PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI BABELAN KOTA 06 KECAMATAN BABELAN KABUPATEN BEKASI Nurul Dwi Yuliana* Yudi Budianti Email:
[email protected] ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa pembelajaran Matematika di SDN Babelan Kota 06 belum optimal karena proses pembelajaran yang dilakukan SDN Babelan Kota 06 tidak menggunakan media yang bervariasi dan kurangnya pemahaman guru terhadap media konkret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media konkret terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas II Sekolah Dasar Negeri Babelan Kota 06. Penggunaan media konkret didalam proses belajar mengajar dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan desain penelitian yang digunakan bentuk pretest-postest nonequivalent-group design. Sampel yang diambil untuk mewakili populasi menggunakan teknik purposive sampling dan sampel yang diambil berjumlah 41siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan data berupa tes ojektif. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan uji t taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian data yang diperoleh menunjukkan thitung =6,926>ttabel = 1,683 artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media konkret dengan siswa yang tidak menggunakan media konkret pada pembelajaran Matematika. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa media konkret berpengaruh positif terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas II Sekolah Dasar. Kata kunci : Media konkret, hasil belajar Matematika I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan berkembangnya dunia pendidikan, maka proses belajar siswa perlu ditingkatan, agar menjadi siswa berkualitas yang bisa mengembangkan potensi diri sehingga bisa menjadi penerus masa depan. Kenyataan di lapangan menunjukan bahwapada mata pelajaran Matematika Kelas 2 pada SDN Babelan Kota 06, Kecamatan Babelan, Kabupaten PEDAGOGIK Vol. III, No. 1, Februari 2015
Bekasi masih sering terjadi hambatan dan kendala. Salah satunya adalah rendahnya hasil belajar siswa. Melihat dari kondisi tersebut, diduga rendahnya hasil belajar siswa kelas II SDN Babelan Kota 06 disebabkan karena siswa kurang antusias dalam mendengarkan penjelasan guru yang hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab tanpa menggunakan media konkret yang sesuai dengan karakteristik siswa. 34
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh penggunaan media konkret terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas II SDN Babelan Kota 06”. B. Identifikasi masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Guru tidak menggunakan media konkret pada mata pelajaran Matematika. 2. Kurangnya kemampuan guru dalam penyampaian materi kepada siswa. 3. Penerapkan metode pembelajaran yang kurang tepat. 4. Siswa tidak antusias dalam menerima pelajaran Matematika karena tidak menggunakan media. 5. Hasil belajar siswa dibawah KKM karena tidak menggunakan media konkret. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas mengingat banyaknya permasalahan yang berkaitan dengan siswa maka dalam penelitian ini dibatasi pada “Pengaruh penggunaan media konkret terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika eksperimen pada siswa kelas II SDN Babelan Kota 06 Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi”. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
PEDAGOGIK Vol. III, No. 1, Februari 2015
1. Bagaimana penggunaan media konkret pada mata pelajaran Matematika di SDN Babelan Kota 06? 2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di SDN Babelan Kota 06 ? 3. Apakah penggunaan media konkret dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di SDN Babelan Kota 06? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang hendak dicapai yaitu : Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media konkret terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas II di SDN Babelan Kota 06. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dan acuan bagi peneliti lain yang sedang melakukan penelitian agar dapat mengembangkan metode dan tehnik baru, untuk pembelajaran yang efektif dalam pelajaran Matematika kelas rendah. G. Definisi Operasional Dalam penelitian ini agar memudahkan dalam pemahaman, maka peneliti memberikan definisi operasional adalah: 1. Media Konkret Media konkret yang dimaksud dalam penelitian ini adalah benda asli yang berupa jam dinding berbentuk lingkaran, papan tulis berbentuk persegi panjang, keramik atau ubin berbentuk persegi dan sebagainya yang berfungsi 35
untuk mengkonkretkan konsep bangun datar, melibatkan siswa secara aktif secara menarik perhatian siswa. 2. Hasil Belajar Matematika Hasil belajar Matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh siswa kelas II SDN Babelan Kota 06 dalam tes yang dilakukan sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan pembelajaran, baik dengan menggunakan media konkret maupun tidak. Dalam hasil belajar ini meliputi kemampuan-kemampuan yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Hasil Belajar a. Hasil Belajar Menurut Abdurrahman (2009:37) “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Menurut Suprijono (2011:5) “hasil belajar adalah pola-polaperbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikapsikap, apresiasi dan keterampilan”. Berdasarkan pendapat diatas, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja, melainkan kemampuan yang diperoleh oleh anak setelah melakukan proses pembelajaran yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. b. Tes Hasil Belajar Dimyanti (2013, 259) tes hasil belajar dapat digunakan untuk menilai kemajuan belajar dan mencari-cari masalah dalam belajar. Adapun jenis tes PEDAGOGIK Vol. III, No. 1, Februari 2015
yang digunakan umumnya digolongkan sebagai tes lisan dan tes tertulis, tes tertulis terdiri dari esai dan tes objektif. 2. Pengertian Media Konkret Menurut Anitah (2008:1.32) “Media konkret merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada para siswa, yaitu merupakan model dan objek nyata dari suatu benda, seperti meja, kursi, mata uang, tumbuhan, binatang dan sebagainya”. Menurut Nazifah (2013:5) “Media konkret adalah segala sesuatu yang nyata dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efesien menuju kepada tercapainya tujuan yang diharapkan”. Berdasarkan uraian beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media konkret dalam pengajaran adalah sesuatu yang dijadikan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan atau informasi yang dapat berupa alat bantu dalam proses pembelajaran yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. a. Keunggulan Media Konkret Media konkret memiliki banyak keunggulan di antaranya adalah : 1) Memiliki tingkat obyektifitas yang tinggi 2) Mudah berinteraksi dengan siswa melalui segenap panca indra 3) Memiliki fleksibilitas yang tinggi dimana dapat digunakan untuk 36
pembelajaran mata pelajaran yang lain 4) Dapat dimanipulasi sesuai dengan kebutuhan, situasi dan kondisi.
pengalaman-pengalaman kepada siswa tentang benda asli, dan membantu perkembangan kemampuan belajar siswa.
b. Kelemahan Media Konkret Disamping memiliki keunggulan media konkrit juga memiliki kelemahan, antara lain: 1) Sangat merepotkan guru dalam proses persiapan pembelajaran 2) Kadangkala suatu ide, benda dan hal tertentu sangat sulit dimanipulasi 3) Kadangkala ada media konkret yang sangat menarik perhatian siswa sehingga banyak waktu tersita bukan untuk tujuan yang ada kaitannya dengan materi 4) Sehubungan dengan poin 3, maka potensi kegaduhan siswa di kelas akan meningkat. Berdasarkan penjelasan di atas, maka maka dapat disimpulkan bahwa media konkret mempunyai kelebihan untuk mempermudah guru menyampaikan materi pembelajran kepada siswa. Selain itu dengan penggunaan media konkret dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilan dalam mengunakan alat indera.
III. METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan tujuan penelitian, metode yang digunakan adalah penelitian ini adalah eksperimen. Menurut Arifin (2011:68) eksperimen merupakan cara praktis untuk mempelajari sesuatu dengan mengubahubah kondisi dan mengamati pengaruhnya terhadap hal lainnya. Metode eksperimen atau percobaan dapat diartikan juga sebagai suatu metode pemberian kesempatan kepada siswa perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan dengan menggunakan media konkret. Secara garis besar penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir.
c. Manfaat Media Konkret Fungsi pokok media pembelajaran dalam proses belajar mengajar menurut pendapat Sudjana dan Rivai seperti yang dikutip oleh Sundayana (2013:10) menyebutkan bahwa manfaat media konkret dalam pengajaran adalah dapat memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa, memberikan
Tes dilaksanakan sebelum pembelajaran (pretest) dan setelah pembelajaran (postest) dengan soal objektif (pilihan ganda) sebanyak 25 soal, maka dapat diketahui hasil belajar Matematika siswa tercapai. Nilai pretest siswa kelas eksperimen (II C) SDN Babelan Kota 06 diperoleh banyak data (n) = 41, data terbesar (Xmaks) = 69, data terkecil
PEDAGOGIK Vol. III, No. 1, Februari 2015
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Variabel Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen yang Menggunakan Media Konkret
37
(Xmin) = 28, rentang (r) = 40, rata-rata ( X ) = 48,25, varians (S²) = 112,93 bahwa nilai postest siswa kelas eksperimen (II C) SDN Babelan diperoleh banyak data (n) = 41, data terbesar (Xmaks) = 97, data terkecil (Xmin) = 56, rentang (r) = 40, rata-rata ( X ) = 79,02, varians (S²) = 141,02 . data diperoleh dari siswa 41 siswa yang terdiri dari 21 laki-laki dan 21 perempuan. Skor hasil ditetapkan berdasarkan jumlah jawaban benar dari 35 item tes objektif yang ditentukan berdasarkan pedoman penyekoran soal. rata-rata pretest sebesar 48 % dan postest sebesar 79 %, ini menunjukkan adanya peningkatan dari rata-rata pretest sebesar 48 % menjadi 79 % dari rata-rata postest. Jadi hasil belajar yang diajarkan tanpa menggunakan media konkret dalam kategori rendah. Selain itu dapat diperkuat dengan perbedaan nilai rata-rata hasil belajar Matematika kelas kontrol saat pretest mendapatkan nilai minimum 28 sedangkan postest mendapatkan nilai 56. 2. Variabel Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol Tanpa Menggunakan Media Konkret Tes dilaksanakan sebelum pembelajaran (pretest) dan setelah pembelajaran (postest) dengan soal objektif (pilihan ganda) sebanyak 25 soal, maka dapat diketahui hasil belajar Matematika siswa tercapai. nilai pretest siswa kelas kontrol (II B) SDN Babelan Kota 06 diperoleh banyak data (n) = 41, data terbesar (Xmaks) = 66, data terkecil (Xmin) = 24, rentang (r) = 40, rata-rata ( X ) = 45,61, varians (S²) = 107,71. PEDAGOGIK Vol. III, No. 1, Februari 2015
nilai postest siswa kelas kontrol (II B) SDN Babelan Kota diperoleh banyak data (n) = 41, data terbesar (Xmaks) = 78, data terkecil (Xmin) = 36, rentang (r) = 40, rata-rata ( X ) = 61,17, varians (S²) = 131,49. data diperoleh dari siswa 41 siswa yang terdiri dari 20 laki-laki dan 21 perempuan. Skor hasil ditetapkan berdasarkan jumlah jawaban benar dari 35 item tes objektif yang ditentukan berdasarkan pedoman penyekoran soal. rata-rata pretest sebesar 45 % dan postest sebesar 61 %, ini menunjukkan adanya peningkatan dari rata-rata pretest sebesar 45 % menjadi 61 % dari rata-rata postest. Jadi hasil belajar yang diajarkan tanpa menggunakan media konkret dalam kategori rendah. Selain itu dapat diperkuat dengan perbedaan nilai rata-rata hasil belajar Matematika kelas kontrol saat pretest mendapatkan nilai minimum 24 sedangkan postest mendapatkan nilai 36. Hasil output SPSS untuk uji normalitas pada kelas eksperimen dapat dilihat pada hasil “Kolmograv-Sminov” dan juga hasil “ Asymp.Sig (2tailed)”, untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu data dapat dilihat dari hasil “Asymp.Sig (2tailed)” dengan taraf signifikan 5% (0.05). Jika hasil sig. Tersebut lebih dari 0.05 maka distribusi normal ( p > 0.05), jika sig. kurang dari 0.05 maka distribusi tidak normal ( p ≤ 0.05). adapun hasil signifikasi untuk “Asymp.Sig (2tailed)” pada pretest kelas eksperimen yaitu 0,200 lebih dari 0.05 dan pada postest kelas eksperimen yaitu 0,242 lebih dari 0,05, maka hasil pretest dan postest kelas eksperimen berdistribusi normal. 38
Hasil output SPSS untuk uji normalitas pada kelas kontrol dapat dilihat pada hasil “Kolmograv-Sminov” dan juga hasil “ Asymp.Sig (2tailed)”, untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu data dapat dilihat dari hasil “Asymp.Sig (2tailed)” dengan taraf signifikan 5% (0.05). Jika hasil sig. Tersebut lebih dari 0.05 maka distribusi normal ( p > 0.05), jika sig. kurang dari 0.05 maka distribusi tidak normal ( p ≤ 0.05). adapun hasil signifikasi untuk “Asymp.Sig (2tailed)” pada pretest kelas eksperimen yaitu 0,155 lebih dari 0.05 dan pada postest kelas eksperimen yaitu 0,152 lebih dari 0,05, maka hasil pretest dan postest kelas eksperimen berdistribusi normal. Berdasarkan data hasil belajar Matematika kelas eksperimen diketahui pretest dan postest yaitu nilai rata-rata pretest 48,25 dan nilai postest 79,02. Dengan kriteria pengujian hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh sebesar 1,683. Dengan demikian diperoleh hasil perhitungan kelas eksperimen pretest dan postest dengan menggunakan uji-t ternyata didapat thitung > ttabel (12,40>1,683), maka Ho ditolak dan H1 diterima. Yang artinya penggunaan media konkret berpengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar Matematika di SD Negeri Babelan kota 06. Berdasarkan data hasil belajar Matematika kelas kontrol diketahui pretest dan postest yaitu nilai rata-rata pretest 45.61dan nilai posttest61.17. Dengan kriteria pengujian hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh sebesar 1,683. Dengan demikian diperoleh hasil perhitungan kelas kontrol pretest dan postest dengan PEDAGOGIK Vol. III, No. 1, Februari 2015
menggunakan uji-t ternyata didapat thitung > ttabel (6,48>1,683), maka Ho ditolak dan H1 diterima. V. KESIMPULAN Kesimpulan hasil penelitian ini mencakup pengaruh penggunaan media konkret terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas II di SD Negeri Babelan Kota 06. 1. Hasil belajar yang diajarkan dengan menggunakan media konkret dalam kategori tinggi. Diperkuat dengan perbedaan nilai rata-rata hasil belajar Matematika saat pretest mendapatkan nilai minimum 28 sedangkan postest mendapatkan nilai minimum 56. 2. Hasil belajar yang diajarkan tanpa menggunakan media konkret dalam kategori rendah. Diperkuat dengan perbedaan nilai rata-rata hasil belajar Matematika saat pretest mendapatkan nilai minimum 24 sedangkan postest mendapatkan nilai minimum 36. 3. Penggunaan media konkret berpengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar Matematika di SD Negeri Babelan Kota 06, dengan hasil perhitungan pretest dan postest dengan menggunakan uji-t ternyata didapat thitung > ttabel (6,926 >1,683 ) , maka Ho ditolak dan H1 diterima. 4. Berdasarkan Matematika
data yang
hasil belajar menggunakan 39
media konkret diketahui hasil ratarata postest yang menggunakan media konkret yaitu 79,02 dan hasil rata-rata postest tanpa menggunakan media konkret yaitu
61,17. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan media konkret lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar Matematika dibandingkan tanpa menggunakan media konkret.
*Nurul Dwi Yuliana adalah Mahasiswa PGSD Universitas Islam “45” Bekasi *Yudi Budiantiadalah Dosen Universitas Islam “45” Bekasi
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Anita, Sri. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2010. Posedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada. Desmita, 2009. Psikologi Perkembanan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Sudiman, Arief S, dkk. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta. Sundayana, Rostina. 2013. Media Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Susilana, Rudi dan Riyana Cepi. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Syarifah, Iva, dkk. Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sekolah Dasar Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. Widyastuti, Rina. 2013. Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka. Widada, Wahyu. 2010. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Trans Media Abadi. Yusuf, Syamsul dan Sugandhi, Nani. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. PEDAGOGIK Vol. III, No. 1, Februari 2015
40