INTEGRASI NILAI KARAKTER DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 10 MALANG INTEGRATION OF CHARACTERISTIC VALUE IN CIVIL SUBJECT OF 8th GRADE JUNIOR HIGH SCHOLL 10 MALANG
Nuri Indah Pratiwi* Arbaiyah Prantiasih** I Ketut Diara Astawa** *Jurusan HKn FIS UM, e-mail :
[email protected] atau
[email protected] **Pembimbing, Jurusan HKn FIS UM, Jl. Semarang 5 Malang 65145
ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini dalah untuk mengetahui integrasi nilai karakter dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Peneliti terlibat langsung dalam penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 10 Malang untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian (1) Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengintegrasikan Nilai Karakter dalam mata Pelajaran PKn di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang (2) Pelaksanaan Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di Kelas VIII SMP Negeri 10 Malang (3) Tahap Evaluasi Pembelajaran PKn yang mengintegrasikan Nilai Karakter di Kelas VIII SMP Negeri 10 Malang (4) Hambatan dalam Upaya Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang (5) Upaya untuk Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang. Kata kunci : nilai karakter, mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan ABSTRACT: The purpose of this study was to determine the value of the character in the integration of civic education subjects in class VIII SMP Negeri 10 Malang. This study used descriptive qualitative approach. Researchers involved in the study conducted at SMP Negeri 10 Malang to obtain the necessary data. Techniques of data collection is through observation, interviews, and documentation. While the data analysis techniques using data reduction, data display and conclusion. The results (1) Draft
1
2
Implementation Lessons Integrating Character Value in the eye in the eighth grade Civics Lesson SMP Negeri 10 Malang (2) Integrate a Civics Lesson in Class VIII Character Value SMP Negeri 10 Malang (3) Evaluation Phase Civics Lessons that integrate Character Value in Class VIII SMP Negeri 10 Malang (4) Barriers to Learning Implementation Efforts Integrating Learning Civics were in class VIII Character Value SMP Negeri 10 Malang (5) Measures to Overcome Barriers to Learning Lesson Integrating Civics were in class VIII Character Value SMP Negeri 10 Malang. Keyword : character value, civic education subject
Karakter merupakan ciri khas yang dimiliki oleh individu atau seseorang. Ciri khas yang berhubungan dengan sifat, kebiasaan, watak, akhlak, maupun perilaku yang membedakan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Dijelaskan oleh Muslich (2011:71), bahwa karakter berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi ‘positif’, bukan netral. Jadi ‘orang berkarakter’ adalah orang yang mempunyai kualitas moral (tertentu) positif. Lebih lanjut dijelaskan oleh Muslich (2011:35) bahwa karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena kualitas karakter bangsa menetukan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan dan pembangunan karakter sudah tertuang dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasonal dalam UU 20/2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional di atas jelas bahwa pendidikan sangat berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik. Menurut Kemendiknas, menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi dan/atau kelompok yang unik-baik sebagai warga Negara.
3
Penyelenggaraan pendidikan
karakter di sekolah dapat diintegrasikan
melalui integrasi dalam semua mata pelajaran, pengembangan budaya sekolah, pelaksanaan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, serta pembiasaan perilaku dalam kehidupan di lingkungan sekolah (Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa, 2010). Pendidikan karakter yang diintegrasikan melalui mata pelajaran di sekolah diharapkan membuat peserta didik memperoleh kesadaran akan nilai budaya bangsa itu sendiri. Khusus untuk Pendidikan Kewarganegaraan yang memang misinya adalah mengembangkan nilai dan sikap pengembangan karakter. Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2004). Melalui Pendidikan Kewarganegaraan tersebut nilai-nilai Pancasila yang merupakan pandangan hidup bangsa dapat diterapkan pada peserta didik demi lahirnya generasi muda Indonesia yang berkarakter.Berbagai kendala dihadapi sekolah dalam mengintegrasikan nilai karakter tersebut. Diantaranya adalah pada tahap penyusunan teknik penilaian untuk mengukur nilai karakter siswa. Ketidaksesuaian antara nilai karakter yang akan diukur dengan teknik dan format penilaian yang disusun adalah hal yang menjadi kendala. Pada tahap ini guru harus cermat dalam menyusun teknik penilaian yang tepat, guru harus teliti dalam menentukan nilai karakter apa yang akan diukur dan disesuaikan dengan pedoman yakni 18 nilai karakter bangsa yang ada. Kendala lain dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai karakter. Siswa yang gaduh membuat keadaan kelas yang tidak kondusif adalah salah satu kendala yang mengakibatkan pelaksanaan pembelajaran menjadi tidak optimal. Untuk mengatasi berbagai kendala yang ada tersebut, perlu solusi dan penanganan agar pelaksanaan pengintegrasian nilai karakter dalam mata pelajaran PKn di sekolah bisa terlaksana dengan maksimal. Dan upaya tersebut harus dilakukan oleh semua pihak yang terkait. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui integrasi nilai karakter dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hambatan dan upaya
4
untuk
mengatasi
hambatan
mengintegrasikan
nilai
dalam
karakter
pelaksanaan
dalam
mata
pembelajaran pelajaran
yang
pendidikan
kewarganegaraan di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Seperti yang diungkapkan oleh Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip oleh Moleong (2011:4), mengemukakan bahwa metodologi kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pada penelitian kualitatif, peneliti berusaha mengungkapkan kondisi secara menyeluruh sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian. Instrumen penelitian di sini maksudnya adalah peneliti bertindak sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti bertempat di SMP Negeri 10 Malang. SMP Negeri 10 Malang berlokasi di Jl. Mayjen Sungkono 57 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini meliputi, observasi, wawancara dan dokumentasi. Pada tahap analisis data Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono (2010:246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Pengumpulan data
Penyajian data
Data
Reduksi data
Penarikan kesimpulan/verifikasi
5
Dalam penelitian ini, ada beberapa teknik yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan pengecekan keabsahan data untuk memperoleh data yang valid, yaitu: (1) ketekunan/ keajegan pengamatan yakni pengamatan secara cermat dan berkesinambungan, (3) Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Adapun
tahapan dalam penelitian ini
meliputi (1) tahap persiapan: penyusunan rancangan penelitian; studi eksplorasi; perijinan; penyusunan instrument penelitian, (2) tahap pelaksanaan: pengumpulan data; analisis data; menarik kesimpulan, (3) tahap pelaporan.
HASIL Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengintegrasikan Nilai Karakter dalam mata Pelajaran PKn di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, guru terlebih dahulu mempersiapkan rancangan pelaksanaan pembelajaran. Rancangan pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai karakter adalah tahap menyusun silabus, RPP, dan bahan ajar. Baik silabus, RPP, serta bahan ajar disusun dan dirancang agar berwawasan pendidikan karakter. Dalam penyusunan silabus di SMPN 10 Malang, nilai-nilai karakter tampak
diintegrasikan dengan menambahkan kolom tersendiri untuk nilai
karakter.
Pengintegrasian
nilai-nilai
karakter
ke
dalam
silabus
harus
menyesuaikan dengan SK dan KD. Setelah memetakan SK dan KD, kemudian mengembangkan komponen-komponen yang ada pada silabus dengan tidak lupa mengintegrasikan nilai karakter di dalamnya. Setelah menyusun silabus, tahap berikutnya adalah menyusun RPP. Guru menyusun
dan
dikembangkan
mengembangkan sebelumnya.
RPP
Dalam
mengembangkan sekaligus menambah
berdasarkan
penyusunan
silabus
RPP
yang
telah
berkarakter,
guru
indikator dan tujuan pembelajaran,
mengembangkan langkah-langkah pembelajaran serta menentukan model pembelajaran yang tepat agar dapat mengembangkan karakter siswa. Bahan ajar yang digunakan di SMPN 10 Malang tidak hanya terpacu pada buku BSE saja. Hal ini dikarenakan materi maupun kegiatan pembelajarannya
6
tidak terlalu luas jika hanya menggunakan satu buku. Dengan menggunakan berbagai macam buku yang relevan diharapkan siswa dapat mengembangkan karakternya melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran yang ada pada buku-buku tersebut. Pelaksanaan Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di Kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Peneliti melakukan observasi pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran PKn pada hari Rabu, 14 Maret 2013 di kelas VIII H. Pelaksanaan pembelajaran PKn yang mengintegrasikan nilai karakter di SMPN 10 Malang terdiri dari tahap pendahuluan, tahap inti, dan tahap penutup. Nilai karakter tampak diintegrasikan dalam tiap langkah pembelajaran dalam tiap tahap. Nilai religius ditanamkan melalui kegiatan berdoa sebelum dan sesudah pelajaran. Nilai disiplin ditanamkan guru dengan cara melakukan presensi kehadiran siswa. Nilai mandiri dan kreatif ditanamkan pada kegiatan tanya jawab selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Selama proses pembelajaran, guru juga berperan sebagai model dan mdemberikan teladan bagi para siswanya. Guru memberikan sanksi pada siswa yang menganggu pelajaran agar siswa tersebut lebih disiplin. Tahap Evaluasi Pembelajaran PKn yang mengintegrasikan Nilai Karakter di Kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Penilaian yang digunakan oleh guru SMPN 10 Malang adalah dengan memberikan tes individu pada siswa berupa soal tertulis dan melakukan penilaian melalui kegiatan tanya jawab dan aktivitas siswa selama di kelas termasuk tugas kelompok. Selain itu penilaian juga dilakukan melalui pemgamatan pada kegiatan siswa selama proses pembelajaran maupun perilaku siswa sehari-hari. Hambatan dalam Upaya Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Hambatan dalam upaya pengintegrasian nilai karakter di SMPN 10 Malang berasal dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Hambatan tersebut berasal dari faktor sekolah, guru, keluarga, maupun siswa itu sendiri.
7
Hambatan-hambatan tersebut diantaranya adalah : (a) Guru harus menyesuaikan nilai karakter yang sesuai dengan pembelajaran PKn yang akan diajarkan. Dalam penyusunan rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai karakter, guru harus menyesuaikan dengan SK, KD dan komponen yang ada pada rancangan pembelajaran yang akan disusun, (b) Siswa yang memiliki pribadi dan karakter yang berbeda-beda. Lingkungan asal siswa yang berbeda membuat siswa juga memiliki pembawaan karakter yang berbeda-beda. Guru harus teliti dan pintarpintar dalam menyikapi tiap siswa yang berbeda tersebut, (c) Lingkungan siswa yang berasal dari lingkungan yang cuek. Mayoritas siswa berasal dari lingkungan tempat tinggal menengah ke bawah sehingga kurang peduli terhadap lingkungan sekitar, (d) Siswa yang ramai dan mengganggu pelajaran sehingga membuat proses pembelajaran menjadi tidak kondusif. Suasana kelas dan pembelajaran mempengaruhi minat siswa untuk belajar, (e) Orang tua siswa yang kurang peduli dan kurang memberi perhatian terhadap siswa. Para orang tua siswa tersebut cenderung menyerahkan anak sepenuhnya pada sekolah. Mereka tidak peduli apa yang dilakukan anaknya di sekolah. Bahkan ketika si anak berbuat salah dan mendapat teguran. Orang tua terkesan cuek dalam menyikapi hal tersebut, (f) Tingkat kesadaran guru yang masih kurang untuk menjadi contoh yang baik bagi siswa. Upaya untuk Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Sekolah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dan meminimalkan hambatan dalam pengintegrasian nilai karakter di SMPN 10 Malang. Upaya dilakukan oleh pihak sekolah maupun guru. Guru melakukan sosialisasi pada orang tua siswa mengenai program sekolah sehingga orang tua siswa mengetahui program dan tata tertib yang ada di sekolah. Pihak sekolah juga menghimbau orang tua siswa agar memberikan perhatian kepada anak karena peran orang tua sangat penting bagi pembentukan karakter sang anak. Upaya lain yang dilakukan guru adalah dengan cara menjadi teladan dan memberikan contoh yang baik pada siswa.
8
PEMBAHASAN Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengintegrasikan Nilai Karakter dalam mata Pelajaran PKn di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Tahap penyusunan silabus PKn berkarakter di SMPN 10 Malang sesuai dengan
pendapat
Sulistyowati
(2012:11)
mengenai
langkah-langkah
pengintegrasian nilai budaya dan karakter bangsa dalam silabus sebagai berikut : (a) Memetakan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi (SI) dan keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai karakter dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan, (b) Menggunakan hasil pemetaan yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter sesuai dengan KD, mengembangkan
ide-ide
kegiatan
pembelajaran,
dan
menentukan
alat/bahan/sumber belajar yang sesuai, (c) Menentukan strategi penilaian untuk mencapai indikator kompetensi dan indikator nilai budaya dan karakter bangsa, (d) Mencantumkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa itu dalam silabus. Setelah menyusun silabus, tahap berikutnya adalah penyusunan RPP. Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD (Gunawan, 2012:298). RPP merupakan bagian penting dalam pembelajaran karena menyusun RPP merupakan langkah awal guru dalam proses pembelajaran. Melalui penyusunan RPP yang baik, guru dan siswa lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran. Penyusunan RPP yang mengintegrasikan nilai karakter di SMPN 1o Malang sesuai dengan pendapat Gunawan (2012:226) bahwa dalam mengadaptasi RPP agar menciptakan pembelajaran yang berwawasan pada pengembangan karakter dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : (a) Penambahan dan/atau modifikasi kegiatan pembelajaran sehingga ada kegiatan pembelajaran yang mengembangkan karakter, (b) Penambahan dan/atau modifikasi indikator pencapaian sehingga ada indikator yang terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal karakter, (c) Penambahan dan/atau modifikasi teknik penilaian sehingga ada teknik penilaian yang dapat mengembangkan dan/atau mengukur perkembangan karakter.
9
Dalam proses perancangan maupun pelaksanaan pembelajaran, tidak terlepas dari penentuan bahan ajar. Menurut Gunawan (2012:227), bahan ajar perlu diadaptasi dengan cara menambah, mengadaptasi, ataupun mengubah kegiatan belajar pada buku ajar yang dipakai agar sejalan dengan apa yang telah dirancang pada silabus dan RPP yang berwawasan pendidikan karakter. Pelaksanaan Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di Kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Pelaksanaan pembelajaran PKn di kelas VII SMPN 10 Malang, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007, tahapan kegiatan pembelajaran terdiri dari pendahuluan, inti, dan penutup, dipilih dan dilaksanakan agar siswa mempraktikan nilai-nilai karakter yang ditargetkan (Sulistyowati, 2012:113). Dalam mengintegrasikan nilai karakter dalam pelaksanaan pembelajaran, guru juga menjadi teladan bagi siswa-siswinya. Guru memberi contoh yang baik dengan cara datang tepat waktu pada saat jam pelajaran dimulai, guru mengajak siswa untuk selalu berbuat baik, dan tidak mengganggu orang lain. Guru menegur siswa ketika ada siswa yang ramai dan menggangu pelajaran. Guru memberi reward kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan dari guru. Tahap Evaluasi Pembelajaran PKn yang mengintegrasikan Nilai Karakter di Kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Penilaian yang dilakukan oleh guru PKn kelas VIII di SMPN 10 malang hanya melalui pengamatan,sedangkan menurut Sulistyowati (2012:147), teknik penilaian yang digunakan untuk menilai pembentukan karakter dengan cara pengamatan (dengan lembar pengamatan), penilaian diri (dengan lembar penilaian diri/kuisioner), dan penilaian antarteman (lembar penilaian antar teman). Mengenai rubrik penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi atau melakukan penilaian terhadap nilai karakter siswa tidak sesuai dengan nilai karakter yang ingin dicapai dalam tujuan pembelajaran dan langkah pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya pada RPP. Harusnya nilai karakter siswa yang
10
akan diukur sebagaimana yang ada pada tujuan dan langkah pembelajaran, dijadikan sebagai indikator penilaian yang kemudian dituliskan atau dicantumkan sebagai komponen penilaian pada rubrik penilaian tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru mengalami kendala atau kesulitan dalam menyusun rubrik penilaian atau teknik untuk menilai karakter siswa. Hal tersebut ditunjukkan pada ketidaksesuaian antara indikator penilaian karakter yang ada pada rubrik penilaian dengan indikator nilai karakter yang telah dituliskan pada tujuan pembelajaran dan langkah pembelajaran pada RPP. Hambatan dalam Upaya Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Hambatan dalam upaya pengintegrasian nilai karakter di SMPN 10 Malang diantaranya berasal dari lingkungan tempat tinggal siswa. Lingkungan tempat tinggal menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada pembentukan karakter seseorang. Lingkungan yang berbeda membuat tiap individu juga membuat individu memiliki pembawaan yang berbeda. Sesuai dengan pendapat Fatimah (2010:15) bahwa perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda sesuai dengan pembawaan dan lingkungan tempat mereka hidup dan dibesarkan. Bahkan dua orang anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang sama pun bisa saja memilik karakter yang berbeda. Hambatan berikutnya adalah lingkungan keluarga terutama orangtua yang kurang peduli juga berpengaruh dalam pembentukan karakter seorang peserta didik. Hal ini relevan dengan pendapat Effendi dalam Sulistyowati (2012:14) terkait fungsi keluarga. Fungsi keluarga secara psikologis adalah memberikan perhatian diantaranya anggota keluarga, memberikan pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga. Lebih lanjut dijelaskan oleh Sulistyowati (2012:38) bahwa pendidikan di keluarga akan menentukan seberapa jauh seorang anak dalam prosesnya menjadi orang yang lebih dewasa, memiliki komitmen terhadap nilai moral tertentu seperti kejujuran, empati, kesederhanaan, dan menentukan bagaimana dia melihat dunia sekitarnya, seperti memandang orang lain yang tidak sama dengan dia-berbeda status sosial, suku, agama, ras, latar belakang budaya. Sehingga menurut peneliti, apabila perhatian keluarga kuran, hal tersebut dapat mempengaruhi pembentukan karakter pada anak.
11
Sehingga
menurut
pendapat
peneliti,
hambatan
yang
dihadapi
dalam
pengintegrasian nilai karakter ini di awali dari kurangnya pemahaman karakter pada siswa, kondisi kelas yang kurang kondusif pada saat proses pembelajaran berlangsung, lingkungan keluarga maupun tempat tinggal siswa yang kurang peduli dan tidak mendukung, serta tingkat kesadaran guru yang masih kurang dalam memberikan dan menjadi contoh yang baik untuk siswanya. Upaya untuk Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam mengatasi hambatan diupayakan dari semua pihak yang terlibat. Hal ini relevan dengan pendapat Megawangi dalam Muslich (2011:97), bahwa dalam mengembangkan generasi penerus bangsa yang berkarakter baik adalah tanggung jawab semua pihak. Dan diperlukan kesadaran dari semua pihak bahwa pendidikan karakter sangat penting untuk diterapkan apalagi dengan kondisi bangsa yang mulai krisis akan moral seperti sekarang ini.
KESIMPULAN DAN SARAN Nilai-nilai pendidikan karakter bangsa diintegrasikan ke dalam perangkat pembelajaran yang digunakan di SMPN 10 Malang baik pada silabus, RPP, maupun bahan ajar yang digunakan. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, guru terlebih dahulu mempersiapkan rancangan pelaksanaan pembelajaran. Pada temuan penelitian mengenai rancangan pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran yang digunakan di SMPN 10 telah mengintegrasikan nilai karakter baik pada silabus, RPP, maupun bahan ajarnya . Pengintegrasian nilai-nilai karakter ke dalam silabus menyesuaikan dengan SK dan KD. Setelah memetakan SK dan KD, kemudian mengembangkan komponen-komponen yang ada pada silabus dengan tidak lupa mengintegrasikan nilai karakter di dalamnya. Begitu pula pada RPP yang digunakan. Dalam proses penyusunan RPP, guru juga mengintegrasikan nilai karakter di dalamnya. Nilai karakter tampak dicantumkan pada komponen dalam RPP. RPP disusun dengan berpedoman pada
12
silabus. Kemudian dengan menyesuaiakan SK dan KD, guru mengembangkan serta menambah indikator dan tujuan pembelajaran, mengembangkan materi, model, dan langkah pembelajaran. Setelah itu penilaian ditentukan agar dapat mengukur nilai karakter pada siswa. Sedangkan pada bahan ajar yang digunakan pada pembelajaran, guru mengadaptasi dari berbagai buku yang relevan. Hal ini dikarenakan materi maupun kegiatan pembelajarannya tidak terlalu luas jika hanya menggunakan satu buku. Pada pelaksanaan pembelajaran PKn yang mengintegrasikan nilai karakter di SMPN 10 Malang terdiri dari tahap pendahuluan, tahap inti (eksplorasi,
elaborasi,
dan
konfirmasi),
dan
tahap
penutup.
Dalam
mengintegrasikan nilai karakter dalam pelaksanaan pembelajaran, guru juga menjadi teladan bagi siswa-siswinya. Guru memberi contoh yang baik dengan cara datang tepat waktu pada saat jam pelajaran dimulai, guru mengajak siswa untuk selalu berbuat baik, dan tidak mengganggu orang lain. Guru menegur siswa ketika ada siswa yang ramai dan menggangu pelajaran. Hal-hal tersebut dilakukan untuk membentuk karakter siswa. Pada tahap evaluasi, guru melakukan penilaian karakter hanya melalui pengamatan pada siswa saja sedangkan melalui lembar penialaian diri maupun penalaian antarteman belum terlihat. Selain itu, berdasarkan pembahasan juga ada ketidaksesuaian antara indikator penilaian karakter yang ada pada rubrik penilaian dengan indikator nilai karakter yang telah dituliskan pada tujuan pembelajaran dan langkah pembelajaran pada RPP yang telah disusun oleh guru. Hambatan dalam upaya pengintegrasian nilai karakter di SMPN 10 Malang berasal dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Berdasarkan temuan penelitian, hambatan tersebut berasal dari faktor sekolah, guru, keluarga, maupun siswa itu sendiri. Faktor yang sangat berpengaruh pada hambatan yang dihadapi ini adalah faktor keluarga dan orang tua dan keluarga yang kurang peduli pada anak. Selain itu, guru juga masih kurang maksimal dalam memberi dan menjadi contoh bagi para siswa di sekolah. Sekolah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dan meminimalkan hambatan tersebut. Upaya dilakukan oleh pihak sekolah maupun guru. Upaya
13
yang
dilakukan
guru
dan
sekolah
untuk
mengatasi
hambatan
dalam
mengintegrasikan nilai karakter dalam pembelajaran dengan cara melalui pendekatan terhadap siswa dan orang tua siswa. Selain itu juga melalui sloganslogan yang ada di sekolah serta merealisasikannya dalam bentuk tindakan. Dari pihak guru juga melakukan upaya untuk mengatasi hambatan tersebut dengan cara memberi contoh yang baik pada siswa, mengenali karakter siswa yang diajar dan juga dengan pengelolaan kelas yang baik. Berkaitan dengan hasil penelitian di atas, diharapkan guru bisa lebih kreatif
dalam
menyusun
perangkat
pembelajaran
sebelum
melakukan
pembelajaran. Guru harus bisa menarik minat dan perhatian siswa agar siswa memusatkan perhatiannya pada guru dan materi yang dijelaskan guru. Kendala juga dilami guru pada saat menyusun rubrik penilaian untuk melakukan evaluasi dan mengukur ketercapaian karakter siswa. Guru diharapkan lebih teliti dalam menentukan indikator penilaian dalam rubrik penilaian agar karakter siswa dapat diukur. Dengan menyusun teknik penilaian secara tepat, maka akan memudahkan guru untuk mengukur nilai karakter pada siswa.
DAFTAR RUJUKAN Fatimah, Enung. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: CV Pustaka Setia. Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta. Moleong. 2010. Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Sulistyowati, Endah. 2012. Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter. Yogyakarta: PT Citra Aji Parana.