otrl
Kontrlbuei pomoknlnn pongan pOmakalnnlorhodnp ponyodlann onneon TOlnl
Yono
torcocor
Bohnn mnknnnn
"$7"
(%I
(0 Doplnp Ayom Roc rlmprovod Chlckon Ma01 Doglnp III~rouck MOOI
(2) 0 768.81 8 148.78
TELUR rEOOS Tolur Ayom Buroo Locol Hon Ego8 Tolur Ayom Roe Ilmpmvod Hon EQpc Tolur lllk lDuck Egpe SUSU M I L K suou SOPIr c M I~I ~ Sucu lmpor Ilmponod mllk IKAN IFISH TunoICokolng~onpko~unn~Sklp~odolEollom liltlo KokopMlonl OoOpOrCh CucuUShorka BowoVPomfrol TorVAnchovlac Lomurullndlonoll eordlnolo Kombun~llndlonmockorolo TongglrVNorrow bord klnp mockorole
8 128.00 258.00 2 861.00 1 888.00 692.00 7 237.00 2 060.00 6 407.00
(3) 0.00 0.00
(4) 0.00 0.00
(7) 488.00 307.20
(8) 0 270.81 8 838.47
(0) 488.00 307.29
(10) 6.00 5.00
Konlrlbu~l bohon mnknnon Iorhndnp ponyodlann ~onoon (%I (10 05.00 06.00
Lenjuten Lampiran 7 Pomokolnn pnnonn (ton) Jonlr Bohon Mokonon
Konlrlburl pomokoton pnnoan pomnknlnn torhodop panoon ponyodloan (ton) pongon TOtOl
Kontrlburl bohon makanan lorhodop ponyodloon pongrn
Ponyodlnan pongon (ton)
Pokon
0.00 179.53
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 1.40
0.00 2.80
0.00 175.33
0.00 4.20
0.00 2.34
0.00 07.88
10 017.24
0.00
0.00
0.00
87.00
180.22
10881.02
258.22
2.35
07.05
4 503.60
0.00
0.00
0.00
148.00
0.00
415.50
140.00
3.24
08.78
180.57 42.88 28.88 0.00 888.33
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2.38 1.63 0.20 0.00 15.07
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
158.20 41.22 28.00 0.00 871.27
2.38 1.63 0.20 0.00 15.07
1.48 3.81 0.00 0.00 1.70
08.52 06.10 90.01 0.00 98.30
Blbll
Indun'* mokonnn
lndurlrl non mnkonon
Yono torcocor
Bohon mnkonon
BolonoklMultoI MuJolr/Mozomblquollloplo Ikon mo8lCommon corp Udong/Cmb/Swlm cmb
KopQlng/Ro~un~o~Crob/Swlm crob Komng dorohlBlocd cocklor CumlcumVSotong/Common odd8 6 Culllo flrhor Lolnnyo/Othon MINYAK REMAK Kocpnp Tonoh IMlnyOk OoronglCooklng 011 Kopm IMlnyok QorongICooklng 011 Mlnyok Sowll IMlnyok QoronpPolm 0118 1Cooklng Ollr lnll SowlVMlnyok gorongPolm KornaVCooklnp oll Lomok ropl fCow FoU ~omolcK O ~ ~ Ofeuno10 U ~olr Lomok Komblng IOooI Foln ~omokoombo fMullon fotr Lomok Bob1fPlp Fob
4
Celeten: Kolom (1)
kolom jenie behen mekenen sesual dengen jenle bahen mekenen delam NBM
Kolom (2)
kolom jumleh penyedieen pengen (ton), bereeel derl kolom (8) delam NBM
Kolom (3)
kolom jumleh pangen yeng dlguneken untuk peken (ton), bereeel deri kolom (9) delem NBM
Kolom (4)
Q
kolom jurnleh pengen yang diguneken untuk bibit (ton), bereeel deri kolom (10) delem NBM
Kolom (5)
kolom jumlah pengen yeng dlguneken untuk lndustri mekenen (ton), beresel deri kolom ( I 1) delem NBM
Kolom (6)
kolom jurnleh pengen yang digunekan untuk lnduetrl non mekenan (ton), beresel deri kolom (12) delam NBM
Kolom (7)
kolom jumlah pengen yeng tercecer (ton), bereeel deri kolom (13) delem NBM
Kolom (8) 9 kolom jumleh pengen yeng diguneken sebagei bahen mekenan untuk konsumsi (ton), bereeel deri kolom (14) delern NBM Kolom (9) a kolom total jumlah pengen yeng dlguneken untuk pekan, blblt, lndustri makenen den non mekenen, den tercecer (3)+(4)+(5)+(6)+(7) Kolom (10) kolom ( 9 ) dlbegl kolom (2) dikell 100% Kolom (11) = kolom (8) dibagl kolom (2) dlkell 100%
Lampiran 8 Pengelompokm sebehs kelanpuk pangan dabm NBM menjadi
sembibn kelompok pangan d a h m PPH 1. P a d i t a n : beras dan dahannya, h u n g dan olahannya, gandum dan
ohhannya. 2. Umbiumbian : ubi kayu dan ohhannya. ubi yhr. kentang, tahs. dan sagu ( t e m k m ~ k t 3 berpati). ~n
3. Pangan hewani : daging da* ohhannya, ikan dan olahannya, tehrr. sets susu dan obhannya. 4. Minyak dan lemak : minyak kelapa, minyak sawit, margarin, dan I&
hewani. 5. Buahlbiji berminyak : kelapa. kemiri. kenari. dan cokht 6. Kacangkacangan : kacang tanah, kacang kedelai. kacang t-i-pu. kacang merah. kacang potong, kacang mete, kacang hwx~ak. kacang lain, tahu, tempe, bum. oncam.sari kedelai.
kecap. 7. G u b : gub pasir. gub merah. simp. mmuman ydi dahm botoUkaleng. 8. Sayur dan buah : sayur segar dan olahannya. buah segar dan ohhannya. dan Emping.
9. Lain-iain : aneka bumbu dan bahan mmuman seperti terasi. cengkeh. ketumbaf, m d , pah, asam, bumbu masak. teasi,teh dan kopi.
Lampiran 9a Proyeksi k e t e r s e d i i pangan ideal setiap kanoddas pangan
Sarur EL&
W
1510 11.~7 279.7
1703 1213 2922
192.2
1067
329.7
354.7
ins
i4ao
228.6
is.7 3923
2252 174.1 417.3
265.0 189.7 454.8
Lampiran 9b Proyeksi kete-aan figlkapAahun)
pangan ideal setiap kanodrtas pangan
Lampiran 9c Proyeksi ketersedii pangan ideal setiap komodrtas pangan
(tWJtahun)
.
U b i W Ubi-
-W Kenh*l %XcW 3. paw= Har;mi
w-
osr*,T&
Suru Dan
%XcW
4 0x10 180989 1 8827 1385.0 25375.6 15 776.8 19896.8 176302 3499527 32 580.5 -847.1
4 1262 18637.1 1938.7 14Z2 261302
44m2 zom8 2 111.9 1553.7 26465.6
12 723.5 16056.1 142182 3335~92 2 8 2 m . 0 31 061.1 26 2832 4153926 351 495.9 15036.4 189511 168U2.8
4 7528 21 457.0 2m 0 16420 300g3.9
5 151.4
a 256.2 2419.1 1779.7 32-4
5427.4 24 5023 2 548.8 1875.1
5857.4
i6 443.9
33535
2 750.7 2023.6 37075.7
6 7a.O 11 1029 8 549.6 140024 107822 8529.1 124072 7557.4 9553.9 2 4 ~ 2 m . 3 la~6.11.7 1500122 22935.5 17661.0 13970.4 306726.3 236 188.5 1868321
3951.6 4963.6 4415.9 87653.1 8 163.0 109 1672
4.wnyak&an-
Mirlak K x Tanah
mw v
Ln;ra*
M
0.0 163.5 14061.1 1 0252
0.0 159.4 13707.3 999.4
0.0 1G.5 12599.0 918.6
0.0 137.5 11 819.5 861.8
0.0 123.1 105872 771.9
0.0 113.1 97220 708.9
0.0
¶2 8356.5 808.3
~ q c h i - l ~ m p c r ~ h r K * P m P
W
1. Paes%h
Baas
lqplrg Tasu
-.2 IRiJata
=lYu S4lu K-=%l
3.Pang==lM
oasDaJi*lml9= Tehl snu
aan 4.mkwenLartllr
MiT@KTanzh
-Wacrti*;srLana* I~~
-Wac-
mBami*;a
-.6
Kaca*lw
locgs-
7.Guh
WPHi WLLnh a w e n e r s h
SaV
T
h
2006
T
h
am
T
h
Tahrm
Tthun
ZMO
m 2
ZM5
T
h
m 7
T
h
ZD2D
Lampiran 11 P M t n g a n kondii si data k e t d i (NBM)dan konsumsi (SUSENAS)
PAowADW(
PAD(PAOo(
Baas
93570.9
2847.8. mm 7021.1 repmgreripl
Jaw% T m
36623 lBi* 16m.9 Lsikayu 1 719.9 Sqp, 1256.3 K n a a q T*
Lsik
Saw KaDang PAtfGANHEWANl
P ~ H E W A N I
oasis-
17909.4 nss6.3 20 013.3 397 256.0 36 995.8
muispas
T& Sla,
b n
W A K DAN LBW(
Len&
A
K
-
WBamirlJ;
0.0
Kanbi
WJalhUece Uebp KACAI(G-KA~
m o 0.0
GUU.
SAYuRDurmJAH
savur eu&
-
BUIHlgLIl EEPSlMYAK
---+I-
ck&Lcnh
DiBI
Keksa
R1.8 38.6
ck&-
Sla,
2799.0
==='ClTh
==='Cl-
T&
0.0 175.3 W K e k p a 15Om.6 W S a r i i 1099.3 W
Ww
SJAHmll m
Dagigb 3 q iw
W A K DAN
W K a r m g T e
KekXR
Bensghg
12900.4 2043.1
Kxang Tglah Kacang l(cdctai
KacgsKiar Kacang Nmal GL(LA
ck&Pasi ck&Ara
-l(ctdpa SAIURD*)(W
47 519.4 Sy8Sa)uran 340192
Lampiran 12 Metode pehiingan k e t e r s e d i pangan yang mengguMkan data konsumsi (SUSENAS) (BKPDEPTAN. 2005) P e r h i i a n untuk kcmoditas yang Mak tersedm data pduksj dahm contoh peng.sian tabel NBM menunrt Metode Penyusunan NBM tahun 2005
(BKPDEPTAN, 2005) myatakan W k o m o d i jagung basah, guta merah, dan tepung sagu karena
tidak tenedta data prod-,
rnaka perhitungan
ketersediaan dilakukan &ti data konsunsi yang b e f a d d a i E k m i (SUSENAS). Pe-
Sunrei
Sosia)
dikkulcm dengan cara m m . p r o m
pengeluaran k o m o d i i yang bersangkutan temadap peng-
keh~pok
k o m o d i i tersebut pada tahun penyekg&man modul komumsi SlksENAS. Proporsi pengeluaran k o m o d i i terrebut. sebnjutnya digunakan sebagai dasar untuk mencari angka konsumsi pada tahurrtahun diluar penyelenggaraan modul konsumsi SUSENAS. Eerikut adahh cara perhitungarmya. Sebagai contoh adahh pengisian NBM nasional tahun 2001.Konsumsi per kapita jagung basah pada tahun 1999=0.73 kgltahun. Untuk mencari angka konsumsi per kapita tahun 2001 tefbbih dahuhr d i d : Tahun 1999 Pengelwran jagung basah tahun 1999
=@I6
Pengeluaran kelompok padikpadii tahun 1999 = Rp 23.067
P = pemeluaran iaauna basah tahun 1999 = 1 6= 0.0694% pengeluaran kelompok p a d i 1999 23.067 Tahun 2001 Pengelwran kebmpok p a d i i i tahun 2001 = Rp 20.112 Proporripeng-jagungbadltemadappengehrarankehrargapadigadran
sebesar:
x
P = pen4ehtaran iaatma basah t i l i ~ m1999 = = 0.0694% ~engeluarankehnpok pabpadh 1999 20.1 12
~=pengel&jagf&basahtahun2001
=14
- permeharan iauna basah tahun 2001 x k
m
pengeluaranjagung basah tahun 1999
. jagung basah tahm 1999
Perbedaan antara angka keakupan ditbqkat konsumsi dan tingkat
ketesedaan sebess 15%. sehhgga untuk mendapatkan angka ketenediaan.
maka angka komumsi dmaikkan 15%. Ketersedhan jagung basah tahun 2001 = 0.63875 + (15% x 0.63875) = 0.73 kgltahun. Pengisian dimulai dan' kelecsediraan per k@
(kwhun) kobm (15)
s e b e ~ 0.73 r kgW1. Kolom (14) = (kolom (15) x jumlah pendudldc peftengahan tahun} : 1000
= I0.73 x 208.43~1000 = 152 r i b ton Kobm (13). kotom (11). kolom (10). k
h (9) dan koltnn (12) = - (Wak ada)
K & m (8)=(9)+ (lo)+(11) +(12) + (13)+(14)=152ributon Kofom(7)=1 ributon(BPS) Kolom(6)=(8)+(7)= 152+ 1 =153ributon Kolom (5) = 0 Kolom (4) = 4% x 152 = 6 ribu ton Kolom (3) = (6) - (5) + (6) = 159 ribu ton Kolom(2) = Kolom (16) =
x 1pJO = {0.73/365)x l.000,=
2.00 gIhari
Kotom (17) = (16) x BDD x kand. energi = (2W100) x (281100) x 129= 1 KaVhari Kolom (18) = (16) x 600 x pmtein = (20Q1100)x (281100) x 4.1 = 0.02 gmari Kolom (19) = (16) x 600 x lemak = (2.W100) x (281100) x 1.3 = 0.01 glhari Pefhihmgan komodi&
komoditas jagung. P y -a
sama dengan perhitungan tedetak p i h pmdW dan bibit Roduksi
gabahlberas ham*
i a g u n g ~ d ~ ~ p i p i h n . s e h i n g g a ~ ~ k ~ ~ sedangkan bibit (10) berajal dari BPS.
Lampiran 13 Pangan a m . kandungan energi 8 BDD (Bqiian Dapat Dimakan)
Pangan hewani OqgngDqlingw Tehrr
Susu Uran
364 354 386 368
100
la, 100 100
Lampiran 14 Proyeksi k e t e r s e d i (tMJtahun) NBM clan SUSENAS menunrt komoditas pangan tahun 2007,2012 dan 2020
Lampiran 15 Perbedam angka konversi &lam DKBM NBM dan SUSENAS
W A X DAN LBW(
902 870 902
870
v-
902 870 902
~ana*
902
902
W m T = a h WlCetapa
-==
100 100
100 100
902
902 870 902
la,
818
i n
IW
1 m la,
902
100 100
im
100 100 100 la, 100