perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN NILAI RELIGIUS)
SKRIPSI
Oleh : KURNIA PUTRI PERMATASARI K1208029
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN NILAI RELIGIUS)
Oleh: KURNIA PUTRI PERMATASARI K1208029
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Kurnia Putri Permatasari. K1208029. NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY (Tinjauan Psikologi Sastra dan Nilai Religius). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei 2012.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1) struktur yang membangun novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, (2) aspek psikologi sastra yang terdapat dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, dan (3) nilai religius yang terkandung dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy melalui pendekatan psikologi. Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
psikologi
sastra.
Bentuk
penelitiannya adalah kualitatif deskriptif yaitu data yang dikumpulkan akan berujud kata-kata dalam kalimat yang mempunyai arti lebih dari sekedar angka atau jumlah yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan apa yang menjadi masalah, menganalisisnya, dan menafsirkan data yang ada. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu melakukan pengambilan data baik dengan wawancara. Sumber data yang digunakan, yaitu: (1) dokumen; (2) informan. Teknik pengumpulan data yang diterapkan, yaitu: (1) membaca novel berulang-ulang; (2) melakukan studi pustaka; (3) mencatat kalimat yang dianggap penting; dan (4) wawancara dengan orang yang ahli di bidangnya. Uji validitas yang dilakukan dengan cara menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi merupakan pengecekan kebenaran dengan cara memperoleh data tersebut dari pihak atau sumber berbeda, dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teori dan sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analsis mengalir (flow model of analysis) yang bergerak dalam tiga komponen reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) commit to user El Shirazy meliputi tema tentang struktur novel Bumi Cinta karya Habiburrahman
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
cinta kepada Allah, amanat yaitu pembangun jiwa, tokoh dan penokohan disampaikan meliputi tokoh utama, tambahan, antagonis dan protagonis, alur campuran, sudut pandang orang ketiga, bahasa yang digunakan halus dan santun dan latarnya meliputi latar tempat, waktu dan sosial. (2) aspek psikologi sastra yang terdapat dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. (3) nilainilai religius yang terkandung dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, nilai yang tercurah hanya kepada Allah SWT.
Kata kunci: novel Bumi Cinta, psikologi sastra dan nilai religius
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Bukan suka cita dan bukan pula duka cita yang menjadi tujuan hidup kita, tetapi berbuat dan berjuang agar kita setiap hari lebih maju daripada hari-hari sebelumnya.” (Henry Wadsworth Longfellow) “Jangan mudah menyerah, sebab hidup adalah perjuangan untuk meraih hal yang lebih baik. Jalani hidup dengan apa adanya dan berusahalah untuk mencapai tujuan. Kerja keras, usaha dan doa kunci utama dalam mencapai kesuksesan.” (Penulis)
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini sebagai wujud syukur, cinta, bakti, dan terima kasihku untuk: 1. Alm. Bapak (Sutarno) yang selalu menjadi semangatku, motivasiku dan mendukungku semasa hidup beliau. 2. Ibuku (Titik Sariningsih) dan Adikku (Muh. Yanuar Bintang F.) yang telah memotivasi dan memberikan dukungan sepenuhnya untukku. 3. Edo Feri Prabangka, kekasihku yang selalu
memberikan
kasih
sayang,
dukungan dan semangat untukku.
4. Sahabat-sahabatku tersayang (Lolipop Gank): Cicik, Ari, Ena, Armin, Dian, Alvi, Ana, Antik, dan Evi yang telah banyak
memberi
keceriaan
dan
persahabatan yang indah padaku. 5. Seluruh keluarga besarku yang aku sayangi. 6. Teman-teman Bastind angkatan 2008. 7. Almamater. commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., atas rahmat dan hidayah–Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret . Penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada semua pihak yang turut membantu, terutama kepada. 1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin untuk penyusunan skripsi ini; 2. Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin untuk penyusunan skripsi ini; 3. Dr. Kundharu Saddhono, S.S, M. Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin untuk penyusunan skripsi ini; 4. Drs. Purwadi dan Drs. Yant Mujiyanto, M. Pd., selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan dukungan, pengarahan dan motivasi serta izin untuk penyusunan skripsi ini; 5. Dr. Andayani, M. Pd., selaku Pembimbing Akademik yang selalu memberikan kasih sayang dan perhatiannya dan telah membimbing penulis dalam menyelesaikan studi; 6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang secara tulus memberikan ilmunya kepada peneliti;
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................
ii
PENGAJUAN ..................................................................................................
iii
PERSETUJUAN ..............................................................................................
iv
PENGESAHAN ...............................................................................................
v
ABSTRAK .......................................................................................................
vi
MOTTO ...........................................................................................................
viii
PERSEMBAHAN ............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................
x
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xvi
BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Rumusan Masalah .....................................................................
6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
7
D. Manfaat Penelitian .....................................................................
7
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR .........................
9
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................
9
1. Hakikat Novel ......................................................................
9
2. Hakikat Pendekatan Struktural ............................................
14
3. Hakikat Pendekatan Psikologi Sastra ..................................
28
4. Hakikat Nilai – Nilai Religius Novel ..................................
38
B. Penelitian yang Relevan ............................................................
41
C. Kerangka Berpikir .....................................................................
43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... to user A. Tempat dan Waktu commit Penelitian ...................................................
45
BAB II
xii
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Bentuk dan Pendekatan Penelitian ............................................
45
C. Sumber Data ..............................................................................
46
D. Teknik Sampling .......................................................................
46
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................
46
F. Validitas Data ............................................................................
47
G. Teknik Analisis Data .................................................................
47
H. Prosedur Penelitian ....................................................................
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................
50
A. Deskripsi Data ...........................................................................
50
1. Kedudukan Pengarang dan Sastra Indonesia .......................
50
2. Karya yang Telah Dihasilkan Pengarang ............................
51
B. Hasil Penelitian..........................................................................
54
1. Analisis Struktural Novel Bumi Cinta.................................
54
2. Analisis Psikologi Sastra .....................................................
121
3. Nilai Religius dalam Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy ............................................................................
145
C. Pembahasan ...............................................................................
153
1. Analisis Struktural Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy .................................................................................
153
2. Analisis Psikologi Sastra .....................................................
156
3. Nilai Religius dalam Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman
BAB V
El Shirazy ............................................................................
163
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ......................................
166
A. Simpulan ....................................................................................
166
B. Implikasi ....................................................................................
167
C. Saran ..........................................................................................
169
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
HALAMAN Tabel 1. Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian .................................................
commit to user
xiv
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN Gambar 1. Kerangka Berpikir ..........................................................................
44
Gambar 2. Skema Analisis Mengalir ...............................................................
48
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN Lampiran 1 Sinopsis Novel Bumi Cinta ........................................................
174
Lampiran 2 Riwayat Hidup Pengarang ..........................................................
178
Lampiran 3 Pedoman Pertanyaan Wawancara dengan Sastrawan .................
183
Lampiran 4 Hasil Wawancara dengan Sastrawan ..........................................
184
Lampiran 5 Pedoman Pertanyaan Wawancara dengan Pembaca ...................
188
Lampiran 6 Hasil Wawancara dengan Pembaca 1 .........................................
189
Lampiran 7 Hasil Wawancara dengan Pembaca 2 .........................................
192
Lampiran 8 Pedoman Pertanyaan Wawancara dengan Guru .........................
194
Lampiran 9 Hasil Wawancara dengan Guru ..................................................
195
Lampiran 10 Pedoman Wawancara dengan Siswa ..........................................
198
Lampiran 11 Hasil Wawancara dengan Siswa .................................................
199
Lampiran 12 Permohonan Izin Menyusun Skripsi ...........................................
202
Lampiran 13 Izin Penyusunan Skripsi / Makalah ............................................
203
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medianya. Sebagai seni kreatif yang berobjek manusia dan segala macam segi kehidupan, maka ia tidak saja merupakan suatu media untuk menyampaikan ide, teori atau sistem berpikir manusia, melainkan sastra harus pula mampu menjadi wadah penyampaian ide-ide yang dipikirkan dan dirasakan oleh sastrawan tentang kehidupan manusia (Atar Semi, 1993: 8). Pada perkembangan zaman sekarang ini, karya sastra menjadi salah satu perbincangan yang tidak kalah untuk dibicarakan dan diulas lebih dalam. Karya sastra pada umumnya berisi tentang permasalahan yang melengkapi kehidupan manusia. Permasalahan itu dapat berupa permasalahan yang terjadi pada dirinya. Karena itu, karya sastra memiliki dunia yang merupakan hasil dari pengamatan sastrawan terhadap kehidupan yang diciptakan oleh sastrawan baik berupa novel, puisi, maupun drama yang berguna untuk dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra merupakan tanggapan penciptanya (pengarang) terhadap dunia (realita sosial) yang dihadapinya. Sastra berisi pengalaman-pengalaman subjektif penciptanya, pengalaman kelompok masyarakat (fakta sosial). Sastra dapat dipandang sebagai suatu gejala sosial, sastra yang ditulis oleh pengarang pada suatu kurun waktu tertentu, pada umumnya berkaitan langsung dengan norma-norma dan adat-istiadat zaman itu. Sastra yang baik tidak hanya merekam dan melukiskan kenyataan yang ada dalam masyarakat, tetapi merekam dan melukiskan kenyataan secara keseluruhan. Aspek terpenting dalam kenyataan yang perlu dilukiskan oleh pengarang yang dituangkan dalam karya sastra adalah commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
masalah kemajuan manusia. Oleh karena itu, pengarang yang melukiskan kenyataan dalam keseluruhan tidak dapat mengabaikan begitu saja masalah tersebut. Karya sastra pun dapat berfungsi sebagai media pemahaman budaya suatu bangsa (Luxemburg dalam Sangidu, 2004: 41). Karya sastra yang dihasilkan sastrawan selalu menampilkan tokoh yang memiliki karakter sehingga karya sastra juga menggambarkan kejiwaan manusia, walaupun pengarang hanya menampilkan tokoh itu secara fiksi (Teguh Wirwan, 2009: 2). Menurut Abrams dalam Nurgiyantoro (dalam Teguh Wirwan, 2009: 2) sebagai hasil imajinatif, karya sastra berfungsi sebagai hiburan yang menyenangkan, dan berguna menambah pengalaman batin bagi pembacanya. Membicarakan sastra yang bersifat imajinatif, berhadapan dengan tiga jenis genre sastra, yaitu prosa, puisi, dan drama. Prosa dalam pengertian kesastraan juga disebut fiksi, teks naratif, atau wacana naratif. Istilah fiksi dalam pengertian ini adalah cerita rekaan atau cerita khayalan. Hal itu disebabkan karena fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran sejarah. Karya sastra pada umumnya adalah imajinatif, artinya metode yang digunakan untuk menciptakannya dengan imajinasi (hasil fantasi) penciptanya. Hal ini berarti bahwa karya sastra tidak diperoleh melalui penelitian, pengamatan, atau pengalaman empirik, namun melalui pengalaman batin ketika seorang pencipta memiliki suasana hati yang luar biasa (Herman J. Waluyo, 2008: 1). Fungsi karya sastra sendiri menurut Horasius (dalam Herman J. Waluyo, 2008: 1) adalah “dulce” dan “utile” atau menghibur dan memiliki kemanfaatan bagi pembaca dan penikmatnya. Menghibur karena mementingkan keindahan, sedangkan kemanfaatan karena karya sastra dicipta melalui renungan yang sungguh-sungguh dari penciptaan sehingga pesan yang disampaikan berguna untuk kebaikan manusia sebagai pembaca atau penikmat. Karya sastra Indonesia adalah segenap cipta rasa yang ditulis dalam bahasa Indonesia, disertai dengan adanya nafas dan ruh keindonesiaan, serta mengandung aspirasi dan kultur Indonesia (Yant Mujiyanto dan Amir Fuady, commit to user 2008 : 1).
perpustakaan.uns.ac.id
3 digilib.uns.ac.id
Sebuah karya sastra yang dihasilkan oleh sastrawan tidak bisa lepas dari hal-hal yang melingkupinya, yaitu masyarakat yang ada di sekitarnya. Manusia adalah sumber inspirasi sastrawan yang tidak pernah kering. Berkaitan dengan kedudukannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk berTuhan. Keterkaitan antara sastra dan kehidupan manusia yang demikian erat memberi petunjuk bahwa karya sastra diciptakan untuk memberi sesuatu kepada para pembaca (Indah Kusumaningtyas, 2002 : 1). Sebagai salah satu bentuk karya sastra, novel berasal dari imajinasi serta kreativitas pengarang dalam merespon dan menanggapi persoalan-persoalan yang ada di lingkungannya. Dalam novel, dapat dicermati berbagai hal yang menyangkut hubungan manusia dengan alam semesta, dengan penciptanya, dan antarmanusia. Sebagai sebuah alternatif, novel memberi ruang lapang pada pengarang untuk membangun sebuah bangunan penceritaan yang menyeluruh, sehingga misi pengarang dapat tersampaikan secara optimal. Karya sastra yang dihasilkan sastrawan selalu menampilkan tokoh yang memiliki karakter, sehingga karya sastra juga menggambarkan tentang kejiwaan manusia, walaupun pengarang hanyalah menampilkan tokoh itu secara fiktif (Karnia). Hubungan antara sastra dengan psikologi adalah, di satu pihak karya sastra dianggap sebagai hasil aktivitas dan ekspresi manusia. Di pihak lain, psikologi sendiri dapat membantu pengarang dalam mengentalkan kepekaan dan memberi kesempatan untuk menjajaki pola-pola yang belum terjamah sebelumnya, sehingga hasilnya merupakan kebenaran yang mempunyai nilai-nilai artistik yang dapat menambah koherensi dan kompleksitas karya sastra tersebut (Wellek dan Warren, 1989: 108). Karya sastra bentuk fiksi seperti novel memiliki beragam cerita dan tujuan pada ceritanya, dan yang menonjol pada suatu cerita di novel adalah nilai-nilai yang terkadung di dalamnya, seperti nilai religius. Novel yang baik adalah novel yang bisa membuat pembacanya ikut merasakan berada dalam cerita dan bisa larut dalam kisah yang diceritakan. Salah satu novel yang memiliki nilai religius yang to user El Shirazy. Banyak pula novel tinggi adalah novel-novel karya commit Habiburrahman
perpustakaan.uns.ac.id
4 digilib.uns.ac.id
yang sama seperti dengan novel-novel karya Habiburrahman yang mengangkat cerita dengan nilai religius yang tinggi dan mendalam. Novel-novel karya Habiburrahman El Shirazy mempunyai beberapa sisi kelebihan dari novel yang lainnya, yaitu merupakan novel remaja Islami. Novel remaja Islami adalah novel yang segmen pembacanya remaja dan di dalamnya terkandung nilai-nilai yang Islami. Nilai-nilai Islami merupakan nilai religius yang memiliki unsur keagamaan. Nilai religius tersebut mengarah pada cara pandang pembaca pada nilai yang tercermin lewat perilaku dan penampilanpenampilan tokohnya, seperti cara bergaul, berpakaian, berpacaran, dan sebagainya. Dalam hal ini tokoh yang diceritakan dalam karya sastra juga dihadapkan pada konflik kehidupan, sehingga analisis dengan menggunakan pendekatan psikologi dapat digunakan untuk membedah kejiwaan dalam suatu karya sastra. Cerita pada novel karya Habiburrahman ini banyak mengangkat kisah percintaan islami dan kehidupan sehari-hari yang islami. Seperti dalam novel yang berjudul “ Bumi Cinta”. Novel itu adalah novel karya Habiburrahman yang berkisah mengenai kehidupan mahasiswa Indonesia yang mempertahankan imannya sebagai pemuda muslim di tengah kehidupan Negara Rusia yang bebas. Novel tersebut memiliki banyak kelebihan dalam ceritanya maupun dari segi nilai-nilai religiusnya. Novel “Bumi Cinta” ini menyajikan bobot nilai yang tinggi dan mengandung nilai religius pembangun jiwa. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti mengenai nilai religius pada novel tersebut dan mengambil kelebihan dari novel tersebut. Analisis pada nilai religius ini disajikan untuk mengetahui unsur-unsur islami yang terkandung dalam novel tersebut. Dalam kesempatan ini, penulis meneliti novel karya Habiburrahman El Shirazy yaitu novel “Bumi Cinta”. Novel Bumi Cinta merupakan novel yang menarik untuk diteliti karena merupakan novel psikologis dan religius yang penuh lika-liku parjalanan hidup dan konflik batin tokoh-tokohnya. Di dalam novel tersebut digambarkan secara jelas permasalahan yang menimbulkan konflik batin para tokohnya. Dijelaskan pula keimanan (religius) para tokoh dalam menghadapi commit to user permasalahan hidup.
perpustakaan.uns.ac.id
5 digilib.uns.ac.id
Pokok permasalahan yang dibangun dalam novel ini sarat dengan nilai agama, khususnya agama Islam. Novel ini secara langsung tidak kehilangan aktualitasnya dan sangat relevan dengan kondisi masyarakat yang semakin tidak religius. Permasalahan yang diangkat dalam novel tersebut adalah peningkatan nilai religius seseorang setelah ia memeluk suatu agama (dalam hal ini Islam) dengan penuh keyakinan. Novel Bumi Cinta menceritakan tentang lika-liku kehidupan seseorang yang berada di sebuah negara yang syarat dengan kebebasan hidup, dan mengenai pergolakan batin pada setiap tokoh yang digambarkan secara jelas dalam novel ini. Untuk mengetahui semua lebih lanjut tentang kejiwaan tokoh-tokohnya serta nilai religius yang ditampilkan, penulis akan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap novel karya Habiburrahman El Shirazy dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra. Penulis menempatkan karya tersebut pada posisi penting, karena religius yang ditampilkan mengingatkan kita agar senantiasa menjadi manusia yang lebih religius, karena novel tersebut sarat dengan nilai-nilai agama Islam yang bisa dijadikan teladan bagi kita yang beragama sama. Pemilihan novel Bumi Cinta sebagai bahan kajian, dilatarbelakangi oleh adanya keinginan untuk memahami nilai religius yang terkandung dalam novel Bumi Cinta sebagai bagian masalah yang diangkat pengarang melalui karyanya. Bumi Cinta adalah sebuah novel karya Habiburrahman El Shirazy yang diterbitkan oleh Ihwah pada tahun 2010. Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang mahasiswa Indonesia yang tinggal di Moskwa, Rusia yang merupakan Negara bebas yakni, kehidupan yang bebas seperti freesex dan sebagainya. Novel Bumi Cinta memiliki banyak keunggulan antara lain, gaya bahasa yang dibuat pengarang sangat mudah dipahami. Amanat yang disampaikan pun mudah terserap, karena kecerdasan pengarang yang menuangkan karya dengan membangun jiwa para pembaca agar memiliki bekal kunci kemenangan orangorang yang beriman, saat musuh besar, terutama musuh yang dapat meluluhlantakkan keimanan orang-orang yang beriman. Hal ini semua pengarang commit to user tuangkan melalui tokoh utama novel tersebut. Di samping itu banyak pengenalan
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dan pengetahuan mengenai kehidupan di Moskwa-Rusia, mulai dari bahasabahasa Rusia, keindahan alam dan bangunan, kebiasaan perilaku sampai sedikit informasi mengenai mafia di Rusia. Kelebihan novel ini terletak pada jalinan cerita yang mampu memberikan inspirasi dan motivasi pada pembaca untuk selalu berjuang menggapai cita-cita, meskipun dalam keadaan yang terbatas dan sederhana (artikel Shelly). Religius yang dimaksud adalah aspek yang ada di lubuk hati, riak getaran nurani pribadi manusia. Dengan demikian, religius bersifat mengatasi, lebih dalam, dan lebih luas dari agama yang tampak, formal, dan resmi. Pendekatan psikologi sastra dipilih berdasarkan kesesuaian antara teknik analisis dengan objek yang dianalisis. Psikologi sastra memberikan perhatian pada masalah yang berkaitan dengan unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional yang terkandung dalam sastra. Aspek-aspek kemanusiaan inilah yang merupakan objek utama psikologi sastra. Analisis struktural sastra disebut juga pendekatan objektif dan menganalisis unsur intrinsiknya. Penilaian yang diberikan dilihat dari sejauh mana kekuatan atau nilai karya sastra tersebut berdasarkan keharmonisan semua unsur pembentuknya. Dalam novel Bumi Cinta diceritakan tokoh Ayyas yang mempunyai keteguhan iman dan memiliki kemandirian yang besar sebagai seorang musafir yang berada di kota Moskwa, Rusia. Negara Rusia merupakan Negara yang bebas dalam kehidupannya dan di novel ini Ayyas seorang mahasiswa dari Indonesia mempunyai kepribadian dan keimanan yang kuat. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini penulis mengambil judul Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy (Tinjauan Psikologi Sastra dan Nilai Religius).
B. Rumusan Masalah Sesuai uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut : 1.
Bagaimanakah struktur yang membangun novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy? commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Bagaimanakah aspek psikologi sastra yang terdapat dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy?
3.
Bagaimanakah nilai-nilai religius yang terkandung dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy ditinjau dengan tinjauan psikologi sastra?
C. Tujuan Penelitian Penelitian yang baik haruslah memiliki tujuan yang baik dan jelas serta memiliki arah dan tujuan yang tepat. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Mendeskripsikan struktur yang membangun novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy.
2.
Mendeskripsikan aspek psikologi sastra yang terdapat dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy.
3.
Mendeskripsikan nilai-nilai religius yang terkandung dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy melalui pendekatan psikologi.
D. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kalangan akademis maupun praktis. Adapun manfaat dapat dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoretis a. Menambah khazanah penelitian sastra Indonesia, khususnya penelitian novel islami sehingga bermanfaat bagi perkembangan karya sastra Indonesia. b. Menjadi titik tolak untuk memahami dan mendalami karya sastra pada umumnya dan karya sastra novel-novel Karya Habiburrahman El Shirazy. 2. Manfaat Praktis a. Bagi pengarang, penelitian ini dapat memberikan masukan untuk dapat menciptakan karya sastra yang lebih baik lagi. b. Bagi pembaca, penelitian ini dapat menambah wawasan dan minat commit to user pembaca dalam mengapresiasi karya sastra.
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai motivasi dan referensi dalam melakukan penelitian-penelitian baru dan bermanfaat. d. Bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia, penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran sastra di sekolah, khususnya tentang apresiasi novel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Novel Dalam dunia sastra, istilah novel sudah tidak asing lagi. Novel merupakan salah satu genre karya sastra yang berbentuk prosa. Henry Guntur Tarigan menyebutkan bahwa kata “novel” berasal dari novellus yang berarti “baru”. Jadi, sebenarnya memang novel adalah bentuk karya sastra fiksi yang paling baru. Menurut Robert Lindell, karya sastra yang berupa novel, pertama kali lahir di Inggris dengan judul Pamella yang terbit pada tahun 1740 (Henry Guntur Tarigan, 1993 : 164). Burhan Nurgiyantoro (2005: 9) mengungkapkan bahwa sebutan novel dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Itali, yaitu novella (yang dalam bahasa Jerman disebut novelle). Secara harfiah, novella berarti sebuah barang baru yang kecil. Lebih lanjut novel diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa. Dalam hal ini, yang dimaksud cerita pendek bukanlah cerita pendek yang selama ini dikenal dalam dunia sastra Indonesia. Dari segi panjang cerita, novel jauh lebih panjang daripada cerpen. Oleh karena itu, novel dapat mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks. Selain itu, Burhan Nurgiyantoro (2005: 4) juga mengungkapkan bahwa novel sabagai karya fiksi menawarkan sebuah dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajiner, yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh (dan penokohan), latar, sudut pandang, dan lain-lain yang kesemuanya tentu saja juga bersifat imajiner. Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa novel merupakan sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan commit to user tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. 9
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Novel berisi pengalaman manusia yang ditulis melalui suatu rangkaian peristiwa yang saling berhubungan satu sama lain dengan melibatkan sekelompok atau sejumlah orang (tokoh, karakter) di dalam latar yang spesifik. Dalam konteks itu, fiksi dapat diartikan sebagai cerita rekaan yang hanya berdasarkan atas rekaan atau imajinasi. Berkaitan
dengan
novel
sebagai
karya
yang
fiksional,
Burhan
Nurgiyantoro (2005: 2) menyatakan bahwa novel bersinonim dengan fiksi sehingga pengertian fiksi juga dapat digunakan untuk mendefinisikan istilah novel. Fiksi merupakan suatu karya yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada, dan tidak terjadi sungguh-sungguh sehingga tidak perlu dicari kebenarannya dalam dunia nyata. Virginia Wolf (dalam Henry Guntur Tarigan, 1993: 164) menyatakan bahwa sebuah roman atau novel ialah sebuah eksploitasi atau suatu kronik penghidupan, merenungkan, dan melukiskan dalam bentuk yang tertentu, pengaruh, ikatan, hasil, kehancuran atau tercapainya gerak-gerik manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2003: 694) dijelaskan bahwa novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya
dengan
menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Menurut Burhan Nurgiyantoro (2005: 9) novel merupakan karya fiksi yang mengungkapkan aspek-aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus. Artikel Wikipedia Bahasa Indonesia menjabarkan pengertian novel oleh para ahli. Rostamaji dan Agus Priantoro berpendapat bahwa novel adalah karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra. Menurut Jakob Sumardjo (dalam artikel Wikipedia) novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat. commit user H.B. Jassin (dalam artikel TeguhtoWirwan) menyebutkan bahwa “novel
perpustakaan.uns.ac.id
11 digilib.uns.ac.id
sebagai karangan prosa yang bersifat cerita yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang. Atar Semi (1993: 32) berpendapat bahwa ada yang membedakan antara novel dan roman, yaitu novel mengungkapkan suatu konsentrasi kehidupan pada suatu saat yang tegang, dan pemusatan kehidupan yang tegas, sedangkan roman dikatakan sebagai menggambarkan kronik kehidupan yang lebih luas yang biasanya melukiskan peristiwa dari masa kanak-kanak sampai dewasa dan meninggal dunia. Dalam perkembangannya kemudian, novel dapat dikatakan sama dengan roman. Dalam novel, penggambaran kehidupan para tokoh sering diungkapkan secara mendalam, sehingga istilah novel tidak dapat dibedakan dengan roman. Selanjutnya dalam “The American College Dictionary” dapat kita jumpai keterangan, “novel adalah suatu cerita prosa fiktif dalam panjang yang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang respresentatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut” (dalam Henry Guntur Tarigan, 1993: 164). Dalam “The Advanced Learner’s Dictionary of Current English” dapat pula kita peroleh keterangan yang mengatakan, “novel adalah suatu cerita dengan suatu alur, cukup panjang mengisi satu buku atau lebih, yang menggarap kehidupan pria dan wanita yang bersifat imajinatif” (dalam Henry Guntur Tarigan, 1993: 164). Novel bersifat realistis. Novel berkembang dari bentuk-bentuk naratif nonfiksi. Novel lebih mengacu pada realistas yang lebih tinggi dan psikologi yang lebih mendalam dan novel lebih mencerminkan gambaran tokoh nyata, tokoh yang berangkat dari realitas sosial (Burhan Nurgiyantoro, 2005: 15). Menurut H.B. Jassin (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 16) novel merupakan suatu cerita yang bermain dalam dunia manusia dan benda yang ada di sekitar kita, tidak mendalam, lebih banyak melukiskan satu saat dari kehidupan seseorang, dan lebih mengenai suatu episode. Menurut Henry Guntur Tarigan (1993: 165), jika ditinjau dari segi jumlah commit to user kata, biasanya novel mengandung kata-kata yang berkisar antara 35.000 buah
perpustakaan.uns.ac.id
12 digilib.uns.ac.id
sampai tak terbatas. Novel yang paling pendek itu harus terdiri minimal 100 halaman dan rata-rata waktu yang dipergunakan untuk membaca novel minimal 2 jam. Burhan Nurgiyantoro (2005: 4) yang menyebutkan bahwa novel sebagai karya fiksi menawarkan sebuah dunia. Dunia yang berisi model kehidupan yang ideal. Dunia imajinatif yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh (dan penokohan), latar, sudut pandang, dan lain-lain yang kesemuanya saja bersifat imajinatif. Dalam novel karya fiksi dibangun oleh beberapa unsur pembentuknya mulai dari penokohan, alur, tema, amanat, serta bahasa. Jadi, dari segala unsur pembangun novel terjadi keterjalinan unsur intrinsiknya. Dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa novel merupakan salah satu wujud cerita rekaan yang mengisahkan salah satu bagian nyata dari kehidupan orang-orang dengan segala pergolakan jiwanya dan melahirkan suatu konflik yang pada akhirnya dapat mengalihkan jalan kehidupan mereka atau nasib hidup mereka. Novel sebagai karya fiksi dibangun melalui unsur intrinsiknya seperti beberapa macam unsur antara lain penokohan, alur, tema, amanat, serta bahasa. Dengan demikian hakikat novel adalah suatu cerita yang menggambarkan pengalaman dan pemikiran manusia sebagai tanggapan dan menyikapi kehidupan atau realitas yang melingkupi diri seorang pengarang yang diuraikan bersama daya kreatif, imajinatif, dan interpretasi.
Fungsi Novel Fungsi novel pada dasarnya yaitu untuk menghibur para pembaca. Novel pada hakikatnya adalah cerita dan karenanya terkandung juga di dalamnya tujuan untuk memberikan hiburan kepada pembaca. Sebagaimana yang dikatakan Rene Wellek dan Austin Warren (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 3) membaca sebuah karya fiksi adalah menikmati cerita, menghibur diri untuk memperoleh kepuasan batin. Sebagai sebuah hasil cipta, novel memiliki fungsi yang mendorong commit to user manusia untuk selalu mencipta dan mengembangkannya. Pada hakikatnya, novel
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
adalah cerita dan karenanya terkandung juga di dalamnya tujuan memberikan hiburan kepada pembaca. Secara ringkas, Jakob Sumardjo dan Saini KM (dalam artikel Teguh Wirwan) menguraikan fungsi novel yang sifatnya esensial. Fungsi tersebut di
antaranya adalah sebagai berikut. a. Karya sastra (novel) dapat memberikan kepada kita penghayatan yang mendalam terhadap apa yang kita ketahui. Pengetahuan yang kita peroleh bersifat penalaran, tetapi pengetahuan itu menjadi hidup dalam sastra. b. Membaca karya sastra (novel) dapat menolong pembacanya menjadi orang yang berbudaya. Manusia berbudaya adalah manusia yang responsive terhadap apa-apa yang luhur dalam hidup ini. Manusia demikian itu selalu mencari nilai-nilai kebenaran, keindahan, dan kebaikan. Salah satu cara memperoleh nilai-nilai itu adalah lewat pergaulan dengan karya-karya seni termasuk karya sastra. Kebiasaan dan kecintaan untuk bergaul dengan karya seni dan sastra bagi manusia berbudaya akan membentuk dirinya menjadi manusia yang berpikir, berperasaan luhur dan mulia karena karya tersebut memberikan pemikiran dan perasaan seperti itu. c. Karya sastra (novel) adalah karya seni, indah, dan memenuhi kebutuhan manusia terhadap naluri keindahannya. Kebutuhan terhadap keindahan adalah kodrat manusia. Seni pada umumnya dan sastra pada khususnya adalah karya kebudayaan yang diciptakan manusia dan diperlukan manusia. Kebutuhan manusia yang bersifat jasmaniah dipenuhi oleh ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi. Kebutuhan spiritualnya dipenuhi oleh agama dan seni. d. Karya sastra (novel) memberi kesadaran kepada pembacanya tentang kebenaran-kebenaran
hidup
ini.
Darinya
kita
dapat
memperoleh
pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang manusia, dunia dan kehidupan. e. Karya sastra (novel) memberikan kegembiraan dan kepuasan batin. Hiburan ini adalah jenis hiburan intelektual dan spiritual. commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f. Karya sastra (novel) memiliki sifat-sifat abadi, karena memuat kebenarankebenaran hakiki yang selalu ada selama manusia ada. Rene Wellek dan Austin Warren (1989: 300) berpendapat, karya sastra (dalam hal ini novel), mempunyai fungsi dulce et utile, menyenangkan dan berguna. Menyenangkan karena sastra yang berangkat dari imajinasi serta ide kreatif pengarang dapat memberikan kekayaan batin dan pembersihan jiwa kepada pembacanya. Sastra berbicara tentang kehidupan, sehingga dalam sastra terdapat makna tertentu tentang kehidupan yang isinya perlu dicerna secara mendalam oleh pembaca. Berguna karena sastra memberikan pengetahuan dan pengajaran tentang kesusilaan sebagai pengisi waktu dan pengembang serta pemerkaya pandangan hidup.
2. Hakikat Pendekatan Sruktural Pendekatan yang bertolak dari dalam karya sastra itu disebut pendekatan objektif. Analisis struktural adalah bagian yang terpenting dalam merebut makna di dalam karya sastra itu sendiri. Karya sastra mempunyai sebuah sistem yang terdiri atas unsur yang saling berhubungan. Untuk mengetahui kaitan antarunsur dalam karya sastra itu sangat tepat jika penelaahan teks sastra diawali dengan pendekatan struktural. Karya sastra merupakan unsur yang sangat kompleks. Karena itu, untuk memahami karya sastra diperlukan sebuah analisis sastra. Menganalisis sastra adalah usaha menangkap makna dan memberi makna kepada teks karya sastra. Analisis struktural merupakan langkah pertama sebelum menganalisis unsur-unsur lain dalam sebuah karya sastra. Pendekatan struktural merupakan pendekatan awal dalam penelitian sastra. Dresden berpendapat bahwa setiap penelitian sastra, analisis struktural karya sastra yang ingin diteliti dari segi mana pun juga merupakan tugas prioritas pekerjaan pendahuluan, sebab sastra sebagai dunia dalam kata mempunyai kebulatan intrinsik yang dapat digali dari karya itu sendiri (dalam A.A. Teeuw, 1985: 61). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
15 digilib.uns.ac.id
Struktural berasal dari kata structural (bahasa Latin) yang berarti bentuk atau bangunan. Strukturalisme berarti paham mengenai unsur-unsur yang membentuk karya sastra. Menurut Rachmat Djoko Pradopo (2002: 21) metode struktural merupakan metode penelitian kritik objektif. Menurut Scholes (dalam Rachmat Djoko Pradopo, dkk., 2001: 21) strukturalisme adalah suatu cara mencari realitas dalam hal-hal (benda-benda) yang berjalinan antara sesamanya, bukan dalam hal-hal yang bersifat individu. Burhan Nurgiyantoro (2005: 26) juga mengemukakan bahwa pengertian struktur ada dua macam. Pengertian pertama adalah struktur karya sastra yang diartika sebagai susunan, penegasan, dan gambaran semua bahan dan bagian yang menjadi komponennya, yang secara bersama-sama membentuk kebulatan yang indah. Pengertian kedua adalah struktur karya sastra mengarah pada pengertian hubungan antarunsur (intrinsik) yang bersifat timbal balik, saling menentukan, dan saling mempengaruhi yang secara bersama-sama membentuk satu kesatuan utuh. Sangidu (2004: 16) berpendapat bahwa sebuah struktur karya sastra harus dilihat sebagai totalitas karena sebuah struktur terbentuk dari serangkaian unsurunsurnya. Unsur-unsur itu harus tunduk pada kaidah-kaidah yang mencirikan sebagai suatu sistem. Langkah awal dalam sebuah penelitian karya sastra adalah dengan menggunakan analisis struktural. Analisis struktural dapat dikatakan juga sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian sastra. Menurut Burhan Nurgiyantoro (2005: 37), analisis karya sastra dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik yang bersangkutan. Beberapa hal yang diidentifikasi dan dideskripsikan, misalnya bagaimana keadaan peristiwa-peristiwa, tokoh dan penokohan, alur (plot), latar (setting), sudut pandang, dan lain-lain. Setelah kegiatan identifkasi dan deskripsi dilakukan kemudian dijelaskan bagaimana fungsi tiap-tiap unsur itu dalam menunjang makna keseluruhan dan bagaimana hubungan antarunsur itu secara bersama-sama membentuk sebuah totalitas kemaknaan yang padu. Robert Stanton (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 43) mengemukakan commit to user bahwa unsur-unsur pembangun dalam karya sastra, antara lain adalah tema, fakta
perpustakaan.uns.ac.id
16 digilib.uns.ac.id
cerita, dan sarana cerita. Fakta cerita sebagai unsur karya sastra meliputi alur, penokohan, dan latar. Sarana cerita (literary devices) meliputi sudut pandang dan gaya. Masing-masing unsur tersebut senantiasa berkaitan satu dengan yang lainnya dalam hubungan fungsional yang erat. Satu unsur tertentu, misalnya alur, dapat dipastikan mempunyai fungsi terhadap tokoh, tema, latar, dan unsur-unsur lain pembentuk karya sastra. Telaah sastra merupakan tahap awal dalam penelitian karya sastra yang harus dilakukan untuk mengetahui karya sastra itu berkualitas apa tidak, tetapi untuk mengetahui hal tersebut tidak bisa hanya dilihat dari satu sisi saja melainkan harus dari semua elemen secara keseluruhan. Analisis struktural merupakan salah satu cara untuk mengetahui kualitas sastra, dan merupakan jembatan untuk menganalisis makna yang terkandung dalam karya sastra. Oleh karena itu, peneliti hendaknya tidak terjebak dalam analisis struktural sebab tujuan utama dalam penelitian adalah mengkaji makna yang terkandung dalam sebuah karya sastra. Teori strukturalisme adalah suatu pendekatan yang objeknya bukan kumpulan unsur-unsur yang terpisah, melainkan keterkaitan unsur yang satu dengan unsur yang lain. Analisis struktural terhadap sebuah karya sastra bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, semendetail, dan semendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua anasir dan aspek karya sastra yang besar-besarnya menghasilkan makna yang menyeluruh (Aminuddin, 1991: 180-181). Pendekatan strukturalisme memandang karya sastra sebagai teks mandiri, penelitian ini dilakukan secara objektif yaitu menekankan pada unsur-unsur karya sastra. Strukturalisme dapat dipandang sebagai salah satu pendekatan kesastraan yang menekankan pada kajian hubungan antar unsur pembangun karya sastra yang bersangkutan. Menurut Zainuddin Fananie (2002: 112) pendekatan struktural disebut juga sebagai pendekatan objektif yaitu pendekatan yang mendasarkan pada suatu karya sastra secara keseluruhan. Pendekatan yang dilihat dari eksistensi karya sastra itu sendiri berdasarkan konvensi sastra yang berlaku. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
17 digilib.uns.ac.id
Konvensi tersebut misalnya, aspek-aspek intrinsik sastra yang meliputi makna, diksi, rima, struktur kalimat, tema, plot, setting, karakter dan sebagainya. Strukturalisme sering digunakan oleh peneliti untuk menganalisis seluruh karya sastra dimana kita harus memperhatikan unsur-unsur yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Struktur yang membangun sebuah karya sastra sebagai unsur estetika dalam dunia karya sastra antara lain alur, penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, tema dan amanat. Analisis struktural karya sastra, khususnya fiksi dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan, misalnya bagaimana keadaan peristiwa-peristiwa, plot, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang dan lain-lain. Menurut Burhan Nurgiyantoro (2005: 37) terdapat langkah-langkah dalam menerapkan teori strukturalisme, yaitu. a. Mengidentifikasi unsur-unsur yang membangun karya sastra secara lengkap dan jelas, mana yang tema dan mana yang tokohnya. b. Mengkaji unsur-unsur yang telah diidentifikasi sehingga diketahui tema, alur, latar, dan penokohan dalam sebuah karya sastra. c. Mendeskripsikan masing-masing unsur sehingga diketahui tema, alur, latar, dari sebuah karya sastra. d. Menghubungkan masing-masing unsur sehingga diperoleh kepaduan makna secara menyeluruh dari sebuah karya sastra. Tokoh menurut Burhan Nurgiyantoro (2005: 173) adalah pelaku, sekaligus penderita kejadian dan penentu perkembangan cerita baik itu dalam cara berfikir, bersikap, berperasaan, berperilaku, dan bertindak secara verbal maupun non verbal. Alur menurut Stanton (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005 : 113), adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Dalam hal ini, peneliti ingin meneliti mengenai unsur struktural yang terkandung dalam novel Bumi Cinta. Unsur struktural dalam novel ini adalah berkaitan dengan unsur instrinsik yang terdapat dalam novelnya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
18 digilib.uns.ac.id
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut serta membangun cerita. Unsur-unsur Intrinsik 1. Tema Tema adalah hal pokok yang menjadi dasar sebuah cerita. Hal tersebut menjadi dasar penulisan menuliskan cerita. Tema adalah sebuah ide cerita. Pengarang dalam menulis ceritanya bukan sekedar mau bercerita, melainkan mau mengatakan sesuatu pada pembacanya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2003: 1029) tema adalah pokok pikiran atau dasar cerita yang dipercakapkan dan dipakai sebagai dasar mengarang. Tema menurut Stanton dan Kenny (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 67) adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Tema merupakan hal penting dalam sebuah karya sastra karena melalui tema dapat dilihat ide, gagasan yang disampaikan oleh pengarang. Menurut Zainuddin Fananie (2002: 84), tema adalah ide, gagasan, pandangan hidup pengarang yang melatarbelakangi ciptaan karya sastra. Karena sastra merupakan refleksi kehidupan masyarakat, tema yang diungkapkan dalam karya sastra dapat sangat beragam. Tema dapat berupa persoalan moral, etika, agama, social budaya, teknologi, tradisi yang terkait erat dengan masalah kehidupan. Tema dapat pula berupa pandangan pengarang, ide, atau keinginan pengarang dalam menyiasati persoalan yang muncul. Menurut Fand Djibran (2008: 66) tema dan pesan adalah apa yang ingin pengarang sampaikan kepada pembacanya. Tema ini dapat berupa pesan moral, ajakan (persuasi), provokasi, atau lainnya. Tema dan pesan cerita adalah makna terdalam dari cerita itu sendiri. Jadi tema dan pesan adalah hal terpenting yang akan disampaikan oleh penulis. Tema adalah gagasan pokok atau sentral dari cerita. Menurut Herman J. commit to user atau ide pokok yang hendak Waluyo (2002: 136) tema merupakan gagasan
perpustakaan.uns.ac.id
19 digilib.uns.ac.id
disampaikan pengarang atau sering disebut sebagai subject matter dari cerita tersebut. tema merupakan makna yang diungkapkan oleh suatu cerita atau maksud yang disampaikan dalam suatu cerita secara keseluruhan, bukan sebagai dari cerita yang dapat dipisahkan. Ditambahkan Herman J. Waluyo (2002: 142) menyatakan bahwa tema diambil dari khazanah kehidupan sehari-hari dengan maksud untuk memberikan saksi sejarah atau mungkin sebagai reaksi terhadap praktik kehidupan masyarakat yang tidak disetujui. Menurutnya tema adalah masalah hakiki manusia, seperti cinta kasih, ketakutan, kebahagiaan, kesengsaraan, keterbatasan dan sebagainya. Menurut Burhan Nurgiyantoro (2005: 25) tema adalah sesuatu
yang
menjadi dasar cerita. Ia selalu berkaitan dengan berbagai pengalaman kehidupan. Tema dapat berupa persoalan moral, etika, agama, budaya, teknologi, namun tema dapat juga berupa pandangan ide atau keinginan pengarang dalam menyiasati persoalan yang muncul. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tema adalah pokok pikiran penting yang digunakan sebagai dasar mengarang dalam karya sastra karena melalui tema, pembaca dapat mengetahui idea tau gagasan yang disampaikan oleh pengarang. 2. Penokohan Penokohan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2003: 1065) adalah penciptaan citra tokoh dalam karya sastra. Burhan Nurgiyantoro (2005: 165) menjelaskan bahwa istilah tokoh menunjuk pada orangnya atau disebut pelaku cerita, sedangkan watak, perwatakan, dan karakter menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti yang ditafsirkan oleh pembaca dan lebih menunjuk pada kualitas pribadi seorang tokoh dan tokoh tersebut melahirkan peristiwa dalam sebuah cerita fiksi. Tokoh cerita menurut Abrams (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 165) adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Tokoh commit to user dalam suatu cerita dapat menempati posisi yang penting sebagai pembawa dan
perpustakaan.uns.ac.id
20 digilib.uns.ac.id
penyampai pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan pengarang pada pembaca lewat sebuah karyanya tersebut. Menurut Henry Guntur Tarigan (1993: 146) penokohan adalah proses yang digunakan oleh seorang pengarang untuk menciptakan tokoh-tokoh fiksinya. Tokoh fiksi harus dilihat sebagai yang berada pada suatu masa dan tempat tertentu dan harus diberi motif-motif yang masuk akal untuk segala sesuatu yang dilakukannya. Tugas pengarang ialah membuat tokoh itu sebaik mungkin, seperti yang benar-benar ada di dalam penokohan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penokohan adalah pelukisan gambaran seseorang yang digunakan pengarang untuk menyampaikan pesan, amanat kepada para pembaca. Atar Semi (1993: 47) mengatakan tokoh dalam cerita ada bermacammacam. Jika ditinjau dari keterlibatan dalam keseluruhan cerita, tokoh fiksi dibedakan menjadi dua, yakni tokoh sentral (tokoh utama) dan tokoh periferal (tokoh tambahan). Jadi, tokoh sentral (utama) adalah tokoh yang mempunyai porsi peran lebih banyak dibandingkan dengan tokoh tambahan. Sesuai dengan pendapat Atar Semi, Sudjiman (dalam Herman J. Waluyo, 2002: 167) juga membagi tokoh berdasarkan fungsi dan berdasarkan pembangun konflik cerita. Berdasarkan fungsi, tokoh dibedakan menjadi tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh sentral juga disebut dengan tokoh utama. Sedangkan, tokoh bawahan adalah tokoh yang tidak sentral kedudukannya dalam cerita, tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk mendukung tokoh utama. Berdasarkan pembangun konflik cerita, terdapat tokoh protogonis dan tokoh antagonis. Tokoh protogonis adalah tokoh yang baik dan terpuji oleh karena itu biasanya menarik simpati pembaca. Sebaliknya tokoh antagonis adalah tokoh yang jahat atau tokoh yang salah. Selanjutnya untuk menguji bagaimana watak tokoh yang sesungguhnya dalam karya sastra adalah dengan melihat bagaimana sikap tokoh sewaktu berhadapan dengan konflik-konflik dan bagaimana cara penyelesaian konflikkonflik tersebut. Perwatakan ini dapat dilihat dari aksi tokoh yang akan sedang commit topengarang user dan yang telah dilakukan. Seorang mempunyai teknik-teknik
perpustakaan.uns.ac.id
21 digilib.uns.ac.id
menampilkan watak tokoh antara lain; lewat tingkah laku, analisis langsung oleh pengarang tentang watak tokoh, dialog, reaksi tokoh-tokoh lain, lingkungan sekitar tokoh dan pembawaan serta kebiasaan tokoh sehari-hari yang melingkupi kehidupannya. 3. Bahasa Bahasa merupakan sarana pengungkapan sastra. Untuk memperoleh efektivitas pengungkapan, bahasa dalam sastra didayagunakan secermat mungkin agar berbeda dengan bahasa nonsastra. Burhan Nurgiyantoro (2005: 273) menyatakan bahwa pada umumnya bahasa yang ada dalam karya sastra berbeda dengan bahasa nonsastra. Bahasa yang digunakan mengandung unsur emotif dan bersifat konotatif, serta adanya juga gaya bahasa. Bahasa yang digunakan dalam penulisan sastra dapat digunakan untuk mengungkapkan segalanya dengan kata atau kalimat yang indah. Supomo (dalam Herman J. Waluyo, 2002: 217) berpendapat adanya ragam bahasa sastra ditimbulkan oleh suasana hati yang haru, terpesona, terenyuh, dan sebagainya. Ragam sastra bertujuan untuk menimbulkan kesan yang sama kepada pembaca. Jadi bahasa dapat mengungkapkan suasana hati seseorang. Abdul Chaer (2009: 30) mendefinisikan bahasa sebagai satu system lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Funsi-fungsi bahasa menurut Kinneavy (dalam Abdul Chaer, 2009: 33) mengungkapkan bahwa bahasa memiliki lima fungsi dasar yaitu: (1) fungsi ekspresi adalah pengungkapan bahasa melalui gerak-gerik, tingkah laku dan mimik dimaksudkan agar bahasa tersebut tersampaikan kepada orang lain, (2) fungsi informasi adalah fungsi untuk menyampaikan pesan atau amanat kepada orang lain, (3) fungsi eksplorasi adalah penggunaan bahasa untuk menjelaskan suatu hal, perkara, dan keadaan, (4) fungsi persuasi adalah penggunaan bahasa yang bersifat memengaruhi atau mengajak orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu secara baik-baik, (5) fungsi entertaimen adalah penggunaan bahasa dengan maksud untuk menghibur, menyenangkan, atau memuaskan commit to user perasaan batin.
perpustakaan.uns.ac.id
22 digilib.uns.ac.id
Sesuai beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa cara untuk mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang tidak mengandung unsur controversial yang ditimbulkan oleh suasana hati. 4. Latar atau Setting Latar merupakan salah satu elemen pembentuk cerita yang sangat penting. Elemen tersebut akan menentukan situasi umum sebuah karya. Setting adalah soal waktu tempat cerita. Abrams (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 216) menyatakan latar atau setting disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu dan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Pendapat tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Kenny (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 219) bahwa latar dalam karya sastra tidak hanya mengacu pada lokasi tertentu atau segala sesuatu yang bersifat fisik (physical setting), melainkan juga berupa tata cara, adat istiadat, kepercayaan, dan nilai-nilai. Burhan Nurgiyantoro (2005: 235) menambahkan latar dalam novel menyangkut keterangan mengenai social budaya, tempat dan waktu di mana peristiwa itu terjadi. Unsur latar dibedakan menjadi tiga, yaitu tempat, waktu, dan social. Latar tempat mengacu pada “lokasi” terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam novel. Latar waktu mengarah pada masalah “kapan” terjadinya peristiwaperistiwa yang diceritakan dalam novel, sedangkan latar sosial mencakup kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap juga termasuk status social tokoh yang bersangkutan. Latar berkaitan dengan waktu dan tempat penceritaan. Atar Semi (1993: 46) berpendapat bahwa latar atau setting merupakan lingkungan terjadinya peristiwa, termasuk di dalamnya tempat dan waktu dalam cerita. Artinya bahwa latar meliputi tempat terjadinya peristiwa dan juga menunjuk pada waktunya. Jadi latar meliputi unsur waktu, tempat dan lingkungan peristiwa terjadi.
W.H Hudson (dalam Herman J. Waluyo, 2002: 198) menyatakan bahwa commit to cerita user yang meliputi adat istiadat, setting adalah keseluruhan lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id
23 digilib.uns.ac.id
kebiasaan dan pandangan hidup tokoh. Setting adalah tempat kejadian cerita. Tempat kejadian cerita dapat berkaitan dengan dimensi fisiologi, sosiologi, dan psikologi. Setting juga dapat dikaitkan dengan tempat dan waktu. Lebih lanjut dipaparkan bahwa setting berkaitan dengan pengadegan, latar belakang, waktu cerita, dan waktu penceritaan. Pengadegan artinya penyusunan adegan-adegan dalam cerita. Tidak semua kejadian dalam kehidupan sang tokoh dilukiskan dalam adegan-adegan. Adegan yang dipilih yang benar-benar mewakili cerita. Latar belakang (background) dalam menampilkan setting dapat berupa latar belakang social, budaya, psikis, dan fisik yang kira-kira dapat memperhidup cerita itu. Dengan deskripsi dan narasi, latar belakang dapat muncul dan jika diperkaya dengan latar belakang lain, cerita akan lebih hidup. Waktu cerita ialah lamanya waktu penceritaan tokoh utama dari awal hingga akhir cerita, sedangkan waktu penceritaan ialah waktu pembacaan, biasanya lamanya jam. Latar adalah gambaran situasi mengenai peristiwa yang terjadi dalam sebuah cerita. Suminto A. Sayuti (1997: 80) membagi latar dalam tiga kategori yakni, latar tempat, waktu, dan social. Latar tempat merupakan hal yang berkaitan dengan masalah geografis, latar waktu berkaitan dengan masalah historis, dan latar social berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Latar memengaruhi penokohan yang dapat membentuk suasana tokoh cerita. Jadi latar berpengaruh dalam keseluruhan cerita. Burhan Nurgiyantoro (2005: 227) berpendapat yang membedakan unsur latar ke dalam tiga unsure pokok. Adapun penjelasan mengenai tiga unsur pokok tersebut sebagai berikut: a. Latar tempat Latar adalah tempat menunjukan pada lokasi peristiwa. Nama tempat yang digunakan yaitu nama tempat yang nyata misalnya saja nama kota, instansi atau tempat-tempat tertentu. Penggunaan nama tempat haruslah tidak bertentangan dengan sifat atau geografis tempat memiliki karakteristik dan ciri khas sendiri. b. Latar waktu user peristiwa tersebut terjadi. Latar Latar waktu berhubungancommit dengantokapan
perpustakaan.uns.ac.id
24 digilib.uns.ac.id
yang diceritakan harus sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Penekanan waktu lebih pada keadaan hari misalnya saja pada pagi, siang, atau malam. c. Latar sosial Untuk latar sosial menunjuk pada hal-hal yang berkaitan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat tertentu. Hal tersebut meliputi masalah kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir, serta hal-hal yang termasuk latar spiritual. Herman J. Waluyo (2009: 35) menjelaskan mengenai fungsi setting adalah untuk: (1) mempertegas watak pelaku; (2) memberikan tekanan pada tema cerita; (3) memperjelas tema yang disampaikan; (4) metafora bagi situasi psikis pelaku; (5) sebagai pemberi atmosfir (kesan); (6) memperkuat posisi plot. Sesuai uraian di atas disimpulkan pengertian latar atau setting adalah keseluruhan keterangan yang meliputi aspek tempat kejadian, waktu kejadian dan juga social yang akan menentukan karakter dari masing-masing tokohnya. 5. Sudut Pandang (Point of View) Point of view dinyatakan sebagai sudut pandang pengarang, yaitu teknik yang digunakan oleh pengarang untuk berperan dalam cerita itu (Herman J. Waluyo, 2009: 37). Abrams (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 248) menyatakan bahwa sudut pandang atau point of view merujuk pada cara atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca. Sudut pandang adalah bagian dari unsur intrinsik dalam karya sastra. Berkenaan dengan sudut pandang ada yang mengartikan sudut pandang dari pengarang dan ada juga yang mengartikan dari pencerita, bahkan ada pula yang menyamakan antara keduanya. Pada dasarnya sudut pandang dalam karya sastra fiksi adalah strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Sudut pandang merupakan masalah teknis yang digunakan pengarang untuk menyampaikan makna, karya, artistiknya untuk commit to(Burhan user Nurgiyantoro, 2005: 249). sampai dan berhubungan dengan pembaca
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sudut pandang haruslah diperhitungkan kehadirannya dan bentuknya, karena pemilihan sudut pandang atau point of view akan berpengaruh terhadap penyajian cerita. Menurut Fand Djibran (2008: 60) sudut pandang atau point of view dalam cerita terbagi menjadi tiga sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua dan sudut pandang orang ketiga. Jadi sudut pandang dibagi menjadi tiga kategori. Sudut pandang juga berarti cara pengarang berperang dalam cerita, apakah melibatkan diri langsung dalam cerita atau pengobservasian ataukah orang di luar cerita. Menurut Burhan Nurgiyantoro (2005: 256-271) membagi sudut pandang cerita secara garis besar dapat dibedakan atas dua macam pesona, persona pertama “gaya” “aku” dan persona ketiga “gaya” “dia” atau kombinasi antara keduanya. a. Sudut Pandang Persona Pertama “aku” Penceritaan dengan menggunakan sudut pandang “aku”, berarti pengarang terlibat dalam cerita secara langsung. Sudut pandang orang pertama dibedakan dalam dua golongan. Berdasarkan peran dan kedudukan “aku” dalam cerita yaitu “aku” yang menduduki peran utama dan “aku” yang menduduki peran tambahan/ berlaku sabagai saksi. b. Sudut Pandang Persona Ketiga “Dia” Penceritaan yang menggunakan sudut pandang persona ketiga yaitu “dia” Narator adalah sesorang di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama, atau kata gantinya; ia, dia, mereka. c. Sudut Pandang Campuran Jika dalam suatu cerita digunakan model “aku” dan “dia”, maka dia menggunakan sudut pandang campuran. Hal tersebut bergantung pada kreativitas pengarang bagaimana memanfaatkan berbagai teknik yang ada untuk mencapai efektifitas yang ideal (Burhan Nurgiyantoro, 2005: 266). Sesuai uraian di atas dapat disimpulkan, penentuan sudut pandang dalam cerita sangat penting karena akan berpengaruh dalam cerita. Sudut pandang difungsikan pengarang untuk sarana menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa dalam cerita. 6. Alur atau Plot
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
26 digilib.uns.ac.id
Dalam analisis cerita, plot sering pula disebut dengan istilah alur. Dalam pengertiannya yang paling umum, plot atau alur sering diartikan sebagai keseluruhan rangkaian peristiwa yang terdapat dalam cerita. Staton (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 113) berpendapar bahwa plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab-akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Menurut Boulton (dalam Herman J. Waluyo, 2002: 145) menyatakan bahwa alur merupakan seleksi peristiwa yang disusun dalam rangkaian waktu yang menjadi penyebab mengapa seseorang tertarik untuk membaca dan mengetahui kejadian yang akan datang. Plot tidak sekadar menyangkut peristiwa, namun juga cara pengarang mengerutkan peristiwa-peristiwa, motif, konsekuensi, dan hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lainnya. Lukman Ali (dalam Herman J. Waluyo, 2002:145) menyatakan bahwa plot adalah sambung-sinambung peristiwa berdasarkan hukum sebab akibat yang tidak hanya mengemukakan apa yang terjadi, tetapi yang lebih penting adalah mengapa hal itu terjadi. Sedangkan Rene Wellek dan Austin Warren (dalam Herman J. Waluyo, 2002: 146) menyatakan plot adalah struktur penceritaan. Wahyudi Siswanto (2008: 159) berpendapat bahwa alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama, yang menggerakkan jalan cerita melalui rumitan ke arah klimaks dan selesaian. Bagi sastrawan, plot berfungsi sebagai suatu kerangka karangan yang dijadikan pedoman dalam mengembangkan keseluruhan isi ceritanya, sedangkan bagi pembaca, pemahaman plot berarti juga pemahaman terhadap keseluruhan isi cerita secara runtut dan jelas. Menurut Herman J. Waluyo (2008: 14) alur atau plot juga disebut kerangka cerita, yaitu jalinan cerita yang disusun dalam urutan waktu yang menunjukkan hubungan sebab dan akibat dan memiliki kemungkinan agar pembaca menebak-nebak peristiwa yang akan datang. Menurut Atar Semi (1993: 43) alur merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai sebuah interrelasi fungsional yang sekaligus commit to user fiksi. menandai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada prinsipnya, ada tiga jenis alur, yaitu (1) alur garis lurus atau alur progresif
yaitu urutan peristiwa berturutan dari awal hingga akhir, (2) alur
flashback atau sorot balik yaitu urutan peristiwa yang dimulai dengan bagian akhir dari cerita, (3) alur campuran yaitu pemakaian alur garis lurus dan flashback sekaligus di dalam cerita fiksi. Berdasarkan pengertian alur atau plot yang ada maka dapat disimpulkan bahwa alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita. Alur dalam cerita juga mempengaruhi keseluruhan cerita. Rangkaian cerita terbingkai indah, menjadikan cerita juga akan menarik. 7. Amanat Amanat secara umum dapat dikatakan bentuk penyampaian pesan dalam karya fiksi yang mungkin bersifat langsung atau tidak langsung. Cara penyampaiannya, pengarang tidak melakukannya secara serta merta, melainkan lewat siratan dan terserah pembaca dalam menafsirkannya. Pembaca dapat merenungkan dan menghayatinya secara intensif. Amanat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2003: 30) adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca dan pendengar. Amanat dipahami pengarang untuk menjawab problem social yang dihadapi pengarang lewat karya sastra. Pesan yang akan disampaikan biar jelas tersurat ataupun samar. Tidak jarang pengarang menyampaikan amanat dengan teknik lain yang sulit diketahui oleh pembacanya. Menurut Herman J. Waluyo (2002: 28) amanat berhubungan dengan makna (signifinance) dari karya sastra. Setiap penikmat karya sastra dapat berbeda pendapat dalam menafsirkan makna karya itu bagi dirinya. Dari uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa amanat dalam karya sastra adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karya sastra, di mana pembaca dapat berbeda-beda dalam menilai makna yang terkandung dalam karya sastra tersebut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
28 digilib.uns.ac.id
Analisis karya sastra dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur intrinsik karya sastra yang bersangkutan. Tujuan analisis struktural adalah memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan keseluruhan. Berdasarkan hal tersebut, pendekatan struktural menempati posisi penting bahkan dianggap sebagai dasar analisis sastra bergerak ke pendekatan yang lain. Dapat disimpulkan bahwa teori struktural ini penting dilakukan untuk menganalisis unsur-unsur karya sastra. Dengan demikian pada dasarnya analisis struktural bertujuan memaparkan secara cermat fungsi dan keterkaitan antara berbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah keseluruhan alisis struktural tidak cukup dilakukan dengan hanya sekedar mendata unsur tertentu sebuah karya fiksi. Namun yang lebih penting adalah menunjukkan bagaimana hubungan antarunsur itu, dan sumbangan apa yang diberikan terhadap tujuan estetik dan makna keseluruhan yang akan dicapai. Berdasarkan pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa analisis strukturalisme berusaha memaparkan dan menunjukkan unsur-unsur yang membangun karya sastra serta menjelaskan bahwa antara unsur-unsur tersebut kurang berfungsi tanpa adanya interaksi. Untuk sampai pemahaman, maka digunakan analisis aspek religius dalam novel Bumi Cinta dengan tinjauan psikologi sastra.
3. Hakikat Pendekatan Psikologi Sastra Psikologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2003: 392) adalah ilmu yang berkaitan dengan proses-proses mental baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku atau ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa. Menurut Abu Ahmadi (dalam artikel Teguh Wirwan) psikologi berasal dari perkataan Yunani „psyche‟ yang artinya jiwa, dan „logos‟ yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologis (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu commit user yang mempelajari tentang jiwa, baikto mengenai macammacam gejalanya,
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
prosesnya, maupun latar belakangnya. Pengertian Psikologi menurut Jalaluddin (2009: 7) psikologi secara umum mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia berkaitan dengan pikiran (cognisi), perasaan (emotion), dan kehendak (conasi). Menurut Robert H. Thouless (dalam Jalaluddin, 2009: 10) psikologi sekarang dipergunakan secara umum untuk ilmu tentang tingkah laku dan pengalaman manusia. Maksud dari definisi ini adalah secara umum psikologi mencoba meneliti dan mempelajari sikap tingkah laku manusia sebagai gambaran dari gejala-gejala kejiwaan yang berada di belakangnya. Karena jiwa itu sendiri bersifat abstrak, maka untuk mempelajari kehidupan kejiwaan manusia hanya mungkin dilihat dari gejala yang tampak, yaitu pada sikap dan tingkah laku yang ditampilkannya. Menurut Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir (2001: 1) pengertian psikologi memiliki tiga pengertian. Pertama, adalah studi tentang jiwa (psyche) dan tentang kesadaran mental yang berkaitan dengan jiwa.
Definisi ini dipelopori oleh
Wilhelm Wundt, Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental, seperti pikiran, perhatian, persepsi, intelegensi, kemauan, dan ingatan. Definisi yang terakhir ini dipelopori oleh John Watson, Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang perilaku organisme, seperti perilaku kucing terhadap tikus, perilaku manusia terhadap sesamanya, dan sebagainya. Bimo Walgito (dalam Zainuddin Fananie, 2002: 177) mengemukakan psikologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang objek studinya adalah manusia, karena perkataan psyche atau psicho mengandung pengertian “jiwa”. Dengan demikian, psikologi mengandung makna “ilmu pengetahuan tentang jiwa”. Pengertian psikologi menurut Zulkifli L (1987: 5) psikologi berasal dari kata psyche dan logos, masing-masing kata itu mempunyai arti “jiwa” dan “ilmu”. Psikologi adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas tentang perbuatan dan tingkah laku manusia. Kartini Kartono (1990: 13) menjelaskan psikologi pada dasarnya untuk commit Dengan to user studi terhadap tingkah laku, kita memahami semua tingkah laku manusia.
perpustakaan.uns.ac.id
30 digilib.uns.ac.id
berusaha menemukan arti sebenarnya dari wujud kehidupan manusia dalam konteksnya. Psikologi menurut Kartini Kartono (1990: 1) adalah ilmu pengetahuan tentang tingkah laku dan kehidupan psikis (jiwani) manusia. Jiwa secara harifiah berarti daya hidup. Oleh karena jiwa merupakan pengertian yang abstrak, maka orang cenderung mempelajari bentuk tingkah laku manusia sepanjang hidupnya. Penggunaan psikologi dapat lebih mengenal penjiwaan, pergolakan jiwa, serta konflik batin tokoh-tokoh sebuah karya sastra secara lebih tuntas. 1) Pengertian Psikologi Sastra Pendekatan psikologi sastra yang diterapkan dalam penelitian ini adalah psikologi yang lebih menekankan pada penyelidikan hal-hal umum pada semua jiwa dan tokoh yang terdapat dalam karya sastra. Psikologi sastra memberikan perhatian pada masalah yang berkaitan dengan unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional yang terkandung dalam sastra. Aspek-aspek kemanusiaan inilah yang merupakan objek utama psikologi sastra sebab semata-mata dalam diri manusia itulah aspek kejiwaan dicangkokkan dan diinvestasikan. Menurut Atar Semi (dalam Sangidu, 2004: 30) psikologi sastra adalah suatu disiplin yang memandang karya sastra sebagai suatu karya yang memuat peristiwa-peristiwa kehidupan manusia yang diperankan oleh tokoh-tokoh imajiner yang ada di dalamnya atau mungkin juga diperankan oleh tokoh-tokoh faktual. Hal ini merangsang untuk melakukan penjelajahan ke dalam batin atau kejiwaan untuk mengetahui lebih jauh tentang seluk beluk manusia yang beraneka ragam. Dengan kata lain, psikologi sastra adalah suatu disiplin yang menganggap bahwa sastra memuat unsur-unsur psikologis. Quthub (dalam Sangidu, 2004: 30) berpendapat bahwa pendekatan psikologi terhadap sastra adalah suatu pendekatan yang menggambarkan perasaan dan emosi pengarangnya. Wrigth menambahkan pendapat Quthub bahwa untuk menganalisis teks sastra yang mengandung perasaan dan emosi pengarang diperlukan bantuan ilmu psikologi. Dengan demikian, untuk mengungkap unsurunsur psikologis dalam karya sastra, diperlukan commit to userbantuan teori-teori psikologi.
perpustakaan.uns.ac.id
31 digilib.uns.ac.id
Pendekatan psikologi dalam penelitian terhadap karya sastra berpijak pada psikologi kepribadian yang dikembangkan oleh Sigmund Freud ataupun teoriteori psikologi lainnya bergantung pada karya sastra yang diteliti. Oleh karena teori yang dimanfaatkan di dalam analisis suatu karya sastra adalah teori psikologi sastra, maka metodenya pun juga bersifat psikologi sastra. Karena itu, Scott (dalam Sangidu, 2004: 30) menyatakan secara umum metode psikologi sastra yang dapat dimanfaatkan untuk menganalisis suatu karya sastra ada tiga macam. Pertama, menguraikan hubungan ketidaksengajaan antara pengarang dan pembaca. Kedua, menguraikan kehidupan pengarang untuk memahami karyanya. Ketiga, menguraikan karakter para tokoh yang ada dalam karya yang diteliti. Ketiga metode di atas dapat diterapkan semuanya dalam analisis suatu karya sastra ataupun hanya dimanfaatkan salah satu saja tergantung pada objek material (karya sastra) yang diteliti. Andre Hardjana (dalam artikel Teguh Wirwan) menguraikan pendapatnya bahwa psikologi dengan sastra, keduanya terdapat hubungan yang cukup erat, keduanya sama-sama berobjekkan manusia. Psikologi mempelajari tingkah laku dan jiwa manusia, sedangkan sastra berbicara tentang kehidupan manusia. Karena memiliki persamaan objek, maka keduanya memungkinkan untuk saling membantu. Kaitan psikologi dan sastra adalah bahwa psikologi merupakan ilmu bantu yang sangat relevan, karena dari proses pemahaman karya sastra dapat ditimba mengenai ajaran dan kaidah psikologi. Menurut Yant Mujiyanto (dalam artikel Solopos) psikologi sastra merupakan bagian dari ilmu jiwa yang meneliti keberadaan aspek kejiwaan dalam sosok karya sastra. Bagaimana karya sastra itu dalam proses kreatif dan pengolahan subject-matter-nya, penghadiran materi cerita dan unsur-unsur intrinsik lainnya, selalu bergumul dengan persoalan-persoalan psikologis, problem-problem kehidupan yang tak terpisah dari jiwa manusia. Di samping itu, psikologis sastra bisa diartikan psikologi yang memadukan harmonis dirinya dengan nilai-nilai sastra yang dulce et utile, yang indah menyenangkan dan berguna, membawa nikmat dan hikmah, ekspresif dan sugestif, kontemplatif serta commit to user terbuka terhadap kesadaran dan kebijakan.
perpustakaan.uns.ac.id
32 digilib.uns.ac.id
Dick Hartoko dan B Rahmanto (1986: 126) menjelaskan bahwa psikologi sastra sebagai cabang ilmu sastra yang mendekati sastra dari sudut psikologi. Perhatiannya dadapt diarahkan kepada pengarang dan pembaca (psikologi komunikasi sastra) atau kepada teks sendiri. Hubungan antara karya sastra dan psikologi yaitu karya sastra dipandang sebagai gejala psikologis, akan menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokoh jika kebetulan teks berupa prosa atau drama sedangkan jika dalam bentuk puisi akan disampaikan melalui larik-larik dan pilihan kata khas. Psikologi dalam karya sastra bukanlah sesuatu yang sama sekali baru, karena tokoh-tokoh dalam karya sastra harus dihidupkan, diberi jiwa yang dapat dipertanggungjawabkan secara psikologi juga. Pengarang baik sadar maupun tidak memasukkan jiwa manusia ke dalam karyanya. Hal ini akan terlihat dalam diri tokoh cerita di mana cerita itu terjadi (Rene Wellek dan Austin Warren, 1989: 41). Andre Hardjana (dalam artikel Teguh Wirwan) berpendapat bahwa ilmu jiwa menelaah jiwa manusia secara mendalam dari segi sifat dan sikap manusia. Lewat tinjauan psikologis akan menampakkan bahwa fungsi dan peranan sastra adalah untuk menghidangkan citra manusia yang seadil-adilnya dan sehiduphidupnya. Atau paling sedikit untuk memancarkan bahwa karya sastra pada hakikatnya bertujuan untuk melukiskan kehidupan manusia. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa daya tarik psikologi sastra adalah pada masalah manusia yang melukiskan potret jiwa. Tidak hanya jiwa sendiri yang muncul dalam sastra, tetapi juga bisa mewakili jiwa orang lain. Setiap pengarang sering menambahkan pengalaman diri dalam karyanya. Namun, pengalaman kejiwaan pribadi itu sering kali dialami orang lain pula. Kondisi ini merupakan daya tarik penelitian psikologi sastra. Dalam hal ini penelitian ini tidak akan meneliti jiwa pengarang, melainkan jiwa dari tokoh yang terdapat dalam karya sastra. Tujuan psikologi sastra adalah memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung dalam suatu karya (dalam artikel Ahmad Thontowi). Pada dasarnya commit todalam user kaitannya dengan unsur-unsur psokologi sastra memberikan perhatian
perpustakaan.uns.ac.id
33 digilib.uns.ac.id
kejiwaan tokoh fiksional yang terkandung dalam karya. Psikologi sastra memiliki peranan penting dalam pemahaman sastra. Menurut Atar Semi (dalam artikel Ahmad Thontowi) ada beberapa kelebihan penggunaan psikologi sastra yaitu (1) sangat sesuai untuk mengkaji secara mendalam aspek perwatakan, (2) pendekatan ini dapat memberikan umpan balik kepada penulis tentang permasalahan perwatakan yang dikembangkannya, dan (3) sangat membantu dalam menganalisis karya sastra dan dapat membantu pembaca dalam memahami karya sastra. Dari fungsi-fungsi tersebut, dapat diketengahkan bahwa daya tarik psikologi sastra adalah pada masalah manusia yang melukiskan potret jiwa. Tidak hanya jiwa sendiri yang muncul dalam sastra, tetapi juga bisa mewakili jiwa orang lain. Setiap pengarang sering menambahkan pengalaman diri dalam karyanya. Namun, pengalaman kejiwaan pribadi itu sering kali dialami orang lain pula. Kondisi ini merupakan daya tarik penelitian psikologi sastra.
2) Teori Psikoanalisis Psikoanalisis termasuk dalam golongan ilmu jiwa, bukan ilmu jiwa kedokteran dalam arti kata yang lama, bukan ilmu jiwa tentang proses penyakit jiwa, melainkan semata-mata ilmu jiwa yang luar biasa. Sudah pasti bahwa psikoanalisis tidak merupakan keseluruhan dari ilmu jiwa biasa, tetapi merupakan suatu cabang dan mungkin malahan dasar dari keseluruhannya “ilmu jiwa” (dalam artikel Ahmad Thontowi). Teori ini menganalisis kehidupan jiwa manusia sampai pada alam bawah sadar, karena sebagai makhluk individu, seorang manusia selalu mengalami konflik batin dalam keresahan dan ketekanan jiwa. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku dan aspek kejwaan manusia. Terdapat beberapa kajian psikologi dan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah psikologi kepribadian. Hal itu mengingat bahwa penelitian ini menganalisis tentang tingkah laku manusia (tokoh) guna memperoleh tipologi kepribadian tertentu berdasarkan karakter tokoh tersebut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
34 digilib.uns.ac.id
Teori psikoanalisis Sigmund Freud (dalam Albertine Minderop, 2010: 1011) membandingkan jiwa manusia dengan gunung es yaitu bagian yang lebih kecil yang timbul di permukaan air menggambarkan daerah ketidaksadaran. Di dalam ketidaksadaran yang sangat luas ditemukan dorongan-dorongan, nafsunafsu, ide-ide dan perasaan-perasaan yang ditekan suatu dunia bawah yang besar berisi kekuatan-kekuatan vital dan tak kasat mata yang melaksanakan control penting atas pikiran-pikiran dan perbuatan-perbuatan sadar individu. Sigmund Freud (dalam Albertine Minderop, 2010: 20-21) membagi susunan kepribadian manusia menjadi tiga system, yaitu: 1. Das Es atau Id, merupakan aspek biologis dan sebagai lapisan kejiwaan yang paling dasar. Id berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir, yaitu naluri-naluri bawaan (seksual dan agresif), termasuk keinginan-keinginan yang direpresi. Id berfungsi untuk mencapai kepuasan bagi keinginan nalurinya sesuai prinsip kesenangan. Oleh karenanya id tidak mengenal hukum akal dan id tidak memiliki nilai etika atau akhlak. Hanya ada dua kemungkinan bagi proses id yaitu berusaha memuaskan keinginan atau menyerahkan kepada pengaruh ego. 2. Das Ich atau Ego, merupakan aspek psikologi dari kepribadian yang timbul karena kebutuhan untuk berhubungan dengan dunia kenyataan (realita). Ego adalah devirat id yang bertugas menjadi perantara kebutuhan instingtif dengan keadaan lingkungan untuk mencari objek yang tepat guna mereduksi tegangan. Sebagai aspek ekskutif kepribadian, ego mempergunakan energi psikis yang dikuasai untuk mengintegrasikan ketiga aspek kepribadian, agar timbul keselarasan batin sehingga hubungan antara pribadi dengan dunia luar dapat mempergunakan energi psikis secara baik maka akan timbul konflik internal atau konflik batin, yang diekspresikan dalam bentuk tingkah laku yang pathologis dan abnormal. 3. Das Ueber Ich atau The Superego, merupakan aspek psikologi commit to usermenentukan benar salahnya atau kepribadian yang fungsi pokoknya
perpustakaan.uns.ac.id
35 digilib.uns.ac.id
susila tidaknya sesuatu. Dengan demikian, pribadi dapat bertindak sesuai dengan moral masyarakat. Superego dibentuk melalui jalan internalisasi, artinya larangan/ perintah dari luar diolah sedemikian rupa sehingga akhirnya terpancar dari dalam. Fungsi pokok superego terlihat dalam hubungannya dengan ketiga sistem kepribadian, yaitu merintangi impuls-impuls id terutama impuls seksual dan agresif, mendorong ego untuk lebih mengejar hal-hal moralitas dan mengejar kesempurnaan. Aktivitas superego menyatakan diri dalam konfik dengan ego yang dirasakan dalam emosi-emosi, seperti rasa bersalah, menyesal dan sikap observasi diri dan kritik diri (dalam artikel Ahmad Thontowi). Superego (das Uber Ich) merupakan sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-aturan yang sifatnya evaluatif (menyangkut baik buruk). Superego adalah termasuk aspek sosiologi, merupakan wakil dari nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anakanaknya, yang diajarkan dengan perintah dan larangan. Menurut Sigmund Freud, superego terbentuk melalui internalisasi nilainilai atau aturan-aturan oleh individu dari sejumlah individu yang berperan, berpengaruh atau berarti bagi individu tersebut, seperti orang tua dan guru. Adapun fungsi utama adalah a. Merintangi impuls-impuls naluri id, terutama impuls seksual dan agresif yang kenyataannya sangat ditentang masyarakat. b. Mendorong ego untuk lebih mengejar hal-hal yang moralitas daripada yang realistis. Superego cenderung menentang baik id maupun ego, dan membuat dunia menurut konsepsi yang ideal. Aktivitas superego terutama apabila bertentangan dengan ego, menyatakan diri dalam rasa bersalah, penyelesaian, dan sebagainya, yang sebelumnya didahului sikap koreksi diri dan observasi diri. Dinamika kepribadian menyangkut masalah penggunaan energi yang bersumber pada id, Sigmund Freud sependapat dengan hukum kelangsungan commit userkeadaan atau bentuk ke keadaan energi, yaitu energi dapat berubah dari to suatu
perpustakaan.uns.ac.id
36 digilib.uns.ac.id
yang lain, tetapi tidak akan hilang dari sistem secara keseluruhan. Berdasarkan hukum ini Sigmund Freud mengajukan gagasan bahwa energi fisik bisa diubah menjadi energi psikis dan sebaliknya, yang menjembatani energi fisik dengan kepribadian adalah id dengan naluri dan keinginannya. Energi seperti dikemukakan di atas berasal dari id. Dalam dinamikanya terjadi pemindahan sekaligus perebutan energi antara id, ego, superego. Apabila ternyata suatu sistem memperoleh energi yang lebih banyak maka yang lain akan kekurangan energi, sampai energi baru ditambahkan kepada sistem keseluruhan. Dengan demikian dapat diterangkan mengenai keadaan pribadi tertentu. Artinya apabila energi banyak digunakan oleh id, maka yang terjadi adalah kepribadian yang hanya mengejar keinginan tanpa melihat kenyataan yang ada. Bila yang mendominasi adalah superego, maka yang terlihat orang tersebut cenderung merepresi sebagian besar keinginannya untuk menjadi orang yang selalu taat pada norma dan adat istiadat yang berlaku di lingkungannya. Maka kondisi yang ideal ialah apabila terdapat keseimbangan energi antara id, dan superego. Jadi ego berfungsi dengan baik. Bila demikian maka individu dapat memenuhi kebutuhannya tanpa meninggalkan norma yang ada di lingkungannya. Berdasarkan uraian di atas, dinamika kepribadian ini sebagian besar dikuasai oleh keharusan untuk memuaskan kebutuhan dengan cara berhubungan dengan dunia luar. Untuk itu selain menekankan faktor genetis atau pembawaan, Sigmund Freud tidak mengabaikan peranan lingkungan di dalam pembentukan kepribadian individu. Peranan atau pengaruh lingkungan itu ditunjukkan oleh fakta bahwa di samping bisa memenuhi kebutuhan individu, lingkungan juga bisa membahayakan dan memfrustasikannya. Dalam menghadapi stimulus yang membahayakan individu, biasanya individu tersebut akan menunjukkan sikap ketakutan, apabila stimulus yang membahayakan itu terus menghantui maka individu akan mengalami kecemasan (anxiety). Sigmund Freud selain menggolongkan struktur kepribadian manusia, juga mengemukakan adanya kecemasan yaitu : a. Kecemasan realistis; suatu ketakutan akan bahaya di dunia luar. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
37 digilib.uns.ac.id
b. Kecemasan neurotis; kecemasan kalau-kalau insting-insting tidak dapat dikendalikan dan menyebabkan orang berbuat sesuatu yang dapat dihukum. c. Kecemasan moral; kecemasan yang dialami sebagai suatu perasaan bersalah atau malu dalam ego, ditimbulkan oleh sesuatu pengamatan mengenai bahaya dari hati nurani. Kecemasan meskipun menyebabkan individu dalam keadaan tidak senang, namun juga bisa berfungsi sebagai peringatan bagi individu agar mengetahui adanya bahaya, sehingga individu bisa mempersiapkan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi bahaya yang mengancam tersebut. Apabila langkah yang diambil bisa mengatasi kecemasan-kecemasan yang dihadapi, maka kepribadian individu akan berkembang ke arah yang lebih positif. Namun apabila kecemasan atau ketakuan tidak dapat diatasi dengan tindakan-tindakan yang efektif, maka individu akan mengalami gejala traumatis. Kepribadian individu berkembang dalam hubungan dengan bermacammacam sumber tegangan yang berupa konflik maupun ancaman. Sebagai akibat dari meningkatnya tegangan karena sumber itu, maka orang terpaksa harus belajar cara yang baru untuk mereduksi tegangan. Belajar mempergunakan cara-cara baru dalam mereduksi tegangan disebut perkembangan kepribadian. Cara individu mereduksikan tegangan dan kecemasan,yaitu dengan : a. Identifikasi, sebagai metode yang dipergunakan orang dalam menghadapi orang lain dan membuatnya menjadi bagian dari kepribadiannya. Dia belajar mereduksikan tegangannya dengan cara bertingkah laku seperti tingkah laku orang lain. b. Pemindahan objek, apabila objek sesuatu insting yang asli tidak dapat dicapai karena rintangan (anti cathexis) baik rintangan dari dalam maupun dari luar, maka terbentuklah cathexis yang baru, kecuali kalau terjadi penekanan yang cukup kuat. Insting adalah sumber perangsang somatic dalam yang dibawa sejak lahir. c. Mekanisme pertahanan das ich to user Terdapat beberapa bentuk commit pokok mekanisme pertahanan antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id
38 digilib.uns.ac.id
(1) Penekanan atau represi adalah pengertian yang mula-mula sekali dalam psikoanalisis. Mekanisme yang dilakukan individu dalam hal ini adalah ego, untuk meredakan kecemasan dengan jalan menekan dorongan atau keinginan yang menjadi sebab kecemasan tersebut ke alam tak sadar. (2) Proyeksi adalah mekanisme yang dipergunakan untuk mengubah ketakutan neurotis dan ketakutan moral menjadi ketakutan realistis. Pengubahan ini mudah dilakukan, karena ketakutan neurotis dan ketakutan moral dua-duanya sumber aslinya adalah ketakutan akan hukuman dari luar. (3) Pembentukan reaksi adalah penggantian impuls atau perasaan yang menimbulkan ketakutan atau kecemasn dengan lawannya di dalam kesadaran. d. Fiksasi dan Regresi, pada perkembangan yang normal, kepribadian akan melewati fase-fase yang sedikit bnyak sudah tetap dari lahir sampai dewasa. Hal ini akan menimbulkan sejumlah frustasi dan ketakutan.
4. Hakikat Nilai-nilai Religius Novel Sebuah karya sastra baik berbentuk novel pastilah memiliki suatu nilai yang terkandung dalam isi cerita novelnya. Pengertian nilai menurut Sulaeman (dalam artikel Ahmad Thontowi) merupakan sesuatu yang dipentingkan oleh manusia sebagai subjek, menyangkut segala sesuatu yang baik atau yang buruk sebagai abstraksi, pandangan, atau maksud dari berbagai pengalaman dengan seleksi perilaku yang ketat. Nilai menunjukkan kepada suatu konsep yang dikukuhi individu atau anggota suatu masyarakat secara kolektif mengenai sesuatu yang diharapkan dan berpengaruh terhadap pemilihan cara dan tujuan tindakan. Ruang lingkup nilai meliputi berbagai aspek kehidupan manusia yang membutuhkan penilaian. Dengan begitu, ruang lingkup nilai itu sangat luas. Aspek kehidupan manusia yang membutuhkan penilaian diantaranya kesenian, to userdan lain-lain. keagamaan, interaksi social, ilmu commit pengetahuan,
perpustakaan.uns.ac.id
39 digilib.uns.ac.id
Atar Semi (1993: 22) memberikan uraian hubungan karya sastra dengan agama adalah “bahwa agama merupakan dorongan penciptaan sastra, sebagai sumber ilham, dan sekaligus karya sastra bermuara kepada agama.” Jadi maksudnya agama dapat memberikan inspirasi dalam terciptanya sebuah karya sastra yang baik. Sastra dengan nilai agama berkaitan, karena dalam karya sastra yang baik pasti akan nada nilai agama yang tersirat maupun tersurat. Mangunwijaya (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 326) berpendapat “kehadiran unsur religius dan keagamaan dalam sastra adalah setua keberadaan sastra itu sendiri. Bahkan sastra tumbuh dari sesuatu yang bersifat religius.” Mangunwijaya (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 328) menambahkan bahwa agama lebih menunjukkan kebaktian kepada Tuhan dengan hukum-hukum resmi. Religiositas di pihak lain, melihat aspek di lubuk hati, riak getaran nurani pribadi, totalitas kedalaman pribadi manusia. Dengan demikian, religius bersifat mengatasi, lebih dalam, dan lebih luas dari agama yang tampak, formal, dan resmi. Menurut Subardini, Widodo dan Hakim (dalam artikel Ahmad Thontowi), nilai religius sama halnya dengan agama yaitu nilai yang dilihat berdasarkan nilai Ketuhanan dan kerohanian yang tinggi dan mutlak. Nilai religius ini bersumber pada kepercayaan dan keyakinan. Nilai religius ini dimaksud untuk menjadi peneguh batin pembaca dalam meyakinkan agamanya. Mangunwijaya (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 329) mengatakan bahwa religiositas adalah konsep keagamaan yang menyebabkan manusia bersikap religius. Religius merupakan bagian dari kebudayaan dan sistem dari suatu agama yang satu dengan agama yang lain memiliki sistem religi yang berbeda. Religius merupakan wujud seseorang berdoa untuk yakin dan percaya kepada Tuhan sehingga keadaan emosi mengalami ketenangan dan kedamaian. Keterkaitan manusia terhadap Tuhan sebagai sumber ketenteraman dan kebahagiaan dengan melakukan tindakan sesuai dengan ajaran-ajaran agama. Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama commit to user dalam argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan, tentang kebesaran
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tuhan dalam arti mutlak, dan kebesaran manusia dalam arti relatif selaku makhluk. Religiositas lebih melihat aspek yang di dalam lubuk hati, riak getaran hati, nurani pribadi, sikap personal yang sedikit banyak misteri bagi orang lain, yakni cita rasa yang mencakup totalitas (termasuk rasio dan rasa manusiawi), kedalaman sipribadi manusia (Mangunwijaya dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 327). Menurut Rahmat (dalam artikel Ahmad Thontowi) bahwa ada lima aspek atau dimensi religiusitas yaitu : a) Dimensi Ideologi atau keyakinan, yaitu dimensi dari keberagamaan yang berkaitan dengan apa yang harus dipercayai, misalnya kepercayaan adanya Tuhan, malaikat, surga, dan sebagainya. Kepercayaan atau doktrin agama adalah dimensi yang paling mendasar. b) Dimensi Peribadatan, yaitu dimensi keberagaman yang berkaitan dengan sejumlah perilaku, dimana perilaku tersebut sudah ditetapkan oleh agama, seperti tata cara ibadah, berpuasa dan shalat. c) Dimensi Penghayatan, yaitu dimensi yang berkaitan dengan perasaan keagamaan yang dialami oleh penganut agama atau seberapa jauh seseorang dapat menghayati pengalaman dalam ritual agama yang dilakukannya, misalnya kekhusyukan ketika melakukan sholat. d) Dimensi
Pengetahuan,
yaitu
berkaitan
dengan
pemahaman
dan
pengetahuan seseorang terhadap ajaran-ajaran agama yang dianutnya. e) Dimensi Pengamalan, yaitu berkaitan dengan akibat dari ajaran-ajaran agama yang dianutnya yang diaplikasikan melalui
sikap dan perilaku
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sikap religiusitas sesungguhnya merupakan suatu sikap atau tindakan manusia yang dilakukan secara terus-menerus dalam upaya mencari jawaban atas sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan aspek eksistensialnya. Religiusitas dalam sebuah karya sastra, pada dasarnya mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan
yang
religius pada karya commit to user
sastra
tersebut,
dan
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengungkapkan nilai religiusitas yang ada dalam karya. Karena setiap karya sastra yang berkualitas selalu berjiwa religius. Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai religius adalah sifat-sifat atau hal-hal yang penting dan berguna bagi kemanusiaan yang bersifat Ketuhanan dan kerohanian yang tinggi dan mutlak, maka dalam mengkaji aspek religius novel Bumi Cinta karya Habiburrahman ini, peneliti menekankan pada masalah akidah karena masalah akidahlah yang lebih dominan terdapat dalam novel ini. Novel Bumi Cinta ini menekankan pada isi novel yang mencerminkan nilai religius dalam ceritanya, juga dilihat dari sisi para tokoh dalam cerita. Bukan hanya dari segi cerita namun juga ditinjau dari setiap makna cerita yang ada pada novel baik dari kata-kata dari tokoh utama dan tokoh lainnya. Semua ini dilihat dari setiap segi kalimat yang mencerminkan nilai religius yang ada baik dilihat dari kalimat tokoh utama ataupun tokoh tambahan lain.
B. Penelitian yang Relevan Terdapat beberapa penelitian lain yang mempunyai kemiripan dan dapat dijadikan acuan dengan penelitian ini di antaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Indah Kusumaningtyas (2002) dengan judul “Religiositas Dalam Novel “Fatimah Chen Chen” Karya Motinggo Busye (Sebuah Pendekatan Psikologi Sastra)” dalam skripsinya menyimpulkan bahwa wacana yang ingin disampaikan melalui teks–teks novel adalah nilai–nilai religius yang digambarkan paling penting kaitannya dengan agama karakter sebagai basic values, utamanya melalui karakteristik nilai religius dalam ceritanya. Nilai–nilai religius yang diangkat dalam novel Fatimah Chen Chen adalah seperti nilai kehidupan dan nilai keimanan, bahkan wacana agamis menjadi satu unsur tambahan yang menjadikan novel Fatimah Chen Chen sebagai salah satu acuan tentang bagaimana nilai religius. Penelitian Astin (2006) dengan judul “Konflik Batin Tokoh Zaza dalam Novel Azalea Jingga karya Naning Pranoto: Tinjauan Psikologi Sastra”. dalam skripsinya menyimpulkan bahwa peneliti menganalisis kehidupan Zaza, seorang commit to user perempuan Australia berdarah Irlandia-Inggris-Yahudi yang menikah dengan pria
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Indonesia. Pernikahan antara dua insan yang berbeda latar belakang sosial dan budaya sering menimbulkan konflik, baik konflik secara eksternal maupun internal dalam diri tokoh. Penelitian Hevi Nurhayati (2007) dengan judul “Aspek Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Midah “Simanis Bergigi Emas” Karya Pramoedya Ananta Toer: Tinjauan Psikologi Sastra” dalam skripsinya menyimpulkan bahwa tokoh Midah dalam novel Midah “Simanis Bergigi Emas” apabila dikaji mengunakan teori psikologi kepribadian yang dikemukakan oleh Sigmund Freud maka, tokoh Midah mempunyai tiga dasar kepribadian yaitu id (sebagai sifat dasar kepribadian), ego, dan superego. Dalam penelitiannya Septiningtyas Dwi Hapsari (2009) dengan judul “Novel Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2 Karya Habiburrahman El Shirazy (Kajian Struktural dan Nilai Didik)” dalam skripsinya menyimpulkan bahwa wacana yang ingin disampaikan melalui teks–teks novel adalah nilai–nilai didik yang digambarkan paling penting kaitannya dengan setiap karakter tokoh, utamanya melalui karakteristik nilai didik dalam ceritanya. Nilai–nilai didik yang diangkat dalam novel Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2 adalah seperti nilai kehidupan dan nilai didik, bahkan setiap wacana didik ini menjadi satu unsur tambahan yang menjadikan novel Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2
sebagai salah satu acuan
tentang bagaimana nilai didik dan mengacu pada aspek structural dalam novel. Penelitian lain yang relevan dengan pendekatan yang digunakan adalah penelitian Kartika (2008) meneliti untuk skripsinya yang berjudul “Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu: Tinjauan Psikologi Sastra. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konflik yang dialami tokoh utama dalam novel Nayla memengaruhi sikap dan tingkah laku Nayla. Konfliknya adalah tidak adanya cinta dan kasih sayang dari ibu kandung kepada anaknya. Ketidakharmonisan keluarga itu membuat sikap dan tingkah laku Nayla lebih mementingkan dirinya sendiri, serta terbawa arus modernisasi, namun ia selalu berpikir positif. Pada akhirnya Nayla bisa sukses tanpa bantuan dan dorongan ibunya. commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari beberapa penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pada setiap hasil suatu karya sastra yang berbentuk novel sangat penting untuk diteliti lebih dalam, baik dari segi pengarang, cerita ataupun nilai yang terkandung dalam ceritanya. Kedudukan tokoh pada sebuah novel sangat berperan penting tapi secara keseluruhan baik dari unsur instrinsik ataupun ekstrinsik pun juga perlu dikaji lebih dalam. Terdapat banyak penelitian lain mengenai Psikologi Sastra atau unsur struktural yang membangun sebuah novel. Namun, di sini peneliti lebih mengarahkan penelitiannya kepada nilai-nilai religius yang terdapat pada sebuah novel karya Habiburrahman El Shirazy. Dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra yaitu potret jiwa seseorang atau proses jiwa atau tokoh pada cerita novel tersebut.
C. Kerangka Berpikir Novel mampu memotret kehidupan, meskipun dipandang sebagai karya yang fiksional. Dalam konteks itu, novel menggambarkan banyak aspek kehidupan utamanya aspek sosial dan budaya manusia. Novel pun juga mampu memengaruhi cara pandang pembaca terhadap kehidupan. Dengan begitu, pengetahuan pembaca akan dipertajam dan diperluas dengan membacanya. Mengkaji novel dapat juga berarti belajar dari pengalaman orang lain. Novel karya Habiburrahman El Shirazy memiliki nilai religius yang dapat diuji sebagai bahan bacaan yang bersifat kritis dan mencerdaskan, baik dalam konteks keagamaan dan dalam konteks edukatif. Dalam hal ini penelitian di oerientasikan pada nilai religius dari kepribadian setiap tokoh dalam novelnya. Karena itulah, novel tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan tujuan dapat mengetahui nilai religius dan penggunaan psikologi dapat lebih mengenal penjiwaan, pergolakan jiwa, serta konflik batin tokoh-tokoh sebuah karya sastra secara lebih tuntas. Analisis dengan menggunakan pendekatan ini digunakan karena novelnovel itu menggambarkan tokoh-tokoh yang memiliki nilai agama yang tinggi dan commit user lebih memandang kehidupan dari segi toreligiusitas. Pendekatan psikologi ini
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
diharapkan mencitrakan kehidupan dimasyarakat secara positif dan menghadirkan sosok tokoh yang religius dan menjadi dirinya sendiri. Pendekatan lain yang digunakan, yaitu pendekatan struktural. Pendekatan tersebut menitikberatkan pada kajian unsur instrinsik novel. Analisis struktural terhadap tokoh juga akan mengungkapkan nilai religius dalam novel “Bumi Cinta”. Hasil analisis berupa simpulan. Berikut peneliti gambarkan kerangka berpikir penelitian ini. Novel karya Habiburrahman El Shirazy (Bumi Cinta) Pendekatan Struktural
a. b. c. d. e. f. g.
Unsur Instrinsik : Penokohan Alur Tema Latar Sudut Pandang Bahasa Amanat
Pendekatan Psikologi Sastra
Nilai-nilai religius novel Simpulan Gambar 1. Kerangka Berpikir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian sastra yang objeknya berupa novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, sehingga tidak terikat oleh tempat. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka. Sesuai dengan objek penelitian, penelitian ini banyak dilakukan di perpustakaan untuk mendapatkan bahan-bahan penelitian sebagai sumber data. Adapun untuk waktu penelitian, penelitian akan dilaksanakan selama enam bulan, yaitu pada bulan Januari 2012 sampai dengan Juni 2012. Lebih jelasnya rincian waktu dan jenis kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian Januari 2012-Juni 2012 No.
Jenis Kegiatan
1
Pengajuan Judul
2
Penulisan Proposal
3
Perizinan Penelitian
4
Pengumpulan Data
5
Analisis Data
6
Penulisan Laporan
7
Ujian Skripsi
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
1234
1234
1234
1234
1234
1234
B. Bentuk dan Strategi Penelitian Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu data yang dikumpulkan akan berujud kata-kata dalam kalimat yang mempunyai arti lebih dari sekedar angka atau jumlah yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
46 digilib.uns.ac.id
menggambarkan apa yang menjadi masalah, menganalisisnya, dan menafsirkan data yang ada. Penelitian ini menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian pada saat sekarang yang menghasilkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis isi (content ananlysis) karena sumber data utamanya merupakan karya sastra yang berupa naskah tertulis untuk mengetahui struktur novel dan nilai religius dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dan buku-buku lain yang menunjang penelitian ini.
C. Sumber Data Sumber data yang dipakai adalah: 1. Dokumen Novel karya Habiburrahman El Shirazy dapat digunakan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah novel yang berjudul Bumi Cinta dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian tersebut. 2. Informan Peneliti dapat mengambil data dengan wawancara kepada sastrawan, guru SMA, pembaca novel ini dan beberapa siswa SMA.
D. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu melakukan pengambilan data baik dengan wawancara dengan orang tertentu yang kompeten terhadap karya sastra, dan juga mengambil dokumen tentang novel-novel karya habiburrahman yang dapat mendukung data penelitian. Teknik ini peneliti pergunakan dengan tujuan agar diperoleh data-data yang tepat dan akurat, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Sampel dalam penelitian ini adalah novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan commit to user adalah teknik penelitian yang analisis dokumen dan wawancara. Dokumen
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menggunakan sumber-sumber data tertulis untuk memperoleh data. Langkahlangkah pengumpulan data sebagai berikut: 1) membaca novel karya Habiburrahman yaitu novel Bumi Cinta secara berulang-ulang untuk memahami isi secara utuh, 2) melakukan studi pustaka, yaitu membaca buku-buku tentanf structural sastra, psikologi sastra, serta buku-buku lain yang menunjang penelitian ini, dan 3) mencatat hal-hal penting yang menggambarkan mengenai nilai religius dan struktur novel dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, dan 4) wawancara dalam hal ini dilakukan kepada orang-orang yang dianggap kompeten dalam dunia sastra.
F. Validitas Data Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik triangulasi.
Triangulasi
merupakan
pengecekan
kebenaran
dengan
cara
memperoleh data tersebut dari pihak atau sumber berbeda. Hal ini bertujuan untuk membandingkan informasi yang diperoleh dari berbagai pihak agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan atau kevalidan data. Penelitian ini menggunakan triangulasi teori. Triangulasi teori digunakan dengan cara rujuk silang antarteori (teori satu dengan yang lain) untuk mendapatkan teori yang benar-benar terpercaya agar dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian. Selain itu peneliti juga menggunakan triangulasi sumber, yaitu teknik pemeriksaan kebenaran data hasil analisis dengan mewawancarai sumber yang berbeda tetapi membahas masalah yang sama.
G. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis mengalir yaitu analisis dalam tiga komponen yaitu: 1) reduksi data; 2) penyajian data; dan 3) penarikan simpulan. 1. Reduksi data Reduksi data merupakan kegiatan mengklarifikasi data berdasarkan permasalahan yang dikaji. Data tersebut berupa kata-kata atau kalimat dalam commityang to user novel Bumi Cinta. Informasi-informasi mengacu pada permasalahan itulah
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang menjadi data penelitian ini. Data yang telah terkumpul kemudian direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang penting serta dicari tema atau polanya. Data yang telah direduksi memberi gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang dikaji serta mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh sewaktu-waktu. 2. Penyajian data Data yang telah direduksi kemudian pada langkah selanjutnya yaitu meneliti merakit data secara teratur dan terperinci sehingga mudah dilihat dan dipahami. Data tersebut kemudian dijabarkan dan diperbandingkan antara yang satu dengan yang lain untuk dicari persamaan dan perbedaannya. Display data juga merupakan bagian dari analisis. Analisis data dalam model mengalir dilakukan sejak tahap pengumpulan data. 3. Penarikan simpulan Pada tahap ini peneliti masuk pada tahap menarik hasil analisis terhadap data yang diperoleh. Setelah data diseleksi, diklasifikasi, dan dianalisis, data dalam novel Bumi Cinta yang kemudian ditarik suatu kesimpulan. Agar lebih jelas, dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini.
Masa Pengumpulan Data …………………………………………. REDUKSI
Antisipasi
Selama
DATA
Pasca ANALISIS
PENYAJIAN
DATA
Selama
Pasca
PENARIKAN KESIMPULAN Selama
Pasca
Gambar 2. Komponen Analisis Mengalir to user (Mattew B. Miles &commit A. Micheln Hubermen, 1992: 18)
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
H. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagaimana dalam tabel berikut. Prosedur penelitian merupakan penjelasan secara rinci mengenai langkah penelitian dari awal hingga akhir, guna membantu lancarnya pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengambil langkah-langkah sebagai berikut. 1. Tahap Persiapan Dalam tahap persiapan ini peneliti menentukan objek kajian berupa novel yang berjudul Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Kemudian dilanjutkan dengan pengajuan judul dan pengajuan proposal penelitian. Setelah disetujui dilanjutkan dengan langkah-langkah berikutnya. 2. Tahap Pengumpulan Teori Pengumpulan teori dilakukan dengan mengambil informasi data dari bukubuku sastra dan referensi dari perpustakaan. 3. Tahap Pengumpulan Data Pada tahap ini peneliti menganalisis novel Bumi Cinta dan mengumpulkan data tentang novel karya Habiburrahman dan nilai religius yang terkandung didalamnya serta wawancara terhadap sumber. 4. Tahap Analisis Data Tahap ini peneliti menganalisis data yang telah terkumpul dengan menggunakan teknik analisis model mengalir. 5. Tahap Penyusunan Laporan Setelah semua data yang diperlukan telah terkumpul, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan data yang ada.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Kedudukan Pengarang dalam Sastra Indonesia Novel Bumi Cinta ditulis oleh pengarang yang cerdas dan religius, Habiburrahman El Shirazy yang dilahirkan di Semarang, Jawa Tengah. Semasa di SLTA pernah menulis teatrikal puisi berjudul Dzikir Dajjal sekaligus menyutradarai pementasannya bersama Teater Mbambung di Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari Surakarta (1994). Keseriusan minat terhadap sastra telah mengantarnya mengikuti beberapa lomba dan mendapatkan penghargaan atas kemampuan dan karyanya yaitu pernah meraih Juara II lomba menulis artikel se-MAN I Surakarta (1994). Pernah menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi religius tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia Book Fair’94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang, 1994). Meraih Juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Jogjakarta (1994). Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF Award 2006. Dari novelnya yang berjudul “Ayat-ayat Cinta” dia sudah memperoleh royalti lebih dari 1,5 Milyar, sedangkan dari buku-bukunya yang lain tidak kurang ratusan juta sudah dia kantongi. Habiburrahman El Shirazy tidak hanya dikenal sebagai penyair, tapi juga novelis yang produktif. Novelis kelahiran Semarang, 30 September 1976 sangat gemar menulis. Banyak novel yang telah ditulisnya yang di antaranya novel Ayat Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih dan Bumi Cinta yang laris dan banyak dibaca oleh masyarakat. Sebagai seorang pengarang, ekspresi dan konsistensi karyakarya Habiburrahman El Shirazy terpublikasi melalui berbagai karya sastra. Karyanya banyak berbicara mengenai kereligiusan seseorang dengan segala aspek yang melingkupinya termasuk juga makna religius karya-karyanya yang memang commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id
51 digilib.uns.ac.id
selalu menarik dan actual untuk dikaji. Begitu juga dengan tokoh pria dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy ini. Melalui karya-karyanya, Habiburrahman ingin menjadikan novel-novel yang ia buat sebagai sarana dalam membumikan ayat-ayat suci Al-Quran, sehingga Al-Quran bisa benar-benar hidup dan menjadi pedoman hidup yang bisa dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam benaknya, tokoh utama dalam novelnya dijadikan sebagai “Al-Quran berjalan” atau “Al-Quran hidup”. Namanya melambung setelah novel Ayat Ayat Cinta (2004) diangkat ke layar lebar oleh sutradara Hanung Bramantyo. Novel Bumi Cinta merupakan sebuah novel yang diciptakan dari hasil tadabburnya atas firman Allah dalam QS. Al Anfal: 45-47. Habiburrahaman El Shirazy merupakan salah satu pengarang Indonesia yang karya-karyanya banyak mengusung tentang kereligiusan tokohnya. Dan menjadikan setiap tokohnya sebagai seseorang yang beriman kepada Tuhannya, sehingga karya-karyanya banyak dijadikan inspirasi bagi masyarakat di Indonesia. Habiburrahman El Shirazy adalah fenomena multitalent Indonesia. Kang Abik, demikian ia akrab disapa penggemarnya, dinobatkan sebagai Novelis No.1 Indonesia oleh INSANI UNDIP (Universitas Diponegoro), dan dijuluki Si Tangan Emas oleh majalah MATABACA (edisi Juni 2007) lantaran karya-karyanya yang selalu meledak di pasaran dan terus diburu para pembaca dan penggemar setianya. Sebagai sosok “fenomena multitalent”, selain dikenal sebagai novelis, Kang Abik juga dikenal sebagai dai, penyair, sastrawan, budayawan, dan sutradara sekaligus. Dalam kapasitasnya yang serba multitalent itulah, tak jarang ia diundang untuk berbicara di forum-forum nasional maupun internasional.
2. Karya yang Telah Dihasilkan Pengarang Habiburrahman El Shirazy dalam banyak karyanya novel-novelnya yang salah satunya novel Ayat Ayat Cinta yang lebih dari dua tahun bertengger di daftar Megabest-seller Asia. Novel tersebut menyampaikan betapa pentingnya cinta dikembalikan kepada fitrahnya yang suci. Yaitu cinta yang dibangun atas landasan iman dan takwa. Sebab, cinta seperti itulah yang akan terus dibawa hingga ke commit to user akhirat kelak. Dan sosok Fahri adalah medium yang digunakan untuk
perpustakaan.uns.ac.id
52 digilib.uns.ac.id
menyampaikan pesan itu. Hal tersebut hampir sama dengan novel Bumi Cinta ini. Sebagai mahasiswa yang merantau di Negara orang dengan adat, kultur, dan kebiasaan yang berbeda maka dengan kembali kepada iman dan takwa kepada Allahlah ia akan sanggup menjalani semuanya. Habiburrahman juga banyak menulis novel-novel yang bagus dan inspiratif. Beberapa karya populer yang telah terbit antara lain, Ketika Cinta Berbuah Surga (MQS Publishing, 2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (Republika, 2005), Ayat-Ayat Cinta (Republika-Basmala, 2004), Di atas Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004), Ketika Cinta Bertasbih (Republika-Basmala, 2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Republika-Basmala, 2007) dan Dalam Mihrab Cinta (Republika-Basmala, 2007). Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, Bulan Madu di Yerussalem, dan Dari Sujud ke Sujud (kelanjutan dari Ketika Cinta Bertasbih). Habiburrahman El Shirazy juga telah meraih prestasi seperti pernah meraih Juara II lomba menulis artikel se-MAN I Surakarta (1994). Pernah menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi relijius tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia Book Fair’94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang, 1994). Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Keresidenan Surakarta (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda, UNS Surakarta, 1994). Ia juga pemenang pertama lomba pidato bahasa Arab se-Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994). Meraih Juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Jogjakarta (1994). Pernah mengudara di radio JPI Surakarta selama satu tahun (1994-1995) mengisi acara Syharil Quran Setiap Jumat pagi. Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng (1995) dengan judul tulisan, Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja. Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF Award 2006. Dari novelnya yang berjudul "Ayat-ayat Cinta" dia sudah memperoleh royalti lebih dari 1,5 Milyar, sedangkan dari buku-bukunya yang lain tidak kurang ratusan juta sudah dia commit to user kantongi.
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kini Habiburrahman atau Kang Abik ini tinggal di kota Salatiga. Aktivitas kesehariannya lebih banyak digunakan untuk memenuhi undangan mengisi seminar dan ceramah, di samping juga menulis novel yang menjadi pekerjaan utamanya dan sesekali menulis skenario sinetron untuk Sinemart (sebuah rumah produksi yang menaungi karya-karyanya di dunia perfilman dan persinetronan).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Struktural Novel Bumi Cinta Pada novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy ini pembaca disuguhkan berbagai macam cerita. Mulai dari cerita keseharian Ayyas selama di Moskaw, cerita cinta, dari yang masuk akal sampai yang tidak masuk akal, sehingga membuat pembaca selalu ingin mengetahui bagaimana akhir ceritanya. Tokoh utama dalam novel ini sangat kuat penggambarannya. Dalam penceritaan novel Bumi Cinta ini dapat diambil keterkaitan antara tema, tokoh, alur, latar, bahasa, amanat dan sudut pandang yang membentuk keterpaduan isi cerita dalam novel. Alasan pemilihan tema, tokoh, alur, latar, bahasa, amanat dan sudut pandang untuk dianalisis pada novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy adalah bahwa pada novel ini penggambaran pada setiap tokoh dan isi dari novel ini memiliki sebuah kehidupan yang begitu luar biasa.
a. Tema Tema adalah suatu gagasan atau ide yang mengilhami karya sastra. Secara garis besar tema dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy adalah masalah hakiki manusia yaitu percintaan. Percintaan yang disampaikan bukan hanya cinta kepada sesama manusia tetapi juga cinta seseorang dengan Tuhan dan Rasul-Nya yang ditunjukkan dengan keimanan kepada Tuhan, dan sebaliknya cinta Tuhan kepada umat-Nya yang ditunjukkan dengan cobaan kepada hambanya serta petunjuk hidup berupa Al-Quran dan Sunnah Rasul. Novel Bumi Cinta, Habiburrahman El Shirazy menampilkan keteguhan iman tokoh-tokohnya dalam mengahadapi setiap cobaan kehidupan dan cobaan tentang kisah percintaan. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:
commit to user
54
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
“Ia merasa tidak punya benteng dan senjata apapun untuk menjaga imannya, kecuali berdoa memohon kepada Allah, agar iman yang ada di dalam hatinya tidak tercabut dalam kondisi apa pun. Hanya Allahlah yang
bisa
menjaga
imannya.
Hanya
Allahlah
yang
bisa
menyelamatkannya dari segala fitnah dan tipu daya setan. Tak ada yang lebih dahsyat dari rukuk dan sujud kepada Allah Yang Maha Kuasa. Dan mohonlah pertolongan Allah dengan sabar dan shalat. Dan shalat itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk (QS. Al-Baqarah: 45).” (Bumi Cinta: 40) “Dengan melanggengkan zikir sebagai pembuka kegiatan harian ia berharap, Allah senantiasa menjaga jiwa, raga, akal, dan akhlaknya. Ia ingin selalu berasama Allah, ingin selalu mengingat Allah dan diingat Allah. Itulah kenapa setiap pagi ia tidak boleh melupakan empat hal tersebut, shalat, membaca Al-Quran, zikir dan membaca buku yang ditulis orang-orang saleh. “jika pagi datang, orang yang lalai akan berfikir apa yang harus dikerjakannya. Sedangkan orang yang berakal akan berfikir apa yang akan dilakukan Allah kepadanya.” Kata-kata Ibnu Athaillah itu sedemikian kuat tertanam dalam hatinya. (Bumi Cinta: 58) “Ia merasa harus semakin merapat kepada Allah. Tak ada yang benarbenar mampu menyelamatkan imannya kecuali Allah. Moskwa bukan Madinah. Jika di Madinah aroma kesucian orang-orang saleh begitu terasa, di Moskwa yang ia rasakan adalah aroma perempuan cantik Rusia seperti Yelena dan Anastasia Palazzo yang mengusik ketenangan jiwa.” (Bumi Cinta: 94) ….Imam Hasan berpesan pada Ayyas, “Bertakwalah kepada Allah selama di Moskwa ini, Saudaraku. Berhati-hatilah ujian imannya di sini user bebas di dunia. Kebebasan di tidak ringan. Ini adalahcommit Negaratopaling
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Amerika maupun Belanda sekalipun, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Rusia ini…. (Bumi Cinta: 113)
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa tema utama novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy adalah cinta kepada Tuhan dan RasulNya. Bahwa dalam Islam cinta yang sejati hanyalah cinta kepada Tuhan dan Rasulnya, bukan cinta sesama manusia. Selain itu, terdapat sub tema lain, yaitu tentang nilai religius. Religius di sini merupakan landasan ilmu Islam yang berpijak pada keyakinan akan adanya Tuhan baik dilihat dari segi manapun. Semua yang dilakukan atau diperbuat adalah atas dasar adanya keyakinan akan kebesaran Tuhan yang menciptakan seluruh alam semesta ini dan segala isinya. Di dalam novel Bumi Cinta ini terdapat banyak nilai-nilai religius yang disampaikan atau pesanpesan moral dalam lingkup agama islam. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: ...Sifatnya hampir sama, ramah dan murah hati. Ia bahkan merasa banyak belajar keikhalasan dan ketulusan dengan Mbok Jum. Saking ikhlasnya Mbok Jum lebih rela rugi daripada membuat orang lain tidak nyaman hatinya. (Bumi Cinta: 75) “Ya. Di dalam Islam diajarkan, bahwa menyelamatkan satu nyawa anak manusia itu sama saja dengan menyelamatkan nyawa seluruh umat manusia. Allahlah sendiri yang mengatakan hal itu di dalam kitab suci umat islam, yaitu Al-Quran. (Bumi Cinta: 227) “Dalam pandangan agama saya, maaf, orang seperti Doktor justru termasuk menyekutukan Allah, termasuk orang yang menghina Allah. Dalam ajaran yang saya yakini, tuhan itu hanya satu yaitu Allah. Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Tuhan
yang
menciptakan manusia. Dialah tempat bergantung commit to user sesungguhnya. Dia tidak memiliki anak dan tidak diperanakkan. Dan
perpustakaan.uns.ac.id
57 digilib.uns.ac.id
tidak ada di jagad raya ini yang menyerupainya. Jika Doktor merasa kasian kepada saya, saya pun memiliki perasaan yang sama, saya merasa kasian kepada Doktor. (Bumi Cinta: 448) “Islam memiliki solusi untuk masalahmu itu. Lelaki memang fitrahnya memerlukan perempuan dan sebaliknya. Dua makhluk Allah lain jenis itu memang diciptakan untuk bertemu dan hidup bersama dalam kasih sayang. Jalan paling suci bertemunya lelaki dan perempuan adalah dengan menikah… (Bumi Cinta: 485) “Maka kepada siapapun yang merasa pernah melakukan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar, juga kepada diri saya sendiri, saya wasiatkan untuk segera bertobat dengan sebenar-benar tobat. Dengan tobat dan kembali kepada Allah sepenuh jiwa dan raga, kita berharap Allah senantiasa menyelimuti kita dengan selimut rahmat dan kasih sayangNya. Amin.” (Bumi Cinta: 499) ….Bagi orang yang saling cinta-mencintai tidak ada yang lebih indah dari pernikahan suci di jalan yang diridhai Illahi. Demikian Rasulullah pernah menjelaskan dalam sebuha hadisnya. Pernikahan adalah jalan paling indah untuk ditempuh bagi lelaki dan perempuan yang saling mencintai. Itu adalah yang ditempuh oleh para Rasul dan para shalihin yang suci. (Bumi Cinta: 508)
b. Penokohan Novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy mempunyai banyak tokoh dalam berperan. Tokoh-tokoh tersebut antara lain adalah Muhammad Ayyas, Yelena, Linor/ Sofia, Anastasia Palazzo, Devid, Profesor Abraham Tomskii, Pak Joko Santoso, supir taksi, Bibi Margareta, Imam Hasan Sadulayev, Pak Akmal, Kiai Lukman, Aminet, Sergei Godotov, Bibi Parlova, commitBibi to user Boris Melnikov, Dokter Tatiana, Krupina, Madame Ekaterina, Olga
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Nikolayenko, Pak Ismet, Bu Febriana, Polisi, Viktor Murasov, Majidov, Fatheya, Omarov, Alyev, Shamil, Sarah, Tuan Yunus, Madame Yasmin, Bapak Duta Besar, dan Ibu setengah baya. Tokoh dan penokohan menurut kadar keutamaan tokoh-tokohnya dapat dikategorikan yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Namun di sini hanya akan mendeskripsikan tokoh yang memiliki peran penting dalam cerita yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan yang mempunyai peran penting dalam jalannya cerita. 1) Muhammad Ayyas Berdasarkan keutamaan tokohnya Muhammad Ayyas merupakan tokoh utama yang protagonis. Dari fisik Muhammad Ayyas adalah sosok yang berbadan kurus: “Yas, kamu membuat aku pangling. Sudah Sembilan tahun kita tidak bertemu. Kamu sekarang jauh lebih gagah dan lebih ganteng dari Ayyas saat SMP dulu,” kata pemuda berkaca mata. (Bumi Cinta: 11)
Bel berbunyi lagi. Yelena yakin kali ini pasti Ayyas. Tak lama kemudian pintu terbuka. Dan benar, Ayyas. Ayyas Nampak menggil kedinginan. Pemuda bertubuh agak kurus itu melepas sepatunya lalu masuk ke ruang tamu. Ia kaget bukan main ketika melihat Yelena duduk di ruang tamu dengan pakaian yang tidak genap menutup aurat. Ia langsung menundukkan pandangannya. Ia merasa ruangan itu penuh sesak oleh setan bertepuk tangan menyambutnya. (Bumi Cinta: 90)
Kalau ia tertarik pada Ayyas, apa menariknya pemuda kurus itu? (Bumi Cinta: 136)
Sosok Muhammad Ayyas adalah seorang yang religius, dia takut dengan Allah dan juga sangat mencintai Al-Quran. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
59 digilib.uns.ac.id
Pagi itu adalah Subuh ketiga Ayyas di Moskwa. Ia merasa tubuhnya sudah benar-benar bugar. Selesai shalat Subuh, seperti biasa, ia membaca Al-Quran, zikir ma‟tsurat pagi, dan membaca kitab Mudzakarat fi Manazil Ash-Shiddiqin wa Ar-Rabbaniyyin, yang merupakan penjelas dari kalimat-kalimat penuh cahaya dari Ibnu Athaillah As Sakandary. Ia merasa shalat, membaca Al-Quran, zikir dan membaca buku adalah nutrisi jiwanya yang harus ia jaga betul-betul. Ia tidak mau sedikitpun meninggalkan kebiasaannya wiridan dan berzikir kepada Allah. Ia ingat betul kata-kata Ibnu Athaillah, “Tidak ada yang meninggalkan wirid kecuali orang bodoh.” (Bumi Cinta: 58)
Waktu shalat Zuhur hamper habis dan Ayyas belum juga menemukan tempat untuk shalat. Ia tahu, mencari masjid di Moskwa tidak semudah mencari masjid di Jakarta atau New Delhi India. Dari data yang ia punya, hanya ada lima masjid di Moskwa, yang kalau ia mengejar untuk shalat di salah satunya, maka waktu shalat Zuhur sudah habis. Akhirnya ia nekat, ia masuk stasiun Universitet dan mencari sudut untuk bisa sujud kepada Allah Azza Wa Jalla. (Bumi Cinta: 84)
Pagi itu Ayyas shalat Subuh pukul sembilan. Hal yang belum pernah terjadi selama hidupnya. Baru pagi itu ia kebobolan. Ia merasa shalat dan ibadahnya selama ini seolah tidak ada maknanya. Ia benar-benar menyesal sampai relung hati paling dalam. (Bumi Cinta: 188)
Ayyas terus membaca Al-Quran. Salju tidak turun, tapi udara di luar sangat dingin. Ayyas menyatu bersama ayat-ayat yang ia baca. Di tengah usahanya untuk terus menyatu dengan isi ayat yang ia baca, telinga mendengar pintu kamarnya diketuk lirih. Ia tetap membaca dengan suara lirih, pintu pintu kamarnya kembali diketuk, kali ini agak keras dan suara seorang perempuan memanggil namanya. Itu suara Linor. Ia bertanya commit to user dalam hati... (Bumi Cinta: 220-221)
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Ia melihat jam. Ia beristighfar. Waktu untuk melaksanakan shalat Subuh tinggal seperempat jam saja. Jika tidak cepat-cepat ia bisa kehilangan waktu yang penuh barakah itu. Tadi malam, ia akhirnya baru bisa tidur menjelang pukul tiga dini hari. Ia merasa Allah menolongnya dengan tetap bisa bangun dan masih bisa mengerjakan shalat Subuh tepat pada waktunya, meskipun kali ini tidak di awal waktu. Usai shalat Subuh, ia membaca Al-Quran, zikir pagi, dan kali ini membaca kitab kecil tipis berjudul “Nahwal Ma‟aali” yang ditulis dengan bahasa yang indah oleh Syaikh Muhammad Ahmad Al Rasyid… (Bumi Cinta: 324)
Di Moskwa Ayyas juga dikenal sebagai mahasiswa yang sedang melakukan penelitian untuk Tesisnya secara langsung. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan sebagai berikut: “Tidak. Hanya penelitian untuk tesis magisterku. Aku harus menemui salah seorang Profesor sejarah di Universitas Moskwa.” (Bumi Cinta: 53) “Bagus. Profesor Najmuddin sudah banyak cerita tentang kamu. Jadi kamu sedang nulis tentang Sejarah Islam di Rusia, fokus pada kehidupan Umat Islam di Rusia di Masa Pemerintahan Stalin?” (Bumi Cinta: 77) “Jadi kau akan menulis tesis tentang sejarah modern. Kau mau menulis tesis tentang Sejarah Islam di Rusia atau dulunya Uni Soviet, fokus pada Kehidupan Umat Islam Rusia di Masa Pemerintahan Stalin. Benar?” Tanya Anastasia Palazzo setelah Ayyas duduk. (Bumi Cinta: 102) “Sejarah Islam Modern terlalu luas, Rusia Modern juga luas. Saya ingin lebih spesifik, yaitu kajian Sejarah Islam Modern di Rusia Modern.” (Bumi Cinta: 102) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
61 digilib.uns.ac.id
“Terus sekarang sedang menyelesaikan master bidang sejarah. Kamu ke Moskwa ini dalam rangka penelitian untuk tesismu?” “Benar, Imam.” “Tentang apa?” “Sejarah Islam di Rusia, fokus pada Kehidupan Umat Islam Rusia di Masa Pemerintahan Stalin?” (Bumi Cinta: 109)
Ayyas juga sosok yang berpendidikan baik dalam sekolahnya maupun dalam keseharinnya di masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Jadi setelah lulus SMP itu kamu ke pesantren ya Yas?” Tanya Devid. Ia samasekali tidak menggubris umpatan sopir Rusia itu. “Iya. Ke Pasuruan. Kelas tiga Aliyah aku pindah ke Pesantren Kajoran Magelang yang diasuh Kiai Lukman Hakim.” “Terus, begitu lulus kamu langsung ke Saudi?” “Tidak.” “Lho katanya kuliah di Madinah.” “Iya setelah lulus pesantren aku sempat kuliah di IAIN Jakarta, sambil memasukkan berkas ke Madinah. Coba-coba saja. E, ternyata diterima. Jadi ya sempat di Jakarta satu tahun.” (Bumi Cinta: 16) “Oh ya Yas, kau belum cerita bagaimana bisa kuliah di Madinah? Bagaimana si bandit kecil itu bisa kuliah di Madinah?!” “Awalnya kan, ada seorang ulama dari Saudi yang dibawa oleh dosenku ke Grabag, Magelang. Dosenku itu aslinya Grabag, Magelang. Orangtuanya punya pesantren kecil di sana. Lha aku diminta untuk menemani. Alhamdulillah, selama di pesantren kan setiap pakai bahasa Arab, jadi aku cukup lancar berkomunikasi dengan ulama itu. Suatu pagi, aku dipanggil sama ulama itu, diajak ngobrol.ia bicara banyak hal, ini dan itu, dalam bahasa Arab. Aku jawab santai saja. Di akhir ngobrol commit userisi. Ternyata formulir pendaftaran itu dia memberi formulir untuktoaku
perpustakaan.uns.ac.id
62 digilib.uns.ac.id
Universitas Islam Madinah. Katanya, dia akan coba memasukannya ke Madinah. Ya berarti kan coba-coba. Ya aku isi saja, aku coba. Terus formulir dibawa sama ulama itu. Dan tahun berikutnya aku dapat panggilan. Aku diterima. Ternyata ulama itu seorang dosen di sana. Begitu ceritanya.” (Bumi Cinta: 20-21)
Ayyas juga mempunyai keteguhan hati atau pendirian yang kuat pada ajaran agamanya, walaupun banyak yang meremehkan imannya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Kau tahu Yas, sopir tua ini menawari kita cewek Rusia?” kata Devid pada Ayyas. “Ya aku tahu .” “Kau mau?” “Gila kau Dev! Itu zina! Haram!” (Bumi Cinta: 25) “Kau boleh mengatakan apa saja, sesukamu.tuhan tetap ada. Meskipun seluruh penduduk bumi ini mengatakan dan mempercayai Tuhan tidak ada, tetap saja Tuhan itu ada. Tuhan sudah ada sebelum alam semesta, termasuk dunia seisinya dan manusia ada. Sebab Tuhan itu termasuk kebenaran ponsulat.” (Bumi Cinta: 52) “Kalau Tuhan berkehendak apa pun bisa terjadi!” Sahut Ayyas. “Ini bukan kehendak Tuhan, ini keajaiban alam.” Sanggah Yelena dengan mata tetap berbinar. “Segala keajaiban itu terjadi karena kehendak Tuhan.” (Bumi Cinta: 62) “Bagiku agama yang aku yakini adalah sumber utama kesehatan otak, jiwa dan batinku. Agama bukan racun. Justru agama yang benar adalah penawar segala racun yang mengotori otak dan jiwa manusia. Kita cukupkan sampai di sini dulu Yelena. Biarlah sejarah yang menilai commitdito antara user kita.” Jawab Ayyas sebelum pendapat siapa yang benar
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
keduanya berpisah di dalam stasiun Smolenskaya. Ayyas menuju MGU, sementara Yelena menuju Lyublino. (Bumi Cinta: 100) “Mungkin lebih baik saya berkorban materi. Menyewa tempat lain yang lebih aman, daripada iman dan Islam saya berantakan karena tidak kuat menghadapi ujian perempuan.” Kata Ayyas tegas. (Bumi Cinta: 142) “Saya pun sangat meyakini ajaran agama yang saya peluk. Saya akan mempertaruhkan apa saja yang saya miliki untuk mempertahankan keyakinan saya, termasuk nyawa saya. Sungguh saya rela kalau sampai saya harus kehilangan nyawa saya demi mempertahankan keyakinan Tauhid yang ada di hati saya. Karena itu sebaiknya kita saling menghormati. Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.” (Bumi Cinta: 448)
Ayyas juga merupakan sosok yang pandai dan cerdas dalam kesehariannya. Dan Ayyas juga suka membaca buku-buku pengetahuan. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Apa itu kebenaran ponsulat, aku tidak mengerti?” Tanya Yalena penuh penasaran. “Menurut Immanuel Kant, kebenaran adanya Tuhan adalah kebenaran ponsulat. Yaitu kebenaran tertinggi dalam tingkatan kebenaran. Kebenaran tak terbantahkan. Kebenaran yang berada di luar jangkauan indera, akal dan ilmu pengetahuan. Itulah yang disebut ponsulat, yaitu dalil teoretis yang berada di luar jangkauan pembuktian teoretis. Ah Yelena, kau ini mau mengajak aku makan atau mau diskusi. Kalau mau diskusi boleh saja, tapi sebaiknya kita cari waktu yang lebih tepat. Jujur saya perlu istirahat.” Jawab Ayyas serius, dengan mimic muka yang serius pula. (Bumi Cinta: 52) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
64 digilib.uns.ac.id
Semua keterangan dalam stasiun itu ditulis dengan abjad Cyrilic, tidak dalam abjad latin. Orang tidak tahu cara membacanya pasti bingung dan mudah tersesat. Ayyas sudah belajar cukup banyak bahasa Rusia sejak kuliah di Madinah, membaca abjad Cyrilic biasa ia atasi. Tapi dengan adanya Yelena perjalanan lebih lancar, dan rasa gugupnya sebagai orang asing yang pertama kali ke Moskaw sedikit hilang. (Bumi Cinta: 67)
Ayyas mengambil buku berjudul Seeing Islam as Other Saw It. Ia duduk di sofa. Ia mulai membaca buku pertama. Beberapa halaman ia baca cukup menarik. Buku itu menjelaskan mengenai pandangan orang-orang non Muslim terhadap Islam awal. Menjelaskan pandangan bangsabangsa yang ditaklukkan oleh Islam. Ada yang suka, ada yang tidak suka. Ada yang sangat memusuhi dan ada yang biasa-biasa saja. Yang jelas buku itu ditulis bukan oleh orang Islam. Tetapi Ayyas merasa ada baiknya membaca buku itu, untuk mengetahui apa pandangan penulisnya terhadap agama yang dipeluknya dan dipeluk oleh kebanyakan orang Indonesia. (Bumi Cinta: 71-72) “Hari ini aku jadi pembicara seminar di Fakultas Kedokteran MGU. Bagaimana kalau sekali-kali kalian ikut seminar. Ini seminarnya agak menarik, temanya, „Tuhan Bagi Manusia di Era Modern.‟ Ya paling tidak melihat aku jadi pembicara berdampingan dengan para doktor dan professor. Bagaimana?” (Bumi Cinta: 292) “Seandainya saya diberi waktu satu hari penuh untuk memaparkan bukti ilmiah keaslian Al-Quran sebagai firman Tuhan, pastilah satu hari penuh itu tidak akan cukup. Ratusan ribu buku telah menulis bukti ilmiah itu. Setiap saat para ilmuwan telah menemukan bukti baru yang ilmiah tentang kemukjizatan Al-Quran. “Baiklah, di waktu yang singkat ini, akan saya gunakan bercerita singkat commit to user tentang bukti keaslian Al-Quran sebagai firman Tuhan. Bukti ilmiah
perpustakaan.uns.ac.id
65 digilib.uns.ac.id
yang tidak ada keraguan sedikit pun di dalamnya. Saya akan bercerita tentang tiga ilmuwan terkemuka di zamannya yang telah membuktikan Al-Quran sebagai kalam Tuhan yang tidak terbantahkan. (Bumi Cinta: 433)
Ayyas merupakan sosok yang baik dan bisa dipercaya membantu dalam memberikan solusi setiap masalah orang lain dan juga membantu dalam segala hal yang meurutnya itu baik untuk dirinya dan ajaran agamanya (Islam). Baik saat memberikan saran dan pendapatnya. Dan Ayyas pun sangat dipercaya oleh orang disekitarnya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Ayyas membantu Anastasia dalam memecahkan masalah yang dihadapinya dan Anastasia sangat percaya pada Ayyas: “Aku sendiri tidak tahu kenapa aku harus memilihmu untuk mendengarkan ceritaku. Yang jelas aku sangat percaya padamu. Bahwa kamu bisa menjaga apa yang harus dijaga. Dan aku percaya kamu bisa memberi pendapat, jika merasa kamu perlu memberi pendapat.” (Bumi Cinta: 280) “Menurutku masalah Doktor sangat remeh, bukan masalah besar?” “Masalah yang remeh? Apa maksudmu?” “Doktor hanya perlu menikah segera dengan lelaki yang Doktor pilih, maka masalah Doktor selesai. Ibunda Doktor tidak akan meminta hal yang macam-macam dan si Boris Melnikov dan keluarganya juga tidak akan macam-macam. Ibunda Doktor meminta Doktor menikah dengan A atau B atau C, itu karena melihat Doktor tidak juga menikah, dan belum memiliki pilihan yang jelas. Itu masalahnya.” (Bumi Cinta: 281)
Ayyas membantu Yelena dalam memecahkan masalah dan memberikan pendapatnya: commit to userbaru adalah pilihan yang baik. “Terkadang hidup dengan suasana
perpustakaan.uns.ac.id
66 digilib.uns.ac.id
Menurutku, Yelena bisa hidup baru dengan suasana yang samasekali baru, di tempat yang samasekali baru. Carilah tempat baru yang paling aman di Rusia ini. Ini pendapatku.” Ayyas memberi masukin. (Bumi Cinta: 285)
Ayyas juga membantu Devid dalam memecahkan masalah dan memberikan pendapatnya atau saran untuk Devid: “Saat segala keinginan nafsu aku penuhi, jiwaku merasa semakin kering. Aku harus bagaimana Yas?” Keluh Devid. “Kau bukan orang bodoh Dev. Kau tahu apa yang harus kau lakukan. Kau juga apa yang menjadi sebab tenteramnya jiwamu. Apa aku harus menceramahimu? Tanyakan pada nuranimu paling dalam, kau akan mendapatkan jawaban dari kebutuhan jiwamu sekarang.” (Bumi Cinta: 481) “Tinggalah di sini sementara waktu selama kau merasa perlu. Kau tidak perlu belajar. Kau dulu pernah belajar membaca Al-Quran dan shalat. Kau hanya perlu membuka kembali ingatanmu yang tertutupioleh kerakkerak nafsumu. Begitu ingatanmu akan shalat itu akan terbuka, kau akan bisa melakukannya. Sambil berusaha membuka ingatanmu perlahanlahan, kau akan belajar mengucapkan kalimat syahadat. Kau harus menghafalnya, mengakrabinya, menghayatinya, dan menjadikannya bagian dari aliran darahmu. Itu jika kau ingin hidup bahagia seperti kakekmu.” “Baiklah aku ikuti saranmu. Aku sudah benar-benar bosan dengan cara hidupku yang serba bebas. Aku ingin hidup yang membahagiakan jiwa.” (Bumi Cinta: 483) …Devid mengatakan apa yang dirasakannya kepada Ayyas. Tak ada yang ditutupi-tutupi. Devid perlu solusi. commitmasalahmu to user “Islam memiliki solusi untuk itu. Lelaki memang fitrahnya
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memerlukan perempuan dan sebaliknya. Dua makhluk Allah lain jenis itu memang diciptakan untuk bertemu dan hidup bersama dalam kasih sayang. Jalan paling suci bertemunya lelaki dan perempuan adalah dengan menikah. Maka menikahlah Dev, dan kau akan mendapatkan yang lebih membahagiakan daripada hidup dengan perempuan tidak halal.” (Bumi Cinta: 485)
Ayyas yang pernah membantu Dokter Tatiana pada saat di India: “O, jiwa menolong Anda mengagumkan. Di India kau menyelamatkan putriku. Dan kini kau membawa perempuan tak berdaya yang hampir mati ke rumah sakit. Tapi kau harus hati-hati kalau mau menolong seseorang. Jangan sampai kau tulus menolong tapi justru kecelakaan yang kau hadapi. Saya tidak tahu seperti apa nanti polisi akan menangani kasus perempuan tak berdaya ini. Semoga kau tidak kena getah yang mencelakakan kamu.” (Bumi Cinta: 184)
Ayyas juga seorang yang memiliki keahlian lain selain belajar dan membaca buku. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Ayyas yang bisa mandiri dalam memasak: “Wow, kau bisa masak ya? Wah bikin omelet ya? Aku minta dibuatkan juga kalau boleh.” Sapa Yelena sambil menggerak-gerakan tangannya memutar ke kanan dan ke kiri. (Bumi Cinta: 59)
Ayyas sudah selesai membuat telur dadar yang pertama. Ia langsung membuat yang kedua. Tangannya nampak cukup terampil. Ia sudah biasa membuat telur dadar sejak masih SMP. Dan selama kuliah di Madinah dan kuliah S2 di India ia sering masak sendiri. Meskipun hasilnya tidak istimewa, ia cukup menguasai resep membuat beberapa jenis makanan. (Bumi Cinta: 60) commit to user
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
“Dari gerakan tanganmu, kau seperti koki yang sudah cukup professional. Seperti koki di restoran China.” Puji Yelena. “Ah cuma bikin omelet, apa susahnya. Semua orang juga bisa.” (Bumi Cinta: 60)
Ayyas yang juga bisa beladiri demi menjaga keamanan dirinya: Bule Rusia itu mengatupkan rahangnya, giginya bergemeretak, matanya semakin memerah. Amarahnya tidak tertahan lagi. Ia langsung menyarangkan pukulan ke rahang Ayyas. Ia ingin menghajar Ayyas sejadi-jadinya.
Tapi ia terlalu menganggap enteng Ayyas. Pemuda
Indonesia yang pernah belajar karate selama enam tahun sejak dari SMP itu dengan mudah mengelak, bahkan langsung menyarangkan pukulan ke ulu hati bule itu. Bule itu terhuyung ke belakang. Ayyas maju satu langkah. Pandangannya berputar menyapu seluruh ruangan dengan cepat. Pertarungan tak terelakkan. Ia langsung mempelajari medan perang, sebab ia harus menang. Kebenaran harus ditegakkan. Kekejian harus disingkirkan. (Bumi Cinta: 116)
Ayyas berusaha menghindari dengan pundak kiri terasa sakit. Ayyas terdesak. Akhirnya ia merasa tidak bisa tidak, ia harus menggabung karate dengan ilmu bela diri Thifan Po Khan. Ayyas merasa pundak kirinya semakin nyeri, ia bisa tumbang jika tidak segera menyudahi Sergei. Maka begitu ada kesempatan terbuka ia menyarangkan pukulan tenaga dalam andalan Thifan Po Khan yang ia kuasai. Pukulan itu tepat mengenai dada kiri Sergei. Seketika Sergei mengerang dengan darah muncrat dari mulutnya. Sergei terhuyung ke belakang dan merasakan rasa sakit luar biasa. Ia merasa tidak kuat lagi melawan Ayyas. Sergei ambruk menggelosor bersandar sofa. Ia pasrah pada apa yang akan dilakukan Ayyas padanya. (Bumi Cinta: 119) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
69 digilib.uns.ac.id
Ayyas banyak di uji keimanannya di Moskwa. hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Ayyas hanya diam. Ia hanya mengerti sebagian saja dari isi pembicaraan itu. Yang jelas ia tahu, sopir tua itu menawarkan gadis cantik untuk mereka berdua. Seketika ia merasa, ujian yang akan dihadapinya di Moskwa tidaklah ringan. Selama ini ia bisa lurus-lurus saja karena berada di lingkungan yang lurus. Sekarang, di tengah lingkungan yang sangat jauh dari keyakinan dan norma yang dijunjungnya ia merasa akan menemukan ujian iman yang sesungguhnya. (Bumi Cinta: 25)
Devid bergegas keluar. Ayyas menutup pintu kamarnya, menyalakan lampu kamar mandi, dan mengambil air wudhu. Ia langsung shalat menghadap selatan. Ia merasa bahwa ujian imannya di Moskwa ini akan berat. Ia akan tinggal di Moskwa beberapa bulan, tidak sehari dua hari. Dan dua tetangganya adalah perempuan muda Rusia yang ia rasa tidak akan sama cara hidupnya dengan kebanyakan perempuan di dunia Timur. Ia kini berada di jantung kota Moskwa yang terkenal sebagai salah satu surga kehidupan bebas di dunia. Seluruh dunia maklum bahwa pengakses situs porno terbesar dunia adalah Rusia, dan Moskwa ibu kotanya. (Bumi Cinta: 39)
Ayyas adalah seseorang yang mudah terharu dan menitikkan air matanya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:
Azan berkumandang. Panggilan cinta dari Allah. Begitu sejuk, begitu merdu. Ayyas meneteskan air mata. Setelah berhari-haru di Moskwa, baru kali ini ia mendengar suara azan. Dan baru kali ini ia akan shalat berjamaah di masjid. (Bumi Cinta: 108)
Ayyas menangis memohon kepada Allah agar tidak diuji dengan ujian commit to user yang ia tidak mampu melewatinya dengan selamat. Ia minta dilindungi
perpustakaan.uns.ac.id
70 digilib.uns.ac.id
oleh Allah, diteguhkan hatinya untuk tetap lurus memegang ajaran Islam yang mulia. (Bumi Cinta: 115)
Ayyas yang menitikkan air mata karena Devid: Air mata Ayyas meleleh mendengar perkataan sahabatnya itu. Betapa kacaunya cara berfikir sahabatnya itu. Sahabatnya itu benar-benar telah tersesat sangat jauh. Sahabatnya itu tidak hanya harus belajar shalat, sebelum itu ia harus belajar mengucapkan kalimat syahadat. Ia harus kembali mengikrarkan kalimat syahadat, tanda bahwa ia telah kembali masuk Islam. Sebab mengingkari adanya Tuhan adalah bentuk kekafiran yang keluar dari ajaran Islam. (Bumi Cinta: 482)
Selesai shalat jumat, akad pernikahan dilangsungkan. Yang dinikahkan adalah Devid mendapatkan Yelena. Ayyas dan beberapa pejabat KBRI Moskwa menyaksikan prosesi akad pernikahan itu. Ayyas tidak kuasa menahan airmatanya ketika melihat Devid menangis tersedu-sedu dalam pelukan Imam Hasan Sadulayev setelah akad. Ayyas mendoakan teman lamanya itu agar benar-benar menjadi orang beriman sejati. Ia juga mendoakan agar dosa teman lamanya itu benar-benar diampuni oleh Allah. (Bumi Cinta: 499)
Ayyas yang menitikkan air mata karena Linor: Ayyas mengambil nafas panjang, tak terasa air matanya meleleh mendengar perjalanan hidup Linor yang penuh liku dan ujian. Jauh lebih berat dari ujian yang selama ini ia rasakan. Dan Linor dengan akal sehatnya, telah menemukan kedamaian dalam pelukan hangatnya ajaran Islam. (Bumi Cinta: 535)
Ayyas terharu karena Yelena: Ayyas juga terharu ketika sekilas melihat Yelena dengan penampilan commit to user yang jauh berbeda dengan yang pernah dilihatnya dulu. Yelena kini
perpustakaan.uns.ac.id
71 digilib.uns.ac.id
berpakaian putih anggun tertutup auratnya. Samasekali tidak ada bekas atau kesan bahwa Yelena pernah menjadi pelacur kelas atas di Moskwa. Kini Yelena Nampak bercahaya seumpama kapas putih yang tidak dinodai apa-apa. Ayyas berdoa agar Yelena yang pernah menjadi tetangga kamarnya itu benar-benar mampu menjadi Muslimah yang baik, dan menjadi ibu yang salehah yang nanti akan melahirkan keturunan yang saleh, keturunan yang meninggikan kalimat Allah di atas bumi Allah, bumi cinta orang-orang saleh yang menjadikan hidupnya sepenuhnya untuk beribadah kepada Allah. (Bumi Cinta: 500)
Ayyas adalah orang yang mempunyai sifat penolong dan sangat disiplin. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Ayyas yang mempunyai jiwa penolong orang lain: “Baiklah. Mari kita selamatkan satu nyawa umat manusia malam ini semampu kita.” Kata Ayyas. “O puji Tuhan, kau orang baik. Ayo, cepat. (Bumi Cinta: 171) “O, jiwa menolong Anda mengagumkan. Di India kau menyelamatkan putriku. Dan kini kau membawa perempuan tak berdaya yang hampir mati ke rumah sakit. Tapi kau harus hati-hati kalau mau menolong seseorang. Jangan sampai kau tulus menolong tapi justru kecelakaan yang kau hadapi. Saya tidak tahu seperti apa polisi akan menangani kasus perempuan tak berdaya ini. Semoga kau tidak kena getah yang mencelakakan kamu.” (Bumi Cinta: 184) “Ya. Yelena beruntung ada yang menyelamatkannya. Dan orang yang menyelamatkan itu kau.” “Bukan aku. Sebenarnya yang menyelamatkan adalah Tuhan. Tuhan mengulurkan tangan pertolongannya lewat Bibi Margareta. Dan Bibi Margareta mengajak saya. Awalnya saya juga merasa tidak percaya pada commitmembuka to user hati dan pikiran saya untuk Bibi Margareta. Tapi Tuhan
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memenuhi ajakan Bibi Margareta menyelamatkan nyawa anak manusia. (Bumi Cinta: 190) “Tidak perlu berterima kasih untuk sebuah keajiban Yelena. Manusia harus
tolong
menolong.
Sudah
menjadi
kewajibanku
untuk
menolongmu.” (Bumi Cinta: 194)
Ayyas yang mempunyai sikap disiplin: “Hei, Dabroye Utra. Kau sudah dating Ayyas.” Jawab Anastasia Palazzo sambil meletakkan buku tebal yang dibacanya ke atas meja. Anastasia Palazzo tersenyum ramah pada Ayyas. “Kau dating setengah jam dari janji kita. Kau kelihatan bersemangat.” Lanjut Anastasia. (Bumi Cinta: 101)
2) Yelena Yelena merupakan tokoh utama tambahan yang protagonis karena ia cukup banyak memengaruhi kehidupan tokoh utama yaitu Muhammad Ayyas. Yelena adalah sosok gadis yang tidak hanya cantik secara fisik tapi juga baik dan cerdas. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Sosok Yelena secara fisik: Yelena bangkit dan berdiri di depan cermin besar. Ia pandangi tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Ia memandangi wajahnya sendiri dalam-dalam. Mukanya yang halus dan manis, dagu yang menawan, muka lonjong dan bulat yang memesona, dua mata dengan tatapan yang menyihir. Perlahan kedua matanya berkaca-kaca, lalu air matanya meleleh, “Tidak ada yang tidak mengakui kecantikanmu Yelena…. (Bumi Cinta: 43)
Yelena juga sudah bangun. Perempuan muda berambut pirang itu berkali-kali mengetuk pintu kamar Ayyas dan memanggil-manggil nama commit to user Ayyas…. (Bumi Cinta: 96)
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Yelena
merupakan
seseorang
yang
cerdas
dilihat
dari
segi
pendidikannya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Kau pernah kuliah di sini?” Tanya Ayyas. “Tidak. Aku dulu kuliah di St. Petersburg.” “Jurusan apa?” “Bahasa Inggris.” (Bumi Cinta: 68) Setelah menyelesaikan S1 Sastra Inggris dari St. Petersburg, Yelena bekerja di sebuah agen wisata di kota Kazan, ibu kota Tatarstan yang masih dalam kekuasaan Rusia…. (Bumi Cinta: 502)
Yelena adalah gadis yang sangat bebas, bahkan pekerjaannya pun sangat bebas untuk dirinya dan dipandang rendah oleh orang lain. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Sudah tiga tahun ia merasa tidak menjadi manusia. Sejak ia sampai di Moskwa dan bekerja menjamu lelaki hidung belang, sebagaimana yang baru saja dilakukannya dengan kliennya, ia merasa telah hilang kehormatannya sebagai manusia. Seringkali jiwanya menggugat. Hatinya merintih dalam diam. Batinnya bahkan sudah sangat kesakitan ingin berhenti. Akal sehatnya ingin kembali hidup bersih, sebagai perempuan bersih, seperti saat ia merasakan damai dan bahagia bersama keluarganya dulu. (Bumi Cinta: 44) “Mungkin nama aslinya Yelena. Tapi namanya yang popular adalah Lisa Nikoleavna. Dia pelacur papan atas. Ya, dia guide bagi wisatawan maksudnya guide plus. Belum lama ini dia dipakai seorang pejabat dari Jakarta yang berkunjung kemari.” (Bumi Cinta: 146) “Salah. Kau salah. Aku bukan Yelena yang baik. Kau harus tahu aku adalah seorang pelacur. Aku perempuan bejat. Kau salah kalau kau memintaku menjadi istrimu. Carilah perempuan baik-baik.” (Bumi commit to user Cinta: 491)
perpustakaan.uns.ac.id
74 digilib.uns.ac.id
Yelena adalah seseorang yang tidak religius, bahkan ia tidak percaya dengan adanya Tuhan dan tidak memeluk agama apa pun. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Tidak. Dulu aku memang pernah memeluk suatu agama. Pernah Budha, pernah Konghucu, pernah Ortodoks, dan pernah Islam?” “Pernah memeluk Islam?” “Ya pernah. Itu karena mantan suamiku agamanya Islam.” “Sekarang?” “Aku tidak memeluk agama apa pun. Aku tak percaya lagi sama agama, juga Tuhan.” (Bumi Cinta: 51) “Ah itu cuma teori, kenyataannya tidak begitu. Hampir semua masalah manusia ini selesai karena hebatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai manusia. Bukan karena Tuhan. Sebab Tuhan itu yang mengada-adakan juga manusia. Kalau kita sepakat Tuhan tidak ada, ya pasti tidak ada. Tuhan itu ada karena kita berpikiran dia ada.” Jelas Yelena serius. (Bumi Cinta: 51-52) “Dia masih tidak percaya adanya Tuhan! Sadarkanlah dia Bibi!” Jawab Ayyas. “Benarkah Yelena?” Tanya Bibi Margareta. Yelena mengangguk. (Bumi Cinta: 247) “Bersyukurlah kepada Allah yang masih memberikan kita rezeki dan kehidupan.” Sahut Ayyas. “Yelena tidak percaya pada Tuhan.” Lirih Linor. “Aku masih merenung. Aku masih perlu waktu untuk percaya lagi kepada Tuhan.” Ujar Yelena. (Bumi Cinta: 295)
Yelena merupakan sosok yang religius ketika ia sadar akan kesalahan to user untuk menjadi Muslimah dan dalam hidupnya. Yelena puncommit memutuskan
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Yelena percaya adanya Tuhan. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Hati Yelena bergetar hebat mendengar kata-kata yang disampaikan Ayyas dengan penuh keimanan. Dan dengan suara agak serak Yelena berkata, “Aku beriman bahwa Tuhan itu ada!” (Bumi Cinta: 301)
Setelah pidato Imam Hasan Sadulayev menanyakan kepada Yelena, untuk meyakinkan bahwa ia masuk Islam bukan karena ada paksaan atau karena keadaan yang memaksanya masuk Islam. Yelena menjawab bahwa dia masuk Islam samasekali bukan dipaksa seseorang, bukan juga karena ada keadaan tertentu yang memaksanya masuk Islam. Ia masuk Islam sungguh-sungguh karena kesadaran dan keinsyafan, serta karena panggilan jiwanya yang cenderung kepada Islam... (Bumi Cinta: 493)
Dan Yelena yang pernah tidak mengakui adanya Tuhan, kini bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Yelena menjadi manusia baru yang bersih dan fitri. Seluruh dosa dan masa lalunya yang kelam terhapus oleh dua kalimat syahadat yang ia ucapkan dengan tubuh bergetar. (Bumi Cinta: 495) “Justru aku akan sangat menyesal kalau tidak memenuhi ajakanmu untuk menikah. Percayalah, Yelena yang jahiliyyah telah binasa, dan kini yang menjadi istrimu adalah Yelena yang lain. Yelena yang siap mati-matian menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.” (Bumi Cinta: 508) “Iya, Alhamdulillah. Mohon kami didoakan, agar rumah tangga kami salehah.” Tambah Yelena yang Nampak anggun dengan pakaian rapat menutup badan dan kerudung yang melilit menutupi kepala lehernya. (Bumi Cinta: 515) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
76 digilib.uns.ac.id
3) Linor atau Sofia Linor merupakan tokoh utama tambahan yang antagonis karena ia cukup banyak memengaruhi kehidupan tokoh utama yaitu Ayyas. Linor adalah seseorang gadis yang sangat memegang teguh keyakinannya sendiri karena ia adalah seorang Yahudi. Linor adalah gadis yang cantik dan pandai bermain biola. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Linor yang memiliki fisik yang cantik: “Ya kenalkan saya Linor. Lengkapnya Linor E.J. Lazarenko.” Ucap Linor mengenalkan diri. Resmi dan kaku. Dengan wajah tanpa senyum. Tanpa mengulurkan tangan untuk jabat tangan. Ayyas merasakan kekakuan wajah Linor, meskipun cantik wajah itu kurang memancarkan aura keramahan. (Bumi Cinta: 54)
Ia membuka laptopnya yang melihat apa yang dilakukan Ayyas. Nampaklah di layar laptopnya Ayyas sedang sujud dalam shalatnya. Linor memerhatikan dengan seksama. Gadis berambut pirang itu terus memerhatikan Ayyas sampai selesai salam. Setelah itu nampak wajah Ayyas yang jernih duduk membaca kitab suci Al-Quran. (Bumi Cinta: 218)
Linor yang pandai bermain biola: Selama dua hari ini ia tidak memiliki kesempatan berdialog dengan Linor. Ia ingin berdiskusi dengan gadis yang bekerja sebagai pemain biola pada sebuah orkhestra klasik musik Rusia itu jika ada kesempatan… (Bumi Cinta: 57)
Linor tidak mau bergabung saat ia mengobrol sambil minum teh dengan Yelena. Kalau ketemu Linor hanya say hello lalu masuk ke kamarnya. Terkadang main piano, tetapi lebih sering main biola. Meskipun kamar Linor sudah dibuat kedap suara, tapi sayatan biolanya tetap saja commit to user terdengar dari ruang tamu…. (Bumi Cinta: 57-58)
perpustakaan.uns.ac.id
77 digilib.uns.ac.id
“Jangan kau ambil hati. Dia memang begitu. Dingin. Cantik tapi wajahnya dingin. Wajahnya cerah kalau dia main biola dalam konser yang dibanggakannya. Aku pernah melihat dua kali. Dia seperti malaikat memainkan biola, sangat menawan dan memesona. (Bumi Cinta: 243)
Linor adalah sosok yang sangat menyayangi dan mencintai ibunya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Aku ingin membuat Mama terkejut bahagia.” Jawab Linor sambil menatap mata ibunya dengan penuh cinta.” (Bumi Cinta: 385) “Baiklah kalau bersama Mama, aku akan memakai nama Sofia.” Kata Linor halus. Perangainya sangat berbeda ketika bersama dengan orang lain. Biasanya Linor selalu dingin dan kelihatan tidak peduli. Tetapi kepada Ibunya Linor begitu lembut dan penuh perhatian. (Bumi Cinta: 386) “Tidak Mama. Rasa lelah itu sudah hilang begitu Sofia bertemu Mama.” Linor sudah menyebut dirinya sebagai Sofia. Nama yang dicintai oleh ibunya. (Bumi Cinta: 389) Linor mengangguk dan berkata, “Iya Mama, Linor berjanji akan tetap mencintai dan menyayangi Mama.” “Sungguh, Anakku?” “Sungguh Mama. Nyawa Linor taruhannya.” (Bumi Cinta: 401)
Linor juga sosok yang tidak menyukai agama lain selain keyakinannya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Linor pada saat berkenalan dengan Ayyas: “Pasti Muslim.” “Benar.” commit user “Ternyata benar, banyak sekalito penganut agama primitif itu.” Desis
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Linor dengan nada mencela. Kata-kata Linor membuat Ayyas tersentak bagai disengat kalajengking. Ia samasekali tidak mengira gadis yang baru beberapa detik ia kenal namanya itu, akan mengintimidasinya dengan kalimat yang sangat tidak bersahabat. (Bumi Cinta: 54)
Kalau boleh memberi saran, sebaiknya kau jauhi si Brengsek itu. Kau harus ingat masa lalumu. Orang Islam itu dimana-mana kerjanya membuat onar, sangat berbahaya. Mereka seperti tidak punya otak dan belas kasihan. Bahasa mereka bahasa kanibal. Mereka lebih kejam dari tentara Tartar yang membantai umat manusia beberapa abad yang lalu… (Bumi Cinta: 89)
Linor merupakan sosok yang religius ketika ia sadar akan kesalahan dalam hidupnya. Dan Linor pun memutuskan untuk menjadi Muslimah. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Suatu ketika, dalam acara makan malam, Linor menyampaikan niatnya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat yang disambut linangan air mata bahagia keluarga itu. Selesai makan malam, Tuan Yunus bermaksud menghubungi imam masjid Berlin, agar prosesi pengucapan dua kalimat syahadat Linor diadakan secara resmi di masjid dan disaksikan
oleh
banyak
kaum
Muslimin.
Akan
tetapi
Linor
mencegahnya. Ia tidak mau dirinya diketahui banyak orang. Ia tidak mau Mosad mencium keberadaannya di Berlin. Tuan Yunus faham. Akhirnya Linor mengucapkan dua kalimat syahadat dengan dibimbing oleh Rahma atas permintaannya, seketika itu juga, selesai makan malam dan disaksikan oleh anggota keluarga itu. (Bumi Cinta: 520) “Ya.” Jawab perempuan itu sambil mengangkat kepalanya. Perlahan nampaklah wajahnya. Dan Ayyas tersentak kaget. Hatinya langsung berdesir melihat wajah perempuan yang ada di hadapannya. Itu adalah commitanggun to user dan bersih dalam balutan jilbab benar Linor. Nampak begitu
perpustakaan.uns.ac.id
79 digilib.uns.ac.id
putih dan gamis biru muda. “Subhanallah. Anda benar-benar Linor.” “Dan Anda kini berjilbab dan shalat?” “Ya, karena aku sudah menjadi Muslimah sekarang.” (Bumi Cinta: 533)
4) Devid Devid adalah sosok laki-laki yang baik dan cerdas. Dia merupakan mahasiswa di St. Petersburg di Rusia. Tapi dari salah bergaul di kota itu ia terjebak dalam kesesatan duniawi yang sementara. Tapi pada akhirnya ia pun sadar dan kembali ke jalan Allah. Devid digolongkan sebagai tokoh tambahan yang protagonis. Pengarang menggambarkan tokoh Devid dengan sosok yang berkaca mata dan gemuk. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Ah Devid…Devid, caramu bicara kok tidak berubah, segar dan masih suka guyon. Lha kamu sendiri ini tambah gemuk dan putih. Apa karena suka makan daging Beruang Putih selama kuliah di sini?” (Bumi Cinta: 11)
Dua pemuda itu dengan sedikit bersusah payah terus berusaha membawa koper berat hitam ke lantai tiga. Akhirnya mereka sampai di depan pintu yang mereka tuju. Dengan nafas masih terengah-engah pemuda agak gemuk berkaca mata itu menjelaskan,… (Bumi Cinta: 32)
Ayyas menghentikan makannya dan beranjak menuju pintu. Begitu pintu dibuka, nampaklah sosok anak muda yang tidak asing baginya. Ayyas sangat terkejut melihat sosok gemuk berkaca mata yang ada di hadapannya. (Bumi Cinta: 479)
Di bagian pria, tepatnya di barisan pertama tidak jauh dari Imam Sadulayev berdiri, seorang pemuda berkaca mata dan berwajah Asia Tenggara nampak duduk menunduk dengan mata berkaca-kaca… (Bumi commit to user Cinta: 493)
perpustakaan.uns.ac.id
80 digilib.uns.ac.id
Devid yang tersesat dari jalan Allah, digambarkan secara nyata oleh pengarang. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Ya awalnya kami hidup satu rumah. Sewa apartemen. Biasa saja, layaknya orang-orang Eropa hidup. Sekarang kami berpisah. Eva hidup dengan lelaki dari Polandia. Dan aku sementara sendiri. Kau mungkin kaget mendengar cara hidupku, Yas. Ya sorry saja, aku sudah lama tidak hidup dengan cara Timur. Aku sangat menikmati hidup bebas cara Rusia, cara Eropa. Kalau kau benar-benar menghayati hidup di Rusia, nanti kau akan rasakan enaknya hidup bebas tanpa banyak aturan kayak di Jawa atau Saudi.” (Bumi Cinta: 20) “He he he! Baguslah kau masih kukuh memegang keyakinanmu. Aku ingin tahu seberapa kukuh keimananmu di sini. Kalau aku, sorry saja, aku sudah tidak mau dibelenggu aturan agama apapun. He he he.” Ejek Devid sambil terus terkekeh-kekeh. (Bumi Cinta: 25) “Ya aku sudah lupa. Sejak SMA aku sudah meninggalkan shalat. Aku bahkan hampir lupa bahwa aku ini masih tertulis beragama Islam, meskipun akhir-akhir ini aku tidak percaya kepada Tuhan. Kalau aku shalat berarti aku harus percaya kepada Tuhan ya?” (Bumi Cinta: 482)
Devid adalah seseorang yang memiliki pendidikan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Ceritanya panjang dan berliku. Intinya, lulus SMP aku langsung ke Bandung. Karena Ayah pindah tugas di Bandung. Aku melanjutkan sekolah di Bandung. Selesai SMA aku kuliah di Singapura. Di Singapura aku kenalan dengan mahasiswi dari Rusia, namanya Eva Telyantikova. Usianya lebih tua dariku, tapi sangat cantik. Secantik para tsarina klasik Rusia. Aku dan Eva sangat dekat, kami hidup serumah cara Barat. Kau nanti akan tahu sendiri apa yang aku maksud. Kami sama-sama lulus. Ketika Eva pulang ke commit Rusia, to keuser St. Petersburg, aku ikuti dia. Aku
perpustakaan.uns.ac.id
81 digilib.uns.ac.id
tinggalkan kuliahku di Singapura dan pindah ke St. Petersburg sampai sekarang.” (Bumi Cinta: 19)
Ayyas menarik nafas panjang. Ia hanya beristighfar di dalam hati. Ia tidak mungkin menceramahi Devid, sebab Devid bukan orang bodoh. Devid dulu di SMP termasuk siswa cerdas, selalu masuk tiga besar. Bahkan dirinya saja, ia rasakan saat SMP dulu masih kalah dengan Devid. Nilai raportnya biasa-biasa saja. Ia hanya berdoa, semoga Devid suatu saat nanti diberi petunjuk oleh Allah. Hanya Allah yang tahu bagaimana caranya memberi petunjuk kepada hamba-hamba-Nya yang ia kehendaki. (Bumi Cinta: 20)
Devid sadar akan kesesatannya dan ingin memperbaiki kehidupannya dengan meminta tolong kepada sahabatnya yaitu Ayyas. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Mungkin aku harus kembali shalat agar jiwaku tidak kering kerontang.” Gumam Devid dengan mata menerawang kosong. “Shalat memang salah satu nutrisi jiwa yang paling penting.” Sahut Ayyas. (Bumi Cinta: 482) “Ternyata aku tidak menemukan kebahagiaan jiwa dalam jalan yang aku lalui selama ini. Aku seperti seorang pengembara di tengah padang pasir maha luas yang tidak tahu aku harus ke mana. Aku merasa tidak tahu jalan. Aku berjalan asal jalan. Aku perlu petunjuk. aku perlu peta yang bisa membawaku ke tempat yang seharusnya aku tuju. Ketika tadi aku mendengar sayup-sayup kau membaca Al-Quran dalam shalatmu, jiwaku seperti tertarik ke sana. Aku teringat masa kecilku saat mendengar kakek membaca Al-Quran malam-malam. Kakek nampak begitu bahagia dengan jalan hidup yang ditempuhnya. Mungkin itu jalan yang harus aku tempuh agar jiwaku menemukan apa yang dicarinya.” (Bumi Cinta: 483) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
82 digilib.uns.ac.id
“Baiklah aku ikuti saranmu. Aku sudah benar-benar bosan dengan cara hidupku yang serba bebas. Aku ingin hidup yang membahagiakan jiwa.” (Bumi Cinta: 483)
Akhirnya, setiap malam Devid ikut shalat malam, ikut kajian Hadis setiap pagi dan setiap menjelang tidur, Ayyas menjelaskan makna kalimat syahadat sambil tiduran selama tak lebih dari tujuh menit. Dan siang hari ketika Ayyas harus pergi ke perpustakaan, ia meminta kepada Devid untuk pergi ke masjid Prospek Mira menemui Imam Hasan Sadulayev. (Bumi Cinta: 484)
Sosok Devid setelah menjadi Muslim: Ucap Devid dengan mata berbinar bahagia. Penampilan Devid kini nampak lebih rapi dan terjaga. Tutur katanya lebih halus. Sorot matanya nampak lebih teduh. Dan dalam setiap kalimatnya tanpa sadar ia banyak menyebut asma Allah. (Bumi Cinta: 515)
5) Anastasia Palazzo Anastasia adalah tokoh utama tambahan yang protagonis. Anastasia adalah pembimbing penelitian Ayyas di Moskaw yaitu menggantikan Profesor Abraham Tomskii. Secara fisik Anastasia sangat cantik dan sangat cerdas. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Anastasia Palazzo yang sangat cantik: “Bagus. Kau pasti senang dibimbing asistenku. Dia bisa diandalkan. Dan yang penting dia masih muda dan cantik. Kau suka wanita cantik?” Profesor berkepala botak dan berambut putih itu menggoda. (Bumi Cinta: 80) “Dabro Dent!” Kata perempuan itu lembut. Ia berjalan mendekat. Pakaian yang membalut tubuhnya begitu serasi dengan pesona commit userketat putih dan sweeter ketat putih wajahnya. Ia mengenakan celanatojins
83 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
gading. Syalnya juga putih. Mukanya segar bersih. Rambutnya yang lurus dan hitam legam ia biarkan tergerai begitu saja. (Bumi Cinta: 81) “Sudah cukup jelas. Penjelasanmu runtut dan memahamkan. Bahkan bisa membuat orang terpana. Wajar kalau pembicara di sampingmu yang cantik itu sampai menciummu begitu kau selesai berbicara. Kelihatannya dia jatuh cinta padamu. Siapa namanya? Anastasia Paz.. siapa… Pazzo?” Ujar Yelena sedikit meledek. (Bumi Cinta: 338)
Anastasia yang sangat cerdas: “Dia sangat cerdas dan ramah. Tapi keras kepala dan sangat kuat memegang prinsip-prinsip keyakinannya yang sangat konservatif. Dia tidak suka Vodka, jangan sekali-kali mengajaknya minum Vodka. Kalau kau bisa menaklukan dia maka kau pemuda yang sungguh beruntung.” (Bumi Cinta: 80)
Ayyas ingin lebih tahu siapa Doktor Anastasi Palazzo. Ia menulis nama itu dalam situs-situs pencarian. Cukup banyak yang memuat nama Anastasia Palazzo. Yang jelas, asisten Profesor Tomskii itu bukan orang sembarangan. Ia orang yang cerdas dan brilian. Ia lahir di kota Novgorod. Menyelesaikan S1 di St. Petersburg University, S2 di Calcuta, India, S3 di Cambridge, London. Kepakarannya adalah pendidikan ilmu sejarah dan filologi. Anastasia Palazzo menguasai banyak bahasa. Selain bahasa Rusia ia menguasai bahasa Inggris, Perancis, Yunani, Kazakh, Urdu dan Ibrani. Mau tidak mau Ayyas harus mengagumi orang yang akan menjadi pembimbing penelitiannya selama di Moskwa ini. Ayyas juga membaca dua blog yang ditulis Doktor Anastasia Palazzo, sehingga Ayyas cukup mengerti riwayat hidup doktor muda itu. Baginya itu sudah cukup untuk bekal bertemu pembimbingnya itu. (Bumi Cinta: 97) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
84 digilib.uns.ac.id
Doktor Anastasia adalah pakar sejarah jebolan Cambridge, pasti sangat mengusai teori interprestasi sejarah. Silakan Doktor tafsirkan sendiri, siapakah sosok itu. Yang jelas sosok itu jika gugup mukanya memerah, sehingga kecantikan tsarina tercantik pun lewat olehnya.” (Bumi Cinta: 106)
6) Bibi Margareta Bibi Margareta merupakan tokoh utama tambahan yang protagonis. Bibi Margareta merupakan sosok keibuan bagi Yelena, Linor dan Ayyas. Bibi Margareta adalah seseorang yang menolong Yelena dan seseorang yang baik hati terhadap siapa saja. Bibi Margareta adalah salah satu gelandangan yang ada di Moskaw. Bibi Margareta adalah sosok yang bertubuh gemuk. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Salju terus turun perlahan. Seorang perempuan tua bertubuh gemuk dengan pakaian lusuh berdiri mondar-mandir di pinggir jalan dengan wajah cemas. Setiap kali ada yang lewat ia hentikan untuk minta tolong. Dan orang-orang seperti tidak memedulikannya. Setiap kali ia minta tolong pada seseorang dan tidak diperdulikan... (Bumi Cinta: 169)
Perempuan tua bertubuh gemuk itu memanggil Ayyas, Ayyas pura-pura tidak tahu dan tidak mendengar. Ia terus saja berjalan. Ia tahu perempuan tua itu adalah gelandangan yang banyak berkeliaran di kota Moskwa. Ayyas tidak mau berurusan dengan gelandangan Moskwa yang banyak membuat masalah. Perempuan tua itu dengan langkah berat mengejar Ayyas dan langsung memegang tangan kiri Ayyas. (Bumi Cinta: 169170)
Perempuan tua berpakaian kumal bernama Margareta itu langsung nerocos menceritakan detail kejadiannya dari awal sampai akhir… (Bumi Cinta: 182-183) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
85 digilib.uns.ac.id
Bibi Margareta merupakan sosok yang baik, tulus dan bijaksana dengan semua nasihat-nasihatnya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Bibi Margareta yang baik dan tulus: “Tolonglah. Anda orang baik. Tolonglah orang yang sekarat itu. Tuhan akan memberkati hidup Anda,” desak perempuan tua itu. (Bumi Cinta: 170)
Bibi Margareta yang bijaksana dengan nasihatnya: “O tidak! Ini tidak boleh terjadi. Kau tidak boleh begitu Yelena, Anakku. Aku akan menyesal seumur hidupku kalau kau masih terus tidak percaya adanya Tuhan. Kau bisa selamat dan sekarang sembuh ini karena kasih Tuhan.” (Bumi Cinta: 247) “Kalau kau beriman, kau akan mudah meminta bantuan. Yaitu minta bantuan Tuhan Yang Maha Kuasa. Jika Tuhan membantu, tidak ada yang tidak terselesaikan.” Sahut Bibi Margareta tenang. (Bumi Cinta: 249)
7) Profesor Abramov Tomskii Professor Abramov Tomskii adalah Guru Besar Sejarah Asia Tenggara yang sangat disegani di kalangan sejarawan Rusia. Profesor Tomskii merupakan seorang Profesor yang akan membimbing Ayyas dalam penelitiannya di Rusia ini. Professor Tomskii memiliki sosok yang baik dan suka bergurau. Dan sosok yang berkaca mata tebal. Hal dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Ingatannya pada Mbok Jum seketika buyar tatkala ada seseorang menyapanya dengan suara berat bergetar, “Dabro Dent, Ayyas! Maaf saya terlambat!” Seorang lelaki tua berjas rapi, tinggi besar, berkulit putih, botak dan berkaca mata tebal berdiri tak jauh dari tempatnya duduk. Ayyas langsung mengenali lelaki itu. Tak lain adalah Profesor commit to user Abramov Tomskii. Ayyas langsung bangkit dari duduknya dan menjabat
perpustakaan.uns.ac.id
86 digilib.uns.ac.id
tangan Profesor seraya berkata dengan senyum mengembang,… (Bumi Cinta: 77) “Bagus. Kau pasti senang dibimbing asistenku. Dia bisa diandalkan. Dan yang penting dia masih mudadan cantik. Kau suka wanita cantik?” Profesor berkepala botak dan berambut putih itu menggoda. (Bumi Cinta: 80)
Profesor Tomskii yang suka bergurau atau bercanda: “Puji Tuhan! Baru bertemu kalian sudah langsung akrab. Apa ini tandatanda jodoh hehehe.” Profesor Tomskii berkelakar. “Profesor bercanda terus.” Sahut Anastasia. (Bumi Cinta: 82)
8) Imam Hasan Sadulayev Imam Hasan Sadulayev adalah seorang ahli ibadah dan ia menjadi Imam di salah satu masjid di Moskwa ini yaitu Masjid Olimpiski/ Masjid Prospek Mira. Imam Hasan merupakan sosok yang gagah. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Setelah mendengarkan penjelasan sang imam, jamaah bubar. Ada yang shalat sunah. Ada yang keluar masjid. Ada yang tetap duduk berzikir. Dan ada yang membaca Al-Quran. Ayyas shalat dua rakaat lalu mendekati imam. Ia memperkenalkan dirinya kepada sang imam dan menyampaikan tujuannya berada di Moskwa. Imam itu berusia sekitar lima puluh tahunan. Masih gagah. Ia berasal dari kota Kazan, Tatarstan. Namanya Hasan Sadulayev. (Bumi Cinta: 108-109)
Imam Hasan Sadulayev yang berpendidikan: “Kamu benar. Aku juga pernah membuat tesis seperti kamu. Bachelor aku selesaikan di Universitas Damaskus Syiria dan Master aku selesaikan di Birmingham, Inggris, dalam bidang hukum Islam.” (Bumi commit to user Cinta: 109)
perpustakaan.uns.ac.id
87 digilib.uns.ac.id
Imam Hasan Sadulayev yang baik dan bijaksana: Imam Hasan membelokkan Zhigulinya ke arah Arbatskaya. Beberapa menit kemudian mobil itu sudah meluncur di atas aspal Arbat Ulista menuju stasiun Smolenskaya. Memasuki Panfilovsky Pereulok, Imam Hasan berpesan pada Ayyas, “Bertakwalah kepada Allah selama di Moskwa ini, Saudaraku. Berhati-hatilah ujian imannya di sini tidak ringan. Ini adalah negara paling bebas di dunia. Penganut free sex, dan pengakses situs porno terbesar di dunia. Kebebasan di Amerika maupun Belanda sekalipun, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Rusia ini. Kamu harus ekstra hati-hati. Kalau kamu memerlukan bantuanku jangan segan.” (Bumi Cinta: 113)
9) Pak Joko Santoso Pak Joko adalah seorang guru Sekolah Indonesia. Pak Joko juga baik dan bijaksana. Pak Joko merupakan sosok yang bersahaja dan sederhana. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Sampai di KBRI Ayyas dikenalkan dengan Pak Joko Santoso, guru ilmu biologi yang merangkap guru olahraga, guru kesenian, dan guru bahasa Indonesia. Pak Joko Santoso menguasai karate sampai ban hitam, juga menguasai ilmu memijat dan mengurut dengan baik. (Bumi Cinta: 139)
Pak Joko yang suka membantu Ayyas: Pundak kiri Ayyas sedang diurut oleh seorang guru Sekolah Indonesia bernama Pak Joko Santoso… (Bumi Cinta: 139) Pak Joko menganggu membenarkan, “Saya akan mencoba membantu. Sebenarnya satu bulan lagi istri saya mau pulang ke Indonesia. Dia akan lama di Indonesia. Lha saat itu kau bisa menginap di rumah saya. Begini saja, kau coba saja bertahan di situ satu bulan, nanti baru pindah ke rumah saya.” (Bumi Cinta: 142) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
88 digilib.uns.ac.id
“Jadi memang benar. Kau harus pindah dari sana segera. Saya akan membantu semampu saya. Sekarang ayo kita ke masjid Balsoi Tatarski untuk shalat Zuhur.” Ajak Pak Joko. (Bumi Cinta: 147)
Bersama Pak Joko yang rajin puasa sunnah, Ayyas benar-benar bisa hidup tenang dalam suasana penuh keimanan dan kedekatan dengan sang Khalik. Di dalam apartemen tua yang sederhana di Aptekarsky, tak ada lagi godaan perempuan yang sedemikian dekatnya seperti saat tinggal bersama Linor dan Yelena. (Bumi Cinta: 474)
Pak Joko yang bijaksana dalam menasihati: “Itulah Pak ujiannya. Kalau di sini memiliki istri tidak masalah. Kalau masih bujang seperti saya bisa celaka!” “Kalau tidak kuat, cobalah berpuasa. Dengan berpuasa jiwamu akan lebih tenang, dan nafsumu akan lebih jinak dan terkendali.” (Bumi Cinta: 143)
10) Madame Ekaterina Corsova Madame Ekaterina Corsova merupakan ibu dari Linor. Madame Ekaterina mempunyai hati yang tulus dan baik. Madame Ekaterina juga sangat menyayangi Linor meskipun bukan anak kandungnya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Kau selalu mengejutkan Mama.” Kata Madame Ekaterina dengan mata berkaca-kaca karena terharu bahagia. Madame Ekaterina mengendorkan pelukannya tapi kedua tangannya yang mulai keriput itu memegang kepala Linor dan menghadapkan ke wajahnya dengan penuh lembut. (Bumi Cinta: 385) “Dengarkan baik-baik, Anakku. Mama akan bercerita. Setelah bercerita Mama berharap kamu tetap mencintai Mama. Kamu tetap menyayangi commit to userini kamulah yang paling berharga Mama. Sebab di dunia ini, sekarang
perpustakaan.uns.ac.id
89 digilib.uns.ac.id
bagi Mama. Kau mau berjanji Anakku?” (Bumi Cinta: 401)
Sosok Madame Ekaterina: Pintu terbuka. Seorang perempuan yang belum begitu tua muncul dari balik pintu. Sebagian rambut perempuan tua itu telah memutih, tetapi kulit wajahnya masih segar. Hidungnya mancung, dan tatapan matanya tajam. Perempuan itu langsung membuka tangannya lebar-lebar sambil tersenyum. Linor menghambur ke pelukannya dengan hati damai. Kini ia merasa damai dalam dekapan ibunya. (Bumi Cinta: 383)
c. Bahasa Bumi Cinta merupakan novel pembangun jiwa yang berisi tentang dakwah Islam. Novel Bumi Cinta juga terdapat kisah cinta yang tidak hanya berlandaskan terhadap nafsu. Dalam novel ini juga terdapat budaya Moskwa, Rusia. Bahasa dalam novel ini sangat santun dan halus. Setiap kata, kalimat dan paragraf yang disampaikan memiliki nilai estetis, membuat ajaran moral yang akan disampaikan memiliki nilai estetis, membuat ajaran moral yang akan disampaikan tidak terkesan dipaksakan. Dalam penyampaian nilai moral pengarang tidak mendikte melainkan melalui sikap dan perbuatan tokohnya dan pernyataan tokohnya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan sebagai berikut ini: Ayyas shalat dengan mata berkaca-kaca. Betapa mahalnya kesempatan yang dilapangkan oleh Allah kepadanya. Ia bisa rukuk dan sujud tanpa diancam dan diintimidasi. Ia bisa mendengarkan ayat-ayat Al-Quran dengan nyaman, dan di luar salju kembali turun ke bumi menjalankan titah Tuhan. (Bumi Cinta: 160-161) “Ayo malcik, kita tolong orang sekarat itu. Aku tidak bisa menolong sendirian. Kita selamatkan satu nyawa malam ini. Ayo jangan ragu berbuat kebajikan! Kau memiliki hati yang lunak, aku percaya itu. commit to user Hatimu tidak terbuat dari batu atau baja seperti orang-orang itu. Ayolah
perpustakaan.uns.ac.id
90 digilib.uns.ac.id
kita berbuat satu kebaikan malam ini. Kita tunjukkan kepada Tuhan, masih ada manusia yang berbuat baik di atas muka bumi Moskwa ini.” (Bumi Cinta: 171) “Saya pun sangat meyakini ajaran agama yang saya peluk. Saya akan mempertaruhkan apa saja yang saya miliki untuk mempertahankan keyakinan saya, termasuk nyawa saya. Sungguh saya rela kalau sampai saya harus kehilangan nyawa saya demi mempertahankan keyakinan Tauhid yang ada di hati saya. Karena itu sebaiknya kita saling menghormati. Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.” (Bumi Cinta: 448) “Aku akan bersabar menunggumu. Aku berharap tidak lama setelah kau sampai di Indonesia, kau menyampaikan kabar baikmu kepadaku. Dan aku berharap Indonesia menjadi bumi cinta, dimana aku bisa mewakafkan seluruh sisa umurku untuk berjuang meninggikan kalimat Allah.” (Bumi Cinta: 537)
Ayyas terus terisak. Isakan yang kalau siapapun melihat dan mendengarnya niscaya akan tersayat hatinya. Isakan seorang pecinta sejati, yang mencintai kekasihnya karena Allah, lalu kehilangan kekasihnya karena Allah pula. Adakah isakan yang lebih menyayat hati dari isakan seorang pecinta sejati yang kehilangan sang pujaan hati karena Allah Ta‟ala? (Bumi Cinta: 545)
Selain itu, ada juga beberapa puisi dan sajak yang bahasanya sangat indah. Puisi tersebut berupa saduran ataupun tulisan pengarang sendiri. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan sebagai berikut: “Topan yang menyembunyikan langit, Angin pusar membawa salju commit to user Sekarang ia mengaum bagai hewan buas
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sebentar kemudian bagai anak kecil Ia merengut kelu” (Bumi Cinta: 310)
Apabila cinta ada di hati yang satu pasti juga cinta itu ada di hati yang lain karena tangan yang satu takkan bisa bertepuk tanpa tangan yang lain. (Bumi Cinta: 342-343)
Ada juga sajak yang disadur di dalam novel ini. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Kuatkan ikatan tekad Angkat tinggi-tinggi bendera harapan Berjalanlah menuju Allah Dengan sungguh-sungguh, tanpa lelah Jika rasa lemah menyerangmu Isi jiwamu dengan kekuatan Al-Quran Libas nafsumu, jangan kasih ampun Nafsu selalu mengajakmu menuju kebinasaan. (Bumi Cinta: 325)
Ada juga pepatah Arab yang di tuliskan di novel ini. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Ada pepatah Arab mengatakan al insan a‟dau ma jahilu. Artinya manusia adalah musuh sesuatu yang tidak diketahuinya… (Bumi Cinta: 207-208) Pepatah Arab mengatakan, „Man „arofa nafsahu „arofa Rabbahu!‟ Artinya, siapa yang mengenal dirinya pasti mengenal Tuhannya. (Bumi Cinta: 331-332) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
92 digilib.uns.ac.id
Ada juga kata-kata bagus dan indah dari Ibnu Athaillah. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: …“Jika pagi datang, orang yang lalai akan berpikir apa yang harus dikerjakannya. Sedangkan orang yang berakal akan berpikir apa yang akan dilakukan Allah kepadanya.” Kata-kata Ibnu Athaillah itu sedemikian kuat tertanam dalam hatinya. (Bumi Cinta: 58) “Salah satu tanda sukses di akhir perjalanan adalah kembali kepada Allah di awal perjalanan.” Petuah indah Ibnu Athaillah itu senantiasa terngiang-ngiang di relung-relung hati Muhammad Ayyas setiap pagi. Juga pagi itu, setelah ia mandi dan berpakaian rapi serta siap berangkat ke kampus MGU, ia kembali teringat kalimat indah Ibnu Athaillah yang sangat dahsyat makna dan maksudnya. “Min „alamatin nujhi fin nihayati ar ruju‟u ilallahi fil bidayati.” Begitu kalimat aslinya dalam bahasa Arab. (Bumi Cinta: 290)
Bahasa Rusia merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat Rusia. Karena setting novel ini di Moskwa, Rusia maka banyak menggunakan bahasa Rusia. Namun bukan hanya bahasa Rusia tetapi juga terdapat penggunaan bahasa Inggris dan bahasa Arab. Adapun untuk memudahkan pembaca tentang istilah asing disertakan pula catatan kakinya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan sebagai berikut: “Kak Dela,31 Ayyas?” Sapa Yelena begitu melihat Ayyas menyembulkan kepalanya dari pintu kamarnya. “Ya Vso Kharasyo.”32 Jawab Ayyas. (Bumi Cinta: 130) 31
Apa kabar Ayyas?”
32
Saya baik-baik saja.
“Baik terima kasih atas pujiannya. Da svidaniya!45 Kata Ayyas sambil to user melambaikan tangan dancommit bergegas pergi.
93 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
“Zhelayu uspekha!46 Sambut Yelena dengan senyum mengembang. (Bumi Cinta: 228) 45
Sampai jumpa.
46
Semoga sukses.
“Vi Musliman?”52 Tanya Ayyas, meskipun ia tahu bahwa lelaki tua itu seorang Muslim. “Da.”53 “Namas sitali?”54 “Nyet.”55 Jawab Osmanov dengan raut muka berubah. (Bumi Cinta: 271) 52
Anda Muslim?
53
Ya.
54
Anda mengerjakan shalat?
55
Tidak.
“Indakum mandi?”57 Pelayan Arab itu kaget, “Ei Enta bitakallim „arabi?”58 “Na‟ama ana atakallam „arabi. Na‟am ya akhi, „indakum mandi?”59 “Na‟am indana.”60 (Bumi Cinta: 278) 57
Kalian punya mandi. (Mandi adalah sebutan untuk daging kambing
yang dimasak cara Yaman) 58
Hei kamu ngomong bahasa Arab?
59
Ya saya ngomong bahasa Arab. O ya, Saudaraku, kamu punya mandi?
60
Ya kami punya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
94 digilib.uns.ac.id
Dalam novel Bumi Cinta terdapat banyak campur kode dalam penggunaan bahasanya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan sebagai berikut ini: “Yas, kamu membuat aku pangling. Sudah sembilan tahun kita tidak bertemu. Kamu sekarang jauh lebih gagah dan lebih ganteng dari Ayyas saat SMP dulu.” Kata pemuda berkaca mata. (Bumi Cinta: 11) “Sungguh. Dulu kamu itu paling kecil dan paling krempeng di kelas. Sekarang jadi tinggi dan lumayan gagah. Tidak menyangka. Apa karena kamu sering makan daging Unta waktu kuliah di Arab sana?” (Bumi Cinta: 11) “Ah Devid…Devid, caramu bicara kok tidak berubah, segar dan masih suka guyon. Lha kamu sendiri ini tambah gemuk dan putih. Apa Karena suka makan daging Beruang Putih selama kuliah di sini?” (Bumi Cinta: 11) “Orang ini memang edan Dev!” Sengit Ayyas. Devid malah tertawa terpingkal-pingkal. “Sudah aku bilang ndak percaya, dia akan licik begitu, Yas! Ini Rusia Yas, bukan Madinah, hahaha…” (Bumi Cinta: 27) “Sip. Aku akan coba cari. Satu jam lagi aku datang. Kau istirahat saja, atau menata kamarmu. Itu di almari ada selimut yang cukup untuk menghangatkan tubuhmu. Aku pergi dulu Yas. Oh ya mana paspor dan immigration card-mu sekalian aku uruskan local registration-nya.” (Bumi Cinta: 39)
Perempuan tua itu memiliki dedeg dan gestur tubuh yang mirip dengan Mbok Jum… (Bumi Cinta: 74) commit to user
95 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
“Lho pripun tho Pak, uang Sampeyan kan lima ribu. Harga dua bungkus nasi sambel tumpang empat ribu… (Bumi Cinta: 75) Tapi Pak Turah malah marah, “Lho mata Sampeyan apa picek Mbok… (Bumi Cinta: 75) …Meskipun ia telah shalat dan membaca Al-Quran, virus itu tidak juga ter-delete sempurna, masih tersisa, hanya bisa dijinakkan. Ayyas membaca istighfar berulang kali. Lebih dari tujuh puluh kali. Dalam istighfar ia teringat pesan Kiai Lukman Hakim, saat ngaji di Pesantren Kajoran Magelang dulu, (Bumi Cinta: 93) “Belum juga. Cuma aku sudah membaca sebagian besar headline koran di internet. (Bumi Cinta: 327)
Ia sedang sibuk mengakses data ke beberapa perpustakaan di dunia. Data-data yang bisa dia down load, atau dia copy, ada juga yang sifatnya hanya bisa ia baca. Ia sedang sibuk mendownload dan sesekali menulis beberapa hal penting dari data yang hanya bisa ia baca. (Bumi Cinta: 377)
d. Latar atau Setting 1) Latar Tempat Latar tempat merupakan penggambaran di mana cerita tersebut terjadi. Latar tempat novel Bumi Cinta adalah tempat-tempat di Moskwa, Rusia. Tempat terebut antara lain: Bandara Sheremetyevo, Apartemen, Kamar Ayyas, Masjid Agung Moskwa, Stasiun Metro, Ruang Profesor Tomskii, Kampus MGU, Lapangan Merah, Italian Medical Center, Kantin (Stolovaya), KBRI, Jalan sempit di Smolenskaya, Apartemen Pak Joko, dan Mobil BMW SUV X5. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
96 digilib.uns.ac.id
a) Bandara Sheremetyevo Tempat ini adalah tempat pertemuan Ayyas dengan Devid. Ketika itu Devid menjemput Ayyas yang baru datang dan ingin melakukan penelitian di Rusia. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Lelaki berhidung bengkok ke kiri itu terus memainkan kunci mobilnya. Kedua kakinya ia gerak-gerakkan mengusir dingin. Tiba-tiba kedua kakinya berhenti. Mulutnya menyungging senyum. Kedua matanya begitu berbinar menatap dua anak muda berwajah asing; wajah Asia Tenggarang. Ia sangat hafal wajah-wajah bangsa-bangsa yang keluar dari bandara Sheremetyevo. (Bumi Cinta: 11)
b) Apartemen (dom) Tempat ini adalah tempat tinggal pertama Ayyas saat di Rusia. Apartemen ini merupakan apartemen yang ditinggali Yelena, Linor dan Ayyas. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Cantik ya Yas? Ada darah Firland dalam dirinya. Kau beruntung. Kau akan tinggal satu apartemen dengannya. Gunakan kesempatan sebaikbaiknya.” Gumam Devid sambil tersenyum menggoda Ayyas. (Bumi Cinta: 30-31)
c) Kamar Ayyas Tempat ini adalah kamar pribadi Ayyas yang ada di dalam apartemen itu. Kamar yang member kenyamanan dan keamanan bagi imannya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Ayyas mengangguk dan menarik nafas, mukanya berubah lebih cerah. Penjelasan Devid itu membuat Ayyas merasa agak lega. Ia lalu bangkit dan memeriksa kamarnya. Kamar itu bernuansa biru. Indah, sejuk dan menyegarkan mata. Terlihat rapi dan cukup leluasa untuk aktivitasnya. Lantainya terbungkus karpet biru tua. Ada kamar mandi yang bersih di dalamnya. Lantai dan dindingnya dilapisi keramik putih gading. commit user sangat cukup baginya. Di depan Meskipun sempit dan kecil, tapitosudah
perpustakaan.uns.ac.id
97 digilib.uns.ac.id
pintu kamar mandi ada wastafel mungil yang cantik. Ia putar krannya, airnya keluar perlahan. Ia periksa semua lampu, semua berfungsi dan menyala. Pemanas di bawah jendela juga baik keadaannya. Pemanas itu menyala sehingga kamar terasa hangat. Ada meja dan kursi yang bisa ia gunakan untuk menulis dan membaca. Lemari berukuran sedang cukup untuk menyimpan pakaian dan barang-barangnya. (Bumi Cinta: 38)
d) Masjid Agung Moskwa Tempat ini adalah masjid pertama yang dikunjungi Ayyas di Moskwa. Dan kekaguman Ayyas pada masjid ini. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Di Moskwa benar-benar ada masjid. Dan yang ada di hadapannya adalah masjid yang cukup indah. Bangunan berwarna biru toska, kubah bulat, menara runcing dengan ujung bulat sabit. Itulah masjid agung bagi umat Islam di kota Moskwa. Masjid paling besar di antara lima masjid. Orangorang menyebutnya Moskovsky Soborni Mechet atau Masjid Agung Moskwa. Sementara orang-orang yang ada di KBRI, seperti Pak Akmal Hidayat menyebut masjid itu sebagai Masjid Pusat Prospek Mira atau Masjid Prospek Mira. Ada juga yang menyebut Masjid Olimpiski karena terletak nempel dengan stadion Olimpiski yang pernah menjadi tuan rumah olimpiade olahraga sedunia tahun 1980. (Bumi Cinta: 108)
e) Ruang Profesor Tomskii Tempat ini adalah tempat pertemuan pertama antara Profesor Tomskii, Ayyas dan Anastasia. Dan tempat ini juga tempat Ayyas menghabiskan waktu dalam penelitiannya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Ruang Profesor Abraham Tomskii cukup besar. Ada satu set sofa untuk duduk bagi tamu. Ada meja rapat ukuran sedang. Meja kerja Profesor Tomskii sendiri cukup besar terletak di pojok ruangan. Di atas meja kerja itu ada monitor computer flat terbaru. Ada bola dunia. Dan beberapa commit to user tumpuk buku. Di sepanjang dinding belakang meja kerja itu, tertata rapi
98 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
buku-buku tebal dalam pelbagai bahasa. Hampir semuanya buku penting untuk referensi sejarah. (Bumi Cinta: 71)
f) Kampus MGU Tempat ini adalah tempat Profesor Tomskii mengajar. Dan di tempat ini pula Ayyas melakukan penelitiannya dengan konsultasi dengan Doktor Anastasia. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Beberapa menit kemudian metro berhenti di stasiun Universitet. Ratusan penumpang yang sebagian besar mahasiswa turun. Ayyas dan Yelena juga turun. Keluar dari stasiun, Ayyas menemukan bangunan universitas yang sangat besar. Benar-benar megah seperti yang diceritakan Devid dalam emailnya. Gedung itu Nampak cantik dan gagah menjulang tinggi khas bangunan keemasan rezim Stalin. Kono gedung MGU adalah bangunan terbesar di Moskwa. Ia termasuk dari tujuh gedung utama pencakar langit yang dibanggakan penduduk Moskwa. Letaknya yang di atas bukit Leninsky Gori membuatnya semakin Nampak berwibawa. (Bumi Cinta: 67-68)
g) Kantin (Stolovaya) Tempat ini adalah tempat dimana Ayyas makan saat bersama Doktor Anastasia. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Keduanya lalu bergegas ke stolovaya. Mereka hampir tidak dapat tempat karena stolovaya itu nampak penuh. Beruntung dua orang mahasiswi bermata sipit dan bermuka bundar khas wajah China bagian barat berdiri meninggalkan meja mereka. Doktor Anastasia mengajak Ayyas duduk di tempat yang ditinggalkan dua mahasiswi bermata sipit itu. Mau tak mau mereka duduk berhadapan dan hanya dipisah oleh meja kecil yang langsung penuh sesak oleh makanan yang mereka ambil. (Bumi Cinta: 202) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
99 digilib.uns.ac.id
h) Italian Medical Centre Tempat ini adalah tempat Yelena diperiksa Dokter saat Yelena mendapat musibah karena kejahatan. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Tubuh Yelena langsung dilarikan ke bagian gawat darurat. Ayyas mengajak perempuan tua itu kebagian administrasi. Pihak Medical Centre tidak mau perempuan tua itu yang bertanggung jawab. Dan perempuan tua itu juga dengan jujur mengaku tidak memiliki apa-apa selain uang seribu lima ratus rubel yang hanya cukup untuk makan sekali saja. Akhirnya mau tidak mau Ayyaslah yang harus menandatangani surat-surat yang disodorkan pihak Medical Centre. (Bumi Cinta: 173)
i) Apartemen Pak Joko Tempat ini adalah tempat tinggal Ayyas yang kedua setelah ia pindah dari apartemen Yelena. Apartemen ini adalah apartemen milik Pak Joko yang membantu Ayyas dalam mencari tempat tinggal yang aman untuk imannya yaitu dengan tinggal bersamanya untuk sementara waktu di Moskwa. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Bersama Pak Joko yang rajin puasa sunah, Ayyas benar-benar bisa hidup tenang dalam suasana penuh keimanan dan kedekatan dengan Sang Khalik. Di dalam apartemen tua yang sederhana di Aptektarsky, tak ada lagi godaan perempuan yang sedemikian dekatnya seperti saat tinggal bersama Linor dan Yelena. (Bumi Cinta: 474)
j) Lapangan Merah Tempat ini adalah tempat wisata yang dikunjungi Ayyas sebelum ia pulang ke Indonesia. Salah satu tempat yang indah di Moskwa. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Ayyas berdiri di tengah-tengah Lapangan Merah dan memandang ke sekelilingnya. Pemandangan yang baginya sangat menakjubkan. Seperti dalam dunia mimpi. Kremlin yang kukuh, klasik dan indah. Menarato userdi dalamnya dengan kubah-kubah menaranya yang gagah. commit Gereja-gereja
perpustakaan.uns.ac.id
100 digilib.uns.ac.id
khas ortodoks yang membuatnya berwibawa. Di damping Katedral St. Basil membuat Kremlin menjadi legendaris. (Bumi Cinta: 511)
k) KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Tempat ini adalah tempat Duta Besar Indonesia berada. Di KBRI ini juga ada sekolah Indonesia Moskwa. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Sementara itu, pada saat yang sama Ayyas ada di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskwa yang terletak di Novokuznetskaya Ulitsa nomor 12. Tepatnya Ayyas sedang berada di kantor Sekolah Indonesia Moskwa yang memang menyatu satu komplek dengan KBRI. Sekolah Indonesia Moskwa yang biasa disingkat SIM itu berada di salah satu sudut KBRI. Gedung itu agak kecil berbentuk L bersebelahan dengan Wisma Duta. Sekolah itu sudah ada sejak tahun 1963, bisa disebut sebagai sekolah Indonesia di luar negeri yang pertama ada. (Bumi Cinta: 139)
l) Jalan sempit di Smolenskaya Tempat ini adalah jalan ketika Yelena dibuang atau dilempar dari mobil dan ditemukan oleh Bibi Margareta dan Ayyas. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Salju turun perlahan. Jam kota menunjukkan pukul sebelas kurang sedikit. Sebuah mobil sedan berwarna hitam meluncur dari utara di atas aspal Smolenskaya Pereulok. Mobil itu kemudian belok kanan memasuki jalan yang agak sempit. Tiba-tiba mobil itu berhenti. Sang supir dan dua orang laki-laki melihat ke kanan dan ke kiri, juga melihat ke depan dan ke belakang. Setelah dirasa tidak ada yang melihat, seorang perempuan muda dilempar begitu saja dari dalam mobil dan langsung jalan. Perempuan muda itu tergeletak tak berdaya di atas tumpukan salju. Kedua matanya menengadah ke langit yang hitam commit user berhias titik-titik salju yang turuntoperlahan. (Bumi Cinta: 162)
101 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
m) Mobil BMW SUV X5 Tempat ini adalah saat Ayyas dan Linor pergi bersama untuk menjenguk Yelena yang sedang sekarat di Medical Centre. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut: Sejurus kemudian Mobil BMW SUV X5 hitam itu menyusuri Panvilovsky Pereulok, lalu belok kanan masuk Protochny Pereulok, dan meluncur tenang menuju Italian Medical Centre. Sampai di rumah sakit yang dibangun oleh seorang pengusaha dari Itali itu, Linor langsung menghambur ke bagian gawat darurat. Ayyas membuntuti di belakangnya. Di depan pintu perempuan tua berpakaian kumal itu Nampak menunggu dengan setia. (Bumi Cinta: 179)
n) Stasiun Metro Tempat ini adalah tempat saat Yelena dan Ayyas akan pergi ke MGU dengan menaiki metro agar cepat dan tidak terlambat. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Ini jam kerja. Maaf. Selalu padat. Kalau kau ingin nyaman naik metro sebaiknya antara jam sepuluh sampai jam sebelas pagi, setelah melewati jam sibuk. Metro ini transportasi paling dicintai penduduk Moskwa. Selain tepat waktu, tidak macet, harga tiketnya sangat murah. Bayangkan hanya dengan 19 rubel sekali jalan, kau bebas kemana saja, bahkan kalau perlu menjelajah seluruh jalur metro. Tidak dibatasi jarak. Asal tidak keluar dari stasiun.” Terang Yelena pada Ayyas dengan bahasa Inggris yang lancar. Beberapa pemuda Rusia memerhatikan Yelena dengan mata berkedip. Di antara mereka ada yang memandang kagum pada Yelena yang fasih berbahasa Inggris. Sementara Ayyas diam mendengarkan penjelasan Yelena yang begitu detail. (Bumi Cinta: 66)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
102 digilib.uns.ac.id
2) Latar Waktu Latar waktu merupakan kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang dialami tokohnya. Latar waktu menggunakan pagi, siang, sore, malam, menjelang sore, tengah malam dan menunjuk jam. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Pagi ini sungguh beda Ayyas. Kau tadi lihat kan, tidak hanya aku yang merasakan, Linor pun merasakan. Ini puncak musim dingin Ayyas. Tidak ada ceritanya di puncak musim dingin ada rumput kelihatan. Seharusnya rumput itu terpendam oleh salju satu meter tebalnya. Tapi itu kau lihat, ia kelihatan hijaunya. Dan matahati itu, seharusnya ia muncul nanti di awal Maret paling tidak. Tapi ini sudah muncul menyapa dengan hangat sinarnya. Dan pagi ini terasa hangat bukan? Ini keajaiban Ayyas. Belum pernah terjadi yang seperti ini.” (Bumi Cinta: 62-63)
Professor Tomskii ternyata belum tiba. Janji dengannya memang pukul setengah sebelas. Dan sekarang baru pukul sepuluh lebih seperempat, artinya ia datang lebih dulu seperempat jam. Seorang perempuan tua gemuk pendek mendekat. Perempuan itu memakai kerudung kosinka putih lazimnya perempuan tua di desa-desa Rusia. Kedua matanya dihiasi kaca mata yang kecil bundar. (Bumi Cinta: 70)
Pagi itu salju bertasbih. Pohon-pohon bereozka, pohon cemara araukaria juga bertasbih. Batu-batu yang tersusun rapi di pinggir jalan-jalan kota Moskwa yang tertimbun salju juga bertasbih. Udara dingin kota Moskwa bertasbih. Semua benda yang ada di kota Moskwa yang pernah dianggap sebagai pusatnya kota orang-orang atheis juga bertasbih. Alam selalu bertasbih mengagungkan nama Allah, Tuhan seru sekalian alam. (Bumi Cinta: 95)
Hari mulai gelap. Salju tipis turun perlahan. Ayyas melangkahkan commit to userstasiun Prospek Mira. Ia memilih kakinya dengan cepat meninggalkan
perpustakaan.uns.ac.id
103 digilib.uns.ac.id
berjalan dari pada naik trem. Ia ingin benar-benar merasakan dirinya menyatu dengan bumi Allah yang bersalju. Dan salju-salju turun sambil terus bertasbih kepada Allah. (Bumi Cinta: 107)
Selesai shalat dzuhur Ayyas bingung mau kemana. Mau pulang ke apartemen masih siang, dan ia sudah merasa tidak nyaman lagi kembali ke apartemen. Mau jalan-jalan, tidak ada rencana yang matang. Dia selalu melakukan aktivitas dengan rencana yang jelas dan matang. Mau ke MGU, ia tidak tahu mau apa persisnya di sana kalau Doktor Anastasia mungkin sudah tidak di tempatnya dan ruangan Profesor Tomskii sudah tidak boleh di buka. (Bumi Cinta: 148)
Salju turun perlahan. Jam kota menunjukkan pukul sebelas kurang sedikit. Sebuah mobil sedan berwarna hitam meluncur dari utara di atas aspal Smolenskaya Pereulok. Mobil itu kemudian belok kanan memasuki jalan yang agak sempit. Tiba-tiba mobil itu berhenti. Sang supir dan dua orang laki-laki melihat ke kanan dan ke kiri, juga melihat ke depan dan ke belakang. Setelah dirasa tidak ada yang melihat, seorang perempuan muda dilempar begitu saja dari dalam mobil dan langsung jalan. Perempuan muda itu tergeletak tak berdaya di atas tumpukan salju. Kedua matanya menengadah ke langit yang hitam berhias titik-titik salju yang turun perlahan. (162) “Kelihatannya mereka tidak pulang malam ini. Ini sudah lewat tengah malam.” Gumam Linor pada dirinya sendiri setelah melihat jam dinding di ruang tamu. (Bumi Cinta: 174)
Pagi itu Ayyas shalat Subuh pukul sembilan. Hal yang belum pernah terjadi selama hidupnya. Baru pagi itu ia kebobolan. Ia merasa shalat dan ibadahnya selama ini seolah tidak ada maknanya. Ia benar-benar to user menyesal sampai relung commit hati paling dalam. (Bumi Cinta: 188)
104 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sudah hampir pukul dua belas siang, Ayyas belum juga datang. Doktor Anastasia Palazzo mondar-mandir di ruang Profesor Tomskii. Ia menunggu ponselnya bordering, berharap anak muda itu meneleponnya atau memberi kabar kepadanya meskipun melalui sms. Ia ingin menelepon anak muda itu, tapi harga dirinya mencegah untuk melakukannya. (Bumi Cinta: 197) “Kalau sudah hampir jam sembilan kenapa? Memang aku ada janji denganmu!” sahut Linor dari dalam kamar dengan nada jengkel. (Bumi Cinta: 224)
Sampai pukul setengah dua siang Doktor Anastasi Palazzo belum juga datang. Ayyas sama sekali tidak menghiraukannya. Terkadang ia merasa lebih senang jika Doktor Anastasia tidak datang menemuinya sehingga ia bisa lebih konsentrasi dan lebih banyak membaca. (Bumi Cinta: 229) “Siang ini agak lebih cerah dibandingkan kemarin. Agak enak untuk jalan-jalan.” Sahut Pak Ismet. (Bumi Cinta: 267)
Maka pagi itu kira-kira jam setengah delapan ia mengetuk pintu kamar Ayyas dan Linor. Keduanya keluar dari kamar masing-masing dalam keadaan telah rapi. Ayyas Nampak segar. Dan Linor nampak lebih bugar. (Bumi Cinta: 284)
Malam itu, Ayyas tidak bisa tidur. Ciuman Anastasia Palazzo terus terasa di pipinya. Bahkan masih terasa hangatnya diseluruh saraf dan hatinya. Kejadian tadi siang benar-benar membuatnya gelisah. Itu adalah untuk pertama kalinya ia di cium oleh seorang perempuan yang bukan mahramnya. Ia tidak merasa bahagia, tapi ia malah merasa berdosa. (Bumi Cinta: 318) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
105 digilib.uns.ac.id
Pagi itu sampai agak siang Ayyas tidak keluar dari kamarnya. Ia asik membaca. Ketika alarm di ponselnya berdengking-dengking, ia menutup bukanya dan bangkit shalat. Itu adalah waktunya shalat Dhuha. Setelah itu ia kembali membaca. Ketika ia merasa agak jenuh, ia melakukan olahraga ringan di kamarnya. Ia melakukan olah pernafasan, lalu sedikit memainkan jurus Thifan-nya. Ia tidak sadar, ada kamera yang memantaunya, dan ada sepasang mata yang melihat kegiatannya. (Bumi Cinta: 326)
Kira-kira tiga jam Linor pingsan. Menjelang pukul empat dini hari, ia siuman. Awalnya ia kaget tergeletak di lantai ruang tamu. Setelah ingatannya benar-benar pulih, ia sadar apa yang telah terjadi. Ia diminta membalikan badan oleh Ayyas dan tiba-tiba punggungnya disodok sangat keras dan ia pingsan. Ia tidak tahu setelah itu apa yang dilakukan Ayyas kepada dirinya. (Bumi Cinta: 372)
Hari itu hari Jumat. Musim dingin masih bertahan. Salju sudah dua hari tidak turun, tetapi dimana-mana salju masih nampak membungkus apa saja. Masjid Prospek Mira penuh sesak oleh jamaah shalat jumat. Nampak wajah-wajah dari pelbagai bangsa. Ada Rusia, Qatar, Kazakh, Kirgis, Turkmen, Cechnya, Azerbaijan, Kirgish, Melayu dan Arab. (Bumi Cinta: 492)
Awal musim semi datang. Mentari bersinar cerah. Udara terasa lebih hangat dan segar, tidak lagi dingin menggigit. Dimana-mana salju mencair. Butir-butir bening air masih nampak membasahi beberapa ruas jalan. Butir-butir air itu mengalir mencari lubang-lubang drainase kota Moskwa yang teratur rapi setiap seratus meter. Rumput-rumput hijau seperti bangun dari tidur panjangnya. Dan tersenyum kepada siapa saja yang memandanginya. (Bumi Cinta: 509) commit to user
106 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Matahari pagi bersinar terang. Sinarnya yang kuning keemasan menyepuh Lapangan Merah, tembok merah Kremlin, Pucuk-pucuk Menara, Kubah-kubah gereja, gedung-gedung, rerumputan, bungabungaan, tanaman dan aspal di jalan-jalan. (Bumi Cinta: 517)
Kini Linor ada di depan gedung tua. Ia melihat jam tangannya, tak terasa sudah pukul empat sore. Perjalanannya dengan taksi memang cukup lama ditambah macet di beberapa titik di pusat kota Moskwa. Juga perjalanannya dengan metro yang sengaja ia buat berpindah banyak jalur, lebih dari semestinya. (Bumi Cinta: 526)
3) Latar Sosial Latar sosial dalam novel Bumi Cinta adalah masyarakat Rusia yang penduduknya sebagian besar beragama Ortodoks. Latar sosial dan budaya Rusia dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Tenang Yas. Aku mau pura-pura tidak bisa bahasa Rusia. Supaya engkau tahu, bagaimana si Rusia tua ini memperlakukan kita. Dia pasti mengira kita berdua ini benar-benar makanan empuknya. Katanya kau mau meneliti sejarah Rusia, ya biar tahu sekalian watak asli masyarakatnya.” (Bumi Cinta: 12)
Mobil tua itu kini melaju sedang di Koltsosadovaya. Ayyas melihat berbagai merek mobil yang ia rasa aneh, dan belum pernah ia temui di Indonesia, Saudi maupun India. Ada mobil berwarna hitam bermerek Volda. Ada yang bermerek Gazel, ada Lada, ada Sputnik Zhiguli dan ada Moskvich. Ia rasa itu adalah mobil-mobil buatan Rusia. Tiba-tiba mobil merah tua yang mereka naiki di salib oleh mobil mewah, Roll-Royce. Tepat di belakang Roll-Royce mobil Porsche biru langit mengikuti. (Bumi Cinta: 19) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
107 digilib.uns.ac.id
“Kita ada di Golden Ring. Depan sebelah kanan itu Hotel Belgrad. Yang itu Golden Ring Hotel. Di belakang kita ada gedung Deplunya Rusia. Kawasan Golden Ring ini nempel dengan Smolenskaya. Ini salah satu daerah penting dan strategis di Moskwa. Aku dapat apartemen sangat murah untukmu di daerah ini.” (Bumi Cinta: 21) “Berusaha taat. Kalau kamu, maaf, Ortodoks ya?” Ayyas yakin dugaannya benar. Sebab mayoritas penduduk Rusia memeluk Kristen Ortodoks pasca runtuhnya rezim komunis Uni Soviet. (Bumi Cinta: 51)
Ayyas siap melaksanakan apa yang direncanakannya. Ia harus menemui Profesor Abraham Tomskii hari itu. Ia harus memulai penelitiannya. Kemarin ia sudah sempat berhubungan dengan Guru Besar Sejarah Rusia itu lewat telepon. Profesor Tomskii begitu ramah dan terbuka. Ayyas telah berjanji untuk datang menemuinya pukul setengah sebelas pagi di Universitas Negeri Moskwa atau Moskovskyj Gosudarstvennyj Universiteit Imenilomonosova, biasa disingkat MGU. Universitas paling tua dan paling besar di Rusia ini juga sering disebut Universitas Lomonosova. Orang-orang Moskwa sangat bangga dengan MGU. Mereka beranggapan tidak ada Universitas yang lebih hebat dari MGU di atas muka bumi ini. Bahkan Harvard dan Oxford sekalipun. (Bumi Cinta: 59)
Kira-kira tujuh menit kemudian mereka berdua sudah sampai di gerbang stasiun metro Smolenskaya. Ada Logo berwarna merah berupa huruf “M” di depannya. Bangunan stasiun itu gagah dan berwibawa. Bangunan berwarna coklat muda itu khas Rusia. Fasad dan bentuknya diukir dengan indah. Begitu serius orang Rusia membangun stasiunnya. Yelena lebih dulu masuk. Nonik Rusia itu membelikan karcis untuk Ayyas. Mereka lalu turun ke bawah dengan escalator. Ayyas terkagum-kagum commit to usertanah Smolenskaya. Stasiun itu dengan keindahan stasiun bawah
perpustakaan.uns.ac.id
108 digilib.uns.ac.id
seumpama istana di bawah tanah. Ia menengok ke kanan dan ke kiri, melihat dengan seksama interior stasiun itu. Mengagumkan. Hampir tiga perempat dindingnya di balut marmer. Demikian juga lantainya. (Bumi Cinta: 64-65)
Beberapa menit kemudian metro berhenti di satsiun Universiteit. Ratusan penumpang yang sebagian besar mahasiswa turun. Ayyas dan Yelena juga turun. Keluar dari stasiun, Ayyas menemukan bangunan Universitas yang sangat besar. Benar-benar megah seperti yang diceritakan Devid dalam emailnya. Gedung itu nampak cantik dan gagah menjulang tinggi khas bangunan keemasan rezim Stalin. Konon gedung MGU adalah bangunan terbesar di Moskwa. Ia termasuk dari tujuh gedung utama pencakar langit yang dibanggakan penduduk Moskwa. Letaknya yang di atas bukit Leninsky Gory membuatnya semakin nampak berwibawa. (Bumi Cinta: 67-68)
Di Moskwa benar-benar ada masjid. Dan yang ada dihadapannya adalah masjid yang cukup indah. Bangunan berwarna biru toska, kubah bulat, menara runcing dengan ujung bulat sabit. Itulah masjid agung bagi umat Islam di kota Moskwa. Masjid paling besar di antara lima masjid. Orangorang menyebutnya Moskovsky Soborni Mechet atau Masjid Agung Moskwa. Sementara orang-orang yang di KBRI, seperti Pak Akmal Hidayat menyebut masjid itu sebagai Masjid Pusat Prospek Mira atau Masjid Prospek Mira. Ada juga yang menyebut masjid Olimpiski karena terletak nempel dengan stadion Olimpiski yang pernah menjadi tuan rumah Olimpiade Olahraga Sedunia tahun 1980. (Bumi Cinta: 108)
Mobil Zhiguli merah tua itu melaju ke selatan dengan tenang di atas aspal Stretenka Ulista, lalu melewati Bolshaya Lubyanka Ulista. Tak lama kemudian sampai di bundaran dekat stasiun Lubyanka, lalu belok commit to user kiri menelusuri Teatralny Proezd. Ayyas seolah tidak mengedipkan
109 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kedua matanya sedikitpun. Ia menikmati betul pemandangan malam di Moskwa di tengah musim dingin. Kendaraan masih rame. Di beberapa tempat mobil-mobil berjalan lambat seperti semut. Di beberapa titik terjadi kemacetan. Mobil buatan Rusia yang sudah tua berbaur dengan mobil buatan Jepang yang mulai dekil. Mobil-mobil mewah terbaru juga nampak sesekali. (Bumi Cinta: 112) “Masih banyak waktu. Kau harus melihatnya. Bahkan kau harus melihatnya di empat waktu. Di pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari. Biar mantab. Orang sini mengatakan siapa yang ke Moskwa belum sampai di Lapangan Merah berarti belum sampai Moskwa.” (Bumi Cinta: 144) “Masih. Dia sekarang menikmati hari tuanya dengan hidup tenang dipinggir kota Novgorod.” “Kota paling penting bagi Rusia klasik yang banyak melahirkan ksatria yang gagah berani.” (Bumi Cinta: 200) “Ya, kami orang Rusia sangat mencintai kentang. Satu hari tanpa kentang adalah penderitaan bagi orang Rusia. Orang Rusia tidak bisa hidup tanpa makan kentang. Kentang adalah kebanggaan orang Rusia, bahkan nyawa orang Rusia.” Jawab Doktor Anastasia. (Bumi Cinta: 203) “Bogatir adalah sebutan untuk ksatria zaman dulu yang sangat masyur dalam folklore Rusia dan keperkasaannya menjadi pujaan orang Rusia. Saya sendiri sekarang jarang mendengar sanjungan model ini. Tapi generasi Bibi ini menggunakannya secara luas. Dan itu sanjungan yang luar biasa. Ketika Bibi menyanjungmu begitu, saya rasa tepat.” Jelas Yelena dengan wajah lebih cerah. (Bumi Cinta: 228) commit to user
110 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pelan-pelan mobil sederhana itu meninggalkan komplek KBRI. Dengan santai Pak Joko membawa mobil itu menelusuri Planitskaya Ulista. Terus ke utara, menyeberangi kanal Moskwa, lalu menyusuri pinggir komplek Kremlin yang megah. Mata Ayyas tidak berkedip memandangi komplek itu. Salju menghiasi bumi di sana sini. Pak Joko mengambil jalan terus ke utara. Sampai di kawasan Lubyanka, mobil terus melaju melewati gedung KGB Lubyanka yang nampak gagah dan angker. Mobil terus meluncur melewatiu stadion Olimpik, Gedung Teater Tentara, akhirnya memotong jalur melingkar ke kota Sadovaya Koltso dan akhirnya sampai di kawasan Savelofky. (Bumi Cinta: 268) “Jangan lupa, kamu harus mengunjungi St. Peterburg. Itu kota yang sangat indah pernah menjadi ibukota Rusia sebelum Revolusi 1917. Pergilah kesana dan kamu akan menemukan pemandangan yang menakjubkan.” Linor memberi saran. (Bumi Cinta: 362) “Kalau bisa mampirlah ke kota Novgorod, sebelum St. Peterburg atau mungkin sesudah dari sana. Kota Novgorod ini sangat bernilai sejarah, ia termasuk kota tua yang juga memiliki banyak peninggalan, ada kremlin juga di sana.” Kata Linor. (Bumi Cinta: 363) “Kalau saya menyarankan ke Smolensk. Sebuah kota di dataran tinggi dengan pemandangan yang menakjubkan. Kalau musim semi kau bisa menyaksikan bunga-bunga yang indah bermekaran.” (Bumi Cinta: 363)
e. Amanat Dalam novel Bumi Cinta terdapat ajaran bahwa membentengi diri yang baik dan kuat yaitu dengan selalu ingat Allah di mana pun kita berada. Dan apa pun masalah yang kita hadapi harus selalu ingat Allah. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: commit to user
111 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Ia merasa tidak punya benteng dan senjata apapun untuk menjaga imannya, kecuali berdoa memohon kepada Allah, agar iman yang ada di dalam hatinya tidak tercabut dalam kondisi apa pun. Hanya Allahlah yang
bisa
menjaga
imannya.
Hanya
Allahlah
yang
bisa
menyelamatkannya dari segala fitnah dan tipu daya setan. Tak ada yang lebih dahsyat dari rukuk dan sujud kepada Allah Yang Maha Kuasa. (Bumi Cinta: 40)
Dengan melanggengkan zikir sebagai pembuka kegiatan harian ia berharap, Allah senantiasa menjaga jiwa, raga, akal, dan akhlaknya. Ia ingin selalu bersama Allah, ingin selalu mengingat Allah dan diingat oleh Allah. Itulah kenapa setiap pagi ia tidak boleh melupakan empat hal tersebut, shalat, membaca Al-Quran, zikir dan membaca buku yang ditulis orang-orang saleh. (Bumi Cinta: 58)
Ia merasa harus semakin merapat kepada Allah. Tak ada yang benarbenar mampu menyelamatkan imannya kecuali Allah. Moskwa buka Madinah. Jika di Madinah aroma kesucian orang-orang saleh begitu terasa, di Moskwa yang ia rasakan adalah aroma perempuan cantik Rusia seperti Yelena dan Anastasia Palazzo yang mengusik ketenangan jiwa. (Bumi Cinta: 94)
Selain itu, seorang muslim harus menolong orang lain yang kesusahan. Sebagai umat Islam kita harus berpedoman pada Al-Quran dan petunjuk Nabi dalam Hadist. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:
Ayyas langsung teringat Allah. Bahwa diciptakannya manusia oleh Allah adalah untuk beribadah kepada-Nya, untuk berbuat kebaikan di atas muka bumi ini karena-Nya. Ia langsung teringat perintah Allah di dalam Al-Quran untuk menjaga nyawa orang lain, bahwa menjaga hidup satu user nyawa seluruh umat manusia. nyawa manusia itu samacommit dengantomenjaga
perpustakaan.uns.ac.id
112 digilib.uns.ac.id
Kalimat yang disampaikan perempuan tua itu berhasil menggugah sisi iman Ayyas. (Bumi Cinta: 171)
Kewajibannya sebagai manusia adalah menolong manusia yang memerlukan pertolongannya. Tentu saja ia tidak menginginkan Yelena terus di jalan yang tidak benar. Ia ingin Yelena menginsafi bahwa yang ia lakukan adalah kesalahan besar, bahkan ia berharap Yelena kemudian bisa mendapatkan hidayah, lalu merubah cara hidupnya; dari cara hidup yang gelap dan pengap menjadi cara hidup yang penuh cahaya dan penuh kesegaran nikmat Tuhan. (Bumi Cinta: 187) “Ya. Di dalam Islam diajarkan, bahwa menyelamatkan satu nyawa anak manusia itu sama saja dengan menyelamatkan nyawa seluruh umat manusia. Allahlah sendiri yang mengatakan hal itu dalam kitab suci umat Islam, yaitu Al-Quran.” (Bumi Cinta: 227)
Amanat lain yang terkandung dalam novel Bumi Cinta adalah cinta sejati yang sebenarnya hanyalah cinta kepada Allah dan hanya dengan ridha Allah. Jodoh, maut dan kehidupan kita sudah di atur oleh Allah. Semua dipasrahkan kepada Allah Yang Maha Kuasa. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Saya berlindung kepada Allah dari zina. Semoga sampai akhir hayat Allah menjauhkan saya dari perbuatan dosa itu. Saya ingin menjaga kesucian diri saya. Kalaupun melakukan hubungan dengan lawan jenis, saya ingin yang berlandaskan kesucian, yaitu menikah. Dengan menikah saya ingin memuliakan istri saya, saya ingin setia padanya sampaiakhir hayat. Saya ingin menjaga kesuciannya. Saya berharap istri saya juga melakukan hal yang sama. Pernikahan itu menjadi hubungan saling mencintai dan mengasihiyang ditaburi rahmat Allah. Dari percintaan yang harmonis dan indah itu saya inginlahir anak turun yang bersih, dan commit user menjaga mati-matian kesucian terjaga kesuciannya. Maka saya to berusaha
perpustakaan.uns.ac.id
113 digilib.uns.ac.id
saya, sebab saya ingin memiliki istri yang juga terjaga kesuciannya.” (Bumi Cinta: 232) “Siapapun dia yang menjadi istriku, semoga kelak aku bisa membahagiakannya, dan menggenggam tangannya erat-erat memasuki pintu surga, tempat paling indah untuk orang-orang yang memadu cinta semata-mata karena mencari ridha Allah Subhanahu Wa Ta‟ala.” (Bumi Cinta: 236)
Ayyas terus terisak. Isakan yang kalau siapapun melihat dan mendengarnya niscaya akan tersayat hatinya. Isakan seorang pecinta sejati, yang mencintai kekasihnya karena Allah, lalu kehilangan kekasihnya karena Allah pula. Adakah isakan yang lebih menyayat hati dari isakan seorang pecinta sejati yang kehilangan sang pujaan hati karena Allah Ta‟ala? (Bumi Cinta: 545)
f. Alur atau plot Plot atau alur cerita merupakan rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir yang merupakan jalinan konflik antartokoh dalam suatu cerita fiksi. Novel ini mempunyai alur cerita maju-mundur. Dalam cerita pertama yang dikisahkan adalah peristiwa yang terjadi pada waktu sekarang kemudian tokoh utama menceritakan kejadian yang dialami masa lalu, yaitu masa saat tokoh utama di SMP. Hal ini terbukti dari kutipan sebagai berikut: “Sungguh. Dulu itu kamu paling kecil dan paling krempeng di kelas. Sekarang jadi tinggi dan lumayan gagah. Tidak menyangka. Apa karena kamu sering makan daging unta waktu kuliah di Arab sana?” (Bumi Cinta: 11) “Ah iya ya, aku dulu waktu SMP sempat dijuluki bandit kecil sama Bu Tyas, guru bahasa Inggris kita. Gara-garanya ketika Bu Tyas menuliskan commit to aku userjepret pungggungnya pakai karet. soal bahasa Inggris di papan tulis
perpustakaan.uns.ac.id
114 digilib.uns.ac.id
Dia benar-benar marah dan menjuluki aku bandit kecil.” Ayyas mengenang masa-masa ia nakal dulu. (Bumi Cinta: 16)
Pembagian alur dalam karya sastra ada lima tahap, yaitu: a) Situation (pengarang mulai melukiskan keadaan) Tahap ini pengarang mengawali cerita dengan memperkenalkan tokoh yang bernama Ayyas. Ia adalah seorang mahasiswa yang sedang melakukan penelitian untuk tesisnya di Negara Rusia. Ayyas merupakan seseorang yang berpendidikan tingggi sekarang ia akan menyelesaikan Gelar Master ini. Di lingkungan baru untuk sementara waktu Ayyas mulai menyesuaikan dirinya. Banyak orang yang menyukainya di Moskwa ini. Ayyas juga sedia membantu temannya yang sedang kesusahan. Ketulusan hatinya tersebut juga terlihat ketika ia dimintai bantuan Bibi Margareta yang belum ia kenal dan ia mau membantu Bibi Margareta untuk menolong seseorang yang tidak tahu siapa dia namun ia rela menolong dengan tulus. Pengarang juga memberikan gambaran bahwa Ayyas sedang merasakan keresahan karena wanita. Ia sebenarnya ingin memiliki pasangan hidup, namun ia mengakui banyak kelemahan pada dirinya. Ayyas ketika pergi ke Rusia tepatnya kota Moskwa, ia ingin melakukan penelitian langsung untuk mengetahui jelas sejarah Rusia namun ternyata cobaan datang ketika ia harus tinggal satu apartemen dengan dua wanita Rusia salah satunya Linor/ Sofia. Awalnya Ayyas tidak tertarik namun pada saat Linor telah hijrah ke jalan Allah dan menjadi Muslimah, Linor mandatangi Ayyas dan menawarkan untuk menikah dengannya. Ayyas awalnya menolak karena dia ingin berdiskusi dulu dengan Imam Hasan Sadulayev dan mungkin akan menerimanya dengan saksi Imam Hasan. Pengarang di dalam tahap situation ini juga memperkenalkan tokoh yang bernama Linor/ Sofia, yaitu seorang wanita muda terpelajar yang baru berhijrah dan menawarkan kepada Ayyas untuk menikah. Keberadaan commit user mendesak Linor untuk segera Ayyas yang tidak akan lama di to Moskwa
perpustakaan.uns.ac.id
115 digilib.uns.ac.id
bertemu dan mengatakan semuanya kepada Ayyas. Apalagi Ayyas orang yang sederhana, polos, lugu, dan mudah menerima orang lain. Hal tersebut yang membuat Linor/ Sofia suka dengan kepribadian Ayyas. Hubungan mereka baik setelah Linor memeluk Islam dan berkata jujur kepada Ayyas. Pada akhirnya Ayyas mau menerima Sofia (nama Islam Linor) dengan baik.
b) Generation Circumstances (peristiwa mulai bergerak) Peristiwa mulai bergerak yaitu ketika Devid mengajak Ayyas untuk melihat apartemen Ayyas selama tinggal di Moskwa. Ayyas sebenarnya kurang setuju dengan ide Devid untuk tinggal di apartemen tersebut karena ia akan tinggal dengan dua wanita Rusia yang belum ia kenal, namun ketika Devid menjelaskan dengan perlahan dan secara jelas, akhirnya Ayyas pun mau mengerti dan menyetujui untuk tinggal di apartemen tersebut. Ayyas yang mengetahui kebiasaan hidup Devid setelah tinggal di Rusia maka Ayyas pun tidak ingin seperti Devid. Devid memang seorang yang cerdas dalam pendidikannya namun Devid cepat berubah dan mudah tergoda oleh lingkungan yang baru akibatnya ia terjerumus cukup jauh dari jalan Allah. Hal tersebut ternyata membuat Ayyas merasa kasian dengan Devid dan berharap sahabatnya itu kembali disadarkan dengan perbuatannya selama ini Ayyas dan Devid menjalani kehidupan mereka masing-masing di Moskwa. Ayyas berusaha segera menyelesaikan penelitian Tesisnya dan Devid juga menyelesaikan kuliahnya di Rusia. Pada suatu ketika Devid meminta bantuan Ayyas untuk mecarikan solusi akan masalahnya. Dan Ayyas meminta Devid untuk kembali ke jalan Allah. Dengan dibimbing Ayyas, dan disaksikan Pak Joko, Devid mengucapkan kalimat syahadat. Devid pun mulai shalat dan membaca Al-Quran setiap hari. Perubahan Devid membuat Ayyas bahagia. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
116 digilib.uns.ac.id
c) Rising Action (keadaan mulai memuncak) Keadaan mulai memuncak yaitu ketika Ayyas menjalani hariharinya di Moskwa dengan cemas, karena imannya diuji di sini. Ketika tindakan Linor yang berani masuk kamarnya dan menggoda Ayyas namun cepat dilumpuhkan Ayyas dan menyeretnya keluar dari kamar. Karena Ayyas takut dengan Allah dan tidak suka dengan perbuatan yang dilakukan Linor itu. Bukan hanya Linor tapi juga Anastasia yang mencium Ayyas dengan tiba-tiba tanpa dia bisa menolaknya. Kejadian itu terjadi ketika seminar di MGU, setelah selesai menyampaikan semua pendapatnya tibatiba Anastasia memeluk dan menciumnya. Setelah kejadian itu Ayyas menyesal atas apa yang dilakukan Anastasia dan merasa berdosa kepada Allah. Setelah semua kejadian itu, Ayyas semakin merapatkan dirinya pada Allah. Ayyas meminta dilindungi dan dijaga keimanannya. Ayyas ingin serius menyelesaikan penelitiannya dan segera pulang ke Indonesia.
d) Climax (keadaan mencapai klimaks) Pengarang menggambarkan keadaan yang mencapai klimaks yaitu ketika pada suatu hari secara tiba-tiba Ayyas mendapat fitnah dari salah satu stasiun televisi di Rusia, semua dikarenakan ada pemboman di Rusia yang diduga pelakunya adalah Ayyas. Stasiun itu menyebut Ayyaslah yang melakukan pemboman itu. Pada saat itu Ayyas benar-benar terkejut namun dia tetap tenang karena banyak saksi yang memperkuat alibinya. Karena pada saat pemboman itu terjadi Ayyas sedang ada diskusi dengan disiarkan langsung oleh stasiun TV lain. Dan pihak stasiun itu pun mau jika harus bersaksi untuk Ayyas. Dan KBRI juga menyaksikan siaran diskusi tersebut, maka KBRI juga akan membela Ayyas. Ayyas dengan berbagai cara memberikan alasan meyakinkan yang menurutnya bisa diterima oleh seluruh stasiun TV, namun Ayyas yakin commitItulah to user bahwa kebenaran pasti menang. motivasi Ayyas dalam menghadapi
perpustakaan.uns.ac.id
117 digilib.uns.ac.id
masalahnya itu. Dia tetap ingat Allah dalam segala hal. Ia yakin bahwa ada orang yang ingin memfitnahnya.
e) Denounment (pengarang memberikan penyelesaian dari semua cerita) Akhir cerita pengarang memberikan penyelesaian masalah dari cerita yang telah ditampilkan, bahwa pada akhirnya Ayyaslah yang berperan penting dalam penyelesaian masalah ini. Devid yang berubah Muslim dan menjalankan semua yang diperintahkan dan menjauhi semua larangan agama. Devid pun menikah dengan Yelena, dia bisa membawa Yelena mengikuti jejaknya masuk Islam. Linor pun juga sama yaitu menjadi seorang Muallaf. Dan mencari Ayyas untuk mau menjadi pasangan hidupnya di jalan Allah. Ayyas sendiri akhirnya bisa menyelesaikan penelitiannya dan bisa segera pulang ke Indonesia. Ia merasakan banyak kenangan yang ia lewati selama di Moskwa ini. Baru kemarin ia merasa sampai di Moskwa tapi lusa ia harus meninggalkan Negara ini. Dan pada saat itu juga Sofia datang membawa kebahagiaan untuknya, yaitu Sofia menawarkan pada Ayyas untuk menikah dengannya sebelum Ayyas menjawab dan masih menolak, namun yang terjadi adalah Sofia ditembak oleh penjahat. Tapi Ayyas senang karena Sofia telah berhijrah dan berharap Sofia tidak mati dan menerimanya menjadi suaminya. Pada akhirnya pengarang menyajikan penyelesaian dengan menampilkan monolog Ayyas yang mengharapkan Linor/Sofia hidup dan disisi lain Ayyas juga telah menerima apa yang telah terjadi nantinya.
g. Sudut Pandang (Point of View) Sudut pandang dalam novel Bumi Cinta menggunakan sudut pandang pesona ketiga yaitu “ia”. Narator adalah seseorang di luar cerita. Untuk mempermudah pembaca mengenali siapa tokoh yang diceritakan, narator commit to user terus-menerus menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita. Jadi pengarang lebih
perpustakaan.uns.ac.id
118 digilib.uns.ac.id
leluasa menceritakan tokoh-tokoh dalam novel Bumi Cinta. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: 1) Penulis bercerita tentang Ayyas: Dua hari penuh Ayyas istirahat di apartemennya. Ia agak demam. Ingin sekali ia segera bisa jalan-jalan menelusuri Moskwa dan menyentuh butiran-butiran salju yang turun dari langit. Ia juga ingin segera melihat keindahan Lapangan Merah yang sangat terkenal itu. Ia memilih mengurungkan keinginannya. Lebih baik ia istirahat sampai benar-benar sentausa dari pada nekat kemudian jatuh sakit yang bisa membuat rencana yang telah disusunnya berantakan semua. (Bumi Cinta: 56)
Ya, ia telah merancang program hariannya dengan sangat rapi. Tidak hanya harian. Bahkan peta hidup beberapa tahun pun telah ia rancang sedetil mungkin. Tapi setipa pagi ia merasa harus meminta kekuatan dari Allah agar di anugerahi hari yang terbaik. Ia hanya bisa merencanakan dan merancang, namun pada akhirnya Allahlah yang memutuskan hasilnya. (Bumi Cinta: 58)
Di antara manusia yang sedikit itu adalah Ayyas. Pagi itu ia bertasbih bersama tasbih salju, angin dingin, pohon bereozka, pohon cemara, kayu birk, batu-batu dan seluruh benda-benda di jagat raya juga para malaikat yang tidak pernah membangkang perintah Tuhannya. Pagi itu Ayyas bertasbih, larut dalam zikir paginya yang panjang. Kali ini zikirnya lebih panjang dari pagi-pagi sebelumnya. (Bumi Cinta: 95)
Sungguh ia tidak menyesal harus berletih-letih sampai pukul tiga dini hari. Yang ia sesalkan adalah dirinya sendiri yang tidak bisa bangun tepat pada waktunya. Telinganya seperti tuli. Bunyi alarm sama sekali tidak di dengarnya. Ia menyesal bahwa dirinya bagaikan kerbau bodoh yang mendengkur sampai matahari tebit. Kerbau bodoh yang tidak commit to user bangun shalat subuh ketika hamba-hamba Allah yang saleh sama rukuk
perpustakaan.uns.ac.id
119 digilib.uns.ac.id
dan sujud pada Allah. Ia menyesali kelemahan diri sendiri. Ternyata kekuatan cintanya kepada Allah belumlah dahsyat. (Bumi Cinta: 187)
2) Penulis bercerita tentang Yelena: Yelena pernah merasakan betapa tersiksanya kelaparan di tangah musim dingin. Kasihan juga kalau mahasiswa Indonesia itu sakit demam karena kaget pada perbedaan musim. Ia harus pulang. Ia juga ingin berkenalan lebih dekat dengan mahasiswa itu. Ia yakin ia bukan jenis lelaki buaya seperti kliennya yang sedang keluar makan malam. Dan ia tahu mahasiswa bukan orang yang banyak uang, tujuannya ke Moskwa pun bukan untuk bersenang-senang. (Bumi Cinta: 48)
Ia sangat takut. Ia tidak siap untuk mati. Ia masih ingin hidup. Tapi siapakha yang akan menyelamatkannya dalam kondisi sekarang seperti itu? Siapakah yang akan menyelamatkannya? Ia bertanya-tanya dalam lolongan panjang hatinya yang nyaris putus asa. (Bumi Cinta: 164)
3) Penulis bercerita tentang Devid: Sayup-sayup Devid mendengarkan suara Ayyas membaca Al-Quran dalam shalatnya. Ia menikmati suara itu. Sudah lama sekali ia tidak merasakan suasana tenang seperti itu. Dulu ketika masih kecil, saat ia masih tinggal satu rumah dengan kakeknya yang rajin ke masjid, ia sering mendengar suara kakeknya membaca Al-Quran di tengah malam. Ia teringat suasana itu. (Bumi Cinta: 481)
4) Penulis bercerita tentang Linor: Linor terus berpikir. Akhirnya ia tersenyum. Ia akan mendatangi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskwa. Ia akan ke sana dengan memakai pakaian Muslimah, dan ia akan menyamarkan identitas dirinya. Ia akan mengaku sebagai salah satu mahasiswa MGU kenalan Ayyas. commit to user
120 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dan ia berharap dari KBRI ia akan mendapatkan informasi yang cukup tentang Ayyas. (Bumi Cinta: 523)
Di kamar mandi Linor melepas wignya. Ia membersihkan mukanya dengan pembersih yang ia bawa. Alis yang ia tebalkan ia bersihkan dan ia biarkan seperti aslinya. Beberapa tahi lalat yang ia buat juga sudah hilang. Kini yang nampak adalah Linor yang sesungguhnya. Ia kemudian memakai busana Muslimah yang ada di tas ranselnya. Setelah itu ia keluar ke ruang tamu dan shalat Zuhur. (Bumi Cinta: 532)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
121 digilib.uns.ac.id
2. Analisis Psikologi Sastra
Psikologi meneliti kesadaran atau pengalaman manusia. Psikologi terutama mengarahkan perhatian pada perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilaku itu. Sebagaimana yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya, bahwa penelitian ini menggunakan teori psikoanalisis yang dikemukakan oleh Sigmund Freud dan teori psikologi lain yang mendukung. Sigmund Freud membagi susunan kepribadian menjadi tiga sistem yang penting, yaitu id, ego dan superego. Id adalah jembatan antara segi biologis dan psikis manusia yang berupa dorongan-dorongan/ nafsu-nafsu yang bersifat ingin dipuaskan, termasuk di dalamnya naluri dan hasrat alamiah manusia, sehingga dikatakan bahwa id bekerja berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle). Ego adalah segi kepribadian yang dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan serta mau menanggung ketegangan, dalam batas tertentu ego menjalankan proses sekunder, yaitu menggunakan kemampuan berfikir secara rasional dalam mencari pemecahan masalah yang terbaik. Maka dari itu, ego bekerja berdasarkan prinsip realitas (reality principle). Superego merupakan perwakilan dari berbagai nilai dan norma yang diajarkan dari orangtua yang ada dalam masyarakat. Pembahasan proses perkembangan jiwa tokoh-tokoh dalam novel Bumi Cinta berpangkal dari pembahasan terhadap aspek penokohan yang terdapat dalam analisis struktural, sehingga dapat dikatakan bahwa analisis psikologi merupakan tindak lanjut dari analisis struktural. Aspek psikologi sastra atau proses kejiwaan dari para tokoh novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, akan diteliti unsur psikologi sastra dari tokoh-tokoh dalam cerita tersebut, dengan pelaksana perwatakan, yang digambarkan memiliki perkembangan/ konflik yang dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern (lingkungan). Berikut akan dijabarkan mengenai proses kejiwaan tokoh - tokoh dalam novel Bumi Cinta. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
122 digilib.uns.ac.id
1) Proses Kejiwaan Muhammad Ayyas Ayyas adalah tokoh utama dalam novel Bumi Cinta. Ayyas digambarkan oleh pengarang sebagai mahasiswa dari Indonesia yang sedang melakukan penelitian di Negara Rusia. Ayyas merupakan seorang yang taat kepada agamanya yaitu Islam. Dia adalah seorang laki-laki bijaksana dan baik terhadap orang lain. Ayyas adalah seorang Muslim yang takut kepada Allah. Ia sangat kuat menjaga keimanannya. Ia dikenal oleh orang-orang di sekitarnya sebagai seorang yang baik dan taat kepada agamanya. Seperti terlihat dalam kutipan berikut: Pagi itu adalah Subuh ketiga Ayyas di Moskwa. Ia merasa tubuhnya sudah benar-benar bugar. Selesai shalat Subuh, seperti biasa, ia membaca Al-Quran, zikir ma’tsurat pagi, dan membaca kitab Mudzakarat fi Manazil Ash-Shiddiqin wa Ar-Rabbaniyyin, yang merupakan penjelas dari kalimat-kalimat penuh cahaya dari Ibnu Athaillah As Sakandary. Ia merasa shalat, membaca Al-Quran, zikir dan membaca buku adalah nutrisi jiwanya yang harus ia jaga betulbetul. Ia tidak mau sedikitpun meninggalkan kebiasaannya wiridan dan berzikir kepada Allah. Ia ingat betul kata-kata Ibnu Athaillah, “Tidak ada yang meninggalkan wirid kecuali orang bodoh.” (Bumi Cinta: 58) Ayyas menjalani kehidupannya dengan baik dan terencana, sehingga ia tidak sembarangan atau asal-asalan. Ia selalu baik kepada siapa saja sehingga banyak orang yang suka pada sifatnya itu. Ia merupakan seorang mahasiswa yang sederhana. Ia memiliki stemming (keadaan perasaan yang berlangsung beberapa waktu lamanya). Dalam hal ini stemming dasar yang dimiliki Ayyas adalah stemming kegembiraan. Ia merasa senang dengan kehidupan yang diberikan Allah kepadanya, juga ketika ia mengalami banyak pengalaman selama di Moskwa, Rusia. Kegembiraannya ini merupakan stemming bahagia yang tenang dan mendalam. Orang yang gembira tidak gelisah dan tidak diganggu keadaan jiwanya. Dia tidak mudah merasa khawatir memikirkan hari depan dan to user selalu puas dengan apa commit yang ada disekitarnya. Kebutuhan-kebutuhan
perpustakaan.uns.ac.id
123 digilib.uns.ac.id
fisiologis (physiological needs), seperti: makanan, pakaian, dan tempat tinggal bagi Ayyas telah dapat ia penuhi dan tidak merasa kekurangan. Hal tersebut merupakan pengaruh dari ego pada diri Ayyas yang berfungsi dengan baik. Ego merupakan instansi yang mempertahankan dan melindungi pribadi. Ego tersebut kaya dengan energi intern (pulsi-pulsi Id), tetapi juga memperhatikan realitas luar. Tugas ego adalah mempertahankan kepribadiannya sendiri dan menjamin penyesuaian dengan alam sekitar. Masalah wanita memang tidak dapat dipungkiri membuat Ayyas mulai merasa resah/ cemas. Kecemasannya tersebut muncul karena banyaknya wanita yang berada di dekatnya. Mungkin keinginan untuk mendapatkan jodoh atau pendamping yang baik dan Muslimah itu ada, dan itu juga merupakan pengaruh dari adanya dorongan Id yang merupakan aspek psikologi kepribadian paling dasar yang di dalamnya terdapat naluri-naluri bawaan organisme. Naluri yang muncul di dalam dirinya merupakan representasi psikologis bawahan dari eksitasi yang diakibatkan oleh munculnya suatu kebutuhan organisme. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis, dan rasa aman yang telah dapat terpenuhi, di dalam diri Ayyas muncul kebutuhan akan rasa cinta dan ingin memiliki pasangan hidup. Sebenarnya ia ingin mendapatkan jodoh yang baik dan menikah, namun ia menyadari bahwa ia belum memiliki menemukan wanita yang tepat untuk dirinya yaitu wanita yang muslimah, oleh karena itu ia merepresikan keinginannya tersebut dengan melupakan atau mengalihkan ke alam bawah sadarnya, sehingga persediaan energi psikis yang ada di dalam dirinya dapat mencapai keseimbangan. Hal tersebut merupakan pengaruh dari peran superego yang mampu menguasai Id dengan baik. Adanya pengaruh kebutuhan akan rasa cinta pada seorang wanita yang ada dalam diri Ayyas, memberikan dorongan Id nya untuk dapat menyalurkan keinginannya tersebut. Hal ini tampak ketika Ayyas melihat Linor sekarat karena tertembak. Seperti tampak dalam kutipan berikut: commit to user
124 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Ia berjanji kepada Allah, jika Sofia selamat, ia akan menikahinya dan menjadikannya sebagai teman berjuang di jalan-Nya sampai maut datang menjemput. Ia juga berjanji, jika Sofia selamat, ia akan menjadikannya sebagai satu-satunya bidadari surga bagi dirinya. (Bumi Cinta: 542-543) Keinginan Ayyas untuk dapat memiliki pendamping hidup, dan belum dapat tersalurkan, telah memberikan tegangan pada Id nya. Id dalam diri individu tidak dapat mentolelir penumpukan energi yang menyebabkan meningginya taraf tegangan organisme/
individu
tersebut
secara
keseluruhan. Bagi individu meningginya tegangan tersebut akan menempatkannya pada suatu keadaan yang tidak menyenangkan, sehingga Id akan berusaha meredakan atau mengurangi tegangan yang meninggi tersebut ke taraf semula / keadaan yang menyenangkan. Id dalam menjalankan fungsi dan operasinya, untuk pencapaian maksud tersebut, oleh karena itu memiliki perlengkapan berupa tindakan refleks dan proses primer. Proses Id dalam mempertahankan konstansi (mencapai keadaan yang menyenangkan) tampak dilakukan Ayyas setelah Sofia pergi, tak terasa tiba-tiba kakinya melangkah menuju jendela, ia ingin melihat Sofia. Dari jendela ia melihat Sofia melangkah semakin menjauh. Reaksi Ayyas yang demikian merupakan sebuah tindakan refleks. Tindakan refleks Ayyas merupakan proses Id dalam pencapaian pemuasaan hasratnya untuk melihat Sofia dan keinginan untuk memanggilnya. Reaksi itu muncul akibat tegangan (keinginannya yang belum tersalurkan untuk menikah) yang membuatnya berada dalam kondisi yang tidak menyenangkan, dan ingin membuatnya berada pada keadaan yang menyenangkan. Namun karena objek yang ada dalam pikirannya itu tidak akan bisa memuaskan kebutuhan sepenuhnya, sedangkan kebutuhan selalu mendesak untuk dipuaskan, maka hal tersebut menggerakkan ego nya untuk terus melihat Sofia dari jendela. Ayyas berniat
untuk
mengontak Sofia dan mengajaknya bertemu dan commit to user tawaran Sofia. Hal tersebut menyampaikan kesediaannya menerima
perpustakaan.uns.ac.id
125 digilib.uns.ac.id
semakin memberi efek penguatan bagi Ayyas atas ketertarikannya pada Sofia. Ayyas kemudian ingin bertemu dengan Imam Hasan Sadulayev. Imam Hasan Sadulayev adalah seorang imam di masjid Prospek Mira yang sangat religius. Rencana Ayyas ingin bertemu adalah ingin membicarakan mengenai kesediaannya menerima tawaran Sofia. Karena pada awalnya Ayyas masih menolak, namun Ayyas mempertimbangkan kembali apa yang dikatakan Sofia. Seperti tampak dalam kutipan berikut: Sesaat Ayyas terpaku di depan jendela. Ia ingin berlari turun dan mengejar Sofia. Tetapi entah kenapa ia ragu? Apakah itu tidak seperti anak-anak remaja yang sedang jatuh cinta di sinetron-sinetron Indonesia? Ia mengurungkan niatnya. Ia berniat setelah shalat Isya’ ia akan mengontak Sofia dan mengajaknya bertemu di rumah Imam Hasan Sadulayev, atau di suatu tempat yang aman dari fitnah, dan ia akan menyampaikan kesediaannya menerima tawaran Sofia. (Bumi Cinta: 541) Kemauan/kesediaan Ayyas untuk menerima Sofia merupakan pengaruh dari adanya stimulus eksternal. Menurut teori Sigmund Freud, di samping menerima stimulus dari dalam (stimulus internal) berupa naluri-naluri, individu juga menerima stimulus dari luar (stimulus eksternal) yang berupa sikap dan perlakuan dari individu lain/situasi dan kondisi lingkungan tempat individu berada. Sugesti yang diberikan oleh Sofia agar mau mempertimbangkan tawarannya dengan kata-kata yang halus merupakan stimulus eksternal yang menyalurkan energi psikis pada Id dan menggerakkan ego nya untuk melakukan proses identifikasi (perilaku eksternal). Selanjutnya Ayyas mengidentifikasikan dirinya dengan Sofia yang menurutnya akan dapat bersama-sama memjalani semua di jalan Allah. Proses identifikasi tersebut pertama-tama berlangsung secara sadar, dan selanjutnya irrasional, yaitu mulai mampu memunculkan semangat dan potensi-potensi kreatif yang ada pada diri Sofia. Ayyas pun akan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
126 digilib.uns.ac.id
merespon dengan baik pula. Sofia yang berubah pun telah membuat Ayyas untuk menerimanya. Ayyas yang pada awalnya meragukan Sofia karena masa lalu Sofia membuat Ayyas belum bisa menerimanya secara langsung, ia perlu waktu. Namun, ia menyadari perasaannya pada Sofia yang sesungguhnya dan ingin menerima Sofia sebagai istrinya. Perasaan inferior (penuh ketidakberdayaan) yang selama ini ada pada dirinya, sebagai lelaki biasa yang sebelumnya belum bisa menerima dan meragukan untuk Sofia, kini perlahan mulai berganti dengan perasaan percaya diri dan optimisme yang tinggi (perasaan superior). Perasaan tersebut menjadi pendorong bagi manusia untuk mencapai keunggulan diri atau menjadi diri yang lebih baik dari sebelumnya, sehingga secara tidak langsung proses kejiwaan Ayyas mulai mengalami perkembangan. Pada suatu saat, Ayyas melihat Sofia pergi setelah berkata jujur mengenai perasaannya, hati Ayyas justru terus berdetak. Hatinya untuk pertamakalinya seperti merasakan keindahan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Tampak dalam kutipan berikut: Sementara itu, sedetik selepas kepergian Linor alias Sofia, hati Ayyas justru terus berdetak dan merasakan keindahan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Wajah Sofia yang anggun dalam balutan jilbab putih seolah tidak mau sirna dari pikirannya. (Bumi Cinta: 540) Keresahan Ayyas selama ini terhadap masalah wanita/ ingin memiliki pasangan hidup yang seiman dengannya, yang merupakan pengaruh dari adanya dorongan Id, tetapi terhambat karena belum ada jalan keluar untuk menyalurkan hasratnya tersebut, membuat Ayyas berada dalam keadaan yang kurang menyenangkan. Pada saat Sofia memintanya untuk menjadi suaminya dan Ayyas yang sebenarnya juga bahagia, membuat dia berada dalam keadaan yang menyenangkan. Hal tersebut membuat energi ego di dalam dirinya membentuk kateksis. yaitu dengan niatnya yang mantap untuk menerima tawaran itu. commit to user
127 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Ayyas pada akhirnya memutuskan untuk mau menerima Sofia. Ayyas berusaha merasionalisasikan keinginannya untuk menikah tersebut dengan berbagai pertimbangan yang dapat diterima oleh masyarakat / lingkungan, seperti halnya perkembangan kepribadian manusia. Menikah adalah sudah semestinya, apalagi kini Sofia telah hijrah dan menjadi muslimah. Dari sekian wanita yang ditemuinya ternyata hanya Sofia yang bisa membuat hatinya merasakan getaran-getaran cinta. Tampak dalam kutipan berikut: Sejatinya, ia merasa Sofia yang baru saja menemuinya tidak layak ditolak keinginan sucinya. Sofia telah hijrah. Dan ia ingin menyempurnakan
hijrahnya
bersama
dirinya.
Sesungguhnya,
merupakan suatu kehormatan jika dirinya mendampingi Sofia mewakafkan diri berjuang di jalan Allah. Adakah yang lebih mulia dari orang yang menyerahkan jiwa dan raganya di jalan Allah? (Bumi Cinta: 540) Hal tersebut merupakan pengaruh dari Ego yang berfungsi dengan baik dalam diri Ayyas. Ego yang merupakan sistem pengarah individu yang bertindak sebagai eksekutor (menyalurkan energi yang berasal dari Id) dalam diri Ayyas tersebut, dikuasai oleh prinsip realitas, seperti tampak dalam pemikirannya yang obyektif, yang sesuai dengan tuntutan sosial yang rasional. Menurut psinsip realitas, pencarian kepuasan tidak lagi menggunakan cara yang paling singkat, namun menyesuaikan menurut kondisi yang diwajibkan oleh dunia luar. Proses rasionalisasi tersebut memungkinkan ego mempertahankan kepribadiannya dan menjamin penyesuaian dengan lingkungan. Hal tersebut merupakan sebuah perkembangan pada fungsi kesadaran pribadi yang mulai tampak dalam diri Ayyas. Dalam taraf ini perkembangan kejiwaan Ayyas mulai berkembang secara signifikan. Ayyas yang mau menerima Sofia atau Linor itulah yang membuat Ayyas baik. Karena ia berpikir menikah di jalan Allah adalah solusi yang benar. Ayyas mencoba memahami semua apa yang sudah pernah dilakukan Linor commit to user kepadanya. Semua telah diceritakan oleh Linor dengan detil. Semua yang
128 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
telah dia perbuat telah dibongkarnya. Dari hati Linor merasa bersalah dan meminta maaf kepada Ayyas. Ayyas pun juga merasakan apa yang dirasakan oleh Linor tersebut dan bermaksud ingin membantunya (berempati). Seperti dalam kutipan berikut : “Saya doakan kau istiqamah di jalan yang lurus, dan kau pegang teguh keislamanmu sampai kau bertemu Allah. Untuk permintaannu, sungguh kau adalah gadis dengan pesona yang tidak bisa ditolak kaum lelaki. Tetapi berumah tangga harus semakin melipat gandakan amal saleh dan kebaikan. Ini tidak sederhana. Saya perlu musyawarah dan istikharah. Padahal besok lusa saya harus kembali ke Indonesia. Saya tidak tahu harus bagaiman?” (Bumi Cinta: 536) Hubungan yang semakin akrab memungkinkan masing-masing pihak melakukan disclosure yaitu pengungkapan bagian dalam diri (innerself) antara lain berupa ide-ide, pendapat, minat, pengalaman-pengalaman dan perasaan-perasaannya kepada orang lain. Hal tersebut merupakan stimulus yang merangsang perkembangan pemikiran atau pun kepribadian seseorang. Perasaan empaty yang dilakukan oleh Ayyas merupakan dorongan ego yang merupakan aspek psikologi dari kepribadian yang timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan orang lain (kebutuhan untuk beraktualisasi diri). Dan pada akhirnya Ayyas dengan tulus mau menerima Sofia namun semua tidak sesuai yang diharapkan, awal yang bahagia itu menjadi duka karena cintanya untuk Sofia berubah menjadi kehilangan. Sofia ditembak oleh penjahat tapi Ayyas tegar dan berjanji apabila Sofia selamat maka ia akan segera menikahi Sofia. Itulah janji Ayyas kepada Sofia akan membahagiakannya di jalan Allah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
129 digilib.uns.ac.id
2) Proses Kejiwaan Devid Devid digambarkan oleh pengarang sebagai seorang pemuda masih kuliah. Dalam segi penampilan ia memiliki paras/ wajah yang tidak terlalu tampan namun rapi dan bersih. Dari segi fisik ia cukup memiliki fisik yang agak gemuk dan memiliki daya tarik interpersonal yang tinggi (persona stimuli). Devid merupakan seorang tokoh yang terpelajar yang mempunyai latar sosial yang maju. Devid hidup dengan berkecukupan. Di dalam kehidupannya sekarang, dia hidup nyaman dengan kehidupan yang bebas tanpa aturan. Masalah yang muncul adalah ketika Devid ingin hidup bebas tanpa aturan agama dan orang tuanya. Hidup di negara bebas dan ia pun juga ingin bebas. Dia bosan dengan semua aturan-aturan agama yang selalu menentang apapun yang di larang agama, padahal sebenarnya Devid ingin/ Id menjalani semua tanpa aturan dan larangan tersebut. namun hal tersebut terhambat, sehingga ego membentuk antikateksis. Ego yang ada di dalam dirinya berusaha menggendalikan dorongan-dorongan Id (keinginan untuk hidup bebas itu) dia ingin hidup seperti orang barat yang tanpa aturan, dengan maksud untuk tinggal di Rusia. Seperti dalam kutipan berikut: “Ya awalnya kami hidup satu rumah. Sewa apartemen. Biasa saja, layaknya orang-orang Eropa hidup. Sekarang kami berpisah. Eva hidup dengan lelaki dari Polandia. Dan aku sementara sendiri. Kau mungkin kaget mendengar cara hidupku, Yas. Ya sorry saja, aku sudah lama tidak hidup dengan cara Timur. Aku sangat menikmati hidup bebas cara Rusia, cara Eropa. Kalau kau benar-benar menghayati hidup di Rusia, nanti kau akan rasakan enaknya hidup bebas tanpa banyak aturan kayak di Jawa atau Saudi.” (Bumi Cinta: 20) Kegiatan Devid sehari-hari sebenarnya tidak jauh beda dengan yang lainnya. Dia tergolong orang yang baik dan sopan. Sehari-hari dia kuliah di St. Peterburg. Memilih hidup bebas adalah cara hidupnya sekarang. Dan ia dipandang sebelah mata oleh sahabatnya sendiri karena cara hidupnya user tersebut. dan semua itu iacommit sadari to dan membuatnya menjadi tertekan dan
130 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menyebabkan meningginya taraf tegangan. Tegangan yang muncul karena tekanan dari sahabatnya yaitu Ayyas, memberikan tegangan pada Id yang membuatnya berada dalam keadaan yang kurang menyenangkan. Ego di dalam dirinya walaupun telah mampu mengendalikan dorongan-dorongan Id dengan mengungkapkan tingkah laku sebaliknya (reaksi formasi) melalui pernyataannya bahwa ia memang menjalani hidup bebas, namun sebenarnya secara sadar ia mengakui bahwa hal tersebut salah. Hal ini mampu sepenuhnya mengurangi taraf ketegangan dan sewaktu-waktu dapat muncul dan menyebabkan penumpukan energi kembali. Taraf ketegangan tersebut ketika kembali memenuhi Id (yaitu kecemasannya terhadap ketakutannya akan hidup yang dijalaninya sekarang dan selanjutnya), ego di dalam dirinya berusaha mereduksikan ketegangannya dengan
cara
pemindahan
obyek.
Ia
berusaha
menyublimasikan/
menyalurkan dorongan-dorongan yang menyebabkan ketegangan pada Id dengan memindahkan atau menyesuaikan ke dalam bentuk sikap/ perilaku yang dapat diterima bahkan dihargai oleh orang lain, yaitu dengan bersikap baik dan sopan terhadap orang lain apalagi dengan sahabatnya sendiri yaitu Ayyas. Dia berusaha menjadi seorang sahabat yang baik yang membantu mencarikan apartemen murah tapi nyaman untuk sahabatnya itu. Dan memberikan masukan untuk sahabatnya selama tinggal di Moskaw, ini merupakan pengaruh dari fungsi ego yang ingin mereduksikan tegangannya dengan mekanisme sublimasi. Suatu saat ketika Devid mencarikan apartemen yang sesuai dengan kriteria Ayyas, namun sangat tidak mudah dalam waktu tiga hari menemukan apartemen yang strategis dan murah. Tapi Devid tidak menyerah mencari. Dan setelah ketemu dan Ayyas pun tahu sebenarnya kondisi apartemen itu Ayyas mulanya menolak tapi dengan penjelasan Devid secara halus dan meyakinkan bagi Ayyas maka ia bisa mengerti. Akhirnya Ayyas mau untuk menempati apartemen itu. Ia berhasil menyalurkan/mengalihkan tegangan yang perlahan-lahan memberi dampak frustasi pada suatu commit to user pada dirinya. Ia walaupun belum kegiatan yang memberi pengaruh positif
131 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bisa hidup seperti dulu, namun dia dapat membantu orang lain. Hal itu membuat perasaan superior muncul di dalam dirinya. Setelah semua apa yang dilakukan Devid dengan kehidupan bebasnya akhirnya ia sadar akan kesalahannya, ia menyesal dan ingin berubah menjadi baik kembali hidup di jalan Allah. Semua kehidupan yang dulu di jalani membuat ia cemas, tetapi ia masih mengalihkan/ mendesakkan dorongan yang membuatnya cemas ke alam bawah sadarnya. Ketegangan itu bisa muncul kembali akibat lingkungan sekitarnya. Meskipun ia mampu mendesakan dorongan-dorongan yang membuat kecemasan ke alam bawah sadarnya, namun belum lenyap sama sekali dan memiliki potensi untuk muncul ke alam kesadaran. Devid mengalami kecemasan realistis, yaitu suatu kecemasan yang berasal dari luar. Dia merasa sedih karena merasa telah banyak mepermalukan dirinya sendiri hingga dia merasa sangat menyesal. Di satu sisi dorongan id (yaitu kehidupan bebas itu) muncul tetapi di sisi lain ia juga ingin berubah dan berusaha menjadi yang Muslim yang baik dan selalu di jalan Allah. Devid memiliki sahabat yang baik seperti Ayyas. Dan Ayyas pun selalu siap membantu Devid semampunya. Pada saat Devid ingin berubah kembali ke jalan lurus, Devid mendapat bantuan dari Ayyas. Ayyas merasa bahwa Devid harus mendapat kebenaran kembali di jalan Allah. Seperti dalam kutipan berikut: “Tinggalah di sini sementara waktu selama kau merasa perlu. Kau tidak perlu belajar. Kau dulu pernah belajar membaca Al-Quran dan shalat. Kau hanya perlu membuka kembali ingatanmu yang tertutupi oleh kerak-kerak nafsumu. Begitu ingatanmu akan shalat itu terbuka, kau akan bisa melakukannya. Sambil membuka ingatanmu perlahanlahan, kau akan belajar mengucapkan kalimat syahadat. Kau harus menghafalnya, mengakrabinya, menghayatinya, dan menjadikannya bagian dari aliran darahmu. Itu jika kau ingin bisa hidup bahagia seperti kakekmu.” commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
132 digilib.uns.ac.id
“Baiklah aku ikuti saranmu. Aku sudah benar-benar bosan dengan cara hidupku yang serba bebas. Aku ingin hidup yang membahagiakan jiwa.” (Bumi Cinta: 483) Devid terlihat tampak menyesali apa yang telah dilakukan selama ini. Tapi Ayyas mencoba membantu semampunya dan telah memberi sugesti (efek penguatan) pada Devid bahwa Devid akan bisa menjalani dengan perlahan untuk kembali ke jalan Allah. Namun Devid masih cemas dengan perbuatannya yang lalu. Kecemasan itu telah membuatnya diliputi perasaan inferior (ketidakberdayaan) yang membuatnya rendah diri jika berhadapan dengan masalah tersebut. Ayyas yang bertanya pada dirinya memang benar-benar ingin membantu (berempati), justru membuat Devid lebih ingin melakukan disclosure (pengungkapan diri) dengan masalah lain. Seperti dalam kutipan berikut: “Apa yang harus aku lakukan Yas. Aku sudah tidak kuat menahan lagi. Kau tahu sendiri selama ini aku tidak lepas dari perempuan. Dulu hidup satu rumah dengan Eva. Lalu bergonta-ganti hidup dengan perempuan Rusia. Sejak aku ada di rumah ini, aku tidak menyentuh perempuan sama sekali. Tetapi aku rasanya tidak kuat lagi. Aku perlu hidup bersama perempuan. Aku harus bagaimana?” Devid mengatakan apa yang dirasakannya kepada Ayyas. Tak ada yang ditutup-tutupi. Devid perlu solusi. “Islam memiliki solusi untuk masalahmu itu. Lelaki memang fitrahnya memerlukan perempuan dan sebaliknya. Dua makhluk Allah lain jenis itu memang diciptakan untuk bertemu dan hidup bersama dalam kasih sayang. Jalan paling suci bertemunya lelaki dan perempuan adalah dengan menikah. Maka menikahlah Dev, dan kau akan mendapatkan yang lebih membahagiakan daripada hidup dengan perempuan tidak halal.” (Bumi Cinta: 485) Tindakan Devid yang tidak mampu menguasai/ mengontrol dorongan Id nya tersebut menurut teori Sigmund Freud merupakan ketidakmampuan commit to user dirinya dalam mengontrol emosi/ ketegangannya selama ini yang
perpustakaan.uns.ac.id
133 digilib.uns.ac.id
disebabkan oleh anti-chatexis, sehingga cathexis dari id menguasai ego dan pada akhirnya menimbulkan perbuatan yang impulsif, yaitu dengan keberaniannya untuk mengakui kesalahan. Pengakuan yang tersebut sebenarnya salah dan tidak baik untuk dilakukan, merupakan pengaruh dari superego (hati nurani) yang sebenarnya juga memberikan desakan/ penekanan dalam dirinya, namun karena dominasi Id yang sangat kuat sehingga ego berbalik merintanginya dengan membentuk mekanisme pertahanan yaitu melalui rasionalisasi. Ia mengemukakan alasan-alasan/ dalih tertentu yang seakan-akan masuk akal, sebagai upaya pembelaan dirinya, agar perbuatan dan alasan-alasannya itu bisa diterima oleh orang lain, sehingga seolah-olah karena alasan-alasan itulah ia rela melakukan tindakan tersebut. Pada akhirnya Devid terbukti bisa berubah. Hal ini dikarenakan bantuan dari Ayyas yang selalu meyakinkan Devid. Devid yang memiliki dorongan Id untuk dapat berubah lebih baik di jalan Allah, akhirnya menjadi lebih baik lagi, sehingga memunculkan fungsi superego di dalam dirinya. Melihat apa yang telah terjadi fungsi superego di dalam diri Devid mulai muncul dan mendominasi Id. Terlihat secara psikis bahwa Devid mulai menyadari dan menyesali sikap-sikapnya selama ini. Devid mencoba meredam dengan kepercayaan (optimismenya) bahwa dirinya akan bisa menjadi lebih baik lagi.
3) Proses Kejiwaan Linor/ Sofia Linor digambarkan oleh pengarang sebagai seorang wanita yang cantik namun sikapnya dingin kepada siapapun. Linor digambarkan sebagai seorang wanita yang bekerja sebagai Agen Mosad di Rusia. Linor sangat memegang teguh prinsipnya dan keyakinannya. Linor tinggal satu apartemen dengan Ayyas dan Yelena. Linor juga membenci agama lain salah satunya agama Islam. Meskipun demikian Linor sangat menyayangi ibunya. Keinginan/ Id Linor adalah commit to user membahagiakan ibunya (Madame Ekatarina). Ego dalam dirinya ketika dia
perpustakaan.uns.ac.id
134 digilib.uns.ac.id
tahu bahwa ternyata dia bukan anak kandung dari ibunya. Akhirnya ia belum percaya dan ingin mengetahui yang sebenarnya dari ibunya. Masalah yang dihadapinya dalam cerita ini adalah ketika dia berkunjung ke rumah ibunya, dia mendapatkan kenyataan yang tidak dapat dipercaya oleh hatinya yaitu ketika dia tahu bahwa dia bukan anak kandung ibunya. Linor bingung harus bersikap bagaimana atas masalah ini. Seperti dalam kutipan berikut: “Mama tidak mengada-ada. Inilah yang sesungguhnya terjadi. Kalau kau tidak percaya kau bisa test DNA. Mama punya beberapa lembar rambut Salma dan contoh darah Salma yang pernah Mama ambil beberapa saat sebelum dia melahirkan. Mama hanya menyampaikan kebenaran yang tidak boleh Mama tutup-tutupi. Mama tidak mau mengkhianati Salma. Apa kata Salma kepada Mama, jika dia bisa hidup kembali melihat Mama menyembunyikan sejarah hidupmu dan membiarkan dirimu menjadi agen Zionis yang terus membunuhi orang-orang Palestina setiap hari, padahal kau sejatinya adalah orang Palestina. Sekali lagi Mama katakan sebenarnya kau bukan anak Mama, kau anak Salma. Tidak ada darah Yahudi yang mengalir dalam tubuhmu, yang ada sesungguhnya adalah darah Muslim Palestina.” (Bumi Cinta: 417) Linor dalam kutipan di atas terlihat sangat bingung dan tidak tahu harus bagaimana. Dia bisa menerima cerita dan penjelasan dengan baik, namun dia masih belum percaya dengan kenyataan ini. Hal ini membuat ketegangan dalam dirinya muncul dan mendesak idnya untuk berbuat sesuatu. Linor akhirnya tahu jati dirinya yang sebenarnya dan akhirnya ia mau untuk berubah yaitu memperdalam agama Islam. Sebelum dia berangkat untuk belajar agama Islam, Linor mendapat masukan untuk menemui keluarga yang dikenal ibunya. Ternyata, saran tersebut berpengaruh dan di jalankan oleh Linor sehingga fungsi superego dalam diri Linor berfungsi baik. Dia mulai bisa berfikir jernih dengan apa yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
135 digilib.uns.ac.id
telah terjadi. Semua yang terjadi ini adalah takdir dari Allah agar Linor kembali ke jalan lurus yaitu di jalan Allah.
4) Proses Kejiwaan Yelena Yelena digambarkan oleh pengarang sebagai seorang janda. Yelena mempunyai pekerjaan sebagai pelacur high class di Rusia. Yelena merupakan janda muda yang bercerai dengan suaminya karena dia tidak mau hidup berumahtangga penuh dengan aturan. Yelena sudah memiliki anak satu dari pernikahannya dengan mantan suaminya. Yelena merupakan orang yang baik. Awal masalah Yelena adalah pada saat ia terkena musibah yang membuatnya merasa antara hidup dan mati, yaitu ketika ia dilempar dari dalam mobil ke sebuah gang sempit di pinggir jalan yang bersalju tebal. Di saat itu ia merasa kematian sudah dekat padanya. Dalam hati Yelena ingin/ Id, diselamatkan. Tampak dalam kutipan berikut: Dalam cemas dan rasa takut yang tiada terkira, ia meminta kepada Tuhan agar diberi kesempatan untuk tetap hidup. Ia minta kepada Tuhan agar mengulurkan tangan pertolongan-Nya. Air mata Yelena terus menetes. Suara hatinya yang paling dalam terus menjerit meminta pertolongan Tuhan. Berkali-kali nama Tuhan ia sebut dalam hati. Ia benar-benar berharap, Tuhan tidak akan pernah melupakannya meskipun ia telah lama melupakan Tuhan. Akankah Tuhan mengulurkan kasih saying-Nya pada Yelena, pelacur papan atas Rusia yang telah lama meninggalkannya? Entahlah, hanya waktu yang bisa menjawab. (Bumi Cinta: 165) Tegangan dalam diri Yelena muncul kembali ketika Olga (agen yang menaunginya) mengirim pesan singkat untuk ia kembali ke pekerjaannya, dan ia teringat kembali apa yang telah terjadi padanya, sehingga memberi tegangan pada Id dan menjadikannya dalam kondisi yang tidak menyenangkan. Yelena bingung karena ia sebenarnya tidak ingin berurusan dengan Olga lagi. Ego di dalam dirinya berusaha mereduksikan commit to user objek. Pemindahan objek terjadi ketegangannya dengan cara pemindahan
perpustakaan.uns.ac.id
136 digilib.uns.ac.id
saat Yelena bertemu dengan Linor dan menceritakan semua yang terjadi pada Linor tentang permasalahan yang dihadapinya. Yelena merasa Linor dapat membantunya dan merasa sedikit berkurang bebannya. Ternyata diam-diam Linor memiliki ide yang bagus untuk Yelena. Keinginan untuk menghancurkan Olga sangat kuat. Pada suatu hari ia berhasil menjalankan semua misi dari Linor. Berkat dorongan superego yang kuat dan dia berhasil dengan tugasnya. Akhirnya Yelena terbebas dari Olga dan Yelena menjalani hidup seperti orang biasa dan meninggalkan pekerjaannya. Pada akhirnya Yelena menjadi muallaf dan menikah dengan Devid.
5) Proses Kejiwaan Anastasia Palazzo Anastasia adalah seorang dosen di MGU Moskwa. Dia adalah seorang wanita yang cantik dan cerdas. Anastasia merupakan sosok wanita Rusia yang pandai dan sangat memesona bagi siapa saja yang melihatnya. Anastasia memiliki prinsip yang teguh dan penuh tanggung jawab, namun dia juga berani dalam bertindak. Hal ini dapat dibuktikan ketika dia mencium pipi Ayyas dengan cepat dan dengan penuh kesadaran. Ketika id menguasai dirinya, dia melakukan ciuman itu. Ciuman cepat itu dilakukannya ketika Ayyas selesai menyampaikan pendapatnya dan saat itu dia melakukan karena ingin tahu reaksi Ayyas, itupun dia lakukan pada saat seminar di MGU selesai dan dengan sangat cepat tanpa Ayyas bisa menolak. Masalah muncul ketika Ayyas mengetahui dan menyadarinya bahwa dirinya dicium Anastasia tanpa dia bisa menolak. Anastasia pun bersikap biasa saja dengan kejadian itu dan malah merasa bahagia. Seperti dalam kutipan berikut ini: Ketika seminar selesai. Ayyas berdiri hendak meninggalkan tempat duduknya. Dan tanpa ia duga samasekali. Doktor Anastasia Palazzo, memeluk dan mencium pipi kiri dan pipi kanannya dengan sangat cepat. Kejadian itu terjadi begitu saja dengan sangat cepat. Kecepatannya, commit kereta to userapi paling cepat di dunia. Ayyas bisa jadi melebihi kecepatan
137 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
samasekali tidak punya kesempatan menghindar apalagi mencegahnya. Tahu-tahu, bibir Anastasia sudah mendarat di pipinya. Beberapa orang mengabadikan kejadian itu. Ia sangat malu dan marah. Ia ingin marah sejadi-jadinya pada Doktor Anastasia, tapi ratusan orang masih ada di situ
sedang
memerhatikannya.
Setelah
menciumnya
dengan
sesungging senyum penuh arti, Doktor Anastasia mengeloyor pergi begitu saja. (Bumi Cinta: 317) Kejadian itu sungguh sangat mengecewakan bagi Ayyas dan membahagiakan bagi Anastasia. Setelah kejadian itu, Ayyas tidak terima karena ia merasa melakukan dosa besar terhadap semua yang sudah terjadi. Rasa bersalah Anastasia kepada Ayyas pun tidak ada melainkan dia bahagia dalam diri Anastasia membuat ego dalam diri, melakukan tindakan yang abnormal dengan secara sadar mencium Ayyas di depan umum. Hal ini dilakukan karena dia merasa Ayyas sangat polos dan superego dalam dirinya menuntut dia untuk melakukan perbuatannya itu. Pada akhirnya, Anastasia tidak menyesali apa yang telah dilakukannya pada Ayyas. Ia merasa bahagia dan tidak akan melupakan hal itu. Itulah id yang menggerakan ego nya untuk berbuat hal itu.
6) Proses Kejiwaan Bibi Margareta Bibi Margareta adalah seorang gelandangan di Moskwa. Dia adalah seorang wanita yang baik. Sosoknya sebagai seorang penolong, perlu dicontoh oleh orang lain. Dia selalu melandaskan semua perbuatannya dengan atas nama Tuhan. Terlihat ketika dia mengetahui Yelena sedang sekarat di pinggir jalan, dia coba membantu tapi dia tidak bisa bila sendiri. Pada akhirnya dia meminta orang-orang yang lewat di sekitar tempat itu untuk menolong tapi semua orang itu mengacuhkannya. Dan pada akhirnya dia memaksa Ayyas untuk menolong. Seperti dalam kutipan berikut: “Ayo malcik, kita tolong orang sekarat itu. Aku tidak bisa menolong commitsatu to user sendirian. Kita selamatkan nyawa malam ini. Ayo jangan ragu
138 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berbuat kebajikan! Kau memiliki hati yang lunak, aku percaya itu. Hatimu tidak terbuat dari batu atau baja seperti orang-orang itu. Ayolah kita berbuat satu kebaikan malam ini. Kita tunjukkan kepada Tuhan, masih ada manusia yang berbuat baik di atas muka bumi Moskaw ini.” (Bumi Cinta: 171) Terlihat dari kutipan di atas, Bibi Margareta dapat mengontrol id nya dengan baik sehingga tekanan yang dialami dapat dikurangi. Fungsi ego yang ada dalam dirinya juga berperan dalam memberikan masukan kepada orang lain agar mau membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan. Keinginan Bibi Margareta untuk mengajak Ayyas menolong orang lain sangat kuat. Semua keraguan Ayyas dapat dibaca oleh Bibi Margareta menggunakan superego yang berkembang baik dalam pemikirannya.
7) Pengaruh Lingkungan Terhadap Individu Manusia
mengalami
perkembangan
kepribadian,
dalam
perkembangannya tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan berpengaruh di dalamnya. Di dalam
novel Bumi Cinta karya
Habiburrahman El Shirazy, pengarang menyajikan cerita dengan latar belakang perkotaan yang identik dengan bangunan-bangunan bersejarah dan sangat indah. Pengarang begitu eksplisist/ jelas dalam menceritakan/ menggambarkan lingkungan sosial yang menjadi pijakan cerita. Demikian pula dengan adat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang ada. Lingkungan kota Moskaw seperti yang digambarkan oleh pengarang merupakan lingkungan primer, yaitu lingkungan sosial yang di dalamnya terdapat hubungan yang erat antara individu yang satu dengan yang lain. Pengaruh lingkungan primer biasanya lebih berpengaruh dari pada lingkungan sosial sekunder, dalam arti bahwa hubungan yang terjalin antar anggota masyarakatnya lebih intensif/ lebih akrab. Keadaan kota tersebut pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pola tingkah laku dan pemikiran commit to user masyarakatnya.
perpustakaan.uns.ac.id
139 digilib.uns.ac.id
Pengarang di dalam novel Bumi Cinta menggambarkan keadaan kota yang tenang dan damai. Demikian juga tidak pernah ada permasalahan-permasalahan sosial yang umum terjadi di masyarakat sekarang atau masyarakat pada umumnya. Pengarang juga menggambarkan keadaan kota yang sangat indah baik dari segi fisik kota tersebut maupun dari gambaran masyarakatnya. Semua terasa tertata rapi dan indah, begitu pula dengan lingkungan alam yang melingkupi kota tersebut, seolah-olah sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka yang senantiasa tidak kurang menyediakan segala kebutuhan untuk masyarakat dan dapat dimanfaatkan dengan baik. Hal ini seperti tampak dalam kutipan berikut: Gumpalan tipis lembut bagai kapas nan putih itu terus turun perlahan lalu menempel di aspal, rerumputan, tanah, atap-atap gedung dan menyepuh kota Moskwa menjadi serba putih. Kota katedral itu seolah diselimuti jubah ihram orang-orang suci. Dalam suasana serba putih, Moskwa seolah memamerkan keindahan sihirnya di musim dingin.” Jalan-jalan yang putih. Katedral-katedral dan bangunan berbentuk kastil yang disepuh salju. Pucuk-pucuk cemara araucaria yang bertahtakan butir-butir putih. Taman-taman yang menjelma hamparan permadani serba putih. Air mancur yang membeku menciptakan keindahan ukiran kristal. Dan, pesona jelita muka nonik-nonik muda Rusia dalam balutan rapat palto merah muda tebal berkelas. Semua berpadu menjadi sihir kota Moskwa di musim dingin. Sihir musim dingin kota Moskwa adalah sihir impian surgawi dalam negeri-negeri dongeng. (Bumi Cinta: 9)
Tampak dalam kutipan di atas bahwa kota di mana Ayyas tinggal merupakan kota yang begitu indah bagaikan surga dunia. Kota Moskwa yang memancarkan sejarahnya. Hubungan antar anggota masyarakat pun terjalin dengan baik. Keadaan yang demikian pada akhirnya akan commit to usersebagai anggota masyarakat dalam berpengaruh terhadap keadaan individu
perpustakaan.uns.ac.id
140 digilib.uns.ac.id
kaitannya dengan hubungan antar individu dan juga individu itu sendiri, yang dalam hal ini menyangkut keadaaan psike. Dalam hubungan antar individu keadaaan tersebut memicu timbulnya kesadaran akan pentingnya saling tolong-menolong. Hal tersebut dengan demikian akan terbentuk norma/ nilai-nilai sosial yang diyakini dan dikehendaki oleh anggota masyarakat sebagai sesuatu yang bernilai dan utama. Demikian juga dalam kaitan dengan psike, lingkungan sosial yang memungkinkan individu mengadakan kontak sosial akan berpengaruh terhadap pembentukan superego individu. Menurut teori Sigmund Freud, Superego pribadi manusia sudah mulai dibentuk pada waktu seseorang berumur 5-6 tahun, dan perkembangan superego tersebut berlangsung terus menerus selama ia hidup. Superego yang terdiri atas hati nurani, norma-norma dan cita-cita pribadi itu tidak mungkin terbentuk dan berkembang tanpa manusia itu bergaul dengan manusia lainnya, sehingga sudah jelas bahwa tanpa pergaulan sosial itu manusia tidak dapat berkembang sebagai manusia selengkap-lengkapnya (Gerungan ,1996 :25) Freud lebih lanjut mengemukakan bahwa, superego terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai atau aturan-aturan oleh individu dari sejumlah individu yang berperan, berpengaruh atau berarti bagi individu tersebut. Untuk selanjutnya superego dalam diri individu berperan sebagai pengendali dan bahkan penghambat atas pengekspresian dorongandorongan primitif Id, apabila Id tidak sesuai dengan nilai-nilai yang telah terinternalisasi / terserap dalam kepribadiannya. Ayyas yang hidup dalam lingkungan Islami yang terbiasa dengan keadaan yang damai, tentram, tidak banyak konflik telah berpengaruh terhadap pembentukan superegonya. Pandangan bahwa kesempurnaan seseorang/seseorang menjadi lebih bermakna apabila ia tidak merugikan orang lain/tidak menyakiti, dapat membantu orang lain, tidak membangun konflik dan mampu menjaga keharmonisan merupakan suatu hal yang commit to user utama. Hal tersebut terserap/terinternalisasi secara kuat di dalam dirinya,
perpustakaan.uns.ac.id
141 digilib.uns.ac.id
dan berperan dalam pembentukan superegonya, sehingga ketika Devid yang telah ia percayai meminta Ayyas untuk tinggal satu apartemen dengan dua wanita, ia tidak setuju, namun ia memilih untuk menyelesaikan semua itu dengan tidak membuat konflik, yaitu ia percaya apa yang dilakukan temannya itu juga tidak sembarangan, ia tahu bahwa Devid pasti tidak akan mengecewakannya. Tampak di sini superego yang ada di dalam dirinya mendominasi kepribadiannya. Walaupun pada akhirnya dominasi superego yang begitu kuat dan tidak ideal tersebut berdampak buruk dalam perkembangan kejiwaannya selanjutnya. Keadaan lingkungan juga berpengaruh terhadap perkembangan kejiwaan tokoh Ayyas. Ayyas yang pada awalnya tinggal di kota Moskwa memilih untuk kembali ke Indonesia karena menurutnya lingkungan kota Moskwa membuat dirinya banyak mengalami kekecewaan terutama masalah wanita dan banyaknya ujian keimanan. Ayyas memutuskan untuk secepatnya pulang ke Indonesia. Lingkungan perkotaan merupakan lingkungan sosial sekunder. Orang cenderung bersifat individualis, banyak terjadi persaingan, banyak yang ingin mencari kebebasan/ hanya mengejar keuntungan dan tuntutan dalam kehidupan saja tanpa mau peduli pada urusan orang lain. Ayyas ketika berada di kota mampu mengadakan saling bantumembantu dengan Devid. Lingkungan yang mendukung mampu memunculkan potensi kreatifnya sehingga menunjang pertumbuhan kepribadiannya ke arah yang lebih baik. Devid mulai terpengaruh oleh atmosfir kota yang penuh dengan persaingan/kompetisi. Namun berbeda dengan Ayyas yang mampu menjaga semua keimanannya saat berada di kota Moskwa itu. Kehilangan cinta yang telah membuatnya diliputi perasaan inferior dalam permasalahan tersebut, membuat lenyap bentukbentuk tingkah laku lama tertentu, ada bentuk kebutuhan tertentu yang digantikan oleh bentuk-bentuk tingkah laku dan kebutuan baru. Hal to useryang menyebabkan meningginya tersebut memberi dampakcommit kecemasan
perpustakaan.uns.ac.id
142 digilib.uns.ac.id
taraf tegangan, sehingga memberi dominasi bagi Id nya sampai akhirnya superego tak mampu lagi merintanginya untuk melakukan tindakan yang menyimpang. Dorongan ego nya sendiri membuat Ayyas menjadi tidak lagi memperdulikan wanita-wanita yang bisa membuatnya terjebak ke dalam dunia bebas dan hanya akan mencintai kelak yang menjadi pasangan hidupnya di jalan Allah, karena hal itu telah memberi efek trauma dan menimbulkan perasaan inferior, sampai ia akhirnya memutuskan untuk memilih seorang wanita yang rela berkorban demi dirinya. Faktor lingkungan yang mencakup lingkungan masyarakat dan hubungan antar individu di dalam novel Bumi Cinta ini memiliki pengaruh yang cukup besar, terutama dalam perkembangan/ perubahan karakter dari para tokoh. Hal tersebut tidak lepas dari pengetahuan dan pemahaman pengarang mengenai keadaan lingkungan masing-masing tersebut.
8) Simpulan Analisis Proses Kejiwaan Tokoh Analisis psikologi sastra terhadap novel Bumi Cinta karya Habiburrahman EL Shirazy, telah penulis jabarkan satu demi satu. Dengan analisis penokohan tokoh-tokoh dalam novel tersebut maka dapat diperoleh gambaran mengenai proses/perkembangan kejiwaan dari masing-masing tokohnya yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan faktor dari luar. Walaupun pengarang menampilkan tokoh-tokoh yang memiliki karakter yang unik dan kompleks (lain dari yang lain). Namun melalui analisis penokohan dengan bantuan teori psikologi sastra, proses kejiwaan dari masing-masing tokoh dapat dipahami dan hal tersebut memberikan efek realistis dalam karya ini. Analisis Psikologi sastra novel Bumi Cinta karya Habiburrahman EL Shirazy ini mampu memberikan gambaran perwatakan pada masingmasing tokohnya. Proses kejiwaan tokoh-tokohnya dapat dipahami melalui pendalaman teori Sigmund Freud (id, ego, dan superego) yang dapat commit to user menggambarkan suasana dan perasaan hati para tokoh. Hal tidak lepas dari
143 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kemampuan pengarang dalam melukiskan perwatakan tokoh yang ada dalam karyanya. Tokoh Ayyas merupakan tokoh utama dalam novel ini. Pada awalnya ia memiliki keadaan jiwa yang harmoni/ideal (ego dapat menjalankan fungsinya dengan baik). Ia mampu mengatasi dorongan id nya dengan antichatexis, sampai akhirnya bertemu dan menerima ajakan Sofia untuk menikah yang memberikan (stimulus eksternal) pada perkembangan kepribadiannya ke arah yang lebih baik, dan ia akhirnya merasakan bahagia dengan Sofia. Dalam taraf tersebut perkembangan kejiwaan,
Ayyas terlalu mendapat tekanan dari
superego
yang
menimbulkan kecemasan. Ia meredakan kecemasannya dengan mekanisme represi, yaitu menekan dorongan yang menjadi penyebab kecemasan ke alam bawah sadar, sehingga menguras energi psikis di dalam id nya dan menyebabkan ego mampu menguasai dan dia menjadi orang yang baik. Tokoh selanjutnya yang memiliki karakter/penokohan yang kompleks yaitu Devid. Awal kisahnya dalam cerita, Devid menjadi seorang mahasisiwa yang hidup secara bebas. Semua yang telah di jalaninya membuatnya menyesal pada akhirnya ini telah memberikan tekanan/tegangan pada Id nya dan memunculkan kecemasan. Ia meredam kecemasan dengan berperilaku sebaliknya dengan apa yang sedang terjadi (reaksi formasi) melalui pernyataannya bahwa benar dia bebas, namun sebenarnya kenyataan yang terjadi, dia menyesal setelah melakukan semua itu. Kejadian reaksi sebagai bentuk pengalihan dorongan/sublimasi atas kecemasannya yang kembali muncul pada dirinya, dan akhirnya berhasil memberi dampak positif pada perkembangan kepribadiannya. Berjalannya waktu membuktikan Devid bisa berubah menjadi lebih baik. Tokoh yang terakhir yaitu tokoh wanita yang bernama Linor. Tokoh Linor mengalami suatu proses kejiwaan ke arah yang tidak menyenangkan. Pada awal kehidupannya bersama ibunya bahagia. Linor sebenarnya memiliki kondisi kejiwaan yang cukup ideal. Ego yang to user berfungsi dengan baik commit memungkinkannya dapat beradaptasi dengan
144 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
keadaan lingkungannya. Ia tetap mau bekerja sebagai agen Mosad, namun setelah muncul masalah yang dialami oleh dirinya yang akhirnya mengetahui siapa sebenarnya dirinya, dia sangat terkejut dan tidak percaya. Dia mengalami kecemasan karena masalah yang membelit dirinya ini. Hal itu menyebabkan menumpuknya energi pada Id. Id yang terlalu
kuat
berbalik
menekan
ego,
sehingga
superego
gagal
merintanginya, dan menyebabkan perbuatan yang impulsif. Ia akhirnya ingin tahu lebih jelas cerita dari ibunya agar dia yakin pada langkah yang akan diambil setelah ini, namun pada akhirnya superego mampu menguasai dirinya kembali dan memberi tekanan, sampai memunculkan sikap yang regresif, yaitu perubahan pada sikap dan keyakinan yang dilakukannya, ia mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya dan berubah memeluk agama ibu kandungnya.
commit to user
145 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Nilai Religius dalam Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy
Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Beriman adalah percaya adanya kesabaran-Nya. Ajaran ini yang seharusnya dimiliki oleh umat manusia di dunia ini sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Nilai religius merupakan sudut pandang yang mengikat manusia dengan Tuhan. Manusia senantiasa akan membutuhkan Tuhan Karena secara naluri, manusia akan selalu membutuhkan perlindungan dan pertolongan dari-Nya. Oleh Karena itu, selalu ingat Tuhan merupakan pencerminan pribadi yang bertakwa dan menjunjung tinggi fitrah manusia. Manusia senantiasa akan membutuhkan Tuhan dalam berbagai masalah yang dihadapinya. Dalam novel Bumi Cinta ini tokoh utama banyak sekali berserah diri dengan Allah yaitu Tuhan Semesta Alam. Tokoh utama menjunjung tinggi semua ajaran agamanya yaitu Islam dan menjauhi segala larangan Allah. Dan selalu
mengaplikasikannya
dalam
kehidupan
sehari-harinya.
Seperti
menjalankan shalat, puasa dan membaca Al-Quran. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Dengan melanggengkan zikir sebagai pembuka kegiatan harian ia berharap, Allah senantiasa menjaga jiwa, raga, akal, dan akhlaknya. Ia ingin selalu berasama Allah, ingin selalu mengingat Allah dan diingat Allah. Itulah kenapa setiap pagi ia tidak boleh melupakan empat hal tersebut, shalat, membaca Al-Quran, zikir dan membaca buku yang ditulis orang-orang saleh. “jika pagi datang, orang yang lalai akan berfikir apa yang harus dikerjakannya. Sedangkan orang yang berakal akan berfikir apa yang akan dilakukan Allah kepadanya.” Kata-kata Ibnu Athaillah itu sedemikian kuat tertanam dalam hatinya. (Bumi Cinta: 58) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
146 digilib.uns.ac.id
Kutipan di atas menyuratkan bahwa Ayyas sebagai tokoh utama selalu ingat Allah dan selalu menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang oleh Allah. Dalam setiap langkahnya ia selalu ingat Allah dan menyerahkan semua hanya kepada Allah. Ayyas selalu menjaga keimanannya dan memohon kepada Allah untuk di lindungi dari kesesatan.
Menurut Rahmat (dalam Thontowi) bahwa ada lima aspek atau dimensi religiusitas yaitu : a) Dimensi Ideologi atau keyakinan Dimensi Ideologi yaitu dimensi dari keberagamaan yang berkaitan dengan apa yang harus dipercayai, misalnya kepercayaan adanya Tuhan, malaikat, surga, dan sebagainya. Kepercayaan atau doktrin agama adalah dimensi yang paling mendasar. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan berikut: “Kau boleh mengatakan apa saja, sesukamu. Tuhan tetap ada. Meskipun seluruh penduduk bumi ini mengatakan dan mempercayai Tuhan tidak ada, tetap saja Tuhan itu ada. Tuhan sudah ada sebelum alam semesta, termasuk dunia seisinya dan manusia ada. Sebab adanya Tuhan itu termasuk kebenaran ponsulat.” (Bumi Cinta: 52) “Islam seutuhnya datangnya dari Allah. Itu yang kami yakini dan bisa dibuktikan kebenarannya dengan timbangan ilmiah. Semua ajarannya datangnya dari Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tata cara ibadah dalam Islam diatur oleh Allah. Allah menjelaskannya kepada Nabi Muhammad, dan Nabi Muhammad menjelaskannya kepada umatnya. Maka cara shalat umat Islam di seluruh dunia sama. Takbirnya sama. Bacaannya sama. Gerakannya juga sama.” (Bumi Cinta: 208) “Doktor tidak boleh melupakan hal penting. Di dalam Islam, rukun pertamanya adalah syahadat, bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Ketika seseorang mengatakan aku commit to Allah, user artinya orang itu hanya akan bersaksi tidak ada Tuhan selain
perpustakaan.uns.ac.id
147 digilib.uns.ac.id
beribadah kepada Allah saja. Dia hanya boleh sujud kepada Allah saja. Dia hanya boleh meletakkan keningnya ke tanah kepada Allah saja. Selain kepada Allah tidak boleh. Dia hanya menjadi hamba Allah, hanya tunduk kepada Allah. Selain kepada Allah dia tidak boleh tunduk apalagi sujud. (Bumi Cinta: 209)
Ayyas berusaha untuk kembali kepada Allah, menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Allah setiap kali memulai aktivitas apa saja. Ia merasa dirinya lemah tiada berdaya, yang memberinya kekuatan adalah Allah, yang memberinya kemampuan berpikir juga Allah, dan yang menjaga dari segala yang tidak baik adalah Allah. Allah. Allah. Allah. Semuanya adalah milik Allah, dan bakal kembali kepada Allah. (Bumi Cinta: 291) “Masih ada bukti ilmiah lainnya, dari sudut pandang pelbagai bidang ilmu tentang kemukjizatan Al-Quran sebagai firman Allah. Akan tetapi rasanya saya sudah mengambil waktu yang cukup panjang. Tiga kisah ilmiah di atas kiranya sudah menjadi bukti yang tak terbantahkan tentang keaslian Al-Quran sebagai wahyu dari Allah, Tuhan seru sekalian alam. (Bumi Cinta: 440) “Dalam pandangan agama saya, maaf, orang seperti Doktor justru termasuk menyekutukan Allah, termasuk orang yang menghina Allah. Dalam ajaran yang saya yakini, Tuhan itu hanya satu yaitu Allah. Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Tuhan yang menciptakan manusia. Dialah tempat bergantung yang sesungguhnya. Dia tidak memiliki anak dan tidak diperanakan. Dan tidak ada di jagad raya ini yang menyerupainya. Jika Doktor merasa kasian kepada saya, saya pun memiliki perasaan yang sama, saya merasa kasian kepada Doktor. (Bumi Cinta: 447) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
148 digilib.uns.ac.id
“Saya pun sangat meyakini ajaran agama yang saya peluk. Saya akan mempertaruhkan apa saja yang saya miliki untuk mempertahankan keyakinan saya, termasuk nyawa saya. Sungguh saya rela kalau sampai saya harus kehilangan nyawa saya demi mempertahankan keyakinan Tauhid yang ada di hati saya. Karena itu sebaiknya kita saling menghormati. Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.” (Bumi Cinta: 448)
b) Dimensi Peribadatan Dimensi peribadatan yaitu dimensi keberagaman yang berkaitan dengan sejumlah perilaku, dimana perilaku tersebut sudah ditetapkan oleh agama, seperti tata cara ibadah, berpuasa dan shalat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan berikut: “Ketundukan seorang Muslim yang total kepada Allah nampak jelas ketika dia sujud kepada Allah. Kepala dan muka adalah bagian paling mulia bagi manusia. Bagian yang paling mulia itu harus ditundukkan sepenuhnya dengan keikhlasan kepada Allah. Tidak ada yang lebih mulia dari Allah, tidak ada yang lebih agung dan lebih besar dari Allah. Inilah ibadah yang total tidak setengah-setengah. Penyembahan yang total kepada Allah. (Bumi Cinta: 209) “Ketika seseorang sujud kepada Allah, berarti dia siap untuk melaksanakan seluruh perintah Allah dan siap untuk menjauhi seluruh larangan Allah. Artinya, di luar shalat pun dia siap sujud kepada Allah, patuh kepada Allah tanpa keraguan sedikit pun. (Bumi Cinta: 209)
c) Dimensi Penghayatan, yaitu dimensi yang berkaitan dengan perasaan keagamaan yang dialami oleh penganut agama atau seberapa jauh seseorang dapat menghayati pengalaman dalam ritual agama yang dilakukannya, misalnya kekhusyukan ketika melakukan sholat dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
149 digilib.uns.ac.id
kekhusyukan membaca Al-Quran. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan berikut: Waktu shalat Zuhur hampir habis dan Ayyas belum juga menemukan tempat untuk shalat. Ia tahu, mencari masjid di Moskwa tidak semudah mencari masjid di Jakarta atau di New Delhi India. Dari data yangia punya, hanya ada lima masjid di Moskwa, yang kalau ia mengejar untuk shalat di salah satunya, maka waktu shalat Zuhur sudah habis. Akhirnya ia nekat, ia masuk stasiun Universitet dan mencari sudut untuk bisa sujud kepada Allah Azza Wa Jalla. Ketika ia shalat banyak orang melihatnya dengan terheran-heran. Dan ia tetap tidak bergeming, ia tetap khusyuk dalam shalatnya. Selesai shalat seorang polisi mendekatinya, memeriksa dokumennya dan menanyakan apa yang baru saja dilakukannya. Ayyas menjawab ia baru saja shalat, beribadah kepada Tuhannya. (Bumi Cinta: 84)
Ayyas memohon kepada Allah agar tidak diuji dengan ujian yang ia tidak mampu melewatinya dengan selamat. Ia minta dilindungi oleh Allah, diteguhkan hatinya untuk tetap lurus memegang ajaran Islam yang mulia. Ayyas masih tersungkur dalam sujudnya, murattal di laptopnya tetap menyala, tiba-tiba pintu kamarnya digedor dengan sangat kerasnya. Ayyas agak kaget. Ia lanjutkan shalatnya. Pintu kamarnya kembali digedor-gedor. Selesai salam, Ayyas bangkit dengan kemarahan yang langsung menyala. Siapa yang tidak memiliki sopan santun itu? Mau apa dia menggedor-gedor pintu kamarnya seperti orang gila? (Bumi Cinta: 115)
Ayyas duduk di pinggir tempat tidurnya dengan mushaf di tangan kanannya. Kedua matanya tertuju sepenuhnya pada halaman mushaf. Bibirnya bergetar lirih melantunkan ayat-ayat suci. Hati dan pikirannya commit toayat-ayat user berusaha keras mentadabburi yang dibacanya, meskipun
150 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terkadang tiba-tiba pikirannya meloncat ke kejadian-kejadian yang dialaminya. Tiba-tiba sambil tetap membaca ia teringat pertama kali tiba di Moskwa, dan ia harus bertemu dengan orang seperti Yelena dan Linor. Yelena yang kini masih terbaring di rumah sakit, dan Linor yang datang dan pergi tidak pasti waktunya. (Bumi Cinta: 219)
Ayyas terus membaca Al-Quran. Salju tidak turun, tapi udara di luar sangat dingin. Ayyas menyatu bersama ayat-ayat yang ia baca. Di tengah usahanya untuk terus menyatu dengan isi ayat yang ia baca, telinganya mendengar pintu kamarnya diketuk lirih. Ia tetap membaca dengan suara lirih, pintu kamarnya kembali diketuk, kali agak keras dan suara seorang perempuan memanggil namanya. Itu suara Linor. Ia bertanya dalam hati, ada apa Linor mengetuk pintu kamarnya? Ada perlu apa? (Bumi Cinta: 220)
d) Dimensi
Pengetahuan,
yaitu
berkaitan
dengan
pemahaman
dan
pengetahuan seseorang terhadap ajaran-ajaran agama yang dianutnya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan berikut: “Shalatnya umat Islam saat ini, yang ada sujudnya, adalah sama dengan shalatnya para nabi dan rasul sebelumnya. Nabi Adam, Nuh, Idris, Ibrahim, Ismail, Ishak, Musa, Yunus, Daud, Sulaiman, Yahya, Isa dan seluruh nabi sebelum Nabi Muhammad menyembah Allah dengan cara yang sama dengan umat Islam saat ini. Yaitu dengan rukuk dan sujud yang disebut shalat. (Bumi Cinta: 208) “Islam artinya menyerahkan diri secara total kepada Allah, tunduk secara penuh kepada Allah. Maka di dalam ajaran Islam, saat dan tempat yang paling dekat seorang hamba dengan Allah adalah ketika hamba itu sedang sujud kepada Allah. (Bumi Cinta: 209) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
151 digilib.uns.ac.id
“Jadi kalau boleh saya berkata, saya ingin mengatakan sesungguhnya di atas muka bumi ini yang paling merdeka adalah orang Islam. Sebab orang Islam hanya tunduk kepada Allah, hanya menyembah kepada Allah. Umat Islam tidak menyembah sesama manusia, atau manusia yang dianggap Tuhan. Umat manusia hanya sujud kepada Allah semata. Inilah cara ibadah para nabi dan rasul sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad. (Bumi Cinta: 210) “Ya. Di dalam Islam diajarkan, bahwa menyelamatkan satu nyawa anak manusia itu sama saja dengan menyelamatkan nyawa seluruh umat manusia. Allahlah sendiri yang mengatakan hal itu di dalam kitab suci umat Islam, yaitu Al-Quran.” (Bumi Cinta: 227)
e) Dimensi Pengamalan, yaitu berkaitan dengan akibat dari ajaran-ajaran agama yang dianutnya yang diaplikasikan melalui sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan berikut: Ayyas langsung teringat Allah. Bahwa diciptakannya manusia oleh Allah adalah untuk beribadah keoada-Nya, untuk berbuat kebaikan di atas muka bumi ini karena-Nya. Ia langsung teringat perintah Allah di dalam Al-Quran untuk menjaga nyawa orang lain, bahwa menjaga hidup satu nyawa manusia itu sama dengan menjaga nyawa seluruh umat manusia. Kalimat yang disampaikan perempuan tua itu berhasil menggugah sisi iman Ayyas. “Baiklah. Mari kita selamatkan satu nyawa umat manusia mala mini semampu kita.” Kata Ayyas. (Bumi Cinta: 171)
Di Aptekarsky ia merasa lebih nyaman. Bersama Pak Joko ia saling menolong dalam kebaikan dan kesabaran. Shalat terjaga tepat pada waktunya. Setiap malam selalu bangun dan shalat Tahajud bersama. Dan commit hadis-hadis to user selesai shalat Subuh ia mengaji Nabi bersama Pak Joko yang
152 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
haus agama memang meminta dijelaskan satu hadis dari kumpulan hadis Arba’in Nawawi setiap pagi. (Bumi Cinta: 474)
Ayyas hanya mengharap ridha dan kebaikan di mata Allah, bukan di mata manusia. Yang jelas, bagi Ayyas menikah tidak semata-mata pertempuran lelaki dan perempuan dalam akad yang sah. Pernikahan harus menjadi langkah lebih maju dalam mengabdi dan beribadah kepada Allah. (Bumi Cinta: 537)
commit to user
153 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Pembahasan
1. Struktur Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy
a. Tema Novel Bumi Cinta terdiri dari beberapa bagian, setiap bagian mengandung tema sendiri-sendiri. Tema yang ada pada tiap bagian tersebut tidak terlepas dari tema utamanya yaitu cinta kepada Tuhan dan Rasul-Nya. Tema dalam sebuah karya sastra merupakan gambaran makna yang terdapat dalam sebuah cerita. Hal ini sesuai dengan pendapat Stanton dan Kenny (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 67) bahwa tema merupakan hal penting dalam sebuah karya sastra karena melalui tema dapat melihat ide, gagasan yang disampaikan oleh pengarang. Berdasarkan dari hasil penelitian di atas tema yang terkandung dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy adalah tentang perjuangan seorang
pemuda
mempertahankan
keimanannya,
mempertahankan
keyakinannya, dan mempertahankan akidahnya di jalan Allah.
b. Penokohan Dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy terdapat beberapa tokoh yang diceritakan. Tokoh utama dalam novel ini adalah Muhammad Ayyas dan dalam cerita tokoh ini menjadi tokoh protagonist, di mana ia lebih mendominasi dan diceritakan terus menerus dalam cerita. Tokoh protagonist lainnya adalah Yelena yang perannya selalu mendukung tokoh utama. Penggambaran karakter tokoh detail dan utuh. Hal ini membuktikan bahwa tokoh-tokoh tersebut adalah tokoh utama dalam novel. Hal ini sejalan dengan pendapat Burhan Nurgiyantoro (2005: 176) yang menyatakan tokoh utama merupakan tokoh yang ditampilkan secara terus-menerus atau paling sering diceritakan dalam sebuah cerita. Tokoh tambahan yang terdapat dalam novel adalah Linor/ Sofia, Bibi commit to user Margareta, Anastasia dan Pak Joko, dan lain-lain. Mereka dalam cerita
perpustakaan.uns.ac.id
154 digilib.uns.ac.id
berperan sebagai tokoh pembantu dan menjadi penengah di dalam jalannya cerita. selain tokoh utama, terdapat pula tokoh tambahan dan tokoh pembantu dalam novel ini, yaitu tokoh yang sesekali muncul tanpa pembahasan yang mendetail dalam penggambaran wataknya.
c. Bahasa Bahasa yang digunakan di dalam novel ini sangat santun dan halus. Setiap kata, kalimat dan paragraf yang disampaikan memiliki nilai estetis, membuat ajaran moral yang akan disampaikan memiliki nilai estetis, membuat ajaran moral yang akan disampaikan tidak terkesan dipaksakan. Dalam penyampaian nilai moral pengarang tidak mendikte melainkan melalui sikap dan perbuatan tokohnya dan pernyataan tokohnya. beberapa puisi dan sajak yang bahasanya sangat indah. Puisi tersebut berupa sanduran ataupun tulisan pengarang sendiri. Ada juga pepatah Arab yang di tuliskan di novel ini. Ada juga kata-kata bagus dan indah dari Ibnu Athaillah. Bahasa Rusia merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat Rusia. Karena setting novel ini di Moskwa, Rusia maka banyak menggunakan bahasa Rusia. Namun bukan hanya bahasa Rusia tetapi juga terdapat penggunaan bahasa Inggris dan bahasa Arab. Dalam novel Bumi Cinta terdapat banyak campur kode dalam penggunaan bahasanya.
d. Latar atau Setting Latar/ setting merupakan lingkungan terjadinya peristiwa, termasuk di dalamnya terdapat tempat dan waktu dalam cerita. Artinya bahwa latar meliputi tempat terjadinya peristiwa, dan juga menunjuk pada waktunya. Kota Moskaw menempati posisi terpenting dalam latar tempat yang berfungsi sebagai pendukung tema utama yang ada dalam novel ini. Hal ini sesuai dengan pendapat Herman J. Waluyo (2002: 28) yang menjelaskan bahwa latar berfungsi untuk memperjelas tema dalam novel. Latar waktu merupakan waktu kapan terjadinya peristiwa-peristiwa user yang dialami tokohnya. Latarcommit waktu to menggunakan malam, siang hari, pagi,
155 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dan sore hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Burhan Nurgiyantoro (2005: 236) yang menyatakan bahwa penekanan waktu lebih pada keadaan hari, misalnya pagi hari, siang atau malam. Selain latar waktu juga terdapat latar sosial. Latar sosial menunjukan berbagai hal yang berkaitan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat pada tempat tertentu. Hal tersebut meliputi masalah kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir, serta hal-hal yang termasuk latar spiritual. Latar sosial dalam novel Bumi Cinta ini adalah kebiasaan, keyakinan dan cara berpikir masyarakat di Rusia, merupakn hal yang harus dijunjung tinggi oleh semua orang yang menjadi penghuni tempat itu.
e. Sudut Pandang Dalam novel ini gaya penceritaannya menggunakan sudut pandang pesona ketiga yaitu “ia”. Narator adalah seseorang di luar cerita. Untuk mempermudah pembaca mengenali siapa tokoh yang diceritakan, narator terus-menerus menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita. Jadi pengarang lebih leluasa menceritakan tokoh-tokoh dalam novel. Hal ini sejalan dengan pendapat Burhan Nurgiyantoro (2005: 257) yang menyatakan bahwa sudut pandang “ia” mengisahkan berbagai peristiwa dan tingkah laku yang dialami tokoh.
f. Alur Novel ini mempunyai alur cerita maju-mundur. Dalam cerita Plot atau alur cerita merupakan rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir yang merupakan jalinan konflik antartokoh dalam suatu cerita fiksi. Dalam cerita pertama yang dikisahkan adalah peristiwa yang terjadi pada waktu sekarang kemudian tokoh utama menceritakan kejadian yang dialami masa lalu, yaitu kejadian yang dialami di masa SMP tokoh utama.
commit to user
156 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
g. Amanat Amanat yang terkandung di dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy ini adalah membentengi diri yang baik dan kuat yaitu dengan selalu ingat Allah dimana pun kita berada. Dalam novel ini diceritakan bahwa tokoh utama sangat menjaga iman dan akidahnya di Negara Rusia yang bebas itu. Menurutnya hanya dengan lindungan Allah, ia bisa menghidari perbuatan yang dilarang dan selalu ingat Allah dimana pun ia berada. Amanat yang lain adalah tolong menolong antar sesama umat manusia walau berbeda keyakinan dan agama. Menolong orang yang sedang terkena musibah adalah perbuatan yang baik di sisi Allah dan agama Islam. Amanat lain dalam novel ini adalah cinta sejati yang sebenarnya hanyalah cinta kepada Allah dan hanya dengan ridha Allah. Jodoh, maut dan kehidupan kita sudah di atur oleh Allah. Semua dipasrahkan kepada Allah Yang Maha Kuasa. Amanat merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang.
2. Analisis Psikologi Sastra Hasil penelitian berupa analisis psikologi sastra pada novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, yaitu berpangkal dari pembahasan terhadap aspek penokohan yang terdapat dalam analisis struktural, sehingga dapat dikatakan bahwa analisis psikologi merupakan tindak lanjut dari analisis structural. Aspek psikologi sastra atau proses kejiwaan dari para tokoh novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, akan diteliti unsur psikologi sastra dari tokoh-tokoh dalam cerita tersebut, dengan pelaksana perwatakan, yang digambarkan memiliki perkembangan/ konflik yang dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern (lingkungan). Sigmund Freud membagi susunan kepribadian menjadi tiga sistem yang penting, yaitu id, ego dan superego. Penelitian tersebut dibahas dengan dilihat dari setiap psikologi tokohnya. commit to user
157 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Proses Kejiwaan Muhammad Ayyas Ayyas adalah seorang Muslim yang taat dan takut kepada Allah. Proses kejiwaan tokoh atas dapat dilihat dari tiga tahap yaitu id, ego dan superego. Masalah wanita yaitu Ayyas yang ingin mendapatkan pendamping yang Muslimah merupakan pengaruh dari adanya dorongan Id yang merupakan aspek psikologi kepribadian paling dasar yang di dalamnya terdapat naluri-naluri bawaan organisme. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (physiological needs), seperti: makanan, pakaian, dan tempat tinggal bagi Ayyas telah dapat ia penuhi dan tidak merasa kekurangan. Hal tersebut merupakan pengaruh dari ego pada diri Ayyas yang berfungsi dengan baik. Ego merupakan instansi yang mempertahankan dan melindungi pribadi. Ego tersebut kaya dengan energi intern (pulsi-pulsi Id), tetapi juga memperhatikan
realitas
luar.
Tugas
ego
adalah
mempertahankan
kepribadiannya sendiri dan menjamin penyesuaian dengan alam sekitar. Ego yang ditampilkan disini adalah ketika Sofia meninggalkan dom Ayyas, namun karena obyek yang ada dalam pikirannya itu tidak akan bisa memuaskan kebutuhan sepenuhnya, sedangkan kebutuhan selalu mendesak untuk dipuaskan, maka hal tersebut menggerakkan ego nya untuk terus melihat Sofia dari jendela. Sebenarnya Ayyas ingin mendapatkan jodoh yang baik dan menikah, namun ia menyadari bahwa ia belum memiliki menemukan wanita yang tepat untuk dirinya yaitu wanita yang Muslimah, oleh karena itu ia merepresikan keinginannya tersebut dengan melupakan atau mengalihkan ke alam bawah sadarnya, sehingga persediaan energi psikis yang ada di dalam dirinya dapat mencapai keseimbangan. Hal tersebut merupakan pengaruh dari peran superego yang mampu menguasai Id dengan baik.
b. Proses Kejiwaan Devid Devid merupakan seorang tokoh yang terpelajar yang mempunyai latar sosial yang maju. Devid hidup dengan berkecukupan. Di dalam kehidupannya user sekarang, dia hidup nyamancommit denganto kehidupan yang bebas tanpa aturan.
perpustakaan.uns.ac.id
158 digilib.uns.ac.id
Masalah yang muncul adalah ketika Devid ingin hidup bebas tanpa aturan agama dan orang tuanya. Dia bosan dengan semua aturan-aturan agama yang selalu menentang apapun yang di larang agama, padahal sebenarnya Devid ingin/ Id menjalani semua tanpa aturan dan larangan tersebut. namun hal tersebut terhambat, sehingga ego membentuk antikateksis. Ego yang ada di dalam dirinya berusaha menggendalikan dorongan-dorongan Id (keinginan untuk hidup bebas itu) dia ingin hidup seperti orang barat yang tanpa aturan, dengan maksud untuk tinggal di Rusia. Setelah sadar akan semua kesalahannya, ia meminta bantuan Ayyas dan ia mengakui semuanya. Pengakuan yang tersebut sebenarnya salah dan tidak baik untuk dilakukan, merupakan pengaruh dari superego (hati nurani) yang sebenarnya juga memberikan desakan/ penekanan dalam dirinya, namun karena dominasi Id yang sangat kuat sehingga ego berbalik merintanginya dengan membentuk mekanisme pertahanan yaitu melalui rasionalisasi. Devid yang memiliki dorongan Id untuk dapat berubah lebih baik di jalan Allah, akhirnya menjadi lebih baik lagi, sehingga memunculkan fungsi superego di dalam dirinya. Melihat apa yang telah terjadi fungsi superego di dalam diri Devid mulai muncul dan mendominasi Id.
c. Proses Kejiwaan Linor/ Sofia Linor digambarkan oleh pengarang sebagai seorang wanita yang cantik namun sikapnya dingin kepada siapapun. Keinginan/ Id Linor adalah membahagiakan ibunya (Madame Ekatarina). Ego dalam dirinya ketika dia tahu bahwa ternyata dia bukan anak kandung dari ibunya. Akhirnya ia belum percaya dan ingin mengetahui yang sebenarnya dari ibunya. Masalah yang dihadapinya dalam cerita ini adalah ketika dia berkunjung ke rumah ibunya, dia mendapatkan kenyataan yang tidak dapat dipercaya oleh hatinya yaitu ketika dia tahu bahwa dia bukan anak kandung ibunya. Linor bingung harus bersikap bagaimana atas masalah ini. commit to user
159 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Linor akhirnya tahu jati dirinya yang sebenarnya dan akhirnya ia mau untuk berubah yaitu memperdalam agama Islam. Sebelum dia berangkat untuk belajar agama Islam, Linor mendapat masukan untuk menemui keluarga yang dikenal ibunya. Ternyata, saran tersebut berpengaruh dan di jalankan oleh Linor sehingga fungsi superego dalam diri Linor berfungsi baik.
d. Proses Kejiwaan Yelena Yelena digambarkan oleh pengarang sebagai seorang janda. Yelena mempunyai pekerjaan sebagai pelacur high class di Rusia. Awal masalah Yelena terjadi pada saat ia terkena musibah yang membuatnya merasa antara hidup dan mati, yaitu ketika ia dilempar dari dalam mobil ke sebuah gang sempit di pinggir jalan yang bersalju tebal. Di saat itu ia merasa kematian sudah dekat padanya. Dalam hati Yelena ingin/ Id, diselamatkan. Tegangan dalam diri Yelena muncul kembali ketika Olga (agen yang menaunginya) mengirim pesan singkat untuk ia kembali ke pekerjaannya, dan ia teringat kembali apa yang telah terjadi padanya, sehingga memberi tegangan
pada
Id
dan
menjadikannya
dalam
kondisi
yang
tidak
menyenangkan. Yelena bingung karena ia sebenarnya tidak ingin berurusan dengan
Olga
lagi.
Ego
di
dalam
dirinya
berusaha
mereduksikan
ketegangannya dengan cara pemindahan obyek. Pemindahan obyek terjadi saat Yelena bertemu dengan Linor dan menceritakan semua yang terjadi pada Linor tentang permasalahan yang dihadapinya. Yelena merasa Linor dapat membantunya dan merasa sedikit berkurang bebannya. Ternyata diam-diam Linor
memiliki
ide
yang
bagus
untuk
Yelena.
Keinginan
untuk
menghancurkan Olga sangat kuat. Pada suatu hari ia berhasil menjalankan semua misi dari Linor. Berkat dorongan superego yang kuat dan dia berhasil dengan tugasnya. Akhirnya Yelena terbebas dari Olga dan Yelena menjalani hidup seperti orang biasa dan meninggalkan pekerjaannya. Pada akhirnya Yelena menjadi muallaf dan menikah dengan Devid. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
160 digilib.uns.ac.id
e. Proses Kejiwaan Anastasi Palazzo Anastasia adalah seorang Dosen di MGU Moskwa. Dia adalah seorang wanita yang cantik dan cerdas. Anastasia merupakan sosok wanita Rusia yang pandai dan sangat mempesona bagi siapa saja yang melihatnya. Awal masalah adalah ketika Anastasia mencium Ayyas dengan cepat. Hal ini dapat dibuktikan ketika dia mencium pipi Ayyas dengan cepat dan dengan penuh kesadaran. Ketika id menguasai dirinya, dia melakukan ciuman itu. Kejadian itu sungguh sangat mengecewakan bagi Ayyas dan membahagiakan bagi Anastasia. Setelah kejadian itu, Ayyas tidak terima okarena ia merasa melakukan dosa besar terhadap semua yang suudah terjadi. Rasa bersalah Anastasia kepada Ayyas pun tidak ada melainkan dia bahagia dalam diri Anastasia membuat ego dalam diri, melakukan tindakan yang abnormal dengan secara sadar mencium Ayyas di depan umum. Hal ini dilakukan karena dia merasa Ayyas sangat polos dan superego dalam dirinya menuntut dia untuk melakukan perbuatannya itu. Pada akhirnya Anastasia tidak menyesali apa yang telah dilakukannya pada Ayyas. Ia merasa bahagia dan tidak akan melupakan hal itu. Itulah id yang menggerakan ego nya untuk berbuat hal itu.
f. Proses Kejiwaan Bibi Margareta Bibi Margareta adalah seorang gelandangan di Moskwa. Dia adalah seorang wanita yang baik. Sosoknya sebagai seorang penolong, perlu dicontoh oleh orang lain. Dia selalu melandaskan semua perbuatannya dengan atas nama Tuhan. Terlihat ketika dia mengetahui Yelena sedang sekarat di pinggir jalan, dia coba membantu tapi dia tidak bisa bila sendiri. Pada akhirnya dia meminta orang-orang yang lewat disekitar tempat itu untuk menolong tapi semua orang itu mengacuhkannya. Dan pada akhirnya dia memaksa Ayyas untuk menolong. Bibi Margareta dapat mengontrol id nya dengan baik sehingga tekanan yang di alami dapat di kurangi. Fungsi ego yang ada dalam dirinya juga commit tokepada user orang lain agar mau membantu berperan dalam memberikan masukan
perpustakaan.uns.ac.id
161 digilib.uns.ac.id
orang lain yang membutuhkan pertolongan. Keinginan Bibi Margareta untuk mengajak Ayyas menolong orang lain sangat kuat. Semua keraguan Ayyas dapat dibaca oleh Bibi Margareta menggunakan superego yang berkembang baik dalam pemikirannya.
g. Pengaruh Lingkungan Terhadap Individu Di dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, pengarang menyajikan cerita dengan latar belakang perkotaan yang identik dengan bangunan-bangunan bersejarah dan sangat indah. Pengarang begitu eksplisist/ jelas dalam menceritakan/ menggambarkan lingkungan sosial yang menjadi pijakan cerita. Demikian pula dengan adat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang ada. Lingkungan kota Moskwa seperti yang digambarkan oleh pengarang merupakan lingkungan primer, yaitu lingkungan sosial yang di dalamnya terdapat hubungan yang erat antara individu yang satu dengan yang lain. Dan keadaan kota tersebut juga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pola tingkah laku dan pemikiran masyarakatnya. Lingkungan sosial yang memungkinkan individu mengadakan kontak sosial akan berpengaruh terhadap pembentukan superego individu. Superego dalam diri individu berperan sebagai pengendali dan bahkan penghambat atas pengekspresian dorongan-dorongan primitif Id, apabila Id tidak sesuai dengan nilai-nilai yang telah terinternalisasi/ terserap dalam kepribadiannya. Dorongan ego yang baik pun dapat membuat suatu id yang baik pula, hal ini tampak dalam novel Bumi Cinta ini. Faktor lingkungan yang mempengaruhi setiap tokoh dan juga berpengaruh besar pada kehidupan tokoh di dalam cerita tersebut. hal ini tampak pada Devid sahabat Ayyas. Sikap Devid di Moskwa sangat berbeda dengan waktu tinggal di Indonesia. Devid terjebak dalam kehidupan Moskaw yang bebas. Dampak tersebut tidak baik untuk Devid hingga pada akhirnya Devid menyadarinya kalau semua yang ia lakukan salah. Faktor lingkungan yang mencakup lingkungan masyarakat dan commitnovel to user hubungan antar individu di dalam Bumi Cinta ini memiliki pengaruh
162 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang cukup besar, terutama dalam perkembangan/ perubahan karakter dari para tokoh. Hal tersebut tidak lepas dari pengetahuan dan pemahaman pengarang mengenai keadaan lingkungan masing-masing tersebut.
h. Simpulan Analisis Proses Kejiwaan Tokoh Analisis Psikologi sastra novel Bumi Cinta karya Habiburrahman EL Shirazy ini mampu memberikan gambaran perwatakan pada masing-masing tokohnya.
Proses
kejiwaan
tokoh-tokohnya
dapat
dipahami
melalui
pendalaman teori Sigmund Freud (id, ego, dan superego) yang dapat menggambarkan suasana dan perasaan hati para tokoh. Hal tidak lepas dari kemampuan pengarang dalam melukiskan perwatakan tokoh yang ada dalam karyanya. Tokoh Ayyas merupakan tokoh utama dalam novel ini. Pada awalnya ia memiliki keadaan jiwa yang harmoni/ideal (ego dapat menjalankan fungsinya dengan baik). Ia mampu mengatasi dorongan id nya dengan antichatexis, sampai akhirnya bertemu dan menerima ajakan Sofia untuk menikah yang memberikan (stimulus eksternal) pada perkembangan kepribadiannya ke arah yang lebih baik, dan ia akhirnya merasakan bahagia dengan Sofia. Dalam taraf tersebut perkembangan kejiwaan, Ayyas terlalu mendapat tekanan dari superego yang menimbulkan kecemasan. Ia meredakan kecemasannya dengan mekanisme represi, yaitu menekan dorongan yang menjadi penyebab kecemasan ke alam bawah sadar, sehingga menguras energi psikis di dalam id nya dan menyebabkan ego mampu menguasai dan dia menjadi orang yang baik. Tokoh selanjutnya yang memiliki karakter/penokohan yang kompleks yaitu Devid. Awal kisahnya dalam cerita, Devid menjadi seorang mahasisiwa yang hidup secara bebas. Semua yang telah di jalaninya membuatnya menyesal pada akhirnya ini telah memberikan tekanan/tegangan pada Id nya dan memunculkan kecemasan. Ia meredam kecemasan dengan berperilaku sebaliknya dengan apa yang sedang terjadi (reaksi formasi) melalui to user pernyataannya bahwa benar commit dia bebas, namun sebenarnya kenyataan yang
163 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terjadi, dia menyesal setelah melakukan semua itu. Kejadian reaksi sebagai bentuk pengalihan dorongan/sublimasi atas kecemasannya yang kembali muncul pada dirinya, dan akhirnya berhasil memberi dampak positif pada perkembangan kepribadiannya. Berjalannya waktu membuktikan Devid bisa berubah menjadi lebih baik. Tokoh yang terakhir yaitu tokoh wanita yang bernama Linor. Tokoh Linor mengalami suatu proses kejiwaan ke arah yang tidak menyenangkan. Pada awal kehidupannya bersama ibunya bahagia. Ego yang berfungsi dengan baik memungkinkannya dapat beradaptasi dengan keadaan lingkungannya. Dia mengalami kecemasan karena masalah yang membelit dirinya ini. Id yang terlalu kuat berbalik menekan ego, sehingga superego gagal merintanginya, dan menyebabkan perbuatan yang impulsif. Ia akhirnya ingin tahu lebih jelas cerita dari ibunya agar dia yakin pada langkah yang akan diambil setelah ini, namun pada akhirnya superego mampu menguasai dirinya kembali dan memberi tekanan, sampai memunculkan sikap yang regresif, yaitu perubahan pada sikap dan keyakinan yang dilakukannya, ia mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya dan berubah memeluk agama ibu kandungnya.
3. Nilai Religius dalam Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy Nilai religius merupakan sudut pandang yang mengikat manusia dengan Tuhan. Manusia senantiasa akan membutuhkan Tuhan Karena secara naluri, manusia akan selalu membutuhkan perlindungan dan pertolongan dariNya. Oleh Karena itu, selalu ingat Tuhan merupakan pencerminan pribadi yang bertakwa dan menjunjung tinggi fitrah manusia. Manusia senantiasa akan membutuhkan Tuhan dalam berbagai masalah yang dihadapinya. Dalam novel Bumi Cinta ini tokoh utama banyak sekali berserah diri dengan Allah yaitu Tuhan Semesta Alam. Tokoh utama menjunjung tinggi semua ajaran agamanya yaitu Islam dan menjauhi segala larangan Allah. Dan selalu
mengaplikasikannya
dalam kehidupan to user menjalankan shalat, puasa dancommit membaca Al-Quran.
sehari-harinya,
seperti
perpustakaan.uns.ac.id
164 digilib.uns.ac.id
Tokoh utama selalu ingat Allah dan selalu menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang oleh Allah. Dalam setiap langkahnya ia selalu ingat Allah dan menyerahkan semua hanya kepada Allah. Ayyas selalu menjaga keimanannya dan memohon kepada Allah untuk di lindungi dari kesesatan. Menurut Rahmat (dalam Thontowi) bahwa ada lima aspek atau dimensi religiusitas yaitu : a) Dimensi Ideologi atau keyakinan Dimensi Ideologi yaitu dimensi dari keberagamaan yang berkaitan dengan apa yang harus dipercayai, misalnya kepercayaan adanya Tuhan, malaikat, surga, dan sebagainya. Kepercayaan atau doktrin agama adalah dimensi yang paling mendasar. Kepercayaan tokoh utama terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu melindunginya di manapun ia berada. Dan keyakinan akan agama yang dianutnya yaitu agama Islam. b) Dimensi Peribadatan Dimensi peribadatan yaitu dimensi keberagaman yang berkaitan dengan sejumlah perilaku, dimana perilaku tersebut sudah ditetapkan oleh agama, seperti tata cara ibadah, berpuasa dan shalat. Dalam novel ini juga dijelaskan tata cara shalat dan kebenaran akan tata cara shalat yaitu menghadap kiblat dan kiblat umat Muslim di seluruh dunia adalah Makkah. c) Dimensi Penghayatan, yaitu dimensi yang berkaitan dengan perasaan keagamaan yang dialami oleh penganut agama atau seberapa jauh seseorang dapat menghayati pengalaman dalam ritual agama yang dilakukannya, misalnya kekhusyukan ketika melakukan sholat dan kekhusyukan membaca Al-Quran. Tokoh utama dalam menjalankan ibadahnya yaitu shalat dan membaca AlQuran selalu khusyuk. Semua itu terbukti dengan saat ada pengganggu yang akan mengganggunya maka ia tidak akan commit to user bergeming.
165 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d) Dimensi Pengetahuan, yaitu berkaitan dengan pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap ajaran-ajaran agama yang dianutnya. Banyak sekali ajaran-ajaran yang disampaikan dalam novel ini, yaitu ajaran agama Islam. Seperti kebenaran Al-Quran, kebenaran Makkah dan lain sebagainya. e) Dimensi Pengamalan, yaitu berkaitan dengan akibat dari ajaranajaran agama yang dianutnya yang diaplikasikan melalui sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pengamalan ajaran agama Islam pun ditunjukkan dengan jelas dalam novel ini seperti pada saat menolong orang yang ternyata sifat menolong itu sudah tercantum dalam kitab suci Al-Quran.
Semua nilai-nilai religius yang ada dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman ini telah dijelaskan secara detail dan rinci oleh pengarang. Nilai-nilai religius tersebut disampaikan pengarang dengan menadabburi ayatayat suci Al-Quran. Pengarang hanya mengharapkan bahwa apa yang disampaikan di dalam Al-Quran bisa benar-benar hidup dan menjadi pedoman hidup yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil pada bab IV, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Struktur Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy Novel Bumi Cinta terdiri dari beberapa unsur yang saling melengkapi, yakni tema, penokohan, latar/ setting, alur, bahasa, amanat, dan sudut pandang. Tema novel adalah kesabaran dalam menghadapi cobaan di bumi Allah. Tokoh utama dalam novel ini adalah Muhammad Ayyas. Tokoh tambahan, yakni Yelena, Linor/ Sofia, Devid, Anastasia Palazzo, Bibi Margareta, Pak Joko, sedangkan yang menjadi tokoh pembantu adalah Bibi Parlova, Madame Ekatarina, Imam Hasan Sadulayev, dan lain-lain. Latar dibagi menjadi: (1) latar tempat meliputi apartemen, kampus MGU, ruang Profesor Tomskii, stolovaya/ kantin, medical centre, aparteman Pak Joko, Bandara, kamar Ayyas, masjid Agung Moskwa; (2) latar waktu meliputi waktu pada pagi hari, siang, sore, dan malam hari; (3) latar sosial, yakni keadaan masyarakat di kota Moskwa. Novel ini menggunakan sudut pandang “ia” yang berarti pengarang adalah di luar cerita dan tidak terlibat langsung dalam cerita. Amanat yang terkandung di dalam novel Bumi Cinta adalah agar seseorang sabar dalam menghadapi cobaan yang datang padanya dan selalu berserah diri kepada Allah. Novel ini mempunyai alur cerita maju-mundur.
2. Analisis Psikologi Sastra dalam Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy Analisis psikologi sastra novel Bumi Cinta karya Habiburrahman EL Shirazy ini mampu memberikan gambaran perwatakan pada masing-masing tokohnya. Proses kejiwaan tokoh-tokohnya dapat dipahami melalui pendalaman teori Sigmund Freud (id, ego, dan superego) yang dapat menggambarkan suasana to user dan perasaan hati para tokoh. Hal commit tidak lepas dari kemampuan pengarang dalam
166
167 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
melukiskan perwatakan tokoh yang ada dalam karyanya. Setiap tokoh memiliki id, ego dan superego masing-masing, misal tokoh utama yaitu Ayyas, ia memiliki id untuk memiliki pendamping yang seiman dan seagama. Dari situlah id mendorong ego untuk mendapatkan apa yang diinginkannya itu. Namun itu semua bisa di seimbangkan dengan ego tersebut ditekan dengan superego agar menjadi baik.
3. Nilai-nilai Religius dalam Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy Nilai religius dalam novel Bumi Cinta terdiri dari lima aspek, yakni dimensi ideologi atau keyakinan, dimensi peribadatan, dimensi penghayatan, dimensi pengetahuan, dan dimensi pengamalan. Dimensi ideologi/ keyakinan, meliputi dimensi dari keberagamaan yang berkaitan dengan apa yang harus dipercayai, misalnya kepercayaan adanya Tuhan, malaikat, surga, dan sebagainya. Dimensi peribadatan, meliputi dimensi keberagaman yang berkaitan dengan sejumlah perilaku, dimana perilaku tersebut sudah ditetapkan oleh agama, seperti tata cara ibadah, berpuasa dan shalat. Dimensi penghayatan, meliputi dimensi yang berkaitan dengan perasaan keagamaan yang dialami oleh penganut agama atau seberapa jauh seseorang dapat menghayati pengalaman dalam ritual agama yang dilakukannya, misalnya kekhusyukan ketika melakukan sholat dan kekhusyukan membaca Al-Quran. Dimensi pengetahuan, meliputi berkaitan dengan pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap ajaran-ajaran agama yang dianutnya. Dimensi pengamalan, meliputi berkaitan dengan akibat dari ajaran-ajaran agama yang dianutnya yang diaplikasikan melalui sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
B. IMPLIKASI
Berdasarkan simpulan di atas, penelitian ini dapat memperkaya hasil penelitian sastra, khususnya yang berkaitan dengan analisis novel dengan pendekatan psikologi sastra. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat memperkaya commit to user khasanah pengetahuan pembaca yang terkait dengan penelitian sastra. Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id
168 digilib.uns.ac.id
ini mempunyai implikasi dengan dunia pendidikan, khususnya pembelajaran apresiasi sastra. Nilai-nilai didik yang terdapat dalam novel tersebut dapat dijadikan bahan pembelajaran di kelas. Pembelajaran nilai-nilai, seperti nilai religius dan nilai moral akan mampu menyentuh aspek afektif siswa apalagi jika media yang digunakan adalah novel. Pembelajaran nilai-nilai tersebut sangat penting karena tujuan utama pembelajaran apresiasi sastra adalah untuk membina karakter peserta didik agar menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur. Untuk memajukan pembelajaran Apresiasi Sastra Indonesia dibutuhkan keterlibatan siswa dan guru. Apabila ditemukan nilai-nilai negatif dalam novel ini, guru dapat memberikan pengertian dan penjelasan pada siswa yang berkaitan dengan konsekuensi nilai-nilai negatif apabila ditiru. Dengan demikian, siswa tidak akan meniru bentuk nilai-nilai negatif tersebut. sebagai saran penyeimbang, pengarang juga menampilkan nilainilai moral dan nilai-nilai religius yang dapat dijadikan teladan bagi peserta didik dalam bertindak maupun bersopan santun dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemaparan nilai-nilai religius, siswa dapat memilah dan memilih hal yang pantas dan tidak pantas ditiru dari cerita yang telah dibaca. Dalam suatu pembelajaran apresiasi sastra Indonesia, guru bahasa dan sastra Indonesia harus selalu mengikuti perkembangan yang ada sekarang ini khususnya perkembangan sastra. Dalam hal ini, dia tidak hanya terpancang pada kajian sastra masa lalu saja yang sudah tidak relevan dengan masa sekarang ini. Akan tetapi, mereka harus membekali dengan pengetahuan dunia sastrasecara lengkap yang nantinya akan mempengaruhi keberhasilan pembelajaran apesiasi sastra Indonesia, khususnya pembelajaran materi tentang novel. Pembelajaran apresiasi sastra Indonesia, khususnya pembelajaran dengan materi tentang novel tidak berhenti pada pengetahuan atau aspek kognitif saja, melainkan pengajaran apresiasi sastra Indonesia, khususnya novel harus dapat mengembangkan kreativitas anak ke hal yang positif dan dapat menerapkannya ke dunia nyata. Kedua hal tersebut apabila diterapkan dalam pembelajaran apresiasi sastra Indonesia khususnya pembelajaran materi tentang novel dapat membentuk commit to user pola mental dan perilaku anak dalam kesehariannya yang berada di tengah-tengah
169 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
masyarakat. Sebaiknya guru juga harus mempunyai strategi supaya siswa dapat mencari sendiri dan menerapkan ke dalam kehidupan nyata nilai-nilai religius yang terdapat dalam novel. Dengan mengetahui nilai-nilai religius yang terdapat dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, yang diberikan sebagai bahan materi pembelajaran apresiasi sastra Indonesia khususnya materi tentang novel, dapat ditemukan sikap-sikap yang patut dicontoh atau dihindari dari karakter para tokohnya. Dengan mengetahui nilai-nilai religius yang terdapat dalam novel Bumi Cinta, siswa juga apat memperbaiki perilaku yang lebih baik dan merealisasikan pengalaman yang diperoleh lewat membaca novel tersebut.
C. SARAN
Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, peneliti mengajukan saran sebagai berikut: 1. Bagi Pembaca Pembaca sebaiknya mengimplementasikan nilai-nilai positif dalam karya sastra yang telah dibacanya dalam perilaku di masyarakat. Nilai-nilai positif dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, seperti sikap Ayyas yang memperjuangkan keimanannya dan kesabaran Ayyas dalam menghadapi cobaan yang menimpanya. Sikap tolong-menolong yang diperlihatkan Ayyas kepada orang lain sangat patut untuk di contoh, karena dia memegang teguh ajaran-ajaran di dalam Al-Quran. Novel Bumi Cinta adalah materi bacaan sastra yang berkualitas sehingga masyarakat disarankan untuk membacanya. 2. Bagi Guru maupun Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia Novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy hendaknya dikenalkan kepada generasi muda khususnya para pelajar melalui pembelajaran Apresiasi Sastra Indonesia di jenjang SMA karena di dalamnya sarat dengan nilai-nilai pendidikan, sehingga dapat menambah wawasan tentang commit to user
170 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dunia Sastra Indonesia dan dapat mengambil nilai-nilai positif yang terdapat di dalamnya sebagai pedoman hidup sehari-hari. 3. Bagi Peneliti Lain Kajian struktural dalam penelitian ini tidak hanya terbatas pada nilai religius saja, melainkan juga terdapat unsur-unsur pembangun novel serta manfaat novel ini sebagai novel pembangun jiwa, peneliti sarankan pada peneliti
lain
yang
tertarik
untuk
mengkaji
novel-novel
karya
Habiburrahman El Shirazy, sebaiknya mengkaji dengan pendekatan sastra yang lain agar hasil penelitian menjadi lebih berkembang lagi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Chaer. 2009. Psikolinguistik : Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta. Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. 2001. Nuansa-nuansa Psikologi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Ahmad
Thontowi.
2012.
Hakekat
Relegiusitas.
(http://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/hakekatreligiusitas.pdf). Diakses tanggal 14 April 2012 pukul 12.35 WIB. Aminuddin. 1991. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: CV Sinar Baru. Atar Semi. 1993. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya. Burhan Nurgiyantoro. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Departeman Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Dick Hartoko dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Djibran, Fand. 2008. Writing Is Amazing. Yogyakarta: Juxtapose. Eka Widyawan CP. 2009. “Aspek Kepribadian Tokoh Raihana dalam Novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy Tinjauan: Psikologi Sastra”. (file:///D:/Kualitatif/viewer1.html). diakses tanggal 28 Desember 2011 pukul 09.51 WIB. Habiburrahman El Shirazy. 2011. Bumi Cinta. Jakarta: Ihwah Publishing House. Henry Guntur Tarigan. 1993. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Herman J. Waluyo. 2002. Pengkajian Sastra Rekaan. Salatiga: Widya Sari Press. . 2008. Kesusastraan Jawa. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
commit to user
171
172 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Herman J. Waluyo dan Nugraheni E.W. 2009. Pengkajian Prosa Fiksi. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Indah Kusumaningtyas. 2002. “Religiositas Dalam Novel Fatimah Chen Chen Karya Motinggo Busye (Sebuah Pendekatan Psikologi Sastra)”. Surakarta: Tidak Diterbitkan. Jalaluddin. 2009. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Iman dan Hedi. 2012. Mencoba Mengulik Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman EL Shirazy. (http://imanmenulis.blogspot.com). Diakses tanggal 14 April 2012 pukul 12.40 WIB. Kartini Kartono. 1990. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju. Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, Dan Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Rachmat Djoko Pradopo. 2002. Kritik Sastra Indonesia Modern. Yogyakarta: Gama Media. Rachmat Djoko Pradopo, Dkk. 2001. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya. Sangidu. 2004. Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode, Teknik, dan Kiat. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Shely.
2011.
Resensi
Novel
Bumi
Cinta.
(http://akushelly-
return2.blogspot.com/2011/04/resensi-novel-bumi-cintahabiburrohman.html). Diakses tanggal 14 April 2012 pukul 12.26 WIB. Septiningtyas Dwi Hapsari. 2009. Novel Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2 Karya Habiburrahman El Shirazy (Kajian Struktural dan Nilai Didik). Tidak Diterbitkan. Suminto A. Sayuti. 1997. Apresiasi Prosa Fiksi. Jakarta: Departeman Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Menengah. Teeuw, A.A. 1985. Sastra dan Ilmu Sastra. commit to Jakarta: user Pustaka Jaya.
173 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Teguh Wirwan. 2009. “Analisis Psikologi Sastra Dalam Roman Larasati Karya Pramoedya Ananta Toer”. (http://teguhwirwan.blogdetik.com/tag/unsurpsikologi/). Diakses tanggal 12 April 2012 pukul 08.00 WIB. Wahyudi Siswanto. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo. Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusastraan (Terjemahan Melani Budianta). Jakarta: Gramedia. Wikipedia
Bahasa
Indonesia.
2011.
Pengertian
Novel.
(http://definisi-
pengertian.blogspot.com/2010/11/pengertian-novel.html). Diakses tanggal 10 Januari 2012 pukul 09.46 WIB. Yant Mujiyanto dan Amir Fuady. 2008. Sejarah Sastra Indonesia (Prosa dan Puisi). Surakarta: UNS Press. Yant Mujiyanto. 1999. Sastra Psikologi dan Psikologi Sastra. Surakarta: Solopos. Zainuddin Fananie. 2002. Telaah sastra. Surakarta: Muhammadyah University Press. Zulkifli L. 1987. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Karya.
commit to user