PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis Sp) YANG DIPELIHARA MEDIA DENGAN SALINITAS BERBEDA DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN, LAJU PERTUMBUHAN SPESIFIK (SGR) DAN PERTUMBUHAN BOBOT BIOMASSA Nurcahyo Kursistiyanto Fakultas Sains dan Teknologi UNISNU Jepara
[email protected] ABSTRACT The material used is a seed gesit tilapia weighing 6.15. ± 0.084. The research is experiments laboratory. Research using completely randomized design and three replications. The treatment salinity of water medium i.e. (0, 5, 10; 15;20 dan 25 permil). 45 day old gesit tilapia maintenance and variables taken this research : feed efficiency , specific growth rate and growth of biomass weight. Data were analyzed by analysis of variance (ANOVA). To know the difference in treatment was tested using the F test with SPSS program version 17. The results showed that the various salinity of water medium have more significant influence (p <0.01) on the feed efficiency, specific growth rate (SGR) and growth of biomass weight It was concluded were there is more influence significant between various salinity of water medium of the feed efficiency, specific growth rate (SGR) and growth of biomass weight. Keywords: salinity, efficiency, feed, growth, biomass ABSTRAK Materi yang dipergunakan adalah benih ikan nila gesit dengan bobot 6,15±0.084, Penelitian menggunakan metode eksperimen laboratories. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 (lima) perlakuan dengan 3 (tiga) ulangan. Perlakuan salinitas media : 0; 5; 10; 15; 20 dan 25 permil. Waktu penelitian 6 minggu (45) hari. Peubah yang diamati adalah efisiensi pemanfaatan pakan, laju pertumbuhan spesifik (SGR) dan pertumbuhan bobot biomassa mutlak. Data dianalisis dengan analisis varian (Anova). Untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan digunakan F test dengan SPSS versi 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas media memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap efisinsi pemanfaatan pakan, laju pertumbuhan spesifik (SGR) dan pertumbuhan bobot biomassa bengan probabilitas 0,000 (<0.01). Kesimpulan dari penelitian ini adalah salinitas media yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, laju pertumbuhan spesifik (SGR) dan pertumbuhan bobot biomassa mutlak. Kata kunci: salinitas, efisiensi, pakan, pertumbuhan, biomassa Pendahuluan
perikanan yang mudah dikembangkan, karena
Ikan nila merupakan salah satu jenis
memiliki
beberapa
kelebihan
diantarnya
ikan air tawar yang termasuk dalam program
mempunyai pertumbuhan yang cepat dan
revitalisasi
mampu beradaptasi terhadap suhu dan kadar
perikanan
budidaya
yang
dicanangkan oleh pemerintah sehingga perlu dilakukan
pengembangan
budidayanya
yang
garam (salinitas).
teknologi
berkaitan
Budidaya ikan nila berkembang pesat
dengan
dimana
produksi
global
untuk
perikanan
ketersediaan induk yang berkualitas. Ikan nila
budidaya mencapai sekitar 2,9 juta metrik ton
(tilapia)
pada
merupakan
salah
satu
komoditi
30
tahun
2009
(FAO,
2011)
dan
diperkirakan meningkat menjadi 8.890.000
berbeda, dilakukan dengan cara pengenceran
metrik ton pada tahun 2020 (Tacon dan
berdasarkan rumus Anggoro (1992).
Metian, 2008)).
Pemeliharaan Hewan Uji
Salinitas merupakan salah satu faktor fisiologis
yang
pertumbuhan
mempengaruhi
dan
Ikan dipelihara pada ember plastik
laju
konsumsi
kapasitas 20 liter yang diisi dengan air laut
pakan
sebanyak 15 liter/wadah
sesuai dengan
(Peter,1979). Pada kebanyakan hewan laut
perlakuan dan ulangan yang dipergunakan.
tipe
Untuk perlakuan kontrol air yang dipergunakan
osmoregulator-eurihaline,
pengaruh
langsung dari salinitas media adalah lewat
adalah air tawar (salinitas 0 ppt).
efek osmotiknya terhadap osmoregulasi, dan
Padat tebar yang
dipergunakan
kemampuan digesti serta absorbsi sari pakan
adalah 5 ekor ikan
(Gilles
al., 1984). Pakan diberikan dengan frekuesi 3
dan
Paqueuex,1983,
Ferraris,
et.al.,1987)
setiap wadah (Jurss et
kali sehari secara at satiasi yaitu pada pukul
Ikan budidaya tidak terlepas dari kondisi
07.00; 12.00. serta 17.00 WIB. Untuk menjaga
stress apabila dibudidayakan pada lingkungan
kualitas
air
tetap
terjaga
dengan
baik,
yang berbeda. Ikan yang menderita stress
dilakukan areasi dan penyiponan setiap pagi
karena lingkungan dan kepadatan, maka akan
dan sore serta penggantian air dilakukan
mengembangkan homeostatis baru. Stress
setiap hari sebanyak 50 % dari volume awal.
yang kronis dapat mengakibatkan proses pertumbuhan
terganggu
bahkan
Metode dan Analisa Data
dapat
menimbulkan kematian (Heri, et al., 2002). Penelitian mengetahui
yang
yang
dipergunakan
dalam
dilakukan
untuk
penelitian ini adalah metode eksperimen yang
sanilitas
media
dilakukan secara laboratories. Rancangan
pengaruh
pemeliharaan efisiensi
ini
Metode
berbeda
pemanfaatan
terhadap
pakan,
percobaan
laju
penelitian
pertumbuhan spesifik dan pertumbuhan bobot
yang ini
dipergunakan
adalah
dalam
Rancangan
Acak
Lengkap dengan 3 kali pengulangan.
biomassa ikan nila gesit (Oreochromis sp)
Salinitas air yang dipergunakan adalah air media dengan tingkat salinitas 0; 5; 10; 15;
Bahan Dan Metode
20 dan 25 ppt.
Persiapan Pakan dan Kultivan Pakan
yang
dipergunakan
Peubah yang diamati dan prosedur adalah
yang dipergunakan sebagai berikut: efisiensi
pakan komersial berupa pellet apung dengan
pemanfaatan pakan (Zonneveld et al., 1991),
kandungan protein kasar ± 40 %.
laju pertumbuhan specsifik (SGR) (Jauncey
Hewan uji yang dipergunakan dalam
dan
penelitian ini adalah benih ikan nila gesit (Oreochromis sp)
dengan
Ross
(1982),
pertumbuhan
bobot
biomassa (Weatherly,1972).
dengan bobot
Selain itu juga dilakukan pengukuran
berkisar ± 6,15±0,084 g/ekor
parameter kualitas air seperti salinitas, suhu,
Wadah dan Media Uji
pH, yang dilakukan setiap hari , sedangkan
Wadah yang dipergunakan ember
plastik
dengan
volume
adalah 20
oksigen
liter
terlarut
dan
ammonia
dilakukan
pengukuran setiap minggu.
sebanyak 18 buah.
Sampling
Media uji yang dipergunakan adalah air
selama
6
dilakukan
minggu
minggu
bulan),
menentukan
yang
tawar dan air laut. Untuk memperoleh media
dipergunakan
pemeliharaan dengan tingkat
pemanfaatan pakan, laju pertumbuhan spesifik
salinitas yang
untuk
(1,5
setiap
efisiensi
(SGR) dan pertumbuahan bobot biomassa.
31
Hasil Analisa Data Untuk
Hasil penelitian dan analisis ragam mengetahui
ada
tidaknya
(ANOVA)
terhadap
peubah
tak
bebas
perbedaan antar perlakuan yang dikenakan,
diperoleh hasil sebagaimana disajikan pada
dilakukan analisis ragam (ANOVA)
Tabel 1 dan 2. Hasil analisis
bantuan Program
dengan
Statistical Product and
diketahui
bahwa salinitas media memberikan pengaruh
Service Solution (SPSS) versi 17.0.
yang sangat nyata terhadap semua peubah tak bebas dengan probabilitas 0,000 (p<0,01),
Hasil dan Pembahasan Tabel 1. Data, tingkat konsumsi pakan, efisiensi pemanfaatan pakan, laju pertumbuhan spesifik (SGR), pertumbuhan biomassa mutlak ikan nila gesit (Oreochromis sp) yang dipelihara pada berbagai tingkat salinitas media Salinitas (‰) Peubah Tingkat konsumsi
0
5
10
15
20
25
47,33±1,71
56,80±0,20
47,85±1,08
44,39±2,02
43,93±1,38
39,12±8,20
d
23,83±0,90
f
21,06±0,36
h
16,37±0,31
pakan (gram) Efisiensi pemanfaatan
14,53±0,52
b
31,15±0,33
j
14,96±1,88
m
pakan(%) 0,46±0,01
Laju pertumbuhan
b
0,81±0,01
d
0,68±0,03
f
0,59±0,01
h
0,46±0,02
j
0,38±0,05
m
9,34±0,54
h
7,10±0,12
j
5,90±1,74
m
spesifik(SGR)(%/hari) Pertumbuhan
6,85± 0,06
b
13,96±0,29
d
11,14±0,53
f
biomassa mutlak(g)
Keterangan: Angka rata-rata dalam baris dengan notasi huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (p<0,01) Tabel 2. Hasil Analisis Ragam (ANOVA) Terhadap Peubah Tak Bebas Sumber
Efisiensi pemanfaatan
Laju pertumbuhan
Pertumbuhan bobot
keragaman
pakan(%)
spesifik(%/hari)
biomassa(g)
F hitung Salinitas media
247.32
Sig
F hitung
0.000
94,92
Sig.
F hitung
0,000
Sig
422,02
0.000
Keterangan : Salinitas media memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap semua peubah tak bebas dengan probabilitas 0.000 (<0,01) Pembahasan
akan
Berdasarkan data laju pertumbuhan
berpengaruh
pemanfaatan
pakan
terhadap ,
laju
efisiensi
pertumbuhan
spesifik dan pertumbuhan biomassa mutlak
sepsifik dan pertumbuhan pertumbuhan bobot
(tabel 1), terlihat bahwa dengan semakin
biomassa ikan nila gesit (Oreochromis sp).
meningkatnya
sanilitas
maka
laju
Salinitas media
biasanya dinyatakan
pertumbuhan spesifik dan pertumbumbuhan
dalam bentuk tekanan osmotik. Osmolaritas
bobot
media semakin meningkat, seiring dengan
biomassa
mutlak
juga
semakin
menurun.
peningkatan salinitas. Hal ini diperkuat oleh
Salinitas media merupakan salah satu
pendapat Anggoro (1992), dikatakan bahwa
faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi
osmolaritas
tingkat konsumsi pakan yang pada gilirannya
dengan
32
media semakin besar seiring
meningkatnya
salinitas
media.
Selanjutnya dijelaskan juga bahwa salinitas
Pada kondisi ini
media
yang
usus serta pemanfaatan pakan akan menjadi
mempengaruhi
lebih efisien ,sehingga porsi energi lebih
melalui
ditimbulkan,
proses
osmotik
akan
osmoregulasi tubuh dan menentukan tingkat
mengakibatkan daya serap
banyak dimanfaatkan untuk pertumbuhan.
kerja osmotik dari organisme (ikan) dan ini
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
berpengaruh terhadap pemanfaatan energi
hasil, bahwa media dengan salinitas 5 ppt
yang
Semakin
menghasilkan pertambahan bobot biomassa
meningkatnya salinitas media, maka semakin
ikan, laju pertumbuhan spesifik yang paling
besar pula energi yang berasal dari pakan
tinggi dibandingkan dengan salinitas media
dipergunakan untuk menjaga keseimbangan
yang lain.
berasal
dari
pakan.
osmotic tubuh ikan. Kondisi ini menyebabkan
Hasil pengamatan parameter kualitas
banyak energi pakan yang dipergunakan
air
untuk maintenance sehingga akan berakibat
parameter kualitas air dalam kondisi yang
menurunnya efisiensi pemanfaatan pakan, laju
layak
pertumbuhan spesifik dan pertumbuhan bobot
(Oreochromis
biomass.
antara 28,00 – 30,15 ⁰C, oksigen terlarut 5,09-
ikan
selama
penelitian
untuk
diketahui
kehidupan sp),
ikan
dimana
bahwa
nila
suhu
gesit
berkisar
Jumlah pakan yang dikonsumsi oleh
6,02, derajat keasaman(pH) 7,00 – 8,00 dan
setiap
amonia
mempengaruhi
harinya
akan
berpotemsi
laju
pertumbuhan
0,01
ppm.
Standart
referensi
harian
parameter kualitas air untuk ikan nila, menurut
secara maksimal . Laju pertumbuhan harian
Azaza,et al., (2008), suhu yang layak untuk
tertinggi pada penelitian ini yaitu pada salinitas
kehidupan
5‰ (permil). Hasil analisis ragam terhadap
sedangkan oksigen terlarut ≥ 5 ppm dan
peubah tidak bebas menunjukkan adanya
derajat keasaman 7,00- 9,00 (El-Sayed, 2006
perbedaan yang sangat nyata antar perlakuan
dan Boyd et al., 2007), dengan kandungan
dari tabel 1 terlihat bahwa pada salinitas 5 -
amonia terlarut lebih rendah dari 0,05 ppm
10‰
(Redner and Stickney , 1979).
memberikan
hasil
yang
tinggi
ikan
nila
berkisar
25
-34⁰C,
dibandingkan dengan salinitas yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa media pemeliharaan dengan salinitas 5‰ - 10‰, diduga kondisi tekanan osmotik medianya mendekati tekanan
Simpulan
osmotik pada tubuh ikan nila gesit, atau dalam
Dari hasil uraian di atas dapat dibuat
keadaan yang isoosmotik. Dalam kondisi
ditarik suatu kesimpulan bahwa :
isoosmotik ini dapat meningkatkan tingkat
1. Salinitas media memberikan pengaruh
konsumsi pakan, efisiesiensi pemanfaatan
yang sangat nyata terhadap efisiensi
pakan yang berakibat pada meningkatnya laju
pakan, laju pertumbuhan spesifik dan
pertumbuhan spesifik dan pertumbuhan bobot
pertumbuhan bobot biomassa.
biomassa
mutlak,
karena
energi
untuk
2. Salinitas media yang paling baik untuk
kebutuhan osmoregulasi lebih kecil sehingga
menghasilkan
energi untuk pertumbuhan tersedia dalam
pakan, laju pertumbuhan spesifik (SGR)
jumlah yang lebih besar (Stickney, 1979 dalam
dan pertumbuhan bobot biomassa mutlak
Setiawati dan Suprayudi,2003).
pada penelitian ini adalah 5‰ – 10‰
efisiensi
pemanfaatan
Respon efisiensi pemanfaatan pakan dalam kaitannya dengan tekanan osmotik
Saran
media, meningkat seiring dengan tekanan
Dalam pemeliharaan ikan nila gesit dalam
osmotik media mendekati titik isosmotiknya.
media
33
bersalinitas
akan
lebih
optimal
pertumbuhannya
apabila
dipelihara
pada
Ferraris,R.P., Estapa,E.D.P., Ladja, J.M.and
media dengan dengan salinitas 5‰ – 10 ‰.
Jesus,E.G.D.
1987.
Osmotic
and
Chloride Regulation in Haemolymph of Ucapan Terima Kasih Pada
kesempatan
ini
penulis
yang
telah
Shrimp,
Penaeus
during
Molting
in
monodon,
Various
Salinity.
Marine Biology, 95:377-385.
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
Tiger
ikut membantu dalam
Gilles,
penyelesaian artikel ini.
R.
2004.
Intercelluler
Osmofectors.
In:
Organic
Mechanism
of
Osmoregulation in Animal-Maintenance Daftar Pustaka
of Cell Volume. (Gilles, ed). John Wiley
Anggoro, S. 1992. Efek Osmotik Berbagai
and Sons, New York.pp. 111 -154.
Tingkat Salinitas Media Terhadap Daya
Heri, S. Dedi, J. dan Mokoginta, I. 2002.
Tetas Telur dan Vitalitas Larva Udang
Pengaruh
L-
Windu
Magnesium
terhadap
(Penaeus
(Disertasi)
monodon,
Program
Pasca
Fab.). Sarjana
Tubuh
Azaza, M. S. Dhraief , M. N.
Ikan
Kemampuan Stres
Baung
dan Mystus
nemurus .Hayati, 9(4): 125 – 129.
Kraiem, M. M.
2008. Effects of water temperature on
Jauncey, K. and Ross, B. 1982. A Guide to
growth and sex ratio of juvenile Nile
Tilapia Feed and Feeding. Institute of
tilapia Oreochromis niloticus (Linnaeus)
Aquaculture.
reared in geothermal waters in southern
Scotland. 111 pp.
Tunisia. Journal of Thermal Biology,
K.
2007.
Characteristics Freswater
of
mossambicus Aquaculture, 40 : 171 –
Soils
182
Brackishwater
Peter, R.E. 1979. The brain ang feeding
Aquaculture Society, 25(4) : 517 – 534.
behavior. P: 121-153. In W.S. Hour, D.J.
De Silva, S.S and Anderson, T.A. 1995. Fish Aquaculture.
Randall
London
A.F.M.
2006.
&
Physiology.Vol.
Chapman And Hall. 287 pp. El-Sayed,
Wacke, R.
Starvation of the Tilapia, Oreochromis
Chemical
Bottom
and
in
Stirling.
Influnce of Environment Salinity on
aquaculture Ponds. Journal of the World
Nutrition
of
1984. Biochemical Investigation into the
Boyd, C.E. Tanner, M.E. Madkour, M. and Mashuda,
Universitas
Jurss, K. Bittorf, T.Vokler, T. and
33(2): 98-105.
FAO.
Mengatasi
Pertumbuhan
Institut Pertanian Bogor. 251 hlm.
Askorbil-2-Fosfat
J.R.Brett(Eds).
Fish
VIII.Academic
Press.
London.
Tilapia
Culture.
Redner, B..D. and Stickney, R. R. 1979.
Oceanography Department, Faculty of
Acclimationto
Ammonia
by
Tilapia
Science, Alexandria University, Egypt.
aurea. Trans.Am.Fish. Soc., 108: 383–
In: Ezzat, S.M. Korashey, R.M. and
388.
Sherif, M.M. 2012. The Economical
Setiawati, M. dan M.A. Suprayudi. 2003
Value of Nile Tilapia Fish "Oreochromis
Pertumbuhan dan Efisiensi pakan ikan
niloticus" in Relation to Water Quality of
nila
lake Nasser, Egypt. Journal American
dipelihara
Science, 8(9): 234- 247
Jurnal Akuakultur Indonesia.2(1):27-30
2011.
Food
and
merah
(Oreochromi
pada media
sp)
yang
bersalinitas.
Agricultural
Tacon, A.G.J. and Metian, M. 2008. Global
Organization. Fishery and Agricultural
Overview on the use of Fish Meal and
Statictic. FAO Year Book 2009. Hlm. 25.
Fish Oil in Industrially Compounded
34
Aquafeeds.Trends and Future Prospects.
Zonneveld, N., Huisman, E.A. dan Boon, J.H.
Aquaculture, 285 : 14-158.
1991. Prinsip-prinsip budidaya ikan.
Weatherley, A. H. 1972. Growth and Ecology
Terjemahan. PT. Gramedia Pustaka
of Fish Populations .Academic Press.
Utama.
New York. 175 pp.
35
Jakarta.
336
hlm.