Banten in Figures
BANTEN DALAM ANGKA 2009 BANTEN IN FIGURES 2009 ISBN
: 978-979-1426-31-2
Katalog BPS/BPS Catalogue
: 1102001.36
Ukuran buku/Book size
:6, 5“x8, 5“
Jumlah halaman/Number of pages
: 404 + lxxxiv
Naskah/Manuscript
: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten BPS –Statistics of Banten Province
Gambar kulit/Book cover
: Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Integration of Processing and Statistical Dissemination Division
Diterbitkan oleh/Published by
: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten BPS –Statistics of Banten Province
“ Bol e hdi kut i pde ng a nme ny e buts umbe r ny a ” . “Maybec i t e dwi t hr e f e r e nc et ot hes our c e . ”
PETA ADMINISTRASI PROVINSI BANTEN ADMINSTRATION MAP OF BANTEN PROVINCE
LAMBANG PROVINSI BANTEN LOGO OF BANTEN PROVINCE
Arti Lambang
BENTUK, UKURAN DAN ARTI LAMBANG PROPINSI BANTEN Lambang daerah berbentuk perisai dengan warna dasar hijau, didalamnya terdapat gambar unsur-u ns ur l a mba ng da nt ul i s a n“ BANTEN” ,s e r t a di de s a i npi t abe r wa r n aku n i ngde n g a nt u l i s a n“ IMAN TAQWA”. Lambang daerah terdiri dari 2 (dua) bagian perincian sebagai berikut : a. Bentuk Gambar terdiri dari : 1.
Kubah Mesjid, melambangkan kultur masyarakat Banten yang agamis.
2.
Bintang Ilahi, Pengejawantahan Pancaran Semangat Keyakinan yang menyinari seluruh jiwa masyarakat Banten
3.
Menara Mesjid Agung Banten bertingkat dua berwarna putih dengan Memolo berwarna merah, menjulang tinggi ke angkasa, melambangkan masyarakat
Banten
mempunyai
semangat
yang
tinggi
untuk
mewujudkan masyarakat madani, serta adanya tujuan mulia yang senantiasa berpedoman pada petunjuk Allah Swt, Menara Mesjid Agung juga melambangkan Budaya dan Historis Banten yang kokoh pada pendirian zaman kesultanan. 4.
Gapura kaibon berwarna putih, melambangkan Daerah Propinsi Banten sebagai
pintu
gerbang
peradaban
dunia
dan
pintu
gerbang
perekonomian dan lalu lintas internasional menuju era globalisasi. 5.
Padi berwarna kuning berjumlah 17 (tujuh belas) dan kapas berwarna putih berjumlah 8 (delapan) tangkai, 4 (empat) kelopak berwarna coklat, 5 (lima) kuntum bunga melambangkan Propinsi Banten merupakan daerah agraris yang cukup sandang, pangan, jumlah padi dan kapas menunjukkan hasil Proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Banten Dalam Angka 2009
vii
Meaning of Symbol
6.
Gunung berwarna hitam, melambangkan kekayaan sumber daya alam dan tekstur tanah yang agak bergelombang tidak merata terdiri dari dataran rendah dan pegunungan.
7.
Badak Bercula Satu berwarna hitam, adalah satwa langka satu-satunya yang dilindungi dunia, melambangkan masyarakat yang pantang menyerah dalam menegakan kebenaran dan dilindungi oleh hukum.
8.
Laut berwarna biru dengan gelombangnya yang berwarna putih berjumlah 17 (tujuh belas) melambangkan daerah maritim yang kaya dengan potensi lautnya, mencerminkan historis dan peluang ke depan Banten sebagai Bandar Samudera Perdagangan Internasional serta mengandung
makna
kedalaman
jiwa,
keluasan
wawasan
dan
pandangan, muara tempat berlindungnya masyarakat Banten. 9.
Roda gerigi berwarna abu-abu berjumlah 10 (sepuluh), melambangkan orientasi semangat kerja pembangunan serta menunjukkan sektor industri.
10. Dua garis Marka, Landasan Pacu Bandara Soekarno Hatta berwarna putih dan 3 (tiga) Lampu Pemandu (Beacon Light) berbentuk bulatan berwarna kuning melambangkan pemacu semangat untuk mencapai cita-cita. Makna yang terkandung dalam angka 8 (delapan), 9 (sembilan) dan 10 (sepuluh) mempunyai arti lahirnya Propinsi Banten yang ditetapkan dan diundangkannya Undang-undang Nomor 23 tahun 2000, tentang pembentukan Propinsi Banten, pada tanggal 17 Oktober 2000. 11. Pita berwarna kuning sebagai pengikat, melambangkan betapa indah dan kuatnya ikatan persatuan dan kesatuan dalam integritas dan heteroginitas masyarakat Banten. 12. Se mboy a n La mba n g da e r a h“ IMAN TAQWA” s e ba ga il a n da s a n pembangunan
menuju
Banten
Mandiri,
maju
dan
sejahtera
(Darussalam). viii
Banten In Figures 2009
Arti Lambang
b. Makna Warna Lambang : 1.
Warna merah, melambangkan keberanian yang didasari kebenaran.
2.
Warna putih, melambangkan kesucian, kebijaksanaan dan kearifan.
3.
Warna Kuning, melambangkan Kemuliaan, warna jiwa, lambang cahaya dan kebahagiaan, lambang kejayaan dan keluhuran budi.
4.
Warna hitam, melambangkan keteguhan, kekuatan dan ketabahan hati.
5.
warna abu-abu, melambangkan ketabahan.
6.
Warna biru, melambangkan kejernihan, warna laut melambangkan kedamaian, ketenangan.
7.
Warna hijau, melambangkan kesuburan.
8.
Warna coklat, melambangkan kemakmuran.
Banten Dalam Angka 2009
ix
Meaning of Symbol
SHAPE, SIZE, AND THE MEANING OF BANTEN PROVINCE SYMBOLS
Regional symbols has shape a shield with intrinsic green, inside the s y mbol shaspi c t ur eofe l e me ntandaut o gr aph“BANTEN”andatt hey e l l ow t apehasa ut ogr ap h“I MANTAQWA”. Regional Symbols have 2 (two) part: a.
Shape of picture: 1.
Dome of Mosque; typify of Banten people that religious.
2.
Star of God, express the spirit that shining the soul of Banten people.
3.
Great tower of Mosque of Banten with two terrace, express Banten people have highest spirit to realize madani people, and objective which always constantly with percept Allah Swt. The tower of mosque also typify culture and history of Banten that staple at opinion of kingdom era (kesultanan)
4.
White Kaibon Stone, typify of Banten Province area is the first port of world culture and economic, and international traffic to global era.
5.
17y e l l owpa ddy ’ sa nd8whi t ec ot t ons ,t y pi f yBant e nPr ov i nc e is an agriculture area that adequate, cloths, food, amount of paddy ’ sandc ot t onse v i nc eo ut c omede c l ar at i onofRe pu b l i c of Indonesia, August 17, 1945.
6.
Black grey mountain, typify the natural resources and texture of land that quite surge legible prevail.
7.
One-horned rhinoceros is the one of wild animal whose protected in the world, typifies the people never surrender in justice the trough and protected by the law.
x
Banten In Figures 2009
Arti Lambang
8.
Blue ocean with 17 white long wave, typify marine area that affluent of ocean resources reflects the history and advantage in the future of Banten as a port of international trade.
9.
10 grey of gear, typify orientation of working spirit and evince industries sectors.
10. 2 line mark, runways of Soekarno Hatta airport with colored white, and 3 Beacon light with colored yellow, typify basic spirit for gain aspire. The number of 8, 9, and 10 have meaning of institution of Banten Province has ever born at October 17, 2000 that legitimated with Act Number 23 year 2000. 11. Yellow tape as a union, typify as mansion as beauty and tightly of unity of integrate and heterogeneous of Banten people. 12. Wor dofs y mbol s“I MANTAQWA”asanv i lf oundat i on to gain Banten, onward and welfare (Darussalam). b.
The meaning of symbol colors. 1.
Red, typify courage base on by the truth.
2.
White, typify the purification, wise and tactful.
3.
Yellow, typify distinction, symbol of shine and happiness, glory and intelligent.
4.
Black, typify strengthen, strongly and resoluteness.
5.
Grey, typify firmness
6.
Blue, typify clarity, ocean color are symbol of reconcilement and calm.
7.
Green, typify fertile.
8.
Brown, typify prosperity
Banten Dalam Angka 2009
xi
Meaning of Symbol
xii
Banten In Figures 2009
Hj. RATU ATUT CHOSIYAH GUBERNUR BANTEN
H. MOHAMMAD MASDUKI WAKIL GUBERNUR BANTEN
KATA SAMBUTAN GUBERNUR BANTEN As s a l a mu’ a l a i kumWa r ohma t u l l a h iWa ba r ok a t uh , Provinsi Banten terbentuk pada bulan Oktober 2000 merupakan provinsi yang tergolong muda di Indonesia. Untuk itu penerbitan publikasi Banten Dalam Angka (BDA) 2009 menjadi sangat penting dan bermanfaat dalam melihat potensi yang dimiliki serta kemajuan yang telah dicapai. Oleh karena itu penerbitan buku ini harus mendapat dukungan semua pihak. Publikasi ini bukan saja bermanfaat bagi perencanaan pembangunan, namun juga bagi para peneliti, investor dan pengguna lainnya. Mengingat kesinambungan penyajian buku ini dari tahun ke tahun perlu dijaga, maka saya menghimbau kepada semua pihak untuk menggunakan data pada Banten Dalam Angka 2008 ini sebagai acuan pengambilan kebijakan. Buku ini agar digunakan sebagai rujukan, karena data bersumber dari berbagai instansi dan lembaga di Banten. Akhirnya, saya mengharapkan agar kegiatan pengumpulan data di setiap aspek pembangunan lebih ditingkatkan lagi. Pemerintah senantiasa berkepentingan memiliki data yang benar untuk diinformasikan kepada masyarakat dan instansi yang memerlukannya. Terima kasih saya ucapkan kepada BPS Provinsi Banten yang telah mewujudkan terbitan ini. Sekian dan terima kasih. Wa s s a l a mu’ a l a i kumWa r ohma t u l l a h iWa ba r okatuh.
Serang, September 2009 Gubernur Banten,
Hj. RATU ATUT CHOSIYAH
Banten Dalam Angka 2009
xv
GOVERNOR OF BANTEN FOREWORD
The province of Banten has been formed at October 2000. We have manyc hal l e n ge st obef ac e df ormak i ngofBa nt e npe opl e ’ swe l f ar ebe c omi ng much better. Therefore, the publication of Banten in Figures 2009 is very important and useful to find out the potential that Banten has, and evaluating the progress that has been achieved. Because of that, everybody has to support this publication. This book is not only useful for the planner in the government institutions, but also useful for anyone who needs, it such as researchers, investors and other users. We need to keep this book published sustainable for the year as a serial publication. I strongly recommended to any institutions to use this publication as one of the matter for decision-making. The data in this book has been collected from any institutions and parties that can be used as a reference. I do hope that data collection activity in all aspects should be done continuously, so the government always has the reliable data that can be informed and shared to people and institutions. Finally, I would like to thanks to BPS-Statistics of Banten Province who have done in the making of this book.
Serang, September 2009 Governor of Banten,
Hj. RATU ATUT CHOSIYAH
xvi
Banten In Figures 2009
PENGANTAR Banten Dalam Angka adalah publikasi tahunan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten yang komprehensif. Publikasi ini menyajikan beraneka jenis data dari berbagai bidang. Buku ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum tentang keadaan geografis dan iklim di Provinsi Banten, ciri dan keadaan sosial ekonomi penduduk, serta kondisi sosial dan perekonomian Provinsi Banten. Publikasi ini disempurnakan secara bertahap baik kualitas maupun kuantitas. Namun demikian kualitas data sangat berkaitan dengan ketersediaan data di masing-masing Dinas dan Instansi sebagai nara sumber. Kami sadari bahwa publikasi ini masih jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Atas perhatian Pemerintah Provinsi Banten serta respon Dinas dan Instansi sehingga publikasi ini dapat diterbitkan, kami menyampaikan terima kasih. Kami berharap publikasi ini dapat dimanfaatkan terutama bagi kesejahteraan masyarakat Banten. Serang, September 2009 Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Kepala,
Ir. Nanan Sunandi, MSc NIP. 340004369
Banten Dalam Angka 2009
xvii
PREFACE
Banten In Figure is a comprehensive publication, published by BPS – Statistics of Banten Province. This publication presents collection of data from various fields. This book is aimed at providing general picture of geographic and climate, socio-economic characteristics of the population, as well as social and economic conditions of Banten Province. This publication gradually improved both in quality and quantity of data. Neverless quality of data depend on scarcity data in each Agencies and Institution. Comments and suggestions to improve the contents of this book are always welcome. Taking of this opportunity, I would like to express my deepest gratitude to Government of Banten Province for special attention and all Agencies/Institution in Banten have already given responsiveness so this publication can be published. I hope this publication will beneficial primarily for welfare of Banten society in the future.
Serang, September 2009 BPS –Statistics of Banten Province Chief,
Ir. Nanan Sunandi, MSc NIP. 340004369
xviii
Banten In Figures 2009
Daftar Isi
DAFTAR ISI CONTENTS
Halaman Page Peta Administrasi Provinsi Banten Administration Map of Banten Province
iii
Lambang Daerah/Regional Symbol
v
Foto Gubernur/Photo of the Governor
xiii
Foto Wakil Gubernur/Photo of Vice Governor
xiv
Sambutan/Foreword
xv
Kata Pengantar/Preface
xvii
Daftar Isi/Contents
xix
Daftar Gambar/List of Figures
xxiii
Daftar Tabel/List of Tables
xxv
Penjelasan Umum/Explanatory Notes
xlix
Sejarah/History
li
Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 Tentang Statistik Law of Number 16 of 1997 on Statistics
lv
Bab I. Keadaan Geografi Geographical Situation
1
Bab II. Keadaan Iklim Climate Situation
17
Bab III. Pemerintahan Governmental
25
Bab IV. Penduduk dan Tenaga Kerja Population and Manpower 4.1. Penduduk Population 4.2. Tenaga Kerja Manpower
Banten Dalam Angka 2009
45 47 48
xix
Content Bab V. Sosial Social 5.1. Pendidikan Education 5.2. Kesehatan dan Keluarga Berencana Health and Family Planning 5.3 Perumahan dan Lingkungan Housing and Environment 5.4. Sosial Lainnya Other Social Matters Bab VI. Pertanian Agriculture 6.1. Pertanian Tanaman Pangan Food Crops 6.2. Perkebunan Estate Crops 6.3. Kehutanan Forestry 6.4. Peternakan Animal Husbandry 6.5. Perikanan Fishery Bab VII. Industri, Energi dan Air Minum Manufacturing,Energy and Water Supply 7.1. Industri Pengolahan Manufacturing
73 74 76 77
137 139 141 142 143 143
197 199
7.2. Penggalian Quarrying
201
7.3. Listrik dan Air Minum Electricity and Drinking Wate
202
Bab VIII. Perdagangan Trade Perdagangan Luar Negeri Foreign Trade Bab IX. Transportasi dan Komunikasi Transportation and Communication 9.1. Transportasi Darat Land Transportation 9.2. Transportasi Udara Air Transportation 9.3. Transportasi Laut Sea Transportation Bab X. Hotel,Restoran dan Pariwisata Hotel, Restaurant and Tourism Hotel Restoran dan Pariwisata Hotel , Restaurant and Turism
xx
71
223 225
241 243 245 246
285 287
Banten In Figures 2009
Daftar Isi Bab XI. Keuangan dan Harga Finance and Price 11.1. Investasi Investment 11.2. Realisasi APBD Realization of APBD 11.3. Perbankan Banking 11.4. Catatan Teknis Indeks Harga Konsumen Technical Note of Consumer Price Index
Bab XII. Pengeluaran dan Konsumsi Expenditure and Consumption 12.1. Pengeluaran Makanan Food Consumption 12.2. Ketersediaan Pangan Food Availability 12.3. Gini Rasio Gini Ratio Bab XIII. Pendapatan Regional Regional Income 13.1. Penjelasan Teknis Tecbical Notes 13.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Nominal Nominal GRDP 13.3. PDRB per Kapita Per Capita GRDP 13.4. Pertumbuhan Ekonomi Economic Grawth
Banten Dalam Angka 2009
301 303 304 305 306
375 377 378 379
389 391 392 393 394
xxi
Content
xxii
Banten In Figures 2009
Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR LIST OF FIGURES Halaman Page Grafik 3.1.
Persentase PNS Pemda Banten dan Instansi Vertikal di Provinsi Banten Menurut Tingkat Pendidikan The percentage of civil servants, local government of Banten and Vertical Institutions in the Banten Province According to Education Level (%)
29
Grafik 4.1
Piramida Penduduk Banten Tahun 2008 The Pyramid of Banten Population, 2008
50
Grafik 4.2
Persentase Angkatan Kerja Yang Bekerja dan Pengangguran Tahun 2008 The Percentage of Worked-Labor Force and Unemployment, 2008
50
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Kab/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2008 Labor Force Participation Rate by Sex and Regency, 2008
51
Penduduk Banten Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Tahun 2008 (%) Banten Population Aged 10 Years and Over by Level of Education 2008 (%)
79
Perkembangan Jumlah Dokter di Rumah Sakit dan Puskesmas Di Provinsi Banten Tahun 2004 - 2008 Number of Doctors in Hospital and Public Health Centres in Banten, 2004-2008
79
Jumlah Tindak Pidana dan Yang Terselesaikan di Banten, Tahun 2008 Number of Crimes and Solved Cases in Banten, 2008
80
Luas Panen Padi Menurut Kabupaten di Banten Harvest Area of Paddy by Regency in Banten Tahun / Year 2008 (Hektar)
145
Produktivitas Padi Menurut Kabupaten di Banten Productivity of Paddy by Regency in Banten Tahun / Year 2007 (Kuintal/Hektar)
145
Grafik 6.3.
Produksi Padi Menurut Kabupaten di Banten Tahun Production of Paddy in Banten by Regency Tahun / Year 2008 (Ton)
146
Grafik 6.4.
Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Menurut Kab/Kota Production of Capture and Aquaculture Fishery by Reg/Mun Tahun / Year 2007(Ton)
Grafik 4.3.
Grafik 5.1.
Grafik 5.2.
Grafik 5.3.
Grafik 6.1.
Grafik 6.2.
Banten Dalam Angka 2009
146
xxiii
List Of Figures Grafik 7.1
Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang di Banten Tahun 2002 - 2007 Number of Large / Medium Manufacturing Establishments in Banten, 2002-2007
203
Nilai Input dan Output Perusahaan Industri Menurut Kab/Kota di Banten Tahun 2007 Input and Output Value of Manufacturing Industry Establishment by Regency in Banten, 2007
203
Grafik 7.3.
Jumlah Energi Listrik yang Terjual di Banten Tahun 2007 Total Sold Electrical Energy in Banten, 2007
204
Grafik 7.4
Jumlah Volume Air Bersih yang Didistribusikan PDAM di Banten 2008 Number of Water Supply Volume Distributed by Regional Water Refinery Company (PDAM) in Banten, 2008
204
Grafik 8.1.
Komoditas Ekspor Utama Provinsi BantenTahun 2008 (%)
227
Grafik 8.2.
Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Banten Tahun 2004 –2008
227
Grafik 9.1.
Banyaknya SIM Yang Dikeluarkan di Provinsi Banten Menurut Statusnya (Perpanjangan & Baru)Tahun 2004 –2008
247
Grafik 9.2.
Jumlah Kasus Kecelakaan dan Korbannya di Provinsi Banten Tahun 2003 –2008
247
Grafik 9.3.
Pe r ke mba ng a nPe n umpa ngDo me s t i k( Do m)da nI nt e r na s i o na l( I nt ’ l ) Yang Berangkat dan Datang Melalui Bandara Soekarno - Hatta Tahun 2004 –2008 (Juta Orang)
248
Grafik 9.4
Perbandingan Jalan Negara dan Provinsi Menurut Kondisinya Tahun 2008
248
Grafik 10.1
Banyaknya Tamu Nusantara dan Tamu Asing di Hotel Provinsi Banten Menurut Kab/Kota Tahun 2008
289
Grafik 10.2
Jumlah Hotel Menurut Kab/Kota di BantenTahun 2008
289
Grafik 10.3
Jumlah Hotel Bintang dan Non Bintang di Banten Tahun 2004 –2008
290
Grafik 13.1.
Peranan Sektor Dalam PDRB Banten Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2006 dan 2008 (persen) Percentage Distribution of Banten GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin, 2006 and 2008
296
Grafik 7.2.
Grafik 13.2.
xxiv
Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Banten dan Nasional Tahun 2001-2008 (persen) Growth Rate of Banten and National Economy, 2001 –2008 (Percent)
296
Banten In Figures 2009
Daftar Tabel
DAFTAR TABEL LIST OF TABLES Halaman Page BAB I
:
KONDISI GEOGRAFIS GEOGRAPHICAL SITUATION 1.1.
Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa di Provinsi Banten Number of Districts, Special Villages and Villages in Banten Province 2008
7
1.2.
Jarak Antar Kota di Banten dan Sekitarnya Distance Among Selected Cities in Banten and Nearby
8
1.3.
Letak Wilayah Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota Region Location of Banten Province by Regency/Municipality
9
Pulau-Pulau Yang Berpotensi Bagi Banten Menurut Kabupaten/Kota Potential Island for Banten by Regency/Municipality
10
Nama-Nama Sungai di Banten Provinsi Menurut Kabupaten/Kota Name of Rivers in Banten Province by Regency/Municipality
12
Luas Tanah dan Penggunaanya Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Land Area and its Usage by Regency/Municipality in Banten Province 2008
16
1.4.
1.5.
1.6.
BAB II
:
KEADAAN IKLIM CLIMATE SITUATION 2.1.
Keadaan Musim Penghujan di Provinsi Banten Situation of Rainy Season in Banten Province 2008
21
2.2.
Suhu Udara Rata-Rata Maksimum dan Minimum di Stasiun OBS Average Maximum and Minimum Temperature at Observation Station 2008
22
Jumlah Curah Hujan, Banyak Hari Hujan dan Kelembaban Udara Menurut Bulan di Provinsi Banten Rainfall by Month, Frequency of Rain and Relative Humudity in Banten Province 2008
23
2.3.
Banten Dalam Angka 2009
xxv
List Of Tables 2.4.
BAB III
:
24
PEMERINTAHAN GOVERNMENT 3.1.
Jumlah Desa Menurut Klasifikasi di Provinsi Banten Number of Villages by Classification in Banten 2008
31
3.2.
Jumlah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Menurut Kategori di Provinsi Banten Number of LPM by Category in Banten Province 2008
32
Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa di Provinsi Banten Number of Districts, Special Villages and Villages in Banten Province 2008
33
Jumlah Personil Perlindungan Masyarakat Menurut Klasifikasi di Provinsi Banten Number of Civilian Reserve Personnel by Classification in Banten Province 2008
34
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Unit Organisasi dan Jenis Kelamin Number of Civil Servants in Government of Banten Province by Name of Organization and Sex 2008
35
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Golongan/Ruang dan Jenis Kelamin Number of Civil Servants in Goverenment of Banten Province by Grade/Rank and Sex 2008
37
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Number of Civil Servants in Government of Banten Province by Education and Sex 2008
38
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Luar Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Unit Organisasi dan Jenis Kelamin Number of Civil Servants in Non Government of Banten Province by Name of Organization and Sex 2008
39
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Luar Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Golongan/Ruang dan Jenis Kelamin 2008 Number of Civil Servants in Non Goverenment of Provinsi Banten By Grade /Rank and Sex 2008
40
3.3.
. 3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
3.8.
3.9.
xxvi
Rata-rata Kecepatan Angin, Arah Terbanyak, Kecepatan Terbesar dan Arah Menurut Bulan di Provinsi Banten Average Wind Speed, Direction Most, Biggest Speed and Direction of the Month in Banten 2008
Banten In Figures 2009
Daftar Tabel 3.10.
3.11.
3.12.
3.13.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Instansi Vertikal Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Number of Civil Servant in Non Government of Banten Province by Education Lavel and Sex 2008
41
Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Fraksi dan Jenis Kelamin di Banten Number of Parliament by Faction and Sex of Banten
42
Jumlah Anggota DPRD Kab/Kota Menurut Jenis Kelamin di Banten Number of RegencyParliament by Sex of Banten 2008
43
Jumlah Keputusan DPRD Provinsi Banten Number of Parliament Decrees of Banten 2008
44
BAB IV
:
PENDUDUK DAN TENAGA KERJA POPULATION AND MANPOWER
4.1.
:
PENDUDUK POPULATION 4.1.1.
Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota,Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin Provinsi Banten Population by Sex, Sex Ratio and Municipality/Regency 2008
53
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Provinsi Banten Number of Population by Age Group and Sex in Banten Province 2008
54
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Region Area, Population and Population Density by Municipality/Regency in Banten Province 2008
55
Banyak Penduduk, Rumah Tangga dan Rata-rata Besarnya Anggota Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Households and Average Size of Household by Regency/Municipality in Banten Province 2008
56
4.1.5.
Perkembangan Penduduk di Provinsi Banten Number of Population in Banten Province 1961 - 2008
57
4.1.6.
Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Banten Population Growth Rate in Banten Province 1961-2008
58
4.1.7.
Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Banten Number of Household and Population by Sex in Banten Province 2008
59
4.1.2.
4.1.3.
4.1.4.
Banten Dalam Angka 2009
xxvii
List Of Tables 4.1.8.
4.1.9.
4.1.10.
4.1.11.
4.2.
:
60
Proyeksi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Provinsi Banten Projection of Male Population by Age Group in Banten Province 2008-2011
61
Proyeksi Penduduk Menurut Kab/Kota di Provinsi Banten Projection of Population by Regegency / Municipality in Banten Province 2009-2011 Distribusi Persentase dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Percentage Distribution and Population Density by Regency/Municipality in Banten Province 1990-2008
62
63
TENAGA KERJA MANPOWER 4.2.1.
4.2.2.
4.2.3.
4.2.4.
4.2.5.
xxviii
Penduduk Warga Negara Asing Cina dan Warga Negara Asing Lainnya di Provinsi Banten Number of Chinese and Other Aliens in Banten province 2008
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten /Kota di Provinsi Banten Labor Force Participation Rate of Population Aged 15 Years and Over by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja, Mencari Pekerjaan dan Bukan angkatan Kerja per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Population Aged 15 Years and Over Who Worked, Looked for Job and Not Economically Active in Banten Province 2008 Penduduk 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Population 15 Years of Age and Over Who Worked by Type of Primary Job in Banten Province 2008
64
65
66
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kab/Kota dan Lapangan Usaha di Provinsi Banten Population 15 Years of Age and Over Who Worked by Regency/Municipality and Main Industry in Banten Province 2008
68
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kab/Kota dan Status Pekerjaan Utama di Provinsi Banten Population 15 Years Age and Over Who Worked by Regency/Municipality and Main Employment Status in Banten Province 2008
69
Banten In Figures 2009
Daftar Tabel 4.2.6.
Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Seminggu Yang Lalu Menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Jam Kerja Seluruhnya di Provinsi Banten Population 15 Years of Age and Over Who Worked During The Previous Week by Regency/Municipality and Total Working Hours in Banten Province 2008
BAB V
:
SOSIAL SOCIAL
5.1.
:
PENDIDIKAN EDUCATION Penduduk Usia 7 - 24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Banten Population Aged 7 –24 Years Attending School by Sex in Banten Province 2008 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Taman Kanak-kanak di Provinsi Banten Number of Kindergarten Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007/2008
5.1.1.
5.1.2.
5.1.3.
5.1.4.
5.1.5.
5.1.6.
5.1.7.
5.1.8.
5.1.9.
Banten Dalam Angka 2009
70
81
82
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar di Provinsi Banten Number of Elementary Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007-2008
83
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Provinsi Banten Number of Junior High Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007-2008
84
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Provinsi Banten Number of Senior High Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007-2008 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan di Provinsi Banten Number of Senior Vocational High Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007-2008
85
86
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Raudathul Athfal/Bustanul Athfal di Provinsi Banten Number of Islamic Kindergarten School in Banten Province 2008-2009
87
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Ibtidaiyah di Provinsi Banten Number of Islamic Elementary School in Banten Province 2008-2009
88
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Tsanawiyah di Provinsi Banten Number of Islamic Secondary School in Banten Province 2008-2009
89
xxix
List Of Tables 5.1.10.
5.1.11.
5.1.12.
Jumlah Pondok Pesantren Tingkat Ula dan Wustha di Provinsi Banten Number of Boarding Level Ula and Wusthain Banten Province 2008
Jumlah Pondok Pesantren Salafiyah Murni di Provinsi Banten Number of Boarding Salafiyah Purein Banten Province 2008
90
91
92
5.1.13.
Jumlah Perrguruan Tinggi di Provinsi Banten Number of University in Banten Province 2008
93
5.1.14.
Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Banten Population Aged 10 Years and Over by Educational Attainment and Regency/Municipality in Banten Province 2008
94
5.1.15.
5.2.
:
5.2.1.
5.2.2.
5.2.3.
xxx
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Aliyah di Provinsi Banten Number of Islamic High School in Banten Province 20082009
Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Kepandaian Membaca dan Menulis dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Population Aged 10 Years and Over by Reading and Writing Ability and Regency/Municipality in Banten Province 2008
96
KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA HEALTH AND FAMILY PLANNING Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas di Provinsi Banten Number of Hospitals and Public Health Center in Banten Province 2008
97
Jumlah Dokter Rumah Sakit Umum dan Puskesmas di Provinsi Banten Number of Medical Doctors at Public Hospital and Health Center in Banten Province 2008
98
Jumlah Penduduk Yang Diimunisasi Menurut Jenis Imunisasi di Banten Number of Immunized People by Kind of Immunization in Banten Province 2008
99
Banten In Figures 2009
Daftar Tabel 5.2.4.
5.2.5.
5.2.6.
5.2.7.
5.2.8.
5.2.9.
5.3.
Jumlah Persalinan Menurut Penolong Persalinan di Provinsi Banten Number of Birth by Kind of Personel in Charge in Banten Province 2008
100
Jumlah Tenaga Kesehatan Selain Dokter di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum di Provinsi Banten Number of Health Personnels OTher Than Dokter at Public Health Center and Government Hospital in Banten Province 2008
101
Jumlah Penyalur Obat di Provinsi Banten Number of Medicine Distributors in Banten Province 2008
103
Jumlah Akseptor Keluarga Berencana (Usia 15-49 tahun Berstatus Kawin) Menurut Alat/Cara Kontrasepsi yang Digunakan di Provinsi Banten Number of Family Planning Acceptors by Method of Contraception Based on The Result of Family Registration in Banten Province 2008
104
Jumlah Keluarga Pasangan Usia Subur Menurut Umur Isteri di Provinsi Banten Number of Potential Couple by Age of Wife in Banten Province 2008
106
Jumlah Keluarga Sejahtera Menurut Tahapan Keluarga Sejahtera di Provinsi Banten Number of Prosperous Family by Level of Prosperous Family in Banten Province 2008
107
:
PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HOUSING AND ENVIRONMENT
5.3.1.
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal di Provinsi Banten Number of Household by Regency/Municipality and Residen Authority in Banten Province 2008
109
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Luas Lantai Rumah di Provinsi Banten Number of Household by Regency/Municipality and Area of House Floor in Banten Province 2008
111
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Sumber Air Minum di Provinsi Banten Number of Household by Regency/Municipality and Source of Drinking Water in Banten Province 2008
112
5.3.2.
5.3.3
Banten Dalam Angka 2009
xxxi
List Of Tables 5.4.
:
SOSIAL LAINNYA OTHER SOCIAL MATTERS
5.4.1.
Rekapitulasi Produksi Sertifikat Oleh Badan Pertanahan Nasional di Provinsi Banten Hingga 2008 Production of Sertificate by National Land Affair Board in Banten Province Until 2008
114
Jumlah PPAT dan Penerbitan Akta di Banten Number of Land Certificate Legal Maker and Certificate Publishing in Banten Province 2008
117
Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi Menurut Jenis Kejahatan di Wilayah Provinsi Banten Number of Crimes Commited by Type of Crime in Banten Province 2008
119
Jumlah Tempat Ibadah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Place of Worship by Regency/Municipality in Banten Province 2008
120
Persentase Penduduk Menurut Agama di Provinsi Banten Percentage of Population by Religion in Banten Province 2008
121
Jumlah Calon / Jamaah Haji dan Besarnya Biaya Musim Haji di Provinsi Banten Number of Aplicants / Pilgrims and cost to Mecca in Banten Province 2000-2008
122
Jumlah Jamaah Haji Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Aplicantsfor Pilgrims by sex and Regency/Municipality in Banten Province 2008
123
Tingkat Usia Calon Jamaah Haji di Provinsi Banten Number of Pilgrims by Age Group in Banten Province 2008
124
Jumlah Korban Bencana Sosial/Pengungsi dan Korban Bencana Alam Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Social Disaster Victims/Refugees and Nature Disaster by Regency/Munipalicity in Banten Province 2008
125
Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Potency and Source of Welfare by Regency/Munipacility in Banten Province 2008
126
5.4.2.
5.4.3.
5.4.4.
5.4.5
5.4.6.
5.4.7.
5.4.8.
5.4.9.
5.4.10.
xxxii
Banten In Figures 2009
Daftar Tabel 5.4.11.
5.4.12.
5.4.13.
5.4.14.
5.4.15.
5.4.16
Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Social Menurut Jenis dan Kab/Kota di Provinsi Banten Number of Social Welfare Problem Bearers by Kind and Regency/Municipality in Banten Province 2008
127
Karakteristik KecacatanMenurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Caracteristic of Disability by Regency/Municipility in Banten Province (Jiwa/Person) 2008
129
Jumlah Perkara Yang Diputus di Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Menurut Jenis Perkara Number of Registered Cases in High-Level Religious of Banten Province Area by Kind of Cases 2008
130
Jumlah Perkara yang Dimohonkan Banding pada Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Number of Processed Cases in High-level Religious Court of Banten Province 2008
131
Rekapitulasi Perkara Yang Diterima dan Diputus Pengadilan Agama di Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Agama di Provinsi Banten Recapitulation of Registered and Sentenced Cases in High Level Religion Court of Banten Province 2008
132
Jumlah Tahanan di UPT Rutan/Lapas (DAF 3) Menurut Jenis Kejahatan di Provinsi Banten Number ofPrisoners in Unit Rutan / Lapas (DAF 3) According to Type of Crime in Banten Province 2008
133
BAB VI
:
PERTANIAN AGRICULTURE
6.1.
:
PERTANIAN TANAMAN PANGAN FOOD CROPS
6.1.1.
Luas Panen Produktivitas dan Produksi Padi Palawija di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Paddy in Banten Province 2008 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Palawija Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Paddy by Regency/Municipality in Banten Province 2008
6.1.2.
6.1.3.
Banten Dalam Angka 2009
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Maize by Regency/Municipality in Banten Province 2008
147
149
152
xxxiii
List Of Tables 6.1.4.
6.1.5.
6.1.6.
6.1.7.
6.1.8.
6.1.9.
6.1.10.
6.1.11.
6.1.12.
6.2.
xxxiv
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Kayu Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Cassava by Regency/Municipality in Banten Province 2008
153
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Peanuts by Regency/Municipality in Banten Province 2008
154
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Kedelai Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Soybeans by Regency/Municipality in Banten Province 2008
155
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Jalar Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Sweet Potatoes by Regency/Municipality in Banten Province 2008
156
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Hijau Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Mungbeans by Regency/Municipality in Banten Province 2008
157
Luas Panen, Produksi dan Hasil per Ha Sayuran dan Buah-buahan Semusim di Provinsi Banten Harvested area, Production and Yield Rate of Season Vegetables and Fruit in Banten Province 2008
158
Luas Panen, Produksi dan Hasil per Ha Sayuran dan Buah-buahan Tahunan di Provinsi Banten Harvested area, Production and Yield Rate of Annual Vegetables and Fruit in Banten Province 2008
159
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Obatobatan di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Medicine by Regency/Municipality in Banten Province 2008
160
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Hias di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Decorated by Regency in Banten Province 2008
161
:
TANAMAN PERKEBUNAN ESTATE CROPS
6.2.1.
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Negara Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten Area and Production of National Large Estate by Types of Crops in Banten Province 2008
162
Banten In Figures 2009
Daftar Tabel 6.2.2.
6.2.3.
6.2.4.
6.2.5.
6.2.6.
6.2.7.
6.2.8.
6.2.9.
6.3.
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Swasta Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten Area and Production of Private Large Estate by Types of Crops in Banten Province 2008
163
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten Area and Production of Small Holders Private Plantation by Types of Crops in Banten Province 2008
164
Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Rubber by Ownership in Banten Province 2008
165
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Coconut by Ownership in Banten Province 2008
166
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Coffee by Ownership in Banten Province 2008
167
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Cacao by Ownership in Banten Province 2008
168
Luas Areal dan Produksi Tanaman Aren Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Sugar Palm by Ownership in Banten Province 2008
169
Luas Areal dan Produksi Tanaman Melinjo Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Melinjo by Ownership in Banten Province 2008
170
:
KEHUTANAN FORESTRY
6.3.1.
Luas Hutan Negara Menurut Fungsinya di Provinsi Banten National Forest Area by Function in Banten Province 2008
171
Luas Kawasan Hutan Negara Menurut Status Kenyataan dan KPH di Provinsi Banten National Forest Area by Reality Status and KPH in Banten Province 2008
172
6.3.2.
Banten Dalam Angka 2009
xxxv
List Of Tables 6.3.3.
6.4.
PETERNAKAN ANIMAL HUSBANDRY
6.4.1.
Populasi Ternak Menurut Jenis di Provinsi Banten Number of Livestocks by Kind in Banten Province 2008
174
6.4.2.
Populasi Ternak Unggas Menurut Kabupaten/Kota di Banten Population of Poultries by Regency/Municipality in Banten Province 2008
175
Jumlah Rumah Tangga Yang mengusahakan Ternak di Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ternak Number of Households Who Strive Livestock in Banten Province According to the Regency/Municipality and Type of Livestock 2008
176
Rata-Rata Produksi Telur Per Ekor Ternak Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Average Production Eggs Per Head of Cattle According to the Regency/Municipality in Banten Province 2008
178
6.4.4.
6.4.5.
6.4.6.
Persentase Ternak Yang Mati Menurut Jenis Ternak dan Penyebab Kematian dan Kabupaten/kota di Provinsi Banten The Percentage of The Dead Livestock by Type of Livestock and The Cause of Death and Regency / Municipality in Banten Province 2008 Persentase Luas Lahan Yang Dikuasai Rumah Tangga Usaha Peternakan di Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota dan Penggunaan Lahan Land Area Percentage of Households Who Mastered Business Husbandry in Banten Province According to the Regency/Municipality and Land Use
179
182
:
PERIKANAN FISHERY
6.5.1.
Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan dan Pemeliharaan di Provinsi Banten Fish Production by Type of Catching and Breeding Facilities in Banten Province 2008
183
Nilai Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan dan Pemeliharaan di Provinsi Banten Value of Fish Production by Type of Catching and Breeding Facilities in Banten Province 2008
186
6.5.2.
xxxvi
173
:
6.4.3.
6.5.
Produksi dan Nilai Produksi Kayu Jati dan Rimba di Provinsi Banten Production and Value of Jati an Rimba Woods in Banten Province 2000- 2008
Banten In Figures 2009
Daftar Tabel 6.5.3.
6.5.4.
6.5.5.
6.5.6.
Jumlah Unit Penangkapan Ikan Menurut Jenis di Provinsi Banten Number of Marine Fisheries Catching by Kind in Banten Province 2008
189
Jumlah Perahu/Kapal Penangkapan Ikan Menurut Jenis di Provinsi Banten Number of Fisheries Boat by Kind in Banten Province 2008
192
Luas Areal dan Jumlah Tempat Pemeliharaan Ikan di Provinsi Banten Area and Number of Fish Breeding Facilities in Banten Province 2008
193
Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Jenis Perikanan di Provinsi Banten Number of Fishery Household by Type of Fishery in Banten Province 2008
194
BAB VII.
:
INDUSTRI, ENERGI DAN AIR MINUM MANUFACTURING, ENERGY AND WATER SUPPLY
7.1.
:
INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING
7.1.1.
Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Menurut Golongan Industri di Provinsi Banten Number of Establishment and Person Engaged of Establishment by Industrial Group in Banten Province 2008
7.1.2.
7.1.3.
7.1.4.
7.2.
Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Golongan Industri di Provinsi Banten Number of Establishment and Persons Engaged by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Value Input, Output and Added of Manufacturngi by Regency /Municipality in Banten Province 2008 Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut golongan Industri di Provinsi Banten Value Input, Output and Added of Manufacturing by Industrial Group in Banten Province 2008
:
ENERGI DAN LISTRIK ENERGY AND ELECTRICITY
7.2.1.
Produksi Bahan Galian Pada Perusahaan/Perorangan Pemegang SIPD/SIPR/SIPGI/KP di Provinsi Banten Production of Quarrying Items on Companies Holding SIPD/SIPR/SIPGI/KP in Banten Province 2006
Banten Dalam Angka 2009
205
207
208
209
210
xxxvii
List Of Tables 7.2.2.
7.2.3.
7.2.4.
7.2.5.
7.2.6.
7.2.7.
7.2.8.
7.3.
211
Jumlah Surat Izin SIPD/SIPR/SIPGI/KP dan Luas Wilayah Penambangan per Jenis Bahan Galian di Provinsi Banten Number of SIPD/SIPR/SIPGI/KP and Area by Kind of Quarrying Items in Banten Province 2006
212
Jumlah SIPD/SIPR/SIPGI/KP dan Luas Wilayah Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Banten Number of SIPD/SIPR/SIPGI/KP and Area by Regency/ Municipality in Banten Province 2006
213
Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung dan Energi Listrik Terjual Menurut Jenis Tarif di Provinsi Banten Number of Customers, Connected Power and Sold Electrical Energy by Classification of Tariff in Banten Province 2008
214
Jumlah Transformator Distribusi Terpasang di Provinsi Banten Number of Distribution Transformator in Banten Province 2000-2008
215
Penyediaan, Penjualan dan Susut Energi Listrik di Provinsi Banten Stocked, Sold and Lost of Energy in Banten Province 2000-2008 Banyaknya Desa Berlistrik, Jumlah Langanan, dan Daya Tersambung di Provinsi Banten Number of Villages, Customer, and Conection Power in Banten Province 2000-2008
217
218
:
AIR MINUM DRINKING WATER
7.3.1.
Jumlah Perusahaan Air Minum, Kapasitas Produksi dan Produksi Air Minum Menurut Sumber Air Yang Dipakai di Provinsi Banten Number of Water supply Enterprises Production Capacity Water Production by Water Resources in Banten Provinsi 2006-2008
219
Jumlah Pekerja Teknis dan Administrasi Perusahaan Air Minum Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan di Provinsi Banten Number of Technical and Administration Worker Water Supply Enterprise by Educational Attainment in Banten Province 2006-2008
220
7.3.2.
xxxviii
Produksi Bahan Galian Golongan-C Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Production of Classification C Quarrying Items by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Banten In Figures 2009
Daftar Tabel 7.3.3.
BAB VIII.
Jumlah Pelanggan Air Minum yang Didistribusikan Menurut Jenis Konsumen di Provinsi Banten Number of Water Customer by type of Customer Group in Banten Province 2008
221
:
PERDAGANGAN TRADE
8.1.
Ekspor Melalui Pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Komoditi Export from Banten Province by Commodity 2008
229
Volume dan Nilai Ekspor Menurut Pelabuhan-pelabuhan Utama di Provinsi Banten Volume and Value of Export by Principal Ports in Banten Province 2008
231
Volume dan Nilai Impor Menurut Pelabuhan-pelabuhan Utama di Provinsi Banten Volume and Value of Import by Principal Ports in Banten Province 2008
232
Ekspor dan Impor Melaui Pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Bulan Export dan Import of Banten Province by Month 2008
233
Ekspor Melalui pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Negara Tujuan Export from Banten Province by Destination 2008
234
Impor Melalui Pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Negara Asal Import from BantenProvince by Source 2008
236
Jumlah Desa yang Mempunyai Pasar di Provinsi Banten 2008 Number of Villages Which Have Market in Banten Province 2008
239
8.2.
8.3.
8.4.
8..5.
8.6.
8.7.
BAB IX.
:
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI TRANSPORTATION AND COMMUNICATION
9.1.
:
TRANSPORTASI DARAT LAND TRANSPORTATION
9.1.1.
Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintah Yang Berwenang, Jenis Permukaan, Kondisi Jalan dan Kelas Jalan di Provinsi Banten Length of Type of Surface, Condition and Category of Road by Level of Government in Banten Province 2008
249
Data Ruas Jalan Nasional dan Provinsi di Provinsi Banten Data of National and Province Authority Road in Banten Province 2008
250
9.1.2.
Banten Dalam Angka 2009
xxxix
List Of Tables 9.1.3.
Daftar Penetapan Kelas Jalan di Wilayah Provinsi Banten List of Road Classification in Banten Province 2008
258
9.1.4.
Jumlah Kendaraan Bermotor Obyek Pajak di Provinsi Banten Number of Tax Object Vehicles in Banten Province 2008
264
Banyaknya Surat Ijin Mengemudi Yang Dikeluarkan oleh Kepolisian Wilayah Banten Number of Driving License was Produced by Police of Banten Region 2008
265
Banyaknya Penerbitan STNK oleh Kepolisian Daerah Banten Number of Vehicle Registered Number (URN) Issued by Police Banten Region 2008
266
9.1.5.
9.1.6.
9.1.7.
9.1.8
9.1.9.
9.1.10.
9.1.11
9.2.
267
268
Jumlah Penumpang PT. KAI Daop I Jakarta di Provinsi Banten Number of Train Passangers of PT. KAI Daop I Jakarta in Banten Province 2008
269
Lalu Lintas Penumpang Kereta Api di Wilayah Usaha Barat Traffics of Train Passengers at West Exploitation 2008
271
Lalu Lintas Angkutan Barang Kereta Api di Wilayah Usaha Barat Non DKI Traffics of Train Cargoes at West Exploitation Non DKI 2008
272
:
TRANSPORTASI UDARA AIR TRANSPORTATION
9.2.1.
Banyaknya Penerbangan, Penumpang Domestik dan Barang di Banten Number of Domestic Flights and Passangers at SoekarnoHatta Airport 2008
273
Banyaknya Penerbangan dan Penumpang Internasional di Bandara Soekarno –Hatta Number of International Flights and Passangers at Soekarno-Hatta Airport 2008
274
9.2.2.
xl
Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah Korban di Wilayah Kepolisian Banten Number of Accidents and Victims in Police of Banten Region 2008 Perkiraan Kerugian Materi Pada Kecelakaan Lalu Lintas di Wilayah Kepolisian Banten Material Lost Estimation of Accident in Police of Banten Region 2004-2008
Banten In Figures 2009
Daftar Tabel 9.2.3.
9.2.4.
9.3.
9.4.
Banyaknya Barang dan Pos Paket Domestik Yang Datang dan Berangkat di Bandara Soekarno-Hatta Number of Arrival and Departure Domestic Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport 2008
275
Banyaknya Barang dan Pos Paket Internasional Yang Datang dan Berangkat di Bandara Soekarno-Hatta Number of Arrival and Departure International Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport 2008
276
:
TRANSPORTASI LAUT SEA TRANSPORTATION
9.3.1.
Data Angkutan Penyebrangan di Provinsi Banten Data of Merak –Bakaheuni Sea Crossing in Banten Province 2004-2008
277
9.3.2.
Data Operasional Pelabuhan di Provinsi Banten Operational Data of Port in Banten Province 2008
279
:
KOMUNIKASI COMMUNICATION Perkembangan Kapasitas Sentral dan Pos Telepon Menurut Sambungan Trend of Central Capacity and Circuit Phone by Connection 2003-2008
9.4.1
9.4.2
9.4.3
9.4.4.
280
Jumlah Sambungan Telepon Menurut Kabupaten/Kota Number of TeleponConnection by Regency /Municipality 2005-2008
281
Jumlah Sambungan Telepon Menurut Kabupaten/Kota Number of Telepon Connection by Regency/ Municipality 2008
282
Banyaknya Surat Yang Dikirim dan Diterima PT. Pos Indonesia Menurut Jenis Surat Number of Mail R eceived and Sent by Kind 2008
283
BAB X
:
HOTEL, RESTORAN DAN PARIWISATA HOTEL, RESTAURANT and TOURISM
10.1.
:
HOTEL HOTEL
10.1.1.
Banyaknya Hotel, Kamar dan Tempat Tidur Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Hotels Rooms, and Beds of Hotel by Regency/Municipality in Banten Province 2008
291
Banyaknya Hotel Berbintang dan Tidak Berbintang Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Classified and Non Classified Hotel by Regency/Municipality in Banten Province 2008
292
10.1.2.
Banten Dalam Angka 2009
xli
List Of Tables 10.1.3.
10.1.4.
10.2.
Banyaknya Tamu Nusantara dan Tamu Mancanegara Pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Domestic Guest and Foreign Guest of Hotel by Regency/Municipality in Banten Province 2008
294
PARIWISATA TOURISM
10.2.1.
Jumlah Obyek Wisata Menurut Lokasi di Provinsi Banten Number of Tourism Object by Location in Banten Province 2008
295
Jumlah Museum, Situs Purbakala dan Bangunan Bersejarah di Provinsi Banten Number of Museum, Old Site and History Building in Banten Province 2008
296
10.2.3
10.2.4.
Jumlah Pengunjung dan Nilai Penjualan Karcis Tempat Rekreasi/Taman Hiburan di Provinsi Banten Number of Visitors and Receipts of Recreation Resorts in Banten Province 2008 Jumlah Unit Wisata,Pengunjung, dan Penjualan Karcis Menurut Kabupaten/Kota dan Obyek Wisata di Provinsi Banten Number of Tourism Unit, Visitors and Receipts by Regency/Municipality and Tourism Object in Banten Province 2008
:
RESTORAN RESTAURANT
10.3.1
Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Provinsi Banten Number of Restaurant in Banten Province 2008
BAB XI.
:
KEUANGAN DAN HARGA-HARGA FINANCE AND PRICES
11.1.
:
INVESTASI INVESTMENT
11.1.1.
Rekapitulasi Realisasi Investasi PMA Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Realization of Foreign Capital Invesment (PMA) by Regency/Municipality in Banten Province 2008
xlii
293
:
10.2.2
10.3.
Banyaknya Tenaga Kerja Kejuruan dan Non Kejuruan Hotel/ Pariwisata Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Hotel/Tourism Educational Workers and Non of Hotel by Regency/Municipality in Banten Province 2008
297
298
299
311
Banten In Figures 2009
Daftar Tabel 11.1.2.
11.1.3.
11.1.4.
11.1.5.
11.1.6
11.1.7.
11.1.8.
11.1.9.
11.2.
Rekapitulasi Realisasi Investasi PMDN Menurut Kabupaten / Kota di Provinsi Banten Realization of Domestic Capital Invesment (PMDN) by Regency/Municipality in Banten Province 2008
312
Jumlah Proyek dan Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Asal Negara di Provinsi Banten Number and Value of Capital Foreign Investment Planned by Cauntry of Origin in Banten Province 2008
313
Jumlah dan Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Sektor Usaha di Provinsi Banten Number and Value of Capital Foreign Invesment Planed by Business Sector in Banten Province 2008
314
Jumlah Proyek dan Nilai Persetujuan Rencana Perluasan Investasi PMDN Menurut Sektor Usaha di Provinsi Banten Nimber and Value of Approval Domestic Capital Invesment Expansion by Business Sector in Banten Province 2008
317
Jumlah Proyek dan Nilai Persetujuan Rencana Investasi PMDN Menurut Sektor Usaha di Provinsi Banten Number and Value of Approval Domestic Capital Invesment by Business Sector in Banten Province 2008
319
Rekapitulasi dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Provinsi Banten Recapitulation and Realization of Revenues and Expenditures Government Budget of Banten Province (Juta/Million Rp)2005-2008
320
Ringkasan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Banten Realization Summary Revenues and Expenditures Government Budget of Banten Province (Rupiah/Rupiahs) 2008
321
Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Pemerintah Provinsi Banten Budgeted and Realization of Government Expenditures of Banten Province (Rupiah/Rupiahs) 2008
322
:
PENERIMAAN PAJAK DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TAX AND ACTUAL REVENUE
11.2.1.
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Menurut Sektor dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Actual Revenue of Land and Housing Tax by Sector and Regency/Municipality in Banten Province 2008
Banten Dalam Angka 2009
323
xliii
List Of Tables 11.2.2.
11.2.3.
11.2.4.
11.3.
Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tingkat I Banten Menurut Komponen Penerimaan Actual Revenues of Banten First Level Local Government by Kind of Revenue 2008
325
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari Sektor Penggalian (Bahan Galian Golongan-C &Retribusi Lainnya) 2006 Actual Revenue of Quarrying Sector (Class-C and Other Retributions) 2006
326
BANK BANK
11.3.1.
Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status di Provinsi Banten Number of Commercial Banks by Status in Banten Province 2008
11.3.3.
Posisi Simpanan Masyarakat Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum dan BPR Menurut Daerah Tingkat II berdasarkan Lokasi Kantor Penghimpun Dana di Provinsi Banten (juta Rp) Outstanding of Private Deposit in Rupiah And Foreign Curency Of Commercial And Rural Banks By Regions Bas e dOnBa nk ’ sOf f i c eFun dsLo c a t i onI nPr o v i nc eOf Banten (Million Rp) 2008 Posisi Kredit Rupiah Dan Valuta Asing Bank Umum Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Penggunaan Dan Sektor Ekonomi Berdasarkan Lokasi Proyek Di Banten Comme r c i al sBan k ’ sOu t s t a nd i ngCr e di t si nRu p i a ha nd Foreign Exchange by RegionsType of Currency and Economics Sectors Based on Projects Location in Banten 2008
327
328
336
:
HARGA-HARGA PRICES
11.4.1.
Laju Inflasi 66 Kota di Indonesia Inflation Rate at 66 Cities in Indonesia 2004-2006
350
11.4.2.
Indeks Harga Konsumen Kota Serang Menurut Bulan Consumer Price Index of Serang Municipality by Month 2008
353
Indeks Harga Konsumen Kota Tangerang Menurut Bulan Consumer Price Index of Tangerang Municipality by Month 2008
355
11.4.3
xliv
324
:
11.3.2.
11.4.
Reaalisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Menurut Kantor Pelayanan Pajak Actual Revenue of Income Tax by Office of Tax Service 2008
Banten In Figures 2009
Daftar Tabel 11.4.4.
Indeks Harga Konsumen Kota Cilegon Menurut Bulan Consumer Price Index of Cilegon Municipality by Month 2008
357
11.4.5.
Indeks Harga Konsumen Banten Menurut Bulan Consumer Price Index of Banten by Month 2008
359
11.4.6.
Inflasi Kota Serang Menurut Bulan Inflation Rate of Serang Municipality by Month 2008
361
11.4.7.
Inflasi Kota Tangerang Menurut Bulan Inflation Rate of Tangerang Municipality by Month 2008
363
11.4.8.
Inflasi Kota Cilegon Menurut Bulan Inflation Rate of Cilegon Municipality by Month 2008
365
11.4.9.
Inflasi Banten Menurut Bulan Inflation Rate of Banten by Month 2008
367
11.4.10 ..
Perkembangan Harga Gabah Menurut Bulan di Banten Trend of unhulled Paddy and Rice Price by Month in Banten 2008
369
:
KOPERASI COOPERATION
11.5.1.
Kinerja Koperasi Menurut Indikator Produksi Performance of cooperation Activity by Indicator of Production 2007-2008
370
Jumlah SIUP yang diberikan Menurut Golongan Usaha dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Trade Business Permits Issued by Scale of Establisment and Municipality in Banten Province 2008
371
11.5.3
Rekapitulasi Laporan Penerbitan TDP Report Recapitulation Of TDP Publication 2008
372
BAB XII.
:
PENGELUARAN DAN KONSUMSI EXPENDITURE AND CONSUMPTION
12.1.
:
PENGELUARAN PENDUDUK POPULATION EXPENDITURE
12.1.1.
Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan di Provinsi Banten Population by Regency/Municipality and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten Province 2008
381
Rata-rata Pengeluaran Perkapita Menurut Jenis Pengeluaran Sebulan dan Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan di Provinsi Banten Average of Per Capita Monthly Expenditure by Kind of Expenditure and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten Province 2008
383
11.5.
11.5.2.
12.1.2.
Banten Dalam Angka 2009
xlv
List Of Tables 12.2.
:
KETERSEDIAAN PANGAN FOOD AVAILABILITY
12.2.1
Perkembangan Persediaan Pangan di Banten Rice Stock in Banten 2008
385
12.2.2.
Laporan Realisasi Pengadaan Gabah Dolog Wilayah I Provinsi Banten Stock Realization Report of Rice by Dolog Banten Province 2008
386
Laporan Realisasi Pengadaan Beras Dolog Wilayah I Propvinsi Banten Stock Realization Report of Rice by Dolog Banten Province 2008
387
12.2.3.
12.3
BAB XIII.
:
LAINNYA OTHERS
12.3.1.
Gini Ratio menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Gini Ratio by Regency/Municipality in Banten Province 2008
:
PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME
13.1.1.
PDRB Propinsi Banten ADH Berlaku Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Market Price by Industrial Origin 2005-2008
397
PDRB Propinsi Banten ADH Konstan 2000 Menurut lapangan Usaha Gross Regional Domestic Product of Banten Constant Price2000 by Industrial Origin 2005-2008
398
Laju Pertumbuhan PDRB Propinsi Banten ADHK 2000 Menurut Lapangan Usaha Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Banten at Constant Price2000 by Industrial Origin 2005-2008
399
Distribusi Persentase PDRB Propinsi Banten ADHB Menurut Lapangan Usaha Percentage distribution of Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Price by Industrial Origin 2005-2008
400
Angka Agregatif PDRB, Penduduk Pertengahan Tahun dan PDRB Perkapita Banten Agregate Figures of GRDP, Population at Mid Year and GRDP Per Capita in Banten 2005-2008
401
13.1.2.
13.1.3.
13.1.4.
13.1.5.
xlvi
388
Banten In Figures 2009
Daftar Tabel 13.2.1
13.2.2
Banten Dalam Angka 2009
PDRB Propinsi Banten ADH Berlaku Menurut Jenis Pengeluaran Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Market Price by Expenditure 2005-2005
403
PDRB Propinsi Banten ADH Konstan 2000 Menurut Jenis Pengeluaran Gross Regional Domestic Product of Banten Constant Price 2000 by Expenditure 2005-2008
404
xlvii
List Of Tables
xlviii
Banten In Figures 2009
Penjelasan Umum / Explanatory Notes
PENJELASAN UMUM EXPLANATORY NOTES
Tanda-tanda yang digunakan dalam publikasi ini adalah sebagai berikut: Symbols which are used in this publication, are as follows:
Data belum tersedia Data not yet available
……………………
: …
Data tidak tersedia Data not available
……………………
: -
Data dapat diabaikan Data negligible
……………………
: 0
Tanda desimal Decimal point
……………………
: ,
Angka sementara Final
……………………
: *)
Angka sangat sementara Preliminary
……………………
: **)
Angka diperbaiki Revised figures
……………………
: r)
Angka perkiraan Estimated figures
……………………
: e)
Banten Dalam Angka 2009
xlix
l
Sejarah Singkat
SEJARAH SINGKAT BANTEN
Banten sebagai nama suatu wilayah sudah dikenal dan diperkenalkan sejak abad ke 14. Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal dan dikunjungi pedagang dari berbagai wilayah hingga orang Eropa yang kemudian menjajah bangsa ini.
Pada tahun 1330 orang sudah
mengenal sebuah negara yang saat itu disebut Panten, yang kemudian wilayah ini dikuasai oleh Majapahit di bawah Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk.
Pada masa-masa itu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak
merupakan dua kekuatan terbesar di Nusantara.
Tahun 1524 –1525 para
pedagang Islam berdatangan ke Banten dan saat itulah dimulai penyebaran agama Isalm di Banten. Sekitar dua abad kemudian berdiri Kadipaten Banten di Surasowan pada 8 Oktober 1526. Pada tahun 1552 –1570 Maulana Hasanudin Panembahan Surosowan menjadi Sultan Banten pertama. Sejak itu dimulailah pemerintahan kesultanan di Banten yang diakhiri oleh Sultan Muhammad Ra f i ’ u ddi n( 1813–1820) merupakan sultan ke dua puluh setelah sultan dan rakyat masa sebelumnya berperang melawan penjajah.
Namun demikian
perjuangan rakyat Banten terus berlanjut hingga detik terakhir kaki penjajah berada di bumi Banten. Setelah memasuki masa kemerdekaan muncul keinginan rakyat Banten untuk membentuk sebuah provinsi. Niatan tersebut pertama kali mencuat di tahun 1953 yang kemudian pada 1963 terbentuk Panitia Provinsi Banten di Pendopo Kabupaten Serang. Dalam pertemuan antara Panitia Provinsi Banten dengan DPR-GR sepakat untuk memperjuangkan terbentuknya Provinsi Banten. Pada tanggal 25 Oktober 1970 Sidang Pleno Musyawarah Besar Banten mengesahkan Presidium Panitia Pusat Provinsi Banten.
Namun ternyata
perjuangan untuk membentuk Provinsi Banten dan terpisah dari Jawa Barat
Banten Dalam Angka 2009
li
Brief History
tidaklah mudah dan cepat. Selama masa Orde Baru kenginan tersebut belum bisa direalisir. Pada Orde Reformasi perjuangan masyarakat Banten semakin gigih karena mulai terasa semilirnya angin demokrasi dan isu tentang otonomi daerah. Pada 18 Juli 1999 diadakan Deklarasi Rakyat Banten di Alun-alun Serang yang kemudian Badan Pekerja Komite Panitia Provinsi Banten menyusun Pedoman Dasar serta Rencana Kerja dan Rekomendasi Komite Pembentukan Provinsi Banten (PPB). Sejak itu mulai terbentuk Sub-sub Komite PPB di berbagai wilayah di Banten untuk memperkokoh dukungan terbentuknya Provinsi Banten. Setelah melalui perjuangan panjang dan melelahkan akhirnya pada 4 Oktober 2000 Rapat Paripurna DPR-RI mengesahkan RUU Provinsi Banten menjadi Undang-Undang No. 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten.
Kemudian pada tanggal 17 Oktober 2000 Presiden Abdurrahman
Wahid mengesahkan UU No. 23 Tahun 2000 tentang PPB. Sebulan setelah itu pada 18 Nopember 2000 dilakukan peresmian Provinsi Banten dan pelantikan Pejabat Gubernur H. Hakamudin Djamal untuk menjalankan pemerintah provinsi sementara waktu sebelum terpilihnya Gubernur Banten definitif. Pada tahun 2002 DPRD Banten memilih Dr. Ir. H. Djoko Munandar, MEng dan Hj. Atut Chosiyah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pertama.
Sumber: Buku Sekapur Sirih Perjalanan Panjang dan Kronologis Terbentuknya Propinsi Banten 1953 –2000 oleh Drs. E. Iwa Tuskana Supandri.
lii
Banten In Figures 2009
Sejarah Singkat
Brief History of Banten Province Banten is the name of the area has been know since 14 century. In the beginning Banten is a port which the ships and trader are coming from any country, and finally Euro people control this area. In 1330 people have known a country which as Panten, and then this area controlled by Kingdom of Majapahit with Gajah Mada and Hayam Wuruk as a leader. At that time, Kingdom of Majapahit and Kingdom of Demak are two of Kingdom has power in Nusantara (Indonesia). In 1524 –1525 Moslem traders came to Bnaten and that time; begin of Islam religious growth in Banten. In about two century later, regency (Kadipaten) of Banten has been build at Surasowan in October 8, 1526. In 1552 -1570 Maulana Hasanudin Princes (Panembahan) of Surasowan become the first leader (Sultan) of Baneten. At that time the government of Sultan has begun which finally Sultan Muhammad Raf i ’ u dd i n( 1813–1820) is the 20th Sultan with all the people of Banten attack for the illegal government. But war of Banten forever until the illegal government goes out from Banten. Since the freedom of Indonesia, people of Banten want to build a Banten province. That hoping had existed since 1953 and in 1963 made committee of Banten Province at Serang regency. In the meeting between Committee of Banten Province with legislative (DPR-GR) agree to make a frame of Banten province. In October 25, 1970 the great meeting of Banten has declared the Presidium of Committee of Banten Province. But not convenient to build the province which unravel of West Java. In era Orde Baru struggle of Banten Province can not release yet. In reformation order (Orde Reformasi), struggle of Banten people is very obstinate because free democracy and regency autonomy (self-government) has issue by central government. In July 18, 1999 there was declaration of Banten people in Serang, later official of Committee of Banten Province (Badan Pekerja Komite Panitia Provinsi Banten) arrange the basic guide and job
Banten Dalam Angka 2009
liii
Brief History
planning recommended Committee of Institution of Banten Province (Komite Pembentukan Provinsi Banten /PBB). Since that, conformed subs of commission PBB in some regency in Banten to fasted conformation of Banten Province. After through martial aborious ultimately at October 4, 2000 tight at great meeting of legislative (Rapat Paripurna DPR-RI) affirm draft of law (RUU) of Banten Province become act the law No. 23 Year 2000 about Institution of Banten Province. Posterior at October 17, 2000 President Abdurrahman Wahid affirms the law No. 23 Year 2000 about PBB. One month after that at November 18, 2000 there was agreement of Banten Province, and functionary governor H. Hakamudin Djamal to implement officer transitory province before definitive governor electing. In 2002 Local legislative (DPRD) of Banten elected Dr. Ir. H. Djoko Munandar, M.Eng as Governor, and Hj. Atut Chosiyah as Vice Governor.
Source: Drs. E. Iwa Tuskana Supandri, Sekapur Sirih Perjalanan Panjang dan Kronologis Terbetuknya Propinsi Banten 1953 - 2000. .
liv
Banten In Figures 2009
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Mengingat :
Banten Dalam Angka 2009
bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945; b.
bahwa dengan memperhatikan pentingnya peranan statistik tersebut, diperlukan langkah-langkah untuk mengatur penyelenggaraan statistik nasional terpadu dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien;
c.
bahwa Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik pada saat ini tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan nasional;
d.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c di atas, dipandang perlu membentuk Undang-undang tentang Statistik yang baru;
Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;
lv
Law of Number 16 of 1997 Statistics
Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG STATISTIK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1.
Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam penyelenggaraan statistik.
2.
Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi.
3.
Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaraan statistik.
4.
Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan penyebarluasan data, upaya pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang mengarah pada berkembangnya Sistem Statistik Nasional.
5.
Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yamng bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala nasional, makro, dan penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab Badan.
6.
Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.
7.
Statistik khusus adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya
lvi
Banten In Figures 2009
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya. 8.
Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.
9.
Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.
10. Kompilasi produk administrasi adalah cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan atau masyarakat. 11. Badan adalah Badan Pusat Statistik. 12. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik yang berupa instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, benda maupun objek lainnya. 13. Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi. 14. Sinopsis adalah suatu ikhtisar penyelenggaraan statistik. 15. Penyelenggara kegiatan statistik adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya. 16. Petugas statistik adalah orang yang diberi tugas oleh penyelenggara kegiatan statistik untuk melaksanakan pengumpulan data, baik melalui wawancara, pengukuran, maupun cara lain terhadap objek kegiatan statistik. 17. Responden adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, dan atau unsur masyarakat lainnya yang ditentukan sebagai objek kegiatan statistik.
Banten Dalam Angka 2009
lvii
Law of Number 16 of 1997 Statistics
BAB II ASAS, ARAH, DAN TUJUAN Pasal 2 Selain berlandaskan asas-asas pembangunan nasional, undang-undang ini juga berasaskan : a.
keterpaduan;
b.
keakuratan; dan
c.
kemutakhiran.
Pasal 3 Kegiatan statistik diarahkan untuk : a.
mendukung pembangunan nasional;
b.
mengembangkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien;
c.
meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan
d.
Mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 4
Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien guna mendukung pembangunan nasional.
lviii
Banten In Figures 2009
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
BAB III JENIS STATISTIK DAN CARA PENGUMPULAN DATA Bagian Pertama Jenis Statistik Pasal 5 Berdasarkan tujuan pemafaatannya, jenis statistik terdiri atas: a.
statistik dasar;
b.
statistik sektoral; dan
c.
statistik khusus.
Pasal 6 (1)
Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatanya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2)
Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan statistik khusus dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi Undang-undang. Bagian Kedua Cara Pengumpulan Data Pasal 7
Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara: a.
sensus;
b.
survei;
c.
kompilasi produk administrasi; dan
d.
cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Banten Dalam Angka 2009
lix
Law of Number 16 of 1997 Statistics
Pasal 8 (1)
(2)
Sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan, yang meliputi: a.
sensus penduduk;
b.
sensus pertanian; dan
c.
sensus ekonomi.
Penetapan tahun penyelenggaraan dan perubahan jenis sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 9 (1)
Survei sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b diselenggarakan secara berkala dan sewaktu-waktu untuk memperoleh data yang rinci.
(2)
Survei antarsensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis untuk menjembatani 2 (dua) sensus tersebut. Pasal 10
(1)
Kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.
(2)
Hasil kompilasi produk administrasi milik instansi pemerintah terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3)
Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undangundang.
lx
Banten In Figures 2009
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
BAB IV PENYELENGGARAAN STATISTIK Bagian Pertama Statistik Dasar Pasal 11 (1)
Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan.
(2)
Dalam menyelenggarakan statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Badan memperoleh data dengan cara: a. sensus; b. survei; c. kompilasi produk administrasi; dan d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bagian Kedua Statistik Sektoral Pasal 12
(1)
Statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup tugas dan fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan.
(2)
Dalam menyelenggarakan statistik memperoleh data dengan cara:
sektoral,
instansi
pemerintah
a. survei; b.
kompilasi produk administrasi; dan
c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Banten Dalam Angka 2009
lxi
Law of Number 16 of 1997 Statistics
(3)
Statistik sektoral harus diselenggarakan bersama dengan Badan apabila statistik tersebut hanya dapat diperoleh dengan cara sensus dan dengan jangkauan populasi berskala nasional.
(4)
Hasil statistik sektoral yang diselenggarakan sendiri oleh instansi pemerintah wajib diserahkan kepada Badan. Bagian Ketiga Statistik Khusus Pasal 13
(1)
Statistik khusus diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga, organisasi, perorangan maupun unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan Badan.
(2)
Dalam menyelenggarakan statistik khusus sebagaimana dimaksusd dalam ayat (1), masyarakat memperoleh data dengan cara: a. survei; b. kompilasi produk administrasi; dan c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 14
(1)
Dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional, masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan sinopsis kegiatan statistik yang telah selesai diselenggarakannya kepada Badan.
(2)
Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat: a. judul; b.
wilayah kegiatan statistik;
c. objek populasi; d.
jumlah responden;
e. waktu pelaksanaan; lxii
Banten In Figures 2009
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
f.
metode statistik;
g.
nama dan alamat penyelenggara; dan
h.
abstrak.
(3)
Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi data, atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik.
(4)
Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak berlaku bagi statistik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan intern.
BAB V PENGUMUMAN DAN PENYEBARLUASAN Pasal 15 (1) (2)
Badan berwenang mengumumkan hasil statistik diselenggarakannya. Pengumuman hasil statistik dimuat dalam Berita Resmi Statistik.
yang
Pasal 16 Badan menyebarluaskan hasil statistik yang diselenggarakannya.
BAB VI KOORDINASI DAN KERJA SAMA Pasal 17 (1)
Koordinasi dan kerja sama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh Badan dengan instansi pemerintah dan masyarakat, di tingkat pusat dan daerah.
(2)
Dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional, Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan
Banten Dalam Angka 2009
lxiii
Law of Number 16 of 1997 Statistics
masyarakat untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran. (3)
Koordinasi dan kerja sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan atas dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(4)
Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerja sama penyelenggaraan statistik antara Badan, instansi pemerintah, dan masyarakat diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden. Pasal 18
(1)
Kerja sama penyelenggaraan statistik dapat juga dilakukan oleh Badan, instansi pemerintah, dan atau masyarakat dengan lembaga internasional, negara asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2)
Kerja sama penyelenggaraan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan, instansi pemerintah, atau masyarakat Indonesia. BAB VII HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Pertama Penyelenggara Kegiatan Statistik Pasal 19
Penyelenggara kegiatan statistik berhak memperoleh keterangan dari responden mengenai karakterisrik setiap unit populasi yang menjadi objek. Pasal 20 Penyelenggara kegiatan statistik wajib memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh manfaat dari statistik yang tersedia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 21 Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden. lxiv
Banten In Figures 2009
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
Bagian Kedua Petugas Statistik Pasal 22 Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditentukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan. Pasal 23 Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik sebagaimana adanya. Pasal 24 Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 berlaku juga bagi petugas statistik. Pasal 25 Setiap petugas statistik harus memperlihatkan surat tugas dan atau tanda pengenal, serta wajib memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat setempat, tata krama, dan ketertiban umum.
Bagian Ketiga Responden Pasal 26 (1)
Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan.
(2)
Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25.
Banten Dalam Angka 2009
lxv
Law of Number 16 of 1997 Statistics
Pasal 27 Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelengaraan statistik dasar oleh Badan.
BAB VIII KELEMBAGAAN Pasal 28 (1)
Pemerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
(2)
Badan mempunyai perwakilan wilayah di Daerah yang merupakan instansi vertikal.
(3)
Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Badan, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden.
Pasal 29 (1)
Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan di bidang statistik kepada Badan.
(2)
Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat nonstruktural dan independen, yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat. Pasal 30
(1)
Instansi pemerintah dapat membentuk satuan organisasi di lingkungannya untuk melaksanakan statistik sektoral.
(2)
Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh instansi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
lxvi
Banten In Figures 2009
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
(3)
Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi dengan Badan untuk menerapkan penggunaan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional.
BAB IX PEMBINAAN Pasal 31 Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat melakukan pembinaan terhadap penyelenggara kegiatan statistik dan masyarakat, agar lebih meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik, mengembangkan Sistem Statistik Nasional, dan mendukung pembangunan Nasional. Pasal 32 Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Badan melakukan upaya-upaya sebagai berikut: a.
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik;
b.
mengembangkan statistik sebagai ilmu;
c.
meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik;
d.
mewujudkan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerja sama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya;
e.
mengembangkan sistem informasi statistik;
f. g.
meningkatkan penyebarluasan informasi statistik; meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional; dan
h.
meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik.
Banten Dalam Angka 2009
lxvii
Law of Number 16 of 1997 Statistics
Pasal 33 Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 34 Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf a, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Pasal 35 Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
Pasal 36 (1)
Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
(2)
Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 37 Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) lxviii
Banten In Figures 2009
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah). Pasal 38 Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah). Pasal 39 Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan statistik yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan statistik dasar dan atau statistik sektoral, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Pasal 40 (1) (2)
Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Pasal 36 ayat (2), Pasal 37, Pasal 38, dan Pasal 39 adalah kejahatan. Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36 ayat (1) adalah pelanggaran.
BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 41 Semua peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan Undang-undang ini.
Banten Dalam Angka 2009
lxix
Law of Number 16 of 1997 Statistics
BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 42 Pada saat mulai berlakunya Undang-undang ini, maka Undang-undang Nomor 6 tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tidak berlaku. Pasal 43 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta Pada tanggal 19 Mei 1997 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (Ttd) SOEHARTO
lxx
Banten In Figures 2009
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 19 Mei 1997 MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Ttd) MOERDIONO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1997 NOMOR 39 Salinan sesuai dengan aslinya
Salinan sesuai dengan salinan aslinya
SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA Kepala Biro Hukum dan Perundang-undangan
BIRO PUSAT STATISTIK Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi
(Ttd)
(Ttd)
Lambock V. Nahattands
Pietojo, MSA
Banten Dalam Angka 2009
lxxi
Law of Number 16 of 1997 Statistics
lxxii
Banten In Figures 2009
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
LAW OF REPUBLIC OF INDONESIA NUMBER 16 OF 1997 ON STATISTICS WITH THE MERCY AND COMPASSION OF THE ONE ONLY GOD THE PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
Considering :
In View of :
a.
That a statistics are important of planning, Implementation, Monitoring and evaluation of various activities is every aspect of the community, nation, state in the context of national development , as the implementation of Panacea, which aims to promote public Welfare in an effort to achieve the national goals as stated in the preambule to the constitution of 1945;
b.
That in the above mentioned importance of statistics mean, that steps must be taken to regulate integrated national statistics in the effort to create a reliable, effective, and efficient National statistics System;
c.
That in the law number 6 of 1960 on Censuses and Law Number 7 of 1960 on Statistics are no longer appropriate in light of subsequent developments, community demands, and the requirement of national development;
d.
That in light of letter a, b, and c above, a new Law on Statistics is demand necessary;
Article 5 Section (1) and Article 20 section (1) of the Constitution of 1945.
With the Approval of: THE PEOPLE REPRESENTATIVE COUNCIL OF THE INDONESIA DECREES: To Stipulate : THE LAW ON STATISTICS
Banten Dalam Angka 2009
lxxiii
Law of Number 16 of 1997 Statistics CHAPTER I GENERAL PROVISIONS Article 1 In this law : 1.
Statistics are the obtained by collection
2.
preparation, presentation and analysis, and is system which regulates the connection between elements of statistics collection.
3.
Data are information in the form of numbers which concern the special characteristics of population.
4.
The National Statistics System is an institution consisting of parts which are interlinked in an order manner to form a totality in statistical collections.
5.
Statistic activities are measures directed towards providing and disseminating data, advancing the science of statistics, and eventually developing a national statistics system.
6.
Basic statistics are statistics utilized for a broad range of (Both government and community) Purpose, which have cross-sectoral characteristics, are on a nation and macro scale, and will be the responsibility of the agency.
7.
Sectoral statistics are statistics utilized to satisfy the need of particular institution in on effort to perform the duties of the administration and to further development, the primary duty of the institution in question.
8.
Special statistics are statistics utilized to fulfill The specific need of business, education, socioculture, and community interest, undertaken by non government institution, organizations, individuals, and/or other parts of the community.
9.
A census is a data collected by enumerating a census of all population units in the entire territory of the republic of the Indonesia to determine the characteristic of population at a given time.
10. A survey is data collection method whereby a simple census is taken in other estimate the characteristics of a population at a given time. 11. The compilation of administrative products is collecting, preparing, presenting and analyzing data from administrative records available from the government and/or community. 12. The agency is the BPS –Statistics Indonesia. 13. Population is the unit or object of statistical activities, and includes government institutions, non government institutions, organization, individuals, items, and so on. 14. A sample is a unit of the population used to estimate the characteristics of population. 15. A synopsis is an outline of a statistical collection. 16. A conductor of statistical activities may be a government institutions, a non government institution, an organization, an individual, or another part of the community.
lxxiv
Banten In Figures 2009
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik 17. An enumerator is an individual assigned by the conductor of statistical activities to collect data by interviewing, measuring (or using some other method on) the object of statistical activity.
18. A respondents a government institution, a non government institution, an organization, an individual, or another part of the community which has been selected as the object of statistical activity.
CHAPTER II. PRINCIPLES, DIRECTION, AND AIMS Article 2 In addition to the basic principles of national development, this law based on : a.
Integrity;
b.
Accuracy; and
c.
Currency. Article 3
Statistical activities should : a.
support national development;
b.
develop a reliable, effective, and efficient national statistics system;
c.
increase public awareness of the significance and function of statistics; and
d.
support development of science and technology. Article 4
Statistical activities aim to provide complete, accurate, and current statistical data in order to create a reliable, effective, and efficient national statistic system to support national development.
CHAPTER III. TYPE OF STTISTICS AND METHOD OF DATA COLLECTION Part one Types of statistics Article 5 Based on the purpose for which they are used, statistics are classified the following types:
Banten Dalam Angka 2009
lxxv
Law of Number 16 of 1997 Statistics a.
basic statistics;
b.
sectoral statistics; and
c.
special statistics. Article 6
(1)
Basic statistics and sectoral statistics are available for public utilization unless it is specified otherwise in prevailing legislation.
(2)
Every individual has equal opportunity to access and make use of special statistics but must maintain regard for the legally protected right of a person or an institution.
Part two Data Collection Methods Article 7 Statistics are collected by : a.
census;
b.
survey;
c.
the compilation of administrative products; and
d.
other methods in keeping with developments in science and technology. Article 8
(1)
(2)
Censuses as referred to in article 7 letter a, will be conducted at least once every ten years by the agency, and will consist of : a.
a population census;
b.
an agricultural census; and
c.
an economic census.
Changes to the Census and when it is to be conducted as referred to in section further regulated in a government regulation.
(1)will be
Article 9 (1)
Surveys is referred to in article 7 letter b, will be conducted periodically or at any time in order to obtain detailed data.
(2)
Intercencal surveys will be carried out between censuses in order to bridge them.
lxxvi
Banten In Figures 2009
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
Article 10 (1)
Compilation of administrative product referred to in article 7 letter c, will be collected by utilizing various documents from administrative records.
(2)
Compilation of administrative products will be owned by government institution but will be available for public utilization unless prevailing legislation specifies otherwise.
(3)
Every individual will have an equal Opportunity to access the compilation of administrative product owned by a non government institution, an organization, an individual, or another part of the community but must maintain regard for the legally protected right of an individual or an institution.
CHAPTER IV. STSTISTICS COLLLECTION Part one Article 11 (1)
The Agency is responsible for basic statistics collection.
(2)
When collecting basic statistics referred to in section (1), the agency will obtained date by : a.
census;
b.
survey;
c.
compilation of administrative product; and
d.
other methods in keeping with developments in science and technology.
Part two Sectoral Statistics Article 12 (1)
A government institution will collect sectoral statistics in accordance with the scope of its duties and function, either independently or in cooperation with the agency.
(2)
When collecting sectoral statistics, the government institution will obtained data by: a.
survey;
b.
compilation of administrative products; and
c.
other methods in keeping with developments in science and technology.
Banten Dalam Angka 2009
lxxvii
Law of Number 16 of 1997 Statistics (3)
Sectoral statistics must be collected in cooperation with the agency when the statistics can only be obtained by census and need to be collected on a national scale.
(4)
The results of sectoral statistics activity when carried out by a government institution on its own must be submitted to the agency.
Part Three Specials Statistics Article 13 (1)
Specials statistics will be collected by the community whether by a non government institution, an organization, an individual, or another part of the community either independently or in a cooperation with the agency.
(2)
The community may collect special statistics as referred to in section (1) by: a.
Survey;
b.
The compilation of administration products; and
c.
other methods in keeping with developments in science and technology Article 14
(1)
In order to develop a National Statistics System, the community as referred, to in article 13 section (1) must provide the Agency with a synopsis of the statistical activity that it as undertaken when completed.
(2)
The synopsis referred to in section (1) should contain: a.
a title;
b.
the are where statistical activities where conducted;
c.
the population;
d.
the number of respondents;
e.
the time taken;
f.
the statistical method;
g.
the name address of the conductor of statistics activities; and
h.
an abstract.
(3)
The synopsis can be delivered by post, a data communication network, or other mean deemed convenient for the conductor of the statistical activity.
(4)
The obligation to provide a synopsis as referred to in section (1) does not apply to statistics which are used to fulfill internal requirement.
lxxviii
Banten In Figures 2009
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik
CHAPTER V. PUBLICATION AND DISEMINATION Article 15 (1)
The agency may publish the statistics it has collected.
(2)
The statistics are to be published in the official Statistics News Article 16
The agency is to disseminates the statistics it has collected.
CHAPTER VI. COORDINATION AND COOPERATION Article 17 (1)
The coordination and cooperation the collection of statistics will be the responsibility of the Agency in consultation with government institutions and the community, at both central and regional levels.
(2)
In the frame work of achieving and developing a National Statistics System, the Agency will cooperate with government institutions and the community to standardize concepts, definition classifications, and measurements.
(3)
The coordination and cooperation referred to in section (1) are to be conduct on the basis of partnership, and developments in science and technology will be anticipated and applied.
(4)
The method and scope of the coordination and cooperation in the collection of statistics between the Agency, government institution, and the community will be further regulated by a presidential Decree. Article 18
(1)
There may also be cooperation in collecting statistics between the Agency, government institutions, and/or the community and international institution, foreign countries institutions in accordance with prevailing legislation.
(2)
The cooperation in he collection of statistics referred to in section (1) is based on the principle that the principal conductor of the statistical activities will be the Agency, the government institution, or the Indonesian community.
Banten Dalam Angka 2009
lxxix
Law of Number 16 of 1997 Statistics CHAPTER VII. RIGHT AND OBLIGATIONS Part one Conductor of Statistic Activities Article 19 The conductor of statistical activities may obtain information from respondents on the characteristics of every population which is the object of the research. Article 20 In accordance with prevailing legislation, the conductor of statistical activities must provide equal opportunity to access available statistics. Article 21 The conductor of statistical activities must ensure the confidentiality of the information obtained from respondents.
Part two Enumerator Article 22 Every enumerator from the Agency may enter an appointed working area in order to obtain necessary information. Article 23 Every enumerator must deliver the results of the statistical activity without altering team. Article 24 Stipulation ensuring the confidentiality of the information collected referred to in article 21 also apply to enumerators. Article 25 Every enumerator must display his or her letter of assignment and/or identification, and must observe religious beliefs, local customs, etiquette and public order.
Part three Respondents Article 26 (1)
Every individual has the right of to refuse to be respondent, except when the Agency is collecting basic statistics.
lxxx
Banten In Figures 2009
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik (2)
Every respondent may turn away any enumerator who fails to satisfy the requirements of article 25. Article 27
Every respondent must provide the required information when the Agency is collecting basic statistics.
CHAPTER VIII. INSTITUTIONAL ISSUES Article 28 (1)
The government will establish a Agency which will be under and directly responsible to the president.
(2)
The Agency has regional representatives vertically.
(3)
St i p ul a t i onsr e gar d i n gt h eAge nc y ’ sd ut i e s ,f un c t i o n,or ga n i z a t i o na ls t r u c t ur e ,a n dwor k i n g procedures, as referred to in section (1), will be further regulated by a presidential Decree. Article 29
(1)
The government will establish a statistics community forum which will provide advice on statistics to the Agency.
(2)
The forum referred to in section (1) will not have a formal structure but will be independent, its member will consist of government representatives, experts, practitioners, and public figure. Article 30
(1)
A government institution may establish an organizational unit within its field of operation to collect sectoral statistics.
(2)
The duties, functions, organizational structural, and working procedures of the organizational unit referred to in section (1) will be regulated by the relevant institution base on prevailing legislation.
(3)
When collecting sectoral statistics, the organizational unit referred to in section (1) must coordinate with the Agency to apply standardized concepts, definitions, classifications, and measurements to further develop the National Statistics System, and to support nations development.
Banten Dalam Angka 2009
lxxxi
Law of Number 16 of 1997 Statistics CHAPTER IX. GUIDANCE Article 31 The Agency will cooperate with government institution and the community to guide the statistics c o l l e c t i n gb od yan dt hec ommun i t y ,i nor d e rt of ur t he ri nc r e as et h ec ommun i t y ’ sc on t r i b ut i o nst o, and appreciation of statistic, to develop a National Statistic System, and to support national development. Article 32 The Agency should provide guidance as referred to in article 31, by: a.
increasing the capabilities of the human resources used in statistics collections;
b.
developing statistics as a science;
c.
increasing mastery of science and technology which can support statistics collections;
d.
creating conditions that support the necessary standardization and development of concepts, definitions, classifications, and measurements in cooperation with other statistics collectors;
e.
developing an information statistic system;
f.
improving the dissemination of statistical information;
g.
increasing the ability to use and utilize statistics to support national development; and
h.
promoting public awareness of the significance and function of statistics. Article 33
The guidance directive referred to in article 31 will be further regulated in a government regulation.
CHAPTER X. CRIMINAL PENALTIES/PROVISIONS Article 34 Any individual who unlawfully conducts a census in breach of article 11 section (2) letter a, will be subject to imprisonment for a period not exceeding two years and a fine not exceeding Rp. 50.000.000 Article 35 Any individual who deliberately violates article 14 section (1), will be subject to imprisonment for a period not exceeding one year or a fine of up to Rp 25.000.000.
lxxxii
Banten In Figures 2009
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik Article 36 (1)
any conductor of statistical activities who deliberate, and without legal justification, fail to fulfill his or her obligation as set out in article 20, will be subject to imprisonment for one year or a fine not exceeding Rp 25.000.000.
(2)
any conductor of statistical activities who deliberate violate article 21 will be subject to imprisonment for a period not exceeding five years and a fine not exceeding Rp. 100.000.000. Article 37
Enumerators who deliberately violate article 24 will be subject to imprisonment for a period not exceeding one years and six month and a fine not exceeding 25.000.000. Article 38 Respondent who deliberately violate article 27 will be subject to imprisonment for a period not exceeding one year and six month and a fine not exceeding Rp. 25.000.000. Article 39 Any individual who deliberately and without legal justification prevents, interrupts, or causes the conductor of statistical activities to fail to collect basic or sectoral statistics will be subject to imprisonment for a period not exceeding Rp. 100.000.000. Article 40 (1)
The criminal acts referred to in article 34, article 36 section (2), article 37, article 38, and article 39, are crimes.
(2)
The criminal acts referred to in article 35 and article 36 section (1) are violation.
CHAPTER XI. TRANSITIONAL PROVISION Article 41 All regulations which implement Law Number 6 of 1960 on censuses and Law Number 7 on Statistics remain effective period they do not conflict with, or have not been repealed by, this Law or any subsequent legislation.
CHAPTER XII. CLOSING PROVISIONS Article 42 When this Law takes effect, Law Number 6 of 1960 on census as Law Number 7 of 1960 on statistics will be invalid.
Banten Dalam Angka 2009
lxxxiii
Law of Number 16 of 1997 Statistics Article 43 This Law will taken effect on hen date in is enacted. In order for every individual to know of this law, this legislation must be published in this state gazette of the Republic of Indonesia.
Ratified in Jakarta on May 19, 1997 The President of Republic of Indonesia Signed
SOEHARTO Promulgated in Jakarta On may 19, 1997 THE MINISTER /ATATE SECRETARY OF THE REPUBLIC OF INDONESIA Signed
MOERDIONO
STATE GAZATTE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA OF 1997 NUMBER 39 Copy of original text
SECRETARY OF THE CABINET OF THE REPUBLIC OF INDONESIA Head of the bureau of
Copy of original text
BPS - STATISTIC INDONESIA head of the bureau of Personnel and organization,
law and regulations, signed
Lambock V. Nahattands
lxxxiv
signed
Pietojo, MSA
Banten In Figures 2009
Bab I KEADAAN GEOGRAFI Geographical Situation
Bab I
Keadaan Geografi
Kondisi Geografis
Geographical Situation
Melalui Undang-undang no. 23 tahun 2000, status Karesidenan Banten Provinsi Jawa Barat berubah menjadi Provinsi Banten. Wilayah Provinsi Banten mempunyai luas 9.018,64 km2. Pada awalnya provinsi Banten terdiri dari empat kabupaten yaitu Kabupaten Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang dan dua Kota yaitu Kota Tangerang dan Kota Cilegon. Dalam perkembangannya terjadi pemekaran untuk kabupaten Serang menjadi kabupaten Serang dan Kota Serang. Selanjutnya kabupaten Tangerang mekar menjadi kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Sehingga Provinsi Banten terdiri dari empat kabupaten dan empat kota.
Base on the act No. 23 year 2000, state of Banten residency of West Java change became Banten Province. Banten Province has area about 9,018.64 km2. In the very beginning, Banten province consists of four regencies namely Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang, and has two cities, Tangerang City and Cilegon City. Then the expansion occurred in Serang Regency becomes Serang City and Serang Regency. Furthermore, Tangerang Regency rounds into South Tangerang City and Tangerang Regency. So that the province consists of four regencies and four cities.
Wilayah Provinsi Banten berada pada batas astronomis 10501’ 11” – 10607’ 12”BT da n507’ 50”–701’ 1” LS, mempunyai posisi strategis pada lintas perdagangan internasional dan nasional.
In terms of astronomy boundaries, Banten Province located between 10501’ 1 1” – 10607’ 12” Eas tLongi t ude and 507’ 50” –701’ 1” Sout h Lat i t ude , this position is a strategy at international and national trade traffic.
Provinsi Banten mempunyai batas wilayah: a. Sebelah utara dengan Laut Jawa b. Sebelah timur dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat. c. Sebelah selatan dengan Samudra Hindia d. Sebelah barat dengan Selat Sunda
Banten Province has boundaries: a. In the north are bounded by Java Sea. b. In the east are bounded by DKI Jakarta and West Java Province. c. In the south are bounded by Hindia Ocean. d. In the West are bounded by Sunda Strait.
Banten Dalam Angka 2009
3
Geographical Situation
Chapter I
Sedangkan ekosistem wilayah Banten pada dasarnya terdiri dari:
While ecosystem of Banten Province is basically content:
a.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
4
Lingkungan Pantai Utara yang merupakan ekosistem sawah irigasi teknis dan setengah teknis, kawasan pemukiman dan industri. Kawasan Banten Bagian Tengah berupa irigasi terbatas dan kebun campur, sebagian berupa pemukiman pedesaan. Ketersediaan air cukup dengan kuantitas yang stabil. Kawasan Banten sekitar Gunung Halimun-Kendeng hingga Malingping, Leuwi damar, Bayah berupa pegu nungan yang relatif sulit untuk di akses, namun menyimpan potensi sumber daya alam. Banten Bagian Barat (Saketi, DAS (Daerah Atas Sungai) Cidano dan lereng kompleks Gunung Karang –Aseupan dan Pulosari sampai Pantai DAS Ciliman –Pandeglang dan Serang bagian Barat) yang kaya akan potensi air, merupakan kawasan pertanian yang masih perlu ditingkatkan (intensifikasikan) Ujung kulon sebagai Taman Nasional Konservasi Badak Jawa (Rhini Sondaicus). DAS Cibaliung – Malingping, merupakan cekungan yang kaya air tetapi belum diman faatkan secara efektif dan produktif. Sekelilingnya beru pa bukit-bukit bergelombang dengan rona lingkungan kebun campur dan talun, hutan rakyat yang tidak terlalu produktif.
b.
c.
d.
Northern Beach environment those are irrigated rice field, housing and industries. Region of central Banten is rice field with limited irrigation, and estate crops, some of them are villages. The availability of water are Enough and stable. Area of Halimun-Kendeng through Malingping, Leuwidamar, and Bayah are hilliess which is relatively difficult to access, but has huge natural resources. Western area of Banten (Saketi, Ci dano’ s RFA ;e.i River Flow Area and area between Karang and aseupan mountain, and Pulosari through the beach, Ciliman’ s RFA –Pandeglang and West Serang) that rich of water resources are agriculture fielfs that need more attention of rising productivity or intensification
e.
Ujung Kulon is National conservation of Java rhinoceros (Rhine Sondaicus).
f.
Cibaliung’RFA–Malingping is an area that rich of water resources, but yet, did dot use effectively and productively. The nearby are surge hills with estate crops and talon environment as well as unproductive people forest
Banten In Figures 2009
Bab I
Banyaknya pulau-pulau yang berpotensi bagi masyarakat Banten sekitar 55 pulau, yang tersebar di wilayah Banten maupun di perbatasan wilayah Banten. Sedangkan sungaisungai yang melewati wilayah Banten sekitar 91 sungai.
Banten Dalam Angka 2009
Keadaan Geografi
The total of potential islands for Banten community are about 55 islands, that dispersed in the area and the boundery area of Banten, while rivers those flow the area of Banten are about 91 rivers
5
Geographical Situation
6
Chapter I
Banten In Figures 2009
Bab I
Keadaan Geografis
Tabel 1.1 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa di Provinsi Banten Number of Districts, Special Villages and Villages in Banten Province 2008
Luas (km²) (2)
Kecamatan District
Desa/Kelurahan Village/Special Village
(3)
(4)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
2 746,91
35
335
2. Lebak
3 044,72
28
320
3. Tangerang
1 160,41
36
328
4. Serang
1 704,12
28
308
5. Tangerang
186,97
13
104
6. Cilegon
175,51
8
43
-
6
66
9 018,64 1)
154
1 504
Kota/Municipality
7. Serang
Jumlah/Total
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province 1) Revisi luas wilayah Banten berdasarkan : - Keputusan Mendagri Nomor 109 A Tahun 2003 - Peraturan Mendagri Nomor 18 Tahun 2005 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
Banten Dalam Angka 2009
7
Geographical Situation
Chapter I
Jarak Antar Kota di Provinsi Banten dan Sekitarnya Distance Among Selected Cities in Banten Province and Nearby (km)
Tabel 1.2 Table
Jakarta
Pandeglang
Rangkasbitung
Tigaraksa
Tangerang
Serang
Cilegon
Bekasi
Bandung
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
-
111
131
57
25
90
110
29
187
Pandeglang
111
-
20
25
86
21
41
140
298
Rangkasbitung
131
20
-
74
106
41
61
160
227
Tigaraksa
57
54
74
-
32
33
51
86
244
Tangerang
25
86
106
32
-
65
85
54
212
Serang
90
21
41
33
65
-
20
119
277
Cilegon
110
41
61
51
85
20
-
139
297
Bekasi
29
140
160
86
54
119
139
-
154
Bandung
187
298
227
244
212
277
297
154
-
Kota City
(1)
Jakarta
8
Banten In Figures 2009
Bab I
Keadaan Geografis
1.3
Tabel Table
Letak Wilayah Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota Region Location of Banten Province by Regency/Municipality
Letak Lintang/ Latitude (2)
Letak Wilayah/ Region Location Letak Bujur/ Longitude (3)
1. Pandeglang
06º21' 00"-07º10'00" LS
105º48'00"106º11'00" BT
0.0-255.00
2. Lebak
05º00' 00"-10º00'00" LS
106º00'00"106º21'00"BT
0.0-1000.00
3. Tangerang
06º00'00"-06º20'00" LS
106º20'00"106º43'00" BT
0.0-50.00
4. Serang
05º50' 00"-06º20'00" LS
105º00'00"106º2200" BT
0.0-177.80
5. Tangerang
06º06'00"-06º13'00" LS
106º36'00"103º42'00" BT
10.0-50.00
6. Cilegon
05º52'24"-06º04'07" LS
105º54'05"106º05'11" BT
0.0-15.00
7. Serang
06º01'00"-06º12'00" LS
106º03'00"106º16'00" BT
-
05º07'50"-07º01'01" LS
105º01'11"106º07'12" BT
0.0-1000.00
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
DPL (M) (4)
Kabupaten/Regency
Kota/Municipality
Jumlah/Total
Banten Dalam Angka 2009
9
Geographical Situation
Tabel Table
1.4
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality
Chapter I
Pulau-pulau yang Berpotensi Bagi Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota Potential Islands for Banten Province by Regency/Municipality
Nama Pulau/ Name of Islands
(1) 01.Pandeglang
(2) 1. Popole 2. Liwungan 3. Oar 4. Sumur 5. Omang 6. Mangir 7. Pamagangan 8. Boboko 9. Handeuleum 10. Peucang 11. Panaitan 12. Deli 13. Tinjil 14. Badul
03.Tangerang
1. Laki 2. Lancang Besar 3. Lancang Kecil 4. Bokor 5. Rambut 6. Untung Jawa 7. Bidadari 8. Kelor 9. Cipir/Kayangan 10. Ubi Besar 11. Payung Besar 12. Payung Kecil 13. Tidung Besar 14. Tidung Kecil 15. Aer Besar
10
Luas / Area (Ha)
Keterangan/ Notes
(3) 1 200 5 000 1 100 1 500 1 000 1 500 900 900 6 000 50 000 107 000 95 000 59 000 1 500
(4) Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Hutan Lindung Hutan Lindung Hutan Lindung Hutan Lindung Hutan Lindung Penangkar Kera Penangkar Kera Penangkar Kera
106 000 2 137 000 1 103 000 732 000 1 527 000 2 062 000 603 000 193 000 123 000 89 000 1 342 000 178 000 4 892 000 1 740 000 650 000
Berpenghuni Berpenghuni Berpenghuni Cagar Alam Cagar Alam Berpenghuni Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni Tenggelam Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni
Banten In Figures 2009
Bab I
Keadaan Geografis
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1)
Nama Pulau/ Name of Islands (2) 16. Kapal 17. Gosong Lancang 18. Pari 19. Tukis 20. Kongsi 21. Burung 22. Tengah
04.Serang
1. Sangiang 2. Salira 3. Kali 4. Tarahan 5. Kamanisan 6. Cikantung 7. Panjang 8. Semut 9. Kubur 10. Lima 11. Gedang/Pisang 12. Dua/Burung 13. Satu/Tanjung Batu 14. Pamujan Besar 15. Pamujan Kecil 16. Tunda/Babi
72. Cilegon
1. Merak Besar 2. Merak Kecil 3.. Pulorida
Luas / Area (Ha)
Keterangan/ Notes
(3) 713 000 412 000 2 231 000 186 000 257 000 218 000 496 000
(4) Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni
84 550 188 650 1 188 750 125 50 200 188 438 350 156 938 250 1 500 063 25 750
Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni
1 000 200 200
Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
11
Geographical Situation
Tabel Table
1.5
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1) 01.Pandeglang
12
Chapter I
Nama-nama Sungai di Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota Name of Rivers in Banten Province by Regency/Municipality
Nama Sungai/ Name of Rivers (2) 01.Cikupa 02.Cimasayang 03.Cisangu 04.Cihaseum 05.Cipanas 06.Cinunggal 07.Cibali 08.Cijebuh 09.Cilemer 10.Cilancar 11.Cikoleang 12.Cikadueun 13.Cilemer 14.Cikarungkang 15.Cisata 16.Cikadueun 17.Cimoyang 18.Ciandur 19.Cimanunjang 20.Cikembang 21.Ciwates 22.Cikadueun 23.Cilemer 24.Cijakan 25.Cibama Hulu 26.Cipurang 27.Cigondang 28.Cisuwuk 29.Ciasata 30.Cikembang
Panjang / Length (Km)
Lokasi/ Location
(3) 4 5 3 3 10 10 5 10 12 18 14 6 14 9 6 4 3 3 3 4 4 15 17 9 4 4 10 8 15 5
(4) Pandeglang Pandeglang Cadasari Cadasari Banjar Banjar Banjar Banjar Cimanuk Cimanuk Cimanuk Cipeucang Mandalawangi Saketi Saketi Saketi Saketi Saketi Saketi Saketi Saketi Bojong Bojong Bojong Bojong Bojong Menes Menes Menes Menes
Banten In Figures 2009
Bab I
Keadaan Geografis
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1)
Banten Dalam Angka 2009
Nama Sungai/ Name of Rivers
Panjang / Length (Km)
(2)
Lokasi/ Location
(3)
(4)
31.Cikuncil
5
Menes
32.Cisitugunung 33.Cibama 34.Ciwates 35.Cikadueun 36.Cilemer 37.Cijakan 38.Cibama Hulu 39.Cipurang 40.Cigondang 41.Cisuwuk 42.Ciasata 43.Cikembang 44.Cikuncil 45.Cisitugunung 46.Cibama 47.Ciwates 48.Ciatuy 49.Cikadubuluh 50.Cipunten Agung 51.Cimala 52.Cibama 53.Ciletik 54.Cicarita 55.Cibeureum 56.Cikoreng 57.Citajur 58.Cilurah 59.Citampir 60.Cibungur 61.Ciliman 62.Cisurineun
9 12 15 15 17 9 4 4 10 8 15 5 5 9 12 15 9 20 18 18 25 15 6 2 3 7 7 2 10 25 20
Menes Menes Jiput Bojong Bojong Bojong Bojong Bojong Menes Menes Menes Menes Menes Menes Menes Jiput Jiput Jiput Jiput Jiput Jiput Jiput Labuan Labuan Labuan Labuan Labuan Labuan Pagelaran Pagelaran Pagelaran
13
Geographical Situation
Chapter I
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1)
02. Lebak
14
Nama Sungai/ Name of Rivers
Panjang / Length (Km)
(2)
Lokasi/ Location
(3)
(4)
62.Cisolodeungeun
13
Cigelis
63.Ciseukeut 64.Cikeruh 65.Cilamis 66.Cibaliung 67.Cikeusik 68.Cijalarang 69.Cihandoyan 70.Cihonje 71.Cijengkol 72.Cicibaliung 73.Cinimbang 74.Cicorogol 75.Cikoleang 76.Ciletuk 77.Ciliman
14 10 8 12 13 8 15 12 3 6 6 4 4 5 20
Cigelis Cigelis Cigelis Cibaliung Cikeusik Cimanggu Cimanggu Cibaliung Cibaliung Cibaliung Cibaliung Cibaliung Cibaliung Cibaliung Munjul
01.Cibareno 02.Cikidang 03.Sawarna 04.Cimanumbulan 05.Cidikit 06.Cidikit Leutik
42 10 30 10 45 20
07.Cimandur 08.Cimancak 09.Cisiih 10.Cisiih Leutik 11.Cimandiri 12.Cihara 13.Cimasuk 14.Cilangkahan 15.Cipeucangpari
55 15 40 10 10 41 8 20 15
Bayah Bayah Bayah Bayah Bayah Bayah Panggarangan Panggarangan Panggarangan Panggarangan Panggarangan Panggarangan Panggarangan Malingping Malingping
Banten In Figures 2009
Bab I
Keadaan Geografis
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1)
Nama Sungai/ Name of Rivers
Panjang / Length (Km)
(2)
Lokasi/ Location
(3)
(4)
16.Cibinuangeun
38
Malingping
17.Ciliman 18.Cilemer 19.Cimalur 20.Ciujung 21.Cimangeunteung 22.Cimaur 23.Ciberang 24.Cisimeut 25.Cilaki 26.Ciminyak 27.Cicinta 28.Cibeureum 29.Cidurian
35 15 10 58 10 10 50 30 25 25 15 15 25
Malingping Banjarsari Banjarsari Rangkasbitung Cipanas Cipanas Cipanas Leuwidamar Leuwidamar Muncang Maja Maja Maja
03. Tangerang
01.Cisadane
314,3
Legok, Curug
04. Serang
01.Teneng 02.Cisaat 03.Ciujung 04.Kalimati 05.Ciwaka 06.Cibanten 07.Cisangu 08.Dahu 09.Cibango
58,0 40,0 44,0 24,0 25,0 20,0 48,0 25,0 39,0
Anyar Padarincang Pamarayan Pontang Baros Ciomas Cikeusal Cikeusal Petir
71. Tangerang
01.Cisadane
100,0
Tangerang, Karawaci, Neglasari
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
15
Geographical Situation
Tabel Table
1.6
Chapter I
Luas Tanah dan Penggunaannya Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Land Area and its Usage by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Lahan Pertanian Kabupaten/Kota Regency/Municipa lity
Lahan Sawah Irigasi Teknis
Irigasi Non Teknis (3)
Non Irigasi
Total
Bukan Lahan Sawah
(4)
(5)
(6)
Bukan Lahan Pertani an
Total
(7)
(8)
(1) Kabupaten/ Regency
(2)
1. Pandeglang
5 583
23 939
35 130
64 652
143 052
28 038
235 743
2. Lebak
9 307
27 167
32 064
68 538
220 158
36 218
324 914
3. Tangerang
18 996
8 352
13 256
40 604
18 295
54 888
113 787
4. Serang
14 601
18 831
17 408
50 840
63 591
22 766
137 197
5. Tangerang
285
115
608
1 009
1 039
14 335
16 382
6. Cilegon
123
140
1 840
2 102
4 752
10 696
17 550
4 553
2 165
4 041
10 759
7 502
7 781
26 042
53 447
80 709
104 347
238 503
458 389
174722
871 614
Kota/ Municipality
7. Serang Jumlah/ Total
Sumber : Potensi Desa SP 2008, BPS Source : Village Potential SP 2008, BPS
16
Banten In Figures 2009
Bab II KEADAAN IKLIM Climate Situation
Bab II
Keadaan Iklim
Kondisi Iklim
Climate Situation
Iklim wilayah Banten sangat dipengaruhi oleh Angin Monson (Monson Trade) dan Gelombang La Nina atau El Nino. Saat musim penghujan (Nopember - Maret ) cuaca didominasi oleh angin barat (dari Sumatera, Samudra Hindia sebelah selatan India) yang bergabung dengan angin dari Asia yang melewati Laut Cina Selatan.
The Climate of Banten is hardly influenced by Monson trade and El Nino Billow. In rainy season (November – March), West wind dominate the climate of Banten (from Sumatera, Hindia ocean Southern India) that joint with the wind from Asia that overreach South China Sea.
Pada musim kemarau (Juni– Agustus), cuaca didominasi oleh angin timur yang menyebabkan wilayah Banten mengalami kekeringan yang keras terutama di wilayah bagian pantai utara, terlabih lagi bila berlangsung El Nino.
In dry season (June –August) the climate dominated by the East wind that coused the region of Banten suffer of heavy drought especially in the north coast, and it will become worse during the El Nino.
Temperatur di daerah pantai dan perbukitan berkisar antara 220 C dan 320 C, sedangkan suhu di pegunungan dengan ketinggian antara 400 –1.350 m dpl mencapai antara 180 C –290 C.
The temperature at coastal and hills area are between 220 C and 320 C, while in mountain area by altitude between 400 –1.350 m the temperature reach between 180 C – 290 C.
Pada tahun 2008, suhu udara maksimum sebesar 32,80 C yang terjadi di bulan September, lebih rendah dari tahun sebelumnya yg besarnya 33,20 C pada bulan September - Oktober. Sedangkan suhu udara minimum terjadi di bulan Juli dengan temperatur 21,90 C. Secara rata-rata, temperatur di bulan Oktober relatif lebih panas dibandingkan dengan bulan yang lain, sedangkan di bulan Februari relatif lebih dingin.
In the year 2008, the maximum temperature was 32,80 C that occurred in September, this temperature was lower than those of in previous years, i.e. 33,20 C in September - October. While the minimum temperature occurred in July with the temperature of 21,90 C. The average temperature in October is relatively hotter compared with other months, while in February was relatively cooler.
Banten Dalam Angka 2009
19
Climate Situation
Chapter II
Sementara itu, curah hujan tertinggi terjadi di bulan Februari (349 mm3), dan terendah pada bulan Juli hanya 0,2 mm3. Dibandingkan dengan tahun 2007, rata-rata curah hujan yang terjadi di tahun 2008 sedikit lebih rendah.
Meanwhile, the highest rainfall occurs in February (349 mm3), and the lowest rainfall in July only 0.2 mm3. Compared with the year 2007, the average rainfall that occurred in 2008 slightly lower.
Tidak ada perbedaan siklus hujan antara tahun 2008 dengan tahun sebelumnya. Pada periode Januari – Maret curah hujan relatif tinggi, kemudian mulai menurun di bulan April dan mulai naik kembali sekitar bulan Oktober.
There are no difference rain cycles between the 2008 with the previous year. In the period January to March rainfall is relatively high, and then start to decline in April and begin rising again around October
Pada bulan Februari 2008 terjadi hujan setiap harinya, sedangkan pada bulan Juli hanya dua hari terjadi hujan. Total hari hujan yang terjadi pada tahun ini sebanyak 167 hari .
In whole February 2008 is rainy day, while in July only two days rain occurred. The number of rainy days in this year about 167days.
20
Banten In Figures 2009
Bab II
Keadaan Iklim
Tabel Table
Keadaan Musim Hujan di Provinsi Banten Condition of Rainy Season in Banten Province 2008
2.1
No.
Nama Daerah / No.DPM Name of Region
Rata-rata Periode Musim Hujan Average Period of Rainy Season
(1)
(2)
(3)
Panjang Musim (Dasarian) long season (4)
OKT I –JUN I
25
2 006 –2 713
DES I –MAR III
12
918 –1 242
a. Sebagian besar Pandeglang (ZOM 27)
SEPT III –MEI III
25
2 486 –3 363
b. Sebagian Pandeglang bagian Utara ZOM 28
OKT I –JUN I
25
2 006 –2 713
a. Sebagian besar Lebak (ZOM 29)
OKT I –JUN I
25
2 101 –2 842
b.Sebagian Lebak bagian utara (ZOM 29)
OKT I –JUN I
25
2 101 –2 842
c.Sebagian Lebak bagian barat (ZOM 29)
OKT I –JUN I
25
2 101 –2 842
4.
Kota Cilegon (ZOM 28)
OKT I –JUN I
25
2 006 –2 713
5.
Kabupaten. Tangerang ZOM 30
DES I –MAR III
12
918 –1 242
1
b. Serang Utara (ZOM 30)
3.
(5)
Kabupaten. Serang a. Serang Selatan (ZOM 28)
2.
Normal Curah Hujan Normal Rainfall
Kabupaten. Pandeglang
Kabupaten. Lebak
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Provinsi Banten Source : Meteorology, Climatology and Geophysical Agency of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
21
Climate Situation
Tabel Table
Chapter II
Suhu Udara Rata-Rata Maksimum dan Minimum di Stasiun OBS Average Maximum and Minimum Temperature at Observation Station 2008
2.2
Bulan Month (1)
Suhu Temperature (0 Celcius) Maksimum Minimum Maximum Minimum (2) (3)
Rata-rata Average (4)
Januari / January
31,1
23,8
27,0
Pebruari/ February
29,8
23,3
25,9
Maret / March
30,9
23,5
26,3
April / April
30,9
23,4
26,7
Mei / May
32,1
22,8
26,8
Juni / June
31,8
22,7
26,4
Juli / July
32,2
21,9
26,3
32
22,8
26,6
September / September
32,8
22,7
26,9
Oktober / October
32,6
23,2
27,3
Nopember / November
31,5
23,6
26,7
Desember / December
30,6
23,7
26,4
Agustus / August
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Provinsi Banten Source : Meteorology, Climatology and Geophysical Agency of Banten Province
22
Banten In Figures 2009
Bab II
Keadaan Iklim
Tabel Table
2.3
Jumlah Curah Hujan, Banyaknya Hari Hujan dan Kelembaban Udara Menurut Bulan di Provinsi Banten Rainfall by Month, Frequency of Rain and Relative Humudity in Banten Province 2008
Bulan Month
Curah Hujan Rainfalls (mm³)
Banyaknya Hari Hujan Frequency of Rain (days)
(1)
(2)
(3)
(4)
Januari / January
209
19
82
Pebruari/ February
349
29
87
Maret / March
133
18
88
April / April
89
14
86
Mei / May
95
13
81
Juni / June
54
11
97
Juli / July
0,2
2
78
Agustus / August
73
6
80
September / September
33
7
90
Oktober / October
71
12
80
Nopember / November
245
17
84
Desember / December
125
19
83
Lembab Nisbi (%)
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Provinsi Banten Source : Meteorology, Climatology and Geophysical Agency of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
23
Climate Situation
Tabel Table
Chapter II
2.4
Bulan Month
(1)
Rata-rata Kecepatan Angin, Arah Terbanyak, Kecepatan Terbesar dan Arah Menurut Bulan di Provinsi Banten Average Wind Speed, Direction Most, Biggest Speed and Direction of the Month in Banten Province 2008 Kecepatan Angin RataRata Wind Velocity Average (knot) (2)
Arah Terbanyak Most Direction
Kecepatan Terbesar Biggest speed
Arah Direction
(3)
(4)
(5)
Januari / January
3,0
B
18
B
Pebruari/ February
3,0
BL
18
B
Maret / March
2,0
U
14
B
April / April
2,0
B
9
B
Mei / May
2,0
TL
16
TL
Juni / June
2,0
U
11
TL
Juli / July
2,0
TL
12
TL
Agustus / August
2,0
TL
14
TL
September / September
2,0
U
12
TL
Oktober / October
2,0
TL
14
TG
Nopember / November
2,0
B
12
B
Desember / December
3,0
B
15
B
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Provinsi Banten Source : Meteorology, Climatology and Geophysical Agency of Banten Province
24
Banten In Figures 2009
Bab III PEMERINTAHAN Governmental
Bab III
Pemerintahan
Pemerintahan
Government
Provinsi Banten terbagi dalam 4 kabupaten dan 4 kota. Masing-masing adalah kabupaten Pandeglang, Lebak, Tangerang dan Serang serta kota Tangerang, Cilegon Serang dan Tangerang Selatan. Adapun jumlah kecamatan di seluruh Banten sebanyak 154 yang terbagi lagi menjadi 1.504 desa/kelurahan (Tabel 3.1). Banyaknya desa ini bertambah 21 unit sejak tahun 2006, sebelumnya berjumlah 1.483 desa/kelurahan.
Banten Province is divided into 4 regency (Pandeglang, Lebak, Tangerang and Serang) and 4 municipalities (Tangerang,Cilegon, Serang and Tangerang Selatan). Banten Province has 154 districts and divided into 1.504 villages (Table 3.1).The number of villages increase 21 unit of total since 2006, previously has 1.483 villages.
Pemerintahan Provinsi Banten selama tahun 2008 didukung oleh 3.223 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri dari 2.225 orang laki-laki dan 998 orang perempuan. Jumlah ini meningkat 9,6 persen dibandingkan dengan tahun 2007. Peningkatan terbanyak terjadi pada PNS perempuan sebanyak 152 orang (17,9%), sedangkan PNS laki-laki hanya meningkat 6,2 persen.
The Government of Banten Province in 2008 has 3,223 civil servants that 2,225 of them are male and 998 are female. This total increased 9,6 percent compared to the previous year. About 152 civil servants of female or 17,9 percents, higher than civil servants of male which is only 6,2 percents.
Dilihat dari tingkat pendidikannya, mayoritas PNS di lingkungan Pemda Banten tamatan S1 dengan persentase 43,53 persen, disusul kemudian PNS tamatan SMTA (27,12%) dan S2 (13,87%). Pada tahun 2008 jumlah PNS berpendidikan S2 berkurang 9 orang, 7 laki-laki dan 2 perempuan. Struktur pendidikan PNS laki-laki dan perempuan hampir sama, mayoritas tamatan S1 dan SMTA.
As shown by education, the majority of civil servants in Banten are S1 graduate with 43.53 percent, followed by Senior High School graduate (27.12%) and the rest or about 13.87 % are S2 graduate. In the year of 2008, the number of S2 educated civil servants decreased 9 persons consists of 7 males and 2 females. The structure of education level of both sex are almost similar, they are majority has Strata 1 and Senior High School graduate.
Banten Dalam Angka 2009
27
Government
Kondisi berbeda untuk PNS di lingkungan instansi vertikal yang ada di provinsi Banten. Mayoritas PNSnya tamatan di bawah S1 dengan persentase 62,2 persen dari total 2.638 PNS instansi vertikal. PNS dengan tamatan S1 ke atas hanya 37,8 persen, sedangkan PNS pemda provinsi Banten dengan tingkat pendidikan seperti itu mencapai 57,5 persen.
28
Chapter III
Different condition occurs for the civil servants of vertical institution that located in Banten province. Most of them are graduated from senior high school or below, that is about 62,2 percents of total (2.638 persons). While they are who graduated from S1 or higher only 37,8 percents, on the other hand the number of civil servants of local government in Banten Province with such level education has reached 57,5 percents.
Banten In Figures 2009
Bab III
Pemerintahan
Grafik 3.1. Persentase PNS Pemda Banten dan Instansi Vertikal di Provinsi Banten Menurut Tingkat Pendidikan The percentage of civil servants, local government of Banten and Vertical Institutions in the Banten Province According to Education Level (%) 70% 60%
Instansi Vertikal Pemda Banten
47,3%
50%
57,5%
37,8%
40%
28,5%
30%
14,9% 14,1%
20% 10% 0%
SMTA ke bawah
Banten Dalam Angka 2009
D1 - D4
S1 ke atas
29
Government
30
Chapter III
Banten In Figures 2009
Bab III
Pemerintahan
Tabel Table
3.1
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Jumlah Desa Menurut Klasifikasi di Provinsi Banten Number of Villages by Classification in Banten Province 2008
Klasifikasi Desa/Kelurahan Villages Classsification Kecamatan Districts
(1) Kabupaten/ Regency
Swadaya Self-Help
Swakarsa Self-Work
(2)
(3)
Swa sembada SelfSupporting (4)
Lainnya Other
Jumlah Total
(5)
(6)
1. Pandeglang
35
266
69
-
-
335
2. Lebak
28
306
14
-
-
320
3. Tangerang
36
294
34
-
-
328
4. Serang
28
276
32
-
-
308
13
27
77
-
-
104
6. Cilegon
8
14
29
-
-
43
7. Serang
6
46
20
-
-
66
Jumlah/Total
154
1 229
275
-
-
1 504
2007
154
1 229
275
-
-
1 504
2006
152
1 207
277
-
21
1 504
2005
135
-
-
1 483
-
1 483
2004
132
-
1
1 482
-
1 483
Kota/ Municipality 5. Tangerang
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa Provinsi Banten Source :Board of Woman Empowerment and Rural Society of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
31
Government
Chapter III
Tabel Table
3.2
Jumlah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Menurut Kategori di Provinsi Banten Number of LPM by Category in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Swadaya Self-Help
Swakarsa Self-Work
Swasembada Self-Supporting
Belum Terklasifikasi Unclassified
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
266
66
-
-
335
2. Lebak
306
14
-
-
320
3. Tangerang
294
34
-
-
328
4. Serang
276
32
-
-
308
5. Tangerang
27
77
-
-
104
6. Cilegon
14
29
-
-
43
7. Serang
46
20
-
-
66
Jumlah/Total
1 229
275
-
-
1 504
2007
1 229
275
-
-
1 504
2006
1 207
277
-
21
1 504
2005
-
427
1 056
-
1 483
2004
1
424
1 058
-
1 533
Kota/Municipality
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan Masyarakat Desa Provinsi Banten Source : Board of Woman Empowerment and Rural Society of Banten Province
32
Banten In Figures 2009
Bab III
Tabel Table
Pemerintahan
3.3
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
(1) Kabupaten/ Regency
Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan di Provinsi Banten Number of Districts, Villages and Special Villages in Banten Province 2008
Desa/Kelurahan Village/Special Village Kecamatan Districts
(2)
Desa Village
Kelurahan Special Village
Jumlah Total
(3)
(4)
(5)
1. Pandeglang
35
322
13
335
2. Lebak
28
315
5
320
3. Tangerang
36
251
77
328
4. Serang
28
308
-
308
13
-
104
104
6. Cilegon
8
-
43
43
7. Serang
6
46
20
66
154
1242
262
1504
Kota/ Municipality 5. Tangerang
Jumlah/Total
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa Provinsi Banten Source :Board of Woman Empowerment and Rural Society of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
33
Government
Tabel Table
Chapter III
Jumlah Personil Perlindungan Masyarakat Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Civilian Reserve Personnel by Regency/Municipality in Banten Province 2008
3.4
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Personil Personnel
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
4 340
12,53
2. Lebak
4 292
12,39
11 566
33,39
4 634
13,38
5. Tangerang
6 836
19,74
6. Cilegon
1 178
3,40
7. Serang
1 792
5,17
34 638
100,00
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality
Jumlah
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Source : Board of Nation and Politic Unity Banten Province
34
Banten In Figures 2009
Bab III
Tabel Table
Pemerintahan
3.5
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Unit Organisasi dan Jenis Number of Civil Servant in Government of Banten Province by Name of Organization and Sex 2008
Unit Organisasi Organization (1) 1. Sekretariat Daerah
Laki-laki Male (2) 9
Perempuan Female (3) 1
Jumlah Total (4) 10
2. Biro Umum dan Perlengkapan
83
41
124
3. Biro Kesejahteraan Rakyat
34
21
55
4. Biro Organisasi
27
16
43
5. Biro Hukum
33
13
46
6. Biro Pemerintahan
34
11
45
7. Biro Perekonomian Daerah
20
16
36
8. Biro Administrasi Pembangunan
23
11
34
9. Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol
30
19
49
10. Sekertariat Dewan Perwakilan Rakyat
61
24
85
11. Inspektorat Provinsi
52
15
67
12 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
32
11
43
13. Badan Pendidikan dan Pelatihan
48
20
68
14. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa
36
21
57
15. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
50
26
76
16. Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah
29
15
44
17. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa
33
19
52
18. Badan Kepegawaian Daerah
41
25
66
19. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
34
15
49
20 Badan Ketahanan Pangan Daerah
39
12
51
27
10
37
22. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
21 Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
213
102
315
23. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
104
24
128
83
15
98
25. Dinas Pertanian dan Peternakan
24. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
124
28
152
26. Dinas Bina Marga dan Tata Ruang
106
13
119
27. Dinas Kesehatan
52
55
107
28. Dinas Pertambangan dan Energi
64
8
72
125
147
272
30. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
38
38
76
31. Dinas Kelautan dan Perikanan
64
19
83
29. Dinas Pendidikan
Banten Dalam Angka 2009
35
Government
Chapter III
Lanjutan Continued
Unit Organisasi Organization (1) 32. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 33. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Laki-laki Male (2) 70 39
Perempuan Female (3) 27 14
Jumlah Total (4) 97 53
34. Dinas Sosial
53
25
78
35. Dinas Pemuda dan Olah Raga
45
10
55
36 Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman
90
9
99
37. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah
29
14
43
9
9
18
38. Kantor Penghubung 39. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
69
5
74
40. Rumah sakit Umum Daerah Malingping
15
15
30
41. BSKP JABODETABEKJUR
4
1
5
42. Sekertariat Dewan KORPRI
8
4
12 17
43. Komisi Pemilihan Umum
10
7
44. PLB Kab Serang
2
5
7
45. PLB Kab Pandeglang
5
7
12
46. PLB Kab. Lebak
10
7
17
47. PLB Kab. Tangerang
2
5
7
48. PLB Kota Tangerang
14
13
27
3
10
13
2 225
998
3 223
49. PLB Kota Cilegon Jumlah/Total Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Source : Employee Bureau of Regional Government
36
Banten In Figures 2009
Bab III
Pemerintahan
Tabel Table
3.6
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Golongan/Ruang dan Jenis Kelamin Number of Civil Servant in Government of Banten Province By Grade/Rank and Sex 2008
Jenis Kelamin/Sex Golongan/Ruang Grade/Rank
(1) Golongan I I/a I/b I/c I/d Sub Jumlah/Sub Total
Laki-laki/Male (Jiwa/Person)
Perempuan/Female (Jiwa/Person)
(2)
(3)
Jumlah /total (Jiwa/Person)
Persentase Persentage
(4)
(5)
2
0
2
0,06
3 7 12
0 0 0
3 7 12
0,09 0,22 0,37
Golongan II II/a II/b II/c II/d Sub Jumlah/Sub Total
213 242 49 92 596
107 135 34 89 365
320 377 83 181 961
9,93 11,70 2,58 5,62 29,82
Golongan III III/a III/b III/c III/d Sub Jumlah/Sub Total
345 475 191 324 1 335
218 229 56 73 576
563 704 247 397 1 911
17,47 21,84 7,66 12,32 59,29
125 111 33 7
55 7 1
180 118 33 8
5,58 3,66 1,02 0,25
276
63
339
10,52
2 219
1 004
3 223
100,00
Golongan IV IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e Sub Jumlah/Sub Total Jumlah/Total
Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Source : Employee Board of Regional Government
Banten Dalam Angka 2009
37
Government
Tabel Table
Chapter III
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin
3.7
Number of Civil Servants in Government of Banten Province by Education and Sex 2008
Tingkat Pendidikan Education Level
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah/ Total
(1)
(2)
(3)
(4)
SD / Primary School
32
1
33
SMP / Junior High School
10
-
10
SLTA / Senior High School
629
245
874
Diploma I
35
18
53
Diploma II
27
50
77
154
126
280
37
6
43
Strata I/Bachelor Degree
920
483
1 403
Strata II/Master Degree
377
70
447
Doploma III/ Sarjana Muda / Bachelor Graduate Diploma IV
Strata III/Doctoral Degree
3
3
Jumlah/Total
2 224
999
3 223
2007
2 095
847
2 942
2006
2 108
852
2 960
2005
1 997
771
2 768
Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Source : Employee Board of Regional Government
38
Banten In Figures 2009
Bab III
Tabel Table
Pemerintahan
3.8
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Luar Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Unit Organisasi dan Jenis Kelamin Number of Civil Servants in Non Government of Banten Province by Name of Organization and Sex 2008
Unit Organisasi Organization (1)
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(2) 30
(3) 16
(4) 46
2. BKKBN
22
19
41
3 Badan Pertanahan Nasional
46
20
66
4. Kantor Wilayah Departemen Agama
105
45
150
5. Kantor Wilayah DJP Jawa Banten
656
190
846
6. Kanwil Hukum dan HAM
1. Badan Pusat Statistik
919
337
1 256
7. Sub Dolog Serang
22
3
25
8. Pengadilan Tinggi Agama
22
7
29
9. Pengadilan Tinggi
28
19
47
10. Kejaksaan Tinggi
97
35
132
1 947
691
2 638
Jumlah/Total
Sumber: Masing-masing Instansi Source : Each Institutions
Banten Dalam Angka 2009
39
Government
Tabel Table
Chapter III
3.9
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Luar Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Golongan/Ruang dan Jenis Kelamin Number of Civil Servants in Non Goverenment of Banten ProvinceBy Grade/Rank and Sex 2008
Jenis Kelamin/Sex Golongan/Ruang Grade/Rank
Jumlah /total (Jiwa/Person)
Persentase Persentage
(4)
(5)
Laki-laki/Male (Jiwa/Person)
Perempuan/Female (Jiwa/Person)
(2)
(3)
0 0 1 1 2
0 0 0 0 0
0 0 1 1 2
0.00 0.00 0.04 0.04 0.08
Golongan II II/a II/b II/c II/d Sub Jumlah/Sub Total
242 242 138 157 779
68 72 57 53 250
310 314 195 210 1029
11.75 11.90 7.39 7.96 39.01
Golongan III III/a III/b III/c III/d Sub Jumlah/Sub Total
331 421 136 158 1046
136 197 47 37 417
467 618 183 195 1463
17.70 23.43 6.94 7.39 55.46
Golongan IV IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e Sub Jumlah/Sub Total
69 34 12 2 3 120
13 9 0 1 1 24
82 43 12 3 4 144
3.11 1.63 0.45 0.11 0.15 5.46
Jumlah/Total
1947
691
2638
100.00
(1) Golongan I I/a I/b I/c I/d Sub Jumlah/Sub Total
Sumber: Masing-masing Instansi Source : Each Institutions
40
Banten In Figures 2009
Bab III
Tabel Table
Pemerintahan
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Luar Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Number of Civil Servants in Non Government of Banten Province by Education and Sex 2008
3.10
Tingkat Pendidikan Education Level
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah/ Total
(1)
(2)
(3)
(4)
SD / Primary School
22
1
23
SMP / Junior High School
54
4
58
SLTA / Senior High School
826
340
1 166
Diploma I
138
22
160
0
0
0
132
69
201
22
11
33
Strata I/Bachelor Degree
542
204
746
Strata II/Master Degree
210
40
250
1
0
1
1 947
691
2 638
Diploma II Doploma III/ Sarjana Muda / Bachelor Graduate Diploma IV
Strata III/Doctoral Degree Jumlah Sumber: Masing-masing Instansi Source : Each Institutions
Banten Dalam Angka 2009
41
Government
Tabel Table
Chapter III
Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Fraksi dan Jenis Kelamin Number of Parliament Members by faction and Sex 2008
3.11
Fraksi Faction
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
Fraksi Partai Golongan Karya (F. P. Golkar)
15
1
16
Fraksi Keadilan Sejahtera (FKS)
11
-
11
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F.PDIP)
9
3
12
Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F.PPP)
8
1
9
Fraksi Partai Demokrat
8
-
8
Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB)
5
-
5
Fraksi Partai Bintang Reformasi (F..PBR)
4
1
5
Fraksi PAN
4
-
4
Fraksi BBPU
5
-
5
69
6
75
Jumlah/ Total
Sumber : Sekretariat DPRD Provinsi. Banten Source : Legislative Secretary of Banten Province
42
Banten In Figures 2009
Bab III
Pemerintahan
Tabel Table
3.12
Jumlah Anggota DPRD Kabupaten/Kota Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Banten Number of Regency/Municipality Parliament Members by Sex in Banten Provence 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
42
3
45
2. Lebak
42
3
45
3. Tangerang
40
5
45
4. Serang
42
3
45
5. Tangerang
43
2
45
6. Cilegon
35
-
35
7. Kota Serang
42
3
45
286
19
305
Kabupaten/Regency
Kota/Municipality
Jumlah/ Total
Sumber : Sekretariat DPRD Provinsi. Banten Source : Legislative Secretary of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
43
Government
Chapter III
Tabel Table
Jumlah Keputusan DPRD Provinsi Banten Number of Parliament Decrees of Banten Province 2008
3.13
Jenis Keputusan Kind of Decree
Jumlah Keputusan Number of Decrees
(1)
(2)
1.
Surat Keputusan Pimpinan DPRD Par l i ame ntCha i r ma n’ sDe c r e e sPa p e r
6
2.
Surat Keputusan Dewan (DPRD) Parliament Decree
31
3.
Peraturan Daerah Local Regulation
17
Jumlah/Total
54
2007
56
2006
64
2005
37
2004
60
Sumber : Sekretariat DPRD Provinsi. Banten Source : Legislative Secretary of Banten Province
44
Banten In Figures 2009
Bab IV PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Population and Employment
Bab IV
Penduduk dan Tenaga Kerja
4.1. Penduduk
4.1. Population
Penduduk Banten pada tahun 2008 berjumlah 9.602.445 jiwa yang terdiri dari 50,50 persen laki-laki dan 49,50 persen perempuan. Komposisi penduduk laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk Banten tahun 2008 bertambah 178.939 jiwa atau 1,90 persen dari tahun 2007. Penambahan penduduk terbanyak terjadi di kabupaten Tangerang sejumlah 100.777 jiwa atau terjadi peningkatan 2,90 persen dari total penduduk kabupaten Tangerang tahun 2007.
The population of Banten province in 2008 was 9.602.445 consisted of 50,50 percent male and 49,50 percent female. The composition of both sexes is nearly the same with previous year. The population of Banten in 2008 increased 178.939 persons or 1,90 percent compare to the 2007’ s . The biggest increased in population occurred in Tangerang Regency amounted to 100.777 persons or 2,90 percent of the total population in 2007.
Penduduk provinsi Banten mayoritas berada di kabupaten Tangerang dan Serang dengan persentase masing-masing 37,2 persen dan 19,0 persen. Sedangkan yang paling sedikit berada di kota Cilegon. Akan tetapi, jika dilihat dari tingkat kepadatan, kota Tangerang menempati urutan pertama dengan tingkat kepadatan penduduk 8.192 jiwa per km2. Kabupaten Tangerang dan Kota Cilegon menempati urutan berikutnya dengan tingkat kepadatan masing-masing 3.080 jiwa per km2 dan 1.958 jiwa per km2. Adapun tingkat kepadatan penduduk provinsi Banten 1.065 jiwa per km2.
The majority of Banten Population resides in Tangerang and Serang regency. They are around 37,2 percent and 19,0 percent respectively. While the least one was in Cilegon city. However, if seen by the level of density, the city of Tangerang has the first rank position with level of population density 8.192 inhabitants per km2. The second and third rank position is Tangerang regency and Cilegon city with 3.080 inhabitants per km2 and 1.958 inhabitants per km2 respectively. Meanwhile the density level of Banten is 1.065 inhabitants per km2.
Pada tahun 2008 di banten terdapat 2.289.839 rumah tangga. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan 40.841 rumah tangga. Secara ratarata setiap rumah tangga mempunyai 4,2 orang anggota. Kondisi ini sama dengan tahun sebelumnya.
In 2008, there are 2.289.839 households in Banten. It increased 40.841 households compared to the previous year. In average, every household has 4.2 members. This condition is the same as the condition of the previous year. The Increased number of household
Banten Dalam Angka 2009
47
Population and Employment
Chapter IV
Peningkatan jumlah anggota rumah tangga terjadi di kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Cilegon, sedangkan penurunan terjadi di kabupaten Pandeglang, Lebak dan Serang.
occurred in Tangerang regency, Tangerang and Cilegon city, but it decreased in Pandeglang, Lebak and Serang regency.
4.2. Tenaga Kerja
4.2. Employment
Jumlah angkatan kerja di provinsi Banten pada tahun 2008 bertambah 309.032 orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya sehingga menjadi 4,325 juta orang. Penambahan terbanyak terjadi pada angkatan kerja yang bekerja yaitu bertambah 285.234 orang menjadi 3,669 juta orang, sedangkan angkatan kerja yang mencari pekerjaan (pengangguran) bertambah 23.798 orang sehingga jumlah pengangguran menjadi 656.560 orang. Pertambahan jumlah pengangguran mengindikasikan bahwa kesempatan kerja yang tercipta masih jauh lebih sedikit daripada pertambahan angkatan kerja baru.
Number of labor force in Banten increased 309.032 persons in 2008 compared to previous years so the number became 4.325 million persons. The Addition occurred for the working labor force that is 285,234 people grow into 3.669 million people, while those who looked for the job (unemployment) increased 23.798 persons so the unemployment became 656,560 persons. The increasing of unemployment rate indicates that the job opportunities are quite less than the increasing of new labor force.
Penambahan angkatan kerja yang bekerja terbanyak terjadi di kabupaten Tangerang yaitu 123.080 orang. Demikian juga dengan penambahan jumlah pengangguran, paling banyak terjadi di kabupaten ini. Kabupaten Pandeglang, Tangerang dan kota Tangerang mengalami penambahan jumlah orang yang menganggur, sedangkan kabupatan Lebak, Sedang dan kota Cilegon sebaliknya. Terjadinya penurunan jumlah orang yang menganggur di wilayah tersebut menjadi indikasi terhadap kualitas
The most increasing of working labor force been in Tangerang regency, rounded to 123.080 persons. Meanwhile, the most increasing of unemployment number also was in Tangerang regency. The increasing of unemployment also occurred in Pandeglang regency and Tangerang city. However, in Lebak regency and Cilegon city are having decreasing unemployment. The decreasing of unemployment in those regions indicates those region has a good quality of economic growth.
48
Banten In Figures 2009
Bab IV
pertumbuhan tersebut.
Penduduk dan Tenaga Kerja
ekonomi
daerah
Penambahan angkatan kerja di tahun 2008 diikuti dengan peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dari 61,57 persen menjadi 64,8 persen. Peningkatan ini terjadi di seluruh kabupatan dan kota yang ada di provinsi Banten. Peningkatan TPAK tertinggi terjadi di kota Tangerang, sedangkan terendah di kota Cilegon. Di kabupaten Lebak dan Serang terjadi penurunan TPAK laki-laki, sedangkan di kota Cilegon terjadi penurunan TPAK perempuan.
Banten Dalam Angka 2009
The increase of labor force in 2008 followed by an increase in Labor Force Participation Rate (TPAK) from 61.57 percent to 64.8 percent. This increasing occurred in the entire of Banten Province with the highest labor force participation rate occurred in Tangerang city, while the lowest one been in Cilegon city. In Lebak and Serang regency, the labor force participation rate of male is decreasing and also the labor force participation rate of female in Cilegon city.
49
Population and Employment
Chapter IV
Grafik. 4.1 Piramida Penduduk Banten Tahun 2008 The Pyramid of Banten Population, 2008 75 + 70 –74 65 –69 60 –64 55 –59 50 –54 45 –49 40 –44 35 –39 30 –34 25 –29 20 –24 15 –19 10 –14 5 –9 600.000
400.000
200.000
0
0
200.000
Laki - Laki
400.000
600.000
Perempuan
Grafik 4.2. Persentase Angkatan Kerja Yang Bekerja dan Pengangguran Tahun 2008 The Percentage of Worked-Labor Force and Unemployment, 2008 Bekerja
Pengangguran
100% 80% 60% 40% 20%
50
Banten
Kota Cilegon
Kota Tangerang
Kab Serang
Kab Tangerang
Kab Lebak
Kab Pandeglang
0%
Banten In Figures 2009
Bab IV
Penduduk dan Tenaga Kerja
Grafik 4.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Kab/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2008 Labor Force Participation Rate by Sex and Regency, 2008
Banten
Kota Cilegon
TPAK Wanita
Kota Tangerang
Kab. Serang
TPAK Total
Kab. Tangerang
Kab. Pandeglang
Banten Dalam Angka 2009
Kab. Lebak
TPAK Pria
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
51
Population and Employment
52
Chapter IV
Banten In Figures 2009
Bab IV
Penduduk dan Tenaga Kerja
4.1.1
.Tabel Table
Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota,Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin di Provinsi Banten Population by Sex, Sex Ratio and Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten /Kota Regency/Municipality
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
Rasio Jenis Kelamin Sex Ratio
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pandeglang
561 194
531 194
1 092 527
102,37
2. Lebak
627 875
606 584
1 234 459
104,17
1 767 194
1 806 854
3 574 048
101,32
948 753
877 393
1 826 146
102,62
5. Tangerang
755 968
775 698
1 531 666
101,10
6. Cilegon
170 523
173 076
343 599
100,96
-
-
-
4 831 646
4 770 799
9 602 445
Kabupaten /Regency
3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality
7. Serang *) Jumlah/Total
102,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, Susenas 2008 Source : BPS Statitistics of Banten Province, Economy Social Survey2008
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
53
Population and Employment
Tabel Table
4.1.2
Kelompok Umur Age Group (1)
Chapter IV
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Provinsi Banten Number of Population by Age Group and Sex in Banten Province 2008 (Ribu/Thousands)
Laki-laki Male (2)
Perempuan Female (3)
Jumlah Total (4)
0 -- 4
502 998
479 799
982 797
5 –9
497 199
479 699
976 898
10 –14
497 899
491 799
989 698
15 –19
469 599
469 898
937 497
20 –24
459 398
469 098
928 496
25 –29
441 375
457 774
899 149
30 –34
403 699
441 099
844 798
35 –39
382 400
387 099
769 499
40 –44
339 800
313 300
653 100
45 –49
268 501
238 200
506 701
50 –54
202 600
168 900
371 500
55 –59
141 001
114 701
255 702
60 –64
89 701
78 701
168 402
65 –69
60 302
57 901
118 203
70 –74
43 201
45 301
88 502
75 +
51 099
60 404
111 503
4 848 772
4 753 673
9 602 445
Jumlah Total
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, Susenas 2008 Source : BPS Statitistics of Banten Province, Economy Social Survey2008
54
Banten In Figures 2009
Bab IV
Penduduk dan Tenaga Kerja
Tabel Table
4.1.3
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Region Area, Population and Population Density by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Luas Wilayah Region Area (Km2)
Penduduk Population
Kepadatan Penduduk Population Density (Km2)
(1)
(2)
(3)
(4)
Kabupaten /Regency 1. Pandeglang
2 746,91
1 092 527
398
2. Lebak
3 044,72
1 234 459
405
3. Tangerang
1 160,41
3 574 048
3 080
4. Serang
1 704,12
1 826 146
1 072
5. Tangerang
187
1 531 666
8 192
6. Cilegon
176
343 599
1 958
Kota /Municipality
7. Serang *) Jumlah/Total
9 018,64 1)
9 602 445
1 065
Sumber : Susenas 2008. BPS Source : Economy Social Survey2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency 1) Revisi luas wilayah Banten berdasarkan : - Keputusan Mendagri Nomor 109 A Tahun 2003 - Peraturan Mendagri Nomor 18 Tahun 2005 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Banten Dalam Angka 2009
55
Population and Employment
Tabel Table
4.1.4
Chapter IV
Banyaknya Penduduk, Rumah Tangga, dan Rata-rata Anggota Rumah Tangga Menurut Kabupaten/kota di Provinsi Banten Population, Household,and Average Houshold Member by Regency/Municipaliti in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Penduduk Population
Jumlah Rumah Tangga Household
Rata-rata Anggota Rumah Tangga Household Member
(1)
(2)
(3)
(4)
Kabupaten /Regency 1. Pandeglang
1 092 527
260 162
4,20
2. Lebak
1 234 459
307 573
4,01
3. Tangerang
3 574 048
851 620
4,20
4. Serang
1 826 146
430 322
4,24
1 531 666
364 222
4,21
343 599
75 940
4,52
-
-
-
9 602 445
2 289 839
4,19
Kota /Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Economy Social Survey2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
56
Banten In Figures 2009
Bab IV
Penduduk dan Tenaga Kerja
4.1.5
Tabel Table
Perkembangan Penduduk di Provinsi Banten Number of Population in Banten Province 1961-2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
1961
1971
1980
1990
2000
2008
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kabupaten /Regency 1. Pandeglang
440 213
572 628
694 759
858 435 1 011 788
1 092 527
2. Lebak
427 802
546 364
682 868
873 646 1 030 040
1 234 459
3. Tangerang
643 647
789 870
1 131 199
1 843 755 2 781 428
3 574 048
4. Serang
648 115
766 410
968 358
1 244 755 1 652 763
1 826 146
206 743
276 825
397 825
921 848 1 325 854
1 531 666
72 054
93 057
140 828
226 083
Kota /Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
2 438 574
3 045 154
4 015 837
-
294 936 -
5 967 907 8 096 809
343 599 9 602 445
Sumber : Sensus Penduduk 1971. 1980. 1990. 2000 . Susenas 2005- 2008 Source : Population Census 1971,1980,1990,2000 and Economy Social Survey 2005-2008 Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
57
Population and Employment
Tabel Table
4.1.6
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Chapter IV
Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Banten Population Growth Rate in Banten Province 1961 –2008 (Persen/Percent)
1961-1971
1971-1980
1980-1990
1990-2000
2000-2008
(1) Kabupaten /Regency
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
2,66
2,17
2,14
1,71
0,96
2. Lebak
2,48
2,51
2,49
1,72
2,29
3. Tangerang
4,07
4,07
5,00
4,35
3,18
4. Serang
2,69
2,63
2,54
2,98
1,25
5. Tangerang
2,96
4,11
8,77
3,83
1,82
6. Cilegon
2,59
4,71
4,85
2,79
1,93
7. Serang
-
-
-
-
-
2,25
3,12
4,04
3,21
2,15
Kota /Municipality
Jumlah/Total
Sumber : Sensus Penduduk 1961. 1971. 1980. 1990. 2000, Susenas 2008 Source : Population Census 1961,1971,1980,1990,2000, Economy Social Survey 2008
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
58
Banten In Figures 2009
Bab IV
Penduduk dan Tenaga Kerja
Tabel Table
4.1.7
Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Banten Number of Household and Population by Sex in Banten Province 2008
Penduduk/Population Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Rumah Tangga Household
(1)
(2)
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
(3)
(4)
(5)
Kabupaten /Regency 1. Pandeglang
260 162
552 671
539 856
1 092 527
2. Lebak
307 573
629 845
604 614
1 234 459
3. Tangerang
851 620
1 798 745
1 775 303
3 574 048
4. Serang
430 322
924 864
901 282
1 826 146
364 222
770 031
761 635
1 531 666
6. Cilegon
75 940
172 616
170 983
343 599
7. Serang
-
-
-
-
Kota /Municipality 5. Tangerang
Jumlah/Total
2 289 839
4 831 646
4 770 799
9 602 445
Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Economy Social Survey2008, BPS
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
59
Population and Employment
Tabel Table
4.1.8
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Chapter IV
Penduduk Warga Negara Asing Cina dan Warga Negara Asing Lainnya di Provinsi Banten Number of Chinese and Other Foreign Citizen in Banten Province 2000
Warga Negara Asing Cina Chinese Aliens
Warga Negara Asing Lainnya Other Aliens
Laki-laki Male
Perempuan Female
Laki -Laki Male
Perempuan Female
(2)
(3)
(4)
(5)
Jumlah Total
(6)
Kabupaten /Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang
7
14
41
72
134
68
55
19
18
160
2 248
2 153
1 194
801
6 396
10
8
6
6
30
3 565
3 900
1 241
1 215
9 921
66
47
91
26
230
5 964
6 177
2 592
2 138
16 871
Kota /Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 2000
Sumber: Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000,BPS
60
Banten In Figures 2009
Bab IV
Penduduk dan Tenaga Kerja
Tabel Table
4.1.9
Kelompok Umur Age Group (1)
Proyeksi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Provinsi Banten Projection of Population by Age Group in Banten Province 2008 –2011 (Ribu/Thousands)
2008
2009
2010
2011
(2)
(3)
(4)
(5)
0 –4
982,8
987,4
992,0
1 012,9
5 –9
976,9
973,7
969,0
970,8
10 –14
989,7
1 006,7
1 023,5
1 001,7
15 –19
937,5
936,6
934,7
958,3
20 –24
928,5
935,5
942,7
947,4
25 –29
899,2
913,2
926,2
933,0
30 –34
844,8
857,8
870,9
883,8
35 –39
769,5
787,7
804,8
818,8
40 –44
653,1
681,0
706,1
729,2
45 –49
506,7
533,1
560,1
588,5
50 –54
371,5
395,7
420,9
445,7
55 –59
255,7
272,7
291,5
311,4
60 –64
168,4
179,6
193,5
208,0
65 –69
118,2
120,7
124,7
132,2
70 –74
88,5
90,6
93,0
93,1
75 +
111,5
110,8
110,8
112.2
Jumlah Total
9 602,5
9 782,8
9 964,4
10 147,0
Sumber : Badan Pusat Statistik, Proyeksi Penduduk Indonesia 2005-2015 Source : BPS Statitistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
61
Population and Employment
Tabel Table
4.1.10
Chapter IV
Proyeksi Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Projection of Population by Regency/Municipality in Banten Province 2009–2011 (Ribu/Thousands)
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
2009
2010
2011
(1)
(2)
(3)
(4)
Kabupaten /Regency 1. Pandeglang
1 099,7
1 106,7
1 113,4
2. Lebak
1 258,9
1 283,5
1 308,1
3. Tangerang
3 676,7
3 781,2
3 887,6
4. Serang
1 843,5
1 860,4
1 877,0
1 554,8
1 577,9
1 600,8
349,2
354,7
360,2
-
-
-
9 782,8
9 964,4
10 147,1
Kota /Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, data perbaikan Source : BPS Statitistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
62
Banten In Figures 2009
Bab IV
Penduduk dan Tenaga Kerja
Tabel 4.1.11 Table
Distribusi Persentase Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Percentage Distribution Population by Regency/Municipality in Banten Province 1990-2008
Distribusi Persentase Percentage Distribution
Kabupaten/Kota Regency/Municipality 1990
2000
2008
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
14,38
12,50
11,38
2. Lebak
14,64
12,72
12,86
3. Tangerang
30,88
34,35
37,22
4. Serang
20,86
20,41
19,02
15,45
16,38
15,95
6. Cilegon
3,79
3,64
3,58
7. Serang
-
-
-
100,00
100,00
100,00
(1) Kabupaten /Regency
Kota /Municipality 5. Tangerang
Jumlah/Total
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statitistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
63
Population and Employment
Chapter IV
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Labor Force Participation Rate of Population Aged 15 Years and Over by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Tabel 4.2.1 Table
Kabupaten /Kota Regency/Municipality
Laki-laki
Perempuan
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
85,03
46,73
65,44
2. Lebak
85,27
50,54
67,62
3. Tangerang
83,25
47,79
65,89
4. Serang
80,36
40,36
60,14
5. Tangerang
83,34
47,59
66,00
6. Cilegon
80,67
38,83
59,99
-
-
-
83,07
46,26
64,80
Kabupaten /Regency
Kota /Municipality
7. Serang Jumlah/Total
Sumber : Sakernas 2008, BPS Source :National Labor Force Survey Agustus 2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
64
Banten In Figures 2009
Bab IV
Penduduk dan Tenaga Kerja
Tabel Table
4.2.2
Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja, Mencari Pekerjaan dan Bukan Angkatan Kerja per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Population Aged 15 Years and Over Who Worked, Looked for Job and Not Economically Active in Banten Province 2008
Angkatan Kerja Economically Active
Kabupaten /Kota Regency/Municapitaly
(1)
Bukan Angkatan Kerja Not Economically Active
Bekerja Working
Pengangguran Un-employment
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
(5)
Kabupaten /Regency 1. Pandeglang
416 319
52 119
468 438
247 387
2. Lebak
474 846
56 807
531 653
254 608
1 405 901
252 574
1 658 475
858 667
602 539
118 983
721 522
478 135
5. Tangerang
642 049
146 906
788 955
406 346
6. Cilegon
127 241
29 171
156 412
104 297
-
-
-
-
3 668 895
656 560
4 325 455
2 349 440
3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality
7. Serang Jumlah/Total
Sumber : Sakernas 2008, BPS Source :National Labor Force Survey Agustus 2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
65
Population and Employment
Tabel Table
4.2.3
Chapter IV
Penduduk 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Population 15 Years of Age and Over Who Worked by Type of Primary Job in Banten Province 2008
Jenis Pekerjaan Utama Type of Primary Job Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Tenaga Kepemimpinan/ Profesional Managerial/ Professional
Pejabat Tata Usaha/ Administrasion
Tenaga Usaha Penjualan/ Sale
(1)
(2)
(3)
(4)
Kabupaten /Regency 1. Pandeglang
23 188
4 306
78 213
2. Lebak
20 216
11 269
75 694
126 235
100 911
351 940
17 450
15 146
158 711
5. Tangerang
68 139
91 731
169 524
6. Cilegon
18 431
9 495
29 991
-
-
-
273 659
232 858
864 073
3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality
7. Seramg Jumlah/Total
66
Banten In Figures 2009
Bab IV
Penduduk dan Tenaga Kerja
Lanjutan Continued Jenis Pekerjaan Utama Type of Primary Job Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Tenaga Usaha Jasa/ Service
(1)
(5)
Tenaga Usaha Pertanian/ Agricultur
Tenaga Produksi/ Production
Jumlah Total
(6)
(7)
(8)
Kabupaten /Regency 1. Pandeglang
7 715
210 758
92 139
416 319
12 964
251 111
103 592
474 846
122 048
141 506
563 261
1 405 901
35 515
184 393
191 324
602 539
5. Tangerang
64 232
6 736
241 687
642 049
6. Cilegon
14 520
6 480
48 324
127 241
-
-
-
-
256 994
800 984
1 240 327
3 668 895
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality
7. Serang Jumlah/Total
Sumber : Sakernas 2008, BPS Source :National Labor Force Survey Agustus 2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
67
Population and Employment
Tabel Table
4.2.4
Chapter IV
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota Dan Lapangan Usaha Utama di Provinsi Banten Population 15 Years of Age and Over Who Worked by Regency/Municipality and Main Industry in Banten Province 2008
Pertanian Agriculture
Industri Industry
Perdagangan Trading
Jasa Kemasyarakatan/ Community, Social,and Personal Services
(1) Kabupaten/ Regency
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pandeglang
212 495
30 701
82 360
35 503
55 260
2. Lebak
254 880
26 147
76 376
44 839
72 604
3. Tangerang
145 309
349 890
406 632
249 662
254 408
4. Serang
186 137
92 341
174 922
62 465
86 674
5. Tangerang
7 275
179 282
206 355
111 440
137 697
6. Cilegon
6 907
27 470
33 280
24 960
34 624
-
-
-
-
-
813 003
705 831
979 925
528 869
641 267
Kabupaten/ Kota Regency/Municipa lity
Lainnya/ Others
(6)
Kota/ Municipality
7. Serang Jumlah/Total
Sumber : Sakernas 2008, BPS Source :National Labor Force Survey Agustus 2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
68
Banten In Figures 2009
Bab IV
Penduduk dan Tenaga Kerja
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota dan Status Pekerjaan Utama di Provinsi Banten Population 15 Years Age and Over Who Worked by Regency/Municipality and Main Employment Status in Banten Province 2008
4.2.5
Tabel Table
Status Pekerjaan Utama Main Employment Status
Dibantu buruh tetap/ Emplo-yer
Buruh/ Karyawan/ Emplo yer
Peker ja Bebas Pertanian/ Freelance
Pekerja bebas non pertanian/ Free lance Non Agriculture
Pekerja tidak dibayar/ Unpaid Emplo-yer
Jumlah Total
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
107 503
10 100
50 267
56 644
38 700
64 927
416 319
85 541
136 501
11 859
79 602
41 268
39 637
80 438
474 846
3. Tangerang
394 106
155 675
45 824
693 760
18 616
40 267
57 653
1 405 901
4. Serang
169 384
116 828
10 461
176 009
48 248
28 788
52 821
602 539
146 490
54 063
22 074
381 201
453
17 953
19 815
642 049
32 710
15 218
2 195
61 382
541
7 127
8 068
127 241
-
-
-
-
-
-
-
-
916 409
585 788
102 513
1 442 221
165 770
172 472
283 722
3 668 895
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality
Ber-usaha Sendiri/ Self Employed
Dibantu buruh tidak tetap/ Self Employed
(1) Kabupaten/ Regency
(2)
(3)
1. Pandeglang
88 178
2. Lebak
Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Junlah/Total
Sumber : Sakernas 2008, BPS Source :National Labor Force Survey Agustus 2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
69
Population and Employment
Tabel Table
Chapter IV
Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Seminggu Yang Lalu Menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Jam Kerja Seluruhnya di Provinsi Banten Population 15 Years of Age and Over Who Worked During The Previous Week by Regency/Municipality and Total Working Hours in Banten Province 2008
4.2.6
Jumlah Jam Kerja Seluruhnya Total Working Hours
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1)
Jumlah Total (9)
0*)
1-9
10 - 24
25 – 34
35 - 44
45 - 59
60+
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1. Pandeglang
27 806
2 825
66 367
75 174
94 394
107 135
42 618
416 319
2. Lebak
32 575
10 734
84 984
73 407
111 833
115 539
45 774
474 846
3. Tangerang
29 462
14 767
81 860
98 339
406 384
514 940
260 149
1 405 901
4. Serang
31 404
8 484
68 211
69 410
130 429
198 473
96 128
602 539
5. Tangerang
2 904
8 626
35 355
48 089
202 727
223 764
120 584
642 049
6. Cilegon
1 431
1 510
6 193
12 039
28 790
49 323
27 955
127 241
7. Serang
-
-
-
Kabupaten/ Regency
Kota/ Municipality
Jumlah/Total
125 582
46 946
342 970
376 458
974 557
-
-
1 209 174
593 208
Sumber : Sakernas 2008, BPS Source :National Labor Force Survey Agustus 2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency *)
Sementara tidak bekerja
70
Banten In Figures 2009
3 668 895
Bab V SOSIAL Social
Bab V
Sosial
5.1. Pendidikan
5.1. Education
Pada tahun 2008, jumlah SD mengalami peningkatan 143 unit dari 4.384 unit menjadi 4.527 unit. Kenaikan terjadi pada SD Negeri yaitu dari 4.059 unit menjadi 4.152 unit atau naik 2,29 persen. SD Swasta mengalami peningkatan 50 unit dari 325 unit menjadi 375 unit.
In 2008, the number of primary schools increased 143 units from 4.384 units to 4.527 units. The increase occurred in public primary schools from 4.059 units to 4.152 units or increased 2,29 percents. As well as private primary schools increased 50 units of 325 units into 375 units.
Kondisi yang sama juga terjadi pada jenjang SMP dan SMA, jumlah sekolah mengalami peningkatan, baik sekolah negeri maupun swasta. Pada jenjang SMP, terdapat penambahan 70 unit terdiri dari 55 unit SMP Negeri dan 15 unit SMP Swasta, sehingga pada tahun 2008 jumlah SMP menjadi 822 unit. Penambahan jumlah SMA sedikit lebih banyak dibandingkan dengan jumlah SMP yaitu sebanyak 85 unit. Tahun sebelumnya jumlah SMA (umum dan kejuruan) sebanyak 550 unit, sedangkan tahun 2008 menjadi 635 unit. Penambahan SMA terbanyak berasal dari swasta sebesar 50 unit, sedangkan dari negeri hanya 35 unit.
The same condition also occurred for Junior and Senior High Schools that has increased wheather for private or public schools. There are increase 70 units of junior high schools consisting of 55 units of public and 15 units of private school. So that in 2008, number of junior high schools becomes 822 units. Number of senior high schools increased slightly more than the amount of junior high schools that is as many as 85 units. On the previous year, the number of high school (general and vocational) is 550 units. While in 2008, becomes 635 units. The increment of Senior High Schools mostly derived from private of 50 units and only 35 units of public.
Dilihat dari jumlah penduduk yang bersekolah, pada tahun 2008 semuanya mengalami penurunan untuk penduduk usia 7 –19 tahun. Penduduk usia 7 –12 tahun yang bersekolah turun 4,6 persen, sedangkan penduduk usia 13 -15 tahun serta usia 16 – 19 tahun mengalami penurunan masingmasing 5,1 persen dan 2,2 persen.
In 2008, number of school-age population has been decreased especially for the population aged 719 years. School-age population 7-12 years decreased 4,6 percents, while population aged 13-15 years and 1619 years also decreased each 5,1 percents and 2,2 percents.
Banten Dalam Angka 2009
73
Social
Rasio murid terhadap sekolah juga mengalami penurunan. Pada tahun 2007, rata-rata setiap unit sekolah SD menampung 281 murid, tahun berikutnya menjadi 276 murid per unit sekolah. Pada tingkat SMP rasio murid per unit sekolah turun dari 631 menjadi 548. Demikian juga untuk jenjang SMA yang menurun dari 558 murid per unit sekolah menjadi 473 murid per unit sekolah. Rasio murid terhadap guru pada tahun 2008 mengalami perbaikan, kecuali untuk jenjang SMA. Pada jenjang SD, setiap satu orang guru rata-rata menangani 23 murid, tahun sebelumnya 26 murid. Pada tingkat SMP, rasio murid terhadap guru berubah dari 19 menjadi 17. Pada jenjang SMA rasio murid terhadap guru meningkat dari 16 menjadi 17. Penurunan rasio murid terhadap guru pada jenjang SD dan SMP diharapkan meningkatkan kualitas pendidikan pada kedua jenjang tersebut. 5.2. Kesehatan & Keluarga Berencana Pada tahun 2008 jumlah sarana kesehatan berupa rumah sakit dan puskesmas mengalami peningkatan. Rumah sakit bertambah 3 unit dari 38 unit menjadi 41 unit, sedangkan puskesmas bertambah 11 unit sehingga menjadi 191 unit. Daerah 74
Chapter V
Ratio of students to the school also decreased. In 2007, the average of each primary school accommodates 281 students, next year to be 276 students. At the junior level the ratio of students per school unit decreased from 631 into 548. Similarly for the senior high school level that decreased from 558 students per school unit to be 473 students per school unit.
Ratio of students to teachers in 2008 is upgrading, except for the senior high school level. At the primary level, every teacher has to handle an average of 23 students, and 26 students in the previous year. At the junior level, the ratio of students to teachers decreased from 19 to 17. At the senior level, students to t e ac he r ’ sratio increased from 16 to 17. The decline in the primary and junior levels is expected to improve the quality of education at both levels.
5.2. Health and Family Planning. In 2008, the number of health facilities such as hospitals and public health centers has increased. Hospitals increased 3 units which are from 38 units into 41 units, while public health centers increased 11 units which will be 191 units. The Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
yang mengalami penambahan puskesmas adalah kabupaten Pandeglang (2 unit), Lebak (2 unit) dan kabupaten Tangerang (7 unit).
increased public health centers by region are Pandeglang regency (2 units), Lebak regency (2 units) and Tangerang regency (7 units).
Jika dibandingkan dengan jumlah kecamatan yang ada di provinsi Banten, dapat dikatakan bahwa semua kecamatan telah memiliki puskesmas. Bahkan ada beberapa kecamatan memiliki lebih dari satu unit puskesmas.
Almost all districts in Banten province already have public health centers. In fact, there are some districts that have more than one public health centers.
Berbeda dengan kondisi sarana kesehatan yang meningkat, jumlah dokter di provinsi Banten justru mengalami penurunan dari 2.385 orang menjadi 2.052 orang atau berkurang sebanyak 333 orang. Pengurangan ini tidak terjadi di seluruh kab/kota, karena beberapa kabupaten justru mengalami peningkatan seperti kab Serang meningkat 31 orang dan kota Cilegon meningkat 68 orang. Penurunan jumlah dokter terbanyak terjadi di kabupaten dan kota Tangerang.
Well as other health conditions that increased, the number of doctors in Banten Province has decreased from 2.385 into 2.052 people or 333 people is reduced. This reducing does not occurred in entire regencies, because some districts would have increased such as Serang regency increased 31 people and Cilegon City increased 68 people. The number of doctors in Tangerang regency and Tangerang City has decreased a lot.
Persalinan di provinsi Banten umumnya dibantu oleh tenaga medis. Pada tahun 2008 dari 261.881 persalinan, 72,9 persennya dibantu oleh tenaga medis sedangkan selebihnya oleh tenaga medis lainnya. Persentase persalinan yang dibantu oleh tenaga medis sedikit meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, walaupun dari sisi total persalinan mengalami penurunan dari 261.881 persalinan menjadi 229.299 persalinan.
Birth in Banten province is generally assisted by medical staff. In 2008, from 261.881 childbirth, 72,9 percents are aided by medical staff while the rest by other medical staff. The percentage of birth that assisted by medical staff increased slightly compared to the previous year, although the total has decreased from 261,881 to 229,299 childbirth.
Banten Dalam Angka 2009
75
Social
Chapter V
Jumlah akseptor KB dalam dua tahun terakhir mengalami kenaikan. Pada tahun 2008, akseptor KB berjumlah 1.167.279 orang meningkat 8,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini lebih tinggi daripada yang terjadi pada tahun 2007 yaitu 3,8 persen.
Number of family planning participants has increased in the last two years. In 2008, around to 1,167,279 of family planning participants or increased 8.2 percent compared to the previous year. The increasing is higher than that occurred in 2007, which is 3.8 percents.
5.3. Perumahan dan Lingkungan
5.3. Housing and Environment
Secara umum rumah tangga di Banten yang jumlahnya 2,29 juta menempati bangunan rumah milik sendiri. Ada juga rumah tangga yang menempati bangunan dengan status sewa/kontrak. Persentase rumah tangga ini mencapai 13,73 persen. Sementara yang menempati bangunan lainnya (bebas sewa, dinas, rumah famili, orang tua) mencapai 9,15 persen. Persentase rumah tangga yang menempati bangunan dengan status sewa/kontrak di wilayah padat industri lebih banyak daripada di daerah lainnya.
In general, about 2.29 million households in banten have been occupying their own building. There are also households that rent / lease with the percentage reached 13.73 percent. Meanwhile, those who occupy the other building status (free of rent, offices , and families, owned by the parents) reached 9.15 percent. The percentage of households that rent / lease in full industry area is higher than in other regions.
Berdasarkan data Susenas 2008, mayoritas rumah tangga di Banten menempati bangunan dengan luas lantai 50 – 99 m2. Persentase mereka mencapai 47,45 persen, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang besarnya 42,02 persen. Urutan selanjutnya adalah rumah tangga yang menempati luas lantai bangunan 20 – 49 m2 dengan persentase 29,83 persen. Ada juga rumah tangga dengan rumah yang luas lantainya kurang dari 20 m2. 76
According to Susenas (Socioeconomic National Survey) 2008, Many households in Banten majority lived in a house with floor area of 50-99 m2. The percentage of these households were 47,45 percents, higher than previous year with percentage of 42,02. While household lived in a house with floor area of 2049 m2 reached 29,83 percents. About 7,40 percents of households lived in a house with floor area of less than 20 m2.
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Persentase rumah tangga ini mencapai 7,40 persen. Sedangkan rumah tangga dengan luas lantai bangunan 100 m2 lebih mencapai 15,33 persen, sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
While households with floor area of more than 100 m2 is reached 15.33 percents, slightly decreased compared to previous year
Rumah tangga yang menggunakan air dalam kemasan sebagai sumber air minum utama mengalami peningkatan dari 16,6 persen tahun 2007 menjadi 25,8 persen. Hal ini seiring dengan semakin banyaknya jumlah outlet air minum kemasan. Sementara itu, rumah tangga mayoritas masih memanfaatkan sumber air minum pompa untuk memenuhi kebutuhan air minum.
Households that use packaged water as their main source of drinking water increased from 16.6 percents in 2007 to 25.8 percents. It's in line with the increasing number of packaged drinking water outlets. Meanwhile, majority of households still use water pumps to fulfill their needs of drinking water.
5.4. Sosial Lainnya
5.4. Other Social Aspects
Pada tahun 2008 tercatat terjadi 1.194 kasus kejahatan di provinsi Banten. Sebanyak 775 kasus atau 64,9 persennya dapat diselesaikan. Kasus kejahatan berupa pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan pencurian dengan pemberatan (curat) menempati urutan teratas. Kasus curanmor mencapai 34,2 persen dari total kasus yang terjadi sedang kasus curat 25,6 persen. Tingginya kedua kasus ini sangat mungkin terkait dengan kemiskinan dan pengangguran yang relatif tinggi di provinsi Banten.
In 2008, there were 1,194 cases of crimes occurred in Banten. Many of 775 cases or 64.9 percents can be solved. Cases of crime such as theft of motorcycle theft (curanmor) and theft with the weighting (nozzle) ranks on top. Case of curanmor reached 34.2 percents of total cases that occurred, while cases of nozzle were 25.6 percent. Both cases are highly related to poverty and unemployment in Banten which is relatively high.
Setiap tahun selalu ada kejadian bencana alam di provinsi Banten. Hal ini terlihat dari adanya penduduk korban bencana alam.
There is always the occurrence of natural disasters in Banten every year. This is seen from the fact that there are victims of natural disasters.
Banten Dalam Angka 2009
77
Social
Pada tahun 2008 terdapat 8.649 orang korban bencana alam, tahun sebelumnya mencapai 18.244 orang. Kabupaten Pandeglang dan Kota Tangerang merupakan dua daerah yang paling banyak korbannya. Pada tahun 2008, 58,4 persen korban dari kota Tangerang dan 29,0 persen dari Pandeglang. Tahun sebelumnya korban dari kota Tangerang mencapai 16,3 persen sedangkan dari Pandeglang 62,1 persen.
78
Chapter V
In 2008, there were 8.649 victims of natural disasters, while at the previous year reached 18.244 people. Most of victims of natural disasters been in Pandeglang regency and Tangerang city. In 2008, about 58.4 percent of the victims been in Tangerang City, and 29.0 percent of Pandeglang regency. In the previous year, percentage of victims from Tangerang city reached 16.3 percent while around to 62.1 percent derived from Pandeglang regency.
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Grafik 5.1. Penduduk Banten Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Tahun 2008 (%) Banten Population Aged 10 Years and Over by Level of Education 2008 (%) SLTA 20,7%
SLTP 16,9%
Dipl. I/II 0,6%
Dipl. III-Univ. 5,7%
SD/Sederajat 27,0% < SD 29,1%
Grafik 5.2. Perkembangan Jumlah Dokter di Rumah Sakit dan Puskesmas Di Provinsi Banten Tahun 2004 - 2008 Number of Doctors in Hospital and Public Health Centres in Banten, 2004-2008 3000 Jumlah
Dokter Umum
Dokter Ahli
Dokter Gigi
2500 2000 1500 1000 500 0 2004
Banten Dalam Angka 2009
2005
2006
2007
2008
79
Social
Chapter V
Grafik 5.3. Jumlah Tindak Pidana dan Yang Terselesaikan di Banten, Tahun 2008 Number of Crimes and Solved Cases in Banten, 2008 Narkotika
Terselesaikan Tindak Pidana
Perkosaan Pemerasan Perjudian Kebakaran Curanmor Curas Curat Anirat Pembunuhan 0
80
100
200
300
400
500
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel 5.1.1 Table
Penduduk Usia 7 - 24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Banten Population Aged 7 –24 Years Attending School by Sex in Banten Province 2008
Jenis Kelamin/ Kelompok Umur Sex/Group of Age (1)
Jumlah Total (2)
Persentase Percentage (%) (3)
Laki-laki/Male 7 - 12
622 931
58,58
13 - 15
224 991
21,16
16 - 18
156 663
14,73
19 - 24
58 803
5,53
1 063 388
100,00
7 - 12
588 574
58,29
13 - 15
225 562
22,34
16 - 18
143 385
14,20
19 - 24
52 238
5,17
1 009 759
100,00
7 - 12
1 211 505
58,44
13 - 15
450 553
21,73
16 - 18
300 048
14,47
19 - 24
111 041
5,36
2 073 147
100,00
Jumlah/Total Perempuan/Female
Jumlah/Total Lak-laki+Perempuan/Male+Female
Jumlah/Total Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Economy Social Survey2008, BPS
Banten Dalam Angka 2009
81
Social
Chapter V
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Taman Kanak-kanak di Provinsi Banten Number of Kindergarten Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007/2008
Tabel 5.1.2 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Sekolah School Negeri Swasta Public Private (2) (3)
Murid Student Negeri Swasta Public Private (4) (5)
Guru Teacher Negeri Swasta Public Private (6) (7)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
1
206
375
6 046
14
724
2. Lebak
1
76
50
2 130
5
219
3. Tangerang
1
619
103
55 178
12
2 837
4. Serang
3
68
59
2 965
6
233
5. Tangerang
1
326
84
18 419
8
1 209
6. Cilegon
1
65
243
3 546
8
455
7. Serang
3
77
175
3 305
13
321
11
1 437
1 089
91 589
66
5 998
Kota/Municipality
Jumlah/Total
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
82
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel 5.1.3 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar di Provinsi Banten Number of Elementary Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007/2008
Sekolah School Negeri Public (2)
Murid Student
Swasta Private (3)
Negeri Public (4)
Guru Teacher
Swasta Private (5)
Negeri Public (6)
Swasta Private (7)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
874
5
170 734
530
9 020
48
2. Lebak
756
6
171 633
958
7 816
64
3. Tangerang
965
210
369 121
55 241
13 367
3 090
4. Serang
706
10
189 076
2 080
7 355
131
5. Tangerang
378
118
136 288
29 555
6 028
1 847
6. Cilegon
149
16
40 919
5 019
2 071
308
7. Serang
324
10
72 583
4 007
2 703
153
Jumlah/Total
4 152
375
1 150 354
97 390
48 360
5 641
2006/2007
4 059
325
1 136 702
97 201
43 624
4 442
2005/2006
4 065
251
1 146 424
68 965
35 806
5 909
2004/2005
4 122
222
1 222 236
66 406
33 460
4 758
Kota/Municipality
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
83
Social
Chapter V
Tabel 5.1.4 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Provinsi Banten Number of Junior High Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007/2008
Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
95
17
37 186
2 616
1 952
251
2. Lebak
64
12
30 368
2 980
2 503
429
3. Tangerang
71
223
48 113
65 705
2 660
4 301
4. Serang
76
61
33 171
13 443
1 614
949
5. Tangerang
24
146
22 150
41 702
1 488
1 121
6. Cilegon
11
22
4 963
551
435
560
-
-
-
-
-
-
Jumlah/Total
341
481
175 951
126 997
10 652
7 611
2006/2007
286
466
187 812
122 426
7 798
8 470
2005/2006
258
404
189 863
136 210
7 072
6 424
2004/2005
253
353
173 947
95 649
6 315
4 798
Kota/Municipality
7. Serang
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
84
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel 5.1.5 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Provinsi Banten Number of Senior High Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007/2008
Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
18
14
9 363
1 788
578
273
2. Lebak
29
17
11 879
2 594
785
266
3. Tangerang
41
77
21 652
23 762
973
1 449
4. Serang
23
20
13 831
3 049
790
529
15
66
13 351
18 489
542
193
6. Cilegon
5
14
2 657
2 843
259
248
7. Serang
6
19
3 218
5 476
329
398
137
227
75 951
58 001
4 256
3 356
233
67 962
59 086
3 716
4 593
207
62 248
62 860
2 634
4 512
187
53 239
52 820
2 853
3 307
Kota/Municipality 5. Tangerang
Jumlah/Total 2006/2007 2005/2006 2004/2005
114 89 81
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
85
Social
Chapter V
Tabel Table
5.1.6
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan di Provinsi Banten Number of Senior Vocational High Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007/2008
Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
8
22
5 118
6 498
282
514
2. Lebak
7
27
2 965
3 782
202
434
3. Tangerang
5
64
2 276
29 424
144
1 562
4. Serang
4
16
1 279
4 003
132
317
5. Tangerang
5
82
5 748
25 499
393
1 613
6. Cilegon
2
9
1 065
4 141
107
184
7. Serang
5
15
3 834
6 511
243
466
Jumlah/Total
36
235
22 285
79 858
1 503
5 090
2006/2007
24
179
14 446
70 426
847
4 221
2005/2006
23
161
14 015
78 683
926
4 150
2004/2005
18
157
11 494
68 671
823
4 095
Kota/Municipality
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
86
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.1.7
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Raudhatul Athfal/Bustanul Athfal di Provinsi Banten Number of Islamic Kindergarten Schools, Students and Teacher in Banten Province 2008/2009 Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Pandeglang
-
91
-
3 489
-
183
2. Lebak
-
47
-
1 400
-
210
3. Tangerang
-
-
10 543
-
1 158
4. Serang
-
-
4 057
-
477
-
9 613
-
1 182
(1) Kabupaten/Regency
251 104
Kota/Municipality 5. Tangerang
-
6. Cilegon
-
36
-
1 507
-
243
7. Serang
-
-
-
-
-
-
-
765
-
30 609
-
3 453
Jumlah/Total
236
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
87
Social
Chapter V
Tabel Table
5.1.8
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Ibtidaiyah di Provinsi Banten Number of Islamic Elementary Schools, Students and Teacher in Banten Province 2008/2009 Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Pandeglang
3
199
582
14 243
199
1 139
2. Lebak
2
184
437
19 108
13
1 833
3. Tangerang
9
355
3 478
53 606
102
2 598
4. Serang
3
103
1 005
17 243
42
889
5. Tangerang
1
97
340
19 042
29
1 213
6. Cilegon
1
10
483
1 301
20
128
7. Serang
-
-
-
-
-
-
19
948
6 325
124 543
405
7 800
(1) Kabupaten/Regency
Kota/Municipality
Jumlah/Total
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Catatan : Kota Serang datanya masih bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Joined The Serang Regency
88
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.1.9
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Tsanawiyah di Provinsi Banten Number of Islamic Secondary Schools, Students and Teacher in Banten Province 2008/2009 Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Pandeglang
6
106
3 439
15 808
233
2 003
2. Lebak
4
97
1 963
17 972
136
1 599
3. Tangerang
6
197
4 743
51 643
188
4 214
4. Serang
6
162
4 360
30 221
280
2 761
5. Tangerang
3
46
1 936
8 260
106
855
6. Cilegon
3
32
1 793
7 181
14
1 092
7. Serang
-
-
-
-
-
-
28
640
18 234
131 085
957
12 524
(1) Kabupaten/Regency
Kota/Municipality
Jumlah/Total
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Catatan : Kota Serang datanya masih bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Joined The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
89
Social
Chapter V
Tabel 5.1.10 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Aliyah di Provinsi Banten Number of Islamic High Schools, Students and Teacher in Banten Province 2008/2009
Sekolah School
Murid Student
Guru Teacher
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
Negeri Public
Swasta Private
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Pandeglang
4
41
1 347
4 305
123
796
2. Lebak
2
37
569
2 990
65
417
3. Tangerang
6
57
2 336
7 028
135
1 086
4. Serang
3
61
1 077
5 286
131
1 260
5. Tangerang
2
15
925
1 412
87
305
6. Cilegon
2
17
633
2 953
82
499
7. Serang
-
-
-
-
-
-
19
228
6 887
23 974
623
4 363
(1) Kabupaten/Regency
Kota/Municipality
Jumlah/Total
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
90
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel 5.1.11 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Pondok Pesantren Tingkat Ula dan Wustha di Provinsi Banten Number of Boarding Level Ula and Wustha in Banten Province 2008
Jumlah Lembaga Number of Institutions
Jumlah Guru Number of Teacher
Jumlah Santri Number of Santri
Ula
Wustha
Ula
Wustha
Ula
Wustha
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
58
655
305
3 695
1 332
14 360
2. Lebak
31
644
27
1 813
1 078
22 384
3. Tangerang
50
109
175
480
1 785
5 149
4. Serang
60
387
275
2 023
2 748
18 558
5. Tangerang
10
16
41
80
352
526
6. Cilegon
12
10
49
66
261
273
-
-
-
-
-
-
221
1 821
872
8 157
7 556
61 250
Kota/Municipality
7. Serang Jumlah/Total
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
91
Social
Chapter V
Tabel 5.1.12 Table
Jumlah Pondok Pesantren Salafiyah Murni di Provinsi Banten Number of Boarding Salafiyah Pure in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Jumlah Lembaga Number of Institutions
Jumlah Guru Number of Teacher
Jumlah Santri Number of Santri
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
84
757
25 401
2. Lebak
207
756
14 549
3. Tangerang
250
236
36 791
4. Serang
211
1 282
28 458
5. Tangerang
18
249
4 131
6. Cilegon
12
164
3 502
7. Serang
-
-
-
782
3 444
112 830
Kabupaten/Regency
Kota/Municipality
Jumlah/Total
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
92
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel 5.1.13 Table
Jumlah Perguruan Tinggi di Provinsi Banten Number of University in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Politeknik
Akademi/ Academy
Institut/ Institute
Universitas/ University
Sekolah Tinggi/
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
-
-
-
1
6
2. Lebak
-
-
-
-
5
3. Tangerang
1
3
-
1
17
4. Serang
2
4
1
2
11
5. Tangerang
-
12
1
3
15
6. Cilegon
1
5
7. Serang
2
4
1
2
10
6
28
3
9
70
Kabupaten/Regency
Kota/Municipality
Jumlah/Total
6
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
93
Social
Chapter V
Tabel 5.1.14 Table
Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Population Aged 10 Years and Over by Educational Attainment and Regency/Municipality in Banten Province 2008
Pendidikan Yang Ditamatkan Educational Attainment
Kabupaten/Kota Regency/Municipality < SD
SD/Sederajat
SLTP
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
357 288
312 551
114 078
2. Lebak
400 343
358 625
114 010
3. Tangerang
713 161
625 657
501 996
4. Serang
514 080
482 940
245 345
200 008
230 547
262 449
56 449
67 788
58 744
-
-
-
Jumlah/Total
2 241 329
2 078 108
1 296 622
2007
2 021 420
2 367 978
1 346 546
2006
1 901 150
2 401 220
1 361 214
2005
1 862 117
2 396 761
1 264 767
2004
1 913 256
2 293 094
1 249 919
(1) Kabupaten/Regency
Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
94
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Lanjutan/ Continued
Pendidikan Yang Ditamatkan Educational Attainment
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
SLTA
Dipl. I/II
Dipl. III-Univ.
(5)
(6)
(7)
Jumlah Total (8)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
64 123
2 864
8 600
859 504
2. Lebak
73 479
5 808
13 739
966 004
3. Tangerang
790 684
16 900
236 839
2 885 237
4. Serang
177 563
5 418
22 899
1 448 245
407 601
13 150
141 372
1 255 127
76 353
3 069
15 081
277 484
-
-
-
-
Jumlah/Total
1 589 803
47 209
438 530
7 691 601
2007
1 420 040
47 109
351 773
7 554 866
2006
1 446 220
65 507
285 157
7 460 468
2005
1 481 555
55 199
356 296
7 416 695
2004
1 405 924
48 152
216 101
7 126 446
Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Economy Social Survey2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
95
Social
Chapter V
Tabel 5.1.15 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Kepandaian Membaca dan Menulis dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Population Aged 10 Years and Over by Reading and Writing Ability and Regency/Municipality in Banten Province 2008 Kemampuan Membaca dan Menulis Reading and Writing Ability Huruf Latin Latin
Huruf Lainnya Other
(2)
(3)
Huruf Latin & Huruf Lainnya Latin & Other (4)
Tidak Dapat Ca n’ t (5)
Jumlah Total
(6)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
380 147
9 189
438 742
31 426
859 504
2. Lebak
168 450
19 927
699 385
78 242
966 004
1 223 077
15 159
1 514 080
132 921
2 885 237
230 761
48 339
1 104 453
64 692
1 448 245
700 780
4 691
525 709
23 947
1 255 127
6. Cilegon
45 067
6 192
221 182
5 043
277 484
7. Serang
-
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang
-
-
-
-
Jumlah/Total
2 748 282
103 497
4 503 551
336 271
7 691 601
2007
4 098 902
138 657
2 997 153
320 154
7 554 866
2006
5 149 605
246 868
1 735 898
328 097
7 460 468
2005
5 195 895
88 438
1 849 786
282 576
7 416 695
2004
6 668 594
81 552
-
376 300
7 126 446
Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Economy Social Survey2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
96
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas di Provinsi Banten Number of Hospitals and Public Health Center in Banten Province 2008
Tabel 5.2.1 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Rumah Sakit Hospitals Jumlah Tempat Tidur Total Beds (2) (3)
Puskesmas Public Health Center (4)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
1
206
36
2. Lebak
3
216
37
3. Tangerang
9
1180*
47
4. Serang
1
326
28
21
1846*
25
6. Cilegon
2
138
8
7. Serang
4
113
10
Jumlah/Total
41
4025
191
2007
38
4 124
180
2006
37
3 151
180
2005
35
2 868
175
2004
24
2 906
172
Kota/Municipality 5. Tangerang
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
Keterangan/Note Banten Dalam Angka 2009
: (* Data Tahun 2007)
97
Social
Chapter V
5.2.2
Tabel Table
Jumlah Dokter Rumah Sakit Umum dan Puskesmas di Provinsi Banten Number of Medical Doctors at Public Hospital and Health Center in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Dokter Umum General Practitioner
Dokter Ahli Medical Specialist
Dokter Gigi Dentist
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
60
19
16
95
2. Lebak
12
32*
16*
60
250
293
131
674
54
0
21
75
5. Tangerang
187
395
104
686
6. Cilegon
216
68
63
387
7. Serang
35
28
12
75
Jumlah/Total
814
875
363
2052
2007
926
1 099
360
2 385
2006
815
871
317
2 003
2005
1 016
575
285
1 876
2004
602
577
243
1 442
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province Keterangan/Note
98
: (* Data Tahun 2007)
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.2.3
Kabupaten/ Kota Regency /Municipality (1) Kabupaten/ Regency
Jumlah Penduduk Yang Diimunisasi Menurut Jenis Imunisasi di Provinsi Banten Number of Immunized People by Kind of Immunization in Banten Province 2008
BCG
DPT-I
Imunisasi/Immunization Campak DPT-II DPT-III Measles (4) (5) (6)
Polio-I
Polio -IV
(7)
(8)
(2)
(3)
1. Pandeglang
22 489
25 093
23 942
22 229
21 694
26 927
21 460
2. Lebak
26 020
27 479
25 929
25 467
25 018
27 886
24 978
3. Tangerang
70 053
72 664
71 076
69 101
69 744
74 691
67 930
4. Serang
28 243
32 196
30 784
30 229
31 796
34 694
32 188
36 181
37 042
36 155
35 760
35 165
35 564
33 998
6. Cilegon
6 780
7 049
7 040
6 778
6 682
7 434
6 830
7. Serang
10 432
11 583
11 044
11 068
11 432
12 002
11 258
Jumlah/Total
201 098
213 106
205 970
200 632
201 531
219 198
198 642
2007
225 312
213 043
212 132
196 747
210 863
240 830
202 161
2006
228 370
213 036
203 285
203 325
217 684
222 350
202 533
2005
216 210
206 418
198 818
202 649
208 224
178 797
165 381
2004
214 594
209 621
198 860
196 858
203 275
219 396
198 699
Kota/ Municipality 5. Tangerang
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
99
Social
Chapter V
Tabel Table
5.2.4
Jumlah Persalinan Menurut Penolong Persalinan di Provinsi Banten Number of Birth by Kind of Personel in Charge in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Tenaga Medis Medical Personel
Tenaga Medis Lainnya Other Medical Personel
(1)
(2)
(3)
1. Pandeglang
16 618
8 704
2. Lebak
16 434
11 425
3. Tangerang
63 058
19 213
4. Serang
21 510
8 481
34 531
7 038
6. Cilegon
6 209
1 919
7. Serang
8 855
5 304
Jumlah/Total
167 215
62 084
2007
174 511
87 370
2006
155 383
85 462
2005
152 909
74 479
2004
135 328
78 586
Kabupaten/Regency
Kota/Municipality 5. Tangerang
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
100
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.2.5
Jumlah Tenaga Kesehatan Selain Dokter di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum di Provinsi Banten Number of Health Personnels OTher Than Dokter at Public Health Center and Government Hospital in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Sarjana Farmasi/ Pharmacy
SKM/ Health School
Perawat/ Nurse
(1)
(2)
(3)
(4)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
21
36
436
4
50
242
33
80
1423
6
41
249
28
102
1 306
6. Cilegon
4
8
105
7. Serang
4
12
170
Jumlah/Total
100
329
3 931
2007
83
225
4 350
2006
104
263
4 538
2005
61
239
5 665
2004
251
238
3 368
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang
Banten Dalam Angka 2009
101
Social
Chapter V
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Bidan/ Midwife
Paramedis Non Keperawatan/ Not Nurse
Non Medis/ Not Medical
(1)
(5)
(6)
(7)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
544
26
417
2. Lebak
128
4
111
3. Tangerang
649
18
330
4. Serang
394
33
240
5. Tangerang
301
234
1 575
6. Cilegon
179
7
24
7. Serang
147
6
23
Jumlah/Total
2 342
328
2 720
2007
2 285
534
3 484
2006
1 970
827
2 488
2005
1 583
678
1 225
2004
1 474
141
1 283
Kota/Municipality
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
102
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel Table
Jumlah Penyalur Obat di Provinsi Banten Number of Medicine Distributors in Banten Province 2008
5.2.6
Industri Farmasi Pharmaceuti cal Industry
Pedagang Besar Farmasi Pharmaceuti cal Whole Sale
Apotik Dispensaries
Industri Kecil Obat Lainnya Other Drug Industry
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
-
-
11
-
11
2. Lebak
-
-
17
-
17
15
32
326
24
397
4
-
9
-
13
5. Tangerang
9
38
195
22
264
6. Cilegon
-
1
38
-
40
7. Serang
-
15
38
2
55
Jumlah/Total
28
86
634
49
797
2007
34
65
540
48
687
2006
23
57
520
40
640
2005
35
74
476
45
630
2004
25
30
379
26
460
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality
(1) Kabupaten/ Regency
3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
103
Social
Chapter V
Tabel 5.2.7 Table
Jumlah Akseptor Keluarga Berencana (Usia 15-49 Tahun Berstatus Kawin) Menurut Alat/Cara Kontrasepsi Yang Digunakan di Provinsi Banten Number of Family Planning Acceptors by Method of Contraception Based on The Result of Family Registration in Banten Province 2008
Metode Jangka Panjang (MJP) / Long Term Method Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
IUD IUD
MOP Vasectomy
MOW Tubectomy
(2)
(3)
(4)
Susuk Implant (5)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
6 017
1 382
2 137
11 497
2. Lebak
5 530
2 494
2 077
14 815
73 997
9 934
7 151
16 694
7 286
2 224
2 854
11 887
31 882
1 735
4 642
6 635
6. Cilegon
3 452
149
1 036
3 400
7. Serang
4 838
442
1 509
2 559
Jumlah/Total
133 002
18 360
21 406
67 487
2007
127 848
17 463
20 462
60 184
2006
121 041
16 802
19 892
62 361
2005
163 106
19 500
21 101
69 573
2004
122 479
17 328
19 628
71 082
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang
104
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Non Metode Jangka Panjang (Non MJP) / Non Long Term Method Tradisional Suntik Pil Kondom & Lainnya Injection Pil Condom Traditional & Others (6) (7) (8) (9)
Jumlah MJP dan Non MJP Total of MJP and Non MJP (10)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
84 914
31 072
248
-
137 267
2. Lebak
83 773
48 786
1 322
-
158 797
186 738
103 582
1 979
-
400 075
97 718
49 733
681
-
172 383
5. Tangerang
99 900
41 619
1 236
-
187 649
6. Cilegon
30 898
9 033
362
-
48 330
7. Serang
36 639
16 073
718
-
62 778
Jumlah/Total
620 580
299 898
6 546
-
1 167 279
2007
569 143
279 546
4 555
-
1 079 201
2006
550 749
265 514
3 641
-
1 040 000
2005
536 280
247 559
3 560
4
1 060 683
2004
523 228
254 658
3 565
47
1 012 015
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality
Sumber: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten Source : National Family Planning Coordinating Board of Banten
Banten Dalam Angka 2009
105
Social
Chapter V
Tabel Table
5.2.8
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Keluarga Pasangan Usia Subur Menurut Umur Isteri di Provinsi Banten Number of Potential Couple by Age of Wife in Banten Province 2008 Umur Isteri / Age of Wife < 20 Tahun
20 –29 Tahun
>29 Tahun
(2)
(3)
(4)
Jumlah Total (5)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
11 392
84 471
110 674
206 537
2. Lebak
20 506
90 453
111 932
222 891
3. Tangerang
55 075
282 971
323 091
661 137
8 576
94 416
144 521
247 513
5. Tangerang
7 514
82 690
169 380
259 584
6. Cilegon
1 073
21 476
42 382
64 931
7. Serang
2 835
37 801
52 785
93 421
Jumlah/Total
106 971
694 278
954 765
1 756 014
2007
88 884
684 634
937 913
1 711 431
2006
82 587
654 884
930 455
1 667 926
2005
81 113
675 609
873 738
1 630 460
2004
80 203
627 816
875 708
1 583 727
4. Serang Kota/Municipality
Sumber : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten Source : National Family Planning Coordinating Board of Banten
106
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.2.9
Jumlah Keluarga Sejahtera Menurut Tahapan Keluarga Sejahtera di Provinsi Banten Number of Prosperous Family by Level of Prosperous Family in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Keluarga Sejahtera Tahap Pra Sejahtera/ Prosperous Family Step Prosperous Before
Keluarga Sejahtera Tahap I/ Prosperous Family Step I
Keluarga Sejahtera Tahap II/ Prosperous Family Step II
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
86 311
78 941
61 712
2. Lebak
80 038
90 295
80 570
187 130
187 177
248 018
91 731
77 606
92 440
19 173
57 470
102 792
6. Cilegon
6 617
11 374
32 985
7. Serang
18 654
27 494
44 055
Jumlah/Total
489 654
530 357
662 572
2007
459 685
518 524
616 053
2006
462 578
526 775
603 133
2005
470 251
528 213
547 157
2004
314 223
577 680
574 340
Kabupaten/Regency
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang
Banten Dalam Angka 2009
107
Social
Chapter V
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Keluarga Sejahtera Tahap III/ Prosperous Family Step III
Keluarga Sejahtera Tahap III Plus/ Prosperous Family Step III Plus
Jumlah Total
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
41 357
11 559
279 880
2. Lebak
38 671
7 563
297 137
159 133
62 103
843 561
56 679
11 765
330 221
102 975
36 892
319 302
6. Cilegon
21 153
6 945
79 074
7. Serang
25 059
4 629
119 891
Jumlah/Total
445 027
141 456
2 269 066
2007
455 339
172 135
2 221 736
2006
435 637
145 759
2 173 882
2005
379 835
127 150
2 052 606
2004
382 688
125 111
1 974 042
Kabupaten/Regency
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang
Sumber: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten Source : National Family Planning Coordinating Board of Banten
108
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.3.1
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal di Provinsi Banten Number of Household by Regency/Municipality and Drinking Water Facility in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal Milik Sendiri/ Owner Self
Kontrak/ Contract
Sewa/ Rent
(2)
(3)
(4)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
249 936
1 596
-
2. Lebak
288 663
710
1 573
3. Tangerang
595 110
70 737
94 636
4. Serang
369 813
6 198
15 288
209 790
28 768
82 745
52 587
3 808
8 416
-
-
-
1 765 899
111 817
202 658
Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
Banten Dalam Angka 2009
109
Social
Chapter V
Lanjutan Continued Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Bebas sewa/ Free Rent
Milik orang tua, famili & lainnya
Jumlah/ Total
Dinas
(5)
(6)
(7)
(8)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
3 670
302
4 658
260 162
2. Lebak
4 712
-
11 915
307 573
29 861
-
61 276
851 620
9 639
540
28 844
430 322
10 618
7 959
24 342
364 222
2 064
1 904
7 161
75 940
-
-
-
-
60 564
10 705
138 196
2 289 839
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Economy Social Survey2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
110
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel 5.3.2 Table
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Luas Lantai Rumah di Provinsi Banten Number of Household by Regency/Municipality and Area of House Floor in Banten Province 2008 Luas Lantai / Area of Floor
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
< 20
20 - 49
50 -99
100 - 149
150+
Jumlah/ Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
5 524
94 887
134 883
19 946
4 922
260 162
2. Lebak
4 872
150 563
131 248
13 689
7 201
307 573
3. Tangerang
68 704
238 291
409 557
67 308
67 760
851 620
4. Serang
17 916
94 614
263 396
40 508
13 888
430 322
71 202
91 628
114 642
50 457
36 293
364 222
6. Cilegon
1 120
13 123
32 752
21 002
7 943
75 940
7. Serang
-
-
-
Kota/Municipality 5. Tangerang
-
-
-
Jumlah/Total
169 338
683 106
1 086 478
212 910
138 007
2 289 839
2007
186 480
768 175
945 332
225 801
123 860
2 249 648
2006
122 749
893430
826 616
206 707
147 089
2 196 591
2005
160 581
724 609
1 195 497
284 968
138 675
2 504 330
2004
172 415
729 100
1 026 684
227 813
24 324
2 180 336
Sumber : Susenas 2008 BPS Source : Economy Social Survey2008 BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
111
Social
Chapter V
Tabel Table
5.3.3
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Sumber Air Minum di Provinsi Banten Number of Household by Regency/Municipality and Source of Drinking Water in Banten Province 2008 Sumber Air Minum / Source of Drinking Water Air dalam Leding Pompa Sumur Kemasan ledeng Pump Well Packaged (2) (3) (4) (5)
Kabupaten/Regency
1. Pandeglang
1 640
15 622
15 543
165 057
2. Lebak
6 286
7 902
30 154
152 105
269 292
53 187
408 290
114 690
80 101
39 268
114 244
120 386
193 819
55 756
102 266
10 612
6. Cilegon
39 786
5 155
10 539
17 708
7. Serang
-
-
-
3. Tangerang
4. Serang
Kota/Municipality
5. Tangerang
112
-
Jumlah/Total
590 924
176 890
681 036
580 558
2007
373 863
207 399
783 013
618 307
2006
167 421
283 764
733 512
760 494
2005
195 062
345 095
785 359
896 472
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Sumber Air Minum / Source of Drinking Water Mata Air Springs (6)
Air Sungai River (7)
Air Hujan Rain (8)
Lainnya Others (9)
Jumlah/ Total (10)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
47 788
14 166
2. Lebak
78 355
31 959
3. Tangerang 4. Serang
3 554 44 116
-
-
346
260 162
812
-
307 573
2 607
-
851 620
31 668
-
539
430 322
885
-
-
884
364 222
6. Cilegon
2 160
-
368
75 940
7. Serang
-
-
Kota/Municipality 5. Tangerang
224 -
-
-
Jumlah/Total
176 858
77 793
3 643
2 137
2 289 839
2007
157 029
92 773
1 282
15 982
2 249 648
2006
167 143
58 790
11 769
13 698
2 196 91
2005
191 251
60 170
27 316
3 605
2 504 330
Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Economy Social Survey 2008, BPS
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
113
Social
Tabel Table
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency
Chapter V
Rekapitulasi Produksi Sertifikat oleh Badan Pertanahan Nasional di Provinsi Banten Production of Sertificate by National Land Affair Board in Banten Province Hingga/Until 2008
5.4.1
Hak Milik Proprietary Rights Bidang Field (2)
Hak Guna Usaha Concession Used Right
Luas Area (ha) (3)
Bidang Field (4)
Luas Area (ha) (5)
Hak Guna Bangunan/ Building Used Right Luas Area (ha) (7)
Bidang Field (6) -
1. Pandeglang
64 775
35 713,92
12
22 486,22
3 120
33 335,07
2. Lebak
94 791
33 099,31
11
1 865,70
9 360
5 728,06
3. Tangerang
394 382
29 700,97
12
974,57
313 103
15 398,61
4. Serang
148 646
13 596,06
40
1 252,55
60 322
7 759,00
5. Tangerang
160 491
143 169,71
40
12,76
67 128
35 785,91
6. Cilegon
101 801
12,86
12 283
3,39
7. Serang
-
Kota/ Municipality
Jumlah/Total
114
967 886
-
255 292,83
-
-
-
-
115
26 591,8
-
465 316
-
98 010,04
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Lanjutan Continued
Hak Pengelolaan/Management Right Luas Bidang Area Field (ha) (10) (11)
Hak Pakai/ Used Right Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Bidang Field (8)
Luas Area (ha) (9)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
746
23 566,63
1
50,00
2. Lebak
663
4 847,80
7
8 960,00
3. Tangerang
550
1 296,27
17
107,05
1 270
1 410,93
141
797,14
5. Tangerang
548
60,16
28
20 164,08
6. Cilegon
344
282,50
27
54,50
-
-
-
-
4 121
31 464,29
221
30 132,77
4. Serang Kota/Municipality
7. Serang Jumlah/Total
Banten Dalam Angka 2009
115
Social
Chapter V
Lanjutan Continued
Hak Sarusun/ rights serusun Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Bidang Field (12)
Luas Area (ha) (13)
Tanah Wakaf/ wakaf land Luas Area (ha) (15)
Bidang Field (14)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
500
50,00
10,30
8,05
-
-
853,00
45 260,00
3. Tangerang
6 607
-
247,00
13,00
4. Serang
2 683
6,34
3 976,00
635,92
3 733
14,55
51,00
2,67
646
2,08
108,00
29,03
-
-
-
-
14 169
72,97
5 245,30
45 948,67
2. Lebak
Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
Jumlah/Total
Sumber: Badan Pertanahan Nasional Provinsi Banten Source : National Land Board of Banten Province
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
116
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
5.4.2
Tabel Table
Wilayah Kerja Kabupaten/Kota Work Area Regency/City (1)
Jumlah Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) dan Penerbitan Akta di Provinsi Banten Number of Land Certificate Legal Maker and Certificate Publishing in Banten Province 2008
Jumlah PPAT Total PPAT PPAT Sementara/ Provisional
PPAT Notaris/ Notary
(2)
(3)
Jenis Akta/Produksi (Jumlah Akta) Kind of Acta/ Production (Total Acta) Pembagian Pelepasan Tukar Hak Jual Beli Hibah Hak/ Menukar Bersama/ Purchasing Gift Right Right Exchange Free Division (4) (5) (6) (7) (8)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
35
17
3 226
278
120
-
-
2. Lebak
28
6
2 292
134
465
-
2
3. Tangerang
36
354
51 669
1 343
674
1
674
4. Serang
34
84
13 016
809
74
-
-
13
131
18 985
585
735
-
-
6. Cilegon
8
28
2 240
34
25
-
10
7. Serang
-
-
-
-
-
-
-
154
620
91 428
3 183
2 093
1
686
Kota/Municipality 5. Tangerang
Jumlah/Total
Banten Dalam Angka 2009
117
Social
Chapter V
Lanjutan Continued
Wilayah Kerja Kabupaten/Kota/ Region Work Area Regency/City (1)
Jenis Akta/Produksi (Jumlah Akta) Kind of Acta/ Production(Total Acta) APHT
SK.MHT
Jumlah/ Total
(9)
(10)
(11)
1. Pandeglang
433
4 109
8 218
2. Lebak
465
206
3 598
14 319
12 171
81 241
1 800
3 509
19 326
5. Tangerang
6 274
475
27 198
6. Cilegon
1 670
875
4 890
-
-
-
24 961
21 345
144 471
Kabupaten/Regency
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality
7. Serang Jumlah/Total
Sumber: Badan Pertanahan Nasional Provinsi Banten Source : National Land Board of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
118
Banten In Figures 2009
Bab V
Tabel Table
Sosial
Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi Menurut Jenis Kejahatan di Provinsi Banten Number of Crimes Commited by Type of Crime in Banten Province 2008
5.4.3
Tindak Kejahatan/ Crime Jenis Kejahatan Type of Crime
(1) 1. Pembunuhan/ Murder
Tindak Pidana Crime (2)
Penyelesaian Tindak Pidana Tthe Settlement of Criminal (3)
9
7
2. Anirat
134
81
3. Pencurian dengan pemberatan (Curat)/ theft with the weighting
306
246
4. Pencurian dengan kekerasan (Curas)/ theft with violence
57
45
5. Pencurian kendaraan bermotor (Curanmor)/ motor vehicle theft
408
120
8
6
123
125
8
8
15
18
126
119
-
-
1 194
775
2007
178
161
2006
1 465
767
2005
1 435
680
2004
1 106
577
6. Kebakaran/fire 7. Perjudian / Gambling 8. Pemerasan/Extortion 9. Perkosaan/ Rape 10. Narkotika/Narcotics 11. Kenakalan Remaja/ Adolescent hoax Jumlah/Total
Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province Banten Dalam Angka 2009
119
Social
Chapter V
Tabel 5.4.4 Table
Jumlah Tempat Ibadah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Place of Worship by Municipality in Banten Province 2008 Tempat Ibadah
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Islam
Protestan
Katholik
Hindu
Budha
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
3 578
5
1
-
1
2. Lebak
3 782
6
3
-
2
3. Tangerang
9 760
317
18
5
37
4. Serang
5 719
21
2
1
4
5. Tangerang
867
287
12
5
35
6. Cilegon
974
8
1
-
2
-
-
-
Kota/Municipality
7. Serang Jumlah/Total
24 680
644
37
11
81
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
120
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel Table
Persentase Penduduk Menurut Agama di Provinsi Banten Percentage of Population by Religion in Banten Province 2008
5.4.5
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Agama/Religion
Jumlah/Total
Islam/ Moeslim
Protestan/ Protestant
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Pandeglang
99,24
0,38
0,03
0,14
0,21
100,00
2. Lebak
97,04
1,66
0,32
0,41
0,57
100,00
3. Tangerang
81,22
7,56
2,16
1,84
7,21
100,00
4. Serang
98,28
0,96
0,25
0,24
0,26
100,00
5. Tangerang
66,24
18,44
3,51
1,63
10,18
100,00
6. Cilegon
93,12
3,87
1,26
0,99
0,75
100,00
7. Serang
-
-
-
-
-
-
(1)
Katholik/ Hindu/ Hindu Catholic
Budha/ Budhha
Kabupaten/ Regency
Kota/ Municipality
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
121
Social
Chapter V
Tabel 5.4.6 Table
Jumlah Calon / Jamaah Haji dan Besarnya Biaya Musim Haji di Provinsi Banten Number of Aplicants / Pilgrims and cost to Mecca in Banten province 2000-2008
(2)
Jemaah Haji Berangkat Leaving (3)
Jemaah yang Batal Cancelling (4)
Besarnya ONH (000 Rp) cost (5)
2000
-
-
-
17 758 000
2001
-
-
-
63 000 000
2002
4 866
4 865
-
800 000+US $2 677
2003
5 150
5 110
40
967 500+US $2 675
2004
5 216
5 216
-
967 500+US $2 675
2005
5 128
5 128
-
963 266+US $2.668
2006
8 505
8 401
104
466 864+US $2 851,7
2007
8 474
8 366
98
400 100+US $2 925,9
2008
8 541
8 555
222
501 000+US $3 429,6
Musim Haji Periode
Calon Jemaah Haji Applicant
(1)
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
122
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel 5.4.7 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Jumlah Jamaah Haji Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Aplicantsfor Pilgrims by Sex and Regency/Municipality in Banten Province 2008 Jenis Kelamin Sex Laki-laki Perempuan Male Female (3) (4)
Jumlah Total (5)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
331
372
703
2. Lebak
260
263
523
1 267
1 420
2 687
646
719
1 365
1 179
1 407
2 586
314
356
670
-
-
-
Jumlah/Total
3 997
4 537
8 534
2007
3 861
4 505
8 366
2006
3 908
4 493
8 401
2005
2 477
2 647
5 124
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
123
Social
Chapter V
Tabel 5.4.8 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Tingkat Usia Jamaah Haji di Provinsi Banten Number of Pilgrims by Age Group in Banten Province 2008
0 -30 (2)
Kelompok Umur Age Group 31- 40 41- 50 (3) (4)
Jumlah Total
51+ (5)
(6)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
41
128
192
340
701
2. Lebak
30
83
153
256
522
135
446
971
1 121
2673
97
295
433
538
1363
105
405
818
1 244
2572
20
116
243
291
670
-
-
-
-
-
Jumlah/Total
428
1 473
2 810
3 790
8 501
2007
590
1 608
2 695
3 473
8 366
2006
531
1 795
2 717
3 358
8 401
2005
361
1 207
1 814
1 742
5 124
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
124
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Jumlah Korban Bencana Sosial/Pengungsi dan Korban Bencana Alam Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Social Disaster Victims/Refugees and Nature Disaster by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Tabel 5.4.9 Table
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Korban Bencana Sosial/Pengungsi Disaster Victims/Refugees Jiwa/Person (2)
Korban Bencana Alam Nature Disaster Jiwa/Person (3)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang
2 375
2 511
-
79
271
596
29
378
505
5 050
-
21
118
14
3 658
8 649
Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total Sumber : Dinas Sosial Provinsi Banten Source : Social Official of Banten
Banten Dalam Angka 2009
125
Social
Tabel Table
Chapter V
Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Potency and Source Of Social Welfare by Regency/Municipality in Banten Province 2008
5.4.10
(2)
Organisasi Sosial Social Organizati on (3)
1. Pandeglang
1 675
74
334
2. Lebak
1 293
129
303
1
6
46
3. Tangerang
1 642
435
244
59
123
246
391
136
197
-
89
6
5. Tangerang
117
25
104
-
101
6. Cilegon
137
57
49
28
49
70
7. Serang
378
22
66
228
100
103
5 633
878
1 297
316
468
471
Kabupaten/ Kota Regency/Muni cipality (1) Kabupaten/ Regency
4. Serang
PSM Social Workers
Karang Taruna (4)
Keperintisan dan Kepahlawanan Independent Patriot (5)
-
KLSDU
WKSBM
(6)
(7)
-
-
Kota/ Municipality
Jumlah/Total
-
Sumber : Dinas Sosial Provinsi Banten Source : Social Official of Banten
Keterangan/Note : - KLSDU : Kerjasama Lintas Sektor Dengan Dunia Usaha - WKSBM : Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat
126
Banten In Figures 2009
Bab V
Tabel Table
Sosial
5.4.11
Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Menurut Jenis dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Social Welfare Problem Bearers by Kind and Regency/Municipality in Banten Province (Jiwa/Person) 2008
Anak Kabupaten/Kota Terlantar Regency/Municipality Neglated Children (1) (2)
Balita Anak Nakal Wanita Tuna Pengemis Gelandangan Terlantar Naughty Susila Baby Beggar Vagrant Children Prostitute Neglated (3) (4) (5) (6) (7)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
10 722
611
164
860
1 203
6 023
324
1 141
238
70
7
182
3. Tangerang
5 298
532
428
330
196
438
4. Serang
4 597
178
26
761
177
1 512
5. Tangerang
4 154
111
32
57
282
533
6. Cilegon
2 151
104
33
475
43
87
7. Serang
1 425
1 043
134
334
99
921
28 671
3 720
1 055
2 887
2 007
9 696
2. Lebak
Kota/Municipality
Jumlah/Total
Banten Dalam Angka 2009
127
Social
Chapter V
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Korban NAPZA Drugs Addicted (8)
Bekas Narapidana Presiour Scor (9)
Keluarga Bermasalah Sosial Psikologi (10)
Lansia Terlantar Abondoned Elderly (11)
Jumlah Total (12)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
106
418
5 046
11 817
36 970
2. Lebak
528
1 580
54
407
4 531
3. Tangerang
235
331
302
3 699
11 789
10
338
345
8 559
16 503
330
498
607
4 090
10 694
6. Cilegon
62
180
-
824
3 959
7. Serang
86
118
190
2 642
6 992
1 357
3 463
6 544
32 038
91 438
4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang
Jumlah/Total
Sumber : Dinas Sosial Provinsi Banten Source : Social Official of Banten
128
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.4.12
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Karakteristik Kecacatan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Caracteristic of Disability by Regency /Municipality in Banten Province (Jiwa/Person) 2008
Tuna Daksa Physical Defect (2)
Tuna Netra Blind
Tuna Rungu Deaf
(3)
(4)
Tuna Grahita Tuna Ganda Mentality Multy Defect Defected (5) (6)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
-
-
9 075
-
-
1 424
631
12
81
-
888
640
563
290
267
1 158
1 061
528
528
299
3 177
3
39
81
7
6. Cilegon
574
312
242
321
-
7. Serang
293
955
1 554
228
199
7 514
3 602
12 013
1 529
772
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang
Jumlah/Total
Sumber : Dinas Sosial Provinsi Banten Source : Social Official of Banten
Banten Dalam Angka 2009
129
Social
Tabel Table
Chapter V
5.4.13
Jumlah Perkara yang Diputus di Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Menurut Jenis Perkara Number of Registered Cases in High-Level Religious of Banten Province Area by Kind of Cases 2008
Jenis Perkara/ Kind of Cases
Perkara yang Diputus pada Pengadilan Agama Things that be on Pengadialan HighLevel Religious
Perkara yang Dimohonkan Banding The proposed appeal
(1)
(2)
(3)
1. Ijin Poligami/Polygamy Permission 2. Pencegahan Pekawinan/Marriage Preventation 3. Penolakan Perkawinan/Marriage Rejection 4. Pembatalan Perkawinan/ MarriageDisqualification 5. Kelalaian Kewajiban/Derelication of the duty 6. Cerai Talak/Divorce 7. Cerai Gugat/Di v or c e ( woma n’ si n i s i a t i v e ) 8. Pembagian Harta Bersama/Herriage by married 9. Penguasaan Anak/Child Guardian 10. Nafkah dari Ibu/Mot he r ’ sfinance 11. Hak Bekas Istri/Right of ex-wife 12. Pengesahan kekuasaan/Derectionary Retification 13. Pencabutan Kekuasaan/Revocation of Authority 14. Perwalian/Trusteeship 15. Penunjukan sbg Wali/Reference as Trustee 16. Ganti Rugi thd Wali/Compensation about Trustee 17. Asal Usul Anak/ChildOrigin 18. Kawin Campuran/Mixed Marriage 19. Itsbat Nikah /Compirmation Marriage 20. Ijin Kawin/Marriage Permission 21. Dispensasi Kawin/Dispensation Marriagre 22. Wali Adhol/Adhol Substitute 23. Ekonomi Syariah/Syariah Economic 24. Warisan/Legacy 25. Hibah/Wakaf/Zakat/Grant/Edification/Foot 26. Penetapan Ahli Waris/Determining Relation 27. Lain-lain/Others 28. Dicabut/Ditolak/Gugur/Dicoret/Cancelled/Refused/ failed/Scratch Jumlah/Total
12 1 5 890 1 929 21 9 2 1 18 3 12 265 1 13 10 76 17
23 19 4 3 5 1 2
418
3
3 703
60
Sumber: Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Source: High-level Religious of Banten
130
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.4.14
Bulan/ Month (1)
Jumlah Perkara yang Dimohonkan Banding pada Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Number of Processed Cases in High-Level Religious Court of Banten Province 2008 Sisa Tahun Lalu The Rest Cases Last Year (2)
(3)
Jumlah Total Perkara Number of Cases (4)
Jumlah Putus Number of Sentenced (5)
Jumlah Diterima Number of Registered
Sisa Perkara The Rest Cases (6)
Januari/January
4
2
6
4
-
Pebruari/February
-
3
3
1
-
Maret/March
-
8
8
6
-
April/April
-
6
6
9
-
Mei/May
-
1
1
3
-
Juni/June
-
5
5
2
-
Juli/July
-
7
7
3
-
Agustus/August
-
8
8
12
-
September/September
-
5
5
5
-
Oktober/October
-
5
5
4
-
Nopember/November
-
6
6
5
-
Desember/December
-
4
4
6
4
4
60
64
60
4
Jumlah/Total
Sumber: Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Source: High-level Religious of Banten
Banten Dalam Angka 2009
131
Social
Tabel Table
Chapter V
5.4.15
Rekapitulasi Perkara Yang Diterima dan Diputus Pengadilan Agama di Provinsi Banten Recapitulation of Registered and Sentenced Cases in Religious Court in Banten Province 2008
No.
Pengadilan Agama/ LowerLevel Religious
Sisa Tahun Lalu The Rest Cases Last Year
Jumlah Diterima Number of Registered
Jumlah Total Perkara Number of Cases
Jumlah Putus Number of Sentenced
Sisa Perkara The Rest Cases
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
82
546
628
591
37
102
1 023
1 125
1 013
112
1
Serang
2
Tangerang
3
Rangkasbitung
10
287
297
288
9
4
Pandeglang
30
180
210
199
11
5
Tigaraksa
214
1 149
1 363
1 206
157
6
Cilegon
19
392
411
406
5
457
3 577
4 034
3 703
331
Jumlah/Total
Sumber: Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Source: High-level Religious of Banten
132
Banten In Figures 2009
Bab V
Tabel Table
Sosial
5.4.16
Jumlah Tahanan di UPT Rutan/Lapas (DAF 3) Menurut Jenis Kejahatan Di Provinsi Banten Number of Prisoners in Unit Rutan / Lapas (DAF 3) According to Type of Crime in Banten Province 2008 (Jiwa/Person)
Pasal Jenis Kejahatan Type of crimes
Politik/Politics Terhadap Kepala Negara/Offence Against Head Of State Terhadap Ketertiban/To Safety General
KUHP/UU
LP Klas I Tangerang Pria Man
Wanita Woman
LP
LP
LP Anak
Wanita Woman
Pemuda Young Man
Pria Man
Wanita Woman
104 - 129
UU.20 / 01 154 - 181
54
-
-
96
17
3
Pembakaran/Arson
187 -188
5
-
-
11
-
-
Penyuapan/Bribery
209 - 210
-
-
30
-
-
Mata Uang/Coins Memalsu Materai/Surat/Postage Stamp
244 - 251
-
6
5
-
1
Kesusilaan/Prostitution
281- 297
14
253 - 275
-
4
19
-
-
95
-
4
29
14
-
Perjudian/Gambling
303
8
-
4
352
1
-
Penculikan/Abducion
324 - 336
15
-
8
14
-
2
Pembunuhan/Murder
338 - 350
100
-
11
40
19
1
Penganiayaan/Torture
351 - 356
37
-
2
52
4
2
Pencurian/Thieft
362 - 364
199
-
29
356
43
19
365
122
-
3
260
13
1
Perampokan/Robbery Memeras/Mengancam/Black Mail
368 - 369
9
-
-
44
-
-
Penggelapan/Fraud
372 - 375
78
-
19
110
2
13
Penipuan/Cheated
378 - 395
50
-
14
132
Merusak Barang/Vandalize
406 - 410
-
-
9
-
-
Dalam Jabatan/Funcionary
UU 8/92
10
-
-
2
-
-
Penadahan/Fance
480 - 481
26
-
2
83
1
-
Ekonomi/Economics
UU 359
76
-
-
-
-
-
Subversi/Subversion
UU 10 / 95
-
-
-
-
-
Narkotika/Psikotropika/
UU 22 / 97
831
-
286
1 702
90
106
Korupsi/Corruption Jumlah/Total
5 / 97
1 1 730
0
2 394
13 3 359
204
154
Banten Dalam Angka 2009
6
133
Social
Chapter V
Lanjutan Continued
Jenis Kejahatan Type of crimes (2)
LP Serang Pria Wanita Man Woman
Rutan Serang Pria Wanita Man Woman
Pandeglang Pria Wanita Man Woman
Rutan Rangkas Bitung Pria Wanita Man Woman
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Politik/Politics Terhadap Kepala Negara/Offence Against Head of State Terhadap Ketertiban/To Safety General
-
-
-
14
-
24
-
1
-
7
-
Pembakaran/Arson
8
-
-
-
-
-
-
-
Penyuapan/Bribery
-
-
-
-
-
-
-
Mata Uang/Coins Memalsu Materai/Surat/Postage Stamp
9
-
-
1
5
2
-
-
3
-
-
1
-
-
-
-
Kesusilaan/Prostitution
42
-
8
-
4
-
17
-
Perjudian/Gambling
3
-
78
-
19
1
11
1
Penculikan/Abducion
5
-
-
-
2
-
-
-
Pembunuhan/Murder
64
-
4
-
2
-
6
-
Penganiayaan/Torture
16
-
33
1
5
-
-
-
Pencurian/Thieft
161
-
92
1
86
-
114
2
Perampokan/Robbery Memeras/Mengancam/Black Mail
134
-
26
-
15
-
12
-
7
-
29
-
2
-
-
-
Penggelapan/Fraud
27
-
19
2
8
-
11
-
Penipuan/Cheated
29
-
43
1
21
-
17
-
Merusak Barang/Vandalize
-
-
-
-
-
-
-
-
Dalam Jabatan/Functionary
-
-
-
-
-
-
-
-
Penadahan/Fence
6
-
8
-
5
-
5
-
Ekonomi/Economic
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Subversi/Subversion Narkotika/Psikotropika
183
-
55
1
24
-
27
1
Korupsi/Corruption Jumlah/Total
8 722
0
12 431
8
9 208
3
227
4
134
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
Lanjutan Continued
Pasal Jenis Kejahatan Type of crimes
LP Klas I Tangerang
LP
LP
Wanita Woman
Pemuda Young Man
Pria Man
Wanita Woman
LP Anak
KUHP/UU
Pria Man
Wanita Woman
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Penyelundupan/Smuggler Penyelenggaraan KUHP Organizing KUHP /
12 / 51
-
-
-
-
-
-
15 / 01
-
-
-
-
-
-
Kenakalan/Mischief
23 / 92
-
-
-
-
-
-
Lain-lain/Others UU Darurat/ Emergency Laws UU Pemalsuan Merk/ Law forgery Brand UU Kesehatan/ Act health
39 / 04
-
-
13
25
3
-
UU 12/51
-
-
-
73
-
-
UU 15 / 01
-
-
-
5
-
-
UU Perfilman/Act film UU Bea Cukai/ Law Customs UU Perindustrian/ Industry Act UU Perlindungan Anak/ Laws Child Protection UU Perbankan/ Banking Law UU Hak Cipta/ Law Copyright KDRT/ domestic violence UU TKI/ The law of labor UU Perlind. Konsumen/ Act Consumer Protection UU Keimigrasian/ Immigration laws UU No 22 th 2001 Perdagangan Orang/ Trafficking of People Menelantarkan Anak/ strand children
UU 23 / 92
-
-
-
9
-
-
UU 8 / 92
-
-
-
13
-
-
UU 10 / 95
-
-
-
10
-
-
UU 5 / 84
-
-
-
4
-
-
UU 23 / 02
-
-
-
17
18
2
UU 10 / 98
-
-
-
12
-
-
UU 19 / 02
-
-
-
11
1
-
UU 23 / 04
-
-
-
17
-
-
UU 39 / 04
-
-
-
10
-
-
UU 8 / 99
-
-
-
8
-
-
UU 9 / 92
-
-
-
2
-
-
22 / 01
-
-
-
25
-
-
UU 21 / 07
-
-
-
-
-
1
305 KUHP
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
Ilegal Loging Lantas
359 - 360
-
-
-
-
-
-
Kehutanan/Forestry
UU 41 / 99
-
-
-
-
-
-
Kelautan/ marine Jumlah/Total
UU 5 / 90 0
0
13
241
22
4
0
Banten Dalam Angka 2009
135
Social
Chapter V
Lanjutan Continued Jenis Kejahatan Type of crimes
LP Serang
Rutan Serang
Pandeglang
Pria Man
Wanita Woman
Pria Man
Wanita Woman
Pria Man
Wanita Woman
Rutan Rangkas Bitung Pria Wanita Man Woman
(2)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
Penyelundupan/Smuggler Penyelenggaraan KUHP Organizing KUHP / Kenakalan/Mischief
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Lain-lain/Others UU Darurat/ Emergency Laws UU Pemalsuan Merk/ Law forgery Brand UU Kesehatan/ Act health UU Perfilman/Act film UU Bea Cukai/ Law Customs UU Perindustrian/ Industry Act UU Perlindungan Anak/ Laws Child Protection UU Perbankan/ Banking Law UU Hak Cipta/ Law Copyright KDRT/ domestic violence UU TKI/ The law of labor UU Perlind. Konsumen/ Act Consumer Protection UU Keimigrasian/ Immigration laws UU No 22 th 2001 Perdagangan Orang/ Trafficking of People Menelantarkan Anak/ strand children Ilegal Loging
19
-
37
-
22
-
44
-
-
-
-
-
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
40
-
-
-
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
Lantas
-
-
-
-
2
-
-
-
Kehutanan/Forestry
-
-
-
-
7
-
-
-
Kelautan/ marine
-
-
-
-
3
-
-
-
Jumlah/Total 60 0 37 0 43 Sumber: Kanwil Dep. Hukum dan HAM Provinsi Banten Source: Departement of Low and Human Right, Regional Office of Banten
0
44
0
136
Banten In Figures 2009
Bab VI PERTANIAN Agriculture
Bab VI
Pertanian
6.1 Pertanian Tanaman Pangan
6. 1 Food Crops Agriculture
Seperti halnya provinsi lain di Jawa, pertanian tanaman pangan di Banten khususnya komoditas tanaman padi merupakan usaha pertanian yang bersifat subsistence dan tradisional karena cenderung hanya mengandalkan hujan semata. Disamping itu, tanaman padi adalah komoditas yang ditanam di seluruh kabupaten/kota yang ada di Banten. Meskipun demikian, hanya di Pandeglang, Serang, Lebak dan Kabupaten Tangerang saja yang selama ini menjadi sentra tanaman padi untuk Banten.
Like other provinces in Java, characteristic of food crops agriculture, especially paddy, is subsistence and managed traditionally in most areas in Banten; actually there are still a lot of people in Banten depend on rain as water sources for their farm business on wetland. Moreover, wetland areas are spread in all regencies/municipalities in Banten. However, Pandeglang, Serang, Lebak and Regency of Tangerang are still being the central area of paddy production.
Produksi padi di Banten sendiri pada tahun 2008 adalah sebesar 1,818 juta ton gabah kering giling (GKG), meningkat sebesar 2.126 ton atau sebesar 0,11 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan peningkatan yang terjadi pada tahun 2007 yang sebesar 3,69 persen, maka peningkatan produksi padi pada tahun 2008 terasa lebih lambat. Hal ini dapat terjadi karena peningkatan luas lahan yang terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 1,64 persen, tidak diimbangi oleh peningkatan produktivitas. Produktivitas di Banten pada tahun 2008 hanya sebesar 50,14 kw/ha, padahal pada tahun sebelumnya mencapai 50,90 kw/ha.
In 2008, the production of paddy in Banten was 1,818 million tons in dry unhusked paddy (DUP) or increased around 2,126 ton (0,11 percent) compared to the previous year. However, the growth of production in 2008 is smaller compared to those of in 2007, which is 3,69 percent. It is due to increase of wetland area in 2008 that is 1,64 percent, do not follow by the increase of its productivity. The productivity of paddy in 2007 and 2008 were 50.90 and 50.14 quintal/hectare, respectively.
Banten Dalam Angka 2009
139
Agriculture
Chapter VI
Sementara itu, dari 6 (enam) jenis komoditas tanaman palawija, hanya komoditas tanaman kedelai dan ubi jalar saja yang mengalami kenaikan produksi, yaitu masingmasing dari 2.620 ton dan 33.693 ton di tahun 2007 menjadi 6.452 ton dan 33.792 ton pada tahun 2008. Sedangkan, komoditas tanaman jagung, kacang tanah, kacang hijau, dan ubi kayu justru mengalami penurunan produksi, masing-masing dari 20.723 ton, 18.170 ton, 2.342 ton, dan 117.549 ton pada tahun 2007 menjadi 20.169 ton, 16.319 ton, 1.907 ton, dan 115.591 ton. Selanjutnya untuk jenis tanaman sayuran semusim, pada tahun 2008 di Banten terdapat 3 (tiga) komoditas tanaman dengan jumlah produksi paling banyak, yaitu ketimun, kacang panjang, dan petsai/sawi, dengan produksi masing-masing sebesar 26.976 ton, 15.756 ton, dan 10.525 ton. Sedangkan untuk buah-buahan semusim yang terbanyak adalah semangka dengan total produksi sebesar 2.453 ton. Dari keempat tanaman tersebut, hanya tanaman buah semangka saja yang mengalami kenaikan produksi, sedangkan ketiga tanaman sayuran justru mengalami penurunan produksi.
In 2008, production of 6 (six) commodities of secondary food crops decreased, except soybeans and sweet potatoes which increased. The production of soybeans was 2,620 tons in 2007 and it increased to 6,452 tons in 2008. Likewise, the production of sweet potatoes was 33,693 tons in 2007 and it increased to 33,792 tons in 2008. Meanwhile, production of maize, peanut, mungbeans and cassava in 2008 decreased to 20,169 tons, 16,319 tons, 1,907 tons, and 115,591 tons, respectively. In 2007, productions of maize, peanut, mungbeans and cassava were recorded at 20,723 tons, 18,170 tons, 2,342 tons, and 117,549 tons, respectively.
Potensi jenis tanaman sayuran dan buah-buahan tahunan di Banten terlihat cukup besar. Komoditas tanaman buah-buahan yang tertinggi produksinya adalah tanaman pisang yang pada tahun
The potential of annual vegetables and fruit crops in Banten are big enough. In 2008, the fruit crop which reached the biggest production was banana, which recorded 114,471 tons.
140
In 2008, the seasonal vegetable crops in Banten which reached the largest productions were cucumber, long beans and swamp cabbage, which recorded 26,976 tons, 15,756 tons and 10,525 tons, respectively. Meanwhile, the seasonal fruit crop which recorded the biggest production was watermelon (2,453 tons). Among these seasonal crops, water melon was the only crop which had increasing production trend in 2008.
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
2008 tercatat sebesar 114.471 ton. hektarnya saja, jumlah produksi tersebut masih lebih rendah bila dibandingkan dengan produksi pada tahun sebelumnya yang mencapai 131.258 ton. Sedangkan, komoditas tanaman emping yang hasilnya kebanyakan digunakan untuk industri emping melinjo yang merupakan makanan khas Banten, pada tahun 2008 tercatat memiliki produksi sebesar 26.051 ton, yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan produksinya pada tahun 2007 yang hanya sebesar 17.241 ton. Sementara itu, untuk jenis tanaman obat-obatan, yang terbanyak produksinya adalah kencur, laos dan kunyit dengan produksi masing-masing sebanyak 5.666 ton, 2.320 ton, dan 1.710 ton. Sedangkan, untuk jenis tanaman hias, tanaman budi daya anggrek merupakan tanaman dengan produksi terbanyak yaitu mencapai 1,34 juta tangkai, dengan sentra produksi di Kabupaten Tangerang.
It decreased compared to the production in 2007, which 131,258 tons. Meanwhile, emping melinjo (fried chips made of Gnetum gnemon fruit), another popular commodity from Banten, was produced around 26,051 tons in 2008. It was higher than the production in 2007, which 17,241 tons.
6.2 Perkebunan
6.2 Estate Crops
Perusahaan perkebunan besar milik negara di Banten pada tahun 2008 mengusahakan komoditas tanaman karet, kelapa dan kelapa sawit dengan luas areal untuk masing-masing tanaman tersebut adalah 1.500 hektar, 50 hektar, 8.027 hektar. Produksi yang dihasilkan masing-masing tanaman tersebut adalah 1.301 ton lump, 26 ton kopra, dan 16.287 ton TBS.
In 2008, national large estates company managed several commodities in Banten such as rubber, coconut and palm oil. Planted areas of these commodities were 1.500 hectares, 50 hectares and 8.027 hectares, respectively. Production of these commodities were 1,301 tons (lump) of rubber, 26 tons (copra) of coconut and 16,287 tons (fresh fruit) of oil palm.
Banten Dalam Angka 2009
The highest production of medicine crops in 2008 were 5,666 ton of kencur (greater galingale), 2,320 tons of laos (galingale) and 1,710 tons of kunyit (turmeric). Meanwhile, orchid was the decorative plant which reached the biggest production. It was recorded around 1,34 million stalk of orchid. Regency of Tangerang became the central area of orchid production.
141
Agriculture
Sedangkan, Perusahaan Perkebunan Besar Swasta di Banten pada tahun 2008 hanya mengusahakan komoditas tanaman kakao dan karet, dengan luas areal dan produksi untuk masing-masing jenis tanaman tersebut adalah 973 hektar dan 568 ton biji kering serta 4.473 hektar dan 3.253 ton lump. Sementara itu, hasil produksi Perkebunan Rakyat untuk komoditas tanaman karet, kelapa, kopi, kakao, aren, dan melinjo pada tahun 2008 tercatat masing-masing sebesar 6.445 ton lump, 56.257 ton kopra, 2.809 ton berasan, 1.772 ton biji kering, 1.645 ton gula merah, dan 9.695 ton berasan.
Chapter VI
Private estate companies only produced cocoa and rubber. It was recorded by 568 tons (dry kernel) of cacao and 3,253 tons (lump) of rubber. Planted areas of these productions were 973 hectares and 4,473 hectares, respectively. Meanwhile, the smallholder estates produced 6,445 tons (lump) of rubber, 56,257 tons (copra) of coconut, 2,809 tons (berasan) of coffee, 1,772 tons (dry kernel) of cacao, 1,645 tons of brown sugar, and 9,695 tons (emping) of melinjo.
6.3 Forestry 6.3 Kehutanan Luas hutan produksi dan hutan produksi terbatas di Banten pada tahun 2008 tercatat masing-masing seluas 41.153 hektar dan 28.113 hektar. Dimana, untuk hutan produksi 64 persennya terletak di Kabupaten Pandeglang dan 68 persen hutan produksi terbatas terletak di Kabupaten Lebak. Produksi kehutanan pada tahun 2008 adalah kayu jati sebanyak 16.376 m3 senilai 33 milyar rupiah dan kayu rimba sebanyak 47.002 m3 dengan nilai 17 milyar rupiah. Apabila dibandingkan dengan keadaan pada tahun sebelumnya, untuk produksi kayu jati terjadi penurunan sebesar 9.508 m3 dengan nilai 8 milyar rupiah dan untuk kayu jati justru mengalami kenaikan produksi sebanyak 36.952 m3 senilai 13 milyar rupiah. 142
In 2008, the area of production forest and limited production forest in Banten were recorded at 41,153 hectares and 28,113 hectares, respectively. Around 64 percent of production forest was located in Pandeglang and around 68 percent of limited production forest was located in Lebak. Timber production in Banten consisted of teak wood and jungle wood. Production of teak wood was recorded at 16,376 m3 or 33 billion rupiahs in value. Meanwhile, production of jungle wood was recorded at 47,002 m3 or 17 billion rupiahs in value. Compare to previous year, production of teak wood decreased around 9,508 m3 or 8 billion rupiahs in value. In contrary, the production of jungle wood increased 36.952 m3 or 13 billion rupiahs in value. Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
6.4 Peternakan
6.4 Animal Husbandry
Hingga tahun 2008, tercatat populasi ternak kerbau mendominasi populasi ternak besar dengan jumlah populasi sebanyak 163.522 ekor. Dominasi ternak kerbau sepertinya lebih disebabkan karena jenis ternak ini juga digunakan untuk kepentingan usaha pertanian tanaman padi, yaitu untuk keperluan pengelolaan tanah. Sedangkan, populasi sapi potong dan sapi perah pada tahun 2008 masing-masing hanya sebanyak 11.812 ekor dan 7 ekor saja.
By 2008, the biggest population among large livestock in Banten was buffalo. It was recorded by 163.522 heads. Buffalo was still frequently used by farmers in Banten to plow their wetland. Meanwhile, population of cow was recorded by 11,812 head and milk cow was recorded by 7 head only.
Sementara itu, untuk kelompok ternak kecil seperti domba dan kambing, meskipun masing-masing mengalami penurunan tapi jumlah populasinya pada tahun 2008 masih relatif tinggi, yaitu 667.259 ekor untuk ternak kambing dan 489.260 ekor untuk ternak domba. Sedangkan populasi untuk ternak unggas, seperti ayam buras atau ayam kampung, ayam ras petelur, dan ayam ras pedaging pada tahun 2008 tercatat masing-masing sebanyak 16,4 juta ekor; 1,9 juta ekor; dan 23,4 juta ekor.
Population of small livestock in 2008, i.e. goat and sheep, still had large numbers, which 667,259 (goat) and 489,260 (sheep). It was lower compared to the previous year. Meanwhile, the population of poultry in 2008 were 16.4 million (native poultry), 1,9 million (layer) and 23.4 million (broiler).
6.5 Perikanan
6.5 Fishery
Produksi ikan di Banten pada tahun 2008 tercatat sebesar 90,20 ribu ton. Dimana, sekitar 63,70 persennya atau 57,36 ribu ton berasal dari hasil penangkapan, terutama hasil tangkapan ikan laut yang mencapai 56,73 ribu ton.
The fishery production in 2008 was recorded at 90,20 thousand tons. There were about 57,36 thousand tons (63.70%) of capture fishery, which came from 56,73 thousand tons of marine fishery production.
Banten Dalam Angka 2009
143
Agriculture
Sisanya, yaitu sekitar 36,30 persen atau 32,84 ribu ton berasal dari budidaya perikanan, dimana budidaya tambak ikan sebagai penyumbang terbesar dengan perolehan sebanyak 13,92 ribu ton. Adapun armada penangkapan ikan laut pada tahun 2008 berjumlah 6.560 buah yang terdiri dari 4.531 motor tempel, 1.398 kapal motor dan perahu layar berbagai jenis sebanyak 77 buah. Sementara armada penangkapan ikan sangat sederhana dan tradisional yaitu, jukung masih cukup banyak dipergunakan nelayan Banten yaitu sebanyak 554 buah.
144
Chapter VI
Whereas about 36,30 percent or 32,84 thousand tons of fishery production came from production of fishery aquaculture, which the biggest production share came from brackish water pond production, i.e. 13,92 thousand tons. The number of marine fishery boat was 6,560 units, comprising of 4,531 units of removeable motor boat, 1,398 units of in board motor boat and 77 units of non powered boat. Actually there are still a lot of fishermen in Banten depend on jukung, a simple and traditional boat, which recorded by 554 units.
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Grafik 6.1. Luas Panen Padi Menurut Kabupaten di Banten Harvest Area of Paddy by Regency in Banten Tahun / Year 2008 (Hektar)
Luas Panen (Ribuan Ha) 120 100 80 60 40 20 0 Pandeglang
Lebak
Tangerang
Serang
Kabupat en
Grafik 6.2. Produktivitas Padi Menurut Kabupaten di Banten Productivity of Paddy by Regency in Banten Tahun / Year 2007 (Kuintal/Hektar)
Produktivitas (Ku/Ha)
52
50
48 Pandeglang
Lebak
Tangerang
Serang
Kabupaten
Banten Dalam Angka 2009
145
Agriculture
Chapter VI
Grafik 6.3. Produksi Padi Menurut Kabupaten di Banten Tahun Production of Paddy in Banten by Regency Tahun / Year 2008 (Ton)
Produksi (Ton)
12000
10098.00
10000 8000 6000 4000 1306.00 2000
863.00
421.00
0 Pandeglang
Lebak
Tangerang
Serang
Kabupaten
Grafik 6.4. Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Menurut Kab/Kota Production of Capture and Aquaculture Fishery by Reg/Mun Tahun / Year 2007(Ton)
Produksi (Ton) 25,000
Tangkap Budidaya
20,000
15,000
10,000
5,000
0 Pandeglang
Lebak
Tangerang
Serang
Kota Tangerang
Kota Cilegon
Kabupaten/Kota
146
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Tabel 6.1.1 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Palawija di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Paddy in Banten Province 2008
Januari –April/ January - April Jenis Tanaman/ Crops
(1)
Luas Panen/ Harvested Area (Ha) (2)
Mei –Agustus/ May - August
Hasil per Ha Yield per Ha
Produksi/ Production
Luas Panen Harvested Area
Hasil per Ha/ Yield per Ha
Produksi/ Production
(Ku/Ha) (3)
(Ton) (4)
(Ha) (5)
(Ku/Ha) (6)
(Ton) (7)
Padi Sawah Wetland Paddy
160 072
52,62
842 299
113 011
52,41
592 291
Padi Ladang Dryland Paddy
33 780
29,80
100 664
2 016
31,84
6 419
193 852
48,64
942 963
115 027
52,05
598 710
3 844
32,52
12 501
1 762
30,17
5 316
421
13,72
578
3 953
12,71
5 024
Kacang Tanah Peanuts
6 360
13,09
8 325
5 558
13,47
7 487
Kacang Hijau Mungbeans
426
9,24
394
1 421
8,66
1 231
2 319
141,28
32 763
3 311
142,31
47 119
927
115,12
10 672
1 286
117,72
15 139
Padi (sawah+Ladang) (Wetland+Dryland) Paddy Jagung Maize Kedelai Soybeans
Ubi Kayu Cassava Ubi Jalar Sweet Potatoes
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
147
Agriculture
Chapter VI
Lanjutan Continued
September –Desember/ September-December Jenis Tanaman/ Crops
Luas Panen/ Harveste d Area (Ha) (8)
Hasil per Ha/ Yield per Ha (Ku/Ha) (9)
Padi Sawah/ Wetland Paddy
53 693
Padi Ladang/ Dryland Paddy
Jumlah/Total
(Ton) (10)
Luas Panen/ Harvested Area (Ha) (11)
Hasil per Ha/ Yield per Ha (Ku/Ha) (12)
51,46
276 304
326 776
52,36
1 710 894
65
29,06
189
35 861
29,914
107 272
53 758
51,43
276 493
362 637
50,14
1 818 166
Jagung/ Maize
682
34,49
2 352
6 288
32,08
20 169
Kedelai/ Soybeans
601
14,14
850
4 975
12,97
6 452
Kacang Tanah/ Peanuts
381
13,30
507
12 299
13,27
16 319
Kacang Hijau/ Mungbeans
332
8,51
283
2 179
8,75
1 907
2 641
135,21
35 709
8 271
139,75
115 591
671
118,95
7 982
2 884
117,17
33 792
(1)
Padi (Sawah+Ladang)/ (Wetland+Dryland) Paddy
Ubi Kayu/ Cassava Ubi Jalar/ Sweet Potatoes
Produksi/ Production
Produksi/ Production (Ton) (13)
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
148
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Tabel 6.1.2 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Palawija Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Paddy by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Padi/Paddy(Wetland + Dryland)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Luas Panen Harvested Area (Ha) (2)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha) (3)
1. Pandeglang
111 824
50,14
560 686
2. Lebak
84 125
50,14
421 803
3. Tangerang
75 993
50,14
381 029
4. Serang
86 767
50,14
435 050
5. Tangerang
1 480
50,14
7 421
6. Cilegon
2 448
50,14
12 274
7. Serang
-
-
Jumlah/Total
362 637
50,14
1 818 166
2007
356 803
50,90
1 816 140
2006
348 414
50,27
1 751 468
2005
374 755
49,68
1 861 776
2004
364 721
49,70
1 812 495
2003
348 033
48,61
1 691 923
(1)
Produksi Production (Ton) (4)
Kabupaten/Regency
Kota/Municipality
Banten Dalam Angka 2009
-
149
Agriculture
Chapter VI
Lanjutan Continued
Padi Sawah/Wetland Paddy Kabupaten/Kota RegencyMunicipality
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(5)
(6)
(7)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
91 640
52,36
479 827
2. Lebak
72 993
52,36
382 191
3. Tangerang
74 608
52,36
390 467
4. Serang
83 624
52,36
437 855
5. Tangerang
1 480
52,36
7 749
6. Cilegon
2 431
52,36
12 729
-
-
-
Jumlah/Total
326 776
52,36
1 710 894
2007
325 953
52,98
1 727 047
2006
316 040
52,51
1 659 640
2005
337 986
51,96
1 756 037
2004
327 414
52,07
1 704 819
2003
316 255
50,60
1 600 191
Kota/Municipality
7. Serang
150
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Lanjutan Continue
Padi Ladang/Dryland Paddy Kabupaten/Kota RegencyMunicipality
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(8)
(9)
(10)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
20 184
29,91
60 370
2. Lebak
11 132
29,91
33 296
3. Tangerang
1 385
29,91
4 143
4. Serang
3 143
29,91
9,401
0
29,91
0
17
29,91
51
Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
-
-
-
Jumlah/Total
35 861
29,91
107 272
2007
30 850
28,88
89 093
2006
32 374
28,36
91 828
2005
36 769
28,76
105 739
2004
37 307
28,86
107 676
2003
31 778
28,87
91 732
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
151
Agriculture
Chapter VI
Tabel 6.1.3 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Maize by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Luas Panen Harvested Area (Ha) (2)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha) (3)
Produksi Production (Ton) (4)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
2 042
32,08
6 551
2. Lebak
1 762
32,08
5 652
297
32,08
953
2 114
32,08
6 782
4
32,08
13
69
32,08
221
-
-
-
Jumlah/Total
6 288
32,08
20 169
2007
6 736
30,76
20 723
2006
8 155
29,94
24 418
2005
10 324
28,82
29 751
2004
8 818
28,47
25 102
2003
8 331
29.86
24 875
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
152
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Tabel 6.1.4 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Kayu Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Cassava by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
1 675
139,75
23 408
2. Lebak
2 251
139,75
31 458
456
139,75
6 373
3 734
139,75
52 183
22
139,75
307
133
139,75
1 859
-
-
-
Jumlah/Total
8 271
139,75
115 591
2007
8 319
141,30
117 549
2006
10 266
139,84
143 562
2005
10 435
138,10
144 110
2004
11 950
137,21
163 969
2003
11 321
137,60
155 776
Kabupaten/Regency
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency Banten Dalam Angka 2009
153
Agriculture
Chapter VI
Tabel 6.1.5 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Peanuts by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Luas Panen Harvested Area (Ha) (2)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha) (3)
Produksi Production (Ton) (4)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
984
13,27
1 306
2. Lebak
650
13,27
863
3. Tangerang
317
13,27
421
7 610
13,27
10 098
-
-
-
2 738
13,27
3 633
-
-
-
Jumlah/Total
12 299
13,27
16 319
2007
13 715
13,25
18 170
2006
14 211
13,04
18 535
2005
13 284
13,44
17 853
2004
10 487
13,11
13 752
2003
9 668
12,68
12 256
4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
154
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Tabel 6.1.6 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Kedelai Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Soybeans by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
4 731
12,97
6 136
225
12,97
292
-
-
-
19
12,97
25
5. Tangerang
-
-
-
6. Cilegon
-
-
-
7. Serang
-
-
-
Jumlah/Total
4 975
12,97
6 452
2007
2 041
12,84
2 620
2006
1 472
13,03
1 918
2005
1 832
13,63
2 497
2004
3 430
13,41
4 601
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
155
Agriculture
Chapter VI
Tabel 6.1.7 Table
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Jalar Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Sweet Potatoes by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1)
(2)
(3)
(4)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
644
117,17
7 546
2. Lebak
684
117,17
8 014
3. Tangerang
185
117,17
2 168
1 323
117,17
15 502
3
117,17
35
45
117,17
527
-
-
-
Jumlah/Total
2 884
117,17
33 792
2007
2 904
116,02
33,693
2006
3 020
113,82
34 373
2005
3 638
113,46
41 276
2004
3 386
114,05
38 618
4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
156
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Tabel 6.1.8 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Hijau Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Mungbeans by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Luas Panen Harvested Area (Ha)
Produktivitas Productivity (Ku/Ha)
Produksi Production (Ton)
(1) Kabupaten/ Regency
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
1 075
8,75
941
183
8,75
160
24
8,75
21
851
8,75
745
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon
8,75 46
8,75
40
-
-
-
Jumlah/Total
2 179
8,75
1 907
2007
2 663
8,80
2 342
2006
2 145
9,09
1 950
2005
2 293
9,10
2 086
2004
2 840
9,16
2 602
7. Serang
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency Banten Dalam Angka 2009
157
Agriculture
Chapter VI
Tabel 6.1.9 Table
Luas Panen, Produksi dan Hasil per Hektar Sayuran dan Buah-buahan Semusim di Provinsi Banten Harvested area, Production and Yield Rate of Season Vegetables and Fruit in Banten Province 2008
Jenis Sayuran/ Vegetables
Luas Panen/ Harvested Area (Ha)
(1)
(2)
Hasil per Ha/ Yield per Ha (Ton/Ha)
Produksi/ Production (Ton)
(3)
(4)
Bawang Merah/Onions
23
6,87
158
Bawang Daun/Spring Onions
86
1,36
117
Kentang/Potatoes
0
0
0
Kubis/Cabbage
1
6,00
6
Kembang Kol
3
17,33
52
1 881
5,60
10 525
Wortel/Carrots
4
2,50
10
Lobak/Radish
0
0,00
0
15
1,95
29
Kacang Panjang/ Long Beans
3 447
4,57
15 756
Cabe Besar/Large Chili
1 170
3,88
4 534
489
4,89
2 390
1 164
2,00
2 324
507
5,41
2 745
1 053
6,87
7 232
Buncis/String Beans
87
3,00
261
Ketimun/Cucumber
3 702
7,29
26 976
86
6,71
577
Kangkung/Swamp Cabbage
1 913
5,34
10 223
Bayam/Spinach
1 612
3,22
5 184
11
8,55
94
185
13,26
2 453
59
12,44
734
Petsai/Sawi/Mustard Green
Kacang Merah/Red Beans
Cabe Rawit/Chili Jamur/Mushroam*) Tomat/Tomatoes Terung/Eggplants
Labu Siam/gourd
Melon/Melon Semangka/Water Melon Blewah/Blewah
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province Ket : *) Luas Panen dalam m2 dan produksi dalam kg
158
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Tabel 6.1.10 Table
Jumlah Pohon, Produktivitas dan Produksi Sayuran dan Buah-buahan Tahunan Menurut Jenis di Provinsi Banten Number of Trees, Production and Yield Rate of Annual Vegetables and Fruit by Kinds in Banten Province 2008 Jumlah Pohon Number of Trees (Pohon/Trees)
Produktivitas Productivity (Kg/pohon)
Produksi Production (Ton)
(2) 5 132
(3) 82,23
(4) 422
Belimbing/Star
16 208
73,79
1 196
Duku/Langsat/Kokosan/Lanzon
34 684
122,33
4 243
Jenis Buah-buahan Kind of Fuits (1) Alpukat/Avocado
Durian/Durian
279 424
83,29
23 274
Jambu Biji/Guava
88 181
58,86
5 190
Jambu air/Common Guava
64 190
37,42
2 402
Jeruk Siam/Siam Orange
22 566
43,92
991
3 130
47,28
148
Jeruk Besar/ Large Orange Mangga/Mango
388 777
61,64
23 964
Manggis/Manggis
70 627
33,06
2 335
Nangka/Cempedak/Nangka
61 241
86,95
5 325
Nenas/Pineapple *)
53 943
5,67
306
105 183
46,15
4 854
Pepaya/Papaya Pisang/Banana *)
3 712 819
30,83
114 471
Rambutan/Rambutan
366 376
53,68
19 668
Salak/Salacia *)
180 246
4,28
771
Sawo/Sapodilla
23 244
85,27
1 982
1 912
20,92
40
Sirsak/Sirsak
35 479
27,96
992
Sukun/Sukun
114 862
32,59
3 743
Melinjo/Melinjo
787 533
33,08
26 051
Petai/Petai
169 380
37,44
6 342
72 956
14,13
1 031
Markisa/Konyal/Marcissa
Jengkol/Jengkol
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province *) satuan untuk tanaman adalah rumpun
Banten Dalam Angka 2009
159
Agriculture
Chapter VI
Tabel 6.1.11 Table
Luas Panen, Produksi dan Hasil per Meter persegi Tanaman Obat-obatan di Provinsi Banten Harvested Area, Production and Productivity of Medicine Plants by Kind in Banten Province 2008
Jenis Tanaman/ Kind of Plants (1)
Luas Panen Harvested Area (M2)
Produktivitas Productivity (Kg/M2)
(2)
(3)
Produksi Production (Kg) (4)
Jahe/Ginger
1 573 311
1,03
1 625 095
Laos/Lengkuas
1 817 186
1,28
2 320 358
Kencur
2 897 286
1,95
5 655 532
Kunyit/Tturmeric
2 311 844
0,74
1 709 811
Lempuyang
95 892
1,51
144 401
Temulawak
86 805
1,42
123 575
Temuireng
36 493
1,47
53 715
Temukunci
57 830
0,73
42 105
Dlingo/Dringo
31 660
1,13
35 711
Kapolaga/Cardamom
82 063
1,18
96 438
Mengkudu/Pace*)
90 591
3,05
276 048
Mahkota Dewa*)
13 412
65,05
872 394
Kajibeling
56 141
1,24
69 715
Sambiloto
56 682
0,89
52 508
Lidah Buaya
17 251
1,70
29 405
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province Ket : *) satuan luas pohon
160
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Luas Panen, Hasil per Meter persegi dan Produksi Tanaman Hias di Provinsi Banten
Tabel 6.1.12 Table
Harvested Area, Production and Productivity of Decorated Plants by Kind in Banten Province 2008
Jenis Tanaman/ Kind of Plants (1)
Luas Panen Harvested Area Tangkai
Produktivitas Productivity Tangkai
Produksi Production Tangkai
Anggrek/ Orchid
(2) 236 102
(3) 5,69
(4) 1 344 200
Anthurium Bunga
18 364
1,85
34 042
Anyelir/ Carnation
19 218
1,68
32 249
Garbera (Hebras)
10 313
1,39
14 339
7 775
1,34
10 405
11 392
1,71
19 499
4 180
1,73
7 213
Mawar/ Rose
15 760
1,57
24 790
Sedap Malam
82 724
5,35
442 193
8 776
1,6
14 060
Melati / Jasmine
12 574
1,21
15 245
Palem / Palm *) Aglonema *)
33 415
2,04
68 139
55 310
3,57
197 413
Gladiol Heliconia (Pisang-pisangan) Krisan
Dracaena *)
Adenium (kamboja Jepang) *)
76 679
11,07
848 674
Euphorbia *)
49 425
8,67
428 758
Phylodendron *)
54 949
8,13
446 808
Pakis *)
5 033
1,79
8 998
Monstera *)
3 967
1,39
5 501
19 667
14,48
284 754
Cordyline *)
Soka (Ixora) *)
4 157
1,88
7 796
Diffenbahia *)
3 527
1,62
5 731
Xansifera (pedang-pedangan) *)
11 686
1,69
19 692
Anthurium Daun *)
22 257
3,16
70 358
5 458
0,16
852
Caladium *)
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
161
Agriculture
Chapter VI
Tabel 6.2.1 Table
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Negara Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten Area and Production of National Large Estate by Types of Crops in Banten Province 2008
Luas Areal (Ha) / Area (Ha)
Produksi / Production
Jenis Tanaman Crops
Tanaman Muda Young Crops
Menghasilkan Produced Crops
Tanaman Rusak Damage Crops
Jumlah Total
Jumlah Quantity (Ton/Tons)
Wujud Produksi Type of Products
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1 191,29
229,62
1. Karet/Rubber
79,00
2.Kelapa Dalam/ Coconut
-
3. Kelapa Sawit /Palm Oil
2 496,75
1 499,91
1 306,90
Lump
50,49
-
50,49
26,30
Kopra
5 530,63
-
8 027,38
16 287,10
CPO
4. Teh/Tea
-
-
-
-
-
-
5. Kina/Cinchona
-
-
-
-
-
-
6. Kakao/Cacoa
-
-
-
-
-
-
7. Cengkeh/Clove
-
-
-
-
-
-
8. Tebu/Sugar Cane
-
-
-
-
-
-
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
162
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Tabel 6.2.2 Table
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Swasta Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten Area and Production of Private Large Estate by Types of Crops in Banten Province 2008 Luas Areal (Ha) / Area (Ha)
Produksi / Production
Jenis Tanaman Crops
Tanaman Muda Young Crops
Menghasil kan Produced Crops
Tanaman Rusak Damage Crops
Jumlah Total
Jumlah Quantity (Ton/Ton s)
Wujud Produksi Type of Products
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Akar Wangi
-
-
-
-
-
-
2. Cengkeh/Clave
-
-
-
-
-
-
3. Kakao/Cacoa
77,00
797,00
99,00
973 00
568,00
Biji Kering
4. Karet/Rubber
702,75
2 896,81
873,67
4 473,23
3 253,10
Lump
5. Kelapa Dalam
-
-
-
-
-
-
6. Kelapa Hibrida
-
-
-
-
-
-
7. Kelapa Sawit/Oil Palm
-
-
-
-
-
-
8. Kemiri/Candlenut
-
-
-
-
-
-
9. Kenanga
-
-
-
-
-
-
10. Kina/Cinchona
-
-
-
-
-
-
11. Kopi/Cofee
-
-
-
-
-
-
12. Serehwangi
-
-
-
-
-
-
13. Teh/Tea
-
-
-
-
-
-
14. Murbai
-
-
-
-
-
-
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
163
Agriculture
Tabel 6.2.3 Table
Jenis Tanaman Crops (1)
1. Aren
Chapter VI
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten Area and Production of Small Holders Private Plantation by Types of Crops in Banten Province 2008 Tanaman Muda Young Crops (2)
1 144,10
Luas Areal (Ha) / Area (Ha) Tanaman Menghasil-kan Rusak Produced Damage Crops Crops (3)
1 408,30
1 720,00 10 683,00 11,50 12,00 7,25 5. Kakao/Cocoa 1 967,00 1 986,40 6. Kapuk/kapok 45,50 359,70 7.Kapulaga/Cardamom 55,75 68,25 8. Karet/Rubber 1 586,00 12 883,00 9. Kayumanis 10. Kelapa Dalam 12 827,09 75 967,48 11. Kelapa Hibrida 371,75 12. Kelapa Sawit 317,50 5 314,40 13. Kemiri/Candlenut 47,25 227,75 14. Kenanga 15. Kencur 51,26 63,29 16. Kina/Cinchona 17. Kopi/Cofee 1 846,00 6 777,00 18. Kumis Kucing 1,50 6,00 19. Kunyit 63,55 98,50 20. Lada/Pepper 390,25 550,00 21. Laos 52,94 429,86 22. Mendong 23. Pala/Nutmeg 4,10 17,10 24. Pandan 268,90 202,70 25. Panili/Vanilla 65,15 103,95 26. Pinang/Areca nut 27. Serehwangi 28. Tebu/Sugar cane 29. Teh/tea 30. Tembakau/Tobacco 31. Akar Wangi 32. Melinjo 1 547,70 5 739,34 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province 2. Cengkeh/Clove
3. Jahe/Ginger 4. Jambu Mete
164
(4)
Produksi / Production Jumlah Total (5)
Jumlah Quantity (Ton/Tons)
Wujud Produksi Type of Products
(6)
241,50
2 793,90
1 644,55
2 949,00 6,00 833,10 146,40 3,25 1 462,00 7 111,03 391,15 1 234,55 11,40 2,03 1 242,00 3,00 1,03 111,75 353,53 102,00 32,60 701,28
15 352,00 23,50 13,25 4 786,50 551,60 127,25 15 931,00 95 905,60 762,90 6 866,45 286,40 116,58 9 865,00 10,50 163,08 1 052,00 836,33 21,20 573,60 201,70 7 988,32
2 718,80 5,50 1 771,70 63,60 14,30 6 445,23 56 256,80 89,20 10 910,00 5,90 455,90 2 809,45 1,80 81,50 348,30 66,80 2,90 364,00 49,40 9 695,05
(7)
Gula Merah Bunga Kering
Rimpang Basah Biji Mete Biji Kering Biji Kering Lump Kopra Butiran CPO Biji Kering Rimpang Basah Berasan Rimpang Basah Biji Kering Rimpang Basah
Biji Kering Buah Kering
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Rubber by Ownership in BantenProvince 2008
Tabel 6.2.4 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Areal (Ha)
Produksi Production (Ton)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2 633,00
780,40
542,55
585,00
1 123,41
1 136,60
13 298,00
5 664,83
3 534,53
2 374,93
376,50
170,32
3. Tangerang
-
-
-
-
-
-
4. Serang
-
-
396,15
293,20
-
-
5. Tangerang
-
-
-
-
-
-
6. Cilegon
-
-
-
-
-
-
7. Serang
-
-
-
-
-
-
Jumlah/Total
15 931,00
6 445,23
4 473,23
3 253,13
1 499,91
1 306,92
2007
22 849,31
7 111,69
4 425,23
3 201,12
1 266,03
5 636,55
2006
15 967,50
6 032,77
4 791,39
3 061,32
1 499,91
1 306,87
2005
15 917,50
6 032,77
5 333,94
3 061,32
1 499,91
1 306,88
2004
18 316,25
7 884,08
4 602,99
585,64
257,20
19,13
Kota/ Municipality
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
165
Agriculture
Chapter VI
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Coconut by Ownership in Banten Province 2008
Tabel 6.2.5 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Pandeglang
42 469,05
23 835,60
-
-
-
-
2. Lebak
18 050,45
12 347,59
-
-
50,49
26.30
3. Tangerang
11 017,00
5 763,13
-
-
-
-
4. Serang
19 512,60
11 306,40
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(1) Kabupaten/ Regency
Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon
4 141,00
2 066,03
-
-
-
-
715,50
938,05
-
-
-
-
Jumlah/Total
95 905,60
56 256,80
-
-
50,49
26,30
2007
79 713,29
44 949,05
-
-
50,49
26,72
2006
81 798,00
30 053,00
-
-
54,00
26,00
2005
81.458,00
50 118,53
89,12
67,59
54,49
26,72
2004
87 988,35
53 004,66
89,00
53,50
54,49
26,72
2003
99 971,10
59 677,11
129,32
37,32
54,90
14 164,00
7. Serang
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
166
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Tabel 6.2.6 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Coffee by Ownership in Banten Province 2008
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha) (4)
Produksi Production (Ton) (5)
Luas Areal Area (Ha) (6)
Produksi Production (Ton) (7)
Luas Areal Area (Ha) (2)
Produksi Production (Ton) (3)
1. Pandeglang
2 960,00
1 485,10
-
-
-
-
2. Lebak
2 030,00
500,15
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(1) Kabupaten/ Regency
3. Tangerang 4. Serang
4 837,00
793,00
Kota/ Municipality 5. Tangerang
-
-
-
-
-
-
6. Cilegon
-
-
-
-
-
-
7. Serang
38,00
31,20
-
-
-
-
Jumlah/Total
9 865,00
2 809,45
-
-
-
-
2007
7 091,99
2 778,29
-
-
-
-
2006
8 459,00
2 509,00
-
-
-
-
2005
8 590,00
2 509,30
-
-
-
-
2004
4 624,09
2 485,86
-
-
-
-
2003
8 889,50
2 192,69
-
-
-
-
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province Banten Dalam Angka 2009
167
Agriculture
Tabel 6.2.7 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency
Chapter VI
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Cacao by Ownership in Banten Province 2008
Perkebunan Rakyat Smallholder Luas Areal Area (Ha) (2)
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Produksi Production (Ton) (3)
Luas Areal Area (Ha) (4)
Luas Areal Area (Ha) (6)
Produksi Production (Ton) (7)
Produksi Production (Ton) (5)
1. Pandeglang
1 727,90
512,90
-
-
-
-
2. Lebak
2 812,70
1 240,25
973,00
568,00
-
-
-
-
-
-
-
-
246,00
18,56
-
-
-
-
5. Tangerang
-
-
-
-
-
-
6. Cilegon
-
-
-
-
-
-
7. Serang
-
-
-
-
-
-
Jumlah/Total
4 786,60
1 771,71
973,00
568,00
-
-
2007
4 661,36
1 247,25
973,00
568,00
-
-
2006
4 223,50
587,00
913,98
932,45
-
-
2005
4 109,75
2 254,69
913,98
932,45
-
-
3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
168
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Luas Areal dan Produksi Tanaman Aren Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Sugar Palm by Ownership in Banten Province 2008
Tabel 6.2.8 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
(1) Kabupaten/ Regency
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Pandeglang
317,00
275,00
-
-
-
-
2 296,90
1 308,25
-
-
-
-
-
-
-
-
-
39,30
-
-
-
-
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang
145,00
Kota/ Municipality 5. Tangerang
-
-
-
-
-
-
6. Cilegon
-
-
-
-
-
-
7. Serang
35,00
22,00
-
-
-
-
Jumlah/Total
2 793,90
1 644,55
-
-
-
-
2007
2 806,92
1 622,54
-
-
-
-
2006
2 367,58
1 177,43
-
-
-
-
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
169
Agriculture
Chapter VI
Luas Areal dan Produksi Tanaman Melinjo Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Melinjo by Ownership in Banten Province 2008
Tabel 6.2.9 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency
Perkebunan Rakyat Smallholder
Perkebunan Besar Swasta Private Estate
Perkebunan Besar Negara National Estate
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
Luas Areal Area (Ha)
Produksi Production (Ton)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Pandeglang
3 182,00
5 200,95
-
-
-
-
2. Lebak
1 910,50
1 280,10
-
-
-
-
604,19
112,00
-
-
-
-
1 602,00
2 001,85
-
-
-
-
-
-
-
-
3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang
-
-
6. Cilegon
380,63
511,65
-
-
-
-
7. Serang
329,00
588,50
-
-
-
-
Jumlah/Total
7 988,32
9 695,05
-
-
-
-
2007
1 918,75
1 280,10
-
-
-
-
2006
6 048,33
86 604,26
-
-
2005
8 274,00
8 808,45
-
-
8 027,38
81 435,37
-
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
170
Banten In Figures 2009
-
Bab VI
Pertanian
Tabel 6.3.1 Table
Luas Hutan Negara Menurut Fungsi di Provinsi Banten National Forest Area by Function in Banten Province 2008
Jenis Hutan / Forest Kind Hutan Produksi Terbatas/ Limited (Ha) (5)
Produksi/ Production (Ha)
Konversi PHPA/ Convertion (Ha)
Lindung/ Proctected (Ha)
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
26 350,10
-
3 682,57
5 935,45
2. Lebak
13 381,09
-
2 915,16
19 070,48
-
-
-
-
723,67
-
553,50
3 107,26
-
-
-
-
698,01
-
716,30
-
-
-
-
-
Jumlah/Total
41 152,87
-
7 867,53
28 113,19
2007
41 152,87
-
7 867,53
28 113,19
2006
41 152,87
-
7 867,53
28 113,19
2005
42 479,95
-
7 867,53
29 812,83
2004
42 479,95
-
7 867,53
29 812,83
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1) Kabupaten/Regency
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
Sumber : Perum Perhutani Unit III Banten Source : Unit III of Forestry Estate of Banten Catatan/Notes : Kab/Kota Tangerang masuk Wilyah KPH Bogor Banten Dalam Angka 2009
171
Agriculture
Chapter VI
Tabel 6.3.2 Table
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Pandeglang
Luas Kawasan Hutan Negara Menurut Status Kenyataan dan KPH di Provinsi Banten National Forest Area by Reality Status and KPH in Banten Province 2008
Kesatuan Pemangku Hutan/ Forest Adminiostrator Districs (2)
Status/ State (Ha)
Kenyataan/ Reality (Ha)
(3)
(4)
1 510,43
1 510,43
721,92
721,92
8 443,78
8 443,78
04 Sobang
11 538,57
11 538,57
05 Cikeusik
13 753,42
13 753,42
06 Rangkasbitung
7 433,12
7 433,12
07 Gn Kencana
8 984,44
8 984,44
08 Malimping
13 291,29
13 291,29
09 Bayah
5 657,88
5 657,88
10 Serang
2 744,55
2 744,55
11 Pandeglang
1 639,88
1 639,88
12 Serang
1 414,31
1 414,31
77 133,59
77 133,59
01. Malimping 02 Serang 03 Pandeglang
Lebak
Serang
Cilegon
Jumlah/Total Sumber : Perum Perhutani Unit III Banten Source : Unit III of Forestry Estate of Banten
Catatan/Notes : Kab/Kota Tangerang masuk Wilyah KPH Bogor / Kab / Kota Tangerang Region incoming KPH Bogor
172
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Tabel 6.3.3 Table
Produksi dan Nilai Produksi Kayu Jati dan Rimba di Provinsi Banten Production and Value of Jati and Rimba Woods in Banten Province 2000 - 2008
Kayu Jati/ Jati Woods Tahun Year
(1)
Produksi Production (m3) (2)
Nilai Produksi Value (Rp) (3)
Kayu Rimba/ Rimba Woods Produksi Production (m3) (4)
Nilai Produksi Value (Rp) (5)
2000
2 863,000
2 066 806 363
10 431,000
1 385 023 245
2001
5 297,000
3 574 603 000
13 784,000
2 294 385 000
2002
6 485,000
5 673 793 000
8 248,000
2 243 483 000
2003
4 114,000
9 800 201 249
6 219,000
2 236 644 082
2004
16 549,000
27 174 651 770
9 510,000
3 448 852 032
2005
13 944,301
19 767 331 707
50 731,740
1 564 830 972
2006
14 780,350
21 678 354 125
8 115,920
3 059 112 802
2007
25 884,287
40 868 119 707
10 049,696
3 626 085 737
2008
16 376,000
33 063 144 000
47 002,000
17 004 960 000
Sumber : Perum Perhutani Unit III Banten Source : Unit III of Forestry Estate of Banten Catatan/Notes : Kab/Kota Tangerang masuk Wilyah KPH Bogor / Kab / Kota Tangerang Region incoming KPH Bogor
Banten Dalam Angka 2009
173
Agriculture
Chapter VI
Tabel 6.4.1 Table
Populasi Ternak Menurut Jenis di Provinsi Banten Number of Livestocks by Kind in Banten Province 2008 (Ekor / Head)
Ternak / Livestock Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Sapi Potong Cow
(1)
(2)
Sapi Perah Milk Cow (3)
Kerbau Buffalo
Kuda Horse
Kambing Goat
Domba Sheep
Babi Pig
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
570
-
27 905
16
152 637
149 917
-
2. Lebak
4 395
-
58 434
-
143 057
161 885
-
3. Tangerang
4 675
7
29 128
16
200 011
58 809
4 207
4.Serang
1 588
-
46 905
53
145 886
109 128
20
508
-
96
6
10 694
5 512
217
76
-
1 054
-
14 974
4 009
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah/Total
11 812
7
163 522
91
667 259
489 260
4 444
2007
54 887
7
144 944
198
729 713
581 131
3 890
2006
36 611
8
141 849
256
613 222
501 605
7 070
2005
18 838
-
135 033
169
567 550
443 706
11 283
2004
12 420
46
204 457
192
652 977
595 953
12 673
Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
-
Sumber: Survei Peternakan Nasional (SPN) 2008 Source : National Farm Survey 2008 Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
174
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Tabel 6.4.2 Table
Populasi Ternak Unggas Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Population of Poultries by Regency/Municipality in Banten Province 2008 (Ekor/ Head)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Ayam Buras Native Chicken
Ayam Ras Petelur Layer
Ayam Ras Pedaging Broiler
Itik Duck
Itik Manila Manila Duck
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
2 544 073
952
796 148
128 884
310 354
2. Lebak
1 296 914
-
557 766
85 204
212 378
3. Tangerang
1 317 708
1 796 220
17 409 139
650 052
535 078
11 092 858
2 215
4 021 876
334 504
464 222
5. Tangerang
95 092
30 653
541 371
41 133
9 267
6. Cilegon
78 445
28 975
54 834
5 738
15 035
-
-
-
-
-
Jumlah/Total
16 425 090
1 859 015
23 381 134
1 245 515
1 546 334
2007
9 836 217
5 861 875
26 232 996
1 306 206
2006
7 426 247
5 416 596
21 594 305
945 887
2005
7 094 906
4 628 146
6 481 396
723 578
2004
10 211 986
9 211 043
6 629 874
1 465 248
4. Serang Kota/Municipality
7. Serang
Sumber: Survei Peternakan Nasional (SPN) 2008 Source : National Farm Survey 2008 Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency Banten Dalam Angka 2009
175
Agriculture
Tabel 6.4.3 Table
Chapter VI
Jumlah Rumah Tangga Yang mengusahakan Ternak di Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ternak Number of Households Who Strive Livestock in Banten Province According to the Regency/Municipality and Type of Livestock 2008
Ternak / Livestock Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Sapi Potong Cow
(1)
(2)
Sapi Perah Milk Cow (3)
15
Kerbau Buffalo
Kambi ng Goat
Domba Sheep
Babi Pig
Kuda Horse
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
-
7 758
4 894
2 666
-
-
155
-
15 630
9 590
4 425
-
-
1 231
2
7 887
9 624
3 191
498
-
165
-
14 050
7 358
3 023
-
-
5. Tangerang
50
-
35
630
97
38
-
6. Cilegon
17
-
353
1 079
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 633
2
45 713
33 175
13 412
536
-
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4.Serang Kota/Municipality
7. Serang Jumlah/Total
176
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Lanjutan Continued Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Ayam Buras Native Chicken
Ayam Ras Petelur Layer
Ayam Ras Pedaging Broiler
Itik Duck
Itik Manila Manila Duck
(1)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
2 375
-
96
2 537
7 989
2. Lebak
1 145
-
49
1 038
3 710
3. Tangerang
1 750
144
1 664
11 164
8 069
4. Serang
3 459
23
538
6 409
6 283
5. Tangerang
219
-
29
158
162
6. Cilegon
212
-
8
94
338
-
-
-
-
-
9 160
167
2 384
21 400
26 551
Kota/Municipality
7. Serang Jumlah/Total
Sumber: Survei Peternakan Nasional (SPN) 2008 Source : National Farm Survey 2008 Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
177
Agriculture
Tabel 6.4.4 Table
Kabupaten/Kota Regency /Municipality
Chapter VI
Rata-Rata Produksi Telur Per Ekor Ternak Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Average Production Eggs Per Head of Cattle According to the Regency/Municipality in Banten Province 2008
Ayam Ras Petelur Layer
Ayam Buras Native Chicken
Itik Duck
Itik Manila Manila Duck
(1) Kabupaten/ Regency
(2)
(3)
(5)
(6)
1. Pandeglang
266.00
31.41
170.77
33.34
2. Lebak
240.38
24.04
123.49
31.18
3. Tangerang
251.98
31.87
154.03
43.38
4. Serang
252.28
30.84
149.73
30.43
5. Tangerang
228.29
44.52
138.82
62.07
6. Cilegon
199.17
39.17
164.94
36.48
-
-
-
-
240.38
30.04
153.41
36.17
Kota/ Municipality
7. Serang Jumlah/Total
Sumber: Survei Peternakan Nasional (SPN) 2008 Source : National Farm Survey 2008 Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
178
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Tabel 6.4.5 Table
Persentase Ternak Yang Mati Menurut Jenis Ternak dan Penyebab Kematian dan Kabupaten/kota di Provinsi Banten The Percentage of The Dead Livestock by Type of Livestock and The Cause of Death and Regency / Municipality in Banten Province 2008
Kerbau Buffalo Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Babi Pig Ayam
Sapi Potong Cow
Penyakit Disease
Selain Penyakit In addition to disease
Penyakit Disease
(3)
(4)
(5)
(6)
Selain Penyakit In addition to disease (7)
3,32
1,13
23,41
-
-
-
2. Lebak
0,70
0,03
0,00
1,03
-
-
3. Tangerang
1,13
0,69
0,30
2,03
-
5,30
4. Serang
2,12
0,96
-
-
-
7,14
5. Tangerang
0,00
0,00
0,75
-
-
5,26
6. Cilegon
1,65
0,24
-
-
-
-
7. Serang
-
-
-
-
-
-
1,65
0,60
1,78
1,34
0,00
5,37
Penyakit Disease
Selain Penyakit In addition to disease
(2)
1. Pandeglang
(1) Kabupaten/ Regency
Kota/ Municipality
Jumlah/Total
Banten Dalam Angka 2009
179
Agriculture
Chapter VI
Lanjutan Continued
Domba Sheep
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Ayam Buras Native Chicken
Kambing Goat
Penyakit Disease
Selain Penyakit In addition to disease
Penyakit Disease
(1) Kabupaten/ Regency
(8)
(9)
(10)
Selain Penyakit In addition to disease (11)
1. Pandeglang
2,58
1,23
3,74
2. Lebak
1,07
0,93
3. Tangerang
1,83
4.Serang
Penyakit Disease
Selain Penyakit In addition to disease
(12)
(13)
0,61
29,16
14,09
3,24
0,83
43,97
15,50
1,52
4,37
2,18
22,13
10,70
2,22
1,43
1,36
1,67
19,61
29,08
5. Tangerang
-
1,85
15,53
2,16
12,15
2,22
6. Cilegon
-
-
3,52
2,07
15,94
22,50
7. Serang
-
-
-
-
-
-
1,79
1,29
3,13
1,59
26,82
17,39
Kota/ Municipality
Jumlah/Total
180
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Itik/ Duck
Ayam Ras Petelur Layer
Itik Manila / Manila Duck
Penyakit Disease
Selain Penyakit In addition to disease
Penyakit Disease
(1) Kabupaten/ Regency
(14)
(15)
(16)
Selain Penyakit In addition to disease (17)
(18)
Selain Penyakit In addition to disease (19)
1. Pandeglang
9,43
-
2,67
2,48
5,14
2,20
-
-
4,46
5,54
7,02
5,85
3. Tangerang
5,32
0,19
5,53
7,63
3,20
3,02
4.Serang
7,74
2,94
6,98
8,65
3,47
4,79
5. Tangerang
0,70
4,82
5,80
2,25
3,85
6,95
6. Cilegon
11,82
0,35
7,67
0,36
2,10
4,36
7. Serang
-
-
-
-
-
-
5,44
0,22
5,70
7,36
4,39
3,80
2. Lebak
Penyakit Disease
Kota/ Municipality
Jumlah/Total
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
Banten Dalam Angka 2009
181
Agriculture
Tabel 6.4.6 Table
Chapter VI
Persentase Luas Lahan Yang Dikuasai Rumah Tangga Usaha Peternakan di Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota dan Penggunaan Lahan Land Area Percentage of Households Who Mastered Business Husbandry in Banten Province According to the Regency/Municipality and Land Use 2008 Usaha ternak Pertanian Lainnya Other agricultu ral
Bukan untuk Pertanian Not for Agriculture
(5)
(6)
(7)
1,20
1,92
92,03
6,05
0,67
3,43
4,49
91,21
4,30
3,81
0,13
2,46
6,40
64,41
29,18
0,98
0,04
0,81
1,83
89,21
8,96
5. Tangerang
17,54
3,11
2,03
22,68
2,19
75,13
6. Cilegon
2,33
0,26
1,64
4,23
76,60
19,17
7. Serang
-
-
-
-
-
-
1,04
0,27
2,05
3,36
87,67
8,98
Kandang Corral
Penyimpanan Pakan Ternak Livestock Feed Storage
Lainnya Others
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
1. Pandeglang
0,67
0,05
2. Lebak
0,39
3. Tangerang 4. Serang
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1) Kabupaten/Regency
Kota/Municipality
Jumlah/Total
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
182
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Tabel 6.5.1 Table
Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan dan Pemeliharaan di Provinsi Banten Fish Production by Type of Catching and Breeding Facilities in Banten Province 2008 (Ton / Tons)
Perikanan Tangkap / Capture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Laut Marine Fishery
Perairan Umum Inland Open Water Fisheries
Sub Jumlah Sub Total
(2)
(3)
(4)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
26 864,40
-
26 864,40
2 729,70
79,70
2 809,40
18 297,30
135,03
18 432,33
8 512,10
418,50
8 930,60
-
-
-
6. Cilegon
150,80
-
150,80
7. Serang
171,00
5,25
176,25
Jumlah/Total
56 725,30
638,48
57 363,78
2007
60 630,65
607,32
61 237,97
2006
57 743,46
578,40
58 321,86
2005 r)
58 711,78
536,33
59 248,11
2004 r)
53 534,40
499,70
54 034,10
2003r)
52 867,30
449,50
53 316,80
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang
Banten Dalam Angka 2009
183
Agriculture
Chapter VI
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Tambak Brackish Waterpond (7)
Kolam Freshwater Pond (8)
418,60
784,40
2 700,20
242,64
-
102,15
2 093,82
1 016,44
3. Tangerang
2 572,20
5 121,60
1 578,20
9,40
4. Serang
1 788,41
7 908,27
289,82
281,98
5. Tangerang
-
-
274,60
-
6. Cilegon
-
-
28,90
-
7. Serang
-
-
7,00
-
Jumlah/Total
4 779,21
13 916,42
6 972,54
6 972,54
2007
6 958,29
12 330,68
5 843,68
5 407,45
2006
6 626,94
11 743,50
5 565,50
5 149,95
2005 r)
5 840,00
10 876,40
5 254,17
5 210,22
2004 r)
2 937,50
9 425,20
4 865,60
5 092,50
2003 r)
2 860,00
9 163,70
4 285,60
5 037,40
(1)
Laut Marine (6)
Sawah Paddy Field (9)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak
Kota/Municipality
184
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Jumlah Total
Karamba Cage
Jaring Terapung / Floating Cage Net
Sub Jumlah Sub Total
(10)
(11)
(12)
(13)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
-
9,40
4 155,24
31 019,64
49,25
24,25
3 285,91
6 095,31
3. Tangerang
-
107,20
9 388,60
27 820,93
4. Serang
-
-
10 268,48
19 199,08
5,26
2,65
282,51
282,51
6. Cilegon
-
-
28,90
179,70
7. Serang
-
-
7,00
183,25
Jumlah/Total
54,51
143,50
27 216,64
84 780,42
2007
44,45
154,46
30 739,01
91 976,98
2006
42,33
29 275,32
87 597,18
2005 r)
29,14
99,40
27 309,33
86 531,14
2004 r)
33,80
119,50
22 474,10
76 508,20
2003 r)
21,20
196,00
21 563,90
74 880,70
2. Lebak
Kota/Municipality 5. Tangerang
147,10
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Marine and Fisheries Offices of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
185
Agriculture
Chapter VI
Tabel 6.5.2 Table
Nilai Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan/Pemeliharaan di Provinsi Banten Value of Fish Production by Type of Catching and BreedingFacilities in Banten Province 2008 (Rupiah)
Perikanan Tangkap / Capture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Laut Marine Fishery (2)
Perairan Umum Inland Open Water Fisheries (3)
Sub Jumlah Sub Total (4)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang
178 792 160
-
178 792 160
16 286 193
792 430
17 078 623
184 136 219
1 098 353
185 234 572
56 511 850
2 501 700
59 016 550
-
-
-
1 469 616
-
1 469 616
3 762
42
3 804
437 199 800
4 392 525
441 592 325
Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
186
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Tambak Brackish Waterpond (6)
Laut Marine (5)
Kolam Freshwater Pond (7)
Sawah Paddy Field (8)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
304 310
16 879 300
36 227 700
44 206 800
-
2 188 550
25 090 010
11 796 860
3. Tangerang
6 997 880
51 098 700
9 757 350
154 900
4. Serang
4 012 665
42 194 520
2 481 680
2 563 550
5. Tangerang
-
-
3 799 325
-
6. Cilegon
-
-
358 960
-
7. Serang
-
17 888
13 300
-
77 728 325
58 722 110
2. Lebak
Kota/Municipality
Jumlah/Total
Banten Dalam Angka 2009
11 314 855
112 378 958
187
Agriculture
Chapter VI
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Karamba Cage
Jaring Terapung / Floating Cage Net
Sub Jumlah Sub Total
(9)
(10)
(11)
Jumlah Total
(12)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
-
5 279 800
102 897 910
281 690 070
675 145
333 165
40 083 730
57 162 353
3. Tangerang
-
2 130 380
70 139 210
255 373 782
4. Serang
-
-
51 252 415
110 265 965
72 360
36 455
3 908 140
3 908 140
-
-
358 960
1 828 576
-
31 188
34 992
7 779 800
268 671 553
710 263 878
2. Lebak
Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
747 505
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Marine and Fisheries Offices of Banten Province
188
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Jumlah Unit Penangkapan Ikan Menurut Jenis di Provinsi Banten Number of Marine Fisheries Catching by Kind in Banten Province 2008
Tabel 6.5.3 Table
Jaring / Seine
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Jaring Hanyut Drift Gill Net
Klitik Tickle
Insang Gill Net
(1)
(2)
(3)
(4)
Jaring Lingkar Circle Seine (5)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
120
18
126
-
2. Lebak
128
-
595
-
3. Tangerang
676
134
553
76
4. Serang
279
84
50
-
5. Tangerang
-
-
-
-
6. Cilegon
-
-
-
-
71
-
-
-
Jumlah/Total
1 274
236
1 324
76
2007
1 222
226
1 285
29
2006
1 313
216
330
28
2005
999
695
1 171
16
2004
1 102
671
1 245
16
Kota/Municipality
7. Serang
Banten Dalam Angka 2009
189
Agriculture
Chapter VI
Lanjutan Continued Jaring / Seine Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang
Jaring Rampus Tramel Net
Bagan Tancap Fixed Trap
Bagan Perahu Baot Trap
Lainnya Others
(6)
(6)
(7)
(8)
-
174
201
42
52
-
54
-
3. Tangerang
-
31
4
387
4. Serang
-
-
-
-
5. Tangerang
-
-
-
-
6. Cilegon
-
25
10
56
105
12
-
17
Jumlah/Total
157
242
269
502
2007
55
222
376
4 279
2006
1 224
212
357
358
2005
121
317
290
2 921
2004
195
309
264
1 042
2. Lebak
Kota/ Municipality
7. Serang
190
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Lanjutan Continued
Bukan Jaring /Not Seine Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
Jumlah Total
Payang Large Net
Dogol Danish Seine
(9)
(10)
Pukat Pantai Coast Trap (11)
1. Pandeglang
76
84
144
218
28
1 231
2. Lebak
21
-
-
264
9
1 123
3. Tangerang
63
467
-
532
34
2 957
532
-
-
418
-
1 363
5. Tangerang
-
-
-
-
-
-
6. Cilegon
2
-
-
480
-
573
7. Serang
10
26
24
-
-
265
Jumlah/Total
704
577
168
1 912
2007
735
556
146
1 801
35
3 273
2006
700
530
139
1 786
43
7 236
2005
652
180
176
3 892
47
11 477
2004
522
171
164
4 395
46
5 479
(1) Kabupaten/ Regency
4. Serang
Pancing Pukat Cincin Hook & Purse Sein Lines (12)
(13)
(14)
Kota/ Municipality
7 512
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Marine and Fisheries Offices of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
191
Agriculture
Chapter VI
Tabel 6.5.4 Table
Jumlah Perahu / Kapal Penangkapan Ikan Menurut Jenis di Provinsi Banten Number of Fisheries Boat by Kind in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Jukung Unmoto rized Boat
(1)
(2)
Perahu Layar Kecil Small Sailing Boat (3)
Perahu Layar Sedang Medium Sailing Boat (4)
Perahu Layar Besar Large Sailing Boat (5)
Motor Tempel Out Board Motor (6)
Kapal Motor In Board Motor
Jumlah Total
(7)
(8)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
86
77
-
-
119
514
796
143
-
-
-
399
257
799
3. Tangerang
84
-
-
-
2 565
189
2 838
4. Serang
63
-
-
-
1 021
197
1 281
-
-
-
-
-
-
-
178
-
-
-
350
45
573
-
-
-
-
77
196
273
Jumlah/Total
554
77
0
0
4 531
1 398
6 560
2007
456
182
0
0
4 429
1 195
6 262
2006
633
173
143
0
4 218
1 137
6 304
2005 r)
1 182
77
-
-
3 111
1 152
5 522
2004 r)
770
132
9
-
3 129
1 197
5 237
2. Lebak
Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Marine and Fisheries Offices of Banten Province
192
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Luas Areal dan Jumlah Tempat Pemeliharaan Ikan di Provinsi Banten Area and Number of Fish Breeding Facilities in Banten Province 2008
Tabel 6.5.5 Table
Budidaya Tambak 1) Brackish Water Pond (Ha)
Budidaya Kolam 1) Fresh WaterPond (Ha)
Budidaya Sawah 1) Field WaterPond (Ha)
Laut Marine
Jumlah Total
(1) Kabupaten/ Regency
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
368,00
545,00
3 713,00
-
4 626,00
22,50
380,12
2 329,81
-
2 732,43
3. Tangerang
4 601,00
133,00
361,00
-
5 095,00
4. Serang
5 838,70
99,81
86,38
469,65
6 494,54
5. Tangerang
-
0,21
-
-
0,21
6. Cilegon
-
2,09
-
-
2,09
7. Serang
-
-
-
-
10 830,20
1 160,23
6 490,19
469,65
18 950,27
2007
10 912
1 588
8 096
-
20 596,00
2006
6 195,88
1 193,86
7 791,83
-
15 171,57
2005
10 459,66
1 479,29
7 902,48
-
19 841,43
2004
10 867,53
1 526,86
6 918,03
-
19 312,42
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality
2. Lebak
Kota/ Municipality
Jumlah/Total
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Marine and Fisheries Offices of Banten Province Catatan / Notes :
1). Luas Kotor / Gross Area
Banten Dalam Angka 2009
193
Agriculture
Chapter VI
Tabel 6.5.6 Table
Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Jenis Perikanan di Provinsi Banten Number of Fishery Household by Type of Fishery in Banten Province 2008
Perikanan Tangkap / Capture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Laut Marine Fishery (2)
Perairan Umum Inland Open Water Fisheries (3)
Sub Jumlah Sub Total (4)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
961
-
961
2. Lebak
652
1 237
1 889
3. Tangerang
1 621
121
1 742
4. Serang
1 314
331
1 645
-
-
-
6. Cilegon
572
-
572
7. Serang
329
35
364
Jumlah/Total
5 449
1 724
7 173
2007
6 124
3 312
9 436
2006
5 975
3 231
9 206
2005 r)
5 242
4 978
10 220
2004 r)
4 653
625
5 278
Kota/Municipality 5. Tangerang
194
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
Laut Marine (5)
Tambak Brackish Waterpond (6)
Kolam Freshwater Pond (7)
Sawah Paddy Field (8)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
40
94
4 200
3 780
-
50
9 413
17 999
3. Tangerang
120
637
3 409
180
4. Serang
212
1 255
386
185
5. Tangerang
-
-
1 725
-
6. Cilegon
-
-
107
-
7. Serang
-
295
61
-
Jumlah/Total
372
2 331
19 301
22 144
2007
548
2 004
15 541
20 894
2006
535
1 951
15 168
20 383
2005 r)
366
2 369
15 058
19 690
2004 r)
293
1 536
13 747
17 537
2. Lebak
Kota/Municipality
Banten Dalam Angka 2009
195
Agriculture
Chapter VI
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Karamba Cage (9)
Jaring Terapung / Floating Cage Net (10)
Sub Jumlah Sub Total (11)
Jumlah Total
(12)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
282
4
8 400
9 361
2. Lebak
852
29
28 343
30 232
3. Tangerang
-
39
4 385
6 127
4. Serang
-
-
2 038
3 683
20
18
1 763
1 763
6. Cilegon
-
-
107
679
7. Serang
-
-
356
720
1 154
90
45 392
52 565
2007
441
48
39 476
48 912
2006
430
47
38 514
47 720
2005 r)
430
163
38 076
48 296
2004 r)
368
47
33 528
38 806
Kota/Municipality 5. Tangerang
Jumlah/Total
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Marine and Fisheries Offices of Banten Province
196
Banten In Figures 2009
Bab VII INDUSTRI, ENERGI DAN AIR MINUM Manufacturing, Energy, And Water Supply
Bab VII
Industri,Energi dan Air Minum
7.1. Industri Pengolahan
7.1. Manufacturing Industry
Struktur ekonomi Banten sejak berdiri pada tahun 2001 sampai sekarang ini didominasi oleh sektor industri pengolahan dengan rata-rata share sebesar 50,16 persen. Dominasi ini ternyata ditopang oleh dominannya jumlah perusahaan industri besar dan sedang dalam populasi jumlah usaha menengah besar (UMB) yang ada di Banten. Tercatat menurut hasil Sensus Ekonomi tahun 2006, sekitar 41,96 persen dari usaha berkategori UMB adalah perusahaan industri besar dan sedang.
The economic structure of Banten since 2001 until now is dominated by manufacturing industry with an average share of 50, 16 percent. This dominance was sustained by the dominance of large and medium manufacturing establishments in population of large number of medium businesses (UMB) in Banten. According to the Economic Census of 2006, approximately 41, 96 percent of UMB categorized is large and medium manufacturing establishments.
Sementara itu, usaha industri besar dan sedang di Banten sendiri secara spasial membentuk suatu daerah konsentrasi, baik berupa kawasan industri maupun hanya berupa konsentrasi spasial di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon, yaitu dengan jumlah perusahaan industri besar dan sedang mencapai 98,92 persen dari total perusahaan industri besar dan sedang yang ada di Banten. Dimana, untuk jenis industri padat modal yaitu industri besi dan baja dan industri kimia dalam skala besar membentuk daerah konsentrasi di Kota Cilegon dan bagian barat dari Kabupaten Serang. Sedangkan, untuk industri padat tenaga kerja cenderung membentuk daerah konsentrasi di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan bagian timur dari Kabupaten Serang.
Banten Dalam Angka 2009
Meanwhile, large and medium manufacturing establishments in Banten spatially formed a concentration area, either industrial area and only a spatial concentration in Tangerang regency, Tangerang City, Serang regency and Cilegon city, namely the number of large and medium manufacturing establishments reached 98,92 percent of total. Kind of capital-intensive manufacturing such as are iron and basic steel manufacturing and chemical manufacturing in large scale formed a concentration area located in Cilegon and western part of Serang regency. Meanwhile, labor-intensive manufacturing tends to form a concentration area located in Tangerang Regency, Tangerang City, and the eastern part of Serang Regency.
199
Manufacturing,Energy and Water Supply
Chapter VII
Meskipun demikian, di ketiga daerah tersebut juga terdapat konsentrasi industri padat modal, hanya saja dengan skala yang lebih kecil.
However, in those areas there are also capital intensive manufacturing, only with smaller scale.
Apabila diperhatikan perkemba ngan jumlah perusahaan industri pada sepanjang periode tahun 2003 –2007, terlihat cenderung menunjukkan adanya peningkatan jumlah usaha, yaitu dari 1.576 usaha pada tahun 2003 menjadi 1.846 usaha di tahun 2007. Sedangkan, dari sisi penyerapan tenaga kerja pada periode yang sama justru menunjukkan kecenderungan berfluktuasi, yaitu dengan kisaran antara 470.693 orang hingga 505.517 orang.
Observing the development of manufacturing establishments throughout period 2003 - 2007, looks likely to show an increase in number of establishments, namely 1.576 units in 2003 to 1.846 units in 2007. Meanwhile, in terms of employment in the same period showed tendency to fluctuate, i.e. in the range of 470.693 persons to 505.517 persons.
Apabila ditelaah menurut Golongan Industri, maka jumlah perusahaan industri besar dan sedang yang terbanyak yang ada di Banten pada tahun 2007 adalah perusahaan Industri karet, barang dari karet dan barang dari plastik; Industri makanan dan minuman yang merupakan bagian dari industri padat sumber daya alam ; Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia; dan Industri barang dari logam, kecuali mesin dan peralatannya; serta industri furniture dan industri pengolahan lainnya, dengan jumlah perusahaan masingmasing sebesar 210; 182; 154; 149 perusahaan.
Analyzing by industrial group in 2007, the number of large and medium manufacturing establishments mostly been in Banten was rubber product manufacturing; food and beverages manufacturing that are part of natural resources manufacturing; chemical manufacturing, and iron product manufacturing, except machinery and its equipments; andfurniture and other manufacture, with the number of manufacturing, respectively 210; 182; 154; 149 units.
Sedangkan menurut sisi penyerapan tenaga kerjanya, didominasi oleh industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki karet, dengan jumlah tenaga kerja 108.344 orang atau sekitar 22,29 persen dari total tenaga kerja yang bekerja di 200
Meanwhile, according to manpower absorption, dominated by leather manufacturing, leather products, and leather footwear, with number of workers involved in t he s e manuf ac t ur i ng’ s was about 108.344 persons or 22,29 percent of total worked-labor force of large Banten In Figures 2009
Bab VII
Industri,Energi dan Air Minum
perusahaan industri besar dan sedang.
andme di ummanuf ac t ur i ng’ s .
Sementara itu, apabila diamati peranan sektor industri pengolahan terhadap perkembangan perekonomian Banten pada sepanjang periode tahun 2003-2008, terlihat bahwa sektor industri pengolahan di Banten mengalami apa yang disebut sebagai deindustrialisasi.
In the meantime, when observed manufacturing industry shares to the economic development of Banten during 2003-2008, shows that the manufacturing industry in Banten experienced what is called the deindustrialization.
Hal ini dapat terjadi karena sektor industri pengolahan mengalami penurunan pangsa total tenaga kerja, yang diikuti oleh penurunan kontribusi nilai tambah sektor tersebut terhadap PDRB Banten. Tercatat menurut data Sakernas, pangsa total tenaga kerja sektor industri pengolahan mengalami penurunan dari 20,38 persen pada tahun 2003 menjadi 19,24 persen di tahun 2008. Sedangkan share nya dalam pembentukan PDRB Banten juga mengalami penurunan, yaitu dari 51,16 persen di tahun 2003 menjadi hanya sebesar 46,82 pada tahun 2008.
This might be occurred in manufacturing industry because of decreasing of total share of employment, followed by decreasing in sectoral value-added contribution to the GRDP of Banten. According to National Labor Force Survey (Sakernas), share of total employment by manufacturing industry decreased to 20,38 percent in 2003 and 19.24 percent in 2008. While its share in GRDP of Banten formation also decreased to 51,16 percent in 2003 and only 46,82 in 2008.
7.2. Penggalian
7.2. Quarrying
Jenis bahan tambang atau galian yang banyak terdapat di Banten, terutama di Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang adalah batu alam dari jenis andesit dan pasir darat, yaitu dengan masing-masing volume penggalian untuk tahun 2006 sebesar 730.730 m3 dan 276.689 m3.
Many kinds of mining or quarrying located in Banten, especially in Serang, Lebak, and Pandeglang regency. There are kinds of natural stone and sand terrestrial andesite, with its volume in 2006 respectively 730.730 m3 and 276.689 m3
Sementara itu, jumlah pemilik SIPD Gubernur untuk barang galian golongan C pada tahun 2006 adalah sebanyak 128 usaha, dengan 120 diantaranya atau seluas 16.901,15 Ha Banten Dalam Angka 2009
Meanwhile, number of owners of type C Regional Mining Permit (SIPD) in 2006 amounted to 128 establishments, about 120 of them or 16.901,15 hectares is already in exploitation process. Meanwhile, 201
Manufacturing,Energy and Water Supply
sudah dalam tahap eksploitasi. Sedangkan, 8 pemilik lainnya atau seluas 40.439,90 Ha masih dalam tahap eksplorasi.
Chapter VII
the rest with area of 40.439,90 hectares are still in exploration process.
7.3. Listrik dan Air Bersih
7.3.Electricity, Gas and Water Supply
Jumlah pelanggan listrik di Banten pada tahun 2008 mencapai 510.422 pelanggan, dengan 94,51 persen diantaranya merupakan pelanggan kategori rumahtangga. Sebaliknya, total konsumsi listrik di Banten pada tahun yang sama mencapai 5,94 milyar KWh, dengan 84,23 persennya dikonsumsi oleh berbagai jenis perusahaan industri yang ada di Banten. Karena itu, kenaikan konsumsi listrik dapat menjadi promp indikator yang menunjukkan adanya aktivitas industri pengolahan.
The number of electricity customers in Banten in 2008 reached 510.422 customers, about 94,51 percent of them is household customers. On the contrary, total electricity consumption in Banten in the same year reached 5,94 billion KWh, 84,23 percent of consumed by various manufacturing industry establishments in Banten. Therefore, electricity consumption increasing can be a prompt indicator that shows the activity of manufacturing industry.
Sementara itu, total konsumsi air minum pada tahun 2008 sebesar 177,98 juta m3, dengan jumlah pelanggan yang mengkonsumsi sebanyak 177.597 pelanggan. Baik jumlah pelanggan maupun menurut banyaknya konsumsi air minum, masih didominasi oleh pelanggan kategori rumahtangga, yaitu dengan jumlah pelanggan dan konsumsi air minum 71,70 juta m3.
Meanwhile, total of water supply consumption in 2008 was 177,98 million m3, with number of consumers were 177.597 customers. Both customers and supply water consumption, are still dominated by household customers, namely 71,70 million m3 of water supply consumption.
Dengan demikian, sepertinya dapat disimpulkan bahwa pemakaian air minum di Banten lebih banyak untuk keperluan rumahtangga dan bukan untuk keperluan usaha/industri.
Thus, it seems can be concluded that water supply in Banten is more widely used for household purposes and not for business / manufacturing purposes.
202
Banten In Figures 2009
Bab VII
Industri,Energi dan Air Minum
Grafik 7.1 Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang di Banten Tahun 2002 - 2007 Number of Large / Medium Manufacturing Establishments in Banten, 2002-2007
1.850 1.800 1.750 1.700 1.650 1.600 1.550 1.500 1.450 1.400 2007
2006
2005
2004
2003
2002
Grafik 7.2. Nilai Input dan Output Perusahaan Industri Menurut Kab/Kota di Banten Tahun 2007 Input and Output Value of Manufacturing Industry Establishment by Regency in Banten, 2007
80.000.000.000 70.000.000.000 60.000.000.000 50.000.000.000 40.000.000.000 30.000.000.000 20.000.000.000 10.000.000.000 0 Input Pandeglang Serang Banten Dalam Angka 2009
Lebak Kota Tangerang
Output Kab.Tangerang Cilegon
203
Manufacturing,Energy and Water Supply
Chapter VII
Grafik 7.3. Jumlah Energi Listrik yang Terjual di Banten Tahun 2007 Total Sold Electrical Energy in Banten, 2007
5.000.000.000 4.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 0
Sosial / Public Rumah Tangga/ Household
Bisnis / Bussines
Industri / Industry
Pemerintahan / Government
Grafik 7.4. Jumlah Volume Air Bersih yang Didistribusikan PDAM di Banten 2008 Number of Water Supply Volume Distributed by Regional Water Refinery Company (PDAM) in Banten, 2008
Rumah Tangga 47,31%
Lainnya 45,69%
Instansi Pemerintah 0,26%
204
Badan Sosial 4,27%
Industri 1,11%
Niaga / Perdagangan 1,36%
Banten In Figures 2009
Bab VII
Industri,Energi dan Air Minum
Tabel 7.1.1 Table
Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Menurut Golongan Industri di Provinsi Banten Number of Establishment and Person Engaged of Establishment by Industrial Group in Banten Province 2007
Kode Code
Golongan Industri Industrial Group
(1) 15 17
(2) Industri makanan dan minuman/ Food and drinking Industri tekstil/ Textile
18
Industri pakaian jadi/ Garment
19
Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki/ Leather, stuff of leather and bed foot Industri kayu, barang dari kayu (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari rotan,bambu dan sejenisnya/ Wood, stuff of wood (legible pertinent furniture) and tress stuff of rattan, wicker and other kind Industri ketas, barang dari kertas, dan sejenisnya/ Paper, stuff of paper, and other kind Industri penerbitan, percetakan, dan reproduksi media rekaman/ Publication, printing, and reproduction, recording Industri batu bara, pengilangan minyak bumi, pengolahan minyak gas bumi, barang dari hasil pengilanagan minyak bumi dan bahan bakar nuklir/ Cinder grindstone, explore of world ayonnaise, manufacture of world mayonnaise, stuff of outcome explore of world mayonnaise and grill wrapping of nuchlear Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia/ Chemical, and stuff of chemical wrapping Industri karet, barang dari karet dan barang dari plastik/ Rubber, stuff of rubber and stuff of bucket
20
21
22
23
24
25
Banten Dalam Angka 2009
Jumlah Perusahaan Number of Establishme nt (3)
Jumlah Tenaga Kerja Dibayar Number of Paid Workers
Tenaga Kerja Tak Dibayar Unpaid Workers
(4)
(5)
Jumlah Total
(6)
210
30 815
0
30 815
133
55 684
0
55 684
99
46 224
0
46 224
106
108 344
0
108 344
75
16 622
0
16 622
89
19 496
0
19 496
22
1 483
0
1 483
16
1 422
0
1 422
182
32 745
0
32 745
256
44 116
0
44 116
205
Manufacturing,Energy and Water Supply
Chapter VII
Lanjutan Continued
Kode Code
Golongan Industri Industrial Group
(1) 26
(2) Industri barang galian bukan logam/ Stuff quarry not nugget Industri logam dasar/ Intrinsic nugget
27 28
29
30
31
32
33
34 35
36
37
Industri barang dari logam, kecuali mesin dan peralatannya/ Stuff of nugget, except machine and tool Industri mesin dan perlengkapannya/ Machine and tools Industri mesin dan peralatan kantor, akuntansi, dan pengolahan data/ Machine and agency tools, accounting and data processing Industri mesin listrik lainnya, dan perlengkapannya/ Other electric machine, and tools Industri radio, televisi, dan peralatan komunikasi, serta perlengkapannya/ Radio, television, and communication outfit, and tools Industri peralatan kedokteran, alat-alat cukur, peralatan navigasi, peralatan optik, jam dan lonceng/ Doctoral outfit, shave tools, navigasi outfit, optical outfit, clock and bell Industri kendaraan bermotor/ Motor vehicle Industri alat angkutan selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih/ Transport tools except motor vehicle four wheel or dull Industri furnitur dan industri pengolahan lainnya/Furniture and other manufacture Daur ulang/ Repeat cycle Jumlah/Total
Jumlah Perusahaan Number of Establishmen t (3)
Jumlah Tenaga Kerja Dibayar Number of Paid Workers (4)
Tenaga Kerja Tak Dibayar Unpaid Workers
Jumlah Total
(5)
(6)
94
27 715
0
27 715
36
11 153
0
11 153
154
22 873
0
22 873
54
10 823
0
10 823
0
0
0
0
52
16 412
0
16 412
17
2 938
0
2 938
8
1 653
0
1 653
30
4 164
0
4 164
51
11 267
0
11 267
149
19 519
0
19 519
13
550
0
550
1 846
486 018
0
486 018
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
206
Banten In Figures 2009
Bab VII
Industri,Energi dan Air Minum
Tabel Table
Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Establishment and Persons Engaged by Regency/Municipality in Banten Province 2007
7.1.2
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Perusahaan Company
Tenaga Kerja Man Power
(1)
(2)
(3)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
9
552
13
953
3. Tangerang
882
210 561
4. Serang
177
80 889
687
171 658
6. Cilegon
72
21 075
7. Serang
6
330
1 846
486 018
2006*)
1 809
505 517
2005
1 605
470 693
2004
1 638
498 943
2003
1 576
499 303
2. Lebak
Kota/Municipality 5. Tangerang
Jumlah/Total
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency Banten Dalam Angka 2009
207
Manufacturing,Energy and Water Supply
Tabel Table
7.1.3
Chapter VII
Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Input, Output and Value Added of Manufacturing by Regency/Municipality in Banten Province 2007 (000 Rp/ Thousand Rp)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Input Input
Output Output
Nilai Tambah Value Added
(1)
(2)
(3)
34 130 603
92 056 327
57 925 724
154 081 263
190 009 923
35 928 660
3. Tangerang
37 008 084 354
54 242 796 385
17 234 712 031
4. Serang
13 917 833 098
26 645 484 236
12 727 651 138
5. Tangerang
29 352 970 875
50 887 379 276
21 534 408 401
6. Cilegon
43 403 217 183
52 516 093 070
9 112 875 887
7 855 228
14 445 482
6 590 254
123 878 172 604
184 588 264 699
60 710 092 095
2006*)
142 179 536 058
211 434 788 677
69 255 252 619
2005
108 806 894 398
146 928 544 820
38 121 650 422
2004
103 938 765 613
144 758 946 997
40 820 181 384
2003
71 766 810 123
106 612 223 292
34 845 413 169
(4)
Kota/Municipality 1. Pandeglang 2. Lebak
Kota/Municipality
7. Serang Jumlah/Total
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
208
Banten In Figures 2009
Bab VII
Industri,Energi dan Air Minum
Tabel 7.1.4 Table
Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut Golongan Industri di Provinsi Banten Input, Output and Value Added of Manufacturing by Industrial Group in Banten Province 2007 (000 Rp/ Thousand Rp)
Kode Code
Input Input
Output Output
Nilai Tambah Value Added
(1)
(2)
(3)
(4)
15
7 821 384 627
11 471 476 328
3 650 091 701
17
8 093 807 691
16 488 350 517
8 394 542 826
18
5 655 219 890
10 169 450 775
4 514 230 885
19
6 883 474 889
11 180 062 019
4 296 587 130
20
1 146 890 257
2 021 426 904
874 536 647
21
8 521 116 141
11 291 056 832
2 769 940 691
22
190 523 165
309 956 088
119 432 923
23
710 529 717
929 476 585
218 946 868
24
30 093 360 352
45 999 731 436
15 906 371 084
25
7 631 493 674
10 894 530 047
3 263 036 373
26
2 276 849 427
4 011 133 774
1 734 284 347
27
29 828 400 595
34 259 668 821
4 431 268 226
28
5 022 101 189
7 914 671 660
2 892 570 471
29
1 389 860 023
2 364 532 956
974 672 933
31
3 179 533 084
6 360 850 628
3 181 317 544
32
581 475 479
925 604 225
344 128 746
33
416 854 251
962 243 263
545 389 012
34
696 074 170
1 135 061 935
438 987 765
35
2 236 644 876
3 528 147 930
1 291 503 054
36
1 250 483 525
2 056 885 073
806 401 548
37
252 095 582
313 946 903
61 854 321
123 878 172 604
184 588 264 699
60 710 095 095
30
Jumlah/Total
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Banten Dalam Angka 2009
209
Manufacturing,Energy and Water Supply
Tabel Table
7.2.1
Chapter VII
Produksi Bahan Galian Pada Perusahaan/Perorangan Pemegang SIPD/SIPR/SIPGI/KP di Provinsi Banten Production of Quarrying Items on Companies Holding SIPD/SIPR/SIPGI/KP in Banten Province 2006
Jenis Bahan Galian Quarrying Items (1) 1. Andesit 2. Batu Kapur 3. Batu 4. Batu Sela 5. Batubara 6. Batu Split 7. Batu Belah 8. Galena 9. Diatome/Kieselguhr 10. Feldspar 11. Fospat 12. Gipsum 13. Kaolin 14. Makadam 15. Marmer 16. Pasir Darat 17. Pasir Kuarsa 18. Pasir Laut 19. Pasir Endapan 20. Pasir Kali 21. Pasir Batu (Sirtu) 22. Tanah Liat 23. Tanah Urug 24. Trass 25. Zeolit 26. Yarosit 27. Tokesi 28. Breksi Tufaan 29..Perak (kg) 30. Emas (kg) 31. Batu Gamping
Gol Bahan Galian Quarring Items Group (2) C B C C C C C C C C C A A C
Jumlah/Total *)
Produksi/Production M3
Kg
(3) 730 730 37 559 988 6 593 25 220 276 689 183 386 2 433 16 840 39 400 7 834 9 660
(4)
2 324 344
-684,99 171,09 856,08
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province
210
Banten In Figures 2009
Bab VII
Industri,Energi dan Air Minum
Tabel Table
7.2.2
Produksi Bahan Galian Golongan C Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Production of Classification C Quarrying Items by Regency/Municipality in Banten Provinsi (Ton/ton/m3) 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Produksi/ Production
(1)
(2)
Persentase/ Percentage (%) (3)
Kota/Municipality 1. Pandeglang
13 554,50
1,33
2. Lebak
-
-
3. Tangerang
-
-
1 002 518,93
98,67
5. Tangerang
-
-
6. Cilegon
-
-
7. Serang
-
-
Jumlah/Total
1 016 073,43
100,00
2006
1 337 332,00
100,00
2005
631 211,77
100,00
2004
1 754 595,00
100,00
4. Serang Kota/Municipality
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province *) Catatan/Notes : Satuan produksi tahun 2003 masih dalam M3 / Production measurement at 2003 still in M3
Banten Dalam Angka 2009
211
Manufacturing,Energy and Water Supply
Tabel 7.2.3 Table
Jenis Bahan Galian Quarrying Items (1)
Chapter VII
Jumlah Surat Izin SIPD/SIPR/SIPGI/KP dan Luas Wilayah Penambangan per Jenis Bahan Galian di Provinsi Banten Number of SIPDSIPR/SIPGI/KP and Area by Kind of Quarrying Items in Banten Province 2006 Luas Wilayah/ Region Area (Ha)
SIPD/SIPR/SIPGI/KP Eksploitasi Exploitation
Eksplorasi Exploration
Eksploitasi Exploitation
Eksplorasi Exploration
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Andesit
23
0
200,80
0
2 Zeolit
2
0
105,26
0
3. Emas
8
2
9 094,70
6 947,00
4. Tanah Liat
6
0
448,92
0
5. Gelana
7
1
4 204,50
4 188,00
6. Pasir Darat
20
0
94,44
0
7. Batubara
16
5
1 093,53
29 304,90
8. Pasir Kuarsa
13
0
810,63
0
9. Pasir Laut
3
0
8,41
0
10. Pasir Kali
14
0
3,30
0
11. Bentonit
1
0
0,60
0
12. Tras
1
0
124,39
0
13. Tanah Urug
1
0
3,00
0
14. Batu Gamping
4
0
707,67
0
15. Pasir Besi
1
0
1,00
0
120
8
16 901,15
40 439,90
Jumlah
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province
212
Banten In Figures 2009
Bab VII
Industri,Energi dan Air Minum
Tabel 7.2.4 Table
Jumlah Surat Izin SIPD/SIPR/SIPGI/KP dan Luas Wilayah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of SIPDSIPR/SIPGI/KP and Area by Regency/Municipality in Banten Province 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1)
SIPD/SIPR/SIPGI/KP Eksploitasi Exploitation (2)
Eksplorasi Exploration (3)
Luas Wilayah/Region Area (Ha) Eksploitasi Eksplorasi Exploitation Exploration (4) (5)
Kota/Municipality 1. Pandeglang
4
0
1 343,56
0
93
8
15 347,25
40 466,90
2
0
6,00
0
14
0
191,74
0
5. Tangerang
0
0
0
0
6. Cilegon
7
0
12,61
0
Jumlah/Total
120
8
16 901,16
40 466,90
2005
111
13
38 518,41
58 647,712
2004
56
-
34,32
-
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality
7. Serang
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
213
Manufacturing,Energy and Water Supply
Tabel 7.2.5. Table
Chapter VII
Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung Dan Energi Listrik Terjual Menurut Jenis Tarif di Provinsi Banten Number of Customers, Connected Power and Sold Electrical Energy by Classification of Tariff in Banten Province 2008
Pendapatan Penjualan (Juta Rp) Income (Juta Rp) (5)
Klasifikasi Classification
Jumlah Pelanggan Number of Customer
Daya Tersambung Connected Power (Kva)
Energi Terjual Sold Electrical Energy (Kwh)
(1)
(2)
(3)
(4)
13 448
17 150
29 658 778
15 254
2. Rumah Tangga/ Household
482 398
330 848
704 417 971
371 916
3. Bisnis/Bussines
11 880
92 158
149 496 988
137 362
490
1 091 958
5 003 347 232
2 807 354
2 206
20 641
53 298 421
39 823
Jumlah/Total
510 422
1 552 755
5 940 219 390
3 371 709
2007
681 601
1 568 985
5 784 408 034
3 242 287
2006
639 914
1 485 926
5 661 236 070
3 154 234
2005
604 959
1 396 962
5 519 473 286
2 876 616
2004
565 861
1 338 836
5 528 633 999
2 805 029
1.Sosial/Public
4. Industri/Industry 5. Pemerintahan/ Government
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten Source : National Electricity Official of Banten
214
Banten In Figures 2009
Bab VII
Industri,Energi dan Air Minum
Jumlah Transformator Distribusi Terpasang di Provinsi Banten Number of Distribution Transformator in Banten Province 2000 - 2008
Tabel 7.2.6. Table
1-50 KVA Tahun Year
51-100 KVA
101-200 KVA
Unit Unit
Daya Power
Unit Unit
Daya Power
Unit Unit
Daya Power
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2000
1 756
70 600
413
42 850
300
52 500
2001
1 809
-
444
44 400
305
2002
1 942
73 325
370
37 000
238
2003
1 861
73 150
2004
2 359
95 400
419
41 900
257
44 040
2005
2 405
98 625
464
46 400
283
48 600
2006
2 427
103 550
510
52 250
287
49 320
2007
2 418
101 600
555
55 200
316
54 800
2008
1 299
58 675
Banten Dalam Angka 2009
426
731
42 400
72 850
309
488
-
41 160
53 430
85 117
215
Manufacturing,Energy and Water Supply
Chapter VII
Lanjutan Continued
201-500 KVA
Jumlah Total
>500 KVA
Tahun Year Unit Unit
Daya Power
Unit Unit
Daya Power
Unit Unit
Daya Power
(1)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
2000
172
50 345
9
5 670
2 650
221 965
2001
172
50 345
9
5 670
2 739
100 415
2002
147
48 845
98
60 760
2 793
271 360
2003
175
51 145
9
5 670
2 780
225 795
2004
56
50 050
22
17 170
31 113
248 560
2005
215
63 010
21
16 540
3 388
248 560
2006
222
65 170
22
17 540
3 468
287 830
2007
240
70 715
23
19 420
3 552
301 735
2008
302
85 235
18
12 580
2 838
314 457
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten Source : National Electricity Official of Banten
216
Banten In Figures 2009
Bab VII
Industri,Energi dan Air Minum
Tabel 7.2.7. Table
Penyediaan, Penjualan Dan Susut Energi Listrik di Provinsi Banten Stocked, Sold and Lost of Energy in Banten Province 2000 - 2008 (Kwh)
Tahun Year
Energi Siap Jual Energy Ready to Sell
Penjualan Sold
Susut Lost
(1)
(2)
(3)
(4)
2000
4 440 325 434
4 271 219 435
169 105 999
2001
4 556 744 769
4 314 292 831
242 451 938
2002
4 904 286 199
4 615 968 996
288 317 203
2003
5 217 390 930
4 623 429 966
593 960 964
2004
5 800 620 674
5 542 904 418
257 716 256
2005
5 830 360 244
5 568 041 492
262 318 752
2006
5 886 926 510
5 661 236 070
225 690 440
2007
6 033 522 186
5 784 408 634
249 114 152
2008
6 093 396 450
5 947 064 114
146 332 336
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten Source : National Electricity Official of Banten
Banten Dalam Angka 2009
217
Manufacturing,Energy and Water Supply
Tabel 7.2.8. Table
Chapter VII
Banyaknya Desa Berlistrik, Jumlah Langganan, dan Daya Tersambung di Provinsi Banten Number of Villages, Customer and Connected Power in Banten Province 2000 - 2008 (Kwh)
Tahun Year
Desa Berlistrik Electred Village
(1)
(2)
(3)
(4)
2000
988
444 924
1 169 058 225
2001
1 015
476 432
1 215 953 285
2002
1 032
504 717
1 271 185 343
2003
1 054
533 782
1 296 962 103
2004
1 158
565 861
5 528 633 999
2005
1 228
604 959
1 396 962 255
2006
1 228
639 914
1 485 825 716
2007
1 228
681 601
1 568 984 970
417
389 371
284 240 830
2008*)
Jumlah Langganan Daya Tersambung Number of Customer Connected Power
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten Source : National Electricity Official of Banten Keterangan : *) tahun 2008 data yang tersedia hanya untuk UPJ Serang
218
Banten In Figures 2009
Bab VII
Tabel Table
Industri,Energi dan Air Minum
7.3.1
Jumlah Perusahaan Air Minum, Kapasitas Produksi dan Produksi Air Minum Menurut Sumber Air yang Dipakai di Provinsi Banten Number of Water supply Enterprises Production Capacity Water Production by Water Resources in Banten Province 2006 - 2008
Uraian Description (1) Jumlah Perusahaan Number of water supply Enterprises Jumlah Kapasitas Produksi Potensial (liter/detik) Number of Potential Production Capacity Jumlah Kapasitas Produksi Efektif (liter/detik) Number of Potential Effective Production Capacity Produksi Air (m3) Water Production
2006
2007
2008 *)
(3)
(4)
(5)
6
6
8
7 692
7 864
7 883
6 567
6 637
6 889
200 359 199
203 771 645
206 339 005
188 928 621
192 365 599
160 405 257
0
0
0
5 893 315
5 088 617
10 137 884
Artesis / Artesian
421 083
523 979
435 054
Lainnya / Others
5 116 180
5 793 450
2 089 408
Sumber Air / Water Resources (m3) : Sungai / River Danau / Lake Mata Air / Springs
Sumber : Survei PAM, BPS Source : PAM Survey,
Banten Dalam Angka 2009
219
Manufacturing,Energy and Water Supply
Tabel Table
7.3.2
Chapter VII
Jumlah Pekerja Teknis dan Administrasi PAM Menurut Pendidikan yang Ditamatkan di Provinsi Banten Number of Technical and Administration Worker Water Supply Enterprise by Educational Attainment in Banten Province 2006 –2008
Uraian Description (1) Jumlah Pekerja Teknik Number of Technical Worker SD Primary School
2006
2007
2008 *)
(3)
(4)
(5)
408
337
637
43
31
85
SLTP Junior High School
38
25
88
SLTA Senior High School
262
219
368
Akademi Bachelor Degree
17
19
25
Universitas University Graduate
48
43
71
780
851
639
76
81
42
SLTP Junior High School
66
82
50
SLTA Senior High School
465
503
366
39
38
29
134
147
152
Jumlah Pekerja Administrasi Number of Administration Worker SD Primary School
Akademi Bachelor Degree Universitas University Graduate Sumber : Survei PAM, BPS Source : PAM Survey, BPS
220
Banten In Figures 2009
Bab VII
Tabel Table
Industri,Energi dan Air Minum
Jumlah Pelanggan, Volume dan Nilai Air Minum yang Didistribusikan Menurut Jenis Konsumen di Provinsi Banten Number of Water Customer, Volume, and Value by type of Customer Group in Banten Province 2008
7.3.3
Uraian Description
Pelanggan Water Customer
Volume Volume (m3)
Nilai Value (000 Rp)
(1)
(2)
(3)
(4)
Rumah Tangga Household
169 825
71 695 987
107 083 759
5 014
2 055 862
7 842 753
170
1 682 546
105 404 203
1 838
6 477 460
4 683 314
Instansi Pemerintah Government Institution
558
395 604
1 490 236
Lainnya Others ect.
191
69 244 699
149 501 013
Jumlah / Total
177 597
177 982 085
376 005 278
2007
170 268
174 010 395
373 248 221
2006
149 315
171 221 590
376 827 582
2005
145 176
160 234 155
224 062 966
Niaga / Perdagangan Trading and Industry Industri Industry Badan Sosial Social Institution
Sumber : Survei PAM, BPS Source : PAM Survey, BPS
Banten Dalam Angka 2009
221
Manufacturing,Energy and Water Supply
222
Chapter VII
Banten In Figures 2009
Bab VIII PERDAGANGAN Trade
Bab VIII
Perdagangan
Perdagangan luar negeri
Foreign Trade
Volume ekspor melalui pelabuhan penting di Banten (pelabuhan Merak, Cigading, Tj. Leneng & Tj. Sekong) pada tahun 2008 mencapai 1,67 juta ton dengan nilai US$ 1,23 milyar. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, volume ekspor mengalami penurunan 0,6 persen sedangkan nilai ekspor justru meningkat 11,9 persen.
Export volume through important port in Banten ( port Merak, Cigading, Tj. Leneng & Tj. Sekong) in the year 2008 reaching 1,67 million tons with value US$ 1,23 billion. Compared to year before all, export volume experiences degradation of 0,6 % while assessing exporting exactly increases 11,9 %.
Komoditas utama ekspor dari provinsi Banten berupa bahan kimia organik, bahan bakar mineral, bendabenda dari besi dan baja, besi dan baja serta kertas. Kelima komoditi tersebut menghasilkan 89,9 persen dari total ekspor Banten pada tahun 2008, dengan rincian ekspor bahan kimia organik 28,7 persen, bahan bakar mineral 26,7 persen, benda-benda dari besi dan baja 13,8 persen, besi dan baja 13,2 persen serta kertas 7,5 persen.
Main commodity exported from Banten province are in the form of organic chemicals, mineral fuel, objects from iron and steel, iron and steel and paper. Fifth of the commodity yields 89,9 percentage of export total Banten in the year 2008, with detail of organic chemicals export 28,7 %, mineral fuel 26,7 %, objects from iron and steel 13,8 %, iron and steel 13,2 % and paper 7,5 %.
Tujuan ekspor dari Provinsi Banten terutama ke negara-negara ASEAN dan Non ASEAN. Porsi ekspor ke negara-negara ASEAN mencapai 41,0 persen sedangkan ke negara-negara Non ASEAN mencapai 38,6 persen. Selebihnya ekspor Banten ditujukan ke negara Amerika, Australia, Eropa dan Afrika.
The destination of Export from Banten Province is especially to ASEAN and non ASEAN countries. Exports to ASEAN countries achieve 41.0 percents while to non ASEAN countries achieve 38.6 percents and the rest address to America, Australian, Europe and Africa.
Banten Dalam Angka 2009
225
Trade
Sementara itu, volume impor yang melalui pelabuhan penting di Banten menurun 0,05 persen dari 10,645 juta ton tahun 2007 menjadi 10,639 juta ton tahun 2008. Akan tetapi nilai impor justru meningkat 48,70 persen dari US $ 4,83 milyar menjadi US $ 7,18 milyar pada periode yang sama.
226
Chapter VIII
Meanwhile, import volume through important port in Banten decrease 0,05 percentage of 10,645 million tons the year 2007 becoming 10,639 million tons the year 2008. However import value exactly increases 48,70 percentage of US $ 4,83 billion becoming US $ 7,18 billion at the same period.
Banten In Figures 2009
Bab VIII
Perdagangan
Grafik 8.1 Komoditas Ekspor Utama Provinsi Banten Tahun 2008 (%) Kapal Laut & Bangunan Terapung 1,5%
Benda-benda dari Besi & Baja 13,8%
Besi & Baja Kertas / Karton 13,2% 7,5% Lainnya 2,1%
Bahan Bakar Mineral 26,7%
Mesin-mesin / Pesaw at Mekanik Bahan Kimia 3,2% Organik 28,7%
Bahan Kimia Anorganik 3,3%
Grafik 8.2 Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Banten Tahun 2004 –2008 Nilai (US $ Juta)
1400 1200 1000 800 600
Juta US $
Juta Ton
Volume (Juta Ton)
2 1,8 1,6 1,4 1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0
400 200 0 2004
2005
2006
2007
2008
Tahun
Banten Dalam Angka 2009
227
Trade
Chapter VIII
228
Bab VIII
Perdagangan
Tabel 8.1 Table
Ekspor Melalui Pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Komoditi Export by Port in Banten Province by Commodity 2008
Komoditi Commodity
Kode/ Code (1)
(2)
15
Lemak & Minyak Hewan / Nabati/Animal fat and vegetable oil
17
Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (3)
Nilai/ Value FOB (US $) (4)
16 484
27 200
Gula dan Kembang Gula/Sugar and Catton Candy
12 000 000
1 176 009
25
Garam, Belerang, Kapur/Salt, Sulfur, lime
83 575 858
4 549 651
26
Bijih, Kerak dan Abu Logam/Seeds, Sealy, gray metal
127 757 113
2 586 828
27
Bahan Bakar Mineral/Fuel Mineral
373 787 972
328 521 756
28
Bahan Kimia Anorganik/Inorganic Chemicals
123 848 946
40 444 686
29
Bahan Kimia Organik/Organic Chemicals
482 568 358
352 039 044
32
Sari Bahan Samak & Celup/Sari Samak material & dye
684
7 719
34
Sabun dan Preparat Pembersih/ Soap and Cleaning Preparation
1 628 767
2 833 964
38
Berbagai Produk Kimia/Various Chemical Products
4 043 709
6 899 756
39
Plastik dan Barang dari Plastik/Plastics and Plastic From
2 601 992
3 981 669
40
Karet dan Barang dari Karet/Ru b be ra ndRub be r ’ s
275 996
231 590
Banten Dalam Angka 2009
229
Trade
Chapter VIII
Lanjutan Continued Kode/ Code (1)
Komoditi Commodity
Berat Bersih/ Net Weight (Kg)
(2)
(3)
44
Kayu, Barang dari Kayu/Wo od&Wood’ s
48
Kertas / Karton/Paper
55
Serat Stafel Buatan/ Fiber Stafel
68
Benda-benda dari Batu, Gips dan Semen/Object of Stone, Gypsum and Cement
72
Besi dan Baja/Iron and Steel
73
Benda-benda dari Besi dan Baja/Object From the Iron and Steel
84
Mesin-mesin / Pesawat MekanikMachinery/Aircraft Machanical
85
Nilai/ Value FOB (US $) (4)
5 947 614
3 657 043
131 552 066
91 779 420
22 196
25 081
2 817 884
36 300
226 546 375
162 268 389
82 336 198
169 858 576
5 569 552
38 898 211
Mesin / Peralatan Listik/Machine/Electricity
15 030
3 109
87
Kendaraan dan Bagiannya/Vehicles and Parts
42 000
35 000
89
Kapal Laut dan Bangunan TerapungShip Building ang Marine Float
2 933 000
18 520 532
90
Perangkat Optik/Optical Device
514
3 800
94
Perabot, Penerangan Rumah/Furniture and Home Lighting
97 507
211 452
1 669 985 815
1 228 596 785
Jumlah/Total
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
230
Banten In Figures 2009
Bab VIII
Perdagangan
Tabel Table
8.2
Pelabuhan Utama Principal Port (1)
Volume dan Nilai Ekspor Menurut Pelabuhanpelabuhan Utama di Provinsi Banten Volume and Value of Export by Principal Ports in Banten Province 2008
Volume Volume (Berat Bersih/ Net Weight : kg) (2)
Nilai Value (Nilai FOB / FOB Value : US $) (3)
Merak
844 291 000
595 366 003
Tanjung Leneng
422 338 304
476 657 142
Tanjung Sekong
13 004 398
27 029 748
Cigading
390 352 113
129 543 892
Jumlah / Total
1 669 985 815
1 228 596 785
2007
1 680 118 361
579 864 006
2006
1 782 152 173
812 636 545
2005
1 195 172 931
709 985 836
2004
1 398 685 835
816 604 112
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
231
Trade
Chapter VIII
Tabel Table
8.3
Pelabuhan Utama Principal Port (1) Merak
Volume dan Nilai Impor Menurut Pelabuhanpelabuhan Utama di Provinsi Banten Volume and Value of Import by Principal Ports in Banten Province 2008
Volume Volume (Berat Bersih/ Net Weight : kg) (2)
Nilai Value (Nilai FOB / FOB Value : US $) (3)
5 400 036 304
5 017 163 470
Tanjung Leneng
45 637 061
83 145 482
Tanjung Sekong
3 500 999
1 381 013
Cigading
5 190 036 354
2 076 539 133
Jumlah / Total
10 639 210 718
7 178 229 098
2007
10 644 926 654
4 827 418 156
2006
10 633 024 746
4 426 015 662
2005
8 043 715 487
3 326 285 143
2004
10 199 948 760
3 581 975 185
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
232
Banten In Figures 2009
Bab VIII
Perdagangan
Tabel Table
8.4
Ekspor dan Impor Melalui Pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Bulan Export dan Import by Port in Banten Province By Month 2008
Ekspor/Export Bulan Month
(1)
Impor/Import
Berat Bersih/ Net Weight (Kg)
Nilai/ Value FOB (US $)
Berat Bersih/ Net Weight (Kg)
Nilai/ Value FOB (US $)
(2)
(3)
(4)
(5)
Januari / January
177 482 823
93 123 582
984 384 791
524 737 676
Pebruari/ February
159 423 320
113 479 101
1 196 214 089
605 544 208
Maret / March
145 737 952
98 742 331
701 133 670
537 984 008
April / April
137 733 131
89 701 132
1 162 408 035
632 988 934
Mei / May
116 531 628
92 463 721
855 348 235
622 265 821
Juni / June
105 797 469
111 212 069
845 250 327
609 126 480
Juli / July
116 771 518
104 221 025
579 221 555
566 360 801
Agustus / August
124 280 602
108 441 671
826 634 291
765 138 439
September / September
223 250 883
186 098 286
1 010 351 921
864 407 134
Oktober / October
122 068 841
101 846 269
918 046 890
685 285 939
Nopember / November
106 499 301
59 414 947
784 024 828
474 681 655
Desember / December
134 408 347
69 852 651
776 192 086
289 708 003
Jumlah Total
1 669 985 815
1 228 596 785
10 639 210 718
7 178 229 098
2007
1 680 118 361
579 864 006
10 644 926 654
4 827 418 156
2006
1 782 152 173
812 636 545
10 633 024 746
4 426 015 662
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Banten Dalam Angka 2009
233
Trade
Tabel Table
Chapter VIII
8.5
Benua/ Continent (1) ASIA A. ASEAN
B. NON ASEAN
Ekspor Melalui Pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Negara Tujuan Export by Port in Banten Province by Destination Country 2008
Negara Tujuan/ Destination Country
Berat Bersih/ Net Weight (Kg)
Nilai/ Value FOB (US $)
(2)
(3)
(4)
THAILAND SINGAPORE PHILIPPINES MALAYSIA CAMBODIA VIET NAM
226 784 733 119 000 429 538 958 363 439 157 719 860 47 530 490
181 565 503 88 653 194 663 786 199 062 484 542 962 33 841 145
JAPAN HONG KONG KOREA, REPUBLIC OF TAIWAN, PROVINCE OF CHINA CHINA
52 061 331 18 092 900 164 877 852 12 486 118 312 866 058 16 192 32 491 036 4 091 475 7 057 248 67 198 519 999 209 10 737 532 18 000 3 982 565 39 259 195 982 4 004 195 1 815 031 27 491 970 930 136
62 482 226 22 054 609 154 421 414 12 035 963 111 052 375 11 336 22 587 703 3 473 585 6 665 310 18 465 072 514 593 6 797 541 12 240 14 974 714 55 682 182 764 1 820 958 1 969 021 29 976 128 4 752 137
1 076 420 1 246 286 39 278 431 998 72 000
993 919 1 979 726 58 345 435 510 83 250
NEPAL INDIA PAKISTAN BANGLADESH SRI LANKA IRAN,ISLAMIC REP. OF SAUDI ARABIA ISRAEL KUWAIT JORDAN LEBANON SYRIAN ARAB REPUBLIC TURKEY UNITED ARAB EMIRATES QATAR AFRIKA
234
EGYPT ALGERIA KENYA NIGERIA SOUTH AFRICA
Banten In Figures 2009
Bab VIII
Perdagangan
Lanjutan Continued
Benua/ Continent
Negara Tujuan Destination
(1) AUSTRALIA
(2) AUSTRALIA NEW ZEALAND SOLOMON ISLANDS
AMERIKA
UNITED STATES CHILE ARGENTINA BRAZIL COLOMBIA ECUADOR
EROPA
NETHERLANDS ANTILLES UNITED KINGDOM NETHERLANDS GERMANY,FED. REP. OF BELGIUM ITALY SPAIN GREECE JUMLAH
Berat Bersih/ Net Weight (Kg)
Nilai/ Value FOB (US $)
(3) 109 144 582 411 652 2 052 400
(4) 82 312 886 1 470 592 1 724 016
59 544 134 680 798 988 249 139 799 147 582 108 000
124 904 537 2 299 021 6 789 957 107 820 735 222 117 900
143 405 4 873 479 143 232 1 342 970 7 790 236 40 179 38 465 64 436
798 958 2 839 519 778 716 11 473 541 9 913 040 38 457 45 304 62 104
1 669 985 815
1 228 596 785
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
235
Trade
Chapter VIII
Tabel 8.6 Table
Impor Melalui Pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Negara Asal Import by Port in Banten Province by Source Country 2008
Benua/ Continent
Negara Asal/ Source Country
Berat Bersih/ Net Weight (Kg)
Nilai/ Value FOB (US $)
(1)
(2)
(3)
(4)
ASIA A. ASEAN
THAILAND SINGAPORE PHILIPPINES MALAYSIA VIET NAM
B. NON ASEAN
236
JAPAN HONG KONG KOREA, REPUBLIC OF TAIWAN, PROVINCE OF CHINA CHINA INDIA PAKISTAN BANGLADESH SRI LANKA AFGHANISTAN AFGHANISTAN IRAN,ISLAMIC REP. OF SAUDI ARABIA ISRAEL KUWAIT TURKEY UNITED ARAB EMIRATES QATAR BAHRAIN CYPRUS
423 880 174
184 170 828
1 148 950 658
1 191 088 582
11 689 132
634 844
823 534 922
821 760 650
12 719
36 143
222 346 098 724 721 167 722 773
256 593 898 1 034 407 169 330 927
81 704 729
107 088 710
224 974 903 702 512 303 6 134 1 066 922 967 106 6 243 350 189 551 378 781 583 203 1 674 19 290 978 16 990 254 365 354 268 314 276 414 023 715 1 362
500 296 310 433 595 747 16 231 270 940 1 997 336 2 085 368 250 181 864 798 121 927 5 316 22 397 725 42 345 216 158 876 246 428 504 227 282 321 2 185
Banten In Figures 2009
Bab VIII
Perdagangan
Lanjutan Continued Kode/ Code (1) AFRIKA
Negara Asal/ Source (2)
Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (3)
Nilai/ Value FOB (US $) (4)
322 17 862 683
1 178 27 906 216
6
15
MOZAMBIQUE
2 711 325
1 339 395
NIGERIA
1 002 629
1 012 655
39 320 96 669 879
110 1 383 30 997 846
EGYPT LYBIAN A. JAMAHIRIYA TUNISIA
SAINT HELENA SWAZILAND SOUTH AFRICA AUSTRALIA
AUSTRALIA NEW ZEALAND WALLIS&FUTUNA ISLAND
1 143 719 263 56 250 668 2 913
186 755 246 30 361 204 37 627
AMERIKA
UNITED STATES CANADA MEXICO CHILE VENEZUELA ARGENTINA BRAZIL PUERTO RICO COSTA RICA
452 259 015 21 487 101 34 555 728 930 000 5 933 203 446 208 631 1 412 793 276 812 226
297 485 646 10 024 553 159 685 114 046 233 7 574 888 211 553 871 435 211 528 7 248 1 999
Banten Dalam Angka 2009
237
Trade
Chapter VIII
Lanjutan Continued Kode/ Code (1) EROPA
Negara Asal/ Source (2)
Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (3)
Nilai/ Value FOB (US $) (4)
UNITED KINGDOM
62 926 984
41 360 509
8 932 790
15 253 352
NETHERLANDS FRANCE GERMANY,FED. REP. OF AUSTRIA BELGIUM SWITZERLAND DENMARK NORWAY SWEDEN FINLAND IRELAND ITALY SPAIN PORTUGAL GREECE HUNGARY POLAND BULGARIA LITHUANIA GEORGIA MALTA SLOVENIA CZECH REPUBLIC RUSSIAN FEDERATION JUMLAH
288 070
642 784
8 404 452
16 543 381
1 028
3 089
83 688 13 235 14 353 3 042 811 1 414 491 5 127 1 968 338 343 48 255 14 307 6 2 018 459 74 8 132 23 2 232 425 303 443
252 951 39 590 38 997 4 275 790 2 146 088 15 759 5 877 857 539 96 834 43 876 71 6 423 1 326 198 24 290 68 8 279 313 573 453
10 639 210 718
7 178 229 098
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
238
Banten In Figures 2009
Bab VIII
Perdagangan
Tabel 8.7 Table
Jumlah Desa Yang Mempunyai Pasar di Provinsi Banten Number of Vilages Which Have Market in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality
Pasar Bangunan Permanen / With Permanent Building
(1)
(2)
Pasar Tanpa Bangunan Permanen/ Not With Permanent Building (3)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
32
303
2. Lebak
29
291
3. Tangerang
63
260
4. Serang
36
272
5. Tangerang
31
73
6. Cilegon
5
38
7. Serang
8
58
204
1 295
Kota/Municipality
Banten
Sumber: Podes 2008, BPS Source : Villages Potential 2008, BPS
Banten Dalam Angka 2009
239
Trade
240
Chapter VIII
Banten In Figures 2009
Bab IX TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Transportation and Communication
Bab IX
9.1.Perhubungan Darat Panjang jalan Provinsi dan jalan negara di Provinsi Banten pada akhir tahun 2008 mencapai 1.379,410 km. Panjang jalan ini tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan pengelolaannya, 35,55 persen jalan negara dan 64,45 persen jalan provinsi. Baik jalan negara maupun jalan provinsi seluruhnya telah diaspal. Kondisi jalan negara maupun provinsi hanya 59,5 persen yang baik, 18,6 persen sedang dan 21,8 persen rusak. Kondisi jalan yang baik 65,7 persen merupakan jalan provinsi dan 34,3 persen jalan negara. Adapun jalan yang rusak 79,4 persen merupakan jalan provinsi. Jalan negara 57,4 persennya berkondisi baik, 30,0 persen sedang dan 12,6 persen rusak. Sedangkan jalan provinsi 60,7 persennya berkondisi baik, 12,4 persen sedang dan 26,9 persen rusak. Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Provinsi Banten pada akhir tahun 2008 meningkat 35,3 persen dari 1.518.676 unit menjadi 2.054.539. Peningkatan ini terutama terjadi pada jenis kendaraan baru yang pada tahun 2008 tercatat 328.169 unit khususnya kendaraan roda dua sebanyak 294.869 unit dan mini bus bukan umum sebanyak 21.092 unit. Sementara itu, jumlah kendaraan Banten Dalam Angka 2009
Transportasi dan Komunikasi
9.1. Land Transportation. The total length of the province and national roads in Banten Province for the 2008 reached 1,379.410 km. This length of road doesn't change compared to those of previous year. Based on the management otorization 35.55 percent of them was under national responsibility and 64.45 percent was under provincial responsibility. All of the roads that under the national and the provincial responsibility were asphalted . The condition of roads weather under the provincial or the state responsibility, only 59.5 percent of them are in good condition, 18.6 percent are sufficient, and 21.8 percent are in damage condition. That is damage condition about 79,4 percents is road province The roads that under the state responsibility about 57.4 percents are well and 12.6 percent are damage condition. While the roads that under the provincial responsibility about 60.7 percent are good condition, and 26.9 percents are damage. Number of motor vehicle that had been registered in Finance Management and Regional Asset Office in 2008 increase 35.3 percents from 1,518,676 units to 2,054,539 units. The increase especially happens for new vehicle which is in 2008 recorded 328.169 units especially for two wheel vehicle 294,869 units and private minibus about 21,092 units. Meanwhile, total 243
Transportation and Communication
Chapter IX
yang mutasi masuk lebih sedikit daripada yang mutasi keluar sehingga mengurangi potensi pajak kendaraan di provinsi Banten.
of vehicle mutation into lower than mutation out, so that decrease vehicle tax potential in Banten Province.
Peningkatan kendaraan baru diiringi dengan banyaknya pertambahan SIM baru yang dikeluarkan oleh Polda Provinsi Banten. Pada tahun 2008 tercatat SIM baru yang dikeluarkan oleh Polda sebanyak 53.687 unit yang terdiri dari 35.772 unit Sim C dan 15.837 Sim A. Total sim C yang dikeluarkan pada tahun 2008 sebanyak 50.346 unit (baru dan perpanjangan) sedangkan untuk sim A sebanyak 24.696 unit. Adapun STNK baru yang dikeluarkan sebanyak 94.947 unit, lebih banyak daripada tahun sebelumnya yang banyaknya 75.037 unit.
The increase of new vehicles is escorted with increase quantity of new DL (Driving License) issued by POLDA (Regional Police Office) Banten Province. In 2008 recorded that POLDA issued about 53,687 units DL that consist of 35,772 units C DL (for two wheel vehicle) and 15,837units A DL (for four wheel vehicle). Total Driving License issued (new and extension) in 2008 for C DL about 50,346 units, while A DL about 24,696 units. In terms of new Vehicle Registered Number (VRN) issued by POLDA Banten in 2008 issued 94.947 units, which is more than the previous year e.i 75,037 units.
Pada tahun 2008 telah terjadi 482 kasus kecelakaan dengan total korban 908 orang. Kasus kecelakaan di Banten setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, demikian juga dengan jumlah korban. Akan tetapi dari sisi banyaknya korban per kasus kecelakaan cenderung menurun. Pada tahun 2008 setiap kasus kecelakaan menelan 1,9 orang korban, tahun sebelumnya 2,2 korban per kasus. Terjadi peningkatan jumlah penumpang kereta api sebesar 27,9 persen di provinsi Banten tahun 2008. Tahun sebelumnya, PT KAI mengangkut 5.870.902 orang penumpang, tahun 2008 menjadi 7.509.979.
244
In the year 2008 already happened 482 accident cases with victim total 908. The Accident cases as well as its victims in Banten every year tend to increase. However from side of the victims per accident cases tends to declines. In the year 2008, on average every accident case causes 1,9 victims this is smaller than the year before that every accident cause 2,2 victims. There are increase in Number of railways passengers in Banten Province, e.i about 27.9 percent in 2008. In 2007, PT KAI transports 5.870.902 passenger, while in 2008 about 7.509.979 passenger.
Banten In Figures 2009
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
9.2 Perhubungan Udara
9.2. Air Transportation.
Salah satu pelabuhan udara yang sangat padat di Indonesia adalah pelabuhan udara Soekarno –Hatta. Beruntungnya pelabuhan ini terletak di wilayah Provinsi Banten, tepatnya di kota Tangerang.
One of the busiest airports in Indonesia was Soekarno – Hatta Airport. Fortunately, this port is located in Banten Province, in Tangerang City.
Tingkat kepadatan pelabuhan Soekarno –Hatta dapat dilihat dari jumlah pesawat maupun penumpang yang terus meningkat setiap tahunnya. Jumlah penumpang domestik yang berangkat dari bandara ini pada tahun 2008 mengalami peningkatan dari 11,621 juta orang menjadi 11,886 juta orang. Sedangkan pesawat domestik yang berangkat meningkat dari 104.164 menjadi 104.279 pada periode yang sama. Pesawat domestik yang datang ke bandara ini pada tahun 2008 tercatat sebanyak 98.016 unit dengan jumlah penumpang yang diangkut 11,740 juta orang.
The density rate of Soekarno Hatta can be seen by increase of flight as well as passenger every year. The departure of domestic passenger from this airport in 2008 increase from 11.62 million people to 11.886 million people. While domestic flight aircraft departure increase from 104,164 to 104,279 in same period. Domestic flight arrival in this airport in 2008 recorded about 98,016 units with passenger disembarked aroud 11.740 million people.
Untuk tujuan internasional, jumlah penumpang yang berangkat melalui pelabuhan ini meningkat 4,4 persen dari 3,453 juta orang menjadi 3,604 juta. Pesawat yang diberangkatkan juga mengalami peningkatan sebesar 8,7 persen dari 22.762 unit menjadi 24.733 unit. Kondisi yang sama terjadi untuk pesawat yang datang dengan peningkatan 8,5 persen. Sedangkan penumpang yang datang meningkat 2,7 persen dari 3,355 juta orang menjadi 3,446 juta.
For the international destination, total of passenger embarked by the port increase about 4.4 percents from 3.45 million people to 3.60 million. Meanwhile, for the Flight departure also increase about 8,7 percents from 22,762 unit to 24,733 unit. The increase also happen for the flight arrival that enhanced about 8,5 percents. While passenger arrival increases 2,7 percents from 3,355 million people to 3,446 million.
Banten Dalam Angka 2009
245
Transportation and Communication
Chapter IX
9.3. Sea Transportation. 9.3 Perhubungan Laut Data angkutan penyeberangan di pelabuhan Banten merupakan salah satu dari kegiatan usaha jasa kepelabuhan yang diberikan oleh pelabuhan umum di Indonesia. Pe labuhan umum menurut statusnya dibedakan antara pelabuhan umum yang diusahakan dan pelabuhan umum yang tidak diusahakan.
Ferry transportation is one of many activities of the port services. The service is giving by company of port of Indonesia. Public port by status divided into two categories. There are exploited public port and unexploited public port.
Secara umum jumlah trip angkutan penyeberangan di pelabuhan Banten pada tahun 2008 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2007 untuk jenis kapal cepat Bakauheni, sedangkan untuk jenis kapal cepat Ro-Ro justru meningkat. Pada tahun 2008 jumlah trip kapal cepat Bakauheni sebanyak 1.302 trip, sedangkan kapal cepat Ro-Ro mencapai 25.278 trip. Jumlah penumpang yang diangkut oleh kapal cepat Bakauheni juga menurun dari 164.536 orang menjadi 100.385 orang. Sedangkan yang diangkut oleh kapal cepat RoRo meningkat dari 1.473.880 orang menjadi 1.604.312 orang seiring dengan peningkatan trip yang terjadi.
In 2008 number of trips of ferry transportation at Banten port decrease Compare to those of the 2007’ sfor Bakahuni speed ship type, while trips of Roro speed ship type increase. In 2008, number of Bak ahu ni ’ st r i psi nc r e as e1, 302t r i ps , whi l eRor o’ st r i psr e ac h25, 2 78t r i ps . Number of passengers that embarked by Bakahuni speed ship decrease from 164,536 people to 100,385 people. While it ’ se mbar k e dbyRor o speed ship increase from 1,473,880 people to 1,604,312 people, i t ’ ssame with increasing of trips.
Jumlah kendaraan yang diangkut pada tahun 2008 juga meningkat dari 1.424.079 unit menjadi 1.658.757 unit. Peningkatan jumlah kendaraan yang diangkut ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Number of vehicle that embarked by ferry transportation in 2008 increase from 1.424.079 units to 1.658.757 units, and increase from year to year.
246
Banten In Figures 2009
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Grafik 9.1. Banyaknya SIM Yang Dikeluarkan di Provinsi Banten Menurut Statusnya (Perpanjangan & Baru) Tahun 2004 –2008 Perpanjangan
Baru
80.000 60.000 40.000 20.000 0 2004
2005
2006
2007
2008
Grafik 9.2. Jumlah Kasus Kecelakaan dan Korbannya di Provinsi Banten Tahun 2003 –2008
505
800
358
275
600
364
400 200
908
823
739
1000
133
145
379
482
195
Korban (Org) Kecelakaan
0 2003
Banten Dalam Angka 2009
2004
2005
2006
2007
2008
247
Transportation and Communication
Chapter IX
Grafik 9.3. Pe r ke mbanganPe numpangDome s t i k( Dom)danI nt e r nas i onal( I nt ’ l ) Yang Berangkat dan Datang Melalui Bandara Soekarno - Hatta Tahun 2004 –2008 (Juta Orang)
2008
3,60 3,45
2007
3,45 3,36
2006
3,09 3,01
2005
2,91 2,89
2004
2,71 2,75
I nt ’ l Ber angk at 11,89 11,74
I nt ’ l Dat ang Dom Berangkat Dom Datang
11,62 12,32 10,67 11,96 9,75 10,92 8,77 9,98
Grafik 9.4. Perbandingan Jalan Negara dan Provinsi Menurut Kondisinya Tahun 2008 Baik 60,7%
Baik 57,4%
Rusak 12,6%
Sedang 30,0% Kondisi Jalan Negara
248
Rusak 26,9%
Sedang 12,4%
Kondisi Jalan Provinsi
Banten In Figures 2009
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintah yang Berwenang, Jenis Permukaan, Kondisi Jalan dan Kelas Jalan di Provinsi Banten Length of Type of Surface, Condition and Category of Road by Level of Government in Banten Province 2008 (Km/Km)
Tabel 9.1.1 Table
Uraian Description
Status Jalan/Road Level Negara State (2)
Provinsi Province (3)
490,4
889,01
b. Kerikil/Gravel
0
0
c. Tanah/Land
0
0
(1) I. Jenis Permukaan/ Surface Condition a. Diaspal/Asphalted
d. Tidak Dirinci/ Unclassificated Jumlah / Total II. Kondisi Jalan/ Road Condition A. Baik / Good B. Sedang / Moderate C. Rusak / Damage D. Rusak Berat / Seriously Damage Jumlah / Total
0
0
490,4
889,01
281,59
539,76
146,94
110,31
61,87
238,94
0
0
490,4
889,01
0
0
113.5
0
0
0
III. Kelas Jalan/ Road Class A. Kelas I / Class I B. Kelas II / Class II C. Kelas III / Class III D. Kelas IIIA / Class IIIA
64,13
74,78
E. Kelas IIIB / Class IIIB
277,9
196,92
F. Kelas IIIC / Class IIIC G. Kelas Tidak Dirinci /Unclassificated Jumlah / Total
0
0
34,85
617.31
490,4
889,01
Sumber : Dinas Bina Marga dan Tata Ruang ProvinsiBanten Source : Road Maintenance And Estate Arrangement Offices Of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
249
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Data Ruas Jalan Nasional dan Provinsi di Provinsi Banten Data of National and Province Authority Road in Banten Province 2008
Tabel 9.1.2 Table Nomor Ruas Number of section (1)
Ruas Jalan Road by Section
Status Status
Fungsi Function
Kelas class
Panjang Length (Km)
Lapis Permukaan Surface layer
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Cilegon - Merak
N
A
II
8,02
Hotmix
Jl. Raya Cilegon (Cilegon)
N
A
II
1,48
Hotmix
I. Serang dan Cilegon Nasional/National 001. 001.11K 001.12K
Jl. Raya Merak
N
A
II
3,00
Hotmix
Serang - Cilegon
N
A
II
6,42
Hotmix
002.11K
Jl. Maulana Yusuf(Serang)
N
A
II
0,45
Hotmix
002.12K
Jl. SA Tirtayasa (Serang)
N
A
II
0,55
Hotmix
002.13K
Jl. Mayor Safei (Serang)
N
A
II
0,80
Hotmix
002. 14K
Jl. Raya Cilegon (Serang)
N
A
II
6,15
Hotmix
002.15K
Jl. Raya Serang (Cilegon)
N
A
II
3,73
Hotmix
003.11K
Jl. Ahmad Yani (Serang)
N
A
II
1,65
Hotmix
003.12K
Jl. Sudirman (Serang)
N
A
II
4,40
Hotmix
Cilegon - Pasauran
N
K-1
IIIB
38,92
Hotmix
Jl. Raya Anyer (Cilegon) Serdang - Bojonegara Merak JUMLAH
N
K-1
IIIB
3,50
Hotmix
N
K-1
-
34,85
Rigid/Hotmix
002.
026.1 026.11K 127
113,92
Provinsi/Province 029
Serang - Cadasari
P
K-2
029.14K
Jl. Tb. A. Khatib (Serang)
P
029.15K
P
082
Jl. Yumaga (Serang) Jl. Raya Pandeglang (Serang) Cikande - Citeras
128
Pakupatan - Palima
029.16K
IIIA
14,22
Hotmix
K-2
-
0,65
Hotmix
K-2
IIIA
0,80
Hotmix
P
K-2
IIIA
0,73
Hotmix
P
K-2
IIIA
18,10
Hotmix
P
K-2
IIIA
10,50
Hotmix
129
Palima - Pasang Teneng
P
K-2
-
40,90
Hotmix
155
Terate –Banten Lama
P
-
-
11,50
Hotmix
156
Banten Lama –Pontang
P
-
-
16,20
Hotmix
169
Ciruas –Pontang
P
-
-
14,80
Hotmix
Banten Dalam Angka 2009
250
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Lanjutan Continued Nomor Ruas Number of section (1)
Ruas Jalan Road by Section
Status Status
Fungsi Functi on
Kelas class
(2)
Panjang Length (Km) (6)
Lapis Permukaan Surface layer
(3)
(4)
(5)
182
Sempu - Dukuh Kuwung
P
-
-
10,70
Hotmix
(7)
168
Jalan Parigi - Sukamanah
P
-
-
25,60
Hotmix
186
Kramatwatu - Tonjong
P
-
-
4,80
Hotmix
174
Jl.Trip Jamaksari
P
-
-
1,35
Hotmix
176
Jl.Ayip Usman
P
-
-
2,27
Hotmix
177
Lopang - Banten Lama
P
-
-
7,70
Rigid/Hotmix
178
Jl. KH. Abdul Fatah Hasan
P
-
-
1,75
Hotmix
179
P
-
-
0,71
Hotmix
P
-
-
3,70
Hotmix
P
-
-
0,70
Hotmix
P
-
-
13,50
Hotmix
P
-
-
22,00
Hotmix
175
Jl.Abdul Hadi Jl. Lingkar Selatan (Jl. TB Suwandi) Jl. Letnan Jidun Simpang Taktakan - Gn. Sari Gunung Sari - Mancak Anyer Kemang - Kaligandu
P
-
-
1,90
Hotmix
183
Jl.Veteran Serang
P
-
-
0,80
Hotmix
184
J l .KH. Sy a m’ unSe r a ng Ciruas-Petir - Wr.Gunung (sorok) Pontang - Kronjo (Pontang - Tanara) Jl. Yasin Beji
P
-
-
0,58
Hotmix
P
-
-
19,50
Hotmix
P
-
-
12,80
Hotmix
P
-
-
3,00
Rigid/Hotmix
180 181 187 188
170 157 185
JUMLAH
Banten Dalam Angka 2009
261,76
251
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Lanjutan Continued Nomor Ruas Number of section (1)
Ruas Jalan Road by Section
Status Status
Fungsi Function
Kelas class
Panjang Length (Km)
Lapis Permukaan Surface layer
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
II. Pandeglang dan Lebak (WKP 3) Nasional/National 026.2
Labuhan - Pasauran
N
K-1
IIIB
16,60
Hotmix
027.1
Labuhan - Sp. Labuhan
N
K-1
IIIB
3,65
Hotmix
027.2
Sp. Labuhan - Saketi
N
K-1
IIIB
17,10
Hotmix
028
Pandeglang - Saketi
N
K-1
IIIB
17,60
Hotmix
028.11K
Jl. Abdulrahim (Pdg)
N
K-1
IIIB
0,20
Hotmix
0.28.12K
Jl. Raya Labuhan (Pdg)
N
K-1
IIIB
3,02
Hotmix
030.11K
Jl. Mayor Widagdo (Pdg)
N
K-1
IIIA
0,25
Hotmix
030.12K
Jt. Raya Rangkasbitung (Pdg)
N
K-1
IIIA
3,39
Hotmix
093
Sp. Labuhan - Cibaliung
N
K-1
IIIB
49,27
Hotmix
N
K-1
IIIB
43,92
Hotmix
N
K-1
IIIA
14,26
Hotmix
115 030
Cibaliung - Cikeusik Binuangeun Pandeglang Rangkasbitung
030.13K
Jl. Raya Pandeglang (Rks)
N
K-1
IIIB
3,20
Hotmix
031.
Rangkasbitung - Cigelung
N
K-1
IIIB
39,23
Hotmix
031.11K
Jl. Sunan Kalijaga (Rks)
N
K-1
IIIB
1,60
Hotmix
031.12K
Jl. Raya Cipanas (Rks)
N
K-1
IIIB
2,20
Hotmix
033
Simpang - Muara Binuangeun
N
K-1
IIIB
16,94
Hotmix
034
Simpang - Bayah
N
K-1
IIIB
33,69
Hotmix
Bayah - Cibareno - Bts Jabar
N
K-1
IIIB
33,48
Hotmix
119.2
JUMLAH
Banten Dalam Angka 2009
299,60
252
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Lanjutan Continued
Nomor Ruas Number of section (1)
Ruas Jalan Road by Section
Status Status
Fungsi Functi on
Kelas class
Panjang Length (Km)
Lapis Permukaan Surface layer
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
P
K-2
IIIA
4,51
Hotmix
P
K-2
IIIA
0,20
Hotmix
P
K-2
IIIA
3,01
Hotmix
P
K-2
IIIA
0,40
Hotmix
Provinsi/Province 029 029.11K 029.12K 029.13K
Cadasari - Pandeglang Jl. Tb. Asnawi (Pandeglang) Jl. Ahmad Yani (Pandeglang) Jl. Raya Serang (Pandeglang)
032
Saketi - Picung
P
K-2
IIIB
17,05
Hotmix
099
Cibaliung - Sumur
P
K-3
IIIB
20,31
Hotmix
189
Cigadung –Cipacung
P
-
-
10,50
Hotmix
191
Mangger –Mandalawangi - Caringin
P
-
-
28,70
Lapen/Hotmix
190
Saketi - Ciandur
P
-
-
0,40
Hotmix
192
Jl. Jendral A.Yani (Labuan)
P
-
-
1,10
Rigid/Hotmix
193
Picung - Munjul
P
-
-
16,60
Hotmix
196
Munjul - Cikeusik
P
-
-
16,10
Hotmix/Lapen
194
Munjul - Panimbang
P
-
-
20,20
Hotmix/Lapen
195
Ciseuket - Sobang - Tela
P
-
-
12,10
Lapen
Banten Dalam Angka 2009
253
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Lanjutan Continued Nomor Ruas Number of section (1)
Ruas Jalan Road by Section
Status Status
Fungsi Function
Kelas class
Panjang Length (Km)
Lapis Permukaan Surface layer
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Provinsi/Province 032
Saketi –Simpang
P
K-2
IIIB
44,93
Hotmix
035
Bayah –Cikotok
P
K-2
IIIB
13,86
Hotmix
036
Gunung Madur - Pulau Manuk
P
K-3
IIIB
4,42
Lapen
082
Citeras –Rangkasbrtung
P
K-2
IIIA
4,10
Hotmix
082.11K
Jl. By Pass (Rangkasbftung)
P
K-2
-
3,98
Hotmix
082.12K
Jl. Raya Cikande (Rks)
P
K-2
IIIA
1,32
Hotmix
Cikotok - Bts. Jabar
P
K-2
IIIB
25,03
Hotmix
149
Cipanas - Warung Banten
P
K-2
-
59,00
Lapen/Telford
167
Maja - Koleang
P
-
-
16,40
Hotmix
P
-
-
6,10
Hotmix
P
-
-
49,20
Hotmix
087.2
170 171
Ciruas - Petir - Wr.Gunung (Sorok - Wr.Gunung) Warung Gunung - Gn. Kencana
172
Gn Kencana –Malingping
P
-
-
34,70
Hotmix/Lapen
173
Gunung Kencana - Banjarsari
P
-
-
10,50
Hotmix
JUMLAH
Banten Dalam Angka 2009
424,72
254
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Lanjutan Continued Nomor Ruas Ruas Jalan Number of Road by Section section (1) (2) IV. KabTangerang dan Kota Tangerang (WKP 1)
Status Status
Fungsi Functi on
Kelas class
Panjang Length (Km)
Lapis Permukaan Surface layer
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
N
A
II
52,82
Hotmix
N
A
II
7,39
Hotmix
N
A
II
7,45
Hotmix
N
K-1
II
9,22
Hotmix
Nasional/National 003. 003.13K 004.11
07.1
Tangerang-Serang Jl. Raya Serang (Tangerang) Jl.Daan Mogot (Tangerang-Bts.DKI) Ciputat-Bogor(Bts.DKIGandaria/Bts,Bogor/Tan gerang) JUMLAH
76,88
Provinsi/Province 100 100.11K 100.12K
Ciputat –Ciledug Jl. Raya Jombang (Ciledug) Jl. Raya Jombang (Ciputat)
P
K-2
IIIB
4,02
Rigid/Hotmix
P
K-2
IIIB
4,04
Rigid/Hotmix
P
K-2
IIIB
2,08
Rigid/Hotmix
100.13K
Jl. Aria Putra (Ciputat)
P
K-2
IIIB
4,50
Rigid/Hotmix
100.14K
Jl. H. Usman (Ciputat)
P
K-2
IIIB
0,46
Rigid/Hotmix
P
K-2
IIIA
15,10
Rigid/Hotmix
P
K-2
IIIA
4,07
Rigid/Hotmix
P
K-2
IIIA
4,24
Rigid/Hotmix
101.1 101.11K 101.12K
Tangerang - Serpong Bte. Bogor Jl. Raya By Pass (Tangerang) Jl. Raya Serpong (Tangerang)
Banten Dalam Angka 2009
255
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Lanjutan Continued Nomor Ruas Number of section (1)
Fungsi Functi on
Kelas class
Panjang Length (Km)
Ruas Jalan Road by Section
Status Status
Lapis Permukaan Surface layer
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
P
K-2
IIIB
5,02
Rigid/Hotmix
P
K-2
IIIB
1,70
Hotmix
P
K-2
IIIB
9,50
Rigid/Hotmix
103.11K
Sp. Bitung –Curug Jl. Beringin Raya (Tangerang) Jl. Raya Cipondoh
103.12K
Jl. Raya Ciledug
P
K-2
IIIB
7,40
Hotmix
Ciputat –Serpong
P
K-2
IIIB
4,25
Rigid/Hotmix
P
K-2
IIIB
3,09
Hotmix
P
K-2
IIIB
2,94
Hotmix
154
Jl. Pajajaran (Ciputat) Jl. Puspitek Raya (Ciputat) Curug - Parung Panjang
P
K-2
IIIB
11,82
Rigid/Hotmix
158
Kronjo –Mauk
P
-
-
11,40
Rigid/Hotmix
159
Mauk-Teluk Naga
P
-
-
20,40
Rigid/Hotmix
160
Teluk Naga-Dadap
P
-
-
8,50
Rigid
164
Cisauk –Jaha MalangnengahTigaraksa Karawaci-Legok Pamulang TimurSP.Gaplek
P
-
-
11,60
Rigid
P
-
-
15,60
Rigid/Hotmix
P
-
-
8,50
Rigid/Hotmix
P
-
-
1,80
Rigid/Hotmix
102 102.11K
104 104.11K 104.12K
165 163 161
Banten Dalam Angka 2009
256
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Lanjutan Continued
Nomor Ruas Number of section (1)
Ruas Jalan Road by Section
Status Status
Fungsi Functi on
Kelas class
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
P
-
-
7,50
Rigid/Hotmix
P
-
-
5,80
Rigid/Hotmix
P
-
-
27,20
Rigid/Hotmix
162
SP.Gaplek-Batas DKI Pontang –Kronjo 157 (Tanara-Kronjo) 166 Tigaraksa-Citeras Jalan Provinsi Tangerang/ Province Road in Tangerang Total Jalan Nasional/ Total National Road Total Jalan Provinsi/ Total Province Road Jalan Nasional dan Provinsi/ National And Province Road
Panjang Length (Km)
Lapis Permukaan Surface layer (7)
202,53 490,4 889,01 1 379,41
Sumber : Dinas Bina Marga dan Tata Ruang ProvinsiBanten Source : Road Maintenance And Estate Arrangement Offices Of Banten Province
Keterangan / Notes: 1. Fungsi / Fuction A = Arteri K = Kolektor
Status / Status : N = Nasional P = Provinsi L = Lokal 2. Jaringan Jalan Nasional di Provinsi Banten berdasarkan Kepmen Kimpraswil No. 376/KPTS/M/2004 3. Jaringan Jalan Provinsi di Provinsi Banten berdasarkan SK Gubernur Banten No.761/Kep.8.Huk/2006
Banten Dalam Angka 2009
257
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Daftar Penetapan Kelas Jalan di Provinsi Banten List of Road Classification in Banten Province 2008
Tabel 9.1.3 Table
Ruas Jalan Road by Section (1)
Panjang Length (Km) (2)
Fungsi Function
Status Status
Kelas Class
(3)
(4)
(5)
Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri
II II II II II II II II II II
Kolektor Primer I Kolektor Primer I Kolektor Primer I
Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional
IIIB IIIB -
Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 -
Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
IIIA IIIA IIIA IIIA -
I. SERANG DAN CILEGON (WKP2) NASIONAL/NATIONAL Cilegon-Merak Jl. Raya Cilegon (Cilegon) Jl. Raya Merak (Cilegon) Serang-Cilegon Jl. Maulana Yusuf (Serang) Jl. Tirtayasa (Serang) Jl. Mayor Safei (Serang) Jl. Raya Cilegon (Serang) Jl. Raya Serang (Cilegon) Jl. A. Yani (Serang) Jl. Sudirman (Serang) Cilegon - Pasuruan Jl. Raya Anyer (Cilegon) Serdang- Bojonegara - Merak
8,02 1,48 6,42 0,45 0,55 0,80 6,15 3,73 1,65 4,40 38,92 3,50 34,85
JUMLAH/TOTAL
113,92
PROVINSI/PROVINCE Serang-Cadasari Jl. Tb.A.Khatib (Serang) Jl.Yumaga (Serang) Jl.Raya Pandeglang (Serang) Cikande-Citeras Pakupatan-Palima Palima-Pasang Teneng Terate-Banten Lama Banten Lama-Pontang Ciruas-Pontang
Banten Dalam Angka 2009
14,22 0,65 0,80 0,73 18,10 10,50 40,90 11,50 16,20 14,80
258
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Lanjutan Continued
Ruas Jalan Road by Section (1)
Panjang Length (Km) (2)
Fungsi Function
Status Status
Kelas Class
(3)
(4)
(5)
Sempu-Dukuh Kawung
10,70
-
Provinsi
-
Jalan Parigi-Sukamanah
25,60
-
Provinsi
-
Kramatwatu-Tonjong
4,80
-
Provinsi
-
Jl. Trip Jamaksari
1,35
-
Provinsi
-
Jl.Ayip Usman
2,27
-
Provinsi
-
Lopang-Banten Lama
7,70
-
Provinsi
-
Jl. KH. Abdul Fatah Hasan
1,75
-
Provinsi
-
Jl. Abdul Hadi
0,71
-
Provinsi
-
3,70 0,70 13,50 22,00 1,90 0,80 0,58 19,50 12,80 3,00
-
Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
-
Jl.Lingkar Selatan (Jl.TB.Suwandi) Jl. Letnan Jidun Simpang Taktakan-Gn.Sari Gn.Sari-Mancak-Anyer Kemang-Kaligandu Jl.Veteran Serang J l . KH. Sy a m’ unSe r a ng Ciruas-Petir-Wr.Gunung (sorok) Pontang-kronjo (pontang-Tanara) Jl.Yasin Beji JUMLAH/TOTAL
Banten Dalam Angka 2009
261,76
259
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Lanjutan Continued Ruas Jalan Road by Section (1)
Panjang Length (Km) (2)
Fungsi Function
Status Status
Kelas Class
(3)
(4)
(5)
16,60 3,65 17,10 17,60 0,20 3,02 0,25
Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1
Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional
IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIA
3,39
Kolektor Primer 1
Nasional
IIIA
49,27
Kolektor Primer 1
Nasional
IIIB
43,92
Kolektor Primer 1
Nasional
IIIB
14,26
Kolektor Primer 1
Nasional
IIIA
3,20
Kolektor Primer 1
Nasional
IIIA
39,23 1,60 2,20 16,94 33,69 33,48
Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1
Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional
IIIA IIIA IIIA IIIB IIIB IIIB
Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 3 -
Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
IIIA IIIA IIIA IIIA IIIB IIIB -
II. PANDEGLANG DAN LEBAK (WKP 3) NASIONAL/NATIONAL Labuan-Pasuruan Labuan-Sp.Labuan Sp.Labuan-Saketi Pandeglang-Saketi Jl.Abdulrahim (Pandeglang) Jl.Raya Labuan (Pandeglang) Jl. Mayor Widagdo (Pandeglang) Jl. Raya Rangkasbitung (Pandeglang) Sp.Labuan-Cibaliung Cibaliung-Cikeusik-Muara Binuangeun Pandeglang-Rangkasbitung Jl.Raya Pandeglang (Rangkasbitung) Rangkasbitung-Cigelung Jl. Sunan Kalijaga (Rangkasbitung) Jl.Raya Panas (Rangkasbitung) Simpang-Muarabinuangeun Simpang-Bayah Bayah-Ciberenok-Bts.Prop.Jabar JUMLAH/TOTAL
299,60
PROVINSI/PROVINCE Cadasari-Pandeglang Jl.Tb. Asnawi (Pandeglang) Jl.Ahmad Yani (Pandeglang) Jl.Raya Serang (Pandeglang) Saketi-Simpang (Saketi-Picung) Cibaliung-Sumur Cigadung-Cipacung Mengger-Mandalawangi-Caringin Saketi-Ciandur Jl.Jendral A.Yani (Labuan) Banten Dalam Angka 2009
4,51 0,20 3,01 0,40 17,05 20,31 10,50 28,70 0,40 1,10
260
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Lanjutan Continued Ruas Jalan Road by Section (1)
Panjang Length (Km) (2)
Fungsi Function
Status Status
Kelas Class
(3)
(4)
(5)
PROVINSI/PROVINCE Picung - Munjul
16,60
-
Provinsi
-
Munjul - Cikeusik
16,10
-
Provinsi
-
Munjul - Panimbang Ciseuket - Sobang - Tela Saketi –Simpang Bayah –Cikotok Gunung Madur - Pulau Manuk Citeras –Rangkasbrtung Jl. By Pass (Rangkasbftung) Jl. Raya Cikande (Rks) Cikotok - Bts. Jabar Cipanas - Warung Banten Maja - Koleang Ciruas - Petir - Wr.Gunung (Sorok - Wr.Gunung) Warung Gunung - Gn. Kencana Gn Kencana –Malingping Gunung Kencana - Banjarsari
20,20 12,10 44,93 13,86 4,42 4,10 3,98 1,32 25,03 59,00 16,40
Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 3 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 -
Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
IIIB IIIB IIIB IIIA IIIA IIIB -
6,10
-
Provinsi
-
49,20 34,70 10,50
-
Provinsi Provinsi Provinsi
-
JUMLAH/TOTAL
Banten Dalam Angka 2009
424,72
261
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Lanjutan Continued Ruas Jalan Road by Section (1)
Panjang Length (Km) (2)
Fungsi Function
Status Status
Kelas Class
(3)
(4)
(5)
52,82
Arteri
Nasional
II
7,39
Arteri
Nasional
II
7,45
Arteri
Nasional
II
9,22
Kolektor Prima 1
Nasional
II
Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 -
Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIA IIIA IIIA IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB -
IV. KAB.TANGERANG DAN KOTA TANGERANG (WKP 1) NASIONAL/NATIONAL Tangerang-Serang Jl. Raya Serang (Tangerang) Jl.Daan Mogot (TangerangBts.DKI) Ciputat-Bogor-(Bts.DKIGandaria/Bts,Bogor/Tangerang) JUMLAH
76,88
PROVINSI/PROVINCE Ciputat –Ciledug Jl. Raya Jombang (Ciledug) Jl. Raya Jombang (Ciputat) Jl. Aria Putra (Ciputat) Jl. H. Usman (Ciputat) Tangerang - Serpong - Bte. Bogor Jl. Raya By Pass (Tangerang) Jl. Raya Serpong (Tangerang) Sp. Bitung –Curug Jl. Beringin Raya (Tangerang) Jl. Raya Cipondoh Jl. Raya Ciledug Ciputat –Serpong Jl. Pajajaran (Ciputat) Jl. Puspitek Raya (Ciputat) Curug - Parung Panjang Kronjo –Mauk Mauk-Teluk Naga
Banten Dalam Angka 2009
4,02 4,04 2,08 4,50 0,46 15,10 4,07 4,24 5,02 1,70 9,50 7,40 4,25 3,09 2,94 11,82 11,40 20,40
262
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Lanjutan Continued
Ruas Jalan Road by Section
Panjang Length (Km) (2)
Fungsi Function
Status Status
Kelas Class
(3)
(4)
(5)
8,50
-
Provinsi
-
Cisauk –Jaha
11,60
-
Provinsi
-
Malangnengah-Tigaraksa Karawaci-Legok Pamulang Timur-SP.Gaplek SP.Gaplek-Batas DKI Pontang –Kronjo (Tanara-Kronjo) Tigaraksa-Citeras
15,60 8,50 1,80 7,50 5,80 27,20
-
Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
-
(1) PROVINSI/PROVINCE Teluk Naga-Dadap
JUMLAH/TOTAL
202,53
Sumber : Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten Source : Road Maintenance And Estate Arrangement Offices Of Banten Province
Keterangan : - Jaringan Jalan NAsional di Provinsi Banten berdasarkan Kepmen Kimpraswil No. 376/KPTS/M/2004 - Jaringan Jalan Provinsi di Provinsi Banten berdasarkan SK Gubernur Banten No.761/Kep.8.Huk/2006
Banten Dalam Angka 2009
263
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Tabel 9.1.4 Table
Jumlah Kendaraan Bermotor Objek Pajak di Provinsi Banten Number of Tax Object Vehicles in Banten Province 2008
Jenis Kendaraan Type of Motorized Vehicles
Potensi Awal Pre Potential
(1)
(2)
Sedan Umum/Public Sedan
Kendaraan Baru New Vehicles (3)
Mutasi Masuk In Mutation
Daftar Ulang/ Registration
Mutasi Keluar Out Mutation
Jumlah/ Total
(4)
(5)
(6)
(7)
(2+3+4-6)
8 482
1 091
-
4 877
92
9 481
Sedan Bukan Umum/ Private sedan
33 643
1 646
3 617
23 914
3 461
35 445
Jeep Obyek/Object Jeep
12 818
1 718
974
9 040
1 413
14 097
28 383
731
54
14 006
127
29 041
117 800
21 092
6 894
94 658
11 239
134 547
2 558
210
67
1 755
74
2 761
2 451
115
80
967
185
2 461
Bus Umum/Public Bus
727
44
91
524
30
832
Bus Bukan Umum/Private Bus
477
349
25
223
14
837
249
13
-
16
4
258
36 265
3 673
1 071
21 777
2 229
38 780
1 060
215
81
1 121
23
1 333
25 163
2 313
1 080
18 817
1 129
27 427
58
8
-
10
-
66
189
82
-
64
49
222
1 475 813
294 869
10 895
813 059
24 626
1 756 951
Jumlah /Total
1 746 136
328 169
24 929
1 004 828
44 695
2 054 539
Mini Bus Umum/Public Mini Bus Mini Bus Bkn Umum/Private Mini Bus Micro Bus Umum/Public Micro Bus Micro Bus Bukan Umum/Private Micro Bus
Pick Up Umum/Public Pick Up Pick Up Bukan Umum/Private Pick Up Truk Umum/Public Truck Truk Bukan Umum/Private Truck Alat Berat Umum/Public Heavy duty Alat Berat Bukan Umum/Private Heavy Duty Roda Dua Obyek/ Obj Motorcycle 2007
1 281 714
251 586
33 490
927 606
48 114
1 518 676
2006
1 044 275
244 293
24 017
842 839
30 871
1 281 714
2005
1 044 275
279 098
107 734
689 030
31 587
1 044 275
Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten Source : Regional Finance and Asset Management Offices of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
264
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Tabel 9.1.5 Table
Banyaknya Surat Ijin Mengemudi Yang Dikeluarkan oleh Kepolisian Daerah Banten Number of Driving License Was Produced by Police of Banten Region 2008
Jenis SIM Kind of Certificate (1)
Perpanjangan Add (2)
Surat Ijin/ Driving Certificate Baru New (3)
Jumlah Total (4)
1. SIM C
14 574
35 772
50 346
2. SIM A
8 859
15 837
24 696
3. SIM B - I
874
2 019
2 893
4. SIM B - II
289
59
348
Jumlah/Total
15 147
53 687
78 283
2007
15 147
64 068
79 215
2006
18 494
58 602
77 096
2005
44 300
23 174
67 474
2004
34 296
6 868
41 164
Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
265
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Tabel 9.1.6 Table
Banyaknya Penerbitan STNK oleh Kepolisian Daerah Banten Total of Vehicle Registered Number (URM)Issued by Police of Banten Region 2008
Bulan Month
Kendaraan Baru New Car
Balik Nama Transfer Duties
(1)
(2)
(3)
Pindah Daerah Mived to Another Place (4)
Hilang / Salinan Lost / Copy
Pengesahan New Printing / Legalization
(5)
(6)
Januari/January
7 843
-
231
-
11 697
Pebruari/February
6 529
-
185
-
10 101
Maret/March
6 585
-
202
-
13 307
April/April
8 720
-
271
-
15 096
Mei/May
8 648
-
401
-
14 341
Juni/June
8 613
-
462
-
14 180
Juli/July
8 951
-
570
-
16 834
Agustus/August
8 933
-
578
-
17 481
September/September
9 940
-
476
-
18 381
Oktober/October
8 536
-
268
-
20 158
Nopember/November
6 465
-
436
-
18 590
Desember/December
5 184
-
409
-
17 861
Jumlah /Total
94 947
-
4 489
-
188 297
2007
75 037
-
2 136
-
32 251
2006
67 720
2 711
2 086
547
157 529
2005
80 089
-
2 177
11 019
32 700
2004
54 003
-
705
171
32 615
Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
266
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Tabel 9.1.7 Table
Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah Korban di Wilayah Kepolisian Banten Number of Accidents and Victims in Police of Banten Region 2008
Bulan Month
Jumlah Kecelakaan Total Accidents
(1)
(2)
Meninggal Deaths (3)
Korban (Orang) Victim(person) Luka Berat Luka Ringan Seriously Slightly Injured Injured (4) (5)
Januari/January
67
13
27
48
Pebruari/February
42
8
18
31
Maret/March
37
10
33
14
April/April
34
14
28
12
Mei/May
30
12
31
13
Juni/June
43
16
48
49
Juli/July
47
12
39
27
Agustus/August
33
21
29
41
September/September
39
11
22
30
Oktober/October
48
20
42
54
Nopember/November
24
9
32
13
Desember/December
38
10
31
40
Jumlah /Total
482
156
380
372
2007
379
190
299
334
2006
364
187
248
304
2005
195
203
186
116
2004
145
154
79
125
2003
133
148
30
97
Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
267
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Perkiraan Kerugian Materi Pada Kecelakaan Lalu Lintas di Wilayah Kepolisian Banten Material Lost Estimation of Accident in Police of Banten Region 2004 –2008 (Ribu/Thousand Rp)
Tabel 9.1.8 Table
Kabupaten/Kota Regency/City
2004
2005
2006
2007
2008
(1) Kabupaten/ Regency
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pandeglang
23 000
32 500
1 887 350
416 700
271 00
Lebak
77 000
75 700
89 750
123 800
197 00
-
285 560
817 050
1 007 350
1 189 900
85 650
72 000
73 650
106 350
292 050
Tangerang
220 620
123 408
916 650
770 775
1 078 940
Cilegon
105 100
211 500
498 800
529 750
231 760
-
-
791.000
2 374 050
800 668
2 135 715
3 745 725
5 634 700
Tangerang Serang Kota/ Municipality
Jalan Tol JakartaMerak Km 47 –98 A/B *)
-
Jumlah /Total
442 070
Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province *) Penanganan kecelakaan di bawah Ditlantas Polda Banten tidak di bawah Polres Kabupaten/Kota
Banten Dalam Angka 2009
268
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Jumlah Penumpang PT.KAI Daop I Jakarta di Provinsi Banten Number of Train Passangers of PT. KAI Daop I Jakarta in Banten Province 2008 (Orang/Person)
Tabel 9.1.9 Table
Stasiun Port (1)
Januari January (2)
Februari February (3)
Bulan/Month Maret April March April (4) (5)
Mei May (6)
Juni June (7)
Merak
4 046
3 348
4 537
4 317
4 840
5 520
Krenceng
1 735
2 072
4 229
2 337
2 701
2 867
Cilegon
3 557
3 472
4 131
3 992
4 443
4 836
Tonjong Baru
170
177
177
249
252
235
Karangantu
3 119
3 169
5 519
4 045
4 268
4 073
Serang
8 207
7 906
8 412
7 770
8 715
9 187
Walantaka
1 108
1 094
1 169
1 201
1 175
1 265
Cikeusal
5 007
7 032
6 257
5 517
5 627
7 237
Catang
4 977
6 200
6 609
6 213
6 302
6 676
Jambubaru
3 365
3 502
3 659
3 595
3 512
3 369 133 725
184 653
115 028
127 961
118 393
123 656
Citeras
Rangkasbitung
14 085
16 182
17 437
14 875
15 972
16 566
Maja
27 021
37 001
41 442
32 223
33 536
31 025
Tenjo
45 522
53 419
60 119
53 982
54 344
53 121
Cileujit
35 578
47 510
51 781
45 159
46 337
45 965
123 314
154 160
161 503
147 470
147 545
145 969
Cisauk
Rarungpanjang
14 737
21 083
20 168
16 421
17 563
17 005
Serpong
48 165
55 330
54 485
53 885
56 078
62 597
Sudimara
14 965
19 978
21 436
18 951
19 819
19 304
Tigaraksa
37 737
43 298
47 676
44 031
48 145
48 772
Pondokranji
8 633
10 220
12 039
9 798
11 237
13 701
Jumlah /Total
589 701
591 203
660 746
588 907
616 067
633 015
2007
465 635
288 439
388 376
485 278
508 396
513 788
2006
473 370
397 967
523 322
513 905
553 857
521 776
Banten Dalam Angka 2009
269
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Lanjutan Continued
Stasiun Port
Bulan/Month September Oktober September October (10) (11) 5 450 10 143
(1)
Juli July (8) 6 473
Agustus August (9) 6 111
Krenceng
3 172
3 021
2 412
Cilegon
5 122
4 869
4 498
Merak
Tonjong Baru
Jumlah Total
Nopember November (12) 4 681
Desember December (13) 6 093
4 973
2 647
3 725
30 918
6 060
4 462
5 934
55 376
(14) 65 559
209
203
246
334
196
262
2 710
Karangantu
4 880
4 184
2 632
6 826
3 301
4 914
50 930
Serang
9 895
9 835
9 054
11 132
9 167
10 432
99 877
Walantaka
1 449
1 359
1 248
2 021
1 224
1 718
14 783
Cikeusal
6 844
6 635
6 166
9 375
5 984
7 942
67 471
Catang
7 487
6 526
5 298
7 875
6 092
7 666
77 921
Jambubaru
3 734
3 429
3 148
4 628
2 983
3 946
42 870
Rangkasbitung
135 211
131 745
113 539
168 037
115 236
146 710
1 613 894
Citeras
17 987
17 253
15 484
17 275
14 078
16 567
175 774
Maja
31 875
33 359
32 233
36 616
27 649
34 393
398 373
Tenjo
54 093
55 721
48 334
51 528
47 178
49 064
626 425
Cileujit
45 472
46 570
44 788
43 547
44 732
43 950
541 389
Rarungpanjang
150 760
146 231
149 196
145 145
134 288
144 899
1 750 480
Cisauk
17 576
19 609
17 775
18 628
17 226
19 496
217 287
Serpong
63 696
64 917
64 809
64 696
58 868
64 332
711 858
Sudimara
19 592
21 158
24 965
25 120
21 730
24 770
231 810
Tigaraksa
49 407
49 870
48 094
49 738
45 449
48 070
560 287
Pondokranji
12 123
18 545
15 243
19 813
20 273
22 362
173 987
Jumlah /Total
629 070
634 680
613 364
698 537
587 444
667 245
7 509 979
2007
559 354
514 464
551 718
591 175
497 060
507 219
5 870 902
2006
578 201
540 174
537 204
551 554
522 453
507 531
6 221 314
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten Source : Transportation Traffic Service Communication and Informatics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
270
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Tabel 9.1.10 Table
Lalu Lintas Penumpang Kereta Api di Wilayah Usaha Barat Traffics of Train Passengers at West Exploitation 2008
Bulan Month
Penumpang Yang Berangkat Departing Passengers (Orang/Person)
Pendapatan Receipt (Ribu/Thousand)
(1)
(2)
(3)
1. Januari/January
7 863
32 488 000
2. Pebruari/February
8 042
33 345 000
3. Maret/March
8 675
37 725 000
4. April/April
8 020
37 045 000
5. Mei/May
8 423
44 470 000
6. Juni/June
8 793
38 930 000
7. Juli/July
9 402
40 581 000
8. Agustus/August
10 994
42 986 000
9. September/September
9 021
37 047 000
10. Oktober/October
10 366
46 894 000
11. Nopember/November
8 518
39 490 000
12. Desember/December
9 800
44 400 000
107 917
475 401 000
Jumlah /Total
Sumber : PT. Kereta Api (Persero) Unit Stasiun Serang Source : State Railways Enterprise of Serang Unit Station Catatan/Note : Stasiun Serang saja/ Serang Port only
Banten Dalam Angka 2009
271
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Tabel 9.1.11 Table
Bulan Month (1)
Lalu Lintas Angkutan Barang Kereta Api di Wilayah Usaha Barat Non DKI Traffics of Train Cargoes at West Exploitation Non DKI 2008 Barang Yang Berangkat Departing Goods (Ton/ Ton) (2)
Pendapatan Receipt (Ribu/Thousand) (3)
Januari / January
430
45 000
Pebruari/ February
410
41 000
Maret / March
100
10 000
April / April
560
56 000
Mei / May
150
15 000
Juni / June
50
5 000
Juli / July
50
5 000
1 700
170 000
September / September
570
57 000
Oktober / October
900
90 000
Nopember / November
560
56 000
Desember / December
1 580
158 000
7 060
708 000
Agustus / August
Jumlah /Total
Sumber : PT. Kereta api (Persero) Unit Stasiun Serang Source : State Railways Enterprise of Serang Unit Station Catatan/Note : Stasiun Serang saja/ Serang Port only
Banten Dalam Angka 2009
272
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Tabel 9.2.1 Table
Banyaknya Penerbangan dan Penumpang Domestik di Bandara Soekarno-Hatta Number of Domestic Flights and Passangers at SoekarnoHatta Airport 2008
Bulan Month (1)
Datang Arrival (2)
Pesawat (Flights) Berangkat Departure (3)
Penumpang/Passangers (Orang/Persons) Datang Berangkat Arrival Departure (5) (6)
Januari / January
9 053
9 636
1 067 293
1 034 742
Pebruari/ February
8 082
8 465
915 603
927 980
Maret / March
8 844
8 870
1 022 698
1 046 821
April / April
7 944
8 079
919 271
924 350
Mei / May
8 091
8 343
974 292
966 971
Juni / June
8 108
8 159
959 907
981 207
Juli / July
8 397
8 953
1 074 504
1 033 393
Agustus / August
8 261
8 858
1 080 946
1 046 971
September / September
7 273
7 752
793 813
803 628
Oktober / October
8 395
9 134
1 052 400
1 002 079
Nopember / November
7 713
8 649
945 163
970 318
Desember / December
7 865
9 381
934 750
1 098 045
Jumlah/Total
98 016
104 279
11 740 840
11 886 505
2007
100 174
104 164
12 316 398
11 621 812
2006
100 940
101 316
11 961 585
10 671 031
2005
100 369
100 114
10 921 703
9 752 645
2004
94 011
93 297
9 984 618
8 767 315
Sumber: PT. Angkasa Pura II Source : Angkasa Puta II, Ltd
Banten Dalam Angka 2009
273
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Tabel 9.2.2 Table
Banyaknya Penerbangan dan Penumpang Internasional di Bandara Soekarno-Hatta Number of International Flights and Passangers at Soekarno-Hatta Airport 2008
Bulan Month (1)
Pesawat Flights Datang Berangkat Arrival Departure (2) (3)
Penumpang/Passangers (Orang/Persons) Datang Berangkat Arrival Departure (5) (6)
Januari / January
1 931
2 019
333 055
256 435
Pebruari/ February
1 655
1 831
231 152
252 040
Maret / March
1 954
2 067
276 232
286 383
April / April
2 014
2 112
273 672
291 244
Mei / May
2 041
2 189
283 210
313 993
Juni / June
1 979
2 075
283 263
320 480
Juli / July
2 071
2 164
345 684
327 801
Agustus / August
2 055
2 140
307 294
328 825
September / September
1 955
2 037
242 876
318 103
Oktober / October
1 983
2 123
321 770
270 738
Nopember / November
1 824
2 046
253 066
327 434
Desember / December
1 729
1 930
294 809
310 581
Jumlah/Total
23 191
24 733
3 446 083
3 604 057
2007
21 382
22 762
3 355 481
3 453 176
2006
22 161
22 448
3 006 976
3 094 973
2005
20 539
20 609
2 890 018
2 909 043
2004
21 269
21 220
2 754 849
2 712 567
Sumber: PT. Angkasa Pura II Source :Angkasa Puta II, Ltd
Banten Dalam Angka 2009
274
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Tabel 9.2.3 Table
Banyaknya Barang dan Pos Paket Domestik Yang Datang dan Berangkat di Bandara Soekarno-Hatta Number of Loaded and Unloaded Domestic Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport 2008
Bulan Month (1)
Barang/Cargoes Datang Arrival (2)
Berangkat Departure (3)
Pos Paket/Parcels Datang Arrival (4)
Berangkat Departure (5)
Januari / January
7 056 837
13 867 772
202 411
499 373
Pebruari/ February
5 213 534
11 927 544
191 786
493 722
Maret / March
5 568 301
12 372 929
222 071
488 636
April / April
5 427 702
13 342 772
204 313
521 283
Mei / May
5 228 942
13 165 341
220 730
531 001
Juni / June
5 564 742
12 420 287
225 829
558 044
Juli / July
5 966 332
13 881 767
303 277
567 900
Agustus / August
3 037 805
14 799 972
347 503
733 356
September / September
5 707 940
14 463 452
303 213
620 880
Oktober / October
4 964 310
10 897 360
215 733
507 237
Nopember / November
6 071 998
12 913 114
258 560
632 480
Desember / December
5 282 156
12 091 566
248 373
1 408 040
Jumlah/Total
68 090 599
156 143 876
2 943 799
7 651 952
2007
64 129 237
139 617 843
2 025 246
4 771 016
2006
61 018 372
120 604 782
1 756 528
4 490 985
2005
59 655 792
117 322 952
1 539 454
5 174 911
2004
105 406 488
48 940 647
5 081 402
1 654 018
Sumber: PT. Angkasa Pura II Source : Angkasa Pura II, Ltd Banten Dalam Angka 2009
275
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Tabel 9.2.4 Table
Banyaknya Barang dan Pos Paket Internasional Yang Datang dan Berangkat di Bandara Soekarno-Hatta Number of Loaded and Unloaded International Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport 2008
Bulan Month (1)
Barang/Cargoes Datang Arrival (2)
Berangkat Departure (3)
Pos Paket/Parcels Datang Arrival (4)
Berangkat Departure (5)
Januari / January
6776 102
7 911 309
107 929
22 858
Pebruari/ February
6 172 369
7 129 490
97 615
21 133
Maret / March
11 942 150
13 060 002
151 110
61 819
April / April
11 747 546
10 369 534
140 204
75 546
Mei / May
10 253 267
10 253 267
149 386
74 408
Juni / June
10 951 712
9 777 059
146 096
353 131
Juli / July
12 649 541
9 615 130
191 083
89 665
Agustus / August
14 450 270
10 145 263
187 200
48 192
September / September
12 810 815
12 056 243
184 439
80 590
Oktober / October
11 218 932
9 929 708
158 140
66 892
Nopember / November
10 138 137
11 741 355
185 926
182 259
Desember / December
5 058 620
6 784 899
163 307
29 504
Jumlah/Total
124 169 461
118 673 259
1 862 435
1 105 997
2007
129 527 666
131 065 334
1 904 644
552 555
2006
89 619 711
100 022 903
1 665 746
492 524
2005
74 072 874
85 060 691
1 147 833
376 496
2004
83 435 700
80 793 286
296 560
1 083 388
Sumber: PT. Angkasa Pura II Source :Angkasa Puta II, Ltd
Banten Dalam Angka 2009
276
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Tabel 9.3.1 Table
Uraian Description (2)
No (1) 1.
Data Angkutan Penyeberangan Merak –Bakaheuni di Provinsi Banten Data of Merak –Bakaheuni Sea Crossing in Banten Province 2004 –2008 Tahun/Year 2006 (5)
2005 (4)
2007 (6)
2008 (7)
Jumlah Trip/Total Trip a. Kapal/Ship Cepat Bakahuni
6 964
6 235
3 497
2 490
1 302
20 753
20 940
21 411
21 271
25 278
(a). Eksekutif Dewasa
0
0
0
0
0
(b). Eksekutif Anak
0
0
0
0
0
350 431
316 394
234 839
155 113
93 689
10 668
12 264
12 121
9 423
6 696
361 099
328 658
246 960
164 536
100 385
0
0
0
0
0
b. Kapal/Ship Ro-Ro
2.
2004 (3)
Penumpang/Passenger a. Kapal Cepat
(c). Bisnis Dewasa (d). Bisnis Anak Sub Jumlah/Sub Total
b. Kapal/Ship Ro-Ro 1) Bisnis Dewasa 2) Bisnis anak
0
0
0
0
0
936 878
833 951
620 448
0
0
0
0
0
0
0
2 992 308
1 124 763
980 248
1 385 285
1 507 655
147 952
90 571
84 030
88 595
96 657
Sub Jumlah/Sub Total
4 077 138
2 049 285
1 684 726
1 473 880
1 604 312
Jumlah (a + b)/Total (a+b)
4 438 237
2 377 943
1 931 686
1 638 416
1 704 697
3) Ekonomi A Dewasa 4) Ekonomi A anak 5) Ekonomi B Dewasa 6) Ekonomi B Anak
Banten Dalam Angka 2009
277
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Lanjutan Continued
Jenis Karcis Kind of Tickets
No (1) 3.
(2)
2005 (4)
2006 (5)
2007 (6)
2008 (7)
Kendaraan/Vehicles a. Golongan I/ Rank I b. Golongan / Rank II a c. Golongan / Rank III kosong
-
-
-
-
13
73 950
120 096
465 036
0
170 551
0
239 310
228
195 813
-
d. Golongan/ Rank III isi
15 066
211
389 981
134
123
e. Golongan / Rank IV kosong
24 255
80 427
77 157
381 825
469 182
270 651
415 135
20 992
107 767
120 078
f. Golongan / Rank IV isi g. Golongan/ Rank V kosong
65 777
264 856
234 981
20 405
22 218
h. Golongan/ Rank V isi
279 693
21 727
54 181
263 609
280 680
i. Golongan/ Rank VI.a
77 690
274 684
281 768
56 128
69 236
j. Golongan/ Rank VI.b
0
61 754
73 931
307 668
346 138
k. Golongan VII
0
78 207
13 309
76 161
94 100
l. Golongan VIII
4.
Tahun/Year 2004 (3)
0
10 330
0
14 569
17 679
Jumlah/Total
1 272 118
1 327 427
1 317 079
1 424 079
1 658 757
Barang / Lain-Lain Goods/Others a. Umum (Ton)/Common
4 012 628
382 827
0
0
0
1). Golongan/ Rank II a
788 443
62 225
0
0
0
2). Golongan / Rank III
96
5
0
0
0
3). Golongan/ Rank IV
3
0
0
0
0
4). Golongan / Rank V
4
0
0
0
0
b. Kend. Sbg. Muatan (Unit)
5). Golongan/ Rank VI.a
424
30
0
0
0
6). Golongan/ Rank VI.b
1 393
170
0
0
0
8 471
620
0
0
0
c. Gayor (Meter)
Sumber: Perum Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Merak Source : River and Brigde Transport Public Company of Merak
Banten Dalam Angka 2009
278
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Data Operasional Pelabuhan di Provinsi Banten Operational Data of Port in Banten Province 2008
Tabel 9.3.2 Table
Bulan Month
Jumlah. Kapal (Unit) Number of Ship
Jumlah Barang (Ton) Number of Goods Luar Negeri/Overseas Dalam Negeri/Domestic
Asing Foreign
Domestik Domestic
Export
Import
(2)
(3)
(4)
(5)
177
283
229 043
1 307 414
112 127
1 422 416
Pebruari February
170
169
159 917
876 908
99 595
1 119 345
Maret March
193
299
156 938
1 147 157
165 005
1 585 129
April April
183
262
118 748
1 133 250
107 149
1 416 564
Mei May
165
283
95 182
874 594
129 572
1 553 933
Juni June
156
303
134 847
1 135 256
128 835
1 410 607
Juli July
169
285
109 804
909 368
128 957
1 466 878
Agustus August
162
294
103 317
1 117 950
198 772
1 411 001
September September
171
282
182 618
1 040 200
129 119
1 373 908
Oktober October
157
254
172 013
761 950
112 154
1 586 479
Nopember November
126
277
104 863
1 054 790
136 588
1 465 541
Desember December
119
323
117 862
587 476
115 151
1 523 742
Jumlah Total
1 948
3 314
1 685 152
11 946 313
1 563 024
17 335 543
2007
2 082
2 861
2 442 878
13 652 103
3 664 285
20 826 401
2006
1 142
1 293
288 020 505
3 467 640 695
335 612 426
350 784 772
2005
645
1 323
47 763 959
246 303 685
686 681 357
716 305 111
2004
2 563
1 932
2 012 611
7 987 672
2 706 422
13 062 372
(1) Januari January
Muat/ Loaded (6)
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten Source : Transportation Traffic Service Communication and Informatics of Banten Province Banten Dalam Angka 2009
279
Bongkar/ Unloaded (7)
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Perkembangan Kapasitas Sentral dan Pos Telepon Menurut Sambungan Trend of Central Capacity and Circuit Phones by Connection 2003-2008
Tabel 9.4.1 Table
Pos Telepon/Circuit Phone Tahun Year
Kapasitas Sentral Central Capacity ( S.S)
(1)
Sambungan Induk (S.S)
Sambungan Cabang (S.S)
Jumlah Total (S.S)
(2)
(3)
(4)
(5)
2003
354.034
496 653
604 590
1 101 243
2004
388 006
526 574
515 000
1 041 574
2005
393 064
516 595
602 088
1 118 683
2006
457 236
559 626
653 268
1 212 894
2007
423 934
518 867
605 688
1 124 555
2008
436 721
591 720
561 089
1 152 809
Sumber: PT. Telkom Source : Telkom. PT
Keterangan : -Tidak termasuk data wilayah Pandeglang dan Rangkasbitung/ Not including the data area and Pandeglang Rangkasbitung
Banten Dalam Angka 2009
280
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Jumlah Sambungan Telepon Menurut Kabupaten/Kota
Tabel 9.4.2 Table
Number of Telephone Connections by Regency/Municipality 2005- 2008
Wilayah/Divisi Region/Division
2005
2006
2007
2008
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Pandeglang
-
14 062
…
Rangkasbitung
-
10 745
…
Serang
37 106
37 198
35 350
33 538
Tangerang
253 614
25 637
253 125
250 720
Cilegon
35 815
34 931
32 580
31 523
326 535
351 573
Jumlah /Total Sumber: PT. Telkom Source : Telkom. PT
Catatan : - Termasuk data wilayah Parung ,Tenjo - Tidak termasuk data wilayah Ciputat, Cengkareng, Teluk Naga Notes : - Include Parung and Tenjo area. - Not include Ciputat, Cengkareng and Teluk Naga area
Banten Dalam Angka 2009
281
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Tabel 9.4.3 Table
Jumlah Sambungan Telepon Menurut Kabupaten/Kota, Number of Telephone Connections by Regency/Municipality 2008
Line in services Wilayah/Divisi Region/Division
(1)
Public Phone i. Pay Phone ii. Non Pay Phone
Subcriber
(2)
(3)
Internal
Jumlah Sambungan Telepon Conneted Line Total
(4)
(5)
Pandeglang Rangkasbitung Serang
2 195
31 113
230
33 538
Tangerang
8 393
241 058
1 269
250 720
Cilegon
1 643
29 739
141
31 523
Sumber: PT. Telkom Source : Telkom. PT
Banten Dalam Angka 2009
282
Bab IX
Transportasi dan Komunikasi
Tabel 9.4.4 Table
Jenis Surat Pos Kind of Post Mail (1)
Banyaknya Surat Yang Dikirim dan Diterima PT. Pos Indonesia Menurut Jenis Surat Number of Mail R eceived and Sent by Kind 2008
Surat Dalam Negeri Domestic Diterima Dikirim Received Sent (2) (3)
Surat Luar Negeri International Diterima Dikirim Received Sent (4) (5)
1 Standar
125 332
70 217
21 749
15 020
2.Tercatat
5 058
3 185
2 145
1 125
115 796
62 880
4 040
3 175
8 985
5 308
170
91
122 115
73 097
91 166
2 125
377 286
214 687
119 270
21 536
3.Kilat Khusus
4.Dinas Bebas Bea
5. Paket Pos
6. Kartu Pos
7. Wesel Pos
Jumlah/ Total
Sumber: PT. Pos Indonesia Source: Indonesia Mail,PT
Banten Dalam Angka 2009
283
Bab IX
Banten Dalam Angka 2009
Transportasi dan Komunikasi
284
Bab X HOTEL, RESTORAN DAN PARIWISATA Hotel, Restaurant and Tourism
Bab X
Hotel, Restoran dan Pariwisata Jumlah hotel di Provinsi Banten pada tahun 2008 bertambah 11 unit dari 215 unit menjadi 226 unit. Penambahan ini berasal dari akumulasi hotel baru dan hotel yang tutup. Terdapat penambahan 21 hotel yang berasal dari kabupaten Pandeglang, Lebak, Tangerang dan kota Cilegon. Sementara itu, ada pengurangan 10 hotel dari kabupaten Serang dan kota Tangerang. Jenis hotel yang bertambah berkategori non bintang, sedangkan hotel bintang tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya.
Hotel,Restoran dan Pariwisata
Hotel, Restaurant and Tourism
The number of hotels in Banten, in 2008, increases 11 units from 215 units to 226 units. This increase is an accumulation of new and closed hotel. There are increase about 21 hotels in Pandeglang, Lebak, Tangerang Regency and Cilegon City. Meanwhile, there is decrease about 10 hotels in Serang Regency and Tangerang City. Based on type of hotel the increase of hotel Non star hotel increase,whi l es t arhot e ldon’ t change from year previous.
Penambahan jumlah hotel diikuti dengan penambahan jumlah kamar sebanyak 338 unit sehingga kamar hotel menjadi 5.860 unit. Kondisi sebaliknya terjadi untuk jumlah tempat tidur yang justru berkurang dari 11.256 unit menjadi 9.970 unit.
Increasing the number of hotel followed by room increase. There are about 338 rooms added, so that the hotel room became 5.860 units. On the other hand the number of bed decreases from 11.256 units to 9.970 units.
Pada tahun 2008, banyaknya tamu hotel mengalami penurunan 13,3 persen. Hal ini terjadi karena menurunnya tamu nusantara sebesar 19,9 persen dari 876.424 orang menjadi 701.667 orang. Sedangkan tamu asing mengalami peningkatan 27,9 persen dari 139.976 orang menjadi 179.046 orang pada periode yg sama. Tamu domestik banyak menginap di hotel yang ada di kabupaten Serang (27,3%) dan kota Tangerang (29,6%), sedangkan tamu asing 79,2 persen menginap di hotel yang ada di kabupaten dan kota Tangerang. Jumlah pengunjung
In 2008, number of hotel guest decrease about 13.3 percents. This phenomena caused by the decreased of domestic guest about 19.9 percents from 876.424 person to 701.667 person. While foreign guest increase about 27.9 percents from 139.976 person to 179,046 person in same period. Domestic guest stays in hotel in Serang Regency (27, 3%) and Tangerang City (29.6%), while foreign guest about 79.2 percents stays in hotel in Tangerang Regency
Banten Dalam Angka 2009
287
Hotel,Restaurant and Tourism
objek wisata pantai di Banten jauh lebih banyak dibandingkan dengan pengunjung objek wisata tirta. Hal ini sejalan dengan dua jenis wisata pantai yang cukup terkenal di Banten yaitu pantai Anyer dan Carita. Pada tahun 2008, pengunjung objek wisata pantai mencapai 3.050.068 orang sedangkan pengunjung objek wisata tirta hanya 1.306.025 orang. Objek wisata pantai di Banten pada tahun 2008 ada 72 unit. Sebanyak 35 unit berada di kabupatan Serang, 14 unit di Pandeglang dan 10 unit di Cilegon. Sisanya 8 unit di Kabupaten Lebak dan 5 unit di Kabupatan Tangerang.
288
Chapter X
and Tangerang City. The coastal object in Banten has more visitor than water object visitor. It seems that there are two coastal object which quite famous in Banten, Anyer and Carita Beach. In 2008 number of visitor tour to coastal object reach 3.050.068 person, while water object visitor only 1.306.025 person. Coastal object in Banten in 2008, are 72 units. which 35 units locate in Serang Regency, 14 units locate in Pandeglang 10 units locate in Cilegon, about 8 units locate in Lebak Regency and 5 units locate in Tangerang Regency.
Banten In Figures 2009
Bab X
Hotel,Restoran dan Pariwisata
Grafik 10.1 Banyaknya Tamu Nusantara dan Tamu Asing di Hotel Provinsi Banten Menurut Kab/Kota Tahun 2008 Tamu Nusantara Tamu Asing
Kota Serang Kota Cilegon Kota Tangerang Kab. Serang Kab. Tangerang Kab. Lebak Kab. Pandeglang 0
50.000
100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 350.000
Grafik 10.2 Jumlah Hotel Menurut Kab/Kota di Banten Tahun 2008
Kab. Serang 64
Kab. Tangerang 4
Kab. Lebak 26
Banten Dalam Angka 2009
Kota. Tangerang 22
Kota. Cilegon 25
Kota Serang 13 Kab. Pandeglang 72
289
Hotel,Restaurant and Tourism
Chapter X
Grafik 10.3. Jumlah Hotel Bintang dan Non Bintang di Banten Tahun 2004 –2008 Non Bintang Bintang
185
189
178
200 115
115 150 100
35
35
39
37
2005
2006
2007
2008
37
50 0 2004
290
Banten In Figures 2009
Bab X
Hotel,Restoran dan Pariwisata
Tabel 10.1.1 Table
Banyaknya Hotel, Kamar dan Tempat Tidur Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Hotel, Rooms and Beds of Hotel by Regency/Municipality in Banten Province 2008**
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Hotel Hotel
Kamar Rooms
Tempat Tidur Beds
(1)
(2)
(3)
(4)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
72
1 454
2 472
2. Lebak
26
376
668
4
302
463
64
1 453
1 844
5. Tangerang
22
853
1 431
6. Cilegon
25
995
2 364
7. Serang
13
427
728
Jumlah/Total
226
5 860
9 970
2007*
215
5 522
11 256
2006
224
7 730
13 111
2005
150
5 070
8 596
2004
150
5 070
8 596
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
291
Hotel,Restaurant and Tourism
Tabel 10.1.2 Table
Chapter X
Banyaknya Hotel Berbintang dan Tidak Berbintang Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Classified and Non Classified Hotel by Regency/Municipality in Banten Province 2008**
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Hotel Berbintang Classified
(1)
(2)
Hotel Tidak Berbintang Non Classified (3)
Jumlah Total
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
7
65
72
2. Lebak
-
26
26
3. Tangerang
1
3
4
12
52
64
5. Tangerang
6
16
22
6. Cilegon
8
17
25
7. Serang
3
10
13
Jumlah/Total
37
189
226
2007*
37
178
215
2006
39
185
224
2005
35
115
150
2004
35
115
150
4. Serang Kota/Municipality
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
292
Banten In Figures 2009
Bab X
Hotel,Restoran dan Pariwisata
Tabel 10.1.3 Table
Banyaknya Tenaga Kerja Kejuruan dan Non Kejuruan Hotel/Pariwisata pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Hotel/Tourism Educational Workers and Non of Hotel by Regency/Municipality in Banten Province 2008** (Orang/Person)
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Tenaga Kerja Kejuruan Educational Workers
Tenaga Kerja Non Kejuruan Non Educational Workers
(1)
(2)
(3)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
76
667
2. Lebak
12
142
3. Tangerang
72
343
198
850
5. Tangerang
287
830
6. Cilegon
124
577
7. Serang
26
173
Jumlah/Total
795
3 582
2007*
783
3 536
2006
1 033
3 096
2005
1 033
3 096
2004
965
3 093
4. Serang Kota/Municipality
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Banten Dalam Angka 2009
293
Hotel,Restaurant and Tourism
Tabel 10.1.4 Table
Chapter X
Banyaknya Tamu Nusantara dan Tamu Mancanegara Pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Domestic Guest and Foreign Guest at Hotel by Regency/Municipality in Banten Province 2008** (Orang/Person)
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Tamu Nusantara Domestic Guest
Tamu Mancanegara Foreign Guest
(1)
(2)
(3)
1. Pandeglang
98 243
11 245
2. Lebak
43 898
95
6 093
59 499
191 507
14 458
207 897
82 249
6. Cilegon
84 693
5 012
7. Serang
69 336
6 488
Jumlah/Total
701 667
179 046
2007*
876 424
139 976
2006
876 528
140 276
2005
876 528
140 276
2004
873 295
86 438
Kabupaten/Regency
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
294
Banten In Figures 2009
Bab X
Hotel,Restoran dan Pariwisata
Tabel 10.2.1 Table
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality (1)
Jumlah Objek Wisata Menurut Lokasi di Provinsi Banten Number of Tourism Object by Location in Banten Province 2008
Wisata Marina Pantai Beach (2)
Wisata Tirta Swimming Pool (3)
Wisata Sejarah Historical Tour (4)
Suaka Alam Wild Life Pie Serve (5)
Jumlah Total (6)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
14
4
12
2
32
2. Lebak
8
6
16
1
31
3. Tangerang
5
18
17
-
40
35
-
11
1
47
-
10
7
-
17
10
1
4
-
15
-
4
42
1
47
Jumlah/Total
72
43
109
5
229
2007
…
…
…
…
…
2006
18
25
48
10
126
2005
25
18
48
10
119
2004
27
46
48
13
134
4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan budaya Provinsi Banten Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
295
Hotel,Restaurant and Tourism
Tabel 10.2.2 Table
Chapter X
Jumlah Museum, Situs Purbakala dan Bangunan Bersejarah di Provinsi Banten Number of Museum, Old Site and History Building in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality
Museum Museum
Situs Purbakala Old Site
Bangunan Bersejarah History Building
Makam Sejarah History
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pandeglang
-
4
8
11
2. Lebak
-
6
21
3
3. Tangerang
-
1
3
11
4. Serang
-
-
-
5. Tangerang
-
-
-
1
6. Cilegon
-
-
-
7
7. Serang
-
8
5
22
Jumlah/Total
0
19
37
55
2007
1
25
28
53
2006
1
25
28
53
2005
1
25
28
53
Kabupaten/Regency
Kota/Municipality
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
296
Banten In Figures 2009
Bab X
Hotel,Restoran dan Pariwisata
Tabel 10.2.3 Table
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality (1)
Jumlah Pengunjung dan Nilai Penjualan Karcis Tempat Rekreasi/Taman Hiburan di Provinsi Banten Number of Visitors and Receipts of Recreation Resorts in Banten Province 2008
Tempat Rekreasi Recreation Ground (2)
Pengunjung / Penonton Visitors (Orang / Person) (3)
Penjualan Karcis Receipts (Rp) (4)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
2
704 407
-
2. Lebak
1
108 860
-
3. Tangerang
2
555 000
-
4. Serang
2
43 514
-
5. Tangerang
1
-
-
6. Cilegon
1
-
-
7. Serang
1
112 289
-
Jumlah/Total
10
1 524 070
-
2007
…
…
…
2006
30
756 704
2 194 284 000
2005
16
38 826
21 589 000
2004
49
1 404 611
781 027 250
Kota/Municipality
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan budaya Provinsi Banten Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
297
Hotel,Restaurant and Tourism
Tabel 10.2.4 Table
Chapter X
Jumlah Unit Wisata, Pengunjung Dan Penjualan Karcis Menurut Kabupaten/Kota Dan Objek Wisata Di Provinsi Banten Number of Tourism Unit, Visitors and Receipts by Regency/ Municipality and Tourism Object in Banten Province 2008 Objek Wisata / Tourism Object Wisata Pantai Marina Beach
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1)
Unit Unit
Pengunjung Visitors (Orang/ Person)
(2)
(3)
Wisata Tirta Swimming Pool
Penjualan Karcis Receipts (Ribuan/ Thousand Rp) (4)
Unit Unit
Pengunjung Visitors (Orang/ Person)
(5)
(6)
Penjualan Karcis Receipts (Ribuan/ Thousand Rp) (7)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
14
446 336
-
4
704 407
-
2. Lebak
8
325 797
-
6
-
-
3. Tangerang
5
1 345 000
-
18
-
-
35
932 935
-
-
-
-
-
-
-
10
-
-
10
-
-
1
-
-
-
-
-
4
601 618
-
Jumlah/Total
72
3 050 068
-
43
1 306 025
-
2007
…
…
…
…
…
…
2006
25
362 249
791 011,5
43
370 970
988 784
2005
25
397 544
1 251 360
36
102 039
255 873
2004
27
578 193
849 917 500
46
14 176
18 000 000
4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Provinsi Banten Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province
298
Banten In Figures 2009
Bab X
Hotel,Restoran dan Pariwisata
Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Provinsi Banten Number of Restaurant in Banten Province 2008
Tabel 10.3.1 Table
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality (1)
Restoran/Rumah Makan Restaurant (2)
Cafe (3)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
80
3
2. Lebak
25
3
161
0
86
2
113
0
6. Cilegon
93
5
7. Serang
85
2
Jumlah/Total
643
15
2007
…
…
2006
169
373
2005
216
404
2004
152
337
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Provinsi Banten Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
299
Hotel,Restaurant and Tourism
300
Chapter X
Banten In Figures 2009
Bab XI KEUANGAN DAN HARGA Finance and Price
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
11.1. Investasi
11.1. Investment
Secara faktual, investasi yang tumbuh di suatu negara dibedakan menurut asalnya, yaitu dari dalam dan luar negeri. Dalam skala besar, investasi yang berasal dari dalam negeri lebih dikenal sebagai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Sedangkan yang berasal dari luar negeri terbagi menjadi dua : Pertama, investasi langsung atau Foreign Direct Investment (FDI), atau yang lebih dikenal sebagai Penanaman Modal Asing (PMA) adalah model investasi yang dilakukan dengan cara langsung mendirikan pabrik atau unit usaha lainnya sehingga berdampak secara riil terhadap perekonomian suatu negara. Kedua, investasi tidak langsung atau Foreign Indirect Investment (FII), atau lebih dikenal sebagai investasi fortopolio adalah model investasi yang umumnya dilakukan melalui bursa efek atau pasar uang sehingga lebih berdampak terhadap sektor finansial suatu negara.
Factually, investment that grows in a country can be distinguished from its sources, those are domestic and foreign investment. In wide scale, investment that come from domestic more familiar as Domestic Capital Investment (PMDN), while that come from abroad consist of : First, foreign direct investment (FDI), or more familiar as foreign capital investment (PMA) is investment model that directly establishing factory or other business unit so they affect directly towards economics in the country. Second, foreign indirect investment (FII), or more familiar as fort polio investment which is investment model usually done through the effect exchange or money market so that more affect towards financial sector in the country
Investasi, dalam kaitan PMA dan PMDN, berarti meningkatkan kapasitas produksi atau sisi supply perekonomian suatu negara atau daerah, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat, sehingga menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi. Investasi tersebut, dalam jangka panjang akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi di suatu negara atau daerah akan terus terjaga dan berkelanjutan atau sustainable growth, serta meningkatkan PDRB
Investment means to increase production capacity or supply side economics in a country or region, create employment, and increase income and society purchasing power. Therefore, it becomes one source of economy growth. In the long term, this investment wills causes economy growth in a country or region stable and continues or sustainable growth ,as well as increase the potential PDRB without fears by the increase of inflation.
Banten Dalam Angka 2009
303
Finance and Price
Chapter XI
potensialnya dengan tanpa takut dihantui oleh melonjaknya inflasi Banyaknya rencana proyek PMA dan PMDN di Banten yang pada tahun 2008 disetujui oleh Pemerintah adalah sebanyak 105 dan 19 proyek dan dengan total nilai proyek sebesar 6.169,63 juta USD dan 0,02 trilyun rupiah untuk PMA serta 3,28 trilyun rupiah untuk PMDN.
I nv e s t me ntpr oj e c tpl anni n g’ sofPMA and PMDN in Banten at year 2008 that approved by government as much as 105 and 19 projects and with total value of US $ 6,169.63 million and 0.02 trillion rupiah for PMA and 3.28 trillion rupiah for PMDN.
Sebagian besar proyek, yaitu 97,40 persen dari nilai proyek PMA dan 86,41 persen dari nilai proyek PMDN, ditujukan untuk sektor industri pengolahan. Karena itu, kebanyakan proyek-proyek tersebut berlokasi di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon.
Most of project, that is 97.40 percents from PMA project value and 86.41 percents from PMDN project value, attributed for manufacture industrial sector. Therefore, most of the projects locate in Tangerang City, Tangerang Regency, Serang Regency, and Cilegon City.
Meskipun demikian, dari rencana investasi yang ada, menurut BKPM Pusat hanya 99 proyek senilai 477,80 juta USD untuk PMA dan 31 proyek dengan nilai 1,99 trilyun rupiah untuk PMDN yang terealisasi pada tahun 2008. Dimana, proyekproyek tersebut secara total mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 36.485 orang untuk PMA dan untuk PMDN sebanyak 4.175 orang.
However, based on the information from the Central BKPM, from the existing investment planning, only 99 projects about US $ 477.80 million at PMA and 31 projects with value about 1.99 trillion rupiah at PMDN in 2008 are realized. Those projects provide job opportunity about 36,485 people from PMA and 4,175 people from PMDN.
11.2. Realisasi APBD
11.2. Realization of APBD
Salah satu instrumen kebijakan fiskal yang dimiliki oleh Pemerintah adalah Pengeluaran Pemerintah yang terdapat dalam APBN atau APBD. Melalui pengeluarannya, Pemerintah melakukan intervensi terhadap perekonomian Nasional atau daerah dengan tujuan untuk meningkatkan PDB atau PDRB, menciptakan
One of instrument of government fiscal policy is expenditure in APBN or APBD. By this instrument Government intervene national or region economy to increase GDP or GRDP, create employment, decrease unemployment and increase in society income as well as decrease in poverty.
304
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat serta mengurangi kemiskinan.
menyerap anggaran sangat merugikan.
Sepanjang periode tahun 20052008, realisasi pengeluaran atau belanja Pemerintah Provinsi Banten dalam APDB nya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Dari 1,49 trilyun rupiah pada tahun 2005 menjadi 2,25 trilyun rupiah di tahun 2008, yang berarti secara rata-rata bertambah sebesar 0,26 trilyun rupiah setiap tahunnya. Apabila dibandingkan dengan keadaan tahun 2007 yang mencapai 1,87 trilyun rupiah, maka secara nominal terjadi percepatan pertumbuhan belanjanya, yaitu dari 3,05 persen di tahun 2007 menjadi 15,37 persen pada tahun 2008.
Along period of 2005-2008, realization of government expenditure or budget of Banten Province Government in APBD increases from year to year. Those are from 1.49 trillion rupiah in 2005 become 2.25 trillion rupiah in 2008, or in average increase about 0.26 trillion rupiah every year. Compared to the 2007’ st ha tr e ac h 1.87 trillion rupiah, there is acceleration in budget growth from 3.05 percents in 2007 become 15.37 percents in 2008.
Akan tetapi, apabila dibandingkan dengan realisasi pendapatannya, sepertinya Pemerintah Provinsi Banten tidak mampu menyerap secara menyeluruh. Tercatat, daya serap APDB 2008 hanya sebesar 95,86 persen atau sisa anggaran setara dengan sebesar 97,40 milyar rupiah, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang memiliki sisa anggaran sebesar 41,35 milyar rupiah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Banten sendiri pada tahun 2008 sebesar 1,66 trilyun rupiah, yang berarti Banten tidak 100 persen dapat memenuhi pengeluarannya. Padahal, dana perimbangan yang diperoleh dari Pusat ada kemungkinan berasal dari hutang, sehingga ketidakmampuan dalam Banten Dalam Angka 2009
justru
akan
However, compared to the income realization, it seems that the government of Banten Province unable to spend the whole income. In 2008, Recorded that the spending rate of APBD only about 95.86 percents or its residual of APBD equal with 97.40 billion rupiah. This residual is higher compare to those of previous year, i.e. 41.35 billion rupiah. Regional Governmental earnimg (PAD) of Banten Province in 2008 was 1.66 trillion rupiah which mean that the local government unable to fulfill their expenditure. While, transfer balance fund from center government, are possibility comes from debt, so that the disability to spend the whole APBD will hardly harm. 305
Finance and Price
Chapter XI
11.3. Perbankan
11.3. Banking
Jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh kalangan perbankan di Banten pada tahun 2008 adalah sebesar 36,23 trilyun rupiah. Dimana, dana tersebut yang terbesar berasal dari Kota Tangerang sebanyak 15,62 trilyun rupiah dan yang terkecil yaitu hanya sebesar 0,36 trilyun rupiah diperoleh dari Kabupaten Lebak.
In 2008 total of society fund collected by banking group in Banten was 36.23 trillion rupiah, whereas most of them come from Ttangerang municipality about 15.62 trillion rupiah and the least about 0.36 trillion rupiah is comet from Lebak Regency.
Sementara itu, total kredit yang disalurkan ke Banten pada tahun 2008 adalah sebesar 58,00 trilyun rupiah. Dilihat dari penggunaannya, sekitar 30,59 trilyun rupiah diperuntukkan bagi kredit modal kerja. Sedangkan secara sektoral, sekitar 23,72 trilyun rupiah ditujukan untuk pengembangan sektor industri pengolahan. Bila dibandingkan antara jumlah dana yang berhasil dihimpun dengan jumlah kredit yang disalurkan, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2008 lebih banyak dana dari luar yang masuk ke Banten daripada yang ke luar Banten, yaitu dengan selisih sekitar 21,77 trilyun rupiah.
Meanwhile, in 2008 total of credit that distributed to creditor in Banten was 58.00 trillion rupiahs. Shown by type of usage, about 30.59 trillion rupiah is allocated for working capital. While shown by sector, about 23.72 trillion rupiah is attributed for manufacturing industry development. Comparing between total collected fund with total of distributed credit, come to the conclusion that in 2008 more funds come in to Banten than out from Banten, and the difference is around 21.77 trillion rupiah
11.4. Catatan Teknis Indeks Harga Konsumen
11.4. Technical Note of Consumer Price Index
Mulai bulan Juni 2008, BPS memberlakukan tahun dasar baru dalam penyusunan Indeks Harga Konsumen (IHK), yang dihitung berdasarkan pola konsumsi hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2007 yang dilaksanakan di 66 Kota di Indonesia dan mencakup 744 komoditas. Hanya saja,
Since June 2008, BPS has used new base-year in arrangement of consumer price index (CPI) that calculated based on consumption pattern got from Living Cost Survey (SBH) 2007.This survey carried out in 66 cities in Indonesia include 744 commodities.
306
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
pengelompokkan jenis pengeluaran masyarakat masih sama seperti sebelumnya, yaitu menurut kelompok bahan makanan; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; kelompok perumahan, air, listrik, dan gas; kelompok sandang; kelompok kesehatan; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan.
However, in terms of grouping for society expenditure stills the same as the previous one, i.e. by food crops group; prepared food, drink, cigarette, and tobacco; housing group, water, electricity, and gas; clothing group; heath group; education group, recreation, and sports; and transport group, communication, and financial services.
Selain itu pada SBH 2007, terdapat beberapa kota baru yang diikutkan dalam penghitungan IHK. Provinsi Banten sendiri mendapat tambahan dua kota, sehingga penghitungan IHK nya dilakukan di tiga kota, yaitu Kota Serang, Kota Cilegon, dan Kota Tangerang, serta mencakup 394 komoditas barang dan jasa. Sejak itu, untuk Banten dapat disusun suatu IHK gabungan tiga kota yang merupakan hasil penghitungan dari gabungan IHK masing-masing kota yang ditimbang dengan banyaknya rumahtangga di kota yang bersangkutan. IHK gabungan tersebut untuk selanjutnya disebut sebagai IHK Banten.
Moreover, in SBH 2007 there are several new cities covered in calculating the Consumer Price index. Banten Provinsi itself gets two additional cities. Therefore, in CPI calculation, include three cities,, those are Serang, Cilegon and Tangerang City, with 394 commodities of goods and services. Since that, for Banten province can be disseminated joint composite CPI of three cities as a result of composite CPI for each city that weighed by quantity of household for each city. CPI of three cities called as CPI of Banten.
Banten Dalam Angka 2009
307
Finance and Price
Chapter XI
Persentase perubahan IHK atau lebih dikenal sebagai laju Inflasi/deflasi sendiri dihitung mengikuti perumusan berikut :
Changes in Percentage of CPI or more familiar with inflation/deflation rate calculated using formulation as follows:
In –In-1
In –In-1 x 100
In-1 Dimana : In = Indeks bulan n In-1 = Indeks bulan n-1 Persentase perubahan IHK dalam satu tahun dihitung dengan menggunakan metode point to point. 11.3. Indek Harga Konsumsen dan Inflasi IHK Banten pada bulan Desember 2008 tercatat sebesar 115,74 atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan IHK pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 103,83. Akibatnya, laju inflasi di Banten pada tahun 2008 berada dalam level dua digit, yaitu sebesar 11,47 persen. Apabila dibandingkan dengan angka inflasi pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 6,31 persen, terlihat jelas bahwa inflasi yang terjadi pada tahun 2008 sangat tinggi sekali. Keadaan ini, pada awalnya disebabkan oleh kenaikan harga yang terjadi pada komoditas pertanian di pasar internasional yang merembet ke dalam negeri atau dikenal sebagai imported inflation. Pada saat yang sama, harga minyak di pasar internasional mulai merangkak naik dan mencapai puncaknya pada bulan
308
x 100 In-1 Where In : month –n index In-1 : month n-1 index Yearly change in percentage of CPI was calculated using point to point method. 11.3. Consumer Price Index and Inflation CPI of Banten in December 2008 recorded about 115.74 or higher compared to those of previous year i.e 103.83. That why, the inflation rate in Banten in 2008 keep stay in two digits level that is about 11.47 percents. Compared to the inflation rate in the previous year which only 6.31 percent, which means that the inflation in 2008 is extremely high. This condition, initially caused by the price increase of agriculture commodities at international market that impact into the country or known as imported inflation. At same time, price of oil at international market increase and reach the top on July, 2008, that is present in level US $ 147 per barrels.
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Juli 2008, yaitu berada pada level USD 147 per barrel. Sayangnya, dalam menghadapi gejolak harga minyak internasional, respon Pemerintah adalah secara drastis menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) domestik pada bulan Mei 2008 dengan rata-rata kenaikan sebesar 28,7 persen. Akibatnya, harga-harga di pasar domestik yang dalam hal ini berarti di
Unfortunately, to handle the fluctuation of international oil prices, government increase price of domestic fuel (BBM) in May, 2008 about 28.70 percents. That caused the price of domestic market in Banten unable to control.
Banten, merangkak naik menjadi tidak terkendali. Karena itu sampai bulan November 2008, inflasi tahun kalender sudah mencapai 11,62 persen dan bahkan inflasi y on y nya mencapai 13,27 persen.
As a result, until November, 2008 inflation by calendar year has riches 11.62 percents and inflation year on year about 13.27 percents.
Beruntung, kenaikan harga minyak internasional tidak berlanjut dan bahkan berangsur-angsur mulai menurun. Karenanya, pada bulan Desember 2008, Pemerintah dapat menurunkan harga BBM domestik sebanyak dua kali dan laju inflasi pun tidak menjadi lebih tinggi lagi.
Fortunately, the increase of international oil price doesn't continue and begin to decrease. Hence, in December, 2008, government can decrease price of domestic fuel twice and the inflation doesn't grows higher than before anymore.
Meskipun demikian, laju inflasi Banten pada tahun 2008 tetap lebih tinggi bila dibandingkan dengan laju inflasi Nasional yang sebesar 11,06 persen.
Nevertheless, the growth of Banten inflation in 2008 is higher than the growth of national inflation that is about 11.06 percents.
Banten Dalam Angka 2009
309
Finance and Price
310
Chapter XI
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Rekapitulasi Realisasi Investasi PMA Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Realization of Foreign Capital Invesment (PMA) by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Tabel 11.1.1 Table
Realisasi Investasi/Realization Invesment Municipality Kabupaten / Kota Regency/
(1) Kabupaten/ Regency
Jumlah Proyek Total Project (2)
Investasi Investment
Nilai Ekspor /Export
Penyerapan Tenaga Kerja (orang) / Spare of Manpower Asing/ Foreign
(Rp)
(US $)
(Rp)
(US$)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Indonesia/ Indonesia (8)
1. Pandeglang
0
0
0
0
0
0
0
2. Lebak
2
0
6 389 431
0
0
0
90
3. Tangerang
51
492 707 854 587
66 561 724
0
0
0
21 197
4. Serang
13
1 398 749 916 688
73 427 885
0
0
0
8 895
5. Tangerang
33
475 015 963 472
26 565 728
0
0
0
4 068
6. Cilegon
11
288 761 676 610
24 975 845
0
0
0
1 801
110
2 655 235 411 357
197 920 613
0
0
0
36 051
Kota/ Municipality
Jumlah/Total
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
311
Finance and Price
Chapter XI
Rekapitulasi Realisasi Investasi PMDN Menurut Kabupaten / Kota di Provinsi Banten Realization of Domestic Capital Invesment (PMDN) by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Tabel 11.1.2 Table
Realisasi Investasi/Realization Invesment Municipality Kabupaten / Kota Regency/
(1) Kabupaten/ Regency
Jumlah Proyek Total Project (2)
Investasi Investment
Nilai Ekspor /Export
(Rp)
(US $)
(Rp)
(US$)
(3)
(4)
(5)
(6)
Penyerapan Tenaga Kerja (orang) / Spare of Manpower Asing/ Foreign (7)
Indonesia/ Indonesia (8)
1. Pandeglang
0
0
0
0
0
0
0
2. Lebak
0
0
0
0
0
0
0
20
1 488 427 036 306
0
0
0
0
2 086
4
143 601 669 550
0
0
0
0
497
5. Tangerang
7
367 004 069 923
0
0
0
0
1 548
6. Cilegon
1
721 175 282
0
0
0
0
0
32
1 999 753 951 061
0
0
0
0
4 131
3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality
Jumlah/Total
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
312
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 11.1.3 Table
Jumlah Proyek dan Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Asal Negara di Provinsi Banten Number and Value of Capital Foreign Investment Planned by Cauntry of Origin in Banten Province 2008
Negara Asal/ Origin Country
Rencana Investasi/ Investment Plan
Jumlah Proyek/ Total Project
(US $) (1)
(Rupiah)
(2)
(3)
Gabungan Negara/ Others
47
6 098 767 052
(4)
RRC/China
32
20 290 000
-
Korea Selatan/South of Korean
8
34 050 000
-
Amerika Serikat/USA
1
700 000
-
Singapura/Singapore
3
4 600 000
-
Malaysia/Malaysia
2
450 000
-
India/India
2
1 600 000
-
Philipina/Philippines
1
2 104 400
-
Taiwan/Taiwan
3
3 450 000
-
Denmark/Denmark
1
300 000
-
British Virgin Island
2
1 300 000
-
Jerman/Germany
1
765 000
-
Jepang/Japan
1
1 000 000
-
Swedia/Sweden
1
250 000
-
Jumlah/ Total
105
6 169 626 452
2007
114
268 626 667
-
2006
73
231 411 200
-
2005
85
1 805 681 690
-
2004
71
262 796 904
-
2 400 000 000
2 400 000 000
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province Banten Dalam Angka 2009
313
Finance and Price
Tabel 11.1.4 Table
Chapter XI
Jumlah dan Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Sektor Usaha di Provinsi Banten Number and Value of Capital Foreign Invesment Planed by Business Sector in Banten Province 2008
Sektor/ Sector
Jumlah Proyek/ Total Project
(1)
(2)
Industri Pembuatan Logam Dasar Bukan besi/Basic Metal Industies Producing non Ferrous
2
8 750 000
-
Perdagangan Impor Barang-barang Keperluan Rumah Tangga/Trade Imported Articles For The Haosehold
5
3 050 000
-
11
75 297 100
-
4
4 400 000
-
1
1 250 000
-
1
200 000
-
2
1 850 000
-
2
1 250 000
-
4
20 600 000
-
2
1 965 000
-
1
450 000
-
1
2 104 400
-
1
34 437 440
-
Industri Furniture dari Logam dan Plastik/Furniture Industry of Metal and Plastic
1
500 000
-
Industri Tekstil (Pertenunan dan Pakaian Jadi)/Textile Industry (Garments and Pertenunan)
3
1 250 000
-
Industri Barang dari Plastik/Industry Goods from Plastic
2
890 000
-
Industri Barang-barang dari Karet (keperluan Industri)/Industrial Goods from Rubber ( Industry Needs)
1
5 000 000
-
Pembangunan dan Pengusahaan Air Bersih/Development of Water
1
55 980 112
-
Jasa Penunjang Pertambangan Umum/Mining General Support Services Industri Mesin-mesin Untuk Keperluan Khusus/Industrial Machinery For Special Purposes Perdaganagn Nilai Ekspor Hasil Perikanan/Trade Export Value of Fishery Perdagangan Ekspor Lainnya/Other Export Trade Industri Kabel Listrik dan Telepon/Industrial Electricity and Telephone Cables Perdagangan Ekspor Logam dan Biji Logam/Trade Export Metal and Seed Metal Industri Logam Dasar Besi dan Baja/Basic Metal Industries, Iron and Steel Industri Kemasan Dari Plastik/From The Plastic Packaging Industry Industri Barang Logam Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain/Metal Industry Goods That are not Classified Else Where Industri Pengolahan Bantuan Mineral/Rock Mineral Processing Industry Jasa Angkutan Laut Domestik/Domestic Sea Transport Services
314
Rencana Investasi/Investment Planning (US $)
(Rupiah)
(3)
(4)
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Sektor/ Sector
(1)
Jumlah Proyek/ Total Project
(2)
Rencana Investasi/Investment Planning
(US $)
(Rupiah)
(3)
(4)
Industri Perekat/Industri Adhesive
1
500 000
-
Industri Kertas, Barang dari Kertas dan Sejenisnya/Paper Industry, from Paper Goods and The Like
1
400 000
-
Industri Pengolahan Makanan/Food Processing Industry
3
10 271 400
-
Perdagangan Impor Bahan untuk Konstruksi/Import Goods for Trading Konstruksi
2
550 000
-
Industri Pengolahan Tanaman Untuk Bahan Bakar/Industrial Processing Plants for Basic material
1
4 000 000
-
Industri Alas kaki/Footwear Industry
5
18 200 000
-
1
2 184 600
-
1
500 000
-
1
300 000
-
1
800 000
-
16
12 778 000
-
1
250 000
-
2
650 000
-
1
2 600 000
-
Industri Komponen Bahan Bangunan dari Kayu/Industrial Components of Wood Building materials
1
300 000
-
Industri Pengolahan Kayu Lainnya/ Other Wood Processing Industry
1
1 200 000
-
Industri furniture dari Kayu/Wooden Furniture Industry
1
350 000
-
Industri Pigment/Industrial Pigment
1
600 000
-
Industri Barang-barang dan Peralatan Teknik dari Plastik/Industrial Goods and Equipment from the Engineering Plastik
1
400 000
-
Industri Barang-barang dari Karet/Industrial Goods from Rubber Industri Perlengkapan dan Komponen Kendaraan bermotor Roda Empat atau Lebih/Industrial Equipment Components or Four Wheeled Vehicles More Industri Peti Kemas dari Kayu/Industry from the Spruce Wood Box Industri Kompor Gas Legulator/Stave and Gas Industry Regulator Pergadangan Besar Ekspor dan Impor/Trade Import ang Export Large Perdagangan Besar (distributor utama)/ Large Trade (Primary Distributor) Perdagangan Besar (distributor utama) dan Impor/Large Trade (Primary Distributor) and Import Industri Pencelupan Kain/Cloth Dyeing Industry
Banten Dalam Angka 2009
315
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan Continued
Sektor/ Sector
(1) Industri Plastik & Percetakannya/Plastik Industry ang its Establishment Industri Barang Plastik Lembaran/Industri Goods Plastic Sheet Industri Barang Logam Lainnya/Other Metal Goods Industry Industri Percetakan Label dan Barang Plastik Lainnya/Label Printing Industry and Other Plastic Goods Industri Bumbu Masak, Penyedap dan Perasa Makanan/Industry Rife Flavor and Taste Food
Jumlah Proyek/ Total Project (2)
Rencana Investasi/Investment Planning
(US $)
(Rupiah)
(3)
(4)
2
12 025 000
-
1
2 800 000
-
1
400 000
-
1
500 000
-
1
1 250 000
-
1
2 000 000
-
2
136 043 400
-
1
5 724 000 000
-
Listrik/Industry Home Appliances Using Electricity Flow
1
10 000 000
-
Jasa Konsultasi Bisnis/ Business Consulting Services
2
2 300 000
-
1
250 000
-
Jasa Pengurusan Transportasi/Tranportation Management Services Pembangunan, Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Development, Operation and Maintenance Toll Road Industri Pengilangan Minyak Bumi, Pengolahan Gas Bumi dan Industri Barang-barang dari Hasil Penngilangan Minyak Bumi /Oil refining industry, Gas Processing and Industrial Goods Penngilangan Results of Oil Industri Peralatan Rumah Tangga Menggunakan Arus
Jasa Konsultasi Kegiatan Teknik dan Rekayasa/ Consulting Engineering Services and Engineering Activities Industri Album Foto Industry Photo Album
1
600 000
-
Industri Konstruksi Berat Siap Pasang dari Baja untuk Bangnunan/Heavy Construction Industry Ready for Baja's Place Bangnunan
1
1 000 000
-
Industri Penyempurnaan Kain/Industry perfection Kain
1
400 000
-
Industri Penunjang Pertambangan Umum/Supporting Industry General
1
Jumlah
105
2 400 000 000 6 169 626 452
2 400 000 000
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
316
Banten In Figures 2009
Bab XI
Tabel 11.1.5 Table
Keuangan dan Harga-harga
Jumlah Proyek dan Nilai Persetujuan Rencana Perluasan Investasi PMDN Menurut Sektor Usaha di Provinsi Banten Nimber and Value of Approval Domestic Capital Invesment Expansion by Business Sector in Banten Province 2008
Sektor/ Sector
(1)
Jumlah Proyek/ Total Project (2)
Rencana Perluasan Investasi /Investment Planning
(US $)
(Rupiah)
(3)
(4)
Industri Komponen dan Perlengkapan Sepeda dan Furniture dari Logam/Industrial Components and Equipment and Maintenance of Metal Furniture
1
-
7 200 000 000
Industri Komponen Pengolahan Coklat/Brown Industrial Parts Processing
1
-
1 484 480 000 000
Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton/ Industrial Packaging and Paper Box's and Karton
1
-
11 000 000 000
Industri Komponen Bahan Bangunan dan Furniture dari Kayu/Industrial Building Materials and Components from Wood Furniture
1
-
9 154 000 000
1
-
52 282 500 000
1
-
14 341 564 418
1
-
13 500 000 000
1
-
75 000 000 000
8
-
1 666 958 064 418
Industri dari Logam dan Komponen Kendaraan bermotor Roda Empat atau Lebih/ Manufacture of Metal Parts and vehicles Wheel Four or More Industri Pengolahan Minyak Pelumas Bekas/Industry lubricant Used Industri Pembutan Logam dasar Bukan Besi/Basic Metal Industry Pembutan Not Metal Perdagangan Besar/ Large Trade Jumlah/Total
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
317
Finance and Price
Chapter XI
Tabel 11.1.6 Table
Jumlah Proyek dan Nilai Persetujuan Rencana Investasi PMDN Menurut Sektor Usaha di Provinsi Banten Number and Value of Approval Domestic Capital Invesment by Business Sector in Banten Province 2008
Sektor / Sector (1) Industri Pengecoran Logam/ Industrial Metal Pengecoran Jasa Industri untuk Berbagai Pekerjaan Khusus Terhadap Logam dan Barang barang dari Logam/ Various Industrial services for Employment of Special Metals and Metal goods from Industri Makanan dari Coklat dan Kembang Gula/ Food Industry's Brown Sugar and Kembang Industri Mesin listrik lainya dan Perlengkapannya/Industrial machinery and other electrical equipment
Jumlah Proyek Number of Project (2)
Rencana Investasi Invesment Plan (Rupiah) (3)
1
130 000 000 000
1
1 500 000 000
2
2 186 800 000 000
1
10 000 000 000
1
6 000 000 000
1
155 728 000 000
1
350 000 000 000
1
23 900 000 000
1
15 000 000 000
1
198 000 000 000
1
2 500 000 000
Industri Alas Kaki/Footwear Industry
1
73 600 000 000
Idustri Macam-macam Wadah dari Logam/ Idustri Miscellaneous Metal case of
1
4 000 000 000
Industri Perekat /Industrial Adhesives Industri Plastik dan Karet Buatan/ Plastics and Rubber Industry Buatan Real Estate Yang Dimiliki Sendiri atau Disewa/ The Owned Real Estate Owned or Rent Industri Balok dan Panel Kayu Buatan/Sintetis/ Industry beam and Wood Panel Buatan / synthetic Industri Bahan Baku Plastik/ Industrial Raw Material Plastics Industri Serat Stapel Buatan/ Industrial Fiber Buatan Stapel Industri Kimia Dasar Organik dan gas Industri/ Basic Industrial Organic Chemistry and gas industry
318
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Sektor / Sector (1) Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton/ Industrial Packaging and Paper Box's and Karton
Jumlah Proyek Number of Project (2)
Nilai Investasi Invesment Value (Rupiah) (3)
1
22 000 000 000
Industri Pengolahan Minyak Pelumas Bekas/ Industry lubricant Used
1
6 800 000 000
Perdagangan Besar Ekspor dan Impor/ Trade for Import and Export
1
2 000 000 000
Jasa Penunjang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi/ Supporting Services Mining Oil and Gas
1
14 000 000 000
Pembangkit Tenaga Mesin Gas/ Gas Engine Power generator
1
80 000 000 000
Jumlah/Total
19
3 281 828 000 000
2007
21
1 753 724 438 000
2006
13
5 233 010 700 633
2005
17
705 775 000 000
2004
11
1 124 070 186 376
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
319
Finance and Price
Chapter XI
Tabel 11.1.7 Table
Rekapitulasi dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Provinsi Banten Recapitulation and Realization of Revenues and Expenditures Government Budget of Banten Province (Juta/Million Rp) 2005-2008 Realisasi Triwulan IV
Uraian Description
2005
2006
2007
2008
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Rencana / Budgeted
1 512 001,00
1 607 528,00
1 899 730,00
2 262 823,33
Realisasi / Actual
1 598 107,00
1 587 902,00
1 908 749,00
2 351 380,50
105,69
98,78
100,47
103,91
Rencana / Budgeted
1 679 427,00
1 955 446,00
2 029 838,00
2 400 889,28
Realisasi / Actual
1 488 344,00
1 812 124,.00
1 867 399,00
2 253 982,71
88,62
92,67
92,00
93,88
Pendapatan / Revenue
Persentase/ Percentage (%)
Belanja / Expenditure
Persentase/ Percentage (%)
Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten Source : Board Of Regional Finance and Asset Management
320
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 11.1.8 Table
Ringkasan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Banten Realization Summary Revenues and Expenditures Government Budget of Banten Province (Rupiah/Rupiahs) 2008
Uraian Detail
Anggaran Budgeted
Realisasi Actual
(1)
(2)
(3)
1 601 222 147 490,00
1 661 168 634 116,00
658 479 810 000,00
686 651 065 325,00
I. Pendapatan Daerah/ Revenue A. Pendapatan Asli Daerah/Revenue B. Dana Perimbangan C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
3 121 375 800,00
3 560 805 215,00
Jumlah Pendapatan Daerah
2 262 823 333 290,00
2 351 380 504 656,00
A. Belanja Tidak Langsung
1 218 972 176 232,79
1 165 236 019 081,00
B Belanja Langsung
1 181 917 101 549,21
1 088 746 692 726,00
2 400 889 277 782,00
2 253 982 711 807,00
149 104 130 492,00
149 104 130 492,00
11 038 186 000,00
11 038 186 000,00
-
235 463 737 341,00
II. Belanja Daerah
Jumlah Belanja Daerah III. Pembiayaan Daerah A. Penerimaan Pembiayaan Daerah B Pengeluaran Pembiayaan Daerah Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan
Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten Source : Board Of Regional Finance and Asset Management
Banten Dalam Angka 2009
321
Finance and Price
Chapter XI
Tabel 11.1.9 Table
Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Pemerintah Provinsi Banten Budgeted and Realization of Government Expenditures of Banten Province (Rupiah/Rupiahs) 2008
Sumber Penerimaan Source of Revenues
Anggaran Budgeted
Realisasi Actual
(1)
(2)
(3)
A. Penerimaan Daerah/Local Receipt 1. Sisa lebih Perhitungan Tahun Lalu
149 104 130 492
149 104 130 492
2. Tranfer Dari Dana Cadangan
-
-
3. Penerimaan Pinjaman dn Obligasi
-
-
4. Hasil Penjualan Aset Daerah
-
-
5. Penerimaan Hutang Pihak Ketiga
-
-
Jumlah/Total
149 104 130 492
149 104 130 492
B. Pengeluaran Daerah 1. Pembentukan Dana Cadangan
-
-
2. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
4 554 000 000
4 554 000 000
3. Pembayaran pokok utang
3 484 186 000
3 484 186 000
4. Pemberian Pinjaman Daerah 5. Penjaminan Pinjaman Jumlah/Total C. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Jumlah Pembiayaan
-
-
3 000 000 000
3 000 000 000
11 038 186 000
11 038 186 000
138 065 944 492
235 463 737 341 138 065 944 492
Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten Source : Board Of Regional Finance and Asset Management
322
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Menurut Sektor dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Actual Revenue of Land and Housing Tax by Sector and Regency/Municipality in Banten Province 2008 (Ribuan/Thousand Rp.)
Tabel 11.2.1 Table
Kab/ Kota Regency/ Muni cipality (1) Kabupaten /Regency
Pedesaan Rural
Perkotaan Urban
Perkebunan Estates
Kehutanan Forestry
Pertambangan Mining
BPHTB¹)
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Pandeglang
2 844 264
1 368 008
626 376
455 237
24 765 410
1 497 916
31 557 211
Lebak
3 350 887
1 553 981
2 618 523
392 323
25 980 400
3 202 316
37 098 430
22 399 508
158 028 987
-
-
42 715 546
319 417 992
542 562 032
5 966 757
26 733 500
105 248
119 774
31 729 310
20 669 500
85 324 089
Tangerang
-
153 773 578
-
-
23 804 480
122 292 365
299 870 422
Cilegon
-
45 539 834
-
-
10 863 420
13 728 210
70 131 463
159 858 565
480 808 298
1 066 543 648
Tangerang Serang Kota/Muni cipality
Serang Jumlah/ Total
Belum ada pemecahan data penerimaan 34 561 416
386 997 887
3 350 147
967 334
2007
21 011 111
336 154 393
3 695 326
857 713
158 146 099
364 493 191
884 357 833
2006
16 143 100
291 164 920
2 549 790
847 410
120 748 887
275 218 390
706 672 497
2005
14 753 346
260 058 625
2 152 771
874 000
102 168 613
-
380 007 355
2004
13 363 629
226 144 627
2 243 270
981 831
104 810 945
-
347 544 302
Sumber: Kanwil DJP Jawa Banten Source : Tax Official of BantenCatatan : ¹) BPHTB(Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan) Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan = PBB + BPHTB Banten Dalam Angka 2009
323
Finance and Price
Tabel 11.2.2 Table
KPP Office of Tax Service (1) KPP Pratama Serpong KPP Pratama Kosambi KPP Pratama Tigaraksa KPP Pratama Tangerang Barat KPP Pratama Tangerang Timur KPP Madya Tangerang KPP Pratama Serang KPP Pratama Pandeglang KPP Pratama Cilegon Jumlah/ Total
Chapter XI
Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Menurut Kantor Pelayanan Pajak Actual Revenue of Income Tax by Office of Tax Service 2008 (Ribuan/Thousand Rp.)
PPH Pasal 25/29 OP
PPH Pasal 25/29 Badan
PPH Pasal 21
Jumlah Total
(2)
(3)
(4)
(5)
27 974 940,77
14 472 259,28
252 144 901,10
294 592 101,15
2 630 775,82
14 134 690,61
29 397 769,03
46 163 235,46
10 479 374,84
52 353 054,76
494 500 821,66
557 333 251,26
10 624 499,46
22 833 646,12
78 583 197,53
112 041 343,11
12 318 072,73
10 674 455,46
47 505 183,22
70 497 711,41
-
521 334 553,18
599 582 583,51
1 120 917 136,69
4 086 267,00
26 532 601,93
200 221 018,25
230 839 887,18
1 431 452,65
1 040 715,87
39 301 033,16
41 773 201,68
8 114 187,84
6 650 685,66
305 064 838,08
319 829 711,58
77 659 571,11
670 026 662,87
2 046 301 345,54
2 793 987 579,52 1 972 277 448,14
2007
30 800 467,77
391 366 962,29
1 550 110 018,08
2006
44 848 930
274 777 030
1 288 260 380
2005
23 605 816
106 083 401
1 067 265 483
2004
24 569 430
218 053 250
1 942 266 420
1 607 886 340 1 196 954 700 2 184 889 100
Sumber: Kanwil DJP Banten Source : Tax Official of Banten
324
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 11.2.3 Table
Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Banten Menurut Komponen Penerimaan Actual Revenues of Government by Kind of Revenue 2008 (Rupiah/ Rupiahs)
Jenis Penerimaan Kind of Revenues
Target Target
Realisasi Actual
Persentase Percentage
(1)
(2)
(3)
(4)
-
-
1. Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu Last Year Balance 2. Bagian Pendapatan Asli Daerah Actual Regional Balance 2.1. Pajak Daerah Local Tax Receipt
-
1 601 222 147 490
1 661 168 634 116
103,74
1 545 988 000 000
1 601 610 635 447
103,60
2.2. Retribusi Daerah Retributions Receipt 2.3 Laba BUMD Regional Manufacture Interest 2.4. Lain-lain Pendapatan Other Receipt
2 733 000 000
3 184 526 651
116,52
21 427 147 490
21 478 616 999
100,24
31 074 000 000
34 894 855 019
112,30
3. Bagian Dana Perimbangan
658 479 810 000
686 651 065 325
104,28
297 161 080 000
324 786 786 236
109,30
3.2. Bagi Hasil Bukan Pajak Non Taxes share
477 870 000
1 023 418 089
214,16
3.3. Dana Alokasi Umum General alocation Fund
342 743 860 000
342 743 861 000
100,00
3.4. Dana Alokasi Khusus PrivateAlocation Fund
18 097 000 000
18 097 000 000
100,00
3 121 375 800
3 560 805 215
114,08
Jumlah / Total
2 262 823 333 290
2 351 380 504 656
103,91
2007
1 899 729 831 917
2 075 889 516 723
109,27
2006
1 607 528 384 705,18
1 588 218 786 255
98,80
2005
1 512 001 068 138,50
1 598 339 217 552,24
105,71
3.1 Bagi Hasil Pajak Tax share
4. Bagian Lain-lain / Other
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Source : Board Of Regional Finance and Asset Management Banten Dalam Angka 2009
325
Finance and Price
Chapter XI
Tabel 11.2.4 Table
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari Sektor Penggalian (Bahan Galian Golongan-C dan Retribusi Lainnya) Actual Revenue of Quarrying Sector (Class-C and Other Retributions) 2006 (Rupiah/Rupiahs)
Bulan Month
2006
(1)
(2)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak
50 332 968 79 080 950 200
3. Tangerang 4. Serang
1 413 030 000
Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon
121 804 000
7. Serang
Jumlah / Total
80 666 117 168
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province
326
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 11.3.1 Table
Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status di Provinsi Banten Number of Commercial Banks by Status in Banten Province 2008
Kantor Pusat Central Office (2)
Kantor Cabang Branch Office (3)
1. Pemerintah State Bank
0
2. Pembangunan Daerah Regional Delelopment Bank
Kantor Pembantu Agency
Kantor Kas Cash Office
Jumlah Total
(4)
(5)
(6)
20
49
40
109
0
7
6
6
19
3 Swasta Private
0
25
131
49
205
4. Asing dan Campuran Foreign Bank
0
0
5
11
16
Jumlah/Total
0
52
191
106
349
Status Kantor Offices Status (1)
Sumber: Bank Indonesia Source : Bank of Indonesia
Banten Dalam Angka 2009
327
Finance and Price
Chapter XI
Tabel 11.3.2 Table
Posisi Simpanan Masyarakat Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum dan BPR Menurut Daerah Tingkat II Berdasarkan Lokasi Kantor Penghimpun Dana di Provinsi Banten 2008 (Juta Rp) Outstanding of Private Deposit in Rupiah And Foreign Curency Of Commercial And Rural Banks By Regions Based On Bank’s Office Funds Location In Province Of Banten 2008 (Million Rp)
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality (1)
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
550 290
524 247
502 216
507 580
531 870
498 866
- nominal
176 577
136 055
112 232
99 316
122 878
77 365
Demand deposit - rekening
1 899
1 923
1 789
1 982
1 865
1 878
77 410
97 939
99 445
103 209
100 304
98 512
790
769
770
765
774
758
- nominal
296 303
290 253
290 538
305 055
308 688
322 990
- rekening
118 532
123 571
122 532
123 462
113 643
116 707
511 587
525 853
531 908
522 803
529 355
444 874
- nominal
98 698
127 437
103 940
88 828
94 299
75 863
Demand deposit - rekening
1 793
1 821
1 816
1 832
1 844
1 717
88 651
87 458
123 842
121 429
120 963
99 488
1 126
1 128
1 144
1 141
1 133
829
- nominal
324 239
310 958
304 126
312 546
314 093
269 523
- rekening
92 038
98 189
98 774
94 092
90 756
77 985
1. Pandeglang a. Giro/
b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
- nominal - bilyet
2. Lebak a. Giro/
b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
328
- nominal - bilyet
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
488 518
474 608
480 869
591 906
548 305
622 255
- nominal
71 576
73 815
86 410
173 858
124 294
172 921
- rekening
1 919
1 911
1 834
1 942
1 975
2 112
- nominal
78 372
78 154
70 411
78 790
79 111
85 299
- rekening
754
783
901
795
813
828
- nominal
338 570
322 639
324 048
339 259
344 900
364 035
- bilyet
117 867
115 219
112 865
113 752
124 005
117 123
460 797
352 870
404 560
480 090
468 939
359 762
- nominal
79 854
28 895
54 885
106 891
87 374
62 832
- rekening
1 855
345
1 888
1 886
1 904
1 873
- nominal
98 657
95 063
73 644
75 332
75 934
61 035
- rekening
826
903
858
860
863
729
- nominal
282 286
228 912
276 031
297 867
305 631
235 895
80 179
54 934
74 159
74 641
73 159
52 566
1. Pandeglang a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits 2. Lebak a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
Banten Dalam Angka 2009
- bilyet
September
November Desember November December
329
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
330
(6)
(7)
10 028 489
10 837 542
9 166 512
10 122 581 9 598 021
- nominal
1 519 635
1 488 475
2 390 676
1 688 980
1 694 231
2 035 635
- rekening
22 646
23 198
15 469
25 063
25 480
15 565
- nominal
3 723 990
3 742 332
3 726 740
3 793 872
4 094 123
4 482 088
- rekening
29 009
28 572
28 410
28 623
29 527
29 578
- nominal
3 869 265
3 935 705
4 005 165
4 115 168
4 240 135
4 319 819
842 452
909 241
925 990
859 817
878 467
894 882
2 294 151
2 479 189
2 665 534
2 617 425
2 721 907
3 274 865
- nominal
667 189
812 559
825 680
629 811
637 468
738 709
- rekening
6 116
6 352
5 328
6 733
6 962
6 601
- nominal
623 310
652 463
820 908
893 267
961 185
1 125 012
- rekening
5 257
5 287
5 278
5 341
5 331
6 626
- nominal
1 003 652
1 014 167
1 018 946
1 094 347
1 123 254
1 411 144
332 176
336 094
342 601
338 965
336 076
381 766
- bilyet
4. Kab. Serang a. Giro/
Juni June
9 112 890
3. Kab.Tangerang a. Giro/
Mei May
- bilyet
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
November
Desember
November
December
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
10 736 640 10 751 650 11 389 192 11 127 588 11 778 134 13 415 415
3. Kab. Tangerang a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
- nominal
1 717 845
1 662 543
1 577 734
1 563 202
1 711 825
2 412 869
- rekening
15 785
15 259
15 425
15 822
15 765
16 105
- nominal
4 744 969
4 826 936
5 336 282
5 154 465
5 605 717
6 416 139
- rekening
30 353
30 920
33 116
33 013
34 761
35 496
- nominal
4 273 825
4 262 171
4 475 176
4 409 921
4 460 592
4 586 407
901 158
907 670
928 356
886 086
892 408
911 416
3 266 452
3 220 802
3 496 915
3 524 420
3 648 285
2 844 722
- nominal
746 759
696 563
784 943
852 102
672 308
767 281
- rekening
6 933
7 130
7 182
7 242
7 344
5 660
- nominal
1 124 920
1 153 723
1 233 821
1 232 336
1 534 502
782 545
- rekening
6 595
6 607
6 497
6 531
6 653
5 352
- nominal
1 394 773
1 370 516
1 478 151
1 439 981
1 441 475
1 294 896
371 779
400 933
407 097
402 643
409 400
366 251
- bilyet
4. Kab. Serang a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
Banten Dalam Angka 2009
- bilyet
331
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan Continued Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
13 686 999 13 698 864 13 689 450 13 780 588 13 875 787 14 312 542
5. Kota Tangerang a. Giro/
- nominal
2 979 628
3 188 461
3 319 038
3 253 682
3 379 777
3 599 671
- rekening
21 204
21 292
21 445
21 715
21 087
21 235
b. Simpanan Berjangka/
- nominal
5 654 029
5 400 304
5 237 856
5 254 700
5 164 250
5 362 931
Time deposit
- rekening
33 163
33 615
33 176
33 497
32 877
32 822
- nominal
5 053 342
5 110 099
5 132 557
5 272 206
5 331 760
5 349 940
806 003
814 494
840 761
846 186
807 884
815 789
2 748 980
2 882 172
2 772 029
3 093 949
2 920 576
2 515 402
- nominal
492 887
493 725
528 077
538 523
482 869
378 949
- rekening
7 014
7 170
6 253
7 525
7 659
5 361
b. Simpanan Berjangka/
- nominal
1 165 247
1 284 399
1 143 486
1 430 060
1 243 550
1 091 291
Time deposit
- rekening
5 617
5 583
5 504
5 533
5 560
4 455
- nominal
1 090 846
1 104 048
1 100 466
1 125 366
1 194 157
1 045 161
266 582
275 473
279 228
272 854
264 745
230 945
Demand deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
- bilyet
6. Kota Cilegon a. Giro/ Demand deposit
c. Tabungan/ Saving deposits
332
- bilyet
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
Banten Dalam Angka 2009
(7)
- nominal
3 515 779
3 502 343
3 542 990
3 774 715
3 572 366
3 825 327
- rekening
20 543
20 869
21 073
21 283
21 512
21 566
- nominal
4 668 851
4 795 852
5 242 704
5 615 651
5 891 269
6 264 327
- rekening
30 498
30 733
31 141
31 714
31 897
32 607
- nominal
5 142 069
5 170 890
5 515 860
5 315 609
5 450 068
5 529 873
807 078
821 597
828 667
832 184
839 548
834 084
2 790 509
2 608 311
2 639 893
3 029 303
2 547 688
3 370 287
- nominal
492 079
478 578
487 438
484 672
478 263
743 441
- rekening
5 598
5 393
5 437
5 463
5 474
6 715
- nominal
1 233 547
1 095 053
1 068 448
1 473 850
1 008 164
1 323 487
- rekening
4 696
4 457
4 501
4 625
4 607
5 789
- nominal
1 064 883
1 034 680
1 084 008
1 070 781
1 061 261
1 303 359
236 868
236 716
239 968
242 341
241 939
274 763
- bilyet
6. Kota Cilegon a. Giro/
(6)
13 326 698 13 469 085 14 301 554 14 705 975 14 913 703 15 619 527
5. Kota Tangerang a. Giro/
November Desember November December
- bilyet
333
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
28 904 898 29 276 837 30 283 718 30 120 367 30 607 984 31 884 091
JUMLAH/Total a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
334
- nominal
5 934 614
6 246 712
7 279 643
6 299 140
6 411 522
6 906 192
- rekening
60 672
61 756
52 100
64 850
64 897
52 357
- nominal - rekening - nominal - bilyet
11 332 636 11 264 895 11 152 277 11 596 538 11 684 375 12 259 321 74 962
74 954
74 282
74 900
75 202
75 068
11 637 647 11 765 229 11 851 798 12 224 689 12 512 087 12 718 578 2 457 783
2 557 062
2 609 886
2 535 376
2 491 571
Banten In Figures 2009
2 518 074
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
(6)
(7)
31 069 613 30 877 326 32 712 984 33 459 282 33 905 055 36 231 967
JUMLAH/Total a. Giro/
November Desember November December
- nominal
6 623 892
6 442 737
6 534 400
6 955 440
6 646 430
7 984 671
- rekening
52 633
50 907
52 839
53 638
53 974
54 031
- nominal - rekening - nominal - bilyet
11 949 316 12 044 781 13 025 309 13 630 424 14 194 698 14 932 831 73 722
74 403
77 014
77 538
79 594
12 496 406 12 389 808 13 153 274 12 873 418 13 063 927 13 314 465 2 514 929
2 537 069
2 591 112
2 551 647
2 580 459
Sumber : Bank Indonesia Source : Bank of Indonesia
Banten Dalam Angka 2009
80 801
335
2 556 203
Finance and Price
Chapter XI
Tabel 11.3.3 Table
Posisi Kredit Rupiah Dan Valuta Asing Bank Umum Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Penggunaan Dan Sektor Ekonomi Berdasarkan Lokasi Proyek Di Banten Commercials Bank’s Outstanding Credits in Rupiah and Foreign Exchange by RegionsType of Currency and Economics Sectors Based on Projects Location in Banten 2008 (Juta Rp/Millions of Rp)
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
886 779
911 362
945 388
1 001 788
1 043 870
1 086 091
01. Pandeglang A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
244 082
257 378
283 081
440 365
336 014
358 796
2. Investasi/Investment
153 408
155 872
156 563
26 439
161 896
163 758
3. Konsumsi/Consumer
489 289
498 112
505 744
534 984
545 960
563 536
886 779
911 362
945 388
1 001 788
1 043 870
1 086 091
1. Pertanian/Agriculture
4 600
4 758
5 206
8 323
8 790
9 249
2. Pertambangan/Mining
750
750
625
-
-
-
3. Perindustrian/Industry
3 705
3 743
3 821
3 906
4 442
4 312
216 786
232 774
239 475
265 842
282 524
299 096
171 555
171 140
190 426
188 652
202 085
209 924
39
39
39
39
38
38
143 285
147 673
164 530
165 848
176 048
181 151
2 849
2 934
3 021
3 032
3 009
3 013
17 309
14 127
15 203
15 616
19 732
22 588
8 073
6 367
7 633
4 117
3 258
3 134
489 383
498 196
505 834
535 064
546 028
563 511
B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4.
Perdagangan/Trade
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water 7. Konstruksi/Construction 8. Pengangkutan/Transport 9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
336
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
01. Pandeglang A. Menurut Peggunaan By Type of Credits
1 152 442
1 161 182
1 156 529
1 159 592
1 146 846
1 132 920
1. Modal Kerja/Work Capital
380 406
401 847
417 573
426 148
428 809
425 139
2. Investasi/Investment
165 847
166 766
141 430
133 456
97 827
95 715
3. Konsumsi/Consumer
606 189
592 569
597 525
599 987
620 209
612 065
1 152 442
1 161 182
1 156 529
1 159 592
1 146 846
1 132 920
1. Pertanian/Agriculture
8 815
12 982
13 105
12 259
11 956
11 470
2. Pertambangan/Mining
15
13
10
8
-
-
3. Perindustrian/Industry
3 846
3 810
3 488
3 657
3 664
3 376
308 286
337 872
345 361
356 638
352 298
362 604
225 200
213 929
197 031
186 754
158 713
143 401
2 696
861
876
883
843
414
7. Konstruksi/Construction
190 416
186 684
150 929
154 251
123 394
106 517
8. Pengangkutan/Transport
3 095
3 042
5 056
3 182
3 190
2 620
25 796
19 331
21 057
22 919
25 742
29 488
3 197
4 011
19 113
5 519
5 544
4 362
606 280
592 575
597 534
600 277
620 215
612 069
B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4.
Perdagangan/Trade
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water
9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2009
337
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
793 931
806 301
835 806
884 102
890 226
899 894
316 262
327 124
354 008
391 555
395 179
417 584
2. Investasi/Investment
33 598
31 288
30 233
30 235
35 290
37 315
3. Konsumsi/Consumer
444 072
447 889
451 565
462 311
459 758
444 994
793 931
806 301
835 806
884 102
890 226
899 894
1. Pertanian/Agriculture
4 552
7 301
8 472
8 725
8 303
8 800
2. Pertambangan/Mining
5 274
5 844
6 124
6 660
4 692
5 920
3. Perindustrian/Industry
43 503
42 771
53 618
73 421
86 520
90 118
250 439
253 313
258 384
255 539
252 121
251 714
45 731
49 183
57 634
77 437
78 821
98 335
67
169
286
280
39
256
7. Konstruksi/Construction
2 588
3 113
7 740
24 589
35 471
49 534
8. Pengangkutan/Transport
11 337
11 277
10 819
10 627
10 424
10 737
20 092
23 447
24 447
26 446
17 654
20 121
11 647
11 177
14 342
15 495
15 233
17 687
444 432
447 889
451 574
462 319
459 769
445 006
02. Lebak A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4.
Perdagangan/Trade
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water
9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
338
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
02. Lebak A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
962 630
1 021 810
1 041 703
1 079 170
1 094 548
849 300
455 412
505 738
509 568
540 429
498 489
397 497
2. Investasi/Investment
39 923
41 116
49 912
50 672
48 240
38 729
3. Konsumsi/Consumer
467 296
474 956
482 223
488 069
547 820
413 075
962 630
1 021 810
1 041 703
1 079 170
1 094 548
849 300
1. Pertanian/Agriculture
10 215
9 729
16 601
15 901
14 952
11 938
2. Pertambangan/Mining
6 676
6 654
6 590
6 557
6 524
6 417
3. Perindustrian/Industry
126 498
158 123
141 793
167 066
153 747
134 895
251 745
271 841
298 371
302 008
274 703
200 224
100 195
100 502
96 120
99 564
96 798
82 756
253
216
216
235
233
213
7. Konstruksi/Construction
51 095
44 298
32 426
33 869
33 177
18 409
8. Pengangkutan/Transport
10 892
10 559
11 678
13 113
12 376
12 618
19 698
25 443
28 980
28 828
28 122
29 177
18 257
19 986
22 820
23 519
22 890
22 339
467 302
474 961
482 228
488 074
547 825
413 070
B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4.
Perdagangan/Trade
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water
9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2009
339
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
03. Tangerang A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
27 239 943 27 894 618 28 938 363 29 084 732 30 080 768 31 061 068 13 891 521 14 133 175 14 997 018 15 025 844 15 688 201 16 560 540
2. Investasi/Investment
4 763 075
5 109 491
5 138 278
5 144 411
5 069 309
4 898 097
3. Konsumsi/Consumer
8 585 348
8 651 952
8 803 068
8 914 477
9 323 258
9 602 430
B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
27 239 943 27 894 618 28 938 363 29 084 732 30 080 768 31 061 068
1. Pertanian/Agriculture
291 254
301 184
303 270
343 918
346 666
347 238
2. Pertambangan/Mining
26 811
28 194
28 481
26 222
22 722
26 713
3. Perindustrian/Industry 4.
Perdagangan/Trade
10 166 999 10 520 076 10 740 003 11 108 321 11 471 782 11 800 467 2 917 254
2 989 979
3 552 790
3 191 068
3 350 005
3 774 085
5 244 410
5 395 391
5 503 062
5 492 276
5 557 771
5 505 937
912 446
894 436
824 686
826 358
834 757
825 881
7. Konstruksi/Construction
1 932 454
2 046 651
2 115 168
2 301 143
2 268 255
2 160 411
8. Pengangkutan/Transport
148 423
144 103
143 369
136 866
134 948
136 301
1 896 264
2 034 395
2 133 332
1 888 714
1 946 932
2 054 424
354 823
275 806
286 507
339 195
372 879
328 920
8 593 215
8 659 795
8 810 757
8 922 928
9 331 821
9 606 629
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water
9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
340
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
November November
Desember December
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
03. Tangerang A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital
31 030 741 32 137 071 32 426 619 34 134 094
34 855 135
33 349 399
15 993 205 16 262 825 16 274 824 17 116 348
18 213 665
17 637 602
2. Investasi/Investment
5 080 887
6 046 386
6 297 769
5 207 410
3. Konsumsi/Consumer
9 956 648 10 326 346 10 285 441 10 971 361
10 343 700
10 504 388
31 030 741 32 137 071 32 426 619 34 134 094
34 855 135
33 349 399
B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
5 547 900
5 866 353
1. Pertanian/Agriculture
151 126
151 569
149 895
153 389
153 463
129 702
2. Pertambangan/Mining
25 868
31 850
35 219
35 447
35 191
36 026
11 781 184 11 856 365 11 903 626 12 399 332
13 662 107
12 786 316
3. Perindustrian/Industry 4.
Perdagangan/Trade
3 713 843
3 844 376
3 799 252
4 064 507
3 967 417
4 358 485
5 397 810
5 922 304
6 246 056
6 502 149
6 685 510
5 526 932
858 770
884 175
963 313
1 205 759
1 343 250
499 875
7. Konstruksi/Construction
1 978 038
2 294 897
2 330 365
2 348 313
2 372 242
2 124 820
8. Pengangkutan/Transport
126 126
116 887
120 896
121 065
125 223
133 802
2 133 642
2 310 264
2 394 966
2 369 718
2 389 855
2 307 937
301 234
316 081
436 516
457 294
454 940
460 498
9 960 910 10 330 607 10 292 572 10 979 269
10 351 447
10 511 939
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water
9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2009
341
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
04. Serang A. Menurut Peggunaan By Type of Credits
5 949 679
5 998 525
6 228 297
6 305 922
6 353 355
6 665 009
1. Modal Kerja/Work Capital
2 812 388
2 836 513
2 885 761
2 877 263
2 770 563
3 009 886
2. Investasi/Investment
1 425 123
1 417 682
1 562 066
1 612 453
1 646 577
1 693 741
3. Konsumsi/Consumer
1 712 168
1 744 331
1 780 470
1 816 206
1 936 216
1 961 383
5 949 679
5 998 525
6 228 297
6 305 922
6 353 355
6 665 009
1. Pertanian/Agriculture
157 569
147 715
144 477
79 964
81 050
77 101
2. Pertambangan/Mining
99 064
98 486
100 492
100 422
101 434
14 383
3. Perindustrian/Industry
2 965 990
2 994 061
3 024 036
3 083 850
2 999 189
3 355 496
488 358
502 602
521 405
557 278
560 160
553 106
525 787
510 562
656 635
667 417
674 565
702 637
4 311
4 113
4 000
4 811
4 857
5 484
7. Konstruksi/Construction
183 808
186 483
194 073
195 669
206 980
216 728
8. Pengangkutan/Transport
59 497
70 099
70 547
72 656
71 787
72 597
255 469
224 570
362 005
361 211
361 788
376 374
22 702
25 297
26 010
33 070
29 153
31 454
1 712 912
1 745 098
1 781 252
1 816 990
1 936 959
1 962 287
B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4.
Perdagangan/Trade
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water
9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11. Lain-lain/Others
342
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
04. Serang A. Menurut Peggunaan By Type of Credits
6 673 314
7 057 836
7 676 831
8 831 506
9 075 606
8 770 679
1. Modal Kerja/Work Capital
2 936 334
3 169 685
2 950 712
3 634 983
3 701 686
3 415 127
2. Investasi/Investment
1 710 098
1 733 720
2 547 178
3 083 614
3 236 837
3 231 246
3. Konsumsi/Consumer
2 026 882
2 154 431
2 178 940
2 112 909
2 137 084
2 124 306
6 673 314
7 057 836
7 676 831
8 831 506
9 075 606
8 770 679
1. Pertanian/Agriculture
77 101
80 255
84 249
86 130
117 688
145 867
2. Pertambangan/Mining
9 468
10 241
10 156
10 049
9 878
10 597
3. Perindustrian/Industry
3 318 829
3 494 221
3 340 497
4 185 663
4 309 573
3 960 800
558 800
580 154
606 795
634 035
668 315
656 140
682 214
738 262
1 455 972
1 802 492
1 832 906
1 866 914
5 590
5 472
822 809
1 158 142
1 191 636
1 287 147
7. Konstruksi/Construction
198 138
232 142
212 108
220 698
306 430
224 857
8. Pengangkutan/Transport
69 844
67 268
68 851
68 059
67 171
64 830
373 666
393 981
312 024
311 633
227 436
247 104
34 976
39 399
40 180
43 960
40 233
42 976
2 026 902
2 154 702
2 179 160
2 113 138
2 137 246
2 130 361
B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4.
Perdagangan/Trade
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water
9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2009
343
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
71. Kota Tangerang A. Menurut Peggunaan By Type of Credits
5 300 339
5 413 236
5 368 289
5 617 315
5 718 409
6 268 850
3 065 134
3 098 315
3 051 349
3 035 794
3 125 040
3 449 082
2. Investasi/Investment
645 118
675 084
635 439
693 466
737 395
784 312
3. Konsumsi/Consumer
1 590 087
1 639 837
1 681 502
1 888 054
1 855 975
2 035 456
5 300 339
5 413 236
5 368 289
5 617 315
5 718 409
6 268 850
1. Pertanian/Agriculture
72 132
85 126
89 163
97 787
101 151
102 471
2. Pertambangan/Mining
3 357
23 808
22 986
21 149
20 777
20 945
3. Perindustrian/Industry
2 292 158
2 220 949
2 103 024
2 171 575
2 211 345
2 288 092
484 545
515 760
534 366
650 227
650 583
828 565
854 115
922 223
931 393
783 249
873 501
988 719
810
22 769
8 924
5 089
8 643
472
7. Konstruksi/Construction
92 605
91 074
99 335
119 741
130 199
158 423
8. Pengangkutan/Transport
48 732
46 720
49 479
50 741
50 298
55 735
671 962
712 008
714 591
549 504
598 901
684 428
40 006
49 652
59 064
58 174
85 460
89 661
1 594 032
1 645 370
1 687 357
1 893 327
1 861 053
2 040 057
1. Modal Kerja/Work Capital
B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4.
Perdagangan/Trade
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water
9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
344
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
71. Kota Tangerang A. Menurut Peggunaan By Type of Credits
6 221 156
6 271 589
6 121 881
6 132 086
6 498 336
6 426 939
3 353 378
3 296 412
2 858 761
2 993 871
3 090 975
3 047 673
2. Investasi/Investment
824 202
839 703
849 014
894 244
915 980
866 639
3. Konsumsi/Consumer
2 043 575
2 135 474
2 414 106
2 243 970
2 491 382
2 512 627
6 221 156
6 271 589
6 121 881
6 132 086
6 498 336
6 426 939
1. Pertanian/Agriculture
97 288
99 050
89 225
96 502
92 891
101 014
2. Pertambangan/Mining
20 914
31 147
26 745
30 213
26 365
32 177
3. Perindustrian/Industry
2 311 839
2 267 951
1 815 381
1 918 399
1 999 251
1 918 933
733 159
731 693
722 295
757 611
747 942
769 446
1 007 101
1 001 447
1 048 584
1 080 867
1 134 454
1 088 182
506
500
493
486
474
497
7. Konstruksi/Construction
174 750
191 073
187 873
190 639
189 069
160 954
8. Pengangkutan/Transport
52 147
52 120
49 452
46 142
50 735
55 148
685 190
660 144
707 545
739 203
790 806
799 862
94 508
97 610
103 221
104 397
103 370
71 721
2 050 854
2 140 301
2 419 651
2 248 494
2 497 434
2 517 187
1. Modal Kerja/Work Capital
B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4.
Perdagangan/Trade
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water
9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2009
345
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
72. Kota Cilegon A. Menurut Peggunaan By Type of Credits
3 071 400
3 147 917
3 316 365
3 747 785
3 890 613
3 940 141
1 627 228
1 681 736
1 886 310
2 248 477
2 334 963
2 370 019
2. Investasi/Investment
877 446
868 067
839 821
884 014
899 639
895 699
3. Konsumsi/Consumer
566 726
598 114
590 234
615 294
656 010
674 423
3 071 400
3 147 917
3 316 365
3 747 785
3 890 613
3 940 141
1. Pertanian/Agriculture
2 439
2 567
4 634
5 122
5 891
6 496
2. Pertambangan/Mining
40 907
39 128
38 018
158 119
159 851
5 025
3. Perindustrian/Industry
1 645 304
1 722 764
1 844 615
2 059 771
2 124 378
2 278 047
376 597
345 027
359 983
365 929
384 363
401 853
439 675
440 566
479 135
543 777
560 304
574 441
956
1 513
1 599
4 405
4 278
4 168
7. Konstruksi/Construction
102 186
105 298
118 081
121 447
110 799
131 941
8. Pengangkutan/Transport
62 509
64 334
63 379
70 220
66 324
60 208
265 999
260 953
260 522
292 896
325 988
326 831
8 025
8 468
35 554
54 809
52 915
51 293
566 479
597 864
589 981
615 066
655 826
674 278
1. Modal Kerja/Work Capital
B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4.
Perdagangan/Trade
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water
9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
346
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
72. Kota Cilegon A. Menurut Peggunaan By Type of Credits
3 921 626
5 110 119
5 573 886
6 252 141
6 613 416
7 466 909
2 268 272
3 155 334
3 806 887
4 405 590
4 753 809
5 664 154
2. Investasi/Investment
961 505
1 035 148
1 060 274
1 097 553
1 136 498
1 070 796
3. Konsumsi/Consumer
691 849
919 637
706 726
748 998
723 109
731 959
3 921 626
5 110 119
5 573 886
6 252 141
6 613 416
7 466 909
1. Pertanian/Agriculture
7 179
7 154
7 237
7 617
7 425
7 235
2. Pertambangan/Mining
5 259
4 678
5 199
4 654
4 927
25 775
3. Perindustrian/Industry
2 160 767
3 025 705
3 647 435
4 283 850
4 683 913
4 920 608
409 546
420 916
439 070
421 236
435 535
446 780
647 065
732 033
768 211
785 669
758 389
1 334 525
72 548
119 561
162 944
162 907
162 921
167 012
7. Konstruksi/Construction
143 200
182 911
184 705
183 138
180 022
190 456
8. Pengangkutan/Transport
73 765
77 899
78 458
72 739
70 826
73 344
320 086
302 681
305 493
324 746
304 498
863 902
37 466
48 981
36 611
42 139
40 122
39 811
691 809
919 632
706 734
749 115
723 227
731 987
1. Modal Kerja/Work Capital
B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
4.
Perdagangan/Trade
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water
9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
Banten Dalam Angka 2009
347
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Januari January
Februari February
Maret March
April April
Mei May
Juni June
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
JUMLAH/Total A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment 3. Konsumsi/Consumer B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
43 247 522 44 176 883 45 636 718 46 644 346 47 979 759 49 923 538 21 959 226 22 336 926 23 459 933 24 021 495 24 651 988 26 167 956 7 897 822
8 257 537
8 362 404
8 391 023
8 550 110
8 472 926
13 390 475 13 582 420 13 814 381 14 231 828 14 777 661 15 282 656 43 247 522 44 176 883 45 636 718 46 644 346 47 979 759 49 923 538
1. Pertanian/Agriculture
532 546
548 651
555 221
543 841
551 851
551 355
2. Pertambangan/Mining
176 163
196 210
196 726
312 572
309 476
72 986
3. Perindustrian/Industry 4.
Perdagangan/Trade
17 117 658 17 504 364 17 769 118 18 500 844 18 897 657 19 816 532 4 735 765
4 841 236
5 468 111
5 287 394
5 481 155
6 109 851
7 282 022
7 489 838
7 818 806
7 753 322
7 947 556
8 080 498
918 629
923 039
839 534
840 982
852 612
836 299
7. Konstruksi/Construction
2 456 926
2 580 292
2 698 927
2 928 437
2 927 752
2 898 188
8. Pengangkutan/Transport
333 347
339 467
340 614
344 142
336 790
338 591
3 127 844
3 270 273
3 510 621
3 134 901
3 271 504
3 485 271
445 276
376 767
429 110
504 860
558 898
522 149
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water
9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
348
13 403 368 13 596 584 13 828 737 14 246 373 14 792 063 15 292 316
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun
Juli July
Agustus August
September September
Oktober October
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
November Desember November December (6)
(7)
JUMLAH/Total A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment 3. Konsumsi/Consumer B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors
49 968 183 52 765 867 54 003 851 57 591 224 59 290 445 58 002 901 25 389 022 26 793 858 26 820 463 29 119 457 30 689 476 30 589 395 8 786 265
9 368 156 10 517 964 11 305 928 11 736 953 10 514 338
15 792 896 16 603 853 16 665 423 17 165 838 16 864 016 16 899 169 49 968 183 52 765 867 54 003 851 57 591 224 59 290 445 58 002 901
1. Pertanian/Agriculture
351 725
360 740
360 313
371 798
398 374
407 225
2. Pertambangan/Mining
68 200
84 583
83 919
86 928
82 885
110 992
3. Perindustrian/Industry 4.
Perdagangan/Trade
19 702 962 20 806 176 20 852 219 22 957 966 24 812 256 23 724 928 5 980 589
6 192 074
6 216 495
8 060 086
8 708 972
9 812 464 10 458 039 10 667 247 10 043 357
940 363
1 010 785
1 950 651
2 528 412
2 699 357
1 955 158
7. Konstruksi/Construction
2 735 637
3 132 005
3 098 406
3 130 908
3 204 334
2 826 013
8. Pengangkutan/Transport
335 869
327 775
334 391
324 300
329 521
342 362
3 558 579
3 712 339
3 770 555
3 797 591
3 766 936
4 278 117
489 638
526 068
658 461
676 828
667 099
641 707
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water
9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
6 537 487
6 451 486
15 804 622 16 613 322 16 678 440 17 179 006 16 878 197 16 917 448
Sumber : Bank Indonesia Source : Bank of Indonesia
Banten Dalam Angka 2009
6 798 952
349
Finance and Price
Tabel 11.4.1 Table
Kota/City
Chapter XI
Laju Inflasi 66 Kota di Indonesia Inflation Rate at 66 Cities in Indonesia 2004 - 2008 (Persen/Percent)
2004
2005
2006
2007
2008
(1) Banda Aceh Lhoksemawe Padang Sidempuan Sibolga Pematang Siantar Medan Padang Pekanbaru Dumai Jambi Palembang Bengkulu
(2) 6,97 7,36 8,99 6,64 7,31 6,64 6,98 8,92 7,25 7,95 4,67
(3) 41,11 17,57 18,47 22,39 19,67 22,91 20,47 17,10 16,50 19,92 25,22
(4) 9,54 11,47 10,02 5,03 6,06 5,97 8,05 6,32 10,66 8,44 6,52
(5) 11,00 4,18 5,87 7,13 8,37 6,42 6,90 7,53 7,42 8,21 5,00
(6) 10,27 13,78 12,34 12,36 10,16 10,63 10,68 9,02 14,30 11,57 11,15 13,44
Bandar Lampung
5,22
21,17
6,03
6,58
14,82
Pangkal Pinang
9,00
17,44
6,42
2,64
18,40
Batam
4,22
14,79
4,58
4,84
8,39
-
-
-
-
11,90
Tanjung Pinang
5,87
16,06
6,03
6,04
11,11
Bogor
Jakarta
-
-
-
-
14,20
Sukabumi
-
-
-
-
11,39
Bandung
7,56
19,56
5,33
5,25
10,23
Cirebon
3,27
16,82
6,31
7,87
14,14
Bekasi
-
-
-
-
10,10
Depok
-
-
-
-
11,70
5,92
20,83
8,44
7,72
12,07
Tasikmalaya Purwokerto
6,32
14,54
8,45
6,15
12,06
Surakarta
5,15
13,88
6,18
3,28
6,96
Semarang
5,98
16,46
6,08
6,75
10,34
Tegal
5,25
18,39
7,73
8,89
8,52
Yogyakarta
6,95
14,98
10,40
7,99
9,88
350
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kota/City (1) Jember Sumenep
2004
2005
2006
2007
2008
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
6,24
16,86
6,84
7,25
10,63
-
-
-
-
10,20
Kediri
6,38
16,84
7,77
6,85
9,52
Malang
6,28
15,74
5,92
5,93
10,49
Probolinggo
-
-
-
-
10,89
Madiun
-
-
-
-
13,27
Surabaya
6,06
14,12
6,71
6,27
8,73
Serang
6,40
16,11
7,67
6,31
13,91
-
-
-
-
10,75
Tangerang Cilegon
-
-
-
-
12,96
Denpasar
5,97
11,31
4,30
5,91
9,25
Mataram
6,61
17,72
4,17
8,76
13,01
Bima
-
-
-
-
14,36
Maumere
-
-
-
-
16,17
Kupang
8,28
15,16
9,72
8,44
10,90
Pontianak
6,06
14,43
6,32
8,56
11,19
-
-
-
-
12,66
Sampit
6,67
11,90
7,75
7,57
8,89
Palangka Raya
7,25
12,12
7,72
7,96
11,65
Banjarmasin
7,52
12,94
11,03
7,78
11,62
Balikpapan
7,60
17,28
5,52
7,27
11,30
Samarinda
5,65
16,64
6,50
9,18
12,69
Singkawang
Tarakan
-
-
-
-
19,35
Manado
4,69
18,73
5,09
10,13
9,71
Palu
7,01
16,33
8,69
8,13
10,40
-
-
-
-
14,22
Wamanpone
Banten Dalam Angka 2009
351
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kota/City (1) Makasar Pare-pare Palopo
2004
2005
2006
2007
2008
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
6,47
15,20
7,21
5,71
11,79
-
-
-
-
13,34
-
-
-
-
13,58
Kendari
7,72
21,45
10,57
7,53
15,28
Gorontalo
8,64
18,56
7,54
7,02
9,20
-
-
-
-
11,66
Ternate
4,82
16,67
4,80
10,43
11,25
Ambon
2,84
19,42
5,12
5,85
9,34
-
-
-
-
20,51
Mamuju
Manokwari Sorong Jayapura Nasional
-
-
-
-
19,56
9,45
14.15
9,52
10,35
12,55
6,36
17,11
6,60
6,59
11,05
Sumber : BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province
352
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 11.4.2 Table
Indeks Harga Konsumen Kota Serang Menurut Bulan Consumer Price Index of Serang Municipality by Month 2008
Bulan/ Month
Bahan Makanan/ Food
(1)
(2)
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3)
Perumahan/Air/Li strik/gas dan bahan bakar Housing/WaterEle ctricity/gas and fluel (4)
Sandang/ Clothing
(5)
Januari/January
169,17
148,33
155,44
138,59
Pebruari/February
176,80
150,84
153,92
140,16
Maret/March
178,83
152,36
155,05
142,81
April/April
177,74
155,35
155,71
143,86
Mei/May
179,03
155,76
158,57
143,93
Juni/June
117,15
112,34
108,04
112,72
Juli/July
120,24
113,23
111,06
114,37
Agustus/August
123,11
113,90
112,32
114,11
September/September
125,85
114,80
116,41
115,22
Oktober/October
126,47
117,47
116,48
116.27
Nopember/November
125,22
118,51
117,59
117,54
Desember/December
126,63
119,30
118,09
119,86
Banten Dalam Angka 2009
353
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan/ Continued Bulan/ Month
Kesehatan/ Health
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport
(1)
(6)
(7)
Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8)
Januari/January
132,54
188,81
170,41
159,50
Pebruari/February
132,78
188,97
170,38
162,25
Maret/March
133,30
188,95
170,46
163,68
April/April
134,09
189,48
169,35
164,04
Mei/May
135,63
189,81
171,92
165,53
Juni/June
103,22
104,49
104,88
110,31
Juli/July
103,22
108,22
105,25
112,25
Agustus/August
103,57
112,13
105,12
113,53
September/September
104,23
112,03
104,97
115,27
Oktober/October
107,78
112,41
104,88
116,24
Nopember/November
109,74
112,49
104,25
116,50
Desember/December
110,78
113,76
101,67
116,95
Umum/ General
(9)
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province Keterangan /Notes: -IHK Tahun/ Inflation in Year=IHK Bulan Desember /Inflation in December -IHK Januari-Mei menggunakan tahun dasar 2002,IHK Juni-Desember menggunakan tahun dasar 2007 / CPI on January-May used based year 2002 , CPI on June-December used based year 2007 .
354
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 11.4.3 Table
Indeks Harga Konsumen Kota Tangerang Menurut Bulan Consumer Price Index of Tangerang Municipality by Month 2008
Bulan/ Month
Bahan Makanan/ Food
(1)
(2)
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3)
Perumahan/Air/Li strik/gas dan bahan bakar Housing/WaterEle ctricity/gas and fluel (4)
Sandang/ Clothing
(5)
Januari/January
-
-
-
-
Pebruari/February
-
-
-
-
Maret/March
-
-
-
-
April/April
-
-
-
-
Mei/May
-
-
-
-
Juni/June
118,31
113,18
108,93
108,65
Juli/July
120,32
113,28
109,05
108,65
Agustus/August
123,99
114,63
110,09
108,65
September/September
126,53
115,06
114,36
108,99
Oktober/October
126,86
115,80
114,64
108,94
Nopember/November
123,98
117,75
114,04
109,69
Desember/December
125,13
118,54
113,68
110,68
Banten Dalam Angka 2009
355
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan/ Continued Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8)
Bulan/ Month
Kesehatan/ Health
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport
(1)
(6)
(7)
Januari/January
-
-
-
-
Pebruari/February
-
-
-
-
Maret/March
-
-
-
-
April/April
-
-
-
-
Mei/May
-
-
-
-
Juni/June
104,74
103,46
114,28
112,03
Juli/July
104,74
103,46
114,29
112,49
Agustus/August
104,74
103,46
114,36
113,76
September/September
106,29
103,65
114,49
115,63
Oktober/October
106,31
103,91
115,74
116,15
Nopember/November
106,66
105,46
115,75
115,89
Desember/December
107,60
105,65
112,52
115,63
Umum/ General
(9)
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province
Keterangan /Notes: -IHK Tahun/ Inflation in Year=IHK Bulan Desember /Inflation in December -IHK Januari-Mei menggunakan tahun dasar 2002,IHK Juni-Desember menggunakan tahun dasar 2007 / CPI on January-May used based year 2002 , CPI on June-December used based year 2007 .
356
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 11.4.4 Table
Indeks Harga Konsumen Kota Cilegon Menurut Bulan Consumer Price Index of Cilegon Municipality by Month 2008
Bulan/ Month
Bahan Makanan/ Food
(1)
(2)
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3)
Perumahan/Air/Li strik/gas dan bahan bakar Housing/WaterEle ctricity/gas and fluel (4)
Sandang/ Clothing
(5)
Januari/January
-
-
-
-
Pebruari/February
-
-
-
-
Maret/March
-
-
-
-
April/April
-
-
-
-
Mei/May
-
-
-
-
Juni/June
116,34
121,97
104,02
107,01
Juli/July
117,13
121,97
105,52
107,08
Agustus/August
117,71
122,21
106,17
107,00
September/September
118,04
122,22
106,45
106,45
Oktober/October
119,60
123,02
107,07
107,65
Nopember/November
119,62
124,18
110,93
108,03
Desember/December
120,44
124,28
111,49
108,34
Banten Dalam Angka 2009
357
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan/ Continued
Bulan/ Month
Kesehatan/ Health
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport
(1)
(6)
(7)
Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8)
Januari/January
-
-
-
-
Pebruari/February
-
-
-
-
Maret/March
-
-
-
-
April/April
-
-
-
-
Mei/May
-
-
-
-
Juni/June
102,91
102,06
112,56
112,29
Juli/July
102,91
102,79
112,42
112,83
Agustus/August
102,95
102,79
112,46
113,16
September/September
102,95
102,79
112,52
113,28
Oktober/October
103,22
102,93
112,83
114,11
Nopember/November
103,63
102,98
113,04
115,24
Desember/December
103,69
103,01
109,62
115,06
Umum/ General
(9)
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province
Keterangan /Notes: -IHK Tahun/ Inflation in Year=IHK Bulan Desember /Inflation in December -IHK Januari-Mei menggunakan tahun dasar 2002,IHK Juni-Desember menggunakan tahun dasar 2007 / CPI on January-May used based year 2002 , CPI on June-December used based year 2007 .
358
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 11.4.5 Table
Indeks Harga Konsumen Banten Menurut Bulan Consumer Price Index of Banten by Month 2008
Bulan/ Month
Bahan Makanan/ Food
(1)
(2)
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3)
Perumahan/Air/Li strik/gas dan bahan bakar Housing/WaterEle ctricity/gas and fluel (4)
Sandang/ Clothing
(5)
Januari/January
-
-
-
-
Pebruari/February
-
-
-
-
Maret/March
-
-
-
-
April/April
-
-
-
-
Mei/May
-
-
-
-
Juni/June
117,90
114,20
108,17
109,00
Juli/July
119,89
114,40
108,87
109,25
Agustus/August
123,05
115,51
109,89
109,20
September/September
125,33
115,95
113,62
109,53
Oktober/October
125,86
116,97
113,91
109,80
Nopember/November
123,59
118,69
114,13
110,57
Desember/December
124,73
119,39
114,01
111,66
Banten Dalam Angka 2009
359
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan/ Continued
Bulan/ Month
Kesehatan/ Health
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport
(1)
(6)
(7)
Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8)
Umum/ General
(9)
Januari/January
-
-
-
-
Pebruari/February
-
-
-
-
Maret/March
-
-
-
-
April/April
-
-
-
-
Mei/May
-
-
-
-
Juni/June
104,29
103,42
112,76
111,83
Juli/July
104,29
104,04
112,78
112,50
Agustus/August
104,34
104,59
112,82
113,65
September/September
105,57
104,71
112,90
115,27
Oktober/October
106,11
104,97
113,84
115,90
Nopember/November
106,70
106,12
113,79
115,89
Desember/December
107,54
106,44
110,62
115,74
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province
Keterangan /Notes: -IHK Tahun/ Inflation in Year=IHK Bulan Desember /Inflation in December -IHK Januari-Mei menggunakan tahun dasar 2002,IHK Juni-Desember menggunakan tahun dasar 2007 / CPI on January-May used based year 2002 , CPI on June-December used based year 2007 .
360
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 11.4.6 Table
Inflasi Kota Serang Menurut Bulan Inflation Rate of Serang Municipality by Month 2008 (Persen/Percent)
Bulan/ Month
Bahan Makanan/ Food
(1)
(2)
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3)
Perumahan/Air/Listrik/gas dan bahan bakar Housing/WaterElectricity/gas and fluel erumahan/ Housing
Sandang/ Clothing
(4)
(5)
Januari/January
3,82
0,64
1,61
2,13
Pebruari/February
4,51
1,69
-0,98
1,13
Maret/March
1,15
1,01
0,73
1,89
-0,61
1,96
0,43
0,74
Mei/May
0,73
0,26
1,84
0,05
Juni/June
1,30
0,46
2,91
2,34
Juli/July
2,64
0,79
2,80
1,46
Agustus/August
2,39
0,59
1,13
-0,23
September/September
2,23
0,79
3,64
0,97
Oktober/October
0,49
2,33
0,06
0,91
Nopember/November
-0,99
0,89
0,95
1,09
Desember/December
1,13
0,67
0,43
1,97
2008
18,79
12,08
15,55
14,45
April/April
Banten Dalam Angka 2009
361
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan Continued Bulan/ Month
Kesehatan/ Health
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport
(1)
(6)
(7)
Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8)
Januari/January
5,29
0,05
0,26
1,87
Pebruari/February
0,18
0,08
-0,02
1,72
Maret/March
0,39
-0,01
0,05
0,88
April/April
0,59
0,28
-0,65
0,22
Mei/May
1,15
0,17
1,52
0,91
Juni/June
0,36
0,97
6,21
2,21
0
3,57
0,35
1,76
Agustus/August
0,34
3,61
-0,12
1,14
September/September
0,64
-0,09
-0,14
1,53
Oktober/October
3,41
0,34
-0,09
0,84
Nopember/November
1,82
0,07
-0,6
0,22
Desember/December
0,95
1,13
-2,47
0,39
2008
15,12
10,17
4,30
13,69
Juli/July
Umum/ General (9)
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province Keterangan /Notes: -Inflasi Tahun/ Inflation in Year=Inflasi Bulan Desember /Inflation in December -Inflasi Januari-Mei menggunakan tahun dasar 2002,Inflasi Juni-Desember menggunakan tahun dasar 2007 / CPI on January-May used based year 2002 , CPI on June-December used based year 2007
362
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 11.4.7 Table
Inflasi Kota Tangerang Menurut Bulan Inflation Rate of Tangerang Municipality by Month 2008 (Persen/Percent)
Bulan/ Month
Bahan Makanan/ Food
(1)
(2)
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3)
Perumahan/Air/Listrik/gas dan bahan bakar Housing/WaterElectricity/gas and fluel erumahan/ Housing
Sandang/ Clothing
(4)
(5)
Januari/January
-
-
-
-
Pebruari/February
-
-
-
-
Maret/March
-
-
-
-
April/April
-
-
-
-
Mei/May
-
-
-
-
Juni/June
1,79
1,25
1,35
0,18
Juli/July
1,70
0,09
0,11
0
Agustus/August
3,05
1,19
0,95
0
September/September
2,05
0,38
3,88
0,31
Oktober/October
0,26
0,64
0,24
-0,05
Nopember/November
-2,27
1,68
-0,52
0,69
Desember/December
0,93
0,67
-0,32
0,90
2008
7,51
5,90
5,69
2,03
Banten Dalam Angka 2009
363
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan Continued
Bulan/ Month
Kesehatan/ Health
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport
(1)
(6)
(7)
Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8)
Umum/ General (9)
Januari/January
-
-
-
-
Pebruari/February
-
-
-
-
Maret/March
-
-
-
-
April/April
-
-
-
-
Mei/May
-
-
-
-
Juni/June
1,13
0,37
10,69
3,04
Juli/July
0
0
0,01
0,41
Agustus/August
0
0
0,06
1,13
September/September
1,48
0,18
0,11
1,64
Oktober/October
0,02
0,25
1,09
0,45
Nopember/November
0,33
1,49
0,01
-0,22
Desember/December
0,88
0,18
-2,79
-0,22
2008
3,84
2,47
9,18
6,23
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province Keterangan /Notes: -Inflasi Tahun/ Inflation in Year=Inflasi Bulan Desember /Inflation in December -Inflasi Januari-Mei menggunakan tahun dasar 2002,Inflasi Juni-Desember menggunakan tahun dasar 2007 / CPI on January-May used based year 2002 , CPI on June-December used based year 2007
364
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 11.4.8 Table
Inflasi Kota Cilegon Menurut Bulan Inflation Rate of Cilegon Municipality by Month 2008 (Persen/Percent)
Bulan/ Month
Bahan Makanan/ Food
(1)
(2)
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3)
Januari/January
-
-
-
-
Pebruari/February
-
-
-
-
Maret/March
-
-
-
-
April/April
-
-
-
-
Mei/May
-
-
-
-
Juni/June
0,97
0,06
1,21
-0,78
Juli/July
0,68
0
1,44
0,07
Agustus/August
0,50
0,20
0,62
-0,07
September/September
0,28
0,01
0,26
-0,51
Oktober/October
1,32
0,65
0,58
1,13
Nopember/November
0,02
0,94
3,61
0,35
Desember/December
0,69
0,08
0,50
0,29
2008
4,46
1,94
8,22
0,48
Banten Dalam Angka 2009
Perumahan/Air/Listrik/gas dan bahan bakar Housing/WaterElectricity/gas and fluel erumahan/ Housing
Sandang/ Clothing
(4)
(5)
365
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan Continued
Bulan/ Month
Kesehatan/ Health
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport
(1)
(6)
(7)
Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8)
Umum/ General (9)
Januari/January
-
-
-
-
Pebruari/February
-
-
-
-
Maret/March
-
-
-
-
April/April
-
-
-
-
Mei/May
-
-
-
-
Juni/June
0
0
11,19
2,11
Juli/July
0
0,72
-0,12
0,48
0,04
0
0,04
0,29
0
0
0,05
0,11
Oktober/October
0,26
0,14
0,28
0,73
Nopember/November
0,40
0,05
0,19
0,99
Desember/December
0,06
0,03
-3,03
-0,16
2008
0,76
0,94
8,60
4,55
Agustus/August September/September
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province Keterangan /Notes: -Inflasi Tahun/ Inflation in Year=Inflasi Bulan Desember /Inflation in December -Inflasi Januari-Mei menggunakan tahun dasar 2002,Inflasi Juni-Desember menggunakan tahun dasar 2007 / CPI on January-May used based year 2002 , CPI on June-December used based year 2007
366
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Inflasi Banten Menurut Bulan Inflation Rate of Banten by Month 2008 (Persen/Percent)
Tabel 11.4.9 Table
Bulan/ Month
Bahan Makanan/ Food
(1)
(2)
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3)
Perumahan/Air/Listrik/gas dan bahan bakar Housing/WaterElectricity/gas and fluel erumahan/ Housing
Sandang/ Clothing
(4)
(5)
Januari/January
-
-
-
-
Pebruari/February
-
-
-
-
Maret/March
-
-
-
-
April/April
-
-
-
-
Mei/May
-
-
-
-
Juni/June
1,62
0,98
1,54
0,36
Juli/July
1,70
0,18
0,66
0,21
Agustus/August
2,63
0,98
0,93
-0,04
September/September
1,85
0,39
3,38
0,30
Oktober/October
0,43
0,88
0,26
0,24
Nopember/November
-1,81
1,47
0,19
0,71
Desember/December
0,93
0,59
-0,11
0,98
2008
7,35
5,47
6,85
2,76
Banten Dalam Angka 2009
367
Finance and Price
Chapter XI
Lanjutan Continued
Bulan/ Month
Kesehatan/ Health
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport
(1)
(6)
(7)
Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8)
Umum/ General (9)
Januari/January
-
-
-
-
Pebruari/February
-
-
-
-
Maret/March
-
-
-
-
April/April
-
-
-
-
Mei/May
-
-
-
-
Juni/June
0,88
0,4
10,16
2,81
0
0,59
0,04
0,61
Agustus/August
0,05
0,51
0,03
1,02
September/September
1,17
0,12
0,07
1,43
Oktober/October
0,53
0,25
0,82
0,54
Nopember/November
0,55
1,09
-0,05
-0,01
Desember/December
0,79
0,30
-2,78
-0,13
2008
3,97
3,26
8,29
6,27
Juli/July
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province Keterangan /Notes: -Inflasi Tahun/ Inflation in Year=Inflasi Bulan Desember /Inflation in December -Inflasi Januari-Mei menggunakan tahun dasar 2002,Inflasi Juni-Desember menggunakan tahun dasar 2007 / CPI on January-May used based year 2002 , CPI on June-December used based year 2007
368
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 11.4.10 Table
Perkembangan Harga Gabah Menurut Bulan di Banten Trend of unhulled Paddy Price by Month in Banten 2008 (Rupiah/kg)
Bulan Month
Gabah di Tingkat Petani / Unhulled Paddy in farmer
Gabah di Penggilingan / Unhulled Padd in Mill
(1)
(2)
(3)
Januari/January
2 664
2 673
Pebruari/February
2 566
2 622
Maret/March
1 867
1 841
April/April
1 919
1 936
Mei/May
2 325
2 386
Juni/June
2 486
2 535
Juli/July
2 410
2 465
Agustus/August
2 411
2 500
September/September
2 333
2 473
Oktober/October
2 422
2 493
Nopember/November
2 580
2 667
Desember/December
2 512
2 606
2 375
2 433
Rata –rata/ Average
Sumber: BPS Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan /Note : Harga yang dimaksud adalah rata-rata harga gabah di tingkat petani untuk kualitas IR 64/ The prices is average of unhulled paddy and hulled rice price in farmer with IR 64 quality
Banten Dalam Angka 2009
369
Finance and Price
Chapter XI
Tabel 11.5.1 Table
Kinerja Koperasi Menurut Indikator Produksi Performance of Cooperation Activity by Indicator of Production 2007-2008
Indikator Indicator
Satuan Unit
2007
2008
(1)
(2)
(3)
(4)
Koperasi / Cooperative Aktif/Active
Unit
3 131
2 804
Non Aktif/Non Active
Unit
2 207
2 142
872 203
856 515
Anggota / Member
Orang / Person
Modal Sendiri / Capital Owned
Rupiah
270 701 879 458
239 291 000
Modal Luar / Capital Aid
Rupiah
323 483 966 552
483 320 000
Jumlah Asset / Asset
Rupiah
484 287 741 209
502 548 000
Volume Usaha / Omzet
Rupiah
1 543 323 924 124
826 328 000
Jumlah SHU / Capital Gain
Rupiah
64 476 713 657
73 086 000
Jumlah Manajer / Total Manajer
Orang / Person
1 837
Jumlah Karyawan / Total Employee
Orang / Person
872 203
856 515
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten Source : Cooperative and UKM of Banten Province
370
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Tabel 11.5.2 Table
Jumlah SIUP yang diberikan Menurut Golongan Usaha dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Banten Number of Trade Business Permits Issued by Scale of Establishment and /Regency Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten / Kota Regency / Municipality
Perusahaan Besar Large Scale Establishment
Perusahaan Menengah Medium Scale Establishment
`Perusahaan Kecil Smaall Scale Establishment
(1)
(2)
(3)
(4)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
23
97
642
2. Lebak
81
119
521
335
658
1 775
77
150
1 024
199
471
1 363
6. Cilegon
19
28
128
7. Serang
10
29
288
Jumlah/Total
744
1 552
5 741
2007
492
1 194
4 602
2006
624
1 462
6 341
2005
221
371
2 009
2004
563
2 185
12 676
3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Source : Industrial Trade of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
371
Finance and Price
Chapter XI
Rekapitulasi Laporan Penerbitan TDP Report Recapitulation Of TDP Publication 2008
Tabel 11.5.3 Table
Kabupaten / Kota Regency / Municipality (1)
Bentuk Usaha Type of Establishment PT
KOP
CV
FA
PO
(2) (3) (4) (5) (6) Januari-Juni 2008/January-June 2008
BLP (7)
Jumlah Total (8)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
9
11
33
2
79
-
134
24
45
63
-
440
1
573
550
22
390
-
245
1
1 208
77
52
277
-
169
-
575
5. Tangerang
38
17
43
-
42
5
145
6. Cilegon
46
6
87
-
28
-
167
7. Serang
5
5
11
-
31
1
53
749
158
904
2
1 034
8
2 855
2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality
Jumlah/Total
372
Banten In Figures 2009
Bab XI
Keuangan dan Harga-harga
Lanjutan Continued
Kabupaten / Kota Regency / Municipality (1)
Bentuk Usaha Type of Establishment PT
KOP
CV
FA
PO
BLP
(2) (3) (4) (5) (6) Juli-Desember 2008/July-December 2008
(7)
Jumlah Total (8)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
21
13
53
1
133
-
221
2. Lebak
5
7
13
-
42
-
67
3. Tangerang
-
-
-
-
-
-
-
45
36
157
-
132
2
372
65
7
53
-
61
12
198
-
-
-
-
-
-
-
42
34
190
4
160
1
431
178
97
466
5
528
15
4 144
4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Source : Industrial Trade of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
373
Finance and Price
374
Chapter XI
Banten In Figures 2009
Bab XII PENGELUARAN DAN KONSUMSI Expenditure and Consumption
Bab XII
Pengeluaran dan Konsumsi
12.1. Pengeluaran Makanan
12.1. Food Consumption
Salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat di suatu daerah adalah peningkatan pada rata-rata pendapatan masyarakatnya. Sayangnya, data ratarata pendapatan masyarakat sangat sulit untuk dikumpulkan. Karena itu, untuk mengukur peningkatan kesejahteraan masyarakat digunakan proxy berupa rata-rata pengeluaran per kapita.
One of measurements that applicable to indicate an increase of social welfare in a region is the increasing of their income average. Unfortunately, the income average data is very difficult to collect. Therefore, the proxy form of average expenditure per capita used in order to measure the increasing welfare of community.
Pada tahun 2008, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan di Banten mencapai 554.412 rupiah, dimana sekitar 45,15 persen atau tepatnya 250.338 rupiah digunakan untuk keperluan konsumsi makanan dan sisanya yaitu 54,85 persen atau sekitar 304.074 rupiah digunakan konsumsi non makanan.
In 2008, the monthly average of per capita expenditure in Banten reached 554,412 rupiahs, where about 45.15 percent or exactly 250,338 rupiahs used for food consumption. While the rest that is 54.85 percent or about 304,074 rupiahs used for non-food consumption.
Bila dibandingkan dengan rata-rata pada tahun 2007 yang hanya sebesar 356.128 rupiah per kapita sebulan, maka pada tahun 2008 telah terjadi peningkatan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan sebesar 55,68 persen, yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan laju inflasi Banten pada tahun 2008 yang sebesar 11,47 persen.
Compared to those of in 2007 which is only 356,128 rupiahs, In 2008 there has been increasing in monthly average of per capita expenditure around 55.68 percent, which is higher than the rate of inflation in Banten for the same period i.e. 11.47 percent.
Bila diperhatikan komposisi pengeluarannya, ternyata peningkatan tersebut lebih banyak digunakan untuk keperluan konsumsi non makanan daripada konsumsi makanan. Tercatat, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk keperluan konsumsi non makanan meningkat sebesar 88,96 persen. Sedangkan rata-rata
Observing the expenditure composition, the above increase is used more for non-food consumption than for food consumption. Note that the monthly average of per capita expenditure for non-food consumption increased 88.96 percent. While the average of food expenditure per
Banten Dalam Angka 2009
377
Expenditure and Consumption
pengeluaran makanan per kapita sebulan hanya meningkat sebesar 28,24 persen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk Banten pada tahun 2008 lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2007.
Chapter XII
capita increased percent.
only
28.24
So, it can be concluded that the welfare of Banten population in 2008 is better compared to those of in 2007.
Adanya peningkatan kesejahteraan pada masyarakat Banten, setidaknya juga dapat dikonfirmasi dengan melihat komposisi penduduk menurut kelompok rata-rata pengeluaran per kapita sebulan. Tercatat, persentase penduduk tahun 2008 yang mempunyai pengeluaran per kapita sebulan kurang dari 200.000 hanya sebesar 8,95 persen, jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 25,05 persen. Sedangkan persentase penduduk tahun 2008 yang mempunyai pengeluaran per kapita sebulan lebih atau sama dengan 500.000 mencapai 40,24 persen, yang juga jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang hanya sebesar 20,58 persen.
The increasing welfare in Banten can also be confirmed by level of population composition according to the group of monthly average per capita expenditure. Note that the percentage of population in 2008 that has per capita expenditure less than 200,000 is only 8.95 percent, which lower in 2007 which is 25.05 percent. While the percentage of population in 2008 which has per capita expenditure are more or equal to 500.000, reached 40.24 percent which is also higher compared to those of in 2007 with only 20.58 percent.
12.2. Ketersediaan Pangan
One of government's tasks through State Logistic Agency is to provide food availability, particularly sufficient rice stocks for society needs, especially price stabilization and the urgent needs, such as natural disasters.
Salah satu tugas Pemerintah via Bulog adalah menyediakan stok pangan, terutama stok beras yang cukup untuk kebutuhan masyarakat, khususnya untuk stabilisasi harga dan kebutuhan yang mendesak, misalnya bencana alam. Stok beras di Bulog Sub Divre Serang pada akhir tahun 2008 adalah sebanyak 4,17 juta ton. Stok beras Di Banten sendiri pada akhir tahun 2008 378
12.2. Food Availability
Serang Logistic Agency has a sufficient stocks of rice almost 4, 17 million tons by the end of 2008. Rice stocks in Banten by the end of 2008 probably rounds 25 - 35 Banten In Figures 2009
Bab XII
kemungkinan sekitar 25 juta ton –35 juta ton. Hal ini karena, stok beras pada akhir Juni 2008 masih sekitar 33,90 juta ton dan pada akhir tahun 2007 sebanyak 28,58 juta ton.
Pengeluaran dan Konsumsi
million tons. Since the stocks of rice by the end of June 2008 is amounting to 33.90 million tons and by the end of 2007 has 28.58 million tons
12.3. Gini Rasio 12.3. Gini Ratio Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur ketimpangan pendapatan di suatu daerah adalah Gini Rasio. Nilai Gini Rasio berkisar antara 0 dan 1, dimana semakin besar nilainya maka ketimpangan pendapatan yang terjadi di suatu daerah akan semakin besar pula. Idealnya, Gini Rasio dihitung dengan menggunakan data pendapatan, akan tetapi karena ketiadaan data pendapatan menyebabkan Gini Rasio dihitung dengan menggunakan data pengeluaran. Bila diperhatikan data Gini Rasio yang ada, terlihat bahwa pada tahun 2008 nilai Gini Rasio yang dihasilkan untuk setiap kabupaten/kota yang ada di Banten adalah antara 0,21 sampai 0,25. Berarti, ketimpangan pendapatan di setiap kabupaten/kota di Banten pada tahun 2008 cenderung rendah dan dengan kondisi ketimpangan yang relatif sama.
Banten Dalam Angka 2009
Gini Ratio is one of indicators that can be used to measure income disparities in a region. Gini Ratio value ranging between 0 and 1, where the greater value of Gini Ratio indicates the greater income disparities in a region also. Ideally, Gini Ratio is calculated using income data, but because of lack of income data caused Gini Ratio is calculated using expenditure data.
Observing the Gini Ratio value, show that in 2008 the value of Gini Ratio calculated for all regencies in Banten are ranging among 0.21 to 0.25. It means that income disparities in all regencies/ municipalities in Banten tend to be low and relatively the same.
379
Expenditure and Consumption
380
Chapter XII
Banten In Figures 2009
Bab XII
Pengeluaran dan Konsumsi
Tabel 12.1.1 Table
Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan di Provinsi Banten Population by Regency/Municipality and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten Province 2008
Pengeluaran Perkapita Sebulan/ Monthly Per Capita Expenditure
Kabupaten/Kota Regency /Municipality
<40.000
40.000 – 59.999
60.000 – 79.999
80.000 – 99.999
100.000 – 149.000
150.000 – 199.999
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang
-
-
-
4 452
67 060
81 825
2. Lebak
-
-
-
3 128
118 085
189 720
3. Tangerang
-
-
-
-
50 491
130 153
4. Serang
-
-
2 736
4 113
100 001
70 550
5. Tangerang
-
-
-
-
-
21 105
6. Cilegon
-
-
-
-
-
16 046
7. Serang
-
-
-
-
-
-
Jumlah/Total
-
-
2 736
11 693
335 637
509 399
2007
-
2 282
8 090
91 080
841 355
1 418 121
2006
-
4 920
37 528
96 797
957 865
1 606 916
2005
-
12 452
114 595
183 924
1 345 630
1 751 128
2004
7 030
57 857
127 473
429 640
1 890 792
1 956 287
Kota/Municipality
Banten Dalam Angka 2009
381
Expenditure and Consumption
Chapter XII
Lanjutan Continued Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Pengeluaran Perkapita Sebulan/Monthly Per Capita Expenditure
Jumlah Total
200.000 –299.999
300.000 –499.999
500.000 dan lebih
(8)
(9)
(10)
1. Pandeglang
598 119
270 747
70 324
1 092 527
2. Lebak
466 628
364 809
92 089
1 234 459
3. Tangerang
277 086
1 158 098
1 958 220
3 574 048
4. Serang
672 756
676 229
299 761
1 826 146
5. Tangerang
83 558
172 281
1 254 722
1 531 666
6. Cilegon
32 444
105 781
189 328
343 599
-
-
-
-
Jumlah/Total
2 130 591
2 747 945
3 864 444
9 602 445
2007
2 318 789
2 804 391
1 939 259
9 423 367
2006
2 547 842
2 547 369
1 424 613
9 223 850
2005
2 496 992
1 911 432
1 492 791
9 308 944
2004
2 718 512
1 473 218
422 335
9 083 144
(1)
(11)
Kabupaten/Regency
Kota/Municipality
7. Serang
Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Social Economy Survey 2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
382
Banten In Figures 2009
Bab XII
Pengeluaran dan Konsumsi
Tabel 12.1.2 Table
Rata-rata Pengeluaran Perkapita Menurut Jenis Pengeluaran dan Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan di Provinsi Banten Average of Per Capita Monthly Expenditure by Kind of Expenditure and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten Province 2008 (Rupiah)
Jenis Pengeluaran Kind of Expenditure
Rata-rata Pengeluaran Per kapita Sebulan (Rp) Average of Per Capita Monthly Expenditure (Rp) 60.000 79.999 (3) 26 400
80.00099.999 (4) 21 462
100.000149.999 (5) 34 394
Padi-padian/Cereals
40.000 59.999 (2) -
Ubia-ubian/Tubers
-
0
1 226
740
Ikan/Fish
-
4 400
3 164
5 550
Daging/Meat
-
0
0
467
Telur dan susu/Eggs & Milk
-
1 321
2 316
1 732
Sayur-sayuran/Vegetables
-
5 343
5 594
6 706
(1)
Kacang-kacangan/Legumes
-
0
3 262
2 916
Buah-buahan/Fruits
-
4 400
1 175
1 676
Minyak dan lemak/Oil & Fats
-
1 257
4 597
4 482
Bahan minuman/Beverages stuffs
-
629
3 129
3 740
Bumbu-bumbuan/Spices
-
1 257
727
1 961
Konsumsi lainnya/Miscellaneous food item Makanan & Minuman/Prepared food and beverages Minuman alkohol/Alcoholic beverages
-
0
966
1 542
-
4 714
5 422
8 622
-
1 571
992
1 621
Tembakau dan Sirih/Tobacco & betel
-
0
5 655
10 883
Jumlah Makanan/Total of Food
-
51 293
59 688
87 031
Perumahan/Housing Aneka barang &jasa/Goods & services Biaya pendidikan/Education Cost
-
9 750 6 667 1 875
18 037 3 872 5 111
22 499 8 420 3 583
Biaya kesehatan/Health cost
-
694
463
1 528
Pakaian dan alas kaki/Clothing & Footwear
-
4 167
4 341
7 224
Barang tahan lama/Durable Goods
-
208
574
1 214
Pajak dan asuransi/Taxes & Insurances
-
0
76
182
Keperluan pesta/Parties
-
-
-
-
-
23 361
32 475
44 650
-
74 654
92 162
131 682
Jumlah Bukan Makanan/ Total Non Food Rata-rata Pengeluaran Sebulan/ Everage Monthly Expenditure
Banten Dalam Angka 2009
383
Expenditure and Consumption
Chapter XII
Lanjutan Continued Jenis Pengeluaran Kind of Expenditure (7) Padi-padian/Cereals Ubia-ubian/Tubers Ikan/Fish Daging/Meat Telur dan susu/Eggs & Milk
Rata-rata Pengeluaran Per kapita Sebulan Average of Per Capita Monthly Expenditure 150.00199.999 (8) 36 555 879
200.00299.999 (9) 44 582 1 386
300.00499.999 (10) 41 461 1 626
500.000 dan lebih (11) 32 701 1 956
Rata-rata Average (12) 38 092 1 634
7 837
13 388
16 588
21 982
17 179
548
2 200
5 715
16 782
8 923
3 128
5 530
12 491
28 323
16 430
Sayur-sayuran/Vegetables
8 672
12 316
16 568
20 172
16 295
Kacang-kacangan/Legumes
3 674
6 309
9 319
9 452
8 172
Buah-buahan/Fruits
2 257
3 993
6 617
15 729
9 290
Minyak dan lemak/Oil & Fats
5 213
7 979
10 451
11 399
9 788
Bahan minuman/Beverages stuffs
5 154
7 350
8 324
9 875
8 395
Bumbu-bumbuan/Spices Konsumsi lainnya/Miscellaneous food item Makanan & Minuman/Prepared food and beverages Minuman alkohol/Alcoholic beverages Tembakau dan Sirih/Tobacco & betel Jumlah Makanan/Total of Food
2 716
3 755
5 028
6 159
4 965
2 567
4 427
7 790
10 673
7 698
14 421
22 523
48 529
106 651
62 881
2 231
3 891
7 973
19 395
11 127
13 709
23 925
30 655
35 471
29 471
109 563
163 554
229 135
346 720
250 338
Perumahan/Housing Aneka barang &jasa/Goods & services Biaya pendidikan/Education Cost
31 498
44 437
81 226
207 311
119 017
12 321 4 619
18 796 5 885
38 693 11 017
146 278 53 941
75 066 26 544
Biaya kesehatan/Health cost Pakaian dan alas kaki/Clothing & Footwear Barang tahan lama/Durable Goods Pajak dan asuransi/Taxes & Insurances Keperluan pesta/Parties
3 704
3 768
7 278
31 788
15 962
7 786
10 412
14 923
29 586
19 159
2 175
3 316
11 001
87 034
39 069
416 -
663 -
2 398 -
20 857 -
9 256 -
87 278
166 536
576 794
304 074
250 832
395 671
923 514
554 412
Jumlah Bukan Makanan/ 62 519 Total of Non Food Rata-rata Pengeluaran Sebulan/ 172 083 Everage Monthly Expenditure Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Social Economy Survey 2008, BPS
384
Banten In Figures 2009
Bab XII
Pengeluaran dan Konsumsi
Perkembangan Persediaan Pangan /Beras di Provinsi Banten Rice Stock in Banten Province 2008 (Ton)
Tabel 12.2.1 Table
Stok Awal/ Pre Stock
Pemasukan/ In
(2)
(3)
Stok Dikuasai/ Stock Controlled (4)
28 577 653
196 850
28 774 503
569 000
28 205 503
Pebruari/ February
28 205 503
1 056 181
29 261 684
3 673 865
25 587 819
Maret/ March
25 587 819
4 041 843
29 629 662
3 029 035
26 600 627
April/ April
26 600 627
8 047 376
34 648 003
4 914 875
29 733 128
Mei/ May
29 733 128
7 198 390
36 931 518
5 197 150
31 734 368
Juni/ June
31 734 368
7 449 281
39 183 649
5 285 375
33 898 274
Juli/ July
905 020
922 110
1 827 130
974 040
853 090
Agustus/ August
853 090
2 626 090
3 479 180
1 671 955
1 807 225
September/ September
1 807 225
4 892 210
6 699 435
2 358 545
4 340 890
Oktober October
4 340 890
28 010
4 386 900
1 676 235
2 692 665
Nopember/ November
2 692 665
6 689 683
9 382 348
2 624 390
6 757 958
Desember/ December
6 757 958
2 329 843
9 087 801
4 922 170
4 165 631
Bulan/ Month (1) Januari/ January
Pengeluaran/ Out
Stok Akhir/ Final Stock
(5)
(6)
Sumber: Bulog Subdivre Banten Source : Logistic Official of Banten Keterangan : - Stock per 31 Juni 2008 Sebanyak 33.898.274 kg dibagi 3 (tiga) sub divre: 1. Sub Divre Serang : 905.020 kg 2. Sub Divre Lebak : 2.927.943 kg 3. Sub Divre Tangerang : 30.065.311 kg - Bulan Januari-Juni data Bulog Banten, bulan Juli-Desember data Bulog Serang
Banten Dalam Angka 2009
385
Expenditure and Consumption
Tabel 12.2.2 Table
Chapter XII
Laporan Realisasi Pengadaan Gabah Dolog Wilayah I Provinsi Banten Stock Realization Report of Rice by Dolog Banten Province 2008 Kontrak/ Contract
Mitra Kerja/ Contractor
(1)
Unit / Unit (2)
Realisasi/ Realization
Kg/ Kg
Karung Sack
Kotor Bruto
Bersih Netto
(3)
(4)
(5)
(6)
Kab.Pandeglang Mitra Kerja Ada DN
-
550 000
11 000
551 320
550 000
Satgas
-
-
-
-
-
Sub Jumlah/Total
-
550 000
11 000
551 320
550 000
Mitra Kerja Ada DN
-
1 800 000
36 000
1 804 320
1 800 000
Satgas
-
-
-
-
-
UPGB Malingping
-
-
-
-
-
Sub Jumlah/ Total
-
1 800 000
36 000
1 804 320
1 800 000
-
7 825 000
156 000
7 843 780
7 825 000
II
50 000
1 000
50 120
50 000
UPGB Taktakan
-
-
-
-
-
Sub Jumlah/ Total
-
7 875 000
157 500
7 893 900
7 875 000
Mitra Kerja Ada DN
-
10 175 000
203 500
10 199 420
10 175 000
Satgas
-
50 000
1 000
50 120
50 000
UPGB Ciruas
-
-
-
-
-
Jumlah/ Total
-
10 225 000
204 500
10 249 540
10 225 000
Kab Lebak
Kab. Serang Mitra Kerja Ada DN Satgas
Mitra Kerja
Sumber: Bulog Subdivre Banten Source : Logistic Official of Banten
386
Banten In Figures 2009
Bab XII
Pengeluaran dan Konsumsi
Tabel 12.2.3 Table
Laporan Realisasi Pengadaan Beras Dolog Wilayah I Provinsi Banten Stock Realization Report of Rice by Dolog Banten Province 2008 Kontrak/ Contract
Mitra Kerja/ Contractor
Realisasi/ Realization Sisa
Unit/ Unit
Kg/ Kg
Karung Sack
Kotor Bruto
Bersih Netto
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Mitra Kerja Ada DN
-
2 549 935
160 829
2 558 230
2 549 935
-
Satgas
I
300 000
10 347
155 717
155 200
144 800
(1) Kab. Serang
II
400 000
21 307
345 574
344 460
55 540
Kab/kota Serang
150 000
4 380
65 924
65 705
84 295
-
3 399 935
196 863
3 125 445
3 115 300
284 635
Mitra Kerja Ada DN
-
2 549 925
160 829
2 558 230
2 549 935
-
Satgas
-
850 000
36 034
567 215
565 365
284 635
UPGB Ciruas
-
-
-
-
-
-
3 399 935
196 863
3 125 445
3 115 300
284 635
Sub Jumlah/ Total Mitra Kerja
Jumlah/ Total Sumber: Bulog Subdivre Serang Banten Source : Logistic Official of Banten
Banten Dalam Angka 2009
387
Expenditure and Consumption
Tabel 12.3.1 Table
Chapter XII
Gini Ratio Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Gini Ratio by Regency/Municipality in Banten Province 2004 - 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Gini Ratio 2004
2005
2006
2007
2008
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pandeglang
0,230
0,220
0.21
0,23
0,22
2. Lebak
0,190
0,230
0.26
0,22
0,24
3. Tangerang
0,270
0,350
0.31
0,25
0,23
4. Serang
0,270
0,280
0.29
0,27
0,24
5. Tangerang
0,260
0,280
0.23
0,22
0,21
6. Cilegon
0,260
0,27
0.26
0,27
0,25
7. Serang
-
-
-
-
-
0,290
0,380
0,31
0,29
0,30
(1) Kabupaten/Regency
Kota/Municipality
Jumlah/Total
Sumber : BPS Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
388
Banten In Figures 2009
Bab XIII PENDAPATAN REGIONAL Regional Income
Bab XlII
Pendapatan Regional
13.1. Penjelasan Teknis
13.1. Technical Notes
Produk Domestik Regional Bruto dari sisi supply atau lebih dikenal sebagai PDRB menurut lapangan usaha adalah menggambarkan besaran nilai tambah bruto yang tercipta sebagai akibat proses produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh berbagai unit produksi yang ada di suatu daerah, dimana dalam jangka pendek, supply ini ada untuk memenuhi demand.
Gross Regional Domestic Product from the supply side, or better known as the GRDP by industrial origin is to describe the amount of gross value added created as a result of the production process of goods and services conducted by various production units in a region, which in short term, it needs to supply demand.
Karena itu, PDRB dari sisi demand atau PDRB menurut penggunaan adalah jumlah permintaan akhir yang dilakukan oleh berbagai agen ekonomi, baik untuk kepentingan konsumsi rumahtangga, investasi swasta, dan belanja pemerintah, maupun untuk kepentingan perdagangan luar daerah/luar negeri. Sedangkan, Demand sendiri bersumber dari pendapatan atau balas jasa dari pemilik faktor produksi (PDRB menurut pendekatan pendapatan).
Therefore, demand side GRDP or expenditure of GRDP is total of final demand made by various economic components, both for household consumption interest, private investment and government expenditures, as well as for foreign trade interests of local / overseas. Meanwhile, demand itself derived from the income or remuneration from the owners of production factors (GRDP by income approach)
PDRB disajikan dalam dua versi pe n i l a i a n ,y a i t ua t a s da s a r” h a r g a be r l a k u ” da n a t a s da s a r ” h a r g a k on s t a n ” . PDRB a t a s da s a rh a r g a berlaku dihitung menggunakan harga tahun berjalan dan dikenal sebagai PDRB nominal, sedangkan PDRB atas dasar konstan atau PDRB riil dihitung dengan menggunakan data harga tahun tertentu (saat ini menggunakan dasar harga tahun 2000).
GRDP and its aggregations are presented in two forms, at current market prices and constant market prices. In presenting current market prices, all aggregates are valued at current market prices, also known as Nominal GRDP. While, base year constant market prices are shown by valuing all aggregates at fixed base year prices. (Year of 2000 has been used as the base year now).
Kedua versi penilaian tersebut masing-masing digunakan untuk kepentingan yang berbeda, yaitu
Both versions of mentioned forms each used for different purposes, i.e. the nominal GRDP
Banten Dalam Angka 2009
391
Regional Income
PDRB nominal digunakan untuk analisis level perekonomian suatu daerah dan penghitungan PDRB per kapita yang biasa digunakan sebagai proxy bagi pendapatan per kapita daerah tersebut, sedangkan PDRB riil setidaknya dapat digunakan untuk analisis pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Chapter XIII
level is used for the analysis of a region's economy and GRDP per capita calculation commonly used as a proxy for regional income per capita, whereas the real GRDP at least can be used for the analysis of regional economic growth.
13.2. Nominal GRDP 13.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Nominal Sisi demand ekonomi Banten pada tahun 2008 ini, menghadapi tekanan yang cukup berat terutama akibat adanya kenaikan harga BBM domestik yang menimbulkan inflasi tinggi dan kebijakan uang ketat atau tight money yang ditempuh oleh Bank Indonesia. Kedua hal ini dapat mengancam perkembangan daya beli masyarakat serta mempengaruhi sisi domestic demand dan sekaligus sisi supply ekonomi Banten. Lebih-lebih, krisis ekonomi dan finansial global yang mulai merembet ke Banten sejak triwulan III tahun 2008, yang sangat jelas mempengaruhi kinerja ekspor atau sisi foreign demand dan sekaligus sisi supply ekonomi Banten, khususnya Sektor Industri Pengolahan. Meskipun demikian, tekanan tersebut sepertinya tidak terdeteksi apabila ditelaah secara nominal, karena level ekonomi Banten pada tahun 2008 bertambah sebesar 15 trilyun rupiah, yaitu dari 107,50 trilyun rupiah pada tahun 2007 menjadi sebesar 122,50 trilyun rupiah di tahun 2008, atau mengalami peningkatan sebesar 13,95 persen. 392
Banten economic demand side in 2008, facing severe pressure mainly due to the increase in domestic fuel prices which led to high inflation and tight monetary policy or tight money taken by Bank Indonesia These pressures can threaten the development of purchasing power and influence the domestic demand side and supply-side economics of Banten. Moreover, the economic and financial crisis that began spreading globally to Jakarta since the third quarter of 2008, which was clearly affect the export or the foreign demand side and also supply-side economics of Banten, especially the Manufacturing Sector. Nevertheless, the pressure seems undetectable when analyzed in nominal terms, due to the economic level of Banten in 2008 increased by 15 trillion rupiahs, from 107,50 trillion rupiahs in 2007 to for 122,50 trillion rupiahs in 2008, or an increase of 13,95 percent. Gross Domestic Product (GDP) nominally in 2008 increased by 20, 28 percent or 1.004,71 Banten In Figures 2009
Bab XlII
Hanya saja, Produk Domestik Bruto (PDB) nominal Nasional pada tahun 2008 meningkat sebesar 20,28 persen atau bertambah sebesar 1.004,71 trilyun rupiah hingga menjadi 4.954,03 trilyun rupiah, sehingga ratarata PDRB nominal per provinsi pada tahun 2008 adalah sebesar 150,12 trilyun rupiah. Berarti, level perekonomian Banten pada tahun 2008 masih dibawah rata-rata Nasional, yaitu masih sekitar 81,60 persen dari nilai rata-rata. Apabila ditelaah menurut sisi demand nya, ternyata dari total nilai PDRB Banten yang sebesar 122,50 trilyun rupiah; 59,95 persennya berasal dari komponen pengeluaran konsumsi rumahtangga; 25,17 persen dari komponen pembentukan modal tetap bruto; 6,89 persen dari komponen ekspor neto; 3,8 persen dari komponen pengeluaran pemerintah; dan sisanya diperoleh dari komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba dan komponen perubahan stok. Karena itu dapat dikatakan bahwa perkembangan PDRB Banten di drive oleh konsumsi rumahtangga domestik Banten.
Pendapatan Regional
trillion increased by up to 4.954,03 trillion, so that the average of nominal GDP per province in 2008 amounted to 150, 12 trillion rupiahs. It means, Banten economic levels in 2008 were still below the national average, which is still around 81,60 percent of the average value.
When analyzed according to the demand side, from 122,50 trillion rupiahs of total value of Banten GDP, about 59,95 percent derived from household consumption expenditure components; 25,17 percent of gross fixed capital formation components; 6,89 percent of the net export component net; 3.8 percent of government expenditure components and the rest components derived from consumption expenditure of nonprofit institutions serving households and Inventory components. Therefore, it can be said that Banten GRDP is driven by its domestic household consumption.
13.3. PDRB per Kapita Angka PDRB per kapita hanya merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat produktivitas penduduk suatu daerah, yang diperoleh dengan cara membagi nilai PDRB nominal dengan jumlah penduduknya. Akan tetapi, sering kali indikator ini dijadikan sebagai proxy untuk melihat tingkat kesejahteraan masyarakat karena ketiadaan data pendapatan per kapita. Karena itu, Banten Dalam Angka 2009
13.3. Per Capita GRDP Per capita GRDP is one of economic indicator that describes the level of productivity in a region, which is obtained by dividing the nominal GRDP by the total of residents. However, this indicator is often used as a proxy to see the level of society welfare because of lack of per capita income data. 393
Regional Income
Chapter XIII
adanya peningkatan PDRB per kapita suatu daerah biasanya digunakan sebagai indikasi terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Therefore, an increase in GRDP per capita of a region is usually used as an indication of improving society's welfare.
Pada tahun 2008, secara agregat PDRB per kapita Banten mencapai sebesar 12,76 juta rupiah, atau mengalami peningkatan sebesar 11,83 persen bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang hanya sebesar 11,41 juta rupiah. Peningkatan ini, juga jelas jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan peningkatan pada tahun 2007 yang hanya sebesar besar 7,52 persen.
In 2008, per capita GRDP of Banten in aggregate reaches 12,76 million, or an increase of 11.83 percent compared to 2007 which is only 11,41 million dollars. This increase, also obviously much higher compared with an increase in 2007 which is only 7,52 percent.
Akan tetapi apabila dibandingkan dengan laju inflasi Banten yang sebesar 11,47 persen, maka secara riil PDRB per kapita Banten pada tahun 2008 sesungguhnya hanya meningkat sebesar 0,36 persen. Padahal pada tahun 2007, secara riil PDRB per kapitanya meningkat sebesar 1,21 persen bila dibandingkan dengan tahun 2006. Karena itu, meskipun terjadi peningkatan pada level PDRB per kapita nya, tetapi sesungguhnya terjadi penurunan pada growth nya.
However, comparing with Banten inflation rate (11.47 percent), it can be concluded that in real per capita GRDP of Banten in 2008 actually only increased by 0,36 percent. Whereas in 2007, the real per capita GRDP was increased by 1,21 percent compared with 2006. Therefore, despite an increase in per capita GRDP levels, but actually there was a decreasing growth.
13.4. Pertumbuhan Ekonomi
13.4. Economic Growth
Tekanan berat yang dihadapi sisi demand ekonomi Banten, akan langsung terlihat apabila dilakukan penelaahan secara riil, dimana ekonomi Banten sendiri pada tahun 2008 hanya tumbuh sebesar 5,82 persen, yaitu dari 65,05 trilyun rupiah di tahun 2007 menjadi 68,83 trilyun rupiah pada tahun 2008, atau mengalami perlambatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mampu tumbuh
Such crisis faced by Banten economic by demand side, will be real reviewed, where in 2008 economic of Banten only grew by 5,82 percent, from 65,05 trillion rupiahs in 2007 to 68,83 trillion rupiahs in 2008, or grew slower than previous year that could grow by 6,04 percent. This deceleration growth is clearly indicates that the economics of Banten is under pressure.
394
Banten In Figures 2009
Bab XlII
Pendapatan Regional
sebesar 6,04 persen. Perlambatan ini jelas memberikan indikasi bahwa ekonomi Banten berada dalam tekanan. Apabila diperhatikan komposisi pertumbuhannya, terlihat bahwa melambatnya ekonomi Banten pada tahun 2008 disebabkan oleh adanya perlambatan yang terjadi pada sektor pertanian; sektor industri pengolahan; sektor bangunan; dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Keempat sektor tersebut masingmasing hanya tumbuh sebesar 3,18 persen; 2,31 persen; 6,92 persen; dan 10,95 persen yang lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya yang masingmasing mencapai 4,22 persen; 3,10 persen; 13,10 persen; dan 11,52 persen.
Observing the composition of growth, shows that Banten economic slowdown in 2008 caused by the deceleration occurred in agricultural sector, manufacturing industry, construction sector and trade, hotels, and restaurants sector. These four sectors respectively grew by only 3,18 percent, 2,31 percent, 6,92 percent and 10,95 percent lower than previous year of growth, which reached 4,22 percent; 3,10 percent, 13,10 percent and 11,52 percent.
Sementara itu, sektor-sektor ekonomi lainnya seperti sektor pertambangan dan penggalian; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan; dan sektor Jasa-jasa mengalami percepatan pertumbuhan, yaitu dari masing-masing tumbuh sebesar 12,65 persen; 4,73 persen; 6,71 persen; 13,24 persen; dan 9,62 persen pada tahun 2007, hingga masing-masing menjadi 14,23 persen; 7,76 persen; 7,27 persen; 16,45 persen; dan 12,33 persen. Hanya saja, karena kelima sektor ini secara total hanya mempunyai share sebesar 21,77 persen, maka percepatan pertumbuhannya tidak dapat mengangkat level pertumbuhan ekonomi Banten.
Meanwhile, others economic sector such as mining and quarrying; electricity, gas and water supply; transport and communications sector; financial, real estate and business services; and services sectors have accelerated growth respectively 12,65 percent, 4,73 percent, 6,71 percent, 13,24 percent and 9,62 percent in 2007, to be respectively 14,23 percent, 7,76 percent, 7,27 percent; 16,45 percent and 12,33 percent. Because of these sectors totally have only 21,77 percent of share, therefore the acceleration of growth could not raise the level of economic growth of Banten.
Banten Dalam Angka 2009
395
Regional Income
Chapter XIII
Grafik 13.1. Peranan Sektor Dalam PDRB Banten Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2006 dan 2008 (persen) Percentage Distribution of Banten GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin, 2006 and 2008 2006
60%
2008
50% 40% 30% 20% 10%
Jasa-jasa
Keuangan, P & JP
Pengangkutan & Kom
Perdag., H & R
Bangunan
LGA
Industri P
Pertamb & P
Pertanian
0%
Grafik 13.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Banten dan Nasional Tahun 2001-2008 (persen) Growth Rate of Banten and National Economy, 2001 –2008 (Percent)
6,5
6,28 5,88
6 5,5 5,07 5
4,50 4,78
4,5 4 3,5
5,63
5,69
5,53
6,06 6,04 5,82
5,50
5,03
3,95 4,11 3,64
3 2001
2002 Banten
396
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Nasional Dengan Migas
Banten In Figures 2009
Bab XlII
Pendapatan Regional
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Market Price by Industrial Origin ( Juta / Millions Rp ) 2005 –2008
Tabel 13.1.1 Table
Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
(1) 1. PERTANIAN / Agriculture 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / Mining and Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / Electricity, Gas, and Water Supply 5. B A N G U N A N / Construction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN / Trade, Hotel and Restaurant 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / Transport and Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service 9. JASA-JASA / Services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO / Gross Regional Domestic Product
(2)
2006 (3)
2 0 0 7 *)
2 0 0 8 **)
(4)
(5)
7 219 036,22
7 604 853,80
8 523 310,07
10 260 784,37
88 457,21
95 648,58
115 127,47
141 132,31
48 642 336,74 51 386 344,95
55 426 962,88
42 098 680,26 4 119 922,21
4 137 473,81
4 351 693,67
4 971 296,49
2 306 353,89
2 828 380,78
3 259 394,62
3 984 436,32
17 081 607,50 20 400 505,50
24 621 928,03
14 499 930,60
7 257 845,03
9 182 131,34
9 929 409,84
11 395 083,12
2 782 823,49
3 278 935,87
3 814 970,56
4 690 484,45
4 249 754,41
5 015 904,97
5 718 895,75
7 005 349,09
84 622 803,32
97 867 273,39 107 499 652,42 122 497 457,07
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
397
Regional Income
Tabel Table
Chapter XIII
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Domestic Product of Banten Constant Price 2000 by Industrial Origin ( Juta / Millions Rp) 2005 –2008
13.1.2
Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
(1)
(2)
1. PERTANIAN / Agriculture 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / Mining and Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / Electricity, Gas, and Water Supply 5. B A N G U N A N / Construction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN / Trade, Hotel and Restaurant 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / Transport and Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO / Gross Regional Domestic Product
(3)
2 0 0 7 *)
2 0 0 8 **)
(4)
(5)
5 061 650,42
5 030 011,59
5 242 350,48
5 408 861,73
59 286,02
61 508,86
69 292,77
79 151,12
30 548 566,62 31 496 751,75
32 225 075,20
28 975 547,08 2 567 049,93
2 510 895,12
2 629 581,32
2 833 527,01
1 580 487,69
1 662 420,23
1 880 273,94
2 010 388,56
11 478 134,19 12 800 800,86
14 202 996,50
10 699 437,65
9. JASA-JASA / Services
2006
4 910 855,75
5 417 133,59
5 780 569,93
6 200 675,31
1 744 477,29
1 888 037,80
2 138 061,77
2 489 875,78
2 508 156,40
2 744 950,65
3 009 092,96
3 380 093,59
61 341 658,64 65 046 775,77
68 830 644,80
58 106 948,22
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
398
Banten In Figures 2009
Bab XlII
Tabel Table
Pendapatan Regional
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Banten at Constant Price 2000 by Industrial Origin (Persen/Percent) 2005 –2008
13.1.3
Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
2006
2 0 0 7 *)
2 0 0 8 **)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2,66
-0,63
4,22
3,18
4,82
3,75
12,65
14,23
4,42
5,43
3,10
2,31
6,22
-2,19
4,73
7,76
9,52
5,18
13,10
6,92
8,84
7,28
11,52
10,95
8,16
10,31
6,71
7,27
11,98
8,23
13,24
16,45
6,46
9,44
9,62
12,33
5,88
5,57
6,04
5,82
1. PERTANIAN / Agriculture 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / Mining and Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / Electricity, Gas, and Water Supply 5. B A N G U N A N / Construction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN / Trade, Hotel and Restaurant 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / Transport and Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service 9. JASA-JASA / Services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO / Gross Regional Domestic Product Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
399
Regional Income
Chapter XIII
Tabel 13.1.4 Table
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Banten Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Price by Industrial Origin (Persen/Percent) 2005 –2008
Lapangan Usaha Industrial Origin
2005
(1) 1. PERTANIAN / Agriculture 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / Mining and Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / Electricity, Gas, and Water Supply 5. B A N G U N A N / Construction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN / Trade, Hotel and Restaurant 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / Transport and Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service 9. JASA-JASA / Services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO / Gross Regional Domestic Product
2006
2 0 0 7 *)
2 0 0 8 **)
(2)
(3)
(4)
(5)
8,53
7,77
7,93
8,38
0,10
0,10
0,11
0,12
49,75
49,70
47,80
45,25
4,87
4,23
4,05
4,06
2,73
2,89
3,03
3,25
17,13
17,45
18,98
20,10
8,58
9,38
9,24
9,30
3,29
3,35
3,55
3,83
5,02
5,13
5,32
5,72
100,00
100,00
100,00
100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
400
Banten In Figures 2009
Bab XlII
Tabel Table
Pendapatan Regional
Angka Agregatif PDRB, Penduduk Pertengahan Tahun dan PDRB Perkapita Banten Agregate Figures of GRDP, Population at Mid Year and GRDP Per Capita in Banten 2005 - 2008
13.1.5
Uraian Description
2005
2006
2 0 0 7 *)
2 0 0 8 **)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. NILAI ABSOLUT a. PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp)/ GRDP at Current Market Prices (million Rp)
84 622 803,32 97 867 273,39 107 499 652,42 122 497 457,07
b. PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp)/ GRDP at Constans 2000 Prices (million Rp)
58 106 948,22 61 341 658,64 65 046 775,77 68 830 644,80
c. Jumlah penduduk pertengahan tahun (Jiwa)/ Total Population at Mid Year (Person)
9 028 816
9 223 850
9 423 367
9 602 445
d. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (Rp)/ GRDP Per Capita at Current Market Prices
9 372 525,00 10 610 241,00 11 407 775,00 12 756 903,00
e. PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp)/ GRDP Per Capita at Constans 2000 Price(Rp)
6 435 722,00
6 650 331,00
185,21
214,20
235,28
268,10
127,17
134,25
142,36
150,65
112,10
114,52
117,00
119,23
165,21
187,03
201,09
224,87
113,44
117,23
121,68
126,35
2. INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100,00)/ Growth Index a. PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp)/ GRDP at Current Market Prices (million Rp) b. PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp)/ GRDP at Constans 2000 Prices (million Rp) c. Jumlah penduduk pertengahan tahun (Jiwa)/ Total Population at Mid Year (Person) d. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (Rp)/ GRDP Per Capita at Current Market Prices e. PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp)/ GRDP Per Capita at Constans 2000 Price(Rp)
Banten Dalam Angka 2009
6 902 711,00
7 168 033,00
401
Regional Income
Chapter XIII
Lanjutan Continued
Uraian Description
2005
2006
2 0 0 7 *)
2 0 0 8 **)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
a. PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp)/ GRDP at Current Market Prices (million Rp)
114,80
115,65
109,84
113,95
b. PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp)/ GRDP at Constans 2000 Prices (million Rp)
105,88
105,57
106,04
105,82
c. Jumlah penduduk pertengahan tahun (Jiwa)/ Total Population at Mid Year (Person)
102,83
102,16
102,17
101,91
d. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (Rp)/ GRDP Per Capita at Current Market Prices
111,64
113,21
107,52
111,83
e. PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp)/ GRDP Per Capita at Constans 2000 Price(Rp)
102,97
103,34
103,80
103,84
145,63
159,54
165,27
177,97
3. INDEKS BERANTAI/ Chain Index
INDEKS HARGA IMPLISIT PDRB/ Implicit Price Index of GRDP
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
402
Banten In Figures 2009
Bab XlII
Pendapatan Regional
Tabel Table
13.2.1
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Jenis Pengeluaran Gross Regional Domestic Product of Banten at Current by Expenditure ( Juta / Millions Rp ) 2005 –2008
Jenis Pengeluaran / Type of Expenditure
2005
2006
2 0 0 7 *)
2 0 0 8 **)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga/ Household Consumption Expenditure 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba/ Non Profit Consumption Expenditure 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/ General Government Consumption Expenditure 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/ Gross Fixed Capital Formation 5. Perubahan Stock/ Change In Stock
47 685 057,22 53 551 671,74 58 928 760,34
72 768 679,73
529 824,72
641 887,94
715 789,43
855 171,22
3 190 137,04
3 685 552,58
3 872 266,85
4 684 293,23
18 097 675,69 21 508 420,82 24 294 241,24
30 544 015,28
8 060 497,69
8 750 909,50
8 302 544,14 (1 110 199,11)
6. Ekspor/ Export
53 298 570,22 64 158 597,93 64 954 892,73
75 593 757,78
7. Impor/ Import
46 238 959,26 54 429 767,12 53 568 842,31
60 838 261,06
PDRB/ GRDP
84 622 803,32 97 867 273,39 107 499 652,42 122 497 457,07
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
Banten Dalam Angka 2009
403
Regional Income
Tabel Table
Chapter XIII
13.2.2
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Jenis Pengeluaran Gross Regional Domestic Product of Banten at Constan Price 2000 by Expenditure ( Juta / Millions Rp ) 2005 –2008
Jenis Pengeluaran / Type of Expenditure
2005
2006
2 0 0 7 *)
2 0 0 8 **)
(1)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga/ Household Consumption Expenditure 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba/ Non Profit Consumption Expenditure 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/ General Government Consumption Expenditure 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/ Gross Fixed Capital Formation 5. Perubahan Stock/ Change In Stock
34 984 129,38 36 776 276,34 40 004 574,38
43 698 713,64
349 118,92
382 655,86
417 934,89
459 458,42
2 406 195,87
2 630 658,52
2 849 630,09
3 187 016,17
13 442 649,35 14 387 865,96 15 728 507,06
17 317 311,49
4 306 345,53
(253 931,61)
6. Ekspor/ Export
39 088 828,98 43 517 179,18 44 488 801,87
46 193 596,93
7. Impor/ Import
37 420 079,47 41 674 668,66 42 749 018,04
41 771 520,24
58 106 948,22
68 830 644,80
PDRB/ GRDP
5 256 105,19
5 321 691,44
61 341 658,64
65 046 775,77
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
404
Banten In Figures 2009