Notulensi Eksplorasi Ketua FSI BEM IKM FKUI 2015 By: @fwznan
Achmad Zaky FSI itu memiliki unsur keluarga dan dakwah. Visi: Mewujudkan FSI yang kuat secara internal dan memberi manfaat ke luar dan ke dalam Misi: 1. Membuat program kerja yang profesional 2. Hubungan silaturahmi harus kuat 3. Membangun atmosfir dakwah yang baik: di kampus maupun luar kampus Program kerja unggulan: 1. Membuat kurikulum FSI: pengetahuan apa saja yang perlu dimiliki oleh FSI 2. Buku alumni dan pengurus 3. Menguatkan KDM-‐KDM dengan liga 4. Cyber FSI: artikel-‐artikel, INSI, video Hafiz Yusaryahya Lembaga Dakwah Kampus di tempat yang terbaik untuk dokter-‐dokter yang terbaik. Karena dokter adalah pendakwah yang paling ‘ngena’ 1. Membangun dokter yang akan berdakwah secara profesionalà mencetak kader yang berkualitas 2. (FSI masih departemen-‐sentris, masih kurang mengenal satu sama lain, acaranya masih bentrok antar departemennya dan sepi) à membentuk internal pengurus yang solid Visi: Mampu mencetak kader yang solid, berilmu dan profesional dan mampu berdakwah di seluruh FSI Misi: 1. Mengoptimalisasi media-‐media yang dimiliki 2. Memberikan pelatihan kedokteran kepada pengurus dan mahasiswa Muslim di FKUI 3. Meningkatkan ukhuwah islamiyah di internal pengurus FSI à rabul FSI 4. Membentuk kurikulum FSI 5. Menciptakan lingkungan kerja yang kekeluargaan dan profesional
Program Kerja: 1. Kurikulum 2. Rabul 3. Liga KDM 4. Kajian Rutin SESI EKSPLORASI PANELIS Dwi Rendra Hadi Apa yang membedakan FSI dengan LDF lain? Apa yang beda dari FSI FKUI dengan LDF lain? H: Kita punya sirkumsisi untuk menarik orang D: (1) memberikan bantuan medikal dari kasum. (2) orang-‐orang di FSI unik à orang terbaik dan kemampuannya tinggal dipoles 1. Diberikan sebuah studi, mahasiswa FKUI yang gadibolehin masuk FSI karena takut ISIS D: kuatin dulu niat kamu. Nanti bisa kami bantu ke orang tua kamu H: FSI sudah menghasilkan kader yang berkualitas dan banyak alumninya yang ke dekanat 2. Bagaimana dakwah ke Salemba? H: Maksimalin lewat kajian-‐kajian yang dipublish lewat medsos D: Maksimalin lewat KDM. FSI juga ngadain kajian di Salemba 3. Isu-‐isu keislaman di FKUI? H: ? D: ? Beberapa masukan: halal-‐haram, hubungan ikhwan-‐akhwat, kolaborasi baju OK 4. Siapa pengurus FSI paling tua? H & D: gatau 5. Statement eksklusivitas FSI, menurut kalian gimana? H: tidak setuju. Saya mencoba untuk tidak eksklusif D: IKM tidak memberikan dampak ke FSI. SESI PUBLIK Rofino-‐2012 Setiap calon ketua membawa isu internalnya. Untuk internal FSI tahun ke depan, apa konkritnya?
H: bakal ngadain rabul, buku pengurus, timbul D: akan ada timbul, timbul keluar, panitia oprec lintas departemen Jamin ga rabul yang dateng semua? Buku akankah cuma berdebu? Timbul bisa ga? H: Tidak bisa menjamin Aldi-‐2012 Apakah ada sistem kaderisasi pengurus yang baru? Angkatan ada yang dieliminasi, pengurus ada yang tidak memiliki kompetensi? D: kaderisasi punya backbone-‐nya udah H: ga ada. Tinggal dipertahankan. Apakah akan ada sistem pembinaan yang diubah? D: perlu mentornya dikontak dan di-‐follow-‐up H: belum ada Luluk-‐2012 Motivasinya gimana? Publikasi bagaimana? H: Menggapai ridho Allah, saya udah mimpin FSI saat diminta pertanggungjawabannya D: Saya ingin memberikan perubahan yang baik pada FSI. Sempat ga didukung sama orang tua. Minat untuk jadi ketua? Dan membentahi FSI? D: 7 dan 10 H: 9 Nadia-‐2013 Skala kebermanfaatan dan apa laasannya? H: FSI jadi opinion leader D: FSI tombaknya masih di syiar Masalahnya masih belum terselesaikan ternyata. Taplak-‐2012 Apa tujuannya diadakan FSI? D: saat ini kita tidak diawasi oleh siapapun. Pertama, untuk menjaga iman kita di kampus tetap terjaga dengan baik. Kedua, dokter di FKUI tidak hanya pintar, tapi juga menciptakan dokter yang berafiliasi di dalam Islam. H: membentuk dokter yang madani, membentuk masyarakat yang madani. Hal konkrit apa dalam bentuk acara yang bisa diberikan ke IKM dan sebaliknya? H: kita akan mengadakan kajian-‐kajian rutin D: uniknya kita adalah mahasiswa kedokteran. Ada juga penjagaan di KSI dan liqo. Indra-‐2010
Menurut kamu FSI apa? D: sebagai wadah dimana kita belajar agama Islam, kedokteran, dan keluarga baru H: Lembaga Dakwah Fakultas Kenapa harus ada FSI? D: FSI sebagai ladang untuk belajar, hal baru bagi saya di sini. Menciptakan dokter yang baik di bidang kedokteran dan keagamaan. Kenapa harus dipecah? Dakwah harus terstruktur. H: untuk menuansakan Islam di kampus. Supaya ada organisasi terstruktur Apakah dengan adanya FSI jadi terstruktur? Berapa banyak muslim yang solat berjamaah? H: 30%, (1) solatnya telat, (2) di ruang badan (3) mushala gedung D: 30%, (1) solatnya telat Ada banyak yang ga solat ternyata muslim. Dimana FSI? H: program FSI memang belum ada. Tapi saya sudah berusaha untuk mengajak. Perlu dibudayakan. Mengajak pengurus FSI untuk ngajak temannya untuk shalat D: setiap pengurus akan diberikan tanggung jawab untuk objek dakwah Bagus, jika semua orang bisa berdakwah. Kenapa sampai saat ini hal tersebut masih jadi kendala? D: perlu diperbaiknya individunya terlebih dahulu H: terdapat masalah di pengurus FSI-‐nya D: tidak setuju. Karena terlalu fokus ke departemen, sampe hal-‐hal yang besar jadi justru terlupakan Apa unsur departemen yang justru paling penting? H: PSDM, liqonya yang paling penting D: Syiar dan PSDM. Tapi PSDM yang lebih baik Pembinaan sudah baik ga sekarang? Apa masalah terbesar? D: masih kurang follow up H: masalah individu, pribadi masing-‐masing Kalian berdua adalah calon ketua FSI. Apakah ketika ada orang yang ga solat, kalian memang akan menyalahkannya sebagai individunya? Itu oke emang benar, tapi harapannya. Yang saya harapkan kalian usaha maksimal terlebih dahulu. Ketika sudah bicara lembaga dakwah, kita kesampingkan hal tersebut. Jadi sekarang masalah tersebut apa? D: sistem Apa yang perlu dilakukan: H: menyamakan kajian D: menyamakan persepsi
Emang selama ini yang ikut siapa? Ikhwan dan akhwat saja H: perlu ada yang dinotulensikan lewat medsos D: kita liat objek dakwah kita siapa. Kembangkan cara dengan objek dakwahnya. Caranya: pendekatan personal à dakwah secara personal. Balik lagi ke penjagaan, membiasakan dan masuk ke lingkungan mereka. Apakah dengan memberikan secara langsung (nyuapin) bisa efektif? Kenyataannya sekarang saat ini tidak efektif. Rasulullah dulu membangun dakwah “menyuapi” memakan waktu hingga bertahun-‐tahun. Kita punya tanggung jawab dakwah di sini. Ini cuma masalah waktu, masalah perbedaan hidayah. Tidak ada jaminan kita lebih baik dari mereka. Semoga jadi renungan. Dakwah akan memerlukan waktu yang sangat lama. Jangan menyerah. end of the note